Pengahayatan Nilai Pancasila Dalam Film “Tanda Tanya”

2
Nama Mahasiswa : Stanislaus Galih Prasdanto NIM : 2012-11-037 Program Studi : S1 Keperawatan Jalur A Pengahayatan Nilai Pancasila dalam Film “Tanda Tanya” Keberagaman dan toleransi merupakan dua hal yang saling terkait, terutama jika menyangkut masalah keagamaan dan suku bangsa. Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim dengan berbagai macam etnis dan kebudayaan, memiliki banyak kisah perihal toleransi yang menarik untuk diangkat dalamtayangan layar lebar. Film Sutradara Hanung Bramantyo ini mengisahkan tentang konflik keluarga dan pertemanan yang terjadi di sebuah area dekat pasar baru, dimana terdapat masjid, gereja dan klenteng yang letaknya tidak berjauhan, dan para penganutnya memiliki hubungan satu sama lain. Tokoh tokoh dalam film “?”adalah Soleh, Menuk, Tan Kat Sun, Rika, Surya, Lim Giok Lie, Ustadz, Romo, dan Doni. Film ini menuai banyak kontroversi sejak awal kemunculannya. Diantaranya adalah protes dari banser Nadhatul Ulama (NU) yang menilai film“?” ini mendiskreditkan banser secara umum, terdapat beberapa quote dalam film ini yang dipermasalahkan, menyebarkan paham pluralisme agama. Beberapa adegan dalam film ini bisa diambil hikmahnya dan penuh dengan pesan-pesan positif. Beberapa inti penting dari pesan yang ingin disampaikan dari film ini adalah: 1. Nilai moral yaitu toleransi antar sesama manusia tanpa membedakan suku dan agama. 2. Refleksi realitas sosial yang ada di Indonesia. 3. Memberikan pemahaman bagaimana suatu arti keberagaman di Indonesia. 4. Mengajarkan sikap hidup rukun tanpa membeda-bedakan suku, agamayang dianut, ras, dan antar golongan

description

Pengahayatan Nilai Pancasila

Transcript of Pengahayatan Nilai Pancasila Dalam Film “Tanda Tanya”

Page 1: Pengahayatan Nilai Pancasila Dalam Film “Tanda Tanya”

Nama Mahasiswa : Stanislaus Galih Prasdanto

NIM : 2012-11-037

Program Studi : S1 Keperawatan Jalur A

Pengahayatan Nilai Pancasila dalam Film “Tanda Tanya”

Keberagaman dan toleransi merupakan dua hal yang saling terkait, terutama jika menyangkut masalah keagamaan dan suku bangsa. Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim dengan berbagai macam etnis dan kebudayaan, memiliki banyak kisah perihal toleransi yang menarik untuk diangkat dalamtayangan layar lebar. Film Sutradara Hanung Bramantyo ini mengisahkan tentang konflik keluarga dan pertemanan yang terjadi di sebuah area dekat pasar baru, dimana terdapat masjid, gereja dan klenteng yang letaknya tidak berjauhan, dan para penganutnya memiliki hubungan satu sama lain. Tokoh tokoh dalam film “?”adalah Soleh, Menuk, Tan Kat Sun, Rika, Surya, Lim Giok Lie, Ustadz, Romo, dan Doni. Film ini menuai banyak kontroversi sejak awal kemunculannya. Diantaranya adalah protes dari banser Nadhatul Ulama (NU) yang menilai film“?” ini mendiskreditkan banser secara umum, terdapat beberapa quote dalam film ini yang dipermasalahkan, menyebarkan paham pluralisme agama.

Beberapa adegan dalam film ini bisa diambil hikmahnya dan penuh dengan pesan-pesan positif. Beberapa inti penting dari pesan yang ingin disampaikan dari film ini adalah:

1. Nilai moral yaitu toleransi antar sesama manusia tanpa membedakan suku dan agama.2. Refleksi realitas sosial yang ada di Indonesia.3. Memberikan pemahaman bagaimana suatu arti keberagaman di Indonesia.4. Mengajarkan sikap hidup rukun tanpa membeda-bedakan suku, agamayang dianut,

ras, dan antar golongan

Menurut saya dalam film “?”diwujudkan dengan pelaksanaan toleransi positif antar umat beragama dalam kegiatan-kegiatan sosial. Teks dalam film “?” memiliki makna eksplisit yaitu mempercayai itikad baik, membantu usaha-usaha kegiatan sosial, dan silaturahmi ke tempat umat agama lain. Makna implisit dalam teks film “?” adalah mengajarkan hidup damai dengan melakukan toleransi tanpa membedakan suku dan agama sebagai refleksi keberagaman umat beragama di Indonesia. Disamping itu, teks dalam film “?” ini memiliki beberapa pesan toleransidengan perwujudan negatif, secara eksplisit ditunjukkan dalam scene seperti mengenakan kostum Santa, Seorang muslim berperan sebagai Yesus dalam drama Paskah, dan ungkapan rasa bangga atas pilihan pindah agama. Secara implisit adegan tersebut dapat disimpulkan mencederai ajaran umat agama.

Saran untuk film “?”, kedepannya sutradara diharapkan dalam membuat film yang bertema toleransi, agar lebih banyak menunjukkan pesan toleransi secara konkrit dan positif serta tidak menyisipkan pesan toleransi negatif sebagai suatu paham pluralisme. Ketika membuat film yang bertemakan sensitif dalam masyarakat, seperti tema agama, harusnya

Page 2: Pengahayatan Nilai Pancasila Dalam Film “Tanda Tanya”

melakukan diskusi dengan tokoh-tokoh yang ahli di bidangnya, dalam hal ini, apabila filmnya adalah tentang toleransi agama, maka harus dilakukan diskusi serta riset dengan para tokoh agama agar pesan dari film tidak menyimpang. kepada Audience,dibutuhkan ketajaman intelektual dan emosional sehingga bisa menyaring pesan- pesan yang disampaikan dalam film yang peneliti analisis. Lebih baik jika melihat film secara keseluruhan agar tidak menimbulkan curiga terhadap isi pesan film“?”. Film ini menuai banyak pro dan kontra, seyogyanya setelah menonton danterjadi perbedaan persepsi dalam mengartikan makna suatu film, harusnya dikaji dengan ilmu yang ada, atau didiskusikan dengan orang yang lebih ahli dibidangnya.

.