PENERAPAN SKEMATIK DESAIN PADA HASIL RANCANGAN …

4
Putu Nita Maharani Cintyadewi (1404205045) 1) , Syamsul Alam Paturusi 2) , dan Ida Bagus Ngurah Bupala 3) Pusat Ke- rajinan & Produksi Balinese Ceramic Art di Desa Pejaten, Kabupaten Tabanan, Bali 133 PENERAPAN SKEMATIK DESAIN PADA HASIL RANCANGAN TAPAK DAN BANGUNAN Pusat Kerajinan dan Produksi Balinese Ceramic Art di Desa Pejaten Kabupaten Tabanan, Bali Putu Nita Maharani Cintyadewi 1) , Syamsul Alam Paturusi 2) , dan Ida Bagus Ngurah Bupala 3) 1) Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected] 2) Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected] 3) Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected] ABSTRACT Bali is a tourist destination that is visited by many local and foreign tourists. In addition to it’s tourist objects, Bali also has a unique craft which is ceramic art. Ceramic Art is a ceramic clay made by art craftsmen and has a special characteristic that prioritize the beauty or expression of its own, hence, the ceramic art began to attract foreign tourists. The development of ceramic art begins with a significant increase in exports since 2014, up to 75.3% of export increasement to various countries in the world. These difficulties resulted in the declining of quality and number of exports produced. However, there are some obstacles that arise from the export increasement, which are ceramic business is still small, less skilled craftsmen in producing ceramics and the difficulty of developing the production of ceramics on a large scale. Pejaten village is one of the villages that has been producing ceramics for a long time. These difficulties resulted in the declining of quality and number of exports produced. Pejaten village is a ceramic producing village that has potential in developing ceramic art business. Therefore, there is a need for planning of Balinese Ceramic Art & Production Center facility in Pejaten Village, Tabanan Regency as a place to produce and sell the Ceramic Art. With this facility, it can certainly increase the income of the community and Pejaten Village in addition to maintaining the existence of ceramics in order to keep attracting the tourists. Keywords: Craft, Production, Ceramic, Art, Export ABSTRAK Bali merupakan destinasi pariwisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain objek wisatanya, Bali juga memiliki kerajinan khas yaitu keramik seni. Ceramic Art merupakan keramik berbahan tanah liat yang dibuat oleh pengrajin seni dan memiliki ciri khusus yaitu mengutamakan keindahan atau ekspresi tersendiri, sehingga ceramic art mulai diminati wisatawan asing. Perkembangan ceramic art diawali dengan adanya peningkatan ekspor secara signifikan sejak tahun 2014 yaitu sebesar 75,3 % ke berbagai negara di dunia. Namun terdapat beberapa kendala yang muncul dari adanya peningkatan ekspor tersebut, yaitu: usaha keramik yang jumlahnya masih sedikit, pengrajin kurang memiliki keterampilan dalam memproduksi keramik dan sulitnya mengembangkan produksi keramik dalam skala besar. Desa Pejaten merupakan desa penghasil keramik yang memiliki potensi dalam mengembangkan usaha ceramic art. Maka dari itu, perlu adanya perencanaan fasilitas Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ceramic Art di Desa Pejaten, Kabupaten Tabanan sebagai tempat memproduksi dan menjual Ceramic Art tersebut. Dengan adanya fasilitas ini tentunya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan Desa Pejaten disamping mempertahankan eksistensi keramik agar tetap diminati wisatawan. Kata Kunci: Kerajinan, Produksi, Keramik, Seni, Ekspor PENDAHULUAN Keramik merupakan salah satu bentuk kerajinan khas yang menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Keramik terdiri dari berbagai jenis yang memiliki ciri khas tersendiri, salah satunya Balinese Ceramic Art. Balinese Ceramic Art merupakan istilah yang diberikan untuk menggambarkan produk keramik yang memiliki ciri khas menerapkan ornamen dan bentuk berciri khas Bali. Keramik ini kini sudah banyak

Transcript of PENERAPAN SKEMATIK DESAIN PADA HASIL RANCANGAN …

Page 1: PENERAPAN SKEMATIK DESAIN PADA HASIL RANCANGAN …

Putu Nita Maharani Cintyadewi (1404205045)1), Syamsul Alam Paturusi2), dan Ida Bagus Ngurah Bupala3)–Pusat Ke-

rajinan & Produksi Balinese Ceramic Art di Desa Pejaten, Kabupaten Tabanan, Bali 133

PENERAPAN SKEMATIK DESAIN PADA HASIL RANCANGAN TAPAK DAN BANGUNAN

Pusat Kerajinan dan Produksi Balinese Ceramic Art di Desa Pejaten

Kabupaten Tabanan, Bali

Putu Nita Maharani Cintyadewi1), Syamsul Alam Paturusi2), dan Ida Bagus Ngurah Bupala3)

1)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected] 2)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected] 3)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected]

ABSTRACT

Bali is a tourist destination that is visited by many local and foreign tourists. In addition to it’s tourist objects, Bali also has

a unique craft which is ceramic art. Ceramic Art is a ceramic clay made by art craftsmen and has a special characteristic

that prioritize the beauty or expression of its own, hence, the ceramic art began to attract foreign tourists. The development

of ceramic art begins with a significant increase in exports since 2014, up to 75.3% of export increasement to various

countries in the world. These difficulties resulted in the declining of quality and number of exports produced. However,

there are some obstacles that arise from the export increasement, which are ceramic business is still small, less skilled

craftsmen in producing ceramics and the difficulty of developing the production of ceramics on a large scale. Pejaten village

is one of the villages that has been producing ceramics for a long time. These difficulties resulted in the declining of quality

and number of exports produced. Pejaten village is a ceramic producing village that has potential in developing ceramic

art business. Therefore, there is a need for planning of Balinese Ceramic Art & Production Center facility in Pejaten Village,

Tabanan Regency as a place to produce and sell the Ceramic Art. With this facility, it can certainly increase the income of

the community and Pejaten Village in addition to maintaining the existence of ceramics in order to keep attracting the

tourists.

Keywords: Craft, Production, Ceramic, Art, Export

ABSTRAK

Bali merupakan destinasi pariwisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Selain objek wisatanya, Bali juga memiliki kerajinan khas yaitu keramik seni. Ceramic Art merupakan keramik

berbahan tanah liat yang dibuat oleh pengrajin seni dan memiliki ciri khusus yaitu mengutamakan keindahan

atau ekspresi tersendiri, sehingga ceramic art mulai diminati wisatawan asing. Perkembangan ceramic art

diawali dengan adanya peningkatan ekspor secara signifikan sejak tahun 2014 yaitu sebesar 75,3 % ke

berbagai negara di dunia. Namun terdapat beberapa kendala yang muncul dari adanya peningkatan ekspor

tersebut, yaitu: usaha keramik yang jumlahnya masih sedikit, pengrajin kurang memiliki keterampilan dalam

memproduksi keramik dan sulitnya mengembangkan produksi keramik dalam skala besar. Desa Pejaten

merupakan desa penghasil keramik yang memiliki potensi dalam mengembangkan usaha ceramic art. Maka

dari itu, perlu adanya perencanaan fasilitas Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ceramic Art di Desa Pejaten,

Kabupaten Tabanan sebagai tempat memproduksi dan menjual Ceramic Art tersebut. Dengan adanya fasilitas

ini tentunya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan Desa Pejaten disamping mempertahankan

eksistensi keramik agar tetap diminati wisatawan.

Kata Kunci: Kerajinan, Produksi, Keramik, Seni, Ekspor

PENDAHULUAN

Keramik merupakan salah satu bentuk kerajinan khas yang menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Keramik terdiri dari berbagai jenis yang memiliki ciri khas tersendiri, salah satunya Balinese Ceramic Art. Balinese Ceramic Art merupakan istilah yang diberikan untuk menggambarkan produk keramik yang memiliki ciri khas menerapkan ornamen dan bentuk berciri khas Bali. Keramik ini kini sudah banyak

Page 2: PENERAPAN SKEMATIK DESAIN PADA HASIL RANCANGAN …

134 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (7) Nomor (1) Edisi Januari 2019-ISSN No. 9 772338 505117

diminati masyarakat di era modern. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan ekspor yang cukup signifikan yaitu sekitar 75,3 % sejak tahun 2014, membuat keramik ini mengalami peningkatan produksi yang cukup pesat. Peningkatan ekspor yang cukup besar tidak diimbangi dengan adanya fasilitas produksi yang besar dan memadai, wadah untuk memproduksi skala menengah sampai besar, serta keahlian pengrajin untuk memproduksi jenis keramik Ceramic Art.

Desa Pejaten yang berada di kabupaten Tabanan, Bali merupakan daerah penghasil keramik yang sudah sejak lama dikenal masyarakat luas. Desa Pejaten telah menjadi ikon sebagai daerah penghasil keramik. Namun, jenis keramik yang diproduksi lebih banyak pada keramik gerabah. Sedangkan Ceramik Art itu sendiri masih terbilang sedikit dan belum banyak didukung oleh sarana dan prasarana modern serta keahlian yang handal. Wadah atau tempat pendukung proses kegiatan juga masih terbilang sedikit, mengingat adanya pen-ingkatan ekspor yang cukup pesat dan signifikan pada setiap tahunnya.

Desa Pejaten memiliki potensi yang cukup besar dalam mengembangkan keramik, khususnya Balinese Ce-ramic Art. Selain sebagai ikon keramik, sebagian besar masyarakatnya sudah memiliki keahlian dasar dalam membuat keramik sehingga lebih mudah dalam mengembangkan produksi keramik tersebut. Melihat potensi tersebut, maka diperlukan perencanaan fasilitas Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ceramic Art di Desa Pejaten, Kabupaten Tabanan. Fasilitas ini bertujuan untuk memproduksi keramik sekaligus sebagai wahana rekreasi yaitu berupa penjualan dan pameran keramik, khususnya Balinese Ceramic Art, serta sebagai wa-hana rekreasi dan edukasi baru yang ada di kabupaten Tabanan.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yaitu (1) Apa saja desain skematik rancangan Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ceramic Art; (2) Bagaimana desain skematik yang ditetapkan pada rancangan Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ceramic Art; (3) Bagaimana penerapan desain skematik pada rancangan Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ceramic Art di Desa Pejaten, Kabupaten Tabanan.

TUJUAN

Tujuan pembahasan dari penerapan skemaik desain pada rancangan Pusat Kerajinan dan Produksi Balinese Ceramic Art, yaitu (1) Untuk mengetahui desain skematik apa saja yang diterapkan pada Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ceramic Art; (2) Untuk mengetahui desain skematik yang ditetapkan pada rancangan Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ceramic Art; (3) Untuk mengetahui bagaimana penerapan desain skematik pada rancangan Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ceramic Art.

METODE

Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah (1) Metode perancangan yang merupakan taha-pan-tahapan awal untuk membingkai seluruh proses pendekatan dan teknik-teknik dari perancangan digunakan dalam pembuatan pemrograman; (2) Metode penelitian yaitu mendukung beberapa hal yang tidak bisa dijangkau oleh metode perancangan, yaitu seperti wawancara, teknik sampling, kuisioner. Kedua metode tersebut diaplikasikan dalam lima tahapan yang digunakan sebagai acuan dalam mengumpulkan, mengolah dan menghasilkan data.

PENERAPAN SKEMATIK DESAIN PADA RANCANGAN

Pengertian Desain Skematik

Desain skematik merupakan tahapan awal dalam mendesain sebuah rancangan. Desain skematik dibuat me-lalui sketsa dasar, grafik, dan skema rancangan yang menjadi landasan dalam tahapan desain selanjutnya. Gagasan munculnya desain skematik berawal dari adanya kriteria desain. Kriteria desain tersebut menjadi acuan atau kunci dasar dalam menyusun desain skematik. Penerapan kriteria desain pada desain skematik akan menghasilkan desain skematik yang baik dan sesuai dengan apa yang ingin dicapai.

Zoning Menghasilkan Skematik Desain

Zoning pada rancangan berasal dari adanya organisasi ruang yang telah ditentukan berdasarkan civitas, pola aktivitas dan besaran ruang. Zoning dibedakan berdasarkan zoning tapak dan zoning bangunan. Zoning bangunan dan tapak tersebut, masing-masing terdiri dari zoning makro dan zoning mikro. Zoning makro terdiri dari penempatan bangunan pada tapak tersebut, sedangkan zoning mikro merupakan penempatan ruang-

Page 3: PENERAPAN SKEMATIK DESAIN PADA HASIL RANCANGAN …

Putu Nita Maharani Cintyadewi (1404205045)1), Syamsul Alam Paturusi2), dan Ida Bagus Ngurah Bupala3)–Pusat Ke-

rajinan & Produksi Balinese Ceramic Art di Desa Pejaten, Kabupaten Tabanan, Bali 135

ruang yang ada pada setiap bangunannya. Zoning pada rancangan Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ce-ramic Art didasarkan pada fungsi utama, penunjang, dan pendukung. Hal ini digunakan agar memudahkan dalam menentukan sirkulasi manusia, barang, dan kendaraan dalam tapak terkait fungsinya sebagai bangunan komersil serta produksi keramik. Berikut ini merupakan alur skematik tersebut dihasilkan. Gambar di bawah menunjukkan bagaimana organisasi ruang yang sudah dikelompokkan menghasilkan zoning sesuai dengan fungsinya. Selanjutnya zoning tersebut terbagi menjadi beberapa ruang-ruang yang belum jelas di-mensinya, namun sudah terlihat sirkulasi dan penempatan yang pasti.

Gambar 1. Hubungan Organisasi Ruang dan Zoning pada Rancangan

Sumber: Nita, 2018:105

Poin-Poin Skematik Desain

Berdasarkan pengertian dari skematik desain tersebut, bahwa skematik desain merupakan rancangan awal yang akan diterapkan pada rancangan sesungguhnya. Skematik desain yang dibuat terdiri dari skematik rancangan tapak skematik lay out, skematik tampak & potongan tapak, dan skematik rancangan bangunan. Poin-poin skematik ini akan mempermudah dalam proses rancangan tersebut.

Penerapan Skematik Desain pada Rancangan Tapak

Penerapan skematik desain pada bangunan Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ceramic Art di Desa Pe-jaten, Kabupaten Tabanan yaitu dimulai dari penerapan pada rancangan tapak pada rancangan Pusat Ke-rajinan & Produksi Balinese Ceramic Art ini menunjukkan bahwa penempatan bangunan didasarkan pada pola massa cluster dengan sirkulasi memutar. Terkait dengan fungsi utama yaitu sebagai penjualan kerajinan keramik dan produksi keramik, penempatan bangunan secara cluster akan memudahkan sirkulasi civitas dan barang. Rancangan tapak juga memperlihatkan perbedaan antara sirkulasi manusia, kendaraan, dan barang berdasarkan material yang digunakan. Material untuk kendaraan menggunakan material paving berwarna coklat, material untuk sirkulasi manusia dan barang menggunakan bahan keramik bermotif batu dan bertekstur doff agar tidak licin. Material atap menggunakan genteng jenis karang pilar yang merupakan jenis material lokal.

Penerapan Skematik Desain pada Rancangan Tampak Bangunan

Penerapan skematik desain pada rancangan tampak Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ceramic Art yaitu terdapat pada penerapan material dan penggunaan bentuk-bentuk arsitektur pada bangunan. Tampak mem-perlihatkan bagaimana penggunaan material pada bangunan, perbedaan ketinggian bangunan dengan bangunan lainnya, dan tampilan bangunan baik dari depan dan samping. Penerapan dasar dari skematik de-sain yang digunakan pada rancangan adalah bentuk dasar dari bangunan, baik berlantai 1 dan 2, serta menggunakan atap pelana atau bertumpang.

Penerapan Skematik Desain pada Rancangan Potongan Bangunan

Rancangan struktur potongan pada desain menampilkan struktur yang digunakan. Struktur yang digunakan pada rancangan Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ceramic Art ini adalah pada struktur pondasi menggunakan pondasi telapak pada bangunan yang bertingkat dan memiliki atap tumpang, dan pada

Page 4: PENERAPAN SKEMATIK DESAIN PADA HASIL RANCANGAN …

136 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (7) Nomor (1) Edisi Januari 2019-ISSN No. 9 772338 505117

bangunan yang tidak bertingkat menggunakan pondasi batu kali. Sedangkan struktur dinding menggunakan pasangan batu bata dengan kontruksi kolom beton. Selanjutnya, untuk struktur atap menggunakan rangka struktur baja WF dengan lapisan politur kayu, dan pada beberapa bangunan juga menggunakan sambungan kuda-kuda kayu ekspose.

Gambar 2. Penerapan Skematik Desain pada Hasil Rancangan Sumber: Nita, 2018:20

SIMPULAN DAN SARAN

Rancangan Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ceramic Art menerapkan skematik desain yang merupakan dasar atau rancangan awal dari desain tersebut. Penerapan skematik yaitu terdapat pada penerapan rancangan tapak, lay out, tampak, potongan, dan perspektif, serta material yang digunakan. Penerapan ske-matik desain pada rancangan diharapkan dapat mempermudah dalam proses merancang selanjutnya se-hingga didapatkan rancangan yang pasti dan dapat menerapkan berbagai aspek dari skematik desain terse-but.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, Wahyu Gatot, dkk. 2008. Kriya Keramik Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Cintyadewi, Putu Nita Maharani, 2018, Pusat Kerajinan & Produksi Balinese Ceramic Art di Desa Pejaten,

Kabupaten Tabanan: tidak diterbitkan.

Laksito, Boedhi. 2014. Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur. Griya Kreasi: Jakarta Mulyadi, Agus Utomo. 2007. Wawasan & Tinjauan Seni Keramik. Paramitha: Denpasar Watson, Donald. 1997. Time-Server Standards for Architectural Design Data Seventh Edition. MCG Architec-

ture: Greenwood Village. Colorado William T. Goodban, dkk. 2003. Gambar dan Perencanaan Arsitektur Edisi Ketiga. Erlangga: Jakarta.