PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga...

115
PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI BABANG: NEGOSIASI ATAS WACANA TAPAL BATAS TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar Magister Humiora (M.Hum) di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Oleh : Ervina Panduwinata Rete 136322010 PROGRAM MAGISTER ILMU RELIGI DAN BUDAYA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga...

Page 1: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOIBABANG: NEGOSIASI ATAS WACANA TAPAL BATAS

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar Magister Humiora(M.Hum) di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata

Dharma

Oleh :

Ervina Panduwinata Rete

136322010

PROGRAM MAGISTER ILMU RELIGI DAN BUDAYAUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

i

PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOIBABANG: NEGOSIASI ATAS WACANA TAPAL BATAS

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar Magister Humiora(M.Hum) di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata

Dharma

Oleh :

Ervina Panduwinata Rete

136322010

PROGRAM MAGISTER ILMU RELIGI DAN BUDAYAUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

HALAMAN PERSBTUJUAI{ FEMBIIIBING

TESIS

PENGALAMAN KESEHARIAN GI'RU-GI]RU DI JAGOI BABAI{G:

NEGOSIASI ATAS WACANA TAPAL BATAS

4-txuna ,?, ?ctc

...ffi..{4.!4..{t!!!g]Eg

fanggal 14 Juli 2017

)

ja-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

l3

HALAMAI\I PENGESAHAN

PENGALAMAN KESEHARIAI{ G[}RU.GI'RU DI JAGOI BABANG:NEGOSIASI ATAS WACANA TAPAL BATAS

Oleh:

Ervina Panduwinata Rete

3. Prof, D,r. A. Supratiknya

ilt

Pada Tdnssll 24 JulifrlT

Yogyakarta, 24 Juli 2017

tm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

PER}IYATAATI KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul : Pengalaman Keseharian Guru-guru di Jagoi Babang: Negosiasi Atas Wacana Tapal Batas merupakan hasil karya

dan penelitian saya pribadi. Di dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk merirperoleh gelar kesarjanaan' di suatu perguruan tinggi.Pemakaian dan peminjaman karya dari peneliti lain adalah semata-mata untukkeperluan ilmiah sebagaimana diacu secara tertulis di dalam catatan tubuh dan

catatan kaki serta daftar pustaka.

Yogyakarta, 08 Agustu s 2017

Yang me,mbuat pernyataan

Ervina Panduwinata Rete

tv

1v3..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

PERNYATAA}I PERSETUJUAI\ PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUKKEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nim :136322010

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya rnemberikan kepada perpustakaanUniversitas Sanata Dharma karyailmiah saya yang berjudul:

PENGALAMAN KESEIIARIAN GURU.GURU DI JAGOI BABANG:NEGOSIASI ATAS WACANA TAPAL BATAS

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demii<ian saya memberikankepada Perpustakaan universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalandata, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya diinternet ataumedia lain untuk kepentingan akadernis tanpa perlu meminta ijin dari sayamaupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama sayasebagai penulis.

Dernikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 08 Agustus 2017

Yang menyatakan

Ervina Panduwinata Rete

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

vi

To survive the Borderlands: you must live sin fronteras, be acrossroads.

Gloria Anzaldua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

vii

KATA PENGANTAR

Tesis ini adalah bagian dari proses saya menuju pendewasaan secara

intelektual. Sebuah perjalanan untuk memberi makna pada lingkungan di

mana saya dilahirkan dan tumbuh-berkembang. Meski tesis ini tidak

berupaya memberi jawaban atas persoalan yang dihadapi oleh masyarakat

perbatasan, tetapi saya yakin tesis ini menyumbangkan pemahaman yang

lain dalam memaknai pengalaman guru di perbatasan sehingga membuka

perspektif yang lebih beragam.

Dalam penyusunan tesis ini tidaklah mulus. Ada tantangan yang

silih berganti. Oleh sebab itu, lewat kesempatan ini saya mau berterima

kasih kepada semua pihak yang sudah banyak membantu dan mendukung

saya selama proses penyusunan tesis ini. Pertama-tama, saya menghaturkan

terima kasih kepada Pak Praktik selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing, membantu, dan memberikan banyak pengarahan, saran serta

masukan selama penyusunan tesis ini. Dan juga saya ucapkan terima kasih

kepada seluruh dosen IRB yang dengan caranya masing-masing telah

berperan, baik dalam proses penyusunan tesis ini maupun selama proses

belajar saya di IRB. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih atas Mbak

Desy selaku Sekretariat IRB yang diandalkan dalam urusan administrasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

viii

Mbak Dita yang menginformasikan jadwal bimbingan, serta Pak Mul yang

diandalkan dalam urusan logistik di IRB.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Anton Haryono,

karena merekomendasikan untuk melanjutkan studi di pasca sarjana di IRB.

Dan juga saya berterima kasih kepada seluruh guru Jagoi Babang yang

bersedia menjadi narasumber dalam penelitian ini, baik guru di SDN 1 Jagoi

Babang, SMPN 1 Jagoi Babang dan SMAN 1 Jagoi Babang serta Pak Viktor

selaku Kepala UPT Pendidikan Jagoi Babang yang telah mengijinkan saya

untuk mewawancarai guru-guru di Jagoi Babang. Terima kasih juga untuk

staf dari Kantor Imigrasi Jagoi Babang dan Bea Cukai yang sudah

mendukung dalam pengambilan data di Jagoi Babang. Tak lupa, saya

berterima kasih kepada teman-teman IRB, terutama untuk angkatan 2013;

Anne, teman diskusi baik dalam penyusunan tesis ini maupun selama saya

berproses belajar di IRB, Daeng Umar yang telah memberi masukan untuk

tesis ini dan teman ngopi dikala pikiran sedang buntu, Hans teman diskusi

dan memberi kesempatan saya untuk mengakses internet di kostnya.

Felomena, teman curhat dan yang menemani saya saat ngelembur. Mas

Noel, yang juga banyak membantu saya selama belajar di IRB terutama

untuk referensi yang berbahasa asing dan persoalan yang berkaitan dengan

media dan teknologi. Romo Koko, teman ngopi, diskusi, dan kadang

nasehatnya bikin saya bersemangat. Padmo, teman diskusi dan ide-idenya

yang menginspirasi saya. Cahyo, teman yang baik hati, serta semua

angkatan 2013 yang dengan caranya masing-masing berperan selama proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

ix

saya belajar di IRB; Mas Antok, Umi, Kak Jolni, Mas Andre, Kak Phomat,

Lukas, Pak Riwi, Pak Alfons, dan Pak Efraim. Terima kasih juga untuk

kelompok belajar Jangkrik dan teman-teman lintas angkatan yang tidak

dapat saya sebut satu persatu tapi kalian selalu membuat saya bersemangat

untuk ke kampus. Lalu, terima kasih untuk dek Windi yang telah membantu

dan meluangkan waktu bersama saya selama di Jogja.

Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang

yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

Lambertus Rete dan Teresia serta ketiga kakak tercinta saya; Yuliana,

Valentina, dan Paulina yang tidak pernah lelah mendukung dan mendoakan

jalan apapun yang saya pilih meski itu terkadang aneh. Saya percaya dengan

terselesainya tesis ini juga karena doa-doa mereka. Saya juga berterima

kasih untuk Uyus dan keluarga yang setia mendukung dan menyemangati

saya untuk menyelesaikan tesis ini. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih

kepada Yesus Kristus atas konspirasi canggihnya.

Yogyakarta, 13 Juli 2017

Ervina Panduwinata Rete

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

x

ABSTRAK

Permasalahan masyarakat perbatasan adalah persoalan ikatan yangmelampaui batas. Karena ikatan itu pula mereka kerap diberi label gandaoleh masyarakat lainnya. Pengalaman semacam itu yang dihadapi oleh guru-guru di Jagoi Babang. Sebagai guru, mereka wajib menumbuhkan rasasolidaritas nasional dan sebagai bagian dari masyarakat lokal, merekamemiliki ikatan melampaui batas. Paralel dengan nalar Edwards Soja,penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu; material, wacana, dan praktikkeseharian. Hasilnya, keterkaitan antara Jagoi Babang dengan Serawaksampai pada fase simbolik. Masyarakat lokal mengakui keterkaitan kulturalyang melampaui batas sebagaimana yang ditunjukkan lewat material RumahAdat suku Dayak Bedayuh dan barang-barang yang berlabel ganda (Rupiahdan Ringgit). Sedangkan dari sisi wacana, Jagoi Babang digambarkansebagai area tapal batas yang kaku dan harus dijaga ketat, diawasi, hinggaorang-orangnya pun pantas dicurigai. Dari sisi praktik keseharian, aktivitasmelintas batas adalah ruang ketiga, yang menegosiasikan ikatan keluarga,kultural, dan ekonomi yang melampui batas. Dengan kata lain, dalamaktivitas melintas batas itulah ruang ketiga ditemui. Dalam kasus ini,menjadi guru di Jagoi Babang berarti menjadi guru yang melintas batasyang mau tak mau harus bernegosiasi atas wacana tapal batas.

Kata kunci: Negosiasi; Guru; Jagoi Babang; Melintas Batas; Ruang Ketiga;Wacana Tapal Batas;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

xi

ABSTRACT

The problem faced by people living on the borderline is their social bond thatoverrides the borderline itself. Thus the bond engenders double labeling attachedto them. These conditions experienced by the teachers in Jago Babang. Asteachers, they have to nurture national solidarity, at the same time being part ofthe local society whose bonds that override the borderline. In accordance withEdward Soja’s the way of thinking, this research divided into three spaces, i.e.material, discourses, and daily practice. Furthermore, the relation between JagoiBabang and Serawak reach the symbolic phase. In the material space, local peopleacknowledge cultural tie that overrides the borderline as shown on Rumah Adat ofDayak Bedayuh tribe and other materials with double labels (e.g. Rupiah andRinggit, Indonesian and Malaysian currency). While from the discourse side,Jagoi Babang described as a rigid borderline area, which must be closely guarded,watched, controlled, thus the cross border people deserved suspicion. In terms ofdaily practice, cross-border activity can be considered as the third space, whichnegotiates family, cultural, and economic ties beyond the boundaries. In otherwords, the third space can be found in the crossing-border activity. In this case,being a teacher in Jagoi Babang means to be a crossing-border teacher thatinevitably negotiate over the boundary discourse.

Keywords: negotiation; teacher; Jagoi Babang; cross-border, third space,boundary discourse

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAM AN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN......................................................................... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI........................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... vi

KATA PENGANTAR..................................................................................... vii

ABSTRAK........................................................................................................ x

ABSTRACT...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI.................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL............................................................................................ xv

BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................ 1

B. Tema Penelitian.............................................................................. 7

C. Rumusan Masalah.......................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian............................................................................ 7

E. Pentingnya Penelitian..................................................................... 8

F. Kajian Pustaka................................................................................ 10

G. Kerangka Teori............................................................................... 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

xiii

H. Metode Penelitian........................................................................... 23

I. Sistematika Penulisan..................................................................... 26

BAB II: KONDISI MATERIAL DI JAGOI BABANG.............................. 27

A. Pengantar........................................................................................ 27

B. Gambaran Umum Jagoi Babang..................................................... 28

C. Jagoi Babang di Mata Guru-guru................................................... 42

BAB III: WACANA TAPAL BATAS DI JAGOI BABANG .................... 50

A. Pengantar.............................................................................................. 50

B. Tapal Batas dari Masa ke Masa............................................................. 51

C. Tapal Batas Pasca Reformasi................................................................ 64

D. Jagoi Babang sebagai Tapal Batas........................................................ 66

BAB IV: NEGOSIASI MELALUI AKTIVITAS MELINTAS

BATAS............................................................................................................ 73

A. Pengantar............................................................................................... 73

B. Jagoi Babang: Titik Temu Antara Area di era Modern Padat dan

Cair........................................................................................................ 74

C. Aktivitas Keseharian Guru-guru di Jagoi Babang.................................

D. Negosiasi Guru-guru di Jagoi Babang..................................................

77

86

BAB V: PENUTUP.......................................................................................... 93

A. Kesimpulan............................................................................................ 93

B. Saran...................................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Peta Jagoi Babang............................................................... 28

Gambar 2 Letak geografi Jagoi Babang............................................... 29

Gambar 3 Tugu Bung Kupuak............................................................. 32

Gambar 4 Rumah Adat Sebujit............................................................ 33

Gambar 5 Kebun Sawit........................................................................ 34

Gambar 6 Papan Iklan Bank-Kalbar.................................................... 37

Gambar 7 Pasar Serikin........................................................................ 39

Gambar 8 Tugu Perbatasan Jagoi Babang........................................... 41

Gambar 9

Gambar 10

Gambar 11

Pos Terpadu Jagoi Babang..................................................

Kepala Sekolah dan murid-murid SDN I di Jagoi Babang........

Surat penghargaan atas penangkapan PGRS dan Paraku....

41

44

58

Gambar 12 Surat pernyataan kepatuhan................................................ 59

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Pengumpulan Data................................................................ 26

Tabel 2 Piramida Penduduk Kecamatan Jagoi Babang Tahun 2015.. 31

Tabel 3

Tabel 4

Perkebunan di Jagoi Babang.................................................

Rasio murid terhadap guru...........................................................

35

42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat di perbatasan sering diberi label ganda (identitas ganda,

loyalitas ganda, sampai berkewargaan ganda) oleh media. Mereka

digambarkan sedemikian rupa karena memiliki ikatan yang melampaui

batas teritorial. Gambaran semacam ini dapat kita lihat dari fenomena warga

perbatasan di Nunukan, Kalimantan Utara, yang dikabarkan berpindah

kewargaan di akhir tahun 2014 lalu. Berbagai media massa mewacana

fenomena tersebut mulai dari antaranews.com1, liputan6.com2,

merdeka.com3, okezone.com4, beritasatu.com5, republika.com6,

kompas.com7, detik.com8, suara.com9.

1 http://www.antaranews.com/berita/464085/warga-perbatasan-pindah-ke-malaysia-karena-ekonomi, diakses 20162 http://news.liputan6.com/read/2134244/1-dusun-pindah-kewarganegaraan-malaysia-ini-tanggapan-jk, diakses 20163 http://www.merdeka.com/peristiwa/derita-warga-perbatasan-sampai-pindah-kewarganegaraan-malaysia.html, diakses 20164 http://news.okezone.com/read/2014/11/13/340/1064994/miskin-warga-nunukan-pindah-kewarganegaraan-malaysia, diakses 20165 http://www.beritasatu.com/nasional/225861-3-penyebab-sejumlah-warga-di-nunukan-pindah-ke-malaysia.html, diakses 20166 http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/11/13/neyyz7-tni-warga-tiga-desa-di-perbatasan-pindah-ke-malaysia, diakses 20167http://regional.kompas.com/read/2014/10/21/11162361/.Janji.Manis.Malaysia.Goda.Warga.Long.Apari.untuk.Pindah.Negara, diakses 20168http://news.detik.com/berita/2747297/sedih-satu-desa-di-nunukan-seluruh-warganya-pindah-kewarganegaraan-malaysia, diakses 20169 http://www.suara.com/news/2014/11/19/111332/tiga-desa-kosong-warganya-pindah-ke-malaysia, diakses 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

2

Berita dari media itu pun menuliskan bahwa tingkat kemiskinan

yang tinggi, keterbatasan infrastruktur dan pelayanan publik yang tidak

maksimal membuat warga di perbatasan mudah tergiur “janji manis” negara

lain. Pandangan ini kemudian menuai polemik dan menjadi perdebatan di

masyarakat. Seperti yang terjadi dalam pembicaraan kaskus.co.id (diakses,

2016) dengan topik “setuju nggak kalo daerah perbatasan pindah negara?”.

Alih-alih menerima ada ikatan yang melampaui batas, pembicaraan tersebut

justru terbelah antara yang pro dan kontra. Pihak yang pro, cenderung

melihat warga perbatasan itu miskin, kurang perhatian pemerintah sehingga

wajar bila mereka pindah warganegara. Sedangkan pihak yang kontra

merasa warga perbatasan kurang sabar dalam menunggu pembangunan dari

pemerintah. Pemberian label ganda itu tidak hanya terjadi lewat berita di

surat kabar, tetapi juga lewat beberapa film seperti, Batas dan Tanah Surga

Katanya. Kedua film itu merepresentasikan kondisi masyarakat perbatasan

yang mengalami krisis solidaritas nasional. Fenomena di atas

memperlihatkan pandangan dominan orang dalam membicarakan

masyarakat di perbatasan. Masyarakat di perbatasan dengan mudah diberi

atribut ganda tanpa melihat kembali kondisi macam apa yang mereka hadapi

sehari-hari. Karena lahir dan tumbuh di perbatasan, tepatnya di Kecamatan

Seluas, Kabupaten Bengkayang,10 saya terbiasa melihat orang di perbatasan

melintas batas. Karena mereka memiliki ikatan-ikatan yang melampaui

batas. Melintas batas di dua negara yang pernah berperang di era Soekarno

10Lihat peta.http://www.batasnegeri.com/potret-camar-bulan-dusun-terluar-indonesia-di-sempadan-kalbar-serawak/ diakses 23 Januari 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

3

dan kerap bersengketa karena masalah batas teritorial, olahraga, TKI,

hingga produk budaya. Meski hubungan politis kedua negara naik turun,

orang perbatasan tetap berinteraksi. Interaksi itu mewujud lewat kebiasaan

mendengar siaran radio, menonton siaran tv, mengkonsumsi barang-barang,

sampai hapal lagu kebangsaan negeri jiran itu. Bahkan memiliki saudara

yang menetap di Serawak.

Secara kultural, Serawak hampir tidak ada bedanya dengan daerah-

daerah di Kalimantan Barat. Persamaan itu karena ikatan nenek moyang

(bdk. Eilenberg, 2012:25, Arifin, 2014:168). Ikatan suku Dayak yang

mendiami demarkasi sepanjang 2.004 km sampai hari ini masih kita jumpai

ada dari mereka yang sebahasa. Mereka serumpun berbeda batang yang

dipisahkan kolonial lewat pembentukan garis 4°10” Lintang Utara yang

bermula dari Pantai Timur Kalimantan ditarik ke arah Barat sampai Tanjung

Datu telah membagi Borneo menjadi milik Inggris dan Belanda (Arifin,

2014:101). Batas yang dibagi-bagi kolonial tersebut diwarisi oleh Indonesia

dan Malaysia.

Pembentukan tapal batas membuat pergaulan mereka tidak leluasa

misalnya, untuk berjumpa mereka harus melalui proses interogasi berkali-

kali dan harus melapor di setiap pos penjagaan. Pembatasan atas tubuh itu

dibuat demi menjaga kedaulatan negara yang kehadiran negara di tapal

batas masih sering dipertanyakan. Wacana tentang tapal batas mewarisi

narasi kolonial yang membentuk batas untuk menghadapi migrasi yang

dianggap sebagai penganggu dan karena itu batas harus diawasi, dijaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

4

ketat, sampai orang-orangnya pun pantas dicurigai. Narasi kolonial itu pula

tampak pada wacana dominan dalam membayangkan tapal batas yang

cenderung kaku sebagaimana yang tergambarkan lewat kartografi (tetap dan

kaku). Model pembayangan itu pula yang memposisikan orang-orang yang

punya ikatan melampui batas seolah-olah menjadi anak haram. Dan karena

itu, mereka yang kemudian menjadi lahan subur untuk proyek yang

bertemakan nasionalisme. Pendekatan top down semacam itu paling mudah

kita lihat dari pembangunan material yang mewujud lewat pos-pos imigrasi,

tugu perbatasan, patok-patok batas yang disakralkan. Material itu

memperlihatkan seperti apa negara mencerna daerah perbatasan dan

memperlakukan masyarakatnya.

Namun apa yang dibayangkan oleh negara tidak melulu semakna

dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat di perbatasan. Pembentukan

tapal batas tidak berarti melunturkan keterikatan masyarakat yang

melampaui batas. Pengalaman ini persis seperti yang dialami oleh suku

Melayu yang berada di Batam (Dedees,2015). Meski mereka tersebar di tiga

negara yaitu, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, namun tidak sertamerta

melunturkan ikatan kemelayuan. Pengalaman hidup orang Melayu di Batam

yang berdektan dengan dua negara lainnya turut memengaruhi mereka

dalam membayangkan menjadi Indonesia. Bahwa orang Melayu di

Kepulauan Batam mengaku mencintai dan membela Indonesia dengan

kondisi yang “terbelah”, karena pada saat yang bersamaan juga beririsan

dengan kemelayuan yang sifatnya lintas negara. Atas nama ikatan kultural

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

5

itu pula membawa konsekuensi pada rasa nasionalisme yang “terbelah”.

Dengan kata lain, pengalaman kesejarahan sebagai warganegara Indonesia

dan ikatan kultural yang melampaui batas menjadi keunikan orang Melayu

di Batam dalam membayangkan menjadi Indonesia.

Kasus di atas memperlihatkan ikatan politis dibayang-bayangi oleh

ikatan kultural. Meski berbeda negara, ikatan kultural di antara orang

Melayu tidak benar-benar luntur. Yang itu artinya persoalan tentang tapal

batas tidak benar-benar selesai. Kondisi itu menunjukkan apa yang

diwacanakan oleh negara belum tentu semakna dengan apa yang dilakukan

oleh masyarakat perbatasan dan itu kemudian yang memotivasi saya untuk

melihat ruang negosiasi macam apa yang dilakukan oleh masyarakat

perbatasan ketika berhadapan dengan wacana dominan tentang tapal batas.

Dengan kata lain, daya negosiasi itu hadir lewat praktik sehari-hari

masyarakat di perbatasan.

Sepakat dengan gagasan Soja (1996) tentang ruang ketiga

(Thirdspace). Soja melampaui ruang yang sering kali didefinisi secara biner

(firstspace dan secondspace) dengan membuka perspektif yang baru atau

yang disebut dengan ruang ketiga. Ruang pertama yang dimaksud oleh Soja

adalah material (real), ruang kedua adalah interpretasi atas ruang pertama

(imagined), di antara real dan imagined itu pula ada ruang yang lain atau

disebut dengan ruang ketiga (praktik keseharian). Ruang ketiga sebagai

strategi menghadapi ruang yang tampak biner tersebut. Ketiga sisi itu saling

mempengaruhi dan oleh karena itu ruang terasa kontekstual, tidak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

6

diseragamkan. Dengan mengikuti gagasan Soja, saya mengidentifikasi

negosiasi yang dilakukan oleh masyarakat perbatasan yang berada pada

tataran praktik sehari-hari.

Penelusuran tentang negosiasi masyarakat di perbatasan, tepatnya

di Kecamatan Jagoi Babang. Jagoi Babang berbatasan langsung dengan

Serikin, Serawak yang masyakaratnya pun masih memiliki ikatan nenek

moyang (Siagian,1995). Saya melihat persoalan itu dari pengalaman

keseharian guru-guru di Kecamatan Jagoi Babang. Berprofesi sebagai guru,

otomatis orang memiliki tanggungjawab untuk mengenalkan keindonesiaan

kepada peserta didik, yang itu artinya, ia harus tunduk pada wacana

dominan dalam membayangkan tapal batas (ikatan politis) sedangkan dalam

kehidupan sehari-hari, guru memiliki ikatan-ikatan yang melampaui batas.

Oleh karena itu menjadi penting untuk melihat negosiasi macam apa yang

dilakukan oleh guru di Kecamatan Jagoi Babang.

Penelitian yang diberi judul Pengalaman Keseharian Guru-guru di

Jagoi Babang: Negosiasi Atas Wacana Tapal Batas, berbicara mengenai

negosiasi yang dilakukan guru di tengah wacana dominan tentang tapal

batas yang erat kaitannya dengan ikatan politis di tengah ikatan yang

melampaui batas. Penelitian ini terbatas pada pengalaman keseharian guru

dalam memaknai diri agar tidak bertambah asing di tengah kenyataan

persoalannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

7

B. Tema Penelitian

Negosiasi guru Jagoi Babang sebagai ruang ketiga atas wacana tapal batas.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, Jagoi Babang adalah salah satu

kecamatan di Kabupaten Bengkayang, yang masyarakatnya memiliki ikatan

melampui batas. Sedangkan berprofesi sebagai guru, orang mau tak mau

tunduk pada wacana dominan dalam membayangkan Jagoi Babang sebagai

tapal batas. Di tengah kondisi tersebut, lantas negosiasi macam apa yang

dilakukan guru? Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Seperti apa kondisi material di Jagoi Babang?

2. Wacana apa yang mendominasi dalam membayangkan Jagoi Babang?

3. Negosiasi macam apa yang dilakukan oleh guru-guru di Jagoi Babang

atas wacana tapal batas?

D. Tujuan Penelitian

1. Melihat kondisi material di Jagoi Babang.

2. Membaca wacana yang mendominasi dalam membayangkan Jagoi

Babang

3. Mengidentifikasi negosiasi yang dilakukan oleh guru-guru di Jagoi

Babang atas wacana tapal batas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

8

E. Pentingnya Penelitian

Pentingnya penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan Humaniora

Penelitian ini untuk menambah ilmu pengetahuan kita dalam

melihat masyarakat di tapal batas. Berangkat dari pandangan dominan yang

memberi label ganda pada masyarakat di tapal batas tanpa memeriksa

terlebih dahulu kondisi macam apa yang dihadapi oleh orang di perbatasan.

Untuk menghadapi pandangan tersebut, saya mengidentifikasi negosiasi

yang dilakukan oleh guru-guru di Jagoi Babang sebagai ruang ketiga atas

kondisi material dan wacana tapal batas. Penelitian ini melalui tiga tahapan

yaitu; material, interpetasi atas material, dan negosiasi. Dengan

mengidentifikasi negosiasi yag dilakukan oleh guru-guru di Jagoi Babang,

membuka perspektif yang lebih beragam dalam melihat masyarakat di

perbatasan.

2. Penulis

Penelitian ini sebagai salah satu cara bagi saya untuk

mendewasakan diri secara intelektual. Dengan mempelajari ilmu humaniora

yang lintas disiplin, saya belajar membaca fenomena di lingkungan sekitar

dengan perspektif kajian budaya. Seperti dalam kasus ini, saya sebagai

orang yang lahir dan tumbuh di perbatasan mencoba melihat kembali

fenomena masyarakat perbatasan yang kerap diberi label ganda, namun kali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

9

ini saya melihat dengan kacamata kajian budaya yang lintas disiplin. Dalam

kasus ini, saya mengkombinasikan pandangan Edwards Soja dan Zygmunt

Bauman untuk mengidentifikasi negosiasi masyarakat perbatasan lewat

pengalaman keseharian guru Jagoi Babang. Penelitian ini juga sebagai salah

satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi pasca

sarjana di program Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

3. Guru dan Pemerhati Perbatasan

Untuk guru di perbatasan penelitian ini adalah refleksi atas

tindakannya sehari-hari. Dengan memahami apa yang mereka lakukan

sehari-hari diharapkan guru tidak bertambah asing di tengah kenyataan

persoalannya dan berposisi atas pandangan yang dominan tentang tapal

batas.

Untuk pemerhati perbatasan, penelitian ini mencoba melihat

pandangan masyarakat setempat dalam mendefinisikan diri di tengah

pandangan yang cenderung top-down. Lewat penelitian ini, saya

mengidentifikasi negosiasi guru-guru di Jagoi Babang di antara kondisi

material dan bayangan tentang Jagoi Babang. Negosiasi ini dapat dijadikan

referensi untuk membicarakan masyarakat di tapal batas dan sebagai upaya

menghadapi pandangan dominan yang tampak banal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

10

F. Kajian Pustaka

Penelitian tentang masyarakat di perbatasan sudah pernah dilakukan

oleh salah satu mahasiswi Ilmu Religi dan Budaya yaitu Novelina Laleba

(2010). Tesis dengan judul, Identitas Kebangsaan Masyarakat Pulau

Miangas Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara yang berbatasan dengan

Filipina Selatan. Lewat penelitian ini, ia menyatakan bahwa Miangas

sebagai ruang liminal di mana warga beridentitas ambivalen dan resistensi.

Hal ini, terkait dengan resistensi terhadap pendudukan negara Filipina dan

di satu sisi juga resistensi dengan NKRI sehingga terjadi tarik menarik

antara identitas lokal dan nasional (NKRI), yang kemudian muncul

kontestasi antara identitas lokal Miangas dengan identitas yang dibawa oleh

NKRI. Menurutnya, warga Miangas berada sebagai in-between citizenship.

Novelina menggunakan pendekatan pascakolonial dan sensitif

terhadap pengalaman warga Miangas dalam mengidentifikasi diri. Akan

tetapi, konteks perbatasan antara Miangas dan Filipina agak berbeda dengan

perbatasan Kalimantan-Malaysia yang cenderung cair. Di sini, saya akan

mengapresiasi tulisan yang relevan untuk membicarakan perbatasan

Malaysia-Indonesia di pulau Borneo.

1. Keterkaitan Masyarakat di Perbatasan

Kata serumpun berbeda batang tampak relevan untuk membicarakan

masyarakat di tapal batas. Semula ini adalah judul buku dari penelitian yang

dilakukan oleh Patji (2002). Buku itu merupakan penelitian etnografi pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

11

masyarakat pulau Sebatik. Sebatik terletak di sebelah timur laut Kalimantan.

Secara administratif, Sebatik bagian dari Provinsi Kalimantan Utara. Pulau

ini terbagi menjadi dua, sebelah utara milik Malaysia dan sebelah selatan

milik Indonesia. Pulau ini dibagi atas konvensi yang pertama (1891) kali

antara Inggris dan Belanda dalam menentukan batas-batas kekuasaan

mereka di pulau Borneo.

Masyarakat Sebatik sering melintas batas ke Tawau (Sabah,

Malaysia). Di Sebatik, melintas batas sudah menjadi kebiasaan sehari-hari

mereka. Ada dua alasan yang memotivasi mereka melintas batas yaitu;

ekonomi dan kultural. Meski demikian, motif ekonomi lebih mendominasi

daripada kultural. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga,

seperti tabung gas, pupuk, alat elektronik, minyak goreng, dan sebagainya.

Di mata orang Sebatik, barang-barang yang mereka peroleh dari Tawau

(Sabah) lebih terjamin kualitasnya dibandingkan dengan barang-barang

produk lokal yang terasa lebih mahal dan tidak sebanding dengan

kualitasnya, kedua, sebagian besar petani di Sebatik menjual hasil pertanian,

perkebunan (kelapa Sawit) dan hutan mereka ke Tawau (Sabah) karena

mengingat pasar di sana lebih potensial dibandingkan kota-kota lokal seperti

Nunukan dan Tarakan, ketiga, untuk mencari pekerjaan. Peluang kerja di

negeri jiran lebih terbuka dengan tingkat kemajuan kota tersebut. Tidak

hanya orang lokal yang melintas batas untuk mencari kerja tetapi juga warga

dari daerah lain seperti Bugis dan Nusa Tengara Timur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

12

Aktivitas melintas batas tercatat sejak tahun 1960-an. Seperti yang

kita ketahui di tahun itu terjadi konfrontasi antara Indonesia-Malaysia.

Meski demikian, orang-orang yang tinggal di area tersebut sampai saat ini

masih saling berinteraksi dan tetap melintas batas. Kondisi Tawau yang

lebih maju daripada Sebatik membuat orang-orang berduyun-duyun

mengais rezeki di negeri jiran. Banyak dari mereka yang menjadi TKI dan

ada pula yang menetap menjadi warga Malaysia. Selain karena pekerjaan,

masyarakat Sebatik pun digambarkan sangat bergantung dengan produk-

produk Malaysia bahkan mereka juga menggunakan dua mata uang

sekaligus.

Bila di pulau Sebatik, orang melintas batas lebih didominsi oleh

motivasi ekonomi, penelitian yang dilakukan oleh Eilenberg (2012) yang

mengkaji Dayak Iban yang menetap di perbatasan antara Kabupaten Kapuas

Hulu di Kalimantan Barat dengan Serawak menunjukkan fenomena

melintas batas karena motivasi kultural. Secara etnis, Dayak Iban di

Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, masih memiliki ikatan nenek

moyang dengan Dayak di Serawak. Ikatan kultural ini pula yang turut

berkontribusi pada pembentukan relasi yang cair antar masyarakat di

perbatasan. Menurut Eilenberg (2012), keterikatan ini turut andil dalam

mempengaruhi identitas Dayak Iban yang tampak memiliki loyalitas

melampaui batas-batas teritorialnya. Namun, dapat pula menimbulkan

kebangkitan lokal yang disebabkan loyalitas nasional yang kuat. Lewat

situasi yang sedemikian dikatakan oleh Eilenberg bahwa perbatasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

13

Kalimantan Barat-Sarawak adalah perbatasan yang cair dan fluktuaktif

(Eilenberg, 2012: ). Penelitian Eilenberg (2012) tampak sensitif terhadap

kehidupan warga di perbatasan. Ia memperlihatkan dinamika di perbatasan

itu yang naik-turun sebagai konsekuensi perjalanan historis yang

membentuk area tersebut. Seperti yang ia paparkan bahwa kolonial yang

awal mula membentuk batas-batas di wilayah tersebut dan kemudian

dipertegaskan oleh negara yang mewarisi yaitu; Malaysia dan Indonesia.

Sejak pembentukan awal tapal batas, masyarakat lokal tidak

diikutkan serta (Arifin, 2014). Sejarah mencatat, pembagian wilayah Borneo

dibagi atas dasar kesepakatan antara Inggris dan Belanda dengan melalui

tiga tahap konvensi yaitu; menentukan titik koordinat di peta, di air, dan di

gunung. Penentuan tapal batas yang terkesan semena-mena ini membawa

konsekuensi, seperti yang dikatakan oleh Dave Lumenta (2015), orang yang

menetap di tapal batas (Indonesia-Malaysia) cenderung moderat dan terbuka

terhadap perubahan. Mereka yang lebih banyak melakukan aktivitas

ekonomi di wilayah Sarawak, nasionalisme menjadi urusan yang semu, dan

dalam berbagai sisi, tidak relevan. Orang di tapal batas cenderung memiliki

ikatan melampaui batas teritorialnya. Batas yang mereka pahami tidak sama

dengan apa yang dimaknai oleh negara yang melihat batas-batas itu secara

kaku sedangkan bagi masyarakat lokal justru sebaliknya.

Konteks di atas memperlihatkan bahwa batas yang kita kenal saat ini

adalah batas yang mengikuti narasi kolonial dan semakin dipertegas oleh

negara pewaris (Indonesia-Malaysia). Batas-batas itu dibuat secara top-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

14

down untuk membedakan antara kekuasaan Inggris dan Belanda. Dengan

mengikuti narasi kolonial, batas yang kita kenal saat ini adalah buatan

kolonial yang belum tentu semakna dengan batas yang dipahami oleh

masyarakat lokal yang telah mendiami wilayah itu secara turun temurun.

Seperti yang dipaparkan oleh Eilenberg (2012), Dayak Iban di perbatasan

Kapuas Hulu-Serawak memiliki ikatan primordial. Yang itu artinya batas

yang mereka pahami belum tentu sama dengan batas yang kita pahami saat

ini. Atasnama itu, pengalaman melintas batas dapat dikatakan sebagai cara

mereka hidup.

2. Model Interaksi Antar Masyarakat di Perbatasan

Menurut Arifin (2014) keterkaitan perbatasan antara Kalimantan

Barat-Serawak meliputi berbagai aspek mulai dari ekonomi, kultural, jalan

raya, jaringan informasi dan saat ini yang sedang berjalan adalah impor

listrik dari Malaysia dengan membangun Sutet di sepanjang perbatasan di

Kalimantan Barat. Ada lima kabupaten di Kalimantan Barat yang

berbatasan langsung dengan Serawak yaitu, Sambas, Bengkayang, Sanggau

Kapuas, Sintang, dan Kapuas Hulu. Akan tetapi, diantara itu yang paling

dekat menghubungkan antara Pontianak dan Kuching adalah Jagoi Babang

yang terletak di Kabupaten Bengkayang. Kabupaten Bengkayang sendiri

memiliki dua pintu selain Kecamatan Jagoi Babang, yaitu Siding dan

Separan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

15

Interaksi masyarakat di perbatasan Kalimantan Barat-Serawak

menurut Arifin (2014) mendekati kategori Coexistent Borderland yaitu,

interaksi penduduk perbatasan dapat diposisikan pada level on atau off oleh

negaranya masing-masing. Dengan kata lain, penduduk menerima interaksi

yang binasional (ganda) dengan terbatas. Selain itu, model interaksi mereka

mendekati kategori Interdependent Borderlands, di mana interaksi saling

terkait satu dengan yang lain dan saling membutuhkan. Dengan kata lain,

kedua wilayah saling melengkapi.

Kedua kategori di atas mengikuti gagasan Martinez (1994) dalam

membaca dinamika di perbatasan antara USA-Meksiko yang terdiri dari

empat tipe. Selain yang sudah disebutkan di atas, terdapat dua lagi yaitu;

Alienated Borderland, adalah perbatasan yang tegang dan tertutup. Interaksi

di perbatasan sama sekali tidak terjadi. Penduduk diantara dua sisi negara

itu saling mengasingkan. Integrated Borderland, perbatasan yang kuat dan

permanen dan memiliki integrasi ekonomi. Interaksi yang tidak terbatas dan

penduduk perbatasan mengganggap mereka adalah anggota yang sama

dengan satu sistem sosial.

Berdasarkan kategori di atas, tampak model interaksi masyarakat di

perbatasan Kalimanan Barat-Serawak terkait satu dengan yang lain, terbuka

dan saling menopang, misalnya Serawak sebagai kota yang lebih maju,

membuka peluang kerja yang menjadi kesempatan orang lokal di perbatasan

Kalimantan Barat untuk mendapatkan pekerjaan dan menjual hasil pertanian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

16

dan hutan di pasar Serawak. Mereka pun merayakan upacara adat secara

bersama-sama.

Dari paparan di atas, semakin memperjelas posisi penelitian saya.

Bahwa masyarakat lokal cenderung memperlakukan batas dengan cair

karena memiliki ikatan yang melampaui batas. Namun, wacana dominan

cenderung membatasi pergaulan mereka. Apa yang tergambarkan oleh

wacana tersebut mengikuti narasi kolonial yang membagi batas untuk

kepentingan kekuasaan dan strategi menghadapi orang-orang yang mereka

anggap sebagai penganggu alias yang melakukan migrasi (Eilenberg, 2012).

Warisan kolonial ini semakin dipertegas oleh sejarah Indonesia dan

Malaysia yang pernah terlibat konfrontasi pada tahun 1960-an dan sampai

saat ini, pengawasan al a militer menjadi dominan di kawasan ini.

Lewat kajian pustaka ini, semakin menunjukkan bahwa mereka

memiliki ikatan yang melampaui batas. Ikatan ini pula yang mewujud lewat

kondisi material meski di sisi lain mereka berhadapan dengan pandangan

dominan yang cenderung membatasi pergerakan. Menyadari kondisi itu

pula, saya mengidentifikasi negosiasi yang mereka lakukan lewat praktik

keseharian guru-guru di Jagoi Babang. Penelusuran negosiasi tersebut

sebagai upaya untuk menghadapi pandangan banal yang dengan mudah

melabel masyarakat perbatasan dengan atribut ganda tanpa melihat lebih

dalam kondisi macam apa yang mereka hadapi sehari-hari.

Berangkat dari situasi itu, penelitian ini melihat praktik keseharian

masyarakat perbatasan lewat pengalaman guru-guru di Jagoi Babang untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

17

mengidentifikasi negosiasi macam apa yang mereka lakukan di antara

kondisi material dan wacana tapal batas. Penelitian ini mengikuti gagasan

Edwards Soja tentang ruang ketiga.

G. Kerangka Teori

Penelitian ini mengidentifikasi pengalaman guru-guru di Jagoi Babang

sebagai negosiasi atas wacana tapal batas. Untuk menjelaskan persoalan di

atas, saya merujuk pada gagasan Zygmunt Bauman tentang Liquid

Modernity dan Edwards Soja tentang Thirdspace.

1. Tapal Batas

Menurut Wadley (2005) batas teritorial yang dibayangkan antara

komunitas lokal dengan negara tidak selalu sama. Komunitas lokal

cenderung mendefinisikan batas berdasarkan landscape fisik seperti,

pepohonan, gunung, batu besar, dan sungai, sedangkan di mata negara, batas

adalah patok yang didirikan di sepanjang garis demarkasi dan biasanya

diperlakukan dengan pengawasan militer 24 jam. Dengan kata lain, batas

yang dimaknai oleh masyarakat lokal cenderung lebih fleksibel sedangkan

wacana politis cenderung melihat persoalan tapal batas itu sudah selesai,

persis yang digambarkan lewat kartografi. Area perbatasan diperlakukan

secara kaku dan ketat. Dengan batas, orang-orang dikategorikan secara

hitam dan putih, mereka dan kita, legal dan ilegal. Pos-pos penjagaan yang

dibangun semakin menegaskan area tersebut adalah border. Perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

18

dalam memaknai batas ini dapat kita jelaskan dengan mengikuti gagasan

dari Zygmunt Bauman (2000) yang membedakan gambaran area di era

Modern Padat (Solid) dan Cair (Liquid).

“Nowadays we are all on the move” kata Bauman (1998) bahwa

orang-orang bebas bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat yang

lain. Di tengah kondisi tersebut, Bauman (2000) membedakan antara era

Modern Padat dan Cair. Gagasan tentang era Modern Cair dimulai sejak era

Modern Padat mengalami keterbatasan dalam menamai konsekuensi-

konsekuensi yang dibawanya (Blackshaw, 2005). Modern Cair adalah

Modern Padat yang datang dengan segala konsekuensinya. Pada era Modern

Cair, hampir keseluruhan aspek menuju proses pencairan; tidak menetap,

mudah berubah-ubah, dan fleksibel tanpa terkecuali batas teritorial

(Bauman, 2003). Sedangkan era Modern Padat, adalah di mana negara

memiliki kekuasaan untuk membuat orang patuh, menahan diri dari

perlawanan, dan terobsesi pada size dan berat. Semakin banyak area yang

dapat ditaklukan maka semakin berkuasa. Teritorial sebagai salah satu

penentu kekuasaan. Pada era ini, orang-orang tidak bebas bergerak. Ini

adalah era face-to-face antara masyarakat dengan negara yang berlaku

secara top-down. Singkat kata, ini adalah era dari engagement. Era yang

terobsesi pada tatanan yang fixed sehingga terobsesi untuk mengkategorikan

dan mengklasifikasikan segala sesuatu yang dianggap berserakan.

Gambaran area di era Modern Padat, itu fixed dan rigid, sebaliknya di area

dari era Modern Cair, tampak fleksibel dan mobilitas adalah gejala dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

19

teritorial yang batas-batasnya tidak otomatis mendefinisikan warga yang

menempatinya. Kondisi ini ditandai dengan orang bebas untuk berpindah-

pindah dari wilayah ke wilayah lain. Ini adalah masa di mana batas-batas

teritorial menuju cair.

Mengikuti gagasan Bauman, pandangan dominan cenderung

memperlakukan area batas secara tetap dan kaku dapat ditempatkan sebagai

gambaran dari area di era Modern Padat, di mana negara memegang kontrol

yang kuat untuk membatasi pergerakan warganya. Akan tetapi di daerah

perbatasan antara Kalimantan Barat dan Serawak, kita justru menjumpai

masyarakat yang memiliki ikatan yang melampaui batas teritorial.

Pengalaman tersebut kita tempatkan sebagai gambaran dari area di era

Modern Cair, yang mana batas teritorial tidak dapat mendefinisikan warga

yang menempatinya.

Di tapal batas, kedua pandangan yang tampak bertentangan itu

bertemu. Dengan kata lain, tapal batas yang kita pahami dari penelitian ini

adalah titik temu antara gambaran area di era Modern Padat dan Modern

Cair. Berangkat dari pendapat ini, negosiasi macam apa yang dilakukan oleh

guru-guru di Jagoi Babang tersebut. Untuk menelusuri negosiasi itu dapat

merujuk pada gagasan Edwards Soja (1996) tentang ruang ketiga.

2. Negosiasi Sebagai Ruang Ketiga

Secara harfiah, negosiasi adalah proses tawar menawar dengan jalan

berunding guna mencapai kesepakatan bersama. Situasi negosiasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

20

menunjukkan ada pandangan yang tampak bertentangan. Sebagaimana yang

dijelaskan di atas, pertentangan di tapal batas dalam kasus ini disebabkan

pertemuan pandangan dari era Modern Padat dan Modern Cair.

Konsekuensi orang yang tinggal di area tersebut sebagaimana yang dialami

oleh guru-guru di Jagoi Babang mau tak mau harus bernegosiasi. Jalan

negosiasi itu sebagai ruang ketiga.

Ruang ketiga yang dimaksudkan di sini erat kaitannya dengan

praktik spasial di tapal batas sebagaimana gagasan Soja. Gagasan Soja

(1996) tentang ruang ketiga hadir dalam kerangka konseptual trialectics

yaitu, ruang pertama, ruang kedua, dan ruang ketiga, yang ketiganya saling

memengaruhi satu dengan yang lain. Ruang ketiga dalam Soja diasosiasikan

sebagai strategi untuk menghadapi dominasi ruang pertama dan kedua.

Sekilas gagasan Soja (1996) punya kemiripan dengan konsep Lefebvre

tentang produksi ruang yang terdiri dari tiga pilar yaitu; praktik spasial,

representasi ruang, dan ruang representasional (perceived, conceived, live

space). Diakui oleh Soja (1996), konsep Lefebvre tersebut memberi denyut

atas konsep ruang ketiga hanya saja memiliki porsi dan tujuan yang

berbeda. Lefebvre dan Soja sama-sama memberi penekanan terhadap ruang

pertama yang adalah praktik spasial, namun porsi spasial bagi Lefebvre

sebagai panggung dari praktik sosial yang merupakan kekhasannya dengan

berlatar berlakang seorang sosiologi, sedangkan Soja melihat praktik spasial

adalah bagian yang tak terpisahkan dari praktik keseharian. Dengan kata

lain, kondisi spasial turut mempengaruhi tindakan orang dalam kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

21

sehari-hari yang kemudian mempertegas posisi Soja yang berlatar belakang

geografi. Untuk ruang kedua, Lefebvre cenderung melihat wacana yang

dipakai untuk menggambarkan suatu ruang, sedangkan bagi Soja, ruang

kedua adalah interpretasi atas ruang pertama. Dengan kata lain, bila ruang

pertama memberi gambaran material secara umum, natural, dan terkesan

objektif, diruang kedua justru terkesan subkjetif. Sementara ruang ketiga

dari Lefebvre adalah live space yang berisi praktik keseharian, sementara

Soja memperlakukan ruang ketiga sebagai upaya strategi menghadapi

pandangan biner atas ruang (ruang pertama dan kedua). Dalam tataran ini,

ruang ketiga dijadikan kesempatan untuk membuka perspektif yang lebih

beragam atas ruang. Pembacaan ruang ketiga semacam itu seolah-olah mau

mengaburkan persoalan, “either/not but rather about both/and also”

(Soja,1996).

Dalam analisis Soja (1996), ruang pertama atau praktik spasial berisi

data-data kuantitatif yang bisa dibaca ke dalam dua level yaitu, penjelasan

yang terfokus pada apa yang terlihat atau indigenous mode of spatial

analysis dan exogenous mode of spatial analysis atau penjelasan secara

umum tentang suatu ruang. Model penjelasan yang kedua dibutuhkan untuk

melampaui penjelasan data-data kuantitatif tersebut. Sebagaimana ruang

pertama, ruang kedua diinterpretasikan dengan mendalam ke dalam dua

level yaitu, introverted (indigenous) dan extroverted (exogenous).

Interpretasi pertama merupakan pembacaan atas kondisi internal dari ruang

dan interpretasi kedua adalah sisi eksternal. Singkatnya, ruang kedua yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

22

dibayangkan itu sedang diklaim seolah-olah adalah kondisi real atau kondisi

dari ruang pertama. Sementara ruang ketiga hadir sebagai upaya

menghadapi ruang pertama dan kedua. Dengan kata lain, ruang ketiga hadir

di antara yang real (ruang pertama) dan imagined (ruang kedua) sebagai

Thirding-as-Othering atau strategi menghadapi ruang real dan imagined

yang cenderung biner. Penjelasan ruang dalam pandangan Soja tampak

berakar pada persoalan spatiality, historicality, dan sociality.

Ruang ketiga dalam definisi Soja terbuka atas pemaknaan dan

penafsiran yang lebih beragam dan karena itu relevan dengan apa yang

ditelusuri lewat penelitian ini untuk mengidentifikasi negosiasi guru-guru di

Jagoi Babang sebagai upaya menghadapi pandangan banal yang mudah

melabeli atribut ganda terhadap masyarakat perbatasan. Pembacaan kembali

atas fenomena tersebut dengan meminjam gagasan Soja. Penjelasan ruang

pertama merupakan kondisi material di Jagoi Babang yang saya

kombinasikan dengan pengalaman peneliti dan guru-guru di Jagoi Babang.

Pada tataran ini, saya sedikit berbeda dari Soja yang memperlakukan ruang

pertama seolah-olah objektif, sebaliknya dari ruang pertama saya telah

mengambil posisi subjektif atas kondisi material yang saya lihat di Jagoi

Babang. Sedangkan di ruang kedua merupakan pembacaan saya atas kondisi

material Jagoi Babang dengan merujuk pula pada pengalaman historis tapal

batas. Sementara pada ruang ketiga adalah pengalaman keseharian

masyarakat perbatasan yang dibaca lewat pengalaman keseharian guru-guru

di Jagoi Babang. Pada tataran ini, pengalaman keseharian guru-guru di Jagoi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

23

Babang sebagai negosiasi atau ruang ketiga untuk menghadapi kondisi

material dan wacana tapal batas.

H. Metode Penelitian

Secara metodologis (Saukko, 2003:56 ) ruang ketiga menurut Soja

adalah pendekatan dengan multiperspektif untuk subjek yang sama.

Pendekatan ini terdiri dari ruang pertama, kedua, dan ketiga yang saling

memengaruhi. Lewat metode ini, kita diajak untuk memahami kondisi

material yang memfasilitasi tindakan kita sehari-hari. Dengan kata lain,

kondisi material tidak diperlakukan hanya sebagai panggung tetapi turut

berkontribusi pada tindakan kita. Mengikuti gagasan Soja di atas, langkah

pertama, saya melakukan pengamatan langsung ke Jagoi Babang untuk

melihat kondisi material, kedua, membaca wacana yang mendominasi di

Jagoi Babang, dan ketiga, berjumpa dengan guru-guru di Jagoi Babang.

Untuk itu, pendekatan ruang ketiga akan dikombinasikan dengan metode

etnografi baru untuk mengidentifikasi negosiasi guru Jagoi Babang atas

wacana tapal batas.

Metode etnografi baru merupakan salah satu model penelitian

sosial yang menerima subjektivitas liyan dan memperhatikan sensitif

terhadap latar belakang dan komitmen si peneliti dalam merefleksikan

pengalaman masyarakat yang ditelitinya. Dalam proses pengambilan data,

si peneliti memperhatikan suara-suara yang berbeda atau polyvocality. Apa

yang ditawarkan oleh metode etnografi baru, saya gunakan untuk menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

24

rambu-rambu dalam memaknai pengalaman guru-guru di Jagoi Babang.

Bahwa saya sadar akan latar berlakang yang juga berasal dari kawasan

perbatasan dan mengambil posisi untuk mendengarkan suara-suara guru di

tapal batas dalam memaknai pengalaman keseharian mereka yang melintas

batas.

1. Strategi pendekatan Etnografi Baru

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa pendekatan ini

memiliki fokus pada tiga strategi yang meliputi:

a. Collaboration

Kolaborasi dibutuhkan untuk meningkatkan kedekatan antara si peneliti

dengan realitas yang diteliti. Saya berasal dari kawasan perbatasan. Lebih

tepatnya, saya dari kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang di mana

letaknya bersebelahan dengan kecamatan Jagoi Babang. Kolaborasi ini

tampak dari pengalaman saya dan pengalaman guru-guru di Jagoi Babang.

b. Self-reflexivity

Refleksi peneliti pada diri sendiri agar dapat memediasi antara pemahaman

peneliti tentang kehidupan sendiri dan pemahaman dengan kehidupan

orang lain. Meski sama-sama berasal dari perbatasan di Kabupaten

Bengkayang dan berlatar pendidikan guru namun saya belum punya

pengalaman menjadi guru tapal batas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

25

c. Polyvocality

Peneliti memperhatikan bahwa pengalaman itu beragam. Oleh karena itu

keharusan peneliti untuk terbuka pada berbagai macam perspektif atau

suara. Lewat gambaran dari perspektif yang berbeda itu pula maka tampak

struktur sosial yang berbeda pula. Analisis ini kemudian dikaitkan dengan

ketidaksamaan struktur dan konteks sosial, bahwa apa yang diwacanakan

oleh struktur tidak selalu semakna dengan praktik sehari-hari guru di

perbatasan.

2. Lokasi Penelitian

Pengambilan data dimulai pada bulan Juli-Agustus 2015 di kota kecamatan

Jagoi Babang. Kecamatan Jagoi Babang merupakan kecamatan yang

terletak paling utara dari kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan

Barat.

3. Sumber data

Sumber data penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu; pertama sumber

data berasal dari observasi langsung ke Jagoi Babang, kedua, studi pustaka

dan ketiga adalah hasil wawancara dengan guru-guru di Jagoi Babang. Data

wawancara diperoleh dengan cara wawancara dan dokumentasi. Wawancara

dilakukan pada lima belas orang guru yang terdiri dari, lima guru SD, lima

guru SMP, dan lima guru SMA. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dari

Tabel 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

26

Tabel 1: Tabel Pengumpulan Data

Kategori data Sumber data Teknik pengumpulandata

Ruang Pertama material Jagoi Babang Dokumentasi, wawancara,dan studi pustaka

Ruang Kedua wacana tapal batas Studi pustaka, dokumentasidan wawancara

Ruang Ketiga pengalaman keseharianguru Jagoi Babang

Wawancara dandokumentasi

I. Sistematika Penulisan

Secara garis besar penelitian ini dipaparkan secara sistematis dalam lima

bab yaitu sebagai berikut:

Bab pertama : latar belakang penelitian, tema, rumusan masalah, tujuan,

pentingnya penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritis,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab kedua : kondisi material di Jagoi Babang

Bab ketiga : wacana tapal batas di Jagoi Babang

Bab keempat : negosiasi guru atas wacana tapal batas

Bab kelima : penutup yang berisi kesimpulan dan saran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

27

BAB II

KONDISI MATERIAL DI JAGOI BABANG

A. Pengantar

Bab ini merupakan paparan dari kondisi material di Kecamatan

Jagoi Babang. Pemaparan bab ini mengikuti gagasan Soja tentang ruang

pertama. Menurut Soja (1996), ruang pertama merupakan praktik spasial

yang dipaparkan ke dalam dua level yaitu; indigenous mode of spatial

analysis dan exogenous mode of spatial analysis. Analisis indigenous

terletak atas pengalaman melihat material di Jagoi Babang sedangkan

exogenous adalah paparan umum atas material Jagoi Babang. Keduanya

saya kombinasikan untuk menjelaskan kondisi material di Jagoi Babang.

Meski Soja menjelaskan ruang pertama seolah-olah objektif

dengan menampilkan senatural mungkin lewat kondisi geografis dan data

kuantitatif, akan tetapi saya tidak dapat mengklaim bab ini sebagaimana

kerangka kerja Soja tersebut namun saya justru mengambil posisi dalam

menjelaskan ruang pertama yang adalah kolaborasi antara data-data

kuantitatif dan pengalaman guru-guru dalam melihat kondisi material di

Jagoi Babang. Dengan kata lain, subjektivitas sudah muncul di ruang

pertama. Bab ini terdiri dari dua sub-bab yaitu; gambaran umum Kecamatan

Jagoi Babang dan Jagoi Babang di mata guru-guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

28

B. Gambaran Umum Jagoi Babang

Sumber: http://www.borneoskycam.com/images/peta/kertas%20A3.jpg

Menurut data dari badan statistik (2016), Jagoi Babang adalah

kecamatan paling utara dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Secara geografis, kecamatan Jagoi Babang terletak di 1°15’16” Lintang

Utara-1°30’00” Lintang Utara dan 109°33’95” Bujur Timur-110°10’00”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

29

Bujur Timur. Sedangkan secara administratif, di sebelah utara berbatasan

dengan Serawak, Malaysia Timur, di sebelah selatan berbatasan dengan

Kecamatan Seluas, di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Siding,

dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sambas. Luas wilayah

Jagoi Babang mencapai 655,00 km² dan terbagi dalam 6 desa yaitu, desa

Jagoi, Kumba, Sinar Baru, Gersik, Semunying Jaya, Jagoi Sekida.

Gambar 2: Letak Geografis Jagoi Babang

Sumber: Arifin, 2014

Kecamatan Jagoi Babang dihuni oleh 9.591 jiwa dengan kepadatan

penduduk sebesar 15 jiwa per km². Sedangkan menurut jenis kelaminnya,

jumlah penduduk laki-laki sebanyak 5.341 jiwa dan penduduk perempuan

sebanyak 4.250 jiwa seperti tabel 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

30

Tabel 2: Piramida Penduduk Kecamatan Jagoi Babang Tahun 2015

Sumber: BPS Jagoi Babang 2016

Berdasarkan tabel 2, rasio jenis kelamin Kecamatan Jagoi Babang

pada tahun 2015 adalah 126, yang itu artinya setiap 126 penduduk laki-laki

terdapat 100 penduduk perempuan. Sementara itu, desa yang memiliki

tingkat kepadatan paling tinggi adalah Desa Jagoi. Dengan kepadatan

penduduk sebesar 45 jiwa per kilometer persegi. Penduduk dari desa Jagoi

Babang, didominasi oleh dayak (Bedayuh). Meski demikian ada pula sub-

suku dayak lainnya, Jawa, Melayu, Bugis dan seterusnya. Dari data di atas,

kita dapat melihat kondisi di Jagoi Babang, meski tergolong kota kecil

namun tampak beragam karena dihuni oleh bermacam-macam suku. Meski

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

31

demikian, masyarakat di Jagoi Babang didominasi oleh Dayak Bedayuh.

Dayak Bedayuh menyebar di berbagai tempat, ada yang di Serawak, ada

yang di kecamatan Jagoi, Siding, dan Seluas. Mereka yang menetap di Jagoi

menyebut diri sebagai Bijagoi. Bijagoi merupakan sub dari dayak Bedayuh.

Meski tersebar di berbagai tempat, mereka sadar betul masih memiliki

kesatuan nenek moyang (Siagian,1995). Kesadaran sebagai Bijagoi,

Bidoyoh, Bidayuh yang mengikat mereka secara emosional sehingga mereka

merasa sah-sah saja merayakan upacara adat bersama-sama. Perayaan adat

secara bersama-sama ini dapat kita lihat lewat dua upacara adat yaitu:

Gawai dan Nyobeng.

Gawai adalah syukuran setelah musim panen padi. Biasanya orang

Dayak merayakan sebagai ungkap syukur terhadap Jubata (Pencipta) yang

telah menganugerahi makanan dan memelihara ladang padi mereka. Gawai

dilaksanakan dengan sangat meriah bahkan lebih meriah daripada perayaan

hari besar keagamaan. Bahkan untuk keperluan Gawai, orang dayak siap

memperbaiki dan mendirikan rumah adat baru demi memaksimalkan

perayaan ini. Dengan kata lain, Gawai adalah hari besar bagi orang dayak

yang biasanya dimeriahkan dengan tari-tarian, musik, sampai makan-minum

secara bersama-sama. Gawai kerap dijadikan acara kumpul keluarga besar

yang saling mengunjungi dari rumah ke rumah. Bagi orang Jagoi, Gawai

dilaksanakan setiap tanggal 1 Juni sebagaimana orang dayak Bedayuh di

Serawak merayakannya. Gawai yang dilaksanakan secara serentak ini pun

menjadi ajang temu keluarga besar yang mau tak mau mereka harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

32

melintas batas. Upacara ini dipusatkan di rumah adat dan untuk kasus orang

Jagoi, mereka memilih tempat di Bung Jagoi, sebuah bukit tempat

didirikaknnya tugu Bung Kupuak yang menunjukkan ikatan nenek moyang

orang Dayak Bedayuh baik yang ada Serawak maupun di Kalimantan Barat.

Meski mereka berbeda negara, namun tidak turut serta melunturkan

ikatan kultural diantara mereka. Bahkan dengan sadar mereka memilih

memusatkan tempat perayaan di Tugu Bung Kupuak (gambar 5) yang

menjadi simbol ikatan nenek moyang mereka sebagai orang Bedayuh. Tidak

hanya Gawai, tetapi juga upacara adat Nyobeng. Nyobeng adalah upacara

pemandian tengkorak hasil kayau nenek moyang dan upacara ini masih

menjadi rangkaian dari Gawai.

Gambar 3: Tugu Bung Kupak

Sumber: https://jagoibabang.wordpress.com/author/onakpot2012/page/2/diunduh 11 Mei 2016

Sebagaimana Gawai, upacara adat Nyobeng juga dirayakan

bersama-sama antar negara. Upacara Nyobeng dimaknai sebagai ungkapan

perdamaian atas perang masa lampau atau yang disebut dengan kayau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

33

Selain itu, juga sebagai ungkapan penghormatan kepada nenek moyang.

Tidak seperti Gawai yang dilaksanakan di Bung Jagoi, upacara adat

Nyobeng dilakukan di rumah adat Sebujit yang terletak di Kecamatan

Siding.

Meski berbeda kecamatan, orang Sebujit merupakan bagian dari

dayak Bedayuh, mengingat mereka masih serumpun. Sadar atas penyebaran

ini, di rumah adat Sebujit dihiasi oleh dua bendera, yaitu; Malaysia dan

Indonesia. Kesadaran primordial tumbuh subur diantara orang Bedayuh

yang mengesankan batas-batas yang dibuat oleh negara tidak dapat

membatasi ikatan nenek moyang diantara mereka. Singkatnya, menjadi

Bijagoi berarti memiliki keterkaitan secara kultural dengan dayak Bedayuh

yang berada di Malaysia.

Gambar 4: Rumat Adat Sebujit

Sumber: http://fotokita.net/foto/134919094210_0012580/rumah-adat-sebujit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

34

Dari gambar di atas, menunjukkan dua bendera yang tepat di

pasang di depan pintu rumah adat. Kedua bendera itu pun menjadi simbol

dari dua warganegara yang menjadi tumpuan dari rumah adat tersebut.

Perayaan di rumah adat ini pula dilakukan selang beberapa hari setelah

gawai. Mereka secara bersama-sama merayakan Nyobeng yang menjadi

bagian dari warisan nenek moyang.

Perkebunan kelapa sawit mendominasi pandangan kita selama

dalam perjalanan. Seperti yang dicatat oleh BPS (2016), perkebunan

kelapa sawit di Jagoi Babang memakan lahan penduduk dan hutan dengan

luas yang mencapai 89.758 ha dari luas wilayah Jagoi Babang sebesar

655,00 km². Yang itu artinya, hampir separuh tanaman yang diberdayakan

di Jagoi Babang adalah kelapa sawit. Adapun perbandingannya dengan

jenis-jenis tanaman lainnya dapat dilihat dari tabel statistik.

Gambar 5: Perkebunan Kelapa Sawit di Jalan Dwikora

Sumber: dokumentasi pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

35

Tabel 3: Perkebunan di Jagoi BabangJenis Tanaman Luas Tanaman

(Ha)Produksi

(Ton)

Karet 52. 420 23.073Kelapa Dalam 4.270 2.613Kelapa Hibrida 104 32Kopi 412 68Cengkeh 826 425Lada 2.826 1.293Coklat 2.050 549Kelapa Sawit 89.758 74.618

Sumber: data BPS Jagoi Babang tahun 2016

Perkebunan kelapa sawit tersebut dikelola oleh perusahaan secara

langsung dan tidak langsung. Yang tidak langsung karena bekerjasama

dengan petani. Adapun perusahaan-perusahaan kelapa sawit yang bercokol

di Jagoi Babang yaitu; PT DJI, PT Led Lestari, PT Wirata, PT Aset Pasifik

Internasional, PT WKN, dan PT Ceria Prima. Perusahaan tersebut ada yang

dikelola oleh nasional dan ada pula yang lintas modal atau lintas negara.

Dengan kata lain, ada investasi asing yang ditanamkan di perkebunan sawit

tersebut. Hasil produksi sawit menduduki peringkat paling atas sebanyak

74.618 ton sementara tanaman karet hanya memproduksi sebanyak 23.703

ton. Dari data BPS tahun 2016, sumber pencaharian masyarakat Jagoi

Babang berasal dari perkebunan kelapa sawit.

Tingkat produksi dari kebun kelapa sawit tidak berbanding lurus

dengan pengembangan sumber daya manusia di Jagoi Babang. Seperti yang

dicatat oleh BPS (2016) jumlah penduduk Jagoi Babang sebesar 9.591 jiwa

dengan kepadatan penduduk sebesar 15 jiwa per km² memiliki angka anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

36

putus sekolah cukup tinggi. Sehingga bisa dibayangkan ada anak yang

memilih bekerja untuk membantu perekonomian keluarga termasuk sebagai

buruh dari perkebunan kelapa sawit.

Kondisi di Jagoi Babang tidak hanya ditunjukkan oleh luasnya

perkebunan kelapa sawit, tetapi juga dari kendaraan mereka. Kendaraan-

kendaraan dengan plat asing berlalu lalang di sepanjang jalan Dwikora. Plat

asal Sarawak itu dengan leluasa mondar-mandir. Walau plat asing tapi

belum tentu si pengendaranya juga warga asing. Mengapa? Jual-beli

kendaraan gelap atau istilah orang Serawak disebut kendaraan gusdur sangat

marak. Gelap karena biasanya itu adalah kendaraan hasil curian yang tidak

punya surat menyurat resmi. Kendaraan gelap ini biasanya dijual dengan

harga miring sehingga laris dibeli oleh masyarakat dengan kemampuan

ekonomi menengah ke bawah. Bahkan karena kendaraan-kendaraan tersebut

secara kualitas masih bagus, tidak jarang juga dibeli oleh orang dengan

kemampuan ekonomi menengah ke atas.

Kendaraan-kendaraan asal negara tetangga cenderung lebih kuat

dengan persoalan jalan di Jagoi Babang yang sebagian masih tanah kuning,

berbatu-batu dan berlumpur bila musim penghujan. Biasanya, kendaraan

gelap, terutama roda dua dipakai warga untuk ke kebun karena jarak tempuh

kebun dengan rumah mereka biasanya jauh. Selain itu, juga digunakan

untuk mengangkut pupuk dan hasil produksi pertanian. Akan tetapi,

kendaraan itu tidak mereka gunakan untuk menjangkau daerah-daerah yang

jauh seperti kota Bengkayang, dan untuk ke sana mereka biasanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

37

menggunakan kendaraan umum atau kendaraan yang punya surat-surat

resmi. Meski demikian, setidaknya kendaraan gelap tersebut dapat

membantu mereka melakukan aktivitas sehari-hari, seperti ke kebun,

mencari makanan ternak, dan mengangkut hasil panen, petisida, dan pupuk.

Dalam perjalanan ke Jagoi Babang, kita akan berjumpa dengan

papan iklan seperti gambar 3. Papan iklan itu berdiri, tepat di pinggir jalan

Dwikora dari kota kecamatan Jagoi Babang. Iklan tersebut milik Bank

Kalbar.

Gambar 6: Papan Iklan Bank Kal-Bar

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sekilas hampir tidak ada yang aneh dari iklan tersebut dan baru

kita sadari ada apa-apanya sampai kita berbelanja barang di pasar Jagoi

Babang. Di pasar kita akan disuguhi pertanyaan oleh si pemilik toko dengan

kalimat, mau beli pakai ringgit atau rupiah? Barang-barang yang kita

temukan di pasar sampai warung-warung kelontong memiliki label ganda,

yaitu ringgit dan rupiah. Membeli dengan uang ringgit satuan harganya

lebih kecil daripada membeli dengan rupiah. Karena barang-barang banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

38

yang berasal dari Serawak, maka masyarakat lokal mau tak mau harus

menyediakan ringgit.

Selain barang-barang yang berlabel ganda, ada pula pasar yang

menyatukan antara Jagoi Babang dan Serawak, yaitu pasar Serikin. Pasar ini

terletak di Serikin, Serawak. Namun biasanya yang berjualan adalah

masyarakat lokal Jagoi Babang dan sekitarnya. Pasar ini buka setiap sabtu

dan minggu. Produk-produk yang dijual oleh orang Jagoi Babang biasanya,

berupa kerajinan tangan, sayur-mayur, makanan, hingga kain. Menurut

catatan dari Kantor Bea Cukai Jagoi Babang, barang-barang yang keluar

dari Indonesia biasanya lebih berupa bahan-bahan mentah atau setengah

jadi, sedangkan yang berasal dari Malaysia justru barang-barang siap pakai.1

Adapun tarif yang dikenai pada barang-barang yang masuk maupun keluar

jumlahnya tidak melebihi RM 600 per bulan atau kurang lebih satu juta lima

ratus ribu rupiah. Barang-barang dari Malaysia yang siap jadi membanjiri

pasar Jagoi Babang.

Sampai hari ini, pasar Serikin masih aktif sebagai tempat berjualan

antar masyarakat lokal di perbatasan (gambar 4). Kondisi ini semakin

dipermudah dengan pembangunan jalan darat yang menghubungkan antara

Jagoi Babang dengan Serawak. Proyek jalan raya lintas negara hingga saat

ini masih berjalan. Dengan terbukanya jalan lintas negara tersebut maka

berpotensi menambah ramainya lalu lintas antar negara.

1Hasil wawancara di kantor Bea Cukai Jagoi Babang /28/07/ 2015. JagoiBabang:Kalimantan Barat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

39

Gambar 7: Pasar Serikin

Sumber:https://www.tripadvisor.co.id

Jalan yang tersedia saat ini dapat dilalui oleh sepeda motor dan

mobil walaupun di sana sini, masih ditemukan jalan berlubang dan jembatan

kayu yang rapuh sehingga untuk melewatinya orang harus mengantri.

Kondisi jalan menuju Serawak terbilang aman bila musim kemarau tapi

jangan ditanyakan musim penghujan, karena kita akan berjumpa dengan

kubangan air dan tanah kuning yang becek.

Di samping jalan darat, mereka juga dihubungkan oleh jaringan

informasi seperti jaringan seluler, radio dan tv. Menjadi masayarakat Jagoi

Babang, kita dengan mudah menonton TV Malaysia; TV 1, TV 2, dan TV 3.

Bila masyarakat Jagoi Babang dengan mudah menonton saluran Malaysia,

sebaliknya untuk menonton saluran asal Indonesia, mereka harus membeli

perangkat seperti; Parabola dan TV Kabel. Bila tidak memakai perangkat-

perangkat semacam itu mereka otomatis tidak dapat menyaksikan saluran

asal Indonesia. Saluran radio asal Malaysia juga mendominasi seperti; radio

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

40

Muzik, sedangkan untuk RRI dibutuhkan lokasi-lokasi yang tepat baru

terdengar. Selain itu, dengan adanya jaringan seluler semakin memperlancar

komunikasi diantara mereka sehingga komunikasi tidak terbatas pada

perjumpaan fisik tetapi juga lewat virtual.

Setelah melewati kota Jagoi Babang, kita pun disambut dengan barisan

pos-pos jaga, tugu perbatasan dan patok batas yang terletak kurang lebih 4

km dari garis sempadan. Di area ini, terdapat barisan pos-pos jaga; Imigrasi,

Bea Cukai, Polisi, dan TNI. Material itu menjadi simbol kecamatan Jagoi

Babang sebagai area tapal batas yang dimaksudkan untuk menandai

kedaulatan negara atas teritorialnya.

Kabupaten Bengkayang memiliki tiga pintu perbatasan; Jagoi

Babang, Siding, dan Separan. Namun, secara geografis kecamatan Jagoi

Babang paling dekat untuk menghubungkan antara Pontianak dan Kucing,

Serawak. Meski demikian, pos lintas batas di Jagoi Babang baru didirikan

atas hasil pembicaraan lewat forum Sosek Malindo pada tanggal 18 Juni

2008 di Pontianak. Sampai saat ini, Jagoi Babang masih berstatus PLB,

yang berarti hanya diperkenankan untuk masyarakat lokal yang hendak

melintas batas dengan menggunakan pas lintas batas (PLB) dengan

konsekuensi tidak melebihi 5 km ke dalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

41

Gambar 8: Tugu Perbatasan Jagoi Babang

Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar 9: Pos Terpadu di Jagoi Babang

Sumber: Kompasiana.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

42

C. Jagoi Babang di Mata Guru-guru

Meski Jagoi Babang adalah kawasan perbatasan, namun sekolah di

kota Kecamatan Jagoi Babang dapat dikatakan lengkap. Di kota Kecamatan

Jagoi Babang tersedia 2 unit TK, 16 unit SD, 4 Unit SMP, dan 2 unit SMA.

Adapun tenaga guru dan jumlah murid di Jagoi Babang perbandingannya

pada tahun 2015 dapat dilihat dari tabel 3.

Tabel 4: Rasio murid terhadap guru

Sumber: Kecamatan Jagoi Babang Dalam Angka 2016

Di tingkat SD dengan murid 1.916, jumlah guru sebanyak 211

orang, SMP dengan jumlah murid 482, tenaga guru yang ada 92 orang, dan

untuk SMA dengan murid 281, jumlah guru 42 orang. Berdasarkan tabel

rasio di atas tampak, rasio murid terhadap guru untuk SD, menurun dari 15

tahun 2013 menjadi 14 di tahun 2015. Rasio guru untuk SMP meningkat

dari 9 menjadi 10 dan jenjang SMA juga meningkat dari 9 menjadi 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

43

Meski ada peningkatan rasio guru pada jenjang SMP dan SMA namun

angka putus sekolah masih tinggi. Seperti yang dinyatakan oleh Viktor2,

bahwa angka putus sekolah yang masih tinggi karena dipicu juga oleh

tingkat kemiskinan, sehingga anak-anak memilih bekerja ke Malaysia untuk

membantu perekonomian keluarga. Tidak hanya murid-murid yang putus

sekolah dan memilih bekerja ke Malaysia, tetapi adapula guru-guru yang

sesuai mengajar, bekerja sebagai tukang ojek ke perbatasan. Menurut

Viktor, kondisi tersebut sah-sah aja sselama tidak menganggu proses belajar

mengajar. Apalagi mengingat tidak semua guru mendapatkan tunjangan

khusus perbatasan, ucapnya. Sedangkan terkait dengan persoalan

kurikulum, diakui oleh Viktor, meski daerah ini khusus, namun konsep

pendidikannya tidak ada yang khusus. Itu artinya, apa yang diajarkan di

tempat lain, diajarkan juga di daerah ini. Walaupun masyarakat Jagoi

Babang memiliki ikatan kultural dengan masyarakat di Serawak. Seperti

yang diungkapkan oleh Viktor sebagai berikut:

Bagi masyarakat di sini, Malaysia dan Indonesia sama saja.Karena mereka merasa sebahasa dan sesuku. Jadi banyaklahkekeluargaanya.

Menurut Viktor, orang Jagoi menganggap mereka berasal dari

Malaysia seperti yang ditunjukkan oleh rumah adat mereka yang memiliki

gambar dua burung. Dari dua burung itu ada yang menghadap ke Malaysia

yang menunjukkan nenek moyang mereka berasal dari Sarawak. Karena

ikatan itu pula, mereka sering melintas batas, ucapnya. Meski Viktor, adalah

2 Viktor. 29 Juli 2015. Wawancara. Kalimantan Barat: Kepala UPT Dinas PendidikanJagoi Babang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

44

suku pendatang, tepatnya berasal dari Nusa Tenggara Timus, ia pun sering

melintas batas. Ia melintas batas dengan motif ekonomi, apalagi di Jagoi

Babang, barang-barang didominasi dari negeri jiran. Oleh karena, tinggal di

Jagoi Babang mau tak mau harus memiliki persediaan mata uang Ringgit.

Tinggal di Jagoi Babang, orang mau tak mau harus melintas batas. Seperti

yang dialami oleh guru-guru di Jagoi Babang.

Gambar 10: Kepala Sekolah dan murid-murid SDN I di Jagoi Babang

(dokumentasi pribadi.2015)

Lewat wawancara saya dengan guru-guru, saya mendapati mereka

pernah melintas batas dengan beragam motivasi, ada yang sekedar jalan-

jalan dan ada pula untuk bertemu saudara. Dari pengalaman melintas batas

itu, mereka melihat Serawak lebih maju dan bersih. Seperti yang ditutur

oleh Dollah berikut ini:3

3 Dollah. 11/08/2015. Wawancara. Kalimantan Barat: Guru SMPN 1 Jagoi Babang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

45

“di sudut-sudut kota, kita lebih banyak menemukan peringatanuntuk tidak membuang sampah, berbeda dengan di sini, kita akanlebih banyak berjumpa dengan iklan rokok”.

Menurutnya, kota Serawak tidak hanya maju, dan bersih tetapi juga

tertib. Di jalan-jalan raya, kita lebih banyak bertemu pengendara roda

empat dibandingkan roda dua. Bisa dikatakan, orang yang mengendarai

roda dua itu TKI, ungkapnya. Pengendara mobil-mobil di Serawak lebih

teratur, tidak seperti di Jagoi Babang yang pengendaranya sering ngebut-

ngebutan dan menyalip pengendara lain. Selain itu, angkutan umum, di

Serawak lebih tepat waktu, sedangkan di Jagoi Babang, harus menunggu

bus penuh terlebih dahulu.

Meski demikian, bukan berati Serawak selalu unggul, ungkap

Ashadi.4 Menurutnya, di Jagoi Babang hampir setiap kampung ada listrik

dan jalan raya. Sedangkan di sana (Malaysia) hanya daerah-daerah tertentu

yang dialiri listrik dan jalan raya. Kadang ada kampung-kampung yang

tidak dialiri listrik dan hanya disediakan Genset untuk mereka mengurus

sendiri. Sementara di Jagoi Babang hampir semua kampung menjadi

perhatian. Kalau “di sana” tidak semua tempat itu dibangun, melainkan

tempat-tempat yang menguntungkan secara “ekonomi”. Ia merasa hampir

tidak ada masyarakat Jagoi Babang yang berniat menjadi warga Malaysia.

Mengingat Jagoi Babang termasuk daerah perbatasan yang maju

sedangkan orang-orang yang pindah kewargaan, biasanya karena kondisi

kampung mereka lebih sulit.

4 Ashadi. 11/08/2015. Wawancara. Kalimantan Barat: Guru SMPN 1 Jagoi Babang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

46

“Kalau dilihat dari gaji, siapa yang gak mau jadi guru di sana”,

ucap Riska.5 Menjadi guru di Serawak memang lebih sejahtera, misalnya

menjadi guru TK saja, sudah mempunya mobil dan para guru rata-rata

memiliki pembantu rumah tangga. Sementara guru di Jagoi Babang belum

semua mendapatkan tunjangan perbatasan yang dianggap dapat

meningkatkan kualitas hidup guru. “Jadi kadang sedih juga mendengar ada

murid yang bilang ke gurunya ”guru kok ngojek” ucap Dollah.6 Meski

demikian, ia tetap mengingatkan bahwa tugas guru adalah menjadi contoh

kalau sekolah itu ada gunanya. Karena lewat sekolah, anak-anak dapat

menjadi guru, mandor, atau polisi dan manajer di perusahaan,

sambungnya. Namun dari kehidupan seperti itu kadang ia merasa bingung,

ketika ada murid yang bertanya, “kenapa kita tidak jadi orang Malaysia

saja?” Bahkan tidak jarang para orang tua murid pun berpendapat

demikian, tutur Dollah.7

Harus diakui, guru-guru di Malaysia gajinya lebih tinggi. Karena

mereka rata-rata digaji sekitar tujuh ribu ringgit atau setara tujuh juta lebih

per bulan, itu pun untuk gaji guru yang paling rendah, ungkap Mijen.

Meski secara gaji mereka memang lebih unggul, namun bukan berarti di

sini tidak punya kelebihan. Setidaknya menurut Mijen, ada tiga aspek yang

tidak mereka miliki yaitu; pertama tentang hak tanah, di sana tanah adalah

milik negara, sehingga untuk mendirikan rumah atau usaha, status kita

5Riska. 07/08.2015. Wawancara. Kalimantan Barat:Guru SDN 1 Jagoi Babang6 Dollah. 11/08/2015. Wawancara. Kalimantan Barat: Guru SMPN 1 Jagoi Babang7 idem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

47

adalah penyewa. Kedua, di sana orang serba kredit bahkan untuk

keperluan rumah tangga. Aturan ini terutama untuk para pekerja kerajaan.

Dengan kata lain, mereka tidak diperkenankan untuk membayar tunai.

Ketiga tentang pajak, di sana mereka dikenai pajak lebih banyak seperti

ada pajak hewan. 8

Bagi Riska, Serawak adalah rumah.9 Rumah tidak hanya fisik

tetapi juga suami dan anaknya. Pengalaman Riska yang hidup diantara dua

negara menjadi contoh yang ekstrem dari keterkaitan kedua wilayah.

Dalam wawancara saya dengan Riska, ia tidak mencoba memberikan garis

yang tegas antara Jagoi Babang dan Serawak. Bahkan ketika saya bertanya

tentang pengalamannya mengajar, ia berkata, “mengenalkan Indonesia

sesuai kondisi di sini, namun tetap menekankan lebih mencintai

Indonesia”. Namun tambahnya, “untunglah saya mengajar SD kelas tiga,

jadi anak-anak tidak nanya kenapa saya bolak-balik batas tiap hari”. 10

Tidak hanya Riska yang memiliki relasi darah dengan warga

Malaysia, sebagian besar keluarga Mijen adalah warga Malaysia. Menurut

Mijen, ia mengaggumi Serawak dari segi tingkat kesejahteraan

msyarakatnya saja sementara tetap memilih menjadi Indonesia, seperti

yang ia katakan, “di sini kita boleh punya tanah”.11 Apa yang dimaksud

oleh Mijen ini berkaitan dengan adaknya pengakuan negara terhadap hak

8Mijen. 11/08/2015. Wawancara. Kalimantan Barat: Guru SMPN 1 Jagoi Babang9 Riska. 07/08.2015. Wawancara. Kalimantan Barat:Guru SDN 1 Jagoi Babang10 idem11Mijen. 11/08/2015. Wawancara. Kalimantan Barat: Guru SMPN 1 Jagoi Babang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

48

milik perseorangan atas tanah.. Terkait dengan pengalamannya menjadi

guru, ia pun berkata:12

“Kita melatih anak-anak supaya mengenal Indonesiatidak seperti yang dikatakan orang ya, orang mengatakanketinggalan ini itu, kalo tahun 50an, 60an, 70an,80an,mungkin iya kita memang ketinggalan, tapi kalau mulaidari tahun 2000 ke atas, di sini sudah menikmatipembangunan dari pemerintah, jalan, air bersih, sekolah”.

Lewat penjelasan di atas tampak guru-guru memiliki ikatan darah

dan kultural dengan Sarawak. Seperti yang dialami oleh Dollah. Meski

memiliki keluarga di Malaysia namun baginya menjadi guru itu panggilan

hidup dan tantangan mengajar di perbatasan menurutnya, adalah

pandangan orang tua murid yang lebih memilih anak-anak mereka untuk

bekerja ke Malaysia demi membantu perekonomian keluarga. Namun

menurut Dollah, saat ini kondisi Jagoi Babang sudah mulai ada

pembangunan. Paling tidak, saat ini sudah ada puskesmas sehingga ia

merasa untuk berobat tidak melulu ke Malaysia, dia juga tidak perlu lagi

cuci motor setiap hari karena jalan raya sudah di bangun, dan ia sudah

menikmati listrik walaupun sering padam. Menghadapi kondisi tersebut,

Dollah mengakui tetap mengajarkan murid-muridnya untuk melanjutkan

sekolah daripada harus bekerja ke Malaysia.

“Keadaan Indonesia dan Malaysia tidak jauh beda. Namun

untungnya mereka (Malaysia) karena nilai tukar mata uangnya lebih

12 idem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

49

tinggi”ungkap Margono.13 Bagi Margono, Jagoi Babang termasuk daerah

perbatasan yang maju dan karena itu ia merasa hampir tidak ada orang-

orang yang melakukan eksodus pindah kewargaan ke Malaysia karena

biasanya yang melakukan itu kondisi kampungnya pasti lebih sulit.

Meski memiliki keluarga di Serawak, namun apa yang dialami oleh

Ashadi berbeda dengan Riska, Mijen, dan Margono. Ashadi merasa

tinggal di negara yang berbeda justru membuat hubungannya dengan

paman, bibi di Serawak menjadi renggang. Di mata Ashadi, Indonesia itu

bisa makmur cuma salah atur. Ia merasa semakin banyak penududuk dari

luar pulau datang ke daerahnya dan banyak tanah-tanah penduduk

dirampas oleh penguasa. “Syukurnya masyarakat Jagoi Babang tidak

menjual tanah mereka ke perusahaan sawit. Karena kalau sudah merasa

kemiskinan, ya wajar saja mereka lari ke Malaysia” tuturnya.

Lewat wawancara terhadap guru-guru di tapal batas itu,

menunjukkan mobilitas mereka yang beragam dan mempengaruhi

pandangan mereka terhadap Jagoi Babang. Sementara pandangan mereka

tentang Jagoi Babang yang beragam erat kaitannya dengan relasi mereka

dengan Serawak. Meski sebagian besar guru-guru memiliki ikatan

kekeluargaan dengan warga Malaysia, namun mereka tetap memilih

menjadi warga Indonesia.

13 Margono. 07/08.2015. Wawancara. Kalimantan Barat:Guru SDN 1 Jagoi Babang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

50

BAB III

WACANA TAPAL BATAS DI JAGOI BABANG

A. Pengantar

Paparan bab ini mengikuti gagasan Soja tentang ruang kedua yang

adalah interpretasi atas kondisi material atau ruang pertama dari Jagoi

Babang. Bab ini dipaparkan dengan mengikuti model interpretasi ruang

kedua yang terdiri introverted (indigenous) dan extroverted (exogenous).

Interpretasi pertama merupakan interpretasi kondisi internal dari ruang dan

yang kedua adalah eksternal.

Dari uraian bab II atau ruang pertama, kita melihat ada keterkaitan

material Jagoi Babang dengan Serawak seperti dalam wujud jalan raya,

perkebunan kelapa sawit, rumah adat, sampai barang-barang yang berlabel

ganda. Namun di tengah keterkaitan itu, saya juga menjumpai pos-pos jaga,

patok batas, sampai tugu perbatasan yang membedakan teritorial Indonesia-

Malaysia. Adapun kondisi material semacam itu yang turut mempengaruhi

guru-guru di Jagoi Babang sehingga mereka mau tak mau harus melintas

batas.

Ruang kedua memaparkan wacana yang mendominasi dalam

membayangkan (material) Jagoi Babang. Paparan ini dimulai dengan

penjelasan dari extroverted atau wacana tentang Jagoi Babang secara top-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

51

down ke penjelasan introverted atas kondisi material Jagoi Babang. Bab ini

terdiri dari tiga subbab yaitu; tapal batas dari masa ke masa, tapal batas

pasca reformasi, Jagoi Babang sebagai area tapal batas.

B. Tapal Batas dari Masa ke Masa

Mendengarkan kata negara bangsa, apa yang terlintas dalam bayangan

kita? Menurut Anderson (2002) apa yang kita bayangkan tentang negara-

bangsa itu terbatas pada wilayah. Ada batas-batas teritorial yang

membedakan negara yang satu dengan yang lain. Misalnya, ketika

membayangkan Indonesia, orang akan diarahkan untuk membayangkan

gambaran geografis yang terbentang dari Sabang-Merauke, Miangas sampai

Pulau Rote. Yang itu tentu tidak memasukkan Malaysia, Singapura, Papua

Nugini, dan Filipina.

Salah satu ciri dari negara modern (Pierson, 1996) adalah teritorial

yang jelas batas-batas teritorialnya. Dengan teritorial yang jelas, suatu

negara dapat mengetahui seberapa luas jangkauan kedaulatannya. Perjanjian

Wesphalia tahun 1648 menjadi pondasi dari bangunan negara modern yang

kedaulatannya diletakkan atas wilayah. Akan tetapi perjanjian itu belum

mengeksplisitkan definisi jelas yang dimaksud dengan wilayah (Arifin,

2014) atau yang kemudian lebih kita kenal dengan sebutan teritorial.

Teritorial adalah wilayah suatu negara yang sudah didefinisi secara hukum,

di mana batas-batas yang membedakan negara yang satu dengan negara

yang lain jelas dan legal dimata hukum. Teritorial mengasumsikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

52

persoalan ruang sudah selesai. Bahwa ruang dilihat secara hitam dan putih,

legal dan illegal sebagaimana yang digambarkan oleh Wadley (2005)

teritorialitas adalah kondisi di mana individu atau kelompok mengontrol

orang-orang, relasi, dan menegaskan kembali area geografi lewat batas-

batas yang mereka ciptakan. Mengingat pentingnya teritorial, maka

seringkali batas-batas diperlakukan dengan sakral.

Menelusuri pembentukan batas-batas teritorial itu seperti

menelusuri sejarah pembentukan suatu negara. Bahwa nusantara dibentuk

oleh pemerintahan Hindia Belanda. Di mana pemerintah kolonial Belanda

memegang kendali secara politis atasnya termasuk membuat batas-batas

teritorial dengan pemerintahan kolonial lainnya. Seperti yang kita bahas

selanjutnya tentang perjanjian antara Inggris dan Belanda dalam

menentukan batas kekuasaan mereka di pulau Borneo.

1. Pembentukan Tapal Batas

Pembagian pulau Borneo, Brunei, Malaysia (Sabah-Sarawak) dan

Indonesia (Kalimantan) kental campur tangan kolonial. Bahkan kolonial

yang menjadi arsitek dari pembagian tersebut. Perbatasan sepanjang 2.004

km antara Indonesia dengan Malaysia secara historis adalah ciptaan,

penguasa kolonial Belanda-Inggris. Seperti yang dikemukakan oleh

Eilenberg (2012:83) bahwa batas-batas nasional adalah konstruksi politis,

proyeksi yang dibayangkan dari penguasa teritorial; gambaran mental dari

politisi, pengacara, dan intelektual. Berangkat dari definisi itu maka wajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

53

saja bila masyarakat lokal tidak diikutsertakan dalam menentukan batas

yang kelak melegalkan tindakan mereka.

Ada tiga konvensi yang dibuat oleh Belanda dan Inggris dalam

menentukan batas teritorial di pulau Borneo yaitu, konvensi tahun 1891,

1915, dan 1918. Lahirnya ketiga konvensi tersebut tidak dapat dilepaskan

dari kesepakatan sebelumnya.1 Terutama, Traktat London yang

mempertemukan raja Inggris dan raja Belanda pada tanggal 24 Maret tahun

1824 di London. Kesepakatan ini menghasilkan dua belas kesepakatan

mengenai batas teritorial dan perdagangan di East Indies. Salah satunya

berimplikasi pada nasib pulau Borneo yang sebagian besar menjadi wilayah

Belanda (Graham, 1955:62). Sedangkan Borneo Utara masih menjadi

kekuasaan Sultan Brunei dan Sulu. Akan tetapi, itu tidak berlangsung lama

karena masuknya pengaruh Inggris (James Brooke) di Borneo Utara. Di satu

sisi, Belanda semakin memperkuat pengaruhnya di Borneo Barat, Selatan,

Tengah, dan Timur. Belanda dan Inggris menegaskan batas-batas teritorial

mereka di pulau Borneo sebagai jalan untuk memisahkan kekuasaan mereka

dan mengendalikan elemen-elemen yang dianggap undesirable seperti;

penyelundupan, migrasi dan mendefinisikan kewargaan untuk kepentingan

perpajakan dan pembangunan (Eilenberg, 2012).

Seperti yang dipaparkan Arifin (2014) ketiga konvensi yang

dilakukan antara Inggris-Belanda itu dimulai tahun 1891 untuk menentukan

1Konvensi antara Inggris dan Belanda yaitu; 1814, 1818, dan kemudian menghasilkanTreaty 1824 atau yang lebih dikenal dengan Traktat London. Traktat London menjadilandasan hukum yang membagi batas teritorial Inggris dan Belanda di nusantarakemudian hari (Arifin, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

54

titik-titik koordinat di peta. Pertama, menyepakati garis 4°10” Lintang

Utara yang bermula dari Pantai Timur Kalimantan yang selanjutnya akan

ditarik ke arah Barat, garis ini membagi pulau Sebatik di sebelah utara milik

Inggris dan sebelah selatan milik Belanda, kedua, setelah menentukan titik

koordinat perbatasan, Inggris dan Belanda dalam menentukan batas-

batasnya sepakat untuk menindaklanjuti konvensi, ketiga, tentang hak dan

kewajiban yang harus dilakukan oleh masing-masing pihak dalam soal lalu

lintas penduduk lokal diberikan kebebasan bea dan pajak hanya sampai lima

belas tahun sejak ditandatangani konvensi ini, sedangkan untuk angkutan

material perang dikenai bea dan pajak. Kemudian konvensi tahun 1915

adalah mendirikan patok batas di sepanjang garis yang sudah ditentukan

namun berfokus pada batas air. Konvensi tahun 1918 mulai mendirikan

patok batas di pegunungan. Termasuk ke dalam proses ini didirikan patok

batas di gunung Poko Payong di Jagoi Babang.

Rumusan tapal batas di atas menjadi pijakan bagi Indonesia-

Malaysia, yang mewarisi dari Belanda dan Inggris. Bahwa kesepakatan

yang telah dibuat oleh kolonial itu diterima secara final dan dianggap fakta

historis yang tidak dapat diganggu gugat. Berdasarkan prinsip Uti Possidetis

Juris maka ketiga konvensi yang dilakukan antara Inggris dan Belanda

tersebut menjadi landasan hukum dalam penetapan delimitasi dan demarkasi

antara Indonesia-Malaysia.2 Narasi kolonial itu membentuk imaji kita

2 Hukum internasional dikenal dengan asas Uti Possidetis yang berarti wilayah negarayang merdeka dari penjajahan sama dengan wilayah yang dikuasai oleh penjajahannyadi wilayah tersebut (Arifin, 2014)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

55

mengenai tapal batas rentan dengan elemen-elemen yang dianggap

penganggu yang harus dijaga ketat, diawasi, hingga orang-orangnya pun

pantas dicurigai.

2. Masa Konfrontasi

Sejak awal hubungan antara Indonesia dengan Malaysia tidak berjalan

harmonis. Keberatan Indonesia terhadap pembentukan Federasi Malaysia

yang memasukkan wilayah Sabah, Brunei, dan Sarawak berbuah

konfrontasi. Pembentukan federasi ini dipandang oleh Presiden Soekarno

tidak lebih sebagai Nekolim (Neo-Colonialist-Imperialist). Konfrontasi

berjalan dari tahun 1962-1966 dengan slogan terkenalnya, “Ganyang

Malaysia”. Konfrontasi ini pula menyebabkan warga dari Kalimantan Utara

yang tidak setuju dengan pembentukan Federasi Malaysia melakukan

mobilitas ke perbatasan Kalimantan Barat, salah satunya yang menjadi

tempat tujuan mereka adalah Bengkayang.

Bengkayang tidak hanya menjadi saksi bisu dari peristiwa berdarah itu

(konfrontasi)3 tetapi juga sebagai tempat perekrutan PGRS (Pasukan Gerilya

Rakyat Sarawak) dan PARAKU (Pasukan Rakyat Kalimantan Utara)

berlangsung. Pada Mei dan Juni tahun 1964, PGRS/PARAKU diberi latihan

militer oleh Kodam Tanjungpura yang kemudian dibina oleh Resimen

3Van Der Kroef, Justus M. The Sarawak—Indonesian Border Insurgency. Modern AsianStudies,Vol 2, No 3 (1968), pp. 245-265.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

56

Pasukan Komando Angkatan Darat atau RPKAD di Bengkayang.4 Asal-usul

PGRS/PARAKU tidak terlepas dari situasi yang memanas akibat dari

pembentukan federasi Malaysia yang mau memasukkan Sabah, Brunei, dan

Sarawak menjadi bagian negaranya dan campur tangan Inggris.

Bermula dari gerakan sekelompok orang yang menolak pembentukan

federasi Malaysia dengan membentuk Negara Nasional Kalimantan Utara

(NKKU) dan Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) pada tanggal 8

Desember 1962. Gerakan ini dipimpin oleh Syekh A.M Azahari dari partai

rakyat Brunei. Bila Inggris dan sekutunya melihat gerakan itu sebagai

pemberontakan, sebaliknya Indonesia di bawah Soekarno justru

memandangnya sebagai gerakan nasionalisme yang menentang

Imperialisme dan Kolonialisme. Dukungan dari Indonesia pada masa itu

membuat orang-orang yang disingkirkan dari Serawak melintas batas ke

Kalimantan Barat, di mana mereka kelak dibina dan difasilitasi untuk

melanjutkan perjuangan merebut Kucing. Tidak hanya orang-orang yang

berasal dari Sarawak yang tergabung dalam PGRS/PARAKU dan Sukwan

(Sukarelawan Dwikora) juga terdapat penduduk lokal Kalimantan Barat.

Mereka ini terdiri dari etnis Tionghoa, Melayu, dan Dayak. Dengan adanya

dukungan dari pemerintah, TNI, BPI (Badan Pusat Intelijen),

PGRS/PARAKU serta Sukwan menjadi bagian dari perjalanan konfrontasi

terhadap tentara gabungan Inggris, New Zealand, dan Australia. Bila PGRS

4https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol22no1april2008/KEBIJAKAN%20%20PEMERINTAH%20%20REPUBLIK%20%20INDONESIA%20mithcel%20vinco.pdf. Diakses, 3 september 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

57

ditempatkan di kawasan perbatasan mulai dari Pantai Barat di Sambas

sampai Sungkung di Bengkayang, sedangkan PARAKU ditempatkan mulai

dari Sungkung sampai Benua Martinus di Kapuas Hulu (Kroef, 1968). Pada

masa konfrontasi, mobilitas yang terjadi didorong dengan motif politis yang

mana warga Kalimantan Utara yang mau membentuk Negara Nasional

Kalimantan Utara meminta dukungan dari Indonesia.

Akan tetapi, dukungan itu tidak berjalan lama berkat perubahan

cuaca politik di ibukota. Pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1966 diadakan

perundingan antara Menteri Luar Negeri Indonesia yaitu Adam Malik dan

Menteri Luar Negeri Malaysia Tun Abdul Razak di Bangkok, perundingan

yang menghasilkan prinsip-prinsip untuk penyelesaian konfrontasi.

Puncaknya yaitu dengan ditandatangani Jakarta Accord pada tanggal 11

Agustus 1966 di Jakarta. Pasal 1 berbunyi pengakuan Indonesia terhadap

Federasi Malaysia. Sebagai respon terhadap Jakarta Accord, KOLAGA

(Komando Mandala Siaga) mengeluarkan instruksi untuk menghentikan

operasi-operasi.

Kemudian pada tanggal 17 Februari 1967 berdasarkan surat rahasia

Pangkolaga no 12-33/1967 wewenang pengendalian operasi dialihkan dari

Kopur IV/Mandau kepada Kodam XII/Tanjungpura yang kemudian

melancarkan operasi yang dikenal dengan Operasi Sapu Bersih sedangkan

di Malaysia dilakukan Operasi Sri Aman. Operasi Sapu Bersih pertama

mulai dilaksanakan pada tanggal 1 April-Juli 1967 dan Operasi kedua pada

Agustus 1967 sampai Februari 1969. Pada operasi kali ini Kodam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

58

XII/Tanjungpura mendapat bantuan dari RPKAD, Siliwangi, Kospagat

AURI, dan KKO serta mengikutsertakan warga lokal (Dayak). Pada tanggal

14 Oktober 1967 terjadi peristiwa berdarah yang merupakan bagian dari

pembasmian PGRS/PARAKU yaitu, peristiwa Mangkok Merah atau

demonstrasi Suku Dayak akan tetapi sikap anti PGRS/PARAKU berujung

menjadi sikap anti etnis Tionghoa yang diidentikkan dengan

PGRS/PARAKU. Peristiwa ini mengakibatkan pengungsian besar-besaran

etnis Tionghoa dari daerah pedalaman ke kota.

Dalam menumpas PGRS dan PARAKU, masyarakat lokal di

perbatasan diikutsertakan oleh negara yang berada di bawah pimpinan

Soeharto. Bahkan bagi masyarakat yang dapat menangkap orang-orang yang

dicap PGRS dan PARAKU diberi surat penghargaan seperti gambar 9.

Gambar 11: surat penghargaan atas penangkapan PGRS dan Paraku

Sumber: Eilenberg, 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

59

Gambar 12: surat pernyataan kepatuhan

Sumber: Eilenberg, 2012

Pernyataan (gambar 10) di atas menunjukkan, masyarakat lokal yang

berada di perbatasan di Kalimantan Barat, dimintai kepatuhannya untuk

tunduk terhadap negara dan mereka harus siap menerima sanksi bila

didapati tidak setia. Dari lembaran itu kita dapat membaca seperti apa posisi

masyarakat lokal dalam situasi masa konfrontasi. Di masa Soekarno mereka

menjadi saksi dari keberpihakan negara terhadap PGRS/PARAKU tetapi di

bawah Soeharto mereka itu pula yang dijadikan buronan. Dan sekali lagi

masyarakat di perbatasan dilibatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

60

Hubungan yang berbuah konfrontasi di awal tahun 1960-an antara

Indonesia-Malaysia, diakhiri dengan pengukuhan praktik melintas batas

yang disepakati oleh pemerintahan Indonesia di bawah Soeharto dan

Malaysia. Aturan praktik melintas batas itu kemudian semakin memperjelas

makna perbatasan yang selalu dijaga ketat, diawasi, hingga dicurigai tanpa

memperhitungkan ikatan etnis yang jauh lebih tua dari usia kedua negara

tersebut.

3. Penetapan Praktik Melintas Batas

Bila di perbatasan Kalimantan Barat sedang dilaksanakan

pembasmian terhadap PGRS/PARAKU, di ibukota justru sedang

melakukan pertemuan dengan Malaysia untuk mengatur praktik melintas

batas. Pertemuan yang berlangsung pada tanggal 12 Mei 1967 itu

kemudian menghasilkan Border Arrangement on Border Crossing5 yaitu;

kesepakatan yang menjadi cikal bakal munculnya sistem PLB atau Pas

Lintas Batas bagi warga lokal. Namun, melintas batas dengan

menggunakan PLB hanya diperkenankan sejauh 5 km dari garis sempadan.

Pasca konfrontasi, pendekatan yang dipakai untuk melihat

perbatasan adalah keamanan. Sejak kesepakatan tahun 1967, kedua negara

lebih banyak mengedepankan soal kemananan di perbatasan terutama

untuk mengakrabkan antar militer yang terlibat konfrontasi dan

menghadapi PGRS (Pasukan Gerilya Rakyat Sarawak) dan PARAKU

5Kesepakatan ini kemudian diperhabarui kembali pada tahun 1984.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

61

(Pasukan Rakyat Kalimantan Utara) yang dianggap beraliran Komunis.

Pendekatan itu misalnya dengan mendirikan GBC atau General Border

Committe untuk memfasilitasi pertemuan antara Indonesia-Malaysia.

Sebagai lembaga adhoc, GBC secara struktural diketuai oleh Panglima

TNI dari kedua negara. Lewat salah satu badan khusus dari GBC yaitu,

Joint Indonesia Malaysia Boundary (JIMBC) membicarakan langkah-

langkah dalam penetapan garis di perbatasan, namun sampai saat ini

penetapan patok batas di Jagoi Babang masih menjadi persoalan (Arifin,

2014).

Perjanjian yang berlatar belakang keamanan direvisi lagi tahun

1970, dan pada tahun 1984 diperluas untuk menjawab persoalan yang

lebih kompleks yaitu ideologi, politik, sosial, budaya, dan ekonomi,

pertemuan ini pun menjadi cikal bakal dari terbentuknya kerja sama Sosek

Malindo. Sosek Malindo mulai terfokus pada bidang sosial dan ekonomi

di daerah perbatasan (Noveria,2017). Kerja sama ini pun baru hadir

ditingkat daerah Kalimantan Barat-Serawak tahun 1985. Dari kesepakatan

ini, PLB mulai diberlakukan yaitu; Pas Lintas Batas yang digunakan

warga lokal untuk melintas batas. Lewat kesepakatan ini pula, didirikan

Pos Lintas Batas di Jagoi Babang. Dengan PLB, melintas batas di Jagoi

Babang hanya boleh lima km dari garis simpadan. Selain mengatur

mengatur praktik melintas batas, di tahun yang sama Indonesia-Malaysia

menandatangani perjanjian Border Trade Agreement (BTA) yang secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

62

khusus mengatur sistem perdagangan di perbatasan. Dalam kententuan

Pasal 2 perjanjian tersebut menjelaskan sebagai berikut:

1) Daerah-daerah perbatasan dari kedua negara, antara atau di dalam

mana perdaganan lintas batas di daratan dapat dilakukan adalah

daerah-daerah sebagaimana disebut di dalam Basic Arrangement

on Border Crossing yang ditandatangani pada tanggal 2 Mei 1967.

2) Setiap arus barang yang keluar masuk suatu daerah lintas batas

Malaysia harus melalui suatu Pos Pengawasan Lintas Batas

(PPLB) Indonesia yang didirikan sesuai dengan Basic

Arrangement on Border Crossing pada sub ayat (1).

3) Nilai barang-barang yang dibawa atau diangkut untuk maksud

perdagangan lintas batas di daerah setiap orang seperti yang

dimaksud pada Pasal 1 ayat (3) tidak diperbolehkan melebihi

jumlah enam ratus ringgit Malaysia (RM .600) setiap bulannya

atau setara kurang lebih satu juta delapan ratus ribu rupiah (Arifin,

2014:174).

Apa yang disepakati oleh kedua negara tersebut berimplikasi pada

mobilitas warga di perbatasan. Dengan ada aturan ini, Siagian (1995)

mencatat mobilitas warga di perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak,

termasuk Jagoi Babang dapat dikategorikan menjadi empat karakteristik,

sebagai berikut yaitu, pertama, mobilitas ulang-alik atau commuting,

penduduk meninggalkan desa selama delapan jam sampai tiga hari. Hal ini

karena pelintas batas bermalam di tengah perjalanan atau desa Serawak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

63

karena jarak tempuh antar desa cukup jauh dengan berjalan kaki. Biasanya

tujuan pelintas ulang alik menjual hasil produksi dan membeli barang

kebutuhan sehari-hari. Kedua, mobilitas menginap, penduduk

meninggalkan desa dan bermalam di tempat tujuan selama empat hari

sampai satu bulan. Tujuannya untuk melakukan kunjungan keluarga,

mengikuti upacara adat istiadat dan melancong. Ketiga, mobilitas sirkuler,

penduduk meninggalkan desa selama sebulan sampai satu tahun atau lebih,

kemudian kembali ke desa asal. Mobilitas sirkuler banyak dilakukan kaum

muda untuk bekerja di Serawak. Mobilitas dengan tujuan bekerja di

Serawak jarang dilakukan penduduk yang sudah kawin. Keempat,

mobilitas permanen, penduduk meninggalkan desa dan menetap di

Serawak. Mobilitas permanen terjadi karena perkawinan campuran,

biasanya pengantin perempuan berasal dari desa perbatasan Kalimantan

Barat, menetap di Sarawak dan menjadi warga Malaysia. Di samping itu,

ada mobilitas permanen yang dilakukan dengan tidak sengaja. Penduduk

berladang jauh dari desa dan menetap serta membentuk perkampungan

baru di sekitar ladang yang diolah. Setelah penentuan tapal batas oleh

kedua pemerintah negara, desa tersebut masuk wilayah Serawak dan

mereka menjadi warga Malaysia walaupun sebagian besar keluarga

mereka di desa perbatasan Kalimantan Barat.

Pada masa pengawasan yang ketat dan terkesan kaku ini, mobilitas

warga di perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak tetap berjalan, baik itu

dikarenakan motif ekonomi maupun kultural. Bahkan dikatakan pula oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

64

Siagian (1995:81) gerak grup etnis yang sama dalam melintas batas kerap

menimbulkan persoalan bagi pemerintah karena kondisi kultural mereka

yang serupa sehingga sulit mengolongkan mereka adalah WNI atau WNA.

C. Tapal Batas Pasca Reformasi

Dari paparan sebelumnya kita melihat geliat di tapal batas kental

dengan pendekatan keamanan. Pada masa Orde Baru, aturan praktik

melintas batas dikukuhkan dan pada masa yang sama pula masyarakat

tergantung dengan pasar Serawak. Seperti yang dicatat oleh Siagian (1995)

mereka harus ulang-alik ke Serawak untuk sekedar memenuhi kebutuhan

rumah tangga.

Minimnya pembangunan di tapal batas bukanlah persoalan baru. Era

sebelumnya berorientasi ke dalam sehingga wilayah-wilayah yang berada

jauh dari pusat pemerintahan tampak terlantarkan. Daerah-daerah itu

seolah-olah halaman belakang yang minim pembangunan dan sulit

diakses. Atasnama pembangunan yang timpang ini pula sejumlah

kebijakan di era pasca reformasi mulai menggeser pandangan dari yang

yang semula tampak sebagai halaman belakang menuju halaman depan.

Pasca reformasi diikuti dengan pemberlakuan otonomi daerah lewat

UU No.22 Tahun 1999 tentang pemerintahan Daerah. Pemerintahan yang

semula sentralisasi menjadi desentralisasi. Di tahun yang sama pula, lahir

Kabupaten Bengkayang yang merupakan pemekaran dari Kabupaten

Sambas. Sebagai kabupaten baru pada masa itu, terjadi pemekaran atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

65

wilayah Bengkayang, salah satunya adalah kecamatan Jagoi Babang yang

sebelumnya bagian dari kecamatan Seluas.

Pada periode ini pembangunan di perbatasan mulai mendapatkan

perhatian meskipun bila dibandingkan dengan wilayah lain di pulau Jawa

menunjukkan kesenjangan yang signifikan dan karena itu Kabupaten

Bengkayang masih dikategorikan sebagai daerah tertinggal bersamaan

dengan wilayah-wilayah lainnya. Kesenjangan ini pula tidak hanya datang

dari dalam tetapi juga dari luar (Serawak). Bahwa daerah-daerah Serawak

yang berbatasan dengan Kalimantan Barat cenderung lebih maju. Seperti

yang tampak kondisi jalan raya antara Jagoi Babang dan Serikin,

ketergantungan masyarakat terhadap pasar, radio, televisi dari Serawak

yang berjalan puluhan tahun, dan saat ini pemerintah juga mengimpor

listrik dari Serawak untuk mencukupi kebutuhan listrik di wilayah

perbatasan Kalimantan Barat. Bahkan saat ini keterkaitan antara

Kalimantan Barat-Sarawak sudah meliputi berbagai dimensi (Arifin, 2014)

seperti, fisik (jalan dan transportasi), ekonomi (pasar, bahan baku,

produksi, dan konsumsi), pergerakan penduduk (migrasi permanen dan

temporer), teknologi (jaringan seluler, TV, dan radio), interaksi sosial

(kekerabatan dan kegiatan ritual adat istiadat), dan pelayanan jasa (listrik,

kesehatan, dan pelayanan transportasi).

Bila dibandingkan periode sebelumnya yang mengutamakan soal

keamanan, saat ini pendekatan pembangunan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di perbatasan mulai tampak. Komitmen itu pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

66

yang diwujudkan dengan pembentukan lembaga khusus yang mengurusi

perbatasan yaitu, Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) tahun

2010. Pembentukan lembaga itu berdasarkan UU No. 43 Tahun 2008

tentang wilayah negara dan peraturan presiden No. 12 Tahun 2010.

Sebagai lembaga manajerial, BNPP memiliki empat fungsi; menetapkan

kebijakan program pembangunan, menetapkan rencana kebutuhan

anggaran, mengkoordinasikan pelaksanaan, dan melaksanakan evaluasi

dan pengawasan. Selain lewat BNPP, pemerintah juga membuka

kerjasama dengan negara tetangga dalam mengelola perbatasan, dalam

rangka menuju masyarakat ekonomi ASEAN yang diberlakukan tahun

2015. AEC bertujuan menciptakan aliran bebas barang, jasa, dan tenaga

kerja terlatih serta investasi. Dengan pemberlakuan aturan ini

menunjukkan peran daerah perbatasan menjadi kian strategis mengingat

sebagai pintu masuk aliran barang, jasa, dan manusia (Noveria,2017).

D. Jagoi Babang Sebagai Area Tapal Batas

Berangkat dari paparan di atas, tampak wacana dominan tentang

tapal batas mengalami pergeseran dari yang semulanya kental pada

persoalan keamanan berkembang ke arah pembangunan di era pasca

Reformasi. Dalam implementasinya, pendekatan negara atas tapal batas

seperti mendua. Atasnama ekonomi, negara membuka kerjasama dengan

negara tetangga yang berimplikasi pada ketergantungan masyarakat

perbatasan terhadap pasar negara tetangga sedangkan atasnama keamanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

67

sebagai upaya menjaga kedaulatan wilayah, negara justru terkesan hati-

hati terhadap pengaruh asing. Elemen-elemen itu adalah; TNI (Tentara

Nasional Indonesia), Polri (Kepolisian Republik Indonesia), Sekolah, dan

BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan) (Noveria, 2017). Dari

paparan historis, yang pertama-tama memegang peranan di kawasan

perbatasan adalah TNI. Sebagai lembaga yang punya wewenang untuk

menjaga ketahanan NKRI, kehadiran TNI di tapal batas dapat diklasifikasi

menjadi peran militer dan nirmiliter. Dalam peran nirmiliter erat kaitannya

dengan pembinaan teritorial dalam menghadapi ATGH (Ancaman,

Tantangan, Hambatan dan Gangguan) di tapal batas. Lewat pembinaan ini,

TNI berkewajiban untuk membina rasa kebangsaan dan mengawasi

potensi ideologi asing. UU No.34 tahun 2004 menjadi pijakan legal atas

peran TNI di perbatasan yang dalam kapasitasnya untuk menyuburkan

semangat kebangsaan, misalnya dalam kehidupan sehari-hari, memberi

pelajaran baris berbaris, wawasan kebangsaan di sekolah-sekolah dan turut

berpartisipasi dalam hari-hari besar nasional.

Di samping TNI, ada Polri (Kepolisian Republik Indonesia) yang

turut serta menjaga kedaulatan di perbatasan dengan mengupayakan

pemeliharaan rasa kebangsaan dan penyebaran nilai-nilai kebangsaan.

Secara normatif peran Polri didasarkan atas UU No. 2 tahun 2001 untuk

menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat. Oleh karena itu, di

wilayah perbatasan mereka melakukan patroli, menjaga keamanan, dan

ketertiban dan ikut serta dalam pembinaan masyarakat termasuk soal rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

68

kebangsaan. Pemerintah juga mendirikan BNPP yang secara khusus untuk

membangun wilayah perbatasan. Selain mengurusi pembangunan, BNPP

juga mengedepankan fungsi ideologi yang dalam arti ini adalah turut

memelihara rasa kebangsaan, misalnya melakukan kegiatan bela negara di

desa-desa perbatasan yang melibatkan perangkat desa dan masyarakat

yang menitikberatkan pada sosialisasi nilai-nilai kebangsaan. Peran

Sekolah dari SD-SMA juga dianggap sebagai penyangga yang tidak

tergantikan dalam upaya menumbuhkan dan memelihara nilai-nilai

kebangsaan terutama lewat mata pelajaran; PKN (Pendidikan

Kewarganegaraan), Sejarah, Geografi, Bahasa Indonesia, hingga aktivitas

upacara bendera, baris berbaris dan peringatan hari-hari besar nasional

(Noveria,2017). Sekolah sebagai sarana untuk memperkenalkan

keindonesiaan kepada peserta didik di tapal batas.

Kondisi di atas persis apa yang dikatakan oleh Apple (1993) bahwa

teks-teks pelajaran yang sampai ke tangan guru dan siswa di kelas tidak

terlepas dari proses pemilihan yang dilakukan oleh penguasa. Dengan kata

lain, kurikulum nasional bukanlah pengetahuan yang netral, karena

dibelakangnya berkelindan ideologi penguasa. Paling tidak, perjalanan

pendidikan di Indonesia mengambarkan seperti apa interaksi antara

pendidikan dan kekuasaan. Pada era Soekarno, upaya meng-Indonesia

tercermin lewat arah pendidikan yang mau membentuk nation and

character building. Pada masa ini ditetapkan mata pelajaran civic yang

mempelajari hak-hak dan kewajiban menjadi warga negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

69

(Darmaningtyas, 2004). Sedangkan materinya tidak hanya berasal dari

Pancasila dan UUD 1945, tetapi juga pandangan politik penguasa pada

masa itu yang sedang mengisi kemerdekaan dan konfrontasi.

Pergantian dari pemerintahan Soekarno ke Soeharto turut

mengubah wajah Kurilukum Nasional. Di era Soeharto tampak

mementingkan pembentukan manusia-manusia Pancasilais. Nilai-nilai

pancasila dan nasionalisme diinternalisasikan lewat jalur pendidikan

formal. Perubahan ini berdampak pada pergantian mata pelajaran civic

menjadi PKN (Pendidikan Kewargakegaraan) yang berisi materi Pancasila

dan UUD 1945. Tidak sampai di situ, pada Kurikulum tahun 1975, mata

pelajaran PKN berganti nama menjadi PMP atau Pendidikan Moral

Pancasila (Darmaningtyas, 2004).

Mata pelajaran PMP meninggalkan kesan ambisi penguasa pada

masa itu untuk menginternalisasikan nilai-nilai pancasila. Ambisi ini

semakin memuncak dengan dikeluarkannya P4 atau Pedoman

Penghayatan dan Pengamalan Pancasila yang diterapkan secara luas.

Dengan kata lain, aturan tersebut diwajibkan dari Taman Kanak-kanak

sampai Perguruan Tinggi dan segenap lapisan masyarakat. Sejak tahun

1983-1997 penataran P4 menjadi kewajiban yang harus diikuti oleh setiap

murid baru dan sekaligus menjadi proyek bagi para pengampu mata

pelajaran Pancasila (Darmaningtyas, 2004). P4 ini pula menjadi landasan

bagi mata pelajaran PMP pada Kurikulum 1984 dan terutama mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

70

pelajaran PPKn atau Pendidikan Pancasila dan Kewargaegaraan pada

Kurikulum 1994 (Maftuh, 2008).

Tidak hanya mata pelajaran PPKn yang dijadikan alat indoktrinasi,

mata pelajaran sejarah pun tidak luput. Seperti yang diterangkan oleh

Darmanintyas (2004) bahwa materi-materi mata pelajaran sejarah terutama

pada peristiwa 1965-1966 dibuat seolah-olah membangun citra penguasa

Orde Baru. Kampanye anti PKI lewat materi pelajaran sejarah pun

menjadi sah-sah saja. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nugroho

Notosusanto menambahkan mata pelajaran PSPB (Pendidikan Sejarah

Perjuangan Bangsa) pada Kurikulum 1984. Materi ini pun dipandang oleh

sebagian sejarahwan termasuk Sartono Kartodirjo tidak lain sebagai

kendaraan politis Orde Baru karena dirasa bertumpang tindih dengan

materi pelajaran Sejarah Nasional yang sudah ada.

Era Reformasi turut membawa pembaharuan terutama terhadap

materi warisan Orde Baru yang terobsesi pada pembentukan manusia

pancasilais. Lewat proses ini mata pelajaran PPkn berganti nama menjadi

PKN (Maftuh, 2008). Berkaca pada model pendidikan sebelumnya, tiga

kurikulum berikut yang lahir dengan semangat otonomi daerah mulai

sensitif terhadap pengalaman masyarakat lokal yang tidak dapat

diseragamkan.

Bila Kurikulum 2004 masih terkesan terpusat, di mana

pemerintahan daerah dan sekolah hanya menjadi pelaksana, Kurikulum

2006 justru memberi otonomi pada sekolah untuk mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

71

pengetahuan yang sesuai dengan kondisi masyarakat di daerah. Masih

dengan semangat otonomi, Kurikulum 2013 hadir dan menekankan pada

kemandirian guru. Meski Kurikulum 2006 dan 2013 tampak memberi

perhatian pada otonomi guru, akan tetapi dalam pelaksanaannya masih

terkesan “keseragaman” (Rohandi, 2015).

Pendekatan negara atas tapal batas yang terkesan mendua itu dapat

kita lihat dari material-material yang ada di Jagoi Babang. Di satu sisi kita

akan berjumpa dengan modal asing lewat perkebunan kelapa sawit dan

barang-barang berlabel ganda, namun di saat yang bersamaan pula kita

berjumpa barisan pos-pos jaga, patok batas, dan tugu perbatasan. Di

tengah ikatan ekonomi yang melampaui batas yang adalah implikasi dari

kerjasama bilateral Indonesia-Malaysia, di Jagoi Babang kita pun

berjumpa dengan material masyarakat lokal yang menunjukkan

keterkaitan di antara orang Bedayuh yang bermukim di Serawak dan di

Jagoi Babang. Karena mereka merasa masih dari satu nenek moyang yang

sama sehingga merasa sah-sah saja merayakan upacara adat bersama-sama

di bukit Bung Jagoi dan Rumah Adat Sebujit.

Meski kondisi material menunjukkan ada ikatan ekonomi dan

kultural yang melampaui batas, kebijakan negara atas Jagoi Babang dari

sejak didirikan sampai saat ini (2017) masih berstatus PLB yang

berimplikasi pada aturan hanya boleh melintas batas sejauh 5km dari garis

sempadan. Status ini menunjukkan keterbatasan gerak masyarakat lokal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

72

dan oleh karena itu pula, di Jagoi Babang, kita lebih banyak berjumpa

dengan elemen-elemen yang mengedepankan sisi keamanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

73

BAB IV

NEGOSIASI MELALUI AKTIVITAS MELINTAS BATAS

A. Pengantar

Dari ruang kedua, terlihat kondisi material Jagoi Babang yang

memiliki ikatan melampaui batas dalam soal kultural, sedangkan dari ruang

ketiga menunjukkan wacana yang mendominasi dalam membayangkan

Jagoi Babang. Lewat pembacaan tersebut, tapal batas dimaknai sebagai

area border yang mengedepankan sisi keamanan. Pandangan tentang tapal

batas semacam ini memengaruhi pendekatan negara atas area perbatasan

yang dalam kasus Jagoi Babang lebih mengedepankan sisi keamanan lewat

peran TNI, Polri, BNPP sampai lembaga pendidikan. Lembaga-lembaga itu

memperlakukan tapal batas cenderung kaku dan tetap.

Bab ini merupakan negosiasi yang dilakukan oleh guru-guru di

Jagoi Babang atas wacana tapal batas. Ruang negosiasi ini didefinisi sebagai

ruang ketiga yang dalam pandangan Soja sebagai strategi menghadapi

dominasi ruang pertama dan kedua. Pembacaan kembali atas ruang pertama

dan kedua dibutuhkan untuk membuka perspektif yang baru dan

kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih beragam, dalam kasus ini adalah

masyarakat perbatasan. Bab ini terdiri dari tiga subbab yaitu; pertama, Jagoi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

74

Babang sebagai titik temu antara area di era Mondern Padat dan Modern

Cair, kedua, pengalaman keseharian guru, dan ketiga, negosiasi guru.

B. Jagoi Babang: Titik Temu Antara Area di Era Modern Padat dan

Modern Cair

Menurut Wadley (2005) batas teritorial yang dibayangkan antara

komunitas lokal dengan negara tidak selalu sama. Batas yang dimaksudkan

oleh masyarakat lokal adalah batas-batas alam seperti, sungai, batu, dan

hutan. Sedangkan bagi negara yang dimaksud dengan batas adalah

bangunan; patok, tembok, sampai tugu yang didirikan di zero point dan

biasanya diperlakukan dengan pengawasan militer 24 jam. Perbedaan

makna dan perlakuan batas antara masyarakat lokal yang fleksibel dengan

negara yang kaku dapat kita jelaskan dengan mengikuti konsep Zygmunt

Bauman (2003) yang membedakan area di Era Modern Padat dan Cair.

Era Modern Padat adalah ketika kekuasaan berarti memaksa atau

membujuk orang lain untuk patuh dan tidak melawan. Negara memiliki

otoritas yang penuh untuk menentukan nasib warganya termasuk

menentukan batas-batas teritorial dari wilayah kekuasaannya. Ini adalah

masa di mana kekuasaan dilihat berdasarkan wilayah taklukan. Batas-batas

dibuat dan diperlakukan seolah-olah sudah selesai. Warga tidak dapat bebas

bergerak. Obsesi negara pada wilayah semakin tampak lewat pengawasan

langsung (face to face) yang berjalan dari atas ke bawah (top to bottom).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

75

Gambaran area di Era Modern Padat adalah gambaran dari

pandangan dominan dalam membayangkan teritorialnya. Di mana, batas-

batas teritorial itu tetap, kaku dan persis seperti yang digambarkan lewat

kartografi. Batas-batas yang dibangun diandaikan mampu membatasi gerak

warga. Gambaran area di Era Modern Cair justru sebaliknya. Batas yang

jelas tidak dapat mendefinisikan warga yang menempatinya. Orang-orang

bebas bergerak dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Ini adalah era di

mana batas-batas teritorial menjadi usang dan beralih menjadi pertemuan

orang asing.

Batas yang dimaknai oleh masyarakat lokal Jagoi Babang, saya

tempatkan sebagai area di Era Modern Cair. Mereka mengakui dan

merayakan ikatan yang melampaui batas. Lewat praktik masyarakat lokal

tersebut, tampak batas diperlakukan dengan cair. Kondisi yang dimaksud di

sini tidak melulu hubungan konsumsi sebagaimana kecenderungan Bauman

dan orang-orang yang melintas batas tidak melulu adalah orang asing tetapi

ada hubungan kekeluargaan dan kultural. Dengan kata lain, batas yang

dipahami oleh masyarakat lokal tidak sekaku sebagaimana yang

dibayangkan oleh pandangan dominan.

Seperti yang dijelaskan pada bab III, wacana yang mendominasi

cenderung membayangkan tapal batas dengan mengikuti narasi kolonial

yang adalah gambaran mental dari politisi, intelektual, dan pengacara

(Eilenberg, 2012). Oleh karena itu, praktik melintas batas seolah-olah

haram. Kondisi ini yang kita jumpai di Jagoi Babang, di sana-sini kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

76

berjumpa dengan pos-pos yang selalu siap siaga. Tidak hanya pos penjagaan

tetapi juga tugu dan patok batas turut mengonarmen kota Jagoi Babang.

Macam-macam rupa material yang dibangun oleh negara itu menyiratkan

seperti apa Jagoi Babang dibayangkan. Dengan menempatkan pos-pos dan

patok batas semakin jelas posisi daerah tersebut sebagai border area yang

dengan pengawasan ketat untuk mengontrol pergerakan masyarakat lokal.

Sementara masyarakat lokal yang mengakui ikatan nenek moyang

dan hubungan darah dengan Serawak mau tak mau harus melintas batas.

Seperti identifikasi Siagian (1995) yang memotret empat karakteristik

melintas batas masyarakat di perbatasan Kalimantan Barat-Serawak yaitu:

ulang alik yang bertujuan untuk menjual hasil produksi dan membeli barang

kebutuhan sehari-hari, menginap, bertujuan untuk melakukan kunjungan

keluarga, mengikuti upacara adat, dan melancong, sirkuler biasanya

dilakukan oleh anak muda yang belum menikah untuk mencari lapangan

pekerjaan, dan permanen, yang dikarenakan menikah dengan warga

Sarawak dan juga karena ada sebagian warga yang membuat ladang dan

tidak mengenal tapal batas sehingga menjadi penduduk Sarawak walaupun

keluarga besar berada di Kalimantan Barat.

Dari paparan di atas, kita melihat seperti apa kondisi yang dihadapi

oleh guru di Jagoi Babang. Secara material mereka memiliki keterkaitan

dengan Serawak, namun wacana tapal batas justru mendikte mereka dengan

narasi kolonial yang menempatkan kawasan itu sebagai border area.

Penting bagi kita untuk melihat negosiasi macam apa yang dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

77

guru yang sekaligus adalah masyarakat di Jagoi Babang. Ruang pertama

menunjukkan area di era modern Cair karena ada ikatan-ikatan yang

melampaui batas sedangkan di ruang kedua lewat wacana tapal batas kita

berjumpa dengan gambaran area di era modern Padat, di mana batas

teritorial didefinisikan untuk membatasi pergerakan tubuh masyarakat

perbatasan. Pertentangan ini kemudian yang membawa saya untuk

menelusuri pengalaman guru Jagoi Babang.

C. Aktivitas Keseharian Guru-guru di Jagoi Babang

Adapun pengalaman guru yang melintas batas itu dikarenakan tiga

motivasi yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi Keluarga

Letak geografis Jagoi Babang yang berhadapan langsung dengan

Sarawak menjadi potensi adanya pernikahan beda negara. Seperti yang

diakui oleh guru-guru bahwa mereka memiliki keluarga di Serawak. Ada

yang anak dan suami berkewargaan Malaysia, ibu atau ayahnya berasal dari

Serawak dan keluarga besar mereka ada di sana. Karena ikatan darah ini

pula mereka mau tak mau melintas batas.

Perkenalan saya dengan Riska di SDN I Jagoi Babang. Saat itu, dia

baru saja menyelesaikan jam mengajarnya di kelas tiga. Riska menceritakan

sebelum menjadi guru, dia adalah TKW demi membantu perekonomian

keluarga. Di Sarawak, Riska sempat berkerja di sebuah Restoran. Pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

78

itu dijalaninya selama dua tahun sebelum akhirnya ia memutuskan untuk

berhenti, dan kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Terbuka di

Kecamatan Seluas. Ia memilih menjadi guru karena merasa profesi itu

memiliki jaminan masa depan. Tahun 2014, Riska diangkat sebagai guru

PNS di SDN 1 Jagoi Babang. Riska memang berasal dari Jagoi Babang, ia

pun memiliki keluarga yang menetap di Serawak. Tidak hanya keluarga

besar tetapi juga keluarga inti. Ya, dia memiliki suami dan anak yang

berkewargaan Malaysia. Rumah mereka pun terletak di sana (Serikin).

Seperti penuturannya berikut ini; 1

Suami dan anak saya warga Malaysia. Rumah saya pun diMalaysia, jadi kalau saya berangkat ngajar, tiap-tiap hari harusmelintas batas. Dari waktu kami nikah, saya dan suami berbedakewargaan. Sempat sulit waktu itu urus nikah beda negara diIndonesia tapi kalau di Malaysia lebih cepat ngurusnya.

Riska sadar betul apa yang sedang dihadapinya, mengingat di satu sisi

ia adalah guru di Jagoi Babang dan di sisi lain, suami dan anaknya

berkewargaan asing yang menetap di Serikin. Untuk itulah Riska melintas

batas setiap hari. Ia pun berharap murid-muridnya tidak bertanya mengapa

dia harus melintas batas setiap hari, karena ia sadar sebagai guru dia punya

tanggungjawab untuk menarasikan tapal batas sebagaimana yang

dinarasikan oleh wacana dominan; orang-orang yang di luar batas teritorial

adalah “mereka” sedangkan rumahnya (suami dan anak) berada di luar batas

teritorial tersebut. Berada di posisi ini, Riska mau tak mau melintas batas

sebagai konsekuensi karena menikah beda negara dan tinggal di antara dua

1Riska.07/08.2015. Wawancara. Kalimantan Barat:Guru SDN 1 Jagoi Babang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

79

negara. Meski Riska merasa tidak dapat memperlakukan batas sebagaimana

narasi dominan, namun bukan berarti Riska juga menjadi cair seperti

pandangan masyarakat lokal. Seperti Riska yang merasa kagum dengan

kemajuan dan jaminan kesejahteraan negara suami dan anaknya namun

Riska belum berpikir untuk pindah kewargaan. Karena bisa saja sewaktu

menikah dia pindah kewargaan namun itu tidak dilakukannya dan Riska

justru memutuskan untuk menjadi guru yang otomatis bertentangan dengan

pengalaman kesehariannya. Bagi Riska, Serawak dan Jagoi Babang adalah

rumah. Jagoi Babang adalah rumah di mana ia dilahirkan dan kini menjadi

tempat mengajar sementara Serawak adalah rumah di mana keluarga intinya

berada. Lewat wawancara dengan Riska, saya melihat ia tidak

memperlakukan batas secara kaku dan di satu sisi ia juga tidak secair

masyarakat lokal karena ikatan profesi dan tanah kelahirannya, Jagoi

Babang. Namun Riska justru memilih untuk melintas batas. Yang itu

artinya, dia tidak membebek begitu saja pada wacana dominan, namun tidak

menerima begitu saja pandangan masyarakat lokal yang cair. Karena Riska

masih merasa menjadi bagian dari Indonesia yang disadarinya sejak ia

memilih menjadi guru dan tetap mempertahankan kewargaannya.

2. Motivasi Kultural

Tidak dapat disangkal bahwa orang Bedayuh di Jagoi Babang

memiliki ikatan kultural dengan Bedayuh di Serawak. Burung Enggang di

rumah adat Jagoi Babang menghadap ke arah Serawak yang mengandung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

80

makna mereka memiliki ikatan nenek moyang dengan Serawak. Meski

berbeda negara, mereka merayakan upacara adat secara bersama-sama di

rumah adat ini.

Sebagian besar keluarga Mijen berada di Serawak karena kakeknya

berasal dari sana.2 Perjumpaan saya dengan Mijen berlangsung di SMPN 1

Jagoi Babang. Seperti masyarakat lokal yang lain, Mijen mengunjungi

keluarganya di Serawak terutama setiap Gawai (upacara adat setelah panen

padi). Gawai di Jagoi Babang dirayakan secara bersama-sama dengan

Serawak yang jatuh setiap tanggal 1 juni. Mereka merayakan Gawai di

Bung Jagoi yang adalah sebuah bukit tempat rumah adat mereka didirikan.

Bukit ini diyakini sebagai tempat tinggal dari nenek moyang mereka.

Seperti yang diakui oleh Mijen, seharusnya Jagoi bagian dari

Serawak karena batas teritorial yang dipahami oleh nenek moyang mereka

adalah sungai kumba yang membatasi antara orang Bedayuh dengan Bekati.

Akan tetapi, batas yang dipahami oleh kolonial dan kini diwarisi oleh

Indonesia dan Malaysia, justru di Poko Payong, salah satu bukit di Jagoi

Babang yang otomatis menandai Jagoi sebagai teritorial kolonial Belanda

dan kini adalah Indonesia. Perbedaan pemaknaan ini muncul di masayarkat

yang menganggap mereka dengan orang Serawak tidak ada bedanya.

Mijen sadar betul bahwa mereka memiliki ikatan kultural dengan

masyarakat Serawak namun bukan berarti dia serta merta merasa menjadi

bagian dari warga Malaysia. Bahkan berpindah kewargaan belum

2 Mijen. 11/08/2015. Wawancara. Kalimantan Barat: Guru SMPN 1 Jagoi Babang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

81

terpikirkan. Ia mengakui menjadi warga Indonesia lebih untung karena

boleh punya tanah, sedangkan di Serawak tanah adalah milik negara

sehingga untuk mendirikan rumah atau usaha, status kita adalah penyewa.

Di sana orang serba kredit bahkan untuk keperluan rumah tangga sekalipun.

Aturan ini terutama untuk para pekerja kerajaan. Dengan kata lain, mereka

tidak diperkenankan untuk membayar tunai dan persoalan pajak, di sana

mereka dikenai pajak lebih bervariasi. Selain itu, ia pun terlibat dengan

komunitas perbatasan dari tahun 2007-20103 yang melawan dominasi

saluran radio dari Serawak, dengan mendirikan saluran radio perbatasan.

Mijen pun ikut merintis sekolah yang kini dikenal dengan SMP N 1

Jagoi Babang. Ia merasa prihatin terhadap nasib anak-anak Jagoi yang tamat

SD harus bersekolah ke Seluas dengan jarak yang cukup jauh dan

transportasi pada masa itu belum selancar sekarang. Belum lagi banyak

anak-anak dari Jagoi yang tidak lolos saat mendaftar karena kebanjiran

murid-murid di Seluas. Merasa prihatin atas kondisi itu, ia bersama rekan-

rekannya mulai merintis sekolah sejak tahun 2001 untuk menampung anak-

anak yang tidak lolos tersebut. Awalnya mereka menumpang di gedung SD

selama dua tahun sampai akhirnya punya gedung sendiri.

Lewat keikutsertaannya dalam komunitas perbatasan dan ikut

merintis SMPN 1 Jagoi Babang, menunjukkan Mijen memperlakukan batas

tidak secair masyarakat lokal yang punya ikatan kultural dan tidak pula

3 Komunitas perbatasan yang bergerak dalam bidang komunikasi dan informasi yakni,radio. Pendirian Radio tersebut sebagai respon terhadap radio-radio dari Sarawak yangmendominasi di perbatasan. Namun saat ini komunitas tersebut sedang mati suri karenaada kendala teknis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

82

sekaku wacana dominan yang membedakan secara kaku karena ia masih

merasa punya ikatan kultural dengan keluarga besarnya di Serawak. Mereka

pun masih merayakan upacara adat secara bersama-sama. Dan setiap Gawai,

Mijen akan berkunjung ke rumah keluarganya. Dari pengalaman ini tampak

Mijen mau tak mau melintas batas.

3. Motivasi Ekonomi

Seperti yang sudah dipaparkan di bab II, barang-barang di Jagoi

Babang berlabel dua harga. Yang itu artinya kondisi ekonomi mereka

bergantung dari pasar Serawak. Seperti di sana ada pasar Serikin yang

langsung menemukan dua masyarakat di perbatasan. Seperti penuturan

beberapa guru yang saya jumpai mereka rata-rata bergantung pada barang-

barang Malaysia dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu ada pula

yang ikut berbisnis ke Serawak selepas pulang mengajar.

“Keadaan Indonesia dan Malaysia tidak jauh beda. Namun

untungnya mereka (Malaysia) karena nilai tukar mata uangnya lebih tinggi”,

ungkap Margono.4 Margono adalah guru olahraga SDN I Jagoi Babang. Ia

menjadi guru sejak tahun 1992 dan mengajar di SDN I Jagoi Babang sejak

tahun 1997. Margono berasal dari Jagoi Babang dan memiliki ibu yang

sebelumnya berkewargaan Malaysia. Ia pun memiliki keluarga yang

menetap di Sarawak.

4Margono.07/08.2015. Wawancara. Kalimantan Barat:Guru SDN 1 Jagoi Babang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

83

Melintas batas sudah menjadi aktivitasnya sehari-hari dan biasanya

dimanfaatkan untuk menjual babi dan ayam. Kadang juga setelah pulang

sekolah, ia menjadi tukang ojek bagi orang-orang yang hendak melintas

batas. Di matanya, Malaysia dan Indonesia sama saja. Menjadi guru di

Malaysia dan membeli di pasar Malaysia dengan Ringgit sama saja dengan

menjadi guru di Indonesia dan membeli di pasar Indonesia dengan Rupiah.

Yang untungnya, adalah menjadi guru di Malaysia, lalu belanjanya di

Indonesia. Sementara ruginya, menjadi guru di Indonesia tapi belanjanya di

Malaysia karena nilai tukar Ringgit lebih tinggi dari Rupiah.

Apa yang dikatakan Margono berdasarkan pengalamannya yang

sering bisnis ke Malaysia. Bahkan dia merasa guru yang merangkap menjadi

tukang ojek ke Malaysia, sah-sah saja karena mengingat biaya hidup di

Jagoi Babang dengan mengharapkan gaji guru saja tidak mencukupi apalagi

guru-guru yang honorer. Sementara guru-guru yang mendapat sertifikasi

juga diantaranya masih bisnis ke Malaysia. Memang bila kita ke pasar Jagoi

Babang, banyak barang yang berlabel RM (Ringit Malayasia) sehingga

mereka mau tak mau memiliki persediaan Ringgit.

Perjumpaan saya dengan Eko berlangsung di SMA N 1 Jagoi

Babang5 semakin memperjelas posisi Margono di atas. Tidak seperti

Margono, Eko bukan berasal dari Jagoi Babang, lebih tepatnya ia lahir di

Solo, Jawa Tengah. Ia mengajar di SMA N 1 Jagoi Babang mulai tahun

5Eko.12/08/2015. Wawancara. Kalimantan Barat: Guru SMA N 1 Jagoi Babang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

84

2005, namun sampai saat ini tinggal di Kecamatan Ledo yang berjarak dua

kecamatan dari Jagoi Babang.

Eko tidak memiliki saudara dan bahkan merasa tidak memiliki ikatan

kultural dengan Serawak, tetapi ia tetap melintas batas. Seperti

penuturannya, saat pertama kali menginjakkan kaki ke Jagoi Babang, Eko

merasa risih melihat kiblat masyarakat Jagoi Babang yang lebih banyak

mengarah ke Malaysia. Tidak hanya itu, Eko pun menemukan bahwa murid-

muridnya lebih hapal lagu kebangsaan Malaysia dibandingkan lagu-lagu

nasional. Sebagai guru yang mengampu pelajaran sejarah, Eko sadar

tanggungjawabnya untuk menumbuhkan rasa solidaritas nasional ke pada

peserta didik akan tetapi lingkungan sehari-hari para murid, justru berbicara

sebaliknya. Kondisi inilah yang menghantui pikiran Eko. Ia sadar bahwa

tanggungjawab itu tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya. Pernah

sekali, Eko mendengar salah satu muridnya menyanyikan lagu kebangsaan

Malaysia di kantin sekolah, meski itu bukan acara resmi, Eko merasa perlu

untuk menegur murid tersebut dengan mengatakan, “lagu itu bukan punya

anda, lagu anda adalah Indonesia Raya”. Sejak saat itu, Eko bertekad untuk

mengarahkan murid-muridnya agar sadar mereka adalah warga negara

Indonesia.

Lewat mata pelajaran yang diampunya, Eko menegaskan pada

murid-murid untuk tidak merasa kecil karena menjadi orang Indonesia.

Meski di sini (Jagoi Babang) tingkat kesenjangan ekonomi dan infrastruktur

yang masih ketinggalan jauh dibandingkan Malaysia, namun secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

85

keseluruhan, ia menjelaskan Indonesia adalah negeri yang besar dan kaya.

Sedangkan Malaysia adalah negara yang sering kali mengklaim budaya dan

wilayah Indonesia. Tidak hanya itu, Eko juga memaknai konsep “ganyang

Malaysia” bukan berati fisik namun intelektual. Menurutnya, Indonesia

sudah mengganyang Malaysia lewat tenaga ahli sampai buruh kasar yang

rata-rata adalah orang Indonesia. Yang apabila tenaga kerja itu ditarik

pulang maka Malaysia akan lumpuh. Itulah konsep ganyang yang ia

tularkan kepada murid-muridnya.

Di sekolah, Eko tidak hanya menjadi guru mata pelajaran sejarah

tetapi juga pembina kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Lewat Pramuka, Eko

memupuk kesadaran murid untuk terus melatunkan yel-yel; “NKRI harga

mati dan merah putih tetap di hati” sebagai kegiatan wajib. Upaya-upaya

yang dilakukan Eko semakin menemukan bentuknya dengan terpilihnya

sebagai guru yang berdedikasi tingkat nasional di Jakarta tahun 2013. Eko

menjadi perwakilan guru dari Kalimantan Barat. Lewat kegiatan yang

diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Eko menekankan

pentingnya wacana nasionalisme di perbatasan sehingga menempatkannya

sebagai sepuluh guru yang berdedikasi di tahun 2013.

Meski terpilih menjadi guru yang berdedikasi di tahun 2013, bukan

berarti Eko merasa alergi untuk melintas batas. Seperti yang diakuinya, ia

tetap melintas batas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dalam

tataran ini, kita bisa melihat apa yang dilakukan oleh Eko di sekolah dan

sepulang sekolah menjadi berjarak. Eko pun menekankan bahwa rasa cinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

86

terhadap tanah air tidak separalel dengan menggunakan produk berlabel

nasional. Alasannya, sulit membayangkan masyarakat Jagoi Babang tidak

menggunakan produk-produk Malaysia. Ia mengambarkan dengan kasus

gula yang menurutnya di Indonesia kewalahan untuk memenuhi kebutuhan

dalam negeri. Bahkan ia berani bertaruh bahwa produk-produk asal

Indonesia paling hanya mencapai kota Bengkayang, sementara untuk

daerah-daerah pinggiran mau tidak mau tergantung pada produk-produk

Malaysia.

Dalam praktik keseharian Eko pun melintas batas untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Meski di satu sisi ia sangat merong-rong murid untuk

lebih mencintai Indonesia tapi di sisi lain, ia sadar bahwa sulit

membayangkan masyarakat Jagoi Babang tidak mengkonsumsi produk-

produk Malaysia. Pengalaman Eko ini semakin memperjelas bahwa wacana

tapal batas hanya relevan selama berada di lingkungan sekolah.

D. Negosiasi Guru-guru di Jagoi Babang

Seperti yang dipaparkan lewat bab-bab sebelumnya menunjukkan

pandangan masyarakat lokal tidak selalu sepaham dengan wacana tapal

batas yang memperlakukan batas secara kaku. Wacana tapal batas berlaku

secara top down memisahkan antara relasi keluarga dan kultural. Akan

tetapi, dari pengalaman keseharian guru-guru di Jagoi Babang,

menunjukkan mereka tetap melintas batas. Melintas batas adalah ruang

negosiasi dari praktik keseharian guru Jagoi Babang yang menegosiasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

87

ikatan keluarga, kultural, dan ekonomi yang melampui batas. Dengan kata

lain, dalam aktivitas melintas batas itulah ruang ketiga ditemui. Dalam

kasus ini, menjadi guru Jagoi Babang berarti menjadi guru yang melintas

batas yang mau tak mau harus bernegosiasi atas wacana tapal batas.

Negosiasi ini yang tampak dari pengalaman guru yang

mengatasnamakan ikatan darah seperti yang dialami oleh Riska. Riska

memang seorang guru tapi bukan berati ia membebek pada wacana dominan

yang ada karena dia memiliki keluarga inti di Serawak namun tidak pula

secair sebagaimana pandangan masyarakat lokal karena Riska tetap merasa

Jagoi Babang tetaplah rumah di mana ia dilahirkan. Seperti yang diakuinya

meski berbeda kewargaan dengan suami dan anaknya di Serawak, Riska

belum terlintas untuk menggantikan kewargaan bahkan ia tetap

mempertahankan pekerjaannya sebagai guru di SDN 1 Jagoi Babang. Dan

karena itu, ia lebih memilih untuk melintas batas setiap hari.

Pengalaman melintas batas juga dipilih oleh Mijen. Ia sadar betul

ada ikatan nenek moyang dengan Serawak dan kini keluarga besarnya

berada di Serawak. Mijen sepahaman dengan pandangan nenek moyang

yang melihat batas teritorial terletak di sungai Kumba yang membagi Jagoi

dan Seluas, Bedayuh dan Bekati. Dengan mengakui batas alami ini maka

otomatis ia merasa Jagoi Babang seharusnya bagian dari Serawak. Namun

karena kolonial dan kemudian dipertegaskan oleh Indonesia-Malaysia,

mereka yang sekampung menjadi berbeda negara. Meski demikian bukan

berarti Mijen menutup mata dan bersikap acuh tak acuh terhadap nasib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

88

masyarakat Jagoi Babang. Bersama-sama teman-temannya, Mijen ikut

terlibat dalam komunitas perbatasan yang bergerak dibidang komunikasi

dan ikut merintis sekolah yang saat ini bernama SMP N 1 Jagoi Babang.

Lewat praktik tersebut, Mijen menunjukkan ia tidak secair sebagaimana

pandangan masyarakat lokal juga tidak sekaku wacana dominan. Mijen mau

tidak mau melintas batas untuk menghubungkan kedua aspek yang mewujud

di dalam dirinya.

Tidak hanya ikatan darah dan kultural, tetapi juga karena aliran

barang-barang yang berasal dari seberang membuat mereka mau tak mau

melintas batas. Persis seperti yang dialami oleh Eko. Sebagai guru

pendatang yang kental dengan wacana dominan yang memperlakukan batas

secara kaku namun dalam kehidupan sehari-hari, Eko tetap melintas batas.

Bahkan tampak antara apa yang dilakukannya di sekolah dan sepulang

sekolah menjadi bertentangan. Ia menyadari konsekuensi tinggal di Jagoi

Babang rasanya sulit untuk tidak mengkonsumsi produk-produk Malaysia

sehingga mau tak mau ia bernegosiasi antara apa yang dihidupi oleh wacana

dominan dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat lokal. Sebagai guru

pendatang ia tidak memperlakukan batas sekaku sebagaimana wacana

dominan karena ia pun mengakui masih tergantung dengan produk-produk

Malaysia, di sisi lain ia pun tidak secair masyarakat lokal, karena di sekolah

Eko tetap berhasrat agar murid-muridnya lebih beorientasi ke Indonesia

dengan memadahkan yel-yel NKRI harga mati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

89

Ketiga pengalaman di atas, menggambarkan seperti apa

konsekuensi menjadi guru di tapal batas. Bahwa mereka mau tak mau

bernegosiasi dengan material dan wacana yang ada. Menjadi guru di area ini

mau tak mau harus melintas batas. Pengalaman melintas batas ini adalah

ruang ketiga dimana mereka menegosiasikan ikatan keluarga, kultural, dan

ekonomi. Dengan kata lain, kondisi material dan praktik keseharian guru

menunjukkan apa yang dibayangkan oleh wacana dominan tidak selalu

semakna dengan apa yang terjadi di tataran tindakan masyarakat. Ruang-

ruang negosiasi di atas menandai kondisi tersebut. Bahwa atasnama

hubungan darah, ikatan kultural, dan ekonomi merong-rong guru baik guru

lokal maupun pendatang menjadikan pengalaman melintas batas sebagai

cara hidup mereka.

Pengalaman tinggal di Jagoi Babang ini melahirkan pengalaman

melintas batas. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, praktik melintas

batas diatur oleh kedua negara sejak kesepakatan tahun 1967. Akan tetapi,

melintas batas yang dibayangkan oleh negara dengan apa yang dilakukan

oleh masyarakat lokal tidak selalu semakna. Bahwa negara menetapkan ada

batas km tertentu dan dalam batas waktu yang tertentu saat melintas batas.

Namun bagi bagi guru yang juga bagian dari masyarakat perbatasan, mereka

memiliki keluarga, kultural, dan kepentingan ekonomi sehingga pertemuan

mereka dan lama waktu mereka melintas batas lebih lama dan jauh dari

yang dibayangkan oleh negara. Dengan kata lain, ketatnya peraturan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

90

perbatasan dalam kasus ini tidak justru membuat mereka membebek begitu

saja.

Pengalaman keseharian guru yang mengajar di Jagoi Babang di

atas memperlihatkan kedekatan mereka dengan pengalaman melintas batas.

Mereka yang melakukan lintas batas tidak hanya atas hubungan darah,

kultural tetapi juga pasar. Ketiga aspek itu menjadi kantong-kantong

negosiasi di tengah wacana dominan yang memperlakukan batas secara

kaku. Bahwa batas yang harus dijaga ketat, diawasi selama 24 jam, dan

orang-orang yang melewati area tersebut sepertinya pantas untuk dicurigai

menjadi fleksibel dalam satu sisi, karena keterkaitan mereka dengan

Serawak, namun di sisi lain menjadi tampak kaku. Meski pandangan

masyarakat lokal Jagoi Babang dalam kasus ini digambarkan sebagai area

dari era Modern yang cair dan wacana dominan yang membayangkan Jagoi

Babang sebagai area di Era Modern Padat tampak berhadap-hadapan namun

dalam aktivitas melintas batas mereka bernegosiasi.

Berangkat dari kondisi di atas, membicarakan guru di tapal batas

dengan berpatokan pada dimensi second space rasanya tidak cukup tanpa

melihat sisi first space dan third space. Karena dengan mengabaikan kedua

dimensi itu, kita cenderung membicarakan guru lewat wacana yang seolah-

olah mencabut guru dari eksistensinya sehari-hari yang tidak hanya

berprofesi sebagai guru tetapi juga bagian dari masyarakat lokal. Untuk

kasus ini, membicarakan guru di Jagoi Babang tapi tidak membicarakan

pengalaman mereka yang melintas batas sama saja omong kosong. Karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

91

dengan begitu kita belum menyentuh dimensi material dan praktik

keseharian mereka yang kemudian membawa kita negosiasi atas wacana

tapal batas.

Pembahasan dengan melihat dari ketiga dimensi ruang yang

membicarakan guru di tapal batas, saya sepakat dengan Soja bahwa ruang

itu kontekstual. Menjadi guru di Jagoi Babang berarti mau tidak mau harus

melintas batas dengan mengakui pengalaman tersebut, guru tidak bertambah

asing di tengah wacana yang ada. Pengalaman tinggal di ruang semacam ini

yang membedakan pengalaman guru di tempat lain.

Sadar terhadap pengalaman meruang yang dalam kasus ini hidup

dengan cara melintas batas, membentuk pandangan guru-guru di Jagoi

Babang tentang Indonesia. Dari ruang lintas batas, mereka membayangkan

Indonesia tidak sebagaimana mereka yang tidak berasal dari perbatasan.

Akan tetapi, bukan berarti karena tinggal di perbatasan mereka begitu saja

dapat diberi label ganda dan menjadi lahan subur dari proyek-proyek yang

bertemakan nasionalisme tetapi dari penelitian ini menunjukkan negosiasi

mereka terhadap wacana dominan cenderung kaku dan pandangan

masyarakat lokal yang cenderung cair. Lewat praktik melintas batas mereka

menegosiasikan ikatan keluarga, kultural, sampai ekonomi. Yang itu

menunjukkan bahwa mereka menjadi Indonesia tapi melintas batas. Dengan

kata lain, mereka adalah warga negara Indonesia namun secara bersamaan

juga mengakui ikatan darah dan merayakan upacara adat bersama serta

ketergantungan dari pasar yang lintas negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

92

Memaksakan second space yang dominan pada mereka itu sama

saja kita tidak mengakui eksistensi mereka. Membicarakan guru di tapal

batas harus dibarengi dengan mengunjungi kondisi material dan praktik

keseharian mereka. Dengan demikian, kita tidak dapat mendikte cara hidup

mereka dengan logika dari ruang di mana kita tinggal. Seperti yang

diutarakan oleh Soja, setiap ruang ada logika dan kurikulumnya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masyarakat di perbatasan kerap diberi label ganda karena memiliki

ikatan yang melampaui batas. Pandangan itu pula yang memotivasi saya

untuk mengunjungi kembali fenomena tersebut dengan menelusuri kondisi

pengalaman keseharian guru-guru di Jagoi Babang. Saya sepakat dengan

Soja yang melihat ruang dari tiga sisi yaitu, material, wacana, dan praktik

keseharian. Ketiga sisi itu saling memengaruhi.

Seperti yang telah saya uraikan di bab II, kondisi material di Jagoi

Babang tampak mendua, di satu sisi seolah-olah menerima ikatan yang

melampaui batas tapi di sisi lain seolah-olah itu adalah tindakan haram

sehingga harus dijaga ketat. Sementara bagi guru-guru di Jagoi Babang,

mereka tetap melintas batas. Mereka melintas batas karena motivasi

kultural, ekonomi, dan keluarga. Akan tetapi, tindakan itu tampak

berseberangan dengan apa yang diwacanakan oleh negara. Wacana dominan

tentang tapal batas, memposisikan Jagoi Babang sebagai area tapal batas

yang harus diawasi dan dijaga ketat. Wacana yang mengedepankan sisi

keamanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

94

Akan tetapi, lewat aktivitas melintas batas guru-guru di Jagoi Babang

menunjukkan ada negosiasi atas wacana tapal batas yang terkesan kaku.

Sejak semula, pedekatan yang dipakai untuk membicarakan orang-

orang di tapal batas mengikuti narasi kolonial yang memperlakukan area

tersebut sebagai medan pertempuran daripada tempat kediaman. Bayangan

semacam ini semakin menguat dengan adanya konfrontasi antara Indonesia

dan Malaysia tahun 1960-an di perbatasan. Berakhirnya konfrontasi

bersamaan dengan pengakuan federasi Malaysia oleh pemerintah Indonesia

di bawah orde Baru melahirkan praktik lintas batas. Aturan itu kemudian

yang menjadi pijakan dari aturan lintas batas masyarakat lokal di

perbatasan. Pada masa ini, area perbatasan kental dengan pendekatan

keamanan di mana mereka kerap diperlakukan sebagai orang yang pantas di

curigai.

Kentalnya pendekatan keamanan di perbatasan tidak diikuti pula

dengan pembangunan di daerah tersebut. Itulah kenapa pasca reformasi

dengan semangat otonomi daerah, pembangunan wilayah perbatasan mulai

digalakkan. Pandangan dari menempatkan perbatasan sebagai beranda

belakang saat ini menjadi beranda terdepan dan kemudian mempengaruhi

kebijakan negara yang mulai membangun dari pinggiran. Perhatian negara

ini paling tampak lewat pembentukan BNPP tahun 2010 dan dalam upaya

untuk menghadapi masyarakat ekonomi Asean yang aliran barang, orang,

dan modal menjadi bebas. Namun pendekatan dengan mengedepankan sisi

keamanan masih mendominasi di Jagoi Babang dengan statusnya sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

95

PLB yang hanya memperbolehkan masyarakat lokal melintas batas sejauh 5

km dari garis sempadan.

Pemaparan pengalaman melintas batas, guru-guru di Jagoi Babang

pada bab IV menunjukkan guru tidak dengan begitu saja membebek pada

wacana tapal batas yang dibuat oleh negara. Bahwa guru di Jagoi Babang

mau tak mau bernegosiasi dengan kondisi yang ada. Mereka dalam hal ini

ikut melintas batas. Negosiasi yang dilakukan oleh guru itu dengan

mengatasnamakan ikatan keluarga, kultural, dan pasar. Ada guru-guru yang

mau tak mau melintas batas setiap hari untuk berjumpa dengan suami dan

anak mereka. Ada pula guru-guru yang memang tergantung dengan pasar

Malaysia, baik itu produk-produk dan juga mencari uang tambahan dengan

mengojek ke tapal batas. Pengalaman mereka yang melintas batas itu turut

mempengaruhi mereka dalam melihat Indonesia. Pandangan guru atas

Indonesia dipengaruhi oleh praktik keseharian mereka yang melintas batas.

Walaupun mereka tetap memilih menjadi Indonesia.

Fenomena di atas menunjukkan kondisi ruang memengaruhi

pandangan seseorang. Dalam kasus ini pandangan guru Jagoi Babang

dipengaruhi oleh kondisi di mana ia tinggal dan pengalaman mereka tidak

dapat disamakan dengan pengalaman guru-guru di tempat lain. Lantas dari

kondisi tersebut ruang macam apa yang mereka tinggali? Seperti yang kita

lihat dari paparan bab IV, saya mengidentifikasi Jagoi Babang sebagai titik

temu dari area Era Modern Cair dan Padat sebagaimana pandangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

96

Zygmunt Bauman. Mereka tinggal di area yang mana batas-batas teritorial

tidak dapat mendefinisikan warga yang menempatinyaa.

Guru mengakui ikatan yang melampaui batas dan tidak membebek

begitu saja pada wacana tapal batas. Guru-guru di Jagoi Babang, mengakui

dimensi keterkaitan material sehingga menegosiasikan wacana tapal batas

lewat praktik hidupnya sehari-hari yang melintas batas. Dan oleh karena itu,

bila negara memaksakan obsesinya terhadap guru di tapal batas maka sama

saja negara mencabut eksistensi mereka sehari-hari yang melintas batas.

B. Saran

Lewat penelitian ini saya mau mengajukan bahwa memposisikan

guru di tapal batas tidak cukup dengan melihat mereka mengajar di kelas

namun lebih jauh lagi dengan mengekpslorasi pengalaman keseharian

mereka. Lewat penelitian ini, menunjukkan pengalaman di luar sekolah

turut mempengaruhi guru dalam melihat Indonesia. Memposisikan guru

berdasarkan wacana yang dibuat oleh negara tanpa memperhitungkan

dimensi material, saya menduga kita sedang mengamputasi mereka dari

kehidupan sehari-harinya. Oleh karena itu, penelitian ini mau membuka

ruang ketiga dalam melihat fenomena guru di tapal batas yang juga adalah

masyarakat perbatasan, memiliki ikatan yang melampaui batas. Ruang

ketiga ditunjukkan lewat praktik keseharian mereka menegosiasikan ikatan

kultural, keluarga, dan ekonomi yang melampaui batas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

97

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Arifin, S.2014. Hukum Perbatasan Darat Antarnegara. Jakarta: Sinar

Grafika

Anderson, Benedict.2002. Imagined Communities: Komunitas-Komunitas

Terbayang. Yogyakarta: Insist Press

Bauman, Zygmunt. 1998. Globalization: The Human Consequences. UK:

Blackwell

------------------------. 2000. Liquid Modernity. UK: Blackwell

Blackshaw, Tony. 2005. Zygmunt Bauman. USA: Routledge.

Eilenberg, Michael. 2012. At the Edges of State in the Indonesian

Borderlands. Leiden: KITLV Press

Mita Noveria dkk. 2017. Kedaulatan Indonesia di Wilayah Perbatasan:

Peskpektif Multidimensi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Nordholt, Henk Schulte & Klinken van Gerry. 2007. Politik Lokal di

Indonesia. Jakarta: KITLV

Patji, Abdul Racman,dkk.2002. Serumpun Berbeda Batang: Studi Etnografi

Masyarakat Pulau Perbatasan Sebatik. Jakarta:Valia Pustaka

Rohandi. 2015. Pedagogi Transformatif: Membuka Hati dan Pikiran untuk

Merawat Kehidupan. Naskah Pidato Ilmiah dalam Dies Nataslis ke-

60 Universitas Sanata Dharma.

Saukko, Paula. 2003. Doing Research in Cultural Studies: An Introduction

to Classical and New Methodological Approaches. London: SAGE

Schofield, Clive H (ed). 2002. Global Baundaries: World Baundaries

Volume I. London: Routledge

Soja, Edward. 1989. Postmodern Georaphies: The Reassertion of Space

in Critical Theory. London: Verso

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

98

...........................1996. Thirdspace: Journeys to Los Angeles and Other

Real-and-Imagined Places. USA: Blackwell

Pierson, Christopher. 1996. The Modern State: Second Edition. London:

Routledge

Wardaya. T. Baskara. 2008. Indonesia Melawan Amerika Konflik Perang

Dunia 1953-1963. Yogyakarta: Galang Press

2. Artikel

Allen, Rick. What Space Makes of Us: Thirdspace, Identity,Politics, and

Multiculturalism. Paper dipresentasikan di American Educational

Research Association Conference Chicago, Illinois March 28, 1997.

Bauman, Zygmunt. City of Fears, City of Hopes. Goldsmiths College

University of London, New Cross, Tahun 2003.

Dedees, Adek Risma. Melayu di Atas Tiga Bendera: Konstruksi Identitas

Nasionalisme Masyarakat Perbatasan di Kepulauan Batam, Jurnal

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Volume 19, Nomor 2, November Tahun

2015.

Lumenta, Dave. Tapal Batas Nan Gamang. Majalah National Geographic,

Edisi Maret Tahun 2015

Siagian, James. Mobilitas Penduduk Lintas Perbatasan: Kalimantan Barat

Serawak. Prisma No 1 Tahun XXIV Januri 1995.

Van Der Kroef, Justus M. The Sarawak—Indonesian Border Insurgency.

Modern Asian Studies, Vol 2, No 3 Tahun 1968.

3. Data Statistik

Stastistik Bea Cukai Kecamatan Jagoi Babang Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Jagoi Babang Tahun 2016

Statistik Imigrasi Kecamatan Jagoi Babang Tahun 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

99

4. Tesis

Novelina Laheba. 2010. Ambivalensi Identitas dan Loyalitas di Gerbang

Utara: Suatu Kajian Identitas Kebangsaan Masyarakat Pulau Miangas

Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara. Tesis Ilmu Religi & Budaya

Universitas Sanata Dharma

5. Internet

http://www.antaranews.com/berita/464085/warga-perbatasan-pindah-ke-

malaysia-karena-ekonomi. Diakses September tahun 2016

http://news.liputan6.com/read/2134244/1-dusun-pindah-kewarganegaraan-

malaysia-ini-tanggapan-jk, diakes September tahun 2016

http://www.merdeka.com/peristiwa/derita-warga-perbatasan-sampai-pindah-

kewarganegaraan-malaysia.html, diakses September tahun 2016

http://news.okezone.com/read/2014/11/13/340/1064994/miskin-warga-

nunukan-pindah-kewarganegaraan-malaysia, diakses September tahun 2016

http://www.beritasatu.com/nasional/225861-3-penyebab-sejumlah-warga-

di-nunukan-pindah-ke-malaysia.html, diakses September tahun 2016

http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/11/13/neyyz7-tni-

warga-tiga-desa-di-perbatasan-pindah-ke-malaysia, diakses September

tahun 2016

http://regional.kompas.com/read/2014/10/21/11162361/.Janji.Manis.Malays

ia.Goda.Warga.Long.Apari.untuk.Pindah.Negara, diakses September tahun

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGALAMAN KESEHARIAN GURU-GURU DI JAGOI … · Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang berharga dalam hidup saya, terutama kedua orang tua saya yaitu;

100

http://news.detik.com/berita/2747297/sedih-satu-desa-di-nunukan-seluruh-

warganya-pindah-kewarganegaraan-malaysia, diakses Septembertahun

2016

http://m.kaskus.co.id/thread/54699787c1cb1774208b4574/setujunggak-

kalo-daerah-perbatasan-pindah-ke-negara-yang-mengurusnya/?ref=postlist-

21&med=recommended_for_you, diakses September tahun 2016

http://www.batasnegeri.com/potret-camar-bulan-dusun-terluar-indonesia-di-

sempadan-kalbar-serawak/, diakses September tahun 2016

https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol2

2no1april2008/KEBIJAKAN%20%20PEMERINTAH%20%20REPUBLIK

%20%20INDONESIA%20mithcel%20vinco.pdf. , diakses Maret 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI