PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …

124
PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum) Oleh : SITI USWATUN CHASANAH 1110022000014 PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Transcript of PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …

Page 1: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …

PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM

TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG

KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI

PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S Hum)

Oleh

SITI USWATUN CHASANAH

1110022000014

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

i

ABSTRAK

SITI USWATUN CHASANAH

Penerimaan Masyarakat Betawi Muslim Terhadap Kesenian Musik

Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah memberikan pengaruh

pada sikap masyrakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan dan masyarakat Betawi secara keseluruhan dalam menerima dan

memilih bentuk kesenian yang mampu mewakili identitas etnis mereka Dalam

penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif-analitis

dengan pendekatan sosio-budaya untuk mengetahui kronologi peristiwa proses

serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima

kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek Berangkat dari kuatnya

asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam maka masalah pokok dalam penulisan

skripsi ini adalah bahwa ada indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang

kromong dan tari ronggeng blantek sehingga masyarakat Betawi yang identik

dengan Islam dengan mudah dapat menerima dua kesenian tersebut Berdasarkan

hasil riset yang dilakukan penulis bahwasannya proses penerimaan tari Ronggeng

Blantek dan Gambang Kromong pada masyarakat muslim Betawi di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Bababakan didasari pada konsistensi yang

kuat serta pengejawantahan sikap dan perilaku masyarakat muslim Betawi

terhadap Islam Serta adanya peran pemerintah daerah dalam menjaga dan

melestarikan kesenian tersebut Kini seni musik gambang kromong dan tari

ronggeng blantek telah melekat sebagai kesenian masyarakat Betawi

Kata kunci Betawi Islam Kesenian Gambang Kromong Ronggeng Blantek

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan

kasih dan sayang-Nya semoga rahmat dan hidayah-Nya selalu tercurah kepada

kita semua amin Shalawat serta salam senantiasa kita persembahkan kepada

junjungan alam baginda Rasulullah SAW keluarga serta sahabat semoga kita

sebagai ummatnya mendapat pertolongannya kelak amin

Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi dan mencapai gelar Strata

Satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah adalah membuat karya

tulis ilmiah dalam bentuk skripsi Dalam rangka itulah penulis menyusun skripsi

ini dengan judul ldquoPROSES PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI

MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN

TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI

SETU BABAKANldquo

Dalam proses penyusunan skripsi ini begitu banyak penulis temui

rintangan dan hambatan Sungguh pun begitu Alhamdulillah atas kerja keras

semangat dan dukungan dari semua pihak akhirnya skripsi ini dapat penulis

selesaikan dengan baik Oleh karena itu izinkan penulis untuk menghaturkan

ucapan terimakasih serta penghargaan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dan memberikan dukungn moril dan materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini tanpa kendala yang berarti

1 Kepada ayahanda tersayang Bapak Sutrisno Susanto yang telah

membimbing membantu dan memotivasi penulis unuk menjadi pribadi

yang tangguh bersemangat bermanfaat bagi keluarga nusa dan bangsa

Besar harapan penulis untuk membuat ayahanda selalu bangga Tak luput

juga penulis haturkan terimakasih banyak untuk Ibunda tersayang Ibu Siti

Asngadah yang telah melahirkan membimbing mendoakan dan yang

setiap malamnya tak pernah bosan mendoakan dan menemani penulis

menyelesaikan skripsi ini Semoga suatu hari penulis mampu

membahagiakan dan membanggakan Ayah dan Ibunda tersayang semoga

Allah selalu membalas semua kebaikan dan perjuangan mereka

iii

2 Kepada dosen pembimbing Dr H Abdul Chair dan Drs H M Marsquoruf

Misbah MA yang dengan sabar dan penuh dedikasi tinggi selalu

membimbing penulis dalam menyelesaikan materi skripsi ini

3 Kepada seluruh civitas akademik Fakultas Adab dan Humaniora kepada

Ketuaa jurusan dan sekertaris jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam

Pembimbing Akademik Drs Saidun Derani MA Ibu Awalia Rahma yang

selalu bersedia meluangkan waktu bagi penulis untuk bertanya dan

meminta solusi atas beberapa kendala yang penulis hadapi

4 Kepada Ibu Wiwiek Widiyastuti selaku koreografer tari Ronggeng

Blantek beserta jajaran pengurus segyo Pengkajian dan Pengembangan

Masyarakat Bapak Abdul Rachem berserta staffnya di Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta yang telah meluangkan waktunya

bagi penulis untuk mendapatkan informasi yang akurat guna kebutuhan

data skripsi ini

5 Kepada Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas

Kebudayaan Walikota Jakarta Selatan yang telah memberikan referensi

dan arahan kepada penulis untuk menemui tokoh-tokoh dengan

kompetensi mumpuni dalam menyelesaikan skripsi ini

6 Kepada budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi bang Yahya

Andi Saputra Bang Yovie selaku Sekertaris Jendral LKB beserta

jajarannya yang telah mempermudah jalan bagi penulis dalam

mendapatkan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini

7 Kepada seluruh pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

bang Indra dan Dokter H Sibroh yang selalu meluangkan waktu dan

membantu penulis dalam mendapatkan berbagai sumber informasi dan

lain hal terkait keadaan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Tak lupa kepada tokoh agama setempat Bang Gumin Has penulis ucapkan

terimakasih

8 Kepada seniman Betawi di Sanggar Seni Setu Babakan bang Andi

Supardi dengannya penulis lebih memahami bentuk fisik dan segala detail

mengenai tari Ronggeng Blantek dan Gambang Kromong di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

iv

9 Kepada para senior Sejarah dan Kebudayaan Islam para senior BEM

Fakultas Adab dan Humaniora kanda dan yunda HMI Komisariat Adab

dan Humaniora teman-teman KKN Cendikiawan serta kawan-kawan SKI

angkatan 2010 Anto Lidya Iwan Endi Firman Dede Okta Ela Rina

Wulan Nurjannah Dian Hana Hanifah Hana Nurrahmah Fitri Tati dan

Irna yang tak hentinya memberikan dukungansemangatdoa dan tawa

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dalam hangatnya

ikatan keluarga Bila Siti Nurbaya memiliki Syamsul Bahri Srikandi

memiliki Arjuna maka penulis juga memiliki laki-laki pendamping yang

menjadi tempat penulis becerita berdiskusi belajar dan terus berproses

dalam menyelesaikan skripsi ini Kepadanya tak lupa penulis sampaikan

terimakasih

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memahami bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat

kepada siapa saja yang menjadikan ini sebagai bahan bacaan mereka dan dapat

menjadikan tulisan ini sebagai referensi

Jakarta 10 Agustus 2014

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah 8

2 Pembatasan Masalah 11

3 Perumusan Masalah 12

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 12

D Tinjauan Pusataka 13

E Pendekatan dan Landasan Teori 15

F Sistematika Penulisan 18

BAB II POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi 21

1 Musik Gambang Kromong 25

2 Tari Ronggeng Blantek 33

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan

Tari Ronggeng Blantek 58

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan

Tari Ronggeng Blantek 65

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI

SETU BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi di Perkampungan Setu Babakan 68

vi

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan 74

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan 75

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 76

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 83

BAB IV PENUTUP

A Kesimpulan 89

B Saran-saran 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

1

PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP

KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG

BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN

BAB 1

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas

etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa

dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat

Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga

mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain

Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan

antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka

Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga

merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan

pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan

kesamaan identitas mereka

Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia

Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda

Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan

2

sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat

pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1

Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang

didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di

Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai

kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang

kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3

Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad

ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis

Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat

dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa

melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi

mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4

Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam

ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring

semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu

menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi

1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta

Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45

3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan

Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun

1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal

kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid

yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan

pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari

Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-

hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam

3

dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam

telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-

orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan

Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat

menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6

Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah

menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok

Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan

tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran

Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis

sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang

sebaliknya

Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru

mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin

memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap

mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7

Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8

Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan

masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang

5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30

6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah

FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah

diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29

8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas

dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h

119

4

terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak

tahun 1970-an

Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan

pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan

kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak

dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang

dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh

seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam

Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui

kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya

tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis

membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek

Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor

diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi

yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian

pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen

musik pribumi10

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara

9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau

mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura

dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen

musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi

5

kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa

unik11

Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang

kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis

untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang

kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi

ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta13

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik

11

Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara

yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa

gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur

dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai

dengan nilai-nilai Islam

12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak

awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene

berpedoman pada nilai-nilai Islam

13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978

sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di

tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

6

dalam tingkatan nasional maupun internasional14

Banyaknya penghargaan yang

diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek

telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan

sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di

tengah masyarakat luas

Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada

gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15

Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap

unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap

berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga

saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat

Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi

Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah

memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi

tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik

gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada

tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16

14

Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI

Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara

pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam

Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15

Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-

unsur melayu Islam 16

Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT

Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139

7

Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan

jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan

tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17

Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya

termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh

Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan

termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama

tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang

bersifat alami atau manusiawirdquo18

Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis

berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang

kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat

diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam

Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir

sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya

Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419

Perkampungan ini

adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-

nilai budaya Betawi

Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai

agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong

17

Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam

Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium

Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18

Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi

Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat

Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34

8

hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat

Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri

khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan

dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi

budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan

non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak

secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam

tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-

nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya

masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan

memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai

Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat

dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang

kromong dan tari ronggeng blantek

20

Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi

Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai

narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya

diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada

akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat

Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

9

Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi

berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21

1 Gambang Kromong

2 Gamelan Ajeg

3 Topeng

4 Tanjidor

5 Samrah

6 Keroncong Tugu

7 Gambus

8 Rebana Biang

9 Ketimpring

10 Sampyong

Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

1 Kembang Topeng

2 Gegot

3 Topeng Kedok

4 Silat 1 (Beksi)

5 Blenggo Asli

6 Tapak Tangan

7 Cokek Sirih Kuning

8 Zapin Arab

21

Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

10

9 Ronggeng Blantek

10 Enjot-Enjotan

11 Gejruk Jidat

12 Nandak Ganjen

13 Gandes Kipas

14 Silat 2 (Pengasinan)

15 Lenggo Jikek

16 Topeng Gong

17 Lambang Sari

18 Wayang Botoh

19 Silat 3

20 Kotebang

Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis

memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek

penulisan skripsi

Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat

Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi

hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua

kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini

terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian

gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan

beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan

terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja

11

diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima

dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap

berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam

Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek

secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa

kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru

dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah

indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama

ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat

2 Pembatasan Masalah

Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT

BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG

KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN

BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah

berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang

hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau

Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari

tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana

kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek

mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang

telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini

hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan

unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

12

3 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut

1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-

nilai Islam

2 Bagaimanakah bentuk perubahannya

3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang

telah bercampur dengan unsur-unsur Islam

Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses

penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan

tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang

menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini

adalah

1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong

dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk

skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah

lokal dengan tema sosial budaya

13

3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji

sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya

D Tinjauan Pusataka

Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh

Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian

musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran

maupun pengaruh Islam di dalamnya

Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong

Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis

mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di

Jakarta

Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis

Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan

Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi

dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut

di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi

berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi

Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya

khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi

Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang

menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis

lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan

bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya

14

dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir

Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota

Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata

Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini

secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan

pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam

dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam

penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis

mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis

Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari

Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini

menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi

Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema

penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama

dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis

mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat

Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian

Betawi

Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum

menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran

maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang

15

Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan

menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya

sekalipun dengan tema serupa

E Pendekatan dan Landasan Teori

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif

analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa

lampau yang bersifat komperhensif 22

mengetahui kronologi persitiwa proses

serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima

kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta

suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23

Peneliti

berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-

bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori

yang relevan bagi penelitian tersebut

Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori

Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-

produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo

tentang seni adalah

ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus

simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya

(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan

nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur

22

Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT

Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23

HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf

Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72

16

penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya

adalah seni itu sendirirdquo24

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara

asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa

Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data

yang meliputi 4 tahapan yaitu 26

24

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23

26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32

17

Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber

yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu

sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti

biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber

tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi

kemudian wawancara dan pengamatan langsung

Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis

disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik

instansi resmi derah maupun pemerintah

Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan

metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi

beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema

penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk

memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil

penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi

Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema

serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian

kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di

Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu

untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan

pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata

dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan

18

Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil

penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah

kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi

beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun

sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema

kajian

Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa

sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha

melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber

sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut

Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta

memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur

dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari

segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut

dengan historiografi27

F Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan

didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas

Bab I Pendahuan

A Latar Belakang Masalah

B Permasalahan

27

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109

19

1 Identifikasi Masalah

2 Pembatasan Masalah

3 Perumusan Masalah

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

D Tinjauan Pusataka

E Pendekatan dan Landasan Teori

F Sistematika Penulisan

BAB II Potret Musik dan Tari Betawi

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

1 Musik Gambang Kromong

2 Tari Ronggeng Blantek

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang

Kromong dan Tari Ronggeng

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di

Perkampungan Setu Babakan

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek

di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bab IV PENUTUP

20

A Kesimpulan

B Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

21

BAB II

POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara

mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang

dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing

Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini

adalah masyarakat Betawi

Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk

kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan

dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi

sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan

tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam

kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua

unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan

hidup maupun tata aturan mereka

Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian

Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni

pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi

dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis

dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat

pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda

1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4

22

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal

Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2

NO Jenis

Reportoar

Kelompok

Reportoar

Tokoh

Karawitan

Keterangan

1 Gambang

Kromong

Gamelan Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gambang

Kromong

2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gamelan

Ajeng Gong Bolong

3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu

Topeng

4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu

Tanjidor

5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi

Lagu-lagu Samrah

6 Keroncong

Tugu

Melodis Andre Lampiran Notasi

contoh lagu Keroncong

Tugu

7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu

Gambus

8 Rebana

Biang

Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi

Lagu-lagu Rebana

Biang

9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi

bentuk pukulan

ketimpring

10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong

Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi

yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling

banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama

Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis

tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan

satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi

2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa

kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang

seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari

kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi

23

merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa

identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama

dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh

budaya yang heterogen

Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan

gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan

dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang

Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah

persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi

dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari

Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat

terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian

yang mengiringi tari serta pola lantainya

Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek

dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan

Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari

Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai

dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang

memiliki gerak silat di dalamnya 5

4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan

Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam

mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama

beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme

gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian

terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat

Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari

24

Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI

Kembang Topeng Joko Topeng

Gegot Kartini Topeng

Topeng Kedok Kartini Topeng

Silat 1 (Beksi) Wahab Silat

Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat

Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat

Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek

Zapin Arab Zainal Abidin Zapin

Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng

Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng

Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng

Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek

Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek

Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat

Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin

Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek

Wayang Botoh Abdurachem Topeng

Silat 3 Ali Sabeni Silat

Kotebang Abdurachem Silat

Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng

cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi

25

yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata

tari6

Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan

di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis

mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan

budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian

hari beragam

Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan

masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah

Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses

rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat

ini agar bisa diterima masyarakat luas

Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi

pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng

balntek sebagai objek penulisan skripsi ini

1 Musik Gambang Kromong

6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari

buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah

geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat

Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta

dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki

kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak

memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri

Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki

26

Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil

perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8

Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9

Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul

tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang

dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong

adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi

yaitu lenong dan cokek10

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta

Balai Pustaka 2005 h329

27

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai

hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam

pertunjukan teater lenong Betawi12

Persebaran Gambang Kromong sebagai seni

musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta

saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor

Tangerang Serang dan Sukabumi 13

Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya

1 Gambang14

11

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas

untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun

non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong

13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13

mei 2014)

14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas

Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014

28

Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan

belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah

kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada

tertinggi adalah siang

2 Kromong dan tehyan

3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris

terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan

seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh

berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen

gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)

4 Sukong

29

Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan

dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)

Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang

keras

5 Kong-a-hian

Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras

dalam nada liuh (g) dan che (d)

6 Bangsing atau suling15

Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang

Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan

mulut

7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang

digantungkan dilaras dengan nada siang (c)

15

Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu

Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok

Jali Putra

30

8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh

9 Pan atau Kecrek

Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga

menghasilkan bunyi crek-crek-crek

31

10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil

canang

Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi

diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen

gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16

Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada

yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu

Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu

yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin

Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang

dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental

Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong

Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan

setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu

phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan

Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh

Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong

diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17

Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul

Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut

Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning

16

Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis

Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17

Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari

cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan

selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan

gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan

dengan nilai Islam

32

Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan

skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah

jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh

masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang

peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa

Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali

untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut

serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu

luang18

Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan

dengan instrumen musik pribumi

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang

kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang

kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta

maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong

sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari

oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan

musik gambang kromong

Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu

mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses

rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu

18

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo

33

mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan

Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian

antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan

suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap

faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap

masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

2 Tari Ronggeng Blantek

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi

ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti

Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu

beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan

tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap

eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah

laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah

Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha

membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya

34

dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari

Betawi19

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek

Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu

Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di

Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai

seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik

seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah

menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut

Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta20

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater

rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21

dimana dalam memulai sebuah pertunjukan

topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang

disebut Blantek22

atau Ronggeng Blantek23

Dalam perkembangannya tarian ini

menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak

diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu

19

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21

Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di

Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk

teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah

= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap

bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran

bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali

dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian

dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22

Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol

16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014

pukul 0129) 23

Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu

Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam

pertunjukan tari

35

Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan

terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224

Tari Ronggeng

Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki

badan tangan dan kepala

Susunan Gerak

Tari

Bagian Uraian Hitungan

1Lenggang

Rongeh25

Kaki Dimulai dengan posisi kaki

kanan menyilang di depan kaki

kiri kemudian melangkah

maju dengan lamgkah kaki kiri

menyilang di depan kaki kanan

dan berjaalan maju dengan

posisi kaki tetap merendah dan

sedikit diayun

1x8

dilakukan

sebanyak 8

kali

Badan Pada saat tangan kiri

digerakkan ke dalam maka

badan digerakkan ke serong

samping kiri dan pada saat

melangkah badan menghadap

depan

Tangan Tangan kiri lurus ke samping

kiri lalu diayunkan ke dalam

dengan posis telapak

menghadap luar dan

pergelangan tangan ditekuk

kemudian diayunkan kembali

ke posisi samping pada saat

kaki berjalan maju

Kepala Menghadap pergerakan tangan

kiri kemudian menghadap

depan sambil mengayunkan

kepala (gedek) ke kanan dan ke

kiri dengan hadapan tetap ke

24

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI

Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25

Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula

menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah

mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail

gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada

penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya

dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem

dasar tari Betawi

36

depan

2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan

telapak membentuk huruf V

dan membuka lutut sehingga

posisi kaki menjadi merendah

2x8 (gerakan

dilakukan

sebanyak 2

kali putaran

dimulai dari

lenggang

ronggeh

sampai ogek)

Badan Tegap menghadap ke depan

kemudian menggerakkan

badan (torso) ke kanan dan ke

kiri dan memberikan efek

pada bahu ke kanan dan ke

kiri

Tangan Tangan kiri direntangkan ke

samping sebatas pinggang dan

tangan kanan memegang

selendang di pinggang sebelah

kanan kemudian

menyampirkan selendang

dengan telapak kanan ketika

bahu bergerak ke kanan

Kepala Menghadap ke bahu kanan

ketika badan (torso) bergerak

ke kanan begitu pula

sebaliknya

3Selancar Ngepik

atas

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan posisi

merendah kemudian berjalan

maju dan mundur dengan

posisi tetap merendah

Hitungan

cepat

dilakukan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dan

membusungkan dada

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

atas dengan posisi berada di

depan setinggi atas kepala

kemudian menggerakan

telapak tangan dengan

memutar pergelangan tangan

ke arah luar dan dalam secara

bergantian

Kepala Menghadap ke arah kaki yang

melangkah

4Selancar

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

dengan membuka lutut

kemudian melangkah maju

1x8 maju

1x8 mundu

dilakukan

37

empat kali dan mundur empat

kali perlahan dengan

menggenjot lutut naik turun

secara perlahan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah

membusungkan dada dengan

sedikit condong kedepan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar pinggang

kemudian menggerakkan

telapak tangan bergantian

dimulai dengan telapak tangan

kiri dengan memutar

pergelangan dari jari-jari yang

menghadap atas kemudian

menghadap kebawah begitu

pula sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

memutarkan pergelangan

tangan

5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua

kaki melangkah maju sebanyak

empat langkah kemudian

jongkok dengan tumpuan kaki

kanan dan bangun dengan

posisi kaki kanan merendah

dan kaki kiri lurus ke samping

dengan telapak membuka

depan Kemudian melangkah

mundur dengan sedikit

meloncat dan merendah

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua telapak kaki

sejajar membuka lutut dan

merendahkan badan

2x8 setiap

satu kali

putaran

gerak

Badan Tegap menghadap depan

dengan dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari tangan kiri

ditekuk ke bahu dan jari

telunjuk menyentuh bahu

dengan telapak menghadap

bawah tangan kanan

direntangkan ke sampin kanan

sepinggang lalu bergerak

bergantian sebanyak tiga kali

Kemudian pada saat bangun

38

dari jongkok tangan kiri lurus

ke atas samping kiri dengan

telapak menghadap luar dan

tangan kanan ditekukkan ke

bahu dengan jari telunjuk

menyentuh bahu Pada saat

mundur tangan bergerak

seperti selancar ngepeik atas

dan diakhiri dengan posisi

tangan kanan lurus ke depan

menggerakkan telapak tangan

ke dalam dan tangan kiri

berada di pinggang

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu pada saat

bangun dari jongkok

menghadap ke tangan kiri atas

dan diakhiri dengan

menghadap ke depan

6Selancar

Pakblang

Kaki Gerakan kaki sama dengan

gerakan selancar pakblang

hanya pada saat akhir gerakan

kaki merendah kemudian

sedikit menggenjot lutut

mengikuti gerakan pinggul ke

kanan dan ke kiri

2x8 setiap

satu gerakan

(gerakan

dilakukan

sebanyak dua

putaran

mengulang)

Badan Sama pada gerakan selancar

pakblang posisi badan tegap

dan merendah Diakhiri

menggerakkan pinggul kekiri

sebanyak empat kali

Tangan Sama seperti gerakan selancar

pakblang diakhiri dengan

tangan kanan lurus dan

menggerakkan telapak tangan

dengan memutar pergelangan

ke arah dalam sementara

tangan kiri ditekuk ke

pinggang dan memegang

selendang kemudian

menyampirkan selendang

dengn telapak tangan

mengikuti goyangan pinggul

Kepala Sama seperti gerakan selancar

blonter

7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit rendah di

samping kaki kanan dan

39

diakhiri dengan posisi kaki

kanan dijinjit ke samping kaki

kiri dengan posisi kedua kaki

merendah

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dengan dada

membusung kemudian

menggerakkan badan ke kiri

dan ke kanan dengan dimulai

gerakan ke kanan yang

mengakibatkan efek pada bahu

Tangan Pada saat kaki kanan

merendah kedua tangan

disilangkan di samping kanan

bawah dengan telapak

menghadap luar Kemudian

tangan kiri ditekuk ke depan

setinggi atas kepala dengan

jari-jari menghadap kanan dan

telapak menghadap ke depan

dan tangan kanan ditekuk ke

pundak dengan jari telunjuk

menyentuh bahu dan telapak

menghadap bawah

Kepala Menghadap depan dengan

menggerakkan kepala ke kanan

dan ke kiri dengan pandangan

ke depan mengikuti gerakan

badan (torso)

8Tepak

Ngarojeng

Kaki Melangkah ke kanan dengan

posisi merendah dengan irama

makin lama makin cepat dan

diakhiri dengan posisi kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kanan

dengan posisi merendah

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada

Tangan Tangan kiri berada di pinggang

dengan memegang selendang

sambil menyampirkan

selendang tangan kanan

diluruskan ke samping kanan

sejajar dengan pinggang

kemudian menggerakkan

tangan dengan gerakan ayunan

tangan ke luar dan ke dalam

Kemudian kedua tangan

40

disilangkan di samping kanan

sebatas pinggang dan diakhiri

dengan posisi tangan seperti

selancar ngepik atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

dan diakhir dengan hadapan ke

depan

9Kepak dua

tangan mundur

Kaki Setelah menbentuk sikap

kemudian melangkah mundur

perlahan dengan posisi kanan

menyilang berjinjit di belakang

kaki kiri yang posisinya

merendah kemudian bergerak

dengan sedikit menggenjot

naik turun

Gerakan 2x8

Badan Seteleh membentuk posisi

badan menggerakkan (torso) ke

kanan dan ke kiri masing-

masing satu kali dan saat

berjalan posisi badan tegap

merendah dengan menghadap

depan

Tangan Posisi tangan seperti possi

selancar ngepik atas tetapi

menggerakkan pergelangan

tangan hanya sekali ke arah

dalam dan diakhiri dengan

telapak meghadap luar dengan

jari-jari saling berhadapan ke

dalam

Kepala Pada saat badan bergerak

(torso) kepala bergerak

mengikuti pergerakan badan ke

kanan dan ke kiri Lalu pada

saat kaki kiri melangkah

kepala menunduk dan pada

saat kaki kanan melangkah

kepala menghadap ke depan

10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan telapak membentuk huruf

V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

41

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan posisi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar sepinggang sebelah

kanan dengan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

menghadap atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

11Goyang Cendol

Ijo

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V26

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Kemudian menggerakkan

pinggul ke kanan dan ke kiri

masing-masing satu kali

Tangan Kedua tangan memegang

selendang masing-masing

sisinya sambil memegang

selendang di pinggang dan

menyampirkan selendang

dengan mengepakkan telapak

tangan kanan ketika pinggul

bergoyang ke kanan dan ke

kiri ketika pinggul bergoyang

ke kiri

Kepala Mengayun dan mengikuti

gerakan pinggul

12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

26

Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap

menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga

badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu

Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014

42

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan

pinggang kemudian tangan

kiri digerakkan ke atas

sehingga posisi akhirnya

ditekuk ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kanan tetap

ke samping begitu pula

sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

43

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

15Klewer dua

tangan

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan tinggi

pinggang kemudian tangan

kanan lurus ke samping kanan

setinggi pinggang kemudian

digerakkan ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kiri

diletakkan di pinggang dengan

memegang selendang

kemudian menyampirkan

selendang ketika tangan kanan

di bahu

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8

44

kanan menyilang di depan kaki

kiri dengan sikap merendah

kemudian setelah satu kali

delapan berpindah posisi

menjadi kaki kiri yang

menyilang di depan kaki kanan

dan tetap berjalan di tempat

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

posisi badan condong ke depan

Tangan Geakan tangan sama dengan

gerakan kewer kanan (pada

gerekan ke tiga belas) Tangan

kanan bergerak dan tangan kiri

di pinggang setelah kaki

bertukar maka posisi tangan

juga bertukar

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

18 Jingke tepak

blonter

Kaki Kaki kanan berada menyilang

di depan kaki kiri sebagai

tumpuan dengan posisi

merendah sementara kaki kiri

berada di belakang kaki kanan

dengan posisi berjinjit

Kemudian bergerak memutar

di tempat dengan gerakan naik

turun (menggenjot) Setelah

empat kali berjalan di tempat

kemudian bertukar posisi kaki

menjadi Kaki kiri di depan

sebagai tumpuan dan kaki

kanan menyilang di belakang

dengan posisi berjinjit

Gerakan 2x8

dilakukan

sebanyak

tiga kali

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Tangan kanan berada di

pinggang dengan telapak

memegang selendang di

pinggang kanan dan tangan

kanan lurus ke depan dengan

telapak menghadap ke depan

dan jari-jari menghadap ke

atas Kemudian tangan

digerakkan dengan

mengayunkan telapak tangan

dengan posisi tangan yang

45

tetap lurus Kemudian tangan

kiri digerakkan ke depan

sehingga berada lurus ke depan

dengan telapak menghadap

depan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

berada di samping pinggang

kanan dengan memegang

selendang Kemudan

menyampirkan selendang

ketika goyang ke kanan

Kemudian bergerak sebaliknya

ketika berpindah kaki

Kepala Menghadap depan dan pada

saat kaki berjinjit kepala

menunduk akibat dari ayunan

kaki

19Gibang

Ronggeng

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap kanan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian

merendah dengan sikap

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Kemudian kaki kanan

digerakkan ke samping kanan

hingga membentuk lurus dan

telapak kaki kanan menghadap

samping sementara kaki kiri

Gerakan 4x8

46

tetap merendah begitu pula

sebaliknya

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Pertama tangan kanan digerak

ayun hingga lurus ke depan

sejajr dada dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke atas kemudian

kedua tangan diayunkan ke

kanan sehingga tangan kiri

berada di depan dada dengan

posisi ditekuk telapak

menghadap kanan jari-jari

menghadap atas dan tangan

kanan lurus ke samping serong

atas dengan posisi telapak

menghadap luar dan jari-jari

menghadap atas begitu pula

sebaliknya

Kepala Kepala menghadap depan

kemudian melihat ke tangan

yang direntangkan ke atas

21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke

depan dengan telapak

menghadap ke depan dan kaki

kiri merendah kemudian kedua

kaki dirapatkan dan berjalan di

tempat dengan kaki berjinjit

ketika berdiri dan kaki

menapak ketika merendah

gerakan ini dilakukan masing-

masing dalam empat hitungan

Gerakan 3x8

dilakukan

sebanyak dua

kali dengan

gerakan

mulai dari

gonjingan

satu

Badan Tegap dan menghadap ke

depan

Tangan Posisi tangan direntangkan ke

depan atas dan sedikit

menekuk dengan ketinggian di

atas kepala telapak tangan

menghadap luar dan jari-jari

tangan saling berhadapan

Kemudian kedua tangan

ditekuk ke bahu masing-

masing sisinya dengan jari

telunjuk menyentuh bahu Dan

menggerakkan siku dengan

putaran ke depan dan ke atas

47

ketika kaki merendah lalu ke

belakang bergantian ketika

kaki berjinjit

Kepala Menghadap depan ketika kaki

berjinjit dan menunduk ketika

kaki merunduk

22Gonjingan

blonter

Kaki Kaki merendah dengan sikap

telapak kaki membentuk huruf

V Kemudian lutut kaki dinaik

turunkan secara perlahan

Gerakan 2x8

Badan Setalah kaki merendah bahu

digerakkan ke depan dimulai

dengan bahu kanan dengan

putaran ke atas lalu ke depan

lalu pada saat berdiri kembali

menghadap depan dan kembali

merendah dan menggerakkan

bahu kiri ke depan dengan

putaran ke atas menuju ke

depan secara perlahan

kemudian keduanya bergerak

secara cepat bergantian dengan

memutar bahu ke depan

Tangan Kedua tangan ditekuk ke

masing-masing bahu dengan

jari telunjuk menyentuh bahu

kemudian menggerakkan siku

ke depan dengan putaran ke

atas berbarengan dengan

gerakan bahu begitupula

sebaliknya

Kepala Menghadap depan dan

mengayun ketika

menggerakkan tangan

23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap

ke depan dan kaki kanan

merendah dan berjinjit

menghadap kanan posisi

kedua kaki menghadap ke

kanan dengan merendah

Kemudian mengangkat kaki

kanan sebanyak dua kali

berbarengan dengan tangan

begitu pula sebaliknya

terhadap kaki kiri

Gerakan 1x8

dimasing-

masing

sisinya dan

dilakukan

sebanyak

tujuh kali

yang

kedelapan

adalah

peralihan

Badan Merendah dan condong ke

depan menghadap ke kaki yang

bergerak mengangkat

48

Tangan Tangan kiri mengambil

selendang di pinggang kiri

kemudian diletakkan di telapak

tangan dengan posisi akhir

lurus sejajar bahu dan

selendang tersangkut di

telapak sementara tangan

kanan digerakkan lurus ke

depan bawah dengan jari-jari

menghadap depan dan kaki

dinaikkan dua kali maka

telapak tangan digerakkan naik

turun akibat pergelangan

tangan yang digerakkan

Begitu pula pada tangan

sebalikanya

24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap depan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tetap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk di depan tubuh tangan

49

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

menghadap bawah sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapak menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

26Silat Tangkis

Sejajar

Kaki Kaki melangkah kanan dan

dimulai dengan kaki kanan

rendah dan kaki kiri berjinjit di

samping kaki kanan kemudian

mundur dengan posisi kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit Kemudian melangkah

lagi seperti gerakan di atas

sebanyak tiga kali kemudian

bergerak duduk dengan posisi

kaki disilangkan di depan kaki

kiri berada di bawah kaki

kanan paha kaki kanan berada

di atas paha kaki kiri

Kemudian bangun dengan

posisi duduk jongkok kaki kiri

bertumpu pada lutut dan kaki

kanan setengah berdiri dengan

posisi paha lurus dan tumpuan

telapak kaki Kemudan bangun

berdiri dengan melanjutkan

gerakan kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit lalu

bergantian kaki merendah dan

kaki kanan berjinjit diakhiri

dengan posisi kaki kanan

merendah dan kaki kiri

menyilang di belakang kaki

Gerakan 3x8

ditambah

3x8 berjalan

ditempat dari

posisi

terakhir

50

kanan dengan sikap berjinjit

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

sikap dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari gerakan tangan

kiri berada di depan dada

dengan ditekuk dan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

ke atas tangan kanan ditekuk

ke bawah dengan posisi siku

lurus dan tangan mengepal ke

bawah Kemudian posisi

tangan kiri tetap pergelangan

tangan kanan diputar ke atas

sehingga sekarang siku

menghadap ke atas Kemudian

kedua tangan disilangkan dan

membuat gerak tangkis ke

samping kiri pinggang dengan

posisi tangan ditekuk

sepinggang telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas dilakukan dua

kali juga terhadap sisi

sebaliknya

Lalu kedua tangan disilangkan

di depan dada dengan proses

menuju ke atas dengan kedua

tangan direntangkan ke

masing-masing sisinya sebelah

atas dan telapak membuka ke

atas lalu tangan kiri kembali

ditekuk ke depan badan tangan

kanan menyiku ke bawah lalu

tangan kanan digerakkan ke

serong atas kanan diikuti

tangan kiri membuka ke serong

atas kiri kemudian tangan kiri

kembali ke posisi tekuk di

depan dada tangan kanan

menyiku ke bawah lalu

digerakkan ke atas dan tangan

kembali menyilang sejajar

pinggang di samping kiri

sekali dan diakhiri dengan

posisi tangan kiri berada di

depan badan dengan ditekuk

51

dan telapak tangan menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

menyiku ke bawah dengan siku

sejajar bahu dan kepalan

tangan mengarah ke bawah

Kepala Melihat ke tangan yang

bergerak

27Silat Tangkis

Rempak

Kaki Dimulai dengan kaki

melangkah ke kanan dan kedua

kaki berjinjit kemudian

mundur dengan kaki kiri

dengan membentuk kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kaki kiri

kemudian melangkah ke kanan

dengan bentuk kaki kanan

merendah dan kaki kiri berjinjit

di samping kaki kanan dengan

merendah

Gerakan 5x8

Badan Pada saat tangan naik posisi

badan serong samping dan

pada saat menyilang tangan

badan mengikuti geraan silang

tangan

Tangan Diawali dengan tangan yang

diputar ke arah serong atas

kanan hingga membentuk lurus

di samping serong atas kanan

dengan jari telunjuk dan tengah

mennujuk ke serong atas

sementara tangan kiri berada di

samping pinggang dengan

posisi ditekuk ke bawah

telapak menghadap bawah dan

jari-jari menghadap depan

Kemudian tangan disilangkan

di samping kanan dengan

posisi telapak menghadap

depan lalu membuka ke sisinya

di samping pinggang kanan

Lalu disilangkan di samping

pinggang kiri

Kepala Menghadap ke tangan yang

lurus serong dan menghadap ke

tangan yang menyilang

28 Gibang

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

kemudian bergerak di tempat

Gerakan 4x8

52

dengan posisi kanan yang lurus

ke depan dengan membentuk

telapak kaki menghadap depan

sementara kaki kiri merendah

kemudian kaki kanan mundur

sejajar dengan kaki kiri lalu

kaki kiri maju lurus

membentuk telapak

menghadap depan bergantian

dengan kaki kanan

Badan Tegap dan menghadap depan

condong ke depan dengan dada

membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

ditekuk ke depan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke samping kanan

posisi tangan kanan berada di

depan badan dengan ditekuk ke

depan dada dan telapak

menghadap bawah kemudian

gerakan tangan kanan pada saat

kaki kanan melangkah adalah

mendorong pergelangan ke

depan dengan telapak tangan

menghadap bawah pada saat

kaki iri melangkah memutar

telapak tangan ke arah luar

sehingga telapak tangan

menghadap ke atas kemudian

menggerakkan pergelangan

tangannya ke depan dan ke

belakang

Kepala Kepala mengayun mengikuti

kaki

29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tegap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk ke depan tubuh tangan

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

53

menghadap bawah Sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapan menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dan merendah

dengan sikap kaki kanan

menapak dan kaki kiri berjinjit

rapat

Gerakan 3x8

Badan Tegap merendah dan condong

ke depan

Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah

dengan tinggi sepinggang

telapak tangan ke bawah dan

jari-jari menghadap depan

sedangkan tangan kanan lurus

ke samping kanan sejajar

pinggang dengan telapak

menghadap samping kanan dan

jari-jari lurus ke atas

Kepala Setelah sikap kaki terbentuk

kepala digerakkan ke kanan

dan ke kiri dengan hadapan ke

depan dengan menggerakkan

leher (gedek)

31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan

bergerak meloncat kecil

(mengayun naik turun) ketika

kaki kanan bergerak kaki

kanan diayunkan ke samping

kanan hingga posisinya lurus

dengan telapak menghadap

kanan lalu diayunkan ke

samping kiri dengan posisi

Gerakan 4x8

54

menekuk hingga berada di

depan badan dan telapak

menghadap ke samping kiri

gerakan dilakukan berulang

kali kemudian diakhiri dengan

gerakan jalan dengan posisi

kaki tetap menyilang

Badan Tegap menghadap depan

Tangan Ketika kaki kanan lurus ke

samping tangan kanan

diayunkan ke samping kiri

dengan posisi tangan kiri

ditekuk keluar samping kiri

dan telapak menghadap keluar

sementara tangan kanan

menekuk di depan badan

dengan telapak dan jari-jari

menghadap bawah Pada saat

kaki kanan diayunkan ke

samping kiri tangan kanan

dibuka ke samping kanan

dengan posisi tangan ditekuk

ke luar sebelah kanan dan

telapak membuka serta tangan

kiri ditekuk ke dalam dengan

posisi telapak dan jari-jari

menghadap bawah

Kepala Mengikuti pergerakan kaki

kanan

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan

diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari

beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian

penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi

Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana

biang27

Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam

Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah

satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu

27

Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri

dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari

Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014

oukul 1100

55

Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah

baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif

burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet

selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala

berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting

kuning 28

Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang

koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni

Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng

Blantek29

Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama

koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30

28

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional

Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi

Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30

Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari

Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini

merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama

pada generasi muda sekarang ini

56

Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah

memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini

Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar

belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil

produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari

kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat

Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan

masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat

nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun

1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja

se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-

Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat

Nasional tahun 198531

Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek

sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam

skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng

31

httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014

57

Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali

pada tahun 198732

Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai

prestasi tari Ronggeng Blantek

ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada

masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah

benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok

etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini

dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa

mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat

itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek

berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap

Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari

kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo

Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi

indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan

membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya

mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng

Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi

khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara

umum

Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh

laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan

masyarakat Betawi33

Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian

kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang

dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang

32

Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal

perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-

prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33

Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment

Tourism and Culture Office 2009 h 42

58

koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi

musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam

sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar

Betawi

Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi

adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah

satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi

untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan

cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara

Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

34

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23

59

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang

kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang

kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai

musik karawitan Betawi

Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan

antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35

Unsur

Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

35

Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014)

60

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk

mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater

lenong Betawi38

Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah

pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu

menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan

36

Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan

sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal

ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua

tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong

61

gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai

dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39

Hal demikian jelas bertentangan

dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong

mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi

Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah

daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan

pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan

dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai

Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang

tidak sesuai dengan ajaran Islam

Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang

lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang

kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa

menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi

gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi

Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika

kepada masyarakat

Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya

fungsi gambang kromong sekarang ini

rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi

sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional

dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas

39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau

membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi

dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak

ada

62

Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap

lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40

Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong

sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah

menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang

kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan

diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa

membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik

tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan

gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat

Betawi terhadap kesenian ini

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong

nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang

kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh

para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam

Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang

dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko

lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada

penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain

musik laki-laki41

40

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41

Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan

Betawi Sabtu 8 Agustus 2014

63

Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan42

Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak

dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan

gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan

nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas

dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai

musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media

dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong43

Ketiga jenis lagu-lagu yang

dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora

cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang

kromong yang mengandung pesan vulgar44

Keempat kostum para pemain musik

42

Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 43

Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44

Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52

64

dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup

auratnya

Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar

menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam

gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam

bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi

pedoman hidup masyarakat Betawi

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada

kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai

telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum

yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai

Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah

muda45

Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum

tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang

45

Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu

Babakan

65

sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari

ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya

bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua

kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat

diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi

terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana

suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk

kesenian46

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong

dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang

tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan

tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut

Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada

beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah

non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan

46

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu

tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik

66

Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada

sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini

agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang

bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat

berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru

Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk

kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng

blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada

satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang

dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah

Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas

berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan

keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47

Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang

masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka

hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat

Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima

dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk

kebudayaa salah satunya kesenian

Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan

sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-

nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan

47

Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia

Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64

67

perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi

tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya

Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama

dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua

kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk

penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan

sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa

diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan

masyarakat Betawi

Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya

berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat

itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari

Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan

menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal

instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi

yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48

Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian

lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus

dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam

dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan

budaya di tempat dimana Islam itu masuk

48

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981

h65

68

BAB III

ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi

Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena

masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah

banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian

itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari

unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di

Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara

bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun

1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini

kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1

Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses

asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi

adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal

dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini

berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta

in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both

1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi

penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

69

local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as

Arab and Chineserdquo 2

Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi

tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai

unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya

Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3

Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal

dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di

Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang

Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas

baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan

tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah

penduduk asli Jakarta

Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis

menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke

19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia

Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di

antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah

Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan

2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements

Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember

2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129

4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi

FISIP UI 2004 h5

70

Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya

komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self

conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin

(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan

eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu

dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan

identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya

perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang

merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama

menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan

komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya

etnis Betawi di Jakarta

Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan

dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis

Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan

wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal

usul bahasa dan agama7

Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah

jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena

5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33

6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35

7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h

64-65

71

perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin

bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia

Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan

wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata

Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi

Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah

masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan

keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di

wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas

masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun

2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta

Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang

ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok

ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara

bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi

yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng

Sawah Jakarta Selatan9

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi

budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan

ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan

8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di

perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan

Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00

72

Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun

200010

Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan

lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga

Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11

Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini

dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan

sebagai ikon budaya Betawi12

tetapi karena laju perkembangan pembangunan

yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai

Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah

kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13

Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya

yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula

pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang

10

Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan

Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa

Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan

perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa

kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu

Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11

Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan

Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan

sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari

Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah

kawasan Setu Babakan 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang

sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung

asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi

legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13

Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan

Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

73

menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14

yaitu

kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi

serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15

Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah

berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada

tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan

mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16

Maka Setu Babakan dianggap

sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di

DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi

Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya

dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada

waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung

Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta

Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17

Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah

Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg

asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya

14

Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas

dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan

budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia

menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15

Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan

Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16

Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

edisi Juni 2012 h 18 17

Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 11 April 2014

74

Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan

Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi

mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi

ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan

cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke

474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun

2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang

terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti

kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur

bangunan dengan ciri khas Betawi19

Berikut adalah gambaran umum

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan

luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3

Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota

Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih

18

Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19

httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014

75

289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan

dan Setu Mangga Bolong20

Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan

sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur

jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan

Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah

provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan

jalan Mochamad Kahfi21

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat

Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat

melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22

Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat

Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan

mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari

mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan

kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik

Betawi23

Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti

20

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat

Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21

Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22

httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September

2014 23

httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014

76

industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-

ondel24

Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan

serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan

edukasi

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial

Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya

memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk

sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur

dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk

sistem sosial dalam suatu masyarakat25

Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat

konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan

pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta

tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada

agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam

merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini

masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan

24

Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di

Setu Babakan ada dalam lampiran 25

Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h

135

77

Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak

Kopi wanita berdarah Cinardquo26

Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari

datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian

menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri

Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki

bernama Samsudin dan Hadi27

Meskipun saudara kedua kaka beradik ini

memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya

menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani

Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang

kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah

wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan

keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai

gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius

Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana

menunjukkan kemahiran seninya

Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama

hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang

digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua

berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi

26

Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua

ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu

dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai

sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya

dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102

78

dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang

yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28

Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat

Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka

seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang

menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat

penduduk asli Jakarta

ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun

1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat

Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di

masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di

masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk

sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut

dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah

Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah

Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang

melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian

dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di

halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang

membentuk kepribadian sayardquo29

Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi

adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi

budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang

dijadikan pedoman hidup

Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan

berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur

adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang

menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan

28

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h

104 29

Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986

79

jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau

kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan

keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan

di Perkampungan Setu Babakan 30

No Keterangan Jumlah Kondisi

1 Masjid 12 Baik

2 MusholaSurauLanggar 24 Baik

3 Gereja Kristen - -

4 Gereja Khatolik 1 Baik

5 Pura - -

6 Vihara - -

Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan

No Keterangan Jumlah

1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38

2 Kelompok Kebaktian 2

3 Yayasan 3

4 Lembaga Swadaya Masyarakat -

5 Panti Asuhan 4

6 Panti Wreda -

7 Panti Cacat -

30

Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada

penambahan unit masjd

80

Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31

Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta

tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam

melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka

dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima

satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam

istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek

kemanusiawian suatu kelompok

Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal

yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang

hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32

31

httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32

Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama

yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan

masyarakat bersama

81

Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan

jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal

dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33

Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya

ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang

mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan

lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh

manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34

Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan

karsa manusia35

Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga

melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial

yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia

seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta

dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan

jasmaniah atau material culture36

Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir

setiap anggota orang perorang dalam masyarakat

Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan

jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk

masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas

etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi

33

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta

1965 h 77-78 34

EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama

Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36

Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982

h 173

82

berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar

Arab Cina Portugis dan lain-lain37

Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses

dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang

berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya

sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata

upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan

budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38

Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak

awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini

berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya

kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh

Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak

semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39

Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni

musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik

Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik

Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh

37

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia

International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h

46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau

seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia

Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014

83

Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong

Betawi40

Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang

kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu

babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41

Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi

menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya

telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi

dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta

Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya

Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan

identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42

Dan masyarakat Betawi

telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim

telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya

pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk

40

Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya

Sastra 2008 h 155 41

Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42

Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis

dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas

84

Kelapa43

Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan

sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan

mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya

kota Jakarta dewasa ini

Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada

seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian

Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya

diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah

menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar

dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata

kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian

lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau

menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu

kesatuan dengan nilai Islam44

Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek

bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau

mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan

perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh

masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

43

Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional

dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal

1996 h7 44

Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam

dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86

85

Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang

kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang

Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan

pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong

yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah

proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang

Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah

budaya Betawi45

Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil

wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan

rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam

Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam

termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima

gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam

gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang

Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita

tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik

dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci

hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita

sebagai muslim46

Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah

menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis

alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan

nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai

kesenian Betawi

45

Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam

Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46

Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya

betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930

86

Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya

Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama

penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi

Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek

Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan

dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas

budaya masayarakat Betawi47

Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat

Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh

bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan

ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di

beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini

menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-

Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari

Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada

umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan

pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap

pertunjukannyardquo 48

Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf

pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di

dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai

dengan nilai Islam

47

Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan

pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014

87

Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal

Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd

ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai

dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan

berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah

menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan

setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49

Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh

masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang

tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng

Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga

telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk

memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni

menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50

Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian

antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat

sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi

bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan

dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta

kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51

Karakter terpenting dalam hal ini

adalah agama sistem kepercayaan

Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan

49

Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid

dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50

Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51

Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman

h 133

88

proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani

kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan

budaya

89

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai

mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat

Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka

sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang

membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem

sosial dalam masyarakat Betawi

Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses

terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul

pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah

administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di

Tangerang Bekasi Depok dan Bogor

Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap

nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam

urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan

konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan

konservasi budaya yang religius

Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai

hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi

alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam

yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong

dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses

penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap

dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang

kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam

Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki

pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek

kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam

inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang

90

berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik

Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek

Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan

budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai

Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-

sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang

dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam

Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat

Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang

kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain

lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek

menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari

Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun

tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan

penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian

yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi

Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui

sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan

masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa

pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta

atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak

sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini

gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi

sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu

dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan

Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian

Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan

diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua

kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai

kesopanan yang diajarkan Islam

Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap

bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya

nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan

gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi

yang identik dengan Muslim

91

B SARAN

Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran

dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni

Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman

Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya

yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap

mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal

menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat

amin

92

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Primer

Sumber yang tidak diterbitkan

Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan

Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi

Jakarta Desember 2012

Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj

Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi

Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi

Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan

Jakarta 2004

Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya

Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2002

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan

Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta

Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta

2001

93

Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan

KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI

Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012

Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni

Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

1976

Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta

Direktori Kesenian Jakarta 1986

Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas

Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program

Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002

Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City

Government and Cultural Office 2009

Buku-Buku

Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama

Widya Sastra 2008

Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002

Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam

Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan

Festival Jakarta 1996

Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007

Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta

Jakarta LIPI 2001

94

Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan

Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi

Lisan 1996

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan

Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007

Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar

2011

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi

Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa

Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela

Betawi 1991

Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994

Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance

2011

Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat

Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004

Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta

Perkumpulan Renaisance 2010

Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi

Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976

Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

95

Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan

Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997

Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di

Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009

Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia

Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b

Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival

Istiqlal 1996

Majalah dan Artikel

Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

Merpati Archipelago edisi Juni 2012

Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal

Anthropological Intitute vol LXXV 1945

Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3

Mei 1968

Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964

Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The

Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1

Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3

November 1973

Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi

Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

96

Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat

1986

Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986

Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre

Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)

Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical

Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3

(October 1993)

Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan

Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

Sumber Sekunder

___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik

Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001

ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011

Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995

Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta

PT Gramedia Pustaka Utama 1992

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

97

Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya

1987

Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di

Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008

Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press

1982

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo

Persada 1982

Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi

pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia 1964

Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei

2006

Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981

Wawancara

Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek

Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta

Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan

kota Administrasi Jakarta Selatan

98

Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi

dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi

dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga

Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan

Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur

Sumber elektronik

httpwwwjstororgstable41757955

httpwwwjstororgstable41757968

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml

httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta

httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952

httpwwwkependudukancapilgoid

httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-

betawihtml

httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842

99

httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi

LAMPIRAN

Transkip wawancara

Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei

2014 pukul 1300)

Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek

semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain

pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas

koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang

menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana

dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata

musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi

beliau seorang penabuh gendang yang handal

Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari

Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong

Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar

saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78

Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari

Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu

diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program

Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus

pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu

ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-

gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang

mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus

pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya

Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti

nama menjadi Institut Kesenian Jakarta

Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak

maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan

oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi

Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari

Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan

nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses

transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan

resmi

Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal

sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai

penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk

meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari

Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek

yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo

dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena

Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka

dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam

tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah

menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa

dilirik oleh generasi muda Betawi

Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng

Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada

pada norma Betawi

Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak

tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu

pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni

Sukarjan

Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa

saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya

Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi

diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah

tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama

adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil

DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam

kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan

pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia

Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh

seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari

Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi

tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng

Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek

ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun

bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor

seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah

satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35

negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat

itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk

membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat

luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima

Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun

telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek

sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun

1980

Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi

ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng

Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian

ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006

kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai

karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna

penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu

sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di

tahun 2006 itu

Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa

wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan

Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh

gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata

Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus

Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya

pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi

karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari

tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah

Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal

Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek

Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai

salah satu tarian khas Betawi

dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630

Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini

Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian

Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan

dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi

dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang

Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua

kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu

bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar

atau pakaian atau gerakan

Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga

pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan

saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya

sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah

menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor

Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi

koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam

Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya

Betawi agar tetap eksis

Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-

jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin

menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya

Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan

semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan

tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan

bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang

masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca

koridor Islam)

Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng

Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi

dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur

gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai

budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di

Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan

budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya

Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar

budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah

budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu

pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya

perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain

dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet

dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi

tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak

normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus

tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal

demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi

demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih

sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi

Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu

Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan

yudikatif di dalamnya

Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku

yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa

bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian

Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok

masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi

semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak

dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya

begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi

Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman

mereka sebatas hanya dikulit arinya saja

Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka

katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini

bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini

faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana

musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi

Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya

aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius

islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah

budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin

yang liriknya berisi pesan moral

Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari

ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak

dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan

budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam

sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang

sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik

Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai

melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja

mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada

masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa

dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari

maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan

marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur

dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai

Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan

Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat

demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan

kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan

menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan

marwah budaya kami yaitu Islam

Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)

Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang

Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah

budaya Betawi

Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya

apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter

masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter

kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik

Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang

sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami

mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi

perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya

hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya

Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita

gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika

mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk

meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti

dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan

dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa

gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat

Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam

penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan

tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang

mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya

tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak

islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam

Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami

sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-

mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-

lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris

Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci

Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua

kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak

mengenakan jilbab

Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik

masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan

dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah

kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang

sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan

konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan

usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi

sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan

bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain

sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan

Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi

Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab

dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang

kromong pak

Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih

sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula

bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai

sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin

sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal

Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan

sekedar musik hiburan aja ya pak

Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama

dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba

Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata

dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk

menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja

bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa

langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan

kedudukan

Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)

Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta

Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak

Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa

Betawi]

ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw

Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo

Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang

telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang

datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia

bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe

masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat

menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan

ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa

ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe

sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda

poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea

jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken

apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias

dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest

gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef

Tionghoa

Alat Orkest Gambang

Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian

soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe

Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si

Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng

Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim

Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe

Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan

Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw

Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek

dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw

To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan

actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang

dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan

bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa

Lagoe-lagoe jang populair

Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok

Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona

Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau

Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe

boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres

(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada

saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika

tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem

almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja

soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada

nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat

plaatgramophoon masih ada sedia itoe

Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang

Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen

djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe

iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini

Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di

Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen

dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat

mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta

telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat

ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe

lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1

(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah

loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada

djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet

keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia

dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In

donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada

kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada

major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein

Nie Hoe Keng

Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang

Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak

bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo

dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa

Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan

hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida

heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe

sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di

Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog

tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari

Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa

di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen

soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong

Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita

penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja

bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim

jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat

muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-

tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken

oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang

biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian

kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara

seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai

itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet

Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman

Zanger dan Zangeres (Tjio Kek

Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal

hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti

menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken

lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan

pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang

tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai

oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang

jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-

anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis

Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di

Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan

laen-laen sebaginja

Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek

Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo

bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari

orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika

berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika

moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin

menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran

menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda

dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong

Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh

baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang

marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada

Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe

samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja

dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-

peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti

kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie

dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh

Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam

sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang

baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan

poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja

tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida

mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea

betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe

hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah

tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet

baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja

orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia

sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio

Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek

maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar

sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan

toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se

bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat

Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran

membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang

mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio

Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe

baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada

orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman

doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang

paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling

banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe

kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot

Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai

soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo

Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada

heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika

poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek

badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake

oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake

tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde

sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan

sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah

plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes

Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen

dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi

empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan

luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat

bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada

berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo

Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek

mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja

Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada

oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa

djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong

besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa

Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta

koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta

baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor

koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia

jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali

Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande

bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken

oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari

Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa

Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo

Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee

moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey

Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada

mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar

Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir

serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-

tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe

wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi

denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen

di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng

Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat

terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger

nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest

gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing

Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+

1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang

kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe

Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang

miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika

tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan

SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah

Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan

Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan

Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari

bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok

tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek

menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang

seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat

colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli

piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken

piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta

gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng

Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota

Djakarta (+ 1900)

Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer

Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet

peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi

anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-

pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan

mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat

terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken

lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh

pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab

marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja

Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio

Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri

boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan

tida kenal sama sekali

Ngo Hong Lauw diberdiriken

Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim

Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli

pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe

waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika

menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan

Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna

toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe

setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-

mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang

tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi

anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja

rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia

njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong

Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean

Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit

waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari

sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah

menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari

besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang

bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari

gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak

boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima

panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa

shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier

Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana

tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan

toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman

pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng

dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo

Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa

dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel

Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini

jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja

Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang

Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di

Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-

ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta

namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo

Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3

DAFTAR GAMBAR

Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1

Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2

1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di

Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta

mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif

provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng

yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek

Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra

Sutisna3

Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4

Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan5

3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di

sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian

Bang Yahya Andi Saputra6

Bang Gumin Has SPd7

6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di

Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang

aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul

Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah

Jagakarsa Jakarta Selatan

Page 2: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …

i

ABSTRAK

SITI USWATUN CHASANAH

Penerimaan Masyarakat Betawi Muslim Terhadap Kesenian Musik

Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah memberikan pengaruh

pada sikap masyrakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan dan masyarakat Betawi secara keseluruhan dalam menerima dan

memilih bentuk kesenian yang mampu mewakili identitas etnis mereka Dalam

penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif-analitis

dengan pendekatan sosio-budaya untuk mengetahui kronologi peristiwa proses

serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima

kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek Berangkat dari kuatnya

asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam maka masalah pokok dalam penulisan

skripsi ini adalah bahwa ada indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang

kromong dan tari ronggeng blantek sehingga masyarakat Betawi yang identik

dengan Islam dengan mudah dapat menerima dua kesenian tersebut Berdasarkan

hasil riset yang dilakukan penulis bahwasannya proses penerimaan tari Ronggeng

Blantek dan Gambang Kromong pada masyarakat muslim Betawi di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Bababakan didasari pada konsistensi yang

kuat serta pengejawantahan sikap dan perilaku masyarakat muslim Betawi

terhadap Islam Serta adanya peran pemerintah daerah dalam menjaga dan

melestarikan kesenian tersebut Kini seni musik gambang kromong dan tari

ronggeng blantek telah melekat sebagai kesenian masyarakat Betawi

Kata kunci Betawi Islam Kesenian Gambang Kromong Ronggeng Blantek

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan

kasih dan sayang-Nya semoga rahmat dan hidayah-Nya selalu tercurah kepada

kita semua amin Shalawat serta salam senantiasa kita persembahkan kepada

junjungan alam baginda Rasulullah SAW keluarga serta sahabat semoga kita

sebagai ummatnya mendapat pertolongannya kelak amin

Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi dan mencapai gelar Strata

Satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah adalah membuat karya

tulis ilmiah dalam bentuk skripsi Dalam rangka itulah penulis menyusun skripsi

ini dengan judul ldquoPROSES PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI

MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN

TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI

SETU BABAKANldquo

Dalam proses penyusunan skripsi ini begitu banyak penulis temui

rintangan dan hambatan Sungguh pun begitu Alhamdulillah atas kerja keras

semangat dan dukungan dari semua pihak akhirnya skripsi ini dapat penulis

selesaikan dengan baik Oleh karena itu izinkan penulis untuk menghaturkan

ucapan terimakasih serta penghargaan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dan memberikan dukungn moril dan materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini tanpa kendala yang berarti

1 Kepada ayahanda tersayang Bapak Sutrisno Susanto yang telah

membimbing membantu dan memotivasi penulis unuk menjadi pribadi

yang tangguh bersemangat bermanfaat bagi keluarga nusa dan bangsa

Besar harapan penulis untuk membuat ayahanda selalu bangga Tak luput

juga penulis haturkan terimakasih banyak untuk Ibunda tersayang Ibu Siti

Asngadah yang telah melahirkan membimbing mendoakan dan yang

setiap malamnya tak pernah bosan mendoakan dan menemani penulis

menyelesaikan skripsi ini Semoga suatu hari penulis mampu

membahagiakan dan membanggakan Ayah dan Ibunda tersayang semoga

Allah selalu membalas semua kebaikan dan perjuangan mereka

iii

2 Kepada dosen pembimbing Dr H Abdul Chair dan Drs H M Marsquoruf

Misbah MA yang dengan sabar dan penuh dedikasi tinggi selalu

membimbing penulis dalam menyelesaikan materi skripsi ini

3 Kepada seluruh civitas akademik Fakultas Adab dan Humaniora kepada

Ketuaa jurusan dan sekertaris jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam

Pembimbing Akademik Drs Saidun Derani MA Ibu Awalia Rahma yang

selalu bersedia meluangkan waktu bagi penulis untuk bertanya dan

meminta solusi atas beberapa kendala yang penulis hadapi

4 Kepada Ibu Wiwiek Widiyastuti selaku koreografer tari Ronggeng

Blantek beserta jajaran pengurus segyo Pengkajian dan Pengembangan

Masyarakat Bapak Abdul Rachem berserta staffnya di Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta yang telah meluangkan waktunya

bagi penulis untuk mendapatkan informasi yang akurat guna kebutuhan

data skripsi ini

5 Kepada Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas

Kebudayaan Walikota Jakarta Selatan yang telah memberikan referensi

dan arahan kepada penulis untuk menemui tokoh-tokoh dengan

kompetensi mumpuni dalam menyelesaikan skripsi ini

6 Kepada budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi bang Yahya

Andi Saputra Bang Yovie selaku Sekertaris Jendral LKB beserta

jajarannya yang telah mempermudah jalan bagi penulis dalam

mendapatkan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini

7 Kepada seluruh pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

bang Indra dan Dokter H Sibroh yang selalu meluangkan waktu dan

membantu penulis dalam mendapatkan berbagai sumber informasi dan

lain hal terkait keadaan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Tak lupa kepada tokoh agama setempat Bang Gumin Has penulis ucapkan

terimakasih

8 Kepada seniman Betawi di Sanggar Seni Setu Babakan bang Andi

Supardi dengannya penulis lebih memahami bentuk fisik dan segala detail

mengenai tari Ronggeng Blantek dan Gambang Kromong di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

iv

9 Kepada para senior Sejarah dan Kebudayaan Islam para senior BEM

Fakultas Adab dan Humaniora kanda dan yunda HMI Komisariat Adab

dan Humaniora teman-teman KKN Cendikiawan serta kawan-kawan SKI

angkatan 2010 Anto Lidya Iwan Endi Firman Dede Okta Ela Rina

Wulan Nurjannah Dian Hana Hanifah Hana Nurrahmah Fitri Tati dan

Irna yang tak hentinya memberikan dukungansemangatdoa dan tawa

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dalam hangatnya

ikatan keluarga Bila Siti Nurbaya memiliki Syamsul Bahri Srikandi

memiliki Arjuna maka penulis juga memiliki laki-laki pendamping yang

menjadi tempat penulis becerita berdiskusi belajar dan terus berproses

dalam menyelesaikan skripsi ini Kepadanya tak lupa penulis sampaikan

terimakasih

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memahami bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat

kepada siapa saja yang menjadikan ini sebagai bahan bacaan mereka dan dapat

menjadikan tulisan ini sebagai referensi

Jakarta 10 Agustus 2014

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah 8

2 Pembatasan Masalah 11

3 Perumusan Masalah 12

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 12

D Tinjauan Pusataka 13

E Pendekatan dan Landasan Teori 15

F Sistematika Penulisan 18

BAB II POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi 21

1 Musik Gambang Kromong 25

2 Tari Ronggeng Blantek 33

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan

Tari Ronggeng Blantek 58

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan

Tari Ronggeng Blantek 65

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI

SETU BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi di Perkampungan Setu Babakan 68

vi

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan 74

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan 75

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 76

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 83

BAB IV PENUTUP

A Kesimpulan 89

B Saran-saran 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

1

PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP

KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG

BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN

BAB 1

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas

etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa

dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat

Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga

mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain

Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan

antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka

Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga

merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan

pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan

kesamaan identitas mereka

Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia

Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda

Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan

2

sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat

pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1

Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang

didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di

Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai

kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang

kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3

Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad

ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis

Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat

dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa

melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi

mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4

Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam

ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring

semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu

menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi

1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta

Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45

3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan

Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun

1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal

kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid

yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan

pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari

Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-

hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam

3

dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam

telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-

orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan

Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat

menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6

Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah

menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok

Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan

tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran

Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis

sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang

sebaliknya

Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru

mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin

memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap

mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7

Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8

Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan

masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang

5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30

6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah

FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah

diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29

8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas

dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h

119

4

terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak

tahun 1970-an

Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan

pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan

kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak

dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang

dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh

seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam

Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui

kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya

tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis

membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek

Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor

diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi

yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian

pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen

musik pribumi10

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara

9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau

mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura

dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen

musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi

5

kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa

unik11

Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang

kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis

untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang

kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi

ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta13

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik

11

Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara

yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa

gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur

dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai

dengan nilai-nilai Islam

12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak

awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene

berpedoman pada nilai-nilai Islam

13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978

sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di

tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

6

dalam tingkatan nasional maupun internasional14

Banyaknya penghargaan yang

diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek

telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan

sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di

tengah masyarakat luas

Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada

gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15

Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap

unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap

berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga

saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat

Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi

Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah

memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi

tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik

gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada

tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16

14

Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI

Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara

pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam

Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15

Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-

unsur melayu Islam 16

Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT

Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139

7

Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan

jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan

tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17

Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya

termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh

Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan

termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama

tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang

bersifat alami atau manusiawirdquo18

Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis

berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang

kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat

diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam

Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir

sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya

Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419

Perkampungan ini

adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-

nilai budaya Betawi

Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai

agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong

17

Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam

Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium

Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18

Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi

Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat

Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34

8

hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat

Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri

khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan

dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi

budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan

non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak

secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam

tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-

nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya

masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan

memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai

Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat

dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang

kromong dan tari ronggeng blantek

20

Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi

Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai

narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya

diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada

akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat

Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

9

Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi

berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21

1 Gambang Kromong

2 Gamelan Ajeg

3 Topeng

4 Tanjidor

5 Samrah

6 Keroncong Tugu

7 Gambus

8 Rebana Biang

9 Ketimpring

10 Sampyong

Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

1 Kembang Topeng

2 Gegot

3 Topeng Kedok

4 Silat 1 (Beksi)

5 Blenggo Asli

6 Tapak Tangan

7 Cokek Sirih Kuning

8 Zapin Arab

21

Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

10

9 Ronggeng Blantek

10 Enjot-Enjotan

11 Gejruk Jidat

12 Nandak Ganjen

13 Gandes Kipas

14 Silat 2 (Pengasinan)

15 Lenggo Jikek

16 Topeng Gong

17 Lambang Sari

18 Wayang Botoh

19 Silat 3

20 Kotebang

Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis

memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek

penulisan skripsi

Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat

Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi

hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua

kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini

terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian

gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan

beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan

terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja

11

diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima

dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap

berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam

Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek

secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa

kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru

dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah

indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama

ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat

2 Pembatasan Masalah

Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT

BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG

KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN

BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah

berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang

hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau

Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari

tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana

kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek

mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang

telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini

hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan

unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

12

3 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut

1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-

nilai Islam

2 Bagaimanakah bentuk perubahannya

3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang

telah bercampur dengan unsur-unsur Islam

Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses

penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan

tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang

menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini

adalah

1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong

dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk

skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah

lokal dengan tema sosial budaya

13

3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji

sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya

D Tinjauan Pusataka

Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh

Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian

musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran

maupun pengaruh Islam di dalamnya

Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong

Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis

mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di

Jakarta

Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis

Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan

Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi

dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut

di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi

berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi

Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya

khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi

Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang

menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis

lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan

bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya

14

dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir

Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota

Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata

Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini

secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan

pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam

dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam

penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis

mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis

Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari

Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini

menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi

Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema

penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama

dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis

mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat

Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian

Betawi

Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum

menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran

maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang

15

Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan

menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya

sekalipun dengan tema serupa

E Pendekatan dan Landasan Teori

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif

analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa

lampau yang bersifat komperhensif 22

mengetahui kronologi persitiwa proses

serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima

kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta

suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23

Peneliti

berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-

bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori

yang relevan bagi penelitian tersebut

Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori

Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-

produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo

tentang seni adalah

ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus

simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya

(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan

nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur

22

Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT

Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23

HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf

Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72

16

penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya

adalah seni itu sendirirdquo24

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara

asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa

Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data

yang meliputi 4 tahapan yaitu 26

24

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23

26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32

17

Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber

yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu

sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti

biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber

tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi

kemudian wawancara dan pengamatan langsung

Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis

disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik

instansi resmi derah maupun pemerintah

Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan

metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi

beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema

penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk

memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil

penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi

Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema

serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian

kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di

Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu

untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan

pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata

dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan

18

Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil

penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah

kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi

beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun

sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema

kajian

Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa

sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha

melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber

sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut

Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta

memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur

dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari

segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut

dengan historiografi27

F Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan

didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas

Bab I Pendahuan

A Latar Belakang Masalah

B Permasalahan

27

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109

19

1 Identifikasi Masalah

2 Pembatasan Masalah

3 Perumusan Masalah

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

D Tinjauan Pusataka

E Pendekatan dan Landasan Teori

F Sistematika Penulisan

BAB II Potret Musik dan Tari Betawi

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

1 Musik Gambang Kromong

2 Tari Ronggeng Blantek

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang

Kromong dan Tari Ronggeng

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di

Perkampungan Setu Babakan

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek

di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bab IV PENUTUP

20

A Kesimpulan

B Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

21

BAB II

POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara

mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang

dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing

Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini

adalah masyarakat Betawi

Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk

kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan

dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi

sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan

tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam

kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua

unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan

hidup maupun tata aturan mereka

Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian

Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni

pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi

dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis

dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat

pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda

1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4

22

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal

Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2

NO Jenis

Reportoar

Kelompok

Reportoar

Tokoh

Karawitan

Keterangan

1 Gambang

Kromong

Gamelan Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gambang

Kromong

2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gamelan

Ajeng Gong Bolong

3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu

Topeng

4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu

Tanjidor

5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi

Lagu-lagu Samrah

6 Keroncong

Tugu

Melodis Andre Lampiran Notasi

contoh lagu Keroncong

Tugu

7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu

Gambus

8 Rebana

Biang

Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi

Lagu-lagu Rebana

Biang

9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi

bentuk pukulan

ketimpring

10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong

Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi

yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling

banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama

Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis

tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan

satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi

2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa

kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang

seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari

kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi

23

merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa

identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama

dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh

budaya yang heterogen

Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan

gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan

dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang

Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah

persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi

dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari

Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat

terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian

yang mengiringi tari serta pola lantainya

Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek

dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan

Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari

Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai

dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang

memiliki gerak silat di dalamnya 5

4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan

Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam

mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama

beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme

gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian

terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat

Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari

24

Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI

Kembang Topeng Joko Topeng

Gegot Kartini Topeng

Topeng Kedok Kartini Topeng

Silat 1 (Beksi) Wahab Silat

Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat

Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat

Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek

Zapin Arab Zainal Abidin Zapin

Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng

Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng

Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng

Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek

Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek

Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat

Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin

Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek

Wayang Botoh Abdurachem Topeng

Silat 3 Ali Sabeni Silat

Kotebang Abdurachem Silat

Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng

cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi

25

yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata

tari6

Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan

di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis

mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan

budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian

hari beragam

Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan

masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah

Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses

rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat

ini agar bisa diterima masyarakat luas

Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi

pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng

balntek sebagai objek penulisan skripsi ini

1 Musik Gambang Kromong

6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari

buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah

geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat

Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta

dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki

kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak

memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri

Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki

26

Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil

perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8

Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9

Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul

tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang

dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong

adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi

yaitu lenong dan cokek10

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta

Balai Pustaka 2005 h329

27

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai

hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam

pertunjukan teater lenong Betawi12

Persebaran Gambang Kromong sebagai seni

musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta

saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor

Tangerang Serang dan Sukabumi 13

Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya

1 Gambang14

11

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas

untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun

non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong

13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13

mei 2014)

14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas

Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014

28

Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan

belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah

kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada

tertinggi adalah siang

2 Kromong dan tehyan

3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris

terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan

seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh

berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen

gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)

4 Sukong

29

Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan

dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)

Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang

keras

5 Kong-a-hian

Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras

dalam nada liuh (g) dan che (d)

6 Bangsing atau suling15

Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang

Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan

mulut

7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang

digantungkan dilaras dengan nada siang (c)

15

Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu

Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok

Jali Putra

30

8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh

9 Pan atau Kecrek

Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga

menghasilkan bunyi crek-crek-crek

31

10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil

canang

Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi

diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen

gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16

Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada

yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu

Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu

yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin

Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang

dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental

Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong

Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan

setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu

phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan

Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh

Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong

diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17

Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul

Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut

Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning

16

Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis

Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17

Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari

cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan

selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan

gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan

dengan nilai Islam

32

Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan

skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah

jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh

masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang

peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa

Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali

untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut

serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu

luang18

Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan

dengan instrumen musik pribumi

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang

kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang

kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta

maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong

sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari

oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan

musik gambang kromong

Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu

mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses

rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu

18

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo

33

mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan

Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian

antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan

suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap

faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap

masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

2 Tari Ronggeng Blantek

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi

ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti

Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu

beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan

tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap

eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah

laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah

Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha

membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya

34

dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari

Betawi19

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek

Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu

Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di

Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai

seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik

seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah

menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut

Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta20

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater

rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21

dimana dalam memulai sebuah pertunjukan

topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang

disebut Blantek22

atau Ronggeng Blantek23

Dalam perkembangannya tarian ini

menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak

diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu

19

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21

Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di

Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk

teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah

= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap

bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran

bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali

dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian

dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22

Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol

16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014

pukul 0129) 23

Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu

Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam

pertunjukan tari

35

Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan

terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224

Tari Ronggeng

Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki

badan tangan dan kepala

Susunan Gerak

Tari

Bagian Uraian Hitungan

1Lenggang

Rongeh25

Kaki Dimulai dengan posisi kaki

kanan menyilang di depan kaki

kiri kemudian melangkah

maju dengan lamgkah kaki kiri

menyilang di depan kaki kanan

dan berjaalan maju dengan

posisi kaki tetap merendah dan

sedikit diayun

1x8

dilakukan

sebanyak 8

kali

Badan Pada saat tangan kiri

digerakkan ke dalam maka

badan digerakkan ke serong

samping kiri dan pada saat

melangkah badan menghadap

depan

Tangan Tangan kiri lurus ke samping

kiri lalu diayunkan ke dalam

dengan posis telapak

menghadap luar dan

pergelangan tangan ditekuk

kemudian diayunkan kembali

ke posisi samping pada saat

kaki berjalan maju

Kepala Menghadap pergerakan tangan

kiri kemudian menghadap

depan sambil mengayunkan

kepala (gedek) ke kanan dan ke

kiri dengan hadapan tetap ke

24

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI

Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25

Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula

menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah

mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail

gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada

penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya

dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem

dasar tari Betawi

36

depan

2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan

telapak membentuk huruf V

dan membuka lutut sehingga

posisi kaki menjadi merendah

2x8 (gerakan

dilakukan

sebanyak 2

kali putaran

dimulai dari

lenggang

ronggeh

sampai ogek)

Badan Tegap menghadap ke depan

kemudian menggerakkan

badan (torso) ke kanan dan ke

kiri dan memberikan efek

pada bahu ke kanan dan ke

kiri

Tangan Tangan kiri direntangkan ke

samping sebatas pinggang dan

tangan kanan memegang

selendang di pinggang sebelah

kanan kemudian

menyampirkan selendang

dengan telapak kanan ketika

bahu bergerak ke kanan

Kepala Menghadap ke bahu kanan

ketika badan (torso) bergerak

ke kanan begitu pula

sebaliknya

3Selancar Ngepik

atas

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan posisi

merendah kemudian berjalan

maju dan mundur dengan

posisi tetap merendah

Hitungan

cepat

dilakukan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dan

membusungkan dada

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

atas dengan posisi berada di

depan setinggi atas kepala

kemudian menggerakan

telapak tangan dengan

memutar pergelangan tangan

ke arah luar dan dalam secara

bergantian

Kepala Menghadap ke arah kaki yang

melangkah

4Selancar

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

dengan membuka lutut

kemudian melangkah maju

1x8 maju

1x8 mundu

dilakukan

37

empat kali dan mundur empat

kali perlahan dengan

menggenjot lutut naik turun

secara perlahan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah

membusungkan dada dengan

sedikit condong kedepan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar pinggang

kemudian menggerakkan

telapak tangan bergantian

dimulai dengan telapak tangan

kiri dengan memutar

pergelangan dari jari-jari yang

menghadap atas kemudian

menghadap kebawah begitu

pula sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

memutarkan pergelangan

tangan

5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua

kaki melangkah maju sebanyak

empat langkah kemudian

jongkok dengan tumpuan kaki

kanan dan bangun dengan

posisi kaki kanan merendah

dan kaki kiri lurus ke samping

dengan telapak membuka

depan Kemudian melangkah

mundur dengan sedikit

meloncat dan merendah

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua telapak kaki

sejajar membuka lutut dan

merendahkan badan

2x8 setiap

satu kali

putaran

gerak

Badan Tegap menghadap depan

dengan dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari tangan kiri

ditekuk ke bahu dan jari

telunjuk menyentuh bahu

dengan telapak menghadap

bawah tangan kanan

direntangkan ke sampin kanan

sepinggang lalu bergerak

bergantian sebanyak tiga kali

Kemudian pada saat bangun

38

dari jongkok tangan kiri lurus

ke atas samping kiri dengan

telapak menghadap luar dan

tangan kanan ditekukkan ke

bahu dengan jari telunjuk

menyentuh bahu Pada saat

mundur tangan bergerak

seperti selancar ngepeik atas

dan diakhiri dengan posisi

tangan kanan lurus ke depan

menggerakkan telapak tangan

ke dalam dan tangan kiri

berada di pinggang

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu pada saat

bangun dari jongkok

menghadap ke tangan kiri atas

dan diakhiri dengan

menghadap ke depan

6Selancar

Pakblang

Kaki Gerakan kaki sama dengan

gerakan selancar pakblang

hanya pada saat akhir gerakan

kaki merendah kemudian

sedikit menggenjot lutut

mengikuti gerakan pinggul ke

kanan dan ke kiri

2x8 setiap

satu gerakan

(gerakan

dilakukan

sebanyak dua

putaran

mengulang)

Badan Sama pada gerakan selancar

pakblang posisi badan tegap

dan merendah Diakhiri

menggerakkan pinggul kekiri

sebanyak empat kali

Tangan Sama seperti gerakan selancar

pakblang diakhiri dengan

tangan kanan lurus dan

menggerakkan telapak tangan

dengan memutar pergelangan

ke arah dalam sementara

tangan kiri ditekuk ke

pinggang dan memegang

selendang kemudian

menyampirkan selendang

dengn telapak tangan

mengikuti goyangan pinggul

Kepala Sama seperti gerakan selancar

blonter

7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit rendah di

samping kaki kanan dan

39

diakhiri dengan posisi kaki

kanan dijinjit ke samping kaki

kiri dengan posisi kedua kaki

merendah

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dengan dada

membusung kemudian

menggerakkan badan ke kiri

dan ke kanan dengan dimulai

gerakan ke kanan yang

mengakibatkan efek pada bahu

Tangan Pada saat kaki kanan

merendah kedua tangan

disilangkan di samping kanan

bawah dengan telapak

menghadap luar Kemudian

tangan kiri ditekuk ke depan

setinggi atas kepala dengan

jari-jari menghadap kanan dan

telapak menghadap ke depan

dan tangan kanan ditekuk ke

pundak dengan jari telunjuk

menyentuh bahu dan telapak

menghadap bawah

Kepala Menghadap depan dengan

menggerakkan kepala ke kanan

dan ke kiri dengan pandangan

ke depan mengikuti gerakan

badan (torso)

8Tepak

Ngarojeng

Kaki Melangkah ke kanan dengan

posisi merendah dengan irama

makin lama makin cepat dan

diakhiri dengan posisi kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kanan

dengan posisi merendah

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada

Tangan Tangan kiri berada di pinggang

dengan memegang selendang

sambil menyampirkan

selendang tangan kanan

diluruskan ke samping kanan

sejajar dengan pinggang

kemudian menggerakkan

tangan dengan gerakan ayunan

tangan ke luar dan ke dalam

Kemudian kedua tangan

40

disilangkan di samping kanan

sebatas pinggang dan diakhiri

dengan posisi tangan seperti

selancar ngepik atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

dan diakhir dengan hadapan ke

depan

9Kepak dua

tangan mundur

Kaki Setelah menbentuk sikap

kemudian melangkah mundur

perlahan dengan posisi kanan

menyilang berjinjit di belakang

kaki kiri yang posisinya

merendah kemudian bergerak

dengan sedikit menggenjot

naik turun

Gerakan 2x8

Badan Seteleh membentuk posisi

badan menggerakkan (torso) ke

kanan dan ke kiri masing-

masing satu kali dan saat

berjalan posisi badan tegap

merendah dengan menghadap

depan

Tangan Posisi tangan seperti possi

selancar ngepik atas tetapi

menggerakkan pergelangan

tangan hanya sekali ke arah

dalam dan diakhiri dengan

telapak meghadap luar dengan

jari-jari saling berhadapan ke

dalam

Kepala Pada saat badan bergerak

(torso) kepala bergerak

mengikuti pergerakan badan ke

kanan dan ke kiri Lalu pada

saat kaki kiri melangkah

kepala menunduk dan pada

saat kaki kanan melangkah

kepala menghadap ke depan

10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan telapak membentuk huruf

V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

41

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan posisi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar sepinggang sebelah

kanan dengan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

menghadap atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

11Goyang Cendol

Ijo

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V26

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Kemudian menggerakkan

pinggul ke kanan dan ke kiri

masing-masing satu kali

Tangan Kedua tangan memegang

selendang masing-masing

sisinya sambil memegang

selendang di pinggang dan

menyampirkan selendang

dengan mengepakkan telapak

tangan kanan ketika pinggul

bergoyang ke kanan dan ke

kiri ketika pinggul bergoyang

ke kiri

Kepala Mengayun dan mengikuti

gerakan pinggul

12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

26

Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap

menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga

badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu

Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014

42

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan

pinggang kemudian tangan

kiri digerakkan ke atas

sehingga posisi akhirnya

ditekuk ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kanan tetap

ke samping begitu pula

sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

43

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

15Klewer dua

tangan

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan tinggi

pinggang kemudian tangan

kanan lurus ke samping kanan

setinggi pinggang kemudian

digerakkan ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kiri

diletakkan di pinggang dengan

memegang selendang

kemudian menyampirkan

selendang ketika tangan kanan

di bahu

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8

44

kanan menyilang di depan kaki

kiri dengan sikap merendah

kemudian setelah satu kali

delapan berpindah posisi

menjadi kaki kiri yang

menyilang di depan kaki kanan

dan tetap berjalan di tempat

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

posisi badan condong ke depan

Tangan Geakan tangan sama dengan

gerakan kewer kanan (pada

gerekan ke tiga belas) Tangan

kanan bergerak dan tangan kiri

di pinggang setelah kaki

bertukar maka posisi tangan

juga bertukar

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

18 Jingke tepak

blonter

Kaki Kaki kanan berada menyilang

di depan kaki kiri sebagai

tumpuan dengan posisi

merendah sementara kaki kiri

berada di belakang kaki kanan

dengan posisi berjinjit

Kemudian bergerak memutar

di tempat dengan gerakan naik

turun (menggenjot) Setelah

empat kali berjalan di tempat

kemudian bertukar posisi kaki

menjadi Kaki kiri di depan

sebagai tumpuan dan kaki

kanan menyilang di belakang

dengan posisi berjinjit

Gerakan 2x8

dilakukan

sebanyak

tiga kali

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Tangan kanan berada di

pinggang dengan telapak

memegang selendang di

pinggang kanan dan tangan

kanan lurus ke depan dengan

telapak menghadap ke depan

dan jari-jari menghadap ke

atas Kemudian tangan

digerakkan dengan

mengayunkan telapak tangan

dengan posisi tangan yang

45

tetap lurus Kemudian tangan

kiri digerakkan ke depan

sehingga berada lurus ke depan

dengan telapak menghadap

depan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

berada di samping pinggang

kanan dengan memegang

selendang Kemudan

menyampirkan selendang

ketika goyang ke kanan

Kemudian bergerak sebaliknya

ketika berpindah kaki

Kepala Menghadap depan dan pada

saat kaki berjinjit kepala

menunduk akibat dari ayunan

kaki

19Gibang

Ronggeng

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap kanan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian

merendah dengan sikap

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Kemudian kaki kanan

digerakkan ke samping kanan

hingga membentuk lurus dan

telapak kaki kanan menghadap

samping sementara kaki kiri

Gerakan 4x8

46

tetap merendah begitu pula

sebaliknya

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Pertama tangan kanan digerak

ayun hingga lurus ke depan

sejajr dada dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke atas kemudian

kedua tangan diayunkan ke

kanan sehingga tangan kiri

berada di depan dada dengan

posisi ditekuk telapak

menghadap kanan jari-jari

menghadap atas dan tangan

kanan lurus ke samping serong

atas dengan posisi telapak

menghadap luar dan jari-jari

menghadap atas begitu pula

sebaliknya

Kepala Kepala menghadap depan

kemudian melihat ke tangan

yang direntangkan ke atas

21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke

depan dengan telapak

menghadap ke depan dan kaki

kiri merendah kemudian kedua

kaki dirapatkan dan berjalan di

tempat dengan kaki berjinjit

ketika berdiri dan kaki

menapak ketika merendah

gerakan ini dilakukan masing-

masing dalam empat hitungan

Gerakan 3x8

dilakukan

sebanyak dua

kali dengan

gerakan

mulai dari

gonjingan

satu

Badan Tegap dan menghadap ke

depan

Tangan Posisi tangan direntangkan ke

depan atas dan sedikit

menekuk dengan ketinggian di

atas kepala telapak tangan

menghadap luar dan jari-jari

tangan saling berhadapan

Kemudian kedua tangan

ditekuk ke bahu masing-

masing sisinya dengan jari

telunjuk menyentuh bahu Dan

menggerakkan siku dengan

putaran ke depan dan ke atas

47

ketika kaki merendah lalu ke

belakang bergantian ketika

kaki berjinjit

Kepala Menghadap depan ketika kaki

berjinjit dan menunduk ketika

kaki merunduk

22Gonjingan

blonter

Kaki Kaki merendah dengan sikap

telapak kaki membentuk huruf

V Kemudian lutut kaki dinaik

turunkan secara perlahan

Gerakan 2x8

Badan Setalah kaki merendah bahu

digerakkan ke depan dimulai

dengan bahu kanan dengan

putaran ke atas lalu ke depan

lalu pada saat berdiri kembali

menghadap depan dan kembali

merendah dan menggerakkan

bahu kiri ke depan dengan

putaran ke atas menuju ke

depan secara perlahan

kemudian keduanya bergerak

secara cepat bergantian dengan

memutar bahu ke depan

Tangan Kedua tangan ditekuk ke

masing-masing bahu dengan

jari telunjuk menyentuh bahu

kemudian menggerakkan siku

ke depan dengan putaran ke

atas berbarengan dengan

gerakan bahu begitupula

sebaliknya

Kepala Menghadap depan dan

mengayun ketika

menggerakkan tangan

23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap

ke depan dan kaki kanan

merendah dan berjinjit

menghadap kanan posisi

kedua kaki menghadap ke

kanan dengan merendah

Kemudian mengangkat kaki

kanan sebanyak dua kali

berbarengan dengan tangan

begitu pula sebaliknya

terhadap kaki kiri

Gerakan 1x8

dimasing-

masing

sisinya dan

dilakukan

sebanyak

tujuh kali

yang

kedelapan

adalah

peralihan

Badan Merendah dan condong ke

depan menghadap ke kaki yang

bergerak mengangkat

48

Tangan Tangan kiri mengambil

selendang di pinggang kiri

kemudian diletakkan di telapak

tangan dengan posisi akhir

lurus sejajar bahu dan

selendang tersangkut di

telapak sementara tangan

kanan digerakkan lurus ke

depan bawah dengan jari-jari

menghadap depan dan kaki

dinaikkan dua kali maka

telapak tangan digerakkan naik

turun akibat pergelangan

tangan yang digerakkan

Begitu pula pada tangan

sebalikanya

24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap depan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tetap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk di depan tubuh tangan

49

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

menghadap bawah sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapak menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

26Silat Tangkis

Sejajar

Kaki Kaki melangkah kanan dan

dimulai dengan kaki kanan

rendah dan kaki kiri berjinjit di

samping kaki kanan kemudian

mundur dengan posisi kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit Kemudian melangkah

lagi seperti gerakan di atas

sebanyak tiga kali kemudian

bergerak duduk dengan posisi

kaki disilangkan di depan kaki

kiri berada di bawah kaki

kanan paha kaki kanan berada

di atas paha kaki kiri

Kemudian bangun dengan

posisi duduk jongkok kaki kiri

bertumpu pada lutut dan kaki

kanan setengah berdiri dengan

posisi paha lurus dan tumpuan

telapak kaki Kemudan bangun

berdiri dengan melanjutkan

gerakan kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit lalu

bergantian kaki merendah dan

kaki kanan berjinjit diakhiri

dengan posisi kaki kanan

merendah dan kaki kiri

menyilang di belakang kaki

Gerakan 3x8

ditambah

3x8 berjalan

ditempat dari

posisi

terakhir

50

kanan dengan sikap berjinjit

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

sikap dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari gerakan tangan

kiri berada di depan dada

dengan ditekuk dan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

ke atas tangan kanan ditekuk

ke bawah dengan posisi siku

lurus dan tangan mengepal ke

bawah Kemudian posisi

tangan kiri tetap pergelangan

tangan kanan diputar ke atas

sehingga sekarang siku

menghadap ke atas Kemudian

kedua tangan disilangkan dan

membuat gerak tangkis ke

samping kiri pinggang dengan

posisi tangan ditekuk

sepinggang telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas dilakukan dua

kali juga terhadap sisi

sebaliknya

Lalu kedua tangan disilangkan

di depan dada dengan proses

menuju ke atas dengan kedua

tangan direntangkan ke

masing-masing sisinya sebelah

atas dan telapak membuka ke

atas lalu tangan kiri kembali

ditekuk ke depan badan tangan

kanan menyiku ke bawah lalu

tangan kanan digerakkan ke

serong atas kanan diikuti

tangan kiri membuka ke serong

atas kiri kemudian tangan kiri

kembali ke posisi tekuk di

depan dada tangan kanan

menyiku ke bawah lalu

digerakkan ke atas dan tangan

kembali menyilang sejajar

pinggang di samping kiri

sekali dan diakhiri dengan

posisi tangan kiri berada di

depan badan dengan ditekuk

51

dan telapak tangan menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

menyiku ke bawah dengan siku

sejajar bahu dan kepalan

tangan mengarah ke bawah

Kepala Melihat ke tangan yang

bergerak

27Silat Tangkis

Rempak

Kaki Dimulai dengan kaki

melangkah ke kanan dan kedua

kaki berjinjit kemudian

mundur dengan kaki kiri

dengan membentuk kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kaki kiri

kemudian melangkah ke kanan

dengan bentuk kaki kanan

merendah dan kaki kiri berjinjit

di samping kaki kanan dengan

merendah

Gerakan 5x8

Badan Pada saat tangan naik posisi

badan serong samping dan

pada saat menyilang tangan

badan mengikuti geraan silang

tangan

Tangan Diawali dengan tangan yang

diputar ke arah serong atas

kanan hingga membentuk lurus

di samping serong atas kanan

dengan jari telunjuk dan tengah

mennujuk ke serong atas

sementara tangan kiri berada di

samping pinggang dengan

posisi ditekuk ke bawah

telapak menghadap bawah dan

jari-jari menghadap depan

Kemudian tangan disilangkan

di samping kanan dengan

posisi telapak menghadap

depan lalu membuka ke sisinya

di samping pinggang kanan

Lalu disilangkan di samping

pinggang kiri

Kepala Menghadap ke tangan yang

lurus serong dan menghadap ke

tangan yang menyilang

28 Gibang

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

kemudian bergerak di tempat

Gerakan 4x8

52

dengan posisi kanan yang lurus

ke depan dengan membentuk

telapak kaki menghadap depan

sementara kaki kiri merendah

kemudian kaki kanan mundur

sejajar dengan kaki kiri lalu

kaki kiri maju lurus

membentuk telapak

menghadap depan bergantian

dengan kaki kanan

Badan Tegap dan menghadap depan

condong ke depan dengan dada

membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

ditekuk ke depan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke samping kanan

posisi tangan kanan berada di

depan badan dengan ditekuk ke

depan dada dan telapak

menghadap bawah kemudian

gerakan tangan kanan pada saat

kaki kanan melangkah adalah

mendorong pergelangan ke

depan dengan telapak tangan

menghadap bawah pada saat

kaki iri melangkah memutar

telapak tangan ke arah luar

sehingga telapak tangan

menghadap ke atas kemudian

menggerakkan pergelangan

tangannya ke depan dan ke

belakang

Kepala Kepala mengayun mengikuti

kaki

29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tegap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk ke depan tubuh tangan

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

53

menghadap bawah Sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapan menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dan merendah

dengan sikap kaki kanan

menapak dan kaki kiri berjinjit

rapat

Gerakan 3x8

Badan Tegap merendah dan condong

ke depan

Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah

dengan tinggi sepinggang

telapak tangan ke bawah dan

jari-jari menghadap depan

sedangkan tangan kanan lurus

ke samping kanan sejajar

pinggang dengan telapak

menghadap samping kanan dan

jari-jari lurus ke atas

Kepala Setelah sikap kaki terbentuk

kepala digerakkan ke kanan

dan ke kiri dengan hadapan ke

depan dengan menggerakkan

leher (gedek)

31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan

bergerak meloncat kecil

(mengayun naik turun) ketika

kaki kanan bergerak kaki

kanan diayunkan ke samping

kanan hingga posisinya lurus

dengan telapak menghadap

kanan lalu diayunkan ke

samping kiri dengan posisi

Gerakan 4x8

54

menekuk hingga berada di

depan badan dan telapak

menghadap ke samping kiri

gerakan dilakukan berulang

kali kemudian diakhiri dengan

gerakan jalan dengan posisi

kaki tetap menyilang

Badan Tegap menghadap depan

Tangan Ketika kaki kanan lurus ke

samping tangan kanan

diayunkan ke samping kiri

dengan posisi tangan kiri

ditekuk keluar samping kiri

dan telapak menghadap keluar

sementara tangan kanan

menekuk di depan badan

dengan telapak dan jari-jari

menghadap bawah Pada saat

kaki kanan diayunkan ke

samping kiri tangan kanan

dibuka ke samping kanan

dengan posisi tangan ditekuk

ke luar sebelah kanan dan

telapak membuka serta tangan

kiri ditekuk ke dalam dengan

posisi telapak dan jari-jari

menghadap bawah

Kepala Mengikuti pergerakan kaki

kanan

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan

diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari

beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian

penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi

Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana

biang27

Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam

Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah

satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu

27

Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri

dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari

Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014

oukul 1100

55

Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah

baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif

burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet

selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala

berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting

kuning 28

Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang

koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni

Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng

Blantek29

Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama

koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30

28

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional

Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi

Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30

Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari

Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini

merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama

pada generasi muda sekarang ini

56

Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah

memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini

Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar

belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil

produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari

kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat

Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan

masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat

nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun

1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja

se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-

Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat

Nasional tahun 198531

Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek

sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam

skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng

31

httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014

57

Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali

pada tahun 198732

Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai

prestasi tari Ronggeng Blantek

ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada

masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah

benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok

etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini

dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa

mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat

itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek

berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap

Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari

kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo

Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi

indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan

membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya

mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng

Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi

khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara

umum

Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh

laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan

masyarakat Betawi33

Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian

kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang

dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang

32

Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal

perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-

prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33

Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment

Tourism and Culture Office 2009 h 42

58

koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi

musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam

sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar

Betawi

Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi

adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah

satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi

untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan

cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara

Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

34

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23

59

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang

kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang

kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai

musik karawitan Betawi

Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan

antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35

Unsur

Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

35

Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014)

60

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk

mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater

lenong Betawi38

Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah

pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu

menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan

36

Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan

sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal

ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua

tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong

61

gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai

dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39

Hal demikian jelas bertentangan

dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong

mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi

Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah

daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan

pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan

dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai

Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang

tidak sesuai dengan ajaran Islam

Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang

lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang

kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa

menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi

gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi

Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika

kepada masyarakat

Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya

fungsi gambang kromong sekarang ini

rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi

sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional

dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas

39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau

membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi

dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak

ada

62

Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap

lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40

Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong

sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah

menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang

kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan

diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa

membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik

tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan

gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat

Betawi terhadap kesenian ini

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong

nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang

kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh

para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam

Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang

dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko

lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada

penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain

musik laki-laki41

40

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41

Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan

Betawi Sabtu 8 Agustus 2014

63

Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan42

Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak

dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan

gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan

nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas

dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai

musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media

dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong43

Ketiga jenis lagu-lagu yang

dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora

cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang

kromong yang mengandung pesan vulgar44

Keempat kostum para pemain musik

42

Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 43

Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44

Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52

64

dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup

auratnya

Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar

menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam

gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam

bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi

pedoman hidup masyarakat Betawi

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada

kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai

telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum

yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai

Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah

muda45

Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum

tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang

45

Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu

Babakan

65

sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari

ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya

bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua

kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat

diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi

terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana

suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk

kesenian46

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong

dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang

tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan

tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut

Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada

beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah

non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan

46

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu

tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik

66

Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada

sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini

agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang

bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat

berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru

Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk

kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng

blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada

satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang

dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah

Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas

berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan

keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47

Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang

masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka

hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat

Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima

dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk

kebudayaa salah satunya kesenian

Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan

sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-

nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan

47

Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia

Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64

67

perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi

tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya

Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama

dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua

kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk

penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan

sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa

diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan

masyarakat Betawi

Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya

berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat

itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari

Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan

menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal

instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi

yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48

Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian

lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus

dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam

dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan

budaya di tempat dimana Islam itu masuk

48

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981

h65

68

BAB III

ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi

Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena

masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah

banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian

itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari

unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di

Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara

bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun

1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini

kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1

Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses

asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi

adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal

dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini

berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta

in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both

1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi

penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

69

local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as

Arab and Chineserdquo 2

Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi

tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai

unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya

Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3

Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal

dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di

Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang

Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas

baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan

tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah

penduduk asli Jakarta

Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis

menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke

19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia

Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di

antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah

Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan

2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements

Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember

2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129

4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi

FISIP UI 2004 h5

70

Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya

komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self

conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin

(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan

eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu

dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan

identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya

perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang

merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama

menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan

komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya

etnis Betawi di Jakarta

Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan

dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis

Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan

wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal

usul bahasa dan agama7

Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah

jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena

5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33

6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35

7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h

64-65

71

perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin

bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia

Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan

wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata

Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi

Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah

masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan

keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di

wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas

masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun

2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta

Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang

ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok

ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara

bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi

yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng

Sawah Jakarta Selatan9

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi

budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan

ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan

8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di

perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan

Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00

72

Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun

200010

Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan

lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga

Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11

Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini

dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan

sebagai ikon budaya Betawi12

tetapi karena laju perkembangan pembangunan

yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai

Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah

kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13

Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya

yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula

pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang

10

Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan

Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa

Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan

perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa

kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu

Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11

Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan

Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan

sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari

Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah

kawasan Setu Babakan 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang

sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung

asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi

legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13

Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan

Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

73

menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14

yaitu

kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi

serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15

Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah

berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada

tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan

mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16

Maka Setu Babakan dianggap

sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di

DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi

Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya

dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada

waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung

Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta

Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17

Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah

Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg

asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya

14

Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas

dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan

budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia

menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15

Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan

Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16

Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

edisi Juni 2012 h 18 17

Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 11 April 2014

74

Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan

Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi

mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi

ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan

cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke

474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun

2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang

terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti

kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur

bangunan dengan ciri khas Betawi19

Berikut adalah gambaran umum

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan

luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3

Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota

Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih

18

Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19

httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014

75

289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan

dan Setu Mangga Bolong20

Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan

sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur

jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan

Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah

provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan

jalan Mochamad Kahfi21

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat

Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat

melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22

Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat

Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan

mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari

mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan

kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik

Betawi23

Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti

20

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat

Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21

Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22

httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September

2014 23

httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014

76

industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-

ondel24

Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan

serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan

edukasi

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial

Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya

memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk

sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur

dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk

sistem sosial dalam suatu masyarakat25

Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat

konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan

pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta

tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada

agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam

merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini

masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan

24

Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di

Setu Babakan ada dalam lampiran 25

Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h

135

77

Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak

Kopi wanita berdarah Cinardquo26

Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari

datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian

menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri

Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki

bernama Samsudin dan Hadi27

Meskipun saudara kedua kaka beradik ini

memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya

menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani

Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang

kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah

wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan

keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai

gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius

Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana

menunjukkan kemahiran seninya

Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama

hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang

digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua

berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi

26

Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua

ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu

dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai

sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya

dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102

78

dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang

yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28

Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat

Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka

seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang

menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat

penduduk asli Jakarta

ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun

1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat

Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di

masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di

masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk

sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut

dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah

Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah

Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang

melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian

dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di

halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang

membentuk kepribadian sayardquo29

Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi

adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi

budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang

dijadikan pedoman hidup

Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan

berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur

adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang

menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan

28

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h

104 29

Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986

79

jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau

kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan

keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan

di Perkampungan Setu Babakan 30

No Keterangan Jumlah Kondisi

1 Masjid 12 Baik

2 MusholaSurauLanggar 24 Baik

3 Gereja Kristen - -

4 Gereja Khatolik 1 Baik

5 Pura - -

6 Vihara - -

Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan

No Keterangan Jumlah

1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38

2 Kelompok Kebaktian 2

3 Yayasan 3

4 Lembaga Swadaya Masyarakat -

5 Panti Asuhan 4

6 Panti Wreda -

7 Panti Cacat -

30

Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada

penambahan unit masjd

80

Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31

Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta

tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam

melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka

dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima

satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam

istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek

kemanusiawian suatu kelompok

Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal

yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang

hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32

31

httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32

Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama

yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan

masyarakat bersama

81

Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan

jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal

dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33

Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya

ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang

mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan

lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh

manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34

Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan

karsa manusia35

Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga

melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial

yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia

seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta

dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan

jasmaniah atau material culture36

Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir

setiap anggota orang perorang dalam masyarakat

Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan

jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk

masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas

etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi

33

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta

1965 h 77-78 34

EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama

Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36

Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982

h 173

82

berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar

Arab Cina Portugis dan lain-lain37

Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses

dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang

berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya

sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata

upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan

budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38

Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak

awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini

berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya

kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh

Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak

semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39

Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni

musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik

Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik

Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh

37

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia

International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h

46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau

seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia

Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014

83

Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong

Betawi40

Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang

kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu

babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41

Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi

menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya

telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi

dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta

Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya

Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan

identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42

Dan masyarakat Betawi

telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim

telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya

pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk

40

Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya

Sastra 2008 h 155 41

Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42

Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis

dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas

84

Kelapa43

Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan

sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan

mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya

kota Jakarta dewasa ini

Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada

seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian

Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya

diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah

menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar

dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata

kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian

lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau

menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu

kesatuan dengan nilai Islam44

Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek

bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau

mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan

perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh

masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

43

Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional

dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal

1996 h7 44

Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam

dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86

85

Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang

kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang

Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan

pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong

yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah

proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang

Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah

budaya Betawi45

Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil

wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan

rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam

Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam

termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima

gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam

gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang

Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita

tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik

dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci

hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita

sebagai muslim46

Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah

menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis

alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan

nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai

kesenian Betawi

45

Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam

Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46

Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya

betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930

86

Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya

Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama

penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi

Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek

Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan

dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas

budaya masayarakat Betawi47

Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat

Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh

bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan

ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di

beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini

menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-

Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari

Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada

umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan

pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap

pertunjukannyardquo 48

Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf

pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di

dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai

dengan nilai Islam

47

Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan

pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014

87

Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal

Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd

ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai

dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan

berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah

menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan

setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49

Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh

masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang

tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng

Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga

telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk

memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni

menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50

Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian

antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat

sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi

bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan

dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta

kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51

Karakter terpenting dalam hal ini

adalah agama sistem kepercayaan

Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan

49

Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid

dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50

Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51

Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman

h 133

88

proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani

kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan

budaya

89

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai

mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat

Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka

sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang

membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem

sosial dalam masyarakat Betawi

Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses

terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul

pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah

administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di

Tangerang Bekasi Depok dan Bogor

Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap

nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam

urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan

konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan

konservasi budaya yang religius

Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai

hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi

alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam

yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong

dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses

penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap

dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang

kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam

Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki

pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek

kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam

inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang

90

berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik

Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek

Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan

budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai

Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-

sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang

dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam

Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat

Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang

kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain

lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek

menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari

Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun

tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan

penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian

yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi

Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui

sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan

masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa

pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta

atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak

sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini

gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi

sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu

dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan

Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian

Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan

diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua

kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai

kesopanan yang diajarkan Islam

Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap

bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya

nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan

gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi

yang identik dengan Muslim

91

B SARAN

Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran

dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni

Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman

Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya

yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap

mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal

menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat

amin

92

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Primer

Sumber yang tidak diterbitkan

Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan

Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi

Jakarta Desember 2012

Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj

Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi

Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi

Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan

Jakarta 2004

Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya

Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2002

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan

Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta

Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta

2001

93

Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan

KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI

Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012

Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni

Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

1976

Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta

Direktori Kesenian Jakarta 1986

Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas

Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program

Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002

Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City

Government and Cultural Office 2009

Buku-Buku

Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama

Widya Sastra 2008

Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002

Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam

Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan

Festival Jakarta 1996

Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007

Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta

Jakarta LIPI 2001

94

Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan

Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi

Lisan 1996

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan

Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007

Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar

2011

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi

Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa

Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela

Betawi 1991

Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994

Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance

2011

Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat

Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004

Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta

Perkumpulan Renaisance 2010

Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi

Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976

Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

95

Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan

Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997

Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di

Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009

Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia

Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b

Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival

Istiqlal 1996

Majalah dan Artikel

Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

Merpati Archipelago edisi Juni 2012

Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal

Anthropological Intitute vol LXXV 1945

Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3

Mei 1968

Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964

Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The

Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1

Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3

November 1973

Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi

Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

96

Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat

1986

Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986

Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre

Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)

Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical

Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3

(October 1993)

Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan

Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

Sumber Sekunder

___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik

Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001

ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011

Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995

Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta

PT Gramedia Pustaka Utama 1992

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

97

Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya

1987

Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di

Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008

Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press

1982

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo

Persada 1982

Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi

pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia 1964

Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei

2006

Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981

Wawancara

Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek

Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta

Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan

kota Administrasi Jakarta Selatan

98

Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi

dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi

dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga

Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan

Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur

Sumber elektronik

httpwwwjstororgstable41757955

httpwwwjstororgstable41757968

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml

httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta

httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952

httpwwwkependudukancapilgoid

httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-

betawihtml

httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842

99

httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi

LAMPIRAN

Transkip wawancara

Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei

2014 pukul 1300)

Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek

semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain

pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas

koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang

menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana

dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata

musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi

beliau seorang penabuh gendang yang handal

Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari

Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong

Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar

saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78

Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari

Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu

diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program

Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus

pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu

ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-

gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang

mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus

pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya

Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti

nama menjadi Institut Kesenian Jakarta

Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak

maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan

oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi

Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari

Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan

nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses

transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan

resmi

Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal

sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai

penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk

meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari

Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek

yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo

dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena

Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka

dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam

tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah

menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa

dilirik oleh generasi muda Betawi

Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng

Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada

pada norma Betawi

Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak

tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu

pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni

Sukarjan

Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa

saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya

Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi

diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah

tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama

adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil

DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam

kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan

pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia

Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh

seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari

Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi

tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng

Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek

ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun

bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor

seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah

satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35

negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat

itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk

membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat

luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima

Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun

telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek

sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun

1980

Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi

ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng

Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian

ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006

kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai

karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna

penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu

sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di

tahun 2006 itu

Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa

wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan

Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh

gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata

Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus

Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya

pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi

karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari

tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah

Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal

Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek

Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai

salah satu tarian khas Betawi

dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630

Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini

Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian

Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan

dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi

dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang

Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua

kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu

bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar

atau pakaian atau gerakan

Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga

pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan

saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya

sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah

menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor

Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi

koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam

Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya

Betawi agar tetap eksis

Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-

jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin

menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya

Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan

semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan

tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan

bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang

masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca

koridor Islam)

Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng

Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi

dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur

gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai

budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di

Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan

budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya

Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar

budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah

budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu

pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya

perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain

dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet

dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi

tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak

normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus

tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal

demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi

demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih

sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi

Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu

Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan

yudikatif di dalamnya

Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku

yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa

bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian

Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok

masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi

semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak

dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya

begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi

Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman

mereka sebatas hanya dikulit arinya saja

Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka

katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini

bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini

faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana

musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi

Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya

aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius

islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah

budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin

yang liriknya berisi pesan moral

Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari

ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak

dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan

budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam

sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang

sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik

Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai

melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja

mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada

masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa

dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari

maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan

marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur

dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai

Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan

Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat

demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan

kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan

menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan

marwah budaya kami yaitu Islam

Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)

Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang

Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah

budaya Betawi

Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya

apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter

masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter

kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik

Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang

sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami

mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi

perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya

hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya

Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita

gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika

mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk

meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti

dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan

dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa

gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat

Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam

penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan

tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang

mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya

tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak

islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam

Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami

sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-

mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-

lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris

Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci

Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua

kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak

mengenakan jilbab

Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik

masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan

dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah

kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang

sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan

konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan

usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi

sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan

bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain

sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan

Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi

Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab

dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang

kromong pak

Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih

sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula

bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai

sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin

sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal

Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan

sekedar musik hiburan aja ya pak

Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama

dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba

Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata

dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk

menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja

bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa

langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan

kedudukan

Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)

Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta

Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak

Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa

Betawi]

ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw

Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo

Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang

telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang

datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia

bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe

masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat

menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan

ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa

ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe

sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda

poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea

jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken

apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias

dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest

gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef

Tionghoa

Alat Orkest Gambang

Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian

soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe

Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si

Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng

Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim

Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe

Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan

Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw

Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek

dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw

To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan

actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang

dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan

bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa

Lagoe-lagoe jang populair

Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok

Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona

Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau

Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe

boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres

(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada

saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika

tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem

almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja

soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada

nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat

plaatgramophoon masih ada sedia itoe

Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang

Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen

djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe

iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini

Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di

Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen

dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat

mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta

telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat

ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe

lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1

(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah

loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada

djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet

keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia

dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In

donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada

kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada

major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein

Nie Hoe Keng

Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang

Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak

bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo

dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa

Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan

hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida

heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe

sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di

Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog

tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari

Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa

di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen

soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong

Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita

penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja

bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim

jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat

muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-

tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken

oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang

biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian

kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara

seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai

itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet

Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman

Zanger dan Zangeres (Tjio Kek

Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal

hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti

menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken

lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan

pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang

tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai

oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang

jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-

anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis

Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di

Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan

laen-laen sebaginja

Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek

Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo

bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari

orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika

berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika

moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin

menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran

menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda

dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong

Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh

baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang

marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada

Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe

samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja

dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-

peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti

kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie

dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh

Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam

sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang

baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan

poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja

tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida

mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea

betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe

hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah

tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet

baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja

orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia

sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio

Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek

maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar

sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan

toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se

bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat

Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran

membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang

mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio

Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe

baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada

orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman

doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang

paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling

banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe

kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot

Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai

soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo

Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada

heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika

poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek

badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake

oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake

tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde

sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan

sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah

plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes

Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen

dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi

empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan

luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat

bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada

berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo

Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek

mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja

Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada

oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa

djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong

besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa

Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta

koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta

baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor

koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia

jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali

Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande

bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken

oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari

Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa

Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo

Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee

moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey

Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada

mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar

Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir

serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-

tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe

wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi

denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen

di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng

Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat

terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger

nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest

gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing

Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+

1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang

kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe

Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang

miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika

tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan

SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah

Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan

Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan

Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari

bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok

tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek

menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang

seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat

colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli

piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken

piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta

gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng

Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota

Djakarta (+ 1900)

Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer

Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet

peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi

anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-

pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan

mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat

terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken

lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh

pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab

marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja

Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio

Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri

boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan

tida kenal sama sekali

Ngo Hong Lauw diberdiriken

Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim

Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli

pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe

waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika

menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan

Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna

toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe

setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-

mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang

tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi

anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja

rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia

njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong

Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean

Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit

waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari

sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah

menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari

besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang

bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari

gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak

boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima

panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa

shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier

Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana

tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan

toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman

pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng

dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo

Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa

dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel

Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini

jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja

Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang

Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di

Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-

ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta

namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo

Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3

DAFTAR GAMBAR

Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1

Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2

1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di

Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta

mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif

provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng

yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek

Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra

Sutisna3

Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4

Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan5

3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di

sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian

Bang Yahya Andi Saputra6

Bang Gumin Has SPd7

6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di

Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang

aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul

Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah

Jagakarsa Jakarta Selatan

Page 3: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan

kasih dan sayang-Nya semoga rahmat dan hidayah-Nya selalu tercurah kepada

kita semua amin Shalawat serta salam senantiasa kita persembahkan kepada

junjungan alam baginda Rasulullah SAW keluarga serta sahabat semoga kita

sebagai ummatnya mendapat pertolongannya kelak amin

Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi dan mencapai gelar Strata

Satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah adalah membuat karya

tulis ilmiah dalam bentuk skripsi Dalam rangka itulah penulis menyusun skripsi

ini dengan judul ldquoPROSES PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI

MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN

TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI

SETU BABAKANldquo

Dalam proses penyusunan skripsi ini begitu banyak penulis temui

rintangan dan hambatan Sungguh pun begitu Alhamdulillah atas kerja keras

semangat dan dukungan dari semua pihak akhirnya skripsi ini dapat penulis

selesaikan dengan baik Oleh karena itu izinkan penulis untuk menghaturkan

ucapan terimakasih serta penghargaan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dan memberikan dukungn moril dan materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini tanpa kendala yang berarti

1 Kepada ayahanda tersayang Bapak Sutrisno Susanto yang telah

membimbing membantu dan memotivasi penulis unuk menjadi pribadi

yang tangguh bersemangat bermanfaat bagi keluarga nusa dan bangsa

Besar harapan penulis untuk membuat ayahanda selalu bangga Tak luput

juga penulis haturkan terimakasih banyak untuk Ibunda tersayang Ibu Siti

Asngadah yang telah melahirkan membimbing mendoakan dan yang

setiap malamnya tak pernah bosan mendoakan dan menemani penulis

menyelesaikan skripsi ini Semoga suatu hari penulis mampu

membahagiakan dan membanggakan Ayah dan Ibunda tersayang semoga

Allah selalu membalas semua kebaikan dan perjuangan mereka

iii

2 Kepada dosen pembimbing Dr H Abdul Chair dan Drs H M Marsquoruf

Misbah MA yang dengan sabar dan penuh dedikasi tinggi selalu

membimbing penulis dalam menyelesaikan materi skripsi ini

3 Kepada seluruh civitas akademik Fakultas Adab dan Humaniora kepada

Ketuaa jurusan dan sekertaris jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam

Pembimbing Akademik Drs Saidun Derani MA Ibu Awalia Rahma yang

selalu bersedia meluangkan waktu bagi penulis untuk bertanya dan

meminta solusi atas beberapa kendala yang penulis hadapi

4 Kepada Ibu Wiwiek Widiyastuti selaku koreografer tari Ronggeng

Blantek beserta jajaran pengurus segyo Pengkajian dan Pengembangan

Masyarakat Bapak Abdul Rachem berserta staffnya di Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta yang telah meluangkan waktunya

bagi penulis untuk mendapatkan informasi yang akurat guna kebutuhan

data skripsi ini

5 Kepada Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas

Kebudayaan Walikota Jakarta Selatan yang telah memberikan referensi

dan arahan kepada penulis untuk menemui tokoh-tokoh dengan

kompetensi mumpuni dalam menyelesaikan skripsi ini

6 Kepada budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi bang Yahya

Andi Saputra Bang Yovie selaku Sekertaris Jendral LKB beserta

jajarannya yang telah mempermudah jalan bagi penulis dalam

mendapatkan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini

7 Kepada seluruh pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

bang Indra dan Dokter H Sibroh yang selalu meluangkan waktu dan

membantu penulis dalam mendapatkan berbagai sumber informasi dan

lain hal terkait keadaan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Tak lupa kepada tokoh agama setempat Bang Gumin Has penulis ucapkan

terimakasih

8 Kepada seniman Betawi di Sanggar Seni Setu Babakan bang Andi

Supardi dengannya penulis lebih memahami bentuk fisik dan segala detail

mengenai tari Ronggeng Blantek dan Gambang Kromong di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

iv

9 Kepada para senior Sejarah dan Kebudayaan Islam para senior BEM

Fakultas Adab dan Humaniora kanda dan yunda HMI Komisariat Adab

dan Humaniora teman-teman KKN Cendikiawan serta kawan-kawan SKI

angkatan 2010 Anto Lidya Iwan Endi Firman Dede Okta Ela Rina

Wulan Nurjannah Dian Hana Hanifah Hana Nurrahmah Fitri Tati dan

Irna yang tak hentinya memberikan dukungansemangatdoa dan tawa

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dalam hangatnya

ikatan keluarga Bila Siti Nurbaya memiliki Syamsul Bahri Srikandi

memiliki Arjuna maka penulis juga memiliki laki-laki pendamping yang

menjadi tempat penulis becerita berdiskusi belajar dan terus berproses

dalam menyelesaikan skripsi ini Kepadanya tak lupa penulis sampaikan

terimakasih

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memahami bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat

kepada siapa saja yang menjadikan ini sebagai bahan bacaan mereka dan dapat

menjadikan tulisan ini sebagai referensi

Jakarta 10 Agustus 2014

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah 8

2 Pembatasan Masalah 11

3 Perumusan Masalah 12

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 12

D Tinjauan Pusataka 13

E Pendekatan dan Landasan Teori 15

F Sistematika Penulisan 18

BAB II POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi 21

1 Musik Gambang Kromong 25

2 Tari Ronggeng Blantek 33

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan

Tari Ronggeng Blantek 58

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan

Tari Ronggeng Blantek 65

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI

SETU BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi di Perkampungan Setu Babakan 68

vi

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan 74

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan 75

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 76

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 83

BAB IV PENUTUP

A Kesimpulan 89

B Saran-saran 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

1

PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP

KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG

BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN

BAB 1

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas

etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa

dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat

Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga

mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain

Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan

antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka

Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga

merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan

pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan

kesamaan identitas mereka

Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia

Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda

Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan

2

sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat

pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1

Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang

didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di

Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai

kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang

kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3

Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad

ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis

Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat

dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa

melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi

mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4

Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam

ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring

semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu

menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi

1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta

Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45

3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan

Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun

1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal

kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid

yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan

pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari

Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-

hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam

3

dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam

telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-

orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan

Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat

menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6

Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah

menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok

Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan

tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran

Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis

sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang

sebaliknya

Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru

mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin

memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap

mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7

Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8

Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan

masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang

5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30

6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah

FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah

diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29

8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas

dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h

119

4

terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak

tahun 1970-an

Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan

pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan

kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak

dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang

dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh

seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam

Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui

kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya

tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis

membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek

Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor

diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi

yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian

pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen

musik pribumi10

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara

9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau

mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura

dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen

musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi

5

kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa

unik11

Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang

kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis

untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang

kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi

ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta13

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik

11

Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara

yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa

gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur

dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai

dengan nilai-nilai Islam

12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak

awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene

berpedoman pada nilai-nilai Islam

13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978

sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di

tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

6

dalam tingkatan nasional maupun internasional14

Banyaknya penghargaan yang

diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek

telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan

sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di

tengah masyarakat luas

Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada

gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15

Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap

unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap

berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga

saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat

Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi

Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah

memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi

tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik

gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada

tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16

14

Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI

Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara

pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam

Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15

Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-

unsur melayu Islam 16

Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT

Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139

7

Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan

jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan

tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17

Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya

termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh

Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan

termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama

tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang

bersifat alami atau manusiawirdquo18

Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis

berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang

kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat

diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam

Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir

sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya

Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419

Perkampungan ini

adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-

nilai budaya Betawi

Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai

agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong

17

Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam

Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium

Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18

Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi

Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat

Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34

8

hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat

Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri

khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan

dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi

budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan

non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak

secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam

tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-

nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya

masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan

memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai

Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat

dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang

kromong dan tari ronggeng blantek

20

Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi

Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai

narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya

diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada

akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat

Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

9

Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi

berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21

1 Gambang Kromong

2 Gamelan Ajeg

3 Topeng

4 Tanjidor

5 Samrah

6 Keroncong Tugu

7 Gambus

8 Rebana Biang

9 Ketimpring

10 Sampyong

Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

1 Kembang Topeng

2 Gegot

3 Topeng Kedok

4 Silat 1 (Beksi)

5 Blenggo Asli

6 Tapak Tangan

7 Cokek Sirih Kuning

8 Zapin Arab

21

Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

10

9 Ronggeng Blantek

10 Enjot-Enjotan

11 Gejruk Jidat

12 Nandak Ganjen

13 Gandes Kipas

14 Silat 2 (Pengasinan)

15 Lenggo Jikek

16 Topeng Gong

17 Lambang Sari

18 Wayang Botoh

19 Silat 3

20 Kotebang

Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis

memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek

penulisan skripsi

Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat

Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi

hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua

kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini

terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian

gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan

beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan

terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja

11

diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima

dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap

berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam

Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek

secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa

kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru

dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah

indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama

ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat

2 Pembatasan Masalah

Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT

BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG

KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN

BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah

berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang

hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau

Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari

tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana

kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek

mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang

telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini

hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan

unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

12

3 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut

1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-

nilai Islam

2 Bagaimanakah bentuk perubahannya

3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang

telah bercampur dengan unsur-unsur Islam

Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses

penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan

tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang

menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini

adalah

1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong

dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk

skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah

lokal dengan tema sosial budaya

13

3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji

sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya

D Tinjauan Pusataka

Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh

Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian

musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran

maupun pengaruh Islam di dalamnya

Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong

Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis

mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di

Jakarta

Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis

Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan

Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi

dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut

di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi

berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi

Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya

khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi

Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang

menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis

lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan

bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya

14

dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir

Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota

Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata

Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini

secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan

pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam

dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam

penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis

mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis

Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari

Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini

menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi

Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema

penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama

dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis

mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat

Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian

Betawi

Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum

menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran

maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang

15

Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan

menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya

sekalipun dengan tema serupa

E Pendekatan dan Landasan Teori

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif

analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa

lampau yang bersifat komperhensif 22

mengetahui kronologi persitiwa proses

serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima

kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta

suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23

Peneliti

berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-

bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori

yang relevan bagi penelitian tersebut

Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori

Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-

produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo

tentang seni adalah

ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus

simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya

(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan

nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur

22

Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT

Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23

HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf

Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72

16

penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya

adalah seni itu sendirirdquo24

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara

asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa

Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data

yang meliputi 4 tahapan yaitu 26

24

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23

26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32

17

Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber

yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu

sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti

biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber

tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi

kemudian wawancara dan pengamatan langsung

Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis

disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik

instansi resmi derah maupun pemerintah

Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan

metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi

beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema

penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk

memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil

penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi

Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema

serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian

kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di

Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu

untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan

pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata

dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan

18

Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil

penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah

kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi

beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun

sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema

kajian

Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa

sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha

melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber

sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut

Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta

memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur

dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari

segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut

dengan historiografi27

F Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan

didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas

Bab I Pendahuan

A Latar Belakang Masalah

B Permasalahan

27

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109

19

1 Identifikasi Masalah

2 Pembatasan Masalah

3 Perumusan Masalah

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

D Tinjauan Pusataka

E Pendekatan dan Landasan Teori

F Sistematika Penulisan

BAB II Potret Musik dan Tari Betawi

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

1 Musik Gambang Kromong

2 Tari Ronggeng Blantek

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang

Kromong dan Tari Ronggeng

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di

Perkampungan Setu Babakan

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek

di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bab IV PENUTUP

20

A Kesimpulan

B Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

21

BAB II

POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara

mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang

dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing

Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini

adalah masyarakat Betawi

Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk

kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan

dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi

sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan

tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam

kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua

unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan

hidup maupun tata aturan mereka

Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian

Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni

pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi

dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis

dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat

pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda

1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4

22

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal

Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2

NO Jenis

Reportoar

Kelompok

Reportoar

Tokoh

Karawitan

Keterangan

1 Gambang

Kromong

Gamelan Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gambang

Kromong

2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gamelan

Ajeng Gong Bolong

3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu

Topeng

4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu

Tanjidor

5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi

Lagu-lagu Samrah

6 Keroncong

Tugu

Melodis Andre Lampiran Notasi

contoh lagu Keroncong

Tugu

7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu

Gambus

8 Rebana

Biang

Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi

Lagu-lagu Rebana

Biang

9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi

bentuk pukulan

ketimpring

10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong

Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi

yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling

banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama

Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis

tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan

satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi

2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa

kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang

seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari

kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi

23

merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa

identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama

dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh

budaya yang heterogen

Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan

gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan

dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang

Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah

persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi

dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari

Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat

terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian

yang mengiringi tari serta pola lantainya

Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek

dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan

Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari

Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai

dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang

memiliki gerak silat di dalamnya 5

4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan

Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam

mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama

beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme

gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian

terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat

Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari

24

Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI

Kembang Topeng Joko Topeng

Gegot Kartini Topeng

Topeng Kedok Kartini Topeng

Silat 1 (Beksi) Wahab Silat

Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat

Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat

Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek

Zapin Arab Zainal Abidin Zapin

Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng

Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng

Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng

Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek

Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek

Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat

Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin

Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek

Wayang Botoh Abdurachem Topeng

Silat 3 Ali Sabeni Silat

Kotebang Abdurachem Silat

Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng

cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi

25

yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata

tari6

Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan

di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis

mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan

budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian

hari beragam

Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan

masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah

Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses

rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat

ini agar bisa diterima masyarakat luas

Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi

pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng

balntek sebagai objek penulisan skripsi ini

1 Musik Gambang Kromong

6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari

buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah

geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat

Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta

dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki

kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak

memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri

Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki

26

Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil

perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8

Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9

Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul

tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang

dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong

adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi

yaitu lenong dan cokek10

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta

Balai Pustaka 2005 h329

27

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai

hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam

pertunjukan teater lenong Betawi12

Persebaran Gambang Kromong sebagai seni

musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta

saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor

Tangerang Serang dan Sukabumi 13

Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya

1 Gambang14

11

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas

untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun

non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong

13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13

mei 2014)

14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas

Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014

28

Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan

belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah

kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada

tertinggi adalah siang

2 Kromong dan tehyan

3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris

terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan

seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh

berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen

gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)

4 Sukong

29

Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan

dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)

Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang

keras

5 Kong-a-hian

Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras

dalam nada liuh (g) dan che (d)

6 Bangsing atau suling15

Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang

Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan

mulut

7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang

digantungkan dilaras dengan nada siang (c)

15

Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu

Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok

Jali Putra

30

8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh

9 Pan atau Kecrek

Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga

menghasilkan bunyi crek-crek-crek

31

10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil

canang

Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi

diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen

gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16

Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada

yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu

Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu

yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin

Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang

dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental

Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong

Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan

setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu

phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan

Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh

Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong

diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17

Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul

Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut

Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning

16

Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis

Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17

Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari

cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan

selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan

gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan

dengan nilai Islam

32

Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan

skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah

jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh

masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang

peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa

Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali

untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut

serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu

luang18

Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan

dengan instrumen musik pribumi

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang

kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang

kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta

maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong

sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari

oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan

musik gambang kromong

Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu

mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses

rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu

18

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo

33

mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan

Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian

antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan

suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap

faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap

masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

2 Tari Ronggeng Blantek

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi

ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti

Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu

beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan

tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap

eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah

laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah

Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha

membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya

34

dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari

Betawi19

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek

Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu

Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di

Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai

seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik

seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah

menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut

Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta20

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater

rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21

dimana dalam memulai sebuah pertunjukan

topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang

disebut Blantek22

atau Ronggeng Blantek23

Dalam perkembangannya tarian ini

menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak

diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu

19

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21

Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di

Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk

teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah

= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap

bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran

bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali

dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian

dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22

Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol

16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014

pukul 0129) 23

Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu

Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam

pertunjukan tari

35

Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan

terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224

Tari Ronggeng

Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki

badan tangan dan kepala

Susunan Gerak

Tari

Bagian Uraian Hitungan

1Lenggang

Rongeh25

Kaki Dimulai dengan posisi kaki

kanan menyilang di depan kaki

kiri kemudian melangkah

maju dengan lamgkah kaki kiri

menyilang di depan kaki kanan

dan berjaalan maju dengan

posisi kaki tetap merendah dan

sedikit diayun

1x8

dilakukan

sebanyak 8

kali

Badan Pada saat tangan kiri

digerakkan ke dalam maka

badan digerakkan ke serong

samping kiri dan pada saat

melangkah badan menghadap

depan

Tangan Tangan kiri lurus ke samping

kiri lalu diayunkan ke dalam

dengan posis telapak

menghadap luar dan

pergelangan tangan ditekuk

kemudian diayunkan kembali

ke posisi samping pada saat

kaki berjalan maju

Kepala Menghadap pergerakan tangan

kiri kemudian menghadap

depan sambil mengayunkan

kepala (gedek) ke kanan dan ke

kiri dengan hadapan tetap ke

24

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI

Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25

Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula

menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah

mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail

gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada

penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya

dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem

dasar tari Betawi

36

depan

2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan

telapak membentuk huruf V

dan membuka lutut sehingga

posisi kaki menjadi merendah

2x8 (gerakan

dilakukan

sebanyak 2

kali putaran

dimulai dari

lenggang

ronggeh

sampai ogek)

Badan Tegap menghadap ke depan

kemudian menggerakkan

badan (torso) ke kanan dan ke

kiri dan memberikan efek

pada bahu ke kanan dan ke

kiri

Tangan Tangan kiri direntangkan ke

samping sebatas pinggang dan

tangan kanan memegang

selendang di pinggang sebelah

kanan kemudian

menyampirkan selendang

dengan telapak kanan ketika

bahu bergerak ke kanan

Kepala Menghadap ke bahu kanan

ketika badan (torso) bergerak

ke kanan begitu pula

sebaliknya

3Selancar Ngepik

atas

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan posisi

merendah kemudian berjalan

maju dan mundur dengan

posisi tetap merendah

Hitungan

cepat

dilakukan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dan

membusungkan dada

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

atas dengan posisi berada di

depan setinggi atas kepala

kemudian menggerakan

telapak tangan dengan

memutar pergelangan tangan

ke arah luar dan dalam secara

bergantian

Kepala Menghadap ke arah kaki yang

melangkah

4Selancar

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

dengan membuka lutut

kemudian melangkah maju

1x8 maju

1x8 mundu

dilakukan

37

empat kali dan mundur empat

kali perlahan dengan

menggenjot lutut naik turun

secara perlahan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah

membusungkan dada dengan

sedikit condong kedepan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar pinggang

kemudian menggerakkan

telapak tangan bergantian

dimulai dengan telapak tangan

kiri dengan memutar

pergelangan dari jari-jari yang

menghadap atas kemudian

menghadap kebawah begitu

pula sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

memutarkan pergelangan

tangan

5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua

kaki melangkah maju sebanyak

empat langkah kemudian

jongkok dengan tumpuan kaki

kanan dan bangun dengan

posisi kaki kanan merendah

dan kaki kiri lurus ke samping

dengan telapak membuka

depan Kemudian melangkah

mundur dengan sedikit

meloncat dan merendah

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua telapak kaki

sejajar membuka lutut dan

merendahkan badan

2x8 setiap

satu kali

putaran

gerak

Badan Tegap menghadap depan

dengan dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari tangan kiri

ditekuk ke bahu dan jari

telunjuk menyentuh bahu

dengan telapak menghadap

bawah tangan kanan

direntangkan ke sampin kanan

sepinggang lalu bergerak

bergantian sebanyak tiga kali

Kemudian pada saat bangun

38

dari jongkok tangan kiri lurus

ke atas samping kiri dengan

telapak menghadap luar dan

tangan kanan ditekukkan ke

bahu dengan jari telunjuk

menyentuh bahu Pada saat

mundur tangan bergerak

seperti selancar ngepeik atas

dan diakhiri dengan posisi

tangan kanan lurus ke depan

menggerakkan telapak tangan

ke dalam dan tangan kiri

berada di pinggang

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu pada saat

bangun dari jongkok

menghadap ke tangan kiri atas

dan diakhiri dengan

menghadap ke depan

6Selancar

Pakblang

Kaki Gerakan kaki sama dengan

gerakan selancar pakblang

hanya pada saat akhir gerakan

kaki merendah kemudian

sedikit menggenjot lutut

mengikuti gerakan pinggul ke

kanan dan ke kiri

2x8 setiap

satu gerakan

(gerakan

dilakukan

sebanyak dua

putaran

mengulang)

Badan Sama pada gerakan selancar

pakblang posisi badan tegap

dan merendah Diakhiri

menggerakkan pinggul kekiri

sebanyak empat kali

Tangan Sama seperti gerakan selancar

pakblang diakhiri dengan

tangan kanan lurus dan

menggerakkan telapak tangan

dengan memutar pergelangan

ke arah dalam sementara

tangan kiri ditekuk ke

pinggang dan memegang

selendang kemudian

menyampirkan selendang

dengn telapak tangan

mengikuti goyangan pinggul

Kepala Sama seperti gerakan selancar

blonter

7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit rendah di

samping kaki kanan dan

39

diakhiri dengan posisi kaki

kanan dijinjit ke samping kaki

kiri dengan posisi kedua kaki

merendah

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dengan dada

membusung kemudian

menggerakkan badan ke kiri

dan ke kanan dengan dimulai

gerakan ke kanan yang

mengakibatkan efek pada bahu

Tangan Pada saat kaki kanan

merendah kedua tangan

disilangkan di samping kanan

bawah dengan telapak

menghadap luar Kemudian

tangan kiri ditekuk ke depan

setinggi atas kepala dengan

jari-jari menghadap kanan dan

telapak menghadap ke depan

dan tangan kanan ditekuk ke

pundak dengan jari telunjuk

menyentuh bahu dan telapak

menghadap bawah

Kepala Menghadap depan dengan

menggerakkan kepala ke kanan

dan ke kiri dengan pandangan

ke depan mengikuti gerakan

badan (torso)

8Tepak

Ngarojeng

Kaki Melangkah ke kanan dengan

posisi merendah dengan irama

makin lama makin cepat dan

diakhiri dengan posisi kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kanan

dengan posisi merendah

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada

Tangan Tangan kiri berada di pinggang

dengan memegang selendang

sambil menyampirkan

selendang tangan kanan

diluruskan ke samping kanan

sejajar dengan pinggang

kemudian menggerakkan

tangan dengan gerakan ayunan

tangan ke luar dan ke dalam

Kemudian kedua tangan

40

disilangkan di samping kanan

sebatas pinggang dan diakhiri

dengan posisi tangan seperti

selancar ngepik atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

dan diakhir dengan hadapan ke

depan

9Kepak dua

tangan mundur

Kaki Setelah menbentuk sikap

kemudian melangkah mundur

perlahan dengan posisi kanan

menyilang berjinjit di belakang

kaki kiri yang posisinya

merendah kemudian bergerak

dengan sedikit menggenjot

naik turun

Gerakan 2x8

Badan Seteleh membentuk posisi

badan menggerakkan (torso) ke

kanan dan ke kiri masing-

masing satu kali dan saat

berjalan posisi badan tegap

merendah dengan menghadap

depan

Tangan Posisi tangan seperti possi

selancar ngepik atas tetapi

menggerakkan pergelangan

tangan hanya sekali ke arah

dalam dan diakhiri dengan

telapak meghadap luar dengan

jari-jari saling berhadapan ke

dalam

Kepala Pada saat badan bergerak

(torso) kepala bergerak

mengikuti pergerakan badan ke

kanan dan ke kiri Lalu pada

saat kaki kiri melangkah

kepala menunduk dan pada

saat kaki kanan melangkah

kepala menghadap ke depan

10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan telapak membentuk huruf

V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

41

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan posisi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar sepinggang sebelah

kanan dengan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

menghadap atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

11Goyang Cendol

Ijo

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V26

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Kemudian menggerakkan

pinggul ke kanan dan ke kiri

masing-masing satu kali

Tangan Kedua tangan memegang

selendang masing-masing

sisinya sambil memegang

selendang di pinggang dan

menyampirkan selendang

dengan mengepakkan telapak

tangan kanan ketika pinggul

bergoyang ke kanan dan ke

kiri ketika pinggul bergoyang

ke kiri

Kepala Mengayun dan mengikuti

gerakan pinggul

12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

26

Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap

menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga

badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu

Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014

42

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan

pinggang kemudian tangan

kiri digerakkan ke atas

sehingga posisi akhirnya

ditekuk ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kanan tetap

ke samping begitu pula

sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

43

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

15Klewer dua

tangan

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan tinggi

pinggang kemudian tangan

kanan lurus ke samping kanan

setinggi pinggang kemudian

digerakkan ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kiri

diletakkan di pinggang dengan

memegang selendang

kemudian menyampirkan

selendang ketika tangan kanan

di bahu

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8

44

kanan menyilang di depan kaki

kiri dengan sikap merendah

kemudian setelah satu kali

delapan berpindah posisi

menjadi kaki kiri yang

menyilang di depan kaki kanan

dan tetap berjalan di tempat

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

posisi badan condong ke depan

Tangan Geakan tangan sama dengan

gerakan kewer kanan (pada

gerekan ke tiga belas) Tangan

kanan bergerak dan tangan kiri

di pinggang setelah kaki

bertukar maka posisi tangan

juga bertukar

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

18 Jingke tepak

blonter

Kaki Kaki kanan berada menyilang

di depan kaki kiri sebagai

tumpuan dengan posisi

merendah sementara kaki kiri

berada di belakang kaki kanan

dengan posisi berjinjit

Kemudian bergerak memutar

di tempat dengan gerakan naik

turun (menggenjot) Setelah

empat kali berjalan di tempat

kemudian bertukar posisi kaki

menjadi Kaki kiri di depan

sebagai tumpuan dan kaki

kanan menyilang di belakang

dengan posisi berjinjit

Gerakan 2x8

dilakukan

sebanyak

tiga kali

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Tangan kanan berada di

pinggang dengan telapak

memegang selendang di

pinggang kanan dan tangan

kanan lurus ke depan dengan

telapak menghadap ke depan

dan jari-jari menghadap ke

atas Kemudian tangan

digerakkan dengan

mengayunkan telapak tangan

dengan posisi tangan yang

45

tetap lurus Kemudian tangan

kiri digerakkan ke depan

sehingga berada lurus ke depan

dengan telapak menghadap

depan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

berada di samping pinggang

kanan dengan memegang

selendang Kemudan

menyampirkan selendang

ketika goyang ke kanan

Kemudian bergerak sebaliknya

ketika berpindah kaki

Kepala Menghadap depan dan pada

saat kaki berjinjit kepala

menunduk akibat dari ayunan

kaki

19Gibang

Ronggeng

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap kanan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian

merendah dengan sikap

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Kemudian kaki kanan

digerakkan ke samping kanan

hingga membentuk lurus dan

telapak kaki kanan menghadap

samping sementara kaki kiri

Gerakan 4x8

46

tetap merendah begitu pula

sebaliknya

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Pertama tangan kanan digerak

ayun hingga lurus ke depan

sejajr dada dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke atas kemudian

kedua tangan diayunkan ke

kanan sehingga tangan kiri

berada di depan dada dengan

posisi ditekuk telapak

menghadap kanan jari-jari

menghadap atas dan tangan

kanan lurus ke samping serong

atas dengan posisi telapak

menghadap luar dan jari-jari

menghadap atas begitu pula

sebaliknya

Kepala Kepala menghadap depan

kemudian melihat ke tangan

yang direntangkan ke atas

21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke

depan dengan telapak

menghadap ke depan dan kaki

kiri merendah kemudian kedua

kaki dirapatkan dan berjalan di

tempat dengan kaki berjinjit

ketika berdiri dan kaki

menapak ketika merendah

gerakan ini dilakukan masing-

masing dalam empat hitungan

Gerakan 3x8

dilakukan

sebanyak dua

kali dengan

gerakan

mulai dari

gonjingan

satu

Badan Tegap dan menghadap ke

depan

Tangan Posisi tangan direntangkan ke

depan atas dan sedikit

menekuk dengan ketinggian di

atas kepala telapak tangan

menghadap luar dan jari-jari

tangan saling berhadapan

Kemudian kedua tangan

ditekuk ke bahu masing-

masing sisinya dengan jari

telunjuk menyentuh bahu Dan

menggerakkan siku dengan

putaran ke depan dan ke atas

47

ketika kaki merendah lalu ke

belakang bergantian ketika

kaki berjinjit

Kepala Menghadap depan ketika kaki

berjinjit dan menunduk ketika

kaki merunduk

22Gonjingan

blonter

Kaki Kaki merendah dengan sikap

telapak kaki membentuk huruf

V Kemudian lutut kaki dinaik

turunkan secara perlahan

Gerakan 2x8

Badan Setalah kaki merendah bahu

digerakkan ke depan dimulai

dengan bahu kanan dengan

putaran ke atas lalu ke depan

lalu pada saat berdiri kembali

menghadap depan dan kembali

merendah dan menggerakkan

bahu kiri ke depan dengan

putaran ke atas menuju ke

depan secara perlahan

kemudian keduanya bergerak

secara cepat bergantian dengan

memutar bahu ke depan

Tangan Kedua tangan ditekuk ke

masing-masing bahu dengan

jari telunjuk menyentuh bahu

kemudian menggerakkan siku

ke depan dengan putaran ke

atas berbarengan dengan

gerakan bahu begitupula

sebaliknya

Kepala Menghadap depan dan

mengayun ketika

menggerakkan tangan

23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap

ke depan dan kaki kanan

merendah dan berjinjit

menghadap kanan posisi

kedua kaki menghadap ke

kanan dengan merendah

Kemudian mengangkat kaki

kanan sebanyak dua kali

berbarengan dengan tangan

begitu pula sebaliknya

terhadap kaki kiri

Gerakan 1x8

dimasing-

masing

sisinya dan

dilakukan

sebanyak

tujuh kali

yang

kedelapan

adalah

peralihan

Badan Merendah dan condong ke

depan menghadap ke kaki yang

bergerak mengangkat

48

Tangan Tangan kiri mengambil

selendang di pinggang kiri

kemudian diletakkan di telapak

tangan dengan posisi akhir

lurus sejajar bahu dan

selendang tersangkut di

telapak sementara tangan

kanan digerakkan lurus ke

depan bawah dengan jari-jari

menghadap depan dan kaki

dinaikkan dua kali maka

telapak tangan digerakkan naik

turun akibat pergelangan

tangan yang digerakkan

Begitu pula pada tangan

sebalikanya

24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap depan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tetap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk di depan tubuh tangan

49

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

menghadap bawah sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapak menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

26Silat Tangkis

Sejajar

Kaki Kaki melangkah kanan dan

dimulai dengan kaki kanan

rendah dan kaki kiri berjinjit di

samping kaki kanan kemudian

mundur dengan posisi kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit Kemudian melangkah

lagi seperti gerakan di atas

sebanyak tiga kali kemudian

bergerak duduk dengan posisi

kaki disilangkan di depan kaki

kiri berada di bawah kaki

kanan paha kaki kanan berada

di atas paha kaki kiri

Kemudian bangun dengan

posisi duduk jongkok kaki kiri

bertumpu pada lutut dan kaki

kanan setengah berdiri dengan

posisi paha lurus dan tumpuan

telapak kaki Kemudan bangun

berdiri dengan melanjutkan

gerakan kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit lalu

bergantian kaki merendah dan

kaki kanan berjinjit diakhiri

dengan posisi kaki kanan

merendah dan kaki kiri

menyilang di belakang kaki

Gerakan 3x8

ditambah

3x8 berjalan

ditempat dari

posisi

terakhir

50

kanan dengan sikap berjinjit

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

sikap dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari gerakan tangan

kiri berada di depan dada

dengan ditekuk dan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

ke atas tangan kanan ditekuk

ke bawah dengan posisi siku

lurus dan tangan mengepal ke

bawah Kemudian posisi

tangan kiri tetap pergelangan

tangan kanan diputar ke atas

sehingga sekarang siku

menghadap ke atas Kemudian

kedua tangan disilangkan dan

membuat gerak tangkis ke

samping kiri pinggang dengan

posisi tangan ditekuk

sepinggang telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas dilakukan dua

kali juga terhadap sisi

sebaliknya

Lalu kedua tangan disilangkan

di depan dada dengan proses

menuju ke atas dengan kedua

tangan direntangkan ke

masing-masing sisinya sebelah

atas dan telapak membuka ke

atas lalu tangan kiri kembali

ditekuk ke depan badan tangan

kanan menyiku ke bawah lalu

tangan kanan digerakkan ke

serong atas kanan diikuti

tangan kiri membuka ke serong

atas kiri kemudian tangan kiri

kembali ke posisi tekuk di

depan dada tangan kanan

menyiku ke bawah lalu

digerakkan ke atas dan tangan

kembali menyilang sejajar

pinggang di samping kiri

sekali dan diakhiri dengan

posisi tangan kiri berada di

depan badan dengan ditekuk

51

dan telapak tangan menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

menyiku ke bawah dengan siku

sejajar bahu dan kepalan

tangan mengarah ke bawah

Kepala Melihat ke tangan yang

bergerak

27Silat Tangkis

Rempak

Kaki Dimulai dengan kaki

melangkah ke kanan dan kedua

kaki berjinjit kemudian

mundur dengan kaki kiri

dengan membentuk kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kaki kiri

kemudian melangkah ke kanan

dengan bentuk kaki kanan

merendah dan kaki kiri berjinjit

di samping kaki kanan dengan

merendah

Gerakan 5x8

Badan Pada saat tangan naik posisi

badan serong samping dan

pada saat menyilang tangan

badan mengikuti geraan silang

tangan

Tangan Diawali dengan tangan yang

diputar ke arah serong atas

kanan hingga membentuk lurus

di samping serong atas kanan

dengan jari telunjuk dan tengah

mennujuk ke serong atas

sementara tangan kiri berada di

samping pinggang dengan

posisi ditekuk ke bawah

telapak menghadap bawah dan

jari-jari menghadap depan

Kemudian tangan disilangkan

di samping kanan dengan

posisi telapak menghadap

depan lalu membuka ke sisinya

di samping pinggang kanan

Lalu disilangkan di samping

pinggang kiri

Kepala Menghadap ke tangan yang

lurus serong dan menghadap ke

tangan yang menyilang

28 Gibang

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

kemudian bergerak di tempat

Gerakan 4x8

52

dengan posisi kanan yang lurus

ke depan dengan membentuk

telapak kaki menghadap depan

sementara kaki kiri merendah

kemudian kaki kanan mundur

sejajar dengan kaki kiri lalu

kaki kiri maju lurus

membentuk telapak

menghadap depan bergantian

dengan kaki kanan

Badan Tegap dan menghadap depan

condong ke depan dengan dada

membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

ditekuk ke depan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke samping kanan

posisi tangan kanan berada di

depan badan dengan ditekuk ke

depan dada dan telapak

menghadap bawah kemudian

gerakan tangan kanan pada saat

kaki kanan melangkah adalah

mendorong pergelangan ke

depan dengan telapak tangan

menghadap bawah pada saat

kaki iri melangkah memutar

telapak tangan ke arah luar

sehingga telapak tangan

menghadap ke atas kemudian

menggerakkan pergelangan

tangannya ke depan dan ke

belakang

Kepala Kepala mengayun mengikuti

kaki

29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tegap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk ke depan tubuh tangan

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

53

menghadap bawah Sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapan menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dan merendah

dengan sikap kaki kanan

menapak dan kaki kiri berjinjit

rapat

Gerakan 3x8

Badan Tegap merendah dan condong

ke depan

Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah

dengan tinggi sepinggang

telapak tangan ke bawah dan

jari-jari menghadap depan

sedangkan tangan kanan lurus

ke samping kanan sejajar

pinggang dengan telapak

menghadap samping kanan dan

jari-jari lurus ke atas

Kepala Setelah sikap kaki terbentuk

kepala digerakkan ke kanan

dan ke kiri dengan hadapan ke

depan dengan menggerakkan

leher (gedek)

31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan

bergerak meloncat kecil

(mengayun naik turun) ketika

kaki kanan bergerak kaki

kanan diayunkan ke samping

kanan hingga posisinya lurus

dengan telapak menghadap

kanan lalu diayunkan ke

samping kiri dengan posisi

Gerakan 4x8

54

menekuk hingga berada di

depan badan dan telapak

menghadap ke samping kiri

gerakan dilakukan berulang

kali kemudian diakhiri dengan

gerakan jalan dengan posisi

kaki tetap menyilang

Badan Tegap menghadap depan

Tangan Ketika kaki kanan lurus ke

samping tangan kanan

diayunkan ke samping kiri

dengan posisi tangan kiri

ditekuk keluar samping kiri

dan telapak menghadap keluar

sementara tangan kanan

menekuk di depan badan

dengan telapak dan jari-jari

menghadap bawah Pada saat

kaki kanan diayunkan ke

samping kiri tangan kanan

dibuka ke samping kanan

dengan posisi tangan ditekuk

ke luar sebelah kanan dan

telapak membuka serta tangan

kiri ditekuk ke dalam dengan

posisi telapak dan jari-jari

menghadap bawah

Kepala Mengikuti pergerakan kaki

kanan

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan

diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari

beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian

penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi

Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana

biang27

Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam

Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah

satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu

27

Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri

dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari

Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014

oukul 1100

55

Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah

baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif

burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet

selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala

berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting

kuning 28

Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang

koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni

Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng

Blantek29

Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama

koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30

28

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional

Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi

Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30

Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari

Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini

merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama

pada generasi muda sekarang ini

56

Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah

memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini

Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar

belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil

produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari

kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat

Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan

masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat

nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun

1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja

se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-

Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat

Nasional tahun 198531

Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek

sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam

skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng

31

httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014

57

Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali

pada tahun 198732

Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai

prestasi tari Ronggeng Blantek

ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada

masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah

benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok

etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini

dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa

mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat

itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek

berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap

Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari

kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo

Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi

indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan

membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya

mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng

Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi

khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara

umum

Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh

laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan

masyarakat Betawi33

Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian

kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang

dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang

32

Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal

perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-

prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33

Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment

Tourism and Culture Office 2009 h 42

58

koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi

musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam

sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar

Betawi

Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi

adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah

satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi

untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan

cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara

Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

34

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23

59

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang

kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang

kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai

musik karawitan Betawi

Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan

antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35

Unsur

Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

35

Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014)

60

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk

mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater

lenong Betawi38

Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah

pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu

menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan

36

Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan

sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal

ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua

tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong

61

gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai

dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39

Hal demikian jelas bertentangan

dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong

mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi

Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah

daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan

pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan

dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai

Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang

tidak sesuai dengan ajaran Islam

Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang

lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang

kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa

menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi

gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi

Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika

kepada masyarakat

Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya

fungsi gambang kromong sekarang ini

rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi

sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional

dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas

39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau

membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi

dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak

ada

62

Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap

lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40

Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong

sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah

menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang

kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan

diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa

membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik

tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan

gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat

Betawi terhadap kesenian ini

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong

nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang

kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh

para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam

Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang

dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko

lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada

penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain

musik laki-laki41

40

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41

Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan

Betawi Sabtu 8 Agustus 2014

63

Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan42

Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak

dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan

gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan

nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas

dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai

musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media

dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong43

Ketiga jenis lagu-lagu yang

dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora

cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang

kromong yang mengandung pesan vulgar44

Keempat kostum para pemain musik

42

Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 43

Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44

Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52

64

dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup

auratnya

Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar

menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam

gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam

bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi

pedoman hidup masyarakat Betawi

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada

kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai

telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum

yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai

Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah

muda45

Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum

tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang

45

Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu

Babakan

65

sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari

ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya

bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua

kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat

diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi

terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana

suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk

kesenian46

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong

dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang

tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan

tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut

Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada

beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah

non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan

46

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu

tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik

66

Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada

sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini

agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang

bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat

berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru

Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk

kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng

blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada

satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang

dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah

Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas

berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan

keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47

Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang

masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka

hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat

Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima

dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk

kebudayaa salah satunya kesenian

Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan

sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-

nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan

47

Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia

Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64

67

perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi

tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya

Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama

dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua

kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk

penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan

sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa

diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan

masyarakat Betawi

Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya

berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat

itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari

Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan

menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal

instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi

yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48

Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian

lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus

dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam

dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan

budaya di tempat dimana Islam itu masuk

48

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981

h65

68

BAB III

ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi

Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena

masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah

banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian

itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari

unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di

Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara

bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun

1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini

kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1

Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses

asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi

adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal

dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini

berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta

in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both

1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi

penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

69

local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as

Arab and Chineserdquo 2

Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi

tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai

unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya

Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3

Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal

dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di

Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang

Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas

baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan

tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah

penduduk asli Jakarta

Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis

menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke

19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia

Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di

antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah

Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan

2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements

Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember

2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129

4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi

FISIP UI 2004 h5

70

Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya

komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self

conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin

(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan

eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu

dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan

identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya

perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang

merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama

menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan

komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya

etnis Betawi di Jakarta

Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan

dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis

Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan

wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal

usul bahasa dan agama7

Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah

jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena

5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33

6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35

7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h

64-65

71

perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin

bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia

Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan

wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata

Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi

Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah

masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan

keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di

wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas

masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun

2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta

Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang

ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok

ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara

bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi

yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng

Sawah Jakarta Selatan9

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi

budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan

ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan

8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di

perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan

Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00

72

Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun

200010

Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan

lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga

Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11

Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini

dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan

sebagai ikon budaya Betawi12

tetapi karena laju perkembangan pembangunan

yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai

Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah

kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13

Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya

yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula

pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang

10

Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan

Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa

Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan

perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa

kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu

Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11

Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan

Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan

sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari

Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah

kawasan Setu Babakan 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang

sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung

asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi

legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13

Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan

Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

73

menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14

yaitu

kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi

serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15

Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah

berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada

tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan

mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16

Maka Setu Babakan dianggap

sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di

DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi

Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya

dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada

waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung

Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta

Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17

Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah

Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg

asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya

14

Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas

dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan

budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia

menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15

Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan

Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16

Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

edisi Juni 2012 h 18 17

Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 11 April 2014

74

Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan

Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi

mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi

ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan

cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke

474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun

2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang

terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti

kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur

bangunan dengan ciri khas Betawi19

Berikut adalah gambaran umum

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan

luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3

Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota

Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih

18

Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19

httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014

75

289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan

dan Setu Mangga Bolong20

Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan

sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur

jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan

Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah

provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan

jalan Mochamad Kahfi21

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat

Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat

melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22

Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat

Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan

mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari

mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan

kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik

Betawi23

Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti

20

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat

Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21

Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22

httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September

2014 23

httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014

76

industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-

ondel24

Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan

serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan

edukasi

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial

Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya

memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk

sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur

dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk

sistem sosial dalam suatu masyarakat25

Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat

konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan

pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta

tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada

agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam

merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini

masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan

24

Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di

Setu Babakan ada dalam lampiran 25

Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h

135

77

Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak

Kopi wanita berdarah Cinardquo26

Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari

datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian

menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri

Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki

bernama Samsudin dan Hadi27

Meskipun saudara kedua kaka beradik ini

memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya

menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani

Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang

kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah

wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan

keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai

gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius

Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana

menunjukkan kemahiran seninya

Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama

hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang

digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua

berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi

26

Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua

ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu

dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai

sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya

dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102

78

dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang

yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28

Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat

Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka

seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang

menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat

penduduk asli Jakarta

ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun

1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat

Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di

masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di

masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk

sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut

dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah

Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah

Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang

melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian

dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di

halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang

membentuk kepribadian sayardquo29

Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi

adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi

budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang

dijadikan pedoman hidup

Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan

berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur

adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang

menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan

28

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h

104 29

Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986

79

jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau

kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan

keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan

di Perkampungan Setu Babakan 30

No Keterangan Jumlah Kondisi

1 Masjid 12 Baik

2 MusholaSurauLanggar 24 Baik

3 Gereja Kristen - -

4 Gereja Khatolik 1 Baik

5 Pura - -

6 Vihara - -

Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan

No Keterangan Jumlah

1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38

2 Kelompok Kebaktian 2

3 Yayasan 3

4 Lembaga Swadaya Masyarakat -

5 Panti Asuhan 4

6 Panti Wreda -

7 Panti Cacat -

30

Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada

penambahan unit masjd

80

Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31

Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta

tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam

melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka

dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima

satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam

istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek

kemanusiawian suatu kelompok

Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal

yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang

hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32

31

httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32

Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama

yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan

masyarakat bersama

81

Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan

jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal

dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33

Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya

ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang

mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan

lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh

manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34

Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan

karsa manusia35

Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga

melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial

yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia

seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta

dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan

jasmaniah atau material culture36

Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir

setiap anggota orang perorang dalam masyarakat

Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan

jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk

masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas

etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi

33

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta

1965 h 77-78 34

EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama

Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36

Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982

h 173

82

berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar

Arab Cina Portugis dan lain-lain37

Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses

dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang

berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya

sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata

upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan

budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38

Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak

awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini

berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya

kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh

Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak

semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39

Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni

musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik

Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik

Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh

37

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia

International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h

46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau

seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia

Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014

83

Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong

Betawi40

Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang

kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu

babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41

Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi

menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya

telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi

dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta

Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya

Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan

identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42

Dan masyarakat Betawi

telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim

telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya

pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk

40

Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya

Sastra 2008 h 155 41

Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42

Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis

dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas

84

Kelapa43

Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan

sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan

mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya

kota Jakarta dewasa ini

Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada

seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian

Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya

diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah

menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar

dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata

kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian

lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau

menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu

kesatuan dengan nilai Islam44

Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek

bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau

mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan

perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh

masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

43

Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional

dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal

1996 h7 44

Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam

dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86

85

Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang

kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang

Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan

pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong

yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah

proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang

Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah

budaya Betawi45

Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil

wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan

rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam

Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam

termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima

gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam

gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang

Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita

tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik

dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci

hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita

sebagai muslim46

Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah

menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis

alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan

nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai

kesenian Betawi

45

Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam

Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46

Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya

betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930

86

Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya

Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama

penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi

Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek

Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan

dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas

budaya masayarakat Betawi47

Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat

Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh

bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan

ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di

beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini

menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-

Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari

Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada

umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan

pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap

pertunjukannyardquo 48

Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf

pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di

dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai

dengan nilai Islam

47

Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan

pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014

87

Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal

Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd

ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai

dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan

berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah

menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan

setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49

Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh

masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang

tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng

Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga

telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk

memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni

menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50

Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian

antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat

sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi

bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan

dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta

kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51

Karakter terpenting dalam hal ini

adalah agama sistem kepercayaan

Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan

49

Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid

dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50

Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51

Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman

h 133

88

proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani

kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan

budaya

89

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai

mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat

Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka

sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang

membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem

sosial dalam masyarakat Betawi

Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses

terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul

pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah

administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di

Tangerang Bekasi Depok dan Bogor

Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap

nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam

urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan

konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan

konservasi budaya yang religius

Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai

hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi

alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam

yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong

dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses

penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap

dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang

kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam

Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki

pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek

kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam

inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang

90

berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik

Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek

Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan

budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai

Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-

sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang

dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam

Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat

Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang

kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain

lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek

menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari

Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun

tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan

penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian

yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi

Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui

sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan

masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa

pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta

atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak

sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini

gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi

sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu

dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan

Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian

Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan

diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua

kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai

kesopanan yang diajarkan Islam

Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap

bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya

nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan

gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi

yang identik dengan Muslim

91

B SARAN

Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran

dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni

Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman

Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya

yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap

mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal

menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat

amin

92

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Primer

Sumber yang tidak diterbitkan

Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan

Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi

Jakarta Desember 2012

Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj

Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi

Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi

Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan

Jakarta 2004

Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya

Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2002

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan

Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta

Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta

2001

93

Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan

KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI

Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012

Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni

Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

1976

Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta

Direktori Kesenian Jakarta 1986

Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas

Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program

Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002

Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City

Government and Cultural Office 2009

Buku-Buku

Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama

Widya Sastra 2008

Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002

Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam

Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan

Festival Jakarta 1996

Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007

Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta

Jakarta LIPI 2001

94

Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan

Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi

Lisan 1996

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan

Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007

Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar

2011

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi

Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa

Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela

Betawi 1991

Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994

Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance

2011

Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat

Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004

Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta

Perkumpulan Renaisance 2010

Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi

Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976

Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

95

Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan

Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997

Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di

Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009

Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia

Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b

Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival

Istiqlal 1996

Majalah dan Artikel

Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

Merpati Archipelago edisi Juni 2012

Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal

Anthropological Intitute vol LXXV 1945

Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3

Mei 1968

Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964

Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The

Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1

Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3

November 1973

Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi

Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

96

Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat

1986

Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986

Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre

Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)

Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical

Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3

(October 1993)

Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan

Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

Sumber Sekunder

___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik

Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001

ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011

Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995

Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta

PT Gramedia Pustaka Utama 1992

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

97

Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya

1987

Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di

Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008

Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press

1982

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo

Persada 1982

Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi

pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia 1964

Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei

2006

Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981

Wawancara

Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek

Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta

Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan

kota Administrasi Jakarta Selatan

98

Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi

dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi

dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga

Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan

Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur

Sumber elektronik

httpwwwjstororgstable41757955

httpwwwjstororgstable41757968

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml

httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta

httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952

httpwwwkependudukancapilgoid

httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-

betawihtml

httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842

99

httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi

LAMPIRAN

Transkip wawancara

Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei

2014 pukul 1300)

Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek

semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain

pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas

koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang

menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana

dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata

musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi

beliau seorang penabuh gendang yang handal

Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari

Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong

Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar

saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78

Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari

Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu

diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program

Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus

pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu

ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-

gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang

mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus

pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya

Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti

nama menjadi Institut Kesenian Jakarta

Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak

maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan

oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi

Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari

Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan

nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses

transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan

resmi

Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal

sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai

penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk

meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari

Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek

yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo

dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena

Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka

dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam

tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah

menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa

dilirik oleh generasi muda Betawi

Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng

Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada

pada norma Betawi

Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak

tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu

pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni

Sukarjan

Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa

saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya

Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi

diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah

tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama

adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil

DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam

kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan

pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia

Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh

seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari

Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi

tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng

Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek

ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun

bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor

seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah

satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35

negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat

itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk

membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat

luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima

Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun

telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek

sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun

1980

Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi

ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng

Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian

ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006

kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai

karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna

penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu

sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di

tahun 2006 itu

Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa

wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan

Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh

gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata

Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus

Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya

pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi

karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari

tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah

Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal

Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek

Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai

salah satu tarian khas Betawi

dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630

Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini

Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian

Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan

dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi

dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang

Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua

kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu

bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar

atau pakaian atau gerakan

Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga

pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan

saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya

sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah

menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor

Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi

koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam

Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya

Betawi agar tetap eksis

Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-

jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin

menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya

Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan

semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan

tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan

bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang

masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca

koridor Islam)

Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng

Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi

dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur

gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai

budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di

Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan

budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya

Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar

budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah

budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu

pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya

perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain

dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet

dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi

tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak

normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus

tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal

demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi

demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih

sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi

Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu

Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan

yudikatif di dalamnya

Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku

yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa

bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian

Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok

masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi

semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak

dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya

begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi

Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman

mereka sebatas hanya dikulit arinya saja

Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka

katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini

bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini

faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana

musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi

Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya

aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius

islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah

budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin

yang liriknya berisi pesan moral

Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari

ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak

dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan

budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam

sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang

sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik

Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai

melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja

mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada

masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa

dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari

maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan

marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur

dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai

Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan

Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat

demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan

kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan

menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan

marwah budaya kami yaitu Islam

Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)

Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang

Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah

budaya Betawi

Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya

apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter

masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter

kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik

Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang

sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami

mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi

perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya

hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya

Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita

gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika

mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk

meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti

dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan

dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa

gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat

Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam

penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan

tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang

mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya

tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak

islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam

Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami

sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-

mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-

lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris

Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci

Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua

kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak

mengenakan jilbab

Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik

masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan

dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah

kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang

sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan

konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan

usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi

sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan

bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain

sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan

Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi

Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab

dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang

kromong pak

Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih

sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula

bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai

sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin

sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal

Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan

sekedar musik hiburan aja ya pak

Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama

dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba

Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata

dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk

menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja

bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa

langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan

kedudukan

Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)

Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta

Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak

Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa

Betawi]

ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw

Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo

Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang

telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang

datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia

bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe

masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat

menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan

ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa

ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe

sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda

poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea

jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken

apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias

dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest

gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef

Tionghoa

Alat Orkest Gambang

Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian

soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe

Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si

Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng

Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim

Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe

Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan

Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw

Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek

dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw

To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan

actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang

dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan

bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa

Lagoe-lagoe jang populair

Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok

Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona

Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau

Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe

boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres

(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada

saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika

tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem

almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja

soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada

nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat

plaatgramophoon masih ada sedia itoe

Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang

Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen

djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe

iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini

Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di

Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen

dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat

mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta

telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat

ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe

lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1

(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah

loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada

djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet

keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia

dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In

donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada

kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada

major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein

Nie Hoe Keng

Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang

Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak

bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo

dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa

Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan

hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida

heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe

sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di

Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog

tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari

Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa

di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen

soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong

Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita

penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja

bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim

jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat

muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-

tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken

oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang

biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian

kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara

seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai

itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet

Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman

Zanger dan Zangeres (Tjio Kek

Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal

hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti

menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken

lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan

pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang

tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai

oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang

jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-

anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis

Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di

Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan

laen-laen sebaginja

Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek

Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo

bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari

orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika

berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika

moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin

menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran

menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda

dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong

Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh

baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang

marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada

Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe

samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja

dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-

peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti

kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie

dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh

Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam

sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang

baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan

poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja

tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida

mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea

betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe

hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah

tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet

baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja

orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia

sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio

Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek

maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar

sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan

toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se

bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat

Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran

membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang

mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio

Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe

baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada

orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman

doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang

paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling

banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe

kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot

Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai

soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo

Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada

heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika

poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek

badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake

oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake

tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde

sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan

sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah

plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes

Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen

dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi

empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan

luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat

bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada

berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo

Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek

mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja

Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada

oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa

djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong

besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa

Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta

koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta

baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor

koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia

jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali

Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande

bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken

oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari

Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa

Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo

Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee

moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey

Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada

mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar

Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir

serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-

tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe

wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi

denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen

di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng

Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat

terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger

nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest

gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing

Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+

1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang

kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe

Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang

miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika

tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan

SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah

Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan

Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan

Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari

bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok

tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek

menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang

seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat

colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli

piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken

piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta

gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng

Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota

Djakarta (+ 1900)

Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer

Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet

peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi

anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-

pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan

mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat

terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken

lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh

pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab

marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja

Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio

Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri

boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan

tida kenal sama sekali

Ngo Hong Lauw diberdiriken

Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim

Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli

pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe

waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika

menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan

Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna

toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe

setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-

mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang

tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi

anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja

rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia

njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong

Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean

Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit

waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari

sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah

menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari

besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang

bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari

gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak

boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima

panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa

shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier

Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana

tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan

toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman

pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng

dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo

Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa

dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel

Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini

jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja

Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang

Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di

Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-

ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta

namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo

Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3

DAFTAR GAMBAR

Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1

Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2

1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di

Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta

mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif

provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng

yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek

Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra

Sutisna3

Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4

Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan5

3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di

sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian

Bang Yahya Andi Saputra6

Bang Gumin Has SPd7

6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di

Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang

aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul

Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah

Jagakarsa Jakarta Selatan

Page 4: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …

iii

2 Kepada dosen pembimbing Dr H Abdul Chair dan Drs H M Marsquoruf

Misbah MA yang dengan sabar dan penuh dedikasi tinggi selalu

membimbing penulis dalam menyelesaikan materi skripsi ini

3 Kepada seluruh civitas akademik Fakultas Adab dan Humaniora kepada

Ketuaa jurusan dan sekertaris jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam

Pembimbing Akademik Drs Saidun Derani MA Ibu Awalia Rahma yang

selalu bersedia meluangkan waktu bagi penulis untuk bertanya dan

meminta solusi atas beberapa kendala yang penulis hadapi

4 Kepada Ibu Wiwiek Widiyastuti selaku koreografer tari Ronggeng

Blantek beserta jajaran pengurus segyo Pengkajian dan Pengembangan

Masyarakat Bapak Abdul Rachem berserta staffnya di Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta yang telah meluangkan waktunya

bagi penulis untuk mendapatkan informasi yang akurat guna kebutuhan

data skripsi ini

5 Kepada Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas

Kebudayaan Walikota Jakarta Selatan yang telah memberikan referensi

dan arahan kepada penulis untuk menemui tokoh-tokoh dengan

kompetensi mumpuni dalam menyelesaikan skripsi ini

6 Kepada budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi bang Yahya

Andi Saputra Bang Yovie selaku Sekertaris Jendral LKB beserta

jajarannya yang telah mempermudah jalan bagi penulis dalam

mendapatkan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini

7 Kepada seluruh pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

bang Indra dan Dokter H Sibroh yang selalu meluangkan waktu dan

membantu penulis dalam mendapatkan berbagai sumber informasi dan

lain hal terkait keadaan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Tak lupa kepada tokoh agama setempat Bang Gumin Has penulis ucapkan

terimakasih

8 Kepada seniman Betawi di Sanggar Seni Setu Babakan bang Andi

Supardi dengannya penulis lebih memahami bentuk fisik dan segala detail

mengenai tari Ronggeng Blantek dan Gambang Kromong di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

iv

9 Kepada para senior Sejarah dan Kebudayaan Islam para senior BEM

Fakultas Adab dan Humaniora kanda dan yunda HMI Komisariat Adab

dan Humaniora teman-teman KKN Cendikiawan serta kawan-kawan SKI

angkatan 2010 Anto Lidya Iwan Endi Firman Dede Okta Ela Rina

Wulan Nurjannah Dian Hana Hanifah Hana Nurrahmah Fitri Tati dan

Irna yang tak hentinya memberikan dukungansemangatdoa dan tawa

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dalam hangatnya

ikatan keluarga Bila Siti Nurbaya memiliki Syamsul Bahri Srikandi

memiliki Arjuna maka penulis juga memiliki laki-laki pendamping yang

menjadi tempat penulis becerita berdiskusi belajar dan terus berproses

dalam menyelesaikan skripsi ini Kepadanya tak lupa penulis sampaikan

terimakasih

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memahami bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat

kepada siapa saja yang menjadikan ini sebagai bahan bacaan mereka dan dapat

menjadikan tulisan ini sebagai referensi

Jakarta 10 Agustus 2014

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah 8

2 Pembatasan Masalah 11

3 Perumusan Masalah 12

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 12

D Tinjauan Pusataka 13

E Pendekatan dan Landasan Teori 15

F Sistematika Penulisan 18

BAB II POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi 21

1 Musik Gambang Kromong 25

2 Tari Ronggeng Blantek 33

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan

Tari Ronggeng Blantek 58

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan

Tari Ronggeng Blantek 65

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI

SETU BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi di Perkampungan Setu Babakan 68

vi

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan 74

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan 75

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 76

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 83

BAB IV PENUTUP

A Kesimpulan 89

B Saran-saran 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

1

PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP

KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG

BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN

BAB 1

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas

etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa

dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat

Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga

mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain

Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan

antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka

Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga

merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan

pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan

kesamaan identitas mereka

Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia

Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda

Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan

2

sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat

pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1

Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang

didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di

Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai

kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang

kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3

Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad

ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis

Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat

dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa

melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi

mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4

Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam

ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring

semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu

menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi

1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta

Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45

3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan

Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun

1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal

kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid

yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan

pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari

Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-

hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam

3

dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam

telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-

orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan

Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat

menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6

Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah

menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok

Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan

tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran

Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis

sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang

sebaliknya

Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru

mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin

memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap

mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7

Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8

Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan

masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang

5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30

6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah

FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah

diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29

8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas

dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h

119

4

terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak

tahun 1970-an

Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan

pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan

kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak

dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang

dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh

seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam

Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui

kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya

tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis

membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek

Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor

diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi

yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian

pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen

musik pribumi10

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara

9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau

mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura

dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen

musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi

5

kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa

unik11

Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang

kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis

untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang

kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi

ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta13

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik

11

Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara

yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa

gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur

dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai

dengan nilai-nilai Islam

12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak

awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene

berpedoman pada nilai-nilai Islam

13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978

sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di

tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

6

dalam tingkatan nasional maupun internasional14

Banyaknya penghargaan yang

diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek

telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan

sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di

tengah masyarakat luas

Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada

gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15

Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap

unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap

berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga

saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat

Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi

Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah

memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi

tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik

gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada

tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16

14

Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI

Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara

pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam

Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15

Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-

unsur melayu Islam 16

Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT

Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139

7

Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan

jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan

tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17

Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya

termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh

Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan

termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama

tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang

bersifat alami atau manusiawirdquo18

Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis

berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang

kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat

diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam

Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir

sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya

Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419

Perkampungan ini

adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-

nilai budaya Betawi

Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai

agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong

17

Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam

Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium

Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18

Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi

Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat

Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34

8

hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat

Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri

khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan

dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi

budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan

non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak

secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam

tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-

nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya

masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan

memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai

Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat

dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang

kromong dan tari ronggeng blantek

20

Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi

Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai

narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya

diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada

akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat

Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

9

Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi

berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21

1 Gambang Kromong

2 Gamelan Ajeg

3 Topeng

4 Tanjidor

5 Samrah

6 Keroncong Tugu

7 Gambus

8 Rebana Biang

9 Ketimpring

10 Sampyong

Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

1 Kembang Topeng

2 Gegot

3 Topeng Kedok

4 Silat 1 (Beksi)

5 Blenggo Asli

6 Tapak Tangan

7 Cokek Sirih Kuning

8 Zapin Arab

21

Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

10

9 Ronggeng Blantek

10 Enjot-Enjotan

11 Gejruk Jidat

12 Nandak Ganjen

13 Gandes Kipas

14 Silat 2 (Pengasinan)

15 Lenggo Jikek

16 Topeng Gong

17 Lambang Sari

18 Wayang Botoh

19 Silat 3

20 Kotebang

Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis

memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek

penulisan skripsi

Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat

Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi

hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua

kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini

terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian

gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan

beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan

terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja

11

diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima

dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap

berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam

Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek

secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa

kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru

dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah

indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama

ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat

2 Pembatasan Masalah

Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT

BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG

KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN

BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah

berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang

hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau

Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari

tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana

kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek

mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang

telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini

hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan

unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

12

3 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut

1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-

nilai Islam

2 Bagaimanakah bentuk perubahannya

3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang

telah bercampur dengan unsur-unsur Islam

Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses

penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan

tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang

menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini

adalah

1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong

dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk

skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah

lokal dengan tema sosial budaya

13

3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji

sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya

D Tinjauan Pusataka

Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh

Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian

musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran

maupun pengaruh Islam di dalamnya

Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong

Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis

mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di

Jakarta

Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis

Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan

Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi

dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut

di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi

berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi

Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya

khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi

Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang

menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis

lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan

bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya

14

dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir

Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota

Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata

Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini

secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan

pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam

dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam

penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis

mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis

Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari

Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini

menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi

Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema

penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama

dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis

mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat

Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian

Betawi

Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum

menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran

maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang

15

Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan

menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya

sekalipun dengan tema serupa

E Pendekatan dan Landasan Teori

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif

analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa

lampau yang bersifat komperhensif 22

mengetahui kronologi persitiwa proses

serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima

kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta

suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23

Peneliti

berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-

bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori

yang relevan bagi penelitian tersebut

Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori

Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-

produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo

tentang seni adalah

ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus

simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya

(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan

nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur

22

Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT

Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23

HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf

Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72

16

penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya

adalah seni itu sendirirdquo24

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara

asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa

Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data

yang meliputi 4 tahapan yaitu 26

24

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23

26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32

17

Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber

yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu

sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti

biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber

tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi

kemudian wawancara dan pengamatan langsung

Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis

disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik

instansi resmi derah maupun pemerintah

Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan

metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi

beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema

penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk

memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil

penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi

Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema

serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian

kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di

Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu

untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan

pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata

dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan

18

Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil

penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah

kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi

beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun

sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema

kajian

Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa

sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha

melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber

sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut

Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta

memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur

dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari

segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut

dengan historiografi27

F Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan

didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas

Bab I Pendahuan

A Latar Belakang Masalah

B Permasalahan

27

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109

19

1 Identifikasi Masalah

2 Pembatasan Masalah

3 Perumusan Masalah

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

D Tinjauan Pusataka

E Pendekatan dan Landasan Teori

F Sistematika Penulisan

BAB II Potret Musik dan Tari Betawi

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

1 Musik Gambang Kromong

2 Tari Ronggeng Blantek

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang

Kromong dan Tari Ronggeng

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di

Perkampungan Setu Babakan

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek

di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bab IV PENUTUP

20

A Kesimpulan

B Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

21

BAB II

POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara

mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang

dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing

Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini

adalah masyarakat Betawi

Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk

kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan

dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi

sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan

tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam

kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua

unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan

hidup maupun tata aturan mereka

Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian

Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni

pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi

dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis

dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat

pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda

1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4

22

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal

Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2

NO Jenis

Reportoar

Kelompok

Reportoar

Tokoh

Karawitan

Keterangan

1 Gambang

Kromong

Gamelan Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gambang

Kromong

2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gamelan

Ajeng Gong Bolong

3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu

Topeng

4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu

Tanjidor

5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi

Lagu-lagu Samrah

6 Keroncong

Tugu

Melodis Andre Lampiran Notasi

contoh lagu Keroncong

Tugu

7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu

Gambus

8 Rebana

Biang

Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi

Lagu-lagu Rebana

Biang

9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi

bentuk pukulan

ketimpring

10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong

Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi

yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling

banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama

Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis

tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan

satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi

2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa

kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang

seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari

kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi

23

merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa

identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama

dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh

budaya yang heterogen

Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan

gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan

dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang

Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah

persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi

dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari

Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat

terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian

yang mengiringi tari serta pola lantainya

Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek

dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan

Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari

Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai

dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang

memiliki gerak silat di dalamnya 5

4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan

Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam

mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama

beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme

gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian

terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat

Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari

24

Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI

Kembang Topeng Joko Topeng

Gegot Kartini Topeng

Topeng Kedok Kartini Topeng

Silat 1 (Beksi) Wahab Silat

Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat

Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat

Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek

Zapin Arab Zainal Abidin Zapin

Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng

Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng

Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng

Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek

Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek

Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat

Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin

Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek

Wayang Botoh Abdurachem Topeng

Silat 3 Ali Sabeni Silat

Kotebang Abdurachem Silat

Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng

cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi

25

yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata

tari6

Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan

di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis

mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan

budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian

hari beragam

Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan

masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah

Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses

rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat

ini agar bisa diterima masyarakat luas

Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi

pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng

balntek sebagai objek penulisan skripsi ini

1 Musik Gambang Kromong

6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari

buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah

geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat

Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta

dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki

kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak

memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri

Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki

26

Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil

perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8

Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9

Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul

tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang

dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong

adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi

yaitu lenong dan cokek10

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta

Balai Pustaka 2005 h329

27

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai

hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam

pertunjukan teater lenong Betawi12

Persebaran Gambang Kromong sebagai seni

musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta

saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor

Tangerang Serang dan Sukabumi 13

Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya

1 Gambang14

11

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas

untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun

non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong

13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13

mei 2014)

14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas

Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014

28

Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan

belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah

kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada

tertinggi adalah siang

2 Kromong dan tehyan

3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris

terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan

seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh

berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen

gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)

4 Sukong

29

Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan

dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)

Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang

keras

5 Kong-a-hian

Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras

dalam nada liuh (g) dan che (d)

6 Bangsing atau suling15

Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang

Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan

mulut

7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang

digantungkan dilaras dengan nada siang (c)

15

Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu

Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok

Jali Putra

30

8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh

9 Pan atau Kecrek

Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga

menghasilkan bunyi crek-crek-crek

31

10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil

canang

Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi

diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen

gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16

Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada

yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu

Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu

yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin

Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang

dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental

Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong

Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan

setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu

phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan

Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh

Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong

diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17

Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul

Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut

Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning

16

Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis

Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17

Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari

cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan

selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan

gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan

dengan nilai Islam

32

Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan

skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah

jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh

masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang

peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa

Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali

untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut

serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu

luang18

Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan

dengan instrumen musik pribumi

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang

kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang

kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta

maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong

sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari

oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan

musik gambang kromong

Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu

mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses

rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu

18

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo

33

mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan

Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian

antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan

suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap

faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap

masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

2 Tari Ronggeng Blantek

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi

ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti

Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu

beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan

tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap

eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah

laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah

Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha

membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya

34

dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari

Betawi19

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek

Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu

Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di

Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai

seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik

seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah

menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut

Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta20

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater

rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21

dimana dalam memulai sebuah pertunjukan

topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang

disebut Blantek22

atau Ronggeng Blantek23

Dalam perkembangannya tarian ini

menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak

diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu

19

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21

Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di

Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk

teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah

= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap

bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran

bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali

dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian

dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22

Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol

16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014

pukul 0129) 23

Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu

Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam

pertunjukan tari

35

Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan

terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224

Tari Ronggeng

Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki

badan tangan dan kepala

Susunan Gerak

Tari

Bagian Uraian Hitungan

1Lenggang

Rongeh25

Kaki Dimulai dengan posisi kaki

kanan menyilang di depan kaki

kiri kemudian melangkah

maju dengan lamgkah kaki kiri

menyilang di depan kaki kanan

dan berjaalan maju dengan

posisi kaki tetap merendah dan

sedikit diayun

1x8

dilakukan

sebanyak 8

kali

Badan Pada saat tangan kiri

digerakkan ke dalam maka

badan digerakkan ke serong

samping kiri dan pada saat

melangkah badan menghadap

depan

Tangan Tangan kiri lurus ke samping

kiri lalu diayunkan ke dalam

dengan posis telapak

menghadap luar dan

pergelangan tangan ditekuk

kemudian diayunkan kembali

ke posisi samping pada saat

kaki berjalan maju

Kepala Menghadap pergerakan tangan

kiri kemudian menghadap

depan sambil mengayunkan

kepala (gedek) ke kanan dan ke

kiri dengan hadapan tetap ke

24

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI

Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25

Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula

menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah

mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail

gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada

penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya

dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem

dasar tari Betawi

36

depan

2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan

telapak membentuk huruf V

dan membuka lutut sehingga

posisi kaki menjadi merendah

2x8 (gerakan

dilakukan

sebanyak 2

kali putaran

dimulai dari

lenggang

ronggeh

sampai ogek)

Badan Tegap menghadap ke depan

kemudian menggerakkan

badan (torso) ke kanan dan ke

kiri dan memberikan efek

pada bahu ke kanan dan ke

kiri

Tangan Tangan kiri direntangkan ke

samping sebatas pinggang dan

tangan kanan memegang

selendang di pinggang sebelah

kanan kemudian

menyampirkan selendang

dengan telapak kanan ketika

bahu bergerak ke kanan

Kepala Menghadap ke bahu kanan

ketika badan (torso) bergerak

ke kanan begitu pula

sebaliknya

3Selancar Ngepik

atas

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan posisi

merendah kemudian berjalan

maju dan mundur dengan

posisi tetap merendah

Hitungan

cepat

dilakukan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dan

membusungkan dada

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

atas dengan posisi berada di

depan setinggi atas kepala

kemudian menggerakan

telapak tangan dengan

memutar pergelangan tangan

ke arah luar dan dalam secara

bergantian

Kepala Menghadap ke arah kaki yang

melangkah

4Selancar

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

dengan membuka lutut

kemudian melangkah maju

1x8 maju

1x8 mundu

dilakukan

37

empat kali dan mundur empat

kali perlahan dengan

menggenjot lutut naik turun

secara perlahan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah

membusungkan dada dengan

sedikit condong kedepan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar pinggang

kemudian menggerakkan

telapak tangan bergantian

dimulai dengan telapak tangan

kiri dengan memutar

pergelangan dari jari-jari yang

menghadap atas kemudian

menghadap kebawah begitu

pula sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

memutarkan pergelangan

tangan

5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua

kaki melangkah maju sebanyak

empat langkah kemudian

jongkok dengan tumpuan kaki

kanan dan bangun dengan

posisi kaki kanan merendah

dan kaki kiri lurus ke samping

dengan telapak membuka

depan Kemudian melangkah

mundur dengan sedikit

meloncat dan merendah

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua telapak kaki

sejajar membuka lutut dan

merendahkan badan

2x8 setiap

satu kali

putaran

gerak

Badan Tegap menghadap depan

dengan dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari tangan kiri

ditekuk ke bahu dan jari

telunjuk menyentuh bahu

dengan telapak menghadap

bawah tangan kanan

direntangkan ke sampin kanan

sepinggang lalu bergerak

bergantian sebanyak tiga kali

Kemudian pada saat bangun

38

dari jongkok tangan kiri lurus

ke atas samping kiri dengan

telapak menghadap luar dan

tangan kanan ditekukkan ke

bahu dengan jari telunjuk

menyentuh bahu Pada saat

mundur tangan bergerak

seperti selancar ngepeik atas

dan diakhiri dengan posisi

tangan kanan lurus ke depan

menggerakkan telapak tangan

ke dalam dan tangan kiri

berada di pinggang

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu pada saat

bangun dari jongkok

menghadap ke tangan kiri atas

dan diakhiri dengan

menghadap ke depan

6Selancar

Pakblang

Kaki Gerakan kaki sama dengan

gerakan selancar pakblang

hanya pada saat akhir gerakan

kaki merendah kemudian

sedikit menggenjot lutut

mengikuti gerakan pinggul ke

kanan dan ke kiri

2x8 setiap

satu gerakan

(gerakan

dilakukan

sebanyak dua

putaran

mengulang)

Badan Sama pada gerakan selancar

pakblang posisi badan tegap

dan merendah Diakhiri

menggerakkan pinggul kekiri

sebanyak empat kali

Tangan Sama seperti gerakan selancar

pakblang diakhiri dengan

tangan kanan lurus dan

menggerakkan telapak tangan

dengan memutar pergelangan

ke arah dalam sementara

tangan kiri ditekuk ke

pinggang dan memegang

selendang kemudian

menyampirkan selendang

dengn telapak tangan

mengikuti goyangan pinggul

Kepala Sama seperti gerakan selancar

blonter

7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit rendah di

samping kaki kanan dan

39

diakhiri dengan posisi kaki

kanan dijinjit ke samping kaki

kiri dengan posisi kedua kaki

merendah

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dengan dada

membusung kemudian

menggerakkan badan ke kiri

dan ke kanan dengan dimulai

gerakan ke kanan yang

mengakibatkan efek pada bahu

Tangan Pada saat kaki kanan

merendah kedua tangan

disilangkan di samping kanan

bawah dengan telapak

menghadap luar Kemudian

tangan kiri ditekuk ke depan

setinggi atas kepala dengan

jari-jari menghadap kanan dan

telapak menghadap ke depan

dan tangan kanan ditekuk ke

pundak dengan jari telunjuk

menyentuh bahu dan telapak

menghadap bawah

Kepala Menghadap depan dengan

menggerakkan kepala ke kanan

dan ke kiri dengan pandangan

ke depan mengikuti gerakan

badan (torso)

8Tepak

Ngarojeng

Kaki Melangkah ke kanan dengan

posisi merendah dengan irama

makin lama makin cepat dan

diakhiri dengan posisi kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kanan

dengan posisi merendah

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada

Tangan Tangan kiri berada di pinggang

dengan memegang selendang

sambil menyampirkan

selendang tangan kanan

diluruskan ke samping kanan

sejajar dengan pinggang

kemudian menggerakkan

tangan dengan gerakan ayunan

tangan ke luar dan ke dalam

Kemudian kedua tangan

40

disilangkan di samping kanan

sebatas pinggang dan diakhiri

dengan posisi tangan seperti

selancar ngepik atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

dan diakhir dengan hadapan ke

depan

9Kepak dua

tangan mundur

Kaki Setelah menbentuk sikap

kemudian melangkah mundur

perlahan dengan posisi kanan

menyilang berjinjit di belakang

kaki kiri yang posisinya

merendah kemudian bergerak

dengan sedikit menggenjot

naik turun

Gerakan 2x8

Badan Seteleh membentuk posisi

badan menggerakkan (torso) ke

kanan dan ke kiri masing-

masing satu kali dan saat

berjalan posisi badan tegap

merendah dengan menghadap

depan

Tangan Posisi tangan seperti possi

selancar ngepik atas tetapi

menggerakkan pergelangan

tangan hanya sekali ke arah

dalam dan diakhiri dengan

telapak meghadap luar dengan

jari-jari saling berhadapan ke

dalam

Kepala Pada saat badan bergerak

(torso) kepala bergerak

mengikuti pergerakan badan ke

kanan dan ke kiri Lalu pada

saat kaki kiri melangkah

kepala menunduk dan pada

saat kaki kanan melangkah

kepala menghadap ke depan

10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan telapak membentuk huruf

V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

41

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan posisi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar sepinggang sebelah

kanan dengan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

menghadap atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

11Goyang Cendol

Ijo

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V26

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Kemudian menggerakkan

pinggul ke kanan dan ke kiri

masing-masing satu kali

Tangan Kedua tangan memegang

selendang masing-masing

sisinya sambil memegang

selendang di pinggang dan

menyampirkan selendang

dengan mengepakkan telapak

tangan kanan ketika pinggul

bergoyang ke kanan dan ke

kiri ketika pinggul bergoyang

ke kiri

Kepala Mengayun dan mengikuti

gerakan pinggul

12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

26

Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap

menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga

badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu

Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014

42

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan

pinggang kemudian tangan

kiri digerakkan ke atas

sehingga posisi akhirnya

ditekuk ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kanan tetap

ke samping begitu pula

sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

43

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

15Klewer dua

tangan

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan tinggi

pinggang kemudian tangan

kanan lurus ke samping kanan

setinggi pinggang kemudian

digerakkan ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kiri

diletakkan di pinggang dengan

memegang selendang

kemudian menyampirkan

selendang ketika tangan kanan

di bahu

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8

44

kanan menyilang di depan kaki

kiri dengan sikap merendah

kemudian setelah satu kali

delapan berpindah posisi

menjadi kaki kiri yang

menyilang di depan kaki kanan

dan tetap berjalan di tempat

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

posisi badan condong ke depan

Tangan Geakan tangan sama dengan

gerakan kewer kanan (pada

gerekan ke tiga belas) Tangan

kanan bergerak dan tangan kiri

di pinggang setelah kaki

bertukar maka posisi tangan

juga bertukar

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

18 Jingke tepak

blonter

Kaki Kaki kanan berada menyilang

di depan kaki kiri sebagai

tumpuan dengan posisi

merendah sementara kaki kiri

berada di belakang kaki kanan

dengan posisi berjinjit

Kemudian bergerak memutar

di tempat dengan gerakan naik

turun (menggenjot) Setelah

empat kali berjalan di tempat

kemudian bertukar posisi kaki

menjadi Kaki kiri di depan

sebagai tumpuan dan kaki

kanan menyilang di belakang

dengan posisi berjinjit

Gerakan 2x8

dilakukan

sebanyak

tiga kali

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Tangan kanan berada di

pinggang dengan telapak

memegang selendang di

pinggang kanan dan tangan

kanan lurus ke depan dengan

telapak menghadap ke depan

dan jari-jari menghadap ke

atas Kemudian tangan

digerakkan dengan

mengayunkan telapak tangan

dengan posisi tangan yang

45

tetap lurus Kemudian tangan

kiri digerakkan ke depan

sehingga berada lurus ke depan

dengan telapak menghadap

depan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

berada di samping pinggang

kanan dengan memegang

selendang Kemudan

menyampirkan selendang

ketika goyang ke kanan

Kemudian bergerak sebaliknya

ketika berpindah kaki

Kepala Menghadap depan dan pada

saat kaki berjinjit kepala

menunduk akibat dari ayunan

kaki

19Gibang

Ronggeng

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap kanan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian

merendah dengan sikap

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Kemudian kaki kanan

digerakkan ke samping kanan

hingga membentuk lurus dan

telapak kaki kanan menghadap

samping sementara kaki kiri

Gerakan 4x8

46

tetap merendah begitu pula

sebaliknya

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Pertama tangan kanan digerak

ayun hingga lurus ke depan

sejajr dada dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke atas kemudian

kedua tangan diayunkan ke

kanan sehingga tangan kiri

berada di depan dada dengan

posisi ditekuk telapak

menghadap kanan jari-jari

menghadap atas dan tangan

kanan lurus ke samping serong

atas dengan posisi telapak

menghadap luar dan jari-jari

menghadap atas begitu pula

sebaliknya

Kepala Kepala menghadap depan

kemudian melihat ke tangan

yang direntangkan ke atas

21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke

depan dengan telapak

menghadap ke depan dan kaki

kiri merendah kemudian kedua

kaki dirapatkan dan berjalan di

tempat dengan kaki berjinjit

ketika berdiri dan kaki

menapak ketika merendah

gerakan ini dilakukan masing-

masing dalam empat hitungan

Gerakan 3x8

dilakukan

sebanyak dua

kali dengan

gerakan

mulai dari

gonjingan

satu

Badan Tegap dan menghadap ke

depan

Tangan Posisi tangan direntangkan ke

depan atas dan sedikit

menekuk dengan ketinggian di

atas kepala telapak tangan

menghadap luar dan jari-jari

tangan saling berhadapan

Kemudian kedua tangan

ditekuk ke bahu masing-

masing sisinya dengan jari

telunjuk menyentuh bahu Dan

menggerakkan siku dengan

putaran ke depan dan ke atas

47

ketika kaki merendah lalu ke

belakang bergantian ketika

kaki berjinjit

Kepala Menghadap depan ketika kaki

berjinjit dan menunduk ketika

kaki merunduk

22Gonjingan

blonter

Kaki Kaki merendah dengan sikap

telapak kaki membentuk huruf

V Kemudian lutut kaki dinaik

turunkan secara perlahan

Gerakan 2x8

Badan Setalah kaki merendah bahu

digerakkan ke depan dimulai

dengan bahu kanan dengan

putaran ke atas lalu ke depan

lalu pada saat berdiri kembali

menghadap depan dan kembali

merendah dan menggerakkan

bahu kiri ke depan dengan

putaran ke atas menuju ke

depan secara perlahan

kemudian keduanya bergerak

secara cepat bergantian dengan

memutar bahu ke depan

Tangan Kedua tangan ditekuk ke

masing-masing bahu dengan

jari telunjuk menyentuh bahu

kemudian menggerakkan siku

ke depan dengan putaran ke

atas berbarengan dengan

gerakan bahu begitupula

sebaliknya

Kepala Menghadap depan dan

mengayun ketika

menggerakkan tangan

23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap

ke depan dan kaki kanan

merendah dan berjinjit

menghadap kanan posisi

kedua kaki menghadap ke

kanan dengan merendah

Kemudian mengangkat kaki

kanan sebanyak dua kali

berbarengan dengan tangan

begitu pula sebaliknya

terhadap kaki kiri

Gerakan 1x8

dimasing-

masing

sisinya dan

dilakukan

sebanyak

tujuh kali

yang

kedelapan

adalah

peralihan

Badan Merendah dan condong ke

depan menghadap ke kaki yang

bergerak mengangkat

48

Tangan Tangan kiri mengambil

selendang di pinggang kiri

kemudian diletakkan di telapak

tangan dengan posisi akhir

lurus sejajar bahu dan

selendang tersangkut di

telapak sementara tangan

kanan digerakkan lurus ke

depan bawah dengan jari-jari

menghadap depan dan kaki

dinaikkan dua kali maka

telapak tangan digerakkan naik

turun akibat pergelangan

tangan yang digerakkan

Begitu pula pada tangan

sebalikanya

24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap depan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tetap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk di depan tubuh tangan

49

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

menghadap bawah sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapak menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

26Silat Tangkis

Sejajar

Kaki Kaki melangkah kanan dan

dimulai dengan kaki kanan

rendah dan kaki kiri berjinjit di

samping kaki kanan kemudian

mundur dengan posisi kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit Kemudian melangkah

lagi seperti gerakan di atas

sebanyak tiga kali kemudian

bergerak duduk dengan posisi

kaki disilangkan di depan kaki

kiri berada di bawah kaki

kanan paha kaki kanan berada

di atas paha kaki kiri

Kemudian bangun dengan

posisi duduk jongkok kaki kiri

bertumpu pada lutut dan kaki

kanan setengah berdiri dengan

posisi paha lurus dan tumpuan

telapak kaki Kemudan bangun

berdiri dengan melanjutkan

gerakan kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit lalu

bergantian kaki merendah dan

kaki kanan berjinjit diakhiri

dengan posisi kaki kanan

merendah dan kaki kiri

menyilang di belakang kaki

Gerakan 3x8

ditambah

3x8 berjalan

ditempat dari

posisi

terakhir

50

kanan dengan sikap berjinjit

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

sikap dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari gerakan tangan

kiri berada di depan dada

dengan ditekuk dan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

ke atas tangan kanan ditekuk

ke bawah dengan posisi siku

lurus dan tangan mengepal ke

bawah Kemudian posisi

tangan kiri tetap pergelangan

tangan kanan diputar ke atas

sehingga sekarang siku

menghadap ke atas Kemudian

kedua tangan disilangkan dan

membuat gerak tangkis ke

samping kiri pinggang dengan

posisi tangan ditekuk

sepinggang telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas dilakukan dua

kali juga terhadap sisi

sebaliknya

Lalu kedua tangan disilangkan

di depan dada dengan proses

menuju ke atas dengan kedua

tangan direntangkan ke

masing-masing sisinya sebelah

atas dan telapak membuka ke

atas lalu tangan kiri kembali

ditekuk ke depan badan tangan

kanan menyiku ke bawah lalu

tangan kanan digerakkan ke

serong atas kanan diikuti

tangan kiri membuka ke serong

atas kiri kemudian tangan kiri

kembali ke posisi tekuk di

depan dada tangan kanan

menyiku ke bawah lalu

digerakkan ke atas dan tangan

kembali menyilang sejajar

pinggang di samping kiri

sekali dan diakhiri dengan

posisi tangan kiri berada di

depan badan dengan ditekuk

51

dan telapak tangan menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

menyiku ke bawah dengan siku

sejajar bahu dan kepalan

tangan mengarah ke bawah

Kepala Melihat ke tangan yang

bergerak

27Silat Tangkis

Rempak

Kaki Dimulai dengan kaki

melangkah ke kanan dan kedua

kaki berjinjit kemudian

mundur dengan kaki kiri

dengan membentuk kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kaki kiri

kemudian melangkah ke kanan

dengan bentuk kaki kanan

merendah dan kaki kiri berjinjit

di samping kaki kanan dengan

merendah

Gerakan 5x8

Badan Pada saat tangan naik posisi

badan serong samping dan

pada saat menyilang tangan

badan mengikuti geraan silang

tangan

Tangan Diawali dengan tangan yang

diputar ke arah serong atas

kanan hingga membentuk lurus

di samping serong atas kanan

dengan jari telunjuk dan tengah

mennujuk ke serong atas

sementara tangan kiri berada di

samping pinggang dengan

posisi ditekuk ke bawah

telapak menghadap bawah dan

jari-jari menghadap depan

Kemudian tangan disilangkan

di samping kanan dengan

posisi telapak menghadap

depan lalu membuka ke sisinya

di samping pinggang kanan

Lalu disilangkan di samping

pinggang kiri

Kepala Menghadap ke tangan yang

lurus serong dan menghadap ke

tangan yang menyilang

28 Gibang

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

kemudian bergerak di tempat

Gerakan 4x8

52

dengan posisi kanan yang lurus

ke depan dengan membentuk

telapak kaki menghadap depan

sementara kaki kiri merendah

kemudian kaki kanan mundur

sejajar dengan kaki kiri lalu

kaki kiri maju lurus

membentuk telapak

menghadap depan bergantian

dengan kaki kanan

Badan Tegap dan menghadap depan

condong ke depan dengan dada

membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

ditekuk ke depan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke samping kanan

posisi tangan kanan berada di

depan badan dengan ditekuk ke

depan dada dan telapak

menghadap bawah kemudian

gerakan tangan kanan pada saat

kaki kanan melangkah adalah

mendorong pergelangan ke

depan dengan telapak tangan

menghadap bawah pada saat

kaki iri melangkah memutar

telapak tangan ke arah luar

sehingga telapak tangan

menghadap ke atas kemudian

menggerakkan pergelangan

tangannya ke depan dan ke

belakang

Kepala Kepala mengayun mengikuti

kaki

29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tegap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk ke depan tubuh tangan

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

53

menghadap bawah Sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapan menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dan merendah

dengan sikap kaki kanan

menapak dan kaki kiri berjinjit

rapat

Gerakan 3x8

Badan Tegap merendah dan condong

ke depan

Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah

dengan tinggi sepinggang

telapak tangan ke bawah dan

jari-jari menghadap depan

sedangkan tangan kanan lurus

ke samping kanan sejajar

pinggang dengan telapak

menghadap samping kanan dan

jari-jari lurus ke atas

Kepala Setelah sikap kaki terbentuk

kepala digerakkan ke kanan

dan ke kiri dengan hadapan ke

depan dengan menggerakkan

leher (gedek)

31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan

bergerak meloncat kecil

(mengayun naik turun) ketika

kaki kanan bergerak kaki

kanan diayunkan ke samping

kanan hingga posisinya lurus

dengan telapak menghadap

kanan lalu diayunkan ke

samping kiri dengan posisi

Gerakan 4x8

54

menekuk hingga berada di

depan badan dan telapak

menghadap ke samping kiri

gerakan dilakukan berulang

kali kemudian diakhiri dengan

gerakan jalan dengan posisi

kaki tetap menyilang

Badan Tegap menghadap depan

Tangan Ketika kaki kanan lurus ke

samping tangan kanan

diayunkan ke samping kiri

dengan posisi tangan kiri

ditekuk keluar samping kiri

dan telapak menghadap keluar

sementara tangan kanan

menekuk di depan badan

dengan telapak dan jari-jari

menghadap bawah Pada saat

kaki kanan diayunkan ke

samping kiri tangan kanan

dibuka ke samping kanan

dengan posisi tangan ditekuk

ke luar sebelah kanan dan

telapak membuka serta tangan

kiri ditekuk ke dalam dengan

posisi telapak dan jari-jari

menghadap bawah

Kepala Mengikuti pergerakan kaki

kanan

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan

diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari

beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian

penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi

Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana

biang27

Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam

Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah

satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu

27

Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri

dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari

Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014

oukul 1100

55

Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah

baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif

burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet

selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala

berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting

kuning 28

Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang

koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni

Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng

Blantek29

Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama

koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30

28

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional

Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi

Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30

Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari

Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini

merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama

pada generasi muda sekarang ini

56

Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah

memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini

Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar

belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil

produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari

kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat

Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan

masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat

nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun

1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja

se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-

Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat

Nasional tahun 198531

Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek

sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam

skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng

31

httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014

57

Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali

pada tahun 198732

Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai

prestasi tari Ronggeng Blantek

ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada

masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah

benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok

etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini

dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa

mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat

itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek

berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap

Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari

kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo

Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi

indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan

membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya

mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng

Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi

khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara

umum

Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh

laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan

masyarakat Betawi33

Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian

kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang

dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang

32

Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal

perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-

prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33

Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment

Tourism and Culture Office 2009 h 42

58

koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi

musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam

sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar

Betawi

Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi

adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah

satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi

untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan

cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara

Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

34

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23

59

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang

kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang

kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai

musik karawitan Betawi

Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan

antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35

Unsur

Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

35

Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014)

60

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk

mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater

lenong Betawi38

Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah

pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu

menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan

36

Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan

sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal

ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua

tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong

61

gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai

dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39

Hal demikian jelas bertentangan

dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong

mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi

Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah

daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan

pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan

dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai

Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang

tidak sesuai dengan ajaran Islam

Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang

lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang

kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa

menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi

gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi

Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika

kepada masyarakat

Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya

fungsi gambang kromong sekarang ini

rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi

sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional

dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas

39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau

membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi

dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak

ada

62

Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap

lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40

Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong

sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah

menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang

kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan

diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa

membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik

tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan

gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat

Betawi terhadap kesenian ini

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong

nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang

kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh

para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam

Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang

dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko

lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada

penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain

musik laki-laki41

40

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41

Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan

Betawi Sabtu 8 Agustus 2014

63

Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan42

Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak

dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan

gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan

nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas

dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai

musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media

dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong43

Ketiga jenis lagu-lagu yang

dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora

cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang

kromong yang mengandung pesan vulgar44

Keempat kostum para pemain musik

42

Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 43

Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44

Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52

64

dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup

auratnya

Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar

menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam

gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam

bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi

pedoman hidup masyarakat Betawi

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada

kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai

telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum

yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai

Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah

muda45

Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum

tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang

45

Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu

Babakan

65

sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari

ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya

bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua

kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat

diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi

terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana

suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk

kesenian46

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong

dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang

tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan

tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut

Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada

beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah

non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan

46

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu

tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik

66

Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada

sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini

agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang

bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat

berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru

Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk

kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng

blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada

satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang

dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah

Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas

berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan

keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47

Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang

masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka

hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat

Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima

dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk

kebudayaa salah satunya kesenian

Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan

sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-

nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan

47

Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia

Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64

67

perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi

tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya

Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama

dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua

kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk

penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan

sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa

diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan

masyarakat Betawi

Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya

berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat

itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari

Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan

menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal

instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi

yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48

Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian

lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus

dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam

dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan

budaya di tempat dimana Islam itu masuk

48

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981

h65

68

BAB III

ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi

Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena

masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah

banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian

itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari

unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di

Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara

bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun

1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini

kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1

Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses

asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi

adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal

dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini

berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta

in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both

1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi

penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

69

local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as

Arab and Chineserdquo 2

Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi

tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai

unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya

Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3

Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal

dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di

Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang

Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas

baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan

tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah

penduduk asli Jakarta

Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis

menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke

19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia

Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di

antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah

Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan

2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements

Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember

2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129

4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi

FISIP UI 2004 h5

70

Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya

komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self

conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin

(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan

eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu

dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan

identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya

perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang

merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama

menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan

komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya

etnis Betawi di Jakarta

Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan

dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis

Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan

wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal

usul bahasa dan agama7

Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah

jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena

5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33

6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35

7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h

64-65

71

perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin

bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia

Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan

wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata

Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi

Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah

masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan

keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di

wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas

masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun

2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta

Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang

ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok

ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara

bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi

yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng

Sawah Jakarta Selatan9

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi

budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan

ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan

8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di

perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan

Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00

72

Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun

200010

Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan

lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga

Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11

Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini

dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan

sebagai ikon budaya Betawi12

tetapi karena laju perkembangan pembangunan

yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai

Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah

kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13

Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya

yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula

pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang

10

Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan

Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa

Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan

perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa

kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu

Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11

Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan

Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan

sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari

Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah

kawasan Setu Babakan 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang

sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung

asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi

legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13

Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan

Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

73

menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14

yaitu

kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi

serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15

Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah

berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada

tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan

mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16

Maka Setu Babakan dianggap

sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di

DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi

Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya

dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada

waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung

Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta

Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17

Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah

Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg

asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya

14

Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas

dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan

budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia

menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15

Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan

Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16

Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

edisi Juni 2012 h 18 17

Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 11 April 2014

74

Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan

Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi

mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi

ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan

cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke

474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun

2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang

terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti

kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur

bangunan dengan ciri khas Betawi19

Berikut adalah gambaran umum

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan

luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3

Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota

Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih

18

Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19

httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014

75

289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan

dan Setu Mangga Bolong20

Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan

sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur

jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan

Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah

provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan

jalan Mochamad Kahfi21

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat

Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat

melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22

Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat

Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan

mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari

mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan

kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik

Betawi23

Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti

20

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat

Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21

Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22

httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September

2014 23

httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014

76

industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-

ondel24

Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan

serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan

edukasi

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial

Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya

memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk

sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur

dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk

sistem sosial dalam suatu masyarakat25

Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat

konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan

pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta

tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada

agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam

merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini

masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan

24

Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di

Setu Babakan ada dalam lampiran 25

Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h

135

77

Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak

Kopi wanita berdarah Cinardquo26

Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari

datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian

menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri

Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki

bernama Samsudin dan Hadi27

Meskipun saudara kedua kaka beradik ini

memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya

menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani

Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang

kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah

wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan

keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai

gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius

Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana

menunjukkan kemahiran seninya

Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama

hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang

digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua

berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi

26

Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua

ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu

dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai

sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya

dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102

78

dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang

yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28

Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat

Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka

seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang

menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat

penduduk asli Jakarta

ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun

1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat

Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di

masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di

masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk

sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut

dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah

Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah

Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang

melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian

dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di

halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang

membentuk kepribadian sayardquo29

Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi

adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi

budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang

dijadikan pedoman hidup

Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan

berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur

adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang

menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan

28

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h

104 29

Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986

79

jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau

kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan

keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan

di Perkampungan Setu Babakan 30

No Keterangan Jumlah Kondisi

1 Masjid 12 Baik

2 MusholaSurauLanggar 24 Baik

3 Gereja Kristen - -

4 Gereja Khatolik 1 Baik

5 Pura - -

6 Vihara - -

Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan

No Keterangan Jumlah

1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38

2 Kelompok Kebaktian 2

3 Yayasan 3

4 Lembaga Swadaya Masyarakat -

5 Panti Asuhan 4

6 Panti Wreda -

7 Panti Cacat -

30

Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada

penambahan unit masjd

80

Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31

Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta

tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam

melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka

dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima

satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam

istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek

kemanusiawian suatu kelompok

Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal

yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang

hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32

31

httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32

Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama

yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan

masyarakat bersama

81

Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan

jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal

dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33

Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya

ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang

mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan

lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh

manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34

Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan

karsa manusia35

Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga

melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial

yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia

seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta

dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan

jasmaniah atau material culture36

Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir

setiap anggota orang perorang dalam masyarakat

Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan

jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk

masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas

etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi

33

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta

1965 h 77-78 34

EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama

Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36

Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982

h 173

82

berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar

Arab Cina Portugis dan lain-lain37

Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses

dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang

berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya

sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata

upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan

budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38

Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak

awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini

berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya

kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh

Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak

semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39

Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni

musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik

Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik

Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh

37

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia

International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h

46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau

seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia

Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014

83

Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong

Betawi40

Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang

kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu

babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41

Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi

menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya

telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi

dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta

Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya

Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan

identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42

Dan masyarakat Betawi

telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim

telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya

pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk

40

Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya

Sastra 2008 h 155 41

Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42

Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis

dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas

84

Kelapa43

Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan

sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan

mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya

kota Jakarta dewasa ini

Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada

seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian

Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya

diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah

menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar

dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata

kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian

lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau

menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu

kesatuan dengan nilai Islam44

Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek

bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau

mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan

perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh

masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

43

Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional

dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal

1996 h7 44

Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam

dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86

85

Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang

kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang

Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan

pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong

yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah

proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang

Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah

budaya Betawi45

Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil

wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan

rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam

Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam

termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima

gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam

gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang

Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita

tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik

dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci

hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita

sebagai muslim46

Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah

menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis

alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan

nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai

kesenian Betawi

45

Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam

Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46

Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya

betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930

86

Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya

Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama

penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi

Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek

Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan

dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas

budaya masayarakat Betawi47

Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat

Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh

bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan

ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di

beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini

menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-

Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari

Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada

umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan

pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap

pertunjukannyardquo 48

Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf

pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di

dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai

dengan nilai Islam

47

Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan

pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014

87

Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal

Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd

ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai

dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan

berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah

menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan

setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49

Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh

masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang

tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng

Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga

telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk

memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni

menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50

Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian

antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat

sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi

bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan

dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta

kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51

Karakter terpenting dalam hal ini

adalah agama sistem kepercayaan

Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan

49

Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid

dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50

Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51

Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman

h 133

88

proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani

kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan

budaya

89

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai

mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat

Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka

sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang

membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem

sosial dalam masyarakat Betawi

Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses

terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul

pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah

administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di

Tangerang Bekasi Depok dan Bogor

Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap

nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam

urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan

konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan

konservasi budaya yang religius

Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai

hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi

alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam

yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong

dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses

penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap

dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang

kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam

Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki

pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek

kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam

inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang

90

berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik

Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek

Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan

budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai

Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-

sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang

dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam

Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat

Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang

kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain

lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek

menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari

Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun

tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan

penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian

yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi

Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui

sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan

masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa

pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta

atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak

sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini

gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi

sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu

dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan

Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian

Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan

diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua

kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai

kesopanan yang diajarkan Islam

Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap

bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya

nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan

gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi

yang identik dengan Muslim

91

B SARAN

Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran

dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni

Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman

Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya

yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap

mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal

menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat

amin

92

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Primer

Sumber yang tidak diterbitkan

Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan

Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi

Jakarta Desember 2012

Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj

Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi

Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi

Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan

Jakarta 2004

Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya

Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2002

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan

Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta

Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta

2001

93

Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan

KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI

Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012

Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni

Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

1976

Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta

Direktori Kesenian Jakarta 1986

Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas

Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program

Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002

Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City

Government and Cultural Office 2009

Buku-Buku

Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama

Widya Sastra 2008

Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002

Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam

Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan

Festival Jakarta 1996

Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007

Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta

Jakarta LIPI 2001

94

Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan

Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi

Lisan 1996

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan

Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007

Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar

2011

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi

Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa

Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela

Betawi 1991

Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994

Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance

2011

Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat

Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004

Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta

Perkumpulan Renaisance 2010

Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi

Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976

Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

95

Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan

Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997

Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di

Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009

Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia

Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b

Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival

Istiqlal 1996

Majalah dan Artikel

Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

Merpati Archipelago edisi Juni 2012

Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal

Anthropological Intitute vol LXXV 1945

Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3

Mei 1968

Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964

Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The

Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1

Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3

November 1973

Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi

Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

96

Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat

1986

Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986

Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre

Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)

Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical

Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3

(October 1993)

Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan

Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

Sumber Sekunder

___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik

Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001

ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011

Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995

Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta

PT Gramedia Pustaka Utama 1992

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

97

Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya

1987

Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di

Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008

Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press

1982

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo

Persada 1982

Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi

pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia 1964

Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei

2006

Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981

Wawancara

Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek

Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta

Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan

kota Administrasi Jakarta Selatan

98

Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi

dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi

dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga

Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan

Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur

Sumber elektronik

httpwwwjstororgstable41757955

httpwwwjstororgstable41757968

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml

httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta

httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952

httpwwwkependudukancapilgoid

httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-

betawihtml

httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842

99

httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi

LAMPIRAN

Transkip wawancara

Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei

2014 pukul 1300)

Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek

semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain

pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas

koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang

menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana

dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata

musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi

beliau seorang penabuh gendang yang handal

Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari

Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong

Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar

saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78

Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari

Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu

diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program

Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus

pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu

ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-

gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang

mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus

pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya

Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti

nama menjadi Institut Kesenian Jakarta

Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak

maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan

oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi

Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari

Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan

nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses

transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan

resmi

Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal

sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai

penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk

meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari

Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek

yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo

dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena

Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka

dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam

tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah

menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa

dilirik oleh generasi muda Betawi

Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng

Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada

pada norma Betawi

Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak

tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu

pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni

Sukarjan

Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa

saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya

Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi

diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah

tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama

adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil

DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam

kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan

pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia

Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh

seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari

Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi

tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng

Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek

ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun

bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor

seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah

satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35

negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat

itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk

membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat

luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima

Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun

telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek

sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun

1980

Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi

ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng

Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian

ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006

kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai

karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna

penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu

sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di

tahun 2006 itu

Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa

wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan

Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh

gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata

Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus

Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya

pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi

karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari

tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah

Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal

Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek

Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai

salah satu tarian khas Betawi

dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630

Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini

Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian

Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan

dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi

dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang

Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua

kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu

bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar

atau pakaian atau gerakan

Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga

pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan

saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya

sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah

menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor

Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi

koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam

Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya

Betawi agar tetap eksis

Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-

jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin

menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya

Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan

semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan

tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan

bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang

masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca

koridor Islam)

Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng

Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi

dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur

gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai

budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di

Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan

budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya

Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar

budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah

budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu

pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya

perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain

dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet

dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi

tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak

normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus

tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal

demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi

demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih

sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi

Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu

Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan

yudikatif di dalamnya

Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku

yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa

bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian

Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok

masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi

semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak

dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya

begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi

Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman

mereka sebatas hanya dikulit arinya saja

Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka

katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini

bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini

faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana

musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi

Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya

aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius

islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah

budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin

yang liriknya berisi pesan moral

Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari

ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak

dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan

budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam

sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang

sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik

Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai

melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja

mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada

masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa

dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari

maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan

marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur

dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai

Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan

Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat

demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan

kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan

menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan

marwah budaya kami yaitu Islam

Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)

Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang

Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah

budaya Betawi

Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya

apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter

masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter

kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik

Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang

sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami

mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi

perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya

hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya

Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita

gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika

mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk

meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti

dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan

dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa

gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat

Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam

penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan

tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang

mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya

tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak

islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam

Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami

sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-

mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-

lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris

Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci

Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua

kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak

mengenakan jilbab

Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik

masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan

dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah

kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang

sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan

konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan

usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi

sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan

bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain

sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan

Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi

Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab

dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang

kromong pak

Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih

sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula

bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai

sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin

sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal

Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan

sekedar musik hiburan aja ya pak

Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama

dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba

Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata

dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk

menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja

bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa

langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan

kedudukan

Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)

Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta

Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak

Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa

Betawi]

ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw

Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo

Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang

telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang

datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia

bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe

masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat

menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan

ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa

ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe

sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda

poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea

jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken

apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias

dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest

gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef

Tionghoa

Alat Orkest Gambang

Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian

soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe

Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si

Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng

Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim

Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe

Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan

Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw

Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek

dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw

To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan

actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang

dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan

bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa

Lagoe-lagoe jang populair

Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok

Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona

Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau

Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe

boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres

(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada

saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika

tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem

almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja

soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada

nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat

plaatgramophoon masih ada sedia itoe

Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang

Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen

djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe

iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini

Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di

Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen

dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat

mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta

telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat

ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe

lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1

(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah

loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada

djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet

keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia

dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In

donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada

kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada

major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein

Nie Hoe Keng

Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang

Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak

bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo

dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa

Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan

hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida

heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe

sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di

Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog

tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari

Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa

di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen

soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong

Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita

penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja

bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim

jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat

muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-

tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken

oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang

biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian

kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara

seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai

itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet

Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman

Zanger dan Zangeres (Tjio Kek

Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal

hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti

menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken

lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan

pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang

tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai

oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang

jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-

anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis

Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di

Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan

laen-laen sebaginja

Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek

Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo

bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari

orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika

berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika

moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin

menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran

menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda

dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong

Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh

baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang

marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada

Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe

samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja

dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-

peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti

kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie

dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh

Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam

sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang

baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan

poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja

tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida

mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea

betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe

hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah

tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet

baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja

orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia

sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio

Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek

maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar

sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan

toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se

bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat

Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran

membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang

mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio

Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe

baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada

orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman

doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang

paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling

banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe

kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot

Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai

soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo

Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada

heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika

poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek

badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake

oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake

tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde

sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan

sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah

plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes

Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen

dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi

empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan

luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat

bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada

berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo

Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek

mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja

Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada

oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa

djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong

besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa

Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta

koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta

baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor

koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia

jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali

Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande

bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken

oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari

Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa

Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo

Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee

moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey

Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada

mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar

Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir

serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-

tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe

wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi

denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen

di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng

Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat

terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger

nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest

gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing

Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+

1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang

kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe

Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang

miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika

tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan

SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah

Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan

Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan

Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari

bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok

tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek

menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang

seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat

colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli

piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken

piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta

gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng

Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota

Djakarta (+ 1900)

Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer

Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet

peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi

anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-

pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan

mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat

terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken

lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh

pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab

marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja

Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio

Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri

boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan

tida kenal sama sekali

Ngo Hong Lauw diberdiriken

Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim

Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli

pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe

waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika

menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan

Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna

toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe

setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-

mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang

tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi

anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja

rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia

njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong

Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean

Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit

waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari

sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah

menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari

besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang

bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari

gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak

boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima

panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa

shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier

Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana

tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan

toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman

pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng

dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo

Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa

dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel

Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini

jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja

Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang

Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di

Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-

ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta

namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo

Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3

DAFTAR GAMBAR

Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1

Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2

1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di

Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta

mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif

provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng

yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek

Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra

Sutisna3

Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4

Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan5

3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di

sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian

Bang Yahya Andi Saputra6

Bang Gumin Has SPd7

6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di

Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang

aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul

Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah

Jagakarsa Jakarta Selatan

Page 5: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …

iv

9 Kepada para senior Sejarah dan Kebudayaan Islam para senior BEM

Fakultas Adab dan Humaniora kanda dan yunda HMI Komisariat Adab

dan Humaniora teman-teman KKN Cendikiawan serta kawan-kawan SKI

angkatan 2010 Anto Lidya Iwan Endi Firman Dede Okta Ela Rina

Wulan Nurjannah Dian Hana Hanifah Hana Nurrahmah Fitri Tati dan

Irna yang tak hentinya memberikan dukungansemangatdoa dan tawa

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dalam hangatnya

ikatan keluarga Bila Siti Nurbaya memiliki Syamsul Bahri Srikandi

memiliki Arjuna maka penulis juga memiliki laki-laki pendamping yang

menjadi tempat penulis becerita berdiskusi belajar dan terus berproses

dalam menyelesaikan skripsi ini Kepadanya tak lupa penulis sampaikan

terimakasih

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memahami bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat

kepada siapa saja yang menjadikan ini sebagai bahan bacaan mereka dan dapat

menjadikan tulisan ini sebagai referensi

Jakarta 10 Agustus 2014

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah 8

2 Pembatasan Masalah 11

3 Perumusan Masalah 12

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 12

D Tinjauan Pusataka 13

E Pendekatan dan Landasan Teori 15

F Sistematika Penulisan 18

BAB II POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi 21

1 Musik Gambang Kromong 25

2 Tari Ronggeng Blantek 33

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan

Tari Ronggeng Blantek 58

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan

Tari Ronggeng Blantek 65

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI

SETU BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi di Perkampungan Setu Babakan 68

vi

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan 74

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan 75

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 76

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 83

BAB IV PENUTUP

A Kesimpulan 89

B Saran-saran 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

1

PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP

KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG

BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN

BAB 1

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas

etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa

dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat

Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga

mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain

Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan

antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka

Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga

merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan

pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan

kesamaan identitas mereka

Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia

Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda

Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan

2

sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat

pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1

Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang

didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di

Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai

kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang

kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3

Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad

ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis

Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat

dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa

melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi

mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4

Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam

ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring

semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu

menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi

1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta

Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45

3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan

Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun

1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal

kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid

yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan

pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari

Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-

hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam

3

dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam

telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-

orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan

Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat

menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6

Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah

menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok

Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan

tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran

Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis

sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang

sebaliknya

Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru

mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin

memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap

mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7

Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8

Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan

masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang

5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30

6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah

FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah

diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29

8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas

dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h

119

4

terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak

tahun 1970-an

Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan

pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan

kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak

dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang

dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh

seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam

Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui

kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya

tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis

membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek

Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor

diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi

yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian

pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen

musik pribumi10

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara

9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau

mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura

dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen

musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi

5

kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa

unik11

Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang

kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis

untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang

kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi

ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta13

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik

11

Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara

yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa

gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur

dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai

dengan nilai-nilai Islam

12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak

awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene

berpedoman pada nilai-nilai Islam

13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978

sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di

tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

6

dalam tingkatan nasional maupun internasional14

Banyaknya penghargaan yang

diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek

telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan

sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di

tengah masyarakat luas

Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada

gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15

Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap

unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap

berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga

saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat

Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi

Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah

memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi

tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik

gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada

tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16

14

Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI

Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara

pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam

Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15

Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-

unsur melayu Islam 16

Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT

Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139

7

Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan

jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan

tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17

Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya

termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh

Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan

termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama

tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang

bersifat alami atau manusiawirdquo18

Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis

berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang

kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat

diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam

Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir

sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya

Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419

Perkampungan ini

adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-

nilai budaya Betawi

Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai

agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong

17

Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam

Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium

Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18

Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi

Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat

Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34

8

hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat

Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri

khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan

dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi

budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan

non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak

secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam

tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-

nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya

masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan

memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai

Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat

dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang

kromong dan tari ronggeng blantek

20

Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi

Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai

narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya

diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada

akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat

Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

9

Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi

berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21

1 Gambang Kromong

2 Gamelan Ajeg

3 Topeng

4 Tanjidor

5 Samrah

6 Keroncong Tugu

7 Gambus

8 Rebana Biang

9 Ketimpring

10 Sampyong

Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

1 Kembang Topeng

2 Gegot

3 Topeng Kedok

4 Silat 1 (Beksi)

5 Blenggo Asli

6 Tapak Tangan

7 Cokek Sirih Kuning

8 Zapin Arab

21

Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

10

9 Ronggeng Blantek

10 Enjot-Enjotan

11 Gejruk Jidat

12 Nandak Ganjen

13 Gandes Kipas

14 Silat 2 (Pengasinan)

15 Lenggo Jikek

16 Topeng Gong

17 Lambang Sari

18 Wayang Botoh

19 Silat 3

20 Kotebang

Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis

memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek

penulisan skripsi

Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat

Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi

hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua

kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini

terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian

gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan

beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan

terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja

11

diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima

dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap

berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam

Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek

secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa

kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru

dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah

indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama

ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat

2 Pembatasan Masalah

Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT

BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG

KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN

BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah

berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang

hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau

Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari

tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana

kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek

mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang

telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini

hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan

unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

12

3 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut

1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-

nilai Islam

2 Bagaimanakah bentuk perubahannya

3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang

telah bercampur dengan unsur-unsur Islam

Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses

penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan

tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang

menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini

adalah

1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong

dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk

skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah

lokal dengan tema sosial budaya

13

3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji

sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya

D Tinjauan Pusataka

Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh

Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian

musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran

maupun pengaruh Islam di dalamnya

Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong

Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis

mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di

Jakarta

Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis

Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan

Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi

dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut

di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi

berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi

Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya

khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi

Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang

menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis

lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan

bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya

14

dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir

Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota

Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata

Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini

secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan

pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam

dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam

penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis

mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis

Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari

Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini

menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi

Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema

penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama

dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis

mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat

Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian

Betawi

Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum

menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran

maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang

15

Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan

menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya

sekalipun dengan tema serupa

E Pendekatan dan Landasan Teori

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif

analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa

lampau yang bersifat komperhensif 22

mengetahui kronologi persitiwa proses

serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima

kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta

suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23

Peneliti

berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-

bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori

yang relevan bagi penelitian tersebut

Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori

Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-

produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo

tentang seni adalah

ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus

simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya

(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan

nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur

22

Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT

Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23

HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf

Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72

16

penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya

adalah seni itu sendirirdquo24

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara

asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa

Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data

yang meliputi 4 tahapan yaitu 26

24

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23

26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32

17

Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber

yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu

sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti

biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber

tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi

kemudian wawancara dan pengamatan langsung

Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis

disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik

instansi resmi derah maupun pemerintah

Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan

metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi

beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema

penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk

memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil

penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi

Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema

serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian

kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di

Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu

untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan

pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata

dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan

18

Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil

penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah

kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi

beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun

sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema

kajian

Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa

sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha

melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber

sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut

Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta

memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur

dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari

segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut

dengan historiografi27

F Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan

didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas

Bab I Pendahuan

A Latar Belakang Masalah

B Permasalahan

27

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109

19

1 Identifikasi Masalah

2 Pembatasan Masalah

3 Perumusan Masalah

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

D Tinjauan Pusataka

E Pendekatan dan Landasan Teori

F Sistematika Penulisan

BAB II Potret Musik dan Tari Betawi

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

1 Musik Gambang Kromong

2 Tari Ronggeng Blantek

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang

Kromong dan Tari Ronggeng

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di

Perkampungan Setu Babakan

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek

di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bab IV PENUTUP

20

A Kesimpulan

B Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

21

BAB II

POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara

mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang

dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing

Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini

adalah masyarakat Betawi

Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk

kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan

dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi

sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan

tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam

kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua

unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan

hidup maupun tata aturan mereka

Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian

Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni

pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi

dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis

dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat

pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda

1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4

22

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal

Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2

NO Jenis

Reportoar

Kelompok

Reportoar

Tokoh

Karawitan

Keterangan

1 Gambang

Kromong

Gamelan Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gambang

Kromong

2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gamelan

Ajeng Gong Bolong

3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu

Topeng

4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu

Tanjidor

5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi

Lagu-lagu Samrah

6 Keroncong

Tugu

Melodis Andre Lampiran Notasi

contoh lagu Keroncong

Tugu

7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu

Gambus

8 Rebana

Biang

Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi

Lagu-lagu Rebana

Biang

9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi

bentuk pukulan

ketimpring

10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong

Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi

yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling

banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama

Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis

tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan

satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi

2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa

kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang

seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari

kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi

23

merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa

identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama

dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh

budaya yang heterogen

Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan

gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan

dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang

Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah

persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi

dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari

Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat

terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian

yang mengiringi tari serta pola lantainya

Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek

dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan

Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari

Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai

dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang

memiliki gerak silat di dalamnya 5

4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan

Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam

mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama

beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme

gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian

terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat

Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari

24

Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI

Kembang Topeng Joko Topeng

Gegot Kartini Topeng

Topeng Kedok Kartini Topeng

Silat 1 (Beksi) Wahab Silat

Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat

Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat

Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek

Zapin Arab Zainal Abidin Zapin

Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng

Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng

Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng

Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek

Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek

Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat

Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin

Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek

Wayang Botoh Abdurachem Topeng

Silat 3 Ali Sabeni Silat

Kotebang Abdurachem Silat

Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng

cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi

25

yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata

tari6

Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan

di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis

mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan

budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian

hari beragam

Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan

masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah

Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses

rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat

ini agar bisa diterima masyarakat luas

Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi

pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng

balntek sebagai objek penulisan skripsi ini

1 Musik Gambang Kromong

6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari

buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah

geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat

Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta

dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki

kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak

memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri

Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki

26

Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil

perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8

Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9

Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul

tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang

dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong

adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi

yaitu lenong dan cokek10

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta

Balai Pustaka 2005 h329

27

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai

hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam

pertunjukan teater lenong Betawi12

Persebaran Gambang Kromong sebagai seni

musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta

saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor

Tangerang Serang dan Sukabumi 13

Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya

1 Gambang14

11

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas

untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun

non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong

13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13

mei 2014)

14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas

Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014

28

Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan

belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah

kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada

tertinggi adalah siang

2 Kromong dan tehyan

3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris

terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan

seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh

berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen

gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)

4 Sukong

29

Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan

dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)

Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang

keras

5 Kong-a-hian

Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras

dalam nada liuh (g) dan che (d)

6 Bangsing atau suling15

Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang

Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan

mulut

7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang

digantungkan dilaras dengan nada siang (c)

15

Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu

Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok

Jali Putra

30

8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh

9 Pan atau Kecrek

Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga

menghasilkan bunyi crek-crek-crek

31

10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil

canang

Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi

diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen

gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16

Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada

yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu

Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu

yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin

Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang

dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental

Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong

Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan

setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu

phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan

Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh

Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong

diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17

Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul

Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut

Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning

16

Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis

Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17

Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari

cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan

selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan

gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan

dengan nilai Islam

32

Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan

skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah

jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh

masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang

peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa

Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali

untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut

serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu

luang18

Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan

dengan instrumen musik pribumi

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang

kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang

kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta

maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong

sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari

oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan

musik gambang kromong

Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu

mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses

rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu

18

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo

33

mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan

Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian

antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan

suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap

faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap

masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

2 Tari Ronggeng Blantek

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi

ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti

Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu

beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan

tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap

eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah

laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah

Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha

membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya

34

dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari

Betawi19

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek

Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu

Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di

Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai

seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik

seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah

menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut

Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta20

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater

rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21

dimana dalam memulai sebuah pertunjukan

topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang

disebut Blantek22

atau Ronggeng Blantek23

Dalam perkembangannya tarian ini

menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak

diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu

19

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21

Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di

Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk

teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah

= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap

bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran

bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali

dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian

dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22

Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol

16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014

pukul 0129) 23

Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu

Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam

pertunjukan tari

35

Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan

terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224

Tari Ronggeng

Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki

badan tangan dan kepala

Susunan Gerak

Tari

Bagian Uraian Hitungan

1Lenggang

Rongeh25

Kaki Dimulai dengan posisi kaki

kanan menyilang di depan kaki

kiri kemudian melangkah

maju dengan lamgkah kaki kiri

menyilang di depan kaki kanan

dan berjaalan maju dengan

posisi kaki tetap merendah dan

sedikit diayun

1x8

dilakukan

sebanyak 8

kali

Badan Pada saat tangan kiri

digerakkan ke dalam maka

badan digerakkan ke serong

samping kiri dan pada saat

melangkah badan menghadap

depan

Tangan Tangan kiri lurus ke samping

kiri lalu diayunkan ke dalam

dengan posis telapak

menghadap luar dan

pergelangan tangan ditekuk

kemudian diayunkan kembali

ke posisi samping pada saat

kaki berjalan maju

Kepala Menghadap pergerakan tangan

kiri kemudian menghadap

depan sambil mengayunkan

kepala (gedek) ke kanan dan ke

kiri dengan hadapan tetap ke

24

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI

Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25

Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula

menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah

mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail

gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada

penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya

dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem

dasar tari Betawi

36

depan

2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan

telapak membentuk huruf V

dan membuka lutut sehingga

posisi kaki menjadi merendah

2x8 (gerakan

dilakukan

sebanyak 2

kali putaran

dimulai dari

lenggang

ronggeh

sampai ogek)

Badan Tegap menghadap ke depan

kemudian menggerakkan

badan (torso) ke kanan dan ke

kiri dan memberikan efek

pada bahu ke kanan dan ke

kiri

Tangan Tangan kiri direntangkan ke

samping sebatas pinggang dan

tangan kanan memegang

selendang di pinggang sebelah

kanan kemudian

menyampirkan selendang

dengan telapak kanan ketika

bahu bergerak ke kanan

Kepala Menghadap ke bahu kanan

ketika badan (torso) bergerak

ke kanan begitu pula

sebaliknya

3Selancar Ngepik

atas

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan posisi

merendah kemudian berjalan

maju dan mundur dengan

posisi tetap merendah

Hitungan

cepat

dilakukan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dan

membusungkan dada

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

atas dengan posisi berada di

depan setinggi atas kepala

kemudian menggerakan

telapak tangan dengan

memutar pergelangan tangan

ke arah luar dan dalam secara

bergantian

Kepala Menghadap ke arah kaki yang

melangkah

4Selancar

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

dengan membuka lutut

kemudian melangkah maju

1x8 maju

1x8 mundu

dilakukan

37

empat kali dan mundur empat

kali perlahan dengan

menggenjot lutut naik turun

secara perlahan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah

membusungkan dada dengan

sedikit condong kedepan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar pinggang

kemudian menggerakkan

telapak tangan bergantian

dimulai dengan telapak tangan

kiri dengan memutar

pergelangan dari jari-jari yang

menghadap atas kemudian

menghadap kebawah begitu

pula sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

memutarkan pergelangan

tangan

5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua

kaki melangkah maju sebanyak

empat langkah kemudian

jongkok dengan tumpuan kaki

kanan dan bangun dengan

posisi kaki kanan merendah

dan kaki kiri lurus ke samping

dengan telapak membuka

depan Kemudian melangkah

mundur dengan sedikit

meloncat dan merendah

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua telapak kaki

sejajar membuka lutut dan

merendahkan badan

2x8 setiap

satu kali

putaran

gerak

Badan Tegap menghadap depan

dengan dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari tangan kiri

ditekuk ke bahu dan jari

telunjuk menyentuh bahu

dengan telapak menghadap

bawah tangan kanan

direntangkan ke sampin kanan

sepinggang lalu bergerak

bergantian sebanyak tiga kali

Kemudian pada saat bangun

38

dari jongkok tangan kiri lurus

ke atas samping kiri dengan

telapak menghadap luar dan

tangan kanan ditekukkan ke

bahu dengan jari telunjuk

menyentuh bahu Pada saat

mundur tangan bergerak

seperti selancar ngepeik atas

dan diakhiri dengan posisi

tangan kanan lurus ke depan

menggerakkan telapak tangan

ke dalam dan tangan kiri

berada di pinggang

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu pada saat

bangun dari jongkok

menghadap ke tangan kiri atas

dan diakhiri dengan

menghadap ke depan

6Selancar

Pakblang

Kaki Gerakan kaki sama dengan

gerakan selancar pakblang

hanya pada saat akhir gerakan

kaki merendah kemudian

sedikit menggenjot lutut

mengikuti gerakan pinggul ke

kanan dan ke kiri

2x8 setiap

satu gerakan

(gerakan

dilakukan

sebanyak dua

putaran

mengulang)

Badan Sama pada gerakan selancar

pakblang posisi badan tegap

dan merendah Diakhiri

menggerakkan pinggul kekiri

sebanyak empat kali

Tangan Sama seperti gerakan selancar

pakblang diakhiri dengan

tangan kanan lurus dan

menggerakkan telapak tangan

dengan memutar pergelangan

ke arah dalam sementara

tangan kiri ditekuk ke

pinggang dan memegang

selendang kemudian

menyampirkan selendang

dengn telapak tangan

mengikuti goyangan pinggul

Kepala Sama seperti gerakan selancar

blonter

7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit rendah di

samping kaki kanan dan

39

diakhiri dengan posisi kaki

kanan dijinjit ke samping kaki

kiri dengan posisi kedua kaki

merendah

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dengan dada

membusung kemudian

menggerakkan badan ke kiri

dan ke kanan dengan dimulai

gerakan ke kanan yang

mengakibatkan efek pada bahu

Tangan Pada saat kaki kanan

merendah kedua tangan

disilangkan di samping kanan

bawah dengan telapak

menghadap luar Kemudian

tangan kiri ditekuk ke depan

setinggi atas kepala dengan

jari-jari menghadap kanan dan

telapak menghadap ke depan

dan tangan kanan ditekuk ke

pundak dengan jari telunjuk

menyentuh bahu dan telapak

menghadap bawah

Kepala Menghadap depan dengan

menggerakkan kepala ke kanan

dan ke kiri dengan pandangan

ke depan mengikuti gerakan

badan (torso)

8Tepak

Ngarojeng

Kaki Melangkah ke kanan dengan

posisi merendah dengan irama

makin lama makin cepat dan

diakhiri dengan posisi kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kanan

dengan posisi merendah

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada

Tangan Tangan kiri berada di pinggang

dengan memegang selendang

sambil menyampirkan

selendang tangan kanan

diluruskan ke samping kanan

sejajar dengan pinggang

kemudian menggerakkan

tangan dengan gerakan ayunan

tangan ke luar dan ke dalam

Kemudian kedua tangan

40

disilangkan di samping kanan

sebatas pinggang dan diakhiri

dengan posisi tangan seperti

selancar ngepik atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

dan diakhir dengan hadapan ke

depan

9Kepak dua

tangan mundur

Kaki Setelah menbentuk sikap

kemudian melangkah mundur

perlahan dengan posisi kanan

menyilang berjinjit di belakang

kaki kiri yang posisinya

merendah kemudian bergerak

dengan sedikit menggenjot

naik turun

Gerakan 2x8

Badan Seteleh membentuk posisi

badan menggerakkan (torso) ke

kanan dan ke kiri masing-

masing satu kali dan saat

berjalan posisi badan tegap

merendah dengan menghadap

depan

Tangan Posisi tangan seperti possi

selancar ngepik atas tetapi

menggerakkan pergelangan

tangan hanya sekali ke arah

dalam dan diakhiri dengan

telapak meghadap luar dengan

jari-jari saling berhadapan ke

dalam

Kepala Pada saat badan bergerak

(torso) kepala bergerak

mengikuti pergerakan badan ke

kanan dan ke kiri Lalu pada

saat kaki kiri melangkah

kepala menunduk dan pada

saat kaki kanan melangkah

kepala menghadap ke depan

10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan telapak membentuk huruf

V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

41

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan posisi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar sepinggang sebelah

kanan dengan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

menghadap atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

11Goyang Cendol

Ijo

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V26

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Kemudian menggerakkan

pinggul ke kanan dan ke kiri

masing-masing satu kali

Tangan Kedua tangan memegang

selendang masing-masing

sisinya sambil memegang

selendang di pinggang dan

menyampirkan selendang

dengan mengepakkan telapak

tangan kanan ketika pinggul

bergoyang ke kanan dan ke

kiri ketika pinggul bergoyang

ke kiri

Kepala Mengayun dan mengikuti

gerakan pinggul

12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

26

Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap

menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga

badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu

Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014

42

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan

pinggang kemudian tangan

kiri digerakkan ke atas

sehingga posisi akhirnya

ditekuk ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kanan tetap

ke samping begitu pula

sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

43

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

15Klewer dua

tangan

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan tinggi

pinggang kemudian tangan

kanan lurus ke samping kanan

setinggi pinggang kemudian

digerakkan ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kiri

diletakkan di pinggang dengan

memegang selendang

kemudian menyampirkan

selendang ketika tangan kanan

di bahu

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8

44

kanan menyilang di depan kaki

kiri dengan sikap merendah

kemudian setelah satu kali

delapan berpindah posisi

menjadi kaki kiri yang

menyilang di depan kaki kanan

dan tetap berjalan di tempat

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

posisi badan condong ke depan

Tangan Geakan tangan sama dengan

gerakan kewer kanan (pada

gerekan ke tiga belas) Tangan

kanan bergerak dan tangan kiri

di pinggang setelah kaki

bertukar maka posisi tangan

juga bertukar

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

18 Jingke tepak

blonter

Kaki Kaki kanan berada menyilang

di depan kaki kiri sebagai

tumpuan dengan posisi

merendah sementara kaki kiri

berada di belakang kaki kanan

dengan posisi berjinjit

Kemudian bergerak memutar

di tempat dengan gerakan naik

turun (menggenjot) Setelah

empat kali berjalan di tempat

kemudian bertukar posisi kaki

menjadi Kaki kiri di depan

sebagai tumpuan dan kaki

kanan menyilang di belakang

dengan posisi berjinjit

Gerakan 2x8

dilakukan

sebanyak

tiga kali

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Tangan kanan berada di

pinggang dengan telapak

memegang selendang di

pinggang kanan dan tangan

kanan lurus ke depan dengan

telapak menghadap ke depan

dan jari-jari menghadap ke

atas Kemudian tangan

digerakkan dengan

mengayunkan telapak tangan

dengan posisi tangan yang

45

tetap lurus Kemudian tangan

kiri digerakkan ke depan

sehingga berada lurus ke depan

dengan telapak menghadap

depan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

berada di samping pinggang

kanan dengan memegang

selendang Kemudan

menyampirkan selendang

ketika goyang ke kanan

Kemudian bergerak sebaliknya

ketika berpindah kaki

Kepala Menghadap depan dan pada

saat kaki berjinjit kepala

menunduk akibat dari ayunan

kaki

19Gibang

Ronggeng

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap kanan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian

merendah dengan sikap

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Kemudian kaki kanan

digerakkan ke samping kanan

hingga membentuk lurus dan

telapak kaki kanan menghadap

samping sementara kaki kiri

Gerakan 4x8

46

tetap merendah begitu pula

sebaliknya

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Pertama tangan kanan digerak

ayun hingga lurus ke depan

sejajr dada dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke atas kemudian

kedua tangan diayunkan ke

kanan sehingga tangan kiri

berada di depan dada dengan

posisi ditekuk telapak

menghadap kanan jari-jari

menghadap atas dan tangan

kanan lurus ke samping serong

atas dengan posisi telapak

menghadap luar dan jari-jari

menghadap atas begitu pula

sebaliknya

Kepala Kepala menghadap depan

kemudian melihat ke tangan

yang direntangkan ke atas

21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke

depan dengan telapak

menghadap ke depan dan kaki

kiri merendah kemudian kedua

kaki dirapatkan dan berjalan di

tempat dengan kaki berjinjit

ketika berdiri dan kaki

menapak ketika merendah

gerakan ini dilakukan masing-

masing dalam empat hitungan

Gerakan 3x8

dilakukan

sebanyak dua

kali dengan

gerakan

mulai dari

gonjingan

satu

Badan Tegap dan menghadap ke

depan

Tangan Posisi tangan direntangkan ke

depan atas dan sedikit

menekuk dengan ketinggian di

atas kepala telapak tangan

menghadap luar dan jari-jari

tangan saling berhadapan

Kemudian kedua tangan

ditekuk ke bahu masing-

masing sisinya dengan jari

telunjuk menyentuh bahu Dan

menggerakkan siku dengan

putaran ke depan dan ke atas

47

ketika kaki merendah lalu ke

belakang bergantian ketika

kaki berjinjit

Kepala Menghadap depan ketika kaki

berjinjit dan menunduk ketika

kaki merunduk

22Gonjingan

blonter

Kaki Kaki merendah dengan sikap

telapak kaki membentuk huruf

V Kemudian lutut kaki dinaik

turunkan secara perlahan

Gerakan 2x8

Badan Setalah kaki merendah bahu

digerakkan ke depan dimulai

dengan bahu kanan dengan

putaran ke atas lalu ke depan

lalu pada saat berdiri kembali

menghadap depan dan kembali

merendah dan menggerakkan

bahu kiri ke depan dengan

putaran ke atas menuju ke

depan secara perlahan

kemudian keduanya bergerak

secara cepat bergantian dengan

memutar bahu ke depan

Tangan Kedua tangan ditekuk ke

masing-masing bahu dengan

jari telunjuk menyentuh bahu

kemudian menggerakkan siku

ke depan dengan putaran ke

atas berbarengan dengan

gerakan bahu begitupula

sebaliknya

Kepala Menghadap depan dan

mengayun ketika

menggerakkan tangan

23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap

ke depan dan kaki kanan

merendah dan berjinjit

menghadap kanan posisi

kedua kaki menghadap ke

kanan dengan merendah

Kemudian mengangkat kaki

kanan sebanyak dua kali

berbarengan dengan tangan

begitu pula sebaliknya

terhadap kaki kiri

Gerakan 1x8

dimasing-

masing

sisinya dan

dilakukan

sebanyak

tujuh kali

yang

kedelapan

adalah

peralihan

Badan Merendah dan condong ke

depan menghadap ke kaki yang

bergerak mengangkat

48

Tangan Tangan kiri mengambil

selendang di pinggang kiri

kemudian diletakkan di telapak

tangan dengan posisi akhir

lurus sejajar bahu dan

selendang tersangkut di

telapak sementara tangan

kanan digerakkan lurus ke

depan bawah dengan jari-jari

menghadap depan dan kaki

dinaikkan dua kali maka

telapak tangan digerakkan naik

turun akibat pergelangan

tangan yang digerakkan

Begitu pula pada tangan

sebalikanya

24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap depan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tetap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk di depan tubuh tangan

49

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

menghadap bawah sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapak menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

26Silat Tangkis

Sejajar

Kaki Kaki melangkah kanan dan

dimulai dengan kaki kanan

rendah dan kaki kiri berjinjit di

samping kaki kanan kemudian

mundur dengan posisi kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit Kemudian melangkah

lagi seperti gerakan di atas

sebanyak tiga kali kemudian

bergerak duduk dengan posisi

kaki disilangkan di depan kaki

kiri berada di bawah kaki

kanan paha kaki kanan berada

di atas paha kaki kiri

Kemudian bangun dengan

posisi duduk jongkok kaki kiri

bertumpu pada lutut dan kaki

kanan setengah berdiri dengan

posisi paha lurus dan tumpuan

telapak kaki Kemudan bangun

berdiri dengan melanjutkan

gerakan kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit lalu

bergantian kaki merendah dan

kaki kanan berjinjit diakhiri

dengan posisi kaki kanan

merendah dan kaki kiri

menyilang di belakang kaki

Gerakan 3x8

ditambah

3x8 berjalan

ditempat dari

posisi

terakhir

50

kanan dengan sikap berjinjit

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

sikap dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari gerakan tangan

kiri berada di depan dada

dengan ditekuk dan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

ke atas tangan kanan ditekuk

ke bawah dengan posisi siku

lurus dan tangan mengepal ke

bawah Kemudian posisi

tangan kiri tetap pergelangan

tangan kanan diputar ke atas

sehingga sekarang siku

menghadap ke atas Kemudian

kedua tangan disilangkan dan

membuat gerak tangkis ke

samping kiri pinggang dengan

posisi tangan ditekuk

sepinggang telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas dilakukan dua

kali juga terhadap sisi

sebaliknya

Lalu kedua tangan disilangkan

di depan dada dengan proses

menuju ke atas dengan kedua

tangan direntangkan ke

masing-masing sisinya sebelah

atas dan telapak membuka ke

atas lalu tangan kiri kembali

ditekuk ke depan badan tangan

kanan menyiku ke bawah lalu

tangan kanan digerakkan ke

serong atas kanan diikuti

tangan kiri membuka ke serong

atas kiri kemudian tangan kiri

kembali ke posisi tekuk di

depan dada tangan kanan

menyiku ke bawah lalu

digerakkan ke atas dan tangan

kembali menyilang sejajar

pinggang di samping kiri

sekali dan diakhiri dengan

posisi tangan kiri berada di

depan badan dengan ditekuk

51

dan telapak tangan menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

menyiku ke bawah dengan siku

sejajar bahu dan kepalan

tangan mengarah ke bawah

Kepala Melihat ke tangan yang

bergerak

27Silat Tangkis

Rempak

Kaki Dimulai dengan kaki

melangkah ke kanan dan kedua

kaki berjinjit kemudian

mundur dengan kaki kiri

dengan membentuk kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kaki kiri

kemudian melangkah ke kanan

dengan bentuk kaki kanan

merendah dan kaki kiri berjinjit

di samping kaki kanan dengan

merendah

Gerakan 5x8

Badan Pada saat tangan naik posisi

badan serong samping dan

pada saat menyilang tangan

badan mengikuti geraan silang

tangan

Tangan Diawali dengan tangan yang

diputar ke arah serong atas

kanan hingga membentuk lurus

di samping serong atas kanan

dengan jari telunjuk dan tengah

mennujuk ke serong atas

sementara tangan kiri berada di

samping pinggang dengan

posisi ditekuk ke bawah

telapak menghadap bawah dan

jari-jari menghadap depan

Kemudian tangan disilangkan

di samping kanan dengan

posisi telapak menghadap

depan lalu membuka ke sisinya

di samping pinggang kanan

Lalu disilangkan di samping

pinggang kiri

Kepala Menghadap ke tangan yang

lurus serong dan menghadap ke

tangan yang menyilang

28 Gibang

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

kemudian bergerak di tempat

Gerakan 4x8

52

dengan posisi kanan yang lurus

ke depan dengan membentuk

telapak kaki menghadap depan

sementara kaki kiri merendah

kemudian kaki kanan mundur

sejajar dengan kaki kiri lalu

kaki kiri maju lurus

membentuk telapak

menghadap depan bergantian

dengan kaki kanan

Badan Tegap dan menghadap depan

condong ke depan dengan dada

membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

ditekuk ke depan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke samping kanan

posisi tangan kanan berada di

depan badan dengan ditekuk ke

depan dada dan telapak

menghadap bawah kemudian

gerakan tangan kanan pada saat

kaki kanan melangkah adalah

mendorong pergelangan ke

depan dengan telapak tangan

menghadap bawah pada saat

kaki iri melangkah memutar

telapak tangan ke arah luar

sehingga telapak tangan

menghadap ke atas kemudian

menggerakkan pergelangan

tangannya ke depan dan ke

belakang

Kepala Kepala mengayun mengikuti

kaki

29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tegap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk ke depan tubuh tangan

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

53

menghadap bawah Sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapan menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dan merendah

dengan sikap kaki kanan

menapak dan kaki kiri berjinjit

rapat

Gerakan 3x8

Badan Tegap merendah dan condong

ke depan

Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah

dengan tinggi sepinggang

telapak tangan ke bawah dan

jari-jari menghadap depan

sedangkan tangan kanan lurus

ke samping kanan sejajar

pinggang dengan telapak

menghadap samping kanan dan

jari-jari lurus ke atas

Kepala Setelah sikap kaki terbentuk

kepala digerakkan ke kanan

dan ke kiri dengan hadapan ke

depan dengan menggerakkan

leher (gedek)

31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan

bergerak meloncat kecil

(mengayun naik turun) ketika

kaki kanan bergerak kaki

kanan diayunkan ke samping

kanan hingga posisinya lurus

dengan telapak menghadap

kanan lalu diayunkan ke

samping kiri dengan posisi

Gerakan 4x8

54

menekuk hingga berada di

depan badan dan telapak

menghadap ke samping kiri

gerakan dilakukan berulang

kali kemudian diakhiri dengan

gerakan jalan dengan posisi

kaki tetap menyilang

Badan Tegap menghadap depan

Tangan Ketika kaki kanan lurus ke

samping tangan kanan

diayunkan ke samping kiri

dengan posisi tangan kiri

ditekuk keluar samping kiri

dan telapak menghadap keluar

sementara tangan kanan

menekuk di depan badan

dengan telapak dan jari-jari

menghadap bawah Pada saat

kaki kanan diayunkan ke

samping kiri tangan kanan

dibuka ke samping kanan

dengan posisi tangan ditekuk

ke luar sebelah kanan dan

telapak membuka serta tangan

kiri ditekuk ke dalam dengan

posisi telapak dan jari-jari

menghadap bawah

Kepala Mengikuti pergerakan kaki

kanan

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan

diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari

beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian

penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi

Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana

biang27

Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam

Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah

satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu

27

Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri

dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari

Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014

oukul 1100

55

Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah

baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif

burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet

selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala

berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting

kuning 28

Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang

koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni

Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng

Blantek29

Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama

koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30

28

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional

Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi

Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30

Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari

Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini

merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama

pada generasi muda sekarang ini

56

Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah

memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini

Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar

belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil

produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari

kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat

Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan

masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat

nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun

1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja

se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-

Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat

Nasional tahun 198531

Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek

sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam

skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng

31

httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014

57

Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali

pada tahun 198732

Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai

prestasi tari Ronggeng Blantek

ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada

masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah

benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok

etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini

dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa

mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat

itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek

berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap

Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari

kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo

Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi

indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan

membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya

mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng

Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi

khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara

umum

Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh

laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan

masyarakat Betawi33

Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian

kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang

dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang

32

Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal

perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-

prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33

Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment

Tourism and Culture Office 2009 h 42

58

koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi

musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam

sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar

Betawi

Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi

adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah

satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi

untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan

cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara

Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

34

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23

59

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang

kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang

kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai

musik karawitan Betawi

Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan

antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35

Unsur

Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

35

Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014)

60

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk

mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater

lenong Betawi38

Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah

pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu

menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan

36

Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan

sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal

ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua

tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong

61

gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai

dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39

Hal demikian jelas bertentangan

dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong

mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi

Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah

daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan

pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan

dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai

Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang

tidak sesuai dengan ajaran Islam

Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang

lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang

kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa

menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi

gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi

Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika

kepada masyarakat

Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya

fungsi gambang kromong sekarang ini

rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi

sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional

dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas

39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau

membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi

dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak

ada

62

Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap

lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40

Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong

sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah

menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang

kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan

diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa

membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik

tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan

gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat

Betawi terhadap kesenian ini

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong

nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang

kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh

para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam

Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang

dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko

lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada

penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain

musik laki-laki41

40

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41

Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan

Betawi Sabtu 8 Agustus 2014

63

Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan42

Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak

dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan

gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan

nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas

dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai

musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media

dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong43

Ketiga jenis lagu-lagu yang

dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora

cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang

kromong yang mengandung pesan vulgar44

Keempat kostum para pemain musik

42

Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 43

Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44

Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52

64

dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup

auratnya

Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar

menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam

gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam

bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi

pedoman hidup masyarakat Betawi

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada

kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai

telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum

yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai

Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah

muda45

Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum

tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang

45

Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu

Babakan

65

sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari

ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya

bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua

kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat

diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi

terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana

suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk

kesenian46

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong

dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang

tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan

tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut

Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada

beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah

non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan

46

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu

tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik

66

Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada

sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini

agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang

bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat

berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru

Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk

kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng

blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada

satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang

dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah

Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas

berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan

keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47

Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang

masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka

hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat

Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima

dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk

kebudayaa salah satunya kesenian

Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan

sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-

nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan

47

Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia

Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64

67

perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi

tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya

Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama

dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua

kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk

penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan

sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa

diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan

masyarakat Betawi

Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya

berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat

itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari

Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan

menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal

instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi

yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48

Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian

lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus

dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam

dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan

budaya di tempat dimana Islam itu masuk

48

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981

h65

68

BAB III

ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi

Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena

masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah

banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian

itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari

unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di

Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara

bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun

1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini

kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1

Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses

asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi

adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal

dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini

berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta

in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both

1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi

penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

69

local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as

Arab and Chineserdquo 2

Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi

tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai

unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya

Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3

Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal

dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di

Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang

Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas

baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan

tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah

penduduk asli Jakarta

Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis

menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke

19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia

Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di

antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah

Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan

2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements

Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember

2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129

4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi

FISIP UI 2004 h5

70

Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya

komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self

conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin

(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan

eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu

dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan

identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya

perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang

merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama

menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan

komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya

etnis Betawi di Jakarta

Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan

dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis

Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan

wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal

usul bahasa dan agama7

Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah

jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena

5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33

6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35

7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h

64-65

71

perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin

bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia

Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan

wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata

Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi

Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah

masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan

keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di

wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas

masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun

2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta

Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang

ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok

ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara

bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi

yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng

Sawah Jakarta Selatan9

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi

budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan

ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan

8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di

perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan

Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00

72

Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun

200010

Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan

lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga

Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11

Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini

dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan

sebagai ikon budaya Betawi12

tetapi karena laju perkembangan pembangunan

yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai

Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah

kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13

Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya

yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula

pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang

10

Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan

Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa

Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan

perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa

kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu

Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11

Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan

Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan

sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari

Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah

kawasan Setu Babakan 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang

sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung

asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi

legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13

Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan

Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

73

menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14

yaitu

kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi

serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15

Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah

berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada

tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan

mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16

Maka Setu Babakan dianggap

sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di

DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi

Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya

dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada

waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung

Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta

Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17

Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah

Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg

asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya

14

Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas

dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan

budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia

menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15

Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan

Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16

Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

edisi Juni 2012 h 18 17

Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 11 April 2014

74

Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan

Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi

mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi

ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan

cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke

474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun

2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang

terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti

kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur

bangunan dengan ciri khas Betawi19

Berikut adalah gambaran umum

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan

luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3

Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota

Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih

18

Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19

httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014

75

289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan

dan Setu Mangga Bolong20

Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan

sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur

jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan

Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah

provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan

jalan Mochamad Kahfi21

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat

Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat

melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22

Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat

Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan

mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari

mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan

kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik

Betawi23

Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti

20

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat

Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21

Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22

httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September

2014 23

httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014

76

industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-

ondel24

Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan

serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan

edukasi

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial

Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya

memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk

sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur

dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk

sistem sosial dalam suatu masyarakat25

Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat

konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan

pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta

tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada

agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam

merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini

masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan

24

Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di

Setu Babakan ada dalam lampiran 25

Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h

135

77

Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak

Kopi wanita berdarah Cinardquo26

Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari

datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian

menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri

Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki

bernama Samsudin dan Hadi27

Meskipun saudara kedua kaka beradik ini

memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya

menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani

Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang

kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah

wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan

keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai

gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius

Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana

menunjukkan kemahiran seninya

Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama

hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang

digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua

berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi

26

Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua

ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu

dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai

sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya

dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102

78

dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang

yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28

Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat

Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka

seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang

menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat

penduduk asli Jakarta

ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun

1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat

Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di

masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di

masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk

sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut

dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah

Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah

Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang

melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian

dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di

halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang

membentuk kepribadian sayardquo29

Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi

adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi

budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang

dijadikan pedoman hidup

Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan

berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur

adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang

menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan

28

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h

104 29

Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986

79

jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau

kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan

keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan

di Perkampungan Setu Babakan 30

No Keterangan Jumlah Kondisi

1 Masjid 12 Baik

2 MusholaSurauLanggar 24 Baik

3 Gereja Kristen - -

4 Gereja Khatolik 1 Baik

5 Pura - -

6 Vihara - -

Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan

No Keterangan Jumlah

1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38

2 Kelompok Kebaktian 2

3 Yayasan 3

4 Lembaga Swadaya Masyarakat -

5 Panti Asuhan 4

6 Panti Wreda -

7 Panti Cacat -

30

Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada

penambahan unit masjd

80

Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31

Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta

tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam

melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka

dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima

satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam

istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek

kemanusiawian suatu kelompok

Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal

yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang

hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32

31

httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32

Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama

yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan

masyarakat bersama

81

Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan

jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal

dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33

Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya

ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang

mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan

lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh

manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34

Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan

karsa manusia35

Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga

melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial

yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia

seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta

dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan

jasmaniah atau material culture36

Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir

setiap anggota orang perorang dalam masyarakat

Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan

jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk

masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas

etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi

33

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta

1965 h 77-78 34

EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama

Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36

Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982

h 173

82

berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar

Arab Cina Portugis dan lain-lain37

Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses

dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang

berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya

sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata

upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan

budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38

Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak

awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini

berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya

kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh

Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak

semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39

Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni

musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik

Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik

Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh

37

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia

International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h

46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau

seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia

Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014

83

Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong

Betawi40

Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang

kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu

babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41

Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi

menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya

telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi

dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta

Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya

Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan

identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42

Dan masyarakat Betawi

telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim

telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya

pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk

40

Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya

Sastra 2008 h 155 41

Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42

Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis

dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas

84

Kelapa43

Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan

sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan

mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya

kota Jakarta dewasa ini

Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada

seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian

Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya

diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah

menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar

dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata

kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian

lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau

menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu

kesatuan dengan nilai Islam44

Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek

bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau

mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan

perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh

masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

43

Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional

dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal

1996 h7 44

Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam

dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86

85

Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang

kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang

Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan

pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong

yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah

proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang

Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah

budaya Betawi45

Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil

wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan

rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam

Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam

termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima

gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam

gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang

Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita

tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik

dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci

hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita

sebagai muslim46

Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah

menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis

alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan

nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai

kesenian Betawi

45

Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam

Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46

Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya

betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930

86

Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya

Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama

penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi

Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek

Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan

dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas

budaya masayarakat Betawi47

Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat

Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh

bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan

ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di

beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini

menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-

Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari

Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada

umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan

pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap

pertunjukannyardquo 48

Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf

pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di

dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai

dengan nilai Islam

47

Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan

pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014

87

Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal

Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd

ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai

dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan

berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah

menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan

setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49

Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh

masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang

tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng

Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga

telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk

memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni

menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50

Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian

antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat

sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi

bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan

dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta

kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51

Karakter terpenting dalam hal ini

adalah agama sistem kepercayaan

Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan

49

Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid

dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50

Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51

Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman

h 133

88

proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani

kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan

budaya

89

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai

mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat

Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka

sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang

membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem

sosial dalam masyarakat Betawi

Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses

terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul

pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah

administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di

Tangerang Bekasi Depok dan Bogor

Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap

nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam

urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan

konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan

konservasi budaya yang religius

Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai

hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi

alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam

yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong

dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses

penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap

dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang

kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam

Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki

pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek

kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam

inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang

90

berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik

Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek

Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan

budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai

Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-

sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang

dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam

Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat

Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang

kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain

lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek

menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari

Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun

tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan

penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian

yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi

Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui

sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan

masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa

pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta

atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak

sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini

gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi

sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu

dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan

Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian

Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan

diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua

kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai

kesopanan yang diajarkan Islam

Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap

bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya

nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan

gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi

yang identik dengan Muslim

91

B SARAN

Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran

dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni

Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman

Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya

yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap

mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal

menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat

amin

92

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Primer

Sumber yang tidak diterbitkan

Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan

Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi

Jakarta Desember 2012

Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj

Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi

Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi

Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan

Jakarta 2004

Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya

Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2002

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan

Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta

Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta

2001

93

Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan

KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI

Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012

Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni

Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

1976

Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta

Direktori Kesenian Jakarta 1986

Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas

Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program

Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002

Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City

Government and Cultural Office 2009

Buku-Buku

Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama

Widya Sastra 2008

Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002

Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam

Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan

Festival Jakarta 1996

Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007

Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta

Jakarta LIPI 2001

94

Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan

Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi

Lisan 1996

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan

Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007

Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar

2011

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi

Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa

Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela

Betawi 1991

Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994

Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance

2011

Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat

Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004

Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta

Perkumpulan Renaisance 2010

Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi

Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976

Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

95

Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan

Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997

Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di

Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009

Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia

Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b

Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival

Istiqlal 1996

Majalah dan Artikel

Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

Merpati Archipelago edisi Juni 2012

Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal

Anthropological Intitute vol LXXV 1945

Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3

Mei 1968

Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964

Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The

Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1

Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3

November 1973

Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi

Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

96

Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat

1986

Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986

Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre

Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)

Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical

Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3

(October 1993)

Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan

Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

Sumber Sekunder

___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik

Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001

ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011

Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995

Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta

PT Gramedia Pustaka Utama 1992

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

97

Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya

1987

Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di

Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008

Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press

1982

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo

Persada 1982

Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi

pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia 1964

Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei

2006

Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981

Wawancara

Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek

Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta

Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan

kota Administrasi Jakarta Selatan

98

Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi

dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi

dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga

Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan

Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur

Sumber elektronik

httpwwwjstororgstable41757955

httpwwwjstororgstable41757968

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml

httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta

httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952

httpwwwkependudukancapilgoid

httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-

betawihtml

httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842

99

httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi

LAMPIRAN

Transkip wawancara

Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei

2014 pukul 1300)

Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek

semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain

pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas

koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang

menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana

dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata

musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi

beliau seorang penabuh gendang yang handal

Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari

Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong

Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar

saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78

Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari

Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu

diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program

Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus

pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu

ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-

gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang

mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus

pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya

Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti

nama menjadi Institut Kesenian Jakarta

Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak

maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan

oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi

Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari

Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan

nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses

transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan

resmi

Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal

sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai

penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk

meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari

Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek

yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo

dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena

Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka

dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam

tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah

menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa

dilirik oleh generasi muda Betawi

Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng

Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada

pada norma Betawi

Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak

tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu

pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni

Sukarjan

Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa

saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya

Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi

diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah

tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama

adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil

DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam

kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan

pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia

Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh

seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari

Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi

tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng

Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek

ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun

bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor

seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah

satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35

negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat

itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk

membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat

luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima

Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun

telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek

sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun

1980

Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi

ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng

Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian

ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006

kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai

karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna

penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu

sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di

tahun 2006 itu

Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa

wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan

Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh

gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata

Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus

Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya

pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi

karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari

tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah

Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal

Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek

Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai

salah satu tarian khas Betawi

dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630

Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini

Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian

Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan

dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi

dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang

Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua

kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu

bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar

atau pakaian atau gerakan

Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga

pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan

saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya

sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah

menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor

Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi

koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam

Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya

Betawi agar tetap eksis

Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-

jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin

menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya

Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan

semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan

tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan

bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang

masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca

koridor Islam)

Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng

Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi

dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur

gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai

budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di

Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan

budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya

Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar

budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah

budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu

pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya

perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain

dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet

dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi

tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak

normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus

tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal

demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi

demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih

sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi

Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu

Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan

yudikatif di dalamnya

Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku

yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa

bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian

Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok

masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi

semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak

dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya

begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi

Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman

mereka sebatas hanya dikulit arinya saja

Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka

katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini

bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini

faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana

musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi

Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya

aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius

islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah

budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin

yang liriknya berisi pesan moral

Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari

ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak

dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan

budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam

sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang

sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik

Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai

melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja

mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada

masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa

dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari

maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan

marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur

dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai

Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan

Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat

demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan

kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan

menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan

marwah budaya kami yaitu Islam

Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)

Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang

Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah

budaya Betawi

Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya

apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter

masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter

kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik

Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang

sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami

mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi

perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya

hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya

Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita

gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika

mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk

meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti

dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan

dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa

gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat

Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam

penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan

tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang

mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya

tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak

islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam

Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami

sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-

mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-

lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris

Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci

Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua

kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak

mengenakan jilbab

Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik

masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan

dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah

kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang

sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan

konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan

usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi

sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan

bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain

sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan

Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi

Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab

dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang

kromong pak

Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih

sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula

bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai

sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin

sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal

Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan

sekedar musik hiburan aja ya pak

Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama

dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba

Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata

dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk

menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja

bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa

langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan

kedudukan

Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)

Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta

Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak

Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa

Betawi]

ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw

Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo

Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang

telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang

datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia

bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe

masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat

menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan

ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa

ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe

sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda

poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea

jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken

apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias

dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest

gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef

Tionghoa

Alat Orkest Gambang

Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian

soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe

Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si

Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng

Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim

Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe

Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan

Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw

Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek

dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw

To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan

actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang

dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan

bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa

Lagoe-lagoe jang populair

Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok

Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona

Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau

Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe

boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres

(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada

saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika

tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem

almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja

soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada

nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat

plaatgramophoon masih ada sedia itoe

Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang

Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen

djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe

iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini

Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di

Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen

dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat

mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta

telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat

ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe

lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1

(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah

loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada

djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet

keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia

dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In

donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada

kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada

major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein

Nie Hoe Keng

Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang

Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak

bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo

dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa

Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan

hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida

heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe

sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di

Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog

tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari

Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa

di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen

soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong

Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita

penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja

bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim

jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat

muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-

tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken

oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang

biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian

kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara

seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai

itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet

Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman

Zanger dan Zangeres (Tjio Kek

Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal

hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti

menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken

lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan

pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang

tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai

oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang

jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-

anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis

Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di

Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan

laen-laen sebaginja

Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek

Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo

bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari

orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika

berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika

moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin

menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran

menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda

dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong

Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh

baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang

marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada

Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe

samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja

dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-

peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti

kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie

dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh

Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam

sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang

baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan

poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja

tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida

mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea

betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe

hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah

tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet

baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja

orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia

sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio

Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek

maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar

sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan

toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se

bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat

Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran

membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang

mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio

Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe

baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada

orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman

doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang

paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling

banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe

kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot

Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai

soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo

Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada

heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika

poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek

badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake

oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake

tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde

sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan

sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah

plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes

Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen

dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi

empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan

luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat

bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada

berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo

Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek

mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja

Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada

oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa

djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong

besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa

Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta

koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta

baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor

koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia

jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali

Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande

bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken

oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari

Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa

Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo

Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee

moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey

Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada

mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar

Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir

serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-

tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe

wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi

denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen

di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng

Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat

terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger

nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest

gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing

Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+

1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang

kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe

Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang

miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika

tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan

SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah

Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan

Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan

Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari

bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok

tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek

menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang

seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat

colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli

piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken

piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta

gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng

Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota

Djakarta (+ 1900)

Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer

Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet

peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi

anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-

pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan

mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat

terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken

lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh

pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab

marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja

Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio

Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri

boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan

tida kenal sama sekali

Ngo Hong Lauw diberdiriken

Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim

Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli

pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe

waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika

menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan

Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna

toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe

setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-

mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang

tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi

anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja

rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia

njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong

Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean

Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit

waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari

sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah

menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari

besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang

bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari

gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak

boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima

panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa

shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier

Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana

tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan

toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman

pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng

dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo

Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa

dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel

Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini

jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja

Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang

Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di

Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-

ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta

namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo

Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3

DAFTAR GAMBAR

Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1

Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2

1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di

Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta

mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif

provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng

yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek

Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra

Sutisna3

Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4

Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan5

3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di

sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian

Bang Yahya Andi Saputra6

Bang Gumin Has SPd7

6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di

Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang

aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul

Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah

Jagakarsa Jakarta Selatan

Page 6: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah 1

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah 8

2 Pembatasan Masalah 11

3 Perumusan Masalah 12

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 12

D Tinjauan Pusataka 13

E Pendekatan dan Landasan Teori 15

F Sistematika Penulisan 18

BAB II POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi 21

1 Musik Gambang Kromong 25

2 Tari Ronggeng Blantek 33

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan

Tari Ronggeng Blantek 58

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan

Tari Ronggeng Blantek 65

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI

SETU BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi di Perkampungan Setu Babakan 68

vi

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan 74

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan 75

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 76

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 83

BAB IV PENUTUP

A Kesimpulan 89

B Saran-saran 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

1

PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP

KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG

BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN

BAB 1

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas

etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa

dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat

Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga

mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain

Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan

antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka

Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga

merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan

pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan

kesamaan identitas mereka

Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia

Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda

Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan

2

sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat

pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1

Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang

didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di

Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai

kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang

kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3

Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad

ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis

Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat

dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa

melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi

mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4

Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam

ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring

semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu

menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi

1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta

Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45

3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan

Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun

1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal

kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid

yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan

pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari

Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-

hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam

3

dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam

telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-

orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan

Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat

menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6

Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah

menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok

Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan

tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran

Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis

sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang

sebaliknya

Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru

mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin

memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap

mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7

Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8

Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan

masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang

5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30

6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah

FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah

diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29

8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas

dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h

119

4

terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak

tahun 1970-an

Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan

pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan

kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak

dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang

dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh

seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam

Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui

kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya

tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis

membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek

Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor

diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi

yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian

pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen

musik pribumi10

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara

9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau

mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura

dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen

musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi

5

kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa

unik11

Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang

kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis

untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang

kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi

ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta13

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik

11

Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara

yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa

gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur

dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai

dengan nilai-nilai Islam

12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak

awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene

berpedoman pada nilai-nilai Islam

13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978

sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di

tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

6

dalam tingkatan nasional maupun internasional14

Banyaknya penghargaan yang

diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek

telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan

sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di

tengah masyarakat luas

Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada

gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15

Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap

unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap

berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga

saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat

Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi

Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah

memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi

tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik

gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada

tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16

14

Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI

Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara

pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam

Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15

Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-

unsur melayu Islam 16

Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT

Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139

7

Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan

jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan

tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17

Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya

termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh

Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan

termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama

tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang

bersifat alami atau manusiawirdquo18

Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis

berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang

kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat

diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam

Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir

sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya

Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419

Perkampungan ini

adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-

nilai budaya Betawi

Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai

agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong

17

Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam

Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium

Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18

Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi

Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat

Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34

8

hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat

Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri

khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan

dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi

budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan

non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak

secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam

tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-

nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya

masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan

memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai

Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat

dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang

kromong dan tari ronggeng blantek

20

Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi

Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai

narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya

diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada

akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat

Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

9

Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi

berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21

1 Gambang Kromong

2 Gamelan Ajeg

3 Topeng

4 Tanjidor

5 Samrah

6 Keroncong Tugu

7 Gambus

8 Rebana Biang

9 Ketimpring

10 Sampyong

Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

1 Kembang Topeng

2 Gegot

3 Topeng Kedok

4 Silat 1 (Beksi)

5 Blenggo Asli

6 Tapak Tangan

7 Cokek Sirih Kuning

8 Zapin Arab

21

Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

10

9 Ronggeng Blantek

10 Enjot-Enjotan

11 Gejruk Jidat

12 Nandak Ganjen

13 Gandes Kipas

14 Silat 2 (Pengasinan)

15 Lenggo Jikek

16 Topeng Gong

17 Lambang Sari

18 Wayang Botoh

19 Silat 3

20 Kotebang

Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis

memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek

penulisan skripsi

Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat

Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi

hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua

kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini

terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian

gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan

beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan

terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja

11

diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima

dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap

berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam

Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek

secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa

kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru

dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah

indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama

ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat

2 Pembatasan Masalah

Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT

BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG

KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN

BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah

berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang

hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau

Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari

tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana

kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek

mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang

telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini

hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan

unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

12

3 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut

1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-

nilai Islam

2 Bagaimanakah bentuk perubahannya

3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang

telah bercampur dengan unsur-unsur Islam

Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses

penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan

tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang

menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini

adalah

1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong

dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk

skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah

lokal dengan tema sosial budaya

13

3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji

sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya

D Tinjauan Pusataka

Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh

Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian

musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran

maupun pengaruh Islam di dalamnya

Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong

Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis

mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di

Jakarta

Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis

Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan

Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi

dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut

di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi

berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi

Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya

khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi

Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang

menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis

lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan

bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya

14

dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir

Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota

Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata

Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini

secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan

pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam

dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam

penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis

mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis

Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari

Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini

menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi

Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema

penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama

dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis

mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat

Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian

Betawi

Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum

menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran

maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang

15

Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan

menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya

sekalipun dengan tema serupa

E Pendekatan dan Landasan Teori

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif

analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa

lampau yang bersifat komperhensif 22

mengetahui kronologi persitiwa proses

serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima

kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta

suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23

Peneliti

berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-

bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori

yang relevan bagi penelitian tersebut

Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori

Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-

produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo

tentang seni adalah

ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus

simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya

(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan

nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur

22

Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT

Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23

HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf

Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72

16

penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya

adalah seni itu sendirirdquo24

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara

asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa

Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data

yang meliputi 4 tahapan yaitu 26

24

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23

26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32

17

Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber

yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu

sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti

biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber

tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi

kemudian wawancara dan pengamatan langsung

Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis

disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik

instansi resmi derah maupun pemerintah

Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan

metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi

beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema

penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk

memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil

penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi

Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema

serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian

kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di

Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu

untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan

pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata

dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan

18

Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil

penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah

kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi

beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun

sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema

kajian

Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa

sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha

melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber

sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut

Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta

memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur

dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari

segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut

dengan historiografi27

F Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan

didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas

Bab I Pendahuan

A Latar Belakang Masalah

B Permasalahan

27

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109

19

1 Identifikasi Masalah

2 Pembatasan Masalah

3 Perumusan Masalah

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

D Tinjauan Pusataka

E Pendekatan dan Landasan Teori

F Sistematika Penulisan

BAB II Potret Musik dan Tari Betawi

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

1 Musik Gambang Kromong

2 Tari Ronggeng Blantek

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang

Kromong dan Tari Ronggeng

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di

Perkampungan Setu Babakan

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek

di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bab IV PENUTUP

20

A Kesimpulan

B Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

21

BAB II

POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara

mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang

dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing

Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini

adalah masyarakat Betawi

Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk

kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan

dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi

sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan

tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam

kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua

unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan

hidup maupun tata aturan mereka

Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian

Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni

pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi

dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis

dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat

pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda

1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4

22

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal

Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2

NO Jenis

Reportoar

Kelompok

Reportoar

Tokoh

Karawitan

Keterangan

1 Gambang

Kromong

Gamelan Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gambang

Kromong

2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gamelan

Ajeng Gong Bolong

3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu

Topeng

4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu

Tanjidor

5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi

Lagu-lagu Samrah

6 Keroncong

Tugu

Melodis Andre Lampiran Notasi

contoh lagu Keroncong

Tugu

7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu

Gambus

8 Rebana

Biang

Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi

Lagu-lagu Rebana

Biang

9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi

bentuk pukulan

ketimpring

10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong

Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi

yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling

banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama

Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis

tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan

satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi

2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa

kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang

seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari

kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi

23

merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa

identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama

dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh

budaya yang heterogen

Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan

gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan

dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang

Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah

persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi

dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari

Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat

terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian

yang mengiringi tari serta pola lantainya

Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek

dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan

Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari

Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai

dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang

memiliki gerak silat di dalamnya 5

4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan

Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam

mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama

beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme

gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian

terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat

Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari

24

Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI

Kembang Topeng Joko Topeng

Gegot Kartini Topeng

Topeng Kedok Kartini Topeng

Silat 1 (Beksi) Wahab Silat

Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat

Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat

Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek

Zapin Arab Zainal Abidin Zapin

Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng

Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng

Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng

Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek

Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek

Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat

Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin

Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek

Wayang Botoh Abdurachem Topeng

Silat 3 Ali Sabeni Silat

Kotebang Abdurachem Silat

Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng

cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi

25

yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata

tari6

Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan

di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis

mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan

budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian

hari beragam

Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan

masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah

Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses

rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat

ini agar bisa diterima masyarakat luas

Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi

pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng

balntek sebagai objek penulisan skripsi ini

1 Musik Gambang Kromong

6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari

buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah

geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat

Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta

dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki

kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak

memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri

Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki

26

Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil

perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8

Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9

Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul

tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang

dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong

adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi

yaitu lenong dan cokek10

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta

Balai Pustaka 2005 h329

27

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai

hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam

pertunjukan teater lenong Betawi12

Persebaran Gambang Kromong sebagai seni

musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta

saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor

Tangerang Serang dan Sukabumi 13

Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya

1 Gambang14

11

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas

untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun

non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong

13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13

mei 2014)

14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas

Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014

28

Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan

belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah

kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada

tertinggi adalah siang

2 Kromong dan tehyan

3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris

terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan

seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh

berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen

gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)

4 Sukong

29

Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan

dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)

Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang

keras

5 Kong-a-hian

Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras

dalam nada liuh (g) dan che (d)

6 Bangsing atau suling15

Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang

Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan

mulut

7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang

digantungkan dilaras dengan nada siang (c)

15

Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu

Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok

Jali Putra

30

8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh

9 Pan atau Kecrek

Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga

menghasilkan bunyi crek-crek-crek

31

10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil

canang

Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi

diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen

gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16

Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada

yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu

Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu

yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin

Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang

dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental

Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong

Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan

setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu

phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan

Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh

Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong

diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17

Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul

Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut

Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning

16

Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis

Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17

Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari

cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan

selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan

gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan

dengan nilai Islam

32

Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan

skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah

jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh

masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang

peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa

Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali

untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut

serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu

luang18

Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan

dengan instrumen musik pribumi

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang

kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang

kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta

maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong

sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari

oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan

musik gambang kromong

Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu

mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses

rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu

18

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo

33

mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan

Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian

antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan

suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap

faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap

masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

2 Tari Ronggeng Blantek

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi

ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti

Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu

beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan

tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap

eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah

laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah

Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha

membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya

34

dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari

Betawi19

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek

Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu

Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di

Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai

seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik

seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah

menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut

Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta20

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater

rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21

dimana dalam memulai sebuah pertunjukan

topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang

disebut Blantek22

atau Ronggeng Blantek23

Dalam perkembangannya tarian ini

menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak

diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu

19

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21

Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di

Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk

teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah

= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap

bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran

bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali

dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian

dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22

Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol

16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014

pukul 0129) 23

Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu

Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam

pertunjukan tari

35

Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan

terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224

Tari Ronggeng

Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki

badan tangan dan kepala

Susunan Gerak

Tari

Bagian Uraian Hitungan

1Lenggang

Rongeh25

Kaki Dimulai dengan posisi kaki

kanan menyilang di depan kaki

kiri kemudian melangkah

maju dengan lamgkah kaki kiri

menyilang di depan kaki kanan

dan berjaalan maju dengan

posisi kaki tetap merendah dan

sedikit diayun

1x8

dilakukan

sebanyak 8

kali

Badan Pada saat tangan kiri

digerakkan ke dalam maka

badan digerakkan ke serong

samping kiri dan pada saat

melangkah badan menghadap

depan

Tangan Tangan kiri lurus ke samping

kiri lalu diayunkan ke dalam

dengan posis telapak

menghadap luar dan

pergelangan tangan ditekuk

kemudian diayunkan kembali

ke posisi samping pada saat

kaki berjalan maju

Kepala Menghadap pergerakan tangan

kiri kemudian menghadap

depan sambil mengayunkan

kepala (gedek) ke kanan dan ke

kiri dengan hadapan tetap ke

24

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI

Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25

Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula

menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah

mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail

gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada

penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya

dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem

dasar tari Betawi

36

depan

2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan

telapak membentuk huruf V

dan membuka lutut sehingga

posisi kaki menjadi merendah

2x8 (gerakan

dilakukan

sebanyak 2

kali putaran

dimulai dari

lenggang

ronggeh

sampai ogek)

Badan Tegap menghadap ke depan

kemudian menggerakkan

badan (torso) ke kanan dan ke

kiri dan memberikan efek

pada bahu ke kanan dan ke

kiri

Tangan Tangan kiri direntangkan ke

samping sebatas pinggang dan

tangan kanan memegang

selendang di pinggang sebelah

kanan kemudian

menyampirkan selendang

dengan telapak kanan ketika

bahu bergerak ke kanan

Kepala Menghadap ke bahu kanan

ketika badan (torso) bergerak

ke kanan begitu pula

sebaliknya

3Selancar Ngepik

atas

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan posisi

merendah kemudian berjalan

maju dan mundur dengan

posisi tetap merendah

Hitungan

cepat

dilakukan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dan

membusungkan dada

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

atas dengan posisi berada di

depan setinggi atas kepala

kemudian menggerakan

telapak tangan dengan

memutar pergelangan tangan

ke arah luar dan dalam secara

bergantian

Kepala Menghadap ke arah kaki yang

melangkah

4Selancar

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

dengan membuka lutut

kemudian melangkah maju

1x8 maju

1x8 mundu

dilakukan

37

empat kali dan mundur empat

kali perlahan dengan

menggenjot lutut naik turun

secara perlahan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah

membusungkan dada dengan

sedikit condong kedepan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar pinggang

kemudian menggerakkan

telapak tangan bergantian

dimulai dengan telapak tangan

kiri dengan memutar

pergelangan dari jari-jari yang

menghadap atas kemudian

menghadap kebawah begitu

pula sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

memutarkan pergelangan

tangan

5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua

kaki melangkah maju sebanyak

empat langkah kemudian

jongkok dengan tumpuan kaki

kanan dan bangun dengan

posisi kaki kanan merendah

dan kaki kiri lurus ke samping

dengan telapak membuka

depan Kemudian melangkah

mundur dengan sedikit

meloncat dan merendah

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua telapak kaki

sejajar membuka lutut dan

merendahkan badan

2x8 setiap

satu kali

putaran

gerak

Badan Tegap menghadap depan

dengan dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari tangan kiri

ditekuk ke bahu dan jari

telunjuk menyentuh bahu

dengan telapak menghadap

bawah tangan kanan

direntangkan ke sampin kanan

sepinggang lalu bergerak

bergantian sebanyak tiga kali

Kemudian pada saat bangun

38

dari jongkok tangan kiri lurus

ke atas samping kiri dengan

telapak menghadap luar dan

tangan kanan ditekukkan ke

bahu dengan jari telunjuk

menyentuh bahu Pada saat

mundur tangan bergerak

seperti selancar ngepeik atas

dan diakhiri dengan posisi

tangan kanan lurus ke depan

menggerakkan telapak tangan

ke dalam dan tangan kiri

berada di pinggang

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu pada saat

bangun dari jongkok

menghadap ke tangan kiri atas

dan diakhiri dengan

menghadap ke depan

6Selancar

Pakblang

Kaki Gerakan kaki sama dengan

gerakan selancar pakblang

hanya pada saat akhir gerakan

kaki merendah kemudian

sedikit menggenjot lutut

mengikuti gerakan pinggul ke

kanan dan ke kiri

2x8 setiap

satu gerakan

(gerakan

dilakukan

sebanyak dua

putaran

mengulang)

Badan Sama pada gerakan selancar

pakblang posisi badan tegap

dan merendah Diakhiri

menggerakkan pinggul kekiri

sebanyak empat kali

Tangan Sama seperti gerakan selancar

pakblang diakhiri dengan

tangan kanan lurus dan

menggerakkan telapak tangan

dengan memutar pergelangan

ke arah dalam sementara

tangan kiri ditekuk ke

pinggang dan memegang

selendang kemudian

menyampirkan selendang

dengn telapak tangan

mengikuti goyangan pinggul

Kepala Sama seperti gerakan selancar

blonter

7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit rendah di

samping kaki kanan dan

39

diakhiri dengan posisi kaki

kanan dijinjit ke samping kaki

kiri dengan posisi kedua kaki

merendah

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dengan dada

membusung kemudian

menggerakkan badan ke kiri

dan ke kanan dengan dimulai

gerakan ke kanan yang

mengakibatkan efek pada bahu

Tangan Pada saat kaki kanan

merendah kedua tangan

disilangkan di samping kanan

bawah dengan telapak

menghadap luar Kemudian

tangan kiri ditekuk ke depan

setinggi atas kepala dengan

jari-jari menghadap kanan dan

telapak menghadap ke depan

dan tangan kanan ditekuk ke

pundak dengan jari telunjuk

menyentuh bahu dan telapak

menghadap bawah

Kepala Menghadap depan dengan

menggerakkan kepala ke kanan

dan ke kiri dengan pandangan

ke depan mengikuti gerakan

badan (torso)

8Tepak

Ngarojeng

Kaki Melangkah ke kanan dengan

posisi merendah dengan irama

makin lama makin cepat dan

diakhiri dengan posisi kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kanan

dengan posisi merendah

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada

Tangan Tangan kiri berada di pinggang

dengan memegang selendang

sambil menyampirkan

selendang tangan kanan

diluruskan ke samping kanan

sejajar dengan pinggang

kemudian menggerakkan

tangan dengan gerakan ayunan

tangan ke luar dan ke dalam

Kemudian kedua tangan

40

disilangkan di samping kanan

sebatas pinggang dan diakhiri

dengan posisi tangan seperti

selancar ngepik atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

dan diakhir dengan hadapan ke

depan

9Kepak dua

tangan mundur

Kaki Setelah menbentuk sikap

kemudian melangkah mundur

perlahan dengan posisi kanan

menyilang berjinjit di belakang

kaki kiri yang posisinya

merendah kemudian bergerak

dengan sedikit menggenjot

naik turun

Gerakan 2x8

Badan Seteleh membentuk posisi

badan menggerakkan (torso) ke

kanan dan ke kiri masing-

masing satu kali dan saat

berjalan posisi badan tegap

merendah dengan menghadap

depan

Tangan Posisi tangan seperti possi

selancar ngepik atas tetapi

menggerakkan pergelangan

tangan hanya sekali ke arah

dalam dan diakhiri dengan

telapak meghadap luar dengan

jari-jari saling berhadapan ke

dalam

Kepala Pada saat badan bergerak

(torso) kepala bergerak

mengikuti pergerakan badan ke

kanan dan ke kiri Lalu pada

saat kaki kiri melangkah

kepala menunduk dan pada

saat kaki kanan melangkah

kepala menghadap ke depan

10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan telapak membentuk huruf

V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

41

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan posisi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar sepinggang sebelah

kanan dengan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

menghadap atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

11Goyang Cendol

Ijo

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V26

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Kemudian menggerakkan

pinggul ke kanan dan ke kiri

masing-masing satu kali

Tangan Kedua tangan memegang

selendang masing-masing

sisinya sambil memegang

selendang di pinggang dan

menyampirkan selendang

dengan mengepakkan telapak

tangan kanan ketika pinggul

bergoyang ke kanan dan ke

kiri ketika pinggul bergoyang

ke kiri

Kepala Mengayun dan mengikuti

gerakan pinggul

12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

26

Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap

menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga

badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu

Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014

42

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan

pinggang kemudian tangan

kiri digerakkan ke atas

sehingga posisi akhirnya

ditekuk ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kanan tetap

ke samping begitu pula

sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

43

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

15Klewer dua

tangan

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan tinggi

pinggang kemudian tangan

kanan lurus ke samping kanan

setinggi pinggang kemudian

digerakkan ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kiri

diletakkan di pinggang dengan

memegang selendang

kemudian menyampirkan

selendang ketika tangan kanan

di bahu

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8

44

kanan menyilang di depan kaki

kiri dengan sikap merendah

kemudian setelah satu kali

delapan berpindah posisi

menjadi kaki kiri yang

menyilang di depan kaki kanan

dan tetap berjalan di tempat

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

posisi badan condong ke depan

Tangan Geakan tangan sama dengan

gerakan kewer kanan (pada

gerekan ke tiga belas) Tangan

kanan bergerak dan tangan kiri

di pinggang setelah kaki

bertukar maka posisi tangan

juga bertukar

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

18 Jingke tepak

blonter

Kaki Kaki kanan berada menyilang

di depan kaki kiri sebagai

tumpuan dengan posisi

merendah sementara kaki kiri

berada di belakang kaki kanan

dengan posisi berjinjit

Kemudian bergerak memutar

di tempat dengan gerakan naik

turun (menggenjot) Setelah

empat kali berjalan di tempat

kemudian bertukar posisi kaki

menjadi Kaki kiri di depan

sebagai tumpuan dan kaki

kanan menyilang di belakang

dengan posisi berjinjit

Gerakan 2x8

dilakukan

sebanyak

tiga kali

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Tangan kanan berada di

pinggang dengan telapak

memegang selendang di

pinggang kanan dan tangan

kanan lurus ke depan dengan

telapak menghadap ke depan

dan jari-jari menghadap ke

atas Kemudian tangan

digerakkan dengan

mengayunkan telapak tangan

dengan posisi tangan yang

45

tetap lurus Kemudian tangan

kiri digerakkan ke depan

sehingga berada lurus ke depan

dengan telapak menghadap

depan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

berada di samping pinggang

kanan dengan memegang

selendang Kemudan

menyampirkan selendang

ketika goyang ke kanan

Kemudian bergerak sebaliknya

ketika berpindah kaki

Kepala Menghadap depan dan pada

saat kaki berjinjit kepala

menunduk akibat dari ayunan

kaki

19Gibang

Ronggeng

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap kanan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian

merendah dengan sikap

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Kemudian kaki kanan

digerakkan ke samping kanan

hingga membentuk lurus dan

telapak kaki kanan menghadap

samping sementara kaki kiri

Gerakan 4x8

46

tetap merendah begitu pula

sebaliknya

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Pertama tangan kanan digerak

ayun hingga lurus ke depan

sejajr dada dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke atas kemudian

kedua tangan diayunkan ke

kanan sehingga tangan kiri

berada di depan dada dengan

posisi ditekuk telapak

menghadap kanan jari-jari

menghadap atas dan tangan

kanan lurus ke samping serong

atas dengan posisi telapak

menghadap luar dan jari-jari

menghadap atas begitu pula

sebaliknya

Kepala Kepala menghadap depan

kemudian melihat ke tangan

yang direntangkan ke atas

21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke

depan dengan telapak

menghadap ke depan dan kaki

kiri merendah kemudian kedua

kaki dirapatkan dan berjalan di

tempat dengan kaki berjinjit

ketika berdiri dan kaki

menapak ketika merendah

gerakan ini dilakukan masing-

masing dalam empat hitungan

Gerakan 3x8

dilakukan

sebanyak dua

kali dengan

gerakan

mulai dari

gonjingan

satu

Badan Tegap dan menghadap ke

depan

Tangan Posisi tangan direntangkan ke

depan atas dan sedikit

menekuk dengan ketinggian di

atas kepala telapak tangan

menghadap luar dan jari-jari

tangan saling berhadapan

Kemudian kedua tangan

ditekuk ke bahu masing-

masing sisinya dengan jari

telunjuk menyentuh bahu Dan

menggerakkan siku dengan

putaran ke depan dan ke atas

47

ketika kaki merendah lalu ke

belakang bergantian ketika

kaki berjinjit

Kepala Menghadap depan ketika kaki

berjinjit dan menunduk ketika

kaki merunduk

22Gonjingan

blonter

Kaki Kaki merendah dengan sikap

telapak kaki membentuk huruf

V Kemudian lutut kaki dinaik

turunkan secara perlahan

Gerakan 2x8

Badan Setalah kaki merendah bahu

digerakkan ke depan dimulai

dengan bahu kanan dengan

putaran ke atas lalu ke depan

lalu pada saat berdiri kembali

menghadap depan dan kembali

merendah dan menggerakkan

bahu kiri ke depan dengan

putaran ke atas menuju ke

depan secara perlahan

kemudian keduanya bergerak

secara cepat bergantian dengan

memutar bahu ke depan

Tangan Kedua tangan ditekuk ke

masing-masing bahu dengan

jari telunjuk menyentuh bahu

kemudian menggerakkan siku

ke depan dengan putaran ke

atas berbarengan dengan

gerakan bahu begitupula

sebaliknya

Kepala Menghadap depan dan

mengayun ketika

menggerakkan tangan

23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap

ke depan dan kaki kanan

merendah dan berjinjit

menghadap kanan posisi

kedua kaki menghadap ke

kanan dengan merendah

Kemudian mengangkat kaki

kanan sebanyak dua kali

berbarengan dengan tangan

begitu pula sebaliknya

terhadap kaki kiri

Gerakan 1x8

dimasing-

masing

sisinya dan

dilakukan

sebanyak

tujuh kali

yang

kedelapan

adalah

peralihan

Badan Merendah dan condong ke

depan menghadap ke kaki yang

bergerak mengangkat

48

Tangan Tangan kiri mengambil

selendang di pinggang kiri

kemudian diletakkan di telapak

tangan dengan posisi akhir

lurus sejajar bahu dan

selendang tersangkut di

telapak sementara tangan

kanan digerakkan lurus ke

depan bawah dengan jari-jari

menghadap depan dan kaki

dinaikkan dua kali maka

telapak tangan digerakkan naik

turun akibat pergelangan

tangan yang digerakkan

Begitu pula pada tangan

sebalikanya

24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap depan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tetap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk di depan tubuh tangan

49

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

menghadap bawah sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapak menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

26Silat Tangkis

Sejajar

Kaki Kaki melangkah kanan dan

dimulai dengan kaki kanan

rendah dan kaki kiri berjinjit di

samping kaki kanan kemudian

mundur dengan posisi kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit Kemudian melangkah

lagi seperti gerakan di atas

sebanyak tiga kali kemudian

bergerak duduk dengan posisi

kaki disilangkan di depan kaki

kiri berada di bawah kaki

kanan paha kaki kanan berada

di atas paha kaki kiri

Kemudian bangun dengan

posisi duduk jongkok kaki kiri

bertumpu pada lutut dan kaki

kanan setengah berdiri dengan

posisi paha lurus dan tumpuan

telapak kaki Kemudan bangun

berdiri dengan melanjutkan

gerakan kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit lalu

bergantian kaki merendah dan

kaki kanan berjinjit diakhiri

dengan posisi kaki kanan

merendah dan kaki kiri

menyilang di belakang kaki

Gerakan 3x8

ditambah

3x8 berjalan

ditempat dari

posisi

terakhir

50

kanan dengan sikap berjinjit

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

sikap dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari gerakan tangan

kiri berada di depan dada

dengan ditekuk dan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

ke atas tangan kanan ditekuk

ke bawah dengan posisi siku

lurus dan tangan mengepal ke

bawah Kemudian posisi

tangan kiri tetap pergelangan

tangan kanan diputar ke atas

sehingga sekarang siku

menghadap ke atas Kemudian

kedua tangan disilangkan dan

membuat gerak tangkis ke

samping kiri pinggang dengan

posisi tangan ditekuk

sepinggang telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas dilakukan dua

kali juga terhadap sisi

sebaliknya

Lalu kedua tangan disilangkan

di depan dada dengan proses

menuju ke atas dengan kedua

tangan direntangkan ke

masing-masing sisinya sebelah

atas dan telapak membuka ke

atas lalu tangan kiri kembali

ditekuk ke depan badan tangan

kanan menyiku ke bawah lalu

tangan kanan digerakkan ke

serong atas kanan diikuti

tangan kiri membuka ke serong

atas kiri kemudian tangan kiri

kembali ke posisi tekuk di

depan dada tangan kanan

menyiku ke bawah lalu

digerakkan ke atas dan tangan

kembali menyilang sejajar

pinggang di samping kiri

sekali dan diakhiri dengan

posisi tangan kiri berada di

depan badan dengan ditekuk

51

dan telapak tangan menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

menyiku ke bawah dengan siku

sejajar bahu dan kepalan

tangan mengarah ke bawah

Kepala Melihat ke tangan yang

bergerak

27Silat Tangkis

Rempak

Kaki Dimulai dengan kaki

melangkah ke kanan dan kedua

kaki berjinjit kemudian

mundur dengan kaki kiri

dengan membentuk kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kaki kiri

kemudian melangkah ke kanan

dengan bentuk kaki kanan

merendah dan kaki kiri berjinjit

di samping kaki kanan dengan

merendah

Gerakan 5x8

Badan Pada saat tangan naik posisi

badan serong samping dan

pada saat menyilang tangan

badan mengikuti geraan silang

tangan

Tangan Diawali dengan tangan yang

diputar ke arah serong atas

kanan hingga membentuk lurus

di samping serong atas kanan

dengan jari telunjuk dan tengah

mennujuk ke serong atas

sementara tangan kiri berada di

samping pinggang dengan

posisi ditekuk ke bawah

telapak menghadap bawah dan

jari-jari menghadap depan

Kemudian tangan disilangkan

di samping kanan dengan

posisi telapak menghadap

depan lalu membuka ke sisinya

di samping pinggang kanan

Lalu disilangkan di samping

pinggang kiri

Kepala Menghadap ke tangan yang

lurus serong dan menghadap ke

tangan yang menyilang

28 Gibang

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

kemudian bergerak di tempat

Gerakan 4x8

52

dengan posisi kanan yang lurus

ke depan dengan membentuk

telapak kaki menghadap depan

sementara kaki kiri merendah

kemudian kaki kanan mundur

sejajar dengan kaki kiri lalu

kaki kiri maju lurus

membentuk telapak

menghadap depan bergantian

dengan kaki kanan

Badan Tegap dan menghadap depan

condong ke depan dengan dada

membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

ditekuk ke depan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke samping kanan

posisi tangan kanan berada di

depan badan dengan ditekuk ke

depan dada dan telapak

menghadap bawah kemudian

gerakan tangan kanan pada saat

kaki kanan melangkah adalah

mendorong pergelangan ke

depan dengan telapak tangan

menghadap bawah pada saat

kaki iri melangkah memutar

telapak tangan ke arah luar

sehingga telapak tangan

menghadap ke atas kemudian

menggerakkan pergelangan

tangannya ke depan dan ke

belakang

Kepala Kepala mengayun mengikuti

kaki

29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tegap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk ke depan tubuh tangan

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

53

menghadap bawah Sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapan menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dan merendah

dengan sikap kaki kanan

menapak dan kaki kiri berjinjit

rapat

Gerakan 3x8

Badan Tegap merendah dan condong

ke depan

Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah

dengan tinggi sepinggang

telapak tangan ke bawah dan

jari-jari menghadap depan

sedangkan tangan kanan lurus

ke samping kanan sejajar

pinggang dengan telapak

menghadap samping kanan dan

jari-jari lurus ke atas

Kepala Setelah sikap kaki terbentuk

kepala digerakkan ke kanan

dan ke kiri dengan hadapan ke

depan dengan menggerakkan

leher (gedek)

31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan

bergerak meloncat kecil

(mengayun naik turun) ketika

kaki kanan bergerak kaki

kanan diayunkan ke samping

kanan hingga posisinya lurus

dengan telapak menghadap

kanan lalu diayunkan ke

samping kiri dengan posisi

Gerakan 4x8

54

menekuk hingga berada di

depan badan dan telapak

menghadap ke samping kiri

gerakan dilakukan berulang

kali kemudian diakhiri dengan

gerakan jalan dengan posisi

kaki tetap menyilang

Badan Tegap menghadap depan

Tangan Ketika kaki kanan lurus ke

samping tangan kanan

diayunkan ke samping kiri

dengan posisi tangan kiri

ditekuk keluar samping kiri

dan telapak menghadap keluar

sementara tangan kanan

menekuk di depan badan

dengan telapak dan jari-jari

menghadap bawah Pada saat

kaki kanan diayunkan ke

samping kiri tangan kanan

dibuka ke samping kanan

dengan posisi tangan ditekuk

ke luar sebelah kanan dan

telapak membuka serta tangan

kiri ditekuk ke dalam dengan

posisi telapak dan jari-jari

menghadap bawah

Kepala Mengikuti pergerakan kaki

kanan

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan

diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari

beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian

penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi

Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana

biang27

Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam

Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah

satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu

27

Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri

dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari

Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014

oukul 1100

55

Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah

baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif

burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet

selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala

berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting

kuning 28

Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang

koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni

Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng

Blantek29

Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama

koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30

28

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional

Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi

Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30

Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari

Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini

merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama

pada generasi muda sekarang ini

56

Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah

memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini

Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar

belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil

produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari

kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat

Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan

masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat

nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun

1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja

se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-

Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat

Nasional tahun 198531

Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek

sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam

skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng

31

httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014

57

Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali

pada tahun 198732

Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai

prestasi tari Ronggeng Blantek

ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada

masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah

benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok

etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini

dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa

mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat

itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek

berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap

Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari

kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo

Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi

indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan

membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya

mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng

Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi

khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara

umum

Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh

laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan

masyarakat Betawi33

Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian

kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang

dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang

32

Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal

perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-

prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33

Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment

Tourism and Culture Office 2009 h 42

58

koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi

musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam

sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar

Betawi

Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi

adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah

satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi

untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan

cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara

Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

34

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23

59

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang

kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang

kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai

musik karawitan Betawi

Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan

antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35

Unsur

Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

35

Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014)

60

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk

mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater

lenong Betawi38

Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah

pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu

menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan

36

Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan

sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal

ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua

tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong

61

gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai

dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39

Hal demikian jelas bertentangan

dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong

mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi

Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah

daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan

pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan

dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai

Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang

tidak sesuai dengan ajaran Islam

Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang

lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang

kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa

menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi

gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi

Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika

kepada masyarakat

Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya

fungsi gambang kromong sekarang ini

rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi

sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional

dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas

39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau

membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi

dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak

ada

62

Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap

lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40

Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong

sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah

menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang

kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan

diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa

membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik

tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan

gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat

Betawi terhadap kesenian ini

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong

nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang

kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh

para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam

Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang

dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko

lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada

penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain

musik laki-laki41

40

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41

Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan

Betawi Sabtu 8 Agustus 2014

63

Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan42

Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak

dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan

gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan

nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas

dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai

musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media

dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong43

Ketiga jenis lagu-lagu yang

dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora

cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang

kromong yang mengandung pesan vulgar44

Keempat kostum para pemain musik

42

Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 43

Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44

Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52

64

dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup

auratnya

Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar

menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam

gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam

bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi

pedoman hidup masyarakat Betawi

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada

kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai

telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum

yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai

Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah

muda45

Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum

tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang

45

Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu

Babakan

65

sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari

ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya

bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua

kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat

diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi

terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana

suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk

kesenian46

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong

dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang

tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan

tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut

Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada

beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah

non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan

46

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu

tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik

66

Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada

sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini

agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang

bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat

berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru

Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk

kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng

blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada

satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang

dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah

Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas

berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan

keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47

Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang

masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka

hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat

Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima

dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk

kebudayaa salah satunya kesenian

Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan

sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-

nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan

47

Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia

Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64

67

perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi

tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya

Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama

dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua

kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk

penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan

sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa

diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan

masyarakat Betawi

Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya

berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat

itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari

Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan

menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal

instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi

yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48

Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian

lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus

dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam

dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan

budaya di tempat dimana Islam itu masuk

48

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981

h65

68

BAB III

ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi

Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena

masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah

banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian

itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari

unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di

Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara

bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun

1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini

kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1

Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses

asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi

adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal

dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini

berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta

in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both

1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi

penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

69

local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as

Arab and Chineserdquo 2

Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi

tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai

unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya

Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3

Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal

dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di

Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang

Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas

baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan

tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah

penduduk asli Jakarta

Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis

menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke

19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia

Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di

antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah

Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan

2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements

Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember

2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129

4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi

FISIP UI 2004 h5

70

Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya

komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self

conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin

(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan

eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu

dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan

identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya

perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang

merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama

menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan

komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya

etnis Betawi di Jakarta

Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan

dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis

Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan

wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal

usul bahasa dan agama7

Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah

jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena

5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33

6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35

7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h

64-65

71

perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin

bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia

Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan

wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata

Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi

Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah

masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan

keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di

wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas

masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun

2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta

Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang

ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok

ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara

bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi

yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng

Sawah Jakarta Selatan9

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi

budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan

ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan

8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di

perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan

Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00

72

Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun

200010

Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan

lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga

Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11

Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini

dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan

sebagai ikon budaya Betawi12

tetapi karena laju perkembangan pembangunan

yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai

Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah

kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13

Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya

yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula

pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang

10

Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan

Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa

Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan

perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa

kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu

Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11

Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan

Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan

sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari

Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah

kawasan Setu Babakan 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang

sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung

asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi

legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13

Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan

Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

73

menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14

yaitu

kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi

serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15

Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah

berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada

tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan

mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16

Maka Setu Babakan dianggap

sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di

DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi

Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya

dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada

waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung

Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta

Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17

Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah

Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg

asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya

14

Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas

dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan

budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia

menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15

Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan

Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16

Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

edisi Juni 2012 h 18 17

Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 11 April 2014

74

Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan

Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi

mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi

ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan

cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke

474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun

2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang

terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti

kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur

bangunan dengan ciri khas Betawi19

Berikut adalah gambaran umum

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan

luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3

Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota

Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih

18

Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19

httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014

75

289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan

dan Setu Mangga Bolong20

Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan

sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur

jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan

Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah

provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan

jalan Mochamad Kahfi21

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat

Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat

melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22

Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat

Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan

mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari

mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan

kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik

Betawi23

Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti

20

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat

Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21

Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22

httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September

2014 23

httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014

76

industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-

ondel24

Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan

serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan

edukasi

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial

Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya

memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk

sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur

dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk

sistem sosial dalam suatu masyarakat25

Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat

konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan

pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta

tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada

agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam

merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini

masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan

24

Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di

Setu Babakan ada dalam lampiran 25

Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h

135

77

Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak

Kopi wanita berdarah Cinardquo26

Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari

datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian

menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri

Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki

bernama Samsudin dan Hadi27

Meskipun saudara kedua kaka beradik ini

memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya

menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani

Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang

kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah

wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan

keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai

gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius

Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana

menunjukkan kemahiran seninya

Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama

hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang

digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua

berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi

26

Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua

ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu

dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai

sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya

dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102

78

dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang

yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28

Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat

Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka

seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang

menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat

penduduk asli Jakarta

ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun

1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat

Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di

masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di

masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk

sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut

dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah

Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah

Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang

melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian

dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di

halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang

membentuk kepribadian sayardquo29

Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi

adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi

budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang

dijadikan pedoman hidup

Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan

berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur

adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang

menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan

28

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h

104 29

Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986

79

jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau

kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan

keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan

di Perkampungan Setu Babakan 30

No Keterangan Jumlah Kondisi

1 Masjid 12 Baik

2 MusholaSurauLanggar 24 Baik

3 Gereja Kristen - -

4 Gereja Khatolik 1 Baik

5 Pura - -

6 Vihara - -

Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan

No Keterangan Jumlah

1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38

2 Kelompok Kebaktian 2

3 Yayasan 3

4 Lembaga Swadaya Masyarakat -

5 Panti Asuhan 4

6 Panti Wreda -

7 Panti Cacat -

30

Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada

penambahan unit masjd

80

Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31

Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta

tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam

melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka

dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima

satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam

istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek

kemanusiawian suatu kelompok

Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal

yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang

hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32

31

httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32

Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama

yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan

masyarakat bersama

81

Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan

jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal

dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33

Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya

ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang

mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan

lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh

manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34

Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan

karsa manusia35

Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga

melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial

yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia

seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta

dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan

jasmaniah atau material culture36

Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir

setiap anggota orang perorang dalam masyarakat

Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan

jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk

masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas

etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi

33

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta

1965 h 77-78 34

EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama

Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36

Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982

h 173

82

berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar

Arab Cina Portugis dan lain-lain37

Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses

dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang

berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya

sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata

upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan

budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38

Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak

awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini

berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya

kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh

Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak

semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39

Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni

musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik

Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik

Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh

37

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia

International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h

46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau

seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia

Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014

83

Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong

Betawi40

Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang

kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu

babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41

Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi

menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya

telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi

dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta

Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya

Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan

identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42

Dan masyarakat Betawi

telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim

telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya

pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk

40

Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya

Sastra 2008 h 155 41

Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42

Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis

dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas

84

Kelapa43

Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan

sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan

mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya

kota Jakarta dewasa ini

Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada

seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian

Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya

diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah

menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar

dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata

kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian

lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau

menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu

kesatuan dengan nilai Islam44

Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek

bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau

mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan

perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh

masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

43

Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional

dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal

1996 h7 44

Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam

dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86

85

Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang

kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang

Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan

pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong

yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah

proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang

Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah

budaya Betawi45

Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil

wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan

rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam

Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam

termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima

gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam

gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang

Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita

tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik

dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci

hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita

sebagai muslim46

Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah

menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis

alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan

nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai

kesenian Betawi

45

Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam

Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46

Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya

betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930

86

Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya

Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama

penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi

Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek

Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan

dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas

budaya masayarakat Betawi47

Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat

Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh

bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan

ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di

beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini

menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-

Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari

Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada

umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan

pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap

pertunjukannyardquo 48

Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf

pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di

dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai

dengan nilai Islam

47

Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan

pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014

87

Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal

Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd

ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai

dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan

berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah

menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan

setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49

Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh

masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang

tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng

Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga

telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk

memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni

menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50

Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian

antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat

sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi

bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan

dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta

kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51

Karakter terpenting dalam hal ini

adalah agama sistem kepercayaan

Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan

49

Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid

dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50

Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51

Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman

h 133

88

proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani

kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan

budaya

89

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai

mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat

Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka

sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang

membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem

sosial dalam masyarakat Betawi

Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses

terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul

pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah

administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di

Tangerang Bekasi Depok dan Bogor

Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap

nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam

urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan

konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan

konservasi budaya yang religius

Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai

hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi

alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam

yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong

dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses

penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap

dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang

kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam

Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki

pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek

kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam

inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang

90

berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik

Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek

Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan

budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai

Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-

sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang

dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam

Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat

Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang

kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain

lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek

menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari

Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun

tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan

penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian

yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi

Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui

sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan

masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa

pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta

atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak

sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini

gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi

sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu

dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan

Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian

Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan

diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua

kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai

kesopanan yang diajarkan Islam

Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap

bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya

nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan

gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi

yang identik dengan Muslim

91

B SARAN

Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran

dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni

Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman

Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya

yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap

mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal

menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat

amin

92

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Primer

Sumber yang tidak diterbitkan

Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan

Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi

Jakarta Desember 2012

Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj

Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi

Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi

Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan

Jakarta 2004

Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya

Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2002

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan

Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta

Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta

2001

93

Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan

KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI

Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012

Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni

Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

1976

Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta

Direktori Kesenian Jakarta 1986

Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas

Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program

Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002

Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City

Government and Cultural Office 2009

Buku-Buku

Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama

Widya Sastra 2008

Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002

Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam

Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan

Festival Jakarta 1996

Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007

Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta

Jakarta LIPI 2001

94

Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan

Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi

Lisan 1996

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan

Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007

Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar

2011

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi

Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa

Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela

Betawi 1991

Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994

Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance

2011

Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat

Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004

Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta

Perkumpulan Renaisance 2010

Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi

Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976

Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

95

Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan

Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997

Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di

Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009

Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia

Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b

Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival

Istiqlal 1996

Majalah dan Artikel

Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

Merpati Archipelago edisi Juni 2012

Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal

Anthropological Intitute vol LXXV 1945

Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3

Mei 1968

Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964

Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The

Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1

Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3

November 1973

Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi

Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

96

Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat

1986

Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986

Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre

Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)

Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical

Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3

(October 1993)

Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan

Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

Sumber Sekunder

___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik

Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001

ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011

Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995

Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta

PT Gramedia Pustaka Utama 1992

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

97

Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya

1987

Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di

Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008

Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press

1982

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo

Persada 1982

Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi

pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia 1964

Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei

2006

Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981

Wawancara

Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek

Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta

Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan

kota Administrasi Jakarta Selatan

98

Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi

dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi

dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga

Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan

Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur

Sumber elektronik

httpwwwjstororgstable41757955

httpwwwjstororgstable41757968

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml

httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta

httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952

httpwwwkependudukancapilgoid

httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-

betawihtml

httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842

99

httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi

LAMPIRAN

Transkip wawancara

Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei

2014 pukul 1300)

Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek

semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain

pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas

koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang

menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana

dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata

musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi

beliau seorang penabuh gendang yang handal

Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari

Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong

Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar

saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78

Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari

Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu

diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program

Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus

pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu

ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-

gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang

mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus

pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya

Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti

nama menjadi Institut Kesenian Jakarta

Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak

maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan

oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi

Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari

Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan

nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses

transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan

resmi

Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal

sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai

penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk

meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari

Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek

yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo

dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena

Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka

dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam

tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah

menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa

dilirik oleh generasi muda Betawi

Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng

Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada

pada norma Betawi

Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak

tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu

pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni

Sukarjan

Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa

saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya

Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi

diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah

tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama

adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil

DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam

kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan

pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia

Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh

seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari

Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi

tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng

Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek

ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun

bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor

seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah

satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35

negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat

itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk

membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat

luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima

Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun

telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek

sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun

1980

Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi

ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng

Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian

ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006

kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai

karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna

penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu

sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di

tahun 2006 itu

Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa

wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan

Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh

gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata

Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus

Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya

pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi

karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari

tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah

Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal

Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek

Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai

salah satu tarian khas Betawi

dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630

Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini

Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian

Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan

dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi

dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang

Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua

kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu

bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar

atau pakaian atau gerakan

Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga

pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan

saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya

sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah

menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor

Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi

koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam

Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya

Betawi agar tetap eksis

Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-

jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin

menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya

Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan

semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan

tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan

bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang

masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca

koridor Islam)

Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng

Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi

dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur

gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai

budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di

Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan

budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya

Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar

budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah

budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu

pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya

perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain

dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet

dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi

tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak

normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus

tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal

demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi

demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih

sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi

Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu

Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan

yudikatif di dalamnya

Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku

yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa

bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian

Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok

masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi

semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak

dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya

begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi

Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman

mereka sebatas hanya dikulit arinya saja

Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka

katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini

bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini

faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana

musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi

Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya

aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius

islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah

budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin

yang liriknya berisi pesan moral

Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari

ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak

dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan

budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam

sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang

sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik

Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai

melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja

mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada

masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa

dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari

maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan

marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur

dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai

Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan

Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat

demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan

kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan

menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan

marwah budaya kami yaitu Islam

Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)

Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang

Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah

budaya Betawi

Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya

apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter

masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter

kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik

Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang

sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami

mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi

perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya

hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya

Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita

gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika

mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk

meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti

dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan

dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa

gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat

Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam

penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan

tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang

mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya

tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak

islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam

Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami

sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-

mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-

lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris

Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci

Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua

kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak

mengenakan jilbab

Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik

masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan

dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah

kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang

sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan

konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan

usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi

sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan

bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain

sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan

Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi

Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab

dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang

kromong pak

Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih

sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula

bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai

sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin

sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal

Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan

sekedar musik hiburan aja ya pak

Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama

dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba

Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata

dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk

menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja

bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa

langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan

kedudukan

Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)

Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta

Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak

Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa

Betawi]

ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw

Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo

Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang

telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang

datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia

bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe

masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat

menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan

ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa

ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe

sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda

poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea

jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken

apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias

dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest

gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef

Tionghoa

Alat Orkest Gambang

Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian

soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe

Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si

Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng

Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim

Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe

Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan

Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw

Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek

dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw

To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan

actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang

dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan

bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa

Lagoe-lagoe jang populair

Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok

Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona

Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau

Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe

boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres

(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada

saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika

tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem

almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja

soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada

nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat

plaatgramophoon masih ada sedia itoe

Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang

Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen

djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe

iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini

Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di

Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen

dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat

mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta

telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat

ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe

lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1

(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah

loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada

djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet

keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia

dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In

donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada

kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada

major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein

Nie Hoe Keng

Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang

Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak

bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo

dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa

Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan

hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida

heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe

sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di

Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog

tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari

Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa

di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen

soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong

Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita

penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja

bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim

jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat

muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-

tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken

oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang

biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian

kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara

seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai

itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet

Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman

Zanger dan Zangeres (Tjio Kek

Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal

hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti

menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken

lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan

pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang

tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai

oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang

jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-

anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis

Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di

Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan

laen-laen sebaginja

Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek

Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo

bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari

orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika

berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika

moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin

menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran

menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda

dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong

Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh

baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang

marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada

Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe

samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja

dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-

peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti

kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie

dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh

Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam

sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang

baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan

poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja

tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida

mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea

betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe

hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah

tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet

baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja

orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia

sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio

Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek

maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar

sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan

toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se

bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat

Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran

membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang

mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio

Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe

baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada

orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman

doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang

paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling

banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe

kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot

Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai

soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo

Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada

heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika

poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek

badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake

oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake

tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde

sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan

sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah

plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes

Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen

dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi

empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan

luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat

bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada

berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo

Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek

mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja

Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada

oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa

djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong

besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa

Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta

koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta

baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor

koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia

jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali

Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande

bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken

oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari

Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa

Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo

Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee

moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey

Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada

mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar

Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir

serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-

tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe

wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi

denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen

di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng

Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat

terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger

nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest

gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing

Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+

1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang

kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe

Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang

miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika

tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan

SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah

Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan

Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan

Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari

bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok

tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek

menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang

seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat

colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli

piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken

piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta

gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng

Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota

Djakarta (+ 1900)

Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer

Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet

peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi

anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-

pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan

mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat

terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken

lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh

pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab

marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja

Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio

Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri

boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan

tida kenal sama sekali

Ngo Hong Lauw diberdiriken

Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim

Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli

pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe

waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika

menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan

Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna

toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe

setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-

mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang

tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi

anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja

rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia

njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong

Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean

Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit

waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari

sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah

menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari

besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang

bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari

gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak

boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima

panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa

shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier

Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana

tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan

toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman

pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng

dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo

Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa

dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel

Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini

jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja

Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang

Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di

Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-

ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta

namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo

Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3

DAFTAR GAMBAR

Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1

Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2

1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di

Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta

mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif

provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng

yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek

Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra

Sutisna3

Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4

Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan5

3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di

sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian

Bang Yahya Andi Saputra6

Bang Gumin Has SPd7

6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di

Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang

aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul

Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah

Jagakarsa Jakarta Selatan

Page 7: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …

vi

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan 74

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan 75

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 76

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 83

BAB IV PENUTUP

A Kesimpulan 89

B Saran-saran 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

1

PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP

KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG

BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN

BAB 1

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas

etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa

dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat

Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga

mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain

Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan

antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka

Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga

merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan

pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan

kesamaan identitas mereka

Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia

Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda

Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan

2

sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat

pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1

Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang

didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di

Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai

kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang

kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3

Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad

ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis

Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat

dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa

melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi

mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4

Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam

ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring

semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu

menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi

1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta

Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45

3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan

Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun

1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal

kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid

yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan

pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari

Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-

hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam

3

dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam

telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-

orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan

Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat

menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6

Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah

menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok

Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan

tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran

Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis

sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang

sebaliknya

Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru

mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin

memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap

mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7

Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8

Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan

masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang

5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30

6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah

FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah

diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29

8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas

dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h

119

4

terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak

tahun 1970-an

Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan

pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan

kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak

dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang

dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh

seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam

Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui

kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya

tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis

membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek

Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor

diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi

yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian

pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen

musik pribumi10

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara

9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau

mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura

dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen

musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi

5

kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa

unik11

Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang

kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis

untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang

kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi

ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta13

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik

11

Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara

yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa

gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur

dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai

dengan nilai-nilai Islam

12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak

awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene

berpedoman pada nilai-nilai Islam

13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978

sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di

tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

6

dalam tingkatan nasional maupun internasional14

Banyaknya penghargaan yang

diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek

telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan

sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di

tengah masyarakat luas

Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada

gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15

Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap

unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap

berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga

saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat

Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi

Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah

memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi

tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik

gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada

tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16

14

Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI

Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara

pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam

Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15

Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-

unsur melayu Islam 16

Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT

Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139

7

Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan

jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan

tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17

Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya

termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh

Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan

termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama

tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang

bersifat alami atau manusiawirdquo18

Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis

berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang

kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat

diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam

Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir

sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya

Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419

Perkampungan ini

adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-

nilai budaya Betawi

Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai

agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong

17

Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam

Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium

Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18

Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi

Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat

Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34

8

hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat

Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri

khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan

dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi

budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan

non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak

secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam

tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-

nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya

masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan

memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai

Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat

dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang

kromong dan tari ronggeng blantek

20

Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi

Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai

narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya

diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada

akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat

Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

9

Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi

berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21

1 Gambang Kromong

2 Gamelan Ajeg

3 Topeng

4 Tanjidor

5 Samrah

6 Keroncong Tugu

7 Gambus

8 Rebana Biang

9 Ketimpring

10 Sampyong

Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

1 Kembang Topeng

2 Gegot

3 Topeng Kedok

4 Silat 1 (Beksi)

5 Blenggo Asli

6 Tapak Tangan

7 Cokek Sirih Kuning

8 Zapin Arab

21

Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

10

9 Ronggeng Blantek

10 Enjot-Enjotan

11 Gejruk Jidat

12 Nandak Ganjen

13 Gandes Kipas

14 Silat 2 (Pengasinan)

15 Lenggo Jikek

16 Topeng Gong

17 Lambang Sari

18 Wayang Botoh

19 Silat 3

20 Kotebang

Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis

memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek

penulisan skripsi

Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat

Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi

hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua

kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini

terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian

gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan

beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan

terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja

11

diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima

dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap

berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam

Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek

secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa

kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru

dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah

indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama

ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat

2 Pembatasan Masalah

Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT

BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG

KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN

BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah

berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang

hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau

Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari

tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana

kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek

mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang

telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini

hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan

unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

12

3 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut

1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-

nilai Islam

2 Bagaimanakah bentuk perubahannya

3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang

telah bercampur dengan unsur-unsur Islam

Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses

penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan

tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang

menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini

adalah

1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong

dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk

skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah

lokal dengan tema sosial budaya

13

3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji

sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya

D Tinjauan Pusataka

Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh

Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian

musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran

maupun pengaruh Islam di dalamnya

Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong

Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis

mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di

Jakarta

Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis

Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan

Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi

dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut

di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi

berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi

Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya

khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi

Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang

menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis

lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan

bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya

14

dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir

Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota

Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata

Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini

secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan

pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam

dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam

penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis

mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis

Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari

Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini

menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi

Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema

penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama

dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis

mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat

Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian

Betawi

Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum

menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran

maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang

15

Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan

menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya

sekalipun dengan tema serupa

E Pendekatan dan Landasan Teori

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif

analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa

lampau yang bersifat komperhensif 22

mengetahui kronologi persitiwa proses

serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima

kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta

suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23

Peneliti

berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-

bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori

yang relevan bagi penelitian tersebut

Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori

Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-

produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo

tentang seni adalah

ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus

simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya

(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan

nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur

22

Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT

Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23

HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf

Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72

16

penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya

adalah seni itu sendirirdquo24

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara

asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa

Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data

yang meliputi 4 tahapan yaitu 26

24

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23

26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32

17

Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber

yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu

sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti

biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber

tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi

kemudian wawancara dan pengamatan langsung

Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis

disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik

instansi resmi derah maupun pemerintah

Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan

metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi

beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema

penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk

memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil

penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi

Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema

serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian

kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di

Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu

untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan

pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata

dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan

18

Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil

penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah

kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi

beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun

sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema

kajian

Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa

sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha

melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber

sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut

Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta

memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur

dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari

segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut

dengan historiografi27

F Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan

didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas

Bab I Pendahuan

A Latar Belakang Masalah

B Permasalahan

27

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109

19

1 Identifikasi Masalah

2 Pembatasan Masalah

3 Perumusan Masalah

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

D Tinjauan Pusataka

E Pendekatan dan Landasan Teori

F Sistematika Penulisan

BAB II Potret Musik dan Tari Betawi

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

1 Musik Gambang Kromong

2 Tari Ronggeng Blantek

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang

Kromong dan Tari Ronggeng

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di

Perkampungan Setu Babakan

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek

di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bab IV PENUTUP

20

A Kesimpulan

B Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

21

BAB II

POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara

mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang

dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing

Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini

adalah masyarakat Betawi

Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk

kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan

dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi

sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan

tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam

kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua

unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan

hidup maupun tata aturan mereka

Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian

Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni

pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi

dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis

dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat

pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda

1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4

22

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal

Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2

NO Jenis

Reportoar

Kelompok

Reportoar

Tokoh

Karawitan

Keterangan

1 Gambang

Kromong

Gamelan Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gambang

Kromong

2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gamelan

Ajeng Gong Bolong

3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu

Topeng

4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu

Tanjidor

5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi

Lagu-lagu Samrah

6 Keroncong

Tugu

Melodis Andre Lampiran Notasi

contoh lagu Keroncong

Tugu

7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu

Gambus

8 Rebana

Biang

Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi

Lagu-lagu Rebana

Biang

9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi

bentuk pukulan

ketimpring

10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong

Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi

yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling

banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama

Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis

tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan

satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi

2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa

kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang

seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari

kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi

23

merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa

identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama

dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh

budaya yang heterogen

Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan

gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan

dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang

Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah

persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi

dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari

Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat

terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian

yang mengiringi tari serta pola lantainya

Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek

dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan

Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari

Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai

dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang

memiliki gerak silat di dalamnya 5

4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan

Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam

mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama

beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme

gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian

terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat

Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari

24

Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI

Kembang Topeng Joko Topeng

Gegot Kartini Topeng

Topeng Kedok Kartini Topeng

Silat 1 (Beksi) Wahab Silat

Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat

Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat

Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek

Zapin Arab Zainal Abidin Zapin

Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng

Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng

Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng

Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek

Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek

Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat

Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin

Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek

Wayang Botoh Abdurachem Topeng

Silat 3 Ali Sabeni Silat

Kotebang Abdurachem Silat

Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng

cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi

25

yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata

tari6

Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan

di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis

mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan

budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian

hari beragam

Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan

masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah

Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses

rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat

ini agar bisa diterima masyarakat luas

Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi

pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng

balntek sebagai objek penulisan skripsi ini

1 Musik Gambang Kromong

6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari

buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah

geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat

Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta

dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki

kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak

memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri

Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki

26

Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil

perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8

Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9

Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul

tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang

dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong

adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi

yaitu lenong dan cokek10

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta

Balai Pustaka 2005 h329

27

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai

hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam

pertunjukan teater lenong Betawi12

Persebaran Gambang Kromong sebagai seni

musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta

saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor

Tangerang Serang dan Sukabumi 13

Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya

1 Gambang14

11

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas

untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun

non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong

13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13

mei 2014)

14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas

Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014

28

Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan

belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah

kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada

tertinggi adalah siang

2 Kromong dan tehyan

3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris

terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan

seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh

berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen

gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)

4 Sukong

29

Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan

dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)

Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang

keras

5 Kong-a-hian

Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras

dalam nada liuh (g) dan che (d)

6 Bangsing atau suling15

Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang

Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan

mulut

7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang

digantungkan dilaras dengan nada siang (c)

15

Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu

Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok

Jali Putra

30

8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh

9 Pan atau Kecrek

Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga

menghasilkan bunyi crek-crek-crek

31

10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil

canang

Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi

diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen

gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16

Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada

yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu

Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu

yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin

Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang

dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental

Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong

Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan

setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu

phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan

Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh

Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong

diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17

Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul

Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut

Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning

16

Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis

Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17

Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari

cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan

selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan

gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan

dengan nilai Islam

32

Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan

skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah

jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh

masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang

peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa

Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali

untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut

serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu

luang18

Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan

dengan instrumen musik pribumi

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang

kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang

kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta

maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong

sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari

oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan

musik gambang kromong

Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu

mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses

rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu

18

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo

33

mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan

Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian

antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan

suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap

faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap

masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

2 Tari Ronggeng Blantek

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi

ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti

Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu

beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan

tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap

eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah

laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah

Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha

membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya

34

dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari

Betawi19

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek

Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu

Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di

Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai

seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik

seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah

menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut

Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta20

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater

rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21

dimana dalam memulai sebuah pertunjukan

topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang

disebut Blantek22

atau Ronggeng Blantek23

Dalam perkembangannya tarian ini

menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak

diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu

19

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21

Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di

Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk

teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah

= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap

bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran

bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali

dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian

dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22

Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol

16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014

pukul 0129) 23

Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu

Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam

pertunjukan tari

35

Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan

terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224

Tari Ronggeng

Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki

badan tangan dan kepala

Susunan Gerak

Tari

Bagian Uraian Hitungan

1Lenggang

Rongeh25

Kaki Dimulai dengan posisi kaki

kanan menyilang di depan kaki

kiri kemudian melangkah

maju dengan lamgkah kaki kiri

menyilang di depan kaki kanan

dan berjaalan maju dengan

posisi kaki tetap merendah dan

sedikit diayun

1x8

dilakukan

sebanyak 8

kali

Badan Pada saat tangan kiri

digerakkan ke dalam maka

badan digerakkan ke serong

samping kiri dan pada saat

melangkah badan menghadap

depan

Tangan Tangan kiri lurus ke samping

kiri lalu diayunkan ke dalam

dengan posis telapak

menghadap luar dan

pergelangan tangan ditekuk

kemudian diayunkan kembali

ke posisi samping pada saat

kaki berjalan maju

Kepala Menghadap pergerakan tangan

kiri kemudian menghadap

depan sambil mengayunkan

kepala (gedek) ke kanan dan ke

kiri dengan hadapan tetap ke

24

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI

Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25

Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula

menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah

mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail

gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada

penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya

dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem

dasar tari Betawi

36

depan

2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan

telapak membentuk huruf V

dan membuka lutut sehingga

posisi kaki menjadi merendah

2x8 (gerakan

dilakukan

sebanyak 2

kali putaran

dimulai dari

lenggang

ronggeh

sampai ogek)

Badan Tegap menghadap ke depan

kemudian menggerakkan

badan (torso) ke kanan dan ke

kiri dan memberikan efek

pada bahu ke kanan dan ke

kiri

Tangan Tangan kiri direntangkan ke

samping sebatas pinggang dan

tangan kanan memegang

selendang di pinggang sebelah

kanan kemudian

menyampirkan selendang

dengan telapak kanan ketika

bahu bergerak ke kanan

Kepala Menghadap ke bahu kanan

ketika badan (torso) bergerak

ke kanan begitu pula

sebaliknya

3Selancar Ngepik

atas

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan posisi

merendah kemudian berjalan

maju dan mundur dengan

posisi tetap merendah

Hitungan

cepat

dilakukan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dan

membusungkan dada

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

atas dengan posisi berada di

depan setinggi atas kepala

kemudian menggerakan

telapak tangan dengan

memutar pergelangan tangan

ke arah luar dan dalam secara

bergantian

Kepala Menghadap ke arah kaki yang

melangkah

4Selancar

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

dengan membuka lutut

kemudian melangkah maju

1x8 maju

1x8 mundu

dilakukan

37

empat kali dan mundur empat

kali perlahan dengan

menggenjot lutut naik turun

secara perlahan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah

membusungkan dada dengan

sedikit condong kedepan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar pinggang

kemudian menggerakkan

telapak tangan bergantian

dimulai dengan telapak tangan

kiri dengan memutar

pergelangan dari jari-jari yang

menghadap atas kemudian

menghadap kebawah begitu

pula sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

memutarkan pergelangan

tangan

5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua

kaki melangkah maju sebanyak

empat langkah kemudian

jongkok dengan tumpuan kaki

kanan dan bangun dengan

posisi kaki kanan merendah

dan kaki kiri lurus ke samping

dengan telapak membuka

depan Kemudian melangkah

mundur dengan sedikit

meloncat dan merendah

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua telapak kaki

sejajar membuka lutut dan

merendahkan badan

2x8 setiap

satu kali

putaran

gerak

Badan Tegap menghadap depan

dengan dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari tangan kiri

ditekuk ke bahu dan jari

telunjuk menyentuh bahu

dengan telapak menghadap

bawah tangan kanan

direntangkan ke sampin kanan

sepinggang lalu bergerak

bergantian sebanyak tiga kali

Kemudian pada saat bangun

38

dari jongkok tangan kiri lurus

ke atas samping kiri dengan

telapak menghadap luar dan

tangan kanan ditekukkan ke

bahu dengan jari telunjuk

menyentuh bahu Pada saat

mundur tangan bergerak

seperti selancar ngepeik atas

dan diakhiri dengan posisi

tangan kanan lurus ke depan

menggerakkan telapak tangan

ke dalam dan tangan kiri

berada di pinggang

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu pada saat

bangun dari jongkok

menghadap ke tangan kiri atas

dan diakhiri dengan

menghadap ke depan

6Selancar

Pakblang

Kaki Gerakan kaki sama dengan

gerakan selancar pakblang

hanya pada saat akhir gerakan

kaki merendah kemudian

sedikit menggenjot lutut

mengikuti gerakan pinggul ke

kanan dan ke kiri

2x8 setiap

satu gerakan

(gerakan

dilakukan

sebanyak dua

putaran

mengulang)

Badan Sama pada gerakan selancar

pakblang posisi badan tegap

dan merendah Diakhiri

menggerakkan pinggul kekiri

sebanyak empat kali

Tangan Sama seperti gerakan selancar

pakblang diakhiri dengan

tangan kanan lurus dan

menggerakkan telapak tangan

dengan memutar pergelangan

ke arah dalam sementara

tangan kiri ditekuk ke

pinggang dan memegang

selendang kemudian

menyampirkan selendang

dengn telapak tangan

mengikuti goyangan pinggul

Kepala Sama seperti gerakan selancar

blonter

7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit rendah di

samping kaki kanan dan

39

diakhiri dengan posisi kaki

kanan dijinjit ke samping kaki

kiri dengan posisi kedua kaki

merendah

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dengan dada

membusung kemudian

menggerakkan badan ke kiri

dan ke kanan dengan dimulai

gerakan ke kanan yang

mengakibatkan efek pada bahu

Tangan Pada saat kaki kanan

merendah kedua tangan

disilangkan di samping kanan

bawah dengan telapak

menghadap luar Kemudian

tangan kiri ditekuk ke depan

setinggi atas kepala dengan

jari-jari menghadap kanan dan

telapak menghadap ke depan

dan tangan kanan ditekuk ke

pundak dengan jari telunjuk

menyentuh bahu dan telapak

menghadap bawah

Kepala Menghadap depan dengan

menggerakkan kepala ke kanan

dan ke kiri dengan pandangan

ke depan mengikuti gerakan

badan (torso)

8Tepak

Ngarojeng

Kaki Melangkah ke kanan dengan

posisi merendah dengan irama

makin lama makin cepat dan

diakhiri dengan posisi kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kanan

dengan posisi merendah

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada

Tangan Tangan kiri berada di pinggang

dengan memegang selendang

sambil menyampirkan

selendang tangan kanan

diluruskan ke samping kanan

sejajar dengan pinggang

kemudian menggerakkan

tangan dengan gerakan ayunan

tangan ke luar dan ke dalam

Kemudian kedua tangan

40

disilangkan di samping kanan

sebatas pinggang dan diakhiri

dengan posisi tangan seperti

selancar ngepik atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

dan diakhir dengan hadapan ke

depan

9Kepak dua

tangan mundur

Kaki Setelah menbentuk sikap

kemudian melangkah mundur

perlahan dengan posisi kanan

menyilang berjinjit di belakang

kaki kiri yang posisinya

merendah kemudian bergerak

dengan sedikit menggenjot

naik turun

Gerakan 2x8

Badan Seteleh membentuk posisi

badan menggerakkan (torso) ke

kanan dan ke kiri masing-

masing satu kali dan saat

berjalan posisi badan tegap

merendah dengan menghadap

depan

Tangan Posisi tangan seperti possi

selancar ngepik atas tetapi

menggerakkan pergelangan

tangan hanya sekali ke arah

dalam dan diakhiri dengan

telapak meghadap luar dengan

jari-jari saling berhadapan ke

dalam

Kepala Pada saat badan bergerak

(torso) kepala bergerak

mengikuti pergerakan badan ke

kanan dan ke kiri Lalu pada

saat kaki kiri melangkah

kepala menunduk dan pada

saat kaki kanan melangkah

kepala menghadap ke depan

10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan telapak membentuk huruf

V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

41

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan posisi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar sepinggang sebelah

kanan dengan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

menghadap atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

11Goyang Cendol

Ijo

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V26

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Kemudian menggerakkan

pinggul ke kanan dan ke kiri

masing-masing satu kali

Tangan Kedua tangan memegang

selendang masing-masing

sisinya sambil memegang

selendang di pinggang dan

menyampirkan selendang

dengan mengepakkan telapak

tangan kanan ketika pinggul

bergoyang ke kanan dan ke

kiri ketika pinggul bergoyang

ke kiri

Kepala Mengayun dan mengikuti

gerakan pinggul

12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

26

Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap

menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga

badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu

Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014

42

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan

pinggang kemudian tangan

kiri digerakkan ke atas

sehingga posisi akhirnya

ditekuk ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kanan tetap

ke samping begitu pula

sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

43

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

15Klewer dua

tangan

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan tinggi

pinggang kemudian tangan

kanan lurus ke samping kanan

setinggi pinggang kemudian

digerakkan ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kiri

diletakkan di pinggang dengan

memegang selendang

kemudian menyampirkan

selendang ketika tangan kanan

di bahu

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8

44

kanan menyilang di depan kaki

kiri dengan sikap merendah

kemudian setelah satu kali

delapan berpindah posisi

menjadi kaki kiri yang

menyilang di depan kaki kanan

dan tetap berjalan di tempat

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

posisi badan condong ke depan

Tangan Geakan tangan sama dengan

gerakan kewer kanan (pada

gerekan ke tiga belas) Tangan

kanan bergerak dan tangan kiri

di pinggang setelah kaki

bertukar maka posisi tangan

juga bertukar

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

18 Jingke tepak

blonter

Kaki Kaki kanan berada menyilang

di depan kaki kiri sebagai

tumpuan dengan posisi

merendah sementara kaki kiri

berada di belakang kaki kanan

dengan posisi berjinjit

Kemudian bergerak memutar

di tempat dengan gerakan naik

turun (menggenjot) Setelah

empat kali berjalan di tempat

kemudian bertukar posisi kaki

menjadi Kaki kiri di depan

sebagai tumpuan dan kaki

kanan menyilang di belakang

dengan posisi berjinjit

Gerakan 2x8

dilakukan

sebanyak

tiga kali

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Tangan kanan berada di

pinggang dengan telapak

memegang selendang di

pinggang kanan dan tangan

kanan lurus ke depan dengan

telapak menghadap ke depan

dan jari-jari menghadap ke

atas Kemudian tangan

digerakkan dengan

mengayunkan telapak tangan

dengan posisi tangan yang

45

tetap lurus Kemudian tangan

kiri digerakkan ke depan

sehingga berada lurus ke depan

dengan telapak menghadap

depan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

berada di samping pinggang

kanan dengan memegang

selendang Kemudan

menyampirkan selendang

ketika goyang ke kanan

Kemudian bergerak sebaliknya

ketika berpindah kaki

Kepala Menghadap depan dan pada

saat kaki berjinjit kepala

menunduk akibat dari ayunan

kaki

19Gibang

Ronggeng

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap kanan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian

merendah dengan sikap

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Kemudian kaki kanan

digerakkan ke samping kanan

hingga membentuk lurus dan

telapak kaki kanan menghadap

samping sementara kaki kiri

Gerakan 4x8

46

tetap merendah begitu pula

sebaliknya

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Pertama tangan kanan digerak

ayun hingga lurus ke depan

sejajr dada dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke atas kemudian

kedua tangan diayunkan ke

kanan sehingga tangan kiri

berada di depan dada dengan

posisi ditekuk telapak

menghadap kanan jari-jari

menghadap atas dan tangan

kanan lurus ke samping serong

atas dengan posisi telapak

menghadap luar dan jari-jari

menghadap atas begitu pula

sebaliknya

Kepala Kepala menghadap depan

kemudian melihat ke tangan

yang direntangkan ke atas

21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke

depan dengan telapak

menghadap ke depan dan kaki

kiri merendah kemudian kedua

kaki dirapatkan dan berjalan di

tempat dengan kaki berjinjit

ketika berdiri dan kaki

menapak ketika merendah

gerakan ini dilakukan masing-

masing dalam empat hitungan

Gerakan 3x8

dilakukan

sebanyak dua

kali dengan

gerakan

mulai dari

gonjingan

satu

Badan Tegap dan menghadap ke

depan

Tangan Posisi tangan direntangkan ke

depan atas dan sedikit

menekuk dengan ketinggian di

atas kepala telapak tangan

menghadap luar dan jari-jari

tangan saling berhadapan

Kemudian kedua tangan

ditekuk ke bahu masing-

masing sisinya dengan jari

telunjuk menyentuh bahu Dan

menggerakkan siku dengan

putaran ke depan dan ke atas

47

ketika kaki merendah lalu ke

belakang bergantian ketika

kaki berjinjit

Kepala Menghadap depan ketika kaki

berjinjit dan menunduk ketika

kaki merunduk

22Gonjingan

blonter

Kaki Kaki merendah dengan sikap

telapak kaki membentuk huruf

V Kemudian lutut kaki dinaik

turunkan secara perlahan

Gerakan 2x8

Badan Setalah kaki merendah bahu

digerakkan ke depan dimulai

dengan bahu kanan dengan

putaran ke atas lalu ke depan

lalu pada saat berdiri kembali

menghadap depan dan kembali

merendah dan menggerakkan

bahu kiri ke depan dengan

putaran ke atas menuju ke

depan secara perlahan

kemudian keduanya bergerak

secara cepat bergantian dengan

memutar bahu ke depan

Tangan Kedua tangan ditekuk ke

masing-masing bahu dengan

jari telunjuk menyentuh bahu

kemudian menggerakkan siku

ke depan dengan putaran ke

atas berbarengan dengan

gerakan bahu begitupula

sebaliknya

Kepala Menghadap depan dan

mengayun ketika

menggerakkan tangan

23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap

ke depan dan kaki kanan

merendah dan berjinjit

menghadap kanan posisi

kedua kaki menghadap ke

kanan dengan merendah

Kemudian mengangkat kaki

kanan sebanyak dua kali

berbarengan dengan tangan

begitu pula sebaliknya

terhadap kaki kiri

Gerakan 1x8

dimasing-

masing

sisinya dan

dilakukan

sebanyak

tujuh kali

yang

kedelapan

adalah

peralihan

Badan Merendah dan condong ke

depan menghadap ke kaki yang

bergerak mengangkat

48

Tangan Tangan kiri mengambil

selendang di pinggang kiri

kemudian diletakkan di telapak

tangan dengan posisi akhir

lurus sejajar bahu dan

selendang tersangkut di

telapak sementara tangan

kanan digerakkan lurus ke

depan bawah dengan jari-jari

menghadap depan dan kaki

dinaikkan dua kali maka

telapak tangan digerakkan naik

turun akibat pergelangan

tangan yang digerakkan

Begitu pula pada tangan

sebalikanya

24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap depan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tetap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk di depan tubuh tangan

49

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

menghadap bawah sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapak menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

26Silat Tangkis

Sejajar

Kaki Kaki melangkah kanan dan

dimulai dengan kaki kanan

rendah dan kaki kiri berjinjit di

samping kaki kanan kemudian

mundur dengan posisi kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit Kemudian melangkah

lagi seperti gerakan di atas

sebanyak tiga kali kemudian

bergerak duduk dengan posisi

kaki disilangkan di depan kaki

kiri berada di bawah kaki

kanan paha kaki kanan berada

di atas paha kaki kiri

Kemudian bangun dengan

posisi duduk jongkok kaki kiri

bertumpu pada lutut dan kaki

kanan setengah berdiri dengan

posisi paha lurus dan tumpuan

telapak kaki Kemudan bangun

berdiri dengan melanjutkan

gerakan kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit lalu

bergantian kaki merendah dan

kaki kanan berjinjit diakhiri

dengan posisi kaki kanan

merendah dan kaki kiri

menyilang di belakang kaki

Gerakan 3x8

ditambah

3x8 berjalan

ditempat dari

posisi

terakhir

50

kanan dengan sikap berjinjit

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

sikap dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari gerakan tangan

kiri berada di depan dada

dengan ditekuk dan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

ke atas tangan kanan ditekuk

ke bawah dengan posisi siku

lurus dan tangan mengepal ke

bawah Kemudian posisi

tangan kiri tetap pergelangan

tangan kanan diputar ke atas

sehingga sekarang siku

menghadap ke atas Kemudian

kedua tangan disilangkan dan

membuat gerak tangkis ke

samping kiri pinggang dengan

posisi tangan ditekuk

sepinggang telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas dilakukan dua

kali juga terhadap sisi

sebaliknya

Lalu kedua tangan disilangkan

di depan dada dengan proses

menuju ke atas dengan kedua

tangan direntangkan ke

masing-masing sisinya sebelah

atas dan telapak membuka ke

atas lalu tangan kiri kembali

ditekuk ke depan badan tangan

kanan menyiku ke bawah lalu

tangan kanan digerakkan ke

serong atas kanan diikuti

tangan kiri membuka ke serong

atas kiri kemudian tangan kiri

kembali ke posisi tekuk di

depan dada tangan kanan

menyiku ke bawah lalu

digerakkan ke atas dan tangan

kembali menyilang sejajar

pinggang di samping kiri

sekali dan diakhiri dengan

posisi tangan kiri berada di

depan badan dengan ditekuk

51

dan telapak tangan menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

menyiku ke bawah dengan siku

sejajar bahu dan kepalan

tangan mengarah ke bawah

Kepala Melihat ke tangan yang

bergerak

27Silat Tangkis

Rempak

Kaki Dimulai dengan kaki

melangkah ke kanan dan kedua

kaki berjinjit kemudian

mundur dengan kaki kiri

dengan membentuk kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kaki kiri

kemudian melangkah ke kanan

dengan bentuk kaki kanan

merendah dan kaki kiri berjinjit

di samping kaki kanan dengan

merendah

Gerakan 5x8

Badan Pada saat tangan naik posisi

badan serong samping dan

pada saat menyilang tangan

badan mengikuti geraan silang

tangan

Tangan Diawali dengan tangan yang

diputar ke arah serong atas

kanan hingga membentuk lurus

di samping serong atas kanan

dengan jari telunjuk dan tengah

mennujuk ke serong atas

sementara tangan kiri berada di

samping pinggang dengan

posisi ditekuk ke bawah

telapak menghadap bawah dan

jari-jari menghadap depan

Kemudian tangan disilangkan

di samping kanan dengan

posisi telapak menghadap

depan lalu membuka ke sisinya

di samping pinggang kanan

Lalu disilangkan di samping

pinggang kiri

Kepala Menghadap ke tangan yang

lurus serong dan menghadap ke

tangan yang menyilang

28 Gibang

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

kemudian bergerak di tempat

Gerakan 4x8

52

dengan posisi kanan yang lurus

ke depan dengan membentuk

telapak kaki menghadap depan

sementara kaki kiri merendah

kemudian kaki kanan mundur

sejajar dengan kaki kiri lalu

kaki kiri maju lurus

membentuk telapak

menghadap depan bergantian

dengan kaki kanan

Badan Tegap dan menghadap depan

condong ke depan dengan dada

membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

ditekuk ke depan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke samping kanan

posisi tangan kanan berada di

depan badan dengan ditekuk ke

depan dada dan telapak

menghadap bawah kemudian

gerakan tangan kanan pada saat

kaki kanan melangkah adalah

mendorong pergelangan ke

depan dengan telapak tangan

menghadap bawah pada saat

kaki iri melangkah memutar

telapak tangan ke arah luar

sehingga telapak tangan

menghadap ke atas kemudian

menggerakkan pergelangan

tangannya ke depan dan ke

belakang

Kepala Kepala mengayun mengikuti

kaki

29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tegap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk ke depan tubuh tangan

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

53

menghadap bawah Sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapan menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dan merendah

dengan sikap kaki kanan

menapak dan kaki kiri berjinjit

rapat

Gerakan 3x8

Badan Tegap merendah dan condong

ke depan

Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah

dengan tinggi sepinggang

telapak tangan ke bawah dan

jari-jari menghadap depan

sedangkan tangan kanan lurus

ke samping kanan sejajar

pinggang dengan telapak

menghadap samping kanan dan

jari-jari lurus ke atas

Kepala Setelah sikap kaki terbentuk

kepala digerakkan ke kanan

dan ke kiri dengan hadapan ke

depan dengan menggerakkan

leher (gedek)

31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan

bergerak meloncat kecil

(mengayun naik turun) ketika

kaki kanan bergerak kaki

kanan diayunkan ke samping

kanan hingga posisinya lurus

dengan telapak menghadap

kanan lalu diayunkan ke

samping kiri dengan posisi

Gerakan 4x8

54

menekuk hingga berada di

depan badan dan telapak

menghadap ke samping kiri

gerakan dilakukan berulang

kali kemudian diakhiri dengan

gerakan jalan dengan posisi

kaki tetap menyilang

Badan Tegap menghadap depan

Tangan Ketika kaki kanan lurus ke

samping tangan kanan

diayunkan ke samping kiri

dengan posisi tangan kiri

ditekuk keluar samping kiri

dan telapak menghadap keluar

sementara tangan kanan

menekuk di depan badan

dengan telapak dan jari-jari

menghadap bawah Pada saat

kaki kanan diayunkan ke

samping kiri tangan kanan

dibuka ke samping kanan

dengan posisi tangan ditekuk

ke luar sebelah kanan dan

telapak membuka serta tangan

kiri ditekuk ke dalam dengan

posisi telapak dan jari-jari

menghadap bawah

Kepala Mengikuti pergerakan kaki

kanan

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan

diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari

beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian

penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi

Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana

biang27

Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam

Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah

satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu

27

Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri

dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari

Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014

oukul 1100

55

Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah

baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif

burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet

selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala

berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting

kuning 28

Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang

koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni

Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng

Blantek29

Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama

koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30

28

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional

Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi

Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30

Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari

Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini

merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama

pada generasi muda sekarang ini

56

Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah

memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini

Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar

belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil

produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari

kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat

Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan

masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat

nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun

1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja

se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-

Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat

Nasional tahun 198531

Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek

sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam

skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng

31

httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014

57

Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali

pada tahun 198732

Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai

prestasi tari Ronggeng Blantek

ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada

masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah

benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok

etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini

dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa

mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat

itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek

berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap

Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari

kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo

Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi

indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan

membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya

mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng

Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi

khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara

umum

Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh

laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan

masyarakat Betawi33

Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian

kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang

dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang

32

Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal

perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-

prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33

Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment

Tourism and Culture Office 2009 h 42

58

koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi

musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam

sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar

Betawi

Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi

adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah

satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi

untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan

cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara

Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

34

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23

59

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang

kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang

kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai

musik karawitan Betawi

Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan

antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35

Unsur

Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

35

Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014)

60

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk

mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater

lenong Betawi38

Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah

pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu

menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan

36

Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan

sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal

ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua

tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong

61

gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai

dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39

Hal demikian jelas bertentangan

dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong

mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi

Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah

daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan

pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan

dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai

Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang

tidak sesuai dengan ajaran Islam

Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang

lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang

kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa

menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi

gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi

Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika

kepada masyarakat

Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya

fungsi gambang kromong sekarang ini

rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi

sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional

dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas

39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau

membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi

dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak

ada

62

Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap

lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40

Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong

sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah

menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang

kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan

diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa

membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik

tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan

gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat

Betawi terhadap kesenian ini

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong

nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang

kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh

para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam

Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang

dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko

lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada

penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain

musik laki-laki41

40

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41

Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan

Betawi Sabtu 8 Agustus 2014

63

Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan42

Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak

dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan

gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan

nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas

dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai

musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media

dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong43

Ketiga jenis lagu-lagu yang

dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora

cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang

kromong yang mengandung pesan vulgar44

Keempat kostum para pemain musik

42

Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 43

Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44

Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52

64

dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup

auratnya

Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar

menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam

gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam

bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi

pedoman hidup masyarakat Betawi

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada

kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai

telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum

yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai

Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah

muda45

Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum

tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang

45

Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu

Babakan

65

sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari

ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya

bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua

kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat

diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi

terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana

suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk

kesenian46

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong

dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang

tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan

tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut

Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada

beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah

non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan

46

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu

tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik

66

Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada

sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini

agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang

bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat

berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru

Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk

kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng

blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada

satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang

dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah

Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas

berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan

keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47

Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang

masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka

hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat

Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima

dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk

kebudayaa salah satunya kesenian

Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan

sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-

nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan

47

Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia

Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64

67

perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi

tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya

Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama

dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua

kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk

penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan

sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa

diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan

masyarakat Betawi

Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya

berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat

itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari

Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan

menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal

instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi

yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48

Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian

lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus

dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam

dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan

budaya di tempat dimana Islam itu masuk

48

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981

h65

68

BAB III

ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi

Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena

masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah

banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian

itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari

unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di

Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara

bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun

1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini

kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1

Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses

asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi

adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal

dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini

berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta

in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both

1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi

penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

69

local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as

Arab and Chineserdquo 2

Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi

tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai

unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya

Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3

Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal

dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di

Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang

Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas

baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan

tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah

penduduk asli Jakarta

Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis

menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke

19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia

Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di

antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah

Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan

2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements

Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember

2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129

4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi

FISIP UI 2004 h5

70

Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya

komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self

conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin

(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan

eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu

dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan

identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya

perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang

merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama

menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan

komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya

etnis Betawi di Jakarta

Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan

dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis

Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan

wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal

usul bahasa dan agama7

Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah

jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena

5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33

6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35

7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h

64-65

71

perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin

bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia

Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan

wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata

Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi

Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah

masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan

keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di

wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas

masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun

2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta

Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang

ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok

ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara

bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi

yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng

Sawah Jakarta Selatan9

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi

budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan

ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan

8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di

perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan

Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00

72

Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun

200010

Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan

lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga

Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11

Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini

dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan

sebagai ikon budaya Betawi12

tetapi karena laju perkembangan pembangunan

yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai

Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah

kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13

Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya

yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula

pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang

10

Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan

Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa

Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan

perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa

kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu

Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11

Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan

Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan

sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari

Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah

kawasan Setu Babakan 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang

sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung

asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi

legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13

Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan

Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

73

menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14

yaitu

kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi

serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15

Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah

berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada

tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan

mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16

Maka Setu Babakan dianggap

sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di

DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi

Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya

dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada

waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung

Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta

Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17

Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah

Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg

asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya

14

Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas

dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan

budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia

menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15

Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan

Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16

Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

edisi Juni 2012 h 18 17

Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 11 April 2014

74

Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan

Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi

mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi

ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan

cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke

474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun

2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang

terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti

kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur

bangunan dengan ciri khas Betawi19

Berikut adalah gambaran umum

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan

luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3

Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota

Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih

18

Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19

httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014

75

289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan

dan Setu Mangga Bolong20

Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan

sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur

jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan

Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah

provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan

jalan Mochamad Kahfi21

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat

Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat

melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22

Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat

Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan

mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari

mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan

kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik

Betawi23

Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti

20

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat

Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21

Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22

httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September

2014 23

httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014

76

industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-

ondel24

Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan

serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan

edukasi

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial

Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya

memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk

sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur

dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk

sistem sosial dalam suatu masyarakat25

Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat

konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan

pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta

tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada

agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam

merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini

masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan

24

Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di

Setu Babakan ada dalam lampiran 25

Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h

135

77

Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak

Kopi wanita berdarah Cinardquo26

Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari

datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian

menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri

Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki

bernama Samsudin dan Hadi27

Meskipun saudara kedua kaka beradik ini

memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya

menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani

Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang

kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah

wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan

keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai

gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius

Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana

menunjukkan kemahiran seninya

Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama

hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang

digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua

berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi

26

Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua

ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu

dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai

sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya

dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102

78

dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang

yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28

Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat

Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka

seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang

menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat

penduduk asli Jakarta

ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun

1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat

Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di

masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di

masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk

sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut

dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah

Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah

Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang

melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian

dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di

halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang

membentuk kepribadian sayardquo29

Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi

adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi

budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang

dijadikan pedoman hidup

Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan

berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur

adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang

menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan

28

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h

104 29

Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986

79

jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau

kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan

keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan

di Perkampungan Setu Babakan 30

No Keterangan Jumlah Kondisi

1 Masjid 12 Baik

2 MusholaSurauLanggar 24 Baik

3 Gereja Kristen - -

4 Gereja Khatolik 1 Baik

5 Pura - -

6 Vihara - -

Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan

No Keterangan Jumlah

1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38

2 Kelompok Kebaktian 2

3 Yayasan 3

4 Lembaga Swadaya Masyarakat -

5 Panti Asuhan 4

6 Panti Wreda -

7 Panti Cacat -

30

Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada

penambahan unit masjd

80

Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31

Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta

tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam

melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka

dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima

satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam

istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek

kemanusiawian suatu kelompok

Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal

yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang

hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32

31

httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32

Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama

yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan

masyarakat bersama

81

Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan

jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal

dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33

Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya

ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang

mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan

lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh

manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34

Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan

karsa manusia35

Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga

melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial

yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia

seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta

dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan

jasmaniah atau material culture36

Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir

setiap anggota orang perorang dalam masyarakat

Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan

jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk

masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas

etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi

33

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta

1965 h 77-78 34

EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama

Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36

Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982

h 173

82

berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar

Arab Cina Portugis dan lain-lain37

Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses

dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang

berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya

sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata

upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan

budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38

Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak

awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini

berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya

kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh

Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak

semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39

Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni

musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik

Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik

Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh

37

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia

International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h

46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau

seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia

Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014

83

Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong

Betawi40

Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang

kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu

babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41

Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi

menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya

telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi

dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta

Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya

Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan

identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42

Dan masyarakat Betawi

telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim

telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya

pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk

40

Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya

Sastra 2008 h 155 41

Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42

Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis

dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas

84

Kelapa43

Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan

sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan

mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya

kota Jakarta dewasa ini

Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada

seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian

Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya

diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah

menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar

dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata

kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian

lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau

menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu

kesatuan dengan nilai Islam44

Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek

bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau

mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan

perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh

masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

43

Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional

dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal

1996 h7 44

Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam

dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86

85

Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang

kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang

Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan

pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong

yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah

proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang

Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah

budaya Betawi45

Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil

wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan

rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam

Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam

termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima

gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam

gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang

Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita

tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik

dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci

hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita

sebagai muslim46

Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah

menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis

alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan

nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai

kesenian Betawi

45

Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam

Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46

Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya

betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930

86

Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya

Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama

penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi

Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek

Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan

dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas

budaya masayarakat Betawi47

Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat

Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh

bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan

ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di

beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini

menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-

Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari

Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada

umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan

pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap

pertunjukannyardquo 48

Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf

pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di

dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai

dengan nilai Islam

47

Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan

pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014

87

Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal

Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd

ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai

dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan

berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah

menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan

setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49

Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh

masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang

tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng

Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga

telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk

memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni

menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50

Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian

antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat

sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi

bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan

dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta

kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51

Karakter terpenting dalam hal ini

adalah agama sistem kepercayaan

Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan

49

Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid

dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50

Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51

Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman

h 133

88

proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani

kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan

budaya

89

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai

mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat

Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka

sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang

membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem

sosial dalam masyarakat Betawi

Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses

terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul

pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah

administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di

Tangerang Bekasi Depok dan Bogor

Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap

nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam

urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan

konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan

konservasi budaya yang religius

Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai

hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi

alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam

yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong

dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses

penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap

dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang

kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam

Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki

pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek

kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam

inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang

90

berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik

Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek

Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan

budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai

Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-

sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang

dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam

Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat

Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang

kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain

lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek

menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari

Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun

tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan

penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian

yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi

Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui

sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan

masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa

pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta

atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak

sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini

gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi

sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu

dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan

Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian

Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan

diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua

kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai

kesopanan yang diajarkan Islam

Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap

bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya

nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan

gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi

yang identik dengan Muslim

91

B SARAN

Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran

dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni

Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman

Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya

yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap

mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal

menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat

amin

92

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Primer

Sumber yang tidak diterbitkan

Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan

Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi

Jakarta Desember 2012

Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj

Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi

Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi

Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan

Jakarta 2004

Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya

Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2002

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan

Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta

Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta

2001

93

Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan

KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI

Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012

Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni

Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

1976

Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta

Direktori Kesenian Jakarta 1986

Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas

Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program

Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002

Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City

Government and Cultural Office 2009

Buku-Buku

Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama

Widya Sastra 2008

Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002

Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam

Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan

Festival Jakarta 1996

Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007

Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta

Jakarta LIPI 2001

94

Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan

Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi

Lisan 1996

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan

Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007

Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar

2011

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi

Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa

Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela

Betawi 1991

Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994

Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance

2011

Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat

Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004

Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta

Perkumpulan Renaisance 2010

Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi

Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976

Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

95

Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan

Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997

Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di

Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009

Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia

Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b

Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival

Istiqlal 1996

Majalah dan Artikel

Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

Merpati Archipelago edisi Juni 2012

Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal

Anthropological Intitute vol LXXV 1945

Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3

Mei 1968

Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964

Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The

Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1

Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3

November 1973

Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi

Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

96

Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat

1986

Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986

Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre

Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)

Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical

Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3

(October 1993)

Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan

Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

Sumber Sekunder

___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik

Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001

ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011

Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995

Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta

PT Gramedia Pustaka Utama 1992

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

97

Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya

1987

Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di

Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008

Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press

1982

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo

Persada 1982

Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi

pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia 1964

Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei

2006

Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981

Wawancara

Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek

Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta

Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan

kota Administrasi Jakarta Selatan

98

Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi

dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi

dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga

Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan

Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur

Sumber elektronik

httpwwwjstororgstable41757955

httpwwwjstororgstable41757968

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml

httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta

httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952

httpwwwkependudukancapilgoid

httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-

betawihtml

httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842

99

httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi

LAMPIRAN

Transkip wawancara

Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei

2014 pukul 1300)

Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek

semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain

pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas

koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang

menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana

dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata

musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi

beliau seorang penabuh gendang yang handal

Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari

Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong

Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar

saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78

Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari

Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu

diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program

Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus

pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu

ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-

gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang

mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus

pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya

Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti

nama menjadi Institut Kesenian Jakarta

Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak

maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan

oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi

Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari

Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan

nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses

transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan

resmi

Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal

sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai

penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk

meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari

Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek

yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo

dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena

Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka

dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam

tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah

menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa

dilirik oleh generasi muda Betawi

Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng

Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada

pada norma Betawi

Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak

tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu

pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni

Sukarjan

Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa

saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya

Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi

diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah

tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama

adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil

DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam

kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan

pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia

Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh

seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari

Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi

tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng

Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek

ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun

bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor

seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah

satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35

negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat

itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk

membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat

luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima

Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun

telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek

sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun

1980

Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi

ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng

Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian

ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006

kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai

karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna

penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu

sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di

tahun 2006 itu

Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa

wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan

Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh

gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata

Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus

Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya

pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi

karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari

tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah

Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal

Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek

Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai

salah satu tarian khas Betawi

dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630

Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini

Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian

Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan

dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi

dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang

Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua

kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu

bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar

atau pakaian atau gerakan

Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga

pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan

saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya

sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah

menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor

Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi

koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam

Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya

Betawi agar tetap eksis

Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-

jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin

menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya

Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan

semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan

tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan

bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang

masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca

koridor Islam)

Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng

Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi

dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur

gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai

budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di

Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan

budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya

Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar

budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah

budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu

pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya

perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain

dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet

dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi

tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak

normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus

tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal

demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi

demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih

sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi

Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu

Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan

yudikatif di dalamnya

Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku

yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa

bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian

Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok

masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi

semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak

dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya

begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi

Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman

mereka sebatas hanya dikulit arinya saja

Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka

katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini

bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini

faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana

musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi

Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya

aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius

islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah

budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin

yang liriknya berisi pesan moral

Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari

ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak

dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan

budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam

sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang

sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik

Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai

melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja

mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada

masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa

dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari

maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan

marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur

dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai

Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan

Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat

demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan

kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan

menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan

marwah budaya kami yaitu Islam

Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)

Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang

Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah

budaya Betawi

Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya

apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter

masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter

kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik

Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang

sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami

mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi

perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya

hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya

Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita

gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika

mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk

meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti

dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan

dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa

gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat

Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam

penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan

tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang

mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya

tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak

islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam

Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami

sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-

mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-

lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris

Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci

Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua

kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak

mengenakan jilbab

Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik

masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan

dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah

kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang

sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan

konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan

usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi

sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan

bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain

sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan

Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi

Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab

dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang

kromong pak

Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih

sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula

bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai

sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin

sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal

Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan

sekedar musik hiburan aja ya pak

Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama

dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba

Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata

dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk

menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja

bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa

langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan

kedudukan

Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)

Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta

Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak

Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa

Betawi]

ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw

Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo

Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang

telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang

datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia

bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe

masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat

menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan

ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa

ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe

sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda

poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea

jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken

apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias

dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest

gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef

Tionghoa

Alat Orkest Gambang

Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian

soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe

Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si

Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng

Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim

Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe

Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan

Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw

Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek

dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw

To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan

actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang

dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan

bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa

Lagoe-lagoe jang populair

Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok

Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona

Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau

Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe

boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres

(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada

saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika

tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem

almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja

soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada

nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat

plaatgramophoon masih ada sedia itoe

Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang

Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen

djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe

iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini

Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di

Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen

dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat

mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta

telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat

ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe

lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1

(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah

loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada

djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet

keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia

dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In

donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada

kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada

major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein

Nie Hoe Keng

Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang

Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak

bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo

dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa

Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan

hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida

heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe

sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di

Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog

tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari

Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa

di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen

soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong

Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita

penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja

bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim

jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat

muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-

tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken

oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang

biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian

kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara

seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai

itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet

Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman

Zanger dan Zangeres (Tjio Kek

Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal

hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti

menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken

lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan

pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang

tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai

oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang

jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-

anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis

Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di

Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan

laen-laen sebaginja

Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek

Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo

bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari

orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika

berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika

moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin

menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran

menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda

dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong

Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh

baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang

marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada

Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe

samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja

dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-

peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti

kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie

dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh

Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam

sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang

baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan

poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja

tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida

mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea

betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe

hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah

tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet

baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja

orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia

sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio

Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek

maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar

sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan

toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se

bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat

Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran

membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang

mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio

Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe

baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada

orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman

doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang

paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling

banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe

kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot

Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai

soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo

Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada

heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika

poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek

badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake

oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake

tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde

sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan

sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah

plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes

Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen

dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi

empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan

luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat

bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada

berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo

Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek

mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja

Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada

oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa

djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong

besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa

Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta

koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta

baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor

koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia

jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali

Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande

bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken

oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari

Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa

Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo

Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee

moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey

Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada

mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar

Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir

serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-

tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe

wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi

denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen

di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng

Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat

terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger

nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest

gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing

Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+

1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang

kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe

Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang

miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika

tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan

SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah

Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan

Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan

Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari

bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok

tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek

menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang

seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat

colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli

piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken

piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta

gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng

Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota

Djakarta (+ 1900)

Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer

Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet

peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi

anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-

pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan

mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat

terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken

lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh

pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab

marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja

Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio

Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri

boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan

tida kenal sama sekali

Ngo Hong Lauw diberdiriken

Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim

Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli

pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe

waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika

menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan

Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna

toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe

setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-

mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang

tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi

anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja

rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia

njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong

Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean

Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit

waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari

sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah

menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari

besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang

bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari

gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak

boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima

panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa

shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier

Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana

tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan

toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman

pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng

dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo

Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa

dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel

Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini

jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja

Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang

Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di

Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-

ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta

namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo

Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3

DAFTAR GAMBAR

Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1

Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2

1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di

Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta

mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif

provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng

yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek

Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra

Sutisna3

Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4

Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan5

3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di

sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian

Bang Yahya Andi Saputra6

Bang Gumin Has SPd7

6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di

Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang

aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul

Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah

Jagakarsa Jakarta Selatan

Page 8: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …

1

PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP

KESENIAN MUSIK GAMBANG KROMONG DAN TARI RONGGENG

BLANTEK DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN

BAB 1

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Masyarakat Betawi adalah suatu kelompok masyarakat dengan identitas

etnis dan budaya yang terbentuk berdasarkan perpaduan beberapa suku bangsa

dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda Dari masa ke masa masyarakat

Betawi terus berkembang dengan ciri budaya yang kian hari kian mapan sehingga

mudah dibedakan dengan kelompok etnis lain

Masyarakat Betawi lahir dan terbentuk di Batavia Terjadinya perkawinan

antar etnis di Batavia pada masa itu semakin memperlemah identitas etnis mereka

Selain itu identifikasi individu maupun kelompok terhadap suatu agama juga

merupakan salah satu unsur yang menyebabkan melunturnya identitas etnis Dan

pada akhirnya identifikasi yang kuat terhadap Islam mampu menjelaskan

kesamaan identitas mereka

Islam memang sejak lama telah mewarnai kehidupan penduduk Batavia

Ada tiga fase yang menunjukkan eksistensi Islam di Batavia pertama saat Sunda

Kelapa berhasil ditaklukkan oleh Fatahillah Pada fase itu seluruh kehidupan

2

sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat

pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1

Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang

didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di

Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai

kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang

kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3

Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad

ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis

Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat

dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa

melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi

mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4

Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam

ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring

semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu

menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi

1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta

Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45

3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan

Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun

1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal

kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid

yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan

pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari

Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-

hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam

3

dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam

telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-

orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan

Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat

menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6

Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah

menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok

Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan

tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran

Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis

sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang

sebaliknya

Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru

mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin

memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap

mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7

Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8

Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan

masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang

5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30

6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah

FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah

diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29

8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas

dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h

119

4

terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak

tahun 1970-an

Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan

pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan

kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak

dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang

dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh

seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam

Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui

kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya

tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis

membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek

Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor

diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi

yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian

pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen

musik pribumi10

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara

9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau

mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura

dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen

musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi

5

kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa

unik11

Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang

kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis

untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang

kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi

ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta13

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik

11

Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara

yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa

gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur

dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai

dengan nilai-nilai Islam

12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak

awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene

berpedoman pada nilai-nilai Islam

13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978

sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di

tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

6

dalam tingkatan nasional maupun internasional14

Banyaknya penghargaan yang

diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek

telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan

sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di

tengah masyarakat luas

Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada

gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15

Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap

unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap

berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga

saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat

Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi

Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah

memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi

tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik

gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada

tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16

14

Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI

Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara

pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam

Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15

Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-

unsur melayu Islam 16

Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT

Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139

7

Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan

jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan

tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17

Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya

termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh

Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan

termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama

tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang

bersifat alami atau manusiawirdquo18

Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis

berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang

kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat

diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam

Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir

sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya

Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419

Perkampungan ini

adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-

nilai budaya Betawi

Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai

agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong

17

Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam

Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium

Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18

Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi

Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat

Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34

8

hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat

Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri

khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan

dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi

budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan

non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak

secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam

tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-

nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya

masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan

memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai

Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat

dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang

kromong dan tari ronggeng blantek

20

Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi

Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai

narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya

diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada

akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat

Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

9

Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi

berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21

1 Gambang Kromong

2 Gamelan Ajeg

3 Topeng

4 Tanjidor

5 Samrah

6 Keroncong Tugu

7 Gambus

8 Rebana Biang

9 Ketimpring

10 Sampyong

Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

1 Kembang Topeng

2 Gegot

3 Topeng Kedok

4 Silat 1 (Beksi)

5 Blenggo Asli

6 Tapak Tangan

7 Cokek Sirih Kuning

8 Zapin Arab

21

Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

10

9 Ronggeng Blantek

10 Enjot-Enjotan

11 Gejruk Jidat

12 Nandak Ganjen

13 Gandes Kipas

14 Silat 2 (Pengasinan)

15 Lenggo Jikek

16 Topeng Gong

17 Lambang Sari

18 Wayang Botoh

19 Silat 3

20 Kotebang

Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis

memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek

penulisan skripsi

Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat

Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi

hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua

kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini

terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian

gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan

beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan

terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja

11

diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima

dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap

berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam

Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek

secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa

kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru

dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah

indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama

ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat

2 Pembatasan Masalah

Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT

BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG

KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN

BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah

berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang

hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau

Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari

tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana

kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek

mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang

telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini

hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan

unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

12

3 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut

1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-

nilai Islam

2 Bagaimanakah bentuk perubahannya

3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang

telah bercampur dengan unsur-unsur Islam

Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses

penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan

tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang

menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini

adalah

1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong

dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk

skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah

lokal dengan tema sosial budaya

13

3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji

sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya

D Tinjauan Pusataka

Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh

Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian

musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran

maupun pengaruh Islam di dalamnya

Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong

Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis

mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di

Jakarta

Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis

Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan

Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi

dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut

di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi

berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi

Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya

khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi

Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang

menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis

lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan

bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya

14

dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir

Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota

Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata

Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini

secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan

pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam

dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam

penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis

mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis

Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari

Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini

menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi

Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema

penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama

dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis

mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat

Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian

Betawi

Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum

menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran

maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang

15

Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan

menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya

sekalipun dengan tema serupa

E Pendekatan dan Landasan Teori

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif

analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa

lampau yang bersifat komperhensif 22

mengetahui kronologi persitiwa proses

serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima

kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta

suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23

Peneliti

berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-

bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori

yang relevan bagi penelitian tersebut

Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori

Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-

produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo

tentang seni adalah

ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus

simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya

(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan

nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur

22

Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT

Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23

HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf

Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72

16

penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya

adalah seni itu sendirirdquo24

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara

asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa

Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data

yang meliputi 4 tahapan yaitu 26

24

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23

26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32

17

Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber

yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu

sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti

biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber

tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi

kemudian wawancara dan pengamatan langsung

Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis

disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik

instansi resmi derah maupun pemerintah

Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan

metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi

beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema

penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk

memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil

penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi

Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema

serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian

kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di

Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu

untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan

pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata

dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan

18

Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil

penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah

kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi

beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun

sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema

kajian

Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa

sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha

melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber

sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut

Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta

memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur

dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari

segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut

dengan historiografi27

F Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan

didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas

Bab I Pendahuan

A Latar Belakang Masalah

B Permasalahan

27

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109

19

1 Identifikasi Masalah

2 Pembatasan Masalah

3 Perumusan Masalah

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

D Tinjauan Pusataka

E Pendekatan dan Landasan Teori

F Sistematika Penulisan

BAB II Potret Musik dan Tari Betawi

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

1 Musik Gambang Kromong

2 Tari Ronggeng Blantek

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang

Kromong dan Tari Ronggeng

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di

Perkampungan Setu Babakan

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek

di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bab IV PENUTUP

20

A Kesimpulan

B Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

21

BAB II

POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara

mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang

dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing

Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini

adalah masyarakat Betawi

Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk

kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan

dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi

sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan

tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam

kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua

unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan

hidup maupun tata aturan mereka

Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian

Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni

pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi

dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis

dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat

pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda

1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4

22

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal

Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2

NO Jenis

Reportoar

Kelompok

Reportoar

Tokoh

Karawitan

Keterangan

1 Gambang

Kromong

Gamelan Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gambang

Kromong

2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gamelan

Ajeng Gong Bolong

3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu

Topeng

4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu

Tanjidor

5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi

Lagu-lagu Samrah

6 Keroncong

Tugu

Melodis Andre Lampiran Notasi

contoh lagu Keroncong

Tugu

7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu

Gambus

8 Rebana

Biang

Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi

Lagu-lagu Rebana

Biang

9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi

bentuk pukulan

ketimpring

10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong

Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi

yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling

banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama

Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis

tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan

satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi

2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa

kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang

seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari

kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi

23

merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa

identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama

dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh

budaya yang heterogen

Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan

gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan

dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang

Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah

persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi

dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari

Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat

terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian

yang mengiringi tari serta pola lantainya

Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek

dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan

Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari

Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai

dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang

memiliki gerak silat di dalamnya 5

4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan

Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam

mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama

beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme

gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian

terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat

Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari

24

Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI

Kembang Topeng Joko Topeng

Gegot Kartini Topeng

Topeng Kedok Kartini Topeng

Silat 1 (Beksi) Wahab Silat

Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat

Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat

Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek

Zapin Arab Zainal Abidin Zapin

Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng

Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng

Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng

Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek

Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek

Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat

Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin

Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek

Wayang Botoh Abdurachem Topeng

Silat 3 Ali Sabeni Silat

Kotebang Abdurachem Silat

Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng

cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi

25

yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata

tari6

Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan

di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis

mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan

budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian

hari beragam

Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan

masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah

Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses

rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat

ini agar bisa diterima masyarakat luas

Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi

pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng

balntek sebagai objek penulisan skripsi ini

1 Musik Gambang Kromong

6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari

buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah

geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat

Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta

dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki

kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak

memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri

Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki

26

Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil

perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8

Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9

Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul

tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang

dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong

adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi

yaitu lenong dan cokek10

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta

Balai Pustaka 2005 h329

27

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai

hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam

pertunjukan teater lenong Betawi12

Persebaran Gambang Kromong sebagai seni

musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta

saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor

Tangerang Serang dan Sukabumi 13

Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya

1 Gambang14

11

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas

untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun

non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong

13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13

mei 2014)

14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas

Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014

28

Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan

belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah

kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada

tertinggi adalah siang

2 Kromong dan tehyan

3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris

terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan

seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh

berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen

gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)

4 Sukong

29

Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan

dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)

Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang

keras

5 Kong-a-hian

Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras

dalam nada liuh (g) dan che (d)

6 Bangsing atau suling15

Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang

Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan

mulut

7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang

digantungkan dilaras dengan nada siang (c)

15

Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu

Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok

Jali Putra

30

8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh

9 Pan atau Kecrek

Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga

menghasilkan bunyi crek-crek-crek

31

10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil

canang

Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi

diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen

gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16

Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada

yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu

Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu

yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin

Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang

dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental

Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong

Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan

setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu

phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan

Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh

Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong

diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17

Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul

Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut

Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning

16

Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis

Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17

Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari

cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan

selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan

gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan

dengan nilai Islam

32

Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan

skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah

jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh

masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang

peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa

Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali

untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut

serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu

luang18

Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan

dengan instrumen musik pribumi

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang

kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang

kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta

maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong

sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari

oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan

musik gambang kromong

Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu

mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses

rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu

18

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo

33

mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan

Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian

antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan

suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap

faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap

masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

2 Tari Ronggeng Blantek

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi

ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti

Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu

beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan

tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap

eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah

laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah

Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha

membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya

34

dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari

Betawi19

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek

Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu

Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di

Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai

seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik

seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah

menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut

Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta20

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater

rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21

dimana dalam memulai sebuah pertunjukan

topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang

disebut Blantek22

atau Ronggeng Blantek23

Dalam perkembangannya tarian ini

menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak

diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu

19

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21

Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di

Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk

teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah

= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap

bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran

bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali

dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian

dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22

Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol

16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014

pukul 0129) 23

Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu

Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam

pertunjukan tari

35

Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan

terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224

Tari Ronggeng

Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki

badan tangan dan kepala

Susunan Gerak

Tari

Bagian Uraian Hitungan

1Lenggang

Rongeh25

Kaki Dimulai dengan posisi kaki

kanan menyilang di depan kaki

kiri kemudian melangkah

maju dengan lamgkah kaki kiri

menyilang di depan kaki kanan

dan berjaalan maju dengan

posisi kaki tetap merendah dan

sedikit diayun

1x8

dilakukan

sebanyak 8

kali

Badan Pada saat tangan kiri

digerakkan ke dalam maka

badan digerakkan ke serong

samping kiri dan pada saat

melangkah badan menghadap

depan

Tangan Tangan kiri lurus ke samping

kiri lalu diayunkan ke dalam

dengan posis telapak

menghadap luar dan

pergelangan tangan ditekuk

kemudian diayunkan kembali

ke posisi samping pada saat

kaki berjalan maju

Kepala Menghadap pergerakan tangan

kiri kemudian menghadap

depan sambil mengayunkan

kepala (gedek) ke kanan dan ke

kiri dengan hadapan tetap ke

24

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI

Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25

Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula

menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah

mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail

gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada

penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya

dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem

dasar tari Betawi

36

depan

2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan

telapak membentuk huruf V

dan membuka lutut sehingga

posisi kaki menjadi merendah

2x8 (gerakan

dilakukan

sebanyak 2

kali putaran

dimulai dari

lenggang

ronggeh

sampai ogek)

Badan Tegap menghadap ke depan

kemudian menggerakkan

badan (torso) ke kanan dan ke

kiri dan memberikan efek

pada bahu ke kanan dan ke

kiri

Tangan Tangan kiri direntangkan ke

samping sebatas pinggang dan

tangan kanan memegang

selendang di pinggang sebelah

kanan kemudian

menyampirkan selendang

dengan telapak kanan ketika

bahu bergerak ke kanan

Kepala Menghadap ke bahu kanan

ketika badan (torso) bergerak

ke kanan begitu pula

sebaliknya

3Selancar Ngepik

atas

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan posisi

merendah kemudian berjalan

maju dan mundur dengan

posisi tetap merendah

Hitungan

cepat

dilakukan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dan

membusungkan dada

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

atas dengan posisi berada di

depan setinggi atas kepala

kemudian menggerakan

telapak tangan dengan

memutar pergelangan tangan

ke arah luar dan dalam secara

bergantian

Kepala Menghadap ke arah kaki yang

melangkah

4Selancar

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

dengan membuka lutut

kemudian melangkah maju

1x8 maju

1x8 mundu

dilakukan

37

empat kali dan mundur empat

kali perlahan dengan

menggenjot lutut naik turun

secara perlahan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah

membusungkan dada dengan

sedikit condong kedepan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar pinggang

kemudian menggerakkan

telapak tangan bergantian

dimulai dengan telapak tangan

kiri dengan memutar

pergelangan dari jari-jari yang

menghadap atas kemudian

menghadap kebawah begitu

pula sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

memutarkan pergelangan

tangan

5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua

kaki melangkah maju sebanyak

empat langkah kemudian

jongkok dengan tumpuan kaki

kanan dan bangun dengan

posisi kaki kanan merendah

dan kaki kiri lurus ke samping

dengan telapak membuka

depan Kemudian melangkah

mundur dengan sedikit

meloncat dan merendah

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua telapak kaki

sejajar membuka lutut dan

merendahkan badan

2x8 setiap

satu kali

putaran

gerak

Badan Tegap menghadap depan

dengan dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari tangan kiri

ditekuk ke bahu dan jari

telunjuk menyentuh bahu

dengan telapak menghadap

bawah tangan kanan

direntangkan ke sampin kanan

sepinggang lalu bergerak

bergantian sebanyak tiga kali

Kemudian pada saat bangun

38

dari jongkok tangan kiri lurus

ke atas samping kiri dengan

telapak menghadap luar dan

tangan kanan ditekukkan ke

bahu dengan jari telunjuk

menyentuh bahu Pada saat

mundur tangan bergerak

seperti selancar ngepeik atas

dan diakhiri dengan posisi

tangan kanan lurus ke depan

menggerakkan telapak tangan

ke dalam dan tangan kiri

berada di pinggang

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu pada saat

bangun dari jongkok

menghadap ke tangan kiri atas

dan diakhiri dengan

menghadap ke depan

6Selancar

Pakblang

Kaki Gerakan kaki sama dengan

gerakan selancar pakblang

hanya pada saat akhir gerakan

kaki merendah kemudian

sedikit menggenjot lutut

mengikuti gerakan pinggul ke

kanan dan ke kiri

2x8 setiap

satu gerakan

(gerakan

dilakukan

sebanyak dua

putaran

mengulang)

Badan Sama pada gerakan selancar

pakblang posisi badan tegap

dan merendah Diakhiri

menggerakkan pinggul kekiri

sebanyak empat kali

Tangan Sama seperti gerakan selancar

pakblang diakhiri dengan

tangan kanan lurus dan

menggerakkan telapak tangan

dengan memutar pergelangan

ke arah dalam sementara

tangan kiri ditekuk ke

pinggang dan memegang

selendang kemudian

menyampirkan selendang

dengn telapak tangan

mengikuti goyangan pinggul

Kepala Sama seperti gerakan selancar

blonter

7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit rendah di

samping kaki kanan dan

39

diakhiri dengan posisi kaki

kanan dijinjit ke samping kaki

kiri dengan posisi kedua kaki

merendah

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dengan dada

membusung kemudian

menggerakkan badan ke kiri

dan ke kanan dengan dimulai

gerakan ke kanan yang

mengakibatkan efek pada bahu

Tangan Pada saat kaki kanan

merendah kedua tangan

disilangkan di samping kanan

bawah dengan telapak

menghadap luar Kemudian

tangan kiri ditekuk ke depan

setinggi atas kepala dengan

jari-jari menghadap kanan dan

telapak menghadap ke depan

dan tangan kanan ditekuk ke

pundak dengan jari telunjuk

menyentuh bahu dan telapak

menghadap bawah

Kepala Menghadap depan dengan

menggerakkan kepala ke kanan

dan ke kiri dengan pandangan

ke depan mengikuti gerakan

badan (torso)

8Tepak

Ngarojeng

Kaki Melangkah ke kanan dengan

posisi merendah dengan irama

makin lama makin cepat dan

diakhiri dengan posisi kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kanan

dengan posisi merendah

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada

Tangan Tangan kiri berada di pinggang

dengan memegang selendang

sambil menyampirkan

selendang tangan kanan

diluruskan ke samping kanan

sejajar dengan pinggang

kemudian menggerakkan

tangan dengan gerakan ayunan

tangan ke luar dan ke dalam

Kemudian kedua tangan

40

disilangkan di samping kanan

sebatas pinggang dan diakhiri

dengan posisi tangan seperti

selancar ngepik atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

dan diakhir dengan hadapan ke

depan

9Kepak dua

tangan mundur

Kaki Setelah menbentuk sikap

kemudian melangkah mundur

perlahan dengan posisi kanan

menyilang berjinjit di belakang

kaki kiri yang posisinya

merendah kemudian bergerak

dengan sedikit menggenjot

naik turun

Gerakan 2x8

Badan Seteleh membentuk posisi

badan menggerakkan (torso) ke

kanan dan ke kiri masing-

masing satu kali dan saat

berjalan posisi badan tegap

merendah dengan menghadap

depan

Tangan Posisi tangan seperti possi

selancar ngepik atas tetapi

menggerakkan pergelangan

tangan hanya sekali ke arah

dalam dan diakhiri dengan

telapak meghadap luar dengan

jari-jari saling berhadapan ke

dalam

Kepala Pada saat badan bergerak

(torso) kepala bergerak

mengikuti pergerakan badan ke

kanan dan ke kiri Lalu pada

saat kaki kiri melangkah

kepala menunduk dan pada

saat kaki kanan melangkah

kepala menghadap ke depan

10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan telapak membentuk huruf

V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

41

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan posisi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar sepinggang sebelah

kanan dengan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

menghadap atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

11Goyang Cendol

Ijo

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V26

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Kemudian menggerakkan

pinggul ke kanan dan ke kiri

masing-masing satu kali

Tangan Kedua tangan memegang

selendang masing-masing

sisinya sambil memegang

selendang di pinggang dan

menyampirkan selendang

dengan mengepakkan telapak

tangan kanan ketika pinggul

bergoyang ke kanan dan ke

kiri ketika pinggul bergoyang

ke kiri

Kepala Mengayun dan mengikuti

gerakan pinggul

12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

26

Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap

menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga

badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu

Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014

42

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan

pinggang kemudian tangan

kiri digerakkan ke atas

sehingga posisi akhirnya

ditekuk ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kanan tetap

ke samping begitu pula

sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

43

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

15Klewer dua

tangan

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan tinggi

pinggang kemudian tangan

kanan lurus ke samping kanan

setinggi pinggang kemudian

digerakkan ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kiri

diletakkan di pinggang dengan

memegang selendang

kemudian menyampirkan

selendang ketika tangan kanan

di bahu

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8

44

kanan menyilang di depan kaki

kiri dengan sikap merendah

kemudian setelah satu kali

delapan berpindah posisi

menjadi kaki kiri yang

menyilang di depan kaki kanan

dan tetap berjalan di tempat

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

posisi badan condong ke depan

Tangan Geakan tangan sama dengan

gerakan kewer kanan (pada

gerekan ke tiga belas) Tangan

kanan bergerak dan tangan kiri

di pinggang setelah kaki

bertukar maka posisi tangan

juga bertukar

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

18 Jingke tepak

blonter

Kaki Kaki kanan berada menyilang

di depan kaki kiri sebagai

tumpuan dengan posisi

merendah sementara kaki kiri

berada di belakang kaki kanan

dengan posisi berjinjit

Kemudian bergerak memutar

di tempat dengan gerakan naik

turun (menggenjot) Setelah

empat kali berjalan di tempat

kemudian bertukar posisi kaki

menjadi Kaki kiri di depan

sebagai tumpuan dan kaki

kanan menyilang di belakang

dengan posisi berjinjit

Gerakan 2x8

dilakukan

sebanyak

tiga kali

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Tangan kanan berada di

pinggang dengan telapak

memegang selendang di

pinggang kanan dan tangan

kanan lurus ke depan dengan

telapak menghadap ke depan

dan jari-jari menghadap ke

atas Kemudian tangan

digerakkan dengan

mengayunkan telapak tangan

dengan posisi tangan yang

45

tetap lurus Kemudian tangan

kiri digerakkan ke depan

sehingga berada lurus ke depan

dengan telapak menghadap

depan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

berada di samping pinggang

kanan dengan memegang

selendang Kemudan

menyampirkan selendang

ketika goyang ke kanan

Kemudian bergerak sebaliknya

ketika berpindah kaki

Kepala Menghadap depan dan pada

saat kaki berjinjit kepala

menunduk akibat dari ayunan

kaki

19Gibang

Ronggeng

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap kanan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian

merendah dengan sikap

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Kemudian kaki kanan

digerakkan ke samping kanan

hingga membentuk lurus dan

telapak kaki kanan menghadap

samping sementara kaki kiri

Gerakan 4x8

46

tetap merendah begitu pula

sebaliknya

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Pertama tangan kanan digerak

ayun hingga lurus ke depan

sejajr dada dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke atas kemudian

kedua tangan diayunkan ke

kanan sehingga tangan kiri

berada di depan dada dengan

posisi ditekuk telapak

menghadap kanan jari-jari

menghadap atas dan tangan

kanan lurus ke samping serong

atas dengan posisi telapak

menghadap luar dan jari-jari

menghadap atas begitu pula

sebaliknya

Kepala Kepala menghadap depan

kemudian melihat ke tangan

yang direntangkan ke atas

21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke

depan dengan telapak

menghadap ke depan dan kaki

kiri merendah kemudian kedua

kaki dirapatkan dan berjalan di

tempat dengan kaki berjinjit

ketika berdiri dan kaki

menapak ketika merendah

gerakan ini dilakukan masing-

masing dalam empat hitungan

Gerakan 3x8

dilakukan

sebanyak dua

kali dengan

gerakan

mulai dari

gonjingan

satu

Badan Tegap dan menghadap ke

depan

Tangan Posisi tangan direntangkan ke

depan atas dan sedikit

menekuk dengan ketinggian di

atas kepala telapak tangan

menghadap luar dan jari-jari

tangan saling berhadapan

Kemudian kedua tangan

ditekuk ke bahu masing-

masing sisinya dengan jari

telunjuk menyentuh bahu Dan

menggerakkan siku dengan

putaran ke depan dan ke atas

47

ketika kaki merendah lalu ke

belakang bergantian ketika

kaki berjinjit

Kepala Menghadap depan ketika kaki

berjinjit dan menunduk ketika

kaki merunduk

22Gonjingan

blonter

Kaki Kaki merendah dengan sikap

telapak kaki membentuk huruf

V Kemudian lutut kaki dinaik

turunkan secara perlahan

Gerakan 2x8

Badan Setalah kaki merendah bahu

digerakkan ke depan dimulai

dengan bahu kanan dengan

putaran ke atas lalu ke depan

lalu pada saat berdiri kembali

menghadap depan dan kembali

merendah dan menggerakkan

bahu kiri ke depan dengan

putaran ke atas menuju ke

depan secara perlahan

kemudian keduanya bergerak

secara cepat bergantian dengan

memutar bahu ke depan

Tangan Kedua tangan ditekuk ke

masing-masing bahu dengan

jari telunjuk menyentuh bahu

kemudian menggerakkan siku

ke depan dengan putaran ke

atas berbarengan dengan

gerakan bahu begitupula

sebaliknya

Kepala Menghadap depan dan

mengayun ketika

menggerakkan tangan

23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap

ke depan dan kaki kanan

merendah dan berjinjit

menghadap kanan posisi

kedua kaki menghadap ke

kanan dengan merendah

Kemudian mengangkat kaki

kanan sebanyak dua kali

berbarengan dengan tangan

begitu pula sebaliknya

terhadap kaki kiri

Gerakan 1x8

dimasing-

masing

sisinya dan

dilakukan

sebanyak

tujuh kali

yang

kedelapan

adalah

peralihan

Badan Merendah dan condong ke

depan menghadap ke kaki yang

bergerak mengangkat

48

Tangan Tangan kiri mengambil

selendang di pinggang kiri

kemudian diletakkan di telapak

tangan dengan posisi akhir

lurus sejajar bahu dan

selendang tersangkut di

telapak sementara tangan

kanan digerakkan lurus ke

depan bawah dengan jari-jari

menghadap depan dan kaki

dinaikkan dua kali maka

telapak tangan digerakkan naik

turun akibat pergelangan

tangan yang digerakkan

Begitu pula pada tangan

sebalikanya

24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap depan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tetap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk di depan tubuh tangan

49

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

menghadap bawah sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapak menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

26Silat Tangkis

Sejajar

Kaki Kaki melangkah kanan dan

dimulai dengan kaki kanan

rendah dan kaki kiri berjinjit di

samping kaki kanan kemudian

mundur dengan posisi kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit Kemudian melangkah

lagi seperti gerakan di atas

sebanyak tiga kali kemudian

bergerak duduk dengan posisi

kaki disilangkan di depan kaki

kiri berada di bawah kaki

kanan paha kaki kanan berada

di atas paha kaki kiri

Kemudian bangun dengan

posisi duduk jongkok kaki kiri

bertumpu pada lutut dan kaki

kanan setengah berdiri dengan

posisi paha lurus dan tumpuan

telapak kaki Kemudan bangun

berdiri dengan melanjutkan

gerakan kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit lalu

bergantian kaki merendah dan

kaki kanan berjinjit diakhiri

dengan posisi kaki kanan

merendah dan kaki kiri

menyilang di belakang kaki

Gerakan 3x8

ditambah

3x8 berjalan

ditempat dari

posisi

terakhir

50

kanan dengan sikap berjinjit

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

sikap dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari gerakan tangan

kiri berada di depan dada

dengan ditekuk dan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

ke atas tangan kanan ditekuk

ke bawah dengan posisi siku

lurus dan tangan mengepal ke

bawah Kemudian posisi

tangan kiri tetap pergelangan

tangan kanan diputar ke atas

sehingga sekarang siku

menghadap ke atas Kemudian

kedua tangan disilangkan dan

membuat gerak tangkis ke

samping kiri pinggang dengan

posisi tangan ditekuk

sepinggang telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas dilakukan dua

kali juga terhadap sisi

sebaliknya

Lalu kedua tangan disilangkan

di depan dada dengan proses

menuju ke atas dengan kedua

tangan direntangkan ke

masing-masing sisinya sebelah

atas dan telapak membuka ke

atas lalu tangan kiri kembali

ditekuk ke depan badan tangan

kanan menyiku ke bawah lalu

tangan kanan digerakkan ke

serong atas kanan diikuti

tangan kiri membuka ke serong

atas kiri kemudian tangan kiri

kembali ke posisi tekuk di

depan dada tangan kanan

menyiku ke bawah lalu

digerakkan ke atas dan tangan

kembali menyilang sejajar

pinggang di samping kiri

sekali dan diakhiri dengan

posisi tangan kiri berada di

depan badan dengan ditekuk

51

dan telapak tangan menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

menyiku ke bawah dengan siku

sejajar bahu dan kepalan

tangan mengarah ke bawah

Kepala Melihat ke tangan yang

bergerak

27Silat Tangkis

Rempak

Kaki Dimulai dengan kaki

melangkah ke kanan dan kedua

kaki berjinjit kemudian

mundur dengan kaki kiri

dengan membentuk kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kaki kiri

kemudian melangkah ke kanan

dengan bentuk kaki kanan

merendah dan kaki kiri berjinjit

di samping kaki kanan dengan

merendah

Gerakan 5x8

Badan Pada saat tangan naik posisi

badan serong samping dan

pada saat menyilang tangan

badan mengikuti geraan silang

tangan

Tangan Diawali dengan tangan yang

diputar ke arah serong atas

kanan hingga membentuk lurus

di samping serong atas kanan

dengan jari telunjuk dan tengah

mennujuk ke serong atas

sementara tangan kiri berada di

samping pinggang dengan

posisi ditekuk ke bawah

telapak menghadap bawah dan

jari-jari menghadap depan

Kemudian tangan disilangkan

di samping kanan dengan

posisi telapak menghadap

depan lalu membuka ke sisinya

di samping pinggang kanan

Lalu disilangkan di samping

pinggang kiri

Kepala Menghadap ke tangan yang

lurus serong dan menghadap ke

tangan yang menyilang

28 Gibang

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

kemudian bergerak di tempat

Gerakan 4x8

52

dengan posisi kanan yang lurus

ke depan dengan membentuk

telapak kaki menghadap depan

sementara kaki kiri merendah

kemudian kaki kanan mundur

sejajar dengan kaki kiri lalu

kaki kiri maju lurus

membentuk telapak

menghadap depan bergantian

dengan kaki kanan

Badan Tegap dan menghadap depan

condong ke depan dengan dada

membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

ditekuk ke depan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke samping kanan

posisi tangan kanan berada di

depan badan dengan ditekuk ke

depan dada dan telapak

menghadap bawah kemudian

gerakan tangan kanan pada saat

kaki kanan melangkah adalah

mendorong pergelangan ke

depan dengan telapak tangan

menghadap bawah pada saat

kaki iri melangkah memutar

telapak tangan ke arah luar

sehingga telapak tangan

menghadap ke atas kemudian

menggerakkan pergelangan

tangannya ke depan dan ke

belakang

Kepala Kepala mengayun mengikuti

kaki

29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tegap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk ke depan tubuh tangan

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

53

menghadap bawah Sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapan menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dan merendah

dengan sikap kaki kanan

menapak dan kaki kiri berjinjit

rapat

Gerakan 3x8

Badan Tegap merendah dan condong

ke depan

Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah

dengan tinggi sepinggang

telapak tangan ke bawah dan

jari-jari menghadap depan

sedangkan tangan kanan lurus

ke samping kanan sejajar

pinggang dengan telapak

menghadap samping kanan dan

jari-jari lurus ke atas

Kepala Setelah sikap kaki terbentuk

kepala digerakkan ke kanan

dan ke kiri dengan hadapan ke

depan dengan menggerakkan

leher (gedek)

31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan

bergerak meloncat kecil

(mengayun naik turun) ketika

kaki kanan bergerak kaki

kanan diayunkan ke samping

kanan hingga posisinya lurus

dengan telapak menghadap

kanan lalu diayunkan ke

samping kiri dengan posisi

Gerakan 4x8

54

menekuk hingga berada di

depan badan dan telapak

menghadap ke samping kiri

gerakan dilakukan berulang

kali kemudian diakhiri dengan

gerakan jalan dengan posisi

kaki tetap menyilang

Badan Tegap menghadap depan

Tangan Ketika kaki kanan lurus ke

samping tangan kanan

diayunkan ke samping kiri

dengan posisi tangan kiri

ditekuk keluar samping kiri

dan telapak menghadap keluar

sementara tangan kanan

menekuk di depan badan

dengan telapak dan jari-jari

menghadap bawah Pada saat

kaki kanan diayunkan ke

samping kiri tangan kanan

dibuka ke samping kanan

dengan posisi tangan ditekuk

ke luar sebelah kanan dan

telapak membuka serta tangan

kiri ditekuk ke dalam dengan

posisi telapak dan jari-jari

menghadap bawah

Kepala Mengikuti pergerakan kaki

kanan

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan

diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari

beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian

penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi

Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana

biang27

Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam

Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah

satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu

27

Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri

dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari

Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014

oukul 1100

55

Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah

baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif

burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet

selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala

berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting

kuning 28

Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang

koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni

Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng

Blantek29

Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama

koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30

28

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional

Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi

Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30

Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari

Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini

merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama

pada generasi muda sekarang ini

56

Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah

memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini

Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar

belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil

produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari

kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat

Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan

masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat

nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun

1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja

se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-

Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat

Nasional tahun 198531

Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek

sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam

skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng

31

httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014

57

Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali

pada tahun 198732

Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai

prestasi tari Ronggeng Blantek

ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada

masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah

benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok

etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini

dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa

mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat

itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek

berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap

Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari

kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo

Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi

indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan

membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya

mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng

Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi

khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara

umum

Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh

laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan

masyarakat Betawi33

Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian

kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang

dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang

32

Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal

perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-

prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33

Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment

Tourism and Culture Office 2009 h 42

58

koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi

musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam

sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar

Betawi

Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi

adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah

satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi

untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan

cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara

Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

34

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23

59

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang

kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang

kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai

musik karawitan Betawi

Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan

antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35

Unsur

Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

35

Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014)

60

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk

mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater

lenong Betawi38

Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah

pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu

menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan

36

Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan

sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal

ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua

tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong

61

gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai

dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39

Hal demikian jelas bertentangan

dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong

mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi

Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah

daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan

pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan

dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai

Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang

tidak sesuai dengan ajaran Islam

Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang

lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang

kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa

menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi

gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi

Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika

kepada masyarakat

Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya

fungsi gambang kromong sekarang ini

rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi

sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional

dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas

39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau

membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi

dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak

ada

62

Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap

lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40

Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong

sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah

menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang

kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan

diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa

membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik

tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan

gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat

Betawi terhadap kesenian ini

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong

nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang

kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh

para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam

Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang

dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko

lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada

penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain

musik laki-laki41

40

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41

Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan

Betawi Sabtu 8 Agustus 2014

63

Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan42

Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak

dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan

gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan

nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas

dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai

musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media

dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong43

Ketiga jenis lagu-lagu yang

dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora

cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang

kromong yang mengandung pesan vulgar44

Keempat kostum para pemain musik

42

Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 43

Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44

Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52

64

dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup

auratnya

Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar

menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam

gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam

bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi

pedoman hidup masyarakat Betawi

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada

kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai

telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum

yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai

Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah

muda45

Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum

tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang

45

Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu

Babakan

65

sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari

ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya

bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua

kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat

diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi

terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana

suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk

kesenian46

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong

dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang

tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan

tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut

Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada

beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah

non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan

46

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu

tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik

66

Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada

sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini

agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang

bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat

berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru

Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk

kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng

blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada

satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang

dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah

Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas

berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan

keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47

Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang

masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka

hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat

Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima

dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk

kebudayaa salah satunya kesenian

Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan

sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-

nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan

47

Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia

Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64

67

perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi

tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya

Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama

dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua

kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk

penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan

sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa

diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan

masyarakat Betawi

Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya

berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat

itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari

Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan

menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal

instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi

yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48

Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian

lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus

dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam

dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan

budaya di tempat dimana Islam itu masuk

48

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981

h65

68

BAB III

ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi

Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena

masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah

banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian

itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari

unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di

Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara

bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun

1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini

kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1

Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses

asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi

adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal

dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini

berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta

in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both

1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi

penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

69

local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as

Arab and Chineserdquo 2

Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi

tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai

unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya

Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3

Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal

dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di

Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang

Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas

baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan

tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah

penduduk asli Jakarta

Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis

menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke

19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia

Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di

antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah

Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan

2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements

Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember

2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129

4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi

FISIP UI 2004 h5

70

Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya

komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self

conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin

(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan

eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu

dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan

identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya

perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang

merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama

menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan

komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya

etnis Betawi di Jakarta

Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan

dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis

Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan

wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal

usul bahasa dan agama7

Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah

jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena

5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33

6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35

7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h

64-65

71

perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin

bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia

Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan

wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata

Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi

Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah

masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan

keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di

wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas

masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun

2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta

Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang

ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok

ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara

bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi

yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng

Sawah Jakarta Selatan9

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi

budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan

ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan

8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di

perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan

Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00

72

Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun

200010

Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan

lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga

Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11

Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini

dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan

sebagai ikon budaya Betawi12

tetapi karena laju perkembangan pembangunan

yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai

Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah

kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13

Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya

yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula

pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang

10

Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan

Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa

Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan

perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa

kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu

Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11

Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan

Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan

sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari

Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah

kawasan Setu Babakan 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang

sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung

asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi

legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13

Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan

Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

73

menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14

yaitu

kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi

serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15

Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah

berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada

tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan

mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16

Maka Setu Babakan dianggap

sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di

DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi

Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya

dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada

waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung

Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta

Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17

Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah

Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg

asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya

14

Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas

dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan

budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia

menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15

Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan

Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16

Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

edisi Juni 2012 h 18 17

Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 11 April 2014

74

Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan

Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi

mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi

ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan

cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke

474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun

2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang

terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti

kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur

bangunan dengan ciri khas Betawi19

Berikut adalah gambaran umum

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan

luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3

Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota

Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih

18

Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19

httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014

75

289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan

dan Setu Mangga Bolong20

Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan

sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur

jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan

Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah

provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan

jalan Mochamad Kahfi21

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat

Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat

melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22

Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat

Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan

mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari

mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan

kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik

Betawi23

Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti

20

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat

Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21

Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22

httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September

2014 23

httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014

76

industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-

ondel24

Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan

serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan

edukasi

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial

Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya

memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk

sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur

dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk

sistem sosial dalam suatu masyarakat25

Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat

konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan

pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta

tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada

agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam

merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini

masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan

24

Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di

Setu Babakan ada dalam lampiran 25

Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h

135

77

Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak

Kopi wanita berdarah Cinardquo26

Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari

datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian

menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri

Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki

bernama Samsudin dan Hadi27

Meskipun saudara kedua kaka beradik ini

memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya

menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani

Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang

kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah

wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan

keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai

gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius

Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana

menunjukkan kemahiran seninya

Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama

hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang

digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua

berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi

26

Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua

ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu

dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai

sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya

dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102

78

dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang

yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28

Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat

Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka

seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang

menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat

penduduk asli Jakarta

ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun

1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat

Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di

masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di

masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk

sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut

dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah

Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah

Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang

melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian

dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di

halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang

membentuk kepribadian sayardquo29

Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi

adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi

budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang

dijadikan pedoman hidup

Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan

berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur

adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang

menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan

28

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h

104 29

Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986

79

jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau

kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan

keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan

di Perkampungan Setu Babakan 30

No Keterangan Jumlah Kondisi

1 Masjid 12 Baik

2 MusholaSurauLanggar 24 Baik

3 Gereja Kristen - -

4 Gereja Khatolik 1 Baik

5 Pura - -

6 Vihara - -

Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan

No Keterangan Jumlah

1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38

2 Kelompok Kebaktian 2

3 Yayasan 3

4 Lembaga Swadaya Masyarakat -

5 Panti Asuhan 4

6 Panti Wreda -

7 Panti Cacat -

30

Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada

penambahan unit masjd

80

Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31

Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta

tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam

melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka

dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima

satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam

istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek

kemanusiawian suatu kelompok

Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal

yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang

hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32

31

httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32

Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama

yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan

masyarakat bersama

81

Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan

jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal

dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33

Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya

ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang

mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan

lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh

manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34

Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan

karsa manusia35

Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga

melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial

yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia

seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta

dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan

jasmaniah atau material culture36

Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir

setiap anggota orang perorang dalam masyarakat

Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan

jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk

masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas

etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi

33

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta

1965 h 77-78 34

EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama

Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36

Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982

h 173

82

berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar

Arab Cina Portugis dan lain-lain37

Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses

dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang

berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya

sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata

upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan

budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38

Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak

awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini

berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya

kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh

Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak

semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39

Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni

musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik

Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik

Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh

37

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia

International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h

46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau

seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia

Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014

83

Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong

Betawi40

Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang

kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu

babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41

Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi

menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya

telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi

dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta

Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya

Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan

identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42

Dan masyarakat Betawi

telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim

telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya

pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk

40

Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya

Sastra 2008 h 155 41

Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42

Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis

dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas

84

Kelapa43

Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan

sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan

mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya

kota Jakarta dewasa ini

Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada

seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian

Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya

diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah

menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar

dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata

kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian

lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau

menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu

kesatuan dengan nilai Islam44

Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek

bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau

mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan

perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh

masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

43

Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional

dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal

1996 h7 44

Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam

dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86

85

Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang

kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang

Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan

pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong

yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah

proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang

Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah

budaya Betawi45

Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil

wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan

rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam

Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam

termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima

gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam

gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang

Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita

tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik

dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci

hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita

sebagai muslim46

Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah

menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis

alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan

nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai

kesenian Betawi

45

Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam

Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46

Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya

betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930

86

Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya

Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama

penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi

Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek

Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan

dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas

budaya masayarakat Betawi47

Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat

Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh

bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan

ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di

beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini

menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-

Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari

Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada

umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan

pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap

pertunjukannyardquo 48

Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf

pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di

dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai

dengan nilai Islam

47

Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan

pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014

87

Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal

Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd

ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai

dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan

berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah

menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan

setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49

Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh

masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang

tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng

Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga

telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk

memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni

menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50

Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian

antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat

sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi

bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan

dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta

kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51

Karakter terpenting dalam hal ini

adalah agama sistem kepercayaan

Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan

49

Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid

dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50

Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51

Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman

h 133

88

proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani

kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan

budaya

89

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai

mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat

Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka

sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang

membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem

sosial dalam masyarakat Betawi

Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses

terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul

pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah

administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di

Tangerang Bekasi Depok dan Bogor

Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap

nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam

urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan

konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan

konservasi budaya yang religius

Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai

hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi

alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam

yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong

dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses

penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap

dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang

kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam

Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki

pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek

kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam

inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang

90

berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik

Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek

Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan

budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai

Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-

sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang

dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam

Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat

Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang

kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain

lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek

menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari

Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun

tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan

penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian

yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi

Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui

sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan

masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa

pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta

atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak

sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini

gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi

sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu

dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan

Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian

Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan

diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua

kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai

kesopanan yang diajarkan Islam

Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap

bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya

nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan

gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi

yang identik dengan Muslim

91

B SARAN

Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran

dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni

Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman

Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya

yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap

mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal

menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat

amin

92

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Primer

Sumber yang tidak diterbitkan

Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan

Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi

Jakarta Desember 2012

Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj

Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi

Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi

Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan

Jakarta 2004

Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya

Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2002

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan

Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta

Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta

2001

93

Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan

KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI

Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012

Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni

Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

1976

Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta

Direktori Kesenian Jakarta 1986

Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas

Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program

Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002

Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City

Government and Cultural Office 2009

Buku-Buku

Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama

Widya Sastra 2008

Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002

Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam

Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan

Festival Jakarta 1996

Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007

Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta

Jakarta LIPI 2001

94

Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan

Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi

Lisan 1996

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan

Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007

Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar

2011

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi

Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa

Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela

Betawi 1991

Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994

Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance

2011

Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat

Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004

Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta

Perkumpulan Renaisance 2010

Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi

Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976

Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

95

Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan

Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997

Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di

Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009

Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia

Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b

Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival

Istiqlal 1996

Majalah dan Artikel

Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

Merpati Archipelago edisi Juni 2012

Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal

Anthropological Intitute vol LXXV 1945

Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3

Mei 1968

Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964

Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The

Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1

Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3

November 1973

Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi

Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

96

Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat

1986

Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986

Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre

Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)

Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical

Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3

(October 1993)

Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan

Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

Sumber Sekunder

___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik

Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001

ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011

Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995

Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta

PT Gramedia Pustaka Utama 1992

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

97

Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya

1987

Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di

Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008

Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press

1982

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo

Persada 1982

Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi

pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia 1964

Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei

2006

Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981

Wawancara

Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek

Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta

Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan

kota Administrasi Jakarta Selatan

98

Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi

dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi

dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga

Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan

Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur

Sumber elektronik

httpwwwjstororgstable41757955

httpwwwjstororgstable41757968

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml

httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta

httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952

httpwwwkependudukancapilgoid

httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-

betawihtml

httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842

99

httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi

LAMPIRAN

Transkip wawancara

Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei

2014 pukul 1300)

Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek

semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain

pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas

koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang

menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana

dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata

musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi

beliau seorang penabuh gendang yang handal

Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari

Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong

Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar

saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78

Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari

Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu

diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program

Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus

pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu

ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-

gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang

mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus

pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya

Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti

nama menjadi Institut Kesenian Jakarta

Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak

maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan

oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi

Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari

Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan

nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses

transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan

resmi

Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal

sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai

penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk

meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari

Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek

yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo

dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena

Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka

dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam

tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah

menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa

dilirik oleh generasi muda Betawi

Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng

Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada

pada norma Betawi

Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak

tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu

pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni

Sukarjan

Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa

saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya

Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi

diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah

tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama

adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil

DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam

kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan

pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia

Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh

seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari

Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi

tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng

Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek

ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun

bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor

seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah

satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35

negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat

itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk

membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat

luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima

Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun

telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek

sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun

1980

Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi

ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng

Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian

ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006

kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai

karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna

penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu

sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di

tahun 2006 itu

Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa

wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan

Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh

gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata

Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus

Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya

pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi

karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari

tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah

Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal

Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek

Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai

salah satu tarian khas Betawi

dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630

Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini

Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian

Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan

dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi

dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang

Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua

kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu

bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar

atau pakaian atau gerakan

Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga

pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan

saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya

sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah

menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor

Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi

koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam

Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya

Betawi agar tetap eksis

Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-

jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin

menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya

Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan

semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan

tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan

bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang

masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca

koridor Islam)

Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng

Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi

dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur

gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai

budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di

Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan

budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya

Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar

budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah

budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu

pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya

perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain

dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet

dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi

tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak

normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus

tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal

demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi

demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih

sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi

Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu

Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan

yudikatif di dalamnya

Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku

yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa

bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian

Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok

masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi

semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak

dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya

begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi

Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman

mereka sebatas hanya dikulit arinya saja

Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka

katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini

bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini

faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana

musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi

Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya

aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius

islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah

budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin

yang liriknya berisi pesan moral

Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari

ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak

dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan

budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam

sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang

sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik

Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai

melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja

mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada

masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa

dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari

maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan

marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur

dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai

Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan

Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat

demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan

kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan

menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan

marwah budaya kami yaitu Islam

Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)

Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang

Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah

budaya Betawi

Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya

apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter

masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter

kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik

Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang

sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami

mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi

perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya

hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya

Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita

gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika

mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk

meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti

dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan

dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa

gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat

Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam

penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan

tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang

mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya

tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak

islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam

Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami

sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-

mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-

lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris

Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci

Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua

kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak

mengenakan jilbab

Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik

masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan

dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah

kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang

sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan

konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan

usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi

sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan

bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain

sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan

Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi

Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab

dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang

kromong pak

Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih

sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula

bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai

sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin

sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal

Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan

sekedar musik hiburan aja ya pak

Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama

dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba

Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata

dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk

menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja

bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa

langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan

kedudukan

Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)

Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta

Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak

Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa

Betawi]

ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw

Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo

Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang

telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang

datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia

bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe

masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat

menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan

ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa

ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe

sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda

poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea

jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken

apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias

dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest

gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef

Tionghoa

Alat Orkest Gambang

Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian

soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe

Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si

Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng

Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim

Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe

Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan

Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw

Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek

dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw

To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan

actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang

dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan

bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa

Lagoe-lagoe jang populair

Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok

Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona

Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau

Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe

boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres

(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada

saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika

tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem

almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja

soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada

nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat

plaatgramophoon masih ada sedia itoe

Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang

Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen

djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe

iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini

Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di

Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen

dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat

mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta

telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat

ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe

lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1

(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah

loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada

djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet

keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia

dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In

donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada

kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada

major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein

Nie Hoe Keng

Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang

Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak

bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo

dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa

Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan

hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida

heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe

sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di

Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog

tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari

Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa

di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen

soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong

Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita

penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja

bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim

jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat

muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-

tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken

oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang

biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian

kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara

seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai

itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet

Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman

Zanger dan Zangeres (Tjio Kek

Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal

hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti

menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken

lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan

pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang

tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai

oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang

jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-

anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis

Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di

Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan

laen-laen sebaginja

Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek

Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo

bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari

orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika

berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika

moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin

menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran

menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda

dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong

Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh

baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang

marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada

Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe

samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja

dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-

peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti

kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie

dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh

Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam

sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang

baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan

poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja

tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida

mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea

betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe

hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah

tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet

baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja

orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia

sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio

Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek

maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar

sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan

toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se

bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat

Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran

membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang

mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio

Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe

baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada

orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman

doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang

paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling

banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe

kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot

Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai

soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo

Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada

heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika

poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek

badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake

oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake

tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde

sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan

sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah

plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes

Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen

dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi

empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan

luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat

bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada

berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo

Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek

mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja

Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada

oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa

djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong

besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa

Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta

koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta

baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor

koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia

jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali

Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande

bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken

oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari

Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa

Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo

Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee

moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey

Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada

mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar

Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir

serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-

tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe

wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi

denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen

di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng

Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat

terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger

nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest

gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing

Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+

1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang

kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe

Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang

miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika

tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan

SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah

Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan

Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan

Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari

bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok

tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek

menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang

seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat

colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli

piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken

piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta

gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng

Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota

Djakarta (+ 1900)

Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer

Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet

peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi

anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-

pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan

mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat

terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken

lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh

pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab

marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja

Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio

Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri

boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan

tida kenal sama sekali

Ngo Hong Lauw diberdiriken

Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim

Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli

pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe

waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika

menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan

Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna

toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe

setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-

mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang

tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi

anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja

rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia

njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong

Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean

Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit

waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari

sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah

menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari

besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang

bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari

gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak

boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima

panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa

shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier

Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana

tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan

toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman

pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng

dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo

Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa

dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel

Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini

jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja

Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang

Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di

Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-

ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta

namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo

Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3

DAFTAR GAMBAR

Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1

Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2

1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di

Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta

mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif

provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng

yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek

Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra

Sutisna3

Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4

Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan5

3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di

sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian

Bang Yahya Andi Saputra6

Bang Gumin Has SPd7

6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di

Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang

aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul

Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah

Jagakarsa Jakarta Selatan

Page 9: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …

2

sosial ekonomi politik di Jakayakarta didasari pada ajaran Islam dan mendapat

pengawasan langsung dari Kesultanan Cirebon1

Kedua sejak banyaknya masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam yang

didirikan pada abad ke 182 Selain menggambarkan perkembangan Islam di

Batavia masjid-masjid itu juga menggambarkan adanya percampuran berbagai

kelompok etnis yang menjadi landasan bagi munculnya kelompok etnis baru yang

kemudian mengidentifikasikan diri mereka sebagai orang Islam di Batavia3

Ketiga semakin populernya penggunaan bahasa melayu Betawi pada abad

ke 19 yang disebabkan karena menghilangnya pengaruh bahasa Portugis

Mardjiker Sepertinya penggunaan bahasa melayu betawi ini berkaitan erat

dengan proses Islamisasi orang Betawi Mereka bukan saja menggunakan bahasa

melayu menjadi bahasa komunikasi sehari-hari masyarakat Betawi akan tetapi

mereka telah mengadopsi Islam sebagai pandangan hidup4

Pesan egalitarian dan kesamaan derajat sosial yang dibawa oleh ajaran Islam

ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat Betawi Dengan demikian seiring

semakin menguatnya identifikasi orang Betawi terhadap Islam bahasa Melayu

menjadi semakin populer sebagai bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Betawi

1Muhammad Zafar Iqbal Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi (Jakarta

Disertasi Program Pasca Sarjana IAIN tidak diterbitkan 2002 hiii 2Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002 h45

3Masjid pertama yang didirikan adalah Masjid Al-mansur di Kampung Sawah Jembatan

Lima pada tahun 1777 lalu Masjid Pekojan yang didirikan di Perkampungan Arab pada tahun

1755 pada tahun 1761 berdiri Masid Kampung Angke di perkampungan orang-orang bali tinggal

kemudian masjid Kebon Jeruk yang didirikan oleh peranakan Cina Islam tahun 1786 dan masjid

yang didirikan orang-orang Banda di Kampung Banda tahun 1789 4Catatan seorang pelancong dari Surakarta Raden Arya Sastradarma yang menuliskan

pengalamannya selama di Batavia pada tahun 1870 dalam buku berjudul ldquoKawontenan Ing Nagari

Batawirdquo Ia menemukan bahwa penduduk umumnya berbahasa melayu dalam percakapan sehari-

hari dan mereka menyebut dirinya dengan sebutan orang Islam

3

dan masyarakat lain yang tinggal di Jakarta5 Maka dapat dikatakan bahwa Islam

telah membuka jalan bagi perkembangan kebudayaan Melayu di kalangan orang-

orang Betawi di Jakarta saat itu Fenomena seperti ini dikatakan oleh Bondan

Kanumoyoso bahwa ldquoIdentifikasi yang kuat terhadap suatu agama dapat

menegasikan kesamaan identitas etnisrdquo 6

Sejarah panjang Jakarta sedari awal perkembangannya memang telah

menjadi tempat bertemunya varian etnis budaya maupun agama antar kelompok

Memasuki era modernisasi kini Jakarta dihadapkan pada globalisasi budaya dan

tingkat urbanisasi yang kian hari jumlahnya semakin meningkat Alih-alih peran

Islam dalam kehidupan masyarakat Betawi secara cepat atau lambat akan terkikis

sebagai akibat modernisasi namun pada kenyataannya terjadi keadaan yang

sebaliknya

Bangunan-bangunan fisik tidak hentinya berdiri di seluruh Jakarta deru

mesin-mesin industrialis dan kepulan asap kendaraan setiap hari semakin

memenuhi wajah baru Jakarta Namun di tengah proses perubahan itu masih tetap

mengakar kuat pada denyut jantung Jakarta nafas keagamaannya7

Betawi dan Islam memang merupakan dua sisi dari sebuah mata uang8

Peran Islam yang signifikan dan pengaruhnya pada setiap lini kehidupan

masyarakat Betawi nampak pada peneguhan identitas Betawi dengan Islam yang

5Abdul Azis ldquoIslam dan Masyarakat Betawirdquo h 30

6Kutipan diambil dalam kata pengantar Bondan Kanumoyoso pengajar Departeman Sejarah

FIB UI kandidat Doktor Sejarah Leden University hasil penelitian Lance Castles yang telah

diterjemahkan dalam buku berjudul Profil Etnik Jakarta 7Ridwan Saidi Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta LSIP Jakarta 1994 h 29

8Yasmine Z Shahab Konflik IdentitasEtnis dan Religi dalam Yasmine Z Shahab Identitas

dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi (Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004) h

119

4

terlihat jelas pada proses rekacipta tradisi Betawi yang ramai bermunculan sejak

tahun 1970-an

Dalam proses rekacipta tradisi Betawi ini nilai Islam semakin ditekankan

pada setiap tradisi hasil kreasi anak Betawi Berbagai upacara keagamaan

kesenian dan hiburan masyarakat Betawi baik yang asli dalam artian tidak

dikurangi atau ditambahkan dengan unsur-unsur luar Betawi maupun tradisi yang

dihasilkan dari proses rekacipta kesemuanya itu dapat diterima dan diakui oleh

seluruh lapiasan masyarakat Betawi apabila tidak bertentangan dengan nilai Islam

Masyarakat Betawi secara aktif hanya menerima memilih dan mengakui

kreasi baru pada seni dan budaya Betawi yang bernuansa Islam atau setidaknya

tidak berbenturan dengan nilai-nilai Islam Dalam penulisan skripsi ini penulis

membatasi objek kajian pada seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek

Pemilihan objek gambang kromong didasari oleh beberapa faktor

diantaranya pertama gambang kromong adalah jenis musik tradisional Betawi

yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh para peranakan Cina9 Kemudian

pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan dengan instrumen

musik pribumi10

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih bertahan dan banyak digunakan dalam setiap acara

9Berdasarkan hasil wawancara dengan peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau

mengatakan bahwa bangsa Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura

dan Bali untuk berdagang maupun menyebarkan agama Mereka turut serta membawa instrumen

musik gambang untuk mengisi waktu luangnya 10

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawi

5

kebetawian Ketiga karena perkembangan gambang kromong yang penulis rasa

unik11

Keempat adanya indikator nilai-nilai Islam pada seni musik gambang

kromong sebagai wujud representatif marwah budaya Betawi12

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi pada akhirnya telah menarik perhatian penulis

untuk mengungkap faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang

kromong bagi setiap masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

Selanjutnya pemilihan tari ronggeng blantek sebagai objek penulisan skripsi

ini berdasarkan beberapa faktor pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta13

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang diawal kemunculannya telah menuai banyak penghargaan baik

11

Sebelum maraknya pertunjukan gambang kromong pada acara pemerintah maupun acara

yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi pasca tahun 1970-an perlu diketahui bahwa

gambang kromong sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Terkait beberapa unsur

dalam penampilannya yang tidak mewakili marwah budaya betawi dengan kata lain tidak sesuai

dengan nilai-nilai Islam

12Tidak seperti musik karawitan Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak

awal kemunculannya telah dipengaruhi oleh musik dan budaya bangsa Melayu yang notebene

berpedoman pada nilai-nilai Islam

13Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil produksi Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978

sebagai jawaban bahwa masyarakat Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di

tengah anggapan masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

6

dalam tingkatan nasional maupun internasional14

Banyaknya penghargaan yang

diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek

telah berkembang dengan baik dan membanggakan sejak masa awal diciptakan

sampai dengan masa perkembangannya mampu meraih berbagai penghargaan di

tengah masyarakat luas

Ketiga adanya indikator nilai-nilai Islam nilai moral dan kesopanan pada

gerak busana maupun komposisi lagu dalam penampilan tari ronggeng blantek15

Dalam proses pembuatannya sang koreografer benar-benar memperhatikan setiap

unsur gerak busana dan komposisi musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap

berada pada koridor nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Berawi Sehingga

saat ini tari ronggeng blantek telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat

Betawi muslim mapun masyrakat di luar Betawi

Nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup mayoritas etnis Betawi telah

memberikan pengaruh besar pada berbagai jenis kesenian dan budaya Betawi

tidak terkecuali pada poses penerimaan masyarakat Betawi terhadap musik

gambang kromong yang pada mulanya sempat mendapat penolakan juga pada

tari ronggeng blantek yang merupakan tari kreasi baru16

14

Berikut adalah prestasi tari ronggeng blantek juara pertama lomba tari remaja se-DKI

Jakarta tahun 1978 juara pertama festival kesenian anak tingkat nasional tahun 1979 juara

pertama pekan tari daerah tingkat nasional tahun 1985 juara pertama mewakili Indonesia dalam

Festival Folklore Internasional ke 33 di Sicilia tahun 1987 15

Tidak seperti tari zapin atau tari blenggo yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat diakui sebagai salah satu tari betawi karena dalam penampilannya sarat dengan unsur-

unsur melayu Islam 16

Ridwan Saidi Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayaan dan Adat Istiadatnya PT

Gunara Jakarta Jakarta 2001 h 139

7

Kuatnya asumsi bahwa Betawi identik dengan Islam telah melapangkan

jalan atas pengakuan masyarakat Betawi terhadap musik gambang kromong dan

tari Ronggeng Blantek yang memiliki indikator Islam dalam penampilannya17

Identifikasi Betawi terhadap Islam dalam berbagai aspek kehidupannya

termasuk kesenian Betawi agaknya sesuai dengan apa yang dikatakan oleh

Clifford Geertz bahwa agama adalah realitas sosial yang eksis dan

termanifestasikan dalam setiap aktivitas kemanusiaan Dengan demikian agama

tidak bisa dilepaskan dari segala aspek kemanusiaan dan segala perubahan yang

bersifat alami atau manusiawirdquo18

Berdasarkan beberapa sumber dan bukti penelitian di lapangan penulis

berkesimpulan bahwa adanya indikator nilai-nilai Islam dalam kesenian gambang

kromong dan ronggeng blantek maka kesenian tersebut dengan mudah dapat

diterima oleh masyarakat Betawi yang identik dengan Islam

Beralih pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang hadir

sebagai jawaban atas eksistensi dari masyarakat dan kebudayaan Betawi

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan hadir sebagai kawasan cagar budaya

Betawi yang diresmikan oleh Gubernur Jakarta tahun 200419

Perkampungan ini

adalah suatu kawasan yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada nilai-

nilai budaya Betawi

Setiap minggunya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mempunyai

agenda pagelaran seni budaya Betawi seperti rebana lenong gambang kromong

17

Yasmine Z Shahab Sisi Otoritas dalam Proses Nasionalisasi Tradisi Lokal dalam

Yasmine Z Shahab Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok Laboratorium

Antropologi FISIP UI 2004 h 91 18

Zakiyudin Baidhawy Agama dan Pluralitas Budaya Lokal Surakarta Pusat Studi

Budaya dan Perubahan Sosial UMS 2003 h 3 19

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekreatariat

Daerah Provinsi Jakarta Jakarta 2011 h II-34

8

hadrah tarian ronggeng blantek serta aneka jenis tari-tarian Betawi lain silat

Beksi dan berbagai bentuk seni Betawi lain yang kesemuanya itu memiliki ciri

khas tersendiri yakni adanya nilai-nilai Islam dalam penampilannya

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah diintegrasikan

dalam unsur religius dapat dilihat dari berbagai hasil kreasi seni dan tradisi

budaya Betawi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi dan

non-Betawi karena penampilan maupun pesan yang disampaikan sekalipun tidak

secara kontekstual mewakili nilai-nilai agama tertentu dengan contoh Islam

tetapi kesenian-kesenian itu tetap berada pada norma-norma kesopanan dan nilai-

nilai Islam Hal menarik yang diambil dari penelitian ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif20

B Permasalahan

1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis menduga kuat bahwasannya

masyarakat Betawi itu identik dengan Islam mereka hanya menerima dan

memilih suatu kesenian yang dalam pertunjukkannya terdapat indikator nilai-nilai

Islam atau norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam Hal tersebut dapat

dibuktikan pada jenis pakaian tata panggung tata gerak dalam kesenian gambang

kromong dan tari ronggeng blantek

20

Pada mulanya judul penulisan penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Betawi Studi

Kasus Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan namun setelah bertemu dengan berbagai

narasumber baik sejarawan budayawan yang spesifikasi keilmuannya adalah etnis Betawi Saya

diberikan saran anjuran dan masukan untuk mengganti judul dengan spesifikasi kasus yang pada

akhirnya menjadi judul penulisan penelitian saya sekarang ini yaitu Penerimaan Masyarakat

Betawi Muslim terhadap kesenian Musik Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

9

Skripsi ini akan menjelaskan mengenai seni musik dan seni tari Betawi

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisional Betawi

berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya21

1 Gambang Kromong

2 Gamelan Ajeg

3 Topeng

4 Tanjidor

5 Samrah

6 Keroncong Tugu

7 Gambus

8 Rebana Biang

9 Ketimpring

10 Sampyong

Kemudian berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

1 Kembang Topeng

2 Gegot

3 Topeng Kedok

4 Silat 1 (Beksi)

5 Blenggo Asli

6 Tapak Tangan

7 Cokek Sirih Kuning

8 Zapin Arab

21

Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

10

9 Ronggeng Blantek

10 Enjot-Enjotan

11 Gejruk Jidat

12 Nandak Ganjen

13 Gandes Kipas

14 Silat 2 (Pengasinan)

15 Lenggo Jikek

16 Topeng Gong

17 Lambang Sari

18 Wayang Botoh

19 Silat 3

20 Kotebang

Dari sekian banyak macam tari dan musik Betawi pada akhirnya penulis

memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai objek

penulisan skripsi

Identifikasi yang kuat terhadap Islam pada akhirnya mengantar masyarakat

Betawi untuk menerima musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

sebgaai bentuk kesenian mereka Mereka hanya mau menerima kesenian Betawi

hasil rekacipta tradisi pada tahun 1970-an apabila kesemua unsur dalam dua

kesenian tersebut berpedoman pada norma-norma kesopanan Islam Hal ini

terbukti dengan penerimaan dan pengakuan masyarakat Betawi terhadap kesenian

gambang kromong setelah proses rekacipta tradisi Betawi dengan menghilangkan

beberapa bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Selain itu pengakuan

terhadap tari ronggeng blantek sebagai salah satu jenis tarian Betawi yang sengaja

11

diciptakan pasca proses rekacipta tradisi Betawi dapat dengan mudah diterima

dan diakui oleh mayoritas etnis Betawi karena memang dalam prakteknya tetap

berpedoman pada norma-norma kesopanan yang diajarkan Islam

Proses penerimaan kesenian gambang kromong dan tari ronggeng blantek

secara berangsur-angsur ini mengidentifikasikan beberapa sebab akibat mengapa

kesenian yang sebelumnya ditolak bahkan tidak diakui sekarang justru

dilestarikan dan mendapat pengakuan sebagai kesenian Betawi Ini adalah sebuah

indikasi bahwa telah terjadi respon religius terhadap kesenian lokal yang selama

ini dianggap negatif bahwa agama telah berpengaruh pada kesenian masyarakat

2 Pembatasan Masalah

Terkait judul penulisan penelitian ldquoPENERIMAAN MASYARAKAT

BETAWI MUSLIM TERHADAP KESENIAN MUSIK GAMBANG

KROMONG DAN TARI RONGGENG BLANTEK DI PERKAMPUNGAN

BUDAYA BETAWI SETU BABAKANrdquo penulis membatasi masalah

berdasarkan tiga hal pokok pertama batasan spasial yaitu batasan ruang yang

hanya meliputi wilayah yang terbatas pada perkampungan Betawi di sekitar danau

Setu Babakan Kedua batasan temporal berupa batasan tahun yang dimulai dari

tahun 1970 hingga tahun 2010 Tahun-tahun tersebut adalah tahun dimana

kesenian Betawi seperti seni musik Gambang Kromong dan tari Blantek

mengalami perpaduan dan perubahan signifikan dalam gaya gerak dan nilai yang

telah bercampur dengan nilai-nilai agama Ketiga adalah tentang tema Tema ini

hanya terfokus pada bagian tentang seni dan perubahannya ketika bertemu dengan

unsur agama dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

12

3 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut

1 Mengapa kesenian Betawi di Setu Babakan dipadukan dengan nilai-

nilai Islam

2 Bagaimanakah bentuk perubahannya

3 Bagaimanakah respon masyarakat terhadap kesenian Betawi yang

telah bercampur dengan unsur-unsur Islam

Masalah pokok dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana proses

penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian musik Gambang Kromong dan

tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan faktor apa saja yang

menyebabkan diterimanya kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek oleh masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Adapun manfaat yang ingin penulis berikan melalui penulisan penelitian ini

adalah

1 Memberikan informasi tentang bagaimana proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong

dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

2 Menyumbangkan hasil pemikiran berupa karya sejarah dalam bentuk

skripsi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam terkait dengan sejarah

lokal dengan tema sosial budaya

13

3 Menjadi motivasi bagi para akademisi sejarah Islam untuk mengkaji

sejarah lokal dengan tema sejarah sosial-budaya

D Tinjauan Pusataka

Penulis telah mencari referensi tentang bagaimana peran dan pengaruh

Islam dalam proses penerimaan kesenian masyarakat Betawi terhadap kesenian

musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan Belum ada pembahasan secara spesifik tentang peran

maupun pengaruh Islam di dalamnya

Buku rujukan pertama adalah tulisan Ninuk Kleden berjudul Teater Lenong

Betawi-Studi Perbandingan Diakronik yang memberi gambaran kepada penulis

mengenai kemunculan awal gambang kromong dan tari Ronggeng Blantek di

Jakarta

Buku-buku karya Ridwan Saidi dengan tema Sejarah Jakarta dan Etnis

Betawi berjudul Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Sejarah Jakarta dan

Peradaban Melayu-Betawi Profil Orang Betawi Potret Budaya Manusia Betawi

dan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Buku-buku dengan judul tersebut

di atas tidak menjelaskan bagaimana nilai-nilai Islam sebagai identitas Betawi

berperan penting dalam proses penerimaan kesenian oleh masyarakat Betawi

Walaupun demikian buku-buku tersebut memberikan inspirasi bagi saya

khususnya tentang sejarah lokal Jakarta fokus pada pembentukan etnis Betawi

Selain itu buku Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi memang

menjelaskan bagaimana Islam menjadi faktor pembeda etnis Betawi dengan enis

lain di Jakarta pada masa kolonial akan tetapi buku ini tidak menjelaskan

bagaimana hubungan Islam sebagai agama mayoritas etnis Betawi dan kaitannya

14

dengan peran Islam dalam kesenian Gambang Kromong dan tari Ronggeng

Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Studi lainnya adalah berbentuk laporan penelitian yaitu Laporan Akhir

Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakarsa Kota

Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan oleh Biro Tata

Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta tahu 2001 Laporan ini

secara jelas dan rinci menjelaskan proses demi proses aturan kebijakan putusan

pemerintah DKI Jakarta dalam pembentukan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan akan tetapi laporan ini tidak menjelaskan adanya korelasi antara Islam

dan kesenian Betawi Namun laporan ini merupakan rujukan yang berarti dalam

penulisan skripsi saya karena memiliki informasi yang kaya sehingga penulis

mengeksplorasinya sesuai dengan kajian penulis

Selanjutnya adalah buku Standar dan Kompetensi Karawitan dan Tari

Betawi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Buku ini

menjelaskan semua jenis musik dan tarian Betawi

Dari beberapa buku dan kajian yang sekiranya relevan dengan tema

penulisan skripsi saya adalah studi Yasmine Zaki Shahab tentang identitas agama

dan budaya Betawi yang telah banyak memberikan informasi bagi penulis

mengenai kerangka nilai-nilai agama yang dipegang teguh oleh masyarakat

Betawi dan memiliki implikasi langsung pada corak kebudayaan dan kesenian

Betawi

Untuk itu sejauh referensi yang saya temukan karena penulis belum

menemukan buku-buku jurnal maupun hasil penelitian yang menjelaskan peran

maupun pengaruh Islam dalam proses penerimaan kesenian musik Gambang

15

Kromong dan tari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan maka penulis merasa bahwa tema yang penulis kembangkan ini akan

menjadi karya sejarah yang berbeda dan tidak sama dengan karya sejarah lainnya

sekalipun dengan tema serupa

E Pendekatan dan Landasan Teori

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif

analitis dengan pendekatan sosio-budaya untuk merekontrusksi peristiwa masa

lampau yang bersifat komperhensif 22

mengetahui kronologi persitiwa proses

serta faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Betawi dalam menerima

kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

Seni musik dan tari adalah produk kebudayaan dari hasil karya dan cipta

suatu kelompok masyarakat sebagai salah bentuk eskpresi kehidupan23

Peneliti

berusaha menjelaskan variabel-variabel yang terjadi dan berlaku dalam bagian-

bagian kecil kebudayaan Betawi di Setu Babakan oleh karena itu diperlukan teori

yang relevan bagi penelitian tersebut

Teori yang dianggap relevan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teori

Disseminasi yaitu teori tentang pengaruh agama terhadap bagian dari produk-

produk kebudayaan seperti seni musik dan seni tari Menurut Triyono Bramantyo

tentang seni adalah

ldquoseni adalah sebuah ungkapan estetika dari sebuah kelompok masyarakat (etnis) sekaligus

simbol dan alat untuk berkomunikasi serta mengekspresikan apa yang telah dimilikinya

(kultur) untuk kemudian dituangkan dalam bentuk audio-visual Segala bentuk perubahan

nilai tidak dapat mempengaruhi unsur materialnya hanya mempengaruhi unsur

22

Sartono Kartodirdjo Pendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta PT

Gramedia Pustaka Utama 1992 h 4-5 144-156 23

HTh Fischer Pengantar Anthropologi Kebudayaan Indonesia terj Anas Makruf

Jakarta PT Pembangunan 1960h 66-72

16

penggeraknya saja berupa subyek sebab subyeknya adalah manusia sedangkan obyeknya

adalah seni itu sendirirdquo24

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif mempertahankan kultur mereka dengan cara

asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi unsur-unsur Islam sebagai pembeda antaraEropa

Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur sendiri25

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Adapun dalam penelitian ini penulis mengunakan metode pengumpulan data

yang meliputi 4 tahapan yaitu 26

24

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 25

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung Mizan 2001) hlm 23

26Muhamad Arif Pengantar Kajain Sejarah Bandung Yrama Widya 2011 h 32

17

Heuristik berupa kegiatan mengumpulkam sumber sejarah Adapun sumber

yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu

sumber primer yang bersifat tertulis berupa sumber yang diterbitkan seperti

biografi dokumen naskah-naskah sumber yang tidak diterbitkan seperti sumber

tertulis di arsip dokumen negara dokumen milik lembaga budaya Betawi

kemudian wawancara dan pengamatan langsung

Adapun sumber data sekunder berupa pandangan buku-buku terkait tesis

disertasi majalah surat kabar jurnal serta sumber elektronik dari website milik

instansi resmi derah maupun pemerintah

Pengumpulan sumber-sumber yang dilakukan penulis dengan menggunakan

metode penelusuran kepustakaan (Library Research) yakni mengunjungi

beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun arisp terkait tema

penelitian ini seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk

memperoleh data berupa arsip-arsip yang menjelaskan etnis Betawi Perpustakaan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencari buku-buku hasil

penelitian tesis jurnal disertasi terkait dengan Islam dan etnis Betawi

Perpusatakaan Fakultas Adab dan Humaniora Perpustakaan Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk mencari buku-buku maupun skrispi dengan tema

serupa Perpustakaan Umum Universitas Indonesia untuk mencari hasil penelitian

kajian disertasi milik Yasmin Z Shahab dengan tema sejarah etnis Betawi di

Jakarta hubungannya dengan Islam Perpustakaan penerbit Komunitas Bambu

untuk mencari buku-buku jurnal maupun arsip dengan tema terkait Perpustakaan

pribadi milik Drs Saidun Derani MA Perpustakaan Dinas Kebudayan Pariwisata

dan Permuseuman DKI Jakarta Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan

18

Perpustakaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mencari hasil

penelitian maupun pelaporan mengenai sejarah terbentukmya Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Kemudian setalah mengumpulkan data-data tahapan selanjutnya adalah

kritik sumber Penulis berusaha membandingkan menganalisis dan mengkritisi

beberapa sumber yang telah penulis dapat baik sumber primer sekunder maupun

sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema

kajian

Tahapan selanjutnya interpretasi data yakni penulis melakukan analisa

sejarah untuk mengungkap masalah yang ada dalam hal ini penulis berusaha

melihat fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber

sehingga memperoleh pemecahan atas masalah tersebut

Terakhir penulis menuliskan hasil pemikiran dari penelitian serta

memaparkan hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur

dalam pedoman penulisan skripsi sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari

segi isi tetapi juga baik dalam metode penulisannya Tahapan terakhir ini disebut

dengan historiografi27

F Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam lima bab dan

didalamnya terdapat beberapa sub bab yang terdiri atas

Bab I Pendahuan

A Latar Belakang Masalah

B Permasalahan

27

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995 h 109

19

1 Identifikasi Masalah

2 Pembatasan Masalah

3 Perumusan Masalah

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

D Tinjauan Pusataka

E Pendekatan dan Landasan Teori

F Sistematika Penulisan

BAB II Potret Musik dan Tari Betawi

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

1 Musik Gambang Kromong

2 Tari Ronggeng Blantek

B Unsur-unsur Islam dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang

Kromong dan Tari Ronggeng

BAB III ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi di

Perkampungan Setu Babakan

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Tari Ronggeng Blantek

di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bab IV PENUTUP

20

A Kesimpulan

B Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

21

BAB II

POTRET MUSIK DAN TARI BETAWI

A Gambaran Umum Musik dan Tari Betawi

Jakarta sebagai ibu kota Indonesia dalam sejarahnya telah menjadi muara

mengalirnya para pendatang dari seluruh penjuru Nusantara Mereka datang

dengan membawa serta adat istiadat dan tradisi budaya mereka masing-masing

Dan pada akhirnya mereka melebur ke dalam satu identitas baru Identitas baru ini

adalah masyarakat Betawi

Berdasarkan komposisi pembentuk etnisnya yang heterogen maka bentuk

kesenian Betawi juga memperlihatkan adanya unsur kesamaan maupun perbedaan

dengan bentuk kesenian asal daerahnya Hal ini bukan berarti kesenian Betawi

sebagai hasil akuisisi masyarakat Betawi terhadap kesenian masyarakat lain Akan

tetapi bagi masyarakat Betawi apapun yang tumbuh dan berkembang di dalam

kehidupan dirasakan mereka sebagai jati diri mereka seutuhnya Karena semua

unsur dalam seni maupun budaya tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan

hidup maupun tata aturan mereka

Berbicara ciri-ciri masyarakat Betawi atau ciri kebetawian maka kesenian

Betawi mampu merepresentasikannya dengan tepat terutama pada seni

pertunjukan Betawi musik karawitan Betawi tari Betawi makanan khas Betawi

dan lain sebagainya1 Kesenian Betawi lahir dari akulturasi berbagai unsur etnis

dan suku bangsa yang ada di Betawi Maka dalam seni musik Betawi terdapat

pengaruh dari bangsa Eropa Tionghoa Arab Portugis Melayu Jawa dan Sunda

1Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ldquoProfil Seni Budaya Betawirdquo Jakarta

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 2009 h4

22

Berikut adalah macam-macam musik karawitan atau musik tradisonal

Betawi berdasarkan kelompok bentuk penyajian dan instrumennya2

NO Jenis

Reportoar

Kelompok

Reportoar

Tokoh

Karawitan

Keterangan

1 Gambang

Kromong

Gamelan Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gambang

Kromong

2 Ajeng Gamelan Boang Lampiran Notasi

Lagu-lagu Gamelan

Ajeng Gong Bolong

3 Topeng Gamelan Edi dan Eda Lampiran Notasi Lagu

Topeng

4 Tanjidor Melodis Said Lampiran Lagu-lagu

Tanjidor

5 Samrah Melodis Wiwit Lampiran Notasi

Lagu-lagu Samrah

6 Keroncong

Tugu

Melodis Andre Lampiran Notasi

contoh lagu Keroncong

Tugu

7 Gambus Melodis Djafar MZ Lampiran Lagu-lagu

Gambus

8 Rebana

Biang

Perkusi H Abd Rahman Lampiran Notasi

Lagu-lagu Rebana

Biang

9 Ketimpring Perkusi H Moh Sibli Lampiran Notasi

bentuk pukulan

ketimpring

10 Sampyong Perkusi Lampiran Sampyong

Kemudian Berbicara sejarah tari Betawi tari merupakan cabang seni Betawi

yang umumnya berasal dari pinggiran kota Jakarta (Betawi Udik)3 yang paling

banyak dikreasikan dan ditampilkan dalam acara Betawi Bentuk-bentuk tari lama

Betawi banyak mendapat pengaruh kuat dari daerah Sunda Terutama pada jenis

tari yang menjadi bagian dalam pertunjukan topeng Betawi Tetapi Sunda bukan

satu-satunya budaya yang mempengaruhi bentuk tari Betawi mengingat Betawi

2Data ini penulis dapatkan dari hasil penyusunan standar dan kompetensi Karawitan dan

Tari Betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta 3Adanya klasifikasi sosial dalam masyarakat Betawi yang terbagi dalam beberapa

kelompok Kelompok Betawi Kota tidak banyak orang Berawi kota yang berprofesi di bidang

seni Lain halnya dengan kelompok Betawi Udik karena kesenian Betawi justru muncul dari

kelompok ini Maka kelompok Betawi Udik dilihat sebagai lahan yang kaya tradisi

23

merupakan kelompok etnis yang terbentuk berdasarkan meleburnya beberapa

identitas etnis dan budaya beberapa bangsa beberapa kelompok Maka sama

dengan musik karawitan Betawi tari Betawi juga memiliki unsur dan pengaruh

budaya yang heterogen

Pada umumnya karya-karya tari Betawi adalah hasil dari pengembangan

gerak dari berbagai daerah sekitar yang melingkupinya Kondisi ini berkaitan

dengan letak geografis DKI Jakarta yang berdekatan dengan Bogor Tangerang

Bekasi dan Depok Beberapa wilayah tersebut memang termasuk dalam wilayah

persebaran masyarakat Betawi dewasa ini Faktor geografis serta adanya interaksi

dan pertukaran budaya telah memberikan pengaruh pada perkembangan tari

Betawi sehingga menjadi lebih kompleks dan beragam4 Pengaruh ini dapat

terlihat pada gerak tata rias busana musik pengiring tari lagu atau nyanyian

yang mengiringi tari serta pola lantainya

Tari Betawi terdiri dari beberapa jenis kelompok tari seperti topeng cokek

dan silat Jenis kelompok tari topeng dan cokek tujuannya lebih kepada hiburan

Sebuah hal baru adalah silat yang dimasukkan dalam kelompok jenis tari

Awalnya fungsi silat adalah untuk bela diri tetapi dewasa ini silat sudah mulai

dikreasikan dengan unsur gerak tari maka banyak ragam tari Betawi yang

memiliki gerak silat di dalamnya 5

4Wawancara dengan Bapak Abdulrachem bagian GIBANG (Pengkajian dan

Pengembangan) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Senin 12 Mei 2014 pukul 1330 5Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widitastuti 11 Mei 2014 pukul 1300 Dalam

mengkreasikan tari Ronggeng Blantek beliau membagi 3 bagian dalam tarian itu bagian pertama

beliau katakan bagian manis dimana seorang penari menari dengan lemah gemulai dengan ritme

gerak santai Bagian kedua saat ritme mulai cepat gerakan penari terlihat lebih enerjik dan bagian

terakhir adalah bagian klimaks tari Ronggeng Blantek dengan memasukkan beberapa gerakan silat

Betawi Tujuannya adalah pencapaian klimak pada bagian akhir tari

24

Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi tari Betawi

NAMA TARI PENATA TARI JENIS TARI

Kembang Topeng Joko Topeng

Gegot Kartini Topeng

Topeng Kedok Kartini Topeng

Silat 1 (Beksi) Wahab Silat

Blenggo Asli Abdurahman Saabah Silat

Tapak Tangan Wiwiek Widiyastuti Silat

Cokek Sirih Kuning Wiwiek Widiyastuti Cokek

Zapin Arab Zainal Abidin Zapin

Ronggeng Blantek Wiwiek Widiyastuti Topeng

Enjot-enjotan AmungKartiniAndi Topeng

Gejruk Jidat Entong Kisan Topeng

Nandak Ganjen Entong Kisam Cokek

Gandes Kipas Dewi Kondangsih Cokek

Silat 2 (Pengasinan) Ali Sabeni Silat

Lenggo Jingkek Abdurachem Zapin

Topeng Gong Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lambang Sari Wiwiek Widiyastuti Topeng

Lenggang Nyai Wiwiek Widiyastuti Cokek

Wayang Botoh Abdurachem Topeng

Silat 3 Ali Sabeni Silat

Kotebang Abdurachem Silat

Hasil identifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu topeng

cokek zapin dan silat Pengelompokan ini berdasarkan kriteria dan standarisasi

25

yang disetujui oleh para pakar pendidikan budayawan para ahli tari dan penata

tari6

Latar belakang penciptaan sebuah tari kreasi baru adalah tuntutan kebutuhan

di tengah sedikitnya tradisi seni masyarakat Betawi padahal identitas etnis

mereka sangat dibutuhkan di tengah pesatnya laju perkembangan Jakarta dengan

budayanya yang heterogen komposisi penduduk dan keadaan sosial yang kian

hari beragam

Dalam hal ini Pemerintah Daerah bersama praktisi profesional dan

masyarakat Betawi secara bersama-sama fokus melihat peluang pada daerah

Betawi Udik7 sebagai lahan yang kaya tradisi sehingga bisa dilakukan proses

rekacipta tradisi Betawi dan disesuaikan dengan tuntutan situasi kontemporer saat

ini agar bisa diterima masyarakat luas

Berdasarkan gambaran umum mengenai musik karawitan dan tari Betawi

pada akhirnya penulis memilih musik gambang kromong dan tari ronggeng

balntek sebagai objek penulisan skripsi ini

1 Musik Gambang Kromong

6Penulis mendapatkan data ini langsung dari Bapak Abdulrachem di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian GIBANG Setelah dikonfirmasi data ini adalah isi dari

buku standar dan kompetensi karawitan dan tari betawi milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta yang dibuat pada bulan Desember tahun 2012 7Betawi Udik adalah hasil pengelompokan masyarakat Betawi berdasarkan wilayah

geografis akan tetapi faktor sosial pendidikan dan keagamaan juga turut berperan Masyarakat

Betawi Udik termasuk dalam klasfikikasi BetawiAbangan dimana perempuan juga ikut serta

dalam sebuah tarian Lai n halnya dengan kelompok Betawi Santri mereka tidak menghendaki

kegiatan menari yang dilakukan oleh perempuan Bukan berarti kelompok Betawi Santr tidak

memiliki kesenian tari tari Zapin dan tari Blenggo hadir dari kelompok masyarakat Betawi Santri

Karena kedua tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki

26

Gambang Kromong merupakan salah satu seni musik Betawi hasil

perpaduan antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa8

Unsur Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong9

Definisi Gambang Kromong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

diartikan dalam masing-masing kata Gambang adalah alat musik pukul

tradisional yang terbuat dari sebilah kayu terdiri dari 16-25 bilah yang panjang

dan besarnya tidak sama dan dimainkan dengan alat pukul Sedangkan Kromong

adalah gamelan khas Betawi digunakan untuk mengiringi drama rakyat Betawi

yaitu lenong dan cokek10

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

8Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014) 9Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 10

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta

Balai Pustaka 2005 h329

27

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1811

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Pada saat itu musik Gambang Kromong hanya diperuntukkan sebagai

hiburan untuk mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam

pertunjukan teater lenong Betawi12

Persebaran Gambang Kromong sebagai seni

musik Betawi sekarang ini bukan hanya sebatas wilayah administratif DKI Jakarta

saja melainkan sampai ke wilayah Bekasi Karawang Cibinong Bogor

Tangerang Serang dan Sukabumi 13

Berikut ini adalah instumen musik Gambang Kromong beserta nadanya

1 Gambang14

11

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan fungsi gambang kromong bukan sebatas

untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal ataupun

non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong

13httpwwwjakartagoidwebencyclopediadetail637Gambang-Kromong (diakses 13

mei 2014)

14Dokumentasi penulis dalam acara Festival Setu Babakan persembahan Suku Dinas

Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Selatan 9 Agustus 2014

28

Gambang adalah instrumen musik karawitan Betawi terdiri dari delapan

belas bilah kayu dari jenis kayu Manggarawan ke delapan belas bilah

kayu itu dibagi dalam tiga oktaf nada terendah adalah liuh dan nada

tertinggi adalah siang

2 Kromong dan tehyan

3 Kromong terdiri dari sepuluh buah gong kecil tersusun dalam dua baris

terbuat dari perunggu atau kuningan baris luar (dari nomor satu dua dan

seterusnya) terdiri atas nda siang-liuh-ukong-che atau c-a-g-e-d ditabuh

berbarengan dengan baris luar dan dalam Teh-hian adalah instrumen

gesek berdawai dua dilaras dengan nada siang (c) dan liuh (g)

4 Sukong

29

Sukong adalah instrumen gesek semacem rebab berukuran besar dengan

dua dawai yang berasal dari China dilaras dalam nada su (a) dan kong (e)

Tabung bagian bawah biasanya terbuat dari cangkang buah gerenuk yang

keras

5 Kong-a-hian

Kong-a-hian adalah instrumen gesek berdawai dua berukuran kecil dilaras

dalam nada liuh (g) dan che (d)

6 Bangsing atau suling15

Bangsing atau Suling adalah salah satu instrumen musik dalam Gambang

Kromong dimainkan dengan cara ditiup secara horizontal sejajar dengan

mulut

7 Dua buah gong berbahan dasar perunggu atau kuningan yang

digantungkan dilaras dengan nada siang (c)

15

Foto pada point enam adalah dokumentasi pribadi penulis dalam acara Festival Setu

Babakan tanggal 9 Agustus 2014 sebelah kiri adalah pemain suling gambang kromong kelompok

Jali Putra

30

8 Seperangkat Gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh

9 Pan atau Kecrek

Pan atau Kecrek terbuat dari bilah-bilah logam tipis yang dipukul sehingga

menghasilkan bunyi crek-crek-crek

31

10 Sio-lo (Ningnong dan Ningning) terdiri dari dua buah pringan kecil

canang

Selain itu ada beberapa instrumen musik yang sudah tidak ditemukan lagi

diantaranya Ji-Hian (instrumen gesek berdawai dua) Sam-Hian (instrumen

gesek berdawai tiga) Gweh-Kim (semacam gitar berbentuk bulat berdawai dua)16

Nada dan laras dalam gambang kromong hanya memakai lima tangga nada

yang disebut pentatonic kelima tangga nada itu memakai nama Tionghoa yaitu

Liuh (sol=g) U (La=a) Siang (do=c) Che (re=d) dan Kong (mi=e) Lagu-lagu

yang dibawakan gambang kromong dibagi dalam tiga bagian yaitu Lagu Pobin

Lagu Dalem dan Lagu Sayur Lagu Pobin adalah generasi awal lagu-lagu yang

dibawakan gambang kromong lagunya sebatas pada lagu-lagu instrumental

Tionghoa saja Lagu pobin adalah lagu tertua dalam repertoar gambang kromong

Kemudian Lagu Dalem lagu dalem adalah lagu-lagu yang diciptakan

setelah lagu phobin memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan tidak seperti lagu

phobin yang hanya instrumental saja Contoh lagu dalem adalah Poa-Si-Li-Tan

Peca Piring Semar Gunem Mas Nona Tanjung Burung Burung Nuri dan Centeh

Manis Berduri Setelah lagu dalem yang menjadi lagu klasik gambang kromong

diciptakanlah lagu sayur Lagu sayur diciptakan untuk keperluan ngibing17

Contoh lagu sayur Onde-onde Glatik nguknguk Surilang Jali-jali Stambul

Centeh manis Balo-balo Ronggeng Manis Akang Haji Ronggen Buyut

Blenderan Lenggang Kangkung Kicir-kicir dan Sirih Kuning

16

Dokumen milik LKB artikel ini ditulis oleh David Kwa seorang pemerhati etnis

Tionghoa judul artikel ini ldquoLebih Dalam Tentang Gambang Kromong dan Wayang Cokekrdquo 17

Gambang kromong adalah instrumen musik pengiring dalam pertunjukan wayang dan tari

cokek biasanya pertunjukan ini diperuntukan sebagai hiburan dalam sebuah pesta pernikahan

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu menggunakan

selendang yang disebut cukin atau soder Ngibing inilah salah satu unsur dalam pertunjukan

gambang kromong yang ditolak oleh masyarakat muslim Betawi karena dianggap bertentangan

dengan nilai Islam

32

Pada akhirnya penulis memilih gambang kromong sebagai objek penulisan

skripsi yang didasari oleh beberapa faktor pertama gambang kromong adalah

jenis musik tradisional Betawi yang pertama kali masuk dan diperkenalkan oleh

masyarakat peranakan Cina Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang

peranakan Cina di Jakarta Phoa Kian Soe beliau mengatakan bahwa bangsa

Tionghoa sejak sekitar tahun 1300 telah masuk ke Pulau Jawa Madura dan Bali

untuk berdagang maupun menyebarkan agama Dalam perjalanannya mereka turut

serta membawa instrumen musik salah satunya gambang untuk mengisi waktu

luang18

Kemudian pada tahun 1800 gambang kromong mulai dikombinasikan

dengan instrumen musik pribumi

Kedua karena gambang kromong adalah salah satu musik karawitan Betawi

yang sampai saat ini masih eksis Ketiga karena proses perkembangan gambang

kromong yang penulis rasa unik Sebelum maraknya pertunjukan gambang

kromong sejak tahun 1970-an pada acara-acara pemerintahan DKI Jakarta

maupun acara milik masyarkat Betawi perlu diketahui bahwa gambang kromong

sempat mendapat penolakan dari masyarakat Betawi Penolakan tersebut didasari

oleh nilai-nilai Islam yang dirasa tidak menjadi satu kesatuan dalam pertunjukan

musik gambang kromong

Keempat karena gambang kromong sekarang ini mampu

mereperesentasikan marwah budaya Betawi yang dalam prosesnya setelah proses

rekacipta yang dilaksanakan tahun 70-an gambang kromong telah mampu

18

Data milik Lembaga Kebudayaan Betawi berupa transkip wawancara dengan salah satu

tokoh keturunan Cina di Jakarta bernama Phoa Kian Soe beliau seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naa Beranak Naga Gambang Kromong Akultuasi Budaya Tionghoa-Betawirdquo

33

mengadopsi nilai-nilai Islam pada penampilannya Tidak seperti musik karawitan

Samrah Gambus maupun Rebana yang memang sejak awal kemunculannya telah

mendapat respon baik karena dalam penampilannya sarat dengan indikator Islam

Proses panjang akulturasi musik gambang kromong sebagai perpaduan

unsur Cina dan pribumi sampai masa perkembangannya yang sempat menerima

penolakan dari masyarakat Betawi sebagai indikasi adanya proses penyesuaian

antara agama sebagai pedoman hidup dengan seni sebagai produk kebudayaan

suatau masyarakat pada akhirnya menarik perhatian penulis untuk mengungkap

faktor apa saja yang melatarbelakangi diterimanya gambang kromong bagi setiap

masyarakat Betawi sebagai musik karawitan mereka

2 Tari Ronggeng Blantek

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diproduksi oleh Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sekitar tahun 80-an Tari Betawi

ini dikreasikan oleh seorang koreografer handal bernama Wiwiek Widiyastuti

Pemerintah DKI Jakarta sengaja meminta ibu Wiwiek Widyastuti dibantu

beberapa seniman lain untuk menciptakan tari kreasi baru ini bersamaan dengan

tahun-tahun di saat masyarakat Betawi mulai sadar bahwa mereka harus tetap

eksis dan bertahan dengan menunjukkan identitas sosial dan budayanya di tengah

laju perkembangan Jakarta menuju kota metropolitan Oleh karena itu Pemerintah

Daerah DKI Jakarta melalui Loka Karya Tradisi Betawi tahun 1970 berusaha

membangkitkan kesadaran masyarakat Betawi atas eksistensinya salah satunya

34

dengan mengkreasikan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu wujud seni tari

Betawi19

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi yang diciptakan oleh ibu Wiwiek

Widiyastuti pada tahun 1985 atas instruksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ibu

Wiwiek Widiyastuti ialah salah seorang seniman tari Betawi yang lahir di

Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 1952 Beliau telah memulai karirnya sebagai

seniman tari sejak kelas 5 SD dengan bergabung bersama bengkel tari milik

seniman besar Indonesia bapak Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta Setelah

menamatkan pendidikannya di Akademi Seni Tari Indonesia di Jogja dan Institut

Kesenian Jakarta beliau kemudian mengabdikan diri di Dinas Kebudayaan DKI

Jakarta20

Tari Ronggeng Blantek adalah tari kreasi baru yang diangkat dari teater

rakyat Betawi yaitu Topeng Betawi21

dimana dalam memulai sebuah pertunjukan

topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang

disebut Blantek22

atau Ronggeng Blantek23

Dalam perkembangannya tarian ini

menjadi tarian lepas terpisah dari kesatuan pertunjukan topeng dan banyak

diminati oleh masyarakat sebagai tari pertunjukan pada acara penyambutan tamu

19

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti Minggu 11 Mei 2014 pukul 13 00 20

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml diakses 11 Mei 2014 21

Topeng Betawi termasuk dalam seni pertunjukan rakyat atau teater rakyat yang tumbuh di

Jakarta dan sekitar daerah lainnya di Jawa Barat Topeng Betawi selalu ditampilkan dalam bentuk

teater dan tari Dalam penampilannya ada yang menggunakan topeng (dalam artian penutup wajah

= kedok) ada yang tidak Pertunjukan Topeng terdiri dari beberapa bagian berbeda setiap

bagiannya terdiri dari nyanyian komedi drama dan musik dan dibawakan dengan percampuran

bahasa yang berbeda di setiap wilayahnya Secara umum pembukaan teater topeng selalu diawali

dengan pertun jukan tari dengan tidak ada pembicaraan di dalamnya sama sekali kemudian

dilanjutkan dengan beberapa dialog dengan sedikit selingan tari 22

Henry Spiller Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre Journal vol

16 No 2 (Autumn 1999) h 260 ( httpwwwjstororgstable1124556 diakses 7 Januari 2014

pukul 0129) 23

Berdasarkan hasil wawancara dengan bang Andi pelatih tari di Sanggar Tari Setu

Babakan arti Ronggeng adalah seorang primadona dalam pertunjukan teater atau dalam

pertunjukan tari

35

Berikut adalah deskripsi tari Ronggeng Blantek yang telah dirumuskan oleh

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selama satu bulan

terhitung dari bulan November sampai Desember tahun 201224

Tari Ronggeng

Blantek terdiri dari tiga puluh satu gerak yang terbagi dalam empat bagian kaki

badan tangan dan kepala

Susunan Gerak

Tari

Bagian Uraian Hitungan

1Lenggang

Rongeh25

Kaki Dimulai dengan posisi kaki

kanan menyilang di depan kaki

kiri kemudian melangkah

maju dengan lamgkah kaki kiri

menyilang di depan kaki kanan

dan berjaalan maju dengan

posisi kaki tetap merendah dan

sedikit diayun

1x8

dilakukan

sebanyak 8

kali

Badan Pada saat tangan kiri

digerakkan ke dalam maka

badan digerakkan ke serong

samping kiri dan pada saat

melangkah badan menghadap

depan

Tangan Tangan kiri lurus ke samping

kiri lalu diayunkan ke dalam

dengan posis telapak

menghadap luar dan

pergelangan tangan ditekuk

kemudian diayunkan kembali

ke posisi samping pada saat

kaki berjalan maju

Kepala Menghadap pergerakan tangan

kiri kemudian menghadap

depan sambil mengayunkan

kepala (gedek) ke kanan dan ke

kiri dengan hadapan tetap ke

24

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI

Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi Jakarta Desember 2012 h 1-26 25

Penamaan setiap gerakan dalam tari Betawi ini dilakukan oleh ibu Wiwiek saat awal mula

menciptakan pola dasar gerakan dalam tari Betawi Saat itu beliau bersama pemerintah daerah

mengumpulkan semua seniman tari Betawi mereka diminta menari dan menunjukkan setiap detail

gerakannya sekaligus memberikan nama untuk setiap gerakan tersebut Pada saat itu belum ada

penyeragaman gerak dari setiap gerakan yang dibawakan oleh para seniman yang memang asalnya

dari berbagai wilayah maka pada saat itu mulai dirumuskanlah gerakan-gerakan dasar atau pakem

dasar tari Betawi

36

depan

2Ogek Kaki Kedua kaki rapat dengan

telapak membentuk huruf V

dan membuka lutut sehingga

posisi kaki menjadi merendah

2x8 (gerakan

dilakukan

sebanyak 2

kali putaran

dimulai dari

lenggang

ronggeh

sampai ogek)

Badan Tegap menghadap ke depan

kemudian menggerakkan

badan (torso) ke kanan dan ke

kiri dan memberikan efek

pada bahu ke kanan dan ke

kiri

Tangan Tangan kiri direntangkan ke

samping sebatas pinggang dan

tangan kanan memegang

selendang di pinggang sebelah

kanan kemudian

menyampirkan selendang

dengan telapak kanan ketika

bahu bergerak ke kanan

Kepala Menghadap ke bahu kanan

ketika badan (torso) bergerak

ke kanan begitu pula

sebaliknya

3Selancar Ngepik

atas

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan posisi

merendah kemudian berjalan

maju dan mundur dengan

posisi tetap merendah

Hitungan

cepat

dilakukan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dan

membusungkan dada

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

atas dengan posisi berada di

depan setinggi atas kepala

kemudian menggerakan

telapak tangan dengan

memutar pergelangan tangan

ke arah luar dan dalam secara

bergantian

Kepala Menghadap ke arah kaki yang

melangkah

4Selancar

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

dengan membuka lutut

kemudian melangkah maju

1x8 maju

1x8 mundu

dilakukan

37

empat kali dan mundur empat

kali perlahan dengan

menggenjot lutut naik turun

secara perlahan

sebanyak

4x8

Badan Tegap dan merendah

membusungkan dada dengan

sedikit condong kedepan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar pinggang

kemudian menggerakkan

telapak tangan bergantian

dimulai dengan telapak tangan

kiri dengan memutar

pergelangan dari jari-jari yang

menghadap atas kemudian

menghadap kebawah begitu

pula sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

memutarkan pergelangan

tangan

5Pakblang Kaki Dengan posisi merendah kedua

kaki melangkah maju sebanyak

empat langkah kemudian

jongkok dengan tumpuan kaki

kanan dan bangun dengan

posisi kaki kanan merendah

dan kaki kiri lurus ke samping

dengan telapak membuka

depan Kemudian melangkah

mundur dengan sedikit

meloncat dan merendah

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua telapak kaki

sejajar membuka lutut dan

merendahkan badan

2x8 setiap

satu kali

putaran

gerak

Badan Tegap menghadap depan

dengan dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari tangan kiri

ditekuk ke bahu dan jari

telunjuk menyentuh bahu

dengan telapak menghadap

bawah tangan kanan

direntangkan ke sampin kanan

sepinggang lalu bergerak

bergantian sebanyak tiga kali

Kemudian pada saat bangun

38

dari jongkok tangan kiri lurus

ke atas samping kiri dengan

telapak menghadap luar dan

tangan kanan ditekukkan ke

bahu dengan jari telunjuk

menyentuh bahu Pada saat

mundur tangan bergerak

seperti selancar ngepeik atas

dan diakhiri dengan posisi

tangan kanan lurus ke depan

menggerakkan telapak tangan

ke dalam dan tangan kiri

berada di pinggang

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu pada saat

bangun dari jongkok

menghadap ke tangan kiri atas

dan diakhiri dengan

menghadap ke depan

6Selancar

Pakblang

Kaki Gerakan kaki sama dengan

gerakan selancar pakblang

hanya pada saat akhir gerakan

kaki merendah kemudian

sedikit menggenjot lutut

mengikuti gerakan pinggul ke

kanan dan ke kiri

2x8 setiap

satu gerakan

(gerakan

dilakukan

sebanyak dua

putaran

mengulang)

Badan Sama pada gerakan selancar

pakblang posisi badan tegap

dan merendah Diakhiri

menggerakkan pinggul kekiri

sebanyak empat kali

Tangan Sama seperti gerakan selancar

pakblang diakhiri dengan

tangan kanan lurus dan

menggerakkan telapak tangan

dengan memutar pergelangan

ke arah dalam sementara

tangan kiri ditekuk ke

pinggang dan memegang

selendang kemudian

menyampirkan selendang

dengn telapak tangan

mengikuti goyangan pinggul

Kepala Sama seperti gerakan selancar

blonter

7Ngepak blonter Kaki Dimulai kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit rendah di

samping kaki kanan dan

39

diakhiri dengan posisi kaki

kanan dijinjit ke samping kaki

kiri dengan posisi kedua kaki

merendah

Badan Tegap dan merendah sedikit

condong ke depan dengan dada

membusung kemudian

menggerakkan badan ke kiri

dan ke kanan dengan dimulai

gerakan ke kanan yang

mengakibatkan efek pada bahu

Tangan Pada saat kaki kanan

merendah kedua tangan

disilangkan di samping kanan

bawah dengan telapak

menghadap luar Kemudian

tangan kiri ditekuk ke depan

setinggi atas kepala dengan

jari-jari menghadap kanan dan

telapak menghadap ke depan

dan tangan kanan ditekuk ke

pundak dengan jari telunjuk

menyentuh bahu dan telapak

menghadap bawah

Kepala Menghadap depan dengan

menggerakkan kepala ke kanan

dan ke kiri dengan pandangan

ke depan mengikuti gerakan

badan (torso)

8Tepak

Ngarojeng

Kaki Melangkah ke kanan dengan

posisi merendah dengan irama

makin lama makin cepat dan

diakhiri dengan posisi kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kanan

dengan posisi merendah

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada

Tangan Tangan kiri berada di pinggang

dengan memegang selendang

sambil menyampirkan

selendang tangan kanan

diluruskan ke samping kanan

sejajar dengan pinggang

kemudian menggerakkan

tangan dengan gerakan ayunan

tangan ke luar dan ke dalam

Kemudian kedua tangan

40

disilangkan di samping kanan

sebatas pinggang dan diakhiri

dengan posisi tangan seperti

selancar ngepik atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

dan diakhir dengan hadapan ke

depan

9Kepak dua

tangan mundur

Kaki Setelah menbentuk sikap

kemudian melangkah mundur

perlahan dengan posisi kanan

menyilang berjinjit di belakang

kaki kiri yang posisinya

merendah kemudian bergerak

dengan sedikit menggenjot

naik turun

Gerakan 2x8

Badan Seteleh membentuk posisi

badan menggerakkan (torso) ke

kanan dan ke kiri masing-

masing satu kali dan saat

berjalan posisi badan tegap

merendah dengan menghadap

depan

Tangan Posisi tangan seperti possi

selancar ngepik atas tetapi

menggerakkan pergelangan

tangan hanya sekali ke arah

dalam dan diakhiri dengan

telapak meghadap luar dengan

jari-jari saling berhadapan ke

dalam

Kepala Pada saat badan bergerak

(torso) kepala bergerak

mengikuti pergerakan badan ke

kanan dan ke kiri Lalu pada

saat kaki kiri melangkah

kepala menunduk dan pada

saat kaki kanan melangkah

kepala menghadap ke depan

10Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan telapak membentuk huruf

V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

41

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan posisi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar sepinggang sebelah

kanan dengan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

menghadap atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

11Goyang Cendol

Ijo

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V26

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Kemudian menggerakkan

pinggul ke kanan dan ke kiri

masing-masing satu kali

Tangan Kedua tangan memegang

selendang masing-masing

sisinya sambil memegang

selendang di pinggang dan

menyampirkan selendang

dengan mengepakkan telapak

tangan kanan ketika pinggul

bergoyang ke kanan dan ke

kiri ketika pinggul bergoyang

ke kiri

Kepala Mengayun dan mengikuti

gerakan pinggul

12Koma Gelong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

26

Pada dasarnya sikap atau posisi siap dalam tari Ronggeng Blantek adalah badan tegap

menghadap ke depan dengan sedikit membusungkan dada posisi lutut sedikit ditekuk sehingga

badan merendah dan telapak kaki membentuk huruf V Hasil wawancara langsung dengan ibu

Wiwiek Widyastuti 11 Mei 2014

42

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

13Kewer kanan Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan

pinggang kemudian tangan

kiri digerakkan ke atas

sehingga posisi akhirnya

ditekuk ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kanan tetap

ke samping begitu pula

sebaliknya

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

14Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

43

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

15Klewer dua

tangan

Kaki Posisi kedua kaki sejajar

kemudian membuka lutut

hingga posisi menjadi

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Gerakan 1x8

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Kedua tangan direntangkan ke

samping masing-masing

sisinya sejajar dengan tinggi

pinggang kemudian tangan

kanan lurus ke samping kanan

setinggi pinggang kemudian

digerakkan ke bahu dengan jari

telunjuk menyentuh bahu

sementara tangan kiri

diletakkan di pinggang dengan

memegang selendang

kemudian menyampirkan

selendang ketika tangan kanan

di bahu

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

16Koma Gleong Kaki Kaki kanan merendah

kemudian kaki kiri diletakkan

di belakang kaki kanan dengan

posisi berjinjit lalu memutar

dengan poros kaki kiri dan

kemudian diakhiri dengan

posisi kedua kaki merendah

dan membentuk huruf V

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

pinggang dengan possi telapak

menghadap bawah dan jari-jari

menghadap depan Tangan

kanan direntangkan lurus

sejajar pinggang sebelah kanan

dengan telapak menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

atas

Kepala Menghadap ke tangan kanan

17Kewer 1 variasi Kaki Berjalan di tempat dengan kaki Gerakan 1x8

44

kanan menyilang di depan kaki

kiri dengan sikap merendah

kemudian setelah satu kali

delapan berpindah posisi

menjadi kaki kiri yang

menyilang di depan kaki kanan

dan tetap berjalan di tempat

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

posisi badan condong ke depan

Tangan Geakan tangan sama dengan

gerakan kewer kanan (pada

gerekan ke tiga belas) Tangan

kanan bergerak dan tangan kiri

di pinggang setelah kaki

bertukar maka posisi tangan

juga bertukar

Kepala Menghadap ke tangan yang

berada di bahu

18 Jingke tepak

blonter

Kaki Kaki kanan berada menyilang

di depan kaki kiri sebagai

tumpuan dengan posisi

merendah sementara kaki kiri

berada di belakang kaki kanan

dengan posisi berjinjit

Kemudian bergerak memutar

di tempat dengan gerakan naik

turun (menggenjot) Setelah

empat kali berjalan di tempat

kemudian bertukar posisi kaki

menjadi Kaki kiri di depan

sebagai tumpuan dan kaki

kanan menyilang di belakang

dengan posisi berjinjit

Gerakan 2x8

dilakukan

sebanyak

tiga kali

Badan Tegap dan merendah dengan

membusungkan dada dan

sedikit condong ke depan

Tangan Tangan kanan berada di

pinggang dengan telapak

memegang selendang di

pinggang kanan dan tangan

kanan lurus ke depan dengan

telapak menghadap ke depan

dan jari-jari menghadap ke

atas Kemudian tangan

digerakkan dengan

mengayunkan telapak tangan

dengan posisi tangan yang

45

tetap lurus Kemudian tangan

kiri digerakkan ke depan

sehingga berada lurus ke depan

dengan telapak menghadap

depan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

berada di samping pinggang

kanan dengan memegang

selendang Kemudan

menyampirkan selendang

ketika goyang ke kanan

Kemudian bergerak sebaliknya

ketika berpindah kaki

Kepala Menghadap depan dan pada

saat kaki berjinjit kepala

menunduk akibat dari ayunan

kaki

19Gibang

Ronggeng

Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap kanan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

20Gonjingan 1 Kaki Kedua kaki sejajar kemudian

merendah dengan sikap

merendah dan telapak kaki

membentuk huruf V

Kemudian kaki kanan

digerakkan ke samping kanan

hingga membentuk lurus dan

telapak kaki kanan menghadap

samping sementara kaki kiri

Gerakan 4x8

46

tetap merendah begitu pula

sebaliknya

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Pertama tangan kanan digerak

ayun hingga lurus ke depan

sejajr dada dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke atas kemudian

kedua tangan diayunkan ke

kanan sehingga tangan kiri

berada di depan dada dengan

posisi ditekuk telapak

menghadap kanan jari-jari

menghadap atas dan tangan

kanan lurus ke samping serong

atas dengan posisi telapak

menghadap luar dan jari-jari

menghadap atas begitu pula

sebaliknya

Kepala Kepala menghadap depan

kemudian melihat ke tangan

yang direntangkan ke atas

21Gonjingan 2 Kaki Kaki kanan diluruskan ke

depan dengan telapak

menghadap ke depan dan kaki

kiri merendah kemudian kedua

kaki dirapatkan dan berjalan di

tempat dengan kaki berjinjit

ketika berdiri dan kaki

menapak ketika merendah

gerakan ini dilakukan masing-

masing dalam empat hitungan

Gerakan 3x8

dilakukan

sebanyak dua

kali dengan

gerakan

mulai dari

gonjingan

satu

Badan Tegap dan menghadap ke

depan

Tangan Posisi tangan direntangkan ke

depan atas dan sedikit

menekuk dengan ketinggian di

atas kepala telapak tangan

menghadap luar dan jari-jari

tangan saling berhadapan

Kemudian kedua tangan

ditekuk ke bahu masing-

masing sisinya dengan jari

telunjuk menyentuh bahu Dan

menggerakkan siku dengan

putaran ke depan dan ke atas

47

ketika kaki merendah lalu ke

belakang bergantian ketika

kaki berjinjit

Kepala Menghadap depan ketika kaki

berjinjit dan menunduk ketika

kaki merunduk

22Gonjingan

blonter

Kaki Kaki merendah dengan sikap

telapak kaki membentuk huruf

V Kemudian lutut kaki dinaik

turunkan secara perlahan

Gerakan 2x8

Badan Setalah kaki merendah bahu

digerakkan ke depan dimulai

dengan bahu kanan dengan

putaran ke atas lalu ke depan

lalu pada saat berdiri kembali

menghadap depan dan kembali

merendah dan menggerakkan

bahu kiri ke depan dengan

putaran ke atas menuju ke

depan secara perlahan

kemudian keduanya bergerak

secara cepat bergantian dengan

memutar bahu ke depan

Tangan Kedua tangan ditekuk ke

masing-masing bahu dengan

jari telunjuk menyentuh bahu

kemudian menggerakkan siku

ke depan dengan putaran ke

atas berbarengan dengan

gerakan bahu begitupula

sebaliknya

Kepala Menghadap depan dan

mengayun ketika

menggerakkan tangan

23Tepak Soder Kaki Kaki kiri merendah menghadap

ke depan dan kaki kanan

merendah dan berjinjit

menghadap kanan posisi

kedua kaki menghadap ke

kanan dengan merendah

Kemudian mengangkat kaki

kanan sebanyak dua kali

berbarengan dengan tangan

begitu pula sebaliknya

terhadap kaki kiri

Gerakan 1x8

dimasing-

masing

sisinya dan

dilakukan

sebanyak

tujuh kali

yang

kedelapan

adalah

peralihan

Badan Merendah dan condong ke

depan menghadap ke kaki yang

bergerak mengangkat

48

Tangan Tangan kiri mengambil

selendang di pinggang kiri

kemudian diletakkan di telapak

tangan dengan posisi akhir

lurus sejajar bahu dan

selendang tersangkut di

telapak sementara tangan

kanan digerakkan lurus ke

depan bawah dengan jari-jari

menghadap depan dan kaki

dinaikkan dua kali maka

telapak tangan digerakkan naik

turun akibat pergelangan

tangan yang digerakkan

Begitu pula pada tangan

sebalikanya

24Gibang Silat Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dengan sikap

merendah kemudian berjalan di

tempat

Gerakan 4x8

Badan Tegap dan merendah dengan

dada membusung dan sedikit

condong ke depan

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

lekukan tangan ke depan

telapak tangan menghadap

depan dan jari-jari mengarah

ke kanan Tangan kanan

dilekukkan di depan dada

sehingga posisi telapak

menghadap ke kiri dan jari-jari

menghadap depan

Kepala Menghadap depan kemudian

merunduk ketika kaki kanan

melangkah dan menghadap

depan ketika kaki kiri

melangkah

25Dorong Bambu Kaki Melangkah ditempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tetap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk di depan tubuh tangan

49

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

menghadap bawah sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapak menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

26Silat Tangkis

Sejajar

Kaki Kaki melangkah kanan dan

dimulai dengan kaki kanan

rendah dan kaki kiri berjinjit di

samping kaki kanan kemudian

mundur dengan posisi kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit Kemudian melangkah

lagi seperti gerakan di atas

sebanyak tiga kali kemudian

bergerak duduk dengan posisi

kaki disilangkan di depan kaki

kiri berada di bawah kaki

kanan paha kaki kanan berada

di atas paha kaki kiri

Kemudian bangun dengan

posisi duduk jongkok kaki kiri

bertumpu pada lutut dan kaki

kanan setengah berdiri dengan

posisi paha lurus dan tumpuan

telapak kaki Kemudan bangun

berdiri dengan melanjutkan

gerakan kaki kanan merendah

dan kaki kiri berjinjit lalu

bergantian kaki merendah dan

kaki kanan berjinjit diakhiri

dengan posisi kaki kanan

merendah dan kaki kiri

menyilang di belakang kaki

Gerakan 3x8

ditambah

3x8 berjalan

ditempat dari

posisi

terakhir

50

kanan dengan sikap berjinjit

dan merendah

Badan Tegap dan merendah dengan

sikap dada membusung dan

sedikit condong ke depan

Tangan Dimulai dari gerakan tangan

kiri berada di depan dada

dengan ditekuk dan telapak

menghadap kanan dan jari-jari

ke atas tangan kanan ditekuk

ke bawah dengan posisi siku

lurus dan tangan mengepal ke

bawah Kemudian posisi

tangan kiri tetap pergelangan

tangan kanan diputar ke atas

sehingga sekarang siku

menghadap ke atas Kemudian

kedua tangan disilangkan dan

membuat gerak tangkis ke

samping kiri pinggang dengan

posisi tangan ditekuk

sepinggang telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas dilakukan dua

kali juga terhadap sisi

sebaliknya

Lalu kedua tangan disilangkan

di depan dada dengan proses

menuju ke atas dengan kedua

tangan direntangkan ke

masing-masing sisinya sebelah

atas dan telapak membuka ke

atas lalu tangan kiri kembali

ditekuk ke depan badan tangan

kanan menyiku ke bawah lalu

tangan kanan digerakkan ke

serong atas kanan diikuti

tangan kiri membuka ke serong

atas kiri kemudian tangan kiri

kembali ke posisi tekuk di

depan dada tangan kanan

menyiku ke bawah lalu

digerakkan ke atas dan tangan

kembali menyilang sejajar

pinggang di samping kiri

sekali dan diakhiri dengan

posisi tangan kiri berada di

depan badan dengan ditekuk

51

dan telapak tangan menghadap

kanan dan jari-jari menghadap

ke atas dan tangan kanan

menyiku ke bawah dengan siku

sejajar bahu dan kepalan

tangan mengarah ke bawah

Kepala Melihat ke tangan yang

bergerak

27Silat Tangkis

Rempak

Kaki Dimulai dengan kaki

melangkah ke kanan dan kedua

kaki berjinjit kemudian

mundur dengan kaki kiri

dengan membentuk kaki kiri

merendah dan kaki kanan

berjinjit di samping kaki kiri

kemudian melangkah ke kanan

dengan bentuk kaki kanan

merendah dan kaki kiri berjinjit

di samping kaki kanan dengan

merendah

Gerakan 5x8

Badan Pada saat tangan naik posisi

badan serong samping dan

pada saat menyilang tangan

badan mengikuti geraan silang

tangan

Tangan Diawali dengan tangan yang

diputar ke arah serong atas

kanan hingga membentuk lurus

di samping serong atas kanan

dengan jari telunjuk dan tengah

mennujuk ke serong atas

sementara tangan kiri berada di

samping pinggang dengan

posisi ditekuk ke bawah

telapak menghadap bawah dan

jari-jari menghadap depan

Kemudian tangan disilangkan

di samping kanan dengan

posisi telapak menghadap

depan lalu membuka ke sisinya

di samping pinggang kanan

Lalu disilangkan di samping

pinggang kiri

Kepala Menghadap ke tangan yang

lurus serong dan menghadap ke

tangan yang menyilang

28 Gibang

Ronggeng

Kaki Posisi kedua kaki merendah

kemudian bergerak di tempat

Gerakan 4x8

52

dengan posisi kanan yang lurus

ke depan dengan membentuk

telapak kaki menghadap depan

sementara kaki kiri merendah

kemudian kaki kanan mundur

sejajar dengan kaki kiri lalu

kaki kiri maju lurus

membentuk telapak

menghadap depan bergantian

dengan kaki kanan

Badan Tegap dan menghadap depan

condong ke depan dengan dada

membusung

Tangan Tangan kiri berada di samping

kiri sejajar bahu dengan

ditekuk ke depan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap ke samping kanan

posisi tangan kanan berada di

depan badan dengan ditekuk ke

depan dada dan telapak

menghadap bawah kemudian

gerakan tangan kanan pada saat

kaki kanan melangkah adalah

mendorong pergelangan ke

depan dengan telapak tangan

menghadap bawah pada saat

kaki iri melangkah memutar

telapak tangan ke arah luar

sehingga telapak tangan

menghadap ke atas kemudian

menggerakkan pergelangan

tangannya ke depan dan ke

belakang

Kepala Kepala mengayun mengikuti

kaki

29Dorong Bambu Kaki Melangka di tempat dan

merendah dengan posisi kaki

kiri berada menyilang di depan

kaki kanan

Gerakan 3x8

Badan Sedikit serong ke samping

kanan dengan sikap tegap

merendah dan tegap

Tangan Pada saat kaki kanan

melangkah kedua tangan

ditekuk ke depan tubuh tangan

kanan menarik siku ke

belakang dengan jari tangan

53

menghadap bawah Sementara

tangan kiri menyikut di depan

tangan kanan dengan telapak

menghadap depan dan jari-jari

menghadap atas Pada saat kaki

kiri melangkah kedua tangan

didorong ke depan dengan

posisi tangan kiri mendorong

ke depan dengan tetap melekuk

dan telapan menghadap dalam

sementara tangan kanan berada

di belakang tangan kiri dengan

telapak menghadap tangan kiri

Kepala Pada saat kaki kanan

melangkah kepala merunduk

dan pada saat kaki kiri

melangkah kepala menghadap

depan

30Gitek Pose Kaki Kaki kanan menyilang di

depan kaki kiri dan merendah

dengan sikap kaki kanan

menapak dan kaki kiri berjinjit

rapat

Gerakan 3x8

Badan Tegap merendah dan condong

ke depan

Tangan Tangan kiri ditekuk ke bawah

dengan tinggi sepinggang

telapak tangan ke bawah dan

jari-jari menghadap depan

sedangkan tangan kanan lurus

ke samping kanan sejajar

pinggang dengan telapak

menghadap samping kanan dan

jari-jari lurus ke atas

Kepala Setelah sikap kaki terbentuk

kepala digerakkan ke kanan

dan ke kiri dengan hadapan ke

depan dengan menggerakkan

leher (gedek)

31Jingke Angklek Kaki Kaki kiri tetap merendah dan

bergerak meloncat kecil

(mengayun naik turun) ketika

kaki kanan bergerak kaki

kanan diayunkan ke samping

kanan hingga posisinya lurus

dengan telapak menghadap

kanan lalu diayunkan ke

samping kiri dengan posisi

Gerakan 4x8

54

menekuk hingga berada di

depan badan dan telapak

menghadap ke samping kiri

gerakan dilakukan berulang

kali kemudian diakhiri dengan

gerakan jalan dengan posisi

kaki tetap menyilang

Badan Tegap menghadap depan

Tangan Ketika kaki kanan lurus ke

samping tangan kanan

diayunkan ke samping kiri

dengan posisi tangan kiri

ditekuk keluar samping kiri

dan telapak menghadap keluar

sementara tangan kanan

menekuk di depan badan

dengan telapak dan jari-jari

menghadap bawah Pada saat

kaki kanan diayunkan ke

samping kiri tangan kanan

dibuka ke samping kanan

dengan posisi tangan ditekuk

ke luar sebelah kanan dan

telapak membuka serta tangan

kiri ditekuk ke dalam dengan

posisi telapak dan jari-jari

menghadap bawah

Kepala Mengikuti pergerakan kaki

kanan

Ronggeng Blantek adalah tari kreasi Betawi yang sengaja diciptakan dan

diklasifikasikan dalam jenis tari topeng Tari Ronggeng Blantek terdiri dari

beberapa bagian pertama pendahuluan isi kemudian penutup Pada bagian

penutup dimodifikasi dengan memasukkan beberapa gerakan silat Betawi

Iringan musik tari Ronggeng Blantek terdiri dari gamelan topeng dan rebana

biang27

Saat itu yang bertindak sebagai penabuh gendang adalah Pak Kisam

Berdasarkan hasil wawancara dengan sang koreografer pak Kisam adalah salah

satu seniman musik Betawi yang handal sebagai penabuh gendang pada saat itu

27

Salah satu iringan musik Ronggeng Blantek adalah topeng Betawi alat musiknya terdiri

dari rebab 3 buah kenong dan kecrek Wawancara pribadi dengan bang Andi pelatih tari

Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta 23 Februari 2014

oukul 1100

55

Busana yang digunakan dalam penampilan tari Ronggeng Blantek adalah

baju kebaya ronggeng blantek berwarna ping kain tumpal putih dengan motif

burung Hong toka-toka silang ronggeng berwarna merah ampok serbet

selendang ronnggeng bermotif burung Hong Dengan aksesoris di bagian kepala

berupa kembang topeng kalung bunga teratai bersusun tiga pending dan anting

kuning 28

Pemilihan busana dalam tari Ronggeng Blantek ditentukan oleh sang

koreografer dibantu oleh ibu Reni Sukarjan sebagai penata busana Ibu Reni

Sukarjan-lah yang membuat desain dan motif burung Hong pada kain Ronggeng

Blantek29

Berikut ini adalah foto para penari Ronggeng Blantek bersama

koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti30

28

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi Nasional

Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi

Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan Jakarta 2004 29

Wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti 11 Mei 2014 pukul 1330 30

Foto dokumentasi pribadi foto ini diambil pada acara penutupan Pelatihan Seni Tari

Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku tahun 2014 di Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Acara ini

merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh otoritas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

DKI Jakarta bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali seni tari Betawi terutama

pada generasi muda sekarang ini

56

Dari sekian banyak jenis tari milik masyarakat Betawi penulis telah

memilih tari Ronggeng Blantek menjadi objek kajian dalam penulisan skripsi ini

Pemilihan tari Ronggeng Blantek sebagai salah satu objek penulisan skripsi dilatar

belakangi oleh beberapa faktor Pertama keberhasilan Ronggeng Blantek sebagai

pelopor jenis tari kreasi Betawi yang diprakasai oleh pemerintah daerah dalam

hal ini para seniman Betawi bersama Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru hasil

produksi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama ibu Wiwiek Widiyastuti Tari

kreasi ini sengaja diciptakan pada tahun 1978 sebagai jawaban bahwa masyarakat

Betawi dengan budayanya masih tetap eksis di Jakarta di tengah anggapan

masyarakat lain bila Betawi mulai terpinggirkan keberadaanya

Kedua karena Ronggeng Blantek adalah satu-satunya jenis tari kreasi

Betawi yang sejak awal diciptakan telah menuai banyak penghargaan baik tingkat

nasional maupun internasional Prestasi Ronggeng Blantek diawali pada tahun

1978 saat itu Ronggeng Blantek menjadi juara pertama dalam lomba Tari Remaja

se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Kemudian juara pertama dalam Festival Kesenian Anak-

Anak tingkat Nasional tahun 1979 selanjutnya pada Pekan Tari Daerah tingkat

Nasional tahun 198531

Ibu Wiwiek secara sungguh-sungguh berhasil membawa Ronggeng Blantek

sebagai tarian Betawi dan mendapatkan pengakuan masyarakat luas bahkan dalam

skala internasional Hal ini beliau buktikan dengan mengikut sertakan Ronggeng

31

httpwwwlibraryohioueduindopubs199704130024html diakses 20 Juli 2014

57

Blantek dalam Internasional Folklore ke-33 yang diselenggarakan di Sicilia Itali

pada tahun 198732

Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Wiwiek Widiyastuti mengenai

prestasi tari Ronggeng Blantek

ldquoTari Ronggeng Blantek ini sengaja saya kreasikan untuk saya persembahkan kepada

masyarakat Betawi kepada DKI Jakarta Saya sunguh-sungguh ingin membuktikan apakah

benar Ronggeng Blantek ini dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta baik kelompok

etnis Betawi maupun nonBetawi Oleh karenanya saya selalu mengikutsertakan tarian ini

dalam berbagai kesempatan Salah satu kepuasaan terbesar saya adalah saat bisa

mengantarkan Ronggeng Blantek menjadi juara dalam Internasional Folklore di Sicilia saat

itu jumlah pesertanya perwakilan 35 negara dari seluruh dunia dan Ronggeng Bantek

berhasil menyabet piala Tempio de Oro Ini adalah pencapaian besar saya terhadap

Ronggeng Blantek di awal masa perkembangannya Tari Ronggeng Blantek adalah tari

kreasi yang saya persembahakan untuk Jakartardquo

Banyaknya penghargaan yang diperoleh tari Ronggeng Blantek menjadi

indikasi bahwa tari Ronggeng Blantek telah berkembang dengan baik dan

membanggakan sejak masa awal diciptakan sampai dalam perkembangannya

mampu meraih berbagai penghargaan di tengah masyarakat luas Kini Ronggeng

Blantek telah benar-benar diakui dan diterima sebagai salah satu tarian Betawi

khususnya oleh masyarakat Betawi maupun bukan masyarakat Betawi secara

umum

Ketiga tidak seperti tari zapin maupun tari blenggo yang dilakukan oleh

laki-laki sehinga dengan mudah dapat diterima langsung oleh seluruh lapisan

masyarakat Betawi33

Tari Rongeng Blantek sempat diragukan oleh sebagian

kelompok Betawi santri yang memang kurang menghendaki kegiatan menari yang

dilalukan oleh perempuan Oleh karena itu dalam proses pembuatannya sang

32

Penulis mendapatkan catatan prestasi yang diraih tarian Ronggeng Blantek sejak awal

perkembangannya langsung dari sang koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti Beberapa prestasi-

prestasi lain Ronggeng Blantek telah penulis lampirkan 33

Yahya Andi Saputra Nur Zaini Profil Seni Budaya Betawi Jakarta City Goverment

Tourism and Culture Office 2009 h 42

58

koreografer benar-benar memperhatikan setiap unsur gerak busana dan komposisi

musik dalam tari rongeng blantek untuk tetap berada pada koridor nilai-nilai Islam

sebagai marwah budaya Berawi Sehingga saat ini tari ronggeng blantek telah

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi muslim mapun masyrakat di luar

Betawi

Hal menarik yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya respon

religius terhadap kesenian lokal yang selama ini dianggap negatif serta indikasi

adanya pengaruh nilai-nilai agama dalam hal ini Islam terhadap seni sebagai salah

satu produk hasil kebudayaan Dan pada akhirnya mendorong masyarakat Betawi

untuk menerima kesenian musik gambang kromong dan tari ronggeng blantek

B Unsur-unsur Islam Dalam Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Pada dasarnya masyarakat Betawi telah mempunyai variabel-variabel

kebudayaannya sendiri yang berupa bahasa arsitektur dan seni yang meskipun

telah dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitarnya seperti Sunda Jawa dan Eropa

orang-orang Betawi secara intensif tetap mempertahankan kultur mereka dengan

cara asimiliasi budaya Setelah Islam masuk maka aspek-aspek dan sendi-sendi

kehidupan telah dipengaruhi dengan unsur-unsur Islam sebagai pembeda antara

Eropa Sunda dan Jawa yang mempunyai kultur tersendiri34

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

34

Kuntowijoyo Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik Dalam

Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001 h 23

59

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk

Unsur-unsur pembentuk seperti agama hanya mempengaruhi moral dan

etika dari subyeknya saja yaitu para pelaku budayanya saja semisal komunitas

Betawi Tugu Betawi Koja Condet dan bahkan komunitas Betawi di Setu

Babakan Namun secara umum nilai-nilai tersebut tidak dapat menghilangkan

unsur materialnya seperti seni musik dan seni tari sehingga nuansa budayanya

akan terlihat kental akan unsur agama

Sebelum berbicara adanya unsur-unsur Islam dalam kesenian gambang

kromong tentunya kita harus mencermati proses perkembangan gambang

kromong sejak awal kemunculannya sampai sekarang ini setelah diterima sebagai

musik karawitan Betawi

Gambang Kromong merupakan musik karawitan Betawi hasil perpaduan

antara unsur pribumi dengan unsur non-pribumi yakni Tionghoa35

Unsur

Tionghoa dalam Gambang Kromong tampak pada alat musik gesek tehyan

35

Awal mula kedatangan etnis Tionghoa di Jakarta telah terjadi sejak akhir masa kekuasaan

Dinasti Tang Mereka mulai melakukan perjalanan ke Asia Tenggara (Indonesia) Tempat yang

pertama mereka datangi adalah Palembang pada saat itu merupakan pusat perdagangan kerajaan

besar Sriwijaya Kemudian mereka datang ke Pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah Banyak

dari mereka yang kemudian tinggal dan menetap di wilyah sekitar pelabuhan pantai utara Jawa

seperti Tuban Surabaya Gresik Banten (Tangerang) dan Jakarta Mereka datang bukan hanya

untuk berdagang tetapi mereka juga membawa dan menyebarkan agama dan kebudayaan mereka

Oleh sebab itu sekarang ini banyak kita lihat kebudayaan lokal hasil akulturasi Tionghoa Dalam

artikel Asal usul China Benteng China Benteng Kampung Teluk Naga Tragedi China Benteng

httpasalusulchinabentengchinabentengkampungteluknagatragedichinabentenghtm (diakses 13

Mei 2014)

60

kongahyan dan sukong Sedangkan yang lainnya terdiri dari alat musik pribumi

seperti gambang kromong gendang kecrek dan gong36

Asal mula musik Gambang Kromong tidak bisa terlepas dari akulturasi

budaya Tionghoa dalam hal ini Nie Hoe Kong yang telah memiliki andil besar

dalam menghadirkan suatu perpaduan musik yang harmonis antara unsur pribumi

dan unsur Tionghoa Nie Hoe Kong adalah seorang pemusik keturunan Tionghoa

yang tinggal di Jakarta pada pertengahan abad ke 1837

Dia lah yang berhasil

menggabungkan beberapa alat musik yang berasal dari Cina dengan alat-alat

musik yang biasa dimainkan dalam gamelan seperti pelog dan selendro

Gambang kromong dahulu hanya diperuntukkan sebagai hiburan untuk

mengiringi tari Cokek dan sebagai musik pengiring dalam pertunjukan teater

lenong Betawi38

Biasanya tari cokek diperuntukan sebagai hiburan pada sebuah

pesta pernikahan Dalam tari cokek ada satu kebiasaan yang disebut ngibing

Ngibing adalah istilah bagi penari cokek untuk menari bersama para tamu

menggunakan selendang yang disebut cukin atau soder Dahulu pertunjukan

36

Rachmat Syamsudin dan Dahlan Petunjuk Praktis Latihan Dasar Bermain Gambang

Kromon Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta 1996 h5 37

Penulis mendapatkan data yang tidak diterbitkan oleh LKB berupa hasil transkip

wawancara dengan etnis Tionghoa bernama Phoa Kian Soe seorang penulis naskah film

dokumenter Anak Naga Beranak Naga Gambang KromongAkulturasi Budaya Tionghoa Betawi

Phoa Kian Shoe memaparkan bahwa tidak ada keterangan jelas tentang asal usul gambang

kromong sebagai musik akulturasi Betawi-Tionghoa Tetapi ada satu pendapat umum yg

mengatakan bahwa Gambang Kromong mulai diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa

bernama Kapiten Nie Hoe Koeng yang tinggal di Jakarta Pada saat itu gambang kromong

dimainkan untuk memeriahkan sebuah pesta untuk memeriahkan acara pesta mereka membawa

lima musik orkes Gambang singkat cerita setela pesta selesai kelima alat musik tersebut

diserahkan oleh sang kapiten Nie Hoe Koeng Alhasil terus berkembang menjadi musik gambang

kromong yang kita kenal sekarang ini dengan akulturasi kromong sebagai alat musik asli pribumi 38

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sibroh Malisi selaku bagian pemasaran dan

kesenian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kini fungsi gambang kromong bukan

sebatas untuk pengiring tari cokek dan teater lenong saja sekarang fungsinya dapat disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat Betawi bisa untuk sekedar musik pembuka dalam acara formal

ataupun non-formal bisa untuk syiar Islam atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua

tergantung kebutuhan si pengguna gambang kromong

61

gmbang kromong seringkali dikaitkan dengan perayaan-perayaan yang diwarnai

dengan pergaulan bebas alkohol dan judi39

Hal demikian jelas bertentangan

dengan Islam sebagai warna dasar dari Betawi Oleh karena itu gambang kromong

mendapat penolakan keras dari masyarakat Betawi sebagai musik Betawi

Kemudian pada masa perkembangannya sekitar tahun 70-an pemerintah

daerah bersama beberapa perwakilan masyarakat Betawi secara sadar melalukan

pembaharuan pada setiap unsur dalam penampilan gambang kromong Bukan

dengan menciptakan jenis gambang kromong baru tetapi mengadopsi nilai-nilai

Islam dengan cara menghilangkan prosesi ngibing nyawer dan prosesi lain yang

tidak sesuai dengan ajaran Islam

Saat ini gambang kromong sebagai musik Betawi mempunyai fungsi yang

lebih luas dari fungsi awalnya sebagai hiburan saja Kini pertunjukkan gambang

kromong dapat diaplikasikan dengan kebutuhan dan kepentingan lain untuk bisa

menyebarkan nilai atau pesan moral bagi masyarakat umum Seperti fungsi

gambang kromong di Perkampungan Setu Babakan sebagai media sosialisasi

Badan Narkotika Nasional dalam melakukan pencegahan penggunaan narkotika

kepada masyarakat

Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan bang dokter selaku

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tentang semakin luasnya

fungsi gambang kromong sekarang ini

rdquoDulu gambang kromong hanya dimainkan pada pesta pernikahan atau khitanan aja tetapi

sekarang sudah berkembang lebih luas Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan beberapa waktu lalu telah menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional

dalam upaya memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada masyarakat luas

39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputra selaku budayawan Betawi di LKB beliau

membenarkan bahwa gambang kromong dahulu selalu diasosiasikan dengan pergaulan bebas judi

dan alkohol Sekarang ini hal semacam itu sudah tidak ditemukan lagi tapi bukan berarti tidak

ada

62

Caranya dengan menjadikan gambang kromong sebagai media komunikasi yang diangap

lebih efektif ketimbang penyuluhan dalam bentuk seminarrdquo40

Kerjasama yang dilakukan antara kelompok musik gambang kromong

sanggar seni Setu Babakan dengan Badan Narkotika Nasional di atas telah

menunjukkan indikasi perkembangan unsur maupun fungsi dalam gambang

kromong menuju arah lebih baik Perubahan unsur dan fungsi yang menyesuaikan

diri pada nilai dan ajaran Islam sebagai marwah budaya Betawi tentunya bisa

membantu serta menjaga eksistensi musik gambang kromong sebagai musik

tradisional Betawi Dengan demikian penegasan warna Islam dalam pertunjukan

gambang kromong telah menutup kemungkinan adanya penolakan masyarakat

Betawi terhadap kesenian ini

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong

nampak pada pemakaian busana Kini pakaian penyanyi wanita gambang

kromong sudah tidak lagi memperlihatkan auratnya Pakaian yang digunakan oleh

para pemain gambang kromong kini telah diintegrasikan dengan nilai Islam

Seperti dalam penampilan salah satu kelompok gambang kromong Jali Putra yang

dalam penampilannya para pemain musik laki-laki menggunakan baju koko

lengkap dengan peci hitam Indikasi adanya unsur Islam disini bukan sebatas pada

penggunaan jilbab bagi penyanyi perempuan atau baju koko dan peci bagi pemain

musik laki-laki41

40

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku koordinator kesenian dan pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630 WIB 41

Hasil pengamatan penulis terhadap kelompok gambang kromong Jali Putra di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam acara Pembukaan Festival Kebudayaan

Betawi Sabtu 8 Agustus 2014

63

Kelompok Gambang Kromong Jali Putra di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan42

Adanya unsur-unsur Islam dalam pertunjukan gambang kromong tampak

dalam beberapa hal pertama telah dihapuskannya prosesi ngibing tarian dengan

gerakan erotis perilaku judi mabuk dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan

nilai Islam Kedua perkembangan fungsi gambang kromong yang semakin luas

dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Betawi berfungsi sebagai

musik pembuka dalam acara formal ataupun non-formal berfungsi sebagai media

dakwah atau menyampaikan berbagai hal positif lain semua tergantung

kebutuhan si pengguna gambang kromong43

Ketiga jenis lagu-lagu yang

dibawakan seperti stambul jali-jali cente manis dan persi berisi pesan mora

cerita kehidupan atau lelucon Betawi tidak ada lirik lagu dalam gambang

kromong yang mengandung pesan vulgar44

Keempat kostum para pemain musik

42

Dokumentasi penulis tanggal 9 Agustus 2014 di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan 43

Pernyataan dari hasil wawancara dengan salah satu ulama lokal di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan bapak Gumin Has Minggu 10 Agustus 2014 44

Ninuk Kleden-ProbonegoroTeater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

JakartaYayasan Obor dan Yayasan Asosiasi Tardisi Lisan h52

64

dan penyanyi wanita yang kini telah sopan dengan pakaian yang menutup

auratnya

Jadi keberadaan unsur-unsur Islam dalam gambang kromong bukan sekedar

menunjukan nilai Islam secara simbolis tetapi setiap bagian setiap proses dalam

gambang kromong telah terintegrasi dengan ajaran dan nilai Islam sopan dalam

bergerak sopan dalam berbusana sesuai dengan Islam sebagai nilai yang menjadi

pedoman hidup masyarakat Betawi

Selanjutnya unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak pada

kostum tari yang gunakan Kebaya berwarna muda dengan panjang lengan sampai

telapak tangan panjang kain sebatas mata kaki menjadi indikasi bahwa kostum

yang digunakan dalam tarian ronggeng blantek telah disesuaikan dengan nilai

Islam Berikut adalah gambar baju kebaya Ronggeng Blantek berwarna merah

muda45

Unsur-unsur Islam dalam tari ronggeng blantek tampak terlihat pada kostum

tari yang menutup aurat wanita musik pengiring serta komposisi gerak yang

45

Dokumentasi penulis baju kebaya Rongeng Blantek milik sanggar Seni Betawi Setu

Babakan

65

sopan Sama halnya dengan gambang kromong unsur-unsur Islam dalam tari

ronggeng blantek disampaikan secara tersirat dalam gerak tari dan busananya

bukan dengan menampilkan simbol Islam secara mutlak Hal menarik dari kedua

kesenian ini adalah ketika agama sebagai pedoman hidup masyarakat dapat

diintegrasikan ke dalam produk kebudayaan yaitu seni

C Hubungan Nilai Islam dengan Musik Gambang Kromong dan Tari

Ronggeng Blantek

Sebuah hal menarik dalam skripsi ini bahwa penerimaan masyarakat betawi

terhadap kesenian gambang kromong dan tari blantek adalah respon bagaimana

suatu doktrin atau ajaran agama memberikan pengaruhnya pada suatu bentuk

kesenian46

Menurut Kuntowijoyo nilai-nilai Islam tidak harus dilihat dan dimaknai

secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam dimaknai dan

diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan budaya di tempat

dimana Islam itu masuk Hal ini berlaku pada bentuk kesenian gambang kromong

dan ronggeng blantek milik masyarakat Betawi yang secara intrinsik memang

tidak memperlihatkan simbol-simbol Islam dalam unsur dan penampilannya akan

tetapi substansi nilai Islam telah melekat pada kesenian tersebut

Kuntowijoyo dalam bukunya Muslim Tanpa Masjid mengatakan bahwa ada

beberapa unsur budaya dalam kehidupan manusia yang masuk dalam wilayah

non-doktrinal wilayah tersebut adalah seni tradisi dan ilmu pengetahuan

46

Triyono Bramantyo Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebaran Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj Emmanuel

Cahyo Kristanto Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004 Tentang teori disseminasi yaitu

tentang pengaruh agama terhadap produk-produk kebudayaan seperti seni tari dan seni musik

66

Wilayah non-doktrinal adalah suatu wilayah yang di dalamnya tidak harus ada

sebuah indikator yang secara kontekstual mewakili suatu doktrin dalam hal ini

agama Selagi dalam penampilan seni maupun tradisi tidak ada hal yang

bertentangan dengan ayat Al-Quran maka karya seni dan nilai agama itu dapat

berjalan beriringan menjadi satu kesatuan baru

Fenomena pengintegrasian nilai-nilai agama terhadap salah satu produk

kebudayaan yaitu kesenian dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng

blantek pada masyarakat Betawi adalah bagian dari proses masuknya Islam pada

satu wilayahnya serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Seperti yang

dikatakan Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat bahwa wilayah

Asia Tenggara (Indonesia) yang sejak dahulu merupakan gerbang lalu lintas

berbagai pengaruh agama maupun budaya telah menunjukan sikap kelincahan dan

keluwesan dalam menerima pengaruh agama tersebut47

Tidak ada satupun agama-agama di Asia Tenggara dalam hal ini Islam yang

masuk dan berhenti dalam bentuk aslinya di Asia Tenggara akan tetapi mereka

hidup dan berkembang menyesuaiakn diri dengan kultur dan lingkungan setempat

Islam di Indonesia dalam hal ini Islam pada masyarakat Betawi telah diterima

dan dihayati dengan sikap terbuka serta semangat bersintesis dengan produk

kebudayaa salah satunya kesenian

Produk kebudayaan seperti kesenian memang lebih efektif digunakan

sebagai media atau alat komunikasi suatu agama untuk menanamkan nilai-

nilainya pada satu kelompok masyarakat Islam pada masa permulaan dan

47

Umar Kayam Peranan Seni Tradisonal Dalam Modernisasi dan Integrasi di Asia

Tenggra Jakarta Sinar Harapan 1981 h 64

67

perkembangannya di Jawa di propagandakan melalui alat-alat komunikasi

tradisional seperti seni musik seni tari seni pertunjukan dan bentuk seni lainnya

Pada dasarnya proses sintesis atau dialaog yang terjadi antara doktrin agama

dengan prouduk-produk kebudayaan seperti seni akan menghasilkan dua

kemungkinan pertama asimilasi budaya kedua konfrontasi sebagai bentuk

penolakan Dalam hal ini gambang kromong dan tari ronggeng blantek merupakan

sintesa dari bertemunya nilai-nilai Islam dengan produk kesenian lokal yang bisa

diterima sebagai satu bentuk kesenian baru kesenian yang saat ini lekat dengan

masyarakat Betawi

Musik gambang kromong milik masyarakat Betawi lahir atas bertemunya

berbagai instrumen musik yang datang dibawa oleh bebagai bangsa lain yang saat

itu ada di Jakarta Rebab yang berasal dari Cina bonan dari Thai kendang dari

Sunda gambang dari Jawa serta terompet dari Belanda telah bercampur dan

menhasilkan satu seni musik yang meskipun masih terdengar nada-nada asal

instrumen tersebut akan tetapi telah menjadi satu seni milik masyarakat Betawi

yang tidak ada di tempat lain begitu halnya pun dengan tari ronggeng blantek48

Dengan demikian hubungan Islam dengan kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek adalah hasil dialog Islam sebagai agama terhadap kesenian

lokal sebagai ekspresi kebudayaan mereka Karena nilai-nilai Islam tidak harus

dilihat dan dimaknai secara normatif dan bergaya Arab yang kering namun Islam

dimaknai dan diwujudkan dalam bentuk lain yang mempengaruhi sistem dan

budaya di tempat dimana Islam itu masuk

48

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Seni Esni No3 Jakarta Sinar Harapan 1981

h65

68

BAB III

ETNIS BETAWI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU

BABAKAN

A Sejarah Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bila kita berbicara Jakarta maka kaitannya adalah masyarakat Betawi

Jakarta dan Betawi seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan karena

masyarakat Betawi dianggap sebagai penduduk asli Jakarta Selama ini telah

banyak hasil kajian tentang latar belakang lahirnya etnis Betawi dan hasil kajian

itu menyimpulkan bahwa masyarakat Betawi adalah hasil proses asimilasi dari

unsur-unsur berbagai budaya dari kelompok-kelompok etnis tertentu yang hadir di

Jakarta Sejak Jakarta masih berfungsi sebagai salah satu pelabuhan di Nusantara

bernama Sunda Kelapa yang kemudian berubah menjadi Jayakarta pada tahun

1527 kemudian pada zaman Belanda menjadi nama Batavia dan sampai saat ini

kita kenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta1

Sejarah lahir dan terbentuknya masyarakat Betawi merupakan proses

asimilasi dari beberapa kelompok etnis dengan kata lain masyarakat Betawi

adalah hasil bercampurnya kelompok-kelompok multietnis yang pernah tinggal

dan menetap lama di Jakarta baik kelompok etnis lokal maupun asing Hal ini

berdasarkan pernyatan berikut ldquothe Betawi are the indigeneous people of Jakarta

in Indonesia It is believed that they are a multiethnic community made up of both

1Junus Melalatoa dalam kata pengantar Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi

penulis Yasmine Zaki Shahab Depok Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

69

local ethnicties such as Sundannese and Javanesse and foreign ethnicties such as

Arab and Chineserdquo 2

Sejak bernama Sunda Kelapa sampai saat ini Jakarta memang telah menjadi

tempat melebur atau tempat bertemunya berbagai kelompok dengan berbagai

unsur budaya yang pada akhirnya melahirkan etnis Betawi melahirkan budaya

Betawi yang memiliki ciri berbeda dengan etnis lain 3

Benar adanya bahwa kelompok-kelompok pembentuk etnis Betawi berasal

dari luar Batavia tetapi orang Betawi adalah para migran yang terbentuk di

Batavia sehingga Batavia adalah tempat asal etnis Betawi Ini artinya orang

Betawi lahir dan terbentuk di Batavia merupakan kelompok baru dengan identitas

baru yang berbeda dengan identitas kelompok migran lain yang menetap dan

tinggal di Jakarta sekitar seratus tahun lalu4 Sehingga orang Betawi adalah

penduduk asli Jakarta

Dalam buku yang berjudul Islam dan Masyarakat Betawi Abdul Azis

menjelaskan bahwa proses pembentukan etnis Betawi dimulai pada awal abad ke

19 pada masa pemerintahan Belanda dimana Betawi merujuk pada nama Batavia

Kemudian berkembang menjadi etnis Betawi sendiri melalui beberapa faktor di

antaranya adanya tekanan kekuasaan dan perlakuan sosial dari pemerintah

Belanda penguasaan wilayah dan penetrasi kebudayaan

2Yulia Nurlianai On Traditional Architecture and Modernization in Betawi Settlements

Jakarta International Association for the Study of Traditional Environments (IASTE) Desember

2002 h 39 ( httpwwwjstororgstable41757955) diakses 07012014 0129

4Yasmine Zaki Shahab Latar Belakang Studi Betawi Depok Laboratorium Antropologi

FISIP UI 2004 h5

70

Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya

komunitas etnik secara universal Pertama adanya kesadaran diri sendiri atau self

conciousness5 Kesadaran sendiri ini membutuhkan peran seorang pemimpin

(khingship) atau kelompok terdidik yang mampu menyuarakan dan menegaskan

eksistensi mereka sebagai kelompok dengan identitasnya sendiri Selain itu

dibutuhkan momentum atau waktu yang tepat bagi mereka untuk mengenalkan

identitas kelompoknya Kedua adanya bentrok atau perlawanan fisik Umumnya

perlawanan ini adalah akibat dari tekanan penguasa dan perlakuan sosial yang

merugikan mereka secara sadar kelompok etnis ini akan bersama-sama

menggalang kebersamaan menegaskan kekhasan dan perbedaan mereka dengan

komunitas lain di luar mereka 6 Faktor-faktor itu juga berlaku atas terbentuknya

etnis Betawi di Jakarta

Beralih ke Perkampungan Setu Babakan berbicara sejarah etnis masyarakat

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan mereka adalah kesatuan

dari sejarah panjang terbentuknya etnis Betawi di Jakarta Faktor pembentuk etnis

Betawi di Jakarta sama dengan faktor pembentuk etnis Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan Faktor pembentuk identitas itu adalah kesamaan

wilayah geografis kesamaan adat istiadat ciri khusus atau kekhasan mitos asal

usul bahasa dan agama7

Hadirnya Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat ini adalah

jawaban dari semakin terdesaknya kebudayaan dan masyarakat Betawi karena

5Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 1998 h 33

6Abdul Azis Islam dan Masyarakat Betawi h 35

7Anthony D Smith The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press 1982 h

64-65

71

perubahan fisik dan sosial kota Jakarta yang kian hari populasinya semakin

bertambah karena datangnya para migran dari berbagai daerah di Indonesia

Semakin terdesaknya keberadaan masyarakat Betawi adalah bentuk penguasaan

wilayah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya etnis Betawi di Jakarta kata

Abdul Azis dalam bukunya Islam dan Masyarakat Betawi

Etnis Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah

masyarakat Betawi yang telah menetap lama berkehidupan dan melanjutkan

keturunan di kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan maupun di

wilayah-wilayah lain di Jakarta yang menjadi kantong-kantong komunitas

masyarakat Betawi tinggal8 Mereka telah sejak lama bahakan sebelum tahun

2004 saat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan resmi menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta

Pesatnya perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan sekarang

ini telah menyebabkan semakin menghilangnya keaslian desa khas kelompok

ernis Betawi Oleh karenanya masyarakat didukung Pemerintah Daerah secara

bersama-sama berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi

yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Srengseng

Sawah Jakarta Selatan9

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah kawasan konservasi

budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan Kawasan

ini menempati lahan seluas 165 ha Hal ini berdasarkan Surat Keputusan

8Hasil wawancara dengan ibu Juriyah beliau adalah salah seorang warga yang tinggal di

perkampungan Setu Babakan sejak tahun 2000 Dulu sekitar tahun 70-an beliau tinggal di kawasan

Sawah Besar salah satu wilayah konsentrasi masyarakat Betawi di Jakarta 9Wawancara dengan bapak Sibroh Malisi tanggal 11 Juli 2014 pukul 15 00

72

Gubernur No 92 Tahun 2000 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus tahun

200010

Diatur juga dalam Perda Nomor 3 tahun 2005 tentang aturan peruntukan

lahan 60 adalah kawasan setu terdiri dari Setu Babakan dan Setu Manga

Bolong dan sisanya diperuntukan untuk pemukiman masyarakat11

Pembentukan kawasan perkampungan budaya betawi Setu Babakan ini

dilatarbelakangi atas gagalnya kawasan Condet yang sebelumnya ditetapkan

sebagai ikon budaya Betawi12

tetapi karena laju perkembangan pembangunan

yang begitu pesat kawasan Condet secara perlahan mulai kehilangan nilai-nilai

Betawinya sebagai cagar budaya Maka seiring berjalannya waktu ditetapkanlah

kawasan Setu Babakan sebagai perkampungan budaya Betawi13

Kesadaran masyarakat Betawi terhadap eksistensi etnisnya dan budayanya

yang kian hari kian terdesak di tengah laju perkembangan Jakarta ini bermula

pasca Pralokakarya Pelestarian Kebudayaan Betawi di Jakarta tahun 1975 yang

10

Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Penataan

Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa

Kotamadya Jakarta Selatan Bab II (Kawasan Perkampungan Budaya Betawi) pasal 2 Kawasan

perkampungan budaya Betawi terletak di kelurahan Srengseng Sawah kecamatan Jagakarsa

kotamadaya Jakarta Selatan seluas 165 ha termasuk kawasan Situ Babakan dan kawasan Setu

Mangga Bolong httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952 diakses 25 Juni 2014 11

Peraturan Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan

Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah pasal 3 mengamanatkan ldquoDalam kawasan

sebagaimana dimaksud pasa 2 ayat (1) dibentuk kelurahan tersendiri sebagai bagian dari

Perkampungan Budaya Betawirdquo Yang dimaksud kawasan sebagaimana dimaksudkan adalah

kawasan Setu Babakan 12

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sibroh Malisi ketua pemasaran dan kesenian

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan bahwa kegagalan Condet menjadi kawasan

konservasi budaya Betawi disebabkan oleh beberapa faktor Pertama Condet memiliki lahan yang

sempit dan itu bukanlah lahan milik Pemerintah Daerah Kedua dari segi demografi cenderung

asimilasi etnis Arab lebih dominan dibanding dengan masyarakat asli Betawi Ketiga dari segi

legalitas bahwa kawasan Condet tidak diatur dalam Peraturan Daerah seperti halnya pada

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan 13

Wawancara penulis langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan tanggal 11 Maret 2014 Bahkan telah ada wacana untuk perluasan Kawasan

Setu Mangga Bolong sebagai kelanjutan wilayah konservasi Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

73

menghasilkan setidaknya dua point penting bagi awal titik balik Betawi14

yaitu

kebanggaan bagi gubernur Jakarta untuk menyebut dirinya sebagai orang Betawi

serta dibentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi15

Tindak lanjut dari terbentuknya Lembaga Kebudayaan Betawi adalah

berawal dari impian LKB beserta BAMUS (Badan Musyawarah Betawi) pada

tahun 1978 yang menginginkan adanya sebuah tempat yang berfungsi sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi untuk menjaga melestarikan dan

mengembangkan nilai-nilai budaya Betawi16

Maka Setu Babakan dianggap

sebagai wilayah yang bisa mewakili eksistensi dan jati diri masyarakat Betawi di

DKI Jakarta setelah Condet gagal menjadi kawasan konservasi budaya Betawi

Pemilihan Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi tentunya

dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai pilihan tempat Pada

waktu itu dipilih beberapa tempat seperti Kemayoran di Jakarta Pusat Kampung

Marunda di Jakata Utara Kampung Setu di Jakarta Timur Srengseng di Jakarta

Barat dan Setu Babakan di Jakarta Selatan17

Akhirnya Setelah melalui berbagai proses dan musyawarah maka dipilihlah

Setu Babakan sebagai lokasi konservasi budaya Betawi Suasana lingkungan yg

asri dengan kehidupan masyarakat yang tetap bertahan menjaga eksistensi budaya

14

Berdasarkan hasil penelitian Yasmine Z Shahab dalam bukunya yang berjudul ldquoIdentitas

dan Otoritas Rekonstruksi Budaya Betawirdquo tentang kesadaran masyrakat betawi akan jati diri dan

budayanya yang mulai terjadi sejak tahun 1970an kemudian berlanjut dari 1989-1992 dia

menyebutnya sebagai proses rekacipta tradisi betawi dan dianggap sebagai ttik balik keBetawian 15

Yasmine Zaki Shahab Strategi Adaptasi Masyarakat Betawi Menjawab Tantangan

Mutietnis Jakarta dalam Identitas dan Otoritas Rekonstruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP 2004 h 22 16

Merpati Archipelago Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

edisi Juni 2012 h 18 17

Wawancara langsung dengan Bang Indra pengurus Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 11 April 2014

74

Betawi di tengah laju pembangunan Jakarta adalah alasan terpilihnya kawasan

Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi Berikut pernyataan dr Sibroh Malisi

mengenai peresmian Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sebagai

kawasan konservasi budaya Betawi

ldquoSecara resmi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditetapkan sebagai kawasan

cagar budaya Betawi pada tahun 2004 Bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke

474 Untuk memperkuat fungsi pengelolaan cagar budaya Betawi dibuatlah Perda tahun

2005 perda yang berisi tentang pembentukan Lembaga Pengelola Budaya Betawirdquo18

B Gambaran Umum Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi yang

terletak di kota administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan merupakan wadah pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti

kesenian adat istiadat folklore kesusastraan dan kebahasaan serta arsitektur

bangunan dengan ciri khas Betawi19

Berikut adalah gambaran umum

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

1 Kondisi Geografis Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Setu Babakan adalah kawasan konservasi dan cagar budaya Betawi dengan

luas 289 Ha yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomnor 3

Tahun 2005 terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota

Administrasi Jakarta Selatan Perkampungan Budaya Betawi seluas kurang lebih

18

Wawancara penulis dengan Bapak Sibroh Malisi Koordinator Kesenian dan Pemasaran

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 15 Mei 2014 19

httplembagakebudayaanbetawicomagendasetu-babakan diakses 10 Juli 2014

75

289 hektar ini meliputi kawasan pemukima penduduk hutan kota Setu Babakan

dan Setu Mangga Bolong20

Letak Perkampungan Budaa Betawi Setu Babakan berbatasan dengan

sebelah utara jalan Mochamad Kahfi II sampai jalan Desa Putra sebelah timur

jalan Desa Putra jalan Pratama jalan Wika jalan Mangga Bolong dan jalan

Lapangan Merah Kemudian sebelah selatan berbatasan dengan batas wilayah

provinsi DKI Jakarta dengan kota Depok dan sebelah barat berbatasan dengan

jalan Mochamad Kahfi21

2 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan

Selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat

Betawi salah satu tujuan didirikannya Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat

melalui pengembangan objek wisata dan rekreasi22

Berdasarkan indikasi di atas maka pola kehidupan ekonomi masyarakat

Betawi di Perkampungan Setu Babakan adalah dengan memanfaatkan dan

mengelola potensi wisata dan rekreasi budaya di Setu Babakan Kebanyakan dari

mereka berwirausaha dengan membuat kerajinan tangan khas Betawi menyajikan

kuliner Betawi melakukan budidaya ikan dalam keramba mengelola rumah Batik

Betawi23

Selain itu berkembang pula beberapa usaha industri rumahan seperti

20

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan Jagakrasa

Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta Biro Tata Pemerintahan Sekretariat

Daerah Provinsi DKI Jakarta 2011 hv2 21

Sumber yang tidak diterbitkan milih Kecamatan Jagakarsa Jakata Selatan 22

httpwwwporosnewscomkenali-betawi-lewat-setu-babakan diakses 10 September

2014 23

httpwwwjakartagoidv2news201210potensi-ekonomi-pbb-harus-bisa-hidupi-wargaVBoc1pR_vp9 diakses 10 September 2014

76

industri rumah tangga bir pletok kerupuk gendar dodol dan cinderamata ondel-

ondel24

Kemungkinan masih akan terbuka lebih banyak lagi industri rumahan

serta potensi ekonomi yang bisa dikembangkan melalui eksistensi Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan sebagai kawasan konservasi budaya riset dan

edukasi

3 Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Betawi di Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan

Agama merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai mahluk sosial

Manusia menerima agama sebagai suatu nilai kebenaran yang membantunya

memberi petunjuk menjalani kehidupan Nilai-nilai agama telah membentuk

sistem sosial dan budaya suatu masyarakat sehingga agama menjadi unsur

dominan yang membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta membentuk

sistem sosial dalam suatu masyarakat25

Bagi setiap orang dan setiap kelompok yang hidup dalam masyarakat

konsep tentang agama adalah bagaian tak terpisahkan dari pandangan hidup dan

pengalaman mereka Agama telah menentukan pola fikir atau cara pandang serta

tingkah laku setiap individu dalam suatu masyarakat Hal demikian berlaku pada

agama masyarakat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Kaitan agama dengan masyarakat Betawi adalah Betawi dan Islam

merupakan dua sisi dari mata uang Ada sebuah legenda yang sampai saat ini

masih hidup di tengah masyarakat Betawi tentang nenek moyang etnis Betawi dan

24

Laporan Bulanan Kelurahan Srengseng Sawah Juni 2011 Tabel industri rumah tangga di

Setu Babakan ada dalam lampiran 25

Imam Subchi Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 (Mei 2006) h

135

77

Islam sebagai agama masyarakat Betawi Legenda ini adalah ldquoCerita tentang Mak

Kopi wanita berdarah Cinardquo26

Cerita tentang Mak Kopi ini diawali dari

datangnya seeorang pemuda Islam dari Demak yang datang ke Betawi kemudian

menikah dengan putri Betawi (dalam legenda tidak disebutkan siapa nama putri

Betawi tersebut) Dari perkawinan tersebut lahirlah dua orang anak laki-laki

bernama Samsudin dan Hadi27

Meskipun saudara kedua kaka beradik ini

memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda Samsudin mengikuti jejak ayahnya

menjadi penghulu sedangkan Hadi mengikuti jejak ibunya sebagai petani

Cerita selanjutnya Hadi menikah dengan perempuan bernama Kopi yang

kemudian dikenal dengan Mak Kopi Dalam legenda nenek Mak Kopi adalah

wanita berketurunan Cina Anak keturunan Samsudin dan Hadi menghasilkan

keturunan yang berbeda kerpribadian Pesilat-pesilat keturunan Hadi mempunyai

gaya hidup yang berbeda dengan pesilat keturunan Samsudin yang lebih religius

Anak-anak keturunan Hadi kebanyakan menjadi seniman dan berkelana

menunjukkan kemahiran seninya

Dari legenda Mak Kopi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan Pertama

hubungan etnis Betawi dengan Cina yang memang telah terjalin lama yang

digambarkan melalui asal usul Mak Kopi cucu dari seorang Cina Kedua

berdasarkan tingkah laku dan gaya hidupnya terlihat orang-orang Betawi terbagi

26

Cerita ini oleh penulis dianggap hidup di tengah masyarakat Betawi karena hampir semua

ahli masyarakat Betawi serta orang-orang Betawi muslim di Perkampungan Setu Babakan tahu

dan percaya dengan legenda ini Kemudian cerita ini oleh Ibu Ninuk Kleden dianggap sebagai

sumber sejarah lisan atas asal usul sejarah terbentuknya etnis betawi dan Islam sebagai agamanya

dalam buku yang berjudul Teater Lenong betawi 27

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik

Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi lisan 1996 h 102

78

dalam sub-sub kultur keturunan Samsudin adalah kelompok dari orang-orang

yang taat terhadap Islam dan keturunan Hadi adalah mereka para seniman28

Selain legenda Mak Kopi data dari penelitian mengenai agama masyarakat

Betawi menunjukkan besarnya peran Islam dalam keseharian hidup mereka

seperti tampak dalam otobiografi Ridwan Saidi semasa anak-anak yang

menggambarkan bagaimana Islam mewarnai kehidupan kelompok masyarakat

penduduk asli Jakarta

ldquo terdapat sebuah masjid bernama An-Nur dekat rumah saya yang didirikan pada tahun

1926 oleh Haji Tabri Thamrin ayah dari Muhamad Husni Thamrin Sama dengan masyarakat

Betawi lainnya masjid merupakan pusat kegiatan anak-anak Kami anak-anak bermain di

masjid sepangang siang Kami pergi ke pengajian pada pagi hari yang diselenggarakan di

masjid Amat umum untuk anak Betawi disekolahkan ke pengajian sebelum mereka masuk

sekolah umum Nenek saya mengantar saya ke Engkong Musa imam masjid untuk turut

dalam pengajiannya Murid-muridnya semua teman saya membuat saya merasa di rumah

Kami belajar membaca Al-Quran dan belajar sembahyang Bayarannya sukarela Wajah

Engkong Musa masih tertanam amat dalam di ingatan saya laki-laki tua yang kuat yang

melakukan pekerjaannya secara ikhlas Ketika kami berumur sepuluh tahun pengajian

dilakukan di rumah guru ngaji pada malam hari Ketika kelas selesai kami bermain di

halaman masjid Saya menyadari kemudian bahwa atmosfir keagamaan inilah yang

membentuk kepribadian sayardquo29

Dari kutipan di atas jelas tergambar bahwa agama masyarakat etnis Betawi

adalah Islam termasuk etnis Betawi yang berdomisili di kawasan konservasi

budaya Perkampungan Setu Babakan Mayoritas penduduk Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan adalah agama Islam Islam adalah agama yang

dijadikan pedoman hidup

Maka tidak mengherankan jika jumlah masjid di kawasan Setu Babakan

berjumlah 12 unit dengan jumlah mushola sebanyak 24 Masjid Baitul Makmur

adalah salah satu masjid di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang

menggunakan ornamen dan arsitektur Betawi Selain tempat peribadatan dengan

28

Ninuk Kleden-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik h

104 29

Ridwan Saidi Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat 1986

79

jumlah yang cukup banyak Setu Babakan juga memiliki 38 Majelis Talim atau

kelomnpok pengajian yang sampai hari masih aktif dengan kegiatan

keagamannya Berikut tabel sarana peribadatan dan organisasi sosial keagamaan

di Perkampungan Setu Babakan 30

No Keterangan Jumlah Kondisi

1 Masjid 12 Baik

2 MusholaSurauLanggar 24 Baik

3 Gereja Kristen - -

4 Gereja Khatolik 1 Baik

5 Pura - -

6 Vihara - -

Kegiatan sosial keagamaan di Perkampungan Setu Babakan

No Keterangan Jumlah

1 Majelis TalimKelompok Pengajian 38

2 Kelompok Kebaktian 2

3 Yayasan 3

4 Lembaga Swadaya Masyarakat -

5 Panti Asuhan 4

6 Panti Wreda -

7 Panti Cacat -

30

Data milik kelurahan Srengseng Sawah tahun 2011 sampai hari ini belum ada

penambahan unit masjd

80

Masjid Baitul Makmur di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan dengan ornamen dan arsitektur Betawi31

Islam sebagai agama masyarakat Betawi telah menjadi pedoman hidup serta

tata aturan yang mengatur setiap tingkah laku dan aktivitas mereka Bahwa dalam

melakukan segala aktivitasnya Islam sebagai agama menjadi pedoman mereka

dalam bertindak dan dalam menerima hal-hal baru mereka hanya mau menerima

satu hal itu bilamana tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam Meminjam

istilah Geertz bahwa agama tidak akan pernah bisa dilepaskan dari segala aspek

kemanusiawian suatu kelompok

Berbicara budaya Betawi masyarakat dan budaya merupakan dwitungal

yang tdak bisa dipisahkan karena masyarakat adalah sekelompok orang yang

hidup bersama dan menghasilkan kebudayan32

31

httpwikimapiaorg3632965Masjid-Baitul-Makmur diakses 7 Juni 2014 32

Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama

yang menghasilkan kebudayaan Kebudayaan adalah karya cipta dan asa hasil dari kehidupan

masyarakat bersama

81

Istilah Budaya berasal dari bahasa sansekerta ldquobuddhayahrdquo merupakan

jamak dari kata ldquobuddhirdquo yang berarti budi atau akal Sedangkan culture berasal

dari kata latin ldquocolererdquo berarti mengalah atau mengerjakan33

Definisi lain menurut EB Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya

ldquoPrimitive Culturerdquo mendefinisikan kebudayaan sebagai ldquoKompleks yang

mencakup pengetahuan kepercayaan kesenian moral hukum adat istiadat dan

lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh

manusia sebagai anggota masyarakatrdquo34

Selo Soemardjan mendefinisikan kebudayan sebagai hasil cipta rasa dan

karsa manusia35

Rasa berhubungan langsung dengan jiwa manusia sehingga

melahirkan nilai-nilai maupun aturan untuk mengatur berbagai masalah sosial

yang ada dalam masyarakat Jadi rasa adalah hasil dari ekspresi jiwa manusia

seperti agama dan kesenian Kemudian karya adalah aktualiasasi dari hasil cipta

dan rasa manusia dalam wujud kebendaan Ini yang dinamakan kebudayaan

jasmaniah atau material culture36

Yang terakhir cipta adalah kemampuan berfikir

setiap anggota orang perorang dalam masyarakat

Berbicara tentang budaya etnis Betawi di Perkampungan Setu Babakan

jelas memiliki keterkaitan dengan komposisi berbagai etnis pembentuk

masyarakat Betawi dengan budayanya masing-masing Betawi adalah identitas

etnis baru lahir dan terbentuk di Jakarta Kelompok etnis baru ini meliputi

33

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi cetakan kedua Universitas Indonesia Jakarta

1965 h 77-78 34

EB Taylor Primitive Culture Brentanos New York 1924 h 1 35

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi pertama

Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1964 h 115 36

Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo Persada 1982

h 173

82

berbagai kelompok etnis Jawa Bugis Sunda Melayu Bali Ambon Makasar

Arab Cina Portugis dan lain-lain37

Seiring berjalannya waktu selama lebih dari dua ratus tahun melalui proses

dan interaksi berbagai kelompok dengan latar belakang etnis dan budaya yang

berbeda itu akhirnya berhasil mengasimilasi dan menciptakan identitasnya

sendiri Menciptakan bahasa model arsitektur bangunan tari musik serta tata

upacara kehidupannya sendiri Kelompok masyarakat dengan identitas dan

budaya baru ini kemudian hari dikenal sebagai masyarakat Betawi38

Masyarakat Betawi memang terbentuk dan lahir di Jakarta kota yang sejak

awal menjadi tempat bertemunya berbagai varian etnis varian budaya Hal ini

berlangsung sejak Jakarta masih menjadi pelabuhan samudera tempat singgahnya

kapal-kapal dagang mancanegara saat pelabuhan Sunda Kalapa diresmikan oleh

Kerajaan Pajajaran pada abad ke 12M Karena itu kebudayaan Betawi sejak

semula telah dipengaruhi secara kuat oleh unsur-unsur budaya luar39

Kebudayaan Cina telah memberikan sumbangan yang besar pada seni

musik masakan dan bahasa Betawi Pengaruh kebudayaan Cina pada seni musik

Betawi dapat terlihat jelas pada Gambang Kromong Dalam hal seni musik

Betawi Cina bukanlah satu-satunya budaya yang berpengaruh Ada pengaruh

37

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan Indonesia

International Association for the Stud of Traditional Environments (IASTE) Desember 2002 h

46 (httpwwwjstororgstable41757968) diakses 07-01-2014 0120 38

Gunawan Tjahjono Reviving the Betawi Tradition h 47 39

Wawancara dengan bang Yahya Andi Saputradi Lembaga Kebudayaan Betawi (beliau

seorang pakar masyarakat dan budaya Betawi sekaligus dosen pengajar di Universitas Indonesia

Fakultas Ilmu Budaya tanggal 14 April 2014

83

Arab pada musik gambus dan rebana dan pengaruh Portugis pada Keroncong

Betawi40

Semua seni musik di atas seperti gambus keroncong rebana dan gambang

kromong ada dan dilestarikan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Hal ini adalah wujud konsistensi dari tujuan didirkannya perkampungan setu

babakan sebagai kawasan konservasi budaya Betawi di DKI Jakarta41

Keberadaan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang berfungsi

menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Betawi sepertinya

telah sesuai dan dianggap mampu menegaskan eksistensi masyarakat Betawi

dengan budayanya di tengah laju perkembangan kota Jakarta

Perkampungan Setu Babakan adalah wadah bagi masyarakat dan budaya

Betawi karena pada dasarnya komunitas etnik dimanpun akan memerlukan

identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas42

Dan masyarakat Betawi

telah berhasil mengamalkan pernyataaan itu melalui Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan di Keluahan Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan

C Penerimaan Kesenian Gambang Kromong dan Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Proses pencarian jati diri dan identitas masyarakat Betawi sebagai muslim

telah berlangsung sangat lama setidaknya sejak abad ke 13 saat berdirinya

pesantren Quro di Karawang yang mempercapat proses islamisasi penduduk

40

Yahya Andi Saputra Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama Widya

Sastra 2008 h 155 41

Wawancara langsung dengan ketua pemasaran dan kesenian Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan drH Sibroh Malisi Sabtu 12 Juli 2014 pukul 1500 42

Ridwan Saidi dalam bukunya Potret Budaya Betawi menegaskan bahwa komunitas enis

dimanapun memerlukan identitas kultural agar tidak mengalami krisis identitas

84

Kelapa43

Gambaran bahwa masyarakat Betawi adalah muslim tetap bertahan

sampai sekarang sampai saat masyarakat Betawi harus tetap eksis dan

mempertahankan budaya serta identitas mereka di tengah beragamnya budaya

kota Jakarta dewasa ini

Identitas masyarakat Betawi sebagai muslim tentu memberi pengaruh pada

seluruh aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak terkecuali pada kesenian

Betawi Penulis ingin mengatakan bahwa Islam sebagai agama bukan hanya

diikuti praktek dan ritualnya saja tetapi Islam bagi masyarakat Betawi telah

menjadi pedoman yang secara sadar telah mereka jadikan filter serta acuan dasar

dalam menerima dan memilih hal-hal baru lagi asing yang masuk dalam tata

kehidupan mereka Masyarakat Betawi telah mengintegrasikan produk kesenian

lokal dengan nilai Islam yang menjadi pedoman hidup Mereka hanya mau

menerima dan memilih suatu kebudayaan jika penampilannya menjadi satu

kesatuan dengan nilai Islam44

Kaitannya dengan gambang kromong dan tari ronggeng blantek

bahwasannya sebuah kesenian akan tetap lestari jika masyarakatnya mau

mempertahankan dan mengembangkan keseniannya itu sesuai dengan

perkembangan zaman serta kebutuhan mereka Hal ini telah dilakukan oleh

masyarakat Betawi yang terhimpun dalam Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan

43

Ridwan Saidi Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi Nasional

dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival istiqlal

1996 h7 44

Fauzi Bowo Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam Ruh Islam

dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan Festival Jakarta 1996 h 86

85

Berbicara penerimaan masyarakat Betawi muslim terhadap gambang

kromong pada dasarnya adalah sama dengan proses diterimanya Gambang

Kromong oleh masyarakat Betawi secara keseluruhan Persamaan ini berdasarkan

pada pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam penampilan Gambang Kromong

yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekitar tahun 70-an Setelah

proses itu sudah tidak ada lagi unsur-unsur dalam penampilan Gambang

Kromong yang dianggap vulgar dan bertentangan dengan Islam sebagai marwah

budaya Betawi45

Mengenai diterimanya gambang kromong oleh masyarakat Betawi di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berikut adalah adalah hasil

wawancara penulis dengan salah satu tokoh ulama lokal di Setu Babakan

rdquobagi kami masyarakat Setu Babakan orang Betawi itu ya muslim dan Betawi itu Islam

Jadi semua aturan dalam kehidupan harus kita sesuaikan dengan nilai dan ajaran islam

termasuk dalam kesenian kita Lalu kenapa kita masyarakat Setu Babakan mau menerima

gambang kromong sebagai bentuk kesenian musik Betawi sebabnya karena di dalam

gambang kromong tidak ada unsur yang bertentangan dengan nilai Islam Gambang

Kromong yang tampil di Setu Babakan ini menurut saya sudah sesuai dengan marwah kita

tidak ada prosesi ngibing tidak ada pembicaraan vulgar dan saya lihat para pemain musik

dan penyanyi dalam penampilannya berpakaian sopan Anggap saja baju koko dan peci

hitam yang dipakai para pemain musik sebagai salah satu simbol dari pengakuan kita

sebagai muslim46

Saat ini masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah

menerima Gambang Kromong yang dalam penampilannya tidak ada penari erotis

alkohol maupun judi Pengintegrasian penampilan gambang kromong dengan

nilai-nilai Islam telah menjadi dasar dari diterima dan diakuinya musik ini sebagai

kesenian Betawi

45

Yasmine Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam

Keberagaman Depok Laboratorium Antropologi FISP UI cetakan pertama 2004 h131 46

Wawancara dengan H Gumin Has SPd salah satu tokoh agama di Perkampungan Budaya

betawi Setu Babakan Wawancara tanggal 10 Agustus 2014 pukul 1930

86

Beralih pada penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaaya

Betawi Setu Babakan terhadap tari ronggeng blantek Salah satu faktor utama

penyebab mudah diterimanya tari Ronggeng Blantek sebagai budaya Betawi

Betawi karena penampilan tari Ronggeng Blantek hasil kreasi Wiwiek

Widiyastuti dibantu para seniman tari Betawi beserta Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan DKI Jakarta telah sesuai dengan nilai-nilai budaya Betawi sopan

dalam gerak lagi busana dan berpedoman dengan ajaran Islam sebagai identitas

budaya masayarakat Betawi47

Mengenai proses penerimaan tari Ronggeng Blantek oleh masyarakat

Betawi muslim di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dijelaskan oleh

bapak Sibroh Malisi ketua kordinator pemasaran dan kesenian Setu Babakan

ldquoKita sekarang ini dapat sama-sama menyaksikan pertunjukkan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Setu Babakan bahkan di berbagai acara masyarakat Betawi dan di

beberapa acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta Hal ini

menunjukkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Betawi muslim bahkan masyarakat non-

Betawi telah menerima tari Ronggeng Blantek ini sebagai tari Betawi Penerimaan tari

Ronggeng Blantek bagi kami masyarakat Setu Babakan serta masyarakat Betawi pada

umumnya karena Ronggeng Blantek dalam penampilannya berada pada koridor dan

pedoman budaya Betawi Tidak ada komposisi gerak dan busana yang vulgar dalam setiap

pertunjukannyardquo 48

Selanjutnya penjelasan mengenai penerimaan tari Ronggeng Blantek di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan penjelasan para staf

pengelola seniman maupun ulama lokal setempat Ternyata benar bahwa di

dalam komposisi musik gerak dan busana tari Ronggeng Blantek telah sesuai

dengan nilai Islam

47

Hasil wawancara dengan Ibu wiwiek widiyastuti 11 Mei 2014 48

Wawancara dengan Sibroh Malisi selaku pengelola dan Koordinator kesenian dan

pemasaran perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tanggal 22 Juli 2014

87

Berikut hasil wawancara penulis dengan salah satu ulama lokal

Perkampungan Setu Babakan H Gumin Has SPd

ldquoTari Ronggeng Blantek di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan telah sesuai

dengan nilai-nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi dengan berpakaian bergerak dan

berpenampilan sopan Busana dengan lengan panjang dalam tari Ronggeng Blantek telah

menunjukkan konsistensi seniman tari di Sanggar Seni Setu Babakan untuk menjadikan

setu babakan sebagai kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo 49

Selanjutnya pernyataan lain tentang penerimaan ronggeng blantek oleh

masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

ldquoyang dikatakan tetap berpegang dengan marwah budaya Betawi yaitu Islam memang

tidak harus secara kontekstual menunjukkan simbol Islam di dalamnya Bagi kami

pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam komposisi tari Ronggeng

Blantek tidak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam Kami sebagai pengelola juga

telah memberi peringatan kepada setiap seniman yang tampil di Setu Babakan ini untuk

memperhatikan apa yang menjadi semboyan bagi Perkampungan Setu Babakan yakni

menjadi kawasan konservasi budaya yang religiusrdquo50

Pada dasarnya aksi penolakan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek pada fase adalah ketika adanya ketidaksesuaian

antara seni sebagai ekspresi kebudayaan mereka dengan Islam yang telah melekat

sebagai identitas mereka Dengan kata lain pertentangan masyarakat akan terjadi

bila ada satu atau beberapa unsur dalam seni atau budaya yang bertentangan

dengan identitas mereka apalagi jika karakter ini merupakan identitas serta

kebanggan dari kelompok masyarakat tersebut51

Karakter terpenting dalam hal ini

adalah agama sistem kepercayaan

Jadi penerimaan masyarakat Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan terhadap Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek merupakan

49

Wawancara dengan salah satu tokoh Islam di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan Bapak H Gumin Has SPd beliau juga pengurus Majid Raya Baitul Makmur masjid

dengan seni dekorasi Betawi yang letaknya dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan tanggal 7 Agustus 2014 50

Wawancara dengan Sibroh Malisi 7 Agustus 2014 51

Yasmne Z Shahab Rekacipta Tradisi Sebagai Strategi Keseragaman dalam Keragaman

h 133

88

proses integrasi nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman mereka dalam menjalani

kehidupan di segala bidang apapun itu tak terkecuali pada bidang seni dan

budaya

89

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Nilai agama merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia sebagai

mahluk sosial tidak terkecuali peran Islam dalam tata kehidupan masyarakat

Betawi Nilai-nilai agama telah membentuk sistem sosial dan budaya mereka

sehingga agama dalam hal ini Islam telah menjadi pedoman dasar yang

membentuk cara pandang pola fikir tingkah laku serta faktor pembentuk sistem

sosial dalam masyarakat Betawi

Proses islamisasi Betawi yang terjadi bersamaan dengan proses

terbentuknya etnis Betawi memang telah menjadikan Islam sebagai simpul

pengikat bagi seluruh masyarakat Betawi yang tersebar bukan hanya di wilayah

administrasi DKI Jakarta saja Etnis Betawi tersebar di hampir seluruh wilayah di

Tangerang Bekasi Depok dan Bogor

Tidak terkecuali pada masyarakat Betawi di Perkampungan Setu Babakan

Dipadukannya kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

dengan Islam didasari pada identifikasi yang kuat masyarakat Betawi terhadap

nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan mereka tidak terkecuali dalam

urusan seni sebagai salah satu produk kebudayaan Hal demikian sejalan dengan

konsistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk menjadi kawasan

konservasi budaya yang religius

Islam telah menjadi filter bagi masyarakat Betawi untuk menerima berbagai

hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka Nilai Islam juga yang menjadi

alasan bagi etnis Betawi untuk mau menerima kesenian tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Nilai-nilai moral dan kesopanan yang diajarkan Islam

yang menjadi satu kesatuan dalam penampilan seni musik Gambang Kromong

dan tari Ronggeng Blanteklah yang pada akhirnya mempercepat proses

penerimaan masyarakat betawi muslim terhadap dua kesenian ini di

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Penerimaan masyarakat Betawi terhadap kesenian gambang kromong dan

tari ronggeng blantek didasari dengan penyesuaian dan pengaruh agama terhadap

dua kesenian tersebut sehingga dalam proses dan perkembangannya gambang

kromong dan tari ronggeng blantek berjalan linear dengan nilai-nilai Islam

Islam sebagai identitas etnis telah menjadi kebanggan dan karekter hakiki

pada masyarakat Betawi dan memberikan pengaruh pada seluruh aspek

kehidupan masyarakat Betawi Kebanggaan etnis Betawi terhadap identitas Islam

inilah yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah DKI Jakarta saat itu yang

90

berinisiatif melakukan proses rekacipta tradisi Betawi pada kesenian musik

Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek

Dalam prosesnya semua pihak baik pemerintah daerah para seniman dan

budayawan Betawi yang terlibat di dalamnya telah menyadari betul bahwa nilai

Islam telah mengakar dalam budaya Betawi maka mereka secara bersungguh-

sungguh melakukan pembaharuan maupun menciptakan suatu kesenian baru yang

dalam penampilannya tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam

Kasusnya terjadi pada dua kesenian asli Betawi yaitu tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong Ronggeng Blantek bukanlah hal baru bagi masyarakat

Betawi karena tarian ini merupakan bagian dari teater Lenong Betawi yang

kemudian terpisah menjadi seni tari yang berdiri sendiri lepas dari rangkain

lenong Betawi Wiwiek Widiyastuti selaku pencipta tari Ronggeng Blantek

menyadari betul bahwa dalam komposisi gerak serta penampilan dalam tari

Ronggeng Blantek harus berpedoman dengan nilai dan ajaran Islam Sekalipun

tidak ada simbol-simbol islam di dalamnya namun komposisi gerak busana dan

penampilan yang sopan mampu dikatakan cukup dan memenuhi standar kesenian

yang seiring sejalan dengan nilai Islam sebagai marwah budaya Betawi

Sekarang ini Gambang kromong dapat diterima dan dengan bangga diakui

sebagai salah satu musik tradisional masyarakat Betawi Proses penerimaan

masyarakat muslim Betawi terhadap gambang kromong ini didasari atas prakarsa

pemerintah daerah dan kelompok masyarakat Betawi sendri dalam merekacipta

atau menghapus adegan mabuk nyawer judi ngibing dan adegan lain yang tidak

sesuai dengan nilai moral dan kesopanan masyarakat Betawi Hasilnya saat ini

gambang kromong dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi

sebagai kesenian musik yang dalam penampilannya sopan membawakan lagu

dengan lirik yang berisi pesan moral atau banyolan

Penerimaan masyarakat Betawi muslim khusunya di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan terhadap seni musik gambang kromong dan tari ronggeng

blantek didasari dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam pada setiap kesenian

Betawi Gambang Kromong dan tari Ronggeng Blantek saat ini telah diterima dan

diakui sebagai kesenian asli masyarakat Betawi ketika unsur-unsur dalam dua

kesenian tersebut mampu berjalan beriringan sesuai dengan nilai moral dan nilai

kesopanan yang diajarkan Islam

Dengan demikian penerimaan masyarakat Betawi terhadap gambang

kromong dan ronggeng blantek adalah saat semua unsur yang dianggap

bertentangan dengan Islam pada keduanya telah dihilangkan Maka bertemunya

nilai-nilai Islam dengan kesenian lokal pada akhirnya berhasil menjadikan

gambang kromong dan tari ronggeng blantek sebagai kesenian masyarakat Betawi

yang identik dengan Muslim

91

B SARAN

Saran penulis agar eksistensi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

tetap dijaga dan dipertahankan oleh seluruh masyarakat Betawi terutama peran

dan keterlibatan generasi muda demi menjaga kesinambungan tradisi dan seni

Betawi untuk bisa bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman

Penulis menaruh harapan besar pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

untuk tetap memegang kuat komitmennya sebagai kawasan konservasi budaya

yang religius karena kebanggaan masyarakat Betawi untuk tetap

mempertahankan nilai-nilai Islam dalam seni dan budayanya adalah suatu hal

menarik Semoga karya tulis ini bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat

amin

92

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Primer

Sumber yang tidak diterbitkan

Anggota IKAPI Ensiklopedi Jakarta jilid 7 ldquoJakarta Tempoe Doeloe Kini dan

Esokrdquo Jakarta Lentera Abadi 2009

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta Standar Kompetensi Karawitan dan Tari Betawi

Jakarta Desember 2012

Bramantyo Triyono Disseminasi Musik Barat di Timur Studi Historis Penyebara Musik

Barat di Indonesia dan Jepang Lewat Aktivitas Missionaris Pada Abad Ke-16 terj

Emmanuel Cahyo Kristanto (Yogyakarta Yayasan Untuk Indonesia 2004

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Standar Kompetensi

Nasional Bidang Keahlian Karawitan Sunda Jakarta Subdit Standarisasi

Kompetensi dan Sertifikasi Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan

Jakarta 2004

Iqbal Muhammad Zafar Islam di Jakarta Studi Sejarah Islam dan Budaya

Betawi Disertasi Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2002

Laporan Akhir Kajian Pembentukan Kelurahan Setu Babakan di Kecamatan

Jagakarsa Kota Administratif Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta

Jakarta Biro Tata Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta

2001

93

Laporan Akhir Kajian Penataan Wilayah Administrasi dan Pemerintahan

KotaKabupatan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI

Jakarta Jakarta Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta 2012

Marzali Amri Pendidikan dan Keterbelakangan Orang Betawi Loka Karya Seni

Budaya Betawi Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

1976

Sedyawati Tari Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Jakarta

Direktori Kesenian Jakarta 1986

Sutarno Manajemen Konservasi Budaya Masyarakat Betawi Penelitian di Dinas

Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta Jakarta Program

Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah 2002

Yahya Andi Saputra Nurzain Profil Seni Budaya Betawi Jakarta Jakarta City

Government and Cultural Office 2009

Buku-Buku

Andi Saputra Yahya Upacara Daur Hidup Adat Betawi Jakarta Wedatama

Widya Sastra 2008

Azis Abdul Islam dan Masyarakat Betawi Jakarta LP3S 2002

Bowo Fauzi Seni Betawi dan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta dalam

Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa Jakarta Yayasan

Festival Jakarta 1996

Castles Lance Profil Etnik Jakarta Depok Masup Jakarta 2007

Kleden Ninuk dkk Pendefinisian Kembali Tradisi dan Identitas Etnik Jakarta

Jakarta LIPI 2001

94

Kleden Ninuk-Probonegoro Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan

Diakronik Jakarta Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi

Lisan 1996

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan

Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta CEQDA 2007

Qardhawy Yusuf Seni dan Hiburan Dalam Islam Jakarta Pustaka Al-Kautsar

2011

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi Asal usul dan Peranannya Dalam Integrasi

Nasional dalam Ruh Islam dan Budaya Bangsa Aneka Budaya di Jawa

Jakarta Yayasan Festival istiqlal 1996

Saidi Ridwan Masyarakat Betawi dan Tinjauan Sejarah Jakarta Jendela

Betawi 1991

Saidi Ridwan Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta Jakarta LSIP 1994

Saidi Ridwan Potret Budaya Manusia Betawi Jakarta Perkumpulan Renaisance

2011

Saidi Ridwan Profil Orang Betawi Asal Muasal Kebudayan dan Adat

Istiadatnya Jakarta PT Gunara Kata 2004

Saidi RidwanSejarah Jakarta dan Peradaban Melayu Betawi Jakarta

Perkumpulan Renaisance 2010

Sastrosuwondo Sumantri Penggalian dan Pengembangan Teater Rakyat Betawi

Seni Budaya Betawi Jakarta Pustaka Jaya 1976

Shabab Z Yasmine Identitas dan Otoritas Rekontruksi Tradisi Betawi Depok

Laboratorium Antropologi FISIP UI 2004

95

Shahab Z Yasmine Betawi Dalam Perspektif Kontemporer Perkembangan

Potensi dan Tantangan Jakarta Lembaga Kebudayaan Betawi 1997

Taylor Jean Gelman Kehidupan Sosial di Batavia Orang Eropa dan Eurasia di

Hindia Timur Jakarta Masup Jakarta 2009

Tjandrasasmita Uka Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah Sampai Batavia

Jakarta Dinas Permuseuman dan Sejarah DKI Jakarta 1977b

Yatim Badri Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi Jakarta Yayasan Festival

Istiqlal 1996

Majalah dan Artikel

Bahaudin Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi Yang Masih Tersisa

Merpati Archipelago edisi Juni 2012

Brown A Ridcliffe Religion and Society dalam Journal of the Royal

Anthropological Intitute vol LXXV 1945

Budiman Arief Sebuah Esai Tentang Djakarta Kota Kebudajaan Kompas 3

Mei 1968

Durkheim Emile Elementary Forms of Religious Life edisi 1964

Geertz Clifford Description Toward and Interpretive Theory of Culturerdquo The

Interpretation of Culture (NY Basic Books 1973) Chapter 1

Muluk Taufik Aneka Ragam Kesenian Jakarta Harian Indonesia Raya Selasa 3

November 1973

Nurlianai Yulia On Traditional Architecture and Modernization in Betawi

Settlements Jakarta International Association for the Study of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

96

Saidi Ridwan Dunia Islam dan Anak Betawi Tempo Doeloe Panji Masyarakat

1986

Sispardjo S Tradisi Betawi Terancam Punah Kompas 5 Mei 1986

Spiller Henry Topeng Betawi The Sounds of Bodies Moving Asian Theatre

Journal vol 16 No 2 (Autumn 1999)

Thompson Martyn P Reception Theory and The Interpretation of Historical

Meaning Wiley for Wesleyan University History and Theory Vol 32 No 3

(October 1993)

Tjahjono Gunawan Reviving the Betawi Tradtion The Case of Setu Babakan

Indonesiardquo International Association for the Stud of Traditional

Environments (IASTE) Desember 2002

Sumber Sekunder

___________ Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama Budaya dan Politik

Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental Bandung Mizan 2001

ArifMuhamad Pengantar Kajian Sejarah Bandung Yrama Widya 2011

Geertz Clifford Kebudayaan dan Agama Yogyakarta Kanisius Press 1992b

Hariyono Mempelajari Sejarah Secara Efektif Yogyakata Pustaka Jaya 1995

Kartodirdjo SartonoPendekatan llmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta

PT Gramedia Pustaka Utama 1992

Koentjaraningrat Pengantar Antropologi Penerbit Universitas Jakarta 1965

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Aksara Baru 1980

97

Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat Yogyakarta PT Tiara Wacana Yogya

1987

Madjid Nurcholish Tradisi Islam Peran dan Fungsinya Dalam Pembangunan di

Indonesia Jakarta Paramadina dan Dian Rakyat 2008

Smith Anthony D The Ethnic Revival Cambridge Cambridge University Press

1982

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT RajaGrafindo

Persada 1982

Soemardjan Selo dan Soelaeman Soemardi Setangkai Bunga Sosiologi I edisi

pertama Depok Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia 1964

Subchi Imam Agama Masyarakat Keturunan Arab Al-Turas Vol 12 No 2 Mei

2006

Taylor EB Primitive Culture Brentanos New York 1924

Umar Kayam Seni Tradisi Masyarakat Jakarta Sinar Harapan 1981

Wawancara

Ibu Wiwiek Widiyastuti Koregrafer tari Ronggeng Blantek

Bapak Abdulrachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta

Bapak Sardi Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Kebudayaan

kota Administrasi Jakarta Selatan

98

Bang Yahya Andi Saputra Budayawan Betawi di Lembaga Kebudayaan Betawi

dan aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi

dR H Sibroh Malisi Ketua Pemasaran dan Kesenian Lembaga Pengelola

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Indra Sutisna Anggota Komite Pemasaran dan Kesenian Lembaga

Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Bang Andi Supardi pelaku seni di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan

Bang Gumin Has SPd tokoh agama di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan sekaligus pengurus Masjid Raya Baitul Makmur

Sumber elektronik

httpwwwjstororgstable41757955

httpwwwjstororgstable41757968

httpwwwtamanismailmarzukicoidtokohwiwiekhtml

httpwwwjakartagoidwebnews197001Sejarah-Jakarta

httpwwwjakartagoidwebprodukhukumdetails952

httpwwwkependudukancapilgoid

httpislamic-centeroridbetawi-corner866-mari-jaga-tradisi-islam-di-

betawihtml

httpwwwjakartagoidjakv1encyclopediadetail3842

99

httpkampungbetawicommuseum-dan-identitas-betawi

LAMPIRAN

Transkip wawancara

Koreografer tari Ronggeng Blantek Ibu Wiwiek Widiyastuti (11Mei

2014 pukul 1300)

Penulis Apakah benar ibu sebagai koreografer tari Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Iya jadi saya sendiri adalah koreogfarer tari Ronggeng Blantek

semua gerak dari awal sampai akhir koreografernya adalah saya Kalo desain

pakaian bukan saya ada bagian sendiri itukan bukan bagaian dari tugas

koreografer itu tugas penata busana Tapi pilihan pakaian itu ibu yang

menentukan termasuk iringan musik juga ibu yang tentukan Penata busana

dalam untuk tari Ronggeng Blantek bernama ibu Reni Sukarjan Salah satu penata

musik tari Ronggeng Blantek adalah Pak Kisam beliau seniman musik Betawi

beliau seorang penabuh gendang yang handal

Penulis Apakah ibu bisa mengkreasikan berbagai tari

Ibu Wiwiek Bukan bisa bisa si bisa tapi ibu dulu ikut sanggar seni Bagong

Kusudiardjo beliau seorang seniman besar Indonesia dan beliau adalah guru besar

saya sejak ibu kelas 5 SD sampai ibu kuliah di ASTI Jogja sekitar tahun 70-78

Penulis Lalu bagaimana prosesnya ibu bisa menjadi koreografer tari

Ronggeng Blantek

Ibu Wiwiek Setelah dari Jogja ibu pindah di Jakarta singkat cerita saat itu

diadakan temu wicara di Pusat Pengembangan Kesenian Jakarta itu program

Dinas Kebudayaan Bagi saya pertemuan itu sangat efektif karena ibu tidak harus

pergi ke pelosok daerah untuk menanyakan gerak dan detail tari Betawi Saat itu

ibu meminta para seniman tari Betawi untuk bergerak membawakan gerakan-

gerakan tari Betawi Pada sat itu saya sebagai praktisi dan akademisi yang

mengerti tari sehingga ibu bisa menilai dan memilih gerakan mana yan bagus

pada saat itu pula ibu melihat salah seorang penari yang berkompeten namanya

Ibu Manih sampai akhirnya beliau mengajar di LPKJ yang sekarang berganti

nama menjadi Institut Kesenian Jakarta

Kemudian dari terbebani oleh tugas yang harus mengerjakan tari ragam gerak

maka dasar atau pakem tari Betawi saya ambil dari ragam gerak yang dibawakan

oleh para seniman tari Betawi yang berkumpul dalam acara temu wicara tadi

Kemudian saya bersama-sama para seniman tari Betawi menyusun gerak tari

Betawi yang dpaat digunakan sebagai pola dasar tari Betawi berkikut dengan

nama setiap gerakannya Tujuan penyusunan buku tersebut agar terjadi proses

transformasi pola dasar tari Betawi dalam pendidikan sanggar tari atau pendidikan

resmi

Ini saya beritahu sususan gerak atau komposisi tari Ronggeng Blantek dari awal

sampai akhir Tarian ini memiliki rangkaian gerak dari pendahuluan isi sampai

penutup Klimaks di bagian penutup ibu masukkan unsur silat tujuannya untuk

meningkatkan level atau tingkatan yang berbeda dari setiap bagian tari dalam tari

Ronggeng Blantek Ada beberapa gerakan dalam tari kreasi Ronggeng Blantek

yang tidak ada dalam pakem tari Betawi salah satunya ldquogerakan ogek lambungrdquo

dan beberpaa gerakan lain yang tidak ada dalam gerakan tari Betawi Karena

Ronggeng Blantek ini adalah tari kreasi maka ibu adakan untuk bagian pembuka

dalam gerakan tari Ronggeng Blantek sebelumnya gerakan ini tidak ada dalam

tari Betawi Tari Ronggeng Blantek ini adalah sebuah kreasi kreasi itu adalah

menciptakan sesuatu hal baru tujuannya agar tari Ronggeng Blantek ini bisa

dilirik oleh generasi muda Betawi

Penulis Lalu bagaimana pandangan ibu sebagai koreografer tari Ronggeng

Blantek apakah benar unsur gerak dalam tari Ronggeng Blantek tetap berada

pada norma Betawi

Ibu Wiwiek Bagi koreografer saya berpedoman pada gerak tari yang tidak

tetap berada pada aturan budaya Betawi dalam artian sopan dalam gerak begitu

pula untuk tatanan busana kain tari Ronggeng Blantek itu dilukis oleh ibu Reni

Sukarjan

Penulis Bagaimana proses perkembangan tari Ronggeng Blantek bu Apa

saja prestasi yang telah dicapai Ronggemg Blantek sejak awal kemunculannya

Ibu Wiwiek Setelah proses penyusunan pola dasar tari Betawi

diselenggarakanlah lomba tari cipta Betawi dan saat itu ibu menciptakan sebuah

tari dengan mengambil beberapa gerakan silat Tari kreasi ibu yang pertama

adalah tari Tapak Tangan setelah itu Sirih Kuning Dan tari Sirih Kuning mewakil

DKI Jakarta dalam lomba tari nasional berada dalam urutan 10 besar Dalam

kesempatan perlombaan tari nasional Tari Ronggeng Blantek menjadi urutan

pertama dari lomba tari kreasi di Indonesia

Jadi mba tujuan saya menciptakan tari kreasi ini adalah agar bisa diterima oleh

seluruh masyarakat luas baik masyarakat Betawi maupun nonBetawi Setelah tari

Ronggeng Blantek berhasil mendapat urutan pertama dalam lomba tari kreasi

tingkat Nasional saya masih berkeinginan untuk memperkenalkan tari Ronggeng

Blantek pada masyarakat luas sekaligus membuktikan apakah Ronggeng Blantek

ini benar-benar bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat baik Betawi maupun

bukan Pada saat itu Sekitar tahun 80an diadakan perlombaan tingkat Folklor

seluruh dunia di Italia dan ibu membawa tari Ronggeng Blantek sebagai salah

satu tari kreasi yang dilombakan pada tingkat dunia dengan 35 peserta tari dari 35

negara dan alhamdulillah Ronggeng Blantek mendapat juara pertama pada saat

itu memperebutkan piala emas ldquoTempio de Urordquo Ini adalah keinginan ibu untuk

membuktikan benarkah tari Ronggeng Blantek ini bisa diterima oleh masyarakat

luas dan jawabannya bukan hanya masyarakat Betawi yang bisa menerima

Ronggeng Blantek ini sebagai tari asli Betawi tetapi masyarakat internasional pun

telah mengakuinya ini terbukti dengan keberhasilan tari Ronggeng Blantek

sebagai peserta terbaik dalam lomba Folklor tari tingkat dunia di Italia tahun

1980

Nah sekarang ini Ronggeng Blantek sering menjadi pergunjingan dengan Bekasi

ibu tidak pernah diundang ke Bekasi ibu selalu ada di Jakarta dan tari Ronggeng

Blantek itu ibu persembahkan untuk DKI Jakarta untuk Betawi sampai kemudian

ibu dapat anugrah seni dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu baru tahun 2006

kenapa ibu baru mendapat penghargaan itu tahun 2006 karena ibu sebagai

karyawan di Dinas Kebudayaan DKI dan baru pensiun tahun 2006 Karna

penganugrahan untuk karyawan itu tidak sesuai dengan administrasi maka ibu

sebagai seniman tari Betawi baru diberikan penghargaan setelah ibu pensiun di

tahun 2006 itu

Ronggeng Blantek itu sekarang ini banyak dipermasalahkan sampai ada beberapa

wartawan yang mengkonfimasi ke saya apakah benar tarian itu saya yg ciptakan

Pak Kisam salah satu penata musik Ronggeng Blantek beliau sebagai penabuh

gendang Nah tari Ronggeng Blantek hasil kreasi ibu diakuisisi oleh Pak Suwata

Pak Suwata itu seniman musik Betawi beliau pemain rebab yang bagus

Keadaannya sekarang tari Ronggeng Blantek dianggap sebagai tarian hasil karya

pak Suwata bahkan dianggap sebagai seni tari Bekasi Hal demikiaan terjadi

karena sewajarnya pak Suwata sebagai seniman tari mungkin diminta mengajari

tari Ronggeng Blantek sampai pada akhirnya ditampilkan di acara pemerintah

Bekasi dan akhirnya tari Ronggeng Blantek diakuisisi sebagai seni tari asal

Bekasi Ini adalah polemik tari Ronggeng Blantek

Di luar polemik ronggeng blantek saya bangga tarian yang saya ciptakan ini bisa

diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Betawi bahkan telah diakui sebagai

salah satu tarian khas Betawi

dR H Sibroh Malisi (Ketua Kesenian dan Pemasaran Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan) Selasa 22 Juli 2014 pukul 1630

Penulis Menurut bapak bagaimana penampilan tari Ronggeng Blantek

dan Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini

Apakah masyarakat menerima kedua kesenian ini sebagai salah satu kesenian

Betawi apakah ada unsur-unsur dalam dua kesenian ini yang bertentangan

dengan ajaran dan nilai masyarakat Betawi

dR Sibroh Iya kita menerima budaya itu (Ronggeng Blantek dan Gambang

Kromong) Karena sejauh ini tidak ada unsur-unsur negatif dari penampilan dua

kesenian tersebut di Setu Babakan ini Karena menurut saya yang seronok itu

bertentangan dengan budaya kita apakah sifatnya komunikasi yang sangat vulgar

atau pakaian atau gerakan

Pertama ini yang sifatnya insidental di Setu Babakan ini dengan adanya lembaga

pengelola dengan adanya pengawasan kita sangat hati-hati dan ekstra ketat Dan

saya akan sangat warning bila ada penampil di Setu Babakan yang penampilannya

sangat vulgar baik busana maupun gerakan Dan alhamdulillah sekarang sudah

menjadi tendensi disini bahwa yang tampil di Setu Babakan apakah Tanjidor

Gambang Kromong Tari Ronggen Blantek dan lain-lain itu harus memenuhi

koridor seperti itu Koridor atau aturan yang isinya bahwa Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan menampilkan budaya Betawi yang religius Islam

Jadi singkat kata ini adalah salah satu upaya bagaimana menjaga marwah budaya

Betawi agar tetap eksis

Yang kedua selain tadi yang sifatnya insidental kita bersama LKB telah jauh-

jauh hari menegaskan bahwa setiap yang tampil di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan harus mengikuti aturan main disini ini bukan berarti kita ingin

menghalangi rejeki orang perorang Ini karena Setu Babakan unik bahwa budaya

Betawi harus menampilkan kenunikan karena semakin unik suatu budaya akan

semakin berkesan dan tidak pasaran dengan budaya lain Sisi uniknya dengan

tetap mempertahankan marwah Islam sebagai budaya Betawi Ini salah satu alasan

bagi saya dan teman-teman pengurus lain dalam menerima setiap budaya yang

masuk di setu babakan agar tetap berada dalam koridor budaya Betawi (baca

koridor Islam)

Penulis Lalu bagaimana pandangan bapak dengan kesenian tari Ronggeng

Blantek dan Gambang Kromong ini sebagai salah satu kesenian Betawi

dR Sibroh yaa saya faham dan tahu sedikit tentang Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong dan kenyataan yang ada di Setu Babakan tidak ada unsur

gerak atau busana dalam penampilan dua kesenian tersebut yang melanggar nilai

budaya Betawi dan kami benar-benar menjaga agar semua seni dan budaya di

Setu Babakan ini berpedoman dengan nilai Islam apapun bentuk seni dan

budayanya Karena konsep pelestarian di Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan ini adalah bagaimana kita bisa menjadi Kota Wisata yang Berbudaya

Penulis Lalu bagaimana dengan kasus gagalnya Condet menjadi cagar

budaya Betawi Apakah karena mereka tidak menjunjung Islam sebagai marwah

budaya mereka Jika dikatakan karena proses perkembangan Jakarta yang begitu

pesat bukankah Setu Babakan juga berada pda situasi dan kondisi pesatnya

perkembangan kota Jakart Atau mungkin ada sebab lain

dR Sibroh Bukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara Condet

dengan Setu Babakan Condet memang diklaim sebagai cagar budaya Betawi

tetapi Pemda tidak memiliki apa-apa lahan di Condet hanya sedikit dan tidak

normatif Lain halnya dengan Setu Babakan disini kita punya lahan cukup bagus

tempatnya luas masyarakatnya mendukung suasananya juga mendukung Hal

demikian tidak ada di Condet tempat sedikit dan bukan milik Pemda dari segi

demografi lebih cenderung asimilasi Arab dan masyarakat Betawinya lebih

sedikit Kemudian dari aspek legal status Condet sebagai kawasan konservasi

Betawi itu baru sebatas SK (Surat Keputusan) sedangkan status kegal Setu

Babakan ditetapkan melalui Perda dengan keterlibatan eksekutif legislatif dan

yudikatif di dalamnya

Penulis Kaitannya dengan dominasi Arab di Condet dari beberapa buku

yang saya baca ada semacam klasifikasi masyarakat Betawi ke dalam beberapa

bagian seperti Betawi Pinggir Tengah dan Kota Dan kebanyakan kesenian

Betawi itu lahir dari Betawi Udik Kasusunya ada beberapa kelompok

masyarakat Betawi Arab dimana sikap mereka kontra dengan seni Betawi

semacam ini (tari maupun musik) Bagaimana tanggapan bapak

dR Sibroh Yaa karena memang secara kultur ya seperti itu bahasa saya

begini ya itukan memang budaya dia kalo budaya Betawi yaa ini hasil asimilasi

Yang kedua karena kepedulian mereka sangat kurang atau biasanya pemahaman

mereka sebatas hanya dikulit arinya saja

Contoh ketidakfahaman mereka adalah saat saya memutar lagu samrah mereka

katakan elu gimane ngaku orang Betawi tapi nyetel dangdutrdquo saya jawab ldquoini

bukan dangdut ini msusik samrah ente harus faham dan bisa ngebedain iturdquo Ini

faktanya ada beberapa orang Betawi sendiri yang belum bisa membedakan mana

musik dangdut mna musik Samrah dan hal inilah yang perlu kita sosialisasi

Mereka tidak bisa membedakan antara dangdut dan samarah komposisi musiknya

aja beda lagunya aja beda isi lagu-lagu samrah semuanya cenderung religius

islam Dan menurut saya tidak semua lagu dangdut bertentangan dengan marwah

budaya Betawi contoh beberapa lagu Rhoma irama maupun lagu bang Benyamin

yang liriknya berisi pesan moral

Penulis Oke terakhir pak jadi intinya terkait proses penerimaan

masyarakat Betawi muslim terhadap kesenian musik gambang kromong dan tari

ronggeng blantek di Setu Babakan ini seperti apa pak

dR Sibroh Ya pada intinya kami masyakat betawi dan masyarakat

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan akan menerima suatu karya seni dan

budaya yang isinya berpedoman dengan marwah budaya kami yaitu Islam

sebagai pandangan hidup masyarakat Betawi Untuk kasus Ronggeng Blantek dan

Gambang Kromong ceritanya seperti ini kalo ada ulama atau kyai Betawi yang

sengaja mengundang para penari Ronggeng Blantek maupun kelompom musik

Gambang Kromong ini ke dalam suatu acara mereka itu bukan berarti si kyai

melanggar marwah budaya alasannya seperti ini justru si kyai sengaja

mengundang mereka dengan tujuan memperkenalkan seni budaya ini kepada

masyarakat luas bahwa inilah salah satu kesenian Betawi Hal ini juga bisa

dijadikan media islamisasi saat penampilan gerak busana dan komunikasi penari

maupun kelompok musik gambang kromong dianggap tidak sesuai dengan

marwah budaya Betawi maka si kyai bisa langsung dengan sendirinya menegur

dan mengingatkan bahwa penampilan mereka harus berpatokan dengan nilai

Islam sebagai marwah hidup masyarakat Betawi secara keseluruhan

Jadi pada intinya kami masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat

demokratis dengan berbagai budaya yang masuk dan mempengaruhi kehidupan

kami bahkan sejak ratusan tahun lalu Pada intinya kami hanya akan memilih dan

menerima suatu budaya tersebut jika di dalamnya tidak bertentang dengan

marwah budaya kami yaitu Islam

Bang Gumin Has SPd (tokoh agama di Perkampungan Budaya

Betawi Setu Babakan wawancara tanggal 10 Agustus 1930 WIB)

Penulis Bagaimana pendapat bapak bila dikatakan bahwa Gambang

Kromong dan tari Ronggeng Blantek yang ada di Perkampungan Budaya Betawi

Setu Babakan ini tidak bertentangan dengan islam dan sesuai dengan marwah

budaya Betawi

Bang Gumin Dikatakan tidak bertentangan dengan Islam ya sebetulmya

apakah apakah dua kesenian itu bisa menyesuaikan diri dengan karakter

masyarakat Betawi yang islami sepanjang itu bisa menyesuaikan dengan karakter

kita yang Islami maka masyarakat Betawi mau dan akan menerima dengan baik

Jadi memang ada satu filter gitu karena meman masyarakat Betawi yang

sebenarnya itu yang Islami Bahkan ada beberapa yang mengaku amat islami

mereka mengatakan bahwa kendang dan musik itu hampir haram Tapi

perkembangan berikutnya ketika musik itu bisa dijadikan satu media dakwah ya

hal itu menjadi sah-sah saja jadi kembali kepada tujuan utamanya

Terkait dengan hal-hal yang bertentangan yg ada dalam gambang kromong kita

gak bisa memungkiri memang sulit membersihkan itu makanya ketika

mengaktifkan kembali gambang kromong di Setu Babakan tujuannya untuk

meminimalisir perilaku kesenian atau jenis musik yang tidak islami seperti

dangdut yang dalam penampilannya banyak adaegan yang jelas bertabrakan

dengan nilai Islam Nah usaha-usaha kita untuk menghilangkan image bahwa

gambang kromong itu buruk dalam pandangan Islam sebagai agama masyarakat

Betawi kita berusaha meminimalkan agar gambang kromong dalam

penampilannya itu senafas dengan tradisi Betawi kalo itu bisa senafas dengan

tradisi Betawi maka kita akan menerimanya Tanda kutip masyarakat betawi yang

mana Yaitu masyarakat Betawi yang masih menjunjung nilai-nilai islami ya

tidak bisa dipungkiri karena ada juga masyarakat Betawi yang dikatakan tidak

islami atau islam ktp saja ikut-ikutan islam karena nenek moyangnya islam

Yang kita kembangkan di perkampungan budaya Betawi yaa yang islami

sehingga kita memberantas semua yang tidak islami adegan nyawer judi mabok-

mabokan kemudian juga harus berpakaian sopan Memang kalo dari lagu lagu-

lagu Betawi itu gak ada yang jorok semua penuh oesan moral dan humoris

Pakaiannya juga sopan dengan baju koko peci

Penulis Jadi pada intinya masyarakat muslim Betawi telah menerima dua

kesenian ini ya pak Sekalipun dalam Ronggeng Blantek para penarinya tidak

mengenakan jilbab

Bang Gumin Oiya betul kami telah menerima kesenian itu sebagai milik

masyarakat Betawi seperti yang saya jelaskan diatas selagi gerakannya sopan

dan pakaiaannya sopan kami terima dengan baik Di setu babakan juga sudah

kami konsepkan bahwa setiap penampilan kesenian harus seperti ini harus yang

sopan dan lain sebagainya Karena tema besar setu babakan ini kawasan

konservasi budaya masyarakat Betawi yang religius islami Dan mudah-mudahan

usaha kita di Setu babakan ini akan berkembang di setiap daerah-daerah Betawi

sehingga kebudayaan Betawi benar-benar menjadi sesuatu yang diharapkan

bernafaskan islam dan paling penting tidak menjadi cemoohandan lain

sebagainya Jadi intinya nilai-nilai Islam itu menjadi filter bagi kebudayaan

Betawi dapat diterima atau tidak oleh masyarakat Betawi

Penulis Sekalipun tidak ada simbol nyata islam seperti penggunaan jilbab

dalam tari ronggeng blantek atau musik islami yang dibawakan gambang

kromong pak

Bang Gumin Oh tidak seenggaknya ada nilai kesopanan artinya masih lebih

sopan ketimbang penampilannya diawal sebelum proses rekacipta Begitupula

bagi gambang kromong musik ini lebih sopan ketimbang hiburan lain sebagai

sebuah alternatif untuk hiburan Karena orang sini bilang ldquokok orang ngawinin

sepi amat kayak orang 40 harian orang meninggal

Penulis Oiya sekarang juga fungsi gambang kromong lebih luas bukan

sekedar musik hiburan aja ya pak

Bang Gumin Betul gambang kromong Setu Babakan juga mempunya kerjasama

dengan BNN dalam usaha memberantas dan meminimalisir penggunaan narkoba

Dari sini terlihat kalo ternyata gambang kromong itu sudah diterima merata

dihampir seluruh lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebuah media untuk

menyampaikan satu visi atau satu kegiatan Karena memang terus terang saja

bahasa kita ini bahasa yang egaliter dan komunikatif sehingga pesannya bisa

langsung disampaikan ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal status dan

kedudukan

Wawancara LKB dengan Phoa Kian Soe (yang tidak dipublikasikan)

Orkes Gambang Hasil Kesenian Peranakan Tionghoa di Jakarta

Wawancara dengan Phoa Kian Soe [Penulis naskah Film dokumenter Anak

Naga Beranak Naga Gambang Kromong Akulturasi Budaya Tionghoa

Betawi]

ldquoDan baboenja Tjio Kek bersembahjang ldquoMoehoen baba-besarnja si Bouw

Tan tida mempoenjai isi-peroethelliprdquo

Gambang ada satoe alat tetaboehan dari gamelan ldquoSalendrordquo atawa ldquoPelogrdquo jang

telah ibawa masoek ka poelo Djawa Madoera dan Bali oleh orang Hindoe jang

datang di sini sambil menjiarken agama Budha Menoeroet riwajat Indonesia

bangsa Tionghoa sedari djeman Praboe Brawdijaja Radja dari Madjapait itoe

masa kira-kira taon 1300 ndash soeda ada di sini Karna saja bermaksoed boeat

menoetoerken asal-oesoelnja ldquoOrkest Gambangrdquo maka gamelan ldquoSalendrordquo dan

ldquoPelogrdquo saja tinggalken dan saja adjak pembatja aken mentjari taoe kenapa

ldquoGambang Orchestrardquo digemarin oleh Peranakan Tionghoa sedari djeman doeloe

sampe sekarang Boeat mendapetken keterangan sampe djelas betoel saja soeda

poeteri Djakarta bila ngan Tangerang dan Bekassi Orang-orang jang soeda toea

jang telah mendenger poela ini dari ia orang poenja leloehoer lagi ada toetoerken

apa jang saja toelis di bawah Sanget menggoembiraken hati saja saja telah bias

dapetken noot dari lagoe-lagoe jang kebanyakan dari pemaen-pemaen orkest

gambang djeman sekarang tida mengarti terketjoeali marika jang paham hoeroef

Tionghoa

Alat Orkest Gambang

Alat ini ada gambang soekong hosiang thehian gihian kongngahian sambian

soeling pan (ketjrek) dan ningnong Ningnong tjoema ditaboeh boeat lagoe-lagoe

Pobin dan Mas Nona Lagoe-lagoe jang dimaenken ada POBIN Matodjin Si

Djin Kwi Hwee Ke Lui Kong Tjoe Te Pan Tjhia Pe Pan It Ki Kim Tay Peng

Wan Pek Bouw Tan Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit) Kim

Hoa Tjoen Lioe Tiauw Kim Sie Say Hwee Ke Ban Kim Hoa Pat Sian Kwe

Hay Po Pan Tauw Lian Hoa The Tjay Tjoe Teng Say Ho Liu Hong Tian Tjoan

Na Kie Seng Tjo Tjiang Koen Leng Tio Kong In Sam Pauw Hoa Pek Houw

Tian Kim Soen Siang Phay In (hormaketken kebesaran) Kong Dji Lok Oentoek

dimaenken oleh wajang Sin Pe Lagoenja Tauw Tiat Dji Tiat Sam Tiat ndash Tauw

To Dji To Sam To Si To Gouw To Lak To Tjit To dan Pe To Acteur dan

actrice wajang Sin Pe terdiri dari anak-anak di bawah oemoer tjerita jang

dimaenken tjerita Tionghoa oepamanya tjerita ldquoSie Djin Kwi Tjeng Tangrdquo dan

bahasa jang digoenaken ada bahasa Tionghoa

Lagoe-lagoe jang populair

Lagoe-lagoe jang sanget populair di djeman doeloe adalah lagoe Dempok

Temenggoeng Menoelis Eng ko si Baba Indoeng-indoeng Mas Nona

Djoengdjang Semarang Bong Tjeng Kawin Koelannoen Salah Bangliau

Goenoeng Pajoeng Petjah-piring dan Tandjoeng Boeroeng Ini lagoe-lagoe

boekannja oentoek mengibing tapi oentoek mendapet taoe zanger atawa zangeres

(Tjio Kek) poenja seni soeara Pada pema en-pemaen gambang jang sekarang ada

saja perna minta marika maenken salah-satoe dari inilagoe-la goe Tapi marika

tida bias perdengerken lagoe-lagoe jang terseboet di atas ini Saja kagoem

almarhoem toean Lim Tjio San alias Serang telah bikin noot lagoe-lagoe jang saja

soeda toetoerken di atas Tjoema sanget menjesel Lagoe ldquoDempokrdquo tida ada

nootnja Moengkin toean Tio Tek Hong jang perna opname ini lagoe boeat

plaatgramophoon masih ada sedia itoe

Sedari kapan Peranakan Tionghoa maenken Orkest Gambang

Seperti saja soeda toetoerken di atas orang tida bisa mendapet keterangan dengen

djelas Tetapi menoe roet orang-orang toea jang saja tanja jang denger itoe

iaorang poenja leloehoer ada tjeritaken sebagi mana di bawah ini

Waktoe kapitein Nie Hoe Keng jang di-interneer oleh G G Valckenier di

Makassar telah dimerdikaken oleh G G Baron Van Imhoff (1743) dengen

dikepalai oleh satoe orang (boleh djadi toean Lim Beng jang ke moedian diangkat

mendjadi kapitein) orang Tionghoa jang tinggal di dalem dan loear kota Djakarta

telah bikin pesta Boeat merameken itoe pesta marika membawa lima perangkat

ldquoOrkest Gambangrdquo Tiap-tiap lagoe jang dimaenken diperdengerken dengen itoe

lima perangkat ldquoorkest gambangrdquo Dari itoe lima pe rangkat Gambang jang No 1

(jang paling bagoes soeranja) dinamai ldquoSi Matjanrdquo no 2 3 dan 4 orang te lah

loepa namanja sedeng jang no 5 dikasi nama ldquoSi Koembangrdquo dan sekarang ada

djadi miliknja Gam bang Orchestra Vereeniging ldquoNgo Hong Lauwrdquo Menoeroet

keterangan toean Nio Djit Seng anggota bes tuur dari Ngo Hong Lauw ia

dapetken ldquoSi Koembangrdquo di Pasar Kemis Tangerang dari tangannja orang In

donesia Seabisnja pesta itoe lima perangkat ldquoOrkest Gambangrdquo diserahken pada

kapitein Nie Hoe Keng Kemoedian ini lima perangkat alat tetaboehan djato pada

major titulair Nie Hok Tjoan jang kaloe saja tida kliroe ada Boejoet dari kapitein

Nie Hoe Keng

Kenapa Peranakan Tionghoa di Djakarta tjiptaken orkest gambang

Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer lebih banjak

bergaoel dengen orang-orang Indonesia jang soeka maenken gamelan ldquoSalendrordquo

dan ldquoPelogrdquo Lantaran terlaloe sering Peranakan Tionghoa di Priangan Djawa

Tengah dan Djawa Timoer denger lagoe-lagoe Soenda dan Djawa perasahan

hatinja ketarik oleh itoe lagoe-lagoe dan laloe maenken sendiri gamelan Tida

heran lantaran itoe di Pri angan Djawa Tengah dan Djawa Timoer sampe

sekarang Peranakan Tionhoa soeka dengen kesenian Indo nesia (gamelan) Di

Djakarta betoel ada orang-orang Indonesia maenken Gamelan Salendro dan Pelog

tapi tjara menaboehnja tida begitoe haloes terdengernja seperti orang-orang dari

Priangan Djawa Tengah dan Djawa Timoer Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa

di Djakarta terlebih senang mendenger Yang Khim jang dicombinatie dengen

soekong hosiang thehian kongngahian sambian soeling pan dan ningnong

Yang Khim pada doea ratoes taon jang laloe tida gampang didapetnja Sebab kita

penja bangsa jang da ting dari Tiongkok dengen memake praoe kebanjakan hanja

bawa barang-barang jang bergoena dan har ganja terlebih mahal dan Yang Khim

jang diboetoehi oleh Peranakan Tionghoa marika tida bawa sebab itoe alat

muziek tida semoeanja orang boetoehi Dari sebab itoe Peranakan Tionghoa tjoba-

tjoba mengam bil gambang jang mendjadi alat dari gamelan jang biasa dimaenken

oleh orang Indonesia dan tjotjoki soe ranja itoe dengen alat-alat muziek jang

biasa dimaenken oleh bangsa Tionghoa seperti soekong hosiang thehian

kongngahian sambian dan soeling Dalem itoe gambang orang dapetken soeara

seperti hoeroef-hoeroef Tionghoa jang diberikoetken dalem ini artikel dan moelai

itoe waktoe orang maenken gambang se bagi penggantinja Yang Khim menoeroet

Noot jang orang Hokkian tjiptaken di itoe djeman

Zanger dan Zangeres (Tjio Kek

Pemaen-pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo haroes ada orang-orang jang mengenal

hoeroef Tionghoa kerna goe na maenken lagoe-lagoe Pobin marika moesti

menoeroet betoel pada noot Tapi orang jang soeda banjak melatih bisa maenken

lagoe-lagoe Pobin di loear kepala Boeat menggoembiraken pendenger dan

pemaen ldquoOrkest Gambangrdquo orang tjari zanger jang loetjoe dan zangeres jang

tjantik Boeat mendapetken ini tida begitoe gambang kalo tida mempoenjai

oewang banjak Jang koeat mempoenjai Tjio Kek (Zangeres) tjoe ma orang-orang

jang mendjabat pangkat kapitein (Kaptoa) luitenant (Kapja) dan Sia-sia (anak-

anak kapi tein atawa luitenant) Itoe Tjio Kek marika ambil dari gadis-gadis

Indonesia jang tjantik dibrikennja nama menoeroet namanja boenga-boenga di

Tiongkok jang haroem dan indah seperti Bwee Hoa Han Siauw Bouw Tan dan

laen-laen sebaginja

Song Kang ada Toapekong dari Tjio Kek

Bagi lelaki boekan sadja marika moesti mempoenjai tingkalakoe jang ldquoloetjoerdquo

bisa menjanji djoega moes ti mempoenjai kepandean maenken sala-satoe alat dari

orkest gambang Tida begitoe dengen orang-orang prampoean asal sadja marika

berparas tjantik lantas ldquobaba-baba besarrdquo dan ldquosia-siardquo trima maskipen ma rika

moesti ongkosi segala-galanja dan Tjio Kek prampoean jang soeda toea dibikin

menjadi baboe oen toek merawat jang moeda serta moesti briken peladjaran

menjanji pada marika Tempat mengadjar itoe Tjio Kek prampoean jang moeda

dan baroe orang namai ldquoKoan Wajangrdquo Ini koan ada mempoenjai Toa pekong

Sesoeatoe Tjio Kek baroe meskipoen ada bangsa Indonesia dimoestikenoleh

baboenja boeat ber soedjoet pada itoe Toapekong pagi dan sore Toapekong jang

marika poedja adalahacirceurobrvbarSong Kang Tjio Kek prampoean bersembahjang pada

Song Kang dengen pake samseng ajam bebek dan kepiting Di wak toe itoe

samseng diatoer di atas medja ajam dan bebek tidak memake darahnja hatinja

dan amplanja be gitoe djoega kepiting diboeka terlebih doeloe diangkat isi-

peroetnja Sembahjangan boekan dilakoeken pa da The It dan Tjap Gouw seperti

kita Thiam Hio pada Toapekong dan pada aboe-leloehoer hanja pada The Djie

dan Tjap Lak (Lebih djaoe saja djelasken djika dalem satoe koan ada sepoeloeh

Tjio Kek marika moes ti sediaken tigapoeloeh samseng jaitoe sepoeloeh ajam

sepoeloeh bebek dan sepoeloeh kepiting) Di wak toe itoe Tjio Kek sembahjang

baboenja jang berdiri di sampingnja mengoetjap soepaja baba besar si Bouw Tan

poenja diri ada seperti itoe samseng jang dihidangken pada Toapekong Ia soepaja

tida mem poenjai isi-peroet seperti djoega itoe kepiting jang soeda tida

mempoenjai otakrdquo Menoeroet katanja salah-satoe Tjio Kek jang soeda toea

betoel-betoel Song Kang menoeloeng pada marika jang soedjoet dengen soenggoe

hati padanja ndash banjak baba kapitan sia loepa daratan loepa anak-bini dan roemah

tang ga Tjio Kek jang beroentoeng (jang terkaboel maksoednja) tentoe dapet

baba kapitan sia jang lojar marika dipakeken mas-inten seperti nonanjonja

orang baek-baek Meskipoen marika soeda ada mempoe njai baba kapitan sia

sesoeatoe Tjio Kek moesti toeroet prentahnja kepada Kopan dimana itoe Tjio

Kek ada tinggal Oempanja itu kepala Koan mendapet panggilan oentoek

maenken gambangnja di salah-satoe roemah orang miskin jang koeat membajar

sedeng si Bouw Tan ada kepoenjahannja oepamanja major ia moesti pergi dan

toeroet merameken djoega dan pakean masintennja moesti dipake seantenronja se

bagai tanda bahoea ia ada Tjio Keknja orang hargawan dan pegang pangkat

Djoega baboenja moesti toe roet goena melajani ia Adanja ini peratoeran

membikin pergaoelan orang berpangkat dan hartawan de ngen orang jang koerang

mampoe keliatannja erat sekali Kenal atawa tida kenal kaloe marika poenja Tjio

Kek moesti maen di salah-satoe pesta mengawinken atawa orang shedjit itoe

baba-baba kapitan sia moesti mengoendjoengi ndash kerna ia selempang nanti ada

orang jang brani ldquogoelairdquo Tjio Keknja Oemoemnja bangsa Tionghoa di djeman

doeloe merajaken hari kawin teroetama dalem boelan Siegwee dan Pegwee jang

paling banjak kerna marika anggep dalem itoe doea boelan ada jang paling

banjak hari-hari baek eoentoek orang menikah Lantaran adanja itoe

kepertjajahan Tjio Kek-Tjio Kek boleh dibilang djadi sanget repot

Roeman-roemah plesiran orang berpangkat hartawan boekan dinamai

soehian tapi ldquoKebonrdquo atawa ldquoEmpangrdquo

Di djeman Oey Tamba Sia (1862) persaingan mempoenjai Tjio Kek eilok ada

heibat sekali Boekan sadja dalem hal taboer dengen perhiasan mas-inten marika

poenja Tjio Kek jang berharga mahal poen djoega dalem hal pakeken Tjio Kek

badjoe ldquokoeroengrdquo soetra merah dengen kantjing tangan inten jang biasa dipake

oleh nona njonja hartawan Tionghoa Tjoema bedanja Tjio Kek ada memake

tauwtjang (koentjir) dari benang soetra merah jang kemoedian dibikinken konde

sementara nonanjonja hartawan tida me make itoe matjem perhiasan Boekan

sadja persaingan memekaken Tjio Kek ada begitoe heibat djoega roemah-roemah

plesiran oentoek mendengerken ldquoorkest gambangrdquo orang bikin besar dan bagoes

Oey Tamba Sia bikin gedong di Antjol dengen nama ldquoBintang Masrdquo dengen

dikoeliling oleh emang sepoeternja Sajang ini gedong soeda roeboeh tapi

empang ldquoBintang Masrdquo sampe sekarang orang masih kenal Majoor Tan dan

luitenant Oey jang mendjadi saingan dari Oey Tamba Sia tida maoe kalah boeat

bersaing Di Kampoen Baroe Djakarta ada satoe perceel jang loeas dimana ada

berdiri satoe gedong besar Orang sekarang namai itoe perceel ldquoKebon Majoorrdquo

Di sitoelah adanja roemah plesir majoor Tan di djeman doe loe oentoek

mendegeri iapoenja ldquoBouw Tan Hoardquo menjanji dan pertoendjoeki actienja

Luitenant Oey tida maoe kalah dalem persaingan Boeat mengasi liat pada

oemoem bahoea ia poen sampe hartawan ia beli satoe tanah particulier tida brapa

djaoe dari kota Djakarta di atas tanah mana ia telah berdiriken satoe gedong

besar gedong mana ada ditinggali oleh Tjio Keknja jang bernama Kim Hoa

Boeat menjenangken hantinja Kim Hoa luitenan Oey ada sediaken satoe kreta

koets (kreta koeroeng) dengen ampat ekor koe da Kaloe Kim Hoa keisengan serta

baba kapitannja tida ada ia boleh pake itoe kreta dengan ditarik oleh ampat ekor

koeda dateng di kota Djakarta Dari sebab Kim Hoa ada satoe gadis Indonesia

jang terlahir dan mendjadi besar di satoe desa jang letaknja deket dengen kali

Tjisedane ia terkenal sebagi satoe an tara wanita-wanita Indonesia jang pande

bernang Boeat kasi liat kepandeannja luitenant Oey tida sajang keloarken

oewang banjak satoe zwembad telah dibikin dari batoe jang dikasi dateng dari

Tiongkok dan dikerdjaken oleh toekang-toekang bangsa Tionghoa

Kromong kempoel gendang dan gong mendjadi alat dari ldquoorkest gambangrdquo

Waktoe anak-anak dari Khouw Kap Lie Kap Souw Kap serta Tan Wangwee

moelai djadi besar marika mengarti membikn roeman plesiran tjaranja Oey

Tamba Sia majoor Tan dan luitenant Oey boekan sedikit ongkosnja Marika ada

mempoenjai pikiran gotong-rojong dan laloe berdami soepaja di kota Pasar

Baroe Pasar Senen dan Tanah Abang berdiriken satoe ldquosoehianrdquo oentoe plesir

serta mendenger gambang dan soearanja Tjio Kek Plesiran itoe dilakoeken tiap-

tiap hari Minggoe dan hari-hari besar dengen bergiliran Bek Teng Tjoe

wijkmeester Tionghoa di Pasar Senen (sajang orang tida inget shehnja) telah kasi

denger di soehiannja Tan Wangwe iapeonja kepandean maenken gambang dengen

di-iring kromong kempoel gendang dan gong Pertjobahan wijkmeester Teng

Tjoe telah berhasil Lagoe-lagoe gambang ditaboeh dengen tambahan alat

terseboet di atas membikin tambah goembira Tjio Kek dan pendenger-pendenger

nja Dan moelai itoe waktoe lagoe-lagoe Soenda banjak dipake oleh orkest

gambang Djoega orang moelai brani pegang slendang boeat tjoba mengibing

Sedari itoe waktoe masjarakat Tionghoa kenal orkest gam bang kromong (+

1880) Selaennja di waktoe orang pesta mengawinken atawa shedjit gambang

kromong nja Bek Teng Tjoe poen dipanggil boeat merajaken Taon Baroe

Tionghoa sampe Tjap Go Meh sebab dari orang hartawan sampe para orang

miskin kaloe marika tida panggil gambang kromongnja Bek Teng Tjoe marika

tida merasa telah samboet harian Taon Baroe dan telah merajaken pesta Goan

SiauwSelagi nama nja Bek Teng Tjoe begitoe kesohor Bek Nam Ho dari Tanah

Tinggi telah kasi denger iapoenja kepandean taboeh mangkok sajoer boeatan

Tiongkok jang dikasi aer di dalemnja boeat diakoeri soeranja pada Soe kong dan

Kongngahian Bek Nam Ho peonja pendapetan poen dapet samboetan anget dari

bebrapa baba sia jang soeka plesir dengen gambang tjoema gambang mangkok

tida bisa dimaenken di moeka oemoem sebab terlaloe soesah oentoek

menjetemnja dan djarang ada orang yang mempoenjai koeping begitoe te rang

seperti Bek Nam Ho Bek Tjoe Kong Koen dari Kampoeng Kwitang meliat

colleganja mendapet nama begitoe tinggi dalem kesenian gambang laloe beli

piano Ini piano ia goenaken boeat beladjar sampe baek Sesoedanja bisa maenken

piano ia tjoba akoerin soearanja dengen gambang dari mana laloe tertjipta

gambang-piano Seperti djoega gambang kromong jang ditjiptaken oleh Bek Teng

Tjoe gambang piano nja Bek Tjoe Kong Koen sanget populair dalem kota

Djakarta (+ 1900)

Lantaran terlaloe banjak soehian kesenian gambang moendoer

Bertambah banjaknja soehian dalem kota Djakarta membikin orang takoet

peladjarken permaenan gam bang Njonja-njonja roemah jang sopan tida kasi

anak-anaknja toeroet maen gambang kerna di djeman blakangan pemoeda-

pemoeda jang bisa maen gambang mendjadi ldquosetan soehianrdquo dengen kebanjakan

mempoenjai tabeat taoe-taoe maloe Toekang-toekang gambang liar sangat

terpake oleh pendiri-pendiri soehian boekan sadja kerna marika bisa maenken

lagoe-lagoe ldquoGelatik ngoengoekrdquo dan ldquoOnde-onderdquo jang sangat digemarken oleh

pemoeda-pemoeda jang soeka mabok-mabokan di soehian hanja djoega sebab

marika bisa membawa prampoean-prampoean tjantik dari kampoeng dan desanja

Moelai itoe waktoe orang tida kenal lagi Koan Wajang sebab itoe Tjio Kek-Tjio

Kek boekan speciaal ditjari oleh ldquobaba-babardquo tapi marika dateng sendiri

boeathellipmentjari oentoeng toapekong Song Kang Tjio Kek-Tjio Kek blakangan

tida kenal sama sekali

Ngo Hong Lauw diberdiriken

Dalem taon 1913 toean-toean Boe Gie Hong Tan Tjoen Hong alias Endong Lim

Tjio San alias Serang Tan Jan Tji serta bebrapa orang lagi semoeanja achli

pemaen gambang setjara doeloe dateng pada toean Khoe Siauw Eng jang di itoe

waktoe ada mendjadi secretaris dari Chineesche Raad (Kongkoan) Marika

menerangken lantaran adanja toeakng-toekang gambang liar kesenian Peranakan

Tionghoa aseli jaitoe permaenan gambang dengan noot soeda ampir mati Kerna

toekang-toekang gambang itoe telah meroe sak lagoe-lagoe dengen maenken itoe

setjara sembarangan oentoek orang-orang moeda mengibing sambil mabok-

mabokan jang merendahken deradjat Tentoe sadja hal ini membikin orang jang

tida mengarti kese nian gambang jang sebetoelnja sanget haloes dan tinggi djadi

anggep semoea orang jang soeka maen gambang ada orang-orang jang moraalnja

rendah Toean Khoe Siauw Eng memang mengarti kesenian gambang dan ia

njataken soeka trima diangkat mendjadi ketoea dari perkoempoelan Ngo Hong

Lauw jang itoe waktoe clubgebouwnja berada di Gang Torong Oleh kerna toean

Khoe Siauw Eng sanget populair dalem masjarakat Tionghoa dalem sedikit

waktoe sadja Ngo Hong Lauw soeda mempoenjai anggota boe kan sedikit Dari

sebab clubgebouwnja di Gang Torong ada terlaloe ketjil toean Khoe telah

menjewa satoe gedong di Gang Boeroeng Di sini saban hari Minggoe atawa hari

besar orang bisa liat orang-orang ber pangkat hartawan dan orang orang dagang

bangsa Tionghoa berkoempoel boeat mendengerken lagoe-lagoe doeloe dari

gambang kromong Maskipoen Ngo Hong Lauw ada mempoenjai anggota banjak

boeat ongkos hidoep itoe pemaen-pemaen gambang marik di-idjinken trima

panggilan dari publiek Tionghoa jang hendak bikin pesta mengawinken atawa

shedjit Waktoe toean Khoe Siauw Eng meninggal doenia tida ada satoe offcier

Tionghoa jang soeka gantiken djabatannja di Ngo Hong Lauw lantaran mana

tenaga keoewangan perkoempoelan ini semingin serat Menoeroet keterangan

toean Nio Djit Seng pemimpin seka rang dari Ngo Houw Lauw dalem djeman

pendoedoekan Djepang Ngo Hong Lauw telah dapetken crisis be sar Beroentoeng

dengen ketegoehan hatinja toean-toean Tan Liauw Lioe dan Nio Djit Seng Ngo

Hong Lauw masiah bisa kasi denger pada oemoem kesenian Peranakan Tionghoa

dari ratoesan taon blakangan ini Kedoea toean-toean itoe sanget menjesel

Peranakan Tionghoa jang mengarti hoeroef Tionghoa tida hargai kesenian ini

jang kalangannja sekarang amat terwates jaitoe kota Djakarta sepoeternja

Tangeran dan sepoeternja Bekasi Kaloe di Semarang ada djoega Gambang

Semarang itoe asalnja tjangkokan dari orang-orang Djakarta Apa jang di

Djakarta dinamaken ldquoLagoe Kramat Karemrdquo di Semarang diseboet ldquola goe Eng-

ong (Iseng-iseng)rdquo Seperti di Tiongkok poenja lagoe ldquoSoemiardquo kita di Djakarta

namaken ldquoLagoe Dajoen Sampanrdquo

Dari majalah Pantja Warna no 9 Juni 1949 halaman 37 ndash 3

DAFTAR GAMBAR

Penari Ronggeng Blantek bersama koreografer ibu Wiwiek Widiyastuti1

Penulis bersama beberapa penari Betawi dengan koreografer tari Ronggeng Blantek2

1Foto pribadi diambil saat acara penutupan Pelatihan Seni Tari Betawi Tingkat Dasar Bagi Pelaku di

Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur Pelatihan seni seperti ini merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan

Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mengenalkan ragam dasar tari Betawi kepada generasi muda serta

mengasah kemampuan para penari muda dimasing-masing sanggar yang ada diseluruh walikota administratif

provinsi DKI Jakarta 2Foto penulis bersama beberapa penari tari Betawi yang berwarna hijau menarikan tari Ngarojeng

yang berwarna merah muda adalah penari Ronggeng Blantek

Penulis bersama Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Bang Indra

Sutisna3

Penulis bersama seniman Betawi di Sanggar Seni Betawi Setu Babakan Bang Andi4

Penulis bersama dR Sibroh Malisi di sekretariat Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan5

3Indra Sutisna beliau salah satu pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

4Bang Andi pria kelahiran Bogor 19 September 1960 dengan nama Andi Supardi Beliau selaku seniman

Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Beliau biasa mengajar tari dan gambang kromong di

sanggar seni Setu Babakan setiap rabu jam 4 sore dan minggu jam 9 pagi 5dR H Sibroh Malisi seorang keturunan Betawi asli yang menjadi salah satu pengelola Perkampungan

Budaya Betawi Setu Babakan beliau bertindak sebagai Kepala Pemasaran dan Kesenian

Bang Yahya Andi Saputra6

Bang Gumin Has SPd7

6Yahya Andi Saputra biasa dipanggil Bang Yahya beliau adalah budayawan Betawi yang berkantor di

Lembaga Kebudayaan Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan Beliau juga seorang

aktivis Badan Pemberdayaan Budaya Betawi Lahir di Jakarta 5 Desember 1961 7Tokoh agama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan beliau juga pengurus Masjid Raya Baitul

Makmur masjid dengan gaya arsitektur Betawi yang terletak di RW 07 Kelurahan Srengseng Sawah

Jagakarsa Jakarta Selatan

Page 10: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 11: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 12: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 13: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 14: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 15: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 16: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 17: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 18: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 19: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 20: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 21: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 22: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 23: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 24: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 25: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 26: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 27: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 28: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 29: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 30: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 31: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 32: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 33: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 34: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 35: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 36: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 37: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 38: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 39: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 40: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 41: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 42: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 43: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 44: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 45: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 46: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 47: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 48: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 49: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 50: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 51: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 52: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 53: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 54: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 55: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 56: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 57: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 58: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 59: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 60: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 61: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 62: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 63: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 64: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 65: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 66: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 67: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 68: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 69: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 70: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 71: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 72: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 73: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 74: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 75: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 76: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 77: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 78: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 79: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 80: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 81: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 82: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 83: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 84: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 85: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 86: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 87: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 88: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 89: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 90: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 91: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 92: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 93: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 94: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 95: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 96: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 97: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 98: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 99: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 100: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 101: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 102: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 103: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 104: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 105: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 106: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 107: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 108: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 109: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 110: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 111: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 112: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 113: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 114: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 115: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 116: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 117: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 118: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 119: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 120: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 121: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …
Page 122: PENERIMAAN MASYARAKAT BETAWI MUSLIM TERHADAP …