Pengaman Masalah Ketenagakerjaan - · PDF file... transportasi, kesehatan, dan ... yang tidak...
-
Upload
truongmien -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of Pengaman Masalah Ketenagakerjaan - · PDF file... transportasi, kesehatan, dan ... yang tidak...
KAJIAN EVALUASI PEMBANGUNAN SEKTORAL
Peran Sektor Informal Sebagai Katup Pengaman Masalah Ketenagakerjaan
Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
2009
RREEPPUUBBLLIIKK IINNDDOONNEESSIIAA
Peran Sektor Informal Sebagai Katup Pengaman Masalah Ketenagakerjaan
ii
KATA PENGANTAR
Dengan semakin meningkatnya jumlah tenaga kerja di Indonesia,
penciptaan lapangan kerja menjadi isu yang sangat penting
dalam pembangunan sektor ketenagakerjaan. Upaya penciptaan
lapangan kerja telah dilakukan namun masih belum mencukupi.
Kondisi pasar kerja Indonesia menunjukkan sebagian besar dari
angkatan kerja bekerja pada lapangan kerja informal dengan
tingkat pendidikan dan keterampilan rendah. Dalam kaitan itu,
sektor informal justru terlihat cukup berperan dalam hal
penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Untuk itu, pada tahun 2009 di lingkungan Deputi Evaluasi Kinerja
Pembangunan, telah dilaksanakan kajian untuk melakukan
evaluasi atas masalah ketenagakerjaan khususnya yang terkait
dengan sektor informal. Laporan evaluasi tersebut berjudul Peran
Sektor Informal sebagai Katup Pengaman Masalah
Ketenagakerjaan. Diharapkan kajian ini dapat bermanfaat dan
menjadi masukan bagi kita semua khususnya dalam konteks
penyusunan kebijakan di masa yang akan datang
Kami mengharap masukan, saran, dan kritik yang membangun
untuk perbaikan dan penyempurnaan kajian ini. Akhirnya, terima
kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
hingga laporan kajian ini tersusun.
Jakarta, Desember 2009
Plt. Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan
Dr. Ir. Dedi M. Masykur Riyadi
Peran Sektor Informal Sebagai Katup Pengaman Masalah Ketenagakerjaan
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI .. iii DAFTAR TABEL ...... v DAFTAR GAMBAR ... vi BAB I PENDAHULUAN .................................................. 1 1.1. Latar Belakang dan Perumusan Masalah ............. 1 1.2. Tujuan Penelitian .................................................. 7 1.3. Ruang Lingkup Kajian ........................................... 8 1.4. Sistematika ........................................................... 9 BAB II TINJAUAN LITERATUR ........................................ 10 2.1. Konsep Sektor Informal ........................................ 10 2.2. Peluang Sektor Informal bagi Kaum Miskin Kota .. 23 2.3. Munculnya Kegiatan Sektor Informal .................... 26 2.4. Sektor Informal dan Penyerapan Angkatan Kerja . 28 2.5. Kekuatan Sektor Informal ..................................... 33 2.6. Dualisme di Indonesia ........................................... 36 BAB III METODOLOGI DAN DATA AWAL ........................ 39 3.1. Kerangka Pemikiran.............................................. 39 3.2. Metodologi ............................................................ 44 3.3. Model dan Pengukuran Variabel dalam Model ...... 50 3.4. Sumber Data ........................................................ 54 3.5. Hipotesis ............................................................... 55 BAB IV ANALISIS DESKRIPTIF ....................................... 57 4.1. Permasalahan Pengangguran dalam RPJM ......... 57 4.2. Intervensi yang telah dilakukan di bidang
ketenagakerjaan ................................................... 71 4.3. Sektor Informal sebagai Penyerap Tenaga Kerja
Berkualitas Rendah .............................................. 74
Peran Sektor Informal Sebagai Katup Pengaman Masalah Ketenagakerjaan
iv
BAB V ANALISIS KUANTITATIF (INTERPRETASI MODEL) ............................................................... 81
5.1. Hasil Regresi ........................................................ 84 5.2. Pembangunan Kota, Penciptaan Kesempatan
Kerja dan Pengembangan Sektor Informal Desa ..................................................................... 89
5.3. Keterbatasan dan Kontribusi Kajian ...................... 93 BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................... 96 6.1. Kesimpulan ........................................................... 96 6.2. Rekomendasi ........................................................ 98 DAFTAR PUSTAKA ........................................................... .99
Peran Sektor Informal Sebagai Katup Pengaman Masalah Ketenagakerjaan
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Variabel dan Sumber Data .................................. 54 Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja
menurut Status Pekerjaan Utama, Agustus 2007 - Februari 2009 (juta orang) .................................... 79
Tabel 3 Hasil Regresi Model ............................................ 85
Peran Sektor Informal Sebagai Katup Pengaman Masalah Ketenagakerjaan
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kondisi Ketenagakerjaan, Agustus 2008 ........... 61 Gambar 2 Tingkat Pengangguran Terbuka dan Tingkat
Pengangguran Usia Muda ............................... 63 Gambar 3 Persentase Angka Pengangguran Terbuka,
Februari 2006 .................................................... 66 Gambar 4 Angka Pengangguran Terbuka .......................... 67 Gambar 5 Pengangguran Terbuka berdasar Tingkat
Pendidikan, Jenis Kelamin, dan Daerah ............ 69
Peran Sektor Informal Sebagai Katup Pengaman Masalah Ketenagakerjaan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang dan Perumusan Masalah
Masalah utama yang dihadapi kebanyakan Negara
Sedang Berkembang (NSB) termasuk Indonesia hingga saat
ini adalah bagaimana memanfaatkan faktor manusia yang
melimpah dan kebanyakan tidak terlatih (unskilled) bagi
pembangunannya, sehingga penduduk yang besar bukan
merupakan beban pembangunan, justru menjadi modal
pembangunan. Dengan demikian peranan sektor informal
menjadi penting, terutama karena kemampuannya dalam
menyerap banyak tenaga kerja dan tidak menuntut tingkat
keterampilan yang tinggi. Bahkan sektor informal ini bisa
menjadi wadah pengembangan sumberdaya manusia, dimana
tenaga kerja yang tidak terlatih (unskilled) tersebut dapat
meningkatkan keterampilannya dengan memasuki sektor
informal terlebih dahulu sebelum masuk ke sektor formal.
Menurut Widodo (2005) dalam diskusi yang digelar
Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) dengan
topik Sektor Informal Yogyakarta, sektor informal adalah
sektor yang tidak terorganisasi (unorganized), tidak teratur
Peran Sektor Informal Sebagai Katup Pengaman Masalah Ketenagakerjaan
2
(unregulated), dan kebanyakan legal tetapi tidak terdaftar
(unregistered). Di Negara Sedang Berkembang, sekitar 30-70
persen populasi tenaga kerja di perkotaan bekerja di sektor
informal. Sektor informal memiliki karakteristik seperti jumlah
unit usaha yang banyak dalam skala kecil; kepemilikan oleh
individu atau keluarga, teknologi yang sederhana dan padat
tenaga kerja, tingkat pendidikan dan ketrampilan yang rendah,
akses ke lembaga keuangan daerah, produktivitas tenaga
kerja yang rendah dan tingkat upah yang juga relatif lebih
rendah dibandingkan sektor formal. Kebanyakan pekerja di
sektor informal perkotaan merupakan migran dari desa atau
daerah lain. Motivasi pekerja adalah memperoleh pendapatan
yang cukup untuk sekedar mempertahankan hidup (survival).
Mereka tinggal di pemukiman kumuh, dimana pelayanan
publik seperti listrik, air bersih, transportasi, kesehatan, dan
pendidikan yang sangat minim.
Sektor informal memberikan kemungkinan kepada
tenaga kerja yang berlebih di perdesaan untuk migrasi dari
kemiskinan dan pengangguran. Sektor informal sangat
berkaitan dengan sektor formal di perkotaan. Sektor formal
tergantung pada sektor informal terutama dalam hal input
murah dan penyediaan barang-barang bagi pekerja di sektor
formal. Sebaliknya, sektor informal tergantung dari
Peran Sektor Informal Sebagai Katup Pengaman Masalah Ketenagakerjaan
3
pertumbuhan di sektor formal. Sektor informal kadang-kadang
justru mensubsidi sektor formal dengan menyediakan barang-
barang dan kebutuhan dasar yang murah bagi pekerja di
sektor formal.
Penggunaan modal pada sektor informal relatif sedikit
apabila dibandingkan dengan sektor formal sehingga cukup
dengan modal sedikit sudah dapat mempekerjakan orang.
Dengan menyediakan akses pelatihan dan ketrampilan, sektor
informal dapat memiliki peran yang yang besar dalam
pengembangan sumber daya manusia. Sektor informal
memunculkan permintaan untuk tenaga kerja semiterampil
dan tidak terampil. Sektor informal biasanya menggunakan
teknologi tepat guna dan menggunakan sumber daya lokal
sehingga akan menciptakan efisiensi alokasi sumber daya.
Sektor informal sangat penting artinya dalam proses
pembangunan dan proses modernisasi masyarakat yang
sebagian besar masih bersifat tradisional atau semi-
tradisional. Sebelum bekerja dan berusaha di sektor formal,
tenaga kerja dari sektor tradisional berusaha dan bekerja
terlebih dahulu di sektor informal. Setelah memperoleh
pengetahuan, keahlian dan pengalaman di sektor informal,
barulah mereka beralih dan mengalihkan usahanya ke sektor
formal yang bersifat modern. Selain itu, sektor informal penting