PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo...

288
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Penelitian Dilakukan di Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh: SESILIA SUSANTI NIM : 081334012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

DAN KEAKTIFAN SISWA

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Penelitian Dilakukan di Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

SESILIA SUSANTI

NIM : 081334012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk :

Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef.

Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD

(Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah

Adikku Brigita Dwi Astuti

Keluarga Besar Towinangun dan Jowinangun

Mas’ku Mr. Bod

Almamaterku : Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

v

MOTTO

Tuhan tak’kan terlambat !

Tuhan juga tak akan lebih cepat

Semua.... Dia jadikan indah TEPAT pada waktuNya.

Serahkanlah kekhawatiranmu kepada TUHAN, maka Ia

akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya

dibiarkan-Nya orang benar itu goyah. Mazmur 55:22 (23)

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang

memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

viii

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Penelitian Dilakukan di Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Sesilia Susanti

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan

motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi pada pokok

bahasan kebijakan fiskal melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT).

Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis

IX Sedayu. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe

TGT adalah presentasi materi, pembagian kelompok, games, turnamen, dan

penghargaan kepada kelompok. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini

dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan

dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan

kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi kegiatan guru

dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi

kegiatan belajar siswa dalam kelompok, lembar observasi keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh dianalisis

dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.

Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan

motivasi belajar dan keaktifan belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa

tersebut tampak dari kuesioner sebelum penelitian dan sesudah penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pada saat sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT rata-rata kuesioner 67,80; sedangkan rata-rata

kuesioner pada saat siklus I naik menjadi 71,09 dan pada siklus II meningkat

kembali menjadi 78,53. Peningkatan motivasi belajar ini telah melebihi target

yang ditetapkan sebesar 75. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari hasil

observasi keaktifan siswa yang terdiri dari 6 komponen. Dari keseluruhan

komponen tersebut sudah mencapai target yang diharapkan sebesar 75%. Hal ini

menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada

mata pelajaran Ekonomi dalam penelitian ini sudah dapat meningkatkan motivasi

belajar dan keaktifan siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX

Sedayu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

ix

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL

TYPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TO IMPROVE

STUDENT’S MOTIVATION AND STUDENT’S PARTICIPATION

IN LEARNING ECONOMICS The Research Was Conducted in the Eleventh Grade of Social 2 Students of

Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Senior High School

Sesilia Susanti

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2013

The research aims to know the increase of learning motivation and

students partitcipation in studying economics in the topic fiscal policy through the

implemetation of cooperative learning model type Teams Games Tournament

(TGT).

This research was conducted on the eleventh grade of social 2 of Pangudi

Luhur St. Louis IX Sedayu Senior High School. The main components of

cooperative learning TGT type were material presentation, groups sharing, games,

tournament, and the appreciation to the group. The implementation of this

classroom action research was done in two cycles which consisted of four stages,

i.e planning, action, observation, and reflection. The data were collected by using

teachers’ observation sheet activities, observation of student activity, observation

sheets of classroom activities, observation sheets of the teachers’ activities in the

teaching-learning process, the instruments of the class observation, observation

sheets and learning activities of students in a group, observation of student

participation in the learning process and an instrument of reflection. The data

obtained were analyzed by using descriptive analysis and comparative analysis.

Based on the analysis, the result of the research can be concluded as

follows: the implementation of the cooperative learning model type TGT can

improve learning motivation and students’ partitcipation. It can be seen from the

questionnaire of pre-study and questionnaire after implementation of cooperative

learning model type TGT. At the time before the mplementation of cooperative

learning model type average questionnaire TGT is 67,80; while the average

questionnaire during the first cycle and increased to 71,09 on the second cycle

increased to 78,53. Increased motivation has exceeded the target set at 75.

Increased students’ partisipation can be seen from the observation of student

activity that consists of 6 components. All components have reached their

intended target by 75%. This shows that the implementation of cooperative

learning model type TGT on Economic subjects in this study was to improve

motivation and activity of the eleventh grade of social 2 of Pangudi Luhur St.

Louis IX Sedayu Senior High School.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kasih atas segala kasih-Nya

sehingga penulis dapat meyelesaikan penyusunan skripsui yang berjudul

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament

(TGT) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Pelajaran

Ekonomi.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan, doa,

dan semangat yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E, M. Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Laurentius Saptono, S. Pd, M. Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi.

4. Ibu Cornelio Purwantini, S. Pd, M. SA, selaku dosen pembimbing yang dengan

sabar mendampingi, meluangkan waktu, memberi saran, kritik, dan nasehat

untuk pembuatan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S. E., M. Si, selaku dosen penguji.

Terimakasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga penulisan

skripsi ini menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

xi

6. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S. Pd, M. Pd, selaku dosen penguji.

Terimakasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga penulisan

skripsi ini menjadi lebih baik.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta para staf

karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan

bimbingan dan pelayanan selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

8. Br. Agustinus Mujiya, S. Pd., FIC, selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur

St. Louis IX Sedayu, terimakasih atas ijin yang telah diberikan untuk

melakukan penelitian.

9. Bapak Drs. Al. Candra Widyantara, selaku guru patner dalam penelitian yang

telah bersedia meluangkan waktu membantu penelitian dari awal hinggga

akhir.

10. Siswa-siswi kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu,

terimakasih atas kerja samanya.

11. Ayahku Antonius Samijo S. Pd dan (Alm) Ibu Bernadeta Ngatijah yang

telah memberikan doa, dukungan, kasih sayang dan bantuan tiada henti

kepada penulis. Semoga Berkat Tuhan selalu menyertai bapak, dan Tuhan

memberikan tempat terindah untuk “mak’e” di surga. “Nok’e lulus!!”

12. Adikku Brigita Dwi Astuti yang selalu memberi semangat kepada penulis

untuk mengerjakan skripsi dan revisi-revisinya. “Jem, mbak wis lulus . .

Sinau sik sregep ya, ben iso lulus tepat waktu. . Ora gawe susah bapak

terus”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

xii

13. Keluarga Besar Towinangun dan Jowinangun, terimakasih atas doa,

dukungan dan kasih sayang kepada penulis.

14. Stevanus Denny Kris Riyantaka S.T, terimakasih untuk dukungan, semangat

dan kasih sayangmu selama 4,5 tahun ini. Tuhan memberkati .

15. Mas’ku Tarsisius Budi Prasetya, terimakasih untuk doa, semangat, dan

dukungan yang selalu diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi.

“Senthul lulus mas!!”

16. Teman-teman seperjuangan: Monic, Titik, Rista, Sari, Sr. Bernand, Ester,

dan Riris. Terimakasih atas kebersamaannya.

17. Teman-temanku : Titik, Monic, Tika, Djito “Ngatijo”, Siska “Nciz”,

Ndhembix Cs. “Aku lulus cah, nuwun atas kebersamaan dan pengalaman-

pengalamannya selama kita kuliah, sukses buat kita semua”.

18. Ignatius Erdha Atung Yudha, terimakasih “cyint” untuk kesetiaanmu selama

kita kuliah, siap siaga menemaniku kemana saja.

19. Teman-teman yang telah membantu penelitian : Ninda, Oteph, Bayu

“Biksu”, Erdha, Monic, Titik, Dita “Pemat”, Wawan “Om”, Hasto, Gundul,

dan Yudha’09. Terimakasih teman.

20. Seluruh personil “ACTION’08” , terimakasih atas kebersamaannya selama

ini.

21. Penghuni “UBSD” (Om Tarno, Bu Mia, mbak Rohmi, dan Tante Vari),

terimakasih sudah mendengarkan keluh kesahku selama kuliah, terimakasih

juga sudah mau menampungku ketika menunggu jam kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................. 4

C. Batasan Masalah ................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

xv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7

A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ......................................................... 7

B. Model dan Tahapan Pelaksanaan PTK .................................................. 10

C. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) .................... 11

D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) ....... 15

E. Motivasi Belajar .................................................................................... 20

F. Keaktifan Siswa .................................................................................... 23

G. Mata Pelajaran Ekonomi ...................................................................... 25

H. Kerangka Berfikir .................................................................................. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 29

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................ 29

C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................................ 30

D. Prosedur Penelitian ............................................................................... 30

E. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 37

F. Pengukuran Variabel Motivasi Belajar .................................................. 37

G. Uji Kuesioner ........................................................................................ 39

H. Instrumen Penelitian .............................................................................. 42

I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 43

J. Teknik Analisis Data ............................................................................ 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

xvi

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH .................................................... 47

A. Sejarah Berdiri SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu .................. 47

B. Tujuan, Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ....... 49

C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX

Sedayu ................................................................................................... 51

D. Organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu .......................... 54

E. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu....... 64

F. Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu .................................. 66

G. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX

Sedayu .................................................................................................. 67

H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan .......................................................... 70

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ..................................... 73

A. Deskripsi Penelitian .............................................................................. 73

1. Observasi pra penelitian .................................................................... 74

a. Observasi guru .............................................................................. 75

b. Observasi kelas ............................................................................. 77

c. Observasi siswa ............................................................................ 79

2. Siklus pertama ................................................................................... 82

a. Perencanaan .................................................................................. 82

b. Tindakan ....................................................................................... 84

c. Observasi ...................................................................................... 87

d. Refleksi ......................................................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

xvii

3. Siklus kedua ...................................................................................... 102

a. Perencanaan .................................................................................. 102

b. Tindakan ....................................................................................... 104

c. Observasi ...................................................................................... 107

d. Refleksi ......................................................................................... 112

B. Analisis Komparatif Tingkat Motivasi dan Keaktifan Siswa Sebelum

dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Games Tournament (TGT) ................................................................... 117

C. Pembahasan .......................................................................................... 127

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ....................... 134

A. Kesimpulan .......................................................................................... 134

B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 135

C. Saran .................................................................................................... 135

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 137

LAMPIRAN ........................................................................................................ 139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional Variabel Motivasi Belajar ............................................. 37

Tabel 3.2 Skor Variabel Motivasi Belajar ......................................................... 38

Tabel 3.3 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ............................................ 39

Tabel 3.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Validitas Motivasi Belajar .................. 41

Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Reliabilitas Motivasi Belajar .............. 42

Tabel 4.1 Daftar Kepala Sekolah yang Pernah Bertugas .................................. 48

Tabel 4.2 Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ......... 64

Tabel 4.3 Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Berdasarkan Jenis Kelamin .............................................................. 66

Tabel 4.4 Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Berdasarkan Agama Siswa ................................................................ 67

Tabel 5.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Sebelum TGT ................................. 76

Tabel 5.2 Instrumen Pengamatan Kelas Sebelum TGT .................................... 78

Tabel 5.3 Hasil Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses

Pembelajaran (Pra Penelitian) ........................................................... 80

Tabel 5.4 Aktivitas Guru pada Siklus I ............................................................. 87

Tabel 5.5 Instrumen Pengamatan Kelas Siklus I ............................................... 90

Tabel 5.6 Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok (Secara Umum)

Siklus I ............................................................................................... 92

Tabel 5.7 Hasil Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses

Pembelajaran Siklus I ......................................................................... 92

Tabel 5.8 Instrumen Refleksi Guru Mitra terhadap Komponen Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

xix

Model TGT Siklus I ........................................................................... 96

Tabel 5.9 Instrumen Refleksi Siswa terhadap Komponen Pembelajaran

Model TGT Siklus I ........................................................................... 98

Tabel 5.10 Aktivitas Guru pada Siklus II ............................................................. 107

Tabel 5.11 Instrumen Pengamatan Kelas Siklus II ............................................... 109

Tabel 5.12 Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok (Secara Umum)

Siklus II .............................................................................................. 111

Tabel 5.13 Instrumen Refleksi Guru Mitra terhadap Komponen Pembelajaran

Model TGT Siklus II .......................................................................... 112

Tabel 5.14 Instrumen Refleksi Siswa terhadap Komponen Pembelajaran

Model TGT Siklus II .......................................................................... 113

Tabel 5.15 Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT dan Sesudah

Penerapan TGT (Siklus I) .................................................................. 117

Tabel 5.16 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian di Kelas

XI IPS 2 ............................................................................................... 120

Tabel 5.17 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus I di Kelas

XI IPS 2 ............................................................................................. 121

Tabel 5.18 Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT, Siklus I dan

Siklus II.............................................................................................. 122

Tabel 5.19 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus II di Kelas

XI IPS 2 ............................................................................................. 124

Tabel 5.20 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa atau Keterlibatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

xx

Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran pada Pra Penelitian,

Siklus I, dan Siklus II ........................................................................ 125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model dan Tahap PTK .................................................................. 11

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu ..... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi Kegiatan Guru (Instrumen Rencana) ............. 141

Lampiran 1a Lembar Observasi Kegiatan Guru (Pra Penelitian) .................... 160

Lampiran 1b Lembar Observasi Kegiatan Guru (Siklus I) .............................. 165

Lampiran 1c Lembar Observasi Kegiatan Guru (Siklus II) ............................. 212

Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Instrumen Rencana) ............ 142

Lampiran 2a Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Pra Penelitian) ................... 161

Lampiran 2b Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Siklus I) ............................. 167

Lampiran 2c Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Siklus II) ............................. 214

Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Instrumen Rencana) ............ 143

Lampiran 3a Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Pra Penelitian) .................... 162

Lampiran 3b Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Siklus I) ............................. 169

Lampiran 3c Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Siklus II) ............................ 216

Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Guru Saat Pembelajaran TGT ......... 144

Lampiran 4a Lembar Observasi Kegiatan Guru (Siklus I) .............................. 171

Lampiran 4b Lembar Observasi Kegiatan Guru (Siklus II) ............................. 218

Lampiran 5 Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan TGT ................... 146

Lampiran 5a Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan TGT (Siklus I) ... 173

Lampiran 5b Instrumen Pengamatan Kelas Saat Penerapan TGT (Siklus II) .. 220

Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Kelompok ............... 148

Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Kelompok (Siklus I) 175

Lampiran 6b Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Kelompok (Siklus II) 222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

xxiii

Lampiran 7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Pembelajaran dan Metode

TGT (Instrumen Rencana) ........................................................... 149

Lampiran 7a Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Pembelajaran dan Metode

TGT (Siklus I) ............................................................................. 176

Lampiran 7b Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Pembelajaran dan Metode

TGT (Siklus II) ........................................................................... 223

Lampiran 8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan

Metode TGT (Instrumen Rencana) .............................................. 150

Lampiran 8a Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan

Metode TGT (Siklus I) ............................................................... 177

Lampiran 8b Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan

Metode TGT (Siklus II) .............................................................. 224

Lampiran 9a Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Penerapan TGT ............... 152

Lampiran 9b Kuesioner Motivasi Belajar Setelah Penerapan TGT ................. 155

Lampiran 10 Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses

Pembelajaran (Instrumen Rencana) ............................................. 158

Lampiran 10a Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses

Pembelajaran (Pra Penelitian) ................................................... 163

Lampiran 10b Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses

Pembelajaran (Siklus I) ............................................................. 179

Lampiran 10c Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses

Pembelajaran (Siklus II) ........................................................... 226

Lampiran 11a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) ......................... 180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

xxiv

Lampiran 11b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ........................ 227

Lampiran 12a Lembar Kerja Siswa (Siklus I) .................................................. 193

Lampiran 12b Lembar Kerja Siswa (Siklus II) ................................................ 245

Lampiran 13a Format Penilaian Kelompok (Siklus I) ..................................... 200

Lampiran 13b Format Penilaian Kelompok (Siklus II) ................................... 259

Lampiran 14 Peraturan Games Make a Match ............................................... 201

Lampiran 15 Prosedur Games Make a Match ................................................ 202

Lampiran 16 Peraturan Tournament .............................................................. 203

Lampiran 17 Prosedur Tournament ............................................................... 204

Lampiran 18 Skenario Pembelajaran ............................................................. 205

Lampiran 19 Pembagian Kelompok .............................................................. 207

Lampiran 20 Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran ............................. 208

Lampiran 21 Wawancara Terhadap Siswa ..................................................... 209

Lampiran 22 Hasil Hitungan PAP II .............................................................. 210

Lampiran 23 Hasil Validitas dan Reliabilitas ................................................ 260

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam proses pembelajaran diperlukan adanya hubungan timbal

balik antara guru dan siswa. Guru merupakan kunci utama dalam

keberhasilan proses pembelajaran, oleh karena itu guru dituntut selalu

melakukan inovasi dalam pembelajaran untuk memanfaatkan media,

pengelolaan kelas, dan menggunakan metode pembelajaran yang baik.

Menurut Dwitagama (2009). Tersedia:

http://www.teknologipendidikan.net/wp.content/uploads/2011/02/Kompetensi

Guru.pdf ( diaskses 30 Agustus 2012) keterampilan guru dalam pemilihan

serta penggunaan metode masuk dalam salah satu kompetensi yang

disyaratkan bagi guru yaitu kompetensi pedagogis, yang meliputi

perancangan pembelajaran, pemanfaatan teknologi pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran dan lain-lain. Diharapkan dengan pemanfaatan

media serta penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat memotivasi

siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Hal tersebut

dapat dilihat dari tingkat keaktifan siswa di dalam kelas ketika mengikuti

proses belajar mengajar yang akan berdampak juga dengan meningkatnya

hasil belajar siswa.

Menurut Uno (2007), faktor yang mempengaruhi motivasi siswa

dalam belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu

faktor yang terdapat dalam diri siswa, diantaranya kemampuan siswa, cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

2

belajar, kebiasaan, dan rasa percaya diri. Faktor eksternal adalah faktor yang

terdapat di luar diri siswa, seperti guru sebagai pembina belajar, strategi

pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan sekitar. Dari

pernyataan tersebut, guru diharapkan dapat memilih model pembelajaran

yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran,

sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar dan mendorong siswa untuk

lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.

Dalam observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 31 Agustus

2012 di kelas XI IPS 2 SMA PL St. Louis IX Sedayu, menunjukkan bahwa

guru dalam menyampaikan pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi

dengan menggunakan metode ceramah yang diselingi dengan tanya jawab

kemudian di dalam mengerjakan tugas, guru menggunakan metode diskusi

yang dilakukan secara klasikal. Secara umum siswa memperhatikan

penjelasan guru, mencatat, dan ada juga siswa yang mengobrol dengan

temannya sendiri, sehingga siswa terkesan menjadi kurang aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran karena hanya mendengarkan penjelasan guru

kemudian mencatat. Dari hasil observasi, menunjukkan bahwa penggunaan

metode ceramah, tanya jawab dan diskusi klasikal dalam proses pembelajaran

dirasa belum efektif. Hal tersebut dikarenakan hanya guru yang berbicara

sedangkan siswa hanya mendengarkan, menjawab apa yang ditanyakan oleh

guru dan mencatat. Dari observasi tersebut dapat dikatakan siswa menjadi

kurang termotivasi di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang berakibat

kurang aktifnya siswa di dalam kelas selama proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

3

Ada berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru

dalam proses pembelajaran untuk mendukung keberhasilan proses

pembelajaran, dimana model pembelajaran tersebut tidak hanya

menyampaikan informasi kepada siswa, tetapi juga memberi kemudahan

belajar untuk seluruh siswa agar mereka dapat belajar dalam suasana yang

menyenangkan, penuh semangat sehingga tumbuh motivasi siswa untuk

belajar. Dengan adanya motivasi belajar yang baik diharapkan dapat

membangkitkan semangat siswa untuk lebih aktif ketika mengikuti kegiatan

pembelajaran di dalam kelas.

Menurut Slavin (1995:84), bentuk pembelajaran kooperatif yang

pertama dan cukup menarik untuk digunakan adalah metode pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT). Metode pembelajaran ini

merupakan salah satu metode pembelajaran yang relatif mudah untuk

diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di dalam suatu kelas.

Pembelajaran tipe ini melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa membedakan

status, peran siswa sebagai tutor sebaya dan di dalamnya mengandung unsur

permainan yang sangat menyenangkan. Dengan penerapan metode TGT ini,

diharapkan siswa dapat termotivasi untuk mengikuti proses belajar mengajar,

meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga hasil

belajar siswa pun meningkat. Model pembelajaran ini pada dasarnya

merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bekerja sama dalam suatu kelompok kecil dengan kemampuan yang

heterogen (tinggi, rendah, sedang).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

4

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mencoba melakukan

penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan

keaktifan siswa di kelas. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tindakan kelas dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi”,

yang akan dilakukan pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St.

Louis IX Sedayu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa?

2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

meningkatkan keaktifan siswa ?

C. Batasan Masalah

Penerapan model pembelajaran kooperatif dapat dilakukan dengan

berbagai tipe, diantaranya tipe Student Team Achievement Division (STAD),

Teams Games Tournament (TGT), Jigsaw, Team Accelerated Instruction

(TAI), dan Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC). Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

5

Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan

keaktifan belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang dikemukakan maka dapat dirumuskan

tujuan penelitian yang akan dicapai sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan motivasi belajar siswa

setelah penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe TGT.

2. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan keaktifan siswa setelah

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti berikutnya

berkaitan dengan penerapan metode pembelajaran di lapangan.

2. Bagi Guru

Dengan adanya penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament (TGT) diharapkan dapat memberikan

masukan untuk para guru supaya lebih kreatif dalam menerapkan model-

model pembelajaran di kelas sehingga kegiatan belajar mengajar di

dalam kelas tidak membosankan.

3. Bagi Siswa

Dengan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peserta didik untuk

meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam mengikuti

proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

6

4. Bagi Peneliti

Peneliti mempunyai kesempatan untuk belajar menganalisis suatu

masalah yang terjadi dalam kelas dan menerapkan model pembelajaran

yang sesuai untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan

(action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki kualitas

proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik.

Arikunto (2008:2-3) menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-

kata yang tergabung di dalamnya, yakni : penelitian, tindakan, kelas,

dengan paparan sebagai berikut :

a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan

aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat

dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus

kegiatan.

c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama

menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama pula.

Sementara menurut Susilo (2007:16), PTK merupakan suatu

penelitian yang dilakukan oleh peneliti atau guru di tempat di mana dia

mengajar, dengan menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan

praktik dan proses dalam suatu kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

8

Sedangkan menurut Kusumah, dkk (2009:9):

PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya

sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan

merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan berpartisipatif

dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga

hasil belajar siswa dapat meningkat.

Dari beberapa pengertian PTK di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa PTK merupakan implementasi dari kreativitas dan sikap kritis guru

terhadap apa yang sehari-hari diamatinya dan pengalaman yang

berhubungan dengan profesinya untuk menghasilkan suatu kualitas

pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya sehingga mencapai hasil

yang optimal. Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang

berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarannya di

sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

2. Prinsip Dasar PTK

Menurut Kusumah (2009:17), PTK mempunyai beberapa prinsip

yang harus diperhatikan oleh guru di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya:

a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar.

b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan

sehingga mengganggu proses pembelajaran.

c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis

yang dirumuskan ikut meyakinkan.

d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang

cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari

solusinya.

e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan

tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh

pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat

tersosialisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

9

f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam

perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara

guru dan dosen).

3. Tahap Pelaksanaan PTK

Dalam praktiknya, menurut Kusumah (2009:25), PTK adalah

tindakan yang bermakna melalui prosedur penelitian yang mencakup

empat tahapan yaitu:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui

masalah dalam pembelajaran kita. Kegiatan perencanaan mencakup:

identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan

pengembangan untuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan masalah

b. Tindakan (Acting)

Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan atau acting

dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya

c. Pengamatan (Observing)

Selanjutnya diadakan pengamatan atau observing yang diteliti

terhadap proses pelaksanaannya.

d. Refleksi (Reflecting)

Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi atau

reflecting dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam

kelasnya.

4. Tujuan PTK

Menurut Susilo (2007:17), tujuan PTK dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan kualitas

proses pembelajaran di kelas.

b. Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesional guru kepada peserta

didik dan konteks pembelajaran di kelas.

c. Mendapatkan pengalaman tentang ketrampilan praktik dalam proses

pembelajaran secara reflektif, dan bukan untuk mendapatkan ilmu baru.

d. Pengembangan kemampuan dan ketrampilan guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi permasalah

aktual yang dihadapi sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

10

e. Adapun tujuan penyerta PTK yang dapat dicapai adalah terjadinya

proses pelatihan dalam jabatan selama proses penelitian itu

berlangsung.

5. Manfaat PTK

Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya PTK

yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran, antara

lain (Susilo, 2007:18):

a. Inovasi pembelajaran

b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas

c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik

d. Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis

bagi guru

e. Karya tulis ilmiah semakin di perlukan guru di masa depan untuk

meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK

yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas.

B. Model dan Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Dalam melaksanakan PTK, dibutuhkan tahapan. Tahapan yang

digunakan haruslah sesuai pedoman yang ada dalam petunjuk pelaksanaan

PTK. Menurut Kusumah (2009) tahapan PTK dapat dibuat sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning): Perencanaan yang matang perlu dilakukan

setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita;

b. Tindakan (acting): Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya

tindakan (acting) dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya;

c. Pengamatan (observing): Selanjutnya diadakan pengamatan

(observing) yang diteliti terhadap proses pelaksanaanya;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

11

d. Refleksi (reflecting): Setelah diamati, barulah guru dapat

melakukan refleksi (reflecting) dan dapat menyimpulkan apa yang

telah terjadi di dalam kelasnya.

Model dan Tahap PTK

Gambar 2.1 Model PTK Kurt Lewin hasil modifikasi.

C. Metode Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Leaning)

Pembelajaran kooperatif berasal dari kata cooperative yang artinya

mengerjakan segala sesuatu secara bersama-sama dengan saling

membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.

Made Wina (Lie, 2009:189-190) mengungkapkan:

Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi

kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa

dalam tugas-tugas terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak

sebagai fasilitator.

Hal utama dari belajar kooperatif adalah siswa bekerja sama untuk

belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya.

Menurut Slavin (Trianto, 2009:57), belajar kooperatif menekankan pada

tujuan dan kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua

Siklus I

Perencanaan

Refleksi Tindakan

Pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

12

anggota kelompok mencapai tujuan atau penguasaan materi.

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai

setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yang diungkapkan Ibrahim, dkk

(2006:7-8) sebagai berikut:

a. Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.

Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam

membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.

b. Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras,

budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan.

Mengajarkan untuk saling menghargai satu sama lain.

c. Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan

kolaborasi. Keterampilan ini penting karena banyak anak muda

dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial.

3. Manfaat Pembelajaran Kooperatif

Manfaat-manfaat dari pembelajaran kooperatif menurut Widanarto

(2006:17) adalah:

a. Meningkatkan kemampuan untuk bekerjasama dan bersosialisasi

b. Melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap

dan perilaku selama bekerjasama

c. Mengurangi rasa kecemasan dan menumbuhkan rasa percaya

diri, meningkatkan motivasi belajar, harga diri dan perilaku

positif sehingga siswa tahu kedudukannya dan belajar untuk

menghargai satu sama lain.

d. Meningkatkan prestasi belajar dengan menyelesaikan tugas

akademik sehingga membantu siswa memahami konsep-konsep

yang sulit.

4. Unsur Pembelajaran Kooperatif

Roger, dkk (Lie, 2002:31-35) mengatakan bahwa tidak semua kerja

kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

13

maksimal, lima unsur pembelajaran gotong royong harus diterapkan,

diantaranya:

a. Saling ketergantungan positif

Keberhasilan suatu karya sangat tergantung pada usaha setiap

anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif,

pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap

anggota kelompok bisa menyelesaikan tugasnya sendiri agar

yang lain bisa mencapai tujuan mereka.

b. Tanggung jawab perseorangan

Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama.

Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model

pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung

jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan

metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam

penyusunan tugasnya.

c. Tatap muka

Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu

muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan

para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan

semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih

kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Lebih jauh

lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil

masing-masing anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai

perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan

masing-masing.

d. Komunikasi antar anggota

Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan

berbagai keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan

siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara

berkomunikasi.

Ada kalanya pembelajar perlu diberi tahu secara eksplisit

mengenai cara-cara berkomunikasi secara efektif seperti

bagaimana caranya menyanggah pendapat orang lain tanpa

harus menyinggung perasaan orang tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

14

e. Evaluasi proses kelompok

Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok

untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama

mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

5. Tipe Pembelajaran Kooperatif

Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif yang diantaranya adalah

(Slavin, 2010:11-25):

a. Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Dalam STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap

kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru memulai pelajaran dengan

mempresentasikan sebuah materi yang kemudian siswa bekerja

dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh

anggota kelompok telah menuntaskan materi tersebut. Pada

akhirnya semua siswa diberi kuis secara individual tentang materi

ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor

secara individual.

b. Teams Games Tournaments (TGT)

Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan

secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Guru

memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian

siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan

bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran

tersebut. Namun kuis dalam TGT diganti dengan turnamen.

Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok

lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah

tiap anggota akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada

kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk

menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan

menentukan penghargaan kelompok.

c. Jigsaw

Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok

kecil secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok

diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang

diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi

bagiannya. Pada model jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan

siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

15

sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya.

Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan

pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai

bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi

bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya

masing-masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut

kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari

model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh

topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada

peningkatan nilai individu sama seperti STAD.

d. Learning Together

Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu

siswa dalam kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang

mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja

kelompok. Siswa kemudian secara individual mengerjakan kuis

yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual.

e. Group Investigation

Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan

kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas.

Siswa diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk

menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok

mereka sendiri bagaimana cara menguasai materi dan

memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar

mereka kepada seluruh kelas.

D. Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament ( TGT)

1. Pengertian Teams Games Tournament (TGT)

Metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang mudah

untuk diterapkan, hal ini karena melibatkan semua siswa di dalam

kelas. Seperti yang kita ketahui di dalam suatu kelas pasti akan ada

banyak perbedaan baik itu masalah ras, agama, jenis kelamin, tingkat

kepandaian dan lain – lainnya. Dan perbedaan tersebut kadang kala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

16

juga mampu menimbulkan masalah di kelas. Namun dalam metode

TGT masalah ini dapat diminimalisir.

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau

metode pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan

aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan

peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan

(Slavin, 2010).

Dalam TGT siswa diminta untuk bekerja di dalam kelompok, di

mana kelompoknya terdiri dari berbagai unsur yang berbeda sehingga

masalah-masalah yang disebabkan karena adanya perbedaan dapat

diatasi. Dalam model TGT ini siswa juga diharapkan mampu untuk

melatih tanggung jawab, kerja sama dan persaingan yang sehat.

Lima komponen utama dalam TGT yaitu (Slavin, 2010):

a. Penyajian Kelas

Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran akan diawali

guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini dapat dilakukan

dengan metode ceramah, diskusi atau metode yang lainnya. Yang

harus ditekankan dalam penyajian kelas ini adalah siswa harus

benar – benar memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Penguasaan materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam

kelompok nantinya.

b. Kelompok (team)

Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota kelompok

bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang

diberikan oleh guru pada lembar latihan dan membantu teman satu

kelompok menguasai materi pembelajaran tersebut. Sebelum

kegiatan belajar kelompok dimulai, guru terlebih dahulu

menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar

kerja sama dalam kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat

diskusi berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

17

suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja

dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara bersama-sama, jika

ada suatu pertanyaan di dalam kelompok tersebut, sebaiknya

jangan ditanyakan dahulu kepada guru karena mungkin dari salah

satu teman kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh salah satu

teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan dari guru.

Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang

anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis kelamin dan ras

atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi

bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk

mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan

optimal pada saat game atau tournament.

c. Permainan

Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa

setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Games

dapat berisi pertanyaan–pertanyaan bernomor yang dirancang oleh

guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa

sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah

satu pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan

kemampuan masing-masing dan teman di dalam kelompoknya

tidak diperkenankan untuk membantu anggota kelompok yang

sedang mengerjakan. Jawaban siswa yang benar akan dikumpulkan

untuk tournament mingguan.

d. Turnamen (Tournament)

Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi pembelajaran yang

sedang dibahas dan setelah siswa melakukan belajar dalam

kelompok. Turnamen ini berfungsi untuk mengetahui kelompok

mana yang bisa mendapatkan nilai yang terbaik. Turnamen

merupakan suatu pertandingan antar anggota-anggota yang

berbeda. Pada awal turnamen, guru menugaskan siswa untuk

pindah pada suatu meja turnamen yang sudah ditentukan

sebelumnya, penentuan meja turnamen dalam penelitian ini

didasarkan pada pengamatan oleh guru kelas dan hasil dari tes

sebelumnya. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut: para siswa

yang berada di meja turnamen secara bergantian mengambil nomor

kartu (pengambilan nomor kartu berdasarkan urutan yang telah

disepakati bersama) dan menjawab pertanyaan sesuai dengan

nomor kartu yaitu pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan

materi yang telah dipelajari. Apabila ada siswa yang mengambil

nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan, maka pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

18

bisa dilempar ke teman yang lain dalam satu meja turnamen sesuai

dengan urutan yang telah disepakati, dan yang menjawab dengan

benar berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat

nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan kelompok.

e. Penghargaan Kelompok

Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam

turnamen, dan masing–masing team akan mendapatkan sertifikat

atau skor apabila memenuhi standar yang ditentukan. Pemberian

penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor

kelompok yang didapat dengan menjumlahkan poin yang didapat

pada skor lembar permainan setiap anggotanya, dan kemudian

dicari skor rata-ratanya. Yang harus ditekankan dalam pemberian

penghargaan di sini bukan mendorong siswa untuk bersaing secara

tidak sehat, akan tetapi pemberian penghargaan tersebut adalah

untuk memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya dapat

meningkat.

2. Kelebihan Teams Games Tournament (TGT)

Menurut Slavin (2008) beberapa laporan hasil riset tentang

pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian hasil

belajar siswa mengemukakan keunggulan dan kelemahan TGT.

Tersedia: http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-

pembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/ ( diaskses 16 Juli

2012) sebagai berikut:

a. Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT

memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari

kelompok rasial mereka dari pada siswa yang ada dalam kelas

tradisional.

b. Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang

mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada

keberuntungan.

c. TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak

untuk rasa harga diri akademik mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

19

d. TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja

sama verbal dan nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit)

e. Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi

menggunakan waktu yang lebih banyak.

f. TGT meningkatkan kehadiran siswa yang mengalami

gangguan emosional di sekolah, misalnya siswa yang pernah

menerima skors dari guru karena kesalahan yang diperbuat

oleh siswa sendiri.

3. Kelemahan Teams Games Tournament (TGT)

Sedangkan kelemahan Teams Games Tournament (TGT)

dikatakan oleh Sujana (2011). Tersedia:

http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-

teams-games-tournaments-tgt-2/ (diaskses16 Juli 2012) adalah:

a. Bagi Guru

Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan

heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat

diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali

teliti dalam menentukan pembagian kelompok waktu yang

dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga

melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat

diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh.

b. Bagi Siswa

Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan

sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk

mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

20

dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik

tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya

kepada siswa yang lain.

E. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Menurut Uno (2007:1) motivasi adalah dorongan dasar yang

menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri

seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan

dorongan dalam dirinya. Pendapat lain diungkapkan oleh Winkel (Uno,

2007:3) yang menyatakan bahwa motivasi berasal dari kata motif yang

berarti daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas

tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak atau

kekuatan yang mendorong seorang siswa untuk belajar.

2. Klasifikasi Motivasi

Menurut Uno (2007:4) dilihat dari sumber yang menimbulkannya, motif

dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

a. Motif Intrinsik

Motif intriksik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar

karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau

sejalan dengan kebutuhan. Motif intrinsik dapat ditimbulkan dengan

menumbuhkan dan mengembangkan minat terhadap bidang studi yang

relevan. Sebagai contoh, memberitahukan sasaran yang hendak

dicapai dalam bentuk tujuan instruksional pada saat pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

21

akan dimulai yang menimbulkan motif keberhasilan mencapai

sasaran.

b. Motif Ekstrinsik

Motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu,

misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif

terhadap kegiatan pendidikan yang timbul karena melihat manfaatnya.

Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik, antara

lain (Uno, 2007:4) :

1) Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia berpribadi,

menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya maupun

keyakinannya.

2) Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan

kegiatan pendidikannya.

3) Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan

kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan,

baik yang bersifat pribadi maupun akademis.

4) Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan

bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya.

5) Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada

profesinya sebagai pendidik.

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat

dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan

cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan,

lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada

siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,

pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang

mendukung. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai

berikut (Uno, 2007:10) :

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

22

d. Adanya penghargaan dalam belajar

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.

3. Peranan Motivasi Belajar

Menurut Uno (2007:27), ada beberapa peranan penting dari motivasi

dalam belajar dan pembelajaran, antara lain :

a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang

anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan

pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang

pernah dilaluinya.

b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya

dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu,

jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau

dinikmati manfaatnya bagi anak.

c. Motivasi menentukan ketekunan belajar

Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan

berusaha memperlajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan

memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi

untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar.

4. Teknik-teknik motivasi

Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran

sebagai berikut (Uno, 2007:34) :

a. Pernyataan penghargaan secara verbal

b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemicu keberhasilan

c. Menimbulkan rasa ingin tahu

d. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa

e. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa

f. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar

g. Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu

konsep dan prinsip yang telah dipahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

23

h. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari

sebelumnya

i. Menggunakan simulasi dan permainan

j. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahiran

di depan umum.

k. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa

dalam kegiatan belajar

l. Membuat suasana persaingan yang sehat di antara siswa.

F. Keaktifan Siswa

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:24-25), keaktifan

berasal dari kata aktif yang berarti giat (bekerja,berusaha,belajar), sedangkan

keaktifan adalah keadaan dimana seseorang aktif melakukan kegiatan. Dalam

penelitian ini keaktifan yang dimaksud adalah keaktifan belajar. Belajar

diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik dan

relatif tetap, yang ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya

pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan

kebiasaan. Jadi keaktifan belajar siswa adalah suatu keadaan dimana siswa

aktif dalam belajar.

Selain itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keaktifan juga

diartikan sebagai aktivitas dan kegiatan. Aktivitas berasal dari bahasa Inggris

dari kata activity yang berarti kegiatan (Budiono, 1998:13). Pendapat lain dari

Sriyono (1994), mengatakan bahwa aktivitas adalah segala kegiatan yang

dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani. Di dalam kegiatan

pembelajaran aktivitas atau keaktifan siswa selama proses belajar mengajar

merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

Aktivitas siswa merupakan kegiatan yang terjadi selama proses belajar

mengajar. Kegiatan tersebut diantaranya mengajukan pendapat, mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

24

tugas, dapat menjawab pertanyaan dari guru, bekerja sama dengan siswa lain,

dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

Keaktifan siswa selama proses pembelajaran merupakan salah satu

indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Keaktifan

tersebut akan menyebabkan interaksi antara guru dengan siswa ataupun siswa

itu sendiri. Keaktifan tidak hanya aktif fisik saja tetapi juga aktif psikis.

Aktivitas fisik adalah peserta didik giat-aktif dengan anggota badan, membuat

sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan.

Sedangkan aktivitas psikis adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja

sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran

(Rohani, 2004:6).

Dalam konsep belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman

pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan

merupakan pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak

didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan

agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif

dalam kegiatan belajar. Menurut Piaget (Pardjono, 2001), ada 4 prinsip

belajar aktif, yaitu: a) siswa harus membangun pengetahuannya sendiri,

sehingga bermakna, b) cara belajar yang paling baik adalah jika mereka aktif

dan berinteraksi dengan obyek yang konkrit, c) belajar harus berpusat pada

siswa dan bersifat pribadi. Jadi dalam proses belajar mengajar, siswalah yang

harus membangun pengetahuannya sendiri. Sedangkan guru berperan untuk

menciptakan kondisi yang kondusif dan mendukung bagi terciptanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

25

pembelajaran yang bermakna, d) siswa harus mengalami dan berinteraksi

langsung dengan obyek yang nyata.

Paul D. Erich (Hamlik, 2011:172-173) mengelompokan jenis-jenis

aktivitas yang bisa dilakukan siswa menjadi 8 kelompok. Diantaranya adalah:

a. Kegiatan-kegiatan visual: Membaca, melihat gambar- gambar,

mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang

lain bekerja atau bermain.

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral): Mengemukakan fakta atau prinsip,

menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi

saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: Mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan

suatu permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio.

d. Kegiatan-kegiatan menulis: Menulis cerita, menulis laporan,

memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau

rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket.

e. Kegiatan-kegiatan menggambar: Menggambar, membuat grafik,

diagram, peta, pola.

f. Kegiatan-kegiatan metrik: Melakukan percobaan, memilih alat-

alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan

permainan, menari, berkebun.

g. Kegiatan-kegiatan mental: Merenungkan, mengingat, memecahkan

masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-

hubungan, membuat keputusan.

h. Kegiatan-kegiatan emosional: Minat, membedakan, berani, tenang,

dan sebagainya.

G. Mata Pelajaran Ekonomi

Menurut Fajar (2002:128), ekonomi merupakan mata pelajaran yang

mengkaji tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya yang banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang

ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.

Fungsi mata pelajaran ekonomi di SMA adalah mengembangkan kemampuan

siswa untuk berekonomi, dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

26

peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta terlatih dalam

memecahkan permasalahan ekonomi yang terjadi di masyarakat.

Ruang lingkup mata pelajaran ekonomi mencakup perilaku ekonomi

dan kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di

lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh, meliputi aspek-

aspek perekonomian, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian kerja,

perkoperasian, kewirausahaan, akuntansi dan manajemen. Menurut

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006:138) tujuan pelajaran ekonomi

di SMA adalah (a) memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan

peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang

terjadi di lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara, (b)

menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang

diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi, (c) membentuk sikap bijak,

rasional, dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan

keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi

diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara, (d) membuat keputusan

yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam

masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Salah satu pokok bahasan mata pelajaran ekonomi adalah kebijakan

fiskal. Kebijakan fiskal merupakan langkah-langkah pemerintah untuk

membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam

pembelanjaannya dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi

yang dihadapi. Dengan mempelajari kebijakan fiskal diharapkan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

27

mampu mendeskripsikan tentang kebijakan fiskal, dan membedakan macam-

macam kebijakan anggaran serta cara penghitungan pajak.

H. Kerangka Berfikir

Strategi yang dapat diterapkan di dalam PTK adalah metode

pembelajaran kooperatif. Made Wina (Lie, 2009:189-190) mengungkapkan

pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi

kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam

tugas-tugas terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator

dan motivator. Sebagai motivator, guru hendaknya memiliki cara untuk

meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa

akan ikut aktif dalam proses pembelajaran. Misalnya saja dengan melibatkan

seluruh siswa menggunakan metode pembelajaran yang menarik sehingga

seluruh siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran tanpa adanya di

skriminasi antara siswa yang pandai dan yang kurang pandai.

Metode pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam, salah

satunya adalah tipe Teams Games Tournament (TGT). Model pembelajaran

tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran

kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa ada

perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan

mengandung unsur permainan yang menyenangkan (Slavin, 2010). Dalam

pembelajaran ini terdapat lima komponen yaitu: (1) presentasi kelas berupa

penyampaian materi kepada siswa, (2) pembagian kelompok/tim untuk

mendalami materi, (3) games yang dirancang untuk pembelajaran dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

28

bentuk permainan yang menyenangkan. (4) tournament yang bertujuan

menciptakan kompetisi yang sehat antar siswa, dan (5) penghargaan bagi

kelompok yang mendapatkan prestasi terbaik. Karena mengandung unsur

permainan yang menyenangkan diharapkan motivasi belajar siswa dan

keaktifan siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya akuntansi

dapat meningkat.

Motivasi merupakan dorongan dasar yang menggerakan seseorang

bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan

untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya (Uno,

2007:1). Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan

motivasi dalam pembelajaran yaitu menggunakan permainan dan membuat

suasana persaingan yang sehat di antara siswa. Salah satu indikator dalam

motivasi belajar adalah adanya penghargaan yang diberikan kepada siswa

dalam proses pembelajaran (Uno, 2007). Sedangkan keaktifan belajar siswa

adalah suatu keadaan dimana siswa aktif dalam belajar.

Menurut Janke (1978) dan Slavin (1977), mengatakan bahwa

pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan keaktifan siswa

sewaktu mengerjakan tugas. Hal tersebut dikarenakan sifat sosial dari tugas

tersebut yang membutuhkan kerjasama antar siswa. Munculnya keaktifan

tersebut berasal dari motivasi siswa untuk menguasai materi-materi

akademik. Berdasarkan pemikiran tersebut diduga bahwa dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat

meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa di dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Menurut Ebbut (Wiriaatmadja, 2005:15), PTK adalah kajian

sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh

sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam

pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dan tindakan-

tindakan tersebut. Penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan

masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan,

kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Penelitian ini

dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat

untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa. Penelitian ini

difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan

motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam belajar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang digunakan adalah SMA Pangudi Luhur St.

Louis IX Sedayu, Jl. Wates Km. 12, Sedayu, Argosari, Bantul 55752.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

30

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur

St. Louis IX Sedayu yang berjumlah 36 siswa.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar

dan keaktifan belajar siswa.

D. Prosedur Penelitian

1. Kegiatan Pra Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mengawali

dengan kegiatan pra penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui

keadaan kelas, situasi pembelajaran, dan metode pembelajaran guru.

Kegiatan dilakukan terhadap pembelajaran di kelas sebelum menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kegiatan yang dilakukan yaitu

mengadakan observasi terhadap situasi awal di dalam kelas yang

mencakup observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap

siswa. Selain dengan observasi, untuk mendukung data yang diperoleh

peneliti juga mengadakan wawancara terhadap guru dan siswa. Setelah

mengadakan kegiatan pra-penelitian, peneliti mengadakan penelitian di

dalam kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

31

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing

siklus terdiri dari empat langkah, yaitu :

a. Siklus pertama

Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan di kelas yaitu:

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan, dilakukan rencana tindakan yang

berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT,

meliputi:

a) Peneliti yang dibantu oleh guru pengampu mata

pelajaran menggali data awal karakteristik siswa untuk

memetakan siswa berdasarkan kemampuan dan tingkat

pemahamam. Kemudian membagi siswa ke dalam

kelompok-kelompok secara heterogen, yang masing-

masing kelompok beranggotakan 4-5 orang. Perangkat

yang disiapkan dalam tahap perencanaan ini adalah

rencana pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT, materi pembelajaran, soal-soal

latihan, lembar kerja siswa dan lembar observasi.

b) Peneliti menyusun instrumen untuk pengumpulan data,

meliputi:

(1) Lembar observasi kegiatan guru (lampiran 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

32

(2) Lembar observasi kegiatan kelas (lampiran 2)

(3) Lembar observasi kegiatan siswa (lampiran 3)

(4) Lembar observasi kegiatan guru saat penerapan TGT

(lampiran 4)

(5) Instrumen pengamatan kelas saat penerapan TGT

(lampiran 5)

(6) Instrumen observasi kegiatan siswa dalam kelompok

(secara umum) (lampiran 6)

(7) Instrumen refleksi guru (lampiran 7)

(8) Instrumen refleksi siswa (lampiran 8)

(9) Kuesioner motivasi (lampiran 9)

(10) Lembar observasi keaktifan siswa (lampiran 10)

2) Tindakan

Pada tahap ini, sebelum dilaksanakan penerapan model

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) guru

membagikan kuesioner motivasi sebelum diterapkan

model kooperatif tipe TGT. Setelah itu dapat diterapkan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan

rencana tindakan, dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a) Presentasi di kelas

Sebelum melakukan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT, pada awal pembelajaran guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

33

mengawali dengan menjelaskan materi. Metode yang

digunakan dalam penjelasan materi ini bisa dengan

menggunakan ceramah, diskusi, atau yang lain. Hal

yang penting dalam penyajian kelas ini adalah siswa

harus benar-benar memahami materi yang disampaikan

oleh guru. Karena penguasaan materi ini akan

membantu siswa untuk bekerja dalam kelompok

nantinya.

b) Kelompok

Dalam kegiatan kelompok, masing-masing anggota

bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas

yang diberikan oleh guru pada lembar kerja siswa dan

membantu teman satu kelompok untuk menguasai

materi pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan kerja

kelompok dimulai, guru telebih dahulu menjelaskan

peraturan yang perlu diperhatikan selama kegiatan kerja

kelompok berlangsung. Pada saat diskusi berlangsung,

seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan suara yang

pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja

dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara bersama-

sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam kelompok

tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu kepada

guru karena mungkin dari salah satu teman kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

34

ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Setelah

itu, jika pertanyaan tidak bisa dijawab oleh salah satu

teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan dari

guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang

siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi,

jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok

adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman

kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan

anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan

optimal pada saat game atau turnamen.

c) Games (permainan)

Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman

siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar

kelompok. Game dapat berupa pertanyaan – pertanyaan

bernomor, game make a match (menjodohkan) dan

game lainnya yang dirancang oleh guru untuk

mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa

sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa dapat

mengambil salah satu pertanyaan bernomor dan

memilih jawaban yang sesuai kemudian menempelnya

di papan yang disediakan, teman di dalam kelompoknya

tidak diperkenankan untuk membantu anggota

kelompok yang sedang mengerjakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

35

d) Turnamen

Turnamen dilakukaan pada akhir materi pembelajaran

yang sedang dibahas dan setelah siswa menyelesaikan

tugas kelompok. Turnamen ini berfungsi untuk

mengetahui kelompok mana yang bisa mendapatkan

nilai terbaik.

e) Penghargaan Kelompok

Guru akan mengumumkan kelompok yang menang

dalam games maupun turnamen, dan masing–masing

tim akan mendapatkan penghargaan. Pemberian

penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan

berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan

menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar

permainan setiap anggotanya. Dengan pemberian

penghargaan ini, diharapkan siswa semakin termotivasi

dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Pada tahap ini, implementasi model TGT dianggap telah

selesai, maka guru membagi kuesioner motivasi setelah

diterapkannya model pembelajaran TGT, untuk

mengetahui adanya tingkat perubahan motivasi belajar

siswa sebelum dan sesudah diterapkannya metode TGT

dalam pembelajaran ekonomi di dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

36

3) Observasi

Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas

dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yang meliputi

bagaimana proses pembelajaran berlangsung, keaktifan atau

keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran baik secara

umum maupun dalam kelompok, dan bagaimana kondisi

kelas. Untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi

belajar siswa dapat dilihat dari hasil kuesioner sebelum dan

sesudah TGT diterapkan, sedangkan untuk mengetahui

keaktifan siswa digunakan lembar observasi.

4) Refleksi

Pada tahap ini dilaksanakan analisis, pemaknaan dan

penyimpulan hasil pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT. Refleksi dilakukan

setelah pertemuan berakhir yaitu pada akhir siklus pertama.

Refleksi dimaksudkan untuk mengidentifikasi kekurangan-

kekurangan dalam pembelajaran dan perbaikannya akan

dilakukan pada pertemuan selanjutnya (siklus kedua).

b. Siklus kedua

Kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan

kegiatan di siklus pertama. Bedanya hanya pada tindakan yang

diberikan. Tindakan yang dilakukan pada siklus kedua ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

37

berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama.

Yang kemudian diambil suatu kesimpulan dan saran.

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai dan dapat di ukur.

Variabel penelitian merupakan konsep yang ditetapkan oleh peneliti dalam

rangka memperoleh informasi yang digunakan untuk pengambilan

keputusan. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Motivasi belajar adalah kemauan peserta didik/siswa untuk belajar.

Untuk mengukur motivasi siswa menggunakan kuesioner. Kuesioner

akan diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah model

pembelajaran tipe TGT diterapkan.

b. Keaktifan belajar adalah suatu keadaan dimana siswa aktif dalam

belajar, dengan ciri-ciri perilaku: sering bertanya kepada guru atau

teman lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,

mampu menjawab pertanyaan, dan senang diberi tugas belajar.

Untuk mengukur keaktifan belajar digunakan lembar observasi

keaktifan atau keterlibatan dalam proses pembelajaran.

F. Pengukuran Variabel Motivasi Belajar

Tabel 3.1

Operasional Variabel Motivasi Belajar

Variabel Aspek Indikator

Nomor butir

Positif Negatif

Motivasi

belajar

Motivasi

Intrinsik

1. Adanya hasrat dan

keinginan untuk berhasil 1, 2, 3 4, 5, 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

38

2. Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar 7, 8, 9

3. Adanya harapan dan cita-

cita masa depan 10 11

Motivasi

Ekstrinsik

4. Adanya penghargaan

dalam belajar

12,

13, 14 15

5. Adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar 16, 17

6. Adanya lingkungan

belajar yang kondusif 18, 19 20

Modifikasi dari Widiarti (2009)

Untuk mengukur motivasi ini menggunakan skala Likert dengan

lima alternatif jawaban yang diberi tanda (√) pada lembar yang telah

disediakan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak

Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Tabel 3.2

Skor Variabel Motivasi Belajar

Jawaban Pernyataan

Positif Negatif

Sangat setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu-ragu 3 3

Tidak setuju 2 4

Sangat tidak setuju 1 5

Dalam penelitian ini, motivasi belajar siswa diukur dengan

membandingkan hasil kuesioner motivasi siswa sebelum penerapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

39

TGT dengan hasil kuesioner sesudah penerapan TGT. Hasil tersebut

akan dikonveksikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai

berikut :

Tabel 3.3

Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II

Interval Skor Kriteria

85 – 100 Sangat Tinggi

73 – 84 Tinggi

65 – 72 Sedang

57 – 64 Rendah

< 57 Sangat Rendah

G. Uji Kuesioner

a. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 2006:170). Pengujian validitas

instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product

Moment sebagai berikut:

r = 2222 YYnXXn

YXXYn

Keterangan:

r = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y

Y = Skor total dari seluruh item

X = Skor total dari setiap item

n = Jumlah responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

40

ΣXY = Hasil kali X dan Y

Jika jumlah nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka

butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r

tabel, maka butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid.

b. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:196). Pengujian

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha, sebagai

berikut:

r 11 = 1k

k2

2

1t

b

Keterangan:

r 11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan 2

t = varians total

2

b = jumlah varians butir

Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai koefisien Alpha > 0,6.

Sebaliknya nilai koefisien Alpha < 0,6; maka penelitian tersebut belum

reliabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

41

Tabel 3.4

Kesimpulan Hasil Pengujian Validitas Motivasi Belajar

Butir_item r hitung r tabel Keterangan

1 0.483 0.339 Valid

2 0.553 0.339 Valid

3 0.423 0.339 Valid

4 0.554 0.339 Valid

5 0.598 0.339 Valid

6 0.524 0.339 Valid

7 0.642 0.339 Valid

8 0.662 0.339 Valid

9 0.684 0.339 Valid

10 0.716 0.339 Valid

11 0.483 0.339 Valid

12 0.408 0.339 Valid

13 0.644 0.339 Valid

14 0.392 0.339 Valid

15 0.664 0.339 Valid

16 0.425 0.339 Valid

17 0.637 0.339 Valid

18 0.772 0.339 Valid

19 0.606 0.339 Valid

20 0.488 0.339 Valid

Dari tabel 3.4 menunjukan bahwa kedua puluh butir pernyataan

motivasi belajar valid. Dengan jumlah data (n) sebanyak 34 responden dan

derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh nilai

sebesar 0,339. Karena > 0,339, maka dapat disimpulkan bahwa

semua butir pertanyaan variabel motivasi belajar valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

42

Tabel 3.5

Kesimpulan Hasil Pengujian Reliabilitas Motivasi Belajar

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.913 .917 20

Reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan rumus

Alpha Cronbach pada taraf signifikan 5% lebih besar dari pada 0,6; maka

kuesioner dikatakan reliabel. Dari hasil uji coba dengan jumlah data (n)

sebanyak 34 responden pada taraf signifikansi 5% didapat nilai koefisien

alpha 0,913; dimana 0,913 > 0,6 maka dapat dikatakan reliabel.

H. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data penelitian ini, maka diperlukan instrumen

penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Instrumen pra penelitian

a. Pengamatan terhadap guru

Observasi kegiatan guru di kelas dilakukan dengan menggunakan

instrumen yang disebut catatan anekdotal. Catatan anekdotal

merupakan catatan terperinci mengenai tindakan yang dilakukan

seorang guru dalam melakukan pembelajaran di dalam kelas,

misalnya saat awal kegiatan pembelajaran, guru memberikan salam

atau tidak, melakukan presensi atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

43

b. Pengamatan terhadap kelas

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan

terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas. Pengamatan ini sangat

bermanfaat karena dapat mengungkapkan praktik-praktik

pembelajaran yang menarik di kelas. Di samping itu, pengamatan ini

dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani

kendala dan hambatan pembelajaran yang terjadi di kelas. Catatan

anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas,

tata letaknya, dan manajemen kelas.

c. Pengamatan terhadap siswa

Pengamatan terhadap siswa dilakukan terhadap masing-masing

individu siswa maupun terhadap kelompok siswa. Pengamatan

dilakukan pada saat sebelum dilakukan metode pembelajaran

kooperatif tipe TGT, saat dilakukan pembelajaran, dan sesudah

dilakukan pembelajaran. Perubahan tingkah laku siswa juga diamati

saat sebelum pembelajaran, saat pembelajaran berlangsung, dan

setelah pembelajaran usai.

I. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini dengan cara

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

44

1. Kuesioner

Kuesioner atau angket digunakan untuk mengukur tingkat motivasi

belajar siswa yang akan dibagikan langsung kepada siswa.

2. Observasi/pengamatan

Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data kualitatif misalnya

perilaku, keaktifan siswa di dalam kelas, dan proses lainnya yang

terjadi di dalam kelas.

3. 3. Wawancara

Untuk memperoleh data dan informasi yang lebih rinci dan untuk

melengkapi data hasil observasi, peneliti dapat melakukan wawancara

kepada guru, siswa, atau kepala sekolah. Wawancara dapat dilakukan

secara bebas atau terstruktur. Wawancara hendaknya dilakukan dengan

mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat

diperoleh secara lengkap. Jika dianggap masih ada informasi yang

kurang, dapat pula dilakukan secara bebas. Teknik ini digunakan untuk

mendapatkan data berkaitan dengan keaktifan belajar siswa serta

pandangan dari guru dan siswa terhadap metode pembelajaraan

kooperatif tipe TGT yang diterapkan dalam pembelajaran ekonomi.

4. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu metode yang digunakan untuk

memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan melihat buku-buku, arsip

atau catatan yang berhubungan dengan masalah yang diselidiki

(Arikunto, 2006:135). Metode dokumentasi digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

45

memperoleh data berupa daftar kelompok siswa, daftar nilai siswa

sebelumnya.

5. Rekaman foto dan video

Rekaman foto dan video merupakan sumber data tidak tertulis yang

dapat membantu guru dalam memantau kegiatannya di kelas sehingga

peneliti mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang

terjadi di kelas waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan

kelas. Rekaman foto dan video dapat digunakan untuk melengkapi data-

data yang diperlukan oleh peneliti. Dengan alat-alat elektronik tersebut

peneliti dapat melihat suasana kelas secara detail tentang peristiwa-

peristiwa penting yang terjadi di kelas.

J. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif

yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data atau informasi tentang suatu

gejala yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari model pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

2. Analisis Komparatif

Analisis komparatif yang dilakukan untuk melihat perkembangan

motivasi belajar siswa dan keaktifan belajar siswa dari waktu ke waktu

khususnya pada saat pra penelitian, siklus pertama, dan siklus kedua.

Dari berbagai tahapan tersebut kemudian dibandingkan bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

46

perubahan tingkat motivasi belajar siswa dan keaktifan belajar siswa.

Dalam penelitian ini, pengukuran tingkat perkembangan motivasi

belajar siswa menggunakan kuesioner sedangkan pengukuran keaktifan

belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi

keaktifan atau keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil

yang diperoleh kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan

pertemuan sebelumnya serta membandingkan antara siklus pertama dan

sikus kedua dengan target yang ingin di capai.

a. Peneliti menetapkan target yang ingin dicapai 75 dengan harapan

bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT akan meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan belajar

siswa.

b. Membandingkan mean klasikal mulai dari pra penelitian, siklus

pertama, dan siklus kedua.

c. Membandingkan skor setiap siswa dengan target dari pra penelitian,

siklus pertama, dan siklus kedua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

47

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Berdirinya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu merupakan SMA alih fungsi

dari SPG Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989 bersama dengan SPG yang

lain, sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 031/113/H/Kpts/1989 tanggal 25

Februari 1989. Oleh karena itu visi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

adalah sama dengan visi SPG Pangudi Luhur tetapi dengan penyesuaian dan

beberapa perubahan, karena SMA tidak seperti SPG. Visi yang melandasi

berdirinya sekolah adalah ingin mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar

yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di kota

Yogyakarta karena keadaan ekonomi yang kurang.

Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan SMP yang tidak dapat

melanjutkan sekolah, maka pada tahun 1967 Pastor Paroki Sedayu mendirikan

SPG Santo Paulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan Pangudi

Luhur bersama SLTP Pangudi Luhur Sedayu dan SLTP Pangudi Luhur

Moyudan. Sejak berdirinya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

merupakan salah satu SMA yang masih dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.

Hal ini dibuktikan sampai saat ini minat siswa masuk ke SMA Pangudi Luhur

St. Louis IX Sedayu masih tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

48

Pada pembukaan tahun ajaran baru 2010-2011, SMA Pangudi Luhur

Sedayu memutuskan untuk menjadikan St Louis IX sebagai Santo Pelindung

SMA Pangudi Luhur Sedayu. Pada tanggal 25 Agustus 2010, SMA Pangudi

Luhur Sedayu melakukan launching nama baru bagi sekolahnya dengan

menambahkan St. Louis IX. Sejak saat itu, nama SMA Pangudi Luhur Sedayu

dikenal dengan nama SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Pendidikan

yang dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX juga berdasarkan

teladan kerendahan hati dan kerja keras St. Louis IX. Hari Kamis, 25 Agustus

2011, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu mengadakan Perayaan Ekaristi

dan pentas seni dalam rangka merayakan Ulang Tahun kedua atas pemilihan

nama St. Louis IX sebagai Santo Pelindung SMA Pangudi Luhur Sedayu.

Daftar Kepala Sekolah yang pernah bertugas di SMA Pangudi Luhur St.

Louis IX Sedayu :

Tabel 4.1

Daftar Kepala Sekolah yang Pernah Bertugas

No Nama Periode Tugas

1.

2.

3.

4.

Mukardi, B.A.

Drs. Ag. Sadjad

Drs. Markoes Padmonegoro

Br. Agustinus Mujiya, S.Pd.,

FIC.

1989 – 1999

1999 – 2003

2003 – 2010

2010 – sekarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

49

B. Tujuan, Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Tujuan pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu secara

umum dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan siswa agar mampu

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, sejalan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam

mengadakan interakasi sosial, budaya dan alam sekitarnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (Peraturan Menteri No.22 tahun 2006). Dalam pelaksanaannya

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memperkaya dan menambah

dengan:

a) Pendidikan nilai

Pendidikan nilai sangat penting ditanamkan kepada siswa agar para siswa

dapat berkembang secara harmonis antar jasmani, rohani dan sosialnya.

Spiritualitas hidup, nilai moral, nilai persatuan, persaudaraan dan

humaniora merupakan nilai pembentuk pribadi manusia yang amat besar

artinya. Kurangnya pemahaman suatu nilai bagi suatu generasi akan

menimbulkan kesulitan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

b) Pembentukan pribadi

Pribadi yang tangguh merupakan bekal hidup dalam alam yang serba

majemuk seperti sekarang ini. Melalui perenungan, kedisiplinan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

50

latihan-latihan memperhatikan lingkungan sosial diharapkan dapat

melahirkan pribadi yang kuat dalam menghadapi berbagai gejolak sosial.

c) Pendidikan keterampilan

Untuk menghadapi hal-hal yang praktis dalam kehidupan ini, diperlukan

keterampilan yang dibutuhkan masyarakat dewasa ini.

Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

1) Visi

Terbentuknya lulusan yang cerdas, berbudi pekerti luhur dan memiliki

keterampilan dengan semangat melayani yang miskin dan berkekurangan.

Indikator pencapaian misi sekolah berupa lulusan yang dihasilkan mempunyai

daya saing yang tinggi baik dalam melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun

terserap ke dunia kerja dengan bekal santun yang tampak dari sikap dan

perilaku teladan.

2) Misi

Misi merupakan penjabaran dari visi seperti pada butir-butir berikut:

a) Melakukan pembelajaran yang efektif, berkualitas dan profesional

b) Mengembangkan keterampilan komputer, akuntansi dan Bahasa Inggris

c) Menciptakan suasana kondusif untuk menciptakan peserta didik yang

berbudi pekerti luhur

d) Menyelenggarakan pelayanan prima, transparan dan akuntabel dengan

semangat melayani yang miskin dan berkekurangan

e) Mengembangkan sekolah sebagai pusat budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

51

Dasar visi dan misi tersebut di atas memberi kesempatan kepada usaha

untuk peningkatan mutu sekolah. Dasar tersebut merupakan acuan yang

jelas dan tegas karena keluwesannya, maka tidak menutup kemungkinan

atas usaha-usaha perbaikan pelaksanaan pendidikan.

C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang

Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan

bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan

dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada

Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman

pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu

pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian

tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas : standar

isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar

nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam

mengembangkan kurikulum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

52

Untuk memenuhi amanat Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tersebut

dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan

pendidikan sekolah pada khususnya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk

mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui

KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan

karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam

pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi

kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah. Dalam dokumen

ini dipaparkan tentang Kurikulum SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu,

yang secara keseluruhan mencakup :

1. Struktur dan muatan kurikulum.

2. Beban belajar peserta didik.

3. Kalender pendidikan.

4. Silabus.

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Landasan kurikulum satuan pendidikan yang dipakai berdasarkan:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang

Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007, tentang Pembagian Kewenangan

Pusat dan Daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

53

4. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007, tentang Pendidikan Agama dan

Keagamaan.

5. Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006, tentang Standar Isi.

6. Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006, tentang Standar Kompetensi

Lulusan.

7. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2006, tentang Pelaksanaan

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Permendinas RI Nomor 23

Tahun 2006.

8. Permendiknas RI Nomor 6 Tahun 2007, tentang Perubahan Permendinas RI

Nomor 24 Tahun 2006.

9. Permendiknas RI Nomor 12 Tahun 2007, tentang Standar Pengawas

Sekolah/Madrasah.

10. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala

Sekolah/Madrasah.

11. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007, tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru.

12. Permendiknas RI Nomor 18 Tahun 2007, tentang Sertifikasi Guru Dalam

Jabatan.

13. Permendinas RI Nomor 19 Tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan

Pendidikan.

14. Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007, tentang Standar Penilaian

Pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

54

15. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007, tentang Standar Sarana

Prasarana Pendidikan.

16. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007, tentang Standar Proses.

17. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No.33/MPN/SE/2007 tanggal

13 Februari 2007, perihal Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan.

D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX

Sedayu

Berikut ini adalah tugas dan fungsi personalia SMA Pangudi Luhur St.

Louis IX Sedayu:

Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, manajer,

administrator, supervisor, pemimpin/leader, motivator, inovator .

a. Kepala Sekolah sebagai educator

Bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

b. Kepala Sekolah sebagai manajer

Memiliki tugas :

1. Menyusun perencanaan

2. Mengorganisasikan kegiatan

3. Mengarahkan kegiatan

4. Mengkoordinasikan kegiatan

5. Melaksanakan pengawasan

6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

55

7. Menentukan kebijakan

8. Mengadakan rapat

9. Mengambil keputusan

10. Mengatur proses belajar mengajar

11. Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana-

prasarana, keuangan (RAPBS)

12. Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah

13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.

c. Kepala Sekolah sebagai administrator

Bertugas untuk :

1. Perencanaan 12. Perpustakaan

2. Pengorganisasian 13. Laboratorium

3. Pengarahan 14. Ruang Keterampilan/Kesenian

4. Pengoordinasian 15. Bimbingan Konseling

5. Pengawasan 16. UKS

6. Kurikulum 17. OSIS

7. Kesiswaan 18. Ruang Serbaguna

8. Ketatausahaan 19. Multimedia

9. Ketenagaan 20. Gudang

10. Kantor 21. Komputer

11. Keuangan 22. 7K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

56

d. Kepala Sekolah selaku Supevisor

Bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai :

1. Proses belajar mengajar

2. Kegiatan bimbingan konseling

3. Kegiatan ekstrakurikuler

4. Kegiatan ketatausahaan

5. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait

6. Sarana prasarana

7. Kegiatan OSIS

8. Kegiatan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan,

Kekeluargaan, Kesehatan, dan Kerindangan)

e. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin

1. Dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab

2. Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa

3. Memiliki visi dan memahami misi sekolah

4. Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah

5. Membuat, mencari dan memiliki gagasan

f. Kepala Sekolah sebagai inovator

1. Melakukan pembaharuan di bidang

a) KBM

b) BK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

57

c) Ekstrakurikuler

d) Pengadaan

2. Melaksanakan pembinaan guru dan karyawan

3. Melaksanakan pembaharuan dalam menggali sumber daya di komite

sekolah dan masyarakat

g. Kepala Sekolah sebagai Motivator

1. Mengatur ruang kantor yang kondusif untuk bekerja

2. Mengatur ruang kelas yang kondusif untuk KBM/ BK

3. Mengatur ruang laboratorium yang kondusif untuk praktikum

4. Mengatur ruang perpustakaan yang kondusif untuk belajar.

5. Mengatur halaman/ lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

6. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan

karyawan.

7. Menciptakan hubungan yang harmonis antara sekolah dan lingkungan

8. Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman.

Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah mendelegasikan kepada

wakil Kepala Sekolah. Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah

dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Menyusun perencanaan, membuat program dan pelaksanaan kegiatan.

b. Pengorganisasian

c. Pengarahan

d. Ketenagakerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

58

e. Pengkoordinasian

f. Pengawasan

g. Penilaian

h. Identifikasi dan pengumpulan data

i. Penyusunan laporan.

Wakil Kepala Sekolah bertugas membantu Kepala Sekolah dalam

urusan-urusan sebagai berikut :

a. Kurikulum

1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan

2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran

3. Mengatur penyusunan program pengajaran/ program semester,

program Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Rencana

Pembelajaran, penjabaran dan penyesuaian kurikulum.

4. Mengatur kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler

5. Mengatur pelaksanaan program penilaian, kriteria kenaikan kelas

dan laporan kemajuan belajar siswa serta pembagian raport serta

STTB.

6. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan

7. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar

8. Mengatur pengembangan MGMP koordinator mata pelajaran

9. Mengatur supervisi administrasi dan akademis

10. Menyusun laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

59

b. Kesiswaan

1. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan konseling

2. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7 K (Keamanan,

kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan

Kerindangan).

3. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi

Kepramukaan, PMR, UKS, Patroli keamanan Sekolah, Paskibra.

4. Mengatur rekoleksi, retret siswa.

5. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan

sekolah.

6. Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga dan seni.

7. Menyeleksi calon penerima beasiswa.

8. Mengatur Mutasi Siswa

c. Sarana Prasarana

1. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang

proses belajar mengajar

2. Merencanakan program pengadaannya

3. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana

4. Mengelola, perawatan, perbaikan dan pengisian

5. Mengatur pembukuan/ administrasi sarana prasarana

6. Menyusun laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

60

d. Hubungan Masyarakat

1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah

dan peranan komite sekolah.

2. Menyelenggarakan bakti sosial dan karya wisata

3. Membina hubungan dengan masyarakat sekitar

4. Mengenalkan sekolah kepada masyarakat

5. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar

sekolah)

6. Mengoptimalkan peran dan fungsi alumni

7. Menyusun laporan.

Daftar Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstra Kurikuler :

1. KIR

2. Peleton Inti

3. Palang Merah Remaja

4. Cheersleader

5. Pecinta Alam

6. Futsal

7. Bola Basket

8. Vocal Group/ Paduan Suara

9. Jurnalistik

10. Fotografi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

61

Daftar Kegiatan Pembinaan Prestasi Unggulan :

1. Olimpiade Matematika

2. Percakapan Bahasa Inggris

3. KIR

e. . Guru

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX, Sedayu, Bantul, Yogyakarta

memiliki 20 guru, yang terdiri dari guru Yayasan Pangudi Luhur. Selain

bertugas sebagai pengajar, ada beberapa guru yang menjadi wali kelas

dan secara bergantian bertugas piket. Wali kelas dapat membantu

bagian TU dalam mengatur administrasi kelas, membantu guru BP

dalam mengelola siswa dan terutama mempersiapkan siswa dalam

proses kenaikan kelas.

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai

tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :

1. Membuat Program Tahunan, Semesteran, Mid Semester, RPP,

Silabus serta Alokasi Waktu Pembelajaran

2. Melaksanakan Proses Pembelajaran (menggunakan power point)

3. Mengelola kelas dengan baik

4. Melaksanakan kegiatan penilaian/ evaluasi belajar (tengah

semester, semester, tahunan)

5. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang

menjadi tanggung jawabnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

62

6. Meneliti daftar hadir siswa sebelum mulai pelajaran

7. Membuat dan menyusun lembar kerja (job sheet) untuk mata

pelajaran yang membutuhkan lembaran kerja

8. Menjelaskan KKM, sistem ulangan, dll

9. Pembuatan daya serap, perbaikan nilai, program pengayaan

10. Memberikan pembinaan tentang kedisiplinan, tata tertib,

kekeluargaan, kebersihan, kerapian, keamanan, keindahan kelas

dan cara belajar efektif dan efisien sehingga menunjang

keberhasilan belajar

11. Mengenal identitas dan budi pekerti peserta didiknya

12. Membantu mengatasi masalah/ kesulitan belajar siswa

13. Membantu pengembangan kecerdasan siswa

14. Memberikan pelayanan, bantuan, memotivasi dan nasehat kepada

siswa agar belajar lebih giat demi masa depannya

15. Memberi masukan kepada wali kelas tentang perkembangan

peserta didiknya.

16. Menjaga kebersihan ruang kelas, praktik, pengembalian alat,

pemeliharaan dan keamanan alat praktik

17. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing

siswa

18. Memberikan laporan kepada Kepala Sekolah secara langsung atau

tidak langsung mengenai pelaksanaan tugasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

63

Berikut ini adalah bagan struktur organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis

IX Sedayu:

Bagan 4.1

Struktur Organisasi

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Sumber: Dokumen SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu 2012

Yayasan Pangudi Luhur (YPL)

YPL Cabang Yogya

YPL Sedayu YPL Yogya YPL Kali Bawang

SMP PL St.

Vincentius

Sedayu

SMP PL

St. Paulus

Moyudan

SD PL St.

Aloysius

Sedayu

SMA PL St.

Louis IX

Sedayu

Play

Grup PL

TK PL

SD PL

SMP PL

1 dan 2

SMA PL

SMP PL

Boro

SD PL

Gejlik

Bruder FIC

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

64

E. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Tabel 4.2

Daftar Pegawai SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

No Nama NIP/ No G Jabatan

1 Drs. Br. Agustinus

Mujiyo, FIC No. G. 10949 - Kepala Sekolah

2 Drs. Paena Andreas

NIP.

19630409

199003 1 004

- Wakasek Bidang Kurikulum

- Guru Matematika

3 Drs. Markoes

Padmonegoro No. G. 11062 - Wakasek Bidang Humas

- Guru Biologi

4 Drs. Yulius Ujang

Sukasna No. G. 11199 - Wakasek Bidang Kesiswaan

- Guru Penjaskes

5

Agustinus Budi

Susanto, S.Pd.

No. G. 11835

- Wakasek Bidang Sarana

Prasarana

- Guru Bahasa Indonesia

- Guru Bahasa Jawa

6 Dra. Christina Sri

Purwaningsih

NIP.

19590812

198603 2 005

- Guru B.Indonesia

7

Drs. Yohanes

Yosef Purwoko

Agus Subroto

NIP.

19620829

199003 1 005

- Guru Matematika

8 Drs. Alex Sutaryo

Dwidoso

NIP .

19650626

199003 1 007

- Guru Geografi

- Guru Sejarah

9 Drs. Paulus

Samsuhari

NIP. 19620727

199502 1 000 - Guru Sejarah

- Guru Sosiologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

65

10

Drs. Aloysius

Candra

Widayantara

No. G. 10737

- Guru Ekonomi

- Guru Akutansi

11

Fransiskus

Xaverius

Purwonggo, S.Pd.

No. G. 11157

- Guru Fisika

- Guru Pkn

12 Yohanes Bambang

Suharyo, S.Pd. No. G. 11296 - Guru Bahasa Inggris

13 Cicilia Ratna Siswi

Widayanti, S.Pd. No. G. 11662 - Guru Kimia

14 Fx. Suranto, S. Pd. No. G. 11718 - Guru Pkn

15 Agnes Erna

Setyarini, S.Pd. No. G. 11833 -Guru Bahasa Inggris

16 Yuliana Eni

Purwaningsih, S.Si. No. G. 11834 - Guru Biologi

- Guru Membatik

17

Martinna Lisna

Indrawati, S.Psi.

No. G. 12179 -Guru BK

18 Paula Weni Triana,

S.E. No. G. 12276

- Guru Ekonomi

- Guru Sosiologi

- Guru Bahasa Jawa

19 Agustinus Suradi,

S.Kom. No. G. 12277 - Guru Teknik Informatika

20 Sr. Cornelia, HK - - Guru Agama

21 Antonius Waris

Haryana - - Guru Seni Musik

22 Anastasia

Krismastuti No. G. 11164 Tata Usaha/Administrasi

23 Kristina Septiasih NO. G. 11701 Tata Usaha/Administrasi

24 Johanes Maria

Budi Antoro No. G. 11732 Administrasi

25 Chicilia Sri

Mulatati No. G. 12304 Pustakawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

66

26 Y.P. Lasiman No. G. 11166 Tenaga Pelaksana

27 Petrus Sumarji No. G. 11165 Tenaga Pelaksana/jaga malam

28 Antonius

Sugiyanto No. G. 12275 - Capeg Tenaga

- Pelaksana dpk

29 F.X. Suradiya No. G. 10593 Tenaga Administrasi

30 Petrus Wawan

Setiadi - Laboran

31 Makarius

Ngadimin - Tenaga Pelaksana

F. Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

a. Berikut adalah data siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 4.3

Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berdasarkan

Jenis Kelamin Siswa

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

XA 18 15 33

XB 16 17 33

XC 18 16 34

XD 11 24 33

XI IPS 1 19 18 37

XI IPS 2 19 17 36

XI IPA 1 7 23 30

XI IPA 2 8 24 32

XII IPS1 15 21 36

XII IPS 2 15 20 35

XII IPA 16 19 35

JUMLAH 166 208 374

b. Berikut adalah data siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

berdasarkan agama:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

67

Tabel 4.4

Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Berdasarkan Agama Siswa

Kelas AGAMA

Katolik Islam Kristen Hindu Budha Jumlah

XA 28 - 5 - - 33

XB 27 2 4 - - 33

XC 29 - 5 - - 34

XD 28 2 3 - - 33

XI IPS 1 34 2 1 - - 37

XI IPS 2 33 2 - 1 - 36

XI IPA 1 29 - 1 - - 30

XI IPA 2 29 2 - 1 - 32

XII IPS 1 33 2 1 - - 35

XII IPS 2 32 2 1 - - 36

XII IPA 31 1 3 - - 35

Jumlah 332 15 26 2 - 374

G. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berlokasi di Jalan Wates Km.

12 Sedayu Bantul Yogyakarta 55752. SMA Pangudi Luhur St. Louis IX

Sedayu memiliki batas di antara sawah-sawah, sekolah SD, asrama putri, dan

beberapa rumah penduduk. SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu juga

terletak tepat di sebelah selatan rel kereta api, kondisi ini terkadang membuat

kegiatan belajar-mengajar sedikit terganggu ketika ada kereta api yang

melintas.

Bentuk SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu hampir sama seperti

sekolah pada umumnya dan ada sebagian gedung yang bertingkat dan gedung

yang ditempati bersifat permanen. Keadaan gedung secara umum masih baik,

misal: tembok masih kokoh, cet tembok masih baik, genteng masih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

68

Lingkungan di sekitar sekolah bersih, teratur dan rapi dan ditunjang dengan

banyaknya bunga-bunga, tanaman perindang di depan kelas, sehingga

menimbulkan kesan sejuk, hijau dan asri yang mendukung proses belajar

mengajar. Semua ini terawat dengan baik karena sikap saling memiliki dan

menjaga dari semua warga sekolah.

Semua ruangan kelas dan sebagian besar ruangan berada di lantai satu.

Di lantai dua tersebut hanya ada dua ruangan, yaitu ruangan untuk kelas XA

dan Ruangan Komputer yang digunakan untuk pelajaran TI (Teknologi

Informasi). Untuk kegiatan olahraga terdapat di sebelah selatan (lapangan

basket) dan disebelah barat (lapangan voli dan lapangan futsal). Jika hujan

atau kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk digunakan, sekolah telah

menyediakan sebuah aula besar yang bisa digunakan untuk pelajaran olah

raga.

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dikelilingi pagar permanen

yang terbuat dari batu bata dan batako, dengan rincian sebagai berikut:

a. Timur : gedung aula sekaligus sebagai pagar

b. Selatan : tembok batako setinggi 2 meter

c. Barat : tembok batako setinggi 2 meter

d. Utara : tembok batu bata setinggi 1 meter dengan 2 buah pintu

gerbang dari besi.

Untuk pengamanan, kecuali pagar, maka dibuat pintu-pintu besi yang

menghubungkan halaman luar dengan halaman dalam sebanyak 5 pintu.

Halamannya tergolong sempit namun sangat indah, yang terbagi menjadi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

69

a. Bagian dalam : taman dengan kolam ikan, dari petak taman yang satu

dengan yang lain dibuat jalan penghubung antarkelas

bagian utara dengan selatan.

b. Bagian luar : halaman luar dimanfaatkan untuk lapangan olah raga yaitu

lapangan bola basket permanen, lapangan futsal, voli dan

atletik

Ada 10 ruang kelas di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Adapun

ruangan-ruangan lain yang ada di SMA Pangudi Luhur Sedayu antara lain:

a. Ruang Kepala Sekolah : 1 (5 x 6 m)

b. Ruang Guru : 1 (7 x 8 m)

c. Ruang Tata Usaha : 2 (3 x 5 m)

d. Ruang BK : 1 (4 x 5 m)

e. Perpustakaan : 1 (12 x 7 m)

f. Ruang Doa : 1 (2 x 8 m)

g. Aula : 1 (15 x 40 m)

h. Kantin : 1 (7 x 8 m)

i. Lab. Fisika : 1 (7 x 8 m)

j. Lab. Biologi : 1 (7 x 8 m)

k. Lab. Kimia : 1 (7 x 8 m)

l. Ruang Multimedia : 1 (8 x 8 m)

m. Ruang Komputer : 1 (7 x 8 m)

n. Dapur : 1 (2 x 2 m)

o. Toilet Siswa : 7 buah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

70

p. Toilet Guru : 2 (1 x 1 m)

q. Tempat Parkir Guru : 2 (2 x 5 m)

r. Tempat Parkir Siswa : 1

s. Rumah Penjaga Sekolah : 1

t. Gudang : 2

u. UKS : 2

v. Ruang Fotokopi : 1

H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan

Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat besar

pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA Pangudi Luhur

St. Louis IX Sedayu telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana

pendidikan yang memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif sehingga

tercipta tujuan pendidikan secara optimal. Adapun fasilitas untuk menunjang

proses pendidikan tersebut antara lain:

a. Perpustakaan

Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk

menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk

menunjang kegiatan belajar-mengajar. Demikian pula dengan

perpustakaan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu yang selalu

memperbanyak perbendaharaan buku-buku dan meningkatkan kualitas

agar senantiasa memperluas pengetahuan warga di sekolah di samping

meningkatkan budaya membaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

71

b. Laboratorium

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memiliki 3 unit laboratorium

yaitu laboratorium komputer, fisika, kimia dan biologi. Laboratorium yang

sangat memadai memungkinkan siswa untuk dapat menerapkan teori yang

telah didapat dengan praktik yang sesungguhnya. Adapun penjaga

laboratorium yang ditunjuk oleh pihak sekolah adalah Bapak P. Wawan

Setiadi.

c. Ruang Media

Ruang media yang cukup luas dan memiliki berbagai fasilitas yang lengkap

seperti: TV, VCD player, tape recorder, komputer, LCD dan OHP.

Berbagai fasilitas ini memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang

kontekstual. Siswa dapat melihat secara langsung contoh-contoh yang

divisualisasikan lewat VCD ataupun televisi. Proses pembelajarannya pun

bisa dibuat lebih bervariasi untuk menghindarkan siswa dari kebosanan.

d. Ruang Bimbingan dan Konseling

Salah satu tujuan diadakannya layanan bimbingan dan konseling adalah

untuk menyalaraskan kebutuhan jasmani dan rohani sehingga

perkembangan siswa dapat sejalan, yang pada akhirnya proses belajar

mengajar dapat berjalan dengan efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

72

e. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan pertolongan

pertama bagi seluruh warga sekolah. Siswa dapat berpartisipasi dalam usaha

menjaga kesehatan sekolah melalui kegiatan Palang Merah Remaja (PMR).

f. Ruang Doa

Ruang doa berbentuk seperti kapel kecil. Ruangan ini terletak diantara

Ruang Multimedia dan Ruang Guru. Seluruh warga sekolah bisa

menggunakan Ruang Doa ini untuk berdoa ataupun hanya ingin sekedar

memperoleh ketenangan batin dan menenangkan diri dari hiruk pikuk

keadaan sekolah.

g. Ruang Fotokopi

Ruang fotokopi terletak di sebelah laboratorium Kimia. Ruangan ini

berukuran 3x8m. Penjaga ruang fotokopi adalah Bapak Wawan Setiadi.

Dengan adanya ruang fotokopi ini mempermudah bagi seluruh anggota

sekolah untuk memperbanyak surat dan handout.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

73

BAB V

HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi ini telah

dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 2, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX

Sedayu. Penelitian diawali dengan kegiatan pra penelitian yang dilakukan dua

kali yaitu pada hari Senin tanggal 15 Oktober 2012 pada jam kelima dan

keenam di kelas XI IPS 1 dan pada hari Jumat tanggal 19 Oktober 2012 pada

jam ketiga dan keempat di kelas XI IPS 2. Kegiatan pra penelitian meliputi

observasi terhadap guru, observasi terhadap kelas, observasi terhadap siswa,

wawancara dengan guru dan siswa, serta pembagian kuesioner motivasi.

Kuesioner motivasi dibagikan kepada siswa kelas XI IPS 1 untuk mengukur

validitas dan reliabilitas kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian.

Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui keadaan awal

kegiatan pembelajaran di kelas XI IPS, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX

Sedayu. Setelah melakukan observasi, peneliti melakukan penelitian tindakan

kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus

pertama dilaksanakan hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2012 pada pukul 09.20

WIB sampai dengan pukul 10.40 WIB dan siklus kedua dilaksanakan hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

74

Sabtu tanggal 10 November 2012 pada pukul 09.20 WIB sampai dengan

10.40 WIB. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi pra penelitian

Observasi pendahuluan (pra penelitian) dilakukan di kelas XI IPS 1

dan kelas XI IPS 2. Observasi pendahuluan ini dilaksanakan pada hari

Senin, tanggal 15 Oktober 2012 pada jam pelajaran ke- 5 dan 6 di kelas

XI IPS 1 dan hari Jumat, 19 Oktober 2012 pada jam pelajaran ke- 3 dan 4

di kelas XI IPS 2. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Bapak Drs. Al.

Candra Widyantara sebagai guru bidang studi ekonomi dan akuntansi.

Observasi ini bertujuan untuk membandingkan situasi dan kondisi belajar

siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kelas mana yang tepat

untuk diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas

XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2 dapat dilihat bahwa kelas XI IPS 2 tingkat

motivasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di

kelas lebih rendah dibandingkan dengan kelas XI IPS 1. Hal tersebut

dapat dilihat dari respon siswa ketika guru memberikan pertanyaan

kepada siswa hanya beberapa siswa yang bisa menjawab pertanyaan dari

guru dan timbal balik siswa ketika guru memberikan tugas yang harus

dikerjakan secara berkelompok, siswa tidak langsung berkumpul dengan

kelompoknya dan harus menunggu guru untuk menegur mereka. Jumlah

siswa kelas XI IPS 2 sebanyak 36 siswa, dengan siswa berjenis kelamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

75

perempuan 17 siswa dan siswa berjenis kelamin laki-laki 19 siswa.

Berikut ini diuraikan hasil observasi pendahuluan sebelum adanya

penerapan TGT:

a. Observasi guru (observing teacher)

Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam

catatan anekdotal hasil observasi kegiatan guru (lampiran 1a, hal

159). Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan

salam, dan mengulas kembali materi sebelumnya. Kemudian guru

melakukan apersepsi dengan cara bertanya jawab dengan siswa. Hal

ini dilakukan untuk merangsang perhatian siswa sehingga siswa

dapat mengerti akan materi yang akan dipelajari.

Pada observasi ini, kondisi kelas belum kondusif untuk

pembelajaran karena masih ada siswa yang mengobrol dengan teman

sebangku atau belakangnya dan melakukan aktifitas sendiri seperti

menyanyi. Dalam hal ini guru berusaha untuk mengendalikan kelas

dengan cara menyapa dan menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran

akan segera dimulai. Secara perlahan kondisi kelas menjadi tenang

dan kondusif untuk belajar. Guru menyampaikan materi kepada

siswa dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan

bimbingan individu. Selesai menyampaikan materi pembelajaran,

guru memberikan tugas kepada siswa dan dikerjakan secara

berkelompok. Setelah pembelajaran selesai, guru mengucapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

76

salam penutup dan mengingatkan siswa untuk belajar kembali

mengenai materi yang dipelajari ketika proses pembelajaran.

Tabel 5.1

Hasil Observasi Aktivitas Guru Sebelum TGT

No Deskriptor Ya Tidak

1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang

bersifat umum menjadi pokok bahasan yang

lebih sempit untuk membantu siswa

memahami materi

3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari

dalam kegiatan belajar mengajar melalui

presentasi kelas

4 Guru ikut berperan dalam pembentukan

kelompok

5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada

siswa agar terlibat aktif dalm diskusi

kelompok

6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa

dalam pengerjaan lembar kegiatan

7 Guru memotivasi siswa agar ada kerjasama

yang baik antar individu di dalam kelompok

diskusinya

8 Guru mengamati atau mengobservasi proses

pembelajaran dalam kegiatan diskusi

kelompok

9 Guru berinteraksi dengan siswa dan terlibat

dalam kelompok serta menjawab pertanyaan

yang diajukan siswa secara perorangan

10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk memecahkan masalah dan mencari

sumber informasi secara mandiri

11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak

menjelaskan cara kerja kelompok dan bekerja

sama dalam kelompok

12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan

di dalam kelas

13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan

kelompok tertentu saja yang mengalami

kesulitan

14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan

pekerjaannya masing-masing sehingga

suasana kelas menjadi kaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

77

15 Guru meninggalkan kelas saat siswa bekerja

di dalam kelompok sehingga tidak ada

pengawasan

16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil

pembelajaran

17 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu

kelompok ke kelompok lain sehingga suasana

kelas menjadi tidak kondusif

18 Guru memberikan penghargaan bagi

kelompok yang memiliki skor terbaik

19 Guru melakukan evaluasi terhadap

peningkatan hasil belajar melalui pretest dan

posttest

b. Observasi kelas (observing classroom)

Keadaan kelas selama proses pembelajaran tampak dalam

catatan anekdotal hasil observasi kegiatan kelas (lampiran 2a, hal

160). Secara fisik ruang kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 sangat

mendukung untuk kegiatan belajar mengajar. Fasilitas di kelas

lengkap, misalnya papan tulis, meja guru, kursi guru, meja siswa,

kursi siswa, papan presensi, kipas angin, almari, dan penghapus.

Ruang kelas bersih, dengan pencahayaan yang cukup karena terdapat

beberapa ventilasi. Selain itu di depan kelas juga terdapat taman

sehingga suasana terasa sejuk. Lingkungan kelas sudah cukup

kondusif untuk kegiatan pembelajaran karena jauh dari jalan raya.

Tetapi kadang juga terganggu dengan suara kereta api yang sedang

melintas karena letak SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

berseberangan dengan rel kereta api.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

78

Pada awal kegiatan pembelajaran, siswa terlihat belum siap

mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga kelas terlihat gaduh. Dari

kegiatan di kelas tersebut dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2

Instrumen Pengamatan Kelas Sebelum TGT

No Deskriptor Ya Tidak

1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang

memiliki kemampuan belajar dan asal usul

yang berbeda-beda

2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oeh

para siswa √

3 Siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan √

4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran

mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah) √

5 Kerja di dalam kelompok terhambat

dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut

terlibat (malas)

6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa

lain dalam kerja kelompok √

7 Para siswa tampak antusias dengan kerja

kelompoknya √

8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas

pembelajaran √

9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru

jika menghadapi kesulitan √

10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak

dapat dipahami dengan jelas √

11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang

tinggi √

12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber

referensi yang digunakan √

13 Kelas terdiri dari berbagai individu yang

tidak mengenal satu sama lain dengan baik √

14 Sebagian besar siswa menganggap materi

yang diberikan sulit √

15 Kelas dapat terorganisir dengan baik √

16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung

para siswa saling memberikan pendapat

atau masukan bagi tercapainya tujuan yang

diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

79

c. Observasi siswa (observing student)

Keadaan siswa selama proses pembelajaran tampak dalam

catatan anekdotal (lampiran 3a, hal 161). Saat pelajaran akan

dimulai, siswa masih sibuk dengan kegiatannya sendiri, seperti

mengobrol dengan temannya dan menyanyi-nyanyi. Setelah guru

mengucapkan salam, siswa mulai memperhatikan penjelasan dari

guru. Ketika guru bertanya jawab dengan siswa ada siswa yang aktif

menjawab tetapi ada juga siswa yang hanya diam saja. Setelah

selesai menjelaskan, guru memberikan latihan soal kepada siswa dan

siswa pun menanggapi dengan baik. Guru memberi kebebasan

kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Saat membuat

kelompok siswa cenderung berkelompok dengan teman sebangku

atau hanya dengan teman yang disukai saja. Di dalam kerja

kelompok ada yang mengerjakan, ada yang jalan-jalan di dalam

kelas, ada juga yang mencontek pekerjaan teman dengan alasan buku

paket hilang. Peneliti melihat tidak adanya motivasi belajar yang

baik ketika proses pembelajaran, hal tersebut dapat dilihat dari

tingkah laku siswa yang tidak semuanya mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru. Dan ketika tugas tersebut dicocokan hanya

siswa yang aktif dalam kerja kelompok saja yang bisa menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru. Berdasarkan keadaan tersebut,

peneliti menyimpulkan kurangnya motivasi belajar siswa yang

menyebabkan kurang aktifnya siswa di dalam kerja kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

80

Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu

meningkatkan motivasi belajar siswa dan keaktifan siswa. Kegiatan

siswa dan keaktifan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

(lampiran 10a, hal 162).

Tabel 5.3

Hasil Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam

Proses Pembelajaran (Pra Penelitian)

No Komponen yang

diobservasi

Jumlah

Siswa

Presentase (%)

1 Siswa mengajukan

pertanyaan kepada

guru/kelompok

mengenai materi yang

diajarkan

6 6/34*100% = 17,65%

2 Siswa menjawab

pertanyaan

guru/kelompok

23 23/34*100% =

67,65%

3 Siswa

mengemukakan/menang

gapi pendapat

4 4/34*100% = 11,76%

4 Siswa mengerjakan soal

latihan yang diberikan

pada waktu kerja

kelompok

16 16/34*100% =

47,06%

5 Siswa yang

mendiskusikan jawaban

yang telah ditulis pada

lembar jawaban

9 9/34*100% = 26,47%

6 Siswa mencatat materi

yang diberikan oleh

guru

23 23/34*100% =

67,65%

Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru, observasi kegiatan

kelas, dan observasi kegiatan siswa serta wawancara dengan guru dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

81

siswa dapat disimpulkan bahwa selama proses pembelajaran guru

menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan latihan soal.

Metode tersebut memang mudah diterapkan akan tetapi metode

tersebut menyebabkan siswa cenderung pasif dalam proses

pembelajaran. Metode tersebut dapat mengakibatkan siswa mencari

kesibukan sendiri, seperti mengobrol dengan teman sebangku,

mengganggu teman yang sedang memperhatikan, dan menyanyi-

nyanyi.

Berdasarkan keadaan pembelajaran tersebut, permasalahan yang

muncul adalah rendahnya motivasi belajar siswa. Rendahnya motivasi

belajar tersebut akan berdampak pada keterlibatan siswa dalam

proses pembelajaran rendah, siswa menjadi kurang aktif dan hanya

menggantungkan jawaban pada teman. Peneliti menduga akar

permasalahan rendahnya motivasi yang berakibat kurang aktifnya

siswa dalam proses pembelajaran adalah kurangnya variasi model

pembelajaran guru ketika proses pembelajaran.

Dari keadaan tersebut, selanjutnya peneliti dan guru

berkolaborasi untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT. Dengan model pembelajaran ini, siswa berkesempatan berperan

lebih aktif karena model pembelajaran TGT membutuhkan kerja sama

antara siswa satu dengan siswa yang lain di dalam kelompok sehingga

mereka dapat saling berpendapat dan bertanya jawab dengan teman

dalam kelompok. Dalam model pembelajaran tipe TGT siswa dibagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

82

dalam kelompok untuk permainan (games) dan turnamen. Pada saat

games dan turnamen siswa diharapkan dapat lebih aktif untuk

menyumbangkan poin bagi kelompoknya serta menumbuhkan

persaingan secara sehat antar kelompok selama turnamen berlangsung.

Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

siswa diharapkan lebih termotivasi saat pembelajaran di kelas, lebih

aktif bertanya dan mengemukakan pendapat. Dengan demikian,

penerapan model pembelajan kooperatif tipe TGT ini diharapkan

dapat mengubah keadaan kelas yang semula kurang kondusif dan

kurang aktif menjadi lebih kondusif dan siswa mejadi lebih aktif

sehingga lebih termotivasi untuk mengikuti pelajaran.

2. Siklus pertama

Penelitian siklus pertama dilaksanakan hari Sabtu tanggal 20 Oktober

2012 pada jam ke- 4 dan 5 (pukul 09.20-10.40) di ruang multimedia.

Materi pembelajaran adalah kebijakan fiskal. Berikut ini diuraikan

penerapan model penerapan kooperatif tipe TGT pada siklus pertama.

a. Perencanaan

Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan

pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini langkah-langkah

perencanaan yang diterapkan pada siklus pertama.

1) Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang

karakteristik siswa untuk memetakan siswa berdasarkan

kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut menjadi dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

83

untuk membagi siswa dalam satu kelompok yang heterogen.

Cara pembentukan kelompok yaitu dengan menggunakan rata-

rata nilai UTS dan ulangan harian. Setiap kelompok terdiri dari

6 orang, dimana kemampuan antara satu dengan yang lain

berbeda. Ada 6 kelompok yang terbentuk, diantaranya

kelompok fiskal, kelompok berimbang, kelompok surplus,

kelompok defisit, kelompok pajak, kelompok dinamis. Nama

anggota kelompok dapat di lihat (lampiran 19, hal 206).

2) Peneliti mempersiapkan perangangkat pembelajaran yang akan

digunakan. Meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan hadiah. Berikut uraian

masing-masing perangkat pembelajaran:

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti membuat RPP berisi tentang standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi

ajar, metode pembelajaran,dan evaluasi. RPP ini dibuat

untuk satu kali pertemuan. RPP menguraikan secara rinci

langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama

proses pembelajaran. Hal ini akan membantu guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran. RPP dapat dilihat

pada (lampiran 11a, hal. 179)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

84

b) Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa yaitu materi tentang kebijakan fiskal

dan soal-soal yang harus dikerjakan siswa di dalam

kelompok. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat belajar

dalam tim, berdiskusi dan berbagi pengetahuan antara siswa

yang satu dengan siswa lain dalam satu kelompok

(lampiran 12a, hal 192)

c) Pembagian Kelompok

Jumlah kelompok ada 6, masing-masing kelompok ada 6

orang. Tiap meja dibentuk melingkar, dikelilingi kursi dan

dilengkapi dengan papan nama kelompok.

d) Hadiah

Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok

yang mendapatkan skor terbaik pada saat games dan

turnamen dilaksanakan. Hadiah yang diberikan berupa alat-

alat tulis.

b. Tindakan

Pada tahap tindakan, peneliti menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-

langkah pada tahap ini sebagai berikut:

1) Membagi siswa dalam kelompok

Pembentukan kelompok dilakukan oleh guru pada awal

perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

85

adalah 6 kelompok siswa dengan anggota masing-masing

kelompok 6 orang. Pada tahap ini guru mempersilahkan siswa

untuk berkumpul dengan kelompoknya dan meminta mereka

untuk menempati meja yang telah diberi papan nama kelompok.

2) Lembar Kerja Siswa (LKS)

Setelah siswa duduk dengan anggota kelompoknya masing-

masing, guru melakukan apersepsi dengan mengulas materi

pelajaran yang telah dipelajari di pertemuan yang lalu dan

mengaitkan dengan materi pembelajaran yang akan

dilaksanakan yaitu kebijakan fiskal. Guru menjelaskan dengan

menggunakan model presentasi. Setiap kelompok mendapatkan

satu LKS dan dua ringkasan materi. LKS berisi ringkasan materi

kebijakan fiskal dan latihan soal yang nantinya akan dikerjakan

oleh kelompok dan dikumpulkan. Sedangkan materi hanya

berisi ringkasan materi saja.

3) Games

Guru membacakan prosedur serta peraturan yang harus

dilaksanakan oleh masing-masing kelompok sebelum

dilaksanakan games. Games dalam siklus I yaitu make a match

atau lebih dikenal dengan menjodohkan. Sebelum permainan

dimulai, setiap siswa memakai callcard. Selain itu setiap siswa

juga mendapatkan nomor yang akan digunakan untuk maju

ketika games berlangsung. Soal games berjumlah 12 soal. Setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

86

siswa mendapatkan giliran 2 soal. Apabila siswa mendapat

nomor urut 1 maka siswa tersebut harus mengerjakan soal

nomor 1 dan 7, nomor 2 maka harus mengerjakan soal nomor 2

dan 8, begitu seterusnya sampai nomor urut 6 maka harus

mengerjakan soal nomor 6 dan 12. Soal dan jawaban tersedia di

dalam kotak yang telah disediakan di depan. Pengerjaan ditandai

dengan bunyi peluit 1 kali, dan diakhiri dengan tanda peluit 2

kali. Setiap jawaban yang benar akan memperoleh skor 100, jika

jawaban salah maka akan memperoleh skor 0. Waktu

pengerjaan untuk setiap soal adalah dua menit. Peraturan games

dapat dilihat di lampiran 14, hal 200.

4) Turnamen

Turnamen dilaksanakan setelah games selesai. Turnamen pada

siklus I yaitu cerdas cermat. Soal pada turnamen berjumlah 10

soal dan akan dibacakan oleh guru. Pada turnamen ini,

kelompok saling berebut menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru. Kelompok yang menunjukkan bendera terlebih

dahulu akan mendapat kesempatan menjawab soal turnamen

terlebih dahulu. Jika jawaban salah, maka kesempatan

menjawab akan diberikan kepada kelompok lain. Jika jawaban

benar maka akan mendapat skor 100 dan jika jawaban salah

maka skor akan dikurangi 100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

87

5) Penghargaan Kelompok

Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games dan

turnamen dicatat dalam lembar penilaian kelompok. Pada tahap

akhir dilakukan penjumlahan skor jawaban dan penghargaan

kelompok. Pada siklus pertama ini, juara I adalah kelompok

berimbang dengan total skor 1.300, juara II adalah kelompok

pajak dengan total skor 1.000, dan juara III adalah kelompok

defisit dengan total skor 900. Masing-masing juara mendapatkan

hadiah berupa buku, pulpen, dan tipek (juara I), tempat pensil

dan pulpen (juara II), serta penggaris dan pensil (juara III).

Kelompok lain yang tidak mendapatkan juara mendapatkan

hadiah berupa makanan ringan.

c. Observasi

Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas siklus I ini dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1) Pengamatan terhadap guru

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada

siklus I. Hasil observasi dapat dilihat pada catatan anekdotal di

lampiran 1b hal. 154. Aktivitas guru selama proses

pembelajaran pada siklus I disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 5.4

Aktivitas Guru pada Siklus I

No Deskriptor Ya Tidak

1. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

88

2 Guru mengorganisasikan bahasan

yang bersifat umum menjadi pokok

bahasan yang lebih sempit untuk

membantu siswa memahami materi

dalam pembelajaran tipe TGT di kelas

3 Guru memberikan materi yang akan

dipelajari dalam kegiatan belajar

mengajar melalui presentasi kelas

4 Guru ikut berperan dalam

pembentukan kelompok TGT

5 Guru memberikan dorongan motivasi

kepada siswa agar terlibat aktif dalam

diskusi kelompok, games dan

turnamen

6 Guru memberikan pengarahan kepada

siswa dalam pengerjaan lembar

kegiatan

7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja

sama yang baik antar individu di

dalam kelompok diskusinya

8 Guru mengamati atau mengobservasi

proses pembelajaran dalam kegiatan

diskusi kelompok

9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan

melibatkan diri dalam kelompok serta

menjawab pertanyaan yang diajukan

siswa secara perorangan

10 Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memecahkan masalah dan

mencari sumber informasi secara

mandiri

11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa,

tidak menjelaskan cara kerja

kelompok, tugas yang harus

dikerjakan dan kerjasama di dalam

kelompok

12 Guru membiarkan siswa membuat

kegaduhan di dalam kelas dan

berkeliling dari satu kelompok ke

kelompok lain sehingga suasana kelas

menjadi tidak kondusif

13 Guru hanya berinteraksi dan

memperhatikan kelompok tertentu

saja yang mengalami kesulitan

14 Guru dan siswa sama-sama asyik

dengan pekerjaannya masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

89

sehingga suasana kelas menjadi kaku.

15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa

bekerja di dalam kelompok sehingga

tidak ada pengawasan

16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil

pembelajaran

17 Guru memberikan motivasi kepada

siswa agar terlibat aktif dalam

turnamen

18 Guru memberikan penghargaan bagi

kelompok yang memiliki skor terbaik

19 Guru melakukan evaluasi terhadap

peningkatan hasil belajar melalui

pretest dan posttest

Pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa secara umum guru

mampu melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT dengan baik. Guru juga menjelaskan pembelajaran

kooperatif tipe TGT dengan tujuan untuk memberikan

gambaran kepada siswa tentang model pembelajaran

kooperatif tipe TGT. Setelah kegiatan awal dilaksanakan, guru

meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok yang telah

dibentuk. Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa

agar terlibat aktif dalam kelompok, games dan turnamen.

Setelah diskusi kelompok, games dan turnamen selesai, guru

memberikan penghargaan bagi kelompok yang mendapat nilai

terbaik. Pada akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi

pembelajaran dan membagikan kuesioner motivasi dan lembar

refleksi untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa setelah

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

90

mengetahui kesan-kesan siswa terhadap pembelajaran

kooperatif tipe TGT yang baru saja dilaksanakan.

2) Pengamatan terhadap kelas

Hasil observasi dapat dilihat pada catatan anekdotal di

lampiran 2b (hal. 166). Instrumen pengamatan kelas dalam

proses pembelajaran pada siklus I disajikan dalam tabel berikut

ini:

Tabel 5.5

Instrumen Pengamatan Kelas siklus I

No Deskriptor Ya Tidak

1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang

memiliki kemampuan belajar dan asal

usul yang berbeda-beda

2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati

oleh para siswa √

3 Siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan. √

4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran

mudah ditemukan siswa di kelas

(sekolah)

5 Kerja di dalam kelompok terhambat

dikarenakan beberapa siswa yang tidak

ikut terlibat (malas) serta membuat

kegaduhan di dalam kelas

6 Beberapa siswa hanya mengandalkan

siswa lain dalam kerja kelompok √

7 Para siswa tampak antusias dengan kerja

kelompoknya. √

8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas

pembelajaran tipe TGT √

9 Banyak siswa yang bertanya kepada

guru jika menghadapi kesulitan √

10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas

tidak dapat dipahami dengan jelas

11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang

tinggi √

12 Sebagian besar siswa telah memiliki

sumber referensi yang digunakan √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

91

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup

kondusif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat

ketika guru menerapkan beberapa peraturan yang harus ditaati

siswa agar tercipta suasana kelas yang kondusif, siswa pun

mengikuti peraturan-peraturan yang diterapkan. Ada 2

kelompok yang belum mematuhi peraturan yang berlaku. Para

siswa pun tampak antusias dalam kerja kelompoknya, serta

ikut berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran TGT. Kondisi

yang demikian akan mendukung proses pembelajaran ke arah

yang lebih baik.

3) Pengamatan terhadap siswa

Hasil observasi terhadap siswa dapat dilihat dalam catatan

anekdotal pada lampiran 3b (hal. 168). Untuk mengetahui

perilaku siswa selama proses pembelajaran pada siklus I

disajikan dalam tabel 5.6 dan untuk mengetahui tingkat

keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel 5.7.

13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu

yang tidak mengenal satu sama lain

dengan baik

14 Sebagian besar siswa menganggap

materi yang diberikan sulit √

15 Kelas dapat terorganisir dengan baik √

16 Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung para siswa saling

memberikan pendapat atau masukan

bagi tercapainya tujuan yang diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

92

Tabel 5.6

Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok

(Secara Umum) Siklus I

No Deskriptor Ya Tidak

1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi

diskusi dalam kelompok

2 Semua kelompok antusias mengikuti games

dan turnamen

3 Saling bertukar pikiran dan pendapat saat

diskusi

4 Berbagi tugas dalam pengerjaan √

5 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya

dengan pembelajaran

6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud

dan tujuan pertanyaan

7 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya √

Tabel 5.7

Hasil Observasi Keaktifan Siswa atau Keterlibatan Siswa

dalam Proses Pembelajaran Siklus I

No Komponen yang

diobservasi

Keadaan Awal Capaian Target

Jumlah % Jumlah % %

1 Siswa mengajukan

pertanyaan kepada

guru/kelompok

mengenai materi yang

diajarkan

6 17,65 25 71,43 75

2 Siswa menjawab

petanyaan

guru/kelompok

23 67,65 35 100 75

3 Siswa

mengemukakan/menang

gapi pendapat

4 11,76 27 77,14 75

4 Siswa mengerjakan soal

latihan yang diberikan

pada waktu kerja

kelompok

16 47,06 30 85,71 75

5 Siswa mendiskusikan

jawaban yang telah 9 26,47 24 68,57 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

93

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran, seluruh

perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran. Pada saat dilaksanakan

games dan turnamen semua kelompok sangat antusias mengikutinya.

Dalam hal diskusi kelompok, seluruh siswa dalam kelompok saling

bertukar pikiran dan pendapat serta berbagi tugas dalam pengerjaan

tugas. Ketika mereka ada kesulitan dalam pembelajaran, mereka

mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pembelajaran.

Dan ketika guru atau teman lain bertanya, mereka menjawab

pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Selain itu

mereka juga dapat menghargai saran dan pendapat dari teman

lainnya.

Tabel 5.7 menjelaskan bahwa siswa yang mengikuti proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT

berjumlah 35 siswa. Pada siklus I ini jumlah siswa yang mengajukan

pertanyaan kepada guru maupun kelompok mengenai materi yang

diajarkan berjumlah 25 siswa (71,43%), jumlah tersebut mengalami

peningkatan dari keadaan awal yang hanya 6 siswa (17,65%). Hal

tersebut dikarenakan materi yang digunakan merupakan materi baru

dan siswa baru mempelajari pada siklus I ini, sehingga banyak siswa

yang mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun kepada

ditulis pada lembar

jawaban

6 Siswa mencatat materi

yang diberikan oleh guru

23 67,65 29 82,86 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

94

teman kelompoknya. Akan tetapi komponen ini belum mencapai

target yang ditetapkan yaitu 75%. Karena masih ada siswa yang

masih cenderung diam saja mendengarkan temannya yang bertanya

kepada guru atau teman satu kelompoknya. Siswa menjawab

pertanyaan dari guru/kelompok berjumlah 35 siswa (100%).

Komponen ini sudah mencapai target yang diharapkan, bahkan

komponen ini sudah melibatkan semua siswa dalam kelas Hal

tersebut dikarenakan pada awal pembelajaran guru mengatakan akan

ada penghargaan kepada siswa/kelompok yang aktif bertanya ketika

proses pembelajaran berlangsung. Selain itu pada saat games siswa

harus maju satu per satu untuk mengerjakan soal yang telah

dikerjakan. Ketika turnamen, masing-masing perwakilan kelompok

juga harus menjawab pertanyaan dari guru.

Untuk komponen siswa mengungkapkan/menanggapi pendapat

berjumlah 27 siswa (77,14%). Komponen ini sudah mencapai target

yang diharapkan. Siswa mengemukakan pendapat dan menanggapi

pendapat ketika guru melakukan presentasi menjelaskan materi

pembelajaran dan ketika mengerjakan LKS dalam kelompok. Siswa

yang mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja

kelompok berjumlah 30 siswa (85,71%). Komponen tersebut telah

mencapai target yang ditetapkan. Hasil ini melebihi target sebesar

10,71%. Hal ini terjadi karena sebagian siswa merasa tertantang

untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan, selain itu siswa juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

95

dituntut untuk mengerjakan soal dengan waktu yang ditetapkan yaitu

15 menit walaupun masih ada beberapa siswa yang hanya berdiam

diri dan menyerahkan pekerjaan kelompok pada temannya. Pada

komponen siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada

lembar jawaban berjumlah 24 siswa (68,57%), hal tersebut belum

mencapai target yang ditetapkan. Pada komponen ini beberapa siswa

mendiskusikan jawaban yang telah ditulisnya dengan teman satu

kelompok sebelum pekerjaan tersebut dikumpulkan dan dikoreksi,

akan tetapi masih ada siswa yang hanya menyerahkan hasil

pekerjaan kelompok kepada temannya untuk diteliti lagi. Pada

komponen siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru, ada 29

siswa (82,86%) yang mencatat materi yang telah diberikan dan

dijelaskan oleh guru. Hal tersebut sudah mencapai target yang telah

ditetapkan. Siswa sudah mempunyai kesadaran diri untuk mencatat

materi yang telah diberikan dan dijelaskan oleh guru. Siswa merasa

membutuhkan materi tersebut, karena tidak semua materi mendapat

penjelasan yang cukup di buku paket.

Dapat disimpulkan dari 6 komponen keaktifan dan keterlibatan

siswa ada 2 komponen keaktifan atau keterlibatan siswa yang belum

mencapai target yang ditentukan, yaitu siswa mengajukan

pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang diajarkan

dan siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar

jawaban. Hal tersebut dikarenakan ada siswa yang masih cenderung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

96

diam saja mendengarkan temannya yang bertanya kepada guru atau

teman satu kelompoknya dan siswa hanya mengandalkan teman

kelompok untuk mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada

lembar jawaban. Sedangkan untuk 4 komponen lainnya sudah

mencapai target yang ditetapkan yaitu 75%, bahkan ada yang

melebihi target yang diharapkan. Karena masih ada 2 komponen

yang belum mencapai target yang diharapkan, maka diperlukan

tindak lanjut yaitu siklus II.

d. Refleksi

Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, pemaknaan dan

penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan model

pembelajaran TGT. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi

segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada

akhir siklus pertama. Refleksi dilakukan pada guru mitra dan siswa.

Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama.

1) Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT

Tabel 5.8

Instrumen Refleksi

Refleksi Guru Mitra terhadap

Komponen Pembelajaran Model TGT siklus I

No Uraian Komentar

1 Penilaian guru terhadap

komponen pembelajaran dan

penggunaan model pembelajaran

kooperatif yang diterapkan

Cukup bagus, tetapi

guru harus pintar

mengelola kelas

sehingga siswa tidak

liar

2 Penilaian guru terhadap aktivitas

siswa dalam kegiatan

Sangat antusias, siswa

sangat menikmati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

97

pembelajaran kooperatif tipe

TGT

3 Hambatan yang mungkin

ditemui dalam menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe

TGT

Kelas terlalu ramai,

sehingga diperlukan

adanya ruangan

khusus.

4 Manfaat yang diperoleh dalam

merencanakan dan menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe

TGT

Lebih mudah

memahami materi

pelajaran

5 Keberhasilan yang telah dicapai

ketika diterapkannya

pembelajaran kooperatif tipe

TGT tersebut

Siswa lebih mudah

menangkap materi

pelajaran

6 Hal-hal mana saja yang masih

perlu ditingkatkan dan

diperbaiki dalam pembelajaran

kooperatif tipe TGT

Fasilitas soal pada saat

games belum

memadahi sarananya.

7 Apakah siswa berminat

mengikuti pembelajaran

kooperatif tipe TGT selanjutnya

seperti yang diterapkan di dalam

kelas?

Sangat berminat

Tabel 5.8 menunjukkan refleksi guru mitra terhadap model

pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah melakukan tindakan

kelas, dimana refleksi tersebut berisi tentang kesan guru mitra

ketika penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

siklus I. Kesan guru mitra terhadap komponen pembelajaran

yang telah diterapkan secara umum cukup bagus, tetapi masih

perlu persiapan yang lebih matang lagi. Disamping itu, situasi

kelas yang ramai perlu dikontrol sehingga siswa tidak begitu

liar. Situasi kelas yang ramai dan timbul kegaduhan ketika

games maupun turnamen sehingga memerlukan ruangan

khusus untuk penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

98

TGT ini sehingga tidak mengganggu kelas lain. Menurut

pendapat guru yang tertulis dari refleksi, model pembelajaran

kooperatif tipe TGT ini sangat bagus untuk diterapkan karena

dengan penerapan model pembelajaran ini, siswa lebih cepat

untuk memahami materi pembelajaran. Selain itu guru mitra

juga berminat apabila akan diterapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

2) Kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Tabel 5.9

Instrumen Refleksi Siswa terhadap Komponen

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I

No Aspek yang diamati

Skala Penilaian

Sangat

Senang Senang

Tidak

Senang

Sangat

Tidak

Senang

1

Bagaimanakah

perasaan anda tentang

proses pembelajaran

dengan menggunakan

metode TGT (topik

pembahasan, media

pembelajaran, situasi

kelas, penampilan

guru, lingkungan

kelas,dll)?

51,43% 48,57%

-

-

Ya Tidak

2

Apakah anda berminat

mengikuti

pembelajaran dengan

menggunakan metode

TGT?

97,14%

2,86%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

99

Ya Tidak

3

Apakah selama

bekerja dalam

kelompok saya:

mendengarkan

orang lain 100% -

mengajukan

pertanyaan 42,86% 57,14%

menyampaikan ide-

ide saya 60% 40%

mengorganisasikan

kelompok 62,85% 37,15%

mengacaukan

kegiatan - 100%

melamun - 100%

Komentar

(Silahkan isi dan uraikan komentar

anda)

4

Hambatan apa yang

anda temui selama

melaksanakan proses

pembelajaran dengan

menggunakan metode

TGT?

Ramai, ada anggota yang belum aktif,

perbedaan pendapat antar anggota

kelompok, ada kelompok yang curang

saat games.

Komentar

5

Keuntungan apa yang

telah anda capai ketika

diterapkannya

pembelajaran

kooperatif tipe TGT

tersebut.

Dapat melatih kerjasama, kejujuran,

bisa lebih mengerti materi

pembelajaran, dapat bertukar pendapat

dengan teman, bisa berfikir lebih

cepat, ketelitian, dan lebih aktif dalam

mengikuti pembelajaran.

Komentar

6

Menurut anda hal-hal

mana saja yang masih

perlu ditingkatkan dan

diperbaiki dalam

pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

Keaktifan anggota kelompok,

kerjasama setiap anggota kelompok,

keseriusan, sikap saling menghargai

pendapat oranglain, dan kejujuran.

Komentar

7

Apakah anda berminat

mengikuti

pembelajaran dengan

menggunakan metode

TGT?

97,14% siswa berminat mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan

metode TGT,alasannys karena model

pembelajaran tersebut menarik, bisa

belajar dan bermain dan 2,86% siswa

tidak berminat dengan alasan kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

100

menjadi ramai sehingga tidak bisa

konsentrasi

Komentar

8

Manfaat apa yang

anda peroleh dengan

mempelajari topik

kebijakan fiskal untuk

kehidupan sehari-

hari?

Dapat belajar mengatur pengeluaran,

lebih mengetahui tentang kebijakan

fiskal.

Berdasarkan tabel 5.9 tampak bahwa sebagian besar siswa

sangat senang dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Hal lain yaitu

mengenai minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT, 34 siswa atau 97,14%

merasa berminat mengikuti pembelajaran dengan model TGT dan 1

orang siswa atau 2,86% tidak berminat untuk mengikuti model

pembelajaran kooperatif tipe TGT. Untuk siswa yang tidak setuju

mempunyai alasan bahwa dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT keadaan kelas menjadi gaduh sehingga

konsentrasi untuk mengikuti proses pembelajaran menjadi

terganggu. Untuk aspek lain yaitu mendengarkan orang lain dalam

kelompok, semua siswa mendengarkan orang lain dalam kelompok,

misalnya ada teman yang berpendapat ketika menjawab soal-soal

LKS. Dalam hal mengajukan pertanyaan 15 siswa atau 42,86%

mengajukan pertanyaan apabila ada materi yang belum dimengerti

kepada anggota kelompok lain, sedangkan 20 siswa (57,14%)

mengungkapkan dalam refleksi tidak mengajukan pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

101

kepada anggota kelompok. Aspek menyampaikan ide-ide, 21 siswa

(60%) telah ikut ambil bagian dalam hal menyampaikan ide-ide,

dan 14 siswa (40%) tidak ikut ambil bagian dalam hal

menyampaikan ide-ide. Pada aspek mengorganisasikan kelompok,

22 siswa (62,85%) ikut mengorganisasikan kelompok, sedangkan

13 siswa (37,15%) tidak ikut mengorganisasikan kelompok. Untuk

aspek mengacaukan kegiatan dan melamun semua siswa atau 100%

menuliskan dalam lembar refleksi tidak. Dengan demikian dapat

dikatakan siswa ikut berperan aktif dan memperhatikan dalam

proses pembelajaran.

Adapun hambatan yang sering dialami siswa dalam siklus I

ini adalah keadaan kelas yang ramai, ada anggota kelompok yang

belum aktif, perbedaan pendapat antar anggota kelompok dan ada

kelompok yang melakukan tindakan curang pada saat games. Siswa

juga menuliskan beberapa keuntungan yang mereka peroleh ketika

diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT, diantaranya dapat

melatih kerjasama, kejujuran, ketelitian, bisa lebih mengerti materi

pembelajaran, dapat bertukar pendapat dengan teman, dan berpikir

dengan cepat, dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Dalam siklus I ini masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan

misalnya saja keaktifan anggota kelompok, kerjasama setiap

anggota kelompok, keseriusan, sikap saling menghargai dan

kejujuran. Siswa juga menuliskan manfaat yang diperoleh dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

102

mempelajari topik kebijakan fiskal untuk kehidupan sehari-hari

antara lain dapat belajar mengatur pengeluaran dan menjadi lebih

mengetahui tentang kebijakan fiskal.

3. Siklus Kedua

Penelitian siklus II ini pada dasarnya sama dengan siklus I. Penelitian

siklus II dilaksanakan hari Sabtu, tanggal 10 November 2012 pada jam

pelajaran ke 4 dan 5 di ruang multimedia. Materi pembelajaran adalah

pajak. Hal ini untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar dan

keaktifan siswa. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah

Bapak Drs. Al. Candra Widyantara selaku guru bidang studi ekonomi

kelas XI. Jumlah siswa kelas XI IPS 2 pada siklus kedua ini adalah 30

orang siswa, karena ada siswa yang mendapatkan tugas untuk menanam

pohon di sekitar sekolah dalam rangka hari pahlawan. Berikut ini

diuraikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus

kedua.

a. Perencanaan

Perencanaan dalam siklus II sama pada siklus I. Dalam tahap

ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif

tipe TGT. Berikut ini langkah-langkah perencanaan yang diterapkan

pada siklus II.

1) Peneliti dan guru mitra membagi siswa dalam kelompok.

Sama seperti pembagian kelompok dalam siklus I, ada 6

kelompok yang terbentuk, selanjutnya diberi nama kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

103

dinamis, kelompok berimbang, kelompok pajak, kelompok

surplus, kelompok defisit, dan kelompok fiskal. Nama anggota

kelompok dapat dilihat lampiran 19, hal. 206.

Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan

digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup: Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, dan hadiah. Berikut ini

disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran.

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti membuat RPP yang berisi tentang standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar,

metode pembelajaran, dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu

kali pertemuan. RPP menguraikan secara detail langkah-

langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses

pembelajaran. Hal ini akan membantu guru dalam

melaksanakan pembelajaran. RPP dapat dilihat pada lampiran

11b, hal. 226.

3) LKS (Lembar Kerja Siswa)

LKS berisi tentang ringkasan materi tentang pajak dan soal

latihan. Hal ini dimaksudkan agar siswa ingat kembali tentang

materi pajak. Jadi disini terjadi tanya jawab antara siswa

dengan guru dan adanya kerjasama antar siswa dalam

mengerjakan soal pada materi pajak ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

104

4) Pembagian meja kelompok

Jumlah kelompok ada 6, masing-masing kelompok ada 6

orang. Tiap meja dibentuk melingkar, dikelilingi kursi dan

dilengkapi dengan papan nama kelompok.

5) Hadiah

Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok

yang mendapatkan skor terbaik pada saat games dan turnamen

dilaksanakan. Hadiah yang diberikan berupa alat-alat tulis.

b. Tindakan

Pada tahap tindakan, peneliti menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-

langkah pada tahap ini sebagai berikut:

1) Membagi siswa dalam kelompok

Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap

awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang

dibentuk adalah 6 kelompok siswa dengan anggota masing-

masing kelompok 6 orang. Pada tahap ini guru hanya

mempersilahkan masing-masing siswa untuk berkumpul

dengan kelompoknya dan meminta mereka menempati meja

yang telah diberi papan nama kelompok.

2) Lembar Kerja Siswa (LKS)

Setelah siswa berkumpul dalam kelompok masing-masing,

guru melakukan apersepsi dengan mengulas kembali materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

105

pelajaran yang telah dipelajari minggu lalu yaitu tentang

kebijakan fiskal dan mengaitkannya dengan materi

pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu pajak. Tiap

kelompok mendapatkan satu LKS dan tiga ringkasan materi.

Ringkasan materi berupa poin-poin penting tentang pajak.

Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saat

mengulas materi kebijakan fiskal.

3) Games

Guru membacakan prosedur dan peraturan games terlebih

dahulu sebelum dilaksanakannya games. Peraturan games

dapat dilihat di lampiran 14 hal. 200. Games dalam siklus II

ini sama dengan siklus I yaitu games make a match

(menjodohkan). Sebelum permainan dimulai, siswa memakai

callcard sesuai urutannya. Soal games berjumlah 12. Setiap

siswa mendapat giliran mengerjakan 2 soal, misalnya yang

mendapat callcard nomor 1 maka harus mengerjakan soal

nomor 1 dan 7, callcard nomor 2 maka harus mengerjakan

soal nomor 2 dan 8, begitu seterusnya sampai callcard nomor

6 maka harus mengerjakan soal nomor 6 dan 12. Bentuk soal

adalah menjodohkan. Soal dan jawaban tersedia dalam kotak

yang telah disediakan di depan. Pengerjaan soal diawali

dengan tanda bunyi peluit 1 kali, dan diakhiri dengan tanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

106

peluit 2 kali. Waktu pengerjaan untuk setiap soal adalah satu

menit.

4) Turnamen

Turnamen dilaksanakan setelah games selesai. Turnamen

pada siklus II yaitu cerdas cermat. Soal berjumlah 10 dan

akan dibacakan guru. Setiap kelompok yang akan menjawab

mengacungkan tangan terlebih dahulu. Guru dibantu

fasilitator mengamati kelompok mana yang berhak menjawab

soal turnamen. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk

menjawab soal hanya satu kali. Jika jawaban benar maka

akan mendapat skor 100 dan jika jawaban salah maka skor

akan dikurangi 100.

5) Penghargaan Kelompok

Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games

dan turnamen dicatat dalam lembar rangkuman tim (lampiran

13a hal 199). Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor

jawaban dan penghargaan tim. Pada siklus kedua ini, juara I

adalah kelompok defisit dengan skor total 1.600, juara II

adalah kelompok pajak dengan skor total 1.100 dan juara III

adalah kelompok dinamis dengan skor total 700. Masing-

masing juara mendapatkan hadiah berupa seperangkat alat

tulis. Kelompok lain yang tidak mendapatkan juara

mendapatkan hadiah berupa makanan ringan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

107

c. Observasi

Hasil pengamatan (observasi) dapat dilihat pada catatan

anekdotal. Dalam penelitian tindakan kelas siklus II ini dapat

dipaparkan sebagai berikut:

1) Pengamatan terhadap guru

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada

siklus II. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada

siklus kedua disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 5.10

Aktivitas Guru pada Siklus II

No Deskriptor Ya Tidak

1. Guru menjelaskan pembelajaran

kooperatif tipe TGT

2 Guru mengorganisasikan bahasan

yang bersifat umum menjadi pokok

bahasan yang lebih sempit untuk

membantu siswa memahami materi

dalam pembelajaran tipe TGT di

kelas

3 Guru memberikan materi yang akan

dipelajari dalam kegiatan belajar

mengajar melalui presentasi kelas

4 Guru ikut berperan dalam

pembentukan kelompok TGT

5 Guru memberikan dorongan motivasi

kepada siswa agar terlibat aktif dalam

diskusi kelompok, games dan

turnamen

6 Guru memberikan pengarahan

kepada siswa dalam pengerjaan

lembar kegiatan

7 Guru memotivasi siswa agar ada

kerja sama yang baik antar individu

di dalam kelompok diskusinya

8 Guru mengamati atau mengobservasi

proses pembelajaran dalam kegiatan

diskusi kelompok

9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

108

melibatkan diri dalam kelompok serta

menjawab pertanyaan yang diajukan

siswa secara perorangan

10 Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk memecahkan

masalah dan mencari sumber

informasi secara mandiri

11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa,

tidak menjelaskan cara kerja

kelompok, tugas yang harus

dikerjakan dan kerjasama di dalam

kelompok

12 Guru membiarkan siswa membuat

kegaduhan di dalam kelas dan

berkeliling dari satu kelompok ke

kelompok lain sehingga suasana

kelas menjadi tidak kondusif

13 Guru hanya berinteraksi dan

memperhatikan kelompok tertentu

saja yang mengalami kesulitan

14 Guru dan siswa sama-sama asyik

dengan pekerjaannya masing-masing

sehingga suasana kelas menjadi kaku.

15 Guru meninggalkan kelas disaat

siswa bekerja di dalam kelompok

sehingga tidak ada pengawasan

16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil

pembelajaran

17 Guru memberikan motivasi kepada

siswa agar terlibat aktif dalam

kelompok

18 Guru memberikan penghargaan bagi

kelompok yang memiliki skor terbaik

19 Guru melakukan evaluasi terhadap

peningkatan hasil belajar melalui

pretest dan posttest

Tabel 5.10 menunjukkan bahwa secara umum guru

mampu melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dengan baik. Guru juga menjelaskan pembelajaran kooperatif

tipe TGT dengan tujuan untuk memberikan gambaran kepada

siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

109

Setelah kegiatan awal dilaksanakan, guru meminta siswa untuk

berkumpul sesuai kelompok yang telah dibentuk. Guru

memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif

dalam kelompok, games dan turnamen. Setelah diskusi

kelompok, games dan turnamen selesai, guru memberikan

penghargaan bagi kelompok yang mendapat nilai terbaik. Pada

akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi pembelajaran

dengan membagikan lembar refleksi untuk mengetahui kesan-

kesan siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe TGT yang

baru saja dilaksanakan.

2). Pengamatan terhadap kelas

Hasil observasi dapat dilihat pada catatan anekdotal di

lampiran 2c hal 213. Instrumen pengamatan kelas dalam

proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 5.11

Instrumen Pengamatan Kelas siklus II

No Deskriptor Ya Tidak

1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang

memiliki kemampuan belajar dan asal

usul yang berbeda-beda

2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati

oleh para siswa √

3 Siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan. √

4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran

mudah ditemukan siswa di kelas

(sekolah)

5 Kerja di dalam kelompok terhambat

dikarenakan beberapa siswa yang tidak √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

110

Tabel 5.11 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup

kondusif dalam proses pembelajaran. Suasana kelas lebih baik

dan kondusif dibandingkan saat siklus I. Hal tersebut dapat

dilihat ketika guru menerapkan beberapa peraturan baru yang

harus ditaati siswa agar tercipta suasana kelas yang kondusif.

Para siswa tampak antusias dalam kerja kelompoknya, serta

ikut berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran TGT. Kondisi

yang demikian akan mendukung proses pembelajaran ke arah

yang lebih baik.

ikut terlibat (malas) serta membuat

kegaduhan di dalam kelas

6 Beberapa siswa hanya mengandalkan

siswa lain dalam kerja kelompok √

7 Para siswa tampak antusias dengan

kerja kelompoknya. √

8 Para siswa berperan aktif dalam

aktivitas pembelajaran tipe TGT √

9 Banyak siswa yang bertanya kepada

guru jika menghadapi kesulitan √

10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas

tidak dapat dipahami dengan jelas

11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang

tinggi √

12 Sebagian besar siswa telah memiliki

sumber referensi yang digunakan √

13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu

yang tidak mengenal satu sama lain

dengan baik

14 Sebagian besar siswa menganggap

materi yang diberikan sulit √

15 Kelas dapat terorganisir dengan baik √

16 Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung para siswa saling

memberikan pendapat atau masukan

bagi tercapainya tujuan yang

diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

111

3) Pengamatan terhadap siswa

Hasil observasi terhadap siswa dapat dilihat pada catatan

anekdotal lampiran 3c hal. 215. Keaktifan dan keterlibatan

siswa selama proses pembelajaran pada siklus II disajikan

dalam tabel berikut ini:

Tabel 5.12

Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok

(Secara Umum) Siklus II

No Deskriptor Ya Tidak

1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi

diskusi dalam kelompok

2 Semua kelompok antusias mengikuti

games dan turnamen

3 Saling bertukar pikiran dan pendapat saat

diskusi

4 Berbagi tugas dalam pengerpjaan tugas √

5 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya

dengan pembelajaran

6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan

maksud dan tujuan pertanyaan

7 Menghargai saran dan pendapat teman

lainnya

Tabel 5.12 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran,

seluruh perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran. Pada saat

dilaksanakan games dan turnamen semua kelompok antusias

mengikutinya. Saat sesi guru menjelaskan materi dengan

presentasi di depan kelas, seluruh siswa baik dalam kelompok

maupun dengan teman lain kelompok saling bertukar pikiran dan

pendapat. Ketika mereka ada kesulitan dalam pembelajaran,

mereka mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

112

pembelajaran. Dan ketika guru atau teman lain bertanya, mereka

menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan

pertanyaan. Selain itu mereka juga dapat menghargai saran dan

pendapat dari teman lainnya.

d. Refleksi

Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, pemaknaan dan penyimpulan

hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran TGT.

Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah

pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus

kedua. Refleksi dilakukan pada guru mitra dan siswa. Berikut ini

dipaparkan hasil refleksi siklus kedua.

1) Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Tabel 5.13

Instrumen Refleksi

Refleksi Guru Mitra terhadap

Komponen Pembelajaran Model TGT siklus II

No Uraian Komentar

1 Penilaian guru terhadap

komponen pembelajaran dan

penggunaan model pembelajaran

kooperatif yang diterapkan

Cukup mengenai

sasaran

2 Penilaian guru terhadap aktivitas

siswa dalam kegiatan

pembelajaran kooperatif tipe

TGT

Siswa menjadi lebih

aktif

3 Hambatan yang mungkin

ditemui dalam menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe

TGT

Siswa bisa sangat

ramai jika guru tidak

bisa mengendalikan

4 Manfaat yang diperoleh dalam

merencanakan dan menerapkan

Proses pembelajaran

menjadi lebih terfokus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

113

pembelajaran kooperatif tipe

TGT

dan terencana

5 Keberhasilan yang telah dicapai

ketika diterapkannya

pembelajaran kooperatif tipe

TGT tersebut

Siswa lebih menguasai

materi dengan cepat.

6 Hal-hal mana saja yang masih

perlu ditingkatkan dan

diperbaiki dalam pembelajaran

kooperatif tipe TGT

Ada siswa yang belum

aktif

7 Apakah siswa berminat

mengikuti pembelajaran

kooperatif tipe TGT selanjutnya

seperti yang diterapkan di dalam

kelas?

Sangat berminat

Tabel 5.13 menunjukkan refleksi guru mitra terhadap

model pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah melakukan

tindakan kelas, dimana refleksi tersebut berisi tentang kesan

guru mitra. Kesan guru mitra terhadap komponen

pembelajaran yang telah diterapkan secara umum cukup bagus

dan sudah mengenai sasaran, Disamping siswa menjadi lebih

aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa juga dapat

menguasai materi pembelajaran dengan cepat. Akan tetapi

masih ada juga 1-2 siswa yang belum aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

2) Kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Tabel 5.14

Instrumen Refleksi Siswa terhadap Komponen

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II

No Aspek yang diamati

Skala Penilaian

Sangat

Senang Senang

Tidak

Senang

Sangat

Tidak

Senang

1 Bagaimanakah 66,67% 33,33% - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

114

perasaan anda tentang

proses pembelajaran

dengan menggunakan

metode TGT (topik

pembahasan, media

pembelajaran, situasi

kelas, penampilan

guru, lingkungan

kelas,dll)?

Ya Tidak

2

Apakah anda berminat

mengikuti

pembelajaran dengan

menggunakan metode

TGT?

100% -

Ya Tidak

3

Apakah selama

bekerja dalam

kelompok saya:

mendengarkan

orang lain 100% -

mengajukan

pertanyaan 56,67% 43,33%

menyampaikan ide-

ide saya 53,33% 46,67%

mengorganisasikan

kelompok 76,67% 23,33%

mengacaukan

kegiatan - 100%

melamun - 100%

Komentar

(Silahkan isi dan uraikan komentar

anda)

4

Hambatan apa yang

anda temui selama

melaksanakan proses

pembelajaran dengan

menggunakan metode

TGT?

Kurang kerjasama, ada kelompok yang

ramai, kurang konsentrasi, dan ada

yang tidak mematuhi aturan.

Komentar

5

Keuntungan apa yang

telah anda capai ketika

diterapkannya

pembelajaran

Bisa belajar bersama kelompok, cepat

mengerti, berfikir cepat dan tepat,

belajar santai tapi serius, siswa lebih

aktif, dan dapat berlatih kejujuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

115

kooperatif tipe TGT

tersebut.

Komentar

6

Menurut anda hal-hal

mana saja yang masih

perlu ditingkatkan dan

diperbaiki dalam

pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

Kerjasama, lebih tenang lagi,

kekompakan kelompok, dan ketegasan

aturan saat games

Komentar

7

Apakah anda berminat

mengikuti

pembelajaran dengan

menggunakan metode

TGT?

100% siswa berminat mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan

metode TGT dengan alasan dapat

menarik apalagi untuk materi pajak.

Komentar

8

Manfaat apa yang

anda peroleh dengan

mempelajari topik

pajak untuk kehidupan

sehari-hari?

Semakin mengerti tentang pajak, dan

dapat menghitung pajak.

Berdasarkan tabel 5.14 tampak bahwa sebagian besar siswa

sangat senang dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Hal lain yaitu

mengenai minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT, 30 siswa atau 100%

merasa berminat mengikuti pembelajaran dengan model TGT

Untuk aspek lain yaitu mendengarkan orang lain dalam kelompok,

semua siswa mendengarkan orang lain dalam kelompok, misalnya

ada teman yang berpendapat ketika menjawab soal-soal LKS.

Dalam hal mengajukan pertanyaan 17 siswa atau 56,67%

mengajukan pertanyaan apabila ada materi yang belum dimengerti

kepada anggota kelompok lain, sedangkan 13 siswa atau 43,33%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

116

mengungkapkan dalam refleksi tidak mengajukan pertanyaan

kepada anggota kelompok. Aspek menyampaikan ide, 16 siswa

atau 53,33% telah ikut ambil bagian, dan 14 siswa lainnya atau

46,67% tidak ikut ambil bagian dalam hal menyampaikan ide atau

gagasannya. Untuk aspek mengacaukan kegiatan dan melamun

semua siswa atau 100% menuliskan dalam lembar refleksi tidak.

Sehingga dapat dikatakan siswa ikut berpartisipasi dan

memperhatikan dalam proses pembelajaran.

Adapun hambatan yang sering dialami siswa dalam siklus

II ini adalah kurang kerjasama, ada kelompok yang ramai, kurang

konsentrasi, dan ada yang tidak mematuhi aturan. Siswa juga

menuliskan beberapa keuntungan yang mereka peroleh ketika

diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT, diantaranya bisa

belajar bersama kelompok, cepat mengerti, berfikir cepat dan

tepat, belajar santai tapi serius, siswa lebih aktif dan dapat berlatih

kejujuran. Dalam siklus II ini masih ada hal-hal yang perlu

ditingkatkan misalnya saja kerjasama, lebih tenang lagi,

kekompakan kelompok, dan ketegasan aturan saat games. Siswa

juga menuliskan manfaat yang diperoleh dengan mempelajari

topik pajak untuk kehidupan sehari-hari antara lain dapat belajar

menghitung pajak dan semakin mengerti pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

117

B. Analisis Komparatif Tingkat Motivasi dan Keaktifan Belajar Sebelum dan

Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Tournament (TGT).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas XI IPS 2, berikut

adalah tabel data tingkat motivasi belajar siswa sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan sesudah diterapkannya model

pembelajaran kooperatif tipe TGT siklus I dan siklus II.

Tabel 5.15

Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT dan Sesudah Penerapan

TGT (Siklus I)

No Nama Siswa Motivasi

GAP I GAP II Awal Capaian Target

1 Adeodhatus K. 65 66 75 Meningkat Belum

Tercapai

2 Agustinus Yogi F.H 64 64 75 Meningkat Belum

Tercapai

3 Aloysius Yudi L. 65 68 75 Meningkat Belum

Tercapai

4 Antonius Megan W. 65 71 75 Meningkat Belum

Tercapai

5 Bernadetta Pinti Y. 67 74 75 Meningkat Belum

Tercapai

6 Bondan Denis P. 73 73 75 - Belum

Tercapai

7 CB. Eko Indah 69 71 75 Meningkat Belum

Tercapai

8 Catharina Dwi H. 68 70 75 Meningkat Belum

Tercapai

9 Claudia Berlita D. 71 71 75 - Belum

Tercapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

118

10 Denis Ruben N.E 71 72 75 Meningkat Belum

Tercapai

11 Desy Kurniawati - 70 75 - Belum

Tercapai

12 Diky Pratama Putra 70 84 75 Meningkat Tercapai

13 Eduardus Rangga 63 68 75 Meningkat Belum

Tercapai

14 Elisabet Sutirah 64 64 75 - Belum

Tercapai

15 Emilia Juwita 66 69 75 Meningkat Belum

Tercapai

16 Febrita Vitri L. 74 76 75 Meningkat Tercapai

17 Hermawan 67 68 75 Meningkat Belum

Tercapai

18 Inggit Listyorini 66 70 75 Meningkat Belum

Tercapai

19 Josef Crisna Listha 69 71 75 Meningkat Belum

Tercapai

20 Lia Listiani 64 65 75 Meningkat Belum

Tercapai

21 Nicolas Forneda P. 63 78 75 Meningkat Tercapai

22 Oda Nimas Ayu P. 71 72 75 Meningkat Belum

Tercapai

23 Oktavianus Lumen 65 69 75 Meningkat Belum

Tercapai

24 Paskalis Chandra L. 69 74 75 Meningkat Belum

Tercapai

25 Paulus Bayu S. 68 75 75 Meningkat Tercapai

26 Petri Handayani 71 74 75 Meningkat Belum

Tercapai

27 Petrick Ryan Fajar 71 - 75 - Belum

Tercapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

119

28 Pransiska Oktaviani 68 69 75 Meningkat Belum

Tercapai

29 Primandika P. 67 74 75 Meningkat Belum

Tercapai

30 Puspita Arum 72 73 75 Meningkat Belum

Tercapai

31 Ronald Saputra 71 73 75 Meningkat Belum

Tercapai

32 Rosa Dania Astari 63 65 75 Meningkat Belum

Tercapai

33 Sisilia Lina A. 68 74 75 Meningkat Belum

Tercapai

34 Taufan Prakoso - 75 75 - Tercapai

35 Theresia Triwiyanti 70 71 75 Meningkat Belum

Tercapai

36 Walfian Ambarita 67 67 75 - Belum

Tercapai

Jumlah 2.305 2.488

Rata-rata 67,80 71,09

Keterangan:

GAP I = Motivasi Awal : Capaian

GAP II = Motivasi Awal : Target

Berdasarkan tabel 5.15 tingkat motivasi belajar siswa kelas XI IPS

2 sebelum diterapkan TGT dan sesudah penerapan siklus I mengalami

peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari rata-rata motivasi

belajar siswa saat belum diterapkan model pembelajaran kooperatf tipe

TGT adalah 67,80; kemudian pada siklus I naik menjadi 71,09. Karena

siklus I hanya 5 siswa (14,29%) yang bisa mencapai target 75, dan 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

120

siswa (85,71%) belum mencapai target yang diharapkan, maka peneliti

melakukan siklus II guna melakukan tindakan perbaikan. Skor item

kuesioner dapat dilihat di lampiran.

Berdasarkan instrumen penelitian berupa kuesioner tersebut,

diketahui bahwa skor tertinggi berdasarkan teori untuk motivasi adalah 100

dan skor terendah 20. Hasil perhitungan PAP II dapat dilihat di lampiran 22

hal 209. Berdasarkan data tersebut, berikut ini disajikan tabel distribusi

frekuensi variabel motivasi belajar sebelum penelitian berdasarkan

Penilaian Acuan Patokan (PAP II) sebagai berikut:

Tabel 5.16

Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian di kelas XI IPS 2

No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori

1 85 - 100 0 0% Sangat Tinggi

2 73 - 84 2 5,88% Tinggi

3 65 - 72 27 79,41% Sedang

4 57 - 64 5 14,71% Rendah

5 < 57 0 0% Sangat Rendah

Jumlah 34 100%

Dari data tersebut tampak bahwa presentase siswa yang

memiliki motivasi belajar sangat tinggi ada 0 siswa (0%),

presentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ada 2 siswa

(5,88%), presentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang

ada 27 siswa (79,41%), presentase siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah ada 5 siswa (14,71%) dan presentase siswa yang

memiliki motivasi sangat rendah ada 0 siswa (0%). Dapat

disimpulkan pada proses pembelajaran sebelum diterapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

121

siswa cenderung memiliki motivasi dengan kategori sedang yaitu

sebesar 77,14%.

Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel

motivasi belajar pada siklus I berdasarkan Penilaian Acuan

Patokan (PAP II) sebagai berikut:

Tabel 5.17

Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus I di kelas XI IPS 2

No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori

1 85 - 100 0 0% Sangat Tinggi

2 73 - 84 13 37,14% Tinggi

3 65 - 72 20 57,14% Sedang

4 57 - 64 2 5,72% Rendah

5 < 57 0 0% Sangat Rendah

Jumlah 35 100%

Dari data tersebut tampak bahwa presentase siswa yang

memiliki motivasi belajar sangat tinggi ada 0 siswa (0%),

presentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ada 13

siswa (37,14%), presentase siswa yang memiliki motivasi belajar

sedang ada 20 siswa (57,14%), presentase siswa yang memiliki

motivasi belajar rendah ada 2 siswa (5,72%), dan presentase siswa

yang memiliki motivasi sangat rendah ada 0 siswa (0%). Dapat

disimpulkan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT) siklus I ini, siswa cenderung

memiliki motivasi dengan kategori sedang yaitu sebesar 57,14%.

Untuk mengetahui tingkat motivasi siswa dari sebelum

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, siklus I dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

122

siklus II, berikut adalah tabel data motivasi belajar siswa kelas XI

IPS II SMA St. Louis IX Sedayu:

Tabel 5.18

Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT, Siklus I dan Siklus II

No Nama Sebelum Siklus

I

Siklus

II

Target Keterangan

1 Adeodhatus K. 65 66 82 75

Meningkat,

tercapai

2 Agustinus Yogi 64 64 77 75

Meningkat,

tercapai

3 Aloysius Yudi 65 68 79 75

Meningkat,

tercapai

4 Antonius Megan 65 71 76 75

Meningkat,

tercapai

5 Bernadetta Pinti 67 74 75 75

Meningkat,

tercapai

6 Bondan Denis P. 73 73 79 75

Meningkat,

tercapai

7 CB. Eko Indah 69 71 75 75

Meningkat,

tercapai

8 Catharina Dwi H 68 70 78 75

Meningkat,

tercapai

9 Claudia Berlita 71 71 76 75

Meningkat,

tercapai

10 Denis Ruben N. 71 72 83 75

Meningkat,

tercapai

11 Desy Kurniawati - 70 77 75

Meningkat,

tercapai

12 Diky Pratama P 70 84 86 75

Meningkat,

tercapai

13

Eduardus

Rangga 63 68 75 75

Meningkat,

tercapai

14 Elisabet Sutirah 64 64 76 75

Meningkat,

tercapai

15 Emilia Juwita 66 69 79 75

Meningkat,

tercapai

16 Febrita Vitri L. 74 76 81 75

Meningkat,

tercapai

17 Hermawan 67 68 - 75

-

18 Inggit Listyorini 66 70 76 75

Meningkat,

tercapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

123

19 Josef Crisna L. 69 71 84 75

Meningkat,

tercapai

20 Lia Listiani 64 65 79 75

Meningkat,

tercapai

21 Nicolas Forneda 63 78 - 75 -

22 Oda Nimas Ayu 71 72 77 75

Meningkat,

tercapai

23 Oktavianus L. 65 69 75 75

Meningkat,

tercapai

24 Paskalis Chandra 69 74 80 75

Meningkat,

tercapai

25 Paulus Bayu S. 68 75 81 75

Meningkat,

tercapai

26 Petri Handayani 71 74 - 75 -

27 Petrick Ryan F. 71 - - 75 -

28

Pransiska

Oktaviani 68 69 78 75

Meningkat,

tercapai

29 Primandika P. 67 74 77 75

Meningkat,

tercapai

30 Puspita Arum 72 73 76 75

Meningkat,

tercapai

31 Ronald Saputra 71 73 - 75 -

32 Rosa Dania A. 63 65 - 75 -

33 Sisilia Lina A. 68 74 76 75

Meningkat,

tercapai

34 Taufan Prakoso - 75 81 75

Meningkat,

tercapai

35

Theresia

Triwiyanti 70 71 80 75

Meningkat,

tercapai

36

Walfian

Ambarita 67 67 82 75

Meningkat,

tercapai

Jumlah 2.305 2.488 2.356

Rata-rata 67,80 71,09 78,53

Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel

motivasi belajar siklus II berdasarkan Penilaian Acuan Patokan

(PAP II) sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

124

Tabel 5.19

Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus II di kelas XI IPS 2

No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori

1 85 - 100 1 3,33% Sangat Tinggi

2 73 - 84 29 96,67% Tinggi

3 65 - 72 0 0% Sedang

4 57 - 64 0 0% Rendah

5 < 57 0 0% Sangat Rendah

Jumlah 30

Dari data tersebut tampak bahwa presentase siswa yang

memiliki motivasi belajar sangat tinggi ada 1 siswa (3,33%),

presentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ada 29

siswa (96,67%), presentase siswa yang memiliki motivasi belajar

sedang, rendah, dan sangat rendah ada 0 siswa (0%). Dapat

disimpulkan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT) siklus II ini, siswa cenderung

memiliki motivasi dengan kategori tinggi yaitu sebesar 96,67%.

Berdasarkan tabel 5.19, dapat dilihat adanya peningkatan

motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 St. Louis IX Sedayu dari

siklus ke siklus II. Pada siklus I rata-rata motivasi belajar siswa

71,09, dan pada siklus II rata-rata motivasi belajar siswa meningkat

menjadi 78,53. Pada siklus II, target yang diharapkan sudah dapat

tercapai, sehingga dapat dikatakan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

kelas XI IPS 2 St. Louis IX Sedayu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

125

Adapun tingkat keberhasilan penerapan proses pembelajaran kooperatif

tipe TGT terhadap tingkat keaktifan belajar siswa berdasarkan pelaksanaan

tindakan dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 5.20

Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa atau

Keterlibatan Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran Pada

Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II

No Deskripsi Keadaan

Awal Target

Indikator

keberhasilan Deskriptor

Siklus I Siklus

II

1 Siswa

mengajukan

pertanyaan

kepada

guru/kelompok

mengenai materi

yang diajarkan

17,65% 75% 71,43% 80%

Jumlah siswa

yang bertanya.

2 Siswa menjawab

pertanyaan

guru/kelompok 67,65% 75% 100% 100%

Jumlah siswa

yang

menjawab

pertanyaan.

3 Siswa

mengemukakan/

menanggapi

pendapat.

11,76% 75% 77,14% 86,67%

Jumlah siswa

yang

berpendapat.

4 Siswa

mengerjakan

soal latihan yang

diberikan pada

waktu kerja

kelompok.

47,06% 75% 85,71% 100%

Jumlah siswa

yang

mengerjakan

soal latihan.

5 Siswa

mendiskusikan

jawaban yang

telah ditulis pada

lembar jawaban.

26,47% 75% 68,57% 83,33%

Jumlah siswa

yang

mendiskusi

kan jawaban

pada lembar

jawaban.

6 Siswa mencatat

materi yang

diberikan oleh

guru

67,65% 75% 82,86% 100%

Jumlah siswa

yang mencatat

materi yang

diberikan oleh

guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

126

Tabel 5.20 menunjukkan indikator keberhasilan penerapan proses

pembelajaran kooperatif terhadap keaktifan belajar siswa pada saat pra

penelitian, siklus I dan siklus II. Berdasarkan tabel ketika pra penelitian

(keadaan awal), tampak bahwa siswa yang mengajukan pertanyaan kepada

guru/kelompok sebesar 17,65% (6 siswa), komponen siswa menjawab

pertanyaan guru/kelompok sebesar 67,65% (23 siswa), komponen siswa

mengemukakan/menanggapi pendapat sebesar 11,76% (4 siswa), komponen

siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok

sebesar 47,06% (16 siswa), komponen siswa mendiskusikan jawaban yang

telah ditulis pada lembar jawaban sebesar 26,47% (9 siswa), dan komponen

siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru sebesar 67,65% (23 siswa).

Pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus

I, siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang

diajarkan sebesar 71,43% dan pada siklus II sebesar 80%. Siswa yang

menjawab pertanyaan guru/kelompok pada siklus I sebesar 100% dan pada

siklus II juga sebesar 100%, hasil ini tetap karena siswa dituntut aktif untuk

menjawab pertanyaan. Untuk komponen siswa mengemukakan/menanggapi

pendapat pada siklus I sebesar 77,14% dan pada siklus II sebesar 86,67%.

Komponen siswa yang mengerjakan soal latihan yang diberikan guru pada

waktu kerja kelompok pada siklus I sebesar 85,71% dan pada siklus II sebesar

100%. Siswa yang mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar

jawaban sebesar pada siklus I sebesar 68,57% dan pada siklus II sebesar

83,33%. Untuk komponen siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

127

pada siklus I sebesar 82,86%; dan pada siklus II seluruh siswa (100%)

mencatat materi yang diberikan oleh guru.

C. Pembahasan

1. Peningkatan motivasi belajar siswa akibat penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

Hasil motivasi belajar siswa siklus I dibandingkan dengan keadaan

awal mengalami peningkatan setelah diterapkannya model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Semula rata-rata hasil

kuesioner yang dilakukan sebelum penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah 67,80; setelah

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT) siklus I, rata-rata hasil kuesioner mengalami peningkatan menjadi

71,09.

Hasil motivasi belajar siswa siklus I dibandingkan dengan target yang

ditetapkan sebesar 75 menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa

dalam siklus I belum mencapai target yang diharapkan. Motivasi belajar

siswa dalam siklus I sebesar 71,09. Karena rata-rata motivasi belajar siswa

belum mencapai target yang diharapkan, maka diperlukan tindak lanjut dari

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT) yaitu siklus II.

Hasil rata-rata motivasi belajar siswa siklus II dibandingkan dengan

siklus I mengalami peningkatan. Rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus

I sebesar 71,09; sedangkan rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

128

sebesar 78,53. Peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus II

merupakan akibat dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament (TGT) berjalan dengan lancar yang berdasarkan pada

perbaikan siklus I. Guru mitra telah melaksanakan prosedur penelitian

dengan baik, mampu mengarahkan siswa untuk melaksanakan pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT), dampaknya motivasi

belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran siklus II meningkat.

Hasil rata-rata motivasi belajar siswa siklus II dibandingkan dengan

target yang ditetapkan sebesar 75 menunjukkan bahwa rata-rata motivasi

belajar siswa dalam siklus II sudah mencapai target yang ditetapkan. Rata-

rata motivasi belajar siswa siklus II sebesar 78,53. Karena rata-rata motivasi

belajar siswa siklus II sudah mencapai target yang diharapkan, maka dapat

dikatakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI

IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

2. Peningkatan keaktifan belajar siswa akibat penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

Hasil observasi mengenai keaktifan siswa pada saat siklus I

dibandingkan dengan keadaan awal (pra penelitian) menunjukkan adanya

peningkatan dari seluruh komponen observasi keaktifan siswa. Komponen

siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok pada saat pra

penelitian sebesar 17,65% dan saat siklus I sebesar 71,43%; hasil ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

129

mengalami peningkatan sebesar 53,78%. Siswa menjawab pertanyaan

guru/kelompok pada saat pra penelitian sebesar 67,65% dan saat siklus I

sebesar 100%. Pada komponen ini siswa dituntut aktif untuk mengerjakan

soal-soal yang disediakan, pada saat mengerjakan LKS, menjawab soal

games dan turnamen. Komponen siswa mengemukakan/menanggapi

pendapat pada saat pra penelitian sebesar 11,76% dan saat siklus I sebesar

77,14%. Siswa mengemukakan pendapat ketika guru menyampaikan materi

dan ketika mengerjakan soal yang diberikan dalam kerja kelompok.

Komponen siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja

kelompok pada saat pra penelitian sebesar 47,06% dan pada saat siklus I

sebesar 85,71%; hasil ini mengalami peningkatan sebesar 38,65%. Pada

siklus I siswa merasa tertantang untuk mengerjakan soal yang diberikan

dengan waktu 15 menit, walaupun belum semua siswa ikut ambil bagian

dalam pengerjaan soal tetapi sebagian besar siswa sudah memiliki rasa

tanggung jawab demi keberhasilan kelompoknya. Komponen siswa

mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban pada pra

penelitian sebesar 26,47% dan pada saat siklus I 68,57%; hal ini mengalami

peningkatan sebesar 42,10% dan belum semua siswa mempunyai kesadaran

untuk mendiskusikan kembali jawaban yang telah ditulis pada lembar jawab

sebelum dikumpulkan kembali kepada guru. Untuk komponen siswa

mencatat materi yang diberikan guru pada pra penelitian sebesar 67,65% dan

pada saat siklus I sebesar 82,86%; komponen ini mengalami peningkatan

sebesar 15,21%. Pada komponen ini siswa merasa membutuhkan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

130

yang diberikan oleh guru dan tidak semua materi dijelaskan di dalam buku

paket.

Observasi keaktifan siswa pada saat siklus I dibandingkan dengan

target yang diharapkan sebesar 75 menunjukan ada 2 komponen yang belum

mencapai target yang ditetapkan. Komponen tersebut adalah siswa

mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai materi yang

diajarkan sebesar 71,43% dan siswa mendiskusikan jawaban yang telah

ditulis pada lembar jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban sebesar

68,57%. Untuk 4 komponen lainnya sudah mencapai target yang ditetapkan,

diantaranya siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok sebesar 100%,

siswa mengemukakan/menanggapi pendapat sebesar 77,14%; siswa

mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok sebesar

85,71%; dan siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru sebesar

82,86%. Karena masih ada 2 komponen yang belum mencapai target yang

diharapkan maka diperlukan tindak lanjut penerapan model pembelajaran

yaitu siklus II.

Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II dibandingkan dengan

siklus I menunjukkan bahwa masing-masing komponen mengalami

peningkatan. Pada komponen siswa mengajukan pertanyaan kepada guru

maupun kelompok mengenai materi yang diajarkan pada siklus I 71,43%

kemudian pada siklus II meningkat menjadi 80%. Hal ini dikarenakan

materi yang dipelajari termasuk materi yang sulit sehingga siswa yang

merasa belum mengerti mengenai materi pelajaran akan bertanya kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

131

guru maupun teman satu kelompok yang sudah memahami. Komponen

siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok pada siklus I dan siklus II sudah

mencapai 100%, hal ini dikarenakan siswa dituntut untuk aktif menjawab

pertanyaan. Misalnya saja pada saat mengerjakan LKS dan pada saat games

dan turnamen. Untuk komponen mengemukakan/menanggapi pendapat pada

siklus I sebesar 77,14% dan pada siklus II sebesar 86,67%. Pada siklus II,

siswa lebih terlihat antusias dalam menyampaikan pendapatnya masing-

masing. Komponen siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada

waktu kerja kelompok saat siklus I sebesar 85,71% dan pada siklus II

sebesar 100%. Hasil ini mengalami peningkatan sebesar 14,29%; pada siklus

I belum semua siswa ikut ambil bagian dalam mengerjakan soal latihan,

hanya mengandalkan temannya saja. Pada siklus II, siswa memiliki

kesadaran diri untuk ambil bagian dalam mengerjakan soal karena mereka

ingin kelompok mereka mendapat gelar juara. Komponen siswa yang

mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawab pada siklus I

sebesar 68,57% dan pada siklus II sebesar 83,33%; hal ini mengalami

peningkatan sebesar 14,76%. Pada siklus I materi yang diberikan berupa

teori, sehingga siswa merasa kalau jawaban yang mereka tulis sudah benar.

Sedangkan pada siklus II materi yang dikerjakan adalah hitungan, sehingga

siswa harus lebih teliti dalam mengerjakan karena dalam perhitungan pajak

terdapat langkah-langkah yang panjang, jadi siswa perlu mendiskusikan

ulang jawaban yang ditulis. Untuk komponen siswa mencatat materi yang

diberikan oleh guru pada siklus I sebesar 82,86% dan pada siklus II sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

132

100%. Pada siklus I, ada siswa yang hanya meminjam catatan temannya

karena menurut mereka mempelajari teori lebih mudah daripada

mempelajari hitungan. Sedangkan pada siklus II, seluruh siswa mencatat apa

yang telah dijelaskan oleh guru karena materi yang diberikan cukup rumit

sehingga siswa harus mengikuti dari awal proses pembelajaran dan mencatat

hal-hal yang dianggap penting.

Observasi keaktifan siswa pada saat siklus II dibandingkan dengan

target yang ditetapkan sebesar 75% menunjukkan bahwa seluruh komponen

observasi keaktifan siswa telah mencapai target yang ditetapkan. Untuk

komponen siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok mengenai

materi yang dipelajari sebesar 80%, komponen siswa menjawab pertanyaan

guru/kelompok sebesar 100%, komponen siswa mengemukakan/menanggapi

pendapat sebesar 86,67%; komponen siswa mengerjakan soal latihan yang

diberikan pada waktu kerja kelompok sebesar 100%, komponen siswa

mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawab sebesar

83,33%; dan komponen siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru

sebesar 100%. Karena hasil observasi keaktifan siswa siklus II sudah

mencapai target yang diharapkan, maka dapat dikatakan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) berhasil

meningkatkan keaktifan siswa kelas XI IPS 2 SMA St. Louis IX Sedayu.

Dari penelitian ini disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi belajar

dan keaktifan siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

133

khususnya mata pelajaran ekonomi pokok bahasan kebijakan fiskal, sehingga

hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang mengatakan

bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan keaktifan

siswa, dimana keaktifan siswa tersebut berasal dari motivasi siswa untuk

menguasai materi-materi akademik. Penelitian tersebut dilakukan oleh Slavin

(1977) dan Janke (1978).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

134

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Pangudi Luhur St.

Louis IX Sedayu dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat

meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi pokok bahasan kebijakan fiskal di kelas XI IPS 2. Hal ini dapat

dilihat dari:

1. Peningkatan keaktifan belajar siswa tampak dari hasil observasi. Ada 6

komponen dalam observasi keaktifan belajar siswa. Dari ke enam

komponen tersebut sudah mencapai target yang telah diharapkan sebesar

75%.

2. Peningkatan motivasi belajar siswa tampak dari hasil kuesioner. Pada saat

sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games

tournament (TGT) rata-rata hasil kuesioner adalah 67,80. Rata-rata

kuesioner motivasi pada siklus I atau pada saat penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) meningkat

menjadi 71,09. Hal ini belum mencapai target yang diharapkan yaitu

sebesar 75, sehingga perlu diadakan siklus II untuk sebagai tindak lanjut.

Pada saat siklus II terjadi peningkatan rata-rata kuesioner motivasi menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

135

78,53. Rata-rata pada siklus II sudah mencapai target yang diharapkan

sebesar 75.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kondisi dan suasana kelas yang gaduh, membuat situasi pembelajaran tipe

TGT sedikit terganggu.

2. Ada data siswa yang tidak lengkap karena siswa tersebut tidak masuk

sekolah sehingga tidak dapat diikutsertakan dalam hasi penelitian.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang

ditujukan kepada pihak yang terkait dalam penelitian ini:

1. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa

juga menjadi lebih aktif ikut ambil bagian dalam kegiatan pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat digunakan sebagai

alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru agar siswa

tidak merasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu model

pembelajaran ini juga dapat untuk melatih siswa bekerja sama dan

berdiskusi dengan teman satu kelompok sehingga pemahaman siswa

terhadap materi pembelajaran menjadi lebih baik. Di samping itu guru bisa

mengontrol keramaian saat model pembelajaran kooperatif tipe TGT

diterapkan terutama pada saat games.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

136

2. Pentingnya waktu tatap muka antara guru mitra dan peneliti dalam hal

persiapan pembelajaran, sehingga pada saat penerapan tidak menimbulkan

pertanyaan-pertanyaan yang menyebabkan waktu penelitian menjadi

berkurang.

3. Pentingnya persiapan-persiapan secara matang dan maksimal berkaitan

dengan media dan alat-alat yang diperlukan untuk menghindari kekacauan

selama proses pembelajaran berlangsung.

4. Pentingnya manajemen waktu pada saat penelitian berlangsung.

Penggunaan waktu yang tepat akan sangat membantu penelitian selesai

sesuai dengan rencana. Waktu yang tepat akan memastikan setiap sesi

dalam penelitian berjalan dengan maksimal, sehingga hasil penelitian akan

menjadi lebih optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

137

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Hamlik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Kusumah, W. dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta: PT. Indeks

Lie, Anita. 2009. Cooperatif Learning. Jakarta : Gramedia.

Ibrahim (Widanarto,2006). Pendekatan Pembelajaran. Yogyakarta

PP. No. 74. 2008. Peraturan Pemerintah Tentang Guru. Jakarta: PT Indeks.

Slavin. 1995. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Jakarta: Pustaka

Pelajar

Slavin. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa

Media

Susilo. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher

Sulastri, Susi. 2009. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournament (TGT) Pada Mata Pelajaran Ekonomi untuk

Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta.

Skripsi. FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif : Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana.

Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi&Pengukurannya. Jakarta: Bumi

Aksara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

138

Widiarti, Crescentiana Sri. 2009. Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa

Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Tournament (TGT) Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi. FKIP

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan

Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:

Remaja Rosdakarya

B. Sumber Internet

http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-games-

tournaments-tgt-2/ (diaskses 16 Juli 2012)

http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/pengaruh-minat-

dan-motivasi-belajar-terhadap-prestasi-belajar-mata-pelajaran-akuntansi-

pada-siswa-kelas-3-ips-man-i-pamekasan-oleh-wasisto-anugrahadi-

44914.html ( diaskses 6 Agustus 2012)

http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/PPNo74th2008.pdf (30 Agustus

2012)

http://www.teknologipendidikan.net/wp.content/uploads/2011/02/Kompetensi

-Guru.pdf (30 Agustus 2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

139

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

141

Lampiran 1

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat :

Tanggal dan waktu observasi :

Lamanya observasi :

Orang dan atau peristiwa yang diamati :

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :

Sedayu, .... Oktober 2012

Guru Mitra Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

142

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat :

Tanggal dan waktu observasi :

Lamanya observasi :

Orang dan atau peristiwa yang diamati :

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :

Sedayu, ..... Oktober 2012

Guru Mitra Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

143

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat :

Tanggal dan waktu observasi :

Lamanya observasi :

Orang dan atau peristiwa yang diamati :

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :

Sedayu, .... Oktober 2012

Guru Mitra Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

144

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU S PEMBELAJARAN TGT

Hari/tanggal :

Mata Pelajaran :

Kelas :

Aktivitas Guru Pada Siklus I

No Deskriptor Ya Tidak

1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum

menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit untuk

membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran

tipe TGT di kelas.

3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam

kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.

4 Guru ikut berperan serta dalam pembentukan kelompok

TGT.

5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar

terlibat aktif dalam diskusi kelompok.

6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam

pengerjaan lembar kegiatan.

7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik

antar individu di dalam kelompok diskusinya.

8 Guru mengamati atau mengobservasi proses

pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.

9 Guru berinteraksi dengan siswa dan terlibat dalam

kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan

siswa secara perorangan.

10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memecahkan masalah dan mencari sumber informasi

secara mandiri.

11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan

cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan

bekerjasama di dalam kelompok.

12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam

kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok

lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.

13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

145

Sedayu, ..... Oktober 2012

Guru Mitra Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

tertentu saja yang mengalami kesulitan.

14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya

masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.

15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam

kelompok sehingga tidak ada pengawasan.

16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil belajar.

17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat

aktif dalam kelompok.

18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang bisa

bekerja dengan baik.

19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil

belajar melalui pre-test dan post-test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

146

Lampiran 5

INSTRUMEN PENGAMATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT

Hari/tanggal :

Mata Pelajaran :

Kelas :

Observer :

Instumen Pengamatan Kelas Siklus I

No Deskriptor Ya Tidak

1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki

kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para

siswa.

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaraan mudah

ditemukan siswa di kelas (sekolah)

5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan

beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta

membuat kegaduhan di dalam kelas.

6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam

kerja kelompok.

7 Para siswa tampak antusias dengan kerja

kelompoknya.

8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran

tipe TGT.

9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika

mengahadapi kesulitan

10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat

dipahami dengan jelas

11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi

12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi

yang digunakan.

13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak

mengenal satu sama lain

14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang

diberikan sulit.

15 Kelas dapat terorganisir dengan baik

16 Seluruh kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa

saling memberikan pendapat atau masukan bagi

tercapainya tujuan yang diharapakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

147

Sedayu, .... Oktober 2012

Guru Mitra Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

148

Lampiran 6

Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok

(Secara Umum)

Hari/tanggal :

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas : XI IPS 2

No Deskriptor Ya Tidak

1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi

dalam kelompok.

2 .Semua kelompok antusias mengikuti games dan

turnamen

3 Saling bertukar pikiran dan pendapat saat diskusi

4 Berbagi tugas dalam pengerjaan.

5 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan

pembelajaran.

6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan

tujuan pertanyaan.

7 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.

Sedayu, .... Oktober 2012

Guru Mitra Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

149

Lampiran 7

Instrumen Refleksi

Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan

Metode TGT

No Uraian Komentar

1 Penilaian guru terhadap komponen

pembelajaran dan penggunaan

model pembelajaran kooperatif

yang diterapkan

2 Penilaian guru terhadap aktifitas

siswa dalam kegiatan pembelajaran

kooperatif tipe TGT

3 Hambatan yang mungkin ditemui

dalam menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe TGT

4 Manfaat yang diperoleh dalam

merencanakan dan menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe TGT

5 Keberhasilan yang telah dicapai

ketika diterapkannya pembelajaran

kooperatif tipe TGT tersebut

6 Hal-hal mana saja yang masih perlu

ditingkatkan dan diperbaiki dalam

pembelajaran kooperatif tipe TGT

7 Apakah siswa berminat mengikuti

pembelajaran kooperatif tipe TGT

selanjutnya seperti yang diterapkan

di dalam kelas?

Sedayu, ..... Oktober 2012

Guru Mitra Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

150

Lampiran 8

Instrumen Refleksi

Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan

Metode TGT

No Aspek yang diamati

Skala Penilaian

Sangat

Senang Senang

Tidak

Senang

Sangat

Tidak

Senang

1

Bagaimanakah perasaan anda

tentang proses pembelajaran

dengan menggunakan metode

TGT (topik pembahasan, media

pembelajaran, situasi kelas,

penampilan guru, lingkungan

kelas,dll)?

Berminat Tidak Berminat

2

Apakah anda berminat

mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan metode TGT?

Ya Tidak

3

Apakah selama bekerja dalam

kelompok saya:

mendengarkan orang lain

mengajukan pertanyaan

menyampaikan ide-ide saya

mengorganisasikan kelompok

mengacaukan kegiatan

melamun

Komentar

(Silahkan isi dan uraikan komentar anda)

4

Hambatan apa yang anda temui

selama melaksanakan proses

pembelajaran dengan

menggunakan metode TGT?

.

Komentar

5

Keuntungan apa yang telah anda

capai ketika diterapkannya

pembelajaran kooperatif tipe

TGT tersebut.

Komentar

6 Menurut anda hal-hal mana saja

yang masih perlu ditingkatkan Keaktifan anggota kelompok, kerjasama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

151

dan diperbaiki dalam

pembelajaran kooperatif tipe

TGT.

Komentar

7

Apakah anda berminat

mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan metode TGT?

Komentar

8

Manfaat apa yang anda peroleh

dengan mempelajari topik _____

untuk kehidupan sehari-hari?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

152

Lampiran 9a

Yogyakarta, 1 Oktober 2012

Kepada yth.siswa/siswi

Kelas XI IPS

SMA PL St. Louis IX Sedayu

Dengan hormat,

Saya Sesilia Susanti, mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2008. Saat ini, saya sedang

menempuh skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi”. Mohon bantuan

Saudara/i sekalian untuk mengisi kuesioner di bawah ini dengan sungguh-

sungguh sesuai dengan keadaan yang ada. Jawaban apapun yang Saudara pilih

tidak akan mempengaruhi penilaian mata pelajaran ini. Pastikan semua butir-butir

pernyataan terjawab dan tidak ada yang terlewatkan.

Peneliti mohon maaf karena telah mengganggu aktivitas Saudara/i untuk

mengisi kuesioner ini. Atas segala partisipasinya, peneliti ucapkan banyak terima

kasih.

Hormat saya,

Sesilia Susanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

153

Petunjuk Pengisian 1. Pada lembar penilaian diri tentang motivasi belajar ini terdapat 20

pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya

dengan materi pembelajaran dan tentukan kebenarannya sesuai dengan

situasi yang Anda alami!

2. Pilihlah satu jawaban dari lima kemungkinan jawaban yakni:

Sangat setuju (SS)

Setuju (S)

Ragu-ragu (R)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Seuju (STS)

3. Berilah tanda check (√) pada kolom jawaban yang Anda pilih

4. Apabila Anda salah menjawab, berilah tanda silang (X) pada jawaban

yang salah, kemudian pilihlah jawaban baru yang Anda anggap tepat!

5. Jawablah semua pernyataan berikut tanpa melewati nomor pernyataan

yang tersedia dan periksalah kembali jawaban sebelum dikumpulkan!

Kuesioner Motivasi Belajar (sebelum)

No Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S R TS STS

1 Saya memiliki kesadaran diri untuk

belajar

2 Saya memiliki rasa senang dalam

belajar

3 Saya mengerjakan tugas dengan

sungguh-sungguh

4 Saya puas dengan nilai yang saya

peroleh, sehingga saya tidak

terdorong untuk memperoleh nilai

yang lebih baik.

5 Tidak ada ketertarikan untuk

mempelajari materi pelajaran

6 Saya belajar ketika ada ujian saja

7 Belajar merupakan kebutuhan saya

8 Saya mendiskusikan tugas yang sukar

dengan guru maupun teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

154

9 Saya merasa termotivasi untuk lebih

giat belajar bila ada teman yang

memperoleh nilai lebih tinggi dari

saya.

10 Saya belajar giat tiap hari untuk

meningkatkan prestasi

11 Saya langsung meminta bantuan

teman tanpa saya berusaha terlebih

dahulu untuk mengerjakan tugas

supaya nilai saya bagus

12 Saya selalu mengikuti pelajaran dan

tidak pernah membolos

13 Saya malu apabila nilai saya jelek

14 Saya akan mempertahankan prestasi

supaya nantinya bebas memilih

Perguruan Tinggi

15 Saya belajar karena hanya ingin

mendapakan hadiah dari orangtua

16 Saya giat belajar agar memperoleh

simpati dari keluarga saya.

17 Saya giat belajar agar memperoleh

simpati dari guru, dan teman-teman.

18 Saya selalu mempersiapkan diri

sebelum pelajaran dimulai

19 Ada keinginan mendapat rasa aman

bila mengikuti dan menguasai

pelajaran

20 Saya senang bila ada jam pelajaran

yang kosong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

155

Lampiran 9b

Kuesioner Motivasi Belajar (sesudah)

No Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S R TS STS

1 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya memiliki

kesadaran diri untuk belajar

2 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya memiliki

rasa senang dalam belajar

3 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya

mengerjakan tugas dengan sungguh-

sungguh

4 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya puas

dengan nilai yang saya peroleh, sehingga

saya tidak terdorong untuk memperoleh

nilai yang lebih baik.

5 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, tidak ada

ketertarikan untuk mempelajari materi

pelajaran

6 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya belajar

ketika ada ujian saja

7 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, belajar

merupakan kebutuhan saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

156

8 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya

mendiskusikan tugas yang sukar dengan

guru maupun teman

9 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya merasa

termotivasi untuk lebih giat belajar bila ada

teman yang memperoleh nilai lebih tinggi

dari saya.

10 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya belajar

giat tiap hari untuk meningkatkan prestasi

11 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya langsung

meminta bantuan teman tanpa saya

berusaha terlebih dahulu untuk

mengerjakan tugas supaya nilai saya bagus

12 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya selalu

mengikuti pelajaran dan tidak pernah

membolos

13 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya malu

apabila nilai saya jelek

14 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya akan

mempertahankan prestasi supaya nantinya

bebas memilih Perguruan Tinggi

15 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

157

karena hanya ingin mendapakan hadiah

dari orangtua

16 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya giat

belajar agar memperoleh simpati dari

keluarga saya

17 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya giat

belajar agar memperoleh simpati dari guru,

dan teman-teman.

18 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya selalu

mempersiapkan diri sebelum pelajaran

dimulai

19 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, ada keinginan

mendapat rasa aman bila mengikuti dan

menguasai pelajaran

20 Setelah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan tipe TGT, saya senang

bila ada jam pelajaran yang kosong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

158

Lampiran 10

Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses

Pembelajaran

No Komponen yang diobservasi Jumlah

Siswa

Target

(%)

Presentase (%)

1 Siswa mengajukan pertanyaan

kepada guru/kelompok

mengenai materi yang

diajarkan

2 Siswa menjawab pertanyaan

guru/kelompok

3 Siswa

mengemukakan/menanggapi

pendapat

4 Siswa mengerjakan soal

latihan yang diberikan pada

waktu kerja kelompok

5 Siswa mendiskusikan jawaban

yang telah ditulis pada lembar

jawaban

6 Siswa mencatat materi yang

diberikan oleh guru

Modifikasi dari : Sulastri (2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

160

Lampiran 1a

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Sesilia Susanti

Tanggal dan waktu observasi : Jumat, 19 Oktober 2012

Lamanya observasi : 2 x 45 menit (2 jam mata pelajaran)

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 2 semester 1

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam, dan

mengulas kembali materi sebelumnya. Kemudian guru melakukan apersepsi

dengan cara bertanya jawab. Pada observasi ini, kondisi kelas belum kondusif

untuk pembelajaran karena masih ada siswa yang mengobrol dengan teman

sebangku dan melakukan aktivitas sendiri seperti menyanyi. Dari hal ini guru

berusaha untuk mengendalikan kelas dengan cara menyapa dan menjelaskan

bahwa kegiatan pembelajaran akan segera dimulai. Guru menyampaikan materi

kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan

bimbingan individu. Selesai menyampaikan materi pembelajaran, guru

memberikan tugas kepada siswa dan siswa mengerjakan secara berkelompok.

Setelah pembelajaran selesai, guru mengucapkan salam penutup dan

mengingatkan siswa untuk belajar kembali mengenai materi yang telah dipelajari.

Sedayu, 19 Oktober 2012

Guru Observer

( Drs. Al. Candra Widyantara) ( Sesilia Susanti )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

161

Lampiran 2a

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS

( Catatan Anekdotal )

Nama Pengamat : Sesilia Susanti

Tanggal dan waktu observasi : Jumat, 19 Oktober 2012

Lamanya observasi : 2 x 45 menit (2 jam mata pelajaran)

Tingkat kelas (semester) dan atau subjek : XI IPS 2 semester 1

Secara fisik ruang kelas XI IPS 2 sangat mendukung untuk kegiatan belajar

mengajar. Fasilitas di kelas lengkap, misalnya papan tulis, meja guru, kursi guru,

meja siswa, kursi siswa, papan absensi, kipas angin, almari, dan penghapus.

Ruang kelas bersih, dengan pencahayaan yang cukup karena terdapat beberapa

ventilasi. Selain itu di depan kelas juga terdapat taman sehingga suasana terasa

sejuk. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk kegiatan pembelajaran

karena jauh dari jalan raya. Tetapi kadang juga terganggu dengan suara kereta api

yang sedang melintas karena letak SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

berseberangan dengan rel kereta api. Pada awal kegiatan pembelajaran, siswa

terlihat belum siap mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga kelas terkesan

gaduh.

Sedayu, 19 Oktober 2012

Guru Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

162

Lampiran 3a

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA

( Catatan Anekdotal )

Nama Pengamat : Sesilia Susanti

Tanggal dan waktu observasi : Jumat, 19 Oktober 2012

Lamanya observasi : 2 x 45 menit (2 jam mata pelajaran)

Tingkat kelas (semester) dan atau subjek : XI IPS 2 semester 1

Saat pelajaran akan dimulai, siswa masih sibuk dengan kegiatannya sendiri,

seperti mengobrol dengan temannya dan menyanyi-nyanyi. Setelah guru

mengucapkan salam, siswa mulai memperhatikan penjelasan dari guru. Ketika

guru bertanya jawab dengan siswa ada siswa yang aktif menjawab tetapi ada juga

siswa yang hanya diam saja bahkan ikut menjawab tetapi jawaban yang diberikan

menyimpang dari materi pembelajaran. Setelah selesai menjelaskan, guru

memberikan latihan soal kepada siswa dan siswa pun menanggapi dengan baik.

Ada yang mengerjakan, ada yang jalan-jalan di dalam kelas, ada juga yang

mencontek pekerjaan teman dengan alasan buku paket hilang.

Sedayu, 19 Oktober 2012

Guru Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

163

Lampiran 10a

Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Siswa dalam Proses

Pembelajaran

No Komponen yang

diobservasi

Jumlah

Siswa

Presentase (%)

1 Siswa mengajukan

pertanyaan kepada

guru/kelompok mengenai

materi yang diajarkan

6 6/34*100% = 17,65%

2 Siswa menjawab pertanyaan

guru/kelompok 23 23/34*100% = 67,65%

3 Siswa

mengemukakan/menanggapi

pendapat

4 4/34*100% = 11,76%

4 Siswa mengerjakan soal

latihan yang diberikan pada

waktu kerja kelompok

16 16/34*100% = 47,06%

5 Siswa yang mendiskusikan

jawaban yang telah ditulis

pada lembar jawaban

9 9/34*100% = 26,47%

6 Siswa mencatat materi yang

diberikan oleh guru 23 23/34*100% = 67,65%

Modifikasi dari : Sulastri (2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

165

Lampiran 1b

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU SAAT PENERAPAN TGT

SIKLUS I

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Sesilia Susanti

Tanggal observasi : Sabtu, 20 Oktober 2012

Lamanya observasi : 90 menit (2 jam mata pelajaran)

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 2

Guru membuka dan memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam

kepada siswa. Sesudah itu guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti

pembelajaran. Guru juga menjelaskan model pembelajaran yang akan diterapkan

pada proses pembelajaran. Setelah itu, guru memulai pembelajaran tentang

Kebijakan Fiskal. Guru menjelaskan point-point penting materi Kebijakan Fiskal

yang sudah ada di LKS dan melakukan tanya jawab dengan siswa, terkait dengan

materi pembelajaran. Setelah memberi penjelasan, siswa diminta untuk

mengerjakan soal dalam LKS untuk dikerjakan secara berkelompok. Jawaban

kemudian dikumpulkan. Setelah itu guru bersama dengan siswa membahas LKS.

Kemudian di lanjutkan dengan games make a match (menjodohkan) dan turnamen

cerdas cermat. Pada sesi ini guru juga terlebih dahulu menyampaikan aturan-

aturan yang berlaku dalam games dan turnamen. Guru memimpin dan mengawasi

jalannya games dan turnamen. Setiap kelompok ada satu fasilitator yang bertugas

mengamati dan mencatat skor yang diperoleh tiap kelompok. Pembelajaran

kemudian ditutup oleh guru dengan memberi kesimpulan tentang pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

166

Sesudah itu guru membagikan kuesioner motivasi dan lembar refleksi kepada

siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran. Guru juga memilih kelompok

terbaik dengan skor tertinggi, yang nantinya akan mendapatkan penghargaan atau

hadiah berupa alat-alat tulis.

Sedayu, 20 Oktober 2012

Guru Observer

( Drs. Al. Candra Widyantara) ( Sesilia Susanti )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

167

Lampiran 2b

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT

SIKLUS I

( Catatan Anekdotal )

Nama Pengamat : Sesilia Susanti

Tanggal observasi : Sabtu, 20 Oktober 2012

Lamanya observasi : 90 menit (2 jam mata pelajaran)

Tingkat kelas (semester) dan atau subjek : XI IPS 2

Secara umum kondisi kelas sudah cukup mendukung dalam proses

pembelajaran. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah whiteboard, meja

guru, kursi guru, kursi siswa, meja untuk siswa, papan pengumuman dan kipas

angin. Selain itu, di dalam kelas juga disediakan buku untuk mencatat kemajuan

kelas. Suasana kelas juga cukup mendukung dalam proses pembelajaran. Seluruh

siswa terlihat antusias dan senang dalam mengikuti proses pembelajaran mulai

dari awal hingga akhir pelajaran. Pada saat belajar tim dalam LKS, terkadang ada

sedikit keramaian yang terjadi dalam kelompok karena adanya perbedaan

pendapat antar anggota kelompok. Saat games dan turnamen, siswa-siswa

berperan secara aktif dan antusias. Banyak pelanggaran-pelanggaran kecil yang

dilakukan siswa, seperti ikut maju padahal bukan gilirannya untuk mengerjakan

soal. Masing-masing kelompok saling bersaing dengan kelompok lainnya untuk

dapat menjawab soal dengan baik dan benar sehingga kegiatan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

168

menjadi semakin menarik, tidak membosankan, dan suasana kelas terkesan

semakin semangat.

Sedayu, 20 Oktober 2012

Guru Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

169

Lampiran 3b

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA SAAT PENERAPAN TGT

SIKLUS I

( Catatan Anekdotal )

Nama Pengamat : Sesilia Susanti

Tanggal observasi : Sabtu, 20 Oktober 2012

Lamanya observasi : 90 menit (2 jam mata pelajaran)

Tingkat kelas (semester) dan atau subjek : XI IPS 2

Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Siswa

mendengarkan penjelasan guru tentang model pembelajaran yang akan digunakan

pada hari itu. Setelah itu guru memulai kegiatan pembelajaran dan menjelaskan

materi tentang kebijakan fiskal serta melakukan tanya jawab dengan para siswa.

Siswa mendengarkan penjelasan dari guru dengan baik, hal tersebut terlihat dari

usaha mereka untuk merespon/menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

guru. Pada saat belajar tim seluruh siswa saling bekerja sama dan mencoba

berpendapat dalam kerja kelompoknya (pada saat mengerjakan LKS). Ketika

games dan turnamen berlangsung siswa sangat semangat dalam mengikuti games

dan turnamen ini. Hal itu dikarenakan siswa merasa senang dengan metode yang

diberikan sehingga mereka tidak merasa bosan. Siswa saling berebut untuk

menjawab soal yang diberikan. Setelah games dan turnamen berakhir, tiap-tiap

fasilitator kelompok mengisi lembar rangkuman tim untuk menghitung skor yang

diperoleh kelompok dalam games dan turnamen. Setelah itu, mengisi kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

170

motivasi dan lembar refleksi terkait dengan pembelajaran yang diterapkan pada

saat itu yaitu pembelajaran dengan TGT.

Sedayu, 20 Oktober 2012

Guru Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

171

Lampiran 4a

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES

PEMBELAJARAN TGT SIKLUS I

Hari/tanggal : Sabtu, 20 Oktober 2012

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas : XI IPS 2

Observer : Sesilia Susanti

Aktivitas Guru Pada Siklus I

No Deskriptor Ya Tidak

1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat

umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit

untuk membantu siswa memahami materi dalam

pembelajaran tipe TGT di kelas.

3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam

kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.

4 Guru ikut berperan serta dalam pembentukan

kelompok TGT.

5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa

agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.

6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam

pengerjaan lembar kegiatan.

7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang

baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.

8 Guru mengamati atau mengobservasi proses

pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.

9 Guru berinteraksi dengan siswa dan terlibat dalam

kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan

siswa secara perorangan.

10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memecahkan masalah dan mencari sumber informasi

secara mandiri.

11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

172

Sedayu, 20 Oktober 2012

Guru Mitra Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) ( Sesilia Susanti)

menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus

dikerjakan dan bekerjasama di dalam kelompok.

12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di

dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke

kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak

kondusif.

13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan

kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.

14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan

pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas

menjadi kaku.

15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di

dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.

16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil belajar. √

17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar

terlibat aktif dalam kelompok.

18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang

bisa bekerja dengan baik.

19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil

belajar melalui pre-test dan post-test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

173

Lampiran 5a

INSTRUMEN PENGAMATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT

SIKLUS I

Hari/tanggal : Sabtu, 20 Oktober 2012

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas : XI IPS 2

Observer : Sesilia Susanti

Instumen Pengamatan Kelas Siklus I

No Deskriptor Ya Tidak

1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki

kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para

siswa.

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaraan mudah

ditemukan siswa di kelas (sekolah)

5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan

beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta

membuat kegaduhan di dalam kelas.

6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam

kerja kelompok.

7 Para siswa tampak antusias dengan kerja

kelompoknya.

8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran

tipe TGT.

9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika

mengahadapi kesulitan

10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat

dipahami dengan jelas

11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi √

12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi

yang digunakan.

13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak

mengenal satu sama lain

14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang

diberikan sulit.

15 Kelas dapat terorganisir dengan baik √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

174

16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa

saling memberikan pendapat atau masukan bagi

tercapainya tujuan yang diharapakan.

Sedayu, 20 Oktober 2012

Guru Mitra Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

175

Lampiran 6a

Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok

(Secara Umum) Siklus I

Hari/tanggal : Sabtu, 20 Oktober 2012

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas : XI IPS 2

Observer : Sesilia Susanti

No Deskriptor Ya Tidak

1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi

dalam kelompok.

2 .Semua kelompok antusias mengikuti games dan

turnamen

3 Saling bertukar pikiran dan pendapat saat diskusi √

4 Berbagi tugas dalam pengerjaan. √

5 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan

pembelajaran.

6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan

tujuan pertanyaan.

7 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya. √

Sedayu, 20 Oktober 2012

Guru Mitra Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

176

Lampiran 7a

INSTRUMEN REFLEKSI

Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I

No Uraian Komentar

1 Penilaian guru terhadap komponen

pembelajaran dan penggunaan

metode pembelajaran kooperatif

yang diterapkan.

Cukup bagus, tetapi guru harus

pintar mengelola kelas sehingga

siswa tidak liar.

2 Penilaian guru terhadap aktifitas

siswa dalam kegiatan pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

Sangat antusias, siswa sangat

menikmati.

3 Hambatan yang mungkin ditemui

dalam menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

Kelas terlalu ramai, sehingga

diperlukan adanya ruangan khusus.

4 Manfaat yang diperoleh dalam

merencanakan dan menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Lebih mudah memahami materi

pelajaran.

5 Keberhasilan yang telah dicapai

ketika diterapkannya pembelajaran

kooperatif tipe TGT tersebut.

Siswa lebih mudah menangkap

materi pelajaran.

6 Hal-hal mana saja yang masih perlu

ditingkatkan dan diperbaiki dalam

pembelajaran kooperatif tipe TGT?

Fasilitas soal pada saat games belum

memadahi sarananya.

7 Apakah siswa berminat mengikuti

pembelajaran kooperatif tipe TGT

selanjutnya seperti yang diterapkan

di dalam kelas?

Sangat berminat.

Sedayu, 20 Oktober 2012

Guru Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

177

Lampiran 8a

INSTRUMEN REFLEKSI

Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I

No Aspek yang diamati

Skala Penilaian

Sangat

Senang Senang

Tidak

Senang

Sangat

Tidak

Senang

1

Bagaimanakah perasaan anda

tentang proses pembelajaran

dengan menggunakan metode

TGT (topik pembahasan, media

pembelajaran, situasi kelas,

penampilan guru, lingkungan

kelas,dll)?

51,43% 48,57%

Berminat Tidak Berminat

2

Apakah anda berminat

mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan metode TGT?

97,14% 2,86%

Ya Tidak

3

Apakah selama bekerja dalam

kelompok saya:

mendengarkan orang lain 100% -

mengajukan pertanyaan 42,86% 57,14%

menyampaikan ide-ide saya 60% 40%

mengorganisasikan kelompok 62,85% 37,25%

mengacaukan kegiatan - 100%

melamun - 100%

Komentar

(Silahkan isi dan uraikan komentar anda)

4

Hambatan apa yang anda temui

selama melaksanakan proses

pembelajaran dengan

menggunakan metode TGT?

Ramai, ada anggota yang belum aktif,

perbedaan pendapat antar anggota kelompok,

ada kelompok yang curang saat games.

Komentar

5

Keuntungan apa yang telah anda

capai ketika diterapkannya

pembelajaran kooperatif tipe

TGT tersebut.

Dapat melatih kerjasama, kejujuran, bisa lebih

mengerti materi pembelajaran, dapat bertukar

pendapat dengan teman, bisa berfikir lebih

cepat, ketelitian, dan lebih aktif dalam

mengikuti pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

178

Komentar

6

Menurut anda hal-hal mana saja

yang masih perlu ditingkatkan

dan diperbaiki dalam

pembelajaran kooperatif tipe

TGT.

Keaktifan anggota kelompok, kerjasama

setiap anggota kelompok, keseriusan, sikap

saling menghargai pendapat oranglain, dan

kejujuran.

Komentar

7

Apakah anda berminat

mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan metode TGT?

97,14% siswa berminat mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan metode

TGT,alasannys karena model pembelajaran

tersebut menarik, bisa belajar dan bermain

dan 2,86% siswa tidak berminat dengan

alasan kelas menjadi ramai sehingga tidak

bisa konsentrasi

Komentar

8

Manfaat apa yang anda peroleh

dengan mempelajari topik

kebijakan fiskal untuk

kehidupan sehari-hari?

Dapat belajar mengatur pengeluaran, dan

menjadi lebih mengetahui tentang kebijakan

fiskal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

179

Lampiran 10b

Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses

Pembelajaran Siklus I

No Komponen yang diobservasi Jumlah

Siswa

Target

(%)

Presentase (%)

1 Siswa mengajukan pertanyaan

kepada guru/kelompok

mengenai materi yang

diajarkan

25 75 25/35*100% =

71,43%

2 Siswa menjawab pertanyaan

guru/kelompok 35 75

35/35*100% =

100%

3 Siswa

mengemukakan/menanggapi

pendapat

27 75 27/35*100% =

77,14%

4 Siswa mengerjakan soal

latihan yang diberikan pada

waktu kerja kelompok

30 75 30/35*100% =

85,71%

5 Siswa mendiskusikan jawaban

yang telah ditulis pada lembar

jawaban

24 75 24/35*100% =

68,57%

6 Siswa mencatat materi yang

diberikan oleh guru 29 75 29/35*100% =

82,86%

Modifikasi dari : Sulastri (2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

180

Lampiran 11a

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS I

Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas / Semester : XI/ 1

Tahun Pelajaran : 2012/2013

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : Memahami APBN dan APBD

Kompetensi Dasar :

- Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang fiskal

Indikator :

1. Kognitif

a. Mendefinisikan pengertian kebijakan fiskal

b. Menjelaskan tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal

c. Menjelaskan fungsi kebijakan fiskal

d. Menjelaskan instrumen kebijakan fiskal

e. Menjelaskan anggaran yang digunakan dalam kebijakan fiskal

f. Menjelaskan hubungan kebijakan fiskal dan pembangunan

g. Menjelaskan penyebab terjadinya ketergantungan fiskal

2. Afektif

a. Memiliki motivasi belajar yang tinggi

b. Menunjukkan keaktifan/keterlibatan dalam belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

181

A. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif

a. Siswa mampu mendefinisikan pengertian kebijakan fiskal

b. Siswa mampu menjelaskan tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal

c. Siswa mampu menjelaskan fungsi kebijakan fiskal

d. Siswa mampu menjelaskan instrumen kebijakan fiskal

e. Siswa mampu menjelaskan anggaran yang digunakan dalam kebijakan

fiskal

f. Siswa mampu menjelaskan hubungan kebijakan fiskal dan

pembangunan

g. Siswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya ketergantungan fiskal

2. Afektif

a. Siswa mampu memiliki motivasi belajar yang tinggi

b. Siswa mampu menunjukkan keaktifan/keterlibatan dalam belajar

B. Materi Pembelajaran

Kebijakan Fiskal

1. Pengertian kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam memengaruhi

pengeluaran dan pendapatan dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja

yang tinggi tanpa inflasi

2. Tujuan Pelaksanaan kebijakan fiskal

Secara umum tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal ialah untuk menentukan

arah, tujuan, dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan

ekonomi agar sesuai dengan Program Pembangunan Nasional (Propenas)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

182

yang pada gilirannya akan meningkatkan kemakmuran masyarakat. Tujuan

tersebut ditempuh dengan:

a. Meningkatkan laju investasi

b. Meningkatkan kesempatan kerja

c. Mendorong investasi optimal secara sosial

d. Meningkatkan stabilitas di tengah ketidakstabilan ekonomi internasional

3. Fungsi kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal berfungsi sebagai instrumen untuk menggalakkan

pembangunan ekonomi, khususnya sebagai alat untuk:

a. Mempertinggi penggunaan sumber daya

b. Memperbesar penanaman modal

4. Instrumen kebijakan fiskal

Secara umum kebijakan fiskal dapat dijalankan melalui empat jenis

pembiayaan, yaitu:

a. Anggaran belanja seimbang

Cara yang dilakukan ialah dengan menyesuaikan anggaran dengan keadaan.

Tujuannya untuk mencapai anggaran berimbang dalam jangka panjang. Jika

terjadi ketidakstabilan ekonomi maka digunakan anggaran defisit sedangkan

dalam masa inflasi digunakan anggaran surplus. Ada empat macam

anggaran, yaitu:

Anggaran berimbang

Anggaran defisit

Anggaran surplus

Anggaran dinamis

b. Stabilisasi anggaran otomatis

Dengan stabilisasi anggaran otomatis, pengeluaran pemerintah lebih

ditekankan pada asas manfaat dan biaya relatif dari berbagai paket program.

Pajak ditetapkan sedemikian rupa sehingga terdapat anggaran belanja

surplus dalam keadaan kesempatan kerja penuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

183

c. Pengelolaan anggaran

Tokoh yang mengemukakan pendekatan pengelolaan anggaran ini ialah

Alvin Hansen. Dalam rangka menciptakan stabilitas perekonomian

nasional, penerimaan dan pengeluaran pemerintah dari perpajakan dan

pinjaman merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Untuk

itu diperlukan anggaran berimbang dengan resep jika masa depresi

ditempatkan anggaran defisit, sedangkan jika masa inflasi, digunakan

anggaran surplus.

d. Pembiayaan fungsional

Tokoh yang mengemukakan pendekatan pembiayaan fungsional ini ialah

A. P. Liner. Tujuan utamanya untuk meningkatkan kesempatan kerja.

Cara yang ditempuh ialah pembiayaan pengeluaran pemerintah

ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak berpengaruh secara langsung

terhadap pendapatan nasional. Pada pendekatan ini sektor pajak dan

pengeluaran pemerintah menjadi hal yang terpisah. Penerimaan

pemerintah dari sektor pajak bukan ditujukan untuk meningkatkan

penerimaan pemerintah, melainkan untuk mengatur pengeluaran pihak

swasta.

5. Kebijakan Fiskal dan Pembangunan

Kebijakan fiskal dan pembangunan yang dijalankan dengan hati-hati dapat

mempercepat proses pembangunan. Adapun usaha yang dapat dilakukan

antara lain sebagai berikut :

a. Kebijakan fiskal harus dijalankan dengan lebih konservatif atau hati-hati,

yaitu selalu menjaga pengeluaran dan penerimaan dalam keadaan

seimbang dan menghindari pengeluaran yang berlebihan

b. Kebijakan fiskal dapat dipergunakan untuk memengaruhi sumber daya

ekonomi dengan dua cara, yaitu :

Pembelanjaan pemerintah disatu sektor akan dapat menggalakkan

penanaman modal di sektor tersebut, sedangkan pajak yang tertinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

184

yang dikenakan pada satu sektor akan menurunkan gairah

perusahaan untuk memperluas usahanya.

Pemberian rangsangan fiskal kepada pengusaha tertentu misalnya

pemberian modal dengan syarat yang ringan, pembebasan sementara

pajak, pengurangan atau pembebasan pajak impor modal dan bahan

baku

c. Kebijakan fiskal dapat memacu pembentukan modal yang dibutuhkan

dalam pembangunan

Penyebab terjadinya ketergantungan fiskal, antara lain:

a. Kurang berperannya perusahaan daerah sebagai sumber pendapatan

daerah,

b. Tingginya derajat sentralisasi dalam bidang perpajakan. Semua pajak

utama yang paling produktif, baik pajak langsung maupun tidak

langsung ditarik oleh pemerintah

c. Pajak daerah yang cukup beragam hanya sedikit ysng dapat diandalkan

sebagi sember penerimaan

d. Adanya kekhawatiran apabila daerah memiliki sumber keuangan yang

tinggi, hal itu akan mendorong terjadinya disintegrasi dan separatisme

e. Kelemahan dalam pemberian subsidi dari pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah.

C. Metode Pembelajaran

a. Ceramah

b. Diskusi menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT)

c. Tanya jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

185

D. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi

Waktu

Metode Media

Pertemuan 1

1. Pendahuluan

Guru memulai pelajaran

dengan salam dan

presensi

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Guru melakukan apersepsi

5 menit

Ceramah

2. Kegiatan Inti

EKSPLORASI

Menggali informasi siswa

tentang pengetahuan

materi kebijakan fiskal

dengan tanya jawab.

ELABORASI

Guru membagi siswa

dalam kelompok yang

telah ditentukan,

kemudian siswa duduk

dalam kelompok masing-

masing

Guru presentasi

(menjelaskan materi ajar

tentang kebijakan fiskal)

Guru membagi LKS dan

memberikan penjelasan

singkat tentang cara

mengerjakan LKS

Siswa dalam kelompok

mengerjakan LKS sesuai

dengan petunjuk, guru

70 menit Ceramah,

diskusi

dan tanya

jawab

LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

186

memberi bimbingan

seperlunya

Guru bersama siswa

membahas LKS

(games)

Guru membacakan

prosedur dan peraturan

game

Guru bersama siswa

melaksanakan game make

a match

Guru membacakan

prosedur tournament

Guru bersama siswa

melaksanakan tournament

KONFIRMASI

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya mengenai hal

yang kurang jelas.

Guru memberikan

apresiasi terhadap

tanggapan-tanggapan

siswa.

Soal

game,

lembar

make a

match,

papan

tulis,

stopwatch,

kertas

HVS,

kotak

kardus

soal dan

jawaban

3. Penutup

Guru mengumumkan

kelompok yang

memperoleh nilai tertinggi

(games dan tournament),

dan memberikan

penghargaan

Guru membuat

kesimpulan dari materi

yang dipelajari

Guru menutup

pembelajaran dan

membagikan kuesioner

15 menit Ceramah

Hadiah,

kuesioner

setelah

TGT,

lembar

refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

187

motivasi belajar setelah

TGT dan lembar refleksi

E. Sumber dan Media Pembelajaran

a. Sumber pembelajaran :

1. Siswa : LKS

2. Guru : Drs. Al. Candra Widyantara, dkk. Ekonomi Untuk SMA Kelas XI

dan XII. Klaten: Kawan Kita

Sukwiaty, dkk. Ekonomi SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira

b. Media pembelajaran :

1. LKS

2. Lembar make a match

3. lembar soal

4. lembar jawab

5. kotak kardus

6. double-tip

F. Teknik Penilaian

1. Pembobotan

a. Diskusi ( ada 5 soal masing-masing nomor skor 2)

b. Games (Ada 12 soal, skor jika jawaban benar 100)

c. Tournament (Ada 10 soal, masing-masing nomor skor 100)

2. Latihan Soal dan Kunci Jawaban

a. Soal diskusi : terlampir

b. Soal saat games : terlampir

c. Soal saat tournament : terlampir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

188

Yogyakarta, 10 Oktober 2012

Peneliti

Sesilia Susanti

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. Drs. Al. Candra Widyantara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

189

Soal Diskusi :

1. Jelaskan pengertian kebijakan fiskal menurut pendapatmu!

2. Jelaskan tujuan dan fungsi dari pelaksanaan kebijakan fiskal tersebut!

3. Sebutkan instrumen dari kebijakan fiskal!

4. Sebutkan anggaran yang digunakan dalam kebijakan fiskal!

5. Jelaskan penyebab dari terjadinya ketergantungan fiskal!

Kunci Jawaban:

1. Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam memengaruhi

pengeluaran dan pendapatan dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja

yang tinggi tanpa inflasi

2. Tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan,

dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan ekonomi agar sesuai

dengan Program Pembangunan Nasional (Propens) yang pada gilirannya akan

meningkatkan kemakmuran masyarakat.

Fungsi kebijakan fiskal adalah sebagai alat untuk mempertinggi penggunaan

sumber daya dan memperbesar penanaman modal.

3. Instrumen kebijakan fiskal antara lain:

a. Anggaran belanja seimbang

b. Stabilisasi anggaran otomatis

c. Pengelolan anggaran

d. Pembiayaan fungsional

4. Anggaran yang digunakan dalam kebijakan fiskal adalah:

a. Anggaran belanja seimbang

b. Anggaran berimbang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

190

c. Anggaran defisit

d. Anggaran surplus

e. Anggaran dinamis

5. Penyebab terjadinya ketergantungan fiskal:

a. Kurang berperannya perusahaan daerah sebagai sumber pendapatan

daerah,

b. Tingginya derajat sentralisasi dalam bidang perpajakan. Semua pajak

utama yang paling produktif, baik pajak langsung maupun tidak langsung

ditarik oleh pemerintah

c. Pajak daerah yang cukup beragam hanya sedikit yang dapat diandalkan

sebagi sumber penerimaan

d. Adanya kekhawatiran apabila daerah memiliki sumber keuangan yang

tinggi, hal itu akan mendorong terjadinya disintegrasi dan separatisme

e. Kelemahan dalam pemberian subsidi dari pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

191

Soal dan jawaban Games (SIKLUS I)

1. Kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi pengeluaran dan pendapatan

dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja tanpa inflasi adalah pengertian

dari ..... (Kebijakan Fiskal)

2. Salah satu tujuan yang ditempuh dalam pelaksanan kebijakan fiskal

adalah....(meningkatkan laju investasi, meningkatkan kesempatan

kerja,mendorong investasi optimal, meningkatkan stabilitas di tengah

ketidakstabilan ekonomi internasional)

3. Kebijakan fiskal berfungsi sebagai instrumen untuk menggalakan

pembangunan ekonomi, khususnya sebagai alat untuk....(mempertinggi

penggunaan sumber daya, memperbesar penanaman modal)

4. Empat jenis pembiayaan antara lain... (anggaran seimbang, stabilisasi

anggaran otomatis, pengelolaan anggaran, dan pembiayaan fungsional)

5. Sebutkan empat macam anggaran! (anggaran berimbang, defisit, surplus, dan

dinamis)

6. Tokoh yang mengemukakan pendekatan pengelolaan anggaran

adalah...(Alvin Hansen)

7. Tokoh yang mengemukakan pendekatan pembiayaan fungsional adalah ... (

A.P. Liner)

8. Tujuan utama pembiayaan fungsional adalah... (meningkatkan kesempatan

kerja)

9. Dalam pengelolaan anggaran, apabila dalam masa depresi maka yang akan

digunakan adalah... (anggaran defisit)

10. Dalam pengelolaan anggaran, apabila dalam masa inflasi maka yang akan

digunakan adalah... (anggaran surplus)

11. Anggaran dengan jumlah realisasi pendapatan negara sama dengan jumlah

realisasi pengeluaran negara disebut.... (Anggaran berimbang)

12. Selisih antara total belanja pemerintah dan total pendapatan disebut...(defisit

moneter)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

192

Soal dan jawaban Tournament (SIKLUS I)

1. Selisih antara belanja (diluar pembayaran pokok dan bunga utang) dan total

pendapatan disebut .... (defisit primer)

2. Kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi pengeluaran dan pendapatan

dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja tanpa inflasi adalah pengertian

dari ..... (Kebijakan Fiskal)

3. Tokoh yang mengemukakan pendekatan pembiayaan fungsional adalah ... (

A.P. Liner)

4. Defisit yang dihitung berdasarkan selisih antara total belanja dan total

pendapatan, termasuk hibah disebut .... (defisit konvensional)

5. Bentuk anggaran dengan jumlah realisasi pendapatan negara lebih besar

daripada jumlah realisasi pengeluaran disebut dengan ... (anggaran surplus)

6. Tokoh yang mengemukakan pendekatan pengelolaan anggaran

adalah...(Alvin Hansen)

7. Anggaran dengan jumlah realisasi pendapatan negara sama dengan jumlah

realisasi pengeluaran negara disebut ... (anggaran berimbang)

8. Selisih antara total belanja pemerintah dan total pendapatan (diluar

penerimaan utang) disebut...(defisit moneter)

9. Dalam pengelolaan anggaran, apabila dalam masa inflasi maka yang akan

digunakan adalah... (anggaran surplus)

10. Defisit moneter yang diukur dalam nilai riil dan bukan nilai nominal disebut...

(defisit operasional)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

193

Lampiran 12a

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Standar Kompetensi : Memahami APBN dan APBD

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang

fiskal

Waktu : 15 menit

Petunjuk : Kerjakan secara kelompok!

Nama Kelompok : ____________________ Hari/tanggal: ____________

Nama Anggota :

1. ___________________________

2. ___________________________

3. ___________________________

4. ___________________________

5. ___________________________

6. ___________________________

Pengertian Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi

pengeluaran dan pendapatan dengan tujuan menciptakan kesempatan kerja

yang tinggi tanpa inflasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

194

Tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan,

dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan ekonomi agar sesuai

dengan Propenas yang pada akhirnya akan meningkatkan kemakmuran

masyarakat. Tujuan tersebut ditempuh dengan:

a. Meningkatkan laju investasi

b. Meningkatkan kesempatan kerja

c. Mendorong investasi optimal secara sosial

d. Meningkatkan stabilitas di tengah ketidakstabilan ekonomi internasional

Fungsi kebijakan fiskal sebagai instrumen untuk menggalakan pembangunan

ekonomi, khususnya sebagai alat untuk mempertinggi penggunaan sumber

daya dan memperbesar penanaman modal.

Instrumen kebijakan fiskal:

Secara umum kebijakan fiskal dapat dijalankan melalui empat jenis

pembiayaan, yaitu:

a. Anggaran belanja seimbang

Cara yang dilakukan ialah dengan menyesuaikan anggarang dengan

keadaan. Tujuannya untuk mencapai anggaran berimbang dalam jangka

panjang. Jika terjadi ketidakstabilan ekonomi maka digunakan anggaran

defisit sedangkan dalam masa inflasi digunakan anggaran surplus. Ada

empat macam anggaran, yaitu:

Anggaran berimbang

Anggaran berimbang bentuk anggaran dengan jumlah realisasi

pendapatan negara sama dengan jumlah realisasi pengeluaran negara.

Keadaan seperti ini dapat menstabilkan perekonomian dan anggaran.

Pemerintah kita menerapkan anggaran berimbang pada masa Orde Baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

195

Anggaran defisit

Anggaran defisit adalah bentuk anggaran dengan jumlah realisasi

pendapatan negara lebih kecil daripada jumlah realisasi pengeluaran

negara. Ada empat cara untuk mengukur defisit anggaran, yaitu:

a. Defisit konvensional, yaitu defisit yang dihitung berdasarkan

selisih antara total belanja dan total pendapatan, termasuk hibah

b. Defisit moneter, yaitu selisih antara total belanja pemerintah

(diluar pembayaran pokok/utang) dan total pendapatan (di luar

penerimaan utang).

c. Defisit operasional, yaitu defisit moneter yang diukur dalam

nilai riil dan bukan nilai nominal

d. Defisit primer, yaitu selisih antara belanja ( di luar pembayaran

pokok dan bunga utang) dan total pendapatan.

Anggaran surplus

Anggaran surplus adalah suatu bentuk anggaran dengan jumlah

realisasi pendapatan negara lebih besar daripada jumlah realisasi

pengeluaran negara. Anggaran surplus cocok digunakan apabila

keadaan perekonomian mengalami inflasi.

Anggaran dinamis

Anggaran dinamis adalah suatu bentuk anggaran dengan sisi

penerimaan dari tahun ke tahun ditingkatkan dan terbuka pula

kemungkinan sisi pengeluaran yang meningkat sehingga anggaran

pendapatan dan belanja negara selalu kembali dalam keadaan seimbang.

Sisi penerimaan dapat ditingkatkan dari tabungan pemerintah yang terus

bertambah, peningkatan penerimaan pajak, atau berasal dari pinjaman

pemerintah.

b. Stabilisasi anggaran otomatis

Dengan stabilisasi anggaran otomatis, pengeluaran pemerintah lebih

ditekankan pada asas manfaat dan biaya relatif dari berbagai paket

program. Pajak ditetapkan sedemikian rupa sehingga terdapat anggaran

belanja surplus dalam keadaan kesempatan kerja penuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

196

c. Pengelolaan anggaran

Tokoh yang mengemukakan pendekatan pengelolaan anggaran ini ialah

Alvin Hansen. Dalam rangka menciptakan stabilitas perekonomian

nasional, penerimaan dan pengeluaran pemerintah dari perpajakan dan

pinjaman merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Untuk

itu diperlukan anggaran berimbang dengan resep jika masa depresi

ditempatkan anggaran defisit, sedangkan jika masa inflasi, digunakan

anggaran surplus.

d. Pembiayaan fungsional

Tokoh yang mengemukakan pendekatan pembiayaan fungsional ini ialah

A. P. Liner. Tujuan utamanya untuk meningkatkan kesempatan kerja.

Cara yang ditempuh ialah pembiayaan pengeluaran pemerintah

ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak berpengaruh secara langsung

terhadap pendapatan nasional. Pada pendekatan ini sektor pajak dan

pengeluaran pemerintah menjadi hal yang terpisah. Penerimaan

pemerintah dari sektor pajak bukan ditujukan untuk meningkatkan

penerimaan pemerintah, melainkan untuk mengatur pengeluaran pihak

swasta.

Kebijakan Fiskal dan Pembangunan

Kebijakan fiskal dan pembangunan yang dijalankan dengan hati-hati dapat

mempercepat proses pembangunan. Adapun usaha yang dapat dilakukan

antara lain sebagai berikut :

a. Kebijakan fiskal harus dijalankan dengan lebih konservatif atau hati-hati,

yaitu selalu menjaga pengeluaran dan penerimaan dalam keadaan

seimbang dan menghindari pengeluaran yang berlebihan

b. Kebijakan fiskal dapat dipergunakan untuk memengaruhi sumber daya

ekonomi dengan dua cara, yaitu :

o Pembelanjaan pemerintah disatu sektor akan dapat menggalakan

penanaman modal di sektor tersebut, sedangkan pajak yang tertinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

197

yang dikenakan pada satu sektor akan menurunkan gairah

perusahaan untuk memperluas usahanya.

o Pemberian rangsangan fiskal kepada pengusaha tertentu misalnya

pemberian modal dengan syarat yang ringan, pembebasan sementara

pajak, pengurangan atau pembebasan pajak impor modal dan bahan

baku

c. Kebijakan fiskal dapat memacu pembentukan modal yang dibutuhkan

dalam pembangunan

Hubungan Fiskal Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Berpijak pada tiga asas desentralisasi (dekonsentrasi, desentralisasi, dan tugas

perbantuan), pengaturan hubungan fiskal (keuangan) antara pemerintah pusat

dan pemerintah daerah di dasarkan pada empat prinsip :

a. Urusan yang merupakan tugas pemerintah pusat di daerah dalam

rangka dekonsentrasi dibiayai dari dan atas beban APBN

b. Urusan yang merupakan tugas pemerintah daerah sendiri dalam

rangka desentralisasi dibiayai dari dan atas beban APBD

c. Urusan yang merupakan tugas pemerintah pusat atau pemerintah

daerah tingkat atasnya, yang dilaksanakan dalam rangka tugas

perbantuan, dibiayai oleh pemerintah pusat atas beban APBN atau

oleh pemerintah daerah tingkat atasnya atas beban APBD sebagai

pihak yang menugaskan.

d. Sepanjang potensi sumber-sumber keuangan daerah belum

mencukupi, pemerintah pusat memberikan sejumlah sumbangan

Pada kenyataannya, hubungan fiskal antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah ditandai oleh tingginya kontrol pemerintah pusat terhadap proses

pembangunan daerah atau terjadi ketergantungan fiskal. Hal ini tercermin

dari:

a. Rendahnya proporsi pendapatan asli daerah terhadap total pendapatan

daerah dibandingkan dengan besarnya subsidi yang diberikan oleh

pemerintah pusat

b. Dominannya subsidi dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

198

Penyebab terjadinya ketergantungan fiskal, antara lain:

a. Kurang berperannya perusahaan daerah sebagai sumber pendapatan

daerah,

b. Tingginya derajat sentralisasi dalam bidang perpajakan. Semua pajak

utama yang paling produktif, baik pajak langsung maupun tidak

langsung ditarik oleh pemerintah

c. Pajak daerah yang cukup beragam hanya sedikit yang dapat diandalkan

sebagi sumber penerimaan

d. Adanya kekhawatiran apabila daerah memiliki sumber keuangan yang

tinggi, hal itu akan mendorong terjadinya disintegrasi dan separatisme

e. Kelemahan dalam pemberian subsidi dari pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah.

Soal Diskusi:

1. Jelaskan pengertian kebijakan fiskal menurut pendapatmu! Jelaskan

pula tujuan dan fungsi dari pelaksanaan kebijakan fiskal tersebut!

2. Jelaskan instrumen dari kebijakan fiskal!

3. Sebutkan dan jelaskan anggaran yang digunakan dalam kebijakan

fiskal!

4. Jelaskan hubungan antara :

a. Kebijakan fiskal dan pembangunan

b. Kebijakan fiskal pemerintah pusat dan pemerintah daerah

5. Jelaskan penyebab dari terjadinya ketergantungan fiskal!

_ selamat mengerjakan_

Lembar Jawab :

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

199

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

_________________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

200

Lampiran 13a

FORMAT PENILAIAN KELOMPOK SIKLUS I

Keterangan SKOR

FISKAL BERIMBANG DEFISIT SURPLUS DINAMIS PAJAK

GAMES 600 1.000 800 500 500 800

Turnamen

Soal 1 - 100 - - - -

Soal 2 - - - 100 - -

Soal 3 100 - - - - -

Soal 4 - - - - - 100

Soal 5 - - 100 - - -

Soal 6 - 100 - - - -

Soal 7 - - - - - 100

Soal 8 - - - 100 - -

Soal 9 - 100 - - - -

Soal 10 100 - - - - -

TOTAL 800 1.300 900 700 500 1.000

JUARA I III II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

201

Lampiran 14

PERATURAN GAMES MAKE A MATCH

1. Selama permainan berlangsung semua siswa dilarang berkomunikasi atau

berdiskusi apapun dengan siapapun.

2. Saat siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal, siswa lain

diminta untuk tetap berada di tempat duduknya masing-masing.

3. Setiap siswa harus bergantian maju ke depan kelas untuk menjodohkan

soal dan jawabannya sesuai dengan nomor urut masing-masing.

4. Jika siswa telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu habis maka siswa

harus tetap berada di depan kelas sampai dengan peluit tanda selesai

dibunyikan.

5. Bila peraturan-peraturan di atas dilanggar, maka kelompok akan

mendapatkan sanksi berupa pengurangan nilai sebesar 100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

202

Lampiran 15

PROSEDUR GAMES MAKE A MATCH

1. Guru menyiapkan papan mengerjakan dan dua kotak yang masing-masing

berisi soal dan jawaban untuk tiap-tiap kelompok.

2. Setiap anggota kelompok secara bergiliran akan mengerjakan soal pada

papan mengerjakan kelompok dengan cara menjodohkan soal dan jawaban

dan menempelkannya ditempat yang disediakan..

3. Pengerjaan soal diawali dengan tanda bunyi peluit satu kali, dan diakhiri

dengan tanda peluit dua kali.

4. Jika jawaban suatu soal benar, maka kelompok akan mendapat skor 100,

jika jawaban salah kelompok akan mendapat skor 0.

5. Guru memfasilitasi jalannya game (guru sebagai pengawas).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

203

Lampiran 16

PERATURAN TOURNAMENT

1. Siswa dilarang berdiskusi maupun berkomunikasi apapun dengan siapapun.

Komunikasi hanya dilakukan antar anggota kelompok.

2. Guru hanya akan membacakan soal sebanyak satu kali dan tidak akan

mengulanginya lagi, maka perhatikan dan dengarkanlah pertanyaan dari

guru dengan baik.

3. Bila peraturan-peraturan di atas dilanggar, maka kelompok akan

mendapatkan pengurangan skor 100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

204

Lampiran 17

PROSEDUR TOURNAMENT

1. Turnamen akan dikemas dalam bentuk cerdas cermat.

2. Guru akan membacakan soal dan setiap kelompok wajib menjawab dengan

mengangkat bendera yang ada di masing-masing kelompok.

3. Fasilitator akan mengamati kelompok mana yang berhak menjawab

pertanyaan.

4. Setiap kelompok yang menjawab hanya boleh menjawab 1 kali. Jika

jawaban benar akan mendapat skor 100, dan jika salah nilai dikurangi 100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

205

Lampiran 18

SKENARIO PEMBELAJARAN

No Kegiatan Guru Waktu

1 Guru membuka dan memulai pelajaran dengan

salam kemudian meklanjutkan dengan menjelaskan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

5 menit

2 Guru meminta siswa berkumpul dalam kelompok

berdasarkan daftar kelompok yang telah dibuat

sebelumnya dan meminta siswa menempati tempat

yang sudah di siapkan.

5 menit

3 Guru membagikan LKS kemudian Guru

menjelaskan materi mengenai kebijakan fiskal.

10 menit

4 Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS sesuai

dengan petunjuk dari guru.

15 menit

5 Games : Mix a match

Guru membacakan prosedur dan aturan permaian,

kemudian guru memimpin jalannya permainan

20 menit

6 Turnamen :

Guru membacakan prosedur dan aturan turnamen,

kemudian guru mempimpin jalannya turnamen.

10 menit

7 Guru memberikan kesempatan bagi siswa yang

belum jelas mengenai materi yang dipelajari untuk

bertanya.

10 menit

8 Guru mengumumkan kelompok mana yang akan

menjadi juara dan memberikan penghargaan kepada

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

206

kelompok yang memperoleh nilai yang paling

tinggi

9 Guru membuat kesimpulan dari materi pelajaran

yang dibahas dan membagikan kuesioner motivasi

setelah penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT.

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

207

Lampiran 19

PEMBAGIAN KELOMPOK KELAS XI IPS 2

Mata Pelajaran Ekonomi

Kelompok Fiskal

1. Bernadetta Pinti Yulianti

2. Adeodhatus Kumaladewa

3. Catharina Dwi Handayani

4. Pransiska Oktaviani

5. Oktavianus Lumen Sawito L.

6. Agustinus Yogi Fajar H.

Kelompok Berimbang

1. Desy Kurniawati

2. Denis Ruben Naftali Eliezer

3. Claudia Berlita Dewi

4. Puspita Arum

5. Diky Pratama Putra

6. Paskalis Chandra Laksana

Kelompok Defisit

1. Elisabet Sutirah

2. Aloysius Yudi Laura

3. Febrita Vitri Listyowati

4. Sisilia Lina Ambarwati

5. Eduardus Rangga Krisnadewara

6. Petrick Ryan Fajar Yudhatama

Kelompok Surplus

1. Emilia Juwita

2. Antonius Megan Wicaksono

3. Theresia Triwiyati

4. Lia Listiani

5. Walfian Ambarita

6. Paulus Bayu Setiawan

Kelompok Dinamis

1. Oda Nimas Ayu Prabu

2. Hermawan

3. Inggit Listyorini

4. Josef Crisna Listha Aradhita

5. Primandika Permana Yoga

6. Taufan Prakoso

Kelompok Pajak

1. Rosa Dania Astari

2. Carolus Boromeus Eko Indah S.

3. Petri Handayani

4. Nicolas Forneda Pratama

5. Ronald Saputra

6. Bondan Denis Patria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

208

Lampiran 20

Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran

1. Metode apa yang biasanya sering bapak gunakan dalam pembelajaran di

kelas?

2. Mengapa bapak menggunakan metode tersebut?

3. Apakah metode tersebut sudah cukup efektif untuk meningkatkan motivasi

belajar dan keaktifan siswa di kelas? Mengapa?

4. Sejauh mana keberhasilan metode tersebut?

5. Kendala apa saja yang dihadapi?

6. Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan?

7. Persoalan-persoalan apa saja yang biasanya muncul dalam materi ini?

Mengapa?

8. Apa sebab-sebab munculnya persoalan tersebut?

9. Hal-hal apa saja yang sudah bapak lakukan?

10. Hal-hal apa saja yang belum bapak lakukan?

11. Hal-hal apa saja yang masih perlu untuk diperbaiki?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

209

Lampiran 21

Wawancara Terhadap Siswa

1. Metode apa yang biasanya sering Pak Candra gunakan dalam

pembelajaran di kelas?

2. Bagaimana pendapat dan kesan anda terkait dengan pembelajaran

menggunakan metode tersebut?

3. Apakah anda sudah paham tentang materi ini menggunakan metode

tersebut?

4. Bagaimana pendapat anda mengenai model pembelajaran tipe TGT yang

telah diterapkan dalam pembelajaran ekonomi?

5. Hal-hal apa saja yang mesti diperbaiki dalam proses pembelajaran?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

210

Lampiran 22

Hasil Hitungan PAP (II)

Perhitungan skor motivasi belajar menggunakan PAP tipe II, yaitu:

Sebelum TGT dan sesudah TGT siklus I dan II

Skor tertinggi = 5 x 20 = 100

Skor terendah = 1 x 20 = 20

a. Rumus = skor terendah +81% (skor tertinggi – skor terendah)

= 20 + 81% (100-20)

= 20 + 64.8

= 84.8 85

b. Rumus = skor terendah +66% (skor tertinggi – skor terendah)

= 20 + 66% (100-20)

= 20 + 52.8

= 72.8 73

c. Rumus = skor terendah +56% (skor tertinggi – skor terendah)

= 20 + 56% (100-20)

= 20 + 44.8

= 64.8 65

d. Rumus = skor terendah +46% (skor tertinggi – skor terendah)

= 20 + 46% (100-20)

= 20 + 36.8

= 56.8 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

211

Tabel 5.16

Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian di kelas XI IPS 2

No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori

1 85 - 100 0 0% Sangat Tinggi

2 73 - 84 2 5,88% Tinggi

3 65 - 72 27 79,41% Sedang

4 57 - 64 5 14,71% Rendah

5 < 57 0 0% Sangat Rendah

Jumlah 34 100%

Tabel 5.17

Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus I di kelas XI IPS 2

No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori

1 85 – 100 0 0% Sangat Tinggi

2 73 – 84 13 37,14% Tinggi

3 65 – 72 20 57,14% Sedang

4 57 – 64 2 5,72% Rendah

5 < 57 0 0% Sangat Rendah

Jumlah 35 100%

Tabel 5.19

Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus II di kelas XI IPS 2

No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori

1 85 - 100 1 3,33% Sangat Tinggi

2 73 - 84 29 96,67% Tinggi

3 65 - 72 0 0% Sedang

4 57 - 64 0 0% Rendah

5 < 57 0 0% Sangat Rendah

Jumlah 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

212

Lampiran 1c

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU SAAT PENERAPAN TGT

SIKLUS II

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Sesilia Susanti

Tanggal observasi : Sabtu, 10 November 2012

Lamanya observasi : 90 menit (2 jam mata pelajaran)

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 2

Guru membuka dan memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam

kepada siswa. Setelah itu guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti

pembelajaran. Guru juga menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan

diterapkan pada proses pembelajaran hari itu (model TGT). Guru menjelaskan

materi tentang pajak. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,

jika dirasa ada pertanyaan yang belum jelas. Guru menjawab berbagai pertanyaan

yang diajukan siswa, kemudian dilanjutkan dengan sesi games make a match

(menjodohkan) dan turnamen cerdas cermat. Pada sesi ini guru juga terlebih

dahulu menyampaikan aturan-aturan yang berlaku dalam games dan turnamen.

Guru memimpin dan mengawasi jalannya games dan turnamen. Games dalam

siklus II sama dengan games siklus I. Games berlangsung selama 25 menit dan

turnamen berlangsung selama 10 menit. Setiap kelompok ada satu fasilitator yang

bertugas mengamati dan mencatat skor yang diperoleh tiap kelompok.

Pembelajaran kemudian ditutup oleh guru dengan memberi kesimpulan tentang

materi pembelajaran. Pada akhir pembelajaran guru membagikan kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

213

motivasi dan lembar refleksi kepada siswa untuk merefleksikan kegiatan

pembelajaran pada hari itu. Guru juga memilih kelompok terbaik dengan skor

tertinggi, yang nantinya akan mendapatkan penghargaan atau hadiah berupa alat-

alat tulis.

Sedayu, 10 November 2012

Guru Observer

( Drs. Al. Candra Widyantara) ( Sesilia Susanti )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

214

Lampiran 2c

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT

SIKLUS II

( Catatan Anekdotal )

Nama Pengamat : Sesilia Susanti

Tanggal observasi : Sabtu, 10 November 2012

Lamanya observasi : 90 menit (2 jam mata pelajaran)

Tingkat kelas (semester) dan atau subjek : XI IPS 2

Secara umum kondisi kelas sudah mendukung dalam proses pembelajaran.

Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah whiteboard, meja guru, kursi

guru, kursi siswa, meja untuk siswa, papan pengumuman dan kipas angin maupun

AC. Seluruh siswa terlihat antusias dan senang dalam mengikuti proses

pembelajaran mulai dari awal hingga akhir pelajaran. Pada saat belajar tim dalam

LKS, terkadang ada sedikit keramaian yang terjadi dalam kelompok karena

adanya perbedaan pendapat antar anggota kelompok. Saat games dan turnamen,

siswa-siswa berperan secara aktif dan antusias. Dalam siklus II ini, siswa sudah

tertib dalam mengikuti games dan turnamen dibandingkan siklus I. Pada saat

turnamen, masing-masing kelompok saling bersaing dengan kelompok lainnya

untuk dapat menjawab soal dengan baik dan benar sehingga kegiatan

pembelajaran menjadi semakin menarik, tidak membosankan, dan suasana kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

215

terkesan semakin semangat. Siswa semakin senang ketika pengumuman juara

karena mendapatkan hadiah berupa alat-alat tulis.

Sedayu, 10 November 2012

Guru Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

216

Lampiran 3c

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA SAAT PENERAPAN TGT

SIKLUS II

( Catatan Anekdotal )

Nama Pengamat : Sesilia Susanti

Tanggal observasi : Sabtu, 10 November 2012

Lamanya observasi : 90 menit (2 jam mata pelajaran)

Tingkat kelas (semester) dan atau subjek : XI IPS 2

Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Siswa

mendengarkan penjelasan guru tentang model pembelajaran yang akan digunakan

pada hari itu. Setelah itu guru memulai kegiatan pembelajaran dan menjelaskan

materi tentang pajak serta melakukan tanya jawab dengan para siswa. Siswa

mendengarkan penjelasan dari guru dengan baik, hal tersebut terlihat dari usaha

mereka untuk merespon/menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru.

Siswa terlihat sangat aktif bertanya kepada guru dala siklus II ini. Hal tersebut

dikarenakan materi pajak merupakan materi baru bagi mereka dan cukup sulit.

Pada saat belajar tim seluruh siswa saling bekerja sama dan mencoba berpendapat

dalam kerja kelompoknya (pada saat mengerjakan LKS). Dalam siklus II ini,

siswa terlihat lebih aktif dalam mengerjakan soal-soal dalam kelompok, hal ini

dikarenakan soal-soalnya berbentuk hitungan dan harus diselesaikan dalam waktu

15 menit. Ketika games dan turnamen berlangsung siswa sangat semangat dalam

mengikuti games dan turnamen ini. Hal itu dikarenakan siswa merasa senang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

217

dengan metode yang diberikan sehingga mereka tidak merasa bosan. Siswa saling

berebut untuk menjawab soal yang diberikan. Setelah games dan turnamen

berakhir, tiap-tiap fasilitator kelompok mengisi lembar rangkuman tim untuk

menghitung skor yang diperoleh kelompok dalam games dan turnamen. Setelah

itu, mengisi kuesioner motivasi dan lembar refleksi terkait dengan pembelajaran

yang diterapkan pada saat itu yaitu pembelajaran dengan TGT.

Sedayu, 10 November 2012

Guru Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

218

Lampiran 4b

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES

PEMBELAJARAN TGT SIKLUS II

Hari/tanggal : Sabtu, 10 November 2012

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas : XI IPS 2

Observer : Sesilia Susanti

Aktivitas Guru Pada SIKLUS II

No Deskriptor Ya Tidak

1 Guru menjelaskan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT.

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat

umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit

untuk membantu siswa memahami materi dalam

pembelajaran tipe TGT di kelas.

3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam

kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.

4 Guru ikut berperan serta dalam pembentukan

kelompok TGT.

5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa

agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.

6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam

pengerjaan lembar kegiatan.

7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang

baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.

8 Guru mengamati atau mengobservasi proses

pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.

9 Guru berinteraksi dengan siswa dan terlibat dalam

kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan

siswa secara perorangan.

10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memecahkan masalah dan mencari sumber informasi

secara mandiri.

11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak

menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

219

Sedayu, 10 November 2012

Guru Mitra Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) ( Sesilia Susanti)

dikerjakan dan bekerjasama di dalam kelompok.

12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di

dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke

kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak

kondusif.

13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan

kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.

14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan

pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas

menjadi kaku.

15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di

dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.

16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil belajar. √

17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar

terlibat aktif dalam kelompok.

18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang

bisa bekerja dengan baik.

19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil

belajar melalui pre-test dan post-test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

220

Lampiran 5b

INSTRUMEN PENGAMATAN KELAS SAAT PENERAPAN TGT

SIKLUS II

Hari/tanggal : Sabtu, 10 November 2012

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas : XI IPS 2

Observer : Sesilia Susanti

Instumen Pengamatan Kelas Pada Siklus II

No Deskriptor Ya Tidak

1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki

kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para

siswa.

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaraan mudah

ditemukan siswa di kelas (sekolah)

5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan

beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta

membuat kegaduhan di dalam kelas.

6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam

kerja kelompok.

7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompok. √

8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran

tipe TGT.

9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika

menghadapi kesulitan

10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat

dipahami dengan jelas

11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi √

12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi

yang digunakan

13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak

mengenal satu sama lain dengan baik

14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang

diberikan sulit

15 Kelas dapat terorganisir dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

221

16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa

saling memberikan pendapat atau masukan bagi

tercapainya tujuan yang diharapkan.

Sedayu, 10 November 2012

Guru Mitra Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

222

Lampiran 6b

Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok

(Secara Umum) Siklus II

Hari/tanggal : Sabtu, 10 November 2012

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas : XI IPS 2

Observer : Sesilia Susanti

No Deskriptor Ya Tidak

1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi

dalam kelompok.

2 Semua kelompok antusias mengikuti games dan

turnamen

3 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √

4 Berbagi tugas dalam pengerjaan. √

5 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan

pembelajaran.

6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan

tujuan pertanyaan.

7 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya. √

Sedayu, 10 November 2012

Guru Mitra Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

223

Lampiran 7b

INSTRUMEN REFLEKSI

Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT SIKLUS II

No Uraian Komentar

1 Penilaian guru terhadap komponen

pembelajaran dan penggunaan

metode pembelajaran kooperatif

yang diterapkan.

Cukup mengenai sasaran.

2 Penilaian guru terhadap aktifitas

siswa dalam kegiatan pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

Siswa menjadi lebih aktif.

3 Hambatan yang mungkin ditemui

dalam menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

Siswa bisa terlalu ramai kalau guru

tidak bisa mengendalikan.

4 Manfaat yang diperoleh dalam

merencanakan dan menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Proses pembelajaran menjadi lebih

terfokus dan terencana.

5 Keberhasilan yang telah dicapai

ketika diterapkannya pembelajaran

kooperatif tipe TGT tersebut.

Siswa lebih menguasai materi

dengan cepat.

6 Hal-hal mana saja yang masih perlu

ditingkatkan dan diperbaiki dalam

pembelajaran kooperatif tipe TGT?

Ada siswa yang belum aktif.

7 Apakah siswa berminat mengikuti

pembelajaran kooperatif tipe TGT

selanjutnya seperti yang diterapkan

di dalam kelas?

Sangat berminat.

Sedayu, 10 November 2012

Guru Observer

(Drs. Al. Candra Widyantara) (Sesilia Susanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

224

Lampiran 8b

INSTRUMEN REFLEKSI

Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT SIKLUS II

No Aspek yang diamati

Skala Penilaian

Sangat

Senang Senang

Tidak

Senang

Sangat

Tidak

Senang

1

Bagaimanakah perasaan anda

tentang proses pembelajaran

dengan menggunakan metode

TGT (topik pembahasan, media

pembelajaran, situasi kelas,

penampilan guru, lingkungan

kelas,dll)?

66,67% 33,33% - -

Berminat Tidak Berminat

2

Apakah anda berminat

mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan metode TGT?

100% -

Ya Tidak

3

Apakah selama bekerja dalam

kelompok saya:

mendengarkan orang lain 100% -

mengajukan pertanyaan 56,67% 43,33%

menyampaikan ide-ide saya 53,33% 46,67%

mengorganisasikan kelompok 76,67% 23,33%

mengacaukan kegiatan - 100%

melamun - 100%

Komentar

(Silahkan isi dan uraikan komentar anda)

4

Hambatan apa yang anda temui

selama melaksanakan proses

pembelajaran dengan

menggunakan metode TGT?

Kurang kerjasama, ada kelompok yang ramai,

kurang konsentrasi, dan ada yang tidak

mematuhi aturan.

Komentar

5

Keuntungan apa yang telah anda

capai ketika diterapkannya

pembelajaran kooperatif tipe

TGT tersebut.

Bisa belajar bersama kelompok, cepat

mengerti, berfikir cepat dan tepat, belajar

santai tapi serius, siswa lebih aktif, dan dapat

berlatih kejujuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

225

Komentar

6

Menurut anda hal-hal mana saja

yang masih perlu ditingkatkan

dan diperbaiki dalam

pembelajaran kooperatif tipe

TGT.

Kerjasama, lebih tenang lagi, kekompakan

kelompok, dan ketegasan aturan saat games.

Komentar

7

Apakah anda berminat

mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan metode TGT?

100% siswa berminat mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan metode TGT

Komentar

8

Manfaat apa yang anda peroleh

dengan mempelajari topik pajak

untuk kehidupan sehari-hari?

Semakin mengerti tentang pajak, dan dapat

menghitung pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

226

Lampiran 10c

Lembar Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses

Pembelajaran Siklus II

No Komponen yang

diobservasi

Jumlah

Siswa

Target

(%)

Presentase (%)

1 Siswa mengajukan

pertanyaan kepada

guru/kelompok mengenai

materi yang diajarkan

24 75 24/30*100% = 80%

2 Siswa menjawab pertanyaan

guru/kelompok 30 75 30/30*100% = 100%

3 Siswa

mengemukakan/menanggapi

pendapat

26 75 26/30*100% = 86,67%

4 Siswa mengerjakan soal

latihan yang diberikan pada

waktu kerja kelompok

30 75 30/30*100% = 100%

5 Siswa yang mendiskusikan

jawaban yang telah ditulis

pada lembar jawaban

25 75 25/30*100% = 83,33%

6 Siswa mencatat materi yang

diberikan oleh guru 30 75 30/30*100% = 100%

Modifikasi dari : Sulastri (2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

227

Lampiran 11b

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS II

Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas / Semester : XI/ 1

Tahun Pelajaran : 2012/2013

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : Memahami APBN dan APBD

Kompetensi Dasar :

- Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang fiskal

Indikator :

1. Kognitif

a. Mendefinisikan pengertian pajak

b. Menyebutkan ciri-ciri pajak

c. Menjelaskan pungutan resmi selain pajak

d. Menyebutkan ciri-ciri pungutan resmi selain pajak

e. Menyebutkan fungsi pajak

f. Menyebutkan jenis-jenis pajak

g. Menjelaskan pembagian pajak dari segi penangggung pajak

h. Menyebutkan asas-asas pemungutan pajak

i. Menjelaskan sistem pemungutan pajak di Indonesia

j. Menghitung pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

228

2. Afektif

a. Memiliki motivasi belajar yang tinggi

b. Menunjukkan keaktifan/keterlibatan siswa dalam belajar

A. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif

a. Siswa mampu mendefinisikan pengertian pajak

b. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri pajak

c. Siswa mampu menjelaskan pungutan resmi selain pajak

d. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri pungutan resmi selain pajak

e. Siswa mampu menyebutkan fungsi pajak

f. Siswa mampu menyebutkan jenis-jenis pajak

g. Siswa mampu menjelaskan pembagian pajak dari segi penangggung

pajak

h. Siswa mampu menyebutkan asas-asas pemungutan pajak

i. Siswa mampu menjelaskan sistem pemungutan pajak di Indonesia

j. Siswa mampu menghitung pajak

2. Afektif

a. Siswa mampu memiliki motivasi belajar yang tinggi

b. Siswa mampu menunjukkan keaktifan/keterlibatan dalam belajar

B. Materi Pembelajaran

Perpajakan

1. Pengertian Pajak

Pajak adalah iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang

dengan tidak memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak

dan digunakan oleh negara untuk membiayai kepentingan umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

229

Pajak mempunyai ciri-ciri diantaranya:

a. Merupakan iuran wajib

b. Harus dibayar oleh wajib pajak

c. Pemungutan berdasarkan undang-undang

d. Untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah

e. Untuk meningkatkan kesejahteraan umum

f. Balas jasa tidak langsung

2. Pungutan Resmi Lainnya

Selain pajak, masih ada beberapa pungutan resmi lainnya sebagai berikut:

a. Retribusi, yaitu pungutan yang dilakukan sehubungan dengan suatu jasa

atau fasilitas yang dilakukan oleh pemerintah secara langsung dan nyata

kepada pihak-pihak yang melakukan pembayaran

b. Iuran, yaitu pungutan yang dilakukan sehubungan dengan pemberian

jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah tidak secara langsung

kepada pembayar iuran tersebut. Pungutan tersebut dikenakan kepada

suatu kelompok atau golongan karena mereka dianggap turut menikmati

jasa atau fasilitas tertentu.

c. Sumbangan wajib, yaitu sumbangan lainnya yang tidak secara langsung

dan nyata dapat ditunjuk adanya suatu pemberian jasa atau fasilitas

kepada pembayar. Contoh: sumbangan PMI, sumbangan dana PON, dan

sumbangan pada waktu mengurus surat ijin mengemudi (SIM)

Pungutan resmi di luar pajak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a) Dipungut secara langsung kepada yang bersangkutan

b) Digunakan untuk keperluan khusus

c) Balas jasa diberikan langsung kepada pihak yang bersangkutan

d) Dipungut tidak berdasarkan undang-undang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

230

3. Fungsi pajak

Beberapa fungsi dari pajak adalah :

a. Sebagai sumber pendapatan negara (masuk dalam APBN)

b. Pengatur kegiatan ekonomi

c. Pemerataan pendapatan masyarakat

d. Sarana stabilitas ekonomi

4. Jenis-jenis pajak

Dilihat dari segi pemungut pajak, pajak dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Pajak pusat

Pajak pusat/negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat

melalui Direktorat Jendral Pajak. Pajak pusat/negara meliputi:

Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak Perseroan (PPs)

Pajak Kekayaan (PKn)

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Pajak Pertambahan Nilai (PPn)

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPBM)

Pajak Penjualan

Pajak atas bunga, Deviden, dan Royalty (PBDR)

Pajak pembangunan

Bea materai

Bea masuk

Bea cukai ( Cukai adalah pajak yang dikenakan pada beberapa

jenis barang tertentu yang dipakai di dalam negeri, misal : rokok,

minyak tanah, gula, dan bir)

b. Pajak daerah

Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah

(jenis pajak dan jumlahnya tiap-tiap daerah tidak sama). Contoh :

pajak rumah tangga, pajak bangsa asing, pajak kendaraan, pajak radio

dan TV, dsb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

231

Yang berasal/dibuat oleh daerah, antara lain: pajak tontonan, pajak

reklame, pajak hewan, dan pajak sepeda.

5. Pembagian pajak

Dilihat dari sisi penanggung pajak, pajak dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Pajak langsung

Pajak yang dibebankan kepada wajib pajak secara langsung dan tidak

boleh dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh: Pajak Perseroan

b. Pajak tidak langsung

Pajak tidak langsung adalah pajak yang bisa dikenankan pada barang-

barang tertentu. Contohnya : rokok dan miras

6. Unsur-unsur dalam pajak

Dalam pajak terdapat unsur-unsur pajak, yaitu:

a. Subyek pajak

Subyek pajak adalah orang pribadi atau badan usaha yang berbadan

hukum (perusahaan) yang dikenai pajak.

b. Obyek pajak

Yang menjadi obyek pajak antara lain penghasilan, laba perusahaan,

SHU koperasi, transaksi jual beli baik jasa maupun barang

c. Tarif pajak

Ketentuan berapa jumlah pajak yang harus dibayar sesuai

dasar/objek pajak.

7. Asas-asas pemungutan pajak

Pajak terdiri dari beberapa asas, diantaranya:

a. Asas keadilan

Pajak yang dibebankan hendaknya dibagi kepada masyarakat dan

seadil-adilnya, misalnya dengan menetapkan tarif pajak progresif,

semakin tinggi pendapatan seorang/badan usaha semakin tinggi pula

tarif pajak yang dikenakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

232

b. Asas pemerataan

Pajak yang dibebankan hendaknya dibagi secara merata kepada

segenap lapisan golongan masyarakat. Hal ini dapat dilaksanakan

dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar

pajak sebagai kewajiban warga negara.

c. Asas manfaat

Pajak yang dibebankan hendaknya disesuaikan dengan manfaat yang

diperoleh (benefit principle), misalnya pajak kendaraan bermotor

yang lebih besar dari pajak sepeda, pajak untuk mobil lebih besar dari

pajak sepeda motor, hal ini disebut tarif pajak degresif.

d. Asas yuridis

Pajak yang dibebankan harus sesuai dengan daya pikul dari wajib

pajak (ability to pay). Hal ini dapat dilakukan dengan cara

menghitung jumlah penghasilan yang diterima seseorang.

e. Asas efisien/ekonomis

Pajak yang dibebankan kepada wajib pajak hendaknya tidak

memberatkan atau menghambat perkembangan usaha/perekonomian.

f. Asas sederhana

Pajak dibebankan kepada wajib pajak hendaknya jangan terlalu

banyak jenisnya agar mudah dimengerti oleh wajib pajak.

8. Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia

Sistem pemungutan pajak ada tiga macam:

a. Official Assessment System

Sistem ini memberi kewenangan pemerintah untuk menentukan

besarnya pajak terutang.

b. Self Assessment System

Sistem ini memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab

kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan,

membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus

dibayar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

233

c. Withholding System

Sistem pemungutan pajak ini memberi kewenangan kepada pihak

ketiga untuk memotong atau memungut pajak yang terutang oleh

wajib pajak.

Beberapa pajak yang diterapkan di Indonesia:

a. Pajak Penghasilan (PPh)

1) Subjek pajak

Subjek pajak penghasilan yaitu orang pribadi dan warisan yang

terbagi, badan usaha, dan badan usaha tetap yang dibedakan menjadi

subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri.

2) Objek pajak

Objek PPh adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan

ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik dari

Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk

konsumsi atau menambahkan kekayaan wajib pajak yang

bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun. Contoh

penghasilan yang kena PPh : Upah, gaji, honorarium, royalti,

penghargaan, laba usaha, bunga tabungan, premi asuransi, serta

hadiah dari undian.

3) Penghasilan Kena Pajak (PKP)

Besarnya penghasilan tidak kena pajak untuk wajib pajak badan

usaha diatur sebesar penghasilan neto. Sedangkan untuk wajib pajak

orang pribadi dihitung sebesar penghasilan neto dikurangi dengan

penghasilan tidak kena pajak (PTKP)

4) Penghasilan Tidak Kena Pajak ( PTKP) (UU PPh No. 36 Tahun

2008)

Besarnya penghasilan kena pajak perorangan dihitung berdasarkan

penghasilan netonya dikurangi dengan penghasilan tidak kena pajak

yang jumlahnya:

a) Rp 15.840.000 untuk diri wajib pajak pribadi

b) Rp 1.320.000 tambahan untuk wajib pajak yang telah menikah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

234

c) Rp 15.840.000 tambahan untuk isteri yang penghasilannya

digabung dengan penghasilan suami

d) Rp 1.320.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah

dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat

yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak tiga orang.

5) Biaya Jabatan

Biaya jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih, dan

memelihara penghasilan untuk karyawan tetap mendapatkan

kenaikan batas biaya jabatan yang dikurangkan dari penghasilan

bruto Rp 108.000/bulan menjadi Rp 500.000/bulan

6) Tarif Pajak (UU PPh No. 36 Tahun 2008)

a) Wajib Pajak Badan Orang Pribadi Dalam Negeri

No Penghasilan Kena Pajak Tarif

1 s.d Rp 50.000.000 5%

2 Diatas Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 15%

3 Diatas Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 25%

4 Diatas Rp 500.000.000 30%

b) Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan atau Badan Usaha Tetap

(BUT)

Berdasarkan pasal 17 UU Nomor 36 tahun 2008, tarif pajak yang

ditetapkan atas Penghasilan Kena Pajak Badan Dalam Negeri

dan Bentuk Usaha Tetap (BUT). Selain pasal 17 UU Nomor 36

tahun 2008 perlu juga melihat pasal lainnya yaitu pasal 31E ayat

(1) UU Nomor 36 tahun 2008 sebagai berikut:

Wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai

dengan Rp 50.000.000.000 mendapat fasilitas berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

235

pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif sebagaimana dimaksud

dalam pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan

atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaraan bruto

sampai dengan Rp 4.800.000.000.

Apabila pasal 17 dan pasal 31 E tersebut dipadukan, maka

perhitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Dalam Negeri dan

Bentuk Usaha Tetap adalah:

Level Peredaran

Bruto (PB)

Penghasilan Kena

Pajak

Perhitungan

s.d Rp 4,8M seluruh PhKP =

mendapat fasilitas

(PhKPFas)

PhKP x 50% x 28%

Diatas Rp 4,8 s.d PhKPFas = 4,8M/PB x

PhKP

PhKPFas x 50% x

28% ditambah

Rp 50M PhKp nonfasilitas

(PhKPnonFas) = PhKP

– PhKPF

PhKPNonFas x

28%

Diatas Rp 50M Seluruh PhKP =

PhKPnonfas

PhKP x 28%

b. Pajak Bumi dan Bangunan

Pajak bumi dan bangunan (PBB) dikenakan kepada seseorang atau

badan hukum yang menguasai, atau memperoleh manfaat bangunan

ban/atau mempunyai hak/manfaat atas permukaan bumi. Di Indonesia

PBB diatur dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994. Unsur-

unsur dalam PBB:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

236

1) Objek PBB

a) Yang menjadi objek pajak adalah bumi dan/atau bangunan.

b) Yang dimaksud dengan klasifikasi bumi dan bangunan adalah

pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya yang

digunakan sebagai pedoman serta untuk memudahkan

penghitungan pajak yang terutang.

2) Pengecualian PBB

Objek pajak yang tidak dikenakan pajak bumi dan bangunan adalah

objek pajak yang digunakan semata-mata untuk melayani

kepentingan umum dan tidak untuk mencari keuntungan. Contoh :

Kuburan, hutan lindung, museum, dll.

3) Subjek PBB

Subjek pajak PBB adalah orang atau badan hukum yang secara nyata

mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas

bumi, dan/atau memiliki, menguasai,dan/atau memperoleh manfaat

atas bangunan

4) Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli

yang terjadi secara wajar, dan apabila tidak terdapat transaksi jual

beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain

yang sejenis atau nilai perolehan baru atau NJOP pengganti.

5) Tarif PBB

a) Besarnya nilai jual objek pajak tidak kena pajak ditetapkan untuk

masing-masing kabupaten/kota dengan setinggi-tingginya Rp

12.000.000 untuk setiap wajib pajak.

b) Tarif PBB sebesar 0,5%

c) Dasar perhitungan pajak serendah-rendahnya 20% dan setinggi-

tingginya 100% dari NJOP.

d) NJKP 20% dari NJOP untuk objek pajak pertambangan dan

objek pajak lainnya yang NJOP-nya kurang dari Rp

1.000.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

237

e) NJOP 40% dari NJOP untuk objek pajak perkebunan, kehutanan,

dan objek pajak lainnya yang NJOP-nya lebih besar dari Rp

1.000.000.000

C. Metode Pembelajaran

a. Ceramah

b. Diskusi menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT)

c. Tanya jawab

D. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi

Waktu

Metode Media

Pertemuan 2

1. Pendahuluan

Guru memulai pelajaran

dengan salam dan

presensi

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Guru melakukan apersepsi

5 menit

ceramah

2. Kegiatan Inti

EKSPLORASI

Menggali informasi siswa

tentang pengetahuan

materi perpajakan

ELABORASI

Guru membagi siswa

dalam kelompok yang

telah ditentukan,

kemudian siswa duduk

70 menit ceramah,

diskusi

dan tanya

jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

238

dalam kelompok masing-

masing

Guru presentasi

(menjelaskan materi ajar

tentang pajak)

Guru membagi LKS dan

memberikan penjelasan

singkat tentang cara

mengerjakan LKS

Siswa dalam kelompok

mengerjakan LKS sesuai

dengan petunjuk, guru

memberi bimbingan

seperlunya

(games)

Guru membacakan

prosedur dan peraturan

games

Guru bersama siswa

melaksanakan games

make a match

Guru membacakan

prosedur tournament

Guru bersama siswa

melaksanakan tournament

KONFIRMASI

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya mengenai hal

yang kurang jelas.

Guru memberikan

apresiasi terhadap

tanggapan-tanggapan dari

siswa.

LKS

soal

games,

lembar

make a

match,

viewer

stopwatch,

soal dan

jawaban

3. Penutup

Guru mengumumkan

kelompok yang

15 menit ceramah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

239

memperoleh nilai tertinggi

(games dan tournament),

dan memberikan

penghargaan

Guru membuat

kesimpulan dari materi

yang dipelajari

Guru menutup

pembelajaran dan

membagikan kuesioner

motivasi belajar setelah

TGT dan lembar refleksi

Hadiah,

kuesioner

setelah

TGT,

lembar

refleksi

E. Sumber dan Media Pembelajaran

a. Sumber pembelajaran :

1. Siswa : LKS

2. Guru : Tugiyono, dkk. Ekonomi SMA Kelas 2. Jakarta: Grasindo

Ritonga, dkk. Pelajaran Ekonomi Kelas 2. Jakarta:

Erlangga

b. Media pembelajaran :

1. LKS

2. Lembar make a match

3. Lembar soal

4. Lembar jawab

5. Kotak kardus

6. Viewer

F. Teknik Penilaian

1. Pembobotan

a. Diskusi ( ada 3 soal masing-masing nomor skor 5)

b. Games (Ada 12 soal, skor jika jawaban benar 100)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

240

c. Tournament (Ada 100 soal, masing-masing nomor skor 100)

2. Latihan Soal dan Kunci Jawaban

a. Soal diskusi : terlampir

b. Soal saat games : terlampir

c. Soal saat tournament : terlampir

Yogyakarta, 1 November 2012

Peneliti

Sesilia Susanti

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. Drs. Al. Candra Widyantara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

241

Soal Diskusi :

1. Peredaran bruto PT. PETAN dalam tahun pajak 2010 sebesar Rp

60.000.000.000 (enam puluh miliar rupiah) dengan Penghasilan Kena Pajak

sebesar Rp 4.000.000.000 (empat miliar rupiah). Hitunglah pajak

terutangnya!

2. Pak Yosep Henry mempunyai objek pajak berupa:

Tanah seluas 900 m2

dengan nilai jual Rp 250.000/m2

Bangunan (rumah dan garasi) seluas 500 m2

dengan nilai jual Rp

300.000/m2

Pagar mewah sepanjang 100 m dan tinggi 1,5 m dengan harga Rp

200.000/m2

Hitunglah pajak terutang Pak Yosef Henry!

3. Tuan Denny sudah menikah, mempunyai 3 orang anak kandung dan 1 anak

angkat. Beliau mempunyau penghasilan sebesar Rp 6.000.000/bulan. Beliau

harus membayar iuran pensiun Rp 300.000/bulan. Hitunglah PPh Tuan

Denny per bulan!

Jawaban :

1. Pajak penghasilan yang terutang = 28% x Rp 4.000.000.000

= Rp 1.120.000.000

2. Nilai jual:

Tanah 900 m2

x Rp 250.000 = Rp 225.000.000

Rumah dan garasi 500m2

x Rp 300.000 = Rp 150.000.000

Pagar mewah ( 100 m x 1,5 m) x Rp 200.000 = Rp 30.000.000 +

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Rp 405.000.000

NJOPTKP ( Rp 12.000.000)

NJOPKP Rp 393.000.000

PBB terutang 0,5% x 20% x Rp 393.000.000 = Rp 393.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

242

3. Perhitungan PPh/bulan

Penghasilan per bulan Rp 6.000.000

Biaya jabatan 5% x Rp 6.000.000 Rp 300.000

Iuran pensiun Rp 300.000 +

Rp 600.000 -

Penghasilan per bulan Rp 5.400.000

Penghasilan bersih per tahun 12 x Rp 5.400.000 Rp 64.800.000

PTKP:

1. Wajib Pajak Rp 15.840.000

2. Istri tidak bekerja Rp 1.320.000

3. Anak (3) Rp 3.960.000 +

Rp 21.120.000 -

Penghasilan Kena Pajak Rp 43.680.000

Penghitungan pajak:

5% x Rp 43.680.000 = Rp 2.184.000

Pajak penghasilan 1 tahun = Rp 2.184.000

Pajak penghasilan per bulan Rp 2.184.000 : 12 = Rp 182.000

Jadi, pajak penghasilan Tuan Denny selama satu bulan adalah Rp 182.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

243

Soal dan jawaban Games (SIKLUS 2)

1. Iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak

memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak dan digunakan oeh

negara untuk membiayai kepentingan umum disebut ... (Pajak)

2. Ciri-ciri pajak adalah....(merupakan iuran wajib, harus dibayar oleh wajib

pajak, pemungutan berdasarkan undang-undang, untuk membiayai

pengeluaran-pengeluaran pemerintah, untuk meningkatkan kesejahteraan

umum, balas jasa tidak langsung)

3. Selain pajak, terdapat beberapa pungutan resmi lainnya seperti ... (retribusi,

iuran, sumbangan wajib)

4. Ciri-ciri pungutan resmi di luar pajak adalah ...(dipungut secara langsung

kepada yang bersangkutan, digunakan untuk keperluan khusus, balas jasa

diberikan langsung kepada pihak yang bersangkutan, dipungut tidak

berdasarkan undang-undang)

5. Fungsi pajak diantaranya .... (sebagai sumber pendapatan negara, pengatur

kegiatan ekonomi, pemerataan pendapatan masyarakat, sarana stabilitas

ekonomi)

6. Jenis pajak bila dilihat dari sisi pemungut pajak, pajak dibedakan menjadi 2

yaitu ... (pajak pusat dan pajak daerah)

7. Dari sisi penanggung pajak, pajak dibedakan menjadi ... (pajak langsung dan

pajak tidak langsung)

8. Pajak yang diterapkan di Indonesia antara lain... ( Pajak Penghasilan dan

Pajak Bumi dan Bangunan)

9. Asas-asas pemungutan pajak adalah ... (keadilan, pemerataan, manfaat,

yuridis, efisien dan sederhana)

10. Tarif PTKP untuk wajib pajak pribadi sebesar.... (Rp 15.840.000)

11. Tarif PTKP untuk tambahan setiap anggota sedarah sebesar .... (Rp

1.320.000)

12. Yang menjadi objek pajak PBB adalah ... ( Bumi dan bangunan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

244

Soal dan jawaban Tournament (SIKLUS 2)

1. Iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak

memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak dan digunakan oeh

negara untuk membiayai kepentingan umum disebut ..... (Pajak)

2. Unsur-unsur di dalam pajak antara lain ... (subyek pajak, obyek pajak, dan

tarif pajak)

3. NJOPTKP kepanjangan dari ... (Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak)

4. Pajak yang dipungut oleh pemeritah pusat melalui Direktorat Jendral Pajak

disebut ... (pajak pusat)

5. Pajak yang dibebankan kepada wajib pajak secara langsung dan tidak boleh

dilimpahkan kepada pihak lain disebut ....(pajak langsung)

6. Asas-asas pemungutan pajak diantarannya ... (keadilan, pemerataan, manfaat,

yuridis, efisien dan sederhana)

7. Tarif PTKP untuk tambahan istri yang penghasilannya digabung dengan

penghasilan suami sebesar .... (RP 15.840.000)

8. Ketentuan berapa jumlah pajak yang harus dibayar sesuai dasar/objek pajak

disebut ... (tarif pajak)

9. Yang menjadi objek pajak PBB adalah ... ( Bumi dan bangunan)

10. Tarif PTKP untuk tambahan setiap anggota sedarah sebesar.... (Rp 1.320.000)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

245

Lampiran 12b

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Standar Kompetensi : Memahami APBN dan APBD

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang

fiskal

Waktu : 15 menit

Petunjuk : Kerjakan secara kelompok!

Nama Kelompok : ____________________ Hari/tanggal: ____________

Nama Anggota :

1. ___________________________

2. ___________________________

3. ___________________________

4. ___________________________

5. ___________________________

6. ___________________________

Perpajakan

1. Pengertian Pajak

Pajak adalah iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dengan

tidak memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak dan

digunakan oleh negara untuk membiayai kepentingan umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

246

Pajak mempunyai ciri-ciri diantaranya:

a. Merupakan iuran wajib

b. Harus dibayar oleh wajib pajak

c. Pemungutan berdasarkan undang-undang

d. Untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah

e. Untuk meningkatkan kesejahteraan umum

f. Balas jasa tidak langsung

2. Pungutan Resmi Lainnya

Selain pajak, masih ada beberapa pungutan resmi lainnya sebagai berikut:

a. Retribusi, yaitu pungutan yang dilakukan sehubungan dengan suatu jasa

atau fasilitas yang dilakukan oleh pemerintah secara langsung dan nyata

kepada pihak-pihak yang melakukan pembayaran

b. Iuran, yaitu pungutan yang dilakukan sehubungan dengan pemberian

jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah tidak secara langsung

kepada pembayar iuran tersebut. Pungutan tersebut dikenakan kepada

suatu kelompok atau golongan karena mereka dianggap turut menikmati

jasa atau fasilitas tertentu.

c. Sumbangan wajib, yaitu sumbangan lainnya yang tidak secara langsung

dan nyata dapat ditunjuk adanya suatu pemberian jasa atau fasilitas

kepada pembayar. Contoh: sumbangan PMI, sumbangan dana PON, dan

sumbangan pada waktu mengurus surat ijin mengemudi (SIM)

Apakah yang dimaksud dengan pajak? Sebutkan pula ciri-cirinya!

Pajak merupakan iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak memberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak dan digunakan oleh negara untuk membiayai kepentingan umum.

Ciri-ciri pajak: merupakan iuran wajib, harus dibayar oleh wajib pajak, pemungutan didasarkan pada undang-undang, digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah, digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

247

Pungutan resmi di luar pajak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Dipungut secara langsung kepada yang bersangkutan

b. Digunakan untuk keperluan khusus

c. Balas jasa diberikan langsung kepada pihak yang bersangkutan

d. Dipungut tidak berdasarkan undang-undang

3. Fungsi pajak

Beberapa fungsi dari pajak adalah :

b. Sebagai sumber pendapatan negara (masuk dalam APBN)

c. Pengatur kegiatan ekonomi

d. Pemerataan pendapatan masyarakat

e. Sarana stabilitas ekonomi

4. Jenis-jenis pajak

Dilihat dari segi pemungut pajak, pajak dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Pajak pusat

Pajak pusat/negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat

melalui Direktorat Jendral Pajak. Pajak pusat/negara meliputi:

Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak Perseroan (PPs)

Pajak Kekayaan (PKn)

Jelaskan apa yang dimaksud dengan retribusi, iuran, dan sumbangan

wajib!

Retribusi adalah pungutan yang dilakukan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang dilakukan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada pihak-pihak yang melakukan pembayaran, iuran adalah pungutan yang dilakukan sehubungan dengan pemberian jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah tidak secara langsung kepada pembayar iuran tersebut, sumbangangan wajib adalah sumbangan lainnya yang tidak secara langsung dan nyata dapat ditunjuk adanya suatu pemberian jasa atau fasilitas kepada pembayar.

Jelaskan fungsi pajak sebagai sumber pendapatan negara!

Pajak merupakan suatu sumber atau alat untuk memasukkan uang ke kas negara

sebagai pendapatan negara. Menurut fungsi ini pajak digunakan untuk membiayai

pengeluaran rutin dan pembangunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

248

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Pajak Pertambahan Nilai (PPn)

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPBM)

Pajak Penjualan

Pajak atas bunga, Deviden, dan Royalty (PBDR)

Pajak pembangunan

Bea materai

Bea masuk

Bea cukai ( Cukai adalah pajak yang dikenakan pada beberapa

jenis barang tertentu yang dipakai di dalam negeri, misal : rokok,

minyak tanah, gula, dan bir)

b. Pajak daerah

Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah

(jenis pajak dan jumlahnya tiap-tiap daerah tidak sama). Contoh : pajak

rumah tangga, pajak bangsa asing, pajak kendaraan, pajak radio dan TV,

dsb.

Yang berasal/dibuat oleh daerah, antara lain: pajak tontonan, pajak

reklame, pajak hewan, dan pajak sepeda.

5. Pembagian pajak

Dilihat dari sisi penanggung pajak, pajak dibagi menjadi 2 yaitu:

b. Pajak langsung

Pajak yang dibebankan kepada wajib pajak secara langsung dan tidak

boleh dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh: Pajak Perseroan

c. Pajak tidak langsung

Pajak tidak langsung adalah pajak yang bisa dikenankan pada barang-

barang tertentu. Contohnya : rokok dan miras

Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pajak berdasarkan segi pemungut pajak!

Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jendral Pajak. Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah (jenis pajak dan jumlahnya tiap-tiap daerah tidak sama).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

249

6. Unsur-unsur dalam pajak

Dalam pajak terdapat unsur-unsur pajak, yaitu:

a. Subyek pajak

Subyek pajak adalah orang pribadi atau badan usaha yang berbadan

hukum (perusahaan) yang dikenai pajak.

b. Obyek pajak

Yang menjadi obyek pajak antara lain penghasilan, laba perusahaan,

SHU koperasi, transaksi jual beli baik jasa maupun barang

c. Tarif pajak

Ketentuan berapa jumlah pajak yang harus dibayar sesuai dasar/obyek

pajak.

7. Asas-asas pemungutan pajak

Pajak terdiri dari beberapa asas, diantaranya:

a. Asas keadilan

Pajak yang dibebankan hendaknya dibagi kepada masyarakat dan seadil-

adilnya, misalnya dengan menetapkan tarif pajak progresif, semakin

tinggi pendapatan seorang/badan usaha semakin tinggi pula tarif pajak

yang dikenakan.

b. Asas pemerataan

Pajak yang dibebankan hendaknya dibagi secara merata kepada segenap

lapisan golongan masyarakat. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara

Jelaskan pembagian pajak dilihat dari sisi penanggung pajak!

Pajak langsung adalah pajak yang dibebankan kepada wajib pajak secara langsung dan tidak boleh dilimpahkan kepada pihak lain.

Pajak tidak langsung adalah pajaka yang bisa dikenakan pada barang-barang tertentu.

Sebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam pajak!

Subyek pajak ( orang pribadi atau badan usaha yang berbadan hukum yang dikenai

pajak), obyek pajak, dan tarif pajak (ketentuan jumlah pajak yang harus dibayar sesuai

dengan dasar/obyek pajak)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

250

meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak sebagai

kewajiban warga negara.

c. Asas manfaat

Pajak yang dibebankan hendaknya disesuaikan dengan manfaat yang

diperoleh (benefit principle), misalnya pajak kendaraan bermotor yang

lebih besar dari pajak sepeda, pajak untuk mobil lebih besar dari pajak

sepeda motor, hal ini disebut tarif pajak degresif.

d. Asas yuridis

Pajak yang dibebankan harus sesuai dengan daya pikul dari wajib pajak

(ability to pay). Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghitung jumlah

penghasilan yang diterima seseorang.

e. Asas efisien/ekonomis

Pajak yang dibebankan kepada wajib pajak hendaknya tidak

memberatkan atau menghambat perkembangan usaha/perekonomian.

f. Asas sederhana

Pajak dibebankan kepada wajib pajak hendaknya jangan terlalu banyak

jenisnya agar mudah dimengerti oleh wajib pajak.

8. Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia

Sistem pemungutan pajak ada tiga macam:

a. Official Assessment System

Sistem ini memberi kewenangan pemerintah untuk menentukan

besarnya pajak terutang.

b. Self Assessment System

Sistem ini memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab

kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan,

membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus

dibayar.

Sebutkan asas-asas pemungutan pajak!

Asas keadilan, asas pemerataan, asas manfaat, asas yuridis, asas efisien/ekonomis,

dan asas sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

251

c. Withholding System

Sistem pemungutan pajak ini memberi kewenangan kepada pihak

ketiga untuk memotong atau memungut pajak yang terutang oleh

wajib pajak.

Beberapa pajak yang diterapkan di Indonesia:

a. Pajak Penghasilan (PPh)

1) Subjek pajak

Subjek pajak penghasilan yaitu orang pribadi dan warisan yang

terbagi, badan usaha, dan badan usaha tetap yang dibedakan menjadi

subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri.

2) Objek pajak

Objek PPh adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan

ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik dari

Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk

konsumsi atau menambahkan kekayaan wajib pajak yang

bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun. Contoh

penghasilan yang kena PPh : Upah, gaji, honorarium, royalti,

penghargaan, laba usaha, bunga tabungan, premi asuransi, serta

hadiah dari undian.

3) Penghasilan Kena Pajak (PKP)

Besarnya penghasilan tidak kena pajak untuk wajib pajak badan

usaha diatur sebesar penghasilan neto. Sedangkan untuk wajib pajak

orang pribadi dihitung sebesar penghasilan neto dikurangi dengan

penghasilan tidak kena pajak (PTKP)

4) Penghasilan Tidak Kena Pajak ( PTKP) (UU PPh No. 36 Tahun

2008)

Besarnya penghasilan kena pajak perorangan dihitung berdasarkan

penghasilan netonya dikurangi dengan penghasilan tidak kena pajak

yang jumlahnya:

a) Rp 15.840.000 untuk diri wajib pajak pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

252

b) Rp 1.320.000 tambahan untuk wajib pajak yang telah

menikah

c) Rp 15.840.000 tambahan untuk isteri yang penghasilannya

digabung dengan penghasilan suami

d) Rp 1.320.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga

sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak

angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak

tiga orang.

5) Biaya Jabatan

Biaya jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih, dan

memelihara penghasilan untuk karyawan tetap mendapatkan

kenaikan batas biaya jabatan yang dikurangkan dari penghasilan

bruto Rp 108.000/bulan menjadi Rp 500.000/bulan

6) Tarif Pajak (UU PPh No. 36 Tahun2008)

a) Wajib Pajak Badan Orang Pribadi Dalam Negeri

No Penghasilan Kena Pajak Tarif

1 s.d Rp 50.000.000 5%

2 Diatas Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 15%

3 Diatas Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 25%

4 Diatas Rp 500.000.000 30%

Contoh:

Pak Sunarman sudah menikah, mempunyai 2 orang. Beliau

mempunyau penghasilan sebesar Rp 5.500.000/bulan. Beliau

harus membayar iuran pensiun Rp 225.000/bulan. Hitunglah

PPh Pak Sunarman per bulan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

253

Penyelesaian:

Penghasilan per bulan Rp 5.500.000

Biaya jabatan 5% x Rp 5.500.000 Rp 275.000

Iuran pensiun Rp 225.000 +

Rp 500.000 -

Penghasilan per bulan Rp 5.000.000

Penghasilan bersih per tahun 12 x Rp 5.000.000 Rp 60.000.000

PTKP:

1. Wajib Pajak Rp 15.840.000

2. Istri tidak bekerja Rp 1.320.000

3. Anak (2) Rp 2.640.000 +

Rp 19.800.000-

Penghasilan Kena Pajak Rp 40.200.000

Penghitungan pajak:

5% x Rp 40.200.000 = Rp 2.010.000

Pajak penghasilan 1 tahun = Rp 2.010.000

Pajak penghasilan per bulan Rp 2.010.000 : 12 = Rp 167.500

Jadi, pajak penghasilan Pak Sunarman selama satu bulan adalah

Rp 167.500

b) Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan atau Badan Usaha

Tetap (BUT)

Berdasarkan pasal 17 UU Nomor 36 tahun 2008, tarif pajak

yang ditetapkan atas Penghasilan Kena Pajak Badan Dalam

Negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT). Selain pasal 17 UU

Nomor 36 tahun 2008 perlu juga melihat pasal lainnya yaitu

pasal 31E ayat (1) UU Nomor 36 tahun 2008 sebagai berikut:

Wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto

sampai dengan Rp 50.000.000.000 mendapat fasilitas berupa

pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif sebagaimana

dimaksud dalam pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 278: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

254

dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian

peredaraan bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000.

Apabila pasal 17 dan pasal 31 E tersebut dipadukan, maka

perhitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Dalam Negeri

dan Bentuk Usaha Tetap adalah:

Level

Peredaran

Bruto (PB)

Penghasilan Kena

Pajak

Perhitungan

s.d Rp 4,8M seluruh PhKP =

mendapat fasilitas

(PhKPFas)

PhKP x 50% x 28%

Diatas Rp 4,8

s.d

PhKPFas = 4,8M/PB

x PhKP

PhKPFas x 50% x

28% ditambah

Rp 50M PhKp nonfasilitas

(PhKPnonFas) =

PhKP - PhKPF

PhKPNonFas x

28%

Diatas Rp

50M

Seluruh PhKP =

PhKPnonfas

PhKP x 28%

Contoh:

Peredaran bruto PT. PETAN dalam tahun pajak 2010 sebesar Rp

55.000.000.000 dengan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp

3.000.000.000. Hitunglah pajak terutangnya!

Penyelesaian:

Pajak penghasilan yang terutang = 28% x Rp 3.000.000.000

= Rp 840.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 279: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

255

b. Pajak Bumi dan Bangunan

Pajak bumi dan bangunan (PBB) dikenakan kepada seseorang atau

badan hukum yang menguasai, atau memperoleh manfaat bangunan

ban/atau mempunyai hak/manfaat atas permukaan bumi. Di Indonesia

PBB diatur dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994. Unsur-

unsur dalam PBB:

1) Objek PBB

a) Yang menjadi objek pajak adalah bumi dan/atau bangunan.

b) Yang dimaksud dengan klasifikasi bumi dan bangunan adalah

pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya

yang digunakan sebagai pedoman serta untuk memudahkan

penghitungan pajak yang terutang.

2) Pengecualian PBB

Objek pajak yang tidak dikenakan pajak bumi dan bangunan

adalah objek pajak yang digunakan semata-mata untuk melayani

kepentingan umum dan tidak untuk mencari keuntungan.

Contoh : Kuburan, hutan lindung, museum, dll.

3) Subjek PBB

Subjek pajak PBB adalah orang atau badan hukum yang secara

nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh

manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai,dan/atau

memperoleh manfaat atas bangunan

4) Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual

beli yang terjadi secara wajar, dan apabila tidak terdapat

transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga

dengan objek lain yang sejenis atau nilai perolehan baru atau

NJOP pengganti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 280: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

256

5) Tarif PBB

a) Besarnya nilai jual objek pajak tidak kena pajak ditetapkan

untuk masing-masing kabupaten/kota dengan setinggi-

tingginya Rp 12.000.000 untuk setiap wajib pajak.

b) Tarif PBB sebesar 0,5%

c) Dasar perhitungan pajak serendah-rendahnya 20% dan

setinggi-tingginya 100% dari NJOP.

d) NJKP 20% dari NJOP untuk objek pajak pertambangan dan

objek pajak lainnya yang NJOP-nya kurang dari Rp

1.000.000.000

e) NJOP 40% dari NJOP untuk objek pajak perkebunan,

kehutanan, dan objek pajak lainnya yang NJOP-nya lebih

besar dari Rp 1.000.000.000

Contoh:

Pak Samijo mempunyai objek pajak berupa:

Tanah seluas 800 m2

dengan nilai jual Rp 300.000/m2

Bangunan (rumah dan garasi) seluas 400 m2

dengan nilai jual Rp

350.000/m2

Pagar mewah sepanjang 120 m dan tinggi 1,5 m dengan harga Rp

175.000/m2

Hitunglah pajak terutang Pak Samijo!

Penyelesaian:

Nilai jual:

Tanah 800 m2

x Rp 300.000 = Rp 240.000.000

Rumah dan garasi 400m2

x Rp 350.000 = Rp 140.000.000

Pagar mewah ( 120 m x 1,5 m) x Rp 175.000 = Rp 31.500.000 +

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Rp 411.500.000

NJOPTKP ( Rp 12.000.000)

NJOPKP Rp 399.500.000

PBB terutang 0,5% x 20% x Rp 399.500.000 = Rp 399.500

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 281: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

257

Soal Diskusi :

1. Peredaran bruto PT. PETAN dalam tahun pajak 2010 sebesar Rp

60.000.000.000 (enam puluh miliar rupiah) dengan Penghasilan Kena Pajak

sebesar Rp 4.000.000.000 (empat miliar rupiah). Hitunglah pajak

terutangnya!

2. Pak Yosep Henry mempunyai objek pajak berupa:

Tanah seluas 900 m2

dengan nilai jual Rp 250.000/m2

Bangunan (rumah dan garasi) seluas 500 m2

dengan nilai jual Rp

300.000/m2

Pagar mewah sepanjang 100 m dan tinggi 1,5 m dengan harga Rp

200.000/m2

Hitunglah pajak terutang Pak Yosep Henry!

3. Tuan Denny sudah menikah, mempunyai 3 orang anak kandung dan 1 anak

angkat. Beliau mempunyau penghasilan sebesar Rp 6.000.000/bulan. Beliau

harus membayar iuran pensiun Rp 300.000/bulan. Hitunglah PPh Tuan

Denny per bulan!

_ selamat mengerjakan_

Lembar Jawab :

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 282: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

258

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 283: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

259

Lampiran 13b

FORMAT PENILAIAN KELOMPOK SIKLUS II

Keterangan SKOR

FISKAL BERIMBANG DEFISIT SURPLUS DINAMIS PAJAK

GAMES 500 600 1.200 400 700 800

Turnamen

Soal 1 - - - - - 100

Soal 2 - - - - - 100

Soal 3 - - - 100 - -

Soal 4 - - 100 - - -

Soal 5 - - 100 - - -

Soal 6 100 - - - - -

Soal 7 - - - - - 100

Soal 8 - - 100 - - -

Soal 9 - - 100 - - -

Soal 10 - - - 100 - -

TOTAL 600 600 1.600 600 700 1.100

JUARA I III II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 284: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

260

Lampiran 23

Hasil Validitas dan Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 34 100.0

Excludeda 0 .0

Total 34 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

butir1 3.53 .563 34

butir2 3.82 .576 34

butir3 3.91 .570 34

butir4 2.79 .845 34

butir5 2.97 .388 34

butir6 3.88 .537 34

butir7 3.74 .666 34

butir8 3.94 .694 34

butir9 3.47 .706 34

butir10 3.79 .641 34

butir11 3.18 .673 34

butir12 3.82 .576 34

butir13 3.56 .991 34

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.913 .917 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 285: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

261

butir14 3.71 .629 34

butir15 3.50 .929 34

butir16 3.91 .514 34

butir17 3.50 .961 34

butir18 3.79 .641 34

butir19 3.62 .697 34

butir20 4.09 .753 34

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

butir1 69.00 68.000 .483 . .911

butir2 68.71 67.244 .553 . .909

butir3 68.62 68.486 .423 . .912

butir4 69.74 64.564 .554 . .910

butir5 69.56 68.799 .598 . .910

butir6 68.65 67.872 .524 . .910

butir7 68.79 65.441 .642 . .907

butir8 68.59 64.916 .662 . .907

butir9 69.06 64.542 .684 . .906

butir10 68.74 64.988 .716 . .906

butir11 69.35 67.023 .483 . .911

butir12 68.71 68.578 .408 . .912

butir13 68.97 61.787 .644 . .908

butir14 68.82 68.332 .392 . .913

butir15 69.03 62.211 .664 . .907

butir16 68.62 68.910 .425 . .912

butir17 69.03 62.211 .637 . .908

butir18 68.74 64.443 .772 . .904

butir19 68.91 65.477 .606 . .908

butir20 68.44 66.254 .488 . .911

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 286: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

262

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

72.53 72.802 8.532 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 287: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

263

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 288: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE … fileTuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef. Ayahku Antonius Samijo S. Pd SD (Alm) Ibuku Bernadeta Ngatijah Adikku Brigita

264

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI