PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASE …eprints.ums.ac.id/32802/10/NASKAH...

13
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA SMP KELAS VII NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh: Jothat Khoerudin A 410 100 075 Disusun Oleh: RINA SETIYANINGSIH A 410 110 074 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASE …eprints.ums.ac.id/32802/10/NASKAH...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASE

LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAGI SISWA SMP KELAS VII

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

Jothat Khoerudin

A 410 100 075

Disusun Oleh:

RINA SETIYANINGSIH

A 410 110 074

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASE

LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAGI SISWA SMP KELAS VII

Rina Setiyaningsih1)

dan Slamet HW2)

1)Mahasiswa FKIP Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta

2)Staf Pengajar FKIP Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta

This study aims to describe the increase in motivation and learning

outcomes through the application of mathematical learning model Project Based

Learning. This study used a qualitative research based functions with classroom

action research design. The subjects were teachers and students of class VII F

SMP Negeri 1 Surakarta. Model data collection is done by the method of

observation, field notes, testing, and documentation. Validation data using

triangulation techniques, data analysis techniques include data reduction, data

presentation, drawing conclusions and verification. The results of this study

showed an increase. It can be seen from a) The attention of students to the

teacher's explanation before action there were 10 students (31.25%) in the first

cycle, there are 15 students (46.87%) and the second cycle to 25 students

(78.12%) b) Activeness students in asking before action there are 6 students

(18.75%) in the first cycle there are 6 students (18.75%) and the second cycle to

15 students (46.87%), c) Enthusiastic students in doing the task before action

there are 14 students (43.75%) in the first cycle there were 17 students (53.12%)

and the second cycle to 22 students (68.75%). Student learning outcomes reached

KKM completed before the action, there were 14 students (43.75%) in the first

cycle there were 19 students (59.37%) and the second cycle to 28 students

(87.50%). The conclusion of this study is the application of learning models of

Project Based Learning can improve motivation and learning outcomes in

mathematics class VII F SMP Negeri 1 Surakarta.

Keywords: Project Based Learning model of learning, learning motivation,

learning outcomes

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan motivasi dan

hasil belajar matematika melalui penerapan model pembelajaran Project Based

Learning. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif berdasarkan fungsinya

dengan desain penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah guru dan

siswa kelas VII F SMP Negeri 1 Surakarta. Model pengumpulan data dilakukan

dengan metode observasi, catatan lapangan, tes, dan dokumentasi. Validasi data

menggunakan teknik triangulasi, teknik analisis data yang meliputi reduksi data,

penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini

menunjukan peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari a) Perhatian siswa terhadap

penjelasan guru sebelum tindakan ada 10 siswa (31,25%) pada siklus I ada 15

siswa (46,87%) dan siklus II menjadi 25 siswa (78,12%) b) Keaktifan siswa dalam

bertanya sebelum tindakan ada 6 siswa (18,75%) pada siklus I ada 6 siswa

(18,75%) dan siklus II menjadi 15 siswa (46,87%), c) Antusias siswa dalam

mengerjakan tugas sebelum tindakan ada 14 siswa (43,75%) pada siklus I ada 17

siswa (53,12%) dan siklus II menjadi 22 siswa (68,75%). Hasil belajar siswa

mencapai tuntas KKM sebelum tindakan ada 14 siswa (43,75%) pada siklus I ada

19 siswa (59,37%) dan siklus II menjadi 28 siswa (87,50%). Kesimpulan dari

penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Project Based Learning dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika pada siswa kelas VII F SMP

Negeri 1 Surakarta.

Kata kunci : model pembelajaran Project Based Learning, motivasi belajar, hasil

belajar

A. Pendahuluan

Perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan

signifikan tentu banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam

dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan

pendidikan di Indonesia. Pendidikan dapat menciptakan seseorang yang

berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan

untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara

cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.

Dalam pendidikan tentunya tidak terlepas pada pembelajaran yang

dilakukan guru di kelas. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan

kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta

didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta

didik agar dapat belajar dengan baik.

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan

kreatifitas pengajar. Peserta didik yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan

pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada

keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui

perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain

pembelajaran yang baik, ditunjang dari fasilitas yang memandai, ditambah dengan

kreatifitas guru yang akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target

belajar

Model pembelajaran merupakan cara/teknik penyajian yang digunakan

guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Model

Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara, contoh maupun pola, yang mempunyai

tujuan meyajikan pesan kepada siswa yang harus diketahui, dimengerti, dan

dipahami yaitu dengan cara membuat suatu pola atau contoh dengan bahan-bahan

yang dipilih oleh para pendidik/guru sesuai dengan materi yang diberikan dan

kondisi di dalam kelas. Termasuk pada pelajaran matematika harus di sajikan

dengan model pembelajaran yang sesuai.

Kebanyakan siswa di sekolah tidak menyukai pelajaran matematika.

Bermacam-macam alasan yang menyebabkan siswa tidak menyukai matematika.

Siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang paling sulit dan tidak

mudah dipahami karena di dalamnya terdapat banyak hal yang perlu di pecahkan,

dari rumus hingga menghafal atau mengartikan dalam bahasa matematikanya,

sebenarnya bukan hanya karena mereka malas belajar atau tidak memperhatikan

saat pendidik menerangkan, tetapi bisa jadi karena materi yang disampaikan

pendidik kurang menarik bagi mereka atau model pembelajaran guru yang kurang

tepat dan monoton yang membuat mereka merasa bosan.

SMP Negeri 1 Surakarta juga tidak terlepas dari permasalahan mengenai

proses pembelajaran matematika. Kelas VII F SMP Negeri 1 Surakarta terdiri

dari delapan kelas. Hasil pengamatan peneliti di kelas VII F saat berlangsungnya

pembelajaran matematika adalah motivasi belajar matematika yang masih rendah.

Rendahnya motivasi belajar siswa dapat dituntukkan dari: 1) Perhatian siswa

terhadap penjelasan guru 15 siswa (46,87%), 2) Keaktifan siswa dalam bertanya

kepada guru hanya 6 siswa (18,75%), dan 3) Antusias siswa dalam mengerjakan

tugas hanya 14 siswa (43,75%). Selain rendahnya motivasi belajar siswa, terdapat

masalah lain yaitu rendahnya hasil belajar siswa, dilihat dari hasil belajar siswa

yang hanya sebesar (37,5%) dibawah KKM. Masalah tersebut di tunjukkan dari

prestasi belajar siswa dimana setiap ulangan harian hanya beberapa yang mampu

mencapai KKM.

Rendahnya motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa di identifikasikan

salah satunya model pembelajaran yang dilakukan guru yang bersifat

konvensional. Model pembelajaran sangat penting bagi siswa, karena minat dan

perhatian dapat meningkatkan interaksi siswa dengan guru. Siswa merasa tertarik

untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Materi yang diajarkan pun harus

disesuaikan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa agar siswa dapat

dengan mudah memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan guru untuk mengatasi

permasalahan - permasalahan di atas. Menurut Waras dalam Rinta Doski Yance

(2013: 49) PBL merupakan proyek yang memfokuskan pada pengembangan

produk atau unjuk kerja (Performance), dimana siswa melakukan kegiatan

mengorganisasi kegiatan belajar kelompok, melakukan pengkajian atau penelitian,

memecahkan masalah, dan mensintesis informasi. Project based learning dapat

menstimulus motivasi proses dan meningkatkan prestasi belajar siswa dengan

menggunakan masalah – masalah yang berkaitan dengan materi tertentu pada

situasi nyata.

Di samping itu upaya meningkatkan mutu proses pembelajaran dilakukan

dengan mengaplikasikan model pembelajaran yang dapat membuat siswa

termotivasi. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran serta seluruh

siswa yaitu PBL (Project Based Learning). Dalam hal ini siswa dituntut untuk

belajar menyelesaikan tugas proyek yang diberikan Guru.

Dari latar belakang dan penjelasan tersebut, peneliti mencoba ingin

mengembangkan model pembelajaran Project Based Learning untuk

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Judul penelitian yang akan

dilaksanakan adalah “ Penerapan Model Pembelajaran Project Based Iearning

untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika”.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan

secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru matematika dan peneliti. Menurut

Sutama (2012: 134) pengertian penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan

penelitian yang bersifat reflektif. Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan

riil yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar, kemudian

direfleksikan alternatif pemecah masalahnya dan ditindaklanjuti denagn tindakan-

tindakan nyata yang terencana dan terukur.

Penelitian ini melibatkan 2 subjek yaitu 1) Guru matematika yang

bertindak memberi tindakan dan peneliti yang bertindak sebagai pengamat dan 2)

Siswa kelas VII F SMP Negeri 1 Surakarta yang terdiri dari 32 siswa yang

bertindak sebagai subjek penerima tindakan. SMP Negeri 1 Surakarta

beralamatkan di Jalan M. T. Haryono No.4 Banjarsari, Surakarta. Sekolah ini

dibangun di atas tanah dengan luas 12.940 m2 dan luas bangunan 3.938,57 m

2

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru

matematika. Pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dan dapat menjadi referensi

guru dalam memberi pembelajaran di kelas. Adapun langkah-langkah yang

ditempuh dalam penelitian yaitu dialog awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan monitoring, refleksi, evaluasi. Penerapan model

pembelajaran Project Based Learning dilaksanakan untuk mengatasi rendahnya

motivasi dan hasil belajar siswa.

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu 1)

metode observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperoleh

dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap pembelajaran

yang dilakukan di SMP Negeri 1 Surakarta, 2) catatan lapangan yang digunakan

peneliti untuk memperoleh data detail dari hasil pengamatan pada saat penelitian,

3) metode tes digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan maupun

bakat yang dimiliki individu atau kelompok, 4) metode dokumentasi digunakan

untuk memperoleh daftar nama siswa, jenis kelamin, nomor absen, hasil belajar,

RPP, dan foto berlangsungnya proses pembelajaran.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pada penelitian ini terfokuskan pada

indikator-indikator yaang akan diteliti yaitu motivasi dan hasil belajar matematika

siswa. Indikator dari motivasi belajar terdiri dari a) Perhatian siswa terhadap

penjelasan guru, b) keaktifan siswa dalam bertanya, c) Antusias siswa dalam

mengerjakan tugas. Sedangkan hasil belajar siswa dapat dilihat dari tercapainya

ketuntasan nilai siswa (KKM 80).

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Sebelum adanya tindakan pembelajaran dengan model pembelajaran

Priject Based Learning motivasi dan hasil belajar siswa masih tergolong rendah.

Penelitian ini terbagi dilaksanakan dengan 2 siklus dengan rentetan kegiatan mulai

dari rencana, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada siklus I Perencanaan tindakan kelas

Siklus I dilaksanakan sesuai dengan pedoman rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP). Pembelajaran yang direncanakan pada siklus I yaitu menggunakan

penerapan model pembelajaran Project Based Learning. Kompetensi dasar yang

disampaikan mengidentifikasi sifat- sifat bangun datar dan menggunakannya

untuk menentukan keliling dan luas persegi dan persegi panjang. Pada tindakan

ini siswa dibagi menjadi 8 kelompok yang tiap kelompok terdiri dari 4 orang.

Siswa diberikan permasalahan dan ditintut untuk membuat sebuah karya dari soal

terbuka dengan waktu yang telah ditentukan. Setiap kelompok wajib membuat

laporan dari bahan hingga tata cara selama pengerjaan tugas proyek berlangsung.

Selanjutnya siswa mempresentasikan hasil tugas kelompoknya dan guru

menyimpulkan hasil tugas bersama siswa.

Pada siklus kedua masih menggunakan model pembelajaran Project Based

Learning. Siswa kembali diberikan tugas kelompok untuk diselesaikan dengan

permasalahan yang berbeda dari siklus sebelumnya. Tiap kelompok wajib

membuat laporan dan mempresentasikan di depan kelas. Siswa dituntut lebih aktif

dalam bertanya jika mereka belum jelas dengan apa yang disampaikan temannya

didepan kelas. Pada akhir prmbelajaran guru bersama dengan siswa

menyimpulkan tugas dan meluruskan jika ada kesalahan.

Dari sebelum adanya tindakan hingga siklus kedua motivasi siswa

mengalami peningkatan perhatian siswa terhadap penjelasan guru, keaktifan siswa

dalam bertanya, dan antusias siswa dalam mengerjakan tugas dapat disajikan pada

tabel berikut :

Tabel 1

Tabel data peningkatan motivasi belajar matematika

Indikator

motivasi

belajar siswa

Sebelum

tindakan

kelas

Siklus I

pertemuan

I

Siklus I

pertemuan

II

Siklus II

pertemuan

I

Siklus II

pertemuan

II

a. Perhatian

siswa

terhadap

penjelasan

guru

10 siswa

(31,25%)

13 siswa

(40,62%)

15 siswa

(46,7%)

17 siswa

(53,12%)

25 siswa

(78,12%)

b. Keaktifan

siswa

dalam

bertanya

6 siswa

(18,75%)

10 siswa

(31,25%)

14 siswa

(43,75%)

15 siswa

(46,87%)

20 siswa

(62,5%)

c. Antusias

siswa

dalam

mengerjak

an tugas

14 siswa

(43,75%)

15 siswa

(46,87%)

17 siswa

(53,12%)

18 siswa

(56,25%)

22 siswa

(68,75%)

Adapun grafik yang menggambarkan peningkatan motivasi belajar siswa

dari sebelum tindakan hingga siklus kedua dapat digambarkan pada grafik berikut:

Gambar 1

Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Matematika

Sebelum adanya tindakan penerapan model pembelajaran Project Based

Learning hingga siklus kedua terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa.

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai

mencapai batas ketuntasan. Peningkatan hasil belajar siswa dapat disajikan dalam

tabel berikut:

Tabel 2

Data peningkatan hasil belajar matematika siswa

Aspek yang

diamati

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Hasil Belajar Siswa 14 siswa

(43,75%)

19 siswa

(59,37%)

28 siswa

(87,5%)

Adapun grafik peningkatan hasil belajar dari sebelum tindakan hingga

siklus kedua dapat digambarkan pada grafik tersebut:

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

kondisiawal

siklus Ipert I

siklus Ipert II

siklus IIpert I

siklus IIpert II

perhatian siswa

kektifan bertanya

antusias dalamtugas

Gambar 1

Grafik Peningkatan Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan

hasil belajar matematika siswa. Hal ini ditunjukkan dengan tabel dan grafik dari

sebelum tindakan hingga tindakan siklus kedua yang mengalami peningkatan.

Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar matematika siswa.

Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian sebelumnya. Penelitian

tentang penerapan model pembelajaran Project Based Learning telah dilakukan

beberapa peneliti sebelumnya salah satunya Rinta Doski Yance (2013) perbedaan

peneliti sebelumnya dengan peneliti adalah variabel yang ingin diteliti. Peneliti

terdahulu meneliti hasil belajar sedangkan peneliti meneliti motivasi belajar dan

hasil belajar dan kesamaannya yaitu sama-sama menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning. Rinta Doski Yance (2013) menyimpulkan

menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dapat mengaktifkan

siswa dalam belajar siswa dibiasakan untuk menemukan sendiri konsep melalui

proyek yang diberikan dengan mengkontruksi pengetahuan dalam diri siswa.

Gadis Pratiwi Budiarti (2009) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan motivasi siswa dengan pendekatan Problem Possing berbasis

portopolio. Motivasi siswa dapat meningkat ditinjau dari kemampuan siswa

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

sebelumtindakan

Siklus I Siklus II

Hasli belajar matematika

Hasli belajarmatematika

mengerjakan tugas, perasaan senang siswa terhadap pelajaran matematika dan

gurunya, semangat belajar siswa agar dapat berprestasi dan tercapainya target

siswa (KKM).

Dari penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya dan peneliti

terdapat perbedaan dan kesamaan dari tiap penelitian dan dapat disimpulkan

bahwa penelitian yang dilakukan peneliti sejalan dengan penelitian sebelumnya

oleh para peneliti.

E. Simpulan

Penerapan model pembelajaran Project Based Learning dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa. Siswa lebih

memperhatikan penjelasan guru, siswa tidak malu untuk bertanya kepada guru

jika mengalami kesulitan, siswa antusias dalam mengerjakan tugas kelompok.

Hasil penelitian yang dilakukan kolaboratif antara guru dengan peneliti diperoleh

bahwa 1) perhatian siswa terhadap penjelasan guru sebelum dilakukan tindakan

ada 10 siswa (31,25%) menjadi 25 siswa (65,79%) diakhir tindakan, 2) keaktifan

siswa dalam bertanya sebelum dilakukan tindakan ada 6 siswa (18,75%) menjadi

20 siswa (62,50%) diakhir tindakan, 3) Antusias siswa dalam mengerjakan tugas

sebelum dilakukan tindakan ada 14 siswa (43,75%) menjadi 22 siswa (68,75%)

diakhir tindakan. Sedangkan hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan ada

14 siswa (43,75%) menjadi 28 siswa (87,50%) diakhir tindakan.

DAFTAR PUSTAKA

Budiarti, Gadis Pratiwi. 2009. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dengan

Pendekatan Problem Possing berbasis Portofolio. Surakarta : FKIP

UMS (Skripsi Tidak Diterbitkan)

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Suarakrta: Fairuz Media

Uno, Hamzah B. 2009. Teori Motivasi Dan pengukurannya Analisis Di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Yance, Rinta Doski, dkk. 2013. Pengaruh Penerapan Model Project Based

Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA

SMA Negeri Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Pilar of Physich

Education, 1: 48-54