PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari...

17
PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA BENGKULU 1 PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN 2035 I. Pendahuluan Perkembangan kependudukan dilakukan untuk mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas dan persebaran penduduk, kebijakan pembangunan berkelanjutan adalah kebijakan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk saat ini sekaligus mempertimbangkan kesejahteraan penduduk dimasa mendatang, kebijakan pembangunan untuk meningkatkan taraf hidup penduduk saat ini tidak boleh mengorbankan kesejahteraan penduduk generasi mendatang. Dalam rangka perencanaan pembangunan diperlukan informasi tentang keadaan penduduk yang menyangkut jumlah penduduk , persebaran dan susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin, perencanaan membutuhkan informasi penduduk pada masa lalu dan masa kini dan masa yang akan datang yang dibuat melalui proyeksi yaitu berupa perkiraan jumlah penduduk dan komposis dimasa mendatang. Proyeksi ini dihitung berdasarkan asumsi berdasarkan perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi yang dihitung berdasarkan umur dan jenis kelamin, perbaikan proyeksi selalu dilakukan karena sering terjadi asumsi yang dibuat mengenai fertilitas, mortalitas dan migrasi tidak sesuai lagi dengan keadaan data yang baru. Metode proyeksi yang dilakukan untuk menghasilkan tingkat provinsi menggunakan metode komponen (Component Method) yaitu penghitungan proyeksi penduduk pada setiap komponen penduduk secara terpisah yaitu komponen fertilitas, komponen Kematian dan migrasi yang digabung dan metode ini cocok untuk membuat proyeksi jangka panjang karena memperhitungkan perubahan-perubahan dalam komponen utama pertumbuhan penduduk kelahiran, kematian dan perpindahan, sedangkan untuk tingkat penduduk menggunakan Eksponential Rate Of Growth karena menggunakan Laju Pertumbuhan Penduduk sedangkan pendekatan fertilitas

Transcript of PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari...

Page 1: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

1

PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK

PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN 2035

I. Pendahuluan

Perkembangan kependudukan dilakukan untuk mewujudkan keserasian,

keselarasan, dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas dan persebaran penduduk,

kebijakan pembangunan berkelanjutan adalah kebijakan pembangunan untuk

meningkatkan kesejahteraan penduduk saat ini sekaligus mempertimbangkan

kesejahteraan penduduk dimasa mendatang, kebijakan pembangunan untuk

meningkatkan taraf hidup penduduk saat ini tidak boleh mengorbankan kesejahteraan

penduduk generasi mendatang.

Dalam rangka perencanaan pembangunan diperlukan informasi tentang

keadaan penduduk yang menyangkut jumlah penduduk , persebaran dan susunan

penduduk menurut umur dan jenis kelamin, perencanaan membutuhkan informasi

penduduk pada masa lalu dan masa kini dan masa yang akan datang yang dibuat

melalui proyeksi yaitu berupa perkiraan jumlah penduduk dan komposis dimasa

mendatang.

Proyeksi ini dihitung berdasarkan asumsi berdasarkan perkembangan fertilitas,

mortalitas dan migrasi yang dihitung berdasarkan umur dan jenis kelamin, perbaikan

proyeksi selalu dilakukan karena sering terjadi asumsi yang dibuat mengenai fertilitas,

mortalitas dan migrasi tidak sesuai lagi dengan keadaan data yang baru.

Metode proyeksi yang dilakukan untuk menghasilkan tingkat provinsi

menggunakan metode komponen (Component Method) yaitu penghitungan proyeksi

penduduk pada setiap komponen penduduk secara terpisah yaitu komponen fertilitas,

komponen Kematian dan migrasi yang digabung dan metode ini cocok untuk membuat

proyeksi jangka panjang karena memperhitungkan perubahan-perubahan dalam

komponen utama pertumbuhan penduduk kelahiran, kematian dan perpindahan,

sedangkan untuk tingkat penduduk menggunakan Eksponential Rate Of Growth karena

menggunakan Laju Pertumbuhan Penduduk sedangkan pendekatan fertilitas

Page 2: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

2

menggunakan Angka Lahir Hidup sebagai perencanaan Program. Tingkat Provinsi

dirangkum dalam program spectrum sehingga memudah dalam pembuatan proyeksi

penduduk

2. Kebijakan Pemerintah Masalah Kependudukan

Untuk mengatasi masalah kependudukan yang demikian kompleks, serta

sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Pemerintah membuat semacam grand

design pembangunan kependudukan di Indonesia, ditindak lanjuti dengan Surat

Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 27 Tahun 2011

tentang Tim Penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011 –

2035 dengan maksud Tim penyusunan dapat menyusun road map pembangunan ,

yang terdiri dari dari 5 (lima) aspek pembangunan kependudukan, yaitu: (1) Grand

Design Pengendalian Kuantitas Penduduk; (2) Grand Design Peningkatan Kualitas

Penduduk; (3) Grand Design Pengarahan Mobilitas Penduduk; (4) ) Grand Design

Pembangunan Keluarga: dan (5) Grand Design Pembangunan Data-Base

Kependudukan untuk menanggulangi dampak pertumbuhan penduduk yang cepat dan

mengendalikan arah perkembangan kependudukan secara lintas sektoral agar dapat

mendukung pembangunan nasional untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

A. Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk ini dimaksudkan untuk:

1. Memberikan arah kebijakan bagi pelaksanaan pengendalian kuantitas

penduduk nasional 2010-2035;

2. Menjadi pedoman bagi penyusunan Road Map pengendalian kuantitas

penduduk 2010-2014, 2015-2019, 2020-2024, 2025-2029, dan 2030-2034.

3. Menjadi pedoman bagi lembaga serta pemerintah daerah dalam

perencanaan pembangunan yang berwawasan kependudukan.

4. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan melalui rekayasa kondisi

penduduk optimal yang berkaitan dengan jumlah, struktur/komposisi,

pertumbuhan, serta persebaran penduduk.

Page 3: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

3

5. Mengendalikan pertumbuhan dan persebaran penduduk sesuai dengan

daya dukung alam dan daya tampung lingkungan secara nasional melalui

pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematian, dan

pengarahan mobilitas penduduk.

B. Pertimbangan dalam penyusunan Penetapan Paramter ini adalah: Pertama, sasaran sebagaimana ditentukan dalam RPJMN 2010-2014 harus

dapat tercapai yaitu Angka Fertilitas Total (TFR) sebesar 2,1 dan Laju

Pertambahan Penduduk (LPP) sebesar 1,14 %.

Kedua, perlu dilakukan penajaman sasaran sesuai dengan daya dukung

kondisi dan potensi Kabupaten / Kota serta kontribusinya terhadap pencapaian

sasaran nasional.

Ketiga, kemampuan pemerintah dalam membiayai pembangunan masih

terbatas sehingga pengalokasiannya perlu didasarkan pada skala prioritas, baik

dalam konteks program maupun wilayah.

3. Tahapan dalam melakukan Penetapan Parameter

Dalam melakukan penetapan parameter kependudukan dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut :

a. Mengindentifikasi kebijakan-kebijakan kependudukan yang teruang dalam

Undang-Undang no. 52 tahun 2009 yang dijabarkan melalui Grand Design

dan Road Map Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun

2010 – 2035, dimana pokok-pokok pencapaian pada tahun 2015 TFR

sebesar 2,10 dan tahun 2035 sebesar 1,85 dan NRR tahun 2015 sebesar 1

b. Mengumpulkan data akhir menyangkut kependudukan melalui analisa hasil

Sensus Penduduk 2010 dan SDKI tahun 2007 dan data-data lainnya seperti

Data Statistik, Satkernas, Riskesdas, Susenas, dan RPJMN dari masing-

masing Departemen yang mempunyai kaitan dengan masalah

Kependudukan dan Program KB

c. Melakukan Diskusi dengan para pakar terutama Kelompok Koalisi

Kependudukan dalam mempertimbangkan target yang ingin dicapai sesuai

Page 4: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

4

dengan UU No.52 Tahun 2009, serta melakukan konsultasi pada Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

d. Melakukan penghitungan menggunakan Program Spectrum dengan

memperhitungkan hasil konsultasi dengan melakukan skenario-skenario

TFR pada tahun 2015 dan TFR tahun 2035 sebagai berikut.

4. Metodologi

Menentukan Asumsi-asumsi untuk TFR, IMR dan Migrasi

Data dasar yang digunakan hasil sensus penduduk tahun 2010 yang masih

sementara hasil publikasi tanggal 15 Mei tahun 2011, termasuk penentukan TFR,

IMR dan Migrasi menggunakan sistem penghitungan Direct Method yang dihitung

langsung oleh BPS dengan sifat sementara.

a. Fertilitas untuk keperluan penghitungan proyeksi tingkat provinsi dibuat estimasi

terhadap ASFR sebagai data dasar dan TFR untuk data dasar dan estimasi

tahun 2035 estimasi ini dengan melihat trend dari TFR dan situasi kondisi dari

perkembangan Keluarga Berencana.

Faktor-faktor penunjang tingginya angka kelahiran antara lain :

1. Kepercayaan dan agama yang mempengaruhi dalam penerimaan KB

2. Pendidikan; semakin tinggi sekolah akan terjadi penundaan pernikahan dan

penundaan klahiran dan sikap menerima jumlah anak

3. Kondisi ekonomi; bila penduduk kaya tidak memikirkan perencanaan jumlah

anak karena merasa mampu maka akan banyak penduduk

4. Kebijakan pemerintah yang peduli atau tidak peduli terhadap perencanaan

anak akan mempengaruhi jumlah penduduk

5. Adat istiadat di masyarakat/kondisi budaya dan sosial; merupakan kebiasaan

dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk

6. Struktur Penduduk; bila penduduk usia subur jumlah kelahiran akan tinggi,

Sedangkan untuk tingkat kabupaten/kota melihat Angka Lahir Hidup baik secara

total WUS maupun WUS yang sudah pernah kawin baik yang masih terikat

perkawinan, maupun cerai hidup dan cerai mati dari perempuan.

Page 5: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

5

b. Mortalitas untuk tingkat provinsi dengan melihat perkembangan kesehatan,

tingkat kematian yang akan terjadi dimasa mendatang, sehingga dapat

menggambarkan tinggi rendahnya pola kematian penduduk, untuk data

digunakan trend dari kematian bayi (IMR).

1. Sarana kesehatan

2. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan

3. Lingkungan hidup/sekitar

4. Tingkat pendidikan masyarakat

5. Terjadinya berbagai bencana alam, kecelakaan lalu lintas, tindakan bunuh diri

dan pembunuhan

sedang tingkat Kabupaten/Kota yang melihat hasil sensus penduduk dengan

cara membandingkan Angka Lahir Hidup dengan Angka Masih Hidup sebagai

pendekatan terhadap mortalitas.

c. Migrasi baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota menggunakan migrasi risen

5. Hasil Keputusan Pertemuan :

Pertemuan yang dihadiri dari unsur Perwakilan BKKBN Propinsi Bengkulu, Tim

TOT Spectrum, BPS, Bappeda Provinsi, Koalisi Kependudukan Indonesia

Bengkulu, Pusat Study Kependudukan menghasilkan kesepakatan bahwa :

A. Data Dasar Yang Digunakan:

1. Data Penduduk menggunakan publikasi dari BPS tanggal 15 Mei 2011

2. Data TFR menggunakan perhitungan dari BPS 2,51 perhitungan Bengkulu

3. Data ASFR menggunakan perhitungan dari BPS

4. Data IMR menggunakan perhitungan dari BPS yaitu 27

5. Migrasi menggunakan Migrasi Risen Publikasi BPS Pusat

6. ALH sementara menggunakan Proyeksi BPS 2005 yaitu ALH Laki-Laki

sebesar 68,8 dan ALH Perempuan 72,8 Total 70,8

7. Sex Ratio Birth sebesar 106,66 perhitungan BPS Provinsi Bengkulu

Page 6: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

6

B. Menentukan Asumsi 2035

Dalam menentukan asumsi dari parameter penduduk menggunakan perubahan

TFR dan Migrasi serta ALH yang diinginkan pada tahun 2035 dengan

pertimbangan :

1. Komitmen pemerintah yang serius terhadap masalah kependudukan,

kelembagaan, Sumber Daya Manusia yang menangani masalah

kependudukan dan pendanaan. Kebijakan pemerinah mempengaruhi apakah

ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran selain itu

kondisi pemerintah yang tidak stabil akan mengurangi angka kelahiran.

2. Dalam penurunan TFR (Fertilitas) dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial budaya

masyarakat terhadap jumlah anak yang diinginkan, ada kecenderungan

pasca pemerintah Orde Baru pada jaman reformasi penerimaan NKKBS

terhadap jumlah anak 2 cukup cenderung tidak dipenuhi lagi oleh

masyarakat.

Adat istiadat di masyarakat sebagai kebiasaan masyarakat mempengaruhi

jumlah penduduk, misal nilai anak ada yang menginginkan anak sebanyak-

banyaknya, apalagi ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibandingkan

dengan anak perempuan dan sebaliknya, sehingga mengejar untuk

mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.

3. Kelembagaan yang menangani masalah Keluarga Berencana, Pendanaan

mengenai masalah Keluarga Berencana dan tenaga yang mengelola

Keluarga Berencana mempengaruhi dalam penurunan fertilitas

4. Pendidikan melalui kependudukan sangat diperlukan dalam rangka merubah

pola pikir masyarakat tentang fertilitas terutama pada kelompok menengah

atas secara ekonomi dan pendidikan tinggi, dimasyarakat semakin tinggi

orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula

penundaan kelahiran, pendidikan mengakibatkan orang merencanakan

jumlah anak secara rasional.

5. Segmen garapan pada masyarakat menengah bawah akan mempengaruhi

pola penurunan fertilitas

Page 7: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

7

6. Pada sekian tahun yaitu 2035 di Provinsi Bengkulu terhadap masalah migrasi

belum terlalu menyulitkan bila tidak ada perbaikan dalam sektor infrastruktur

dan lahan pekerjaan terutama industri

7. Dengan adanya jaman moderen terutama masalah konsumsi makanan akan

mempengaruhi dalam rata-rata angka harapan hidup, kesehatan yang baik

memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah

akan menambah pula jumlah kelahiran.

6. Hasil Pengelolaan

Dengan pertimbangan tersebut diatas maka disepakati penentuan TFR untuk

parameter di Provinsi Bengkulu pada tahun 2035 terdapat dua pilihan yaitu TFR

tinggi sebesar 2,10 dan TFR rendah sebesar 1,90, sehingga diperoleh hasil proyeksi

penduduk sebagai berikut :

C Hasil Pengolahan Spectrum TFR 2,10 dan TFR 1,90 pada tahun 2035

1. TFR

Dengan skenario TFR tahun 2035 sebesar 1,90 dengan data awal TFR 2,51

tahun 2010 penurunan setiap LIma tahun yaitu tahun 2015 sebesar 2,39, tahun

2020 sebesar 2,27, tahun 2025 sebesar 2,14, tahun 2030 sebesar 2,02

sedangkan dengan skenario 2,10 pada tahun 2035 untuk tahun 2015 sebesar

2,43, tahun 2020 sebesar 2,35, tahun 2035 sebesar 2,26 dan tahun 2030

sebesar 2,18.

Page 8: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

8

Laju perkembangan dari TFR dua skenario untuk skenario 1,90 tahun 2035 rata-rata

turun 1 persen, sedang skenario 2,10 tahun 2035 rata-rata turun sebesar 0,70 persen.

2. Jumlah Penduduk

Dengan TFR 1,90 jumlah penduduk tahun 2035 sebesar 2.291.691 dengan

penduduk laki-laki sebesar 1.158.669 dan penduduk perempuan 1.133.021 dengan

sex rasio sebesar 102.26 dan menggunakan skenario TFR 2,10 penduduk sebesar

Page 9: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

9

2.332.951 dengan penduduk laki-laki 1.179.860 dan penduduk perempuan 1.153.091

dengan sex rasio sebesar 102.32

Laju Pertumbuhan penduduk skenario TFR 1,90 pada tahun 2035 sebesar 1,17

persen sedang skenario 2,10 pada tahun 2035 sebesar 1,24 persen.

Sedang untuk penduduk laki-laki dengan skenario 1,90 pada tahun 2035 laju

pertumbuhan penduduk sebesar 1,12 persen dengan skenario 2,10 tahun 2035 laju

pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 1,19 untuk jenis kelamin perempuan

skenario 1,90 sebesar 1,21 persen dan tfr 2,10 pada tahun 2035 laju pertumbuhan

penduduk perempuan sebesar 1,28 persen

Page 10: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

10

Penduduk Kelompok Umur 0 – 4 tahun pada tahun 2035 dengan skenario 1,90

sebesar 161.807 dan skenario 2,10 sebesar 177.484, Laju pertumbuhan penduduk

skenario 1,90 pada tahun 2035 sebesar minus 0,33 persen dan skenario 2,10

sebesar 0,04 persen.

Penduduk usia remaja kelompok umur 15 – 24 tahun pada tahun 2035 dengan

skenario TFR 1,90 sebesar 356.616 atau 15.56 dari total penduduk 2.291.691

dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,48 persen skenario 2,10 sebesar

363.046 atau 15.56 dari total dengan laju pertumbuhan penduduk 0,55 persen.

Penduduk usia kerja 15 – 64 tahun skenario TFR 1,90 tahun 2035 sebesar 1.577.205

atau 67.95 dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,36 persen dan skenario

2,10 pada tahun 2035 sebesar 1.583.635 atau 67.88 dengan laju pertumbuhan

penduduk sebesar 1,37 persen.

Penduduk usia lanjut 65 keatas sebesar 211.444 dengan skenario 1,90 dan 211.444

dengan skenario 2,10

3. Ukuran Fertilitas

Page 11: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

11

Angka Reproduksi Bruto atau Gross Reproduction Rate(GRR) yang merupakan

ukuran-ukuran dasar fertilitas adalah banyaknya bayi perempuan yang akan

dilahirkan oleh suatu kohor perempuan selama usia reproduksi mereka dengan

skenario 1,90 pada tahun 2035 sebesar 0,92 dengan laju pertumbuhan tahun 2035

sebesar minus 1,09 persen sedangkan skenario 2,10 sebesar 1,02 Laju

Pertumbuhan Penduduk sebesar minus 0,68 persen

Net Reproduction Rate ukuran fertilitas yang telah memperhitungkan faktor kematian

bayi perempuan sebelum mencapai akhir masa reproduksinya skenario 1,90 tahun

Page 12: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

12

2035 sebesar 0,9 artinya pada tahun 2035 di provinsi Bengkulu 100 orang

perempuan akan digantikan oleh 90 orang perempuan yang akan tetap hidup sampai

seumur ibunya waktu melahirkan mereka dengan laju pertumbuhan tahun 2035

sebesar minus 1,01 sedang skenario 2,10 sebesar 99 bayi perempaun dan laju

pertumbuhan penduduk tahun 2035 sebesar minus 0,63 persen

Rasio anak wanita (CWR) merupakan perbandingan antara jumlah anak dibawah

lima tahun dengan jumlah penduduk perempuan usia reproduksi skenario 1,90 tahun

2035 terdapat anak usia 0 -4 tahun sebesar 280 dengan laju pertumbuhan sebesar

minus 1,11 persen sedang skenario 2,10 sebesar 310 anak dengan laju

pertumbuhan tahun 2035 sebesar minus 0,71 persen.

Page 13: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

13

4. Ukuran Kematian Bayi dan Balita

Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) yang merupakan jumlah

kematian bayi usia dibawah 1 tahun (0-11 bulan) di Provinsi Bengkulu dengan

skenario 1,90 tahun 2035 sebesar 20,6 kematian bayi berusia dibawah 1 tahun per

1.000 kelahiran hidup sedang kematian bayi dengan skenario 1,90 dan 2,10 sebesar

17,8 penurunan per lima tahun dengan skenario 1,90 tahun 2035 turun sebesar 7

persen sedangkan dengan skenario 2,10 turun sebesar 7 persen.

Kematian balita laki-laki sebesar 24,7 per 1.000 kelahiran hidup skenari 1,90 pada

tahun 2035 sedangkan untuk kematian balita perempuan sebesar 16,1 per 1.000

kelahiran hidup dengan perkembangan penurunan 6 persen.

Rata-rata Usia Melahirkan anak dengan skenario 1,90 tahun 2035 sebesar 26,5

dengan skenario 2,10 sebesar 27,10,

Page 14: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

14

5. TOTAL KELAHIRAN DAN KEMATIAN

Page 15: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

15

Pada tahun 2035 dengan skenario TFR 1,90 terdapat kelahiran total sebesar 32.385

terdiri laki-laki sebesar 16.714 dan perempuan 15.671 laju pertumbuhan tota lkelahiran

pada tahun 2035 dengan skenario TFR sebesar 1,90 sebesar minus 0,59 persen dan

skenario 2,10 sebesar 35.922 dengan laki-laki 18.540 dan perempuan 17.382 dengan

laju pertumbuhan secara total sebesar minus 0,177

Child Birth Rate skenario TFR 1,90 pada tahun 2035 sebesar 14,1 dengan laju

pertumbuhan minus 1,75 persen dan TFR 2,10 tahun 2035 sebesar 15,4 dengan laju

pertumbuhan minus 1,40

Page 16: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

16

Kematian total dengan skenario 1,90 tahun 2035 sebesar 17.141 terdiri laki-laki sebesar

9.693 dan peremuan 7.448 dan skenario TFR 2,10 sebesar 17.222 terdiri laki-laki

sebesar 9.744 dan perempuan 7.478.

PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN/KOTA

Dalam membuat proyeksi penduduk untuk Kabupaten/Kota menggunakan Laju

Pertumbuhan Penduduk stagnan pada tahun 2035, dengan data dasar dari sensus

penduduk tahun 2010 dan LPP sensus penduduk tahun 2010 maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

Pada tahun 2015 diproyeksi jumlah penduduk sebesar 1.862.193 bila dibandingkan

dengan hasil perhitungan menggunakan program spectrum dengan skenario TFR 1,90

tahun 2035 selisih sebesar 7.550 dan skenario TFR 2,10 sebesar 5.980, sedangkan

proyeksi penduduk kabuaten/kota tahun 2035 sebesar 2.611.953 dibandingkan hasil

olahan melalui program spectrum dengan TFR 1,90 selisih sebesar 320.262 dan

dengan skenario 2,10 pada tahun 2035 selisih sebesar 279.002, besarnya perbedaan

antara tahun 2015 dengan tahun 2035 menggunakan olahan spectrum bahwa olahan

kabupaten dengan menggunakan eksponential dengan hanya menggunakan laju

pertumbuhan penduduk lebih cocok untuk membuat proyeksi jangka pendek lima

tahunan sedangkan olahan spectrum menggunakan perhitungan komponen yang

mempertimbangkan perkembangan dari TFR, IMR, ALH dan Migrasi sangat baik untuk

melakukan proyeksi secara jangka panjang sehingga perbedaan selisih sangat besar,

proyeksi untuk kabupaten dengan keterbatasan ata kabupaten digunakan sebagai

rancangan program sehingga disertakan ALH per wanita dan ALH per wanita ernah

kawin serta CPR hasil Mini Survei Pemantaua PUS tahun 2011 sebagai berikut:

Page 17: PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan ... pertumbuhan dan

PRO

YEK

SI P

END

UD

UK

PR

OVI

NSI

DA

N K

AB

UPA

TEN

/KO

TA B

ENG

KUL

U

17

PROYEKSI PENDUDUK 2015 DAN 2035 KABUP ATEN/KO TA

K ABUPATEN/KOT A LAKI-LA KI P ERE MPUAN JUMLAH LPP Proyeksi Proye ksi ALH ALH WANITA CPR201 5 2035 W ANITA PERNAH MS 2011

KAWIN

1701 BENGKULU SE LATAN 72,078 70,862 142,940 1 .2 151,725 192,6 05 1.58 2 .48 80.11702 REJANG LE BO NG 125,321 121,466 246,787 0.63 254,659 288,7 41 1.46 2 .33 79.21703 BENGKULU UTARA 132,583 125,092 257,675 2.03 284,913 425,8 63 1.53 2 .39 78.11704 K AUR 55,991 51,908 107,899 1 .3 115,097 149,0 23 1.67 2 .54 70.81705 SELUMA 89,354 84,153 173,507 1.24 184,535 236,1 13 1.60 2 .50 78.21706 M UKOMUKO 81,226 74,527 155,753 2.49 176,134 288,0 54 1.71 2 .77 74.41707 LEBONG 50,762 48,453 99,215 1.58 107,305 146,8 19 1.60 2 .49 681708 K EP AHIANG 63,996 60,869 124,865 1 .1 131,885 164,1 42 1.52 2 .40 77.51709 BENGKULU TENGAH 50,560 47,773 98,333 1.74 107,191 151,3 54 1.58 2 .58 70.71771 BENGKULU 155,288 153,256 308,544 2.48 348,749 569,2 39 1.24 2 .28 70.3

170X BENGKULU 877,159 838,359 1 ,715,518 1.67 1 ,862,193 2 ,611,9 53 1.31 2 .44 75.5

Skenario 1,90 1 ,854,643 2 ,291,6 91 Selisih 7,550 320,2 62 Skenario 2,10 1 ,856,213 2 ,332,9 51 Selisih 5,980 279,0 02

Untuk hasil selengkapnya sebagaimana dalam lampiran, semoga penetapan parameter

dapat berguna sebagaimana yang diinginkan dan hasil ini sifatnya sementara

digunakan dalam program sambil menunggu dari sensus penduduk yang terakhir.

Disusun oleh Tim

Pengendalian Penduduk

Bengkulu