PENGADILAN TINGGI MEDAN fileDolok Sanggul Kab. Humbang Hasundutan berdasarkan surat kuasa khusus...
Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN fileDolok Sanggul Kab. Humbang Hasundutan berdasarkan surat kuasa khusus...
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 1 dari 94 hal
P U T U S A N NOMOR : 155/PDT/2016/PT.MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata dalam Pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
1.TARIPAR SIAHAAN, umur 73 tahun, pekerjaan pensiunan, alamat di Jalan Gn.
Simanukmanuk No. 33 Pematang Siantar, selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING-I semula PENGGUGAT- I;
2.RAMBIO SIAHAAN, umur 58 tahun, pekerjaan Wiraswasta, alamat di Lumban
Sitogu, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong,
Kabupaten Tapanuli Utara, selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING-II semula PENGGUGAT - II;
3.Ir. MARANGKUP SIAHAAN, umur 55 tahun, pekerjaan Wiraswasta, alamat di
Jalan Menteng VII Gg. Duma No. 37 Medan, selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING-III semula PENGGUGAT
- III;
Dalam perkara ini Penggugat I, Penggugat II,
Penggugat III, telah memberikan kuasa kepada : RENTI
SITUMEANG, SH, Advokat/Pengacara yang beralamat di
Jalan Balige Km.2 Pohan Tonga Siborongborong,
Kabupaten Tapanuli Utara, berdasarkan surat kuasa
khusus tertanggal 30 September 2014, selanjutnya disebut sebagai para PEMBANDING semula para
PENGGUGAT ;
L a w a n
1.JUDIKA TAMPUBOLON, jenis kelamin laki-laki, umur 49 tahun, pekerjaan
Tani, beralamat di Silangit Desa Pariksabungan Kec.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 2 dari 94 hal
Siborongborong, Kab. Tapanuli Utara, selanjutnya
disebut sebagai TERBANDING-I semula TERGUGAT -I ; Dalam perkara ini telah memberikan kuasanya kepada
Ramses J.P Simamora,SH, Advokat/Pengacara yang
beralamat di Jln. Pendidikan No. 06 Kec. Dolok Sanggul
Kab. Humbang Hasundutan berdasarkan surat kuasa
khusus tertanggal 17 April 2015 ; 2.SAUT TULUS PANGGABEAN, jenis kelamin laki-laki, umur 48 tahun, pekerjaan
Anggota Polri (Kapolsek Pahae Jae), beralamat di
Kompleks Kantor Polisi Sektor Pahae Jae, Kecamatan
Sarulla, Kabupaten Tapanuli Utara, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING-II semula TERGUGAT- II ;
3.SWANDI SIMORANGKIR, jenis kelamin laki-laki, umur 56 tahun, beralamat di
Jl. Pahae, Kompleks Dinas Kesehatan Tapanuli Utara,
Desa Simorangkir Julu, Kecamatan Siatas Barita,
Kabupaten Tapanuli Utara, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING-III semula TERGUGAT- III ; Dalam perkara ini Tergugat II dan III telah memberikan
kuasa kepada: RAJA INDUK SITOMPUL, SH.MH,
Advokat/Pengacara berkantor di Jln. Dr. Gerhard Lumban
Tobing No. 25 Tarutung, Kecamatan Tarutung, Kabupaten
Tapanuli Utara, dengan surat Kuasa Khusus tertanggal 5 Mei 2015;
4.ROBIN ROBERTHUS MANURUNG, SE, jenis kelamin laki-laki, umur 53 tahun,
Pekerjaan swasta, beralamat dahulu di Kelurahan Pasar
Laguboti Kabupaten Toba Samosir, sekarang beralamat di
Jalan Turi No.120 Kelurahan Teladan, Kecamatan Medan Kota, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING-IV semula TERGUGAT-IV;
5.Ny. Guntar Manurung Br SIAHAAN (istri Alm. Guntar Manurung), pekerjaan
Pensiunan, beralamat di Desa Aruan, Kecamatan
Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING-V semula TERGUGAT- V; Dalam perkara ini telah memberikan kuasanya kepada Ramses J.P Simamora,SH, Advokat/Pengacara yang
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 3 dari 94 hal
beralamat di Jln. Pendidikan No. 06 Kec. Dolok Sanggul
Kab. Humbang Hasundutan berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 19 September 2015 ;
6.PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA cq KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PUSAT Cq KEPALA KANTOR WILAYAH PERTANAHAN PROPINSI SUMATERA UTARA Cq KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TAPANULI UTARA, di
Tarutung, selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING-I semula TURUT TERGUGAT- I;
7.HALIDA HANOEM LUBIS, jenis kelamin Perempuan, umur 76 tahun, beralamat
di Jl. Ekawarni Gg. KUD No.26 Lingk. III, Kelurahan Johor,
Kecamatan Medan Johor, Medan Sumatera Utara, selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING-II semula TURUT TERGUGAT- II; Dalam perkara ini Turut Tergugat II telah memberikan
kuasa kepada: RAJA INDUK SITOMPUL, SH.MH,
Advokat/Pengacara berkantor di Jln. Dr. Gerhard Lumban
Tobing No. 25 Tarutung, Kecamatan Tarutung, Kabupaten
Tapanuli Utara, dengan surat Kuasa Khusus tertanggal 5
Mei 2015; 8.EMMI BANJARNAHOR, SH, Notaris di Tarutung, beralamat di Jln. SM. Raja
No. 259 Tarutung Kab. Tapanuli Utara, selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING-III semula TURUT TERGUGAT- III;
9.ROIDA GURNING SH, PPAT Kabupaten Tapanuli Utara, beralamat di Jl.
Sisingamangaraja Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING-IV semula TURUT TERGUGAT- IV; Dalam perkara ini Turut Tergugat IV telah memberikan
kuasa kepada : RAJA INDUK SITOMPUL, SH.MH,
Advokat/Pengacara berkantor di Jln. Dr. Gerhard Lumban
Tobing No. 25 Tarutung, Kecamatan Tarutung, Kabupaten
Tapanuli Utara, dengan surat Kuasa Khusus tertanggal 26
Mei 2015;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 4 dari 94 hal
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara Nomor 155/PDT/2016/PT.Mdn tanggal 25 April 2016 dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut ;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa para Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 1
April 2015, yang didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung, pada
tanggal 1 April 2015, dalam register Nomor : 17/Pdt.G/2015/PN.Trt, telah
mengajukan gugatan sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat-Penggugat adalah keturunan/ahli waris dari Alm. St.
Julianus Siahaan, dan sekaligus mewakili seluruh keturunan dari Alm. Julianus
Siahaan ;
2. Bahwa semasa hidupnya Alm. Julianus Siahaan memiliki sebidang tanah darat
yang diperoleh dari Hula-hulanya yaitu Alm. Renatus Sianturi (Oppung bao
Penggugat-penggugat) yang telah diuloskan kepada Alm. Julianus Siahaan
dan istrinya Br. Sianturi secara adat batak, pada tahun 1960 akan tetapi wakti
itu belum ada dibuatkan surat Penyerahan dari Alm. Renatus Sianturi, namun
tanah tersebut telah diusahai oleh Alm. Julianus Siahaan bersama istrinya Br
Sianturi dengan mananami kayu pinus;
3. Bahwa selanjutnya setelah Alm. Renatus Sianturi meninggal dunia, maka oleh
ahli warisnya (anak kandungnya) Karlos Sianturi telah membuat surat
Penyerahan tanah tersebut bersama-sama dengan Alm. Viktor Hutagaol yang
kebetulang memiliki tanah berbatasan langsung dengan tanah milik Alm.
Renatus Sianturi, karena Viktor Hutagaol adalah Tulang Rorobot Penggugat-
penggugat, sehingga tanah milik Alm. Julianus Siahaan yang diperoleh dari
Alm. Renatus Sianturi dan Alm. Viktor Hutagaol menjadi seluas 60.000 m
persegi yang terletak di Silangit (selatan bandara), Desa Parik Sabungan,
Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara dengan batas-batas
sebagai berikut : Utara berbatas dengan Pinus milik kehutanan, timur berbatas
dengan : tanah milik GM. Panggabean/Hantus Tampubolon, Selatan berbatas
dengan Pinus milik Julianus Siahaan, Barat berbatas dengan Pinus
Pargompulan/Tanah Viktor Hutagaol, Tanah milik Karlos Sianturi;
4. Bahwa selanjutnya pada tanggal 26 Februari 1990, oleh Karlos Sianturi dan
Viktor Hutagaol mensahkan kepemilikan tanah Alm. Julianus Siahaan dengan
memberikannya secara Hibah dihadapan Camat Kecamatan Siborongborong,
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 5 dari 94 hal
selaku Pejabat Pembuat Akte Tanah, sesuai dengan Akta Hibah No. 81
tanggal 26 Februari 1990;
5. Bahwa tanah Hibah (Tanah Alm. St. Julianus Siahaan) yang diperoleh
berdasarkan hibah tersebut berada dan berbatasan langsung dengan tanah
miliknya yang diperoleh berdasarkan warisan dari orangtuanya, sehingga
tanah milik Alm. Julianus Siahaan setelah menjadi satu kesatuan dengan
tanah hibah tersebut menjadi seluas lebih kurang 10 Ha;
6. Bahwa semasa hidupnya Alm. Julianus Siahaan selalu mengusahai tanah-
tanah miliknya dengan menanami kayu pinus, tidak pernah ada gangguan
darimanapun, dimana penduduk Desa Pohan Tonga dan penduduk Desa
pariksabungan mengetahui secara jelas bahwa tanah tersebut adalah tanah-
tanah milik Alm. Julianus Siahaan;
7. Bahwa setelah Alm. Julianus Siahaan meninggal dunia maka Alm. Julianus
Siahaan mewariskan seluruh harta peninggalannya kepada seluruh
keturunannya termasuk Penggugat-penggugat dan sampai saat ini bahwa
tanah Alm. Julianus Siahaan masih milik bersama keturunannya yang belum
dibagi-bagi;
8. Bahwa oleh karena tanah Alm. Julianus Siahaan tersebut diusahai dengan
menanami tanaman kayu pinus, sehingga tidak mengharuskan Alm. Julianus
Siahaan setiap hari ke ladang (tanah) miliknya tersebut, demikian halnya
keturunannya, namun sejak penanaman pertama pada tahun 1960, Alm.
Julianus Siahaan telah dua kali panen kayu pinus dari atas tanahnya tersebut,
kemudian diteruskan oleh keturunannya yaitu Penggugat II, yang tinggal
dikampung dengan menanami kayu pinus dan Eukalyptus, tidak pernah ada
gangguan dan keberatan dari pihak manapun;
9. Bahwa penggugat-penggugat telah pernah berkordinasi dengan Pemerintahan
Kabupaten Tapanuli Utara, Cq. Dinas Kehutanan tentang batas tanah
Penggugat-penggugat dengan tanah kehutanan, akan tetapi tanah milik Alm.
Julianus Siahaan tidak termasuk tanah milik kehutanan, dimana Pihak
Kehutanan telah menggambar dan membuat lokasi tersebut, tidak pernah ada
pihak ketiga yang keberatan;
10. Bahwa akan tetapi tanpa sepengetahuan Penggugat-penggugat selaku Pemilik
sah tanah-tanah milik Alm. Julianus Siahaan, ternyata sudah ada pihak ketiga
yang menjual dan mengalihkan sebahagian tanah-tanah milik Alm. Julianus
Siahaan kepada orang lain;
11. Bahwa adapun tanah yang sudah dialihkan/dijual/diserahkan oleh Alm. Hantus
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 6 dari 94 hal
Tampubolon yang diteruskan oleh anaknya yaitu : Judika Tampubolon
(tergugat I) kepada Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V,
adalah tanah darat yang terletak di Silangit (Selatan Bandara), Desa Parik
Sabungan, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara (objek
perkara) sebagaimana Akta Hibah No. 81/Siborongborong/1990 tertanggal 26
Februari 1990 yang dikeluarkan oleh Camat, Kepala Wilayah Kecamatan
Siborongborong bertindak sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah atas nama
Julianus Siahaan, telah diusahai dan/atau dikuasai oleh Para Tergugat dengan
melawan hak, dengan cara sebagai berikut :
a. Penyerahan sebagian Objek Perkara oleh Almarhum Hantus
Tampubolon dan Judika Tampubolon kepada Terguagt IV pada tahun
2006 seluas 19.921,5 M2 (Sembilan belas ribu Sembilan ratus dua puluh
satu koma lima meter persegi) dan telah disertifikatkan oleh Tergugat IV
sebagaimana Sertifikat Hak Milik No. 204 tertanggal 28 Februari 2001
pemegang hak Robin Roberthus Manurung, SE, yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat I, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : pinus milik kehutanan
Sebelah Timur :parik/tembok tanah dan tanah milik GM. Panggabean
Sebelah Selatan : parit dan objek Perkara 2
Sebelah Barat : Tanah milik Penggugat (objek perkara II)
Selanjutnya disebut sebagai Objek perkara I
b. Penyerahan sebagian Objek Perkara oleh Alm. Hantus Tampubolon dan
Judika Tampubolon kepada Alm. Guntar Manurung (suami Tergugat V)
pada tahun 2006 seluas 19.921,5 M2(Sembilan belas ribu Sembilan ratus dua puluh satu koma lima meter persegi), dengan batas-batas :
Sebelah Utara : pinus milik kehutanan
Sebelah Timur : tanah yang diusahai Robin Roberthus Manurung
(objek perkara I)
Sebelah Selatan : Tanah Pargompulan, Tanah Perkara III
Sebelah Barat :Tanah milik Karlos Sianturi dan tanah Viktor
Hutagaol ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 7 dari 94 hal
Selanjutnya disebut sebagai Objek perkara II
c. Sebagian lagi Objek Perkara dijualbelikan oleh Tergugat I kepada
Almarhum Mangaraja Panggabean pada tahun 2003 sebagaimana
Sertifikat Hak Milik No. 206 tertanggal 28 Februari 2001 pemegang hak
Judika Tampubolon yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat I,
berdasarkan Akta Jual Beli No. 80/PRK/SBR/2003 tanggal 3 Juni 2003
yang diperbuat oleh Turut Tergugat III, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Objek perkara I
Sebelah Timur : parik/tembok tanah dan tanah milik Hantus
Tampubolon
Sebelah Selatan : tanah milik Alm. St. Julianus Siahaan (in casu Para
Penggugat)
Sebelah Barat : Tanah milik Pargompulan
Selanjutnya disebut sebagai : Objek perkara III
d. Kemudian Objek perkara III sebagaimana Sertifikat No.206 tertanggal
28 Februari 2001 diwariskan oleh Almarhum Mangaraja kepada turut
Tergugat II pada tahun 2013 berdasarkn Surat Keterangan Ahli Waris
tanggal 28 Januari 2011 yang disertai Surat
Pernyataan/Penyerahan/Penolakan Hak Waris tertanggal 25 Juni 2013
yang masing-masing diperbuat dibawah tangan yang disaksikan dan
dibenarkan Kepala Desa Pariksabungan dan mengetahui Camat
Siborongborong;!
e. Selanjutnya tanah tersebut dijualbelikan oleh Turut Tergugat II kepada
Tergugat III dan Tergugat IV berdasarkan Akta Jual Beli No. 03/2014 tertanggal 6 Januari 2014 yang diperbuat oleh Turut Tergugat IV.
12. bahwa perbuatan Para Tergugat dan Turut Tergugat II yang telah mengklaim
sebagai pemilik tanah dan ataupun mengusahai/menguasai objek perkara
dengan memperjualbelikan dan ataupun mewariskan objek perkara yang
merupakan milik Para Penggugat dengan melawan hak telah dapat dikategorikan sebagai perbuatan Melawan Hukum (ontrechtmatigedaad);
13. bahwa meskipun demikian keadaannya, Para Penggugat tetap berupaya
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 8 dari 94 hal
mencari jalan damai guna menyelesaikan persoalan ini akan tetapi Para
Tergugat sama sekali tidak mengindahkannya sehingga dengan terpaksa Para
Penggugat harus membawa persoalan ini ke jalur hukum dengan mengajukan gugatn ini kepada Pengadilan Negeri Tarutung;
14. bahwa Turut Tergugat I sebagai pejabat telah menyalahgunakan jabatannya
untuk kepentingan Para Tergugat atau setidak-tidaknya melakukan
kecerobohan yang sangat fatal dengan menerbitkan Sertifikat Hak Milik No.
204 tahun 2001pemegang hak Robin Roberthus Manurung, SE (tergugat IV)
dan Sertifikat Hak Milik No. 206 tahun 2001 pemegang hak Judika
Tampubolon (tergugat I), tanpa meneliti dan menelisik asal-usul objek perkara.
Dengan demikian Turut Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum;
Mohon kiranya Majelis Hakim yang terhormat memberikan putusan yang
amarnya menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 204 tahun 2001 pemegang hak
Robin Roberthus Manurung, SE dan Sertifikat Hak Milik No. 206 tahun 2001
pemegang hak Judika Tampubolon adalah tidak sah serta tidak berkekuatan hukum.
15.Bahwa turut Tergugat III dan Turut Tergugat IV jelas-jelas juga telah
menyalahgunakan wewenang atau setidak-tidaknya melakukan kekeliruan
dengan menerbitkan Akta Jual Beli yang mana perbuatan Turut Tergugat III
dan Turut Tergugat IV ikut andil dalam mengalihkan SHM No. 206 dari
Tergugat I kepada Turut Tergugat II dan Tergugat III serta Tergugat IV,
dengan demikian Turut Tergugat III dan Turut Tergugat IV juga telah
melakukan Perbuatan Melawan Hukum.Dengan demikian sudi kirannya
Majelis Hakim juga memberikan putusan yang amarnya menyatakan Akta Jual
Beli No. 80/PRK/SBGN/SBR/2003 tanggal 03 Juni 2003, Surat Keterangan
Ahli waris tanggal 28 Januari 2011 yang disertai Surat
Pernyataan/Penyerahan/Penolakan Hak Waris tertanggal 25 Juni 2013 dan
Akta Jual Beli No. 03/2014 tertanggal 6 Januari 2014, tidak berharga serta
tidak berkekuatan hukum.
16. Bahwa pada tahun 2005, Turut Tergugat III menerbitkan Akta Pernyataan dan
kesaksian tertanggal 02 Mei 2005 Nomor 03 yang didasari atas pernyataan-
pernyataan pemilik batas tanah daripada tanah Alm. St. Julianus Siahaan dan Akta Pernyataan Karlos Sianturi tertanggal 02 Mei 2005 Nomor 04 yang
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 9 dari 94 hal
didasari atas Akta Hibah No.81/Siborongborong/1990 tertanggal 26 Februari
1990 yang dikeluarkan oleh Camat, Kepala Wilayah Kecamatan
Siborongborong bertindak sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah atas nama
Julianus Siahaan; Oleh karenanya, mohon kepada Majelis Hakim yang mulia
untuk memberikan putusan dengan amarnya yang menyatakan bahwa Akta
Pernyataan dan Kesaksian tertanggal 02 Mei 2005 nomor 03 dan Pernyataan
Karlos Sianturi tertanggal 02 Mei 2005 Nomor 04 adalah sah dan berharga menurut hukum.
17. Bahwa tanpa sepengetahuan dan seijin Penggugat-penggugat selaku Pemilik
Sah tanah terperkara I ternyata Tergugat I (Judika Tampubolon) telah
menyatakan tanah-tanah terperkara menjadi miliknya, dengan merekayasa
surat-surat keterangan tanpa adanya tanda tangan saksi-saksi batas sehingga
Judika Tampubolon telah memohon penerbitan sertifikat diatas tanah
terperkara III, dan selanjutnya oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten
Tapanuli Utara telah mengeluarkan Sertifikat Hak Milik atas nama Judika
Tampubolon yaitu : Surat Hak Milik No. 206 pada tanggal 28 Februari 2001;
18. Bahwa kemudian tanah terperkara III, kembali dialihkan/dijual oleh Tergugat
I(Judika Tampubolon) kepada Pemegang Hak Mangaraja Panggabean pada
tanggal 9 Juni 2003, berdasarkan akta jual beli No. 80/Prk/SBGN/2003
tanggal 3 Juni 2003 yang diperbuat oleh Turut Tergugat III (Emmi Banjar
Nahor, SH selaku PPAT, Kabupaten Tapanuli Utara;
19. Bahwa selanjutnya tanah terperkara III, kembali dialihkan oleh Mangaraja
Panggabean kepada Halida Hanoem Lubis (Turut Tergugat II) berdasarkan
warisan yang didaftarkan pada tanggal 29 Juli 2013;
20. Bahwa selanjutnya Halida Hanoem Lubis (Turut Tergugat II) kembali
mengalihkan tanah terperkara II dengan cara Jual Beli kepada Saut Tulus
Panggabean (Tergugat II) dan Swandi Simorangkir (tergugat III) berdasarkan
akta Jual Beli yang diperbuat oleh Roida Gurning, SH (PPAT Tapanuli Utara);
21. Bahwa Objek Terperkara I adalah tanah seluas lebih kurang 2 Ha, tanpa seijin
dan tanpa sepengetahuan dari Penggugat-penggugatselaku pemilik sah tanah
terperkara I, ternyata Alm. Hantus Tampubolon telah berani
menjual/menyerahkan tanah terperkara I kepada Robin Roberthus Manurung
(Tergugat IV), hal ini telah diakui dan dibenarkan oleh Judika Tampubolon
(tergugat I) sebagaimana termuat dalam surat pernyataan Judika Tampubolon
tanggal 26 April 2006, dimana Robin Roberthus Manurung telah memohonkan
diterbitkannya Sertifikat Hak Milik No 204 atas nama Robin Roberthus
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 10 dari 94 hal
Manurung yang dikeluarkan tanggal 28 Februari 2001;
22. Bahwa Objek Terperkara III adalah tanah seluas lebih kurang 2 Ha, telah
masuk kedalam Sertifikat Hak Milik No 206 yang dikeluarkan oleh Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Tapanuli Utara, karena Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten Tapanuli Utara telah mengeluarkan Sertifikat Hak Milik
No 206 dengan melawan hak dan melawan hukum, karena penerbitan
Sertifikat Hak Milik No 206 tersebut tidak pernah membuat Pengumuman dan
pengukuran resmi, sehinga tidak diketahui oleh Penggugat-penggugat selaku
pemilik sah tanah terperkara serta tidak diketahui oleh Penggugat-penggugat
selaku pemilik sah tanah terperkara serta tidak diketahui oleh saksi-saksi
batas yang sebenarnya, karena saksi-saksi batas yang termuat dalam gambar
Ukur Sertifikat tersebut sama sekali bukanlah pemilik tanah-tanah/batas tanah
terperkara, sehingga Sertifikat Hak Milik No 206 tersebut haruslah dinyatakan
tidak berharga dan tidak memiliki kekuatan hukum;
23. Bahwa selanjutnya Penggugat III telah melihat tanah Terperkara III ditraktor,
dan kemudian Penggugat III, telah melarang pekerja Tergugat II agar tidak
meneruskan pengusahaannya dengan mentraktor diatas tanah terperkara III,
akan tetapi Tergugat II malah melaporkan Penggugat III ke Polsek
Siborongborong, namun setelah Penggugat III, menunjukkan Akta Hibah
sebagai bukti Kepemilikan sah Penggugat-penggugat atas tanah terperkara I,
II, III, sehingga Penggugat III dibebaskan dari tuduhan Tergugat II;
24. Bahwa selanjutnya Penggugat-penggugat sudah tidak sabar lagi, karena
Penggugat-penggugat sudah berulangkali menjumpai Kepala Desa Parik
Sabungan dan juga Camat, Kecamatan Siborongborong, namun tidak
mendapat tanggapan, dimana Penggugat-penggugat juga melalui Pengetua-
pengetua kampung telah sering mengingatkan Tergugat-tergugat, terutama
Tergugat II, III, IV, V agar tidak membeli tanah terperkara karena yang
menjual bukanlah pemilik yang sebenarnya, akan tetapi Tergugat II, III, IV, V
tidak mengindahkannya, dimana perbuatan Tergugat II, III, IV, V yang
membeli tanah-tanah terperkara adalah termasuk tindakan yang tidak baik,
sehingga perbuatan Tergugat II, III, IV, V selaku Pembeli tanah adalah
merupakan Pembeli yang tidak beritikat baik, dimana tindakan tersebut telah
bertentangan dengan Hukum dan merupakan Perbuatan Melawan Hukum;
25. Bahwa selanjutnya, meskipun Penggugat-penggugat terus berusaha
membicarakan permasalahan ini terhadap Tergugat I, sebagai awal terjadinya
jual beli diatas tanah-tanah terperkara, namun Tergugat I selaku keturunan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 11 dari 94 hal
Alm. Hantus Tampubolon, tidak mengindahkannya bahkan selalu berkeras
mengatakan bahwa tanah-tanah terperkara adalah miliknya;
26. Bahwa permasalahan ini telah pernah ditangani oleh Pengetua-pengetua
adat, bahkan telah sampai ke Polsek Siborongboorng, namun tidak bisa
diselesaikan sehingga persoalan ini terpaksa dibawa ke sidang Pengadilan
Negeri Tarutung;
27. Bahwa Perbuatan Tergugat I, II, III, IV, V yang menyatakan tanah terperkara I
dan tanah terperkara II serta tanah terperkara III adalah miliknya, serta
tindakan Tergugat II, III, IV, V yang terus mengusahai tanah Terperkara I, II, III
tanpa seijin dari Penggugat-penggugats selaku ahli waris dari Alm. Julianus
Siahaan telah dapat dikategorikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum;
28. Bahwa oleh karena tanah terperkara I dan tanah terperkara II serta tanah
terperkara III adalah merupakan tanah-tanah Peninggalan dari Alm. Julianus
Siahaan dan menjadi hak milik Penggugat-penggugat serta ahli waris lain dari
Alm. Julianus Siahaan, maka segala surat-surat ataupun segala sesuatunya
yang dapat menimbulkan hak bagi Tergugat-tergugat dan turut tergugat
maupun orang lain/Pihak ketiga yang diterbitkan dengan melawan hak, sudah
sepatutnya dinyatakan tidak berharga serta batal demi hukum;
29. Bahwa oleh karena perbuatan Tergugat IV yang menyatakan tanah terperkara
I, adalah miliknya sendiri adalah perbuatan melawan hukum dan melawan hak
maka sudah sepatutnya Tergugat IV maupun oranglain/Pihak ketiga yang
mendapat hak daripadanya untuk segera menyerahkan tanah terperkara I
kepada Penggugat-penggugat beserta ahli waris lain dari Alm. Julianus
Siahaan dengan keadaan baik dan kosong untuk dapat dikuasai dan diusahai
Penggugat-penggugat dengan leluasa;
30. Bahwa demikian halnya akibat dari perbuatan Tergugat V yang menyatakan
tanah terperkara II, miliknya adalah perbuatan melawan hukum dan melawan
hak maka sudah sepatutnya Tergugat V maupun oranglain/Pihak ketiga yang
mendapat hak daripadanya untuk segera menyerahkan tanah terperkara II
kepada Penggugat-penggugat beserta ahli waris lain dari Alm. Julianus
Siahaan dengan keadaan baik dan kosong untuk dapat dikuasai dan diusahai
Penggugat-penggugat dengan leluasa;
31. Bahwa demikian halnya, oleh karena Perbuatan Tergugat II, III yang
menyatakan tanah terperkara III menjadi miliknya sendiri adalah perbuatan
melawan hukum dan melawan hak maka sudah sepatutnya Tergugat II, III
maupun oranglain/Pihak ketiga yang mendapat hak daripadanya untuk segera
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 12 dari 94 hal
menyerahkan tanah terperkara III kepada Penggugat-penggugat beserta ahli
waris lain dari Alm. Julianus Siahaan dengan keadaan baik dan kosong untuk
dapat dikuasai dan diusahai Penggugat-penggugat dengan leluasa;
32. Bahwa agar tuntutan Penggugat-penggugat tidak illusoir kelak, karena ada
kekwatiran yang didasarkan sangka yang beralasan, bahwa Tergugat I, II, III,
IV,V akan bertindak lebih jauh lagi yakni akan mengalihkan menjual
tanah/objek terperkara kepada orang lain atau pihak ketiga, dengan ini
Penggugat-penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Tarutung
supaya terlebih dahulu meletakkan sita atas tanah terperkara (conservatior
beslaag);
33. Bahwa oleh karena gugatan penggugat ini berdasarkan bukti-bukti yang
relevan diajukan dipersidangan yang tidak dapat disangkal kebenarannya oleh
Tergugat-etrgugat dan Turut Tergugat, patut menurut hukum apabila putusan
dalam perkara ini dapat dijalankan serta merta meskipun ada perlawanan
banding maupun kasasi (Uit Voerbaar bij voraad);
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, mohon kepada Bapak Ketua
Pengadilan Negeri Tarutung untuk memanggil pihak-pihak yang berperkara untuk
hadir di Pengadilan Negeri Tarutung, serta menetapkan suatu hari sidang seraya mengambil putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
Dalam Provisi :
a. Memerintahkan Para Tergugat ataupun orang lain untuk menghentikan penguasaannya dan atau mengusahai atas Objek Perkara;
b. Memerintahkan agar atas Objek Perkara diletakkan Sita Jaminan (conservatoir beslaag).
Dalam Pokok Perkara
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat seluruhnya ;
2. Menyatakan dalam hukum bahwa Para Penggugat adalah merupakan
keturunan dan ahli waris dari Alm. St. Julianus Siahaan ;
3. Menyatakan :
Tanah terperkara I yaitu : sebidang tanah dengan luas lebih kurang 2
Ha, yang terletak di Silangit (Selatan Bandara), Desa Parik Sabungan,
Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara dengan batas-
batas : Timur berbatas dengan Parik/Tembok tanah dan tanah GM.Panggabean, Selatan berbatas dengan Parit dan objek terperkara
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 13 dari 94 hal
III, Barat berbatas dengan Tanah Penggugat (objek perkara II), Utara
berbatas dengan tanah kehutanan, adalah milik Penggugat-penggugat beserta ahli waris lain dari Alm. St. Julianus Siahaan;
Tanah terperkara II yaitu : sebidang tanah dengan luas lebih kurang 2
Ha, yang terletak di Silangit (Selatan Bandara), Desa Parik Sabungan,
Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara dengan batas-
batas : Timur berbatas dengan tanah Penggugat (objek perkara I),
Selatan berbatas dengan Parit dan objek terperkara III dan tanah
Pargompalan, Barat berbatas dengan Tanah Karlos Sianturi dan Viktor
Hutagaol, Utara berbatas dengan tanah kehutanan, adalah milik
Penggugat-penggugat beserta ahli waris lain dari Alm. St. Julianus Siahaan;
Tanah Terperkara III yaitu : sebidang tanah darat seluas lebih kurang 2
Ha, yang terletak di Silangit (Selatan Bandara), Desa Parik Sabungan,
Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara dengan batas-
batas : Timur berbatas dengan Parik/Tembok tanah dan tanah Alm.
Hantus Tampubolon, Selatan berbatas dengan tanah milik St. Julianus
Siahaan, Barat berbatas dengan Tanah milik Viktor Hutagaol dan tanah
Pargompulan, Utara berbatas dengan Parit dan Objek terperkara I,
adalah milik Penggugat-penggugat beserta ahli waris lain dari Alm. St. Julianus Siahaan;
4. Menyatakan tanah terperkara seluas (objek perkara 1,2 dan objek perkara 3 )
yaitu sebidang tanah yang terletak di Silangit, Desa Parik Sabungan,
Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara adalah merupakan
tanah-tanah milik Pengugat-penggugat dan seluruh ahli waris dari Alm. St.
Julianus Siahaan yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
Akta Hibah No. 81/Siborongborong/1990 tanggal 26 Februari 1990 yang
dikeluarkan Camat Siborongborong, selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah.
Seluas ± 60.000 M2 (enam puluh ribu Meter persegi) dengan batas-batas
5. sebagai berikut :
Utara : Pinus milik kehutanan
Timur : Tanah milik GM. Panggabean/Hantus Tampubolon
Selatan : Pinus milik Alm. St. Julianus Siahaan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 14 dari 94 hal
Barat : Pinus Pargompulan/Tanah Viktor Hutagaol/Tanah milik Karlos Sianturi
6. Menyatakan perbuatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV,
Tergugat V, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, Turut Tergugat III, dan Turut
Tergugat IV telah terbukti melakukan Perbuatan Melawan Hukum ;
7. Menyatakan Akta Hibah No. 81/Siborongborong/1990 tertanggal 26 Februari
1990 yang dikeluarkan oleh Camat, Kepala Wilayah Kecamatan
Siborongborong bertindak sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah, sah dan
berkekuatan hukum;
8. Menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 204 tahun 2001 tertanggal 28 Februari
2001 yang diterbitkan oleh Turut Tergugat I yaitu : Kantor Pertanahan
Kabupaten Tapanuli Utara di Tarutung, tidak sah, tidak berharga serta tidak
berkekuatan hukum;
9. Menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 206 tahun 2001 tertanggal 28 Februari
2001 yang diterbitkan oleh Turut Tergugat I yaitu : Kantor Pertanahan
Kabupaten Tapanuli Utara di Tarutung, tidak sah, tidak berharga serta tidak
berkekuatan hukum;
10. Menyatakan Akta Jual Beli N0. 80/PRK/SBGN/SBR/2003 tanggal 3 Juni 2003
yang diterbitkan oleh Sdr. Emmi Banjarnahor, SH, Notaris di Tarutung, tidak
sah, tidak berharga serta tidak berkekuatan hukum;
11. Menyatakan Surat Keterangan Ahli Waris tanggal 28 Januari 2011 yang
disertai Surat Pernyataan/Penyerahan/Penolakan Hak Waris tertanggal 25 Juni
2013, tidak sah, tidak berharga, serta tidak berkekuatan hukum;
12. Menyatakan Akta Jual Beli No.03/2014 tertanggal 6 Januari 2014 yang
diterbitkan oleh Sdr. Roida Gurning, PPAT, Kabupaten Tapanuli Utara, tidak
sah, tidak berharga serta tidak berkekuatan hukum;
13. Menyatakan Akta Pernyataan dan Kesaksian tertanggal 02 Mei 2015 nomor 03
yang diterbitkan oleh Sdr. Emmi Banjarnahor, SH, Notaris di Tarutung, sah,
dan berharga serta berkekuatan hukum;
14. Menyatakan Akta Pernyataan Karlos Sianturi tertanggal 02 Mei 2015 Nomor 04
yang diterbitkan oleh Sdr. Emmi Banjarnahor, SH, Notaris di Tarutung, sah,
dan berkekuatan hukum;
15. Menyatakan segala surat-surat yang dapat menimbulkan hak bagi Tergugat-
tergugat maupun oranglain dan Pihak ketiga yang diterbitkan dengan melawan
hak dan melawan hukum, tidak berharga serta batal demi hukum;
16. Menghukum Para Tergugat dan Turut Tergugat atau orang lain yang mendapat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 15 dari 94 hal
hak daripadanya, menyerahkan Objek Perkara kepada Para Penggugat dalam
keadaan kosong dan baik tanpa syarat guna dapat diusahai oleh Para
Penggugat bersama-sama dengan keturunan dan ahli waris Almarhum St.
Julius Siahaan yang lainnya sebagai pemilik sah tanah perkara ;
17. Menghukum Para Tergugat dan Para Turut Tergugat membayar ongkos
perkara yang timbul dalam perkara ini;
18. Menghukum Para Tergugat dan Para Turut Tergugat membayar kerugian Moril
sebesar Rp.1.000.000.000,-(satu Milyard Rupiah) dan kerugian Materil sebesar
Rp. 1.000.000.000,-(satu Milyard Rupiah) atau sebesar yang patut menurut
Majelis Hakim yang mengadili perkara ini;
19. Menghukum Para Tergugat dan Para Turut Tergugat membayar denda setiap
harinya serta tanggung menanggung denda sebesar Rp. 500.000,-(lima ratus
ribu rupiah) akibat kelalaian menjalankan putusan sejak perkara ini
memperoleh kekuatan hukum yang tetap (incracht);
20. Menyatakan putusan dapat dijalankan dengan serta-merta meskipun adanya
Perlawanan Banding, maupun kasasi ataupun upaya hukum lainnya
(uitvoerbar bij voorrad) ;
Subsidair :
Apabila Majelis Hakim yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono) ;
Pada tanggal 30 Juni 2015 Para Penggugat menyatakan ada perbaikan gugatan yaitu :
Bahwa dalam gugatan penggugat yang didaftarkan pada tanggal 01 April
2014 pada halaman pertama menyebutkan bahwa :
1. SAUT TULUS PANGGABEAN, jenis kelamin laki-laki, umur 48 Tahun,
Pekerjaan Aggota Polri beralamat di Silangit, Desa Parik Sabungan,
Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, selanjutnya Disebut Tergugat II;
Dengan ini kami perbaiki menjadi :
SAUT TULUS PANGGABEAN, jenis kelamin laki-laki, umur 48 Tahun,
Pekerjaan Aggota Polri (Kapolsek Pahae Jae), beralamat di Kompleks
Kantor Polisi Sektor Pahae Jae, Kecamatan Sarulla, Kabupaten Tapanuli Utara, selanjutnya disebut Tergugat II;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 16 dari 94 hal
2. SWANDI SIMORANGKIR, jenis kelamin laki-laki, umur 56 Tahun,
beralamat di Silangit, Desa Parik Sabungan, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara Tergugat III;
Dengan ini kami perbaiki menjadi
SWANDI SIMORANGKIR, jenis kelamin laki-laki, umur 56 Tahun,
beralamat di Jl. Pahae, Kompleks Dinas Kesehatan Tapanuli Utara,
Desa Simorangkir Julu, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli
Utara Tergugat III;
3. ROBIN ROBERTHUS MANURUNG, SE, jenis kelamin laki-laki, umur 53
tahun, pekerjaan swasta, beralamat di Kelurahan Pasar Laguboti Kabupaten Toba Samosir, selanjutnya disebut sebagaiTergugat IV;
Dengan ini kami perbaiki menjadi :
ROBIN ROBERTHUS MANURUNG, SE, jenis kelamin laki-laki, umur 53
tahun, pekerjaan swasta, beralamat dahulu di Kelurahan Pasar Laguboti
Kabupaten Toba Samosir, sekarang beralamat di Jalan Turi No. 120,
Kelurahan Teladan, Kecamatan Medan Kota, selanjutnya disebut sebagai Tergugat IV
4. Ny. Guntar Manurung Br Siahaan (istri Alm. Guntar Manurung),
pekerjaan Pensiunan, beralamat di Kelurahan Pasar Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, selanjutnya disebut sebagai Tergugat V;
Dengan ini kami perbaiki menjadi:
Basaria Br Siahaan (istri Alm. Guntar Manurung), pekerjaan Pensiunan,
beralamat di Desa Aruan, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, selanjutnya disebut sebagai Tergugat V;
Menimbang, bahwa atas gugatan dari Para Penggugat tersebut Tergugat I,
telah mengajukan jawaban secara tertulis pada tanggal 11 Agustus 2015 sebagai
berikut :
Dalam Eksepsi
1. Gugatan error in persona, penggugat tidak mempunyai dasar hukum
sebagai penggugat (tidak mempunyai legal standing);
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 17 dari 94 hal
Penggugat tidak mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas sebagai
keturunan ahli waris dari Almarhum Julianus Siahaan untuk sah secara
hukum mengajukan gugatan terhadap Para Tergugat. Penggugat tidak
mempunyai bukti hukum, berupa surat keterangan waris, Surat
Penetapanahli waris yang ditetapkan oleh lembaga yang sah untuk itu,
maka oleh karena gugatan penggugat tidak mempunyai dasar hukum
sebagai penggugat sehingga gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima menurut hukum;
2. Bahwa gugatan mengandung cacat formil karena dalil gugatan penggugat tidak mempunyai dasar hukum yang jelas;
Penggugat mengklaim hak objek sengketa asal-usulnya berdasarkan
Hukum Adat Batak yaitu milik Almarhum St. Julianus Siahaan disatu sisi
dan sisi yang lain penggugat mendasarkan objek sengketa asal-usulnya
berdasarkan hukum tertulis yaitu akta Hibah No.81 tanggal 26 Pebruari
1990 yang dibuat dihadapan Camat Siborongborong selaku Pejabat
Pembuat Akte Tanah. Hukum Adat Batak adalah hukum kebiasaan-
kebiasaan masyarakat Batak yang berasal dan diwarisi secara turun temurun yang sifat dan bentuknya tidak tertulis.
Maka karena gugatan tidak mempunyai dasar hukum yang jelas mengenai
asal usul objek sengketa itu berdasarkan hukum tidak tertulis dan hukum
tertulis sehingga sangat beralasan gugatan penggugat dinyatakan tidak
dapat diterima.
3. Gugatan penggugat dalam gugatannya dia mempunyai dasar hukum.
Gugatan penggugat mengenai objek sengketa Aquo dan terhadap tanah-
tanah milik penggugat yang dikuasainya berdasarkan warisan orangtuanya dimasukkan/digabungkan dalam satu gugatan.
Dalam gugatan objek sengketa adalah mempunyai hukum yang berdiri
sendiri dan juga tanah yang dikuasainya berdasarkan warisan adalah
mempunyai hukum dan permasalahan yang berdiri sendiri sehingga tidak
bisa dimasukkan/digabung dalam satu gugatan maka gugatan penggugat beralasan dinyatakan tidak dapat diterima.
4. Gugatan error in persona dalam bentuk Pluriumlitis Consurtium yaitu gugatan yang diajukan kurang pihak sebagai Tergugat.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 18 dari 94 hal
Pihak Mangaraja Panggabean sebagai pihak yang terlibat memperoleh dan
memilih tanah objek Perkara III dari Tergugat I berdasarkan Akta Jual Beli
memiliki No. 80/PRK/SBGN/2003 tanggal 3 Juni 2003, serta Pihak
Mangaraja Panggabean yang terlibat mewariskan tanah objek perkara III
kepada Turut tergugat II yang bernama Halida Hanoem Lubis, Sh tanggal
28 Januari 2011 yang disertai Surat Pernyataan/Penyerahan/Penolakan
Hak Waris tanggal 25 Juni 2013 yang masing-masing dibuat di bawah
tangan yang disaksikan, dibenarkan oleh Kepala Desa Pariksabungan dan mengetahui Camat Siborongborong.
Maka oleh karena gugatan yang diajukan kurangnya pihak sebagai
Tergugat sehingga gugatan dinyatakan tidak dapat diterima.
5. Gugatan error in persona dalam bentuk Pluriumlitis Consurtium (gugatan kurang pihak).
Penggugat yang menyatakan adalah keturunan/ahli waris dari St. Julianus
Siahaan dan sekaligus mewakili seluruh keturunan dari Almarhum St.
Julianus Siahaan tanpa melibatkan dan mendapatkan persetujuan, serta
tanpa perlimpahan kuasa secara sah menurut hukum dari ahli waris yang
lain untuk mewakili seluruh keturunan dari Alm. St. Julianus Siahaan dalam
melakukan gugatan dalam perkara aquo sehingga sangat beralasan gugatan penggugat dinyatakan tidak dapat diterima.
Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa hal-hal yang dikemukakan dalam eksepsi tersebut diatas,
sepanjang ada relevansinya mohon dianggap pula telah termasuk dan
merupakan bagian serta satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pokok
perkara ini;
2. Bahwa Tergugat-I menolak dan menyangkal dengan tegas seluruh dalil-
dalil gugatan yang telah diajukan penggugat kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas diakui keberannya oleh Tergugat-I;
3. Bahwa dalil Gugatan Penggugat poin 2 tanggal 1 April 2015 dan dalam
perbaikan gugatannya tanggal 30 Juni 2015 tidak ada bukti hukum bahwa
Renatus Sianturi adalah sebagai pemilik Tanah dan tidak mempunyai dasar
hukum untuk memberikan tanah darat secara adat batak kepada Almarhum
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 19 dari 94 hal
Julianus Siahaan tahun 1960;
4. Bahwa dalil Gugatan Penggugat poin 3 tanggal 1 April 2015 dan dalam
perbaikannya tanggal 30 Juni 2015, bahwa setelah almarhum Renatus
Sianturi meninggal dunia maka ahli warisnya (anak kandungnya) Karlos
Sianturi telah membuat Surat Penyerahan Tanah, dalil ini adalah sesuatu
yang tidak mempunyai dasar hukum yang tidak jelas dan tidak beralasan
secara hukum karena sesuatu yang berdasarkan secara hukum Adat Batak
adalah bentuknya tidak tertulis. Hukum adat batak adalah kebiasaan
perbuatan-perbuatan penduduk asli orang batak dalam praktek upacara
adat batak yang merupakan warisan dan yang diwarisi secara turun
menurun dari orang batak. Dan apabila melakukan upacara adat yakni
memberikan tanah harus dihadiri oleh saksi-saksi dari lingkungan
masyarakat adat sekampung dan dari pengetua-pengetua adat setempat
sehingga masyarakat mengetahui tanah kepunyaak milik seseorang. Dalam
hal ini tidak pernah dilakukan secara tertulis dalam setiap upacara adat dan
jika dilakukan secara tertulis maka bertentangan dengan hukum adat batak
karena bentuknya hukum adat batak adalah tidak tertulis sehingga
terhadap tindakan hukum Karlos Sianturi bersama-sama dengan Viktor
Hutagaol yang membuat surat penyerahan tanah kepada Alm. Julianus
Siahaan adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum karena bertentangan dengan hukum.
Dalam hal ini sesuatu yang diperoleh berdasarkan hukum adat dan
penggabungan objek tanah dalam satu surat adalah mempunyai hukum
yang berdiri sendiri karena asal-usul objek tanah mempunyai permasalahan
yang berdiri sendiri dan pemilik objek tanah mempunyai yang berbeda permasalahannya yang berdiri sendiri.
Maka oleh karena dalil gugatan tidak mempunyai dasar hukum yang jelas
dan beralasan hukum sehingga gugatan penggugat harus ditolak menurut hukum atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
5. Bahwa dalil gugatan poin 4 yang mensahkan kepemilikan tanah Alm. Julianus Siahaan yang diperolehnya berdasarkan hukum adat secara hibah
oleh Karlos Sianturi dan Viktor Hutagaol dihadapan Camat Siborongborong
sesuai dengan Akte Hibah nomor 81 tanggal 26 Februari 1990 adalah tidak berdasarkan hukum karena dilakukan tidak dengan sesuai menurut hukum
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 20 dari 94 hal
yang sah. Sesuatu hak yang diperoleh secara hibah berdasarkan hukum
ada batak adalah bentuknya tidak tertulis dan tidak dibuatkan secara
tertulis. Hal ini adalah karena hukum adat batak adalah merupakan
kebiasaan-kebiasaan adat yang timbul dalam praktek-praktek berdasarkan
adat Batak yang berasal dari warisan hukum yang diwariskan secara turun temurun oleh orang batak yang sifatnya tidak tertulis dan sacral.
Dalam dalil gugatan pengesahan kepemilikan yang dilakukan oleh Karlos
Sianturi dan Viktor Hutagaol atas tanah milik St. Julianus Siahaan secara
hibah dihadapan Camat Siborongborong selaku Pejabat Pembuat Akta
Tanah sesuai dengan hibah nomor 81 tanggal 26 Februari 1990 adalah
tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum sehingga dalil gugatan ini
ditolak tegas secara hukum atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
6. Bahwa terhadap dalil penggugat point 5 yang menggabungkan akta hibah
(tanah Alm. St. Julianus Siahaan) yang diperoleh berdasarkan hibah
tersebut berada dan berbatasan langsung dengan tanah miliknya yang
diperoleh berdasarkan warisan orangtuanya sehingga tanah milik Alm. St.
Julianus Siahaan setelah menjadi satu kesatuan dengan tanah hibah
tersebut menjadi seluas kurang lebih 10 ha adalah suatu dalil gugatan yang
tidak mempunyai hukum yang jelas dan tidak dibenarkan digabung karena
gugatannya tidak sejenis dan hubungan hukum antara tergugat dengan
objek perkara adalah tidak mempunyai hubungan hukum dimana tergugat
tidak mempunyai hubungan dengan tanah milik Alm. St. Julianus Siahaan
yang diperoleh berdasarkan warisan dari orangtuanya yang dikuasainya
serta pembuktian tidak sama sehingga objek perkara tanah aquo masing-
masing mempunyai kasus yang berdiri sendiri, maka mempersulit penyelesaian perkara.
Maka oleh karena dalil gugatan penggugat tidak mempunyai dasar hukum
yang jelas sehingga sangat beralasan harus ditolak atau setidak-tidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima menurut hukum.
7. Bahwa dalil penggugat point 6 yang menyatakan semasa hidupnya Alm.
Julianus Siahaan selalu mengusahai tanah miliknya dengan menanami
kayu pinus tidak pernah ada gangguan dari manapun dan penduduk Desa Pariksabungan mengetahui secara jelas bahwa tanah tersebut adalah
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 21 dari 94 hal
tanah milik Julianus Siahaan, bahwa semasa hidupnya Julianus Siahaan
pada saat itu adalah Pegawai Dinas Kehutanan di Kabupaten Tapanuli
Utara, tanah tersebut yang menanami kayu pinus dan eukaliptus adalah
ditanam oleh Pramuka termasuk tanah-tanah penduduk juga tanah milik
dari Tergugat-I ditanami oleh Pramuka, sehingga dalil gugatan ini adalah
dalil yang mengada-ada dan tidak jelas fakta dan peristiwanya karena tidak
diketahui dimana letak tanah yang ditanami kayu pinus dan tidak diketahui
sejak kapan ditanami oleh Julianus Siahaan sehingga dalil gugatan ini harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
8. Bahwa dalil gugatan point 7 setelah Alm. Julianus Siahaan meninggal dunia
maka mewariskan harta peninggalannya kepada seluruh keturunannya
termasuk penggugat-penggugat dan harta tersebut masih milik bersama
serta belum dibagi-bagi. Dalam perkara aquo ini penggugat tidak ada suara
hukum secara terang dan jelas sebagai keturunan Alm. Julianus Siahaan
untuk sah secara hukum. Penggugat tidak mempunyai bukti hukum berupa
surat keterangan waris surat penetapan ahli waris dari Alm. Julianus
Siahaan yang ditetapkan oleh Lembaga yang sah untuk itu. Sehingga dalil
penggugat ini harus ditolak karena tidak berdasarkan hukum atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
9. Bahwa dalil penggugat poin 8 tentang Pemerintah Kabupaten Tapanuli
Utara Cq. Dinas Kehutanan tentang batas-batas tanah penggugat dengan
tanah kehutanan yang telah menggambar dan membuat lokasi tanah
tersebut. Dalam dalil gugatan ini menunjukkan bahwa yang digambar dan
dibuat lokasi tersebut adalah tanah batas milik kehutanan. Maka terhadap
kasus ini tidak ada bukti dan fakta yang menyatakan secara hukum yang
sah bahwa batas tanah adalah milik penggugat dan kebetulan pada saat itu
Alm. Julianus Siahaan adalah Pegawai Dinas Kehutanan di Kecamatan
Siborong-borong. Maka dalil gugatan yang menunjukkan batas tanah milik
penggugat harus ditolak secara hukum dan atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.
10. Bahwa dalil penggugat poin 10 yang menyatakan tanpa sepengetahuan
penggugat selaku pemilik sah tanah milik Alm. Julianus Siahaan sudah ada
pihak ketiga yang menjual dan mengalihkannya. Dalam dalil ini penggugat
adalah tidak pemilik yang sah dan tidak mempunyai hubungan hukum
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 22 dari 94 hal
secara hukum terhadap objek perkara, maka tidak ada kewajiban Tergugat
I agar memberitahukannya kepada Penggugat untuk menjual dan
mengalihkan objek perkara. Maka dalil gugatan ini harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima menurut hukum;
11. Bahwa dalil gugatan point 11 tidak berdasarkan fakta-fakta dan peristiwa
hukum. Dalam dalil gugatan ini Tegrugat I tidak pernah mengadakan
hubungan untuk mengalihkan/menjual objek tanah kepada Tergugat II.
Tergugat I pernah menjual tanah miliknya kepada Pihak Mangaraja
Panggabean. Tergugat I tidak pernah mengadakan hubungan hukum untuk
mengalihkan tanah kepada Tergugat IV. Penggugat dalam gugatannya
tidak jelas fakta dan peristiwanya sehingga Penggugat menyatakan
Tergugat I mengalihkan menjual dan meyerahkan objek perkara kepada
Tergugat III. Bahwa Tergugat I tidak ada secara hukum mengalihkan tanah
objek perkara telah dikuasai oleh para tergugat dengan melawan hak
adalah suatu dalil yang tidak berdasar dan mengada-ada karena tanah
tersebut dimiliki oleh Tergugat I mulai sejak warisan yang diwarisi turun
temurun hingga diwariskan kepada Tergugat I sebagai penduduk awal dan
penduduk asli yang dimiliki tanah di Desa Pariksabungan Kecamatan
Siborongborong;
11.a. bahwa dalil gugatan penggugat poin 11.a yang mendalilkan penyerahan
objek perkara Hantus Tampubolon dan Judika Tampubolon kepada
Tergugat IV pada tahun 2006 seluas 19.921,5 m2 (Sembilan belas ribu
Sembilan ratus dua puluh satu koma lima meter persegi) kepada Tergugat
IV adalah suatu dalil yang tidak berdasar hukum karena tidak sesuai
dengan fakta dan persitiwa hukum.
Bahwa Hantus Tampubolon telah meninggal dunia pada tanggal 4 Juli 2013
di Silangit Pariksabungan Kecamatan Siborongborong. Kematian tersebut
sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh Pendeta Huria Kristen Batak
Protestan Pohan Julu Pariksabungan oleh pendeta Herry SW. Pasaribu
STh.
Pembuktian tertanda surat keterangan meninggal dunia tertanda (T.2)
Bahwa tanah tersebut adalah milik Hantus Tampubolon yang diperoleh
secara warisan yang diwarisi secara turun temurun dari kakeknya sebagai orang pertama dan sebagai orang awal yang memiliki tanah di
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 23 dari 94 hal
Pariksabungan dan sebagai penduduk asli dan tanah tersebut di jual
kepada tergugat V (suami tergugat V) bernama Guntar Manurung pada tanggal 18 Desember 2000.
Maka dalil gugatan penggugat tersebut di atas harus di tolak karena tidak
berdasarkan hukum yang tidak di dukung oleh fakta dan peristiwa hukum,
sehingga sangat beralasan gugatan tersebut harus di tolak atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima menurut hukum.
11.bahwa dalil gugatan penggugat poin 11.b yang menyatakan penyerahan
sebagian objek perkara oleh Alm. Hantus Tampubolon dan Judika
Tampubolon kepada Alm. Guntar Manurung (suami tergugat V) pada tahun
2006 seluas 19,921,5 m2 (Sembilan belas ribu Sembilan ratus dua puluh
satu koma lima persegi) adalah suatu dalil yang tidak sesuai dengan fakta
dan kejadian karena Hantus Tampubolon telah meninggal dunia tahun
2003 bulan Juli (T.2) Hantus Tampubolon sebagai pemilik tanah yang
diwarisinya secara turun temurun dan sebagai penduduk asli dan sebagai
orang pertama pembuka perkampungan di Desa Parik Sabungan telah
menyerahkan tanah Parik Sabungan sebahagian tanggal 18 Desember
2000 kepada Guntar Manurung seluas 39843 m2 (tiga puluh sembilan ribu
delapan ratus empat puluh tiga meter bujur sangkar) dengan saksi-saksi: 1.
Judika Tampubolon 2. A. Lina Sianipar 3. K. Saragih serta diketahui oleh
Kepala Desa Parik Sabungan bernama P. Simanjuntak.
Pembuktian tertanda Surat Penyerahan Tanah tertanda (T.3).
Bahwa Hantus Tampubolon telah meninggal dunia tanggal 4 Juli 2003 di
Silangit Kecamatan Siborongborong dan kematian tersebut sesuai surat
kematian yang dikeluarkan oleh Pendeta Huria Kristen Batak Puanjulu Pariksabungan oleh Pendeta Herry. SW Pasaribu STh (T.2)
Maka dalil Penggugat adalah dalil yang dibuat-dibuat fakta-fakta dan
peristiwa hukumnya maka dalil gugatan tersebut harus ditolak atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima menurut hukum.
11.Bahwa dalil gugatan penggugat poin 11.c yang menyatakan Tergugat I
menjual tanah kepada Alm. Mangaraja Panggabean sebagaimana sertifikat
hak milik nomor 206 tertanggal Februari 2001 pemegang hak Judika
Tampubolon yang di keluarkan Turut Tergugat III berdasarkan akta jual beli
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 24 dari 94 hal
nomor 80/PRK/SBGN/SBR/2003 tanggal 3 Juli 2003 yang diperbuat Turut tergugat III.
Bahwa Tergugat I adalah penduduk asli Desa Pariksabungan Kecamatan
Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara. Tergugat I memperoleh hak
milik sesuai sertifikat hak milik nomor 206 Tahun 2001 adalah berdasarkan
warisan yang diwarisi secara turun temurun dari orangtua dan kakek-
kakeknya sebagai orang awal dan orang I pemilik tanah yang berdomisili
dan mendiami Desa Pariksabungan. Selama kepemilikan Tergugat I dan
orangtua dan kakek-kakeknya belum pernah dialihkan atau dijual kepada
setiap siapapun. Pada Tahun 2001 selaku pemilik asli objek tanah,
Tergugat I mengurus surat Sertifikat atas tanah kepada Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten Tapanuli Utara sesuai peraturan dan syarat-syarat
yang ditentukan oleh Undang-undang, lalu dikeluarkanlah sertifikat pemilik
nomor 206 Tahun 2001 atas pemegang Hak Judika Tampubolon. Setelah
itu Tergugat I menjual objek tanah kepada Mangaraja Panggabean Tahun
2003 dihadapan Notaris Emmi Banjarnahor, SH selaku Turut Tergugat III
maka dikeluarkan akta jual beli nomor : 80/PRK/SBGN/2003 tanggal 3 Juni 2003;
Maka perbuatan Tergugat I yang mengurus dan memohon sertifikat nomor
206 Tahun 2001 adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum dan
perbuatan Tergugat I yang mengadakan jual beli tanah dihadapan Notaris (turut Tergugat III) sah dan mempunyai kekuatan hukum.
12. Bahwa dalil penggugat Poin 12, penggugat yang menyatakn telah
merekayasa surat-surat adalah suatu dalil yang mengada-ngada dan tidak
beralasan menurut hukum karena Tergugat I (Judika Tampubolon) dalam
memohon sipenerbitan sertifikat hak milik nomor 206 atas nama Judika
Tampubolon kepada badan pertanahan Nasional Kabupaten Tapanuli
Utara telah memenuhi syarat-syarat dan prosedur menurut peraturan yang ditetapkan.
Bahwa Tergugat I adalah pemilik sah terhadap objek tanah III yang
diperoleh dan diwarisi secara turun-temurun sejak dari adanya awal pemilik
tanah di Desa Pariksabungan Kecamatan Siborongborong.
Maka oleh karena dalil gugatan penggugat tidak berdasar dan beralasan menurut hukum sehingga harus ditolak menurut hukum atau setidak-
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 25 dari 94 hal
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
13. Bahwa dalil penggugat Poin 15, bahwa tergugat I sebagai anak (ahli waris)
dari Hantus Tampubolon adalah sebagai yang sah atas objek perkara
sehingga dalam mengurus sertifikat Hak Milik Nomor : 206 tahun 2001
pemegang hak Judika Tampubolon telah melakukan syarat-syarat dalam
pengurusan suatu sertifikat tanah dari Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Tapanuli Utara. Tanah milik berdasarkan Sertifikat Nomor 206
Tahun 2001 tersebut berasal dari hak waris dari orang tua tergugat I dan
tanah tersebut berdasarkan dari warisan turun temurun yang diwarisi sejak
orang mendiami Desa Pariksabungan yang belum pernah dialihkan kepada
orang lain.
Maka sertifikat Hak Milik Nomor : 206 tahun 2001 pemegang hak Judika Tampubolon (tergugat I) berlaku sah dan mempunyai kekuatan hukum.
14. Bahwa dalil gugatan penggugat Poin 20, dalam gugatan Penggugat-
penggugat terus membicarakan permasalahan tersebut dengan Tergugat I
hal ini adalah alasan yang dibuat-buat dan sifatnya mengada-ada karena
Tergugat I tidak pernah membicarakan mengenai obyek perkara dengan
Penggugat serta tidak pernah berhubungan tentang permasalahan dengan
Penggugat disebabkan tergugat I tidak mempunyai hubungan hukum
dengan Penggugat. Sehingga dalil gugatan ini harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
15. Bahwa dalil penggugat Poin 23, Tanah perkara I, II,III bahwa tidak
beralasan menurut hukum dan tidak mempunyai dasar hukum tanah
tersebut adalah merupakan tanah-tanah peninggalan Alm. Julianus
Siahaan dan menjadi hak milik Penggugat serta ahli waris lain karena
penggugat tidak mempunyai hubungan hukum dengan tanah objek perkara
dan dengan tergugat I. adalah suatu dalil gugatan penggugat yang tidak
beralasan dan berdasar hukum yang jelas serta kabur dan tidak tentu
menurut hukum yang menyatakan segala surat-surat atau segala
sesuatunya yang dapat menimbulkan hak bagi tergugat-tergugat dan turut
tergugat maupun orang lain/pihak ke III yang diterbitkan dengan melawan
hak sudah sepatutnya dinyatakan tidak berharga serta batal demi hukum
karena tidak menjelaskan surat-surat yang mana, dan segala sesuatu yang dapat menimbulkan hak-hak apa, bagi tergugat-tergugat dan turut tergugat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 26 dari 94 hal
maupun orang lain, bahkan penggugat tidak mempunyai dasar hukum
untuk menyatakan segala sesuatu surat-surat yang dapat menimbulkan
hak-hak bagi tergugat I dinyatakan tidak berharga serta batal demi hukum karena Penggugat tidak mempunyai hubungan hukum dengan Tergugat I;
Maka oleh karena dalil gugatan ini tidak beralasan dan tidak berdasarkan
menurut hukum yang jelas serta kabur dan tidak tertentu maka harus
ditolak hukum atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
16. Bahwa terhadap dalil gugatan Poin 25 yang mendalilkan tanah terperkara II
adalah milik Tergugat V adalah perbuatan hukum dan melawan hukum
adalah tidak beralasan menurut hukum karena terperkara II adalah
merupakan penyerahan oleh Hantus Tampubolon sebagai pemilik/yang
menyerahkan secara sah kepada Guntar Manurung yang dalam hal ini
dimiliki oleh Tergugat V yang bernama Basaria Br Siahaan (istri Guntar
Manurung) tanggal 18 Desember 2000 yang dilakukan dihadapan dan ditanda tangani saksi-saksi yaitu :
1 Judika Tampubolon 2. A. Lina Sianipar 3. K. Saragih serta diketahui oleh Pembuktian tertanda surat penyerahan tanah (T.2).
Oleh karena Tergugat V memperoleh objek perkara II dengan sah menurut
hukum dari Hantus Tampubolon dan penggugat tidak mempunyai
hubungan hukum dengan objek perkara II maka tidak ada dasar hukum penggugat untuk menyerahkan objek perkara kepada penggugat.
Maka dalil gugatan ini harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima menurut hukum.
17. Bahwa dalil penggugat Poin 27 tentang permohonan sita atas tanah
perkara (Conser Vatoir Beslag) harus ditolak setidak-tidaknya dinyatakan
tidak diterima karena dalil gugatan penggugat dibantah dan tidak diakui
kebenarannya oleh tergugat I juga mengenai bukti dan fakta-fakta dibantah
oleh tergugat serta permohonan sita tidak berdasarkan alasan yang
didukung fakta yang objektif dan masuk akal, serta tidak relevan dan
mendesak dengan isi gugatan karena tidak ada upaya Tergugat I untuk
mengalihkan dan mengasingkan serta menggelapkan tanah objek perkara
selama proses pemeriksaan berlangsung, maka permohonan sita penggugat harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 27 dari 94 hal
diterima.
18. Bahwa Tergugat I yang mempunyai hubungan hukum dan alas hak yang
otentik dengan objek perkara serta bukti-bukti yang diakui maka menurut
hukum penggugat tidak beralasan dan berdasar menurut hukum dalam dalil
gugatannya poin 28 untuk putusn dalam perkara ini dapat dijalankan serta
merta meskipun ada perlawanan, Banding maupun kasasi (uit Voerbaar bij
Voraad), dan juga tidak terdapat alasan-alasan atau keadaan yang bersifat
eksepsional/urgent sebagai syarat dikabulkannya putusan yang dijalankan terlebih dahulu.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, mohon kiranya Majelis Hakim yang
menyidangkan, memeriksa dan memutus perkara ini menjatuhkan putusan
dengan amar putusan sebagai berikut :
Dalam Provisi
a. Menyatakan para Tergugat sah menurut hukum untuk menguasai dan
mengusahai atas objek perkara;
b. Menolak sita jaminan (Conservatoir Beslag)
Dalam Eksepsi
Mengabulkan eksepsi tergugat I
Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijkeveklaard)
Dalam pokok perkara
1. Menolak gugatan penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima menurut hukum;
2. Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum akta hibah
nomor 81/Siborongborong/1990 tanggal 26 Pebruari 1990 yang dikeluarkan
Camat Siborongborong selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah seluas 60.000 M2 (enam puluh ribu meter persegi) dengan batas-batas sebagai berikut :
Utara : Pinus Milik Kehutanan
Timur : Tanah milik G.M Panggabean/Hantus Tampubolon
Selatan : Pinus milik Alm. St. Julianus Siahaan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 28 dari 94 hal
Barat :Pinus Pargompulan/Tanah ViktorHutagaol/Tanah milik Karlos
Sianturi
3. Menyatakan penggugat tidak sah dan tidak mempunyai dasar hukum untuk
mengajukan Gugatan kepada Tergugat I;
4. Menyatakan penggugat tidak mempunyai hubungan hukum dengan tanah perkara (objek Perkara I, II, dan III);
5. Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum akta
pernyataan dan kesaksian nomor 03 tanggal 2 Mei 2005 yang diterbitkan
turut tergugat III dan akta penyataan Karlos Sianturi nomor 4 tanggal 2 Mei 2005;
6. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum sertifikat hak milik
nomor 204/tahun 2001 tanggal 28 Februari 2001 yang diterbitkan turut tergugat I;
7. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum sertifikat hak milik
nomor 206 tahun 2001 tanggal 28 Februari 2001 yang diterbitkan turut tergugat I;
8. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum akta jual beli nomor
80/PRK/SBGN/2003 tanggal 3 Juni 2003 yang diterbitkan turut tergugat III;
9. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum surat penyerahan tanah
antara Hantus Tampubolon sebagai pemilik/yang menyerahkan dengan
Guntar Manurung sebagai yang menerima tanah seluas 39,843 M2 (tiga
puluh Sembilan ribu delapan ratus empat puluh tiga meter bujur sangkar) tanggal 18 Desember 2000;
Atau
Subsidair
Apabila Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili Perkara
Aquo berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono).
Menimbang, bahwa atas gugatan dari Para Penggugat tersebut Tergugat II,III dan Turut Tergugat-II, telah mengajukan jawaban secara tertulis pada tanggal
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 29 dari 94 hal
28 Juli 2015 sebagai berikut :
I. Dalam Eksepsi
i. tentang Kewenangan Absolut
1. Bahwa turut tergugat-II,III dan Turut Tergugat-II menolak tegas
seluruh gugatan yang diajukan Penggugat di Pengadilan Negeri
Tarutung;
2. Bahwa didalam posita dan Petitum gugatan para penggugat telah
dimohonkan agar Sertifikat Hak Milik No.206 Desa Parik Sabungan tanggal 28 Februari 2001 dinyatakan tidak sah;
3. Bahwa Sertifikat Hak Milik No.206 Desa Parik Sabungan tanggal 28
Februari 2001 diterbitkan Badan Pertanahan Kabupaten Tapanuli Utara dalam hal ini hasil Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara;
4. Bahwa menurut Undang-undang No.5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara yang dirubah dengan UU No.9 Tahun 2004
Tentang Perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan
Tata Usaha Negara untuk menyatakan sah tidaknya suatu
keputusan Pejabat Tata Usaha Negara merupakan kewenangan Pengadilan Negeri i.c Pengadilan Negeri Tarutung;
5. Bahwa karena untuk menyatakan sah tidaknya suatu keputusan
Pejabat Tata Usaha Negara adalah merupakan kewenangan
Pengadilan Tata Usaha Negara atau bukan kewenangan Pengadilan
Negeri i.c Pengadilan Negeri Tarutung maka Pengadilan Negeri Tarutung tidak berwenang memeriksa perkara ini;
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas mohon kepada Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan dalam hukum bahwa,
Pengadilan Negeri Tarutung secara absolute tidak berwenang memeriksa dan mengadili serta memutus perkara ini;
ii. Gugatan Penggugat Kadaluwarsa
1. Bahwa menurut dalil gugatan Para Penggugat objek eprkara
sejak tahun 1960 telah diusahai Alm. Julianus Siahaan, dan setelah Julianus Siahaan meningal dunia tanah perkara tetap
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 30 dari 94 hal
diusahai para Penggugat selaku ahliwaris;
2. Bahwa seandainya benar objek perkara diusahai para
penggugatsecara terus menerus sejak dari orangtuanya, para
penggugat khususnya penggugat-II yang berdomisili di Desa
Pohan Tonga tidak logika dan tidak masuk akal tidak mengetahui proses penerbitan sertifikat objek perkara;
3. Bahwa objek yang digugat para penggugat telah terbit
sertifikat sejak tahun 2001 sesuai Sertifikat Hak Milik No.206
tahun 2001 Desa Parik Sabungan tanggal 28 Februari 2001
atas nama Judika Tampubolon;
4. Bahwa menurut ketentuan PP.24 tahun 1997 pasal 32 ayat
(2) ditegaskan “dalam hal atas suatu bidang tanah sudah
diterbitkan sertifikat secara sah atas nama orang atau badan
hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik
dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang
merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi
menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5
(lima) tahun sejak diterbitkan sertifikat itu tidak mengajukan
keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan
Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak
mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut”
5. Bahwa dari tahun 2001 sampai gugatan ini didaftarkan para
penggugat di Pengadilan Negeri Tarutung kurun waktu
terbitnya sertifikat telah 14 (empat belas) tahun lamanya
tetapi para penggugat tidak mengajukan keberatan secara
tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor
Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan
gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan penerbitan
sertifikat tersebut, dengan demikian gugatan para penggugat
kadaluwarsa hukum menurut ketentuan PP.24 tahun 1997 pasal 32 ayat (2).
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas karena dalil-dalil gugatan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 31 dari 94 hal
para penggugat tidak masuk akal dan tidak logika, mohon kepada Majelis Hakim
yang memeriksa perkara Perdata ini menyatakan dalam hukum bahwa gugatan para penggugat tidak berdasar menurut hukum karena telah kadaluwarsa;
iii. Para Penggugat mengajukan gugatan menggunakan multi tafsir;
1. Bahwa para penggugat dalam surat gugatannya mendalilkan,
dimasa hidupnya Alm. Julianus Siahaan memiliki sebidang
tanah darat yang diperoleh dari hula-hulanya yaitu Alm.
Renatus Sianturi (Oppung bao penggugat-penggugat) yang
telah diuloskan kepada Alm. Julianus Siahaan dan istrinya br Sianturi secara adat batak pada tahun 1960 akan tetapi waktu itu belum ada dibuatkan surat penyerahan dari Alm.
Renatus Sianturi, namun tanah tersebut telah diusahai oleh
Alm. Julianus Siahaan bersama istrinya Br Sianturi dengan menanami kayu pinus;
2. Bahwa para penggugat didalam surat gugatan tersebut tidak menegaskan :
a. Oleh sebab apa surat penyerahan tidak dibuatkan antara
Alm. Renatus Sianturi dengan Alm. Julianus Siahaan;
b. Tidak jelas berapa luas keseluruhan tanah milik Alm.
Renatus Sianturi dan berapa luas objek yang diserahkan;
c. Tidak jelas siapa-siapa pemilik batas tanah yang diserahkan;
d. Tidak jelas dimana letak tanah yang diserahkan;
3. Bahwa selanjutnya para penggugat mendalilkan lagi, setelah
Alm. Renatus Sianturi meninggal dunia maka oleh
ahliwarisnya (anak kandungnya) Karlos Sianturi telah
membuat surat penyerahan tanah tersebut bersama-sama
dengan Alm. Viktor Hutagaol yang kebetulan memiliki tanah
berbatasan langsung dengan tanah milik Alm. Renatus
Sianturi, karena Viktor Hutagaol adalah Tulang Rorobot penggugat-penggugat, sehingga tanah milik Alm. Julianus
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 32 dari 94 hal
Siahaan yang diperoleh dari setelah Alm. Renatus Sianturi
dan Alm. Viktor Hutagaol menjadi seluas 60.000 meter
persegi yang terletak di Silangit (Selatan Bandara), Desa
Parik Sabungan, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten
Tapanuli Utara dengan batas-batas sebagai berikut : Utara
berbatas dengan Pinus milik kehutanan, Timur berbatas
dengan tanah milik GM Panggabean/Hantus Tampubolon,
Selatan berbatas dengan pinus milik Julianus Siahaan, Barat
berbatas dengan Pinus Pargompulon/Tanah Viktor Hutagaol,
tanah milik Karlos Sianturi;
4. Bahwa menurut ketentuan hukum perdata, peralihan
sebidang tanah dari pemberi kepada penerima termasuk
dikategorikan suatu perbuatan yang timbul karena
persetujuan, karena dalam peralihan tersebut ada dua pihak
sebagai subjek hukum yaitu adanya pihak yang memberikan dan adanya pihak yang menerima;
5. Bahwa karena suatu peralihan hak atas tanah termasuk
dikategorikan dalam perbuatan hukum yang timbul karena
persetujuan maka syarat-syarat penyerahan tersebut harus secara jelas ditegaskan :
a. Adanya perjanjian
b. Letak objek yang diserahkan
c. Luas objek yang diserahkan
d. Batas-batas objek yang diserahkan
e. Dibuatnya bukti tertulis sebagai pendukung hak telah
terjadinya peralihan (bandingkan dengan pasal 1320 ayat
(3) KUHPerdata
6. Bahwa karena dari kedua dalil-dalil para penggugat tersebut
tidak menjelaskan :berapa luas tanah yang diserahkan Alm.
Renatus Sianturi kepada Julianus Siahaan, dimana letak dan
siapa-siapa batasnya, berpaa luas tanah yang diserahkan Karlos Sianturi dan kepada siapa diserahkan dan kapan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 33 dari 94 hal
diserahkan serta dimana letak dan siapa-siapa batasnya,
berapa luas tanah yang diserahkan Viktor Hutagaol dan
kepada siapa diserahkan dan kapan diserahkan serta siapa-
siapa batas-batasnya sehingga tanah milik Alm. Julianus
Siahaan menjadi seluas 60.000 meter persegi, maka dasar gugatan tidak jelas karena telah menggunakan multi tafsir;
7. Bahwa karena alas hak dan dasar gugatan para penggugat
tidak jelas lebih kepada penggunaan multi tafsir maka gugatan para penggugat tidak layak diterima.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas patut dan adil menurut
hukum apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo
menyatakan gugatan para penggugat tidak dapat diterima karena dasar gugatan kurang jelas.
iv. Alas hak dan luas tanah yang menjadi dasar gugatan amburadul tidak jelas :
1. Bahwa para penggugat mendalilkan dalam surat gugatannya
Alm. Julianus Siahaan ada memiliki tanah dari pemberian
Alm. Renatus Sianturi tanpa surat dan tanpa menjelaskan
dimana letaknya, berapa luasnya dan siapa batasnya,
selanjutnya ahliwaris Renatus Sianturi dan Viktor Hutagaol membuat surat penyerahan tanah tanpa menjelaskan
kepada siapa diserahkan hingga tanah Alm. Julianus Siahaan
jadi seluas 60.000 meter persegi (enam hektar), selanjutnya
lagi para penggugat mendalilkan lagi pada tanggal 26
Pebruari 1990 oleh Karlos Sianturi dan Viktor Hutagaol
mensahkan Hibah kepemilikan Alm. Julianus Siahaan
dihadapan Camat sesuai dengan Akta Hibah No. 81 tanggal
26 Februari 1990 tanpa menjelaskan tanah yang mana
dihibahkan lagi, siapa yang menghibahkan lagi dan kepada
siapa dihibahkan lagi serta dimana letak dan batas serta
ukuran tanah yang dihibahkan sehingga Alm. Julianus
Siahaan jadi 10 hektar setelah digabungkan dengan tanah warisan Alm. Julianus Siahaan;
2. Bahwa karena tidak jelas dalil-dalil gugatan para penggugat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 34 dari 94 hal
terkait awal kepemilikan Alm. Julianus Siahaan atas tanah
yang digugat para penggugat, baik dari segi alas hak berupa
surat, letak dan luas serta batas-batas maupun proses
peralihannya maka gugatan tersebut dapat dikategorikan
gugatan yang tidak jelas;
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas patut dan adil menurut
hukum apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo menyatakan gugatan para penggugat tidak dapat diterima karena kurang jelas;
v. Batas objek tanah dan ukuran yang digugat para penggugat tidak jelas;
1. Bahwa para penggugat dalam surat gugatannya tidak
menjelaskan berapa luas tanah serta siapa-siapa batas-batas
tanah yang menjadi objek permasalahan antara para
penggugat dengan tergugat-II,III;
2. Bahwa tanah yang dibeli tergugat-II,III dari turut tergugat-II
adalah seluas 49.996 m2 dengan batas-batas : sebelah Utara
berbatas dengan Tanah Roberthus Manurung, sebelah Timur
berbatas dengan Tanah Marga Sinaga, sebelah Selatan
berbatas dengan Tanah Pongat Simanjuntak, sebelah Barat
berbatas dengan Tanah Wesly Tampubolon sebagaimana
tertera dalam Sertifikat Hak Milik No. 206 Desa Parik
Sabungan tanggal 28-2-2001 serta surat ukur yang diterbitkan
BPN Tapanuli Utara tanggal 18-12-2000 No.62/P.Sabungan/2000;
3. Bahwa karena batas dan luas objek tanah yang digugat para
penggugat tidak dijelaskan dalam surat gugatannya serta
objek tanah yang digugat para penggugat sangat berbeda
dengan objek yang dibeli dan dimiliki tergugat-II,III maka
gugatan para penggugat kabur dan tidak jelas;
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas patut dan adil menurut
hukum apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo menyatakan gugatan para penggugat tidak dapat diterima karena tidak jelas;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 35 dari 94 hal
vi. Gugatan para penggugat kurang pihak
1. Bahwa terbitnya Sertifikat Hak Milik No. 206 Desa Parik
Sabungan tanggal 28-2-2001 serta surat ukur tanggal 18-12-
2000 No.62/P.Sabungan/2000 didasari dengan adanya surat
keterangan yang diterbitkan Kepala Desa Parik Sabungan dan Camat Siborongborong;
2. Bahwa terbitnya Surat Keterangan dari Kepala Desa Parik
Sabungan dan Camat Siborongborong tentang penegasan
penguasaan secara fisik dan kepemilikan atas objek tanah
yang menjadi dasar sehingga terbitnya Sertifikat Hak Milik No.
206 Desa Parik Sabungan tanggal 28-2-2001 serta surat ukur
tanggal 18-12-2000 No.62/P.Sabungan/2000 telah
menegaskan bahwa Kepala Desa Parik Sabungan dan Camat
Siborongborong turut berperan sebagai subjek hukum dalam proses penerbitan sertifikat;
3. Bahwa karena Kepala Desa Parik Sabungan dan Camat
Siborongborong turut berperan sebagai subjek hukum dalam
proses penerbitan Sertifikat Hak Milik No. 206 Desa Parik
Sabungan tanggal 28-2-2001 serta surat ukur tanggal 18-12-
2000 No.62/P.Sabungan/2000 maka Kepala Desa Parik
Sabungan dan Camat Siborongborong harus turut ditarik
sebagai pihak dalam perkara ;
4. Bahwa karena para penggugat tidak mengikutsertakan
Kepala Desa Parik Sabungan dan Camat Siborongborong
sebagai pihak dalam perkara maka menurut hukum acara
perdata gugatan para penggugat merupakan gugatan yang
kurang pihak;
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas patut dan adil menurut
hukum apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo menyatakan gugatan para penggugat tidak dapat diterima karena kurang pihak.
I.Tentang Konpensi
1. Bahwa Tergugat-II,III dan turut tergugat-II menolak dengan tegas
dalil-dalil gugatan para penggugat sepanjang tidak mengakui
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 36 dari 94 hal
kebenaran dalil-dalil jawaban tergugat-II, III dan turut tergugat-II,IV dibawah ini;
2. Bahwa untuk tidak mengulang-ulangi apa yang didalilkan
tergugat-II, III dan turut tergugat-II,IV dalam eksepsi diatas
mohon dalil-dalil tersebut merupakan satu kesatuan dengan dalil konpensi dibawah ini;
3. Bahwa tidak benar tanah perkara khusunya yang dibeli tergugat-
II, III dan dari turut tergugat-II milik penggugat, karena dasar-
dasar kepemilikan para penggugat atas objek perkara
sebagaimana didalilkan para penggugat dalam surat gugatannya tidak jelas;
4. Bahwa tergugat-II, III membeli tanah perkara dari turut tergugat-II
telah bersertifikat dan dilakukan dihadapan Pejabat Pembuat
Akta Tanah (PPAT) turut tergugat-IV bukan dibeli dibawah tangan;
5. Bahwa jual beli antara tergugat-II, III dengan turut tergugat-II
dilakukan dihadapan turut etrgugat IV selaku PPAT sah menurut
hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata,
sehingga dalil-dalil para penggugat tidak beralasan karena
menurut hukum pembeli yang beritikad baik harus dilindungi vide
Kaidah Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I Putusan MA No. 1230 K/Sip/1980;
6. Bahwa sebelum tergugat-II, III membeli tanah dari turut tergugat-
II terlebih dahulu tergugat-II, III memeriksa dokumen-dokumen
kepemilikan turut tergugat-II atas tanah perkara serta
berkonsultasi dengan Turut tergugat-IV selaku Pejabat Pembuat
Akte Tanah yang sah dan resmi ditunjuk Undang-undang untuk
memproses suatu jual beli atas tanah yang telah bersertifikat,
dan selain itu tergugat-II, III dan turut tergugat-IV telah juga
melakukan cek bersih ke Kantor BPN Tapanuli Utara (turut
tergugat-I) untuk mendapat penjelasan dan ketegasan apakah
objek yang akan dibeli tergugat-II, III dalam keadaan sengketa,
dan sesuai penjelasan dari Turut tergugat-I kepada tergugat-tergugat-II,III bahwa tanah perkara tidak bermasalah selanjutnya
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 37 dari 94 hal
7. jual beli antara turut tergugat-II dengan tergugat-II,III dilakukan;
8. Bahwa tergugat-II,III bersedia membeli tanah perkara seluas
49.996 m2 dari Turut Tergugat-II karena Turut Tergugat-II
memiliki tanah tersebut berdasarkan warisan dari suaminya yaitu
Alm. Mangaraja Panggabean dan Alm. Mangaraja Panggabean memiliki tanah tersebut berdasarkan pembelian dari tergugat-I;
9. Bahwa suami Turut Tergugat-II bersedia membeli tanah perkara
dari Tergugat-I karena tanah perkara telah bersertifikat atas
nama tergugat-I, dan jual beli dilakukan suami tergugat-IId
dengan Tergugat-I dibuat dihadapan Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) yaitu Turut Tergugat-III bukan dibeli/dibuat
dibawah tangan;
10. Bahwa jual beli yang dilakukan tergugat-I dengan suami turut
tergugat-II dihadapan turut tergugat-III telah sah menurut hukum
sebagaimana diatur dalam pasal 1320 KUHPerdata sehingga menurut hukum pembeli yang beritikad baik harus dilingungi;
11. Bahwa dalil para penggugat pada gugatan point 2 (tanpa
halaman) sangat tidak beralasan dan tidak logika karena dasar
kepemilikan orangtua para penggugat atas tanah perkara tidak jelas;
12. Bahwa para penggugat mendalilkan dalam surat gugatannya,
orangtua para penggugat dimasa hidupnya ada memiliki
sebidang tanah yang diperoleh dari hula-hulanya yaitu Alm.
Renatus Sianturi tanpa menjelaskan dimana tanah yang
diuloskan berapa ukuran dan siapa batas-batasnya, selanjutnya
lagi para penggugat mendalilkan tanah terperkara dimiliki
orangtua para penggugat sejak tahun 1960 tanpa dibuatkan suratnya;
13. Bahwa dalil-dalil para penggugat yang menyebutkan penyerahan
tanah perkara berupa ulos-ulos dari Alm. Renatus Sianturi
kepada orangtua para penggugat tanpa menjelaskan ukuran dan
batas-batas serta tidak dibuatkan surat merupakan dalil yang
aneh karena mana mungkin tanah seluas yang diuloskan Alm.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 38 dari 94 hal
Renatus Sianturi kepada orangtua para penggugat tanpa dibuatkan surat;
14. Bahwa pengertian penyerahan ulos-ulos berupa tanah kepada
marga boru menurut hukum ada batak Tapanuli ada beberapa
jenis antara lain : Ulos Nasora buruk, Pauseang, dan Indahan
Arian, Pemberian semacam ini lazimnya antara Bapak kepada
Putri kandungnya atau dari orangtua kandung kepada cucu tertua
dari putrid kandungnya atau dari tulang (paman) kepada bere (
keponakan kandung), dan pemberian seperti ini disertai dengan
pembuatan surat dan dilakukan secara adat makan bersama
dengan mengundang tetangga saksi-saksi serta adanya
pemberian piso-piso dari pihak yang menerima ulos-ulos tersebut
(bandingkan dengan Buku Masyarakat Adat Batak Toba
Karangan J.C Vergowen halaman 67 s/d halaman 73, dengan
demikian dalil-dalil para penggugat tersebut tidak beralasan menurut hukum;
15. Bahwa para penggugat tidak menegaskan berapa ukuran tanah
yang diuloskan dan siapa batas-batas tanah dan oleh sebab apa
serta bagaimana proses terjadinya pemberian ulos-ulos dari Alm.
Renatus Sianturi kepada orangtua para penggugat, sehingga
dalil-dalil para penggugat tersebut tidak logika terlalu mengada-ada dan tidak punya dasar hukum adat batak;
16. Bahwa selanjutnya para penggugat mendalilkan lagi, setelah
Alm. Renatus Sianturi meninggal dunia oleh ahliwarisnya yaitu
Karlos Sianturi telah membuat surat penyerahan bersama-sama
dengan Alm. Viktor Hutagaol yang kebetulan memiliki tanah
berbatasan langsung dengan tanah milik Alm. Renatus Sianturi
sehingga tanah milik Alm. Julianus Siahaan menjadi seluas 60.000 meter persegi (6 hektar) vide gugatan poin 3;
17. Bahwa dalil-dalil para penggugat tersebut sangat tidak masuk
akal dan tidak jelas karena para penggugat tidak menegaskan
tahun berapa tanah tersebut diserahkan, berapa ukuran dan
siapa batas tanah yang diserahkan Karlos Sianturi dan kepada siapa diserahkan, begitu juga Viktor Hutagaol berapa ukuran luas
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 39 dari 94 hal
tanah yang diserahkan dan kepada siapa diserahkan serta siapa-
siapa batas tanah yang diserahkan sehingga tanah Alm. Julianus
Siahaan mejadi 6 hektar, oleh karenanya semakin terbukti dalil-dalil para penggugat hanya berupa karangan belaka;
18. Bahwa dalil gugatan para penggugat poin 4 pantas untuk ditolak
karena sangat janggal dan tidak lazim pemberian tanah dilakukan
3 (tiga) kali : pertama : pemberian ulos dari Alm. Renatus
Sianturi kepada Alm. Julianus Siahaan tahun 1960 tanpa surat, kedua : atas tanah yang sama Karlos Sianturi bersama-sama
dengan Alm. Viktor Hutagaol menyerahkan kembali tanah berikut
tanah dari Alm. Viktor Hutagaol dan penyerahan tanah tersebut
dilengkapi dengan surat penyerahan namun surat penyerahan
tersebut tidak dijelaskan para penggugat tanggal dan tahun penyerahan, dan ketiga : atas tanah yang sama disahkan
kembali jadi milik Alm. Julianus Siahaan pada tanggal 26
Februari 1990 dihadapan Camat SIborongborong selaku Pejabat
Pembuat Akte Tanah sesuai dengan Akte Hibah No.81 tanggal 26 Februari 1990;
19. Bahwa Akta Hibah yang diperbuat dihadapan Camat
Siborongborong selaku Pejabat Pembuat Akte Tanah yaitu AKte
Hibah No.81 tanggal 26 Februari 1990 cacat hukum/ tidak sah,
karena objek tanah yang dihibahkan Karlos Sianturi dengan
Viktor Hutagaol bukan satu perwarisan artinya dua objek hukum
yang berbeda perwarisan tidak dibenarkan digabung kedalam
satu akte Hibah;
20. Bahwa dalil gugatan para penggugat poin 5 pantas untuk ditolak
karena tidak logika lebih sedikit ukuran tanah warisan Alm.
Julianus Siahaan yang diperoleh dari orangtuanya daripada luas
tanah yang diberikan pihak lain secara Cuma-Cuma kepada Alm.
Julianus Siahaan artinya tanah Alm. Julianus Siahaan yang
diperoleh dari orangtuanya hanya seluas 4 (empat) hektar tetapi
yang diberikan Karlos Sianturi dengan Viktor Hutagaol berupa
hibah kepada Alm. Julianus Siahaan seluas 6 (enam) hektar
padahal Hibah adalah pemberian secara Cuma-Cuma;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 40 dari 94 hal
21. Bahwa dalil gugatan para penggugat poin 6 tidak benar, karena
Alm. Julianus Siahaan tidak pernah mengusahai tanah perkara
dan tidak eprnah diketahui penduduk Desa Pohan Tonga dan
Penduduk Desa Parik Sabungan Alm. Julianus Siahaan sebagai
pemilik tanah perkara, lagipula dalil gugatan para penggugat poin
6 bertolak belakang dengan dalil gugatan para penggugat poin 8, dalam poin 6 para penggugat mendalilkan tanah perkara selalu diusahai Alm. Julianus Siahaan sedangkan pada poin 8
didalilkan tidak mengharuskan Alm. Julianus Siahaan ataupun keturunannya setiap hari keladangnya, oleh
karenanya dalil-dalil tersebut pantas dikesampingkan menurut hukum;
22. Bahwa seandainya benar tanah perkara diketahui penduduk
Desa Pohan Tonga dan Penduduk Desa Parik Sabungan adalah
milik Alm. Julianus Siahaan bahwa pada saat BPN Tapanuli
Utara melakukan pengukuran tanah dan membuat pengumuman
selama 90 hari untuk penerbitan sertifikat hak milik ke atas nama
tergugat-I Judika Tampubolon sudah pasti Penduduk Desa Parik
Sabungan memberitahukan hal pengukuran tersebut kepada
Alm. Julianus Siahaan ataupun kepada keturunannya, begitu
juga Kepala Desa Parik Sabungan pada masa itu tidak akan
membuat surat keterangan pendukung hak ke atas nama
Tergugat-I Judika Tampubolon kalau tanah perkara adalah milik
Alm. Julianus Siahaan, akan tetapi karena Penduduk Desa
Pohan Tonga dan Penduduk Desa Parik Sabungan dan Kepala
Desa Parik Sabungan mengetahui tanah perkara bukan milik
Alm. Julianus Siahaan maka pengukuran tanah yang dilakukan
BPN Tapanuli Utra atas permintaan Tergugat-I untuk
peningkatan alas hak berupa sertifikat terlaksana dengan baik tanpa mendapat gangguan ataupun protes dari pihak manapun;
23. Bahwa dalil gugatan para penggugat poin 11 tidak jelas karena
Alm. Hantus Tampubolon tidak pernah berhubungan hukum
dengan Tergugat-II,III mengenai jual beli tanah perkara, tetapi
yang berhubungan hukum dengan tergugat-II,III adalah turut tergugat-II;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 41 dari 94 hal
24. Bahwa dalil gugatan para penggugat poin 11 huruf e tidak benar
karena turut tergugat-II tidak pernah menjual tanah dihadapan
turut tergugat-IV kepada tergugat-IV tetapi yang benar adalah
turut tergugat-II menjual tanah kepada Tergugat-II, III dihadapan
turut tergugat-IV sesuai Akte Jual Beli No.03/2014 tanggal 6 Januari 2014;
25. Bahwa Tergugat-II, III dan turut tergugat-II tidak pernah
mengklaim tanah perkara jadi hak milik tanpa dasar tetapi
Tergugat-II,III membeli tanah dari Turut tergugat-II tanah yang
sudah bersertifikat yaitu Sertifikat Hak Milik No. 206 Desa Parik
Sabungan tanggal 28 Februari 2001 dan turut tergugat-II
memilikinya berdasarkan warisan dari suaminya bernama Alm.
Mangaraja Panggabean sedangkan Alm. Mangaraja Panggabean
memilikinya berdasarkan Jual Beli atas tanah yang sudah
bersertifikat atas nama Tergugat-I, dengan demikian Tergugat-
II,III dan turut tergugat-II sah selaku pemilik berdasarkan jual beli
atas tanah yang telah bersertifikat, dengan demikian dalil-dalil
gugatan para penggugat point 11 tidak berdasar hukum karena
tindakan tergugat-II,III dan turut tergugat-II bukan termasuk
tindakan yang melakukan perbuatan melawan hukum (onrech matige daad);
26. Bahwa turut tergugat-IV tidak menyalahgunakan wewenang dan
tidak melakukan perbuatan melawan hukum menerbitkan Akte
Jual Beli atas objek sertifikat hak milik No. 206 Desa Parik
Sabungan tanggal 28 Februari 2001 karena menurut Peraturan
Pemerintah No. 37 Tahun 1998 PPAT adalah Pejabat Umum
yang diberi kewenangan melakukan peralihan hak atas tanah
yang telah bersertifikat kecuali atas tanah yang belum
bersertifikat tidak boleh dilakukan dihadapan PPAT, oleh
karenanya dalil-dalil gugatan para penggugat poin 16 ngawur tidak beralasan menurut hukum;
27. Bahwa dalil para penggugat poin 17 membuktikan dalil gugatan
para penggugat kabur karena tanah yang dibeli tergugat-II,III dari
turut tergugat-II sebagaimana tertera dalam Sertifikat Hak Milik No. 206 Desa Parik Sabungan tanggal 28 Februari 2001 seluas
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 42 dari 94 hal
49.996 m2 (kurang dari 5 hektar) sedangkan menurut dalil
gugatan para penggugat tanah yang digugat para penggugat
yang masuk kedalam sertifikat tersebut hanya lebih kurang 2
(dua) hektar, dengan demikian dalil-dalil gugatan para penggugat
kabur;
28. Bahwa dalil gugatan para penggugat poin 19 pantas untuk ditolak
tergugat-II,III dan Turut tergugat-II karena para penggugat tidak
pernah melarang tergugat-II,III membeli tanah perkara dari turut
tergugat-II tetapi setelah tergugat-II,III membeli tanah perkara
dari turut tergugat-II baru kemudian para penggugat mengklaim
tanah yang sudah dibeli tergugat-II,III dari turut tergugat-II seolah
milik para penggugat, lagipula para penggugat mendalilkan
memiliki tanah hanya 2 hektar sementara objek sertifikat No. 206
Desa Parik Sabungan tanggal 28 Februari 2001 seluas 5 hektar,
oleh karenanya dalil-dalil para penggugat tidak beralasan menurut hukum sehingga pantas untuk ditolak;
29. Bahwa dalil para penggugat poin 21 yang menyatakan perbuatan
tergugat-II, III dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan
hukum karena telah mengusahai tanah perkara tidak benar,
karena tergugat-II,III mengusahai tanah perkara berdasarkan jual
beli dengan turut etrgugat-II, dan seandainya tanah yang dibeli
tergugat-II,III belum bersertifikat tergugat-II, III tidak akan
membeli tanah tersebut, tetapi karena tergugat-II, III mengetahui
tanah yang akan dibeli dari turut tergugat-II telah bersertifikat dan
telah cek bersih ke BPN Tapanuli Utara dan tidak ada masalah
maka tergugat-II, III membeli tanah perkara dari turut tergugat-II dan jual belinya dilakukan dihadapan turut tergugat-IV;
30. Bahwa karena tergugat-II, III membeli tanah dari turut tergugat-II
sudah dalam keadaan bersertifikat dan terlebih dahulu dilakukan
cek bersih ke BPN Tapanuli Utara maka tergugat-II, III
dikategorikan pembeli yang beritikad baik sehingga harus dilindungi menurut hukum;
31. Bahwa dalil gugatan para penggugat poin 22 tidak beralasan menurut hukum karena tanah perkara bukan milik para
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 43 dari 94 hal
penggugat tetapi milik tergugat-II,III berdasarkan jual beli, dan
karena jual beli tanah perkara dilakukan dihadapan Pejabat
Pembuat Akte Tanah maka tergugat-II,III tidak dapat
dikategorikan sebagai pihak yang melakukan perbuatan melawan
hukum;
32. Bahwa dalil para penggugat point 23 pantas dikesampingkan
karena surat-surat kepemilikan tergugat-II,II atas tanah perkara
sah dan berharga karena diterbitkan Pejabat dan instansi yang
berwenang, sehingga dalil-dalil para penggugat yang
memohonkan agar segala surat-surat yang terbit atau diterbitkan
dan menimbulkan hak bagi tergugat-II,III tidak beralasan menurut hukum;
33. Bahwa dalil gugatan para penggugat point 26 tidak beralasan
menurut hukum karena dasar tergugat-II, III memiliki tanah
perkara berdasarkan peralihan hak atas tanah yang sah dan
dilakukan dengan itikad baik, sehingga tidak ada alasan bagi
para penggugat memohon agar tanah perkara dikosongkan dan diserahkan kepada para penggugat;
34. Bahwa dalil gugatan para penggugat point 27,28 tidak beralasan
menurut hukum karena tergugat-II, III sah selaku pemilik tanah
perkara berdasarkan jual beli sehingga tidak layak permohonan
para penggugat meminta agar dilakukan Corservatoir beslag atas
tanah perkara, begitu juga putusan Uit Voraad yang dimohonkan
para penggugat pantas dikesampingkan karena bukti-bukti untuk
mendukung permohonan tersebut tidak beralasan menurut
hukum.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas mohon kepada Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menolak gugatan para
penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvanklijk verklaard).
II. Dalam Rekonpensi
1. Bahwa tergugat-II,III dalam Konpensi sekarang kedudukannya
menjadi Penggugat-II,III dalam rekonpensi, sedangkan para
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 44 dari 94 hal
penggugat dalam konpensi sekarang kedudukannya menjadi para tergugat dalam rekonpensi;
2. Bahwa para Penggugat-II,III dr/Tergugat-II,III dk menolak dengan
tegas dalil-dalil gugatan para Tergugat dr/para penggugat dk kecuali
mengakui kebenaran atas apa yang didalilkan Penggugat-II,III dr/Tergugat-II,III dk dalam gugatan Rekonpensi dibawah ini;
3. Bahwa apa yang telah didalilkan Penggugat-II,III dr/Tergugat-II,III dk
pada eksepsi dan konpensi diatas untuk tidak mengulang-ulanginya
mohon dianggap dalil Rekonpensi ini merupakan satu kesatuan dengan dalil eksepsi dan konpensi diatas;
4. Bahwa Penggugat-II,III dr/Tergugat-II,III dk adalah pemiliki objek
terperkara sesuai Akta Jual Beli No.03/2014 tanggal 6 Januari 2014
dan Sertifikat Hak Milik No.206 Desa Parik Sabungan tanggal 28
Februari 2001;
5. Bahwa sebelum Penggugat-II,III dr/Tergugat-II,III dk membeli tanah
perkara terlebih dahulu berkonsultasi kepada Pejabat Pembuat Akte
Tanah dan selanjutnya menemui pihak Badan Pertanahan Tapanuli
Utara untuk melakukan cek bersih bahwa tanah perkara tidak dalam
keadaan sengketa dan tidak sedang dalam agunan kepihak manapun;
6. Bahwa setelah Penggugat-II,III dr/Tergugat-II,III dk berkonsultasi
dengan Pejabat Pembuat Akte Tanah dan Badan Pertanahan
Tapanuli Utara maka Penggugat-II,III dr/Tergugat-II,III dk bersedia membeli tanah perkara dari Halida Hanoem Lubis;
7. Bahwa karena Penggugat-II,III dr/Tergugat-II,III dk membeli tanah
perkara dengan sangat hati-hati dan terlebih dahulu meneliti alas
hak tanah dari penjual telah bersertifikat maka Penggugat-II,III
dr/Tergugat-II,III dk dapat dikwalifikasikan sebagai pembeli yang beritikad baik;
8. Bahwa oleh karena Penggugat-II,III dr/Tergugat-II,III dk adalah
pembeli yang beritikad baik maka patut dan adil menurut bilamana
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara menyatakan Penggugat-II,III dr/Tergugat-II,III dk selaku pembeli yang beritikad
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 45 dari 94 hal
baik harus dilindungi menurut hukum;
Bahwa karena dalil gugatan rekonpensi Penggugat-II,III dr/Tergugat-
II,III dk sangat beralasan menurut hukum, maka patut dan adil
menurut hukum juga apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini mengabulkan gugatan rekonpensi Penggugat-II,III dr/Tergugat-II,III dk untuk seluruhnya.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas patut dan adil menurut hukum
bilamana Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini mengabulkan
seluruh gugatan rekonpensi Penggugat-II,III dr/Tergugat-II,III dk serta menolak
gugatan para tergugat dr/para penggugat dk untuk seluruhnya atau setidak-
tidaknya menyatakan gugatan para penggugat-dk/para tergugat-dr tidak dapat
diterima (Niet Onvanklijk verklaard).
Menimbang bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut diatas Turut
Tergugat III telah mengajukan Jawabannya secara tertulis tertanggal 18 Agustus 2015 yang pada pooknya sebagai berikut:
1. Bahwa saya Turut Tergugat III adalah notaries yang mempunyai SK
(surat keputtusan) Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-
433.HT.03.01-Th.1999, sehingga saya telah berhak untuk melakukan
tugas selaku notaries;
2. Bahwa saya Turut Tergugat III adalah juga Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) yang mempunyai SK (surrat Keputusan) dari Kepala
Badan Pertanahan Nasional NO. 33-XI-2000 yang telah disumpah/janji
tertanggal 22 Nopember 2000 sehingga saya telah berhak untuk melakukan tugas selaku PPAT termasuk membuat akte jual beli;
Berdasarkan uraian tersebut diatas saya berhak melakukan/membuat
akte jual beli dan balik nama sertifikat hak milik no. 206, karena saya telah mempunyai SK dan telah disumpah;
Menimbang, bahwa atas gugatan para Penggugat tersebut
Pengadilan Negeri Tarutung telah menjatuhkan putusan tanggal 24
Nopember 2015 Nomor :17/PDT.G/2015/PN-Trt, yang amarnya sebagai berikut;
A. DALAM KONPENSI:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 46 dari 94 hal
I. DALAM PROVISI:
- Menolak gugatan provisi Para Penggugat untuk seluruhnya;
II. DALAM EKSEPSI :
- Menolak eksepsi Tergugat I,II,III dan Turut Tergugat II untuk
seluruhnya ;
III. DALAM POKOK PERKARA :
- Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
B.DALAM REKONPENSI :
- Mengabulkan gugatan Penggugat II,III dalam rekonpensi / Tergugat II,III dalam konpensi untuk seluruhnya ;
- Menyatakan Penggugat II,III dalam rekonpensi / Tergugat II,III dalam
konpensi adalah pembeli yang beritikad baik;
C.DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :
Menghukum Para Penggugt dalam konpensi / Para Tergugat dalam
rekonpensi untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini secara
tanggung-renteng seluruhnya sebesar Rp. 3.391.000,- (tiga juta tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah).
Menimbang, bahwa berdasarkan Relaas Pemberitahuan isi putusan Sela
Pengadilan Negeri Tarutung pada tanggal 10 Maret 2016 telah memberitahukan
isi Putusan Sela Pengadilan Negeri Tarutung kepada Tergugat IV dan kepada
Turut Tergugat I masing-masing pada tanggal 10 Desember 2015 ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Relaas Pemberitahuan isi putusan
Pengadilan Negeri Tarutung No.17/Pdt.G/2015/PN.Trt tanggal 24 Nopember 2015
telah diberitahukan isi Putusan Pengadilan Negeri Tarutung kepada Tergugat IV ,
kepada Turut Tergugat I, dan kepada Turut Tergugat III masing-masing pada
tanggal 10 Desember 2015 ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding Nomor :
22/Akta.Bdg/2015 jo No. 17/Pdt.G/2015/PN.Trt tanggal 7 Desember 2015 yang
dibuat oleh MARDINUS SINAGA, SH. Wakil Panitera Pengadilan Negeri
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 47 dari 94 hal
Tarutung yang menerangkan bahwa para Penggugat telah menyatakan banding
terhadap putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor : 17/Pdt.G/2015/PN-Trt
tanggal 24 Nopember 2015 dan telah diberitahukan kepada Terbanding /Tergugat
I pada tanggal 10 Desember 2015, kepada kuasa hukum Tergugat II,III,Turut
Tergugat II,IV sekarang Terbanding II,III dan Turut Terbanding II,IV, kepada
Tergugat IV pada tanggal 10 Maret 2016, kepada Tergugat V pada tanggal 7
Januari 2016, kepada Turut Tergugat I, kepada Turut Terbanding III masing-
masing pada tanggal 10 Desember 2015;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum para Pembanding semula para
Penggugat telah mengajukan memori banding tanggal 12 Januari 2016 yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 12 Januari 2016
dan Memori Banding tersebut telah diserahkan kepada Terbanding I, Terbanding
II,III /Tergugat I,II,II,Turut Terbanding II,IV masing-masing pada tanggal 14
Januari 2016, kepada Terbanding IV/Tergugat IV pada tanggal 10 Maret 2016,
kepada Terbanding V/Tergugat V pada tanggal 13 Januari 2016, Turut
Terbanding/Turut Tergugat I pada atanggal 14 Januari 2016 ;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat II,III
dan Turut Terbanding II.IV telah mengajukan Kontra Memori Banding tanggal
11 Februari 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung
tanggal 12 Februari 2016 dan Kontra Memori Banding tersebut telah diserahkan
kepada Kuasa Hukum para Pembanding/para Penggugat pada tanggal 17
Februari 2016, kepada Tergugat I/Terbanding I pada tanggal 25 Februari 2016,
kepada terbanding IV/Tergugat IV pada tanggal 10 Maret 2016, kepada
Terbanding V/Tergugat V pada tanggal 17 Februari 2016,, kepada Para Turut
Terbanding I /Turut Tergugat I pada tanggal 18 Februari 2016, kepada Turut
Terbanding Turut Tergugat III pada tanggal 18 Februari 2016 ;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Terbanding I semula Tergugat I telah
mengajukan Kontra Memori Banding tanggal 25 Januari 2016 yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 25 Januari 2016 dan Kontra
Memori Banding tersebut telah diserahkan kepada Kuasa Hukum para
Pembanding/para Penggugat, kepada Tergugat I /Terbanding I masing-masing
pada tanggal 26 Januari 2016, kepada Tergugat IV/Terbanding IV pada tanggal
10 Maret 2016, kepada terbanding I/Tergugat I, kepada Turut Terbanding /Turut
Tergugat III masing-masing pada tanggal 26 Januari 2016;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 48 dari 94 hal
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Terbanding V semula Tergugat V
telah mengajukan Kontra Memori Banding tanggal 25 Januari 2016 yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 25 Januari 2016
dan Kontra Memori Banding tersebut telah diserahkan kepada Kuasa Hukum para
Pembanding/para Penggugat, kepada Tergugat I /Terbanding I, kepada Tergugat
II,III dan Turut Tergugat II,IV, kepada Turut Tergugat I/Turut Terbanding I masing-
masing pada tanggal 26 Januari 2016, kepada Tergugat IV/Terbanding IV pada
tanggal 10 Maret 2016, kepada terbanding V/Tergugat V pada tanggal 26 Januari
2016;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Tarutung pada tanggal 12 Januari
2016 telah memberitahukan kepada Kuasa Hukum para Pembanding semula para
Penggugat pada tanggal 10 Desember 2015 dan kepada Tergugat I,Tergugat
II,III, turut Tergugat II,IV, Turut Tergugat I Turut Tergugat III, kepada Tergugat V
masing-masing pada tanggal 7 Januari 2016 untuk diberi kesempatan
mempelajari berkas perkara No.17/Pdt.G/2015/PN.Trt, tanggal 24 Nopember 2015
dalam tenggang waktu 14 (empat belas hari) setelah diterima masing-masing pemberitahuan ini sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari para Pembanding semula
para Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara serta
syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-undang maka permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa para Pembanding semula para Penggugat telah
mengajukan memori banding pada tanggal 12 Januari 2016 dengan alasan dan
dalil keberatan-keberatan sebagai berikut ;
1. Bahwa Para Pembanding /Para Penggugat sangat keberatan atas
pertimbangan hukum Majelis Hakim didalam perkara a quo yang berpendapat
Para Penggugat tidak dapat mempertahankan dan membuktikan seluruh dalil-
dalil gugatannya, oleh karena itu gugatan Para Pengugat harus dinyatakan
ditolak untuk seluruhnya ;
2. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung dalam mengadili dan
memeriksa Perkara ini didalam pertimbangannya tidak fair dan tidak objektif
serta tidak mempertimbangkan bukti berupa bukti surat - surat dan keterangan
saksi – saksi Para Pembanding /Para Penggugat dan juga tidak
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 49 dari 94 hal
mempertimbangkan fakta hukum yang diperoleh pada pemeriksaan setempat.
Majelis Hakim yang mengadili perkara a quo telah keliru dalam mengkonstantir
fakta hukum yang terungkap dipersidangan, hal mana kekeliruan Judex Factie
tingkat pertama tersebut berujung kepada terwujudnya ketida kadilan bagi
Para Pembanding /Para Penggugat, oleh
karenanya secara hukum terhadap Putusan Judex Factie Tingkat Pertama No.
: 17/Pdt.G/2015/PN.Trt, tanggal 24 Nopember 2015 tidak dapat dipertahankan
dan harus dibatalkan ;
3. Bahwa perlu Para Pembanding /Para Penggugat tegaskan kembali, adapun
pokok sengketa atas objek terperkara adalah terkait sebidang tanah milik Para
Pembanding /Para Penggugat yang terletak di Silangit (selatan Bandara
Silangit), Desa Parik Sabungan, Kec. Soborongborong, Kab. Tapanuli Utara,
dengan batas-batas sebagai berikut : sebelah Utara berbatasan dengan Pinus
milik kehutanan ; sebelah Timur berbatasan dengan tanah GM.
Panggabean/Hantus Tampubolon ; sebelah Selatan berbatasan dengan pinus
milik Julianus Siahaan ; sebelah Barat berbatasan dengan pinus Pargompulan
/tanah Viktor Hutagaol, tanah Karlos Sianturi ; yang keseluruhannya seluas
lebih kurang 10 Ha (objek perkara) ;
4. Bahwa perolehan tanah tersebut diperoleh secara warisan dari orang tua Para
Pembanding /Para Penggugat yaitu Alm. Julianus Siahaan, dimana orang
tuanya memperoleh tanah terperkara tersebut dari hula - hulanya (Mertuanya)
yaitu Alm. Renatus Sianturi secara kekeluargaan (adat). Pada saat orang tua
Para Pembanding /Para Penggugat menerima tanah tersebut belum ada
dibuat surat penyerahan hak, sehingga ketika Renatus Sianturi meninggal
dunia terhadap tanah pemberian tersebut diteruskan oleh anaknya yaitu
Karlos Sianturi bersama dengan Viktor Hutagaol yang kebetulan memiliki
tanah berbatasan langsung dengan tanah milik Alm. Renatus Sianturi dan terhadap tanah tersebut telah dibuat suatu surat penyerahaan hak yaitu Akte Hibah No. 81 tanggal 26 Februari 1990 yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Akte Tanah (vide bukti P.1) ;
5. Bahwa ternyata tanah milik Para Pembanding /Para Penggugat (vide Bukti
P.1) sudah dialihkan/dijual/diserahkan oleh Alm. Hantus Tampubolon yang
diteruskan oleh anaknya yaitu : Judika Tampubolon (Terbanding I /Tergugat I)
kepada Terbanding /Tergugat II, III, IV dan V, antara lain :
a. Penyerahan sebagaian Objek Perkara oleh Alm. Hantus Tampubolon dan
judika tampubolon kepadaTergugat IV pada tahun 2006 seluas 19.921,5
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 50 dari 94 hal
M² (sembilan belas ribu sembilan ratus dua puluh satu koma lima Meter
persegi) dan telah disertifikatkan oleh Tergugat IV sebagaimana Sertifikat
Hak Milik No. 204 tertanggal 28 Februari 2001 pemegang hak Robin
Roberthus Manurung,SE, yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat I, dengan
batas-batas :
Sebelah utara : Pinus milik Kehutanan
Sebelah timur : Parik/tembok tanah dan Tanah milik GM.Panggabean
Sebelah selatan : Parit dan Objek Perkara 2 Sebelah barat : Tanah milik Penggugat (Objek Perkara II)
Selanjutnya disebut sebagai, Objek Perkara I.
b. Penyerahan sebagaian Objek Perkara oleh Almarhum Hantus Tampubolon
Dan Judika Tampubolon kepada alm. Guntar Manurung (Suami Tergugat
V) pada tahun 2006 seluas 19.921,5 M² (sembilan belas ribu sembilan
ratus dua puluh satu koma lima Meter persegi), dengan Batas-batas :
Sebelah Utara : Pinus milik Kehutanan
Sebelah Timur : Tanah yang diusahai Robin Robertus Manurung
(Objek Perkara I)
Sebelah selatan : Tanah Pargompulan, Tanah Perkara III Sebelah barat : Tanah milik Karlos Sianturi dan tanah Viktor Hutagaol
Selanjutnya disebut sebagai, Objek Perkara II.
c. Sebagian lagi Objek Perkara dijualbelikan oleh Tergugat I kepada
Almarhum Mangaraja Panggabean pada tahun 2003 sebagaimana
Sertifikat Hak Milik No.206 tertanggal 28 Februari 2001 pemegang hak
Judika Tampubolon yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat I, berdasarkan
Akta Jual Beli No.80/PRK/SBGN/SBR/2003 tanggal 3 Juni 2003 yang
diperbuat oleh Turut Tergugat III, dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah utara : Objek Perkara 1
Sebelah timur : Parik/ Tembok Tanah dan Tanah milik Hantus
Tampubolon
Sebelah selatan : Tanah milik Alm.St.Julianus Siahaan (i.c Para
Penggugat)
Sebelah barat : Tanah milik Pargompulan
Selanjutnya disebut sebagai Objek Perkara III.
6. Bahwa didepan persidangan Para Pembanding /Para Penggugat telah
menghadirkan saksi-saksi yakni saksi Wilson Sianturi, Painton Sianturi, Koster
Siahaan, saksi Gerlan Hutagaol, saksi Martahan Tampubolon dan saksi
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 51 dari 94 hal
Torang Tampubolon untuk mempertahankan dalil gugatannya. Bahwa saksi
Wilson Sianturi dan Painto Sianturi didepan persidangan telah menerangkan
mengetahui yang menjadi objek sengketa dalam perkara a quo adalah milik
Julianus Siahaan yang diperolehnya sebagai pemberian dari Renatus Sianturi
dan Viktor Hutagaol dimana pemberian tersebut diberikan secara adat yang
dikenal dengan istilah “ulos na so buruk”, dan keterangan saksi tersebut
sesuai dengan Bukti P.1, P.2, P.3, P.4 s/d P.8 dan juga telah dikuatkan
dengan keterangan saksi lainnya yaitu saksi Koster Siahaan, saksi Gerlan
Hutagaol, saksi Martahan Tampubolon dan saksi Torang Tampubolon yang
mengetahui dan melihat Julianus Siahaan mengusahai tanah terperkara
dengan tanaman pinus dan para saksi juga mengetahui Julianus memperoleh
tanah tersebut sebagai pemberian dari Renatus Sianturi ;
7. Bahwa majelis Hakim didalam pertimbangan hukumnya pada Putusan Hal. 83
alinea Terahir yang bersambung kepada hal. 84 menyatakan
“Menimbang,.................. dst namun keterangan saksi Wilson Sianturi yang
merupakan anak kandung dari Renatus Sianturi dan saksi Painton Sianturi
tersebut dibantah oleh saksi Viktor Hutagaol (saksi Tergugat II,III dan Turut
Tergugat II) yang menerangkan dipersidangan bahwa ia tidak pernah
memberikan sebagaian tanahnya kepada Julianus Siahaan bersama-sama
dengan Karlos Sianturi (anak Renatus Sianturi) sebagaimana yang termuat
didalam bukti P.4 dan P.1. Bahwa saksi Tergugat II,III dan Turut Tergugat II
Viktor Hutagaol membantah telah menandatangani surat sebagaimana
termuat didalam bukti P.1, P.2 dan P.4 sehingga dengan dibantahnya
tandatangan saksi Viktor Hutagaol sebagaimana yang termuat didalam bukti
surat P.1, P.2 dan P.4 Majelis Hakim Berpendapat bahwa kebenaran isi surat
tersebut diragukan dan ada unsur pemalsuan ;
8. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, tampak jelas Majelis Hakim telah
keliru dan telah mengesampingkan bukti P.1, P.2 dan P.4 Para Pembanding
/Para Penggugat yang merupakan bukti outentik yang memiliki nilai kekuatan
pembuktian yang sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijs
kracht). Berdasarkan bukti P.1 jelas diperoleh fakta bahwa saksi Viktor
Hutagaol bersama-sama dengan Karlos Sianturi ada menandatangani Surat
Hibah atas penyerahan tanah kepada Julianus Siahaan yang dibuat
dihadapan camat Kecamatan Siborongborong selaku Pejabat Pembuat Akte
Tanah (PPAT). Begitu juga didalam Bukti P.2 P.4 saksi Viktor Hutagaol telah
ikut langsung menyatakan dan menyaksikan serta juga ada menandatangani
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 52 dari 94 hal
Surat Pernyataan dihadapan Notaris (i.c EMMI BANJARNAHOR, SH /Turut
Tergugat III) terkait pernyerahaan tanah berdasarkan hibah kepada Julianus
Siahaan, dengan demikian bukti P.1 dan P.2 Para Pembanding /Para
Penggugat tidak dapat disangkal kebenarannya;
9. Bahwa Majelis Hakim yang berpendapat dengan dibantahnya tandatangan
saksi Viktor Hutagaol sebagaimana yang termuat didalam bukti surat P.1, P.2
dan P.4 Majelis Hakim Berpendapat bahwa kebenaran isi surat tersebut
diragukan dan ada unsur pemalsuan adalah pendapat yang keliru dan bersifat
subjektif karena hanya berpegang kepada keterangan saksi Viktor Hutagaol
dimana keterangan saksi tersebut tidak didukung oleh adanya bukti lain untuk
membuktikan kebenaran akan keterangan dipersidangan. Berdasarkan Pasal
1905 KUHPerdata dinyatakan “keterangan saksi saja, tanpa suatu alat bukti
lain, dimuka pengadilan tidak boleh dipercaya”. Tidak seperti halnya dengan
bukti Para Pembanding /Para Penggugat yang merupakan bukti Outentik yang
memiliki nilai pembuktian yang sempurna apalagi terhadap kebenaran
tandatangan dari Viktor Hutagaol tersebut selain dibuat dihadapan Pejabat
Umum (PPAT dan Notaris) juga telah dikuatkan dengan keterangan saksi
Para Pembanding /Para Penggugat yaitu Wilson Sianturi (saudara Karlos
Sianturi) dan saksi Painton Sianturi (anak Betuel Sianturi yang ikut
menandatangani Akte Hibah tahun 1990) ;
10. Bahwa didalam hukum sering kita dengar dan sering terdapat istilah
“keterangan palsu” dimana saksi yang dihadirkan didepan persidangan
memberikan keterangan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya, hal ini
juga tidak menutup kemungkinan dapat diduga bahwa keterangan yang
diberikan saksi Viktor Hutagaol adalah keterangan palsu, apalagi berdasarkan
fakta hukum dipersidangan diperoleh fakta bahwa tandatangan Viktor
Hutagaol yang terdapat didalam Bukti P.1 dan P.4 dan tanda tangan yang
terdapat pada Bukti yang diajukan oleh Tergugat II, III dan Turut Tergugat IV.4
vide bukti T-II.T-III.TT-IV.4 berupa Surat Keterangan dari Viktor Hutagaol
adalah sama (tidak ada bedanya) ;
11. Bahwa oleh karena Majelis Hakim tingkat pertama tidak mempertimbangkan
bukti Para Pembanding /Para Penggugat didalam Pertimbangan Hukumnya
apalagi mengingat bahwa bukti Para Pembanding /Para Penggugat adalah
bukti Outentik yang memiliki nilai pembuktian yang sempurna dan telah
sejalan dengan keterangan saksi yang secara fakta dipersidangan telah dapat
dibuktikan oleh Pembanding /Para Penggugat, maka sudah patut dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 53 dari 94 hal
berdasar secara hukum gugatan Para Pembanding /Para Penggugat
dikabulkan;
12. Bahwa kekeliruan dan tidak berdasarkan fakta hukum, pertimbangan hukum
Majelis Hakim juga terlihat pada putusan hal. 84 (kalimat terakhir dari alinea
terakhir hal. 83) pada intinya menyatakan saksi Wilson Sianturi tidak dapat
menerangkan dari mana Renatus Sianturi memperoleh tanah yang sekarang
menjadi objek sengketa bahkan para saksi yang diajukan para Penggugat
tidak ada yang melihat penyerahaan tanah dari Renatus Sianturi kepada
Julianus Siahaan, mereka hanya mengetahui penyerahaan tanah hanya
berdasarkan cerita.
13. Bahwa Berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan saksi Wilson Sianturi
telah menerangkan tanah yang diberikan Renatus Sianturi kepada Julianus
Siahaan adalah merupakan tanah adat, dan saksi Wilson Sianturi juga
menerangkan nama-nama marga yang tinggal di desa Pariksabungan adalah
marga tampubolon, Simanjuntak, Hutagaol dan Sianturi ; saksi juga
mengetahui bahwa yang pertama sekali menguasai tanah terperkara adalah
bapak saksi Renatus Sianturi dengan menanam pohon pinus ; saksi juga
mengetahui dan melihat secara langsung penyerahaan tanah dari Alm.
Renatus Sianturi kepada Julianus Siahaan yang dilakukan secara adat batak
dan makan bersama, sebagaimana juga termuat didalam Putusan pada hal.
45 ;
14. Bahwa didalam pertimbangan hukum Majelis Hakim pada Putusannya hal. 84
alinea terakhir pada intinya menyatakan dipersidangan untuk membuktikan
dalil sangkalannya tergugat I telah mengajukan keterangan saksi Saut Mertua
Tampubolon dan Maruddin Sianturi dimana mereka menerangkan bahwa
tanah yang menjadi objek sengketa adalah milik Hantus Tampubolon.
Pertimbangan Majelis Hakim tersebut telah keliru dan tidak berdasarkan fakta
dalam menerapkan hukum, karena sangat jelas didepan persidangan saksi
Saut Mertua Tampubolon dan Maruddin Sianturi mengatakan bahwa saksi
mengetahui bahwa tanah yang menjadi objek sengketa adalah milik Hantus
Tampubolon HANYA BERDASARKAN CERITA ORANG TUA SAKSI ketika
saksi masih kecil (testimoni de auditu), hal mana dapat kita lihat berdasarkan
uraian keterangan saksi Saut Mertua Tampubolon didalam putusan pada hal.
57 yang dapat dikutip sebagai berikut “bahwa saksi tahu tanah terperkara tersebut adalah milik Hantus Tampubolon karena cerita orang tua saksi..dst” dan uraian keterangan saksi Maruddin Sianturi didalam putusan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 54 dari 94 hal
hal. 60, yang dapat dikutip sebagai berikut “bahwa saksi tahu tanah terperkara adalah milik Hantus Tampubon adalah cerita ibu saksi” ;
15. Bahwa didalam pertimbangan hukum Majelis Hakim pada Putusannya hal. 84
alinea terakhir juga menyatakan, menimbang,.................... dst dan pada saat
Majelis Hakim melakukan pemeriksaan setempat pada tanggal 03 Nopember
2015 Majelis Hakim melihat bahwa kolam tersebut masih terjaga
keberadaannya ; bahwa keterangan saksi tersebut sejalan dengan keterangan
saksi yang diajukan oleh Tergugat II, III dan Turut Tergugat IV, dst.
16. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim sebagaimana yang Pembanding
/Para Penggugat uraikan diatas adalah jelas sangat keliru dan tidak
berdasarkan fakta yang terungkap ketika dilakukannya pemeriksaan
setempat. Perlu kami pertegas kembali kepada Majelis Hakim Tingkat
Banding yang memeriksa dan mengadili perkara ini, bahwa disaat dilakukan
Pemeriksaan Setempat pada tanggal 03 Nopember 2015 TIDAK ADA DITEMUKAN FAKTA HUKUM BAHWA ADA KOLAM IKAN YANG MASIH TERJAGA KEBERADAANNYA DITANAH OBJEK PERKARA melainkan
hanya tali air, itupun telah berada diluar objek perkara yang telah diakui dan
dibenarkan oleh Terbanding II,III /Tergugat II, III adalah sebagai batas alam dari objek perkara III dan tidak termasuk/berada didalam objek perkara, oleh karenanya Pembanding /Para Penggugat mohon kepada Majelis Hakim tingkat banding yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk kiranya bersedia melakukan pemeriksaan setempat kembali /ulang dalam perkara a quo, guna menemukan fakta-fakta hukum yang sebenarnya ;
17. Bahwa Pembanding /Para Penggugat sangat keberatan atas pertimbangan
hukum Majelis Hakim pada putusannya hal.85 alinea pertama yang
menyatakan “menimbang bahwa selama proses ...................................dst
........... Berdasarkan pertimbangan diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa
tanah yang menjadi objek sengketa adalah milik Tergugat I (Judika
Tampubolon) yang diperolehnya sebagai warisan orang tuanya yakni Hantus
Tampubolon.
18. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim diatas sebagaimana Para
Pembanding /Para Penggugat uraikan diatas terkesan terlalu dipaksakan karena tidak berdasar secara fakta hukum yang sebenarnya .Didalam proses pembuktian dipersidangan bukti-bukti yang diajukan Terbanding I /Tergugat I (bukti T.I.I s/d T.I.3) TIDAK DAPAT MEMBUKTIKAN bahwa objek perkara yang dialihkan/dijual/diserahkan oleh Alm. Hantus
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 55 dari 94 hal
Tampubolon dan Terbanding I/ Tergugat I kepadaTergugat /Terbanding IV dan V (i.c objek perkara I dan II) adalah milik Terbanding I/Tergugat I yang diperoleh secara warisan, apalagi jika dikaitkan dengan bukti T.V-1 yaitu Surat Penyerahaan Tanah dari Hantus Tampubolon kepada Terbanding IV /Tergugat IV terdapat kekaburan karena jelas didalam Surat
Penyerahaan Tanah tersebut sama sekali tidak disebutkan secara jelas tanah
yang dimana yang diserahkan dan berbatasan dengan siapa. Kekaburan atas
penyerahan tanah yang dilakukan kepada Terbanding /Tergugat IV dan V sejalan dengan keterangan saksi Para Penggugat yaitu : MARTAHAN TAMPUBOLON yang didepan persidangan menyatakan “bahwa saksi kenal dengan Hantus Tampubolon dan seingat saksi ia tidak pernah menguasai tanah terperkara namun saksi pernah melihat Hantus Tampubolon megusahai tanah sebelah Timur yang ada kolam ikan dan tanah tersebutlah sepengetahuan saksi milik Hantus Tampubolon” ; dan
TORANG TAMPUBOLON yang didepan persidangan menyatakan “bahwa saksi tidak pernah melihat Hantus Tampubolon menguasai tanah terperkara, namun Hantus Tampubolon memiliki tanah disekitar tanah terperkara tetapi bukan tanah dimana saksi mengambil kayu pinus milik Julianus Siahaan”
19. Bahwa jika dikaitkan dari fakta-fakta hukum diatas, yaitu berdasarkan dalil Para Pembanding /Para Penggugat didalam gugatannya yang menyatakan objek perkara (+6 Ha) sebelah timur berbatasan dengan tanah GM. Panggabean/Hantus Tampubolon ; keterangan saksi MARTAHAN TAMPUBOLON yang menyatakan “seingat saksi ia tidak pernah menguasai tanah terperkara namun saksi pernah melihat Hantus Tampubolon megusahai tanah sebelah Timur yang ada kolam ikan” dan
keterangan saksi TORANG TAMPUBOLON yang didepan persidangan
menyatakan “bahwa saksi tidak pernah melihat Hantus Tampubolon menguasai tanah terperkara, namun Hantus Tampubolon memiliki tanah disekitar tanah terperkara” ; serta Hasil Pemeriksaan Setempat yang
dilakukan pada tanggal 03 Nopember 2015 dimana dari hasil pemeriksaan
tersebut tidak ditemukan fakta hukum bahwa ada kolam ikan diatas tanah
terperkara, maka diperoleh fakta bahwa jelas tanah terperkara bukanlah milik
Terbanding I /Tergugat I melainkan milik Para Pembanding /Para Penggugat ;
20. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut, jelas dasar pertimbangan
Majelis Hakim pada Putusannya hal 85 alinea pertama yang menyatakan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 56 dari 94 hal
“menimbang bahwa selama proses ...................................dst.......... Majelis
Hakim menemukan fakta hukum bahwa tanah yang menjadi objek sengketa
terletak ditanah ulayat Marga Tampubolon ....dst........ Berdasarkan
pertimbangan diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa tanah yang menjadi
objek sengketa adalah milik Tergugat I (Judika Tampubolon) yang
diperolehnya sebagai warisan orang tuanya yakni Hantus Tampubolon adalah KELIRU dan TIDAK BERDASARKAN FAKTA HUKUM, begitu juga dengan
pertimbangan hakim yang menyatakan tidak lazim pihak boru (Renatus
Sianturi) dalam adat istiadat Batak toba memiliki tanah darat seluas 9 hektar
adalah keliru dan sama sekali tidak ada relevansinya karena sepanjang kebisasan adat tidak melarang, hal tersebut dapat saja terjadi sepanjang tidak ada pihak yang keberatan didalam keluarga, oleh sebab itu
berdasarkan fakta-fakta hukum sebagaimana yang Para Pembanding /Para
Penggugat uraikan diatas, menjadi satu kesatuan bahwa Para Pembanding
juga menolak dengan tegas dan keberatan atas pertimbangan hukum Majelis
Hakim didalam putusannya hal. 85 alinea terakhir yang bersambung s/d hal.
86 ;
21. Bahwa Para Pembanding /Para Penggugat keberatan terhadap dasar
pertimbangan hukum Majelis Hakim pada Hal. 86 alinea pertama yang
menyatakan “menimbang bahwa .....................dst............dengan batas –
batas;
Timur : berbatasan dengan parit /tanah milik Marga Purba ;
Barat : berbatasan dengan parit /tanah milk Saut Tampubolon, Paimin
Tampubolon dan Wesly Tampubolon ;
Utara : berbatasan dengan pinus kehutanan ;
Selatan : berbatasan dengan tanah Pongat Simanjuntak
Bahwa perlu Pembanding pertegas kembali pokok sengketa atas objek
terperkara adalah terkait sebidang tanah milik Para Pembanding /Para Penggugat yang terletak di Silangit (selatan Bandara Silangit), Desa Parik Sabungan, Kec. Soborongborong, Kab. Tapanuli Utara, dengan batas-
batas sebagai berikut : sebelah Utara berbatasan dengan Pinus milik
kehutanan ; sebelah timur berbatasan dengan tanah GM.
Panggabean/Hantus Tampubolon ; sebelah Selatan berbatasan dengan
pinus milik Julianus Siahaan ; sebelah Barat berbatasan dengan pinus
Pargompulan /tanah Viktor Hutagaol, tanah Karlos Sianturi ; yang
Pembanding /Penggugat bagi 3 objek perkara (i.c objek perkara I,II dan III),
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 57 dari 94 hal
sebagaiman didalam gugatan Pembanding /Para Penggugat lembar 2 poin 3
/Putusan PN. Tarutung No. 17 Pdt.G/2015/PN. Trt, tertanggal 24 Nopember 2015 pada hal. 4 point 3 bukan sebagaimana yang disebutkan didalam pertimbangan hukum Majelis Hakim didalam Putusan ;
22. Bahwa didalam pertimbangan hukum Majelis Hakim pada Putusan hal. 87
alinea pertama dinyatakan “menimbang bahwa .........................dst
........kemudian semasa hidupnyan Hantus Tampubolon menyerahkan
sebagaian tanahnya kepada Guntar Manurung yang disaksikan oleh Tergugat
I serta saksi Tergugat I, V Kamsyiah Saragih dan Timbul Sianipar............ dst
sebagaimana yang termuat didalam bukti Surat T.V-2 dan T.V-3. 23. Bahwa Majelis Hakim telah keliru dalam menilai bukti-bukti yang diajukan oleh
Terbanding V /Tergugat V, yaitu Surat Pernyataan dari saksi Kamsyiah
Saragih dan saksi Timbul Sianipar. Didepan persidangan saksi-saksi
menerangkan benar pernah menandatangai Surat Penyerahan Tanah dari
Hantus Tampubolon kepada Guntar Manurung sebagai jasa moril namun
didepan persidangan saksi juga mengatakan tidak tahu persis dimana
letaknya hanya dinyatakan disilangit, karena batas-batas tanah yang
diserahkan Hantus Tampubolon kepada TerbandinV tidak ditentukan didalam
Surat Penyerahaan Tanah tersebut. 24. Berdasarkan hal tersebut, secara hukum keterangan saksi Terbanding
I/Tergugat I dan V memiliki kekuatan pembuktian (Vis Propandi) yang lemah atau tidak lengkap karena tidak dapat memberikan kepastian yang cukup, sehingga pertimbangan hukum yang berdasarkan pada bukti demikan harus ditolak ;
25. Bahwa Para Pembanding /Para Penggugat sangat keberatan dengan
pertimbangan hukum Majelis Hakim didalam putusannya pada hal. 87 alinea
ke empat s/d alinea ke delapan yang menyatakan “menimbang, bahwa
berdasarkan bukti surat bertanda ...........................dst........................... Para
Penggugat tidak dapat mempertahankan dan membuktikan seluruh dalil-dalil
gugatannya, oleh karena itu gugatan Para Penggugat harus dinyatakan ditolak
untuk seluruhnya”
26. Bahwa apa yang diuraikan Majelis Hakim didalam pertimbangan hukumnya jelas kontradiktif dengan fakta persidangan. Didalam proses pembuktian dipersidangan bukti-bukti yang diajukan Terbanding I /Tergugat I (bukti T.I.I s/d T.I.3) TIDAK DAPAT MEMBUKTIKAN bahwa objek perkara III adalah milik Terbanding I /Tergugat I, sehingga terhadap penerbitan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 58 dari 94 hal
Sertipikat Hak Milik No. 206 (vide bukti T-II.T-III.TT.-V/1, bukti T.I.3) a.n
Judika Tampubolon tertanggal 28 Februari 2001 yang dikeluarkan oleh Turut
Terbanding I /Turut Tergugat I terhadap objek perkara III adalah tidak sah dan
cacat hukum, karena berdasarkan fakta persidangan tanah tersebut adalah
milik Para Pembanding /Para Penggugat, oleh karena dasar penerbitan
Sertifikat Hak Milik No. 206 adalah tidak sah dan cacat hukum, sehingga dengan sendirinya peralihan jual beli antara Terbanding I/Tergugat I kepada Mangaraja Panggabean (suami Turut Terbanding II /Turut Tergugat II) berdasarkan Akte Jual Beli No. 80/PBK/SBGN/SBR/2003 tertanggal 3-6-2003 yang dibuat dihadapan EMMI BANJARNAHOR, SH
selaku PPAT di Kab. Tapanuli Utara (Turut Terbanding III /Turut Terbanding III) ; Peralihan Sertifikat dari dari atas nama Mangaja Panggabean kepada Halida Hanoem Lubis (Turut Terbanding II ) berdasarkan Surat Keterangan Ahli Waris tanggal 28 Januari 2011 yang disertai Surat Pernyataan/Penyerahan/Penolakan Hak Waris tertanggal 25 Juni 2013 ;
serta peralihan Sertifikat dari Halida Hanoem Lubis (Turut Terbanding II) kepada Saut Tulus Panggabean (Terbanding II) dan Swandi Simorangkir (Terbanding III) berdasarkan Akta Jual Beli No.03/2014 tertanggal 6 Januari
2014 (vide bukti T-II. T-III. TT.-IV /1) yang diterbitkan oleh Sdr.Roida Gurning, PPAT (Turut Terbanding IV) juga harus dinyatakan tidak sah serta tidak berkekuaan hukum;
27. Bahwa selain itu, selama proses pembuktian dipersidangan, Terbanding I
/Tergugat I telah mengajukan bukti surat vide Bukti T.1.1 berupa Sertifikat Hak
Milik No. 206 a.n. Saut Tulus Panggabean dan Swandi Simorangkir dimana
bukti tersebut adalah bukti yang sama dengan bukti surat yang diajukan oleh
Terbanding /Tergugat II,III (vide Bukti T-II.T-III.TT-IV.1) namun terhadap bukti tersebut diperoleh fakta bahwa ada perbedaan yaitu terhadap batas dimana batas sebelah Timur didalam bukti yang diajukan oleh Terbanding I /Tergugat I adalah tanah marga Sinaga sementara didalam bukti yang diajukan oleh Terbanding /Tergugat II dan III sebelah timur berbatasan dengan tanah Marga Purba, ini menjelaskan mengambarkan adanya
kekeliruan dan keragu-raguan dari Terbanding / Tergugat I, II, III atas tanah
terperkara, karena Sertifikat Hak Milik No. 206 a.n Saut Tulus Panggabean
dan Swandi Simorangkir mengandung cacat tersembunyi, apalagi ketika dilakukan pemeriksaan setempat, diketahui fakta bahwa batas-batas tanah didalam Sertifikat Hak Milik No. 206 tidak sesuai dengan kenyataan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 59 dari 94 hal
dilapangan, dimana pada saat pemeriksaan setempat diketahui batas tanah
yang diusahai oleh Terbanding II,III /Tergugat II,III sebelah Barat berbatasan
dengan tanah Saut Tampubolon sementara didalam Sertifikat No. 206 sebelah
Barat berbatasan dengan tanah Wesley Tampubolon ;
28. Bahwa didalam proses pembuktian dipersidangan, diperoleh fakta bahwa
Sertifikat Hak Milik No. 206 a.n Saut Tulus Panggabean dan Swandi
Simorangkir (bukti T.1 dan Bukti T.II.III.2) telah berseberangan dan tidak
sinkron/tidak sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No. 204 a.n Robin Robertus Manurung (Terbanding IV /Tergugat IV), dimana didalam Sertifikat Hak Milik No. 206 a.n Saut Tulus Panggabean dan Swandi Simorangkir batas sebelah Utara adalah tanah Robin Robertus Manurung (Terbanding IV), sementara didalam Sertifikat Hak Milik No. 204 a.n Robin Robertus Manurung, sebelah selatan adalah Pahala Manurung sedangkan Sertifikat Hak Milik No. 206 a.n Saut Tulus Panggabean dan Swandi Simorangkir berbatasan langsung dengan Sertifikat Hak Milik No. 204 a.n Robin Robertus Manurung (Terbanding IV /Tergugat IV). Hal ini jelas
membuktikan adanya cacat tersembunyi dalam proses terbitnya Sertifikat Hak
Milik No. 206 a.n Saut Tulus Panggabean dan Swandi Simorangkir dan
Sertifikat Hak Milik No. 204 a.n Robin Robertus Manurung (Terbanding IV /Tergugat IV), dan terhadap adanya perbedaan batas tersebut Pembanding turut melampiran fc. Sertifikat Hak Milik No. 204 dan No. 206 dimaksud dengan harapan dapat dijadikan sebagai pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Banding yang memeriksa dan mengadili perkara ini ;
29. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 189 Rbg/178HIR, Suatu Putusan
haruslah memenuhi /memuat pertimbangan hukum yang cukup yang
didasarkan pada alasan - alasan yang berdasarkan dan berlandaskan pada
ketentuan – ketentuan hukum yang berlaku, baik dalam hal penolakan
maupun penerimaan dalil – dalil yang dikemukan oleh Para Pihak selama
pemeriksaan perkara berlangsung serta harus pula didasarkan dan
disesuaikan dengan fakta – fakta yang terungkap selama proses perkara a
quo, baik yang diperoleh dari dalil – dalil, bukti – bukti yang diajukan oleh para
pihak ;
30. Bahwa sesuai Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) RI No. 3 tahun 1974 dalam poin 3 dan poin 4 menyatakan :
3). Dengan tidak kurang memberikan pertimbangan /alasan, bahkan apabila
alasan - alasan itu kurang jelas, sukar dimengerti ataupun bertentangan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 60 dari 94 hal
satu sama lain, maka hal demikian dapat dipandang sebagai suatu
kelalaian dalam acara (vormverzuim) yang dapat mengakibatkan batalnya
putusan pengadilan yang bersangkutan ;
4). Mahkamah Agung meminta supaya ketentuan dalam Undang – Undang,
yang menghendaki atau mewajibkan pengadilan untuk memberikan alasan
(Metiveringsplicht), dipenuhi oleh saudara - saudara untuk mencegah
kemungkinan batalnya putusan pengadilan apabila tidak memuat alasan –
alasan ataupun pertimbangan – pertimbangan yang cukup.
31. Bahwa Para Pembanding /Para Tergugat juga keberatan atas pertimbangan
hukum Majelis Hakim yang mengabulkan gugatan Rekonpensi dari
Terbanding II dan II /Penggugat II dan III dr, karena berdasarkan fakta hukum
dipersidangan Para Pembanding /Para Penggugat telah dapat membuktikan
dalil gugatannya berdasarkan bukti-bukti yang dimajukan didepan
persidangan sehingga terhadap Perbuatan Hantus Tampubolon dan Judika
Tampubolon (Terbanding I /Tergugat I) yang telah menjual /mengalihkan
tanah milik Para Pembanding /Para Penggugat termasuk terhadap seluruh
pihak yang menerima peralihan hak atas tanah tersebut (termasuk kepada
Terbanding II, III / Penggugat II dan III dr) jelas telah merugikan Para
Pembanding /Para Penggugat ;
32. Bahwa berdasarkan Pasal 1366 KUHPerdata dinyatakan “Setiap orang bertanggung jawab tidak hanya untuk kerugian yang disebabkan oleh perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-hatinya”. Oleh karenanya sekalipun (quad non)
Terbanding II dan III /Penggugat II dan III dr. adalah sebagai pembeli yang
beritikad baik yang harus diberi perlindungan hukum akan tetapi tidak dapat
dipungkiri Terbanding II dan III /Penggugat II dan III dr. telah menimbulkan
kerugian kepada Pembanding karena kelalaiannya dan kurang hati-hatinya
dalam membeli tanah (i.c objek perkara) ;
Bahwa berdasarkan apa yang telah Pembanding /Para Penggugat uraikan diatas,
cukup kiranya bagi Majelis Hakim tingkat banding yang mengadili dan memeriksa
perkara ini untuk membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Tarutung No.
17/Pdt.G/2015/PN.Trt Tertanggal 24 Nopember 2015 dan untuk selanjutnya
mengadili sendiri perkara ini dengan amar : M e n g a d i l i
A. DALAM KONPENSI
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 61 dari 94 hal
I. DALAM PROVISI - Mengabulkan gugatan provisi Para Pembanding /Para Penggugat untuk
seluruhnya ;
II. DALAM EKSEPSI - Menolak Eksepsi Tergugat-Tergugat untuk selurhnya ;
III. DALAM POKOK PERKARA
- Mengabulkan Gugatan Penggugat-Penggugat untuk seluruhnya ;
B. DALAM REKONPENSI - Menolak gugatan Rekonpensi para Penggugat Rekonpensi untuk
seluruhnya C. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI
- Menghukum Para Terbanding dan Para Turut Terbanding untuk membayar segala biaya yang timbul didalam perkara ini secara tanggung renteng.
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Terbanding II,III dan Turut Terbanding
II,IV telah mengajukan kontra memori banding tanggal 11 Februari 2016, dengan alasan hukum adalah sebagai berikut :
1. Bahwa terbanding-II,III dan turut terbanding-II,IV dapat menerima seluruh
pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung yang
menyatakan para penggugat/pembanding tidak dapat mempertahankan
dan membuktikan seluruh dalil-dalil gugatannya sehingga gugatan para
penggugat/para pembanding ditolak seluruhnya ;
2. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung didalam memeriksa
dan mengadili perkara aquo telah mempertimbangkan perkara secara
rasional dan objektive serta adil menurut hukum melalui fakta persidangan
alat bukti surat dan saksi-saksi serta pemeriksaan setempat sehingga
kesimpulan hukum yang dijatuhkan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Tarutung dalam putusan perkara perdata No.17/Pdt.G/2015/PN.Trt
tanggal 24 Nopember 2015 pantas untuk dipertahankan menurut hukum ;
3. Bahwa didepan persidangan Pengadilan Negeri Tarutung para
pembanding telah mengajukan fakta-fakta terutama saksi Wilson Sianturi,
Painton Sianturi, Koster Siahaan, Gerlan Hutagaol, Martahan
Tampubolon menyatakan saksi tidak mengalami, tidak melihat, dan tidak
menyaksikan sendiri Renatus Sianturi memberikan objek perkara aquo
kepada Julianus Siahaan, dan saksi mengetahuinya hanya karena
mendengar cerita saja, Dan semua saksi para pembanding tidak
Mengetahui darimana asal-usul Renatus Sianturi memiliki tanah perkara.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 62 dari 94 hal
Maka keterangan saksi-saksi para pembanding tidak mempunyai
landasan sumber pengetahuan yang sah dan tidak mempunyai syarat
tentang kepemilikan tanah objek sengketa yang dibeli terbanding-II,III ;
4. Bahwa fakta yang terungkap dipersidangan Renatus Sianturi bertempat
tinggal menumpang di perkampungan Sipintu-pintu Desa Parik Sabungan
ditanah milik marga Tampubolon persis sebelah rumah Kusen
Tampubolon (saksi terbanding-II,III) bukan ditanah marga Sianturi,
Adapun Renatus Sianturi dapat tinggal menumpang ditanah marga
Tampubolon karena Renatus Sianturi menikah dengan boru Tampubolon
dan tinggal di Sipintu-pintu, tegasnya Renatus Sianturi adalah menantu
marga Tampubolon yang menumpang diperkampungan Sipintu-pintu
Desa Parik Sabungan, Kecamatan Siborong-borong sehingga bagaimana
mungkin Renatus Sianturi selaku penumpang di Desa Parik Sabungan
dapat menghibahkan tanah seluas objek perkara kepada borunya ;
5. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung dalam pertimbangan hukumnya terkait alat bukti para pembanding yaitu P-1.P-2.P-3,P-4 s/d P.8 telah tepat dan objektif menurut ketentuan hukum antara lain :
a. Bukti P-1 yaitu Akta Hibah No.81/Siborong-borong/1990 tidak dapat
dipertahankan para pembanding sebagai alat bukti yang sah setelah
Viktor Hutagaol dapat diajukan para terbanding memberikan
kesaksian dipersidangan ;
b. Bahwa awalnya menurut pembanding Viktor Hugutagaol telah meninggal dunia sehingga Viktor Hutagaol selaku pihak yang
membuat/menandatangani Akta Hibah seolah tidak mungkin dapat hadir didepan persidangan menegaskan keabsahan bukti P-1, P-2 ;
c. Bahwa ternyata Viktor Hutagaol masih hidup dan sehat tidak benar meninggal dunia seperti dalil gugatan para penggugat/pembanding.
Dan pada saat para terbanding-II,III menghadirkan Viktor Hutagaol dipersidangan memberikan kesaksian antara lain menyatakan : bahwa ia (Viktor Hutagaol) tidak ada menandatangani Akta Hibah
No.81/Sbb/1990 bersama-sama dengan Karlos Sianturi, tidak ada juga pergi kehadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Camat
Kepala Wilayah Kecamatan Siborong-borong yaitu M.Sitanggang BA,
tidak ada memberikan objek perkara kepada St.Julianus Siahaan
serta tidak ada memiliki tanah di objek perkara aquo, tidak ada menandatangani dan tidak mengetahui tentang proses bentuk dan isi
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 63 dari 94 hal
pembuatan surat pernyataan penyerahan objek perkara tanggal 22 April 2015 seperti bukti P-4 tersebut ;
d. Bahwa Viktor Hutagaol (saksi terbanding-II,III) memberikan
keterangan dihadapan Majelis Hakim berdasarkan pengalaman
sendiri, penglihatan sendiri, dan pendengaran sendiri yang menurut
hukum telah mempunyai landasan sumber pengetahuan yang
dianggap sah dan memenuhi syarat hukum ;
e. Bahwa para pembanding sengaja menghubung-hubungkan tandatangan yang terdapat dalam bukti P-1 dan P-4 dengan tanda
tangan yang terdapat dalam bukti yang lain padahal bukti dan dalil
tersebut adalah suatu bentuk dalil yang tidak relevan dengan hukum
dan tidak berdasarkan hukum serta mengada ada sehingga harus
ditolak menurut hukum ;
f. Bahwa bukti P-2 adalah tidak sah karena Viktor Hutagaol tidak pernah
menghadiri/menghadap dan menandatangani Surat Akta Hibah
No.81/Sbb/1991 dihadapan PPAT bersama-sama dengan Karlos
Sianturi serta tidak ada menyerahkan objek perkara aquo kepada
St.Julianus Siahaan. Selanjutnya Viktor Hutagaol tidak ada
menyatakan dan menandatangani surat pernyataan dihadapan Notaris
Emmi Banjarnahor,SH selaku turut tergugat-III sehubungan
penyerahan tanah hibah kepada St.Julianus Siahaan sehingga bukti
P-1,P-2,P-4 para pembanding mengandung rekayasa pemalsuan
maka harus ditolak menurut hukum ;
g. Bahwa dengan dibantahnya tandatangan saksi Viktor Hutagaol
dipersidangan maka Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung telah
meragukan kebenaran isi surat bukti P-1,P-2,P-4 tersebut karena
diduga adanya unsur pemalsuan sehingga bukti para pembanding
sebagaimana pertimbangan Hakim yang mengadili perkara aquo
adalah pendapat yang tepat dan bersifat objeksif menurut hukum ;
h. Bahwa Viktor Hutagaol membantah dan menyangkal bentuk
tandatangan dan isi serta proses pembuatan terjadinya surat yang
mengatas namakan tandatangan Viktor Hutagaol sehingga perbuatan
hukum dan hubungan hukum tersebut tidak mempunyai kekuatan
pembuktian menurut hukum. Telah terbukti para pembanding tidak
mempunyai hubungan hukum dengan terbanding-II,III terkait objek
perkara yang dibeli terbanding-II,III dari terbanding-I ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 64 dari 94 hal
i. Bahwa keterangan saksi para pembanding yaitu Wilson Sianturi, saksi
Painton Sianturi tentang kebenaran tandatangan Viktor Hutagaol
adalah suatu keterangan yang dibuat dan mengada-ada serta tidak
berdasar hukum karena tidak didukung oleh fakta dan peristiwa dan
mengenai hal surat dan tandatangan yang mengatasnamakan Viktor
Hutagaol telah disangkal oleh Viktor Hutagaol di dalam persidangan
sehingga dalil memori banding para pembanding pantas ditolak
menurut hukum ;
j. Bahwa fakta-fakta yang terungkap disidang Pengadilan seluruh saksi-
saksi para pembanding tidak mengetahui dan tidak melihat proses
pemberian tanah perkara berupa Ulos-ulos dari alm.Renatus Sianturi
kepada alm.Julianus Siahaan, begitu juga pemberian Karlos Sianturi
dan Viktor Hutagaol kepada Julianus Siahaan tidak didukung saksi
fakta minimal mengetahui proses pemberian tanah perkara berupa
Ulos-ulos kepada orangtua para pembanding ;
k. Bahwa menurut kebiasaan adat istiadat batak di Humbang Siborong-
borong proses penyerahan tanah berupa Ulos-ulos dari pihak Hula-
hula kepada marga boru tidak sesederhana dalil gugatan para
pembanding karena pemberian tanah sebagai Ulos-ulos merupakan
sejarah yang sangat sakral dalam adat batak sehingga pemberian
Ulos-ulos harus dilakukan dengan acara adat makan bersama serta
mengundang keluarga dan kerabat dekat serta saksi-saksi
menyaksikan telah terjadi pemberian dan peralihan tanah berupa
Ulos-ulos dari pihak hula-hula kepada pihak boru yang dilanjutkan
dengan pemberian piso-piso (uang yang tidak ditentukan) dari pihak
yang menerima Ulos-ulos serta dilanjutkan dengan pembuatan Surat
Penyerahan yang ditandatangani pemberi dan penerima serta saksi-
saksi yang ikut hadir dalam acara penyerahan Ulos-ulos tersebut ;
l. Bahwa pemberian Ulos-ulos dari pihak hula-hula kepada boru menurut
adat istiadat batak biasanya dilakukan oleh pihak yang masih terikat
kekeluargaan yang sangat dekat antara pemberi dengan penerima,
ternyata antara Viktor Hutagaol dengan Julianus Sianturi tidak memiliki
hubungan keluarga sama sekali sehingga bagaimana mungkin Viktor
Hutagaol memberikan tanah perkara berupa Ulos-ulos kepada
Julianus Sianturi secara cuma-cuma sementara antara Viktor Hutagaol
tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Julianus Sianturi :
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 65 dari 94 hal
m. Bahwa dalam adat istiadat batak tidak pernah terjadi pemberian tanah
darat berupa Ulos-ulos dari Hula-hula kepada Marga Boru yang
luasnya sampai 6 (enam) hektar, yang lazim diberikan tanah berupa
Ulos-ulos kepada marga boru adalah tanah persawahan dan tidak
lebih dari 2 rante ;
n. Bahwa pemberian tanah berupa Ulos-ulos dari pihak hula-hula kepada
marga boru cukup dilakukan satu kali tidak pernah dilakukan dua kali
seperti yang didalilkan para pembanding dalam surat gugatan,
selanjutnya pemberian Ulos-ulos tersebut harus ditegaskan dalam
bentuk surat penyerahan dengan menyebutkan letak tanah, luas tanah
serta batas-batas tanah sebagai bukti dan ketegasan bahwa peralihan
hak atas tanah dari pemberi kepada penerima telah sah hal tersebut
dilakukan untuk menghindari adanya tuntutan hukum dari pihak lain
khususnya tuntutan hukum dari keturunan pemberi tanah dikemudian
hari ;
o. Bahwa dari keterangan saksi maupun bukti surat dari para
pembanding dihubungkan dengan dalil gugatan para pembanding
telah terdapat pertentangan yang sangat bertolak belakang, tidak
satupun saksi dan bukti yang dapat mendukung dalil gugatan para pembanding antara lain bukti P-1, P-2, P-3,P-4 telah dibantah saksi Viktor Hutagaol yang disebutkan para pembanding telah meninggal dunia padahal Viktor Hutagaol masih hidup dan telah
memberikan kesaksian di depan persidangan secara tegas bahwa
Viktor Hutagaol tidak pernah bersama-sama dengan Karlos Sianturi
memberikan tanah kepada Julianus Siahaan karena Viktor Siahaan
tidak ada hubungan keluarga dengan Julianus Siahaan, Viktor
Hutagaol tidak pernah membuat Akta Hibah dihadapan Camat
Siborong-borong dan tidak pernah menandatangani kesaksian atas
Surat Pernyataan yang dibuat dihadapan Notaris Emmy
Banjarnahor,SH dan tidak pernah membuat Surat Penyataan tanggal
22 April 2005. Viktor Hutagaol tidak ada memiliki tanah disekitar tanah
perkara, Viktor Hutagaol memiliki tanah masih berjarak 2 km dari
tanah perkara dan itupun tidak luas bahkan sampai sekarang Viktor
Hutagaol belum pernah membagikan tanah warisannya kepada anak-
anaknya sehingga secara logika seandainya Viktor Hutagaol ada
memiliki tanah di objek perkara tidak mungkin Viktor Hutagaol lebih
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 66 dari 94 hal
duluan memberikan tanah kepada orang lain secara cuma-cuma
sedangkan anak-anak/keturunannya sendiri belum mendapat bagian
sampai sekarang sehingga sangat tidak logika dalil para pembanding mengandalkan bukti P-1,P-2,P-4 sebagai dasar kepemilikan tanah
perkara, sehingga dalil keberatan para pembanding tersebut pantas
ditolak seluruhnya ; p. Bahwa selain bukti P-1,P-2,P-4 yang telah dibantah Viktor Hutagaol
melalui kesaksian dipersidangan bila diperhatikan tandatangan Camat dalam Akta Hibah (P-1) tersebut cenderung rekayasa diduga ada
pemalsuan karena tandatangan Camat dalam bukti P-1 berbeda
dengan contoh tandatangan Camat dalam bukti T-II,III.TT-IV/7 dan
bukti T-II,III.TT-IV/8 yang diajukan terbanding-II,III ;
q. Bahwa bukti P-3 hanya bukti sepihak yang dibuat tanggal 22 April
2005 yang di tandatangani Karlos Sianturi lagipula tandatangan Karlos Sianturi dalam bukti P-3 tidak sama dengan tandatangan dalam Akta
Hibah bukti P-1, selanjutnya untuk apa bukti P-3 lagi dibuat Karlos
Sianturi sementara pihak yang menyerahkan dalam bukti P-1 sama
juga dengan pihak yang membuat Pernyataan dalam bukti P-3, dari
bukti tersebut semakin jelas adanya rekayasa dokumen yang
dilakukan para pembanding ; r. Bahwa bukti P-4 sampai dengan bukti P-8 tidak ada relevansinya
terhadap kepemilikan para pembanding atas objek terperkara karena
bukti tersebut selain dibuat secara sepihak terdapat juga kejanggalan dan rekayasa yaitu bukti P-4 sampai P-8 dibuat pada hari dan tanggal
serta tahun yang sama namun tidak ditandatangani Kepala Desa Parik
Sabungan dan Camat Siborong-borong ; s. Bahwa bukti P-4 sampai dengan bukti P-8 tidak ditandatangani Kepala
Desa Parik Sabungan dan Camat Siborong-borong karena tanah
perkara bukan milik para penggugat. Selanjutnya bila dicermati juga
bukti surat bertanda P-5,P-6,P-7,P-8 terdapat rekayasa karena dalam
bukti disebutkan bahwa Penyerahan Tanah dalam bukti tersebut
seolah-olah dilakukan dihadapan Kepala Desa Parik Sabungan
t. bernama Sondang Tampubolon dan Sondang Tampubolon pada saat
penerbitan surat yaitu tanggal 30 April 2005 seolah sudah meninggal
dunia padahal Sondang Tampubolon meninggal dunia pada tanggal 27 Oktober 2007 (bukti P-5,P-6,P-7,P-8 telah dibantah bukti T
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 67 dari 94 hal
II,III.IV/6) sehingga bukti-bukti tersebut sama sekali tidak bernilai
pembuktian karena sarat rekayasa ;
u. Bahwa bilamana dicermati bukti-bukti surat yang diajukan para
pembanding dengan keterangan para saksi-saksi para pembanding
dalam perkara aquo, dalil para pembanding sama sekali tidak
didukung keterangan saksi dan bukti surat yang telah diajukan para
pembanding apalagi saksi-saksi para pembanding tidak dapat
menerangkan darimana asal usul tanah perkara diperoleh/dimiliki
alm.Renatus Sianturi ;
v. Bahwa dalil memori banding para pembanding telah mendapat
sanggahan dari pembuktian yang diajukan terbanding-II,III
dipersidangan antara lain : saksi-saksi yang diajukan terbanding-II,III
adalah pemilik tanah yang berbatasan langsung dengan tanah
perkara, selain itu saksi fakta adalah Mantan Kepala Desa Parik
Sabungan bernama Pongat Simajuntak (mantan Kepala Desa yang tidak bersedia menandatangani bukti P-5,P-6,P-7,P-8) secara tegas
dipersidangan menerangkan tanah perkara dulunya milik warisan
turun temurun Hantus Tampubolon yang diusahai secara terus
menerus selanjutnya warisan kepada Judika Tampubolon, Dan sebelum Sertifikat Hak Milik bukti-T-II,T-III.TT.IV/2 diterbitkan Badan
Pertanahan terlebih dahulu dibuat Pengumuman diatas tanah perkara
dan di Kantor Kepala Desa Parik Sabungan selama 60 hari, dan
selama Pengumuman dibuat Badan Pertanahan tidak pernah ada
pihak lain menaruh keberatan begitu juga ahliwaris alm.Renatus
Sianturi dan ahliwaris alm.Julianus Siahaan tidak pernah keberatan
dan tidak pernah membuat surat sanggahan supaya sertifikat objek
perkara tidak diterbitkan ke atas nama Judika Tampubolon ;
w. Bahwa terbanding-II,III adalah pembeli yang beritikad baik karena
terbanding-II,III membeli tanah perkara sudah dalam keadaan
bersertifikat bukti T-II,T-III.TT.IV/2 dan dilakukan dihadapan Pejabat
Pembuat Akte Tanah bukti T-II,T-III.TT.IV/1, lagi pula objek perkara
telah berapa kali beralih kepemilikan baru selanjutnya kepada
terbanding-II,III ;
x. Bahwa sebelum terbanding-II,III membeli tanah perkara dari Halida
Honoem Lubis istri dari Mangaraja Panggabean terlebih dahulu
berkonsultasi kepada Pejabat Pembuat Akte tanah dan Kantor Badan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 68 dari 94 hal
Partanahan guna mempertanyakan keadaan dan keabsahan sertifikat
apakah tidak dalam keadaan sengketa dan tidak dalam sedang Agunan di Bank (didukung bukti T-II,T-III.TT.IV/5) Dan menurut
penjelasan PPAT dan Badan Pertanahan kepada terbanding-II tidak
ada masalah sehingga terbanding-II,III membeli tanah perkara dari
turut terbanding-IV.
y. Bahwa dalil-dalil para pembanding dalam memori bandingnya adalah
dalil perasaan yang mengada-ada dan subjektif yang tidak berdasar
dan tidak beritikad baik karena Viktor Hutagaol memberikan
keterangan yang sebenarnya diatas sumpah dan telah diuji kebenaran
fakta dan peristiwanya dihadapan Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini yang dihadiri kuasa Hukum para pembanding
dan kuasa hukum para terbanding dan kuasa turut tergugat II,IV dan
oleh Majelis Hakim kepada masing-masing kuasa hukum para
pembanding dan kuasa hukum para terbanding diberi kesempatan
untuk bertanya dan memberikan tanggapan. ;
6. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung sudah tepat
mempertimbangkan alasan-alasan hukum yang berdasarkan hukum
dalam putusan perkara aquo, karena seluruh saksi-saksi para
terbanding dan turut terbanding didepan persidangan dan dibawah
sumpah menerangkan bahwa objek perkara aquo adalah milik Hantus
Tampubolon yang diperoleh dari orangtuanya yaitu Adonia Tampubolon
alias Sintua Portibi. Dan seluruh saksi-saksi para terbanding
mengetahui tanah perkara awalnya milik Adonia Tampubolon karena
sebagian tanah saksi-saksi ada juga persis berbatasan langsung
dengan objek sengketa ;
7. Saksi Marudin Sianturi sewaktu kecil sering melihat Hantus
Tampubolon menguasai tanahnya dengan menanam pinus, eukaliptus,
dan kolam ikan mas karena saksi sering lewat sewaktu
mengembalakan ternak kerbau, dan saksi diberitahukan juga oleh
8. ibunya bahwa objek sengketa adalah tanah milik Hantus Tampubolon,
saksi juga menyatakan bahwa disekitar wilayah objek sengketa adalah
tanah Hak Ulayat Marga Tampubolon dan telah mempunyai hak
masing-masing pemilik. Demikian juga Marudin Sianturi menyatakan
bahwa objek sengketa adalah milik Hantus Tampubolon (ayah
terbanding-I) yang diwariskan kepada anaknya yaitu Judika
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 69 dari 94 hal
Tampubolon dan pada tahun 1970 saksi pernah disuruh oleh Hantus
Tampubolon mengambil ikan mas dari kolam ikan miliknya serta melihat
tanah objek sengketa diusahai oleh Hantus Tampubolon. Jadi diatas
tanah objek sengketa Hantus Tampubolon telah menguasai kolam ikan
mas, menanam pinus, dan eukaliptus selain itu saksi Marudin Sianturi
mempunyai tanah juga disana jaraknya 150 meter dari objek perkara.
Adapun tanah saksi Marudin Sianturi adalah tanah warisan dari Ibu
saksi boru Tampubolon sedangkan Ibu saksi memperoleh tanah
tersebut dari warisan marga Tampubolon (kakek saksi dari pihak Ibu).
Saksi diberitahukan oleh Ibu saksi bahwa tanah objek sengketa adalah
milik Hantus Tampubolon dan berada dilingkungan hak Ulayat
Tampubolon yang telah dibagi dan mempunyai hak dan batas masing-
masing, Selanjutnya saksi kenal dan masih saudara dengan Renatus
Sianturi karena nenek saksi dengan nenek Renatus Sianturi adalah
kakak adik kandung dan tinggal menumpang dikampung marga
Tampubolon di Sipintu-pintu Silangit sebagai menantu marga
Tampubolon. Maka oleh karena itu dalil pertimbangan Hakim
Pengadilan Negeri Tarutung mengenai kepemilikan tanah perkara
tidaklah keliru sebagaimana dalil keberatan para pembanding karena
perkara aquo telah dipertimbangkan berdasarkan fakta hukum sehingga
dalil-dalil memori banding para pembanding terkait kepemilikan objek
perkara harus ditolak menurut hukum ;
9. Bahwa dalil keberatan para pembanding pada point 15 tidak beralasan
hukum karena Majelis Hakim tingkat pertama telah melakukan
pemeriksaan setempat tanggal 3 November 2015 ditanah objek
sengketa yang dihadiri 3 (tiga) orang Majelis Hakim dalam perkara
aquo, Panitera Pengganti para pembanding dan para terbanding
beserta masing-masing kuasa hukum para pihak serta mantan Kepala
Desa Parik Sabungan Pongat Simanjuntak (batas sebelah selatan
objek perkara) Kusen Tampubolon (abang dari Wesly Tampubolon
pemilik tanah batas sebelah utara). Setelah sidang dibuka Majelis
Hakim bertanya tentang objek sengketa kepada kuasa para
pembanding selanjutnya kepada kuasa para terbanding dan masing-
masing menunjukkan ukuran dan batas, dan sesuai fakta dilapangan
para pembanding dan kuasanya mereka-reka dan kebingungan
menunjuk ukuran dan batas objek perkara sehingga batas-batas dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 70 dari 94 hal
ukuran dalam gugatan tidak sesuai bertentangan dengan fakta
dilapangan sedangkan batas dan ukuran yang ditunjuk masing-masing
kuasa para terbanding sesuai dengan dalil jawaban dihubungkan
dengan fakta dilapangan antara lain diatas tanah perkara yang dibeli
terbanding-II,III masih ada bekas kolam ikan dan atas objek perkara
lainnya masih ada juga kolam ikan yang masih terjaga dan airnya
masih tetap mengalir sampai sekarang ;
10. Bahwa pemeriksaan setempat telah dilakukan menurut ketentuan
hukum acara perdata dan telah sesuai dan tepat pertimbangan Majelis
Hakim berdasarkan fakta dan bukti serta peristiwa dilapangan dimana
bahwa diatas tanah objek perkara ada bekas kolam ikan dan kolam
ikan yang masih terjaga keberadaannya. Dan lokasi bekas kolam ikan
milik Hantus adalah ditengah-tengah lokasi tanah objek yang dibeli
terbanding-II,III. Dan mengenai batas objek perkara sebelah barat
(tanah Saut Tampubolon) yang dipesoalkan para pembanding pada
poin 27 tidak terlalu signifikan dapat mempengaruhi putusan
Pengadilan Negeri Tarutung karena Saut Tampubolon dengan Wesly
Tampubolon adalah abang adik sehingga batas tanah perkara
disebelah barat perkara tidak mengurangi nilai pembuktian kepemilikan,
begitu juga batas disebelah timur tanah perkara kalaupun terdapat
perbedaan batas adalah hal yang wajar karena adanya peralihan-
peralihan penguasaan tanah sejak dahulu hingga perkara ini
disidangkan, sehingga dalil dalil para pembanding menyatakan adanya
perbedaan batas sertifikat dengan fakta dilapangan suatu dalil yang
tidak beralasan tegasnya dalil keberatan para pembanding terkait batas
dan pemeriksaan setempat merupakan dalil yang pantas untuk
dikesampingkan ;
11. Bahwa para pembanding sengaja seolah mencari kelemahan dalam
pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung yang
mendalilkan Hakim tidak mempertimbangkan secara keseluruhan akan
fakta-fakta dan peristiwa, keterangan saksi, bukti-bukti dan
pemeriksaan setempat padahal justru dalil memori banding para
pembanding yang bertentangan dengan fakta sebenarnya karena
Hakim Pengadilan Negeri Tarutung telah tepat dan sesuai serta tidak
kontradiktif mempertimbangkan keseluruhan bukti-bukti para
terbanding, tegasnya sesuai fakta persidangan letak objek perkara
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 71 dari 94 hal
sama-sama diakui para pihak yang berperkara bahwa tanah yang
dikomisi majelis Hakim tersebutlah tersebutlah sebagai objek perkara
dan tanah tersebut berasal dari tanah ulayat marga Tampubolon dan
dimiliki masing-masing berdasarkan pembagian marga-marga
Tampubolon. Bahwa terbanding-I memperoleh hak waris dari
orangtuanya yaitu Hantus Tampubolon dan Hantus Tampubolon
memperoleh warisan dari Bapaknya yaitu Adonia Tampubolon dengan
gelar Sintua Portibi (kakek Judika Tampubolon) hal tersebut
sebagaimana fakta dan bukti yang didukung berdasarkan keterangan
saksi Saut Martua Tampubolon, Marudin Sianturi, dan Kusen
Tampubolon sehingga jual beli tanah perkara antara terbanding-II,III
dengan turut terbanding-IV sah secara hukum dan begitu juga suami
turut terbanding-IV membeli tanah perkara dari turut terbanding-I sah
secara hukum karena dilakukan mengacu kepada alas hak dari pemilik
asal muasal tanah ;
Berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan para terbanding dan turut
terbanding diatas patut menurut hukum bilamana Bapak Ketua Pengadilan Tinggi
Medan cq Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat banding kiranya berkenan memberikan putusan sebagai berikut;
M e n g a d i l i :
- Menolak memori banding para pembanding untuk seluruhnya ;
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Tarutung tertanggal 24 November
2015 No. 17/Pdt.G/2015/PN.Trt yang dimohonkan banding tersebut ;
- Menghukum para pembanding membayar segala ongkos-ongkos yang
timbul dalam perkara ;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Terbanding I /Tergugat I telah
mengajukan kontra memori banding tanggal 25 januari 2016, dengan alasan
hukum adalah sebagai berikut :
1. Bahwa Terbanding I/Tergugat I mengakui dan membenarkan atas
pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan
Para Penggugat tidak dapat mempertahankan dan membuktikan seluruh
dalil-dalil gugatannya serta mengadili dan menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 72 dari 94 hal
2. Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara, Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Tarutung telah mempertimbangkan secara rasional dan
objektiv serta adil menurut hukum,yaitu fakta persidangan,alat bukti
surat,dan saksi-saksi serta Pemeriksaan Setempat sehingga disimpulkan
sebagai kesimpulan hukum yang di jatuhkan dalam putusan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Tarutung dalam Perkara Perdata
No.17/Pdt.G/2015/PN.Trt tanggal 24 November 2015,harus dipertahankan dan harus diterima secara sah menurut hukum.
3. Bahwa di depan persidangan Para Pembanding/Para Penggugat telah
mengajukan fakta-fakta dan terutama saksi Wilson Sianturi,Painton
Sianturi,Koster Siahaan,dan Gerlan Hutagaol,Martahan Tampubolon,dan
saksi tersebut menyatakan: saksi tidak mengalami,tidak melihat,dan tidak
menyaksikan sendiri bahwa Renatus Sianturi memberikan objek perkara
aquo kepada Julianus Siahaan dan saksi hanya mengetahui dan hanya
mendengar Cerita. Dan semua saksi penggugat tidak mengetahui dari
mana asal usul Renatus Sianturi memiliki tanah objek sengketa. Sementara
Renatus Sianturi bertempat tinggal di Tanah milik marga Tampubolon
hanya sebagai penumpang (menantu marga Tampubolon) yaitu dikampung
sebelah rumah Kusen Tampubolon (saksi Tergugat I) di Sipintu Pintu desa
Pariksabungan Kecamatan Siborong Borong. Maka keterangan saksi
Pembanding/Para Penggugat adalah tidak mempunyai landasan sumber
pengetahuan yang sah dan tidak mempunyai syarat tentang kepemilikan
tanah objek sengketa III.
4. Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam pertimbangannya sudah tepat dan
menganalisa alat bukti Para Pembanding/Penggugat yaitu P-1.P-2,P-4 secara rasional dan objektif menurut ketentuan hukum .
Bukti P-1 yaitu Acta Hibah No.81/Siborong borong/1990 tidak dapat
dipertahannkan oleh Para Pembanding/Penggugat karena Victor
Hutagaol yang menurut Pembanding adalah pihak yang
membuat/menandatangani Acta Hibah tersebut tidak dapat dihadirkan
Penggugat di depan persidangan dan menyatakan Victor Hutagaol sudah
almarhum (bukti isi gugatan). Akan tetapi para Terbanding/Tergugat dapat
menghadirkan Victor Hutagaol di persidangan ternyata masih hidup dan
sehat dan dapat memberikan kesaksian di persidangan dan menyatakan bahwa Ia (Victor Hutagaol): tidak ada menandatangani Acte Hibah
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 73 dari 94 hal
No.81/Sbb/1990 bersama sama dengan Karlos Sianturi dan tidak ada pergi
kehadapan Pejabat Pembuat Acta Tanah (PPAT).Camat Kepala Wilayah
Kecamatan Siborong Borong yaitu M.Sitanggang BA serta menyatakan
dipersidangan tidak ada memberikan tanah objek perkara kepada St
Julianus Siahaan serta tidak memiliki tanah objek perkara aquo. Serta
Victor Hutagaol menyatakan tidak ada menandatangai dan tidak
mengetahui tentanG proses bentuk dan isi pembuatan surat pernyataan
penyerahan tanah tanggal22April2015 seperti bukti P-4Bahwa bukti P-2
adalah tidak sah karena Victor Hutagaol tidak menghadiri/menghadap dan
menandatangani surat Acta Hibah No.81/Sbb/1991 di hadapanPPAT
bersama sama dengan Karlos Sianturi serta tidak ada menyerahkan tanah
objek perkara aqou kepada St Julianus Siahaan. Bahwa Victor Hutagaol
tidak ada menyatakan dan menandatangani Surat Pernyataan di hadapan
Notaris Emmi Banjarnahor,SH/Turut Tergugat III sehubungan penyerahan
Tanah Hibah kepada St Julianus Siahaan. Sehingga bukti P-1,P-2,P-4 Para
Pembanding /Para Tergugat mengandung rekayasa pemalsuan maka harus di tolak menurut hukum.
5. Bahwa dengan dibantahnya tandatangan saksi Victor Hutagaol,Majelis
Hakim Pengadilan Hakim Tingkat Pertama bahwa kebenaran isi surat P-
1,P-2,P-4 tersebut diragukan dan ada unsur pemalsuan adalah pendapat
yang tepat dan bersifat objektif menurut hukum. Bahwa Victor Hutagaol
membantah dan menyangkal tandatangannya dan bentuk dan isi serta
proses pembuatan terjadinya surat tersebut sehingga perbuatan hukum
dan hubungan hukum tersebut tidak mempunyai kekuatan pembuktian
menurut hukum. Maka para Pembanding/Penggugat tidak mempunyai
hubungan hukum dengan terbanding I dan tidak mempunyai hubungan
hukum dengan objek sengketa III.
Bahwa keterangan saksi Pembanding/Para Penggugat yaitu Wilson
Sianturi dan saksi Painton Sianturi tentang kebenaran
tandatangan Victor Hutagaol adalah suatu keterangan yang di buat buat
dan mengada ada serta tidak berdasar hukum karena tidak di dukung oleh
fakta dan peristiwa di dalam persidangan dan telah di sangkal oleh Victor
Hutagaol di dalam persidangan sehingga ditolak menurut hukum.
6. Bahwa dalil dalil Para Pembanding/Para Penggugat yang menyatakan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 74 dari 94 hal
dalam point 10 kemungkinan dapat diduga bahwa keterangan yang
diberikan oleh saksi Victor Hutagaol adalah keterangan palsu di persidangan.
Bahwa dalil Para Pembanding/Para Penggugat di atas adalah dalil
perasaan yang mengada ada dan subjektif yang tidak berdasar dan tidak
berichtikat tidak baik karena Victor Hutagaol memberikan keterangan yang
sebenarnya di atas Sumpah dan telah di uji kebenaran fakta dan
peristiwanya dihadapan Majelis Hakim yang dihadiri kuasa hukum Para
Penggugat dan kuasa Hukum Tergugat I,II,III,V, Turut Tergugat II,IV,dan
masing masing kepada pihak Majelis Hakim ,Kuasa Hukum Para
Penggugat,dan Kuasa Hukum Tergugat diberi kesempatan untuk bertanya
dan memberikan tanggapan. Bahwa Victor Hutagaol(saksi Tergugat)
memberikan keterangan sebagai saksi di hadapan Majelis Hakim adalah
keterangan saksi berdasarkan pengalaman sendiri,penglihatan sendiri,dan
pendengaran sendiri yang menurut hukum telah mempunyai landasan
sumber pengetahuan yang dianggap sah dan memenuhi syarat menurut hukum.
Bahwa Pembanding/Para Penggugat sengaja menghubunghubungkan
tanda tangan yang terdapat dalam bukti P-1 dan P4 dengan tandatangan
yang terdapat dalam bukti yang lain adalah suatu bentuk dalil yang tidak
relevan dengan hukum dan tidak berdasarkan hukum serta mengada ngada sehingga harus ditolak menurut hukum.
7. Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama sudah tepat dan saksama
mempertimbangkan alasan-alasan Hukum yang berdasarkan hukum pada
point 14,karena di depan persidangan dan di bawah sumpah Saut Martua
Tampubolon menerangkan bahwa tanah objek perkara aquo adalah tanah
milik Hantus Tampubolon yang diperoleh dari Bapaknya yaitu Andoni
Tampubolon gelar Sintua Portibi dan mengetahuinya karena tanah saksi
persis berbatasan langsung dengan tanah objek sengketa yaitu disebelah
baratnya. Saksi sering melihat sewaktu kecil Hantus Tampubolon
mengusahai tanahnya dengan menanam pinus,eukaliptus,dan kolam ikan
mas yang berupa kolam ikan karena saksi sering lewat sewaktu
mengembalakan ternak kerbau,dan saksi diberitahukan juga oleh ibunya
bahwa tanah objek sengketa adalah tanah milik Hantus Tampubolon,saksi juga menyatakan bahwa disekitar wilayah tanah objek sengketa adalah
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 75 dari 94 hal
tanah Hak Ulayat Marga Tampubolon dan telahmempunyai/dibagi batas
Hak masing masing pemiliknya.Demikian juga Marudin Sianturi
menyatakan bahwa objek sengketa adalah milik Hantus Tampubolon (
Bapak Tergugat I) yang diwariskan kepada anaknya Judika Tampubolon.
Pada tahun 1970 saksi pernah disuruh oleh Hantus Tampubolon untuk
mengambil ikan mas dari kolam ikan miliknya serta melihat tanah objek
sengketa diusahai oleh Hantus Tampubolon. Jadi di atas tanah objek
sengketa Hantus Tampubolon telah mengusahai kolam ikan
mas,menanam pinus,dan eukaliptus karena saksi Marudin Sianturi
mempunyai tanah yang jaraknya 150 m (seratus lima puluh meter) dari
batas tanah objek sengketa milik Hantus Tampubolon. Adapun tanah saya
adalah tanah warisan dari Ibu saya. Adapun tanah saksi tersebut adalah
tanah warisan dari Ibu saya Boru Tampubolon yang diberikan dan bersal
dari ibu saksi Marga Tampubolon (kakek saksi dari pihak Ibu). Saksi
diberitahukan oleh ibu saksi bahwa tanah objek sengeta adalah milik
Hantus Tampubolon dan mengetahuinya bahwa di tanah hak Ulayat
Tampubolon dan telah dibagi bagi dan mempunyai hak dan batas masing
masing.
Bahwa saksi kenal dan saudara dengan Renatus Sianturi karena nenek
saksi dengan nenek Renatus Sianturi adalah kakak adik kandung dan
tinggal menumpang di kampung Marga Tampubolon di Sipintu Pintu,Silangit sebagai menantu Marga Tampubolon.
Maka oleh karena itu dalil Para Pembanding/Penggugat (point 14) yang
menyatakan pertimbangan Hakim telah keliru dan tidak berdasarkan fakta
dan dalam menerapkan farta hukum adalah suatu dalil yang dicari cari dan
tidak relevan serta tidak mempunyai dasar hukum/fakta sehingga harus ditolak menurut hukum.
8. Bahwa dalil Pembanding /Penggugat menyatakan bahwa point 15,bahwa
Majelis Hakim Tingkat Pertama telah melakukan Pemeriksaan Setempat
tanggal 3 November 2015 di tempat objek sengketa di Silangit desa
Pariksabunngan Kecamatan Siborong Borong yang dihadiri 3 (tiga) orang
Majelis Hakim dalam perkara aquo,Panitera Pengganti,Penggugat berserta
Kuasa Hukumnya,Keluarga Tergugat beserta Kuasa Hukum Tergugat
I,II,III,,V,Mantan Kepala Desa Pariksabungan Pongat Simanjuntak (batas
sebelah selatan objek perkara), Kusen Tampubolon (Abang Wesli
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 76 dari 94 hal
Tampubolon batas sebelas Utara). Setelah dibuka sidang maka Majelis Hakim bertanya tentang objek sengketa,dan bertanya sampai mana batas
objek sengketa lalu dijawab Terbanding/Tergugat bahwa batasnya Timur
berbatas dengan Parik/tanah Purba/tanah Sinaga;Barat berbatas dengan
Parik/tanah milik Saut Tampubolon,Wesli Tampubolon Selatan berbatas dengan Pongat Simanjuntak;Utara berbatas dengan tanah Pinus.
Dengan pertanyaan Majelis Hakim selanjutnya kepada Tergugat ada apa di
atas tanah ini? Lalu dijawab Kuasa Hukum Tergugat I,V,bahwa diatas
tanah objek sengketa ada kolam ikan lalu Majelis Hakim Meninjau langsung
ke lokasi yang masih berada di atas tanah objek sengketa,ternyata ada
kolam ikan yang masih terjaga yaitu dengan dibentuknya agar dapat
mengalir air ke kolam ikan dan airnya masih mengalir sampai sekarang.
Bahwa Pemeriksaan Setempat telah dilakukan menurut ketentuan hukum
dan telah sesuai dan tepat pertimbangan Majelis Hakim yang berdasarkan
fakta dan bukti serta peristiwa di lapangan bahwa di atas tanah objek
perkara ada kolam ikan yang masih terjaga keberadaannya. Dan lokasi
kolam ikan milik Hantus adalah di tengah-tengah lokasi tanah objek
sengketa yaitu antara batas Timur (parik) dengan batas Barat(tanah Saut
Tampubolon). Maka dalil Para Pembanding/Para Penggugat menyatakan
diatas tanah objek sengketa tidak ada di temukan fakta Hukum bahwa
masih ada kolan ikan yang masih terjaga keberadaannya di tanah objek
perkara melainkan tali air itu pun berada di luar objek perkara adalah suatu
dalil Para Pembanding/Penggugat yang tidak beralasan dan tidak
berdasarkan fakta dan peristiwa di lapangan serta merupakan rekayasa
untuk menggelapkan/mengelabui fakta hukum yang sebenarnya karena
telah dibuktikan/diuji oleh Majelis Hakim,Penggugat,dan Kuasa Hukumnya
dan Kuasa Hukum Tergugat I,II,III,V hadir di lokasi melihat dan
menyaksikan serta terlibat langsung berada di atas tanah objek perkara sengketa I,II,III.
9. Bahwa Para Pembanding/Para Penggugat sengaja untuk mencari
kelemahan sebagian fakta fakta dan bukti-bukti Terbanding I/Tergugat I
dalam pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama dan tidak
mempertimbangkan secara keseluruhan akan fakta-fakta dan peristiwa,keterangan saksi,bukti-bukti,dan pemeriksaan setempat yang
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 77 dari 94 hal
diperoleh atau didapatkan selama proses pemeriksaan persidangan
Majelis Hakim sehingga dengan segala cara yang tidak berdasarkan
ketentuan hukum, Para Pembanding/Para Penggugat dapat menuntut maksud-maksud yang tidak berdasarkan hukum seperti point 18.
Pengadilan Negeri Tingkat Pertama telah tepat dan sesuai serta tidak
kontradiktif mempertimbangkan keseluruhan bukti-bukti Terbanding
I/Tergugat I yang sejalan dengan fakta-fakta persidangan yang dapat
membuktikan bahwa objek tanah sengketa 3(tiga) adalah milik Tergugat I
yaitu bahwa berdasarkan fakta persidangan objek perkara 3(tiga) adalah
tanah Ulayat Marga Tampubolon dan masing-masing sudah mendapat hak
warisan masing-masing pihak Tampbolon. Bahwa Terbanding I/Tergugat I
memperoleh hak waris dari orang tuanya yaitu Hantus Tampubolon dan
Hantus Tampubolon memperoleh warisan dari Bapaknya yaitu Andoni
Tampubolon dengan gelar Sintua Portibi (kakek Judika Tampubolon),dan
bahwa fakta dan bukti ini adalah berdasarkan keterangan saksi Saut Martua Tampubolon,Marudin Sianturi,dan Kusen Tampubolon.
Bahwa bukti T.I-1 kwartir cabang Tapanuli Utara.
Bahwa T.I-I ini membuktikan bahwa kwartir Pramuka Cabang Tapanuli
Utara hendak menanami pinus disekitar tanah milik Hantus
Tampubolon/Marga Tampubolon yaitu di tanah objek sengketa,bahwa
kwartir Pramuka Cabang Tapanuli Utara memberikan surat T.I-I tersebut
kepada Hantus Tampubolon/Marga Tampubolon,karena menurut
Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara tanah objek sengketa adalah milik Hantus Tampubolon.
Bukti T.I-2 yaitu bukti Surat Kematian Hantus Tampubolon tanggal 4 Juli
2003 di Silangit Kecamatan Siborong Borong yang dikeluarkan oleh
Pendeta Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pariksabungan oleh
Pendeta Herry.SW.Pasaribu.STH. Bahwa T.I-2 membuktikan Hantus
Tampubolon adalah penduduk asli yang berdomicili /mempunyai tempat
kediaman hidup baik lahiriah maupaun rohaniah di Pariksabungan
Kecamatan Siborong borong. Sedangkan St Julianus Siahaan adalah
berdomisili di desa Pohan Tonga Keamatan Siborong borong.
Bukti T.I-3 adalah bukti tanah sengketa 3 adalah pemilik tanah yaitu Juldika Tampubolon (Terbanding I/Tergugat I) berdasarkan sertifikat hak
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 78 dari 94 hal
milik No.206 tertanggal Februari 2001.
Bahwa sertifikat bukti hak milik tersebut dibuat berdasarkan prosedur dan
syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang. Bahwa Terbanding
I/Tergugat I sebagai penduduk asli (awal) desa Pariksabungan Kecamatan
Siborong borong adalah pemilik berdasarkan warisan yang diwarisi secara
turun menurun dari orang tuanya bernama Hantus Tampubolon dan Hantus
Tampubolon memperolehnya dari Bapaknya yaitu Andoni Tampubolon
gelar Sintua Portibi (kakek Terbanding I)dan belum pernah dialihkan atau
dijual kepada siapa pun,yang kemudian Terbanding I mengurus sertifikat
kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tapanuli Utara
dengan melengkapi syarat-syarat dan Prosedur Ketentuan Hukum yang
berlaku. Atas permohonan Terbanding I kepada BPN maka BPN
menerbitkan sertifikat hak milik No.206 Tahun 2001 atas pemegang hak Judika Tampubolon (Terbanding I/Tergugat I).
Maka berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti di atas menunjukkan secara
khusus pihak-pihak di sekitar pemilik tanah batas-batas objek perkara 3
mengetahui,bahwa tanah objek perkara 3 adalahtanah milik Hantus
Tampubolon yang diwariskan kepada Terbanding I (Judika Tampubolon)
dan secara umum masyarakat desa Pariksabungan telah mengetahui
bahwa tanah objek pekara 3 adalah tanah Hantus Tampubolon yang
diwarisakan kepada Judika Tampubolon (Terbanding I/Tergugat I).
Bahwa Terbanding I/Terrgugat I kemudian menjual tanah objek perkara 3
kepada Mangaraja Panggabean sebagaimana sertifikat hak milik 206
tertanggal 2001 pemegang hak Judika Tampubolon yang dikeluarkan Turut
Tergugat III berdasarkan Akta Jual Beli No.80/PRK/SPGN/2003 tanggal 3
Juli 2003 yang diperbuat Turut Tergugat III. Bahwa kemudian pihak
Mangaraja Panggabean mewariskan kepada Halida Hanoem Lubis (Turut
Terbanding II) pada tahun 2013 berdasarkan surat keterangan ahli waris
tanggal 28 Januari 2011 yang disertai Surat
Pernyataan/Penyerahan/Penolakan Hak Waristanggal 25 Juni 2015yang
masing-masing dibuat dibawah tangan yang disaksikan dan dibenarkan Kepala Desa Pariksabungan dan mengetahui Camat Siborong borong.
Kemudian Turut Terbanding II/Turut Tergugat II menjual secara sah menurut hukum kembali sertifikat hak milik 206 tahun 2001 kepada
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 79 dari 94 hal
Terbanding II/Tergugat II (Saut Tulus Panggabean) dan Terbanding
III/Tergugat III (Swandi Simorangkir) berdasarkan akte jual beli No.3/2014
Tanggal 6 Januari 2014 yang diperbuat Turut Tergugat IV (Roida
Gurning,SH. Bahwa perbuatan Tebanding I/Tergugat I yang mengurus dan
memohon sertifikat 206 tahun 2001 dan yang mengadakan jual beli tanah
berdasarkan akte jual beli No.80/PRK/SBGN/SBR/2003 tanggal 3 bulan
Juni 2003 telah dilaksanakan sesuai dengan peratuan dan ketentuan
Undang-Undang sehingga dianggap sah dan mempunyai kekuatan hukum menurut hukum.
Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti serta uraian Terbanding I
diatas mohon dengan hormat agar Yang Mulia Majelis Hakim Tingkat Banding
yang Menyidangkan dan Mengadili Perkara Perdata ini untuk Putusan Pengadilan
Negari Tarutung No.17/Pdt.G/2015/PN.Trt tanggal 24 November 2015 dan dapat memutus dengan amar Putusan sebagai berikut.
Mengadili
- Menolak Memori Banding dari Para Pembanding
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 24 November
2015
MENGADILI SENDIRI
A.Dalam Konpensi
1.Dalam Provisi
- Menyatakan para Tergugat sah menurut hukum untuk menguasai dan
mengusahai atas objek perkara.
- Menolak sita jaminan (conservatoir beslaag)
B.Dalam Ekspresi
- Mengabulkan ekspresi Tergugat I
- Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima (Niet
Onvankelijkeverklaard)
Dalam Pokok Perkara
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 80 dari 94 hal
1. Menolak Gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima menurut hukum.
2. Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum akta hibah
nomor 81/Siborong borong /1990 Tanggal 26 Februari 1990 yang
dikeluarkan Camat Siborong borong selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah
seluas 60.000 M2 (Enam Puluh Ribu Meter Persegi) dengan batas-batas sebagai berikut.
Utara : Pinus Milik Kehutanan.
Timur : Tanah Milik G.M Panggabean/Hantus Tampubolon.
Selatan : Pinus Milik Almarhum ST.Julianus Siahaan
Barat : Pinus Pargolmulan/Tanah Viktor Hutagaol/Tanah Milik Karlos Sianturi.
3. Menyatakan Penggugat tidak sah dan tidak mempunyai dasar hukum untuk mengajukan Gugatan kepada Tergugat I.
4. Menyatakan Penggugat tidak mempunyai hubungan hukum denan tanah
perkara Objek Perkara III.
5. Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum akta
pernyataan kesaksian nomor 03 Tanggal 2 Mei 20005 yang diterbitkan
turut Tergugat III dan akta pernyataan Karlos Sianturi nomon 4 Tanggal 2 Mei 2005.
6. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum sertifikat hak milik
nomor 206 tahun 2001 Tanggal 28 Februari 2001 yang diterbitkan Turut
Tergugat I.
7. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum akta jual buli nomor
80/PRK/SBGN/2003 Tanggal 3 Juni 2003 yang diterbitkan turut tergugat III.
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Terbanding V /Tergugat V telah
mengajukan kontra memori banding tanggal 25 Januari 2016, dengan alasan hukum adalah sebagai berikut
1. Bahwa Terbanding V/Tergugat V mengakui dan membenarkan atas pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 81 dari 94 hal
Para Penggugat tidak dapat mempertahankan dan membuktikan
seluruh dalil-dalil gugatannya serta mengadili dan menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.
2. Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara, Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Tarutung telah mempertimbangkan secara rasional
dan objektiv serta adil menurut hukum,yaitu fakta persidangan,alat bukti
surat,dan saksi-saksi serta Pemeriksaan Setempat sehingga
disimpulkan sebagai kesimpulan hukum yang di jatuhkan dalam putusan
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung dalam Perkara Perdata
No.17/Pdt.G/2015/PN.Trt tanggal 24 November 2015,harus
dipertahankan dan harus diterima secara sah menurut hukum.
3. Bahwa di depan persidangan Para Pembanding/Para Penggugat telah
mengajukan fakta-fakta dan terutama saksi Wilson Sianturi,Painton
Sianturi,Koster Siahaan,dan Gerlan Hutagaol,Martahan
Tampubolon,dan saksi tersebut menyatakan: saksi tidak
mengalami,tidak melihat,dan tidak menyaksikan sendiri bahwa Renatus
Sianturi memberikan objek perkara aquo kepada Julianus Siahaan dan saksi hanya mengetahui dan hanya mendengar Cerita. Dan semua
saksi penggugat tidak mengetahui dari mana asal usul Renatus Sianturi
memiliki tanah objek sengketa. Sementara Renatus Sianturi bertempat
tinggal di Tanah milik marga Tampubolon hanya sebagai penumpang
(menantu marga Tampubolon) yaitu dikampung sebelah rumah Kusen
Tampubolon (saksi Tergugat I) di Sipintu Pintu desa Pariksabungan
Kecamatan Siborong Borong. Maka keterangan saksi Pembanding/Para
Penggugat adalah tidak mempunyai landasan sumber pengetahuan
yang sah dan tidak mempunyai syarat tentang kepemilikan tanah objek sengketa III.
4. Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam pertimbangannya sudah tepat
dan menganalisa alat bukti Para Pembanding/Penggugat yaitu P-1.P-
2,P-4 secara rasional dan objektif menurut ketentuan hukum .
Bukti P-1 yaitu Acta Hibah No.81/Siborong borong/1990 tidak dapat
dipertahannkan oleh Para Pembanding/Penggugat karena Victor
Hutagaol yang menurut Pembanding adalah pihak yang membuat/menandatangani Acta Hibah tersebut tidak dapat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 82 dari 94 hal
dihadirkan Penggugat di depan persidangan dan menyatakan Victor
Hutagaol sudah almarhum (bukti isi gugatan). Akan tetapi para
Terbanding/Tergugat dapat menghadirkan Victor Hutagaol di
persidangan ternyata masih hidup dan sehat dan dapat memberikan
kesaksian di persidangan dan menyatakan bahwa Ia (Victor Hutagaol):
tidak ada menandatangani Acte Hibah No.81/Sbb/1990 bersama sama
dengan Karlos Sianturi dan tidak ada pergi kehadapan Pejabat
Pembuat Acta Tanah (PPAT).Camat Kepala Wilayah Kecamatan
Siborong Borong yaitu M.Sitanggang BA serta menyatakan
dipersidangan tidak ada memberikan tanah objek perkara kepada St
Julianus Siahaan serta tidak memiliki tanah objek perkara aquo. Serta
Victor Hutagaol menyatakan tidak ada menandatangai dan tidak
mengetahui tentang proses bentuk dan isi pembuatan surat pernyataan
penyerahan tanah tanggal22April2015 seperti bukti P-4.
Bahwa bukti P-2 adalah tidak sah karena Victor Hutagaol tidak
menghadiri/menghadap dan menandatangani surat Acta Hibah
No.81/Sbb/1991 di hadapan PPAT bersama sama dengan Karlos
Sianturi serta tidak ada menyerahkan tanah objek perkara aqou kepada
St Julianus Siahaan. Bahwa Victor Hutagaol tidak ada menyatakan dan
menandatangani Surat Pernyataan di hadapan Notaris Emmi
Banjarnahor,SH/Turut Tergugat III sehubungan penyerahan Tanah
Hibah kepada St Julianus Siahaan. Sehingga bukti P-1,P-2,P-4 Para
Pembanding /Para Tergugat mengandung rekayasa pemalsuan maka harus di tolak menurut hukum.
5. Bahwa dengan dibantahnya tandatangan saksi Victor Hutagaol,Majelis
Hakim Pengadilan Hakim Tingkat Pertama bahwa kebenaran isi surat P-
1,P-2,P-4 tersebut diragukan dan ada unsur pemalsuan adalah
pendapat yang tepat dan bersifat objektif menurut hukum. Bahwa Victor
Hutagaol membantah dan menyangkal tandatangannya dan bentuk dan
isi serta proses pembuatan terjadinya surat tersebut sehingga
perbuatan hukum dan hubungan hukum tersebut tidak mempunyai
kekuatan pembuktian menurut hukum. Maka para
Pembanding/Penggugat tidak mempunyai hubungan hukum dengan
Terbanding V/Tergugat V dan tidak mempunyai hubungan hukum dengan objek sengketa I,II.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 83 dari 94 hal
Bahwa keterangan saksi Pembanding/Para Penggugat yaitu Wilson
Sianturi dan saksi Painton Sianturi tentang kebenaran tandatangan
Victor Hutagaol adalah suatu keterangan yang di buat buat dan
mengada ada serta tidak berdasar hukum karena tidak di dukung oleh
fakta dan peristiwa di dalam persidangan dan telah di sangkal oleh Victor Hutagaol di dalam persidangan sehingga ditolak menurut hukum.
6. Bahwa dalil dalil Para Pembanding/Para Penggugat yang menyatakan
dalam point 10 kemungkinan dapat diduga bahwa keterangan yang
diberikan oleh saksi Victor Hutagaol adalah keterangan palsu di persidangan.
Bahwa dalil Para Pembanding/Para Penggugat di atas adalah dalil
perasaan yang mengada ada dan subjektif yang tidak berdasar dan
tidak berichtikat tidak baik karena Victor Hutagaol memberikan
keterangan yang sebenarnya di atas Sumpah dan telah di uji
kebenaran fakta dan peristiwanya dihadapan Majelis Hakim yang
dihadiri kuasa hukum Para Penggugat dan kuasa Hukum Tergugat
I,II,III,V, Turut Tergugat II,IV,dan masing masing kepada pihak Majelis
Hakim ,Kuasa Hukum Para Penggugat,dan Kuasa Hukum Tergugat
diberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan tanggapan. Bahwa
Victor Hutagaol(saksi Tergugat) memberikan keterangan sebagai saksi
di hadapan Majelis Hakim adalah keterangan saksi berdasarkan
pengalaman sendiri,penglihatan sendiri,dan pendengaran sendiri yang
menurut hukum telah mempunyai landasan sumber pengetahuan yang dianggap sah dan memenuhi syarat menurut hukum.
Bahwa Pembanding/Para Penggugat sengaja menghubunghubungkan
tanda tangan yang terdapat dalam bukti P-1 dan P4 dengan
tandatangan yang terdapat dalam bukti yang lain adalah suatu bentuk
dalil yang tidak relevan dengan hukum dan tidak berdasarkan hukum serta mengada ada sehingga harus ditolak menurut hukum.
7. Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama sudah tepat dan saksama
mempertimbangkan alasan-alasan Hukum yang berdasarkan hukum
pada point 14,karena di depan persidangan dan di bawah sumpah Saut
Martua Tampubolon menerangkan bahwa tanah objek perkara aquo adalah tanah milik Hantus Tampubolon yang diperoleh dari Bapaknya
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 84 dari 94 hal
yaitu Andoni Tampubolon gelar Sintua Portibi dan mengetahuinya
karena tanah saksi persis berbatasan langsung dengan tanah objek
sengketa yaitu disebelah baratnya. Saksi sering melihat sewaktu kecil
Hantus Tampubolon mengusahai tanahnya dengan menanam
pinus,eukaliptus,dan kolam ikan mas yang berupa kolam ikan karena
saksi sering lewat sewaktu mengembalakan ternak kerbau,dan saksi
diberitahukan juga oleh ibunya bahwa tanah objek sengketa adalah
tanah milik Hantus Tampubolon,saksi juga menyatakan bahwa disekitar
wilayah tanah objek sengketa adalah tanah Hak Ulayat Marga
Tampubolon dan telah mempunyai/dibagi batas Hak masing masing
pemiliknya.Demikian juga Marudin Sianturi menyatakan bahwa objek
sengketa adalah milik Hantus Tampubolon ( Bapak Tergugat V ) yang
diwariskan kepada anaknya Judika Tampubolon. Pada tahun 1970
saksi pernah disuruh oleh Hantus Tampubolon untuk mengambil ikan
mas dari kolam ikan miliknya serta melihat tanah objek sengketa
diusahai oleh Hantus Tampubolon. Jadi di atas tanah objek sengketa
Hantus Tampubolon telah mengusahai kolam ikan mas,menanam
pinus,dan eukaliptus karena saksi Marudin Sianturi mempunyai tanah
yang jaraknya 150 m (seratus lima puluh meter) dari batas tanah objek
sengketa milik Hantus Tampubolon. Adapun tanah saya adalah tanah
warisan dari Ibu saya. Adapun tanah saksi tersebut adalah tanah
warisan dari Ibu saya Boru Tampubolon yang diberikan dan berasal
dari ibu saksi Marga Tampubolon (kakek saksi dari pihak Ibu). Saksi
diberitahukan oleh ibu saksi bahwa tanah objek sengeta adalah milik
Hantus Tampubolon dan mengetahuinya bahwa di tanah hak Ulayat
Tampubolon dan telah dibagi bagi dan mempunyai hak dan batas masing masing.
Bahwa saksi kenal dan saudara dengan Renatus Sianturi karena nenek
saksi dengan nenek Renatus Sianturi adalah kakak adik kandung dan
tinggal menumpang di kampung Marga Tampubolon di Sipintu Pintu,Silangit sebagai menantu Marga Tampubolon.
Maka oleh karena itu dalil Para Pembanding/Penggugat (point 14)
yang menyatakan pertimbangan Hakim telah keliru dan tidak
berdasarkan fakta dan dalam menerapkan fakta hukum adalah suatu dalil yang dicari cari dan tidak relevan serta tidak mempunyai dasar
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 85 dari 94 hal
hukum/fakta sehingga harus ditolak menurut hukum.
8. Bahwa dalil Pembanding /Penggugat menyatakan bahwa point
15,bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah melakukan
Pemeriksaan Setempat tanggal 3 November 2015 di tempat objek
sengketa di Silangit desa Pariksabunngan Kecamatan Siborong Borong
yang dihadiri 3 (tiga) orang Majelis Hakim dalam perkara aquo,Panitera
Pengganti, Penggugat berserta Kuasa Hukumnya,Keluarga Tergugat
beserta Kuasa Hukum Tergugat I,II,III,,V,Mantan Kepala Desa
Pariksabungan Pongat Simanjuntak (batas sebelah selatan objek
perkara), Kusen Tampubolon (Abang Wesli Tampubolon batas sebelas
Utara). Setelah dibuka sidang maka Majelis Hakim bertanya tentang
objek sengketa,dan bertanya sampai mana batas objek sengketa lalu
dijawab : Terbanding/Tergugat bahwa batasnya Timur berbatas dengan
Parik/tanah Purba/tanah Sinaga;Barat berbatas dengan Parik/tanah
milik Saut Tampubolon,Wesli Tampubolon Selatan berbatas dengan Pongat Simanjuntak;Utara berbatas dengan tanah Pinus.
Dengan pertanyaan Majelis Hakim selanjutnya kepada Tergugat ada
apa di atas tanah ini? Lalu dijawab Kuasa Hukum Tergugat I,V,bahwa
diatas tanah objek sengketa ada kolam ikan lalu Majelis Hakim Meninjau langsung ke lokasi yang masih Berada di atas tanah objek
sengketa,ternyata ada kolam ikan yang masih terjaga dan berada di atas tanah objek sengketa yaitu dengan dibentuknya agar dapat
mengalir air ke kolam ikan dan airnya masih mengalir sampai sekarang.
Bahwa Pemeriksaan Setempat telah dilakukan menurut ketentuan
hukum dan telah sesuai dan tepat pertimbangan Majelis Hakim yang
berdasarkan fakta dan bukti serta peristiwa di lapangan bahwa di atas
tanah objek perkara ada kolam ikan yang masih terjaga
keberadaannya. Dan lokasi kolam ikan milik Hantus adalah di tengah-
tengah lokasi tanah objek sengketa yaitu antara batas Timur (parik)
dengan batas Barat (tanah Saut Tampubolon). Maka dalil Para
Pembanding/Para Penggugat menyatakan diatas tanah objek sengketa
tidak ada di temukan fakta Hukum bahwa masih ada kolam ikan yang
masih terjaga keberadaannya di tanah objek perkara melainkan tali air
itu, pun berada di luar objek perkara adalah suatu dalil Para Pembanding/Penggugat yang tidak beralasan dan tidak berdasarkan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 86 dari 94 hal
fakta dan peristiwa di lapangan serta merupakan rekayasa untuk
menggelapkan/mengelabui fakta hukum yang sebenarnya karena telah
dibuktikan/diuji oleh Majelis Hakim,Penggugat,dan Kuasa Hukum Para
Pembanding/Para Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat I,II,III,V hadir
di lokasi melihat dan menyaksikan serta terlibat langsung berada di atas tanah objek perkara sengketa I,II,III.
9. Bahwa Para Pembanding/Para Penggugat sengaja untuk mencari
kelemahan sebagian fakta fakta dan bukti-bukti Terbanding V/Tergugat
V dalam pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama dan
tidak mempertimbangkan secara keseluruhan akan fakta-fakta dan
peristiwa,keterangan saksi,bukti-bukti,dan pemeriksaan setempat yang
diperoleh atau didapatkan selama proses pemeriksaan persidangan
Majelis Hakim sehingga dengan segala cara yang tidak berdasarkan
ketentuan hukum,Para Pembanding/Para Penggugat dapat menuntut
maksud-maksud yang tidak berdasarkan hukum seperti point 18.
Pengadilan Negeri Tingkat Pertama telah tepat dan sesuai serta tidak
kontradiktif mempertimbangkan keseluruhan bukti-bukti Terbanding
V/Tergugat V yang sejalan dengan fakta-fakta persidangan yang dapat
membuktikan bahwa objek tanah sengketa 1 dan 2(satu dan dua)
adalah milik Terbanding V /Tergugat V yaitu bahwa berdasarkan fakta
persidangan objek perkara adalah tanah Ulayat Marga Tampubolon
dan masing-masing sudah mendapat hak warisan masing-masing pihak
Tampbolon. Bahwa Terbanding I/Tergugat I memperoleh hak waris dari
orang tuanya yaitu Hantus Tampubolon dan Hantus Tampubolon
memperoleh warisan dari Bapaknya yaitu Andoni Tampubolon dengan
gelar Sintua Portibi (kakek Judika Tampubolon),dan bahwa fakta dan
bukti ini adalah berdasarkan keterangan saksi Saut Martua Tampubolon,Marudin Sianturi,dan Kusen Tampubolon.
Bahwa bukti T.I-1 kwartir cabang Tapanuli Utara.
Bahwa T.I-1 ini membuktikan bahwa kwartir Pramuka Cabang Tapanuli
Utara hendak menanami pinus disekitar tanah milik Hantus
Tampubolon/Marga Tampubolon yaitu di tanah objek sengketa,bahwa
kwartir Pramuka Cabang Tapanuli Utara memberikan surat T.I-1 tersebut kepada Hantus Tampubolon/Marga Tampubolon, karena
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 87 dari 94 hal
menurut Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara tanah objek sengketa adalah milik Hantus Tampubolon.
Bukti T.I-2 yaitu bukti Surat Kematian Hantus Tampubolon tanggal 4
Juli 2003 di Silangit Kecamatan Siborong Borong yang dikeluarkan
oleh Pendeta Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)
Pariksabungan oleh Pendeta Herry.SW.Pasaribu.STH. Bahwa T.I-2
membuktikan Hantus Tampubolon adalah penduduk asli yang
berdomicili /mempunyai tempat kediaman hidup baik lahiriah maupaun
rohaniah di Pariksabungan Kecamatan Siborong borong. Sedangkan St
Julianus Siahaan adalah berdomisili di desa Pohan Tonga Keamatan Siborong borong.
Bukti T.I-3 adalah bukti tanah sengketa 3 adalah pemilik tanah yaitu
Judika Tampubolon (Terbanding I/Tergugat I) berdasarkan sertifikat hak
milik No.206 tertanggal Februari 2001.
Bahwa sertifikat bukti hak milik tersebut dibuat berdasarkan prosedur
dan syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang. Bahwa
Terbanding I/Tergugat I sebagai penduduk asli (awal) desa
Pariksabungan Kecamatan Siborong borong adalah pemilik
berdasarkan warisan yang diwarisi secara turun menurun dari orang
tuanya bernama Hantus Tampubolon dan Hantus Tampubolon
memperolehnya dari Bapaknya yaitu Andoni Tampubolon gelar Sintua
Portibi (kakek Terbanding I)dan belum pernah dialihkan atau dijual
kepada siapa pun,yang kemudian Terbanding I/Tergugat I mengurus
sertifikat kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten
Tapanuli Utara dengan melengkapi syarat-syarat dan Prosedur
Ketentuan Hukum yang berlaku. Atas permohonan Terbanding I
kepada BPN maka BPN menerbitkan sertifikat hak milik No.206 Tahun
2001 atas pemegang hak Judika Tampubolon (Terbanding I/Tergugat I).
Maka berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti di atas menunjukkan
secara khusus pihak-pihak di sekitar pemilik tanah batas-batas objek
perkara mengetahui,bahwa tanah objek perkara adalah tanah milik
Hantus Tampubolon yang diwariskan kepada Terbanding I (Judika Tampubolon) dan secara umum masyarakat desa Pariksabungan telah
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 88 dari 94 hal
mengetahui bahwa tanah objek pekara adalah tanah Hantus
Tampubolon yang diwarisakan kepada Judika Tampubolon (Terbanding I/Tergugat I).
Bahwa menurut Para Pembanding/Para Penggugat point 18 bahwa
pertimbangan hukum Majelis Hukum terkesan terlalu dipaksakan
karena tidak berdasarkan fakta yang sebenarnya. Hal ini adalah dalil
pendapat Para Pembanding yang menurut perasaan mengada ada
tanpa dibarengi dengan pikiran yang rasional dan objektif dan tidak
berdasarkan fakta hukum dan bukti-bukti hukum. Dalil para
pembanding yang menyatakan objek perkara yang
dialihkan/dijual/diserahkan oleh Hantus Tampubolon dan Terbanding
I/Tergugat I kepada Tergugat/Terbanding IV ( I c objek perkara I dan II )
jika dikaitkan dengan bukti T.V-1 yaitu surat penyerahan tanah dari
Hantus Tampubolon kepada Terbanding IV/Tergugat IV terdapat
kekaburan adalah dalil yang sesat dan gelap serta tidak berdasar
karena tidak sesuai dengan fakta yang terdapat di persidangan serta
tidak pernah dinyatakan/dibuktikan dalam persidangan sehingga harus
ditolak menurut hukum. Bahwa surat penyerahan tanah dari Hantus
Tampubolon/Judika Tampubolon kepada Terbanding IV/Tergugat IV
adalah palsu dan mengada ada karena Hantus
Tampubolon/Terbanding I tidak pernah memberikan tanah objek
perkara I,II kepada Terbanding IV/Tergugat IV. Dan Para
Pembanding/Para Penggugat sengaja membuat dalil yang kabur dan
tidak relevan serta mengada ada karena tidak berdasar kepada fakta yang diperoleh dalam persidangan.
Bahwa selama proses persidangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Tarutung,Terbanding I/Tergugat I dan Terbanding V/Tergugat V hanya memberikan bukti Tergugat V yaitu T.V-1 mengenai surat penyerahan tanah oleh Hantus Tampubolon kepada Guntar Manurung tanggal 18
Desember 2000 seluas 39.843 m2 ( tiga puluh Sembilan ribu delapan ratus empat puluh tiga meter) yang disaksikan oleh:
1. Judika Tampubolon ( Terbanding I )
2. Lina Sianipar (Timbul Sianipar)
3. Kamsyah Saragi
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 89 dari 94 hal
Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam pertimbangannya,telah
merinci dan objektif dengan saksama menurut hukum mempertimbangkan
fakta-fakta dan alat-alat bukti bahwa semasa hidupnya Hantus Tampubolon
tanggal 18 Desember 2000 telah menyerahkan sebagian tanahnya yakni
objek sengketa I dan II seluas 39.843 m2 ( tiga puluh Sembilan ribu delapan ratus empat puluh tiga meter) kepada Guntar Manurung sesuai dengan bukti T.V-1 yaitu Surat Penyerahan Tanah,sehingga secara sah dan
mempunyai kekuatan hukum bahwa Tergugat V adalah pemilik atas objek sengketa I dan II.
10. Bahwa Majelis Hakin Tingkat Pertama tidak keliru dantelah
mempertimbangkan dengan saksama dan rinci menilai segala fakta dan
keterangan saksi,bukti-bukti yang ditemukan dalam persidangan terutama keterangan saksi Terbanding V,yaitu:
a. Saksi Tergugat V yaitu Timbul Sianipar (A.Lina Sianipar) mengatakan di
depan persidangan yang sejalan dengan bukti T.V-3 yaitu telah terjadi
penyerahan tanah secara hukum oleh Hantus Tampubolon kepada
Guntar Manurung seluas 39.843 m2 ( tiga puluh Sembilan ribu delapan
ratus empat puluh tiga meter) dengan batas-batas Sebelah Timur
:Parit/G.M Panggabean,Sebelah Selatan :Marga Tampubolon,Sebelah Barat :Saut Tampubolon,Sebelah Utara :Wesli Tampubolon.
b. Saksi Tergugat V yaitu Kamsyah Saragi menyatakan di depan
persidangan Telah menyerahkan tanah miliknya seluas 39.843 m2 (tiga
puluh Sembilan ribu delapan ratus empat puluh tiga meter) kepada
Guntar Manurung sebagai pelunasan utung dan jasa moril yaitu tanah
yang berada di Pariksabungan,Silangit,Kecamatan Siborongborong
yang sesuai dan sejalan dengan yang lokasinya dengan pernyataan
Tergugat I dan saksi Tergugat V yaitu Timbul Sianipar karena mereka bersamaan sewaktu menandatangani surat penyerahan tersebut/T.V-1.
c. Terbanding I/Tergugat I yaitu Judika Tampubolon sebagai saksi
penyerahan tanah adalah mengetahui jelas tanah yang diserahkan oleh
ayah Hantus Tampubolon kepada Guntar Manurung/Terbanding V
mengenai lokasi dan batas-batas tanah yang diserahkan yaitu seluas
39.843 m2 (tiga puluh Sembilan ribu delapan ratus empat puluh tiga meter) dengan batas-batas batas Sebelah Timur :Parit/G.M
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 90 dari 94 hal
Panggabean,Sebelah Selatan :Marga Tampubolon,Sebelah Barat :Saut
Tampubolon,Sebelah Utara :Wesli Tampubolon. Bahwa Terbanding I selalu bersama sama dan terlibat dengan Bapaknya Hantus
Tampubolon mengusahai tanah tersebut dengan menanam
pinus,eukaliptus,merawat kolam ikan mulai dari kecil sampai dengan
diserahkannya tanah tersebut serta mengetahui sampai sekarang batas-
batas tanah tersebut yaitu pada saat pertanyaan Pemeriksaan Setempat
oleh Majelis Hakim kepada Terbanding I kepada Tergugat I tanggal 3 November 2015.
Bahwa Terbanding I/Terrgugat I kemudian menjual tanah objek perkara 3
kepada Mangaraja Panggabean sebagaimana sertifikat hak milik 206
tertanggal 2001 pemegang hak Judika Tampubolon yang dikeluarkan
Turut Tergugat III berdasarkan Akta Jual Beli No.80/PRK/SPGN/2003
tanggal 3 Juli 2003 yang diperbuat Turut Tergugat III. Bahwa kemudian
pihak Mangaraja Panggabean mewariskan kepada Halida Hanoem Lubis
(Turut Terbanding II) pada tahun 2013 berdasarkan surat keterangan ahli
waris tanggal 28 Januari 2011 yang disertai Surat
Pernyataan/Penyerahan/Penolakan Hak Waris tanggal 25 Juni 2015
yang masing-masing dibuat dibawah tangan yang disaksikan dan
dibenarkan Kepala Desa Pariksabungan dan mengetahui Camat
Siborong borong.
Kemudian Turut Terbanding II/Turut Tergugat II menjual secara sah
menurut hukum kembali sertifikat hak milik 206 tahun 2001 kepada
Terbanding II/Tergugat II (Saut Tulus Panggabean) dan Terbanding
III/Tergugat III (Swandi Simorangkir) berdasarkan akte jual beli
No.3/2014 Tanggal 6 Januari 2014 yang diperbuat Turut Tergugat IV
(Roida Gurning,SH. Bahwa perbuatan Tebanding I/Tergugat I yang
mengurus dan memohon sertifikat 206 tahun 2001 dan yang
mengadakan jual beli tanah berdasarkan akte jual beli
No.80/PRK/SBGN/SBR/2003 tanggal 3 bulan Juni 2003 telah
dilaksanakan sesuai dengan peratuan dan ketentuan Undang-Undang
sehingga dianggap sah dan mempunyai kekuatan hukum menurut hukum.
Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti serta uraian Terbanding I
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 91 dari 94 hal
diatas mohon dengan hormat agar Yang Mulia Majelis Hakim
Tingkat Banding yang Menyidangkan dan Mengadili Perkara Perdata ini
untuk Putusan Pengadilan Negari Tarutung No.17/Pdt.G/2015/PN.Trt
tanggal 24 November 2015 dan dapat memutus dengan amar Putusan
sebagai berikut.
Mengadili
- Menolak Memori Banding dari Para Pembanding
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 24 November
2015
MENGADILI SENDIRI
A.Dalam Konpensi
1.Dalam Provisi
- Menyatakan para Tergugat sah menurut hukum untuk menguasai dan mengusahai atas objek perkara.
- Menolak sita jaminan (conservatoir beslaag)
B.Dalam Ekspresi
- Mengabulkan ekspresi Tergugat I
- Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijkeverklaard)
Dalam Pokok Perkara
8. Menolak Gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat
diterima menurut hukum.
9. Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum akta hibah
nomor 81/Siborong borong /1990 Tanggal 26 Februari 1990 yang
dikeluarkan Camat Siborong borong selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah
seluas 60.000 M2 (Enam Puluh Ribu Meter Persegi) dengan batas-batas sebagai berikut.
Utara : Pinus Milik Kehutanan.
Timur : Tanah Milik G.M Panggabean/Hantus Tampubolon.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 92 dari 94 hal
Selatan : Pinus Milik Almarhum ST.Julianus Siahaan
Barat : Pinus Pargolmulan/Tanah Viktor Hutagaol/Tanah Milik
Karlos Sianturi.
10. Menyatakan Penggugat tidak sah dan tidak mempunyai dasar hukum untuk
mengajukan Gugatan kepada Tergugat I.
11. Menyatakan Penggugat tidak mempunyai hubungan hukum denan tanah
perkara Objek Perkara III.
12. Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum akta
pernyataan kesaksian nomor 03 Tanggal 2 Mei 20005 yang diterbitkan
turut Tergugat III dan akta pernyataan Karlos Sianturi nomon 4 Tanggal 2 Mei 2005.
13. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum sertifikat hak milik
nomor 206 tahun 2001 Tanggal 28 Februari 2001 yang diterbitkan Turut
Tergugat I.
14. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum akta jual buli nomor 80/PRK/SBGN/2003 Tanggal 3 Juni 2003 yang diterbitkan turut tergugat III.
Menimbang, bahwa majelis Pengadilan Tingkat Banding setelah
mempelajari memori banding yang diajukan oleh para Pembanding semula para
Penggugat melalui kuasa hukumnya tersebut ternyata tidak ditemukan adanya
hal-hal baru yang dapat melemahkan atau membatalkan putusan Pengadilan
Tingkat Pertama tersebut, dan ternyata telah dipertimbangkan dengan tepat dan
benar oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama, maka oleh karenanya memori
banding tersebut tidak dipertimbangkan lebih lanjut oleh Pengadilan Tinggi
sedangkan kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Terbanding
II,III dan Turut Terbanding II,IV, Terbanding I dan Terbanding V yang pada
pokoknya adalah mendukung putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor :
17/Pdt.G/2015/PN-Trt tanggal 24 Nopember 2015 tersebut ;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding telah dengan seksama
membaca dan mempelajari dan meneliti dengan cermat berkas perkara dan
turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor
17/PDT.G/2015/PN.Trt tanggal 24 Nopember 2015, Majelis Hakim Tingkat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 93 dari 94 hal
Banding berpendapat bahwa putusan Hakim tingkat pertama sudah
mempertimbangkan secara tepat dan benar, menurut ketentuan hukum yang
berlaku didalam memeriksa dan memutus perkara ini, sehingga pertimbangan
tersebut dapat disetujui dan dijadikan dasar pertimbangan hukum sendiri oleh
Majelis Hakim Tingkat banding dalam memutus dan mengadili perkara ini
ditingkat banding ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,maka
putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 17/Pdt.G/2015/PN-Trt tanggal 24 Nopember 2015, beralasan hukum untuk dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan tingkat pertama dikuatkan
sehingga para Pembanding semula para Penggugat berada di pihak yang
kalah,maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan;
Memperhatikan Undang-undang Nomor 20 tahun 1947 Jo Undang-undang
Nomor 49 Tahun 2009 Rbg dan peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan ; M E N G A D I L I
- Menerima permohonan banding dari para Pembanding semula para
Penggugat tersebut ;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Tarutung No :
17/Pdt.G/2015/PN-Trt, tanggal 24 November 2015 yang dimohonkan
banding tersebut ;
- Menghukum para Pembanding semula para Penggugat untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang untuk tingkat banding
ditetapkan sejumlah Rp.150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah ) ;
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari RABU tanggal 8 Juni 2016 oleh kami
H.SURIPTO,SH.MH, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan selaku Ketua Majelis
dengan DALIZATULO ZEGA,SH, dan MARYANA,SH,MH masing-masing
sebagai Hakim Anggota berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan
tanggal 22 April 2016 Nomor: 155/PDT/2016/PT.MDN untuk memeriksa dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 155/PDT/2016/ PT. MDN Halaman 94 dari 94 hal
mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari RABU tanggal 15 Juni 2016 oleh
Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim-hakim Anggota, serta LUHUT BAKO,SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan
dengan tidak dihadiri kedua belah pihak yang berperkara maupun kuasanya ;
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
ttd ttd
1.DALIZATULO ZEGA,SH. H.SURIPTO,SH.MH.
ttd
2.MARYANA,SH,MH.
Panitera Pengganti
ttd
( LUHUT BAKO,SH )
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah )
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN