PENGADILAN TINGGI MEDAN file6. Bahwa, benar kira-kira pada tahun 1993 Para Tergugat telah menguasai...

31
PENGADILAN TINGGI MEDAN Halaman 1 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN P U T U S A N Nomor 63/PDT/2017/ PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara: INTAN BR TINAMBUNAN , umur 56 tahun, pekerjaan mengurus rumah tangga, alamat di jalan Pintu Air IV Gg Maju No 15 lingkungan VII kelurahan Kwala Belaka, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, dalam hal ini diwakili Kuasa Hukumnya Drs. H.MOHAMMAD AMRI, SH, Advokat pada LEMBAGA BANTUAN HUKUM 9Institute Legal Aid) “AN NAHL”, beralamat di Jalan MedanBubu No.53 20222 Sumatera Utara Tel.(061)6624853, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 15 Februari 2017, Selanjutnya disebut Pembanding semula Penggugat; M E L A W A N 1. PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV , di jalan Let. Jend Suprapto No. 2, Medan, selanjutnya disebut Terbanding I semula Tergugat I; 2. VERAYANA Br MANURUNG , di jalan Jend Gatot Subroto No 227 KM 7,5 Kelurahan Lalang, kecamatan Medan Sunggal, kota Medan Gedung Keuangan Negara Medan, selanjutnya disebut Terbanding II semula Tergugat III; 3. PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA c/q Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN RI) c/q Kepala Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara c/q Badan Pertanahan Nasional Daerah Kota Medan, di jalan Jendral DR Abdul Haris Nasution, Kelurahan Pangkalan Mansyur, kecamatan Medan Johor, Kota Medan, selanjutnya disebut Turut Terbanding semula Turut Tergugat; Pengadilan Tinggi Tersebut; Setelah membaca: 1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 63/PDT/ 2017/PT MDN tanggal 19 Mei 2017 tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat banding;

Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN file6. Bahwa, benar kira-kira pada tahun 1993 Para Tergugat telah menguasai...

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 1 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

P U T U S A N Nomor 63/PDT/2017/ PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara

perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut

dalam perkara gugatan antara:

INTAN BR TINAMBUNAN, umur 56 tahun, pekerjaan mengurus rumah

tangga, alamat di jalan Pintu Air IV Gg Maju No 15

lingkungan VII kelurahan Kwala Belaka, Kecamatan

Medan Johor, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara,

dalam hal ini diwakili Kuasa Hukumnya Drs.

H.MOHAMMAD AMRI, SH, Advokat pada LEMBAGA

BANTUAN HUKUM 9Institute Legal Aid) “AN NAHL”,

beralamat di Jalan MedanBubu No.53 20222

Sumatera Utara Tel.(061)6624853, berdasarkan Surat

Kuasa Khusus tanggal 15 Februari 2017, Selanjutnya

disebut Pembanding semula Penggugat; M E L A W A N

1. PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV, di jalan Let. Jend Suprapto No. 2,

Medan, selanjutnya disebut Terbanding I semula Tergugat I; 2. VERAYANA Br MANURUNG, di jalan Jend Gatot Subroto No 227 KM 7,5

Kelurahan Lalang, kecamatan Medan Sunggal, kota Medan Gedung

Keuangan Negara Medan, selanjutnya disebut Terbanding II semula

Tergugat III; 3. PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA c/q Kepala Badan Pertanahan

Nasional (BPN RI) c/q Kepala Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara c/q Badan Pertanahan Nasional Daerah Kota Medan, di jalan Jendral DR Abdul Haris Nasution, Kelurahan

Pangkalan Mansyur, kecamatan Medan Johor, Kota Medan, selanjutnya

disebut Turut Terbanding semula Turut Tergugat;

Pengadilan Tinggi Tersebut;

Setelah membaca:

1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 63/PDT/

2017/PT MDN tanggal 19 Mei 2017 tentang Penunjukan Majelis Hakim

untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat banding;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 2 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

2. Surat Penunjukan Panitera Pengganti Nomor: 63/PDT/2017/PT.MDN

tanggal 9 Maret 2017 oleh Panitera Pengadilan Tinggi Medan untuk

membantu Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara tersebut;

3. Berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini :

TENTANG DUDUK PERKARA

Membaca surat gugatan Pembanding semula Penggugat tanggal 08

September 2014 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan

Negeri Medan pada tanggal 08 September 2014 dalam Nomor Register

421/Pdt.G/2014/PN Mdn, mengemukakan gugatan sebagai berikut:

1. Bahwa benar Penggugat merupakan Ahli Waris pemilik sah atas

sebidang tanah yang terletak di : Dahulu dikenal dengan Jalan Medan-

Binjai Kampung Lalang Kecamatan Sunggal, Kabupaten/Daswati II : Deli

Serdang Provinsi Sumatera Utara, dan sekarang dikenal dengan Jalan

Jend. Gatot Subroto, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal,

Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, seluas ± 4.657,50 m², dengan

batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara : dengan Jalan dahulu disebut Jalan Binjai

dan sekarang Jalan Jend. Gatot Subroto, ± 40,5 Meter.

Sebelah Selatan : dengan Karim, ± 40,5 Meter.

Sebelah Timur : dengan Jusuf, ± 115 Meter.

Sebelah Barat : dengan Agus, ± 115 Meter.

Yang dahulunya dimiliki dan dikuasai Orang Tua Kandung Penggugat

sesuai dengan surat “Alas Hak” AKTA PEMINDAHAN HAK Nomor

214/APH/KS/1969 Tanggal 20 Mei 1969 a/n LEBANUS TINAMBUNAN ;

2. Bahwa benar Alm. LEBANUS TINAMBUNAN memperoleh sebidang

lahan/tanah tersebut dari Alm. OSMAN ALI berdasarkan SURAT

KETERANGAN TANAH SEBAGAI PENGGANTI GRANT tertanggal 18

Mei 1955 yang dibuat dan ditandatangani oleh Ismail Hasjim yang saat

itu menjabat sebagai Assisten Wedana D/p. Pamongpraja Kecamatan

Sunggal ;

3. Bahwa, lahan/tanah yang dikuasai oleh “Para Tergugat” adalah seluas ±

4.657,5 m² dengan batas-batas :

Sebelah Utara : dengan Jalan dahulu disebut Jalan Binjai

dan sekarang Jalan Jend. Gatot Subroto, ± 40,5 Meter.

Sebelah Selatan : dengan Karim, ± 40,5 Meter.

Sebelah Timur : dengan Jusuf, ± 115 Meter.

Sebelah Barat : dengan Agus, ± 115 Meter.

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 3 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

4. Bahwa benar Alm. Lebanus Tunambunan meninggal dunia tanggal 11

September 1993 berdasarkan Surat Keterangan Kematian No.

033/18/KMKB/1993 tertanggal 20 September 1993 yang dibuat oleh

Lurah Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan,

Provinsi Sumatera Utara ;

5. Bahwa semasa hidupnya Alm. Lebanus Tinambunan dan Penggugat

beserta Saudara-saudara Penggugat yang lain telah menguasai dan

bertempat tinggal diatas lahan/tanah sejak Peyerahan lahan/tanah

dimaksud, dan letak lokasi rumah tempat tinggal tersebut persisnya

berada di sebelah Utara lahan/tanah tersebut ;

6. Bahwa, benar kira-kira pada tahun 1993 Para Tergugat telah menguasai

lahan/tanah tersebut berdasarkan Sertipikat Hak Guna Bangunan (HGB)

No.166 Tertanggal 24 Juli 1993 dan perpanjangannya menjadi Sertipikat

HGB No. 535 Tertanggal 26 Agustus 2011 ; dan Sertipikat HGB No. 171

Tertanggal 24 Juli 1993 dan perpanjangannya menjadi Sertipikat HGB

No.119 tertanggal 27 Agustus 2011 ;

7. Bahwa berdasarkan Sertipikat HGB No. 171 Tertanggal 24 Juli 1993

dan perpanjangannya menjadi Sertipikat HGB No. 119 tertanggal 27

Agustus 2011, (“dahulu adalah PT. Perkebunan VII”), dan pada tahun

1997 sampai sekarang setelah adanya “Peleburan” sesuai Peraturan

Pemerintah (PP) No. 9 Tahun 1996 Tentang Peleburan Perusahaan

Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT

Perkebunan VIII Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT

Perkebunan Nusantara IV. Oleh karena itulah, lahan/tanah tersebut

diatas dikuasai oleh PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) (Tergugat

I) dari tahun 1997 sampai dengan sekarang yang tentunya Alas Hak

Tergugat I tersebut adalah tidak benar (Cacat Hukum );

8. Bahwa, adapun yang menjadi Alas Hak Tergugat II tersebut adalah Akte

Pelepasan Hak atas tanah dengan Ganti Rugi No. 2 tertanggal 29 April

2003, dan Akte Pelepasan Hak atas tanah dengan ganti rugi No. 3

tertanggal 29 April 2003, yang tertunya juga tidak benar (Cacat Hukum) ;

9. Bahwa, kira-kira pada tanggal 28 Januari 2014, setelah Penggugat pergi

kelokasi lahan/tanah yang saat ini menjadi “Objek Sengketa” ternyata

Penggugat melihat ada berdiri Plank Merek yang bertuliskan bahwa

TANAH INI MILIK PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) i.c

Tergugat I tanpa seizin dan sepengetahuan Penggugat ;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 4 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

10. Bahwa yang lebih ironisnya Para Tergugat menyatakan kepada

Penggugat bahwa tanah Penggugat tersebut diperoleh Para Tergugat

dan Turut Tergugat berdasarkan Sertipikat Hak Guna Bangunan (HGB)

No.166 Tertanggal 24 Juli 1993 dan perpanjangannya menjadi Sertipikat

HGB No. 535 Tertanggal 26 Agustus 2011 ; dan Sertipikat HGB No. 171

Tertanggal 24 Juli 1993 dan perpanjangannya menjadi Sertipikat HGB

No.119 tertanggal 27 Agustus 2011, padahal lahan/tanah tersebut tidak

pernah diserahkan dan diperjual belikan kepada siapapun ;

11. Bahwa, setelah Penggugat mempertanyakan kepada pihak Tergugat I

atas dasar apa menguasai lahan/tanah tersebut, akhirnya pihak

Tergugat I menerangkan bahwa lahan/tanah tersebut dikuasai dan

dimiliki oleh Tergugat I adalah berdasarkan “Peralihan” Sertipikat Hak

Guna Bangunan (HGB) No.166 Tertanggal 24 Juli 1993 dan Sertipikat

HGB No. 171 Tertanggal 24 Juli 1993 kepada Tergugat I tertanggal 23

Juli 1997 (Peralihan Pemegang Hak), sehingga atas perbuatan Para

Tergugat dan Turut Tergugat tersebut sangat menimbulkan kerugian

bagi Penggugat baik secara materil maupun moril ;

12. Bahwa, Penggugat juga mempertanyakan kepada Pihak Tergugat II

atas dasar apa menguasai lahan/tanah tersebut, akhirnya pihak tergugat

II menerangkan bahwa lahan/tanah tersebut dikuasai dan dimiliki oleh

Tergugat II adalah berdasarkan Akte Pelepasan Hak Atas Tanah

Dengan Ganti Rugi No. 2 tertanggal 29 April 2003, dan Akte Pelepasan

Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi No. 3 tertanggal 29 April 2003 ;

13. Bahwa, oleh karena itulah seharusnya menurut hukum Akte Pelepasan

Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi No. 2 tertanggal 29 April 2003, dan

Akte Pelepasan Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi No. 3 tertanggal 29

April 2003 yang dimiliki tergugat II adalah Cacat Hukum dan harus

dinyatakan “Tidak Mempunyai Kekuatan Hukum” ;

14. Bahwa, adapun kerugian materil yang dialami penggugat atas

penguasaan lahan/tanah oleh tergugat I dan Tergugat II dihitung sejak

tahun 1993 sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut

Apabila tanah tersebut dijual dan disesuaikan dengan harga saat ini

seharga Rp. 3.500.000/Meter x 4.657,50 m² = Rp. 16.301.000.000,-

(enambelas milyar tiga ratus satu juta rupiah) sejak Gugatan

didaftarkan sampai objek perkara diserahkan oleh Tergugat I dan

Tergugat II, dan juga kerugian moril sebesar Rp 30 .000.000.000,-

(tiga puluh miliar rupiah);

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 5 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

15. Bahwa, selain dari hal tersebut diatas apabila Sertipikat HGB

dikeluarkan seharusnya lahan/tanah yang dikuasai oleh pihak Tergugat

I, maka lahan/tanah tersebut harus memenuhi syarat-syarat

sebagaimana ditetukan peruntukannya yaitu yang dipergunakan untuk

bangunan rumah tempat tinggal sesuai dengan Sertipikat HGB No.166

dan Sertipikat HGB No. 171, masing-masing Tertanggal 24 Juli 1993 ;

16. Bahwa, pada lokasi hamparan lahan/tanah sesuai dengan Sertipikat

HGB No. 166 dan Sertipikat HGB No. 171 masing-masing tertanggal 24

Juli 1993 yang telah diperpanjang masa berlakunya sampai dengan

tahun 2033, dan sesuai keadaan lahan/tanah tersebut “Tidak Ada

Bangunan Rumah Tempat Tinggal (Diterlantarkan)” yang dibanguna

oleh pihak Tergugat I ;

17. Bahwa, dalam pergantian Nomor Sertipikat HGB dan perpanjangan

masa berlakunya sampai dengan tahun 2033, yakni : Sertipikat HGB No.

166 menjadi Sertipikat HGB No. 553/HGB/BPN.12.71.2011 tertanggal

26 Agustus 2011, dan Sertipikat HGB No. 171 menjadi Sertipikat HGB

No. 119/HGB/BPN.12/2011 tertanggal 27 Agustus 2011. Hal ini sesuai

dengan hemat kami tidak mempunyai dasar atau diduga “Cacat Hukum

Administrasi” dalam perpanjangan Sertipikat HGB tersebut dikarenakan

pada lokasi lahan/tanah yang diterbitkan Sertipikat HGB tersebut “Tidak

Ada berupa Bangunan Rumah Tempat Tinggal” yang dibanguna oleh

pihak Tergugat I ;

18. Bahwa, berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Tentang

Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Pasal 40 huruf “e” yang berbunyi

: Hak Guna Bangunan Hapus karena Diterlantarkan Jo. Peraturan

Pemerintah No. 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha dan Hak

Guna Bangunan Pasal 35 ayat 1 huruf “e” yang berbunyi : Hak Guna

Bangunan Hapus karena Diterlantarkan ;

19. Bahwa benar berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Jo.

Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha

dan Hak Guna Bangunan, Pasal 35 ayat 1 huruf “e” atas Penerbitan

Perpanjangan Sertipikat HGB No. 166 menjadi Sertipikat HGB No.

553/HGB/BPN.12.71.2011 tertanggal 26 Agustus 2011, dan

Perpanjangan Sertipikat HGB No. 171 menjadi Sertipikat HGB No.

119/HGB/BPN.12/2011 tertanggal 27 Agustus 2011 adalah cacat

hukum;

20. Bahwa, oleh karena itu seharusnya menurut hukum, Turut Tergugat

tidak dapat menerbitkan HGB No. 166 menjadi Sertipikat HGB No.

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 6 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

553/HGB/BPN.12.71.2011 tertanggal 26 Agustus 2011, dan

Perpanjangan Sertipikat HGB No. 171 menjadi Sertipikat HGB No.

119/HGB/BPN.12/2011 tertanggal 27 Agustus 2011, karena diatas

lahan/tanah yang diterbitkan Sertipikat HGB dimaksud telah ada

pemiliknya, dan oleh karena itu sertipikat dimaksud harus dinyatakan

“Tidak Mempunyai Kekuatan Hukum” ;

21. Bahwa karena Penggugat merasa apa yang menjadi haknya telah

dirampas dan dikuasai oleh Tergugat I dan Tergugat II aquo, sebelum

mengajukan gugatan ini Penggugat dengan itikad baik masih berusaha

untuk mengingatkan Tergugat I dan Tergugat II agar menyelesaikan

masalah ini secara kekeluargaan dengan tujuan agar tanah milik

Penggugat a quo, dapat dikembalikan atau diganti rugi oleh Para

Tergugat, namun Tergugat I dan Tergugat II tetap mempertahankan

dan merasa bahwa Para Tergugatlah pemilik lahan/tanah, beserta

bangunan diatasnya dan Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah

memberikan kabar ataupun datang guna menyelesaikan masalah

tersebut dengan Penggugat secara kekeluargaan ;

22. Bahwa dari apa yang diuraikan diatas, patutlah disimpulkan bahwa

perbuatan Tergugat I dan Tergugat II di dalam memiliki ataupun

menguasai lahan/tanah Hak Milik Penggugat tersebut, adalah jelas tidak

didasari adanya itikad baik dan juga tidak didasarkan pada alas hak

yang sah secara yuridis, sehingga tentunya Tergugat I dan Tergugat II

dapat dikategorikan melakukan perbuatan melawan hukum (Onrecht

Matigedaad) yang merugikan Penggugat baik secara materi maupun

immaterial sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata (BW);

23. Bahwa dengan adanya tindakan Tergugat I dan Tergugat II menguasai

dan mengusahai objek lahan/tanah Penggugat seluas ± 4.657,50 m²

secara tanpa hak dan melawan hukum mengakibatkan timbulnya

kerugian moril sejak Gugatan di daftarkan sampai objek perkara

diserahkan oleh tergugat I dan Tergugat II pa Penggugat dan juga

kerugian moril sebesar Rp 30 .000.000.000,- (tiga puluh milyar rupiah) ;

24. Bahwa dari sikap Tergugat I dan Tergugat II yang tidak mau tahu

dengan kerugian Penggugat baik yang sudah maupun yang akan

datang, maka untuk memaksa agar Tergugat I dan Tergugat II segera

mengembalikan tanah perkara kepada Penggugat, mohon agar supaya

Tergugat I dan Tergugat II dihukum secara tanggung renteng untuk

membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima juta

rupiah) setiap hari, jika Tergugat I dan Tergugat II lalai menyerahkan

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 7 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

objek perkara kepada Penggugat, dihitung sejak putusan dibacakan

sampai objek perkara diserahkan kepada Penggugat ;

25. Bahwa oleh karena Tergugat I dan Tergugat II tidak beritikad baik, maka

untuk menjamin agar kelak putusan ini tidak hampa atau sia-sia (Illusoir)

serta adanya dugaan kuat Tergugat I dan Tergugat II hendak

mengalihkan atau menghilangkan haknya atau memindah tangankan

kepada orang lain atas Tanah objek perkara tersebut karena adanya

gugatan ini, maka sebelum atau sesudah perkara ini diperiksa supaya

Pengadilan Negeri Medan kiranya terlebih dahulu meletakkan Sita

Jaminan (Consevatoir Beslaag) terhadap objek “Sengketa” dan harta-

harta milik Tergugat I dan Tergugat II dan baik yang bergerak maupun

tidak bergerak ;

26. Bahwa oleh karena gugatan ini di dasarkan atas bukti-bukti autentik dan

sah, maka Penggugat memohon agar nantinya putusan yang diambil

Majelis Hakim adalah putusan yang dapat di jalankan serta merta

meskipun ada Verzet, Banding maupun Kasasi (Uit Voerbaar Bij

Vooraad) ;

Bahwa berdasarkan uraian dan dalil-dalil gugatan Penggugat diatas, mohon

kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan / Majelis Hakim yang

terhormat memanggil kedua belah pihak yang berperkara guna menghadap

di muka persidangan, dan mengambil keputusan yang berbunyi sebagai

berikut :

PRIMAIR :

1. Mengabulkan Gugatan Para Penggugat seluruhnya ;

2. Menyatakan Surat Akta Pemindahan Hak No.214/APH/KS/1969

tertanggal 20 Mei 1969 yang dibuat/diterbitkan oleh Drs. MP. Simanjuntak

yang saat itu menjabat Assisten Wedana U.B. Pengatur Tatapraja

Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang saat itu, adalah sah dan

berkekuatan hukum ;

3. Menyatakan bahwa tanah perkara / objek perkara seluas ± 4657,50 m²

yang terletak di lahan/tanah di : Dahulu dikenal dengan Jalan Medan-

Binjai Kampung Lalang Kecamatan Sunggal, Kabupaten/Daswati II : Deli

Serdang Provinsi Sumatera Utara, dan sekarang dikenal dengan Jalan

Jend. Gatot Subroto, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota

Medan, Provinsi Sumatera Utara, seluas ± 4.657,50 m², dengan batas-

batas sebagai berikut :

Sebelah Utara : dengan Jalan dahulu disebut Jalan

Binjai dan sekarang Jalan Jend. Gatot Subroto, ± 40,5 Meter.

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 8 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

Sebelah Selatan : dengan Karim, ± 40,5 Meter.

Sebelah Timur : dengan Jusuf, ± 115 Meter.

Sebelah Barat : dengan Agus, ± 115 Meter.

Adalah hak milik Penggugat dan Ahli Waris yang lain, berdasarkan Alas

Hak Surat Akta Pemindahan Hak No.214/APH/KS/1969 tertanggal 20 Mei

1969 yang dibuat/diterbitkan oleh Drs. MP. Simanjuntak yang saat itu

menjabat Assisten Wedana U.B. Pengatur Tatapraja Kecamatan Sunggal,

Kabupaten Deliserdang saat itu ;

4. Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat I dan Tergugat II yang telah

menguasai tanah milik Penggugat adalah merupakan perbuatan melawan

hukum (Onrecht Matigedaad) ;

5. Menghukum Tergugat I, Tergugat II beserta Turut Tergugat atau siapa

saja yang menguasai dan mendapatkan hak daripada lahan/tanah

tersebut untuk menyerahkan lahan/tanah objek “Sengketa” tersebut

kepada Penggugat dan Ahli Waris lainnya dalam keadaan baik dan

kosong ;

6. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II membayar kerugian materil yang

dialami penggugat adalah sekitar Rp. 3.500.000/Meter x 4.657,50 m² =

Rp. 16.301.000.000,- (enambelas milyar tiga ratus satu juta rupiah) jika

lahan/tanah tersebut dijual, sejak Gugatan didaftarkan sampai objek

Perkara diserahkan oleh Tergugat I dan Tergugat II kepada Penggugat

dan Ahli Waris lainnya, dan juga kerugian Moral sebesar Rp.

30.000.000.000,- (tiga puluh milyar) ;

7. Menyatakan Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) yang diletakkan dalam

perkara ini adalah sah dan berkekuatan hukum ;

8. Menyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum sertifikat HGB No. 166

menjadi Sertipikat HGB No. 553/HGB/BPN.12.71.2011 tertanggal 26

Agustus 2011, dan Perpanjangan Sertipikat HGB No. 171 menjadi

Sertipikat HGB No. 119/HGB/BPN.12/2011 tertanggal 27 Agustus 2011,

dengan segala akibat hukumnya ;

9. Menyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum Akte Pelepasan Hak Atas

Tanah Dengan Ganti Rugi No. 2 tertanggal 29 April 2003, dan Akte

Pelepasan Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi No. 3 tertanggal 29 April

2003 atas nama tergugat II, dengan segala akibat hukumnya

10. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang paksa

(Dwangsom) sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap hari atas

keterlambatan melaksanakan putusan ini ;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 9 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

11. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat di jalankan serta merta

walaupun ada Banding, Kasasi (Uit Voerbaar Bij Vooraad) ;

12. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar

13. segala ongkos yang timbul dalam perkara ini.

SUBSIDAIR

Dan atau apabila Pengadilan / Majelis Hakim berpendapat lain maka

mohon putusan yang seadil-adilnya, berdasarkan pertimbangan hukum dan

keadilan (Ex Aequo Et Bono).

Membaca jawaban Terbanding I semula Tergugat I terhadap gugatan

Pembanding semula Penggugat, pada pokoknya sebagai berikut:

DALAM KONPENSI :

DALAM EKSEPSI : Tentang Gugatan Yang diajukan Penggugat dinyatakan Tidak Dapat Diterima (Niet ontvankelijke verklaard) I. TENTANG GUGATAN PENGGUGAT SECARA HUKUM TELAH

DINYATAKAN DALUWARSA (LEWAT WAKTU).

1. Bahwa Penggugat di dalam gugatannya pada halaman 2 angka 1

mengemukakan dalil-dalilnya antara lain :

Penggugat adalah ahli waris Lebanus Tinambunan dan pemilik sah

sebidang tanah seluas 4657,50 M2 dikenal dengan Jalan Jend. Gatot

Subroto, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan,

yang dahulunya dimiliki dan dikuasai orang tua kandung Penggugat,

sesuai dengan surat alas hak Akta Pemindahan Hak Nomor

214/APH/KS/1969 tanggal 20 Mei 1969.

2. Bahwa jika diteliti dengan seksama dalil gugatan Penggugat,

sebagaimana dijelaskan pada angka 1 di atas, maka secara konkrit

Penggugat tidak lagi menggarap tanah seluas 4657,50 M2 mulai tahun

1969, dan jika dihitung sampai dengan sekarang ini (gugatan diajukan

pada tahun 2014) berarti Penggugat sudah + 45 tahun lamanya tidak

mengajukan tuntutan terhadap tanah seluas 4657,50 M2 kepada

Tergugat I, serta telah meninggalkan dan tidak lagi menguasai

dan/atau mengusahai serta menggarap tanah terperkara incasu tanah

seluas 4657,50 M2;

3. Bahwa sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku bahwa

Penggugat yang telah + 45 tahun lamanya tidak mengajukan tuntutan

dan tidak lagi mnguasai serta mengusahai tanah seluas 4657,50 M2

tersebut, maka secara hukum Penggugat telah kehilangan hak atas

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 10 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

tanah seluas 4657,50 M2 yang dituntutnya terhadap Tergugat I

dikarenakan daluwarsa;

4. Bahwa argumentasi hukum yang dikemukakan Tergugat I,

sebagaimana diterangkan di atas, sejalan dengan ketentuan Pasal

1967 KUHPerdata yang selengkapnya berbunyi :

“Segala tuntutan hukum, baik yang bersifat perbendaan maupun yang

bersifat perseorangan, hapus karena daluwarsa, dengan lewatnya

waktu tiga puluh tahun, sedangkan siapa, yang menunjukkan akan

adanya daluwarsa itu tidak usah mempertunjukkan suatu alas hak, lagi

pula tidak dapatlah dimajukan terhadapnya suatu tangkisan yang

didasarkan kepada iktikadnya yang buruk”.

1. Bahwa dengan demikian jelas ternyata gugatan yang diajukan oleh

Penggugat dalam perkara aquo ini dinyatakan tidak dapat diterima

(Niet Ontvankelijke Verklaard) ;

II. TENTANG KEWENANGAN MENGADILI PERKARA AQUO MENJADI

KOMPETENSI ABSOLUT PENGADILAN TATA USAHA NEGARA.

2. Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat ke Pengadilan Negeri

Medan menurut hukum secara objektif harus dinyatakan tidak dapat

diterima (ontvankelijke verklaard) sebab Pengadilan Negeri Medan

tidak berwenang untuk memeriksa, mengadili ataupun memberikan

putusan terhadap objek perkara yang di atasnya terdapat Sertipikat

Hak Guna Bangunan No.166/Desa Lalang, dan Sertipikat Hak Guna

Bangunan No.171/Desa Lalang yang merupakan suatu Keputusan

Tata Usaha Negara ;

3. Bahwa karena di atas objek perkara telah diterbitkan Keputusan Tata

Usaha Negara yaitu Sertipikat Hak Guna Bangunan yang merupakan

keputusan yang final dan termasuk dalam pengertian Keputusan Tata

Usaha Negara, sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 4 Undang-

Undang No.5 tahun 1986 yang dirubah menjadi UNDANG-UNDANG

No.9 TAHUN 2004 ;

4. Bahwa dengan demikian menurut hukum Pengadilan Negeri Medan

tidak berwenang memeriksa serta mengadili perkara ini karena yang

berwenang adalah Pengadilan Tata Usaha Negara karena sertifikat

Hak Guna Bangunan No.166/Desa Lalang, dan sertifikat Hak Guna

Bangunan No.171/Desa Lalang yang merupakan keputusan Tata

Usaha Negara ;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 11 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

5. Bahwa dengan demikian jelas ternyata gugatan yang diajukan oleh

Penggugat dalam perkara aquo ini dinyatakan tidak dapat diterima

(Niet Ontvankelijke verklaard) ;

DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa Tergugat I mohon dalil-dalil yang telah diajukan di dalam Eksepsi

Tentang Gugatan Penggugat Dinyatakan tidak dapat diterima (niet

ontvankelijk verklaard) sebagaimana yang telah dikemukakan dalam

Eksepsi di atas, -geinsereerd- dianggap termasuk di bagian Dalam Pokok

Perkara ini ;

2. Bahwa Tergugat I tetap konsisten dan menolak dengan tegas serta

memungkiri seluruh dalil-dalil yang diajukan oleh Penggugat, kecuali

secara tegas diakui di bawah ini ;

3. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas dalil-dalil yang dikemukakan

Penggugat di dalam gugatannya bahwa Lebanus Tinambunan adalah

pemilik sah sebidang tanah seluas 4657,50 M2 dikenal dengan Jalan

Jend. Gatot Subroto, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota

Medan, yang dahulunya dimiliki dan dikuasai orang tua kandung

Penggugat sesuai dengan surat alas hak Akta Pemindahan Hak Nomor

214/APH/KS/1969 tanggal 20 Mei 1969;

4. Bahwa Tergugat I memungkiri dengan tegas apa yang dikemukakan

Penggugat bahwa tanah seluas 4657,50 M2 dikenal dengan Jalan Jend.

Gatot Subroto Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota

Medan, yang dahulunya dimiliki dan dikuasai orang tua kandung

Penggugat sesuai dengan surat alas hak Akta Pemindahan Hak Nomor

214/APH/KS/1969 tanggal 20 Mei 1969 adalah merupakan milik

Penggugat dan ahli waris lainnya;

5. Bahwa karena tanah terperkara seluas 4657,50 M2 adalah merupakan

hak Tergugat I sesuai dengan sertifikat Hak Guna Bangunan-Hak Guna

Bangunan (HGB) Nomor : 166/Desa Lalang dan Nomor : 171/Desa

Lalang dan dikuatkan lagi oleh Mahkamah Agung No.2872 K/PDT/2011

jo. putusan Pengadilan Tinggi Medan No.91/PDT/2009/PT-MDN. jo.

putusan Pengadilan Negeri Medan No.398/Pdt.G/2005/PN-Mdn yang

telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

6. Bahwa oleh karena Tergugat I menguasai serta memiliki tanah secara sah

atas tanah terperkara seluas 4657,50 M2 berdasarkan sertifikat Hak Guna

Bangunan-Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor : 166/Desa Lalang dan

Nomor : 171/Desa Lalang dan dikuatkan lagi oleh Mahkamah Agung

No.2872 K/PDT/2011 jo. putusan Pengadilan Tinggi Medan

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 12 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

No.91/PDT/2009/PT-MDN. jo. putusan Pengadilan Negeri Medan

No.398/Pdt.G/2005/PN-Mdn., maka tidak berdasarkan hukum apa yang

dikemukakan Penggugat di dalam gugatannya bahwa Tergugat I telah

melakukan perbuatan melawan hukum;

7. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas apa yang dikemukakan

Penggugat terhadap tanah terperkara tidak dipergunakan untuk bangunan

rumah tempat tinggal, karena di atas tanah terperkara akan dikerjakan

bangunan untuk kepentingan Tergugat I ;

8. Bahwa di atas tanah terperkara aquo telah dibuat pagar tembok dari

semen secara permanen oleh Tergugat I, dan juga di atas tanah

terperkara telah berdiri plang yang menunjukkan tanah terperkara adalah

milik Tergugat I, maka dengan demikian apa yang dikemukakan

penggugat di dalam gugatannya bahwa tanah terperkara dalam keadaan

terlantar atau ditelantarkan adalah tidak berdasarkan hukum dan

sepatutnya dalil Penggugat sedemikian haruslah ditolak;

9. Bahwa apa yang dikemukakan Penggugat bahwa perpanjangan jangka

waktu Hak Guna Bangunan No.166/Desa Lalang, dan Hak Guna

Bangunan No.171/Desa Lalang cacat hukum administrasi dan tidak

mempunyai kekuatan hukum dengan alasan tanah terlantar dan tidak ada

bangunan di atasnya adalah merupakan dalil yang tidak berdasarkan

hukum, karena yang sebenarnya di atas tanah terperkara aquo telah ada

pagar tembok dari semen yang dibuat secara permanen oleh Tergugat I

dan juga telah berdiri plang bacaan yang menunjukkan tanah terperkara

adalah milik Tergugat I; TUNTUTAN PENGGUGAT UNTUK MEMINTA GANTI RUGI.

1. Bahwa tuntutan penggugat mengenai ganti rugi materiil sebesar

Rp.16.301.000.000,- dengan dalil sebagaimana yang dikemukakannya

dalam gugatan sama sekali tidak berdasarkan hukum dan karenanya

haruslah ditolak atau setidak-tidaknya haruslah dinyatakan tidak dapat

diterima (Niet Ontvankelijk Verklaad);

2. Bahwa Tergugat I berpendapat bahwa besarnya kerugian yang diderita

oleh penggugat tidak diperinci secara detail dan secara jelas serta

terperinci berdasarkan bukti-bukti yang konkrit dalam bentuk apa-apa saja

kerugian yang diderita Penggugat;

3. Bahwa untuk menguatkan dalil tersebut di atas, Tergugat I menciteer

beberapa putusan Mahkamah Agung RI. yang merupakan sumber hukum

antara lain :

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 13 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung R.I. No.588 K/Sip/1983 tertanggal

19 Juni 1984 yang amar pertimbangan hukumnya berbunyi:

“Tuntutan Penggugat mengenai ganti rugi karena tidak disertai bukti-bukti

harus ditolak”.

Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung R.I. No.492 K/Sip/1970 tertanggal

21 November 1971 yang amar pertimbangan hukumnya berbunyi :

“Ganti kerugian sejumlah uang tanpa perincian dalam bentuk apa yang

menjadi dasar tuntutan itu harus dinyatakan tidak dapat diterima karena

tuntutan tersebut adalah jelas tidak sempurna”.

4. Bahwa selanjutnya Tergugat menolak dengan tegas, bahwa Penggugat

telah menderita kerugian materiil sebesar Rp.16.301.000.000,- (enam

belas milyar tiga ratus satu juta rupiah) karena Penggugat bukan

merupakan pihak-pihak yang telah menguasai serta mengusahai tanah

seluas 4657,50 M2 dan bukan pula selaku pemilik yang sah seperti yang

dituntutnya di dalam perkara ini ;

TUNTUTAN PENGGUGAT UNTUK MEMOHON SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAAG).

1. Bahwa Penggugat di dalam gugatannya memohonkan kepada Majelis

Hakim Pengadilan Negeri Medan yang sedang memeriksa perkara aquo

untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) mengacu kepada

ketentuan pasal 261 RBg atau pasal 227 HIR ;

2. Bahwa oleh karenanya ternyata permohonan Sita Jaminan yang diajukan

oleh penggugat dalam perkara aquo ini tidak memenuhi persyaratan

sebagaimana yang dikehendaki oleh pasal 261 RBG atau pasal 227 HIR ;

3. Bahwa Tergugat I berpendapat bahwa pasal 261 RBG atau pasal 227 HIR

tersebut hanya dapat diterapkan apabila penggugat dapat membuktikan

bahwasanya Tergugat I telah berhutang atau ada mempunyai hutang

kepada Penggugat atau setidak-tidaknya Penggugat dapat membuktikan

bahwasanya Tergugat adalah merupakan debitur dari Penggugat ;

4. Bahwa sebagai illustrasi, Tergugat I mengutip Yurisprudensi Tetap

Mahkamah Agung RI. tertanggal 24 Mei 1984 No.597 K/Sip/1983, yang

amar pertimbangan hukumnya berbunyi :

“Conservatoir Beslag yang diadakan bukan atas alasan-alasan yang

disyaratkan dalam pasal 227 ayat 1 HIR tidak dapat diterima”.

TENTANG TUNTUTAN PENGGUGAT MINTA UANG PAKSA (DWANGSOM).

1. Bahwa tuntutan Penggugat agar Tergugat dihukum membayar uang

paksa Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) harus ditolak karena tidak

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 14 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

mempunyai dasar hukum untuk diajukan oleh Penggugat dalam perkara

aquo, karena hal ini bukan merupakan tuntutan untuk membayar suatu

jumlah uang ;

2. Bahwa untuk meneguhkan hal tersebut di atas, Tergugat I menghunjuk

tulisan yang dipaparkan oleh Bapak Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo,

S.H. di dalam bukunya yang berjudul : Hukum Acara Perdata Indonesia,

Edisi Kedua, cetakan Pertama, tahun 1985, penerbit Liberty, Yogyakarta,

pada halaman 46 butir d, yang selengkapnya berbunyi :

“Tuntutan agar Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa (astreinte,

dwangsom). Apabila hukuman itu tidak berupa pembayaran sejumlah

uang, maka dapat ditentukan bahwa pihak yang dikalahkan dihukum

untuk membayar sejumlah uang paksa selama ia tidak memenuhi isi

putusan. Pembayaran uang paksa ini hanya mungkin terhadap perbuatan

yang harus dilakukan oleh Tergugat yang tidak terdiri dari pembayaran

suatu jumlah uang”.

TENTANG TUNTUTAN PENGGUGAT MINTA AGAR PUTUSAN DAPAT DIJALANKAN SECARA SERTA MERTA (Uitvoerbaar bij Voorraad).

1. Bahwa Penggugat menuntut supaya putusan di dalam perkara ini

dapat dijalankan dengan serta merta ;

2. Bahwa tuntutan Penggugat ke hadapan Yang Terhormat Majelis

Hakim Pengadilan Negeri Medan atas hal sebagaimana tersebut di

atas sama sekali tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang

dikehendaki dan ditentukan berdasarkan :

a. Pasal 191 (1) RBg atau pasal 180 HIR tentang Uitvoerbaar bij

Voorraad ;

b. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. tertanggal 21 Juli 2000 Nomor

: 03 tahun 2000, tentang Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar bij

Voorraad) dan Provisionil.

3. Bahwa argumentasi Tergugat I di atas sejalan dengan Yurisprudensi

Tetap Mahkamah Agung RI. tertanggal 29 April 1986 No.3328

K/Pdt/1984, yang amar pertimbangan hukumnya antara lain berbunyi

“Menimbang, bahwa adanya Surat Edaran Mahkamah Agung R.I.

No.06/1975 jo. No.03/1978, maka tuntutan eks. pasal 180 HIR tentang

Uitvoerbaar bij Voorraad atas putusan ini, tidak dapat dikabulkan oleh

Majelis”.

Berdasarkan segala yang telah dikemukakan tersebut di atas, Tergugat I

mohon ke hadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang

memeriksa dan mengadili perkara aquo untuk menolak seluruh dalil

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 15 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

Penggugat atau setidak-tidaknya dalil-dalil Penggugat dinyatakan tidak dapat

diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard).

DALAM REKONPENSI :

Bahwa segala yang telah dikemukakan oleh Tergugat I d.k./Penggugat d.r.

dalam Jawaban Dalam Konpensi di atas, mutatis-mutandis dianggap telah

diulangi dalam Gugatan Dalam Rekonpensi ;

TENTANG TUNTUTAN GANTI RUGI PENGGUGAT D.R. TERHADAP TERGUGAT D.R. I. TENTANG KERUGIAN MATERIL :

1. Bahwa kerugian Penggugat d.r. derita yang disebabkan perbuatan

Tergugat d.r. yang secara sewenang-wenang telah

mendiskreditkan/menghina Penggugat d.r. yang menyatakan

Penggugat d.r./Tergugat d.k. melakukan penguasaan atas tanah

seluas 4.657,50 M2 adalah tidak benar (cacat hukum) di mana secara

nyata dan fakta tanah seluas 4.657,50 M2 bukan merupakan milik

Tergugat d.r. melainkan milik sah dari Penggugat d.r., akibatnya nama

baik Penggugat d.r. selaku perusahaan yang bonafide di mata

masyarakat tercemar dan perbuatan Tergugat d.r. tersebut dapat

dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum, sesuai dengan

ketentuan pasal 1365 KUHPerdata ;

2. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 1365 KUHPerdata, unsur

perbuatan melawan hukum adalah mencakup adanya perbuatan

melawan hukum (onrechtmatige daad) yaitu :

- adanya kerugian (schadel) antara lain tindakan kerugian harus ada

hubungan sebab akibat ;

- kerugian tersebut disebabkan oleh kesalahan (schuld) ;

3. Bahwa atas perbuatan melawan hukum tersebut Penggugat d.r.

menuntut Tergugat d.r. untuk membayar ganti rugi materil sebesar

Rp.5.000.000.000,- (lima milyar rupiah), sesuai dengan harkat dan

martabat Penggugat d.r. selaku perusahaan perkebunan pemerintah

yang terpercaya ; II. TENTANG KERUGIAN MORIL YAITU PERNYATAAN MAAF

1. Bahwa pernyataan maaf ini Penggugat d.r. tuntut oleh karena

Tergugat d.r. telah mencemarkan nama baik akibat diajukannya

gugatan terhadap Penggugat d.k. seolah-olah perusahaan PT.

Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang Penggugat pimpin ini adalah

merupakan perusahaan yang kejam dan suka bertindak secara

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 16 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

sewenang-wenang terhadap masyarakat khususnya terhadap

Tergugat d.r. ;

2. Bahwa oleh karena Tergugat d.r. telah melakukan pencemaran

tersebut akibatnya nama baik serta martabat Penggugat d.r. telah

tercemar di kalangan masyarakat ;

3. Bahwa Penggugat d.r. melakukan penuntutan pernyataan maaf

kepada Tergugat d.r. adalah sejalan dengan apa yang dimaksudkan di

dalam pasal 1374 KUHPerdata yang selengkapnya berbunyi :

“Dengan tidak mengurangi kewajibannya untuk memberikan ganti rugi,

si Tergugat dapat mencegah pengabulan tuntutan yang disebutkan

dalam pasal yang lalu, dengan menawarkan dan sungguh-sungguh

melakukan di muka umum di hadapan Hakim suatu pernyataan yang

berbunyi bahwa ia menyesal akan perbuatan yang ia telah lakukan,

bahwa ia meminta ma’af karenanya, dan menganggap si terhina

sebagai seorang yang terhormat”.

4. Bahwa tindakan yang telah dilakukan oleh Tergugat d.r. tersebut di

atas yang telah nyata-nyata telah mencemarkan nama baik Penggugat

d.r. dikategorikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum dan merugikan

Penggugat d.r. ;

5. Bahwa untuk merehabilitasi serta menetralisir nama baik yang telah

tercemar tersebut, Penggugat d.r. dengan ini menuntut Tergugat d.r.

untuk dihukum Meminta Ma’af kepada Penggugat d.r. yang dimuat

melalui :

1. Surat Kabar / Harian “Waspada”, terbitan Medan.

2. Surat Kabar / Harian “Sinar Indonesia Baru”, terbitan Medan.

3. Surat Kabar / Harian “Analisa”, terbitan Medan.

4. Surat Kabar / Harian “Medan Pos”, terbitan Medan.

Yang harus dimuat oleh Tergugat d.r. atas biayanya sendiri selama 3

(tiga) hari berturut-turut dengan ukuran berita minimal 15 CM x 20 CM,

yang isinya berbunyi :

PERNYATAAN MINTA MAAF

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

INTAN BR TINAMBUNAN, Pekerjaan Mengurus Rumah Tangga,

bertempat tinggal di Jalan Pintu Air IV Gang Maju No.15, Lingkungan

VIII, Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor, Kota Medan, Prov.

Sumut.

Dengan ini secara sungguh-sungguh meminta ma’af kepada :

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 17 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

BAPAK Ir. ERWIN NASUTION, dalam hal ini menjabat sebagai

Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero), berkantor di

Jln. Let. Jend. Suprapto No.2 Medan.

Karena kekhilafan/kesalahan saya dalam mengajukan gugatan,

khususnya terhadap orang tersebut di atas yang perkaranya terdaftar

dalam register perkara No.421/Pdt.G/2014/PN-Mdn. di Pengadilan

Negeri Medan, sehingga Penggugat d.r. tersebut telah mengalami

kerugian moriil dan materiil.

Saya berjanji bahwa hal tersebut tidak akan terulang kembali.

Hormat Saya,

Yang Membuat Pernyataan Minta Ma’af

INTAN BR TINAMBUNAN.

III. TENTANG TUNTUTAN SITA JAMINAN

1. Bahwa selanjutnya selama perkara ini belum diputus dalam tingkat

terakhir, dan untuk menjamin gugatan/tuntutan yang diajukan

Penggugat dr dalam perkara ini tidak menjadi hampa atau sia-sia,

maka menurut hukum adalah wajar Penggugat d.r. memohon kepada

Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara

aquo untuk meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir beslaag)

terhadap:harta milik Tergugat d.r., baik itu barang/benda bergerak

maupun benda tidak bergerak.

2. Bahwa Penggugat d.r. sangat khawatir Tergugat d.r. tidak memenuhi

isi putusan ini secara sukarela, maka sudah sepatutnya menurut

hukum Tergugat d.r. dihukum untuk membayar kepada Penggugat d.r.

uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta

rupiah) setiap harinya, yang dapat ditagih seketika dan sekaligus

apabila Tergugat d.r. lalai atau melanggar isi putusan dalam perkara

ini ;

3. Bahwa oleh karena gugatan yang diajukan Penggugat d.r. didukung

oleh bukti-bukti yang authentik, maka untuk itu wajar menurut hukum

putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan dengan serta merta

(Uitvoerbaar bij Voorraad) meskipun ada verzet, banding maupun

kasasi ;

Berdasarkan segala yang telah dikemukakan tersebut di atas, Penggugat d.r.

mohon ke hadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang

memeriksa dan mengadili perkara aquo agar sudilah kiranya menjatuhkan

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 18 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

putusan dalam perkara ini yang dapat dijalankan lebih dahulu, walaupun ada

perlawanan (verzet), banding, kasasi maupun peninjauan kembali (request

civil), serta menjatuhkan putusan dalam perkara aquo yang amarnya

berbunyi :

DALAM KONPENSI :

DALAM POKOK PERKARA :

- Menolak Gugatan Penggugat d.k. Untuk seluruhnya. DALAM REKONPENSI :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Dalam Rekonpensi Untuk

Seluruhnya.

2. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir beslaag)

yang telah diletakkan dalam perkara ini;

3. Menyatakan Penggugat d.r. adalah pemilik yang sah atas tanah seluas

4.657,50 M2 berdasarkan Sertipikat HGB No.166/Desa Lalang dan

Sertipikat HGB No.171/Desa Lalang, setempat dikenal dengan Jalan

Jend. Gatot Subroto, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal,

Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara ;

4. Menyatakan Tergugat d.r. telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum

dan merugikan Penggugat d.r.

5. Menghukum Tergugat d.r. untuk membayar ganti rugi materil sebesar

Rp.5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) kepada Penggugat d.r. ;

6. Menghukum Tergugat d.r. untuk meminta ma’af kepada Penggugat d.r.

melalui Surat Kabar atau Harian yang telah ditentukan untuk itu.

7. Menghukum Tergugat dr, untuk membayar kepada Penggugat uang

paksa (dwangsom) sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) setiap

harinya yang dapat ditagih seketika dan sekaligus apabila Tergugat d.r.

lalai atau melanggar isi putusan dalam perkara ini ;

8. Menyatakan putusan dalam perkara ini yang dapat dijalankan lebih

dahulu, walaupun ada Perlawanan (verzet), Banding, Kasasi maupun

Peninjauan Kembali (request civil).

Atau :

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya

(ex aequo et bono).

Membaca putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 421/Pdt.G/2014 /PN.Mdn pada tanggal 10 Juni 2015, yang amar berbunyi sebagai berikut :

DALAM KONPENSI: DALAM EKSEPSI:

- Menyatakan eksepsi Tergugat-I tidak dapat diterima.

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 19 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

DALAM POKOK PERKARA:

- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

DALAM REKONPENSI:

- Menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi tidak

dapat diterima. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI:

- Menghukum Penggugat dalam Konvensi / Tergugat dalam Rekonvensi

untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sejumlah Rp.

1.786.000,- ( satu juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu rupiah).

Membaca relaas pemberitahuan putusan yang dibuat oleh Jurusita

Pengganti Pengadilan Negeri Medan Nomor 421/Pdt.G/2014/PN Mdn,

tanggal 10 Juni 2015 yang menerangkan telah memberitahukan amar

putusan tersebut dengan sah dan seksama masing - masing kepada Turut

Terbanding semula Turut Tergugat pada tanggal 14 Juli 2015 dan kepada

Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 3 September 2017 ;

Membaca Akta Permohonan Banding Nomor: 97/2015, tanggal 23

Juni 2015 yang dibuat oleh Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Medan

yang menerangkan bahwa kuasa hukum Pembanding semula Penggugat

telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan

Nomor 421/Pdt.G/2014/PN Mdn., tanggal 10 Juni 2015 dan Permohonan

banding tersebut telah diberitahukan dengan sah dan seksama kepada

Terbanding I semula Tergugat I dan kepada Turut Terbanding semula Turut

Tergugat masing – masing pada tanggal 6 Agustus 2015 serta kepada

Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 3 September 2015;

Membaca Relaas Pemberitahuan memeriksa berkas perkara (inzage)

oleh Jurusita Penganti Pengadilan Negeri Medan kepada Terbanding I

semula Tergugat I dan Turut Terbanding semula Turut Tergugat masing-

masing tanggal 6 Agustus 2015 dan kepada Pembanding semula Penggugat

pada tanggal 29 Agustus 2015 serta kepada Terbanding II semula Tergugat II

pada tanggal 9 September 2015, yang menerangkan telah diberi kesempatan

kepada para pihak untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan selama 14 (empat belas) hari kerja,

terhitung sejak menerima pemberitahuan ini sebelum berkas perkara dikirim

ke Pengadilan Tinggi Medan;

Membaca surat memori banding yang diajukan oleh kuasa hukum

Pembanding semula Penggugat pada tanggal 23 Maret 2017 yang diterima di

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 20 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Medan pada tanggal 11 April 2017 dan

salina surat memori banding tersebut telah diserahkan kepada Panitera

Pengadilan Negeri Medan untuk disampaikan kepada Terbanding I semula

Tergugat I, Terbanding II semula Terggugat II dan Turut Terbanding semula

Turut Tergugat ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa permohonan banding dari kuasa Hukum

Pembanding semula Penggugat/Tergugat Rekonvensi telah diajukan dalam

tenggang waktu dan menurut tata cara serta sesuai dengan persyaratan yang

telah ditentukan oleh Undang-undang, maka permohonan banding tersebut

secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa Memori Banding yang diajukan kuasa hukum

Pembanding semula Penggugat pada pokoknya berkesimpulan bahwa

Putusan yudexfactie Pengadilan Negeri Medan yang didasarkan atas

pertibangan hukumnya sangat keliru dan salah sehingga putusan a quo

harus dibatalkan, karena formalitas pengajuan gugatan Pembanding semula

Penggugat/Tergugat Rekonvensi telah benar dan tepat meskipun tidak

semua ahli waris dari alm.Lebanus Tinambunan turut sebagai pihak

menggugat para Terbanding/para Tergugat. Sikap yudexfactie terlalu

formalistis dan kaku dalam memeriksa dan memutus perkara pada hal

perkara a quo bukanlah merupakan perkara warisan yang terjadi antara

sesama para ahli waris, akan tetapi merupakan sengketa kepemilikan hak

milik atas tanah objek perkara atas nama alm. Orang tua Pembanding

semula Penggugat/Tergugat Rekonvensi (Alm. Lebanus Tinambunan), tidak

perlu melibatkan semua ahli waris dari Alm. Lebanus Tinambunan. Hal ini

sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.439 K/Sip/1968,

tanggal 8 Januari 1969 menyebutkan: ”tentang tuntutan pengembalian

barang / harta warisan dari tangan pihak ketiga kepada para ahli waris yang

berhak tidak perlu diajukan oleh semua ahli waris”;

Menimbang, bahwa Terbanding I semula Tergugat I/Penggugat

Rekonvensi dan Terbanding II semula Tergugat II serta Turut Terbanding

semula Turut Tergugat tidak mengajukan kontra memori banding ;

Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari dengan

seksama berkas perkara dan surat-surat yang terlampir beserta salinan resmi

putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 421/Pdt.G/2014/PN Mdn, tanggal

10 Juni 2015 dan memori banding dari kuasa hukum Pembanding semula

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 21 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

Penggugat, majelis hakim tingkat banding memberikan pertimbangan

sebagai berikut:

DALAM KOMPENSI:

DALAM EKSEPSI:

Menimbang, bahwa mengenai pertimbangan majelis makim tingkat

pertama terhadap Eksepsi yang diajukan oleh Terbanding I semula Tergugat

I, majelis hakim tingkat banding sependapat dengan pertimbangan majelis

hakim tingkat pertama dalam putusan Sela Nomor: 241/PDTG/2014/PN Mdn.,

tanggal 12 Februari 2015 tersebut, maka putusan tersebut dapat

dipertahankan untuk dikuatkan ditingkat banding;

DALAM POKOK PERKARA:

Menimbang, bahwa mengenai pertimbangan putusan majelis hakim

tingkat pertama terhadap formalitas gugatan Pembanding semula Penggugat/

Tergugat Rekonvensi pada halam 26 alinea ke-3 sampai halaman 27 alinea

ke-3, yang berkesimpulan menyatakan gugatan Pembanding semula

Penggugat dalam Konvensi tidak dapat diterima, majelis hakim tingkat

banding tidak sependapat dengan pertimbangan tersebut, dengan alasan

pertimbangan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa dasar hukum pertimbangan Pengadilan tingkat

pertama sebagaimana disebutkan dalam putusan Nomor:241/Pdt.G/2014/PN

Mdn,. tanggal 10 Juni 2015 pada halaman 26 alinea ke-4, menurut majelis

hakim tingkat banding merupakan pendapat dari majelis hakim tingkat

pertama sendiri tanpa menyebutkan dari mana didapat sumbernya yang

dijadikan landasan hukum pendapat tersebut, misalnya sumbernya dari

hukum acara perdata, Yurisprudensi, Pendapat sarjana atau doktrin,

sehingga karena dasar hukum pendapat dari pertimbangan putusan tersebut

tidak didukung dengan sumbernya, maka putusan tersebut tidak sesuai

dengan ketentuan sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 25 Ayat (1)

Undang-undang No.4 Tahun 2004 Tentang Kekuasan Kehakiman;

Menimbang, bahwa menurut majelis hakim tingkat banding setelah

membaca dan mencermati gugatan Pembanding semula Penggugat dalam

Konvensi, ternyata di dalam posita gugatan Nomor 1, 2 dan 3 telah diuraikan

secara tegas dan jelas bahwa Penggugat adalah ahli waris pemilik sah

terhadap sebidang tanah yang dahulu dimiliki dan dikuasai oleh Orang Tua

Kandung Pembanding semula Penggugat Alm.Lebanus Tinambunan dan di

di dalam petitum Nomor:3 telah pula secara tegas meminta atau memohon

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 22 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

menyatakan tanah perkara / objek sengketa dst........, adalah hak milik

Penggugat dan ahli waris yang lain ;

Menimbang, bahwa dari uraian gugatan tersebut, menurut majelis

hakim tingkat banding telah dapat diketahui maksud dari gugatan tersebut

diajukan oleh Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi adalah untuk

mempertahankan tanah terperkara milik Alm Lebanus Tinambunan yang

dikuasai tanpa izin dan merupakan perbuatan melawan hukum (Onrecht

matige daad) sebagaimana disebutkan pasal 1365 KUH Perdata oleh para

Terbanding semula para Tergugat dalam Konvensi dan Turut Terbanding

semula Turut Tergugat dalam Konvensi, sehingga dengan demikian

Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi, bertindak selaku anak

kandung dan sekali gus ahli waris untuk mempertahankan hak dari alm

Lebanus Tinambunan;

Menimbang, bahwa di dalam eksepsi maupun jawaban Terbanding I

semula Tergugat I dalam Konvensi, dalil posita maupun petitum gugatan

tidak dibantah atau disangkal, sehingga sesuai ketentuan hukum acara

perdata dalil yang tidak dibantah atau disangkal dianggap telah terbukti,

maka Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi dianggap telah

mengakui dan membenarkan dalil gugatan tersebut, demikian pula terhadap

bukti Surat Keterangan Ahli Waris (bukti P-4) tidak pula dibantah atau

disangkal, sehingga petitum gugatan tersebut telah dapat dibuktikan bahwa

Alm Lebanus Tinambunan mempunyai anak 9 (sembilan) orang dan

Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi adalah salah satu anak dari

Alm. Lebanus Tinambunan;

Menimbang, bahwa dengan terbuktinya Pembanding semula

Penggugat dalam Konvensi adalah salah satu anak dari 9 (sembilan) orang

bersaudara dari Orang Tua bernama Lebanus Tinambunan, maka meskipun

Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi, tidak menguraikan siapa-

siapa saja saudara-saudaranya yang merupakan ahli waris yang berhak di

dalam posita gugatan maupun dalam petitum gugatan, menurut majelis

hakim tingkat banding tidaklah mengakibatkan gugatan tersebut tidak dapat

diterima, karena yang dipermasalahkan dalam perkara a quo adalah

sengketa hak kepemilikan terhadap tanah warisan yang ditingalkan oleh Alm

Lebanus Tinambunan terhadap orang lain yang dikuasai oleh Terbanding I

semula Tergugat I dalam Konvensi dan Terbanding II semula Tergugat II

dalam Konvensi tanpa hak dan melawan hukum, sehingga dengan telah

menguraikan dalam posita gugatan bahwa Pembanding semula Penggugat

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 23 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

dalam Konvensi adalah salah satu anak dan ahli waris dari Alm Lebanus

Tinambunan, maka gugatan Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi

telah cukup jelas dan memenuhi syarat formalitas;

Menimbang, bahwa adapun alasan majelis hakim tingkat banding

berpendapat seperti hal tersebut di atas, karena tidak ada ketentuan dalam

hukum acara formil yang menyatakan “semua ahli waris, wajib ikut bertindak

sebagai Penggugat mengajukan gugatan terhadap sengketa harta warisan

dari orang tunya yang diusahai atau dikuasai oleh orang yang tidak berhak,

pendapat majelis hakim tersebut bersesuaian dengan putusan Mahkamah

Agung RI Nomor: 244 K/Sip/1959, tanggal 5 Januari 1959 menyebutkan

“Gugatan penyerahan kembali harta warisan yang dikuasai seseorang tanpa

hak dapat diterima walaupun tidak semua ahli waris ikut sebagai pihak

(saudara kandung Penggugat), karena Tergugat tidak dirugikan dalam

pembelaanya” demikian juga putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 516 K/

Sip/1973 tanggal 25 Nopember 1975, menyebutkan “Pertimbangan bahwa

gugatan tidak dapat diterima karena hanya seorang ahli waris yang

menggugat tidak dapat dibenarkan, karena sudah menjadi Yurisprudensi

tetap tidak diharuskan semua ahli waris menggugat”. Oleh karena itu alasan

dalil gugatan yang menggugat para para Terbanding semula para Tergugat

dalam Konvensi dan Turut Terbanding semula Turut Tergugat dalam

Konvensi ke Pengadilan Negeri Medan dalam perkara a quo sudah tepat dan

benar menurut hukum;

Meimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas,

maka memori banding yang di ajukan kuasa hukum Pembanding semula

Penggugat dalam Konvensi, menurut majelis hakim tingkat banding

beralasan dan dapat dibenarkan menurut hukum, oleh karena itu majelis

hakim tingkat pertama telah salah dan keliru mempertimbangkan gugatan

Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi, maka putusan Pengandilan

Negeri Medan Nomor 421/Pdt.G/ 2014/PN Mdn,. tanggal 10 Juni 2016 tidak

dapat dipertahankan lagi dan haruslah dibatalkan sebagian, dengan

pertimbangan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa selanjutnya oleh karena gugatan Pembanding

semula Penggugat dalam Konvensi dibantah oleh Terbanding I semula

Tergugat I dalam Konvensi, maka sesuai ketentuan pasal 283 RBg/163 HIR

Jo. Pasal 1865 KUHPerdata, Pembanding semula Penggugat dalam

Konvensi maupun Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 24 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

berkewajiban membuktikan dalil – dalil yang dikemukakannya, sehingga

majelis hakim memberikan beban pembuktian secara berimbang;

Menimbang, bahwa dari uraian posita gugatan dihubungkan dengan

jawaban, repilk dan duplik, maka menurut Majelis Hakim tingkat banding

yang menjadi pokok permasalahan hukum di dalam perkara a quo yang perlu

dibuktikan dan dipertimbangkan adalah sebagai berikut :

1. Apakah hak yang ada pada Alm.Lebanus Tinambunan terhadap tanah

terperkara tersebut merupakan hak milik, sehingga dapat diwariskan

kepada anak – anaknya yang dalam hal ini salah satu ahli waisnya yaitu

Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi? ;

2. Apakah tanah terperkara yang dikuasai oleh Terbanding I semula

Tergugat I dalam Konvensi dan Terbanding II semula Tergugat II dalam

Konvensi, benar milik Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi,

sehingga penguasaan tersebut tanpa hak dan merupakan perbuatan

melawan hukum yang merugikan Pembanding semula Penggugat

dalam Konvensi?;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan kebenaran dalil-dalil gugatan

Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi telah mengajukan surat

bukti bertanda P-1 sampai P-7 dan saksi 5 (lima) orang yaitu 1. Waldemar

Simanjuntak, 2.Tiamin Br Hutapea, 3.Muhammad Yamin Pohan, 4.Jabonar

Pohan dan 5. Maringan Situmorang;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil bantahannya Terbanding

I semula Tergugat I dalam Konvensi, telah mengajukan surat bukti bertanda

T I.1 sampai dengan T I.9 dan 1 (satu) orang saksi yaitu Sofyan Hadi;

Menimbang, bahwa sesuai dengan surat bukti P-2 dan P-3, telah

dapat diketahui bahwa tanah sengketa pada awalnya dikuasai oleh Osman

Ali sesuai Surat Keterangan Tanah Sebagai Pengganti Grant tanggal 13 Mei

1955 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Asisten Wedana Kecamatan

Sunggal D/P Pamong Praja bernama Ismail Hasjim, selanjutnya tanah

sengketa dikuasai oleh Alm Lebanus Tinambunan dengan cara mengganti

rugi dari Osman Ali pada tanggal 20 Mei 1969 yang dibuat dihadap Asisten

Wedana Kecamatan Sunggal U.B Pengatur Tatapraja Drs. MP.Simanjuntak,

peralihan hak untuk menguasai tanah sengketa tersebut di atas didukung

pula dengan keterangan saksi Waldemar Simanjuntak, Tiamin Br Hutapea

yang menerangkan bahwa Alm Lebanus Tinambunan menguasai tanah

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 25 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

sengketa dengan cara mendirikan rumah tempat tinggal di depan rumahnya

dengan membuat warung/kedai Kopi dan usaha tempel ban;

Menimbang, bahwa terhadap surat bukti P-2 dan P-3 tersebut di atas

dihubungakan dengan pasal 41 Undang-undang No.5 Tahun 1960 tentang

Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, setelah membaca dan mencermati

peralihan hak terhadap tanah terperkara dari Osman Ali kepada Lebanus

Tinambunan yang dilakukan dihadapan Asisten Wedana Kecamatan Medan

Sunggal, maka telah dapat diketahui dengan jelas bahwa hak yang ada pada

Osman Ali maupun Lebanus Tinambunan terhadap tanah sengketa adalah

hak pakai terhadap tanah negara, karena peralihan hak terhadap tanah

sengketa tersebut dilakukan dihadapan Asisten Wedana Kecamatan Medan

Sunggal yang memenuhi ketentuan pasal 43 Ayat 1 dan Ayat (2) Undang-

undang No.5 Tahun 1960 tetang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria;

Menimbang, bahwa sesuai keterangan saksi Waldemar Simanjuntak

dan Muhammad Yamin Pohan bahwa pada tahun 1972 Alm. Lebanus

Tinambunan telah pindah ke Pakam karena sakit, saksi Waldemar

Simanjuntak lebih lanjut menerangkan saksi pernah mencoba menguasai

tanah terperkara, tetapi pihak PTPN IV melarangnya dan menyatakan tanah

terperkara adalah tanah PTP IV, sehingga tanah tersebut tidak jadi diusahai

oleh saksi, kemudian pada tahun 2000 an anak dari Alm Lebanus

Tinambunan datang kembali mencari tanah yang dulu ditinggalkan

orangtuanya, ternyata tanah terperkara tersebut telah dikuasai oleh PTP IV,

dengan demikian tanah terperkara telah terbukti ditinggalkan oleh Alm

Lebanus Tinambunan maupun anak-anaknya selama ± 30 (tiga puluh) tahun;

Menimbang, bahwa menurut majelis hakim tingkat banding hak yang

diberikan oleh negara kepada Alm Lebanus Tinambunan dengan cara ganti

rugi dari Osman Ali pada tanggal 20 Mei 1969 terhadap tanah sengketa

selanjutnya diberikan kepada Alm Lebanus Tinambunan dengan hak pakai

dan belum di daftar dan diproses menjadi hak milik (Sertifikat) di Kantor

Inpekstorat Agraria Sumatera Utara sebagaimana dimaksud oleh Pasal 19

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 Jo.Pasal 20 ayat (1) UU Pokok

Agraria Tahun 1960 Jo. Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, sehingga status tanah tersebut

(tanah sengketa) menjadi tanah negara dalam hal ini Kantor Inspektorat

Agraria Sumatera Utara;

Menimbang, bahwa oleh karena tanah terperkara telah secara nyata

adalah tanah negara yang tidak lagi dikuasai oleh Alm.Lebanus Tinambunan

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 26 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

sejak tahun 1970 an sampai tahun 2000 an, maka hak pakai terhadap tanah

negara yang ada pada Alm.Lebanus Tinambunan berakhir dengan sendirinya

dan tanah terperkara kembali dikuasai oleh negara, dengan demikian maka

menurut majelis hakim tingkat banding Pembanding semula Penggugat

dalam Konvensi tidak dapat membuktikan hak kepemilikannya terhadap

tanah terperkara, karena hak pakai yang ada pada orangtuanya bernama

Alm.Lebanus Tinambunan telah berakhir sejak tanah terperkara ditinggal

pergi sebagaiman diterangkan saksi-saksi tersebut;

Menimbang, bahwa terhadap surat-surat bukti selain dan selebihnya

tidak perlu lagi dipertimbangkan, karena surat-surat bukti tersebut tidak

satupun menerangkan isinya mengenai hak kepemilikan Alm Lebanus

Tinambunan, maka majelis hakim tingkat banding berpendapat surat-surat

bukti tersebut haruslah dikesampingkan;

Menimbang, bahwa oleh karena tanah sengketa tidak terbukti hak

milik dari Alm Lebanus Tinambunan melainkan telah terbukti menjadi tanah

negara, maka menurut majelis hakim tingkat banding semua anak atau

keturunan dari Alm. Lebanus Tinambunan termasuk Pembanding semula

Penggugat dalam Konevens tidak mempunyai hak lagi terhadap tanah

sengketa, sehingga pokok permasalahan hukum yang ke-2(dua) tidak perlu

lagi dipertimbangkan dan majelis hakim tingkat banding berkesimpulan

Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi tidak berhasil

mempertahankan dalil gugatannya, oleh karena itu gugatan haruslah ditolak

untuk seluruhnya;

DALAM REKONVENSI:

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat I dalam

Rekonvensi/Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi adalah seperti

tersebut di atas;

Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan gugatan rekonvensi

ini, majelis hakim mengutip kembali apa yang sudah dipertimbangkan di

dalam gugatan konvensi, karena berkaitan erat dengan gugatan rekonvensi

ini, maka dianggap berlaku pula di dalam mempertimbangkan gugatan dalam

Rekonvensi ini dan dianggap telah termuat pula dalam putusan ini;

Menimbang, bahwa dalam posita gugatan Penggugat I dalam

Rekonvensi/Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi yang

menguraikan tentang perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh

Tergugat dalam Rekonvensi/Pembanding semula Penggugat dalam

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 27 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

Konvensi, telah mendiskreditkan/menghina dengan menyatakan Penggugat I

dalam Rekonvensi/Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi

melakukan penguasaan tanah tidak benar atau cacat hukum, sehingga dapat

dikategorikan perbuatan melawan hukum sesuai ketentuan pasal 1365 KUH

Perdata dan menuntut ganti rugi materil sebesar Rp.5.000.000.000,- (lima

milyar) dan kerugian moril yaitu pernyataan maaf sebagai mana dimaksudkan

dalam pasal 1374 KUH Perdata, serta memohon sita jaminan terhadap harta

bergerak maupun tidak bergerak milik Pembanding semula Penggugat dalam

Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi dan uang paksa (dwangsom) sebesar

Rp.10.000,-(sepuluh juta rupiah);

Menimbang, bahwa majelis hakim tingkat banding terlebih dahulu

mempertimbangkan apakah Penggugat I dalam Rekonvensi/Terbanding I

semula Tergugat I dalam Konvensi, memiliki hak terhadap tanah sengketa

dalam perkara a quo?;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil positanya Penggugat I

dalam Rekonvensi/Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi, telah

mengajukan surat bukti T.I.1 dan T.I.2, yang menerangkan bahwa tanah

sengketa seluas ± 4.657,50 M2, telah dibuat menjadi 2 (dua) bidang dan

telah mempunyai Sertifikat Hak Guna Bangunan sejak tanggal 24 Juli 1993

dimana pemegang Hak adalah PT.Perkebunanan VII (Persero)

berkedudukan di Bah Jambi dan selanjutnya telah dilakukan perubahan

nama pemegang Hak menjadi Perusahaan Perseroaan (Persero) PT.

Perkebunan Nusantara IV berkedudukan di Bah Jambi, dengan demikian

menurut majelis hakim tingkat banding Penggugat I dalam

Rekonvensi/Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi telah dapat

membuktikan mempunyai alas hak yang benar dan sah menurut hukum

terhadap tanah sengketa, sebagaimana disebutkan dalam putusan

Mahkamah Agung R.I. Nomor. 937K/Sip/1970 tanggal 22 Maret 1972,

menyebutkan “bukti yang diajukan telah sempurna dan dapat menunjukkan

kepemilikan sesuatu haknya;

Menimbang, bahwa sesuai dengan surat bukti T.I.3, T.I.4 dan T.I.5,

telah dapat diketahui bahwa tanah yang menjadi objek perkara sekarang ini,

sudah terjadi perkara sebelumnya yaitu dalam perkara No.398/Pdt.G/

2005/PN.Mdn., antara PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) sebagai:

Penggugat melawan Ny.Vera Yana sebagai Tergugat, di putus tanggal 28

Maret 2006 dan dalam perkara No.398/Pdt.G/2005/PN-Mdn/VZ antara Vera

Yana Br Manurung sebagai Pelawan, melawan PT.Perkebunan Nusantara IV

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 28 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

(Persero) sebagai Terlawan, di putus tanggal 7 Agustus 2007 dan perkara

tersebut banding dimana Vera Yana Br Manurung sebagai Pembanding

melawan PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) sebagai Terbanding

dengan Register Nomor:91/PDT/2009/PT-MDN, di putus tanggal 11 Mei

2009;

Menimbang, bahwa oleh karena di dalam amar putusan dari surat –

surat bukti T.I.3, T.I.4 dan T.I.5, telah dinyatakan PT.Perkebunan Nusantara

IV (Persero) sebagai pemilik terhadap tanah perkara dalam Sertifikat Hak

Guna Bangunan No.166/Desa Lalang, tertanggal 24-7-1993 dan Serifikat Hak

Guna Bangunan No.171/Desa Lalang, tertanggal 24-7-1993 yang dalam

perkara a quo adalah Penggugat dalam Rekonvensi/Terbanding I semula

Tergugat I dalam Konvensi, sedangkan Ny.Vera Yana atau Ny.Vera Yana Br

Manurung, dalam perkara a quo menjadi Terbanding II semula Tergugat II

dalam Konvensi telah dinyatakan bahwa perbuatan Tergugat yang

menempati serta menguasai tanah terperkara (milik Penggugat) adalah

merupakan perbuatan melawan hukum (Onrecht matige daa);

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut, maka

majelis hakim tingkat banding telah dapat menyimpulkan bahwa Penggugat

Rekonvensi/Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi telah dapat

membuktikan dalil - dalil gugatan rekonvensinya selaku pemilik yang berhak

terhadap tanah terperkara;

Menimbang, bahwa selanjutnya majelis hakim tingkat banding akan

mempertimbangkan petitum gugatan Penggugat dalam Rekonvensi/

Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi sebagai berikut:

Menimbang, bahwa terhadap petitum ke-1(satu), menurut mejelis

hakim tingkat banding oleh karena petitum ke-1(satu) ini dapat tidaknya

dikabulkan tergantung pertimbangan terhadap petitum selebihnya, maka

petitum ke-1(satu) ini akan dikabulkan setelah petitum selebihnya

dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa Pengadilan tidak melakukan sita jaminan dalam

perkara ini sebagaimana disebutkan dalam petitum ke-2 (dua), sehingga

petitum mengenai sita jaminan harus ditolak;

Menimbang, bahwa oleh karena Terbanding I semula Tergugat I

dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi, telah dapat membuktikan hak

kepemilkannya terhadap tanah sengketa sebagai Hak Guna Bangunan, maka

majelis hakim tingkat banding berpendapat, Terbanding I semula Tergugat I

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 29 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi dapat mengabulkan petitum

gugatan ke-3 (tiga) tersebut ;

Menimbang, bahwa terhadap petitum ke-4(empat) gugatan Terbanding

I semula Tergugat I dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi menurut

majelis hakim tingkat banding, oleh karena sesuai ketentuan undang-undang

hukum formil menyebutkan merupakan hak setiap orang mengajukan

gugatan terhadap orang lain atau badan hukum yang haknya dirugikan,

sehingga tindakan Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi/Tergugat

dalam Rekonvensi yang menggugat Penggugat I dalam Rekonvensi/

Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi tersebut, tidak dapat

dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum, maka petitutum ke-4

(empat) ini haruslah ditolak;

Menimbang, bahwa oleh karena petitum ke-4 (empat) berkaitan erat

dengan petitum ke-5 (lima), ke-6 (enam) dan ke-7(tujuh), maka menurut

majelis hakim tingkat banding petitum ke-5 (lima), ke-6 (enam) dan ke-7

(tujuh) tersebut haruslah ditolak pula ;

Menimbang, bahwa terhadap surat-surat bukti selebihnya, majelis

hakim tingkat banding berkesimpulan, karena Penggugat dalam Rekonvensi/

Tergugat dalam Konvensi telah terbukti adalah pemilik sah terhadap tanah

sengketa dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan, maka surat-surat bukti

selebihnya tidak perlu dipertimbangkan lagi dalam putusan ini;

Menimbang, bahwa oleh karena terbukti sebagian petitum gugatan

rekonvensi ditolak, maka petitum ke-1(satu) beralasan pula untuk ditolak;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan-pertimbangan

tersebut, maka gugatan Penggugat dalam Rekonpensi/Terbanding I semula

Tergugat dalam Konvensi, majelis hakim tingkat banding berkesimpulan

gugatan rekonvensi cukup beralasan untuk dikabulkan sebagian dan

menolak selebihnya;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan dalam Konvensi

dinyatakan ditolak dengan mengabulkan gugatan dalam Rekonvensi, yang

ternyata dalam gugatan dalam Rekonvensi biaya perkara adalah nihil, maka

cukup beralasan biaya yang timbul dalam kedua tingkat pengadilan dalam

perkara ini dibebankan kepada Pembanding semula Penggugat dalam

Konpensi /Tergugat dalam Rekonpensi;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 30 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

Menimbang, bahwa oleh karena Terbanding II semula Tergugat II

dalam Konvensi dan Turut Terbanding semula Turut Tergugat dalam

Konvensi tidak hadir dalam persidangan di tingkat pertama meskipun telah

dipanggil dengan sah dan patut, sehingga haruslah dihukum untuk tunduk

dan taat terhadap putusan ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,

maka putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 421/Pdt.G/2014/PN Mdn

tanggal 10 Juni 2015 beralasan hukum untuk dibatalkan dan Majelis Hakim

tingkat banding mengadili sendiri perkara ini;

Memperhatikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 jo Undang-

Undang Nomor 49 Tahun 2009, R.Bg dan peraturan perundang-undangan

lain yang bersangkutan;

MENGADILI:

Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat

tersebut;

Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor

421/Pdt.G/2014/PN Mdn, tanggal 10 Juni 2015, yang dimohonkan

banding;

MENGADILI SENDIRI:

DALAM KONVENSI:

Dalam Eksepsi:

- Menyatakan Eksepsi Tergugat I dalam Konvensi tidak dapat diterima;

Dalam Pokok Perkara:

- Menolak gugatan Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi untuk

seluruhnya;

DALAM REKONVENSI

- Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekonvensi/Terbanding I semula

Tergugat I untuk sebagian;

- Menyatakan Penggugat dalam Rekonvensi/Terbanding I semula Tergugat

I adalah pemilik yang sah atas tanah seluas 4.657,50 M2 berdasarkan

Sertipikat HGB No.166/Desa Lalang dan Sertipikat HGB No.171/Desa

Lalang, setempat dikenal dengan Jalan Jend. Gatot Subroto, Kelurahan

Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Propinsi Sumatera

Utara;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Halaman 31 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN

- Menolak gugatan selebihnya;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

- Menghukum Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi/Tergugat

dalam rekonvensi untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat

pengadilan yang dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp150.000,-

(seratus lima puluh ribu rupiah).

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan majelis

hakim Pengadilan Tinggi Medan, pada hari Rabu, tanggal 31 Mei 2017 oleh

kami SABAR TARIGAN SIBERO, SH, MH, sebagai Hakim Ketua,

AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH dan PRASETYO IBNU ASMARA, SH, MH.,

masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam

sidang yang terbuka untuk umum pada hari ini Senin, tanggal 12 Juni 2017

oleh Hakim Ketua dengan didampingi oleh kedua Hakim Anggota tersebut

dan dibantu oleh JUANTI SITORUS, SH. Panitera Pengganti pada

pengadilan tinggi tersebut, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang

berperkara maupun kuasanya.-

Hakim Anggota Hakim Ketua

,

AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH. SABAR TARIGAN SIBERO, SH, MH.

PRASETYO IBNU ASMARA, SH, MH.

Panitera Pengganti

.

JUANTI SITORUS, SH.