PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps)...

109
PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PGRI BABAKANMADANG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Meperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Disusun oleh : Resi Ayu Hanisyah (107013001027) JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Transcript of PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps)...

Page 1: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS)

SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN

MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PGRI

BABAKANMADANG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Meperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Disusun oleh :

Resi Ayu Hanisyah

(107013001027)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

iii

ABSTRAK

Nama : Resi Ayu Hanisyah, Penerapan Peta Pikiran (Mind Maps) Sebagai

Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Siswa Kelas X

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI Babakanmadang, Sentul- Bogor,

2011

Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sifatnya berkelanjutan

sehingga pembelajarannya pun perlu dilakukan secara berkesinambungan sejak

duduk dibangku sekolah dasar. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa menulis

adalah kemampuan dasar seseorang sebagai bekal belajar menulis dijenjang

berikutnya. Keterampilan menulis ini merupakan keterampilan paling sukar

dalam tingkatan berbahasa.

Pembelajaran menulis seringkali dianggap remeh oleh sebagian siswa,

karena mereka menganggapnya membosankan dan mereka pun terkadang merasa

kesulitan mengorganisasikan ide atau gagasannya ke dalam bentuk tulis. Pada

penelitian ini saya mencoba menerapkan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya

peningkatan keterampilan menulis khususnya pada penulisan karangan eksposisi.

Penulis melakukan penelitian pada siswa kelas X SMK PGRI Babakanmadang

dengan jumlah siswa 39 orang yang terdiri dari 19 laki-laki dan 20 perempuan.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun

tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa

dengan menerapkan peta pikiran (mind maps). Untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan penulis memberikan tes dan menyebarkan angket kepada siswa.

Disamping itu, penulis melakukan wawancara kepada guru bidang studi bahasa

Indonesia dan siswa.

Pada saat pretes diperoleh rata-rata nilai sebesar 62,51 dengan nilai

tertinggi adalah 70 dan terendah adalah 50. Sedangkan pada postes diperoleh rata-

rata nilai sebesar 75,21 dengan nilai tertinggi adalah 83 dan nilai terendah adalah

70. Dari data tersebut diperolah kesimpulan bahwa pembelajaran menulis

karangan eksposisi siswa kelas x sekolah menengah kejuruan (smk) PGRI

babakanmadang meningkat setelah diterapkannnya peta pikiran (mind maps) dan

siswa pun merasa termotivasi serta mampu menuangkan ide atau gagasan dan

mengembangkannya sehingga kemampuan menulis karangan eksposisi siswa

dapat terkembangkan secara optimal.

Page 3: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji syukur penulis pajatkan kehadirat Allah Swt, karena atas

ridho dan bimbingan-Nya skripsi yang berjudul “Penerapan Peta Pikiran (Mind

Maps) Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi

Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI Babakanmadang,

Sentul-Bogor” dapat diselesaikan dengan lancar. Skripsi ini di susun sebagai salah

satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia (S.Pd.) dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini beriskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMK PGRI

Babakanmadang, Sentul-Bogor yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa kelas X pada pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan penerapan

peta pikiran (mind maps). Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skrispsi

ini, banyak pihak yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, dukungan serta

arahan baik moril maupun materil kepada penulis. Untuk itu sebagai ungkapan

rasa hormat dan terima kash yang sedalam-dalamnya, penulis menyampaikan

penghargaan kepada semua pihak dan orang-orang yang telah berjasa yaitu:

1. Nurlena Rifa’i, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dra. Budi Suci Nurani, M.Pd., selaku dosen pembimbing dalam

penulisan skripsi ini, atas bimbingan, arahan serta bantuannya lah skripsi

ini diselesaikan dengan lancar.

4. Bapak dan Ibu guru beserta segenap staf dan karyawan SMK PGRI

Babakamadang terutama Wibowo Saputro, MM.Pd., selaku kepala

sekolah dan Masduki, M.Pd, selaku guru Bahasa Indonesia yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian

di sekolah tersebut.

Page 4: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

v

5. Ayahanda Ohan Burhan, S.Pd dan Umi Aisyah tercinta. Terima kasih

telah memberikan kasih sayang yang tulus. Doa dan restumu adalah

anugerah terindah dalam hidupku. Setiap tetesan keringatmu adalah

semangat bagiku.

6. Adik-adikku tersayang yang tampan, terimakasih telah menghilangkan

rasa bosan dan penat karena candaan dan keceriaan kalian.

7. Kekasihku Iwan Kurnia Rahmanto, yang selalu menemani di kala suka

maupun duka. Terimakasih karena engkau tidak pernah lelah

memotivasi, mengarahkan dan membantu dalam penyelesaian skripsi

ini.

8. Teman seperjuanganku semua terutama teman-teman PBSI-B yang selalu

memberikan dukungan serta motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu,

yang telah memberikan dukungan dan bantuan dengan tulus baik berupa

moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang

perduli terhadap perkembangan dunia pendidikan. Oleh karena itu, penulis

berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan usulan bagi

penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah Swt jualah penulis

memohon semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, 15 Desember 2011

Penulis

Page 5: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

vi

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN i

LEMBAR PENGESAHAN ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Identifikasi Masalah 4

C. Pembatasan Masalah 4

D. Rumusan Masalah 4

E. Tujuan Penelitian 5

F. Manfaat Penelitian 5

G. Tujuan Penulisan 7

BAB II LANDASAN TEORI 8

A. Hakikat Menulis 8

B. Karangan 11

C. Eksposisi 14

D. Peta Pikiran (Mind Maps) 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22

A. Tempat dan Waktu Penelitian 22

B. Metode dan Rancangan Siklus PTK 22

Page 6: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

vii

C. Persiapan PTK 23

D. Subjek Penelirian 24

E. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian 24

F. Tahapan Intervensi Tindakan 24

G. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan 25

H. Data dan Sumber Data 25

I. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data 26

J. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 43

K. Teknik Pemeriksaan Studi 43

L. Teknik Analisis Data 44

M. Analisis Data dan Instrumen Hasil angket 44

N. Pengembangan Perencanaan Tindakan 46

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA,

INTERPRETASI HASIL ANALISIS, DAN

PEMBAHASAN 47

A. Gambaran Umum SMK PGRI Babakanmadang 47

B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah 48

C. Keadaan Guru, Staff, dan Administrasi 48

D. Deskripsi Data Hasil Pengamatan efek/Hasil Intervensi

Tindakan 53

E. Pemeriksaan Keabsahan Data 58

F. Analisis Data 59

G. Interpretasi Hasil Analisis 88

H. Pembahasan Temuan Penelitian 92

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 96

A. Simpulan 96

B. Saran 97

Page 7: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

viii

DAFTAR PUSTAKA 98

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 8: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Instrumen Pretes 26

Tabel 3.2 Instrumen Postes 27

Tabel 3.3 Pedoman Penilaian 28

Tabel 3.4 Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa 45

Tabel 4.1 Keadaan Guru 48

Tabel 4.2 Staff dan Administrasi 51

Tabel 4.3 Nilai Pretes 52

Tabel 4.4 Urutan Nilai Pretes Terendah Sampai Tertinggi 54

Tabel 4.5 Nilai Postes 55

Tabel 4.6 Urutan Nilai Postes Terendah Sampai Tertinggi 56

Tabel 4.7 Kategori Pretes 58

Tabel 4.8 Kategori Postes 61

Tabel 4.9 Data Nilai Siswa Beserta Kategori Penilaian

Pada Pretes dan Postes 64

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Siswa 66

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Postes Siswa 67

Tabel 4.12 Data Pretes dan Postes Siswa 69

Tabel 4.13 Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, pokok

bahasan menulis sangat menarik minat siswa 75

Tabel 4.14 Saya lebih menyukai menulis karangan eksposisi

dibandingkan dengan jenis karangan lain 76

Tabel 4.15 Menulis eksposisi sangat mudah 76

Tabel 4.16 Saya pernah menulis karangan eksposisi sebelumnya 77

Tabel 4.17 Karangan eksposisi sangat memberikan manfaat bagi

pengetahuan siswa, karena banyak memberi informasi 77

Page 9: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

x

Tabel 4.18 Karangan eksposisi menjadikan siswa terampil

dan cerdas dalam menulis 78

Tabel 4.19 Karangan eksposisi banyak memberi manfaat

tidak hanya dalam pembelajaran 79

Tabel 4.20 Menulis karangan eksposisi tidak membutuhkan

waktu yang lama 79

Tabel 4.21 Menulis karangan eksposisi membuat siswaantusias

dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia 80

Tabel 4.22 Saya baru mendengar metode peta pikiran (mind maps) 80

Tabel 4.23 Metode peta pikiran (mind maps) adalah metode yang

sangat menarik. dan menyenangkan 81

Tabel 4.24 Metode peta pikiran (mind maps) membuat pembelajaran

menulis menjadi semakin mudah 81

Tabel 4.25 Peta pikiran (mind maps) tidak membuat pikiran menjadi

buntu 82

Tabel 4.26 Peta pikiran (mind maps) membuat siswa dapat

mengeksplor segala pengetahuannya 83

Tabel 4.27 Peta pikiran (mind maps) sangat fleksibel 83

Tabel 4.28 Peta pikiran (mind maps) mengarahkan siswa untuk

lebih terarah dalam menulis 84

Tabel 4.29 Menulis karangan eksposisi dengan metode peta pikiran

sangat membantu saya dalam mengorganisasikan ide-ide

kreatif 84

Tabel 4.30 Saya tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran

menulis karangan eksposisi dengan menggunakan

metode peta pikiran (mind maps) 85

Tabel 4.31 Menulis karangan eksposisi dengan metode peta pikiran

Page 10: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

xi

(mind maps) membuat siswa lebih rapi dan terarah dalam

menulis 85

Tabel 4.32 Saya merasa kemampuan menulis karangan eksposisi

mengalami peningkatan setelah mempergunakan

metode peta pikiran (mind maps) 86

Tabel 4.31 Perolehan Nilai Menulis Dari Pretes Sampai Postes 93

Page 11: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia haruslah diarahkan pada hakikat

Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai alat komunikasi. Pembelajaran bahasa

selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan

kemampuan berpikir, mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat,

persetujuan, keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dan

kemampuan memperluas wawasan. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi, baik lisan

maupun tulisan.

Keterampilan berbahasa meliputi empat keterampilan, yaitu keterampilan

menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan

menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dari

empat keterampilan berbahasa lainnya dalam kehidupan, tidak hanya penting

dalam lembaga pendidikan, tetapi juga sangat penting dalam kehidupan

bermasyarakat. Keterampilan menulis sangat penting karena merupakan salah

satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Dengan

menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau

pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat

mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang produktif dan

ekspresif. Dengan menulis seseorang akan lebih mengenali potensi dan

kemampuan dirinya dalam berpikir, bernalar, berpengetahuan,

mengembangkan gagasan dan menyerap berbagai informasi serta memperluas

cakrawala keilmuan. Di samping itu bagi yang rajin menulis akan terlatih

dalam memperluas gagasan secara sistematis dan logis, mengungkapkan

Page 12: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

2

secara jelas dan menilai gagasanya secara objektif. Keterampilan menulis

sebagai salah satu aspek dari keterampilan berbahasa mempunyai peranan

penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu keterampilan menulis

harus ditanamkan sejak dini.

Kemampuan menulis tidak dapat diperoleh secara alamiah, tetapi harus

melalui proses belajar mengajar. Menulis merupakan suatu kegiatan yang

sifatnya berkelanjutan sehingga pembelajarannya pun perlu dilakukan secara

berkesinambungan sejak sekolah dasar. Hal ini didasarkan pada pemikiran

bahwa menulis merupakan kemampuan dasar sebagai bekal belajar menulis di

jenjang berikutnya. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan

merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir

serta keterampilan ekspresi dalam bentuk tulisan. Walaupun menulis

merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa, tetapi dalam proses

pembelajaran bahasa tidak mungkin dipisahkan dengan keterampilan

berbahasa yang lain seperti mendengarkan, berbicara dan membaca. Keempat

keterampilan berbahasa itu masing-masing saling melengkapi.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan paling sukar dalam

tingkatan berbahasa. Untuk dapat menggunakan bahasa melalui sebuah

tulisan, kita harus merangkaikan ide atau gagasan menjadi suatu tulisan yang

bermakna utuh dan padu, agar pembaca dapat mengerti gagasan yang kita

sampaikan. Selain mengorganisasikan idea tau gagasan, penulis juga harus

dapat merangkaikan kalimat dengan tepat dan logis. Para pembaca sering

kesulitan memahami dan mengartikan tulisan, karena kata-kata dalam kalimat

yang dirangkaikan tidak jelas artinya atau tujuannya. Sebenarnya kemampuan

menulis dapat dimiliki dengan cara berlatih terus-menerus. Dalam

pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia seringkali pembelajaran menulis

sangat menjenuhkan. Dalam pelaksanaan KBM guru menyuruh siswa menulis

karangan tanpa memberikan penjelasan. Padahal guru merupakan faktor

terpenting dalam keberhasilan KBM. Guru dituntut menggunakan strategi

yang tepat untuk mencapai kompetensi pembelajaran menulis yang akan

Page 13: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

3

dicapai siswa. Menurut Smith dalam Suparno, pengalaman belajar menulis

siswa di sekolah tidak terlepas dari kondisi gurunya sendiri.1

Dengan gambaran tersebut berbagai teknik pembelajaran dapat diterapkan

untuk menunjang kemampuan menulis siswa. Salah satunya dengan strategi

pembelajaran peta konsep atau peta pikiran (mind maps). Peta pikiran adalah

metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi.

Strategi peta pikiran dilakukan dengan membuat suatu sajian visual tentang

bagaimana ide-ide penting atau suatu topik dihubungkan satu sama lain. Peta

pikiran sendiri bertujuan untuk membantu para siswa menuangkan gagasannya

ke dalam tulisan yang lebih berstruktur. Salah satu pengajaran yang dapat

diterapkan adalah dalam pembelajaran mengarang, misalnya karangan

eksposisi. Dengan penerapan strategi peta pikiran siswa akan lebih mudah dan

terarah. Peta pikiran akan membantu siswa membangkitkan ide-ide orisinil

dan memacu ingatan secara lebih mudah.2 Siswa tidak akan merasa kesulitan

karena strategi peta pikiran sangat menyenangkan dan memacu siswa lebih

kreatif. Berkaitan dengan hal itu, penerapan teknik peta pikiran dalam menulis

karangan eksposisi diharapkan mampu mengaktifkan kemampuan berpikir

siswa dalam pengajaran bahasa. Selain itu, hasil belajar siswa diharapkan

meningkat karena dalam proses pembelajarannya siswa digiring untuk

memahami suatu konsep dan pengalaman.

Berdasarkan gambaran diatas, peneliti tertarik untuk mencoba menerapkan

teknik peta pikiran dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Atas

dasar itulah maka peneliti mengaplikasikanya dalam judul Penerapan Peta

Pikiran (mind maps) Sebagai Upaya Peningkatan Menulis Karangan

Eksposisi Siswa Kelas X SMK PGRI Babakanmadang.

Di SMK PGRI Babakanmadang, pemahaman tentang karangan eksposisi

ini masih terbatas. Melalui penerapan peta pikiran ini, para siswa dapat dengan

1 Suparno dan Yunus Muhammad, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008), h. 1.4. 2 Bobby DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning: membiasakan belajar nyaman

dan menyenangkan, (Bandung: Kaifa, 2005), h. 152.

Page 14: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

4

mudah dalam membuat karangan eksposisi karena topik utama dan penjelas

sudah dikonsep dan diarahkan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka masalah pada penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut.

1. Belum ditemukan strategi pembelajaran menulis yang tepat.

2. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan.

3. Penerapan peta pikiran (mind maps).

4. Menulis eksposisi.

5. Penerapan Peta Pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan

kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMK PGRI

Babakanmadang.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan permasalahan yang diteliti tidak

terlalu luas, penulis membatasi masalah penelitian ini pada “Penerapan Peta

Pikiran (mind maps) Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis

Karangan Eksposisi Siswa Kelas X SMK PGRI Babakanmadang”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang

dikemukakan dalam penelitian ini adalah.

1. Bagaimana penerapan peta pikiran (mind maps) terhadap peningkatan

kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMK PGRI

Babakanmadang, Sentul-Bogor?

2. Seberapa besar peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi

melalui penerapan peta pikiran (mind maps) pada siswa kelas X SMK

PGRI Babakanmadang, Sentul-Bogor ?

Page 15: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

5

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.

Adapun tujuan penelitian umum dan khusus adalah sebagai berikut.

1. Tujuan Umum

a. Untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi melalui

penerapan peta pikiran di kelas X SMK PGRI Babakanmadang,

Sentul-Bogor.

2. Tujuan Khusus

Tujuan penelitian khusus ini adalah untuk:

a. Mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi

melalui penerapan peta pikiran (mind maps) pada siswa kelas X SMK

PGRI Babakanmadang, Sentul-Bogor.

b. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia

secara efektif melalui peta pikiran (mind maps) dalam peningkatan

kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMK PGRI

Babakanmadang, Sentul-Bogor.

c. Mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan menulis karangan

eksposisi siswa setelah diterapkan peta pikiran.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Dapat dijadikan acuan pendapat untuk memperkuat teori yang sudah

ada. Misalnya teori tentang teknik peta konsep dalam pembelajaran

menulis.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian tindakan kelas ini bermanfaat untuk

siswa, guru dan lembaga pendidikan yag terkait.

a. Bagi Siswa

1) Tumbuhnya dorongan yang kuat pada diri siswa dalam proses

pembelajaran menulis.

Page 16: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

6

2) Meningkatnya kemampuan siswa baik aspek kognitif maupun

afektif.

3) Meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar khususnya dalam

bidang menulis.

b. Bagi Guru

1) Diperolehnya teknik pembelajaran yang tepat untuk materi bahasan

menulis karangan eksposisi.

2) Menambah keluasan dan kedalaman konsep menulis bagi guru

bahasa dan sastra Indonesia.

3) Menambah pemahaman tentang pelaksanaan penelitian tindakan

kelas sehingga para guru dapat meningkatkan pembelajaran untuk

memecahkan segala permasalahan yang ada.

4) Membantu memperlancar proses pelaksanaan pembelajaran

menulis karangan eksposisi dengan penerapan peta pikiran.

5) Mendorong guru untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas

yang lain untuk memperbaiki kinerjanya.

c. Bagi Lembaga Pendidikan yang terkait

1) Tumbuhnya motivasi pengajar/guru dalam mengembangkan proses

pembelajaran yang bermutu.

2) Sebagai masukan untuk melaksanakan perbaikan kebijakan dalam

proses belajar mengajar.

3) Sebagai dokumen untuk pembinaan guru ke depan dalam

memperbiki proses belajar mengajar umumnya dan pembelajaran

menulis karangan khususnya.

4) Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa yang aktif.

5) Meningkatnya kemampuan menulis karangan eksposisi siswa

dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Page 17: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

7

G. Tujuan Penulisan

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai syarat untuk mendapat gelar sarjana (S1).

2. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis karangan eksposisi

setelah diterapkan teknik peta pikiran.

Page 18: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

8

BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Hakikat Menulis

1. Pengertian Menulis

Menulis pada hakikatnya merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap

muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif

dan aktif. 1

Menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam

lambang-lambang tulisan.2

Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan komunikasi berupa

penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain.3

Jadi menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang ber

bentuk tulisan sebagai media yang bertujuan untuk menyampaikan suatu

pesan atau informasi kepada orang lain.

Suatu tulisan atau karangan secara umum mengandung dua hal, yaitu isi

dan cara pengungkapan atau penyajian. Keduanya saling mempengaruhi.

Substansi sebuah tulisan dan tujuan penulisan akan menentukan cara

pengungkapan, apakah lebih bersifat formal atau informal, dan ragam wacana

yang akan digunakan, apakah lebih bersifat naratif, ekspositoris, argumentatif,

atau persuasif. Karangan dapat disajikan dalam lima bentuk atau ragam

wacana: deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Gorys Keraf mengemukakan bahwa manfaat menulis, yaitu untuk

(1) Mengenal diri sendiri.

(2) Lebih memahami orang lain.

(3) Belajar mengamati dunia sekitar dengan cermat.

1 Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 2008), h. 3. 2 M. Atar Semi, Dasar-Dasar Keterampilan Menulis, (Bandung: Mugantara, 1995), h. 16.

3 Suparno dan Muhammad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008), h. 1.3.

Page 19: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

9

(4) Mengembangkan proses berpikir secara jelas dan teratur. 4

2. Tahapan Menulis

Secara umum tahapan menulis memiliki 4 tahapan di antaranya,

pramenulis, menulis konsep, revisi, dan yang terakhir mengedit. Berikut

adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tahapan menulis.

Betty mattix dalam bukunya yang berjudul Reasoning and Writing Well

berpendapat bahwa Penilaian situasi retorik dapat dianggap sebagai tahap

awal dari proses penulisan. Bagian 1 dari buku ini fokus pada tahap awal

penulisan-yang mempertimbangkan situasi retorik, pra-penulisan, dan

penyusunan. Bagian 2 fokus pada hal-hal yang muncul selama revisi dan

pengeditan.

Cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan diri adalah dengan

menghilangkan segala mitos yang Anda mungkin telah dengar tentang

menulis. Selanjutnya Anda akan memiliki kecenderungan untuk melakukan

pendekatan " rancangan yang sempurna", yaitu mengharapkan untuk

menyempurnakan setiap kalimat saat pertama kali dibuat.

a. Pra-penulisan. Tahap pertama dari menulis adalah pengaturan berbagai

ide secara sederhana dalam berbagai bentuk atau macam yang berguna

bagi fragmen, daftar, kalimat, atau susunan yang anda buat. Tujuan

dari pra-penulisan adalah untuk menangkap dan menyimpan ide-ide

yang ada.

b. Penyusunan. Ketika dalam penyusunan, Anda mengubah ide menjadi

kalimat dalam cara yang kurang atau agak terorganisir. Tujuan

berikutnya adalah membiarkan ide-ide Anda mengembangkan,

memperluas, dan membentuk hubungan-hubungan yang ada.

Penyusunan adalah tahap utama dalam penemuan dan eksplorasi.

4 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT Gramedia, 1984), h. 8-9.

Page 20: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

10

c. Revisi. Meskipun revisi diklasifikasikan sebagai tahap ketiga dari

menulis, hal itu terjadi setiap saat - berulang kapan saja diperlukan.

Selama revisi, tujuan Anda adalah memikirkan kembali, memperbaiki,

dan mengembangkan ide-ide yang ada.

d. Mengedit / membaca kembali. Tahap akhir ini membutuhkan

pengujian terhadap ide-ide, rincian, kata-kata, tata bahasa, dan tanda

baca yang berpengaruh dalam setiap kalimat.5

Sedangkan dalam buku lain, tahapan menulis antara lain.

a. Pramenulis (prewriting)

Pada tahap pramenulis siswa berusaha mengemukakan apa yang akan

ditulis. Dalam hal ini guru dapat menggunakan berbagai strategi untuk

membantu siswa memperoleh gagasan untuk dituliskan dan memilih tema

tulisan.

b. Menulis konsep (drafting)

Tahap ini siswa membuat konsep karangannya dalam bentuk kasar.

Dalam tulisan kasar inilah penulis berupaya untuk menarik pembaca

dengan tulisannya. Dengan demikian konsep tulisan yang masih kasar ini

lebih mengutamakan isi bukan hal-hal bersifat mekanis. Untuk membantu

siswa mengembangkan ide dan menyusun konsep tulisannya, dapat

dilakukan dengan pemetaan pikiran yang sudah dibuatnya pada langkah

pramenulis.

c. Merevisi (revising)

Pada tahap perbaikan siswa membaca kembali tuisannya untuk

selanjutnya menambah, mengganti, atau menghilangkan sebagian ide

berkaitan dengan penggarapan tulisannya. Siswa berkesempatan untuk

merevisi kekeliruan yang dibuatnya, baik dalam kekeliruan dalam

penenmpatan gagasan, penyususnan tulisan, atau terkait dengan isi tulisan.

5 Betty Mattix Dietsch, Reasoning and Writing Well: a rhetoric, research guide, reader,

and handbook, (New York: McGraw-Hill, 2006), h. 10-11.

Page 21: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

11

d. Mengedit (editing)

Mengedit merupakan tahap penyempurnaan tulisan yang dilakukan

sebelum dipublikasikan. Pada tahap ini siswa mengedit kesalahan

mekanikal yang dibuatnya pada waktu menulis draf kasar. Pengeditan

lebih diarahkan pada ejaan, tanda baca, dan kesalahan mekanikal lainnya.

e. Publikasi (publishing)

Setelah semua tahap terlewati, maka sebagai tahap akhir adalah tahap

publikasi. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui kegiatan penugasan untuk

membacakan hasil karangan atau ditempel pada majalah dinding sekolah

atau di depan kelas.6

B. Karangan

1. Arti Karangan

Kata karangan terdiri atas kata dasar karang dan akhiran –an . di antara

arti kata karang ialah : rangkai, susun, gubah, cipta. Karangan berarti :

rangkaian, susunan, gubahan, ciptaan, komposisi, karya. Sebagaimana

dikatakan di atas, berdasarkan makna katanya, karangan berarti rangkaian,

susunan, atau komposisi. Yang dirangkai adalah beberapa kesatua pikiran

yang diwujudkan dalam bentuk kalimat-kalimat yang disusun sesuai dengan

kaidah komposisi.7

Mengarang pada hakikatnya adalah mengungkapkan atau menyampaikan

gagasan dengan bahasa tulis.8

Robert Lado dalam wahyu wibowo mengungkapkan bahwa mengarang

adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang

6 Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas

Tinggi, (Bandung: UPI PRESS, 2007), h. 119-121.

7 Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2004), h. 228.

8 Suparno, Mohammad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008), h. 3.1.

Page 22: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

12

lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, asalkan mereka

memahami bahasa dan gambaran grafik itu.9

Karangan bisa berpuluh-puluh atau beratus-ratus halaman dan ada yang

dibagi-bagi menjadi beberapa bab. Akan tetapi, ada karangan dalam bentuk

kecil/ bentuk mini yang disebut paragraf. Karangan mengandung satu pikiran

utama atau topik yang dinyatakan dalam satu kalimat utama dan

dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas, misalnya dua sampai lima

kalimat.

Jadi karangan adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang dirangkai

dalam satu kesatuan pikiran yang bertujuan untuk mengungkapkan atau

menyampaikan suatu gagasan ke dalam bentuk tulis.

2. Bentuk Karangan

Penamaan ragam suatu karangan lebih didasarkan atas corak yang paling

dominan pada karangan tersebut.

a. Deskripsi (Pemerian)

Deskripsi adalah ragam wacana yang melukiskan atau

menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan,

pengalaman, dan perasaan penulisnya. Sasarannya adalah menciptakan

atau memungkinkan terciptanya imajinasi (daya khayal) pembaca

sehingga dia seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa

yang dialami penulisnya.

b. Narasi (Penceritaan atau Pengisahan)

Narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu

peristiwa. Sasarannya adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya

kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya

sesuatu hal.

9 Wahyu Wibowo, Manajemen Bahasa: Pengorganisasian Karangan Pragmatik dalam

Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2003), h.. 56.

Page 23: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

13

c. Eksposisi (Paparan)

Eksposisi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk

menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal yang dapat

memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya.

Sasarannya adalah menginformasikan sesuatu tanpa ada maksud

mempengaruhi pikiran, perasaan, dan sikap pembacanya. Fakta dan

ilustrasi yang disampaikan penulis sekadar memperjelas apa yang akan

disampaikannya.

d. Argumentasi (Pembahasan atau Pembuktian)

Argumentasi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk

meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh

penulisnya. Karena tujuannya meyakinkan pendapat atau pemikiran

pembaca, maka penulis akan menyajikan secara logis, kritis, dan sistematis

bukti-bukti yang dapat memperkuat keobjektifan dan kebenaran yang

disampaikannya sehingga dapat menghapus konflik dan keraguan

pembaca terhadap pendapat penulis.

e. Persuasi

Persuasi adalah ragam wacana yang ditujukan untuk mempengaruhi

sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan

penulisnya. Berbeda dengan argumentasi yang pendekatannya bersifat

rasional dan diarahkan untuk mencapai suatu kebenaran, persuasi lebih

menggunakan pendekatan emosioanal.10

3. Cakupan Karangan

Di muka sudah diketengahkan arti karangan. Berdasarkan hal itu, bila kita

membicarakan karangan, ada beberapa hal penting yang perlu dicatat, yaitu:

topik (tema), struktur, dan bahasa.

Topik adalah pokok pembicaraan atau inti bahasan. Yang dimaksud

struktur adalah penyusunan (pengorganisasian) karangan. Telah dimaklumi

10

Suparno dan Muhammad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008), h. 1.11-1.13.

Page 24: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

14

bahwa alat utama kerangka adalah bahasa. Segala kesan batin, baik pikiran,

perasaan, atau kemauan disalurkan melalui bahasa. Dan agar bahasa, sebagai

alat pelahir kesan batin, berfungsi sebagaimana mestinya, tuntutan bahasa

yang baik dan benar harus dipenuhi, misalnya : kaidah ejaan, kaidah tata

bahasa, pilihan kata (diksi), ragam yang sesuai, di samping penguasaan kosa

kata.11

4. Bagian Utama Karangan

Karangan yang tersusun lengkap biasanya memenuhi tiga bagian utama.

Ketiga bagian itu adalah : pendahuluan, isi (tubuh) karangan, dan penutup.

Bagian pendahuluan mengetengahkan hal-hal yang menarik perhatian

pembaca tentang masalah yang dibahas dan alasan pembahasan.

Isi (tubuh) karangan adalah rincian atau pengembangan apa yang

dinyatakan pada pendahuluan. Bagian penutup diwujudkan dalam satu bab,

yaitu kesimpulan dan saran.12

C. Karangan Eksposisi

1. Hakikat Eksposisi

Eksposisi adalah jenis tulisan yang ditujukan untuk menuangkan ide,

menjelaskan fakta dan opini. Jenis tulisan ini seringkali digunakan dalam

buku teks, artikel majalah, dan laporan penelitian ilmiah (exposition is the

type of writing devoted to the exspression of ideas, to explanations of fact and

opinion. It is the kind used in textbooks, magazine articles, and reports of

scientific research).13

Eksposisi berasal dari kata bahasa inggris exposition yang berarti

“membuka” atau “memulai”. Dan memang karangan eksposisi ini itu

11

Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia, (Jakarta, FITK UIN, 2004), h. 231. 12

Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia,………………………., h. 232. 13

Louise E. Rorabacher and Georgia Dunbar, Assignments in Exposition: Sixth Edition,

(New York, Harper & Row Publishers,___), h.3.

Page 25: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

15

merupakan karangan yang bertujuan utama untuk memberitahu, mengupas,

menguraikan, atau menerangkan sesuatu.14

Eksposisi adalah bentuk karangan yang menyampaikan informasi,

menjelaskan, atau menerangkan sesuatu kepada pembaca.15

Eksposisi atau

pemaparan adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha untuk

menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat memperluas

pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut.16

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa karangan eksposisi adalah karangan

yang berusaha untuk memaparkan, menerangkan, atau menginformasikan

sesuatu hal yag berfungsi untuk memperluas pengetahuan, pandangan, atau

wawasan pembaca.

Dalam karangan eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah

informasi. Hal atau sesuatu yang dikomunikasikan terutama itu mungkin

berupa: (a) data faktual, misalnya tentang suatu kondisi yang benar-benar

terjadi atau bersifat historis, tentang bagaimana sesuatu (misalnya suatu

mesin) bekerja, dan tentang bagaimana suatu operasi diperkenalkan; (b) suatu

analisis atau suatu penafsiran yang objektif terhadap seperangkat fakta; dan (c)

mungkin sekali berupa fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada

suatu pendirian yang khusus, asalkan tujuan utamanya adalah untuk

memberikan informasi.

Ciri-ciri tulisan eksposisi adalah sebagai berikut.

1) Tulisan itu bertujuan memberikan informasi, pengertian, dan pengetahuan.

2) Tulisan itu bersifat menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan

bagaimana.

3) Disampaikan dengan gaya yang lugas dan menggunakan bahasa baku.

4) Umumnya disajikan dengan menggunakan susunan logis.

14

Suparno dan Muhammad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008), h. 5.4. 15

Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK UIN , 2004), h. 230. 16

Gorys Keraf, Eksposisi dan Deskripsi, (Flores: Nusa Indah, 1982), h. 3.

Page 26: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

16

5) Disajikan dengan nada netral, tidak memancing emosi, tidak memihak dan

memaksakan sikap penulis kepada pembaca.17

2. Langkah-Langkah Penyusunan Eksposisi

Langkah yang kita tempuh dalam membuat eksposisi ialah sebagai

berikut:

a. Menentukan topik karangan.

b. Menentukan tujuan penulisan.

c. Merencanakan paparan dengan membuat kerangka yang lengkap dan

tersusun baik.18

3. Teknik Pengembangan Eksposisi

Proses kegiatan yang kita laksanakan dalam menulis eksposisi dimulai

tatkala kita memikirkan topik karangan. Namun, kegiatan menulis “yang

sesungguhnya”, dalam arti mengembangkan tulisan dalam karangan, kita

mulai setelah kerangka karangan tersusun dan bahan-bahan penulisan

terkumpul. Untuk mengembangkan karangan eksposisi, ada beberapa teknik

yang dapat kita gunakan. Teknik-teknik tersebut adalah:

a. Teknik identifikasi

Teknik identifikasi adalah sebuah teknik pengembangan eksposisi

yang menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur yang membentuk suatu hal

atau objek sehingga pembaca dapat mengenal objek itu dengan tepat dan

jelas. Sesuatu yang diidentifikasi dapat bersifat fisik atau konkret, dapat

pula bersifat nonfisik atau abstrak. Kalau kita menggunakan teknik ini,

kita harus mengenal dan melacak ciri-ciri objek secara baik. Kemudian,

17

M. Atar Semi, Dasar-Dasar Keterampilan Menulis, (Bandung: Mugantara, 1995), h.

71. 18

Suparno dan Mohamad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008), h. 5.7.

Page 27: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

17

lakukan proses penggambaran atau penjabaran ciri-ciri khusus objek yang

akan dipaparkan.

b. Teknik Perbandingan

Pengembangan eksposisi dengan teknik perbadingan ini kita lakukan

dengan mengemukakan uraian yang membandingkan antara hal-hal yang

kita tulis dengan sesuatu yang lain. Perbandingan ini kita lakukan dengan

menunjukkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antara

keduanya. Hal lain yang digunakan sebagai bandingan tentunya adalah hal

yang telah diketahui pembaca. Dengan mengetahui kondisi pembaca kita

dapat memperkirakan hal-hal yang sudah diketahui, dan hal yang belum

diketahui pembaca. Dengan membandingkan sesuatu yang baru dengan

sesuatu yang telah diketahui oleh pembaca dapat diharapkan pembaca

lebih mudah memahami hal baru yang kita sampaikan.

c. Teknik Klasifikasi

Dengan klasifikasi suatu pokok masalah yang majemuk dipecah atau

diuraikan menjadi bagian-bagian, dan kemudian digolong-golongkan

secara logis dan jelas menurut dasar penggolongan yang berlaku sama bagi

tiap bagian tersebut. Hubungan yang logis dan jelas ini dapat dilihat ke

bawah, ke atas, dan ke samping.

d. Teknik Definisi

Secara umum definisi itu adalah eksposisi terhadap arti kata-kata. Para

pemakai bahasa biasanya selalu membatasi ragam arti kata-kata dalam

bahasanya. Semakin jelas pembatasan arti itu, baik bagi penulis maupun

bagi pembaca, maka semakin jelas pula komunikasi gagasan atau ide

dalam pikiran si penulis kepada pembacanya. Definisi kurang lebih

merupakan penjelasan formal terhadap pembatasan-pembatasan arti-arti

dengan tujuan untuk jelasnya komunikasi. Oleh karena itu, definisi

banyak digunakan untuk mengembangka karangan eksposisi.

Page 28: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

18

e. Teknik analisis

Dalam karangan eksposisi kita menjelaskan sesuatu, memberi

keterangan tentang sesuatu, atau kita mengembangkan sebuah gagasan.

Supaya eksposisi kita mudah diterima oleh pembaca, karena jelasnya,

maka kita gunakan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan teknik

analisis. Analisis itu merupakan cara memecahkan suatu pokok masalah.

Suatu pokok masalah dipecah menjadi bagian-bagian yang logis. Cara

penganalisisan suatu pokok masalah dapat bermacam-macam cara, sesuai

dengan penglihatan dan penalaran kita. Oleh karena itu, teknik analisis

dalam karangan eksposisi bisa mengambil bentuk bermacam-macam,

antara lain analisis proses, analisis sebab-akibat, analisis bagian, dan

analisis fungsional.19

D. Peta Pikiran (Mind Maps)

1. Pengertian Peta pikiran (Mind Maps)

Peta konsep atau Peta Pikiran, pertama kali ditemukan oleh Tony Buzan.

Teknik ini didasarkan pada riset tentang bagaimana cara kerja otak yang

sebenarnya. Peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan

menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk

kesan.20

Pemetaan pikiran atau peta konsep adalah cara kreatif bagi peserta didik

secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau

merencanakan penelitian baru.21

Peta pikiran adalah metode mencatat kreatif

yang memudahkan kita mengingat banyak informasi.22

19

Suparno dan Mohamad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008), h. 5.9-5.21. 20

Bobbi DePorter dan Mike Hernacky, Quantum Learning: Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan, (New York: Dell Publishing. 1992), h. 153. 21

Mell Silberman, Active Learning:101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Insan

Madani, 2009), h. 188. 22

Bobbi DePorter, dkk, Quantum Teaching, (Bandung: Kaifa, 2004), h. 175.

Page 29: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

19

Pembuatan peta pikiran adalah strategi untuk membuat catatan mengenai

hal-hal yang dianggap penting sebelum menulis, dengan kata lain, menulis

ide-ide tentang topik tersebut dan mengembangkan ide-ide sejenis tersebut

yang telah diasosiasikan oleh pemikiran penulis (making mind maps is a

strategy for note-making before writing, in other words, scribbling down ideas

about the topic and developing those ideas as the mind makes associations).23

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa peta

pikiran adalah proses berpikir kreatif peserta didik dalam menghasilkan ide-

ide atau gagasan serta memudahkan dalam mengingat informasi. Peta pikiran

menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari

ide-ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar,

mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide

orisinal dan memicu ingatan yang mudah. Cara ini menenangkan,

menyenangkan dan kreatif. Pikiran anda tidak akan menjadi mandeg karena

mengulangi catatan jika catatan-catatan tersebut dibuat dalam bentuk peta

pikiran.

Peta pikiran mudah dipelajari dan digunakan, dengan berlatih membuatnya

dan kemudian menguasainya, siswa akan dapat segera memperbaiki

kemampuan menulis dan mempergunakan waktu secara lebih efektif.

Pemetaan pikiran memungkinkan siswa menuangkan informasi yang

diperoleh di atas kertas sesuai cara pikiran siswa masing-masing dalam

mengolahnya.

Untuk membuat suatu peta pikiran, siswa dilatih untuk mengidentifikasi

ide-ide kunci yang berhubungan dengan suatu topik dan menyusun ide-ide

tersebut dalam suatu pola logis. Kadang-kadang peta konsep merupakan

diagram hirarki, kadang peta konsep itu memfokus pada hubungan sebab

akibat.

23

Tricia Hedge, Writing, (New York: Oxford University Press. 1990), h. 30.

Page 30: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

20

Pemetaan pikiran memungkinkan siswa menuangkan informasi yang

diperoleh di atas kertas sesuai dengan cara pikiran siswa mengolahnya,

bukannya dalam bentuk garis besar yang kaku. Setiap peta pikiran adalah hasil

khas pribadi orang yang membuatnya, tidak ada peta pikiran yang benar atau

salah. Peta pikiran adalah teknik yang sangat tepat diterapkan dalam

keterampilan menulis, karena dapat membantu siswa mengembangkan

gagasan, ide, dan pikiran dalam bentuk tulisan.

2. Unsur-Unsur Peta Pikiran (mind maps)

Pemetaan pikiran adalah pencatatan nonlinier, tetapi tidak semua bentuk

pencatatan nonlinier termasuk pemetaan pikiran. Sewaktu mengembangkan

dan meneliti teknik ini. Buzan menyadari bahwa ada beberapa keuntungan

tertentu yang diperoleh dari tiap unsur pemetaan pikiran.

Unsur-unsur ini adalah :

Fokus pusat yang berisi citra atau lambang gambar masalah atau

informasi yang dipetakan, diletakkan di tengah halaman.

Gagasan dibiarkan mengalir bebas tanpa peniaian.

Kata-kata kunci digunakan untuk menyatakan gagasan.

Hanya satu kata kunci ditulis perbaris.

Gagasan atau kata kunci dihubungkan ke focus pusat dengan garis.

Warna digunakan untuk menerangi dan menekankan pentingnya

sebuah gagasan.

Gambar dan lambang digunakan untuk menyoroti gagasan dan

merangsang pikiran agar membentuk kaitan yang lain.24

Menurut Dahar dalam Bobby, peta konsep memegang peranan penting

dalam belajar bermakna. Oleh karena itu siswa hendaknya pandai menyusun

peta konsep untuk meyakinkan bahwa siswa telah belajar bermakna.

24

Joyce Wycoff, Menjadi Super Kreatif melalui Metode Pemetaan Pikiran, (Bandung:

Kaifa, 2003), h. 66-68.

Page 31: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

21

Manfaat peta pikiran adalah sebagai berikut :

1. Fleksibel.

2. Dapat memusatkan perhatian.

3. Meningkatkan pemahaman.

4. Menyenangkan.25

25

Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning: membiasakan belajar nyaman

dan menyenangkan, (Bandung: Kaifa, 2005) , h. 172.

Page 32: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI Babakanmadang pada siswa kelas

X. Adapun penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal Agustus sampai

November Tahun Akademik 2011-2012.

B. Metode dan Rancangan Siklus PTK

Metode penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu suatu upaya

untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan

sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut

dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh

peserta didik dibawah bimbingan atau arahan guru, dengan maksud untuk

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.23

Dalam penelitian

tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK partisipan.

PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus pertama pretes dan siklus

kedua postes untuk melihat peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam

mengikuti mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia terutama dalam menulis

karangan eksposisi melalui teknik peta pikiran (mind maps). Adapun prosedur

pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut.

23

E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009), h.11.

Page 33: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

23

Siklus I

Siklus II

Gambar 1, Siklus Kegiatan PTK24

C. Persiapan PTK

Sebelum PTK dilaksanakan dibuat berbagai input instrumen yang akan

digunakan uuntuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu rencana pembelajaran

yang akan dijadikan PTK, yaitu kompetensi dasar (KD). Selain itu juga akan

dibuat perangkat pembelajaran yang berupa: (1) Lembar Kerja Siswa, (2) Lembar

Pengamatan, (3) Lembar Angket, dan (4) Lembar Evaluasi.

24

Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2010), cet. Kesepuluh, h. 74.

Permasalahan Perencanaan

tindakan I

Pelaksanaan

tindakan I

Pengamatan/

pengumpulan data

I

Refleksi I

Permasalahan

baru hasil refleksi

Perencanaan

tindakan II

Pelaksanaan

tindakan II

Pengamatan/

pengumpulan data

II

Refleksi II

Apabila

permasalahan belum

terselesaikan

Dilanjutkan ke

siklus berikutnya

Page 34: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

24

D. Subjek Penelitian

Dalam PTK ini yang akan menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI Babakanmadang, Sentul-Bogor yang

terdiri dari 39 siswa dengan komposisi perempuan 20 siswa dan laki-laki 19

siswa.

E. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Dalam penelitian ini, posisi peneliti yaitu sebagai pengkaji permasalahan,

pendiagnosis masalah, perencanaan tindakan, dan pelaksana tindakan. Peneliti

dalam penelitia ini berkolaborasi dengan guru bidang studi Bahasa dan Sastra

Indonesia SMK PGRI Babakanmadang.

F. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahapan pelaksanaan tindakan terdiri dari satu siklus yang terdiri dari siklus

satu pretes dan siklus satu postes, yang bergantung pada tingkat penyelesaian

masalah. Berikut adalah gambaran tentang langkah-langkah yang akan dilakukan

dalam penelitian tindakan kelas ini :

1. Perencanaan

a. Mengidentifikasi masalah melalui wawancara dengan guru bidang

studi dan mengambil data pretes, kemudian merumuskan masalah.

b. Bersama guru Bahasa Indonesia yang lain (team teaching)

berkolaborasi menerapkan peta pikiran sebagai solusi pemecahan

masalah menulis karangan eksposisi.

c. Persiapan kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti: pembuatan

silabus, rencana pembelajaran, dan lembar kerja siswa.

d. Membuat alat evaluasi,

2. Pelaksanaan /Tindakan

a. Guru menjelaskan rencana kegaiatan yang akan dilakukan.

b. Guru membimbing siswa untuk membuat sebuah karangan eksposisi

pada selembar kertas.

c. Setiap siswa mempresentasikan hasil kerjanya, siswa yang lain

memperhatikan dan menilai hasil kerja temannya.

Page 35: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

25

d. Guru memberikan latihan aplikasi konsep dan memberikan tugas yang

sama pada pertemuan berikutnya,

e. Memberi tes di akhir siklus sebagai postest.

3. Pengamatan

Peneliti sebagai guru dibantu seorang observer mengamati proses

pembelajaran dan menilai hasil menulis karangan eksposisi siswa.

4. Refleksi

Menganalisis dan mengulas data meliputi hasil tes dan hasil observasi.

Analisis data dilakukan untuk melihat apakah pembelajaran yang dilakukan

dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan eksposisi siswa, terutama

setelah diterapkan peta pikiran. Jika dari refleksi pada siklus I, terlihat adanya

kekurang sempurnaan maka dilakukan perbaikan-perbaikan pelaksanaan

pembelajaran siklus I pada siklus berikutnya.

G. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

1. Siswa mampu memahami cara menulis karangan eksposisi.

2. Siswa mampu memahami tentang teknik peta pikiran.

3. Siswa dapat menerapkan teknik peta pikiran dalam pembelajaran menulis

karangan eksposisi.

4. Siswa dapat menggunakan teknik peta pikiran dalam meningkatkan

kemampuan menulis karangan eksposisi.

H. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Sumber Data : Sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas X

SMK PGRI Babakanmadang, guru dan peneliti.

2. Jenis Data : Jenis data kualitatif yang terdiri dari hasil wawancara,

hasil observasi, hasil angket, dan hasil menulis karangan siswa.

Page 36: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

26

I. Instrumen –Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

terdiri atas dua jenis, yaitu:

1. Instrumen Tes

Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus

ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes

digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai

pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan

keterampilan.25

Tes dibagi menjadi tiga, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.

Dalam pengumpulan data ini, peneliti menggunakan tes tertulis.

Tes tertulis ini berupa tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Tes awal

(pretes) adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan

kepada peserta didik. Sedangkan tes akhir (postes) adalah bahan-bahan

pelajaran yang tergolong penting, yang telah diajarkan kepada para peserta

didik, dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal.26

Teknik tes dilakukan dalam rangka mengumpulkan data dari penggunaan

strategi peta pikiran dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Teknik

pengumpulan data tes berupa pretes dan postes. Pada waktu pretes, siswa

diberikan tugas menulis karangan eksposisi. Pada waktu postes siswa diberi

tugas mengembangkan karangan eksposisi. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan dalam teknik ini sebagai berikut:

1) Mempersiapkan dan membuat instrumen tes

2) Mengujicobakan tes

3) Mengolah dan menganalisis hasil tes.

25

Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo,

2008), h. 67 26

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2007), h. 69-70.

Page 37: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

27

Untuk memperoleh data yang diperlukan tersebut maka terlebih dahulu dibuat

instrument penelitian yang terdiri dari:

Tabel 3.1

Intrumen Pretes

Menulis Karangan Eksposisi

(Pretes)

Petunjuk

1. Kerjakan soal berikut dengan sebaik-baiknya.

2. Jawaban ditulis pada lembar yang disediakan.

3. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

4. Waktu mengerjakan 40 menit.

Soal

1. Tulislah sebuah karangan eksposisi dengan tema “Lingkungan Sekolah

SMK PGRI Babakanmadang” dengan memperhatikan:

Isi gagasan yang diungkapkan yang didukung data dan peristiwa.

Penggunaan ejaan dan tanda baca.

Kelogisan isi karangan.

Topik atau ide pokok.

Pemilihan kata.

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 38: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

28

Tabel 3.2

Instrumen Postes

Menulis Karangan Eksposisi

(Postes)

Petunjuk

1. Kerjakan soal berikut dengan sebaik-baiknya.

2. Jawaban ditulis pada lembar yang disediakan.

3. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

4. Waktu mengerjakan 40 menit.

Soal

1. Tulislah sebuah karangan eksposisi dengan tema “SENTUL CITY”

dengan memperhatikan:

Isi gagasan yang diungkapkan yang didukung data dan peristiwa.

Penggunaan ejaan dan tanda baca.

Kelogisan isi karangan.

Topik atau ide pokok.

Pemilihan kata.

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 39: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

29

Analisis tes dilakukan dengan cara menentukan komponen penilaian

pengembangan karangan eksposisi dengan skala untuk masing-masing aspek

penilaian. Adapun kriteria penilaian penulisan karangan eksposisi sebagai

berikut :

Tabel 3.3

Pedoman Penilaian

Teknik Penulisan

Skor Kriteria Penilaian

1-25 Tulisan ditata dengan baik

1-20 Tulisan sudah ditata dengan baik, walaupun ada bagian yang sedikit

kurang lengkap

1-15 Kekurangan dalam penataan tulisan seimbang, dengan hal-hal yang

sudah baik

1-5 Tulisan tidak ditata dengan baik, urutan penulisan kacau.

Dukungan Data (Fakta Peristiwa)

Skor Kriteria Penilaian

1-25 Isi karangan sangan sesuai dengan data

1-20 Ada sedikit hal yang tidak sesuai dengan data, walaupun tidak

mengurangi isi karangan

1-15 Lebih banyak dijumpai hal yang tidak sesuai dengan data

1-5 Isi benar-benar tidak sesuai dengan data

Page 40: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

30

Penggunaan Bahasa

Skor Kriteria Penilaian

1-20 Struktur bahasa yag digunakan tidak satupun yang salah

1-15 Terdapat sedikit kesalahan struktur bahasa, tetapi mungkin kekeliruan

penulisan

1-10 Masih terdapat kesalahan struktur bahasa

1-5 Tulisan tidak ditata dengan baik, urutan tulisan kacau

Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca

Skor Kriteria Penilaian

1-15 Sangat cermat, tidak ada penyimpagan dalam penggunaan ejaan dan

tanda baca

1-10 Sudah cermat, walaupun ada sedikit kesalahan dalam penggunaan

ejaan dan tanda baca

1-7 Terdapat cukup banyak kesalahan dalam penggunaan ejaan dan tanda

baca

1-5 Penggunaan ejaan dan tanda baca sangat kacau

Pilihan Kata/Diksi

Skor Kriteria Penilaian

1-15 Kata-kata yang digunakan bervariasi dan penggunaan bentuk

karangan sangat tepat

1-10 Kata-kata yang digunakan bervariasi, hanya terdapat sedikit kata-kata

yang kurang cocok dan penggunaan bentuk karangan sudah tepat

1-5 Terdapat beberapa penggunaan kata atau istilah yang kurang tepat,

tetapi tidak mengganggu pemahaman

Page 41: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

31

2. Instrumen Nontes

Penilaian nontes merupakan prosedur yang dilalui untuk memperoleh

gambaran mengenai karakteristik minat, sifat dan kepribadian.27

Dalam

instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Lembar observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.28

Lembar

observasi ini terbagi menjadi dua, yaitu lembar observasi guru dalam

proses belajar mengajar dan lembar observasi aktivitas siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Lembar observasi guru dalam proses belajar

mengajar digunakan untuk mengetahui proses pengajaran menulis

karangan eksposisi dengan penerapan peta pikiran, apakah terlaksana

dengan baik atau tidak. Lembar observasi aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran digunakan untuk mengamati interaksi pembelajaran di kelas.

b) Interviu (interview)

Interviu yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner

lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer)

untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer). Dalam

wawancara ini, peneliti menggunakan interviu terpimpin atau guided

interview , yaitu interviu yang dilakukan oleh pewawancara dengan

membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang

dimaksud dalam interviu terstruktur.29

27

Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo,

2008), h. 69. 28

Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2010), cet. Kesepuluh, h. 127. 29

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006), cet. Ketigabelas, h. 155-156.

Page 42: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

32

c) Angket atau Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadiya, atau hal-hal yang ia ketahui.30

Angket atau kuesioner

merupakan instrumen di dalam teknik komunikasi tidak langsung. Dengan

instrumen atau alat ini data yang dapat dihimpun bersifat informatif

dengan atau tanpa penjelasan atau interpretasi berupa pendapat, buah

pikiran, penilaian, ungkapan perasaan dan lain-lain.31

Angket diberikan

kepada siswa setelah berakhirnya penelitian, tujuannya adalah untuk

mengetahui respon siswa setelah belajar menulis karangan eksposisi

dengan metode peta pikiran. Respon siswa yang ingin diketahui adalah

apakah responnya baik, sedang, atau buruk.

d) Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan peta

pikiran. Pelaksanaan perlakuan dalam penelitian ini disusun dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mencakup semua hal yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran.

30

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006), cetakan ketigabelas, h. 151. 31

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas : sebagai Pengembangan

Profesi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 173.

Page 43: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

33

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan I

Sekolah : SMK PGRI Babakanmadang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ semester : X/Ganjil

Aspek : Menulis

Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit (1 pertemuan)

Tahun Pelajaran : 2011/2012

A. Standar Kompetensi

Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Semenjana.

B. Kompetensi Dasar

Membuat berbagai teks tertulis dalam konteks bermasyarakat dengan memilih

kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat.

C. Indikator

Karakter siswa yang diharapkan :

- Gemar menulis, siswa dengan materi dan metode ini akan menjadi senang

dan rajin menulis.

- Cermat, siswa akan semakin cermat dalam menulis secara runtut dan

sistematis setelah adanya metode ini.

Page 44: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

34

D. Materi Pembelajaran

Pengertian karangan eksposisi.

Karangan eksposisi adalah karangan yang berusaha untuk memaparkan,

menerangkan, atau menginformasikan sesuatu hal yang berfungsi untuk

memperluas pengetahuan, pandangan, atau wawasan pembaca. Dalam karangan

eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi. Hal atau

sesuatu yang dikomunikasikan terutama itu mungkin berupa: (a) data faktual,

misalnya tentang suatu kondisi yang benar-benar terjadi atau bersifat historis,

tentang bagaimana sesuatu (misalnya suatu mesin) bekerja, dan tentang

bagaimana suatu operasi diperkenalkan; (b) suatu analisis atau suatu penafsiran

yang objektif terhadap seperangkat fakta; dan (c) mungkin sekali berupa fakta

tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian yang khusus,

asalkan tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi.

Langkah-langkah menyusun karangan eksposisi

Langkah yang kita tempuh dalam membuat karangan eksposisi adalah

pertama, tentukan topik karangan, kedua menentukan tujuan penulisan, dan yang

ketiga adalah merencanakan paparan dengan membuat kerangka yang lengkap dan

tersusun baik. Dalam membuat karangan eksposisi ada teknik-teknik yang harus

diperhatikan di antaranya, teknik identifikasi, teknik perbandingan, teknik

klasifikasi, teknik definisi, dan terakhir teknik analisis.

E. Metode

- Tanya jawab

- Ceramah

- Penugasan

Page 45: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

35

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Pendahuluan

- Guru mengucap salam.

- Guru membuka pelajaran dan mengkondisikan siswa.

- Guru membagikan memberikan modul tentang pembelajaran yang akan

disampaikan.

- Guru memberi apersepsi tentang pembelajaran menulis karangan

eksposisi.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

- Siswa memikirkan serta membuat kerangka karangan eksposisi.

- Siswa mengerjakan karangan secara individu.

- Siswa diharuskan mengarang dengan kreatif sesuai tema.

b. Elaborasi

- Siswa didampingi guru mengerjakan tugas, dan jika ada hal-hal yang

kurang dipahami siswa dapat menanyakan langsung kepada guru.

- Siswa memulai mengerjakan karangan eksposisi dengan tema ”SMK

PGRI Babakanmadang” selama 35 menit.

c. Konfirmasi

- Guru memberi penguatan tentang materi hari ini.

G. Sumber Belajar

1. LKS

Page 46: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

36

H. Penilaian

Indikator pencapaian

kompetensi

Teknik

penilaian

Bentuk

instrumen Instrumen/soal

Setelah mempelajari

materi ini, siswa

diharapkan:

1) Mampu menetapkan

topik berdasarkan

tema tertentu.

2) Menyusun kerangka

karangan eksposisi.

3) Mengembangkan

kerangka yang telah

disusun menjadi

sebuah karangan

eksposisi dengan

pemilihan kata,

bentuk kata, dan

ungkapan yang

tepat.

Penugasan Tes uraian

Buatlah karangan

eksposisi dengan

cermat!

Alat penilaian/pedoman penilaian

Tabel 1

No Nama

Pretes

Jumlah I II III IV V

1-25 1-25 1-20 1-15 1-15

Page 47: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

37

Keterangan

No.

Unsur yang dinilai

Pretes

Skor

Maksimal

Skor siswa

1. Teknik penulisan 25

2. Dukungan data/fakta peristiwa 25

3. Penggunaan bahasa 20

4. Penggunaan ejaan dan tanda

baca 15

5. Pilihan kata/diksi 15

Jumlah 100

Babakanmadang, 17 September 2011

Peneliti

Resi Ayu Hanisyah

Page 48: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

38

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan II

Sekolah : SMK PGRI Babakanmadang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ semester : X/Ganjil

Aspek : Menulis

Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit (1 pertemuan)

Tahun Pelajaran : 2011/2012

A. Standar Kompetensi

Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Semenjana.

B. Kompetensi Dasar

Membuat berbagai teks tertulis dalam konteks bermasyarakat dengan memilih

kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat.

C. Indikator

Karakter siswa yang diharapkan :

- Gemar menulis, siswa dengan materi dan metode ini akan menjadi senang

dan rajin menulis.

- Cermat, siswa akan semakin cermat dalam menulis secara runtut dan

sistematis setelah adanya metode ini.

Page 49: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

39

D. Materi Pembelajaran

Pengertian karangan eksposisi.

Karangan eksposisi adalah karangan yang berusaha untuk memaparkan,

menerangkan, atau menginformasikan sesuatu hal yang berfungsi untuk

memperluas pengetahuan, pandangan, atau wawasan pembaca. Dalam karangan

eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi. Hal atau

sesuatu yang dikomunikasikan terutama itu mungkin berupa: (a) data faktual,

misalnya tentang suatu kondisi yang benar-benar terjadi atau bersifat historis,

tentang bagaimana sesuatu (misalnya suatu mesin) bekerja, dan tentang

bagaimana suatu operasi diperkenalkan; (b) suatu analisis atau suatu penafsiran

yang objektif terhadap seperangkat fakta; dan (c) mungkin sekali berupa fakta

tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian yang khusus,

asalkan tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi.

Langkah-langkah menyusun karangan eksposisi

Langkah yang kita tempuh dalam membuat karangan eksposisi adalah

pertama, tentukan topik karangan, kedua menentukan tujuan penulisan, dan yang

ketiga adalah merencanakan paparan dengan membuat kerangka yang lengkap dan

tersusun baik. Dalam membuat karangan eksposisi ada teknik-teknik yang harus

diperhatikan di antaranya, teknik identifikasi, teknik perbandingan, teknik

klasifikasi, teknik definisi, dan terakhir teknik analisis.

E. Metode

- Tanya jawab

- Ceramah

- Peta Pikiran (mind maps)

- Penugasan

Page 50: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

40

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Pendahuluan

- Guru mengucap salam.

- Guru membuka pelajaran dan mengkondisikan siswa.

- Guru membagikan memberikan modul tentang pembelajaran yang akan

disampaikan.

- Guru memberi apersepsi tentang pembelajaran menulis karangan

eksposisi.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

- Siswa memikirkan serta membuat kerangka karangan eksposisi.

- Siswa mengerjakan karangan secara individu.

- Siswa diharuskan mengarang dengan kreatif sesuai tema.

b. Elaborasi

- Siswa didampingi guru mengerjakan tugas, dan jika ada hal-hal yang

kurang dipahami siswa dapat menanyakan langsung kepada guru.

- Siswa memulai mengerjakan karangan eksposisi dengan tema ”SMK

PGRI Babakanmadang” selama 35 menit.

c. Konfirmasi

- Guru memberi penguatan tentang materi hari ini.

G. Sumber Belajar

1. LKS

Page 51: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

41

H. Penilaian

Indikator pencapaian

kompetensi

Teknik

penilaian

Bentuk

instrumen Instrumen/soal

Setelah mempelajari

materi ini, siswa

diharapkan:

4) Mampu menetapkan

topik berdasarkan

tema tertentu.

5) Menyusun kerangka

karangan eksposisi.

6) Mengembangkan

kerangka yang telah

disusun menjadi

sebuah karangan

eksposisi dengan

pemilihan kata,

bentuk kata, dan

ungkapan yang

tepat.

Penugasan Tes uraian

Buatlah karangan

eksposisi dengan

cermat!

Alat penilaian/pedoman penilaian

Tabel 1

No Nama

Pretes

Jumlah I II III IV V

1-25 1-25 1-20 1-15 1-15

Page 52: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

42

Keterangan

No.

Unsur yang dinilai

Pretes

Skor

Maksimal

Skor siswa

1. Teknik penulisan 25

2. Dukungan data/fakta peristiwa 25

3. Penggunaan bahasa 20

4. Penggunaan ejaan dan tanda

baca 15

5. Pilihan kata/diksi 15

Jumlah 100

Babakanmadang, 24 September 2011

Peneliti

Resi Ayu Hanisyah

Page 53: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

43

J. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan

observasi terhadap proses pembelajaran, melakukan wawancara, menyebarkan

angket, dan merekapitulasi nilai hasil belajar yang diperoleh siswa dari tes pada

setiap akhir siklus.

Setelah semua data terkumpul, peneliti bersama kolaborator (guru mata

pelajaran) melakukan analisis dan evaluasi data untuk membuat kesimpulan

mengenai peningkatan hasil belajar siswa, serta kelebihan dan kekurangan

penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.

K. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi

Untuk memperoleh data yang valid maka digunakan teknik triangulasi data

yakni memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis penelitian.

Adapun tindakan yang diakukan adalah:

1. Pengambilan data dari berbagai nara sumber, yaitu peneliti, guru, dan

siswa.

2. Penggunaan berbagai alat atau instrument agar data yang terkumpul lebih

akurat. Langkah yang ditempuh adalah mengisi lembar observasi, pedoan

wawancara, menilai hasil praktik siswa.

3. Penggunaan berbagai metode atau cara analisis, sehingga data yang

terkumpul dapat dipercaya.

4. Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul baik tentang

kejanggalan-kejanggalan, keaslian maupun kelengkapan.

5. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.

Page 54: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

44

L. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik kuantitatif dan

teknik kualitatif.

1. Teknik Kuantitatif

Pada teknik kuantitatif, peneliti menganalisis hasil kuantitatif dari siswa.

Adapun yang diperoleh dari peneliti kemudian dikoreksi dengan memberikan

nilai. Setelah itu nilai direkap keseluruhannya, untuk dihitung nilai rata-rata.

2. Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis teknik pengumpulan data

yang berasal dari nontes, yaitu observasi atau pengamatan, angket, dan jurnal

untuk mengetahui perubahan-perubahan dan perilaku siswa setelah diberikan

tindakan pada siklus I.

M. Analisis Data dan Intrumen Hasil Analisis

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi dan

mengelompokkan data. 32

Dari penelitian yang dilakukan data yag terkumpul

terdiri dari hasil observasi aktivitas siswa sebagai indicator keaktifan siswa, hasil

observasi aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran menulis karangan

eksposisi dengan menggunakan peta pikiran (mind maps), dan hasil belajar yag

berupa hasil nilai tes setiap akhir siklus sebagai indikator pemahaman siswa

terhadap konsep yang disampaikan. Adapun langkah-langkah pengolahan data

yang terkumpul dari setiap siklus adalah:

a. Menganalisis data hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan setiap siklus

dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang hanya

menggunakan paparan sederhana.

b. Menentukan rata-rata keseluruhan siswa mengikuti tes,

1) Penskoran terhadap jawaban yang diberikan siswa untuk soal uraian.

32

Mahsun M.S, Metode Penelitian Bahasa “Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya”,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 253.

Page 55: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

45

2) Tingkat keberhasilan siswa berdasarkan skor tes yang diperoleh ditetapkan

dalam nilai dengan menggunakan rumus :

Nilai akhir (NA) = Jumlah skor yang didapat siswa X 100

Skor Maksimum

Selanjutnya dihitung nilai rata-rata, rumus yang digunakan :

Nilai rata-rata (X) = Jumlah skor seluruhnya

Jumlah seluruh siswa

c. Setelah menghitung rata-rata maka diadakan kembali perhitungan selisih nilai

antara pretes ke postes dengan rumus:

Selisih nilai = −

Tahapan ketiga, penulis mencari persentase peningkatan nilai dengan

menggunakan rumus persentase, maka diperoleh hasil sebagai berikut.

Persentase peningkatan nilai = X 100 %

Keterangan: N = Jumlah siswa

Tahap keempat, penulis mencari perbedaan yang signifikasi antara lain

pretes dan postes dengan menggunakan rumus .

=

Keterangan : ∑ d = ∑ −

Dengan rumus tersebut, dapat diketahui koefisien t yang akan menunjukan

berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Taraf signifikansi 5 % pada

tingkat kepercayaan 95 %.

Langkah-langkah penggunaan sebagai berikut.

1) Mencari mean dari perbedaan hasil pretes dan postes

Md =

Page 56: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

46

2) Mencari kuadrat deviasi

∑X²d = ∑ −

3) Mencari pada tabel dengan taraf signifikan 5 % dan taraf kepercayaan 95

%.

4) Menguji signifikan koefisien t dengan ketentuan sebagai berikut.

Jika ≥ , hipotesis diterima.

Jika ≤ , hipotesis ditolak.

Keterangan :

Md : mean dari perbedaan pretes dengan postes (postest-pretest)

Xd : deviasi masing-masing subjek (d-Md)

∑x²d : jumlah kuadrat deviasi

N : subjek pada sampel

d.b. : ditentukan dengan N-1.33

N. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah penelitian ini berakhir, peneliti menyadari bahwa penelitian yang

dilakukan ini telah berhasil menguji adanya peningkatan kemampuan menulis

karangan eksposisi dengan penerapan peta pikiran (mind maps). Banyak faktor

yang mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia siswa, faktor-faktor lain yang

belum diketahui. Untuk itu masih perlu diadakan penelitian lebih lanjut.

33

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006), Cet. 13, h. 306-308.

Page 57: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

47

BAB IV

DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL

ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMK PGRI Babakanmadang

Sekolah SMK PGRI Babakanmadang berdiri pada tahun 2002 dengan

alamat . Jalan Raya Babakanmadang, Kec. Babakanmadang – Kab. Bogor. SMK

PGRI ini diketuai oleh Bapak Wibowo Saputro, MM.Pd. SMK PGRI ini

merupakan SMK swasta pertama yang berada di wilayah Babakanmadang.

Page 58: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

48

B. Visi, Misi, dan Tujuan sekolah

1. Visi Sekolah

Terwujudnya lulusan yang dapat diserap oleh dunia usaha.

2. Misi Sekolah

1. Melatih peserta didik untuk mampu berkarier.

2. Melatih peserta didik menjadi wirausahawan yang mandiri.

3. Membina siswa agar memiliki mental pekerja.

4. Mengoptimalkan pendidikan dan pelatihan.

5. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan potensi secara

optimal melalui kegiatan ekstrakurikuler.

3. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dari program SMK PGRI Babakanmadang

adalah:

1. Pembenahan manajerial sekolah.

2. Peningkatan mutu tenaga pendidik (guru).

3. Pemeliharaan fasilitas sekolah.

4. Pemenuhan sarana dan prasarana ruang kelas baru.

C. Keadaan Guru, Staf, dan Administrasi

Guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pendidikan.

Guru mempunyai tanggung jawab yang sangat besar untuk menghantar anak

didiknya kea rah yang lebih baik dan pada suatu taraf kematangan tertentu.

Seorang guru dipercayakan untuk mengajar, dan juga dipercayakan untuk

mengambil keputuan-keputusan, maka dari itu setiap lembaga pendidikan

berupaya memiliki tenaga pengajar yang relevan dan berkompeten dengan

pengembangan mata pelajaran di sekolah. SMK PGRI Babakanmadang daam hal

ini juga selalu berupaya untuk meningkatkan mutu tenaga pengajarnya. Hal ini

dibuktikan dengan tenaga pengajar yang professional dalam bidangnya dengan

latar belakang pendidikan S1 dan S2.

Page 59: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

49

TABEL 4.1

Keadaan Guru

PROGRAM NORMATIF

No Nama Guru Pend.

Terakhir Mengajar Mata Diklat

1 Drs. Yuyun Yuniardi S 1 Pend. Agama

2 Umar Nurdin S 1 Pend. Agama

3 Hj. Mursih Sumiarsih,

S.Pd I

S 1 PKN

4 Hendra Alamsyah, S.Pd S 1 Penjas

5 Masduki, MM.Pd S II Bahasa Indonesia

6 Drs. Sutoyo, MM.Pd S II Bahasa Indonesia

7 Drs. Saepudin S 1 Seni Budaya

8 Agus Suhendi, S.Pd S 1 Seni Budaya

PROGRAM ADAFTIF

1 Marlina, A.Md S 1 Matematika

2 Rojayana, S Pd S 1 Matematika

3 Titik Astari, SE S 1 KKPI

4 Adam Malik, S. Sos. I S 1 Bahasa Inggris

5 Umar Nurdin S 1 Bahasa Inggris

6 Ade Suparmadi Susanto,

S. Pd

S 1

Kewirausahaan

7 Fitri Suisti, SE S 1 Kewirausahaan

8 Neli Suantini, S. Pd I S 1 Bahasa Sunda (Mulok)

Page 60: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

50

9 Muhamad Sirinto, S.Pd. S 1 PLH (Mulok)

10 Drs. Sutoyo, MM.Pd S II PSP Jati Diri

11 Erom Irawan Effendi,

MM. Pd

S II

PSP Jati Diri

12 R. Ebudi Wangi Saputra,

SE

S 1

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

13 Siti Aminah, SE S 1 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

14 Marlina, A.Md S 1 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

15 R. Ebudi Wangi Saputra,

SE

S 1

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

PROGRAM PRODUKTIF

1 Hery Rachmat Budiman,

SH S 1

- Melakukan Prosedur Adm

- Pengadaan/pengumpulan dok

- Memahami prinsip

penyeleng.adm

- Mengatur perjalanan dinas

- Merencanakan &melaksanakan

pertemuan

- Menangani surat masuk &

Keluar

2 Siti Aminah, SE S 1

- Menerima prinsip kerjasm dg.

kolega

- Memberikan pelayanan pd

pelanggan

- Bekerjasama dengan kolega

Page 61: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

51

- Memproses transaksi keuangan

3 Fitri Suisti SE S 1

- Mengg. Peralatan Kantor

- Mengelola pertemuan rapat

- Menangani surat dan dok

Kantor

4 Elya Puspita, SE S 1

- Mengikuti Prosedur K3LH

- Prosedur adm transaksi

- Mempersiapkan proses trans

- melakukan negosiasi

5 Qonita Ningrum, SE

S 1

- Melaksanakan konfirmasi bisnis

- Melakukan konf kep pelanggan

- Melak penyerahan produk

6 R. Ebudi Wangi Saputra,

SE S 1

- Mengoprs aplikasi perangkat

lunak

- Membuat dokumen

7 Nining Rosini, MM.Pd S II - Menerima prinsip prof.bekerja

- Memahami prinsip-prinsip bisnis

8 Yulianingsih S1

- Menata produk

- Menemukan peluang baru

- Melaksanakan pelayanan prima

Page 62: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

52

Tabel 4.2

Staf dan Administrasi

No Nama Ijazah

tertinggi Jurusan Staf Bidang

1 H. Rahmat Priatna,

MM.Pd Strata II Manajemen Wakasek

2 Endang Sasmita, MM.Pd Strata II Manajemen Pks.Bid Kurikulum

3 Istiarto, MM.Pd Strata II Manajemen Pks. Bid. DU/DI

4 Subingat, MM.Pd Strata II Manajemen Pks. Bid. Sarpras

5 Drs. Sutoyo, MM.Pd Strata II Manajemen Pks. Bid. Humas

6 Ayun Lestari, S. Pd Strata I B. Indonesia Bendahara Sekolah

7 Elya Puspita, SE Strata I Ekonomi Wakil Bendahara

8 Titik Astari, SE Strata I Ekonomi Administrasi

9 Jenal Abidin Strata I Manajemen Tata Usaha

10 Sandi Nur C Aditya Strata I IPA Tata Usaha

11 Marsono, SE Strata I Manajemen Tata Usaha

12 Suparta SMP - Penjaga Sekolah

13 Endang SD - Penjaga Sekolah

Page 63: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

53

D. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/ Hasil Intervensi Tindakan

Pada penelitian ini, Jumlah murid SMK PGRI Babakanmadang kelas X

sebanyak 39 siswa. Dari 39 siswa yang ada memiliki karakteristik yang berbeda-

beda, ada siswa yang aktif dan ada juga siswa yang pendiam. Jika dilihat dari

tingkat kecerdasan, siswa tersebut memiliki kemampuan yang berbeda, yaitu ada

yang berkemampuan tinggi, sedang, bahkan rendah. Sedangkan dari latar

belakang ekonomi umumnya adalah keluarga menengah ke bawah.

Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan, data yang telah terkumpul

meliputi nilai pretes dan postes dari keseluruhan siswa. Data tersebut dianalisis

dan dibahas sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi

siswa kelas X dengan penerapan peta pikiran (mind maps).

Dari hasil data nilai pretes dan postes siswa dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 4.3

Nilai Pretes

No. Nama

Pretes

Jumlah I II III IV V

1-25 1-25 1-20 1-15 1-15

1 Abdul Syukur Alfarizi 15 20 10 8 7 60

2 Abdurahman B. 15 15 10 8 7 55

3 Ace Abdul Jafar 18 18 13 10 8 67

4 Ahmad Hakiki 15 15 10 8 7 55

5 Ani Endang Oktaviani 15 15 10 10 8 58

6 Arifin 15 17 14 10 10 66

7 Barda Ali Suhada 15 15 10 7 7 54

8 Deni Kurniawan 17 17 13 8 8 63

9 Dede Rahmanudin 17 17 15 8 8 65

10 Erna Wati 14 10 10 8 8 50

11 Fardi Yana 15 15 10 7 7 54

12 Fitriani 18 17 13 8 8 64

13 Hamdani 18 15 15 8 8 64

14 Hasan Basri 15 15 13 10 8 61

Page 64: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

54

15 Hendra Gunawan 15 15 13 8 7 58

16 Hidayatullah 18 18 13 10 10 69

17 Hilda 17 18 13 8 8 64

18 Indra Irawan 17 15 13 8 10 63

19 Irma Sari Rahayu 17 18 15 8 10 68

20 Irna Sofyan 17 18 12 8 8 63

21 Kiki Pertiwi 18 13 10 8 8 57

22 Marsiah 18 18 15 10 9 70

23 Mulyadi 18 18 15 8 8 67

24 M. Saefullah 18 18 15 8 8 67

25 Nani Sumarni 13 14 12 7 7 53

26 Neneng Herawati 15 15 13 7 8 58

27 Nur Hasan Jamil mina 18 18 15 10 9 70

28 Raras Susila Wati 15 17 13 8 8 61

29 Riska Puspitasari 18 18 17 8 8 69

30 Rusdi Sugiri 15 15 12 8 7 57

31 Santi 15 17 13 7 7 59

32 Sarah 18 19 13 10 10 70

33 Siti Nuramilah 18 18 17 8 8 69

34 Siti Sumiati 15 15 15 8 8 61

35 Sri Maulani 18 18 17 9 8 70

36 Tusnia Ningsih 18 15 15 8 8 64

37 Tina Herlina 18 19 13 10 10 70

38 Ubaedilah 15 20 15 10 10 70

39 Winda Lestari 13 15 13 7 7 55

Jumlah 2438

Rata-rata 62.51

Ket:

I : Teknik penulisan

II : Dukungan data/fakta peristiwa

III : Penggunaan bahasa

IV : Penggunaan Ejaan dan tanda baca

V : Pemilihan kata/diksi

Page 65: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

55

Dari nilai pretes yang dicapai oleh siswa kemudian penulis urutkan mulai

dari nilai yang terendah sampai nilai tertinggi. Adapun urutan data nilai terendah

sampai tertinggi terdapat dalam tabel berikut.

Tabel 4.4

Urutan Nilai Pretes Terendah Sampai Tertinggi Siswa Kelas X SMK PGRI

Babakanmadang

50 53 54 54 55 55 55 57 57 58

58 58 59 60 61 61 61 63 63 63

64 64 64 64 65 66 67 67 67 68

69 69 69 70 70 70 70 70 70

Berdasarkan tabel di atas nilai pretes terendah hingga tertinggi adalah nilai

50 ada 1 orang, nilai 53 ada 1 orang, nilai 54 ada 2 orang, nilai 55 ada 3 orang,

nilai 57 ada 2 orang, nilai 58 ada 3 orang, nilai 59 ada 1 orang, nilai 60 ada 1

orang, nilai 61 ada 3 orang, nilai 63 ada 3 orang, nilai 64 ada 4 orang, nilai 65 ada

1 orang, nilai 66 ada 1 orang, nilai 67 ada 3 orang, nilai 68 ada 1 orang, nilai 69

ada 3 orang, nilai 70 ada 6 orang. Dari data di atas, diketahui bahwa nilai terendah

pretes 50 hanya 1 orang, dan nilai paling tinggi 70 hanya 6 orang. Sedangkan rata-

rata nilai yang diperoleh adalah 62,51 . Dari hasil pretes menulis karangan

eksposisi di atas, siswa kelas X termasuk ke dalam kategori kurang baik.

Sehingga, proses pembelajaran menulis karangan eksposisi harus ditindak

lanjuti ke postes agar siswa mencapai nilai yang ingin diharapkan. Jika dilihat dari

nilai-nilai siswa di atas maka pembelajaran menulis karangan eksposisi dikatakan

belum berhasil. Banyak siswa yang tidak memperhatikan teknik penulisan,

dukungan fakta, penggunaan bahasa, penggunaan ejaan, pemilihan kata, dan siswa

sulit untuk menuangkan ide atau gagasannya.

Page 66: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

56

Tabel 4.5

Nilai Postes

No. Nama

Postes

Jumlah I II III IV V

1-25 1-25 1-20 1-15 1-15

1 Abdul Syukur Alfarizi 18 20 15 12 10 75

2 Abdurahman B. 20 20 15 10 10 75

3 Ace Abdul Jafar 20 20 16 12 12 80

4 Ahmad Hakiki 18 20 15 10 10 73

5 Ani Endang Oktaviani 20 20 15 10 10 75

6 Arifin 18 20 15 10 10 73

7 Barda Ali Suhada 18 20 15 10 10 73

8 Deni Kurniawan 20 20 15 10 10 75

9 Dede Rahmanudin 20 20 15 10 10 75

10 Erna Wati 20 20 16 12 12 80

11 Fardi Yana 18 20 15 10 10 73

12 Fitriani 20 18 15 10 10 73

13 Hamdani 20 23 16 12 12 83

14 Hasan Basri 20 20 15 10 10 75

15 Hendra Gunawan 20 22 16 12 12 82

16 Hidayatullah 18 20 15 10 10 73

17 Hilda 18 20 15 10 10 73

18 Indra Irawan 20 22 16 11 11 80

19 Irma Sari Rahayu 22 20 16 12 10 80

20 Irna Sofyan 20 20 15 12 10 77

21 Kiki Pertiwi 18 18 15 10 10 71

22 Marsiah 20 20 16 12 12 80

23 Mulyadi 18 18 15 10 10 71

24 M. Saefullah 20 20 15 10 10 75

25 Nani Sumarni 18 20 15 10 10 73

26 Neneng Herawati 22 20 16 12 12 82

27 Nur Hasan Jamil mina 20 20 15 10 10 75

28 Raras Susila Wati 18 18 15 10 10 71

29 Riska Puspitasari 18 18 15 10 10 71

30 Rusdi Sugiri 18 20 15 10 10 73

Page 67: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

57

31 Santi 18 18 15 10 10 71

32 Sarah 20 20 15 10 10 75

33 Siti Nuramilah 20 20 15 10 10 75

34 Siti Sumiati 17 18 15 10 10 70

35 Sri Maulani 22 21 15 12 12 82

36 Tusnia Ningsih 18 20 15 10 10 73

37 Tina Herlina 18 20 15 10 10 73

38 Ubaedilah 20 20 16 10 10 76

39 Winda Lestari 18 20 15 10 10 73

Jumlah 2933

Rata-rata 75.21

Ket:

I : Teknik penulisan

II : Dukungan data/fakta peristiwa

III : Penggunaan bahasa

IV : Penggunaan Ejaan dan tanda baca

V : Pemilihan kata/diksi

Dari nilai postes yang dicapai oleh siswa kemudian penulis urutkan mulai

dari nilai terendah sampai nilai tertinggi. Adapun urutan data nilai terendah

sampai tertinggi terdapat dalam tabel berikut.

Tabel 4.6

Urutan Nilai Postes Terendah Sampai Tertinggi Siswa Kelas X SMK PGRI

Babakanmadang

70 71 71 71 71 71 73 73 73 73

73 73 73 73 73 73 73 73 75 75

75 75 75 75 75 75 75 75 76 77

80 80 80 80 80 82 82 82 83

Page 68: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

58

Berdasarkan tabel di atas nilai Postes terendah hingga tertinggi adalah

nilai 70 ada 1 orang, nilai 71 ada 5 orang, nilai 73 ada 12 orang, nilai 75 ada 10

orang, nilai 76 ada 1 orang, nilai 77 ada 1 orang, nilai 80 ada 5 orang, nilai 82 ada

3 orang, dan nilai paling tinggi 83 ada 1 orang. Sedangkan nilai rata-rata yang

diperoleh adalah 75,21. Dari hasil postes menulis karangan eksposisi di atas, nilai

siswa kelas X termasuk ke dalam kategori baik.

Proses pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan teknik peta

pikiran (mind maps) dapat dikatakan berhasil setelah melihat hasil dan nilai siswa

yang meningkat karangan eksposisi dengan teknik peta pikiran (mind maps).

Teknik peta pikiran (mind maps) mampu membantu serta memudahkan siswa

dalam memunculkan ide dan mengembangkan sehingga kemampuan menulis

karangan eksposisi siswa dapat dikembangkan dengan optimal.

E. Pemeriksaan Keabsahan Data

Tes kognitif yang digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar

penguasaan/pemahaman yang terdiri dari pretes yaitu, tes yang dilakukan sebelum

penerapan teknik yang akan digunakan guru yakni teknik peta pikiran (mind

maps), dan postes yakni, tes yang dilakukan setelah diterapkan teknik peta pikiran

pada siswa dalam proses penelitian pembelajaran berlangsung. Apabila nilai

tersebut tidak sesuai dengan kriteria nilai yang diharapkan maka harus dilanjutkan

ke siklus selanjutnya sebagai perbaikan dalam pembelajaran.

Untuk mengetahui kemampuan menulis siswa dan memberikan

pengalaman belajar siswa maka dilakukan observasi yaitu tes unjuk kerja

berdasarkan aspek keterampilan menulis siswa. Pada kegiatan observasi ini

dilaksanakan oleh observer. Tes ini terdiri dari dua tes yaitu tes secara langsung

maupun tes tidak langsung yaitu melalui lembar kerja siswa secara tertulis dan

berdasarkan lembar observasi.

Selain itu untuk mengetahui pendapat/tanggapan siswa mengenai

penerapan pembelajaran ini maka diberikan angket yang dibagikan kepada siswa.

Angket diberikan pada akhrir pembelajaran.

Page 69: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

59

F. Analisis Data

1. Analisis Nilai Siswa

Hasil data nilai pretes, postes, beserta kriteria penilaian masing-masing

siswa, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

a. Kategori Pretes

Nilai-Nilai Siswa

50 53 54 54 55 55 55 57 57 58

58 58 59 60 61 61 61 63 63 63

64 64 64 64 65 66 67 67 67 68

69 69 69 70 70 70 70 70 70

1) Deviasi

M =

M = = 62,51

Tabel 4.7

Kategori Pretes

No. Nama Skor Mentah (x-m)/d (x-m)²/d²

1 Abdul Syukur Alfarizi 60 -2.51 6.31

2 Abdurahman B. 55 -7.51 56.44

3 Ace Abdul Jafar 67 4.49 20.13

4 Ahmad Hakiki 55 -7.51 56.44

5 Ani Endang Oktaviani 58 -4.51 20.37

6 Arifin 66 3.49 12.16

7 Barda Ali Suhada 54 -8.51 72.47

8 Deni Kurniawan 63 0.49 0.24

9 Dede Rahmanudin 65 2.49 6.19

10 Erna Wati 50 -12.51 156.57

11 Fardi Yana 54 -8.51 72.47

Page 70: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

60

12 Fitriani 64 1.49 2.21

13 Hamdani 64 1.49 2.21

14 Hasan Basri 61 -1.51 2.29

15 Hendra Gunawan 58 -4.51 20.37

16 Hidayatullah 69 6.49 42.08

17 Hilda 64 1.49 2.21

18 Indra Irawan 63 0.49 0.24

19 Irma Sari Rahayu 68 5.49 30.11

20 Irna Sofyan 63 0.49 0.24

21 Kiki Pertiwi 57 -5.51 30.39

22 Marsiah 70 7.49 56.06

23 Mulyadi 67 4.49 20.13

24 M. Saefullah 67 4.49 20.13

25 Nani Sumarni 53 -9.51 90.49

26 Neneng Herawati 58 -4.51 20.37

27 Nur Hasan Jamil mina 70 7.49 56.06

28 Raras Susila Wati 61 -1.51 2.29

29 Riska Puspitasari 69 6.49 42.08

30 Rusdi Sugiri 57 -5.51 30.39

31 Santi 59 -3.51 12.34

32 Sarah 70 7.49 56.06

33 Siti Nuramilah 69 6.49 42.08

34 Siti Sumiati 61 -1.51 2.29

35 Sri Maulani 70 7.49 56.06

36 Tusnia Ningsih 64 1.49 2.21

37 Tina Herlina 70 7.49 56.06

38 Ubaedilah 70 7.49 56.06

39 Winda Lestari 55 -7.51 56.44

Jumlah 2,438.00

1,289.74

2) Standar Deviasi

SD =

SD =

Page 71: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

61

SD = 5,75

3) Standar Unit Deviasi

SUD =

SUD = 1,5 x SD

SUD = 1,5 x 5,75 = 8,63

Batas Bawah C Batas Atas C

C = M – (1,5 x SUD) C = M + (0,5 x SUD)

C = 62,51 – (0,5 x 8,63) C = 62,51+ (0,5 x 8,63)

C = 58,20 C = 66,82

Batas Bawah D Batas Bawah B

D = M – (1,5 x SUD) B = M + (1,5 x SUD)

D = 62,51 – (1,5 x 8,63) B = 62,51 + (1,5 x 8,63)

D = 49,57 B = 75,45

Ket :

Baik = 76 – 100

Sedang = 67 – 75,45

Cukup = 59 – 66,82

Kurang = 49,57 – 58,20

TL = Tidak Lulus

Page 72: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

62

b. Kategori Postes

Nilai-Nilai Siswa

70 71 71 71 71 71 73 73 73 73

73 73 73 73 73 73 73 73 75 75

75 75 75 75 75 75 75 75 76 77

80 80 80 80 80 82 82 82 83

1) Deviasi

M =

M = = 75,21

Tabel 4.8

Kategori Postes

No. Nama Skor

Mentah (x-m)/d (x-m)²/d²

1 Abdul Syukur Alfarizi 75 -0.21 0.04

2 Abdurahman B. 75 -0.21 0.04

3 Ace Abdul Jafar 80 4.79 22.99

4 Ahmad Hakiki 73 -2.21 4.86

5 Ani Endang Oktaviani 75 -0.21 0.04

6 Arifin 73 -2.21 4.86

7 Barda Ali Suhada 73 -2.21 4.86

8 Deni Kurniawan 75 -0.21 0.04

9 Dede Rahmanudin 75 -0.21 0.04

10 Erna Wati 80 4.79 22.99

11 Fardi Yana 73 -2.21 4.86

12 Fitriani 73 -2.21 4.86

13 Hamdani 83 7.79 60.76

14 Hasan Basri 75 -0.21 0.04

15 Hendra Gunawan 82 6.79 46.17

16 Hidayatullah 73 -2.21 4.86

Page 73: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

63

17 Hilda 73 -2.21 4.86

18 Indra Irawan 80 4.79 22.99

19 Irma Sari Rahayu 80 4.79 22.99

20 Irna Sofyan 77 1.79 3.22

21 Kiki Pertiwi 71 -4.21 17.68

22 Marsiah 80 4.79 22.99

23 Mulyadi 71 -4.21 17.68

24 M. Saefullah 75 -0.21 0.04

25 Nani Sumarni 73 -2.21 4.86

26 Neneng Herawati 82 6.79 46.17

27 Nur Hasan Jamil mina 75 -0.21 0.04

28 Raras Susila Wati 71 -4.21 17.68

29 Riska Puspitasari 71 -4.21 17.68

30 Rusdi Sugiri 73 -2.21 4.86

31 Santi 71 -4.21 17.68

32 Sarah 75 -0.21 0.04

33 Siti Nuramilah 75 -0.21 0.04

34 Siti Sumiati 70 -5.21 27.09

35 Sri Maulani 82 6.79 46.17

36 Tusnia Ningsih 73 -2.21 4.86

37 Tina Herlina 73 -2.21 4.86

38 Ubaedilah 76 0.79 0.63

39 Winda Lestari 73 -2.21 4.86

Jumlah 2,933.00

492.36

2) Standar Deviasi

SD =

SD =

SD = 3,55

3) Standar Unit Deviasi

SUD =

SUD = 1,5 x SD

SUD = 1,5 x 3,55 = 5,33

Page 74: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

64

Batas Bawah C Batas Atas C

C = M – (0,5 x SUD) C = M + (0,5 x SUD)

C = 75,21 – (0,5 x 5,33) C = 75,21 + (0,5 x 5,33)

C = 72,54 C = 77,87

Batas Bawah D Batas Bawah B

D = M – (1,5 x SUD) B = M + (1,5 x SUD)

D = 75,21 – (1,5 x 5,33) B = 75,21 + (1,5 x 5,33)

D = 67,21 B = 83,20

Ket :

Baik = 84 - 100

Sedang = 78 – 83,20

Cukup = 73 – 77,87

Kurang = 67,21 – 72,54

TL = Tidak Lulus

Page 75: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

65

Tabel 4.9

Data Nilai Siswa Beserta Kategori Penilaian Pada Pretes dan Postes

No Nama Nilai

Pretes Kategori

Nilai

Postes Kategori

1. Abdul Syukur Alfarizi 60 Cukup 75 Cukup

2. Abdurahman B. 55 Kurang 75 Cukup

3. Ace Abdul Jafar 67 Cukup 80 Sedang

4. Ahmad Hakiki 55 Kurang 73 Cukup

5. Ani Endang Oktaviani 58 Kurang 75 Cukup

6. Arifin 66 Cukup 73 Cukup

7. Barda Ali Suhada 54 Kurang 73 Cukup

8. Deni Kurniawan 63 Cukup 75 Cukup

9. Dede Rahmanudin 65 Cukup 75 Cukup

10. Erna Wati 50 Kurang 80 Sedang

11. Fardi Yana 54 Cukup 73 Cukup

12. Fitriani 64 Cukup 73 Cukup

13. Hamdani 64 Cukup 83 Baik

14. Hasan Basri 61 Cukup 75 Cukup

15. Hendra Gunawan 58 Kurang 82 Sedang

16. Hidayatullah 69 Sedang 73 Cukup

17. Hilda 64 Cukup 73 Cukup

18. Indra Irawan 63 Cukup 80 Sedang

19. Irma Sari Rahayu 68 Sedang 80 Sedang

20. Irna Sofyan 63 Cukup 77 Cukup

21. Kiki Pertiwi 57 Kurang 71 Kurang

22. Marsiah 70 Sedang 80 Sedang

23. Mulyadi 67 Sedang 71 Kurang

24. M. Saefullah 67 Sedang 75 Cukup

25. Nani Sumarni 53 Kurang 73 Cukup

Page 76: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

66

26. Neneng Herawati 58 Cukup 82 Sedang

27. Nur Hasan Jamil mina 70 Sedang 75 Cukup

28. Raras Susila Wati 61 Cukup 71 Kurang

29. Riska Puspitasari 69 Cukup 72 Cukup

30. Rusdi Sugiri 57 Kurang 73 Cukup

31. Santi 59 Cukup 71 Kurang

32. Sarah 70 Sedang 75 Cukup

33. Siti Nuramilah 69 Sedang 75 Cukup

34. Siti Sumiati 61 Cukup 73 Cukup

35. Sri Maulani 70 Sedang 82 Sedang

36. Tusnia Ningsih 64 Cukup 73 Cukup

37. Tina Herlina 70 Sedang 73 Cukup

38. Ubaedilah 70 Sedang 76 Cukup

39. Winda Lestari 55 Kurang 73 Cukup

Jumlah 2,438.00 2,933.00

Hasil dari tabel di atas yang terdiri dari 39 siswa menunjukan bahwa dari

pembelajaran pretes dan postes terdapat peningkatan hasil belajar siswa dalam

menulis karangan eksposisi setelah diterapkannya peta pikiran (mind maps).

Hal ini dapat dilihat dari kategori penilaian siswa di pretes dan postes.

Analisis hasil evaluasi pembelajaran terdiri dari analisis pretes dan postes.

Hasil penganalisis tersebut penulis lakukan untuk mengetahui tingkat

kemampuan siswa kelas X SMK PGRI Babakanmadang sebelum diberi

perlakuan dan setelah diberi perlakuan lanjutan. Pada tahapan analisis data ini,

pertama-tama yang penulis lakukan adalah membuat tabel 4.1 dan 4.2. Hal

tersebut penulis lakukan untuk menghitungnilai rata-rata pretes dan postes

yang diperoleh siswa. Adapun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Page 77: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

67

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Siswa Kelas X SMK PGRI Babakanmadang

No. Skor (F) X F(X)

1. 50 1 50

2. 53 1 53

3. 54 2 108

4. 55 3 165

5. 57 2 114

6. 58 3 174

7. 59 1 59

8. 60 1 60

9. 61 3 183

10. 63 3 189

11. 64 4 256

12. 65 1 65

13. 66 1 66

14. 67 3 201

15. 68 1 68

16. 69 3 207

17. 70 6 420

N = 39 ∑F(X)= 2438

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi rata-rata pretes di atas, selanjutnya

penulis mencari rata-rata nilai pretes:

X

X =

X = 62,51

Page 78: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

68

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Nilai Postes Siswa Kelas X SMK PGRI Babakanmadang

No. Skor (F) X F (X)

1. 70 1 70

2. 71 5 355

3. 73 12 876

4. 75 10 750

5. 76 1 76

6. 77 1 77

7. 80 5 400

8. 82 3 246

9. 83 1 83

N = 39 ∑F(X) = 2933

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi rata-rata postes di atas, selanjutnya

penulis mencari nilai rat-rata dengan rumus sebagai berikut.

Rumus mencari rata-rata nilai postes:

X

X =

X = 75,21

Tahapan yang kedua, penulis mencari selisih nilai rata-rata pretes dan

postes. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penulis

dalam melaksanakan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan

menerapkan peta pikiran (mind maps). Berdasarkan nilai rata-rata pretes dan

postes di atas, maka dapat diperoleh selisih nilai sebagai berikut.

Page 79: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

69

Selisih nilai = −

= 75,21 − 62,51

= 12,7

Tahapan ketiga, penulis mencari persentase peningkatan nilai dengan

menggunakan rumus persentase, maka diperoleh nilai sebagai berikut.

Persentase peningkatan nilai = X 100 %

= X 100%

= 32,56 %

Berdasarkan analisis data di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai yang

diperoleh siswa dari pretes ke postes mengalami peningkatan sebanyak 32,56

%.

Tahap keempat, penulis mencari perbedaan yang signifikasi antara lain

pretes dan postes dengan menggunakan rumus .

=

Dengan rumus tersebut, dapat diketahui koefisien t yang akan

menunjukkan berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Taraf

signifikansi sebesar 5 % pada tingkat kepercayaan 95 %.

Langkah-langkah penggunaan sebagai berikut.

1) Mencari mean dari perbedaan hasil pretes dan postes

Md =

Page 80: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

70

2) Mencari kuadrat deviasi

∑ X²d = ∑ −

3) Mencari t pada tabel dengan taraf signifikan 5 % dan taraf kepercayaan

95%.

4) Menguji signifikan koefisien t dengan ketentuan sebagai berikut.

Jika ≥ , hipotesis diterima.

Jika ≤ , hipotesis ditolak.

Keterangan :

Md : mean dari perbedaan pretes dengan postes (postes-pretes)

Xd : deviasi masing-masing subjek (d-Md)

∑x²d : jumlah kuadrat deviasi

N : subjek pada sampel

d.b. : ditentukan dengan N-1.

Page 81: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

71

Tabel 4.12

Data Pretes dan Postes Siswa Kelas X

SMK PGRI Babakanmadang

No. Nama Siswa Pretes

(XI)

Postes

(X2)

Gain (d)

1. Abdul Syukur Alfarizi 60 75 15 225

2. Abdurahman B. 55 75 20 400

3. Ace Abdul Jafar 67 80 13 169

4. Ahmad Hakiki 55 73 18 324

5. Ani Endang Oktaviani 58 75 17 289

6. Arifin 66 73 7 49

7. Barda Ali Suhada 54 73 19 361

8. Deni Kurniawan 63 75 12 144

9. Dede Rahmanudin 65 75 10 100

10. Erna Wati 50 80 30 900

11. Fardi Yana 54 73 19 361

12. Fitriani 64 73 9 81

13. Hamdani 64 83 19 361

14. Hasan Basri 61 75 14 196

15. Hendra Gunawan 58 82 24 576

16. Hidayatullah 69 73 4 16

17. Hilda 64 73 9 81

18. Indra Irawan 63 80 17 289

19. Irma Sari Rahayu 68 80 12 144

20. Irna Sofyan 63 77 14 196

21. Kiki Pertiwi 57 71 14 196

22. Marsiah 70 80 10 100

23. Mulyadi 67 71 4 16

24. M. Saefullah 67 75 8 64

Page 82: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

72

25. Nani Sumarni 53 73 20 400

26. Neneng Herawati 58 82 24 576

27. Nur Hasan Jamil mina 70 75 5 25

28. Raras Susila Wati 61 71 10 100

29. Riska Puspitasari 69 71 2 4

30. Rusdi Sugiri 57 73 16 256

31. Santi 59 71 12 144

32. Sarah 70 75 5 25

33. Siti Nuramilah 69 75 6 36

34. Siti Sumiati 61 70 9 81

35. Sri Maulani 70 82 12 144

36. Tusnia Ningsih 64 73 9 81

37. Tina Herlina 70 73 3 9

38. Ubaedilah 70 76 6 36

39. Winda Lestari 55 73 18 324

Total 495 7879

Rata-rata ∑d=12,69 ∑d²=202,02

Dari data yang terdapat dalam tabel di atas, dapat dilakukan penghitungan

sebagai berikut.

1) Menghitung mean dari perbedaan hasil pretes dan postes.

Md =

Ket :

∑d : Nilai rata-rata postes

Md : Nilai mean

N : Jumlah responden

Md =

= 0,32

Page 83: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

73

2) Mencari kuadrat deviasi

∑X²d = ∑ −

Ket:

∑X²d : Kuadrat deviasi

∑ : Nilai rata-rata postes-pretes

(∑ : Rata-rata postes dikuadratkan

N : Jumlah responden

∑X²d = 202,02 –

= 202,02 –

= 202,02 – 4,12

= 197,9

3) Mencari koefisien dengan rumus sebagai berikut.

=

Ket :

Md : Nilai mean

∑ d : ( ∑ – )

∑d² : Nilai rata-rata postes – pretes

(∑d²) : Rata-rata nilai postes

N : Jumlah responden

=

Page 84: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

74

=

=

=

=

= 0,88

4) Melihat nilai t pada tabel dengan taraf signifikansi 5 % = 0.05 pada tahap

kepercayaan 95 % t = t terlebih dahulu dengan menetapkan db

dengan rumus sebagai berikut.

db = N − 1

= 39 – 1

= 38

5) Menguji signifikasi koefisien t

Berdasarkan analisis di atas, diperoleh derajat kebebasan yaitu 38 dalam

tingkat kepercayaan 95 %.

= t (db)

= t (38)

= t (38)

= 0,05

Setelah data dihitung dengan menggunakan , maka diperoleh

= 0,05 dan = 0,88. Untuk menguji signifikan koefisien t,

maka menggunakan ketentuan berikut.

Page 85: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

75

Jika ≥ , hipotesis diterima.

Jika ≤ , hipotesis ditolak.

Ternyata ≥ yaitu 0,88 ≥ 0,05 . Artinya perbedaan pretes

dan postes siswa kelas X SMK PGRI Babakanmadang signifikan. Hal ini

menunjukkan bahwa peta pikiran (mind maps) jika diterapkan dalam

pembelajaran menulis karangan eksposisi dapat dipergunakan karena

memberikan hasil yang baik.

Dalam skripsi ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut.

a. Penulis mampu menerapkan peta pikiran (mind maps) dalam pembelajaran

menulis karangan eksposisi pada siswa kelas X SMK PGRI

Babakanmadang.

b. Siswa kelas X SMK PGRI Babakanmadang mampu menerapkan peta

pikiran (mind maps) dalam menulis karangan eksposisi.

c. Peta pikiran (mind maps) tepat diterapkan dalam pembelajaran menulis

karangan khususnya karangan eksposisi pada siswa kelas X SMK PGRI

Babakanmadang.

Hipotesis pertama (a) diterima. Hal ini didukung berdasarkan penilaian

guru bahasa Indonesia di kelas X SMK PGRI Babakanmadang dengan nilai

persentase yang dimaksud dalam kategori sangat baik dengan persentase

kenaikan sebesar 32,56 %.

Hipotesis kedua (b) diterima. Hal ini terbukti dari hasil pretes dengan rata-

rata 62,51 dan setelah mengikuti postes mencapai rata-rata 75, 21. Perbedaan

ini menunjukkan peningkatan sebesar 32,56 %. Berdasarkan analisis hasil

evaluasi membuktikan bahwa siswa kelas X SMK PGRI Babakanmadang

mampu menerapkan peta pikiran (mind maps) dalam pembelajaran menulis

karangan eksposisi.

Page 86: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

76

Hipotesis ketiga (c) diterima. Hal ini terbukti berdasarkan uji statistik

pengujian ≥ .

Demikianlah data dari hasil evaluasi yang telah penulis analisis di atas, yang

menunjukkan bahwa hipotesis yang penulis ajukan semuanya dapat diterima.

2. Analisis Pengolahan Data Angket

Untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan peta pikiran (mind

maps) dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi, siswa diberi 20

pertanyaan terkait dengan pembelajaran menulis karangan eksposisi dan juga

terkait dengan peta pikira (mind maps).

Berikut respon siswa terhadap penerapan peta pikiran (mind maps) sebagai

upaya peningkatan menulis karangan eksposisi :

Tabel 4.13

Dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, pokok bahasan menulis

sangat menarik minat siswa

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 4 13 %

2 Setuju 23 59 %

3 Ragu-ragu 11 28 %

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 13 % responden

menyatakan sangat setuju, sebesar 59 % responden menyatakan setuju, dan

sebesar 28 % responden menyatakan ragu-ragu. Jadi dapat disimpulkan bahwa

dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, siswa setuju bahwa pokok

bahasan menulis sangat menarik minat siswa.

Page 87: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

77

Tabel 4.14

Saya lebih menyukai menulis karangan eksposisi dibandingkan dengan jenis

karangan lain

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 9 23 %

2 Setuju 27 69 %

3 Ragu-ragu 3 7 %

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 23 % responden

menyatakan sangat setuju, sebesar 69 % responden menyatakan setuju, dan

sebesar 7 % menyatakan ragu-ragu. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa

setuju karangan eksposisi sangat menarik dibandingkan dengan jenis karangan

lain.

Tabel 4.15

Menulis karangan eksposisi sangat mudah

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 14 35 %

2 Setuju 21 53 %

3 Ragu-ragu 4 12 %

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Page 88: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

78

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 35 % responden

menyatakan sangat setuju, sebesar 53 % responden menyatakan setuju, dan

sebesar 12 % responden menyatakan ragu-ragu. Jadi dapat disimpulkan, siswa

setuju bahwa menulis karanga eksposisi sangat mudah.

Tabel 4.16

Saya pernah menulis karangan eksposisi sebelumnya

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 5 12 %

2 Setuju 33 84 %

3 Ragu-ragu 1 2 %

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 12 % responden

menyatakan sangat setuju, sebesar 84 % responden menyatakan setuju, dan 2

% responden menyatakan ragu-ragu. Jadi dapat disimpulkan, siswa setuju

bahwa mereka telah menulis karangan eksposisi sebelumnya.

Tabel 4.17

Karangan eksposisi memberikan manfaat bagi pengetahuan siswa, karena

banyak memberi informasi

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 3 7 %

2 Setuju 34 87 %

3 Ragu-ragu 2 5 %

Page 89: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

79

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 7 % responden

menyatakan sangat setuju, sebesar 87 % responden menyatakan setuju, dan

sebesar 5 % responden menyatakan ragu-ragu. Jadi dapat disimpulkan bahwa

siswa setuju dengan pokok bahasan menulis karangan eksposisi memberikan

banyak manfaat bagi pengetahuan siswa.

Tabel 4.18

Karangan eksposisi menjadikan siswa terampil dan cerdas dalam menulis

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 2 5 %

2 Setuju 34 87 %

3 Ragu-ragu 3 7 %

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebesar 5 % responden menyatakan

sangat setuju, sebesar 87 % responden menyatakan setuju, dan sebesar 7 %

menyatakan ragu-ragu. Jadi dapat disimpulkan, siswa setuju bahwa karangan

eksposisi menjadikan siswa lebih terampil dan cerdas dalam menulis.

Page 90: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

80

Tabel 4.19

Karangan eksposisi banyak memberi manfaat tidak hanya dalam pembelajaran

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju - -

2 Setuju 37 95 %

3 Ragu-ragu 2 5 %

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 95 % responden

menyatakan setuju, dan sebesar 5 % menyatakan ragu-ragu. Jadi dapat

disimpulkan, siswa setuju bahwa karangan eksposisi banyak memberi manfaat

tidak hanya dalam pembelajaran.

Tabel 4.20

Menulis karangan eksposisi tidak membutuhkan waktu yang lama

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 2 5 %

2 Setuju 30 77 %

3 Ragu-ragu 7 18 %

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 5 % responden

menyatakan sangat setuju, sebesar 77 % responden menyatakan setuju, dan

sebesar 18 % responden menyatakn ragu-ragu. Jadi dapat disimpulkan, siswa

Page 91: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

81

setuju bahwa menulis karangan eksposisi tidak membutuhkan waktu yang

lama.

Tabel 4.21

Menulis karangan eksposisi membuat siswa antusias dalam pembelajaran

bahasa dan sastra Indonesia

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju - -

2 Setuju 38 97 %

3 Ragu-ragu 1 3 %

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebesar 97 % responden menyatakan

setuju, dan sebesar 3 % responden menyatakan ragu-ragu. Jadi dapat

disimpulkan, siswa setuju bahwa menulis karangan eksposisi membuat siswa

termotivasi.

Tabel 4.22

Saya baru mendengar peta pikiran (mind maps)

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 23 59 %

2 Setuju 16 41 %

3 Ragu-ragu - -

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Page 92: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

82

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 59 % responden

menyatakan sangat setuju, dan sebesar 41 % responden menyatakn setuju. Jadi

dapat disimpulkan, siswa sangat setuju bahwa siswa baru mendengar peta

pikiran (mind maps).

Tabel 4.23

Peta pikiran (mind maps) adalah teknik pembelajaran yang sangat menarik dan

menyenangkan

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 17 44 %

2 Setuju 22 56 %

3 Ragu-ragu - -

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 44 % responden

menyatakan sangat setuju, dan sebesar 56 % responden menyatakan setuju.

Jadi dapat disimpulkan, siswa setuju bahwa teknik peta pikiran (mind maps)

adalah teknik pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

Tabel 4.24

Peta pikiran (mind maps) membuat pembelajaran menulis menjadi semakin

mudah

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 15 38 %

2 Setuju 24 62%

3 Ragu-ragu - -

4 Tidak setuju - -

Page 93: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

83

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 38 % responden

menyatakan sangat setuju, dan sebesar 62 % responden menyatakan setuju.

Jadi dapat disimpulkan, siswa setuju bahwa peta pikiran (mind maps)

membuat pembelajaran menulis menjadi semakin mudah.

Tabel 4.25

Peta pikiran (mind maps) tidak membuat pikiran menjadi buntu

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 7 18 %

2 Setuju 31 80 %

3 Ragu-ragu 1 2 %

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 18 % responden

menyatakan sangat setuju, sebesar 80 % responden menyatakan setuju, dan

sebesar 2 % responden menyatakan ragu-ragu. Jadi dapat disimpulkan, siswa

setuju bahwa peta pikiran (mind maps) tidak membuat pikiran buntu.

Page 94: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

84

Tabel 4.26

Peta pikiran (mind maps) membuat siswa dapat mengeksplor segala

pengetahuannya

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 1 2 %

2 Setuju 38 98 %

3 Ragu-ragu - -

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 2 % responden

menyatakan sangat setuju, dan sebesar 98 % responden menyatakan setuju.

Jadi dapat disimpulkan, siswa setuju bahwa peta pikira (mind maps) membuat

siswa mengeksplor segala pengetahuanya.

Tabel 4.27

Peta pikiran (mind maps) sangat fleksibel

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 1 2,5 %

2 Setuju 37 95 %

3 Ragu-ragu 1 2,5 %

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 2,5 % responden

menyatakan sangat setuju, sebesar 95 % responden menyatakan setuju, dan

Page 95: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

85

sebesar 2,5 % responden menyatakan ragu-ragu. Jadi dapat disimpulkan, siswa

setuju bahwa peta pikiran (mind maps) sangat fleksibel.

Tabel 4.28

Peta pikiran (mind maps) mengarahkan siswa untuk lebih tararah dalam

menulis

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 5 13 %

2 Setuju 34 87%

3 Ragu-ragu - -

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahu bahwa sebesar 13 % responden

menyatakan sangat setuju, dan sebesar 87 % responden menyatakan setuju.

Jadi dapat disimpulkan, siswa setuju bahwa peta pikiran (mind maps)

mengarahkan siswa untuk lebih terarah dalam menulis.

Tabel 4.29

Menulis karangan eksposisi dengan peta pikiran (mind maps) sangat

membantu saya dalam mengorganisasikan ide-ide kreatif.

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 5 13 %

2 Setuju 34 87 %

3 Ragu-ragu - -

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Page 96: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

86

Dari tabel di atas dapat diketahu bahwa sebesar 13 % responden

menyatakan sangat setuju, dan sebesar 87 % responden menyatakan setuju.

Jadi dapat disimpulkan, siswa setuju bahwa menulis karangan eksposisi

dengan peta pikiran (mind maps) sangat membantu siswa dalam

mengorganisasikan ide-ide kreatif.

Tabel 4.30

Saya tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis karangan

eksposisi dengan menerapkan peta pikiran (mind maps)

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 4 10 %

2 Setuju 35 90 %

3 Ragu-ragu - -

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 10 % responden

menyatakan sangat setuju, dan sebesar 90 % responden menyatakan setuju.

Jadi dapat disimpulkan, siswa setuju bahwa siswa tidak mengalami kesulitan

dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menerapkan peta

pikiran (mind maps).

Tabel 4.31

Menulis karangan eksposisi dengan peta pikiran (mind maps) membuat siswa

lebih rapi dan terarah dalam menulis

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 2 5 %

2 Setuju 37 95 %

Page 97: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

87

3 Ragu-ragu - -

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 5 % responden menyatakan

sangat setuju, dan sebesar 95 % responden menyatakan setuju. Jadi dapat

disimpulkan, siswa setuju bahwa menulis karangan eksposisi dengan peta

pikiran (mind maps) membuat siswa lebih rapi dan terarah dalam menulis.

Tabel 4.32

Saya merasa kemampuan menulis karangan eksposisi mengalami peningkatan

setelah diterapkannya peta pikiran (mind maps)

No. Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 3 8 %

2 Setuju 36 92 %

3 Ragu-ragu - -

4 Tidak setuju - -

5 Sangat tidak setuju - -

Jumlah 39 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 8 % responden

menyatakan sangat setuju, dan sebesar 92 % responden menyatakan setuju.

Jadi dapat disimpulkan, siswa setuju bahwa kemampuan menulis karangan

eksposisi siswa meningkat setelah diterapkannya peta pikiran (mind maps).

Page 98: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

88

G. Interpretasi Hasil Analisis

1. Siklus 1

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan ini dilaksanakan hari selasa, 13 September

2011 di sekolah dengan Bapak Masduki, MM.Pd selaku guru bahasa

Indonesia SMK PGRI Babakanmadang. Adapun hal-hal yang didiskusikan

antara lain: (1) peneliti menyamakan persepsi dengan guru mengenai

penelitian yang akan dilaksanakan, (2) peneliti mengajukan proposal PTK,

(3) peneliti mengusulkan diterapkannya teknik peta pikiran (mind maps)

dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi serta menjelaskan tentang

cara penerapannya, (4) peneliti dan guru menyusun RPP, (5) peneliti dan

guru bersama-sama merumuskan tujuan pembelajaran, (6) guru dan

peneliti bersama-sama membuat lembar penilaian siswa yaitu instrumen

penelitian berupa tes dan nontes. Instrumen tes digunakan untuk menilai

hasl tulisan siswa. Instrumen nontes digunakan untuk menilai sikap siswa

dalam pembelajaran menulis, dan (7) menentukan jadwal pelaksanaan

tindakan.

Adapun urutan tindakan yang direncanakan dalam siklus 1 (pretes)

sebagai berikut:

1) Penulis membuka pelajaran bersama guru Bahasa Indonesia (team

teaching) berkolaborasi menerapkan peta pikiran sebagai solusi

pemecahan masalah.

2) Persiapan kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti : pembuatan

silabus, rencana pembelajaran, dan lembar kerja siswa.

3) Membuat alat evaluasi.

Page 99: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

89

b. Pelaksanaan Tindakan

Guru memulai kegiatan belajar mengajar (KBM) bahasa indonesia

dengan mengucap salam kemudian berdoa sebagai pembuka pelajaran dan

mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran (apersepsi).

Pada langkah awal, guru memberi apersepsi mengenai pembelajaran

menulis. Setelah memberi penjelasan teori kemudian peneliti menjelaskan

petunjuk secara lisan mengenai kegiatan menulis karangan yang akan

dilakukan kali ini. Setelah siswa siap, guru membagikan lembar kertas

untuk ditulis kepada selurus siswa. Siswa diberi waktu dan kemudian

siswa mengumpulkan hasil tulisannya, dan diakhir pembelajaran guru

tidak lupa untuk menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan

mengucap salam.

c. Pengamatan

Pengamatan dan pemantauan pada saat kegiatan pembelajaran

dilakukan di ruang kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui

keaktifan, semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran.

d. Refleksi

Peneliti dan guru melakukan analisis terhadap hasil tulisan karangan

eksposisi siswa. Adapun hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa: (1)

kemampuan siswa dalam menuangkan ide/gagasan ke dalam bentuk

tulisan karangan eksposisi ini masih ada beberapa siswa yang menuliskan

dalam bentuk karangan lain seperti deskripsi, argumentasi, dan narasi, (2)

siswa masih mengalami kesulitan dalam struktur penulisan, (3) siswa

masih kesulitan dalam mencari kata-kata dan kalimat yang tepat untuk

menulis (diksi), (4) nilai perolehan terendah siswa diperoleh 1 orang siswa

dengan nilai 50, sedangkan nilai tertinggi diperoleh oleh 6 orang siswa

dengan nilai 70.

Page 100: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

90

2. Siklus 1 (postes)

a. Perencanaan tindakan

Proses pembeljaran menulis karangan eksposisi yang telah dilakukan

pada siklus 1 (pretes) kurang baik. Hasil tulisan atau karangan siswa masih

terdapat kekurangan sehingga memerlukan perbaikan. Untuk itu maka

dilakukan pembelajaran pada siklus 1 (postes).

Urutan kegiatan pembelajaran yang direncanakan dalam siklus 1

(postes) sebagai berikut:

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia.

3) Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan manfaat menulis.

4) Guru merefleksi beberapa tulisan siswa pada siklus 1 (pretes) di

depan kelas.

5) Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam menulis

karangan eksposisi.

6) Guru menjelaskan kepada siswa tentang prosedur pembelajaran

menulis karangan eksposisi dengan peta pikiran (mind maps).

7) Siswa ditugaskan untuk menulis kembali sebuah karangan eksposisi

yang bertema “SENTUL CITY”.

8) Siswa mengumpulkan hasil tugas menulisnya.

9) Guru menyimpulkan pembelajaran, guru mempersilahkan siswa

untuk bertanya.

10) Guru menutup pelajaran.

b. Pelaksanaan tindakan

Guru memulai pembelajaran dengan membaca doa dan mengkondisikan

siswa agar siap mengikuti pembelajaran guru mengkonfirmasi tulisan siswa

pada sikus 1 (pretes) juga menjelaskan kesalahan dan kekurangan siswa dalam

menulis karangan. Tidak lupa guru memberi pujian pada siswa yang hasil

karangannya cukup baik dan memberikan motivasi pada siswa yang hasil

Page 101: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

91

karangannya kurang baik. Guru memberika pengarahan tentang kegiatan

pembelajaran menulis yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 September

2011. Pada pertemuan kali ini guru menjelaskan mengenai peta pikiran (mind

maps) , yang mana akan membantu siswa dalam pembelajaran menulis

karangan yang lebih baik dan menyenangkan. Setelah guru menjelaskan,

kemudian guru membagikan selebaran kertas dan siswa kembali ditugaskan

untuk menulis karangan eksposisi dengan tema yang telah ditentukan dengan

menerapkan peta pikiran (mind maps). Setelah waktu yag telah disediakan

usai, siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya, kemudian guru memberi

simpulan atas materi yang diajarkan dan menutup pelajaran.

c. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan pada saat yang bersamaan dengan kegiatan

pembelajaran. Seperti pada pretes sebelumnya, pengamatan difokuskan pada

situasi pembelajaran, kegiatan yang dilaksanakan guru serta aktivitas siswa

dalam pelajaran menulis karangan eksposisi. Selama dalam pembelajaran

menulis eksposisi, siswa terlihat bersemangat dan serius mengerjakan tugas

menulisnya karena selain telah dijelaskan materi lebih lanjut, siswa juga dapat

menerapkan teknik baru yang dapat memudahkan mereka dalam menulis.

d. Analisis dan Refleksi

Proses pelaksanaan tindakan pada siklus 1 (postes) berjalan dengan lancar.

Kelemahan pada pretes dapat teratasi dengan baik. Hal ini membuat kualitas

pembelajaran menulis mengalami peningkatan. Peningkatan kualitas

pembelajaran ini terlihat dari peningkatan keaktifan, perhatian serta

konsentrasi dalam pembelajaran.

Hasil karangan siswa menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan

keterampilan menulis siswa. Dilihat dari segi isinya, tulisan siswa pada postes

ini jauh lebih baik dibandingkan dengan pretes. Nilai tertinggi siswa pada

siklus ini adalah 83 dan nilai terendah pada siklus ini adalah 70.

Page 102: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

92

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan pada postes

dikatakan berhasil. Dengan demikian pembelajaran menulis yang telah

dilaksanakan telah menunjukka adanya peningkatan.

H. Pembahasan Temuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dilaksanakan

peneliti dalam 2 siklus yang meliputi : (1) tahap perencanaan dan persiapan

tindakan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap observasi, dan (4) tahap

analisis dan refleksi. Masing-masing dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan

alokasi waktu 2 jam pelajaran. Sebelum dilaksanakannya penelitian, peneliti

melakukan survey awal untuk mengetahui kondisi yang ada di lapanga.

Berdasarkan kegiatan survey ini, bahwa kualitas proses dan hasl pembelajaran

menulis karangan pada siswa kelas X SMK PGRI Babakanmadang masih

tergolong rendah. Hal ini ditandai dengan indikator sebagai berikut:

(1) Adanya minat dan motivasi siswa yang rendah dalam menulis, (2)

sebagian siswa masih belum terbiasa untuk memanfaatkan media tulis sebagai

ruang untuk mengungkapkan ide dan gagasan mereka, (3) siswa masih kesulitan

dalam mencari kata-kata dan kalimat yang tepat untuk menulis (diksi), (4)

sebagian siswa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menuangkan

ide dan gagasannya apalagi untuk dapat menggambarkan dalam bentuk kata-kata

mengenai suatu tema, (5) siswa belum mampu mengungkapkan ide atau gagasan

dengan baik, (6) siswa kurang mampu mengembangkan bahasa, dan (7) siswa

belum mencapai ketuntasan belajar. Selanjutnya, peneliti berkolaborasi dengan

guru bahasa Indonesia kelas X untuk mengatasi masalah tersebut dengan

menerapkan peta pikiran (mind maps) dalam proses peningkatan menulis

karangan eksposisi. Pertama model pembelajaran peta pikiran (mind maps)

adalah suatu teknik pembelajaran yang dapat dirancang oleh masing-masing

siswa karena teknik ini dapat memudahkan siswa dan memberi ruang kepada

mereka untuk menuangkan ide atau gagasan pribadi secara penuh. Teknik ini

dimulai dengan cara membuat semacam kerangka tapi disini berupa jaring-jaring

Page 103: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

93

baik itu vertikal, horizontal ataupun melingkar yang terpusat pada satu tema

bahasan.

Melalui teknik peta pikiran (mind maps) siswa dapat mengeksplor atau

menuangkan ide dan gagasannya tanpa terpaku pada guru. Peneliti dan guru kelas

X kemudian menyusun rencana untuk pretes. Ternyata masih terdapat kelemahan

atau kekurangan dalam pelaksanaannya. postes dilaksanakan untuk mengatasi

kekurangan dan kelemahan yang ada pada pretes. Berdasarkan tindakan-tindakan

tersebut, guru dikatakan telah berhasil melaksanakan pembelajaran menulis

karangan ekspsosisi dengan menerapkan peta pikiran (mind maps) yang mampu

membantu siswa dalam memunculkan ide dan mengembangkannya sehingga

kemampuan menulis karanga eksposisi siswa dapat berkembang dengan optimal.

Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan guru

dalam mengelola kelas karena teknik ini dapat diterapkan sebagai sarana bagi

guru untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran

menulis terutama menulis karangan eksposisi.

Keberhasilan teknik ini dalam upaya peningkatan kualitas proses dan hasil

pembelajaran menulis karangan eksposisi dapat dilihat dari indikator-indikator

sebagai berikut:

1. Kualitas proses pembelajaran menulis karangan eksposisi meningkat.

Tindakan-tindakan berupa penerapan peta pikiran (mind maps) yang

dilaksanakan mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis

eksposisi siswa kelas X SMK PGRI Babakanmadang. Peningkatan dari segi

proses pembelajaran dapat dilihat pada beberapa indikator berikut.

a. Meningkatnya keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam pembelajaran

menulis karangan eksposisi mengalami peningkatan dari pretes ke postes.

b. Meningkatnya perhatian dan minat siswa dalam proses pembelajaran

menulis khususnya menulis karangan eksposisi.

c. Meningkatnya keterampilan guru dala mengelola kelas.

2. Kualitas pembelajaran menulis karangan eksposisi meningkat.

a. Meningkatnya keterampilan menulis karangan eksposisi siswa.

b. Perolehan nilai menulis siswa meningkat, hal ini dapat dilihat

Page 104: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

94

dari persentase kenaikan sebesar 32,56 % serta peningkatan nilai dari

pretes ke postes.

Tabel 4.33

Perolehan Nilai Menulis Dari Pretes Sampai Postes

No Nama Siswa

Pretes

Postes

Keterangan

1. Abdul Syukur Alfarizi 60 75 Meningkat

2. Abdurahman B. 55 75 Meningkat

3. Ace Abdul Jafar 67 80 Meningkat

4. Ahmad Hakiki 55 73 Meningkat

5. Ani Endang Oktaviani 58 75 Meningkat

6. Arifin 66 73 Meningkat

7. Barda Ali Suhada 54 73 Meningkat

8. Deni Kurniawan 63 75 Meningkat

9. Dede Rahmanudin 65 75 Meningkat

10. Erna Wati 50 80 Meningkat

11. Fardi Yana 54 73 Meningkat

12. Fitriani 64 73 Meningkat

13. Hamdani 64 83 Meningkat

14. Hasan Basri 61 75 Meningkat

15. Hendra Gunawan 58 82 Meningkat

16. Hidayatullah 69 73 Meningkat

17. Hilda 64 73 Meningkat

18. Indra Irawan 63 80 Meningkat

19. Irma Sari Rahayu 68 80 Meningkat

20. Irna Sofyan 63 77 Meningkat

Page 105: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

95

21. Kiki Pertiwi 57 71 Meningkat

22. Marsiah 70 80 Meningkat

23. Mulyadi 67 71 Meningkat

24. M. Saefullah 67 75 Meningkat

25. Nani Sumarni 53 73 Meningkat

26. Neneng Herawati 58 82 Meningkat

27. Nur Hasan Jamil mina 70 75 Meningkat

28. Raras Susila Wati 61 71 Meningkat

29. Riska Puspitasari 69 71 Meningkat

30. Rusdi Sugiri 57 73 Meningkat

31. Santi 59 71 Meningkat

32. Sarah 70 75 Meningkat

33. Siti Nuramilah 69 75 Meningkat

34. Siti Sumiati 61 70 Meningkat

35. Sri Maulani 70 82 Meningkat

36. Tusnia Ningsih 64 73 Meningkat

37. Tina Herlina 70 73 Meningkat

38. Ubaedilah 70 76 Meningkat

39. Winda Lestari 55 73 Meningkat

Page 106: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

96

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa :

1. Penerapan peta pikiran (mind maps) dapat diterapkan dalam menulis

karangan eksposisi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

PGRI Babakanmadang, Sentul-Bogor. Hal ini terlihat pada perbandingan

nilai pretes dan postes. Pada pretes rata-rata nilai siswa adalah 62,51

sedangkan rata-rata nilai postes adalah 75,21.

2. Penerapan peta pikiran (mind maps) mampu meningkatkan kemampuan

menulis karangan eksposisi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) PGRI Babakanmadang, Sentul-Bogor. Hal ini ditandai dengan nilai

hasil tulisan siswa yang mengalami peningkatan baik dari segi struktur

penulisan, data peristiwa, penggunaan bahasa, penggunaan ejaan (tanda

baca), serta pemiliha kata (diksi). Hasil ini dapat dilihat dari nilai pretes

terendah 50 dan nilai tertinggi 70, sedangkan nilai postes terendah 70 dan

nilai tertinggi 83.

Page 107: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

97

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat dikemukakan saran-

saran sebagai berikut :

1. Bagi guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia

a. Guru hendaknya selalu berusaha memberi dorongan atau motivasi

kepada siswa untuk lebih aktif dalam menulis.

b. Guru hendaknya mengajar dengan menggunakan metode atau teknik

yag bervariasi sehingga membuat siswa tidak bosan dan siswa merasa

nyaman.

c. Guru hendaknya memberikan perhatian dan waktu yang lebih banyak

pada pokok bahasan menulis karangan karena menulis merupakan

keterampilan yang tidak mudah.

2. Bagi siswa

a. Siswa hendaknya banyak membaca berbagai buku baik itu fiksi

ataupun nonfiksi yang berkaitan dengan mengarang atau keterampilan

menulis, dalam hal ini karangan eksposisi.

b. Siswa hendaknya lebih banyak berlatih menulis karangan.

c. Siswa hendaknya lebih aktif dan belajar menggali ide-ide atau gagasan

melaui tulisan melalui berbagai sumber, yaitu salah satunya dengan

menerapkan peta pikiran (mind maps).

Page 108: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

98

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2010.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta. 2006.

Betty Mattix Dietsch. Reasoning and Writing Well: a rhetoric, research guide,

reader, and handbook. New York: McGraw-Hill. 2006.

DePorter, Bobbi dan Mike. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman

dan Menyenangkan. New York: Dell Publishing. 1999.

DePorter, Bobbi, dkk. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa. 2004.

Hedge, Tricia. Writing. New York: Oxford University Press. 1990.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo. 2010.

Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia. 1984.

___________. Eksposisi dan Deskripsi. Flores: Nusa Indah. 1982.

Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan

Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Press. 2010.

Mahsun. Metode Penelitian Bahasa “Tahapan Strategi, Metode, dan tekniknya.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2005.

Mahsusi. Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN. 2004.

Mulyasa. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

2009.

Purwanto, Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya. 2001.

Page 109: PENERAPAN PETA PIKIRAN (MIND MAPS) SEBAGAI · PDF filepenerapan peta pikiran (mind maps) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas x . sekolah menengah

99

Resmini, Novi, dkk. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Di Kelas Tinggi,

Bandung: UPI PRESS. 2008.

Rorabacher, E. Louise and Georgia Dunbar. Assignment In Exposition. New York:

Harper & Row Publishers.

Semi, Atar M. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Mugantara. 1995.

Silberman, Mel. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:

Pustaka Insan Madani.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. 2007.

Suparno, Yunus Muhammad. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas

Terbuka. 2008.

Tarigan, H. G. Menulis : Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa. 2008.

Toner, Helen dan Elizabeth. AS Level English Language and Literature.

Cambridge: Cambridge University Press. 2003.

Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa: Pengorganisasian Karangan Pragmatik

dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama. 2003.

Wycoff, Joyce. Menjadi Super Kreatif melalui Metode Pemetaan Pikiran.

Bandung: Kaifa. 2003.

http://pkab.wordpress.com/2008/02/29/peta-pikiran-mind-mapping/Kamis. di

unduh tanggal 30 juni 2011, 14.03 .