PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN...

21
PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BINTAN (Studi Kasus Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik) NASKAH PUBLIKASI OLEH ARIKA BAYU PURNAMA NIM. 140565201040 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2019

Transcript of PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN...

Page 1: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS

KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BINTAN

(Studi Kasus Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik)

NASKAH PUBLIKASI

OLEH

ARIKA BAYU PURNAMA

NIM. 140565201040

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG 2019

Page 2: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

BINTAN

(Studi Kasus Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik)

ABSTRAK

Pelayanan publik merupakan pelayanan yang menjadi tanggungjawab pemerintah

kepada warganya. Konsep good governance merupakan tata kelola pemerintahan

yang baik, dengan melibatkan tiga domain yaiu Negara/pemerintahan,

swasta/dunia usaha dan masyarakat. Dalam melakukan pelayanan publik

pemerintah wajib menerapkan good governance. Salah satu instansi pemerintah

yang wajib menerapkan good governance adalah Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan. Masih kurangnya jumlah sumber daya

manusia dalam pelayanan dan kurangnya peralatan menjadi kendala dalam proses

peyalanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

penerapan prinsip good governance dalam pelayanan di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan tentang pelayanan pembuatan Kartu Tanda

Penduduk Elektronik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Informan yang di ambil dalam penelitian ini sebanyak 9 orang dengan jumlah

pegawai sebanyak 5 orang dan 4 orang masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian

maka dapat disimpulkan Penerapan Prinsip Good Governance Dalam Pelayanan

di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan masih dalam

proses menjalankan prinsip good governance karena masih kurangnya jumlah

sumber daya manusia, peralatan yang masih terbatas dan kurangnya kesadaran

masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan.

Kata Kunci : Good Governance, Penerapan Prinsip Good Governance

Page 3: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

BINTAN

(Studi Kasus Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik)

ABSTRACT

Public service is a service that is the responsibility of the government to its

citizens. The concept of good governance is good governance, involving three

domains that are state / government, private / business and community. In

conducting public services the government is obliged to implement good

governance. One of the government agencies that are required to implement good

governance is the Bintan Regency Population and Civil Registration Service. The

lack of a number of human resources in the service and the lack of equipment is

an obstacle in the delivery process given. This study aims to find out how the

application of the principles of good governance in services at the Department of

Population and Civil Registry of Bintan Regency about the service of making

Electronic Population Sign Cards. Based on the results of the study, it can be

concluded that the Application of the Principles of Good Governance in Services

at the Department of Population and Civil Registration of Bintan Regency is still

in the process of implementing the principle of good governance because there is

still a lack of human resources, limited equipment and a lack of public awareness

of the importance of population documents.

Keywords: Good Governance, Application of Good Governance Principles

Page 4: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Good Governance dipandang sebagai paradigma baru dan menjadi ciri yang

perlu ada di dalam sistem administrasi publik. Secara umum, Governance

diartikan sebagai kualitas hubungan antara pemerintah dan masyarakat yang di

layani dan di lindunginya. Governance mencakup 3 domain yaiu

Negara/pemerintahan, swasta/dunia usaha dan masyarakat. Oleh sebab itu, Good

Governance sektor publik di artikan sebagai suatu proses tata kelola pemerintahan

yang baik, dengan melibatkan stakeholders, terhadap berbagai kegiatan

perekonomian, sosial politik, dan pemanfaatan beragam sumber daya seperti

sumber daya alam, keuangan dan manusia bagi kepentingan rakyat yang di

laksanakan dengan menganut asas : keadilan, pemerataan, persamaan efisien,

transparansi, dan akuntabilitas (World Conference on Governance, UNDP,1999

dalam Sedarmayanti,2007:2).

Pelaksanaan Good Governance tentunya sangat membantu masyarakat

dalam pelayanan yang di berikan. Pelayanan yang di dapatkan haruslah efektif

dan efisien. Kabupaten Bintan merupakan Kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau

dengan 10 Kecamatan yaitu Kecamatan Bintan Pesisir, Kecamatan Bintan Timur,

Kecamatan Bintan Utara, Kecamatan Gunung Kijang, Kecamatan Mantang,

Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kecamatan Tambelan, Kecamatan Teluk Bintan,

Kecamatan Teluk Sebong, Kecamatan Toapaya.

Terdiri dari Kecamatan dengan wilayah yang luas dan jarak yang sangat

jauh, proses pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) di lakukan di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang letaknya di Kota Tanjungpinang.

Page 5: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Berkenaan pelaksanaan Good Governance di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan maka dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan yaitu :

a. Kurangnya tanggung jawab dalam pekerjaan hal ini dapat dilihat dari

masih seringnya pekerjaan yang tidak tepat waktu dalam proses

pembuatan KTP-el. Sedangkan untuk standar pelayanan KTP-el di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil jangka waktu penyelesaian

maksimal 3 (tiga) hari kerja dan menurut Standard Operasional

Procedure (SOP) Waktu yang di butuhkan untuk proses satu

pemohon pembuatan KTP-el mulai dari penyerahan berkas sampai

tahap akhir hanya menghabiskan waktu 50 menit per berkas.

b. Masih ada masyarakat yang merasa kurangnya keramahan pegawai

dalam pengurusan keperluan administrasi menyebabkan masyarakat

merasa tidak dilayani dengan baik.

Efektif dan efisien pelayanan yang diberikan masih belum baik. Ketidak

efektivan tersebut ada pada pelayanan pembuatan KTP-el yang ada di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan. Hal ini di sebabkan

karena terlalu lama dan tidak ada kepastian waktu yang di berikan kepada

masyarakat untuk selesainya KTP-el sehingga masyarakat yang ingin

mendapatkan KTP-el harus sering ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Bintan untuk menanyakan KTP-el tanpa ada kejelasan waktu. Hal ini

sangatlah tidak efektif da efesien dengan kabupaten Bintan yang memiliki

Kecamatan yang sangat jauh dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Bintan yang berada di Kota Tanjungpinang. Jarak yang harus di

Page 6: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

tempuh masyarakat untuk membuat KTP-el ke Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan sangatlah jauh dari berbagai masyarakat yang

ada di Bintan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Penerapan Prinsip Good Governance dalam Pelayanan di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan (Studi Kasus

Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik)”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk melihat lebih dalam mengenai penerapan

prinsip good governance dalam pelayanan di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan, sehingga perumusan permasalahan yang

diangkat penulis dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Penerapan Prinsip

Good Governance dalam Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Bintan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ialah untuk

mengetahui Penerapan Prinsip Good Governance dalam pelayanan di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan Kabupaten Bintan.

Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi penulis dan

pembaca tentang penerapan prinsip good governance dalam pelayanan

pembuatan KTP-el.

Page 7: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

2. Secara Praktis

Hasil penelitian inidi harapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan

khususnya kepada para pimpinan di lingkup Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan dalam mengevaluasi penerapan prinsip

good governance dalam pelayanan pembuatan KTP-el.

D. Kerangka Teoritis

Secara sederhana, Good Governance pada umumnya diartika sebagai

pengelolaan pemerintahan yang baik. Yang di maksud dengan kata “baik” disini

adalah mengikuti kaidah-kaidah tertentu sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Good

Governance. Gambir Bjatta (1996) mengungkapkan bahwa unsur utama

governance yaitu : akuntabilitas, transparansi, keterbukaan, dan aturan hukum di

tambah dengan kompetensi manajemen dan hak-hak asasi manusia.

Menurut Dwiyanto (2008;21), pemerintahan yang baik (Good

Governance)sebagai sistem administrasi yang melibatkan banyak pelaku (multi

stakeholders) baik dari pemerintah maupundi luar pemerintah, sedangkan

Sedarmayanti (2004;2) menyatakan bahwa Good Governancemerupakan proses

penyelenggaraankekuasaan Negara dalam melaksanakan penyediaan publik

goodsand service. Untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good

Governance) salah satu unsur yang harus terpenuhi adalah adanya komitmen dari

semua anggota dalam satuan organisasi / lembaga dalam mewujudkan

kepemerintahan yang bersih, mengedepankan dan mempertimbangkan unsur-

unsur efektivitas, efisiensi dan ekonomis dalam memberikan layanan prima

kepada publik.

Page 8: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

E. Definisi Konsep

Menurut Dwiyanto (2008:80) ada 5 indikator good governane antara lain:

a. Pengawasan: Meningkatkan upaya pengawasan terhadap

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan

mengusahakan keterlibatan swasta dan masyarakat luas.

b. Profesionalisme: Meningkatkan kemampuan dan moral

penyelenggaraan pemerintahan agar mampu memberi pelayanan yang

mudah, cepat, tepat dengan biaya terjangkau.

c. Efisiensi & Efektivitas: Menjamin terselenggaranya pelayanan kepada

masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara

optimal & bertanggung jawab.

d. Transparansi: Menciptakan kepercayaan timbal-balik antara

pemerintah dan masyarakat melaluipenyediaan informasi dan

menjamin kemudahan didalam memperoleh informasi.

e. Kesetaraan: Memberi peluang yang sama bagi setiap anggota

masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang di lakukan ini adalah deskriptif dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Menurut Sugiono (2001:6), menjelaskan bahwa yang

dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan tanpa

Page 9: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

membuat perbandingan atau hubungan dengan variable lain, tetapi penelitian

untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

kualitatif.

2. Objek Penelitian

Objek yang akan diteliti adalah Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten beralamat di Jalan A. Yani KM.5 Tanjungpinang. Karena

pelayanan yang diberikan belum berjalan maksimal pada pembuatan KTP-el

karena masih kurang effektif dan efisien dalam penyelesaian KTP-el.

3. Fokus Penelitian

Fokus Penelitian pada Penerapan Prinsip Good Governance dalam

Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan yaitu

pada pelayanan pembuatan KTP-el yang masih belum berjalan dengan baik.

4. Sumber Data

a) Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari Informan melalui

wawancara yang menjadi sasaran penelitian yang meliputi data tentang

pelaksanaan prinsip Good Governance dalam pelayanan pada Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan Kabupaten Bintan pada

pelayanan KTP-el.

b) Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data pendukung yang melengkapi data primer, yang

diperoleh melaui dokumen-dokumen yang ada di Dinas Kependudukan dan

Page 10: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan, seperti data tentang pelayanan, laporan

tahunan dan gambaran umum.

5. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan menggunakan

teknik observasi, wawancara (interview) dan dokumentasi.

a) Observasi

Observasi menurut Sugiyono (2012:166) teknik pengumpulan data untuk

mengamati prilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam, dan

responden

b) Wawancara

Menurut Moeleong dalam buku Haris Herdiansyah yang berjudul Metode

Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu sosial (2012:118), wawancara adalah

percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas

pertanyaan. Adapun alat yang digunakan yaitu pedoman wawancara.

c) Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan

penyimpanan informasi di bidang pengetahuan: pemberian atau pengumpulan

bukti dan keterangan seperti gambar, kutipan, kliping, dan bahan referensi

lainnya.

6. Informan

Informan adalah objek penting dalam sebuah penelitian. Informan adalah

orang-orang yang di manfaatkan untuk memberikan informasi. Teknik penetuan

Page 11: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling adalah

teknik pengumpulan data jumlah informan di tentukan berdasarkan kebutuhan

data, sehingga informan yang di ambil dalam penelitian ini yaitu:

a) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan

b) Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan

c) Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kabupaten Bintan

d) Seksi Pendataan Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Bintan

e) Seksi Identitas Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Bintan

f) Masyarakat

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang merupakan turunan

RPJMD Kabupaten Bintan, untuk satu bidang atau fungsi pemeritahan diharapkan

dapat dijabarkan secara detail dan rinci. Selanjutnya dalam Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga Sejahtera, disebutkan bahwa kependudukan adalah hal ihwal yang

berkaitan dengan jumlah, ciri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas,

penyebaran kualiatas, kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi,

sosial budaya agama serta lingkungan penduduk tersebut.

Page 12: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Beralamat di Jl. A. Yani KM. 5

Tanjungpinang. Secara administratif Kabupaten Bintan memiliki 10 Kecamatan

yaitu Kecamatan Bintan Pesisir, Kecamatan Bintan Timur, Kecamatan Bintan

Utara, Kecamatan Gunung Kijang, Kecamatan Mantang, Kecamatan Seri Kuala

Lobam, Kecamatan Tambelan, Kecamatan Teluk Bintan, Kecamatan Teluk

Sebong, Kecamatan Toapaya. Secara geografis Kabupaten Bintan terletak diantara

2’00” LU – 1’20” LS dan 104’,00” BT sebelah barat, 108’,30” BT sebelah timur.

Luas wilayah Kabupaten Bintan seluruhnya mencapai 88.038,54 Km2, luas

daratannya hanya 2,21 % atau sebesar 1.946,13 Km2 saja dan luas lautnya

86.092,41 Km2. Kecamatan terluas daratannya adalah Kecamatan Gunung Kijang

dengan luas 503,12 Km2 dan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Tambelan

yaitu 169,42 Km2.

Analisa Data

1. Pengawasan

Pengawasan yang dilakukan setiap pekerjaan dan pelayanan yang diberikan

Dinas kepada masyarakat untuk menjamin pelayanan yang di berikan. Meski pun

di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil belum memiliki media untuk

pengaduan masyarakat, pengaduan dapat di arahkan dan masyakarat

menyampaikan langsung kepada Kepala Bidang. Pengaduan juga dapat dilakukan

melalui kotak saran yang terletak di depan di atas mesin nomor antrian. Untuk

dapat mengevaluasi kinerja dan masukkan dari masyarakat pihak Dinas membuka

kotak saran setiap bulan. Namun masih banyak masyarakat yang tidak mengerti

akan peran kotak saran dalam memberi saran dan masukan dalam pelayanan yang

di berikan. Pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Page 13: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Sipil masih kurang, pengawasan yang dilakukan tidak hanya dalam apel setiap

pagi akan tetapi perlunya pengawasan secara rutin dalam setiap pelaksanaan

pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Hal tersebut di buktikan dari hasil

wawancara kepada informan baik dari Dinas maupun kepada masyarakat.

2. Profesionalisme

Profesionalisme sebagai sikap dan prilaku pegawai yang mampu dan handal

serta berpengetahuan luas dalam bidangnya diharapkan mampu melakukan

pekerjaannya dalam melayani masyarakat. Mengenai profesionalisme di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan berdasarkan hasil

wawancara bahwa pegawai yang sesuai dengan biadangnya masih berjalan 85% di

karenakan masih kurangnya sumber saya manusia. Dengan jumlah pegawai yang

terbatas menjadikan setiap pegawai mendapatkan tugas dan pekerjaan tambahan

membantu bidang-bidang lain. Sedangkan pegawai yang ada masih kurang

mendapatkan pelatihan-pelatihan khusus yang di adakan oleh pihak Kabupaten,

Provinsi maupun Pusat, pegawai hanya mendapatkan bimbingan dari atasan yang

melakukan kontrol terhadap pelayanan dan kinerjanya. Sejauh ini sikap pegawai

dalam pelayanan sudah baik dan melayani masyarakat dengan ramah dengan

menerapkan 3S (senyum, sapa, salam) sehingga masyarakat puas terhadap layanan

yang di berikan.

Profesionalisme pegawai sudah meningkat dan membaik jika dibandingkan

dengan tahun sebelummnya yang masih lambat dalam menangani masyarakat dan

kurangnya keramahan pegawai. Namun hal tersebut dapat di evaluasi oleh Dinas

sehingga berdampak pada sikap pegawai saat pelayanan yang sudah membaik, hal

Page 14: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

tersebut di buktikan dari kutipan wawancara kepada masyarakat yang melakukan

pelayanan pembuatan KTP-el.

3. Efisiensi dan Efektivitas

Pelayanan dalam pembuatan KTP-el di Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Bintan belum sesuai dengan standar pelayanan pembuatan KTP-

el. Karena masih ada penyelesaian KTP-el hingga seminggu bagi masyarakat

pembuat KTP-el pemula. Karena pemula Untuk pencapaian penyelesaian

pembuatan KTP-el satu berkas dapat terselesaikan 50 menit belum mampu

melaksanakannya, namun sudah lebih baik jika dibandingkan pada tahun

sebelumnya penyelesaian KTP-el atau KTP-el bisa menghabiskan waktu hingga

berbulan-bulan. Seharusnya tidak ada perbedaan dalam waktu pembuatan KTP-el

antara pemula dan yang memperbaharui data karena didalam standard

operasional procedure tidak ada perbedaan waktu dalam penerbitan KTP-el.

Kendala yang dihadapi yaitu masih kurangnya sumber daya manusia dalam

melakukan pelayanan sehingga sumber daya manusia atau pegawai yang ada

selalu bekerja membantu pelayanan yang lainnya. Hal ini dapat menjadikan

pegawai menjadi tidak sesuai dengan bidang pekerjaannya, sehingga dapat

menghambat pelayanan yang diberikan. Selanjutnya pegawai yang ada masih

jarang diberikan pelatihan untuk meningkatkan kinerja para pegawai yang ada.

Keterbatasan peralatan yang dibutuhkan juga masih kurang dalam proses

pelayanan, termasuk peralatan dalam pembuatan KTP-el yang masih kurang. Hal

ini di lihat dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan yang terkait.

Page 15: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

4. Transparansi

Hasil dari wawancara dan observasi maka dapat di analisa bahwa pegawai

sudah mampu untuk menjelaskan dengan baik. Jika segala aspek proses

penyelenggaraan pelayanan seperti persyaratan dan waktu yang di perlukan, cara

pelayanan serta hak dan kewajiban penyelenggara dan pengguna layanan di

publikasikan secara terbuka sehingga mudah di akses dan di pahami oleh publik,

maka praktik penyelenggaraan pelayanan itu dapat di nilai memiliki transparansi.

Dalam pelaksanaannya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Bintan sudah banyak melakukan perbaikan-perbaikan untuk mempermudah

masyarakat baik dalam mengakses informasi serta mempermudah dalam proses

pelayanan.

Seluruh pelayanan termasuk pelayanan pembuatan KTP-el perekamannya

langsung dilakukan di depan sehingga prosesnya akan lebih cepat. Persyaratan

pembuatan KTP-el sudah semakin dipermudah, tentunya hal ini sangat

mempermudah masyarakat untuk memiliki KTP-el dan penduduk yang wajib

KTP-el seharunya jumlahnya sudah sesuai dengan yang ditargetkan. Meskipun

pelayanan yang diberikan sudah dipermudah dan lebih baik, namun kesadaran

masyarakat akan pentingnya membuat dan memperbaharui data KTP-el

khususnya KTP-el masih kurang meski sudah dilakukan sosialisasi-sosialisasi dari

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan.

5. Kesetaraan

Hasil wawancara informan dan observasi dapat diambil analisa bahwa

kesamaan hak yang diperoleh masyarakat saat ingin memperoleh pelayanan di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan belum sesuai

Page 16: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

dengan yang di harapkan dengan sarana dan prasarana yang ada di kantor tersebut

yang sudah memadai dan mendukung terhadap pelayanan yang di berikan.

Terutama dengan adanya mesin nomor antrian yang tersedia bagi masyarakat

yang ingin melakukan pelayanan.

Pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan telah

melakukan perbaikan atas buruknya dan banyaknya keluhan masyarakat

sebelumnya. Namun masih ada beberapa masyarakat yang datang dan langsung

bertemu dengan beberapa pegawai yang berkaitan dengan pelayanan akan tetapi

tidak melewati alur pelayanan yang ada seperti masuk di depan dan mengambil

nomor antrian tetapi langsung masuk ke dalam ruangan Kasi maupun Kepala

Bidang tertentu. Sedangkan untuk pelayanan masyarakat dilakukan di ruangan

depan sekaligus menjadi ruang tunggu dalam melakukan pelayanan. Hal ini

menunjukkan masih lemahnya kesetaraan dalam pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat meskipun sudah diterapkannya sistem nomor antrian.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di bahas di bab sebelumnya, maka

penulis menarik kesimpulan bahwa pelayanan KTP-el di Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan sudah berjalan dengan baik sesuai dengan

prinsip-prinsip Good Governance namun masih ada beberapa kendala yang perlu

segera di perbaiki. Hal ini dapat di lihat dari lima indikator yang penulis gunakan

untuk mengukur penerapan prinsip-prinsip Good Governance dalam pelayanan

KTP-el, yaitu:

Berdasarkan hasil penelitian penerapan prinsip-prinsip Good Governance

di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan di lihat dari segi

Page 17: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

pengawasan yang terjadi dalam pelaksanaan pelayanan pembuatan KTP-el

peneliti melihat pengawasan yang dilakukan secara internal masih kurang dalam

pengawasan secara rutin terhadap pelayanan. Masih banyak masyarakat yang

tidak mengerti akan peran kotak saran dalam memberi saran dan masukan dalam

pelayanan yang di berikan. Hal tersebut di buktikan dari hasil wawancara kepada

informan baik dari Dinas maupun kepada masyarakat.

Jika di tinjau dari dimensi profesionalisme di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan dapat dilihat untuk seseuai Tupoksinya masih

belum baik. Kekurangan jumlah sumber daya manusia dan peralatan dan

penempatan pegawai sesuai bidangnya menjadi kendalanya, akan tetapi petugas

pelayanan sudah melayani masyarakat dengan ramah sehingga masyarakat cukup

puas terhadap layanan yang di berikan.

Dilihat dari indikator efisiensi dan efektivitas di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan sejauh ini cukup baik. Hal ini terbukti karena

pelayanan yang di berikan telah membaik dari sebelumnya dan proses pelayanan

pembuatan KTP-el lebih cepat tetapi belum mampu sesuai dengan SOP yang ada.

Akan tetapi masih adanya kekurang pada efisiensi yaitu kurangnya jumlah sumber

daya manusia (SDM) yang ada serta peralatan yang masih kurang serta dalam

penerbitan KTP-el yang tidak sama antara pemula dan pembaharuan data.

Transparansi dalam penerapan prinsip-prinsip Good Governance dalam

pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan sudah

berjalan dengan baik, meskipun sudah berjalan dengan baik namun masih banyak

kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuat KTP dan pembaharuan data.

Page 18: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Dalam melakukan pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Bintan belum netral meskipun sudah adanya mesin nomor antrian yang

berada di pintu masuk untuk melakukan pelayanan. Hal ini dapat menjadikan

masyarakat yang ingin melakukan pelayanan menjadi tertib. Namun masih ada

beberapa masyarakat yang ingin melakukan pelayanan langsung tanpa mengantri

di depan dan masuk ke dalam menemui pegawai yang ada.

Saran

Penelitian ini tentunya masih mengandung banyak kekurangan dalam

pelaksanaannya, oleh sebab itu peneliti akan memberikan saran-saran yang

bersifat teoritis agar pada penelitian selanjutnya, kekurangan-kekurangan yang

ada dapat dihindari dan menjadi penelitian yang lebih baik. Selain itu peneliti juga

akan memberikan saran yang sifatnya praktis agar hasil yang diperoleh pada

penelitian ini dapat diterapkan.

1. Saran Teoritis

a. Disarankan bagi peneliti lain agar dapat melakukan penelitian lebih

mendalam terhadap penerapan prinsip good governance dalam pelayanan

pembuatan KTP-el di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Bintan.

b. Menggunakan teori-teori mengenai good governance yang lebih tepat untuk

penelitian selanjutnya.

2. Saran Praktis

a. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan

Page 19: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

1) Melakukan sosialisasi yang lebih intensif baik secara langsung maupun

melalui media cetak dan elektronik untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam pembuatan KTP-el agar tingkat kesadaran

masyarakat dalam membuat dan memperbaharui data meningkat

sehingga data yang tersedia di dinas selalu data terbaru.

2) Harus menambahkan sumber daya manusia yang berkompeten dan

sesuai bidangnya yaitu agar pelayanan yang di berikan semakin baik

dan semakin efektif serta efisien .

3) Harus ada pelatihan yang lebih sering diberikan kepada para pegawai

dari tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat agar kinerja para

pegawai tetap baik dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.

b. Masyarakat

1) Masyarakat harus sadar pentingnya dokumen kependudukan sehingga

masyarakat yang sudah layak memiliki KTP-el wajib mengurus

pembuatannya dan masyarkat yang memiliki perubahan elemen data

wajib mengurus perubahan datanya.

2) Menjadi masyarakat yang pastisipatif dengan mengisi kotak saran yang

disediakan dan memberikan masukan untuk mengevaluasi terhadap

pelayanan yang diberikan.

Daftar Pustaka

Buku:

Afrizal, 2017. Kepemimpinan Pemerintahan, Tanjungpinang, UMRAH Press.

Dwiyanto, Agus, 2004. Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Yogyakarta:

PPSK-UGM.

Page 20: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

, 2006. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta,

Gadjah Mada University Press.

Herdiansyah, Haris, 2012. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu sosial.

Jakarta, Salemba Humanika.

Inu Kencana Syafiie, Haji, 2010. Ilmu Politik. Jakarta, Rineka Cipta.

Isdianto, Bambang, 2011. Manajemen Pemerintahan Dalam Persepektif

Pelayanan Publik. Jakarta, Mitra Wacana Media (edisi 2).

Keban, Yeremias T, 2011. Memahami Good Governance Dalam Perspektif

Sumber Daya Manusia. Yogyakarta, Gava Media.

Mulyadi, Deddy, 2015. Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan Pelayanan.

Bandung, Alfabeta.

Mustafa, Delly, 2013. Birokrasi Pemerintahan, Bandung, Alfabeta.

Ndaraha, Taliziduhu, 2011. Kybernolog : Ilmu Pemerintahan Baru I. Jakarta,

Rineka Cipta.

Pasolong, Harbani, 2008. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung, Alfabeta.

Said, M. Mas’ud, 2010. Birokrasi Di Negara Birokratis. Malang, UMM Press.

Sedarmayanti, 2007. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Bandung:

Mandar Maju.

, 2009. Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, Dan

Kepemimpinan Masa Depan, Bandung, Refika Aditama.

Setyawan, Guntur, 2004. Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan, Bandung,

Remaja Rosdakarya Offset.

Sugiyono,2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung,

Alfabeta.

Thoha, Miftah, 2014. Birokrasi Dinamika Kekuasaan. Jakarta, Prenamedia.

Undang-Undang:

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2006.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Page 21: PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN DI DINAS KEPENDUDUKAN …repository.umrah.ac.id/2451/1/ARIKA BAYU PURNAMA... · 2019. 1. 31. · Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Peraturan Pemerintah No.37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang

No.23 Tahun 2006 tentang Administasi Kependudukan.

Peraturan Pemerintah Nomor 102 tentang perubahan atas peraturan pemerintah

Nomor 37 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No.23 Tahun 2006

tentang Administasi Kependudukan.

Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Perubahan ketiga atas

peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan KTP-el

Berbasis Nomor Induk.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman

Penerbitan KTP-el Berbasis Nomor Induk Kependudukansecara Nasional.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2012 tentang pedoman

pendokumentasian hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 30 Tahun 2014 tentang

Administrasi Pemerintahan.

Jurnal:

Fariz, Raja Syahbana, 2017 Pelaksanaan Prinsip Good Governance Dalam

Pelayanan Di Kelurahan Penyengat Tanjungpinang.

Mardiasmo, 2004, Akuntansi Sektor Publik . Penerbit Andi, Yogyakarta. . 2006.

Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi

Sektor Publik : Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi

Pemerintah Vol. 2, No. 1, Mei 2006.

Shinta, Agni Saraswati, 2017 Penerapan Prinsip Good Governance Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Di Kecamatan Bukit Bestari.

Wahyu, Indah Utami, 2014 Implementasi Good Governance Dengan Dasar UU.

No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, Di Kota Surakarta.