Pengaduan tentang Proyek yang Didukung oleh ADB … singkat tentang rencana ini dimuat di dalam...

24
Pengaduan tentang Proyek yang Didukung oleh ADB dan Bagaimana Masalah tersebut Diselesaikan

Transcript of Pengaduan tentang Proyek yang Didukung oleh ADB … singkat tentang rencana ini dimuat di dalam...

Pengaduan tentang Proyek yang Didukung oleh ADB dan Bagaimana Masalah tersebut Diselesaikan

©2010 Asian Development BankPandangan-pandangan dalam buklet ini adalah pandangan penulis dan tidak dengan sendirinya mencerminkan pandangan dan kebijakan Asian Development Bank (ADB) atau Dewan Gubernur atau pemerintah yang mereka wakili.

Asian Development Bank tidak menjamin ketepatan data yang terkandung dalam publikasi ini dan tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang ditimbulkan akibat pemakaiannya.

Jika anda memerlukan informasi lebih lanjut tentang bagaimana Kantor Fasilitator Proyek Khusus (OSPF) bekerja atau jika anda memerlukan saran, silahkan menghubungi kami melalui telepon, fax, surat atau e-mail pada:

Special Project FacilitatorAsian Development Bank6 ADB Avenue, Mandaluyong City 1550 Metro Manila, PhilippinesTel +63 2 632 4825Fax +63 2 636 [email protected]

Anda dapat menulis kepada kami dalam bahasa Anda. Informasi yang lebih lengkap tersedia di www.adb.org/spf

“Kami mendengarkan rakyat dan masyarakat yang terkena dampak proyek-proyek yang didukung oleh ADB”

Pengaduan tentang Proyek yang Didukung oleh ADB dan Bagaimana Masalah tersebut Diselesaikan

Narator Laki-laki yang Terkena Dampak

Perempuan yang Terkena Dampak

Konsultan LokalTim Kantor Fasilitator

Proyek Khusus

Para Pelaku dalam Cerita ini

Bagaimana semua itu bermula

Satu bagian dari proyek jalan tol yang besar mencakupkan pembangunan jalan bypass

di sekeliling kota. Jalan bypass ini diperlukan untuk menghindari truk-truk besar dan sarana angkutan

berat lain agar tidak melewati kota.

Sebelumnya kami hidup tentram dari pertanian dan peternakan sampai pada saat

kami mendengar tentang rencana pemerintah membangun jalan bypass. Kami hanya menerima sedikit sekali informasi. Dan kadang-kadang ada

berita singkat tentang rencana ini dimuat di dalam surat kabar setempat.

Kami tahu lebih sedikit lagi. Kadang-kadang suami-suami kami

memberitahukan sedikit berita yang mereka ketahui.

Kami telah mencoba untuk mengetahui lebih banyak, namun sangat sulit

untuk mendapatkan informasi dari pemerintah. Kami telah megirim surat namun tak pernah

menerima jawaban. Ada beberapa orang yang datang mengunjungi desa kami beberapa kali dan

memberikan informasi. Rupanya mereka adalah konsultan yang bekerja untuk Asian Development

Bank (ADB). Kami mendengar bahwa ADB meminjamkan uang pada pemerintah untuk

menjalankan proyek ini.

Saya satu satunya orang yang melek komputer di desa kami dan saya

membantu untuk mencari alamat ADB. Kami menulis pada ADB namun tidak mendapat

jawaban dari ADB pun.

Pada suatu hari, beberapa orang pengukur tanah datang dan menandai garis baru jalan yang akan dibangun, Hal ini membuat kami

makin cemas. Tanda-tanda ditempatkan di halaman rumah kami, di sawah kami, bahkan di kuburan.

Saya mengerti bahwa saya mungkin akan kehilangan sebagian dari rumah saya dan beberapa tetangga saya mungkin kehilangan

seluruh rumah mereka.

Waktu saya tahu bahwa ADB memiliki Mekanisme Akuntabilitas dan masyarakat yang terkena dampak dapat mengajukan pengaduan, maka kami

menulis surat kepada Kantor Fasilitator Proyek Khusus (OSPF). Kami menerangkan bahwa kami sangat takut kehilangan tanah, rumah kami, dan pohon-pohon mangga kami yang sangat berharga dan kami tidak yakin samasekali akan mendapatkan kompensasi atas kerugian kami.

Kami juga mengatakan bahwa kami tidak tahu apa yang akan terjadi dan kapan pembangunan tersebut akan dimulai. Dan kami khawatir bahwa jalan bypass ini

tidak akan membawa manfaat pada kami, bahkan sebaliknya akan mendatangkan kerugian.

Bagaimana proses konsultasi OSPF dimulai

Setelah OSPF mengirim konslutan lokal untuk memeriksa pengaduan, OSPF di Manila datang untuk memeriksa apakah pengaduan tersebut memenuhi kriteria kelayakan OSPF. Dalam kunjungannya yang pertama OSPF berbicara pada

para pengadu dan memberitahukan pemerintah serta departemen operasi ADB tentang pengaduan tersebut. Pengadu memperlihatkan OSPF

surat yang mereka kirim dan peta yang telah mereka gambar.

Kami juga menyarankan agar jalan bypass tersebut dibangun

di tempat lain di atas lahan tandus milik pemerintah.

Staf dari OSPF biasanya mengadakan kunjungan untuk mengenal masyarakat dan mencari apa kekhawatiran mereka. Berbicara dengan satu sama lain dan mendengarkan dengan seksama adalah cara terbaik untuk memahami situasi dan masalah. OSPF juga harus mengetahui apakah kerugian bagi para pengadu tersebut disebabkan oleh sesuatu yang dilakukan atau tidak lakukan oleh ADB, apakah mereka benar-benar terkena dampak proyek yang didukung ADB, dan apakah mereka juga telah mencoba memecahkan masalah dengan departemen operasi ADB yang bertanggung jawab atas proyek tersebut. Jika proyek sudah selesai dan laporan penyelesaian telah terlanjur dikeluarkan, OSPF tidak bisa lagi memfasilitasi solusi untuk masalah ini. OSPF juga menjelaskan proses pemecahan masalah kepada masyarakat yang terkena dampak dan memastikan bahwa mereka dapat mengajukan pertanyaan sampai mereka benar-benar mengerti segalanya.

Kami sedikit cemas dan berharap

bahwa OSPF akan membantu kami dan memutuskan bahwa

pengaduan kami dapat memenuhi

syarat.

Kelayakan - Apa artinya?OSPF harus mencari tahu dulu apakah sebuah

pengaduan adalah benar dan memenuhi persyaratan OSPF. Jika Anda berada jauh di Manila, bagaimana

Anda tahu apakah para pengadu tersebut benar-benar ada?

Langkah selanjutnya dalam proses tersebut adalah peninjauan dan penilaian pengaduan.

Dua minggu kemudian kami menerima

surat dari OSPF dalam bahasa kami yang memberitahukan

bahwa pengaduan kami memenuhi kelayakan.

OSPF datang kembali dengan sebuah tim konslultan lokal, termasuk pewawancara perempuan, dan mewawancarai kami. Kami semua memberikan pandangan dan saran tentang bagaimana masalah

tersebut dapat diselesaikan.

OSPF juga mewawancarai pemerintah dan staf ADB di Manila. Dalam

wawancara tersebut OSPF menilai kesediaan berbagai pihak untuk memecahkan masalah.

Jika salah satu pihak tidak ingin bersikap konstruktif dan membantu mencari jalan

keluar, maka keseluruhan proses OSPF tidak akan berhasil.

Kemudian OSPF menyiapkan laporan. Laporan ini menggambarkan pandangan penduduk

desa, pemerintah, dan departemen operasi ADB secara netral dan meringkas saran-saran tentang bagaimana masalah

tersebut bisa diselesaikan.

Tidak lama setelah tinjauan dan penilaian diselesaikan, OSPF mengirim laporan ke para pengadu. Laporan itu

tidak hanya dalam bahasa Inggris namun juga diterjemahkan ke dalam bahasa masyarakat

yang bersangkutan.

OSPF juga mengirimkan konsultan lokal untuk duduk bersama kami. Mereka menjelaskan laporan

tersebut. Tim ini juga membantu kami membahas apakah kami ingin melanjutkan proses konsultasi dengan OSPF.

Kami berpendapat bahwa kami tidak menerima apa-apa dari ADB atau pemerintah dan kami tidak memiliki jaminan apapun bahwa bypass tersebut akan dibangun di tempat

lain. Jadi mudah bagi kita untuk memutuskan bahwa proses konsultasi harus dilanjutkan.

Komentar tentang laporan tinjauan dan penilaian.Setelah para pengadu selesai memutuskan untuk melanjutkan proses

konsultasi, mereka harus mengomentari laporan tinjauan dan penilaian. Dalam hal ini, tim OSPF membantu para pengadu menyiapkan komentar mereka. Dua

kelompok kecil dibentuk untuk wanita dan pria untuk membahas masalah tersebut secara terpisah. Komentar-komentar didokumentasikan dan diserahkan kepada OSPF.

Departemen operasi ADB dan pemerintah juga memberikan komentar.

OSPF menerima semua komentar tersebut dan meminta persetujuan Presiden ADB untuk melangkah lebih lanjut dan menemukan jalan keluar bersama dengan

para pengadu, departemen operasi ADB , dan pemerintah. OSPF dapat juga merekomendasikan agar proses konsultasi tersebut dihentikan,

jika OSPF menilai bahwa tidak ada gunanya melanjutkan proses tersebut dan bahwa tidak ada jalan keluar

yang dapat ditemukan.

Konsultasi 1 hari dengan berbagai pemangku kepentingan.Langkah berikutnya adalah untuk para pengadu, departemen operasi ADB,

dan pemerintah membahas saran dan mencari jalan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Dalam kasus ini, OSPF menyelenggarakan dan memfasilitasi konsultasi dengan semua pihak yang hadir. Para pengadu menerima informasi dari pemerintah tentang rancangan jalan

bypass tersebut, bagaimana garis arah tersbut dipilih, dan mengapa tidak mungkin menggunakan garis arah alternatif. Dibutuhkan waktu satu hari penuh bagi

pihak-pihak untuk saling bertukar informasi dan mencari jalan keluar.

OSPF menuliskan perjanjian ini di sebuah

poster dan semua peserta menandatanganinya. OSPF

menyebut kegiatan yang mereka telah setujui sebagai sebuah

“garis tindakan.”

Menjelang sore dan setelah banyak perdebatan, kami mencapai kesepakatan yang mengatakan:

• Penduduk desa akan menerima informasi secara teratur• Pemerintah akan memberikan daftar terbaru tentang orang yang terkena dampak• Pemerintah akan memberikan tarif kompensasi awal untuk tanah, metode-metode

penghitungan kompensasi tersebut, dan penjelasan tentang bagaimana orang-orang yang terkena dampak bisa mengajukan harga yang lebih tinggi.

• Pemerintah juga akan memberikan terowongan penyeberangan untuk desa.

Para wanita meminta terowongan penyeberangan ini karena mereka takut bahwa anak-anak mereka tidak akan bisa

menyeberang jalan dengan aman.

OSPF memantau garis tindakan tersebut baik melalui tim konsultan lokal dan dengan pergi ke daerah

tersebut dan memeriksa langsung status, kemajuan, dan alasan penundaannya. Departemen operasi ADB juga memantau jalannya

pelaksanaan perjanjian.

OSPF menutup pengaduan tersebut 3 tahun kemudian. Kegiatan telah dilakukan sesuai dengan kesepakatan

dan warga desa sangat bahagia.

Apa yang kami capai?Kami diberitahu secara berkala mengenai kemajuan

proyek dan konstruksi. Kami mengerti mengapa jalan bypass tidak dapat dibangun di tempat lain.

Kami mengeluh kepada pemerintah tentang tarif kompensasi awal tanah tersebut. Nilainya telah dibahas kembali dan penilaian harus

diperbaiki. Kami menerima kompensasi jauh lebih tinggi untuk tanah kami. Kami juga mendapat bayaran atas kerugian-

kerugian lain, seperti pohon, rumah, dan hasil alam lainnya.

Kami juga mendapat terowongan penyeberangan

yang diminta oleh kaum perempuan.

Publikasi ini disusun oleh Kantor Fasilitator Proyek Khusus, yang merupakan bagian dari Mekanisme Akuntabilitas Asian Development Bank dan menangani pengaduan

dari masyarakat yang terkena dampak negatif dari proyek yang didukung oleh ADB. Publikasi ini menceritakan kisah nyata tentang masyarakat yang cukup beruntung memiliki warga di desa mereka yang

melek komputer dengan akses ke internet dan pengetahuan tentang bagaimana menggunakan mesin pencari. Hal ini menggambarkan kasus pengaduan nyata yang terjadi walaupun tidak persis seperti ini, tapi dalam bentuk yang mirip dan dengan hasil positif yang dijelaskan. Publikasi ini dimaksudkan untuk

mendorong penduduk desa agar menggunakan hak mereka untuk mengeluh,walaupun demikian OSPF tidak menjanjikan bahwa setiap kasus dapat diselesaikan dengan cara yang sama

seperti yang dijelaskan di dalam publikasi ini.

OSPF mengucapkan terima kasih kepada pelukis Jaime Marpa yang telah membuat ilustrasi yang komprehensif dan atas kesabarannya dalam menanggapi permintaan

kami untuk membuat beberapa perubahan.

Tentang Asian Development Bank

Visi ADB adalah kawasan Asia dan Pasifik yang bebas dari kemiskinan. Misinya adalah membantu negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya mengurangi kemiskinan secara signifikan dan memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat mereka. Meskipun telah tercapai banyak kemajuan di kawasan ini namun kawasan ini masih dihuni oleh sepertiga dari penduduk miskin dunia, 1,8 milyar orang yang hidup dengan kurang dari $2 per hari dan 903 juta orang mengalami kesulitan hidup dengan kurang dari $1,25 per hari. ADB berkomitmen mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dengan lingkungan yang berkelanjutan dan integrasi regional.

ADB berkedudukan di Manila dan dimiliki oleh 67 negara termasuk 48 negara dari kawasan. Instrumen utamanya untuk membantu negara-negara anggotanya dalam dialog kebijakan, pinjaman, investasi penyertaan modal, penjaminan, hibah dan bantuan teknis.

Asian Development Bank6 ADB Avenue, Mandaluyong City1550 Metro Manila, Philippineswww.adb.orgStok Publikasi No. ARM113372 Dicetak di Filipina