PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan...

86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2005 DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Oleh: IIN WULANINGRUM F3309059 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan...

Page 1: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2005

DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010

TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH

KABUPATEN KARANGANYAR

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh:

IIN WULANINGRUM

F3309059

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Jangan sesali satu haripun dalam hidupmu. Kenanglah hari baik yg telah berimu kebahagiaan, hari buruk yg berimu pengalaman”

“ Feel the wind and sun shine, live your life to the fullest potential, and fight for

your dreams”

“Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang, melainkan mereka yang tetap berdiri tegap ketika terjatuh”

"Sahabat adalah satu jiwa yang menghuni dua tubuh. Bagaikan oksigen (O2) dalam air, dan Hemoglobin dalam darah. Banyak mantan pacar, tapi gak ada

mantan teman".

Penulis persembahkan kepada:

© Allah SWT

© Ibu dan Ayah tercinta

© Adikku tersayang

© Sahabat-sahabat dan saudara-saudaraku

© Pembaca yang budiman

© Almamaterku

Page 5: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan

limpahan rahmat karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

yang berjudul “PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24

TAHUN 2005 DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010

TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN

KARANGANYAR”.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan tugas akhir ini tidak akan selesai dengan baik tanpa adanya

kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu terima kasih yang

sebesar-besarnya secara khusus penulis ucapkan kepada:

1. Allah SWT, yang selalu memberikan pertolongan dan kasih sayang, serta

sebagai tempat berkeluh kesah yang paling utama.

2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak., selaku Pembimbing Akademik, terima

kasih atas bimbingan dan sarannya.

Page 6: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

5. M. Syafiqurrahman, SE., MM., Ak., selaku Pembimbing Magang dan

Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam

penyusunan tugas akhir ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori selama

masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian pendidikan,

bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan kepegawaian serta bagian umum

dan perlengkapan) Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

8. Bapak Yatno, S.Sos., M.Si., selaku Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Karanganyar yang telah megizinkan penulis untuk ditempatkan di Bidang

Akuntansi dan Aset Daerah.

9. Bapak Widodo Feriyanto, SE., Ak, selaku Staf Bidang Akuntansi Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar

yang telah banyak membantu dan memberi masukan serta saran.

10. Seluruh staf dan karyawan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kabupaten Karanganyar.

11. Ayah dan ibu tercinta serta adikku tersayang, yang telah banyak memberikan

kasih sayang, semangat, dukungan, bantuan dan kesabaran sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Mas Denny Irawan, yang telah banyak memberikan motivasi dan semangat,

serta untuk semua hal yang telah kamu berikan untuk ku hingga sekarang.

13. Sahabat-sahabat Terbaik: Nana, Kaendah, Lusi, Logam, Fanda, Gunawan,

Iqbal, dan Iphan, yang selalu mengisi hari-hariku dengan canda tawa dan

Page 7: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

kebersamaannya selama ini. Serta Jenny, Dessy_Chappy, Evi, Tyas_Muchus,

Mbak Ajeng, Putri, dan Diar, yang telah memberi keceriaan dan dukungan

dalam hari-hariku, terima kasih atas persahabatan kita dan terima kasih atas

singgahan tempat kostnya untuk Jenny dan Dessy_Chappyy. Sukses buat

kalian semua teman.

14. Semua teman-teman Akuntansi ABC 2009 atas kebersamaannya selama ini.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tugas akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dan bermanfaat agar tugas akhir ini dapat diterima oleh berbagai

pihak. Penulis berharap semoga tugas akhir yang telah dibuat ini dapat memberikan

manfaat yang berarti bagi semua pihak pada khususnya, bagi penulis dan pembaca

pada umumnya.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 8: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

ABSTRAK ................................................................................................................ ii

ABSTRACT ................................................................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM INSTANSI ..................................................... 1

1. Dasar Hukum ................................................................................ 1

2. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran .................................................... 4

3. Struktur Organisasi ....................................................................... 6

4. Deskripsi Jabatan .......................................................................... 9

B. LATAR BELAKANG MASALAH ..................................................... 24

C. PERUMUSAN MASALAH ................................................................ 27

D. TUJUAN PENELITIAN ...................................................................... 28

E. MANFAAT PENELITIAN .................................................................. 28

Page 9: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 29

1. Pengertian Akuntansi .................................................................... 29

2. Pengertian Akuntansi Pemerintahan ............................................. 29

3. Pengertian Akuntansi Keuangan Daerah ...................................... 30

4. Laporan Keuangan ........................................................................ 30

5. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang SAP ............... 32

6. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang SAP ............... 33

7. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 01 tentang

Penyajian Laporan Keuangan ....................................................... 35

8. Struktur dan Isi Laporan Keuangan PSAP No. 01 ........................ 38

9. Pengakuan dan Pengukuran Pos-Pos Neraca dalam PSAP

No. 01 ........................................................................................... 48

B. PEMBAHASAN .................................................................................. 53

1. Perbedaan Antara Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005

Dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010....................... 53

2. Pelaksanaan Penerapan Laporan Keuangan Daerah Kabupaten

Karanganyar Tahun 2010 Dengan Peraturan Pemerintah No. 24

Tahun 2005 dan Tahun 2011 Dengan Peraturan Pemerintah

No. 71 Tahun 2010........................................................................ 54

C. EVALUASI .......................................................................................... 63

BAB III TEMUAN

Page 10: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB IV PENUTUP

A. SIMPULAN ........................................................................................ 70

B. REKOMENDASI ................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No. 71 Tahun 2010 ................ 53

II.2 Perbandingan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No. 71 Tahun 2010 ........... 54

II.3 Kesesuaian Laporan Keuangan Kab. Karanganyar Tahun 2010 Dengan

PP No. 24 Tahun 2005 ..................................................................................... 67

Page 12: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Karanganyar ....................... 8

Page 13: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Tugas Akhir

2. Surat Keterangan Magang

3. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2010

4. Neraca Tahun Anggaran 2010

5. Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2010

6. Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2010

7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005

8. PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan

9. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

10. PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan

Page 14: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2005 DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010

TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

Oleh:

Iin Wulaningrum F3309059

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penerapan peraturan pemerintah no. 24 tahun 2005 dan peraturan pemerintah no. 71 tahun 2010 terhadap laporan keuangan daerah Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana data yang diambil merupakan hasil observasi langsung di lapangan yaitu berupa hasil laporan keuangan pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No. 71 tahun 2010 terhadap laporan keuangan daerah Kabupaten Karanganyar belum diterapkan secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan yang dihasilkan, penyajian struktur dan isi laporan keuangan serta basis akuntansi yang digunakan. Hanya saja masih terdapat kelemahan, pada Bagian Akuntansi DPPKAD Kabupaten Karanganyar dalam pengembangan Laporan Keuangan yang disusun berdasarkan laporan pertanggungjawaban fungsional dan laporan keuangan SKPD masih belum maksimal, karena SKPD belum mengembangkan laporan keuangan sesuai PP tersebut. Beberapa kebijakan akuntansi dalam PSAP No. 01 belum diterapkan, khususnya kebijakan aktiva tetap. Untuk itu perlu memerintah SKPD dan menerapkan PSAP No. 01 dalam PP secara keseluruhan guna menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.

Kata Kunci: Laporan Keuangan, Laporan Pertanggungjawaban Fungsional

Page 15: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2005 AND PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010

AGAINST THE FINANCIAL STATEMENTS KABUPATEN KARANGANYAR

Oleh:

Iin Wulaningrum F3309059

This purpose research is for to understand implementation of peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2005 and peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010 against the financial statements Kabupaten Karanganyar. This research is the qualitative research, where the data can from observation like of results financial statements in DPPKAD Kabupaten Karanganyar. The result from research is indicate that implementation of PP No. 24 Tahun 2005 and PP No. 71 Tahun 2010 against the financial statements Kabupaten Karanganyar as a whole has not been applied. This is can looked from the resulting financial statements, presentation of the structure and content of financial statements and the accounting basis used. It's just that there are still weaknesses, the Accounting Division DPPKAD Kabupaten Karanganyar in the development of the Financial Statements is arranged based on functional accountability report and financial statements SKPD still not maximal, because SKPD financial statements have not been developed according to the PP. Some accounting policies in PSAP No. 01 has not been applied, particularly the accounting policy in the fixed asset. to that necessary govern SKPD and implement PSAP No. 01 in the PP as a whole in order to produce quality financial statements. Key Word: Financial Statements, Functional Accountability

Page 16: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM INSTANSI

1. Dasar Hukum

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, bahwa

pemberian otonomi kepada daerah Kabupaten dan Kota didasarkan atas asas

desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab.

Berdasarkan asas desentralisasi tersebut, pemerintah daerah Kabupaten

Karanganyar selaku pelaksana daerah otonom, mempunyai hak dan

kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam

rangka menggali potensi daerah dan meningkatkan sumber daya yang ada

secara optimal, termasuk sumber-sumber pendapatan daerah guna

meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat sekaligus sebagai upaya

peningkatan stabilitas politik dan kesatuan bangsa.

Terbentuknya Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (DPPKAD) di Kabupaten Karanganyar ini merupakan wujud

pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah.

Sebelum berubah menjadi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah, tahun 1971 hanyalah merupakan “bagian penghasilan” dibawah

Administratur Keuangan Kabupaten Karanganyar. Kemudian atas dasar

Page 17: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977 tentang Pola

Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah, maka susunan bagian dibawah

Administratur Keuangan mengalami perubahan dan muncul Keputusan

Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah dibawah

Bupati. Yang menjadi dasar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah yaitu Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor KPUD

7/12/41/101 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pendapatan Daerah

Kabupaten/ Kota. Dengan adanya keputusan tersebut, maka dituangkan

dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 7 Tahun 1979,

kemudian diperbarui dengan Peraturan Daerah Karanganyar Nomor 9 Tahun

2001. Untuk maksud tersebut perlu diatur dan ditetapkan dengan Keputusan

Bupati Karanganyar Nomor 307 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas Pokok

dan Fungsi Jabatan Struktural pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar.

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar diatur

melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1989

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah

Tingkat II, sebagaimana telah diperbarui dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Karanganyar Nomor 9 Tahun 2001 dan terakhir diperbarui

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar

Page 18: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

sehingga berubah menjadi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah.

Kedudukan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah sebagai pengelola

sumber Pendapatan Daerah yang bertanggung jawab kepada Bupati

Karanganyar. DPPKAD dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Karanganyar No. 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Daerah

Kabupaten Karanganyar. Tugas-tugas DPPKAD yaitu melaksanakan Urusan

Pemerintah Daerah berdasar Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan dalam

bidang Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah meliputi:

Sekretariat; Bidang Pendaftaran dan Pendataan; Penetapan dan Penagihan;

Anggaran; Perbendaharaan dan Kas; Akuntansi dan Aset Daerah. Serta

bidang kewenangan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah adalah pengelola pendapatan daerah.

Dalam menjalankan tugas pokok sebagaimana telah diatur dalam

Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2009, Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:

a. Merumuskan kebijakan teknis penyelenggaraan Pemerintah Daerah di

bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi

pendaftaran dan pendataan, penetapan dan anggaran, perbendaharaan dan

kas, akuntansi dan aset daerah, serta kesekretariatan.

b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan melaksanakan pelayanan

umum di bidang pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang

Page 19: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

meliputi pendaftaran dan pendataan, penetapan dan anggaran,

perbendaharaan dan kas, akuntansi dan aset daerah, serta kesekretariatan.

c. Membina dan melaksanakan tugas bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan aset daerah yang meliputi pendaftaran dan pendataan,

penetapan dan anggaran, perbendaharaan dan kas, akuntansi dan aset

daerah, serta kesekretariatan.

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

2. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran

a. Visi

Visi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(DPPKAD) Kabupaten Karanganyar: “Menjadikan Dinas Yang

Professional dan Akuntabel di Bidang Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah melalui program intensifikasi dan

eksentifikasi dalam rangka mendukung Kabupaten Karanganyar menuju

tingkat pendapatan terkemuka di Jawa Tengah”.

b. Misi

1) Menjadikan aparatur yang profesional dalam Pengelolaan Pendapatan

dan Belanja Daerah.

2) Mewujudkan tertib administrasi pengelolaan keuangan dan aset

daerah.

3) Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat di bidang

pendapatan, administrasi keuangan dan aset daerah.

Page 20: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

4) Mewujudkan pengelolaan pendapatan daerah yang transparan, tertib

dan akuntabel dalam rangka peningkatan pendapatan daerah.

5) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) terkait dalam rangka pengelolaan

pendapatan, keuangan dan aset daerah.

c. Tujuan

1) Menjadikan perencanaan anggaran keuangan daerah merupakan

program daerah yang prospektif dan realistis untuk dilaksanakan.

2) Meningkatkan upaya perbaikan terhadap mutu pelayanan di bidang

keuangan daerah.

3) Menjadikan mutu pertanggungjawaban anggaran daerah sebagai suatu

bentuk akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah yang transparan.

4) Meningkatkan profesionalisme SDM di bidang keuangan.

d. Sasaran

1) Terbangun dan terpeliharanya sarana dan prasarana sumber-sumber

pendapatan daerah yang memadai.

2) Makin efektif dan efisien pengelolaan sumber-sumber pendapatan

daerah.

3) Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah setiap tahun anggaran.

4) Terjalin hubungan kerja sama yang harmonis dengan semua pihak

yang terkait dalam pengelolaan pendapatan daerah.

5) Terselenggaranya koordinasi yang mantap antar unit kerja

pengelolaan pendapatan daerah dan dengan daerah tetangga di bidang

pendapatan daerah.

Page 21: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dan Tata Kerja pada Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 Pasal 26 tentang

Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah adalah

sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

b. Sekretaris, terdiri atas:

1) Subbagian Perencanaan

2) Subbagian Keuangan

3) Subbagian Umum dan Kepegawaian

c. Bidang Pendaftaran dan Pendataan, membawahi:

1) Seksi Pendaftaran

2) Seksi Pendataan

d. Bidang Penetapan dan Penagihan, membawahi:

1) Seksi Penetapan

2) Seksi Penagihan

e. Bidang Anggaran, membawahi:

1) Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran

2) Seksi Pengendalian Anggaran

f. Bidang Perbendaharaan dan Kas, membawahi:

1) Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas

2) Seksi Penerimaan dan Pengeluaran

Page 22: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

g. Bidang Akuntansi dan Aset Daerah, membawahi:

1) Seksi Akuntansi

2) Seksi Aset Daerah

h. Unit Pelaksana Teknis

i. Kelompok Jabatan Fungsional

Page 23: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Gambar 1.1

STRUKTUR ORGANISASI DPPKAD KABUPATEN KARANGANYAR BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2009

Page 24: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

4. Deskripsi Jabatan

a. Kepala Dinas

1) Tugas Kepala Dinas adalah:

a) Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah

di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

b) Merumuskan program kegiatan dinas berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia

sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

c) Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara

lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

2) Fungsi Kepala Dinas adalah:

a) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan Pemerintah Daerah di

bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang

meliputi pendaftaran dan pendataan, penetapan dan penagihan,

anggaran, perbendaharaan dan kas, akuntansi dan aset daerah serta

kesekretariatan.

b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan

umum di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah,

yang meliputi pendaftaran dan pendataan, penetapan dan penagihan,

anggaran, perbendaharaan dan kas, akuntansi dan aset daerah serta

kesekretariatan.

Page 25: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b. Sekretaris

1) Tugas Sekretaris adalah:

a) Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,

mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan

perencanaan, keuangan, umum, dan kepegawaian di lingkungan

dinas.

b) Merumuskan program kegiatan Sekretaris berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia

sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Fungsi Sekretaris adalah:

a) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang di lingkungan dinas

secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan

masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar

diperoleh hasil kerja yang optimal.

b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Sekretaris terdiri atas 3 kepala subbagian sebagai berikut:

a) Kepala Subbagian Perencanaan

(1) Tugas Kepala Subbagian Perencanaan adalah:

· Menyusun program kegiatan Subbagian Perencanaan

berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku

dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan

kegiatan.

Page 26: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

· Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan

dan peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Fungsi Kepala Subbagian Perencanaan adalah:

· Menyiapkan konsep naskah dinas bidang perencanaan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

· Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA)/ Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) atau Dokumen Pelaksanaan

Perubahan Anggaran (DPPA) sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

b) Kepala Subbagian Keuangan

(1) Tugas Kepala Subbagian Keuangan adalah:

· Menyusun program kegiatan Subbagian Keuangan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan

kegiatan.

· Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang

tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun

tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

(2) Fungsi Kepala Subbagian Keuangan adalah:

· Menyiapkan proses pencairan dana dan pengelolaan

administrasi keuangan.

· Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran

dengan cara membandingkan laporan perkembangan realisasi

Page 27: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

belanja dengan rencana pembiayaan yang telah disusun untuk

bahan laporan kepada atasan.

c) Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian

(1) Tugas Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian adalah:

· Menyusun program kegiatan Subbagian Umum dan

Kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman

pelaksanaan kegiatan.

· Menyiapkan konsep naskah dinas bidang administrasi umum

dan kepegawaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Fungsi Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian adalah:

· Melaksanakan pengendalian dan verifikasi serta pelaporan

keuangan di lingkungan dinas.

· Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

dasar pengambilan keputusan.

c. Kepala Bidang Pendaftaran Dan Pendataan

1) Tugas Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan adalah:

a) Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,

mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di

Bidang Pendaftaran dan Pendataan.

b) Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Bidang di

lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

Page 28: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2) Fungsi Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan adalah:

a) Merumuskan rencana kerja dan program kegiatan di Bidang

Pendaftaran dan Pendataan obyek dan subyek pajak dan retribusi

daerah serta pendataan PBB.

b) Merumuskan rencana kerja dan program kegiatan pendataan ijin HO,

ijin bangunan dan ijin perumahan.

Bidang Pendaftaran dan Pendataan terdiri atas 2 kepala seksi sebagai

berikut:

a) Kepala Seksi Pendaftaran

(1) Tugas Kepala Seksi Pendaftaran adalah:

· Membantu Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan dalam

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan Seksi

Pendaftaran.

· Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik

secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan

tugas.

(2) Fungsi Kepala Seksi Pendaftaran adalah:

· Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pendaftararan wajib

pajak dan wajib retribusi kepada atasan.

· Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

dasar pengambilan keputusan.

Page 29: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

b) Kepala Seksi Pendataan

(1) Tugas Kepala Seksi Pendataan adalah:

· Menyusun rencana kegiatan di Bidang Pendataan, mencatat

data obyek dan subyek.

· Menghimpun, mengelola, dan mencatat data obyek dan subyek

pajak dan retribusi daerah.

(2) Fungsi Kepala Seksi Pendataan adalah:

· Melaksanakan pendataan ijin HO, ijin bangunan, dan ijin

perumahan.

· Melaksanakan kegiatan pendataan Notaris atau PPAT dan Bea

Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

d. Kepala Bidang Penetapan Dan Penagihan

1) Tugas Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan adalah:

a) Merumuskan program kegiatan di Bidang Penetapan dan Penagihan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

b) Merekomendasi surat perjanjian yang ada hubungannya dengan

tontonan untuk pemberian saran teknis pembayaran pajaknya.

2) Fungsi Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan adalah:

a) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan.

b) Melaksanakan penagihan pajak dan retribusi daerah yang telah

melampaui jatuh tempo sesuai peraturan yang berlaku agar

pembayaran pajak dan retribusi daerah tertib dan lancar.

Page 30: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Bidang Penetapan dan Penagihan terdiri atas 2 kepala seksi sebagai

berikut:

a) Kepala Seksi Penetapan

(1) Tugas Kepala Seksi Penetapan adalah:

· Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik

secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan

tugas.

· Menyiapkan blangko penerbitan surat ketetapan guna

mendapatkan penetapan pajak dan retribusi dari Kepala Seksi

Penetapan untuk diproses lebih lanjut.

(2) Fungsi Kepala Seksi Penetapan adalah:

· Menyerahkan surat ketetapan kepada wajib pajak dan wajib

retribusi untuk membayar pajak dan retribusi kepada

bendahara.

· Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem

penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

b) Kepala Seksi Penagihan

(1) Tugas Kepala Seksi Penagihan adalah:

· Membantu Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan dalam

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan Seksi

Penagihan.

Page 31: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

· Menyusun program kegiatan di Seksi Penagihan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data

yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

(2) Fungsi Kepala Seksi Penagihan adalah:

· Melaksanakan koordinasi dan Kepala Subbagian di

lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak

langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk

mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang

optimal.

· Menyusun rencana kerja di Bidang Penagihan pelaksanaan

administrasi dan pendistribusian surat menyurat dan

dokumentasi yang berhubungan dengan penagihan sebagai

pedoman pelaksanaan tugas.

e. Kepala Bidang Anggaran

1) Tugas Kepala Bidang Anggaran adalah:

a) Membantu Kepala di dalam merumuskan kebijakan,

mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan kegiatan di

Bidang Anggaran.

b) Merumuskan program kegiatan di Bidang Anggaran berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang

tersedia sebagai pelaksanaan kegiatan.

2) Fungsi Kepala Bidang Anggaran adalah:

a) Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Bidang di

lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

Page 32: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

b) Melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan APBD dan

perubahan APBD perkembangan dan sebagai bahan perumusan

kebijakan atasan.

Bidang Anggaran terdiri atas 2 kepala seksi sebagai berikut:

a) Kepala Seksi Pengendalian Anggaran

(1) Tugas Kepala Seksi Pengendalian Anggaran adalah:

· Membantu Kepala Bidang Anggaran dalam melaksanakan

penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,

pembinaan, dan pengendalian kegiatan Seksi Pengendalian

Anggaran.

· Menyusun program kegiatan di Seksi Pengendalian Anggaran

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan

kegiatan.

(2) Fungsi Kepala Seksi Pengendalian Anggaran adalah:

· Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala

Sub Bidang di lingkungan dinas baik secara langsung

maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan,

informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar

diperoleh kerja yang optimal.

Page 33: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

· Menyelenggarakan pengendalian APBD sesuai dengan

ukuran, kompleksitas dan sifat dari tugas dan fungsi sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b) Kepala Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran

(1) Tugas Kepala Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran

adalah:

· Membantu Kepala Bidang Anggaran dalam melaksanakan

penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,

pembinaan, dan pengendalian kegiatan Seksi Perencanaan

dan Penyusunan Anggaran.

· Menyusun program kegiatan di Seksi Perencanaan dan

Penyusunan Anggaran berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia

sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

(2) Fungsi Kepala Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran

adalah:

· Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala

Subbagian di lingkungan dinas baik secara langsung maupun

tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta

untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh kerja yang

optimal.

· Membuat Surat Edaran Bupati tentang petunjuk penyusunan

RKA-SKPD, Penetapan APBD maupun Perubahan APBD.

Page 34: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

f. Kepala Bidang Perbendaharaan Dan Kas

1) Tugas Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas adalah:

a) Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,

mengkoordinasikan, menbina dan mengendalikan kegiatan di

Bidang Perbendaharaan dan Kas.

b) Merumuskan program kegiatan di Bidang Perbendaharaan dan Kas

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2) Fungsi Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas adalah:

a) Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Bidang di

lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.

b) Menyusun konsep peraturan, keputusan, edaran serta petunjuk

pelaksanaan dan petunjuk teknis Bupati dalam rangka pelaksanaan

APBD.

Bidang Perbendaharaan dan Kas terdiri atas 2 kepala seksi sebagai

berikut:

a) Kepala Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas

(1) Tugas Kepala Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas

adalah:

· Membantu Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas dalam

merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan

Page 35: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

mengendalikan kegiatan di Seksi Perbendaharaan dan

Pengendalian Kas.

· Menyusun program kegiatan di Seksi Perbendaharaan dan

Pengendalian Kas berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia

sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

(2) Fungsi Kepala Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas

adalah:

· Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala

Subbagian di lingkungan dinas baik secara langsung maupun

tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta

untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh kerja yang

optimal.

· Mengurus, mengajukan dan mencairkan dana-dana yang

berasal dari pusat, propinsi dan lainnya.

b) Kepala Seksi Penerimaan dan Pengeluaran

(1) Tugas Kepala Seksi Penerimaan dan Pengeluaran adalah:

· Membantu Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas dalam

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan dan pegendalian kegiatan di Seksi

Penerimaan dan Pengeluaran.

· Menyusun program kegiatan di Seksi Penerimaan dan

Pengeluaran berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahuan lalu

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

Page 36: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan

kegiatan.

(2) Fungsi Kepala Seksi Penerimaan dan Pengeluaran adalah:

· Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala

Subbagian di lingkungan dinas baik secara langsung maupun

tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta

untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh kerja yang

optimal.

· Mengumpulkan hasil analisis Seksi Anggaran belanja

langsung, belanja tidak langsung dan belanja modal untuk

disajikan sebagai bahan laporan dan evaluasi kepada atasan.

g. Kepala Bidang Akuntansi Dan Aset Daerah

1) Tugas Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah adalah:

a) Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,

mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di

Bidang Akuntansi dan Aset Daerah.

b) Merumuskan program kegiatan di Bidang Akuntansi dan Aset

Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan

kegiatan.

2) Fungsi Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah adalah:

a) Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Bidang di

lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

Page 37: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh kerja yang optimal.

b) Mengkoordinasi pelaksanaan akuntansi baik langsung maupun tidak

langsung dengan bidang dan UPTD di lingkungan dinas maupun

bendahara pada SKPD terhadap keabsahan setoran pendapatan

daerah maupun terhadap SP2D, pengeluaran, dan pembiayaan yang

telah diambil (sesuai pembebanan rekening).

Bidang Akuntansi dan Aset Daerah terdiri atas 2 kepala seksi sebagai

berikut:

a) Kepala Seksi Akuntansi

(1) Tugas Kepala Seksi Akuntansi adalah:

· Membantu Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah dalam

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan dan pegendalian kegiatan di Seksi

Akuntansi.

· Menyusun program kegiatan Seksi Akuntansi berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data

yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

(2) Fungsi Kepala Seksi Akuntansi adalah:

· Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala

Subbagian di lingkungan dinas baik secara langsung maupun

tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta

untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh kerja yang

optimal.

Page 38: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

· Menyusun laporan bulanan, triwulanan, dan tahuanan

pendapatan dan belanja serta pembiayaan daerah berdasarkan

catatan akuntansi sebagai bahan penyajian data kepada atasan

maupun penyusunan laporan kinerja daerah.

b) Kepala Seksi Aset Daerah

(1) Tugas Kepala Seksi Aset Daerah adalah:

· Membantu Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah dalam

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan dan pegendalian kegiatan di Seksi

Aset Daerah.

· Menyusun program kegiatan Seksi Aset Daerah berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data

yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

(2) Fungsi Kepala Seksi Aset Daerah adalah:

· Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala

Subbagian di lingkungan dinas baik secara langsung maupun

tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta

untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh kerja yang

optimal.

· Melaksanakan pengawasan pembukuan secara sistematis dan

kronologis mengenai aset.

h. Unit Pelaksana Teknis Daerah

Unit Pelaksana Teknis merupakan unsur pelaksana operasional dinas

daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis yang

Page 39: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Unit

Pelaksana Teknis Daerah mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis

operasional dinas atau kegiatan teknis penunjang dinas yang mempunyai

wilayah kerja tertentu dalam satu atau beberapa kecamatan.

i. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas membantu sebagian

tugas Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dalam melaksanakan

kegiatan teknis sesuai dengan keahlian dan keterampilan. Kelompok

jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional yang terbagi

dalam beberapa kelompok sesuai bidang keahliannya dan setiap kelompok

dipimpin oleh seorang tenaga fungsional yang ditunjuk oleh pejabat

berwenang diantara tenaga profesional yang ada dan bertanggung jawab

kepada Kepala Dinas.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik adalah akuntansi

keuangan daerah, yang mendapat perhatian besar dari berbagai pihak setelah

adanya reformasi. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kebijakan baru dari

pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi berbagai hal, termasuk

pengelolaan keuangan daerah.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Keuangan Negara, Pemerintah

telah menetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun

2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan

tersebut menggunakan basis kas untuk pengakuan transaksi pendapatan, belanja

Page 40: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dan pembiayaan, dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas

dana. Namun, penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 2005 masih bersifat sementara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 36

ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang

menyatakan bahwa selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja

berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran

berbasis kas. Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual

menurut Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dilaksanakan

paling lambat lima tahun. Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 perlu diganti.

Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya akan

disebut PP No. 71 Tahun 2010, berbuah keputusan penghapusan Standar

Akuntansi Pemerintahan Berbasis Kas Menuju Akrual dan penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual secara penuh mulai tahun 2015.

Sebagaimana disebutkan dalam PP No. 71 Tahun 2010 Pasal 1 ayat (8) bahwa

yang dimaksud dengan SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui

pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis

akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan

pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN atau

APBD.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diberlakukan semenjak 1

Januari 2001 telah mengakibatkan terjadinya perubahan yang sangat besar dalam

sistem pemerintahan di Indonesia yakni munculnya otonomi daerah. Pemerintah

Page 41: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Daerah diberikan wewenang dan peran yang cukup besar untuk ‘mengurus

dirinya’ sendiri. Dalam hal keuangan, sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang tentang Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah yang menetapkan

berbagai aturan tentang “pengelolaan dan pertanggungjawaban Keuangan

Daerah”. Peraturan Pemerintah ini secara rinci memuat berbagai ketentuan

penggunaan Keuangan Daerah yang diperoleh dari berbagai sumber penerimaan,

mulai dari perencanaan sampai pertanggungjawaban dan pengawasan. Dari

paparan tersebut jelas bahwa sistem pengawasan dan pertanggungjawaban

sangat dititikberatkan, dalam hal ini sistem akuntansi yang kredibel dan

akuntabel.

Laporan keuangan yang dihasilkan dari penerapan SAP Berbasis Akrual

dimaksudkan untuk memberi manfaat lebih baik bagi para pemangku

kepentingan, baik para pengguna maupun pemeriksa laporan keuangan

pemerintah, dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Hal ini sejalan

dengan salah satu prinsip akuntansi yaitu bahwa biaya yang dikeluarkan

sebanding dengan manfaat yang diperoleh. Tak hanya itu, peningkatan kualitas

informasi pelaporan keuangan pemerintah baik pusat dan daerah akan menjadi

semakin baik lewat pelaporan keuangan yang dihasilkan basis akrual. Dengan

demikian pengukuran kinerja dapat dilihat dengan lebih teliti serta mampu

memfasilitasi manajemen keuangan atau aset dengan lebih transparan dan

akuntabel sehingga kepercayaan publik akan meningkat.

Dalam hal ini memungkinkan penulis untuk dapat mengetahui kelebihan

dan kekurangan dari laporan keuangan daerah yang diterapkan dalam kegiatan

pelaporan keuangan. Selain itu penulis juga dapat membandingkan laporan

Page 42: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

keuangan daerah Kabupaten Karanganyar dengan aturan PP No. 24 Tahun 2005

dan aturan yang baru, yaitu PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan.

Atas dasar hal tersebut, maka penulis tertarik untuk menjadikan masalah

kesesuaian mekanisme laporan keuangan daerah yang disajikan terhadap

Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah No. 71

Tahun 2010 tersebut sebagai fokus di dalam penelitian ini dengan judul

“PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2005

DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010

TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN

KARANGANYAR”.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis membatasi

permasalahan yang akan dibahas, antara lain sebagai berikut ini:

1. Apa perbedaan antara Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 dengan

Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010?

2. Apakah pelaksanaan penerapan laporan keuangan daerah Kabupaten

Karanganyar tahun 2010 telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24

Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP No. 01 perihal

Penyajian Laporan Keuangan) dan tahun 2011 dengan Peraturan Pemerintah

No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP No. 01

perihal Penyajian Laporan Keuangan)?

Page 43: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui perbedaan antara Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun

2005 dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010.

2. Untuk mengetahui kesesuaian laporan keuangan daerah Kabupaten

Karanganyar tahun 2010 terhadap Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP No. 01 perihal Penyajian

Laporan Keuangan) dan tahun 2011 terhadap Peraturan Pemerintah No. 71

Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP No. 01 perihal

Penyajian Laporan Keuangan).

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi DPPKAD Kabupaten Karanganyar

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam laporan

keuangan daerah Kabupaten Karanganyar pada tahap selanjutnya.

2. Bagi pihak lain

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pembanding bagi penelitian yang

sama dan sebanding, serta menjadi bahan literatur tambahan untuk penelitian

berikutnya.

Page 44: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Akuntansi

Pengertian akuntansi menurut Accounting Principles Board (Halim,

2007:32) disebutkan bahwa akuntansi adalah suatu kegiatan jasa, yang

fungsinya menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat

keuangan tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam

mengambil keputusan ekonomi atau membuat pilihan-pilihan nalar di antara

berbagai alternatif arah tindakan. Menurut American Accounting Association

(Halim, 2007:32) akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian,

pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari

suatu organisasi/ entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka

mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan.

Pengertian ini juga dapat melingkupi penganalisisan laporan yang dihasilkan

oleh akuntansi tersebut.

Nordiawan, dkk (2007:1) mengartikan akuntansi merupakan proses

mengenali, mengukur, dan mengomunikasikan informasi ekonomi untuk

memeperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai

informasi yang bersangkutan.

2. Pengertian Akuntansi Pemerintahan

Akuntansi Pemerintahan (termasuk di dalamnya akuntansi untuk

lembaga-lembaga non-profit pada umumnya), adalah bidang akuntansi yang

Page 45: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

berkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga yang tidak

bertujuan mencari laba lainnya (Baswir, 1993:5), sedangkan menurut Bastian

(2006:15) akuntansi pemerintahan merupakan mekanisme teknik dan analisis

akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-

lembaga tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintah

daerah, BUMN, BUMD, LSM, dan yayasan sosial, maupun pada proyek-

proyek kerja sama sektor publik dan swasta.

Akuntansi pemerintahan dapat didefinisikan menjadi aktivitas

pemberian jasa untuk menyediakan informasi keuangan pemerintah kepada

para pengguna berdasarkan proses pencatatan, pengklarifikasian,

pengikhtisaran transaksi keuangan pemerintah serta penafsiran atas informasi

keuangan tersebut (Bahtiar, dkk, 2009:12).

3. Pengertian Akuntansi Keuangan Daerah

Halim (2007:42) menyatakan bahwa akuntansi keuangan daerah

adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan

transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintah daerah atau pemda

(kabupaten, kota, atau provinsi) yang dijadikan sebagai informasi dalam

rangka pengambilan keputusan ekonomi yang diperlukan oleh pihak-pihak

eksternal entitas pemda (kabupaten, kota, atau provinsi).

4. Laporan Keuangan

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan disebutkan bahwa laporan keuangan merupakan

laporan terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang

dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.

Page 46: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Sugiri dan Bogat (2004:22) menyebutkan bahwa terdapat empat

karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan, yaitu:

a. Dapat dipahami, informasi keuangan yang dapat dipahami adalah

informasi yang disajikan dalam bentuk dan bahasa teknis yang sesuai

dengan tingkat pengertian penggunanya. Dalam konteks ini, para pihak

pengguna sendiri dituntut memiliki tingkat pengetahuan tertentu mengenai

akuntansi dan informasi keuangan yang dikandungnya. Dengan demikian

sama sekali tidak berarti bahwa informasi akuntansi harus dapat

dimengerti oleh setiap orang.

b. Relevan, informasi keuangan harus berpautan dengan tujuan

pemanfaatannya. Informasi yang tidak berpautan dengan pemanfaatannya

tidaklah relevan dan tidak ada gunanya. Berhubung laporan keuangan

disusun untuk memenuhi kepentingan pihak-pihak yang memiliki rupa-

rupa tujuan, maka upaya penyajian informasi yang relevan lebih

difokuskan kepada kepentingan umum pengguna.

c. Andal, agar bermanfaat informasi juga harus andal. Informasi memiliki

kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan

yang material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang

tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar

diharapkan dapat disajikan.

d. Dapat diperbandingkan, informasi akuntansi harus dapat diperbandingkan

dengan informasi akuntansi periode sebelumnya pada perusahaan yang

sama, atau dengan perusahaan sejenis lainnya pada periode waktu yang

Page 47: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

sama. Agar dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya pada

perusahaan yang sama.

5. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan

a. Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam

menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

b. Ruang Lingkup Standar Akuntansi Pemerintahan

SAP diterapkan di lingkup pemerintahan yaitu pemerintahan pusat,

pemerintahan daerah, dan satuan organisasi di lingkungan pemerintahan

pusat/ daerah, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan

organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan. Keterbatasan

dari penerapan SAP akan dinyatakan secara eksplisit pada setiap standar

yang diterbitkan.

c. Entitas Pelaporan

Entias pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau

lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-

undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa

laporan keuangan, yang terdiri atas:

1) Pemerintah pusat

2) Pemerintah daerah

3) Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/ daerah atau

organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan

satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.

Page 48: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

d. Isi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan, terdiri atas:

1) PSAP No. 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan

2) PSAP No. 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran

3) PSAP No. 03 tentang Laporan Arus Kas

4) PSAP No. 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan

5) PSAP No. 05 tentang Akuntansi Persediaan

6) PSAP No. 06 tentang Akuntansi Investasi

7) PSAP No. 07 tentang Akuntansi Aset Tetap

8) PSAP No. 08 tentang Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan

9) PSAP No. 09 tentang Akuntansi Kewajiban

10) PSAP No. 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan

Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa

11) PSAP No. 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian.

6. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan

a. Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan

SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam

menyusun dan menyajikan laporankeuangan pemerintah.

SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan,

beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual,

serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan

pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/

APBD.

Page 49: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

SAP Berbasis Kas Menuju Akrual adalah SAP yang mengakui

pendapatan, belanja, dan pembiayaan berbasis kas, serta mengakui aset,

utang, dan ekuitas dana berbasis akrual.

b. Ruang Lingkup Standar Akuntansi Pemerintahan

SAP diterapkan di lingkup pemerintahan yaitu pemerintahan pusat,

pemerintahan daerah, masing-masing kementerian negara atau lembaga di

lingkungan pemerintah pusat dan satuan organisasi di lingkungan

pemerintahan pusat/ daerah, jika menurut peraturan perundang-undangan

satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.

Keterbatasan dari penerapan SAP akan dinyatakan secara eksplisit pada

setiap standar yang diterbitkan.

c. Entitas Pelaporan

Entias pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau

lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-

undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa

laporan keuangan, yang terdiri atas:

1) Pemerintah pusat

2) Pemerintah daerah

3) Masing-masing kementerian negara atau lembaga di lingkungan

pemerintah pusat

4) Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/ daerah atau

organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan

satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.

Page 50: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

d. Isi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan, terdiri atas:

1) PSAP No. 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan

2) PSAP No. 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran

3) PSAP No. 03 tentang Laporan Arus Kas

4) PSAP No. 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan

5) PSAP No. 05 tentang Akuntansi Persediaan

6) PSAP No. 06 tentang Akuntansi Investasi

7) PSAP No. 07 tentang Akuntansi Aset Tetap

8) PSAP No. 08 tentang Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan

9) PSAP No. 09 tentang Akuntansi Kewajiban

10) PSAP No. 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan

Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa

11) PSAP No. 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian

12) PSAP No. 12 tentang Laporan Operasional

7. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 01 tentang Penyajian

Laporan Keuangan

a. Ruang Lingkup

Pernyataan Standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam

menyusun laporan keuangan suatu entitas pemerintah pusat, pemerintah

daerah, dan laporan keuangan konsolidasian, tidak termasuk perusahaan

negara/ daerah.

b. Basis Akuntansi

1) Dalam PP No. 24 Tahun 2005 basis akuntansi yang digunakan dalam

laporan keuangan pemerintah yaitu basis kas untuk pengakuan

Page 51: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dan basis akrual untuk

pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

2) Dalam PP No. 71 Tahun 2010 basis akuntansi yang digunakan dalam

laporan keuangan pemerintah yaitu basis akrual.

c. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai

posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas

pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi

mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja

keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna

dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber

daya. Secara spesifik tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk

menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan

untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang

dipercayakan kepadanya, dengan:

1) menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi,

kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah

2) menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya

ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah

3) menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan

sumber daya ekonomi

4) menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap

anggarannya

Page 52: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

5) menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai

aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya

6) menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk

membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

7) menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi

kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.

d. Komponen-Komponen Laporan Keuangan

1) Dalam PP No. 24 Tahun 2005 komponen-komponen yang terdapat

dalam suatu set laporan keuangan pokok adalah:

a) Laporan Realisasi Anggaran

b) Neraca

c) Laporan Arus Kas

d) Catatan atas Laporan Keuangan.

Komponen-komponen laporan keuangan tersebut disajikan oleh setiap

entitas pelaporan, kecuali Laporan Arus Kas yang hanya disajikan

oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

2) Dalam PP No. 71 Tahun 2010 komponen-komponen yang terdapat

dalam satu set laporan keuangan terdiri atas laporan pelaksanaan

anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial, sehingga seluruh

komponen menjadi sebagai berikut:

a) Laporan Realisasi Anggaran

b) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

c) Neraca

d) Laporan Operasional

Page 53: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

e) Laporan Arus Kas

f) Laporan Perubahan Ekuitas

g) Catatan atas Laporan Keuangan.

Komponen-komponen laporan keuangan tersebut disajikan oleh setiap

entitas pelaporan, kecuali: Laporan Arus Kas yang hanya disajikan

oleh entitas yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum, dan

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang hanya disajikan oleh

Bendahara Umum Negara dan entitas pelaporan yang menyusun

laporan keuangan konsolidasiannya.

8. Struktur dan Isi laporan Keuangan PSAP No. 01

a. Pendahuluan

Pernyataan Standar ini mensyaratkan adanya pengungkapan tertentu

pada lembar muka (on the face) laporan keuangan, mensyaratkan

pengungkapan pos-pos lainnya dalam lembar muka laporan keuangan

ataudalam Catatan atas Laporan Keuangan, dan merekomendasikan

format ilustrasi standar ini yang dapat diikuti oleh suatu entitas pelaporan

sesuai dengan situasi masing-masing.

b. Laporan Keuangan

1) Dalam PP No. 24 Tahun 2005 komponen-komponen yang terdapat

dalam Laporan Keuangan terdiri atas:

a) Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi

dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh

Page 54: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

pemerintah pusat/ daerah, yang menggambarkan perbandingan

antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan.

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sekurang-kurangnya

unsur-unsur sebagai berikut:

(1) pendapatan

(2) belanja

(3) transfer

(4) surplus/ defisit

(5) pembiayaan

(6) sisa lebih/ kurang pembiayaan anggaran.

b) Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi

mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

Setiap entitas pelaporan mengklasifikasikan asetnya dalam aset

lancar dan nonlancar serta mengklasifikasikan kewajibannya

menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam

neraca.

Neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut:

(1) kas dan setara kas

(2) investasi jangka pendek

(3) piutang pajak dan bukan pajak

(4) persediaan

(5) investasi jangka panjang

(6) aset tetap

Page 55: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

(7) kewajiban jangka pendek

(8) kewajiban jangka panjang

(9) ekuitas dana.

c) Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber,

penggunaaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode

akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.

Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas

operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan

nonanggaran. Penyajian Laporan Arus Kas dan pengungkapan yang

berhubungan dengan arus kas diatur dalam PSAP No. 03 tentang

Laporan Arus Kas.

d) Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan sekurang-kurangnya disajikan

dengan susunan sebagai berikut:

(1) informasi tentang kebijakan fiskal/ keuangan, ekonomi makro,

pencapaian target Undang-Undang APBN/ Perda APBD,

berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian

target

(2) ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan

(3) informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan

kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan

atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya

Page 56: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

(4) pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan

Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam

lembar muka laporan keuangan

(5) pengungkapan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban

yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas

pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan

basis kas

(6) informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang

wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan

keuangan

(7) daftar dan skedul.

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar

terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam

Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas.

Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah

penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar

Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan

lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan

keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen

lainnya.

a) Penyajian Kebijakan-kebijakan Akuntansi

Bagian kebijakan akuntansi pada Catatan atas Laporan

Keuangan menjelaskan hal-hal berikut ini:

Page 57: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

(1) basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan

laporan keuangan

(2) sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang

berkaitandengan ketentuan-ketentuan masa transisi Standar

Akuntansi Pemerintahan diterapkan oleh suatu entitas

pelaporan

(3) dan setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan

untuk memahami laporan keuangan.

b) Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya

Suatu entitas pelaporan mengungkapkan hal-hal berikut ini

apabila belum diinformasikan dalam bagian manapun dari

laporan keuangan, yaitu:

(1) domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta jurisdiksi

dimana entitas tersebut beroperasi

(2) penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan

pokoknya

(3) ketentuan perundang-undangan yang menjadi landasan

kegiatan operasionalnya.

2) Dalam PP No. 71 Tahun 2010 komponen-komponen yang terdapat

dalam Laporan Keuangan terdiri atas:

a) Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi

dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh

Page 58: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

pemerintah pusat/ daerah, yang menggambarkan perbandingan

antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan.

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sekurang-kurangnya

unsur-unsur sebagai berikut:

(1) pendapatan

(2) belanja

(3) transfer

(4) surplus/ defisit

(5) pembiayaan

b) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan secara

komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut:

(1) Saldo Anggaran Lebih awal

(2) Penggunaan Saldo Anggaran Lebih

(3) Sisa Lebih/ Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan

(4) Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya

(5) Lain-lain

(6) Saldo Anggaran Lebih Akhir.

Di samping itu, suatu entitas pelaporan menyajikan rincian lebih

lanjut dari unsur-unsur yang terdapat dalam Laporan Perubahan

Saldo Anggaran Lebih dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

c) Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi

mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

Page 59: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Setiap entitas pelaporan mengklasifikasikan asetnya dalam aset

lancar dan nonlancar serta mengklasifikasikan kewajibannya

menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam

neraca.

Neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut:

(1) kas dan setara kas

(2) investasi jangka pendek

(3) piutang pajak dan bukan pajak

(4) persediaan

(5) investasi jangka panjang

(6) aset tetap

(7) kewajiban jangka pendek

(8) kewajiban jangka panjang

(9) ekuitas dana.

d) Laporan Operasional

Laporan operasional menyajikan pos-pos sebagai berikut:

(1) Pendapatan-LO dari kegiatan operasional

(2) Beban dari kegiatan operasional

(3) Surplus/ defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada

(4) Pos luar biasa, bila ada

(5) Surplus/ defisit-LO.

Penambahan pos-pos, judul dan subtotal disajikan dalam laporan

operasional jika standar ini mensyaratkannya, atau jika diperlukan

Page 60: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

untuk menyajikan dengan wajar hasil operasi suatu entitas

pelaporan.

e) Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber,

penggunaaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode

akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.

Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas

operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan

nonanggaran. Penyajian Laporan Arus Kas dan pengungkapan yang

berhubungan dengan arus kas diatur dalam PSAP No. 03 tentang

Laporan Arus Kas.

f) Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang-kurangnya pos-

pos:

(1) Ekuitas awal

(2) Surplus/ defisit-LO pada periode bersangkutan

(3) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/ mengurangi

ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang

disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi

kesalahan mendasar, misalnya: koreksi kesalahan mendasar

dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya,

dan perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.

Page 61: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

(4) Ekuitas akhir.

Di samping itu, suatu entitas pelaporan menyajikan rincian lebih

lanjut dari unsur-unsur yang terdapat dalam Laporan Perubahan

Ekuitas dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

g) Catatan atas Laporan Keuangan

Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan

membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya,

Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai

berikut:

(1) Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas

Akuntansi.

(2) Informasi tentang kebijakan fiskal/ keuangan dan ekonomi

makro.

(3) Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan

berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian

target.

(4) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan

kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan

atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya.

(5) Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan

pada lembar muka laporan keuangan.

(6) Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi

Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka

laporan keuangan.

Page 62: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

(7) Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar,

yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar

terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam

Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran

Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan

Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam Catatan atas

Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan

dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta

pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk

penyajian yang wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban

kontinjensi dan komitmen-komitmen lainnya.

a) Penyajian Kebijakan-kebijakan Akuntansi

Bagian kebijakan akuntansi pada Catatan atas Laporan

Keuangan menjelaskan hal-hal berikut ini:

(1) dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan

laporan keuangan

(2) sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang

berkaitan dengan ketentuan-ketentuan masa transisi Standar

Akuntansi Pemerintahan diterapkan oleh suatu entitas

pelaporan

(3) setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk

memahami laporan keuangan.

Page 63: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

b) Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya

Suatu entitas pelaporan mengungkapkan hal-hal berikut ini

apabila belum diinformasikan dalam bagian manapun dari

laporan keuangan, yaitu:

(1) domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta jurisdiksi

dimana entitas tersebut beroperasi

(2) penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan

pokoknya

(3) ketentuan perundang-undangan yang menjadi landasan

kegiatan operasionalnya.

9. Pengakuan dan Pengukuran Pos-Pos Neraca dalam PSAP No. 01

a. Pengakuan

1) Dalam PP No. 24 Tahun 2005

a) Pengakuan Aset

(1) Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan

diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya

yang dapat diukur dengan andal.

(2) Aset diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/ atau

kepenguasaannya berpindah.

b) Pengakuan Kewajiban

(1) Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran

sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan

untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, dan

Page 64: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai

penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.

(2) Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada

saat kewajiban timbul.

2) Dalam PP No. 71 Tahun 2010

a) Pengakuan Aset

(1) Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan

diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya

yang dapat diukur dengan andal.

(2) Aset diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/ atau

kepenguasaannya berpindah.

b) Pengakuan Kewajiban

(1) Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran

sumber daya ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan

kewajiban yang ada sampai saat pelaporan, dan perubahan atas

kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat

diukur dengan andal.

(2) Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada

saat kewajiban timbul.

b. Pengukuran

1) Dalam PP No. 24 Tahun 2005

a) Pengukuran Aset

Pengukuran aset adalah sebagai berikut:

(1) Kas dicatat sebesar nilai nominal

Page 65: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

(2) Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan

(3) Piutang dicatat sebesar nilai nominal

(4) Persediaan dicatat sebesar:

(a) Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian

(b) Biaya Standar apabila diperoleh dengan memproduksi

sendiri

(c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti

donasi/ rampasan.

(5) Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan

termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk

memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut.

(6) Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan. Apabila penilaian

aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak

memungkinkan, maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai

wajar pada saat perolehan.

(7) Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset

tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik

aset tersebut.

(8) Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara

swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan

baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan

dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan,

dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan

pembangunan aset tetap tersebut.

Page 66: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

(9) Aset moneter dalam mata uang asing dijabarkan dan

dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang

asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal

neraca.

b) Pengukuran Kewajiban

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata

uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral

pada tanggal neraca.

2) Dalam PP No. 71 Tahun 2010

a) Pengukuran Aset

Pengukuran aset adalah sebagai berikut:

(1) Kas dicatat sebesar nilai nominal

(2) Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan

(3) Piutang dicatat sebesar nilai nominal

(4) Persediaan dicatat sebesar:

(a) Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian

(b) Biaya Standar apabila diperoleh dengan memproduksi

sendiri

(c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti

donasi/ rampasan.

(5) Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan

termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk

memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut.

Page 67: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

(6) Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan. Apabila penilaian

aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak

memungkinkan, maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai

wajar pada saat perolehan.

(7) Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset

tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik

aset tersebut.

(8) Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara

swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan

baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan

dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan,

dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan

pembangunan aset tetap tersebut.

(9) Aset moneter dalam mata uang asing dijabarkan dan

dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang

asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal

neraca

b) Pengukuran Kewajiban

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata

uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral

pada tanggal neraca.

Page 68: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

B. PEMBAHASAN

1. Perbedaan Antara Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 Dengan

Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010

Perbedaan yang mendasar antara PP No. 24 Tahun 2005 dengan PP

No. 71 Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel II.1 berikut:

Tabel II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No. 71 Tahun 2010

PEMBEDA PP NO. 24 TAHUN 2005

PP NO. 71 TAHUN 2010

Basis Akuntansi yang Digunakan

Basis Kas untuk pengakuan transaksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Basis Akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana

Basis Akrual untuk pengakuan pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN atau APBD.

Laporan Keuangan yang Disajikan

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

2. Neraca 3. Laporan Arus Kas

(LAK) 4. Catatan atas Laporan

Keuangan (CaLK)

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)

3. Neraca 4. Laporan Operasional

(LO) 5. Laporan Arus Kas

(LAK) 6. Laporan Perubahan

Ekuitas (LPE) 7. Catatan atas Laporan

Keuangan (CaLK)

Page 69: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2. Pelaksanaan Penerapan Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Karanganyar

Tahun 2010 Dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 dan Tahun

2011 Dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010

Pelaksanaan penerapan laporan keuangan daaerah Kabupaten

Karanganyar dapat dilihat perbandingannya terhadap PP No. 24 Tahun 2005

dan PP No. 71 Tahun 2010 yang disajikan dalam tabel II.2 berikut:

Tabel II.2 Perbandingan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No. 71 Tahun 2010

PEMBEDA PP NO. 24

TAHUN 2005 PP NO. 71

TAHUN 2010 TAHUN 2009-2010 TAHUN 2011

Basis Akuntansi yang Digunakan

Menggunakan Basis Kas untuk pengakuan transaksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan, serta Basis Akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

Masih belum dapat dianalisis dikarenakan Laporan Keuangan Tahun 2011 masih dalam proses pemeriksaan oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Masih belum dapat dianalisis dikarenakan Laporan Keuangan Tahun 2011 masih dalam proses pemeriksaan oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)

Laporan Keuangan

yang Disajikan

1. Laporan Realisasi APBD, terdiri atas: a) Pendapatan b) Belanja c) Surplus/ (Defisit) d) Pembiayaan e) Sisa lebih/ kurang

pembiayaan anggaran 2. Neraca, terdiri atas:

a) Kas dan setara kas b) Investasi jangka pendek c) Piutang d) Persediaan e) Investasi jangka panjang f) Aset tetap g) Dana cadangan h) Aset lainnya i) Kewajiban jangka

pendek

Page 70: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

j) Kewajiban jangka panjang

k) Ekuitas dana 3. Laporan Arus Kas, terdiri

atas: a) Aktivitas operasi b) Aktivitas investasi

nonkeuangan c) Aktivitas pembiayaan d) Aktivitas nonanggaran

4. Catatan atas Laporan Keuangan, terdiri atas: a) Ekonomi makro,

kebijakan keuangan, dan pencapaian target kinerja APBD.

b) Ikhtisar capaian target kinerja keuangan.

c) Kebijakan akuntansi d) Penjelasan pos-pos

laporan keuangan. e) Pengungkapan lainnya,

informasi non keuangan.

a. Pelaksanaan penerapan laporan keuangan daerah Kabupaten

Karanganyar tahun 2010 dengan PP No. 24 Tahun 2005

Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang

dipertanggungjawabkan dalam Laporan Keuangan Daerah Kabupaten

Karanganyar Tahun 2010 dilakukan oleh Bidang Akuntansi Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD).

DPPKAD selaku Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) di

Kabupaten Karanganyar telah menyusun Laporan Keuangan sesuai

dengan Peraturan Bupati Karanganyar No. 98 Tahun 2010, Peraturan

Tabel II.2 Perbandingan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No. 71 Tahun 2010 (Lanjutan)

Page 71: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Pemerintah No. 08 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah, Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun

2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP No. 01 perihal

Penyajian Laporan Keuangan). Penyajian bentuk laporan keuangan pada

DPPKAD Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2010 sebagai

berikut:

1) Laporan Realisasi APBD Tahun Anggaran 2010, terdiri atas:

a) Pendapatan

b) Belanja

c) Surplus/ (Defisit)

d) Pembiayaan

e) Sisa lebih/ kurang pembiayaan anggaran

2) Neraca per 31 Desember 2010, terdiri atas:

a) Kas dan setara kas

b) Investasi jangka pendek

c) Piutang

d) Persediaan

e) Investasi jangka panjang

f) Aset tetap

g) Dana cadangan

h) Aset lainnya

i) Kewajiban jangka pendek

j) Kewajiban jangka panjang

Page 72: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

k) Ekuitas dana

3) Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2010, terdiri atas:

a) Aktivitas operasi

b) Aktivitas investasi nonkeuangan

c) Aktivitas pembiayaan

d) Aktivitas nonanggaran

4) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2010, terdiri atas:

a) Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Pencapaian Target

Kinerja APBD

Perekonomian Kabupaten Karanganyar secara makro dapat

dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi tahun 2009 mengalami

pertumbuhan yang positif, di mana hal tersebut sangat mendukung

pertumbuhan ekonomi tahun 2010. Tetapi dalam upaya memacu

laju pertumbuhan ekonomi tersebut pemerintah mempunyai

beberapa permasalahan yang dihadapi pada tahun 2010, antara lain:

(1) Masih terdapatnya masyarakat yang hidup dibawah garis

kemiskinan.

(2) Jumlah pengangguran masih relatif tinggi.

(3) Masih belum maksimalnya pelaksanaan pendidikan untuk

menuju yang berkualitas seperti harapan semua pihak.

(4) Masih belum maksimalnya pelayanan kesehatan utamanya

yang dapat menjangkau seluruh masyarakat miskin.

(5) Masih rendahnya pendapatan petani, yang merupakan bagian

terbesar dari penduduk Kabupaten Karanganyar.

Page 73: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

(6) Masih rendahnya kualitas sarana dan prasarana fisik/

infrastruktur sosial, ekonomi masyarakat, khususnya jalan,

jembatan, irigasi, pendidikan, kesehatan dan pasar rakyat.

Kebijakan keuangan Pemerintah Kabupaten Karanganyar

diarahkan untuk:

(1) Kebijakan keuangan dalam pendapatan daerah

(a) Melaksanakan penyederhanaan sistem dan prosedur

administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah,

membangun ketaatan wajib pajak dan wajib retribusi

daerah, serta peningkatan pengendalian dan pengawasan

atas pemungutan pendapatan asli.

(b) Mendayagunakan kekayaan daerah yang belum dipisahkan

dan belum dimanfaatkan untuk dikelola atau

dikerjasamakan pihak ketiga sehingga menghasilkan

pendapatan.

(c) Menyediakan sarana dan prasarana bagi pemungut

penerimaan daerah yang bersifat mobilitas maupun

pemberian operasional bagi penerimaan pendapatan.

(2) Kebijakan keuangan dalam belanja daerah

(a) Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat,

terutama bidang pendidikan, kesehatan, pangan dan

infrastruktur.

Page 74: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

(b) Menguatkan program-program penanggulangan

kemiskinan serta pemberdayaan masyarakat yang

berkerlanjuatan.

(c) Memfasilitasi dan memberikan stimulan pada sektor riil

melalui bantuan modal, pembinaan dan pendampingan

kepada UMKM.

(3) Kebijakan keuangan dalam pembiayaan daerah

(a) Pemanfaatan sumber-sumber penerimaan maupun

pengeluaran pembiayaan untuk menutup defisit anggaran

atau memperkuat surplus anggaran daerah.

(b) Pemanfaatan pembiayaan daerah untuk menampung

semua jenis penerimaan daerah yang tidak dapat

dikategorikan sebagai pendapatan daerah dan semua jenis

pengeluaran yang tidak dapat dikategorikan sebagai

belanja daerah.

Pencapaian target kinerja APBD pada Pemerintah

Kabupaten Karanganyar tahun 2010 melaksanakan sebanyak 379

program yang terbagi dalam 2.012 kegiatan (dengan asumsi

Program dan Kegiatan yang sama dihitung lagi pada SKPD yang

berbeda).

b) Ikhtisar Capaian Target Kinerja Keuangan

Peningkatan kinerja keuangan merupakan prioritas

pembangunan Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang ingin

dicapai. Dalam perkembangan pendapatan daerah berdasarkan

Page 75: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

sumbernya tahun 2010 mengalami kenaikan dari dua tahun

sebelumnya, dan perkembangan belanja daerah berdasarkan

kelompok belanja tahun 2010 mengalami kenaikan pada belanja

operasi, belanja modal, belanja tak terduga, dan mengalami

penurunan pada transfer.

c) Kebijakan Akuntansi

(1) Entitas pelaporan keuangan daerah

Pemerintah Kabupaten Karanganyar terdiri atas 62

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan 1 entitas

pelaporan di DPPKAD, untuk tahun anggaran 2010 seluruh

entitas akuntansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Karanganyar sudah menyelenggarakan akuntansi, tetapi belum

menyusun laporan keuangan secara keseluruhan. Hal tersebut

disebabkan adanya keterbatasan pengetahuan dari seluruh

SKPD dalam menyusun laporan keuangan.

(2) Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan

keuangan pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar adalah

basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan

pembiayaan, serta basis akrual untuk pengakuan aset,

kewajiban, dan ekuitas dana dalam neraca.

(3) Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan

keuangan

Page 76: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Basis pengukuran yang digunakan dalam laporan

keuangan Kabupaten Karanganyar adalah PP No. 24 Tahun

2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

(4) Penerapan kebijakan akuntansi dalam PSAP

Secara umum kebijakan akuntansi yang telah

diterapkan pada Kabupaten Karanganyar yang sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintahan, antara lain:

(a) Kas dicatat sebesar nilai nominal.

(b) Piutang diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan

jumlah kas yang akan diterima.

(c) Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga

dicatat sebesar biaya perolehan.

(d) Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi

berdasarkan hasil inventarisasi fisik. Persediaan disajikan

sebesar biaya perolehan apabila diperoleh dengan

pembelian, biaya standar apabila diperoleh dengan

memproduksi sendiri dan dengan nilai wajar apabila

diperoleh cara lain seperti donasi/ rampasan.

(e) Investasi jangka panjang diakui pada akhir periode sebesar

biaya perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang

terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas

investasi tersebut.

(f) Aset tetap dinilai dengan harga/ biaya perolehan, apabila

dengan menggunakan harga/ biaya perolehan tidak

Page 77: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

memungkinkan, maka didasarkan pada nilai wajar pada

saat perolehan.

(g) Konstruksi dalam pengerjaan dicatat dengan biaya

perolehan.

(h) Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal.

(5) Penjelasan atas pos-pos laporan keuangan

Penjelasan catatan atas laporan keuangan, yaitu

menjelaskan rincian atas perkiraan dan saldo per akun dalam

Laporan Realisasi APBD, Neraca, dan Laporan Arus Kas

(6) Pengungkapan lainnya, informasi non keuangan

Pada tahun anggaran 2010 Pemerintah Kabupaten

Karanganyar di dukung dengan Sumber Daya Manusia

sebanyak 12.514 pegawai.

b. Pelaksanaan penerapan laporan keuangan daerah Kabupaten

Karanganyar tahun 2011 dengan PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan (PSAP No. 01 perihal Penyajian Laporan

Keuangan)

Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Karanganyar Tahun

2011 hingga saat ini masih dalam proses pemeriksaan oleh pihak Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK). Proses pemeriksaan dilaksanakan kurang

lebih selama 32 hari setelah pra audit dan pasca audit (selambat-

lambatnya 2 bulan setelah menerima laporan keuangan dari Pemerintah

Daerah). Diperkirakan Laporan Keuangan selesai proses pemeriksaan

oleh BPK pada akhir bulan Mei-awal bulan Juni 2012, sehingga untuk

saat ini DPPKAD Kabupaten Karanganyar belum bisa mengeluarkan

Page 78: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2011 kepada publik. Dengan

demikian penulis masih belum mendapatkan data yang bersangkutan

guna untuk bahan penulisan dalam membandingkan pelaksanaan

penerapan antara Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Karanganyar

Tahun 2011 dengan PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (PSAP No. 01 perihal Penyajian Laporan Keuangan).

Penjabaran penyajian laporan keuangan daerah Kabupaten Karanganyar

Tahun 2010 di atas disusun berdasarkan PSAP No. 01.

C. EVALUASI

Pada umumnya program dan kegiatan pengelolaan keuangan daerah

Kabupaten Karanganyar telah dilaksanakan dengan baik, namun demikian dari

pelaksanaannya disadari bahwa masih terdapat beberapa permasalahan yang

dihadapi dalam penyusunan Laporan Keuangan. Laporan Keuangan yang telah

dihasilkan oleh Kabupaten Karanganyar Tahun 2010, dapat dilihat bahwa:

1. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi APBD yang telah dihasilkan oleh Pemerintah

Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 dalam penyajian unsur laporan

keuangan tidak disajikan seperti yang tercantum dalam PP No. 24 Tahun

2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP No. 01 perihal

Penyajian Laporan Keuangan). Laporan Realisasi APBD yang dibuat tidak

terdapat pos transfer, yang terdiri atas bagi hasil kepada pemerintahan daerah

dan bagi hasil pajak/ bagi hasil bukan pajak. Hal tersebut disebabkan Bidang

Akuntansi DPPKAD memasukkan pos tersebut ke dalam pos Pendapatan dan

Belanja.

Page 79: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

2. Neraca

Penyajian unsur-unsur dalam Neraca Kabupaten Karanganyar Tahun

2010 telah sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (PSAP No. 01 perihal Penyajian Laporan Keuangan).

3. Laporan Arus Kas

Penyajian Laporan Arus Kas Kabupaten Karanganyar Tahun 2010

dalampengklasifikasiannya telah sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2005

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP No. 01 perihal Penyajian

Laporan Keuangan).

4. Catatan atas Laporan Keuangan

Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan Kabupaten Karanganyar

Tahun 2010 terdiri atas:

a. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Pencapaian Target APBD

b. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

c. Kebijakan Akuntansi

d. Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

e. Pengungkapan-pengungkapan lainnya

Struktur dan isi yang disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan

yang dibuat oleh Bidang Akuntansi DPPKAD Kabupaten Karanganyar Tahun

2010 telah sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (PSAP No. 01 perihal Penyajian Laporan Keuangan). Namun

terdapat beberapa penerapan kebijakan akuntansi yang tercantum dalam

Catatan atas Laporan Keuangan belum sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2005

Page 80: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP No. 01 perihal Penyajian

Laporan Keuangan).

Penjabaran Kebijakan Akuntansi pada Kabupaten Karanganyar Tahun

2010, sebagai berikut:

a. Entitas pelaporan keuangan daerah

Entitas pelaporan menurut PSAP yang mewajibkan pemerintah

pusat/ daerah dan satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/

daerah untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan

keuangan sudah dilaksanakan oleh setiap SKPD Pemerintah Daerah

Kabupaten Karanganyar. Namun hasil laporan keuangan tesebut dalam

penyajiannya masih belum maksimal, hal tersebut dikarenakan kurangnya

sumber daya manusia dalam pemerintahan yang mengerti dan mengetahui

tentang bidang akuntansi.

b. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan daerah

Kabupaten Karanganyar telah sesuai dengan PSAP No. 01. Penyusunan

laporan keuangan Kabupaten Karanganyar berdasarkan basis kas untuk

pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan, serta basis akrual untuk

pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

c. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Basis pengukuran yang telah digunakan oleh Kabupaten

Karanganyar dalam penyusunan laporan keuangan tahun 2010 berdasarkan

PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP

No. 01 perihal Penyajian Laporan Keuangan).

Page 81: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

d. Penerapan kebijakan akuntansi dalam PSAP

Pada umumnya kebijakan akuntansi yang diterapkan Pemerintah

Kabupaten Karanganyar berdasarkan PSAP No. 01 perihal Penyajian

Laporan Keuangan. Namun dari sisi pelaksanaannya terdapat beberapa

kebijakan akuntansi yang belum diterapkan sesuai dengan PSAP No. 01

perihal Penyajian Laporan Keuangan, adalah sebagai berikut:

1) Pengakuan aset tetap tanah yang disajikan dalam Neraca ada sebagian

tanah yang tidak disertai dengan dokumen pendukung bukti

kepemilikannya (sertifikat tanah). Tanah yang tidak disertai dengan

sertifikat seharusnya tidak ikut disajikan dalam Neraca.

2) Pengungkapan laporan keuangan untuk masing-masing aset tetap selain

tanah dan konstruksi dalam pengerjaan tidak mencantumkan informasi

penyusutan, sehingga tidak dapat menggambarkan dan diketahui

manfaat ekonomi atau kemungkinan jasa (service potential) yang akan

mengalir ke pemerintah.

Laporan keuangan yang telah dihasilkan oleh Pemerintah Kabupaten

Karanganyar Tahun 2010 bentuk struktur dan isinya telah sesuai dengan

PSAP No.01 tentang Penyajian Laporan Keuangan, dimana dapat dilihat dari

penjabaran Laporan Keuangan Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 di atas

dalam pembahasan. Namun dalam penerapan kebijakan akuntansi Kabupaten

Karanganyar belum seluruhnya diterapkan sesuai dengan PSAP No. 01

tentang Penyajian Laporan Keuangan. Kesesuaian laporan keuangan

Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 dengan PP No. 24 tahun 2005 dapat

dilihat pada tabel II.3 berikut:

Page 82: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

TABEL II.3 Kesesuaian Laporan Keuangan Kabupaten Karanganyar Tahun 2010

Dengan PP No. 24 Tahun 2005

KOMPONEN LAPORAN

KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN KAB. KARANGANYAR

TAHUN 2010 PP NO. 24 TAHUN 2005

1. Aset 2. Kewajiban 3. Ekuitas Dana 4. Pendapatan 5. Belanja 6. Arus Kas

Aset diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya berpindah. Namun dalam penyajian aset tetap tanah di neraca ada yang tidak disertai dengan dokumen pendukung bukti kepemilikan. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul. Mengungkap secara terpisah antara ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi, ekuitas dana cadangan. Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah untuk seluruh transaksi SKPD dan PPKD. Belanja diakui pada saaat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah untuk seluruh transaksi SKPD dan PPKD setelah dilakukan pengesahan definitif oleh fungsi BUD. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran.

Aset diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya berpindah. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul. Mengungkap secara terpisah antara ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi, ekuitas dana cadangan. Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah. Belanja diakui pada saaat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran.

Page 83: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

BAB III

TEMUAN

Berdasarkan dari penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penulis

menemukan beberapa temuan pada penerapan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun

2005 dan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 terhadap penyajian laporan

keuangan yang diterapkan pada Kabupaten Karanganyar, antara lain sebagai berikut:

1. Pemerintah Kabupaten Karanganyar Tahun 2010 dalam laporan

pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah telah

menghasilkan Laporan Keuangan yang terdiri atas Laporan Realisasi APBD,

Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

2. Penerapan penyajian struktur dan isi Laporan Keuangan serta basis akuntansi

yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Karanganyar

Tahun 2010 telah dilaksanakan sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2005 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP No. 01 perihal Penyajian Laporan

Keuangan).

3. Menurut PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP

No. 01 perihal Penyajian Laporan Keuangan) dalam entitas pelaporan,

pemerintah pusat/ daerah dan satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/

daerah diwajibkan untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa

laporan keuangan. Hal ini sudah dilaksanakan oleh setiap SKPD Pemerintah

Daerah Karanganyar, namun hasil laporan keuangan tesebut dalam penyajiannya

masih belum maksimal, dikarenakan masih kurangnya sumber daya manusia

dalam pemerintahan yang mengerti dan mengetahui tentang akuntansi. Hal

Page 84: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

tersebut mengakibatkan Bidang Akuntansi pada DPPKAD mengalami kesulitan

dalam menyusun laporan keuangan, karena laporan pertanggungjawaban

fungsional dan laporan keuangan yang diterima dari SKPD-SKPD masih belum

maksimal, yang disebabkan seluruh SKPD di Pemerintah Kabupaten

Karanganyar belum menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan PP No.

24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP No. 01 perihal

Penyajian Laporan Keuangan), sehingga Bidang Akuntansi masih mengalami

keterbatasan data dalam penyusunan laporan keuangan.

4. Terdapat penerapan kebijakan akuntansi dalam laporan keuangan Kabupaten

Karanganyar yang belum sesuai dengan PSAP No. 01 perihal Penyajian Laporan

Keuangan, yaitu:

a. Aset tetap tanah yang disajikan dalam neraca sebagian tidak disertai dengan

dokumen pendukung bukti kepemilikan (sertifikat tanah).

b. Pengungkapan laporan keuangan untuk masing-masing aset tetap selain tanah

dan konstruksi dalam pengerjaan tidak mencantumkan informasi penyusutan.

Page 85: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan dari hasil temuan yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Kabupaten Karanganyar

belum menerapkan PSAP No. 01 perihal Penyajian Laporan Keuangan dalam PP

No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan secara keseluruhan

dalam Laporan Keuangan Daerah Tahun 2010, dan untuk Laporan Keuangan

Daerah Tahun 2011 belum dapat diketahui penerapannya sudah sesuai dengan

PP No. 71 Tahun 2010, dikarenakan masih dalam proses pemeriksaan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan diperkirakan selesai proses pemeriksaan

pada akhir bulan Mei-awal bulan Juni 2012.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan temuan yang terdapat dalam penerapan PP No. 24 Tahun

2005 dan PP No. 71 Tahun 2010 terhadap Laporan Keuangan Daerah Kabupaten

Karanganyar, maka penulis memberikan rekomendasi yang mungkin dapat

memberikan manfaat untuk peningkatan dalam penyajian laporan keuangan,

yaitu sebagai berikut:

1. Pemerintah Kabupaten Karanganyar harus memonitoring seluruh SKPD

untuk membuat Laporan Keuangan secara maksimal dalam penyajiannya

sebagai laporan pertanggungjawaban SKPD. Laporan Keuangan tersebut

harus sesuai dengan PSAP No. 01 perihal Penyajian Laporan Keuangan,

Page 86: PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN …... · II.1 Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 Dengan PP No ... menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan PP No. 24 tahun 2005 dan PP No.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

yang nantinya laporan keuangan yang dihasilkan oleh seluruh SKPD tersebut

akan digunakan Bidang Akuntansi pada DPPKAD sebagai dasar penyusunan

Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten.

2. Pemerintah Kabupaten Karanganyar harus menerapkan PSAP No. 01 dalam

PP No. 24 Tahun 2005 secara keseluruhan untuk menghasilkan Laporan

Keuangan yang berkualitas. Penerapan PSAP No. 01 dalam Laporan

Keuangan terutama pada kebijakan akuntansi, diantaranya yaitu:

a. Pengakuan aset tetap tanah yang telah disajikan dalam neraca terdapat

tanah yang tidak disertai dengan dokumen pendukung bukti kepemilikan

(sertifikat tanah). Menurut PSAP No. 01 dalam pengakuan aset

menyebutkan bahwa aset diakui pada saat diterima/ kepemilikannya/ dan

atau kepenguasaannya berpindah, seharusnya aset yang tidak disertai

dengan dokumen pendukung tidak disajikan dalam neraca. Hal tersebut

juga diperkuat dengan PSAP No. 07 perihal Akuntansi Aset Tetap yang

dinyatakan dalam pengakuan aset tetap pada paragraf 20-21.

b. Pengungkapan laporan keuangan untuk masing-masing aset tetap selain

tanah dan konstruksi dalam pengerjaan tidak mencantumkan informasi

penyusutan. Dinyatakan dalam PSAP No. 07 perihal Akuntansi Aset

Tetap paragraf 80 dalam pengungkapan laporan keuangan untuk masing-

masing aset tetap harus mencantumkan informasi penyusutan dalam

Catatan atas Laporan Keuangan.