Penerapan Scatter Diagram

6
 5 PENDAHULUAN Landasan T eori Kualitas Kualitas adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing. Kualitas suatu produk diartikan sebagai derajat atau tingkatan dimana produk atau jasa tersebut mampu memuaskan keinginan dari konsumen (fitness for use). Kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen untuk mendapatkan suatu produk, karena konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu prod uk dari peru saha an tertentu yang lebi h berku alita s darip ada saing an-sa inga nya. Menurut Russ el (!!") kualitas dianggap sangat penting bagi organisasi karena# . Meningkatkan reputasi perusahaan,  perusahaan yang telah menghasilkan suatu produk atau  jasa yang berkualita s akan mendap at predikat sebag ai organisasi yang m engutamaka n kualitas. $. Penurunan biaya,  dengan menghasilkan produk yang berkualitas, akan tercapai sebuah kegitan produksi yang efektif dan efisien. Karenaproduk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. %elain itu dengand diterapkannya quality control  yang ketat perusahaan akan terhindar dari kegiatan yang tidak menghasilkan produk atau jasa yang tidak dibutuhkan oleh pelanggan. &. Penin gkata n pangs a pasar, pangsa pasar suatu organisasi akan tercapai bila minimalisasi biaya tercapai, karena organisasi, atau perusahaan dapat menekan harga, walaupun kualitas tetap menjadi yang utama. '. Pertangg ung jawaban produk,  dengan semakin meningkatnya persaingan kualitas produk atau  jasa yang dihasilkan, maka organisasi akan dituntut untuk semakin bertanggung jawab terhadap desain, proses, dan pendistribusian produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. . Dapak internasional,  ila suatu or ga nisasi da pa t mena wa rkan pr od uk at au ja sa ya ng bekualitas, maka selain dikenal dipasar lokal, produk atau jasa yang ditawarkan juag akan dikenal dan diterima di pasar internasional. ". Pena pilan produk atau jas a dan Mewu judkan Kualitas yang dira saka n,  kualitas akan membuat suatu produk dikenal, dan hal ini akan membuat perusahaan atau organisasi yang menghasilkan produk atau menawarkan jasa yang juga dikenal dan dipercaya masyarakat luas. Pengendalian Kualitas

description

Pengendalian Kualitas

Transcript of Penerapan Scatter Diagram

5

PENDAHULUANLandasan TeoriKualitasKualitas adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing. Kualitas suatu produk diartikan sebagai derajat atau tingkatan dimana produk atau jasa tersebut mampu memuaskan keinginan dari konsumen (fitness for use). Kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen untuk mendapatkan suatu produk, karena konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu produk dari perusahaan tertentu yang lebih berkualitas daripada saingan-sainganya. Menurut Russel (1996) kualitas dianggap sangat penting bagi organisasi karena:1. Meningkatkan reputasi perusahaan,perusahaan yang telah menghasilkan suatu produk atau jasa yang berkualitas akan mendapat predikat sebagai organisasi yang mengutamakan kualitas.2. Penurunan biaya,dengan menghasilkan produk yang berkualitas, akan tercapai sebuah kegitan produksi yang efektif dan efisien. Karenaproduk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Selain itu dengand diterapkannyaquality controlyang ketat perusahaan akan terhindar dari kegiatan yang tidak menghasilkan produk atau jasa yang tidak dibutuhkan oleh pelanggan.3. Peningkatan pangsa pasar,pangsa pasar suatu organisasi akan tercapai bila minimalisasi biaya tercapai, karena organisasi, atau perusahaan dapat menekan harga, walaupun kualitas tetap menjadi yang utama.4. Pertanggung jawaban produk,dengan semakin meningkatnya persaingan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, maka organisasi akan dituntut untuk semakin bertanggung jawab terhadap desain, proses, dan pendistribusian produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.5. Dampak internasional,Bila suatu organisasi dapat menawarkan produk atau jasa yang bekualitas, maka selain dikenal dipasar lokal, produk atau jasa yang ditawarkan juag akan dikenal dan diterima di pasar internasional.6. Penampilan produk atau jasa dan Mewujudkan Kualitas yang dirasakan,kualitas akan membuat suatu produk dikenal, dan hal ini akan membuat perusahaan atau organisasi yang menghasilkan produk atau menawarkan jasa yang juga dikenal dan dipercaya masyarakat luas.Pengendalian KualitasKegiatan pengendalian dilaksanakan dengan cara memonitorkeluaran (output), membandingkan dengan standart standart,menafsirkan perbedaan perbedaan dan mengambil tindakan untuk menyesuaikan kembali proses proses itu sehingga sama / sesuaidengan standar (Buffa 1999 : 109). Pengendalian merupakan kegiatanyang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan operasiyang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan danapabila terjadi penyimpangan tersebut dapat dikoreksi sehingga apayang diharapkan tercapai. Seperti halnya kualitas, definisi TQM juga ada bermacam macam. TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan kedalam falsafah holistic yang dibangunberdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasanpelanggan (Ishikawa dalam Pawitra, 1993, p. 135). Definisi lainnya menyertakan TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha danberorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi(Santosa, 1992, p. 33). Bahwa cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah denganmenghasilkan kualitas yang terbaik. Untuk menghasilkan kualitas yang terbaik diperlukanupaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses, danlingkungan. Cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan komponen komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menerapkan TQM.Seven ToolsDalam pelaksanaan pengendalian kualitas itu sendiri tidak akan lepas dari alat untuk pengendaliannya. Alat pengendalian kualitas merupakan metode pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan. Keputusan diambil berdasarkan besar dan kecilnya dampak yang akan ditimbulkan dari keputusan tersebut.Terdapat 7 alat yang digunakan dalam pengendalian kualitas namun dalam makalah ini akan dibahas salah satu alat pengendalian kualitas yaitu Scatter Diagram. Scatter diagram (diagram pencar) adalah grafik yang menampilkan sepasang data numerik pada sistem koordinat Cartesian, dengan satu variabel pada masing-masing sumbu, untuk melihat hubungan dari kedua variabel tersebut. Jika kedua variabel tersebut berkorelasi, titik-titik koordinat akan jatuh di sepanjang garis atau kurva. Semakin baik korelasi, semakin ketat titik-titik tersebut mendekati garis.Gambar 1 menunjukkan contohscatter diagramyang digunakan untuk melihat sejauh mana temperatur mempengaruhidefect. Tampak bahwa ada korelasi antara temperatur dandefect, di mana semakin tinggi temperatur semakin rendah jumlahdefect, ini mungkin karena proseswarm-up mesin yang kurang.

Gambar 1.Contoh Scatter Diagram

PENERAPAN SCATTER DIAGRAMPendahuluanDalam jurnal karya Mulfizar dan Muchlisin (2012), telah dilakukan penelitian tentang hubungan panjang-berat dan factor kondisi ikan yang ditemukan di muara Kuala Gigeng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pola pertumbuhan dan faktor kondisi dari ikan belanak (Mugil cephalus), seriding (Ambassis koopsii) dan petek (Leiognathus fasciatus). Dalam biologi perikanan, hubungan panjangberat ikan merupakan salah satu informasi pelengkap yang perlu diketahui dalam kaitan pengelolaan sumber daya perikanan, misalnya dalam penentuan selektifitas alat tangkap agar ikanikan yang tertangkap hanya yang berukuran layak tangkap (Vanichkul & Hongskul dalam Merta, 1993). Lebih lanjut Richter (2007) & Blackweel (2000), menyebutkan bahwa pengukuran panjangberat ikan bertujuan untuk mengetahui variasi berat dan panjang tertentu dari ikan secara individual atau kelompokkelompok individu sebagai suatu petunjuk tentang kegemukan, kesehatan, produktifitas dan kondisi fisiologis termasuk perkembangan gonad. Analisa hubungan panjangberat juga dapat mengestimasi faktor kondisi atau sering disebut dengan index of plumpness, yang merupakan salah satu hal penting dari pertumbuhan untuk membandingkan kondisi atau keadaan kesehatan relatif populasi ikan atau individu tertentu (Everhart & Youngs, 1981).Bahan dan MetodePenelitian ini dilaksanakan di Perairan Kuala Gigeng yang terletak diantara tiga desa yaitu: Gampong Lambada Lhok, Gampong Lamnga dan Gampong Baro Kabupaten Aceh Besar, pada bulan Juli 2011 (Gambar 1). Penelitian ini menggunakan metode survei, penentuan titik sampling dilakukan secara acak. Pengambilan sampel ikan menggunakan jaring insangdengan ukuran mata jaring 1 inchi, 2 inchi dan 3 inchi dan jala ukuran mata jaring 1 inchi. Penangkapan ikan sampel yang dilakukan dengan menggunakan jaring insang yang berjumlah 6 unit dengan rincian masing-masing; 2 unit dengan ukuran mata jarring 1 inchi, 2 unit dengan ukuran mata jaring 2 inchi dan 2 unit dengan ukuran mata jaring 3 inchi. Jaring diletakkan tegak lurus dengan arah arus. Selain itu penangkapan ikan juga dilakukan dengan menggunakan jala, penangkapan ikan dengan menggunakan jala dilakukan dengan melihat keadaan lingkungan yang sesuai dan menduga keberadaan ikan. Penangkapan ikan dilakukan selama 8 jam, yaitu dari jam 08:00 s/d 16:00 WIB. Pengontrolan hasil tangkapan dilakukan setiap 6 jam, ikan-ikan yang tertangkap dihitung jumlah untuk masing-masing jenisnya, kemudian dicuci bersih dan dimasukkan ke dalam wadah tertutup (styrofoam box) yang berisi es (4C). Selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk di analisis lebih lanjut.PembahasanHasil penelitian menunjukkan bahwa adanya variasi pola pertumbuhan ikan dan faktor kondisi (Tabel 1). Ikan belanak (M. cephalus) dan ikan seriding memiliki pola pertumbuhan yang bersifat allometrik negatif. Sedangkan ikan petek (L. fasciatus) memiliki pola pertumbuhan bersifat allometrik positif. Grafik hubungan panjang-berat ketiga jenis ikan yang diteliti disajikan pada (Gambar 2 & Gambar 3). Hasil penelitian juga menunjukkan nilai koefesien korelasi (r) berkisar 0.593 sampai 0.964. Nilai koefesien diterminasi (R2) berkisar 0.352 sampai 0.930 masing-masing ditemukan pada ikan seriding (A. koopsii), ikan petek (L. fasciatus) secara berurutan.

Gambar 2. Hubungan panjang berat (a) ikan belanak (Mugil cephalus) n=98, (b) ikan petek (Leioghnathu fasciatus) n=100 dan (c) ikan seriding (Ambassis koopsii) n=97. Perbandingan hubungan panjang-berat yang diamati dan prediksi (d) ikan belanak (Mugil cephalus) ikan petek (Leioghnathus fasciatus) dan (f) ikan seriding (Ambassis koopsii). KesimpulanHubungan panjang-berat ketiga jenis ikan bervariasi, ikan petek (Leiognathus fasciatus) memiliki pola pertumbuhan allometrik positif, sedangkan ikan belanak (Mugil cephalus) dan ikan seriding (Ambasis koopsii) memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan perairan Kuala Gigeng merupakan perairan yang lebih menguntungkan bagi ikan petek (L. fasciatus). Faktor kondisi ketiga jenis ikan berdasarkan nilai berat relatif (Wr) berada diatas 100, menunjukkan ketersediaan makanan mencukupi atau kepadatan predator rendah. Nilai faktor kondisi Fulton ketiga jenis ikan tidak berbeda, ini mengindikasikan kondisi perairan relatif baik dan mendukung pertumbuhan ikan belanak (Mugil cephalus), ikan seriding (Ambasis koopsii) dan ikan petek (L. fasciatus).KESIMPULAN AKHIRBerdasarkan pembahasan jurnal yang sudah disebutkan sebelumnya penggunaan scatter diagram digunakan untuk mengetahui kualitas panjang berat dan factor kondisi dari tiga jenis ikan dengan tujuan mengetahui hubungannya antara panjang dengan beratnya. Untuk dapat mengetahui faktor yang paling berpegaruh terhadap pertumbuhan kondisi ikan maka dapat dilakukan penelitian dengan menggunakan diagram pareto dimana di dalam pareto akan membandingkan faktor-faktor yang ada serta mengambil faktor-faktor yang telah teridentifikasi sangat berpengaruh untuk dilakukan penelitian lebih lanjut atau dilakukan perbaikan terhadap faktor tersebut.

Sumber: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=47810&val=3943