PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id 2017 PT MEDAN.pdf · Terwujudnya Proses Peradilan yang...

61
PENGADILAN TINGGI MEDAN Jl. Ngumban Surbakti No. 38A Medan LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L K j I P ) TAHUN 2017

Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id 2017 PT MEDAN.pdf · Terwujudnya Proses Peradilan yang...

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Jl. Ngumban Surbakti No. 38A Medan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

( L K j I P )

TAHUN 2017

Halaman i

KATA PENGANTAR

engan memanjatkan puji dan syukur ke Hadirat Allah SWT, penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017 telah dapat disusun dan diselesaikan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Medan mengacu pada Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan

dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah.

LKjIP Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017 menggambarkan hasil pencapaian keberhasilan

kinerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan, baik berupa kebijakan,

program, dan kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis, indikator dan target yang telah ditetapkan

dalam perjanjian kinerja Tahun 2017.

Pengadilan Tinggi Medan telah memperoleh penghargaan dari Direktur Jenderal Badan Peradilan

Umum Mahkamah Agung RI, berupa Sertifikat Akreditasi dengan nilai “A” excellent.

Perolehan nilai akreditasi menjadi katalisator bagi Pengadilan Tinggi Medan untuk meningkatkan integritas

dan kinerja dalam mewujudkan visi dan misi Pengadilan Tinggi Medan.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan informasi atas pencapaian kinerja Pengadilan

Tinggi Medan Tahun 2017 dan dapat menjadi tolak ukur untuk peningkatan kinerja ditahun berikutnya.

Medan, Februari 2018

KETUA PENGADILAN TINGGI MEDAN

CICUT SUTIARSO

D

Halaman ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

engadilan Tinggi Medan wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dalam

rangka menerapakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu

pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan LKjIP Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban

dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2017 dalam rangka mencapai visi dan misi,

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2017, serta sebagai umpan

balik untuk perbaikan kinerja Pengadilan Tinggi Medan pada tahun mendatang.

Secara kronologis penerapan SAKIP dilakukan dengan: a) mempersiapkan dan menyusun Rencana

Strategis yang berisi visi, misi, tujuan dan sasaran strategis untuk mencapai tujuan; b) menyusun

Perjanjian Kinerja Pengadilan Tinggi Medan; c) menyusun Pengukuran Kinerja; d) pengelolaan data

Kinerja; e) pelaporan kinerja ; f) reviu dan dan evaluasi kinerja.

Penerapan SAKIP tahun 2017 merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya dan dilaksanakan

pada tahun keempat pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengadilan Tinggi Medan berdasarkan

Rencana Strategis Periode 2015-2019. Diharapkan penerapan SAKIP ini dapat berfungsi secara

optimal sehingga dapat dijadikan salah satu instrumen utama dalam pelaksanaan pembaharuan untuk

mempercepat terwujudnya penyelenggaraan lembaga peradilan yang baik, transparan, akuntabel dan

bersih dari praktek-praktek penyimpangan.

Capaian Kinerja Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017 ini diharapkan menjadi motivasi untuk

mengatasi hambatan pelaksanaan tugas pelaksana Pengadilan Tinggi Medan sehingga dapat

mengoptimalkan kinerja Pengadilan Tinggi Medandi tahun- tahun mendatang.

Pada akhirnya LKjIP Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017 ini dapat menjadi salah satu dokumen yang

bermanfaat untuk pengambilan keputusan maupun penetapan kebijakan oleh pimpinan Pengadilan

Tinggi Medan.

P

Halaman iii

idalam perencanaan Rencana Srategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Medan mengacu

kepada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan. Pengadilan Tinggi

Medan telah menetapkan 2 sasaran strategis yang akan dicapai dalam tahun 2018. Ke dua

sasaran strategis tersebut diukur dengan mengaplikasikan 2(dua) indikator kinerja. Secara

umum dapat disimpulkan bahwa dari dua sasaran strategis yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja

tahun 2017 terdapat dua sasaran strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik, yaitu :

Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel, dan Peningkatan Efektivitas

Pengelolaan Penyelesaian Perkara.

Secara keseluruhan tingkat pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Medan adalah sebesar 95,46%.

Rincian pencapaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat

diilustrasikan dalam tabel berikut :

SASARAN STRATEGIS I

Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor

100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 %

Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor

95% 75% 90%

91,9% 84%

97,8%

96,74% 112%

108,67%

Persentase Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor

100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 %

100% 100% 100%

Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis I 101,93%

D

SASARAN STRATEGIS II

Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

Persentase salinan putusan yang dikirim ke Penhgadilan Pengaju Tepat waktu 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor

100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 %

Persentase putusn perkara yang menarik perhatian masyarakat 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor

100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 %

Halaman iii

Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor

100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 %

Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis II 100 %

Halaman v

Hal

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1

B. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi .............................................................................................. 2

C. Struktur Organisasi ......................................................................................................................... 4

D. Permasalahan Utama (Strategic Issued Pengadilan Tinggi Medan................................................ 6

E. Pelayanan Publik Yang Prima.......................................................................................................... 7

E. Sistematika Penyajian ..................................................................................................................... 9

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................................................................ 11

A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ...................................................................................................... 11

1. Visi dan Misi ............................................................................................................................... 11

2. Tujuan dan Sasaran Strategis .................................................................................................... 12

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok ......................................................................................... 15

B. Rencana Kinerja Tahun 2017 .......................................................................................................... 19

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ........................................................................................................ 21

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017 ..................................................................................... 23

A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2017 ...................................................................................... 23

B. Analisis Capaian Kinerja.................................................................................................................. 24

C. Realisasi Anggaran ......................................................................................................................... 29

BAB IV. PENUTUP ......................................................................................................................................... 40

A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 41

B. Rekomendasi .................................................................................................................................. 42

LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi

2. Indikator Kinerja Utama Tahun 2018

3. Rencana Kinerja Tahun 2019

4. Matriks Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019

5. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

6. Pengukuran Kinerja

7. SK Tim Penyusun LKJiP

1 | L K j I P - 2 0 1 7

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

engadilan Tinggi Medan merupakan kawal depan (voor-

post) Mahkamah Agung RI yang membawahi 18

(delapan belas) Sumatera Utara meliputi : Pengadilan

Negeri Balige, Pengadilan Negeri Binjai, Pengadilan

Negeri Gunung Sitoli, Pengadilan Negeri Kabanjahe, Pengadilan

Negeri Kisaran, Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Pengadilan

Negeri Mandailing Natal, Pengadilan Negeri Medan, Pengadilan

Negeri Padang Sidempuan, Pengadilan Negeri Pematang Siantar, Pengadilan Negeri Rantau Prapat, Pengadilan

Negeri Sibolga, Pengadilan Negeri Sidikalang, Pengadilan Simalungun, Pengadilan Negeri Stabat, Pengadilan

Negeri Tanjung Balai Asahan, Pengadilan Negeri Tarutung dan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi.

Tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi mencakup:

1. Bertugas dan berwenang mengadili perkara pidana dan perkara perdata di tingkat banding ;

2. Bertugas dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar

Pengadilan Negeri di daerah hukumnya ;

3. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada instansi Pemerintah didaerahnya,

apabila diminta ;

4. Pengadilan Tinggi dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan undang-undang ;

5. Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan tingkat pertama.

P

Pengadilan Tinggi Medan dan seluruh satuan kerja di bawahnya melaksanakan tugas

pokok dan fungsi pengadilan seperti diatur dalam UU No. 49 Tahun 2009 tentang

Perubahan Kedua atas UU No. 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum.

Pengadilan Tinggi berkedudukan di Ibukota Provinsi dan daerah hukumnya meliputi wilayah provinsi (Pasal 4 (2) UU No 8 Tahun 2004). Pengadilan Tinggi dibentuk dengan Undang-Undang (Pasal 9 UU No 8 Tahun 2004) tentang Perubahan atas UU Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum

2 | L K j I P - 2 0 1 7

B. Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi

Tugas Pokok

Pengadilan Tinggi Medan adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan

guna menegakkan hukum dan keadilan di Propinsi Sumatera Utara berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok

menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan perkara di tingkat banding yang diajukan kepadanya dan

tugas lain yang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Fungsi

Fungsi Mengadili (Judicial Power), yakni memeriksa dan mengadili perkara-perkara yang menjadi kewenangan

pengadilan tinggi dalam tingkat banding dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa

kewenangan mengadili antara Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.

Fungsi Pembinaan, yakni memberikan pengarahan yang berada di wilayah hukumnya, baik menyangkut teknis

yustisial, administrasi peradilan, administrasi umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan

pembangunan.

Fungsi Pengawasan, yakni mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim,

Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, Jurusita/Jurusita Pengganti, dan pegawai di daerah hukumnya serta

terhadap jalannya peradilan di tingkat pertama agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan

sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi perkara, administrasi umum serta pembangunan.

Fungsi Nasihat, yakni memberikan pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada instansi pemerintah di

daerah hukumnya apabila diminta.

Fungsi Administrasi, yakni menyelenggarakan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian serta lainnya

untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok teknis peradilan dan administrasi peradilan.

Fungsi lain-lain, yakni Pengadilan Tinggi dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan undang-

undang.

C. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, telah disusun struktur dan fungsi Pengadilan Tinggi

berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan. Secara garis besar struktur organisasi Pengadilan Tinggi Medan

sebagai berikut :

3 | L K j I P - 2 0 1 7

Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Medan

Pengadilan Tinggi Medan dipimpin oleh seorang Ketua Pengadilan yang membawahi seluruh unit kerjanya.

Hakim tinggi mempunyai garis koordinasi dengan Ketua Pengadilan. Dibawah struktur jabatan terdapat jabatan Wakil

Ketua. Sejak keluarnya Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, struktur organisasi di Pengadilan Tinggi Medan telah

berubah, seperti Panitera dan Sekretaris dipisah, ada penambahan jabatan baru dan penamaan Kepala Sub. Bagian

yang diganti.

KETUA

WAKIL KETUA

PANITERA SEKRETARIS

KELOMPOK FUNGSIONAL

PANITERA PENGGANTI KEPALA BAGIAN

PERENCANAAN DAN

KEPEGAWAIAN

KEPALA BAGIAN

UMUM DAN

KEUANGAN

KASUBBAG. RENCANA PROGRAM

DAN ANGGARAN

KASUBBAG. KEPEGAWAIAN

DAN TEKNOLOGI INFORMASI

KASUBBAG.

TATA USAHA

DAN RUMAH

TANGGA

KASUBBAG.

KEUANGAN

DAN

PELAPORAN

PANITERA MUDA

HUKUM

PANITERA MUDA

PERDATA

KELOMPOK FUNGSIONAL HAKIM TINGGI

PANITERA MUDA

KHUSUS TIPIKOR

PANITERA MUDA

PIDANA

4 | L K j I P - 2 0 1 7

Panitera yang berada di bawah Ketua dan Wakil Ketua membawahi bagian Kepaniteraan. Pada bagian

Kepaniteraan terdapat jabatan fungsional yaitu Panitera Pengganti dan empat bagian struktural, yaitu Panitera Muda

Pidana, Panitera Muda Perdata dan Panitera Muda Hukum dan jabatan baru Panitera Muda Khusus Tindak Pidana

Korupsi. Sekretaris kedudukannya sama dengan Panitera di bawah Ketua dan Wakil Ketua membawahi bagian

struktural dan terdapat dua Kepala Bagian, yaitu Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian dan Kepala Bagian

Umum dan Keuangan. Di bawah Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ada dua Kepala Sub Bagian yaitu,

Kasub. Bag. Kepegawaian dan Teknologi Informasi dan Kepala Sub Bagian Rencana Program dan Anggaran. Di

bawah Kepala Bagian Umum dan Keuangan ada dua Kepala Sub Bagian yaitu Kasub. Bag. Tata Usaha dan Rumah

Tangga dan Kasub. Bag. Keuangan dan Pelaporan.

Uraian tugas dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan sesuai struktur organisasi Pengadilan Tinggi Medan

adalah sebagai berikut :

1. Ketua sebagai kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung, yaitu dalam hal melakukan pengawasan terhadap

penyelenggaraan peradilan, para Hakim dan pejabat Kepaniteraan, masalah-masalah hukum yang timbul,

masalah tingkah laku/perbuatan Hakim dan pejabat Kepaniteraan, masalah eksekusi yang berada diwilayah

hukumnya untuk diselesaikan dan dilaporkan kepada Makamah Agung, menerima laporan penanganan perkara

dan laporan tetang Penasehat Hukum dan Notaris dari Peradilan Negeri dan mengevaluasinya untuk

dilaporkan kepada Makamah Agung, meminta keterangan tentang hal yang berkaitan dengan teknis

pengadilan, membina dan memberikan petunjuk, tegoran atau peringatan bila dipandang perlu, menetapkan

suatu perkara banding tanpa biaya, membagi perkara kepada Hakim, memberi izin untuk melaksanakan

putusan serta merta terhadap perkara yang dimohonkan banding, mengevaluasi laporan penanganan perkara

banding yang dilakukan Hakim dan Panitera Pengganti, selanjutnya mengirimkan laporan dan hasil evaluasinya

secara periodik kepada Makamah Agung dan membuat/menyusun legal data tentang putusan perkara-perkara

yang penting di wilayah hukumnya untuk dijadikan regional data bank.

2. Wakil Ketua adalah melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan dan melaksanakan tugas

yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya.

3. Majelis Hakim adalah bertugas menetapkan hari sidang, memeriksa dan mengadili berkas perkara yang

diberikan padanya kemudian dalam hal Pengadilan Tinggi melakukan pemeriksaan tambahan untuk

mendengar sendiri para pihak dan saksi, maka Hakim bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran

berita acara persidangan serta menandatanganinya, mengemukakan pendapat dalam musyawarah, Hakim

wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan, melaksanakan pembinaan dan

mengawasi bidang hukum, perdata dan pidana tertentu yang ditugaskan kepadanya dan melaksanakan

pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Tinggi yang ditugaskan

kepadanya serta mengurus kepustakaan hukum yang diterima dari Makamah Agung kepada Hakim- hakim

Pengadilan Tinggi yang bersangkutan.

5 | L K j I P - 2 0 1 7

4. Panitera mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta

menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara.

5. Panitera Muda Perdata mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang perdata.

6. Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang pidana.

7. Panitera Muda Hukum mempnyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data

perkara, hubungan masyarakat, penataan arsip perkara, serta pelaporan.

8. Panitera Muda Khusus Tipikor mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang perkara

khusus antara lain perkara tindak pidana korupsi dan perkara khusus lainya sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

9. Panitera Pengganti mempunyai tugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang

Pengadilan bertugas membantu Hakim dalam hal: membuat penetapan hari sidang, membuat penetapan

terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis penahanannya, mengetik putusan. Perkara

yang sudah putus berikut amar putusannya dan menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Pidana

bila telah selesai dimutasi.

10. Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi,

keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana.

11. Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan,

program, anggaran, kepegawaian, organisasi dan tata laksana serta pengelolaan teknologi informasi.

12. Kasubbag Kepegawaian dan Teknologi Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, pengelolaan teknologi informasi, dan statistik pemantauan,

evaluasi, dokumentasi, serta pnyusunan laporan.

13. Kasubbag Rencana Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

perencanaan program dan anggaran, pelaksanaan program dan anggaran, pemantauan, evaluasi,

dokumentasi, serta penyusunan laporan.

14. Kepala Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat, arsip,

perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, perpustakaan, hubungan masyarakat, pengelolaan

keuangan, pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan laporan.

15. Kasubag Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan urusan surat

menyurat, kearsipan dan penggandaan, perawatan dan pemeliharaan gedung, sarana dan prasarana,

perlengkapan, perpustakaan, keamanan, keprotokolan dan hubungan masyarakat.

16. Kasubag Keuangan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan urusan pengelolaan

keuangan, perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi, pengelolaan barang milik negara dan pelaporan

keuangan, serta pelaksanaan pemantauan, serta penyusunan laporan.

6 | L K j I P - 2 0 1 7

Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan agar pelaksanaan tugas tersebut

mencapai sasaran, Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Medan telah membuat Standard Operasional Prosedur (SOP),

sebagai berikut :

1. SOP Kepaniteraan Pidana 13 SOP

2. SOP Kepaniteraan Perdata 12 SOP

3. SOP Kepaniteraan Hukum 15 SOP

4. SOP Kepaniteraan Tipikor 11 SOP

5. SOP Kepegawaian dan IT 20 SOP

6. SOP Keuangan dan Pelaporan 27 SOP

7. SOP Tata Usaha dan Rumah Tangga 7 SOP

8. SOP Rencana Program dan Anggaran 8 SOP

D. Permasalahan Utama (Strategic Issued) Pengadilan Tinggi Medan

Permasalahan yang dihadapi Pengadilan Tinggi Medan sepanjang tahun 2017 adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya kelengkapan berkas perkara dari Pengadilan Negeri ke Pengadilan Tinggi Medan ;

2. Lambatnya pengajuan perpanjangan penahanan dari Pengadilan Negeri ;

3. Kurangnya sinkronisasi data perkara di SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara) ;

4. Kurangnya tenaga IT ;

5. Kurang memadainya sarana dan prasarana ;

6. Belum optimalnya tata kelola organisasi sejak Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan

POTENSI DAN PERMASALAHAN

Pembahasan potensi dan permasalahan di Pengadilan Tinggi Medan dapat dikelompokkan menjadi analisis

faktor internal yang terdiri dari kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) dan analisis faktor eksternal yang

terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats).

ANALISIS FAKTOR INTERNAL

1. Kekuatan (strength)

a. Kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung di wilayah propinsi Sumatera Utara.

b. Membawahi 18 (delapan belas) Pengadilan Tingkat Pertama sewilayah hukum propinsi Sumatera

Utara.

7 | L K j I P - 2 0 1 7

c. Memiliki kekuasaan dan kewenangan mengadili perkara tingkat banding di wilayah hukum propinsi

Sumatera Utara.

d. Memiliki kewenangan dalam pembuatan Surat Keputusan Jabatan Struktural Eselon V dan kenaikan

pangkat golongan III/d kebawah

e. Pengambil keputusan dalam pertimbangan promosi dan mutasi pegawai sewilayah hukum

Pengadilan Tinggi Medan

2. Kelemahan (weakness)

a. Sumber daya manusia masih kurang memadai karena rekrutmen pegawai yang diterima belum sesuai

dengan kapasitas dan keahlian yang dibutuhkan, sehingga masih ada pegawai yang memiliki

pekerjaan rangkap.

b. Sarana dan prasarana yang mendukung tupoksi masih kurang memadai karena alokasi anggaran yang

diberikan belum sesuai dengan kebutuhan yang diajukan

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL

1. Peluang (opportunities)

a. Sebagai unsur Muspida memiliki hubungan baik dengan pemerintah daerah di propinsi Sumatera Utara.

b. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pengadilan Tinggi Medan dalam hal penempatan dalam suatu

jabatan perlu mempertimbangkan individu yang tepat dalam menduduki suatu jabatan, agar kinerja dari

Pengadilan Tinggi Medan menjadi lebih terorganisir dan menjadi lebih efektif.

c. Telah memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan kemudahaan akses bagi para pihak dan

masyarakat dalam mendapatkan informasi yang transparan.

d. Dalam melaksanakan tupoksi dan wewenang sebagai pengadilan tingkat banding diatur dalam undang

undang

2. Ancaman (threats)

a. Masyarakat semakin kritis dan adanya sorotan masyarakat terhadap lembaga peradilan, sehingga

Pengadilan Tinggi Medan sebagai lembaga peradilan yang memberikan pelayanan kepada publik harus

terus meningkatkan kinerja agar dapat memberikan kepuasan terhadap masyarakat pencari keadilan.

b. Tingkat biaya hidup yang mahal sehingga diperlukan tunjangan kemahalan untuk pegawai pada wilayah

Pengadilan Tinggi Medan agar kinerja pegawai semakin meningkat

E. Pelayanan Publik Yang Prima

Akreditasi Penjaminan Mutu

Upaya untuk memberikan peningkatan pelayanan kepada pencari keadilan dilakukan oleh Mahkamah

Agung khususnya Badan Peradilan Umum dengan Surat Keputusan Nomor. 1639/DJU/SK/OT01.1/9/2015

8 | L K j I P - 2 0 1 7

sebagai pedoman untuk melakukan penilaian dan penjaminan mutu pada pengadilan Negeri dan Pengadilan

Tinggi seluruh Indonesia sesuai dengan standard Sertifikasi ISO 9001 : 2008 yang dalam pelaksanaannya

disempurnakan dengan penerapan International Framework for Court Excellent / Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (RB) dengan standard pengawasan dari badan Pengawasan Mahkamah Agung (Bawas),

pembangunan Zona Integritas dan standard penilaian yang pernah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Badan

Peradilan Umum pada tahun 2014 lalu.

Akreditasi Penjaminan Mutu adalah untuk mewujudkan Performa/Kinerja Peradilan Indonesia yang

Unggul/Prima ( Indonesia Court Performance Excellent - ICPE ).

Pengadilan Tinggi Medan telah menjalani Audit oleh Tim Akreditasi Penjaminan Mutu Direktorat

Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Republik Indonesia yang bertujuan untuk :

- Menentukan akreditasi Pengadilan Tinggi Medan

- Melihat interaksi dan implementasi dari kebijakan, sasaran dan prosedur termasuk pencapaiannya

- Mengkonfirmasi bahwa system manajemen sesuai dengan semua persyaratan standard Akreditasi Penjaminan

Mutu Pengadilan Tinggi Medan

Berdasarkan hasil dari Audit Tim Akreditasi Penjaminan Mutu (TAPM) yang dilakukan oleh Direktorat

Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI, Pengadilan Tinggi Medan telah mendapat nilai “A

Excellent”.

Berdasarkan nilai yang diperoleh, Pengadilan Tinggi Medan diberi kewenangan oleh Direktorat Jenderal

Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI mengadakan audit ke Pengadilan Negeri diwilayah hukumnya,

kecuali Pengadilan Negeri Klas I, untuk itu berdasarkan kewenangan yang ada , Ketua Pengadilan Tinggi Medan

telah membentuk memerintahkan kepada Tim Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Tinggi Medan melakukan

assessment ke Pengadilan Negeri dibawahnya, yaitu Pengadilan Negeri sewilayah hukum Pengadilan Tinggi

Sumatera Utara, yaitu :

No.

Pengadilan Negeri

Tanggal Assesment

Nilai

Ket.

1. Medan 5 - 6 Oktober 2017 B TAPM Badilum

2. Lubuk Pakam 5 - 6 Oktober 2017 B TAPM Badilum

3. Binjai 11 - 12 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan

4. Kabanjahe 26 - 27 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan

5. Sidikalang 28 - 29 September 2017 B TAPM PT Medan

6. Stabat 4 - 5 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan (Surveilance)

7. Tebing Tinggi 19 - 20 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan

9 | L K j I P - 2 0 1 7

8. Pematang Siantar 6 - 7 Nopember 2017 B TAPM PT Medan

9. Simalungun 26 - 27 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan

10. Balige 27 - 28 September 2017 B TAPM PT Medan

11. Tarutung 26 - 27 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan

12. Sibolga 12 - 13 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan

13. Padangsidempuan 9 – 10 Oktober 2017 B TAPM PT Medan

14. Mandailing Natal 10 – 11 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan

15. Rantauprapat 2 – 3 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan (Surveilence)

16. Kisaran 16 - 17 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan

17. Tanjung Balai 12 – 14 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan

18. Gunungsitoli 11 - 12 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan

Selanjutnya Mahkamah Agung Republik Indonesia mengadakan acara seremonial penyerahan Sertifikat

Akreditasi Penjaminan Mutu / Piagam Penghargaan pada tanggal 28 Nopember 2017 di Makasar.

F. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian pada laporan kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Bab I. PENDAHULUAN, menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas dan fungsi, struktur organisasi, strategic

issued, potensi dan permasalahan serta sistematika penyajian.

Bab II. PERENCANAAN KINERJA, menjelaskan proses menguraikan perencanaan dan penetapan kinerja

Pengadilan yang berisikan antara lain : a. Rencana Strategis 2015 – 2019 (1. Visi dan Misi, 2. Tujuan dan Sasaran

Strategis, 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok), b. Kebijakan, c. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan Rencana

Kinerja Tahun 2018 dan 2019.

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA, menjelaskan setiap capaian sasaran strategis pada setiap perspektif yang

tertuang pada peta strategi dan kinerja lainnya;

BAB IV. PENUTUP, menjelaskan kesimpulan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Medan.

11 | L K j I P 2 0 1 7

T

Bab II

Perencanaan Kinerja

A. RENCANA STRATEGIS

ahun 2017 merupakan tahun ketiga dari Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Medan

tahun 2015-2019. Renstra Pengadilan Tinggi Medan merupakan dokumen perencanaan yang memuat

visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan

Pengadilan Tinggi Medan, sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pada Tahun 2017

Pengadilan Tinggi Medan telah melakukan Reviu Renstra.

1. VISI & MISI

VISI

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan

tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan.

Adapun visi Pengadilan Tinggi Medan mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :

“ Terwujudnya Pengadilan Tinggi Medan yang Agung”

Penjelasan :

1. Pengadilan Tinggi Medan menunjukan lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum sebagai

Pengadilan Tingkat Banding yang berkedudukan di ibu kota Propinsi Sumatera Utara dan membawahi

Pengadilan Negeri di wilayah Sumatera Utara;

2. Agung menunjukkan suatu keadaan atau sifat kehormatan, kebesaran, kemuliaan, keluhuran; Visi ini ingin

menjadikan Pengadilan Tinggi Medan sebagai lembaga peradilan yang dihormati, dan memiliki keluhuran dan

kemulian dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam memutus

perkara.

Visi yang dimaksud bermakna sebagai berikut :

Mewujudkan Pengadilan Tinggi Medan yang Agung, secara ideal dapat diwujudkan sebagai sebuah Pengadilan Tinggi

yang :

12 | L K j I P 2 0 1 7

1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif dan berkeadilan.

2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dilokasikan secara proporsional dalam

APBN.

3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manejemen organisasi yang jelas dan terukur.

4. Menyelenggarakan manejemen dan administrasi proses perkara yang sederhana, cepat, tepat waktu, biaya

ringan dan proporsional.

5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman dan kondusif

bagi penyelenggaraan peradilan/

6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta

personil peradilan yang berintegritas dan profesional.

7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi dan jalannya peradilan.

8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima.

9. Memiliki manejemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas dan transparansi.

10. Modern dengan berbasis TI terpadu.

MISI

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi

dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.

Misi Pengadilan Tinggi Medan, adalah sebagai berikut :

1. Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi Medan

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Tinggi Medan

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Tinggi Medan

2. TUJUAN & SASARAN STRATEGIS

TUJUAN

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai

dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi. Adapun tujuan yang

hendak dicapai Pengadilan Tinggi Medan seperti termuat dalam rencana strategis adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan

2. Keterjangkauan pelayanan badan peradilan

13 | L K j I P 2 0 1 7

SASARAN STRATEGIS

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau

dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan. Hasil review Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Medan

mempertajam sasaran yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Medan pada tahun 2015-2019, sasaran tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

2. Peningkatan efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai

tujuan. Pengadilan Tinggi Medan telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dan indikator tersebut telah direviu

untuk mempertajam sasaran strategis.

Hubungan antara tujuan, sasaran, dan indikator kinerja utama digambarkan sebagai berikut :

Tabel 1. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Pengadilan Tinggi Medan

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

1 Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

1. Terwujudnya manejemen peradilan yang efektif dan efisien

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

- Perdata - Pidana - Tipikor

b. Persentase perkara : - Perdata - Pidana yang diselesaikan tepat

waktu

c. Persentase penurunan sisa perkara

- Pidana - Perdata - Tipikor

2 Keterjangkauan pelayanan badan peradilan

2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

2. Terwujudnya peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu

- Pidana - Perdata - Tipikor

a. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat

- Pidana - Perdata - Tipikor

b. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP

- Pidana - Perdata - Tipikor

15 | L K j I P - 2 0 1 7

3. PROGRAM UTAMA & KEGIATAN POKOK

Program merupakan kumpulan kegiatan untuk mencapai sasaran dengan menggunakan target selama

kurun waktu tertentu.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Tinggi Medan , perlu ditetapkan berbagai program dan

dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.

Adapun program-program dan kegiatan pokok tersebut adalah :

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai sasaran

strategis :

1. Peningkatan penyelesaian perkara

Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan penyelesaian perkara adalah :

Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor

Penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor

Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor dalam waktu paling lama 3 (tiga)

bulan

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

adalah :

Penyampaian berkas perkara banding secara lengkap

Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang lengkap dan tepat waktu

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai

sasaran strategis :

1. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

Kegiatan Pokok untuk mencapai sasaran peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap

peradilan (acces to justice)adalah :

Publikasi perkara yang telah diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari sejak perkara tersebut

diputus (one day publish)

Penyediaan sarana dan prasarana pengolah data dan komunikasi pelayanan publik

16 | L K j I P - 2 0 1 7

KEBIJAKAN

Beberapa kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk melaksanakan program dan kegiatan diatas adalah :

Kebijakan peningkatan penyelesaian putusan perkara

Kebijakan pengembangan sistem informasi berbasia IT untuk meningkatkan pelayanan publik.

Hubungan antara sasaran, program, kegiatan, dan kebijakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2. Sasaran, Kebijakan, Program, Kegiatan Pengadilan Tinggi Medan

SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

1. Terwujudnya proses peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

1. Peningkatan penyelesaian putusan perkara

2. Meningkatnya

putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP

Peningkatan manajemen peradilan umum

1. Penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor

2. Penyelesaian perkara

pidana, perdata, dan tipikor

3. Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor dalam waktu paling lama 3 (enam) bulan

4. Penyampaian berkas perkara

banding secara lengkap

5. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang lengkap dan tepat waktu.

2. Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

1. Pengembangan sistem informasi berbasia IT untuk meningkatkan pelayanan publik.

2. Melaksanakan rapat bulanan dan rapat koordinasi

3. Melaksanakan

pengawasan eksternal dan internal oleh Hakim Tinggi pengawas daerah dan Hakim Tinggi pengawas bidang.

4. dan Hakim Tinggi

Pengawas bidang.

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

1. Publikasi perkara yang telah diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari sejak perkara tersebut diputus (one day publish)

2. Penyediaan sarana dan prasarana

pengolah data dan komunikasi pelayanan publik.

18 | L K j I P - 2 0 1 7

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2017

Rencana Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Medan memuat angka target kinerja tahun 2017untuk seluruh

indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Angka target kinerja ini akan menjadi komitmen yang

harus dicapai dalam periode tahun 2017. Selain itu, dokumen Rencana Kerja tersebut menjadi dasar bagi

penetapan kesepakatan tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh organisasi (performance agreement) atau

lebih dikenal sebagai Penetapan Kinerja.

19 | L K j I P - 2 0 1 7

Tabel 3. RENCANA KINERJA PENGADILAN TINGGI MEDAN TAHUN 2017

SasaranStrategis IndikatorKinerja Utama Target Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Anggaran/ Rp 1. Terwujudnya Proses

Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

- Perdata - Pidana - Tipikor

100%

Program Peningkatan Manejemen Peradilan Umum

Peningkatan Manejemen Peradilan Umum

Terwujudnya manejemen peradilan yang efektif dan efisien

100%

315.640.000,-

b. Persentase perkara : - Perdata - Pidana yang diselesaikan tepat

waktu

90%

c. Persentase penurunan sisa perkara - Pidana - Perdata - Tipikor -

50%

2. Peningkatan Efektivitas

Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu

- Pidana - Perdata - Tipikor

100%

Program Peningkatan Manejemen Peradilan Umum

Peningkatan Manejemen Peradilan Umum

Terwujudnya peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara.

100%

315.640.000,-

b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus (One Day Publish)

- Pidana - Perdata - Tipikor -

90%

c. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP

- Pidana - Perdata - Tipikor

100%

C . PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Perjanjian Kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada

akhir tahun 2017. Penetapan Kinerja disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2017 yang disusun pada awal

tahun 2017.

Tabel 3.1 Perjanjian Kinerja PERJANJIAN KINERJA

PENGADILAN TINGGI MEDAN TAHUN 2017

Anggaran DIPA 01 : Rp. 25.162.387.000,- (Dua Puluh Lima Miliar Seratus Enam Puluh Dua Juta TigaRatus Delapan Puluh Tujuh Ribu Rupiah)

Anggaran DIPA 03 : Rp. 315.640.000,- (Tiga Ratus Lima Belas Juta Enam Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah)

SasaranStrategis IndikatorKinerja Utama Target

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

- Perdata - Pidana - Tipikor

100%

b. Persentase perkara : - Perdata - Pidana yang diselesaikan tepat waktu

90%

c. Persentase penurunan sisa perkara - Pidana - Perdata - Tipikor -

50%

2. Peningkatan Efektivitas

Pengelolaan Penyelesaian Perkara

d. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu - Pidana - Perdata - Tipikor

100%

e. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus (One Day Publish) - Pidana - Perdata - Tipikor -

90%

f. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP - Pidana - Perdata - Tipikor

100%

21 | L K j I P - 2 0 1 7

19 | LKjIP 2017

Bab III

Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

encapaian kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 merupakan pencapaian atas target kinerja tahun

kedua dari Renstra Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015-2019. Pengukuran tingkat capaian kinerja

Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian

indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah

ditetapkan tercapai atau tidak.

Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa

target yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja

tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4. Hasil Pengukuran Kinerja

NO SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI *CAPAIAN

%

1. 1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

- Perdata - Pidana - Tipikor

100% 100% 100%

100% 100% 100%

100% 100% 100%

b. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana yang diselesaikan tepat

waktu

100% 100% 100%

100% 100% 100%

100% 100% 100%

c. Persentase penurunan sisa perkara

- Perdata - Pidana - Tipikor

100% 100% 100%

100% 100% 100%

100% 100% 100%

2. 2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke pengadilan pengaju tepat waktu

- Perdata - Pidana - Tipikor

100% 100% 100%

95% 95% 95%

95% 95% 95%

b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat - Pidana - Perdata - Tipikor

90% 90% 90%

90 % 90 % 90 %

100% 100% 100%

c. Persentase putusan perkara yang

P

20 | LKjIP 2017

dimasukkan dalam Aplikasi SIPP - Pidana - Perdata - Tipikor

100% 100% 100%

95% 95% 95%

95% 95% 95%

*Capaian = Realisasi x 100 %

Target

Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam tahun 2017 secara umum Pengadilan

Tinggi Medan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat

ditunjukkan dari pencapaian 100 % sebagian besar target indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan.

Namun demikian disisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja sasaran strategis yang

ditetapkan belum tercapai realisasinya.

B. Analisis Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 mengacu pada indikator kinerja utama untuk mencapai

sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2017, Pengadilan Tinggi Medan telah melaksanakan seluruh

kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan

sebagai berikut :

SASARAN 1 : TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI, TRANSPARAN DAN

AKUNTABEL

Capaian sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara pada tahun 2017, dan dibandingkan dengan penyelesaian

perkara pada tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Sasaran 1: Peningkatan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Target 2017

Realisasi 2017

Capaian 2017 (%)

Capaian

2016 (%) 2015 (%)

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor

100% 100% 100%

100% 100% 100%

100% 100% 100%

100% 100% 100%

100% 100% 100%

b. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor

95% 75% 90%

98,71% 85,18% 73,70%

96,74% 100,21% 81,96%

96,74% 112%

108,67%

92% 77%

80,70%

c. Persentase perkara penurunan sisa perkara 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor

100% 100% 100%

100% 100% 100%

100% 100% 100%

100% 100% 100%

100% 100% 100%

21 | LKjIP 2017

Analisis ketiga indikator kinerja dari sasaran pertama ini sebagai berikut :

a. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE SISA PERKARA YANG DISELESAIKAN

Tabel 6. Indikator 1 Sasaran 1

Indikator Kinerja Target 2017 Realisasi

2017 Capaian 2017 (%)

Capaian

2016 (%) 2015 (%)

Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor

100% 100% 100%

100% 100% 100%

100% 100% 100%

100% 100% 100%

100% 100% 100%

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan sisa perkara yang

diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan

antara persentase sisa perkara yang telah diselesaikan dengan target yang ditetapkan.

Pada tahun 2017 persentase sisa perkara yang diselesaikan mencapai target 100%. Capaian tersebut diperoleh

dari sisa perkara Pengadilan Tinggi Medan tahun 2016 yang harus diselesaikan pada tahun 2017, yaitu pidana

sejumlah 101 perkara, perdata sejumlah 72 perkara, dan tindak pidana korupsi (Tipikor) sejumlah 10 perkara,

seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2017. Sehingga realisasi persentase sisa perkara yang diselesaikan pada

tahun 2017 dapat mencapai target 100%.

Ditinjau dari tahun 2015, tahun 2016, hingga tahun 2017, persentase sisa perkara yang diselesaikan selalu

mencapai target 100%. Hal ini menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi

Medan telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai

ditahun berikutnya.

Berikut ini grafik dan tabel penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor pada tahun 2015, tahun 2016,

dan tahun 2017.

Grafik 1. Capaian persentase penyelesaian sisa perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor Tahun 2015-2017

22 | LKjIP 2017

Tabel 7. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana Tahun 2015- 2017

Data Perkara Pidana Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2014 65 Perkara

Perkara masuk tahun 2015 765 Perkara

Sisa perkara tahun 2014 yang selesai minutasi 65 Perkara 100% 100 % 100 %

Perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 689 Perkara

Sisa akhir 76 Perkara

Data Perkara Pidana Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2015 76 Perkara

Perkara masuk tahun 2016 806 Perkara

Sisa perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 76 Perkara 100% 100 % 100 %

Perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 701 Perkara

Sisa akhir 105 Perkara

Data Perkara Pidana Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2016 105 Perkara

Perkara masuk tahun 2017 1001 Perkara

Sisa perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 105 Perkara 100% 100 % 100 %

Perkara tahun 2017 yang selesai minutasi 883 Perkara

Sisa akhir 118 Perkara

Tabel 8. Penyelesaian sisa perkara perdata tahun 2015-2017

Data Perkara Perdata Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2014 124 Perkara

Perkara masuk tahun 2015 459 Perkara

Sisa perkara tahun 2014 yang selesai minutasi 124 Perkara 100 % 100 % 100 %

Perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 490 Perkara

Sisa akhir 93 Perkara

Data Perkara Perdata Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2015 93 Perkara

Perkara masuk tahun 2016 393 Perkara

Sisa perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 93 Perkara 100 % 100 % 100 %

Perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 321 Perkara

Sisa akhir 72 Perkara

Data Perkara Perdata Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2016 72 Perkara

Perkara masuk tahun 2017 447 Perkara

Sisa perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 72 Perkara 100 % 100 % 100 %

Perkara tahun 2017 yang selesai minutasi 320 Perkara

Sisa akhir 127 Perkara

23 | LKjIP 2017

Tabel 9. Penyelesaian sisa perkara Tipikor tahun 2015-2017

Data Perkara Tipikor Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2014 14 Perkara

Perkara masuk tahun 2015 14 Perkara

Sisa perkara tahun 2014 selesai minutasi 14 Perkara 100 % 100 % 100 %

Perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 13 Perkara

Sisa akhir 1 Perkara

Data Perkara Tipikor Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2015 1 Perkara

Perkara masuk tahun 2016 57 Perkara

Sisa perkara tahun 2015 selesai minutasi 1 Perkara 100 % 100 % 100 %

Perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 47 Perkara

Sisa akhir 10 Perkara

Data Perkara Tipikor Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2016 10 Perkara

Perkara masuk tahun 2017 32 Perkara

Sisa perkara tahun 2016 selesai minutasi 10 Perkara 100 % 100 % 100 %

Perkara tahun 2017 yang selesai minutasi 29 Perkara

Sisa akhir 3 Perkara

b. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PERKARA YANG DISELESAIKAN

Tabel 10. Indikator 2 Sasaran 1:

Indikator Kinerja Target 2017

Realisasi 2017

Capaian 2017(%)

Capaian

2016 (%) 2015 (%)

Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor

95% 85% 90%

98,71% 85,18% 73,77%

103,90% 100,21% 81,96%

96,74% 112%

108,67%

92% 77%

88,76%

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan adalah perbandingan perkara yang

diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa perkara tahun sebelumnya dtambah perkara yang

masuk pada tahun berjalan). Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara realisasi perkara yang

telah diselesaikan dengan target yang ditetapkan.

Capaian indikator persentase perkara yang diselesaikan tahun 2017 dibandingkan tahun sebelumnya, seperti

dijelaskan pada tabel diatas sebagai berikut :

Pada perkara pidana, capaian terhadap target tahun 2017 sebesar 103,90%, mengalami penurunan

dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar 96,74%. Hal ini karena kenaikan jumlah perkara masuk tahun 2017

(1001 perkara) lebih besar dari tahun 2016 (806 perkara), sehingga peluang untuk peningkatan target tahun

2017 dapat terlaksana.

24 | LKjIP 2017

Pada perkara perdata capaian terhadap target tahun 2017 sebesar 100,21% mengalami penurunan

dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 112%. Hal ini karena penurunan jumlah perkara yang masuk

(tahun 2016 sejumlah 393 perkara, tahun 2017 sejumlah 447 perkara).

Pada perkara tipikor capaian terhadap target tahun 2017 sebesar 81,96 % mengalami penurunan dibandingkan

capaian tahun 2016 sebesar 112 %. Hal ini karena banyak perkara yang masuk pada akhir tahun sehingga

penyelesaiannya dilaksanakan pada tahun berikutnya.

Grafik 2. Capaian persentase penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor Tahun 2015-2017

Berikut ini uraian pencapaian persentase perkara yang diselesaikan untuk perkara Pidana, perkara Perdata, dan

perkara Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada tahun 2017.

1. Persentase Perkara Pidana yang diselesaikan

Pada tahun 2017 capaian persentase perkara pidana yang diselesaikan sebesar 103,90%. Capaian tersebut

diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara pidana yang diselesaikan sebesar 98,71 % dengan target

yang ditetapkan sebesar 95 %.

Realisasi persentase penyelesaian perkara pidana sebesar 100,21 % diperoleh dari perbandingan jumlah perkara

pidana yang sudah selesai minutasi pada tahun 2017 sebesar 883 perkara dengan seluruh jumlah perkara pidana

pada tahun 2017 sebesar 1001 perkara.

Pada Tahun 2017 penyelesaian perkara pidana mencapai target 98,71% dimana terdapat target yang ditetapkan

sebelumnya 95%, jadi terdapat peningkatan target penyelesaian perkara. Hal ini disebabkan karena pada Tahun

2017 jumlah perkara yang masuk dan sisa perkara sebelumnya 1102 perkara. Dan pada Tahun 2017 dapat

diselesaikan minutasi perkara sebanyak 883 perkara. Dan juga target penyelesaian perkara Tahun 2017 sebesar

85% lebih tinggi daripada target Tahun 2016 sebesar 75%.

25 | LKjIP 2017

Berikut tabel mengenai keadaan perkara pidana pada tahun 2014, tahun 2015, dan tahun 2016.

Tabel 11. Keadaan perkara pidana di Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2015-2017

Data Perkara Pidana Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2014 47 Perkara

Perkara masuk tahun 2015 738 Perkara

Jumlah perkara 785 Perkara

Perkara selesai minutasi 669 Perkara 85,2 % 85 % 100%

Sisa akhir 65 Perkara

Data Perkara Pidana Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2015 65 Perkara

Perkara masuk tahun 2016 765 Perkara

Jumlah perkara 830 Perkara

Perkara selesai minutasi 689 Perkara 83% 90% 92%

Sisa akhir 76 Perkara

Data Perkara Pidana Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2016 75 Perkara

Perkara masuk tahun 2017 907 Perkara

Jumlah perkara 982Perkara

Perkara selesai minutasi 869 Perkara 86% 100% 86%

Sisa akhir 113 Perkara

2. Persentase Perkara Perdata yang diselesaikan

Capaian Persentase perkara perdata yang diselesaikan tahun 2017 adalah sebesar 100,21 %. Capaian tersebut

diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara perdata yang diselesaikan sebesar 85,18% dengan target

yang ditetapkan sebesar 85%.

Realisasi persentase penyelesaian perkara perdata sebesar 85,18% merupakan perbandingan perkara perdata

yang selesai minutasi di tahun 2017 sebesar 414 perkara dengan jumlah perkara ditahun 2017 sebesar 486

perkara.

Pada tahun 2017 realisasi penyelesaian perkara perdata mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016. Realisasi

penyelesaian perkara perdata tahun 2017 sebesar 85,18 % dan capaian terhadap target hingga 100,21%,

sedangkan tahun 2016 realisasi sebesar 84% dan capaian 112%. Hal ini dikarenakan bahwa pada tahun 2017

Pengadilan Tinggi Medan mengalami penurunan jumlah perkara yang masuk yaitu sebanyak 393 perkara,

sedangkan ditahun 2016 sebanyak 427 perkara.

Berikut tabel mengenai keadaan perkara perdata pada tahun 2015, tahun 2016, dan tahun 2017.

26 | LKjIP 2017

Tabel 12. Keadaan Perkara Perdata di Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2015-2017

Data Perkara Perdata Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2014 62 Perkara

Perkara masuk tahun 2015 401 Perkara

Jumlah perkara 463 Perkara

Perkara yang selesai minutasi 268 Perkara 57,8% 65% 89%

Sisa akhir 133 Perkara

Data Perkara Perdata Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2014 133 Perkara

Perkara masuk tahun 2016 427 Perkara

Jumlah perkara 560 Perkara

Perkara yang selesai minutasi 303 Perkara 54,1% 70% 77%

Sisa akhir 124 Perkara

Data Perkara Perdata Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2016 93 Perkara

Perkara masuk tahun 2017 393 Perkara

Jumlah perkara 486 Perkara

Perkara yang selesai minutasi 414 Perkara 85,18% 85% 112%

Sisa akhir 72 Perkara

3. Persentase Perkara Tipikor yang diselesaikan

Capaian persentase perkara Tipikor yang diselesaikan tahun 2017 adalah sebesar 81,96 %. Capaian

tersebut diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara tipikor yang diselesaikan sebesar 73,77%

dibandingkan target yang akan dicapai sebesar 90 %.

Realisasi persentase penyelesaian perkara tipikor sebesar 73,77 % merupakan perbandingan perkara tipikor yang

selesai minutasi di tahun 2017 sebesar 45 perkara dengan jumlah perkara ditahun 2017 sebesar 61 perkara.

Capaian persentase perkara Tipikor yang diselesaikan pada tahun 2017 sebesar 81,96% lebih rendah dari tahun

sebelumnya disebabkan karena perkara banyak masuk pada akhir tahun.

27 | LKjIP 2017

Berikut tabel mengenai keadaan perkara tipikor pada tahun 2015, tahun 2016, dan tahun 2017.

Tabel 13. Keadaan Perkara Tipikor di Pengadilan Tinggi MedanTahun 2015-2017

Data Perkara Tipikor Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2014 5 Perkara

Perkara masuk tahun 2015 58 Perkara

Jumlah perkara 63 Perkara

Perkara diminutasi 57 Perkara 90,4 % 85 % 106%

Sisa akhir 1 Perkara 90,4% 85% 106%

Sisa perkara tahun 2014 5 Perkara

Data Perkara Tipikor Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2015 1 Perkara

Perkara masuk tahun 2016 60 Perkara

Jumlah perkara 61 Perkara

Perkara diminutasi 46 Perkara 75,4% 85 % 88,7%

Sisa akhir 14 Perkara

Data Perkara Tipikor Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)

Sisa perkara tahun 2016 1 Perkara

Perkara masuk tahun 2017 57 Perkara

Jumlah perkara 58 Perkara

Perkara diminutasi 46 Perkara 73,77% 90 % 81,96%

Sisa akhir 12 erkara

c. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PENURUNAN SISA PERKARA

Sisa Perkara Tahun Sebelumnya – Sisa Perkara Tahun Berjalan

Sisa Perkara Tahun Sebelumnya

Data Perkara Pidana Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Penurunan Sisa

Perkara (%)

Sisa perkara tahun 2016 75 Perkara

50%

Perkara masuk tahun 2017 907 Perkara

Jumlah perkara 982Perkara

Perkara selesai minutasi 869 Perkara 86% 100% 86%

Sisa akhir 113 Perkara

Data Perkara Perdata Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Penurunan Sisa

Perkara (%)

Sisa perkara tahun 2016 93 Perkara

23%

Perkara masuk tahun 2017 393 Perkara

Jumlah perkara 486 Perkara

Perkara yang selesai minutasi 414 Perkara 85,18% 85% 112%

Sisa akhir 72 Perkara

Data Perkara Tipikor Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Penurunan Sisa

Perkara(%)

Sisa perkara tahun 2016 1 Perkara

100%

Perkara masuk tahun 2017 57 Perkara

Jumlah perkara 58 Perkara

Perkara diminutasi 46 Perkara 73,77% 90 % 81,96%

Sisa akhir 12 Perkara

x 100%

28 | LKjIP 2017

SASARAN 2 : PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA

1. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu Tahun 2017

Jumlah Salinan Putusan yang dikirim : 1415 = 100%

Jumlah Putusan Perkara 1415

2. Persentase Putusan Perkara Yang Menarik Perhatian Masyarakat Yang Dapat Diakses Secara Online Dalam Waktu 1 Hari Setelah Diputus (One Day Publish)

Selama Tahun 2017 tidak ada perkara yang menarik perhatian masyarakat, sehingga One day publish

belum bisa terlaksana di Pengadilan Tinggi Medan.

Jumlah Perkara yang menarik Perhatian Masyarakat (One Day Publish) : 0 x 100% = 0%

Jumlah Putusan Perkara 0

3. Persentase Putusan Perkara Yang Dimasukkan Dalam Aplikasi SIPP Jumlah Perkara yang sudah masuk di SIPP : 1033 = 100%

Jumlah Perkara yang putus 1033

x 100% x 100%

x 100%

x 100% x 100%

29 | LKjIP 2017

C. Realisasi Anggaran

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan, pada

awal tahun 2017 Pengadilan Tinggi Medan mendapatkan total alokasi anggaran untuk DIPA 01 sebesar

Rp. 21.601.387.000 (Dua puluh satu juta enam ratus satu juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah)

dan DIPA 03 sebesar Rp. 315.640.000 (tiga ratus lima bela juta enam ratus empat puluh ribu rupiah).

Pada DIPA 01 anggaran tersebut mengalami revisi berupa penambahan belanja pegawai sehingga jumlah

anggaran menjadi Rp. 25.337.387.000 (Dua puluh lima miliar tiga ratus tiga puluh tujuh juta tiga ratus

delapan puluh tujuh ribu rupiah), dan DIPA 03 tetap yaitu Rp. 136.600.000,-, dengan rincian Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebagai berikut :

1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi

Anggaran DIPA (01) sebesar Rp. 25.337.387.000,-, yang meliputi :

a. Belanja Pegawai : Rp. 22.953.129.000,-

b. Belanja Barang : Rp. 2.214.258.000,-

c. Belanja Modal : Rp. 170.000.000,-

DIPA (01) digunakan untuk melaksanakan 2 (dua) program kerja yaitu :

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung,

sebesar Rp. 25.162.387.000,- (Dua puluh lima milyar seratus enam puluh dua juta tiga ratus

delapan puluh juta ribu rupiah)

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung, sebesar

Rp. 170.000.000,- (Seratus tujuh puluh juta rupiah)

2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum

Anggaran DIPA (03) berupa Belanja Barang sebesar Rp. 315.640.000,- (Tiga ratus lima belas juta

enam ratus empat puluh ribu rupiah).

DIPA (03) digunakan untuk melaksanakan 1 (satu) program kerja yaitu : Program Peningkatan

manajemen peradilan Umum, sebesar Rp. 315.640.000,- (Tiga ratus lima belas juta enam ratus

empat puluh ribu rupiah).

Realisasi Anggaran Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 pada DIPA (01) dan DIPA (03) berdasarkan

rincian belanja dan berdasarkan program kerja, dijelaskan pada tabel-tabel berikut ini :

30 | LKjIP 2017

Tabel 14. Realisasi Anggaran Belanja DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun 2017

Jenis Belanja Pagu Rp.

Realisasi Sisa

Rp. % Rp. %

Belanja Pegawai 22.953.129.000 22.843.927.681 99,52 109.201.319 0,48

Belanja Barang 2.214.258.000 2.150.346.764 97,11 63.911.236 2,89

Belanja Modal 170.000.000 169.314.500 99,60 685.500 0,40

Total 25.337.387.000 25.163.588.945 99,31 173.798.055 0,69

Tabel 15. Realisasi Anggaran DIPA (03) Badilum Tahun 2017

Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa

(Rp.) Rp. % Rp. %

Belanja Barang 315.640.000 304.007.347 96,31 11.632.653 3,69

Total 315.640.000 304.007.347 96,31 11.632.653 3,69

Tabel 16. Realisasi Anggaran Per Program tahun 2017

No Program Pagu Rp.

Realisasi Sisa

Rp. % Rp. %

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung

25.162.387.000

24.989.274.445

99,32

173.112.555

0,68

2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

175.000.000 174.314.500 99,61 685.500 0,39

3 Program Peningkatan manajemen peradilan Umum

315.640.000 304.007.347 96,31 11.632.653 3,69

Rincian pagu awal dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (03)

Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut :

Pagu dan Realisasi DIPA (01) Badan Urusan Administrasi

1. Belanja Pegawai

Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang penggunaannya

antara lain untuk gaji dan tunjangan.

31 | LKjIP 2017

Tabel 17. Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2016-2017

Rupiah Persentase Rupiah Persentase

Pagu/Dipa 19.911.416.000 23.566.481.000

Realisasi 19.892.725.893 99,91 21.247.992.867 90,16

Sisa 18.868.569 0,09 2.318.488.133 9,84

Belanja Pegawai2016 2017

Pagu belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2017 di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan

sebesar Rp. 22.953.129.000,- ,- (Dua puluh dua miliar sembilan ratus lima puluh tiga juta seratus dua

puluh sembilan ribu rupiah), terdapat penurunan 2,60 % dari pagu belanja pegawai tahun sebelumnya (

Tahun 2016) Rp. 23.566.481.000,- (Dua puluh tiga miliar lima ratus enam puluh enam juta empat ratus

delapan puluh satu ribu rupiah ).

Grafik 3. Realisasi Belanja Pegawai tahun 2016-2017

Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2017, anggaran belanja pegawai yang terserap atau

terealisasi sebesar Rp. 22.843.927.681 (Dua puluh dua miliar delapan ratus empat puluh tiga ribu

sembilan ratus dua puluh tujuh ribu enam ratus delapan puluh satu rupiah). Total belanja pegawai yang

telah terealisasi selama tahun anggaran 2017, dapat kita lihat pada pagu belanja pegawai yang telah

terserap sebesar 99,52 % dengan rincian belanja sebagai berikut:

32 | LKjIP 2017

Grafik 4. Penyerapan Belanja Pegawai

Grafik 5. Persentase Penyerapan Belanja Pegawai

84,00

86,00

88,00

90,00

92,00

94,00

96,00

98,00

100,00

2016 2017

Sisa

Realisasi

33 | LKjIP 2017

Tabel 18. Rincian Penyerapan Belanja Pegawai TA. 2017

Grafik 6. Penyerapan Belanja Pegawai

-

5.000.000.000

10.000.000.000

15.000.000.000

20.000.000.000

25.000.000.000

Pagu Realisasi Sisa

Belanja Pegawai 2017

NO

JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA REALISASI/PELAKSANAAN SISA SD SAAT INI

Rp Rp % Rp %

1 Belanja Gaji Pokok PNS 6.013.184.000 6.012.827.200 99,99 356.800 0,01

2 Belanja Pembulatan Gaji PNS 71.000 64.264 90,51 6.736 9,49

3 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 440.828.000 438.302.080 99,43 2.525.920 0,57

4 Belanja Tunj. Anak PNS 108.894.000 108.021.184 99,20 872.816 0,80

5 Belanja Tunj. Struktural PNS 105.440.000 103.090.000 97,77 2.350.000 2,23

6 Belanja Tunj. Fungsional PNS 11.905.390.000 11.901.650.000 99,97 3.740.000 0,03

7 Belanja Tunj. PPh PNS 2.173.839.000 2.167.241.833 99,70 6.597.167 0,30

8 Belanja Tunj. Beras PNS 248.375.000 245.966.120 99,03 2.408.880 0,97

9 Belanja Tunj. Makan PNS 807.840.000 798.225.000 98,81 9.615.000 1,19

10 Belanja Tunj. Umum PNS 149.268.000 79.290.000 53,12 69.978.000 46,88

11 Belanja Tunj. Hakim Ad Hoc 1.000.000.000 989.250.000 98,93 10.750.000 1,07

12 Belanja Tunj. Lain-lain - - - - -

13 Belanja Uang Lembur - - - - -

JUMLAH 22.953.129.000 22.843.927.681 99,53 109.201.319 0,47

34 | LKjIP 2017

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat

total sisa pagu belanja pegawai adalah Rp 109.201.319,- (Seratus sembilan juta dua ratus satu ribu

tiga ratus sembilan belas rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja pegawai sebesar 0,48 % dari

total pagu yang tersedia.

2. BELANJA BARANG

Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam

kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan

penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah ditetapkan, sedangkan

penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas dasar Term

Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB). Belanja barang meliputi belanja barang

mengikat.

Tabel 19. Realisasi Belanja Barang Tahun 2016-2017

Rupiah Persentase Rupiah Persentase

Pagu 2.078.344.000 2.078.344.000

Realisasi 2.013.424.457 96,88 2.013.424.457 96,88

Sisa 64.919.543 3,12 64.919.543 3,12

2016Belanja Barang

2017

Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun Anggaran 2017

di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan sebesar Rp. 2.214.258.000,- (Dua miliar dua ratus empat

belas juta dua ratus lima puluh delapan ribu rupiah), terdapat kenaikan dari tahun sebelumnya (Tahun

2016) yang hanya sebesar Rp. 2.078.344.000,- (Dua miliar tujuh puluh delapan ribu tiga ratus empat

puluh empat ribu rupiah).

35 | LKjIP 2017

Grafik 7. Perbandingan Pagu Belanja Barang Tahun 2016-2017

2.000.000.000

2.050.000.000

2.100.000.000

2.150.000.000

2.200.000.000

2.250.000.000

2016 2017

Pagu

Pagu

Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2017, anggaran belanja barang yang terserap

atau terealisasi adalah sebesar Rp. 2.150.346.764,- (Dua miliar seratus lima puluh juta tiga ratus

empat puluh enam juta tujuh ratus enam puluh empat rupiah). Total belanja barang yang telah

terealisasi Tahun Anggaran 2017, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap

97,11 % , dengan rincian belanja barang sebagai berikut :

Grafik 8. Perbandingan Realisasi Belanja Belanja Barang Tahun 2016-2017

Grafik 9. Perbandingan Persentase Realisasi Belanja Barang Tahun 2016-2017

36 | LKjIP 2017

Sisa

Realisasi

0

20

40

60

80

100

20162017

Sisa

Realisasi

LKjIP PENGADILAN TINGGI MEDAN TAHUN 2017

37 | P a g e

Tabel 20. Rincian Penyerapan Belanja Barang TA. 2017

NO

JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA

REALISASI/PELAKSANAAN

SISA SD SAAT INI

Rp Rp % Rp % 111

Belanja Barang Operasional

1 Belanja keperluan perkantoran 574.580.000 579.431.631 99,53 2.716.387 0,47

2 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 96.000.000 94.313.685 98,24 1.686.315 1,76

3 Belanja honor operasional satuan kerja 87.480.000 87.780.000 100 0 0

4 Belanja barang operasional lainnya 120.395.000 130.943.850 97,53 3.311.150 2,47

5 Belanja barang persediaan barang konsumsi 184.617.000 184.368.900 99,87 248.100 0,13

6 Belanja barang persediaan pita cukai, materai dan leges 0 0 0 0 0

7 Belanja Langganan Listrik/ Langganan Daya dan Jasa 180.000.000 162.774.858 90,43 17.225.142

9,57

8 Belanja Langganan Telepon / Langganan Daya dan Jasa 9.139.000 5.792.053 63,38 3.346.947 36,62

9 Belanja Langganan Air / Langganan Daya dan Jasa 641.000 0 0 641.000 0

10 Belanja pemeliharaan gedung dan bangunan 123.480.000 123.306.700 99,86 173.300 0,14

11 Belanja pemeliharaan gedung dan bangunan lainnya 36.107.000 35.783.000 99,10 324.000 0,90

12 Belanja pemeliharaan peralatan dan mesin 288.724.000 286.303.592 99,16 2.420.408 0,84

13 Belanja pemeliharaan jaringan 30.000.000 29.990.000 99,97 10.000 0,03

14 Belanja perjalanan biasa 143.820.000 143.536.291 99,80 2.927.708 0,20

Belanja Barang Non Operasional

15 Belanja Bahan 53.457.000 53.289.913 99,69 167.087 0,31

16 Belanja perjalanan biasa 196.890.000 177.832.309 90,32 19.057.691

9,68

17 Belanja perjalanan dinas dalam kota 37.500.000 24.900.000 66,40 12.600.000

33,6

Total II 25.162.387.000

24.989.274.445 99,32 173.112.555

0,68

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat

total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 63.911.236 (Enam puluh tiga juta sembilan ratus

sebelas juta dua ratus tiga puluh enam rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja barang sebesar

2,89 % dari total pagu yang tersedia. Pada tahun 2017 ini terdapat sisa anggaran belanja barang DIPA

BUA (01) sekitar Rp. 63.911.236.

3. BELANJA MODAL

Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana dan dan

prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non fisik yang

mendukung untuk tupoksi. Pagu awal belanja modal dalam DIPA tahun anggaran 2017 di lingkungan

Pengadilan Tinggi Medan sebesar Rp. 170.000.000,- (Seratus tujuh puluh juta rupiah). Terjadi penurunan

38 | LKjIP 2017

pagu 63,50 % jika dibandingkan dengan tahun 2016 dimana pagu belanja modal mendapat pagu sebesar

Rp. 274.000.000,- (Dua ratus tujuh puluh empat juta rupiah).

Tabel 21. Realisasi Belanja Modal Tahun 2016-2017

Belanja Modal 2016 2017

Rupiah Persentase Rupiah Persentase

Pagu 274.000.000 170.000.000

Realisasi 269.741.000 98,45 169.314.500 99,60

Sisa 4.259.000 1,55 685.500 0,40

Grafik 10. Perbandingan Pagu Belanja Modal Tahun 2016-2017

-

50.000.000

100.000.000

150.000.000

200.000.000

250.000.000

300.000.000

2016 2017

Pagu

Pagu

Dari pagu belanja modal Tahun Anggaran 2017, anggaran yang terserap atau terealisasi adalah

Rp. 170.000.000 ( Seratus tujuh puluh juta rupiah). Total belanja modal yang telah terealisasi tahun

anggaran 2017, dapat kita lihat pada pagu belanja modal yang telah terserap 98,45 % dengan rincian

belanja sebagai berikut :

39 | LKjIP 2017

Grafik 11. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tahun 2016-2017

Tabel 22. Rincian Penyerapan Belanja Modal

NO JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA REALISASI/PELAKSANAAN

SISA SD SAAT INI

Rp Rp % Rp %

1 Belanja Modal Peralatan dan mesin

170.000.000 169.314.500 99,60 685.500 0,40

Total III 170.000.000 169.314.500 99,60 685.500 0,40

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi,

tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja modal adalah Rp. 685.500,- ( Enam ratus delapan

puluh lima ribu lima ratus rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja modal sebesar 99,60 %

dari total pagu yang tersedia.Pagu belanja barang pada DIPA 03 (Direktorat Jenderal Badan

Peradilan Umum) untuk kegiatan Peningkatan Manajemen Peradilan Umum tahun 2017 adalah

sebesar Rp. 315.640.000,- (Tiga ratus lima belas juta enam ratus empat puluh ribu rupiah),

terealisasi sebesar Rp. 304.007.347.- ( Tiga ratus empat juta tujuh ribu tiga ratus empat puluh tujuh

rupiah), maka realisasi kegiatan Peningkatan Manajemen peradilan Umum tahun 2017 sebesar

96,31 %. Jika dibandingkan pagu tahun sebelumnya (2016) terjadi kenaikan sekitar 135.50 % dari

Rp. 136.600.000.,- (Seratus tiga puluh enam juta enam ratus ribu rupiah).

Belanja barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional

persidangan peradilan.

40 | LKjIP 2017

Tabel 23. Pagu dan Realisasi Belanja Barang DIPA (03) Badan Peradilan Umum

Rupiah Persentase Rupiah Persentase

Pagu 136.600.000 315.640.000

Realisasi 134.019.933 98,11 304.007.347 96,31

Sisa 2.580.067 1,89 11.632.653 1,89

Belanja Barang

DIPA 03

2016 2017

Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA (03) Badan Peradilan Umum Tahun Anggaran 2017 di

lingkungan Pengadilan Tinggi Medan adalah Rp. 315.640.000,- (Tiga ratus lima belas juta enam ratus

empat puluh ribu rupiah). Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk

membiayai kegiatan operasional khusus bidang peradilan untuk satuan kerja Pengadilan Tinggi Medan.

Grafik 12. Perbandingan Pagu Belanja Barang DIPA 03 Tahun 2016-2017

Dari pagu belanja barang DIPA 03 Tahun Anggaran 2017 anggaran belanja barang yang terserap

atau terealisasi adalah sebesar Rp. 304.007.347.- (Tiga ratus empat juta tujuh ribu tiga ratus empat puluh

tujuh rupiah). Total belanja barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2017 dapat kita lihat pada pagu

belanja barang yang telah terserap 96,31 % , dengan rincian belanja barang sebagai berikut :

41 | LKjIP 2017

Grafik 13. Perbandingan Realisasi Belanja

Barang DIPA 03 Tahun 2016-2017

Grafik 14. Perbandingan Persentase Belanja

Barang DIPA 03 Tahun 2016-2017

-

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

2016 2017

Realisasi

Sisa

Tabel 24. Rincian DIPA (03) Badan Peradilan Umum

NO JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA REALISASI SISA SD SAAT INI

Rp Rp % Rp %

Belanja Barang

1 Belanja barang operasional 94.672.000 92.521.980 97,73 2.150.020 2,27

2 Belanja barang non operasional 53.968.000 45.684.000 84,65 8.284.00 15,35

3 Belanja barang persediaan 126.000.000 125.923.800 99,94 76.200 0,06

4 Belanja perjalanan dinas 41.000.000 39.877.567 97,26 1.122.433 2,74

Total 315.640.000 304.007.347 96,31 11.632.653 3,69

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang terealisasi, tercatat sisa

anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 11.632.653,- (Sebelas juta enam ratus tiga puluh dua ribu

enam ratus lima puluh tiga rupiah) atau sebesar 3,69 % dari pagu yang tersedia.

41 | L K j I P 2 0 1 7

42 | L K j I P 2 0 1 7

BAB IV

P E N U T U P

A. KESIMPULAN

encapaian kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 merupakan pencapaian atas target kinerja

tahun kedua dari Renstra Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015-2019. Pengukuran tingkat capaian

kinerja Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017, dilakukan dengan cara membandingkan antara target

pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan

Selama tahun 2017 pelaksanaan tugas pada Pengadilan Tinggi Medan sudah terlaksana dengan baik dan

sebagaimana mestinya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek yang telah dilaksanakan berkaitan dengan

pengelolaan administrasi perkara, administrasi umum, dan dalam hal pembinaan dan pengawasan. Namun

demikian masih terdapat beberapa kendala yang berhubungan dengan masih kurangnya sumber daya manusia

dan sarana prasarana khususnya pada beberapa pengadilan negeri di wilayah hukum Pengadilan Tinggi

Medan.

Sepanjang tahun 2017, Pengadilan Tinggi Medan juga berupaya meningkatkan pengembangan teknologi

informasi untuk mengimplementasikan keterbukaan informasi di pengadilan. Secara bertahap informasi yang

disajikan kepada masyarakat semakin lengkap mencakup putusan pengadilan. Penyajian informasi yang

menggunakan medium website dan sistem informasi perkara yang dikembangkan oleh Pengadilan Tinggi Medan

sendiri maupun yang dibuat oleh Mahkamah Agung yang dikenal dengan nama Sistem Penelusuran Perkara

(SIPP) atau Case Tracking System (CTS). Keterbukan informasi pengadilan ini bertujuan untuk meningkatkan

transparansi dan akuntabilitas publik lembaga peradilan.

B. REKOMENDASI

Untuk mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan tugas dan menunjang peningkatan kinerja di pengadilan

sewilayah hukum Pengadilan Tinggi Medan maka diperlukan :

1. Penambahan sumber daya manusia yang ahli dan sesuai dengan formasi yang dibutuhkan

2. Penambahan alokasi anggaran untuk belanja modal dalam upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan

prasarana.

P

LAMPIRAN - LAMPIRAN

MATRIK RENSTRA 2015 - 2019 Visi : Terwujudnya Pengadilan Tinggi Medan yang agung”

Misi : 1. Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi Medan 2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Tinggi Medan 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Tinggi Medan

No

Tujuan

Target Jangka

Menengah

Sasaran Target

Strategis

Uraian Indikator kinerja Uraian Indikator kinerja 2015 2016 2017 2018 2019 Program Kegiatan IndikatorKegiatan

Target Anggaran /Rp

1 Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :

a. Kasasi b. Peninjauan Kembali

5 Tahun 1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

- Perdata - Pidana - Tipikor

100%

100%

100%

100%

100%

Program Peningkatan Manejemen Peradilan Umum

Peningkatan Manejemen Peradilan Umum

Terwujudnya manejemen peradilan yang efektif dan efisien

100%

315.640.000,-

b. Persentase perkara :

- Perdata - Pidana yang

diselesaikan tepat waktu

90%

90%

90%

90%

90%

c. Persentase penurunan sisa perkara

- Pidana - Perdata - Tipikor

50%

50%

50%

50%

50%

2 Keterjangkauan pelayanan badan peradilan

a. Persentase salinan putusan yang dikirikim ke Pengadilan Pengaju Tepat waktu

5 Tahun 2. Peningkatan Efektivitas Penyelesaian Perkara

a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu

- Pidana - Perdata - Tipikor

100%

100%

100%

100%

100%

Program Peningkatan Manejemen Peradilan Umum

Peningkatan Manejemen Peradilan Umum

Terwujudnya manejemen peradilan yang efektif dan efisien

100%

315.640.000,-

b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat secara online

b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat

c. - Pidana - Perdata - Tipikor

90%

90%

90%

90%

90%

d. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP

e. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP

- Pidana - Perdata - Tipikor

100%

100%

100%

100%

100%

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian (%)

Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

- Perdata - Pidana - Tipikor

100%

100%

100%

b. Persentase perkara : - Perdata - Pidana yang diselesaikan tepat waktu

90%

90%

100%

c. Persentase penurunan sisa perkara

- Pidana - Perdata - Tipikor

50%

90%

100%

Peningkatan Efektivitas Penyelesaian Perkara

a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu

- Pidana - Perdata - Tipikor

100%

100%

100%

b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus (One Day Publish)

- Pidana - Perdata - Tipikor

90%

100%

100%

c. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP

- Pidana - Perdata - Tipikor

100%

100%

100%

PENGUKURAN PERJANJIAN KINERJA

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja dan tata caraReviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah ;

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah;

6. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kepaniteraan dan kesekretariatan Peradilan sebagaimana telah diubah, dengan PeraturanMahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2017 tentang perubahan atas peraturan Mahkamah

Agung nomor 7 Tahun 2015 tentang Organiasai dan Tata Kerja Kepaniteraan dankesekretariatan Peradilan .

"_..:r

a. Bahwa untuk menindak lanjuti Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RepublikIndonesia Nomor : 19/5EKISKlI/2018 tanggal 25 Januari 2018 tentang Penetapan Satgas

Sakip pada Pengadilan Tingkat Banding Empat lingkungan Peradilan di bawah Mahkamah

Agung;b. Bahwa berdasarkan Pertimbangan sebagaimana di maksud dalam huruf a dan b, perlu

menetapkan Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tentang Penetapan Satgas Sakip

Pengadilan Tinggi Medan .

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah

beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang

Perubahaan Kedua atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;

2. Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang tentang Kekuasaan Kehakiman ;

3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah ;

KETUA PENGADILAN T!NGG! MEDAN

T ENTANGPENETAPAN SATGAS SAKIP PENGADILAN TINGGI MEDAN

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI MEDANNomor 8 IKPT/SKlOT.10.3/2/2018

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Mengingat

Menimbang

Tembusan disampaikan kepada yth :'<_../ 1. Sekretaris Mahkamah Agung RI di Jakarta;

2. Kepala Badan Urusan Administrasi MA-RI di Jakarta;3. Yang bersangkutan ;4. Arsip.

MedanDitetapkan di

Pa

terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ketiga

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat keputusan ini .

Kedua Satgas Sakip sebagaiman tersebut diatas Mempunyai Tugas ;

a. Memberikan pemahaman tentang penyusunan SAKIP;

b. Mendorong dan Memfasilitasi upaya peningkatan kualitas penerapan sistem Akuntabilitas

Kinerja;

c. Melakukan Evaluasi pelaksanaan SAKIP secara berkala ;

d. Memastikan pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah berjalan dengan

baik.

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari

Menetapkan KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI MEDAN TENTANG PENETAPAN SATGAS

SAKIP PENGADILAN TINGGI MEDAN.Kesatu Menunjuk Satgas Sakip Pengadilan Tinggi Medan sebagaimana tercantum dalam Lampiran

M EMU TU S K AN:

-2-

4. FRISKA NURMAIDA, SE

5. L. IRWAN SITUMORANG, ST

6. JANSEN TERKELIN TARIGAN, S. Korn

7. OESITA RIAMA ANOR1ANISITORUS, SH8. TAUFIK HARAHAP, SH

9. TRI MAYANTHI SINAGA, S.1. Korn

10. AHYA MARFU'AH~SE

KOORD. AOMINISTRASI UMUMANGGOTA

1. PANITERA PENGAOILAN TINGGI MEOAN

2. SEKRETARIS PENGAOILAN TINGGI MEDAN

Ora. MARIANA SIAHMN, SH., MH

EKA KARYA PINEM, S.korn

HAMONANGAN RAMBE, SH., MH

1. HJ. YUOI AGUSTINI, SH., MH

2. HARSONO, SH., MH

3. JOHORLAN OONGORAN, SH4. SUSILA WAROHANI, SH

5. OESILIA MAHARA, SE., SH

6. PENI JUNISKA SITUNGK~R, SH., MH

7. FAISAL MARWI, S. Korn8. EMILY FAUZI SIREGAR, SH

9. R A H MAY ANT I, SH10.KRISMES SIHOMBING, ST

11. ISMAIL SALEH HARAHAPEFFENDI SIREGAR, SH., MH

1. ROHMAULI SIPAYUNG, SH

2. ANORI PRAMONO, S. Korn., M. Si

3. T. JANSEN, ST., MT'ft

KETUA

WAKIL KETUA

SEKRETARIS

WAKIL SEKRETARIS

KOORO. AOMINISTRASI TEKNIS

ANGGOTA

Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi MedanNornor : g I KPT/SKlOT.01.3/2/2018Tanggal : It.-i Februari 2018

LAMPIRAN