PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf ·...

126
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA DI SMAN 1 NGEMPLAK TAHUN AJARAN 2019/2020 PADA MATERI FISIKA HUKUM ARCHIMEDES Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh : Feridiana Katarina Minda NIM : 151424032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf ·...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER

HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA DI SMAN 1 NGEMPLAK

TAHUN AJARAN 2019/2020 PADA MATERI FISIKA HUKUM

ARCHIMEDES

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh :

Feridiana Katarina Minda

NIM : 151424032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS

TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

SISWA KELAS XI MIPA DI SMAN 1 NGEMPLAK TAHUN AJARAN 2019/2020 PADA

MATERI FISIKA HUKUM ARCHIMEDES

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh :

Feridiana Katarina Minda

NIM : 151424032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Bapak Donatus Tarmin

Ibu Oliva Ndangon

Keluarga Besar Saya

Semua Pihak yang Selalu Mendukung Saya Selama Menempuh Pendidikan di Universitas Sanata

Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

vii

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS

TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

SISWA KELAS XI MIPA DI SMAN 1 NGEMPLAK TAHUN AJARAN 2019/2020 PADA

MATERI FISIKA HUKUM ARCHIMEDES

Feridiana Katarina Minda

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) peningkatan hasil belajar fisika pada pokok

bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

2019/2020 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Heads

Together), (2) peningkatan motivasi belajar fisika pada pokok bahasan Hukum Archimedes pada

siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran 2019/2020 dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Heads Together). Sampel penelitian ini adalah

siswa kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2 yang berjumlah 60 siswa. Kelas MIPA 1 sebagai kelas

eksperimen (pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads

Together (NHT) dan kelas MIPA 2 sebagai kelas kontrol (pembelajaran menggunakan metode

ceramah aktif).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test tertulis (pretest dan posttest)

dan angket motivasi belajar siswa. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

menggunakan pretest and posttest control group design. Data pretest dan posttest dianalisis

menggunakan uji t untuk kelompok independen dan dependen. Analisis data menggunakan

bantuan program SPSS.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran fisika pada materi pokok Hukum

Archimedes menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)

dapat: (1) meningkatkan hasil belajar siswa dan (2) meningkatkan motivasi belajar siswa SMA

Negeri 1 Ngemplak.

Kata Kunci: Motivasi, Hasil Belajar, Hukum Archimedes, Number Heads Together.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

viii

ABSTRACT

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL NUMBER HEADS TOGETHER

(NHT) TYPE TO IMPROVE MOTIVATION AND LEARNING OUTCOMES OF

STUDENTS OF CLASS XI MIPA IN SMAN 1 NGEMPLAK ACADEMIC YEAR 2019/2020

IN ARCHIMEDES LAW PHYSICS MATERIALS

Feridiana Katarina Minda

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2020

This study aims to find out: (1) the improvement of physics learning outcomes on the

subject of Archimedes Law in students of class XI MIPA of SMA Negeri 1 Ngemplak in the

2019/2020 school year using NHT (Number Heads Together) cooperative learning models, (2) the

improvement of motivation on the subjects of Archimedes Law in class XI MIPA students of SMA

Negeri 1 Ngemplak in the 2019/2020 school using the NHT (Number Heads Together) type of

cooperative learning model. The samples of this study were 60 students of class XI MIPA 1 and

MIPA 2. MIPA 1 class as an experimental class (learning using the cooperative learning model

type NHT (Number Heads Together) and MIPA 2 class as control class (learning using the active

lecture method).

The instruments used in this study were written tests (pretest and posttest) and student

learning motivation questionnaire. The research design in this study is quantitative by using

pretest and posttest control group design. Pretest and posttest data were analyzed using t test for

independent and dependent groups. Data analysis using SPSS progrsm assistance.

The results of this study indicate that learning physics in the subject matter of Archimedes

Law using the NHT (Number Heads Together) type of cooperative learning model can: (1) improve

student learning outcomes and (2) increase student learning motivation at SMA Negeri 1

Ngemplak.

Keywords: Motivation, Learning Outcomes, Archimedes Law, Number Heads Together.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………………..… ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………………….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………………………... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPERLUAN AKADEMIS ................................................................................................ vi

ABSTRAK .......................................................................................................................... vii

ABSTRACT……...……………………………………………………………..……….... viii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xi.

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... xiii.

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xiv.

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xv.

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1.Latar Belakang............................................................................................................................ 1

1.2.Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 2

BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................................ 4

2.1 Belajar............................................................................................................................. 4

2.2 Hasil Belajar ................................................................................................................... 5

2.3. Motivasi .......................................................................................................................... 7

2.4. Pembelajaran Kooperatif .............................................................................................. 12

2.5. Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Number Heads Together) ....................... 14

BAB 3 METODE PENELITIAN ........................................................................................ 22

3.1. Jenis Penelitian ............................................................................................................. 22

3.2. Desain Penelitian .......................................................................................................... 22

3.3. Subyek dan Objek Penelitian ........................................................................................ 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

xii

3.4. Variabel Penelitian ....................................................................................................... 23

3.5. Treatment ...................................................................................................................... 24

3.6. Instrument Penelitian .................................................................................................... 26

3.7. Validitas Instrumen ...................................................................................................... 32

3.8. Metode Analisis Data ................................................................................................... 33

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 39

4.1. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................................. 39

4.2. Data dan Analisis Data ................................................................................................. 43

4.3. Pembahasan .................................................................................................................. 54

4.4. Keterbatasan Penelitian ................................................................................................ 56

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 57

5.1. Kesimpulan ................................................................................................................... 57

5.2. Saran ............................................................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...………….. 58

LAMPIRAN………………………………………………………………………...……. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Menentukan Rumus Gaya Apung …………………….…………… 17

Gambar 2.2 Benda Terapung …………………………………….……………... 18

Gambar 2.3 Benda Melayang ……………………….………………....………...19

Gambar 2.4 Benda Tenggelam …………………………………………….…….19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pembuatan Soal Pretest dan Posttest………………………………………27

Tabel 3.2 Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa…………………………………………...……30

Tabel 3.3 Teknik Penskoran Untuk Soal Pretest dan Posttest…………………………………33

Tabel 3.4 Penskoran Kuesioner Motivasi Belajar Siswa………………………………………37

Tabel 4.1 Rincian Kegiatan Dan Jadwal Pelaksanaan Penelitian……………………………...39

Tabel 4.2 Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ………………......43

Tabel 4.3 Hasil Perbandingan Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol………………....45

Tabel 4.4 Hasil Perbandingan Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen………………………..46

Tabel 4.5 Hasil Perbandingan Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol……………………………46

Tabel 4.6 Hasil Perbandingan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ………………..47

Tabel 4.7 Motivasi Awal dan Akhir Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol …………..49

Tabel 4.8 Hasil Perbandingan Motivasi Awal Belajar Belajar Fisika Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol……………………………………………………………………….50

Tabel 4.9 Hasil Perbandingan Motivasi Awal Dan Akhir Kelas Eksperimen…………………51

Tabel 4.10 Hasil Perbandingan Motivasi Awal Dan Akhir Kelas Kontrol ……………………52

Tabel 4.11 Hasil Perbandingan Motivasi Akhir Belajar Fisika Kelas Eksperimen Dan Kelas

Kontrol………………………………………………………………………….....53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian ……………………….………….......………59

Lampiran 2. Surat Bukti Penelitian ………………………………….…………….....…….....60

Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen ………………………………………………............….61

Lampiran 4. RPP Kelas Kontrol …………………………………………………….....….…..71

Lampiran 5. Soal dan Kunci Jawaban LKS ……………………………………………….….79

Lampiran 7. Hasil LKS Kelas Eksperimen …………………………………...……............... 82

Lampiran 8. Hasil LKS kelas Kontrol …………….……………………....……………..…... 84

Lampiran 9. Lembar Validitas Soal dan Angket ……………..……………….………....…... 87

Lampiran 10. Contoh Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ……………….....…...… 94

Lampiran 11. Contoh Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol …………………….....….... 101

Lampiran 12. Contoh Hasil Motivasi Awal dan Akhir Kelas Eksperimen ..…………....…... 107

Lampiran 13. Contoh Hasil Motivasi Awal dan Akhir Kelas Kontrol …….………….……...111

Lampiran 14. Daftar Hadir Kelas XI MIPA 1 dan Kelas MIPA 2 …….…….……......….…. 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia semakin dituntut untuk meningkatkan kualitasnya agar

dapat mengikuti perkembangan zaman yang berkembang dengan sangat pesat. Banyak hal

yang mempengaruhi baik atau tidaknya kualitas pendidikan, salah satu hal yang berperan

adalah penerapan model pembelajaran yang diterapkan di sekolah. Saat ini seiring dengan

berkembangnya zaman dan perubahan kurikulum yang berlaku, pembelajaran tidak lagi

berpusat pada guru. Peserta didik juga ambil bagian dalam kegiatan pembelajaran, tidak

hanya menjadi anggota pasif yang hanya menerima materi, namun peserta didik juga

dituntut untuk menjadi anggota aktif dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran

ini akan menunjang dalam mengukur berhasil atau tidaknya proses pembelajaran di dalam

kelas. Apabila proses pembelajaran di dalam kelas berhasil, maka kualitas pendidikan juga

akan meningkat. Sebaliknya apabila proses pembelajaran tidak berhasil, maka efek yang

akan ditimbulkan yaitu siswa tidak akan mendapatkan pengetahuan apapun dan

menyebabkan kualitas pendidikan tidak dapat meningkat. Pada akhirnya kegiatan belajar

mengajar tidak akan mencapai tujuan pembelajaran.

Keberhasilan dari suatu pembelajaran di dalam kelas juga dipengaruhi oleh faktor

internal siswa yaitu motivasi untuk mengikuti pembelajaran. Motivasi adalah suatu

perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif

(perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (Mc. Donald dalam Syaiful Bahri Djamarah,

2000: 148). Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar, akan sulit melakukan aktivitas belajar. Dalam suatu

pembelajaran apabila motivasi dari dalam diri siswa tidak muncul maka sepanjang

pembelajaran siswa akan merasa bosan dan lebih mementingkan kegiatan lain seperti

bermain dengan teman sebangku, tidur saat pembelajaran dan lain sebagainya.

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya didapatkan bahwa tingkat motivasi siswa

terhadap fisika masih kurang. Sementara itu, penggunaan model pembelajaran di SMA

juga masih kurang bervariasi, dimana model pembelajaran dan tipe pembelajaran ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

2

ditujukan untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dalam belajar mengajar

sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup. Selain itu, berdasarkan observasi dan

wawancara dengan guru mata pelajaran fisika saat menyelesaikan suatu tugas peerkuliahan

diperoleh bahwa hasil belajar fisika pada siswa masih tergolong kurang memenuhi

ketercapaian yang diharapkan. Hasil belajar siswa yang mencapai KKM pada mata

pelajaran fisika sebagian besar berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang

ditentukan.

Dari permasalahan tersebut peneliti ingin memperbaiki khususnya pada

pembelajaran fisika dengan menerapkan suatu tipe pembelajaran yang inovatif. Salah satu

model pembelajaran yang akan diterapkan oleh peneliti yaitu model pembelajaran

kooperatif tipe NHT (Number Heads Together). Dengan model pembelajaran tersebut

diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan

menggunakan metode ini dengan membentuk kelompok-kelompok belajar dan setiap siswa

bertanggung jawab akan pemahaman teman dalam satu kelompoknya. Dengan demikian

materi yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi dapat dipahami oleh siswa dengan

mudah dalam diskusi kelompok. Dalam pembelajaran ini guru hanya bertindak sebagai

fasilitator.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian tindakan

kelas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads

Together (NHT) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas SMAN 1

Ngemplak pada materi Fisika Hukum Archimedes Tahun ajaran 2019/2020”.

1.2. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apakah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Heads Together) dapat

meningkatkan hasil belajar fisika pada pokok bahasan Hukum Archimedes pada

siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran 2019/2020?

2) Apakah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Heads Together) dapat

meningkatkan motivasi belajar fisika pada pokok bahasan Hukum Archimedes pada

siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran 2019/2020?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

3

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui :

1) Peningkatan hasil belajar fisika pada pokok bahasan Hukum Archimedes pada

siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran 2019/2020 dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Heads Together).

2) Peningkatan motivasi belajar fisika pada pokok bahasan Hukum Archimedes pada

siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran 2019/2020 dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Heads Together).

1.4. Manfaat Penelitian

1) Bagi Guru

- Melalui hasil penelitian diharapkan dapat memperluas wawasan guru

mengenai pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe number heads together (NHT) sebagai salah satu bentuk inovasi

pembelajaran.

2) Bagi Sekolah

- Sebagai bahan masukan untuk guru dan sekolah untuk menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe number heads together (NHT) dalam proses

pembelajaran dikelas.

3) Bagi Penelitian

- Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan pembelajaran

untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

4

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam

keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru

sehingga memungkinkan terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetapi baik dalam

berpikir, merasa, maupun dalam bertindak (Susanto, 2013: 4).

Rohmalina (2016: 18), memaparkan belajar sebagai semua aktivitas mental atau psikis

yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang

berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar. Sedangkan Gagne (dalam Susanto,

2013: 1) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah

perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang

tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan

dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa saat

pembelajaran berlangsung.

Burton (dalam Usman dan Setiawati, 1993: 4) mengartikan belajar sebagai perubahan

tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain

dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan

lingkungannya. Winkel (2009: 59) menyimpulkan bahwa belajar pada manusia adalah

suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,

yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan

dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.

Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

belajar adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh individu dengan upaya

untuk memperoleh suatu pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap sehingga dalam diri

individu memungkinkan terjadinya perubahan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang

berbeda antara sebelum belajar dengan sesudah belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

5

2.2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar

(Susanto, 2013: 5). Pengertian ini kemudian dipertegas kembali oleh Nawawi dalam K.

Ibrahim (dalam Susanto, 2013: 5) yang mengartikan bahwa hasil belajar sebagai tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam

skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Secara

umum, hasil belajar adalah kemampuan siswa yang diperoleh setelah melalui kegiatan

belajar.

Susanto membagi tiga macam hasil belajar, yakni pemahaman konsep (aspek kognitif),

keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih

jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.1.1. Pemahaman Konsep

Pemahaman menurut Bloom (dalam Susanto, 2013: 6), diartikan sebagai

kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Sedangkan

konsep menurut Dorothy J. Skeel dalam Nurshid Sumaatmadja (dalam Susanto, 2013:

8), merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran , suatu pemikiran, gagasan, atau

suatu pengertian. Dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep yaitu kemampuan

untuk menyerap arti dari suatu materi yang telah tergambar dalam pikiran. Untuk

mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep, guru dapat melakukan

evaluasi.

2.1.2. Keterampilan Proses

Usman dan Setiawati (dalam Susanto, 2013: 9) mengemukakan bahwa

keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan

kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan

yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan

menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai

suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya. Sedangkan Indrawati (dalam Susanto,

2013:9) membagi keterampilan proses menjadi dua bagian yaitu keterampilan proses

tingkat dasar (meliputi: observasi, klasifikasi, komunikasi, pengukuran, prediksi), dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

6

keterampilan proses terpadu (meliputi: menentukan, menyusun tabel data, menyusun

grafik, memberi hubungan variabel, memproses data, menyusun hipotesis,

merencanakan penyelidikan, dan melakukan eksperimen).

2.1.3. Sikap

Menurut Lange dalam Azwar (dalam Susanto, 2013: 10), sikap tidak hanya aspek

mental semata, melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada

kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jika mental saja yang

dimunculkan, maka belum tampak jelas sikap seseorang yang ditunjukkan. Dalam

hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian

pemahaman konsep. Dalam pemahaman konsep, maka domain yang sangat berperan

adalah domain kognitif.

Belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa

raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik

yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan

teori ini hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan

lingkungannya (Gesalt dalam Susanto, 2013: 12). Hasil belajar yang dicapai oleh

peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik

faktor internal maupun eksternal. Secara rinci, uraian mengenai faktor internal dan

eksternal, sebagai berikut (Wasliman dalam Susanto, 2013: 13) :

1) Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik,

yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi:

kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan

belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2) Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang

memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan

keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit

keadaan ekonominya, petengkaran suami istri, perhatian orangtua yang kurang

terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari

orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta

didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

7

2.3. Motivasi

Motivasi berasal dari kata “motif’ yang artinya daya upaya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat diakatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan didalm subyek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu

tujuan. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (Mc. Donald

dalam Noer Rohmah, 2012: 240). Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini

mengandung tiga elemen penting:

1) Bahwa motivasi ini mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu

manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi

didalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena

menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam

diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

2) Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini

motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat

menentukan tingkah laku manusia.

3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini

sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang

muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong

oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan, tujuan ini akan menyangkut soal

kebutuhan.

Dengan ketiga elemen diatas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi ini sebagai

sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi

yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan,

perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini

didoron karena karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga

tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Motivasi ini tumbuh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

8

ada keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami sesuatu dan mendorong serta

mengarahkan minat belajar siswa sehingga sungguh-sungguh untuk belajar dan termotivasi

untuk mencapai prestasi.

Motivasi belajar bisa timbul karena faktor instrinsik atau faktor dari dalam diri manusia

yang disebabkan oleh dorongan atau keinginan akan kebutuhan belajar, harapan dan cita-

cita. Faktor ekstrinsik juga mempengaruhi dalam motivasi belajar yakni berupa adanya

penghargaan, lingkungan belajar yang menyenangkan, dan kegiatan belajar yang menarik.

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai

dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (Mc. Donald dalam

Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 148). Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk

suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu

dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya

dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.

Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini

merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh

kebutuhannya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 148). Motivasi dibahas dalam dua sudut

pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang yang disebut

“motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut

“motivasi ekstrinsik”.

2.3.1. Pengaruh motivasi dalam pembelajaran

Menurut uraian H.C. Witherington dan Lee J (dalam Mustaqim: 68-70, 77)

salah satu faktor yang mendorong perbuatan belajar adalah faktor motivasi.

Keadaan jiwa individu yang mendorong uttuk melakukan suatu perbuatan guna

mencapai suatu tujuan bisa disebut motivasi. Motivasi dikatakan murni bila dari

individu ada keinginan yang kuat utnuk mencapai hasil belajar itu sendiri, misalnya

individu bekerja dikota XI, jarak kota tersebut dengan tempat tinggalnya 5 Km,

agar ia tidak terlalu lelah dan lebih cepat, ia lalu membeli sepeda motor, namun

karena ia belum bisa mengendarainya maka ia belajar. Motivasi belajar disini bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

9

dikatakan murni, karena tujuan utamanya adalah hasil belajar itu sendiri. Lain

halnya dengan tujuan belajar yang hanya ingin memperoleh hadiah/ganjaran atau

nilai angka. Namun pelu dimengerti meskipun hadiah atau hukuman Kurang

efektif, namun jika cara lain buntuh, jalan ini bisa ditempuh untuk menggairahkan

belajar yang sifatnya sementara.

Menurut Iskandar (2009 dalam Noer Rohmah, 2015: 243-244), ada beberapa

peran motivasi yang penting dalam belajar dan pembelajaran diantaranya adalah:

1) Peran motivasi dalam penguatan belajar. Peran motivasi dalam hal ini

dihadapkan pada suatu kasus yang memerlukan pemecahan masalah.

Misalnya seorang siswa yang kesulitan menjawab soal matematika akhirnya

dapat memecahkan soal matematika dengan bantuan rumus matematika.

2) Usaha untuk memberi bantuan dengan rumus matematika dapat

menimbulkan penguatan belajar. Motivasi ini dapat menentukan hal-hal apa

dilingkungan anak yang dapat memperkuat perbuatan belajar. Untuk itu

seorang guru perlu memahami suasana lingkungan belajar siswa sebagai

bahan penguat belajar.

3) Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar. Peran ini berkaitan

dengan kemaknaan belajar yaitu anak akan tertarik untuk belajar jika yang

dipelajarinya sedikitnya sudah bisa diketahui manfaatnya bagi anak.

4) Peran motivasi menentukan ketekunan dalam belajar. Seseorang yang sudah

termotivasi untuk belajar sesuatu akan berusaha untuk mempelajarinya

dengan baik dan tekun, dan berharap memperoleh hasil yang baik.

Dalam proses pemebelajaran motivasi belajar siswa dapat dianalogikan

sebagai bahan bakar yang dapat menggerakan mesin. Motivasi yang baik dan

memadai dapat mendorong siswa menjadi lebih aktif dalam belajar dan dapat

meningkatkan prestasi belajar dalam kelas. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh

atau peran motivasi dalam keberhasilan anak dalam belajar sangat besar, selain itu

juga peran seorang guru dalam membuat pelajaran menjadi semakin hidup dan

tidak membosankan dapat membuat siswa menjadi termotivasi dan lebih antusias

dalam mengikuti pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

10

2.3.2. Cara meningkatkan motivasi

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan

belajar dari sekolah (Noer Rohmah, 2015: 256-259).

1) Memberi Angka

Angka dalam hal ini sebagi simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa

belajar, yang utama justru mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga siswa

biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya

baik-baik.

2) Hadiah

Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah demikian. Karena

hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang

tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.

3) Saingan/Kompetisi

Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun

persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4) Ego-Involvement

Menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan

menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan

mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang

cukup penting.

5) Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan. Oleh

karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.

6) Mengetahui Hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan,akan

mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik

hasil belajar meningkat, maka akan ada motivasi pada diri siswa untuk terus

belajar, dengan suatu harapan haslnya terus meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

11

7) Pujian

Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu

diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan

sekaligus merupakan motivasi yang baik.

8) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negative tetapi kalau diberikan secara

tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh Karena itu guru harus

memahami prinsip-prinsip pemeberian hukuman.

9) Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan ada maksud untuk belajar.

Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa

maksud.

10) Minat

Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena

adanya kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan

alat motivasi yang pokok.

11) Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat

motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus

dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul

gairah untuk terus belajar.

2.3.3. Cara mengukur motivasi

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan

belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

Arden N.Frandsen (dalam Noer Rohmah, 2015: 242) mengatakan bahwa hal yang

mendorong seseorang itu untuk belajar antara lain sebagai berikut:

Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk

maju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

12

Adanya keinginan untuk mendapatkan simapati dari orang tua, guru,

dan teman-teman

Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan

usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetensi.

Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman

Adanya pengajaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar

Dengan demikian, seseorang yang termotivasi akan terlihat dari sikap dan

usaha seseorang tersebut untuk mencapai apa yang diinginkannya.

2.4. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran dimana siswa

bekerjasama dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang

berbeda dan saling membantu dalam belajar. Masing-masing anggota kelompok

bertanggungjawab mempelajari apa yang disajikan. Pembelajaran kooperatif biasanya

menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil selama beberapa minggu atau bulan

untuk kemudian diuji secara individual. Konsekuensi positif dari pembelajaran ini adalah

siswa diberi kebebasan untuk terlibat secara aktif dalam kelompok (Miftahul Huda, 2014:

32-33).

Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir

oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara

sosial diantara kelompok-kelompok pembelajar yang didalamnya setiap pembelajar

bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan

pembelajaran anggota-anggota yang lain (Roger, dkk, dalam Miftahul Huda, 2014: 29).

Pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai suasana pembelajaran dimana para siswa

saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik

demi mencapai tujuan bersama (Parker, dalam Huda, Miftahul. 2014: 29).

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran berbasis sosial. Model pembelajaran ini

didasarkan pada falsafat homo homini socious. Falsafah ini menekankan bahwa manusia

adalah makhluk sosial. Dialog interaktif (interaksi sosial) adalah kunci dari semua

kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Ada unsur-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

13

unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok

yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan

benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif (Anita Lie, dalam Suprijono,

2009: 56).

Menurut Agus Suprijono dalam bukunya yaitu Cooperative Learning (2009: 58-61)

untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran kooperatif harus

diterapkan. Lima unsur tersebut adalah:

1) Positive interdependence (saling ketergantungan positif)

Unsur ini memiliki dua pertangggungjawaban kelompok. Pertama, kelompok

mempelajari bahan yang diberikan. Kedua, masing-masing individu memiliki

tanggungjawab untuk mempelajari bahan yang ditugaskan. Dengan demikian, peserta

didik dapat saling mendukung dan saling berhubungan, saling melengkapi, dan saling

terikat dengan peserta didik lain dalam kelompok.

2) Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan)

Pertanggungjawaban akan muncul jika dilakukan pengurukuran terhadap keberhasilan

kelompok. Dalam hal ini, setiap anggota kelompok menyumbangkan ide untuk

menyelesaikan bahan yang ditugaskan. Pada akhir pembelajaran setiap anggota

kelompok memperoleh nilai yang tinggi agar dapat menyumbangkan poin kepada

kelompoknya.

3) Face to face promotive interaction (interaksi promotif)

Interaksi promotif ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan

positif. Ciri-ciri interaksi promotif diantaranya saling membantu secara efektif dan

efisien, saling memberi informasi yang diperlukan, saling mengingatkan, saling

membantu dalam merumuskan dan mengembangkan argumentasi, saling percaya, dan

saling memberikan motivasi untuk menghasilkan keberhasilan bersama.

4) Interpersonal skill (komunikasi antar anggota)

Untuk mengkoordinasikan peserta didik dalam pencapaian tujuan, beberapa hal yang

perlu dilakukan oleh peserta didik diantaranya saling mengenal dan mempercayai,

saling menerima dan mendukung, mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif,

dan mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

14

5) Group processing (pemrosesan kelompok)

Pemrosesan mengandung arti menilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat

diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota

kelompok. Siapa diantara kelompok yang membantu dan tidak membantu. Tujuan

pemrosesan kelompok adalah untuk meningkatkan efektivitas anggota dalam

memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan

kelompok.

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa

prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan

sosial. Salah satu aksentuansi model pembelajaran kooperatif adalah interaksi kelompok

(Suprijono, 2009: 63-64).

2.5. Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Number Heads Together)

NHT (Number Heads Together) atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa dan

sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. NHT (Number Heads Together)

pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak

siswa dalam menelaah materi yang tercakup terhadap isi pembelajaran tersebut (Trianto,

2011: 82). Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan

struktur empat fase sebagai sintaks NHT sebagai berikut: (a) penomoran, (b) pengajuan

pertanyaan, (c) berpikir bersama, (d) pemberian jawaban.

NHT (Number Heads Together) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 5

siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda kemudian

kepada setiap anggota kelompok diberi nomor 1 sampai 5. Pengelompokkan dapat

ditentukan dengan melihat nilai yang mereka peroleh pada saat mengikuti pretest. Guru

menyajikan materi dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing. Dalam

kerja kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan

dikerjakan bersama-sama dengan anggota kelompoknya. Apabila terdapat anggota

kelompok yang mengalami kesulitan dengan tugas yang diberikan, maka anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

15

kelompok lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya,

sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru.

Langkah berikutnya guru memanggil salah satu nomor tertentu, kemudian siswa yang

memiliki nomor yang sesuai ditiap kelompok mencoba menjawab pertanyaan dengan

mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka secara bergantian untuk seluruh kelas.

Berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan, guru dapat mengembangkan diskusi lebih

dalam, sehingga siswa dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan

yang utuh.

Menurut Slavin (2008:256) pembelajaran menomori bersama sangat baik untuk

menambah tanggung jawab individual dalam diskusi kelompok, karena sebelumnya tidak

diberitahu siapa yang akan mewakili kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

sehingga siswa menjadi lebih fokus. Namun, model pembelajaran kooperatif tipe NHT juga

memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut beberapa kelebihan dan kekurangannya

menurut Hill dalam Trianto (2007):

Kelebihan

- Meningkatkan prestasi siswa

- Memperdalam pemahaman siswa

- Menyenangkan siswa dalam belajar

- Mengembangkan sikap kepemimpinan siswa

- Mengembangkan rasa percaya diri siswa

- Mengembangkan rasa saling memiliki

Kekurangan

- Membutuhkan waktu yang cukup lama bagi siswa dan guru saat proses

pengelompokkan siswa dengan tempat duduk yang berbeda-beda dan harus

ditata ulang.

- Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

16

2.6. Materi Pembelajaran Hukum Archimedes

Penjelasan materi Hukum Archimedes ini menggunakan referensi buku yaitu:

Fisika untuk SMA/MA kelas XI peminatan Matematika dan IPA kurikulum 2013

edisi revisi karya Indarti, Aris Prasetyo Nugroho, Naila Hilmayana Syifa yang

diterbitkan oleh penerbit Mediatama, buku ini merupakan buku yang dipakai siswa

disekolah sebagai pegangan.

Fisika untuk SMA/MA kelas XI kurikulum 2013 yang ditulis oleh Kanginan dan

diterbitkan oleh penerbit Erlangga pada tahun 2013.

Fisika edisi kelima jilid 1 yang ditulis oleh Giancoli dan diterbitkan oleh penerbit

Erlangga pada tahun 2001.

Konsep gaya apung dan Hukum Archimedes

Benda-benda yang dimasukan kedalam fluida mempunyai berat yang lebih

kecil daripada saat benda diluar fluida tersebut. Sebagai contoh sebuah batu yang

besar mungkin terasa sulit saat diangkat dari tanah dan terasa mudah dari dasar

sungai. Banyak benda, seperti kayu, mengapung dipermukaan air. Itu menunjukan

bahwa terdapat gaya lain yang bekerja terhadap benda yang melawan gaya berat

benda. Gaya ini adalah gaya apung atau gaya keatas.

Besar gaya apung bergantung pada volume benda yang tercelup dan fluida

yang dipindahkan (didesak). Seluruh benda yang dicelupkan seluruhnya dalam zat

cair selalu menggantikan volume zat cair yang sama dengan volume benda itu

sendiri. Archimedes mengaitkan antara gaya apung dan volume zat yang

dipindahkan benda (Kanginan, 2013: 270). Besarnya gaya apung juga dipengaruhi

oleh massa jenis fluida. Semakin besar massa jenis fluida, semakin besar gaya

apungnya, dan sebaliknya. Oleh karena itu, berat benda yang tercelup dalam fluida

selalu lebih kecil daripada berat benda sesungguhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

17

Perhatikan sebuah silinder dengan tinggi h dan luas A yang tercelup

seluruhnya dalam zat cair dengan massa jenis ρf (gambar 2.1). Fluida melakukan

tekanan hidrostatik P1 = ρf.g.h1 pada bagian atas silinder. Gaya yang berhubungan

dengan tekanan adalah F1 = P1A sehingga F1 = ρf.g.h1.A dengan arah kebawah.

Dengan cara yang sama fluida juga melakukan tekanan hidrostatis F2 = ρ2.A =

ρf.g.h2. A dengan arah keatas. Resultan kedua gaya ini adalah gaya apung Fa.

Fa = F2-F1 karena F2 > F1 ….(2.1)

= ρf. g. h2. A - ρf. g. h1. A

= ρf. g. A (h2-h1)

= ρf. g. A.h sebab h2-h1 = h………….(2.2)

= ρf. g.Vbf (2.3)

(karena A. h = Vbf = volume benda yang tercelup dalam fluida)

Hukum Archimedes berlaku untuk semua fluida (zat cair atau gas). Vbf =

volume silinder yang tercelup dalam fluida. Jika benda tercelup semuanya, Vbf =

volume benda. Tetapi jika benar hanya tercelup sebagiannya, Vbf = volume benda

yang tercelup dalam fluida saja. Tentu saja, Vbf < volume benda. Karena massa jenis

(ρ) adalah massa (m) dibagi volume (V), maka m= ρ.V dengan m adalah massa zat

cair yang dipindahkan. Dengan demikian gaya apung pada silinder sama dengan

berat fluida yang dipindahkan. Hal ini merupakan penemuan Archimedes (218-212

SM) dan yang kemudian disebut sebagai prinsip atau Hukum Archimedes.

Gambar 2.1 Menentukan

Rumus Gaya Apung

h1

h2

F1

F2

h

A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

18

1) Terapung, Melayang, dan Tenggelam

(1) Terapung

Benda yang terapung akan memiliki bagian yang ada

dipermukaan fluida. Dalam keadaan diam atau setimbang, maka

gaya keatas sama dengan berat benda.

Gambar 2.2 benda terapung

FA = Wb, tetapi FA < FAmaksimum (2.4)

FA maksimum merupakan gaya apung ketika benda masuk

semua kedalam fluida.

Pada benda yang terapung, sebagian volume benda yang

dipermukaan fluida dan sebagian lagi didalam fluida.

(2) Melayang

Sebuah benda melayang didalam fluida, jika semua bagian

benda tersebut tercelup dalam fluida. Dengan gaya keatasnya sama

dengan berat benda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

19

Gambar 2.3 benda melayang.

FA = Wb, tetapi FA = FAmaksimum (2.5)

Berdasarkan persamaan diatas, benda melayang jika semua

volume benda tercelup dalam fluida.

(3) Tenggelam

Sebuah benda tenggelam didalam fluida, jika semua bagian

benda tercelup dalam fluida. Dengan gaya berat benda lebih besar

daripada gaya keatasnya.

Gambar 2.4 benda tenggelam

FA < Wb, tetapi FA = FAmaksimum (2.6)

Berdasarkan persamaan diatas, benda tenggelam jika semua

volume benda tercelup kedalam fluida.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

20

2) Hukum Archimedes dalam Kehidupan sehari-hari

(1) Kapal Laut dan Kapal Selam

Kapal laut terbuat dari besi atau kayu yang dibuat berongga dibagian

tengahnya. Rongga pada bagian tengah kapal laut ini bertujuan agar

volume air laut yang dipindahkan badan kapal bervolume besar.

Aplikasi ini berdasarkan bunyi hukum Archimedes dimana gaya keatas

suatu benda sebanding dengan banyaknya air yang dipindahkan.

Dengan menggunakan prinsip tersebut maka kapal laut bisa terapung

dan tidak tenggelam.

Berbeda dengan kapal selam yang memang dikehendaki untuk bisa

tenggelam di air dan juga mengapung diudara. Untuk itu pada bagian

tertentu pada kapal selam dipersiapkan sebuah rongga yang dapat

menampung sejumlah air laut yang bisa diisi dan dibuang sesuai

kebutuhan. Saat ingin menyelam, rongga tersebut diisi dengan air laut

sehingga berat kapal selam bertambah. Sedangkan saat ingin

mengapung, air laut dalam rongga tersebut dikeluarkan sehinga kapal

selam menjadi ringan dan mampu melayang dipermukaan laut.

(2) Jembatan Ponton

Jembatan pontong adalah sebuah jembatan yang terbuat dari

kumpulan drum-drum kosong yang melayang diatas air dan diatur

sedemikian rupa sehingga menyerupai sebuah jembatan. Jembatan

ponton disebut juga jembatan apung. Untuk bisa dijadikan sebagai

jembatan, drum-drum tersebut harus berada dalam kondisi kosong dan

tertutup rapat sehingga udara dalam drum tidak dapat keluar dan air

tidak dapat masuk kedalam. Dengan cara itu berat drum dapat

diminimalkan sehingga bisa terapung diatas permukaan air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

21

(3) Balon udara

Seperti halnya zat cair, udara termasuk fluida juga melakukan gaya

apung seperti pada benda. Gaya apung yang dilakukan diudara pada

benda sama dengan berat udara yang dipindahkan pada benda. Sebuah

balon udara yang diisi dengan gas panas memiliki prinsip kerja sebagai

berikut: mula - mula balon diisi dengan gas panas sehingga

menggelembung dan volumenya bertambah. Bertambahnya volume

balon berarti bertambah pula volume udara yang dipindahkan oleh

balon. Hal ini berarti gaya apung bertambah besar. Suatu saat gaya

apung menjadi lebih berat daripada berat total balon (berat balon dan

muatan), sehingga balon mulai bergerak naik.

Awak balon udara terus menambah gas panas sampai balon itu

mencapai ketinggian tertentu. Setelah ketinggian yang diinginkan

tercapai, awak balon mengurangi zat panas sampai tercapai gaya apung

sama dengan berat balon. Pada saat irulah balon melayang diudara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

22

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis

penelitian yang menggunakan data berupa skor atau angka, kemudian menggunakan

analisis statistik (Suparno, 2014: 119)

3.2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pretest dan posttest group kontrol dimana dalam

proses penelitian menggunakan dua kelas yaitu satu sebagai kelas kontrol dan satu

sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen adalah kelas yang menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Heads Together), sedangkan kelas kontrol

merupakan kelas yang menerapkan metode ceramah aktif sebagai pembanding untuk

melihat keberhasilan penerapan metode pada kelas eksperimen. Kedua kelas tersebut

masing-masing akan diberi soal pretest dan posttest. Soal pretest diberikan sebelum kelas

mendapat eksperimen sedangkan soal posttest diberikan setelah kelas mendapat

eksperimen.

Kelas Eksperimen P1 X1 Q1

Kelas Kontrol P2 X2 Q2

Keterangan:

P1 = Pretest kelas eksperimen

P2 = Pretest kelas kontrol

Q1 = Posttest kelas eksperimen

Q2 = Posttest kelas kontrol

X1 = Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

X2 = Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

23

3.3. Sampel, Tempat serta Waktu

2.3.4. Sampel penelitian

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 64 siswa, yaitu 32 siswa kelas XI MIPA

1 sebagai kelas eksperimen dan 32 siswa kelas XI MIPA 2 sebagai kelas

kontrol.

2.3.5. Tempat dan Waktu Penelitian

- Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negri 1 Ngemplak kelas XI MIPA 1 dan

XI MIPA 2. Alasan memilih sekolah ini sebagai tempat penelitian adalah:

1) Di SMA Negri 1 Ngemplak belum pernah diterapkan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT khususnya pada pelajaran fisika.

2) Setelah dua kali mengunjungi sekolah dan melakukan pengambilan data

disekolah untuk beberapa mata kuliah, saya menemukan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe NHT cocok diterapkan disekolah.

- Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada September – Oktober 2019.

3.4. Variabel Penelitian

1) Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe

NHT (Number Heads Together).

2) Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar (aspek kognitif) dan

motivasi siswa pada pembelajaran fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

24

3.5 Treatment

Eksperimen adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang akan diteliti agar

mendapat data yang diinginkan. Treatment dapat berwujud metode pengajaran tertentu

kepad siswa, untuk melihat apa dampaknya metode pengajaran itu dibandingkan metode

pengajaran biasa (Suparno, 2010: 51-52). Treatment yang digunakan dalam penelitian

ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Heads Together). Model

pembelajaran ini mengajak siswa untuk bekerjasama dalam kelompok dan saling

berdiskusi satu sama lain, saling menghargai pendapat satu dengan yang lainnya dan

menumbuhkan rasa percaya diri ketika diminta guru untuk menyelesaikan soal latihan

dan menjelaskan konsep fisika khususnya pada pokok bahasan Hukum Archimedes

didepan seluruh warga kelas.

Karena subyek yang dipakai dalam penelitian terdapat dua kelas (satu kelas

eksperimen dan satu kelas kontrol), maka dibuat gambaran rencana pembelajaran.

- Untuk kelas eksperimen

(1) Mengadakan pretest untuk siswa-siswi kelas eksperimen.

(2) Penjelasan materi Hukum Archimedes kepada siswa dengan mengunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT dilengkapi dengan beberapa

demonstrasi.

(3) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan hasil pretest dimana

dalam satu kelompok akan ada siswa dengan masing-masing kemampuan

menyelesaikan soal yang berbeda.

(4) Peneliti membagikan nomor yang sama untuk semua kelompok. Misalnya,

dalam setiap kelompok terdapat enam orang maka pada masing-masing

kelompok akan mendapatkan nomor satu – enam dan dibagikan kepada

setiap anggota secara acak. Artinya dalam setiap kelompok memiliki nomor

yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

25

(5) Siswa dipersilahkan untuk menyelesaikan soal yang ada pada Lembar

Kerja Siswa yang berisi tentang Hukum Archimedes dengan berdiskusi

dalam kelompok.

(6) Peneliti menyebut nomor secara acak dan semua siswa yang mendapat

nomor yang disebutkan yang akan mewakili kelompok menyelesaikan soal

dan menjelaskan kepada seluruh warga kelas.

(7) Siswa bersama peneliti menyimpulkan hasil pembelajaran menggunakan

model kooperatif tipe NHT (Number Heads Together).

(8) Siswa mengerjakan posttest.

- Untuk Kelas Kontrol

Kelas kontrol digunakan sebagai pembanding dengan kelas eksperimen.

Proses pembelajaran pada kelas kontrol hanya menggunakan model

pembelajaran biasa tanpa mengelompokkan siswa dan menggunakan

metode ceramah. Gambaran rencana kegiatan pada kelas kontrol adalah:

(1) Mengadakan pretest menggunakan soal pretest yang sama dengan

kelas eksperimen.

(2) Peneliti menjelaskan materi Hukum Archimedes kepada siswa

dengan mengunakan metode ceramah.

(3) Siswa dipersilahkan untuk menyelesaikan soal yang ada pada

Lembar Kerja Siswa yang berisi tentang Hukum Archimedes

bersama teman duduknya.

(4) Siswa mengerjakan posttest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

26

3.6. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah instrumen tes yang berupa

tes kemampuan kompetensi siswa untuk menguji pemahaman siswa, dan instrumen

non-tes yang berupa angket atau kuisioner yang digunakan untuk menguji motivasi

siswa terhadap pembelajaran fisika pada materi Hukum Archimedes.

3.6.1. Instrumen proses pembelajaran

Instrumen proses pembelajaran yang digunakan adalah LKS dan RPP. LKS

yang dibuat berisi tentang soal-soal latihan tentang Hukum Archimedes yang

akan dikerjakan siswa secara berkelompok pada kelas trearment dan secara

individu pada kelas kontrol. Sedangkan RPP digunakan oleh peneliti

digunakan sebagai pedoman selama proses pembelajaran dengan berpatokan

pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada.

3.6.2. Instrumen pengumpulan data

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah instrumen tes yang

berupa tes kemampuan kompetensi siswa untuk menguji pemahaman siswa,

dan instrumen non-tes yang berupa angket atau kuisioner yang digunakan

untuk menguji motivasi siswa terhadap pembelajaran fisika.

Instrumen tes yang digunakan berbentuk soal tertulis (uraian). Soal

diberikan untuk mengukut kemampuan kompetensi siswa serta pemahaman

siswa terhadap materi inti yang akan dipelajari. Tes tertulis dilaksanakan

sebanyak dua kali, yaitu pada tes awal (pretest) dan pada tes akhir (posttest).

Tes awal digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa atau

mengukur materi prasyarat yang akan digunakan saat memasuki materi inti.

Kemudian tes akhir digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa

setelah dilakukan proses pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil posttest

ini dianalisis guna mengetahui kompetensi siswa setelah dilakukan

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

27

1) Pretest dan posttest

Tabel 3.1 Kisi-kisi pembuatan soal pretest dan posttest

IPK(Indikator

Pencapaian

Kompetensi)

Soal Jawaban No.

Soal

Siswa dapat

menjelaskan

pengaruh gaya

apung terhadap

berat benda.

Archimedes diminta oleh sang raja

untuk membuktikan apakah

mahkotanya murni atau tidak.

Kemudian, untuk mengetahuinya

Archimedes mengukur berat

mahkota di udara dan di dalam air.

Menurut kalian mana yang lebih

berat hasil pengukurannya? Di udara

atau didalam air? Mengapa?

Lebih berat saat di

darat, karena benda

mengalami gaya

apung atau gaya

angkat yang

diberikan air

sehingga menjadi

lebih ringan saat

ditimbang dalam

air.

1

Siswa dapat

menjelaskan

hubungan

massa jenis

terhadap

peristiwa

terapung,

melayang dan

tenggelam.

1. Zat cair A dan B masing-masing

memiliki massa jenis 900 kg/m3

dan 700 kg/ m3. Jika suatu benda

yang mas sa jenisnya 800 kg/m3

dimasukkan dalam kedua zat

tersebut secara bergantian, maka

apa yang akan terjadi? Apakah

benda akan terapung, melayang

atau tenggelam? Jelaskan

jawabanmu?

1. Benda terapung

pada zat A dan

tenggelam pada

zat B. hal ini

karena massa

jenis zat A >

massa jenis benda

dan massa jenis

zat B < massa

jenis benda.

2,3

2. Sebuah kantong plastik berisi air

bermassa 1 kg dimasukkan ke

dalam kolam yang diketahui

massa jenis air kolam adalah

1gr/cm3. Jelaskan bagaimana

kondisi kantong pastik berisi air

tersebut! Apakah kantong plastik

berisi air tersebut akan terapung,

melayang atau tenggelam?

Jelaskan jawabanmu?

2. Plastik akan

melayang, karena

benda akan

melayang jika

massa jenis

kantong plastik

berisi air sama

dengan massa

jenis kolam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

28

IPK(Indikator

Pencapaian

Kompetensi)

Soal Jawaban No.

Soal

Siswa dapat

mengetahui

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

gaya apung.

1. Terdapat dua buah kubus

yang terbuat dari kayu,

panjang sisi kubus adalah 4

cm. kubus 1 tercelup ¼

bagian di dalam air dan

kubus 2 tercelup ¾ bagian

dalam air. Bagaimana gaya

apung yang dialami oleh

kedua kubus, apakah sama

atau berbeda? Kubus mana

yang mengalami gaya

apung terbesar? Jelaskan!

1. Kedua kubus mengalami

gaya apung yang

berbeda. Kubus 2 yang

tercelup ¾ bagian

mengalami gaya apung

lebih besar karena

semakin besar volume

benda yang tercelup

maka gaya apung yang

dialami oleh benda

tersebut akan semakin

besar pula. Dengan

catatan jika fluida dan

percepatan gravitasi

tempat benda yang

dicelupkan sama).

1

2. Benda bervolume 150 cm3

dimasukkan ke dalam

wadah berisi cairan yang

memiliki massa jenis

sebesar 0,7 gr/cm3. Jika 1/3

bagian dari benda tersebut

muncul di permukaan,

berapakah gaya angkat

yang diterima oleh benda

tersebut!

2. Diketahui:

𝜌𝑐 = 0,7 gr/cm3 = 700

kg/m3

𝑉𝑏 = 150 cm3 = 1,5 10-4

m3

𝑉𝑏𝑓 = 2/3 Vb = 10-4 m3

Ditanyakan: 𝐹𝑎

𝐹𝑎 = 𝜌𝑚 𝑔 𝑉𝑏𝑓

𝐹𝑎 = (700 kg/m3)(10

m/s2)( 10-4 m3)

𝐹𝑎 = 0,7 N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

29

Indikator Soal jawaban No.

soal

Siswa dapat

menggambarkan

peristiwa terkait

gaya apung dan

Hukum

Archimedes

melayang dan

tenggelam.

Budi dengan sengaja

menjatuhkan sebuah bola

kedalam kolam renang,

sebelumnya Budi sudah

mengukur jari-jari dan massa

dari bola tersebut. Diketahui

jari-jari bola 2 cm dan massa

bola 0,4 kg. Bagaimana

keadaan bola didalam air?

Apakah terapung, melayang

atau tenggelam? Gambarlah

gaya-gaya yang bekerja pada

bola tersebut! (ρair = 1 gr/cm3)

Analisis keadaan benda

dalam air :

ρair = 1000 kg/m3 = 1

kg/L= 1 gr/cm3

Vbola = 4/3 πr3 = 4/3 x 3,14

x 2 cm3 = 33,5 cm3

ρbenda = m/v = 400 gr/33,5

cm3 = 11,9 gr/cm3. Massa

jenis benda lebih besar

dari massa jenis air maka

benda akan tenggelam.

6

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) merupakan penanda pencapaian

kompetensi dasar (KD) yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur, yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2) Kuesioner

Instrumen non-tes berupa angket/kuisioner, yang digunakan untuk

mengukur motivasi siswa terhadap pembelajaran fisika khususnya pada

materi inti yang akan dipelajari. Model skala yang digunakan dalam

angket/kuisioner ini adalah skala Likert dan terdiri atas empat macam

respon yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Pernyataan yang dibut dalam angket ini digolongkan dalam pernyataan

positif dan negatif. Dimana penentuan skor dilakukan dengan cara

sederhana yaitu diberi skor empat untuk sangat setuju, skor tiga untuk

setuju, skor dua untuk tidak setuju, dan skor satu untuk sangat tidak setuju.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

30

Tabel 3.2 Kisi Angket Motivasi Belajar Fisika

No Aspek Indikator Pernyataan

1 Kesenangan dan

Ketertarikan

Menunjukan sikap dan

perasaan senang ataupun

tidak senang dalam suatu

pembelajaran dalam

kelas

Saya senang belajar fisika

secara berkelompok

Menunjukan gairah

dalam pembelajaran

fisika

Belajar fisika berkelompok

membuat saya fokus dalam

mengikuti pelajaran.

Menunjukan minat dalam

pembelajaran fisika

dengan metode tertentu

Bekerja bersama kelompok

dalam mengerjakan soal

fisika membuat saya

bersemangat

Menunjukan ketertarikan

dalam proses

pembelajaran dengan

metode tertentu

Belajar berkelompok

dengan berdiskusi dan

memecahkan persoalan

bersama dalam konsep

fisika membantu saya dalam

melanjutkan studi

dikemudian hari.

Menunjukan rasa

nyaman dalam

pembelajaran fisika

dengan metode tertentu

Belajar berkelompok

dengan berdiskusi dan

memecahkan persoalan

bersama dalam materi fisika

membantu saya dalam

memahami secara

mendalam tentang materi

Hukum Archimedes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

31

No Aspek Indikator Pernyataan

Menunjukan perilaku positif

dalam proses pembelajaran

fisika dengan metode tertentu

Belajar berkelompok

dengan berdiskusi dan

memecahkan persoalan

bersama membuat saya

menjadi percaya diri

menyelesaikan soal dan

menjelaskan konsep

fisika dihadapan teman-

teman dan guru.

2 Ketekunan Menunjukan ketekunan

dalam mengerjakan tugas-

tugas dari seorang guru

Saya mengerjakan tugas

yang diberikan guru

dengan baik dan tepat

waktu

Menunjukan kesiapan dalam

setiap pembelajaran

Saya mempelajari materi

fisika sebelum

pembelajaran.

Menunjukan sikap pantang

menyerah dalam menghadapi

permasalahan belajar

Meskipun diminta

mengerjakan soal yang

sulit saya tulus

mengerjakannya sampai

selesai.

Menunjukan usaha yang

dilakukan untuk mencapai

tujuan mereka

Saya bertanya kepada

guru jika ada yang tidak

saya pahami.

3 Ketercapai

an tujuan

belajar

Menunjukan suatu kebutuhan

siswa dalam belajar

Belajar berkelompok

dengan berdiskusi dan

memecahkan persoalan

bersama membantu saya

mengerjakan soal.

Menunjukan harapan dan

cita-cita masa depan siswa

dalam belajar

Bantuan teman dalam

belajar bersama membuat

saya tidak putus asa

dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

32

No Aspek Indikator Pernyataan

Menunjukan keunggulan

pembelajaran dengan metode

tertentu

Dengan belajar berdiskusi

dan memecahka persoalan

bersama dalam kelompok

membuat saya merasa

belajar fisika itu mudah.

Menunjukan kegunaan

mengikuti pembelajaran

fisika dengan metode tertentu

Belajar berkelompok

dengan berdiskusi dan

memecahkan persoalan

bersama dalam materi

fisika meningkatkan

prestasi belajar secara

bertahap.

Menunjukan sikap sosial

dalam belajar fisika dengan

metode tertentu

Belajar berkelompok

dengan berdiskusi dan

memecahkan persoalan

bersama dalam materi

fisika membuat saya

belajar untuk saling

membantu menyelesaikan

soal dan menyesuaikan

pemahaman dengan teman.

3.7. Validitas Instrumen

Validitas menunjuk pada kesesuain, kepenuh-artian, bergunanya kesimpulan yang

dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Suatu tes disebut valid bila

memang mengukur yang mau diukur (Suparno, 2007: 67-68). Instrumen-instrumen

yang akan divalidasi adalah soal- soal pretest dan posttest, kuesioner motivasi siwa

selama mengikuti proses pembelajaran menggunakan metode NHT (Number Heads

Together).

Proses validasi dilakukan oleh dosen yang ahli dalam bidang tersebut yaitu Drs.

Domi Severinus, M.Si sebagai validator angket motivasi dan Elisabeth Dian Atmajati,

M.Si sebagai validator soal pretest dan posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

33

3.8. Metode Analisis Data

3.8.1. Teknik penskoran untuk soal pretest dan posttest

Teknik penskoran dibuat dengan skor yang berbeda untuk setiap nomor soal yaitu

tergantung pada tingkat kesulitan soal.

Tabel 3.3 Teknik Penskoran untuk soal pretest dan posttest

No.

Soal

Indikator Skor Skor

Maksimal

1 Siswa dapat menjelaskan konsep pengaruh gaya

apung terhadap benda.

10

10 Siswa dapat menyebutkan mahkota lebih berat jika

ditimbang diudara dengan benar namun kurang

lengkap dalam menjelaskan konsep pengaruh gaya

apung terhadap benda.

7,5

Siswa dapat menyebutkan mahkota lebih berat jika

ditimbang diudara namun salah menjelaskan konsep

Hukum Archimedes.

5

Siswa hanya menyebutkan mahkota lebih berat jika

ditimbang diudara tanpa menjelaskan konsep Hukum

Archimedes.

2,5

Siswa menuliskan jawaban namun salah 1

2 Siswa dapat menyebutkan peristiwa yang terjadi dan

menjelaskan hubungan massa jenis dengan peristiwa

terapung, melayang dan tenggelam pada zat cair A dan

B dengan benar.

15

15

Siswa dapat menyebutkan peristiwa yang terjadi

namun Kurang lengkap menjelaskan hubungan massa

jenis dengan peristiwa terapung, melayang dan

tenggelam pada zat cair A dan B.

11

Siswa hanya menyebutkan peristiwa yang terjadi

dengan benar namun salah menjelaskan alasannya.

7

Siswa menyebutkan peristiwa zat cair A atau zat cair

B dengan benar namun salah menjelaskan alasannya.

3

Siswa menuliskan jawaban namun salah 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

34

No

soal

Indikator Skor Skor

Maksimal

3 Siswa dapat menyebutkan kondisi kantong plastik dan

menjelaskan peristiwa yang terjadi pada kantong

plastik yang dimasukkan kedalam kolam dengan

benar.

15

15

Siswa dapat menyebutkan kondisi kantong plastik

namun kurang lengkap menjelaskan peristiwa yang

terjadi pada kantong plastik yang dimasukkan

kedalam kolam.

11

Siswa dapat menyebutkan kondisi kantong plastik

namun salah menjelaskan peristiwa yang terjadi pada

kantong plastik yang dimasukkan kedalam kolam.

7

Siswa hanya menyebutkan kondisi kantong plastik

tanpa menjelaskan peristiwa yang terjadi.

3

Siswa menuliskan jawaban namun salah 1

4 Siswa menyebutkan dan menjelaskan kubus mana

yang mengalami gaya apung terbesar.

15

15 Siswa menyebutkan kubus mana yang mengalami

gaya apung terbesar dengan benar namun kurang

lengkap menjelaskan kubus mana yang mengalami

gaya apung terbesar.

11

Siswa menyebutkan kubus mana yang mengalami

gaya apung terbesar dengan benar namun keliru

menjelaskan alasannya.

7

Siswa menyebutkan kubus mana yang mengalami

gaya apung terbesar dengan benar namun salah

menjelaskan alasannya.

3

Siswa menuliskan jawaban namun salah 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

35

No

soal

Indikator Skor Skor

Maksimal

5. Siswa menyelesaikan perhitungan dengan rumus

benar

10

10 Siswa menyelesaikan perhitungan dengan rumus

benar namun ada kesalahan perhitungan

7,5

Siswa dapat menuliskan hasil akhir dengan benar

beserta satuannya

5

Siswa dapat menuliskan hasil akhir dengan benar

tanpa satuan

2,5

Siswa menuliskan jawaban namun salah 1

6 Siswa dapat menjelaskan keadaan benda dan

peristiwa apa yang terjadi pada benda saat masuk

kedalam air dan mampu menggambarkan gaya-gaya

yang bekerja pada benda dengan benar.

15 15

Siswa menjelaskan keadaan benda dan peristiwa apa

yang terjadi pada benda saat masuk kedalam air

dengan benar namun salah menggambarkan gaya-

gaya yang bekerja pada benda.

11

Siswa kurang lengkap menjelaskan keadaan benda

dan peristiwa apa yang terjadi pada benda saat

masuk kedalam air namun mampu menggambarkan

gaya-gaya yang bekerja pada benda dengan benar.

7

Siswa hanya menjawab benda yang mengalami gaya

apung terbesar dengan benar namun tidak

menjelaskan alasannya dan salah menggambar

gaya-gaya yang bekerja pada benda.

3

Siswa menuliskan jawaban namun salah 1

Skor

Maksimal

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

36

3.8.2. Analisis pengetahuan siswa

Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan siswa, motivasi siswa setelah

belajar menggunakan model belajar kooperatif tipe Number Heads Together

(NHT) pada pretest dibandingkan dengan posttest dianalisis dengan

menggunakan uji T independent. Perhitungan uji T dengan bantuan SPSS dengan

tingkat signifikan 0,05. Data akan dianalisis dengan cara sebagai berikut:

1) Uji T independent untuk pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal kedua kelas

tersebut.

2) Uji T dependent untuk membandingkan pretest dan posttest untuk kelas

treatmet untuk melihat apakah ada peningkatan setelah diberikan

eksperimen.

3) Uji T dependent untuk membandingkan pretest dan posttest untuk kelas

kontrol apakah mengalami peningkatan.

4) Uji T independent untuk posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

untuk mengetahui pengetahuan akhir siswa setalah diajarkan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada kelas eksperimen dan

ceramah aktif pada kelas kontrol.

5) Persamaan umum uji T independent adalah sebagai berikut :

tobs = ( 𝑋1̅̅̅̅ − 𝑋2̅̅̅̅ )

[

(𝑛1−1)𝑆1+( 𝑛2−1) 𝑆2

22

𝑛1+ 𝑛2−2] [

1

𝑛1+

1

𝑛2]

Keterangan:

𝑛1 = Jumlah anggota kelompok 1

𝑛2 = Jumlah anggota kelompok 2

𝑆1 = Standar deviasi kelompok 1

𝑆2 = Standar deviasi kelompok 2

𝑋1 = Nilai rata-rata kelompok 1

𝑋2 = Nilai rata-rata kelompok 2

6) Persamaan uji T dependent sebagai berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

37

trel =(𝑋1−𝑋2)

√𝜀𝐷2−(𝜀𝐷)2

𝑁𝑁(𝑁−1)

Keterangan

D = perbedaan skor tiap objek = X1- X2

N = jumlah pasang skor (jumlah pasangan)

X1 = nilai pretest

X2 = nilai posttest

Df = N-1

Semua perhitungan nilai t menggunakan program SPSS dengan level signifikan ɑ = 0,05.

3.8.3. Analisis kuesioner motivasi

Untuk mengetahui motivasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran

fisika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

(Number Heads Together) peneliti membuat kuesioner dengan 15

pernyataan.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Selalu (SL), Seringkali

(SL), Kadang – Kadang (KK), Tidak Pernah (TP). Berikut tabel penskoran

setiap pernyataan.

Tabel 3.4 penskoran kuesioner motivasi belajar fisika

Skala Skor

Selalu 4

Seringkali 3

Kadang – kadang 2

Tidak Pernah 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

38

Data motivasi belajar siswa baik kelas eksperimen maupun kelas

kontrol akan diuji menggunakan uji dependent dan independent untuk

mengetahui perbedaan motivasi siswa mengikuti pelajaran fisika pada

siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

39

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas

XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 2 sebagi kelas kontrol, penelitian

dimulai tanggal 23 September 2019 sampai Kamis 3 Oktober 2019.

Penelitian ini dilakukan dengan enam kali pertemuan. Berikut adalah jadwal proses

pengambilan data tabel 4.1:

Tabel 4.1 Rincian Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Hari / Tanggal Jam

ke

Kelas Jumlah Siswa

Yang Hadir

Kegiatan

1. Senin, 23

September 2019

6-7 MIPA 1 32 - Memberikan pretest dan

angket motivasi awal

- Memberi pengantar materi

Hukum Archimedes.

2. Rabu, 25

September 2019

1-2 MIPA 2 32 - Memberikan pretset dan

angket motivasi awal

- Memberi pengantar materi

Hukum Archimedes

3. Kamis, 26

September 2019

3-4 MIPA 2 32 - Melanjutkan materi

tentang Hukum

Archimedes

- Memberikan latihan soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

40

No Hari / Tanggal Jam

ke

Kelas Jumlah Siswa

Yang Hadir

Kegiatan

4. Jumat, 27

September 2019

4-5 MIPA 1 32 - Membagi siswa dalam

kelompok.

- Melaksanakan diskusi,

mengumpulkan dan

melaporkan hasil diskusi

kelompok.

- Latihan soal.

5. Senin, 30

September 2019

6-7 MIPA 1 32 - Pelaksanaan posttest

6. Kamis, 3 Oktober

2019

3-4 MIPA 2 32 - Pelaksanaan posttest

Pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol

1) Senin, 23 September 2019

Pertemuan pertama di kelas XI MIPA 1 dengan jumlah 31 orang siswa. Pelajaran

IPA dikelas IPA I pada hari Senin pada jam ke 6 dan 7 (13.55-15.15). Pada saat

pengambilan data hari pertama peneliti ditemani oleh seorang teman yang merupakan

alumni dari SMA Negeri 1 Ngemplak. Peneliti masuk kelas diawali dengan memberikan

ucapan salam kepada siswa dan kemudian melanjutkan dengan meminta seorang siswa

untuk memimpin doa. Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan kegiatan pembelajaran

yang akan dilaksanakan.

Kegiatan inti pembelajaran pada pertemuan pertama di kelas eksperimen adalah

memberikan kuesioner motivasi dan juga pretest tentang materi fisika Hukum Archimedes.

Sebelum mengisi kuesioner dan mengerjakan soal pretest peneliti mengingatkan siswa

untuk mengisi kuesioner sesuai dengan apa yang dialami siswa tersebut, dan juga

mengerjakan sola pretestnya dengan jujur dan tidak boleh berdiskusi dengan teman-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

41

temannya. Waktu yang diberikan kepada siswa untuk mengisi kuesioner dan

menyelesaikan soal pretest yang diberikan adalah 40 Menit.

Penelitian berlangsung lama karena beberapa faktor antara lain yaitu karena

terhalang oleh acara sekolah yang diadakan saat pelajaran fisika, sehingga penelitian yang

seharusnya dilakasanakan tanggal 18 September diganti menjadi tanggal 23 September.

Faktor penghambat selain waktu adalah kurangnya keseriusan siswa dalam

mengikuti pelajaran.

2) Rabu, 25 September 2019

Pertemuan pertama dikelas MIPA 2 diawali dengan doa bersama dan perkenalan.

Pada kelas kontrol ini peneliti memberikan soal pretest yang sama dengan kelas

eksperimen, tetapi berbeda pada isi angket motivasi yang diberikan. Siswa di kelas MIPA

2 lebih tenang dibandingkan siswa di kelas MIPA 1. Hal tersebut terlihat saat mengerjakan

soal pretest dan mengisi kuesioner. Saat pemberian materi pengantar siswa sangat antusias

dan mendengarkan arahan dengan serius.

3) Kamis, 26 September 2019

Pembelajaran kedua di kelas MIPA 2 dimulai sedikit terlambat karena menunggu

beberapa anak yang sedang rapat osis dan juga beberapa anak yang masih di kantin. Setelah

melakukan presensi peneliti mereview materi yang sudah diberikan kepada siswa, dan

menjelaskan tentang persamaan-persamaan yang digunakan dalam Hukum Archimedes.

4) Jumat, 27 September 2019

Pembejaran kedua di kelas MIPA 1 dimulai dengan meminta seorang siswa

memimpin doa. Kemudian dilanjutkan dengan presensi yang dilakukan guru dengan

mengecek kehadiran siswa satu persatu. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan

lanjutan mengenai materi Hukum Archimedes dan memberikan latihan soal.

Karena kelas MIPA 1 merupakan kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen,

maka pembelajaran dilaksanakan dengan membagi siswa kedalam 5 kelompok dengan

masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang siswa. Untuk mempersingkat waktu,

pembagian kelompok sudah ditampilkan di layar monitor. Anggota kelompok dibagi

berdasarkan hasil pretest yang diperoleh setiap siswa.

Sebelum siswa duduk dalam kelompok, dibacakan peraturan yang harus dilakukan

selama proses diskusi dan presentasi. Kemudian setelah siswa sudah duduk dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

42

kelompok, LKS (Lembar Kerja Siswa) dibagikan kepada semua kelompok. Selama proses

pengerjaan semua siswa terlihat sangat antusias dalam mengerjakan, terlihat juga semua

siswa berusaha untuk saling menjelaskan karena sudah diingatkan bahwa yang akan

mempresentasikan akan dipilih secara acak.

Untuk mempersingkat waktu, setelah 30 menit waktu pengerjaan, undian dibagikan

untuk setiap kelompok, dimana setiap kelompok akan mengerjakan satu nomor. Kemudian,

nama siswa yang harus maju mengerjakan soal tersebut pada setiap kelompok diacak.

5) Senin, 30 September 2019

Pada penelitian hari terakhir di kelas MIPA 1 sebagai kelas eksperimen salah satu

siswa diminta untuk memimpin doa, kemudian dilanjutkan dengan pengecekan kehadiran

siswa.

Pertemuan terakhir diisi dengan posttest dan angket motivasi akhir siswa. Sebelum

memulai posttest peneliti mereview kembali materi Hukum Archimedes secara umum

kepada siswa. Kemudian, menjelaskan dan membacakan beberapa aturan yang harus

diikuti selama proses pengerjaan posttest dan pengisian angket motivasi akhir.

Pada akhir pertemuan, peneliti mengucapkan terima kasih kepada siwa karena telah

mengambil bagian menjadi subjek dalam penelitian dan dilanjutkan dengan meminta ijin

untuk foto bersama.

6) Kamis, 3 Oktober 2019

Pada pertemuan terakhir di kelas MIPA 2 sebagai kelas kontrol, peneliti terlebih

dahulu mengecek kehadiran siswa, kemudian dilanjutkan dengan mengingatkan siswa

bahwa hari ini akan diadakan posttest. Sebelum memulai kegiatan inti, ada review materi

Hukum Archimedes secara umum. Kemudian membacakan peraturan yang harus ditaati

selama proses pengerjaan posttest dan juga pengisian kuesioner motivasi akhir siswa.

Pada akhir pertemuan peneliti mengucapkan terima kasih kepada siswa karena telah

mengambil bagian sebagai subjek penelitian dan berfoto bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

43

4.2. Data dan Analisis Data

1) Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.2 Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

NO Skor Kelas Eksperimen Skor Kelas Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

1. 10 51 6 9

2. 5,5 65,5 9 13,5

3. 5,5 56 14 19,5

4. 12 65,5 12.5 32

5. 6,5 72 14.5 31

6. 12 52,5 9.5 17

7. 9,5 57 10 9

8. 12 69,5 9 16

9. 35,5 51,5 12 18

10 35 77,5 16 28,5

11 6,5 65,5 15 18,5

12 21,5 45 13.5 46

13 7,5 34,5 12.5 17

14 17,5 47,5 29.5 46,5

15 13,5 33 14 25

16 11,5 65 13 40,5

17 14 29 9 10

18 6,5 73 20 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

44

NO Skor Kelas Eksperimen Skor Kelas Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

19 18 57 27.5 30

20 11,5 53 13 16,5

21 6 69,5 10 16,5

22 18 47,5 13.5 6

23 31 53 14 28,5

24 18 59 14 22,5

25 31 60,5 10 20

26 0 36,5 14 17,5

27 8 37 13 23

28 13,5 37,5 27 41

29 32 72 20 34

30 15,5 53 13.5 24,5

31 15,5 40 18 9

32 28 72 29.5 8,5

Mean 15,25 54,94 14,87 29,62

Standart

Deviasi

9,48 13,49 6,01 15,89

(1) Uji t independent pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan awal

siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol pada materi Hukum Archimedes.

Perhitungan menggunakan bantuan SPSS dengan hasil analisa pretest terlihat pada tabel

4.3:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

45

Tabel 4.3 Hasil Perbandingan Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Group Statistics

Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

pretest Kelas

Eksperi

men

32 15.2500 9.47833 1.67555

Kelas

Kontrol

32 14.8750 6.01074 1.06256

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

prete

st

Equal

variances

assumed

6.084 .016 .189 62 .851 .37500 1.98406 -3.59108 4.34108

Equal

variances not

assumed

.189 52.462 .851 .37500 1.98406 -3.60547 4.35547

Berdasarkan tabel hasil perhitungan SPSS diatas, dapat dilihat bahwa nilai mean untuk pretest

untuk kelas eksperimen adalah 15,25 sedangkan mean untuk kelas kontrol adalah 14,87. Nilai | tobs

| = | 0,189 | dan p sebesar 0,851. Dengan menggunakan level signifikan ɑ = 0,05, maka nilai p =

0,851 > ɑ = 0,05 maka tidak signifikan, hal ini berarti tidak ada perbedaan pengetahuan awal

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol atau dapat disimpulkan bahwa pengetahuan awal kedua

kelas sama.

(2) Uji t dependent untuk pretest dan posttest kelas eksperimen

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode yang digunakan dapat

meningkatkan pengetahuan siswa. Hasil analisa dapat dilihat pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

46

Tabel 4.4 Hasil Perbandingan Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Paired Samples Statistics

Mean N

Std.

Deviation Std. Error Mean

Kelas

Eksperimen

Pretest 15.2500 32 9.47833 1.67555

Posttest 54.9375 32 13.48879 2.38450

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Kelas

Eksperimen

Pretest -

Posttest

-39.68750 14.88707 2.63169 -45.05486 -34.32014 -15.081 31 .000

Berdasarkan hasil pada tabel diatas diperoleh mean pada pretest siswa pada kelas

eksperimen adalah 15,25 sedangkan mean pada posttest 54,94. Nilai |tobs| = | 15,081 | dan p =

0,000 karena p = 0,000 < ɑ = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan perbedaan

pengetahuan awal dan pengetahuan akhir siswa, atau bisa dikatakan ada peningkatan sebelum

dan sesudah pemebelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe number

heads together (NHT).

(3) Uji t dependent pretest dan posttest kelas kontrol

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode ceramah aktif yang diterapkan dikelas

kontrol dapat meningkatkan pengetahuan siswa pada materi fisika Hukum Archimedes.

Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5:

Tabel 4.5 Hasil Perbandingan Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Kelas

Kontrol

Pretest 14.8750 32 6.01074 1.06256

Posttest 29.6250 32 15.88263 2.80768

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

47

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair

1

Pretest -

Posttest

-14.75000 12.89286 2.27916 -19.39837 -10.10163 -6.472 31 .000

Berdasarkan hasil pada tabel diperoleh mean pretest siswa kelas kontrol adalah = 14,87

sedangkan mean pada posttest adalah 29,62. Nilai |tobs| = | 6,472 | dan p = 0,000 karena p = 0,000

< ɑ = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan sebelum dan sesudah

pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah aktif.

(4) Uji t independent posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan akhir dari kedua kelas yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji dapat dilihat pada tabel 4.6:

Tabel 4.6. Hasil Perbandingan Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Group Statistics

Posttest Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

1.00 32 54.9375 13.48879 2.38450

2.00 32 29.6250 15.88263 2.80768

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

48

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Posttest Equal

variances

assumed

.467 .497 6.872 62 .000 25.31250 3.68360 17.94908 32.67592

Equal

variances

not

assumed

6.872 60.416 .000 25.31250 3.68360 17.94524 32.67976

Berdasarkan hasil uji menggunakan perhitungan SPSS pada tabel terlihat mean

posttest kelas eksperimen adalah = 54,94 sedangkan kelas kontrol = 29,62 dengan Nilai |tobs|

= | 6,872 | dan p = 0,000 karena p = 0,000 < ɑ = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan

ada perbedaan nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari mean yang diperoleh

dapat disimpulkan bahwa nilai akhir kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

2) Motivasi belajar siswa

Data motivasi belajar siswa diperoleh dengan cara siswa mengisi kuesioner diawal

pembelajaran materi Hukum Archimedes bersamaan dengan pelaksanaan pretest dan saat

akhir pembelajaran Hukum Archimedes bersamaan dengan pelaksanaan posttest.

Jumlah siswa yang mengisi kuesioner adalah 64 siswa, 32 siswa dari kelas eksperimen dan 32

siswa lainnya dari kelas kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

49

Tabel 4.7 Motivasi belajar awal dan akhir siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

Nomor

Absen

Nilai Motivasi Kelas

Eksperimen

Nilai Motivasi Kelas Kontrol

Motivasi

Awal

Motivasi

Akhir

Motivasi

Awal

Motivasi

Akhir

1 33 48 43 41

2 43 48 32 30

3 37 46 30 35

4 31 39 38 36

5 37 37 31 31

6 34 39 29 27

7 37 42 52 46

8 30 42 29 32

9 33 39 35 32

10 30 38 36 42

11 33 37 35 41

12 39 41 35 37

13 37 39 33 33

14 38 42 30 44

15 33 42 31 29

16 31 40 29 35

17 31 36 44 47

18 38 48 29 36

19 15 22 28 23

20 36 37 38 42

21 35 48 31 29

22 31 46 35 42

23 42 50 38 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

50

Nomor

Absen

Nilai Motivasi Kelas

Eksperimen

Nilai Motivasi Kelas Kontrol

Motivasi

Awal

Motivasi

Akhir

Motivasi

awal

Motivasi

Akhir

24 40 48 35 38

25 32 45 43 46

26 32 48 35 41

27 28 39 40 36

28 36 48 35 41

29 48 52 33 35

30 36 40 37 36

31 31 35 35 38

32 55 55 33 35

Mean 35,06 42,37 34,91 36,78

Standar

Deviasi

6,66 6,35 5,29 5,85

(1) Uji t independent motivasi belajar fisika kelas eksperimen dan kelas kontrol

Uji ini dilakukan untuk mengetahui motivasi kelas eksperimen dan kelas kontrol

sebelum pembelajaran berlangsung. Hasil analisa dapat dilihat pada tabel 4.8:

Tabel 4.8 Hasil perbandingan motivasi awal belajar fisika kelas eksperimen dan

kelas kontrol

Group Statistics

Motivasi Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

1.00 32 35.06 6.657 1.177

2.00 32 34.91 5.288 .935

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

51

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Motivasi Equal variances

assumed

.533 .468 .104 62 .918 .156 1.503 -2.848 3.160

Equal variances

not assumed

.104 58.9

78

.918 .156 1.503 -2.851 3.164

Berdasarkan tabel hasil perhitungan SPSS diatas, dapat dilihat bahwa nilai mean

untuk motivasi awal kelas eksperimen adalah 35,06 sedangkan mean untuk kelas kontrol

adalah 34,91 dengan | tobs | = | 0,104 | dan p sebesar 0,918. Dengan demikian level

signifikan ɑ = 0,05, maka nilai p = 0,918 > ɑ = 0,05 maka tidak signifikan. Hal ini berarti

tidak ada perbedaan motivasi awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol atau dapat

disimpulkan bahwa motivasi awal kedua kelas sama.

(2) Uji t dependent motivasi awal dan akhir kelas eksperimen

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode yang digunakan dapat

meningkatkan motivasi belajar fisika siswa. Hasil analisa dapat dilihat pada tabel 4.9

berikut:

Tabel 4.9 Hasil perbandingan motivasi awal dan akhir kelas ekperimen

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Kelas

Eksperimen

Motivasiawal 35.0625 32 6.65722 1.17684

MotivasiAkhir 42.3750 32 6.35382 1.12321

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

52

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Kelas

Eksperimen

Motivasi

awal -

Motivasi

Akhir

-7.31250 4.45361 .78730 -8.91820 -5.70680 -9.288 31 .000

Berdasarkan hasil pada tabel diatas diperoleh mean pada motivasi awal siswa pada

kelas eksperimen adalah 35,06 sedangkan mean pada motivasi akhir 42,38. Nilai |tobs| = |

9,288 | dan p = 0,000 karena p = 0,000 < ɑ = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan

perbedaan motivasi awal dan motivasi akhir siswa, atau bisa dikatakan ada peningkatan

sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe number heads together (NHT).

(3) Uji t dependent motivasi belajar kelas kontrol

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode ceramah aktif yang diterapkan dikelas

kontrol dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi fisika Hukum Archimedes.

Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel 4.10:

Tabel 4.10 Hasil perbandingan motivasi awal dan akhir kelas kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Kelas Kontrol Motivasi awal 34.9063 32 5.28760 .93472

Motivasi akhir 36.7813 32 5.85157 1.03442

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

53

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Kelas

Kontrol

Motivasiawal -

Motivasiakhir

-1.87500 4.32360 .76431 -3.43383 -.31617 -2.453 31 .020

Berdasarkan hasil pada tabel diperoleh mean motivasi awal siswa kelas kontrol

adalah = 34,91 sedangkan mean pada motivasi akhir adalah 36,78. Nilai |tobs| = | 2,453| dan

p = 0,020 karena p = 0,020 < ɑ = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa ada

peningkatan motivasi belajar sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan

metode ceramah aktif.

(4) Uji t independent motivasi akhir belajar fisika kelas eksperimen dan kelas kontrol

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan akhir dari kedua kelas yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji dapat dilihat pada tabel 4.11:

Tabel 4.11 Hasil Perbandingan Motivasi Akhir Belajar Fisika Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

Group Statistics

Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Motivasi 1.00 32 42.3750 6.35382 1.12321

2.00 32 36.7813 5.85157 1.03442

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

54

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Motivasi Equal

variances

assumed

.070 .793 3.663 62 .001 5.59375 1.52696 2.54139 8.64611

Equal

variances

not

assumed

3.663 61.584 .001 5.59375 1.52696 2.54098 8.64652

Berdasarkan hasil uji menggunakan perhitungan SPSS pada tabel terlihat mean

motivasi awal kelas eksperimen adalah = 42,37 sedangkan kelas kontrol = 36,78 dengan

Nilai t = 3,663 dan p = 0,000 karena p = 0,001 < ɑ = 0,05 maka signifikan. Hal ini

menunjukkan ada perbedaan motivasi akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari mean

yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa motivasi akhir kelas eksperimen lebih tinggi dari

kelas kontrol.

4.3. Pembahasan

1) Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Dari hasil analisa perhitungan SPSS diketahui bahwa pretest dan posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol menunjukan hasil tidak signifikan. Artinya, tidak

perbedaan pengetahuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah

memberi perlakuan yang berbeda pada kedua kelas peneliti kembali menguji

pengetahuan siswa dengan memberikan posttest.

Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan SPSS dapat dilihat bahwa nilai pretest-

posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan hasil yang signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

55

Artinya, bahwa terdapat perbedaan pengetahuan awal dan akhir dikedua kelas tersebut.

Hasil uji statistik menggunakan SPSS dari posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

hasilnya adalah signifikan. Artinya, terdapat perbedaan nilai posttest kedua kelas

tersebut setelah diberkan perlakuan yang berbeda.

Menurut Slavin (2008:256) model pembelajaran kooperatif tipe number heads

together sangat baik untuk menambah tanggung jawab individual dalam diskusi

kelompok, karena sebelumnya tidak diberitahu siapa yang akan mewakili kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi sehingga siswa menjadi lebih fokus. Secara

keseluruhan sikap tanggung jawab individual siswa selama diskusi kelompok terlihat

dalam keseriusan siswa dalam mempersiapkan diri untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompok mereka. Siswa saling bertanya dan menjelaskan tentang isi LKS yang

mereka kerjakan. Menurut Hill dalam Trianto (2007) model pembelajaran kooperatif

tipe number heads together memiliki enam kelebihan yaitu meningkatkan prestasi

siswa, memperdalam pemahaman siswa, siswa, memperdalam pemahaman siswa,

menyenangkan siswa dalam belajar, mengembangkan sikap kepemimpinan siswa,

mengembangkan rasa percaya diri siswa, mengembangkan rasa saling memiliki.

Peningkatan prestasi siswa terlihat pada hasil belajar siswa, pendalaman pehamaman

siswa terlihat pada saat siswa mampu menjelaskan dengan baik hasil diskusi kelompok,

menyenangkan siswa dalam belajar terlihat dari semangat dan antusias siswa dalam

mengerjakan tugas kelompok, mengembangkan sikap kepemimpinan siswa terlihat

dari interaksi yang baik antara siswa dalam kelompok dan berani untuk saling bertukar

pendapat dalam kelompok, kepercayaan diri siswa terlihat dari keberanian siswa untuk

menjelaskan dan menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain saat diskusi dan

rasa saling memiliki pada siswa dalam kelompok terlihat dari kerjasama dan saling

membantu saat seorang teman mereka menjelaskan dan menjawab pertanyaan siswa

dari kelompok lain saat diskusi.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

number heads together lebih meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan

metode ceramah aktif. Dilihat dari hasil uji statistik bahwa siswa dikelas eksperimen

lebih tepat dalam menjawab soal dan yang diberikan karena dibantu oleh diskusi

dengan teman kelompok mereka yang memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

56

mereka mengerjakan soal latihan sebelum diberikan posttest (aspek kognitif), siswa

dikelas eksperimen dapat menggambar dan menjelaskan dengan baik gaya-gaya yang

bekerja pada suatu bidang dalam Hukum Aarchimedes (aspek psikomotorik), siswa

lebih antusias dan menyukai pembelajaran menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe number heads together. Sedangkan pada kelas kontrol siswa cenderung

menjawab soal dari hafalan persis seperti yang telah disampaikan guru dan kurang tepat

dalam menjawab soal karena mereka hanya berdiskusi dengan teman duduk mereka

saja sehingga kurang mendalam dalam menjawab dan menjelaskan soal yang

diberikan.

2) Peningkatan Motivasi Belajar Siswa

Hasil uji statistik menggunakan SPSS untuk mengetahui motivasi awal siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol tidak signifikan, artinya tidak ada perbedaan motivasi

awal kedua kelas tersebut. Sedangkan hasil uji motivasi awal dan akhir kedua kelas

tersebut diperoleh hasil signifikan. Artinya ada perbedaan motivasi belajar siswa

diawal dan diakhir pembelajaran, atau dapat dikatakan ada peningkatan motivasi

belajar dari kedua kelas setelah proses pembelajaran yaitu dengan kenaikan pemberian

skor pada setiap aspek dalam pernyataan kuesioner yang diberikan.

Namun dari posttest motivasi akhir kelas eksperimen lebih tinggi dari motivasi

akhir kelas kontrol atau dapat dikatakan bahwa peningkatan motivasi kelas eksperimen

lebih tinggi dari kelas kontrol. Pertambahan motivasi pada kelas eksperimen lebih

tinggi karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe number heads together siswa

dapat bekerjasama dalam kelompok, bisa berinteraksi dengan teman-temannya dalam

kelompok dan siswa mendapat dukungan dari teman-teman kelompoknya saat

melakukan presentasi didepan kelas.

4.4. Keterbatasan Penelitian

1) Waktu penelitian yang tidak sesuai dengan rencana awal karena kegiatan sekolah yang

melibatkan semua siswa.

2) Perencanaan instrumen kurang lengkap, sebaiknya ada instrumen observasi untuk

melihat kerjasama siswa dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

57

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

5.1.1. Model pembelajaran kooperatif tipe number heads together dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1

Ngemplak pada materi Hukum Archimedes.

5.1.2. Model pembelajaran kooperatif tipe number heads together dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI MIPA SMA Negeri

1 Ngemplak pada materi Hukum Archimedes.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan

beberapa hal berikut:

5.2.1. Bagi Guru

Model pembelajaran kooperatif tipe number heads together dapat

meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Oleh

karena itu, guru dapat menggunakan model pembelajaran ini

sebagai alternatif mengajar baik di materi Hukum Archimedes

maupun dimateri lain.

5.2.2. Bagi peneliti selanjutnya

1) Sebaiknya ditambah dengan instrumen observasi untuk melihat

kerjasama siswa selama proses pelaksanaan eksperimen.

2) Koordinasi yang baik dengan pihak sekolah untuk waktu

penelitian dan juga kegiatan disekolah selama proses penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

58

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,

Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenamedia Grup.

Dhiu, T Stefania. 2018. Pengaruh Penerapan Simulasi Phet Terhadap

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMA NEGERI 2 Ngaglik pada

pokok bahasan Hukum Archimedes Berdasarkan Taksonomi Bloom.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar Edisi Revisi 2011. Jakarta:

Rineka Cipta.

Giancoli.2001. Fisika Edisi kelima jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning Ide, Teknik, Struktur, dan Model

Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Indarti, Aris Prasetyo Nugroho dan Naila Hilmayana Syifa. 2013. Fisika untuk

SMA/MA kelas XI peminatan Matematika dan IPA kurikulum 2013 edisi

revisi.

Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA kelas XI kurikulum 2013.

Jakarta: Erlangga

Muslich, Masnur. 2010. Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Itu

Mudah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Slavin, Robert. E. 2008. Cooperative Learnig Teori, Riset dan Praktis. Bandung:

Nusa Media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

59

Rohmah, Noer. 2015. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia

Suparno, Paulus. 2011. Pengantar Statistik untuk Pendidikan dan Psikologi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Suparno, Paul. 2014. Metode penelitian pendidikan IPA. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Taniredja, Tukiran, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan

Profesi Guru Praktik, Praktis, dan Mudah. Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2007. Model-model pembelajaran novatif berorientasi konstruktivistik

konsep, Landasan Teoritik, Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi

Pustaka.

Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya:

Kencana.

Widoyoko, Eko Putro. 2010. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis

Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

60

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

61

Lampiran 1: Surat Permohonan Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

62

Lampiran 2: Surat Bukti Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

63

Lampiran 3: RPP Kelas Treatment

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMAN 1 Ngemplak Yogyakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI MIPA / Ganjil

Materi Pokok : Hukum Archimedes

Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit ( 3 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d.

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab,

f. responsif, dan g. pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai

dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat

dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan

kawasan internasional.

KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,

spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a.

ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a.

efektif, b. kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g.

komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu

menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

64

A. Kompentesi Dasar dan Indikator Pencapaian

Kompetensi Dasar Indikator

1.1 Bertambah keimanannya

dengan menyadari

hubungan keraturan dan

komplesitas alam dan

jagad raya terhadap

kebesaran Tuhan yang

menciptakannya

1.1.1 Menyadari kebesaran Tuhan melalui

pokok bahasan Hukum Archimedes

3.7 Menerapkan hukum-

hukum fluida statik

dalam kehidupan sehari-

hari

3.9.1 Melakukan demonstrasi,

menayangkan video dan

menjelaskan persamaan yang

berkaitan dengan konsep gaya

apung dan Hukum Archimedes.

3.7.10 Menjelaskan konsep

gaya apung dan faktor-

faktor yang

mempengaruhi gaya

apung.

3.7.11 Menjelaskan bunyi

Hukum Archimedes dan

memformulasikan

persamaan-persamaan

Archimedes.

3.7.12 Menganalisis peristiwa

terapung,melayang dan

tenggelam pada benda

dalam air.

4.9.1 Mendiskusikan dan melaporkan

hasil diskusi mengenai konsep gaya

apung dan Hukum Archimedes

sesuai arahan pada LKS.

3.7.13 Menjelaskan contoh

penerapan Hukum

Archimedes dalam

kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

65

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan:

Peserta didik dapat menyadari kebesaran Tuhan melalui materi

pembelajaran Hukum Archimedes.

Peserta didik dapat mengamalkan rasa syukur kepada Tuhan karena

diberi kesempatan mempelajari tentang Hukum Archimedes.

Peserta didik dapat mengetahui penerapan fluida statis dalam kehidupan

sehari-hari.

Peserta didik dapat menjelaskan konsep gaya apung dan apa saja yang

mempengaruhinya.

Peserta didik dapat mengetahui contoh penerapan Hukum Archimedes

dalam kehidupan sehari-hari.

C. Materi Pembelajaran

1. Konsep gaya apung dan Hukum Archimedes

2. Terapung,Melayang dan Tenggelam

3. Hukum Archimedes dalam Kehidupan Sehari-hari

D. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Kooperatif tipe NHT (Number Heads Together)

E. Kegiatan Pembelajaran

Kelas Eksperimen (Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Heads

Toegther)

Pertemuan pertama (2x45 Menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa bersama dipimpin

oleh salah satu siswa Mengucapkan salam

2. Menanyakan kehadiran siswa (presensi)

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai:

- Mengerjakan soal pretes dan mengisi

angket motivasi belajar fisika siswa

30

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

66

- Pembelajaran dengan model kooperatif

tipe NHT menggunakan alat peraga

sederhana pada materi Hukum

Archimedes.

Inti 1. Mengerjakan pretest

2. Mengisi kuesioner motivasi belajar

fisika

45

Menit

3. Guru menjelaskan tentang konsep gaya

apung dan persamaan-persamaan

Hukum Archimedes secara garis besar.

4. Guru melakukan demonstrasi dan

menayangkan video yang berkaitan

dengan konsep gaya apung dan Hukum

Archimedes.

Penutup 1. Guru bersama siswa merangkum

kegiatan yang sudah berlangsung.

2. Guru menyampaikan kegiatan yang

akan dilakukan pada pertemuan

berikutnya.

3. Guru mengucapkan terima kasih

kepada siswa karena sudah antusias

mengikuti pelajaran dan memberikan

salam penutup.

15

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

67

Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam

2. Menanyakan kehadiran siswa

(presensi)

3. Siswa diminta untuk duduk

bersama anggota kelompok yang

sudah ditentukan oleh guru

berdasarkan hasil pretest.

4. Guru membagikan nomor untuk

semua siswa dengan nomor yang

sama antar kelompok.

5. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

6. Guru melakukan apresiasi dengan

mengajukan pertanyaan:

a. Lebih mudah mana,

mengangkat atau memindahkan

mobil saat diudara atau didalam

air? Mengapa?

7. Siswa menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru

8. Guru mengingatkan kembali topik

pembelajaran sebelumnya yaitu

tentang konsep gaya apung dan

persamaan-persamaan dalam

Hukum Archimedes.

15 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

68

Inti Pada kegiatan inti ini siswa dibagi

menjadi 8 kelompok.

1. Menanya

- Guru memancing rasa ingin

tahu siswa dengan kegiatan

diskusi terlampir pada LKS.

2. Mengamati

- Siswa melaksanakan diskusi,

dipandu oleh LKS. Guru hanya

menjadi fasilitator dalam

kegiatan ini.

- Menuliskan data yang diperoleh

dari hasil diskusi.

3. Menalar

- Siswa menganalisis data yang di

dapat dari fenomena yang

diberikan tersebut dalam

kelompok.

4. Mengasosiasikan

- Siswa berdiskusi tentang hasil

diskusi dan pembahasan

fenomena tersebut.

5. Mengomunikasikan

- Dari diskusi tersebut guru akan

memilih secara acak siswa

berdasarkan nomor yang sudah

dibagikan untuk menjelaskan

dan menyelesaikan persoalan

yang ada pada fenomena yang

dberikan.

65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

69

- Guru menanyakan kembali

apakah ada materi yang kurang

dimengerti.

- Guru memberikan latihan soal

untuk dikerjakan siswa.

Penutup 1. Guru bersama siswa merangkum

kegiatan yang berlangsung.

2. Guru menyampaikan kegiatan

yang akan berlangsung

pertemuan selanjutnya yaitu

posttest.

3. Guru memberikan salam penutup

dan berterimakasih kepada siswa

karena mau mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan baik.

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

70

Pertemuan ketiga (2 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Salam pembuka

2. Guru menanyakan kehadiran siswa

(presensi).

3. Guru mereview materi yang telah

dipelajai sebelumnya

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

yaitu mengerjakan soal posttest.

10 menit

Inti 5. Siswa mengerjakan soal posttest

6. Siswa mengisi angket motivasi

belajar.

70 menit

Penutup 7. Siswa bersama guru melakukan

sharing pemgalaman belajar tenang

pokok bahasan materi Hukum

Archimedes.

8. Guru mengakhiri pembelajaran dan

mengucapkan salam terimakasih

pada siswa.

9. Memberikan salam penutup.

10 menit

F. Media Pembelajaran

Media:

Worksheet atau Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar penilaian

LCD Proyektor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

71

Alat/Bahan:

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop & infocus

G. Sumber Belajar

Buku Fisika Siswa Kelas XI, Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam

karya Indarti,dkk., Tahun 2016

Buku Paket (Modul Pembelajaran)

Buku reverensi yang relevan

Lingkungan setempat

H. Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik

penilaian

Bentuk Penilaian

1 Pengetahuan Tes Pretes dan Posttes

2 Ketrampilan Non tes Penilaian hasil diskusi

dan presentasi siswa.

I. Instrumen Penilaian

Soal pretest dan posttest, Kunci jawaban, LKS (terlampir)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

72

Lampiran 4: RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMAN 1 Ngemplak Yogyakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI MIPA/ Ganjil

Materi Pokok : Hukum Archimedes

Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit (3 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d.

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab,

f. responsif, dan g. pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai

dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat

dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan

kawasan internasional.

KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,

spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a.

ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a.

efektif, b. kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g.

komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu

menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

73

B. Kompentesi Dasar dan Indikator Pencapaian

Kompetensi Dasar Indikator

1.1 Bertambah keimanannya

dengan menyadari

hubungan keraturan dan

komplesitas alam dan

jagad raya terhadap

kebesaran Tuhan yang

menciptakannya

1.1.1 Menyadari kebesaran Tuhan melalui

pokok bahasan Hukum Archimedes

3.7 Menerapkan hukum-

hukum fluida statik

dalam kehidupan sehari-

hari

3.9.1 Melakukan demonstrasi,

menayangkan video dan

menjelaskan persamaan yang

berkaitan dengan konsep gaya apung

dan Hukum Archimedes.

3.7.10 Menjelaskan konsep

gaya apung dan faktor-

faktor yang

mempengaruhi gaya

apung.

3.7.11 Menjelaskan bunyi

Hukum Archimedes dan

memformulasikan

persamaan-persamaan

Archimedes.

3.7.12 Menganalisis peristiwa

terapung, melayang dan

4.9.2 Mendiskusikan dan melaporkan hasil

diskusi mengenai konsep gaya apung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

74

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan:

Peserta didik dapat menyadari kebesaran Tuhan melalui materi

pembelajaran Hukum Archimedes.

Peserta didik dapat mengamalkan rasa syukur kepada Tuhan karena

diberi kesempatan mempelajari tentang Hukum Archimedes.

Peserta didik dapat mengetahui penerapan fluida stati dalam kehidupan

sehari-hari.

Peserta didik dapat menjelaskan konsep gaya apung dan apa sja yang

mempengaruhinya.

Peserta didik dapat mengetahui contoh penerapan Hukum Archimedes

dalam kehidupan sehari-hari.

D. Materi Pembelajaran

1. Konsep gaya apung dan Hukum Archimedes

2. Terapung,Melayang dan Tenggelam

3. Hukum Archimedes dalam Kehidupan Sehari-hari

4. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Direct Learning/Ceramah Siswa Aktif

5. Metode Pembelajaran : Diskusi dan tanya jawab

6. Kegiatan Pembelajaran

Kelas Kontrol (Ceramah Aktif)

tenggelam pada benda

dalam air.

dan Hukum Archimedes sesuai

arahan pada LKS.

3.7.13 Menjelaskan contoh

penerapan Hukum

Archimedes dalam

kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

75

Pertemuan pertama (2x45 Menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Salam pembuka dan doa bersama

dipimpin oleh salah satu siswa

Mengucapkan salam

2. Menanyakan kehadiran siswa

(presensi)

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai:

4. Mengerjakan soal pretes dan mengisi

angket motivasi belajar fisika siswa

5. Pembelajaran dengan model ceramah

dan demonstrasi menggunakan alat

peraga sederhana pada materi Hukum

Archimedes.

30

Menit

Inti 1. Mengerjakan pretest

2. Mengisi kuesioner motivasi belajar

fisika

60

Menit

Penutup 1. Guru bersama siswa merangkum kegiatan

yang sudah berlangsung.

2. Guru menyampaikan kegiatan yang akan

dilakukan pada pertemuan berikutnya.

3. Guru mengucapkan terima kasih kepada

siswa karena sudah antusias mengikuti

pelajaran dan memberikan salam penutup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

76

Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam

2. Menanyakan kehadiran siswa

(presensi)

3. Siswa diminta untuk menjelaskan

tentang fluida statis dan Hukum

Archimedes berdasarkan

pengetahuan mereka.

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

5. Guru melakukan apresiasi dengan

mengajukan pertanyaan:

Lebih mudah mana, mengangkat

atau memindahkan mobil saat

diudara atau didalam air?

Mengapa?

6. Siswa menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru

7. Guru mengingatkan kembali topik

pembelajaran sebelumnya yaitu

tentang konsep gaya apung dan

Hukum Archimedes.

15 menit

Inti 1. Menanya

- Guru memancing rasa ingin

tahu siswa dengan kegiatan

diskusi terlampir pada LKS.

2. Menalar

65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

77

- Siswa mengerjakan soal pada

LKS

- Siswa menganalisis data yang di

dapat dari fenomena yang

diberikan tersebut dengan teman

disamping.

3. Mengomunikasikan

- Dari hasil pekerjaan siswa

tersebut guru akan

mempersilahkan siswa untuk

menjelaskan dan menyelesaikan

persoalan yang ada pada

fenomena yang dberikan.

- Guru menanyakan kembali

apakah ada materi yang kurang

dimengerti.

- Guru memberikan latihan soal

untuk dikerjakan siswa.

Penutup 1. Guru bersama siswa merangkum

kegiatan yang berlangsung.

2. Guru menyampaikan kegiatan

yang akan berlangsung pertemuan

selanjutnya yaitu posttest.

3. Guru memberikan salam penutup

dan berterimakasih kepada siswa

karena mau mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan baik.

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

78

Pertemuan ketiga (2 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Salam pembuka

2. Guru menanyakan kehadiran siswa

(presensi).

3. Guru mereview materi yang telah

dipelajai sebelumnya

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai yaitu

mengerjakan soal posttest.

10 menit

Inti 5. Siswa mengerjakan soal posttest

6. Siswa mengisi angket motivasi

belajar.

70 menit

Penutup 7. Siswa bersama guru melakukan

sharing pemgalaman belajar tenang

pokok bahasan materi Hukum

Archimedes.

8. Guru mengakhiri pembelajaran dan

mengucapkan salam terimakasih

pada siswa.

9. Memberikan salam penutup.

10 menit

7. Media Pembelajaran

Media :

Worksheet atau Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar penilaian

LCD Proyektor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

79

Alat/Bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop & infocus

8. Sumber Belajar

Buku Fisika Siswa Kelas XI, Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam

karya Indarti,dkk., Tahun 2016

Buku Paket (Modul Pembelajaran)

Buku reverensi yang relevan

Lingkungan setempat

9. Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik

penilaian

Bentuk Penilaian

1 Pengetahuan Tes Pretes dan Posttes

2 Ketrampilan Non tes Penilaian hasil diskusi

dan presentasi siswa.

10. Instrumen Penilaian

Soal pretest dan posttest, Kunci jawaban, LKS (terlampir)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

80

Lampiran 5. Soal dan Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. Sebuah benda ketika ditimbang diudara beratnya 15 N, kemudian benda tersebut

dimasukkan ke dalam wadah berisi air lalu ditimbang di dalam air, bagaimanakah

berat benda tersebut ketika ditimbang dalam air? Apakah beratnya 15 N, Kurang

dari 15 N atau lebih dari 15 N? Jelaskan!

Kunci Jawaban:

Kurang dari 15 N, karena saat benda berada didalam air benda mengalami gaya

Archimedes atau gaya apung yaitu gaya keatas yang dikerjakan oleh fluida (air)

yang melawan berat benda yang dicelupkan kedalam air sehingga seakan-akan

benda mengalami pengurangan berat.

2. Sebuah paku (anggap berbentuk silinder) memiliki diameter 1 cm, dan sebuah

mangkuk berbentuk tabung tertutup (tidak berisi) berdiameter 9 cm. paku dan

mangkuk memiliki massa dan tinggi yang sama, massa 0,5 kg dan tinggi 10 cm ,

dan terbuat dari bahan yang sama yaitu besi. Jika paku dan mangkuk tersebut

dimasukkan ke dalam air, apakah yang akan terjadi? Jelaskan!

Kunci Jawaban:

Massa paku dan mangkuk = 0,5 kg = 500 gram

Tinggi paku dan mangkuk = 10 cm

Jari-jari paku silinder = 1 cm; jari-jari mangkuk silinder = 9 cm

Volume paku berbentuk silinder, V = πr2t = 3,14 x (1 cm)2 x 10 cm = 3,14 cm3

Volume mangkuk berbentuk silinder, V = πr2t = 3,14 x (9 cm)2 x 10 cm = 2543,4

cm3

Massa jenis paku (dianggap sebagai silinder), ρ = m/v = 500 gr/31,4 cm3 = 15,9

gr/cm3

Massa jenis mangkuk berbntuk silinder, ρ = m/v = 500 gr/2543,4 cm3 = 0,2

gr/cm3

Massa jenis air 1000 kg/m3 = 1 kg/L = 1 gr/cm3

Massa jenis paku lebih besar dari massa jenis air maka paku akan tenggelam,

sedangkan massa jenis mengkuk lebih kecil daripada massa jenis air maka

mangkuk akan terapung.

3. Dua buah besi identik dimasukkan ke dalam wadah berisi air. Wadah A berisi 10

L air dan wadah B berisi 5 L air, dan kedua besi tenggelam di dasar wadah.

Apakah kedua besi tersebut mengalami gaya apung? Bagaimana gaya apung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

81

yang dialami oleh kedua besi tersebut, sama atau berbeda? Jika berbeda besi

mana yang mengalami gaya apung yang lebih besar? Jelaskan!

Kunci Jawaban:

Setiap benda memiliki gaya apung ketika dimasukkan kedalam fluida baik benda

tenggelam, melayang dan mengapung. Besar gaya apung yang dialami benda

sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Jadi, besi yang

berada dalam wadah berisi air tersebut memiliki gaya apung. Gaya apung yang

dimiliki oleh kedua besi tersebut adalah sama karena kedua benda tersebut

identik dan volume air tempat besi dicelupkan tidak mempengaruhi gaya apung

yang dimiliki besi tersebut.

4. Dua buah kubus yang terbuat dari kayu, panjang sisi kubus adalah 4 cm. kubus

A tercelup ¼ bagian ke dalam air dan kubus B tercelup ¾ bagian ke dalam air.

Apakah gaya apung yang dialami kedua kubus sama atau berbeda? Jika berbeda

kubus mana yang mengalami gaya apung lebih besar? Jelaskan !

Kunci Jawaban:

Gaya apung yang dimiliki oleh kedua kubus adalah berbeda. Gaya apung terbesar

dialami oleh kubus 2 yakni kubus yang tercelup dalam air ¾ bagian.

Semakin besar volume benda yang tercelup maka gaya apung yang dialami oleh

benda itu akan semakin besar pula (dengan catatan fluida dan gravitasi tempat

benda dicelupkan sama).

5. Tiga buah benda dimasukkan ke dalam wadah berisi air seperti ditunjukkan pada

gambar dibawah ini :

Gambarlah gaya-gaya yang bekerja pada masing-masing benda di dalam wadah

berisi air tersebut ! (gaya digambarkan dengan menggunakan diagram vektor

anak panah).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

82

Kunci Jawaban :

6. Seorang siswa mengukur sebuah benda dan kemudian mengukur massa dan

volume benda tersebut dan didapati bahwa benda tersebut bermassa 5 kg dan

volume sebesar 5x 10−3 𝑚3. Jika siswa itu memasukkan benda tersebut ke dalam

air, gambarlah gaya-gaya yang bekerja pada benda!

Kunci Jawaban:

Analisis keadaan benda didalam air

ρair = 1000 kg/m3= 1 kg/L

ρbenda= m/v = 5 kg/5x 10−3 𝑚3 = 1 kg/L

Massa jenis air sama dengan massa jenis benda maka benda akan melayang

dalam air.

Gambar benda-benda yang mengalami peristiwa melayang:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

83

Lampiran 6: Hasil LKS Kelas Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

86

Lampiran 7: Hasil LKS Kelas Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

89

Lampiran 8: Lembar Validitas Soal dan Angket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

96

Lampiran 9: Contoh Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

103

Lampiran 10: Contoh Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

109

Lampiran 11: Contoh Hasil Angket Motivasi Awal dan Akhir Kelas Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

113

Lampiran 12: Contoh Angket Motivasi Awal dan Akhir Kelas Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

115

Lampiran 13: Daftar Hadir KelasXI MIPA 1 dan Kelas MIPA 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …repository.usd.ac.id/37722/2/151424032_full.pdf · bahasan Hukum Archimedes pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI