PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN...

97
i PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK DI RA DARUL MA’ARIF PRINGAPUS KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh : IRNA SUSANTI NIM.073111079 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN...

Page 1: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

i

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM

PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK

DI RA DARUL MA’ARIF PRINGAPUS KAB. SEMARANG

TAHUN AJARAN 2010/2011.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana

dalam Ilmu Pendidikan Islam

Oleh :

IRNA SUSANTI

NIM.073111079

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Irna Susanti

NIM : 073111079

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 06 Mei 2011

Saya yang menyatakan,

Irna Susanti

NIM.073111079

Page 3: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

iii

PENGESAHAN

Naskah skripsi ini dengan:

Judul : Penerapan Strategi pembelajaran Quantum Playing

Untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di RA

Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang Tahun

Ajaran 2010/2011.

Nama : Irna Susanti

NIM : 073111079

Jurusan ; Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

Semarang, 20 Juni 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Nasirudin, M. Ag. Yunita Rahmawati, M. A.

NIP: 196910121996031002 NIP: 197806272005012004

Penguji I, Penguji II,

Ismail, M. Ag. H. Mahfudz Siddiq, Lc. M.A.

NIP: 197110211997031002 NIP:150313127000001000

Pembimbing I, Pembimbing II,

Hj. Lift Anis Ma’sumah, M.Ag. Dra. Ani Hidayati, M.Pd. NIP:

19720928121997032001 NIP: 196112051993032001

iv

Page 4: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 07 Mei 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi

naskah skripsi dengan:

Judul : Penerapan Strategi pembelajaran Quantum

Playing Untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di

RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

Tahun Ajaran 2010/2011.

Nama : Irna Susanti

NIM : 073111079

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqosyah.

Wassalamualaikum wr wb

Pembimbing I

Hj. Lift Anis Ma’sumah, M.Ag.

NIP: 1972092812 1997032 001

Page 5: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 07 Mei 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi

naskah skripsi dengan:

Judul : Penerapan Strategi pembelajaran Quantum

Playing Untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di

RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

Tahun Ajaran 2010/2011.

Nama : Irna Susanti

NIM : 073111079

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqosyah.

Wassalamualaikum wr wb

Pembimbing II

Dra. Ani Hidayati, M.Pd

NIP: 19611205 1993032 001

Page 6: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

vi

ABSTRAK

Judul: Penerapan Strategi pembelajaran Quantum Playing Untuk

Meningkatkan Kreatifitas Anak di RA Darul Ma’arif Pringapus Kab.

Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

Penulis: Irna Susanti

NIM: 073111079

Penelitian ini membahas Penerapan Strategi pembelajaran Quantum

Playing Untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak. Kajiannya dilatarbelakangi

oleh penerapan Strategi pembelajaran Quantum Playing sebagai salah satu

metode pembelajaran di RA Darul Ma’arif yang pada umumnya hanya

dipandang sebagai sebuah permainan tanpa adanya sisipan keilmuan. Studi ini

dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Uraian latar belakang masalah

tersebut dapat penulis rumuskan beberapa masalah sebagai beriku:

1)Bagaimana penerapan strategi pembelajaran quantum playing di Roudhotul

Athfal Darul Maarif Pringapus Kab. Semarang? 2)Bagaimana kreatifitas

peserta didik di Roudhotul Athfal Darul Maarif Pringapus Kab.

Semarang?Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang

dilaksanakan di Roudhotul Athfal Darul Maarif Pringapus Kab. Semarang.

Sekolah tersebut dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan gambaran

pelaksanaan strategi pembelajaran quantum playing. Datanya diperoleh

melalui wawancara bebas, observasi partisipan dan studi dokumentasi. Semua

data dianalisis dengan pendekatan sosiologis dan analisis deskriptif

menggunakan logika induksi.

Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Penerapan strategi quantum

playing di RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang (2)kreatifitas peserta

didik di Roudhotul Athfal Darul Maarif Pringapus Kab. Semarang tahun

pelajaran 2010/2011 terdapat macam-macam permainan yang dapat digunakan

sebagai media pembelajaran. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa

Hasil dari penerapan strategi pembelajaran quantum playing terhadap proses

pembelajaran adalah anak-anak lebih aktif dalam belajar, anak-anak mudah

menyerap materi-materi pengembangan. Penilaian hasil belajar dilakukan

dengan melihat sikap, proses dan hasil karya anak. Berdasarkan data nilai

harian yang ditemukan peneliti dan juga keterangan dari sejumlah guru RA

Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang, RA Darul Ma’arif Pringapus Kab.

Semarang tergolong sangat kreatif atau berkembang sesuai yang diharapkan.

Page 7: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillâhi rabill ‘aalamin. Segenap puja dan puji syukur peneliti

panjatkan ke hadirat Allah SWT., yang memberi nikmat dan karunia, sehinga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Penerapan Strategi

pembelajaran Quantum Playing Untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di RA

Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.” Skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa

skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan, bantuan dan

bimbingan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu maka sudah sepantasnya penyusun menyampaikan ucapan terima kasih dan

rasa hormat serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Sudja`i Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Nasirudin, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo yang

telah membantu dalam kelancaran pembuatan skripsi ini.

3. Hj. Lift Anis Ma’sumah, M. Ag. Dosen Pembimbing I dan Dra. Ani Hidayati,

M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,

pengarahan dan motivasi kepada penulis sampai skripsi ini selesai.

4. Drs. Asrodin dan Hartiwi S.Pdi, (Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah)

beserta guru RA. Darul Ma’arif), yang telah membimbing, meluangkan tenaga

dan waktunya sehingga penulis mampu melaksanakan penelitian demi

menyelesaikan skripsi ini.

5. Drs. Darmuin, M.Ag. dosen wali studi dan dosen-dosen IAIN Walisongo

Semarang yang tulus ikhlas membimbing membagi ilmunya

6. Teman-teman PAI B 2007, PPL SMP 18 Semarang dan KKN posko 79

Pucakwangi.

7. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu baik material maupun spiritual dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 8: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

viii

Semoga kebaikan yang telah dibreikan oleh berbagai pihak kepada

penelitimendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Akhirnya demi

sempurnanya skripsi ini, saran dan kritik demi perbaikan sangat penulis harapkan.

Mudah-mudahan apa yang tertuang dalam skripsi ini bermanfaat.

Semarang, 06 MEI 2011

Penulis,

IRNA SUSANTI

NIM: 073111079

Page 9: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. ii

PENGESAHAN ................................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING ........................................................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

TRANSLITERASI ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Penegasan Istilah .......................................................................... 7

C. Rumusan Masalah.................................................................... .... 9

D. Tujuan Masalah ........................................................................... 9

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ............................................................................. 10

B. Kerangka Teoritik ........................................................................ 11

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Quantum Playing ............. 11

2. Urgansi Strategi Pembelajaran Quantum Playing ................. 21

3. Teknik dan Bentuk Strategi Pembelajaran Quantum Playing 22

4. Peran Strategi Pembelajaran Quantum Playing dalam

Pembelajaran .......................................................................... 25

C. Peningkatan Kreatifitas Anak ...................................................... 26

1. Pengertian Kreatifitas............................................................ 26

2. Tahap-tahap Kreatifitas ......................................................... 28

3. Ciri-ciri Kreatifitas ................................................................ 29

4. Peningkatan Kreatifitas Anak ............................................... 30

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian............................................................................. 37

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 38

C. Sumber Penelitian ........................................................................ 38

D. Fokus Penelitian ........................................................................... 39

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 39

Page 10: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

x

BAB IV : ANALISIS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN

QUANTUM PLAYING UNTUK MENINGKATKAN

KREATIFITAS ANAK DI RA DARUL MA’ARIF PRINGAPUS

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

A. Gambaran Umum RA Darul Ma’arif Pringapus Kabupaten

Semarang...................................................................................... 43

1. Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul Ma’arif ........ 43

2. Visi, misi dan tujuan RA Darul Ma’arif Pringapus Kab.

Semarang................................................................................ 43

3. Identitas Sekolah .................................................................... 44

4. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan RA Darul

Ma’arif Pringapus Kab. Semarang ......................................... 44

5. Keadaan Siswa ....................................................................... 45

6. Sarana dan Prasarana ............................................................. 48

B. Kurikulum RA Darul Ma’arif Pringapus Tahun Pelajaran

2010/2011 .................................................................................... 50

1. Bidang pengembangan ........................................................... 50

2. Muatan Lokal ......................................................................... 51

3. Pengembangan Diri ................................................................ 51

4. Pengaturan Beban belajar ...................................................... 53

C. Proses Pembelajaran di RA Darul Ma’arif Pringapus Kab.

Semarang tahun pelajaran 2010/2011 .......................................... 53

D. Analisis Tentang Kegiatan Belajar Mengajar Dalam Rangka

Pengembangan Kreatifitas Anak.................................................. 56

E. Analisis Penerapan Strategi Pembelajaran Quantum Playing

untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di RA Darul Ma’arif

Pringapus Kab. Semarang tahun pelajaran 2010/2011 ................ 58

F. Analisis Efektifitas Penerapan Strategi Pembelajarab Quantum

untuk meningkatkan Kreatifitas Anak di RA Darul Ma’arif

Pringapus Kab. Semarang tahun pelajaran 2010/2011 ................ 62

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ...................................................................................... 66

B. Saran ............................................................................................ 67

C. Penutup ........................................................................................ 68

Page 11: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

xi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

SURAT KETERANGAN

Page 12: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru dan Tenaga Pembantu RA Darul Ma’arif Pringapus

Kab. Semarang ................................................................................. 45

Tabel 2 Jumlah Siswa-Siswi RA Darul Ma’arif tahun pelajaran

2010/2011.......................................................................................... 46

Tabel 3 Prestasi yang diraih anak RA Darul Ma’arif Pringapus Kab.

Semarang ........................................................................................... 46

Tabel 4 Daftar Sarana dan Prasarana RA Darul Ma’arif Pringapus

Kabupaten Semarang ....................................................................... 48

Tabel 5 Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan RA Darul

Ma’arif Pringapus dan Alokasi Waktu Tahun Pelajaran

2010/2011 .................................................................................................. 52

Tabel 6 Pengaturan Beban belajar .......................................................................... 53

Page 13: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat

menghasilkan perubahan tingkah laku. Segera setelah dilahirkan mulai terjadi

proses belajar pada diri anak dan hasil yang diperoleh adalah kemampuan

menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pemenuhan kebutuhan.

Pendidikan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan belajar mengajar

yang dilaksanakan di sekolah atau luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah

adalah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar

mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan, jalur pendidikan terdiri

atas; pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Selain

jenjang tersebut dapat juga diselenggarakan pendidikan anak usia dini yang

diselenggarakan sebelum jenjang Pendidikan Dasar.1

Taman Kanak-kanak (TK) didirikan sebagai usaha mengembangkan

seluruh segi kepribadian anak didik dalam rangka menjembatani pendidikan

keluarga ke pendidikan sekolah. Pendidikan di taman kanak-kanak diatur

berdasarkan Peraturan Pemerintah, Keputusan Mendikbud No. 0486/U/1992

tentang taman kanak-kanak. Berdasarkan kedua keputusan tersebut, taman

kanak- kanak merupakan satuan pendidikan yang berada pada jenjang

pendidikan prasekolah dan berada pada pendidikan jalur sekolah.2 Ruang

lingkup program kegiatan belajarnya meliputi: pembentukan prilaku melalui

pembiasaan dalam pengembangan moral Pancasila, Agama, disiplin, perasaan

emosi dan kemampuan bermasyarakat, serta pengembangan kemampuan dasar

melalui kegiatan yang dipersiapkan oleh guru, meliputi: pengembangan

1 Undang-undang RI. Nomor. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

(Jakarta: Mini Jaya, 2003), hlm. 21.

2 Mohamad Surya, Bina Keluarga ,( Semarang : Aneka Ilmu , 2001), hlm. 31.

Page 14: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

2

kemampuan berbahasa, daya pikir, daya cipta, ketrampilan dan jasmani.3

Sedangkan program kegiatan di TK maupun RA berorientasi pada

pembentukan prilaku melalui pembiasaan dan pengembangan kemampuan

dasar yang terdapat pada diri anak didik sesuai tahap perkembangannya. An

attitude in usually defined by psychologist as a tendency to respond positively

(favorably) or negatively (unfavorably) to certain objects persons or

situations.4Sikap biasanya didefinisikan sebagai kecenderungan untuk

menanggapi secara positif atau negatif terhadap suatu objek tertentu, orang

tertentu, atau objek tertentu.

Hal senada diungkapkan Moeslichatoen R. bahwa karakteristik tujuan

kegiatan di Taman Kanak-kanak biasanya diarahkan pada pengembangan

kreatifitas, pengembangan bahasa, pengembangan emosi, pengembangan

motorik dan pengembangan nilai serta pengembangan sikap dan nilai. Hal

tersebut dilandasi oleh latar belakang anak RA yang memiliki kecenderungan

selalu bergerak, memiliki rasa ingin tahu yang kuat, senang bereksperimen

dan menguji, mampu mengekspresikan diri secara kreatif, mempunyai

imajinasi dan senang berbicara.5

y7‾Ρ Î)uρ 4’ n?yès9 @, è=äz 5ΟŠ Ïàtã ∩⊆∪

“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.6

Pada prinsipnya materi pelajaran dapat disajikan dengan berbagai

macam variasi mulai dari metode, model, pendekatan, dan strategi yang

menarik sebagai upaya mengembangkan potensi dan kreatifitas anak. Dunia

anak hampir tak bisa dipisahkan dengan permainan. Bisa dikatakan sepanjang

3 Undang-undang RI. Nomor. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, hlm. 3. 4 Clifford. T Morgan, Introduction to Psychology (New York: University Of Wisconsin,

1961), hlm.526.

5 Moeslichatoen R, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 9.

6 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Duta Ilmu Surabaya, 2006), hlm. 826.

Page 15: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

3

waktu mereka diisi hanya dengan bermain, kecuali saat tidur. Baik bermain

menggunakan alat maupun tidak. Si anak menggunakan tubuhnya sendiri

sebagai alat bermain untuk berlari, meloncat-meloncat, merangkak dan

sebagainya. Tidak ada tempat yang tidak bisa dijadikan tempat bermain

baginya, baik yang outdoor maupun indoor. Dengan bermain, anak-anak

berkembang untuk menemukan dan mengembangkan potensi dirinya. Mereka

belajar taktik, strategi, kekuatan fisik, kemampuan bernyanyi, berhitung,

berbicara, mengeluarkan dan menjalankan idenya.7

Namun sampai saat ini pendidikan di Taman Kanak-kanak masih

menjadi kontroversi, dapatkah anak-anak usia dini diberikan materi pelajaran

seperti membaca, menulis dan berhitung? Jawabnya jelas: dapat. Menurut

Jerome Brunner, setiap materi pelajaran dapat diajarkan kepada setiap

kelompok umur dengan cara-cara yang sesuai dengan perkembangannya.

Dalam konteks anak usia dini kuncinya adalah pada permainan atau bermain.8

Biasanya anak bermain dengan alasan untuk mengetahui dan bereksperimen

tentang dunia di sekitarnya dalam rangka mengembangkan hubungan dengan

dunia sekitarnya, bermain merupakan alat utama untuk mencapai

pertumbuhannya, sebagai medium dimana anak mencobakan diri bukan saja

hanya dalam fantasinya tetapi dilakukan secara nyata. Dworetzky dikutip

dalam Maslihatoen mengemukakan sedikitnya ada lima kriteria dalam

bermain yakni:

1. Motivasi Intrinsik yaitu tingkah laku bermain dimotivasi dari dalam diri

anak itu sendiri, bukan karena adanya tuntutan dari orang-orang

disekitarnya.

2. Pengaruh positif, yaitu tingkah laku yang menyenangkan untuk dilakukan.

3. Bukan dikerjakan sambil lalu, karena itu tidak mengikuti urutan yang

sebenarnya melainkan lebih bersifat pura-pura.

7 Atik Sustiwi, Class and Home Activities Quantum Playing for Smart Children,

(Yogyakarta: Elmatera Publishing, 2008), hlm. 3.

8 Dedi Supriadi, Membangun Bangsa Melalui Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 62.

Page 16: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

4

4. Cara atau tujuan, cara bermain lebih diutamakan daripada tujuannya

karena anak lebih tertarik pada tingkah laku itu sendiri daripada keluaran

yang dihasilkan.

5. Kelenturan, yakni bermain itu perilaku yang lentur yang ditujukan baik

dalam bentuk hubungan dan berlaku dalam setiap situasi.

Batasan mengenai bermain menjadi penting untuk dipahami karena

berfungsi sebagai parameter bagi guru, antara lain dalam menentukan sejauh

mana aktifitas yang dilakukan anak bisa dikategorikan dalam kegiatan

bermain atau bukan bermain.9

Dengan kenyataan di atas guru diharapkan mampu menjadi fasilitator

dalam arti guru dalam mengajar bisa membawa pembelajar (anak) ke dalam

dunia pengajar dan mengantarkan dunia pengajar ke dalam dunia pembelajar

salah satunya adalah mengkondisikan suatu ruangan atau lingkungan yang

bisa menumbuhkan potensi, minat, bakat dan kreatifitas anak.

Menurut Bobbi De Porter dalam Ary Nilandari sesuai prinsip

Quantum Teaching dalam mengajar guru bersandar pada konsep “Bawalah

Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”.

Maksud asas utama ini memberi pengertian bahwa langkah awal yang harus

dilakukan dalam pengajaran yaitu mencoba memasuki dunia yang dialami

oleh peserta didik.

Ini adalah asas utama sebagai alasan dasar dibalik strategi, model, dan

keyakinan quantum teaching. Untuk mendapatkan hak mengajar, seorang guru

harus membuat jembatan autentik memasuki kehidupan siswa sebagai langkah

pertama. Setelah kaitan itu terbentuk bawalah mereka ke dunia kita sehingga

siswa dapat membawa apa yang dipelajari ke dalam dunianya dan

menerapkannya pada situasi baru. Pendidikan dapat berhasil jika disesuaikan

dengan perkembangan anak didik.10

9 Sofia Hartati, How To Be A Good Teacher And To Be A Good Mother, (Jakarta: Enno

Media, 2007), hlm. 56-57.

10 Zuhairini, et. al., Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 173.

Page 17: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

5

Tersirat makna bahwa guru dalam mengajar diharapkan melihat siapa

yang sedang diajar, salah satunya dengan pengkondisian tempat-tempat

bermain yang mempunyai makna secara tematik akan membuat pembelajaran

menyenangkan secara efektif.

Strategi pembelajaran quantum playing merupakan transformasi dari

quantum teaching, aplikasinya guru membuat wahana bermain untuk anak

sebagai sarana pembelajaran dalam upaya mengembangkan kreatifitas anak.

Karena dunia anak adalah dunia bermain maka guru harus membawa si anak

ke dalam dunia bermain yang di dalamnya mengandung pembelajaran seperti

perosotan. Dalam bermain perosotan anak bisa menikmati sensasi ketinggian,

terlebih saat ia berada di puncak perosotan dan siap meluncur. Belum lagi

merasakan bagaimana tubuhnya terasa melayang kala meluncur ke bawah

hingga akhirnya mendarat di ujung perosotan. Sebelum meluncur pun anak

harus menjalani proses naik tangga. Motorik kasar anak benar-benar teruji,

Termasuk bagaimana menjaga keseimbangan tubuhnya saat menapaki anak

tangga. Selain itu, anak juga belajar mengenai peraturan. Diantaranya mesti

tertib bergiliran naik satu per satu dan tidak boleh naik dari papan luncurnya

agar tidak tertabrak anak lain di atasnya.11 Strategi pembelajaran quantum

playing mengharapkan guru dalam mengajar mengusahakan anak didik untuk

mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan fisik dan segala macam gerakan

atau aktifitas dalam bentuk-bentuk permainan.

Proses pembelajaran pada anak usia dini sudah seharusnya memainkan

fungsi-fungsi permainan, karena tujuan membelajarkan anak didik akan

tercapai manakala berada pada kondisi yang menyenangkan. Dan hal yang

menyenangkan bagi anak usia dini adalah bermain. Beberapa fenomena

menunjukkan kepada kita, yakni munculnya sinyal negatif dalam dunia

pendidikan. Dalam istilah Paulo Fraire adalah pendidikan yang menindas. Hal

ini berangkat dari realitas penyelenggaraan pendidikan yang terjadi di

lapangan, orang tua bangga bila anaknya disebut sebagai juara di kelas, anak

11 Atik Sustiwi, Class and Home Activities Quantum Playing for Smart Children, hlm.

156.

Page 18: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

6

dipicu untuk belajar, belajar dan belajar, supaya menjadi pintar dan menjadi

juara. Selain itu, guru hendak “menghabiskan” kurikulum cepat. Tetapi

dampak yang diperolehnya dari cara belajar seperti ini tidak menguntungkan

dan lebih lanjut lagi tidak memanusiakan. Dampak yang paling ringan adalah

bahwa anak pintar di TK, mungkin pintar di kelas 1, 2, ataupun 3, tetapi

ternyata menurut penelitian oleh Universitas Indonesia (1981), makin lama

menjadi makin tidak pintar.12 Sedangkan mereka yang kebutuhan bermainnya

terpenuhi, makin tumbuh dengan memiliki keterampilan mental yang lebih

tinggi untuk menjelajahi dunianya dan menjadi manusia yang memiliki

kebebasan mental untuk tumbuh kembang sesuai potensi yang dimilikinya..

Pendidikan seperti model di atas seperti memenjara siswa. Oleh

karenanya anak perlu dibebaskan. Menurut Ivan Illich dan Nail Postman

mengatakan bahwa pembelajaran merupakan aktifitas subversif. Tentunya hal

ini bisa dihindari manakala anak diajak ke permainan diinjeksikan sebagai

metode pembelajaran. Dengan penerapan quantum playing, maka pernyataan

pendidikan sebagai penindasan, atau pembelajaran sebagai aktivitas subversif

akan tereduksi. Disinilah urgensi strategi pembelajaran quantum playing,

pengkondisian ruangan dengan berbagai tema bentuk-bentuk permainan,

pengoptimalan pembelajaran yang diselipkan pada aktifitas bermain, dan

kekuatan macam-macam permainan yang mempunyai nilai edukatif sangat

diperlukan.

Sehubungan dengan kenyataan di atas Roudlotul Athfal Darul Ma’arif

berupaya mereduksi fenomena-fenomena yang selama ini terjadi, dengan

menerapkan strategi pembelajaran quantum playing. Berdasarkan hasil

obsevasi pra research yang ditemukan peneliti, Roudlotul Athfal Darul

Ma’arif, mengambil langkah-langkah konkret yaitu dengan membuat sanggar

kreatifitas, area atau sentra, wahana bermain, yang bermacam-macam seperti

ayunan, perosotan, balok keseimbangan, permainan pasir, terowongan, jaring-

jaring dan masih banyak yang lainnya yang bisa mengasah kognitif,

12 Conny R.Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, (Bandung: Indeks, 2008), Cet. III, hlm. 22-23.

Page 19: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

7

psikomotorik kasar dan kreatifitas anak. Termasuk juga mengkondisikan

suasana yang kondusif dengan peraturan-peraturan yang mempunyai nilai

edukatif dan berakhlakul karimah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik

untuk menelitinya dengan judul Penelitian ”Penerapan Strategi Pembelajaran

Quantum Playing untuk Meningkatan Kreatifitas Anak di RA Darul Ma’arif

Pringapus Kab. Semarang tahun pelajaran 2010/2011’’.

B. Penegasan Istilah.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis merasa perlu menjelaskan

terlebih dahulu istilah-istilah yang terdapat didalamnya, untuk menghindari

kemungkinan penafsiran judul yang salah.

1. Penerapan

Penerapan bisa diartikan pemasangan, pengenaan, atau perihal

mempraktekkan.13

2. Strategi

Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan diterapkan secara

sengaja untuk melakukan atau tindakan.14 Sedang strategi bila

dihubungkan dengan belajar mengajar strategi bisa diartikan sebagai pola-

pola umum kegiatan guru-anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar

mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.15

3. Pembelajaran

Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik

melakukan kegiatan belajar.16

4. Quantum Playing

13 E.M. Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Semarang:

Aneka Ilmu bekerja sama Difa Publisher, t.th), hlm. 809.

14 Sudjana, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Falah Production, 2000), hlm. 5-6.

15 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 5.

16Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 6.

Page 20: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

8

Usaha untuk meningkatkan potensi anak melalui bentuk-bentuk

permainan dalam aktifitas bermain.17

5. Peningkatan

Peningkatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses

perbuatan meningkatkan.18

6. Kreatifitas

Kreatifitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

kemampuan untuk mencipta.19 Menurut George J. Seidel dalam The

crisis of Creativity mengatakan "kreatifitas adalah kemampuan untuk

menghubungkan dan mengaitkan, kadang-kadang dengan cara ganjil,

namun mengesankan, dan ini merupakan dasar pendayagunaan kreatif

dari daya rohani manusia dalam bidang atau lapangan manapun"20.

7. Anak

Anak adalah “subyek yang belum dewasa, yakni masih

membutuhkan pertolongan dari orang dewasa, agar ia dapat berkembang dan

tumbuh menuju kedewasaan. Maksud dari anak-anak disini adalah anak didik

pra sekolah yang berusia 4-6 tahun.21

8. Taman Kanak-kanak / RA. Darul Ma’arif Pringapus Semarang

Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan

prasekolah yang bertujuan membantu anak pertumbuhan anak sebelum

memasuki pendidikan dasar. Taman Kanak-kanak juga termasuk salah satu

bentuk dari pendidikan pra sekolah dan berada pada jalur pendidikan

sekolah.

17 Atik Sustiwi, Class and Home Activities Quantum Playing for Smart Children, hlm.

165.

18 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002) hlm. 1198.

19 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 599.

20 Julius Candra, Kreatifitas "Bagaimana Menanam, Membangun dan

Mengembangkanya", (Yogyakarta: Kanisius, 1994), hlm. 15.

21 WS. Winkel S. J, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1998), hlm. 149.

Page 21: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

9

Berdasarkan istilah-istilah di atas, maka maksud dari judul tersebut

adalah suatu penelitian untuk mengetahui upaya yang di lakukan oleh RA

Darul Ma’arif Pringapus Semarang untuk mengoptimalkan potensi

pembelajaran quantum playing untuk meningkatkan kreatifitas anak sesuai

dengan pola pikir anak yang gemar bermain namun ada sisipan keilmuwan

dan juga dalam bidang keagamaan yang sebagai cover di RA Darul

Ma’arif Pringapus Semarang.

RA. Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang adalah taman kanak-

kanak yang berada di kabupaten Semarang tepatnya di desa Pringapus

dimana penelitian ini dilaksanakan.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan yang dapat memandu

peneliti untuk mengumpulkan data di lapangan.22

Uraian latar belakang masalah tersebut dapat penulis rumuskan

beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran quantum playing di

Roudhotul Athfal Darul Maarif Pringapus Kab. Semarang tahun pelajaran

2010/2011?

2. Bagaimana kreatifitas peserta didik di Roudhotul Athfal Darul Maarif

Pringapus Kab. Semarang tahun pelajaran 2010/2011?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui atau mendapatkan informasi tentang penerapan dari strategi

pembelajaran quantum playing di Roudhotul Athfal Darul Maarif

Pringapus Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Mengetahui keefektifan penerapan strategi pembelajaran quantum playing

pada peningkatan kreatifitas anak di Roudhotul Athfal Darul Maarif

Pringapus Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.

22 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 288.

Page 22: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Penelitian ini pada dasarnya bukan penelitian yang baru, karena

sebelum ini, sudah banyak mengkaji obyek yang sama. Namun tentu saja

ada perbedaan penekanannya, dengan penelitian ini mencakup dan

membahas dari beberapa permainan yang dirangkum dalam quantum

playing untuk mengembangkan nilai-nilai agama.

Dalam telaah pustaka ini, penulis akan mendeskripsikan beberapa

karya yang ada relevansinya dengan judul skripsi Penerapan Strategi

Pembelajaran quantum playing Untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di

RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang. Beberapa karya itu antara

lain sebagai berikut:

Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, berjudul, “Lengkapi Anak

dengan Tiga Kecerdasan : IQ, EQ dan SQ ” disusun oleh DR.dr.Taufiq

Pasiak,M.Pd.I,M.Kes. Dalam penelitian ini penulis membahas secara

teoritis tentang pendidik yang profesional dan bermakna, karena tugas

kemanusiaan pendidik adalah berusaha membelajarkan para peserta didik

untuk dapat mengembangkan segenap potensi (fitrah) kemanusian yang

dimilikinya, melalui pendekatan dan proses pembelajaran yang bermakna

(Meaningful Learning) (SQ), menyenangkan (Joyful Learning) (EQ) dan

menantang atau problematis (problematical Learning) (IQ), sehingga pada

gilirannya dapat dihasilkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang

cageur, bageur, bener, tur pinter.

Skripsi Zainal Arifin, tentang ” PAI pada anak usia dini prasekolah

( studi tentang metode pengajaran di TK Hj. Isriati Semarang)” yang

membahas, meneliti tentang penerapan dan relevansi metode-metode

pengajaraan PAI di TK yang berkaitan bengan tujuan, materi,

perkembangan anak didik dan situasi proses belajar mengajar khususnya di

TK Hj. Isriati Baiturrahman Semarang.

Page 23: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

11

Skripsi penulis sendiri, yang berjudul Penerapan pembelajaran

strategi quantum playing untuk meningkatkan kreatifitas anak, meskipun

memiliki kesamaan dengan karya-karya penulis dan atau peneliti

sebelumnya yakni masing-masing dalam lembaga pendidikan. Namun

secara prinsipil memiliki perbedaan, yakni pada fokus pelaksanaan.

Penulis sengaja fokuskan pelaksanaan quantum playing pada pembelajaran

di RA Darul Maarif Pringapus kabupaten Semarang. Salah satu yang

berkembang di Pringapus, dan sekarang menggunakan metode quantum

playing sebagai metode pembelajaran anak didik di sana. Meskipun

berbeda, diharapkan skripsi penulis dapat menambah kontribusi dalam hal

peningkatan kualitas pendidikan terutama dalam pemilihan metode yang

tepat pada anak usia dini.

B. Kerangka Teoritik

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Quantum Playing

Strategi pembelajaran terdiri atas dua kata yaitu strategi dan

pembelajaran. Istilah strategi (strategy) berasal dari kata benda dan kata

kerja dalam bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos, merupakan

gabungan kata “stratos” (militer) dengan “ago” (memimpin). Sebagai kata

kerja, stratego berarti merencanakan (to plan). Konsep strategi semula

hanya diterapkan dalam kemiliteran dan dunia politik kemudian

berkembang banyak diterapkan pula dalam bidang manajemen, dunia

usaha, pengadilan dan pendidikan.

Menurut Mintzberg dan Waters mengemukakan bahwa strategi

adalah pola umum tentang keputusan atau tindakan (strategies are realized

as patterns in streams of decisions or actions). Hardy, Langley, dan Rose

dalam bukunya Sudjana mengemukakan Strategy is perceived as a plan or

a set of explicit intention proceeding and controlling actions (strategi

dipahami sebagai rencana atau kehendak yang mendahului kegiatan).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa

strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja

Page 24: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

12

untuk melakukan kegiatan atau tindakan.23 Strategi mencakup tujuan

kegiatan, siapa, yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan,

dan sarana penunjang kegiatan.

أطرأ على خرية سابقة فيحدث تغيريانّ التعلم هو تغيري ىف ذهن املتعلم ي ٢٤6 جديدا

“sesungguhnya belajar merupakan perubahan di dalam orang yang

belajar (murid) yang terdiri atas pengalaman lama, kemudian menjadi

perubahan baru”

خة عنها تصدر االفعال بسهولة اخللق عبارة عن هيئة ىف النفس راساىل فكرورؤية ٢٥ويسرٍ من غري حاجة

“Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang dari sifat itu timbul perbuatan yang mudah tanpa memerlukan

fikiran lebih dahulu”

Pembelajaran merupakan kata dasar belajar mendapat awalan pe

dan an. Belajar Menurut Cronbach dalam bukunya Educational

Phsycology mengatakan: “Learning is shown by a change in behavior as

result of experience”.26 Clifford T. Morgan dalam bukunya Intraduction to

psychology mengatakan: Learning ia any relatifely permanent change in

behavior which occurs as a result of experience or practice.27 Sedang

pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik

melakukan kegiatan belajar. Strategi pembelajaran yang diterapkan dalam

kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran. Tujuan strategi

pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektifitas kegiatan belajar

yang dilakukan peserta didik, pihak-pihak yang terlibat dalam

23 Sudjana, Strategi Pembelajaran, hlm. 5-6.

24 Sholeh Abdul Aziz, At Tarbiyah Wat Turuqut Tadris, (Mesir: Darul Ma’arif, t.th), Juz I, hlm. 169.

25 Al Imam Al Ghozali, Ihya’ Ulumiddin juz Jilid III, (Bairut : Dar Al-fikr, tt), hlm. 70 26 Lee, J. Cronbach, Educational Phsycology, (Brance and company: New York, Chicago,

1915), hlm. 47. 27 Clifford T. Morgan, Intraduction to psycology, (New York: Grow Hill, 1971), hlm. 63.

Page 25: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

13

pembelajaran adalah pendidik, serta peserta didik yang berinteraksi

edukatif antara satu dengan yang lainnya. Isi kegiatan adalah bahan atau

materi belajar yang bersumber dari kurikulum suatu program pendidikan.

Proses kegiatan adalah langkah-langkah atau tahapan yang dilalui pendidik

dan peserta didik dalam pembelajaran. Sumber pendukung kegiatan

pembelajaran mencakup fasilitas dan alat-alat bantu pembelajaran. Jadi

strategi pembelajaran mencakup penggunaan pendekatan, metode dan

teknik, bentuk media, sumber belajar, pengelompokan peserta didik, untuk

mewujudkan interaksi edukasi antara pendidik dengan peserta didik, antar

peserta didik, dan antara peserta didik dengan lingkungannya, serta upaya

pengukuran terhadap proses, hasil, atau dampak kegiatan pembelajaran.28

Selanjutnya mengenai quantum playing, sebelum mendefinisikan

istilah quantum playing terlebih dahulu peneliti akan mengenalkan sejarah

dan akar kata quantum sendiri. Dalam literatur kamus, kata quantum

berarti banyaknya sesuatu, secara mekanik berarti studi tentang gerakan.

Sedang menurut Agus Nggermanto dalam bukunya quantum quotient

menceritakan bahwa pada awalnya, istilah quantum hanya digunakan oleh

pakar fisika modern menjelang abad 20. kemudian berkembang secara luas

merambat ke bidang-bidang kehidupan manusia lainnya. Salah satunya

quantum digunakan dalam bidang pembelajaran-learning yang dikenal

dengan sebutan Quantum Learning.29

Akhir abad ke-19 masehi penduduk bumi dicekam rasa takut luar

biasa. Bencana ultraviolet mengancam kehidupan manusia. Bencana ini

diungkapkan oleh peneliti Rayleigh-Jeans. Dia menjelaskan bahwa energi

radiasi berbanding lurus dengan kuadrat frekuensi gelombang, sehingga

makin naik frekuensi, semakin naik pula energi radiasinya secara kuadrat.

Sebagai contoh bila frekuensi gelombang kita naikkan dua kali maka

energinya akan naik menjadi dua kuadrat kali alias empat kali. Pada hal

gelombang ultraviolet memiliki frekuensi yang amat tinggi (sekitar 108

28 Sudjana, Strategi Pembelajaran, hlm. 6.

29 Agus Nggermanto, Quantum Quotient, (Bandung: Nuansa, 2005), hlm. 22-23.

Page 26: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

14

Hz). Energi radiasi ultraviolet ini sangat besar dan mampu

menghanguskan benda-benda yang diterpanya. Tetapi beruntunglah dunia

dengan kehadiran tokoh piawai waktu itu. Dialah Max Planck pencetus

pertama teori fisika quantum. Planck dengan gigih melakukan penelitian

energi radiasi (benda hitam). Dia berpikir keras bagaimana cara

menanggulangi bencana ultraviolet yang mencekam. Akhirnya, Planck

menemukan rumus radiasi yang sahih. Rumus ini dapat menanggulangi

bencana ultraviolet.

Setelah melakukan penelitian secara intens, akhirnya dia

menemukan jawabannya, dia menemukan bahwa untuk memperoleh total

energi dalam bentuk yang benar, satu energi harus sebanding dengan

frekuensi osilator, e = hf (disebut sebagai quanta atau quantum), f adalah

frekuensi dan h adalah tetapan yang kecil sekali, mendekati nol.

Bagaimanapun, fisika quantum telah lahir. Selanjutnya kita bandingkan

fisika quantum dengan quantum learning. Fisika quantum telah

menyelamatkan dunia dari bencana ultraviolet.30 Lalu quantum learning

menyelematkan apa? Tak mau kalah dengan fisika quantum, Quantum

Learning berperan menyelamatkan generasi muda dan tua dari bencana

ultrasekolah.

Dalam bidang pendidikan tokoh utama di balik pembelajaran

Quantum adalah Bobbi DePorter, Namun sebenarnya menurut DePorter

dan Mike Hernacki, bahwa istilah Quantum berakar dari upaya Dr. Georgi

Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen

dengan apa yang disebutnya dengan “suggestology” atau “suggestopedia”

(yang menurut sebagian orang memicu seluruh gerakan Accelerated

Learning). Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi

hasil situasi belajar, dan setiap detail apa pun memberikan sugesti positif

ataupun negatif. Beberapa teknik yang digunakannya untuk memberikan

sugesti positif adalah mendudukkan murid secara nyaman, memasang

30 Sudjana, Strategi Pembelajaran, hlm. 23-24.

Page 27: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

15

musik latar di dalam ruang kelas, meningkatkan partisipasi individu,

menggunakan poster-poster untuk memberikan kesan besar sambil

menonjolkan informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih baik

dalam seni pengajaran sugesti.31

Pada tahap awal perkembangannya, pembelajaran Quantum

terutama dimaksudkan untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup

dan karier para remaja di rumah atau ruang-ruang rumah, tidak

dimaksudkan sebagai metode dan strategi pembelajaran untuk mencapai

keberhasilan lebih tinggi di sekolah atau ruang-ruang kelas. Lambat laun,

orang tua para remaja juga meminta kepada DePorter untuk mengadakan

program program pembelajaran kuantum bagi mereka. “ Mereka telah

melihat hal yang telah dilakukan Quantum Learning pada anak-anak

mereka, dan mereka ingin belajar untuk menerapkan teknik dan prinsip

yang sama dalam hidup dan karier mereka sendiri – perusahaan komputer,

kantor pengacara, dan tentu agen-agen real estat mereka. Demikian

lingkaran ini terus bergulir”, papar DePorter dalam Quantum Business.

Demikianlah, metode pembelajaran kuantum merambah berbagai tempat

dan bidang kegiatan manusia, mulai lingkungan pengasuhan di rumah

(parenting), lingkungan bisnis, lingkungan perusahaan, sampai dengan

lingkungan kelas (sekolah).

Sebenarnya pembelajaran Quantum merupakan falsafah dan

metodologi pembelajaran yang bersifat umum, tidak secara khusus

diperuntukkan bagi pengajaran di sekolah. Falsafah dan metodologi

pembelajaran kuantum yang telah dikembangkan, dimatangkan, dan diuji

cobakan tersebut selanjutnya dirumuskan, dikemukakan, dalam Quantum

Learning.

Dalam perkembangannya istilah Quantum merambah ke berbagai

bidang kehidupan manusia. Salah satu di antara istilah quantum yang

digunakan dalam bermain (Quantum Playing) yang diterapkan di taman

31 Bobby DePorter, Quantum Learning, (Bandung: Kaifa, 2008), hlm. 14.

Page 28: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

16

kanak-kanak. Quantum Playing terdiri dari dua kata yaitu: quantum dan

playing, istilah quantum dapat dipahami sebagai “interaksi yang mengubah

energi menjadi pancaran cahaya yang dahsyat”. secara aplikatif dalam

konteks belajar, quantum dapat dimaknai sebagai “interaksi yang terjadi

dalam proses belajar niscaya mampu mengubah pelbagai potensi yang ada

dalam diri manusia menjadi pancaran atau ledakan gairah (dalam

memperoleh hal-hal baru) yang dapat ditularkan (ditunjukkan) kepada

orang lain”.32

Sedang playing merupakan kata kerja dari bahasa inggris play,

mendapat suffik –ing. Penambahan ing dalam kata bahasa inggris yang

lazim pada simple present continous tense. Playing dalam bahasa

Indonesia berarti bermain. Bermain merupakan suatu aktifitas. Bermain

menurut Gallahue adalah suatu aktifitas yang langsung dan spontan

dimana seorang anak menggunakan orang lain atau benda-benda di

sekitarnya dengan senang, suka rela dan dengan imajinatif, menggunakan

perasaannya, tangannya atau seluruh anggota tubuhnya.33

J. Piaget mengartikan bermain sebagai kegiatan yang dilakukan

berulang-ulang demi kesenangan. Sependapat dengan J. Piaget, Karl

Buhker berpendapat bahwa bermain adalah kegiatan yang menimbulkan

kenikmatan, dan kenikmatan itu menjadi rangsangan bagi pelakunya.34

Montessori mengartikan kegiatan bermain sebagai latihan jiwa dan badan

demi kehidupan anak di masa depan. Berbagai permainan yang dilakukan

anak merupakan latihan atas berbagai tugas dan fungsi yang akan dijalani

di waktu yang akan datang.35

Menurut Soemiarti Patmonodewo kegiatan bermain terbagi

menjadi tiga yaitu:

32 Hernowo, Quantum Reading, (Bandung: MLC,2004), hlm. 8.

33 Sofia Hartati, How To Be A Good Teacher And To Be A Good Mother, hlm. 56.

34 Suryadi, Kiat Jitu dalam Mendidik Anak, (Jakarta: Edsa Mahkota, 2006), hlm. 6.

35 Y. Wiryasumarta, Perilaku Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Kanisius, 2003), cet. ke-6, hlm. 48.

Page 29: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

17

a. Bermain sosial.

Peran guru yang mengamati cara bermain anak, akan

memperoleh kesan bahwa partisipasi anak dalam kegiatan bermain

dengan teman-temannya masing-masing akan menunjukkan bahwa

derajat berpatisipasi yang berbeda, Parten dan Brewer menjelaskan

berbagai derajat partisipasi anak dalam kegiatan bermain, dapat

bersifat soliter, bermain sebagai penonton, bermain parallel, bermain

asosiatif dan bermain bersama.

b. Bermain dengan benda.

Piaget mengemukakan bahwa ada beberapa tipe bermain dengan

obyek yang meliputi bermain praktis, bermain simbolik, dan

permainan dengan peraturan-peraturan. Misalnya anak bermain dengan

kartu-kartu.36

c. Bermain sosio dramatis.

Bermain sosio-dramatik banyak diminati oleh para peneliti

Smilansky dan Brewer, mengamati bahwa bermain sosio dramatik

memiliki beberapa elemen: bermain dengan melakukan imitasi,

bermain dengan pura-pura, bermain dengan peran atau menirukan

gerakan.37 Bermain sosio dramatik sangat penting dalam

mengembangkan kreatifitas, pertumbuhan intelektual, dan

keterampilan sosial.

Penggolongan kegiatan bermain sesuai dengan anak usia dini

yaitu: kegiatan bermain sesuai dengan dimensi perkembangan sosial

anak dan kegiatan bermain berdasarkan pada kegemaran anak. Mildred

Parten membagi kegiatan bermain ke dalam enam bentuk yaitu :

1. Unoccopied Play (tidak benar-benar terlihat dalam kegiatan bermain).

Pada tahap ini sebenarnya anak tidak benar-benar terlihat dalam

kegiatan bermain, melainkan hanya mengamati kejadian di sekitarnya

36 Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak PraSekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000),

hlm. 103-108.

37 Maslichatoen, Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak, hlm. 37-38.

Page 30: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

18

yang menarik perhatian anak, bila tidak ada hal yang menarik , anak

akan menyibukkan diri dengan melakukan berbagai hal, seperti

memainkan anggota tubuhnya mengikuti orang lain, berkeliling atau

naik turun kursi tanpa tujuan yang jelas.

2. Solitary Play (bermain sendiri) biasanya tampak pada anak yang

berusia amat muda. Anak sibuk bermain sendiri dan tampaknya tidak

memperhatikan kehadiran anak–anak lain di sekitarnya. Anak lain

baru dirasakan kehadirannya apabila misalnya, anak tersebut

mengambil alat permainannya.

3. Onlooker play (pengamat) yaitu kegiatan bermain dengan mengamati

anak-anak lain melakukan kegiatan bermain dan tampak ada minat

yang semakin besar terhadap kegiatan anak lain yang diamatinya.

4. Paralel Play (bermain parallel). Hal ini tampak saat dua anak atau

lebih dengan jenis alat permainan yang sama dan melakukan gerakan

atau kegiatan yang sama, tetapi bila diperhatikan tampak bahwa

sebenarnya tidak ada interaksi di antara mereka. Bentuk kegiatan

bermain ini tampak pada anak yang sedang bermain mobil-mobilan

atau permainan lego.

5. Assosiative Play (bermain assosiatif) ditandai dengan adanya interaksi

antar anak yang bermain, saling tukar alat permainan, akan tetapi bila

diamati akan tampak bahwa masing –masing anak sebenarnya tidak

terlibat dalam kerja sama. Seperti anak yang sedang menggambar,

mereka saling memberi komentar terhadap gambar masing-masing,

berbagi pensil warna, ada interaksi diantara mereka tapi sebenarnya

kegiatan menggambar itu mereka lakukan sendiri-sendiri.

6. Cooperative Play(bermain bersama). Biasanya ditandai dengan adanya

kerja sama atau pembagian tugas antar anak-anak yang terlibat dalam

permainan untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya bermain dokter-

dokteran.

J. Piaget sendiri menggolongkan kegiatan bermain menjadi tiga yaitu:

bermain latihan, bermain simbolis, dan bermain aturan. Kegiatan bermain

Page 31: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

19

bersama teman sebenarnya merupakan sarana untuk anak bersosialisasi atau

bergaul serta berbaur dengan orang lain.

Apabila ditinjau dari dimensi perkembangan kognitif anak, maka

tahapan bermain terdiri dari:

a. Bermain praktis, yaitu saat anak mengeksplorasi semua kemungkinan

dari suatu materi. Contoh : anak yang bermain dengan boneka kainnya

dengan cara meraba, mencium, melepas hingga mencoba

menegakkannya di atas lantai.

b. Bermain simbolik, yaitu saat anak mulai menggunakan makna

simbolis benda-benda. Contoh: anak yang menggunakan kotak korek

api sebagai representasi kandang bebek dan bebek-bebeknya.38

c. Bermain dengan aturan, yaitu saat anak mulai menggunakan aturan

(rules) termasuk yang mereka buat sendiri pada awalnya. Contoh:

Anak yang bermain petak umpet dengan teman-temannya.

Penyaluran dari pertumbuhan anak pada masa usia pra sekolah ini,

salah satu yang paling baik digunakan adalah melalui permainan. Beberapa

permainan berguna bagi perkembangan tubuh maupun untuk menambah

pengetahuan anak. Permainan adalah sesuatu yang dijadikan bermain.

Sebab permainan adalah salah satu penyaluran yang sangat baik, karena

permainan terdiri dari gerakan-gerakan yang dapat merangsang

pertumbuhan otot-otot.

Nasrun Harahap menggolongkan segala jenis alat permainan yang

digunakan di Taman kanak-kanak menurut keperluannya dapat dibagi atas

empat golongan :

1. Permainan Fungsi

Permainan fungsi dimaksudkan agar anak didik terlatih dan

terbiasa untuk mengenal fungsi-fungsi dari sesuatu alat yang sedang

digunakannya. Misalnya: Guru memperkenalkan suatu alat permainan

atau alat perlengkapan pengajaran seperti “kursi”untuk duduk. Apabila

38 Sofia Hartati, How To Be A Good Teacher And To Be A Good Mother, hlm. 98-99.

Page 32: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

20

guru tidak berhasil mengenalkan fungsi dari sesuatu alat kepada anak

misalnya fungsi kursi untuk duduk tadi, maka anak tersebut bisa jadi

akan memfungsikan kursi sebagai mobil-mobilan ditarik kesana kemari

menyebabkan kursi itu rusak.

2. Permainan Membentuk

Permainan membentuk dimaksudkan agar segala permainan yang

diberikan kepada anak didik, diusahakan agar berpengaruh kepada

pembentukan kepribadian anak ke arah yang dikehendaki. Misalnya

permainan yang berbentuk kerja sama, hal ini akan membentuk

kejujuran, keberanian, kerelaan bergotong royong, keikhlasan dan

membentuk sikap sosial.

3. Permainan Peranan (ilusi)

Permainan peranan juga sangat diperlukan, permainan peranan ini

hendaklah diusahakan oleh guru agar dapat membentuk perkembangan

kepribadian anak, misalnya: beberapa orang anak memainkan

sandiwara. Setiap anak memegang peranan yang berlainan, kemudian

peranan yang dibawakan digilir secara bergantian.

4. Permainan Menerima (Receptif)

Permainan menerima adalah permainan yang berkenaan dengan

petunjuk-petunjuk, baik pengenalan terhadap sesuatu, untuk memainkan

sesuatu, atau untuk mengerjakan sesuatu. Permainan menerima ini

melatih anak agar anak mengenal dan memahami apa yang dianjurkan

orang lain, baik datangnya dari gurunya sendiri, maupun dari teman

sekolahnya.39

Dalam konteks quantum playing adalah bermain yang mampu

mengembangkan potensi dan kreatifitas khususnya anak RA Darul Ma’arif

pringapus kabupaten Semarang. quantum playing bisa juga diartikan

sebagai orkestrasi bermacam-macam permainan dan interaksi yang ada di

dalam dan sekitar moment belajar untuk mengoptimalkan hasil belajar di

39 Rasyidah Malik dan Nasrun Harahap, Kegiatan Bermain Bebas di dalam/di luar kelas,

dan Teknik Penggunaan Alat Peraganya, hlm. 15-19.

Page 33: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

21

taman kanak-kanak. Quantum playing sesungguhnya adalah mengajarkan

bagaimana bermain sambil belajar secara menyenangkan maupun

sebaliknya.

2. Urgansi Strategi Pembelajaran Quantum Playing

Bagi anak, bermain adalah suatu kegiatan yang serius, tetapi

mengasyikkan. Melalui aktivitas bermain berbagai pekerjaannya terwujud.

Bermain adalah salah satu alat utama yang menjadi latihan untuk

pertumbuhannya. Permainan adalah alat bagi anak untuk menjelajahi

dunianya, dari yang tidak ia kenali sampai pada yang ia ketahui, dan dari

yang tidak dapat diperbuatnya, sampai mampu melakukannya.

Dengan memahami arti bermain bagi anak, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa bermain adalah suatu kebutuhan bagi anak. Untuk itu

dalam mengajar anak, anak jangan dijauhkan dari bermain. Dengan

strategi pembelajaran quantum playing, maka anak belajar sesuai dengan

tuntunan taraf perkembangannya.

Menurut Conny R. Semiawan kalau kebutuhan tersebut tidak

terpenuhi, ada satu tahap perkembangan yang bersifat kurang baik dan ini

tidak akan terlihat secara nyata segera, melainkan baru kelak bila ia sudah

menjadi remaja.40

Ada 2 hal yang terkait dengan masalah ini.

a. Perkembangan kognitif anak pada umur ini menunjukkan bahwa ia

berada pada taraf praoperasinal sampai pada tahap operasi konkret.

Ciri-ciri dari tahap perkembangan yang ditandai oleh childhood

education, adalah perkembangan bahasa dan kemampuan berpikir

memecahkan persoalan dan menggunakan lambang tertentu. Makin ia

memasuki tahap perkembangan operasi konkret, maka makin mampu ia

berpikir logis, meskipun segala sesuatu pelajaran yang bersifat formal

belum menjadi suasana yang diakrabi secara alamiah.

40 Conny R Semiawan, et. al., Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar,

hlm. 21.

Page 34: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

22

b. Hal kedua terkait dengan yang dikatakan dimuka, berkaitan dengan

fungsi otak kita. Seperti diketahui, kedua belahan otak kita, kiri dan

kanan, memiliki fungsi yang berbeda-beda. Belahan otak kiri memiliki

fungsi, ciri dan respons untuk berpikir logis, teratur, dan linier.

Sebaliknya, belahan fungsi otak kanan terutama dikembangkan untuk

mampu berpikir holistik, imaginatif dan kreatif. Bila anak belajar

formal (seperti banyak hafal-menghafal) pada umur muda, maka

belahan otak kiri yang berfungsi linier, logis dan teratur amat

dipentingkan dalam perkembangannya dan ini sering berakibat bahwa

fungsi belahan otak kanan yang banyak digunakan dalam berbagai

permainan terabaika. Akibatnya menurut penelitian, maka anak yang

diperlakukan seperti itu, kelak akan tumbuh dengan memiliki sikap

yang cenderung bermusuhan terhadap sesama teman atau orang lain.

Hal tersebut menunjuk pada suatu pertumbuhan mental yang kurang

sehat. Jadi, strategi pembelajaran quantum playing bagi anak umur

kurang lebih 4-7 tahun memang diperlukan, karena suatu condition

sine qua non, bila ingin anak tumbuh secara sehat mental.

3. Teknik dan Bentuk Strategi Pembelajaran Quantum Playing

Teknik strategi pembelajaran quantum playing adalah dengan

memberikan pijakan ( scaffolding procces). Pijakan adalah dukungan yang

berubah-ubah yang disesuaikan dengan perkembangan untuk mencapai

perkembangan yang lebih tinggi. Pijakan ini terbagi kedalam empat tahap,

pijakan lingkungan bermain, pijakan sebelum bermain, pijakan selama

bermain, dan pijakan setelah bermain.

Pijakan lingkungan bermain dilakukan dengan menata alat dan

bahan bermain yang akan digunakan sesuai rencana dan jadwal kegiatan

yang telah disusun untuk memberikan gagasan kepada anak agar dapat

mengembangkan semua potensinya secara optimal. Pijakan selama

bermain merupakan kegiatan awal dimana guru memberikan gagasan

sebelum anak melakukan kegiatan bermain di sentra. Pijakan selama

bermain adalah dukungan yang diberikan guru secara individual kepada

Page 35: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

23

anak sesuai kebutuhan dan tahap perkembangan untuk meningkatkan pada

tahap perkembangan selanjutnya. Pijakan pengalaman setelah bermain

merupakan kegiatan dimana guru memperkuat konsep yang telah diperoleh

anak selama bermain.

Ada beberapa bentuk strategi pembelajaran quantum playing yang

biasa digunakan di diantaranya adalah :

a. Pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman.

Metode pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman

merupakan pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi

beberapa kelompok dengan kegiatan yang berbeda-beda. Anak-anak

yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat daripada temannya

dapat meneruskan kegiatan dikelompok lain. Jika tidak tersedia tempat,

anak tersebut dapat melakukan kegiatan di kegiatan pengaman.

Sifat dari kegiatan ini adalah kegiatan yang mengaktifkan

perhatian, kemampuan dan sosial emosi anak. kegiatannya terdiri dari

bermacam-macam kegiatan bermain yang dipilih dan disukai anak agar

dapat bereksplorasi, bereksperimen, meningkatkan pengertian-

pengertian, konsentrasi, memunculkan inisiatif, kemandirian, dan

kreatifitasnya serta dapat membantu dan mengembangkan kebiasaan

bekerja yang baik.

b. Pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan.

Metode pembelajaran dengan berdasarkan sudut-sudut kegiatan

adalah dengan menggunakan langkah-langkah yang mirip dengan

metode pembelajaran area, karena memperhatikan minat anak. Jumlah

sudut yang digunakan dalam satu hari bersifat luwes sesuai dengan

program yang direncanakan dengan kisaran 2 sampai 5 sudut. Sudut-

sudut yang biasa digunakan adalah : Sudut Ketuhanan, Sudut Keluarga,

Page 36: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

24

Sudut Alam Sekitar dan Pengetahuan, Sudut Pembangunan dan Sudut

Kebudayaan.41

c. Pembelajaran area.

Metode pembelajaran ini adalah memberikan kesempatan untuk

memilih atau melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minat bakat

anak didik. Pembelajaran ini sengaja dirancang untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keragaman

budaya yang menekankan pada prinsip (1) pengalaman pembelajaran

setiap pribadi anak, (2) membantu anak membuat pilihan dan keputusan

melalui aktifitas di dalam area yang disiapkan, dan (3) keterlibatan

keluarga dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran area bertujuan menciptakan suasana pembelajaran

yang membangun suatu landasan bagi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang penting untuk menghadapi tantangan baik dimasa

kini maupun yang akan datang serta didasarkan pada keyakinan bahwa

anak-anak tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan secara alamiah

dalam proses belajar dan mendorong anak untuk bereksplorasi,

bereksperimen, mempelopori dan menciptakan. Pembelajaran area ini

mencakup tiga pilar utama, yaitu: (1) konstruktivisme; (2) sesuai

dengan perkembangan, dan (3) pendidikan progresif.

Pembelajaran area biasanya menggunakan 10 (sepuluh) area

yaitu: Area agama, Balok, Bahasa, Drama, Berhitung, IPA, Musik,

Seni/Motorik, pasir dan air, Membaca dan menulis.

d. Pembelajaran berdasarkan sentra.

Pembelajaran sentra adalah pendekatan pembelajaran yang Dalam

proses pembelajarannya dilakukan di dalam “lingkaran” (circle times)

dan sentra bermain. Lingkaran adalah saat dimana guru duduk bersama

anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak

41 Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan

Sekolah Dasar, Pengembangan Model Pembelajaran di Taman Kanak-kanak, Jakarta, 2008, hlm. 21-30.

Page 37: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

25

yang dilakukan sebelum dan sesudah bermain. Sentra bermain adalah

zona atau area bermain anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat

bermain yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan

untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak didik dalam berbagai

aspek perkembangan secara seimbang.

Sentra yang dibuka setiap harinya disesuaikan dengan jumlah

kelompok di setiap TK. Pembelajaran yang berpusat pada sentra

dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan sampai akhir dan fokus

oleh satu kelompok usia TK dalam satu sentra kegiatan. Setiap sentra

mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis bermain yaitu bermain

sensorimotor atau fungsional, bermain peran, dan bermain konstruktif

(membangun pemikiran anak). Sentra bermain yang biasa dibuat yaitu

Sentra Bahan Alam dan Sains, Sentra Balok, Sentra Seni, Sentra

Bermain Peran, Sentra Persiapan, Sentra Agama, dan Sentra Musik.42

4. Peran Strategi Pembelajaran Quantum Playing dalam

Pembelajaran

Anak adalah individu yang sedang mengalami suatu proses

perkembangan sangat pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

selanjutnya. Dia memiliki dunia dan karakter sendiri yang jauh

berbeda dari dunia dan karakteristik orang dewasa. Strategi

pembelajaran quantum playing adalah salah satu strategi pembelajaran

yang bersifat humanis yang berusaha membawa dunia pembelajar

kedalam dunia pengajar, dan mengantarkan dunia pengajar kedalam

dunia pembelajar berdasarkan prinsip keseimbangan. Dalam

pembelajaran strategi pembelajaran quantum playing mempunyai

peran diantaranya:

a. Bagi perkembangan aspek fisik: membuat tubuh anak sehat dan

otot-otot tubuh menjadi kuat.

42 Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan

Sekolah Dasar, Pengembangan Model Pembelajaran di Taman Kanak-kanak, Jakarta, 2008, hlm. 53.

Page 38: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

26

b. Bagi perkembangan aspek motorik halus dan kasar anak.

c. Bagi perkembangan aspek emosi dan kepribadian. Quantum

playing dapat melepaskan ketegangan anak. Anak dapat dapat

menyalurkan perasaan dan dorongan-dorongan yang membuat

anak lega dan rileks.

d. Bagi perkembangan aspek kognisi

e. Bagi perkembangan alat penginderaan.

f. Dapat mengembangkan keterampilan olah raga.

g. Sebagai media terapi.

h. Sebagai media intervensi.

i. Meningkatkan daya kreatifitas.

j. Belajar mengikuti aturan

C. Peningkatan Kreatifitas Anak

1. Pengertian Kreatifitas

Kreatifitas merupakan istilah yang tidak asing lagi dan sering

digunakan dalam dunia pendidikan maupun yang lainnya, meskipun

demikian masih terdapat kerancuan dalam pemaknaannya. Perbedaan

sudut pandang memunculkan beragam pendapat tentang definisi

kreatifitas, sehingga sampai saat ini belum ada satupun pengertian

kreatifitas yang dapat diterima secara universal.

Ditinjau dari segi bahasa “ kreatifitas” memiliki arti “ kemampuan”

untuk mencipta, daya cipta. Tapi perlu dipahami arti mencipta disini bukan

menciptakan sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada sebelumnya,

unsur-unsurnya mungkin telah ada sebelumnya, tetapi individu

menemukan kombinasi baru, hubungan baru, konstruk baru, yang

memiliki kualitas yang berbeda-beda dengan sebelumnya, Jadi hal baru itu

yang sifatnya inovatif.

Page 39: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

27

Sedangkan secara terminologi, banyak pakar yang menyatakan

pendapatnya tentang pengertian kreatifitas adalah :

a. Guilford

Merumuskan bahwa kreatifitas sebagai kemampuan melihat dan

memecahkan masalah yang ditandai oleh sifat bakat (aptitude) berpikir

kreatif yaitu: kepekaan (sensitivity) masalah, kelancaran, keaslian,

perumusan kembali, kerincian (elaborasi) dalam pemikiran dan gagasan

b. David Campbell.

Menyatakan bahwa kreatifitas adalah suatu kemampuan untuk

menciptakan, hasil yang sifatnya, inovatif, belum ada sebelumnya,

menarik, aneh dan berguna bagi masyarakat.

c. Rotherberg

Kreatifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide atau

gagasan dan solusi yang baru dan berguna untuk memecahkan masalah

dan tantangan yang dalam kehidupan sehari-hari.

d. Utami Munandar

Mengemukakan tiga bentuk rumusan kreatifitas. Pertama

kreatifitas diartikan sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi

baru, berdasarkan data dan informasi. Kedua, kreatifitas, sebagai

kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan

banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang ditekankan

pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. Ketiga,

kreatifitas sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran,

kelenturan, keaslian, dan kerincian gagasan atau pemikiran.43

e. Rogers

Mendefinisikan kreatifitas sebagai proses munculnya hasil-hasil

baru kedalam suatu tindakan.

f. Drevdahl

43 Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan

Sekolah Dasar, hlm. 9.

Page 40: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

28

Mendefinisikan kreatifitas sebagai kemampuan untuk

memproduksi komposisi dan gagasan baru yang dapat berwujud

aktifitas imajinatif atau sintesis yang mungkin melibatkan pembentukan

pola-pola baru dan kombinasi dari pengalaman masa lalu yang

dihubungkan dengan yang sudah ada pada situasi sekarang.44

g. Barron.

Kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang

baru. sesuatu yang baru disini bukan berarti harus sama sekali baru,

tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada

sebelumnya.

Dengan demikian kreatifitas merupakan kemampuan untuk

mencipta produk baru, ciptaan itu tidak seluruhnya baru, mungkin saja

kombinasinya, sedangkan unsur-unsurnya sudah ada sebelumnya.

Kreatifitas mempunyai ciri-ciri non kecakapan seperti rasa ingin tahu,

senang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan selalu ingin mencari

pengalaman baru.45

2. Tahap-tahap Kreatifitas.

Proses kreatif berlangsung mengikuti tahap-tahap tertentu. Tidak

mudah mengidentifikasikan secara persis pada tahap manakah suatu proses

kreatif itu sedang berlansung. Wallas Solso mengemukakan empat tahapan

proses kreatif, yaitu:

a. Persiapan (preparation)

Pada tahap ini, individu berusaha mengumpulkan informasi atau

data untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dengan bekal ilmu

pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, individu berusaha

menjajaki berbagai kemungkinan jalan yang dapat ditempuh untuk

44 Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta

Didik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-5, hlm. 42.

45 Conny R Semiawan et. al., Memupuk Bakat dan Kreatifitas Siswa Sekolah Menengah, hlm. 7.

Page 41: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

29

memecahkan masalah itu. Pada tahap ini masih amat diperlukan

pengembangan kemampuan berpikir divergen.

b. Inkubasi (incubation)

Pada tahap ini, proses pemecahan masalah “ dierami ” dalam alam

prasadar, individu seakan-akan melupakannya. Jadi, pada tahap ini

individu seolah-olah melepaskan diri untuk sementara waktu dari

masalah yang dihadapinya dalam pengertian tidak memikirkannya

secara sadar melainkan “mengendapkannya” dalam alam prasadar.

Proses Inkubasi ini dapat berlansung lama(berhari-hari tau bahkan

bertahun-tahun) dan juga bisa sebentar (beberapa jam saja) sampai

timbul inspirasi atau gagasan untuk pemecahan masalah.

c. Iluminasi (illumination).

Tahap ini sering disebut sebagai tahap timbulnya insight. pada

tahap ini sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan-gagasan baru serta

proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnya

inspirasi atau gagasan baru. Ini timbul stelah diendapkan dalam waktu

yang lama atau juga bisa sebentar pada tahap inkubasi.46

d. Verifikasi (verification).

Pada tahap ini gagasan yang telah muncul dievaluasi secara kritis

dan konvergen serta menghadapkannya kepada realitas. pada tahap ini,

pemikiran divergen harus diikuti dengan pemikiran konvergen.

3. Ciri-ciri Kreatifitas

Kreatifitas merupakan kemampuan berpikir seseorang untuk

melahirkan gagasan yang lancar, luwes, rinci, baru dan asli. Menurut

Robert J. Sternberg seseorang anak dikatakan memiliki kreatifitas di kelas,

jika mereka senantiasa menunjukkan:

a. Merasa penasaran dan memiliki rasa ingin tahu.

b. Memiliki kemapuan berpikir lateral dan mampu membuat hubungan-

hubungan yang baru diluar hubungan yang lazim.

46 Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta

Didik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-5, hlm. 51.

Page 42: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

30

c. Melihat sesuatu dengan pandangan yang berbeda.

d. Mengeksplorasi berbagi pemikiran dan pilihan.

e. Merefleksikan secara kritis atas setiap gagasan.47

Utami Munandar mengemukakan ciri-ciri kreatifitas, antara lain :

a. Senang mencari pengalaman baru.

b. Memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit.

c. Memiliki inisiatif

d. Memiliki ketekunan yang tinggi

e. Cenderung kritis terhadap orang lain.

f. Percaya kepada sendiri.

g. Mempunyai rasa humor.

h. Memiliki rasa keindahan.

i. Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi.

Sedangkan Torrance mengemukakan karakteristik kreatifitas

sebagai berikut:

a. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.

b. Tekun dan tidak mudah bosan

c. Percaya diri dan mandiri

d. Merasa tertantang oleh kemajemukan dan kompleksitas.

e. Berani mengambil resiko.

f. Berpikir divergen.

4. Peningkatan Kreatifitas Anak

Kreatifitas merupakan kemampuan untuk mencipta produk baru,

ciptaan itu tidak seluruhnya baru, mungkin saja kombinasinya, sedangkan

unsur-unsurnya sudah ada sebelumnya. Kreatifitas mempunyai ciri-ciri

nonkecakapan seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan

47Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta

Didik, hlm. 52-53.

Page 43: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

31

pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman baru.48 Berikut unsur-

unsur dalam kreatifitas:

a. Kemampuan Berpikir Mencipta.

Dalam pengembanganya kreatifitas memerlukan pikiran yang

berdaya dalam arti menghindarkan diri dari jebakan keadaan, namun

menjadi imajinatif dalam upaya menemukan sebuah jalan keluar atas

sebuah permasalahan atau dalam upaya untuk memiliki rasa memiliki

atas sebuah teka-teki.49 Lebih lanjut Elliot memaparkan bahwa

imajinasi dan kreatifitas adalah sama, karenanya dapat dikatakan bahwa

pemecahan masalah masuk dalam imajinasi dalam upaya melihat

kemungkinan-kemungkinan.50 Pikiran untuk mencipta merupakan

esensi dari kreatifitas, sebagaimana Gardner menyebut bahwa pikiran

untuk mencipta adalah sebuah frase yang mengandung dinamisme dan

cakupan yang jelas.

b. Berpikir untuk Pemecahan Masalah.

Sebagaimana diutarakan diatas bahwa kreatifitas melibatkan

imajinasi dalam berbagai situasi yang dialami, yaitu tidak puas dengan

apa yang sudah ada, namun mengupayakan kemungkinan-kemungkinan

lain yang mungkin termasuk sesuatu belum kita ketahui. Sebagaimana

dikemukakan Peneliti Amerika Csikszentmihalyi yang memandang

kreatifitas sebagai persoalan pemecahan masalah dan penemuan

masalah.51

48 Conny R Semiawan dkk., Memupuk Bakat dan Kreatifitas Siswa Sekolah Menengah,

(Jakarta: Gramedia, 1984), hlm. 7.

49 Anna Craft, Creativity Across the Primary Curriculum, Alih Bahasa M.Chairul Annam, Membangun Kreatifitas Anak, (Depok: Inisiasi Press, 2000), hlm. 2.

50Anna Craft, Creativity Across the Primary Curriculum, Alih Bahasa M.Chairul Annam, Membangun Kreatifitas Anak, hlm. 11.

51 Anna Craft, Creativity Across the Primary Curriculum, Alih Bahasa M.Chairul Annam, Membangun Kreatifitas Anak, hlm. 53.

Page 44: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

32

Dalam memperkenalkan proses pemecahan masalah pada anak

kecil, kita harus menggunakan materi yang dekat dengan kehidupannya.

Beberapa proses yang harus dikembangkan adalah:

1. Tahap orientasi, siswa diminta mendaftar proyek yang ingin

dikerjakan secara kelompok atas masalah di dalam kelas yang

mereka rasakan perlu dipecahkan. Guru dapat memilih satu topik

atau masalah untuk dibahas bersama, bergantung pada situasi

kelasnya.

2. Tahap persiapan, tahapan ini berkaitan dengan fakta yang telah

diketahui dan informasi yang masih diperlukan. Hal tersebut penting

untuk membahas bersama perbedaan antara fakta dan pendapat, fakta

dan dugaan, fakta dan desas-desus, kemudian meminta siswa untuk

melihat sub-masalah yang mereka ungkapkan dan menentukan mana

yang fakta.s

3. Tahap penggagasan, siswa diminta mengemukakan pertanyaan

kreatif dari sub-masalah yang mereka temukan atau dari informasi

faktual.

4. Tahap penilaian, siswa diminta memunculkan kriteria atas gagasan

mereka. Ketika mengajukan setiap kriteria gunakan pernyataan

“dampaknya terhadap”, hal ini membantu siswa memahami arti

kriteria.

5. Tahap pelaksanaan, dalam melaksanakan gagasan terbaik siswa

perlu merancang rencana tindakan, yaitu menentukan apa yang harus

pertama dilakukan, bagaimana membagi tanggung jawab, dan

memberikan pengalaman yang bermakna bagi mereka.52

c. Model Pembelajaran Kreatif.

Dalam pengembangan kurikuilum, model-model dapat digunakan

untuk menentukan materi (konten) pembelajaran dan metode-metode

dalam pencapaian materi tersebut, dalam arti bahwa model memberikan

52 Utami Munandar, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 212-213.

Page 45: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

33

kerangka untuk menentukan pilihan. Dengan menguasai berbagai model

bermanfaat dalam situasi pembejaran tertentu.

Talents dan Taylor mengemukakan bahwa tidak hanya bakat

akademis yang perlu dipupuk dan dihargai dalam sekolah, dalam

modelnya dapat dibedakan enam talenta yang dapat dikembangkan di

sekolah. Seperti yang tertuang dalam curriculum guide, program

disusun untuk mengajar konten akademik, kreatifitas, ketrampilan

merencanakan, komunikasi, prediksi, dan pengambilan keputusan.

Kreatifitas sebagai kemampuan untuk melihat atau memikirkan

hal-hal yang luar biasa, yang tak lazim, memadukan informasi yang

tampaknya tidak berhubungan dan mencetuskan solusi-solusi baru atau

gagasan-gagasan baru, yang menunjukkan kelancaran, kelenturan, dan

orisionalitas dalam berpikir.

Merencanakan mencakup elaborasi yang mempertimbangkan

rincian dalam melaksanakan sesuatu. Menyusun atau mengorganisasi

bahan, waktu, dan tenaga. Komunikasi meliputi kelancaran dengan kata

dalam ekspresi (ungkapan) dan dalam asosiasi. Prediksi membutuhkan

antisipasi konseptual, kesadaran sosial, dan menganalisis kriteria yang

berhubungan.

Pengambilan keputusan meliputi evaluasi eksperimental, evaluasi

logis dan pertimbangan.53 Sehubungan pengembangan kreatifitas anak,

perlu meninjau empat aspek dari kreatifitas, diantaranya:

1) Penyediaan ruang untuk mencipta

Pengembangan kreatifitas memerlukan komitmen atas ruang

baik secara fisik maupun konsep. Tampilan ruang kelas, materi dari

tiap aktivitas serta lingkungan pembelajaran. Dalam ruang kelas

tersedia media pembelajaran yang mendukung anak berpikir secara

independen disetiap wilayah kurikulum, yaitu dengan kemudahan

53 Utami Munandar, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, hlm. 168.

Page 46: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

34

mengakses materi-meteri, buku, komputer, atlas, permainan (games),

materi-materi konstruksi (bentuk), teka-teki, materi-materi kerajianan

dan seterusnya. Anak mampu bekerja sama dengan orang lain, baik

secara berpasangan maupun kelompok.

Secara konseptual ruang kelas dikondisikan dengan prinsip

memperbolehkan adanya kesalahan-kesalahan dan menganjurkan

eksperimen, bersifat terbuka dan berani mengambil resiko.54

2) Pemahaman pribadi

Kreatifitas merupakan ekspresi dari keunikan individu dalam

interaksi dengan lingkungannya. Dari ungkapan pribadi yang unik

diharapkan muncul ide-ide baru dan produk-produk inovatif. Oleh

karena itu pendidik hendaknya dapat menghargai keunikan pribadi

dan bakat masing-masing anak didiknya.55

d. Kondisi Lingkungan Sekolah

Lingkungan yang paling berpengaruh dalam membentuk

kreatifitas anak adalah sekolah, karena di dalamnya terjadi proses

interaksi edukatif yang mengharuskan siswa mengikuti sistem aturan

yang ada. Sekolah yang baik akan mengedepankan kenyamanan belajar

bagi siswanya.

Disamping itu guru memberi dampak yang besar tidak hanya

pada prestasi pendidikan anak, tetapi juga pada sikap terhadap sekolah

dan terhadap belajar pada umumnya. Dalam upaya memunculkan,

merangsang, dan memupuk pertumbuhan kreatifitas guru harus menata

sikap dan falsafah mengajarnya.

1). Sikap Guru

Upaya guru dalam mengembangkan kreatifitas siswa adalah

dengan mendorong motivasi intrinsik. Semua anak harus belajar

54 Anna Craft, Creativity Across the Primary Curriculum, Alih Bahasa M.Chairul Annam,

Membangun Kreatifitas Anak, hlm. 193.

55 Utami Munandar, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, hlm. 45.

Page 47: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

35

bidang keterampilan di sekolah, dan banyak anak memperoleh

keterampilan kreatif melalui model-model berpikir dan bekerja kreatif.

Motivasi intrinsik akan tumbuh, jika guru memungkinkan anak untuk

diberi otonomi sampai batas tertentu di kelas.56

Dalam hal ini guru harus mengkondisikan ruang pembelajaran

yang nyaman, ukurannya adalah siswa merasa tidak tertekan atau

tegang sehingga motivasi internal tumbuh, ketegangan kurang, dan

belajar konseptual lebih baik. Pendekatan yang dipilih adalah tidak

diawasi tapi diarahkan (non-controlling but directed), sehingga anak

melihat dirinya sebagai lebih kompeten di sekolah dan mempunyai

rasa harga diri yang lebih tinggi dari pada anak-anak yang melihat

lingkungan kelas mereka sebagai mengawasi. Penekanannya lebih

pada belajar bukan pada penilaian, dengan sikap ini guru betul-betul

dapat menjadi kolaborator dalam belajar.57

2). Falsafah mengajar

Falsafah mengajar yang mendorong kreatifitas anak secara

keseluruhan adalah sebagai berikut :

a). Belajar adalah sangat penting dan sangat menyenangkan

b). Anak patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang unik

c). Anak hendaknya menjadi pelajar yang aktif. Mereka perlu

didorong untuk membawa pengalaman, gagasan, minat, dan bahan

mereka di dalam kelas. Siswa diberi kesempatan untuk

membicarakan bersama dengan guru mengenai tujuan bekerja atau

belajar setiap hari, dan perlu diberi otonomi dalam menentukan

bagaimana mencapainya.

d). Anak perlu merasa nyaman dan dirangsang didalam kelas sehingga

tidak ada tekanan atau ketegangan.

56 Utami Munandar, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, hlm. 110.

57 Utami Munandar, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, hlm. 111.

Page 48: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

36

e). Anak harus mempunyai rasa memiliki dan kebanggaan di dalam

kelas. Mereka perlu dilibatkan dalam merancang kegiatan belajar

dan boleh membawa bahan-bahan dari rumah.

f). Guru merupakan narasumber, bukan polisi atau dewa. Anak harus

menghormati guru, tetapi merasa aman dan nyaman dengan guru.

g). Guru memang kompeten, tetapi tidak perlu sempurna.

h). Anak perlu merasa bebas untuk mendiskusikan masalah secara

terbuka, baik dengan guru maupun dengan teman sebaya. Ruang

kelas adalah milik mereka juga dan mereka berbagi tangung jawab

dalam mengaturnya.

i). Kerja sama selalu lebih daripada kompetisi.

j). Pengalaman belajar hendaknya dekat dengan pengalaman dari

dunia nyata.58

58 Utami Munandar, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, hlm. 111-112.

Page 49: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

37

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian lapangan (field

research), yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya

gejala-gejala.59 Disini penulis mengumpulkan data dari lapangan dengan

mengadakan penyelidikan secara langsung di lapangan untuk mencari

berbagai masalah yang ada relevansinya dengan penelitian ini.60

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yaitu penelitian

yang tidak menggunakan perhitungan.61 Secara teknis penelitian kualitatif

dapat diartikan sebagai penelitian yang secara fundamental bergantung

pada pengamatan manusia dalam bahasa dan dalam peristilahannya.62 Oleh

karena itu penelitian ini tidak melibatkan perhitungan, maka hasil yang

diperoleh berupa data yang berwujud kata-kata tertulis atau lisan orang

yang diamati.

Pada penelitian ini di fokuskan pada peranan guru dalam upaya

peningkatan penerapan pembelajaran quantum playing untuk

meningkatkan kreatifitas anak. Untuk dapat memahami proses

pembelajaran dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh guru dalam

usaha meningkatkan penerapan pembelajaran quantum playing untuk

meningkatkan kreatifitas anak, maka digunakan pendekatan kualitatif yang

lebih menekankan pada analisisnya.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu data

yang diperoleh berupa kata-kata, gambar, perilaku, tidak dituangkan dalam

59 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM, 1997), hlm. 10.

60 Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Telaah Potivistik, Rasionalistik, dan

Phenomenologik ), (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2002), hlm. 38.

61 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 2.

62 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, hlm. 3.

Page 50: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

38

bentuk bilangan atau angka statistik. Melainkan dalam bentuk kualitatif

yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi ,yaitu

dengan pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk

uraian naratif.63

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Quantum

Playing untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di RA Darul Ma’arif

Pringapus Kab. Semarang ini dilaksanakan dari tanggal 04 Maret 2011

sampai dengan tanggal 04 April 2011 RA Darul Ma’arif Pringapus Kab.

Semarang.

3. Sumber Penelitian

Pada penelitian ini, ada beberapa sumber data yang diperoleh untuk

memperkuat penelitian ini. Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini

dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber data subjek dan sumber data

informan.

a) Sumber data informan

Informan adalah sumber data yang berupa orang. Orang

yang dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan

keterangan yang diperlukan untuk melengkapi atau memperjelas

jawaban dari responden. Dalam penelitian ini informan yang

dimaksud kadang juga bertindak sebagai responden. Untuk

keabsahan informasi maka tidak cukup bila informasi didapat

dari satu informan saja, untuk itu perlu diambil informasi dari

beberapa informan yang memahami tentang subyek yang

dimaksud.

Informan yang terlibat secara langsung dalam kegiatan

pendidikan sebagai fokus penelitian, yaitu Drs. Asrodin selaku

kepala sekolah RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang,

63 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 37-42.

Page 51: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

39

beserta guru yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran

di RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang.

b) Sumber data subjek

Subyek adalah pelaku, sebagai subyek dalam penelitian

ini adalah sekolah RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang.

Sedangkan data ini bersumber dari keadaan sekolah, peristiwa

yang terjadi, dokumen dan bahan-bahan lain yang dapat

mendukung dalam penelitian ini.

4. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini fokus yang akan dikaji adalah penerapan

Strategi pembelajaran quantum playing untuk meningkatan kreatifitas anak

di Roudhotul Athfal Darul Maarif Pringapus Kab. Semarang tahun

pelajaran 2010/2011.

5. Teknik Pengumpulan Data

Usaha pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Field

Research. Penelitian ini digunakan untuk memperoleh data kongkrit yang

terjadi di lapangan. Metode yang digunakan adalah:

a. Metode Observasi

Metode Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan

cara mengadakan pengamatan terhadap objek, baik secara langsung

maupun tidak langsung.64 Metode observasi ini peneliti gunakan untuk

mengetahui proses penerapan strategi pembelajaran quantum playing

untuk meningkatkan kreatifitas anak di RA Darul Ma’arif Pringapus

Kab. Semarang tahun pelajaran 2010/2011.

b. Metode Wawancara

64 Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993), hlm. 72.

Page 52: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

40

Metode interview yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan

tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik, dan

berlandaskan tujuan.65 Penelitian untuk mengetahui bagaimana

penerapan strategi pembelajaran quantum playing untuk meningkatkan

kreatifitas anak di RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang tahun

pelajaran 2010/2011. Metode ini peneliti tujukan kepada kepala

sekolah, dan guru. guna memperoleh data tentang tinjauan historis dan

hal-hal yang berkenaan dengan penelitian ini. Maksud dari wawancara

dalam penelitian ini adalah untuk mengakses informasi dari para

pelaku (instruktur maupun pelaksana) kegiatan pembelajaran di RA

Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang tahun pelajaran 2010/2011.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode untuk mendapatkan data-

data yang berupa pedoman atau barang tertulis. Metode ini digunakan

untuk mengetahui kepribadian anak didik, jumlah, presensi dan lain-

lain.66 Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, trasnkip, buku surar kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

legger atau agenda.67 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh

data tertulis tentang bahan atau permainan yang dilaksanakan di RA

Darul Maarif, seperti buku pegangan dan model permainan. Metode

dokumentasi Sehingga menghasilkan gambaran tentang pembelajaran

quantum playing untuk meningkatkan kreatifitas anak di RA Darul

Ma’arif Pringapus Kab. Semarang.

d. Metode Analisis Data

Analisa data merupakan upaya mencari dan menata secara

sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainya untuk

meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan

65 Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, hlm. 73.

66 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 2003), hlm. 131.

67 Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian, hlm. 145.

Page 53: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

41

menyajikan sebagai temuan bagi orang lain. Adapun untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan

berupaya mencari makna (meaning).68 Dalam menganalisis data dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif, yaitu dengan

cara mendeskripsikan dan menginterpretasikan apa yang ada. Pendapat

yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek

yang terjadi atau kecenderungan yang sedang berkembang.69 Dan juga

data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-

angka.

Adapun langkah-langkah analisis yang peneliti lakukan selama di

lapangan adalah:

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu.70 Dengan demikian data yang di reduksi

akan memberikan gambaran yang cukup jelas.

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data, sehingga data dapat terorganisasikan dan dapat

semakin mudah dipahami.

c. Kesimpulan (Conclution)

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara dan akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data,

68 Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif , (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2002), Cet. IV hlm. 142.

69 Sanapiah Faisal, Metode Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hlm. 82.

70 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm. 92.

Page 54: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

42

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.71

71 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm. 99.

Page 55: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

43

BAB IV

ANALISIS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM

PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK DI RA

DARUL MA’ARIF PRINGAPUS TAHUN PELAJARAN 2010/2011

A. Gambaran Umum RA Darul Ma’arif pringapus Kabupaten Semarang

1. Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul Ma’arif

Kelurahan Pringapus terdapat 5 lingkungan atau dusun jumlah penduduknya

kurang lebih 4.800 orang. Sekolah tingkat dasar ada 4 SD Negeri, sementara

lembaga pendidikan untuk anak usia dini baru ada 1 Taman Kanak-Kanak (TK).

Melihat potensi keadaan lingkungan masyarakat Pringapus yang demikian

maka pengurus lembaga pendidikan Ma’arif yang saat itu telah memiliki 2

lembaga pendidikan formal yaitu Madrasah Aliyah (MA) atau setingkat SMA dan

Madrasah Tsanawiyah (MTS) atau setingkat SMP, yang mana keberadaan 2

lembaga pendidikan tersebut disegani oleh masyarakat sekitarnya karena

disamping pembelajaran mata pelajaran umum ada tambahan pembelajaran

pendidikan agama secara khusus.

Pada tahun 1998 lembaga pendidikan Darul Ma’arif Pringapus diketuai

oleh Agus Suprobo, dalam merealisasi program diantaranya adalah mendirikan

perijinan yang sudah berjalan, tepat pada tanggal 18 Juli 1998 Departemen Agama

Kab. Semarang telah menurunkan izin pendirian RA. Darul Ma’arif.

Kemudian Pengurus LP. Darul Ma’arif mendeklarasikan berdirinya

Raudhotul Athfal Darul Ma’arif yang bertempat di satu lingkungan dengan MA

dan MTs. Darul Ma’arif, pada tanggal 18 juli 1998 itu juga sudah menerima

pendaftaran anak didik baru tahun pelajaran 1998/1999.72

2. Visi, misi dan tujuan RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

a. Visi RA Darul Ma’arif Pringapus Kabupaten Pringapus.

72 Dokumen RA Darul Ma’arif Kab. Semarang

Page 56: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

44

Meletakkan landasan iman dan taqwa pada pribadi anak, menuju generasi

yang sholih dan sholihah.

b. Misi RA Darul Ma’arif Pringapus Kabupaten Pringapus.

Belajar aktif, belajar variatif, bermain komunikatif terwujud anak kreatif

dan inovatif serta bertingkah laku positif.73

c. Tujuan RA Darul Ma’arif Pringapus Kabupaten Pringapus.

a. Memberikan layanan pada masyarakat, agar anak dapat sedini

mungkin memperoleh rangsangan pendidikan.

b. Mengembangkan potensi anak didik menjadi manusia berakhlak

mulia.

3. Identitas Sekolah

Nama TK : RA. Darul Ma’arif

Alamat Lengkap : Jln. Syeh Basyarudin no.1 Pringapus Kecamatan

Pringapus Kabupaten Semarang

Kode Pos : 50553

Izin Operasional : 18 Juli 1998

Kepala RA : Drs. Asrodin.74

4. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan RA. Darul Ma’arif Pringapus

Kab. Semarang

Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan,

Pendidik dan tenaga kependidikan RA Darul Ma’arif tahun pelajaran

2010/2011 sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah:1 orang

b. Guru Kelas: 4 orang

c. Tata Usaha: 1 orang

73Dokumen RA. Darul Ma’arif Kab. Semarang

74 Dokumen RA. Darul Ma’arif Kab. Semarang

Page 57: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

45

d. Penjaga: 1 orang (dari LP. Darul Ma’arif)

e. Tukang Kebersihan: 1 orang (dari LP. Darul Ma’arif)

Tabel I

Data Guru dan Tenaga Pembantu RA Darul Ma’arif Pringapus

Kab. Semarang

No Nama NIP Pend. Gol/Ruang Jabatan

1 Drs. Asrodin 196606101993031005 S1 111/D Kepala Sekolah

2 Ninik Handayani, - D2 - Guru Kelas

3 Sunayati, S.Pd. - S1 - Guru Kelas

4 Hartiwi, S.Pd.i. - SI - Wakil Kepala

Sekolah

5 Farida Dwi

Susanti, A.Ma.

- D2 - Guru Kelas

6 Siti Khoiriyah - SMA - Guru Kelas

7 Muhlas - SMA - Penjaga

8 Zuli Hartati - SMA - Kebersihan

5. Keadaan Siswa

Siswa sebagai subyek pendidikan di RA Darul Ma’arif bukan

hanya berasal dari Desa Pringapus, tetapi ada juga yang berasal dari desa

sekitarnya yang masih Kecamatan Pringapus.

Page 58: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

46

Tabel 2

Jumlah Siswa-siswi RA Darul Ma’arif Tahun 2010/2011

No Kelompok Jenis Kelamin Jumlah

L P

1. A1 9 10 19

2. A2 9 10 19

3. B1 8 13 21

4. B2 11 13 24

Jumlah 37 46 83

Jumlah Siswa laki-laki sebanyak 37 anak dan Jumlah siswa perempuan

sebanyak 46 anak. RA Darul Ma’arif memiliki 4 kelas, untuk Kelas A 1 dan A2

masuk sekolah pagi, dan untuk kelas B1 dan B2 masuk siang. Usia 4-5 tahun

dikelompokkan pada RA Darul Ma’arif A sebanyak (2 kelompok), dan usia 5-6

tahun dikelompokkan pada RA B sebanyak (2 kelompok). Keadaan siswa-siswi

di RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang bisa dibilang cukup kreatif, hal

ini dibuktikan dengan beberapa prestasi yang diraih anak RA Darul Ma’arif

Pringapus Kab. Semarang. Prestasi yang diraih anak:

Tabel 3

Prestasi yang diraih anak RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

No Nama Lomba Tingkat Hasil Keterangan

1 Asmaul Husna Kabupaten Juara Harapan

III

31 Maret

2007

2 Mewarnai Gambar Kabupaten Juara Harapan

III

31 Maret

2007

Page 59: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

47

3 Senam Irama Kecamatan Juara I 5 Mei 2007

4 Deklamasi Kecamatan Juara I 5 Mei 2007

5 Senam Irama Kabupaten Juara III 3 Juni 2007

6 Menggambar Kabupaten Juara III 3 Juni 2007

7 Tari Islami Kabupaten Juara Harapan

III

26 April 2008

8 Tilawatil Qur’an Kabupaten Juara II 26 April 2008

9 Praktik Sholat Kabupaten Juara I 26 April 2008

10 Hafalan Surat Al-Fatihah Kabupaten Juara Harapan

II

26 April 2008

11 Dai Kecil Kabupaten Juara I 26 April 2008

12 Tari Kreasi Islami Kabupaten Juara III 17 Mei 2008

13 Paduan Suara Kabupaten Juara I 7 Juni 2008

14 Menggambar Kabupaten Juara II 7 Juni 2008

15 Berhitung Tiga Bahasa Kabupaten Juara I 15 Juni 2009

17 Menyanyi Kecamatan Juara Harapan

II

15 Juni 2009

18 Menari Kecamatan Juara II 15 Juni 2009

19 Nasyid Kabupaten Juara III 26 Maret

2010

20 Lari Ketangkasan Kabupaten Juara II 26 Maret

2010

21 Menggunting dan

menempel

Kabupaten Juara I 26 Maret

2010

22 Bercerita Kecamatan Juara II 21 April 2011

Page 60: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

48

Menggambar Kecamatan Juara I 21 April 2011

Menggambar Kecamatan Juara I 21 April 2011

Busana Kartini Kabupaten Juara II 21 April 2011

75

6. Sarana dan Prasarana.

Sarana prasarana atau fasilitas pendidikan yang dimaksud dalam bahasan

ini adalah segala sesuatu yang meliputi gedung sekolah dan segala isinya serta

lingkungan sekitar yang digunakan sebagai bahan pendukung keberhasilan

pendidikan dan pengajaran di RA Darul Ma’arif Pringapus.

Dalam upaya meningkatkan proses belajar-mengajar di RA Darul

Ma’arif Pringapus kini sarana dan prasarana yang ada di RA Darul Ma’arif

Pringapus sudah dapat dibilang cukup memadai. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini

Tabel. 4

Daftar Sarana dan Prasarana RA Darul Ma’arif Pringapus Kabupaten

Semarang

No Nama Barang Jumlah Keterangan

1. Meja belajar 42 Baik

2. Kursi belajar 70 Baik

3. Ruang kelas 2 Baik

4. Ruang UKS 1 Baik

5. Ruang Guru/ Kantor 1 Baik

6. Kamar Kecil/ WC 2 Baik

7. Gudang 1 Baik

8. Aula 1 Baik

9. Tempat Wudlu 4 Baik

10. Dapur 1 Baik

75 Dokumen RA. Darul Ma’arif Kab. Semarang

Page 61: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

49

11. Ruang Kegiatan 2 Baik

12. Gasebo 1 Baik

13. Laborat Bermain 1 Baik

14. Laborat Sains dan Budaya 1 Baik

15. Laborat IT 1 Baik

16. Laborat Bahasa 1 Baik

17. Sentra Balok 1 Baik

18. Sentra Bermain Peran 1 Baik

19. Sentra Alam cair 1 Baik

20. Sentra Persiapan 1 Baik

21. Perpustakaan 1 Baik

22. Ruang tunggu 1 Baik

23. Meja guru 9 Baik

24. Komputer 4 Baik

25 Foto 1 Baik

26. Kursi Tamu 6 Baik

27 Papan Dokumentasi Kegiatan 2 Baik

28 Struktur Organisasi 3 Baik

29 Guci Air Minum 1 Baik

30 Rak 15 Baik

31 Lemari besar 15 Baik

32 Lemari kecil 5 Baik

33 Statistik Sekolah 2 Baik

34. Tempat Pensil 5 Baik

35. Komputer 3 Baik

36. Printer 1 Baik

Page 62: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

50

37 Tape recorder 2 Baik

38 Jungkitan 1 Baik

39 Terowongan 1 Baik

40 Bandulan 1 Baik

41 Permainan pasir 1 Baik

42 Jaring-jaring 1 Baik

43 Panjatan 4 Baik

44 Ayunan 3 Baik

45 Alat peluncur 2 Baik

46 Papan tulis 5 Baik

47 Jembatan goyang 1 Baik

48 Kipas Angin 3 Baik

49 Bel Listrik 1 Baik

B. Kurikulum RA Darul Ma’arif Pringapus

Kurikulum merupakan alat pendidikan untuk mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditentukan. Kurikulum yang digunakan di RA Darul

Ma’arif Pringapus adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang

disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Dalam

mengembangkan Kurikulum RA Darul Ma’arif Pringapus mengacu pada PP

No. 19 tahun 2005 dengan mata pelajaran sebagai berikut: Bidang

Pengembangan, Muatan Lokal dan Pengembangan Diri.

1. Bidang pengembangan terbagi menjadi dua yaitu:

a. Bidang Pengembangan Pembiasaan

Page 63: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

51

Bidang pengembangan pembiasaan merupakan kegiatan yang

dilakukan secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari

anak, sehingga menjadi kebiasaan yang baik.bidang ini meliputi aspek

perkembangan moral dan nilai-nilai agama, dan aspek perkembangan

sosial, emosional, dan kemandirian dari aspek perkembangan.

b. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar

Bidang pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan

yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dasar dan

kreatifitas sesuai dengan tahap perkembangan anak. Bidang ini meliputi :

Berbahasa, Kognitif, Fisik/Motorik, dan Seni.

2. Muatan Lokal

a. Bahasa Inggris

Tujuan : Mengenalkan anak Bahasa Inggris secara sederhana.

b. Kegiatan Menanam Apotik Hidup

Tujuan : Agar anak mengetahui proses pertumbuhan tanaman serta

mengenalkan obat- obatan herbal atau alami.

3. Pengembangan Diri

Meliputi Kegiatan Rutin, Kegiatan Spontan, Pemberian Teladan,Kegiatan

Terpogram.

Tujuan : Mengembangkan bakat yang dimiliki anak sejak dini.

Berdasarkan ketentuan kurikulum diatas bisa dilhat dalam tabel:

Page 64: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

52

Tabel.5

Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan RA Darul Ma’arif

Pringapus dan Alokasi Waktu Tahun Pelajaran 20010/2011

NO

Komponen

Alokasi Waktu

Kelas

A B

A Pembiasaan

1.Perkembangan Moral dan Nilai Agama 204 Jam 204 Jam

2.Perkembangan Sosial 204 Jam 204 Jam

3.Perkembangan Emosional 204 Jam 204 Jam

4.Perkembangan Kemandirian 204 Jam 204 Jam

B Bid.Pengembangan Kemampuan Dasar

1.Berbahasa 204 Jam 204 Jam

2.Kognitif 204 Jam 204 Jam

3.Fisik Motorik 204 Jam 204 Jam

4.Seni 204 Jam 204 Jam

5.Mulok

a. Bahasa Inggris 34 Jam 34 Jam

b.Menanam Apotik Hidup 34 Jam 34 Jam

C Pengembangan Diri

1.Kegiatan Rutin 34 Jam 34 Jam

Page 65: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

53

2.Kegiatan Spontan

3.Memberikan contoh perilaku/suri

Tauladan

4.Kegiatan Terpogram

34 Jam

34 Jam

34 Jam

34 Jam

34 Jam

34 Jam

Jumlah 2124 Jam 2124 Jam

4. Pengaturan Beban belajar.

Beban belajar yang digunakan adalah sistem paket sebagaimana tertera dalam

struktur kurikulum, yaitu:

Tabel.6

Pengaturan Beban belajar

Kelas

Satu jam

Pembelajaran

Tatap

Muka/Menit

Jumlah jam

pembelajaran

Per-Minggu

Minggu

Efektif

Per-tahun

Ajaran

Waktu

Pembelajaran

(Jam) Per-

tahun

A 30 Menit 24 Jam 34 Minggu 816 Jam

B 30 Menit 24 Jam 34 Minggu 816 Jam

C. Proses Pembelajaran di RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

tahun pelajaran 2010/2011.

Proses kegiatan belajar mengajar bagi kelas pagi dimulai pada jam

07.00 -09.30 WIB. Sedangkan bagi kelas siang proses pembelajaran dimulai

pada jam 09.30-12.00WIB. Sebelum proses KBM dimulai orang tua murid

diharapkan telah mengantarkan anak didiknya pada jam 06.50, hal ini

dimaksudkan untuk mengefektifkan proses Kegiatan Belajar Mengajar

Page 66: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

54

(KBM). Pada kegiatan KBM, guru mengajari anak didik meliputi 3 aspek

yaitu meliputi: Pembiasaan, Bidang pengembangan kemampuan dasar dan

pengembangan seperti diamanatkan kurikulum tahun 2005 bagi lembaga RA.

Pengembangan kemampuan dasar seperti: mengajarkan membaca huruf abjad

dan huruf hijaiyah. Adapun kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui

Satuan Kegiatan Harian (SKH) yang sudah direncanakan. SKH adalah

semacam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilaksanakan di RA.

Kegiatan mengajar di RA Darul Ma’arif Pringapus dilakukan sebagai berikut:

1. Kegiatan Pembukaan (± 30 menit)

Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan pemanasan. Sebelum KBM

dimulai di dalam kelas, anak terlebih dahulu anak berbaris dan melakukan

kegiatan jasmani di halaman sekolah. Kegiatan ini juga diisi dengan berdoa dan

bernyanyi bersama. Setelah itu masuk ke kelas dan bersalaman dengan guru.

Kemudian guru mengisi dengan bercakap-cakap sesuai dengan tema pada hari

itu. Dalam kegiatan pembukaan biasanya guru menggunakan metode

pembiasaan dan keteladanan. Guru menggunakan metode ini karena ketika

anak berada dalam fase pra operasional, anak belum dapat berpikir dengan

logika sehingga anak terbiasa dan membawa dampaknya seiring bertambahnya

usia.

2. Kegiatan Inti/Materi (± 45 menit)

Pada kegiatan ini anak diberikan materi, materi ini sudah terjadwal setiap

harinya. Proses kegiatan belajar mengajar di tempatkan di area dan sentra

sesuai tema pembelajaran. Di dalam sentra dan area guru telah menata dan

menyiapkan ruangan kelas dengan berbagai permainan sesuai tema dan sub

tema dengan indikator yang ingin dicapai.

3. Kegiatan Makan Bersama (±15 menit)

Kegiatan makan bersama diadakan setelah kegiatan inti selesai, dengan

alokasi waktu 15 menit. Kegiatan makan bersama diadakan untuk

meminimalisir anak jajan sembarangan dan membiasakan hidup hemat.

Page 67: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

55

Sebelum makan bersama guru mengajak anak didik untuk mencuci tangannya

terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk membiasakan anak berperilaku

hidup sehat dan bersih. Setelah mencuci tangan guru dan anak membaca doa

sebelum makan, hal ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai islam pada

anak. Makanan yang dimakan pada Kegiatan makan bersama ini sudah

disediakan dari pihak sekolah RA Darul Ma’arif Pringapus atas kesepakatan

dengan orang tua siswa kegiatan ini merupakan bagian dari proses

pembelajaran.

4. Kegiatan Istirahat, bermain bebas (± 15 menit )

Pada saat istirahat anak-anak dipersilahkan untuk bermain bebas, baik

mainan yang ditempatkan di dalam kelas maupun mainan yang ditempatkan di

halaman .

5. Kegiatan Penutup (± 15 menit )

Dalam kegiatan penutup ini yang dilakukan adalah sebagai berikut :

- Guru mengulas dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan pada hari

tersebut.

- Guru memberi pesan pada anak didik

- Berdoa sebelum pulang

- Bersalaman dengan guru.76

Untuk mencapai tujuan pendidikan guru mempunyai metode pengajaran

yang sesuai perkembangan anak usia RA. Para guru RA Darul Ma’arif Pringapus

menggunakan beberapa metode pengajaran yang diintegrasikan dengan strategi

pembelajaran quantum playing diantaranya yaitu:

a. Pembiasaan dan Keteladanan

b. Bercerita

c. Proyek

d. Demonstrasi

76 Wawancara, dengan Ibu Hartiwi, Guru RA Darul Ma’arif Pringapus Kabupaten

Semarang, pada tanggal 7 April 2011

Page 68: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

56

e. Pemberian Tugas

f. Karya Wisata

g. Tanya Jawab

h. Sosiodrama

i. Bermain peran.

Disamping melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang bersifat

intrakurikuler, RA Darul Ma’arif Pringapus juga melaksanakan kegiatan yang

bersifat ekstrakurikuler. Adapun jenis kegiatannya mencakup seni tari, renang,

drumband, angklung, simpoa dan baca tulis Al-Qur’an (BTA).

D. Analisis Tentang Kegiatan Belajar Mengajar Dalam Rangka

Pengembangan Kreatifitas Anak.

1. Kreatifitas anak

Program ini terjadi dari kegiatan-kegiatan yang dipersiapkan oleh guru

untuk mencapai kemampuan-kemampuan tertentu sesuai dengan perkembangan

anak dalam pengembangan kemampuan dasar.

2. Daya cipta

Pengembangan daya cipta adalah kegiatan yang bertujuan untuk membuat

anak didik kreatif dalam bertutur kata, berolah tangan, dan tubuh sebagai latihan

motorik halus maupun kasar. Disini anak diajak mengenal cara mengekspresikan

diri melalui ciptaannya.dengan menggunakan teknik –teknik yang sudah dikuasai

seperti membuat mainan sendiri (melihat, menempel, membentuk, memotong,

menggunting dan lain-lain) melakukan ekspresi gerak menurut musik atau irama

yang didengar.

3. Kemampuan berbahasa.

Pengembangan kemampuan berbahasa bertujuan agar anak mampu

berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan sosialnya. Kemampuan berbahasa

yang diharapkan dicapai antara lain:

Page 69: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

57

1. Menggunakan dan dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa, dimana,

berapa, bagaimana dan sebagainya.

2. Menirukan kembali urutan angka, urutan kata, (latihan pendengaran).

3. Berbicara lancar dengan menyanyikan lagu anak-anak.

4. Mengenal kata-kata yang menunjukkan posisi seperti didalam, diluar,

diatas, dibawah.

5. Bercerita tentang kejadian secara sederhana dan lain-lain.

4. Daya pikir

Pengembangan daya pikir bertujuan agar anak mampu menghubungkan

pengetahuan yang sudah diketahui dengan pengetahuan baru yang diperolehnya.

Kemampuan yang diharapkan dicapai adalah :

1. Menyebutkan urutan bilangan.

2. Mengenal lambang bilangan.

3. Menyebut nama-nama hari dan bulan

4. Menyebutkan dan mengelompokkan warna.

5. Memasang benda sesuai pasangannya.

5. Keterampilan.

Pengembangan keterampilan bertujuan untuk mengembangkan motorik

halus anak.kemampuan keterampilan yang dimaksud adalah :

1. Menyontoh dan menjiplak angka.

2. Menggambar bebas dan menggunakan pensil warna, krayon, dan lain-lain.

3. Mewarnai gambar yang sudah tersedia.

4. Menggunting kertas mengikuti garis lurus, lengkung, gelombang dan zig-

zag.

5. Menciptakan kreasi dengan tempel.

b) Jasmani

Pengembangan jasmani bertujuan untuk mengembangkan keterampilan

motorik kasar dan berolah tubuh untuk pertumbuhan kesehatannya. Kemampuan

yang diharapkan yaitu:

1. Merayap

Page 70: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

58

2. Merangkak

3. Melempar dan menangkap bola.

4. Menari

5. Menendang dan memantulkan bola.

6. Berjalan diatas titian.

2) Faktor pendorong dan penghambat kreatifitas.

Kreatifitas adalah suatu bentuk aktifitas imajinatif yang mampu

menghasilkan sesuatu yang bersifat orisinil. Berdasarkan wawancara dan

observasi terdapat beberapa faktor yang mendorong dan menghambat

kreatifitas anak di RA Darul Ma’arif Pringapus.

Menurut penuturan Bapak Asrodin, faktor yang mendorong

kreatifitas anak di RA Darul Ma’arif Pringapus yaitu :

a. Guru pengajar yaitu apabila seorang guru itu kreatif maka memungkinkan

menjadikan suatu kelas yang kondusif bagi pengembangan kreatifitas.

b. Memberikan apa yang menjadi hak dari anak didik.

Faktor yang menghambat kreatifitas anak di RA Darul Ma’arif

Pringapus menurut Ibu Kasni belum ada hambatan yang signifikan karena

semua berjalan cukup baik, misalnya ada sikap orang tua yang kurang baik

yang menghambat pengembangan kreatifitas anaknya, maka orang tua

dipanggil diajak berdialog sehingga menjadi baik atau sikap guru yang kurang

maka guru diberi himbauan dan pengarahan.77

E. Analisis Penerapan Strategi Pembelajaran Quantum Playing untuk

Meningkatkan Kreatifitas Anak di RA Darul Ma’arif Pringapus Tahun

Pelajaran 2010/2011

Berdasarkan penelitian dilapangan Secara umum proses kegiatan

belajar mengajar di RA Darul Ma’arif Pringapus terpacu pada peningkatan

kreatifitas, intelektualitas, dan spiritualitas peserta didiknya. Penggunaan

77 Wawancara, dengan Asrodin, Kepala Sekolah RA Darul Ma’arif Pringapus

Kabupaten Semarang, pada tanggal 21 Maret 2011

Page 71: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

59

strategi pembelajaran, pemercepatan belajar dengan alat-alat permainan dalam

aktifitas bermain, menjadi alternatif yang harus dipilih guna mencapai tujuan

pendidikan. Hal ini sesuai dengan visi RA Darul Ma’arif Pringapus,

menjadikan generasi rahmah. Strategi pembelajaran quantum playing adalah

salah satu strategi yang dianggap sesuai guna tercapainya visi dan tujuan

pembelajaran di RA Darul Ma’arif Pringapus. Strategi pembelajaran quantum

playing lebih bersifat humanis (manusiawi) karena dalam belajar anak

dikembalikan pada fitrahnya yaitu bermain.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengajar di RA Darul

Ma’arif Pringapus, serta observasi langsung ke lapangan di RA Darul Ma’arif

Pringapus maka diperoleh data-data terkait dengan penelitian tentang

penerapan strategi pembelajaran quantum playing dalam pembentukan

kreatifitas di RA Darul Ma’arif Pringapus, yaitu sebagai berikut :

RA Darul Ma’arif Pringapus dilengkapi dengan bermacam alat

permainan, baik alat permainan pasif maupun alat permainan aktif. Menurut

Ibu Hartiwi, peralatan bermain di RA ini cukup banyak. Ada alat bermain

diluar (outdoor) maupun didalam ruangan atau kelas (indoor). Contoh: alat

bermain diluar seperti ayunan, luncuran, dermolen, perosotan, permainan

jaring, jungkitan, terowongan, panjatan, titian dan lain-lain. Sedangkan alat

bermain di dalam ruangan seperi balok, puzzle, dan alat-alat bermain yang

disesuaikan dengan nama sentra yang ada didalam kelas.

Berbagai jenis permainan dapat dilakukan anak melalui jenis

permainan pasif dan jenis permainan aktif, baik itu kegiatan bermain didalam

maupun diluar ruangan misalnya membaca, melipat, menyusun balok,

menggambar, bermain pasir, bermain drama dan lain-lain.banyak hal yang

bisa dipelajari melalui bermain diantaranya belajar bersosialisasi, kreatifitas,

disiplin, dan belajar moral.

RA Darul Ma’arif Pringapus ini menerapkan strategi pembelajaran

quantum playing karena beberapa manfaat dari strategi ini yakni manfaat fisik,

manfaat terapi, manfaat edukatif, manfaat kreatif, manfaat sosial dan manfaat

moral. Menurut Ibu Hartiwi mengatakan bahwa “ proses belajar mengajar di

Page 72: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

60

RA Darul Ma’arif Pringapus ini dilaksanakan dengan melihat Satuan Kegiatan

Harian (SKH). Dalam melaksanakan SKH menggunakan strategi

pembelajaran quantum playing dan diintegrasikan dengan beberapa metode

pembelajaran seperti: metode cerita, metode pembiasaan dan keteladanan,

bercerita, metode proyek, metode demontrasi, karya wisata, metode tanya

jawab, metode sosiodrama, dan metode bermain peran. 78

Pembelajaran di RA Darul Ma’arif Pringapus disusun sedemikian

rupa sehingga menyenangkan dan menggembirakan anak-anak. Dalam strategi

ini anak dituntut terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, mengeluarkan

minat bakat mereka.

Seperti pada Tema tanaman, dengan Sub Tema: Macam-macam

tanaman misalnya sebelum bermain, guru memberikan pijakan lingkungan

bermain, pijakan pengalaman sebelum bermain, pijakan selama bermain, dan

pijakan setelah bermain kemudian penilaian.

Pijakan lingkungan bermain merupakan ruangan atau kelas

didalamnya berisi beberapa peralatan bermain dan benda-benda yang bisa

digunakan untuk memanipulasi objek. Dalam Sub tema macam-macam

tanaman menurut Ibu Hartiwi ditempatkan di Sentra Bahan Alam dan Sains

didalamnya berisi beberapa peralatan mainan manipulatif seperti : daun, air,

pasir, batu, biji-bijian, sekop saringan, corong ember dan lain-lain.79

Setelah pijakan lingkungan bermain ditentukan, guru memberikan

pijakan sebelum bermain dengan cara:

1. Guru memberikan informasi tentang macam-macam tanaman.

2. Guru menginformasikan tentang jenis tanaman.

3. Guru mengenalkan dan menggabungkan kosa kata baru yang

mendukung pengalaman bermain yang berkaitan dengan tema macam-

macam tanaman.

78 Wawancara, dengan Ibu Hartiwi, Guru RA Darul Ma’arif Pringapus Kabupaten

Semarang, pada tanggal 21 Maret 2011

79 Wawancara, dengan Ibu Hartiwi, Guru RA Darul Ma’arif Pringapus Kabupaten Semarang, pada tanggal 21 Maret 2011

Page 73: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

61

4. Setelah anak mengerti dan siap bermain, anak-anak dipersilahkan

untuk mulai bermain.

Pijakan selama bermain:

1. Guru memastikan semua anak terlibat aktif dalam bermain.

2. Guru melihat-melihat dan memberi pernyataan positif jika ada anak

yang terlihat kreatif.

3. Mencatat yang dilakukan anak selama bermain

4. Mendokumentasikan hasil karya anak berupa gambar atau photo.

5. Membuat transisi, guru memberitahu anak-anak untuk bersiap-siap

menyelesaikan kegiatan bermainnya.

Pijakan setelah bermain:

1. Memberitahukan sisa waktu sebelum waktu bermain habis.

2. Membereskan aksesoris permainan yang sudah digunakan, hal ini

bertujuan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan disiplin pada anak.

3. Bertanya pada anak tentang apa yang didapat selama bermain, dan

memperkuat konsep yang telah diperoleh anak pada saat bermain tadi.

2) Faktor pendorong dan penghambat kreatifitas.

Kreatifitas adalah suatu bentuk aktifitas imajinatif yang mampu

menghasilkan sesuatu yang bersifat orisinil. Berdasarkan wawancara dan

observasi terdapat beberapa faktor yang mendorong dan menghambat

kreatifitas anak di RA Darul Ma’arif Pringapus.

Menurut penuturan Bapak Asrodin, faktor yang mendorong

kreatifitas anak di RA Darul Ma’arif Pringapus yaitu:

a) Guru pengajar yaitu apabila seorang guru itu kreatif maka

memungkinkan menjadikan suatu kelas yang kondusif bagi pengembangan

kreatifitas.

b) Memberikan apa yang menjadi hak dari anak didik.

Faktor yang menghambat kreatifitas anak di RA Darul Ma’arif

Pringapus menurut Ibu Hartiwi belum ada hambatan yang signifikan karena

Page 74: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

62

semua berjalan cukup baik, misalnya ada sikap orang tua yang kurang baik

yang menghambat pengembangan kreatifitas anaknya, maka orang tua

dipanggil diajak berdialog sehingga menjadi baik atau sikap guru yang kurang

maka guru diberi himbauan dan pengarahan.80

F. Analisis Efektifitas Penerapan Strategi Pembelajaran Quantum Playing

untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di RA Darul Ma’arif Pringapus

Tahun Pelajaran 2010/2011

Dalam menerapkan quantum playing, guru memiliki peranan yang

penting bagi peningkatan kreatifitas anak di RA Darul Ma’arif Pringapus.

Menurut penjelasan Ibu Hartiwi, peranan guru RA Darul Ma’arif Pringapus

dalam pembelajaran antara lain: “Guru berperan sebagai teman belajar

(fasilitator) yang mampu memahami berbagai kondisi anak didik. Proses

belajar mengajar selalu diawali dengan kegiatan pembukaan didalamnya berisi

kegiatan pemanasan yang merupakan media bagi guru untuk memahami

kondisi psikis anak didik, diantaranya untuk mengetahui apakah anak dalam

kondisi sehat atau sakit secara fisik sekaligus mengetahui masalah yang

dihadapi masing-masing anak. Upaya tersebut ditindaklanjuti dengan

memberikan konseling bagi anak bermasalah untuk menciptakan suasana

menyenangkan yang harapanya anak dapat mengikuti kegiatan belajar

mengajar secara optimal. Selanjutnya mengenai cara guru dalam mengevaluasi

kegiatan bermain yang dilakukan anak serta melakukan perencanaan.

Perencanaan merupakan suatu program yang dibuat oleh guru secara tertulis

untuk melaksanakan pembelajaran.perencanaan pembelajaran terdiri dari:

� Satuan Kegiatan Semester ( SKS)

� Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) dan

� Satuan Kegiatan Harian (SKH)

80 Wawancara, dengan bapak Asrodin,Kepala Sekolah RA Darul Ma’arif Pringapus

Kabupaten Semarang, pada tanggal 07 Maret 2011

Page 75: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

63

Bapak Asrodin selaku kepala RA Darul Ma’arif Pringapus menjelaskan“

evaluasi dilakukan setiap saat ”. Senada dengan Ibu Hartiwi, Ibu Hartiwi

menambahkan “ Evaluasi dilakukan dilakukan setiap saat, dengan melihat sikap,

proses, dan hasil bermain anak”.

Upaya peningkatan kreatifitas anak melalui strategi quantum playing

dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur diantaranya guru, anak didik, alat

permainan yang memadai dan mengandung unsur edukatif khususnya

perkembangan kreatifitas, juga interaksi antara anak dengan sesama teman.

Interaksi antara anak dengan alat-alat bermain, juga interaksi siswa dengan guru

dalam kegiatan bermain.

Penerapan strategi pembelajaran quantum playing dalam membentuk

kreatifitas. Menurut penjelasan dari Bapak Asrodin, ada beberapa alat permainan

yang biasa digunakan para guru di RA Darul Ma’arif Pringapus dalam usaha

meningkatkan kreatifitas anak di RA Darul Ma’arif Pringapus dan tekniknya:

a. Pengembangan bahasa anak, dalam mengembangkan bahasa anak, biasanya

guru menggunakan permainan seperti boneka tangan, buku gambar atau cerita,

telepon-teleponan, caranya: anak diajak berbicara dengan bonekanya walaupun

hanya beberapa kalimat, membacakan isi buku tersebut dan memerintahkan

menceritakan kembali cerita secara sederhana.dengan permainan ini menurut

Ibu Sunayati anak diharapkan bisa fasih dan lancar berbicara.81

b. Pengembangan intelektual anak, dalam mengembangkan intelektual anak

biasanya guru menggunakan permainan puzzle, papan pasak warna warni,

mainan berbagai bunyi, caranya guru memberikan puzzle dan membiarkan

anak mengelompokkan sesuai bentuknya, anak diberi kesempatan memasang

kembali sesuai ukuran dan warnanya, mengajak anak untuk mendengar

berbagai bunyi dan menyebutkan isi suara asalnya.

c. Pengembangan sosial anak, permainannya alat-alat transportasi, alat-alat

dokter-dokteran, alat bangunan, caranya diintegrasikan dengan metode bermain

81 Wawancara, dengan Ibu Hartiwi, Guru RA Darul Ma’arif Pringapus Kabupaten

Semarang, pada tanggal 08 Maret 2011

Page 76: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

64

peran, anak diberikan peran supir atau penumpang dan anak bisa bersosialisasi

dengan temannya melalui perannya, anak diajak bermain dengan temannya

sesuai dengan peran yang disukainya.

d. Pengembangan kreativitas anak, biasanya guru menggunakan berbagai alat

gambar/lukis, berbagai macam ukuran, bentuk dan kualitas kertas, pensil

berwarna, lilin, biji-bijian, gunting, krayon, sedotan dan seterusnya.

e. Pengembangan emosi anak, biasanya dalam mengajar guru menggunakan alat

permainan seperti pasir/bak pasir, balok bangunan, caranya: memberikan

penjelasan kepada anak untuk bereksplorasi, berkreasi, dengan alat permainan

pasir dalam pengawasan, menyuruh anak membuat sebuah bangunan.

f. Pengembangan motorik anak, biasanya guru menggunakan permainan

imajinatif seperti mobil-mobilan, audio visual, cermin, alat-alat tulis, caranya

anak-anak dibuat berkelompok diberi kesempatan secara bergantian

mendorong, menarik, menaiki alat transportasi, anak diperintahkan

mendengarkan lagu yang menyenangkan, akan tetapi sederhana dan diikuti dan

diajak menggerakkan sesuai irama, anak dibiasakan untuk mengurusi dirinya,

seperti berpakaian, mandi, menyisir, anak diberikan alat untuk membuat garis.

g. Pengembangan jasmani, guru biasanya menggunakan bola dan peralatan

olahraga, sepeda roda dua, lompat tali, caranya anak diajarkan menangkap,

menendang, dan mengayunkan kaki dengan baik, anak dilatih menggunakan

sepeda roda dua agar mengimbangi badannya, anak diajak untuk berlompat-

lompat agar fisiknya stabil.

h. Pengembangan moral/agama, biasanya guru menggunakan permainan seperti

kartu huruf hijaiyah, caranya anak dijelaskan secara bertahap, anak

diperintahkan mengurutkan kartu yang telah disediakan, diperkenalkan

bagaimana cara membaca dan pengucapannya.

i. Menanamkan disiplin pada anak, dengan membuat jadwal kegiatan sehari-hari,

pensil kertas dan lem, caranya berdiskusi membuat jadwal kegiatan sehari-hari,

merapikan kembali mainan yang habis dipakai, semuanya ditulis atas dasar

kesepakatan.

Page 77: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

65

Strategi quantum playing membawa pengaruh yang besar terhadap

kreatifitas anak di RA Darul Ma’arif Pringapus. Hal ini dibuktikan anak lebih

antusias menanyakan sesuatu hal yang belum dipahami dan mempraktekkan apa

yang diberikan guru dari proses pembelajaran yang menggunakan quantum

playing.82

82Wawancara, dengan bapak Asrodin,Kepala Sekolah RA Darul Ma’arif pringapus

Kabupaten Semarang, pada tanggal 07 Maret 2011

Page 78: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

66

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah penulis mengadakan penelitian dan menganalisa tentang

penerapan strategi pembelajaran quantum playing untuk meningkatkan

kreatifitas anak dengan mengambil data lapangan dari RA Darul Ma’arif

Pringapus Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan strategi quantum playing di RA Darul Ma’arif Pringapus Kab.

Semarang tahun pelajaran 2010/2011 adalah interaksi antara pendidik dan

peserta didik dalam mengaktifkan siswa untuk belajar melalui permainan-

permainan yang bermakna dan menghasilkan nilai-nilai yang baru.

2. Kreatifitas peserta didik di RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

tahun pelajaran 2010/2011 terangkum dan dikemas dalam strategi

pembelajaran quantum playing sebenarnya adalah ilmu-ilmu terapan yang

digabungkan dengan permainan-permainan sehingga menjadi satu

kesatuan yang tidak terpisahkan dengan dunia anak-anak. Ada banyak

yang diterapkan dalam quantum playing antara lain: berdoa bersama

selama dalam proses awal berangkat dan pada waktu jam yang telah

ditentukan untuk masuk kelas selanjutnya dimulai permainan dengan tema

bermain dengan crayon merah, perserta didik bebas menggambar apa yang

disukai tetapi dibatasi dengan macam-macam bentuk gambar yang pernah

dilihat yang berwarna merah, dalam proses tersebut peserta didik

mengingat-ingat sehingga terjadi perenungan dan proses berfikir masa

yang dulu hingga sekarang. Selanjutnya dalam proses penilaian peserta

didik maju ke depan dan membawa hasil yang telah digambar peserta

Page 79: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

67

lainnya mendengarkan dan guru menanyakan kapan dan dimana

melihatnya. Setelah itu guru memberikan tepuk tangan sehingga anak

menjadi bangga dengan hasil yang digambar dan tidak merasa jenuh.dan

diakhiri dengan bacaan tahmid dan bernyanyi sayonara bersama-sama.

Dari tema tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa anak membutuhkan

variasi permainan sehingga memunculkan imajinasi yang optimal dalam

satu pembelajaran yang menyenagkan khususnya di RA Darul Ma’arif

Pringapus Kab. Semarang tahun pelajaran 2010/2011.

B. Saran-saran

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan ternyata masih ada

hal-hal yang dalam pelaksanaan perlu di evaluasi. Maka dengan dengan

kerendahan hati penulis memberikan masukan sebagai berikut:

1. Pihak RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang. (kepala sekolah)

sebagai pelaksana pendidikan hendaknya memberi perhatian yang lebih

terhadap peningkatan kapasitas kreatifitasan anak didiknya terutama yang

masih usia dini.

2. Mengingat tujuan untuk meningkatkan kreatifitas anak, maka ketekunan

dan keuletan para pendidik yang diharapkan

3. Pelaksanaan metode quantum playing di RA Darul Maarif sebaiknya

selalu memperhatikan kondisi dan situasi peserta didik demi tercapainya

tujuan pembelajaran yang baik.

C. Penutup

Puji syukur ke Hadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan

dan kejernihan berpikir kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan meskipun telah melalui

ikhtiar yang maksimal. Semua ini semata-mata merupakan keterbatasan

kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan,

kritik maupun saran konstruktif dari berbagai pihak untuk kebaikan kedepan.

Page 80: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

68

Akhirnya penulis mohon kepada Allah semoga semua pihak yang

telah membantu penyusunan skripsi ini mendapat pahala disisi Allah sebagai

balasan amal saleh. Dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca yang bijaksana dan bagi diri sendiri pada khususnya. Amin.

++

Page 81: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdul Aziz, Sholeh, At Tarbiyah Wat Turuqut Tadris, Mesir: Darul Ma’arif, t.th.

Ali, Muhammad, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1993

Al Ghozali, Al Imam, Ihya’ Ulumiddin juz Jilid III, Bairut: Al-fikr, t.th.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 1998.

______________, Prosedur Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 2003.

______________, Metodologi Penelitian, Jakarta:Rineka Cipta, 2006.

Bahri Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:

Rineka Cipta, 1997.

B.Uno,Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, Yogyakarta: Bumi Aksara, 2006.

Candra, Julius, Kreatifitas "Bagaimana Menanam, membangun dan

mengembangkanya", Yogyakarta: Kanisius, 1994.

Cronbach, Lee, J., Educational Phsycology, Brance and company: New York,

Chicago, 1915.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang:

Duta Ilmu Surabaya, 2006.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,

2002.

E.M. Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,

Semarang: Aneka Ilmu bekerja sama Difa Publisher, tth.

Faisal, Sanapiah, Metode Penelitian Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1982.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research I, Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM, 1997

_________, Metodologi Research II, Yogyakarta: Andi Offset, 2000.

Hartati, Sofia, How To Be A Good Teacher And To Be A Good Mother, Jakarta:

Enno Media, 2007.

J. Molleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remadja Rosda

Karya, 2002.

Page 82: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

Margono, S, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Morgan,Clifford T., Intraduction to psycology, New York: Grow Hill, 1971.

_______, Introduction to Psychology New York: University Of Wisconsin, 1961

Muhadjir, Noeng, Metode Penelitian Kualitatif Edisi IV, Yogyakarta: Rake

Sarasin, 2002.

Munandar, Utami, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, Jakarta: Rineka

Cipta, 1999

Nasir, Muh, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indah, 1998.

Porter, Bobbi De, Quantum Teaching, Terj.Ary Nilandari, Bandung: Mizan

Pustaka, 2004.

R.Semiawan,Conny, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar,

Bandung: Indeks, 2008, Cet III.

R, Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, Jakarta: Rineka

Cipta, 1999.

Sudjana , Model pembelajaran, Bandung: Falah Production, 2000.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2005.

_______, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D), Bandung: Alfabeta, 2008.

Supriadi, Dedi, Membangun Bangsa Melalui Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005.

Surya, Mohamad, Bina Keluarga, Semarang: Aneka Ilmu, 2001.

Sustiwi, Atik, Class and Home Activities Quantum Playing for Smart Children,

Yogyakarta: Elmatera Publishing, 2008.

Undang-undang RI. Nomor. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Winkel S. J, WS, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, akarta: Gramedia,

1998.

Zuhairini, et. al., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Page 83: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

INSTRUMEN PENELITIAN

Pengumpulan Data Tentang Gambaran Umum Lokasi Penelitian

A. Instrumen Observasi

Diambil dari pengamatan langsung oleh peneliti dilokasi penelitian

yang meliputi:

1. Mengamati kondisi fisik RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

2. Mengamati letak geografis RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

3. Mengamati proses pembelajaran di RA Darul Ma’arif Pringapus Kab.

Semarang

4. Mengamati penerapan strategi pembelajaran quantum playing dalam

proses pembelajaran di RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

B. Instrumen Dokumentasi

Diambil dari catatan harian, laporan dan data-data yang terkait

dengan:

1. Sejarah berdiri dan perkembangan RA Darul Ma’arif Pringapus Kab.

Semarang

2. Visi dan misi RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

3. Struktur organisasi RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

4. Data guru dan karyawan RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

5. Data siswa RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

6. Data sarana dan prasarana RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

7. Data nilai siswa RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

8. Dokumentasi Kurikulum yang digunakan di RA Darul Ma’arif

Pringapus Kab. Semarang

9. Buku Pegangan yang dicetak Khusus RA Darul Ma’arif untuk wali

murid, yang didalamnya berisi tata tertib sekolah, jadwal pelajaran dan

kumpulan lagu anak-anak yang diajarkan di RA Darul Ma’arif

Pringapus Kab. Semarang

10. Buku-buku umum yang digunakan oleh guru sebagai penunjang dalam

melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar

Page 84: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

C. Instrumen Wawancara.

Dalam melaksanakan wawancara peneliti menggunakan pertanyaan-

pertanyaan yang telah disusun secara terarah dan sistematis sebagai upaya

memperoleh informasi dan data yang obyektif. Peneliti melakukan wawancara

kepada Pimpinan Sekolah, tenaga Pendidik tentang permasalahan yang

berkaitan dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Quantum Playing untuk

meningkatkan kreatifitas anak di RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang.

Adapun Pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan dalam wawancara sebagai

berikut :

a. Wawancara terhadap Kepala Sekolah

1. Bagaimana sejarah berdirinya RA Darul Ma’arif Pringapus Kab.

Semarang?

2. Bagaimana perkembangan yang dicapai oleh RA Darul Ma’arif

Pringapus Kab. Semarang sejak berdiri sampai sekarang?

3. Apa Visi dan Misi RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang ?

4. Bagaimana keadaan struktur organisasi sekolah RA Darul Ma’arif

Pringapus Kab. Semarang?

5. Bagaimana keadaan Guru di RA Darul Ma’arif Pringapus Kab.

Semarang?

a. Latar belakang pendidikan

b. Alamat

c. Usaha yang dilakukan untuk peningkatan profesionalisme guru

6. Bagaimana keadaan siswa RA Darul Ma’arif Pringapus Kab.

Semarang?

a. Jumlah siswa

b. Keadaan siswa

7. Bagaimana pola pengembangan kurikulum di RA Darul Ma’arif

Pringapus Kab. Semarang?

8. Bagaimana langkah strategi, metode, model, dan pola pembelajaran

yang digunakan dalam mencapai standar kompetensi tujuan kurikulum?

Page 85: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

9. Bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan pengaturan proses belajar

mengajar di RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang?

10. Bagaimana mengembangkan pola kepemimpinan yang baik untuk

mendukung pelaksanaan program sekolah?

11. Bagaimana pengembangan profesionalisme guru dan staf karyawan di

RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang?

b. Wawancara terhadap Guru

1. Strategi apa yang digunakan dalam proses belajar mengajar?

2. Apa benar disini menerapkan strategi pembelajaran quantum playing?

3. Apa sebenarnya pengertian strategi quantum playing itu?

4. Metode-metode pembelajaran apa yang digunakan dalam melaksanakan

strategi tersebut?

5. Bagaimana bentuk dan teknik penerapan quantum playing?

6. Bagaimana cara mengoptimalkan sarana dan prasarana sekolah dalam

mendukung keberhasilan pengajaran dengan strategi tersebut?

7. Media apa saja yang digunakan dalam proses belajar mengajar?

8. Materi apa saja yang dapat dikembangkan dengan strategi pembelajaran

quantum playing?

9. Seberapa efektif penerapan strategi quantum playing pada peningkatan

kreatifitas anak?

10. Apa

11. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dari

penerapan strategi pembelajaran quantum playing?

12. Bagaimana usaha yang dilakukan guru agar siswa betah dan nyaman

belajar di lingkungan sekolah?

13. Sejauh mana intensitas komunikasi guru dengan orang tua siswa dalam

upaya kontrol terhadap perkembangan belajar siswa?

14. Bagaimana standart penilaian terhadap siswa yang kreatif dan siswa

yang kurang kreatif?

15. Apakah pola pembelajaran anak di Lingkungan Keluarga berpengaruh

pada pola pembelajaran di Lingkungan Sekolah?

Page 86: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

TRANSKIP WAWANCARA

Wawancara I

Informan : Hartiwi, S.Pdi

Kompetensi : Wakil Kep. Sek RA. Darul M’arif Pringapus

Tanggal : 09 Maret 2011

Jam (wawancara) : 07.30 WIB

Tempat : Ruang Kantor Kepala Sekolah

Topik : Minta Ijin dan Penggalian Data di RA. Darul

M’arif Pringapus Kab. Semarang

Hasil Wawancara :

Peneliti : Assalamu’alaikum. 1

Informan : Wa’alaikum salam. 2

Peneliti : Bu saya mau penelitian disini? 3

Informan : Iya, bisa saya bantu mbak Irna? 4

Peneliti : Begini Bu inikan saya mau menyusun skripsi dan kebetulan obyek

yang saya ambil itu RA, saya memilih RA. Darul M’arif ini

berdasarkan info saudara saya, yang menyatakan RA. Darul M’arif

ini merupakan RA yang ada di Pringapus, untuk itu saya mohon ijin

dan penggalian data disini, gimana Bu ?

5

Informan : Boleh… ! judul skripsinya apa ?. 6

Peneliti : Skripsiku berjudul: Penerapan macam-macam permainan dalam

aktifitas bermain atau quantum playing untuk meningkatkan

kreatifitas anak di RA. Darul M’arif sini Bu?

7

Informan : Oh...! ya....! Silahkan. Gimana bisa saya bantu mbak Irna? 8

Peneliti : Mau mengamati dulu, setelah itu minta jadwal keseharian RA. Darul

M’arif dan mau minta data-data yang lainnya

9

Informan : Begini saja kamu tulis tentang data yang kamu butuhkan nanti saya

ambilkan atau saya siapkan.

10

Peneliti : Iya, Bu..! nanti saya tulis dulu apa yang saya butuhkan. 11

Informan : Sementara begitu dulu ya, saya ada jam mengajar. 12

Peneliti : Iya Bu, silahkan. 13

Page 87: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

Informan : Assalamualikum Wr. Wb 14

Peneliti : Waalaikumum salam Wr. Wb 15

Semarang, 09 Maret 2011

Pewawancara Informan

( Irna Susanti ) ( Hartiwi, S.Pdi )

Page 88: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

TRANSKRIP WAWANCARA

Wawancara II

Informan : Hartiwi, S.Pdi

Kompetensi : Wakil Kep. Sek RA. Darul M’arif Pringapus

Tanggal : 10 Maret 2011

Jam (wawancara) : 07.30 WIB

Tempat : Ruang tamu Sekolah

Hasil Wawancara :

Peserta Hasil wawancara Baris

Peneliti Assalamu’alaikum 16

Informan Wa’alaikumus salam. 17

Peneliti Bu’ saya mau menggali data meneruskan yang kemarin ? 18

Informan Oh, ya silahkan 19

Peneliti Saya kesini untuk melengkapi data skripsiku, Begini

Bu...! saya mau menanyakan seputar tentang latar

belakang, jumlah siswa, para guru dan alumni yang ada

di RA ini ?

20

Informan Iya ini sudah saya siapkan dokumennya, mbak Irna bisa

memfotocopynya nanti tapi jangan dibawa pulang ya,

karena ini dokumen penting.

21

Peneliti Berapa jumlah para siswa pada tahun ini bu’? 22

Informan Jumlah para siswa sekarang sekitar ada 50 siswa 23

Peneliti Selanjutnya saya mau tanya, Apa benar disini

menerapkan strategi pembelajaran quantum playing?

24

Informan Iya, disini menerapkan strategi quantum playing, bisa

mbak Irna lihat-lihat disini mulai dari penataan ruangan

kelas sentra, sampai pada proses belajar mengajar, dan

nanti bisa lihat pada proses pembelajaran.

25

Peneliti Sebenarnya apa itu quantum playing bu’ ? 26

Informan Sebenarnya saya kurang tahu asal usul istilah quantum itu 27

Page 89: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

sendiri, tapi memang sekarang istilah quantum sering

dipakai dalam bidang apa saja bukan hanya dalam dunia

pendidikan, tetapi yang saya quantum playing disini

pemercepatan belajar dengan menggunakan alat-alat

permainan, pada aktifitas bermain karena kalau tidak

akan sia-sia saja alat bermain itu. karena pada dasarnya

anak senang bermain. ya kami berusaha membawa dunia

mereka dengan bermain yang edukatif, mulai dari

penyediaan ruang yang ditempati untuk belajar sampai

pada pengajaran.

Peneliti Apa usaha ibu guna mendukung strategi quantum

playing?

28

Informan eem.., kami menyediakan permainan-permainan yang

ditempatkan di kelas-kelas sentra, setiap tahun kami

selalu membeli banyak macam mainan, karena pasti ada

yang dirusakkan, namanya juga anak-anak“.

29

Peneliti Terus, bentuk dan tekniknya seperti apa ? 30

Informan Bentuknya banyak ada yang ditempatkan di area, sentra,

dan sudut-sudut bermain, bisa indoor maupun outdoor

mengenai tekniknya anak kami berikan pengarahan tau

pijakan sebelum bermain ini sebagai konsep, kemudian

nanti anak bisa mengembangkannya sendiri di waktu

bermain dan ini disesuaikan dengan tema pembelajaran,

hal ini tergantung kekreatifan guru dalam mengajar.

31

Peneliti O gitu ya bu’? 32

Informan Nanti juga mbak Irna kalo mau lebih tahu bisa masuk

observasi di kelas-kelas

33

Peneliti Permainan-permainan apa yang dipakai ibu untuk lebih

bisa memahamkan anak?

34

Informan Ya banyak…, karena setiap permainan berbeda-beda

efeknya dalam Pengembangan bahasa Saya biasa

35

Page 90: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

menggunakan permainan seperti boneka tangan, buku

gambar/cerita, telepon-teleponan, anak-anak saya ajak

berbicara dengan boneka walaupun hanya beberapa

kalimat, saya bacakan isi buku tersebut dan anak-anak

saya minta menceritakan kembali cerita secara sederhana.

dengan permainan ini anak saya harapkan bisa fasih dan

lancar berbicara.

Peneliti Apa manfaat yang diharapkan dari strategi quantum

playing ini?

36

Informan Banyak mbak Irna, diantaranya manfaat fisik, terapi,

edukatif dan kreatif

37

Peneliti Bagaimana kreatifitas anak-anak di RA Darul Ma’arif

ini?

38

Informan Ya cukup kreatif, hal ini bisa dilihat dari, nilai harian,

nilai rapot, sikap anak, karya anak-anak yang dipajang di

mading dan beberapa prestasi anak yang diraihnya

39

Peneliti di RA kan tidak ada tes sumatif bu, bagaimana cara Ibu

menilai seorang anak dikatakan kreatif dan dengan anak

yang dikatakan kurang kreatif?

40

Informan Penilaian di RA memang tidak seperti di SD, SMP atau

SMA, penilaian kami lakukan saat satu tema

pembelajaran selesai, penilaian dilambangkan bukan

dengan angka tetapi menggunakan lingkaran yang hitam

penuh untuk anak kreatif, tanda centang untuk anak

cukup kreatif, dan lingkaran putih untuk anak kurang

kreatif.

41

Peneliti Apa usaha-usaha yang dilakukan guru untuk

meningkatkan kreatifitas anak di RA Darul Ma’arif ini ?

42

Informan Iya banyak salah satunya ya lewat quantum playing ini

.aspek-aspek yang dikembangkan daya cipta, berbahasa,

daya pikir, keterampilan dan jasmani.

43

Page 91: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

Peneliti Menurut Ibu’, sebenarnya hal apa yang mendorong atau

mendukung kreatifitas anak RA ini bu’?

44

Informan Menurut saya Pertama adalah kekreatifan dalam

mengajar, guru sebagai fasilitator, artinya dia harus bisa

memberikan fasilitas yang sebaik-baiknya bagi anak yang

diampunya, makanya sekarang kami terus berbenah

dalam penerimaan guru yang masuk disini dengan

mengadakan tes seleksi. Kedua memberikan hak kepada

anak didik

45

Peneliti Kendala apa yang sering dihadapi Ibu dalam

meningkatkan kreatifitas anak?

46

Informan Selama ini kami belum mengalami hambatan yang

berarti, persoalan yang timbul biasanya anak-anak tiba-

tiba tidak mau pergi ke sekolah, maka kami tanyai orang

tuanya, Kenapa anak bersikap begitu dan mencari

solusinya, atau mungkin masalah dari gurunya, sebab

tidak semua guru kan kreatif mungkin saja guru tadi

menunjukkan sikap yang kurang mendukung

pengembangan kreatifitas anak, maka kami beri

pengarahan dan bimbingan.

47

Peneliti Kembali ke permasalahanya, terus bagaimana kondisi

lingkungan di RA Darul Ma’arif ini ?

48

Informan Kondisi baik semua, baik dari segi bangunannya yang

meliputi: ruangan kelas, gedung perpustakaan, kamar

tamu, kamar mandi, dan halaman sekolah. Alhamdulillah

gedung ini sudah milik sendiri.

49

Peneliti Dengan kondisi lingkungan sekitar bagaimana bu’ ? 50

Informan Lingkungan sekitar sangat kondusif dan sangat tenang 51

Peneliti Terimakasih ya bu’, atas informasinya mengenai kondisi

lingkungan dan penerapan strategi quantum playing yang

diterapkan disini?

52

Page 92: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

Informan Ya, sama-sama...., kita saling tolong-menolong. 53

Peneliti Assalamualaikum....! 54

Informan Wa alaikumus salam....! 55

Semarang, 10 Maret 2011

Pewawancara Informan

( Irna Susanti ) ( Hartiwi, S.Pdi )

Page 93: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

TRANSKRIP WAWANCARA

Wawancara III

Informan : Sunayati,S.Pd

Kompetensi : Guru Kelas

Tanggal : 11 Maret 2011

Jam (wawancara) : 10.00 WIB

Tempat : Di Sentra Alam dan Sains

Hasil Wawancara :

Peserta Hasil wawancara Baris

Peneliti Assalamu’alaikum. 56

Informan Wa’alaikum salam. 57

Peneliti Bu…! Maaf minta waktunya sebentar! 58

Informan Iya boleh, Ada apa? 59

Peneliti Sebelumnya, saya mau memperkenalkan diri bu, nama saya Irna

Susanti, maksud dan tujuan saya kesini untuk melakukan penelitian

buat skripsi, dan sedang menggali data tentang strategi pembelajaran

yang diterapkan disini, gimana bu’?

60

Informan Kalo nama saya Sunayati, Iya boleh mbak Irna mau tanya tentang

apa?

61

Peneliti Bagaimana proses belajar mengajar di RA Darul Ma’arif ini bu’? 62

Informan Proses belajar mengajar dilaksanakan berdasarkan SKH atau Satuan

kegiatan harian, SKH adalah kayak semacam RPP yang ada di SD.

63

Peneliti Strategi apa yang digunakan dalam proses belajar mengajar di RA

ini bu?

64

Informan Ya ada banyak diantaranya, belajar sambil mengerjakan

(learning by doing), bermain peran, demonstrasi dan juga quantum

playing.

65

Peneliti Sebenarnya apa itu strategi pembelajaran quantum playing? 66

Page 94: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

Informan Strategi pembelajaran quantum playing adalah pemercepatan belajar

dengan ragam permainan, meliputi pengkondisian ruangan,

pengkondisian anak didik, sampai pada proses pembelajaran.

67

Peneliti Materi apa saja yang sapat dikembangkan dengan strategi

pembelajaran quantum playing?

68

Informan Hampir semua materi dapat disampaikan dengan menggunakan

strategi quantum playing ini, namun itu juga tergantung dari

kekreatifan masing-masing guru dalam mengajar.

69

Peneliti Terkait dengan strategi quantum playing bagaimana ibu

menerapkannya?

70

Informan Iya kebetulan tema pembelajaran hari ini adalah tentang tanaman

dan pijakan lingkungan bermain yang saya rasa cocok adalah di

sentra alam dan sains, didalam sentra ini ada mainan-mainan

imajinatif, manipulatif, dengan mainan manipulatif anak-anak serasa

dibawa ke alam nyata, sehingga lebih mudah diterima anak, pijakan

lebih jelasnya nanti pengen menetahui apa yang ditulis, nanti saya

catatkan jawabannya.

71

Peneliti Pada tema tanaman ini bagaimana Ibu mengevalusinya? 72

Informan Evaluasi saya lakukan setiap saat, aspek penilaian adalah sikap

anak, proses, dan hasil karya anak.

73

Peneliti Bu, bolehkah saya minta nilai hasil belajar anak? 74

Informan Boleh, ini silahkan nanti mbak Irna fotocopy sendiri 75

Peneliti Saya rasa cukup ya bu, terima kasih atas waktu dan informasinya 76

Informan Ya sama-sama. 77

Peneliti Assalamu alaikum....! 78

Informan Wa alaikumus salam...! 79

Semarang, 11Maret 2011

Pewawancara Informan

(Irna Susanti ) ( Sunayati )

Page 95: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

FOTO DOKUMENTASI

RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

Beberapa bagian dari Penerapan Strategi Pembelajaran Quantum Playing di

RA Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang

Page 96: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul
Page 97: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl...Naskah skripsi ini dengan: Judul : ... Tinjauan Historis sejarah berdirinya RA Darul

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Irna Susanti

Tempat /Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 20 Pebruari 1989

NIM : 073111079

Alamat :Ds. Bodean Rt. 02 Rw. 03 Kec. Pringapus.

Kab.Semarang

Agama : Islam

Status : Pelajar

Jenjang Pendidikan Formal

1. Taman Kanak-kanak Darul Aman Ds. Pingit Kec. Pringsurat Kab.

Temanggung, Lulus Tahun 1995

2. Sekolah Dasar Negeri (SDN) Klepu 03 Kec. Pringapus Kab. Semarang, Lulus

Tahun 2001

3. MTs Darul Ma’arif Pringapus Kab. Semarang, lulus tahun 2004

4. MAN 1 Kota Magelang, lulus tahun 2007

5. IAIN Walisongo Semarang Masuk Fakultas Tarbiyah Tahun 2007

Jenjang Pendidikan non-Formal 1. Pon Pes Darul Aman Pingit Pringsurat Kab. Temanggung

2. Madrasah Al-hidayat Klepu Kec. Pringapus Kab. Semarang

3. Pon Pes Al-Husna Payaman Kota Magelang

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya dan semoga dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 20 Juni 2011

Peneliti,

Irna Susanti

073111079