PENERAPAN SULAMAN TIGA DIMENSI PADA HIASAN DINDING …

17
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68 Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/45 52 PENERAPAN SULAMAN TIGA DIMENSI PADA HIASAN DINDING Rohani 1 , Fitriana 2 , Novita 2 Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh Email: [email protected] ABSTRAK Sulaman tiga dimensi merupakan sulaman yang dikerjakan tangan dan bantuan alat berupa jarum sebagai pengait benang di atas permukaan kain dengan ukuran yang mencakup panjang, lebar, tinggi, dan ketebalan supaya sulaman tersebut memiliki volume pada setiap ruang yang ditepatinya. Sulaman tiga dimensi dapat diterapkan pada hiasan dinding. Penerapan sulaman tiga dimensi pada hiasan dinding merupakan salah satu upaya memperkenalkan kembali sulaman tiga dimensi yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat, juga merupakan inovasi baru dalam memanfaatkan sebuah karya seni dan dapat menambah nilai keindahan dari hiasan dinding. Penerapan sulaman tiga dimensi juga dapat diterapkan diberbagai tempat, seperti pada pakaian, dan taplak meja, akan tetapi penerapan sulaman tiga dimensi pada selain media hiasan dinding memiliki sedikit kendala, yaitu dari bentuk sulaman yang timbul maka akan memberikan kesulitan pada saat penggunaan media tersebut, namun penerapan sulaman tiga dimensi pada media hiasan dinding dianggap lebih tepat karena hiasan dinding merupakan hiasan yang hanya akan dimanfaatkan untuk estetika mata yang diletakkan di dinding tanpa ada mobilitas penggunaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendesain motif sulaman tiga dimensi untuk hiasan dinding dan menerapkan sulaman tiga dimensi pada hiasan dinding. Penerapan sulaman tiga dimensi pada hiasan dinding dapat menambah nilai keindahan pada hiasan dinding. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen terapan. Lokasi penelitian dilakukan di laboratorium Tata Busana Prodi PKK FKIP Unsyiah. Objek penelitian ini adalah sulaman tiga dimensi yang diaplikasikan pada media hiasan dinding. Hasil penelitian telah mendesain empat buah motif sulaman tiga dimensi dan menerapkan satu buah motif sulaman tiga dimensi dengan memadukan tusuk hias pipih, tusuk rantai, tusuk duri ikan, tusuk hias kereta, tusuk bullion dan tusuk batang sebagai hiasan dinding. Kata kunci : Penerapan, sulaman tiga dimensi, hiasan dinding. 1. Alumni Tata Busana Program Studi PKK FKIP Unsyiah 2. Dosen pada Program Studi PKK FKIP Unsyiah

Transcript of PENERAPAN SULAMAN TIGA DIMENSI PADA HIASAN DINDING …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/45

52

PENERAPAN SULAMAN TIGA DIMENSI PADA HIASAN DINDING

Rohani 1, Fitriana 2, Novita 2

Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh

Email: [email protected]

ABSTRAK

Sulaman tiga dimensi merupakan sulaman yang dikerjakan tangan dan bantuan alat berupa

jarum sebagai pengait benang di atas permukaan kain dengan ukuran yang mencakup

panjang, lebar, tinggi, dan ketebalan supaya sulaman tersebut memiliki volume pada

setiap ruang yang ditepatinya. Sulaman tiga dimensi dapat diterapkan pada hiasan dinding.

Penerapan sulaman tiga dimensi pada hiasan dinding merupakan salah satu upaya

memperkenalkan kembali sulaman tiga dimensi yang tidak banyak diketahui oleh

masyarakat, juga merupakan inovasi baru dalam memanfaatkan sebuah karya seni dan

dapat menambah nilai keindahan dari hiasan dinding. Penerapan sulaman tiga dimensi

juga dapat diterapkan diberbagai tempat, seperti pada pakaian, dan taplak meja, akan

tetapi penerapan sulaman tiga dimensi pada selain media hiasan dinding memiliki sedikit

kendala, yaitu dari bentuk sulaman yang timbul maka akan memberikan kesulitan pada

saat penggunaan media tersebut, namun penerapan sulaman tiga dimensi pada media

hiasan dinding dianggap lebih tepat karena hiasan dinding merupakan hiasan yang hanya

akan dimanfaatkan untuk estetika mata yang diletakkan di dinding tanpa ada mobilitas

penggunaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendesain motif sulaman tiga dimensi

untuk hiasan dinding dan menerapkan sulaman tiga dimensi pada hiasan dinding.

Penerapan sulaman tiga dimensi pada hiasan dinding dapat menambah nilai keindahan

pada hiasan dinding. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

eksperimen terapan. Lokasi penelitian dilakukan di laboratorium Tata Busana Prodi PKK

FKIP Unsyiah. Objek penelitian ini adalah sulaman tiga dimensi yang diaplikasikan pada

media hiasan dinding. Hasil penelitian telah mendesain empat buah motif sulaman tiga

dimensi dan menerapkan satu buah motif sulaman tiga dimensi dengan memadukan tusuk

hias pipih, tusuk rantai, tusuk duri ikan, tusuk hias kereta, tusuk bullion dan tusuk batang

sebagai hiasan dinding.

Kata kunci : Penerapan, sulaman tiga dimensi, hiasan dinding.

1. Alumni Tata Busana Program Studi PKK FKIP Unsyiah

2. Dosen pada Program Studi PKK FKIP Unsyiah

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/45

53

ABSTRACT

Three-dimensional embroidery is hand-crafted embroidery and the aid of a tool, such as

a needle, as a thread hook on the surface of the fabric with a size that includes length,

width, height, and thickness so that the embroidery has a volume in each space. Three-

dimensional embroidery can be applied to wall decoration. The application of three-

dimensional embroidery on wall decoration is one of the efforts to reintroduce three-

dimensional embroidery that is not widely known by the public, it is also a new innovation

in utilizing a work of art and can increase the beauty value of wall decoration. The

application of three-dimensional embroidery can also be applied in various places, such

as clothing, and tablecloths.The application of three-dimensional embroidery to the

besides of wall decoration media has few obstacles, i.e the embroidered forms that emerge

will create difficulties when using the media, but the application of three-dimensional

embroidery on the wall decoration media is considered more appropriate because wall

decoration is a decoration that will only be used for the aesthetics of the eyes placed on

the wall without any mobility in its use. The purpose of this study was to design three-

dimensional embroidery motifs for wall decoration and apply three-dimensional

embroidery on wall decorations. The application of three-dimensional embroidery on wall

hangings can increase the value to the beauty of wall decorations. The method used in this

study was the applied experimental method. The location of the study wasat the Study

Program of Family Walfare Education of Teacher Training and Education Faculty, Syiah

Kuala University laboratory. Object of this research was three-dimensional embroidery.

The result of the study have desighned four three-dimensional embroidery motifs and

applied one three-dimensional embroidery motif by combining flat decorative stitches,

chin stitches, fish spine,train decoratve stitches, bullion stitches, and stick stitches as wall

decorations.

Keywords: Application, three-dimensional embroidery, wall decoration.

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

54

PENDAHULUAN

Keterampilan ragam hias sulam dan

bordir sudah berkembang di Indonesia dan

diperkirakan sudah ada sejak abad ke-18 M.

Keterampilan sulaman dikembangkan dalam

bentuk tradisional pada abad ke-16 M. pada

waktu itu, sulaman diperkenalkan hampir

keseluruh pelosok nusantara dan sulaman

diperuntukkan bagi inisial anggota kerajaan

untuk menghias busana para bangsawan dan

kaum ningrat (suhersono 2004:7).

Bordir atau sulaman menurut

Suhersono (2005:6) merupakan sesuatu yang

identik dengan menyulam. Kata bordir

diambil dari istilah Bahasa Inggris

“Embroidery” yang berarti sulaman.

Sulaman merupakan suatu kerajinan yang

berbentuk gambar atau pola di atas kain yang

dilakukan dengan tangan (manual) dan

mesin.

Adapun berbagai jenis sulaman yang

dapat digunakan untuk menghias sebuah

permukaan kain, antara lain sulaman fantasi,

sulaman pipih, sulaman hongkong/suji cair,

sulaman prancis, sulaman bayangan, sulaman

timbul, sulaman pita, sulaman sisir, aplikasi

cina, aplikasi bayangan, sulaman inkrustasi,

sulaman benang emas, sulaman quilting,

terawang hardanger, terawang richeliu dan

smock”. (Wildati,2012:9)

Dari pendapat di atas dapat

diketahui bahwa terdapat banyak jenis

sulaman yang telah ada di seluruh nusantara,

bertambah dan berkembangnya jenis-jenis

sulaman akan memberikan efek positif dalam

dunia seni, karena dengan demikian semakin

banyak inovasi yang akan terbentuk pada

sebuah karya seni sulaman, maka masyarakat

akan semakin tertarik untuk menikmati

keindahan yang dihasilkan oleh sebuah karya

seni sulaman tersebut, sehingga masyarakat

dapat memanfaatkan sebuah karya seni

tersebut sebagai bagian dari estetika dalam

kehidupannya. walaupun setiap jenis

sulaman tersebut memiliki nilai estetika

tersendiri, akan tetapi masih banyak sulaman

yang memiliki nilai estetika lebih tinggi dari

jenis sulaman tersebut yang jarang diketahui

dan gunakan oleh masyarakat seperti

sulaman tiga dimensi.

Sulaman tiga dimensi adalah

sulaman yang dikerjakan dengan tangan dan

dengan bantuan alat berupa jarum yang akan

mengait benang di atas permukaan kain

dengan ukuran yang mencakup panjang,

lebar, tinggi dan luas sehingga membuat

suatu sulaman menjadi timbul dan seolah-

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

55

olah seperti objek aslinya yang hidup

sehingga menghasilkan nilai estetika yang

lebih tinggi dibanding sulaman yang lainya.

Penerapan sulaman tiga dimensi

juga dapat diterapkan pada beberapa jenis

keterampilan selain hanya pada hiasan

dinding, seperti pada pakaian, taplak meja,

dan pada tas, akan tetapi penerapan sulaman

tiga dimensi pada media lain seperti hiasan

dinding memiliki sedikit kendala dan

hambatan, antaranya adalah dari segi bentuk

sulaman yang timbul atau berbentuk tiga

dimensi maka akan memberikan sedikit

kesulitan pada saat penggunaan barang-

barang atau media tersebut, karena barang-

barang tersebut merupakan barang yang akan

selalu digunakan dalam beraktivitas seha8ri-

hari seperti pada tas maupun pakaian,

sekalipun terkesan indah saat digunakan,

namun penerapan sulaman tiga dimensi pada

media hiasan dinding dianggap lebih tepat

karena hiasan dinding merupakan media

yang ada dalam kehidupan sehari-hari

dengan fungsi memperindah ruangan atau

tempat dalam keadaan statis, artinya

pengguna hiasan dinding hanya akan

memanfaatkannya sebagai estetika mata

yang diletakkan di dinding tanpa ada

mobilitas penggunaannya.

Berdasarkan masalah di atas dapat

diketahui bahwa sulaman tiga dimensi

merupakan salah satu sulaman yang memiliki

tingkat kesulitan dalam proses membuatnya,

sehingga sudah jarang ditemui

keberadaannya karena kurang dilestarikan

dalam kehidupan masyarakat. Hal ini

dikhawatirkan di masa yang akan datang

menjadikan sulaman tiga dimensi dilupakan,

padahal ini merupakan salah satu dari hasil

seni karya yang sangat berharga yang dapat

diwariskan kegenerasi selanjutnya.Oleh

karena itu maka pada penelitian ini, peneliti

ingin memperkenalkan kembali seni

sulaman tiga dimensi pada hiasan dinding

dengan judul “Penerapan Sulaman Tiga

Dimensi pada Hiasan Dinding”

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

dengan jenis penelitian metode eksperimen

terapan, Margono (2009:6) mengungkapkan

bahwa pengertian eksperimen terapan adalah

suatu metode yang dilakukan dengan hati-

hati, sistematis, dan terus- menerus terhadap

suatu masalah dengan tujuan memperbaiki

proses atau memodifikasi dengan

menerapkan teori-teori yang ada

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

56

Penelitian ini dilaksanakan di

Laboratorium Busana Program Studi

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Syiah Kuala di Kota Banda Aceh. Waktu

penelitian yang dibutuhkan untuk

pengumpulan data ini selama dua bulan, yaitu

dari tanggal 8 Oktober sampai dengan 6

Desember 2018.

Objek pada penelitian ini adalah

hiasan dinding dengan penerapan sulaman

tiga dimensi.

Pengumpulan Data

Menurut Prastowo (2018:226)

dokumen adalah setiap catatan tertulis yang

tertulis yang berhubungan dengan suatu

peristiwa masa lalu, baik yang dipersiapkan

maupun tidak dipersiapkan untuk suatu

penelitian. Teknik dokumentasi adalah data

yang berupa foto dan video yang

berhubungan dengan penelitian, sehingga

peneliti mendapat inspirasi untuk penerapan

sulaman tiga dimensi pada hiasan dinding.

Teknik eksperimen merupakan

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

hubungan sebab dan akibat yang disengaja

ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto,

1989:22).

Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan metode kualitatif yang

dilakukan pada penerapan sulaman tiga

dimensi pada hiasan dinding. Teknik analisis

data dalam penelitian dimulai sebelum

melakukan eksperimen, yaitu menganalisis

atau mengumpulkan informasi mengenai

sulaman tiga dimensi dengan menngunakan

teknik kepustakaan. Sedangkan sumber

acuan dalam penelitian ini merupakan teknik

dokumentasi. Adapaun teknik pengamatan

hasil eksperimen terapan yaitu dengan

mengolah serta menganalisis semua hal yang

diamati dan kemudian dijelaskan sesuai

denagn tahapan dan langkah-langkah kerja.

Selanjutnya dibahas untuk dijadikan dasar

analisis, kemudian disimpulkan menjadi hasil

penelitian penerapan sulaman tiga dimensi

pada hiasan dinding.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Desain sulaman tiga dimensi

merupakan desain gambar dalam bentuk tiga

dimensi yang mencakup panjang, lebar,

tinggi dan ketebalan sehingga memiliki nilai

estetika yang tinggi. Adapun alat dan bahan

yang dibutuhkan dalam pembuatan desain

sulaman tiga dimensi untuk hiasan dinding

adalah sebagai berikut :

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

57

Alat yang dibutuhkan

Alat yang dibutuhkan pada

pembuatan desain sulaman tiga dimensi

adalah alat tulis berupa pensil, penghapus,

penggaris, gunting, kertas dan jarum tangan.

Bahan yang dibutuhkan

Bahan yang dibutuhkan untuk

pembuataan desain sulaman tiga dimensi

untuk hiasan dinding adalah kain katun

Toyobo, busa, benang sulam, kawat, payet,

Dacron, serta bingkai sebagai pelengkap.

Pembuatan sulaman tiga dimensi pada hiasan

dinding

Tahap-tahap pembuatan sulaman

tiga dimensi pada hiasan dinding yang

dieksperimenkan di Laboratorium Tata

Busana Program Studi Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

adalah sebagai berikut:

1. Langkah pertama membentangkan bahan

utama dengan rapi, kemudian membuat

garis pinggir sebagai pembatas dengan

ukuran panjang kain 50 cm dan lebar 35

cm untuk ukuran kampuh, setelah itu

penulis menggunting kain sesuai dengan

pola yang telah diberikan kampuh.

Adapun gambarnya seperti yang terdapat

dilihat di bawah ini

Gambar 1 Peneliti mengunting bahan utama

2. Tahap kedua, penulis meletakkan karbon

di atas bahan utama, selanjutnya

meletakkan pola motif di atas karbon,

untuk memudahkan proses menjiplak

motif. Proses selanjudnya menyematkan

pentul di atas kain agar mudah dilakukan

dan menghasilkan karya yang rapi dan

indah . Proses menjiplak tersebut

meggunakan pensil atau bolpen, lalu

penulis menjiplak kembali garis motif

dengan tekanan sedang. Adapun

gambarnya seperti yang terlihat di bawah

ini

3. Selanjutnya ditahap ketiga, penulis

memasang pemidangan pada bagian luar

di atas kain yang sudah dibentangkan,

kemudian menjepit kain tersebut dengan

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

58

rapi dan seimbang hingga dipastikan rata

dan kencang agar sulaman tidak berkerut.

4. Setelah memasang pemidangan pada

bahan utama, tahap selanjutnya adalah

membuat sulaman dengan tusuk yang

paling datar terlebih dahulu seperti berikut

ini :

a. Tusuk batang

Tusuk batang dimulai dari dasar atau

puncak garis, kemudian tarik jarum

dari tusukan satu, kemudia

dilanjudkan ke tusukan kedua, dan

keluar di tusukan ketiga, lalu ditarik,

hal ini dilakukan terus menerus

hingga sampai batas tusukan terakhir.

Adapun gambarnya dapat

diperhatikan sebagai berikut ini :

Gambar 2 Peneliti membuat sulam dengan

tusuk batang

b. Tusuk duri ikan

Tusuk duri ikan dimulai dari atas pada

bagian ujung, lalu tusuk kebawah

pada bagian tengah kemudian

setelahnya keluarkan jarum dari

samping tusukan yang pertama

mengikuti motif kemudian dibuat

selang-seling berbentuk duri ikan.

Adapun gambarnya dapat

diperhatikan sebagai berikut ini :

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

59

Gambar 3 Peneliti membuat sulam dengan

tusuk duri ikan

c. Tusuk hias kereta

Tusuk ini dikerjakan seperti

bersilangan antara tusuk-tusuk yang

pertama, akan tetapi setiap tusukan

dibuat sedikit miring seperti yang

terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4 Peneliti membuat sulam dengan

tusuk hias kereta

d. Tusuk bullion

Adapun tahap yang harus dilakukan

pada saat membuat tusuk bullion

adalah, keluarkan jarum dari bawah

kain, kemudian mulai menjahit

sedikit benang yang dikeluarkan,

setelah itu, penulis mulai melilit

benang pada jarum. Untuk

menghasilkan ukuran kelopak

tergantung kepada jumlah lilitan.

Disini peneliti menggunakan 30

lilitan. Selanjutnya tekan lilitan

benang dengan menggunakan jari dan

tarik jarum perlahan-lahan. Setelah

itu tarik benang perlahan-lahan

kemudian tusuk jarum dari atas

kebawah di samping lubang pertama

dan kemudian keluarkan jarum kira-

kira di atas bagian kelopak tarik dan

tusuk lagi kebawah kain seperti yang

terlihat pada gambar berikut ini :

Gambar 5 Peneliti membuat sulam dengan

tusuk bullion

e. Selanjutnya memasang payet

dibagian pucuk bunga yang

dilakukan dengan cara memasukkan

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

60

benang ke dalam lubang payet dengan

tusuk balut seperti yang terdapat pada

gambar berikut ini :

Gambar 6 Peneliti memasangkan payet pada

pucuk bunga

5. Adapun tahap yang kelima adalah

melakukan sulam datar yang kemudian

melakukan sulaman tiga dimensi pada

bunga yang akan dibuat timbul. Caranya

dapat dilakukan dengan sebagai berikut :

a. Pada tahap ini, penulis membuat pola

kelopak bunga dari kertas karton,

kemudian selanjudnya menjiplak

pola kelopak bunga di atas kain blacu

menggunakan pensil seperti yang

terlihat pada gambar berikut ini :

Gambar 7 Peneliti menjiplak pola pada kain

blacu

b. Selanjutnya memasang pemidangan

dengan rapi dan ketat pada pola

kelopak bunga yang sudah

digambarkan pada kain blacu supaya

mendapat hasil yang rapi.

c. Tahap selanjudnya adalah memasang

kawat di atas garis motif yang sudah

di gambarkan di atas kain blacu

dengan menggunakan tusuk balut

dengan spasi tusuk satu cm yang

diletakkan di sekeliling pola motif

kelopak bunga sehingga kawat yang

dipasangkan terduduk dengan benar

sesuai pola kelopak bunga seperti

pada gambar berikut ini :

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

61

Gambar 8 Peneliti memasangan kawat

d. Adapun pada tahap selanjudnya

setelah peneliti melakukan

pemasangan kawat pada pola kelopak

bunga, kemudian peneliti membuat

tusuk pipih berlompat di dalam

bagian kawat dengan cara

mengeluarkan jarum dari bawah ke

atas di samping kawat bagian luar,

kemudian lanjudkan dengan tusukan

ke ke dalam motif daun dengan

tusukan yang sesuai, selanjutnya

ulang kembali cara tersebut terus

menerus hingga motif daun tersebut

terisi penuh seperti pada gambar

berikut ini :

Gambar 9 Peneliti membuat dengan tusuk

pipih berlompat

e. Selanjutnya penulis melakukan

pemotongan pinggiran sulaman

menggunakan gunting mengelilingi

sulaman sehingga menghasilkan

sulaman rapid an indah seperti pada

gambar berikut ini :

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

62

Gambar 10 Peneliti mengunting pinggiran

sulaman

f. Ditahap ini penulis membakar

pinggiran kelopak bunga yang sudah

sulam yang bertiras agar rapi dan

indah seperti yang terlihat pada

gambar berikut ini:

Gambar 11 peneliti membakar pinggiran

sulaman

g. Selanjutnya pada tahap berikutnya,

pinggiran yang sudah dirapikan

ditambah lagi dengan tusuk rantai

pada sekeliling pinggiran sulaman,

hal ini dilakukan untuk memastikan

sulaman aman dari kerusakan seperti

yang terlihat pada gambar di bawah

ini :

Gambar 12 Peneliti membuat tusuk rantai

pada sekeliling sulaman

6. Tahap selanjutnya, penulis menyulam

sulaman tiga dimensi pada daun, sulaman

ini dapat dilakukan dengan cara yang

sama seperti pada kelopak bunga, namun

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

63

ada penambahan tusukan pada bagian

tengah-tengah daun yaitu tusuk hias kereta

dengan cara metusuk dari bawah ke atas

pada bagian ujung di dalam daun,

selanjudnya tekan benang ke bagian

bawah dan tusuk kesamping bawah,

setelah itu penulis menusuk jarum keluar

dari bawah kebagian atas pada tengah-

tengah daun dengan posisi benang atas

berada dari bawah kemudian tarik kembali

jarum ke atas, lakukan seling-seling

sehingga terisi dengan penuh seperti yang

terlihat pada gambar berikut ini :

Gambar 13 Peneliti membuat tusuk hias

kereta pada tengah daun

7. Selanjutnya, setelah penulis membuat

sulaman tiga dimensi, penulis

melanjudkan dengan langkah berikutnya

yaitu menempelkan hasil sulaman tiga

dimensi pada kain yang akan disulam

pada bahan utama yang sudah ada

motifnya, lalu setelahnya penulis

melakukan pemasangan sulaman pada

kain yang sudah disediakan seperti yang

terdapat pada gambar berikut ini:

a. Pada tahap ini, penulis memasangkan

daun yang sudah disulam pada bahan

utama yang sudah ada motif dengan

tusuk balutnya seperti pada gambar di

bawah ini :

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

64

Gambar 14 Peneliti memasangkan daun

dengan tusuk balut

b. Selanjudnya penulis mulai

memasangkan kelopak-kelopak bunga

yang sudah disulam tiga dimensi

dengan tusuk balut sedikit jarang

dengan berurut dan rapi seperti yang

terlihat pada gambar berikut ini :

Gambar 15 Peneliti memasangkan kelopak

bunga dengan tusuk balut

10. Dilangkah selanjutnya, peneliti

menambahkan sulam payet dengan motif

bunga, dan langkah pertama yaitu

dengan menjahit mutiara pada bagian

tengah, selanjudnya menjahit payet

piring disekeliling lingkaran, kemudia

penulis memasukkan jarum disalah satu

lubang pada payet piring dan kemudian

penulis memasukkan payet pasir dan

payet piring dengan arah selang-seling,

selanjutnya penulis menusuk benang

pada bagian terdekat mutiara dan hal ini

diulang-ulang sampai berbentuk bunga

seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 16 Peneliti menyulam sulaman payet

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

65

11. Ditahap ini, setelah penulis melakukan

sulaman payet pada bunga kecil, langkah

berikutnya dapat dilihat hasil

eksperimen ulaman tiga dimensi pada

hiasan dinding seperti di bawah ini :

Gambar 17 Hasil eksperimen sulaman tiga

dimensi

12. Adapun langkah selanjutnya, peneliti

menjelujur bahan utama yang sudah

disulam pada busa lapis dan

memasangkan sulaman tiga dimensi

pada bingkai yang sudah disediakan

penulis seperti pada gambar dibawah ini

:

Gambar 18 Peneliti menjelujur bahan utama

diatas busa lapis

13. Tahap terakhir, setelah dipastikan

semua selesai, maka peneliti

mendapatkan hasil eksperimen sulaman

tiga dimensi pada hiasan dinding seperti

yang terdapat pada gambar di bawah ini

:

Gambar 19 Hasil eksperimen akhir sulaman

tiga dimensi

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

66

PEMBAHASAN

Mendesain motif sulaman tiga

dimensi pada hiasan dinding Sebelum

membuat karya sulaman tiga dimensi terlebih

dahulu peneliti membuat rancangan atau

desain. Sebuah desain yang baik dimulai

dengan konsep desain yang baik pula, yaitu

mengembangkan sebuah ide sehingga

menjadi sebuah konsep yang menarik.

Desain adalah penataan atau penyusunan

berbagai garis, bentuk, warna, dan figur yang

diciptakan agar mengandung nilai-nilai

keindahan adapun prinsip-prinsip desain

yaitu pengulangan, selang-seling, dan radiasi

(Suhersono 2005:11) . Desain juga dapat

disimpulkan sebagai bentuk rumusan dari

proses pemikiran pertimbangan dan

perhitungan dari desainer yang dituangkan

dalam wujud gambar. Namun disisi lain

desain juga dapat didefinisikan secara

khusus, dimana desain adalah sesuatu yang

berkaitan dengan kegunaan atau fungsi benda

dan ketetapan pemilihan bahan serta

memperhatikan segi keindahan. Menurut

Sachari (2004 : 68) mengatakan bahwa

“Dalam karya seni hendaknya

memperhatikan pertimbangan komposisi

yang terdiri dari harmoni, kontras, unity,

balance, simplicity, aksentuasi, dan

proporsi”.

Menerapkan sulaman tiga dimensi pada

hiasan dinding

Dalam pembuatan sulaman tiga

dimensi pada hiasan dinding peneliti memilih

desain berdasarkan jenia-jenis sulaman yang

akan di eksperimenkan. Sulaman yang

dieksperimenkan adalah sulaman tiga

dimensi hasil modifikasi dari tusuk-tusuk

yang sudah ada. Adapun dalam penelitian ini,

penulis membuat sulaman tiga dimensi dalam

bentuk astrimetris. Arsimetris yaitu gambar

yang di belah dua, namun jika disatukan

memiliki sisi yang tidak seimbang atau masih

terdapat kelebihan dan kekurangan sehingga

tidak proporsional bentuknya.

Setelah tahap desain, penulis

mempersiapkan alat dan bahan untuk

membuat sulaman tiga dimensi. Selanjutnya

mulai mengeksperimenkan sulaman tiga

dimensi untuk hiasan dinding.

SIMPULAN

1. Desain sulaman tiga dimensi yang telah

dilakukan adalah desain sulaman tiga

dimensi dalam bentuk asimetris. Desain

tiga dimensi dengan menggabungkan

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

67

tisuk hias pipih berlompat, tusuk batang,

tusuk rantai, tusuk dusri ikan, tusuk hias

kereta, dan tusuk bullion.

2. Penerapan sulaman tiga dimensi dapat

diterapkan pada berbagai benda, seperti

pada pakaian , taplak meja, penutup

dispenser maupun pada hiasan dinding

sekalipun, akan tetapi penerapan sulaman

tiga dimensi pada media hiasan dinding

merupakan media yang tepat dan

berfungsi memperindah ruangan atau

tempat dalam keadaan statis, artinya

dalam keadaan statis tanpa ada mobilitas

dalam penggunaannya karena hanya

berfungsi sebagai hiasan dinding disuatu

ruang atau tempat.

3. Penerapan sulaman tiga dimensi telah

diaplikasikan pada hiasan dinding dengan

memadukan beberpa tusuk hias yaitu

tusuk pipih, tusuk rantai, tusuk bullion,

tusuk batang, tusuk hias kereta dan tusuk

duri ikan dengan kombinasi warna

analogus.

SARAN

1. Dapat menjadi salah satu masukan atau

ide-ide baru bagi mahasiswa Tata busana

Program Studi Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Syiah kuala dalam

mata kuliah apresiasi menghias kain

2. Mengingat kreasi yang indah, kepada

mahasiswa diharapkan dapat

mengembangkan sulaman tiga dimensi

lenen rumah tangga lainnya seperti cover

gallon aqua atau sarung bantal kursi dan

dapat dijadikan sebagai peluang usaha

yang menjanjikan.

DAFTAR PUSTAKA

Margono. 2009. Metodelogi Penelitian

Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sachari, agus, dkk. 2004 Seni Rupa dan

Desain. Bandung. Penerbit ITB .

Suhersono, hery. 2004. Desain Bordir Motif

Krancang, Tepi, dan Lengkung.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Suhersono, hery. 2005. Desain Bordir Motif

Fauna. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Prastowo, andi. 2018. Sumber Belajar dan

Pusat Sumber Belajar Depok:

Prenadamedia Grup .

Wildati dkk. 2012. Derektorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan,

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME: 4 NOMOR : 1 FEBRUARI 2019 hal : 52-68

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/455

68

Direktorat Jenderal Manajemen

Dasar dan Menengah. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional