Penetapan Indeks Bias

3
PENETAPAN INDEKS BIAS Indeks bias suatu zat (n) adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam hampa udara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Harga indeks bias berubah-ubah tergantung dari panjang gelombang cahayabyang digunakan dalam pengukuran. Indeks bias dapat pula didefinisikan sebagai perbandingan sinus sudut dating dengan sinus sudut bias. Kecuali dinyatakan lain, indeks bias dinyatakan dengan menggunakan sinar natrium dengan panjang gelombang 589,3 nm pada suhu 20 0 . Refraktometer alat dalam perdagangan umumnya dibuat dengan sinar putih yang telah ditera hingga dapat menyatakan indeks bias yang menggunakan sinar natrium pada panjang gelombang 589,2 nm (DepKes RI, 1979) PENETAPAN BOBOT PERMILILITER Bobot permililiter suatu zat cair adalah bobot dalam gram per ml zat cair pada suhu 20 0 yang di timbang di udara. Bobot per milliliter zat cair dalam g dihitung dengan membagi bobot zat cair dalam g yang mengisi piknometer pada suhu 20 0 dengan kapasitas piknometer dalam ml, pada suhu 20 0 . Kapasitas piknometer ditetapkan dengan dasr bobot satu liter pada suhu 20 0 adalah 997,18 g, jika ditimbang di udara. Untuk harga bobot per ml yang dinyatakan dalam Farmakope, penyimpanan kerapatan udara boleh diabaikan.(DepKes RI, 1979)

description

Indeks bias suatu zat (n) adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam hampa udara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Harga indeks bias berubah-ubah tergantung dari panjang gelombang cahayabyang digunakan dalam pengukuran.

Transcript of Penetapan Indeks Bias

PENETAPAN INDEKS BIAS

Indeks bias suatu zat (n) adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam hampa udara

dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Harga indeks bias berubah-ubah tergantung dari

panjang gelombang cahayabyang digunakan dalam pengukuran. Indeks bias dapat pula

didefinisikan sebagai perbandingan sinus sudut dating dengan sinus sudut bias. Kecuali

dinyatakan lain, indeks bias dinyatakan dengan menggunakan sinar natrium dengan panjang

gelombang 589,3 nm pada suhu 200.

Refraktometer alat dalam perdagangan umumnya dibuat dengan sinar putih yang telah

ditera hingga dapat menyatakan indeks bias yang menggunakan sinar natrium pada panjang

gelombang 589,2 nm (DepKes RI, 1979)

PENETAPAN BOBOT PERMILILITER

Bobot permililiter suatu zat cair adalah bobot dalam gram per ml zat cair pada suhu 200 yang di

timbang di udara. Bobot per milliliter zat cair dalam g dihitung dengan membagi bobot zat cair

dalam g yang mengisi piknometer pada suhu 200 dengan kapasitas piknometer dalam ml, pada

suhu 200. Kapasitas piknometer ditetapkan dengan dasr bobot satu liter pada suhu 200 adalah

997,18 g, jika ditimbang di udara. Untuk harga bobot per ml yang dinyatakan dalam Farmakope,

penyimpanan kerapatan udara boleh diabaikan.(DepKes RI, 1979)

LANJUTAN PENETAPAN ROTASI OPTIK

Prosedur, jika zat berupa cairan atur suhu hingga 250 dan pindahkan ke dalam tabung

polarimeter. Lakukan sebagai berikut: mulai dengan melakukan paling sedikit lima kali

pembacaan ….”, lakukan dengan penetapan blangko dengan tabung kosong yang kering.

Jika zat berbentuk padat, timbang seksama sejumlah tertentu, masukan kedalam labu terukur

dengan menggunakan air atau pelarut yang lain yang ditentukan, sisakan sebagian pelarut untuk

penetapan blangko. Tambahkan secukupnya pelarut hingga miniskus pelarut sedikit di bawah

tanda batas dan atur isi labu hingga 250 C dengan mencelupkan labu tersebut dalam tangas dalam

suhu tetap.tambahkan pelarut hingga tanda batas dan campur. Pindahkan larutan ke dalam tabung

polarimetri tidak lebih dari 30 menit sejak zat dilarutkan, upayakan agar waktu yang terpakai tiap

kali sama bagi zat yang mengalami raseminasi atau mutar rotasi. Selama popses penetapan,

pertahankan suhu larutan pada 250

Lakukan paling sedikit lima kali pembacaan rotasi pada 250. Lakukan pembacaan yang

sama banyaknya dengan menggunakan sisa pelarut sebagai pengganti larutan. Sebagai koreksi

terhadap titik 0 diambil harga rata-rata pembacaan blangko, yang dikurangkan dari harga rata-

rata- rotasi yang teramati.dalam hitungan ini perlu dipakai tanda rotasi yang diamati, baik positif

maupun negatif, untuk memperoleh harga rotasi yang terkoreksi bila digunakan polarimeter

fotoelektrik otomatik dengan derajat ketelitian yang diperlukan, maka tidak perlu dilakukan

pembacaan ulang 5 kali atau lebih.

Perhitungan. Hitung rotasi jenis untuk zat cair atau suatu zat padat dalam larutan dengan

menggunakan salah satu rumus berikut:

A adalah pengamatan rotasi yang terkoreksi dalam derajat pada suhu t dan panjang gelombang x;

l adalah panjang tabung polarimeter dalam dm; d adalah bobot jenis zat cair atau larutan pda

suhu pangamatan; p adalah kadar larutan dinyatakan sebagai jumlah g zat dalam 100 g larutan;

dan c adalah kadar larutan dinyatrakan sebagai jumlah g zat dalam 100 ml larutan.