PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id · Swakelola Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang...
Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id · Swakelola Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang...
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 1 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
P U T U S A N Nomor 39/PDT/2017/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata pada peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Cq. KEMENTERIAN
DEPARTEMEN DALAM NEGERI Cq. BUPATI KABUPATEN
DELI SERDANG Cq. KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM (PU) KABUPATEN DELI SERDANG, Ir. DONALD P. LUMBAN TOBING, berkedudukan di Jalan Mahoni Nomor 1 Lubuk Pakam
Kabupaten Deli Serdang, untuk selanjutnya disebut
PEMBANDING dahulu TERGUGAT ;
Melawan
AHMAD FACHRUDDIN dan Ir. SOEHARDONO, masing-masing adalah
laki-laki, Kewarganegaraan Indonesia, secara pribadi selaku
Pengusaha Swakelola di Kabupaten Deli Serdang dan masing-
masing juga selaku Kordinator dan Sekretaris dari Forum
Solidaritas Pemborong Swakelola Terdzalimi (FSPST) atau
mewakili Para Pemborong Swakelola Kabupaten Deli Serdang
Tahun Anggaran 2014 berdasarkan Pernyataan Bersama
tertanggal 30 Juni 2015 dari para Pengusaha Swakelola yang
pekerjaannya telah selesai TA 2014, tetapi belum dibayar oleh
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang c/q Dinas PU Deli Serdang,
dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya yaitu AFRIZAON, SH., MH.,
dan AHMAD FADLY ROZA, SH., serta AGUNG HARJA, SH.,
Lawyer and Legal Consulting, yang beralamat di Kompleks Taman
Setia Budi Indah (Tasbih) Blok YY Nomor 27 Kelurahan Tanjung
Rejo Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan, berdasarkan Surat
Kuasa tertanggal 02 Oktober 2015, yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam di bawah Register
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 2 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
No.W2-U4/430/Hkm 01.10/X/2015 tanggal 19 Oktober 2015
selanjutnya disebut sebagai PARA PENGGUGAT;
Pengadilan Tinggi Tersebut ;
Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara dan segala surat-
surat yang berhubungan dengan perkara ini ;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Para Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal
19 Oktober 2015, yang diterima dan telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 19 Oktober 2015 di bawah
register No. 147/Pdt.G/2015/PN-Lbp yang pada pokoknya telah
mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
Kedudukan Hukum Para Penggugat
Bahwa Para Penggugat adalah atas diri sendiri dan mewakili Para
Pengusaha Swakelola Kabupaten Deli Serdang Tahun Anggaran
2014 menuntut penyelesaian pembayaran hutang Pemkab Deli
Serdang melalui Dinas PU (ic. Tergugat) dengan total senilai lebih
kurang Rp 175.188.165.510, (seratus tujuh puluh lima Miliar seratus
delapan puluh delapan juta seratus enam puluh lima ribu lima ratus
sepuluh rupiah) terdiri dari hutang belanja modal Rp 144.835.052.150,
dan hutang belanja barang Rp 30.353.113.360 atas pekerjaan yang
telah selesai.
Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan
Pemeriksaan Keuangan (BPK) Tahun 2015 menegaskan secara
administrasi dokumen pertangungjawaban atas hutang konstruksi
Swakelola Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang Tahun
2014 sudah lengkap dan dapat diyakini keberadaannya karena sudah
dilengkapi dengan Surat Perintah Kerja (SPK), Berita Acara Opname,
bahan dan upah, gambar pelaksanaan. Oleh karena itu, hutang
Tergugat Pemkab Deli Serdang C/q Dinas PU sebagaimana LHP BPK
Tahun 2015 secara hukum adalah sah dan memiliki kekuatan hukum
untuk dibayarkan kepada Para Penggugat.
BPK-RI merekomendasikan sebagaimana LHP dimaksud, dokumen
administratif atas 697 kegiatan Pengadaan konstruksi Swakelola
tersebut dapat didifinisikan sebagai aset tetap Pemkab Deli Serdang.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 3 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
Namun keberadaan aset tetap tersebut belum diakui karena
terkendala dengan belum adanya kewajiban penyelesaian hutang
belanja modal dan hutang belanja barang sebagaimana ditegaskan di
atas.
Oleh karena itu, Para Penggugat selaku pengusaha Swakelola dan
atau mewakili Para Pengusaha kontruksi Swakelola Kabupaten Deli
Serdang Tahun Anggaran 2014, adalah memiliki hubungan hukum
keperdataan atas Hutang Konstruksi aquo dengan Tergugat, sehingga
Para Penggugat berkepentingan hukum dan memiliki legal standing
guna mengajukan gugatan ini.
Obyek Perkara
Bahwa Para Penggugat pertengahan Juni 2015 baru mengetahui
ternyata Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang khususnya Dinas PU
tidak bisa/ belum mampu membayar hutang kontruksi Swakelola yang
telah dikerjakan antara Bulan Oktober s/d 30 Desember 2014. Hutang
atas 697 kegiatan kontruksi tersebut totalnya mencapai Rp
175.188.165.510, (seratus tujuh puluh lima Miliar seratus delapan
puluh delapan juta seratus enam puluh lima ribu lima ratus sepuluh
rupiah) terdiri dari hutang belanja modal Rp 144.835.052.150, dan
hutang belanja barang Rp 30.353.113.360;
Bahwa obyek hutang konstruksi tersebut sebagaimana Rekapitulasi
Hutang Dinas PU Kabupaten Deli Serdang (selanjutnya cukup disebut
“DS”) sebagaimana Rekapitulasi Daftar Hutang Per- 31 Desember
2014 yang totalnya mencapai Rp 173.084.326.900(Seratus tujuh puluh
tiga miliar delapan puluh empat juta tiga ratus dua puluh enam ribu
sembilan ratus rupiah). Perinciannya dapat dilihat sebagaimana
Lampiran Pertama gugatan.
Bahwa memperkuat daftar hutang konstruksi tersebut juga dapat
dilihat pada Lampiran Surat Tergugat No. 907/3603/DPUDS/2015,
Tertanggal 04 Juni 2015 yang ditandatangani langsung oleh Ir. Donald
Pangondian Lumban Tobing selaku Kepala Dinas PU DS, dengan
hutang sebelumnya Rp 109.382.709,751(Seratus sembilan miliar tiga
ratus delapan puluh dua juta tujuh ratus sembilan ribu tujuh ratus lima
satu rupiah) dan Hutang berjalan Rp 61.209.226.498(Enam satu miliar
dua ratus sembilan juta dua ratus dua puluh enam ribu empat ratus
sembilan delapan rupiah) yang total hutangnya mencapai Rp
170.591.936.249(seratus tujuh puluh miliar lima ratus sembilan puluh
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 4 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
satu juta sembilan ratus tiga puluh enam ribu dua ratus empat puluh
sembilan rupiah). Perincian hutang tersebut dapat dilihat sebagaimana
lampiran Kedua gugatan.
Selanjutnya Hutang Swakelola dimaksud disebut sebagai “obyek
perkara”;
Fakta Perbuatan Melawan Hukum
Bahwa Para Penggugat sangat keberatan terhadap Pemkab Deli
Serdang c/q Dinas PU selaku Tergugat yang tidak menyelesaikan
hutang total senilai Rp 175 Miliar lebih Tahun Anggaran 2014 (hutang
belanja modal dan hutang belanja barang) atas pekerjaan yang telah
selesai dan berdasarkan LHP BPK Tahun 2015 menegaskan secara
administrasi dokumen pertangungjawaban atas hutang konstruksi
sudah lengkap dan dapat diyakini keberadaannya karena sudah
dilengkapi dengan Surat Perintah Kerja (SPK), Berita Acara Opname,
bahan dan upah, gambar pelaksanaan.
Keberatan Para Penggugat semakin nyata ketika Dinas PU Deli
Serdang (ic. Tergugat) dan Ketua Tim Anggaran Pemerintahan Daerah
yang dipimpin Sekda tidak dapat memasukkan/menampung hutang
dimaksud dalam P-APBD Deli Serdang TA.2015. Padahal sesuai
ketentuan sebagaimana Permendagri No.37 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan APBD T.A 2014- 2015 yang prinsipnya hutang
yang belum dibayar dapat di-anggar-kan pada P-APBD tahun
berikutnya.
Bahwa berdasarkan Perda Pemkab Deli Serdang No.4 Tahun 2014
Tentang APBD Tahun 2015, Tertanggal 30 Oktober 2014 pada
Lampiran Ringkasan APBD Tahun 2015, kode 1.03.1.03.01
dianggarkan jumlah belanja Dinas Pekerjaan Umum Rp
503.335.111.686,(Lima ratus tiga miliar tiga ratus tiga puluh lima juta
seratus sebela ribu enam ratus delapan puluh enam rupiah).
Sedangkan pekerjaan kontruksi yang dilelang atas 94 paket total
berjumlah Rp266.018.830.000,(dua ratus enam puluh enam miliar
delapan belas juta delapan ratus tiga puluh ribu rupiah). Dengan posisi
ini, anggaran PU masih bersisa dan atau masih tersedia Rp
237.316.181.686,(dua ratus tiga puluh tujuh miliar tiga ratus enam
belas juta seratus delan satu ribu enam ratus delapan ebam rupiah).
Bahwa dengan sisa anggaran tersebut masih bisa untuk membayar
belanja rutin Tergugat dan membayar hutang Swakelola aquo
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 5 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
dimaksud, sehingga secara hukum hutang Swakelola pantas
dimasukkan dan/atau ditampung pada P-APBD DS TA. 2015.
Bahwa Tergugat sebagai salah satu SKPD yang berkewajiban untuk
menyelesaikan pembayaran hutang dari jasa pekerjaan/pemborongan
Swakelola (ic. Para Penggugat) Tahun 2014, justru tidak ada
menegaskan secara konkrit penyelesaian hutang dimaksud, hanya
menyampaikan keberadaan hutang secara administratif semata. Hal
ini sesuai dengan Surat Tergugat melalui dua Suratnya masing-
masing No. 907/3178/DPUDS/2015 Tertanggal 15 Mei 2015 dan No.
907/3603/DPUDS/2015 04 Juni 2015 yang ditandatangani Ir Donald P.
Lumban Tobing selaku Kepala Dinas PU Kab. Deli Serdang ditujukan
kepada Bupati Deli Serdang C/q Kepala Inspektorat, Prihal :
Penyelesaian Administrasi Hutang Konstruksi Swakelola Dinas PU
Bina Marga Deli Serdang Tahun 2014, menjelaskan berkenaan
dengan penyelesaian hutang dimaksud kiranya dapat menindak-lanjuti
proses administrasi dan pembayaran hutang terhadap berkas yang
telah diberikan.
Bahkan Tanggal 06 Agustus 2015 Pemerintahan Deli Serdang dalam
jawaban terhadap DPRD DS atas Laporan Pertangungjawaban
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (LPJ) Kab.
Deli Serdang TA. 2014, juga tidak ada upaya konkrit dan tegas
memasukkan hutang dimaksud ke akun P-APBD DS TA.2015,
meskipun DPRD DS meminta ketegasan pelaksanaan pembayaran
hutang Swakelola dimaksud. Jawaban Pemerintah Deli Serdang yang
secara halus menolak penyelesaian/pembayaran hutang dimaksud,
dapat dilihat dengan paparan sebagai berikut :
Halaman 8 (delapan) Jawaban Pemkab DS Terhadap Tanggapan
DPRD atas LPJ TA. 2014, khusus Jawaban terhadap Fraksi Partai
Golkar pada poin 11(sebelas) yang intinya :”.....Sesuai saran BPK-
RI, pembayaran hutang konstruksi harus lebih dahulu diaudit oleh
instansi berkompeten. Setelah itu, baru di-anggar-kan dan
selanjutnya disajikan dalam neraca”;
Halaman 20 (dua puluh) Jawaban Pemkab DS Terhadap
Tanggapan DPRD atas LPJ TA. 2014, khususnya Jawaban
terhadap Fraksi Partai Nasional Demokrat poin 4 (empat) yang
intinya:”.... mengenai tindak-lanjut temuan BPK-RI terhadap
Pengadaan Tahun 2014 pada Dinas PU yang belum diakui sebagai
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 6 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
aset tetap, ditugaskan kepada Dinas PU (ic. Tergugat) untuk
menindak-lanjuti dan menugaskan Inspektorat untuk
memonitornya” ;
Bahwa Sikap Pemerintah Kab. Deli Serdang c/q Dinas PU
sebagaimana ditegaskan dalam jawaban atas hutang Swakelola
Tahun 2014 dimaksud, secara nyata dan tegas, tidak memasukkan
hutang tersebut pada akun anggaran P-APBD DS TA. 2015
merupakan etikad buruk mengabaikan keberadaan Hutang Swakelola.
Atas serangkaian jawaban Tergugat tersebut, timbul pertanyaan
mendasar atas rasio penyelesaian pembayaran hutang aquo :
Kalau menunggu adit dari instansi berwenang, kapan Hutang
Swakelola aquo ditampung pada akun P-APBD Tahun 2015 ?.
Apalagi hingga saat ini –hingga akhir tahun 2015-- Tergugat tidak
ada menunjuk instansi untuk melakukan audit atas Hutang
Swakelola dimaksud.
Kalau hutang Swakelola aquo tidak dimasukan dan/atau ditampung
ke akun P-APBD DS TA. 2015, apakah bisa dipastikan Tergugat
membayarnya ?, apalagi tanpa diikuti dengan melakukan audit
sebagaimana dimaksud saran BPK-RI dimaksud.
Dengan fakta dan kenyataan ini, terutama sikap Tergugat yang tidak
memasukkan dan/atau menampung hutang konstruksi Swakelola
sebagai kewajiban pihak ketiga dalam P-APBD TA. 2015, merupakan
tindakan perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad) yang
bertentangan dengan Permendagri No. 37 Tahun 2015 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA.
2015.
Bahwa Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2015, meliputi :a.
Singkronisasi Kebijakan Pemerintah Daerah dengan Kebijakan
Pemerintah; b. Prinsip Penyusunan APBD; c. Kebijakan Penyusunan
APBD; d. Teknis Penyusunan APBD; d. Dan hal-hal khusus lainnya.
Pada Lampiran Permendagri ini meliputi hal- hal khusus lainnya
sebagaimana poin d tersebut pada Angka 20 menegaskan, “Dalam hal
pemerintah daerah mempunyai kewajiban kepada Pihak Ketiga terkait
dengan pekerjaan yang telah selesai pada tahun anggaran
sebelumnya, maka harus dianggarkan kembali pada akun belanja
APBD TA. 2015, dan diberitahukan kepada Pimpinan DPRD untuk
selanjutnya ditampung dalam Perda tentang P-APBD TA. 2015”.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 7 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
Atas hutang pemborong konstruksi yang belum dibayar sesuai jadwal
tersebut menyebabkan kerugian material dan keresahan Para
Pemborong Swakelola yang telah berdarah-darah dan terzalimi serta
sebagian besar para pemborong dimaksud adalah pemborong kecil
sebagai akibat karena menunggu yang tidak pasti. Jika Hutang
kontruksi aquo tidak dimasukkan/diperjuangkan Tergugat ke P-APBD
DS TA 2015, maka keberadaan hutang aquo tidak memiliki kekuatan
hukum untuk dibayar. Oleh karena itu, Tergugat (ic.Dinas PU) secara
hukum pantas dan wajar memasukkan dan/atau menampung hutang
dimaksud ke P-APBD DS TA. 2015.
Bahwa selanjutnya Tergugat untuk menyelesaikan hutang kontruksi
aquo dimaksud, menyatakan kepada Para Tergugat, harus dilakukan
audit dari BPKP agar tidak menimbulkan permasalahan atas
penggunaan dan pemanfaatan uang negara. Sikap dan tindakan
Tergugat dimaksud secara hukum sangat pantas dan wajar, namun
hutang aquo sepantasnya dan layak dianggarkan lebih dahulu ke P-
APBD dan selanjutnya dilakukan audit fisik oleh Para Ahli yang bisa
menghitung volumen pekerjaan kontruksi tersebut dan lalu diperkuat
dengan audit keuangan dari BPKP dan atau dapat dimintakan kepada
auditor indenpenden yang memiliki kapasitas untuk memeriksa tingkat
pembiayaan/keuangan yang dinilai pantas dan wajar.
Bahwa Sudirman,SE, SH mantan auditor BPKP dan kini sebagai
auditor indenpenden menjelaskan di Koran Harian Orbit dan Tribun –
Terbit Kamis, 06 Agustus 2015 – tentang pengalaman saat kasus
hutang BRR NAD- Nias yang belum bisa dibayarkan pemerintah. Atas
hutang tersebut, pemerintah justru menempatkan hutang tersebut
masuk ke P-APBN dan berikutnya pemerintah melakukan
pemeriksaan fisik dahulu untuk menghitung/audit volume atas
pekerjaan tersebut dan selanjutnya baru dilakukan pemeriksaan ke
BPKP. Setelah itu, baru dibayarkan langsung kepada para pemborong.
Quod noon, jika benar Tergugat tidak meng-angar-kan hutang
konstruksi Swakelola dan justru sebaliknya menganggarkan kegiatan
pekerjaan konstruksi kepada pihak lain masuk akun ke P-APBD TA.
2015 berikut rencana dan tindaklanjut pelaksanaannya, pantas dan
beralasan hukum Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara aquo untuk menyatakan pekerjaan kontruksi P-APBD DS
TA.2015, adalah dinyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 8 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
Bahwa konsekwensi hukum atas perbuatan melawan hukum yang
dilakukan Tergugat telah merugikan kepentingan Para Penggugat,
maka menurut ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata, Para Penggugat
berhak untuk menuntut kerugian-kerugian yang dialaminya sebagai
berikut :
Kerugian Materil, sebesar Rp. 176.188.165.510, (seratus tujuh puluh
enam Miliar seratus delapan puluh delapan juta seratus enam puluh
lima ribu lima ratus sepuluh rupiah) dengan rincian kerugian sebagai
berikut : (1) Hutang Swakelola atas 697 kegiatan kontruksi tersebut
totalnya mencapai Rp 175.188.165.510, (seratus tujuh puluh lima
Miliar seratus delapan puluh delapan juta seratus enam puluh lima ribu
lima ratus sepuluh rupiah); (2) Biaya Pengurusan Pengembalian Objek
Perkara berupa : biaya transportasi, biaya konsumsi, biaya akomodasi,
perlengkapan, biaya penelusuran dokumen, verifikasi dokumen dan
administrasi ; dalam kurun waktu 1(satu) tahun, sebesar Rp.
750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), - dan (3) Biaya yang
dikeluarkan untuk membayar jasa professional hukum sebesar Rp
250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) ;
Kerugian Inmateril, karena Para Penggugat merasa terpukul, akibat
jatuhnya harkat dan martabat, serta harga diri karena merasa
diremehkan Tergugat yang tidak mengindahkan hak-hak atas 697
pekerjaan konstruksi yang tidak/belum dibayar Tergugat, apalagi sejak
diketahui Pemkab. Deli Serdang C/q Dinas PU Deli Serdang (ic.
Tergugat) beretikad buruk menunda-nunda pembayaran hutang
konstruksi aquo. Karenanya walaupun kerugian inmateril yang dialami
Penggugat sulit diukur besarnya dengan uang, maka untuk
memudahkan tuntutan Para Penggugat, dimohonkan kepada Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan
kerugian inmateril Penggugat dengan harga yang layak sebesar Rp.
100.000.000.000,- (Seratus Miliar rupiah) ;
Bahwa karena Tergugat sehubungan dengan tugas dan fungsinya
selaku SKPD yang bertangungjawab untuk menyelesaian hutang
kontruksi dimaksud yang seyogianya sejak awal setidak-tidaknya
“bersikap aktif” untuk meng-anggarkan hutang aquo pada P-APBD DS
TA.2015, maka pantas dan beralasan hukum tidak melaksanakan
tugas sebagaimana mestinya atau sampai adanya kepastian hukum
tentang penyelesaian hutang aquo, sehingga semua pihak yang
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 9 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
berkepentingan atas hal tersebut secara hukum haruslah tunduk dan
patuh terhadap isi putusan ini kelak;
Bahwa untuk menjamin terpenuhinya tuntutan Para Penggugat tidak
hampa dan ada kekhawatiran berdasarkan sangkaan yang beralasan
bahwa Tergugat (ic. Dinas PU Deli Serdang) akan mengabaikan
putusan pengadilan dan atau mengalihkan pekerjaan kontruksi P-
APBD DS TA. 2015 kepada pihak lain dan otomatis tidak
menyerahkan hutang aquo kepada Para Penggugat, maka
dimohonkan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini untuk meletakan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) atas
697 kegiatan Pengadaan konstruksi Swakelola yang telah selesai
dikerjakan Tahun 2014, apalagi hasil kegiatan tersebut belum sebagai
aset tetap Pemkab Deli Serdang.
Selain itu, untuk menjamin pembayaran hutang konstruksi Swakelola
dari dugaan Tergugat untuk menghindar dari putusan pengadilan dan
mengulur-ulur waktu, kiranya Majelis Hakim dapat menunda semua
pekerjaan kontruksi yang masuk dalam P-APBD DS TA. 2015 sampai
putusan atas perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht
van gewijsde);
Bahwa atas putusan provisi tentang Meletakan Sita Jaminan dan
Menunda semua pekerjaan Konstruksi yang masuk dalam P-APBD DS
TA.2015, maka demi kepentingan umum dan untuk menghindari dari
dugaan Tergugat mengabaikan putusan dan mengulur-ulur waktu,
sementara P-APBD DS TA.2015 akan segera dijalankan Tergugat
kepada pengusaha kontruksi lainnya, dimohonkan kepada Majelis
Hakim untuk memutuskan lebih dahulu sebelum pemanggilan para
pihak di persidangan.
Bahwa agar putusan perkara ini nantinya dapat dilaksanakan, maka
Para Penggugat mohon agar Tergugat dihukum secara tangung
renteng untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada Para
Penggugat sebesar Rp 1.000.000,(satu juta rupiah)/hari setiap
kelalaiannya memenuhi isi putusan, terhitung sejak putusan ini
diucapkan hingga dilaksanakan;
Bahwa untuk itu cukup alasan hukum bila Para Penggugat mohon
agar putusan perkara aquo dinyatakan dapat dijalankan lebih dahulu
walaupun ada Verzet, Banding atau Kasasi dari Para Tergugat (uit
voerbaar voorraad).
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 10 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
Tuntutan Para Penggugat
Bahwa Berdasarkan dasar dan alasan-alasan tersebut di atas, mohon
kiranya Ketua Pengadilan Negeri (PN) Lubuk Pakam cq. Majelis Hakim
yang memeriksa dan menyidangkan perkara ini untuk menetapkan hari
persidangan dan selanjutnya memanggil para pihak dan memberikan amar
putusan sebagai berikut :
Dalam Provisi:
Menyatakan Sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir beslagh)
yang diletakkan dalam perkara ini terhadap 697 kegiatan Pengadaan
konstruksi Swakelola Deli Serdang yang belum dinyatakan sebagai aset
tetap Pemkab Deli Serdang;
Memerintahkan Tergugat untuk Menunda Semua Pekerjaan kontruksi
Tergugat yang masuk dalam P-APBD DS TA. 2015 sampai putusan atas
perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde);
Dalam Pokok Perkara :
Mengabulkan Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
Menyatakan Tergugat (ic. Pemkab DS C/q Dinas PU) adalah sah dan
berharga mempunyai Hutang kontruksi Swakelola Tahun Anggaran
2014 atas 697 pekerjaan yang jumlahnya Rp 175.188.165.510,
(seratus tujuh puluh lima Miliar seratus delapan puluh delapan juta
seratus enam puluh lima ribu lima ratus sepuluh rupiah);
Menyatakan tindakan Tergugat adalah sebagai Perbuatan Melawan
Hukum (onrechmatigedaads);
Menyatakan dan memerintahkan Tergugat untuk membayar hutang
aquo kepada Para Penggugat atas 697 pekerjaan konstruksi
Swakelola yang telah dikerjakan TA. 2014 yang jumlahnya Rp
175.188.165.510, (seratus tujuh puluh lima Miliar seratus delapan
puluh delapan juta seratus enam puluh lima ribu lima ratus sepuluh
rupiah);
Menyatakan dan memerintahkan Tergugat untuk menganggarkan
hutang kontruksi Swakelola aquo masuk dan/atau menampung ke
akun R-APBD Deli Serdang TA. 2016 ;
Menyatakan dan memerintahkan Tergugat untuk melakukan Audit
Fisik dan Audit Keuangan yang dilakukan Tenaga Ahli Fisik dan BPKP
dan/ atau Auditor Indenpenden setelah Hutang Kontruksi Swakelola
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 11 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
aquo Di-anggarkan pada R-APBD Deli Serdang TA. 2016 dan atau
setidak-tidaknya ditampung pada P-APBD Deli Serdang TA. 2016.
Menyatakan jika benar Tergugat tidak meng-anggarkan hutang
konstruksi aquo Swakelola dan justru menganggarkan kegiatan
pekerjaan kontruksi kepada Pihak lainnya ke R-APBD Deli Serdang
TA. 2016 dan atau setidak-tidaknya ditampung pada P-APBD Deli
Serdang TA. 2016 berikut rencana dan tindaklanjut pelaksanaannya,
pantas untuk menyatakan pekerjaan kontruksi P-APBD DS TA.2016,
adalah dinyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum;
Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian materil kepada Para
Penggugat berupa uang sebesar Rp176.188.165.510, (seratus tujuh
puluh enam Miliar seratus delapan puluh delapan juta seratus enam
puluh lima ribu lima ratus sepuluh rupiah) yang dibayar tunai dan
sekaligus ;
Menghukum Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar
kerugian inmateril/moril kepada Para Penggugat berupa uang sebesar
Rp.100.000.000.000.000,- (seratus miliar rupiah) yang dibayar secara
tunai dan sekaligus ;
Menyatakan putusan perkara ini dapat dilaksanakan lebih dahulu atau
serta merta walaupun ada upaya hukum Verzet, Banding atau Kasasi
dari Para Tergugat;
Tergugat dan semua pihak yang berkepentingan atas R-APBD Deli
Serdang TA.2016 dan atau setidak-tidaknya pada P-APBD Deli
Serdang TA 2016 untuk tunduk dan patuh melaksanakan isi putusan
ini;
Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini;
Atau : Apabila Majelis Hakim yang mulia berpendapat lain, dengan
kerendahan hati, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono) ;
Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut Kuasa
Hukum Tergugat telah mengajukan eksepsi dan jawaban dalam pokok perkara
secara tertulis dipersidangan tertanggal 02 Januari 2016 yang pada pokoknya
sebagai berikut :
DALAM KONPENSI
Tentang Eksepsi
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 12 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil Gugatan Para Penggugat
tertanggal 19 Oktober 2015, maupun Perbaikan Gugatan yang dibacakan
pada sidang tanggal 21 Member 2015, kecuali yang Tergugat akui tegas
pada Jawaban tertulis maupun Rekonpensi yang diajukan pada persidangan
hari ini.
Eksepsi Kompetensi Absolut (Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Tidak
Berwenang Mengadili Perkara A quo).
Bahwa didalam perkara ini Para Penggugat telah mengajukan gugatan
ke Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dengan Dalil gugatan Perbuatan
Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat, seharusnya secara
hukum formil Para Penggugat terlebih dahulu mengajukan gugatan ke
Pengadilan Tata Usaha Negara Medan, berdasarkan alasan bahwa
Tergugat tidak menanggapi permohonan Para Penggugat untuk
mencairkan uang proyek Swakelola (Asas Fiktif Negatif dalam PTUN),
karena kedudukan Tergugat sebagai Penguasa/Kuasa Pengguna
Anggaran (Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemerintahan Kabupaten
Deli Serdang), baru setelah ada Putusan PTUN yang berkekuatan
hukum tetap (inkracht van gewisjde) tersebut diajukanlah gugatan
perdata ke Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dengan kwalifikasi hukum
Wanprestasi (ingkar janji) bukan Onrechmatigedaad (Perbuatan
Melawan Hukum) sebagaimana yang di citeerr Kuasa Para Penggugat.
Bahwa oleh karena itu sebelum pokok perkara dalam gugatan Para
Penggugat ini diperiksa lebih lanjut, dengan segala kerendahan hati
dimohonkan kepada Yang Terhormat, Majelis Hakim Yang Memeriksa
dan Mengadili perkara ini agar berkenan kiranya memeriksa dahulu
permasalahan Eksepsi Absolut ini dan seterusnya menjatuhkan Putusan
Sela (Putusan Provisi) yang pada intinya menyatakan bahwa Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam tidak berwenang (tidak berkompetent secara tetap)
untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, karena hams diperiksa dan
diadili oleh oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan.
Eksepsi Materil
1. Tentang Kedudukan Para Penggugat tidak berkualitas sebagai Penggugat
(Eksepsie Legal Standing For Yuditio).
Bahwa didalam halaman 1 (satu) gugatannya Para Penggugat,
Ahmad Fachruddin dan Ir. Soehardono mengatakan bahwa dirinya
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 13 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
secara pribadi selaku pengusaha Swakelola di Kabupaten Deli
Serdang masing-masing selaku Koordinator dan Sekretaris Forum
Solidaritas Pemborong Swakelola Terdzalimi (FSPST) Kabupaten
Deli Serdang tahun anggaran 2014 berdasarkan pernyataan bersama
tertanggal 30 Juni 2015 yang pekerjaannya telah selesai tahun 2014
tetapi belum dibayar oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
Bahwa namun anehnya didalam gugatannya Para Pengggugat tidak
menyebutkan siapa-siapa saja pemborong-pemborong / kontraktor
Swakelola tahun 2014 yang diwakilinya dan terdzalimi tersebut, baik
nama-nama orangnya, jenis pekerjaannya, Nilai Proyeknya, maupun
nama Perusahaannya (penanggung jawab proyek dimaksud), selain
itu FSPST secara hukum bukan merupakan Subyek Hukum Perdata
yang bisa mengajukan gugatan, karena ia muncul secara spontanitas
dan tidak memiliki AD/ART serta tidak terdaftar di pemerintahan
resmi layaknya suatu Badan Hukum (PT, Yayasan dll).
Bahwa dengan demikian Para Penggugat i.c Ahmad Fachruddin dan
Ir. Soehardono secara hukum formil hanya dibenarkan melakukan
gugatan untuk kepentingan dirinya sendiri saja dan secara formalitas
hukum tidak boleh mewakili kepentingan para Pemborong lainnya
apalagi mengatas namakan FSPST yang tidak mempunyai Legal
Standing bertindak didalam Pengadilan.
1. Tentang Tergugat Tidak Lengkap (Eksepsie Plurium Litis Consortium)
Bahwa didalam gugatan perkara ini Para Penggugat hanya
mengajukan/menarik Tergugat, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU)
Kabupaten Deli Serdang, Ir. Donald P. Lumban Tobing sebagai pihak
Tergugat, sedangkan Proyek Swakelola tersebut menurut gugatan
Para Penggugat dilaksanakan pada tahun 2014 dimana Kepala PU
Deli Serdang saat itu dijabat oleh Ir. Faisal yang telah di Vonis
bersalah oleh Pengadilan Tipikor Medan dengan hukuman penjara
1,5 tahun kemudian diperberat menjadi 12 tahun oleh Pengadilan
Tinggi Tipikor Sumatera Utara akibat kebijakannya dalam
pelaksanaaan masalah proyek Swakelola ini, karena itu seharusnya
secara hukum Acara Perdata yang berlaku. Penggugat juga harus
menarik Ir. Faisal sebagai pihak Tergugat atau setidak-tidaknya Turut
Tergugat dalam perkara ini demi kelengkapan pihak dalam hukum
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 14 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
formil.
Bahwa selain itu Para Penggugat juga seharusnya mengikutsertakan
Bupati selaku kepala Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang berikut
juga Ketua DPRD Kabupaten Deli Serdang periode 2014-2019
sebagai pihak Tergugat dalam perkara ini sebab sebagai penanggung
jawab pemerintahan di Deli Serdang ianya harus dilibatkan apalagi
dalam hal penyusunan Nota APBD dan P-APBD keuangan dalam
jumlah Rp 170 milyaran lebih sebagaimana di citeer Para Penggugat
dalam surat gugatannya.
Bahwa kemudian dalam posita gugatan maupun pada petitumnya,
yang dimohonkan Para Penggugat adalah agar hutang Tergugat
dimasukkan ke dalam APBD 2015 maupun P-APBD 2015, dalil
tersebut adalah keliru, seharusnya di lakukan audit tertebih dahulu
secara jelas dan rinci baru dimintakan dimasukan dalam penyusunan
anggaran, Tergugat sebab tidak mungkin Tergugat dapat
memasukkannya sebelum ada jeias berapa real nya nilai proyek
tersebut, apalagi Tergugat hanyalah sebagai SKPD (Satuan Kerja
Perangkat Daerah) yang mempunyai kewenangan terbatas dalam hal
penyusunan anggaran.
Bahwa dengan tidak dilibatkannya Ir. Faisal, Bupati Kepala
Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang dan Ketua DPRD Kabupaten
Deli Serdang sebagai pihak Tergugat dalam gugatan Para Penggugat
pada perkara ini, mengakibatkan tidak lengkapnya para pihak dalam
suatu perkara dan secara hukum gugatan yang demikian itu harus
dinyatakan tidak dapat diterima, karena kurangnya pihak yang harus
digugat.
1. Tentang Gugatan Para Penggugat Salah dalam Menentukan Kwalifikasi
Hukum
Bahwa Para Penggugat dalam perkara ini telah keliru menguraikan
istilah hukum bahwa Peituatan Tergugat adalah Perbuatan Melawan
Hukum (Onrechtmatigedaad), yang benar seharusnya Perbuatan
Melawan Hukum oleh Penguasa (Onrechtmatige overheid daad)
mungkin Kuasa Penggugat lupa dalam penyusunan kwalifikasi ini
(karena sebelum menjadi Advokat, sepengetahuan Tergugat maupun
publik Sumatera Utara, kuasa Para Penggugat rekan Afrizon, SH,MH,
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 15 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
lama berprofesi sebagai Jumalis di salah satu media lokal dan saat
ini media tersebut diduga tidak beroperasi lagi, boleh jadi Kuasa Para
Penggugat kesulitan atau lupa dalam menggunakan istilah-istilah
hukum dimaksud, karena sebelum menjadi advokat dalam
kesehariannya terbiasa dengan istilah-istilah jumalis yang jauh beda
dengan istilah dalam bahasa hukum), padahal dalam hukum formil
maupun materiil, jika salah/kelim dalam meletakan/menempatkan
bahasa hukum ataupun kualifikasi hukum dari perbuatan yang
dilakukan subyek hukum, dapat mengakibatkan tidak diterimanya
gugatan (N.O) ataupun ditolaknya gugatan tersebut (Nietige in epso).
Bahwa sedangkan dalam perkara ini, dalil gugatannya justru Para
Penggugat banyak menguraikan kalau perbuatan Tergugat adalah
perbuatan Ingkar Janji/ Cidera Janji (wanprestasi) karena Tergugat
dinyatakan belum membayar pengerjaan proyek Swakelola (hutang
proyek) dll, sedangkan antara Perbuatan Melawan Hukum
(Onrechtmatigedaad) dan Perbuatan mungkir janji (wanprestasi)
adalah dua Perbuatan Hukum yang berbeda dan berdiri sendiri serta
diatur dalam Pasal-pasal yang berbeda dalam KUH Perdata,
karenanya secara hukum formil harus dinyatakan tidak dapat
diterima.
4. Tentang Gugatan Penggugat Kabur (Eksepsie Obscuur Libellium).
Bahwa Para Penggugat baik didalam gugatannya tanggal 19 Oktober
2015 dan yang sudah diperbaiki pada sidang tanggal 17 Desember
2015 menguraikan bahwa Tergugat menyatakan hutang konstruksi
Dinas PU Kabupaten Deli Serdang per 31 Desember 2014 total
mencapat Rp. 170.591.936.249,- (seratus tujuh puluh milyar lima
ratus sembilan puluh satu juta sembilan ratus tiga puluh enam ribu
dua ratus empat puluh sembilan rupiah).
Bahwa namun sangat disayangkan mengapa Para Penggugat tidak
menguraikan secara rinci dan jelas semua paket proyek-proyek
Swakelola tahun 2014 manasaja yang sudah selesai tersebut dan
layak untuk dibayar/dianggarkan dalam APBD maupun P-APBD
Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang tahun 2015 maupun APBD
dan P-APBD tahun 2016, seharusnya Para Penggugat jeli dan teliti
merumuskan dan menguraikannya misalnya ; Nama Proyek,
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 16 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
Penanggung Jawab Pekerjaan, Lokasi Proyek Volume Pekerjaan,
Selesai Pengerjaan dll dalam bentuk tabel, sehingga siapapun yang
melihat dan membacanya mudah mengerti dan tidak menimbulkan
banyak pertanyaan lagi.
Bahwa karena didalam formalitas hukum bila suatu gugatan tidak
menjelaskan secara detail tentang apa yang dijadikan dalil gugatan
akan membuat gugatan menjadi kabur, apalagi adanya kontradiksi
hukum dalam menentukan kwalifikasi perbuatan dalam suatu
gugatan, sebab disatu sisi mengatakan Perbuatan Melawan Hukum
(Onrechtmatige daad) ataupun Perbuatan Melawan Hukum oleh
Penguasa (Onrechtmatige overheid daad) di sisi lain menyatakan
perbuatan ingkar Janji/ Cidera Janji (wanprestasi).
Bahwa dengan demikian jelas dan terang menunjukkan bahwa dalil
gugatan Penggugat bertentangan antara satu dan yang lainnya
sehingga mengakibatkan gugatan tersebut kabur (obscuur Libel!) dan
karenanya di mohonkan kepada Yth, Majelis Hakim Yang Memeriksa
Dan Mengadili Perkara ini agar berkenan kiranya menyatakan
Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima (Niet Onvanklijke
Verklaarrd).
Tentang Pokok Perkara
Bahwa semua dalil-dalil alasan hukum yang dikemukakan dalam Konpensi
bahagian Eksepsi diatas merupakan satu-kesatuan dengan dalil pada pokok
perkara ini, untuk itu secara mutatis mutandis dimasukan tidak Penggugat
ulangi lagi penulisannya.
Bahwa sebelum Tergugat menjelaskan dengan rinci jawaban pada pokok
perkara ini teriebih dahulu dijelaskan bahwa yang dikatakan Proyek
Swakelola adalah setiap jenis pekerjaan Tergugat yang ketentuannya sudah
diatur dalam peraturan bagaimana bentuknya, pelaksanaannya,
penganggarannya dan syarat-syarat lainnya, karena tidak bisa disamakan
dengan jenis proyek-proyek biasa yang sudah ada anggarannya.
Bahwa dalam hal ini Kepala Dinas PU Deli Serdang sebelumnya Ir. Faisal
telah keliru dalam menerapkan kebijakan Proyek Swakelola ini sehingga
dirinya harus berurusan dengan penegak hukum Tipikor dan divonis
bersalah dengan hukuman 12 tahun penjara di tingkat Pengadilan Tinggi
Tipikor Sumatera Utara,Medan.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 17 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
Bahwa dengan demikian apada dasar hukum Tergugat mengabulkan
permohonan Para Penggugat bila harus membayar hutang Proyek
Swakelola tersebut sementara pengerjaan proyek aquo dinilai menyalahi
peraturan hukum oleh Lembaga Pengadilan dan Pejabatnya harus
mendekam di Lembaga Pemasyarakatan.
Bahwa apakah Para Penggugat bersedia jika Tergugat menerima gugatan
Para Penggugat yang sangat banyak kelemahan dan kekurangannya
tersebut dipaksakan harus diputus berwenang oleh Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam, kemudian dari putusan tersebut dianggarkan/dibayarkan
dalam APBD maupun P-APBD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, dan
setelah uang tersebut habis dinikmati Para Penggugat lalu berselang
setelah itu Para Penggugat harus pula berurusan dengan Penegak Hukum
(Jaksa.Polisi, KPK) karena telah menerima uang proyek yang menyalahi
prosedur hukum ? tentunya hal ini sangat tidak diharapkan terjadi.
Bahwa pada prinsifnya Tergugat tidak ada niat menghambat ataupun
mempersulit Para Penggugat dalam perkara ini, karena Tergugat juga bisa
merasakan bagaimana jika Tergugat berada pada posisi Penggugat, hanya
saja Tegugat berupaya agar semua yang terkait dalam masalah ini
(Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan jajarannya,
Pelaksana/Penanggung Jawab Proyek/Kontraktor) aman dalam
penyelesaiannya, sehingga uang yang dianggarkan dalam APBD/P-APBD
yang dicairkan nantinya tidak bermasalah lagi, sebab undang-undang
Tipikor yang berlaku saat ini sangat luas bisa menjerat orang untuk terklibat
dalam suatu perbuatan pidana korupsi.
Bahwa dari dalil-dalil hukum yang telah diuraikan tersebut diatas, telah
terbantahkan semua gugatan Para Penggugat karena itu petitum gugatan
yang dimohonkan Para Penggugat tidak beralasan untuk dikabulkan,
karenanya dimohonkan kepada yang terhomnat Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan kiranya menolak
Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan
Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima (Niet Onvanklijke Verklaarrdd).
II. DALAM REKONPENSI
Bahwa oleh karena keseluruhan dalil-dalil yang dikemukakan Penggugatt
d.k/Tergugat d.r dalam perkara ini tidak didukung oleh dasar hukum yang jelas,
maka Tergugat d.k/Penggugat d.r dengan ini mengajukan gugatan balik
(Rekonvensi) sebagaimana tersebut dalam perkara ini.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 18 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
Bahwa seluruh dalil-dalil Jawaban Tergugat d.k/Penggugat d.r yang disebut
pada bahagian eksepsi dan pokok perkara pada bagian Konpensi diatas, secara
mutatis mutandis mohon dianggap juga merupakan dalil-dalil gugatan dalam
bagian rekonpensi ini dan tidak terpisah satu dengan yang lainnya karenanya
tidak diulangi lagi penulisannya.
Bahwa akibat gugatan Para Penggugat d.k/Tergugat d.r membuat konsentrasi
Tergugat terpecah karena harus memikirkan perkara ini, disebabkan Para
Penggugat seringkali datang ke kantor Tergugat melakukan penekanan-
penekanan secara fisikis baik langsung maupun melalui media dan Iain-Iain,
yang terkesan memaksa Tergugat agar memenuhi keinginannya untuk
membayar uang proyek Swakelola tahun 2014 tersebut, padahal perkara ini
merupakan kelalaian Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Deli
Serdang yang oada waktu itu dijabat oleh Ir. Faisal, dimana akibat
permasalahan ini dirinya dinyatakan bersalah secara pidana oleh Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi Medan dengan Pidana penjara 1.5 tahun, kemudian
ditingkat banding Pengadilan Tinggi Tipikor Medan berubah menjadi 12 tahun
penjara.
Bahwa dengan demikian jelaslah bahwa proyek Swakelola tahun 2014 tersebut
menurut Lembaga Hukum (Pengadilan Tipikor) menyalahi prosedur hukum
dalam pelaksanaannya, karena itu tidak ada alasan yuridis bagi Tergugat untuk
memajukan dalam penyusunan anggaran untuk dimasukkan pada anggaran
Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, baik dalam APBD 2015 maupun
P-APBD 2015 dan APBD maupun P-APBD kedepannya, sebab tidak didukung
oleh dasar hukum yang kuat, dengan demikian patut dan beralasan hukum jika
Para Penggugat dihukum untuk meminta maaf kepada Tergugat yang dimuat di
media massa selama 3 (tiga) hari berturut-turut.
Bahwa seharusnya Para Penggugat melihat perkara ini secara berimbang adil
dan bijaksana, tidak membebankan semata-mata kepada Tergugat saja, apalagi
Tergugat menduduki kursi Kepala Dinas PU tersebut bam mulai bulan April
2015 dimana sebelumnya Tergugat adalah sebagai Kepala Dinas Pasar
Kabupaten Deli Serdang, jadi tidaklah berdasar jika Tergugat dipaksa untuk
"menyapu kotoran" orang lain atau dipaksa harus menanggung jawabi "dosa"
orang lain dalam perkara ini.
Bahwa akan tetapi faktanya Para Penggugat kelihatannya tidak mau tahu
dengan kenyataan ini, karena Tergugat juga tidak tahu pasti apakah Kuasa
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 19 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
Hukumnya sudah menjelaskan secara rinci tentang masalah ini kepada para
principal (Kliennya), semoga aja Kuasa Hukum Para Penggugat tidak
memperkeruh situasi, karena seandainya (quodnon) Kuasa Para Penggugat
bisa mendudukan/menjelaskan posisi hukum kasus ini secara jelas dan terang
Kepada Kliennya.hampirdipastikan tidak akan terjadi adanya tekanan fisikis
kepada Tergugat yang tidak tahu menahu masalah proyek ini sebelumnya,
karena saat itu dirinya belum nnenjabat sebagai Kepala Dinas PU Deli Serdang.
Bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat tidak berdasar, maka tidak
beralasan hukum bila Para Penggugat meminta pembayaran proyek dimaksud
sebagaimana diurai dalam gugatannya, karena proyek Swakelola aquo
menyalahi prosedur sebagaimana diatur dalam Perpres No. 54 Tahun 2010,
Tentang Pengadaan Barang dan Jasa berikut dengan peraturan oerubahannya,
sehingga bila para Penggugat membawa perkara ini ke Pengadilan, seharusnya
menggugat sdr Ir. Faisal sendir yang salah dalam melaksanakan proyek
Swakelola dimaksud bukan Tergugat.
Bahwa oleh karena itu permohonan Para Penggugat sebagaimana yang
diuraikan dalam petitum gugatan menjadi hampa dan harus ditolak karena
cacad yuridis, namun demikian seandainya Majelis Hakim berpendapat lain
maka hams dilakukan auditor independent untuk menghitung secara pasti nilai
proyek yang di Klaim Para Penggugat.
Bahwa berdasarkan dalil-dalil dan alasan-alasan hukum yang dikemukakan
diatas maka secara hukum terbantahlah eluruh dalil-dalil gugatan Penggugat
d.k/Tergugat d.r yang diajukan pada tanggal 19 Oktober 2015 dan perbaikan
gugatan tanggal 17 Desember 2015 tersebut , karenanya dimohonkan kepada
Yth, Majelis Hakim Yang Memeriksa Dan Mengadili perkara ini agar berkenan
dan dapat kiranya menjatuhkan putusan hukum dalam perkara ini yang amarnya
berbunyi sebagai berikut:
DALAM KONPENSI
Tentang Eksepsie
Mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya.
Menyatakan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tidak berwenang
memeriksa dan mengadili perkara ini,
Menyatakan Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima [Niet Onvanklijke
Verklaarrdd).
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 20 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
TENTANG POKOK PERKARA
Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-
tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima
[Niet Onvanklijke Verklaarrdd).
DALAM REKONPENSI
Mengabulkan Gugatan Penggugat d.r/Tergugat d.k untuk seluruhnya.
Menyatakan Para Penggugat d.k/ Para Tergugat d.r melakukan
Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatigdaad).
Menghukum Tergugat d.r/Penggugat d.k untuk menyatakan permintaan
maaf melaluii Media Massa selama 3 (tiga) hari berturut-turut yang mana
isinya sebagai berikut:
" Ahmad Fachruddin dan Ir. Soehardono baik atas nama sendiri maupun
selaku Koordinator (FSPST) menyampaikan permohonan maaf yang
sebesar-besarnya atas kekeliruannya telah menggugat Kepala Dinas PU
Deli Serdang, Ir. Donald P. Lumban Tobing sehubungan dengan
pelaksanaan Proyek Swakelola di Kabupaten Deli Serdang dimana pada
saat itu di jabat oleh Ir. Faisal".
Memerintahkan Para Tergugat d.r/Para Penggugat d.k bersama-sama
dengan Penggugat d.r/Tergugat d.k melakukan dan menunjuk Tiem
auditor Independent untuk menentukan harga proyek Swakelola yang
disebutkan Penggugat d.k/Tergugat d.r.
Menghukum Tergugat d.r/Penggugat d.k membayar seluruh biaya-biaya
yang timbul dalam perkara ini.
Menyatakan keputusan hukum dalam perkara ini dapat dijalankan secara
serta merta, meskipun ada upaya hukum Kasasi, Perlawanan (verzet)
dan Peninjauan Kembali (uit voerbaarbij vooraad).
III. Dalam Konpensi Dan Rekonpensi
Membebankan seluruh biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini kepada
Penggugat d.k/Tergugat d.r.
Atau, apabila Majelis Hakim Yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain mohon putusan hukum yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono).
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 21 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi Tergugat tentang Kompetensi
Absolute Tergugat yakni yang menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam tidak berwenang mengadili perkara aquo, Majelis Hakim telah
menjatuhkan Putusan Sela atas eksepsi tersebut tertanggal 11 Februari 2016,
yang amar putusannya berbunyi sebagai berikut :
Menolak Eksepsi Tergugat tersebut ;
Menyatakan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam berwenang untuk memeriksa
dan mengadili perkara ini ;
Menetapkan untuk melanjutkan pemeriksaan Perkara Perdata
No.147/Pdt.G/2015/PN.Lbp ;
Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir ;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan dan jawaban tersebut Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam telah menjatuhkan putusan Nomor
147/Pdt.G/2015/PN.Lbp tanggal 23 Agustus 2016 yang amarnya sebagai
berikut :
DALAM PROVISI
Menolak Tuntutan Provisi Para Penggugat untuk seluruhnya ;
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI
Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA
Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebahagian ;
Menyatakan Tergugat (ic. Pemkab DS C/q Dinas PU) adalah sah dan
berharga mempunyai Hutang kontruksi Swakelola Tahun Anggaran 2014
atas 697 pekerjaan yang jumlahnya Rp 175.188.165.510, (seratus tujuh
puluh lima Miliar seratus delapan puluh delapan juta seratus enam puluh
lima ribu lima ratus sepuluh rupiah);
Menyatakan tindakan Tergugat adalah sebagai Perbuatan Perbuatan
Melawan Hukum (onrechmatigedaads) ;
Memerintahkan Tergugat untuk membayar hutang aquo kepada Para
Penggugat atas 697 pekerjaan konstruksi Swakelola yang telah dikerjakan
TA. 2014 yang jumlahnya Rp 175.188.165.510,00 (seratus tujuh puluh lima
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 22 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
Miliar seratus delapan puluh delapan juta seratus enam puluh lima ribu lima
ratus sepuluh rupiah);
Memerintahkan Tergugat untuk menganggarkan hutang kontruksi Swakelola
aquo masuk dan/atau menampung ke akun APBD dan P-ABPD Tahun 2016
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang atau setidak-tidaknya
mengganggarkan hutang konstruksi tersebut pada APBD ataupun P-APBD
pada Tahun Anggaran yang akan berjalan selanjutnya ;
Memerintahkan Tergugat untuk melakukan Audit Fisik dan Audit Keuangan
yang dilakukan Tenaga Ahli Fisik dan BPKP dan/atau Auditor Indenpenden
setelah Hutang Kontruksi Swakelola aquo dianggarkan pada APBD dan P-
ABPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Tahun Anggaran 2016 atau
setidak-tidaknya mengganggarkan hutang konstruksi tersebut pada APBD
ataupun P-APBD pada Tahun Anggaran yang akan berjalan selanjutnya dan
selanjutnya memerintahkan Tergugat untuk membayar hutang konstruksi
tersebut sebesar hasil audit fisik tersebut kepada Para Penggugat ;
Menghukum Tergugat dan semua pihak yang berkepentingan atas R-APBD
Deli Serdang TA.2016 dan atau setidak-tidaknya pada P-APBD Deli
Serdang TA 2016 untuk tunduk dan patuh melaksanakan isi putusan ini;
Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya ;
DALAM REKONVENSI
Menolak Gugatan Penggugat dR/Tergugat dK untuk seluruhnya ;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
Menghukum Tergugat dK/ Penggugat dR membayar biaya perkara sebesar
Rp.441.000,00 (empat ratus empat puluh satu ribu rupiah)
Menimbang bahwa berdasarkan Akte Banding Nomor
147/Pdt.G/2015/PN.Lbp tanggal 05 September 2016 yang dibuat oleh Panitera
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, ternyata Tergugat yang diwakili kuasa
hukumnya telah telah mengajukan banding terhadap putusan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam Nomor 147/Pdt.G/2015/PN.Lbp tanggal 23 Agustus 2016
dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum
Terbanding semula Penggugat pada tanggal 9 November 2016 Oleh Juru sita
melalui pendelegasian Pengadilan Negeri Medan;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 23 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
Menimbang, bahwa Pembanding semula Tergugat tidak mengajukan
memori banding dan begitu pula dengan Terbanding semula Penggugat juga
tidak mengajukan Kontra Memori Banding ;
Menimbang bahwa melalui pendelegasian Jurusita Pengadilan Negeri
Medan telah menyerahkan Relas Pemberitahuan untuk mempelajari Berkas
Perkara Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 147/Pst.G/2015/PN-Lbp, yang
disampaikan masing-masing kepada Terbanding semula Penggugat dan
Pembanding semula Tergugat melalui Kuasa Hukum mereka pada tanggal 09
November 2016, yang isinya menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14
(empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada kedua belah
pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari
berkas perkara tersebut sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa
Hukum para Pembanding semula para Penggugat telah diajukan dalam
tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan Undang-Undang, oleh karenanya permohonan banding tersebut
secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca, meneliti dan
mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang
berhubungan dengan perkara ini, turunan resmi putusan Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam Nomor : Nomor 147/Pdt.G/2015/PN.Lbp tanggal 23 Agustus
2016, MajeIis Hakim Tingkat Banding berpendapat alasan dan pertimbangan
hukum yang telah diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam
putusannya berkenaan dengan hal-hal yang diperkarakan oleh para pihak, telah
tepat dan benar menurut hukum, karena telah jelas dipertimbangkan secara
seksama oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama mengenai hal-hal pokok dalam
gugatan yaitu bahwa Tergugat belum melaksanakan kewajiban untuk
membayar Hutang kontruksi Swakelola Tahun Anggaran 2014 atas 697
pekerjaan yang jumlahnya Rp 175.188.165.510, (seratus tujuh puluh lima Miliar
seratus delapan puluh delapan juta seratus enam puluh lima ribu lima ratus
sepuluh rupiah);
Menimbang, bahwa mengenai amar putusan nomor 5 Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam Nomor 147/Pdt.G/2015/PN.Lbp tanggal 23 Agustus 2016, yang
mengabulkan petitum Penggugat agar Tergugat menganggarkan hutang
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 24 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
kontruksi Swakelola aquo masuk dan/atau menampung ke akun R-APBD Deli
Serdang TA. 2016 dan diikuti dengan tindakan pelaksanaan Audit Fisik dan
Audit Keuangan yang dilakukan Tenaga Ahli Fisik dan BPKP dan/ atau Auditor
Indenpenden setelah Hutang Kontruksi Swakelola aquo Di-anggarkan pada R-
APBD Deli Serdang TA. 2016 dan atau setidak-tidaknya ditampung pada P-
APBD Deli Serdang TA. 2016, menurut majelis Hakim Tingkat Banding perlu
diperbaiki mengingat tahun anggaran 2016 yang disebutkan dalam amar
putusan telah berlalu sementara disisi lain belum dapat dipastikan kapan
putusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap dan dapat
dilaksanakan, sehingga apabila tahun anggarannya dibatasi pada tahun 2016,
sudah dapat dipastikan putusan ini tidak dapat dilaksanakan karena telah
melewati tahun anggaran 2016 seperti yang disebutkan dalam amar putusan;
Menimbang, bahwa dengan demikian maka amar putusan nomor 5 yang
Memerintahkan Tergugat untuk menganggarkan hutang kontruksi Swakelola
aquo masuk dan/atau menampung ke akun APBD dan P-ABPD Tahun 2016
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang atau setidak-tidaknya mengganggarkan
hutang konstruksi tersebut pada APBD ataupun P-APBD pada Tahun Anggaran
yang akan berjalan selanjutnya, harus diperbaiki dengan menghapus
penyebutan tahun anggaran 2016;
Menimbang, bahwa sejalan dengan pertimbangan diatas, maka amar
putusan nomor 6 yang memerintahkan Tergugat untuk melakukan Audit Fisik
dan Audit Keuangan yang dilakukan Tenaga Ahli Fisik dan BPKP dan/atau
Auditor Indenpenden setelah Hutang Kontruksi Swakelola aquo dianggarkan
pada APBD dan P-ABPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Tahun Anggaran
2016 atau setidak-tidaknya mengganggarkan hutang konstruksi tersebut pada
APBD ataupun P-APBD pada Tahun Anggaran yang akan berjalan selanjutnya
dan selanjutnya memerintahkan Tergugat untuk membayar hutang konstruksi
tersebut sebesar hasil audit fisik tersebut kepada Para Penggugat, juga harus
diperbaiki dengan menghilangkan pembatasan tahun anggaran 2016;
Menimbang, bahwa demikian juga dengan amar putusan nomor 7 yang
menghukum Tergugat dan semua pihak yang berkepentingan atas R-APBD Deli
Serdang TA.2016 dan atau setidak-tidaknya pada P-APBD Deli Serdang TA
2016 untuk tunduk dan patuh melaksanakan isi putusan ini, perlu diperbaiki
amarnya dengan menghilangkan pembatasan tahun 2016;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka alasan
banding yang diajukan oleh Pembanding semula Tergugat tidak dapat
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 25 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
dibenarkan, dan cukup alasan untuk memperbaiki amar putusan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam Nomor 147/Pdt.G/2015/PN.Lbp tanggal 23 Agustus 2016
pada angka nomor 5, 6 dan 7 yang dimintakan banding tersebut, sehingga
selengkapnya menjadi seperti yang akan disebutkan dibawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Tergugat tetap
berada dipihak yang kalah maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara
dalam dua tingkat peradilan;
Menimbang, bahwa dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Medan tidak terdapat kata sepakat dalam majelis, karena Hakim Anggota I
Binsar Siregar, SH.MHum., mengajukan pendapat yang berbeda (dissenting
opinion), sebagai berikut:
Pendapat berbeda (Dissenting Opinion) dari Hakim Anggota I: Binsar Siregar,
SH.MHum, sebagai berikut:
Menimbang, bahwa saya sebagai Hakim Anggota I tidak sependapat
dengan putusan dalam perkara ini yakni dengan menguatkan putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 147/Pdt.G/2015/PN.Lbp, dengan
alasan-alasan sebagai berikut:
- Bahwa Tergugat dalam jawabannya mengajukan eksepsi yang pada
pokoknya sebagai berikut:
1. Para Penggugat tidak berkwalitas sebagai Penggugat (eksepsi Legal
standing fo yuditio).
Karena Penggugat Achmad Fachruddin dan Ir. Soehardono yang
menyatakan bertindak untuk diri sendiri dan sebagai Koordinator dan
Sekretaris sekaligus mewakili anggota Forum Solidaritas Pemborong
Swakelola Terdzalimi (FSPST) Kabupaten Deli Serdang tahun
Anggaran 2014, namun dalam gugatan tidak menjelaskan siapa saja
pemborong swakelola tahun 2014 yang diwakili oleh para Penggugat,
dengan demikian kedudukan para Penggugat tidak jelas;
2. Pihak yang digugat/Tergugat tidak lengkap (Eksepsi plurium litis
consortium).
Karena yang digugat adalah pelaksanaan swakelola tahun 2014,
maka seharusnya Kepala Dinas PU Deli Serdang tahun 2014 yang
dijabat oleh Ir. Faisal yang telah divonis bersalah oleh Pengadilan
Tipikor Medan dengan pidana penjara selama 1,5 tahun kemudian
oleh Pengadilan Tinggi menjadi 12 tahun ikut digugat dalam perkara
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 26 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
ini, oleh karenanya gugatan terhadap Ir. Donald P. Lumban Tobing
sebagai Kepala Dina PU saat ini adalah salah alamat.
Kemudian, dalam perkara ini tidak mengikut sertakan Bupati sebagai
Kepala Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang dan juga Ketua DPRD
periode tahun 2014 – 2019, sebagai penangungjawab dan yang
terlibat dalam penyusunan APBD Kabupaten Deli Serdang, sebab
Tergugat sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak
mungkin melaksanakan penggaran tersebut dalam APBD;
Dengan tidak dilibatkannya Ir. Faisal dan juga Bupati Kepala
Pemerintahan Deli Serdang dan juga DPRD sebagai pihak Tergugat
mengakibatkan gugatan ini tidak lengkap;
3. Gugatan Penggugat salah dalam menentukan kwalifikasi;
Karena mengaburkan antara perbuatan melawan hukum
(onrechtmatigedaad), dengan perbuatan melawan hukum penguasa
(Onrechtmatige overheid daad), sehingga gugatan ini menjadi kabur;
4. Gugatan kabur (Obscuur libellum);
Bahwa para Penggugat mendalilkan jumlah hutang konstruksi Dinas
PU Kabupaten Deli Serdang per 31 Desember 2014 total berjumlah
Rp. 170.591.936.249,- ( seratus tujuh puluh milyar lima ratus sembilan
puluh satu juta sembilan ratus tiga puluh enam ribu dua ratus empat
puluh sembilan rupiah), namun tidak menguraikan tentang paket
proyek swakelola yang mana, termasuk tidak dijelaskan tentangh
nama proyek, penanggung jawab, pekerjaan, lokasi proyek, volume
[pekerjaan dan juga tentang progres pekerjaan. Dengan demikian
objek gugatan ini tidak jelas;
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi diatas saya berpendapat sebagai
berikut:
Ad. 1. Para Penggugat tidak berkwalitas sebagai Penggugat (eksepsi Legal
standing fo yuditio).
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan format gugatan Penggugat
Achmad Fahruddin dan Ir. Soehardono yang diwakili oleh Afrizon, SH.MH., dan
Achmad Fadli Roza, SH serta Agung Harja, SH., dari kantor R & Partner,
beralamat di Tasbih Blok YY No. 27 Medan, dimana para Penggugat Achmad
Fahruddin dan Ir. Soehardono menyatakan masing-masing bertindak sebagai
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 27 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
kooradinator dan Sekretaris Forum Solidaritas Pemborong Swakelola
Terdzalimi (FSPST) Kabupaten Deli Serdang, oleh karena itu mewakili para
pengusaha swakelola TA 2014 berdasarkan surat pernyataan tertanggal 30 Juni
2014;
Menimbang, bahwa sesuai format gugatan tersebut dapat disimpulkan
bentuk gugatan aquo adalah gugatan biasa yang terdiri dari beberapa
Penggugat yaitu semua anggota FSPST Kab. Deli Serdang, oleh karena
FSPST Kab. Deli Serdang bukan merupakan badan hukum yang dapat diwakili
oleh pengurusnya, maka apabila kedua Penggugat hendak mengajukan
gugatan atas nama diri sendiri dan untuk dan atas nama semua anggota Forum
( FSPST) Kab. Deli Serdang seharusnya Para Penggugat membuat surat
kuasa khusus untuk menghadap dipersidangan, kemudian masing-masing
anggota forum yang hendak menggugat harus secara jelas disebutkan dalam
surat gugatan;
Menimbang, bahwa ternyata dalam gugatan ini siapa saja yang ikut
sebagai penggugat tidak jelas, dengan menyebut anggota Forum Solidaritas
Pemborong Swakelola Terdzalimi Kab. Deli Serdang TA 2014 tidaklah cukup,
semestinya masing-masing pemborong harus sercara jelas disebutkan dalam
surat gugatan gugatan dalam kapasitasnya sebagai penggugat, sehingga jelas
identitas masing-masing anggota dan juga jelas berapa orang seluruh anggota
forum yang ikut sebagai penggugat;
Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan sebagai wakil dari anggota
forum sesuai dengan Surat Pernyataan tanggal 30 Juni 2014, setelah diteliti
surat-surat dimaksud ada berjumlah 77 orang yang membuat Surat
Penunjukan/Kuasa kepada Penggugat Achmad Fachruddin dan Ir.
Soehardono (bukti P. 15) tidak dijelaskan apakah fotocopy tersebut sesuai
dengan aslinya, surat mana antara lain memberi kuasa kepada Penggugat
untuk mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam;
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat bukan seorang
advokat/pengacara, maka sesuai menurut undang advokat Penggugat tidak
dapat mewakili seseorang untuk mengajukan gugatan di Pengadilan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, dimana
pihak-orang-orang atau pihak yang diwakili oleh Penggugat tidak jelas
dicantumkan dalam gugatan, kemudian Penggugat bukan seorang
advokat/pengacara oleh karena itu tidak berkualitas untuk mewakili seseorang
untuk mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri, dengan demikian Penggugat
tidak mempunyai kapasitas atau legal standing Penggugat tidak terpenuhi untuk
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 28 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
mengajukan gugatan ini, berdasarkan hal tersebut eksepsi Tergugat ini
beralasan menurut hukum dan dapat diterima;
Ad. 2. Gugatan kurang lengkap (Eksepsi plurium litis consortium).
Menimbang, bahwa sebagaimana dalil guagatan, maka yang menjadi
pokok gugatan ini adalah gugatan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Deli
Serdang agar membayar nilai proyek Pemkab Deli Serdang yang telah
dikerjakan oleh Para Penggugat secara swakelola dengan jumlah proyek TA
2014 sebanyak 697 proyek dengan nilai sejumlah Rp. 170.591.936.249,-
(seratus tujuh puluh milyar lima ratus sembilan puluh satu juta sembilan ratus
tiga puluh enam ribu dua ratus empat puluh sembilan rupiah);
Menimbang, bahwa karena gugatan ini berhubungan dengan kewajiban
Pemerindat Daerah Kabupaten Deli Serdang tentang proyek-proyek yang
berada dalam pengelolaan Pemerintah Derah Kabupaten Deli Serdang, maka
sudah seharusnya mengikut sertakan Bupati sebagai Kepala Daerah Daerah
Kabupaten Deli Serdang sebagai Tergugat, Dinas PU sebagai SKPD (satuan
Kerja Perangkat Daerah) adalah bawahan Bupati, menggugat Dinas PU tanpa
menggugat Bupati adalah suatu hal yang tidak tepat apalagi yang digugat dalam
perkara aquo adalah Kepala Dinas PU Kabupaten Deli Serdang Ir. Donald P.
Lumban Tobing, meskipun dalam gugatan dipergunakan istilah “Cq” namun
apabila dimaksudkan untuk dimintai pertanggungjawaban, maka harus secara
jelas disebut sebagai Tergugat, dinas-dinas sebagai perangkat daerah secara
khierarkhis berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati sebagai
kepala daerah, oleh karenanya Dinas-Dinas dibawah Pemda tidak mungkin
digugat untuk membayar nilai proyek tanpa menggugat Bupati sebagai Kepala
Daerah yang bertanggung jawab pebuh terhadap pelaksanaan seluruh
pekerjaan yang dilakukan oleh dinas-dinas dibawahnya;
Menimbang, bahwa dengan demikian dengan tidak digugatnya Bupati
Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam gugatan ini, maka membuat
gugatan ini kurang lengkap, pihak yang digugat tidak lengkap, oleh karenanya
eksepsi Tergugat no 2 ini juga beralasan menurut hukum dan dapat diterima;
Ad. 3. Gugatan Penggugat salah dalam menentukan kwalifikasi;
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi ini, karena penyebutan kwalifikasi
dalam perkara ini tidak terlalu signifikan dan juga akan lebih jelas setelah
mempertimbangkan pokok perkara ini, maka eksepsi ini ditolak;
Ad. 4. Gugatan kabur (Obscuur libellum);
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 29 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
Menimbang, bahwa objek gugatan ini adalah mengenai hutang
swakelola TA 2014 di Pemda Kabupaten Deli Serdang, sebanyak 697 proyek
dengan nilai sebesar Rp. 170.591.936.249,- (seratus tujuh puluh milyar lima
ratus sembilan puluh satu juta sembilan ratus tiga puluh enam ribu dua ratus
empat puluh sembilan rupiah);
Menimbang, bahwa Penggugat semestinya menguraikan secara jelas
tentang proyek-proyek dimaksud yang berjumlah 697 proyek, harus dirinci
secara jelas masing-masing proyek mulai dari nama proyek, lokasi proyek,
besar atau nilai proyek, pelaksanan pekerjaan dan dasar pelaksanaan
pekerjaan, diekrjakan oleh siapa atau perusahaan mana, dan juga progres
pekerjaan, sehingga dapat diketahui secara jelas nilai masing-masing proyek
dan juga pelaksanaannya, tidak cukup hanya menyebutkan jumlah proyek
dengan jumlah uang yang harus dibayar. Masing-masing proyek harus dinilai
sesuai dengan apa yang telah ditentukan untuk masing-masing proyek
tersebut, sehingga dengan men yebutkan secara golbal membuat perkara ini
menjadi tidak jelas. Dalam gugatan ini Penggugat tidak ada menguraikan hal-
hal yang menjadi ketentuan tersebut diatas, dengan demikian gugatan ini
kabur, maka eksepsi Tergugat poin 4 ini beralasan menurut hukum, gugatan
Penggugat kabur;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, eksepsi-eksepsi Tergugat no. 1, 2 dan 4 dapat diterima, dengan
demikian :
- Penggugat dinyatakan tidak mempunyai kwalitas sebagai Penggugat;
- Gugatan kirang pihak;
- Gugatan kabur;
DALAM POKOK PERKARA:
Menimbang, bahwa oleh karena Eksepsi Tergugat dinyatakan beralasan
menuruit hukum, dan gugatan dinyatakan kurang pihak, gugatan kabur dan
Penggugat tidak berkwalitas sebagai Penggugat, dengan demikian pokok
perkara dalkam perkara ini tidak perlu dibuktikan lagi, selanjutnya gugatan
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);
Menimbang, bahwa karena gugatan dinyatakan tidak dapat diterima,
maka Penggugat dihukum untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 30 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
DALAM REKONPENSI:
Menimbang, bahwa karena pokok perkara dinyatakan tidak dapat
diterima, dengan demikian gugatan rekonpensi juga dinyatakan tidak dapat
diterima (niet ontvankelijke verklaard);
Menimbang, bahwa karena gugatan rekonpensi dinyatakan tidak dapat
diterima, maka Penguugat dalam rekonpensi/Tergugat dalam konpensi
dihukum membayar biaya perkara rekonpensi sejumlah nihil;
Memperhatikan Pasal-pasal dalam Reglemen Hukum Acara Perdata
untuk Daerah Luar Jawa dan Madura Reglement Tot Regeling Van Het
Rechtswezen In De Gewesten Buiten Java En Madura (RBg), (S. 1927-227.)
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman jo.
Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Peradilan Umum serta
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dan peraturan
perundang-undangan lain yang berkaitan dengan perkara ini;
M E N G A D I L I
I. Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding semula
Tergugat;
II. Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
147/Pdt.G/2015/PN.Lbp tanggal 23 Agustus 2016 yang dimohonkan
banding, sehingga selengkapnya menjadi sebagai berikut :
DALAM PROVISI
Menolak Tuntutan Provisi Para Penggugat untuk seluruhnya ;
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI
Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebahagian;
2. Menyatakan Tergugat (ic. Pemkab DS C/q Dinas PU) adalah sah dan
berharga mempunyai Hutang kontruksi Swakelola Tahun Anggaran 2014
atas 697 pekerjaan yang jumlahnya Rp 175.188.165.510, (seratus tujuh
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 31 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
puluh lima Miliar seratus delapan puluh delapan juta seratus enam puluh
lima ribu lima ratus sepuluh rupiah);
3. Menyatakan tindakan Tergugat adalah sebagai Perbuatan Perbuatan
Melawan Hukum (onrechmatigedaads) ;
4. Memerintahkan Tergugat untuk membayar hutang aquo kepada Para
Penggugat atas 697 pekerjaan konstruksi Swakelola yang telah
dikerjakan TA. 2014 yang jumlahnya Rp 175.188.165.510,00 (seratus
tujuh puluh lima Miliar seratus delapan puluh delapan juta seratus enam
puluh lima ribu lima ratus sepuluh rupiah);
5. Memerintahkan Tergugat untuk menganggarkan hutang kontruksi
Swakelola aquo masuk dan/atau menampung ke akun APBD dan P-
ABPD pada APBD ataupun P-APBD pada Tahun Anggaran yang akan
berjalan selanjutnya ;
6. Memerintahkan Tergugat untuk melakukan Audit Fisik dan Audit
Keuangan yang dilakukan Tenaga Ahli Fisik dan BPKP dan/atau Auditor
Indenpenden setelah Hutang Kontruksi Swakelola aquo dianggarkan
pada APBD ataupun P-APBD pada Tahun Anggaran yang akan berjalan
selanjutnya dan selanjutnya memerintahkan Tergugat untuk membayar
hutang konstruksi tersebut sebesar hasil audit fisik tersebut kepada Para
Penggugat;
7. Menghukum Tergugat dan semua pihak yang berkepentingan atas R-
APBD Deli Serdang atau setidak-tidaknya pada P-APBD Deli Serdang
TA yang sedang atau akan berjalan untuk tunduk dan patuh
melaksanakan isi putusan ini;
8. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya ;
DALAM REKONVENSI
Menolak Gugatan Penggugat dR/Tergugat dK untuk seluruhnya ;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
Menghukum Pembanding dahulu Tergugat untuk membayar biaya perkara
dalam dua tingkat pengadilan yang dalam tingkat banding ini ditetapkan
sejumlah Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 32 dari 32 halaman perkara No 39/PDT/2017/PT-Mdn
Demikianlah diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari SENIN tanggal 15 Mei 2017 oleh kami : ROBERT SIMORANGKIR, SH, MH sebagai Hakim Ketua Majelis, BINSAR SIREGAR, SH, M.Hum dan SUWIDYA,SH. LLM. masing-masing sebagai Hakim Anggota,
yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan
tingkat banding, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
pada hari JUM’AT tanggal 2 Juni 2017 itu juga oleh Hakim Ketua Majelis
dengan didampingi Hakim Anggota serta KHAIRUL, SH, MH sebagai Panitera
Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh pembanding dan
Terbanding;
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
TTD TTD BINSAR SIREGAR, SH, M.Hum. ROBERT SIMORANGKIR, SH, MH.
TTD
SUWIDYA, SH, LLM. Panitera Pengganti:
TTD
KHAIRUL, SH, MH.
Perincian Biaya: Meterai Rp. 6.000,- Redaksi Rp. 5.000,- Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah )