PENGADILAN NEGERI RENCANA STRATEGIS PANGKALAN...
Transcript of PENGADILAN NEGERI RENCANA STRATEGIS PANGKALAN...
PENGADILAN NEGERIPANGKALAN BUNKELAS IB
REVIU
TAHUN 2015-2019
Jalan Sutan Syahrir No.16, Pangkalan Bun 74111Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan TengahTelp. (0532) 21014 Fax. (0532) 21179
www.pn-pangkalanbun.go.id
RENCANA STRATEGIS
REVIU RENCANA STRATEGIS
PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN KELAS IB
Jl. Sutan Syahrir No. 16 Pangkalan Bun 74111 Telpon (0532) 21014 Fax (0532) 21179
2017
i
Kata Pengantar
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya, Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pangkalan Bun 2015-
2019 telah dilakukan penyempurnaan. Pada dasarnya renstra merupakan suatu
perencanaan jangka menengah yang dimaksudkan agar organisasi dapat secara proaktif
beradaptasi dengan perubahan lingkungan organisasi internal dan eksternal.
Kemampuan organisasi dalam melakukan penyesuaian tersebut menentukan
keberlangsungan dan keberhasilan organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya.
Dalam penyusunan perencanaan strategis, Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
mempertimbangkan berbagai permasalahan dan perubahan strategis yang dihadapi
dengan mengacu kepada Reviu Renstra Mahkamah Agung RI 2015-2019.
Penyempurnaan renstra ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan arahan
yang tepat bagi Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dalam menyesuaikan perubahan
strategis organisasi khususnya dalam memenuhi kebutuhan dan harapan stakeholder
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Renstra Pengadilan Negeri Pangkalan Bun 2015-2019, merupakan dokumen
perencanaan strategis yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis,
program dan kegiatan, serta penyempurnaan beberapa kebijakan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi Pengadilan Negeri Pangkalan Bun. Perubahan Misi Pengadilan
Negeri Pangkalan Bun merupakan wujud komitmen P Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
untuk selalu memperbaiki kualitas pelayanan kepada stakeholders Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun .
Disamping itu penyempurnaan Renstra ini dilakukan sebagai upaya untuk mempertajam
berbagai program dan kegiatan strategis Pengadilan Negeri Pangkalan Bun yang
diselaraskan dengan kewajiban untuk memerkuat kehadiran negara dalam reformasi
dan penegakan hukum sebagaimana disebutkan dalam agenda prioritas ke-empat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019.
KATA PENGANTAR
ii
Kata Pengantar
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Penyempurnaan Renstra ini didasarkan pada Peraturan Menteri Negara PPN/Kepala
BAPPENAS Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga. Untuk selanjutnya perubahan Misi merupakan dasar acuan
dalam menetapkan tujuan, sasaran strategis, kebijakan, program dan kegiatan seluruh
satuan kerja di wilayah hukum Pengadilan Negeri Pangkalan Bun. Demikian
penyempurnaan Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Palangka Raya 2015-2019 ini
disusun, semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya untuk kelancaran
serta keberhasilan Pengadilan Tinggi Palangka Raya dalam upaya
Pangkalan Bun, 5 Januari 2018
Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
A.A. GD. AGUNG PARNATA, S.H., C.N.
NIP. 19721128 199903 1 011
iii
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Kondisi Umum .............................................................................................................. 3
1.2. Potensi dan Permasalahann ....................................................................................... 26
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN.......................................................................................... 30
2.1. Visi Dan Misi .............................................................................................................. 30
2.2. Tujuan dan Sasaran ................................................................................................... 30
BAB III ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI ........................................................................... 40
3.1. Arah Kebijakan Mahmakah dan Strategi Pengadilan Negeri Pangkalan Bun ............. 40
3.2. Kerangka Regulasi ..................................................................................................... 42
3.3. Kerangka Kelembagaan .............................................................................................. 48
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ................................................... 58
BAB V PENUTUP ................................................................................................................ 61
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 62
DAFTAR ISI
1
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Memenuhi surat Ketua Pengadilan Tinggi Palangka Raya Nomor :W16-U/
1734 / OT.01.2/XII/2017 Tanggal 13 Desember 2017 Hal Penyampaian LKjIP Tahun
2017 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018, Pengadilan Negeri Pangkalan
Bun wajib menyusun Reviu Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015 –
2019 yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan
dengan mengacu pada Reviu Rencana Strategis (Renstra) Mahkamah Agung RI
Tahun 2015 – 2019 dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) dan bersifat indikatif. Penyusunan Renstra
berpedoman pada Peraturan Menteri PPN/Bappenas Nomor 5 Tahun 2014.
Selanjutnya, tahapan RPJMN tahun 2015 –2019 dalam kerangka Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005–2025 memasuki tahapan
ketiga, diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan dengan menekankan
pada pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan pada
keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta
kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pelaksanaan kekuasaan kehakiman
yang dilakukan Mahkamah Agung RI dan jajaran Badan Peradilan dibawahnya
merupakan bagian dari memperkuat kehadiran negara dalam reformasi dan
penegakan hukum Pembangunan sebagaimana disebutkan dalam agenda prioritas
ke empat RPJMN 2015 – 2019
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sebagai salah satu badan peradilan
tingkat pertama dalam wilayah Pengadilan Tinggi Palangka Raya, merupakan
Pengadilan Negeri Kelas IB yang diresmikan tanggal 8 Oktober 1977 oleh Bapak
Soeroto, SH, Direktur Jenderal Pembinaan Badan Peradilan Umum Departemen
Kehakiman RI dan membawahi 3 (tiga) wilayah hukum meliputi Kabupeten
Kotawaringin Barat (Pangkalan Bun), Kabupaten Lamandau dan Kabupaten
Sukamara.
BAB I PENDAHULUAN
2
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sebagai salah satu pelaksana kekuasaan
kehakiman di lingkungan peradilan umum mempunyai tugas dan kewenangan
sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilam Umum,
dalam pasal 50 menyatakan, “Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di
tingkat pertama.” Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1) Fungsi Mengadili (judicial power), yakni memeriksa dan mengadili
perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri dalam
tingkat pertama.
2) Fungsi Administratif, yakni menyelenggarakan administrasi umum,
keuangan, dan kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan
tugas pokok teknis peradilan dan administrasi peradilan.
Pada Tahun 2012 tampak depan Gedung Pengadilan Negeri Pangkalan
Bun telah direnovasi sesuai prototipe Mahkamah Agung dengan dana bersumber
dari DIPA Pengadilan Negeri Pangkalan Bun Tahun Anggaran 2012 senilai
Rp. 620.874.000,- (Enam ratus dua puluh juta delapan ratus tujuh puluh empat
ribu rupiah) dan renovasi sayap kiri, kanan, belakang dan ruang sidang Utama
direncanakan pada restra tahun 2014-2019 ini.
Gambar Tampak Depan Gedung Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
3
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun memiliki 4 ruang sidang yaitu, 1 ruang
sidang utama, 2 ruang sidang biasa dan 1 ruang sidang anak namun dengan
fasilitas mebeleur yang cukup sederhana dan dalam kondisi yang mulai kurang
memadai.
Dalam pelaksaan tugasnya, Pengadilan Negeri Pangkalan Bun tahun 2017
menerima perkara masuk sebanyak 663 perkara dengan jumlah personil 25 orang
terdiri dari 5 orang hakim dan 20 orang Pegawai. Pada tahun 2017 berdasarkan
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 36/KMA/SK/II/2017 tentang
Peningkatan Kelas Pada 46 Pengadilan Negeri Kelas II Menjadi Kelas IB dan 17
Pengadilan Negeri Kelas IB Menjadi Kelas IA, Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
naik kelasnya dari Kelas II menjadi Kelas IB dan dengan kenaikan kelas ini juga ada
penyesuaian eselon.
1.1. Kondisi Umum
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sebagai penyelenggara kekuasaan
kehakiman di daerah dalam melaksanakan Visi dan Misi untuk ikut serta dalam
mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung. Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun diharapkan mampu memberikan konstribusi guna mewujudkan
Visi Mahkamah Agung RI kedepan, terutama dalam pelaksanaan Tugas Pokok
dan Fungsinya dalam memeriksa dan mengadili perkara pada tingkat pertama.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target
indicator kinerja sasaran, namun demikian juga terdapat beberapa indicator
kinerja sasaran yang belum berhasil diwujudkan pencapaian targetnya pada
tahun 2017. Dari 7 sasaran strategis yang diuraikan dalam 26 indikator kinerja
masih terdapat 6 indikator kinerja yang belum berhasil mencapai target.
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun melakukan analisis dan evaluasi agar terdapat
perbaikan di masa yang akan datang. Berikut ini tabel target dan capaian
indicator kinerja yang telah ditetapkan di Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
Kelas IB :
4
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara Perdata
dan Pidana yang diselesaikan 100% 100% 100%
b. Persentase perkara Perdata
dan Pidana yang diselesaikan
tepat waktu
80% 88,89% 111,1%
c. Persentase penurunan sisa
perkara Perdata dan Pidana 30% 35,5% 118,3%
d. Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum
Banding, Kasasi dan PK
80% 91,11% 113,87%
e. Persentase Perkara Pidana
Anak yang Diselesaikan dengan
Diversi
80% 3,85% 4.81%
f. Index responden pencari
keadilan yang puas terhadap
layanan peradilan
80% 82,19% 102,73%
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang
Diterima Oleh pada Pihak Tepat
Waktu
90% 100% 111,1%
b. Persentase Perkara yang
Diselesaikan melalui Mediasi 20% 0% 0%
c. Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding, Kasasi, dan
PK secara lengkap dan tepat
waktu
90% 100% 111,1%
d. Persentase putusan perkara
yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1
hari setelah putus
90% 0% 0%
3. Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo
yang diselesaikan
100% 0% 0%
b. Persentase Perkara yang
diselesaikan di luar Gedung
Pengadilan
90% 52% 57,78%
c. Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang
Mendapat Layanan Bantuan
Hukum (Posbakum)
100% 100% 100%
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara
Perdata yang ditindaklanjuti
(Dieksekusi) 10% 43,3% 433%
5
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja apparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
100% 100% 100%
b. Persentase temuan yang
ditindaklanjuti
100% 100% 100%
c. Persentase pemanfaatan
database untuk pemeriksaan
baik oleh Badan Pengawasan
maupun oleh Badan Pemeriksa
Keuangan
85% 100% 117,64%
d. Persentase penurunan
pelanggaran kode etik oleh
aparat peradilan
45% 100% 222,22%
6. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan peradilan berdasarkan parameter objektif
a. Persentase jabatan yang sudah
memenuhi standar kompetensi
sesuai dengan parameter
objektif
65% 70% 107,7%
b. Persentase Hakim yang telah
memiliki sertifikasi spesialis
keahlian
70% 80% 114,28%
c. Persentase pegawai yang telah
mendapatkan
pengembangan kompetensi
65% 30% 50%
d. Persentase SDM yang promosi
dan mutasi berdasarkan
pedoman parameter objektif
80% 100% 117,64%
7. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
a. Persentase terpenuhnya
kebutuhan standar sarana dan
prasarana yang mendukung
peningkatan pelayanan prima
80% 90% 112,5%
b. Persentase peningkatan
produktifitas kinerja SDM (SKP
dan Penilaian Prestasi Kerja)
85% 96% 112,94%
c. Persentase realisasi anggaran,
pendapatan dan belanja 90% 99,34% 110,38%
d. Persentase tercapainya target
kegiatan prioritas yang
mendukung pelayanan prima
peradilan
85% 100% 117,65%
6
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 6 (enam) indikator kinerja yaitu Jumlah
penyelesaian perkara yang diterima sesuai dengan SOP yang ditetapkan dan Jumlah sisa
perkara yang diselesaikan.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2017 dapat digambarkan
sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja Persentase sisa perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan yang
ditargetkan 100% telah tercapai 100 %, artinya semua sisa perkara Perdata dan
Pidana pada tahun 2016 telah diselesaikan pada tahun 2017. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Jumlah sisa perkara tahun 2016 sebanyak 138 dan jumlah sisa perkara pada tahun
2016 yang sudah diselesaikan pada tahun 2017 sebanyak 138 perkara. Sehingga
persentase capaian tahun 2017 adalah 100%. Dalam memberikan penilaian
terhadap indikator kinerja Kinerja Persentase sisa perkara Perdata dan Pidana yang
diselesaikan, yaitu dengan melakukan perbandingan antara jumlah sisa perkara
tahun 2016, baik pidana maupun perdata dengan jumlah sisa perkara tahun 2016
yang selesai. Dimana sumber data yang digunakan adalah Laporan bulanan dan
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan
100% 100% 100%
b. Persentase perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan tepat waktu
80% 88,89% 111,1%
c. Persentase penurunan sisa perkara Perdata dan Pidana
30% 35,5% 118,3%
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi dan PK
80% 91,11% 113,87%
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
80% 3,85% 4.81%
f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
80% 82,19% 102,73%
7
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
laporan tahunan. Detail perolehan Persentase sisa perkara Perdata dan Pidana
sebagai berikut :
Jumlah Sisa Perkara yang diselesaikan
Jumlah Sisa Perkara yang Harus diselesaikan x 100% =
138
138 x 100%
= 100%
b. Indikator Kinerja Persentase perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan tepat
waktu yang ditargetkan 80% telah tercapai 88,89%, artinya target telah tercapai. Hal
ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian terhadap indikator kinerja Persentase perkara
Perdata dan Pidana yang diselesaikan tepat waktu adalah dengan melakukan
perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan (sisa perkara tahun
2016 dan perkara yang masuk tahun 2017) dengan jumlah perkara yang diterima
tahun 2017 ditambah dengan sisa perkara tahun 2016. Sisa perkara tahun 2016
sebanyak 138 perkara dan perkara masuk pada tahun 2017 sebanyak 663 perkara.
Perkara yang diselesaikan pada tahun 2017 sebanyak 712 perkara. Dimana sumber
data yang digunakan adalah Laporan Tahunan. Detail perolehan Persentase perkara
Perdata dan Pidana yang diselesaikan tepat waktu sebagai berikut :
Jumlah Perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Jumlah Perkara yang ada x 100% =
712
(663+138) x 100%
= 712
801 x 100%
= 88,89 %
c. Indikator Kinerja Persentase penurunan sisa perkara Perdata dan Pidana yang
ditargetkan 30% telah tercapai 35,5% artinya target penurunan sisa perkara Perdata
dan Pidana masih belum tercapai dikarenakan semakin kecil persentase penuruan
sisa perkara Perdata dan Pidana maka semakin sedikit sisa perkaranya. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian indikator kinerja Persentase penurunan sisa perkara
Perdata dan Pidana adalah dengan memlakukan perbandingan antara selisih sisa
perkara tahun 2016 dikurangi sisa perkara tahun 2017 dengan sisa perkara tahun
2016. Sisa perkara tahun 2016 sebanyak 138 perkara dan sisa perkara tahun 2017
sebanyak 89 perkara. Dimana sumber data yang digunakan adalah Laporan
Tahunan. Detail perolehan Persentase penurunan sisa perkara Perdata dan Pidana
sebagai berikut :
8
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Tn = Sisa perkara tahun berjalan
Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya
𝑇𝑛.1−𝑇𝑛𝑇𝑛.1
x 100% = 138−89138
x 100%
= 49138
x 100%
= 35,5%
d. Indikator Kinerja Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding,
Kasasi dan PK ditargetkan 80% telah tercapai 91,1%, artinya Indikator Kinerja
Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi dan PK
telah tercapai. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi dan PK adalah dengan membandingkan
jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah perkara putus.
Jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 595 dan jumlah
perkara yang putus sebanyak 653 perkara. Dimana sumber data yang digunakan
adalah Laporan Tahunan. Detail Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya
Hukum Banding, Kasasi dan PK sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑀𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑈𝑝𝑎𝑦𝑎 𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑢𝑡𝑢𝑠 x 100% =
595
653 x 100%
= 91,1%
e. Indikator Kinerja Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
ditargetkan 80% telah tercapai 3,85%, artinya Indikator Kinerja Persentase Perkara
Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi tidak tercapai. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Perkara Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan Diversi adalah dengan membandingkan Jumlah Perkara Pidana
Anak yang diselesaikan secara Diversi dengan Jumlah Perkara Pidana Anak. Jumlah
Perkara Pidana Anak sebanyak 26 perkara dan Jumlah Perkara Pidana Anak yang
diselesaikan secara Diversi sebanyak 1 perkara. Dimana sumber data yang
digunakan adalah Laporan Tahunan. Detail Persentase Perkara Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan Diversi sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑖𝑑𝑎𝑛𝑎 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝐷𝑖𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑖𝑑𝑎𝑛𝑎 𝐴𝑛𝑎𝑘 x 100% = 1
26 x 100% =
9
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
= 3,85%
f. Indikator Kinerja Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan
peradilan target 80% telah tercapai 82,19%, artinya responden pencari keadilan
telah puas terhadap layanan peradilan. Hal ini didapat berdasarkan Laporan Survei
Index Kepuasan Masyarakat pada bulan Desember 2017 dan hasil Index Kepuasan
Pencari Keadilan adalah : 82,19%.
PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 4 (empat) indikator kinerja dan capaian
kinerjanya pada tahun 2017 dapat terlihat pada table berikut:
a. Indikator Kinerja a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh pada Pihak Tepat
Waktu ditargetkan 90% telah tercapai %, artinya Indikator Kinerja Persentase Isi
Putusan Yang Diterima Oleh pada Pihak Tepat Waktu telah tercapai. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Isi Putusan Yang Diterima
Oleh pada Pihak Tepat Waktu adalah dengan membandingkan Jumlah Isi Putusan
yang diterima tepat waktu dengan Jumlah Putusan. Jumlah Isi Putusan yang diterima
tepat waktu sebanyak 435 perkara dan Jumlah Putusan sebanyak 435 perkara.
Sumber data yang digunakan adalah Laporan Tahunan dan Laporan Bulanan. Detail
Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh pada Pihak Tepat Waktu sebagai berikut :
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh pada Pihak Tepat Waktu
90% 100% 111,1%
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi 20% 0% 0%
c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu
90% 100% 111,1%
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
90% 0% 0%
10
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑠𝑖 𝑃𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 x 100% =
435
435 x 100%
= 100%
b. Indikator Kinerja Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi ditargetkan
20% telah tercapai 0%, artinya Indikator Kinerja Persentase Perkara yang
Diselesaikan melalui Mediasi masih belum tercapai. Hal ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Perkara yang Diselesaikan
melalui Mediasi adalah dengan membandingkan jumlah perkara diselesaikan
melalui Mediasi dengan Jumlah Perkara yang dilakukan Mediasi. Jumlah Perkara
yang diselesaikan melalui Mediasi sebanyak 0 perkara dan Jumlah perkara yang
dilakukan Mediasi sebanyak 24 perkara. Sumber data yang digunakan adalah
Laporan Tahunan. Detail Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi
sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖 x 100% = 0
24 x 100%
= 0 %
c. Indikator Kinerja Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK
secara lengkap dan tepat waktu ditargetkan 90% telah tercapai 100%, artinya berkas
perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK telah secara lengkap dan tepat waktu.
Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu dengan
membandingkan Jumlah berkas perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK secara
lengkap dengan Jumlah berkas perkara yang dimohonkan banding kasasi dan PK.
Jumlah berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK sebanyak 62
perkara dan jumlah berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK
sebanyak 62 perkara. Sumber data yang digunakan adalah Laporan Tahunan. Detail
Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑗𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝐾 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑜ℎ𝑜𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝐾
x 100 % = 62
62 x 100%
= 100%
11
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
d. Indikator Kinerja Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat
yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus ditargetkan 100%
telah dicapai 0% artinya tidak ada putusan perkara yang menarik perhatian
masyarakat yang bisa diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus. Hal ini
dapat digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari
setelah putus dengan membandingkan jumlah putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah
putus dengan jumlah perkara yang menarik perhatian masyarakat. Sumber data
yang digunakan adalah Laporan Tahunan. Hal ini dapat dilihat secara detail pada
tabel di bawah :
No Nomor Perkara Tanggal Putus Tanggal Upload
ke Direktori Putusan
1 24/Pdt.G/2017/PN Pbu 21 Desember 2017 29 Desember 2017
2 205/Pid.B/2017/PN Pbu 2 Oktober 2017 08 November 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah putusan perkara yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
sebanyak 0 sehingga pencapaian dari Indikator ini adalah 0%. Hal ini disebabkan
karena e-doc putusan belum diupload ke SIPP tepat waktu atau 1 hari setelah
putusan.
MENINGKATKAN AKSES PERADILAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN TERPINGGIRKAN
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 3 (tiga) indikator kinerja yaitu. Pencapaian
target indikator kinerja sasaran pada tahun 2017 dapat digambarkan sebagai berikut :
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
3. Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
100% 0% 0%
b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
90% 52% 57,78%
12
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
a. Indikator Kinerja Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan ditargetkan 100%
telah dicapai 0% artinya tidak ada Perkara Prodeo yang diselesaikan. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Perkara Prodeo yang
diselesaikan dengan membandingkan Perkara Prodeo yang diselesaikan denan
Jumlah Perkara Prodeo. Dikarena pada tahun 2017 ini tidak ada perkara yang
mengajukan permohonan prodeo sehingga tidak ada perkara yang diselesaikan
dengan prodeo. Sumber data yang digunakan adalah Laporan Tahunan. Detail
Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan sebagai berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑒𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑒𝑜 x 100% = 0%
b. Indikator Kinerja Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
ditargetkan 90% telah tercapai 52% artinya Indikator Kinerja Persentase Perkara
yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan masih belum tercapai. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Perkara yang diselesaikan
di luar Gedung Pengadilan dengan membandingkan jumlah perkara yang
diselesaikan di luar gedung Pengadilan dengan jumlah Perkara yang seharusnya
diselesaikan di luar Gedung Pengadilan. Jumlah Perkara yang diselesaikan di luar
gedung Pengadilan sebanyak 26 perkara dan Jumlah Perkara yang seharusnya
diselesaikan di luar Gedung Pengadilan berdasarkan DIPA Tahun Anggaran 2017
adalah sebanyak 50 perkara. Sumber data yang digunakan adalah Laporan Tahunan.
Detail Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan sebagai
berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝐺𝑒𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝐺𝑒𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛
x 100% = 26
50 x 100%
= 52%
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100% 100% 100%
13
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
c. Indikator Kinerja Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat
Layanan Bantuan Hukum (Posbakum) ditargetkan 100% telah tercapai 100% artinya
Para Pencari Keadilan Golongan Tertentu sudah mendapat Layanan Bantuan Hukum
(Posbakum). Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum) dengan
membandingkan jumlah pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat
Layanan Bantuan Hukum dengan Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu.
Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang mendapat Layanan Bantuan
Hukum sebanyak 87. Sumber data yang digunakan adalah Laporan Tahunan. Detail
Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan
Hukum (Posbakum) sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝐾𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑛𝑡𝑢𝑎𝑛 𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝐾𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 x 100% =
87
87 x 100%
= 100%
MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (satu) indikator kinerja dan capaian
kinerjanya pada tahun 2017 dapat terlihat pada table berikut:
a. Indikator Kinerja Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti
(Dieksekusi) ditargetkan 10% telah tercapai 43,3%. Artinya. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berkut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Putusan Perkara Perdata
yang ditindaklanjuti (Dieksekusi) dengan membandingkan Jumlah Putusan perkara
yang ditindaklanjuti dengan jumlah putusan perkara yang sudah Berkekuatan
Hukum Tetap (BHT). Jumlah Putusan Perkara yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
10% 43,3% 433%
14
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
sebanyak 13 perkara dan Jumlah putusan perkara yang Sudah Berkekuatan Hukum
Tetap (BHT) sebanyak 30 perkara. Sumber data yang digunakan adalah Laporan
Tahunan. Detail Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti
(Dieksekusi) sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝐵𝐻𝑇 x 100% =
13
30 x 100%
= 43,3%
TERWUJUDNYA PELAKSANAAN PENGAWASAN KINERJA APPARAT PERADILAN SECARA
OPTIMAL BAIK INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 4 (empat) indikator kinerja dan capaian
kinerjanya pada tahun 2017 dapat terlihat pada table berikut:
a. Indikator Kinerja Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti ditargetkan 100% telah
tercapai 100%. Artinya semua pengaduan di Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sudah
ditindak lanjuti. Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti dengan membandingkan jumlah pengaduan yang ditindak lanjuti
dengan jumlah pengaduan yang diterima akan tetapi pada tahun 2017 tidak ada
pengaduan yang disampaikan ke Pengadilan Negeri Pangkalan Bun. Sumber data
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja apparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
100% 100% 100%
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
100% 100% 100%
c. Persentase pemanfaatan database untuk pemeriksaan baik oleh Badan Pengawasan maupun oleh Badan Pemeriksa Keuangan
85% 100% 117,64%
d. Persentase penurunan pelanggaran kode etik oleh aparat peradilan
45% 100% 222,22%
15
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
yang digunakan adalah Laporan Pengaduan dan Siwas. Detail Persentase
pengaduan yang ditindaklanjuti sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 x 100% = 100%
= 100%
b. Indikator Kinerja Persentase temuan yang ditindaklanjuti ditargetkan 100% telah
tercapai 100%. Artinya semua temuan di Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sudah
ditindak lanjuti. Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase temuan yang
ditindaklanjuti dengan membandingkan jumlah temuan yang ditindak lanjuti dengan
jumlah temuan. Jumlah Temuan yang ditindaklanjuti sebanyak 2 dan Jumlah
Temuan sebanyak 2. Sumber data yang digunakan adalah Laporan Hakim Pengawas
Daerah Pengadilan Tinggi dan Laporan Hasil Tindak Lanjut Hakim Pengawas Daerah
Pengadilan Tinggi. Detail Persentase temuan yang ditindaklanjuti sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 x 100% =
2
2 x 100%
= 100%
c. Indikator Kinerja Persentase pemanfaatan database untuk pemeriksaan baik oleh
Badan Pengawasan maupun oleh Badan Pemeriksa Keuangan ditargetkan 85% telah
tercapai 100%. Artinya Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sudah memanfaatkan
database untuk pemeriksaan baik oleh Badan Pengawasan maupun oleh Badan
Pemerikasa Keuangan dengan menggunakan aplikasi secara rutin. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berkut :
Database yang digunakan sebagai bahan pemeriksaan terdiri dari beberapa
database, yaitu :
SAI yang terdiri dari Database Persediaan, SAIBA maupun SIMAK-BMN sebagai
objek dari pertanggungjawaban keuangan maupun asset.
Komdanas yang menyangkut data dukung pertanggungjawaban keuangan,
kepegawaian, perencanaan, asset dan informasi perkara.
SIKEP
Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)
Pelaksanaan penggunaan aplikasi SAI, Komdanas, SIKEP, dan SIPP telah dilakukan
secara rutin pada Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sehingga pemanfaatan database
16
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
yang nantinya berguna bagi pemeriksaan Badan Pengawas maupun Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah terlaksana 100% karena aplikasi tersebut sudah
dilaksanakan secara rutin oleh Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
d. Indikator Kinerja Persentase penurunan pelanggaran kode etik oleh aparat peradilan
ditargetkan 45% telah tercapai 100%. Artinya Persentase penurunan pelanggaran
kode etik oleh aparat peradilan belum tercapai karena persentasenya melebihi dari
yang ditargetkan. Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase penurunan pelanggaran
kode etik oleh aparat peradilan dengan membandingkan jumlah pelanggaran kode
etik apparat peradilan pada tahun berjalan dengan jumlah pelanggaran kode etik
apparat peradilan pada tahun pada tahun sebelumnya. Jumlah pelanggaran kode
etik apparat peradilan pada tahun 2017 sebanyak 1 dan tidak ada pelanggaran kode
etik apparat peradilan pada tahun 2016, sehingga pelanggaran kode etik apparat
peradilan pada tahun 2017 mengalami kenaikan. Sumber data yang digunakan
adalah Laporan Tahunan dan SIWAS. Detail Persentase penurunan pelanggaran
kode etik oleh aparat peradilan sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑑𝑒 𝐸𝑡𝑖𝑘 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝐴𝑝𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑝𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛 x 100% = 100%
TERWUJUDNYA TRANSPARANSI PENGELOLAAN SDM LEMBAGA PERADILAN
PERADILAN BERDASARKAN PARAMETER OBJEKTIF
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 4 (empat) indikator kinerja dan capaian
kinerjanya pada tahun 2017 dapat terlihat pada table berikut:
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
6. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan peradilan berdasarkan parameter objektif
a. Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter objektif
65% 70% 107,7%
b. Persentase Hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialis keahlian
70% 80% 114,28%
c. Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi
65% 30% 50%
17
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
a. Indikator Kinerja Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi
sesuai dengan parameter objektif ditargetkan 65% telah tercapai 70%. Artinya
Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan
parameter objektif masih belum tercapai. Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut:
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase jabatan yang sudah
memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter objektif dengan
membandingkan Jumlah Jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi dengan
jumlah jabatan yang seharusnya ada. Jumlah jabatan yang sudah sesuai memenuhi
standar kompetensi sebanyak 7 dengan catatan Jabatan Wakil Ketua, Panitera Muda
Hukum, dan Kepala Subbagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana masih
kosong per tanggal 31 Desember 2017 dan Jumlah Jabatan yang seharusnya ada
berdasarkan eselonisasi sebanyak 10 dengan rincian Ketua, Wakil Ketua, Panitera,
Sekretari, 3 Panitera Muda, dan 3 Kepala Subbagian. Sumber data yang digunakan
adalah Laporan Tahunan. Detail Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar
kompetensi sesuai dengan parameter objektif sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 x 100% =
7
10 x 100%
= 70%
b. Indikator Kinerja Persentase Hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialis keahlian
ditargetkan 70% telah tercapai 80%. Artinya Persentase Hakim yang telah memiliki
sertifikasi spesialis keahlian telah tercapai. Hal ini dapat digambarkan sebagai
berkut:
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Hakim yang telah
memiliki sertifikasi spesialis keahlian dengan membandingkan Jumlah Hakim yang
mempunyai sertifikat Keahlian dan Jumlah Hakim. Jumlah Hakim yang mempunyai
sertifikat spesialis keahlian ada 4 orang dan jumlah Hakim keseluruhan ada 5 orang.
Sumber data yang digunakan adalah Laporan Tahunan. Detail Persentase Hakim
yang telah memiliki sertifikasi spesialis keahlian sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑎𝑘𝑖𝑚 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎𝑖 𝑆𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑆𝑝𝑒𝑠𝑖𝑎𝑙𝑖𝑠 𝐾𝑒𝑎ℎ𝑙𝑖𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑎𝑘𝑖𝑚 x 100% =
4
5 x 100%
= 80%
d. Persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan pedoman parameter objektif
80% 100% 117,64%
18
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
c. Indikator Kinerja Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan
kompetensi ditargetkan 65% telah tercapai 20%. Artinya Persentase pegawai yang
telah mendapatkan pengembangan kompetensi masih belum telah tercapai. Hal ini
dapat digambarkan sebagai berkut:
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase pegawai yang telah
mendapatkan pengembangan kompetensi dengan membandingkan Jumlah Pegawai
yang mendapat pengembangan kompetensi dan Jumlah Pegawai. Jumlah Pegawai
yang telah mendapat pengembangan kompetensi sebanyak 6 orang dan jumlah
pegawai sebanyak 26. Sumber data yang digunakan adalah Laporan Tahunan. Detail
Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi sebagai
berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 x 100% =
6
20 x 100%
= 30%
d. Indikator Kinerja Persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan pedoman
parameter objektif ditargetkan 80% telah tercapai 100%. Artinya Persentase SDM
yang promosi dan mutasi berdasarkan pedoman parameter objektif telah tercapai.
Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut:
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase SDM yang promosi dan
mutasi berdasarkan pedoman parameter objektif membandingkan Jumlah usulan
yang telah di BAPERJAKAT dan diteruskan dengan Jumlah seluruh usulan Promosi
dan Mutasi. Sumber data yang digunakan adalah Laporan Tahunan dengan rincian
sebagai berikut :
No AGENDA BAPERJAKAT PN PANGKALAN BUN
JUMLAH USULAN JUMLAH USULAN
YANG DITERUSKAN
1 24 Februari 2017 1 1
2 16 November 2017 1 1
3 13 November 2017 7 7
Jumlah 9 9
Detail Persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan pedoman parameter
objektif sebagai berikut :
19
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
𝐽𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝐵𝐴𝑃𝐸𝑅𝐽𝐴𝐾𝐴𝑇 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑢𝑠𝑘𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑚𝑜𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑀𝑢𝑡𝑎𝑠𝑖 x 100% =
9
9 x 100%
= 100%
MENINGKATNYA PENGELOLAAN MANAJERIAL LEMBAGA PERADILAN SECARA
AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (satu) indikator kinerja dan capaian
kinerjanya pada tahun 2017 dapat terlihat pada table berikut:
a. Indikator Kinerja Persentase terpenuhnya kebutuhan standar sarana dan prasarana
yang mendukung peningkatan pelayanan prima ditargetkan 80% telah tercapai 90%.
Artinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan
pelayanan prima telah terpenuhi. Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut :
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun khususnya pada pengelolaan sarana dan
prasarana memiliki Sarana dan Prasarana untuk meningkatkan pelayanan prima
sebagai berikut :
1. Gedung Kantor
Gedung kantor Pengadilan Negeri Pangkalan Bun adalah gedung bertingkat 2
yang terletak di Jalan Sutan Syahrir No. 16, Pangkalan Bun. Gedung Kantor
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun tersebut luas bangunnannya 4416 m2
konstruksi bangunan permanen dengan luas tanah 7990 m2. Pengadilan Negeri
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
7. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
a. Persentase terpenuhnya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
80% 90% 112,5%
b. Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja)
85% 96% 112,94%
c. Persentase realisasi anggaran, pendapatan dan belanja 90% 99,34% 110,38%
d. Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan
85% 100% 117,65%
20
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Pangkalan bun mempunyai gedung perkantoran dengan sarana dan prasarana
ruangan sebagai berikut :
Ruang Ketua
Ruang Wakil Ketua
Ruang Hakim
Ruang Panitera
Ruang Sekretaris
Ruang Sidang Umum (Kartika, Candra, Cakra)
Ruang Sidang Anak (Sari)
Ruang Kepaniteraan Pidana
Ruang Kepaniteraan Perdata
Ruang Kepaniteraan Hukum
Ruang Kesekretariatan
Ruang Panitera Pengganti
Meja Informasi / Desk Info
Ruang Mediasi / Diversi
Ruang Jaksa
Ruang Posbakum
Ruang Penasihat Hukum / Bapas / Pekerja Sosial
Ruang Tunggu Sidang Anak
Ruang Serba Guna
Perpustakaan
Ruang IT / Server
Ruang Arsip
Ruang Persediaan
Ruang Barang Bukti
Gudang
Ruang Ibu Menyusui / Laktasi
Ruang Tahanan Pria
Ruang Tahanan Wanita
Mushola
Ruang Tamu Terbuka
21
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Tempat Merokok / Smoking Area
Toilet
Loket Kepaniteraan Pidana
Loket Kepaniteran Perdata
Loket Kepaniteraan Hukum
Ruang Tunggu Pengunjung
Ruang Teleconferences
Tempat Bermain Anak
Tempat Parkir Roda 2 Pengunjung
Tempat Parkir Roda 4 Pengunjung
Tempat Parkir Roda 2 Hakim dan Pegawai
Tempat Parkir Roda 4 Hakim dan Pegawai
Berdasarkan data informasi tersebut secara umum ruangan yang ada di kantor
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sudah cukup memadai hanya saja masih ada
yang kurang yaitu Pos Keamanan / Satpam.
2. Rumah Dinas
1 Unit rumah dinas Golongan I Tipe A Permanen, berdiri diatas tanah seluas
7990 m2 dengan Sertifikat nomor 2 tanggal 22 Januari 1977 atas nama
Pemerintah Republik Indonesia Cq. Mahkamah Agung Republik Indonesia
yang terletak di Jalan Abdullah Mahmud, Pangkalan Bun. Digunakan sebagai
rumah dinas Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
1 Unit rumah dinas Golongan I Tipe A Permanen, berdiri diatas tanah seluas
1364 m2 dengan Sertifikat nomor 33 tanggal 16 Juli 1987 atas nama
Pemerintah Republik Indonesia Cq. Mahkamah Agung Republik Indonesia
yang terletak di Jalan Jenderal Soedirman, SH, Pangkalan Bun. Digunakan
sebagai rumah dinas Wakil Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
2 Unit rumah dinas Golongan I Tipe A Permanen, yang terletak di Jalan Sutan
Syahrir No.16, Pangkalan Bun atau di komplek belakang kantor. Digunakan
sebagai rumah dinas Hakim Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
1 Unit rumah dinas Golongan I Tipe A Permanen, berdiri diatas tanah seluas
1350 m2 dengan Sertifikat nomor 5 tanggal 26 Maret 1984 atas nama
Pemerintah Republik Indonesia Cq. Mahkamah Agung Republik Indonesia
22
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
yang terletak di Jalan Sutan Syahrir No. 16 Gang Lombok I, Pangkalan Bun.
Digunakan sebagai rumah dinas Hakim Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
2 Unit rumah dinas Golongan I Tipe A Permanen, berdiri diatas tanah seluas
2016 m2 dengan Sertifikat nomor 82 tanggal 31 Maret 1989 atas nama
Pemerintah Republik Indonesia Cq. Mahkamah Agung Republik Indonesia
yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Pangkalan Bun. Digunakan sebagai
rumah dinas Panitera dan Sekretaris Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
3 Unit rumah dinas dengan luas m2 Golongan I Tipe A Permanen, berdiri
diatas tanah seluas 2960 m2 dengan Sertifikat nomor 34 tanggal 31 Maret
1989 atas nama Pemerintah Republik Indonesia Cq. Mahkamah Agung
Republik Indonesia yang terletak di Jalan Ahmad Wongso, Pangkalan Bun.
Digunakan sebagai rumah dinas Hakim Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Berdasarkan informasi tersebut rumah dinas di kantor Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun dalam kondisi baik akan tetapi beberapa rumah dinas masih
belum ada pagar kelilingnya.
3. Kendaraan Dinas
Mobil dengan nomor polisi KH 1561 GU, merk Toyota Kijang Innova G N/T
Lux Model Minibus dengan tahun pembuatan 2015, nomor mesin :
ITR7958695, nomor rangka : MHFXW426XF2305449, nomor BPKB : L-
06951028, tercatat sebagai kendaraan dinas pinjam pakai dengan
Pemerintah Daerah Kotawaringin Barat dan digunakan sebagai mobil dinas
Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
Mobil dengan nomor polisi KH 220 GU, merk Toyota Kijang Super Long
Model Minibus dengan tahun pembuatan 2003, nomor mesin : 7K-0597870,
nomor rangka : MHF11KF8030079907, nomor BPKB : C-7084275, tercatat
sebagai kendaraan dinas Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan digunakan
sebagai mobil dinas Wakil Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
Mobil dengan nomor polisi KH 217 GU, merk Toyota Kijang Innova Model
Minibus dengan tahun pembuatan 2007, nomor mesin : 7TRG6364171,
nomor rangka : MHFXW416270020670, nomor BPKB : E-62736286, tercatat
sebagai kendaraan dinas Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan digunakan
sebagai mobil dinas Panitera Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
23
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Mobil dengan nomor polisi KH 175 GU, merk Toyota Super Short dengan
tahun pembuatan 1991, nomor mesin : 5K-9101989, nomor rangka : KF40-
096936, nomor BPKB : A-0560133, tercatat sebagai kendaraan dinas
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan digunakan sebagai mobil dinas
Operasional Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
Sepeda Motor dengan nomor polisi KH 2460 GY , merk Honda Kharisma,
tahun pembuatan 2005, nomor mesin : JB22E-1558199, nomor rangka :
MHIJB22145K554535, nomor BPKB : E-4407222M, tercatat atas nama
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan digunakan sebagai kendaraan
operasional Sekretaris Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Sepeda Motor dengan nomor polisi KH 2378 GY , merk Honda Kharisma,
tahun pembuatan 2005, nomor mesin : JB22E-1565432, nomor rangka :
MHIJB-22175K566467, nomor BPKB : D-9295244M, tercatat atas nama
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan digunakan sebagai kendaraan
operasional Kepala Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan
Pelaporan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Sepeda Motor dengan nomor polisi KH 279 GY , merk Honda Mega Pro,
tahun pembuatan 2005, nomor mesin : KEGLE1163423, nomor rangka :
MHIKEH1195K164379, nomor BPKB : D-9295244M, tercatat atas nama
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan digunakan sebagai kendaraan
operasional Jurusita Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Sepeda Motor dengan nomor polisi KH 2105 GY, merk Honda Supra X,
tahun pembuatan 2003, nomor mesin : KEVAE-1448534, nomor rangka :
MHIKEVA-153K449109, nomor BPKB : C-6445515, tercatat atas nama
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan digunakan sebagai kendaraan
operasional Umum Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Sepeda Motor dengan nomor polisi KH 5115 GY , merk Honda Win, tahun
pembuatan 1994, nomor mesin : HAE-2166559, nomor rangka :
MHIHA000RK066545, nomor BPKB : - , tercatat atas nama Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun dan digunakan sebagai kendaraan operasional Umum
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Berdasarkan data informasi tersebut kendaraan dinas yang dimiliki oleh kantor
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dinilai masih kurang layak dikarenakan kondisi
24
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
fisik kendaraan dinas yang ada sudah banyak yang berumur. Terkait dengan
kenaikan kelas pada Pengadilan Negeri Pangkalan Bun menjadi Kelas IB, jumlah
kendaraan dinas terutama untuk kendaraan roda 4 dinilai masih kurang, karena
beberapa pejabat eselon masih belum memperoleh kendaraan dinas untuk
operasional kerjanya.
4. Pemeliharaan
Berkaitan dengan pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada dilakukan setiap
tahunnya untuk menjaga dan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang
memadai. Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana di Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun meliputi perbaikan/service AC, PC Komputer, Printer, Jaringan
Instalansi Listrik, Kendaraan Dinas/Operasional baik roda 4 maupun roda 2,
rumah dinas serta pemeliharaan gedung kantor.
Apabila dilihat dari Indikator Kinerja Utama (IKU) mengenai persentase
terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung
peningkatan pelayanan prima dengan membandingkan antara kebutuhan
sarana dan prasarana pendukung yang sudah terpenuhi dengan standar
kebutuhan sarana dan prasarana di Kantor pengadilan Negeri Pangakaln bun
dinilai masih kurang dan apabila dipersentasekan mencapai 90% dimana masih
ada sarana dan prasarana yang wajib ada Alat Pemadam Ringan serta kendaraan
dinas yang dinilai kurang layak serta masih belum ada sarana dan prasarana
wajib seperti Genset.
b. Indikator Kinerja Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan
Penilaian Prestasi Kerja) ditargetkan 85% telah tercapai 96%. Artinya Persentase
peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja) telah
tercapai. Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut:
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase peningkatan produktifitas
kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja) membandingkan Jumlah SKP dan PPK
yang mendapat nilai “Baik” dengan Jumlah seluruh Hakim dan Pegawai. Sumber
data yang digunakan adalah SKP. Berikut adalah data jumlah SKP dan Penilaian
Prestasi Kerja serta Jumlah Hakim dan Pegawai pada Pengadilan Negeri Pangkalan
Bun :
25
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
No NILAI SKP DAN PPK JUMLAH SKP DAN PPK
1 Sangat Baik 0
2 Baik 24
3 Cukup 1
4 Kurang 0
Jumlah 25
Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi
Kerja) sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝐾𝑃 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑃𝐾 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 "𝐵𝑎𝑖𝑘"
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐻𝑎𝑘𝑖𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 x 100% =
24
25 x 100%
= 96%
c. Indikator Kinerja Persentase realisasi anggaran, pendapatan dan belanja ditargetkan
90% telah tercapai 99,34%. Artinya Persentase Persentase realisasi anggaran,
pendapatan dan belanja telah tercapai. Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut:
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase realisasi anggaran,
pendapatan dan belanja dengan menjumlahkan Persentase Realisasi Anggaran
DIPA01 dengan Persentase Realisasi Anggaran DIPA03 lalu dibagi 2. Sumber data
yang digunakan adalah Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan. Persentase
Persentase realisasi anggaran, pendapatan dan belanja sebagai berikut :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐷𝐼𝑃𝐴01+𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐷𝐼𝑃𝐴03
2
= 99,63%+99,05%
2 = 99,34%
d. Indikator Kinerja Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung
pelayanan prima peradilan ditargetkan 85% telah tercapai 100%. Artinya
tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan.
Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut:
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase tercapainya target
kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan dengan melihat
jumlah prioritas yang telah terlaksana dan berdasarkan Laporan Tahunan semua
prioritas telah dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan prima peradilan.
26
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Program Kerja Pengadilan Negeri Pangkalan Bun yang dilaksanakan sesuai dengan
sasaran kinerja yang telah ditetapkan meliputi :
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program
untuk mencapai sasaran strategis dalam hal meningkatnya penyelesaian
perkara, meningkatnya aksepbilitas putusan Hakim, meningkatnya
efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
dibuat untuk mencapai sasaran strategis dalam hal meningkatnya Pelayanan
Prima dalam Penyelesaian Perkara.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana bertujuan untuk mencapai
sasaran strategis dalam hal meningkatnya aksepbilitas masyarakat terhadap
peradilan (access to justice).
Seluruh kegiatan prioritas telah dijadikan sebagai dasar penyusunan anggaran
tahun 2017. Dalam DIPA Tahun Anggaran 2017, telah dianggarkan sejumlah
pagu dalam rangka mendukung pelaksanaan program prioritas. Dengan
tersediaanya dana tersebut, maka seluruh program dapat terlaksana. Berikut ini
daftar program yang menjadu prioritas pada tahun anggaran 2017 :
Renovasi Ruang Mediasi
Renovasi Ruang Sidang Anak
Pembuatan Ruang Tunggu Sidang Anak dan Ruang Teleconference
Pembuatan Loket Kepaniteraan
Pembuatan Tempat Merokok / Smoking Area
Pembuatan Ruang Ibu Menyusui (Laktasi)
Renovasi Tempat Parkir Roda 4
Renovasi atau Peninggian Pagar Kantor.
Pengadila Negeri Pangkalan Bun Kelas IB pada tahun 2017 memperoleh jumlah
anggaran sebesar Rp.4.468.034.000,- yang tersebar ke dalam 3 jenis belanja, yaitu
Belanja PegawaiBelanja Barang, dan Belanja Modal dan terbagi ke dalam 2 DIPA
yaitu DIPA01 (Badan Urusan Administrasi) dan DIPA03 (Badan Peradilan Umum).
Sedangkan Realisasi anggaran seluruhnya adalah Rp4.451.719.347.,- sekitar 99,34%
dari PAGU anggarannym dengan pembagian DIPA01 Badan Urusan Administrasi
27
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
pagunya Rp.4.318.784.000,- dan realisasinya Rp. 4.302.891.021,- atau 99,63 %,
sedangkan DIPA03 Badan Peradilan Umum dengan pagunya Rp.150.250.000,- dan
realisasinya sebesar Rp.148.828.326,- atau 99,05%.
Untuk DIPA 01 Badan Urusan Administrasi pagu dan realisasi tiap jenis belanja dapat
dilihat pada tabel berikut :
JENIS BELANJA PAGU REALISASI Persentase
Belanja Pegawai Rp.2.729.091.000,- Rp.2.722.813.028,- 99,77%
Belanja Barang Rp.1.289.693.000,- Rp.1.280.327.993,- 99,61%
Belanja Modal Rp.300.000.000,- Rp.299.750.000,- 99,92%
Total Rp.4.318.784.000,- Rp. 4.302.891.021,- 99,63%
Jika dilihat dari pagu anggaran selama tahun 2017, maka distribusi pembagian
anggaran paling besar adalah Belanja Pegawai, yaitu Rp.2.729.091.000,- atau sekitar
70% dari jumlah Pagu yang ada, kemudian disusul oleh Belanja Modal sebesar
Rp.300.000.000,- atau sekitar 18% dari pagu anggaran dan Belanja Barang dengan
nilai pagu Rp.1.289.693.000,- atau sekitar 12% dari pagu anggaran.
Sementara itu realisasi dapat dilihat dari grafik berikut ini :
Rp0.00
Rp500,000,000.00
Rp1,000,000,000.00
Rp1,500,000,000.00
Rp2,000,000,000.00
Rp2,500,000,000.00
Rp3,000,000,000.00
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
PAGU
Realisasi
28
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Untuk DIPA BADILUM hanya terdiri dari satu jenis belanja yaitu belanja barang (MAK
52). Total Pagu pada DIPA Badilum adalah berjumlah Rp.150.250.000,- Dari pagu
tersebut telah terealisasi sebesar Rp. 148.828.326,- atau 99,05% dari Pagu
Anggarannya.
Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung dnegan pagu sebesar Rp.4.018.784.000,- dan realisasi sebesar
Rp.4.003.141.021.,- atau 99,61% dari pagu anggarannya.
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung RI dengan
pagu sebesar Rp.300.000.000,- dan realisasi Rp. 299.750.000,- atau 99,92% dari
pagu anggarannya.
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum pagunya sebesar
Rp.150.250.000,- dan realisasi sebesar Rp. 148.828.326,- atau 99,05% dari pagu
anggarannya.
1.2. Potensi Permasalahan
Guna mencapai Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan Lingkungan
Strategis berpengaruh cukup menentukan, yang berdasarkan analisis SWOT
(Strenghts /Kekuatan, Weaknesses/Kelemahan,Oppurtunities/Peluang dan
Threats/Hambatan) adalah sebagai berikut :
1) Strengths (Kekuatan) meliputi :
a. Komitmen Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun beserta segenap
pihak yang terlibat dalam institusi Pengadilan Negeri Pangkalan Bun;
b. Adanya Sumber Daya manusia yang memiliki keterampilan memadai;
c. Koordinasi Internal yang cukup mantap;
d. Adanya Standard Operating Procedure (SOP) dalam pelaksanaan Tugas,
Pokok dan Fungsi (TUPOKSI);
2) Weaknesses (kelemahan) meliputi :
a. Kemampuan dan keterampilan pegawai yang belum merata;
b. Belum meratanya volume pekerjaan tiap personil ;
c. Rangkap tugas akibat kurangnya SDM;
d. Kurangnya pemahaman terhadap Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI).
29
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
3) Opportunities (peluang) meliputi :
a. Adanya peraturan perundangan untuk landasan peradilan;
b. Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan;
c. Sudah adanya mekanisme kerja yang memadai ditinjau dari peraturan
yang ada;
d. Sudah adanya Rangsangan Lingkungan kerja yang diberikan atasan;
4) Threats (hambatan) meliputi :
a. Terbatasnya sumber dana;
b. Terbatasnya sarana dan prasarana;
c. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang ada.
Berdasarkan analisis SWOT maka sebagai faktor pendorong dalam mencapai
tujuan dan sasaran adalah Streghts (kekuatan) dan opportunities (peluang) dan faktor
penghambatnya adalah Weaknesses (kelemahan) dan Threaths (hambatan). Guna
memanfaatkan faktor pendorong dan mengatasi faktor penghambat telah dilakukan
antara lain :
1. Mengupayakan perbaikan sistem pelayanan publik dengan meningkatkan
profesionalisme;
2. Melakukan konsolidasi kepada semua jajaran dan Satuan Kerja;
3. Melakukan harmonisasi Lingkungan Kerja yang baik antar sesama personil;
4. Mengupayakan transparansi dalam sistem pelayanan publik;
5. Mengupayakan peningkatan kualitas dan kinerja aparatur.
30
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
2.1. Visi dan Misi
VISI Pengadilan Negeri Pangkalan Bun adalah “TERWUJUDNYA PENGADILAN
NEGERI PANGKALAN BUN YANG AGUNG”
Untuk mencapai MISI tersebut, Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Sistem Peradilan
2. Mewujudkan Pelayanan Prima Bagi Masyarakat Pencari Keadilan
3. Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Keadilan
2.2. Tujuan dan Sasaran Strategis
Bahwa tujuan utama yang ingin dicapai oleh Mahkamah Agung dan lembaga
peradilan dibawahnya yaitu: Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung
maka untuk itu Pengadilan Negeri Pangkalan Bun perlu menetapkan TUJUAN yang
selaras yaitu:
1. Peningkatan pelayanan dan transparansi peradilan
2. Peningkatan Manajemen Administrasi Perkara
3. Peningkatan akses terhadap peradilan
4. Peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan
5. Peningkatan Pengawasan kinerja aparatur peradilan
6. Peningkatan kapabilitas aparatur peradilan
7. Peningkatan layanan prima
Dengan tetap menselaraskan dengan Renstra Mahkamah Agung 2015-2019, maka
SASARAN Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dicanangkan menjadi 7 (tujuh)
Sasaran Strategis sbb:
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel;
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
31
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara;
3. Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan;
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan;
5. Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan secara
Optimal baik Internal maupun Eksternal.
6. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga Peradilan
berdasaarkan Parameter objektif.
7. Terciptanya peningkatan Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan secara
Akuntabel, Efektif, Efisien.
Indikator Sasaran Ad.1 : Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan,
dan Akuntabel Terciptanya peningkatan tertib administrasi perkara:
a. Persentase sisa perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan
b. Persentase perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan tepat waktu
c. Persentase penurunan sisa perkara Perdata dan Pidana
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi
dan PK
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
f. Index Responden Pencari Keadilan yang Puas terhadap Layanan Peradilan
Indikator Sasaran Ad.2 : Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian
Perkara:
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh pada Pihak Tepat Waktu
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi
c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara
lengkap dan tepat waktu
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
Indikator Sasaran Ad.3 : Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin
dan Terpinggirkan:
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan
Bantuan Hukum (Posbakum)
32
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
Indikator Sasaran Ad.4 : Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan
Pengadilan.
a. Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
Indikator Sasaran Ad.5 : Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat
Peradilan secara Optimal baik Internal maupun Eksternal
a. Persentase Pengaduan yang ditindaklanjuti
b. Persentase Temuan yang ditindaklanjuti
c. Persentase Pemanfaatan database untuk pemeriksaan baik oleh Badan
Pengawas maupun oleh Badan Pemeriksa Keuangan
d. Persentase Penurunan Pelanggaran Kode Etik oleh Aparat Peradilan
Indikator Sasaran Ad.6 : Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM Lembaga
Peradilan berdasaarkan Parameter objektif:
a. Persentase Jabatan yang sudah memenuhi Standar Kompetensi sesuai dengan
Parameter Objektif
b. Persentasi Hakim yang telah memiliki Sertifikat Spesialis Keahlian
c. Persentase Pegawai yang telah mendapatkan Pengembangan Kompetensi
d. Persentasi SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan pedoman Parameter
Objektif
Indikator Sasaran Ad.7 : Terciptanya peningkatan Pengelolaan Manajerial
Lembaga Peradilan secara Akuntabel, Efektif, Efisien:
a. Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang
mendukung peningkatan pelayanan prima.
b. Persentase Peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi
Kerja)
c. Persentase Realisasi Anggaran, Pedapatan dan Belanja
d. Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan
prima.
33
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator
kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut :
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
1 Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
g. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :
- Perdata - Pidana
Jumlah Sisa Perkara yang diselesaikan
Jumlah Sisa Perkara yang Harus diselesaikan x 100%
Catatan : Sisa perkara : sisa perkara tahun sebelumnya
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
h. Persentase perkara : - Perdata - Pidana
Yang diselesaikan tepat waktu
Jumlah Perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Jumlah Perkara yang ada x 100%
Catatan :
Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa awal tahun dan perkara yang masuk)
Jumlah perkara yang ada = jumlah perkara yang diterima tahun berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya
Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
i. Persentase penurunan sisa perkara :
- Perdata - Pidana
𝑇𝑛.1−𝑇𝑛
𝑇𝑛.1 x 100%
Tn = Sisa perkara tahun berjalan Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya
Catatan : Sisa Perkara adalah Perkara yang belum diputus pada tahun berjalan
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
j. Persentase perkara yang Tidak
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑀𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑈𝑝𝑎𝑦𝑎 𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑢𝑡𝑢𝑠 x 100%
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan
34
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
Mengajukan Upaya Hukum :
- Banding - Kasasi - PK
Catatan : Upaya Hukum = Banding, Kasasi, PK Secara Hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan pengadilan
Tahunan
k. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑖𝑑𝑎𝑛𝑎 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝐷𝑖𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑖𝑑𝑎𝑛𝑎 𝐴𝑛𝑎𝑘 x 100%
Catatan : Diversi : anak pelaku kejahatan tidak dianggap sebagai pelaku kejahatan, melainkan sebagai korban
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
l. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
Catatan : PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Index Kepuas n Pencari Keadilan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
e. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh pada Pihak Tepat Waktu
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑠𝑖 𝑃𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 x 100%
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
f. Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖 x 100%
Catatan : Perma No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
35
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
g. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑗𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝐾 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑜ℎ𝑜𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝐾
x 100 %
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
h. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑖𝑝𝑖𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑝𝑙𝑜𝑎𝑑 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑤𝑒𝑏𝑠𝑖𝑡𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑖𝑝𝑖𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠 x 100%
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
3. Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
d. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑒𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑒𝑜 x 100%
Catatan : Perma No.1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
e. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑
𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝐺𝑒𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛
𝑑𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝐺𝑒𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛
x 100%
Catatan :
Perma No.1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
36
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan.
Di luar gedung pengadilan adalah perkara yang diselesaikan di luar kantor pengadilan (zetting plaatz, sidang keliling maupun gedung-gedung lainnya)
f. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝐾𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑛𝑡𝑢𝑎𝑛 𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝐾𝑒𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 x 100%
Catatan :
Perma No.1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan.
Golongan tertentu yakni masyarakat miskin dan terpinggirkan (marjinal)
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝐵𝐻𝑇 x 100%
Catatan : BHT : Berkekuatan Hukum Tetap
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
5. Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan secara Optimal baik Internal maupun Eksternal.
a. Persentase Pengaduan yang ditindaklanjuti
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 x 100%
Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 x 100%
Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
37
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
c. Persentase Pemanfaatan database unutk pemeriksaan baik oleh Badan Pengawas maupun oleh Badan Pengawas Keuangan
Pelaksanaan penggunaan 4 aplikasi SAI, Komdanas, SIKEP dan SIPP telah dilakukan secara rutin.
Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Persentase penurun pelanggaran kode etik oleh aparat peradilan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑑𝑒 𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝐴𝑝𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑑𝑒 𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎𝑝𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ.𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎 x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
6. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga Peradilan berdasaarkan Parameter objektif.
a. Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter onjektif
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑗𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑆𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟𝑎𝑙 𝑦𝑔.𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑖 𝑗𝑎𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase Hakim yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑎𝑘𝑖𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑙𝑒𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑎𝑘𝑖𝑚 x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase Pegwai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan pedoman parameter objektif
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝐵𝐴𝑃𝐸𝑅𝐽𝐾𝐴𝑇 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑢𝑠𝑘𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑚𝑜𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑡𝑎𝑠𝑖 x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
38
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
7. Meningkatnya Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan secara Akuntabel, Efektif, Efisien
a. Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑟𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑟𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎 x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝐾𝑃 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑃𝐾 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 "𝐵𝑎𝑖𝑘"
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ ℎ𝑎𝑘𝑖𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑜𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑜𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎 x 100% Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
39
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
Tujuh sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan
membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai
berikut :
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahakamah Agung
Dengan program ini sasaran strategis yang ingin dicapai adalah:
- Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan secara
Optimal baik Internal maupun Eksternal.
- Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga Peradilan
berdasaarkan Parameter objektif.
Kegiatan yang ada dalam program ini antara lain:
- Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan
Administrasi.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Dengan program ini sasaran strategis yang ingin dicapai adalah:
- Meningkatnya Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan secara
Akuntabel, Efektif, Efisien.
Kegiatan yang ada dalam program ini antara lain:
- Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung.
c. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Dengan program ini sasaran strategis yang ingin dicapai adalah:
- Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel.
- Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara.
- Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan
Terpinggirkan.
- Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan.
Kegiatan yang ada dalam program ini antara lain:
- Peningkatan Manajemen Peradilan Umum.
40
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
3.1. Arah Kebijakan Dan Strategi Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
Mengacu pada Riviu Rencana Strategis 2015 – 2019 Mahkamah Agung RI dan Reviu
Rencan a Strategis 2015-2019 Pengadilan Tinggi Palangka Raya, maka sebagaimana
Mahkamah Agung RI dan Pengadilan Tinggi Palangka Raya, Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun menetapkan 7 sasaran sebagai berikut :
1. Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan Dan Akuntabel,
2. Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
3. Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan
Terpinggirkan,
4. Meningkatkan Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
5. Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan Secara
Optimal Baik Nternal Maupun Eksternal,
6. Terwujudnya Transparansi Pengelolaan SDM Lembaga Peradilan
Berdasarkan Parameter Objektif
7. Meningkatkan Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan Secara
Akuntabel, Efektif Dan Efisien.
Masing - masing sasaran strategis di atas memiliki arahan kebijakan sebagai berikut :
Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan Dan
Akuntabel
Untuk mewujudkan sasaran strategis proses peradilan yang pasti, transparan dan
akuntabel, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut :
a. Proses berperkara yang sederhana dan murah.
b. Penguatan akses peradilan.
c. Penataan ulang manajemen perkara
Sasaran Strategis 2 : Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Untuk mewujudkan sasaran strategis Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan
Penyelesaian Perkara, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut :
a. Modernisasi manajemen perkrara
b. Integrasi Informasi perkara secara elektronik
c. Penguatan SDM Kepaniteraan
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
41
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan
Terpinggirkan
Untuk mewujudkan sasaran strategis peningkatan akses peradilan bagi masyarakat
miskin dan terpinggirkan dicapai dengan 3 (tiga) arah kebijakan sebagai berikut :
a. Pembebasan biaya perkara untuk masyarakat miskin
Pembebasan biaya perkara bagi masyarakat miskin, dari sisi realisasi meningkat
setiap tahunnya namun memiliki kendala keterbatasan anggaran dibandingkan
dengan potensi penduduk miskin berperkara, kesulitan pelaporan keuangan
juga sikap masyarakat yang malu/tidak yakin terhadap layanan tersebut. Hal ini
diharapkan ke depan dapat dilakukan publikasi manfaat pembebasan perkara
bagi masyarakat miskin dan penguatan alokasi anggaran. Selain itu sosialisasi
terkait pembebasan biaya perkara untuk masyarakat miskin dengan bekerja
sama dengan Pos Bantuan Hukum.
b. Sidang keliling / Zitting plaats
Sidang Keliling /Zitting Plaats yang dalam pelaksanaannya selain melayani
penyelesaian perkara sederhana masyarakat miskin dan terpinggirkan juga telah
dilakukan inovasi untuk membantu masyarakat yang belum mempunyai hak
identitas hukum (akta lahir, akta nikah dan akta cerai). Pelaksanaan Sidang
Keliling ini dengan berkoordinasi dengan Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan
setempat untuk mempermudah para pencari keadilan.
c. Pos pelayanan bantuan hukum
Pelaksanaan pos layanan bantuan hukum ini disediakan untuk membantu
masyarakat miskin dan tidak ada kemampuan membayar advokat dalam hal
membuat surat gugat, advis dan pendampingan hak-hak pencari keadilan diluar
persidangan ( non litigasi ). Petugas Jaga PosBantuan Hukum juga diberikan
pengarahan dan pelatihan terkait program-program yang ada di Pengadilan
Negeri Pangkalan Bun.
Sasaran Strategis 4 : Meningkatkan Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Dengan arah kebijakan sebagai berikut :
a. Penataan ulang manajemen perkara
Sasaran Strategis 5 : Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat
Peradilan Secara Optimal Baik Internal Maupun Eksternal
Untuk mewujudkan sasaran strategis Peningkatan pengawasan aparatur peradilan,
ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut :
a. Penguatan SDM pelaksana fungsi pengawasan,
b. Penggunaan parameter obyektif dalam pelaksanaan pengawasan,
42
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
c. Peningkatan akuntabilitas dan kualitas pelayanan peradilan bagi masyarakat.
d. Pemanfaatan teknologi informasi untuk pemeriksaan.
Sasaran Strategis 6 : Terwujudnya Transparansi Pengelolaan SDM Lembaga
Peradilan Berdasarkan Parameter Objektif.
Untuk mewujudkan sasaran strategis Terwujudnya Transparansi Pengelolaan SDM
Lembaga Peradilan Berdasarkan Parameter Objektif, ditetapkan arah kebijakan
sebagai berikut :
a. Transparansi kinerja secara efektif dan efisien,
b. Turut mendukung Penerapan Sistem Informasi Terintegrasi,
c. Pengembangan Kompetensi SDM berbasis TI.
d. Penataan pola rekrutmen Sumber Daya Manusia Peradilan,
e. Penataan pola promosi dan mutasi Sumber Daya Manusia Peradilan.
f.
Sasaran Strategis 7 : Meningkatkan Pengelolaan Manajerial Lembara Peradilan
Secara Akuntable. Efektif, Dan Efisien.
Dengan arah kebijakan sebagai berikut:
a. Mendukung Kemandirian Anggaran Mahkamah Agung,
b. Penataan manajemen dalam rangka good court gevernance,
c. Peningkatan program kerja dan program prioritas
d. Peningkatan pencapaian realisasi anggaran.
3.2. Kerangka Regulasi
Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor : 25 tahun 2004 tentang sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional secara tegas menyatakan bahwa kerangka
regulasi menjadi bagian dari salah satu dokumen perencanaan pembangunan
nasional. Pasal 4 ayat (2) menyatakan: “RPJM Nasional merupakan penjabaran dari
visi, misi dan Program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJM
Nasional, yang memuat strategi pembangunan Nasional, kebijakan umum, program
kementrian/ lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas
kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran
perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana
kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan “ Seiring dengan
diterbitkannya UU Nomor : 25 tahun 2004 tentang system Perencanaan
Pembangunan Nasional tersebut diatas dan UU Nomor : 12 tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, guna mendorong pencapaian
prioritas pembangunan nasional hususnya terwujudnya kepastian hukum maka
diperlukan adanya suatu regulasi peraturan perundangundangan yang berkualitas.
43
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
Mahkamah Agung sebagai salah satu Lembaga Tinggi Negara pada RPJM periode ke
III tahun 2015-2019 oleh pemerintah diberi amanat untuk melaksanakan program
pemerintah guna terwujudnya pembangunan hukum nasional ditujukan untuk
semakin mengembangkan kesadaran dan penegakan hukum dalam berbagai aspek.
Tahapan Sasaran Pembangunan Hukum Nasional Jangka Menengah RPJMN tahun
2015-2019 adalah Kesadaran dan penegakan hukum dalam berbagai aspek
kehidupan berkembang makin mantap serta profesionalisme aparatur negara di
pusat dan daerah makin mampu mendukung pembangunan nasional. Dalam
melaksanakan program prioritas pemerintah yang tertuang dalam RPJM tahun 2015-
2019 yang diamanatkan kepada setiap kementrian/lembaga maka
kementerian/lembaga dimaksud harus menetapkan kerangka regulasi yang
dijadikan sebagai instrument guna pencapaian sasaran kelembagaan. Kerangka
regulasi merupakan perencanaan pembentukan regulasi dalam rangka
memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku masyarakat dan penyelenggaran
Negara dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Kerangka regulasi ini diatur dalam
pasal 1 angka 14 Permen PPN/Kepala Bappenas Nomor : 1 tahun 2014 tentang
pedoman Penyusunan RPJMN 2015-2019 dan Peraturan sesmen PPN/Bappenas
tentang juklak Nomor : 2/Juklak/Sesmen/03/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan
tentang Pedoman Pengintegrasian Kerangka Regulasi dalam RPJMN. Perlunya
dimasukkan kerangka regulasi dalam rencana stratejik tahun 2015- 2019 adalah :
Mengarahkan proses perencanaan pembentukan regulasi sesuai kebutuhan
pembangunan,
Meningkatkan kualitas regulasi dalam rangka mendukung pencapaian prioritas
pembangunan,
Meningkatkan efisiensi pengalokasian anggaran untuk keperluan pembentukan
regulasi.
Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga tinggi negara dalam merealisasikan
program pemerintah yang dituangkan dalam RPJM tahun 2015-2019 juga harus
menetapkan kerangka regulasi, penetapan kerangka regulasi yang dibuat
Mahkamah Agung sudah barang tentu akan selalu seiring dengan kebijakan lembaga
yang dituangkan dalam arah kebijakan dan strategi Mahkamah Agung. Pengadilan
Negeri Pangkalan Bun yang merupakan satuan kerja di bawah Mahkamah Agung
sudah seharusnya mengikuti kerangka regulasi yang dibuat oleh mahkamah agung
dan mentaati setiap regulasi yang dibuat untuk turut membantu merealisasikan
program Mahkamah Agung dan Pemerintah.
44
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
KERANGKA REGULASI
Isu Strategis Arah Kebijakan 2015-2019 Arah Kerangka Regulasi Kebutuhan Regulasi Penanggungjawab
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
Peningkatan sisa perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan
Peningkatan perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan tepat waktu
Penurunan sisa perkara Perdata dan Pidana
Peningkatan perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi dan PK
Peningkatan Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
Pelaksanaan standar operasional prosedur (SOP) terkait penanganan perkara pidana dan perdata.
Pelaksanaan court kalender dengan tertib.
Penyediaan anggaran penyelesaian perkara.
Meningkatkan pelatihan Hakim Anak.
Pembuatan SOP penanganan perkara pidana dan perdata
Surat Usulan Peserta Diklat Hakim Anak.
Panitera
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Peningkatan penyampaian Isi Putusan Yang Diterima oleh para Pihak Tepat Waktu
Peningkatan Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi
Penjadwalan penyampaian putusan dengan tepat.
Peningkatan kapasitas Medaitor
Meningkatkan ketepatan waktu penyelesaian
Pembuatan SOP penanganan perkara pidana dan perdata
Surat Usulan Peserta Diklat Hakim Mediator
Panitera
45
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
Peningkatan berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu
Peningkatan putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
adminsitrasi perkara
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
Peningkatan Perkara Prodeo yang diselesaikan
Peningkatan Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
Peningkatan Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
Penyediaan Anggaran Posbakum, Sidang Keliling dan Penyelesaian perkara Prodeo
Menjalin kerja sama pelayanan hukum dengan pemda Sukamara dan pemda Lamandau
Membuat SK KPN Pangkalan Bun ttg Kerjasama POSBAKUM
Membuat surat pinjam pakai gedung pemda sebagai ruang sidang zetting plaatz.
Panitera
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Peningkatan Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
Melakukan koordinasi yang intensif dengan pihak-pihak terkait dalam perencanaan dan pelaksanaan eksekusi
Surat perintah pelaksana eksekusi
Surat pemberitahuan kepada kelurahan setempat
Surat permohonan bantuan pengamanan Polres setempat.
Panitera
46
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
5. Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan secara Optimal baik Internal maupun Eksternal.
Peningkatan Pengaduan yang ditindaklanjuti
Peningkatan temuan yang ditindaklanjuti
Persentase penurun pelanggaran kode etik oleh aparat peradilan
Penunjukan petugas pelayanan pengaduan
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan pengaduan
Penggunaan aplikasi komputer secara aktif dalam pelaksanaan tugas kedinasan
Pembuatan SK Hakim Pengawas Bidang, SK Petugas Pengaduan, SK Tim Pemeriksa Temuan, SK Tim Penegakan Disiplin
Sekretaris
6. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga Peradilan berdasaarkan Parameter objektif.
Peningkatan jumlah pejabat yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter onjektif
Peninkatan jumlah Hakim yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi
Peningkatan jumlah Pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi
Peningkatan jumlah SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan pedoman parameter objektif
Mendaftarkan dan menugaskan Hakim dan Pegawai untuk mengikuti pelatihan
Malakukan pendampingan (transfer pengetahuan) dalam penyelesaian pekerjaan oleh atasan langsung kepada bawahan
Surat usul peserta diklat Hakim dan Pegawai
Sekreataris
47
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
7. Meningkatnya Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan secara Akuntabel, Efektif, Efisien
Peningkatan terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja)
Persentase realisasi Anggaran, Perndapatan dan belanja
Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima
Membuat perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana standar Pengadilan Kelas IB
Membuat Usulan Pengadaan melalui Pengadilan Tinggi Palangka Raya
Melakukan Rapat Tinjauan Manajemen untuk membahas capaian kinerja dan arah kebijakan dalam mencapai target dan sasaran
Membuat dokumen perencanaan kebutuhan sarpras.
Membuat dokumen usul Anggaran sarpras.
Sekretaris
48
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
3.3. Kerangka Kelembagaan
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun Kelas IB merupakan Pengadilan tingkat
pertama yang membawahi 3 (tiga) wilayah hukum yaitu: Kabupaten Kotawaringin
Barat, Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Sukamara. Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun dalam melaksanan tugas dan fungsinya harus didukung dengan
struktur organisasi yang kuat. Tugas dan fungsi Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
dilaksanakan Pimpinan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dengan dibantu
Sekretariat Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Pangkalan Bun.
Mengenai Kelembagaan Pengadilan Negeri diatur dalam Undang-Undang Nomor
2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum maupun Undang-Undang Nomor 8 tahun
2004 tentang Perubahan Pertama Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986
tentang Peradilan Umum maupun Undang-Undang Nomor 49 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.
Adapun tata kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan Negeri diatur
dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan.
Undang-Undang Nomor 49 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum
Pasal 1:
(1) Pengadilan Pengadilan adalah pengadilan negeri dan pengadilan tinggi di
lingkungan peradilan umum.
Undang-Undang Nomor 8 tentang Perubahan Pertama Atas Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum
Pasal 2:
Peradilan umum adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari
keadilan pada umumnya.
Pasal 4:
(1) Pengadilan Negeri berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota, dan daerah
hukumnya meliputi wilayah Kabupaten/Kota.
49
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum
Pasal 10:
(1) Susunan Pengadilan Negeri terdiri dari Pimpinan, Hakirn Anggota, Panitera,
Sekretaris, dan Jurusita.
Pasal 11:
(1) Pimpinan Pengadilan Negeri terdiri dari seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua.
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan
Pasal 2:
Kepaniteraan Peradilan adalah aparatur tata usaha negara yang dalam menjalankan
tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan.
Pasal 4:
Kesekretariatan Peradilan adalah aparatur tata usaha negara yang dalam menjalankan
tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan.
Pasal 6:
(1) Kepaniteraan Peradilan Umum, terdiri atas :
a. Kepaniteraan Pengadilan Tinggi; dan
b. Kepaniteraan Pengadilan Negeri.
(3) Kepaniteraan Pengadilan Negeri diklasifikasi dalam 4 (empat) kelas, terdiri atas :
a. Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus;
b. Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I A;
c. Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I B; dan
d. Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas II.
Pasal 57:
(1) Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I B adalah aparatur tata usaha negara yang
dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan tanggung jawab
Ketua Pengadilan Negeri Kelas I B.
(2) Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I B dipimpin oleh Panitera.
Pasal 58:
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I B mempunyai tugas melaksanakan
pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan
surat-surat yang berkaitan dengan perkara.
50
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
Pasal 59:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 58, Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Kelas I B menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam
pemberian dukungan di bidang teknis;
b. pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara perdata;
c. pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara pidana;
d. pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara khusus;
e. pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan
transparansi perkara;
f. pelaksanaan administrasi keuangan yang berasal dari APBN dalam program
teknis dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan
perundang- undangan, minutasi, evaluasi Dan administrasi Kepaniteraan;
g. pelaksanaan mediasi;
h. pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan, dan;
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri.
Pasal 60:
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I B, terdiri atas:
a. Panitera Muda Perdata;
b. Panitera Muda Pidana;
c. Panitera Muda Khusus; dan
d. Panitera Muda Hukum.
Pasal 61:
Panitera Muda Perdata mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di
bidang perdata.
Pasal 62:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61, Panitera Muda
Perdata menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara
perdata;
b. pelaksanaan registrasi perkara gugatan dan permohonan;
c. pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan
kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim
51
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
dari Ketua Pengadilan;
d. pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan
diminutasi;
e. pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak
yang tidak hadir;
f. pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi, dan
peninjauan kembali kepada para pihak;
g. pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan
banding, kasasi dan peninjauan kembali;
h. pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum
kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada
Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung;
i. pelaksanaan penerimaan konsinyasi;
j. pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi;
k. pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan
hukum tetap;
l. pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap
kepada Panitera Muda Hukum;
m. pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan, dan;
n. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
Pasal 63:
Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di
bidang pidana.
Pasal 64:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, Panitera Muda
Pidana menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara
pidana;
b. pelaksanaan registrasi perkara pidana;
c. pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan
pemberitahuan kepada termohon;
d. pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan
kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim
52
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
dari Ketua Pengadilan;
e. pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan,
perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan;
f. pelaksanaan penerimaan permohonan ijin penggeledahan dan ijin penyitaan
dari penyidik;
g. pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan
diminutasi;
h. pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak
yang tidak hadir;
i. pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan
peninjauan kembali kepada para pihak;
j. pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan
banding, kasasi dan peninjauan kembali;
k. pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum
kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada
Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung;
l. pelaksanaan pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada Jaksa Penuntut
Umum dan Terdakwa;
m. pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi;
n. pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan
hukum tetap;
o. pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap
kepada Panitera Muda Hukum;
p. pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan; dan
q. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
Pasal 65:
Panitera Muda Khusus mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang
perkara khusus, antara lain perkara niaga, penyelesaian perselisihan hubungan
industrial, tindak pidana korupsi, hak asasi manusia dan perikanan serta perkara
khusus lainnya yang diperlukan.
Pasal 66:
(1) Jumlah Panitera Muda Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 yang dapat
diangkat paling banyak 5 orang.
53
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
(2) Jumlah Panitera Muda Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
Pasal 67:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, Panitera Muda
Khusus menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara
khusus;
b. pelaksanaan registrasi perkara khusus;
c. pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan
pemberitahuan kepada termohon;
d. pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan
kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim
dari Ketua Pengadilan;
e. pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan,
perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan;
f. pelaksanaan penerimaan permohonan ijin penggeledahan dan ijin penyitaan
dari penyidik;
g. pelaksanaan penyiapan penunjukkan hakim pengawas dalam perkara
kepailitan;
h. pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan
diminutasi;
i. pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak
yang tidak hadir;
j. pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan
peninjauan kembali kepada para pihak;
k. pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan
banding, kasasi dan peninjauan kembali;
l. pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum
kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada
Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung;
m. pelaksanaan pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada Jaksa Penuntut
Umum dan Terdakwa;
n. pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi;
54
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
o. pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan
hukum tetap;
p. pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap
kepada Panitera Muda Hukum;
q. pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan; dan
r. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
Pasal 68:
Panitera Muda Hukum mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data perkara, penataan arsip perkara serta pelaporan.
Pasal 69:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68, Panitera Muda
Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara;
b. pelaksanaan penyajian statistik perkara;
c. pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara;
d. pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara;
e. pelaksanaan kerja sama dengan Arsip Daerah untuk penitipan berkas
perkara,
f. pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang
berkaitan dengan transparansi perkara.
g. pelaksanaan penghimpunan pengaduan dari masyarakat, hubungan masyarakat;
dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
55
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI KELAS 1B
Keterangan : : Garis Komando : Garis Koordinasi
KETUA
WAKIL KETUA
SEKRETARIS PANITERA
HAKIM
PANITERA PENGGANTI
JURU SITA
PANMUD
PIDANA
PANMUD
PERDATA
PANMUD
HUKUM
KEPALA
SUBBAGIAN
UMUM DAN
KEUANGAN
KEPALA
SUBBAGIAN
KEPEGAWAIA
N & ORTALA
KEPALA
SUBBAGIAN
PERENCANAAN,
TI, DAN
PELAPORAN
56
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
Pasal 279:
(1) Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas I B adalah aparatur tata usaha
56egara yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan Negeri Kelas I B.
(2) Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas I B dipimpin oleh Sekretaris.
Pasal 280:
Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas I B mempunyai tugas melaksanakan pemberian
dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta
sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Negeri Kelas I B.
Pasal 281:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 280, Kesekretariatan
Pengadilan Negeri Kelas I B menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan anggaran;
b. pelaksanaan urusan kepegawaian;
c. pelaksanaan urusan keuangan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana;
e. pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;
f. pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga,
keamanan, keprotokolan, dan perpustakaan; dan
g. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi
serta pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas IB.
Pasal 282:
Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas I B, terdiri atas:
a. Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan;
b. Subbagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana; dan
c. Subbagian Umum dan Keuangan.
Pasal 283:
Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan, program, dan anggaran, pengelolaan
teknologi informasi dan statistik, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan
dokumentasi serta pelaporan.
57
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
Pasal 284:
Subbagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan organisasi dan tata
laksana.
Pasal 285:
Subbagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan,
keprotokolan, dan perpustakaan, serta pengelolaan keuangan
Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 36/KMA/SK/II/2017 tentang Peningkatan Kelas pada Empat Puluh Enam Pengadilan Negeri Kelas II Menjadi Kelas IB dan Tujuh Belas Pengadilan Negeri Kelas IB menjadi Kelas IA. PERTAMA : Meningkatkan kelas Pengadilan Negeri Rantau Prapat, Kisaran, Pemalang,
Tuban, Nganjuk, Jombang, Lumajang, Bangil, Salatiga, Mungkid, Tabanan, Bantul, Martapura, Situbondo, Purwodadi, Temanggung, Pangkalan Bun, Gianyar, Wonosobo, Lamongan, Gunung Sitoli, Bangkinang, Blora, Boyolali, Kraksaan, Sumbawa Besar, Lhoksukon, Kebumen, Kabanjahe, Purworejo, Padang Sidempuan, Sengkang, Wonogiri, Wates, Ponorogo, Stabat, Purbalingga, Subang, Slawi, Kolaka, Demak, Ciamis, Garut, Brebes, Sumedang dan Tebing Tinggi dari Kelas II menjadi kelas IB.
Dari ketentuan tersebut diatas dapat dipahami bahwa tugas pokok dan fungsi
pengadilan negeri kelas IB pada pokoknya adalah melakukan upaya dalam rangka
mendukung tercapai arah sasaran dan tujuan strategis Mahkamah Agung tahun 2015-
2019.
Dengan memperhatikan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, dapat
dipahami bahwa Pengadilan Negeri Pangkalan Bun Kelas IB melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya baik terkait dengan bidang teknis dan administrasi yustisial maupun
dalam bidang dukungan teknis dan administrative telah membuat kerangka
kelembagaan yang dijadikan sebagai kerangka kinerja aparatur pada Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun Kelas IB dalam ikut serta mewujudkan visi dan misi serta sasaran dan
tujuan strategis Mahkamah Agung.
58
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
TARGET KINERJA DAN PENDANAAN
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun memiliki 3 (tiga) program yang akan dilaksanakan oleh Kepaniteraan dan
Kesekretariatan dan jajarannya, yaitu:
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program ini dilaksanakan oleh Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
dengan sasaran program, indikator program dan target sebagai berikut:
Sasaran Program Indikator Target
2015 2016 2017 2018 2019
Terselenggaranya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transfaran, akuntabel dilingkungan peradilan umum
Terselenggaranya penyelesaian administrasi perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
541 perkara
201 perkara
152 perkara
152 perkara
588 perkara
Terselenggaranya pelaksanaan pelayanan peradilan Umum
541 perkara
201 perkara
152 perkara
152 perkara
150 perkara
Terselenggaranya PembinaanTenaga Teknis Peradilan Umum
2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang
Terselenggaranya Tata Laksana Perkara Kasasi, PK dan Grasi
12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln
BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN
59
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
TARGET KINERJA DAN PENDANAAN
b. Program Dukungan dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
Program ini dilaksanakan oleh Kepasekretariataan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
dengan sasaran program, indikator program dan target sebagai berikut:
Sasaran Program
Indikator Target
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatkan kualitas layanan dukungan manajemen untuk mendukung pelaksanaan pelayanan prima peradilan
Meningkatnya pengelolaan pelayanan sistem informasi terintegrasi
5 sistem 5 sistem 5 sistem 5 sistem 5 sistem
Meningkatnya pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengembangan SDM berdasarkan parameter obyektif
25 orang 25 orang 25 orang 25 orang 25 orang
Meningkatnya pengelolaan dan pelaporan keuangan yang transparan dan akuntabel dilingkungan Mahkamah Agung RI dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya.
2 Laporan 2 aporan 2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan
Meningkatnya kualitas manajemen rencana program dan anggaran serta organisasi secara transparan, efektifitas dan efisien
6 laporan 6 laporan 6 laporan 6 laporan 6 laporan
60
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
TARGET KINERJA DAN PENDANAAN
Meningkatnya pengelolaan sarana dan prasarana untuk menunjang pelayanan peradilan
1 laporan 1laporan 1laporan 1laporan 1laporan
Terselenggaranya pelayanan pimpinan
12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln
Meningkatkan pengelolaan keamanan, urusan tata usaha, rumah tangga dan bina sikap mental SDM Mahkamah Agung
12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln
c. Program Program Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program ini dilaksanakan oleh Kepasekretariataan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
dengan sasaran program, indikator program dan target sebagai berikut:
Sasaran Program Indikator Target
2015 2016 2017 2018 2019
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana dalam mendukung pelayanan peradilan
Pembangunan/renovasi Gedung dan Bangunan
- 1 paket (sertifikat)
1 paket (tambah
daya listrik)
1 paket (tambah
daya listrik)
2 paket (renovasi gedung kantor
dan runah dinas)
Pengadaan Peralatan Fasilitas Kantor
- 76 unit 31 unit 31 unit 35 unit
Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
1 unit 10 unit 14 unit 2 unit 2 unit
Pengadaan Kendaraan Bermotor
- - - 2 unit (body repair)
2 unit (KPN,
Sekretaris)
61
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
PENUTUP
Rencana strategis Pengadilan Negeri Pangkalan Bun tahun 2015-2019 diarahkan
untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan
lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra
ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah,
peluang tantangan, program yang ditetapkan, dan strategis yang akan dijalankan selama
kurun waktu lima tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out come yang
diharapkan.
Rencana stretegis Pengadilan Negeri Pangkalan Bun akan terus disempurnakan
dari waktu kewaktu, dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan
perubahan. Melalui Reviu Renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola
kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang
dikelola.
Dengan adanya Renstra ini, dipastikan semua unsur elemen pda Pengadilan
Negeri Pangkalan Bun memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi
pencapaian arah, tujuan dan sasaran selama lima tahun yaitu 2015-2019, sehingga visi
dan misi Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dapat terwujud dengan baik di tahun 2035.
BAB V PENUTUP
62
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
LAMPIRAN
LAMPIRAN
63
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
LAMPIRAN
REVISI PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA
PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta
berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : A.A. GD. AGUNG PARNATA,SH., CN.
Jabatan : Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
Selanjutnya disebut Pihak Pertama,
Nama : ARIF SUPRATMAN, SH., MH.
Jabatan : Ketua Pengadilan Tinggi Palangka Raya
Selaku atasan langsung Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian
ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam
dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap
capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian
penghargaan dan sanksi.
Pangkalan Bun, 6 Oktober 2017
Pihak Pertama
A.A. GD. AGUNG PARNATA, SH., CN. NIP. 19721128 199903 1 011
64
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
LAMPIRAN
REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
UNIT KERJA : PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara Perdata dan
Pidana yang diselesaikan
100 %
b. Persentase perkara Perdata dan
Pidana yang diselesaikan tepat waktu
80 %
c. Persentase penurunan sisa perkara
Perdata dan Pidana
30 %
d. Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Banding,
Kasasi dan PK
80 %
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan Diversi
80 %
f. Index responden pencari keadilan
yang puas terhadap layanan
peradilan
80
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima
Oleh pada Pihak Tepat Waktu
90 %
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan
melalui Mediasi
20 %
c. Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding, Kasasi, dan PK
secara lengkap dan tepat waktu
90 %
d. Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat yang
dapat diakses secara online dalam
waktu 1 hari setelah putus
90 %
3. Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang
diselesaikan
100 %
b. Persentase Perkara yang diselesaikan
di luar Gedung Pengadilan
90 %
c. Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang Mendapat
Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100 %
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata
yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
10 %
5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja apparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
100 %
b. Persentase temuan yang
ditindaklanjuti
100 %
c. Persentase pemanfaatan database
untuk pemeriksaan baik oleh Badan
Pengawasan maupun oleh Badan
Pemeriksa Keuangan
85 %
65
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
LAMPIRAN
Kegiatan: 1. Pembinaan administrasi dan
pengelolaan keuangan Badan Urusan Administrasi
2. Pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan Mahkamah Agung
3. Peningkatan manajemen Peradilan Umum
Anggaran: Rp. 3.943.809.000,- Rp. 300.000.000,-
Rp. 150.250.000,-
Pangkalan Bun, 6 Oktober 2017
Pihak Pertama
A.A. GD. AGUNG PARNATA, SH., CN. NIP. 19721128 199903 1 011
d. Persentase penurunan pelanggaran
kode etik oleh aparat peradilan
45 %
6. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan peradilan berdasarkan parameter objektif
a. Persentase jabatan yang sudah
memenuhi standar kompetensi sesuai
dengan parameter objektif
65 %
b. Persentase Hakim yang telah memiliki
sertifikasi spesialis keahlian
70 %
c. Persentase pegawai yang telah
mendapatkan pengembangan
kompetensi
65 %
d. Persentase SDM yang promosi dan
mutasi berdasarkan pedoman
parameter objektif
80 %
7. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
a. Persentase terpenuhnya
kebutuhan standar sarana dan
prasarana yang mendukung
peningkatan pelayanan prima
80 %
b. Persentase peningkatan produktifitas
kinerja SDM (SKP dan Penilaian
Prestasi Kerja)
85 %
c. Persentase realisasi anggaran,
pendapatan dan belanja
90 %
d. Persentase tercapainya target
kegiatan prioritas yang mendukung
pelayanan prima peradilan
85 %
66
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
LAMPIRAN
REVISI RENCANA KINERJA TAHUNAN
UNIT KERJA : PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN TAHUN ANGGARAN 2018
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara Perdata dan
Pidana yang diselesaikan
100 %
b. Persentase perkara Perdata dan
Pidana yang diselesaikan tepat waktu
90 %
c. Persentase penurunan sisa perkara
Perdata dan Pidana
40 %
d. Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Banding,
Kasasi dan PK
95 %
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan Diversi
5 %
f. Index responden pencari keadilan
yang puas terhadap layanan
peradilan
85
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima
Oleh pada Pihak Tepat Waktu
100 %
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan
melalui Mediasi
20 %
c. Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding, Kasasi, dan PK
secara lengkap dan tepat waktu
100 %
d. Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat yang
dapat diakses secara online dalam
waktu 1 hari setelah putus
100 %
3. Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang
diselesaikan
100 %
b. Persentase Perkara yang diselesaikan
di luar Gedung Pengadilan
90 %
c. Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang Mendapat
Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100 %
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata
yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
45 %
5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja apparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
100 %
b. Persentase temuan yang
ditindaklanjuti
100 %
c. Persentase pemanfaatan database
untuk pemeriksaan baik oleh Badan
Pengawasan maupun oleh Badan
Pemeriksa Keuangan
100 %
67
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
LAMPIRAN
d. Persentase penurunan pelanggaran
kode etik oleh aparat peradilan
40 %
6. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan peradilan berdasarkan parameter objektif
a. Persentase jabatan yang sudah
memenuhi standar kompetensi sesuai
dengan parameter objektif
80 %
b. Persentase Hakim yang telah memiliki
sertifikasi spesialis keahlian
80 %
c. Persentase pegawai yang telah
mendapatkan pengembangan
kompetensi
35 %
d. Persentase SDM yang promosi dan
mutasi berdasarkan pedoman
parameter objektif
100 %
7. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
a. Persentase terpenuhnya kebutuhan
standar sarana dan prasarana yang
mendukung peningkatan pelayanan
prima
90 %
b. Persentase peningkatan produktifitas
kinerja SDM (SKP dan Penilaian
Prestasi Kerja)
98 %
c. Persentase realisasi anggaran,
pendapatan dan belanja
98 %
d. Persentase tercapainya target
kegiatan prioritas yang mendukung
pelayanan prima peradilan
100 %
Pangkalan Bun, 6 Oktober 2017
Pihak Pertama
A.A. GD. AGUNG PARNATA, SH., CN. NIP. 19721128 199903 1 011
68
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019
Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan & Sasaran Ket
Uraian Indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5 6
Peningkatan pelayanan dan transparansi peradilan
Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan
b. Persentase perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan tepat waktu
c. Persentase penurunan sisa perkara Perdata dan Pidana
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi dan PK
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
1. Pelaksanaan standart operasional prosedur (SOP)
2. Penyediaan anggaran untuk biaya perkara
3. Penyediaan informasi pelayanan bagi pencari keadilan
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Peningkatan Manajemen Administrasi Perkara
Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh pada Pihak Tepat Waktu
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan
Melaksanakan Pelatihan-pelatihan maupun pembinaan
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
69
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
melalui Mediasi c. Persentase berkas
perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
Peningkatan akses terhadap peradilan
Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
1. Penyediaan Anggaran Posbakum, Sidang Keliling dan Penyelesaian perkara Prodeo
2. Menjalin kerja sama pelayanan hukum dengan pemda Sukamara dan pemda Lamandau
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
Melakukan koordinasi yang intensif dengan pihak-pihak terkait dalam perencanaan dan pelaksanaan eksekusi
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
70
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Peningkatan Pengawasan kinerja aparatur peradilan
Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan secara Optimal baik Internal maupun Eksternal.
a. Persentase Pengaduan yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
c. Persentase Pemanfaatan database unutk pemeriksaan baik oleh Badan Pengawas maupun oleh Badan Pengawas Keuangan
d. Persentase penurun pelanggaran kode etik oleh aparat peradilan
1. Penunjukan petugas pelayanan pengaduan
2. Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan pengaduan
3. Penggunaan aplikasi komputer secara aktif dalam pelaksanaan tugas kedinasan
Program Dukungan dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
Peningkatan kapabilitas aparatur peradilan
Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga Peradilan berdasaarkan Parameter objektif.
a. Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter onjektif
b. Persentase Hakim yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi
c. Persentase Pegwai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi
d. Persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan pedoman parameter objektif
1. Mendaftarkan dan menugaskan Hakim dan Pegawai untuk mengikuti pelatihan
2. Malakukan pendampingan (transfer pengetahuan) dalam penyelesaian pekerjaan oleh atasan langsung kepada bawahan
Program Dukungan dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
71
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Peningkatan layanan prima
Meningkatnya Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan secara Akuntabel, Efektif, Efisien
a. Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
b. Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja)
c. Persentase realisasi Anggaran, Perndapatan dan belanja
d. Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima
1. Membuat perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana standar Pengadilan Kelas IB
2. Membuat Usulan Pengadaan melalui Pengadilan Tinggi Palangka Raya
3. Melakukan Rapat Tinjauan Manajemen untuk membahas capaian kinerja dan arah kebijakan dalam mencapai target dan sasaran
Program Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Mahkamah Agung
72
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
MATRIK RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN TAHUN 2015 – 2019
Visi : “Terwujudnya Pengadilan Negeri Pangkalan Bun yang Agung”
Misi : 1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan 2. Mewujudkan pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan 3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap keadilan
NO
Tujuan
Target
Sasaran Target Strategi
Uraian Indikator Kinerja
Uraian Indikator Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019 Program Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan Target Anggaran (Rp)
1. Peningkatan pelayanan dan transparansi peradilan
Persentase para pihak yang percaya terhadap system peradilan
Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparansi dan Akuntabel
Persentase sisa perkara yang diselesaikan Persentase perkara Perdata & Pidana Yang diselesaikan tepat waktu Persentase penurunan sisa perkara Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi, PK Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
97 %
100 %
30 %
20 %
80 %
98 %
100 %
30%
40 %
80 %
100 %
80 %
30 %
80 %
80 %
100 %
90 %
40 %
85 %
5 %
100 %
90 %
50 %
97 %
7 %
Program Peningka tan Manaje men Peradilan Umum
Peningka tan Manaje men Peradilan Umum
Jumlah jam Pelaksana an Pelayanan Posbakum Jumlah Perkara yang diselesai dengan Sidang diluar Gedung Pengadilan Jumlah perkara peradilan umum yang diselesaikan ditingkat pertama dan banding yang tepat waktu Jumlah Perkara peradilan
2.408 jam 250 perka ra 1.376 perka ra 8 perkara
193.980.000
292.910.000
519.348.000
6.612.000
73
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
80%
80%
80%
85%
85%
umum yang diselsaikan melalui Pembebasan Biaya Perkara
2. Peningkatan Manajemen Administrasi Perkara
Persentase Putusan dan berkas perkara yang dikirim tepat waktu
Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh pada Pihak Tepat Waktu Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
20 %
10 %
90 %
70 %
40 %
10 %
90 %
80 %
90 %
20 %
90 %
90 %
100 %
20%
100 %
100 %
100 %
20 %
100 %
100 %
74
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
3. Peningkatan akses terhadap peradilan
Persenta se perkara yang diselesai kan melalui pembeba san biaya/ prodeo Persenta se perkara yang diselesai kan melalui sidang keliling /zitting plaats Persenta se perkara yang terlayani melalui posbakum
Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100 %
80 %
100 %
100%
100 %
90 %
100 %
100%
100 %
90 %
100 %
100%
100 %
90 %
100%
100%
100 %
100 %
100 %
100%
4. Peningkatan kepatuhan terha dap putusan pengadilan
Persenta se kepuasan para pencari keadilan terhadap putusan pengadi lan
Meningkat nya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
10 % 10 % 10 % 45 % 50 %
5. Pening katan Pengawasan kinerja apara tur
Persenta se penuru nan pelangga ran kode etik oleh aparat
Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja apparat peradilan secara optimal
Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Program Dukungan dan Pelaksana an Tugas Teknis
Meningkatkan kualitas layanan dukungan manajemen untuk
Jumlah layanan dukungan manaje men peradilan
60 laya nan
459.783.000
75
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
peradi lan
peradilan baik internal maupun eksternal
Persentase temuan yang ditindaklanjuti Persentase pemanfaatan database untuk pemeriksaan baik oleh Badan Pengawasan maupun oleh Badan Pemeriksa Keuangan Persentase penurunan pelanggaran kode etik oleh aparat peradilan
100 %
80 %
40 %
100 %
80 %
40 %
100 %
85 %
45 %
100 %
100 %
40 %
100 %
100 %
30 %
Lainnya Mahkamah Agung
mendu kung pelaksana an pelayanan prima peradilan
Jumlah layanan perkanto ran
60 bulan lanyanan
18.824.253.000
76
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
6. Peningkatan kapabili tas apara tur peradi lan
Persenta se apatatur peradilan yang kompeten pada bidangnya
Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan peradilan berdasarkan parameter objektif
Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter objektif Persentase Hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialis keahlian Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi Persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan pedoman parameter objektif
60 %
60 %
60 %
80 %
60 %
60 %
60 %
80 %
65 %
70 %
65 %
80 %
80 %
80 %
35 %
100 %
90 %
90 %
40 %
100 %
7. Pening katan Sarana dan Prasarana Apara tur Peradi lan
Persenta se terpenuhinya standar kebutuhan sarana prasarana pelayanan prima
Meningkat nya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM
70 %
80 %
70 %
80 %
80 %
85 %
90 %
98 %
95 %
100 %
Program Program Peningka tan sarana dan prasarana Aparatur Mahka mah Agung
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana dalam mendu kung pelayanan peradilan
Jumlah Pembangunan/ renovasi Gedung dan Bangunan Jumlah Pengadaan Peralatan Fasilitas Kantor
5 paket 173 unit
767.860.000
578.000.000
77
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
(SKP dan Penilaian Prestasi Kerja) Persentase realisasi anggaran, pendapatan dan belanja Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan
90 %
80 %
90 %
80 %
90 %
85 %
98 %
100 %
98 %
100 %
Jumlah Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunika si Jumlah Pengadaan Kendaraan Bermotor
29 unit 4 unit
336.000.000
570.000.000
PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN NOMOR :W16-U3/046/KPN/SK/I/2018
TENTANG
PENETAPAN REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
KETUA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
Menimbang : a. Bahwa, untuk tertib administrasi dalam pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2017 perlu ditetapkan Reviu Renstra 2015-2019 Pengadilan Negeri Pangkalan Bun ;
b.
Bahwa, surat Ketua Pengadilan Tinggi Palangka Raya Nomor W16-U/1734/OT.01.2/XII/2017 tanggal 13 Desember 2017 Perihal Penyampaian LKjIP Tahun 2017 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018 salah satunya menugaskan untuk menyusun dokumen Reviu Renstra tahun 2015-2019;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;
2. Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang- undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN TENTANG PENETAPAN REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
Pertama
:
Menyatakan Reviu Renstra 2015-2019 Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
sebagaimana tercantum dalam lampiran surat keputusan ini sebagai acuan
pencapaian indikator kinerja hingga tahun 2019 dan digunakan dalam
menyusun Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun;
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 01 Januari 2018 sampai dengan
31 Desember 2018 ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pangkalan Bun
Pada Tanggal : 02 Januari 2018
KETUA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
A.A. GD. AGUNG PARNATA, SH., CN.
NIP. 19721128 199903 1 011
Lampiran : Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun Nomor : W16-U3/046/KPN/SK/I/2018 Tanggal : 02 Januari 2018
REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
Tujuan Strategis : 1. Peningkatan pelayanan dan transparansi peradilan 2. Peningkatan Manajemen Administrasi Perkara 3. Peningkatan akses terhadap peradilan 4. Peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan 5. Peningkatan Pengawasan kinerja aparatur peradilan 6. Peningkatan kapabilitas aparatur peradilan 7. Peningkatan layanan prima
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan
b. Persentase perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan tepat waktu
c. Persentase penurunan sisa perkara Perdata dan Pidana
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi dan PK
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
97 %
100 %
30 %
20 %
80 %
80
98 %
100 %
30%
40 %
80 %
80
100 %
80 %
30 %
80 %
80 %
80
100 %
90 %
40 %
85 %
5 %
85
100 %
90 %
50 %
97 %
7 %
85
Terciptanya Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh pada Pihak Tepat Waktu
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi
c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK
20 %
10 %
90 %
40 %
10 %
90 %
90 %
20 %
90 %
100 %
20%
100 %
100 %
20 %
100 %
secara lengkap dan tepat waktu d. Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 (satu) hari setelah putus
70 %
80 %
90 %
100 %
100 %
Terciptanya peningkatan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100 %
80 %
100 %
100 %
90 %
100 %
100 %
90 %
100 %
100 %
90 %
100%
100 %
100 %
100 %
Terciptanya peningkatan Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
10 % 10 % 10 % 45 % 50 %
Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan secara Optimal baik Internal maupun Eksternal.
a. Persentase Pengaduan yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
c. Persentase Pemanfaatan database unutk pemeriksaan baik oleh Badan Pengawas maupun oleh Badan Pengawas Keuangan
d. Persentase penurun pelanggaran kode etik oleh aparat peradilan
100 %
100 %
80 %
40 %
100 %
100 %
80 %
40 %
100 %
100 %
85 %
45 %
100 %
100 %
100 %
40 %
100 %
100 %
100 %
30 %
Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga Peradilan berdasaarkan Parameter objektif.
a. Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter onjektif
b. Persentase Hakim yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi
c. Persentase Pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi
d. Persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan pedoman parameter objektif
60 %
60 %
60 %
80 %
60 %
60 %
60 %
80 %
65 %
70 %
65 %
80 %
80 %
80 %
35 %
100 %
90 %
90 %
40 %
100 %
Meningkatnya Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan secara Akuntabel, Efektif, Efisien
a. Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
b. Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja)
c. Persentase realisasi Anggaran, Perndapatan dan belanja
d. Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima
70 %
80 %
90 %
80 %
70 %
80 %
90 %
80 %
80 %
85 %
90 %
85 %
90 %
98 %
98 %
100 %
95 %
100 %
98 %
100 %
KETUA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
A.A. GD. AGUNG PARNATA, SH., CN. NIP. 19721128 199903 1 011