PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANINGFUL...
Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANINGFUL...
ARTIKEL
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANINGFUL
INSTRUCTIONAL DESIGN (MID) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA MTS HASANUDDIN PARE PADA MATERI SEGIEMPAT DAN
SEGITIGA DITINJAU DARI GENDER
Oleh:
WINDA ESTI PRATIWI
12.1.01.05.0185
Dibimbing oleh :
1. Dr. Aan Nurfahrudianto, M.Pd
2. Aprilia Dwi Handayani, S.Pd.,M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2019
Antikel SkripsiUniversitos Nussntoro PGRI Kediri
SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHLTN 2019
Yang bertanda tangan di bawah
Nama Lengkap
NPM
TelepunlHP
Alamat Surel (Ernail)
Judul Artikel
Fakultas - Program Studi
Nama Perguruan Tinggi
Alamat Perguruan Tinggi
tnt:
: Winda Esti Pratiwi
: 12.1.01.05.0185
: 08564558141
: windaesti9 1 @email.com
: Penerapan Model Pembelajaran Meaningfill
Instructional Design (AtilD) Terhadap Hasil Belajar
Siswa MTs Hasanuddin Pare Pada Materi Segiempat
dan Segitiga Ditinjau dari Gender
: FKIP *Pendidikan Matematika
. Universitas Nusantara PGRI Kediri
: Jalan KH. Achmad Dahlan No. 76 Kediri
Dengan ini menyatakan bahwa :
&. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan
bebas plagiarisme;
b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan IL
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Winda Esti Pratiwi | 12.1.01.05.0185FKIP - Pendidikan Matematika
Mengetahui Kediri, 23luli2019
Pembimbing I
Dr. Aan Nurfahrudianto" M.Pd
Pembimbing II
Anrilialwi H., S.Pd.,M.Si
Penulis,
ltls,AWinda Esti PratiwiNPM. 121.A1.0s.0185MDN.0724477901 NIDN. 072rc48402
simki.unpkediri.ac.id
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Winda Esti Pratiwi | 12.1.01.05.0185 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id ||2|
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANINGFUL
INSTRUCTIONAL DESIGN (MID) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA MTS HASANUDDIN PARE PADA MATERI SEGIEMPAT DAN
SEGITIGA DITINJAU DARI GENDER
Winda Esti Pratiwi
12.1.01.05.0185
FKIP – Pendidikan Matematika
Dr. Aan Nurfahrudianto, M.Pd dan Aprilia Dwi Handayani, S.Pd., M.Si
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil observasi yang dilakukan peneliti di
kelas VII MTs Hasanuddin Pare. Yang menjadi faktor rendahnya hasil belajar siswa
diantaranya proses pembelajaran matematika di kelas yang masih didominasi oleh guru,
model pembelajaran yang kurang sesuai sehingga kegiatan siswa hanya mendengarkan
materi yang disampaikan guru. Dalam proses pembelajaran matematika tersebut
menjadikan siswa mudah bosan dan tidak fokus pada materi yang disampaikan. Tujuan
penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa laki – laki jika
diterapkan model pembelajaran Meaningful Instructional Design dapat meningkat
sebesar ≥ 75. (2) untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa perempuan jika
diterapkan model pembelajaran Meaningful Instructional Design dapat meningkat
sebesar ≥ 75. (3) untuk mengetahui adakah pengaruh penerapan model pembelajaran
Meaningful Instructional Design (MID) terhadap hasil belajar siswa MTs Hasanuddin
Pare. Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre –Experimental Design dengan
pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian siswa kelas VII MTs Hasanuddin Pare,
berjumlah 45 siswa dan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019.
Didalam uji normalitas sampel terdistribusi normal, pada uji homogenitas sampel
homogen. Teknik analisis data yang digunakan adalah One Sample T-Test dan Paired
Sample T-Test berbantuan IBM SPSS Statistic 24. Data hasil belajar siswa diperoleh
dengan memberikan tes dalam bentuk 5 soal uraian yang diberikan masing – masing
sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan sesudah diberikan perlakuan (pos tes). Data
respon siswa diperoleh dari memberikan angket respon setelah siswa diberikan pos tes.
Hasil penelitian ini adalah (1) terdapat peningkatan hasil belajar siswa laki-laki dengan
nilai rata – rata pretes pretest 51,9 dan nilai rata –rata postes 80,25. (2) terdapat
peningkatan hasil belajar siswa perempuan dengan nilai rata – rata pretes pretest 57,1
dan nilai rata – rata postes 84,2. (3) Terdapat pengaruh penerapan model Meaningful
Instructional Design terhadap hasil belajar siswa MTs Hasanudin Pare kelas VII Tahun
ajaran 2018/2019, dengan nilai rata-rata pretes siswa sebesar 54,33 sedangkan nilai
rata-rata postes siswa sebesar 82,08.
KATA KUNCI : Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID),
Hasil Belajar, Gender
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Winda Esti Pratiwi | 12.1.01.05.0185 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id ||3|
I. LATAR BELAKANG
Matematika merupakan bahasa
numerik yang dikembangkan untuk
menjawab kekurangan bahasa verbal
yang bersifat alamiah. Oleh karena
itu diperlukan usaha tertentu untuk
menguasai matematika dalam bentuk
kegiatan belajar. Pembelajaran
matematika disekolah juga terus
berkembang dari waktu ke waktu
dengan harapan pembelajaran
matematika masa kini dapat
mengembangkan bakat dan
kemampuan siswa dengan lebih
optimal dan diharapkan dengan
mempelajari matematika siswa dapat
memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari – hari, (Syafrida,
2018) .
Namun kenyataannya masih
banyak siswa tidak menyadari
pentingnya matemarka dan
menganggap matematika hanyalah
mata pelajaran wajib dan hanya
sebatas hitung – hitungan rutin, hal
ini berakibat rendahnya kemampuan
mengaitkan konsep matematika.
Menurut Sritresna (2015)
Matematika juga diperlukan oleh
semua orang dalam kehidupan sehari
– hari. Namun sampai saat ini mata
pelajaran matematika masih menjadi
hal yang membingungkan dan
dianggap sehagai pelajaran yang
kurang menarik, sukar dan
membosankan sehingga mata
pelajaran matematika kurang
disenangi yang berakibat pada
rendahnya hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa selain menjadi
indikator keberhasilan siswa juga
menjadi modal siswa dalam
menempuh pendidikan yang lebih
tinggi. Dalam proses belajar
mengajar terdapat hal-hal yang
menghambat dan mendukung
keberhasilan siswa dalam
memperoleh hasil belajar yang baik.
Faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa yaitu faktor eksternal
dan internal. (Muthoharoh,1;2013).
Salah satu faktor internal adalah
gender. Gender adalah segala sesuatu
yang diasosiasikan dengan jenis
kelamin. Sedangkan faktor eksternal
yang mempengaruhi dalam proses
belajar mengajar salah satunya
model pembelajaran.
Menurut Bruce Joyce (1980) model
pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan
prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu dan berfungsi sebagai
pedoman bagi para perancang
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Winda Esti Pratiwi | 12.1.01.05.0185 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id ||4|
pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan peneliti
pada siswa, banyak peserta didik
tidak mampu menyebutkan definisi
segiempat, kurang terampil
menjelaskan sifat-sifat segi empat
yang berbeda, seperti perbedaan
yang jelas antara belah ketupat,
jajar genjang, dan layang-layang,
dan kurang dapat menyelesaikan
masalah kontekstual yang berkaitan
dengan luas dan dan keliling
segiempat dan segitiga. Hal ini
disebabkan karena model
pembelajaran yang dipakai di
sekolah cenderung monoton dan
kurang menarik bagi peserta didik.
Berdampak pula pada sikap siswa
yang enggan menjawab pertanyaan
karena takut salah, tidak ada
keberanian untuk maju ke depan
teman-temannya untuk
menyelesaikan soal Siswa juga
cenderung bercakap – cakap dan
bermain sendiri.
Melihat hal itu penulis ingin
materi segi empat dapat lebih
menarik minat peserta didik
dengan menggunakan model
pembelajaran yang bermakna,
menyenangkan serta menggali
pengalaman – pengalaman yang
telah ada untuk dikaitkan dengan
pengalaman belajar yang baru demi
mendukung terciptanya
pembelajaran yang kondusif.
Sehingga siswa dapat mengalami
sendiri atau menemukan sendiri
konsep-konsep yang terkait dengan
segi empat dan segitiga.
Pembelajaran bermakna
merupakan konsep dasar dari teori
Ausubel. Ausubel (Faidi 2013:161)
menyatakan bahwa belajar itu bisa
hapalan (rote learning) atau
bermakna. Lebih lanjut, Faidi
(2013:162) menyatakan bahwa
dengan belajar bermakna, siswa
menjadi kuat ingatannya dan transfer
belajar lebih mudah dicapai. Belajar
bermakna dapat terjadi jika siswa
berusaha menghubungkan informasi-
informasi baru ke dalam struktur
pengetahuan mereka.
Ausubel (Shoimin, 2014:100)
menyatakan bahwa model
pembelajaran Meaningful-learning
merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif yang
menggunakan model pembelajaran
dasar dari pembelajaran
konstruktivistik. Sedangkan menurut
Ngalimun (2012:171), model
pembelajaran Meaningful
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Winda Esti Pratiwi | 12.1.01.05.0185 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id ||5|
Instructional Design (MID) adalah
model pembelajaran yang
mengutamakan kebermaknaan
belajar dan efektifitas dengan cara
membuat kerangka kerja-aktifitas
secara konseptual kognitif-
konstruktivis.
Oleh karena itu penulis
mengajukan penelitian dengan
judul: “Penerapan Model
Pembelajaran Meaningful
Instructional Design (MID)
Terhadap Hasil Belajar Siswa MTs
Hasanuddin Pare Pada Materi
Segiempat dan Segitiga Ditinjau dari
Gender”
II. METODE
Penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif dengan metode penelitian
eksperimen. Sehingga pengolahan
data yang berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan (skoring)
(Sugiono, 2016:23), kemudian diolah
menggunakan analisis statistik. Jenis
penelitian yang digunakan adalah
Pre Eksperimental Design, serta
menggunakan desain penelitian One
Group pretest – postest. (Sugiyono,
2010;110)
Penelitian dilaksanakan di
MTs Hasanuddin Pare pada semester
genap tahun ajaran 2018/2019.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VII di MTs
Hasanddin Pare tahun ajaran
2018/2019 sebanyak 2 kelas dengan
jumlah 45 siswa. Berdasarkan jumlah
populasi yang jumlahnya kurang dari
100, maka jumlah sampel yang
diamati adalah populasi secara
keseluruhan (Arikunto, 2012:104).
Sehingga sampel dari penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VII MTs
Hasanuddin Pare tahun ajaran
2018/2019 sebanyak 45 siswa yang
terdiri atas 24 siswa laki-laki dan 21
siswa perempuan.
Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
instrumen non tes berupa lembar
angket respon siswa yang bertujuan
untuk mengetahui respon siswa
terhadap pembelajaran menggunakan
model Meaningful Instructional
Design (MID). Sedangkan instrumen
tes berupa soal uraian yan bertujuan
untuk mengukur hasil belajar siswa
pada pokok bahasan segiempat dan
segitiga. Instrumen pendukung
lainnya berupa perangkat
pembelajaran yang terdiri dari
silabus, RPP, soal soal pre tes dan
pos tes untuk mengukur hasil belajar
siswa.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Winda Esti Pratiwi | 12.1.01.05.0185 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id ||6|
Teknik analisi data yang
digunakan adalah uji statistika satu
sampel (One Sample T-Test) untuk
mengukur hasil belajar siswa setelah
perlakuan (pos tes) masing – masing
pada siswa laki – laki dan
perempuan. Sedangkan untuk
menguji hasil belajar seluruh siswa
sebelum dan sesudah perlakuan
menggunakan uji statistika sampel
berpasangan (Paired Sample T –
Test) yang sebelumnya digunakan
pula untuk menguji normalitas dan
homogenitas. Kedua uji tersebut
dilakukan dengan berbantuan IBM
SPSS statistic 24, dengan taraf
signifikan 5% dan dengan kriteria uji
: jika nilai Sig < α maka H0 ditolak
dan Ha diterima dan sebaliknya.
III. HASIL DAN KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis
data angket respon siswa
menunjukkan respon siswa
terhadap model pembelajaran
Meaningful Instructional Design
(MID). Rata-rata dari hasil respon
siswa adalah 77%, hal ini
menunjukkan bahwa siswa
merespon positif pembelajaran
dengan menggunakan
pembelajaran Meaningful
Instructional Design (MID).
Artinya model pembelajaran
Meaningful Instructional Design
(MID) layak digunakan.
Berdasarkan analisis data
pada hasil belajar siswa laki – laki
dapat dilihat dari nilai rata-rata 24
siswa laki –laki sebelum perlakuan
(pre tes) adalah 51,91 dan belum
ada siswa yang mendapat nilai 75.
Sedangkan nilai rata – rata 24 siswa
laki –laki setelah perlakuan (pos
tes) adalah 80, 25 dengan 3 siswa
mendapat nilai kurang dari 75
dengan persentase 12,5 % dan 21
siswa mendapat nilai ≥ 75 dengan
persentase 87, 5 %. Peningkatan
nilai sebesar 28,59 poin dengan
persentase peningkatan 55%.
Berdasarkan analisis data hasil
belajar siswa perempuan dapat
dilihat dari nilai rata-rata 21 siswa
perempuan sebelum perlakuan (pre
tes) adalah 57,19 dan belum ada
siswa yang mendapat nilai 75.
Sedangkan nilai rata – rata 21 siswa
perempuan setelah perlakuan (pos
tes) adalah 84,19 dengan 1 siswa
mendapat nilai kurang dari 75
dengan persentase 4,70 % dan 20
siswa mendapat nilai ≥ 75 dengan
persentase 95,70 %. Peningkatan
nilai sebesar 27 poin dengan
persentase peningkatan 47,2%.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Winda Esti Pratiwi | 12.1.01.05.0185 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id ||7|
Berdasarkan analisis data
hasil belajar seluruh siswa dapat
dilihat dari nilai total sebelum
perlakuan (pre tes) 45 siswa adalah
2445, dengan rata-rata siswa
adalah 54,33 dan belum ada siswa
yang mendapat nilai 75, dengan
persentase siswa mendapat nilai
< 75 adalah 100%. Sedangkan nilai
total setelah perlakuan (pos tes) 45
siswa adalah 3694 , rata-rata siswa
adalah 82,088. Terdapat 4 siswa
yang mendapat nilai 75, dengan
persentase siswa mendapat nilai
< 75 adalah 8% sedangkan 41
siswa mendapat nilai ≥ 75 dengan
persentase 92%.
Berdasarkan pengujian
hipotesis pertama menggunakan
One Samples T-Tes untuk
menguji apakah hasil belajar siswa
laki-laki jika diterapkan model
Meaningful Instructional Design
(MID) meningkat ≥ 75, terlihat
bahwa nilai signifikasi 5%
diperoleh Sig (2 – tailed) < taraf
signifikasi 5%, yaitu 0,00 < 0,05.
Sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima yaitu “hasil belajar siswa
laki – laki jika diterapkan model
MID meningkat”.
Berdasarkan pengujian
hipotesis kedua menggunakan One
Samples T-Tes untuk menguji
apakah hasil belajar siswa
perempuan jika diterapkan model
Meaningful Instructional Design
(MID) meningkat ≥ 75, terlihat
bahwa nilai signifikasi 5%
diperoleh Sig (2 – tailed) < taraf
signifikasi 5%, yaitu 0,00 < 0,05.
Sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima yaitu “hasil belajar siswa
perempuan jika diterapkan model
MID meningkat”.
Berdasarkan pengujian
hipotesis ketiga menggunakan
Paired Samples T-Tes untuk
melihat apakah terdapat pengaruh
penerapan model Meaningful
Instructional Design (MID)
terhadap hasil belajar siswa MTs
Hasanuddin Pare, terlihat bahwa
nilai signifikasi 5% diperoleh Sig
(2 – tailed) < taraf signifikasi 5%,
yaitu 0,00 < 0,05. Sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima yaitu “ada
pengaruh penerapan model MID
terhadap hasil belajar siswa”
Kesimpulan
1. Terdapat peningkatan hasil belajar
siswa laki-laki,. yang dapat dilihat
dari perbedaan hasil nilai pretes dan
postes. Peningkatan nilai rata – rata
sebesar 28,59 poin dengan
persentase peningkatan 55%.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Winda Esti Pratiwi | 12.1.01.05.0185 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id ||8|
2. Terdapat peningkatan hasil belajar
siswa perempuan, yang dapat
dilihat dari perbedaan hasil nilai
pretes dengan hasil nilai postes.
Peningkatan nilai rata-rata sebesar
27 poin dengan persentase
peningkatan 47,2%.
3. Terdapat pengaruh penerapan model
Meaningful Instructional Design
terhadap hasil belajar siswa MTs
Hasanudin Pare kelas VII Tahun
ajaran 2018/2019, yang dapat dilihat
dari perbedaan hasil nilai rata-rata
pretes siswa sebesar 54,33 sedangkan
hasil nilai rata-rata postes siswa
sebesar 82,08.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Faidi, Ahmad. 2013. Tutorial
Mengajar untuk Melejitkan
Otak Kanan dan Kiri
Anak.Yogyakarta:Diva Press
Joyce, B dan Weil, M. 1980. Model
of Teaching Eight Edition.
New York:
Muthoharoh Umi, Budiyono, Puji
Nugraheni.2013. “Hubungan
Gender Terhadap Hasil
Belajar Matematika Pada
Siswa SMP”, Skripsi Program
Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah
Purworejo,2013
Ngalimun.2012. Strategi dan Model
Pembelajaran. Yogyakarta:
Aswaja Pressindo
Shoimin, Aris. 2014. Model
Pembelajaran Inovatif dalam
Kurikulum 2013.
Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.
Sritresna,Teni.2015.Meningkatkan
Kemampuan Koneksi
Matematis Siswa Melalui
Model Pembelajaran
Cooperativ-Meaningful
Instructional Design. Volume
5, Nomor 1,
tersedia:http://jurnalmtk.stkip-
garut.ac.id,diunduh 20 Januari
2016
Sugiyono.2016. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono.2010. Statistik untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta
Syafrida.2018.Efektifitas Model
Pembelajaran Meaningful
Design Dalam Pembelajaran
Matematika Siswa dikelas Vii
Smp Negeri 5 Langsa.Skripsi
Institute Agama Islam Negeri
Langsa Aceh: Diterbitkan 2018