PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

126
PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI (STUDY KASUS ORANG TERDIDIK KELURAHAN MALAKAJI KECEMATAN TOMPOBULU KABUPATEN GOWA) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendididan pada progaram studi pendidikansosiologi Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas muhammadiyah makassar OLEH MURNI 10538315815 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI JULI 2019

Transcript of PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

Page 1: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI

(STUDY KASUS ORANG TERDIDIK KELURAHAN MALAKAJI

KECEMATAN TOMPOBULU KABUPATEN GOWA)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

pendididan pada progaram studi pendidikansosiologi Fakultas keguruan dan ilmu

pendidikan universitas muhammadiyah makassar

OLEH

MURNI

10538315815

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

JULI 2019

Page 2: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 3: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 4: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 5: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 6: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

vii

MOTTO

“Tidak ada perjuangan yang sia-sia untuk orang yang benar-benar ingin

berjuang untuk masa depanya”

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

Ku persembahkan skripsi ini kedua orangtuaku yang saya sayangi

didunia ini, ayahandaku tercinta (Tama’ Dg. Lalang) dan ibundaku (Hamsinah

Dg. Bau’) yang telah mendukungku dan memberikan motivasi dan kasih sayang

yang berlimpah dan sangat besar terimah kasih banyak.

Page 7: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

viii

ABSTRAK

Murni, 2019, Penerimaan Masyarakat terhadap Perilaku Kwin lari (study kasus orang terdidik Kel. Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa). Skripsi, Pendidikan Sosiologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.pembimbing 1 Kaharuddin dan pembimbing 2 Risfaisal. Zaman globalisasi sekarang semakin marak terjadi kebebasan para generasi muda dalam bergaul antar pasangan yang cenderung bebas dalam hubungan percintaan ataupun asmara, jika ditinjau dari segi pergaulanya sudah banyak yang menyimpang. Alasan saya terdorong judul penelitian ini karena ingin mengkaji lebih dalam proses kawin lari yang ada di kampung saya dan ingin lebih melihat adat istiadat yang ada di kelurahan tersebut, bagaimana proses penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari dan apa tanggapan masyarakat terhadap kawin lari di malakaji.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkap bagaimana proses penerimaan masyarakat terhadap kawin lari, lokasi penelitian ini yaitu di kelurahan malakaji kecematan tompobulu kabupaten gowa. Informan penelitian ini yaitu lurah, masyarakat, tokoh agama, dan pelajar. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tehnik observasi dan dokumen.

Hasil penelitian dari proses penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari biasanya dikenakan sanksi adat yang sudah diataur oleh pemerintah dan masyarakat dan tercapainya kesepatan baik dari pihak orang tua maupun dari pihak masyarakat, jika sebelumnya syarat untuk menerima pelaku kawin lari yaitu dengan cara melakukan kekerasan fisik maka saat ini tidak di berlakukan lagi dikarenakan sudah terlalu berlebihan.

Beberapa tanggapan masyarakat mengenai perilaku kawin lari yaitu yang pertama orang yang memalukan yang kedua perbuatan memalukan yang ketiga yaitu perilaku yang menyimpang dan perbuatan yang memalukan. Keluarga dan orang tua harusnya memberikan kebebasan kepada mereka menentukan pilihan pasangan hidupnya masing-masing tanpa memberikan persyaratan-persyaratan yang justru hanya memberatkan padahal seharusnya mempermudah, seperti menjodohkan, menetapkan uang panai’ yang tinggi, atau memilih milih calon yang ideal, pemerintah

khususnya kelurahan malakaji kecamatan tompobulu kabupaten gowa harusnya memberikan pemahaman terhadap masyarakatnya agar kawin lari tidak terjadi lagi.

Kata kunci: Kawin Lari, masyarakat.

Page 8: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

ix

ABSTRACT

Murni, 2019, Commonity Acceptance of Running Behavior (case study of educated people ini Malakaji village, Tompobulu District,Gowa Regency). Thesis Sociology Education, faculty of Teacher Training and education, Muhammadiyah University Makassar. Supervisisor 1 Kaharuddin and Supervisior 2 Risfaisal. The area of globalization is now increasingly prevalent in the freedom of the younger generation in hanging out between couples who tend to be free in relationships or romance when viewed in terms of association many have strayed.

The reason I was motivated by the title of this research was because I wanted to examine more deeply the elopement process in my village and wanted to see more about the customs that exist in the village, how the process of community acceptance of elopement behavior and what the commonity’s response to eloping in Malakaji.

This study uses descriptive qualitative research thathaims to reveal how the process of community acceptance of elopement, the location of this research is in the village of Malakaji, kecamatan tompobulu, Gowa district.

The informants of this research are the village chief, the community, religios leaders, and students. Data collection in this study uses observation techniques and documents. The result of research process of community acceptance of elopement behavior are asually subject to customary sanctions that have been regulated by the government and the community and the achievement of accuracy both from the parents and from the community, if previously the requirement to accept the elopement perpretrators was through physical violence then when this is not enforced anymore because it is too excessive. Some of the commonity’s responses regarding

elopement behavior are the first person who is shameful, the second is the shameful act, the third is deviant behavior and shameful behavior. Families and parents should give them the freedom to determine the choice of their life partners without providing conditions that are just burdensome when they should make it easir, such as matchmaking, set a high sum, or choose the ideal candidate, the government especially Malakaji village Tompobulu sub-district, Gowa Regency should provide an understanding of the community so the elopement does not happen again

Keywords: Elopement, community.

Page 9: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, demikian kata untuk mewakili

atas segala karunia dan nikmat-NYA. Jiwa ini takkan henti bertauhid atas anugerah

pada detik waktu, denyut jantung , gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-Mu, Sang

Khaliq. Proposal ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi terkadang

kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Demikian juga dalam tulisan

ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi kapasitas penulis dalam

keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tulisan

ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam

ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam penampungan tulisan

ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terimah kasih kepada kedua orang

tuaku tercinta yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik,

mendukung dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu. Penulis juga

mengucapkan para saudara-saudara dan keluarga yang tak hentinya membrikan

motivasi. Dengan segala hormat penulis mengucapkan terimah kasih kepada

Kaharuddin, S.Pd. M.Pd. Ph.D dan Risfaisal, S.Pd., M.Pd. pembimbing I dan

Page 10: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

xi

pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan motivasi serta menuntun penulis

sejak awal penyusunan skripsi hingga selesainnya proposal ini.Tak lupa juga penulis

mengucapkan terima kasih kepada Dr. H. Abd. Rahman Rahim,MM, Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, S.Pd, M.Pd, Ph.D Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, dan

Drs. H. Nurdin, M.Pd ketua jurusan pendidikan sosiologi, serta seluruh dosen dan

staff pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu

yang bermanfaat bagi penulis.

Ungkapan terimah kasih dan penghargaan yang sangat spesial penulis

haturkan dengan rendah hati dan rasa hormat kepada kedua orang tua yang tercinta

ayahanda Tama’ dan ibunda Hamsinah serta adik sya yang dengan segala

pengorbananya tak akan pernah saya lupakan atas jasa-jasa mereka. Doa restu,

nasihat dan petunjuk dari mereka yang merupakan dorongan moril yang sangat afektif

bagi kelanjutan studi saya hingga saat ini.

Kelurga besar Kelurahan malakaji Bapak Baharuddin SM, beserta msyarakat

yang telah memberikan bantuan kepada peneliti untuk mendapatkan informasi atau

fakta mengenai proses penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari. Yang

mendukung penyelesaian skripsi ini.

Dan ucapan terimah kasih kepada teman-teman seperjuanganku yang selalu

menemani dalam suka dan duka, sahabat-sahabatku terkasih serta seluruh rekan

Page 11: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

xii

mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi atas segala kebersamaan, motivasi, saran

dan bantuannya.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan kritikan

dan saran dari berbagai pihak, yang bersifat membangun. Semoga Proposal ini dapat

memberikan manfaat. Aamiin Yarabbal Alamin. Billahi fii sabilil haq fastabiqul

khaerat wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Makassar , Sept 2019

MURNI

Page 12: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL. ...........................................................................................................i

HALAMAN JUDUL. ........................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN. .............................................................................iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................iv

SURAT PERNYATAAN. .................................................................................v

SURAT PERJANJIAN. ....................................................................................vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN. ...................................................................vii

ABSTRAK. ........................................................................................................viii

ABSTRACT. ......................................................................................................ix

KATA PENGANTAR. ......................................................................................x

DAFTAR ISI. .....................................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR. ........................................................................................xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6

D. Manfaat penelitian.................................................................................. 7

E. Definisi Operasional .............................................................................. 7

BAB II KAJIAN KONSEP ............................................................................. 11

A. Kajian Konsep ....................................................................................... 11

B. Landasan Teori ...................................................................................... 14

C. Kerangka pikir ....................................................................................... 17

D. Penelitian Yang Relevan ....................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 24

Page 13: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

xiii

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian............................................................ 24

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian .............................................. 25

C. Informan Penelitian ............................................................................... 26

D. Fokus Penelitian .................................................................................... 28

E. Instumen Penelitian ............................................................................... 28

F. Jemis dan Sumber Data ......................................................................... 28

G. Tehnik Pengumpulan Data .................................................................... 30

H. Analisis Data ......................................................................................... 30

I. Keabsahan Data ..................................................................................... 31

J. Etika Penelitian ..................................................................................... 32

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .......................... 33

A. Sejarah Lokasi Penelitian ................................................................... 33

B. Profil Kelurahan Malakaji ............................................................................. 40

C. Dinamika Sosial Masyarakat Kelurahan Malakaji......................................... 45

D. Lokalitas Malakaji ......................................................................................... 47

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 49

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 49

B. Pembahasan .......................................................................................... 60

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 73

A. Kesimpulan ......................................................................................... 73

B. Saran .................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 75

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTKA

Page 14: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

xiv

DAFTAR GAMBAR

Kerangka Fikir ...................................................................................................18

Analisi Data ........................................................................................................31

Page 15: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekian banyak suku di indonesia salah satu suku dan budaya yang unik di

indonesia yaitu suku bugis dimakssar karna keanekaragaman di suku bugis

makassar sangat unik salah satunya yaitu pernikahan proses pernikahan pada

tiap-tiap daerah selalu menjadi hal yang menarik untuk di bahas. Baik dari segi

dari latar belakang pernikahan maupun dari segi kompleksitas pernikahan itu

sendiri.

Pernikahan merupakan suatu akad untuk menghalalkan hubungan antara

laki-laki dan perempuan sebagai suami istri kedua belah pihak, dengan dasar

suka rela dan keridhahan kedua belah pihak untuk mewujudkan suatu

kebahgiaan dalam berumah tangga yang diliputi rasa kasih sayang dan

ketentraman dengan cara-cara yang di ridhai Allah.

Zaman globalisasi sekarang semakin marak terjadi kebebasan para

generasi muda dalam bergaul antar pasangan yang cenderung bebas dalam

hubungan percintaan ataupun asmara. Jika di tinjau dari dari segi pergaulanya

sudah banyak yang menyimpang.

Penyebab terjadinya kawin lari silariang tidak adanya restu dari orang tua,

karena adanya fitnah dari orang, hamil diluar nikah, faktor ekonomi, faktor

usia. Dampak yang di timbulkan silariang di kelurahan malakaji kec.

Tompobulu kab. Gowa adalah sering terjadi pertengkaran rumah tangga,

adanya kebencian laki-laki dengan keluarga perempuan, pemutusan hubungan

darah terhadap anak yang melakukan kawin lari, orangtua merasa sedih ,

1

Page 16: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

2

kecewa dan sakit hati, tidak mendapatkan izin untuk menikah dari orang tua,

orang yang melakukan kawin lari biasanya tidak pulang baik ke keluarga

mereka.

Awalnya keluarga mempelai laki-laki datang melamar dengan baik kepada

keluarga mempelai perempuan akan tetapi lamaran sering di tolak karena

keluarga mempelai laki-laki tidak sederajat dengan keluarga mempelai

perempuan. Karena keluarga mempelai lakii-laki merasa ni paka siri’

(dipermalukan) oleh pihak mempelai perempuan, maka untuk menegakkan

siri’ keluarganya maka laki-laki ini membawa perempuan pergi jauh dari

kediamanya, biasanya kedua belah pihak sudah sepakat melakukan kawin lari.

Faktor yang melatarbelakangi kawin lari yaitu faktor suka sama suka,

syarat-syarat pembiayaan terlalu tinggi atau terkendala di uang panai’, laki-laki

dan perempuan telah melakukan perlakuan yang bertentangan dengan hukum

islam dan hkum adat dan yang terakhir faktor budaya atau tradisi adat. Tradisi

kawin lari mengakibatkan adanya keharusan si gadis untuk tinggal serumah

bersama si bujang sebelum terjadinya akad nikah. Cara penyelesaian kawin lari

sama seperti pernikahan biasa hanya saja tidak lagi menggunakan pemilihan

jodoh pertunangan tetapi langsung pada proses lamaran.

Walaupun kedua pasangan ini menyadari bahwa tindakan kawin larii

(Silariang) ini penuh resiko tetapi itulah jalan terbaik baginya untuk membina

rumah tangga dengan kekasihnya kelak. Kawin lari ini adalah suatu bentuk

perkawinan yang tidak di benarkan oleh adat makassar terutama di

Page 17: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

3

gowa.khususnya di kelurahan malakaji itulah sebabnya para pelaku kawin lari

disebut angyyala artinya orang yang menyalahi aturan adat dan aturan norma.

Dalam kehidupan sosial masyarakat Gowa dan suku makassar pada

dasarnya kawin lari tersebut tidak dibenarkan, karena didalamnya ada hal-hal

yang di langgar yaitu tidak mengindahkan asas usus musyawarah dan mufakat,

terjadinya pemaksaan kehendak dan terbukanya aib keluarga maupun

masyarakat karena kawin lari akan berpeluan terjadinya maksiat, penegakan

hukum dan sanksi adat secara tegas dan adanya perasaan malu masyarakat

terhadap perbuatan yang menyimpang ini sangat besar pengaruhnya dalam

mengatur dalam mengatur kehidupan sosial dalam masyarakat. Setiap

pelanggaran adat dalam kasus silariang atau kawin lari selalu mendapatkan

sanksi berupa bahan pergunjingan terkadang di dalam kehidupang masyarakat,

peristiwa kawin lari dilakukan kerabat akan menjadi bahan percekcokan

dengan masyarakat sekitarnya yang berujung pada saling bunuh. Pertengakaran

ini merupakan bentuk gejala awal yang melahirkan kebencian dan permusuhan

dikalangan masyarakat.

Umumnya kawin lari dalam masyarakat suku makassar khususnya di

masyarakat gowa dianggap sebagai penyelesaian hubungan rasa cinta yang

mengalami hambatan dari pihak orang tua kerabat, karena masih ada sebagian

masyarakat yang menetukan pilihan pasangan terhadap anak-anaknya,

mengakibatkan anak-anak maka kurang kebebasan dalam memilih pasangan

hidup yang dikehendakinya, walaupun sudah ada juga orang tua yang

membebaskan anaknya untuk memilih jodoh sendiri.

Page 18: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

4

Pihak laki-laki biasanya membawa pergi perempuan ke rumah pak imam

nanti kalau sudah dinikahi baru dibawa pergi kerumah laki-laki. Kedua belah

pihak bisa menikah apabila dapat izin dari keluarga mempelai perempuan,

dalam hal ini imam setempat yang memberikan persuratan kepada imam

dimana tempat tinggal m,empelai perempuaan pelaku kawin lari karena

biasanya apabila dilakukan persuratan izin terkadang tidak langsung di beri izin

dari pihak keluarga mempelai perempuan dan ada juga tanpa sepengetahuan

pihak keluarga mereka langsung menikah.

Setelah beberapa bulan atau tahun lamanya di pelariang maka ada hasrat

untuk Abbaji atau datang baik, maka pihak pemudapun mendatangi orang tua

perempuan itu untuk menyampaikan maksudnya Abbaji, saat pihak laki-laki

minta acara Abbaji, biasanya orang tua perempuan masih emosi, maka ia

mewakilkan pada saudaranya untuk berembuk. Bila terjadi kata sepakat untuk

datang Abbaji, juga di tetapkan passala (uang denda). pelaku kawin lari

bertahun-tahun baru datang baik atau a’baji ke keluarganya, terkadang sudah

mempunyai anak baru datang baik, proses datang baik atau a’baji ini

dilakukan apabila sudah meminta izin kepda kedua orangtua perempuan dan

apabila sudah disetujui, maka selanjutnya dilakukan acara a’baji atau datang

baik maka tidak ada lagi namanya tupakasiri’ dan anyyala.

Proses datang baik adalah mengurus permintaan maaf boleh dilakukan

oleh bersangkutan sendiri, melainkan harus melalui orang-orang tertentu yang

memiliki wibawa atau tokoh masyarakat yang disegani. Namun hal ini byukan

merupakan jaminan untuk diterimanya kembali kekeluarganya, karena

Page 19: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

5

terkadang ada juga pemberian maaf sering di ulur-ulur oleh pihak keluarga

perempuan, bahkan sampai bertahun tahun lamanya barulah bisa di beri maaf

Memang konsekuensi kawin lari ini cukup berat bakah dihadapi, karena nyawa

taruhanya selama mereka tidak datang a’baji atau datang baik. Terkadang

orang yang melakukan kawin lari biasa ada yang tidak pulang baik walaupun

telah menikah secara resmi di tempat dimana mereka melakukan kawin lari

pasangan kedua belah pihak pasti ingin pulang baik ke orang tuanya akan tetapi

pasangan kawin lari ini tidak diterima begitu saja oleh keluarga belah pihak.

Agar bisa diterima oleh keluarga siperempuan dan menegakkan kembali siri’

maka pelaku kawin lari ini harus menggelar acara atau berdamai dengan pihak

keluarga si perempuan, pelaku kawin lari harus menyediakan sunrang atau bisa

dikatakan mahar dan passala atau denda karena keduanya telah berbuat salah.

Selain itu. Pihak laki-laki harus menyediakan uang panai’. Apabila pelaku

silariang atau kawin lari belum bisa memenuhi semua itu maka keduanya tidak

bisa pulang baik. Dan tinggal selamanya di tempat kawin lari.

Kasus pelaku kawin lari sebaiknya memang dihentikan setidaknya

mengurangi terjadinya kawin lari karena dilihat dari dampak yang ditimbulkan

oleh pelaku kawin lari lebih banyak menimbulkan mudarat daripada maslahat.

Mungkin dsebagai solusinya, maka para tokoh adat dan tokoh agama, dan

pendidik sebaiknya memberikan pencerahan kepada generasi muda agar tidak

melakukan kawin lari, kemudian bagi orang tua yang memiliki anak gadis agar

tidak membebani dengan permintaan sebagai maharnya. Sesungguhnya Allah

SWT tidak suka orang yang berlebihan, dan dalam pemikiran dapat

Page 20: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

6

dilaksanakan dengan cara sederhana saja agar terhindar dari kawin lari, bagi

siperempuan pun sebaiknya menyarankan kekasihnya untuk menempuh jalan

peminangan saja dan tidak mudah diajak lari hanya karena alasan cinta .

Alasan asaya mengangkat judul ini karena saya ingin mengkaji lebih

dalam proses kawin lari yang ada di kampung saya dan ingin melihat

bagaimana proses penerimaanya diasyarakat kelurahan malakaji itu sendiri dan

ingin tahu masalah-masalah apa saja sehingga terjadinya proses kawin lari itu

sendiri dan sebagai pengalaman untuk menemukan fakta-fakta yang aktual

dijaman sekarang.

. Fenomena silariang (kawin lari) telah menjadi hal yang menyimpang

maka pentingnya penelitian ini penulis berinisiatif untuk mengkaji lebih dalam

menganalisis dan mengamat”penerimaan masyarakat terdidik terhadap perilaku

kawin lari (study kasus masyarakat kelurahan malakaji kec.tompobulu kab.

Gowa).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari di

kelurahan malakaji?

2. Apa tanggapan masyarakat terhadap kawin lari di malakaji?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab semua permasalahan yang telah

dirumuskan, adapun tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk menganalisis penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari

2. Untuk mengalisis pemahaman masyarakat tentang kawin lari (silariang)

Page 21: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis sebagai pembanding antara teori yang di dapat dari

bangku perkuliahan dengan fakta yang lapangan. Hasil dari penelitian ini

dapat dapat dingunakan

2. sebagai bahan acuan penelitian yang sejenis khususnya bidang studi

sosiologi.

3. Manfaat praktis

a. Bagi mahasiswa

Sebagai tambahan wawasan pengetahuan tentang siri’ di raharapkan

mampu menjadi bahan referensi serta stimulus bagi peneliti yang

memiliki topik yang yang sama sehingga perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya sosiologi menjadi rtidak stabil

b. Bagi pemerintah

sebagai saran dan informasi alternatif yang dapat dingunakan

pihak terkait tentang siri’ yang ada di dalam kebudayaaan khususnya

budaya suku makassar terkait tentang kawin lari

E. Defenisi Operasional

1. Kawin lari

Kawin lari merupakan melarikan seorang wanita tanpa izin, yang

bertujuan untuk hidup bersama maupun menikah. Dapat juga berarti

penculikan gadis di bawah umur atas persetujuanya, tetapi tak disukai oleh

orangtuanya. Ini juga bisa diartikan tak disukai oleh orangtuanya. Bisa

diartikan dengan menculik pengantin wanita, baik denga taktik, paksaan,

Page 22: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

8

maupun ancaman. Di indonesia kebiasaan ini masih ada di beberapa

tempat seperti di lampung, bali, sumatra utara, dan sulawesi selatann, dsb.

Adapun penertian kawinlari dari daerah suku bugis yaitu daerah sulawesi

selatan yaitu

Kawin lari merupakan kehendak berdua laki-laki dan perempuan.

Namun demikian persoalanya tetap menimbulkan siri bagi pihak tomasiri

yang senantiasa mempunyai kewajiban menurut prosedur adat membunuh

tau sala.

Pada umumnya yang dimaksud dengan perkawinan lari atau

melarikan adalah bentuk perkawinan yang tidak didasarkan atas

persetujuan lamaran orangtua, tetapi berdasarkan kemauan sepihak atau

kemauan belah pihak yang bersangkutan lamaran dan atau persetujuan

untuk perkawinan diantara kedua pihak orang tua terjadi setelah kejadian

melarikan, atau yang bersangkutan telah memiliki keturunan(anak).

Kawin lari biasanya terjadi tanpa peminangan atau pertunangan

secara formal. Cara yang demikian ini merupakan cara yang umum dalam

melakukan perkawinan di dalam wilayah-wilayah masyarakat yang

menganut sistem ptririneal dan juga terdapat dalam wilayah-wilayah yang

menganut sistem kekeluargaan, adapun maksud dari perkawinan ini ialah

menghindarkan keharusan sebagai akibat dari perkawinan pinang,

disamping juga mungkin tidak disetujuinya antara keduanya oleh orangtua

masing-masing atau orangtua salah satu pihak, padahal keduanya saling

Page 23: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

9

mencintai, disinilah timbulnya sumber kenekatan pasangan jodoh tersebut,

sehingga mereka berani untuk kawin lari.

Kawin lari memiliki dua pengertian dalam hal ini:

a. Kawin lari bersama: terjadi dengan larinya calon suami istri tanpa

peminangan formal dan tanpa bertunangan

b. Kawin bawa lari; yang disebut bawa lari adalah; lari dengan wanita

yang sudah di pertunangan atau dikawinkan dengan orang lain dan

melarikan wanita dengan cara paksa.

Perkawinan seperti ini biasanya terjadi beberapa daerah di

nusantara karena beberapa hal diantaranya yaitu; panjang proses adat yang

akan dilalui, upacara adat dan segala bentuk acara, adanya stratifikasi

sosial, tingginya mahar.

2. Orang terdidik

Orang terdidik adalah orang yang tidak hanya memiliki ilmu

pengetahuan dan penerapanya (tidak hanya mengetahui teori dan praktek)

melainkan juga tahu aturan yang berlaku di masyarakat. Dengan kata lain

orang terdidik adalah manusia yang mengerti dan paham situasi, kondisi,

dan kemampuanya. Sudah banyak orang yang tahu bahwa susah bagi

seorang Indonesia untuk mengatakan “tidak ” kepada orang, terlebih ketika

dia sebagai orang yang pintar oleh lingkunganya. Semisal saja kita lihat

sekarang disekitar kita saya bisa pastikan ada orang yang menurut kita sok

tahu atau susah untuk mengatakan tidak ketika ditanya oleh orang lain

Page 24: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

10

inilah yang membuat orang indonesia susah maju, susahnya menerima

kritikan dan susahnya menerima rasa malu terhadap ketidaktahuan.

Beberapa ciri yang bisaanya bisa kita lihat kebiasaan orang yang

terdidik adalah tahu norma dan hukum yang beralaku disekitar kita,

memiliki sopan santun dan ramah terhadap lingkungan serta bisa

menempatkan diri dikeadaan dan situasi tertentu, perlu dipahami

pendidikan yang dirancang indonesia kini adalah pendidikan yang

berkarakter. Pendidikan berkarakter ini diharapkan akan melahirkan

penerus bangsa yang tidak hanya berpendidikan melainkan, juga

diharapkan bisa melahirkan manusia yang mampu terjun di masyarakat

tidak hanya menjadi pemimpin melainkan pengayom serta panutan

dimsayrakat, ituseharusnya,

Page 25: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

BAB II

KAJIAN KONSEP

A. Kajian Konsep

1. Kawin Lari (Silariang)

Silariang atau kawin lari tidak hanya di kenal suku atau adat

makassar, bugis, mandar dan toraja di sulawesi selatan, juga suku lainya di

indonesia. Hanya saja yang membedakan adalah sanksi adat yang diterapkan

pada kedua pelaku kawin lari. Kalau pada suku lainya, biasanya sanksi tidak

begitu berat, tetapi pada suku makassar, biasanya berakhir dengan

pembunuhan terhadap pelaku.

Kawin lari ini biasanya terjadi karena salah satu pihak keluarga tak

menyetujui hubungan asmara dari kedua pasangan ini. Mungkin karena

perbedaan strata sosial, atau karena wanita yang menjadi kekasihnya itu

hamil di luar nikah, sehingga mereka mengambil jalan pintas, yakni

melarikan diri atau kawin lari.

Walaupun kedua pasangan kawin lari ini menyadari, bahwa

tindakan kawin lari ini penuh resiko, tetapi itulah jalan terbaik baginya

untuk membina rumah tangga dengan kekasihnya kelak. Untuk mengetauhi

secara jelas apa arti silariang atau kawin lari ini akan dikemukakan beberapa

pendapat para ahli budaya, baik dalam maupun luar negeri.

Dr T.H. Chabot dalam bukunya Verwatenschap Stand en Sexe in

Zuid Celebes mengatakan, perkawinan silariang adalah apabila

gadis/perempuan dengan pemulai laki-laki setelah lari bersama-sama.

Page 26: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

12

Bertlin dalam bukunya Huwelijk en Huwelkijkrecht inZuid Celebes

mengatakan, kawin lari adalah apabila gadis/perempuan dengan

pemuda/laki-laki setelah lari bersama atas kehendak bersama. Kemudian Mr

Moh Natsir Said berpendapat, silariang adalah perkawinan yang

dilangsungkan setelah pemuda/laki-laki dengan gadis/perempuan lari

bersama-sama atas kehendak sendiri-sendiri. Namun menurut hemat

penulis, juga berpendapat lain silariang adalah perkawinan yang dilakukan

antara sepasang laki-laki dan perempuan setelah sepakat lari bersama,

perkawinan mana yang menimbulkan siri’bagi keluarganya khususnya bagi

keluarga perempuan, dan padanya dikenakan sanksi adat.

Muhammad, (1981:86) kawin lari adalah bentuk perkawinan yang

terjadi apabila bakal si jodoh lari bersama dengan tiada peminangan atau

pertunangan yang diistilakan dengan weglopwelijik of vuckwelkijk yang

artinya kawin lari atau melarikan diri. Hadikusuma, (1993:34) menyatakan

bahwa kawin lari tidak hanya dilakukan bujang terhadap gadis, tetapi ada

juga yang sedang dalam ikatan perkawinan atau sudahpernah kawin.

Dari pendapat para pakar dapat disimpulkan bahwa silariang itu

unsur-unsurnya sebagai berikut: Dilakukan sepasang laki-laki dan

perempuan, Sepakat lari bersama untuk menikah, Menimbulkan siri’ dan

dikenakan sanksi. Dan dapat juga disimpulkan bahwa kawin lari adalah

suatu bentuk perkawinan yang dilakukan tanpa didahului peminangan atau

pertunangan secara resmi/formal.

Page 27: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

13

2. Orang Terdidik

Agusiswanto mengatakan bahwa orang terdidik orang yang

berpengetahuan dan orang yang terarah, ini penting dalam rangka

mengubah sikap seseorang dari yang tidak bermoral menjadi bermoral,

dari yang tidak memiliki keberpihakan menjadi orang yang memiliki

keberpihakan, dan orang yang memiliki intergritas menjadi orang yang

memiliki intergritas, itulah orang atau manusia yang terdidik,. Ada banyak

orang terpelajar tetapi ia tidak terdidik ia bisa mudah melancurkan

keterpeljaranya hanya untuk kepentingan sesaat dan individu, inilah yang

disebut dengn “bunuh diri intelektual” atau saya menyebutnya dengan

pelacuran intelektual,

Orang terdidik adalah manusia yang mempunyai kepekaan sosio-

trasendental. Orang terdidik tidak meras nyaman hanya duduk tertengger

dimenara gading ilmunya. Manusia terdidik selalu berbicara kebenaran

atas nama kebenaran., bukan atas nama kekuasaan memang tidak ada yang

indah berbicara tentang idialisme, tetapi tidak ada yang indah berbicara

kebenaran. Oramg-orang suci dahulu kala nabi-nabi, para rasul, dan para

guru suci selalu menekankan akan indahnya kebenaran, meski harus

ditebus dengan darah, itulah hakikat manusia terdidik.

John Taylor Gatto orang terdidik memiliki karakteristik yaitu:

(1)memilki prinsip-prinsip dan nilai-nilai pribadi namun menyadari,

memahami, dan menghargai prinsip dan niali yang dimiliki oleh komunitas

di sekelilingnya dan juga oleh berbagai ragam budaya yang ada didunia.

Page 28: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

14

(2)menyadari dan mengekspoitasi warisan, sejarah, budaya, dan tradisi

bagi para pendahulunya. (3)merasa nyaman saat sendidri (Tidak mencari

persahabatan konstan melalui hiburan TV, komputer televon seluler tidak

pula persahabatan dangkal yang cepat diperoleh namun cepat pula

ditinggalkan), namun memhami dinamika antar manusia serta mampu

membentuk hubungan yang sehat dengan sesamanya.(4)menerima bahwa

tidak ada yang abadi didunia ini menyadari setiap pilihan yang diambil

dapat mempengaruhi generasi-generasi berikutnya. (5)menciptakan hal-hal

baru dan pengalaman-penagalamn baru. (6)dapat berfikir sendiri tidak

harus disuplai jawaban. Dapat mengobservasi, menganalisa dan

menemukan kebenaran tanpa harus bergantung pada opini orang lain.

(7)lebih menyukai cinta keingin tahuan, rasa hormat dan empati daripada

kekayaan materi. (8)memilih aktivitas dan pekerjaan yang berkontribusi

pada kebaikan dan keuntungan bersama. (9)menikmati tempat dan

pengalaman baru yang bervariasi namun memiliki dan mencintai tempat

yang bisa disebut rumah. (10) menyuarakan pendapatnya sendiri dengan

penuh percaya diri. (11)memberi nilai tambah pada tiap pertemuan dengan

orang lain dan pada tiap kelompok tempat ia tergabung.

B. Landasan Teori

Berangkat dari asumsi diatas, penulis memberikan informasi melalui

pembahasan berikut yang akan mengkaji teori tentang teori penyimpangan dan

teori Kontruksi Sosial, peneliti mencoba mengangkat sisi sosial dari teori

tersebut.

Page 29: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

15

1. Teori penyimpangan sosial

Penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai

nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang

kemanusiaan(agama) secara individu maupun pembenaranya sebagai

mahluk sosial. Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan dibatasi oleh

aturan (aturan) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang

dianggap baik oleh masyarakat. Namun di tengah kehidupan masyarakat

kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai

dengan norma yang berlaku pada masyarakat seperti halnya kawin lari,

kawin lari sangat tidak sesuai dengan norma yang ada di masyarakat kenapa

karena itu sdh dilarang pada agama dan norma yang berlaku di masyarakat

dan berakibat menyimpang. Menurut Gillin perilaku menyimpang adalah

perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan

masyarakat yang menjadi penyebab atau memudarnya ikatan atau solidaritas

kelompok.

James Vander Zenden mengatakan bahwa penyimpangan sosial

adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang

tercela dan diluar batas toleransi. Paul B. horton mengutarakan bahwa

penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran

terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat. Robert M.Z. Lawang

penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma

yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang

berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.

Page 30: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

16

2. Tindakan sosial

Yang paling terkenal dengan pemikiran tindakan sosial ini adalah Max

weber. Hal ini lantaran ia menjadi pionir yang memberikan ulasan secara

lengkap tentang tindakan ini. Menururnya, semua tindakan-tindakan yang

dilakukan oleh manusia dapat dianggap tindakan sosial jika perilaku

tersebut dengan catatan mampu menjadi pertimbangan adakan perilaku

orang lain, serta berorientasi pada perilaku orang lain, serta berperilaku

kepada kelompok masyarakat lainya.

Ia menambahkan isi dalam teori ini bahwasnya, segala perilaku yang

dilakukan oleh manusia dan dianggap memiliki nilai secra subjektifbagi

pelakunya maka disebut sebagai tindakan sosial. Hal ini mengindikasikan

bahwa weber mendalami tentang tindakan sosial akan memiliki akibat

tertentu serta memberikan corak pada setiap individu.

Weber membedakan tindakan sosial manusia ke dalam empat tipe yaitu

a. tindakan rasionalitas intrumental

Tindakan ini merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan

seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang

berhubungan dengan tujuan tindakan itu ketersediaan alat yang

dipergunakan untuk mencapainya.

b. Tindakan rasional nilai

Memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan

pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-

Page 31: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

17

tujuanya sudah ada didalam hubunganya dengan nilai-nilai individu

yang bersifat absolut.

c. Tindakan afektif/tindakan yang dipengaruhi emosi

Tipe tindakan sosial ini lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa

refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Tindakan afektif sifatnya

spontan, tidak rasional, dan merupakan ekspresi emisonal dari

individu.

d. Tindakan tradisional/tindakan karena kebiasaan

Dalam tindakan jenis ini, seseorang memperlihatkan perilaku

tertentu karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa

refleksi, yang sadar atau perencanaan.

Alasan peneliti mengambil kedua teori diatas karena penyimpangan

sosial menyangkut pada norma kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat

dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan. Sedangkan teori sosial

menyangkut tentang tindakan yang tidak logis dan tindakan secara spontan

yang hanya meluapkan emosi kita saja.

C. Kerangka Pikir

pola pikir yang melandasi penelitian ini adalah penerimaan masyarakat

terdidik terhadap perilaku kawin lari dimana perilaku kawin lari ini adalah

perilaku yang tercela didalam masyarakat dan perilaku kawin lari ini adalah

tindakan yang tidak di benarkan.

Maraknya perilaku kawin lari ini karena terjadinya kebebasan para

generasi muda dalam bergaul antar pasangan yang cenderung bebas dalam

Page 32: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

18

hubungan percintaan atau asmara jika di tinjau dari segi pergaulanya sudah

banyak yang menyimpang.

D.Penelitian yang Relevan

Suatu penelitian yang sebelumnya sudah pernah di buat dan dianggap

cukup relevan mempunyai keterkaitan dengan judul dan topik yang akan di

teliti yang berguna untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian

dengan pokok permasalahan yang sama. Penelitian yang relevan dalam

penelitian juga bermakna berbagai revferensi yang berhubungan dengan

penelitian yang akan di bahas.

Proses Penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari

Tanggapan masyarakat terhadap kawin lari

Hasil dan Temuan

Masyarakat dan kawin lari

PE Penerimaan masyarakat terhadap perilaku

kawin lari (study kasus Kelurahan Malakaji Kec.

Tompobulu Kab. Gowa)

Page 33: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

19

1. Sinarti (Legalitas Wali nikah kawin lari perspektif hukum islam

dan kompilasi hukum islam) 2017 dalam penelitian ini di tinjau dari

jenis penelitian, penulis menguunakan penelitian lapangan (Field

Research), karena dilakukan secara langsung di lapangan sebagai objek

penelitian. Adapun pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif yakni

penelitian yang bersifat deskriptif dan menggunakan analisis dengan

pendekatan induktif, penelitian kualitatif ditujukan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas

sosial, kepercayaan, persepsi, dan pemikiran orang secara individual

ataupun kelompok adapun lokasi penelitian yang dilakukan yaitu di

kelurahan Bontokadatto, Kecematan Polongbangkeng Selatan,

Kabupaten takalar adapun tehnik pengumpulan data dan analisis data

yaitu pengelohan data kualitatif dalam penelitian analisis yakni reduksi

kata, penyajian data dan menarik kesimpulan/variasi. Analisis data

yang digunakan ysitu analisis data kualitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilih milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelolah, mensistesiskan mencari dan menemukan

pola menemukan apa yan penting dan apa yang dipelajari dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. hasil

penelitian yang dilakukan peneliti yaitu, tata cara kawin lari di

Kelurahan Bontokadatto, Kecematan Polongbangkeng Selatan,

Kabupaten Takalar. Awalnya keluarga mempelai laki-laki datang

melamar dengan baik kepada keluarga mempelai perempuan akan

Page 34: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

20

tetapi lamaran sering di tolak oleh keluarga mempelai perempuan.

Proses lamaran ini biasanya di tolak karena keluarga mempelai

perempuan, uang panai’ (uang belanja) yang terlampau tinggi yang di

tentukan oleh pihak keluarga perempuan, bisa juga terjadi karena

keluarga perempuan tidak menyetujui keluarga mempelai laki-laki baik

calon menantunya maupun calon besanya dan banyak persyaratan lain

yang tidak yang tidak disanggupi oleh keluarga mempelai laki-laki

biasanya memang keluarga mempelai perempuan menempuh jalan

demikian untuk menolak pinangan secara halus.

2. Diah Ekha Novita Susanti, Tradisi Kawin Lari Dalam Perkawinan

Adat di Desa Ketapang Kecematan Sungkai Selatan Kabupaten

Lampung Utara Propinsi Lampung Dalam Prespektif Hukum

Islam tahun 2013, jenis dan metode penelitian, pendekatan yang

digunakan penulis yaitu yuridis sosiologis pendekatan ini melihat

implementasi real di dalam masyarakat, jenis penelitian yang

digunakan adalah yaitu suatu penelitian yang terjun langsung

kelapangan guna mengadakan penelitian pada obyek yang dibahas,

lokasi penelitian di Desa Katapang Kecamatan Sungkai Selatan

Kabupaten Lampung Utara, sumber data yang dingunakan yaitu data

primer dan sekunder, tehnik pengumpulan data yaitu observasi,

wawancara,dan dokumentasi. Analisis data dengan metode, deduktif

yaitu yang bertitik tolak dari suatu kaidah yang umum menuju suatu

kesimpulan yang bersifat khusus, artinya ketentuan-ketentuan umum

Page 35: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

21

yang ada dalam nas dijadikan sebagai pedoman untuk menganalisis

pandangan hukum islam tentang tradisi kawin lari dalam perkawinan

adat di desa ketapang kecematan sungkai selatan kabupaten lampung

utara provinsi lampung. Sedangkan kualitatif yaitu prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Hasil

penelitian, sebagaimana yang diketahui bahwa kawin lari ini

merupakan tindakan melarikan gadis yang dilakukan bujang atas

kehendak keduanya dengan meninggalkan surat dan uang tergepik dan

gadis tersebut di bawah ke rumah bujang atau kerabat dekatnya

sebelum menikah. Dalam kawin lari ini antara bujang dan gadis

sebenarnya telah sepakat untuk untuk mengikat tali pernikahan.

Rencana kawin lari ini ada yang memang diketahui keluarga, kepala

KUA dan tokoh agama desa ketapang tentang faktor yang

menyebabkan kawin lari maka diketahui bahwa tradisi kawin lari di

desa ketapang kecematan sungkai selatan kabupaten lampung utara

terjadi karena berbagai macam faktor-faktor tersebut yaitu: tidak

direstui orang tua, syarat-syarat mahar yang terlalu tinggi, laki-laki dan

perempuan telah melakukan perbuatan zina,faktor budaya atau tradisi

adat, meskipun pada dasarnya yang langsung berkepentingan dalam

perkawinan adalah suami dan istri namun tidak boleh dilupakan bahwa

perkawinan itu adalah maslah besar, masalah keturunan yang akan

menyambung kehidupan dari suatu generasi kegenerasi berikutnya

Page 36: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

22

menurut hukum islam bertentangan dengn perintah untuk berbakti pada

orang tua karena dengan adanya kawin lari orang tua merasa kecewa

dengan apa yang telah oleh anaknya, berbakti kepada orang tua

termasuk salah satu ajaran islam.

3. Puput Nurmarhama, Eksistensi perkawinan silariang dalam

prespektif hukum adat di desa kapita kecematan bangkala

kabupaten jeneponto 2018, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

eksistensi perkawinan silariang yang di tinjau dari hukum adat di desa

kapita kecematan bangkala kabupaten jeneponto, metode penelitian

yang dingunakan adalah metode kualitatif dimana informan yang

diambil dari keseluruhan tokoh masyarakat. Aparat desa dan keluarga

pelaku silariang di desa kapita kecematan bangkala kabupaten

jeneponto yang berjumlah 10 orang. Tehnik pengumpulan data adalah

observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan

bahwa (1) masyarakat desa kapita kabupaten jeneponto memandang

silariang sebagai perbuatan menyimpang dari ajaran agama, norma

sosial, dan hukum adat, terdapat perbedaan pandangan terutama pada

pihak keluarga perilaku silariang di satu sisi, ada pihak keluarga yang

mengharapkan pelaku silariang di pisahkan, di lain sisi ada pihak

keluarga yang cenderung mengiginkan agsar hubungan mereka tetap di

perthankan dengan cara menikahlkan mereka sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Page 37: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

23

4. Khaerunnisa, Dampak Praktek Kawin Lari Terhadap Kehidupan

Keluarga Masyarakat Kec. Kutapanjang Kab. Gayo Lues, 2017.

Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan masuk

dalam kategori penelitian kualitatif. Tehnik pengumpulsan data yang

dingunakan yaitu observasi, dan wawancara. Sedangan tehnik analisis

data penulis lakukan meliputi tiga langkah yaitu, mereduksi data

merangkum dan menganalisis melalui kajian konseptual, kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa praktek kawin lari dimana praktek

kawin lari banyak terjadi di kalangan remaja dewasa yaitu pendidikan

pada anak SMP dan SMA dampak praktek kawin lari ini tidak tercatat

status pernikahannya, sehingga mengakibatkan pada tidak di akuinya

pernikahan dampak lainya yaitu antara pasangan kawin lari dengan

keluarga masing-masing pihak tidak akur, perkawinan itu sendiri tidak

direstui oleh orang tua yang bersangkutan. Sehingga hubungan

perkawinannya tidak mampu menyelesaikan masalah kawin lari di kec

kutapanjang kab gayo lues dilakukan di tingkat kampung dan

kecematan.

Page 38: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif sebagai prosedur

penelitian untuk mendapatkan data deskriptif yaitu sebuah penelitian yang

berusaha memberikan gambaran umum mengenai objek yang diamati atau di

teliti, atau bahkan suatu penelitian yang bertujuan membuat gambaran secara

sistematis dan aktual mengenai fakta-fakta yang ada di lapangan tentang

penerimaan masyarakat terdidik terhadap perilaku kawin lari study kasus

masyarakat kelurahan malakaji kec.tompobulu kab. Gowa.

Alasan peneliti mengambil study kasus yaitu karena menyelidiki secara

mendalam latar kehidupan yang nyata manusia yang aktif dan menceritakan

pengalamanya atas sesuatu yang dialaminya.

Pendekatan penelitian ini adalah Studi kasus dimaksud adalah strategi

riset, penelitian empiris yang menyelidiki suatu gejala yang nyata. Studi kasus

adalah penelitian yang sangat waktu tertentu. Tujuanya untuk memperoleh

deskriptip yang utuh dalam dan mendalam dari sebuah identitas budaya. Studi

kasus dalam penelitian ini merupakan penelaan empiris yang menyelidiki kasus

penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari study kasus dikelurahan

malakaji kec. Tompobulu kab. Gowa. Tujuanya untuk memperoleh deskripsi

yang utuh dan mendalam dari kasus kawin lari pada masyarakat terdidik di

kelurahan malakaji kec tompobulu kab gowa.

24

Page 39: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

25

Sugiono dalam Herwina Bahar (2016:15) metode penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat potpositisisme,

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawanya

adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,

pengambilan sampel, sumber dan data dilakukan secara porposive dan

snowbaal data yang bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian klualitatif

lebih menekankan pada makna daripada generalisasi. Metode penelitian

kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistic karena penelitian

dilakukan dalam kondisi yang alamiah.

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Terkait dengan penelitian ini akan dilakukan di kelurahan Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa dan terkait dengan peristiwa atau

issu yang akan di bahas yaitu Penerimaan Masyarakat Terhadap Perilaku

Kawin lari terdapat suatu persoalan, persoalan tersebut telah menjadi

perbincangan di kalangan masyarakat sehingga peneliti tertarik untuk menenliti

lebih dalam.

Waktu penelitian ini akan dilaksanakan di Kelurahan Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Pelaksanaan penelitian ini akan

dilakukan pada tanggal keluarnya izin penelitian dalam kurung waktu 2 bulan.

Page 40: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

26

No

Jenis Kegiatan Bulan 1 Bulan II Bulan III

I ll III lll IV lV I ll ll IV lV l l III lll IV l

V

1. pengusulan proposal

2. Penyusunan proposal

3. konsultasi pembimbing

4. Seminar proposal

5. Pengurusan izin penelitian

Penyusunan instrumen

Pengumpulan data

Analisis data

Peyusunan hasil penelitian

.

C. Informan Penelitian

Informan penelitian ditentukan dengan tahnik purposive sampling yaitu

penentuan informasi tidak didasarkan pedoman atau berdasarkan

perwakilan,populasi, namun berdasarkan kedalam informasi yang dibutuhkan,

yaitu dengan mentukan informan kuci yang kemudian akan dilanjutkan

informan lainnya dengan tujuan mengembangkan dan mencari informasi

sebanyak-banyaknya yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

Arikunto (1999:128), bahwa penetapan informan menjadi sampel dengan

tujuan tertentu disebut dengan sampel bertujuan atau purposive sampling

Page 41: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

27

dimana peneliti menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu, tetapi harus

memenuhi syarat-syarat ilmiah sebagai berikut:

1. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau

karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

2. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek

yang paling banyak mengandung cieri-ciri yang terdapat dalam

populasi.

3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan.

Hendorsono dalam Suyanto (2005:171-172), informan peneliti ini

meliputi 3 macam yaitu:

1. Informan kunci (Key Informan), yaitu mereeka yang mengetahui dan

memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian

2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam

interaksi sosial yang diteliti

3. Informan tambahan, mereka yang dapat memberikan informasi

walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.

Berdasarkan uraian di atas, maka informan ditentukan dengan tehnik

purposive sampling yaitu penentukan informan tidak didasarkan pedoman

atau berdasarkan perwakilan populasi, namun berdasarkan kedalam informasi

yang dibutuhkan, yaitu dengan menentukan informan kunci yang kemudian

akan dilanjutkan informan lainya dengan tujuan menegembangkan dan

mencari informasi sebanyak-banyaknya yang berhubungan dengan

Page 42: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

28

permasalahan penelitian, maka dalam penelitian ini digunakan yang terdiri

dari:

1. Informan kunci Masyarakat sekitar Masyarakat yang melakukan kawin lari RT LURAH

2 Informan utama Masayarakat yang melakukan kawin lari

3 Informan pendukung

Tokoh pemuda: Mahasiswa Pelajar Masyarakat sekitar

D. Fokus Penelitian

Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah masyarakat terdidik dan kawin

lari, sehingga peneliti harus memiliki batasan yang disebut fokus penelitian

artinya intisari penelitian yang dilakukan

E. Intrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dingunakan di dalam

pengumpulan data. Adapun alat yang dingunakan berdasarkan tehnik

pengumpulan data yaitu wawancara mendalam (tanya jawab atau daftar

wawacancara, alat perekam, notulen), observasi (lembar observasi, kamera).

Dan telaah dokumentasi (lembar catatan dokumen).

F. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dingunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer

dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil observasi dan

wawancara dengan informan penelitian yaitu status sosial. Data sekunder

Page 43: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

29

adalah data yang sudah tersedia dan diperoleh peneliti dari pihak narasumber

petua-petua adat istiadat di Kel. Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa.

a. Data Primer

1. Wawancara mendalam

Tehnik wawancara yang dilakukan adalah dengan melakukan tanya

jawab langsung kepada informan yang berdasarkan pada tujuan penelitian.

Tahnik wawancara yang dilakukan penulis adalah dengan cara mencatat

berdasarkan pedoman pada daftar pertanyaan yang telah di siapkan

sebelumnya. Wawancara ini dilakukan beberapa kali sesuai keperluan

peneliti yang berkaitan dengan kejelasan dari kemantapan masalah yang di

jelajahi.

2. Observasi

Dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung

terhadap hal yang dianggap berhubungan dengan objek yang diteliti, atau

hal yang berkaitan dengan masalah penelitian.

b. Data Sekunder

1. Dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksudkan penulis disini adalah peninggal tertulis

seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku, teori, dalil atau hukum-

hukum, dan lain-lain yang termasuk dengan masalah penelitian

Page 44: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

30

G. Tehnik Pengumpulan Data

Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Observasi

Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung di

masyarakat mengenai penerimaan masyarakat tedidik terhadap perilaku

kawin lari.

2. Wawancara

Wawancara dingunakan untuk mengumpulkan data melalui tanya

jawab secara langsung kepada informan untuk mengetahui; (1) bagaimana

proses penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari kelurahan

malakaji kecematan tompobulu kabupaten gowa. (2) Tanggapan

masyarakat terhadap kawin lari di kelurahan malakaji .

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan bukti dan keterangan seperti

gambar, rekaman, kutipan materi dan berbagai bahan referensi lain yang

berada dilokasi penelitian dan dibutuhkan untuk memperoleh data yang

valid.

H. Analisis Data

Untuk menganalisis data yang terkumpul guna memperoleh kesimpulan

yang valid, maka digunakan teknik analisis data dengan metode kualitatif

adapun model analisis data yang digunakan yaitu;

Page 45: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

31

I. Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan tehnik ysng dingunakan untuk mrnyakinkan

publik atau masyarakat atau audiens mengenai data yang didapatkan dapat

dipercaya atau dapat di pertanggung jawaban kebenaranya. Sehingga peneliti

dapat berhati-hati dalam memasukkan data hasil penelitian, data yang

dimasukan adalah data yang sudah melalui berbagai tahapan dan absahan data.

Penjelasan dari ketiga trianggulasi akan di jelaskan sebagai berikut:

1. Trianggulasi sumber adalah trianggulasi yang dingunakan untuk menguji

kredibilitsas data dengan cara mengecek data yang telah diperoleh

melalui beberapa sumber.

2. Trianggulasi tehnik adalah suatu alat untuk menguji kredinilitas data

dengan cara mengecek data yang sama namundengan alat yang berbeda.

3. Trianggulasi waktu adalah trianggulasi yang sering mempengaruhi data.

Data yang dikumpulkan dengan tehnik wawancara dipagi, siang,

Organisasi data

Pengumpulan data Transkip data Membaca berulang-ulang

Tema-tema data Kategori data

Tahap kejenuhan data Demontrasi tingkat kepercayaan dan keabsahan data

laporan Hasil reduksi data

Page 46: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

32

maupun malam hari yang akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel.

Berdasarkan pemaran diatas peneliti menggunakan dua macam

trianggulasi,pertama trianggulasi sumber dta yang berupa observasi serta

wawancara dengan narasumber secara langsung dan dokumen yang berisi

catatan terkait dengan data yang diperlakukan oleh peneliti

(Ningrum,2015)

J. Etika Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan rekomendasi dari institusi

tempat penelitian. Penelitian menggunakan etika sebagai berikut

1. Menghormati harkat dan martabat manusia peneliti mempertimbangkan

hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan

dengan jalanya penelitian.

2. Keadilan, Penelitian dilakukan dengan jujur,menperhatikan faktor-

faktor ketetapan, keseksamaan psikologi serta perasaan subyek

penelitian.

3. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan penelitian

melaksanakan penelitian memperhatikan prosedur penelitian guna

mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek

penelitian.

Page 47: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

33

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Lokasi Penelitian

1. Sejarah Kelurahan Malakaji

Sejarah bangsa indonesia berhasil merebut kemerdekaan dari tangan

penjajahan pada tanggal 17 agustus 1945, yang ditandai penggabungan

seluruh daerah di Nusantara ke dalam negara kesatuan RI, bukan berarti

bangsa Indonesia sudah terbebas dari penjajahan. Jepang angkat kaki,

Belanda masuk ke Indonesia berboncengan dengan tentara sekutu.

Rakyat sulawesi selatan saat itu juga berjuang mati-matian untuk

mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang ingin menjajah

kembali di tanah air ini.

Beberapa organisasi kelaksaraan saat itu muncul dengan satu tujuan,

yakni melawan penjajah sampai kedaulatan kembali sepenuhnya kepangkuan

RI. Seperti halnya ronggong daeng romo, Emmy saelan, dan puncak

perlawanan rakyat Sul-Sel terjadi pada bulan Desember 1946 denagn menelan

banyak korban. Peristiwa itu kemudian dikenal dengan nama Korban 40.000

jiwa.

Pasang surut pemerintahan di Indonesia pasca proklamasi masih dihadang

berbagai tantangan . Belanda kemudian memecah belah bangsa Indonesia

dengan mendirikan NIT (Negara Indonesia Timur). Tapi Negara NIT ini tidak

berlangsung lama, hanya kurang lebih 3 tahun (1946-1949) setelah hasil

33

Page 48: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

34

Konfrensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag Belanda sebagai tanda

penyerajaan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia.

Walau Sulsel saat itu dijadikan basis untuk negara NIT, tetapi sejak 25

April 1950. Rakyat Sulawesi menyatakan keluar dari NIT dan bergabung

dengan Pemerintah negara Kesatuan RI. Para pejuang kita setelah

mengadakan kongres di Polongbangkeng Takalar pada 5 Februari 1950.

Kongres itu melahirkan PRRI (Pejuang Pengikut Republik Indonesia) yang

diketuai Yusuf Bauty. Kemudian di seluruh Sulsel, dibentuk KNI (Komite

Nasional Indonesia). Melalui KNI ini, pemerintahan raja-raja diganti dengan

pemerintahan sipil sesuai dengan UU Pokok Pemerintahan Daerah No. 22

Tahun 1948.

Sejarah pemerintahan Gowa mengalami perubahan sesuai dengan

sistem pemerintahan Republik Indonesia. Setelah NIT dibubarkan dan berlaku

sistem pemerintahan Parlementer berdasarkan UUDS 1950 dan lebih khusus

memenuhi UU Darurat Nomor 2 tahun 1957, maka daerah Swapraja yang

tergabung dalam onderofdeling Kabupaten Makassar dibubarkan. Selanjutnya

berdasarkan UU Darurat Nomor 1 Tahun 1957 tentang Pemerintahan Daerah

untuk seluruh wilayah Indonesia Tanggal 18 Januari 1957, segera

dilaksanakan pembentukan daerah-daerah tingkat. Tingat II. Disusul lahirmya

UU No. 9 Tahun 1959 sebagai penjabaran daru UU No. 1 Tahun 1957, dan

mencabut UU Darurat No. 2 Tahun 1957, maka demikian halnya kerjaan kecil

Page 49: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

35

yang berbentuk Gallarang, kareang atau nama lainya yang ada dalam wilayah

kerajaan gowa berubah status menjadi distrik.

Dengan adanya perubahan sistem pemerintahan dari Swapraja menjadi

Swatantra, otomatis juga terjadi perubahan dalam tubuh pemerintahan.

Jabatan raja dalam suatu daerah pemerintahan berubah menjadi Bupati,

Kepala daerah. Saat itu kerajaan gowa yang dipimpin tanggal 06 februari

1957, Andi Ijo kemudian dikukuhkan sebagai kepala Daerah yang meliputi 12

distrik yang dibagi dalam 4 lingkungan kerja yang disebut koordinatorchap

yakni:

1. Gowa Utara meliputi distrik mangasa, tombolo, pattalassang, borongloe,

manuju, bosisallo, koordinatornya di sungguminasa.

2. Gowa Timur meliputi distrik, parigi, inklusif malino, kota dan tombolo pao,

dengan koordinator berkedudukan di malino.

3. Gowa Selatan meliputi distrik limbung, dan bontonompo, dengan

koordinator berkedudukan di limbung.

4. Gowa tenggara meliputi distrik malakaji, dengan kooerdinator di malakaji

Dilihat dari pembagian koordinator distrik tersebut diatas, maka distrik

tompobulu yang sekarang ini meliputi tempat kecamatan yakni tompobulu,

biringbulu, dan bontolempangan. Ketika menjadi bagian dari distrik

tompobulu di malakaji, maka distrik itu membawahi 7 daerah perkampungan

yang masing-masing dipimpin oleh seorang kepala adat bergelar Gallarang,

bontoloe, lembayya, sapaya dan bissoloro. Dalam perkembangan selanjutnya

Page 50: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

36

berdasarkan surat keputusan menteri dalam negeri indonesia bagian timur

nomor 21 tahun 1950 yang menetapkan onderafdeling gowa dibagi menjadi

11 kampung kompleks terdiri dari kampung adat ditambah dfengan kampung

Malonjo, lemoa dan rappoala. Keputusan menteri tersebut diatas, wilayah

bontolempangan yang masuk distrik malakaji bertambah lagi yakni setelah

pa’ladingan dan bontoloe, juga masuk lemoa. Sejak menjadi distrik, ada

beberapa pejabat yang pernah menjadi kepala distrik di Tompobulu, yakni;

1. Andi Beta Karaeng Serang (kepala distrik)

2. Lume Dg. Tutu (acting kepala distrik)

3. Abdl. Hakim Opu Tinggi (kepala distrik)

4. Adam Siana (acting kepala distrik)

5. Andi Bela Karaeng Serang (koordianator gowa tenggara)

Ketika belanda menguasai daerah di indonesia terutama di sulawesi

selatan, mereka banyak melakukan intimidasi penduduk yang ymenyebabkan

warga mengungsi ketempat yang lebih aman. Penduduk di kerajaan bone

misalnya, mereka banyak yang lari ke daerah pengunungan gowa, diantaranya

kec. Bollagi juga ada yang kewilayah gunung loppobattang di kerajaan garing

dan datara yang kini masuk dalam wilayah kecamatan tompobulu.

Warga bone yang mengungsi, itu akhirnya keenakan tinggal di daerah

pengungsian dan mereka menetap di tempat itu. Mereka memanfaatkan

sumber daya alam untuk keperluan hidupnya, beternak dan berkebun.

Page 51: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

37

Hal tersebut juga didukung oleh kebijakan pemerintah kerajaan gowa

yang menerapkan pintu politik terbuka bagi warga kerajaan lainya untuk

masuk ke gowa, demikian sebaliknya. Apalagi dilihat dari latar belakang

historis kerajaan gowa bone serta beberapa kerajaan lainya adalah besaudara

dan mereka menjaakin hubungan persahabatan hanya saja kedatanagan tentara

belanda sempat mengusik ketenagan warga diberbagai kerajaan di sulawesi

selatan. Bebrapa raja atau pembesar kerajaan di sulawesi selatan yang menjadi

buronan tentara belanda memilih mengungsi didaerah pengunungan, seperti

halnya raja gowa ke 26 Amas Madina yang dikenal denga julukan batara

gowa II atau I sangkilang (1753-1767)pernah mengungsi kedaerah

pengunungan lompobattang dan bawakaraeng.

Demikian halnya dengan kerajaan gowa yang ke 341 Makkulau Daeng

Serang karaeng lembang parang (1895-1906) pernah bersembunyi di wilayah

pengunungan itu, kerena dialah raja yang menentang kebijakan belanda

dikerajaan gowa, akhirnya memberontak. Kekejaman tentara belanda

diwilayah kerajaan bone, membuat Arung Pencong, salah seorang bangsawan

bone yang mengungsi kedaerah kerajaan garing dan datara dan membawa

beberapa warganya, disanalah beliau mendapati perlindungan dari raja garing

dan diberi lahan untuk bertani. Warga didaerah pedalaman biasanya memsaka

nasi sayur mayur maupun makanan lainya dengan menggunakan kayu bakar

ketika warga bugis bone masuk ke hutan mencari kayu untuk dijadikan kayu

bakar.

Page 52: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

38

Ketika tentara belanda pertama memasuki daerah itu, merekapun

bertanya pada warga setempat yang kebetulan mncari kayu. Tetntara belanda

itu bertanya dalam bahasa belanda, menanyakan tentang nama daerah itu,

warga bugis yang mencari kayu, walau tak mengerti bahsanyaa, yang

disangkanya bertanya “apa yang kau cari” maka secara spontan warga bugis

itu menjawab “MALAAJU” artinya dalam bahsa bugis, mencari kayu. Dari

jawaban itulah belanda kemudian memperkenalkan daerah itu dengan nama

malaaju yang kemudian berubah menjadi Malakaji, yang nantinya menjadi

ibukota dari kecamatan tompobulu yang dipimpin oleh seorang lanschap.

Ketika I makkulau Dg. Serang melakukan perlawanan terhadap

belanda, maka tempat persembunyianya dimalakaji kemudian diambil alih

oleh tentara belanda pada tahu 1905. Belnda ingin memperkecil wilayah

kekuasaan kerajaan gowa itulah sebabnya selama kurang lebih 30 tahun tidak

ada pengankatan somba di gowa dan kekuasaan diambil alih oleh belanda

untuk memperkecil wilayah, kekuasaanya, belanda kemudian menggabung

distrik malakaji keadaan onder afdeling bantaeng dan kemudian dialihkan ke

ondeer ofdelling jeneponto’

Distrik malakaji dipimpin oleh asisten landaschap dan dan membawa

7 perkampungan adat yang di pimpin oleh kepala adat berpangkat gallarang

ketujuh kampung adat dimaksud adalah; datara, garing, pa’ladingang,

bontoloe lembaya, sapaya, dan bissoloro. Dalam SK medagri bagian timur

nomor 21 tahun 1940, menetapkan ondeer ofdelling gowa dibagi menjadi 11

Page 53: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

39

distrik sehinggah wilayah malakaji menjadi 11 perkampungan adat, dengan

menambah kampung malonjo, lemoa,dan rappoala. Adapun asisten rasiden

yang pernah memerintah di distrik malakaji adalah;

1. Dg, Mattata

2. HM. Yunus Dg. Mannangkasi

3. Sonda Dg. Mattayang

4. Mappasero

5. Waworunu

6. Sampara Dg. Lali

7. Y Silae

8. Andi Matteterang

9. Dg. Mangung

10. Sampara Dg. Lili

11. Muhammad Amin Dg. Suro

12. Sallatu Dg. Ngampi

13. Andi Pturusi

Berdasarkan UU nomor 7 tahun 1960 tentng pembentukan daerah

tingkat 1, maka daerah swapraja berubah nama menjadi swatantra. Wilayah

distrik berubah nama menjadi kecamatan. Distrik malakaji kemudian berubah

nama menjadi kecamatan tompobulu dan ibukotanya malakaji.

Page 54: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

40

B. Profil Kelurahan Malakaji

a. Selayang pandang kecamatan tompobulu

Nama kecamatan tompobulu disulawesi selatan terdapat bebrapa

kabupaten antara lain di gowa, maros dan bantaeng, tompobulu secara

etimologi berasal dari dua kata dalam bahasa makassar yakni tompo dan bulu.

Tompo bermakna ouncak, ketinggian atau diatas, sedangkan bulu bermakna

gunung. Dengan demikian tompobulu dapat diartikan sebagai wilayah yang

berada di pengunungan. Dalam uraian ini kita dapat memberikan beberapa

data tentang kecamatan tompobulu di kabupaten gowa. Tompobulu

beribukota di malakaji berjarak sekitar 147 km dari sungguminasa, ibukota

kabupaten gowa. Merupakan daerah dataran tinggi dengan rata-rata ketinggian

1000 meter diatas permukaan laut.

1. Batas wilayah dan akses

Tompobulu berbatasan dengan kabupaten sinjai seblah utara,

kabupaten jeneponto seblah selatan, kecamatan biringbulu sebalah barat

dan kabupaten jeneponto di seblah timur. Tewrdapat beberapa akses

mencapai kecamatan ini antara lain akses jln pallangga-bugaya, jln palleko

(takalar)-biringbulu dan sungguminasa-jeneponto. Akses utama yang

digunakan warga sejak puluhan tahun silam makassar ke jeneponto, karena

dua akses pertama kondisi jalanya masih kurang baik sealain jalur itu

dipenuhi tanjakan.

Page 55: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

41

2. Wilayah administratif dan penduduk

Kecamatan tompobulu debentuk berdasarkan peraturan daerah (perda)

kabupaten gowa nomor 7 tahun 2007 tentang pembentukan kecamatan di

kabupaten gowa. Kecamatan ini dibagi dalam enam desa dan dua kelurahan

sebagai pembagian wilayah administratifnya. Berikut nama des adan

kelurahan di kecamatan tompobul:

1) Kelurahan malakaji

2) Kelurahan cikoro

3) Desa datara

4) Desa rappolemba

5) Desa rappoala

6) Desa tanete

7) Desa bontobuddung

8) Desa garing

Jumlah penduduk kecamatan tompobulu (2013) sebesar 29.749 jiwa

terdiri dari laki-laki 14.385 dan perempuan sebesar 15.364 jiwa dengan

jumlah rumah tangga 7.534. penduduk tompobulu berprofesi sebagai

petani padi, palawija dan berkebun kopi, sebagaian warga bergerak pada

usaha sektor non pertanian terutama perdanganagan.

3. Fasilitas Umum

Beberapa fasilitas umum yang terdapat di tompobulu seperti sarana

pendidikan antara lain taman kanak-kanak sebanyak enam unit, SDN

Page 56: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

42

sebanyak 11 unit, SDI sebanyak 11 unit, SMA sebanyak 1unit, MI

sebanyak 6 unit, MTs sebanyak 4 unit, dan MA sebanyak 3 unit.

b. Selayang pandang kelurahan malakaji

Kelurahan malakaji merupakan salah satu desa dari 8 desa dan

kelurahan kecamatan tompobulu, kabupaten gowa, sulawesi selatan.

Merupakan ibukukota kecamatan. Kelurahan malakji memiliki luas wilayah

6,75 km persegi merupakan wilayah terkecil di kecamatan tompobulu, luasnya

setara 5,09% luasa wilayah kecamatan. Terbagi dalam tiga lingkungan,

sembilan rukun warga dan 18 rukun tetangga. Kkelurahan malakaji terletak

digaris lintang 5º26’8.21”S dan garis bujur; 119º50’26.50”T TM3 koordinat

BPN X: 0348491 Y: 0898819 Dan merupakan salah satu wilayah kota sejuk di

kabupaten gowa.

Kelurahan malakaji sebagian besar wilayahnya berada pada dataran,

dengan batas-batas wilayah sebagai berikut; pada sebelah perbatasan dengan

desa dataran, sebelah barat berbatasan dengan desa bontobuddung.

C. Dinamika Sosial Masyarakat Kelurahan Malakaji

A. Tradisi keagamaan atau realitas keagamaan

1. Tradisi islam di malakaji

Tradisi islam dimalakaji meliputi

a. Majelis taklim

b. TK/TPA

c. jum’at ibadah

Page 57: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

43

B. Aktivis perkebunan dan pertanian

1. pertanian dan perkebunan di malakaji

Berbiacara tentang pertanian dan perkebunan dimalakaji salah sati

kiblat disektor pertanian dan perkebunan mengingat wilayah malakaji berda

pada daerah yang subur dan menjanjikan disektor pertanian dan perkebunan.

Faktor geografis merupakan salah satu faktor malakaji menjadi kiblat pertanian

dan perkebunan, mengingat karena malakaji berada pada wilayah ketinggian

dan masuk didalam kecamatan tompobulu yang merupakan wilayah tertinggi

dikabupaten gowa perbtasan langsung dengn kab’. Jeneponto dan kab.

Bantaeng. Pertanian dan perkebunan juga merupakan penghidupan masyarakat

kel. Malakaji, terlihat dari masyarakat yang sebahagian besar bermata

pencaharian sebagai petani/berkebun. Berbicara tentang pertanian dan

perkebunan di kel. Malakaji tidak ada habisnya bisa terlihat dari kondisi

pertanian dan perkebunan dimalakaji yang begitu subur, dan juga corak daerah

pengunungan ini umunya bekerja dalam sektor pertanian, ladih dan perkebunan.

Dimana pengunungan merupakan deretan atau rangkaian gunung yang tinggi

dibandingkan daerah sekitarnya, pengunungan memiliki ketinggian 500 meter

diatas permukaan laut.

Daerah pengunungan bisa gunung berapi yang masih aktif,

pengunungan ataupun pengunungan kapur. Untuk daerah pengunungan, secara

umum masyarakatnya adalah petani, yang tentu saja pola pertanianya berbeda

beda sesuai dengan kondisi pengunungan tersebut. Seperti masyarakat di

Page 58: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

44

malakaji misalnya, petani biasnya menanam, sayur-mayur dan bunga, selain itu,

ada juga petani biasanya menanam sayur-mayur dan bunga sealain itu, ada juga

petani yang bertanam berupa perkebunan, misalnya kopi cengkeh, sayur mayur

dan buah-buahan. Karena terdapat perkebunan besar, banyak penduduk yang

bekerja sebagai buruh perkebunan. Misalnya buruh perkebunan, kopi. Daerah

dpengunungan mempunyai iklim yang cukup dingin. Kondisi demikian cocok

untuk memmelihara ternak. Misalnya, sapi, kambing, ayam, angsa, kuda, dan

lain-lain. untuk pola pemukiman penduduk sangat dipengaruhi oleh kondisi

topografi dan tingkat kesuburan tanah. Pola pemukiman penduduk di daerah

pengunungan biasanya menyebar mengikuti lereng dan mengelompok pada

daerah yang mempunyai lahan subur dan relative datar.

2. jenis tanaman pertanian dan perkebunan di malakaji

a. jagung

b. ubikayu

c. kopi

d. cengkeh

e. sayur sayuran

f. padi

3. Dampak pertanian dan perkebunan terhadap pendapatan masyarakat malakaji

Berbicra tentang dampak pertanian dan perkebunan terhadap pendapat

masyarakat di malakaji, sebagai salah satu wilayah yang subur dampak pertanian

dan perkebunan di malakaji sanagatlah berpengaruh dan berperan penting bagi

Page 59: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

45

pendapatan masyarakat, dimana seperti telah dijelaskan pada pembahasan

sebelumnya bahwa sebagian besar masyarakat malakaji bermata pencaharian

sebagai petani/pekebun. Pertanian dan perkebunan merupakan sektor yang

memiliki peranan signifikan bagi pendapatan masyarakat malakaji, dan juga

boleh dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat malakaji

disamping, profesi yang lainya yang digeluti masyarakat malakaji. Diisi lain

dalam skla nasional sektor pertanian dan perkebunan mempunyai peranan yang

penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Peranan tersebut antara lain;

maningkatkan penerimaan devisa negara, penyedia lapangan kerja, perolehan

nilai tambah dan daya saing, pemenuhan kebutuhan komsumsi dalam negeri.

C. Standarisasi pendidikan di malakaji

Malakaji yang merupakan kelurahan yang ada di kecamatan tompobulu ini

mempunyai standar pendidikan yang hampir memiliki rata-rata jenjang pendidikan

masuk diperguruan tinggi. Itu bisa dilihat tingkat pendidikan dan banyaknya

tenaga pengajar yang berprofesi sebagai pengajar tetap.

1. Jenjang pendidikan di malakaji

Penyimpanagan perilaku dihampir semua sektor kehidupan telah

menimbulkan kesdaran bahwa “pendidikan karakter” sangatlah penting, bukti

bahwa sistem pendidikan kita telah gagal mencapai tujuanya. Bahkan,

kegagalan ini seolah tidak ada jalan keluar-krisis multidimensi. Pendidikan

seharusnya menjadi solusi bagi suatu bangsa untuk menggapai kemajuan dan

kemakmuran hakiki. Untuk mengetahui apa yang terjadi dengan sistem dan

Page 60: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

46

praktik pendidikan, dilakaukan penelitian pada 29 madrasah aliyah yang ada di

kudus. Hasil penelitian menunjukkan nahwa konsep pendidikan karakter

sesungguhnya memiliki kesamaan substantive dengn system pendidikan

madrasah, perbedaanya terletak pada nilai yang dijadikan petunjuk. Konsep

pendidikan karakter secara filosofis mengacu pada kebenaran antropesentris,

dan madrasah merujuk pada teosentris (agama). Secara sosio-histiris system

pendidikan madrasah adalah model pendidikan berbasis karakter yang cocok

untuk untuk kondisi di indonesia.

Salah satu fungsi pendidikan secara umum yaitu proses memanusiakan

manusia dalam rangka mewujudkan budanyanya. Manusia di ciptakan dalam

keadaan fitrah. Fitrah dal Al-Qur’an pada dasarnya memiliki arti potensi yaitu

kesiapan manusia untuk menerima kondisi yang ada disekelilingnya dan

mampu menghadapi tantangan serta mempertahankan dirinya untuk service

dengan tetap berpedoman kepada Al-Qur’an dan sunnah.

Pendidikan yang ada dimalakaji nuansa keislamanya sangat ketat,

menjunjung tinggi nilai-nilainya agama baik sekolah umum maupun madrasah,

terutama di sekolah madrasah tsanawiyah yapit malakaji dan MAN malakaji

gowa, yang nilai-nilai keislamanya masih sangat menonjol, dan masih sangat

diutamakan dalam kehidupan sehari-hari fungsi agama islam bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemuputan

pengetahuan, penghayatan, pengalaman, seta pengalaman peserta didik

tetantang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus

Page 61: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

47

berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaanya, berbangsa dan bernegara serta

untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

D. Lokalitas Malakaji

Lokalitas malakaji merupakan suatu wilayah yang terletak di salah satu

kecamatan tompobulu kab. Gowa dengan populasi penduduk yang cukup padat itu

terlihat dari keadaan area pemukiman sepanjang jalan sudah hampir dipenuhi oleh

rumah, kelurahan malakaji diketahui adalah wilayah dataran tinggi, dengan

sebagian besar masyarakat menaruh hidupnya pada bidang pertanian dan pedagang

seta sebagian kecil adalah pegawai, bahsa sehari-hari yang dingunakan masyarakat

dikelurahan malakaji kabupaten gowa adalah makassar dan bahasa konjo hal itu

terjadi karena dipengaruhi oleh keadaan geografis dimana kecamatan ini dimana

kecamatan ini berbatasan dengan dua kabupaten yaitu kabupaten jreneponto dan

bantaeng,sehingga terjadi penyatuan dialeg bahasa makassar dan konjo.

Kepercayaan dan agama yang dianut di kelurahan malakaji kecamatan tompobulu

kabupaten gowa, secara keseluruhan beragama islam dengan kultur masyarakat

yang cukup maju, dapat kita jumpai rutinitas keseharianya diwarnai dengan

beribadatan secara berjmaah, sehingga peryaan-perayaan hari besar islam tidak ada

yang terlewatkan untuk di peringati setiap tahunya.

Kelurahan malakaji kecamatan tompobulu juga merupakan wilayah kabupaten

gowa yang terletak di pelosok dataran tinggi dan berada pada kaki gunung

lompobattang dengan kultur masyarakat sudah disentuh dengan pengaruh

globalisasi membuat pola pikir masyarakat sedikit terkesan dalam nuansa

Page 62: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

48

kehidupan di kota, sehingga dikala berbicara dengan kebudayaan yang melekat

pada pola hifup masyarakat kelurahan malakaji itu sudah terkikis dengan sikap

apatisme masyarakat terhadap nilai-nilai kekeluargaan yang semestinya menjadi

ciri khas suatu daerah. Pola pikir masyarakat akan mempengaruhi gaya hidup

dalam berinteraksi antara individu yang satu dengan yang lainya. Sehingga

membentuk sebuah jalinan harmonisasi hubungan antara timbal balik dalam

nuansa kekeluargaan akan mengantarkan pola hidup bermasyarakat yang baik,

dengan itu masyarakat di kelurahan malakaji kewcamatan tompobulu kabupaten

gowa akan senatisa bersinergi dan tetap membudayakan warisan nenk moyang

sebagai azimat peninggalan yang harus dijunjung tinggi meski masyarakatnya

sudah terhigomoni dengan pengaruh zaman kekinian akan tetap mempertahankan

kebudayaan . salah satu kebudayaan yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat

kelurahan malakaji di kecamatan tompobulu kebupaten gowa diantaranya:

a. sikap gotong royong

b. nialai spritual

c. kesenian

Page 63: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

49

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Penerimaan Masyarakat terhadap Kawin Lari

a. Bangaimana proses Penerimaan Masyarakat terhadap Kawin Lari

Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan

untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh

masyarakat, terkadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai

dengan aturan yang berlaku pada masyarakat, misalnya perilaku kawin lari yang

marak terjadi kalangan masyarakat.

Kawin lari tidak hanya dikenal suku atau adat makassar, bugis, mandar dan

torja saja tetapi juga suku lainya yang ada di indonesia hanya saja yang

membedakan adalah sanksi adat yang di terapkan pada kedua pelaku kawin lari.

Kawin lari adalah apabila gadis atau perempuan dengan pemuda laki-laki setelah

lari bersama-sama atas kehendak bersama . kawin lari perkawinan yang dilakukan

antara sepasang laki-laki dan perempuan setelah sepakat lari bersama.,

perkawinan mana yang menimbulkan siri’ bagi keluarganya khususnya bagi

keluarga perempuan, dan padanya dikenakan sanksi adat.

Silariang itu unsur-unsurnya sebagai berikut, dilakukan dengan

perempuan, sepakat lari bersama untuk menikah, menimbulkan siri’ dan

dikenakan sanksi. Dan dapat disimpulkan bahwa kawin lari adalah suatu bentuk

perkawinan yang dilakukan tanpa didahului peminangan atau pertunangan secara

49

Page 64: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

50

resmi. Walaupun kedua pasangan kawin lari ini menyadari bahwa tindakan

kawin lari ini penuh dengan resiko, tetapi itulah jalan terbaik baginya untuk

membina rumah tangga dengan kekasihnya kelak.

“masyarakat di kelurahan malakaji menganggap pernikahan adalah sesuatu yang sangat sakral dan perbuatan yang baik entah itu dalam hukum islam atau dalam hukum adat yang berlaku karena pernikahan merupakan hal yang sangat di sukai oleh Allah dan termasuk sunnatullah hal yang paling tidak disukai oleh masyarakat yaitu kawin lari karena itu termasuk hal yang memalukan dan anak yang tidak mempunyai moral sama sekali” (observasi/15/08/2019)

Masyarakat malakaji menaganggap pernikahan merupakan hal yang sangat

di sukai oleh masyarakat atau agama terutama pada Allah dan pernikahan

merupakan sunnatullah yang berlaku untuk semua mahluk Allah SWT yang

bernyawa, adanya pernikahan bertuan untuk memperoleh kebahagiaan dan

kesejahteraan lahir batin menuju kebahgiaan dan dunia akhirat. Perkawinan

merupakan hal yang sangat sakral dan agung dalam perjalanan hukum manusia

yang dalam islam disebut dengan mitsaqan qhalidan, yaitu akad yang sangat kuat

untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakanya merubakan ibadah. Dan hal

yang paling tidak disukai oleh masyarakat kelurahan malakaji adalah kawin lari

karena kawin lari merupakan hal yang sangat memalukan.

“Proses penerimaan perilaku kawin lari di masyarakat kelurahan malakaji

ini memang masih kental dengan sanksi adatnya berbeda dengan daerah lain yang mungkin menganggap perbuatan tersebut sepele akan tetapi di daerah makassar khususnya di kelurahan malakaji masih menganggap bahwa perilaku kawin lari haru melalui tahap melakukan sanksi adat agar bisa dapat di terima di masyarakat karena makassar terkenal dengan siri’

na pacce”(observasi/15/08/2019)

Page 65: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

51

Berdasarkan observasi diatas bahwa sanksi adat yang ada di kelurahan

malakaji masih sangat kental karena menyangkut masalah harga diri dan nama

baik dalam masyarakat dan keluarga penerimaan tersebut melalui proses agar bisa

di terima oleh masyrakat salah satunya harus mendapatkan sanksi adat yang sudah

diatur. Dikelurahan malakaji masih terasa adat istiadatanya yang kental yang

mungkin tidak bisa di tinggalkan begitu saja oleh msyarakat setempat karena

memang ini adalah adat istiadat di kelurahan ini.

Masyarakat dikelurahan malakaji merupakan masyarakat yang sangat

mematuhi hukum adat adat dan msyarakat kelurahan malakaji sanagat patuh

terhadap aturan yang ada yang sudah diatur oleh masyarakat yang dianggap

percaya seperti halnya kawin lari yang yang harus mematuhi hukum adat yang

berlaku.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak yang berinisial Baharuddin 40

tahun sebagai lurah mengatakan bahwa;

“Proses penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari dikelurahan ini memang miris kenapa saya bilang begitu karena memang itu perbuatan yang memalukan dan mencoreng nama baik keluarga, untuk diterima dimasyarakat disini biasanya dikenakan sanksi adat” (D.1.Wawancara,16, agustus).

Menurut informan diatas proses penerimaan masyarakat terhadap perilaku

kawin lari harus dikenakan sanksi adat yang berlaku di masyarakat kawin lari

termasuk hal yang tercela dan memalukan yang mencoreng nama baik keluarga.

Sanksi adat yang dikenakan dimalasyarakat malakji ini merupakan hal yang

harus dipatuhi oleh orang yang melakukan kawin lari di kelurahan ini dan harus

Page 66: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

52

betul-betul mematuhi juga syarat-syarat yang diajukan oleh oleh ketua adat atau

pemerintah yang ada dikelurahan malakaji dan penerimaan di kelurahan malakji

juga harus diikuti dengan cara yang benar dan harus sesuai dengan syarat dan

ketentuan, penerimaan masyarakat dalam perilaku kawin lari juga harus adanya

restu orang tua dan adanya ketentuan-ketentuan oleh pihak keluarga misalkan

tentang uang panai’ yang akan di bawah ke pihak perempuan setelah itu beru di

tentukan bagaimana baiknya.

Adapun wawancara dengan masyarakat berinisial SR 40 tahun selaku

masyarakat malakaji mengatakan bahwa:

“Pihak laki-laki pergi kerumah perempuan berbicara baik-baik kalau disetujui maka akan di carikan waktu dan meminta uang panai’ sesudah

itu di tentukan pestanya baru setelah itu di panggilah yang bersangkutan dan di tanya bahwa pihak kawin lari telah di terima di masyarakat dan memang harus di terima karena sesuai dengan aturan yang ada”(D.2.Wawancara 16, agustus)

Menurut informan diatas mengatakan bahwa Sebelum diterimanya pelaku

kawin lari ini harus meminta izin kepada pihak keluarga menyediakan uang

panai’ dan melalui aturan yang telah di terapkan dari kelurahan malakaji

sehingga bisa diterima di pihak keluarga dan masyarakat setempat dan kalau ada

pelaku kawin lari yang tidak bisa memenuhi maka pihak dari dari laki-laki harus

berbicara dengan baik lagi dengan pelaku kawin lari agar bisa diterima oleh

masyarakat atau pihak dari keluarga perempuan dan orangtua siperempuan.

Page 67: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

53

Sedangkan menurut bapak yang berinisial Abdul Rajab 35 tahun selaku

ketua RT di kelurahan malakaji mengatakan bahwa:

“Penerimaan kawin lari disini diboyanggi baji’na mae ri tau toana dan

jaman sekarang itu tidak adami lagi sistem tampar atau di buang karena kita merasa kasihan apalagi orang tuanya toh kalau masalah masyarakat itu sudah mereka menerima karena pihak pelaku kawin lari sudah bercerita baik-baik pada pihak masyarakat dan menuruti peraturan yang berlaku masyarakat juga merasa kasihanki kalau anak orang dibiarkan begitu saja tanpa kedua orang tuanya.(D.3.Wawancara, 16 agustus)

Menurut informan diatas salah satu syarat untuk menerima pelaku kawin

lari yaitu tercapainya kesepakatan baik dari pihak orangtua masing-masing

maupun masyarakat. Dan jika sebelumnya syarat untuk menerima pelaku kawin

lari yaitu dengan melakukan kekerasan fisik maka saat ini tidak diberlakukan lagi

syarat tersebut dikarenakan terlalu berlebihan. Dizaman dulu kekerasan yang

berlaku di tentang kawin lari memamng sangat miris karena banyak yang

dibunuh gara-gara melakukan hal yang memalukan dan tidak menghargai

keluarganya dan sanksi adat dulu ini biasanya mengeluarkan mereaka dari kartu

keluarga agar tidak mencoreng lagi nama baik keluarganya dan membersihkan

namanya dari keluarga mau tidak mau pihak dari pelaku kawin lari harus

menerima itu semua karena ini konsekuensi dari masyrakat dan pihak keluarga

yang telah memalukan dan sanksi adat juga harus siterima.

Page 68: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

54

Kemudian data dokumen yang di dapatkan oleh peneliti berupa yang

Silaring:

“Sanksi adat yang ditujukan pada pelaku silariang memang kejam, yakni

bisa saja terjadi pembunuhan atau luka berat, tetapi bagi orang yang tahu aturan adat istiadat, mereka harus mengetahui aturan main yang berlaku” (D1/Dokumen/Zainuddin Tika, Siri’ dan Silariang). Sanksi adat pada pelaku kawin lari memang sangat miris dan sanksi adat

juga ini tidak bisa berupa pembunuhan atau luka yang berat bagi pelaku kawin

lari harus tau aturan yang berlaku. Walaupun sudah mendapat restu dari kedua

orangtuanya serta sudah dinikahkan oleh penghulu, tetapi bukan berarti persoalan

sudah selesai. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku

kawin lari itu, belum bisa terlepas juga yang namnya sanksi adat sebelum acara

Abbaji.

Dan perlu kita sadri yaitu proses penerimaan di kelurahan malakaji ini

merupakan proses yang sangat panjang karena harus ada sanksi adat dan pelaku

kawin lari meminta maaf pada pihak keluarga terlebih dahulu dan mengurus

persyaratan yang sudah diatur oleh masyarakat setempat.

Memang konsekuensi kawin lari ini cukup berat dihadapi karena nyawa

taruhanya selama mereka tidak datang meminta maaf atai baik, terkadang orang

yang melakukan kawin lari biasa ada yang tidak pulang meminta maaf walaupun

telah menikah secara resmi di tempat dimana mereka melakukan kawin lari

bersama. Proses permintaan maaf ini tidak boleh dilakukan sendiri-sendiri karena

harus melalui tokoh masyarakat yang disegani.

Page 69: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

55

2. Tanggapan tentang Kawin Lari

Proses perkawinan orang makassar pada dasarnya dilakukan secara

normatif sesuai ketentuan hukum agama maupun hukum adat yang mengatur

prosesi perkawinan, misalnya kedua pihak yang akan menikah melakukan

tahapan peminangan. Akan tetapi proses normatif perkawinan ini kadang

dilanggar oleh warga karena beberapa alasan yang melatar belakanginya, baik

karena hubungan mereka tidak direstui oleh orang tuanya atau keluarganya

maupun karena penentuan uang panai’ yang relatif mahal sehingga sebagian

masyarakat menenpuh jalan pintas yang disebut dengan kawin lari perbuatan ini

dianggap menyimpang atau bertentangan dengan hukum adat.

Pada dasarnya kawin lari merupakan kehendak berdua laki-laki dan

perempuan namun demikian persoalanya yaitu tetap menimbulkan siri’dari pihak

kawin lari yang senantiasa mempunyai kewajiban menurut prosedur adat

membunuhh orang yang salah perdamaian belum tercapai sebagai akibat larinya

gadis bersama seorang pemuda pujaanya. Hal ini di pandang sebagai tantangan

dan penghinaan terhadap kehormatan pihak keluarga perempuan tersebut, namun

sebenrnya perginya seorang gadis bersama pria pujaanya atas dasar kehendk

bersama tetapi pihak laki-laki tetaplah disalalahkan sehingga disebut sebagi

pihak orang yang salah.

Page 70: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

56

Pihak pelaku kawin lari tetap pada pendirianya untuk memisahkan

hubungan kedua pihak, beranggapan bahwa perbuatan kawin kari itu akan

berdampak buruk pada nama baik orang tua atau merupakan aib bagi keluarga.

“tradisi kawin lari dikelurahan malakaji ini seorang wanita pergi dengan

seorang laki-laki tanpa disertai dengan mahramnya dan faktor yang paling banyak sehinggah melakukan kawin lari di kelurahan malakji ini yaitu faktor yang tidak direstui dan perbuatan yang dilarang oleh agama”(observasi/14/08/2019).

Kawin lari di kelurahan malakaji biasnaya laki-laki membawa

siperempuan untuk lari dari rumahnya dan biasnya juga laki-laki memaksa pihak

perempuan untuk mengikuti kemauan dari sipihak laki-laki karena laki-laki takut

akan hal yang akan dilakukan oleh keluarga perempuan karena piahak laki-laki

menhamili siperempuan dan laki-laki tersebut mau tidak mau harus bertanggung

jawab, yang jadi masalah disini oihak dari laki-laki biasanya takut bertanggung

jawab hanya karena faktor ekonomi dan adanya faktor yang namanya strata

sosial dari pihak laki-laki. Kawin lari biasanya disebut dengan hal yang

memalukan sekali dan biasa di cap dengan sebutan orang yang tidak punya

moral.

“Kawin lari merupakan hal yang menyimpang dimata semua orang dan

hal yang sangat memalukan bagi keluarga apalagi keluarga kita adalah keluarga yang masih kental dengan jiwa adatnya”(observasi/14/08/2019)

Menurut observasi diatas kawin lari merupakan perbutan yang

menyimpang dan kawin lari merupakan perbuatan yang tidak di sukai oleh

masyarakat karena merusak nama baik keluarga karena adat istiadat dikrlurahan

Page 71: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

57

malakaji masih sangat kental dan di masyarakat malakaji ini sangat kental

dengan adatnya, dan asnagat patuh dengan hukum adat yang berlaku disana.

Hal ini seperti yang di ungkapkan oleh bapak yang berinisial SR 45 tahun

selaku masyarakat di kelurahan malakaji yang menyatakan bahwa:

“Tanggapan saya tentang kawin lari di kelurahan malakaji yaitu

perbuatan yang tidak baik karena setengah mati orangtua carik uang, usaha untuk membiayai sekolah supaya dapat ijazah untuk hidupnya dan nanti masa depanya, jadi tidak baik” appasirik bija

pammanakang”(D.1.Wawancara 19 agustus)

Menurut informan diatas kawin lari adalah hal yang menyimpang karena

orangtua stengah mati mencari nafkah untuk anak mereka akan tetatpi anaknya

memperlakukan hal yang tercela dan kawin lari ini bisa merusak masa depan dan

itu sangat memalukan untuk keluarga mereka dan mereka juga sanagat malu

karena msih sekolah dan anaknya sudah melakukan hal yang tercela dan banyak

orang tua yang merasa kesal terhadap anknya sendiri dan terlalu lama untuk

memaafkan anak mereka karena ini adalah siri’ bagi keluarga apalagi keluarga

yang merupakan keturunan keluarga yang sangat di kenal di kelurahan tersebut

otomatis keluarga merasa sudah di permalukan.

Seperti yang di ungkapkan oleh informan yang berinisial JN 23 tahun

selaku pelajar di kelurahan malakaji mengatakan bahwa:

“Tanggapan saya tentang kawin lari yaitu tidak baik karena membuat

masa depan kita hancur dan tidak bisa menggapai cita-cita kita sebagai anak pelajar dan salah satu perilaku yang menyimpang”(D.2.Wawancara,19 agustus)

Page 72: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

58

Menurut informan diatas mengatakan bahwa bahwa: perilaku kawin lari

bukan hanya memalukan tetapi bisa menghancurkan masa depan bangsa kita

secara perlahan dan cita-cita merekapun yang mereka mimpikan hancur hanya

karena nafsu belaka yang menurut masayarakayt hal yang tidak masuk akal

dalam kawin lari. Kawin lari di kelurahan ini juga kebnayakan anak sekolah yang

masih duduk di bangku SMP dan SMA. Yang sangat miris juga mereka kawin

lari itu hanya karena tidk ingin kekasihnya lepas dari dirinya dan pemikiran

keduanya jan satu satunya yaitu kawin lari bersama kekasihnya.

Seperti yang di ungkapkan ibu yang berinisial MR 45 tahun selaku

masyarakat di kelurahan malakaji mengatakan bahwa:

“Tanggapan saya tentang kawin lari yaitu salah satu perbuatan yang

tidak baik karena membuat kita malu dan yang namanya kawin lari itu tidak ada baiknya di mata orang-orang dan agama tentunya kaarena itu termasuk aib di lingkungan masyrakat dan Bertentangan dengan norma dan agama”(D.3.Wawancara,19 agustus)

Menurut informan diatas mengatakan bahwa: kawin lari merupakan yang

bertentangan dengan agama dan hukum adat dan yang namanya kawin lari bukan

perbuatan baik dimata masyarakat dan termasuk dengan aib di mata keluarga dan

dimasyarakat. Dan setalah melakukan kawin lari juga dimata masyarakat kita

hanyalah orang tidak ada moral ataupun pendidikan atau mereka berfikir dia tidk

di didik baik oleh oramg tua mereka sehinggah masyarakat menganggap orang

yang kawin hal yang tmemalukan.

Page 73: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

59

kawin lari merupakan hal yang menyimpang dan memalukan orangtua

dan masyarakat karena kawin lari bertentangan dengan norma dan adgama dan

dapat merusak masa depan anak bangsa dan menghancurkan cita-cita anak

bangsa.Umumnya kawin lari dalam masyarakat kelurahan malakaji dianggap

sebagai hubungan rasa cinta yang mengalami hambatan dari pihak orang tua dan

kerabat karena masih ada sebagian masyarakat yang menentukan pilihan

pasanganya dan kurangnya sosialisasi bersama anaknya dan adanya faktor

ekonomi, yang mengakibatkan anak tersebut kawin lari.

“tradisi kawin lari dalam perkawinan adat apabila ditinjau dari prespektif isalm kawin lari bertentangan dengan Al-Quran dan hadits karena islam tidak mengaenal istilah kawin lari, karena hukum islam memerintahkan bagi kaum perempuan untuk tidak keluar rumah tanpa disertai dengan muhrimnya, bertentabagan dengan perintah untuk berbakti pada orangtua, hukum islam melarang, yang bukan muhrim untuk tinggal bersama, pihak perempuan tidak boleh memberatkan pihak laki-laki untuk membawa mahar” (D.1/dokumen/Diah Eka Susanti/skripsi/tradisi kawin lari dalam perkawinan adat)

Dalam perkawinan adat bertentangan dengan Al-Quran dan hadits karena

islam tidak mengenal istilah yang dinamakan dengan kawin lari kerena,1 hukum

islam memrihtakan agar kaun hawa tidak keluar rumah tanpa disertai dengan

muhrimnya,2 harus berbakti pada kedua orangtua karena dengan adanya kawin

lari orangtua merasa kecewa dan sakit hati terhadap apa yang diperbuar oleh

anaknya,3 melarang pria dan wanita yang bukan muhrimnya untuk tinggal

berdua karena dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan

mendekati zina,4 tuntunan ajaran islam uang mahar pemberian suami kepada

Page 74: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

60

calon istri disesuaikan dengan kemampuan calon suami dan tidak boleh

memberatkanya.

Sehubungan dengan pembahasan sebelumnya dapat dimaknai dalam

hukum adat yang berlaku pada pihak kawin lari bukan hanya perilaku yang

menyimpang saja atau tidnakan yang tidak masuk akal akan tetapi kita harus

belajar dari apa yang kita lihat sekarang yang bisa merusak kita dimasa depan

kita harusnya kita juga meperhatiakn diri kita sendiri jangan sembarangan

bergaul apalagi pergaulan yang bebas dan kita harus mentatti kedua orangtua.

B. Pembahasan

1. Penerimaan Masyarakat terhadap Perilaku Kawin Lari

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dalam proses penerimaan

masyarakat terhadap perilaku kawin lari di kelurahan malakaji kecamatan

tompobulu kabupaten gowa dapat di simpulkan bahwa untuk menerima perilaku

kawin lari di masyarakat kelurahan malakaji harus dikenakan sanksi adat yang

berlaku di masyarakat dan tercapainya kesepakatan orang tua masing-masing,

dan pada zaman dulu pebnerimaan perilaku kawin lari biasanya di lakukan deng

kekerasan fisik tapi denga zaman sekarang di fikiran masyarakat adalah

perbuatan yng berlebihan karena kedua orang yang melakukan kawin lari sudah

menjalankan konsekuensinnya dengan baik.

Kawin lari merupakan perbuatan yang tercela, sehingga untuk menerima

para pelaku kawin lari terlebih dahulu harus di kenakan sanksi adat menurut

Bapak Baharuddin S.M sebagai lurah. Menurut saya kawin lari merupakan hal

Page 75: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

61

yang sangat tidak benar untuk berada pada kasus masyarakat apalagi memalukan

orangtua dengan cara kawin lari harusnya juga pelaku kawin lari harus dihukum

secara berat karena merupakan hal yang meamlukan dalam lingkungan

masyarakat dan sekitarnya dan mencoreng nama baik dan menurut saya harus

mememnuhi semua peraturan yang ada dimasyarakat kelurahan malakji seperti

dahulu yang di cambuk atau di pukul baru di terima di masyarakat supaya orang

yang melihat hukuman sebelum diterima tersebut punya rasa agar anaknya tidak

melakukan hal yang memalukan dan harus benar-benar meminta maaf kepada

orang tua mereka.

Sebelum diterimanya pelaku kawin lari ini meminta izin kepada pihak

keluarga menyediakan uang panai’ dan melalui aturan yang telah diterapkan dari

kelurahan malakaji sehingga bisa diterima dari pihak keluarga dan masyarakat

setempat. Menurut ibu yang bernama ibu Sohra 40 tahun. Manurut saya

penerimaan perilaku kawin lari dengan adanya konsekuensi seperti yang di

paparkan ibu sohra memang harus ada langkah-langkahnya supaya piahak kawin

lari mendapatkan jera bahwa kawin lari tersebut tidak baik di mata masyarakat

apalagi di kelurahan malakaji dan langkah-langkah ini harus di sepakati oleh

pihak orang yang melakukan kawin lari.

Salah satu syarat untuk tercapainya penerimaan perilaku kawin lari ini

adanya kesepakatan baik dari pihak prang tua masing-masing maupun

masyarakat dan jika sebelumnya syarat untuk menrima pelaku kawin lari yaitu

dengan melakukan kekerasan maka saat ini syarat tidak di berlakukan lari di

Page 76: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

62

karenakan sudah berlebihan, menurut bapak Abd. Rajab selaku ketua RT di

kelurahan malakaji. Menurut saya penerimaan ini harus ada hukuman yang jera

untuk para pelaku kawin lari dan biarpun masyrakat mersa ini berlebihan tapi

inilah jalan terbaik bagi perilaku kawin lari karena sudah melakukan perbuatan

yang tercela dan harusnya masyrakat tidak boleh menrima dulu pelaku kawin lari

sebelum selesai di hukum.

Dampak yang di timbulkan kawin lari dikelurahan malakaji yaitu

kurangnya sosialisasi kemasyrakat terutama untuk anak-anak muda karena kalau

kita selalu bersosialisasi kemasyarakat pasti banyak pengalaman dan

pengetahuan dan memahami adanya pendidikan karena tidak adanya pendidikan

pasti fikiran kita juga bakalan terarah kefikiran yang negatif dan faktor

terjadinya kawin lari yaitu adanya pergaulan bebas yang tidak didasari oleh

pendidikan dan tidak adanya pemahan yang mendalam dan juga adanya suka

sama suka dan faktor yang terlalu jadi perhatian di masyarakat yaitu faktor

ekonomi yang berlebihan dan kasta, ras juga yang bisa menyebabkan orang kwin

lari.

Adapun peneliti melihat bahwa ada beberapa Faktor yang paling banyak

menyebabkan dan mempengaruhi kawin lari pada kelurahan malakaji yaitu

Faktor yang pertama:Menentang perjodohan (kawin paksa) kebiasaan sebagian

orang tua, dalam mencarikan jodoh anknya selalu mencari dari luar keluarga

dekat, baik itu sepupuh satu kali, dua kali dan tiga kali. Tujuanya agar harta

warisan itu tidak jatuh keluar. Faktor yang kedua: faktor ekonomi yang

Page 77: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

63

berlebihan faktor ketiga yaitu: lamaran ditolak, orang tua dari pihak perempuan

menolak lamaran pihak laki-laki yang melamar anak gadisnya, hal yang

menyebabkan ditolaknya pihak alki-laki yaitu perbedaan strata sosialnya dalam

masyarakat. Apalagi jaman sekarang semua orang mengejar yang namnya dunia

saja bukan akhirat. Faktor keempat:perilaku yang tak sesuai harapan orang tua

salah satu pihak teatapi menurut saya setiap orang tua menginginkan yang terbaik

untuk anknya hidup bahagia kelak, untuk bahagia itu juga harus mencari calon

suami dari yang baik-baik pula. Bilamana orang tua melihat kehidupan pemuda

yang melamar anaknya tingkah lakunya buruk maka orang tua menolaknya.

Faktor kelima: pergaulan bebabs, kalangan remaja jaman sekarang khususnya di

kelurahan malakji selalu mencari hal-hal yang bersifat instan atau mereka hanya

bertindak sesuai dengan naluri dalam dirinya tanp memikirkan dampak yang

akan terjadi pada apa yang mereka lakukan. Pergaualan bebas yang dialakukan

oleh remaja tdak terlepas dari pengaruh lingkungan, kurangnnya perhatian

keluarga.

Perlu kita ketahui juga tentang kawin lari di kelurahan malakaji ini

kebanyakan anak dibawah umur dan lebih sadisnya kawin lari di keluarahan

malakaji tersebut hamil diluar nikah dan yang paling banyak yaitu anak remaja

yang melakukan mereka sementara sekolah dan mereka tidak mementingkan lagi

pendidikan mereka orangtua pelaku kawin lari melarang anaknya melakukan

hubungan mereka karena persoalan kasta dan dan strata sosial yang bisa

menyebabkan kedua pelaku kawin lari dan kebanyakan juga di kelurahan ini

Page 78: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

64

tidak direstui karena keluarga pelakukawin lari biasanya tidak jelas, misalnya

tidak adanya pekerjaan yang jelas dari laki-laki sehingga keluarga perempuan

tidak merestui mereka dan pergaulan laki-laki bebas sehingga keluarga

perempuan tidak rela anaknya menikah dengan laki-laki yang pergaulanya terlalu

bebas yang bisa menjerumuskan anak mereka yang ke arah yang salah, akan

tetapi pelaku kawin lari tidak memikirkan hal tersebut karena mereka berfikir

mereka saling mencintai satu sama lain

Dalam suku bugis makassar kawin lari sudah ada pada zaman dulu tapi

zaman dulu sanksi adat yang berlaku di masyarakat sangat keras, karna ini

masalh siri’ yang sudah ada sejak dulu orang malakji sangat peka sekali sebab

salah sedikit nyawa taruhanya, orang zaman dulu tidak mau harga dirinya di

injak. Injak oleh orang lain, kapan ada anak gadisnya dilarikan maka bukan

hanya bapaknya, juga keluarga perempuan mersa tersinggung karena siri’nya di

injak-injak oleh pihak laki-laki yang mebawanya dan zaman dulu sanksi adat

yang berlaku biasanya berakhir dengan maut. Tapi yang saya lihat zaman

sekarang kurang peduli dengan kasus kawuin lari dan merasa bodoh kenapa

karena yang saya lihat yang panting bisa mngurus semunya dan persyaratan

hukum adat selesai maka semuanya bisa berjalan dengan lancar.itulah bedanya

hukum adat jaman sekarang dan jaman dulu tentang hukuman kepada pelaku

kawin lari seharusnya hukum adat yang ada dikelurahan malakaji ini harus lebih

ketat karena kawin lari merupakan hal yang tidak dinginkan oleh pihak

masyarakat apalagi pihak keluarga pelaku kawin lari.

Page 79: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

65

Sesuai dengan teori yang yang dijadikan dasar mengenai proses

penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari yaitu teori penyimpangan

sosial teori ini berpandangan Dari uraian tersebut penulis menyimpulkan bahwa

hubungan antara teori yang dikemukakan oleh Gillin yaitu teori penyimpangan

sosial yang memberi pengertian bahwa perilaku menyimpang adalah perilaku

yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan masyarakat yang

menjadi penyebab atau memudarnya ikatan solidaritas kelompok.

Dengan kata lain penyimpangan sosial terciptanya nilai dan norma yang

berlaku di keluarga dan masyarakat agar masyarakat selalu menjaga ikatan

solidaritasnya, hal ini sejalan dengan perilaku kawin lari merupakan kehendak

laki-laki dan perempuan, namun demikian persoalanya tetap menimbulkan siri’

bagi pihak yang senantiasa melakukan kewajiban prosedur adat. Proses

penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari yaitu dikenakan sanksi yang

sudah diterapakan oleh masyarakat atau tokoh agama yang ada di kelurahan

malakaji sebelumnya syarat untuk di terimanya perilaku kawin lari dengan cara

melakukan kekerasan tetapi cara tersebut tidak di berlakukan lagi di karenakan

terlalu berlebihan dan yang penting semua permintaan maaf sudah dilakukan

sehingga bisa diterima oleh pihak keluarga dan masyarakat. Di makassar hukum

adat masih tetap berlaku pada pelaku kawin lari berbeda dengan suku-suku lain

yang menerima secara terhormat perbuatan tersebut.

Page 80: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

66

2. Tanggapan tentang Kawin Lari

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai Tanggapan

Masyarakat Tentang Kawin Lari kelurahan malakaji kecamatan tompobulu

kabupaten gowa dapat disimpulkan bahwa kawin lari merupakan tindakan yang

menyimpang di kalangan masyarakat dan bisa membuat masa depan rusak bagi

bangsa ini dan bertentangan agama dan hukum adat yang berlaku pada

masyarakat.

Kawin lari adalah hal yang menyimpang karena orang tua stegah mati

mencari nafkah untuk anak mereka akan tetapi anknya memperlakukan hal yang

tercela dan kawin lari itu bisa meruksak masa depan dan perilaku kawin lari

bukan hanya memalukan tetapi memalukan atau menghancurkan masa depan

secara perlahan dan bertentangan dengan agama dan hukum adat .

Menurut peneliti kawin lari adalah perilaku yang sangat menyimpang

karena memiliki sifat yang sangat di cela oleh oihak masyarakat dan keluarga

apalagi sama maha pencipta yaitu Allah SWT harusnya kawin lari ini harus di

cegah dikarenakan dapat merusak nilai moral yang berlaku dimasyarakat apalagi

bertentangan dengan hukum adat yang sudah di tetapkan. Kaum wanita

umumnya merasa takut, takut akan sanksi adat yang bakalan di hadapinya,namun

karena rasa cinta yang merasuk dalam dirinya, sehingga rasa takut itu hilang ia

nekat untuk melakukan yang namanya kawin lari apalagi kalau ia sudah tahu bila

orang tuanya sudah tidak merestui dengan laki- laki yang dicintainya maka

pelaku kawin lari memaksa pihak laki-laki menikahinya secara cepat.

Page 81: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

67

Di kelurahan malakaji ini banyak anak-anak putus sekolah di karenakan

mereka kawin lari dibawah umur ada yang kawin lari umur 14 dan ada yang

kawin lari sejak umur 17 tahun, mereka melakukan ini semua dikarenakan tiadak

adanya restu dari orang tua dan adanya perbedaan umur diantara pelaku kawin

lari, dan sekarang mereka merasa menyesal karena melihat teman-temanya sudah

menggapai cita-cinta mereka cuman bisa melihatnya adapun penyebab

terjadinya kawin lari yang miris di kelurahan malakaji ini yaitu hamil diluar

nikah padahal perempuan ini masih sekolah di SMA dan mereka terpaksa kawin

lari karena pihak laki-laki juga tidak bisa melamar pacarnya faktornya adalah

uang panai’ mahal dan faktor strata sosial dan pergaulan bebas maka mereka

mengambil jalan pintas denagan melakukan kawin lari yang konsekuensinya

sangat berat bagi mereka dan Harusnya orang tua sanagat berperan disini

dikarenakan orang tua harus tegas dalam mendidik anak-anknya karena ini

menyangkut masa depan si anak.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak pada

sistem perkawinan adat makssar baik kawin secara adat maupun kawin lari.kawin

lari zaman dulu bertemu antara jejaka dan gadis sudah sangat sulit apalagi

bergaul bebas seperti sekarang ini. Namun sekarang ini pergaulan muda mudi

sangat jauh beda sekarang sudah banyak alat telekomunikasi yang super canggih

yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan kekasihnya, kapan dan

dimanapun, mulai dari telepon, internet, HP hingga alat telekomunikasi lainya.

Page 82: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

68

Dalam kasus diatas dapat kita lihat bahwa banyak alasan ketidak setujuan

orang tua misalnya beda umur, tidak layak untuk anaknya baik dilihat dari segi

pendidikan maupun dari segi kasta maupun agama dari salah satu ketidak

setujuan ini akibat salah satu dari calon tidak memilki pekerjaan yang tetap atau

tinggi. Perempuan yang hamil diluar nikah di kelurahan malakji ini merupakan

faktor yang tinggi terjadinya kawin lari dan wanita tersebut masih berpendidikan

atau sekolah sehingga hamil di luar nikah.

Menurut peneliti selaku peneliti yang pernah melihat pasangan yang

kawin lari terutama kawin lari pada saat usia remaja atau masih sekolah akan

mengalami kesulitan dalam menacari pekerjaan atau kebutuhan ekonomi, karena

pernikahan itu perlu adanya persiapan yang matang baik dari segi psikologis

maupun dari segi ekonomi, dengan demikin pelaku kawin lari ini perlu adanya

kesiapan dan kedewasaan bersama karena mengaatasi rumah tangga mungkin

rumit apalagi pemikiran masih labil dan dapat menimbulkan maslah besar dalam

rumah tangganya.

Kasus seperti ini di kelurahan malakaji sudah banyak terjadi, apalagi

pergaulan muda mudi sudah tidak dibatasi lagi cenderung bebas dlam bergaul,

mereka sudah bisa saling berkunjung kerumah teman pria atau wanitanya atau

bertemu di tempat yang sifatnya sangat rahasia, disanalah mereka kadang

memadu cinta untuk merasakan apa arti nikmatnya cinta.

Upaya pencegahan kawin lari dikelurahan malakaji, upaya ini terbilang

sangat sulit karena membutuhkan pihak ketiga atau jalur mediasi, misalnya

Page 83: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

69

melibatkan imam untuk meminta persetujuan oarangtua atau keluarga salah satu

pihak agar mau menjadi wali nikah. Untuk mencegah kawin lari di kelurahan ini

salah satu dari pendidikan yang harus ada pendekatan budaya, budaya itu yang

kita tahu mungkin kita menyarankan orang tuanya bahwa saya mencintai si A

coba kita datang melamarnya, kalau memang pihak laki-laki tiadak ada restu nah

itu mungkin bisa dilakukan oleh anka muda untuk kawin lari.

Dampak yang didapat bagi si pelaku kawin lari di kelurahan maklakaji

khususnya yang masih berpendidikan yaitu: hilangnya cita-cita mereka, merasa

malu di masyarakat dan pada teman-tamannya, dan kurangngnya sosialisasi

bersama keluarga sang suami karena merasa tidak disukai dan tidak di anggap

menantu, kawin lari merupakan hal yag memang bertentangan dengan agama dan

hukum adat dan agama yang namanya kawin lari bukan perbuatan yang baik

dimata masyarakat, dan setelah melakukan kawin lari juga dimata masyarakat itu

adalah perbuatan orang yang tidak mempunyai moral ataupun pendidikan

sehungga mereka berfikir pendek untuk melakukan hal tersebut sehingga kawin

lari dianggap hal yang sangat memalukan oleh masyarakat sekitar.

Zaman sekarang mungkin susah untuk mendidik anak remaja secara tegas

di karenakan teknologi yang semakin canggih, tapi apa salahnya kita

bersosialisasi sama anak dan dekat dengan lingkungan sekitar mengenalkan anak

hal-hal yang positif dan menjauhkan anak ke hal yang negatif. Dang

menghilangkan hal-hal yang menjodohkan tidak mengikatkan atau memberatkan

Page 84: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

70

pada uang panai’ yang mahal , dan tidak menolak lamaran yang datang dari

pasangan anak gadisnya hanya karna alasan beda strata sosial dalam keluarganya.

Kawin lari juga di kelurahan malakaji mengakibatkan nama keluarga di rusak

oleh anaknya sendiri . pada dasarnya kawin lari merupakan kehendak berdua

laki-laki dan perempuan namun demikian persoalanya yaitu tetap menimbulkan

siri’ dari pihak kawin lari yang senantiasa mempunyai kewajiban menurut

prosedur adat membunuh orang yang salah perdamaian belum tercapai sebagaia

akibat larinya gadis bersama orang yang yang dicintainya

Dari uaraian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa hubungan antara

teori yang dikemukakan oleh Max Weber yaitu tindakan sosial, menurut peneliti

tindakan ini sangat relevan dengan topik penelitian. Teori tindakan termasuk di

dalm salah satu paradigma sosiologi.teori tindakan dibagi menjadi 4 tipe yaitu

rsionalisme, intrumental, rasionalitas yang beroriontasi nilai, tindkan rasional dan

tindakan afektif. Di antara tipe tersebut, teori tindakan afektif lebih tepat

dingunakan untuk membahas topik penelitian. Tipe tindakan ini ditandai oleh

dominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan, yang

sada, seseorang yang sedang mengalami perasaan meluap-luap seperti cinta,

kemarahan, ketakutan atau kegembiraan, dan secara spontan mengungkapkan

perasaan itu tanpa refleksi, berati sedang memperlihatkan tindakan afektif.

Tindakan itu benar-benar tidak rasional karena kurangnya pertimbangan logis,

idiologi, akan kriteria rasinalitas lainya.

Page 85: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

71

Seperti halnya pasangan yang mealakukan kawin lari dengan cara hanya

karena perasaan emosi yang meluap luap dapat dikatakan sebagai keputusan

yang hanya sanngat memalukan dari pasangan tersebut. Keputusan untuk

melakukan kawin lari perlu di fikirkan secara logis supaya tidak berakibat fatal

bagi diri kita sendiri. Pasangan yang kawin lari pada usia remaja rentan terhadap

perceraian.

Page 86: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

72

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarakan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerimaan

masyarakat terhadap perilaku kawin lari dan tanggapan masyarakat tentang

perilaku kawin lari dapat disimpulkan bahwa.

Penerimaan masayarakat terhadap perilaku kwin lari proses

penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari dikelurahan malakaji

biasanya dikenakan sanksi adat dan harus di kenakan sanksi adat setelah

dikenakan sanksi adat. Proses penerimaan kawin lari ini sudah meminta izin

kepada kedua orangtua menyediakan uang panai’ dan menentukan hari baik

mereka menggelar acara pesta sudah setujui oleh kedua orang tua mereka

barulah mereka panggil pemerintah untuk memberitahukan kalau pelaku

kawin lari sudah diterima dan melaksanakan aturan yang sudah berlaku. Dan

sekarang sistem kekerasan oleh pihak pelaku kawin lari tidak lagi mengalami

kekerasan oleh masyarakat dan keluarga karena semua telah dibicarakan

dengan baik.

Tanggapan masyarakat tentang kawin lari yaitu orang yang

memalukan orangtua atau orang yang tidak ada malunya dan orang yang

menyimpang dan bertentangan dengan norma dan agama yang berlaku dalam

masyarakat, kawin lari biasanya terjadi karena salah satu pihak keluarga yang

tidak menyetujui mereka berdua dengan masalah latar belakang kasta dan

72

Page 87: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

73

strata sosial yang tidk bisa membahagiakan keluarganya nati, kawin lari juga

biasa disebut dengan sepasang laki-laki dan perempuan, sepakat lari bersama

untuk menikah, menimbulkan siri’ dan dikenakan sanksi dan dapat juga

disimpulakan bahwa kawin lari adalah suatu bentuk perkawinan yang

dilakukan tanpa didahului peminangan atau pertunangan secara resmi atau

formal. Dan kawin lari bukan hanya karena nafsu belaka yang menurut

masyarakat hal yang tidak masuk akal dalam kawin lari. Kawin lari juga

bertentangan dengan norma dan agama dan dapat merusak anak bangsa dan

masa depan kelak nanti kawin lari bjuga memiliki sifat yang sangat tercela

oleh masyarakat dan pihak keluarga.

B. Saran

1. Bagi Keluarga diharapkan orang tua harusnya memberikan kebebasan kepada

mereka menentukan pilihan pasangan hidupnya masing-masing tanpa

memberikan persyaratan-persyarakatan yang justru hanya memberatkan

padahal seharusnya mempermudah, seperti menjodohkan, menetapkan uang

panai’ yang tinggi, atau memilih milih calon yang ideal, dan pihak orang tua

juga harus memberikan pendidikan yang baik dan mengarahkan anak untuk

tidak terjerumus kedalam peristiwa kawin lari

2. Bagi pemerintah khususnya kelurahan malakaji kecamatan tompobulu

kabupaten gowa diharapkan memberikan pemahaman terhadap

masyarakatnya agar kawin lari tidak terjadi lagi karena menimbulkan dampak

negatif, bahkan sampai pada timbulnya tindakan penggaran hukum.

Page 88: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

74

3. Bagi masyarakat diharapkan harus lebih memahami lagi tentang kawin lari

yang ada di kelurahan malakaji

Page 89: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

75

DAFTAR PUSTAKA Baso, Munassir Beta, Ridwan Syam, Zainuddin Tika (2009), sejarah tompobulu,

lembaga kajian dan penulisan sejarah budaya sulawesi selatan. Creswell.(2012). pendekatan kualitatif, kuantitattif, Yogyakarta: putaka belajar. Diah Eka Novia Susanti (2013), Tradisi Kawin Lari dalam Perkawinan Adat dan

Kompilasi Hukum. Skripsi Stain Salatiga. Khairunnisa,(2017) Dampak Praktek Kawin Lari Terhadap Kehidupan Keluarga Pada

Masyrakat Kecematan Ketapang Kbupaten Gayo Lues. skipsi Uin Ar-Raniry Darussalam Band aceh

Natsir Said, Moh Mr,( Makassar 1962) Siri’ dalam Hubungannya dengan

Perkawinan di Masyarakat Mangkasara di Sulawesi Selatan, P,Sejahtera. Nursalam, Suardi dan Syarufuddin. (2016).Teori Sosiologi Klasik, Modern,

Posmodern, Saintifik, Hermeneutik, Kritis, Evaluatif, dan Integratif. Yogyakarta: writing revolution.

Puput Nurmarhama,(2018) Ekasistensi Perkawinan Silariang dalam Perspektif

Hukum Adat di Desa Kapita Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto, jurnal.

Syukri Daeng Limpo, Moh. Drs,( 09 Desember 1984) Artikel masalah Kawin Lari,

SKU Mimbar Karya. Sinarti,(2017) Legalitas Wali Nikah Kawin Lari Perspektif Hukum Islam dan

Kompilasi Hukum. Skripsi UIN Alauddin Makassar Zainuddin Tika dan M. Ridwan Syam,( Juli 2004) Silariang:Pustaka Reflesi, Tulisan

SKM Brakara weng Pos. Zainuddin Tika,( Jakarta 1989) Siri dan Silariang, suatu tinjauan analisis

kriminologi. http://id.wikipedia.org/wiki/perilaku_menyimpang http://sosiologipedia.com./2017/01/teori-teori-penyimpangan-sosial.html?m=1 http://sihitamspeak-wprdpress-com.cdn.ampproject.org

75

Page 90: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

76

http://id.m.wikipedia.org/wiki/kawin_lari

http://dkv.binus.ac.id/2015/05/2018/teori-kontruksi-dan-realitas-sosial http://www.bincangedukasi.com/12-ciri-orang-terdidik/

Page 91: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 92: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

DAFTAR INFORMAN

Berikut ini daftar informan yang ditemui oleh peneliti dalam melakukan

penelitian di kelurahan malakaji kecamatan tompobulu kanupaten gowa:

NO NAMA INFORMAN UMUR KETERANGAN 1. Baharuddin. S,M 40 Tahun

Lurah malakaji

2. Abd. Rajab 45 tahun

RT

3. Sohra, S.Pd 40 tahun

Masyarakat malakaji

4. Muh. Syarif 45 tahun

Masyarakat malakaji

5. Mirawati 35 tahun

Masyarakat malakaji

6. Rosmina 35 tahun

Masyarakat malakaji

7. Hamsinah 40 tahun

Masyarakat malakaji

8. Nuraeni 17 tahun

Pelajar

9. Darniati 23 tahun

Pelaku kawin lari

10. Fitriani 19 tahun

Pelaku kawin lari

11. Nur jannah 20 tahun Pelaku kawin lari

Page 93: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

PEDOMAN WAWANCARA

Daftar wawancara ini bertujuan sebagai pedoman untuk mempermudah

mengumpulkan bukti tentang Penerimaan Masyarakat Terhadap Perilaku Kawin Lari

(Study Kasus orang terdidik Kel. Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa)

A. Identitas Informan

1. Nama:

2. Umur:

3. Pendidikan:

4. Pekerjaan:

B. Pertanyaan untuk imam Kelurahan Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa

1. Apa yang menyebabkan sehingga terjadinya yang namanya kawin lari?

2. Bagaimana proses penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari

3. Apa tanggapan anda tentang adanya perilaku kawin lari?

4. Apakah ada kesulitan menikahkan orang yang kawin lari

5. Apakah ada solusi agar tidak terjadi yang namanya kawin lari terkhusus untuk

anak-anak jaman sekarang yang sementara berpendidikan?

6. Apa yang anda ketahui tentang kawin lari?

Page 94: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

PEDOMAN WAWANCARA

Daftar wawancara ini bertujuan sebagai pedoman untuk mempermudah

mengumpulkan bukti tentang Penerimaan Masyarakat Terhadap Perilaku Kawin Lari

(Study Kasus orang terdidik Kel. Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa)

A. Identitas Informan

1. Nama:

2. Umur:

3. Pendidikan:

4. Pekerjaan:

B. Pertanyaan untuk RT/RW Kelurahan Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa

1. bagaimana proses penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari?

2. Bagaimanakah tanggapan anda tentang adanya kawin lari di kelurahan ini?

3. Apa ada dampak tersendiri bagi anda tentang adanya kawin lari di kelurahan

ini?

4. Apakah ada solusi sehingga tidak terjadi yang namanya kawin lari?

Page 95: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

PEDOMAN WAWANCARA

Daftar wawancara ini bertujuan sebagai pedoman untuk mempermudah

mengumpulkan bukti tentang Penerimaan Masyarakat Terhadap Perilaku Kawin Lari

(Study Kasus Kel. Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa)

A. Identitas Informan

1. Nama:

2. Umur:

3. Pendidikan:

4. Pekerjaan:

B. Pertanyaan untuk Masyarakat dan Pelajar Kelurahan Malakaji Kec.

Tompobulu Kab. Gowa

1. Apakah termasuk asli dari kelurahan malakaji atau cuman pendatang saja?

2. Sudah Berapa lama anda tinggal di kelurahan ini?

3. Apakah anda pernah melihat atau menyaksikan secara langsung tentang

proses terjadinya kawin lari?

4. Apa faktor sehingga terjadinya kawin lari?

5. Bagaimana pendapat anda tentang adanya kawin lari ini di kelurahan ini?

6. Apakah ada solusi untuk tidak terjadi yang namanya kawin lari?

7. Bagaimana proses penerimaan masyarakat kelurahan ini terhadap perilaku

kawin lari?

8. Apa yang anda ketahui tentang kawin lari?

Page 96: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

PEDOMAN WAWANCARA

Daftar wawancara ini bertujuan sebagai pedoman untuk mempermudah

mengumpulkan bukti tentang Penerimaan Masyarakat Terhadap Perilaku Kawin Lari

(Study Kasus orang terdidik Kel. Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa)

A. Identitas Informan

1. Nama:

2. Umur:

3. Pendidikan:

4. Pekerjaan:

B. Pertanyaan untuk orang yang mealakukan kawin lari Kelurahan Malakaji

Kec. Tompobulu Kab. Gowa

1. Faktor apa yang menyebabkan sehingga anda melakukan kawin lari?

2. Bagaimana proses dalam melakukan kawin lari?

3. Apa dampak setelah melakaukan kawin lari?

4. Bagaimana proses anda kembali ke keluarga anda?

5. Apakah ada penyesalan tersendiri bagi anda melakukan kawin lari?

Page 97: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

TABEL INTERPRETASI

NO KONSEP HASIL WAWANCARA TEORI KESIMPULAN 1. Proses

penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari

“pihakna buraknea na battui ballana bainea akbicara baji’-baji’ punna

disetujuimi diatoro’ mi

waktunna nampa di pappalakki doek panai’lekbaki injo di

tentukanmi pole allo pakborong-borongna nampa di kio pammarentaiyyapunna inne tau assilariangga kullemi di tarima baji’na ,

punna di terima di masyarakat memang haruski di terima kare yang penting sesuai dengan aturan yang ada”

Penyimpangan sosial dan kontruksi sosial

satu syarat untuk menerima pelaku kawin lari yaitu tercapainya kesepakatan baik dari pihak orangtua masing-masing maupun masyarakat. Dan jika sebelumnya syarat untuk menerima pelaku kawin lari yaitu dengan melakukan kekerasan fisik maka saat ini tidak diberlakukan lagi syarat tersebut dikarenakan terlalu berlebihan.

2. “proses penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari dikelurahan ini memang miris kenapa saya bilang begitu karena memang itu perbuatan yang memalukan dan mencoreng nama baik keluarga, untuk diterima dimasyarakat disini biasanya dikenakan sanksi adat

penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari harus dikenakan sanksi adat yang berlaku di masyarakat kawin lari termasuk hal yang tercela dan memalukan.

3. “penerimaan kawin lari disini diboyanggi baji’na

mae ri tau toana dan

salah satu syarat untuk menerima pelaku kawin lari

Page 98: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

jaman sekarang itu tidak adami lagi sistem tampar atau di buang karena kita merasa kasihan apalagi orang tuanya toh kalau masalah masyarakat itu sudah mereka menerima karena pihak pelaku kawin lari sudah bercerita baik-baik pada pihak masyarakat dan menuruti peraturan yang berlaku masyarakat juga merasa kasihanki kalau anak orang dibiarkan begitu saja tanpa kedua orang tuanya.

yaitu tercapainya kesepakatan baik dari pihak orangtua masing-masing maupun masyarakat. Dan jika sebelumnya syarat untuk menerima pelaku kawin lari yaitu dengan melakukan kekerasan fisik maka saat ini tidak diberlakukan lagi syarat tersebut dikarenakan terlalu berlebihan.

4. Tanggapan masyarakat terhadap kawin lari

“tanggapan saya tentang

kawin lari di kelurahan malakaji yaitu perbuatan yang tidak baik karena setengah mati orangtua carik uang, usaha untuk membiayai sekolah supaya dapat ijazah untuk hidupnya dan nanti masa depanya, jadi tidak baik”

appasirik bija pammanakang”

kawin lari adalah hal yang menyimpang karena orangtua stegah mati mencari nafkah untuk anak mereka akan tetatpi anaknya memperlakukan hal yang tercela dan kawin lari ini bisa merusak masa depan.

5. “tanggapan saya tentang

kawin lari yaitu tidak baik karena membuat masa depan kita hancur dan tidak bisa menggapai cita-cita kita sebagai anak pelajar dan salah satu perilaku yang

perilaku kawin lari bukan hanya memalukan tetapi bisa menghancurkan masa depan

Page 99: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

menyimpang bangsa kita secara perlahan.

6. “tanggapan saya tentang

kawin lari yaitu salah satu perbuatan yang tidak baik karena membuat kita malu dan yang namanya kawin lari itu tidak ada baiknya di mata orang-orang dan agama tentunya kaarena itu termasuk aib di lingkungan masyrakat” Bertentangan dengan norma dan agama

kawin lari merupakan yang bertentangan dengan agama dan hukum adat dan yang namanya kawin lari bukan perbuatan baik dimata masyarakat dan termasuk dengan aib di mata keluarga dan dimasyarakat.

Page 100: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

INSTRUMEN WAWANCARA

Wawancara dengan lurah malakaji

Nama: Baharuddin S.M

Umur: 35 tahun

Pendidikan: s2

Pekerjaan: Lurah

1. bagaimana proses penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari?

proses penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari dikelurahan ini memang miris kenapa saya bilang begitu karena memang itu perbuatan yang memalukan dan mencoreng nama baik keluarga, untuk diterima dimasyarakat disini biasanya dikenakan sanksi adat

2. Bagaimanakah tanggapan anda tentang adanya kawin lari di kelurahan ini?

Tanggapan saya tentang kawin lari yaitu sesuatu perbuatan yang tercela dan memalukan.

3. Apa ada dampak tersendiri bagi anda tentang adanya kawin lari di kelurahan ini?

mencemari nama baik kelurahan malakaji dan keluarga dari pihak pelaku kawin lari

4. Apakah ada solusi sehingga tidak terjadi yang namanya kawin lari?

Perbanyak sosialisasi terutama untuk anak muda jaman sekarang dan memahami adanya pendidikan

Page 101: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

Wawancara Rt lingkungan malakaji

Nama: Abdl Rajab

Umur: 40 tahun

Pendidikan: SMA

Pekerjaan: RT dan petani

1. bagaimana proses penerimaan masyarakat terhadap perilaku kawin lari?

penerimaan kawin lari disini diboyanggi baji’na

mae ri tau toana dan jaman sekarang itu tidak adami lagi sistem tampar atau di buang karena kita merasa kasihan apalagi orang tuanya toh kalau masalah masyarakat itu sudah mereka menerima karena pihak pelaku kawin lari sudah bercerita baik-baik pada pihak masyarakat dan menuruti peraturan yang berlaku masyarakat juga merasa kasihanki kalau anak orang dibiarkan begitu saja tanpa kedua orang tuanya

2. Bagaimanakah tanggapan anda tentang adanya kawin lari di kelurahan ini?

Tau panrak

3. Apa ada dampak tersendiri bagi anda tentang adanya kawin lari di kelurahan ini?

Ada dampaknya injo na pakasiriki kampongga

4. Apakah ada solusi sehingga tidak terjadi yang namanya kawin lari?

Orang tua harusnya tidk membiarkan anaknya bergaul bebas apalagi selalu kaluyuran kalau malam sama pacarnya toh kalau anak perempuan itu di jaga bulkan d lepaskan bagitu saja.

Page 102: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

Wawancara masyarakat

Nama:Muh. Syarief

Umur:45

Pendidikan:SMA

Pekerjaan:Petani

1. Apakah termasuk asli dari kelurahan malakaji atau cuman pendatang saja?

Saya asli orang disini

2. Sudah Berapa lama anda tinggal di kelurahan ini?

Saya tinggal disini sejak kecil sekitar 44 tahun

3. Apakah anda pernah melihat atau menyaksikan secara langsung tentang proses terjadinya kawin lari?

Ia saya pernah menyaksikan

4. Apa faktor sehingga terjadinya kawin lari?

Biasanya faktornya itu, di beda umur dan tidak di restui oleh orang tuanya

5. Bagaimana pendapat anda tentang adanya kawin lari ini di kelurahan ini?

Tau tena siri’na

6. Apakah ada solusi untuk tidak terjadi yang namanya kawin lari?

Solusinya untuk anak muda jaman sekrang toh kurangin pergaulan

Page 103: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

7. Bagaimana proses penerimaan masyarakat kelurahan ini terhadap perilaku kawin lari?

pihak laki-laki pergi kerumah perempuan berbicara baik-baik kalau disetujui maka akan di carikan waktu dan meminta uang panai’

sesudah itu di tentukan pestanya baru setelah itu di panggilah yang bersangkutan dan di tanya bahwa pihak kawin lari telah di terima di masyarakat dan memang harus di terima karena sesuai dengan aturan yang ada”

8. Apa yang anda ketahui tentang kawin lari?

Kawin lari itu peristiwa yang kurang menyenangkan di masyarakat

Wawancara bersama orang yang melakukan kawin lari

Nama: Darniati

Umur: 23

Pendidikan: smp

Pekerjaan: IRT

Melakukan kawin lari pada umur 19 tahun

1. Faktor apa yang menyebabkan sehingga anda melakukan kawin lari

Saya melakukan kawin lari itu karena faktor beda umur yang sangat jauh dan saya melakukan kawin lari itu saat saya amasih sekolah maksudnya belum cukup umur karena pengaruh pergaulan bebas juga

2. Bagaimana proses dalam melakukan Prosesku banyak karena harus bicara

Page 104: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

kawin lari

baik2 dulu sama yang ku temani kawin lari setelah sepakat, maka kita kawin lari

3. Apa dampak setelah melakaukan kawin lari

Dampaknya yah masih takut keluar rumah karena masih merasa malu pada masyarakat

4. Bagaimana proses anda kembali ke keluarga anda

Mengurus permintaan maaf dan apparuru bajik-bajik mange ri kluarga laki-laki dan meminta kelancaran

5. Apakah ada penyesalan tersendiri bagi anda melakukan kawin lari?

Pastinya ada, semua orang yang pernah kawin lari pasti merasakan penyesalan, tapi lambat laun bisa dijalani dengan baik.

Wawancara bersama orang yang melakukan kawin lari

Nama: nur jannah

Umur: 20 tahun

Pendidikan: SMP

Melakukan kawin lari pada umur 17 tahun

1. faktor apa yang menyebabkan sehingga anda melakukan kawin lari?

Faktor yang vmenyebabkan saya sehingga melakukan kawin lari yaitu ibu saya melarang saya pacaran karena mereka ingin menjodohkan sya dengan sepupu dua kali saya sehingga saya melakukan kawin lari

2. Bagaimana proses anda dalam melakukan kawin lari?

Saya memaksa pacar saya untuk menikahi saya padahal kita masih sama-sam berstatus masih sekolah dan pacar sya tidak bisa dan pada akhirmnya saya menelfon pacar saya untuk ingin melakukan kawin lari walaupun itu terpaksa

Page 105: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

3. Apa dampak setelah melakukan kawin lari Dampak bagi saya yaitu masih malu berkumpul deengan kerabat apalagi keluarga dari ibu dan merasa malu dengan masyarakat sekitar.

4. Bagaimana proses anda kembali ke keluarga anda

Proses saya kembali ke keluarga saya pasti sangat panjang karena keluarga saya keturunan karaeng hukum adatnya itu harus di lalui beberapa tahap misalnya harus dilakukan hukum adat dan melalui proses yang namnya appalak baji’ dan lain-lain

5. Apakah ada penyesalan tersendiri bagi anda melakukan kawin lari

Saya merasa menyesal karena sudah mempermalukan keluarga sya salah saya juga sebenrnya karena ingin terlalu cepat mengambil keputusan yang salah dan tidak cerita baik-baik dengan keluarga

Wawancara dengan orang yang melakukan kawin lari

Nama: fitriani

Umur: 19

Pekerjaan: IRT

Melakukan kawin lari sejak umur 17 tahun

1. Faktor yang menyebabkan anda sehingga anda menyebabkan kawin lari?

Faktor yang menyebabkan saya kawin lari yaitu karena saya beda umur dengan suami saya, suami sya umunya 30 tahun sedangkan saya baru berumur 17 tahun sehingga orang tua saya tidak meresrtui saya denga suami saya makanya saya melakukan kawin lari.

2. Bagaimana proses anda dalam melakukan kawin lari

Proses waktu saya melakukan kawin lari yaitu sya befikir dengan suami sya untuk

Page 106: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

melakukan hal yang tercela ini karena kita beda umur, dan pada saat itu rumah sedang sunyi dan saya menulis surat untuk ibu saya dan tidal lama kemudian saya d di telfon oleh suami saya untuk melakukan kawin lari, karena ini msalah cinta saja.

3. Apa dampak setelah melakukan kawin lari?

Dampaknya yah masih teringat dengan kesalahan yang pernah saya alami dengan suami saya tapi alhamdulillah saya sudah bahagia dengan keluarga kecil saya walaupun sampai sekarang suami sya masih di benci oleh ibu saya

4. Bagaiman proses anda kembali ke keluarga anda?

Proses kemabali saya yaitu lama sekali sekitar hampir satu tahun karena ibu saya berfikir panjang untuk memaafkan saya dan pada saat saya kembali suami saya di tampar oleh keluarga besar saya sehingga suami saya sakit dan pada saat itu saya kemabli dn tinggal dengan mertua saya tidak tinggal dengan ibu sya karena ibu sya masih membenci suami saya sampai sekarang.

5. Apakah ada penyesalan tersendiri bagi anda melakukan kawin lari?

Saya dengan suami saya menyesal akan tetatpi kami selalu berdoa agar anak kami tidak melakukan hal yang tercela seperti yang kita lakukan.

Page 107: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

PEDOMAN OBSERVASI

Berdasarkan hasil observasi yang dilakaukan oleh peneliti, peneliti

menemukan dilapangan bahwa penerimaan perilaku kawin lari

dikelurahan malakaji kecamatan tompobulu selain dengan adanya

sanksi adat mmasyarakat juga menrapkan syarat berupa mahar dan

uang panai bagi pelaku kawin lari dan juga harus menerima hukuman dari keluarga

ataupun masyarakat setempat.

Aturan ini diberlakukan untuk orang yang telah melakukan kawin lari di

kelurahan malakaji selain pemberian sanksi adat biasanya masyarakat kelurahan

malakaji ini tidak menganggap lagia anaknya.

Orang yang melakukan kawin lari harusnya tahu apa itu kawin lari dan apa

yang akan dirasakan nanti jangan sampai menyesal dikemudian hari karena itu bisa

mengakibatkan rentang perceraian apalagi sekarang kebanyakan pergaulan bebas dan

tidak direstui oleh orang tua mereka.

Page 108: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

DOKUMENTASI

1. Wawancara bersama bapak lurah malakaji

Page 109: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

2. Wawancara dengan ketua RT

3. Wawancara dengan masyarakat setempat

Page 110: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

4. Wawancara dengan orang yang melakukan kawin lari

Page 111: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 112: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 113: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 114: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 115: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 116: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 117: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 118: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 119: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 120: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 121: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 122: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 123: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 124: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 125: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...
Page 126: PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KAWIN LARI ...

RIWAYAT HIDUP

Murni, Lahir di Malakaji, pada tanggal 09 September 1996.

Merupakan anak pertama dari 2 bersaudara dari buah kasih sayang

pasangan Tama’ Dg. Lalang dan Hamsinah. Penulis menempuh

pendidikan Sekolah Dasar di SD Inpress Malakaji dan lulus pada

tahun 2009. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan sekolah menegah

pertama di SMPN 1 Tompobulu Kab. Gowa, lulus pada tahun 2012. Kemudian

penulis melanjutkan pendidikan di MAN 1 GOWA dan tamat pada tahu 2015. Pada

tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah

Makassar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Sosiologi dan

berhasil lulus di program Strata 1 (S1) Kependidikan. Pada tahun 2019 penulis

menyelesaikan studi dengan gelar sarjana pendidikan dengan menyusun karya ilmiah

(skripsi) yang berjudul “Penerimaan Masyarakat terdahap Perilaku Kawin Lari (Study

Kasus Orang Terdidik di Kelurahan Malakaji Ke. Tompobulu Kab. Gowa)”