PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan...

22
PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN BUDAYA HIDUP SEHAT POKOK BAHASAN KESEHATAN HIV/AID DI KELAS XI JURUSAN AKUNTANSI SEMESTER GANJIL DI SMK NEGERI 31 JAKARTA Uju Juhiwa 1 Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran Penjasor. Penelitian dilakukan di SMK N 31 Jakarta pada siswa kelas XI, jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 38 orang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan model Stephen Kemmis dan MC. Tanggart dengan empat tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan/tindakan (3) observasi (4) refleksi. Penelitian ini dilakukan dengan 2 Siklus. Siklus pertama 2 kali pertemuan dengan lama setiap pertemuan 2 jam pelajaran. Siklus kedua 2 kali pertemuan dengan lama setiap pertemuan 2 jam pelajaran. Pada siklus I tampak bahwa anak sudah belajar aktif sehingga hasil belajar yang diperoleh cukup bagus. Ini dapat dibuktikan dari hasil pre test diperoleh nilai rata-rata 72,41 sedangkan hasil nilai rata-rata post test adalah 74,69 Pada siklus II tampak anak belajar lebih aktif sehingga hasil belajar yang diperoleh cukup bagus. Ini dapat dibuktikan dari hasil pre test diperoleh nilai rata-rata 71,25 sedangkan hasil nilai rata-rata post test adalah 80,7. Kata Kunci : Problem Base Learning , kemampuan pemecahan masalah 1

Transcript of PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan...

Page 1: PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL

(PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH PADA STANDAR

KOMPETENSI MENERAPKAN BUDAYA HIDUP SEHAT

POKOK BAHASAN KESEHATAN HIV/AID DI KELAS XI

JURUSAN AKUNTANSI SEMESTER GANJIL DI SMK

NEGERI 31 JAKARTA

Uju Juhiwa 1

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran Penjasor.Penelitian dilakukan di SMK N 31 Jakarta pada siswa kelas XI, jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 38 orang.Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan model Stephen Kemmis dan MC. Tanggart dengan empat tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan/tindakan (3) observasi (4) refleksi.Penelitian ini dilakukan dengan 2 Siklus. Siklus pertama 2 kali pertemuan dengan lama setiap pertemuan 2 jam pelajaran. Siklus kedua 2 kali pertemuan dengan lama setiap pertemuan 2 jam pelajaran.Pada siklus I tampak bahwa anak sudah belajar aktif sehingga hasil belajar yang diperoleh cukup bagus. Ini dapat dibuktikan dari hasil pre test diperoleh nilai rata-rata 72,41 sedangkan hasil nilai rata-rata post test adalah 74,69Pada siklus II tampak anak belajar lebih aktif sehingga hasil belajar yang diperoleh cukup bagus. Ini dapat dibuktikan dari hasil pre test diperoleh nilai rata-rata 71,25 sedangkan hasil nilai rata-rata post test adalah 80,7.

Kata Kunci : Problem Base Learning , kemampuan pemecahan masalah

PENDAHULUAN

Selama ini pola pengajaran disekolah menggunakan metode ceramah.

Dimana guru menerangkan dan menuliskan mata pelajaran kepada siswa. Pola ini

cenderung menghasilkan siswa yang pasif, terlalu bergantung dan menunggu

suapan materi guru. Ironisnya, perubahan dunia yang begitu cepat menuntut siswa

_______________

1

Page 2: PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan

1. Uju Juhiwa, Guru Penjas SMK Negeri 31, Sejak 6 Oktober 2010 Ka.SMK Negeri 42 Jakarta.

untuk mampu secara mandiri mengolah berbagai informasi yang ada dan terus aktif

mengembangkan diri mereka terutama dalam pelajaran penjasorkes sering

dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan karena bayak menggunakan

hitugan dan hafalan juga ketekunan dalam proses belajarnya, sehingga tidak

semua siswa menyukainya, bahkan prestasi siswa dibidang mata pelajaran

penjasorkes belum memuaskan.

Demikian halnya SMK N 31 Jakarta selama ini yang menggunakan pola

pengajaran ceramah juga tidak begitu efektif dalam pencapaian target seperti yang

ditetapkan dalam kurikulum, misalnya dari berbagai pengalaman pemberian tugas

pekerjaan rumah (PR) menunjukan kurangnya pemahaman siswa terhadap mata

pelajaran yang telah disampaikan guru . Ulangan sebagai sarana mengukur tingkat

pemahaman atau penyerapan siswa terhadap pelajaran penjasorkes dengan

mengecewakan karena metode yang kurang menarik dari pola pengajaran ceramah.

Dalam pengalaman saya mengajar di SMK N 31 Jakarta, metode ceramah

juga sangat kurang kondusif untuk jumlah siswa yang banyak, saat guru

menerangkan terkadang siswa tidak mendengarkan apa yang disampaikan karena

tidak mendengar volume (suara kecil), juga dari hasil perolehan nilai ulangn rata-

rata kurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan

sebelum proses berlajar mengajar dimulai, ini membuktikan kurangnya

pemahaman siwa terhadap mata pelajaran yang disampaikan

Disamping hal tersebut diatas seperti kurangnya kontrol orang tua terhadap

perkembangan belajar anaknya (progres report), orang tua cederung menyerahkan

kesuksesan belajar anak pada guru disekolah.

Di Indonesia kita pernah mengenal sistem belajar siswa aktif (CBSA) pada

tahun 80-90-an. Lalu awal Tahun 2000-an muncul konsep baru yaitu Kurkulum

Bebasis Kompetensi (KBK) atau dikenal dengan KBK 2004. Kemudian dengan

berkembangnya sisem pembelajran didunia pendidikan dan berubah

menyesuaikan perkembangan jaman, maka muncul suatu sistem pembelajaran

yang berbasis problem atau lebih dikenal dengan istilah Problem Based

learning(PBL).

Maka dengan adanya Problem Based learning diharapkan para tenaga

pengajar (guru) dapat memberikan rangsangan dan memfokuskan kepada siswanya

supaya aktif dalam proses pembelajaran.

2

Page 3: PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan

Untuk menemukan data yang konkret tentang manfaat Problem Based

learning, maka dirasakan perlu untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) tentang bagaimana pembelajaran Problem Based learning dikelas XI

Jurusan Akuntansi pada SMK N 31 Jakarta.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empirik tentang kemampuan

siswa SMK Negeri 31 Jakarta dalam memecahkan masalah dalam mata pelajaran

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehastan melalui pemanfaatan problem based

learning.

Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 31 Jakarta yang berlokasi dijalan Kramat

Jaya Baru Blok DII Johar Baru Jakarta Pusat. Penelitian ini dilaksankan dalam

jangka waktu 3 bulan terhitung bulan Agustus s.d. Oktober 2009.

Jadwal Kegiatan Penelitian Kelas di SMK N31 Jakarta

No Kegiatan Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009

1 Persiapan X

2 Pelaksanaan X

3 Pelaporan X

1. Metode dan desain Intervensi Tindakan /Rancangan Siklus Penelitian

Racangan prosedur PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang dilaksanakan dalam

penelitian ini adalah metode spiral atau siklus dari Stephen Kemmis dan MC.

Tanggart dalam Hopkins. Karena dengan ditemukannya beberapa kendala dalam

proses pembelajaran, maka perencanaan dan pelaksanaan tidakan perbaikan masih

dapat dilanjutkan pada siklus selajutnya sampai target yang diinginkan tercapai.

2. Subjek atau Partisipasi yang Terlibat dalam Penelitian

Subjek yang dikenal tindakan adalah seluruh siswa kelas XI jurusan Akuntansi

SMK Negeri 31 Jakarta sebanyak 38 sesuai dengan jumlah siswa yang dalam satu

kelas. Pada pelaksanaan siklus I dapat berjalan sesuai dengan prosedur namun

dalam siklus II, karena suatu hal ada beberapa siswa yang tidak masuk.

3.Peran dan Posisi Penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas

Peran dan posisi penelitian adalah sebagai perencanan dan pelaksanaan tindakan

yang terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran, sekaligus menangani

3

Page 4: PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan

permasalahan yang muncul dalam pembelajaran serta mencari solusi yang tepat

sebagai alternatif pemecahan masalah dengan mengembangkan problem PBL

dikelas berikutnya pada SMK Negeri 31 Jakarta Pusat.

4.Kriteria atau Ukuran Keberhasilan

Kriteria keberhasilan kemampuan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Siswa dikatakan berhasil atau mampu 80% atau lebih memperoleh nilai baik

(80,00) Ditetapkan 80% sebagai kriteria keberhasilan ini sesuai dengan teori

belajar tuntas (Mastery Learning) yang dikemukan oleh Bloom. Kemudian

dikembangkan oleh Block dan Yusuf. Bahwa hasil test diukur dengan cara

membandingkan keberhasilan yang distandarkan, sehingga pengajaran ersebut

dapat dilihat berhasil atau tidaknya, dan tingkat keberhasilan ditentukan 80. jika

menyoroti siswa (80% atau lebih) dapat menyelesaikan masalah sengan baik

berarti berhasil.

5.Tahapan Intervensi Tindakan

Langkah penelitian ini meliputi 4 tahap pada masing-masing siklus :

a.Siklus I1. Tahap Perencanaan

Membuat renacana pembelajaran untuk pelaksanaan tindakan pada siklus I.

Rencana tindaan yang akan dilaksanakan adalah pembelajaran teori mata pelajaran

Penjasorkes pada pokok Bahasan/Standar Kompetensi: Budaya Hidup Sehat

dengan materi Bahaya,Cara penularan dan Cara menghindari penularan HIV/AIDS

di kelas XI jurusan Akuntansi SMK Negeri 31 Jakarta. Indikator percapaian yang

dipilih adalah membuat ringkasan dari teks:

6.1. Memahami bahaya HIV/AIDS

6.2. Memahami cara penularan HIV/AIDS

6.3. Memahami cara menghindari penularan HIV/AIDS

2. Tahap Pelaksanaan

Membagi para siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian siswa diberikan

materi tanpa berupa gambar untuk diamati dan kemudian mendiskusikan dengan

anggota kelompoknya masing-masing, setelah itu disimpulkan bersama dengan

guru. Tahap pelaksanaan dengan siklus 1 dilaksanakan 2 x pertemuan dengan lama

setiap pertemuan 2 x 45 menit . Tahap ini dilakukan pada hari kegiatan belajar

mengajar sesuai jadwal yang telah ditentukan .

4

Page 5: PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan

3. Tahap Obsevasi

Tahap dimana peneliti mengadakan pengamatan saat pembelajaran berlangsung.

4. Tahap Refleksi

Tahap dimana peneliti mengadakan evaluasi bersama mitra berdasarkan hasil

analisis data dan kesimpulan. Kemudian mengiventariskan semua data yang dapat

menunjukan adanya peningkatan baik pada proses pembelajaran maupun hasil

meringkas isi membuat dan mencatat kendala-kedala untuk kemudian merumuskan

menjadi sebuah rekomendasi.

b. Siklus II1. Tahap Perencanaan

Membuat perencanaan pembelajaran untuk pelaksanaan tindakan pada siklus II.

Rencana tindakan yang akan dilaksanakan adalah pembelajaran olah raga pada

pokok bahasan menerapkan budaya hidup sehat , dengan Kompetensi Dasar

bahaya HIV/AIDS serta perubahan wujud yang dialaminya di kelas XI Akuntansi

Satu SMK Negeri 31 Jakarta. Indikator percapaian yang dipilih adalah membuat

ringkasan dari teks, membuat contoh-contoh dan bentuk penularan HIV/AIDS.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian

siswa diberikan tugas untuk mencari informasi untuk diamati dan kemudian

mendiskusikan dengan anggota kelompoknya masing-masing, setelah itu

disimpulkan bersama dengan guru. Tahap pelaksanaan dalam siklus II

dilaksanakan 2 x pertemuan dengan lama setiap pertemuan 2 x 45 menit pelajaran.

tahap ini dilakukan pada hari kegiatan belajar m,engajar sesuai dengan jadwal

mengajar di kelas XI Akuntansi satu .

3. Tahap Observasi

Peneliti mengadakan pengamatan saat pembelajaran berlangsung

4. Tahap Refleksi

Peneliti mengadakan evaluasi bersama dengan mitra atau kolaborasi teman sejawat

berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan. Kemudian mengiventariskan

semua data yang dapat menunjukan adanya peningkatan baik pada proses

pembelajaran maupun hasil meringkas isi membuat bagian-bagian bahaya,

5

Page 6: PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan

penularan dan menghindari HIV/AIDS.dan mencatat kendala-kedala untuk

kemudian merumuskan menjadi sebuah rekomendasi.

Ada beberapa definisi dan interprestasi terhadap Problem Based Learning menurut

Duch (1995) : Problem Based Learning (PBL) adalah metode pendidikan yang

mendorong siswa untuk mengenal cara dan bekerja sama dalam kelompok untuk

penyelesaian masalah-masalah didunia nyata.

Dalam PBL, siswa dituntut untuk bertanggung jawab atas pendidikan yang mereka

jalani, serta diarahan untuk tidak terlalu bergantung pada guru. PBL membentuk

siswa mandiri yang dapat melanjutkan proses belajar pada kehidupan dan karier

yang akan mereka jalani. Seorang guru lebih berperan sebagai fasilitator atau tutor

yang memandu siswa menjalani proses pendidikan. Dan ketika siswa lebih aktif

dalam menjalani proses belajar PBL, maka peran guru sebagai fasilitator atau tutor

akan berkurang kualitasnya.

Proses PBL dibentuk dari ketidakteraturan dan kompleksnya masalah yang ada

didunia pendidikan. Hal ini tersebut digunakan sebagai pendorong bagi siswa

untuk mengaplikasikan informasi yang didapat, sehingga nantinya dapat selalu

diingat dan diterapkan dalam penyelesaian masalah yang dihadapi. Masalah-

masalah yang didesain dalam PBL memberikan tantangan pada siswa untuk lebih

mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah

secara efektif

Apa yang dibutuhkan dalam problem based learning adalah permasalahan atau

tugas atau soal-soalyang tidak mempunyai struktur yang jelas sehingga siswa

terdorong untuk membuat sejumlah penyelesaian dan mengkajinya. Permasalahan

yag kurang berstruktur ini sebaiknya dirancang oleh guru, agar siswa termotivasi

dan kesempatan untuk secara bebas mencari informasi dari sumber. Permasalahan

yang kompleks dan ambigu sehingga siwa terdorong untuk menggunakan strategi

penyelesaianya an terampil untuk menguasainya. Permasalahan bermakna dan

hubungannya nyata siswa, sehingga siswa termotivasi untuk mengarahkan dirinya

sendiri dan menguji peahaman mereka dalam menyelesaikan tugas tersebut.

Metode pemecahan masalah adalah penggunaan metode dalam kegiatan

pembelajaran dengan jalan siswa menghadapi berbagai masalah baik masalah

pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahan sendiri atau

secara bersama-bersama. Orentasi pembelajarannya adalah investigasi atau

penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.

6

Page 7: PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan

Adapun keunggulan metode pemecahan masalah :

a. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan

b. Berfikir dan bertindak kreatif

c. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realitis

d. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan

e. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan

f. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyesaikan masalah

yang dihadapi dengan tepat.

2. Proses belajar PBL

a. Para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

b. Masing-masing kelompok menerima materi

c. Diskusi perkelompok

d. Melaporkan hasil diskusi kelompok oleh salah satu angota kelompok di depan

kelas

e. Pengambilan kesimpulan dari hasil diskusi bersama guru.

3. Penilaian PBL

Penilaian PBL dilakukan dari mulai proses diskusi berlangsung sampai

pengambilan kesimpulan, terutama dengan melihat hasil pre-test dan post-test.

B. Kemampuan Pemecahan Masalah Pasa Mata Pelajaran Penjasorkes

1. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Olah raga merupakan mata pelajaran yang diberikan dua jam pelajaran setiap

minggunya ( 2 x 45 menit ) yang dilaksanakan dalam bentuk terori dan praktik

dengan perbandingan setiap bulannya satu kali setiap minggunya untuk teori di

dalam kelas dan 3 kali setiap minggunya untuk praktik dilapangan, untuk

pelajaran pendidikan kesehatan dilaksanakan di kelas.

2. Materi Mata Pelajara Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang

diberikan secara teori yaitu pelajaran Kesehatan dengan Standar Kompetensi :

Menerapkan Budaya Hidup Sehat, dengan Kompetensi Dasar memahami bahaya

HIV/AIDS, Cara Penularan HIV/AIDS dan memahami cara menghindari

7

Page 8: PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan

penularan HIV/AIDS

3. Test Hail Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olah Raga dan

Kesehatan. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap

meteri yang telah disamapaikan, maka perlu adanya evalusi berupa test, test

tersebut berupa test lisan dan tulisan

Test lisan dilakukan diawal pelajaran dimulai dan sela-sela pelajaran berlangsung,

dengan cara guru memberikan pertanyaan secara acak kepada siswanya.

Sedangkan test tulis dilakukan setelah pelajaran selesai.

Dalam metode dengan pembelajaran PBL bentuk test lisan dan tulisan berbeda

dengan metode pembelajaran sebelumnya. Test pembelajaran PBL banyak

mempergunakan gambar-gambar atau peraga lainnya yang lebih menarik dan

mudah dimengerti siswa, juga dengan cara diskusi kelompok sehingga siswa lebih

aktif.

C. Hambatan-hambatan dalam pengembangan Problem Based Learning

Beberapa hambatan dalam pengembangan Problem Based Learning di Indonesia

dan solusi serta cara mengatasinya meliputi hal-hal sebagai berikut :

1.Secara umum PBL masih sulit diterima siswa karena belum terbiasa untuk

memecahkan masalah sendiri dengan pengetahuan yang dimiliki

2.Cara mengatasinya dibiasakan latihan PBL dengan sendirinya siswa akan

terbiasa memecahkan masalah

a. Pada umumnya siswa diberi soal latihan yang berbentuk pilihan ganda, sehingga

siswa menebak dalam menjawab

b. Kalaupun ada soal model lain terfokus pada isian sehingga cederung jawaban

singkat

c. Waktu yang diberikan kepada siswa tidak cukup untuk menghadapi soal-soal

yang diberikan, karena waktu pelaksanaan PBL sementara disesuaikan dengan

beban kurikulum.

d. Kurang terbiasanya guru dan siswa dalam penerapan PBL, karena masih terbawa

dengan kebiasaan metode konvensional.

Peneliti mengadakan pengamatan saat pembelajaran berlangsung

Tahap Refleksi

8

Page 9: PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan

Peneliti mengadakan evaluasi bersama dengan mitra atau kolaborasi teman sejawat

berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan. Kemudian mengiventariskan

semua data yang dapat menunjukan adanya peningkatan baik pada proses

pembelajaran maupun hasil meringkas isi membuat bagian-bagian bahaya,

penularan dan menghindari HIV/AIDS.dan mencatat kendala-kedala untuk

kemudian merumuskan menjadi sebuah rekomendasi.

6. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan

Tingkat keberhasilan tindakan ini ditentukan berdasarkan pada

pertimbangan yang matang oleh peneliti. Oleh karena itu disamping perlu

ditunjang data yang cukup, juga meminta pertimbangan Kepala Sekolah

SMK Negeri 31 Jakarta. Ukuran keberhasilan rata-rata kelas 80% pada

setiap siklus. Setelah siklus selesai diharapkan siswa mampu memecahkan

masalah, sehingga cakrawala berfikir lebih luas dan terbuka sehingga dapat

meningkatkan pengetahuan. Keterampilan memecahkan masalah dapat

dilakukan melalui latihan-latihan soal yang diberikan guru di SMK Negeri

31 Jakarta untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Data dan Sumber Data

a. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan

dengan pemantauan tindakan yang diambil dari latihan-latihan soal

yang diberikan oleh guru disekolah maupun yang berbentuk tugas

Pekerjaan Rumah. Sumber data yang dikenai tindakan adalah peneliti

dan kepala sekolah.

b. Data peneliti yakni keterampila memecahkan masalah

Sumber data yang dikenai tindakan adalah seluruh siswa kelas XI

Jurusan Akuntansi satu tahun ajaran 2009/2010di SMK Negeri 31

Jakarta sebanyak 38 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki: 7 orang dan

siswa perempuan 31 orang .

Instrumen Pengumpulan Data yang digunakan

Sebagaimana telah dikemukakan diatas bahwa peneitian ini

merupakan penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan untuk

meningkatkan Program Based Learning

Instrumen pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

9

Page 10: PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan

Test Hasil Belajar (Terlampir)

Tehnik Pemeriksaan Keterpecayaan (Truworthiness)

a. Credibility

Kemampuan peneliti dalam mengumpulkan data dan menyusun

instrumen bedasarkan teori-teori yang terkait dalam penelitian

tindakan kelas berdasarkan teori-teori yang terkait dalam penelitian

tindakan kelas. Berdasarkan beberapa teori dalam bidang Pendidikan

Jasmani Olahraga dan Kesehatan , peneliti menyusun rumusan dalam

kajian yang lebih rinci untuk menemuan indikator yang tepat pada

setiap instrumen dengan cara melakukan pengecekan dan melakukan

perbadingan pada partisipan lain serta melakukan penyempurnaan.

b. Transferability

Hasil temuan dalam penelitan dapat digunakan dan diterapkan pada

situasi lain melalui pengumpulam data secara rinci sehingga

memungkinkan untuk diperbandingkan antara satu kontek dengan

konteks lain hal ini dilakukan sebagai bahan kajian untuk perbaikan

pada tindakan berikutnya dan memperkaya kemampuan peneliti

untuk lebih memahami lingkup penelitian. Untuk sekolah data yang

diperoleh sebagai bahan evaluasi dalam perbaikan kegiatan belajar

mengajar yang bermakna dan lebih baik.

c. Confirmability

Keabsahan data yang digunakan oleh peneliti sebelumnya telah

dikonfirmasikan kepada para ahli yang kompeten sehingga indikator

dalam instrumen yang tertuang memenuhi kriteria data yang valid,

indikator yang kurang tepat dalam mengukur maka peneliti akan

memperbaiki indikator tersebut berdasarkan informasi yang didapat

dari nara sumber yang tepat dan mewujudkan bahwa data yang

diperoleh adalah benar dan objektif yang menggambarkan apa

adanya.

10

Page 11: PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan

HASIL PENELITIANHASIL PENELITIANSetelah proses pembelajaran selesai daspat diketahui hasil perolehan nilai

saaat sebelum pelaksanaan pembelajaran dan setelah pelaksanaan

pembelajaran menunjukan perbedaan yang cukup disini dapat dilihat dari

selisih hasil perbandingan pri test dan post test sebagai berikut

Hasil Perolehan Pre Test dan Post Test Siklus Satu

NO Nama Siswa Pre Test Post Test

1 Agung Ramadhan 70 78

2 Amalia Hidayah 70 75

3 Anggia Mareta Sari 68 69

4 Anisa 80 81

5 Anissa Rahmawati 62 67

6 Anissah 72 76

7 Ari Aryanti 64 68

8 Astrela Calosa 79 79

9 Ayu Novita Putri 81 81

10 Ayumeiari Pertiwi 87 87

11 Bunga Angsal Kennyo 76 74

12 Cintya Dwi Septiani 70 71

13 Deffi Nilamsari 74 75

14 Della Yani 72 73

15 Delly Yana 72 73

16 Devina Marthina Sari 66 72

17 Dewi Wulandari 72 77

18 Dimas Halim 72 73

19 Dini Rosila 76 80

20 Diyah Purnama Sari 0 75

21 Dwi Peny Landasari 70 71

22 Dwi Rianingsih 72 73

23 Dwi Suryani 72 75

24 Elfira Jayanti 70 70

25 Ertya Sukmawati 71 72

11

Page 12: PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan

26 Evelyn Wydia Putri 68 70

27 Florensia Ade Setyowati 70 70

28 Griselda Terenta E 76 76

29 Hafizah Azzahra 74 74

30 Hendy Ismail 71 77

31 Ika Septiani 76 72

32 Imam Bachtiar 74 74

33 Ismail Lutvi 64 75

34 Khoyrul Latif Rabar 70 71

35 Lidyah Pasaribu 76 76

36 Lisya Eka Setiawati 68 70

37 M. Denta Ramadana 80 88

38 Marchika Ramadania 71 75

RATA-RATA 72,41 74,69

NILAI TERTINGGI 87 88

NILAI TERENDAH 62 67

REFLKESI

1. Kendala-kendala

Selama melaksanakan pengamatan banyak menemui kendala

dimana hal ini dibuktikan pada saat siswa dianjurkan untuk membawa

seperangkat alat yang akan digunakan untuk pengamatan dan diskusi

dikelompoknya masih ada saja para siswa yang tertinggal tugasnya.

Guru harus lebih kreatif memberikan tugas pada siswa yang tidak

membawa tugasnya dengan tugas merekap usulan dan pendapat dari

teman satu kelompoknya.

2. Rekomendasi Pelaksanaan

Pihak sekolah segera melengkapi peralatan dan perlengkapan

untuk merealisasikan metode Problem Based Learning.

12

Page 13: PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:

1. Melalui metode Problem Based Learning dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam pemecahan masalah mata pelajaran

Penjas, terlihat pada perbandingan siklus I hasil pretes

Diperoleh 72,40, sedangkan hasil post test rata-rata

Adalah 74,69, nilai terendah 62 post tests 67, dan nilai tertinggi

pretest 87 dan tertinggi post test 88.

2. Melaui metode Problem Based Laerning proses belajar belajar

mengajar menjadi lebih interaktif dan menyenangkan.

Saran - saran

1. Guru

Semoga guru diwilayah Kota Adaministrasi Jakarta Pusat

dapat meningkatkan kemampuan kompetensinya diri dalam

menjalankan tugas sehari-hari sebagai pengajar dan pendidik.

2. Kepala Sekolah

Supaya memperhatikan perannya sebagai suvervisor , yang

memposisikan dirinya untuk mejadi teladan dan menjadi

pembimbing guru-guru disekolah.

3. Peneliti Lain

Apabila menadapat kesempatan untuk melaksanakan

penelitian tindakan kelas semoga dapat terlaksana dengan hasil

yang lebih sempurna.

13

Page 14: PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PBL (PROBLEM Web viewUju Juhiwa 1. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode Problem Based Learning, dalam meningkatkan

DAFTAR PUSTAKA

Armai Arief, Prof.Dr, Pendidikan Humanistik, (2007), Ar-Ruzz Media Group,

Jogyakarta

Kresnohadi Ariyoto, (1977), Belajar Berdasarkan Masalah (Preoblem

Based Larning), Majalah Usahawan No. 5 tahun XXVI Mei

Mimin Haryarti, (2007) Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi:Teori dan

Praktik, Gaung Persada Press, Jakarta

Soekamto dan Winaputra (1996) Teori Belajar dan Model-model

Pembelajaran, Dirjen Pendidikan Tinggi, Jakarta, Depdikbud

Sujana,Nana (1990), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung,

PT Remaja Rosda Karya.

Suharsini Arikunto, Prof Suhardjono, Prof. Supardi, (2007) Penelitian

Tindakan Kelas,Bumi Aksara, Jakarta

14