PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Transcript of PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM
TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG
KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI
PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S Hum)
Oleh
SITI USWATUN CHASANAH
1110022000014
PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
i
ABSTRAK
SITI USWATUN CHASANAH
Penerimaan Masyarakat Betawi Muslim Terhadap Kesenian Musik
Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah memberikan pengaruh
pada sikap masyrakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan dan masyarakat Betawi secara keseluruhan dalam menerima dan
memilih bentuk kesenian yang mampu mewakili identitas etnis mereka Dalam
penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif-analitis
dengan pendekatan sosio-budaya untuk mengetahui kronologi peristiwa proses
serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima
kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek Berangkat dari kuatnya
asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam maka masalah pokok dalam penulisan
skripsi ini adalah bahwa ada indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang
kromong dan tari ronggeng blantek sehingga masyarakat Betawi yang identik
dengan Islam dengan mudah dapat menerima dua kesenian tersebut Berdasarkan
hasil riset yang dilakukan penulis bahwasannya proses penerimaan tari Ronggeng
Blantek dan Gambang Kromong pada masyarakat muslim Betawi di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Bababakan didasari pada konsistensi yang
kuat serta pengejawantahan sikap dan perilaku masyarakat muslim Betawi
terhadap Islam Serta adanya peran pemerintah daerah dalam menjaga dan
melestarikan kesenian tersebut Kini seni musik gambang kromong dan tari
ronggeng blantek telah melekat sebagai kesenian masyarakat Betawi
Kata kunci Betawi Islam Kesenian Gambang Kromong Ronggeng Blantek
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan
kasih dan sayang-Nya semoga rahmat dan hidayah-Nya selalu tercurah kepada
kita semua amin Shalawat serta salam senantiasa kita persembahkan kepada
junjungan alam baginda Rasulullah SAW keluarga serta sahabat semoga kita
sebagai ummatnya mendapat pertolongannya kelak amin
Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi dan mencapai gelar Strata
Satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah adalah membuat karya
tulis ilmiah dalam bentuk skripsi Dalam rangka itulah penulis menyusun skripsi
ini dengan judul ldquoPROSES PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI
MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN
TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI
SETU BABAKANldquo
Dalam proses penyusunan skripsi ini begitu banyak penulis temui
rintangan dan hambatan Sungguh pun begitu Alhamdulillah atas kerja keras
semangat dan dukungan dari semua pihak akhirnya skripsi ini dapat penulis
selesaikan dengan baik Oleh karena itu izinkan penulis untuk menghaturkan
ucapan terimakasih serta penghargaan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dan memberikan dukungn moril dan materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini tanpa kendala yang berarti
1 Kepada ayahanda tersayang Bapak Sutrisno Susanto yang telah
membimbing membantu dan memotivasi penulis unuk menjadi pribadi
yang tangguh bersemangat bermanfaat bagi keluarga nusa dan bangsa
Besar harapan penulis untuk membuat ayahanda selalu bangga Tak luput
juga penulis haturkan terimakasih banyak untuk Ibunda tersayang Ibu Siti
Asngadah yang telah melahirkan membimbing mendoakan dan yang
setiap malamnya tak pernah bosan mendoakan dan menemani penulis
menyelesaikan skripsi ini Semoga suatu hari penulis mampu
membahagiakan dan membanggakan Ayah dan Ibunda tersayang semoga
Allah selalu membalas semua kebaikan dan perjuangan mereka
iii
2 Kepada dosen pembimbing Dr H Abdul Chair dan Drs H M Marsquoruf
Misbah MA yang dengan sabar dan penuh dedikasi tinggi selalu
membimbing penulis dalam menyelesaikan materi skripsi ini
3 Kepada seluruh civitas akademik Fakultas Adab dan Humaniora kepada
Ketuaa jurusan dan sekertaris jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam
Pembimbing Akademik Drs Saidun Derani MA Ibu Awalia Rahma yang
selalu bersedia meluangkan waktu bagi penulis untuk bertanya dan
meminta solusi atas beberapa kendala yang penulis hadapi
4 Kepada Ibu Wiwiek Widiyastuti selaku koreografer tari Ronggeng
Blantek beserta jajaran pengurus segyo Pengkajian dan Pengembangan
Masyarakat Bapak Abdul Rachem berserta staffnya di Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta yang telah meluangkan waktunya
bagi penulis untuk mendapatkan informasi yang akurat guna kebutuhan
data skripsi ini
5 Kepada Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas
Kebudayaan Walikota Jakarta Selatan yang telah memberikan referensi
dan arahan kepada penulis untuk menemui tokoh-tokoh dengan
kompetensi mumpuni dalam menyelesaikan skripsi ini
6 Kepada budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi bang Yahya
Andi Saputra Bang Yovie selaku Sekertaris Jendral LKB beserta
jajarannya yang telah mempermudah jalan bagi penulis dalam
mendapatkan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini
7 Kepada seluruh pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
bang Indra dan Dokter H Sibroh yang selalu meluangkan waktu dan
membantu penulis dalam mendapatkan berbagai sumber informasi dan
lain hal terkait keadaan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Tak lupa kepada tokoh agama setempat Bang Gumin Has penulis ucapkan
terimakasih
8 Kepada seniman Betawi di Sanggar Seni Setu Babakan bang Andi
Supardi dengannya penulis lebih memahami bentuk fisik dan segala detail
mengenai tari Ronggeng Blantek dan Gambang Kromong di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
iv
9 Kepada para senior Sejarah dan Kebudayaan Islam para senior BEM
Fakultas Adab dan Humaniora kanda dan yunda HMI Komisariat Adab
dan Humaniora teman-teman KKN Cendikiawan serta kawan-kawan SKI
angkatan 2010 Anto Lidya Iwan Endi Firman Dede Okta Ela Rina
Wulan Nurjannah Dian Hana Hanifah Hana Nurrahmah Fitri Tati dan
Irna yang tak hentinya memberikan dukungansemangatdoa dan tawa
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dalam hangatnya
ikatan keluarga Bila Siti Nurbaya memiliki Syamsul Bahri Srikandi
memiliki Arjuna maka penulis juga memiliki laki-laki pendamping yang
menjadi tempat penulis becerita berdiskusi belajar dan terus berproses
dalam menyelesaikan skripsi ini Kepadanya tak lupa penulis sampaikan
terimakasih
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memahami bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat
kepada siapa saja yang menjadikan ini sebagai bahan bacaan mereka dan dapat
menjadikan tulisan ini sebagai referensi
Jakarta 10 Agustus 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah 8
2 Pembatasan Masalah 11
3 Perumusan Masalah 12
C Tujuan dan Manfaat Penelitian 12
D Tinjauan Pusataka 13
E Pendekatan dan Landasan Teori 15
F Sistematika Penulisan 18
BAB II POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi 21
1 Musik Gambang Kromong 25
2 Tari Ronggeng Blantek 33
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan
Tari Ronggeng Blantek 58
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan
Tari Ronggeng Blantek 65
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI
SETU BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi di Perkampungan Setu Babakan 68
vi
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan 74
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan 75
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 76
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 83
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran-saran 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1
PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP
KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG
BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas
etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa
dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat
Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga
mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain
Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan
antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka
Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga
merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan
pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan
kesamaan identitas mereka
Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia
Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda
Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan
2
sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat
pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1
Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang
didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di
Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai
kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang
kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3
Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad
ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis
Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat
dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa
melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi
mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4
Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam
ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring
semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu
menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi
1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta
Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45
3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan
Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun
1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal
kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid
yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan
pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari
Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-
hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam
3
dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam
telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-
orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan
Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat
menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6
Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah
menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok
Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan
tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran
Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis
sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang
sebaliknya
Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru
mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin
memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap
mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7
Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8
Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan
masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang
5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30
6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah
FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah
diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29
8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas
dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h
119
4
terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak
tahun 1970-an
Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan
pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan
kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak
dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang
dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh
seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam
Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui
kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya
tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis
membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek
Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor
diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi
yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian
pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen
musik pribumi10
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara
9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau
mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura
dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen
musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi
5
kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa
unik11
Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang
kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis
untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang
kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi
ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta13
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik
11
Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara
yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa
gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur
dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai
dengan nilai-nilai Islam
12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak
awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene
berpedoman pada nilai-nilai Islam
13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978
sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di
tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
6
dalam tingkatan nasional maupun internasional14
Banyaknya penghargaan yang
diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek
telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan
sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di
tengah masyarakat luas
Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada
gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15
Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap
unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap
berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga
saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat
Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi
Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah
memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi
tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik
gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada
tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16
14
Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI
Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara
pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam
Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15
Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-
unsur melayu Islam 16
Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT
Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139
7
Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan
jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan
tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17
Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya
termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan
termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama
tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang
bersifat alami atau manusiawirdquo18
Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis
berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang
kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat
diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam
Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir
sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya
Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419
Perkampungan ini
adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-
nilai budaya Betawi
Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai
agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong
17
Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam
Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium
Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18
Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi
Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat
Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34
8
hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat
Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri
khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan
dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi
budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan
non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak
secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam
tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-
nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya
masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan
memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai
Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat
dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang
kromong dan tari ronggeng blantek
20
Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi
Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai
narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya
diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada
akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat
Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
9
Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi
berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21
1 Gambang Kromong
2 Gamelan Ajeg
3 Topeng
4 Tanjidor
5 Samrah
6 Keroncong Tugu
7 Gambus
8 Rebana Biang
9 Ketimpring
10 Sampyong
Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
1 Kembang Topeng
2 Gegot
3 Topeng Kedok
4 Silat 1 (Beksi)
5 Blenggo Asli
6 Tapak Tangan
7 Cokek Sirih Kuning
8 Zapin Arab
21
Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
10
9 Ronggeng Blantek
10 Enjot-Enjotan
11 Gejruk Jidat
12 Nandak Ganjen
13 Gandes Kipas
14 Silat 2 (Pengasinan)
15 Lenggo Jikek
16 Topeng Gong
17 Lambang Sari
18 Wayang Botoh
19 Silat 3
20 Kotebang
Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis
memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek
penulisan skripsi
Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat
Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi
hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua
kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini
terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian
gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan
beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan
terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja
11
diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima
dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap
berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam
Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek
secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa
kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru
dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah
indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama
ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat
2 Pembatasan Masalah
Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT
BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG
KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN
BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah
berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang
hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau
Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari
tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana
kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek
mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang
telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini
hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan
unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
12
3 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut
1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-
nilai Islam
2 Bagaimanakah bentuk perubahannya
3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang
telah bercampur dengan unsur-unsur Islam
Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses
penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan
tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang
menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini
adalah
1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong
dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk
skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan
Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah
lokal dengan tema sosial budaya
13
3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji
sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya
D Tinjauan Pusataka
Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh
Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian
musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran
maupun pengaruh Islam di dalamnya
Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong
Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis
mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di
Jakarta
Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis
Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan
Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi
dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut
di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi
berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi
Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya
khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi
Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang
menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis
lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan
bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya
14
dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir
Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota
Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata
Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini
secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan
pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam
dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam
penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis
mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis
Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari
Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini
menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi
Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema
penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama
dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis
mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat
Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian
Betawi
Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum
menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran
maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang
15
Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan
menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya
sekalipun dengan tema serupa
E Pendekatan dan Landasan Teori
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif
analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa
lampau yang bersifat komperhensif 22
mengetahui kronologi persitiwa proses
serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima
kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta
suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23
Peneliti
berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-
bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori
yang relevan bagi penelitian tersebut
Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori
Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-
produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo
tentang seni adalah
ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus
simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya
(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan
nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur
22
Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT
Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23
HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf
Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72
16
penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya
adalah seni itu sendirirdquo24
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara
asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa
Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data
yang meliputi 4 tahapan yaitu 26
24
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23
26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32
17
Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber
yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu
sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti
biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber
tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi
kemudian wawancara dan pengamatan langsung
Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis
disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik
instansi resmi derah maupun pemerintah
Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan
metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi
beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema
penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk
memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil
penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi
Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema
serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian
kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di
Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu
untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan
pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata
dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan
18
Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil
penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah
kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi
beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun
sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema
kajian
Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa
sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha
melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber
sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut
Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta
memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur
dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari
segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut
dengan historiografi27
F Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan
didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas
Bab I Pendahuan
A Latar Belakang Masalah
B Permasalahan
27
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109
19
1 Identifikasi Masalah
2 Pembatasan Masalah
3 Perumusan Masalah
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
D Tinjauan Pusataka
E Pendekatan dan Landasan Teori
F Sistematika Penulisan
BAB II Potret Musik dan Tari Betawi
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
1 Musik Gambang Kromong
2 Tari Ronggeng Blantek
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang
Kromong dan Tari Ronggeng
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di
Perkampungan Setu Babakan
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek
di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bab IV PENUTUP
20
A Kesimpulan
B Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
21
BAB II
POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara
mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang
dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing
Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini
adalah masyarakat Betawi
Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk
kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan
dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi
sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan
tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam
kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua
unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan
hidup maupun tata aturan mereka
Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian
Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni
pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi
dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis
dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat
pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda
1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4
22
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal
Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2
NO Jenis
Reportoar
Kelompok
Reportoar
Tokoh
Karawitan
Keterangan
1 Gambang
Kromong
Gamelan Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gambang
Kromong
2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gamelan
Ajeng Gong Bolong
3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu
Topeng
4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu
Tanjidor
5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi
Lagu-lagu Samrah
6 Keroncong
Tugu
Melodis Andre Lampiran Notasi
contoh lagu Keroncong
Tugu
7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu
Gambus
8 Rebana
Biang
Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi
Lagu-lagu Rebana
Biang
9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi
bentuk pukulan
ketimpring
10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong
Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi
yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling
banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama
Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis
tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan
satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi
2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa
kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang
seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari
kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi
23
merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa
identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama
dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh
budaya yang heterogen
Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan
gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan
dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang
Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah
persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi
dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari
Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat
terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian
yang mengiringi tari serta pola lantainya
Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek
dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan
Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari
Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai
dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang
memiliki gerak silat di dalamnya 5
4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan
Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam
mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama
beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme
gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian
terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat
Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari
24
Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI
Kembang Topeng Joko Topeng
Gegot Kartini Topeng
Topeng Kedok Kartini Topeng
Silat 1 (Beksi) Wahab Silat
Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat
Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat
Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek
Zapin Arab Zainal Abidin Zapin
Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng
Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng
Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng
Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek
Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek
Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat
Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin
Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek
Wayang Botoh Abdurachem Topeng
Silat 3 Ali Sabeni Silat
Kotebang Abdurachem Silat
Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng
cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi
25
yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata
tari6
Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan
di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis
mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan
budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian
hari beragam
Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan
masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah
Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses
rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat
ini agar bisa diterima masyarakat luas
Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi
pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng
balntek sebagai objek penulisan skripsi ini
1 Musik Gambang Kromong
6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari
buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah
geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat
Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta
dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki
kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak
memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri
Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki
26
Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil
perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8
Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9
Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul
tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang
dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong
adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi
yaitu lenong dan cokek10
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta
Balai Pustaka 2005 h329
27
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai
hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam
pertunjukan teater lenong Betawi12
Persebaran Gambang Kromong sebagai seni
musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta
saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor
Tangerang Serang dan Sukabumi 13
Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya
1 Gambang14
11
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas
untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun
non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong
13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13
mei 2014)
14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas
Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014
28
Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan
belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah
kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada
tertinggi adalah siang
2 Kromong dan tehyan
3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris
terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan
seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh
berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen
gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)
4 Sukong
29
Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan
dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)
Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang
keras
5 Kong-a-hian
Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras
dalam nada liuh (g) dan che (d)
6 Bangsing atau suling15
Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang
Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan
mulut
7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang
digantungkan dilaras dengan nada siang (c)
15
Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu
Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok
Jali Putra
30
8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh
9 Pan atau Kecrek
Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga
menghasilkan bunyi crek-crek-crek
31
10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil
canang
Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi
diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen
gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16
Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada
yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu
Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu
yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin
Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang
dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental
Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong
Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan
setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu
phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan
Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh
Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong
diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17
Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul
Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut
Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning
16
Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis
Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17
Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari
cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan
selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan
gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan
dengan nilai Islam
32
Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan
skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah
jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh
masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang
peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa
Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali
untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut
serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu
luang18
Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan
dengan instrumen musik pribumi
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang
kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang
kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta
maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong
sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari
oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan
musik gambang kromong
Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu
mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses
rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu
18
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo
33
mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan
Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian
antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan
suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap
faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap
masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
2 Tari Ronggeng Blantek
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi
ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti
Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu
beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan
tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap
eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah
laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah
Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya
34
dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari
Betawi19
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek
Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu
Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di
Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai
seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik
seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah
menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut
Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta20
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater
rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21
dimana dalam memulai sebuah pertunjukan
topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang
disebut Blantek22
atau Ronggeng Blantek23
Dalam perkembangannya tarian ini
menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak
diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu
19
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21
Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di
Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk
teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah
= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap
bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran
bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali
dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian
dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22
Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol
16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014
pukul 0129) 23
Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu
Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam
pertunjukan tari
35
Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan
terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224
Tari Ronggeng
Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki
badan tangan dan kepala
Susunan Gerak
Tari
Bagian Uraian Hitungan
1Lenggang
Rongeh25
Kaki Dimulai dengan posisi kaki
kanan menyilang di depan kaki
kiri kemudian melangkah
maju dengan lamgkah kaki kiri
menyilang di depan kaki kanan
dan berjaalan maju dengan
posisi kaki tetap merendah dan
sedikit diayun
1x8
dilakukan
sebanyak 8
kali
Badan Pada saat tangan kiri
digerakkan ke dalam maka
badan digerakkan ke serong
samping kiri dan pada saat
melangkah badan menghadap
depan
Tangan Tangan kiri lurus ke samping
kiri lalu diayunkan ke dalam
dengan posis telapak
menghadap luar dan
pergelangan tangan ditekuk
kemudian diayunkan kembali
ke posisi samping pada saat
kaki berjalan maju
Kepala Menghadap pergerakan tangan
kiri kemudian menghadap
depan sambil mengayunkan
kepala (gedek) ke kanan dan ke
kiri dengan hadapan tetap ke
24
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI
Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25
Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula
menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah
mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail
gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada
penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya
dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem
dasar tari Betawi
36
depan
2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan
telapak membentuk huruf V
dan membuka lutut sehingga
posisi kaki menjadi merendah
2x8 (gerakan
dilakukan
sebanyak 2
kali putaran
dimulai dari
lenggang
ronggeh
sampai ogek)
Badan Tegap menghadap ke depan
kemudian menggerakkan
badan (torso) ke kanan dan ke
kiri dan memberikan efek
pada bahu ke kanan dan ke
kiri
Tangan Tangan kiri direntangkan ke
samping sebatas pinggang dan
tangan kanan memegang
selendang di pinggang sebelah
kanan kemudian
menyampirkan selendang
dengan telapak kanan ketika
bahu bergerak ke kanan
Kepala Menghadap ke bahu kanan
ketika badan (torso) bergerak
ke kanan begitu pula
sebaliknya
3Selancar Ngepik
atas
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan posisi
merendah kemudian berjalan
maju dan mundur dengan
posisi tetap merendah
Hitungan
cepat
dilakukan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dan
membusungkan dada
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
atas dengan posisi berada di
depan setinggi atas kepala
kemudian menggerakan
telapak tangan dengan
memutar pergelangan tangan
ke arah luar dan dalam secara
bergantian
Kepala Menghadap ke arah kaki yang
melangkah
4Selancar
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
dengan membuka lutut
kemudian melangkah maju
1x8 maju
1x8 mundu
dilakukan
37
empat kali dan mundur empat
kali perlahan dengan
menggenjot lutut naik turun
secara perlahan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah
membusungkan dada dengan
sedikit condong kedepan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar pinggang
kemudian menggerakkan
telapak tangan bergantian
dimulai dengan telapak tangan
kiri dengan memutar
pergelangan dari jari-jari yang
menghadap atas kemudian
menghadap kebawah begitu
pula sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
memutarkan pergelangan
tangan
5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua
kaki melangkah maju sebanyak
empat langkah kemudian
jongkok dengan tumpuan kaki
kanan dan bangun dengan
posisi kaki kanan merendah
dan kaki kiri lurus ke samping
dengan telapak membuka
depan Kemudian melangkah
mundur dengan sedikit
meloncat dan merendah
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua telapak kaki
sejajar membuka lutut dan
merendahkan badan
2x8 setiap
satu kali
putaran
gerak
Badan Tegap menghadap depan
dengan dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari tangan kiri
ditekuk ke bahu dan jari
telunjuk menyentuh bahu
dengan telapak menghadap
bawah tangan kanan
direntangkan ke sampin kanan
sepinggang lalu bergerak
bergantian sebanyak tiga kali
Kemudian pada saat bangun
38
dari jongkok tangan kiri lurus
ke atas samping kiri dengan
telapak menghadap luar dan
tangan kanan ditekukkan ke
bahu dengan jari telunjuk
menyentuh bahu Pada saat
mundur tangan bergerak
seperti selancar ngepeik atas
dan diakhiri dengan posisi
tangan kanan lurus ke depan
menggerakkan telapak tangan
ke dalam dan tangan kiri
berada di pinggang
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu pada saat
bangun dari jongkok
menghadap ke tangan kiri atas
dan diakhiri dengan
menghadap ke depan
6Selancar
Pakblang
Kaki Gerakan kaki sama dengan
gerakan selancar pakblang
hanya pada saat akhir gerakan
kaki merendah kemudian
sedikit menggenjot lutut
mengikuti gerakan pinggul ke
kanan dan ke kiri
2x8 setiap
satu gerakan
(gerakan
dilakukan
sebanyak dua
putaran
mengulang)
Badan Sama pada gerakan selancar
pakblang posisi badan tegap
dan merendah Diakhiri
menggerakkan pinggul kekiri
sebanyak empat kali
Tangan Sama seperti gerakan selancar
pakblang diakhiri dengan
tangan kanan lurus dan
menggerakkan telapak tangan
dengan memutar pergelangan
ke arah dalam sementara
tangan kiri ditekuk ke
pinggang dan memegang
selendang kemudian
menyampirkan selendang
dengn telapak tangan
mengikuti goyangan pinggul
Kepala Sama seperti gerakan selancar
blonter
7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit rendah di
samping kaki kanan dan
39
diakhiri dengan posisi kaki
kanan dijinjit ke samping kaki
kiri dengan posisi kedua kaki
merendah
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dengan dada
membusung kemudian
menggerakkan badan ke kiri
dan ke kanan dengan dimulai
gerakan ke kanan yang
mengakibatkan efek pada bahu
Tangan Pada saat kaki kanan
merendah kedua tangan
disilangkan di samping kanan
bawah dengan telapak
menghadap luar Kemudian
tangan kiri ditekuk ke depan
setinggi atas kepala dengan
jari-jari menghadap kanan dan
telapak menghadap ke depan
dan tangan kanan ditekuk ke
pundak dengan jari telunjuk
menyentuh bahu dan telapak
menghadap bawah
Kepala Menghadap depan dengan
menggerakkan kepala ke kanan
dan ke kiri dengan pandangan
ke depan mengikuti gerakan
badan (torso)
8Tepak
Ngarojeng
Kaki Melangkah ke kanan dengan
posisi merendah dengan irama
makin lama makin cepat dan
diakhiri dengan posisi kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kanan
dengan posisi merendah
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada
Tangan Tangan kiri berada di pinggang
dengan memegang selendang
sambil menyampirkan
selendang tangan kanan
diluruskan ke samping kanan
sejajar dengan pinggang
kemudian menggerakkan
tangan dengan gerakan ayunan
tangan ke luar dan ke dalam
Kemudian kedua tangan
40
disilangkan di samping kanan
sebatas pinggang dan diakhiri
dengan posisi tangan seperti
selancar ngepik atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
dan diakhir dengan hadapan ke
depan
9Kepak dua
tangan mundur
Kaki Setelah menbentuk sikap
kemudian melangkah mundur
perlahan dengan posisi kanan
menyilang berjinjit di belakang
kaki kiri yang posisinya
merendah kemudian bergerak
dengan sedikit menggenjot
naik turun
Gerakan 2x8
Badan Seteleh membentuk posisi
badan menggerakkan (torso) ke
kanan dan ke kiri masing-
masing satu kali dan saat
berjalan posisi badan tegap
merendah dengan menghadap
depan
Tangan Posisi tangan seperti possi
selancar ngepik atas tetapi
menggerakkan pergelangan
tangan hanya sekali ke arah
dalam dan diakhiri dengan
telapak meghadap luar dengan
jari-jari saling berhadapan ke
dalam
Kepala Pada saat badan bergerak
(torso) kepala bergerak
mengikuti pergerakan badan ke
kanan dan ke kiri Lalu pada
saat kaki kiri melangkah
kepala menunduk dan pada
saat kaki kanan melangkah
kepala menghadap ke depan
10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan telapak membentuk huruf
V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
41
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan posisi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar sepinggang sebelah
kanan dengan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
menghadap atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
11Goyang Cendol
Ijo
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V26
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Kemudian menggerakkan
pinggul ke kanan dan ke kiri
masing-masing satu kali
Tangan Kedua tangan memegang
selendang masing-masing
sisinya sambil memegang
selendang di pinggang dan
menyampirkan selendang
dengan mengepakkan telapak
tangan kanan ketika pinggul
bergoyang ke kanan dan ke
kiri ketika pinggul bergoyang
ke kiri
Kepala Mengayun dan mengikuti
gerakan pinggul
12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
26
Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap
menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga
badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu
Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014
42
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan
pinggang kemudian tangan
kiri digerakkan ke atas
sehingga posisi akhirnya
ditekuk ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kanan tetap
ke samping begitu pula
sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
43
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
15Klewer dua
tangan
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan tinggi
pinggang kemudian tangan
kanan lurus ke samping kanan
setinggi pinggang kemudian
digerakkan ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kiri
diletakkan di pinggang dengan
memegang selendang
kemudian menyampirkan
selendang ketika tangan kanan
di bahu
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8
44
kanan menyilang di depan kaki
kiri dengan sikap merendah
kemudian setelah satu kali
delapan berpindah posisi
menjadi kaki kiri yang
menyilang di depan kaki kanan
dan tetap berjalan di tempat
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
posisi badan condong ke depan
Tangan Geakan tangan sama dengan
gerakan kewer kanan (pada
gerekan ke tiga belas) Tangan
kanan bergerak dan tangan kiri
di pinggang setelah kaki
bertukar maka posisi tangan
juga bertukar
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
18 Jingke tepak
blonter
Kaki Kaki kanan berada menyilang
di depan kaki kiri sebagai
tumpuan dengan posisi
merendah sementara kaki kiri
berada di belakang kaki kanan
dengan posisi berjinjit
Kemudian bergerak memutar
di tempat dengan gerakan naik
turun (menggenjot) Setelah
empat kali berjalan di tempat
kemudian bertukar posisi kaki
menjadi Kaki kiri di depan
sebagai tumpuan dan kaki
kanan menyilang di belakang
dengan posisi berjinjit
Gerakan 2x8
dilakukan
sebanyak
tiga kali
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Tangan kanan berada di
pinggang dengan telapak
memegang selendang di
pinggang kanan dan tangan
kanan lurus ke depan dengan
telapak menghadap ke depan
dan jari-jari menghadap ke
atas Kemudian tangan
digerakkan dengan
mengayunkan telapak tangan
dengan posisi tangan yang
45
tetap lurus Kemudian tangan
kiri digerakkan ke depan
sehingga berada lurus ke depan
dengan telapak menghadap
depan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
berada di samping pinggang
kanan dengan memegang
selendang Kemudan
menyampirkan selendang
ketika goyang ke kanan
Kemudian bergerak sebaliknya
ketika berpindah kaki
Kepala Menghadap depan dan pada
saat kaki berjinjit kepala
menunduk akibat dari ayunan
kaki
19Gibang
Ronggeng
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap kanan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian
merendah dengan sikap
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Kemudian kaki kanan
digerakkan ke samping kanan
hingga membentuk lurus dan
telapak kaki kanan menghadap
samping sementara kaki kiri
Gerakan 4x8
46
tetap merendah begitu pula
sebaliknya
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Pertama tangan kanan digerak
ayun hingga lurus ke depan
sejajr dada dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke atas kemudian
kedua tangan diayunkan ke
kanan sehingga tangan kiri
berada di depan dada dengan
posisi ditekuk telapak
menghadap kanan jari-jari
menghadap atas dan tangan
kanan lurus ke samping serong
atas dengan posisi telapak
menghadap luar dan jari-jari
menghadap atas begitu pula
sebaliknya
Kepala Kepala menghadap depan
kemudian melihat ke tangan
yang direntangkan ke atas
21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke
depan dengan telapak
menghadap ke depan dan kaki
kiri merendah kemudian kedua
kaki dirapatkan dan berjalan di
tempat dengan kaki berjinjit
ketika berdiri dan kaki
menapak ketika merendah
gerakan ini dilakukan masing-
masing dalam empat hitungan
Gerakan 3x8
dilakukan
sebanyak dua
kali dengan
gerakan
mulai dari
gonjingan
satu
Badan Tegap dan menghadap ke
depan
Tangan Posisi tangan direntangkan ke
depan atas dan sedikit
menekuk dengan ketinggian di
atas kepala telapak tangan
menghadap luar dan jari-jari
tangan saling berhadapan
Kemudian kedua tangan
ditekuk ke bahu masing-
masing sisinya dengan jari
telunjuk menyentuh bahu Dan
menggerakkan siku dengan
putaran ke depan dan ke atas
47
ketika kaki merendah lalu ke
belakang bergantian ketika
kaki berjinjit
Kepala Menghadap depan ketika kaki
berjinjit dan menunduk ketika
kaki merunduk
22Gonjingan
blonter
Kaki Kaki merendah dengan sikap
telapak kaki membentuk huruf
V Kemudian lutut kaki dinaik
turunkan secara perlahan
Gerakan 2x8
Badan Setalah kaki merendah bahu
digerakkan ke depan dimulai
dengan bahu kanan dengan
putaran ke atas lalu ke depan
lalu pada saat berdiri kembali
menghadap depan dan kembali
merendah dan menggerakkan
bahu kiri ke depan dengan
putaran ke atas menuju ke
depan secara perlahan
kemudian keduanya bergerak
secara cepat bergantian dengan
memutar bahu ke depan
Tangan Kedua tangan ditekuk ke
masing-masing bahu dengan
jari telunjuk menyentuh bahu
kemudian menggerakkan siku
ke depan dengan putaran ke
atas berbarengan dengan
gerakan bahu begitupula
sebaliknya
Kepala Menghadap depan dan
mengayun ketika
menggerakkan tangan
23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap
ke depan dan kaki kanan
merendah dan berjinjit
menghadap kanan posisi
kedua kaki menghadap ke
kanan dengan merendah
Kemudian mengangkat kaki
kanan sebanyak dua kali
berbarengan dengan tangan
begitu pula sebaliknya
terhadap kaki kiri
Gerakan 1x8
dimasing-
masing
sisinya dan
dilakukan
sebanyak
tujuh kali
yang
kedelapan
adalah
peralihan
Badan Merendah dan condong ke
depan menghadap ke kaki yang
bergerak mengangkat
48
Tangan Tangan kiri mengambil
selendang di pinggang kiri
kemudian diletakkan di telapak
tangan dengan posisi akhir
lurus sejajar bahu dan
selendang tersangkut di
telapak sementara tangan
kanan digerakkan lurus ke
depan bawah dengan jari-jari
menghadap depan dan kaki
dinaikkan dua kali maka
telapak tangan digerakkan naik
turun akibat pergelangan
tangan yang digerakkan
Begitu pula pada tangan
sebalikanya
24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap depan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tetap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk di depan tubuh tangan
49
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
menghadap bawah sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapak menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
26Silat Tangkis
Sejajar
Kaki Kaki melangkah kanan dan
dimulai dengan kaki kanan
rendah dan kaki kiri berjinjit di
samping kaki kanan kemudian
mundur dengan posisi kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit Kemudian melangkah
lagi seperti gerakan di atas
sebanyak tiga kali kemudian
bergerak duduk dengan posisi
kaki disilangkan di depan kaki
kiri berada di bawah kaki
kanan paha kaki kanan berada
di atas paha kaki kiri
Kemudian bangun dengan
posisi duduk jongkok kaki kiri
bertumpu pada lutut dan kaki
kanan setengah berdiri dengan
posisi paha lurus dan tumpuan
telapak kaki Kemudan bangun
berdiri dengan melanjutkan
gerakan kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit lalu
bergantian kaki merendah dan
kaki kanan berjinjit diakhiri
dengan posisi kaki kanan
merendah dan kaki kiri
menyilang di belakang kaki
Gerakan 3x8
ditambah
3x8 berjalan
ditempat dari
posisi
terakhir
50
kanan dengan sikap berjinjit
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
sikap dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari gerakan tangan
kiri berada di depan dada
dengan ditekuk dan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
ke atas tangan kanan ditekuk
ke bawah dengan posisi siku
lurus dan tangan mengepal ke
bawah Kemudian posisi
tangan kiri tetap pergelangan
tangan kanan diputar ke atas
sehingga sekarang siku
menghadap ke atas Kemudian
kedua tangan disilangkan dan
membuat gerak tangkis ke
samping kiri pinggang dengan
posisi tangan ditekuk
sepinggang telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas dilakukan dua
kali juga terhadap sisi
sebaliknya
Lalu kedua tangan disilangkan
di depan dada dengan proses
menuju ke atas dengan kedua
tangan direntangkan ke
masing-masing sisinya sebelah
atas dan telapak membuka ke
atas lalu tangan kiri kembali
ditekuk ke depan badan tangan
kanan menyiku ke bawah lalu
tangan kanan digerakkan ke
serong atas kanan diikuti
tangan kiri membuka ke serong
atas kiri kemudian tangan kiri
kembali ke posisi tekuk di
depan dada tangan kanan
menyiku ke bawah lalu
digerakkan ke atas dan tangan
kembali menyilang sejajar
pinggang di samping kiri
sekali dan diakhiri dengan
posisi tangan kiri berada di
depan badan dengan ditekuk
51
dan telapak tangan menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
menyiku ke bawah dengan siku
sejajar bahu dan kepalan
tangan mengarah ke bawah
Kepala Melihat ke tangan yang
bergerak
27Silat Tangkis
Rempak
Kaki Dimulai dengan kaki
melangkah ke kanan dan kedua
kaki berjinjit kemudian
mundur dengan kaki kiri
dengan membentuk kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kaki kiri
kemudian melangkah ke kanan
dengan bentuk kaki kanan
merendah dan kaki kiri berjinjit
di samping kaki kanan dengan
merendah
Gerakan 5x8
Badan Pada saat tangan naik posisi
badan serong samping dan
pada saat menyilang tangan
badan mengikuti geraan silang
tangan
Tangan Diawali dengan tangan yang
diputar ke arah serong atas
kanan hingga membentuk lurus
di samping serong atas kanan
dengan jari telunjuk dan tengah
mennujuk ke serong atas
sementara tangan kiri berada di
samping pinggang dengan
posisi ditekuk ke bawah
telapak menghadap bawah dan
jari-jari menghadap depan
Kemudian tangan disilangkan
di samping kanan dengan
posisi telapak menghadap
depan lalu membuka ke sisinya
di samping pinggang kanan
Lalu disilangkan di samping
pinggang kiri
Kepala Menghadap ke tangan yang
lurus serong dan menghadap ke
tangan yang menyilang
28 Gibang
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
kemudian bergerak di tempat
Gerakan 4x8
52
dengan posisi kanan yang lurus
ke depan dengan membentuk
telapak kaki menghadap depan
sementara kaki kiri merendah
kemudian kaki kanan mundur
sejajar dengan kaki kiri lalu
kaki kiri maju lurus
membentuk telapak
menghadap depan bergantian
dengan kaki kanan
Badan Tegap dan menghadap depan
condong ke depan dengan dada
membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
ditekuk ke depan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke samping kanan
posisi tangan kanan berada di
depan badan dengan ditekuk ke
depan dada dan telapak
menghadap bawah kemudian
gerakan tangan kanan pada saat
kaki kanan melangkah adalah
mendorong pergelangan ke
depan dengan telapak tangan
menghadap bawah pada saat
kaki iri melangkah memutar
telapak tangan ke arah luar
sehingga telapak tangan
menghadap ke atas kemudian
menggerakkan pergelangan
tangannya ke depan dan ke
belakang
Kepala Kepala mengayun mengikuti
kaki
29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tegap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk ke depan tubuh tangan
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
53
menghadap bawah Sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapan menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dan merendah
dengan sikap kaki kanan
menapak dan kaki kiri berjinjit
rapat
Gerakan 3x8
Badan Tegap merendah dan condong
ke depan
Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah
dengan tinggi sepinggang
telapak tangan ke bawah dan
jari-jari menghadap depan
sedangkan tangan kanan lurus
ke samping kanan sejajar
pinggang dengan telapak
menghadap samping kanan dan
jari-jari lurus ke atas
Kepala Setelah sikap kaki terbentuk
kepala digerakkan ke kanan
dan ke kiri dengan hadapan ke
depan dengan menggerakkan
leher (gedek)
31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan
bergerak meloncat kecil
(mengayun naik turun) ketika
kaki kanan bergerak kaki
kanan diayunkan ke samping
kanan hingga posisinya lurus
dengan telapak menghadap
kanan lalu diayunkan ke
samping kiri dengan posisi
Gerakan 4x8
54
menekuk hingga berada di
depan badan dan telapak
menghadap ke samping kiri
gerakan dilakukan berulang
kali kemudian diakhiri dengan
gerakan jalan dengan posisi
kaki tetap menyilang
Badan Tegap menghadap depan
Tangan Ketika kaki kanan lurus ke
samping tangan kanan
diayunkan ke samping kiri
dengan posisi tangan kiri
ditekuk keluar samping kiri
dan telapak menghadap keluar
sementara tangan kanan
menekuk di depan badan
dengan telapak dan jari-jari
menghadap bawah Pada saat
kaki kanan diayunkan ke
samping kiri tangan kanan
dibuka ke samping kanan
dengan posisi tangan ditekuk
ke luar sebelah kanan dan
telapak membuka serta tangan
kiri ditekuk ke dalam dengan
posisi telapak dan jari-jari
menghadap bawah
Kepala Mengikuti pergerakan kaki
kanan
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan
diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari
beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian
penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi
Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana
biang27
Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam
Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah
satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu
27
Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri
dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari
Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014
oukul 1100
55
Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah
baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif
burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet
selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala
berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting
kuning 28
Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang
koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni
Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng
Blantek29
Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama
koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30
28
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional
Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi
Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30
Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari
Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini
merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama
pada generasi muda sekarang ini
56
Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah
memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini
Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar
belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil
produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari
kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat
Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan
masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat
nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun
1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja
se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-
Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat
Nasional tahun 198531
Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek
sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam
skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng
31
httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014
57
Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali
pada tahun 198732
Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai
prestasi tari Ronggeng Blantek
ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada
masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah
benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok
etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini
dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa
mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat
itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek
berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap
Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari
kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo
Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi
indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan
membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya
mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng
Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi
khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara
umum
Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh
laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan
masyarakat Betawi33
Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian
kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang
dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang
32
Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal
perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-
prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33
Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment
Tourism and Culture Office 2009 h 42
58
koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi
musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam
sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar
Betawi
Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi
adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah
satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi
untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan
cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara
Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
34
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23
59
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang
kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang
kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai
musik karawitan Betawi
Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan
antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35
Unsur
Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
35
Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014)
60
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk
mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater
lenong Betawi38
Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah
pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu
menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan
36
Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan
sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal
ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua
tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong
61
gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai
dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39
Hal demikian jelas bertentangan
dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong
mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi
Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah
daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan
pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan
dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai
Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang
tidak sesuai dengan ajaran Islam
Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang
lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang
kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa
menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi
gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi
Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika
kepada masyarakat
Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya
fungsi gambang kromong sekarang ini
rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi
sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional
dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas
39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau
membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi
dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak
ada
62
Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap
lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40
Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong
sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah
menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang
kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan
diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa
membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik
tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan
gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat
Betawi terhadap kesenian ini
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong
nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang
kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh
para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam
Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang
dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko
lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada
penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain
musik laki-laki41
40
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41
Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan
Betawi Sabtu 8 Agustus 2014
63
Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan42
Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak
dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan
gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan
nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas
dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai
musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media
dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong43
Ketiga jenis lagu-lagu yang
dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora
cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang
kromong yang mengandung pesan vulgar44
Keempat kostum para pemain musik
42
Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 43
Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44
Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52
64
dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup
auratnya
Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar
menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam
gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam
bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi
pedoman hidup masyarakat Betawi
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada
kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai
telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum
yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai
Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah
muda45
Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum
tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang
45
Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu
Babakan
65
sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari
ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya
bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua
kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat
diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi
terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana
suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk
kesenian46
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong
dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang
tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan
tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut
Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada
beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah
non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan
46
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu
tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik
66
Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada
sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini
agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang
bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat
berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru
Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk
kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng
blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada
satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang
dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah
Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas
berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan
keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47
Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang
masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka
hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat
Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima
dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk
kebudayaa salah satunya kesenian
Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan
sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-
nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan
47
Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia
Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64
67
perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi
tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya
Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama
dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua
kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk
penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan
sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa
diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan
masyarakat Betawi
Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya
berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat
itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari
Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan
menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal
instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi
yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48
Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian
lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus
dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam
dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan
budaya di tempat dimana Islam itu masuk
48
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981
h65
68
BAB III
ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi
Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena
masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah
banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian
itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari
unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di
Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara
bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun
1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini
kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1
Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses
asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi
adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal
dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini
berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta
in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both
1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi
penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
69
local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as
Arab and Chineserdquo 2
Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi
tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai
unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya
Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3
Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal
dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di
Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang
Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas
baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan
tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah
penduduk asli Jakarta
Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis
menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke
19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia
Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di
antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah
Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan
2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements
Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember
2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129
4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi
FISIP UI 2004 h5
70
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya
komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self
conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin
(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan
eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu
dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan
identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya
perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang
merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama
menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan
komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya
etnis Betawi di Jakarta
Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan
dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis
Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan
wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal
usul bahasa dan agama7
Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah
jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena
5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33
6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35
7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h
64-65
71
perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin
bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia
Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan
wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata
Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi
Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah
masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan
keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di
wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas
masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun
2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta
Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang
ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok
ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara
bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi
yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng
Sawah Jakarta Selatan9
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi
budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan
ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan
8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di
perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan
Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00
72
Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun
200010
Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan
lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga
Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11
Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini
dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan
sebagai ikon budaya Betawi12
tetapi karena laju perkembangan pembangunan
yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai
Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah
kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13
Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya
yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula
pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang
10
Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan
Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa
Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan
perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa
kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu
Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11
Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan
Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan
sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari
Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah
kawasan Setu Babakan 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang
sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung
asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi
legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13
Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan
Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
73
menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14
yaitu
kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi
serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15
Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah
berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada
tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16
Maka Setu Babakan dianggap
sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di
DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi
Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya
dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada
waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung
Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta
Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17
Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah
Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg
asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya
14
Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas
dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan
budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia
menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15
Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan
Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16
Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
edisi Juni 2012 h 18 17
Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 11 April 2014
74
Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan
Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi
mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi
ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan
cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke
474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun
2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang
terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti
kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur
bangunan dengan ciri khas Betawi19
Berikut adalah gambaran umum
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan
luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3
Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota
Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih
18
Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19
httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014
75
289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan
dan Setu Mangga Bolong20
Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan
sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur
jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan
Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah
provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan
jalan Mochamad Kahfi21
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat
Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat
melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22
Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat
Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan
mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari
mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan
kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik
Betawi23
Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti
20
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21
Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22
httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September
2014 23
httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014
76
industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-
ondel24
Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan
serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan
edukasi
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial
Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya
memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk
sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur
dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk
sistem sosial dalam suatu masyarakat25
Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat
konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan
pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta
tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada
agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam
merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini
masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan
24
Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di
Setu Babakan ada dalam lampiran 25
Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h
135
77
Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak
Kopi wanita berdarah Cinardquo26
Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari
datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian
menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri
Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki
bernama Samsudin dan Hadi27
Meskipun saudara kedua kaka beradik ini
memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya
menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani
Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang
kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah
wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan
keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai
gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius
Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana
menunjukkan kemahiran seninya
Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama
hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang
digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua
berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi
26
Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua
ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu
dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai
sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya
dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102
78
dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang
yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28
Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat
Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka
seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang
menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat
penduduk asli Jakarta
ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun
1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat
Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di
masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di
masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk
sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut
dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah
Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah
Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang
melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian
dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di
halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang
membentuk kepribadian sayardquo29
Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi
adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi
budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang
dijadikan pedoman hidup
Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan
berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur
adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang
menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan
28
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h
104 29
Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986
79
jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau
kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan
keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan
di Perkampungan Setu Babakan 30
No Keterangan Jumlah Kondisi
1 Masjid 12 Baik
2 MusholaSurauLanggar 24 Baik
3 Gereja Kristen - -
4 Gereja Khatolik 1 Baik
5 Pura - -
6 Vihara - -
Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan
No Keterangan Jumlah
1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38
2 Kelompok Kebaktian 2
3 Yayasan 3
4 Lembaga Swadaya Masyarakat -
5 Panti Asuhan 4
6 Panti Wreda -
7 Panti Cacat -
30
Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada
penambahan unit masjd
80
Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31
Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta
tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam
melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka
dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima
satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam
istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek
kemanusiawian suatu kelompok
Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal
yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32
31
httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32
Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan
masyarakat bersama
81
Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan
jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal
dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33
Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya
ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang
mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34
Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan
karsa manusia35
Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga
melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial
yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia
seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta
dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan
jasmaniah atau material culture36
Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir
setiap anggota orang perorang dalam masyarakat
Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan
jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk
masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas
etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi
33
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta
1965 h 77-78 34
EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama
Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36
Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982
h 173
82
berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar
Arab Cina Portugis dan lain-lain37
Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses
dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang
berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya
sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata
upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan
budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38
Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak
awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini
berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya
kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh
Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak
semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39
Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni
musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik
Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik
Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh
37
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia
International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h
46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau
seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014
83
Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong
Betawi40
Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang
kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu
babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41
Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi
menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya
telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi
dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta
Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya
Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan
identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42
Dan masyarakat Betawi
telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim
telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya
pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk
40
Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya
Sastra 2008 h 155 41
Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42
Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis
dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas
84
Kelapa43
Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan
sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan
mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya
kota Jakarta dewasa ini
Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada
seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian
Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya
diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah
menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar
dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata
kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian
lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau
menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu
kesatuan dengan nilai Islam44
Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek
bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau
mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan
perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh
masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
43
Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional
dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal
1996 h7 44
Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam
dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86
85
Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang
kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang
Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan
pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah
proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang
Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah
budaya Betawi45
Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil
wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan
rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam
Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam
termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima
gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam
gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang
Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita
tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik
dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci
hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita
sebagai muslim46
Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah
menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis
alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan
nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai
kesenian Betawi
45
Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam
Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46
Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya
betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930
86
Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya
Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama
penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi
Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek
Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan
dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas
budaya masayarakat Betawi47
Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat
Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh
bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan
ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di
beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini
menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-
Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari
Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada
umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan
pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap
pertunjukannyardquo 48
Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf
pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di
dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai
dengan nilai Islam
47
Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan
pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014
87
Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal
Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd
ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai
dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan
berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah
menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan
setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49
Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh
masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang
tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng
Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga
telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk
memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni
menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50
Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian
antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat
sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi
bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan
dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta
kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51
Karakter terpenting dalam hal ini
adalah agama sistem kepercayaan
Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan
49
Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid
dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50
Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51
Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman
h 133
88
proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani
kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan
budaya
89
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai
mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat
Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka
sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang
membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem
sosial dalam masyarakat Betawi
Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses
terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul
pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah
administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di
Tangerang Bekasi Depok dan Bogor
Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap
nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam
urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan
konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan
konservasi budaya yang religius
Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai
hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi
alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam
yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong
dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses
penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap
dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang
kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam
Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki
pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam
inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang
90
berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik
Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek
Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan
budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai
Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-
sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang
dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam
Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat
Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang
kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain
lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek
menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari
Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun
tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan
penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian
yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi
Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui
sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan
masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa
pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta
atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak
sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini
gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi
sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu
dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan
Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian
Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan
diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua
kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai
kesopanan yang diajarkan Islam
Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap
bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya
nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan
gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi
yang identik dengan Muslim
91
B SARAN
Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran
dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni
Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman
Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya
yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap
mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal
menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat
amin
92
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Primer
Sumber yang tidak diterbitkan
Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan
Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi
Jakarta Desember 2012
Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj
Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi
Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi
Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan
Jakarta 2004
Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya
Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2002
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan
Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta
Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta
2001
93
Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan
KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI
Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012
Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni
Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
1976
Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta
Direktori Kesenian Jakarta 1986
Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas
Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program
Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002
Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City
Government and Cultural Office 2009
Buku-Buku
Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama
Widya Sastra 2008
Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002
Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam
Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan
Festival Jakarta 1996
Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007
Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta
Jakarta LIPI 2001
94
Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan
Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi
Lisan 1996
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan
Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007
Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar
2011
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi
Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa
Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela
Betawi 1991
Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994
Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance
2011
Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat
Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004
Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta
Perkumpulan Renaisance 2010
Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi
Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976
Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
95
Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan
Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997
Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di
Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009
Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia
Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b
Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival
Istiqlal 1996
Majalah dan Artikel
Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
Merpati Archipelago edisi Juni 2012
Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal
Anthropological Intitute vol LXXV 1945
Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3
Mei 1968
Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964
Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The
Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1
Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3
November 1973
Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi
Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
96
Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat
1986
Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986
Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre
Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)
Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical
Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3
(October 1993)
Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan
Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
Sumber Sekunder
___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik
Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001
ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011
Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995
Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta
PT Gramedia Pustaka Utama 1992
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
97
Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya
1987
Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di
Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008
Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press
1982
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo
Persada 1982
Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi
pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia 1964
Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei
2006
Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981
Wawancara
Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek
Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta
Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan
kota Administrasi Jakarta Selatan
98
Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi
dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi
dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga
Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan
Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur
Sumber elektronik
httpwwwjstororgstable41757955
httpwwwjstororgstable41757968
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml
httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta
httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952
httpwwwkependudukancapilgoid
httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-
betawihtml
httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842
99
httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi
LAMPIRAN
Transkip wawancara
Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei
2014 pukul 1300)
Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek
semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain
pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas
koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang
menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana
dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata
musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi
beliau seorang penabuh gendang yang handal
Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari
Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong
Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar
saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78
Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari
Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu
diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program
Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus
pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu
ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-
gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang
mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus
pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya
Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti
nama menjadi Institut Kesenian Jakarta
Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak
maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan
oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi
Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari
Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan
nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses
transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan
resmi
Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal
sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai
penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk
meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari
Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek
yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo
dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena
Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka
dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam
tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah
menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa
dilirik oleh generasi muda Betawi
Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng
Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada
pada norma Betawi
Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak
tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu
pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni
Sukarjan
Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa
saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya
Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi
diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah
tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama
adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil
DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam
kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan
pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia
Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh
seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari
Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi
tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng
Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek
ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun
bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor
seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah
satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35
negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat
itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk
membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat
luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima
Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun
telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek
sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun
1980
Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi
ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng
Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian
ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006
kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai
karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna
penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu
sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di
tahun 2006 itu
Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa
wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan
Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh
gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata
Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus
Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya
pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi
karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari
tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah
Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal
Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek
Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai
salah satu tarian khas Betawi
dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630
Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini
Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian
Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan
dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi
dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang
Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua
kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu
bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar
atau pakaian atau gerakan
Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga
pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan
saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya
sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah
menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor
Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi
koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam
Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya
Betawi agar tetap eksis
Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-
jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin
menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya
Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan
semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan
tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan
bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang
masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca
koridor Islam)
Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng
Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi
dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur
gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai
budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di
Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan
budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya
Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar
budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah
budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu
pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya
perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain
dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet
dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi
tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak
normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus
tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal
demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi
demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih
sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi
Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu
Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan
yudikatif di dalamnya
Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku
yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa
bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian
Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok
masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi
semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak
dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya
begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi
Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman
mereka sebatas hanya dikulit arinya saja
Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka
katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini
bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini
faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana
musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi
Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya
aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius
islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah
budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin
yang liriknya berisi pesan moral
Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari
ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak
dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan
budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam
sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang
sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik
Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai
melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja
mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada
masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa
dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari
maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan
marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur
dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai
Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan
Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat
demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan
kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan
menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan
marwah budaya kami yaitu Islam
Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)
Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang
Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah
budaya Betawi
Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya
apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter
masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter
kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik
Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang
sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami
mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi
perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya
hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya
Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita
gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika
mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk
meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti
dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan
dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa
gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat
Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam
penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan
tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang
mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya
tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak
islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam
Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami
sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-
mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-
lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris
Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci
Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua
kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak
mengenakan jilbab
Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik
masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan
dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah
kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang
sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan
konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan
usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi
sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan
bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain
sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan
Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi
Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab
dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang
kromong pak
Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih
sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula
bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai
sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin
sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal
Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan
sekedar musik hiburan aja ya pak
Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama
dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba
Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata
dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk
menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja
bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa
langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan
kedudukan
Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)
Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta
Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak
Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa
Betawi]
ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw
Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo
Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang
telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang
datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia
bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe
masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat
menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan
ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa
ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe
sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda
poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea
jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken
apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias
dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest
gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef
Tionghoa
Alat Orkest Gambang
Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian
soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe
Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si
Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng
Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim
Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe
Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan
Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw
Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek
dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw
To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan
actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang
dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan
bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa
Lagoe-lagoe jang populair
Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok
Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona
Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau
Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe
boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres
(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada
saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika
tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem
almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja
soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada
nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat
plaatgramophoon masih ada sedia itoe
Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang
Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen
djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe
iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini
Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di
Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen
dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat
mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta
telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat
ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe
lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1
(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah
loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada
djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet
keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia
dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In
donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada
kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada
major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein
Nie Hoe Keng
Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang
Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak
bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo
dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa
Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan
hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida
heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe
sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di
Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog
tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari
Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa
di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen
soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong
Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita
penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja
bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim
jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat
muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-
tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken
oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang
biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian
kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara
seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai
itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet
Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman
Zanger dan Zangeres (Tjio Kek
Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal
hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti
menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken
lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan
pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang
tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai
oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang
jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-
anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis
Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di
Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan
laen-laen sebaginja
Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek
Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo
bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari
orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika
berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika
moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin
menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran
menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda
dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong
Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh
baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang
marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada
Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe
samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja
dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-
peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti
kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie
dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh
Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam
sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang
baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan
poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja
tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida
mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea
betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe
hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah
tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet
baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja
orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia
sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio
Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek
maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar
sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan
toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se
bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat
Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran
membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang
mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio
Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe
baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada
orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman
doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang
paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling
banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe
kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot
Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai
soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo
Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada
heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika
poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek
badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake
oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake
tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde
sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan
sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah
plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes
Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen
dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi
empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan
luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat
bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada
berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo
Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek
mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja
Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada
oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa
djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong
besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa
Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta
koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta
baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor
koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia
jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali
Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande
bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken
oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari
Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa
Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo
Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee
moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey
Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada
mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar
Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir
serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-
tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe
wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi
denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen
di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng
Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat
terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger
nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest
gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing
Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+
1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang
kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe
Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang
miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika
tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan
SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah
Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan
Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan
Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari
bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok
tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek
menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang
seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat
colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli
piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken
piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta
gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng
Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota
Djakarta (+ 1900)
Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer
Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet
peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi
anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-
pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan
mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat
terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken
lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh
pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab
marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja
Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio
Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri
boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan
tida kenal sama sekali
Ngo Hong Lauw diberdiriken
Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim
Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli
pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe
waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika
menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan
Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna
toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe
setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-
mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang
tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi
anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja
rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia
njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong
Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean
Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit
waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari
sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah
menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari
besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang
bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari
gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak
boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima
panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa
shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier
Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana
tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan
toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman
pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng
dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo
Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa
dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel
Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini
jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja
Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang
Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di
Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-
ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta
namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo
Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3
DAFTAR GAMBAR
Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1
Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2
1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di
Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta
mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif
provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng
yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek
Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra
Sutisna3
Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4
Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan5
3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di
sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian
Bang Yahya Andi Saputra6
Bang Gumin Has SPd7
6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di
Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang
aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul
Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah
Jagakarsa Jakarta Selatan
i
ABSTRAK
SITI USWATUN CHASANAH
Penerimaan Masyarakat Betawi Muslim Terhadap Kesenian Musik
Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah memberikan pengaruh
pada sikap masyrakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan dan masyarakat Betawi secara keseluruhan dalam menerima dan
memilih bentuk kesenian yang mampu mewakili identitas etnis mereka Dalam
penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif-analitis
dengan pendekatan sosio-budaya untuk mengetahui kronologi peristiwa proses
serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima
kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek Berangkat dari kuatnya
asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam maka masalah pokok dalam penulisan
skripsi ini adalah bahwa ada indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang
kromong dan tari ronggeng blantek sehingga masyarakat Betawi yang identik
dengan Islam dengan mudah dapat menerima dua kesenian tersebut Berdasarkan
hasil riset yang dilakukan penulis bahwasannya proses penerimaan tari Ronggeng
Blantek dan Gambang Kromong pada masyarakat muslim Betawi di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Bababakan didasari pada konsistensi yang
kuat serta pengejawantahan sikap dan perilaku masyarakat muslim Betawi
terhadap Islam Serta adanya peran pemerintah daerah dalam menjaga dan
melestarikan kesenian tersebut Kini seni musik gambang kromong dan tari
ronggeng blantek telah melekat sebagai kesenian masyarakat Betawi
Kata kunci Betawi Islam Kesenian Gambang Kromong Ronggeng Blantek
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan
kasih dan sayang-Nya semoga rahmat dan hidayah-Nya selalu tercurah kepada
kita semua amin Shalawat serta salam senantiasa kita persembahkan kepada
junjungan alam baginda Rasulullah SAW keluarga serta sahabat semoga kita
sebagai ummatnya mendapat pertolongannya kelak amin
Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi dan mencapai gelar Strata
Satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah adalah membuat karya
tulis ilmiah dalam bentuk skripsi Dalam rangka itulah penulis menyusun skripsi
ini dengan judul ldquoPROSES PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI
MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN
TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI
SETU BABAKANldquo
Dalam proses penyusunan skripsi ini begitu banyak penulis temui
rintangan dan hambatan Sungguh pun begitu Alhamdulillah atas kerja keras
semangat dan dukungan dari semua pihak akhirnya skripsi ini dapat penulis
selesaikan dengan baik Oleh karena itu izinkan penulis untuk menghaturkan
ucapan terimakasih serta penghargaan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dan memberikan dukungn moril dan materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini tanpa kendala yang berarti
1 Kepada ayahanda tersayang Bapak Sutrisno Susanto yang telah
membimbing membantu dan memotivasi penulis unuk menjadi pribadi
yang tangguh bersemangat bermanfaat bagi keluarga nusa dan bangsa
Besar harapan penulis untuk membuat ayahanda selalu bangga Tak luput
juga penulis haturkan terimakasih banyak untuk Ibunda tersayang Ibu Siti
Asngadah yang telah melahirkan membimbing mendoakan dan yang
setiap malamnya tak pernah bosan mendoakan dan menemani penulis
menyelesaikan skripsi ini Semoga suatu hari penulis mampu
membahagiakan dan membanggakan Ayah dan Ibunda tersayang semoga
Allah selalu membalas semua kebaikan dan perjuangan mereka
iii
2 Kepada dosen pembimbing Dr H Abdul Chair dan Drs H M Marsquoruf
Misbah MA yang dengan sabar dan penuh dedikasi tinggi selalu
membimbing penulis dalam menyelesaikan materi skripsi ini
3 Kepada seluruh civitas akademik Fakultas Adab dan Humaniora kepada
Ketuaa jurusan dan sekertaris jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam
Pembimbing Akademik Drs Saidun Derani MA Ibu Awalia Rahma yang
selalu bersedia meluangkan waktu bagi penulis untuk bertanya dan
meminta solusi atas beberapa kendala yang penulis hadapi
4 Kepada Ibu Wiwiek Widiyastuti selaku koreografer tari Ronggeng
Blantek beserta jajaran pengurus segyo Pengkajian dan Pengembangan
Masyarakat Bapak Abdul Rachem berserta staffnya di Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta yang telah meluangkan waktunya
bagi penulis untuk mendapatkan informasi yang akurat guna kebutuhan
data skripsi ini
5 Kepada Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas
Kebudayaan Walikota Jakarta Selatan yang telah memberikan referensi
dan arahan kepada penulis untuk menemui tokoh-tokoh dengan
kompetensi mumpuni dalam menyelesaikan skripsi ini
6 Kepada budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi bang Yahya
Andi Saputra Bang Yovie selaku Sekertaris Jendral LKB beserta
jajarannya yang telah mempermudah jalan bagi penulis dalam
mendapatkan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini
7 Kepada seluruh pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
bang Indra dan Dokter H Sibroh yang selalu meluangkan waktu dan
membantu penulis dalam mendapatkan berbagai sumber informasi dan
lain hal terkait keadaan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Tak lupa kepada tokoh agama setempat Bang Gumin Has penulis ucapkan
terimakasih
8 Kepada seniman Betawi di Sanggar Seni Setu Babakan bang Andi
Supardi dengannya penulis lebih memahami bentuk fisik dan segala detail
mengenai tari Ronggeng Blantek dan Gambang Kromong di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
iv
9 Kepada para senior Sejarah dan Kebudayaan Islam para senior BEM
Fakultas Adab dan Humaniora kanda dan yunda HMI Komisariat Adab
dan Humaniora teman-teman KKN Cendikiawan serta kawan-kawan SKI
angkatan 2010 Anto Lidya Iwan Endi Firman Dede Okta Ela Rina
Wulan Nurjannah Dian Hana Hanifah Hana Nurrahmah Fitri Tati dan
Irna yang tak hentinya memberikan dukungansemangatdoa dan tawa
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dalam hangatnya
ikatan keluarga Bila Siti Nurbaya memiliki Syamsul Bahri Srikandi
memiliki Arjuna maka penulis juga memiliki laki-laki pendamping yang
menjadi tempat penulis becerita berdiskusi belajar dan terus berproses
dalam menyelesaikan skripsi ini Kepadanya tak lupa penulis sampaikan
terimakasih
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memahami bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat
kepada siapa saja yang menjadikan ini sebagai bahan bacaan mereka dan dapat
menjadikan tulisan ini sebagai referensi
Jakarta 10 Agustus 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah 8
2 Pembatasan Masalah 11
3 Perumusan Masalah 12
C Tujuan dan Manfaat Penelitian 12
D Tinjauan Pusataka 13
E Pendekatan dan Landasan Teori 15
F Sistematika Penulisan 18
BAB II POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi 21
1 Musik Gambang Kromong 25
2 Tari Ronggeng Blantek 33
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan
Tari Ronggeng Blantek 58
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan
Tari Ronggeng Blantek 65
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI
SETU BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi di Perkampungan Setu Babakan 68
vi
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan 74
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan 75
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 76
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 83
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran-saran 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1
PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP
KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG
BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas
etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa
dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat
Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga
mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain
Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan
antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka
Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga
merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan
pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan
kesamaan identitas mereka
Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia
Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda
Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan
2
sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat
pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1
Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang
didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di
Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai
kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang
kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3
Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad
ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis
Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat
dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa
melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi
mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4
Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam
ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring
semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu
menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi
1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta
Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45
3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan
Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun
1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal
kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid
yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan
pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari
Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-
hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam
3
dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam
telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-
orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan
Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat
menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6
Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah
menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok
Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan
tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran
Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis
sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang
sebaliknya
Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru
mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin
memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap
mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7
Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8
Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan
masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang
5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30
6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah
FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah
diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29
8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas
dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h
119
4
terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak
tahun 1970-an
Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan
pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan
kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak
dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang
dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh
seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam
Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui
kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya
tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis
membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek
Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor
diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi
yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian
pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen
musik pribumi10
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara
9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau
mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura
dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen
musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi
5
kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa
unik11
Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang
kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis
untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang
kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi
ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta13
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik
11
Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara
yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa
gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur
dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai
dengan nilai-nilai Islam
12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak
awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene
berpedoman pada nilai-nilai Islam
13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978
sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di
tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
6
dalam tingkatan nasional maupun internasional14
Banyaknya penghargaan yang
diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek
telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan
sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di
tengah masyarakat luas
Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada
gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15
Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap
unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap
berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga
saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat
Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi
Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah
memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi
tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik
gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada
tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16
14
Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI
Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara
pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam
Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15
Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-
unsur melayu Islam 16
Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT
Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139
7
Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan
jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan
tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17
Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya
termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan
termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama
tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang
bersifat alami atau manusiawirdquo18
Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis
berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang
kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat
diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam
Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir
sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya
Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419
Perkampungan ini
adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-
nilai budaya Betawi
Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai
agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong
17
Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam
Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium
Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18
Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi
Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat
Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34
8
hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat
Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri
khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan
dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi
budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan
non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak
secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam
tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-
nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya
masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan
memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai
Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat
dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang
kromong dan tari ronggeng blantek
20
Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi
Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai
narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya
diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada
akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat
Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
9
Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi
berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21
1 Gambang Kromong
2 Gamelan Ajeg
3 Topeng
4 Tanjidor
5 Samrah
6 Keroncong Tugu
7 Gambus
8 Rebana Biang
9 Ketimpring
10 Sampyong
Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
1 Kembang Topeng
2 Gegot
3 Topeng Kedok
4 Silat 1 (Beksi)
5 Blenggo Asli
6 Tapak Tangan
7 Cokek Sirih Kuning
8 Zapin Arab
21
Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
10
9 Ronggeng Blantek
10 Enjot-Enjotan
11 Gejruk Jidat
12 Nandak Ganjen
13 Gandes Kipas
14 Silat 2 (Pengasinan)
15 Lenggo Jikek
16 Topeng Gong
17 Lambang Sari
18 Wayang Botoh
19 Silat 3
20 Kotebang
Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis
memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek
penulisan skripsi
Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat
Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi
hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua
kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini
terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian
gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan
beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan
terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja
11
diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima
dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap
berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam
Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek
secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa
kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru
dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah
indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama
ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat
2 Pembatasan Masalah
Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT
BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG
KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN
BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah
berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang
hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau
Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari
tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana
kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek
mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang
telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini
hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan
unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
12
3 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut
1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-
nilai Islam
2 Bagaimanakah bentuk perubahannya
3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang
telah bercampur dengan unsur-unsur Islam
Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses
penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan
tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang
menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini
adalah
1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong
dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk
skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan
Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah
lokal dengan tema sosial budaya
13
3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji
sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya
D Tinjauan Pusataka
Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh
Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian
musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran
maupun pengaruh Islam di dalamnya
Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong
Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis
mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di
Jakarta
Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis
Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan
Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi
dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut
di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi
berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi
Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya
khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi
Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang
menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis
lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan
bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya
14
dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir
Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota
Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata
Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini
secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan
pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam
dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam
penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis
mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis
Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari
Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini
menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi
Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema
penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama
dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis
mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat
Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian
Betawi
Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum
menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran
maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang
15
Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan
menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya
sekalipun dengan tema serupa
E Pendekatan dan Landasan Teori
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif
analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa
lampau yang bersifat komperhensif 22
mengetahui kronologi persitiwa proses
serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima
kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta
suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23
Peneliti
berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-
bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori
yang relevan bagi penelitian tersebut
Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori
Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-
produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo
tentang seni adalah
ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus
simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya
(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan
nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur
22
Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT
Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23
HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf
Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72
16
penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya
adalah seni itu sendirirdquo24
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara
asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa
Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data
yang meliputi 4 tahapan yaitu 26
24
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23
26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32
17
Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber
yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu
sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti
biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber
tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi
kemudian wawancara dan pengamatan langsung
Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis
disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik
instansi resmi derah maupun pemerintah
Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan
metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi
beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema
penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk
memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil
penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi
Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema
serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian
kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di
Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu
untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan
pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata
dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan
18
Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil
penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah
kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi
beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun
sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema
kajian
Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa
sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha
melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber
sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut
Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta
memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur
dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari
segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut
dengan historiografi27
F Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan
didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas
Bab I Pendahuan
A Latar Belakang Masalah
B Permasalahan
27
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109
19
1 Identifikasi Masalah
2 Pembatasan Masalah
3 Perumusan Masalah
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
D Tinjauan Pusataka
E Pendekatan dan Landasan Teori
F Sistematika Penulisan
BAB II Potret Musik dan Tari Betawi
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
1 Musik Gambang Kromong
2 Tari Ronggeng Blantek
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang
Kromong dan Tari Ronggeng
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di
Perkampungan Setu Babakan
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek
di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bab IV PENUTUP
20
A Kesimpulan
B Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
21
BAB II
POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara
mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang
dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing
Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini
adalah masyarakat Betawi
Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk
kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan
dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi
sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan
tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam
kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua
unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan
hidup maupun tata aturan mereka
Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian
Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni
pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi
dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis
dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat
pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda
1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4
22
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal
Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2
NO Jenis
Reportoar
Kelompok
Reportoar
Tokoh
Karawitan
Keterangan
1 Gambang
Kromong
Gamelan Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gambang
Kromong
2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gamelan
Ajeng Gong Bolong
3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu
Topeng
4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu
Tanjidor
5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi
Lagu-lagu Samrah
6 Keroncong
Tugu
Melodis Andre Lampiran Notasi
contoh lagu Keroncong
Tugu
7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu
Gambus
8 Rebana
Biang
Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi
Lagu-lagu Rebana
Biang
9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi
bentuk pukulan
ketimpring
10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong
Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi
yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling
banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama
Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis
tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan
satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi
2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa
kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang
seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari
kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi
23
merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa
identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama
dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh
budaya yang heterogen
Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan
gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan
dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang
Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah
persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi
dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari
Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat
terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian
yang mengiringi tari serta pola lantainya
Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek
dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan
Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari
Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai
dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang
memiliki gerak silat di dalamnya 5
4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan
Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam
mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama
beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme
gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian
terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat
Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari
24
Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI
Kembang Topeng Joko Topeng
Gegot Kartini Topeng
Topeng Kedok Kartini Topeng
Silat 1 (Beksi) Wahab Silat
Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat
Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat
Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek
Zapin Arab Zainal Abidin Zapin
Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng
Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng
Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng
Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek
Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek
Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat
Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin
Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek
Wayang Botoh Abdurachem Topeng
Silat 3 Ali Sabeni Silat
Kotebang Abdurachem Silat
Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng
cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi
25
yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata
tari6
Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan
di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis
mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan
budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian
hari beragam
Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan
masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah
Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses
rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat
ini agar bisa diterima masyarakat luas
Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi
pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng
balntek sebagai objek penulisan skripsi ini
1 Musik Gambang Kromong
6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari
buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah
geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat
Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta
dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki
kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak
memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri
Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki
26
Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil
perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8
Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9
Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul
tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang
dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong
adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi
yaitu lenong dan cokek10
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta
Balai Pustaka 2005 h329
27
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai
hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam
pertunjukan teater lenong Betawi12
Persebaran Gambang Kromong sebagai seni
musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta
saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor
Tangerang Serang dan Sukabumi 13
Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya
1 Gambang14
11
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas
untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun
non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong
13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13
mei 2014)
14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas
Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014
28
Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan
belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah
kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada
tertinggi adalah siang
2 Kromong dan tehyan
3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris
terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan
seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh
berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen
gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)
4 Sukong
29
Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan
dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)
Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang
keras
5 Kong-a-hian
Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras
dalam nada liuh (g) dan che (d)
6 Bangsing atau suling15
Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang
Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan
mulut
7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang
digantungkan dilaras dengan nada siang (c)
15
Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu
Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok
Jali Putra
30
8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh
9 Pan atau Kecrek
Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga
menghasilkan bunyi crek-crek-crek
31
10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil
canang
Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi
diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen
gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16
Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada
yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu
Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu
yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin
Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang
dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental
Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong
Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan
setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu
phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan
Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh
Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong
diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17
Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul
Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut
Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning
16
Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis
Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17
Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari
cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan
selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan
gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan
dengan nilai Islam
32
Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan
skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah
jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh
masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang
peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa
Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali
untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut
serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu
luang18
Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan
dengan instrumen musik pribumi
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang
kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang
kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta
maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong
sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari
oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan
musik gambang kromong
Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu
mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses
rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu
18
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo
33
mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan
Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian
antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan
suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap
faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap
masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
2 Tari Ronggeng Blantek
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi
ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti
Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu
beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan
tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap
eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah
laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah
Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya
34
dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari
Betawi19
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek
Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu
Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di
Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai
seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik
seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah
menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut
Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta20
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater
rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21
dimana dalam memulai sebuah pertunjukan
topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang
disebut Blantek22
atau Ronggeng Blantek23
Dalam perkembangannya tarian ini
menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak
diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu
19
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21
Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di
Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk
teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah
= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap
bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran
bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali
dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian
dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22
Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol
16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014
pukul 0129) 23
Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu
Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam
pertunjukan tari
35
Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan
terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224
Tari Ronggeng
Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki
badan tangan dan kepala
Susunan Gerak
Tari
Bagian Uraian Hitungan
1Lenggang
Rongeh25
Kaki Dimulai dengan posisi kaki
kanan menyilang di depan kaki
kiri kemudian melangkah
maju dengan lamgkah kaki kiri
menyilang di depan kaki kanan
dan berjaalan maju dengan
posisi kaki tetap merendah dan
sedikit diayun
1x8
dilakukan
sebanyak 8
kali
Badan Pada saat tangan kiri
digerakkan ke dalam maka
badan digerakkan ke serong
samping kiri dan pada saat
melangkah badan menghadap
depan
Tangan Tangan kiri lurus ke samping
kiri lalu diayunkan ke dalam
dengan posis telapak
menghadap luar dan
pergelangan tangan ditekuk
kemudian diayunkan kembali
ke posisi samping pada saat
kaki berjalan maju
Kepala Menghadap pergerakan tangan
kiri kemudian menghadap
depan sambil mengayunkan
kepala (gedek) ke kanan dan ke
kiri dengan hadapan tetap ke
24
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI
Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25
Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula
menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah
mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail
gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada
penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya
dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem
dasar tari Betawi
36
depan
2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan
telapak membentuk huruf V
dan membuka lutut sehingga
posisi kaki menjadi merendah
2x8 (gerakan
dilakukan
sebanyak 2
kali putaran
dimulai dari
lenggang
ronggeh
sampai ogek)
Badan Tegap menghadap ke depan
kemudian menggerakkan
badan (torso) ke kanan dan ke
kiri dan memberikan efek
pada bahu ke kanan dan ke
kiri
Tangan Tangan kiri direntangkan ke
samping sebatas pinggang dan
tangan kanan memegang
selendang di pinggang sebelah
kanan kemudian
menyampirkan selendang
dengan telapak kanan ketika
bahu bergerak ke kanan
Kepala Menghadap ke bahu kanan
ketika badan (torso) bergerak
ke kanan begitu pula
sebaliknya
3Selancar Ngepik
atas
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan posisi
merendah kemudian berjalan
maju dan mundur dengan
posisi tetap merendah
Hitungan
cepat
dilakukan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dan
membusungkan dada
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
atas dengan posisi berada di
depan setinggi atas kepala
kemudian menggerakan
telapak tangan dengan
memutar pergelangan tangan
ke arah luar dan dalam secara
bergantian
Kepala Menghadap ke arah kaki yang
melangkah
4Selancar
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
dengan membuka lutut
kemudian melangkah maju
1x8 maju
1x8 mundu
dilakukan
37
empat kali dan mundur empat
kali perlahan dengan
menggenjot lutut naik turun
secara perlahan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah
membusungkan dada dengan
sedikit condong kedepan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar pinggang
kemudian menggerakkan
telapak tangan bergantian
dimulai dengan telapak tangan
kiri dengan memutar
pergelangan dari jari-jari yang
menghadap atas kemudian
menghadap kebawah begitu
pula sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
memutarkan pergelangan
tangan
5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua
kaki melangkah maju sebanyak
empat langkah kemudian
jongkok dengan tumpuan kaki
kanan dan bangun dengan
posisi kaki kanan merendah
dan kaki kiri lurus ke samping
dengan telapak membuka
depan Kemudian melangkah
mundur dengan sedikit
meloncat dan merendah
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua telapak kaki
sejajar membuka lutut dan
merendahkan badan
2x8 setiap
satu kali
putaran
gerak
Badan Tegap menghadap depan
dengan dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari tangan kiri
ditekuk ke bahu dan jari
telunjuk menyentuh bahu
dengan telapak menghadap
bawah tangan kanan
direntangkan ke sampin kanan
sepinggang lalu bergerak
bergantian sebanyak tiga kali
Kemudian pada saat bangun
38
dari jongkok tangan kiri lurus
ke atas samping kiri dengan
telapak menghadap luar dan
tangan kanan ditekukkan ke
bahu dengan jari telunjuk
menyentuh bahu Pada saat
mundur tangan bergerak
seperti selancar ngepeik atas
dan diakhiri dengan posisi
tangan kanan lurus ke depan
menggerakkan telapak tangan
ke dalam dan tangan kiri
berada di pinggang
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu pada saat
bangun dari jongkok
menghadap ke tangan kiri atas
dan diakhiri dengan
menghadap ke depan
6Selancar
Pakblang
Kaki Gerakan kaki sama dengan
gerakan selancar pakblang
hanya pada saat akhir gerakan
kaki merendah kemudian
sedikit menggenjot lutut
mengikuti gerakan pinggul ke
kanan dan ke kiri
2x8 setiap
satu gerakan
(gerakan
dilakukan
sebanyak dua
putaran
mengulang)
Badan Sama pada gerakan selancar
pakblang posisi badan tegap
dan merendah Diakhiri
menggerakkan pinggul kekiri
sebanyak empat kali
Tangan Sama seperti gerakan selancar
pakblang diakhiri dengan
tangan kanan lurus dan
menggerakkan telapak tangan
dengan memutar pergelangan
ke arah dalam sementara
tangan kiri ditekuk ke
pinggang dan memegang
selendang kemudian
menyampirkan selendang
dengn telapak tangan
mengikuti goyangan pinggul
Kepala Sama seperti gerakan selancar
blonter
7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit rendah di
samping kaki kanan dan
39
diakhiri dengan posisi kaki
kanan dijinjit ke samping kaki
kiri dengan posisi kedua kaki
merendah
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dengan dada
membusung kemudian
menggerakkan badan ke kiri
dan ke kanan dengan dimulai
gerakan ke kanan yang
mengakibatkan efek pada bahu
Tangan Pada saat kaki kanan
merendah kedua tangan
disilangkan di samping kanan
bawah dengan telapak
menghadap luar Kemudian
tangan kiri ditekuk ke depan
setinggi atas kepala dengan
jari-jari menghadap kanan dan
telapak menghadap ke depan
dan tangan kanan ditekuk ke
pundak dengan jari telunjuk
menyentuh bahu dan telapak
menghadap bawah
Kepala Menghadap depan dengan
menggerakkan kepala ke kanan
dan ke kiri dengan pandangan
ke depan mengikuti gerakan
badan (torso)
8Tepak
Ngarojeng
Kaki Melangkah ke kanan dengan
posisi merendah dengan irama
makin lama makin cepat dan
diakhiri dengan posisi kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kanan
dengan posisi merendah
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada
Tangan Tangan kiri berada di pinggang
dengan memegang selendang
sambil menyampirkan
selendang tangan kanan
diluruskan ke samping kanan
sejajar dengan pinggang
kemudian menggerakkan
tangan dengan gerakan ayunan
tangan ke luar dan ke dalam
Kemudian kedua tangan
40
disilangkan di samping kanan
sebatas pinggang dan diakhiri
dengan posisi tangan seperti
selancar ngepik atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
dan diakhir dengan hadapan ke
depan
9Kepak dua
tangan mundur
Kaki Setelah menbentuk sikap
kemudian melangkah mundur
perlahan dengan posisi kanan
menyilang berjinjit di belakang
kaki kiri yang posisinya
merendah kemudian bergerak
dengan sedikit menggenjot
naik turun
Gerakan 2x8
Badan Seteleh membentuk posisi
badan menggerakkan (torso) ke
kanan dan ke kiri masing-
masing satu kali dan saat
berjalan posisi badan tegap
merendah dengan menghadap
depan
Tangan Posisi tangan seperti possi
selancar ngepik atas tetapi
menggerakkan pergelangan
tangan hanya sekali ke arah
dalam dan diakhiri dengan
telapak meghadap luar dengan
jari-jari saling berhadapan ke
dalam
Kepala Pada saat badan bergerak
(torso) kepala bergerak
mengikuti pergerakan badan ke
kanan dan ke kiri Lalu pada
saat kaki kiri melangkah
kepala menunduk dan pada
saat kaki kanan melangkah
kepala menghadap ke depan
10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan telapak membentuk huruf
V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
41
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan posisi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar sepinggang sebelah
kanan dengan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
menghadap atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
11Goyang Cendol
Ijo
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V26
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Kemudian menggerakkan
pinggul ke kanan dan ke kiri
masing-masing satu kali
Tangan Kedua tangan memegang
selendang masing-masing
sisinya sambil memegang
selendang di pinggang dan
menyampirkan selendang
dengan mengepakkan telapak
tangan kanan ketika pinggul
bergoyang ke kanan dan ke
kiri ketika pinggul bergoyang
ke kiri
Kepala Mengayun dan mengikuti
gerakan pinggul
12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
26
Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap
menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga
badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu
Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014
42
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan
pinggang kemudian tangan
kiri digerakkan ke atas
sehingga posisi akhirnya
ditekuk ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kanan tetap
ke samping begitu pula
sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
43
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
15Klewer dua
tangan
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan tinggi
pinggang kemudian tangan
kanan lurus ke samping kanan
setinggi pinggang kemudian
digerakkan ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kiri
diletakkan di pinggang dengan
memegang selendang
kemudian menyampirkan
selendang ketika tangan kanan
di bahu
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8
44
kanan menyilang di depan kaki
kiri dengan sikap merendah
kemudian setelah satu kali
delapan berpindah posisi
menjadi kaki kiri yang
menyilang di depan kaki kanan
dan tetap berjalan di tempat
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
posisi badan condong ke depan
Tangan Geakan tangan sama dengan
gerakan kewer kanan (pada
gerekan ke tiga belas) Tangan
kanan bergerak dan tangan kiri
di pinggang setelah kaki
bertukar maka posisi tangan
juga bertukar
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
18 Jingke tepak
blonter
Kaki Kaki kanan berada menyilang
di depan kaki kiri sebagai
tumpuan dengan posisi
merendah sementara kaki kiri
berada di belakang kaki kanan
dengan posisi berjinjit
Kemudian bergerak memutar
di tempat dengan gerakan naik
turun (menggenjot) Setelah
empat kali berjalan di tempat
kemudian bertukar posisi kaki
menjadi Kaki kiri di depan
sebagai tumpuan dan kaki
kanan menyilang di belakang
dengan posisi berjinjit
Gerakan 2x8
dilakukan
sebanyak
tiga kali
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Tangan kanan berada di
pinggang dengan telapak
memegang selendang di
pinggang kanan dan tangan
kanan lurus ke depan dengan
telapak menghadap ke depan
dan jari-jari menghadap ke
atas Kemudian tangan
digerakkan dengan
mengayunkan telapak tangan
dengan posisi tangan yang
45
tetap lurus Kemudian tangan
kiri digerakkan ke depan
sehingga berada lurus ke depan
dengan telapak menghadap
depan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
berada di samping pinggang
kanan dengan memegang
selendang Kemudan
menyampirkan selendang
ketika goyang ke kanan
Kemudian bergerak sebaliknya
ketika berpindah kaki
Kepala Menghadap depan dan pada
saat kaki berjinjit kepala
menunduk akibat dari ayunan
kaki
19Gibang
Ronggeng
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap kanan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian
merendah dengan sikap
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Kemudian kaki kanan
digerakkan ke samping kanan
hingga membentuk lurus dan
telapak kaki kanan menghadap
samping sementara kaki kiri
Gerakan 4x8
46
tetap merendah begitu pula
sebaliknya
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Pertama tangan kanan digerak
ayun hingga lurus ke depan
sejajr dada dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke atas kemudian
kedua tangan diayunkan ke
kanan sehingga tangan kiri
berada di depan dada dengan
posisi ditekuk telapak
menghadap kanan jari-jari
menghadap atas dan tangan
kanan lurus ke samping serong
atas dengan posisi telapak
menghadap luar dan jari-jari
menghadap atas begitu pula
sebaliknya
Kepala Kepala menghadap depan
kemudian melihat ke tangan
yang direntangkan ke atas
21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke
depan dengan telapak
menghadap ke depan dan kaki
kiri merendah kemudian kedua
kaki dirapatkan dan berjalan di
tempat dengan kaki berjinjit
ketika berdiri dan kaki
menapak ketika merendah
gerakan ini dilakukan masing-
masing dalam empat hitungan
Gerakan 3x8
dilakukan
sebanyak dua
kali dengan
gerakan
mulai dari
gonjingan
satu
Badan Tegap dan menghadap ke
depan
Tangan Posisi tangan direntangkan ke
depan atas dan sedikit
menekuk dengan ketinggian di
atas kepala telapak tangan
menghadap luar dan jari-jari
tangan saling berhadapan
Kemudian kedua tangan
ditekuk ke bahu masing-
masing sisinya dengan jari
telunjuk menyentuh bahu Dan
menggerakkan siku dengan
putaran ke depan dan ke atas
47
ketika kaki merendah lalu ke
belakang bergantian ketika
kaki berjinjit
Kepala Menghadap depan ketika kaki
berjinjit dan menunduk ketika
kaki merunduk
22Gonjingan
blonter
Kaki Kaki merendah dengan sikap
telapak kaki membentuk huruf
V Kemudian lutut kaki dinaik
turunkan secara perlahan
Gerakan 2x8
Badan Setalah kaki merendah bahu
digerakkan ke depan dimulai
dengan bahu kanan dengan
putaran ke atas lalu ke depan
lalu pada saat berdiri kembali
menghadap depan dan kembali
merendah dan menggerakkan
bahu kiri ke depan dengan
putaran ke atas menuju ke
depan secara perlahan
kemudian keduanya bergerak
secara cepat bergantian dengan
memutar bahu ke depan
Tangan Kedua tangan ditekuk ke
masing-masing bahu dengan
jari telunjuk menyentuh bahu
kemudian menggerakkan siku
ke depan dengan putaran ke
atas berbarengan dengan
gerakan bahu begitupula
sebaliknya
Kepala Menghadap depan dan
mengayun ketika
menggerakkan tangan
23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap
ke depan dan kaki kanan
merendah dan berjinjit
menghadap kanan posisi
kedua kaki menghadap ke
kanan dengan merendah
Kemudian mengangkat kaki
kanan sebanyak dua kali
berbarengan dengan tangan
begitu pula sebaliknya
terhadap kaki kiri
Gerakan 1x8
dimasing-
masing
sisinya dan
dilakukan
sebanyak
tujuh kali
yang
kedelapan
adalah
peralihan
Badan Merendah dan condong ke
depan menghadap ke kaki yang
bergerak mengangkat
48
Tangan Tangan kiri mengambil
selendang di pinggang kiri
kemudian diletakkan di telapak
tangan dengan posisi akhir
lurus sejajar bahu dan
selendang tersangkut di
telapak sementara tangan
kanan digerakkan lurus ke
depan bawah dengan jari-jari
menghadap depan dan kaki
dinaikkan dua kali maka
telapak tangan digerakkan naik
turun akibat pergelangan
tangan yang digerakkan
Begitu pula pada tangan
sebalikanya
24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap depan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tetap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk di depan tubuh tangan
49
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
menghadap bawah sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapak menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
26Silat Tangkis
Sejajar
Kaki Kaki melangkah kanan dan
dimulai dengan kaki kanan
rendah dan kaki kiri berjinjit di
samping kaki kanan kemudian
mundur dengan posisi kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit Kemudian melangkah
lagi seperti gerakan di atas
sebanyak tiga kali kemudian
bergerak duduk dengan posisi
kaki disilangkan di depan kaki
kiri berada di bawah kaki
kanan paha kaki kanan berada
di atas paha kaki kiri
Kemudian bangun dengan
posisi duduk jongkok kaki kiri
bertumpu pada lutut dan kaki
kanan setengah berdiri dengan
posisi paha lurus dan tumpuan
telapak kaki Kemudan bangun
berdiri dengan melanjutkan
gerakan kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit lalu
bergantian kaki merendah dan
kaki kanan berjinjit diakhiri
dengan posisi kaki kanan
merendah dan kaki kiri
menyilang di belakang kaki
Gerakan 3x8
ditambah
3x8 berjalan
ditempat dari
posisi
terakhir
50
kanan dengan sikap berjinjit
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
sikap dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari gerakan tangan
kiri berada di depan dada
dengan ditekuk dan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
ke atas tangan kanan ditekuk
ke bawah dengan posisi siku
lurus dan tangan mengepal ke
bawah Kemudian posisi
tangan kiri tetap pergelangan
tangan kanan diputar ke atas
sehingga sekarang siku
menghadap ke atas Kemudian
kedua tangan disilangkan dan
membuat gerak tangkis ke
samping kiri pinggang dengan
posisi tangan ditekuk
sepinggang telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas dilakukan dua
kali juga terhadap sisi
sebaliknya
Lalu kedua tangan disilangkan
di depan dada dengan proses
menuju ke atas dengan kedua
tangan direntangkan ke
masing-masing sisinya sebelah
atas dan telapak membuka ke
atas lalu tangan kiri kembali
ditekuk ke depan badan tangan
kanan menyiku ke bawah lalu
tangan kanan digerakkan ke
serong atas kanan diikuti
tangan kiri membuka ke serong
atas kiri kemudian tangan kiri
kembali ke posisi tekuk di
depan dada tangan kanan
menyiku ke bawah lalu
digerakkan ke atas dan tangan
kembali menyilang sejajar
pinggang di samping kiri
sekali dan diakhiri dengan
posisi tangan kiri berada di
depan badan dengan ditekuk
51
dan telapak tangan menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
menyiku ke bawah dengan siku
sejajar bahu dan kepalan
tangan mengarah ke bawah
Kepala Melihat ke tangan yang
bergerak
27Silat Tangkis
Rempak
Kaki Dimulai dengan kaki
melangkah ke kanan dan kedua
kaki berjinjit kemudian
mundur dengan kaki kiri
dengan membentuk kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kaki kiri
kemudian melangkah ke kanan
dengan bentuk kaki kanan
merendah dan kaki kiri berjinjit
di samping kaki kanan dengan
merendah
Gerakan 5x8
Badan Pada saat tangan naik posisi
badan serong samping dan
pada saat menyilang tangan
badan mengikuti geraan silang
tangan
Tangan Diawali dengan tangan yang
diputar ke arah serong atas
kanan hingga membentuk lurus
di samping serong atas kanan
dengan jari telunjuk dan tengah
mennujuk ke serong atas
sementara tangan kiri berada di
samping pinggang dengan
posisi ditekuk ke bawah
telapak menghadap bawah dan
jari-jari menghadap depan
Kemudian tangan disilangkan
di samping kanan dengan
posisi telapak menghadap
depan lalu membuka ke sisinya
di samping pinggang kanan
Lalu disilangkan di samping
pinggang kiri
Kepala Menghadap ke tangan yang
lurus serong dan menghadap ke
tangan yang menyilang
28 Gibang
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
kemudian bergerak di tempat
Gerakan 4x8
52
dengan posisi kanan yang lurus
ke depan dengan membentuk
telapak kaki menghadap depan
sementara kaki kiri merendah
kemudian kaki kanan mundur
sejajar dengan kaki kiri lalu
kaki kiri maju lurus
membentuk telapak
menghadap depan bergantian
dengan kaki kanan
Badan Tegap dan menghadap depan
condong ke depan dengan dada
membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
ditekuk ke depan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke samping kanan
posisi tangan kanan berada di
depan badan dengan ditekuk ke
depan dada dan telapak
menghadap bawah kemudian
gerakan tangan kanan pada saat
kaki kanan melangkah adalah
mendorong pergelangan ke
depan dengan telapak tangan
menghadap bawah pada saat
kaki iri melangkah memutar
telapak tangan ke arah luar
sehingga telapak tangan
menghadap ke atas kemudian
menggerakkan pergelangan
tangannya ke depan dan ke
belakang
Kepala Kepala mengayun mengikuti
kaki
29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tegap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk ke depan tubuh tangan
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
53
menghadap bawah Sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapan menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dan merendah
dengan sikap kaki kanan
menapak dan kaki kiri berjinjit
rapat
Gerakan 3x8
Badan Tegap merendah dan condong
ke depan
Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah
dengan tinggi sepinggang
telapak tangan ke bawah dan
jari-jari menghadap depan
sedangkan tangan kanan lurus
ke samping kanan sejajar
pinggang dengan telapak
menghadap samping kanan dan
jari-jari lurus ke atas
Kepala Setelah sikap kaki terbentuk
kepala digerakkan ke kanan
dan ke kiri dengan hadapan ke
depan dengan menggerakkan
leher (gedek)
31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan
bergerak meloncat kecil
(mengayun naik turun) ketika
kaki kanan bergerak kaki
kanan diayunkan ke samping
kanan hingga posisinya lurus
dengan telapak menghadap
kanan lalu diayunkan ke
samping kiri dengan posisi
Gerakan 4x8
54
menekuk hingga berada di
depan badan dan telapak
menghadap ke samping kiri
gerakan dilakukan berulang
kali kemudian diakhiri dengan
gerakan jalan dengan posisi
kaki tetap menyilang
Badan Tegap menghadap depan
Tangan Ketika kaki kanan lurus ke
samping tangan kanan
diayunkan ke samping kiri
dengan posisi tangan kiri
ditekuk keluar samping kiri
dan telapak menghadap keluar
sementara tangan kanan
menekuk di depan badan
dengan telapak dan jari-jari
menghadap bawah Pada saat
kaki kanan diayunkan ke
samping kiri tangan kanan
dibuka ke samping kanan
dengan posisi tangan ditekuk
ke luar sebelah kanan dan
telapak membuka serta tangan
kiri ditekuk ke dalam dengan
posisi telapak dan jari-jari
menghadap bawah
Kepala Mengikuti pergerakan kaki
kanan
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan
diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari
beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian
penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi
Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana
biang27
Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam
Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah
satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu
27
Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri
dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari
Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014
oukul 1100
55
Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah
baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif
burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet
selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala
berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting
kuning 28
Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang
koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni
Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng
Blantek29
Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama
koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30
28
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional
Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi
Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30
Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari
Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini
merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama
pada generasi muda sekarang ini
56
Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah
memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini
Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar
belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil
produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari
kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat
Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan
masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat
nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun
1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja
se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-
Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat
Nasional tahun 198531
Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek
sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam
skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng
31
httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014
57
Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali
pada tahun 198732
Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai
prestasi tari Ronggeng Blantek
ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada
masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah
benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok
etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini
dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa
mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat
itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek
berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap
Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari
kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo
Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi
indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan
membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya
mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng
Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi
khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara
umum
Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh
laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan
masyarakat Betawi33
Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian
kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang
dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang
32
Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal
perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-
prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33
Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment
Tourism and Culture Office 2009 h 42
58
koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi
musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam
sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar
Betawi
Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi
adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah
satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi
untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan
cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara
Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
34
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23
59
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang
kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang
kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai
musik karawitan Betawi
Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan
antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35
Unsur
Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
35
Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014)
60
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk
mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater
lenong Betawi38
Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah
pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu
menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan
36
Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan
sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal
ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua
tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong
61
gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai
dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39
Hal demikian jelas bertentangan
dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong
mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi
Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah
daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan
pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan
dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai
Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang
tidak sesuai dengan ajaran Islam
Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang
lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang
kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa
menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi
gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi
Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika
kepada masyarakat
Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya
fungsi gambang kromong sekarang ini
rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi
sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional
dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas
39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau
membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi
dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak
ada
62
Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap
lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40
Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong
sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah
menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang
kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan
diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa
membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik
tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan
gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat
Betawi terhadap kesenian ini
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong
nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang
kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh
para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam
Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang
dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko
lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada
penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain
musik laki-laki41
40
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41
Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan
Betawi Sabtu 8 Agustus 2014
63
Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan42
Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak
dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan
gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan
nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas
dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai
musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media
dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong43
Ketiga jenis lagu-lagu yang
dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora
cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang
kromong yang mengandung pesan vulgar44
Keempat kostum para pemain musik
42
Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 43
Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44
Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52
64
dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup
auratnya
Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar
menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam
gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam
bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi
pedoman hidup masyarakat Betawi
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada
kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai
telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum
yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai
Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah
muda45
Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum
tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang
45
Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu
Babakan
65
sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari
ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya
bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua
kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat
diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi
terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana
suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk
kesenian46
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong
dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang
tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan
tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut
Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada
beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah
non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan
46
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu
tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik
66
Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada
sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini
agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang
bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat
berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru
Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk
kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng
blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada
satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang
dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah
Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas
berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan
keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47
Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang
masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka
hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat
Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima
dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk
kebudayaa salah satunya kesenian
Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan
sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-
nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan
47
Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia
Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64
67
perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi
tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya
Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama
dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua
kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk
penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan
sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa
diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan
masyarakat Betawi
Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya
berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat
itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari
Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan
menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal
instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi
yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48
Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian
lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus
dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam
dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan
budaya di tempat dimana Islam itu masuk
48
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981
h65
68
BAB III
ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi
Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena
masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah
banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian
itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari
unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di
Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara
bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun
1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini
kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1
Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses
asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi
adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal
dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini
berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta
in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both
1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi
penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
69
local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as
Arab and Chineserdquo 2
Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi
tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai
unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya
Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3
Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal
dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di
Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang
Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas
baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan
tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah
penduduk asli Jakarta
Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis
menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke
19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia
Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di
antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah
Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan
2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements
Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember
2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129
4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi
FISIP UI 2004 h5
70
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya
komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self
conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin
(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan
eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu
dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan
identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya
perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang
merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama
menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan
komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya
etnis Betawi di Jakarta
Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan
dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis
Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan
wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal
usul bahasa dan agama7
Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah
jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena
5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33
6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35
7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h
64-65
71
perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin
bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia
Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan
wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata
Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi
Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah
masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan
keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di
wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas
masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun
2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta
Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang
ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok
ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara
bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi
yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng
Sawah Jakarta Selatan9
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi
budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan
ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan
8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di
perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan
Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00
72
Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun
200010
Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan
lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga
Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11
Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini
dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan
sebagai ikon budaya Betawi12
tetapi karena laju perkembangan pembangunan
yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai
Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah
kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13
Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya
yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula
pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang
10
Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan
Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa
Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan
perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa
kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu
Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11
Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan
Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan
sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari
Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah
kawasan Setu Babakan 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang
sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung
asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi
legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13
Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan
Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
73
menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14
yaitu
kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi
serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15
Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah
berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada
tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16
Maka Setu Babakan dianggap
sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di
DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi
Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya
dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada
waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung
Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta
Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17
Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah
Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg
asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya
14
Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas
dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan
budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia
menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15
Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan
Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16
Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
edisi Juni 2012 h 18 17
Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 11 April 2014
74
Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan
Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi
mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi
ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan
cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke
474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun
2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang
terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti
kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur
bangunan dengan ciri khas Betawi19
Berikut adalah gambaran umum
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan
luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3
Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota
Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih
18
Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19
httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014
75
289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan
dan Setu Mangga Bolong20
Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan
sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur
jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan
Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah
provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan
jalan Mochamad Kahfi21
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat
Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat
melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22
Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat
Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan
mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari
mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan
kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik
Betawi23
Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti
20
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21
Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22
httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September
2014 23
httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014
76
industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-
ondel24
Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan
serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan
edukasi
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial
Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya
memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk
sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur
dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk
sistem sosial dalam suatu masyarakat25
Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat
konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan
pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta
tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada
agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam
merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini
masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan
24
Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di
Setu Babakan ada dalam lampiran 25
Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h
135
77
Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak
Kopi wanita berdarah Cinardquo26
Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari
datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian
menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri
Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki
bernama Samsudin dan Hadi27
Meskipun saudara kedua kaka beradik ini
memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya
menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani
Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang
kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah
wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan
keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai
gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius
Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana
menunjukkan kemahiran seninya
Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama
hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang
digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua
berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi
26
Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua
ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu
dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai
sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya
dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102
78
dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang
yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28
Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat
Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka
seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang
menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat
penduduk asli Jakarta
ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun
1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat
Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di
masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di
masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk
sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut
dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah
Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah
Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang
melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian
dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di
halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang
membentuk kepribadian sayardquo29
Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi
adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi
budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang
dijadikan pedoman hidup
Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan
berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur
adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang
menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan
28
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h
104 29
Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986
79
jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau
kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan
keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan
di Perkampungan Setu Babakan 30
No Keterangan Jumlah Kondisi
1 Masjid 12 Baik
2 MusholaSurauLanggar 24 Baik
3 Gereja Kristen - -
4 Gereja Khatolik 1 Baik
5 Pura - -
6 Vihara - -
Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan
No Keterangan Jumlah
1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38
2 Kelompok Kebaktian 2
3 Yayasan 3
4 Lembaga Swadaya Masyarakat -
5 Panti Asuhan 4
6 Panti Wreda -
7 Panti Cacat -
30
Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada
penambahan unit masjd
80
Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31
Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta
tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam
melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka
dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima
satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam
istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek
kemanusiawian suatu kelompok
Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal
yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32
31
httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32
Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan
masyarakat bersama
81
Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan
jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal
dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33
Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya
ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang
mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34
Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan
karsa manusia35
Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga
melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial
yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia
seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta
dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan
jasmaniah atau material culture36
Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir
setiap anggota orang perorang dalam masyarakat
Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan
jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk
masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas
etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi
33
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta
1965 h 77-78 34
EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama
Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36
Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982
h 173
82
berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar
Arab Cina Portugis dan lain-lain37
Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses
dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang
berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya
sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata
upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan
budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38
Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak
awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini
berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya
kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh
Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak
semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39
Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni
musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik
Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik
Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh
37
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia
International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h
46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau
seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014
83
Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong
Betawi40
Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang
kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu
babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41
Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi
menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya
telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi
dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta
Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya
Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan
identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42
Dan masyarakat Betawi
telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim
telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya
pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk
40
Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya
Sastra 2008 h 155 41
Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42
Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis
dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas
84
Kelapa43
Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan
sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan
mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya
kota Jakarta dewasa ini
Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada
seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian
Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya
diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah
menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar
dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata
kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian
lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau
menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu
kesatuan dengan nilai Islam44
Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek
bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau
mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan
perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh
masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
43
Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional
dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal
1996 h7 44
Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam
dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86
85
Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang
kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang
Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan
pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah
proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang
Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah
budaya Betawi45
Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil
wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan
rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam
Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam
termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima
gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam
gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang
Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita
tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik
dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci
hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita
sebagai muslim46
Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah
menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis
alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan
nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai
kesenian Betawi
45
Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam
Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46
Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya
betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930
86
Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya
Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama
penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi
Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek
Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan
dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas
budaya masayarakat Betawi47
Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat
Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh
bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan
ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di
beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini
menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-
Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari
Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada
umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan
pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap
pertunjukannyardquo 48
Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf
pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di
dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai
dengan nilai Islam
47
Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan
pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014
87
Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal
Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd
ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai
dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan
berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah
menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan
setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49
Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh
masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang
tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng
Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga
telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk
memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni
menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50
Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian
antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat
sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi
bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan
dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta
kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51
Karakter terpenting dalam hal ini
adalah agama sistem kepercayaan
Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan
49
Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid
dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50
Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51
Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman
h 133
88
proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani
kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan
budaya
89
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai
mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat
Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka
sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang
membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem
sosial dalam masyarakat Betawi
Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses
terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul
pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah
administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di
Tangerang Bekasi Depok dan Bogor
Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap
nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam
urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan
konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan
konservasi budaya yang religius
Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai
hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi
alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam
yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong
dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses
penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap
dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang
kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam
Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki
pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam
inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang
90
berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik
Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek
Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan
budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai
Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-
sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang
dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam
Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat
Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang
kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain
lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek
menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari
Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun
tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan
penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian
yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi
Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui
sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan
masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa
pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta
atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak
sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini
gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi
sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu
dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan
Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian
Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan
diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua
kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai
kesopanan yang diajarkan Islam
Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap
bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya
nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan
gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi
yang identik dengan Muslim
91
B SARAN
Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran
dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni
Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman
Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya
yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap
mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal
menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat
amin
92
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Primer
Sumber yang tidak diterbitkan
Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan
Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi
Jakarta Desember 2012
Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj
Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi
Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi
Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan
Jakarta 2004
Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya
Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2002
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan
Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta
Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta
2001
93
Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan
KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI
Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012
Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni
Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
1976
Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta
Direktori Kesenian Jakarta 1986
Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas
Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program
Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002
Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City
Government and Cultural Office 2009
Buku-Buku
Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama
Widya Sastra 2008
Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002
Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam
Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan
Festival Jakarta 1996
Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007
Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta
Jakarta LIPI 2001
94
Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan
Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi
Lisan 1996
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan
Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007
Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar
2011
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi
Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa
Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela
Betawi 1991
Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994
Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance
2011
Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat
Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004
Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta
Perkumpulan Renaisance 2010
Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi
Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976
Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
95
Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan
Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997
Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di
Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009
Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia
Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b
Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival
Istiqlal 1996
Majalah dan Artikel
Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
Merpati Archipelago edisi Juni 2012
Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal
Anthropological Intitute vol LXXV 1945
Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3
Mei 1968
Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964
Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The
Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1
Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3
November 1973
Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi
Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
96
Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat
1986
Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986
Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre
Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)
Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical
Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3
(October 1993)
Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan
Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
Sumber Sekunder
___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik
Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001
ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011
Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995
Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta
PT Gramedia Pustaka Utama 1992
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
97
Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya
1987
Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di
Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008
Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press
1982
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo
Persada 1982
Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi
pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia 1964
Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei
2006
Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981
Wawancara
Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek
Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta
Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan
kota Administrasi Jakarta Selatan
98
Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi
dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi
dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga
Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan
Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur
Sumber elektronik
httpwwwjstororgstable41757955
httpwwwjstororgstable41757968
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml
httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta
httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952
httpwwwkependudukancapilgoid
httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-
betawihtml
httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842
99
httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi
LAMPIRAN
Transkip wawancara
Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei
2014 pukul 1300)
Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek
semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain
pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas
koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang
menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana
dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata
musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi
beliau seorang penabuh gendang yang handal
Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari
Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong
Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar
saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78
Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari
Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu
diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program
Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus
pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu
ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-
gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang
mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus
pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya
Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti
nama menjadi Institut Kesenian Jakarta
Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak
maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan
oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi
Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari
Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan
nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses
transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan
resmi
Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal
sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai
penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk
meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari
Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek
yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo
dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena
Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka
dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam
tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah
menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa
dilirik oleh generasi muda Betawi
Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng
Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada
pada norma Betawi
Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak
tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu
pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni
Sukarjan
Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa
saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya
Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi
diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah
tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama
adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil
DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam
kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan
pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia
Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh
seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari
Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi
tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng
Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek
ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun
bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor
seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah
satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35
negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat
itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk
membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat
luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima
Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun
telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek
sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun
1980
Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi
ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng
Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian
ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006
kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai
karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna
penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu
sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di
tahun 2006 itu
Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa
wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan
Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh
gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata
Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus
Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya
pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi
karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari
tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah
Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal
Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek
Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai
salah satu tarian khas Betawi
dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630
Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini
Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian
Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan
dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi
dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang
Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua
kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu
bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar
atau pakaian atau gerakan
Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga
pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan
saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya
sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah
menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor
Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi
koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam
Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya
Betawi agar tetap eksis
Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-
jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin
menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya
Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan
semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan
tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan
bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang
masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca
koridor Islam)
Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng
Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi
dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur
gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai
budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di
Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan
budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya
Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar
budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah
budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu
pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya
perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain
dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet
dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi
tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak
normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus
tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal
demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi
demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih
sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi
Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu
Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan
yudikatif di dalamnya
Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku
yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa
bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian
Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok
masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi
semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak
dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya
begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi
Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman
mereka sebatas hanya dikulit arinya saja
Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka
katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini
bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini
faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana
musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi
Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya
aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius
islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah
budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin
yang liriknya berisi pesan moral
Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari
ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak
dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan
budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam
sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang
sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik
Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai
melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja
mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada
masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa
dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari
maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan
marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur
dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai
Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan
Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat
demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan
kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan
menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan
marwah budaya kami yaitu Islam
Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)
Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang
Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah
budaya Betawi
Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya
apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter
masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter
kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik
Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang
sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami
mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi
perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya
hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya
Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita
gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika
mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk
meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti
dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan
dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa
gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat
Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam
penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan
tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang
mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya
tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak
islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam
Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami
sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-
mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-
lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris
Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci
Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua
kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak
mengenakan jilbab
Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik
masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan
dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah
kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang
sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan
konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan
usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi
sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan
bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain
sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan
Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi
Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab
dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang
kromong pak
Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih
sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula
bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai
sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin
sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal
Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan
sekedar musik hiburan aja ya pak
Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama
dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba
Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata
dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk
menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja
bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa
langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan
kedudukan
Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)
Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta
Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak
Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa
Betawi]
ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw
Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo
Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang
telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang
datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia
bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe
masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat
menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan
ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa
ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe
sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda
poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea
jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken
apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias
dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest
gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef
Tionghoa
Alat Orkest Gambang
Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian
soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe
Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si
Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng
Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim
Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe
Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan
Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw
Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek
dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw
To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan
actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang
dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan
bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa
Lagoe-lagoe jang populair
Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok
Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona
Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau
Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe
boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres
(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada
saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika
tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem
almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja
soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada
nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat
plaatgramophoon masih ada sedia itoe
Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang
Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen
djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe
iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini
Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di
Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen
dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat
mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta
telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat
ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe
lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1
(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah
loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada
djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet
keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia
dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In
donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada
kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada
major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein
Nie Hoe Keng
Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang
Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak
bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo
dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa
Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan
hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida
heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe
sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di
Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog
tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari
Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa
di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen
soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong
Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita
penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja
bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim
jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat
muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-
tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken
oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang
biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian
kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara
seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai
itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet
Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman
Zanger dan Zangeres (Tjio Kek
Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal
hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti
menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken
lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan
pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang
tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai
oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang
jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-
anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis
Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di
Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan
laen-laen sebaginja
Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek
Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo
bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari
orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika
berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika
moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin
menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran
menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda
dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong
Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh
baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang
marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada
Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe
samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja
dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-
peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti
kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie
dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh
Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam
sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang
baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan
poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja
tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida
mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea
betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe
hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah
tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet
baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja
orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia
sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio
Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek
maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar
sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan
toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se
bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat
Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran
membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang
mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio
Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe
baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada
orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman
doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang
paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling
banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe
kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot
Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai
soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo
Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada
heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika
poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek
badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake
oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake
tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde
sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan
sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah
plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes
Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen
dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi
empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan
luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat
bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada
berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo
Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek
mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja
Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada
oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa
djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong
besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa
Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta
koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta
baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor
koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia
jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali
Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande
bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken
oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari
Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa
Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo
Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee
moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey
Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada
mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar
Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir
serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-
tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe
wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi
denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen
di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng
Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat
terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger
nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest
gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing
Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+
1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang
kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe
Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang
miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika
tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan
SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah
Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan
Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan
Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari
bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok
tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek
menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang
seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat
colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli
piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken
piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta
gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng
Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota
Djakarta (+ 1900)
Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer
Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet
peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi
anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-
pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan
mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat
terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken
lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh
pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab
marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja
Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio
Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri
boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan
tida kenal sama sekali
Ngo Hong Lauw diberdiriken
Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim
Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli
pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe
waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika
menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan
Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna
toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe
setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-
mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang
tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi
anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja
rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia
njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong
Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean
Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit
waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari
sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah
menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari
besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang
bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari
gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak
boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima
panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa
shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier
Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana
tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan
toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman
pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng
dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo
Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa
dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel
Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini
jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja
Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang
Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di
Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-
ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta
namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo
Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3
DAFTAR GAMBAR
Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1
Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2
1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di
Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta
mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif
provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng
yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek
Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra
Sutisna3
Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4
Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan5
3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di
sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian
Bang Yahya Andi Saputra6
Bang Gumin Has SPd7
6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di
Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang
aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul
Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah
Jagakarsa Jakarta Selatan
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan
kasih dan sayang-Nya semoga rahmat dan hidayah-Nya selalu tercurah kepada
kita semua amin Shalawat serta salam senantiasa kita persembahkan kepada
junjungan alam baginda Rasulullah SAW keluarga serta sahabat semoga kita
sebagai ummatnya mendapat pertolongannya kelak amin
Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi dan mencapai gelar Strata
Satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah adalah membuat karya
tulis ilmiah dalam bentuk skripsi Dalam rangka itulah penulis menyusun skripsi
ini dengan judul ldquoPROSES PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI
MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN
TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI
SETU BABAKANldquo
Dalam proses penyusunan skripsi ini begitu banyak penulis temui
rintangan dan hambatan Sungguh pun begitu Alhamdulillah atas kerja keras
semangat dan dukungan dari semua pihak akhirnya skripsi ini dapat penulis
selesaikan dengan baik Oleh karena itu izinkan penulis untuk menghaturkan
ucapan terimakasih serta penghargaan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dan memberikan dukungn moril dan materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini tanpa kendala yang berarti
1 Kepada ayahanda tersayang Bapak Sutrisno Susanto yang telah
membimbing membantu dan memotivasi penulis unuk menjadi pribadi
yang tangguh bersemangat bermanfaat bagi keluarga nusa dan bangsa
Besar harapan penulis untuk membuat ayahanda selalu bangga Tak luput
juga penulis haturkan terimakasih banyak untuk Ibunda tersayang Ibu Siti
Asngadah yang telah melahirkan membimbing mendoakan dan yang
setiap malamnya tak pernah bosan mendoakan dan menemani penulis
menyelesaikan skripsi ini Semoga suatu hari penulis mampu
membahagiakan dan membanggakan Ayah dan Ibunda tersayang semoga
Allah selalu membalas semua kebaikan dan perjuangan mereka
iii
2 Kepada dosen pembimbing Dr H Abdul Chair dan Drs H M Marsquoruf
Misbah MA yang dengan sabar dan penuh dedikasi tinggi selalu
membimbing penulis dalam menyelesaikan materi skripsi ini
3 Kepada seluruh civitas akademik Fakultas Adab dan Humaniora kepada
Ketuaa jurusan dan sekertaris jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam
Pembimbing Akademik Drs Saidun Derani MA Ibu Awalia Rahma yang
selalu bersedia meluangkan waktu bagi penulis untuk bertanya dan
meminta solusi atas beberapa kendala yang penulis hadapi
4 Kepada Ibu Wiwiek Widiyastuti selaku koreografer tari Ronggeng
Blantek beserta jajaran pengurus segyo Pengkajian dan Pengembangan
Masyarakat Bapak Abdul Rachem berserta staffnya di Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta yang telah meluangkan waktunya
bagi penulis untuk mendapatkan informasi yang akurat guna kebutuhan
data skripsi ini
5 Kepada Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas
Kebudayaan Walikota Jakarta Selatan yang telah memberikan referensi
dan arahan kepada penulis untuk menemui tokoh-tokoh dengan
kompetensi mumpuni dalam menyelesaikan skripsi ini
6 Kepada budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi bang Yahya
Andi Saputra Bang Yovie selaku Sekertaris Jendral LKB beserta
jajarannya yang telah mempermudah jalan bagi penulis dalam
mendapatkan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini
7 Kepada seluruh pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
bang Indra dan Dokter H Sibroh yang selalu meluangkan waktu dan
membantu penulis dalam mendapatkan berbagai sumber informasi dan
lain hal terkait keadaan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Tak lupa kepada tokoh agama setempat Bang Gumin Has penulis ucapkan
terimakasih
8 Kepada seniman Betawi di Sanggar Seni Setu Babakan bang Andi
Supardi dengannya penulis lebih memahami bentuk fisik dan segala detail
mengenai tari Ronggeng Blantek dan Gambang Kromong di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
iv
9 Kepada para senior Sejarah dan Kebudayaan Islam para senior BEM
Fakultas Adab dan Humaniora kanda dan yunda HMI Komisariat Adab
dan Humaniora teman-teman KKN Cendikiawan serta kawan-kawan SKI
angkatan 2010 Anto Lidya Iwan Endi Firman Dede Okta Ela Rina
Wulan Nurjannah Dian Hana Hanifah Hana Nurrahmah Fitri Tati dan
Irna yang tak hentinya memberikan dukungansemangatdoa dan tawa
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dalam hangatnya
ikatan keluarga Bila Siti Nurbaya memiliki Syamsul Bahri Srikandi
memiliki Arjuna maka penulis juga memiliki laki-laki pendamping yang
menjadi tempat penulis becerita berdiskusi belajar dan terus berproses
dalam menyelesaikan skripsi ini Kepadanya tak lupa penulis sampaikan
terimakasih
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memahami bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat
kepada siapa saja yang menjadikan ini sebagai bahan bacaan mereka dan dapat
menjadikan tulisan ini sebagai referensi
Jakarta 10 Agustus 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah 8
2 Pembatasan Masalah 11
3 Perumusan Masalah 12
C Tujuan dan Manfaat Penelitian 12
D Tinjauan Pusataka 13
E Pendekatan dan Landasan Teori 15
F Sistematika Penulisan 18
BAB II POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi 21
1 Musik Gambang Kromong 25
2 Tari Ronggeng Blantek 33
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan
Tari Ronggeng Blantek 58
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan
Tari Ronggeng Blantek 65
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI
SETU BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi di Perkampungan Setu Babakan 68
vi
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan 74
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan 75
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 76
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 83
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran-saran 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1
PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP
KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG
BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas
etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa
dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat
Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga
mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain
Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan
antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka
Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga
merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan
pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan
kesamaan identitas mereka
Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia
Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda
Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan
2
sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat
pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1
Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang
didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di
Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai
kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang
kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3
Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad
ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis
Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat
dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa
melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi
mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4
Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam
ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring
semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu
menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi
1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta
Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45
3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan
Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun
1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal
kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid
yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan
pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari
Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-
hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam
3
dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam
telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-
orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan
Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat
menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6
Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah
menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok
Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan
tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran
Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis
sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang
sebaliknya
Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru
mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin
memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap
mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7
Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8
Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan
masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang
5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30
6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah
FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah
diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29
8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas
dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h
119
4
terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak
tahun 1970-an
Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan
pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan
kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak
dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang
dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh
seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam
Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui
kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya
tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis
membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek
Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor
diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi
yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian
pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen
musik pribumi10
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara
9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau
mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura
dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen
musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi
5
kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa
unik11
Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang
kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis
untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang
kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi
ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta13
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik
11
Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara
yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa
gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur
dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai
dengan nilai-nilai Islam
12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak
awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene
berpedoman pada nilai-nilai Islam
13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978
sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di
tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
6
dalam tingkatan nasional maupun internasional14
Banyaknya penghargaan yang
diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek
telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan
sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di
tengah masyarakat luas
Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada
gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15
Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap
unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap
berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga
saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat
Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi
Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah
memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi
tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik
gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada
tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16
14
Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI
Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara
pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam
Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15
Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-
unsur melayu Islam 16
Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT
Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139
7
Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan
jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan
tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17
Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya
termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan
termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama
tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang
bersifat alami atau manusiawirdquo18
Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis
berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang
kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat
diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam
Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir
sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya
Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419
Perkampungan ini
adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-
nilai budaya Betawi
Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai
agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong
17
Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam
Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium
Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18
Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi
Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat
Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34
8
hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat
Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri
khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan
dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi
budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan
non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak
secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam
tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-
nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya
masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan
memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai
Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat
dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang
kromong dan tari ronggeng blantek
20
Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi
Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai
narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya
diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada
akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat
Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
9
Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi
berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21
1 Gambang Kromong
2 Gamelan Ajeg
3 Topeng
4 Tanjidor
5 Samrah
6 Keroncong Tugu
7 Gambus
8 Rebana Biang
9 Ketimpring
10 Sampyong
Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
1 Kembang Topeng
2 Gegot
3 Topeng Kedok
4 Silat 1 (Beksi)
5 Blenggo Asli
6 Tapak Tangan
7 Cokek Sirih Kuning
8 Zapin Arab
21
Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
10
9 Ronggeng Blantek
10 Enjot-Enjotan
11 Gejruk Jidat
12 Nandak Ganjen
13 Gandes Kipas
14 Silat 2 (Pengasinan)
15 Lenggo Jikek
16 Topeng Gong
17 Lambang Sari
18 Wayang Botoh
19 Silat 3
20 Kotebang
Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis
memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek
penulisan skripsi
Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat
Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi
hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua
kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini
terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian
gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan
beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan
terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja
11
diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima
dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap
berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam
Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek
secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa
kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru
dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah
indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama
ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat
2 Pembatasan Masalah
Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT
BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG
KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN
BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah
berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang
hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau
Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari
tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana
kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek
mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang
telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini
hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan
unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
12
3 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut
1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-
nilai Islam
2 Bagaimanakah bentuk perubahannya
3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang
telah bercampur dengan unsur-unsur Islam
Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses
penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan
tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang
menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini
adalah
1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong
dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk
skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan
Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah
lokal dengan tema sosial budaya
13
3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji
sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya
D Tinjauan Pusataka
Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh
Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian
musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran
maupun pengaruh Islam di dalamnya
Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong
Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis
mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di
Jakarta
Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis
Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan
Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi
dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut
di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi
berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi
Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya
khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi
Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang
menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis
lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan
bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya
14
dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir
Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota
Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata
Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini
secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan
pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam
dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam
penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis
mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis
Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari
Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini
menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi
Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema
penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama
dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis
mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat
Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian
Betawi
Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum
menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran
maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang
15
Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan
menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya
sekalipun dengan tema serupa
E Pendekatan dan Landasan Teori
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif
analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa
lampau yang bersifat komperhensif 22
mengetahui kronologi persitiwa proses
serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima
kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta
suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23
Peneliti
berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-
bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori
yang relevan bagi penelitian tersebut
Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori
Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-
produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo
tentang seni adalah
ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus
simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya
(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan
nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur
22
Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT
Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23
HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf
Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72
16
penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya
adalah seni itu sendirirdquo24
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara
asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa
Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data
yang meliputi 4 tahapan yaitu 26
24
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23
26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32
17
Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber
yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu
sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti
biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber
tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi
kemudian wawancara dan pengamatan langsung
Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis
disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik
instansi resmi derah maupun pemerintah
Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan
metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi
beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema
penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk
memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil
penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi
Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema
serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian
kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di
Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu
untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan
pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata
dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan
18
Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil
penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah
kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi
beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun
sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema
kajian
Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa
sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha
melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber
sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut
Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta
memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur
dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari
segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut
dengan historiografi27
F Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan
didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas
Bab I Pendahuan
A Latar Belakang Masalah
B Permasalahan
27
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109
19
1 Identifikasi Masalah
2 Pembatasan Masalah
3 Perumusan Masalah
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
D Tinjauan Pusataka
E Pendekatan dan Landasan Teori
F Sistematika Penulisan
BAB II Potret Musik dan Tari Betawi
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
1 Musik Gambang Kromong
2 Tari Ronggeng Blantek
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang
Kromong dan Tari Ronggeng
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di
Perkampungan Setu Babakan
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek
di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bab IV PENUTUP
20
A Kesimpulan
B Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
21
BAB II
POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara
mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang
dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing
Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini
adalah masyarakat Betawi
Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk
kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan
dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi
sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan
tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam
kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua
unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan
hidup maupun tata aturan mereka
Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian
Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni
pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi
dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis
dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat
pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda
1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4
22
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal
Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2
NO Jenis
Reportoar
Kelompok
Reportoar
Tokoh
Karawitan
Keterangan
1 Gambang
Kromong
Gamelan Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gambang
Kromong
2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gamelan
Ajeng Gong Bolong
3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu
Topeng
4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu
Tanjidor
5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi
Lagu-lagu Samrah
6 Keroncong
Tugu
Melodis Andre Lampiran Notasi
contoh lagu Keroncong
Tugu
7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu
Gambus
8 Rebana
Biang
Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi
Lagu-lagu Rebana
Biang
9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi
bentuk pukulan
ketimpring
10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong
Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi
yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling
banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama
Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis
tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan
satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi
2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa
kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang
seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari
kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi
23
merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa
identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama
dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh
budaya yang heterogen
Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan
gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan
dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang
Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah
persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi
dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari
Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat
terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian
yang mengiringi tari serta pola lantainya
Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek
dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan
Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari
Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai
dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang
memiliki gerak silat di dalamnya 5
4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan
Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam
mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama
beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme
gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian
terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat
Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari
24
Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI
Kembang Topeng Joko Topeng
Gegot Kartini Topeng
Topeng Kedok Kartini Topeng
Silat 1 (Beksi) Wahab Silat
Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat
Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat
Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek
Zapin Arab Zainal Abidin Zapin
Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng
Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng
Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng
Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek
Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek
Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat
Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin
Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek
Wayang Botoh Abdurachem Topeng
Silat 3 Ali Sabeni Silat
Kotebang Abdurachem Silat
Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng
cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi
25
yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata
tari6
Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan
di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis
mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan
budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian
hari beragam
Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan
masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah
Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses
rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat
ini agar bisa diterima masyarakat luas
Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi
pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng
balntek sebagai objek penulisan skripsi ini
1 Musik Gambang Kromong
6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari
buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah
geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat
Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta
dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki
kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak
memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri
Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki
26
Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil
perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8
Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9
Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul
tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang
dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong
adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi
yaitu lenong dan cokek10
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta
Balai Pustaka 2005 h329
27
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai
hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam
pertunjukan teater lenong Betawi12
Persebaran Gambang Kromong sebagai seni
musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta
saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor
Tangerang Serang dan Sukabumi 13
Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya
1 Gambang14
11
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas
untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun
non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong
13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13
mei 2014)
14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas
Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014
28
Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan
belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah
kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada
tertinggi adalah siang
2 Kromong dan tehyan
3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris
terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan
seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh
berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen
gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)
4 Sukong
29
Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan
dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)
Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang
keras
5 Kong-a-hian
Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras
dalam nada liuh (g) dan che (d)
6 Bangsing atau suling15
Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang
Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan
mulut
7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang
digantungkan dilaras dengan nada siang (c)
15
Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu
Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok
Jali Putra
30
8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh
9 Pan atau Kecrek
Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga
menghasilkan bunyi crek-crek-crek
31
10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil
canang
Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi
diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen
gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16
Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada
yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu
Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu
yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin
Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang
dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental
Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong
Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan
setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu
phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan
Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh
Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong
diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17
Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul
Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut
Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning
16
Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis
Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17
Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari
cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan
selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan
gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan
dengan nilai Islam
32
Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan
skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah
jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh
masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang
peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa
Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali
untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut
serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu
luang18
Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan
dengan instrumen musik pribumi
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang
kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang
kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta
maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong
sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari
oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan
musik gambang kromong
Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu
mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses
rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu
18
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo
33
mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan
Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian
antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan
suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap
faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap
masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
2 Tari Ronggeng Blantek
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi
ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti
Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu
beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan
tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap
eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah
laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah
Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya
34
dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari
Betawi19
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek
Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu
Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di
Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai
seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik
seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah
menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut
Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta20
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater
rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21
dimana dalam memulai sebuah pertunjukan
topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang
disebut Blantek22
atau Ronggeng Blantek23
Dalam perkembangannya tarian ini
menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak
diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu
19
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21
Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di
Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk
teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah
= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap
bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran
bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali
dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian
dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22
Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol
16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014
pukul 0129) 23
Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu
Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam
pertunjukan tari
35
Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan
terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224
Tari Ronggeng
Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki
badan tangan dan kepala
Susunan Gerak
Tari
Bagian Uraian Hitungan
1Lenggang
Rongeh25
Kaki Dimulai dengan posisi kaki
kanan menyilang di depan kaki
kiri kemudian melangkah
maju dengan lamgkah kaki kiri
menyilang di depan kaki kanan
dan berjaalan maju dengan
posisi kaki tetap merendah dan
sedikit diayun
1x8
dilakukan
sebanyak 8
kali
Badan Pada saat tangan kiri
digerakkan ke dalam maka
badan digerakkan ke serong
samping kiri dan pada saat
melangkah badan menghadap
depan
Tangan Tangan kiri lurus ke samping
kiri lalu diayunkan ke dalam
dengan posis telapak
menghadap luar dan
pergelangan tangan ditekuk
kemudian diayunkan kembali
ke posisi samping pada saat
kaki berjalan maju
Kepala Menghadap pergerakan tangan
kiri kemudian menghadap
depan sambil mengayunkan
kepala (gedek) ke kanan dan ke
kiri dengan hadapan tetap ke
24
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI
Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25
Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula
menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah
mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail
gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada
penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya
dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem
dasar tari Betawi
36
depan
2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan
telapak membentuk huruf V
dan membuka lutut sehingga
posisi kaki menjadi merendah
2x8 (gerakan
dilakukan
sebanyak 2
kali putaran
dimulai dari
lenggang
ronggeh
sampai ogek)
Badan Tegap menghadap ke depan
kemudian menggerakkan
badan (torso) ke kanan dan ke
kiri dan memberikan efek
pada bahu ke kanan dan ke
kiri
Tangan Tangan kiri direntangkan ke
samping sebatas pinggang dan
tangan kanan memegang
selendang di pinggang sebelah
kanan kemudian
menyampirkan selendang
dengan telapak kanan ketika
bahu bergerak ke kanan
Kepala Menghadap ke bahu kanan
ketika badan (torso) bergerak
ke kanan begitu pula
sebaliknya
3Selancar Ngepik
atas
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan posisi
merendah kemudian berjalan
maju dan mundur dengan
posisi tetap merendah
Hitungan
cepat
dilakukan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dan
membusungkan dada
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
atas dengan posisi berada di
depan setinggi atas kepala
kemudian menggerakan
telapak tangan dengan
memutar pergelangan tangan
ke arah luar dan dalam secara
bergantian
Kepala Menghadap ke arah kaki yang
melangkah
4Selancar
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
dengan membuka lutut
kemudian melangkah maju
1x8 maju
1x8 mundu
dilakukan
37
empat kali dan mundur empat
kali perlahan dengan
menggenjot lutut naik turun
secara perlahan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah
membusungkan dada dengan
sedikit condong kedepan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar pinggang
kemudian menggerakkan
telapak tangan bergantian
dimulai dengan telapak tangan
kiri dengan memutar
pergelangan dari jari-jari yang
menghadap atas kemudian
menghadap kebawah begitu
pula sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
memutarkan pergelangan
tangan
5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua
kaki melangkah maju sebanyak
empat langkah kemudian
jongkok dengan tumpuan kaki
kanan dan bangun dengan
posisi kaki kanan merendah
dan kaki kiri lurus ke samping
dengan telapak membuka
depan Kemudian melangkah
mundur dengan sedikit
meloncat dan merendah
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua telapak kaki
sejajar membuka lutut dan
merendahkan badan
2x8 setiap
satu kali
putaran
gerak
Badan Tegap menghadap depan
dengan dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari tangan kiri
ditekuk ke bahu dan jari
telunjuk menyentuh bahu
dengan telapak menghadap
bawah tangan kanan
direntangkan ke sampin kanan
sepinggang lalu bergerak
bergantian sebanyak tiga kali
Kemudian pada saat bangun
38
dari jongkok tangan kiri lurus
ke atas samping kiri dengan
telapak menghadap luar dan
tangan kanan ditekukkan ke
bahu dengan jari telunjuk
menyentuh bahu Pada saat
mundur tangan bergerak
seperti selancar ngepeik atas
dan diakhiri dengan posisi
tangan kanan lurus ke depan
menggerakkan telapak tangan
ke dalam dan tangan kiri
berada di pinggang
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu pada saat
bangun dari jongkok
menghadap ke tangan kiri atas
dan diakhiri dengan
menghadap ke depan
6Selancar
Pakblang
Kaki Gerakan kaki sama dengan
gerakan selancar pakblang
hanya pada saat akhir gerakan
kaki merendah kemudian
sedikit menggenjot lutut
mengikuti gerakan pinggul ke
kanan dan ke kiri
2x8 setiap
satu gerakan
(gerakan
dilakukan
sebanyak dua
putaran
mengulang)
Badan Sama pada gerakan selancar
pakblang posisi badan tegap
dan merendah Diakhiri
menggerakkan pinggul kekiri
sebanyak empat kali
Tangan Sama seperti gerakan selancar
pakblang diakhiri dengan
tangan kanan lurus dan
menggerakkan telapak tangan
dengan memutar pergelangan
ke arah dalam sementara
tangan kiri ditekuk ke
pinggang dan memegang
selendang kemudian
menyampirkan selendang
dengn telapak tangan
mengikuti goyangan pinggul
Kepala Sama seperti gerakan selancar
blonter
7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit rendah di
samping kaki kanan dan
39
diakhiri dengan posisi kaki
kanan dijinjit ke samping kaki
kiri dengan posisi kedua kaki
merendah
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dengan dada
membusung kemudian
menggerakkan badan ke kiri
dan ke kanan dengan dimulai
gerakan ke kanan yang
mengakibatkan efek pada bahu
Tangan Pada saat kaki kanan
merendah kedua tangan
disilangkan di samping kanan
bawah dengan telapak
menghadap luar Kemudian
tangan kiri ditekuk ke depan
setinggi atas kepala dengan
jari-jari menghadap kanan dan
telapak menghadap ke depan
dan tangan kanan ditekuk ke
pundak dengan jari telunjuk
menyentuh bahu dan telapak
menghadap bawah
Kepala Menghadap depan dengan
menggerakkan kepala ke kanan
dan ke kiri dengan pandangan
ke depan mengikuti gerakan
badan (torso)
8Tepak
Ngarojeng
Kaki Melangkah ke kanan dengan
posisi merendah dengan irama
makin lama makin cepat dan
diakhiri dengan posisi kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kanan
dengan posisi merendah
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada
Tangan Tangan kiri berada di pinggang
dengan memegang selendang
sambil menyampirkan
selendang tangan kanan
diluruskan ke samping kanan
sejajar dengan pinggang
kemudian menggerakkan
tangan dengan gerakan ayunan
tangan ke luar dan ke dalam
Kemudian kedua tangan
40
disilangkan di samping kanan
sebatas pinggang dan diakhiri
dengan posisi tangan seperti
selancar ngepik atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
dan diakhir dengan hadapan ke
depan
9Kepak dua
tangan mundur
Kaki Setelah menbentuk sikap
kemudian melangkah mundur
perlahan dengan posisi kanan
menyilang berjinjit di belakang
kaki kiri yang posisinya
merendah kemudian bergerak
dengan sedikit menggenjot
naik turun
Gerakan 2x8
Badan Seteleh membentuk posisi
badan menggerakkan (torso) ke
kanan dan ke kiri masing-
masing satu kali dan saat
berjalan posisi badan tegap
merendah dengan menghadap
depan
Tangan Posisi tangan seperti possi
selancar ngepik atas tetapi
menggerakkan pergelangan
tangan hanya sekali ke arah
dalam dan diakhiri dengan
telapak meghadap luar dengan
jari-jari saling berhadapan ke
dalam
Kepala Pada saat badan bergerak
(torso) kepala bergerak
mengikuti pergerakan badan ke
kanan dan ke kiri Lalu pada
saat kaki kiri melangkah
kepala menunduk dan pada
saat kaki kanan melangkah
kepala menghadap ke depan
10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan telapak membentuk huruf
V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
41
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan posisi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar sepinggang sebelah
kanan dengan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
menghadap atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
11Goyang Cendol
Ijo
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V26
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Kemudian menggerakkan
pinggul ke kanan dan ke kiri
masing-masing satu kali
Tangan Kedua tangan memegang
selendang masing-masing
sisinya sambil memegang
selendang di pinggang dan
menyampirkan selendang
dengan mengepakkan telapak
tangan kanan ketika pinggul
bergoyang ke kanan dan ke
kiri ketika pinggul bergoyang
ke kiri
Kepala Mengayun dan mengikuti
gerakan pinggul
12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
26
Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap
menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga
badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu
Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014
42
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan
pinggang kemudian tangan
kiri digerakkan ke atas
sehingga posisi akhirnya
ditekuk ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kanan tetap
ke samping begitu pula
sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
43
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
15Klewer dua
tangan
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan tinggi
pinggang kemudian tangan
kanan lurus ke samping kanan
setinggi pinggang kemudian
digerakkan ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kiri
diletakkan di pinggang dengan
memegang selendang
kemudian menyampirkan
selendang ketika tangan kanan
di bahu
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8
44
kanan menyilang di depan kaki
kiri dengan sikap merendah
kemudian setelah satu kali
delapan berpindah posisi
menjadi kaki kiri yang
menyilang di depan kaki kanan
dan tetap berjalan di tempat
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
posisi badan condong ke depan
Tangan Geakan tangan sama dengan
gerakan kewer kanan (pada
gerekan ke tiga belas) Tangan
kanan bergerak dan tangan kiri
di pinggang setelah kaki
bertukar maka posisi tangan
juga bertukar
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
18 Jingke tepak
blonter
Kaki Kaki kanan berada menyilang
di depan kaki kiri sebagai
tumpuan dengan posisi
merendah sementara kaki kiri
berada di belakang kaki kanan
dengan posisi berjinjit
Kemudian bergerak memutar
di tempat dengan gerakan naik
turun (menggenjot) Setelah
empat kali berjalan di tempat
kemudian bertukar posisi kaki
menjadi Kaki kiri di depan
sebagai tumpuan dan kaki
kanan menyilang di belakang
dengan posisi berjinjit
Gerakan 2x8
dilakukan
sebanyak
tiga kali
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Tangan kanan berada di
pinggang dengan telapak
memegang selendang di
pinggang kanan dan tangan
kanan lurus ke depan dengan
telapak menghadap ke depan
dan jari-jari menghadap ke
atas Kemudian tangan
digerakkan dengan
mengayunkan telapak tangan
dengan posisi tangan yang
45
tetap lurus Kemudian tangan
kiri digerakkan ke depan
sehingga berada lurus ke depan
dengan telapak menghadap
depan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
berada di samping pinggang
kanan dengan memegang
selendang Kemudan
menyampirkan selendang
ketika goyang ke kanan
Kemudian bergerak sebaliknya
ketika berpindah kaki
Kepala Menghadap depan dan pada
saat kaki berjinjit kepala
menunduk akibat dari ayunan
kaki
19Gibang
Ronggeng
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap kanan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian
merendah dengan sikap
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Kemudian kaki kanan
digerakkan ke samping kanan
hingga membentuk lurus dan
telapak kaki kanan menghadap
samping sementara kaki kiri
Gerakan 4x8
46
tetap merendah begitu pula
sebaliknya
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Pertama tangan kanan digerak
ayun hingga lurus ke depan
sejajr dada dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke atas kemudian
kedua tangan diayunkan ke
kanan sehingga tangan kiri
berada di depan dada dengan
posisi ditekuk telapak
menghadap kanan jari-jari
menghadap atas dan tangan
kanan lurus ke samping serong
atas dengan posisi telapak
menghadap luar dan jari-jari
menghadap atas begitu pula
sebaliknya
Kepala Kepala menghadap depan
kemudian melihat ke tangan
yang direntangkan ke atas
21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke
depan dengan telapak
menghadap ke depan dan kaki
kiri merendah kemudian kedua
kaki dirapatkan dan berjalan di
tempat dengan kaki berjinjit
ketika berdiri dan kaki
menapak ketika merendah
gerakan ini dilakukan masing-
masing dalam empat hitungan
Gerakan 3x8
dilakukan
sebanyak dua
kali dengan
gerakan
mulai dari
gonjingan
satu
Badan Tegap dan menghadap ke
depan
Tangan Posisi tangan direntangkan ke
depan atas dan sedikit
menekuk dengan ketinggian di
atas kepala telapak tangan
menghadap luar dan jari-jari
tangan saling berhadapan
Kemudian kedua tangan
ditekuk ke bahu masing-
masing sisinya dengan jari
telunjuk menyentuh bahu Dan
menggerakkan siku dengan
putaran ke depan dan ke atas
47
ketika kaki merendah lalu ke
belakang bergantian ketika
kaki berjinjit
Kepala Menghadap depan ketika kaki
berjinjit dan menunduk ketika
kaki merunduk
22Gonjingan
blonter
Kaki Kaki merendah dengan sikap
telapak kaki membentuk huruf
V Kemudian lutut kaki dinaik
turunkan secara perlahan
Gerakan 2x8
Badan Setalah kaki merendah bahu
digerakkan ke depan dimulai
dengan bahu kanan dengan
putaran ke atas lalu ke depan
lalu pada saat berdiri kembali
menghadap depan dan kembali
merendah dan menggerakkan
bahu kiri ke depan dengan
putaran ke atas menuju ke
depan secara perlahan
kemudian keduanya bergerak
secara cepat bergantian dengan
memutar bahu ke depan
Tangan Kedua tangan ditekuk ke
masing-masing bahu dengan
jari telunjuk menyentuh bahu
kemudian menggerakkan siku
ke depan dengan putaran ke
atas berbarengan dengan
gerakan bahu begitupula
sebaliknya
Kepala Menghadap depan dan
mengayun ketika
menggerakkan tangan
23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap
ke depan dan kaki kanan
merendah dan berjinjit
menghadap kanan posisi
kedua kaki menghadap ke
kanan dengan merendah
Kemudian mengangkat kaki
kanan sebanyak dua kali
berbarengan dengan tangan
begitu pula sebaliknya
terhadap kaki kiri
Gerakan 1x8
dimasing-
masing
sisinya dan
dilakukan
sebanyak
tujuh kali
yang
kedelapan
adalah
peralihan
Badan Merendah dan condong ke
depan menghadap ke kaki yang
bergerak mengangkat
48
Tangan Tangan kiri mengambil
selendang di pinggang kiri
kemudian diletakkan di telapak
tangan dengan posisi akhir
lurus sejajar bahu dan
selendang tersangkut di
telapak sementara tangan
kanan digerakkan lurus ke
depan bawah dengan jari-jari
menghadap depan dan kaki
dinaikkan dua kali maka
telapak tangan digerakkan naik
turun akibat pergelangan
tangan yang digerakkan
Begitu pula pada tangan
sebalikanya
24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap depan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tetap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk di depan tubuh tangan
49
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
menghadap bawah sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapak menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
26Silat Tangkis
Sejajar
Kaki Kaki melangkah kanan dan
dimulai dengan kaki kanan
rendah dan kaki kiri berjinjit di
samping kaki kanan kemudian
mundur dengan posisi kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit Kemudian melangkah
lagi seperti gerakan di atas
sebanyak tiga kali kemudian
bergerak duduk dengan posisi
kaki disilangkan di depan kaki
kiri berada di bawah kaki
kanan paha kaki kanan berada
di atas paha kaki kiri
Kemudian bangun dengan
posisi duduk jongkok kaki kiri
bertumpu pada lutut dan kaki
kanan setengah berdiri dengan
posisi paha lurus dan tumpuan
telapak kaki Kemudan bangun
berdiri dengan melanjutkan
gerakan kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit lalu
bergantian kaki merendah dan
kaki kanan berjinjit diakhiri
dengan posisi kaki kanan
merendah dan kaki kiri
menyilang di belakang kaki
Gerakan 3x8
ditambah
3x8 berjalan
ditempat dari
posisi
terakhir
50
kanan dengan sikap berjinjit
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
sikap dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari gerakan tangan
kiri berada di depan dada
dengan ditekuk dan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
ke atas tangan kanan ditekuk
ke bawah dengan posisi siku
lurus dan tangan mengepal ke
bawah Kemudian posisi
tangan kiri tetap pergelangan
tangan kanan diputar ke atas
sehingga sekarang siku
menghadap ke atas Kemudian
kedua tangan disilangkan dan
membuat gerak tangkis ke
samping kiri pinggang dengan
posisi tangan ditekuk
sepinggang telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas dilakukan dua
kali juga terhadap sisi
sebaliknya
Lalu kedua tangan disilangkan
di depan dada dengan proses
menuju ke atas dengan kedua
tangan direntangkan ke
masing-masing sisinya sebelah
atas dan telapak membuka ke
atas lalu tangan kiri kembali
ditekuk ke depan badan tangan
kanan menyiku ke bawah lalu
tangan kanan digerakkan ke
serong atas kanan diikuti
tangan kiri membuka ke serong
atas kiri kemudian tangan kiri
kembali ke posisi tekuk di
depan dada tangan kanan
menyiku ke bawah lalu
digerakkan ke atas dan tangan
kembali menyilang sejajar
pinggang di samping kiri
sekali dan diakhiri dengan
posisi tangan kiri berada di
depan badan dengan ditekuk
51
dan telapak tangan menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
menyiku ke bawah dengan siku
sejajar bahu dan kepalan
tangan mengarah ke bawah
Kepala Melihat ke tangan yang
bergerak
27Silat Tangkis
Rempak
Kaki Dimulai dengan kaki
melangkah ke kanan dan kedua
kaki berjinjit kemudian
mundur dengan kaki kiri
dengan membentuk kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kaki kiri
kemudian melangkah ke kanan
dengan bentuk kaki kanan
merendah dan kaki kiri berjinjit
di samping kaki kanan dengan
merendah
Gerakan 5x8
Badan Pada saat tangan naik posisi
badan serong samping dan
pada saat menyilang tangan
badan mengikuti geraan silang
tangan
Tangan Diawali dengan tangan yang
diputar ke arah serong atas
kanan hingga membentuk lurus
di samping serong atas kanan
dengan jari telunjuk dan tengah
mennujuk ke serong atas
sementara tangan kiri berada di
samping pinggang dengan
posisi ditekuk ke bawah
telapak menghadap bawah dan
jari-jari menghadap depan
Kemudian tangan disilangkan
di samping kanan dengan
posisi telapak menghadap
depan lalu membuka ke sisinya
di samping pinggang kanan
Lalu disilangkan di samping
pinggang kiri
Kepala Menghadap ke tangan yang
lurus serong dan menghadap ke
tangan yang menyilang
28 Gibang
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
kemudian bergerak di tempat
Gerakan 4x8
52
dengan posisi kanan yang lurus
ke depan dengan membentuk
telapak kaki menghadap depan
sementara kaki kiri merendah
kemudian kaki kanan mundur
sejajar dengan kaki kiri lalu
kaki kiri maju lurus
membentuk telapak
menghadap depan bergantian
dengan kaki kanan
Badan Tegap dan menghadap depan
condong ke depan dengan dada
membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
ditekuk ke depan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke samping kanan
posisi tangan kanan berada di
depan badan dengan ditekuk ke
depan dada dan telapak
menghadap bawah kemudian
gerakan tangan kanan pada saat
kaki kanan melangkah adalah
mendorong pergelangan ke
depan dengan telapak tangan
menghadap bawah pada saat
kaki iri melangkah memutar
telapak tangan ke arah luar
sehingga telapak tangan
menghadap ke atas kemudian
menggerakkan pergelangan
tangannya ke depan dan ke
belakang
Kepala Kepala mengayun mengikuti
kaki
29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tegap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk ke depan tubuh tangan
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
53
menghadap bawah Sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapan menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dan merendah
dengan sikap kaki kanan
menapak dan kaki kiri berjinjit
rapat
Gerakan 3x8
Badan Tegap merendah dan condong
ke depan
Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah
dengan tinggi sepinggang
telapak tangan ke bawah dan
jari-jari menghadap depan
sedangkan tangan kanan lurus
ke samping kanan sejajar
pinggang dengan telapak
menghadap samping kanan dan
jari-jari lurus ke atas
Kepala Setelah sikap kaki terbentuk
kepala digerakkan ke kanan
dan ke kiri dengan hadapan ke
depan dengan menggerakkan
leher (gedek)
31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan
bergerak meloncat kecil
(mengayun naik turun) ketika
kaki kanan bergerak kaki
kanan diayunkan ke samping
kanan hingga posisinya lurus
dengan telapak menghadap
kanan lalu diayunkan ke
samping kiri dengan posisi
Gerakan 4x8
54
menekuk hingga berada di
depan badan dan telapak
menghadap ke samping kiri
gerakan dilakukan berulang
kali kemudian diakhiri dengan
gerakan jalan dengan posisi
kaki tetap menyilang
Badan Tegap menghadap depan
Tangan Ketika kaki kanan lurus ke
samping tangan kanan
diayunkan ke samping kiri
dengan posisi tangan kiri
ditekuk keluar samping kiri
dan telapak menghadap keluar
sementara tangan kanan
menekuk di depan badan
dengan telapak dan jari-jari
menghadap bawah Pada saat
kaki kanan diayunkan ke
samping kiri tangan kanan
dibuka ke samping kanan
dengan posisi tangan ditekuk
ke luar sebelah kanan dan
telapak membuka serta tangan
kiri ditekuk ke dalam dengan
posisi telapak dan jari-jari
menghadap bawah
Kepala Mengikuti pergerakan kaki
kanan
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan
diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari
beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian
penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi
Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana
biang27
Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam
Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah
satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu
27
Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri
dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari
Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014
oukul 1100
55
Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah
baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif
burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet
selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala
berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting
kuning 28
Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang
koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni
Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng
Blantek29
Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama
koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30
28
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional
Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi
Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30
Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari
Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini
merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama
pada generasi muda sekarang ini
56
Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah
memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini
Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar
belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil
produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari
kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat
Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan
masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat
nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun
1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja
se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-
Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat
Nasional tahun 198531
Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek
sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam
skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng
31
httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014
57
Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali
pada tahun 198732
Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai
prestasi tari Ronggeng Blantek
ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada
masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah
benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok
etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini
dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa
mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat
itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek
berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap
Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari
kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo
Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi
indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan
membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya
mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng
Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi
khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara
umum
Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh
laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan
masyarakat Betawi33
Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian
kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang
dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang
32
Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal
perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-
prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33
Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment
Tourism and Culture Office 2009 h 42
58
koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi
musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam
sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar
Betawi
Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi
adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah
satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi
untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan
cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara
Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
34
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23
59
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang
kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang
kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai
musik karawitan Betawi
Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan
antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35
Unsur
Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
35
Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014)
60
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk
mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater
lenong Betawi38
Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah
pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu
menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan
36
Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan
sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal
ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua
tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong
61
gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai
dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39
Hal demikian jelas bertentangan
dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong
mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi
Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah
daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan
pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan
dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai
Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang
tidak sesuai dengan ajaran Islam
Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang
lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang
kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa
menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi
gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi
Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika
kepada masyarakat
Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya
fungsi gambang kromong sekarang ini
rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi
sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional
dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas
39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau
membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi
dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak
ada
62
Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap
lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40
Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong
sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah
menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang
kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan
diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa
membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik
tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan
gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat
Betawi terhadap kesenian ini
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong
nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang
kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh
para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam
Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang
dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko
lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada
penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain
musik laki-laki41
40
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41
Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan
Betawi Sabtu 8 Agustus 2014
63
Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan42
Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak
dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan
gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan
nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas
dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai
musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media
dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong43
Ketiga jenis lagu-lagu yang
dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora
cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang
kromong yang mengandung pesan vulgar44
Keempat kostum para pemain musik
42
Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 43
Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44
Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52
64
dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup
auratnya
Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar
menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam
gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam
bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi
pedoman hidup masyarakat Betawi
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada
kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai
telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum
yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai
Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah
muda45
Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum
tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang
45
Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu
Babakan
65
sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari
ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya
bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua
kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat
diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi
terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana
suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk
kesenian46
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong
dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang
tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan
tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut
Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada
beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah
non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan
46
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu
tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik
66
Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada
sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini
agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang
bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat
berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru
Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk
kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng
blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada
satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang
dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah
Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas
berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan
keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47
Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang
masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka
hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat
Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima
dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk
kebudayaa salah satunya kesenian
Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan
sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-
nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan
47
Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia
Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64
67
perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi
tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya
Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama
dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua
kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk
penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan
sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa
diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan
masyarakat Betawi
Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya
berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat
itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari
Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan
menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal
instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi
yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48
Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian
lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus
dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam
dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan
budaya di tempat dimana Islam itu masuk
48
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981
h65
68
BAB III
ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi
Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena
masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah
banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian
itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari
unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di
Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara
bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun
1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini
kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1
Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses
asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi
adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal
dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini
berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta
in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both
1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi
penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
69
local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as
Arab and Chineserdquo 2
Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi
tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai
unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya
Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3
Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal
dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di
Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang
Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas
baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan
tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah
penduduk asli Jakarta
Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis
menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke
19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia
Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di
antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah
Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan
2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements
Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember
2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129
4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi
FISIP UI 2004 h5
70
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya
komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self
conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin
(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan
eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu
dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan
identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya
perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang
merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama
menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan
komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya
etnis Betawi di Jakarta
Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan
dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis
Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan
wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal
usul bahasa dan agama7
Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah
jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena
5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33
6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35
7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h
64-65
71
perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin
bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia
Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan
wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata
Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi
Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah
masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan
keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di
wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas
masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun
2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta
Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang
ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok
ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara
bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi
yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng
Sawah Jakarta Selatan9
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi
budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan
ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan
8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di
perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan
Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00
72
Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun
200010
Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan
lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga
Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11
Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini
dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan
sebagai ikon budaya Betawi12
tetapi karena laju perkembangan pembangunan
yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai
Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah
kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13
Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya
yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula
pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang
10
Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan
Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa
Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan
perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa
kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu
Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11
Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan
Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan
sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari
Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah
kawasan Setu Babakan 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang
sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung
asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi
legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13
Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan
Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
73
menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14
yaitu
kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi
serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15
Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah
berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada
tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16
Maka Setu Babakan dianggap
sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di
DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi
Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya
dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada
waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung
Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta
Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17
Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah
Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg
asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya
14
Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas
dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan
budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia
menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15
Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan
Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16
Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
edisi Juni 2012 h 18 17
Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 11 April 2014
74
Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan
Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi
mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi
ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan
cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke
474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun
2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang
terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti
kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur
bangunan dengan ciri khas Betawi19
Berikut adalah gambaran umum
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan
luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3
Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota
Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih
18
Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19
httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014
75
289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan
dan Setu Mangga Bolong20
Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan
sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur
jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan
Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah
provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan
jalan Mochamad Kahfi21
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat
Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat
melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22
Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat
Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan
mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari
mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan
kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik
Betawi23
Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti
20
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21
Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22
httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September
2014 23
httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014
76
industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-
ondel24
Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan
serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan
edukasi
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial
Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya
memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk
sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur
dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk
sistem sosial dalam suatu masyarakat25
Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat
konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan
pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta
tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada
agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam
merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini
masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan
24
Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di
Setu Babakan ada dalam lampiran 25
Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h
135
77
Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak
Kopi wanita berdarah Cinardquo26
Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari
datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian
menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri
Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki
bernama Samsudin dan Hadi27
Meskipun saudara kedua kaka beradik ini
memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya
menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani
Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang
kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah
wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan
keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai
gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius
Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana
menunjukkan kemahiran seninya
Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama
hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang
digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua
berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi
26
Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua
ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu
dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai
sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya
dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102
78
dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang
yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28
Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat
Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka
seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang
menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat
penduduk asli Jakarta
ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun
1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat
Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di
masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di
masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk
sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut
dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah
Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah
Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang
melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian
dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di
halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang
membentuk kepribadian sayardquo29
Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi
adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi
budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang
dijadikan pedoman hidup
Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan
berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur
adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang
menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan
28
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h
104 29
Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986
79
jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau
kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan
keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan
di Perkampungan Setu Babakan 30
No Keterangan Jumlah Kondisi
1 Masjid 12 Baik
2 MusholaSurauLanggar 24 Baik
3 Gereja Kristen - -
4 Gereja Khatolik 1 Baik
5 Pura - -
6 Vihara - -
Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan
No Keterangan Jumlah
1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38
2 Kelompok Kebaktian 2
3 Yayasan 3
4 Lembaga Swadaya Masyarakat -
5 Panti Asuhan 4
6 Panti Wreda -
7 Panti Cacat -
30
Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada
penambahan unit masjd
80
Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31
Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta
tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam
melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka
dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima
satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam
istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek
kemanusiawian suatu kelompok
Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal
yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32
31
httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32
Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan
masyarakat bersama
81
Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan
jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal
dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33
Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya
ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang
mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34
Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan
karsa manusia35
Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga
melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial
yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia
seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta
dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan
jasmaniah atau material culture36
Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir
setiap anggota orang perorang dalam masyarakat
Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan
jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk
masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas
etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi
33
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta
1965 h 77-78 34
EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama
Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36
Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982
h 173
82
berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar
Arab Cina Portugis dan lain-lain37
Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses
dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang
berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya
sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata
upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan
budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38
Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak
awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini
berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya
kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh
Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak
semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39
Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni
musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik
Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik
Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh
37
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia
International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h
46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau
seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014
83
Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong
Betawi40
Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang
kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu
babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41
Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi
menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya
telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi
dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta
Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya
Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan
identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42
Dan masyarakat Betawi
telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim
telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya
pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk
40
Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya
Sastra 2008 h 155 41
Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42
Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis
dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas
84
Kelapa43
Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan
sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan
mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya
kota Jakarta dewasa ini
Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada
seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian
Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya
diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah
menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar
dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata
kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian
lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau
menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu
kesatuan dengan nilai Islam44
Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek
bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau
mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan
perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh
masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
43
Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional
dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal
1996 h7 44
Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam
dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86
85
Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang
kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang
Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan
pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah
proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang
Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah
budaya Betawi45
Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil
wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan
rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam
Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam
termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima
gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam
gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang
Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita
tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik
dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci
hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita
sebagai muslim46
Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah
menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis
alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan
nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai
kesenian Betawi
45
Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam
Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46
Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya
betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930
86
Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya
Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama
penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi
Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek
Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan
dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas
budaya masayarakat Betawi47
Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat
Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh
bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan
ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di
beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini
menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-
Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari
Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada
umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan
pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap
pertunjukannyardquo 48
Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf
pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di
dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai
dengan nilai Islam
47
Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan
pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014
87
Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal
Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd
ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai
dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan
berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah
menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan
setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49
Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh
masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang
tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng
Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga
telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk
memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni
menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50
Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian
antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat
sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi
bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan
dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta
kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51
Karakter terpenting dalam hal ini
adalah agama sistem kepercayaan
Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan
49
Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid
dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50
Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51
Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman
h 133
88
proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani
kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan
budaya
89
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai
mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat
Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka
sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang
membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem
sosial dalam masyarakat Betawi
Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses
terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul
pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah
administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di
Tangerang Bekasi Depok dan Bogor
Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap
nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam
urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan
konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan
konservasi budaya yang religius
Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai
hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi
alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam
yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong
dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses
penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap
dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang
kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam
Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki
pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam
inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang
90
berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik
Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek
Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan
budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai
Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-
sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang
dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam
Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat
Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang
kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain
lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek
menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari
Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun
tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan
penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian
yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi
Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui
sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan
masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa
pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta
atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak
sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini
gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi
sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu
dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan
Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian
Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan
diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua
kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai
kesopanan yang diajarkan Islam
Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap
bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya
nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan
gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi
yang identik dengan Muslim
91
B SARAN
Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran
dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni
Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman
Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya
yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap
mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal
menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat
amin
92
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Primer
Sumber yang tidak diterbitkan
Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan
Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi
Jakarta Desember 2012
Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj
Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi
Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi
Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan
Jakarta 2004
Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya
Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2002
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan
Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta
Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta
2001
93
Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan
KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI
Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012
Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni
Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
1976
Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta
Direktori Kesenian Jakarta 1986
Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas
Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program
Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002
Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City
Government and Cultural Office 2009
Buku-Buku
Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama
Widya Sastra 2008
Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002
Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam
Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan
Festival Jakarta 1996
Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007
Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta
Jakarta LIPI 2001
94
Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan
Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi
Lisan 1996
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan
Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007
Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar
2011
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi
Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa
Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela
Betawi 1991
Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994
Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance
2011
Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat
Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004
Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta
Perkumpulan Renaisance 2010
Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi
Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976
Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
95
Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan
Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997
Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di
Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009
Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia
Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b
Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival
Istiqlal 1996
Majalah dan Artikel
Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
Merpati Archipelago edisi Juni 2012
Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal
Anthropological Intitute vol LXXV 1945
Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3
Mei 1968
Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964
Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The
Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1
Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3
November 1973
Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi
Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
96
Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat
1986
Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986
Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre
Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)
Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical
Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3
(October 1993)
Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan
Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
Sumber Sekunder
___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik
Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001
ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011
Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995
Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta
PT Gramedia Pustaka Utama 1992
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
97
Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya
1987
Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di
Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008
Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press
1982
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo
Persada 1982
Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi
pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia 1964
Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei
2006
Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981
Wawancara
Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek
Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta
Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan
kota Administrasi Jakarta Selatan
98
Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi
dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi
dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga
Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan
Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur
Sumber elektronik
httpwwwjstororgstable41757955
httpwwwjstororgstable41757968
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml
httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta
httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952
httpwwwkependudukancapilgoid
httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-
betawihtml
httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842
99
httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi
LAMPIRAN
Transkip wawancara
Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei
2014 pukul 1300)
Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek
semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain
pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas
koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang
menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana
dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata
musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi
beliau seorang penabuh gendang yang handal
Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari
Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong
Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar
saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78
Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari
Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu
diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program
Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus
pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu
ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-
gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang
mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus
pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya
Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti
nama menjadi Institut Kesenian Jakarta
Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak
maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan
oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi
Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari
Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan
nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses
transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan
resmi
Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal
sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai
penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk
meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari
Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek
yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo
dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena
Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka
dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam
tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah
menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa
dilirik oleh generasi muda Betawi
Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng
Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada
pada norma Betawi
Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak
tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu
pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni
Sukarjan
Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa
saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya
Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi
diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah
tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama
adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil
DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam
kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan
pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia
Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh
seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari
Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi
tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng
Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek
ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun
bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor
seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah
satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35
negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat
itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk
membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat
luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima
Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun
telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek
sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun
1980
Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi
ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng
Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian
ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006
kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai
karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna
penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu
sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di
tahun 2006 itu
Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa
wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan
Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh
gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata
Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus
Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya
pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi
karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari
tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah
Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal
Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek
Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai
salah satu tarian khas Betawi
dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630
Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini
Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian
Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan
dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi
dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang
Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua
kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu
bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar
atau pakaian atau gerakan
Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga
pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan
saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya
sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah
menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor
Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi
koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam
Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya
Betawi agar tetap eksis
Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-
jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin
menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya
Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan
semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan
tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan
bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang
masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca
koridor Islam)
Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng
Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi
dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur
gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai
budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di
Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan
budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya
Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar
budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah
budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu
pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya
perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain
dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet
dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi
tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak
normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus
tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal
demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi
demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih
sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi
Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu
Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan
yudikatif di dalamnya
Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku
yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa
bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian
Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok
masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi
semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak
dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya
begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi
Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman
mereka sebatas hanya dikulit arinya saja
Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka
katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini
bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini
faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana
musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi
Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya
aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius
islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah
budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin
yang liriknya berisi pesan moral
Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari
ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak
dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan
budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam
sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang
sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik
Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai
melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja
mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada
masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa
dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari
maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan
marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur
dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai
Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan
Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat
demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan
kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan
menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan
marwah budaya kami yaitu Islam
Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)
Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang
Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah
budaya Betawi
Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya
apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter
masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter
kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik
Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang
sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami
mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi
perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya
hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya
Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita
gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika
mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk
meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti
dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan
dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa
gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat
Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam
penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan
tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang
mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya
tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak
islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam
Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami
sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-
mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-
lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris
Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci
Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua
kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak
mengenakan jilbab
Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik
masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan
dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah
kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang
sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan
konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan
usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi
sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan
bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain
sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan
Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi
Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab
dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang
kromong pak
Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih
sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula
bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai
sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin
sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal
Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan
sekedar musik hiburan aja ya pak
Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama
dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba
Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata
dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk
menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja
bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa
langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan
kedudukan
Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)
Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta
Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak
Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa
Betawi]
ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw
Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo
Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang
telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang
datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia
bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe
masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat
menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan
ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa
ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe
sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda
poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea
jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken
apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias
dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest
gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef
Tionghoa
Alat Orkest Gambang
Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian
soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe
Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si
Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng
Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim
Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe
Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan
Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw
Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek
dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw
To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan
actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang
dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan
bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa
Lagoe-lagoe jang populair
Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok
Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona
Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau
Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe
boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres
(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada
saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika
tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem
almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja
soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada
nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat
plaatgramophoon masih ada sedia itoe
Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang
Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen
djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe
iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini
Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di
Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen
dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat
mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta
telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat
ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe
lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1
(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah
loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada
djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet
keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia
dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In
donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada
kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada
major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein
Nie Hoe Keng
Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang
Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak
bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo
dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa
Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan
hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida
heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe
sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di
Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog
tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari
Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa
di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen
soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong
Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita
penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja
bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim
jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat
muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-
tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken
oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang
biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian
kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara
seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai
itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet
Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman
Zanger dan Zangeres (Tjio Kek
Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal
hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti
menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken
lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan
pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang
tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai
oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang
jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-
anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis
Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di
Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan
laen-laen sebaginja
Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek
Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo
bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari
orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika
berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika
moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin
menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran
menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda
dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong
Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh
baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang
marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada
Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe
samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja
dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-
peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti
kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie
dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh
Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam
sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang
baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan
poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja
tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida
mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea
betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe
hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah
tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet
baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja
orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia
sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio
Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek
maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar
sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan
toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se
bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat
Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran
membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang
mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio
Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe
baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada
orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman
doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang
paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling
banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe
kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot
Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai
soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo
Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada
heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika
poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek
badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake
oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake
tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde
sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan
sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah
plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes
Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen
dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi
empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan
luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat
bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada
berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo
Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek
mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja
Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada
oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa
djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong
besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa
Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta
koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta
baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor
koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia
jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali
Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande
bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken
oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari
Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa
Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo
Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee
moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey
Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada
mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar
Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir
serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-
tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe
wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi
denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen
di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng
Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat
terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger
nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest
gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing
Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+
1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang
kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe
Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang
miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika
tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan
SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah
Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan
Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan
Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari
bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok
tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek
menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang
seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat
colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli
piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken
piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta
gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng
Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota
Djakarta (+ 1900)
Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer
Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet
peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi
anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-
pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan
mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat
terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken
lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh
pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab
marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja
Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio
Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri
boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan
tida kenal sama sekali
Ngo Hong Lauw diberdiriken
Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim
Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli
pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe
waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika
menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan
Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna
toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe
setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-
mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang
tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi
anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja
rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia
njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong
Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean
Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit
waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari
sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah
menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari
besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang
bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari
gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak
boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima
panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa
shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier
Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana
tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan
toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman
pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng
dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo
Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa
dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel
Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini
jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja
Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang
Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di
Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-
ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta
namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo
Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3
DAFTAR GAMBAR
Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1
Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2
1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di
Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta
mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif
provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng
yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek
Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra
Sutisna3
Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4
Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan5
3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di
sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian
Bang Yahya Andi Saputra6
Bang Gumin Has SPd7
6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di
Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang
aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul
Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah
Jagakarsa Jakarta Selatan
iii
2 Kepada dosen pembimbing Dr H Abdul Chair dan Drs H M Marsquoruf
Misbah MA yang dengan sabar dan penuh dedikasi tinggi selalu
membimbing penulis dalam menyelesaikan materi skripsi ini
3 Kepada seluruh civitas akademik Fakultas Adab dan Humaniora kepada
Ketuaa jurusan dan sekertaris jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam
Pembimbing Akademik Drs Saidun Derani MA Ibu Awalia Rahma yang
selalu bersedia meluangkan waktu bagi penulis untuk bertanya dan
meminta solusi atas beberapa kendala yang penulis hadapi
4 Kepada Ibu Wiwiek Widiyastuti selaku koreografer tari Ronggeng
Blantek beserta jajaran pengurus segyo Pengkajian dan Pengembangan
Masyarakat Bapak Abdul Rachem berserta staffnya di Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta yang telah meluangkan waktunya
bagi penulis untuk mendapatkan informasi yang akurat guna kebutuhan
data skripsi ini
5 Kepada Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas
Kebudayaan Walikota Jakarta Selatan yang telah memberikan referensi
dan arahan kepada penulis untuk menemui tokoh-tokoh dengan
kompetensi mumpuni dalam menyelesaikan skripsi ini
6 Kepada budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi bang Yahya
Andi Saputra Bang Yovie selaku Sekertaris Jendral LKB beserta
jajarannya yang telah mempermudah jalan bagi penulis dalam
mendapatkan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini
7 Kepada seluruh pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
bang Indra dan Dokter H Sibroh yang selalu meluangkan waktu dan
membantu penulis dalam mendapatkan berbagai sumber informasi dan
lain hal terkait keadaan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Tak lupa kepada tokoh agama setempat Bang Gumin Has penulis ucapkan
terimakasih
8 Kepada seniman Betawi di Sanggar Seni Setu Babakan bang Andi
Supardi dengannya penulis lebih memahami bentuk fisik dan segala detail
mengenai tari Ronggeng Blantek dan Gambang Kromong di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
iv
9 Kepada para senior Sejarah dan Kebudayaan Islam para senior BEM
Fakultas Adab dan Humaniora kanda dan yunda HMI Komisariat Adab
dan Humaniora teman-teman KKN Cendikiawan serta kawan-kawan SKI
angkatan 2010 Anto Lidya Iwan Endi Firman Dede Okta Ela Rina
Wulan Nurjannah Dian Hana Hanifah Hana Nurrahmah Fitri Tati dan
Irna yang tak hentinya memberikan dukungansemangatdoa dan tawa
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dalam hangatnya
ikatan keluarga Bila Siti Nurbaya memiliki Syamsul Bahri Srikandi
memiliki Arjuna maka penulis juga memiliki laki-laki pendamping yang
menjadi tempat penulis becerita berdiskusi belajar dan terus berproses
dalam menyelesaikan skripsi ini Kepadanya tak lupa penulis sampaikan
terimakasih
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memahami bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat
kepada siapa saja yang menjadikan ini sebagai bahan bacaan mereka dan dapat
menjadikan tulisan ini sebagai referensi
Jakarta 10 Agustus 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah 8
2 Pembatasan Masalah 11
3 Perumusan Masalah 12
C Tujuan dan Manfaat Penelitian 12
D Tinjauan Pusataka 13
E Pendekatan dan Landasan Teori 15
F Sistematika Penulisan 18
BAB II POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi 21
1 Musik Gambang Kromong 25
2 Tari Ronggeng Blantek 33
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan
Tari Ronggeng Blantek 58
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan
Tari Ronggeng Blantek 65
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI
SETU BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi di Perkampungan Setu Babakan 68
vi
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan 74
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan 75
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 76
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 83
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran-saran 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1
PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP
KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG
BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas
etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa
dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat
Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga
mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain
Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan
antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka
Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga
merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan
pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan
kesamaan identitas mereka
Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia
Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda
Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan
2
sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat
pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1
Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang
didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di
Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai
kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang
kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3
Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad
ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis
Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat
dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa
melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi
mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4
Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam
ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring
semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu
menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi
1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta
Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45
3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan
Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun
1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal
kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid
yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan
pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari
Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-
hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam
3
dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam
telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-
orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan
Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat
menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6
Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah
menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok
Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan
tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran
Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis
sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang
sebaliknya
Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru
mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin
memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap
mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7
Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8
Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan
masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang
5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30
6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah
FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah
diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29
8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas
dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h
119
4
terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak
tahun 1970-an
Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan
pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan
kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak
dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang
dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh
seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam
Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui
kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya
tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis
membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek
Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor
diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi
yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian
pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen
musik pribumi10
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara
9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau
mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura
dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen
musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi
5
kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa
unik11
Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang
kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis
untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang
kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi
ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta13
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik
11
Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara
yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa
gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur
dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai
dengan nilai-nilai Islam
12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak
awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene
berpedoman pada nilai-nilai Islam
13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978
sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di
tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
6
dalam tingkatan nasional maupun internasional14
Banyaknya penghargaan yang
diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek
telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan
sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di
tengah masyarakat luas
Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada
gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15
Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap
unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap
berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga
saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat
Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi
Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah
memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi
tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik
gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada
tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16
14
Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI
Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara
pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam
Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15
Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-
unsur melayu Islam 16
Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT
Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139
7
Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan
jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan
tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17
Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya
termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan
termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama
tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang
bersifat alami atau manusiawirdquo18
Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis
berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang
kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat
diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam
Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir
sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya
Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419
Perkampungan ini
adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-
nilai budaya Betawi
Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai
agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong
17
Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam
Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium
Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18
Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi
Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat
Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34
8
hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat
Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri
khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan
dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi
budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan
non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak
secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam
tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-
nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya
masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan
memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai
Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat
dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang
kromong dan tari ronggeng blantek
20
Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi
Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai
narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya
diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada
akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat
Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
9
Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi
berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21
1 Gambang Kromong
2 Gamelan Ajeg
3 Topeng
4 Tanjidor
5 Samrah
6 Keroncong Tugu
7 Gambus
8 Rebana Biang
9 Ketimpring
10 Sampyong
Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
1 Kembang Topeng
2 Gegot
3 Topeng Kedok
4 Silat 1 (Beksi)
5 Blenggo Asli
6 Tapak Tangan
7 Cokek Sirih Kuning
8 Zapin Arab
21
Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
10
9 Ronggeng Blantek
10 Enjot-Enjotan
11 Gejruk Jidat
12 Nandak Ganjen
13 Gandes Kipas
14 Silat 2 (Pengasinan)
15 Lenggo Jikek
16 Topeng Gong
17 Lambang Sari
18 Wayang Botoh
19 Silat 3
20 Kotebang
Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis
memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek
penulisan skripsi
Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat
Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi
hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua
kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini
terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian
gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan
beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan
terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja
11
diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima
dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap
berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam
Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek
secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa
kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru
dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah
indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama
ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat
2 Pembatasan Masalah
Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT
BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG
KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN
BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah
berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang
hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau
Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari
tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana
kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek
mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang
telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini
hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan
unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
12
3 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut
1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-
nilai Islam
2 Bagaimanakah bentuk perubahannya
3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang
telah bercampur dengan unsur-unsur Islam
Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses
penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan
tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang
menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini
adalah
1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong
dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk
skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan
Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah
lokal dengan tema sosial budaya
13
3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji
sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya
D Tinjauan Pusataka
Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh
Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian
musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran
maupun pengaruh Islam di dalamnya
Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong
Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis
mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di
Jakarta
Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis
Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan
Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi
dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut
di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi
berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi
Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya
khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi
Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang
menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis
lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan
bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya
14
dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir
Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota
Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata
Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini
secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan
pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam
dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam
penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis
mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis
Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari
Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini
menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi
Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema
penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama
dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis
mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat
Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian
Betawi
Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum
menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran
maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang
15
Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan
menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya
sekalipun dengan tema serupa
E Pendekatan dan Landasan Teori
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif
analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa
lampau yang bersifat komperhensif 22
mengetahui kronologi persitiwa proses
serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima
kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta
suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23
Peneliti
berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-
bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori
yang relevan bagi penelitian tersebut
Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori
Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-
produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo
tentang seni adalah
ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus
simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya
(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan
nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur
22
Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT
Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23
HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf
Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72
16
penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya
adalah seni itu sendirirdquo24
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara
asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa
Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data
yang meliputi 4 tahapan yaitu 26
24
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23
26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32
17
Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber
yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu
sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti
biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber
tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi
kemudian wawancara dan pengamatan langsung
Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis
disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik
instansi resmi derah maupun pemerintah
Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan
metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi
beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema
penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk
memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil
penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi
Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema
serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian
kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di
Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu
untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan
pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata
dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan
18
Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil
penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah
kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi
beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun
sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema
kajian
Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa
sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha
melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber
sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut
Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta
memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur
dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari
segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut
dengan historiografi27
F Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan
didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas
Bab I Pendahuan
A Latar Belakang Masalah
B Permasalahan
27
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109
19
1 Identifikasi Masalah
2 Pembatasan Masalah
3 Perumusan Masalah
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
D Tinjauan Pusataka
E Pendekatan dan Landasan Teori
F Sistematika Penulisan
BAB II Potret Musik dan Tari Betawi
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
1 Musik Gambang Kromong
2 Tari Ronggeng Blantek
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang
Kromong dan Tari Ronggeng
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di
Perkampungan Setu Babakan
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek
di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bab IV PENUTUP
20
A Kesimpulan
B Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
21
BAB II
POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara
mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang
dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing
Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini
adalah masyarakat Betawi
Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk
kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan
dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi
sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan
tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam
kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua
unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan
hidup maupun tata aturan mereka
Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian
Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni
pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi
dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis
dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat
pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda
1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4
22
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal
Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2
NO Jenis
Reportoar
Kelompok
Reportoar
Tokoh
Karawitan
Keterangan
1 Gambang
Kromong
Gamelan Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gambang
Kromong
2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gamelan
Ajeng Gong Bolong
3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu
Topeng
4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu
Tanjidor
5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi
Lagu-lagu Samrah
6 Keroncong
Tugu
Melodis Andre Lampiran Notasi
contoh lagu Keroncong
Tugu
7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu
Gambus
8 Rebana
Biang
Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi
Lagu-lagu Rebana
Biang
9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi
bentuk pukulan
ketimpring
10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong
Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi
yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling
banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama
Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis
tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan
satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi
2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa
kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang
seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari
kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi
23
merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa
identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama
dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh
budaya yang heterogen
Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan
gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan
dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang
Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah
persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi
dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari
Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat
terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian
yang mengiringi tari serta pola lantainya
Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek
dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan
Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari
Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai
dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang
memiliki gerak silat di dalamnya 5
4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan
Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam
mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama
beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme
gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian
terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat
Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari
24
Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI
Kembang Topeng Joko Topeng
Gegot Kartini Topeng
Topeng Kedok Kartini Topeng
Silat 1 (Beksi) Wahab Silat
Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat
Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat
Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek
Zapin Arab Zainal Abidin Zapin
Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng
Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng
Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng
Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek
Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek
Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat
Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin
Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek
Wayang Botoh Abdurachem Topeng
Silat 3 Ali Sabeni Silat
Kotebang Abdurachem Silat
Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng
cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi
25
yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata
tari6
Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan
di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis
mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan
budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian
hari beragam
Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan
masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah
Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses
rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat
ini agar bisa diterima masyarakat luas
Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi
pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng
balntek sebagai objek penulisan skripsi ini
1 Musik Gambang Kromong
6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari
buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah
geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat
Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta
dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki
kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak
memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri
Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki
26
Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil
perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8
Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9
Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul
tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang
dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong
adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi
yaitu lenong dan cokek10
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta
Balai Pustaka 2005 h329
27
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai
hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam
pertunjukan teater lenong Betawi12
Persebaran Gambang Kromong sebagai seni
musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta
saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor
Tangerang Serang dan Sukabumi 13
Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya
1 Gambang14
11
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas
untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun
non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong
13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13
mei 2014)
14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas
Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014
28
Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan
belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah
kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada
tertinggi adalah siang
2 Kromong dan tehyan
3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris
terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan
seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh
berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen
gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)
4 Sukong
29
Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan
dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)
Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang
keras
5 Kong-a-hian
Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras
dalam nada liuh (g) dan che (d)
6 Bangsing atau suling15
Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang
Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan
mulut
7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang
digantungkan dilaras dengan nada siang (c)
15
Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu
Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok
Jali Putra
30
8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh
9 Pan atau Kecrek
Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga
menghasilkan bunyi crek-crek-crek
31
10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil
canang
Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi
diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen
gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16
Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada
yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu
Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu
yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin
Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang
dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental
Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong
Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan
setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu
phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan
Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh
Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong
diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17
Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul
Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut
Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning
16
Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis
Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17
Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari
cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan
selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan
gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan
dengan nilai Islam
32
Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan
skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah
jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh
masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang
peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa
Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali
untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut
serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu
luang18
Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan
dengan instrumen musik pribumi
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang
kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang
kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta
maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong
sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari
oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan
musik gambang kromong
Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu
mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses
rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu
18
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo
33
mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan
Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian
antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan
suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap
faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap
masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
2 Tari Ronggeng Blantek
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi
ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti
Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu
beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan
tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap
eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah
laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah
Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya
34
dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari
Betawi19
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek
Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu
Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di
Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai
seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik
seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah
menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut
Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta20
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater
rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21
dimana dalam memulai sebuah pertunjukan
topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang
disebut Blantek22
atau Ronggeng Blantek23
Dalam perkembangannya tarian ini
menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak
diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu
19
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21
Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di
Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk
teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah
= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap
bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran
bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali
dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian
dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22
Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol
16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014
pukul 0129) 23
Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu
Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam
pertunjukan tari
35
Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan
terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224
Tari Ronggeng
Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki
badan tangan dan kepala
Susunan Gerak
Tari
Bagian Uraian Hitungan
1Lenggang
Rongeh25
Kaki Dimulai dengan posisi kaki
kanan menyilang di depan kaki
kiri kemudian melangkah
maju dengan lamgkah kaki kiri
menyilang di depan kaki kanan
dan berjaalan maju dengan
posisi kaki tetap merendah dan
sedikit diayun
1x8
dilakukan
sebanyak 8
kali
Badan Pada saat tangan kiri
digerakkan ke dalam maka
badan digerakkan ke serong
samping kiri dan pada saat
melangkah badan menghadap
depan
Tangan Tangan kiri lurus ke samping
kiri lalu diayunkan ke dalam
dengan posis telapak
menghadap luar dan
pergelangan tangan ditekuk
kemudian diayunkan kembali
ke posisi samping pada saat
kaki berjalan maju
Kepala Menghadap pergerakan tangan
kiri kemudian menghadap
depan sambil mengayunkan
kepala (gedek) ke kanan dan ke
kiri dengan hadapan tetap ke
24
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI
Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25
Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula
menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah
mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail
gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada
penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya
dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem
dasar tari Betawi
36
depan
2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan
telapak membentuk huruf V
dan membuka lutut sehingga
posisi kaki menjadi merendah
2x8 (gerakan
dilakukan
sebanyak 2
kali putaran
dimulai dari
lenggang
ronggeh
sampai ogek)
Badan Tegap menghadap ke depan
kemudian menggerakkan
badan (torso) ke kanan dan ke
kiri dan memberikan efek
pada bahu ke kanan dan ke
kiri
Tangan Tangan kiri direntangkan ke
samping sebatas pinggang dan
tangan kanan memegang
selendang di pinggang sebelah
kanan kemudian
menyampirkan selendang
dengan telapak kanan ketika
bahu bergerak ke kanan
Kepala Menghadap ke bahu kanan
ketika badan (torso) bergerak
ke kanan begitu pula
sebaliknya
3Selancar Ngepik
atas
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan posisi
merendah kemudian berjalan
maju dan mundur dengan
posisi tetap merendah
Hitungan
cepat
dilakukan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dan
membusungkan dada
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
atas dengan posisi berada di
depan setinggi atas kepala
kemudian menggerakan
telapak tangan dengan
memutar pergelangan tangan
ke arah luar dan dalam secara
bergantian
Kepala Menghadap ke arah kaki yang
melangkah
4Selancar
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
dengan membuka lutut
kemudian melangkah maju
1x8 maju
1x8 mundu
dilakukan
37
empat kali dan mundur empat
kali perlahan dengan
menggenjot lutut naik turun
secara perlahan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah
membusungkan dada dengan
sedikit condong kedepan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar pinggang
kemudian menggerakkan
telapak tangan bergantian
dimulai dengan telapak tangan
kiri dengan memutar
pergelangan dari jari-jari yang
menghadap atas kemudian
menghadap kebawah begitu
pula sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
memutarkan pergelangan
tangan
5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua
kaki melangkah maju sebanyak
empat langkah kemudian
jongkok dengan tumpuan kaki
kanan dan bangun dengan
posisi kaki kanan merendah
dan kaki kiri lurus ke samping
dengan telapak membuka
depan Kemudian melangkah
mundur dengan sedikit
meloncat dan merendah
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua telapak kaki
sejajar membuka lutut dan
merendahkan badan
2x8 setiap
satu kali
putaran
gerak
Badan Tegap menghadap depan
dengan dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari tangan kiri
ditekuk ke bahu dan jari
telunjuk menyentuh bahu
dengan telapak menghadap
bawah tangan kanan
direntangkan ke sampin kanan
sepinggang lalu bergerak
bergantian sebanyak tiga kali
Kemudian pada saat bangun
38
dari jongkok tangan kiri lurus
ke atas samping kiri dengan
telapak menghadap luar dan
tangan kanan ditekukkan ke
bahu dengan jari telunjuk
menyentuh bahu Pada saat
mundur tangan bergerak
seperti selancar ngepeik atas
dan diakhiri dengan posisi
tangan kanan lurus ke depan
menggerakkan telapak tangan
ke dalam dan tangan kiri
berada di pinggang
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu pada saat
bangun dari jongkok
menghadap ke tangan kiri atas
dan diakhiri dengan
menghadap ke depan
6Selancar
Pakblang
Kaki Gerakan kaki sama dengan
gerakan selancar pakblang
hanya pada saat akhir gerakan
kaki merendah kemudian
sedikit menggenjot lutut
mengikuti gerakan pinggul ke
kanan dan ke kiri
2x8 setiap
satu gerakan
(gerakan
dilakukan
sebanyak dua
putaran
mengulang)
Badan Sama pada gerakan selancar
pakblang posisi badan tegap
dan merendah Diakhiri
menggerakkan pinggul kekiri
sebanyak empat kali
Tangan Sama seperti gerakan selancar
pakblang diakhiri dengan
tangan kanan lurus dan
menggerakkan telapak tangan
dengan memutar pergelangan
ke arah dalam sementara
tangan kiri ditekuk ke
pinggang dan memegang
selendang kemudian
menyampirkan selendang
dengn telapak tangan
mengikuti goyangan pinggul
Kepala Sama seperti gerakan selancar
blonter
7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit rendah di
samping kaki kanan dan
39
diakhiri dengan posisi kaki
kanan dijinjit ke samping kaki
kiri dengan posisi kedua kaki
merendah
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dengan dada
membusung kemudian
menggerakkan badan ke kiri
dan ke kanan dengan dimulai
gerakan ke kanan yang
mengakibatkan efek pada bahu
Tangan Pada saat kaki kanan
merendah kedua tangan
disilangkan di samping kanan
bawah dengan telapak
menghadap luar Kemudian
tangan kiri ditekuk ke depan
setinggi atas kepala dengan
jari-jari menghadap kanan dan
telapak menghadap ke depan
dan tangan kanan ditekuk ke
pundak dengan jari telunjuk
menyentuh bahu dan telapak
menghadap bawah
Kepala Menghadap depan dengan
menggerakkan kepala ke kanan
dan ke kiri dengan pandangan
ke depan mengikuti gerakan
badan (torso)
8Tepak
Ngarojeng
Kaki Melangkah ke kanan dengan
posisi merendah dengan irama
makin lama makin cepat dan
diakhiri dengan posisi kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kanan
dengan posisi merendah
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada
Tangan Tangan kiri berada di pinggang
dengan memegang selendang
sambil menyampirkan
selendang tangan kanan
diluruskan ke samping kanan
sejajar dengan pinggang
kemudian menggerakkan
tangan dengan gerakan ayunan
tangan ke luar dan ke dalam
Kemudian kedua tangan
40
disilangkan di samping kanan
sebatas pinggang dan diakhiri
dengan posisi tangan seperti
selancar ngepik atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
dan diakhir dengan hadapan ke
depan
9Kepak dua
tangan mundur
Kaki Setelah menbentuk sikap
kemudian melangkah mundur
perlahan dengan posisi kanan
menyilang berjinjit di belakang
kaki kiri yang posisinya
merendah kemudian bergerak
dengan sedikit menggenjot
naik turun
Gerakan 2x8
Badan Seteleh membentuk posisi
badan menggerakkan (torso) ke
kanan dan ke kiri masing-
masing satu kali dan saat
berjalan posisi badan tegap
merendah dengan menghadap
depan
Tangan Posisi tangan seperti possi
selancar ngepik atas tetapi
menggerakkan pergelangan
tangan hanya sekali ke arah
dalam dan diakhiri dengan
telapak meghadap luar dengan
jari-jari saling berhadapan ke
dalam
Kepala Pada saat badan bergerak
(torso) kepala bergerak
mengikuti pergerakan badan ke
kanan dan ke kiri Lalu pada
saat kaki kiri melangkah
kepala menunduk dan pada
saat kaki kanan melangkah
kepala menghadap ke depan
10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan telapak membentuk huruf
V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
41
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan posisi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar sepinggang sebelah
kanan dengan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
menghadap atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
11Goyang Cendol
Ijo
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V26
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Kemudian menggerakkan
pinggul ke kanan dan ke kiri
masing-masing satu kali
Tangan Kedua tangan memegang
selendang masing-masing
sisinya sambil memegang
selendang di pinggang dan
menyampirkan selendang
dengan mengepakkan telapak
tangan kanan ketika pinggul
bergoyang ke kanan dan ke
kiri ketika pinggul bergoyang
ke kiri
Kepala Mengayun dan mengikuti
gerakan pinggul
12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
26
Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap
menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga
badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu
Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014
42
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan
pinggang kemudian tangan
kiri digerakkan ke atas
sehingga posisi akhirnya
ditekuk ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kanan tetap
ke samping begitu pula
sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
43
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
15Klewer dua
tangan
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan tinggi
pinggang kemudian tangan
kanan lurus ke samping kanan
setinggi pinggang kemudian
digerakkan ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kiri
diletakkan di pinggang dengan
memegang selendang
kemudian menyampirkan
selendang ketika tangan kanan
di bahu
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8
44
kanan menyilang di depan kaki
kiri dengan sikap merendah
kemudian setelah satu kali
delapan berpindah posisi
menjadi kaki kiri yang
menyilang di depan kaki kanan
dan tetap berjalan di tempat
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
posisi badan condong ke depan
Tangan Geakan tangan sama dengan
gerakan kewer kanan (pada
gerekan ke tiga belas) Tangan
kanan bergerak dan tangan kiri
di pinggang setelah kaki
bertukar maka posisi tangan
juga bertukar
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
18 Jingke tepak
blonter
Kaki Kaki kanan berada menyilang
di depan kaki kiri sebagai
tumpuan dengan posisi
merendah sementara kaki kiri
berada di belakang kaki kanan
dengan posisi berjinjit
Kemudian bergerak memutar
di tempat dengan gerakan naik
turun (menggenjot) Setelah
empat kali berjalan di tempat
kemudian bertukar posisi kaki
menjadi Kaki kiri di depan
sebagai tumpuan dan kaki
kanan menyilang di belakang
dengan posisi berjinjit
Gerakan 2x8
dilakukan
sebanyak
tiga kali
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Tangan kanan berada di
pinggang dengan telapak
memegang selendang di
pinggang kanan dan tangan
kanan lurus ke depan dengan
telapak menghadap ke depan
dan jari-jari menghadap ke
atas Kemudian tangan
digerakkan dengan
mengayunkan telapak tangan
dengan posisi tangan yang
45
tetap lurus Kemudian tangan
kiri digerakkan ke depan
sehingga berada lurus ke depan
dengan telapak menghadap
depan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
berada di samping pinggang
kanan dengan memegang
selendang Kemudan
menyampirkan selendang
ketika goyang ke kanan
Kemudian bergerak sebaliknya
ketika berpindah kaki
Kepala Menghadap depan dan pada
saat kaki berjinjit kepala
menunduk akibat dari ayunan
kaki
19Gibang
Ronggeng
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap kanan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian
merendah dengan sikap
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Kemudian kaki kanan
digerakkan ke samping kanan
hingga membentuk lurus dan
telapak kaki kanan menghadap
samping sementara kaki kiri
Gerakan 4x8
46
tetap merendah begitu pula
sebaliknya
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Pertama tangan kanan digerak
ayun hingga lurus ke depan
sejajr dada dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke atas kemudian
kedua tangan diayunkan ke
kanan sehingga tangan kiri
berada di depan dada dengan
posisi ditekuk telapak
menghadap kanan jari-jari
menghadap atas dan tangan
kanan lurus ke samping serong
atas dengan posisi telapak
menghadap luar dan jari-jari
menghadap atas begitu pula
sebaliknya
Kepala Kepala menghadap depan
kemudian melihat ke tangan
yang direntangkan ke atas
21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke
depan dengan telapak
menghadap ke depan dan kaki
kiri merendah kemudian kedua
kaki dirapatkan dan berjalan di
tempat dengan kaki berjinjit
ketika berdiri dan kaki
menapak ketika merendah
gerakan ini dilakukan masing-
masing dalam empat hitungan
Gerakan 3x8
dilakukan
sebanyak dua
kali dengan
gerakan
mulai dari
gonjingan
satu
Badan Tegap dan menghadap ke
depan
Tangan Posisi tangan direntangkan ke
depan atas dan sedikit
menekuk dengan ketinggian di
atas kepala telapak tangan
menghadap luar dan jari-jari
tangan saling berhadapan
Kemudian kedua tangan
ditekuk ke bahu masing-
masing sisinya dengan jari
telunjuk menyentuh bahu Dan
menggerakkan siku dengan
putaran ke depan dan ke atas
47
ketika kaki merendah lalu ke
belakang bergantian ketika
kaki berjinjit
Kepala Menghadap depan ketika kaki
berjinjit dan menunduk ketika
kaki merunduk
22Gonjingan
blonter
Kaki Kaki merendah dengan sikap
telapak kaki membentuk huruf
V Kemudian lutut kaki dinaik
turunkan secara perlahan
Gerakan 2x8
Badan Setalah kaki merendah bahu
digerakkan ke depan dimulai
dengan bahu kanan dengan
putaran ke atas lalu ke depan
lalu pada saat berdiri kembali
menghadap depan dan kembali
merendah dan menggerakkan
bahu kiri ke depan dengan
putaran ke atas menuju ke
depan secara perlahan
kemudian keduanya bergerak
secara cepat bergantian dengan
memutar bahu ke depan
Tangan Kedua tangan ditekuk ke
masing-masing bahu dengan
jari telunjuk menyentuh bahu
kemudian menggerakkan siku
ke depan dengan putaran ke
atas berbarengan dengan
gerakan bahu begitupula
sebaliknya
Kepala Menghadap depan dan
mengayun ketika
menggerakkan tangan
23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap
ke depan dan kaki kanan
merendah dan berjinjit
menghadap kanan posisi
kedua kaki menghadap ke
kanan dengan merendah
Kemudian mengangkat kaki
kanan sebanyak dua kali
berbarengan dengan tangan
begitu pula sebaliknya
terhadap kaki kiri
Gerakan 1x8
dimasing-
masing
sisinya dan
dilakukan
sebanyak
tujuh kali
yang
kedelapan
adalah
peralihan
Badan Merendah dan condong ke
depan menghadap ke kaki yang
bergerak mengangkat
48
Tangan Tangan kiri mengambil
selendang di pinggang kiri
kemudian diletakkan di telapak
tangan dengan posisi akhir
lurus sejajar bahu dan
selendang tersangkut di
telapak sementara tangan
kanan digerakkan lurus ke
depan bawah dengan jari-jari
menghadap depan dan kaki
dinaikkan dua kali maka
telapak tangan digerakkan naik
turun akibat pergelangan
tangan yang digerakkan
Begitu pula pada tangan
sebalikanya
24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap depan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tetap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk di depan tubuh tangan
49
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
menghadap bawah sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapak menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
26Silat Tangkis
Sejajar
Kaki Kaki melangkah kanan dan
dimulai dengan kaki kanan
rendah dan kaki kiri berjinjit di
samping kaki kanan kemudian
mundur dengan posisi kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit Kemudian melangkah
lagi seperti gerakan di atas
sebanyak tiga kali kemudian
bergerak duduk dengan posisi
kaki disilangkan di depan kaki
kiri berada di bawah kaki
kanan paha kaki kanan berada
di atas paha kaki kiri
Kemudian bangun dengan
posisi duduk jongkok kaki kiri
bertumpu pada lutut dan kaki
kanan setengah berdiri dengan
posisi paha lurus dan tumpuan
telapak kaki Kemudan bangun
berdiri dengan melanjutkan
gerakan kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit lalu
bergantian kaki merendah dan
kaki kanan berjinjit diakhiri
dengan posisi kaki kanan
merendah dan kaki kiri
menyilang di belakang kaki
Gerakan 3x8
ditambah
3x8 berjalan
ditempat dari
posisi
terakhir
50
kanan dengan sikap berjinjit
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
sikap dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari gerakan tangan
kiri berada di depan dada
dengan ditekuk dan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
ke atas tangan kanan ditekuk
ke bawah dengan posisi siku
lurus dan tangan mengepal ke
bawah Kemudian posisi
tangan kiri tetap pergelangan
tangan kanan diputar ke atas
sehingga sekarang siku
menghadap ke atas Kemudian
kedua tangan disilangkan dan
membuat gerak tangkis ke
samping kiri pinggang dengan
posisi tangan ditekuk
sepinggang telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas dilakukan dua
kali juga terhadap sisi
sebaliknya
Lalu kedua tangan disilangkan
di depan dada dengan proses
menuju ke atas dengan kedua
tangan direntangkan ke
masing-masing sisinya sebelah
atas dan telapak membuka ke
atas lalu tangan kiri kembali
ditekuk ke depan badan tangan
kanan menyiku ke bawah lalu
tangan kanan digerakkan ke
serong atas kanan diikuti
tangan kiri membuka ke serong
atas kiri kemudian tangan kiri
kembali ke posisi tekuk di
depan dada tangan kanan
menyiku ke bawah lalu
digerakkan ke atas dan tangan
kembali menyilang sejajar
pinggang di samping kiri
sekali dan diakhiri dengan
posisi tangan kiri berada di
depan badan dengan ditekuk
51
dan telapak tangan menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
menyiku ke bawah dengan siku
sejajar bahu dan kepalan
tangan mengarah ke bawah
Kepala Melihat ke tangan yang
bergerak
27Silat Tangkis
Rempak
Kaki Dimulai dengan kaki
melangkah ke kanan dan kedua
kaki berjinjit kemudian
mundur dengan kaki kiri
dengan membentuk kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kaki kiri
kemudian melangkah ke kanan
dengan bentuk kaki kanan
merendah dan kaki kiri berjinjit
di samping kaki kanan dengan
merendah
Gerakan 5x8
Badan Pada saat tangan naik posisi
badan serong samping dan
pada saat menyilang tangan
badan mengikuti geraan silang
tangan
Tangan Diawali dengan tangan yang
diputar ke arah serong atas
kanan hingga membentuk lurus
di samping serong atas kanan
dengan jari telunjuk dan tengah
mennujuk ke serong atas
sementara tangan kiri berada di
samping pinggang dengan
posisi ditekuk ke bawah
telapak menghadap bawah dan
jari-jari menghadap depan
Kemudian tangan disilangkan
di samping kanan dengan
posisi telapak menghadap
depan lalu membuka ke sisinya
di samping pinggang kanan
Lalu disilangkan di samping
pinggang kiri
Kepala Menghadap ke tangan yang
lurus serong dan menghadap ke
tangan yang menyilang
28 Gibang
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
kemudian bergerak di tempat
Gerakan 4x8
52
dengan posisi kanan yang lurus
ke depan dengan membentuk
telapak kaki menghadap depan
sementara kaki kiri merendah
kemudian kaki kanan mundur
sejajar dengan kaki kiri lalu
kaki kiri maju lurus
membentuk telapak
menghadap depan bergantian
dengan kaki kanan
Badan Tegap dan menghadap depan
condong ke depan dengan dada
membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
ditekuk ke depan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke samping kanan
posisi tangan kanan berada di
depan badan dengan ditekuk ke
depan dada dan telapak
menghadap bawah kemudian
gerakan tangan kanan pada saat
kaki kanan melangkah adalah
mendorong pergelangan ke
depan dengan telapak tangan
menghadap bawah pada saat
kaki iri melangkah memutar
telapak tangan ke arah luar
sehingga telapak tangan
menghadap ke atas kemudian
menggerakkan pergelangan
tangannya ke depan dan ke
belakang
Kepala Kepala mengayun mengikuti
kaki
29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tegap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk ke depan tubuh tangan
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
53
menghadap bawah Sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapan menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dan merendah
dengan sikap kaki kanan
menapak dan kaki kiri berjinjit
rapat
Gerakan 3x8
Badan Tegap merendah dan condong
ke depan
Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah
dengan tinggi sepinggang
telapak tangan ke bawah dan
jari-jari menghadap depan
sedangkan tangan kanan lurus
ke samping kanan sejajar
pinggang dengan telapak
menghadap samping kanan dan
jari-jari lurus ke atas
Kepala Setelah sikap kaki terbentuk
kepala digerakkan ke kanan
dan ke kiri dengan hadapan ke
depan dengan menggerakkan
leher (gedek)
31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan
bergerak meloncat kecil
(mengayun naik turun) ketika
kaki kanan bergerak kaki
kanan diayunkan ke samping
kanan hingga posisinya lurus
dengan telapak menghadap
kanan lalu diayunkan ke
samping kiri dengan posisi
Gerakan 4x8
54
menekuk hingga berada di
depan badan dan telapak
menghadap ke samping kiri
gerakan dilakukan berulang
kali kemudian diakhiri dengan
gerakan jalan dengan posisi
kaki tetap menyilang
Badan Tegap menghadap depan
Tangan Ketika kaki kanan lurus ke
samping tangan kanan
diayunkan ke samping kiri
dengan posisi tangan kiri
ditekuk keluar samping kiri
dan telapak menghadap keluar
sementara tangan kanan
menekuk di depan badan
dengan telapak dan jari-jari
menghadap bawah Pada saat
kaki kanan diayunkan ke
samping kiri tangan kanan
dibuka ke samping kanan
dengan posisi tangan ditekuk
ke luar sebelah kanan dan
telapak membuka serta tangan
kiri ditekuk ke dalam dengan
posisi telapak dan jari-jari
menghadap bawah
Kepala Mengikuti pergerakan kaki
kanan
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan
diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari
beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian
penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi
Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana
biang27
Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam
Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah
satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu
27
Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri
dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari
Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014
oukul 1100
55
Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah
baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif
burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet
selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala
berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting
kuning 28
Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang
koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni
Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng
Blantek29
Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama
koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30
28
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional
Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi
Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30
Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari
Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini
merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama
pada generasi muda sekarang ini
56
Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah
memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini
Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar
belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil
produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari
kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat
Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan
masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat
nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun
1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja
se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-
Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat
Nasional tahun 198531
Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek
sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam
skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng
31
httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014
57
Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali
pada tahun 198732
Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai
prestasi tari Ronggeng Blantek
ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada
masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah
benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok
etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini
dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa
mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat
itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek
berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap
Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari
kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo
Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi
indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan
membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya
mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng
Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi
khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara
umum
Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh
laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan
masyarakat Betawi33
Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian
kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang
dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang
32
Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal
perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-
prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33
Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment
Tourism and Culture Office 2009 h 42
58
koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi
musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam
sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar
Betawi
Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi
adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah
satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi
untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan
cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara
Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
34
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23
59
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang
kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang
kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai
musik karawitan Betawi
Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan
antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35
Unsur
Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
35
Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014)
60
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk
mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater
lenong Betawi38
Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah
pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu
menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan
36
Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan
sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal
ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua
tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong
61
gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai
dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39
Hal demikian jelas bertentangan
dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong
mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi
Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah
daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan
pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan
dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai
Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang
tidak sesuai dengan ajaran Islam
Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang
lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang
kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa
menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi
gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi
Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika
kepada masyarakat
Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya
fungsi gambang kromong sekarang ini
rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi
sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional
dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas
39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau
membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi
dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak
ada
62
Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap
lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40
Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong
sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah
menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang
kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan
diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa
membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik
tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan
gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat
Betawi terhadap kesenian ini
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong
nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang
kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh
para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam
Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang
dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko
lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada
penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain
musik laki-laki41
40
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41
Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan
Betawi Sabtu 8 Agustus 2014
63
Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan42
Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak
dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan
gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan
nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas
dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai
musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media
dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong43
Ketiga jenis lagu-lagu yang
dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora
cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang
kromong yang mengandung pesan vulgar44
Keempat kostum para pemain musik
42
Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 43
Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44
Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52
64
dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup
auratnya
Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar
menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam
gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam
bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi
pedoman hidup masyarakat Betawi
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada
kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai
telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum
yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai
Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah
muda45
Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum
tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang
45
Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu
Babakan
65
sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari
ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya
bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua
kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat
diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi
terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana
suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk
kesenian46
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong
dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang
tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan
tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut
Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada
beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah
non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan
46
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu
tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik
66
Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada
sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini
agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang
bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat
berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru
Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk
kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng
blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada
satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang
dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah
Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas
berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan
keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47
Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang
masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka
hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat
Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima
dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk
kebudayaa salah satunya kesenian
Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan
sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-
nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan
47
Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia
Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64
67
perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi
tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya
Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama
dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua
kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk
penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan
sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa
diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan
masyarakat Betawi
Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya
berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat
itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari
Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan
menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal
instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi
yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48
Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian
lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus
dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam
dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan
budaya di tempat dimana Islam itu masuk
48
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981
h65
68
BAB III
ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi
Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena
masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah
banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian
itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari
unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di
Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara
bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun
1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini
kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1
Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses
asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi
adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal
dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini
berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta
in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both
1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi
penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
69
local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as
Arab and Chineserdquo 2
Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi
tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai
unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya
Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3
Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal
dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di
Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang
Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas
baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan
tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah
penduduk asli Jakarta
Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis
menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke
19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia
Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di
antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah
Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan
2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements
Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember
2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129
4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi
FISIP UI 2004 h5
70
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya
komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self
conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin
(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan
eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu
dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan
identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya
perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang
merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama
menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan
komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya
etnis Betawi di Jakarta
Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan
dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis
Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan
wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal
usul bahasa dan agama7
Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah
jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena
5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33
6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35
7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h
64-65
71
perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin
bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia
Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan
wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata
Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi
Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah
masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan
keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di
wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas
masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun
2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta
Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang
ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok
ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara
bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi
yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng
Sawah Jakarta Selatan9
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi
budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan
ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan
8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di
perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan
Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00
72
Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun
200010
Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan
lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga
Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11
Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini
dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan
sebagai ikon budaya Betawi12
tetapi karena laju perkembangan pembangunan
yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai
Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah
kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13
Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya
yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula
pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang
10
Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan
Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa
Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan
perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa
kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu
Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11
Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan
Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan
sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari
Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah
kawasan Setu Babakan 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang
sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung
asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi
legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13
Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan
Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
73
menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14
yaitu
kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi
serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15
Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah
berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada
tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16
Maka Setu Babakan dianggap
sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di
DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi
Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya
dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada
waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung
Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta
Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17
Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah
Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg
asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya
14
Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas
dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan
budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia
menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15
Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan
Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16
Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
edisi Juni 2012 h 18 17
Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 11 April 2014
74
Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan
Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi
mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi
ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan
cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke
474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun
2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang
terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti
kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur
bangunan dengan ciri khas Betawi19
Berikut adalah gambaran umum
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan
luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3
Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota
Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih
18
Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19
httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014
75
289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan
dan Setu Mangga Bolong20
Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan
sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur
jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan
Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah
provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan
jalan Mochamad Kahfi21
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat
Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat
melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22
Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat
Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan
mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari
mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan
kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik
Betawi23
Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti
20
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21
Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22
httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September
2014 23
httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014
76
industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-
ondel24
Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan
serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan
edukasi
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial
Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya
memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk
sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur
dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk
sistem sosial dalam suatu masyarakat25
Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat
konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan
pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta
tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada
agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam
merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini
masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan
24
Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di
Setu Babakan ada dalam lampiran 25
Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h
135
77
Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak
Kopi wanita berdarah Cinardquo26
Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari
datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian
menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri
Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki
bernama Samsudin dan Hadi27
Meskipun saudara kedua kaka beradik ini
memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya
menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani
Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang
kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah
wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan
keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai
gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius
Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana
menunjukkan kemahiran seninya
Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama
hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang
digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua
berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi
26
Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua
ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu
dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai
sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya
dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102
78
dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang
yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28
Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat
Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka
seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang
menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat
penduduk asli Jakarta
ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun
1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat
Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di
masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di
masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk
sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut
dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah
Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah
Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang
melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian
dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di
halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang
membentuk kepribadian sayardquo29
Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi
adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi
budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang
dijadikan pedoman hidup
Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan
berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur
adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang
menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan
28
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h
104 29
Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986
79
jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau
kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan
keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan
di Perkampungan Setu Babakan 30
No Keterangan Jumlah Kondisi
1 Masjid 12 Baik
2 MusholaSurauLanggar 24 Baik
3 Gereja Kristen - -
4 Gereja Khatolik 1 Baik
5 Pura - -
6 Vihara - -
Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan
No Keterangan Jumlah
1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38
2 Kelompok Kebaktian 2
3 Yayasan 3
4 Lembaga Swadaya Masyarakat -
5 Panti Asuhan 4
6 Panti Wreda -
7 Panti Cacat -
30
Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada
penambahan unit masjd
80
Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31
Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta
tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam
melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka
dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima
satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam
istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek
kemanusiawian suatu kelompok
Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal
yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32
31
httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32
Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan
masyarakat bersama
81
Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan
jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal
dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33
Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya
ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang
mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34
Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan
karsa manusia35
Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga
melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial
yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia
seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta
dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan
jasmaniah atau material culture36
Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir
setiap anggota orang perorang dalam masyarakat
Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan
jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk
masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas
etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi
33
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta
1965 h 77-78 34
EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama
Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36
Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982
h 173
82
berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar
Arab Cina Portugis dan lain-lain37
Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses
dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang
berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya
sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata
upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan
budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38
Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak
awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini
berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya
kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh
Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak
semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39
Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni
musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik
Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik
Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh
37
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia
International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h
46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau
seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014
83
Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong
Betawi40
Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang
kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu
babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41
Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi
menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya
telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi
dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta
Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya
Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan
identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42
Dan masyarakat Betawi
telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim
telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya
pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk
40
Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya
Sastra 2008 h 155 41
Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42
Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis
dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas
84
Kelapa43
Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan
sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan
mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya
kota Jakarta dewasa ini
Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada
seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian
Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya
diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah
menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar
dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata
kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian
lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau
menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu
kesatuan dengan nilai Islam44
Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek
bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau
mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan
perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh
masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
43
Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional
dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal
1996 h7 44
Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam
dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86
85
Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang
kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang
Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan
pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah
proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang
Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah
budaya Betawi45
Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil
wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan
rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam
Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam
termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima
gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam
gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang
Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita
tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik
dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci
hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita
sebagai muslim46
Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah
menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis
alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan
nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai
kesenian Betawi
45
Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam
Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46
Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya
betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930
86
Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya
Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama
penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi
Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek
Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan
dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas
budaya masayarakat Betawi47
Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat
Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh
bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan
ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di
beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini
menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-
Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari
Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada
umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan
pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap
pertunjukannyardquo 48
Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf
pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di
dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai
dengan nilai Islam
47
Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan
pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014
87
Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal
Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd
ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai
dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan
berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah
menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan
setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49
Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh
masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang
tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng
Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga
telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk
memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni
menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50
Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian
antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat
sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi
bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan
dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta
kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51
Karakter terpenting dalam hal ini
adalah agama sistem kepercayaan
Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan
49
Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid
dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50
Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51
Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman
h 133
88
proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani
kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan
budaya
89
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai
mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat
Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka
sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang
membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem
sosial dalam masyarakat Betawi
Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses
terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul
pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah
administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di
Tangerang Bekasi Depok dan Bogor
Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap
nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam
urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan
konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan
konservasi budaya yang religius
Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai
hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi
alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam
yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong
dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses
penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap
dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang
kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam
Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki
pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam
inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang
90
berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik
Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek
Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan
budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai
Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-
sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang
dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam
Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat
Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang
kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain
lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek
menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari
Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun
tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan
penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian
yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi
Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui
sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan
masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa
pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta
atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak
sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini
gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi
sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu
dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan
Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian
Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan
diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua
kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai
kesopanan yang diajarkan Islam
Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap
bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya
nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan
gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi
yang identik dengan Muslim
91
B SARAN
Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran
dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni
Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman
Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya
yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap
mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal
menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat
amin
92
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Primer
Sumber yang tidak diterbitkan
Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan
Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi
Jakarta Desember 2012
Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj
Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi
Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi
Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan
Jakarta 2004
Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya
Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2002
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan
Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta
Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta
2001
93
Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan
KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI
Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012
Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni
Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
1976
Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta
Direktori Kesenian Jakarta 1986
Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas
Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program
Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002
Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City
Government and Cultural Office 2009
Buku-Buku
Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama
Widya Sastra 2008
Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002
Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam
Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan
Festival Jakarta 1996
Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007
Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta
Jakarta LIPI 2001
94
Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan
Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi
Lisan 1996
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan
Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007
Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar
2011
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi
Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa
Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela
Betawi 1991
Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994
Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance
2011
Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat
Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004
Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta
Perkumpulan Renaisance 2010
Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi
Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976
Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
95
Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan
Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997
Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di
Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009
Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia
Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b
Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival
Istiqlal 1996
Majalah dan Artikel
Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
Merpati Archipelago edisi Juni 2012
Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal
Anthropological Intitute vol LXXV 1945
Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3
Mei 1968
Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964
Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The
Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1
Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3
November 1973
Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi
Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
96
Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat
1986
Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986
Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre
Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)
Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical
Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3
(October 1993)
Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan
Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
Sumber Sekunder
___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik
Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001
ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011
Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995
Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta
PT Gramedia Pustaka Utama 1992
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
97
Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya
1987
Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di
Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008
Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press
1982
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo
Persada 1982
Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi
pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia 1964
Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei
2006
Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981
Wawancara
Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek
Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta
Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan
kota Administrasi Jakarta Selatan
98
Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi
dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi
dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga
Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan
Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur
Sumber elektronik
httpwwwjstororgstable41757955
httpwwwjstororgstable41757968
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml
httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta
httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952
httpwwwkependudukancapilgoid
httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-
betawihtml
httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842
99
httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi
LAMPIRAN
Transkip wawancara
Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei
2014 pukul 1300)
Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek
semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain
pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas
koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang
menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana
dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata
musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi
beliau seorang penabuh gendang yang handal
Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari
Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong
Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar
saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78
Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari
Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu
diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program
Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus
pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu
ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-
gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang
mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus
pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya
Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti
nama menjadi Institut Kesenian Jakarta
Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak
maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan
oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi
Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari
Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan
nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses
transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan
resmi
Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal
sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai
penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk
meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari
Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek
yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo
dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena
Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka
dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam
tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah
menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa
dilirik oleh generasi muda Betawi
Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng
Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada
pada norma Betawi
Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak
tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu
pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni
Sukarjan
Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa
saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya
Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi
diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah
tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama
adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil
DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam
kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan
pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia
Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh
seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari
Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi
tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng
Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek
ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun
bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor
seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah
satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35
negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat
itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk
membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat
luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima
Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun
telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek
sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun
1980
Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi
ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng
Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian
ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006
kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai
karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna
penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu
sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di
tahun 2006 itu
Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa
wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan
Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh
gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata
Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus
Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya
pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi
karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari
tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah
Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal
Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek
Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai
salah satu tarian khas Betawi
dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630
Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini
Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian
Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan
dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi
dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang
Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua
kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu
bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar
atau pakaian atau gerakan
Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga
pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan
saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya
sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah
menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor
Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi
koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam
Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya
Betawi agar tetap eksis
Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-
jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin
menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya
Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan
semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan
tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan
bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang
masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca
koridor Islam)
Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng
Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi
dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur
gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai
budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di
Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan
budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya
Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar
budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah
budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu
pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya
perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain
dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet
dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi
tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak
normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus
tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal
demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi
demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih
sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi
Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu
Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan
yudikatif di dalamnya
Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku
yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa
bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian
Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok
masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi
semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak
dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya
begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi
Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman
mereka sebatas hanya dikulit arinya saja
Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka
katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini
bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini
faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana
musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi
Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya
aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius
islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah
budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin
yang liriknya berisi pesan moral
Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari
ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak
dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan
budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam
sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang
sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik
Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai
melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja
mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada
masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa
dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari
maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan
marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur
dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai
Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan
Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat
demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan
kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan
menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan
marwah budaya kami yaitu Islam
Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)
Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang
Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah
budaya Betawi
Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya
apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter
masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter
kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik
Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang
sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami
mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi
perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya
hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya
Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita
gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika
mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk
meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti
dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan
dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa
gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat
Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam
penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan
tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang
mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya
tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak
islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam
Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami
sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-
mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-
lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris
Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci
Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua
kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak
mengenakan jilbab
Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik
masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan
dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah
kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang
sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan
konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan
usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi
sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan
bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain
sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan
Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi
Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab
dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang
kromong pak
Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih
sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula
bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai
sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin
sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal
Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan
sekedar musik hiburan aja ya pak
Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama
dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba
Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata
dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk
menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja
bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa
langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan
kedudukan
Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)
Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta
Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak
Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa
Betawi]
ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw
Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo
Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang
telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang
datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia
bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe
masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat
menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan
ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa
ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe
sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda
poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea
jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken
apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias
dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest
gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef
Tionghoa
Alat Orkest Gambang
Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian
soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe
Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si
Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng
Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim
Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe
Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan
Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw
Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek
dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw
To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan
actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang
dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan
bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa
Lagoe-lagoe jang populair
Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok
Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona
Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau
Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe
boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres
(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada
saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika
tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem
almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja
soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada
nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat
plaatgramophoon masih ada sedia itoe
Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang
Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen
djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe
iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini
Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di
Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen
dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat
mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta
telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat
ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe
lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1
(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah
loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada
djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet
keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia
dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In
donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada
kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada
major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein
Nie Hoe Keng
Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang
Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak
bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo
dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa
Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan
hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida
heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe
sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di
Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog
tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari
Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa
di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen
soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong
Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita
penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja
bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim
jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat
muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-
tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken
oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang
biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian
kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara
seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai
itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet
Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman
Zanger dan Zangeres (Tjio Kek
Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal
hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti
menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken
lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan
pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang
tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai
oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang
jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-
anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis
Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di
Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan
laen-laen sebaginja
Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek
Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo
bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari
orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika
berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika
moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin
menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran
menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda
dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong
Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh
baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang
marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada
Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe
samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja
dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-
peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti
kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie
dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh
Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam
sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang
baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan
poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja
tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida
mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea
betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe
hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah
tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet
baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja
orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia
sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio
Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek
maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar
sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan
toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se
bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat
Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran
membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang
mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio
Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe
baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada
orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman
doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang
paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling
banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe
kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot
Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai
soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo
Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada
heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika
poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek
badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake
oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake
tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde
sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan
sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah
plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes
Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen
dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi
empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan
luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat
bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada
berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo
Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek
mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja
Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada
oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa
djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong
besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa
Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta
koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta
baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor
koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia
jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali
Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande
bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken
oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari
Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa
Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo
Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee
moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey
Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada
mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar
Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir
serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-
tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe
wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi
denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen
di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng
Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat
terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger
nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest
gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing
Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+
1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang
kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe
Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang
miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika
tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan
SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah
Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan
Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan
Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari
bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok
tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek
menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang
seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat
colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli
piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken
piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta
gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng
Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota
Djakarta (+ 1900)
Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer
Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet
peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi
anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-
pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan
mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat
terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken
lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh
pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab
marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja
Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio
Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri
boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan
tida kenal sama sekali
Ngo Hong Lauw diberdiriken
Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim
Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli
pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe
waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika
menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan
Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna
toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe
setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-
mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang
tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi
anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja
rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia
njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong
Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean
Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit
waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari
sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah
menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari
besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang
bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari
gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak
boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima
panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa
shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier
Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana
tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan
toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman
pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng
dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo
Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa
dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel
Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini
jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja
Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang
Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di
Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-
ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta
namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo
Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3
DAFTAR GAMBAR
Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1
Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2
1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di
Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta
mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif
provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng
yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek
Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra
Sutisna3
Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4
Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan5
3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di
sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian
Bang Yahya Andi Saputra6
Bang Gumin Has SPd7
6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di
Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang
aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul
Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah
Jagakarsa Jakarta Selatan
iv
9 Kepada para senior Sejarah dan Kebudayaan Islam para senior BEM
Fakultas Adab dan Humaniora kanda dan yunda HMI Komisariat Adab
dan Humaniora teman-teman KKN Cendikiawan serta kawan-kawan SKI
angkatan 2010 Anto Lidya Iwan Endi Firman Dede Okta Ela Rina
Wulan Nurjannah Dian Hana Hanifah Hana Nurrahmah Fitri Tati dan
Irna yang tak hentinya memberikan dukungansemangatdoa dan tawa
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dalam hangatnya
ikatan keluarga Bila Siti Nurbaya memiliki Syamsul Bahri Srikandi
memiliki Arjuna maka penulis juga memiliki laki-laki pendamping yang
menjadi tempat penulis becerita berdiskusi belajar dan terus berproses
dalam menyelesaikan skripsi ini Kepadanya tak lupa penulis sampaikan
terimakasih
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memahami bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat
kepada siapa saja yang menjadikan ini sebagai bahan bacaan mereka dan dapat
menjadikan tulisan ini sebagai referensi
Jakarta 10 Agustus 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah 8
2 Pembatasan Masalah 11
3 Perumusan Masalah 12
C Tujuan dan Manfaat Penelitian 12
D Tinjauan Pusataka 13
E Pendekatan dan Landasan Teori 15
F Sistematika Penulisan 18
BAB II POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi 21
1 Musik Gambang Kromong 25
2 Tari Ronggeng Blantek 33
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan
Tari Ronggeng Blantek 58
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan
Tari Ronggeng Blantek 65
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI
SETU BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi di Perkampungan Setu Babakan 68
vi
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan 74
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan 75
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 76
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 83
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran-saran 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1
PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP
KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG
BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas
etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa
dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat
Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga
mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain
Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan
antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka
Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga
merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan
pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan
kesamaan identitas mereka
Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia
Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda
Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan
2
sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat
pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1
Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang
didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di
Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai
kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang
kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3
Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad
ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis
Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat
dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa
melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi
mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4
Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam
ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring
semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu
menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi
1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta
Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45
3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan
Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun
1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal
kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid
yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan
pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari
Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-
hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam
3
dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam
telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-
orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan
Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat
menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6
Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah
menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok
Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan
tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran
Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis
sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang
sebaliknya
Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru
mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin
memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap
mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7
Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8
Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan
masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang
5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30
6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah
FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah
diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29
8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas
dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h
119
4
terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak
tahun 1970-an
Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan
pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan
kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak
dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang
dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh
seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam
Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui
kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya
tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis
membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek
Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor
diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi
yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian
pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen
musik pribumi10
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara
9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau
mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura
dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen
musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi
5
kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa
unik11
Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang
kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis
untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang
kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi
ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta13
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik
11
Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara
yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa
gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur
dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai
dengan nilai-nilai Islam
12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak
awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene
berpedoman pada nilai-nilai Islam
13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978
sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di
tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
6
dalam tingkatan nasional maupun internasional14
Banyaknya penghargaan yang
diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek
telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan
sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di
tengah masyarakat luas
Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada
gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15
Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap
unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap
berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga
saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat
Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi
Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah
memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi
tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik
gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada
tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16
14
Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI
Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara
pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam
Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15
Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-
unsur melayu Islam 16
Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT
Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139
7
Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan
jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan
tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17
Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya
termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan
termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama
tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang
bersifat alami atau manusiawirdquo18
Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis
berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang
kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat
diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam
Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir
sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya
Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419
Perkampungan ini
adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-
nilai budaya Betawi
Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai
agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong
17
Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam
Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium
Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18
Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi
Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat
Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34
8
hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat
Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri
khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan
dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi
budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan
non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak
secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam
tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-
nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya
masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan
memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai
Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat
dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang
kromong dan tari ronggeng blantek
20
Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi
Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai
narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya
diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada
akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat
Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
9
Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi
berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21
1 Gambang Kromong
2 Gamelan Ajeg
3 Topeng
4 Tanjidor
5 Samrah
6 Keroncong Tugu
7 Gambus
8 Rebana Biang
9 Ketimpring
10 Sampyong
Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
1 Kembang Topeng
2 Gegot
3 Topeng Kedok
4 Silat 1 (Beksi)
5 Blenggo Asli
6 Tapak Tangan
7 Cokek Sirih Kuning
8 Zapin Arab
21
Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
10
9 Ronggeng Blantek
10 Enjot-Enjotan
11 Gejruk Jidat
12 Nandak Ganjen
13 Gandes Kipas
14 Silat 2 (Pengasinan)
15 Lenggo Jikek
16 Topeng Gong
17 Lambang Sari
18 Wayang Botoh
19 Silat 3
20 Kotebang
Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis
memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek
penulisan skripsi
Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat
Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi
hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua
kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini
terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian
gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan
beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan
terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja
11
diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima
dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap
berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam
Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek
secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa
kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru
dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah
indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama
ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat
2 Pembatasan Masalah
Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT
BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG
KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN
BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah
berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang
hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau
Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari
tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana
kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek
mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang
telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini
hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan
unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
12
3 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut
1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-
nilai Islam
2 Bagaimanakah bentuk perubahannya
3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang
telah bercampur dengan unsur-unsur Islam
Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses
penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan
tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang
menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini
adalah
1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong
dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk
skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan
Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah
lokal dengan tema sosial budaya
13
3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji
sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya
D Tinjauan Pusataka
Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh
Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian
musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran
maupun pengaruh Islam di dalamnya
Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong
Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis
mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di
Jakarta
Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis
Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan
Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi
dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut
di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi
berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi
Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya
khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi
Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang
menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis
lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan
bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya
14
dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir
Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota
Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata
Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini
secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan
pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam
dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam
penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis
mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis
Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari
Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini
menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi
Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema
penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama
dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis
mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat
Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian
Betawi
Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum
menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran
maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang
15
Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan
menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya
sekalipun dengan tema serupa
E Pendekatan dan Landasan Teori
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif
analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa
lampau yang bersifat komperhensif 22
mengetahui kronologi persitiwa proses
serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima
kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta
suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23
Peneliti
berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-
bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori
yang relevan bagi penelitian tersebut
Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori
Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-
produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo
tentang seni adalah
ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus
simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya
(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan
nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur
22
Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT
Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23
HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf
Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72
16
penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya
adalah seni itu sendirirdquo24
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara
asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa
Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data
yang meliputi 4 tahapan yaitu 26
24
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23
26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32
17
Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber
yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu
sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti
biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber
tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi
kemudian wawancara dan pengamatan langsung
Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis
disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik
instansi resmi derah maupun pemerintah
Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan
metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi
beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema
penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk
memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil
penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi
Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema
serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian
kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di
Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu
untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan
pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata
dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan
18
Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil
penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah
kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi
beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun
sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema
kajian
Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa
sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha
melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber
sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut
Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta
memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur
dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari
segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut
dengan historiografi27
F Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan
didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas
Bab I Pendahuan
A Latar Belakang Masalah
B Permasalahan
27
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109
19
1 Identifikasi Masalah
2 Pembatasan Masalah
3 Perumusan Masalah
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
D Tinjauan Pusataka
E Pendekatan dan Landasan Teori
F Sistematika Penulisan
BAB II Potret Musik dan Tari Betawi
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
1 Musik Gambang Kromong
2 Tari Ronggeng Blantek
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang
Kromong dan Tari Ronggeng
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di
Perkampungan Setu Babakan
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek
di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bab IV PENUTUP
20
A Kesimpulan
B Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
21
BAB II
POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara
mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang
dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing
Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini
adalah masyarakat Betawi
Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk
kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan
dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi
sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan
tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam
kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua
unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan
hidup maupun tata aturan mereka
Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian
Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni
pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi
dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis
dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat
pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda
1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4
22
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal
Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2
NO Jenis
Reportoar
Kelompok
Reportoar
Tokoh
Karawitan
Keterangan
1 Gambang
Kromong
Gamelan Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gambang
Kromong
2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gamelan
Ajeng Gong Bolong
3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu
Topeng
4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu
Tanjidor
5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi
Lagu-lagu Samrah
6 Keroncong
Tugu
Melodis Andre Lampiran Notasi
contoh lagu Keroncong
Tugu
7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu
Gambus
8 Rebana
Biang
Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi
Lagu-lagu Rebana
Biang
9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi
bentuk pukulan
ketimpring
10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong
Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi
yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling
banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama
Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis
tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan
satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi
2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa
kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang
seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari
kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi
23
merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa
identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama
dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh
budaya yang heterogen
Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan
gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan
dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang
Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah
persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi
dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari
Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat
terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian
yang mengiringi tari serta pola lantainya
Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek
dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan
Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari
Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai
dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang
memiliki gerak silat di dalamnya 5
4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan
Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam
mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama
beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme
gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian
terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat
Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari
24
Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI
Kembang Topeng Joko Topeng
Gegot Kartini Topeng
Topeng Kedok Kartini Topeng
Silat 1 (Beksi) Wahab Silat
Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat
Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat
Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek
Zapin Arab Zainal Abidin Zapin
Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng
Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng
Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng
Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek
Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek
Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat
Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin
Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek
Wayang Botoh Abdurachem Topeng
Silat 3 Ali Sabeni Silat
Kotebang Abdurachem Silat
Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng
cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi
25
yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata
tari6
Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan
di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis
mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan
budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian
hari beragam
Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan
masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah
Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses
rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat
ini agar bisa diterima masyarakat luas
Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi
pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng
balntek sebagai objek penulisan skripsi ini
1 Musik Gambang Kromong
6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari
buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah
geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat
Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta
dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki
kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak
memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri
Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki
26
Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil
perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8
Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9
Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul
tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang
dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong
adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi
yaitu lenong dan cokek10
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta
Balai Pustaka 2005 h329
27
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai
hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam
pertunjukan teater lenong Betawi12
Persebaran Gambang Kromong sebagai seni
musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta
saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor
Tangerang Serang dan Sukabumi 13
Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya
1 Gambang14
11
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas
untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun
non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong
13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13
mei 2014)
14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas
Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014
28
Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan
belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah
kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada
tertinggi adalah siang
2 Kromong dan tehyan
3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris
terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan
seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh
berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen
gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)
4 Sukong
29
Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan
dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)
Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang
keras
5 Kong-a-hian
Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras
dalam nada liuh (g) dan che (d)
6 Bangsing atau suling15
Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang
Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan
mulut
7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang
digantungkan dilaras dengan nada siang (c)
15
Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu
Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok
Jali Putra
30
8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh
9 Pan atau Kecrek
Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga
menghasilkan bunyi crek-crek-crek
31
10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil
canang
Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi
diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen
gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16
Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada
yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu
Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu
yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin
Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang
dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental
Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong
Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan
setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu
phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan
Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh
Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong
diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17
Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul
Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut
Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning
16
Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis
Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17
Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari
cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan
selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan
gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan
dengan nilai Islam
32
Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan
skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah
jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh
masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang
peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa
Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali
untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut
serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu
luang18
Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan
dengan instrumen musik pribumi
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang
kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang
kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta
maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong
sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari
oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan
musik gambang kromong
Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu
mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses
rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu
18
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo
33
mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan
Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian
antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan
suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap
faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap
masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
2 Tari Ronggeng Blantek
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi
ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti
Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu
beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan
tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap
eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah
laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah
Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya
34
dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari
Betawi19
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek
Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu
Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di
Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai
seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik
seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah
menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut
Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta20
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater
rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21
dimana dalam memulai sebuah pertunjukan
topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang
disebut Blantek22
atau Ronggeng Blantek23
Dalam perkembangannya tarian ini
menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak
diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu
19
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21
Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di
Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk
teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah
= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap
bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran
bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali
dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian
dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22
Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol
16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014
pukul 0129) 23
Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu
Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam
pertunjukan tari
35
Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan
terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224
Tari Ronggeng
Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki
badan tangan dan kepala
Susunan Gerak
Tari
Bagian Uraian Hitungan
1Lenggang
Rongeh25
Kaki Dimulai dengan posisi kaki
kanan menyilang di depan kaki
kiri kemudian melangkah
maju dengan lamgkah kaki kiri
menyilang di depan kaki kanan
dan berjaalan maju dengan
posisi kaki tetap merendah dan
sedikit diayun
1x8
dilakukan
sebanyak 8
kali
Badan Pada saat tangan kiri
digerakkan ke dalam maka
badan digerakkan ke serong
samping kiri dan pada saat
melangkah badan menghadap
depan
Tangan Tangan kiri lurus ke samping
kiri lalu diayunkan ke dalam
dengan posis telapak
menghadap luar dan
pergelangan tangan ditekuk
kemudian diayunkan kembali
ke posisi samping pada saat
kaki berjalan maju
Kepala Menghadap pergerakan tangan
kiri kemudian menghadap
depan sambil mengayunkan
kepala (gedek) ke kanan dan ke
kiri dengan hadapan tetap ke
24
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI
Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25
Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula
menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah
mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail
gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada
penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya
dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem
dasar tari Betawi
36
depan
2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan
telapak membentuk huruf V
dan membuka lutut sehingga
posisi kaki menjadi merendah
2x8 (gerakan
dilakukan
sebanyak 2
kali putaran
dimulai dari
lenggang
ronggeh
sampai ogek)
Badan Tegap menghadap ke depan
kemudian menggerakkan
badan (torso) ke kanan dan ke
kiri dan memberikan efek
pada bahu ke kanan dan ke
kiri
Tangan Tangan kiri direntangkan ke
samping sebatas pinggang dan
tangan kanan memegang
selendang di pinggang sebelah
kanan kemudian
menyampirkan selendang
dengan telapak kanan ketika
bahu bergerak ke kanan
Kepala Menghadap ke bahu kanan
ketika badan (torso) bergerak
ke kanan begitu pula
sebaliknya
3Selancar Ngepik
atas
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan posisi
merendah kemudian berjalan
maju dan mundur dengan
posisi tetap merendah
Hitungan
cepat
dilakukan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dan
membusungkan dada
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
atas dengan posisi berada di
depan setinggi atas kepala
kemudian menggerakan
telapak tangan dengan
memutar pergelangan tangan
ke arah luar dan dalam secara
bergantian
Kepala Menghadap ke arah kaki yang
melangkah
4Selancar
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
dengan membuka lutut
kemudian melangkah maju
1x8 maju
1x8 mundu
dilakukan
37
empat kali dan mundur empat
kali perlahan dengan
menggenjot lutut naik turun
secara perlahan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah
membusungkan dada dengan
sedikit condong kedepan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar pinggang
kemudian menggerakkan
telapak tangan bergantian
dimulai dengan telapak tangan
kiri dengan memutar
pergelangan dari jari-jari yang
menghadap atas kemudian
menghadap kebawah begitu
pula sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
memutarkan pergelangan
tangan
5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua
kaki melangkah maju sebanyak
empat langkah kemudian
jongkok dengan tumpuan kaki
kanan dan bangun dengan
posisi kaki kanan merendah
dan kaki kiri lurus ke samping
dengan telapak membuka
depan Kemudian melangkah
mundur dengan sedikit
meloncat dan merendah
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua telapak kaki
sejajar membuka lutut dan
merendahkan badan
2x8 setiap
satu kali
putaran
gerak
Badan Tegap menghadap depan
dengan dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari tangan kiri
ditekuk ke bahu dan jari
telunjuk menyentuh bahu
dengan telapak menghadap
bawah tangan kanan
direntangkan ke sampin kanan
sepinggang lalu bergerak
bergantian sebanyak tiga kali
Kemudian pada saat bangun
38
dari jongkok tangan kiri lurus
ke atas samping kiri dengan
telapak menghadap luar dan
tangan kanan ditekukkan ke
bahu dengan jari telunjuk
menyentuh bahu Pada saat
mundur tangan bergerak
seperti selancar ngepeik atas
dan diakhiri dengan posisi
tangan kanan lurus ke depan
menggerakkan telapak tangan
ke dalam dan tangan kiri
berada di pinggang
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu pada saat
bangun dari jongkok
menghadap ke tangan kiri atas
dan diakhiri dengan
menghadap ke depan
6Selancar
Pakblang
Kaki Gerakan kaki sama dengan
gerakan selancar pakblang
hanya pada saat akhir gerakan
kaki merendah kemudian
sedikit menggenjot lutut
mengikuti gerakan pinggul ke
kanan dan ke kiri
2x8 setiap
satu gerakan
(gerakan
dilakukan
sebanyak dua
putaran
mengulang)
Badan Sama pada gerakan selancar
pakblang posisi badan tegap
dan merendah Diakhiri
menggerakkan pinggul kekiri
sebanyak empat kali
Tangan Sama seperti gerakan selancar
pakblang diakhiri dengan
tangan kanan lurus dan
menggerakkan telapak tangan
dengan memutar pergelangan
ke arah dalam sementara
tangan kiri ditekuk ke
pinggang dan memegang
selendang kemudian
menyampirkan selendang
dengn telapak tangan
mengikuti goyangan pinggul
Kepala Sama seperti gerakan selancar
blonter
7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit rendah di
samping kaki kanan dan
39
diakhiri dengan posisi kaki
kanan dijinjit ke samping kaki
kiri dengan posisi kedua kaki
merendah
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dengan dada
membusung kemudian
menggerakkan badan ke kiri
dan ke kanan dengan dimulai
gerakan ke kanan yang
mengakibatkan efek pada bahu
Tangan Pada saat kaki kanan
merendah kedua tangan
disilangkan di samping kanan
bawah dengan telapak
menghadap luar Kemudian
tangan kiri ditekuk ke depan
setinggi atas kepala dengan
jari-jari menghadap kanan dan
telapak menghadap ke depan
dan tangan kanan ditekuk ke
pundak dengan jari telunjuk
menyentuh bahu dan telapak
menghadap bawah
Kepala Menghadap depan dengan
menggerakkan kepala ke kanan
dan ke kiri dengan pandangan
ke depan mengikuti gerakan
badan (torso)
8Tepak
Ngarojeng
Kaki Melangkah ke kanan dengan
posisi merendah dengan irama
makin lama makin cepat dan
diakhiri dengan posisi kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kanan
dengan posisi merendah
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada
Tangan Tangan kiri berada di pinggang
dengan memegang selendang
sambil menyampirkan
selendang tangan kanan
diluruskan ke samping kanan
sejajar dengan pinggang
kemudian menggerakkan
tangan dengan gerakan ayunan
tangan ke luar dan ke dalam
Kemudian kedua tangan
40
disilangkan di samping kanan
sebatas pinggang dan diakhiri
dengan posisi tangan seperti
selancar ngepik atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
dan diakhir dengan hadapan ke
depan
9Kepak dua
tangan mundur
Kaki Setelah menbentuk sikap
kemudian melangkah mundur
perlahan dengan posisi kanan
menyilang berjinjit di belakang
kaki kiri yang posisinya
merendah kemudian bergerak
dengan sedikit menggenjot
naik turun
Gerakan 2x8
Badan Seteleh membentuk posisi
badan menggerakkan (torso) ke
kanan dan ke kiri masing-
masing satu kali dan saat
berjalan posisi badan tegap
merendah dengan menghadap
depan
Tangan Posisi tangan seperti possi
selancar ngepik atas tetapi
menggerakkan pergelangan
tangan hanya sekali ke arah
dalam dan diakhiri dengan
telapak meghadap luar dengan
jari-jari saling berhadapan ke
dalam
Kepala Pada saat badan bergerak
(torso) kepala bergerak
mengikuti pergerakan badan ke
kanan dan ke kiri Lalu pada
saat kaki kiri melangkah
kepala menunduk dan pada
saat kaki kanan melangkah
kepala menghadap ke depan
10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan telapak membentuk huruf
V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
41
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan posisi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar sepinggang sebelah
kanan dengan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
menghadap atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
11Goyang Cendol
Ijo
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V26
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Kemudian menggerakkan
pinggul ke kanan dan ke kiri
masing-masing satu kali
Tangan Kedua tangan memegang
selendang masing-masing
sisinya sambil memegang
selendang di pinggang dan
menyampirkan selendang
dengan mengepakkan telapak
tangan kanan ketika pinggul
bergoyang ke kanan dan ke
kiri ketika pinggul bergoyang
ke kiri
Kepala Mengayun dan mengikuti
gerakan pinggul
12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
26
Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap
menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga
badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu
Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014
42
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan
pinggang kemudian tangan
kiri digerakkan ke atas
sehingga posisi akhirnya
ditekuk ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kanan tetap
ke samping begitu pula
sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
43
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
15Klewer dua
tangan
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan tinggi
pinggang kemudian tangan
kanan lurus ke samping kanan
setinggi pinggang kemudian
digerakkan ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kiri
diletakkan di pinggang dengan
memegang selendang
kemudian menyampirkan
selendang ketika tangan kanan
di bahu
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8
44
kanan menyilang di depan kaki
kiri dengan sikap merendah
kemudian setelah satu kali
delapan berpindah posisi
menjadi kaki kiri yang
menyilang di depan kaki kanan
dan tetap berjalan di tempat
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
posisi badan condong ke depan
Tangan Geakan tangan sama dengan
gerakan kewer kanan (pada
gerekan ke tiga belas) Tangan
kanan bergerak dan tangan kiri
di pinggang setelah kaki
bertukar maka posisi tangan
juga bertukar
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
18 Jingke tepak
blonter
Kaki Kaki kanan berada menyilang
di depan kaki kiri sebagai
tumpuan dengan posisi
merendah sementara kaki kiri
berada di belakang kaki kanan
dengan posisi berjinjit
Kemudian bergerak memutar
di tempat dengan gerakan naik
turun (menggenjot) Setelah
empat kali berjalan di tempat
kemudian bertukar posisi kaki
menjadi Kaki kiri di depan
sebagai tumpuan dan kaki
kanan menyilang di belakang
dengan posisi berjinjit
Gerakan 2x8
dilakukan
sebanyak
tiga kali
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Tangan kanan berada di
pinggang dengan telapak
memegang selendang di
pinggang kanan dan tangan
kanan lurus ke depan dengan
telapak menghadap ke depan
dan jari-jari menghadap ke
atas Kemudian tangan
digerakkan dengan
mengayunkan telapak tangan
dengan posisi tangan yang
45
tetap lurus Kemudian tangan
kiri digerakkan ke depan
sehingga berada lurus ke depan
dengan telapak menghadap
depan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
berada di samping pinggang
kanan dengan memegang
selendang Kemudan
menyampirkan selendang
ketika goyang ke kanan
Kemudian bergerak sebaliknya
ketika berpindah kaki
Kepala Menghadap depan dan pada
saat kaki berjinjit kepala
menunduk akibat dari ayunan
kaki
19Gibang
Ronggeng
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap kanan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian
merendah dengan sikap
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Kemudian kaki kanan
digerakkan ke samping kanan
hingga membentuk lurus dan
telapak kaki kanan menghadap
samping sementara kaki kiri
Gerakan 4x8
46
tetap merendah begitu pula
sebaliknya
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Pertama tangan kanan digerak
ayun hingga lurus ke depan
sejajr dada dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke atas kemudian
kedua tangan diayunkan ke
kanan sehingga tangan kiri
berada di depan dada dengan
posisi ditekuk telapak
menghadap kanan jari-jari
menghadap atas dan tangan
kanan lurus ke samping serong
atas dengan posisi telapak
menghadap luar dan jari-jari
menghadap atas begitu pula
sebaliknya
Kepala Kepala menghadap depan
kemudian melihat ke tangan
yang direntangkan ke atas
21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke
depan dengan telapak
menghadap ke depan dan kaki
kiri merendah kemudian kedua
kaki dirapatkan dan berjalan di
tempat dengan kaki berjinjit
ketika berdiri dan kaki
menapak ketika merendah
gerakan ini dilakukan masing-
masing dalam empat hitungan
Gerakan 3x8
dilakukan
sebanyak dua
kali dengan
gerakan
mulai dari
gonjingan
satu
Badan Tegap dan menghadap ke
depan
Tangan Posisi tangan direntangkan ke
depan atas dan sedikit
menekuk dengan ketinggian di
atas kepala telapak tangan
menghadap luar dan jari-jari
tangan saling berhadapan
Kemudian kedua tangan
ditekuk ke bahu masing-
masing sisinya dengan jari
telunjuk menyentuh bahu Dan
menggerakkan siku dengan
putaran ke depan dan ke atas
47
ketika kaki merendah lalu ke
belakang bergantian ketika
kaki berjinjit
Kepala Menghadap depan ketika kaki
berjinjit dan menunduk ketika
kaki merunduk
22Gonjingan
blonter
Kaki Kaki merendah dengan sikap
telapak kaki membentuk huruf
V Kemudian lutut kaki dinaik
turunkan secara perlahan
Gerakan 2x8
Badan Setalah kaki merendah bahu
digerakkan ke depan dimulai
dengan bahu kanan dengan
putaran ke atas lalu ke depan
lalu pada saat berdiri kembali
menghadap depan dan kembali
merendah dan menggerakkan
bahu kiri ke depan dengan
putaran ke atas menuju ke
depan secara perlahan
kemudian keduanya bergerak
secara cepat bergantian dengan
memutar bahu ke depan
Tangan Kedua tangan ditekuk ke
masing-masing bahu dengan
jari telunjuk menyentuh bahu
kemudian menggerakkan siku
ke depan dengan putaran ke
atas berbarengan dengan
gerakan bahu begitupula
sebaliknya
Kepala Menghadap depan dan
mengayun ketika
menggerakkan tangan
23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap
ke depan dan kaki kanan
merendah dan berjinjit
menghadap kanan posisi
kedua kaki menghadap ke
kanan dengan merendah
Kemudian mengangkat kaki
kanan sebanyak dua kali
berbarengan dengan tangan
begitu pula sebaliknya
terhadap kaki kiri
Gerakan 1x8
dimasing-
masing
sisinya dan
dilakukan
sebanyak
tujuh kali
yang
kedelapan
adalah
peralihan
Badan Merendah dan condong ke
depan menghadap ke kaki yang
bergerak mengangkat
48
Tangan Tangan kiri mengambil
selendang di pinggang kiri
kemudian diletakkan di telapak
tangan dengan posisi akhir
lurus sejajar bahu dan
selendang tersangkut di
telapak sementara tangan
kanan digerakkan lurus ke
depan bawah dengan jari-jari
menghadap depan dan kaki
dinaikkan dua kali maka
telapak tangan digerakkan naik
turun akibat pergelangan
tangan yang digerakkan
Begitu pula pada tangan
sebalikanya
24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap depan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tetap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk di depan tubuh tangan
49
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
menghadap bawah sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapak menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
26Silat Tangkis
Sejajar
Kaki Kaki melangkah kanan dan
dimulai dengan kaki kanan
rendah dan kaki kiri berjinjit di
samping kaki kanan kemudian
mundur dengan posisi kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit Kemudian melangkah
lagi seperti gerakan di atas
sebanyak tiga kali kemudian
bergerak duduk dengan posisi
kaki disilangkan di depan kaki
kiri berada di bawah kaki
kanan paha kaki kanan berada
di atas paha kaki kiri
Kemudian bangun dengan
posisi duduk jongkok kaki kiri
bertumpu pada lutut dan kaki
kanan setengah berdiri dengan
posisi paha lurus dan tumpuan
telapak kaki Kemudan bangun
berdiri dengan melanjutkan
gerakan kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit lalu
bergantian kaki merendah dan
kaki kanan berjinjit diakhiri
dengan posisi kaki kanan
merendah dan kaki kiri
menyilang di belakang kaki
Gerakan 3x8
ditambah
3x8 berjalan
ditempat dari
posisi
terakhir
50
kanan dengan sikap berjinjit
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
sikap dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari gerakan tangan
kiri berada di depan dada
dengan ditekuk dan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
ke atas tangan kanan ditekuk
ke bawah dengan posisi siku
lurus dan tangan mengepal ke
bawah Kemudian posisi
tangan kiri tetap pergelangan
tangan kanan diputar ke atas
sehingga sekarang siku
menghadap ke atas Kemudian
kedua tangan disilangkan dan
membuat gerak tangkis ke
samping kiri pinggang dengan
posisi tangan ditekuk
sepinggang telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas dilakukan dua
kali juga terhadap sisi
sebaliknya
Lalu kedua tangan disilangkan
di depan dada dengan proses
menuju ke atas dengan kedua
tangan direntangkan ke
masing-masing sisinya sebelah
atas dan telapak membuka ke
atas lalu tangan kiri kembali
ditekuk ke depan badan tangan
kanan menyiku ke bawah lalu
tangan kanan digerakkan ke
serong atas kanan diikuti
tangan kiri membuka ke serong
atas kiri kemudian tangan kiri
kembali ke posisi tekuk di
depan dada tangan kanan
menyiku ke bawah lalu
digerakkan ke atas dan tangan
kembali menyilang sejajar
pinggang di samping kiri
sekali dan diakhiri dengan
posisi tangan kiri berada di
depan badan dengan ditekuk
51
dan telapak tangan menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
menyiku ke bawah dengan siku
sejajar bahu dan kepalan
tangan mengarah ke bawah
Kepala Melihat ke tangan yang
bergerak
27Silat Tangkis
Rempak
Kaki Dimulai dengan kaki
melangkah ke kanan dan kedua
kaki berjinjit kemudian
mundur dengan kaki kiri
dengan membentuk kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kaki kiri
kemudian melangkah ke kanan
dengan bentuk kaki kanan
merendah dan kaki kiri berjinjit
di samping kaki kanan dengan
merendah
Gerakan 5x8
Badan Pada saat tangan naik posisi
badan serong samping dan
pada saat menyilang tangan
badan mengikuti geraan silang
tangan
Tangan Diawali dengan tangan yang
diputar ke arah serong atas
kanan hingga membentuk lurus
di samping serong atas kanan
dengan jari telunjuk dan tengah
mennujuk ke serong atas
sementara tangan kiri berada di
samping pinggang dengan
posisi ditekuk ke bawah
telapak menghadap bawah dan
jari-jari menghadap depan
Kemudian tangan disilangkan
di samping kanan dengan
posisi telapak menghadap
depan lalu membuka ke sisinya
di samping pinggang kanan
Lalu disilangkan di samping
pinggang kiri
Kepala Menghadap ke tangan yang
lurus serong dan menghadap ke
tangan yang menyilang
28 Gibang
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
kemudian bergerak di tempat
Gerakan 4x8
52
dengan posisi kanan yang lurus
ke depan dengan membentuk
telapak kaki menghadap depan
sementara kaki kiri merendah
kemudian kaki kanan mundur
sejajar dengan kaki kiri lalu
kaki kiri maju lurus
membentuk telapak
menghadap depan bergantian
dengan kaki kanan
Badan Tegap dan menghadap depan
condong ke depan dengan dada
membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
ditekuk ke depan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke samping kanan
posisi tangan kanan berada di
depan badan dengan ditekuk ke
depan dada dan telapak
menghadap bawah kemudian
gerakan tangan kanan pada saat
kaki kanan melangkah adalah
mendorong pergelangan ke
depan dengan telapak tangan
menghadap bawah pada saat
kaki iri melangkah memutar
telapak tangan ke arah luar
sehingga telapak tangan
menghadap ke atas kemudian
menggerakkan pergelangan
tangannya ke depan dan ke
belakang
Kepala Kepala mengayun mengikuti
kaki
29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tegap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk ke depan tubuh tangan
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
53
menghadap bawah Sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapan menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dan merendah
dengan sikap kaki kanan
menapak dan kaki kiri berjinjit
rapat
Gerakan 3x8
Badan Tegap merendah dan condong
ke depan
Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah
dengan tinggi sepinggang
telapak tangan ke bawah dan
jari-jari menghadap depan
sedangkan tangan kanan lurus
ke samping kanan sejajar
pinggang dengan telapak
menghadap samping kanan dan
jari-jari lurus ke atas
Kepala Setelah sikap kaki terbentuk
kepala digerakkan ke kanan
dan ke kiri dengan hadapan ke
depan dengan menggerakkan
leher (gedek)
31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan
bergerak meloncat kecil
(mengayun naik turun) ketika
kaki kanan bergerak kaki
kanan diayunkan ke samping
kanan hingga posisinya lurus
dengan telapak menghadap
kanan lalu diayunkan ke
samping kiri dengan posisi
Gerakan 4x8
54
menekuk hingga berada di
depan badan dan telapak
menghadap ke samping kiri
gerakan dilakukan berulang
kali kemudian diakhiri dengan
gerakan jalan dengan posisi
kaki tetap menyilang
Badan Tegap menghadap depan
Tangan Ketika kaki kanan lurus ke
samping tangan kanan
diayunkan ke samping kiri
dengan posisi tangan kiri
ditekuk keluar samping kiri
dan telapak menghadap keluar
sementara tangan kanan
menekuk di depan badan
dengan telapak dan jari-jari
menghadap bawah Pada saat
kaki kanan diayunkan ke
samping kiri tangan kanan
dibuka ke samping kanan
dengan posisi tangan ditekuk
ke luar sebelah kanan dan
telapak membuka serta tangan
kiri ditekuk ke dalam dengan
posisi telapak dan jari-jari
menghadap bawah
Kepala Mengikuti pergerakan kaki
kanan
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan
diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari
beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian
penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi
Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana
biang27
Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam
Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah
satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu
27
Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri
dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari
Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014
oukul 1100
55
Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah
baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif
burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet
selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala
berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting
kuning 28
Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang
koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni
Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng
Blantek29
Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama
koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30
28
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional
Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi
Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30
Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari
Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini
merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama
pada generasi muda sekarang ini
56
Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah
memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini
Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar
belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil
produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari
kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat
Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan
masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat
nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun
1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja
se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-
Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat
Nasional tahun 198531
Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek
sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam
skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng
31
httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014
57
Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali
pada tahun 198732
Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai
prestasi tari Ronggeng Blantek
ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada
masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah
benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok
etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini
dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa
mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat
itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek
berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap
Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari
kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo
Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi
indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan
membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya
mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng
Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi
khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara
umum
Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh
laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan
masyarakat Betawi33
Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian
kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang
dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang
32
Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal
perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-
prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33
Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment
Tourism and Culture Office 2009 h 42
58
koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi
musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam
sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar
Betawi
Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi
adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah
satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi
untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan
cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara
Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
34
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23
59
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang
kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang
kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai
musik karawitan Betawi
Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan
antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35
Unsur
Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
35
Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014)
60
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk
mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater
lenong Betawi38
Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah
pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu
menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan
36
Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan
sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal
ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua
tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong
61
gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai
dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39
Hal demikian jelas bertentangan
dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong
mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi
Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah
daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan
pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan
dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai
Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang
tidak sesuai dengan ajaran Islam
Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang
lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang
kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa
menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi
gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi
Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika
kepada masyarakat
Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya
fungsi gambang kromong sekarang ini
rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi
sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional
dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas
39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau
membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi
dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak
ada
62
Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap
lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40
Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong
sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah
menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang
kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan
diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa
membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik
tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan
gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat
Betawi terhadap kesenian ini
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong
nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang
kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh
para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam
Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang
dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko
lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada
penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain
musik laki-laki41
40
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41
Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan
Betawi Sabtu 8 Agustus 2014
63
Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan42
Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak
dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan
gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan
nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas
dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai
musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media
dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong43
Ketiga jenis lagu-lagu yang
dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora
cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang
kromong yang mengandung pesan vulgar44
Keempat kostum para pemain musik
42
Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 43
Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44
Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52
64
dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup
auratnya
Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar
menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam
gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam
bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi
pedoman hidup masyarakat Betawi
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada
kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai
telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum
yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai
Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah
muda45
Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum
tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang
45
Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu
Babakan
65
sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari
ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya
bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua
kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat
diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi
terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana
suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk
kesenian46
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong
dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang
tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan
tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut
Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada
beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah
non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan
46
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu
tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik
66
Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada
sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini
agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang
bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat
berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru
Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk
kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng
blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada
satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang
dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah
Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas
berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan
keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47
Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang
masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka
hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat
Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima
dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk
kebudayaa salah satunya kesenian
Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan
sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-
nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan
47
Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia
Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64
67
perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi
tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya
Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama
dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua
kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk
penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan
sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa
diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan
masyarakat Betawi
Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya
berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat
itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari
Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan
menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal
instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi
yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48
Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian
lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus
dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam
dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan
budaya di tempat dimana Islam itu masuk
48
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981
h65
68
BAB III
ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi
Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena
masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah
banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian
itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari
unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di
Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara
bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun
1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini
kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1
Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses
asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi
adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal
dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini
berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta
in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both
1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi
penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
69
local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as
Arab and Chineserdquo 2
Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi
tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai
unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya
Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3
Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal
dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di
Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang
Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas
baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan
tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah
penduduk asli Jakarta
Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis
menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke
19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia
Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di
antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah
Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan
2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements
Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember
2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129
4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi
FISIP UI 2004 h5
70
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya
komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self
conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin
(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan
eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu
dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan
identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya
perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang
merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama
menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan
komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya
etnis Betawi di Jakarta
Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan
dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis
Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan
wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal
usul bahasa dan agama7
Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah
jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena
5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33
6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35
7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h
64-65
71
perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin
bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia
Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan
wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata
Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi
Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah
masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan
keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di
wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas
masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun
2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta
Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang
ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok
ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara
bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi
yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng
Sawah Jakarta Selatan9
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi
budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan
ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan
8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di
perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan
Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00
72
Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun
200010
Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan
lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga
Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11
Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini
dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan
sebagai ikon budaya Betawi12
tetapi karena laju perkembangan pembangunan
yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai
Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah
kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13
Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya
yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula
pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang
10
Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan
Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa
Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan
perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa
kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu
Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11
Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan
Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan
sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari
Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah
kawasan Setu Babakan 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang
sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung
asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi
legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13
Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan
Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
73
menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14
yaitu
kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi
serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15
Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah
berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada
tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16
Maka Setu Babakan dianggap
sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di
DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi
Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya
dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada
waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung
Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta
Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17
Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah
Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg
asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya
14
Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas
dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan
budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia
menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15
Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan
Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16
Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
edisi Juni 2012 h 18 17
Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 11 April 2014
74
Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan
Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi
mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi
ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan
cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke
474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun
2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang
terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti
kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur
bangunan dengan ciri khas Betawi19
Berikut adalah gambaran umum
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan
luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3
Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota
Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih
18
Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19
httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014
75
289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan
dan Setu Mangga Bolong20
Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan
sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur
jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan
Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah
provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan
jalan Mochamad Kahfi21
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat
Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat
melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22
Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat
Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan
mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari
mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan
kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik
Betawi23
Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti
20
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21
Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22
httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September
2014 23
httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014
76
industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-
ondel24
Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan
serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan
edukasi
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial
Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya
memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk
sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur
dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk
sistem sosial dalam suatu masyarakat25
Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat
konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan
pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta
tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada
agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam
merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini
masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan
24
Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di
Setu Babakan ada dalam lampiran 25
Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h
135
77
Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak
Kopi wanita berdarah Cinardquo26
Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari
datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian
menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri
Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki
bernama Samsudin dan Hadi27
Meskipun saudara kedua kaka beradik ini
memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya
menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani
Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang
kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah
wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan
keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai
gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius
Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana
menunjukkan kemahiran seninya
Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama
hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang
digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua
berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi
26
Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua
ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu
dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai
sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya
dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102
78
dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang
yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28
Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat
Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka
seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang
menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat
penduduk asli Jakarta
ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun
1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat
Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di
masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di
masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk
sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut
dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah
Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah
Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang
melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian
dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di
halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang
membentuk kepribadian sayardquo29
Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi
adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi
budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang
dijadikan pedoman hidup
Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan
berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur
adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang
menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan
28
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h
104 29
Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986
79
jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau
kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan
keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan
di Perkampungan Setu Babakan 30
No Keterangan Jumlah Kondisi
1 Masjid 12 Baik
2 MusholaSurauLanggar 24 Baik
3 Gereja Kristen - -
4 Gereja Khatolik 1 Baik
5 Pura - -
6 Vihara - -
Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan
No Keterangan Jumlah
1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38
2 Kelompok Kebaktian 2
3 Yayasan 3
4 Lembaga Swadaya Masyarakat -
5 Panti Asuhan 4
6 Panti Wreda -
7 Panti Cacat -
30
Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada
penambahan unit masjd
80
Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31
Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta
tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam
melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka
dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima
satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam
istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek
kemanusiawian suatu kelompok
Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal
yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32
31
httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32
Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan
masyarakat bersama
81
Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan
jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal
dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33
Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya
ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang
mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34
Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan
karsa manusia35
Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga
melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial
yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia
seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta
dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan
jasmaniah atau material culture36
Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir
setiap anggota orang perorang dalam masyarakat
Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan
jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk
masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas
etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi
33
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta
1965 h 77-78 34
EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama
Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36
Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982
h 173
82
berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar
Arab Cina Portugis dan lain-lain37
Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses
dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang
berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya
sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata
upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan
budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38
Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak
awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini
berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya
kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh
Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak
semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39
Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni
musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik
Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik
Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh
37
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia
International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h
46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau
seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014
83
Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong
Betawi40
Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang
kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu
babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41
Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi
menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya
telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi
dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta
Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya
Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan
identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42
Dan masyarakat Betawi
telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim
telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya
pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk
40
Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya
Sastra 2008 h 155 41
Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42
Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis
dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas
84
Kelapa43
Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan
sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan
mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya
kota Jakarta dewasa ini
Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada
seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian
Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya
diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah
menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar
dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata
kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian
lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau
menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu
kesatuan dengan nilai Islam44
Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek
bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau
mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan
perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh
masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
43
Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional
dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal
1996 h7 44
Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam
dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86
85
Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang
kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang
Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan
pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah
proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang
Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah
budaya Betawi45
Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil
wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan
rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam
Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam
termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima
gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam
gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang
Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita
tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik
dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci
hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita
sebagai muslim46
Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah
menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis
alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan
nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai
kesenian Betawi
45
Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam
Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46
Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya
betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930
86
Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya
Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama
penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi
Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek
Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan
dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas
budaya masayarakat Betawi47
Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat
Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh
bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan
ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di
beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini
menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-
Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari
Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada
umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan
pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap
pertunjukannyardquo 48
Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf
pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di
dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai
dengan nilai Islam
47
Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan
pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014
87
Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal
Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd
ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai
dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan
berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah
menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan
setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49
Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh
masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang
tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng
Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga
telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk
memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni
menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50
Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian
antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat
sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi
bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan
dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta
kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51
Karakter terpenting dalam hal ini
adalah agama sistem kepercayaan
Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan
49
Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid
dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50
Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51
Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman
h 133
88
proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani
kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan
budaya
89
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai
mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat
Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka
sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang
membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem
sosial dalam masyarakat Betawi
Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses
terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul
pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah
administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di
Tangerang Bekasi Depok dan Bogor
Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap
nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam
urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan
konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan
konservasi budaya yang religius
Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai
hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi
alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam
yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong
dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses
penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap
dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang
kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam
Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki
pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam
inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang
90
berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik
Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek
Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan
budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai
Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-
sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang
dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam
Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat
Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang
kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain
lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek
menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari
Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun
tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan
penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian
yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi
Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui
sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan
masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa
pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta
atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak
sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini
gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi
sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu
dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan
Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian
Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan
diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua
kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai
kesopanan yang diajarkan Islam
Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap
bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya
nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan
gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi
yang identik dengan Muslim
91
B SARAN
Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran
dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni
Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman
Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya
yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap
mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal
menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat
amin
92
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Primer
Sumber yang tidak diterbitkan
Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan
Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi
Jakarta Desember 2012
Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj
Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi
Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi
Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan
Jakarta 2004
Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya
Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2002
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan
Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta
Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta
2001
93
Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan
KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI
Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012
Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni
Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
1976
Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta
Direktori Kesenian Jakarta 1986
Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas
Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program
Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002
Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City
Government and Cultural Office 2009
Buku-Buku
Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama
Widya Sastra 2008
Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002
Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam
Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan
Festival Jakarta 1996
Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007
Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta
Jakarta LIPI 2001
94
Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan
Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi
Lisan 1996
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan
Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007
Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar
2011
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi
Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa
Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela
Betawi 1991
Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994
Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance
2011
Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat
Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004
Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta
Perkumpulan Renaisance 2010
Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi
Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976
Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
95
Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan
Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997
Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di
Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009
Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia
Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b
Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival
Istiqlal 1996
Majalah dan Artikel
Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
Merpati Archipelago edisi Juni 2012
Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal
Anthropological Intitute vol LXXV 1945
Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3
Mei 1968
Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964
Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The
Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1
Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3
November 1973
Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi
Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
96
Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat
1986
Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986
Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre
Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)
Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical
Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3
(October 1993)
Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan
Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
Sumber Sekunder
___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik
Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001
ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011
Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995
Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta
PT Gramedia Pustaka Utama 1992
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
97
Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya
1987
Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di
Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008
Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press
1982
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo
Persada 1982
Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi
pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia 1964
Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei
2006
Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981
Wawancara
Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek
Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta
Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan
kota Administrasi Jakarta Selatan
98
Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi
dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi
dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga
Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan
Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur
Sumber elektronik
httpwwwjstororgstable41757955
httpwwwjstororgstable41757968
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml
httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta
httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952
httpwwwkependudukancapilgoid
httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-
betawihtml
httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842
99
httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi
LAMPIRAN
Transkip wawancara
Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei
2014 pukul 1300)
Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek
semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain
pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas
koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang
menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana
dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata
musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi
beliau seorang penabuh gendang yang handal
Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari
Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong
Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar
saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78
Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari
Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu
diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program
Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus
pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu
ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-
gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang
mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus
pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya
Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti
nama menjadi Institut Kesenian Jakarta
Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak
maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan
oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi
Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari
Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan
nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses
transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan
resmi
Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal
sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai
penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk
meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari
Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek
yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo
dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena
Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka
dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam
tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah
menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa
dilirik oleh generasi muda Betawi
Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng
Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada
pada norma Betawi
Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak
tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu
pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni
Sukarjan
Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa
saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya
Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi
diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah
tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama
adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil
DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam
kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan
pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia
Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh
seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari
Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi
tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng
Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek
ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun
bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor
seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah
satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35
negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat
itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk
membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat
luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima
Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun
telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek
sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun
1980
Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi
ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng
Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian
ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006
kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai
karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna
penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu
sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di
tahun 2006 itu
Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa
wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan
Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh
gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata
Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus
Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya
pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi
karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari
tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah
Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal
Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek
Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai
salah satu tarian khas Betawi
dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630
Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini
Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian
Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan
dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi
dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang
Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua
kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu
bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar
atau pakaian atau gerakan
Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga
pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan
saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya
sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah
menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor
Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi
koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam
Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya
Betawi agar tetap eksis
Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-
jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin
menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya
Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan
semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan
tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan
bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang
masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca
koridor Islam)
Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng
Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi
dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur
gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai
budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di
Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan
budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya
Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar
budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah
budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu
pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya
perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain
dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet
dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi
tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak
normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus
tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal
demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi
demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih
sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi
Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu
Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan
yudikatif di dalamnya
Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku
yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa
bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian
Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok
masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi
semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak
dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya
begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi
Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman
mereka sebatas hanya dikulit arinya saja
Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka
katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini
bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini
faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana
musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi
Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya
aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius
islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah
budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin
yang liriknya berisi pesan moral
Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari
ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak
dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan
budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam
sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang
sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik
Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai
melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja
mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada
masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa
dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari
maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan
marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur
dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai
Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan
Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat
demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan
kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan
menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan
marwah budaya kami yaitu Islam
Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)
Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang
Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah
budaya Betawi
Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya
apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter
masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter
kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik
Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang
sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami
mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi
perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya
hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya
Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita
gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika
mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk
meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti
dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan
dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa
gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat
Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam
penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan
tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang
mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya
tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak
islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam
Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami
sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-
mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-
lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris
Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci
Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua
kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak
mengenakan jilbab
Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik
masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan
dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah
kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang
sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan
konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan
usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi
sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan
bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain
sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan
Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi
Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab
dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang
kromong pak
Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih
sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula
bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai
sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin
sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal
Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan
sekedar musik hiburan aja ya pak
Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama
dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba
Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata
dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk
menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja
bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa
langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan
kedudukan
Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)
Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta
Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak
Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa
Betawi]
ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw
Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo
Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang
telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang
datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia
bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe
masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat
menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan
ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa
ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe
sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda
poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea
jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken
apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias
dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest
gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef
Tionghoa
Alat Orkest Gambang
Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian
soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe
Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si
Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng
Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim
Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe
Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan
Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw
Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek
dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw
To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan
actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang
dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan
bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa
Lagoe-lagoe jang populair
Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok
Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona
Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau
Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe
boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres
(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada
saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika
tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem
almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja
soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada
nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat
plaatgramophoon masih ada sedia itoe
Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang
Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen
djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe
iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini
Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di
Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen
dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat
mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta
telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat
ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe
lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1
(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah
loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada
djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet
keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia
dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In
donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada
kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada
major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein
Nie Hoe Keng
Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang
Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak
bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo
dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa
Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan
hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida
heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe
sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di
Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog
tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari
Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa
di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen
soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong
Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita
penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja
bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim
jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat
muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-
tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken
oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang
biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian
kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara
seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai
itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet
Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman
Zanger dan Zangeres (Tjio Kek
Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal
hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti
menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken
lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan
pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang
tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai
oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang
jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-
anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis
Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di
Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan
laen-laen sebaginja
Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek
Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo
bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari
orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika
berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika
moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin
menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran
menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda
dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong
Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh
baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang
marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada
Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe
samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja
dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-
peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti
kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie
dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh
Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam
sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang
baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan
poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja
tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida
mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea
betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe
hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah
tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet
baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja
orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia
sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio
Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek
maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar
sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan
toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se
bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat
Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran
membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang
mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio
Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe
baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada
orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman
doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang
paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling
banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe
kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot
Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai
soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo
Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada
heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika
poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek
badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake
oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake
tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde
sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan
sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah
plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes
Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen
dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi
empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan
luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat
bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada
berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo
Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek
mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja
Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada
oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa
djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong
besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa
Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta
koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta
baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor
koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia
jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali
Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande
bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken
oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari
Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa
Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo
Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee
moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey
Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada
mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar
Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir
serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-
tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe
wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi
denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen
di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng
Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat
terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger
nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest
gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing
Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+
1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang
kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe
Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang
miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika
tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan
SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah
Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan
Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan
Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari
bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok
tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek
menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang
seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat
colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli
piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken
piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta
gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng
Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota
Djakarta (+ 1900)
Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer
Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet
peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi
anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-
pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan
mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat
terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken
lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh
pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab
marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja
Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio
Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri
boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan
tida kenal sama sekali
Ngo Hong Lauw diberdiriken
Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim
Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli
pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe
waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika
menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan
Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna
toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe
setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-
mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang
tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi
anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja
rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia
njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong
Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean
Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit
waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari
sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah
menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari
besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang
bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari
gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak
boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima
panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa
shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier
Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana
tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan
toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman
pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng
dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo
Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa
dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel
Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini
jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja
Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang
Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di
Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-
ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta
namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo
Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3
DAFTAR GAMBAR
Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1
Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2
1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di
Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta
mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif
provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng
yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek
Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra
Sutisna3
Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4
Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan5
3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di
sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian
Bang Yahya Andi Saputra6
Bang Gumin Has SPd7
6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di
Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang
aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul
Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah
Jagakarsa Jakarta Selatan
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah 8
2 Pembatasan Masalah 11
3 Perumusan Masalah 12
C Tujuan dan Manfaat Penelitian 12
D Tinjauan Pusataka 13
E Pendekatan dan Landasan Teori 15
F Sistematika Penulisan 18
BAB II POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi 21
1 Musik Gambang Kromong 25
2 Tari Ronggeng Blantek 33
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan
Tari Ronggeng Blantek 58
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan
Tari Ronggeng Blantek 65
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI
SETU BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi di Perkampungan Setu Babakan 68
vi
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan 74
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan 75
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 76
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 83
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran-saran 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1
PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP
KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG
BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas
etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa
dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat
Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga
mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain
Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan
antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka
Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga
merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan
pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan
kesamaan identitas mereka
Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia
Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda
Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan
2
sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat
pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1
Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang
didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di
Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai
kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang
kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3
Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad
ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis
Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat
dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa
melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi
mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4
Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam
ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring
semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu
menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi
1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta
Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45
3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan
Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun
1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal
kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid
yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan
pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari
Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-
hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam
3
dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam
telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-
orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan
Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat
menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6
Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah
menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok
Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan
tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran
Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis
sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang
sebaliknya
Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru
mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin
memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap
mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7
Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8
Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan
masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang
5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30
6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah
FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah
diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29
8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas
dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h
119
4
terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak
tahun 1970-an
Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan
pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan
kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak
dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang
dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh
seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam
Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui
kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya
tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis
membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek
Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor
diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi
yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian
pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen
musik pribumi10
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara
9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau
mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura
dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen
musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi
5
kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa
unik11
Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang
kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis
untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang
kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi
ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta13
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik
11
Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara
yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa
gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur
dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai
dengan nilai-nilai Islam
12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak
awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene
berpedoman pada nilai-nilai Islam
13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978
sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di
tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
6
dalam tingkatan nasional maupun internasional14
Banyaknya penghargaan yang
diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek
telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan
sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di
tengah masyarakat luas
Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada
gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15
Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap
unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap
berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga
saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat
Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi
Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah
memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi
tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik
gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada
tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16
14
Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI
Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara
pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam
Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15
Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-
unsur melayu Islam 16
Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT
Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139
7
Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan
jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan
tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17
Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya
termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan
termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama
tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang
bersifat alami atau manusiawirdquo18
Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis
berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang
kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat
diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam
Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir
sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya
Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419
Perkampungan ini
adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-
nilai budaya Betawi
Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai
agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong
17
Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam
Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium
Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18
Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi
Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat
Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34
8
hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat
Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri
khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan
dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi
budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan
non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak
secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam
tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-
nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya
masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan
memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai
Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat
dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang
kromong dan tari ronggeng blantek
20
Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi
Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai
narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya
diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada
akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat
Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
9
Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi
berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21
1 Gambang Kromong
2 Gamelan Ajeg
3 Topeng
4 Tanjidor
5 Samrah
6 Keroncong Tugu
7 Gambus
8 Rebana Biang
9 Ketimpring
10 Sampyong
Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
1 Kembang Topeng
2 Gegot
3 Topeng Kedok
4 Silat 1 (Beksi)
5 Blenggo Asli
6 Tapak Tangan
7 Cokek Sirih Kuning
8 Zapin Arab
21
Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
10
9 Ronggeng Blantek
10 Enjot-Enjotan
11 Gejruk Jidat
12 Nandak Ganjen
13 Gandes Kipas
14 Silat 2 (Pengasinan)
15 Lenggo Jikek
16 Topeng Gong
17 Lambang Sari
18 Wayang Botoh
19 Silat 3
20 Kotebang
Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis
memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek
penulisan skripsi
Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat
Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi
hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua
kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini
terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian
gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan
beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan
terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja
11
diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima
dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap
berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam
Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek
secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa
kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru
dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah
indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama
ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat
2 Pembatasan Masalah
Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT
BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG
KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN
BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah
berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang
hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau
Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari
tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana
kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek
mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang
telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini
hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan
unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
12
3 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut
1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-
nilai Islam
2 Bagaimanakah bentuk perubahannya
3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang
telah bercampur dengan unsur-unsur Islam
Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses
penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan
tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang
menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini
adalah
1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong
dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk
skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan
Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah
lokal dengan tema sosial budaya
13
3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji
sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya
D Tinjauan Pusataka
Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh
Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian
musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran
maupun pengaruh Islam di dalamnya
Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong
Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis
mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di
Jakarta
Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis
Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan
Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi
dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut
di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi
berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi
Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya
khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi
Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang
menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis
lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan
bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya
14
dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir
Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota
Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata
Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini
secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan
pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam
dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam
penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis
mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis
Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari
Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini
menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi
Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema
penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama
dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis
mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat
Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian
Betawi
Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum
menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran
maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang
15
Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan
menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya
sekalipun dengan tema serupa
E Pendekatan dan Landasan Teori
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif
analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa
lampau yang bersifat komperhensif 22
mengetahui kronologi persitiwa proses
serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima
kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta
suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23
Peneliti
berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-
bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori
yang relevan bagi penelitian tersebut
Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori
Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-
produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo
tentang seni adalah
ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus
simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya
(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan
nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur
22
Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT
Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23
HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf
Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72
16
penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya
adalah seni itu sendirirdquo24
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara
asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa
Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data
yang meliputi 4 tahapan yaitu 26
24
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23
26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32
17
Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber
yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu
sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti
biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber
tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi
kemudian wawancara dan pengamatan langsung
Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis
disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik
instansi resmi derah maupun pemerintah
Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan
metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi
beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema
penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk
memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil
penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi
Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema
serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian
kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di
Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu
untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan
pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata
dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan
18
Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil
penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah
kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi
beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun
sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema
kajian
Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa
sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha
melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber
sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut
Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta
memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur
dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari
segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut
dengan historiografi27
F Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan
didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas
Bab I Pendahuan
A Latar Belakang Masalah
B Permasalahan
27
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109
19
1 Identifikasi Masalah
2 Pembatasan Masalah
3 Perumusan Masalah
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
D Tinjauan Pusataka
E Pendekatan dan Landasan Teori
F Sistematika Penulisan
BAB II Potret Musik dan Tari Betawi
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
1 Musik Gambang Kromong
2 Tari Ronggeng Blantek
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang
Kromong dan Tari Ronggeng
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di
Perkampungan Setu Babakan
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek
di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bab IV PENUTUP
20
A Kesimpulan
B Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
21
BAB II
POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara
mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang
dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing
Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini
adalah masyarakat Betawi
Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk
kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan
dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi
sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan
tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam
kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua
unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan
hidup maupun tata aturan mereka
Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian
Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni
pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi
dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis
dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat
pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda
1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4
22
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal
Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2
NO Jenis
Reportoar
Kelompok
Reportoar
Tokoh
Karawitan
Keterangan
1 Gambang
Kromong
Gamelan Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gambang
Kromong
2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gamelan
Ajeng Gong Bolong
3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu
Topeng
4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu
Tanjidor
5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi
Lagu-lagu Samrah
6 Keroncong
Tugu
Melodis Andre Lampiran Notasi
contoh lagu Keroncong
Tugu
7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu
Gambus
8 Rebana
Biang
Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi
Lagu-lagu Rebana
Biang
9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi
bentuk pukulan
ketimpring
10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong
Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi
yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling
banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama
Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis
tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan
satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi
2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa
kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang
seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari
kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi
23
merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa
identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama
dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh
budaya yang heterogen
Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan
gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan
dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang
Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah
persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi
dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari
Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat
terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian
yang mengiringi tari serta pola lantainya
Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek
dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan
Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari
Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai
dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang
memiliki gerak silat di dalamnya 5
4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan
Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam
mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama
beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme
gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian
terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat
Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari
24
Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI
Kembang Topeng Joko Topeng
Gegot Kartini Topeng
Topeng Kedok Kartini Topeng
Silat 1 (Beksi) Wahab Silat
Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat
Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat
Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek
Zapin Arab Zainal Abidin Zapin
Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng
Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng
Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng
Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek
Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek
Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat
Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin
Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek
Wayang Botoh Abdurachem Topeng
Silat 3 Ali Sabeni Silat
Kotebang Abdurachem Silat
Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng
cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi
25
yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata
tari6
Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan
di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis
mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan
budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian
hari beragam
Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan
masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah
Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses
rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat
ini agar bisa diterima masyarakat luas
Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi
pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng
balntek sebagai objek penulisan skripsi ini
1 Musik Gambang Kromong
6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari
buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah
geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat
Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta
dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki
kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak
memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri
Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki
26
Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil
perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8
Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9
Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul
tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang
dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong
adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi
yaitu lenong dan cokek10
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta
Balai Pustaka 2005 h329
27
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai
hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam
pertunjukan teater lenong Betawi12
Persebaran Gambang Kromong sebagai seni
musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta
saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor
Tangerang Serang dan Sukabumi 13
Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya
1 Gambang14
11
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas
untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun
non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong
13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13
mei 2014)
14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas
Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014
28
Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan
belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah
kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada
tertinggi adalah siang
2 Kromong dan tehyan
3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris
terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan
seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh
berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen
gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)
4 Sukong
29
Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan
dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)
Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang
keras
5 Kong-a-hian
Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras
dalam nada liuh (g) dan che (d)
6 Bangsing atau suling15
Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang
Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan
mulut
7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang
digantungkan dilaras dengan nada siang (c)
15
Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu
Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok
Jali Putra
30
8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh
9 Pan atau Kecrek
Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga
menghasilkan bunyi crek-crek-crek
31
10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil
canang
Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi
diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen
gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16
Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada
yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu
Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu
yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin
Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang
dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental
Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong
Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan
setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu
phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan
Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh
Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong
diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17
Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul
Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut
Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning
16
Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis
Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17
Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari
cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan
selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan
gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan
dengan nilai Islam
32
Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan
skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah
jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh
masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang
peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa
Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali
untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut
serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu
luang18
Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan
dengan instrumen musik pribumi
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang
kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang
kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta
maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong
sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari
oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan
musik gambang kromong
Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu
mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses
rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu
18
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo
33
mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan
Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian
antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan
suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap
faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap
masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
2 Tari Ronggeng Blantek
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi
ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti
Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu
beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan
tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap
eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah
laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah
Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya
34
dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari
Betawi19
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek
Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu
Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di
Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai
seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik
seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah
menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut
Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta20
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater
rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21
dimana dalam memulai sebuah pertunjukan
topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang
disebut Blantek22
atau Ronggeng Blantek23
Dalam perkembangannya tarian ini
menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak
diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu
19
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21
Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di
Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk
teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah
= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap
bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran
bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali
dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian
dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22
Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol
16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014
pukul 0129) 23
Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu
Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam
pertunjukan tari
35
Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan
terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224
Tari Ronggeng
Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki
badan tangan dan kepala
Susunan Gerak
Tari
Bagian Uraian Hitungan
1Lenggang
Rongeh25
Kaki Dimulai dengan posisi kaki
kanan menyilang di depan kaki
kiri kemudian melangkah
maju dengan lamgkah kaki kiri
menyilang di depan kaki kanan
dan berjaalan maju dengan
posisi kaki tetap merendah dan
sedikit diayun
1x8
dilakukan
sebanyak 8
kali
Badan Pada saat tangan kiri
digerakkan ke dalam maka
badan digerakkan ke serong
samping kiri dan pada saat
melangkah badan menghadap
depan
Tangan Tangan kiri lurus ke samping
kiri lalu diayunkan ke dalam
dengan posis telapak
menghadap luar dan
pergelangan tangan ditekuk
kemudian diayunkan kembali
ke posisi samping pada saat
kaki berjalan maju
Kepala Menghadap pergerakan tangan
kiri kemudian menghadap
depan sambil mengayunkan
kepala (gedek) ke kanan dan ke
kiri dengan hadapan tetap ke
24
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI
Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25
Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula
menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah
mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail
gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada
penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya
dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem
dasar tari Betawi
36
depan
2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan
telapak membentuk huruf V
dan membuka lutut sehingga
posisi kaki menjadi merendah
2x8 (gerakan
dilakukan
sebanyak 2
kali putaran
dimulai dari
lenggang
ronggeh
sampai ogek)
Badan Tegap menghadap ke depan
kemudian menggerakkan
badan (torso) ke kanan dan ke
kiri dan memberikan efek
pada bahu ke kanan dan ke
kiri
Tangan Tangan kiri direntangkan ke
samping sebatas pinggang dan
tangan kanan memegang
selendang di pinggang sebelah
kanan kemudian
menyampirkan selendang
dengan telapak kanan ketika
bahu bergerak ke kanan
Kepala Menghadap ke bahu kanan
ketika badan (torso) bergerak
ke kanan begitu pula
sebaliknya
3Selancar Ngepik
atas
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan posisi
merendah kemudian berjalan
maju dan mundur dengan
posisi tetap merendah
Hitungan
cepat
dilakukan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dan
membusungkan dada
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
atas dengan posisi berada di
depan setinggi atas kepala
kemudian menggerakan
telapak tangan dengan
memutar pergelangan tangan
ke arah luar dan dalam secara
bergantian
Kepala Menghadap ke arah kaki yang
melangkah
4Selancar
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
dengan membuka lutut
kemudian melangkah maju
1x8 maju
1x8 mundu
dilakukan
37
empat kali dan mundur empat
kali perlahan dengan
menggenjot lutut naik turun
secara perlahan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah
membusungkan dada dengan
sedikit condong kedepan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar pinggang
kemudian menggerakkan
telapak tangan bergantian
dimulai dengan telapak tangan
kiri dengan memutar
pergelangan dari jari-jari yang
menghadap atas kemudian
menghadap kebawah begitu
pula sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
memutarkan pergelangan
tangan
5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua
kaki melangkah maju sebanyak
empat langkah kemudian
jongkok dengan tumpuan kaki
kanan dan bangun dengan
posisi kaki kanan merendah
dan kaki kiri lurus ke samping
dengan telapak membuka
depan Kemudian melangkah
mundur dengan sedikit
meloncat dan merendah
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua telapak kaki
sejajar membuka lutut dan
merendahkan badan
2x8 setiap
satu kali
putaran
gerak
Badan Tegap menghadap depan
dengan dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari tangan kiri
ditekuk ke bahu dan jari
telunjuk menyentuh bahu
dengan telapak menghadap
bawah tangan kanan
direntangkan ke sampin kanan
sepinggang lalu bergerak
bergantian sebanyak tiga kali
Kemudian pada saat bangun
38
dari jongkok tangan kiri lurus
ke atas samping kiri dengan
telapak menghadap luar dan
tangan kanan ditekukkan ke
bahu dengan jari telunjuk
menyentuh bahu Pada saat
mundur tangan bergerak
seperti selancar ngepeik atas
dan diakhiri dengan posisi
tangan kanan lurus ke depan
menggerakkan telapak tangan
ke dalam dan tangan kiri
berada di pinggang
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu pada saat
bangun dari jongkok
menghadap ke tangan kiri atas
dan diakhiri dengan
menghadap ke depan
6Selancar
Pakblang
Kaki Gerakan kaki sama dengan
gerakan selancar pakblang
hanya pada saat akhir gerakan
kaki merendah kemudian
sedikit menggenjot lutut
mengikuti gerakan pinggul ke
kanan dan ke kiri
2x8 setiap
satu gerakan
(gerakan
dilakukan
sebanyak dua
putaran
mengulang)
Badan Sama pada gerakan selancar
pakblang posisi badan tegap
dan merendah Diakhiri
menggerakkan pinggul kekiri
sebanyak empat kali
Tangan Sama seperti gerakan selancar
pakblang diakhiri dengan
tangan kanan lurus dan
menggerakkan telapak tangan
dengan memutar pergelangan
ke arah dalam sementara
tangan kiri ditekuk ke
pinggang dan memegang
selendang kemudian
menyampirkan selendang
dengn telapak tangan
mengikuti goyangan pinggul
Kepala Sama seperti gerakan selancar
blonter
7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit rendah di
samping kaki kanan dan
39
diakhiri dengan posisi kaki
kanan dijinjit ke samping kaki
kiri dengan posisi kedua kaki
merendah
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dengan dada
membusung kemudian
menggerakkan badan ke kiri
dan ke kanan dengan dimulai
gerakan ke kanan yang
mengakibatkan efek pada bahu
Tangan Pada saat kaki kanan
merendah kedua tangan
disilangkan di samping kanan
bawah dengan telapak
menghadap luar Kemudian
tangan kiri ditekuk ke depan
setinggi atas kepala dengan
jari-jari menghadap kanan dan
telapak menghadap ke depan
dan tangan kanan ditekuk ke
pundak dengan jari telunjuk
menyentuh bahu dan telapak
menghadap bawah
Kepala Menghadap depan dengan
menggerakkan kepala ke kanan
dan ke kiri dengan pandangan
ke depan mengikuti gerakan
badan (torso)
8Tepak
Ngarojeng
Kaki Melangkah ke kanan dengan
posisi merendah dengan irama
makin lama makin cepat dan
diakhiri dengan posisi kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kanan
dengan posisi merendah
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada
Tangan Tangan kiri berada di pinggang
dengan memegang selendang
sambil menyampirkan
selendang tangan kanan
diluruskan ke samping kanan
sejajar dengan pinggang
kemudian menggerakkan
tangan dengan gerakan ayunan
tangan ke luar dan ke dalam
Kemudian kedua tangan
40
disilangkan di samping kanan
sebatas pinggang dan diakhiri
dengan posisi tangan seperti
selancar ngepik atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
dan diakhir dengan hadapan ke
depan
9Kepak dua
tangan mundur
Kaki Setelah menbentuk sikap
kemudian melangkah mundur
perlahan dengan posisi kanan
menyilang berjinjit di belakang
kaki kiri yang posisinya
merendah kemudian bergerak
dengan sedikit menggenjot
naik turun
Gerakan 2x8
Badan Seteleh membentuk posisi
badan menggerakkan (torso) ke
kanan dan ke kiri masing-
masing satu kali dan saat
berjalan posisi badan tegap
merendah dengan menghadap
depan
Tangan Posisi tangan seperti possi
selancar ngepik atas tetapi
menggerakkan pergelangan
tangan hanya sekali ke arah
dalam dan diakhiri dengan
telapak meghadap luar dengan
jari-jari saling berhadapan ke
dalam
Kepala Pada saat badan bergerak
(torso) kepala bergerak
mengikuti pergerakan badan ke
kanan dan ke kiri Lalu pada
saat kaki kiri melangkah
kepala menunduk dan pada
saat kaki kanan melangkah
kepala menghadap ke depan
10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan telapak membentuk huruf
V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
41
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan posisi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar sepinggang sebelah
kanan dengan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
menghadap atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
11Goyang Cendol
Ijo
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V26
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Kemudian menggerakkan
pinggul ke kanan dan ke kiri
masing-masing satu kali
Tangan Kedua tangan memegang
selendang masing-masing
sisinya sambil memegang
selendang di pinggang dan
menyampirkan selendang
dengan mengepakkan telapak
tangan kanan ketika pinggul
bergoyang ke kanan dan ke
kiri ketika pinggul bergoyang
ke kiri
Kepala Mengayun dan mengikuti
gerakan pinggul
12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
26
Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap
menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga
badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu
Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014
42
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan
pinggang kemudian tangan
kiri digerakkan ke atas
sehingga posisi akhirnya
ditekuk ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kanan tetap
ke samping begitu pula
sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
43
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
15Klewer dua
tangan
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan tinggi
pinggang kemudian tangan
kanan lurus ke samping kanan
setinggi pinggang kemudian
digerakkan ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kiri
diletakkan di pinggang dengan
memegang selendang
kemudian menyampirkan
selendang ketika tangan kanan
di bahu
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8
44
kanan menyilang di depan kaki
kiri dengan sikap merendah
kemudian setelah satu kali
delapan berpindah posisi
menjadi kaki kiri yang
menyilang di depan kaki kanan
dan tetap berjalan di tempat
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
posisi badan condong ke depan
Tangan Geakan tangan sama dengan
gerakan kewer kanan (pada
gerekan ke tiga belas) Tangan
kanan bergerak dan tangan kiri
di pinggang setelah kaki
bertukar maka posisi tangan
juga bertukar
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
18 Jingke tepak
blonter
Kaki Kaki kanan berada menyilang
di depan kaki kiri sebagai
tumpuan dengan posisi
merendah sementara kaki kiri
berada di belakang kaki kanan
dengan posisi berjinjit
Kemudian bergerak memutar
di tempat dengan gerakan naik
turun (menggenjot) Setelah
empat kali berjalan di tempat
kemudian bertukar posisi kaki
menjadi Kaki kiri di depan
sebagai tumpuan dan kaki
kanan menyilang di belakang
dengan posisi berjinjit
Gerakan 2x8
dilakukan
sebanyak
tiga kali
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Tangan kanan berada di
pinggang dengan telapak
memegang selendang di
pinggang kanan dan tangan
kanan lurus ke depan dengan
telapak menghadap ke depan
dan jari-jari menghadap ke
atas Kemudian tangan
digerakkan dengan
mengayunkan telapak tangan
dengan posisi tangan yang
45
tetap lurus Kemudian tangan
kiri digerakkan ke depan
sehingga berada lurus ke depan
dengan telapak menghadap
depan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
berada di samping pinggang
kanan dengan memegang
selendang Kemudan
menyampirkan selendang
ketika goyang ke kanan
Kemudian bergerak sebaliknya
ketika berpindah kaki
Kepala Menghadap depan dan pada
saat kaki berjinjit kepala
menunduk akibat dari ayunan
kaki
19Gibang
Ronggeng
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap kanan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian
merendah dengan sikap
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Kemudian kaki kanan
digerakkan ke samping kanan
hingga membentuk lurus dan
telapak kaki kanan menghadap
samping sementara kaki kiri
Gerakan 4x8
46
tetap merendah begitu pula
sebaliknya
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Pertama tangan kanan digerak
ayun hingga lurus ke depan
sejajr dada dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke atas kemudian
kedua tangan diayunkan ke
kanan sehingga tangan kiri
berada di depan dada dengan
posisi ditekuk telapak
menghadap kanan jari-jari
menghadap atas dan tangan
kanan lurus ke samping serong
atas dengan posisi telapak
menghadap luar dan jari-jari
menghadap atas begitu pula
sebaliknya
Kepala Kepala menghadap depan
kemudian melihat ke tangan
yang direntangkan ke atas
21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke
depan dengan telapak
menghadap ke depan dan kaki
kiri merendah kemudian kedua
kaki dirapatkan dan berjalan di
tempat dengan kaki berjinjit
ketika berdiri dan kaki
menapak ketika merendah
gerakan ini dilakukan masing-
masing dalam empat hitungan
Gerakan 3x8
dilakukan
sebanyak dua
kali dengan
gerakan
mulai dari
gonjingan
satu
Badan Tegap dan menghadap ke
depan
Tangan Posisi tangan direntangkan ke
depan atas dan sedikit
menekuk dengan ketinggian di
atas kepala telapak tangan
menghadap luar dan jari-jari
tangan saling berhadapan
Kemudian kedua tangan
ditekuk ke bahu masing-
masing sisinya dengan jari
telunjuk menyentuh bahu Dan
menggerakkan siku dengan
putaran ke depan dan ke atas
47
ketika kaki merendah lalu ke
belakang bergantian ketika
kaki berjinjit
Kepala Menghadap depan ketika kaki
berjinjit dan menunduk ketika
kaki merunduk
22Gonjingan
blonter
Kaki Kaki merendah dengan sikap
telapak kaki membentuk huruf
V Kemudian lutut kaki dinaik
turunkan secara perlahan
Gerakan 2x8
Badan Setalah kaki merendah bahu
digerakkan ke depan dimulai
dengan bahu kanan dengan
putaran ke atas lalu ke depan
lalu pada saat berdiri kembali
menghadap depan dan kembali
merendah dan menggerakkan
bahu kiri ke depan dengan
putaran ke atas menuju ke
depan secara perlahan
kemudian keduanya bergerak
secara cepat bergantian dengan
memutar bahu ke depan
Tangan Kedua tangan ditekuk ke
masing-masing bahu dengan
jari telunjuk menyentuh bahu
kemudian menggerakkan siku
ke depan dengan putaran ke
atas berbarengan dengan
gerakan bahu begitupula
sebaliknya
Kepala Menghadap depan dan
mengayun ketika
menggerakkan tangan
23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap
ke depan dan kaki kanan
merendah dan berjinjit
menghadap kanan posisi
kedua kaki menghadap ke
kanan dengan merendah
Kemudian mengangkat kaki
kanan sebanyak dua kali
berbarengan dengan tangan
begitu pula sebaliknya
terhadap kaki kiri
Gerakan 1x8
dimasing-
masing
sisinya dan
dilakukan
sebanyak
tujuh kali
yang
kedelapan
adalah
peralihan
Badan Merendah dan condong ke
depan menghadap ke kaki yang
bergerak mengangkat
48
Tangan Tangan kiri mengambil
selendang di pinggang kiri
kemudian diletakkan di telapak
tangan dengan posisi akhir
lurus sejajar bahu dan
selendang tersangkut di
telapak sementara tangan
kanan digerakkan lurus ke
depan bawah dengan jari-jari
menghadap depan dan kaki
dinaikkan dua kali maka
telapak tangan digerakkan naik
turun akibat pergelangan
tangan yang digerakkan
Begitu pula pada tangan
sebalikanya
24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap depan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tetap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk di depan tubuh tangan
49
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
menghadap bawah sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapak menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
26Silat Tangkis
Sejajar
Kaki Kaki melangkah kanan dan
dimulai dengan kaki kanan
rendah dan kaki kiri berjinjit di
samping kaki kanan kemudian
mundur dengan posisi kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit Kemudian melangkah
lagi seperti gerakan di atas
sebanyak tiga kali kemudian
bergerak duduk dengan posisi
kaki disilangkan di depan kaki
kiri berada di bawah kaki
kanan paha kaki kanan berada
di atas paha kaki kiri
Kemudian bangun dengan
posisi duduk jongkok kaki kiri
bertumpu pada lutut dan kaki
kanan setengah berdiri dengan
posisi paha lurus dan tumpuan
telapak kaki Kemudan bangun
berdiri dengan melanjutkan
gerakan kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit lalu
bergantian kaki merendah dan
kaki kanan berjinjit diakhiri
dengan posisi kaki kanan
merendah dan kaki kiri
menyilang di belakang kaki
Gerakan 3x8
ditambah
3x8 berjalan
ditempat dari
posisi
terakhir
50
kanan dengan sikap berjinjit
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
sikap dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari gerakan tangan
kiri berada di depan dada
dengan ditekuk dan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
ke atas tangan kanan ditekuk
ke bawah dengan posisi siku
lurus dan tangan mengepal ke
bawah Kemudian posisi
tangan kiri tetap pergelangan
tangan kanan diputar ke atas
sehingga sekarang siku
menghadap ke atas Kemudian
kedua tangan disilangkan dan
membuat gerak tangkis ke
samping kiri pinggang dengan
posisi tangan ditekuk
sepinggang telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas dilakukan dua
kali juga terhadap sisi
sebaliknya
Lalu kedua tangan disilangkan
di depan dada dengan proses
menuju ke atas dengan kedua
tangan direntangkan ke
masing-masing sisinya sebelah
atas dan telapak membuka ke
atas lalu tangan kiri kembali
ditekuk ke depan badan tangan
kanan menyiku ke bawah lalu
tangan kanan digerakkan ke
serong atas kanan diikuti
tangan kiri membuka ke serong
atas kiri kemudian tangan kiri
kembali ke posisi tekuk di
depan dada tangan kanan
menyiku ke bawah lalu
digerakkan ke atas dan tangan
kembali menyilang sejajar
pinggang di samping kiri
sekali dan diakhiri dengan
posisi tangan kiri berada di
depan badan dengan ditekuk
51
dan telapak tangan menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
menyiku ke bawah dengan siku
sejajar bahu dan kepalan
tangan mengarah ke bawah
Kepala Melihat ke tangan yang
bergerak
27Silat Tangkis
Rempak
Kaki Dimulai dengan kaki
melangkah ke kanan dan kedua
kaki berjinjit kemudian
mundur dengan kaki kiri
dengan membentuk kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kaki kiri
kemudian melangkah ke kanan
dengan bentuk kaki kanan
merendah dan kaki kiri berjinjit
di samping kaki kanan dengan
merendah
Gerakan 5x8
Badan Pada saat tangan naik posisi
badan serong samping dan
pada saat menyilang tangan
badan mengikuti geraan silang
tangan
Tangan Diawali dengan tangan yang
diputar ke arah serong atas
kanan hingga membentuk lurus
di samping serong atas kanan
dengan jari telunjuk dan tengah
mennujuk ke serong atas
sementara tangan kiri berada di
samping pinggang dengan
posisi ditekuk ke bawah
telapak menghadap bawah dan
jari-jari menghadap depan
Kemudian tangan disilangkan
di samping kanan dengan
posisi telapak menghadap
depan lalu membuka ke sisinya
di samping pinggang kanan
Lalu disilangkan di samping
pinggang kiri
Kepala Menghadap ke tangan yang
lurus serong dan menghadap ke
tangan yang menyilang
28 Gibang
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
kemudian bergerak di tempat
Gerakan 4x8
52
dengan posisi kanan yang lurus
ke depan dengan membentuk
telapak kaki menghadap depan
sementara kaki kiri merendah
kemudian kaki kanan mundur
sejajar dengan kaki kiri lalu
kaki kiri maju lurus
membentuk telapak
menghadap depan bergantian
dengan kaki kanan
Badan Tegap dan menghadap depan
condong ke depan dengan dada
membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
ditekuk ke depan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke samping kanan
posisi tangan kanan berada di
depan badan dengan ditekuk ke
depan dada dan telapak
menghadap bawah kemudian
gerakan tangan kanan pada saat
kaki kanan melangkah adalah
mendorong pergelangan ke
depan dengan telapak tangan
menghadap bawah pada saat
kaki iri melangkah memutar
telapak tangan ke arah luar
sehingga telapak tangan
menghadap ke atas kemudian
menggerakkan pergelangan
tangannya ke depan dan ke
belakang
Kepala Kepala mengayun mengikuti
kaki
29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tegap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk ke depan tubuh tangan
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
53
menghadap bawah Sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapan menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dan merendah
dengan sikap kaki kanan
menapak dan kaki kiri berjinjit
rapat
Gerakan 3x8
Badan Tegap merendah dan condong
ke depan
Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah
dengan tinggi sepinggang
telapak tangan ke bawah dan
jari-jari menghadap depan
sedangkan tangan kanan lurus
ke samping kanan sejajar
pinggang dengan telapak
menghadap samping kanan dan
jari-jari lurus ke atas
Kepala Setelah sikap kaki terbentuk
kepala digerakkan ke kanan
dan ke kiri dengan hadapan ke
depan dengan menggerakkan
leher (gedek)
31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan
bergerak meloncat kecil
(mengayun naik turun) ketika
kaki kanan bergerak kaki
kanan diayunkan ke samping
kanan hingga posisinya lurus
dengan telapak menghadap
kanan lalu diayunkan ke
samping kiri dengan posisi
Gerakan 4x8
54
menekuk hingga berada di
depan badan dan telapak
menghadap ke samping kiri
gerakan dilakukan berulang
kali kemudian diakhiri dengan
gerakan jalan dengan posisi
kaki tetap menyilang
Badan Tegap menghadap depan
Tangan Ketika kaki kanan lurus ke
samping tangan kanan
diayunkan ke samping kiri
dengan posisi tangan kiri
ditekuk keluar samping kiri
dan telapak menghadap keluar
sementara tangan kanan
menekuk di depan badan
dengan telapak dan jari-jari
menghadap bawah Pada saat
kaki kanan diayunkan ke
samping kiri tangan kanan
dibuka ke samping kanan
dengan posisi tangan ditekuk
ke luar sebelah kanan dan
telapak membuka serta tangan
kiri ditekuk ke dalam dengan
posisi telapak dan jari-jari
menghadap bawah
Kepala Mengikuti pergerakan kaki
kanan
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan
diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari
beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian
penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi
Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana
biang27
Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam
Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah
satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu
27
Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri
dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari
Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014
oukul 1100
55
Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah
baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif
burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet
selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala
berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting
kuning 28
Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang
koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni
Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng
Blantek29
Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama
koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30
28
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional
Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi
Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30
Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari
Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini
merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama
pada generasi muda sekarang ini
56
Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah
memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini
Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar
belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil
produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari
kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat
Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan
masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat
nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun
1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja
se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-
Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat
Nasional tahun 198531
Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek
sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam
skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng
31
httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014
57
Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali
pada tahun 198732
Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai
prestasi tari Ronggeng Blantek
ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada
masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah
benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok
etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini
dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa
mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat
itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek
berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap
Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari
kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo
Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi
indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan
membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya
mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng
Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi
khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara
umum
Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh
laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan
masyarakat Betawi33
Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian
kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang
dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang
32
Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal
perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-
prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33
Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment
Tourism and Culture Office 2009 h 42
58
koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi
musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam
sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar
Betawi
Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi
adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah
satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi
untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan
cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara
Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
34
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23
59
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang
kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang
kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai
musik karawitan Betawi
Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan
antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35
Unsur
Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
35
Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014)
60
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk
mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater
lenong Betawi38
Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah
pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu
menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan
36
Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan
sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal
ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua
tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong
61
gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai
dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39
Hal demikian jelas bertentangan
dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong
mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi
Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah
daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan
pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan
dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai
Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang
tidak sesuai dengan ajaran Islam
Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang
lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang
kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa
menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi
gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi
Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika
kepada masyarakat
Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya
fungsi gambang kromong sekarang ini
rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi
sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional
dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas
39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau
membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi
dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak
ada
62
Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap
lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40
Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong
sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah
menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang
kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan
diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa
membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik
tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan
gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat
Betawi terhadap kesenian ini
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong
nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang
kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh
para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam
Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang
dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko
lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada
penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain
musik laki-laki41
40
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41
Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan
Betawi Sabtu 8 Agustus 2014
63
Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan42
Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak
dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan
gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan
nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas
dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai
musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media
dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong43
Ketiga jenis lagu-lagu yang
dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora
cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang
kromong yang mengandung pesan vulgar44
Keempat kostum para pemain musik
42
Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 43
Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44
Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52
64
dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup
auratnya
Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar
menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam
gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam
bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi
pedoman hidup masyarakat Betawi
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada
kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai
telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum
yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai
Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah
muda45
Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum
tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang
45
Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu
Babakan
65
sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari
ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya
bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua
kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat
diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi
terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana
suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk
kesenian46
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong
dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang
tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan
tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut
Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada
beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah
non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan
46
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu
tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik
66
Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada
sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini
agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang
bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat
berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru
Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk
kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng
blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada
satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang
dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah
Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas
berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan
keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47
Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang
masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka
hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat
Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima
dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk
kebudayaa salah satunya kesenian
Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan
sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-
nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan
47
Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia
Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64
67
perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi
tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya
Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama
dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua
kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk
penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan
sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa
diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan
masyarakat Betawi
Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya
berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat
itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari
Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan
menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal
instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi
yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48
Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian
lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus
dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam
dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan
budaya di tempat dimana Islam itu masuk
48
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981
h65
68
BAB III
ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi
Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena
masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah
banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian
itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari
unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di
Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara
bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun
1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini
kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1
Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses
asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi
adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal
dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini
berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta
in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both
1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi
penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
69
local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as
Arab and Chineserdquo 2
Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi
tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai
unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya
Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3
Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal
dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di
Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang
Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas
baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan
tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah
penduduk asli Jakarta
Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis
menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke
19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia
Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di
antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah
Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan
2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements
Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember
2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129
4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi
FISIP UI 2004 h5
70
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya
komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self
conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin
(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan
eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu
dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan
identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya
perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang
merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama
menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan
komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya
etnis Betawi di Jakarta
Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan
dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis
Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan
wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal
usul bahasa dan agama7
Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah
jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena
5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33
6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35
7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h
64-65
71
perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin
bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia
Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan
wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata
Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi
Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah
masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan
keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di
wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas
masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun
2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta
Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang
ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok
ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara
bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi
yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng
Sawah Jakarta Selatan9
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi
budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan
ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan
8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di
perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan
Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00
72
Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun
200010
Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan
lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga
Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11
Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini
dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan
sebagai ikon budaya Betawi12
tetapi karena laju perkembangan pembangunan
yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai
Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah
kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13
Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya
yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula
pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang
10
Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan
Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa
Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan
perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa
kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu
Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11
Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan
Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan
sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari
Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah
kawasan Setu Babakan 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang
sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung
asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi
legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13
Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan
Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
73
menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14
yaitu
kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi
serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15
Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah
berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada
tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16
Maka Setu Babakan dianggap
sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di
DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi
Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya
dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada
waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung
Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta
Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17
Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah
Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg
asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya
14
Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas
dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan
budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia
menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15
Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan
Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16
Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
edisi Juni 2012 h 18 17
Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 11 April 2014
74
Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan
Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi
mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi
ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan
cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke
474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun
2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang
terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti
kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur
bangunan dengan ciri khas Betawi19
Berikut adalah gambaran umum
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan
luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3
Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota
Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih
18
Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19
httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014
75
289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan
dan Setu Mangga Bolong20
Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan
sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur
jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan
Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah
provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan
jalan Mochamad Kahfi21
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat
Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat
melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22
Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat
Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan
mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari
mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan
kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik
Betawi23
Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti
20
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21
Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22
httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September
2014 23
httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014
76
industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-
ondel24
Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan
serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan
edukasi
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial
Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya
memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk
sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur
dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk
sistem sosial dalam suatu masyarakat25
Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat
konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan
pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta
tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada
agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam
merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini
masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan
24
Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di
Setu Babakan ada dalam lampiran 25
Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h
135
77
Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak
Kopi wanita berdarah Cinardquo26
Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari
datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian
menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri
Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki
bernama Samsudin dan Hadi27
Meskipun saudara kedua kaka beradik ini
memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya
menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani
Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang
kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah
wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan
keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai
gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius
Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana
menunjukkan kemahiran seninya
Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama
hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang
digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua
berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi
26
Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua
ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu
dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai
sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya
dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102
78
dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang
yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28
Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat
Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka
seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang
menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat
penduduk asli Jakarta
ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun
1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat
Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di
masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di
masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk
sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut
dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah
Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah
Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang
melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian
dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di
halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang
membentuk kepribadian sayardquo29
Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi
adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi
budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang
dijadikan pedoman hidup
Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan
berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur
adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang
menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan
28
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h
104 29
Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986
79
jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau
kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan
keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan
di Perkampungan Setu Babakan 30
No Keterangan Jumlah Kondisi
1 Masjid 12 Baik
2 MusholaSurauLanggar 24 Baik
3 Gereja Kristen - -
4 Gereja Khatolik 1 Baik
5 Pura - -
6 Vihara - -
Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan
No Keterangan Jumlah
1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38
2 Kelompok Kebaktian 2
3 Yayasan 3
4 Lembaga Swadaya Masyarakat -
5 Panti Asuhan 4
6 Panti Wreda -
7 Panti Cacat -
30
Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada
penambahan unit masjd
80
Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31
Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta
tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam
melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka
dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima
satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam
istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek
kemanusiawian suatu kelompok
Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal
yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32
31
httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32
Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan
masyarakat bersama
81
Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan
jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal
dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33
Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya
ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang
mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34
Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan
karsa manusia35
Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga
melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial
yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia
seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta
dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan
jasmaniah atau material culture36
Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir
setiap anggota orang perorang dalam masyarakat
Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan
jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk
masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas
etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi
33
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta
1965 h 77-78 34
EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama
Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36
Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982
h 173
82
berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar
Arab Cina Portugis dan lain-lain37
Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses
dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang
berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya
sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata
upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan
budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38
Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak
awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini
berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya
kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh
Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak
semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39
Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni
musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik
Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik
Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh
37
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia
International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h
46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau
seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014
83
Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong
Betawi40
Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang
kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu
babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41
Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi
menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya
telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi
dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta
Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya
Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan
identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42
Dan masyarakat Betawi
telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim
telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya
pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk
40
Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya
Sastra 2008 h 155 41
Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42
Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis
dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas
84
Kelapa43
Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan
sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan
mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya
kota Jakarta dewasa ini
Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada
seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian
Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya
diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah
menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar
dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata
kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian
lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau
menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu
kesatuan dengan nilai Islam44
Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek
bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau
mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan
perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh
masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
43
Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional
dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal
1996 h7 44
Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam
dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86
85
Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang
kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang
Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan
pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah
proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang
Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah
budaya Betawi45
Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil
wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan
rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam
Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam
termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima
gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam
gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang
Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita
tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik
dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci
hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita
sebagai muslim46
Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah
menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis
alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan
nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai
kesenian Betawi
45
Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam
Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46
Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya
betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930
86
Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya
Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama
penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi
Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek
Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan
dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas
budaya masayarakat Betawi47
Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat
Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh
bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan
ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di
beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini
menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-
Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari
Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada
umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan
pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap
pertunjukannyardquo 48
Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf
pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di
dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai
dengan nilai Islam
47
Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan
pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014
87
Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal
Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd
ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai
dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan
berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah
menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan
setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49
Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh
masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang
tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng
Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga
telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk
memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni
menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50
Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian
antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat
sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi
bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan
dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta
kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51
Karakter terpenting dalam hal ini
adalah agama sistem kepercayaan
Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan
49
Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid
dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50
Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51
Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman
h 133
88
proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani
kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan
budaya
89
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai
mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat
Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka
sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang
membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem
sosial dalam masyarakat Betawi
Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses
terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul
pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah
administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di
Tangerang Bekasi Depok dan Bogor
Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap
nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam
urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan
konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan
konservasi budaya yang religius
Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai
hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi
alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam
yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong
dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses
penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap
dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang
kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam
Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki
pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam
inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang
90
berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik
Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek
Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan
budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai
Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-
sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang
dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam
Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat
Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang
kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain
lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek
menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari
Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun
tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan
penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian
yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi
Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui
sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan
masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa
pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta
atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak
sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini
gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi
sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu
dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan
Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian
Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan
diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua
kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai
kesopanan yang diajarkan Islam
Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap
bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya
nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan
gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi
yang identik dengan Muslim
91
B SARAN
Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran
dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni
Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman
Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya
yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap
mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal
menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat
amin
92
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Primer
Sumber yang tidak diterbitkan
Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan
Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi
Jakarta Desember 2012
Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj
Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi
Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi
Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan
Jakarta 2004
Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya
Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2002
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan
Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta
Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta
2001
93
Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan
KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI
Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012
Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni
Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
1976
Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta
Direktori Kesenian Jakarta 1986
Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas
Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program
Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002
Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City
Government and Cultural Office 2009
Buku-Buku
Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama
Widya Sastra 2008
Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002
Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam
Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan
Festival Jakarta 1996
Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007
Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta
Jakarta LIPI 2001
94
Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan
Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi
Lisan 1996
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan
Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007
Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar
2011
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi
Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa
Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela
Betawi 1991
Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994
Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance
2011
Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat
Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004
Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta
Perkumpulan Renaisance 2010
Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi
Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976
Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
95
Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan
Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997
Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di
Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009
Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia
Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b
Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival
Istiqlal 1996
Majalah dan Artikel
Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
Merpati Archipelago edisi Juni 2012
Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal
Anthropological Intitute vol LXXV 1945
Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3
Mei 1968
Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964
Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The
Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1
Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3
November 1973
Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi
Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
96
Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat
1986
Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986
Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre
Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)
Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical
Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3
(October 1993)
Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan
Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
Sumber Sekunder
___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik
Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001
ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011
Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995
Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta
PT Gramedia Pustaka Utama 1992
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
97
Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya
1987
Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di
Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008
Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press
1982
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo
Persada 1982
Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi
pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia 1964
Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei
2006
Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981
Wawancara
Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek
Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta
Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan
kota Administrasi Jakarta Selatan
98
Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi
dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi
dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga
Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan
Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur
Sumber elektronik
httpwwwjstororgstable41757955
httpwwwjstororgstable41757968
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml
httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta
httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952
httpwwwkependudukancapilgoid
httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-
betawihtml
httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842
99
httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi
LAMPIRAN
Transkip wawancara
Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei
2014 pukul 1300)
Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek
semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain
pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas
koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang
menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana
dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata
musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi
beliau seorang penabuh gendang yang handal
Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari
Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong
Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar
saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78
Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari
Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu
diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program
Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus
pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu
ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-
gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang
mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus
pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya
Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti
nama menjadi Institut Kesenian Jakarta
Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak
maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan
oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi
Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari
Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan
nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses
transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan
resmi
Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal
sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai
penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk
meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari
Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek
yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo
dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena
Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka
dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam
tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah
menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa
dilirik oleh generasi muda Betawi
Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng
Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada
pada norma Betawi
Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak
tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu
pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni
Sukarjan
Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa
saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya
Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi
diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah
tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama
adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil
DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam
kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan
pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia
Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh
seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari
Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi
tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng
Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek
ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun
bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor
seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah
satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35
negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat
itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk
membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat
luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima
Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun
telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek
sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun
1980
Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi
ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng
Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian
ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006
kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai
karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna
penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu
sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di
tahun 2006 itu
Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa
wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan
Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh
gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata
Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus
Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya
pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi
karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari
tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah
Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal
Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek
Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai
salah satu tarian khas Betawi
dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630
Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini
Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian
Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan
dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi
dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang
Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua
kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu
bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar
atau pakaian atau gerakan
Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga
pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan
saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya
sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah
menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor
Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi
koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam
Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya
Betawi agar tetap eksis
Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-
jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin
menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya
Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan
semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan
tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan
bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang
masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca
koridor Islam)
Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng
Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi
dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur
gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai
budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di
Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan
budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya
Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar
budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah
budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu
pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya
perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain
dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet
dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi
tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak
normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus
tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal
demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi
demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih
sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi
Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu
Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan
yudikatif di dalamnya
Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku
yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa
bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian
Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok
masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi
semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak
dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya
begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi
Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman
mereka sebatas hanya dikulit arinya saja
Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka
katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini
bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini
faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana
musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi
Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya
aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius
islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah
budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin
yang liriknya berisi pesan moral
Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari
ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak
dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan
budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam
sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang
sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik
Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai
melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja
mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada
masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa
dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari
maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan
marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur
dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai
Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan
Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat
demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan
kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan
menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan
marwah budaya kami yaitu Islam
Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)
Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang
Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah
budaya Betawi
Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya
apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter
masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter
kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik
Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang
sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami
mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi
perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya
hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya
Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita
gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika
mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk
meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti
dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan
dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa
gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat
Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam
penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan
tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang
mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya
tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak
islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam
Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami
sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-
mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-
lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris
Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci
Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua
kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak
mengenakan jilbab
Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik
masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan
dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah
kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang
sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan
konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan
usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi
sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan
bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain
sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan
Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi
Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab
dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang
kromong pak
Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih
sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula
bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai
sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin
sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal
Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan
sekedar musik hiburan aja ya pak
Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama
dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba
Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata
dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk
menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja
bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa
langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan
kedudukan
Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)
Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta
Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak
Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa
Betawi]
ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw
Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo
Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang
telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang
datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia
bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe
masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat
menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan
ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa
ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe
sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda
poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea
jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken
apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias
dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest
gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef
Tionghoa
Alat Orkest Gambang
Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian
soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe
Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si
Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng
Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim
Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe
Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan
Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw
Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek
dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw
To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan
actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang
dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan
bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa
Lagoe-lagoe jang populair
Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok
Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona
Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau
Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe
boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres
(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada
saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika
tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem
almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja
soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada
nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat
plaatgramophoon masih ada sedia itoe
Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang
Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen
djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe
iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini
Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di
Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen
dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat
mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta
telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat
ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe
lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1
(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah
loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada
djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet
keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia
dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In
donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada
kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada
major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein
Nie Hoe Keng
Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang
Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak
bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo
dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa
Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan
hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida
heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe
sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di
Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog
tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari
Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa
di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen
soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong
Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita
penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja
bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim
jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat
muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-
tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken
oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang
biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian
kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara
seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai
itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet
Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman
Zanger dan Zangeres (Tjio Kek
Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal
hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti
menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken
lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan
pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang
tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai
oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang
jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-
anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis
Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di
Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan
laen-laen sebaginja
Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek
Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo
bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari
orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika
berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika
moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin
menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran
menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda
dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong
Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh
baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang
marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada
Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe
samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja
dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-
peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti
kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie
dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh
Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam
sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang
baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan
poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja
tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida
mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea
betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe
hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah
tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet
baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja
orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia
sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio
Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek
maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar
sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan
toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se
bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat
Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran
membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang
mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio
Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe
baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada
orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman
doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang
paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling
banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe
kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot
Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai
soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo
Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada
heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika
poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek
badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake
oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake
tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde
sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan
sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah
plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes
Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen
dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi
empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan
luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat
bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada
berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo
Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek
mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja
Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada
oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa
djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong
besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa
Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta
koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta
baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor
koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia
jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali
Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande
bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken
oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari
Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa
Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo
Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee
moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey
Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada
mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar
Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir
serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-
tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe
wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi
denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen
di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng
Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat
terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger
nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest
gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing
Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+
1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang
kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe
Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang
miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika
tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan
SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah
Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan
Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan
Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari
bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok
tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek
menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang
seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat
colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli
piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken
piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta
gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng
Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota
Djakarta (+ 1900)
Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer
Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet
peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi
anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-
pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan
mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat
terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken
lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh
pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab
marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja
Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio
Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri
boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan
tida kenal sama sekali
Ngo Hong Lauw diberdiriken
Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim
Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli
pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe
waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika
menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan
Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna
toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe
setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-
mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang
tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi
anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja
rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia
njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong
Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean
Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit
waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari
sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah
menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari
besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang
bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari
gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak
boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima
panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa
shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier
Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana
tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan
toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman
pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng
dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo
Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa
dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel
Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini
jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja
Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang
Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di
Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-
ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta
namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo
Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3
DAFTAR GAMBAR
Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1
Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2
1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di
Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta
mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif
provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng
yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek
Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra
Sutisna3
Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4
Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan5
3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di
sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian
Bang Yahya Andi Saputra6
Bang Gumin Has SPd7
6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di
Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang
aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul
Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah
Jagakarsa Jakarta Selatan
vi
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan 74
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan 75
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 76
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 83
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan 89
B Saran-saran 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1
PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP
KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG
BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas
etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa
dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat
Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga
mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain
Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan
antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka
Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga
merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan
pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan
kesamaan identitas mereka
Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia
Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda
Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan
2
sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat
pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1
Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang
didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di
Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai
kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang
kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3
Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad
ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis
Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat
dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa
melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi
mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4
Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam
ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring
semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu
menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi
1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta
Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45
3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan
Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun
1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal
kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid
yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan
pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari
Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-
hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam
3
dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam
telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-
orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan
Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat
menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6
Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah
menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok
Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan
tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran
Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis
sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang
sebaliknya
Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru
mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin
memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap
mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7
Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8
Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan
masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang
5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30
6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah
FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah
diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29
8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas
dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h
119
4
terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak
tahun 1970-an
Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan
pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan
kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak
dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang
dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh
seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam
Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui
kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya
tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis
membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek
Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor
diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi
yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian
pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen
musik pribumi10
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara
9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau
mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura
dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen
musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi
5
kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa
unik11
Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang
kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis
untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang
kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi
ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta13
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik
11
Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara
yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa
gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur
dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai
dengan nilai-nilai Islam
12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak
awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene
berpedoman pada nilai-nilai Islam
13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978
sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di
tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
6
dalam tingkatan nasional maupun internasional14
Banyaknya penghargaan yang
diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek
telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan
sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di
tengah masyarakat luas
Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada
gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15
Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap
unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap
berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga
saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat
Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi
Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah
memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi
tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik
gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada
tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16
14
Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI
Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara
pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam
Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15
Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-
unsur melayu Islam 16
Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT
Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139
7
Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan
jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan
tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17
Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya
termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan
termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama
tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang
bersifat alami atau manusiawirdquo18
Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis
berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang
kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat
diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam
Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir
sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya
Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419
Perkampungan ini
adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-
nilai budaya Betawi
Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai
agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong
17
Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam
Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium
Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18
Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi
Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat
Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34
8
hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat
Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri
khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan
dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi
budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan
non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak
secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam
tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-
nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya
masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan
memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai
Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat
dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang
kromong dan tari ronggeng blantek
20
Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi
Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai
narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya
diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada
akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat
Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
9
Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi
berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21
1 Gambang Kromong
2 Gamelan Ajeg
3 Topeng
4 Tanjidor
5 Samrah
6 Keroncong Tugu
7 Gambus
8 Rebana Biang
9 Ketimpring
10 Sampyong
Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
1 Kembang Topeng
2 Gegot
3 Topeng Kedok
4 Silat 1 (Beksi)
5 Blenggo Asli
6 Tapak Tangan
7 Cokek Sirih Kuning
8 Zapin Arab
21
Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
10
9 Ronggeng Blantek
10 Enjot-Enjotan
11 Gejruk Jidat
12 Nandak Ganjen
13 Gandes Kipas
14 Silat 2 (Pengasinan)
15 Lenggo Jikek
16 Topeng Gong
17 Lambang Sari
18 Wayang Botoh
19 Silat 3
20 Kotebang
Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis
memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek
penulisan skripsi
Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat
Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi
hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua
kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini
terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian
gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan
beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan
terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja
11
diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima
dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap
berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam
Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek
secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa
kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru
dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah
indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama
ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat
2 Pembatasan Masalah
Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT
BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG
KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN
BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah
berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang
hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau
Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari
tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana
kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek
mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang
telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini
hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan
unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
12
3 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut
1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-
nilai Islam
2 Bagaimanakah bentuk perubahannya
3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang
telah bercampur dengan unsur-unsur Islam
Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses
penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan
tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang
menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini
adalah
1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong
dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk
skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan
Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah
lokal dengan tema sosial budaya
13
3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji
sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya
D Tinjauan Pusataka
Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh
Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian
musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran
maupun pengaruh Islam di dalamnya
Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong
Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis
mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di
Jakarta
Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis
Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan
Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi
dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut
di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi
berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi
Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya
khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi
Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang
menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis
lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan
bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya
14
dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir
Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota
Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata
Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini
secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan
pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam
dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam
penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis
mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis
Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari
Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini
menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi
Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema
penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama
dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis
mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat
Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian
Betawi
Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum
menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran
maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang
15
Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan
menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya
sekalipun dengan tema serupa
E Pendekatan dan Landasan Teori
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif
analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa
lampau yang bersifat komperhensif 22
mengetahui kronologi persitiwa proses
serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima
kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta
suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23
Peneliti
berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-
bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori
yang relevan bagi penelitian tersebut
Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori
Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-
produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo
tentang seni adalah
ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus
simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya
(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan
nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur
22
Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT
Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23
HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf
Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72
16
penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya
adalah seni itu sendirirdquo24
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara
asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa
Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data
yang meliputi 4 tahapan yaitu 26
24
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23
26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32
17
Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber
yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu
sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti
biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber
tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi
kemudian wawancara dan pengamatan langsung
Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis
disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik
instansi resmi derah maupun pemerintah
Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan
metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi
beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema
penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk
memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil
penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi
Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema
serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian
kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di
Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu
untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan
pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata
dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan
18
Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil
penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah
kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi
beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun
sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema
kajian
Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa
sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha
melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber
sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut
Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta
memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur
dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari
segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut
dengan historiografi27
F Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan
didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas
Bab I Pendahuan
A Latar Belakang Masalah
B Permasalahan
27
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109
19
1 Identifikasi Masalah
2 Pembatasan Masalah
3 Perumusan Masalah
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
D Tinjauan Pusataka
E Pendekatan dan Landasan Teori
F Sistematika Penulisan
BAB II Potret Musik dan Tari Betawi
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
1 Musik Gambang Kromong
2 Tari Ronggeng Blantek
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang
Kromong dan Tari Ronggeng
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di
Perkampungan Setu Babakan
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek
di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bab IV PENUTUP
20
A Kesimpulan
B Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
21
BAB II
POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara
mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang
dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing
Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini
adalah masyarakat Betawi
Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk
kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan
dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi
sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan
tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam
kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua
unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan
hidup maupun tata aturan mereka
Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian
Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni
pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi
dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis
dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat
pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda
1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4
22
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal
Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2
NO Jenis
Reportoar
Kelompok
Reportoar
Tokoh
Karawitan
Keterangan
1 Gambang
Kromong
Gamelan Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gambang
Kromong
2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gamelan
Ajeng Gong Bolong
3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu
Topeng
4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu
Tanjidor
5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi
Lagu-lagu Samrah
6 Keroncong
Tugu
Melodis Andre Lampiran Notasi
contoh lagu Keroncong
Tugu
7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu
Gambus
8 Rebana
Biang
Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi
Lagu-lagu Rebana
Biang
9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi
bentuk pukulan
ketimpring
10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong
Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi
yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling
banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama
Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis
tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan
satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi
2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa
kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang
seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari
kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi
23
merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa
identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama
dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh
budaya yang heterogen
Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan
gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan
dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang
Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah
persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi
dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari
Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat
terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian
yang mengiringi tari serta pola lantainya
Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek
dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan
Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari
Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai
dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang
memiliki gerak silat di dalamnya 5
4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan
Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam
mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama
beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme
gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian
terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat
Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari
24
Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI
Kembang Topeng Joko Topeng
Gegot Kartini Topeng
Topeng Kedok Kartini Topeng
Silat 1 (Beksi) Wahab Silat
Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat
Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat
Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek
Zapin Arab Zainal Abidin Zapin
Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng
Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng
Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng
Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek
Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek
Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat
Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin
Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek
Wayang Botoh Abdurachem Topeng
Silat 3 Ali Sabeni Silat
Kotebang Abdurachem Silat
Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng
cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi
25
yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata
tari6
Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan
di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis
mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan
budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian
hari beragam
Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan
masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah
Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses
rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat
ini agar bisa diterima masyarakat luas
Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi
pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng
balntek sebagai objek penulisan skripsi ini
1 Musik Gambang Kromong
6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari
buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah
geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat
Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta
dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki
kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak
memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri
Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki
26
Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil
perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8
Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9
Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul
tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang
dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong
adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi
yaitu lenong dan cokek10
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta
Balai Pustaka 2005 h329
27
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai
hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam
pertunjukan teater lenong Betawi12
Persebaran Gambang Kromong sebagai seni
musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta
saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor
Tangerang Serang dan Sukabumi 13
Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya
1 Gambang14
11
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas
untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun
non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong
13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13
mei 2014)
14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas
Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014
28
Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan
belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah
kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada
tertinggi adalah siang
2 Kromong dan tehyan
3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris
terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan
seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh
berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen
gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)
4 Sukong
29
Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan
dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)
Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang
keras
5 Kong-a-hian
Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras
dalam nada liuh (g) dan che (d)
6 Bangsing atau suling15
Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang
Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan
mulut
7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang
digantungkan dilaras dengan nada siang (c)
15
Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu
Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok
Jali Putra
30
8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh
9 Pan atau Kecrek
Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga
menghasilkan bunyi crek-crek-crek
31
10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil
canang
Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi
diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen
gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16
Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada
yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu
Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu
yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin
Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang
dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental
Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong
Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan
setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu
phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan
Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh
Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong
diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17
Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul
Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut
Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning
16
Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis
Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17
Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari
cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan
selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan
gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan
dengan nilai Islam
32
Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan
skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah
jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh
masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang
peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa
Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali
untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut
serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu
luang18
Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan
dengan instrumen musik pribumi
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang
kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang
kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta
maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong
sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari
oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan
musik gambang kromong
Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu
mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses
rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu
18
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo
33
mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan
Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian
antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan
suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap
faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap
masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
2 Tari Ronggeng Blantek
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi
ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti
Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu
beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan
tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap
eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah
laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah
Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya
34
dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari
Betawi19
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek
Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu
Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di
Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai
seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik
seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah
menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut
Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta20
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater
rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21
dimana dalam memulai sebuah pertunjukan
topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang
disebut Blantek22
atau Ronggeng Blantek23
Dalam perkembangannya tarian ini
menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak
diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu
19
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21
Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di
Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk
teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah
= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap
bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran
bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali
dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian
dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22
Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol
16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014
pukul 0129) 23
Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu
Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam
pertunjukan tari
35
Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan
terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224
Tari Ronggeng
Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki
badan tangan dan kepala
Susunan Gerak
Tari
Bagian Uraian Hitungan
1Lenggang
Rongeh25
Kaki Dimulai dengan posisi kaki
kanan menyilang di depan kaki
kiri kemudian melangkah
maju dengan lamgkah kaki kiri
menyilang di depan kaki kanan
dan berjaalan maju dengan
posisi kaki tetap merendah dan
sedikit diayun
1x8
dilakukan
sebanyak 8
kali
Badan Pada saat tangan kiri
digerakkan ke dalam maka
badan digerakkan ke serong
samping kiri dan pada saat
melangkah badan menghadap
depan
Tangan Tangan kiri lurus ke samping
kiri lalu diayunkan ke dalam
dengan posis telapak
menghadap luar dan
pergelangan tangan ditekuk
kemudian diayunkan kembali
ke posisi samping pada saat
kaki berjalan maju
Kepala Menghadap pergerakan tangan
kiri kemudian menghadap
depan sambil mengayunkan
kepala (gedek) ke kanan dan ke
kiri dengan hadapan tetap ke
24
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI
Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25
Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula
menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah
mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail
gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada
penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya
dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem
dasar tari Betawi
36
depan
2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan
telapak membentuk huruf V
dan membuka lutut sehingga
posisi kaki menjadi merendah
2x8 (gerakan
dilakukan
sebanyak 2
kali putaran
dimulai dari
lenggang
ronggeh
sampai ogek)
Badan Tegap menghadap ke depan
kemudian menggerakkan
badan (torso) ke kanan dan ke
kiri dan memberikan efek
pada bahu ke kanan dan ke
kiri
Tangan Tangan kiri direntangkan ke
samping sebatas pinggang dan
tangan kanan memegang
selendang di pinggang sebelah
kanan kemudian
menyampirkan selendang
dengan telapak kanan ketika
bahu bergerak ke kanan
Kepala Menghadap ke bahu kanan
ketika badan (torso) bergerak
ke kanan begitu pula
sebaliknya
3Selancar Ngepik
atas
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan posisi
merendah kemudian berjalan
maju dan mundur dengan
posisi tetap merendah
Hitungan
cepat
dilakukan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dan
membusungkan dada
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
atas dengan posisi berada di
depan setinggi atas kepala
kemudian menggerakan
telapak tangan dengan
memutar pergelangan tangan
ke arah luar dan dalam secara
bergantian
Kepala Menghadap ke arah kaki yang
melangkah
4Selancar
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
dengan membuka lutut
kemudian melangkah maju
1x8 maju
1x8 mundu
dilakukan
37
empat kali dan mundur empat
kali perlahan dengan
menggenjot lutut naik turun
secara perlahan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah
membusungkan dada dengan
sedikit condong kedepan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar pinggang
kemudian menggerakkan
telapak tangan bergantian
dimulai dengan telapak tangan
kiri dengan memutar
pergelangan dari jari-jari yang
menghadap atas kemudian
menghadap kebawah begitu
pula sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
memutarkan pergelangan
tangan
5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua
kaki melangkah maju sebanyak
empat langkah kemudian
jongkok dengan tumpuan kaki
kanan dan bangun dengan
posisi kaki kanan merendah
dan kaki kiri lurus ke samping
dengan telapak membuka
depan Kemudian melangkah
mundur dengan sedikit
meloncat dan merendah
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua telapak kaki
sejajar membuka lutut dan
merendahkan badan
2x8 setiap
satu kali
putaran
gerak
Badan Tegap menghadap depan
dengan dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari tangan kiri
ditekuk ke bahu dan jari
telunjuk menyentuh bahu
dengan telapak menghadap
bawah tangan kanan
direntangkan ke sampin kanan
sepinggang lalu bergerak
bergantian sebanyak tiga kali
Kemudian pada saat bangun
38
dari jongkok tangan kiri lurus
ke atas samping kiri dengan
telapak menghadap luar dan
tangan kanan ditekukkan ke
bahu dengan jari telunjuk
menyentuh bahu Pada saat
mundur tangan bergerak
seperti selancar ngepeik atas
dan diakhiri dengan posisi
tangan kanan lurus ke depan
menggerakkan telapak tangan
ke dalam dan tangan kiri
berada di pinggang
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu pada saat
bangun dari jongkok
menghadap ke tangan kiri atas
dan diakhiri dengan
menghadap ke depan
6Selancar
Pakblang
Kaki Gerakan kaki sama dengan
gerakan selancar pakblang
hanya pada saat akhir gerakan
kaki merendah kemudian
sedikit menggenjot lutut
mengikuti gerakan pinggul ke
kanan dan ke kiri
2x8 setiap
satu gerakan
(gerakan
dilakukan
sebanyak dua
putaran
mengulang)
Badan Sama pada gerakan selancar
pakblang posisi badan tegap
dan merendah Diakhiri
menggerakkan pinggul kekiri
sebanyak empat kali
Tangan Sama seperti gerakan selancar
pakblang diakhiri dengan
tangan kanan lurus dan
menggerakkan telapak tangan
dengan memutar pergelangan
ke arah dalam sementara
tangan kiri ditekuk ke
pinggang dan memegang
selendang kemudian
menyampirkan selendang
dengn telapak tangan
mengikuti goyangan pinggul
Kepala Sama seperti gerakan selancar
blonter
7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit rendah di
samping kaki kanan dan
39
diakhiri dengan posisi kaki
kanan dijinjit ke samping kaki
kiri dengan posisi kedua kaki
merendah
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dengan dada
membusung kemudian
menggerakkan badan ke kiri
dan ke kanan dengan dimulai
gerakan ke kanan yang
mengakibatkan efek pada bahu
Tangan Pada saat kaki kanan
merendah kedua tangan
disilangkan di samping kanan
bawah dengan telapak
menghadap luar Kemudian
tangan kiri ditekuk ke depan
setinggi atas kepala dengan
jari-jari menghadap kanan dan
telapak menghadap ke depan
dan tangan kanan ditekuk ke
pundak dengan jari telunjuk
menyentuh bahu dan telapak
menghadap bawah
Kepala Menghadap depan dengan
menggerakkan kepala ke kanan
dan ke kiri dengan pandangan
ke depan mengikuti gerakan
badan (torso)
8Tepak
Ngarojeng
Kaki Melangkah ke kanan dengan
posisi merendah dengan irama
makin lama makin cepat dan
diakhiri dengan posisi kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kanan
dengan posisi merendah
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada
Tangan Tangan kiri berada di pinggang
dengan memegang selendang
sambil menyampirkan
selendang tangan kanan
diluruskan ke samping kanan
sejajar dengan pinggang
kemudian menggerakkan
tangan dengan gerakan ayunan
tangan ke luar dan ke dalam
Kemudian kedua tangan
40
disilangkan di samping kanan
sebatas pinggang dan diakhiri
dengan posisi tangan seperti
selancar ngepik atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
dan diakhir dengan hadapan ke
depan
9Kepak dua
tangan mundur
Kaki Setelah menbentuk sikap
kemudian melangkah mundur
perlahan dengan posisi kanan
menyilang berjinjit di belakang
kaki kiri yang posisinya
merendah kemudian bergerak
dengan sedikit menggenjot
naik turun
Gerakan 2x8
Badan Seteleh membentuk posisi
badan menggerakkan (torso) ke
kanan dan ke kiri masing-
masing satu kali dan saat
berjalan posisi badan tegap
merendah dengan menghadap
depan
Tangan Posisi tangan seperti possi
selancar ngepik atas tetapi
menggerakkan pergelangan
tangan hanya sekali ke arah
dalam dan diakhiri dengan
telapak meghadap luar dengan
jari-jari saling berhadapan ke
dalam
Kepala Pada saat badan bergerak
(torso) kepala bergerak
mengikuti pergerakan badan ke
kanan dan ke kiri Lalu pada
saat kaki kiri melangkah
kepala menunduk dan pada
saat kaki kanan melangkah
kepala menghadap ke depan
10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan telapak membentuk huruf
V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
41
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan posisi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar sepinggang sebelah
kanan dengan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
menghadap atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
11Goyang Cendol
Ijo
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V26
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Kemudian menggerakkan
pinggul ke kanan dan ke kiri
masing-masing satu kali
Tangan Kedua tangan memegang
selendang masing-masing
sisinya sambil memegang
selendang di pinggang dan
menyampirkan selendang
dengan mengepakkan telapak
tangan kanan ketika pinggul
bergoyang ke kanan dan ke
kiri ketika pinggul bergoyang
ke kiri
Kepala Mengayun dan mengikuti
gerakan pinggul
12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
26
Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap
menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga
badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu
Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014
42
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan
pinggang kemudian tangan
kiri digerakkan ke atas
sehingga posisi akhirnya
ditekuk ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kanan tetap
ke samping begitu pula
sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
43
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
15Klewer dua
tangan
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan tinggi
pinggang kemudian tangan
kanan lurus ke samping kanan
setinggi pinggang kemudian
digerakkan ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kiri
diletakkan di pinggang dengan
memegang selendang
kemudian menyampirkan
selendang ketika tangan kanan
di bahu
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8
44
kanan menyilang di depan kaki
kiri dengan sikap merendah
kemudian setelah satu kali
delapan berpindah posisi
menjadi kaki kiri yang
menyilang di depan kaki kanan
dan tetap berjalan di tempat
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
posisi badan condong ke depan
Tangan Geakan tangan sama dengan
gerakan kewer kanan (pada
gerekan ke tiga belas) Tangan
kanan bergerak dan tangan kiri
di pinggang setelah kaki
bertukar maka posisi tangan
juga bertukar
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
18 Jingke tepak
blonter
Kaki Kaki kanan berada menyilang
di depan kaki kiri sebagai
tumpuan dengan posisi
merendah sementara kaki kiri
berada di belakang kaki kanan
dengan posisi berjinjit
Kemudian bergerak memutar
di tempat dengan gerakan naik
turun (menggenjot) Setelah
empat kali berjalan di tempat
kemudian bertukar posisi kaki
menjadi Kaki kiri di depan
sebagai tumpuan dan kaki
kanan menyilang di belakang
dengan posisi berjinjit
Gerakan 2x8
dilakukan
sebanyak
tiga kali
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Tangan kanan berada di
pinggang dengan telapak
memegang selendang di
pinggang kanan dan tangan
kanan lurus ke depan dengan
telapak menghadap ke depan
dan jari-jari menghadap ke
atas Kemudian tangan
digerakkan dengan
mengayunkan telapak tangan
dengan posisi tangan yang
45
tetap lurus Kemudian tangan
kiri digerakkan ke depan
sehingga berada lurus ke depan
dengan telapak menghadap
depan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
berada di samping pinggang
kanan dengan memegang
selendang Kemudan
menyampirkan selendang
ketika goyang ke kanan
Kemudian bergerak sebaliknya
ketika berpindah kaki
Kepala Menghadap depan dan pada
saat kaki berjinjit kepala
menunduk akibat dari ayunan
kaki
19Gibang
Ronggeng
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap kanan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian
merendah dengan sikap
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Kemudian kaki kanan
digerakkan ke samping kanan
hingga membentuk lurus dan
telapak kaki kanan menghadap
samping sementara kaki kiri
Gerakan 4x8
46
tetap merendah begitu pula
sebaliknya
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Pertama tangan kanan digerak
ayun hingga lurus ke depan
sejajr dada dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke atas kemudian
kedua tangan diayunkan ke
kanan sehingga tangan kiri
berada di depan dada dengan
posisi ditekuk telapak
menghadap kanan jari-jari
menghadap atas dan tangan
kanan lurus ke samping serong
atas dengan posisi telapak
menghadap luar dan jari-jari
menghadap atas begitu pula
sebaliknya
Kepala Kepala menghadap depan
kemudian melihat ke tangan
yang direntangkan ke atas
21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke
depan dengan telapak
menghadap ke depan dan kaki
kiri merendah kemudian kedua
kaki dirapatkan dan berjalan di
tempat dengan kaki berjinjit
ketika berdiri dan kaki
menapak ketika merendah
gerakan ini dilakukan masing-
masing dalam empat hitungan
Gerakan 3x8
dilakukan
sebanyak dua
kali dengan
gerakan
mulai dari
gonjingan
satu
Badan Tegap dan menghadap ke
depan
Tangan Posisi tangan direntangkan ke
depan atas dan sedikit
menekuk dengan ketinggian di
atas kepala telapak tangan
menghadap luar dan jari-jari
tangan saling berhadapan
Kemudian kedua tangan
ditekuk ke bahu masing-
masing sisinya dengan jari
telunjuk menyentuh bahu Dan
menggerakkan siku dengan
putaran ke depan dan ke atas
47
ketika kaki merendah lalu ke
belakang bergantian ketika
kaki berjinjit
Kepala Menghadap depan ketika kaki
berjinjit dan menunduk ketika
kaki merunduk
22Gonjingan
blonter
Kaki Kaki merendah dengan sikap
telapak kaki membentuk huruf
V Kemudian lutut kaki dinaik
turunkan secara perlahan
Gerakan 2x8
Badan Setalah kaki merendah bahu
digerakkan ke depan dimulai
dengan bahu kanan dengan
putaran ke atas lalu ke depan
lalu pada saat berdiri kembali
menghadap depan dan kembali
merendah dan menggerakkan
bahu kiri ke depan dengan
putaran ke atas menuju ke
depan secara perlahan
kemudian keduanya bergerak
secara cepat bergantian dengan
memutar bahu ke depan
Tangan Kedua tangan ditekuk ke
masing-masing bahu dengan
jari telunjuk menyentuh bahu
kemudian menggerakkan siku
ke depan dengan putaran ke
atas berbarengan dengan
gerakan bahu begitupula
sebaliknya
Kepala Menghadap depan dan
mengayun ketika
menggerakkan tangan
23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap
ke depan dan kaki kanan
merendah dan berjinjit
menghadap kanan posisi
kedua kaki menghadap ke
kanan dengan merendah
Kemudian mengangkat kaki
kanan sebanyak dua kali
berbarengan dengan tangan
begitu pula sebaliknya
terhadap kaki kiri
Gerakan 1x8
dimasing-
masing
sisinya dan
dilakukan
sebanyak
tujuh kali
yang
kedelapan
adalah
peralihan
Badan Merendah dan condong ke
depan menghadap ke kaki yang
bergerak mengangkat
48
Tangan Tangan kiri mengambil
selendang di pinggang kiri
kemudian diletakkan di telapak
tangan dengan posisi akhir
lurus sejajar bahu dan
selendang tersangkut di
telapak sementara tangan
kanan digerakkan lurus ke
depan bawah dengan jari-jari
menghadap depan dan kaki
dinaikkan dua kali maka
telapak tangan digerakkan naik
turun akibat pergelangan
tangan yang digerakkan
Begitu pula pada tangan
sebalikanya
24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap depan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tetap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk di depan tubuh tangan
49
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
menghadap bawah sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapak menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
26Silat Tangkis
Sejajar
Kaki Kaki melangkah kanan dan
dimulai dengan kaki kanan
rendah dan kaki kiri berjinjit di
samping kaki kanan kemudian
mundur dengan posisi kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit Kemudian melangkah
lagi seperti gerakan di atas
sebanyak tiga kali kemudian
bergerak duduk dengan posisi
kaki disilangkan di depan kaki
kiri berada di bawah kaki
kanan paha kaki kanan berada
di atas paha kaki kiri
Kemudian bangun dengan
posisi duduk jongkok kaki kiri
bertumpu pada lutut dan kaki
kanan setengah berdiri dengan
posisi paha lurus dan tumpuan
telapak kaki Kemudan bangun
berdiri dengan melanjutkan
gerakan kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit lalu
bergantian kaki merendah dan
kaki kanan berjinjit diakhiri
dengan posisi kaki kanan
merendah dan kaki kiri
menyilang di belakang kaki
Gerakan 3x8
ditambah
3x8 berjalan
ditempat dari
posisi
terakhir
50
kanan dengan sikap berjinjit
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
sikap dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari gerakan tangan
kiri berada di depan dada
dengan ditekuk dan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
ke atas tangan kanan ditekuk
ke bawah dengan posisi siku
lurus dan tangan mengepal ke
bawah Kemudian posisi
tangan kiri tetap pergelangan
tangan kanan diputar ke atas
sehingga sekarang siku
menghadap ke atas Kemudian
kedua tangan disilangkan dan
membuat gerak tangkis ke
samping kiri pinggang dengan
posisi tangan ditekuk
sepinggang telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas dilakukan dua
kali juga terhadap sisi
sebaliknya
Lalu kedua tangan disilangkan
di depan dada dengan proses
menuju ke atas dengan kedua
tangan direntangkan ke
masing-masing sisinya sebelah
atas dan telapak membuka ke
atas lalu tangan kiri kembali
ditekuk ke depan badan tangan
kanan menyiku ke bawah lalu
tangan kanan digerakkan ke
serong atas kanan diikuti
tangan kiri membuka ke serong
atas kiri kemudian tangan kiri
kembali ke posisi tekuk di
depan dada tangan kanan
menyiku ke bawah lalu
digerakkan ke atas dan tangan
kembali menyilang sejajar
pinggang di samping kiri
sekali dan diakhiri dengan
posisi tangan kiri berada di
depan badan dengan ditekuk
51
dan telapak tangan menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
menyiku ke bawah dengan siku
sejajar bahu dan kepalan
tangan mengarah ke bawah
Kepala Melihat ke tangan yang
bergerak
27Silat Tangkis
Rempak
Kaki Dimulai dengan kaki
melangkah ke kanan dan kedua
kaki berjinjit kemudian
mundur dengan kaki kiri
dengan membentuk kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kaki kiri
kemudian melangkah ke kanan
dengan bentuk kaki kanan
merendah dan kaki kiri berjinjit
di samping kaki kanan dengan
merendah
Gerakan 5x8
Badan Pada saat tangan naik posisi
badan serong samping dan
pada saat menyilang tangan
badan mengikuti geraan silang
tangan
Tangan Diawali dengan tangan yang
diputar ke arah serong atas
kanan hingga membentuk lurus
di samping serong atas kanan
dengan jari telunjuk dan tengah
mennujuk ke serong atas
sementara tangan kiri berada di
samping pinggang dengan
posisi ditekuk ke bawah
telapak menghadap bawah dan
jari-jari menghadap depan
Kemudian tangan disilangkan
di samping kanan dengan
posisi telapak menghadap
depan lalu membuka ke sisinya
di samping pinggang kanan
Lalu disilangkan di samping
pinggang kiri
Kepala Menghadap ke tangan yang
lurus serong dan menghadap ke
tangan yang menyilang
28 Gibang
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
kemudian bergerak di tempat
Gerakan 4x8
52
dengan posisi kanan yang lurus
ke depan dengan membentuk
telapak kaki menghadap depan
sementara kaki kiri merendah
kemudian kaki kanan mundur
sejajar dengan kaki kiri lalu
kaki kiri maju lurus
membentuk telapak
menghadap depan bergantian
dengan kaki kanan
Badan Tegap dan menghadap depan
condong ke depan dengan dada
membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
ditekuk ke depan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke samping kanan
posisi tangan kanan berada di
depan badan dengan ditekuk ke
depan dada dan telapak
menghadap bawah kemudian
gerakan tangan kanan pada saat
kaki kanan melangkah adalah
mendorong pergelangan ke
depan dengan telapak tangan
menghadap bawah pada saat
kaki iri melangkah memutar
telapak tangan ke arah luar
sehingga telapak tangan
menghadap ke atas kemudian
menggerakkan pergelangan
tangannya ke depan dan ke
belakang
Kepala Kepala mengayun mengikuti
kaki
29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tegap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk ke depan tubuh tangan
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
53
menghadap bawah Sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapan menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dan merendah
dengan sikap kaki kanan
menapak dan kaki kiri berjinjit
rapat
Gerakan 3x8
Badan Tegap merendah dan condong
ke depan
Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah
dengan tinggi sepinggang
telapak tangan ke bawah dan
jari-jari menghadap depan
sedangkan tangan kanan lurus
ke samping kanan sejajar
pinggang dengan telapak
menghadap samping kanan dan
jari-jari lurus ke atas
Kepala Setelah sikap kaki terbentuk
kepala digerakkan ke kanan
dan ke kiri dengan hadapan ke
depan dengan menggerakkan
leher (gedek)
31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan
bergerak meloncat kecil
(mengayun naik turun) ketika
kaki kanan bergerak kaki
kanan diayunkan ke samping
kanan hingga posisinya lurus
dengan telapak menghadap
kanan lalu diayunkan ke
samping kiri dengan posisi
Gerakan 4x8
54
menekuk hingga berada di
depan badan dan telapak
menghadap ke samping kiri
gerakan dilakukan berulang
kali kemudian diakhiri dengan
gerakan jalan dengan posisi
kaki tetap menyilang
Badan Tegap menghadap depan
Tangan Ketika kaki kanan lurus ke
samping tangan kanan
diayunkan ke samping kiri
dengan posisi tangan kiri
ditekuk keluar samping kiri
dan telapak menghadap keluar
sementara tangan kanan
menekuk di depan badan
dengan telapak dan jari-jari
menghadap bawah Pada saat
kaki kanan diayunkan ke
samping kiri tangan kanan
dibuka ke samping kanan
dengan posisi tangan ditekuk
ke luar sebelah kanan dan
telapak membuka serta tangan
kiri ditekuk ke dalam dengan
posisi telapak dan jari-jari
menghadap bawah
Kepala Mengikuti pergerakan kaki
kanan
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan
diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari
beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian
penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi
Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana
biang27
Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam
Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah
satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu
27
Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri
dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari
Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014
oukul 1100
55
Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah
baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif
burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet
selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala
berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting
kuning 28
Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang
koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni
Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng
Blantek29
Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama
koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30
28
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional
Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi
Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30
Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari
Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini
merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama
pada generasi muda sekarang ini
56
Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah
memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini
Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar
belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil
produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari
kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat
Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan
masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat
nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun
1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja
se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-
Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat
Nasional tahun 198531
Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek
sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam
skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng
31
httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014
57
Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali
pada tahun 198732
Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai
prestasi tari Ronggeng Blantek
ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada
masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah
benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok
etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini
dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa
mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat
itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek
berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap
Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari
kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo
Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi
indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan
membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya
mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng
Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi
khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara
umum
Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh
laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan
masyarakat Betawi33
Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian
kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang
dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang
32
Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal
perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-
prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33
Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment
Tourism and Culture Office 2009 h 42
58
koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi
musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam
sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar
Betawi
Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi
adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah
satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi
untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan
cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara
Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
34
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23
59
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang
kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang
kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai
musik karawitan Betawi
Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan
antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35
Unsur
Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
35
Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014)
60
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk
mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater
lenong Betawi38
Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah
pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu
menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan
36
Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan
sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal
ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua
tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong
61
gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai
dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39
Hal demikian jelas bertentangan
dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong
mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi
Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah
daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan
pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan
dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai
Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang
tidak sesuai dengan ajaran Islam
Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang
lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang
kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa
menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi
gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi
Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika
kepada masyarakat
Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya
fungsi gambang kromong sekarang ini
rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi
sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional
dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas
39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau
membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi
dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak
ada
62
Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap
lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40
Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong
sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah
menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang
kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan
diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa
membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik
tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan
gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat
Betawi terhadap kesenian ini
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong
nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang
kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh
para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam
Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang
dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko
lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada
penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain
musik laki-laki41
40
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41
Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan
Betawi Sabtu 8 Agustus 2014
63
Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan42
Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak
dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan
gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan
nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas
dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai
musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media
dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong43
Ketiga jenis lagu-lagu yang
dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora
cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang
kromong yang mengandung pesan vulgar44
Keempat kostum para pemain musik
42
Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 43
Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44
Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52
64
dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup
auratnya
Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar
menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam
gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam
bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi
pedoman hidup masyarakat Betawi
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada
kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai
telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum
yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai
Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah
muda45
Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum
tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang
45
Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu
Babakan
65
sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari
ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya
bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua
kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat
diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi
terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana
suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk
kesenian46
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong
dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang
tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan
tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut
Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada
beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah
non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan
46
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu
tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik
66
Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada
sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini
agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang
bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat
berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru
Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk
kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng
blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada
satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang
dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah
Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas
berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan
keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47
Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang
masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka
hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat
Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima
dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk
kebudayaa salah satunya kesenian
Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan
sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-
nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan
47
Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia
Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64
67
perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi
tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya
Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama
dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua
kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk
penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan
sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa
diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan
masyarakat Betawi
Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya
berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat
itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari
Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan
menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal
instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi
yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48
Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian
lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus
dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam
dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan
budaya di tempat dimana Islam itu masuk
48
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981
h65
68
BAB III
ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi
Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena
masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah
banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian
itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari
unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di
Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara
bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun
1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini
kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1
Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses
asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi
adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal
dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini
berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta
in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both
1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi
penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
69
local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as
Arab and Chineserdquo 2
Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi
tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai
unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya
Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3
Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal
dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di
Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang
Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas
baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan
tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah
penduduk asli Jakarta
Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis
menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke
19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia
Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di
antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah
Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan
2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements
Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember
2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129
4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi
FISIP UI 2004 h5
70
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya
komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self
conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin
(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan
eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu
dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan
identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya
perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang
merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama
menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan
komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya
etnis Betawi di Jakarta
Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan
dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis
Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan
wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal
usul bahasa dan agama7
Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah
jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena
5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33
6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35
7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h
64-65
71
perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin
bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia
Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan
wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata
Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi
Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah
masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan
keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di
wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas
masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun
2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta
Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang
ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok
ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara
bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi
yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng
Sawah Jakarta Selatan9
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi
budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan
ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan
8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di
perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan
Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00
72
Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun
200010
Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan
lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga
Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11
Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini
dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan
sebagai ikon budaya Betawi12
tetapi karena laju perkembangan pembangunan
yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai
Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah
kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13
Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya
yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula
pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang
10
Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan
Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa
Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan
perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa
kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu
Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11
Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan
Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan
sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari
Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah
kawasan Setu Babakan 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang
sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung
asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi
legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13
Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan
Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
73
menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14
yaitu
kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi
serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15
Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah
berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada
tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16
Maka Setu Babakan dianggap
sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di
DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi
Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya
dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada
waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung
Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta
Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17
Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah
Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg
asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya
14
Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas
dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan
budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia
menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15
Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan
Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16
Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
edisi Juni 2012 h 18 17
Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 11 April 2014
74
Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan
Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi
mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi
ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan
cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke
474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun
2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang
terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti
kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur
bangunan dengan ciri khas Betawi19
Berikut adalah gambaran umum
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan
luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3
Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota
Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih
18
Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19
httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014
75
289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan
dan Setu Mangga Bolong20
Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan
sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur
jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan
Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah
provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan
jalan Mochamad Kahfi21
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat
Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat
melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22
Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat
Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan
mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari
mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan
kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik
Betawi23
Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti
20
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21
Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22
httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September
2014 23
httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014
76
industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-
ondel24
Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan
serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan
edukasi
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial
Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya
memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk
sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur
dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk
sistem sosial dalam suatu masyarakat25
Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat
konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan
pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta
tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada
agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam
merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini
masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan
24
Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di
Setu Babakan ada dalam lampiran 25
Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h
135
77
Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak
Kopi wanita berdarah Cinardquo26
Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari
datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian
menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri
Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki
bernama Samsudin dan Hadi27
Meskipun saudara kedua kaka beradik ini
memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya
menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani
Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang
kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah
wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan
keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai
gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius
Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana
menunjukkan kemahiran seninya
Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama
hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang
digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua
berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi
26
Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua
ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu
dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai
sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya
dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102
78
dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang
yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28
Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat
Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka
seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang
menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat
penduduk asli Jakarta
ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun
1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat
Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di
masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di
masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk
sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut
dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah
Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah
Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang
melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian
dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di
halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang
membentuk kepribadian sayardquo29
Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi
adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi
budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang
dijadikan pedoman hidup
Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan
berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur
adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang
menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan
28
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h
104 29
Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986
79
jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau
kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan
keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan
di Perkampungan Setu Babakan 30
No Keterangan Jumlah Kondisi
1 Masjid 12 Baik
2 MusholaSurauLanggar 24 Baik
3 Gereja Kristen - -
4 Gereja Khatolik 1 Baik
5 Pura - -
6 Vihara - -
Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan
No Keterangan Jumlah
1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38
2 Kelompok Kebaktian 2
3 Yayasan 3
4 Lembaga Swadaya Masyarakat -
5 Panti Asuhan 4
6 Panti Wreda -
7 Panti Cacat -
30
Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada
penambahan unit masjd
80
Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31
Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta
tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam
melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka
dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima
satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam
istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek
kemanusiawian suatu kelompok
Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal
yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32
31
httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32
Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan
masyarakat bersama
81
Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan
jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal
dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33
Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya
ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang
mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34
Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan
karsa manusia35
Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga
melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial
yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia
seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta
dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan
jasmaniah atau material culture36
Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir
setiap anggota orang perorang dalam masyarakat
Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan
jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk
masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas
etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi
33
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta
1965 h 77-78 34
EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama
Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36
Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982
h 173
82
berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar
Arab Cina Portugis dan lain-lain37
Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses
dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang
berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya
sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata
upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan
budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38
Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak
awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini
berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya
kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh
Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak
semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39
Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni
musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik
Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik
Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh
37
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia
International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h
46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau
seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014
83
Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong
Betawi40
Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang
kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu
babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41
Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi
menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya
telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi
dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta
Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya
Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan
identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42
Dan masyarakat Betawi
telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim
telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya
pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk
40
Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya
Sastra 2008 h 155 41
Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42
Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis
dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas
84
Kelapa43
Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan
sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan
mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya
kota Jakarta dewasa ini
Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada
seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian
Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya
diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah
menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar
dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata
kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian
lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau
menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu
kesatuan dengan nilai Islam44
Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek
bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau
mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan
perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh
masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
43
Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional
dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal
1996 h7 44
Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam
dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86
85
Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang
kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang
Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan
pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah
proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang
Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah
budaya Betawi45
Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil
wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan
rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam
Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam
termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima
gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam
gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang
Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita
tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik
dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci
hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita
sebagai muslim46
Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah
menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis
alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan
nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai
kesenian Betawi
45
Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam
Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46
Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya
betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930
86
Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya
Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama
penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi
Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek
Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan
dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas
budaya masayarakat Betawi47
Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat
Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh
bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan
ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di
beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini
menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-
Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari
Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada
umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan
pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap
pertunjukannyardquo 48
Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf
pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di
dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai
dengan nilai Islam
47
Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan
pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014
87
Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal
Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd
ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai
dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan
berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah
menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan
setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49
Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh
masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang
tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng
Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga
telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk
memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni
menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50
Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian
antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat
sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi
bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan
dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta
kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51
Karakter terpenting dalam hal ini
adalah agama sistem kepercayaan
Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan
49
Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid
dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50
Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51
Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman
h 133
88
proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani
kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan
budaya
89
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai
mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat
Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka
sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang
membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem
sosial dalam masyarakat Betawi
Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses
terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul
pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah
administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di
Tangerang Bekasi Depok dan Bogor
Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap
nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam
urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan
konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan
konservasi budaya yang religius
Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai
hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi
alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam
yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong
dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses
penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap
dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang
kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam
Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki
pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam
inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang
90
berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik
Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek
Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan
budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai
Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-
sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang
dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam
Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat
Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang
kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain
lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek
menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari
Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun
tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan
penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian
yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi
Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui
sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan
masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa
pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta
atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak
sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini
gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi
sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu
dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan
Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian
Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan
diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua
kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai
kesopanan yang diajarkan Islam
Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap
bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya
nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan
gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi
yang identik dengan Muslim
91
B SARAN
Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran
dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni
Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman
Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya
yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap
mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal
menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat
amin
92
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Primer
Sumber yang tidak diterbitkan
Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan
Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi
Jakarta Desember 2012
Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj
Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi
Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi
Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan
Jakarta 2004
Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya
Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2002
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan
Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta
Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta
2001
93
Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan
KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI
Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012
Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni
Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
1976
Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta
Direktori Kesenian Jakarta 1986
Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas
Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program
Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002
Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City
Government and Cultural Office 2009
Buku-Buku
Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama
Widya Sastra 2008
Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002
Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam
Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan
Festival Jakarta 1996
Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007
Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta
Jakarta LIPI 2001
94
Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan
Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi
Lisan 1996
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan
Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007
Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar
2011
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi
Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa
Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela
Betawi 1991
Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994
Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance
2011
Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat
Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004
Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta
Perkumpulan Renaisance 2010
Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi
Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976
Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
95
Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan
Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997
Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di
Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009
Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia
Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b
Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival
Istiqlal 1996
Majalah dan Artikel
Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
Merpati Archipelago edisi Juni 2012
Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal
Anthropological Intitute vol LXXV 1945
Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3
Mei 1968
Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964
Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The
Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1
Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3
November 1973
Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi
Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
96
Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat
1986
Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986
Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre
Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)
Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical
Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3
(October 1993)
Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan
Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
Sumber Sekunder
___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik
Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001
ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011
Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995
Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta
PT Gramedia Pustaka Utama 1992
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
97
Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya
1987
Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di
Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008
Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press
1982
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo
Persada 1982
Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi
pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia 1964
Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei
2006
Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981
Wawancara
Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek
Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta
Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan
kota Administrasi Jakarta Selatan
98
Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi
dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi
dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga
Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan
Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur
Sumber elektronik
httpwwwjstororgstable41757955
httpwwwjstororgstable41757968
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml
httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta
httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952
httpwwwkependudukancapilgoid
httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-
betawihtml
httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842
99
httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi
LAMPIRAN
Transkip wawancara
Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei
2014 pukul 1300)
Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek
semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain
pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas
koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang
menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana
dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata
musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi
beliau seorang penabuh gendang yang handal
Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari
Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong
Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar
saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78
Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari
Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu
diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program
Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus
pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu
ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-
gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang
mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus
pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya
Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti
nama menjadi Institut Kesenian Jakarta
Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak
maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan
oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi
Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari
Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan
nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses
transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan
resmi
Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal
sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai
penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk
meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari
Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek
yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo
dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena
Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka
dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam
tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah
menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa
dilirik oleh generasi muda Betawi
Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng
Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada
pada norma Betawi
Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak
tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu
pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni
Sukarjan
Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa
saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya
Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi
diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah
tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama
adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil
DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam
kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan
pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia
Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh
seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari
Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi
tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng
Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek
ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun
bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor
seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah
satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35
negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat
itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk
membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat
luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima
Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun
telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek
sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun
1980
Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi
ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng
Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian
ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006
kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai
karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna
penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu
sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di
tahun 2006 itu
Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa
wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan
Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh
gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata
Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus
Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya
pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi
karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari
tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah
Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal
Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek
Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai
salah satu tarian khas Betawi
dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630
Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini
Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian
Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan
dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi
dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang
Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua
kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu
bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar
atau pakaian atau gerakan
Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga
pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan
saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya
sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah
menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor
Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi
koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam
Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya
Betawi agar tetap eksis
Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-
jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin
menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya
Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan
semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan
tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan
bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang
masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca
koridor Islam)
Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng
Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi
dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur
gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai
budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di
Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan
budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya
Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar
budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah
budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu
pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya
perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain
dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet
dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi
tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak
normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus
tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal
demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi
demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih
sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi
Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu
Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan
yudikatif di dalamnya
Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku
yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa
bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian
Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok
masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi
semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak
dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya
begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi
Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman
mereka sebatas hanya dikulit arinya saja
Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka
katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini
bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini
faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana
musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi
Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya
aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius
islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah
budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin
yang liriknya berisi pesan moral
Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari
ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak
dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan
budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam
sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang
sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik
Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai
melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja
mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada
masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa
dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari
maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan
marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur
dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai
Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan
Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat
demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan
kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan
menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan
marwah budaya kami yaitu Islam
Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)
Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang
Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah
budaya Betawi
Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya
apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter
masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter
kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik
Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang
sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami
mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi
perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya
hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya
Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita
gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika
mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk
meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti
dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan
dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa
gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat
Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam
penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan
tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang
mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya
tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak
islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam
Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami
sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-
mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-
lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris
Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci
Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua
kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak
mengenakan jilbab
Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik
masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan
dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah
kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang
sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan
konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan
usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi
sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan
bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain
sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan
Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi
Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab
dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang
kromong pak
Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih
sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula
bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai
sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin
sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal
Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan
sekedar musik hiburan aja ya pak
Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama
dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba
Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata
dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk
menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja
bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa
langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan
kedudukan
Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)
Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta
Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak
Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa
Betawi]
ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw
Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo
Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang
telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang
datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia
bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe
masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat
menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan
ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa
ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe
sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda
poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea
jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken
apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias
dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest
gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef
Tionghoa
Alat Orkest Gambang
Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian
soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe
Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si
Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng
Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim
Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe
Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan
Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw
Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek
dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw
To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan
actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang
dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan
bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa
Lagoe-lagoe jang populair
Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok
Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona
Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau
Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe
boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres
(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada
saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika
tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem
almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja
soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada
nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat
plaatgramophoon masih ada sedia itoe
Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang
Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen
djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe
iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini
Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di
Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen
dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat
mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta
telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat
ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe
lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1
(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah
loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada
djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet
keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia
dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In
donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada
kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada
major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein
Nie Hoe Keng
Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang
Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak
bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo
dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa
Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan
hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida
heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe
sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di
Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog
tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari
Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa
di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen
soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong
Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita
penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja
bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim
jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat
muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-
tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken
oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang
biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian
kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara
seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai
itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet
Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman
Zanger dan Zangeres (Tjio Kek
Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal
hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti
menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken
lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan
pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang
tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai
oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang
jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-
anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis
Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di
Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan
laen-laen sebaginja
Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek
Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo
bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari
orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika
berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika
moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin
menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran
menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda
dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong
Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh
baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang
marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada
Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe
samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja
dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-
peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti
kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie
dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh
Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam
sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang
baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan
poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja
tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida
mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea
betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe
hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah
tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet
baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja
orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia
sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio
Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek
maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar
sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan
toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se
bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat
Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran
membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang
mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio
Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe
baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada
orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman
doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang
paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling
banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe
kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot
Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai
soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo
Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada
heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika
poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek
badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake
oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake
tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde
sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan
sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah
plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes
Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen
dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi
empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan
luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat
bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada
berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo
Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek
mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja
Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada
oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa
djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong
besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa
Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta
koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta
baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor
koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia
jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali
Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande
bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken
oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari
Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa
Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo
Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee
moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey
Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada
mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar
Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir
serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-
tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe
wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi
denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen
di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng
Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat
terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger
nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest
gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing
Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+
1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang
kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe
Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang
miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika
tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan
SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah
Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan
Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan
Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari
bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok
tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek
menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang
seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat
colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli
piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken
piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta
gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng
Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota
Djakarta (+ 1900)
Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer
Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet
peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi
anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-
pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan
mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat
terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken
lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh
pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab
marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja
Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio
Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri
boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan
tida kenal sama sekali
Ngo Hong Lauw diberdiriken
Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim
Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli
pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe
waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika
menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan
Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna
toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe
setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-
mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang
tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi
anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja
rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia
njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong
Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean
Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit
waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari
sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah
menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari
besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang
bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari
gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak
boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima
panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa
shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier
Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana
tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan
toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman
pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng
dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo
Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa
dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel
Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini
jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja
Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang
Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di
Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-
ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta
namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo
Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3
DAFTAR GAMBAR
Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1
Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2
1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di
Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta
mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif
provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng
yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek
Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra
Sutisna3
Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4
Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan5
3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di
sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian
Bang Yahya Andi Saputra6
Bang Gumin Has SPd7
6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di
Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang
aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul
Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah
Jagakarsa Jakarta Selatan
1
PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP
KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG
BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas
etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa
dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat
Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga
mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain
Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan
antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka
Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga
merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan
pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan
kesamaan identitas mereka
Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia
Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda
Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan
2
sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat
pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1
Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang
didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di
Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai
kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang
kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3
Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad
ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis
Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat
dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa
melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi
mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4
Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam
ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring
semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu
menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi
1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta
Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45
3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan
Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun
1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal
kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid
yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan
pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari
Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-
hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam
3
dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam
telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-
orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan
Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat
menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6
Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah
menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok
Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan
tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran
Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis
sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang
sebaliknya
Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru
mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin
memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap
mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7
Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8
Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan
masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang
5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30
6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah
FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah
diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29
8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas
dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h
119
4
terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak
tahun 1970-an
Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan
pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan
kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak
dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang
dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh
seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam
Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui
kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya
tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis
membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek
Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor
diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi
yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian
pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen
musik pribumi10
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara
9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau
mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura
dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen
musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi
5
kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa
unik11
Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang
kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis
untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang
kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi
ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta13
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik
11
Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara
yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa
gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur
dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai
dengan nilai-nilai Islam
12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak
awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene
berpedoman pada nilai-nilai Islam
13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978
sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di
tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
6
dalam tingkatan nasional maupun internasional14
Banyaknya penghargaan yang
diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek
telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan
sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di
tengah masyarakat luas
Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada
gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15
Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap
unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap
berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga
saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat
Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi
Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah
memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi
tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik
gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada
tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16
14
Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI
Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara
pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam
Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15
Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-
unsur melayu Islam 16
Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT
Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139
7
Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan
jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan
tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17
Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya
termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan
termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama
tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang
bersifat alami atau manusiawirdquo18
Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis
berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang
kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat
diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam
Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir
sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya
Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419
Perkampungan ini
adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-
nilai budaya Betawi
Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai
agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong
17
Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam
Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium
Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18
Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi
Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat
Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34
8
hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat
Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri
khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan
dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi
budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan
non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak
secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam
tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-
nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya
masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan
memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai
Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat
dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang
kromong dan tari ronggeng blantek
20
Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi
Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai
narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya
diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada
akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat
Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
9
Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi
berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21
1 Gambang Kromong
2 Gamelan Ajeg
3 Topeng
4 Tanjidor
5 Samrah
6 Keroncong Tugu
7 Gambus
8 Rebana Biang
9 Ketimpring
10 Sampyong
Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
1 Kembang Topeng
2 Gegot
3 Topeng Kedok
4 Silat 1 (Beksi)
5 Blenggo Asli
6 Tapak Tangan
7 Cokek Sirih Kuning
8 Zapin Arab
21
Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
10
9 Ronggeng Blantek
10 Enjot-Enjotan
11 Gejruk Jidat
12 Nandak Ganjen
13 Gandes Kipas
14 Silat 2 (Pengasinan)
15 Lenggo Jikek
16 Topeng Gong
17 Lambang Sari
18 Wayang Botoh
19 Silat 3
20 Kotebang
Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis
memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek
penulisan skripsi
Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat
Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi
hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua
kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini
terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian
gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan
beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan
terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja
11
diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima
dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap
berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam
Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek
secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa
kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru
dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah
indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama
ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat
2 Pembatasan Masalah
Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT
BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG
KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN
BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah
berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang
hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau
Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari
tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana
kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek
mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang
telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini
hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan
unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
12
3 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut
1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-
nilai Islam
2 Bagaimanakah bentuk perubahannya
3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang
telah bercampur dengan unsur-unsur Islam
Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses
penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan
tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang
menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini
adalah
1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong
dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk
skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan
Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah
lokal dengan tema sosial budaya
13
3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji
sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya
D Tinjauan Pusataka
Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh
Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian
musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran
maupun pengaruh Islam di dalamnya
Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong
Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis
mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di
Jakarta
Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis
Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan
Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi
dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut
di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi
berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi
Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya
khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi
Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang
menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis
lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan
bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya
14
dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir
Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota
Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata
Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini
secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan
pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam
dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam
penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis
mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis
Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari
Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini
menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi
Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema
penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama
dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis
mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat
Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian
Betawi
Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum
menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran
maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang
15
Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan
menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya
sekalipun dengan tema serupa
E Pendekatan dan Landasan Teori
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif
analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa
lampau yang bersifat komperhensif 22
mengetahui kronologi persitiwa proses
serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima
kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta
suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23
Peneliti
berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-
bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori
yang relevan bagi penelitian tersebut
Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori
Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-
produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo
tentang seni adalah
ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus
simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya
(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan
nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur
22
Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT
Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23
HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf
Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72
16
penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya
adalah seni itu sendirirdquo24
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara
asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa
Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data
yang meliputi 4 tahapan yaitu 26
24
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23
26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32
17
Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber
yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu
sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti
biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber
tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi
kemudian wawancara dan pengamatan langsung
Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis
disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik
instansi resmi derah maupun pemerintah
Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan
metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi
beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema
penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk
memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil
penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi
Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema
serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian
kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di
Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu
untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan
pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata
dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan
18
Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil
penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah
kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi
beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun
sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema
kajian
Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa
sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha
melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber
sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut
Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta
memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur
dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari
segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut
dengan historiografi27
F Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan
didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas
Bab I Pendahuan
A Latar Belakang Masalah
B Permasalahan
27
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109
19
1 Identifikasi Masalah
2 Pembatasan Masalah
3 Perumusan Masalah
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
D Tinjauan Pusataka
E Pendekatan dan Landasan Teori
F Sistematika Penulisan
BAB II Potret Musik dan Tari Betawi
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
1 Musik Gambang Kromong
2 Tari Ronggeng Blantek
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang
Kromong dan Tari Ronggeng
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di
Perkampungan Setu Babakan
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek
di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bab IV PENUTUP
20
A Kesimpulan
B Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
21
BAB II
POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara
mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang
dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing
Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini
adalah masyarakat Betawi
Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk
kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan
dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi
sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan
tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam
kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua
unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan
hidup maupun tata aturan mereka
Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian
Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni
pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi
dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis
dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat
pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda
1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4
22
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal
Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2
NO Jenis
Reportoar
Kelompok
Reportoar
Tokoh
Karawitan
Keterangan
1 Gambang
Kromong
Gamelan Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gambang
Kromong
2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gamelan
Ajeng Gong Bolong
3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu
Topeng
4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu
Tanjidor
5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi
Lagu-lagu Samrah
6 Keroncong
Tugu
Melodis Andre Lampiran Notasi
contoh lagu Keroncong
Tugu
7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu
Gambus
8 Rebana
Biang
Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi
Lagu-lagu Rebana
Biang
9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi
bentuk pukulan
ketimpring
10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong
Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi
yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling
banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama
Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis
tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan
satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi
2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa
kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang
seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari
kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi
23
merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa
identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama
dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh
budaya yang heterogen
Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan
gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan
dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang
Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah
persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi
dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari
Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat
terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian
yang mengiringi tari serta pola lantainya
Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek
dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan
Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari
Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai
dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang
memiliki gerak silat di dalamnya 5
4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan
Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam
mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama
beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme
gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian
terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat
Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari
24
Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI
Kembang Topeng Joko Topeng
Gegot Kartini Topeng
Topeng Kedok Kartini Topeng
Silat 1 (Beksi) Wahab Silat
Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat
Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat
Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek
Zapin Arab Zainal Abidin Zapin
Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng
Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng
Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng
Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek
Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek
Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat
Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin
Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek
Wayang Botoh Abdurachem Topeng
Silat 3 Ali Sabeni Silat
Kotebang Abdurachem Silat
Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng
cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi
25
yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata
tari6
Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan
di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis
mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan
budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian
hari beragam
Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan
masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah
Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses
rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat
ini agar bisa diterima masyarakat luas
Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi
pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng
balntek sebagai objek penulisan skripsi ini
1 Musik Gambang Kromong
6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari
buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah
geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat
Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta
dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki
kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak
memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri
Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki
26
Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil
perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8
Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9
Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul
tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang
dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong
adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi
yaitu lenong dan cokek10
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta
Balai Pustaka 2005 h329
27
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai
hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam
pertunjukan teater lenong Betawi12
Persebaran Gambang Kromong sebagai seni
musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta
saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor
Tangerang Serang dan Sukabumi 13
Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya
1 Gambang14
11
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas
untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun
non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong
13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13
mei 2014)
14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas
Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014
28
Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan
belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah
kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada
tertinggi adalah siang
2 Kromong dan tehyan
3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris
terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan
seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh
berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen
gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)
4 Sukong
29
Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan
dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)
Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang
keras
5 Kong-a-hian
Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras
dalam nada liuh (g) dan che (d)
6 Bangsing atau suling15
Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang
Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan
mulut
7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang
digantungkan dilaras dengan nada siang (c)
15
Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu
Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok
Jali Putra
30
8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh
9 Pan atau Kecrek
Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga
menghasilkan bunyi crek-crek-crek
31
10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil
canang
Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi
diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen
gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16
Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada
yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu
Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu
yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin
Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang
dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental
Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong
Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan
setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu
phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan
Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh
Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong
diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17
Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul
Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut
Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning
16
Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis
Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17
Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari
cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan
selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan
gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan
dengan nilai Islam
32
Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan
skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah
jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh
masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang
peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa
Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali
untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut
serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu
luang18
Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan
dengan instrumen musik pribumi
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang
kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang
kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta
maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong
sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari
oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan
musik gambang kromong
Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu
mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses
rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu
18
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo
33
mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan
Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian
antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan
suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap
faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap
masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
2 Tari Ronggeng Blantek
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi
ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti
Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu
beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan
tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap
eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah
laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah
Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya
34
dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari
Betawi19
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek
Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu
Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di
Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai
seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik
seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah
menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut
Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta20
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater
rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21
dimana dalam memulai sebuah pertunjukan
topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang
disebut Blantek22
atau Ronggeng Blantek23
Dalam perkembangannya tarian ini
menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak
diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu
19
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21
Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di
Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk
teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah
= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap
bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran
bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali
dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian
dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22
Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol
16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014
pukul 0129) 23
Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu
Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam
pertunjukan tari
35
Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan
terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224
Tari Ronggeng
Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki
badan tangan dan kepala
Susunan Gerak
Tari
Bagian Uraian Hitungan
1Lenggang
Rongeh25
Kaki Dimulai dengan posisi kaki
kanan menyilang di depan kaki
kiri kemudian melangkah
maju dengan lamgkah kaki kiri
menyilang di depan kaki kanan
dan berjaalan maju dengan
posisi kaki tetap merendah dan
sedikit diayun
1x8
dilakukan
sebanyak 8
kali
Badan Pada saat tangan kiri
digerakkan ke dalam maka
badan digerakkan ke serong
samping kiri dan pada saat
melangkah badan menghadap
depan
Tangan Tangan kiri lurus ke samping
kiri lalu diayunkan ke dalam
dengan posis telapak
menghadap luar dan
pergelangan tangan ditekuk
kemudian diayunkan kembali
ke posisi samping pada saat
kaki berjalan maju
Kepala Menghadap pergerakan tangan
kiri kemudian menghadap
depan sambil mengayunkan
kepala (gedek) ke kanan dan ke
kiri dengan hadapan tetap ke
24
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI
Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25
Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula
menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah
mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail
gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada
penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya
dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem
dasar tari Betawi
36
depan
2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan
telapak membentuk huruf V
dan membuka lutut sehingga
posisi kaki menjadi merendah
2x8 (gerakan
dilakukan
sebanyak 2
kali putaran
dimulai dari
lenggang
ronggeh
sampai ogek)
Badan Tegap menghadap ke depan
kemudian menggerakkan
badan (torso) ke kanan dan ke
kiri dan memberikan efek
pada bahu ke kanan dan ke
kiri
Tangan Tangan kiri direntangkan ke
samping sebatas pinggang dan
tangan kanan memegang
selendang di pinggang sebelah
kanan kemudian
menyampirkan selendang
dengan telapak kanan ketika
bahu bergerak ke kanan
Kepala Menghadap ke bahu kanan
ketika badan (torso) bergerak
ke kanan begitu pula
sebaliknya
3Selancar Ngepik
atas
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan posisi
merendah kemudian berjalan
maju dan mundur dengan
posisi tetap merendah
Hitungan
cepat
dilakukan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dan
membusungkan dada
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
atas dengan posisi berada di
depan setinggi atas kepala
kemudian menggerakan
telapak tangan dengan
memutar pergelangan tangan
ke arah luar dan dalam secara
bergantian
Kepala Menghadap ke arah kaki yang
melangkah
4Selancar
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
dengan membuka lutut
kemudian melangkah maju
1x8 maju
1x8 mundu
dilakukan
37
empat kali dan mundur empat
kali perlahan dengan
menggenjot lutut naik turun
secara perlahan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah
membusungkan dada dengan
sedikit condong kedepan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar pinggang
kemudian menggerakkan
telapak tangan bergantian
dimulai dengan telapak tangan
kiri dengan memutar
pergelangan dari jari-jari yang
menghadap atas kemudian
menghadap kebawah begitu
pula sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
memutarkan pergelangan
tangan
5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua
kaki melangkah maju sebanyak
empat langkah kemudian
jongkok dengan tumpuan kaki
kanan dan bangun dengan
posisi kaki kanan merendah
dan kaki kiri lurus ke samping
dengan telapak membuka
depan Kemudian melangkah
mundur dengan sedikit
meloncat dan merendah
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua telapak kaki
sejajar membuka lutut dan
merendahkan badan
2x8 setiap
satu kali
putaran
gerak
Badan Tegap menghadap depan
dengan dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari tangan kiri
ditekuk ke bahu dan jari
telunjuk menyentuh bahu
dengan telapak menghadap
bawah tangan kanan
direntangkan ke sampin kanan
sepinggang lalu bergerak
bergantian sebanyak tiga kali
Kemudian pada saat bangun
38
dari jongkok tangan kiri lurus
ke atas samping kiri dengan
telapak menghadap luar dan
tangan kanan ditekukkan ke
bahu dengan jari telunjuk
menyentuh bahu Pada saat
mundur tangan bergerak
seperti selancar ngepeik atas
dan diakhiri dengan posisi
tangan kanan lurus ke depan
menggerakkan telapak tangan
ke dalam dan tangan kiri
berada di pinggang
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu pada saat
bangun dari jongkok
menghadap ke tangan kiri atas
dan diakhiri dengan
menghadap ke depan
6Selancar
Pakblang
Kaki Gerakan kaki sama dengan
gerakan selancar pakblang
hanya pada saat akhir gerakan
kaki merendah kemudian
sedikit menggenjot lutut
mengikuti gerakan pinggul ke
kanan dan ke kiri
2x8 setiap
satu gerakan
(gerakan
dilakukan
sebanyak dua
putaran
mengulang)
Badan Sama pada gerakan selancar
pakblang posisi badan tegap
dan merendah Diakhiri
menggerakkan pinggul kekiri
sebanyak empat kali
Tangan Sama seperti gerakan selancar
pakblang diakhiri dengan
tangan kanan lurus dan
menggerakkan telapak tangan
dengan memutar pergelangan
ke arah dalam sementara
tangan kiri ditekuk ke
pinggang dan memegang
selendang kemudian
menyampirkan selendang
dengn telapak tangan
mengikuti goyangan pinggul
Kepala Sama seperti gerakan selancar
blonter
7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit rendah di
samping kaki kanan dan
39
diakhiri dengan posisi kaki
kanan dijinjit ke samping kaki
kiri dengan posisi kedua kaki
merendah
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dengan dada
membusung kemudian
menggerakkan badan ke kiri
dan ke kanan dengan dimulai
gerakan ke kanan yang
mengakibatkan efek pada bahu
Tangan Pada saat kaki kanan
merendah kedua tangan
disilangkan di samping kanan
bawah dengan telapak
menghadap luar Kemudian
tangan kiri ditekuk ke depan
setinggi atas kepala dengan
jari-jari menghadap kanan dan
telapak menghadap ke depan
dan tangan kanan ditekuk ke
pundak dengan jari telunjuk
menyentuh bahu dan telapak
menghadap bawah
Kepala Menghadap depan dengan
menggerakkan kepala ke kanan
dan ke kiri dengan pandangan
ke depan mengikuti gerakan
badan (torso)
8Tepak
Ngarojeng
Kaki Melangkah ke kanan dengan
posisi merendah dengan irama
makin lama makin cepat dan
diakhiri dengan posisi kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kanan
dengan posisi merendah
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada
Tangan Tangan kiri berada di pinggang
dengan memegang selendang
sambil menyampirkan
selendang tangan kanan
diluruskan ke samping kanan
sejajar dengan pinggang
kemudian menggerakkan
tangan dengan gerakan ayunan
tangan ke luar dan ke dalam
Kemudian kedua tangan
40
disilangkan di samping kanan
sebatas pinggang dan diakhiri
dengan posisi tangan seperti
selancar ngepik atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
dan diakhir dengan hadapan ke
depan
9Kepak dua
tangan mundur
Kaki Setelah menbentuk sikap
kemudian melangkah mundur
perlahan dengan posisi kanan
menyilang berjinjit di belakang
kaki kiri yang posisinya
merendah kemudian bergerak
dengan sedikit menggenjot
naik turun
Gerakan 2x8
Badan Seteleh membentuk posisi
badan menggerakkan (torso) ke
kanan dan ke kiri masing-
masing satu kali dan saat
berjalan posisi badan tegap
merendah dengan menghadap
depan
Tangan Posisi tangan seperti possi
selancar ngepik atas tetapi
menggerakkan pergelangan
tangan hanya sekali ke arah
dalam dan diakhiri dengan
telapak meghadap luar dengan
jari-jari saling berhadapan ke
dalam
Kepala Pada saat badan bergerak
(torso) kepala bergerak
mengikuti pergerakan badan ke
kanan dan ke kiri Lalu pada
saat kaki kiri melangkah
kepala menunduk dan pada
saat kaki kanan melangkah
kepala menghadap ke depan
10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan telapak membentuk huruf
V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
41
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan posisi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar sepinggang sebelah
kanan dengan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
menghadap atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
11Goyang Cendol
Ijo
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V26
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Kemudian menggerakkan
pinggul ke kanan dan ke kiri
masing-masing satu kali
Tangan Kedua tangan memegang
selendang masing-masing
sisinya sambil memegang
selendang di pinggang dan
menyampirkan selendang
dengan mengepakkan telapak
tangan kanan ketika pinggul
bergoyang ke kanan dan ke
kiri ketika pinggul bergoyang
ke kiri
Kepala Mengayun dan mengikuti
gerakan pinggul
12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
26
Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap
menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga
badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu
Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014
42
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan
pinggang kemudian tangan
kiri digerakkan ke atas
sehingga posisi akhirnya
ditekuk ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kanan tetap
ke samping begitu pula
sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
43
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
15Klewer dua
tangan
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan tinggi
pinggang kemudian tangan
kanan lurus ke samping kanan
setinggi pinggang kemudian
digerakkan ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kiri
diletakkan di pinggang dengan
memegang selendang
kemudian menyampirkan
selendang ketika tangan kanan
di bahu
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8
44
kanan menyilang di depan kaki
kiri dengan sikap merendah
kemudian setelah satu kali
delapan berpindah posisi
menjadi kaki kiri yang
menyilang di depan kaki kanan
dan tetap berjalan di tempat
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
posisi badan condong ke depan
Tangan Geakan tangan sama dengan
gerakan kewer kanan (pada
gerekan ke tiga belas) Tangan
kanan bergerak dan tangan kiri
di pinggang setelah kaki
bertukar maka posisi tangan
juga bertukar
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
18 Jingke tepak
blonter
Kaki Kaki kanan berada menyilang
di depan kaki kiri sebagai
tumpuan dengan posisi
merendah sementara kaki kiri
berada di belakang kaki kanan
dengan posisi berjinjit
Kemudian bergerak memutar
di tempat dengan gerakan naik
turun (menggenjot) Setelah
empat kali berjalan di tempat
kemudian bertukar posisi kaki
menjadi Kaki kiri di depan
sebagai tumpuan dan kaki
kanan menyilang di belakang
dengan posisi berjinjit
Gerakan 2x8
dilakukan
sebanyak
tiga kali
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Tangan kanan berada di
pinggang dengan telapak
memegang selendang di
pinggang kanan dan tangan
kanan lurus ke depan dengan
telapak menghadap ke depan
dan jari-jari menghadap ke
atas Kemudian tangan
digerakkan dengan
mengayunkan telapak tangan
dengan posisi tangan yang
45
tetap lurus Kemudian tangan
kiri digerakkan ke depan
sehingga berada lurus ke depan
dengan telapak menghadap
depan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
berada di samping pinggang
kanan dengan memegang
selendang Kemudan
menyampirkan selendang
ketika goyang ke kanan
Kemudian bergerak sebaliknya
ketika berpindah kaki
Kepala Menghadap depan dan pada
saat kaki berjinjit kepala
menunduk akibat dari ayunan
kaki
19Gibang
Ronggeng
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap kanan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian
merendah dengan sikap
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Kemudian kaki kanan
digerakkan ke samping kanan
hingga membentuk lurus dan
telapak kaki kanan menghadap
samping sementara kaki kiri
Gerakan 4x8
46
tetap merendah begitu pula
sebaliknya
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Pertama tangan kanan digerak
ayun hingga lurus ke depan
sejajr dada dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke atas kemudian
kedua tangan diayunkan ke
kanan sehingga tangan kiri
berada di depan dada dengan
posisi ditekuk telapak
menghadap kanan jari-jari
menghadap atas dan tangan
kanan lurus ke samping serong
atas dengan posisi telapak
menghadap luar dan jari-jari
menghadap atas begitu pula
sebaliknya
Kepala Kepala menghadap depan
kemudian melihat ke tangan
yang direntangkan ke atas
21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke
depan dengan telapak
menghadap ke depan dan kaki
kiri merendah kemudian kedua
kaki dirapatkan dan berjalan di
tempat dengan kaki berjinjit
ketika berdiri dan kaki
menapak ketika merendah
gerakan ini dilakukan masing-
masing dalam empat hitungan
Gerakan 3x8
dilakukan
sebanyak dua
kali dengan
gerakan
mulai dari
gonjingan
satu
Badan Tegap dan menghadap ke
depan
Tangan Posisi tangan direntangkan ke
depan atas dan sedikit
menekuk dengan ketinggian di
atas kepala telapak tangan
menghadap luar dan jari-jari
tangan saling berhadapan
Kemudian kedua tangan
ditekuk ke bahu masing-
masing sisinya dengan jari
telunjuk menyentuh bahu Dan
menggerakkan siku dengan
putaran ke depan dan ke atas
47
ketika kaki merendah lalu ke
belakang bergantian ketika
kaki berjinjit
Kepala Menghadap depan ketika kaki
berjinjit dan menunduk ketika
kaki merunduk
22Gonjingan
blonter
Kaki Kaki merendah dengan sikap
telapak kaki membentuk huruf
V Kemudian lutut kaki dinaik
turunkan secara perlahan
Gerakan 2x8
Badan Setalah kaki merendah bahu
digerakkan ke depan dimulai
dengan bahu kanan dengan
putaran ke atas lalu ke depan
lalu pada saat berdiri kembali
menghadap depan dan kembali
merendah dan menggerakkan
bahu kiri ke depan dengan
putaran ke atas menuju ke
depan secara perlahan
kemudian keduanya bergerak
secara cepat bergantian dengan
memutar bahu ke depan
Tangan Kedua tangan ditekuk ke
masing-masing bahu dengan
jari telunjuk menyentuh bahu
kemudian menggerakkan siku
ke depan dengan putaran ke
atas berbarengan dengan
gerakan bahu begitupula
sebaliknya
Kepala Menghadap depan dan
mengayun ketika
menggerakkan tangan
23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap
ke depan dan kaki kanan
merendah dan berjinjit
menghadap kanan posisi
kedua kaki menghadap ke
kanan dengan merendah
Kemudian mengangkat kaki
kanan sebanyak dua kali
berbarengan dengan tangan
begitu pula sebaliknya
terhadap kaki kiri
Gerakan 1x8
dimasing-
masing
sisinya dan
dilakukan
sebanyak
tujuh kali
yang
kedelapan
adalah
peralihan
Badan Merendah dan condong ke
depan menghadap ke kaki yang
bergerak mengangkat
48
Tangan Tangan kiri mengambil
selendang di pinggang kiri
kemudian diletakkan di telapak
tangan dengan posisi akhir
lurus sejajar bahu dan
selendang tersangkut di
telapak sementara tangan
kanan digerakkan lurus ke
depan bawah dengan jari-jari
menghadap depan dan kaki
dinaikkan dua kali maka
telapak tangan digerakkan naik
turun akibat pergelangan
tangan yang digerakkan
Begitu pula pada tangan
sebalikanya
24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap depan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tetap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk di depan tubuh tangan
49
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
menghadap bawah sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapak menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
26Silat Tangkis
Sejajar
Kaki Kaki melangkah kanan dan
dimulai dengan kaki kanan
rendah dan kaki kiri berjinjit di
samping kaki kanan kemudian
mundur dengan posisi kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit Kemudian melangkah
lagi seperti gerakan di atas
sebanyak tiga kali kemudian
bergerak duduk dengan posisi
kaki disilangkan di depan kaki
kiri berada di bawah kaki
kanan paha kaki kanan berada
di atas paha kaki kiri
Kemudian bangun dengan
posisi duduk jongkok kaki kiri
bertumpu pada lutut dan kaki
kanan setengah berdiri dengan
posisi paha lurus dan tumpuan
telapak kaki Kemudan bangun
berdiri dengan melanjutkan
gerakan kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit lalu
bergantian kaki merendah dan
kaki kanan berjinjit diakhiri
dengan posisi kaki kanan
merendah dan kaki kiri
menyilang di belakang kaki
Gerakan 3x8
ditambah
3x8 berjalan
ditempat dari
posisi
terakhir
50
kanan dengan sikap berjinjit
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
sikap dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari gerakan tangan
kiri berada di depan dada
dengan ditekuk dan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
ke atas tangan kanan ditekuk
ke bawah dengan posisi siku
lurus dan tangan mengepal ke
bawah Kemudian posisi
tangan kiri tetap pergelangan
tangan kanan diputar ke atas
sehingga sekarang siku
menghadap ke atas Kemudian
kedua tangan disilangkan dan
membuat gerak tangkis ke
samping kiri pinggang dengan
posisi tangan ditekuk
sepinggang telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas dilakukan dua
kali juga terhadap sisi
sebaliknya
Lalu kedua tangan disilangkan
di depan dada dengan proses
menuju ke atas dengan kedua
tangan direntangkan ke
masing-masing sisinya sebelah
atas dan telapak membuka ke
atas lalu tangan kiri kembali
ditekuk ke depan badan tangan
kanan menyiku ke bawah lalu
tangan kanan digerakkan ke
serong atas kanan diikuti
tangan kiri membuka ke serong
atas kiri kemudian tangan kiri
kembali ke posisi tekuk di
depan dada tangan kanan
menyiku ke bawah lalu
digerakkan ke atas dan tangan
kembali menyilang sejajar
pinggang di samping kiri
sekali dan diakhiri dengan
posisi tangan kiri berada di
depan badan dengan ditekuk
51
dan telapak tangan menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
menyiku ke bawah dengan siku
sejajar bahu dan kepalan
tangan mengarah ke bawah
Kepala Melihat ke tangan yang
bergerak
27Silat Tangkis
Rempak
Kaki Dimulai dengan kaki
melangkah ke kanan dan kedua
kaki berjinjit kemudian
mundur dengan kaki kiri
dengan membentuk kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kaki kiri
kemudian melangkah ke kanan
dengan bentuk kaki kanan
merendah dan kaki kiri berjinjit
di samping kaki kanan dengan
merendah
Gerakan 5x8
Badan Pada saat tangan naik posisi
badan serong samping dan
pada saat menyilang tangan
badan mengikuti geraan silang
tangan
Tangan Diawali dengan tangan yang
diputar ke arah serong atas
kanan hingga membentuk lurus
di samping serong atas kanan
dengan jari telunjuk dan tengah
mennujuk ke serong atas
sementara tangan kiri berada di
samping pinggang dengan
posisi ditekuk ke bawah
telapak menghadap bawah dan
jari-jari menghadap depan
Kemudian tangan disilangkan
di samping kanan dengan
posisi telapak menghadap
depan lalu membuka ke sisinya
di samping pinggang kanan
Lalu disilangkan di samping
pinggang kiri
Kepala Menghadap ke tangan yang
lurus serong dan menghadap ke
tangan yang menyilang
28 Gibang
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
kemudian bergerak di tempat
Gerakan 4x8
52
dengan posisi kanan yang lurus
ke depan dengan membentuk
telapak kaki menghadap depan
sementara kaki kiri merendah
kemudian kaki kanan mundur
sejajar dengan kaki kiri lalu
kaki kiri maju lurus
membentuk telapak
menghadap depan bergantian
dengan kaki kanan
Badan Tegap dan menghadap depan
condong ke depan dengan dada
membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
ditekuk ke depan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke samping kanan
posisi tangan kanan berada di
depan badan dengan ditekuk ke
depan dada dan telapak
menghadap bawah kemudian
gerakan tangan kanan pada saat
kaki kanan melangkah adalah
mendorong pergelangan ke
depan dengan telapak tangan
menghadap bawah pada saat
kaki iri melangkah memutar
telapak tangan ke arah luar
sehingga telapak tangan
menghadap ke atas kemudian
menggerakkan pergelangan
tangannya ke depan dan ke
belakang
Kepala Kepala mengayun mengikuti
kaki
29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tegap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk ke depan tubuh tangan
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
53
menghadap bawah Sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapan menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dan merendah
dengan sikap kaki kanan
menapak dan kaki kiri berjinjit
rapat
Gerakan 3x8
Badan Tegap merendah dan condong
ke depan
Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah
dengan tinggi sepinggang
telapak tangan ke bawah dan
jari-jari menghadap depan
sedangkan tangan kanan lurus
ke samping kanan sejajar
pinggang dengan telapak
menghadap samping kanan dan
jari-jari lurus ke atas
Kepala Setelah sikap kaki terbentuk
kepala digerakkan ke kanan
dan ke kiri dengan hadapan ke
depan dengan menggerakkan
leher (gedek)
31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan
bergerak meloncat kecil
(mengayun naik turun) ketika
kaki kanan bergerak kaki
kanan diayunkan ke samping
kanan hingga posisinya lurus
dengan telapak menghadap
kanan lalu diayunkan ke
samping kiri dengan posisi
Gerakan 4x8
54
menekuk hingga berada di
depan badan dan telapak
menghadap ke samping kiri
gerakan dilakukan berulang
kali kemudian diakhiri dengan
gerakan jalan dengan posisi
kaki tetap menyilang
Badan Tegap menghadap depan
Tangan Ketika kaki kanan lurus ke
samping tangan kanan
diayunkan ke samping kiri
dengan posisi tangan kiri
ditekuk keluar samping kiri
dan telapak menghadap keluar
sementara tangan kanan
menekuk di depan badan
dengan telapak dan jari-jari
menghadap bawah Pada saat
kaki kanan diayunkan ke
samping kiri tangan kanan
dibuka ke samping kanan
dengan posisi tangan ditekuk
ke luar sebelah kanan dan
telapak membuka serta tangan
kiri ditekuk ke dalam dengan
posisi telapak dan jari-jari
menghadap bawah
Kepala Mengikuti pergerakan kaki
kanan
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan
diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari
beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian
penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi
Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana
biang27
Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam
Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah
satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu
27
Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri
dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari
Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014
oukul 1100
55
Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah
baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif
burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet
selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala
berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting
kuning 28
Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang
koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni
Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng
Blantek29
Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama
koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30
28
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional
Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi
Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30
Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari
Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini
merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama
pada generasi muda sekarang ini
56
Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah
memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini
Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar
belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil
produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari
kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat
Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan
masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat
nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun
1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja
se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-
Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat
Nasional tahun 198531
Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek
sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam
skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng
31
httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014
57
Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali
pada tahun 198732
Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai
prestasi tari Ronggeng Blantek
ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada
masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah
benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok
etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini
dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa
mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat
itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek
berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap
Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari
kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo
Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi
indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan
membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya
mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng
Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi
khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara
umum
Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh
laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan
masyarakat Betawi33
Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian
kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang
dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang
32
Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal
perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-
prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33
Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment
Tourism and Culture Office 2009 h 42
58
koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi
musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam
sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar
Betawi
Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi
adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah
satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi
untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan
cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara
Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
34
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23
59
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang
kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang
kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai
musik karawitan Betawi
Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan
antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35
Unsur
Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
35
Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014)
60
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk
mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater
lenong Betawi38
Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah
pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu
menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan
36
Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan
sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal
ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua
tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong
61
gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai
dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39
Hal demikian jelas bertentangan
dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong
mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi
Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah
daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan
pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan
dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai
Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang
tidak sesuai dengan ajaran Islam
Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang
lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang
kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa
menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi
gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi
Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika
kepada masyarakat
Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya
fungsi gambang kromong sekarang ini
rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi
sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional
dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas
39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau
membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi
dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak
ada
62
Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap
lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40
Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong
sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah
menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang
kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan
diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa
membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik
tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan
gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat
Betawi terhadap kesenian ini
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong
nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang
kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh
para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam
Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang
dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko
lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada
penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain
musik laki-laki41
40
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41
Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan
Betawi Sabtu 8 Agustus 2014
63
Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan42
Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak
dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan
gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan
nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas
dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai
musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media
dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong43
Ketiga jenis lagu-lagu yang
dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora
cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang
kromong yang mengandung pesan vulgar44
Keempat kostum para pemain musik
42
Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 43
Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44
Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52
64
dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup
auratnya
Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar
menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam
gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam
bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi
pedoman hidup masyarakat Betawi
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada
kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai
telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum
yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai
Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah
muda45
Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum
tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang
45
Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu
Babakan
65
sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari
ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya
bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua
kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat
diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi
terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana
suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk
kesenian46
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong
dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang
tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan
tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut
Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada
beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah
non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan
46
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu
tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik
66
Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada
sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini
agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang
bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat
berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru
Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk
kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng
blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada
satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang
dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah
Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas
berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan
keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47
Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang
masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka
hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat
Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima
dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk
kebudayaa salah satunya kesenian
Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan
sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-
nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan
47
Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia
Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64
67
perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi
tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya
Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama
dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua
kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk
penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan
sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa
diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan
masyarakat Betawi
Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya
berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat
itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari
Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan
menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal
instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi
yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48
Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian
lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus
dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam
dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan
budaya di tempat dimana Islam itu masuk
48
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981
h65
68
BAB III
ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi
Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena
masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah
banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian
itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari
unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di
Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara
bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun
1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini
kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1
Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses
asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi
adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal
dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini
berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta
in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both
1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi
penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
69
local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as
Arab and Chineserdquo 2
Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi
tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai
unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya
Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3
Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal
dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di
Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang
Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas
baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan
tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah
penduduk asli Jakarta
Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis
menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke
19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia
Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di
antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah
Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan
2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements
Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember
2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129
4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi
FISIP UI 2004 h5
70
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya
komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self
conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin
(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan
eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu
dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan
identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya
perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang
merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama
menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan
komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya
etnis Betawi di Jakarta
Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan
dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis
Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan
wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal
usul bahasa dan agama7
Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah
jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena
5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33
6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35
7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h
64-65
71
perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin
bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia
Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan
wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata
Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi
Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah
masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan
keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di
wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas
masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun
2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta
Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang
ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok
ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara
bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi
yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng
Sawah Jakarta Selatan9
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi
budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan
ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan
8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di
perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan
Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00
72
Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun
200010
Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan
lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga
Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11
Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini
dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan
sebagai ikon budaya Betawi12
tetapi karena laju perkembangan pembangunan
yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai
Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah
kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13
Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya
yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula
pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang
10
Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan
Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa
Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan
perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa
kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu
Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11
Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan
Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan
sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari
Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah
kawasan Setu Babakan 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang
sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung
asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi
legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13
Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan
Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
73
menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14
yaitu
kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi
serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15
Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah
berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada
tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16
Maka Setu Babakan dianggap
sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di
DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi
Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya
dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada
waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung
Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta
Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17
Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah
Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg
asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya
14
Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas
dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan
budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia
menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15
Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan
Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16
Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
edisi Juni 2012 h 18 17
Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 11 April 2014
74
Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan
Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi
mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi
ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan
cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke
474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun
2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang
terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti
kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur
bangunan dengan ciri khas Betawi19
Berikut adalah gambaran umum
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan
luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3
Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota
Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih
18
Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19
httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014
75
289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan
dan Setu Mangga Bolong20
Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan
sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur
jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan
Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah
provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan
jalan Mochamad Kahfi21
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat
Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat
melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22
Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat
Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan
mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari
mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan
kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik
Betawi23
Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti
20
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21
Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22
httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September
2014 23
httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014
76
industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-
ondel24
Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan
serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan
edukasi
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial
Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya
memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk
sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur
dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk
sistem sosial dalam suatu masyarakat25
Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat
konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan
pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta
tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada
agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam
merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini
masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan
24
Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di
Setu Babakan ada dalam lampiran 25
Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h
135
77
Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak
Kopi wanita berdarah Cinardquo26
Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari
datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian
menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri
Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki
bernama Samsudin dan Hadi27
Meskipun saudara kedua kaka beradik ini
memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya
menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani
Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang
kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah
wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan
keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai
gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius
Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana
menunjukkan kemahiran seninya
Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama
hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang
digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua
berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi
26
Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua
ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu
dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai
sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya
dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102
78
dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang
yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28
Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat
Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka
seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang
menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat
penduduk asli Jakarta
ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun
1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat
Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di
masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di
masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk
sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut
dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah
Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah
Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang
melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian
dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di
halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang
membentuk kepribadian sayardquo29
Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi
adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi
budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang
dijadikan pedoman hidup
Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan
berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur
adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang
menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan
28
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h
104 29
Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986
79
jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau
kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan
keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan
di Perkampungan Setu Babakan 30
No Keterangan Jumlah Kondisi
1 Masjid 12 Baik
2 MusholaSurauLanggar 24 Baik
3 Gereja Kristen - -
4 Gereja Khatolik 1 Baik
5 Pura - -
6 Vihara - -
Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan
No Keterangan Jumlah
1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38
2 Kelompok Kebaktian 2
3 Yayasan 3
4 Lembaga Swadaya Masyarakat -
5 Panti Asuhan 4
6 Panti Wreda -
7 Panti Cacat -
30
Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada
penambahan unit masjd
80
Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31
Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta
tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam
melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka
dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima
satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam
istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek
kemanusiawian suatu kelompok
Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal
yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32
31
httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32
Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan
masyarakat bersama
81
Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan
jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal
dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33
Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya
ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang
mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34
Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan
karsa manusia35
Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga
melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial
yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia
seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta
dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan
jasmaniah atau material culture36
Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir
setiap anggota orang perorang dalam masyarakat
Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan
jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk
masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas
etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi
33
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta
1965 h 77-78 34
EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama
Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36
Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982
h 173
82
berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar
Arab Cina Portugis dan lain-lain37
Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses
dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang
berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya
sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata
upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan
budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38
Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak
awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini
berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya
kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh
Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak
semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39
Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni
musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik
Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik
Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh
37
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia
International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h
46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau
seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014
83
Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong
Betawi40
Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang
kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu
babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41
Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi
menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya
telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi
dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta
Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya
Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan
identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42
Dan masyarakat Betawi
telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim
telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya
pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk
40
Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya
Sastra 2008 h 155 41
Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42
Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis
dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas
84
Kelapa43
Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan
sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan
mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya
kota Jakarta dewasa ini
Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada
seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian
Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya
diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah
menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar
dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata
kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian
lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau
menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu
kesatuan dengan nilai Islam44
Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek
bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau
mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan
perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh
masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
43
Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional
dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal
1996 h7 44
Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam
dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86
85
Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang
kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang
Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan
pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah
proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang
Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah
budaya Betawi45
Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil
wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan
rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam
Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam
termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima
gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam
gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang
Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita
tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik
dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci
hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita
sebagai muslim46
Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah
menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis
alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan
nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai
kesenian Betawi
45
Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam
Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46
Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya
betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930
86
Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya
Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama
penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi
Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek
Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan
dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas
budaya masayarakat Betawi47
Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat
Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh
bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan
ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di
beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini
menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-
Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari
Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada
umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan
pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap
pertunjukannyardquo 48
Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf
pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di
dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai
dengan nilai Islam
47
Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan
pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014
87
Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal
Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd
ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai
dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan
berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah
menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan
setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49
Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh
masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang
tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng
Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga
telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk
memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni
menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50
Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian
antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat
sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi
bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan
dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta
kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51
Karakter terpenting dalam hal ini
adalah agama sistem kepercayaan
Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan
49
Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid
dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50
Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51
Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman
h 133
88
proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani
kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan
budaya
89
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai
mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat
Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka
sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang
membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem
sosial dalam masyarakat Betawi
Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses
terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul
pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah
administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di
Tangerang Bekasi Depok dan Bogor
Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap
nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam
urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan
konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan
konservasi budaya yang religius
Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai
hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi
alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam
yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong
dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses
penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap
dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang
kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam
Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki
pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam
inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang
90
berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik
Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek
Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan
budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai
Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-
sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang
dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam
Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat
Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang
kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain
lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek
menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari
Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun
tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan
penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian
yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi
Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui
sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan
masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa
pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta
atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak
sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini
gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi
sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu
dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan
Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian
Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan
diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua
kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai
kesopanan yang diajarkan Islam
Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap
bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya
nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan
gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi
yang identik dengan Muslim
91
B SARAN
Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran
dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni
Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman
Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya
yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap
mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal
menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat
amin
92
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Primer
Sumber yang tidak diterbitkan
Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan
Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi
Jakarta Desember 2012
Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj
Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi
Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi
Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan
Jakarta 2004
Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya
Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2002
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan
Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta
Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta
2001
93
Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan
KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI
Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012
Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni
Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
1976
Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta
Direktori Kesenian Jakarta 1986
Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas
Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program
Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002
Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City
Government and Cultural Office 2009
Buku-Buku
Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama
Widya Sastra 2008
Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002
Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam
Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan
Festival Jakarta 1996
Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007
Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta
Jakarta LIPI 2001
94
Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan
Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi
Lisan 1996
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan
Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007
Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar
2011
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi
Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa
Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela
Betawi 1991
Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994
Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance
2011
Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat
Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004
Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta
Perkumpulan Renaisance 2010
Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi
Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976
Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
95
Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan
Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997
Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di
Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009
Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia
Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b
Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival
Istiqlal 1996
Majalah dan Artikel
Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
Merpati Archipelago edisi Juni 2012
Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal
Anthropological Intitute vol LXXV 1945
Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3
Mei 1968
Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964
Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The
Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1
Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3
November 1973
Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi
Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
96
Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat
1986
Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986
Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre
Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)
Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical
Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3
(October 1993)
Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan
Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
Sumber Sekunder
___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik
Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001
ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011
Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995
Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta
PT Gramedia Pustaka Utama 1992
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
97
Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya
1987
Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di
Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008
Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press
1982
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo
Persada 1982
Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi
pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia 1964
Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei
2006
Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981
Wawancara
Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek
Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta
Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan
kota Administrasi Jakarta Selatan
98
Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi
dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi
dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga
Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan
Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur
Sumber elektronik
httpwwwjstororgstable41757955
httpwwwjstororgstable41757968
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml
httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta
httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952
httpwwwkependudukancapilgoid
httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-
betawihtml
httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842
99
httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi
LAMPIRAN
Transkip wawancara
Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei
2014 pukul 1300)
Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek
semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain
pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas
koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang
menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana
dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata
musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi
beliau seorang penabuh gendang yang handal
Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari
Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong
Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar
saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78
Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari
Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu
diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program
Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus
pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu
ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-
gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang
mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus
pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya
Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti
nama menjadi Institut Kesenian Jakarta
Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak
maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan
oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi
Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari
Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan
nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses
transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan
resmi
Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal
sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai
penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk
meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari
Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek
yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo
dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena
Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka
dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam
tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah
menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa
dilirik oleh generasi muda Betawi
Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng
Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada
pada norma Betawi
Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak
tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu
pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni
Sukarjan
Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa
saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya
Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi
diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah
tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama
adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil
DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam
kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan
pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia
Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh
seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari
Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi
tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng
Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek
ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun
bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor
seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah
satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35
negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat
itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk
membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat
luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima
Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun
telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek
sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun
1980
Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi
ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng
Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian
ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006
kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai
karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna
penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu
sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di
tahun 2006 itu
Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa
wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan
Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh
gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata
Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus
Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya
pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi
karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari
tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah
Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal
Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek
Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai
salah satu tarian khas Betawi
dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630
Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini
Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian
Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan
dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi
dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang
Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua
kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu
bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar
atau pakaian atau gerakan
Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga
pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan
saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya
sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah
menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor
Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi
koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam
Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya
Betawi agar tetap eksis
Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-
jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin
menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya
Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan
semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan
tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan
bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang
masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca
koridor Islam)
Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng
Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi
dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur
gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai
budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di
Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan
budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya
Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar
budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah
budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu
pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya
perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain
dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet
dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi
tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak
normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus
tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal
demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi
demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih
sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi
Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu
Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan
yudikatif di dalamnya
Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku
yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa
bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian
Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok
masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi
semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak
dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya
begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi
Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman
mereka sebatas hanya dikulit arinya saja
Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka
katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini
bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini
faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana
musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi
Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya
aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius
islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah
budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin
yang liriknya berisi pesan moral
Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari
ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak
dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan
budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam
sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang
sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik
Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai
melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja
mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada
masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa
dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari
maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan
marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur
dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai
Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan
Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat
demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan
kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan
menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan
marwah budaya kami yaitu Islam
Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)
Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang
Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah
budaya Betawi
Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya
apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter
masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter
kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik
Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang
sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami
mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi
perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya
hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya
Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita
gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika
mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk
meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti
dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan
dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa
gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat
Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam
penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan
tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang
mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya
tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak
islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam
Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami
sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-
mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-
lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris
Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci
Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua
kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak
mengenakan jilbab
Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik
masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan
dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah
kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang
sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan
konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan
usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi
sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan
bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain
sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan
Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi
Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab
dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang
kromong pak
Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih
sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula
bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai
sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin
sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal
Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan
sekedar musik hiburan aja ya pak
Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama
dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba
Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata
dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk
menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja
bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa
langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan
kedudukan
Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)
Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta
Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak
Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa
Betawi]
ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw
Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo
Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang
telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang
datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia
bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe
masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat
menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan
ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa
ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe
sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda
poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea
jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken
apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias
dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest
gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef
Tionghoa
Alat Orkest Gambang
Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian
soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe
Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si
Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng
Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim
Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe
Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan
Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw
Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek
dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw
To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan
actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang
dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan
bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa
Lagoe-lagoe jang populair
Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok
Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona
Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau
Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe
boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres
(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada
saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika
tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem
almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja
soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada
nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat
plaatgramophoon masih ada sedia itoe
Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang
Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen
djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe
iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini
Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di
Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen
dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat
mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta
telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat
ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe
lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1
(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah
loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada
djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet
keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia
dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In
donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada
kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada
major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein
Nie Hoe Keng
Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang
Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak
bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo
dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa
Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan
hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida
heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe
sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di
Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog
tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari
Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa
di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen
soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong
Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita
penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja
bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim
jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat
muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-
tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken
oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang
biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian
kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara
seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai
itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet
Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman
Zanger dan Zangeres (Tjio Kek
Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal
hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti
menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken
lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan
pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang
tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai
oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang
jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-
anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis
Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di
Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan
laen-laen sebaginja
Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek
Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo
bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari
orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika
berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika
moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin
menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran
menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda
dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong
Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh
baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang
marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada
Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe
samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja
dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-
peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti
kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie
dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh
Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam
sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang
baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan
poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja
tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida
mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea
betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe
hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah
tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet
baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja
orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia
sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio
Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek
maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar
sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan
toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se
bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat
Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran
membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang
mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio
Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe
baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada
orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman
doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang
paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling
banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe
kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot
Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai
soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo
Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada
heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika
poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek
badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake
oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake
tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde
sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan
sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah
plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes
Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen
dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi
empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan
luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat
bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada
berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo
Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek
mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja
Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada
oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa
djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong
besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa
Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta
koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta
baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor
koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia
jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali
Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande
bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken
oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari
Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa
Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo
Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee
moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey
Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada
mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar
Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir
serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-
tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe
wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi
denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen
di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng
Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat
terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger
nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest
gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing
Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+
1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang
kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe
Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang
miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika
tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan
SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah
Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan
Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan
Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari
bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok
tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek
menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang
seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat
colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli
piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken
piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta
gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng
Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota
Djakarta (+ 1900)
Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer
Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet
peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi
anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-
pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan
mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat
terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken
lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh
pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab
marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja
Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio
Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri
boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan
tida kenal sama sekali
Ngo Hong Lauw diberdiriken
Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim
Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli
pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe
waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika
menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan
Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna
toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe
setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-
mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang
tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi
anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja
rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia
njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong
Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean
Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit
waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari
sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah
menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari
besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang
bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari
gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak
boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima
panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa
shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier
Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana
tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan
toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman
pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng
dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo
Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa
dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel
Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini
jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja
Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang
Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di
Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-
ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta
namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo
Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3
DAFTAR GAMBAR
Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1
Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2
1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di
Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta
mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif
provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng
yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek
Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra
Sutisna3
Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4
Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan5
3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di
sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian
Bang Yahya Andi Saputra6
Bang Gumin Has SPd7
6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di
Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang
aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul
Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah
Jagakarsa Jakarta Selatan
2
sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat
pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1
Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang
didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di
Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai
kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang
kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3
Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad
ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis
Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat
dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa
melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi
mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4
Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam
ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring
semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu
menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi
1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta
Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45
3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan
Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun
1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal
kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid
yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan
pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari
Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-
hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam
3
dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam
telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-
orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan
Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat
menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6
Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah
menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok
Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan
tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran
Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis
sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang
sebaliknya
Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru
mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin
memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap
mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7
Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8
Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan
masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang
5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30
6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah
FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah
diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29
8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas
dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h
119
4
terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak
tahun 1970-an
Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan
pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan
kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak
dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang
dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh
seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam
Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui
kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya
tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis
membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek
Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor
diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi
yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian
pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen
musik pribumi10
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara
9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau
mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura
dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen
musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi
5
kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa
unik11
Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang
kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis
untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang
kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi
ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta13
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik
11
Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara
yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa
gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur
dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai
dengan nilai-nilai Islam
12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak
awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene
berpedoman pada nilai-nilai Islam
13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978
sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di
tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
6
dalam tingkatan nasional maupun internasional14
Banyaknya penghargaan yang
diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek
telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan
sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di
tengah masyarakat luas
Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada
gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15
Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap
unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap
berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga
saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat
Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi
Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah
memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi
tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik
gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada
tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16
14
Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI
Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara
pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam
Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15
Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-
unsur melayu Islam 16
Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT
Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139
7
Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan
jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan
tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17
Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya
termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan
termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama
tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang
bersifat alami atau manusiawirdquo18
Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis
berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang
kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat
diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam
Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir
sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya
Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419
Perkampungan ini
adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-
nilai budaya Betawi
Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai
agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong
17
Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam
Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium
Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18
Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi
Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat
Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34
8
hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat
Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri
khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan
dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi
budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan
non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak
secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam
tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-
nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20
B Permasalahan
1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya
masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan
memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai
Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat
dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang
kromong dan tari ronggeng blantek
20
Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi
Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai
narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya
diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada
akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat
Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
9
Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi
berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21
1 Gambang Kromong
2 Gamelan Ajeg
3 Topeng
4 Tanjidor
5 Samrah
6 Keroncong Tugu
7 Gambus
8 Rebana Biang
9 Ketimpring
10 Sampyong
Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
1 Kembang Topeng
2 Gegot
3 Topeng Kedok
4 Silat 1 (Beksi)
5 Blenggo Asli
6 Tapak Tangan
7 Cokek Sirih Kuning
8 Zapin Arab
21
Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
10
9 Ronggeng Blantek
10 Enjot-Enjotan
11 Gejruk Jidat
12 Nandak Ganjen
13 Gandes Kipas
14 Silat 2 (Pengasinan)
15 Lenggo Jikek
16 Topeng Gong
17 Lambang Sari
18 Wayang Botoh
19 Silat 3
20 Kotebang
Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis
memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek
penulisan skripsi
Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat
Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi
hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua
kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini
terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian
gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan
beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan
terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja
11
diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima
dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap
berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam
Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek
secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa
kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru
dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah
indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama
ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat
2 Pembatasan Masalah
Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT
BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG
KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN
BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah
berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang
hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau
Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari
tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana
kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek
mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang
telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini
hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan
unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
12
3 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut
1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-
nilai Islam
2 Bagaimanakah bentuk perubahannya
3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang
telah bercampur dengan unsur-unsur Islam
Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses
penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan
tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang
menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini
adalah
1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong
dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk
skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan
Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah
lokal dengan tema sosial budaya
13
3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji
sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya
D Tinjauan Pusataka
Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh
Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian
musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran
maupun pengaruh Islam di dalamnya
Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong
Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis
mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di
Jakarta
Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis
Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan
Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi
dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut
di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi
berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi
Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya
khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi
Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang
menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis
lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan
bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya
14
dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng
Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir
Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota
Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata
Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini
secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan
pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam
dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam
penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis
mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis
Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari
Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini
menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi
Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema
penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama
dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis
mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat
Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian
Betawi
Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum
menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran
maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang
15
Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan
menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya
sekalipun dengan tema serupa
E Pendekatan dan Landasan Teori
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif
analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa
lampau yang bersifat komperhensif 22
mengetahui kronologi persitiwa proses
serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima
kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta
suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23
Peneliti
berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-
bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori
yang relevan bagi penelitian tersebut
Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori
Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-
produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo
tentang seni adalah
ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus
simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya
(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan
nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur
22
Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT
Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23
HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf
Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72
16
penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya
adalah seni itu sendirirdquo24
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara
asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa
Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data
yang meliputi 4 tahapan yaitu 26
24
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23
26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32
17
Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber
yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu
sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti
biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber
tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi
kemudian wawancara dan pengamatan langsung
Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis
disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik
instansi resmi derah maupun pemerintah
Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan
metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi
beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema
penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk
memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil
penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi
Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema
serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian
kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di
Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu
untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan
pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata
dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan
18
Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil
penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah
kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi
beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun
sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema
kajian
Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa
sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha
melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber
sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut
Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta
memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur
dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari
segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut
dengan historiografi27
F Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan
didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas
Bab I Pendahuan
A Latar Belakang Masalah
B Permasalahan
27
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109
19
1 Identifikasi Masalah
2 Pembatasan Masalah
3 Perumusan Masalah
C Tujuan dan Manfaat Penelitian
D Tinjauan Pusataka
E Pendekatan dan Landasan Teori
F Sistematika Penulisan
BAB II Potret Musik dan Tari Betawi
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
1 Musik Gambang Kromong
2 Tari Ronggeng Blantek
B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang
Kromong dan Tari Ronggeng
BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di
Perkampungan Setu Babakan
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek
di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bab IV PENUTUP
20
A Kesimpulan
B Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
21
BAB II
POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI
A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara
mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang
dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing
Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini
adalah masyarakat Betawi
Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk
kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan
dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi
sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan
tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam
kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua
unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan
hidup maupun tata aturan mereka
Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian
Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni
pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi
dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis
dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat
pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda
1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4
22
Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal
Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2
NO Jenis
Reportoar
Kelompok
Reportoar
Tokoh
Karawitan
Keterangan
1 Gambang
Kromong
Gamelan Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gambang
Kromong
2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi
Lagu-lagu Gamelan
Ajeng Gong Bolong
3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu
Topeng
4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu
Tanjidor
5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi
Lagu-lagu Samrah
6 Keroncong
Tugu
Melodis Andre Lampiran Notasi
contoh lagu Keroncong
Tugu
7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu
Gambus
8 Rebana
Biang
Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi
Lagu-lagu Rebana
Biang
9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi
bentuk pukulan
ketimpring
10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong
Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi
yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling
banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama
Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis
tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan
satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi
2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan
Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa
kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang
seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari
kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi
23
merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa
identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama
dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh
budaya yang heterogen
Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan
gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan
dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang
Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah
persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi
dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari
Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat
terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian
yang mengiringi tari serta pola lantainya
Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek
dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan
Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari
Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai
dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang
memiliki gerak silat di dalamnya 5
4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan
Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam
mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama
beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme
gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian
terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat
Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari
24
Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi
NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI
Kembang Topeng Joko Topeng
Gegot Kartini Topeng
Topeng Kedok Kartini Topeng
Silat 1 (Beksi) Wahab Silat
Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat
Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat
Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek
Zapin Arab Zainal Abidin Zapin
Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng
Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng
Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng
Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek
Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek
Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat
Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin
Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng
Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek
Wayang Botoh Abdurachem Topeng
Silat 3 Ali Sabeni Silat
Kotebang Abdurachem Silat
Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng
cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi
25
yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata
tari6
Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan
di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis
mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan
budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian
hari beragam
Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan
masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah
Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses
rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat
ini agar bisa diterima masyarakat luas
Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi
pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng
balntek sebagai objek penulisan skripsi ini
1 Musik Gambang Kromong
6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari
buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah
geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat
Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta
dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki
kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak
memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri
Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki
26
Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil
perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8
Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9
Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul
tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang
dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong
adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi
yaitu lenong dan cokek10
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta
Balai Pustaka 2005 h329
27
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai
hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam
pertunjukan teater lenong Betawi12
Persebaran Gambang Kromong sebagai seni
musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta
saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor
Tangerang Serang dan Sukabumi 13
Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya
1 Gambang14
11
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas
untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun
non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong
13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13
mei 2014)
14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas
Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014
28
Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan
belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah
kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada
tertinggi adalah siang
2 Kromong dan tehyan
3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris
terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan
seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh
berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen
gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)
4 Sukong
29
Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan
dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)
Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang
keras
5 Kong-a-hian
Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras
dalam nada liuh (g) dan che (d)
6 Bangsing atau suling15
Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang
Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan
mulut
7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang
digantungkan dilaras dengan nada siang (c)
15
Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu
Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok
Jali Putra
30
8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh
9 Pan atau Kecrek
Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga
menghasilkan bunyi crek-crek-crek
31
10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil
canang
Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi
diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen
gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16
Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada
yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu
Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu
yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin
Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang
dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental
Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong
Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan
setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu
phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan
Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh
Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong
diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17
Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul
Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut
Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning
16
Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis
Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17
Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari
cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan
selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan
gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan
dengan nilai Islam
32
Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan
skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah
jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh
masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang
peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa
Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali
untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut
serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu
luang18
Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan
dengan instrumen musik pribumi
Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi
yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang
kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang
kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta
maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong
sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari
oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan
musik gambang kromong
Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu
mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses
rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu
18
Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu
tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo
33
mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan
Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah
mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam
Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan
unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima
penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian
antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan
suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap
faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap
masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka
2 Tari Ronggeng Blantek
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi
ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti
Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu
beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan
tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap
eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah
laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah
Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya
34
dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari
Betawi19
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek
Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu
Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di
Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai
seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik
seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah
menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut
Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta20
Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater
rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21
dimana dalam memulai sebuah pertunjukan
topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang
disebut Blantek22
atau Ronggeng Blantek23
Dalam perkembangannya tarian ini
menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak
diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu
19
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21
Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di
Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk
teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah
= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap
bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran
bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali
dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian
dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22
Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol
16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014
pukul 0129) 23
Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu
Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam
pertunjukan tari
35
Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan
terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224
Tari Ronggeng
Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki
badan tangan dan kepala
Susunan Gerak
Tari
Bagian Uraian Hitungan
1Lenggang
Rongeh25
Kaki Dimulai dengan posisi kaki
kanan menyilang di depan kaki
kiri kemudian melangkah
maju dengan lamgkah kaki kiri
menyilang di depan kaki kanan
dan berjaalan maju dengan
posisi kaki tetap merendah dan
sedikit diayun
1x8
dilakukan
sebanyak 8
kali
Badan Pada saat tangan kiri
digerakkan ke dalam maka
badan digerakkan ke serong
samping kiri dan pada saat
melangkah badan menghadap
depan
Tangan Tangan kiri lurus ke samping
kiri lalu diayunkan ke dalam
dengan posis telapak
menghadap luar dan
pergelangan tangan ditekuk
kemudian diayunkan kembali
ke posisi samping pada saat
kaki berjalan maju
Kepala Menghadap pergerakan tangan
kiri kemudian menghadap
depan sambil mengayunkan
kepala (gedek) ke kanan dan ke
kiri dengan hadapan tetap ke
24
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI
Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25
Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula
menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah
mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail
gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada
penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya
dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem
dasar tari Betawi
36
depan
2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan
telapak membentuk huruf V
dan membuka lutut sehingga
posisi kaki menjadi merendah
2x8 (gerakan
dilakukan
sebanyak 2
kali putaran
dimulai dari
lenggang
ronggeh
sampai ogek)
Badan Tegap menghadap ke depan
kemudian menggerakkan
badan (torso) ke kanan dan ke
kiri dan memberikan efek
pada bahu ke kanan dan ke
kiri
Tangan Tangan kiri direntangkan ke
samping sebatas pinggang dan
tangan kanan memegang
selendang di pinggang sebelah
kanan kemudian
menyampirkan selendang
dengan telapak kanan ketika
bahu bergerak ke kanan
Kepala Menghadap ke bahu kanan
ketika badan (torso) bergerak
ke kanan begitu pula
sebaliknya
3Selancar Ngepik
atas
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan posisi
merendah kemudian berjalan
maju dan mundur dengan
posisi tetap merendah
Hitungan
cepat
dilakukan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dan
membusungkan dada
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
atas dengan posisi berada di
depan setinggi atas kepala
kemudian menggerakan
telapak tangan dengan
memutar pergelangan tangan
ke arah luar dan dalam secara
bergantian
Kepala Menghadap ke arah kaki yang
melangkah
4Selancar
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
dengan membuka lutut
kemudian melangkah maju
1x8 maju
1x8 mundu
dilakukan
37
empat kali dan mundur empat
kali perlahan dengan
menggenjot lutut naik turun
secara perlahan
sebanyak
4x8
Badan Tegap dan merendah
membusungkan dada dengan
sedikit condong kedepan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar pinggang
kemudian menggerakkan
telapak tangan bergantian
dimulai dengan telapak tangan
kiri dengan memutar
pergelangan dari jari-jari yang
menghadap atas kemudian
menghadap kebawah begitu
pula sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
memutarkan pergelangan
tangan
5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua
kaki melangkah maju sebanyak
empat langkah kemudian
jongkok dengan tumpuan kaki
kanan dan bangun dengan
posisi kaki kanan merendah
dan kaki kiri lurus ke samping
dengan telapak membuka
depan Kemudian melangkah
mundur dengan sedikit
meloncat dan merendah
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua telapak kaki
sejajar membuka lutut dan
merendahkan badan
2x8 setiap
satu kali
putaran
gerak
Badan Tegap menghadap depan
dengan dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari tangan kiri
ditekuk ke bahu dan jari
telunjuk menyentuh bahu
dengan telapak menghadap
bawah tangan kanan
direntangkan ke sampin kanan
sepinggang lalu bergerak
bergantian sebanyak tiga kali
Kemudian pada saat bangun
38
dari jongkok tangan kiri lurus
ke atas samping kiri dengan
telapak menghadap luar dan
tangan kanan ditekukkan ke
bahu dengan jari telunjuk
menyentuh bahu Pada saat
mundur tangan bergerak
seperti selancar ngepeik atas
dan diakhiri dengan posisi
tangan kanan lurus ke depan
menggerakkan telapak tangan
ke dalam dan tangan kiri
berada di pinggang
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu pada saat
bangun dari jongkok
menghadap ke tangan kiri atas
dan diakhiri dengan
menghadap ke depan
6Selancar
Pakblang
Kaki Gerakan kaki sama dengan
gerakan selancar pakblang
hanya pada saat akhir gerakan
kaki merendah kemudian
sedikit menggenjot lutut
mengikuti gerakan pinggul ke
kanan dan ke kiri
2x8 setiap
satu gerakan
(gerakan
dilakukan
sebanyak dua
putaran
mengulang)
Badan Sama pada gerakan selancar
pakblang posisi badan tegap
dan merendah Diakhiri
menggerakkan pinggul kekiri
sebanyak empat kali
Tangan Sama seperti gerakan selancar
pakblang diakhiri dengan
tangan kanan lurus dan
menggerakkan telapak tangan
dengan memutar pergelangan
ke arah dalam sementara
tangan kiri ditekuk ke
pinggang dan memegang
selendang kemudian
menyampirkan selendang
dengn telapak tangan
mengikuti goyangan pinggul
Kepala Sama seperti gerakan selancar
blonter
7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit rendah di
samping kaki kanan dan
39
diakhiri dengan posisi kaki
kanan dijinjit ke samping kaki
kiri dengan posisi kedua kaki
merendah
Badan Tegap dan merendah sedikit
condong ke depan dengan dada
membusung kemudian
menggerakkan badan ke kiri
dan ke kanan dengan dimulai
gerakan ke kanan yang
mengakibatkan efek pada bahu
Tangan Pada saat kaki kanan
merendah kedua tangan
disilangkan di samping kanan
bawah dengan telapak
menghadap luar Kemudian
tangan kiri ditekuk ke depan
setinggi atas kepala dengan
jari-jari menghadap kanan dan
telapak menghadap ke depan
dan tangan kanan ditekuk ke
pundak dengan jari telunjuk
menyentuh bahu dan telapak
menghadap bawah
Kepala Menghadap depan dengan
menggerakkan kepala ke kanan
dan ke kiri dengan pandangan
ke depan mengikuti gerakan
badan (torso)
8Tepak
Ngarojeng
Kaki Melangkah ke kanan dengan
posisi merendah dengan irama
makin lama makin cepat dan
diakhiri dengan posisi kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kanan
dengan posisi merendah
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada
Tangan Tangan kiri berada di pinggang
dengan memegang selendang
sambil menyampirkan
selendang tangan kanan
diluruskan ke samping kanan
sejajar dengan pinggang
kemudian menggerakkan
tangan dengan gerakan ayunan
tangan ke luar dan ke dalam
Kemudian kedua tangan
40
disilangkan di samping kanan
sebatas pinggang dan diakhiri
dengan posisi tangan seperti
selancar ngepik atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
dan diakhir dengan hadapan ke
depan
9Kepak dua
tangan mundur
Kaki Setelah menbentuk sikap
kemudian melangkah mundur
perlahan dengan posisi kanan
menyilang berjinjit di belakang
kaki kiri yang posisinya
merendah kemudian bergerak
dengan sedikit menggenjot
naik turun
Gerakan 2x8
Badan Seteleh membentuk posisi
badan menggerakkan (torso) ke
kanan dan ke kiri masing-
masing satu kali dan saat
berjalan posisi badan tegap
merendah dengan menghadap
depan
Tangan Posisi tangan seperti possi
selancar ngepik atas tetapi
menggerakkan pergelangan
tangan hanya sekali ke arah
dalam dan diakhiri dengan
telapak meghadap luar dengan
jari-jari saling berhadapan ke
dalam
Kepala Pada saat badan bergerak
(torso) kepala bergerak
mengikuti pergerakan badan ke
kanan dan ke kiri Lalu pada
saat kaki kiri melangkah
kepala menunduk dan pada
saat kaki kanan melangkah
kepala menghadap ke depan
10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan telapak membentuk huruf
V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
41
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan posisi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar sepinggang sebelah
kanan dengan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
menghadap atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
11Goyang Cendol
Ijo
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V26
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Kemudian menggerakkan
pinggul ke kanan dan ke kiri
masing-masing satu kali
Tangan Kedua tangan memegang
selendang masing-masing
sisinya sambil memegang
selendang di pinggang dan
menyampirkan selendang
dengan mengepakkan telapak
tangan kanan ketika pinggul
bergoyang ke kanan dan ke
kiri ketika pinggul bergoyang
ke kiri
Kepala Mengayun dan mengikuti
gerakan pinggul
12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
26
Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap
menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga
badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu
Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014
42
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan
pinggang kemudian tangan
kiri digerakkan ke atas
sehingga posisi akhirnya
ditekuk ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kanan tetap
ke samping begitu pula
sebaliknya
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
43
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
15Klewer dua
tangan
Kaki Posisi kedua kaki sejajar
kemudian membuka lutut
hingga posisi menjadi
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Gerakan 1x8
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Kedua tangan direntangkan ke
samping masing-masing
sisinya sejajar dengan tinggi
pinggang kemudian tangan
kanan lurus ke samping kanan
setinggi pinggang kemudian
digerakkan ke bahu dengan jari
telunjuk menyentuh bahu
sementara tangan kiri
diletakkan di pinggang dengan
memegang selendang
kemudian menyampirkan
selendang ketika tangan kanan
di bahu
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah
kemudian kaki kiri diletakkan
di belakang kaki kanan dengan
posisi berjinjit lalu memutar
dengan poros kaki kiri dan
kemudian diakhiri dengan
posisi kedua kaki merendah
dan membentuk huruf V
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
pinggang dengan possi telapak
menghadap bawah dan jari-jari
menghadap depan Tangan
kanan direntangkan lurus
sejajar pinggang sebelah kanan
dengan telapak menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
atas
Kepala Menghadap ke tangan kanan
17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8
44
kanan menyilang di depan kaki
kiri dengan sikap merendah
kemudian setelah satu kali
delapan berpindah posisi
menjadi kaki kiri yang
menyilang di depan kaki kanan
dan tetap berjalan di tempat
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
posisi badan condong ke depan
Tangan Geakan tangan sama dengan
gerakan kewer kanan (pada
gerekan ke tiga belas) Tangan
kanan bergerak dan tangan kiri
di pinggang setelah kaki
bertukar maka posisi tangan
juga bertukar
Kepala Menghadap ke tangan yang
berada di bahu
18 Jingke tepak
blonter
Kaki Kaki kanan berada menyilang
di depan kaki kiri sebagai
tumpuan dengan posisi
merendah sementara kaki kiri
berada di belakang kaki kanan
dengan posisi berjinjit
Kemudian bergerak memutar
di tempat dengan gerakan naik
turun (menggenjot) Setelah
empat kali berjalan di tempat
kemudian bertukar posisi kaki
menjadi Kaki kiri di depan
sebagai tumpuan dan kaki
kanan menyilang di belakang
dengan posisi berjinjit
Gerakan 2x8
dilakukan
sebanyak
tiga kali
Badan Tegap dan merendah dengan
membusungkan dada dan
sedikit condong ke depan
Tangan Tangan kanan berada di
pinggang dengan telapak
memegang selendang di
pinggang kanan dan tangan
kanan lurus ke depan dengan
telapak menghadap ke depan
dan jari-jari menghadap ke
atas Kemudian tangan
digerakkan dengan
mengayunkan telapak tangan
dengan posisi tangan yang
45
tetap lurus Kemudian tangan
kiri digerakkan ke depan
sehingga berada lurus ke depan
dengan telapak menghadap
depan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
berada di samping pinggang
kanan dengan memegang
selendang Kemudan
menyampirkan selendang
ketika goyang ke kanan
Kemudian bergerak sebaliknya
ketika berpindah kaki
Kepala Menghadap depan dan pada
saat kaki berjinjit kepala
menunduk akibat dari ayunan
kaki
19Gibang
Ronggeng
Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap kanan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian
merendah dengan sikap
merendah dan telapak kaki
membentuk huruf V
Kemudian kaki kanan
digerakkan ke samping kanan
hingga membentuk lurus dan
telapak kaki kanan menghadap
samping sementara kaki kiri
Gerakan 4x8
46
tetap merendah begitu pula
sebaliknya
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Pertama tangan kanan digerak
ayun hingga lurus ke depan
sejajr dada dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke atas kemudian
kedua tangan diayunkan ke
kanan sehingga tangan kiri
berada di depan dada dengan
posisi ditekuk telapak
menghadap kanan jari-jari
menghadap atas dan tangan
kanan lurus ke samping serong
atas dengan posisi telapak
menghadap luar dan jari-jari
menghadap atas begitu pula
sebaliknya
Kepala Kepala menghadap depan
kemudian melihat ke tangan
yang direntangkan ke atas
21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke
depan dengan telapak
menghadap ke depan dan kaki
kiri merendah kemudian kedua
kaki dirapatkan dan berjalan di
tempat dengan kaki berjinjit
ketika berdiri dan kaki
menapak ketika merendah
gerakan ini dilakukan masing-
masing dalam empat hitungan
Gerakan 3x8
dilakukan
sebanyak dua
kali dengan
gerakan
mulai dari
gonjingan
satu
Badan Tegap dan menghadap ke
depan
Tangan Posisi tangan direntangkan ke
depan atas dan sedikit
menekuk dengan ketinggian di
atas kepala telapak tangan
menghadap luar dan jari-jari
tangan saling berhadapan
Kemudian kedua tangan
ditekuk ke bahu masing-
masing sisinya dengan jari
telunjuk menyentuh bahu Dan
menggerakkan siku dengan
putaran ke depan dan ke atas
47
ketika kaki merendah lalu ke
belakang bergantian ketika
kaki berjinjit
Kepala Menghadap depan ketika kaki
berjinjit dan menunduk ketika
kaki merunduk
22Gonjingan
blonter
Kaki Kaki merendah dengan sikap
telapak kaki membentuk huruf
V Kemudian lutut kaki dinaik
turunkan secara perlahan
Gerakan 2x8
Badan Setalah kaki merendah bahu
digerakkan ke depan dimulai
dengan bahu kanan dengan
putaran ke atas lalu ke depan
lalu pada saat berdiri kembali
menghadap depan dan kembali
merendah dan menggerakkan
bahu kiri ke depan dengan
putaran ke atas menuju ke
depan secara perlahan
kemudian keduanya bergerak
secara cepat bergantian dengan
memutar bahu ke depan
Tangan Kedua tangan ditekuk ke
masing-masing bahu dengan
jari telunjuk menyentuh bahu
kemudian menggerakkan siku
ke depan dengan putaran ke
atas berbarengan dengan
gerakan bahu begitupula
sebaliknya
Kepala Menghadap depan dan
mengayun ketika
menggerakkan tangan
23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap
ke depan dan kaki kanan
merendah dan berjinjit
menghadap kanan posisi
kedua kaki menghadap ke
kanan dengan merendah
Kemudian mengangkat kaki
kanan sebanyak dua kali
berbarengan dengan tangan
begitu pula sebaliknya
terhadap kaki kiri
Gerakan 1x8
dimasing-
masing
sisinya dan
dilakukan
sebanyak
tujuh kali
yang
kedelapan
adalah
peralihan
Badan Merendah dan condong ke
depan menghadap ke kaki yang
bergerak mengangkat
48
Tangan Tangan kiri mengambil
selendang di pinggang kiri
kemudian diletakkan di telapak
tangan dengan posisi akhir
lurus sejajar bahu dan
selendang tersangkut di
telapak sementara tangan
kanan digerakkan lurus ke
depan bawah dengan jari-jari
menghadap depan dan kaki
dinaikkan dua kali maka
telapak tangan digerakkan naik
turun akibat pergelangan
tangan yang digerakkan
Begitu pula pada tangan
sebalikanya
24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dengan sikap
merendah kemudian berjalan di
tempat
Gerakan 4x8
Badan Tegap dan merendah dengan
dada membusung dan sedikit
condong ke depan
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
lekukan tangan ke depan
telapak tangan menghadap
depan dan jari-jari mengarah
ke kanan Tangan kanan
dilekukkan di depan dada
sehingga posisi telapak
menghadap ke kiri dan jari-jari
menghadap depan
Kepala Menghadap depan kemudian
merunduk ketika kaki kanan
melangkah dan menghadap
depan ketika kaki kiri
melangkah
25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tetap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk di depan tubuh tangan
49
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
menghadap bawah sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapak menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
26Silat Tangkis
Sejajar
Kaki Kaki melangkah kanan dan
dimulai dengan kaki kanan
rendah dan kaki kiri berjinjit di
samping kaki kanan kemudian
mundur dengan posisi kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit Kemudian melangkah
lagi seperti gerakan di atas
sebanyak tiga kali kemudian
bergerak duduk dengan posisi
kaki disilangkan di depan kaki
kiri berada di bawah kaki
kanan paha kaki kanan berada
di atas paha kaki kiri
Kemudian bangun dengan
posisi duduk jongkok kaki kiri
bertumpu pada lutut dan kaki
kanan setengah berdiri dengan
posisi paha lurus dan tumpuan
telapak kaki Kemudan bangun
berdiri dengan melanjutkan
gerakan kaki kanan merendah
dan kaki kiri berjinjit lalu
bergantian kaki merendah dan
kaki kanan berjinjit diakhiri
dengan posisi kaki kanan
merendah dan kaki kiri
menyilang di belakang kaki
Gerakan 3x8
ditambah
3x8 berjalan
ditempat dari
posisi
terakhir
50
kanan dengan sikap berjinjit
dan merendah
Badan Tegap dan merendah dengan
sikap dada membusung dan
sedikit condong ke depan
Tangan Dimulai dari gerakan tangan
kiri berada di depan dada
dengan ditekuk dan telapak
menghadap kanan dan jari-jari
ke atas tangan kanan ditekuk
ke bawah dengan posisi siku
lurus dan tangan mengepal ke
bawah Kemudian posisi
tangan kiri tetap pergelangan
tangan kanan diputar ke atas
sehingga sekarang siku
menghadap ke atas Kemudian
kedua tangan disilangkan dan
membuat gerak tangkis ke
samping kiri pinggang dengan
posisi tangan ditekuk
sepinggang telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas dilakukan dua
kali juga terhadap sisi
sebaliknya
Lalu kedua tangan disilangkan
di depan dada dengan proses
menuju ke atas dengan kedua
tangan direntangkan ke
masing-masing sisinya sebelah
atas dan telapak membuka ke
atas lalu tangan kiri kembali
ditekuk ke depan badan tangan
kanan menyiku ke bawah lalu
tangan kanan digerakkan ke
serong atas kanan diikuti
tangan kiri membuka ke serong
atas kiri kemudian tangan kiri
kembali ke posisi tekuk di
depan dada tangan kanan
menyiku ke bawah lalu
digerakkan ke atas dan tangan
kembali menyilang sejajar
pinggang di samping kiri
sekali dan diakhiri dengan
posisi tangan kiri berada di
depan badan dengan ditekuk
51
dan telapak tangan menghadap
kanan dan jari-jari menghadap
ke atas dan tangan kanan
menyiku ke bawah dengan siku
sejajar bahu dan kepalan
tangan mengarah ke bawah
Kepala Melihat ke tangan yang
bergerak
27Silat Tangkis
Rempak
Kaki Dimulai dengan kaki
melangkah ke kanan dan kedua
kaki berjinjit kemudian
mundur dengan kaki kiri
dengan membentuk kaki kiri
merendah dan kaki kanan
berjinjit di samping kaki kiri
kemudian melangkah ke kanan
dengan bentuk kaki kanan
merendah dan kaki kiri berjinjit
di samping kaki kanan dengan
merendah
Gerakan 5x8
Badan Pada saat tangan naik posisi
badan serong samping dan
pada saat menyilang tangan
badan mengikuti geraan silang
tangan
Tangan Diawali dengan tangan yang
diputar ke arah serong atas
kanan hingga membentuk lurus
di samping serong atas kanan
dengan jari telunjuk dan tengah
mennujuk ke serong atas
sementara tangan kiri berada di
samping pinggang dengan
posisi ditekuk ke bawah
telapak menghadap bawah dan
jari-jari menghadap depan
Kemudian tangan disilangkan
di samping kanan dengan
posisi telapak menghadap
depan lalu membuka ke sisinya
di samping pinggang kanan
Lalu disilangkan di samping
pinggang kiri
Kepala Menghadap ke tangan yang
lurus serong dan menghadap ke
tangan yang menyilang
28 Gibang
Ronggeng
Kaki Posisi kedua kaki merendah
kemudian bergerak di tempat
Gerakan 4x8
52
dengan posisi kanan yang lurus
ke depan dengan membentuk
telapak kaki menghadap depan
sementara kaki kiri merendah
kemudian kaki kanan mundur
sejajar dengan kaki kiri lalu
kaki kiri maju lurus
membentuk telapak
menghadap depan bergantian
dengan kaki kanan
Badan Tegap dan menghadap depan
condong ke depan dengan dada
membusung
Tangan Tangan kiri berada di samping
kiri sejajar bahu dengan
ditekuk ke depan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap ke samping kanan
posisi tangan kanan berada di
depan badan dengan ditekuk ke
depan dada dan telapak
menghadap bawah kemudian
gerakan tangan kanan pada saat
kaki kanan melangkah adalah
mendorong pergelangan ke
depan dengan telapak tangan
menghadap bawah pada saat
kaki iri melangkah memutar
telapak tangan ke arah luar
sehingga telapak tangan
menghadap ke atas kemudian
menggerakkan pergelangan
tangannya ke depan dan ke
belakang
Kepala Kepala mengayun mengikuti
kaki
29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan
merendah dengan posisi kaki
kiri berada menyilang di depan
kaki kanan
Gerakan 3x8
Badan Sedikit serong ke samping
kanan dengan sikap tegap
merendah dan tegap
Tangan Pada saat kaki kanan
melangkah kedua tangan
ditekuk ke depan tubuh tangan
kanan menarik siku ke
belakang dengan jari tangan
53
menghadap bawah Sementara
tangan kiri menyikut di depan
tangan kanan dengan telapak
menghadap depan dan jari-jari
menghadap atas Pada saat kaki
kiri melangkah kedua tangan
didorong ke depan dengan
posisi tangan kiri mendorong
ke depan dengan tetap melekuk
dan telapan menghadap dalam
sementara tangan kanan berada
di belakang tangan kiri dengan
telapak menghadap tangan kiri
Kepala Pada saat kaki kanan
melangkah kepala merunduk
dan pada saat kaki kiri
melangkah kepala menghadap
depan
30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di
depan kaki kiri dan merendah
dengan sikap kaki kanan
menapak dan kaki kiri berjinjit
rapat
Gerakan 3x8
Badan Tegap merendah dan condong
ke depan
Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah
dengan tinggi sepinggang
telapak tangan ke bawah dan
jari-jari menghadap depan
sedangkan tangan kanan lurus
ke samping kanan sejajar
pinggang dengan telapak
menghadap samping kanan dan
jari-jari lurus ke atas
Kepala Setelah sikap kaki terbentuk
kepala digerakkan ke kanan
dan ke kiri dengan hadapan ke
depan dengan menggerakkan
leher (gedek)
31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan
bergerak meloncat kecil
(mengayun naik turun) ketika
kaki kanan bergerak kaki
kanan diayunkan ke samping
kanan hingga posisinya lurus
dengan telapak menghadap
kanan lalu diayunkan ke
samping kiri dengan posisi
Gerakan 4x8
54
menekuk hingga berada di
depan badan dan telapak
menghadap ke samping kiri
gerakan dilakukan berulang
kali kemudian diakhiri dengan
gerakan jalan dengan posisi
kaki tetap menyilang
Badan Tegap menghadap depan
Tangan Ketika kaki kanan lurus ke
samping tangan kanan
diayunkan ke samping kiri
dengan posisi tangan kiri
ditekuk keluar samping kiri
dan telapak menghadap keluar
sementara tangan kanan
menekuk di depan badan
dengan telapak dan jari-jari
menghadap bawah Pada saat
kaki kanan diayunkan ke
samping kiri tangan kanan
dibuka ke samping kanan
dengan posisi tangan ditekuk
ke luar sebelah kanan dan
telapak membuka serta tangan
kiri ditekuk ke dalam dengan
posisi telapak dan jari-jari
menghadap bawah
Kepala Mengikuti pergerakan kaki
kanan
Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan
diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari
beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian
penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi
Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana
biang27
Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam
Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah
satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu
27
Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri
dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari
Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014
oukul 1100
55
Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah
baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif
burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet
selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala
berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting
kuning 28
Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang
koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni
Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng
Blantek29
Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama
koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30
28
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional
Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi
Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29
Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30
Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari
Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini
merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama
pada generasi muda sekarang ini
56
Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah
memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini
Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar
belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai
pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam
hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil
produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari
kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat
Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan
masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya
Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi
Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat
nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun
1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja
se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-
Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat
Nasional tahun 198531
Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek
sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam
skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng
31
httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014
57
Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali
pada tahun 198732
Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai
prestasi tari Ronggeng Blantek
ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada
masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah
benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok
etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini
dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa
mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat
itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek
berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap
Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari
kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo
Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi
indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan
membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya
mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng
Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi
khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara
umum
Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh
laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan
masyarakat Betawi33
Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian
kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang
dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang
32
Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal
perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-
prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33
Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment
Tourism and Culture Office 2009 h 42
58
koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi
musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam
sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar
Betawi
Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon
religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi
adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah
satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi
untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek
B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel
kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun
telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa
orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan
cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi
kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara
Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
34
Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam
Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23
59
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk
Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan
etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas
Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu
Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan
unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya
akan terlihat kental akan unsur agama
Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang
kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang
kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai
musik karawitan Betawi
Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan
antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35
Unsur
Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan
35
Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan
Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang
pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan
besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak
dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa
seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya
untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka
Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam
artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng
httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13
Mei 2014)
60
kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi
seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36
Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi
budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar
dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi
dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa
yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837
Dia lah yang berhasil
menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat
musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro
Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk
mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater
lenong Betawi38
Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah
pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing
Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu
menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan
36
Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang
Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37
Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip
wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film
dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi
Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang
kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg
mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa
bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong
dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa
lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut
diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang
kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan
kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan
sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal
ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua
tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong
61
gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai
dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39
Hal demikian jelas bertentangan
dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong
mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi
Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah
daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan
pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan
dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai
Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang
tidak sesuai dengan ajaran Islam
Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang
lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang
kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa
menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi
gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi
Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika
kepada masyarakat
Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya
fungsi gambang kromong sekarang ini
rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi
sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional
dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas
39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau
membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi
dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak
ada
62
Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap
lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40
Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong
sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah
menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang
kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan
diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa
membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik
tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan
gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat
Betawi terhadap kesenian ini
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong
nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang
kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh
para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam
Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang
dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko
lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada
penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain
musik laki-laki41
40
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41
Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan
Betawi Sabtu 8 Agustus 2014
63
Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan42
Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak
dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan
gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan
nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas
dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai
musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media
dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung
kebutuhan si pengguna gambang kromong43
Ketiga jenis lagu-lagu yang
dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora
cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang
kromong yang mengandung pesan vulgar44
Keempat kostum para pemain musik
42
Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan 43
Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44
Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52
64
dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup
auratnya
Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar
menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam
gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam
bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi
pedoman hidup masyarakat Betawi
Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada
kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai
telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum
yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai
Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah
muda45
Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum
tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang
45
Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu
Babakan
65
sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari
ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya
bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua
kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat
diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni
C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari
Ronggeng Blantek
Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi
terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana
suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk
kesenian46
Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai
secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan
diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat
dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong
dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang
tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan
tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut
Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada
beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah
non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan
46
Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel
Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu
tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik
66
Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada
sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini
agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang
bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat
berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru
Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk
kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng
blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada
satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang
dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah
Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas
berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan
keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47
Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang
masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka
hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat
Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima
dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk
kebudayaa salah satunya kesenian
Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan
sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-
nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan
47
Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia
Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64
67
perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi
tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya
Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama
dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua
kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk
penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan
sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa
diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan
masyarakat Betawi
Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya
berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat
itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari
Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan
menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal
instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi
yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48
Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian
lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus
dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam
dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan
budaya di tempat dimana Islam itu masuk
48
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981
h65
68
BAB III
ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi
Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena
masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah
banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian
itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari
unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di
Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara
bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun
1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini
kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1
Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses
asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi
adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal
dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini
berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta
in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both
1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi
penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
69
local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as
Arab and Chineserdquo 2
Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi
tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai
unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya
Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3
Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal
dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di
Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang
Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas
baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan
tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah
penduduk asli Jakarta
Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis
menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke
19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia
Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di
antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah
Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan
2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements
Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember
2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129
4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi
FISIP UI 2004 h5
70
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya
komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self
conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin
(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan
eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu
dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan
identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya
perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang
merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama
menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan
komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya
etnis Betawi di Jakarta
Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan
dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis
Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan
wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal
usul bahasa dan agama7
Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah
jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena
5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33
6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35
7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h
64-65
71
perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin
bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia
Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan
wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata
Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi
Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah
masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan
keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di
wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas
masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun
2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta
Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang
ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok
ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara
bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi
yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng
Sawah Jakarta Selatan9
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi
budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan
ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan
8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di
perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan
Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00
72
Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun
200010
Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan
lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga
Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11
Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini
dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan
sebagai ikon budaya Betawi12
tetapi karena laju perkembangan pembangunan
yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai
Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah
kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13
Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya
yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula
pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang
10
Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan
Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa
Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan
perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa
kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu
Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11
Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan
Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan
sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari
Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah
kawasan Setu Babakan 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan
konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang
sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung
asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi
legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13
Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan
Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
73
menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14
yaitu
kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi
serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15
Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah
berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada
tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16
Maka Setu Babakan dianggap
sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di
DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi
Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya
dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada
waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung
Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta
Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17
Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah
Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg
asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya
14
Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas
dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan
budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia
menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15
Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan
Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16
Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
edisi Juni 2012 h 18 17
Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 11 April 2014
74
Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan
Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi
mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai
kawasan konservasi budaya Betawi
ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan
cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke
474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun
2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18
B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang
terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti
kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur
bangunan dengan ciri khas Betawi19
Berikut adalah gambaran umum
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan
luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3
Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota
Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih
18
Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19
httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014
75
289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan
dan Setu Mangga Bolong20
Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan
sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur
jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan
Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah
provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan
jalan Mochamad Kahfi21
2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan
Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat
Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat
melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22
Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat
Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan
mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari
mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan
kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik
Betawi23
Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti
20
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa
Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21
Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22
httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September
2014 23
httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014
76
industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-
ondel24
Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan
serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan
edukasi
3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan
Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial
Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya
memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk
sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur
dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk
sistem sosial dalam suatu masyarakat25
Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat
konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan
pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta
tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada
agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam
merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini
masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan
24
Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di
Setu Babakan ada dalam lampiran 25
Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h
135
77
Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak
Kopi wanita berdarah Cinardquo26
Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari
datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian
menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri
Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki
bernama Samsudin dan Hadi27
Meskipun saudara kedua kaka beradik ini
memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya
menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani
Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang
kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah
wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan
keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai
gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius
Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana
menunjukkan kemahiran seninya
Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama
hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang
digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua
berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi
26
Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua
ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu
dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai
sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya
dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik
Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102
78
dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang
yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28
Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat
Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka
seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang
menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat
penduduk asli Jakarta
ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun
1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat
Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di
masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di
masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk
sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut
dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah
Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah
Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang
melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian
dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di
halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang
membentuk kepribadian sayardquo29
Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi
adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi
budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang
dijadikan pedoman hidup
Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan
berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur
adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang
menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan
28
Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h
104 29
Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986
79
jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau
kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan
keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan
di Perkampungan Setu Babakan 30
No Keterangan Jumlah Kondisi
1 Masjid 12 Baik
2 MusholaSurauLanggar 24 Baik
3 Gereja Kristen - -
4 Gereja Khatolik 1 Baik
5 Pura - -
6 Vihara - -
Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan
No Keterangan Jumlah
1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38
2 Kelompok Kebaktian 2
3 Yayasan 3
4 Lembaga Swadaya Masyarakat -
5 Panti Asuhan 4
6 Panti Wreda -
7 Panti Cacat -
30
Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada
penambahan unit masjd
80
Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31
Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta
tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam
melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka
dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima
satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam
istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek
kemanusiawian suatu kelompok
Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal
yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32
31
httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32
Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan
masyarakat bersama
81
Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan
jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal
dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33
Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya
ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang
mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34
Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan
karsa manusia35
Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga
melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial
yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia
seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta
dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan
jasmaniah atau material culture36
Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir
setiap anggota orang perorang dalam masyarakat
Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan
jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk
masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas
etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi
33
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta
1965 h 77-78 34
EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama
Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36
Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982
h 173
82
berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar
Arab Cina Portugis dan lain-lain37
Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses
dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang
berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya
sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata
upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan
budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38
Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak
awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini
berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya
kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh
Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak
semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39
Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni
musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik
Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik
Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh
37
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia
International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h
46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38
Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39
Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau
seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014
83
Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong
Betawi40
Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang
kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu
babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41
Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi
menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya
telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi
dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta
Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya
Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan
identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42
Dan masyarakat Betawi
telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan
C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim
telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya
pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk
40
Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya
Sastra 2008 h 155 41
Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42
Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis
dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas
84
Kelapa43
Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan
sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan
mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya
kota Jakarta dewasa ini
Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada
seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian
Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya
diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah
menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar
dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata
kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian
lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau
menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu
kesatuan dengan nilai Islam44
Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek
bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau
mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan
perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh
masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan
43
Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional
dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal
1996 h7 44
Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam
dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86
85
Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang
kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang
Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan
pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah
proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang
Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah
budaya Betawi45
Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil
wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan
rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam
Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam
termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima
gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam
gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang
Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita
tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik
dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci
hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita
sebagai muslim46
Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah
menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis
alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan
nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai
kesenian Betawi
45
Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam
Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46
Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya
betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930
86
Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya
Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama
penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi
Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek
Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan
dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas
budaya masayarakat Betawi47
Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat
Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh
bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan
ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di
beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini
menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-
Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari
Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada
umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan
pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap
pertunjukannyardquo 48
Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf
pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di
dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai
dengan nilai Islam
47
Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48
Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan
pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014
87
Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal
Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd
ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai
dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan
berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah
menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan
setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49
Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh
masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang
tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami
pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng
Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga
telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk
memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni
menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50
Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian
antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat
sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi
bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan
dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta
kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51
Karakter terpenting dalam hal ini
adalah agama sistem kepercayaan
Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan
49
Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid
dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50
Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51
Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman
h 133
88
proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani
kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan
budaya
89
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai
mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat
Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka
sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang
membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem
sosial dalam masyarakat Betawi
Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses
terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul
pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah
administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di
Tangerang Bekasi Depok dan Bogor
Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan
Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap
nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam
urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan
konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan
konservasi budaya yang religius
Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai
hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi
alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam
yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong
dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses
penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan
tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap
dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang
kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam
Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki
pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam
inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang
90
berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik
Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek
Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan
budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai
Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-
sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang
dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam
Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat
Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang
kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain
lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek
menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari
Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun
tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan
penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian
yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi
Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui
sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan
masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa
pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta
atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak
sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini
gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi
sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu
dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan
Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng
blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian
Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan
diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua
kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai
kesopanan yang diajarkan Islam
Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang
kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap
bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya
nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan
gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi
yang identik dengan Muslim
91
B SARAN
Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran
dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni
Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman
Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya
yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap
mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal
menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat
amin
92
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Primer
Sumber yang tidak diterbitkan
Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan
Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009
Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi
Jakarta Desember 2012
Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik
Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj
Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi
Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi
Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan
Jakarta 2004
Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya
Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2002
Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan
Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta
Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta
2001
93
Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan
KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI
Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012
Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni
Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
1976
Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta
Direktori Kesenian Jakarta 1986
Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas
Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program
Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002
Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City
Government and Cultural Office 2009
Buku-Buku
Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama
Widya Sastra 2008
Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002
Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam
Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan
Festival Jakarta 1996
Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007
Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta
Jakarta LIPI 2001
94
Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan
Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi
Lisan 1996
Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan
Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007
Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar
2011
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi
Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa
Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996
Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela
Betawi 1991
Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994
Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance
2011
Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat
Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004
Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta
Perkumpulan Renaisance 2010
Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi
Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976
Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok
Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004
95
Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan
Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997
Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di
Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009
Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia
Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b
Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival
Istiqlal 1996
Majalah dan Artikel
Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa
Merpati Archipelago edisi Juni 2012
Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal
Anthropological Intitute vol LXXV 1945
Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3
Mei 1968
Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964
Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The
Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1
Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3
November 1973
Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi
Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
96
Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat
1986
Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986
Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre
Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)
Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical
Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3
(October 1993)
Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan
Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional
Environments (IASTE) Desember 2002
Sumber Sekunder
___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik
Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001
ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011
Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b
Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995
Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta
PT Gramedia Pustaka Utama 1992
Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980
97
Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya
1987
Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di
Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008
Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press
1982
Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo
Persada 1982
Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi
pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia 1964
Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei
2006
Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924
Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981
Wawancara
Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek
Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta
Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan
kota Administrasi Jakarta Selatan
98
Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi
dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi
dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga
Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan
Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur
Sumber elektronik
httpwwwjstororgstable41757955
httpwwwjstororgstable41757968
httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml
httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta
httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952
httpwwwkependudukancapilgoid
httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-
betawihtml
httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842
99
httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi
LAMPIRAN
Transkip wawancara
Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei
2014 pukul 1300)
Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek
semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain
pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas
koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang
menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana
dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata
musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi
beliau seorang penabuh gendang yang handal
Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari
Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong
Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar
saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78
Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari
Ronggeng Blantek
Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu
diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program
Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus
pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu
ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-
gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang
mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus
pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya
Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti
nama menjadi Institut Kesenian Jakarta
Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak
maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan
oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi
Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari
Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan
nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses
transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan
resmi
Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal
sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai
penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk
meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari
Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek
yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo
dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena
Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka
dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam
tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah
menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa
dilirik oleh generasi muda Betawi
Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng
Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada
pada norma Betawi
Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak
tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu
pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni
Sukarjan
Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa
saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya
Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi
diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah
tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama
adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil
DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam
kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan
pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia
Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh
seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari
Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi
tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng
Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek
ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun
bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor
seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah
satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35
negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat
itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk
membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat
luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima
Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun
telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek
sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun
1980
Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi
ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng
Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian
ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006
kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai
karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna
penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu
sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di
tahun 2006 itu
Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa
wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan
Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh
gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata
Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus
Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya
pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi
karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari
tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah
Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal
Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek
Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa
diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai
salah satu tarian khas Betawi
dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630
Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek
dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini
Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian
Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan
dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi
dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang
Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua
kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu
bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar
atau pakaian atau gerakan
Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga
pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan
saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya
sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah
menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor
Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi
koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam
Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya
Betawi agar tetap eksis
Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-
jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin
menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya
Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan
semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan
tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan
bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang
masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca
koridor Islam)
Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng
Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi
dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur
gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai
budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di
Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan
budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya
Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar
budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah
budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu
pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya
perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain
dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet
dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi
tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak
normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus
tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal
demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi
demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih
sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi
Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu
Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan
yudikatif di dalamnya
Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku
yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa
bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian
Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok
masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi
semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak
dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya
begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi
Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman
mereka sebatas hanya dikulit arinya saja
Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka
katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini
bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini
faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana
musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi
Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya
aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius
islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah
budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin
yang liriknya berisi pesan moral
Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan
masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari
ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak
dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan
budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam
sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan
Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang
sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik
Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai
melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja
mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada
masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa
dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari
maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan
marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur
dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai
Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan
Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat
demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan
kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan
menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan
marwah budaya kami yaitu Islam
Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)
Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang
Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah
budaya Betawi
Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya
apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter
masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter
kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik
Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang
sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami
mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi
perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya
hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya
Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita
gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika
mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk
meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti
dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan
dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa
gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat
Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam
penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan
tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang
mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya
tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak
islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam
Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami
sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-
mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-
lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris
Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci
Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua
kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak
mengenakan jilbab
Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik
masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan
dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah
kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang
sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan
konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan
usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi
sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan
bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain
sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan
Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi
Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab
dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang
kromong pak
Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih
sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula
bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai
sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin
sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal
Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan
sekedar musik hiburan aja ya pak
Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama
dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba
Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata
dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk
menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja
bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa
langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan
kedudukan
Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)
Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta
Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak
Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa
Betawi]
ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw
Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo
Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang
telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang
datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia
bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe
masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat
menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan
ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa
ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe
sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda
poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea
jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken
apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias
dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest
gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef
Tionghoa
Alat Orkest Gambang
Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian
soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe
Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si
Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng
Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim
Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe
Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan
Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw
Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek
dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw
To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan
actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang
dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan
bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa
Lagoe-lagoe jang populair
Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok
Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona
Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau
Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe
boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres
(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada
saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika
tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem
almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja
soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada
nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat
plaatgramophoon masih ada sedia itoe
Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang
Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen
djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe
iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini
Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di
Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen
dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat
mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta
telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat
ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe
lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1
(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah
loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada
djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet
keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia
dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In
donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada
kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada
major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein
Nie Hoe Keng
Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang
Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak
bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo
dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa
Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan
hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida
heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe
sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di
Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog
tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari
Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa
di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen
soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong
Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita
penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja
bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim
jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat
muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-
tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken
oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang
biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian
kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara
seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai
itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet
Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman
Zanger dan Zangeres (Tjio Kek
Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal
hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti
menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken
lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan
pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang
tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai
oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang
jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-
anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis
Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di
Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan
laen-laen sebaginja
Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek
Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo
bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari
orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika
berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika
moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin
menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran
menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda
dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong
Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh
baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang
marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada
Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe
samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja
dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-
peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti
kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie
dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh
Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam
sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang
baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan
poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja
tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida
mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea
betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe
hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah
tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet
baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja
orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia
sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio
Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek
maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar
sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan
toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se
bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat
Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran
membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang
mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio
Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe
baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada
orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman
doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang
paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling
banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe
kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot
Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai
soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo
Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada
heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika
poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek
badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake
oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake
tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde
sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan
sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah
plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes
Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen
dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi
empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan
luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat
bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada
berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo
Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek
mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja
Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada
oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa
djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong
besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa
Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta
koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta
baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor
koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia
jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali
Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande
bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken
oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari
Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa
Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo
Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee
moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey
Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada
mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar
Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir
serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-
tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe
wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi
denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen
di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng
Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat
terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger
nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest
gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing
Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+
1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang
kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe
Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang
miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika
tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan
SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah
Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan
Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan
Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari
bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok
tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek
menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang
seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat
colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli
piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken
piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta
gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng
Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota
Djakarta (+ 1900)
Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer
Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet
peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi
anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-
pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan
mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat
terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken
lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh
pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab
marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja
Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio
Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri
boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan
tida kenal sama sekali
Ngo Hong Lauw diberdiriken
Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim
Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli
pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe
waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika
menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan
Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna
toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe
setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-
mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang
tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi
anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja
rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia
njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong
Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean
Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit
waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari
sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah
menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari
besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang
bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari
gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak
boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima
panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa
shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier
Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana
tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan
toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman
pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng
dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo
Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa
dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel
Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini
jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja
Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang
Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di
Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-
ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta
namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo
Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3
DAFTAR GAMBAR
Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1
Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2
1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di
Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan
Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta
mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif
provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng
yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek
Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra
Sutisna3
Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4
Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan5
3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman
Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di
sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian
Bang Yahya Andi Saputra6
Bang Gumin Has SPd7
6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di
Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang
aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul
Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah
Jagakarsa Jakarta Selatan