PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The...

173
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI 2 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN 2008/2009 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Oleh : NOVIA PURNAWATI K 7405085 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI 2

SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN 2008/2009

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Oleh :

NOVIA PURNAWATI

K 7405085

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI 2

SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN 2008/2009

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh :

NOVIA PURNAWATI

K 7405085

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Sri Witurachmi, M.M Jaryanto, S.Pd, M.Si.

NIP 19540614 198103 2 001 NIP 19760909 200501 1 001

iii

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd .......................

Sekretaris : Drs. Sukirman, M.m .......................

Anggota I : Dra. Sri Witurachmi, M. M. .......................

Anggota II : Jaryanto, S. Pd. M. Si. .......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

iv

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

ABSTRAK

Novia Purnawati. K 7405085. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI 2 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2009.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi kelas X Akuntansi 2 SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan menggunakan strategi siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta yang berjumlah 28 siswa. Obyek penelitian pada penelitian tindakan ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini antara lain informan, tempat atau lokasi, peristiwa, dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, tes, dokumentasi dan angket. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) identifikasi masalah, (2) persiapan, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi tindakan, (5) pengamatan, dan (6) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, alokasi waktu masing-masing pertemuan 8 x 45 menit.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar melalui penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD). Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menunjukkan peningkatan dari 48.21% atau 9 siswa menjadi 82.9% atau 21 siswa. (2) Selama diskusi berlangsung, siswa yang aktif sebanyak 10 siswa pada siklus I sedangkan pada siklus II sebanyak 24 siswa, (3) Dalam ketelitian dan ketepatan menyelesaikan soal pada siklus I terdapat 19 siswa, pada siklus II terdapat 23 siswa. (4) Adanya peningkatan pencapaian hasil belajar siswa dari 67.86% atau 19 siswa menjadi 92.86% atau 26 siswa. Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya, antara lain: (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD), (2) Guru membuat Rencana Pembelajaran terlebih dahulu sebelum mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung terarah dan terprogram, (3) Guru melakukan evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar berikutnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi baik dari segi keaktifan maupun hasil belajar.

v

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

ABSTRACT Novia Purnawati. K7405085. THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TYPE TO IMPROVE STUDENTS’ ACHIEVEMENT IN ACCOUNTANCY VOCATIONAL COMPETENCE ECONOMIC SUBJECT ON CLASS X ACCOUNTANCY 2 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA IN 2008/2009 ACADEMIC YEAR. Thesis. Surakarta. Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University Surakarta. July 2009.

The objective of the study is for describing the model of Students Teams Achievement Division (STAD) as a means of improving the students’ achievement in accountancy on class X Accountancy 2 SMK Kristen 1 Syurakarta in 2008/2009 academic year with 28 students as the number of subjects of the research.

This research used Classroom Action Research approach which makes use of cycle strategy. The object of the research is all the occurrence happened during the teaching and learning process. This study was conducted collaboratively among researcher, classroom teacher and involved students’ participation. The source of the data used in this research is informant, place or location, event, document, and files. The technique for collecting the data is observation, interview, test, and photograph. The procedure of the research consists of some stages, such as (1) problem identification (2) preparation (3) planning the action (4) action (5) observation (6) writing the report. This research is conducted in two cycles, each of the cycle consist of four steps, namely (1) planning the action (2) action (3) observation and interpretation (4) analysis and reflection. Each cycle is conducted in 3 meetings and the time allotment for each meeting was 8 X 45 minutes.

Based on the research, it can be concluded that there is an improvement of students’ achievement trough the implementation of Student Team Achievement Division (STAD) model. It was reflected in some indicator such as (1) the students participation in joining the instructional process that improves from 48.21% or 9 students to 82.9 % or 21 students. (2) During the discussion, the students who are active is 10 students and it improves as amount as 24 students in cycle 2. (3) In carefulness and coincidentally to finish the problems, in cycle 1 there are 19 students and in cycle II there are 23 students. (4) There is a n improvement of students’ learning result from 67.86 or 19 students to 92.86% or 26 students. This improvement happened after the teacher conducted some efforts, such as: (1) The implementation of Cooperative Learning type Student Team Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before conducting the instructional process so that the teaching and learning process can run directed and well organized, (3) Teacher conducting evaluation after conducting the instructional process to improve later achievement. Thus, it can be concluded that the implementation of cooperative learning type Students Team Achievement Divisions (STAD) can improve students’ achievement in accountancy either in activeness angle or learning result.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

MOTTO

“ Tekad merupakan sumber motivasi bagi kemajuan dan kesuksesan.

Mereka yang memiliki tekad yang kuat, dia bisa menciptakan

apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.”

(Adrie Wongso)

“ Bukan kecedasan saja yang membawa sukses,

tetapi juga hasrat untuk sukses, komitmen untuk bekerja keras,

dan keberanian untuk percaya akan dirimu sendiri”

(Jamie Winship)

“No Action! Nothing Happen!”

( Tung Desem Waringin)

“Sesudah kesulitan, pasti ada kemudahan”

(Dr. ‘Aid al Qarni)

“Percaya diri, berusaha dan berdoa adalah kunci sukses hidup,

siapapun kamu dan bagaimanapun keadaanmu”

(Penulis)

vi

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

· Allah SWT dengan semua nikmatNya yang tak penah

dapat terhitung.

· Ibu dan Ayah serta keluaga tersayang yang telah

memberikan banyak pengorbanan dan doa restu

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini dengan lancar.

· Dra. Sri Witurachmi, M.M terimakasih untuk dorongan

dan bimbingannya selama ini.

· Jaryanto, S.Pd, M.Si. terima kasih untuk bimbingan dan

kesabarannya.

· Semua sahabatku, buat motivasi dan doanya

· Almamater UNS.

vii

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

karunia rancangannya yang sempurna sehingga skipsi ini dapat diselesaikan

dengan baik oleh penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

4. Dra. Susilaningsih, M.Bus, selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan banyak doa dan bimbingan serta semangat.

5. Dra. Sri Witurachmii, M.M selaku pembimbing I yang telah memberikan

banyak sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

6. Jaryanto, S. Pd. M. Si., selaku pembimbing II yang telah memberikan

dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.

7. Drs. Sri Haryanti, M.M., selaku kepala Sekolah SMK Kristen 1 Surakarta

terimakasih atas ijin dan kemudahan bagi penulis dalam pelaksanakan

penelitian.

8. Dra. Nunik Heriyanti, S.Pd selaku guru akuntansi SMK Kristen 1 Surakarta

yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini. Terimakasih untuk

bantuan waktu tenaga serta pikiran dan juga doa yang selalu diberikan kepada

Penulis.

9. Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih atas kerjasamanya

dalam penelitian yang penulis lakukan.

10. Saudara-saudariku di Klaten dan Solo, terimakasih buat senyum dan doanya

viii

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, 2009

Penulis

ix

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

KATA PENGANTAR.................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 6

D. Perumusan Masalah .................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 8

1. Hakikat Pendidikan ................................................................ 8

a. Pengertian Pendidikan...................................................... 8

b. Tujuan Pendidikan .......................................................... 9

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif STAD..................... 10

a. Pembelajaran Kooperatif ................................................... 10

b. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif......... 15

c. Student Teams Achievement Divisions (STAD)................. 15

3. Hakikat Prestasi Belajar Akuntansi........................................ 21

a. Hakikat Belajar .................................................................. 21

x

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

b. Hakikat Prestasi Belajar ..................................................... 24

c. Hakikat Mata Pelajaran Akuntansi ..................................... 27

B. Penelitian Yang Relevan ............................................................ 28

C. Kerangka Pemikiran .................................................................... 31

D. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 34

B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 35

C. Sumber Data ............................................................................... 36

D. Pendekatan Penelitian ................................................................. 37

E. Teknik Pengumpulsn Data............................................................ 41

F. Prosedur Penelitian ....................................................................... 42

G. Proses Penelitian ......................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 46

A. Deskripsi Lokasi Penelitian.......................................................... 46

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Dasar Kelas X

di SMK Negeri 3 Surakarta .......................................................... 49

C. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................... 52

1. Siklus I ................................................................................... 52

a. Perencanaan Tindakan Siklus I ........................................ 52

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ........................................ 55

c. Observasi dan Interpretasi ................................................. 59

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I .......................... 62

2. Siklus II .................................................................................. 63

a. Perencanaan Tindakan Siklus II ....................................... 64

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ....................................... 67

c. Observasi dan Interpretasi ................................................. 70

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II ......................... 72

D. Pembahasan.................................................................................. 73

BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 79

A. Simpulan ...................................................................................... 79

xi

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

B. Implikasi ...................................................................................... 80

C. Saran ............................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 83

LAMPIRAN ................................................................................................... 85

xii

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran 32

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas 38

Gambar 3. Grafik Prestasi Belajar Siklus I 61

Gambar 4. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I 62

Gambar 5. Grafik Prestasi Belajar Siswa Siklus II 71

Gambar 6. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I I 72

Gambar 7. Grafik Hasil Penelitian Siklus I dan II 74

Gambar 8. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan II 74

xiii

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan Empat Metode Pembelajaran Kooperatif 14

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian 35

Tabel 3. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa 44

Tabel 4. Prestasi Belajar Siswa Siklus I 60

Tabel 5. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I 61

Tabel 6. Prestasi Belajar Siswa Siklus II 71

Tabel 7. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II 71

Tabel 8. Hasil Penelitian Siklus I dan II 73

Tabel 9. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan II 74

xiv

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang memegang peran

penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan utama pendidikan

adalah memberi kemampuan pada manusia untuk hidup di masyarakat.

Kemampuan ini berupa pengetahuan dan/atau keterampilan, serta perilaku yang

diterima masyarakat. Kemampuaan seseorang akan dapat berkembang secara

optimal apabila memperoleh pengalaman belajar yang tepat. Untuk itu lembaga

pendidikan dalam hal ini sekolah, harus memberi pengalaman belajar yang sesuai

dengan potensi dan minat peserta didik. Sekolah merupakan suatu instansi atau

lembaga pendidikan yang mampu berperan dalam proses edukasi (proses

pendidikan yang menekankan pada kegiatan mendidik dan mengajar), proses

sosialisasi (proses bermasyarakat khususnya anak didik), dan proses transformasi

(proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik).

Pendidikan dapat mengalami perubahan kearah yang lebih baik sehingga

diperlukan adanya pembaharuan-pembaharuan. Salah satu upaya pembaharuan

dalam pendidikan adalah pembaharuan dalam metode mengajar dan model

pembelajaran yang digunakan atau dapat meningkatkan relevansi metode

mengajar. Metode mengajar dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa

mencapai tujuan pendidikannya. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

disebutkan bahwa, ”Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”

Proses pembelajaran dengan paradigma lama harus diubah dengan

paradigma baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir, arah

pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga proses belajar

1

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa dengan guru, siswa

dengan siswa serta dengan metode yang tidak lagi dengan patokan metode

konvensional tapi dengan inovasi baru agar siswa lebih memahami materi yang

disampaikan.

Berdasarkan pandangan di atas, maka permasalahan yang muncul adalah

bagaimana guru dapat menciptakan suatu proses pengajaran yang hidup dan

mampu meningkatkan kualitas belajar siswa dalam pelajaran dengan model

pembelajaran yang tepat. Perubahan dalam dunia pendidikan memang merupakan

tantangan tersendiri bagi semua pihak yang terkait. Selain sistem pendidikan yang

perlu diperbaharui lagi, proses pembelajaran yang lebih inovatif perlu

dikembangkan untuk mencapai kompetensi peserta didik.

Proses pembelajaran yang efektif diciptakan agar prestasi belajar yang

dicapai siswa dapat optimal, maka diperlukan usaha dari guru untuk memotivasi

seluruh siswa untuk belajar dan saling membantu satu sama lain, menyusun

kegiatan kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami ide, konsep, dan

keterampilan yang diberikan. Hal tersebut dapat dicapai melalui penerapan mpdel

pembelajaran kooperatif (cooperative learning), karena model pembelajaran

kooperatif menciptakan sebuah revolusi pembelajaran didalam kelas. Etin

Solihatin dan Raharjo (2007: 4) mengemukakan bahwa ”cooperative learning

merupakan suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja dalam struktur kerja

sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.”

Pada pembelajaran kooperatif, interaksi ditandai dengan tujuan saling

tergantung dengan individu yang lain. Bila dalam suatu kelompok siswa diberi

tugas untuk membuat laporan, tetapi hanya satu siswa saja yang mengerjakan

semuanya dan yang lain tidak mendukungnya, ini bukan suatu kelompok

kooperatif. Kelompok kooperatif mempunyai rasa tanggung jawab pribadi. Ini

berarti semua siswa perlu mengetahui materi yang sedang digarap dan

memberikan kontribusi agar seluruh kelompok berhasil.

http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-dan-pembelajaran/article/view/712

diakses tanggal 24 Desember 2008.

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu dari beberapa

lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap

diterjunkan kedunia kerja. Lulusan dari SMK tentunya sudah dibekali berbagai

ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama dibangku

sekolah. SMK Kristen 1 Surakarta merupakan salah satu Sekolah Menengah

Kejuruan yang mempunyai visi dan misi yang unggul dalam meningkatkan

prestasi. SMK Kristen 1 Surakarta mempunyai 4 bidang keahlian yaitu akuntansi,

administrasi perkantoran, penjualan dan multimedia.

Terkhusus mata pelajaran akuntansi, kelas X SMK Kristen 1 Surakarta

dibagi kedalam dua kelas yaitu kelas X Akuntansi 1 dan kelas X Akuntansi 2.

Berdasarkan obsevasi yang dilakukan peneliti pada saat mengikuti Program

Pengalaman Lapangan (PPL) tahun 2008, terdapat beberapa permasalahan yang

ditemukan pada kelas X Akuntansi 2. Masalah pertama, yaitu terbatasnya sarana

dan prasarana di sekolah. Buku paket yang dimiliki sekolah untuk mata pelajaran

akuntansi dagang tidak mencukupi untuk dibagi rata ke semua murid. Murid

cenderung lebih bergantung dari catatan yang diberikan guru saat pelajaran

dikelas. Selain itu, peralatan dan media pembelajaran yang dipakai sangat terbatas

dan lebih cenderung manual. Masalah kedua, yaitu dalam kegiatan belajar

mengajar, guru masih banyak menggunakan metode mengajar yang didominasi

metode konvensional. Walaupun kadang diselingi metode diskusi, tetapi metode

ini kurang efektif bagi siswa terbukti dengan sedikitnya siswa yang aktif dan

masih banyak siswa yang pasif dan kurang bersemangat ketika diskusi sedang

berlangsung. Hal tersebut berdampak pada prestasi atau hasil belajar yang kurang

optimal.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti pada semester genap,

terdapat 16 siswa dari 28 siswa kelas X Akuntansi 2 belum memenuhi standar

nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran kompetensi kejuruan

akuntansi perusahaan dagang, yaitu 75,00. Dari hasil ulangan (untuk materi

mengelola buku besar), nilai terendah yang diperoleh siswa kelas X Akuntansi 2

adalah 17,00. Sedangkan nilai tertinggi adalah 100. Untuk tugas-tugas rumah

yang diberikan oleh guru, mayoritas siswa masih mengerjakan di kelas sebelum

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

pelajaran akuntansi dimulai. Ini menunjukkan rendahnya keaktifan dan tanggung

jawab siswa dalam mengikuti pelajaran akuntansi.

Berdasarkan permasalahan ini, maka diperlukan suatu model pembelajaran

yang sesuai dengan standar kompetensi dan efektif untuk mendidik perilaku

humanis siswa adalah model pembelajaran kooperatif, yaitu suatu model yang

lebih memusatkan pada keaktifan siswa. Keterampilan kooperatif berfungsi

melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun

dengan mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok, sedangkan peranan

tugas dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok selama kegiatan

belajar sedang berlangsung.

Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe pendekatan, yang salah

satu diantaranya adalah Student Teams-Achievement Divisons (STAD) . Menurut

Slavin (2008: 10) “Pada semua metode pembelajaran kooperatif bahwa siswa

yang bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu

timnya mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya.” Sama halnya dengan

gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling

mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang

diajarkan oleh guru.

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams Achievement Divisions (STAD). Model ini merupakan salah satu tipe

model dari pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model

yang paling baik digunakan untuk permulaan bagi para guru yang baru

menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin: 143). STAD terdiri dari lima

komponen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, dan

rekognisi tim. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok tertentu dan pembagian

tiap kelompok terdiri dari siswa yang berbeda tingkat prestasinya, siswa yang

berbeda jenis kelamin, suku, agama, dan ras. Dalam pelaksanaannya, model

STAD menuntut siswa untuk ikut aktif berdiskusi pada saat guru memberikan

tugas saat proses belajar mengajar sedang berlangsung dikelas. Model ini

diharapkan dapat memotivasi siswa saling memberi semangat dan membantu

dalam menuntaskan pemahaman dan keterampilan yang dipresentasikan guru

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

khususnya materi pelajaran akuntansi. Dengan demikian diharapkan kualitas

belajar yang direalisasikan dengan peningkatan prestasi belajar siswa SMK

Kristen 1 Surakarta dapat tercapai.

Pembelajaran akuntansi akan lebih menarik jika disajikan dalam suatu

bentuk pembelajaran interaktif yang menyenangkan dalam rangka meningkatkan

prestasi belajar siswa. Untuk itu, peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian

dengan judul

“ PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN

KOMPETENSI KEJURUAN AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI 2 SMK

KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dapat di

identifikasikan sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran Kompetensi Kejuruan Akuntansi Dagang yang

diterapkan selama ini adalah metode konvensional, yaitu ceramah bervariasi.

2. Terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar di kelas X Akuntansi 2.

3. Siswa kelas X Akuntansi 2 kurang aktif berpartisipasi dalam proses

pembelajaran mata pelajaran akuntansi dagang

4. Siswa kelas X Akuntansi 2 kurang antusias terhadap mata pelajaran akuntansi

dagang.

5. Prestasi belajar siswa kelas X akuntansi 2 untuk mata pelajaran akuntansi

dagang belum maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah serta identifikasi masalah di atas,

maka permasalahan pada penelitian ini difokuskan pada peningkatan prestasi

belajar kelas X Akuntansi 2 pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Akuntansi

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

yang rendah. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut akan digunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka masalah

dapat dirumuskan sebagai berikut:

“ Apakah dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

mata pelajaran kompetensi kejuruan akuntansi dagang kelas X Akuntansi 2 SMK

Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran

koopertif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) mata pelajaran

kompetensi kejuruan akuntansi dagang kelas X Akuntansi 2 SMK Kristen 1

Surakarta tahun pelajaran 2008/2009.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi dunia

pendidikan yang dapat ditinjau dari dua segi, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan

pengetahuan dalam dunia pendidikan dan sebagai bahan pertimbangan dan

pengembangan penelitian dimasa yang akan dating

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Mendapatkan kemudahan dalam belajar dan memahami mata pelajaran

Kompetensi Kejuruan Akuntansi yang disampaikan oleh guru, sehingga

berdampak pada capaian prestasi belajarnya.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

b. Bagi Guru

Sebagai masukan bagi guru di dalam menentukan model mengajar yang tepat

sesuai dengan kemampuan tiap kelas, pada mata pelajaran yang bersangkutan,

dalam rangka peningkatan prestasi belajar kepada siswanya.

c. Bagi Peneliti

Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah peneliti terima di bangku

kuliah khususnya yang berkaitan dengan akuntansi, serta untuk membekali

peneliti sebagai calon guru untuk menentukan model mengajar yang tepat

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Pendidikan yang berkualitas merupakan faktor yang sangat vital dalam

meningkatkan kemajuan suatu bangsa, karena masa depan manusia sangat

tergantung pada pendidikannya. Fenomena yang selalu terjadi dalam dunia

pendidikan di era globalisasi adalah selalu tertinggalnya perkembangan

pendidikan itu sendiri jika dibandingkan dengan perkembangan teknologi,

informasi, dan dunia bisnis yang mengiringinya.

John Dewey dalam Hasbullah (2005: 2) menyatakan bahwa

“Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental

secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia. Hasbullah

dalam bukunya (1999: 4) menyatakan bahwa “pendidikan adalah suatu proses

bimbingan, tuntutan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsur-unsur

seperti pendidik, anak didik, tujuan dan sebagainya.”

Sejalan dengan definisi pendidikan kedua ahli tersebut, dalam Undang-

Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 menyebutkan:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan pengertian tersebut, pendidikan adalah suatu usaha sadar

yang dilakukan oleh peserta didik untuk mengembangkan potensi dalam

dirinya. Keberhasilan suatu pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik

dalam prosesnya tak lepas dari beberapa unsur yang dilibatkan. Umar

7

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Tirtarahardja dan La Sula (2000: 51) menyebutkan beberapa unsur dalam

proses pendidikan antara lain:

1. subjek yang dibimbing (peserta didik) 2. orang yang membimbing (pendidik) 3. interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif) 4. kearah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan) 5. pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan) 6. cara yang digunakan dalama bimbingan (alat dan metode) 7. tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan

pendidikan)

b. Tujuan Pendidikan

Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yang diamanatkan dalam

pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mencerdaskan bangsa. Amanat

tersebut ditetapkan dan dirangkum lebih lanjut dalam Garis-Garis Besar Haluan

Negara, kemudian dijabarkan pula dalam Undang-Undang Republik Indonesia

No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan demikian

upaya mencerdaskan kehidupan bangsa telah menjadi bagian dari strategi

pembangunan nasional yang sangat penting dan dilandasi serta dengan

perangkat perundang-undangan yang mantap.

Sistem Pendidikan Nasional adalah suatu upaya yang dilaksanakan

oleh pemerintah Indonesia untuk mencerdaskan bangsa. Hal tersebut sesuai

dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia yang termaktub dalam Undang-

Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 (2003:7) yang berbunyi :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

a. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar melalui

penempatan siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat

kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap

anggota saling bekerja sama dan membantu memahami suatu bahan pelajaran

artinya bahan belum selesai jika salah satu teman dalam sekelompok belum

menguasai bahan pembelajaran. Di Sekolah Menengah Kejuruan metode

mengajar yang digunakan cenderung bersifat konvensional. Oleh karena itu,

diperlukan adanya inovasi dalam pemilihan dan penguasaan strategi mengajar

yang tepat serta penguasaan keterampilan dasar mengajar merupakan suatu

alternatif dalam usaha meningkatkan mutu pengajaran.

Slavin (2008: 4) berpendapat bahwa “Pembelajaran kooperatif merujuk

pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam

mempelajari materi-materi pelajaran.” Jadi pembelajaran kooperatif adalah

belajar bersama, saling membantu antar teman dalam satu kelompok untuk

memecahkan masalah dalam materi pelajaran yang dihadapi.

Menurut Slavin (2008: 33), “Tujuan yang paling penting dari

pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan,

konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa

menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi.” Dalam

pembelajaran kooperatif, siswa yang bekerja dalam kelompok kooperatif bisa

belajar lebih banyak daripada mereka yang diatur dalam kelas-kelas tradisional.

Sejalan dengan pengertian tersebut, Etin Solihatin dan Raharjo (2007:

5) mengemukakan bahwa ”cooperative learning merupakan suatu model

pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan

sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan

bekerja secara bersama-sama diantara sesama anggota kelompok akan

meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar.”

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga

tujuan pembelajaran, yaitu kemampuan akademik, penerimaan perbedaan

individu, dan pengembangan keterampilan sosial. Arends (2000: 312)

mengatakan bahwa “The three important instrucsional goals of cooperative

learning are academic achievement, acceptance of diversity, and social skill.”

Ada beberapa konsep mendasar yang perlu diperhatikan dan

diupayakan oleh pendidik dalam menggunakan model belajar cooperative

learning di dalam kelas. Stahl dalam Etin Solihatin dan Raharjo (2007: 7)

mengemukakan beberapa prinsip dasar dalam coperative learning meliputi

sebagai berikut:

1) perumusan tujuan belajar harus jelas 2) penerimaan yang menyeluruh oleh siswa tentang tujuan belajar 3) ketergantungan yang bersifat positif. 4) interaksi yang bersifat terbuka 5) tanggung jawab individu 6) kelompok bersifat heterogen 7) interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif 8) tindak lanjut (follow Up) 9) kepuasan dalam belajar

Keberhasilan belajar menurut model ini bukan semata-mata ditentukan

oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan

semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-

kelompok belajar kecil yang terstruktur dengan baik. Arends menyebutkan ada

empat pendekatan pembelajaran kooperatif yang biasa dilakukan oleh guru,

keempat metode tersebut yaitu: (http://www.damandiri.or.id/file.or.id/file

/yusufunsbab2 .pdf) tanggal 24 Desember 2008.

1) Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD)

STAD dikembangkan oleh Robert E.Slavin dan kawan-kawannya

di Universitas John Hopkins dan merupakan metode pembelajaran

kooperatif. Yang paling sederhana. Dalam STAD, guru lebih menekankan

pada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik kepada

siswa dengan menggunakan presentasi verbal. Siswa ditempatkan kedalam

kelompok yang beranggotakan masing-masing 4-5 orang yang berbeda

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

jenis kelamin, suku, dan kemampuan akademiknya. Gagasan utama dari

STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan

membantu siswa satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang

diajarkan oleh guru. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah metode

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2) Metode Jigsaw

Metode pengajaran Jigsaw pertama kali dikembangkan oleh Elliot

Aronson dan teman-temannya. Sama seperti dalam metode STAD, metode

Jigsaw juga menempatkan siswa dalam kelompok yang heterogen. Para

siswa tersebut diberikan tugas untuk membaca beberapa bab atau unit, dan

diberikan lembar ahli yang terdiri atas topik-topik yang berbeda yang

mempunyai fokus topik yang sama bertemu untuk mendiskusikan topik

mereka sekitar tiga puluh menit. Setelah itu, siswa yang telah berdiskusi

dengan siswa yang berasal dari kelompok lain kembali kepada tim mereka

dan secara bergantian mengajari teman satu timnya mengenai topik mereka.

Selanjutnya adalah para siswa akan menerima penilaian yang

mencakup seluruh topik, dan skor kuis akan menjadi skor tim. Skor yang

dikontribusikan para siswa kepada tim lainnya. Hal tersebut, akan membuat

siswa termotivasi untuk mempelajari materi dengan baik dan untuk bekerja

keras dalam kelompok mereka dapat membantu timnya melakukan tugas

dengan baik.

3) Metode Investigasi Kelompok

Investigasi kelompok merupakan metode pembelajaran kooperatif

yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan karena pendekatan

ini memerlukan norma dan struktr kelas yang lebih rumit daripada

pendekatan yang lebih berpusat kepada guru. Dalam metode ini para siswa

dimasukkan kedalam kelompok-kelompok yang masing-masing

beranggotakan 5-6 siswa yang heterogen. Dalam beberapa kasus, siswa

dikelompokkan berdasarkan pertimbangan keakraban persahabatan maupun

minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik

untuk diselidiki dan melakukan penyelidikan yang mendalam mengenai

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

topik yang telah dipilih. Kemudian para siswa tersebut menyiapkan dan

mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.

4) Metode Pendekatan Struktural

Pendekatan struktural ini memiliki banyak kesamaan dengan

pendekatan yang lain, namun pendekatan struktural lebih menekankan pada

penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi siswa. Struktur tugas ini dimaksudkan sebagai alternatif terhadap

struktur kelas tradisional, sebagai contoh resitasi, dimana guru memberikan

pertanyaan kepada seluruh kelas dan siswa memberi jawaban setelah

mengangkat tangan dan ditunjuk oleh guru. Pendekatan strultural ini

menghendaki siswa bekerja untuk saling membantu dalam kelompok kecil

dan lebih dicirikan dengan penghargaan kooperatif daripada penghargaan

individual. Ada struktur yang dikembangkan untuk meningkatkan

perolehan isi akademik, dan ada struktur yang dirancang untuk

mengajarkan struktur keterampilan sosial atau kelompok

Perbandingan keempat metode tersebut dapat diperjelas pada tabel

berikut ini.

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Tabel 1. Perbandingan Empat Metode Pembelajaran Kooperatif

Tabel diambil dari Arends (2001: 327)

STAD Jigsaw GI Metode Struktural

Tujuan kognitif

Informasi akademik sederhana

Informasi akademik sederhana

Informasi akademik komplek dan keterampilan inkuiri

Informasi akademik sederhana

Tujuan sosial Kelompok belajar dan kooperatif

Kelompok belajar dan kooperatif

Kooperatif dalam kelompok yang komplek

Kelompok dan keterampilan social

Struktur anggota

Kelompok belajar terdiri dari 4-5 anggota yang heterogen

Kelompok belajar terdiri 5-6 anggota yang heterogen dan ada tim ahli

Kelompok belajar terdiri 5-6 anggota mungkin homogen

Bervariasi, berpasangan, bertiga atau 4-6 anggota kelompok

Pemilihan materi pelajaran

Biasanya dilakukan oleh guru

Biasanya dilakukan oleh guru

Biasanya dilakukan oleh siswa

Biasanya dilakukan oleh guru

Tugas utama Penggunaan lembar kerja dan saling membantu dalam memahami materi

Diskusi materi dalam kelompok ahli (expert term) dan kemudian membantu

Siswa dengan keterampilan inkuiri secara lengkap

Siswa diberi tugas kognitif dan sosial

Penilaian Tes mingguan Bervariasi, dapat dengan tes mingguan

Setelah selesai materi dan pelaporan, serta tes essay

Bervariasi

Penghargaan Laporan berkala dan publisitas lainnya

Laporan berkala dan publisitas lainnya

Setelah selesai materi dan pelaporan, mungkin dengan tes

Bervariasi

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan dan kekurangan

antara lain sebagai berikut:

a) Kelebihan pembelajaran kooperatif

1) Meningkatkan kerja sama dalam kelompok tim

2) Meningkatkan kemampuan dalam berdiskusi

3) Meningkatkan kemampuan siswa dalam bersosialisasi dengan siswa

lainnya.

4) Meningkatkan rasa percaya diri

b) Kekurangan pembelajaran kooperatif

1) Perlu persiapan yang matang.

2) Memungkinkan terjadinya persaingan negatif

3) Masih adanya siswa yang kurang bisa memanfaatkan waktu dengan

sebaik-baiknya.

4) Siswa yang tidak cocok dengan anggota kelompoknya kurang bisa

bekerja sama dalam memahami materi maupun menyelesaikan tugas.

(http://damandiri.co.id/) diakses tanggal 24 Desember 2008.

d. Students Teams Achievement Divisions (STAD)

Model Student Teams Achivement Divions (STAD) merupakan model

pembelajaran yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan dari

Universitas John Hopkins. Metode belajar ini berorientasi pada pendekatan

kontruktivis adalah siswa secara aktif membangun pengetahuan sendiri, Slavin

(2008: 143) mengatakan bahwa “STAD merupakan salah satu metode

pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang

paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan

kooperatif.” STAD menitikberatkan pada pemberian motivasi kepada

kelompok siswa dalam situasi semangat pembelajaran kooperatif agar dapat

berinteraksi dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini

peran serta pendidik hanya sebagai fasilitator dan bukan sebagai pemberi

informasi, sehingga diharapkan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD

dapat mengubah pembelajaran dari teacher centered menjadi student centered.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Pembelajaran kooperatif tipe STAD juga telah dikembangkan pada

Sekolah Menengah Atas di Uni Emirat Arab, seperti dijelaskan pada jurnal

yang ditulis oleh Nagib M. A Balfakih (2003) berikut.

Education in the United Arab Emirates (UAE) faces major problems which may hinder its future development. These include low achievement in science and a negative attitude toward science subjects, which have resulted in a high number of student dropouts from the science track in high school. It is believed among UAE educators that the main reason is the way science that has been taught in its schools. A solution to this problem depends on finding effective teaching methods, which maintain student achievement, improve students' attitude and provide opportunities to develop essential scientific skills. The effectiveness of Student Teams-Achievement Division (STAD) for teaching science to high school classes in the UAE was investigated. The sample was selected randomly. A representative group of UAE high school students was chosen from the northern province, which includes urban areas, and from the eastern province, which includes rural areas. The study involved sixteen tenth grade classes. During the second semester of the academic year 1998/1999, three units in the chemistry curriculum were covered. This study was designed to investigate the effectiveness of STAD in teaching high school chemistry in the UAE and to find out which groups, gender, area, and ability benefitted most. At the attempt, proven STAD method can improve achievement learn and livelines most of student.

Pendidikan di Uni Emirat Arab (UEA) menghadapi masalah besar yang

dapat menghambat pembangunan yang akan datang. Termasuk dalam masalah

tersebut yaitu rendahnya penghargaan dan sikap negatif terhadap pengetahuan

tersebut, yang telah muncul dengan banyaknya jumlah siswa putus dari Sekolah

Menengah Atas. Hal ini diyakini di kalangan pendidik UAE bahwa alasan

utama adalah bagaimana cara mengajarkan ilmu di sekolah. Sebuah solusi

untuk masalah ini tergantung pada penemuan metode mengajar yang efektif,

yang dapat mempertahankan prestasi siswa, meningkatkan siswa sikap dan

memberikan kesempatan penting untuk mengembangkan keterampilan ilmiah.

Efektivitas STAD untuk mengajar pada Sekolah Menengah Atas di Indonesia

telah diselidiki. Sampel yang telah dipilih secara acak adalah perwakilan

kelompok UAE siswa SMA meliputi dari utara propinsi, yang mencakup

daerah perkotaan dan provinsi timur daerah pedesaan. Penelitian tersebut

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

melibatkan enambelas dari kesepuluh tingkat kelas. Selama semester kedua

untuk tahun ajaran 1998/1999, ada tiga unit pada kurikulum pelajaran kimia

yang tercakup. Penelitian ini dirancang untuk menyelidiki efektivitas STAD

dalam pengajaran kimia pada SMA di Indonesia dan untuk mengetahui

kelompok, jenis kelamin, wilayah, dan terpenting adalah kemampuan siswa.

Berdasarkan penelitian tersebut, STAD terbukti dapat meningkatkan prestasi

dan keaktifan sebagian besar siswa.

(http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-dan-

pembelajaran/article/view/712) diakses tanggal 6 Mei 2009 jam 18.00

Pelaksanaan model STAD tak lepas dari komponen-komponen yang

berperan. Slavin (2008: 143) menyebutkan bahwa STAD terdiri dari lima

komponen utama, yaitu:

1) Presentasi Kelas

Presentasi kelas dilakukan oleh guru menggunakan pengajaran langsung

atau dengan ceramah. Pada kegiatan ini siswa bekerja lebih dulu untuk

menemukan informasi atau konsep-konsep atas upaya mereka sendiri

sebelum pengajaran guru. Dengan cara ini, siswa lebih menyadari bahwa

mereka harus sungguh-sungguh memperhatikan presentasi kelas tersebut,

karena akan membantu mereka dalam mengerjakan kuis dengan baik, dan

skor kuis mereka menentukan skor timnya.

2) Kerja Tim

Tim tersusun dari empat atau lima siswa yang mewakili heterogenitas

kelas dalam kinerja akademik, jenis kelamin, dan suku. Fungsi utama dari

tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar,

dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk

bisa mengerjakan kuis dengan baik.

3) Kuis

Kuis diadakan setelah satu sampai dua periode latihan tim. Ketika kuis

berlangsung, siswa tidak diperkenankan untuk saling membantu dengan

teman yang lain. Sehingga, tiap siswa bertanggungjawab secara individual

untuk memahami materinya.

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

4) Skor Kemajuan Individual

Dalam hal ini, setiap siswa diberikan suatu tujuan kinerja yang dapat

dicapai oleh siswa tersebut, hanya jika ia belajar lebih keras dan kinerja

lebih baik dibandingkan dengan apa yang telah di lakukan masa lalu. Tiap

siswa memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dan

selanjutnya siswa akan mengumpulkan poin untuk tim mereka

berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor

awal mereka.

5) Rekognisi/ Penghargaan Tim

Penghargaan tim diberikan kepada kelompok apabila tim dapat

memperoleh sertifikat atau penghargaan lain apabila skor rata-rata mereka

melampaui kriteria tertentu.

Dalam pelaksanaannya, model pembelajaran kooperatif tipe STAD

mempunyai langkah-langkah sebagai berikut:

1) Tahap persiapan materi pelajaran dan penerapan siswa dalam

kelompok

Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan

dan lembar jawaban yang akan dipelajari siswa dalam kelompok-kelompok

kooperatif. Kemudian menetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan

jumlah maksimal 4-5 orang, aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada:

(1) Kemampuan akademik

Kemampuan akademik dapat diperoleh dari hasil akademik (skor

awal) sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan nilai

yang diperoleh siswa dari ujian akhir semester.

(2) Jenis kelamin, latar belakang sosial, bawaan/sifat (pendiam dan

aktif) dan lain-lain.

2) Tahap penyajian materi pelajaran

Pada tahap ini bahan-bahan atau materi pelajaran diperkenankan

melalui penyajian kelas. Dalam penyajian materi pelajaran ini ditekankan

pada hal-hal antara lain sebagai berikut:

(1) Pendahuluan

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Disini perlu ditekankan oleh para guru apa yang akan dipelajari

siswa dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting

untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep

yang akan dipelajari.

(2) Pengembangan

Dilakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari

siswa dalam kelompok. Disini siswa belajar untuk memahami

makna dan bukan hafalan.

(3) Praktek Terkendali

Dalam praktek terkendali dilakukan hal-hal sebagai berikut:

(a). Menyuruh siswa mengerjakan soal atau mempersiapkan

jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan guru.

(b). Memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau

menyelesaikan masalah agar siswa selalu mempersiapkan diri

untuk menjawab pertanyaan.

(c). Memberikan tugas kelas

3) Kegiatan kelompok/ belajar tim

Selama kegiatan kelompok berlangsung masing-masing siswa

mempelajari materi yang telah disajikan oleh guru dan membantu teman

sekelompok untuk menguasai materi pelajaran tersebut. Guru

membagikan lembar kegiatan dan kemudian siswa mengerjakan secara

mandiri dan selanjutnya saling mencocokkan jawabannya dengan teman

sekelompok tersebut, jika ada yang kurang memahami maka anggota

kelompok yang lain harus membantunya.

4) Evaluasi

Pelaksanaan evaluasi dilakukan secara mandiri setelah satu atau

dua periode penyampaian materi oleh guru dan setelah satu atau dua

periode kerja kelompok, untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari

siswa selama bekerja dalam kelompok. Hasil dari evaluasi akan

menentukan keberadaan dalam kelompok dan keberadaan kelompok

diantara kelompok-kelompok lain.

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

5) Nilai perkembangan individu

Tujuan utama dengan adanya nilai perkembangan individu

adalah untuk memberikan hasil akhir yang maksimal pada setiap peserta

didik. Hal ini dapat diperoleh kalau peserta didik bekerja lebih keras

dalam melaksanakan kuis. Nilai perkembangan individu didasarkan pada

nilai awal atau dasar yang didapat dari nilai-nilai peserta didik pada

pelaksanaan tes yang sama.

Tabel 2. Nilai Perkembangan Individu

No. Skor Kuis Nilai Perkembangan

1 Lebih dari sepuluh poin dibawah skor awal 5 2 Sepuluh poin sampai satu poin dibawah skor

awal 10

3 Skor awal sampai sepuluh poin diatas skor awal 20 4 Lebih dari sepuluh poin diatas skor awal 30 5 Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor

awal) 30

(Robert E. Slavin, 2008: 159)

6) Penghargaan Kelompok

Memberikan sumbangan kepada skor kelompok berdasarkan

rentang skor yang diperoleh pada kuis sebelumnya dengan skor kuis

terakhir. Be

Berdasarkan nilai perkembangan yang diperoleh kelompok

terdapat tiga tingkat penghargaan yang diberikan untuk prestasi

kelompok:

(1) Super Team (Tim Istimewa)

Diberikan kepada kelompok yang memperoleh skor rata-rata lebih

besar atau sama dengan 17 poin.

(2) Great Team (Tim hebat)

Diberikan kepada kelompok yang memperoleh skor rata-rata sampai

16 poin.

(3) Good Team (Tim Baik)

Diberikan kepada kelompok dengan skor rata-rata sampai 15 poin.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Untuk lebih memperjelas darimana poin tersebut diperoleh dapat

dilihat pada contoh penelitian Agus Setya Reni berikut:

Tabel Hasil Skor Tim

Tim Anggota Skor Dasar

Skor kuis Skor Perbaikan

Rata-rata

Siswa 1 96 95 10 Siswa 2 76 75 10 Siswa 3 72 85 30 Siswa 4 60 55 10

A

Jumlah 60

aJumlahSisw60

= 15

Keterangan: Berdasarkan tabel diatas, maka skor rata-rata tim adalah 15. Kelompok

tersebut termasuk dalam kelompok Good Team.

3. Hakikat Prestasi Belajar Akuntansi

a. Hakikat Belajar

1). Pengertian Belajar

Bertolak dari adanya pengertian belajar yang beragam, berikut ini

merupakan pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli, seperti

menurut Winkels(1999: 53) mengatakan bahwa belajar adalah aktifitas mental

(psikis) yang berangsung dalam interaksi dengan ligkungan yang

menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan pemahaman, keterampilan

dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat konstan dan berbekas.

Menurut Cronbach dalam bukunya yang berjudul Educational

Psycology sebagaimana yang dikutip oleh Sumadi Suryabrata (2006: 231)

menyatakan bahwa “Learning is shown by a change in behaviour as of

experience”. Cronbach berpendapat bahwa hasil belajar yang baik harus

melalui pengalaman. Pelajar harus mengalami dengan mempergunakan panca

indranya.

Muhibbin Syah (2005: 92) mengemukakan bahwa belajar dapat

dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang

relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan

yang melibatkan proses kognitif.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Berdasarkan ketiga pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli

mengenai pengertian belajar, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang sebagai hasil

dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Perubahan dan kemampuan

untuk berubahlah yang menjadikan manusia dapat secara bebas untuk

mengeksplorasi, memilih, dan menetapkan keputusan-keputusan penting

untuk kehidupannya.

2). Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar

Muhibbin Syah (2005: 144) menyatakan bahwa secara global, faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 macam,

yakni:

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi

jasmani dan rohani siswa;

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar siswa;

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya

belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

Sedangkan menurut Slameto (1995: 54) dalam bukunya menyatakan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi

dua golongan, yaitu:

a) Faktor intern, adalah yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri, yaitu:

(1) faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh), (2) faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kesiapan) dan (3) faktor kelelahan (kelelahan jasmani dan kelelahan rohani). b) Faktorn ekstern, adalah faktor yang berasal dari luar peserta didik, antara lain:

(1) faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan),

(2) faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), dan

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

(3) faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

terdapat dua faktor pokok yang mempengaruhi belajar yaitu faktor yang

berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (internal/individual) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa atau lingkungan sekitarnya (eksternal/sosial).

3) Unsur-unsur Belajar

Menurut Cronbach dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2003: 157),

tujuh unsur utama dalam proses belajar diantaranya yaitu:

1) Tujuan 2) Kesiapan 3) Situasi 4) Interpretasi 5) Respon 6) Konsekuensi 7) Reaksi terhadap kegagalan

Ketujuh unsur utama dalam proses belajar tersebut diatas, dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1) Tujuan

Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai.

2) Kesiapan

Untuk dapat melakukan belajar dengan baik anak atau individu perlu

memiliki kesiapan matang.

3) Situasi

Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar

4) Interpretasi

Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan intepretasi yang melihat

hubungan antara situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan

menghubungkan dengan kemungkinan tujuan.

5) Respons

Berpegang hasil dari interpretasi apakah individu mungkin atau tidak

mungkin maka ia memberikan respons.

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

6) Konsekuensi

Setiap usaha akan membawa hasil, akibat tahu konsekuensi entah itu

keberhasilan atau kegagalan demikian juga dengan respons atau usaha

belajar siswa.

7) Reaksi terhadap kegagalan

Reaksi siswa adalah perasaan sedih dan kecewa.

b.Hakikat Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Proses belajar mengajar dikelas dapat digunakan untuk mengetahui

berhasil atau tidaknya pembelajaran yang dicapai siswa maka harus dilakukan

evaluasi yang hasilnya berupa prestasi belajar siswa. Evaluasi terhadap

penilaian hasil dan proses belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan

peserta didik dalam mengusai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Dari

hasil evaluasi terhadap penilaian tersebut dapat diketahui kompetensi dasar

dan materi yang belum dikuasai peserta didik.

Nana Syaodih Sukmadinata, (2004: 102) menyatakan bahwa “Prestasi

belajar dapat disebut juga sebagai hasil belajar yang merupakan realisasi atau

pemekaran dari kecakapan potensi atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang

yang dapat dilihat dari perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

ketrampilan berpikir maupun ketrampilan motorik”. Sama halnya dengan

Nana Sudjana (2005: 22) dalam bukunya berpendapat bahwa “Hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya”. Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi” dan

“belajar” (Zainal Arifin, 1990: 2-3). Prestasi merupakan hasil yang telah

dicapai.

Menurut Sri Ruspita Murni (2004: 147) “Prestasi merupakan wujud

dari keunggulan yang diperoleh seseorang dalam bidang tertentu”. Prestasi

diperoleh melalui perjuangan yang dilandasi oleh motivasi yang tinggi untuk

melakukan tindakan. Untuk mewujudkan prestasi diperlukan langkah-langkah

nyata yang harus dilakukan untuk mempersiapkan tujuan yang hendak dicapai.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Berdasarkan pengertian belajar dan prestasi dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam

penguasaan pengetahuan dan keterampilan suatu mata pelajaran tertentu

sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hasil belajar yang diperolah dapat

berupa keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, dan cita-cita.

b.Fungsi dan Kegunaan Prestasi belajar

Tercapainya prestasi belajar peserta didik dapat dilakukan dengan

evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan yang

dilakukan secara sistematis dengan mengumpulkan bukti-bukti untuk

menentukan keberhasilan belajar. Oemar Hamalik (2001: 159) dalam bukunya

menyatakan tentang evaluasi hasil belajar merupakan:

Keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi),pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar menunjuk kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat perubahan tingkah laku.

Tujuan diadakannya kegiatan evaluasi adalah untuk mengetahui

keefektifan dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar sehingga dalam

pelaksanaannya evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus baik itu pada

awal, pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar maupun pada akhir

tatap muka kegiatan belajar mengajar. Evaluasi pada umumnya digunakan

untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik, terutama hasil yang

berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan

pendidikan dan pengajaran. Zainal Arifin (1991:2) mengemukakan fungsi

utama prestasi belajar antara lain:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kualitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. 3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi

pendidikan. 4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan.

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa betapa

pentingnya mengetahui prestasi belajar siswa, baik individual maupun

kelompok karena prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan,

dan juga berguna bagi guru yang bersangkutan sebagai umpan balik dalam

melaksanakan pembelajaran dikelas apakah akan diadakan perbaikan dalam

proses belajar mengajar ataupun tidak.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Salah satu indikator tercapainya prestasi belajar adalah dengan

diketahuinya prestasi belajar yang dicapai oleh siswa sebagai subyek belajar.

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka

perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara

lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang

terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam

diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak

antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.

1). Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.

(a). Kecerdasan/intelegensi

(b). Bakat

(c). Minat

(d). Motivasi

2). Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya.

(a). Keadaan Keluarga

(b). Keadaan Sekolah

(c). Lingkungan Masyarakat

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-dan-pembelajaran/article)

diakses tanggal 6 Mei 2009 jam 18.00

Berdasarkan pendapat diatas, maka pada dasarnya faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar yaitu faktor yang berasal dari dalam (internal) dan faktor yang berasal dari

luar (eksternal).

c. Hakikat Mata Pelajaran Akuntansi

American Accounting Association dalam Alam S (2004:2)

mendefinisikan pengertian akuntansi sebagai “suatu proses pengidentifikasian,

pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, yang memungkinkan adanya

penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang

menggunakan informasi keuangan tersebut.”

American Institute of Certified Publik Accountants (AICPA) dalam Agus

Suranto, dkk (2005:2) menjelaskan pengertian akuntansi adalah “seni dari

pencatatan, penggolongan, dan peringkasan dengan suatu cara tertentu dan dalam

nilai uang terhadap kejadian atau transaksi yang paling sedikit atau sebagian

bersifat keuangan dan penafsiran terhadap hasil-hasilnya.”

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka secara garis besar

pengertian akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,

dan pelaporan dari transaksi-transaksi yang bersifat keuangan yang terjadi pada

suatu entitas (badan usaha) dalam satu periode tertentu yang digunakan oleh

pihak-pihak yang berkaitan untuk pemgambilan keputusan.

Dilihat dari sudut kegiatan usahanya perusahaan secara garis besar dapat

digolongkan menjadi perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan

manufaktur/industri. Untuk SMK kelas 1 semester genap akan mempelajari siklus

akuntansi perusahaan jasa dan siklus akuntansi perusahaan dagang.

Karakteristik yang sangat menonjol dari mata pelajaran akuntansi adalah

banyak hitungan serta pembuatan kolom yang diperlukan pada hampir setiap

pokok bahasan. Sehingga untuk mata pelajaran akuntansi harus memahami

konsep, siswa juga dituntut untuk terampil dan teliti dengan cara

mempraktikkannya.

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

B. Penelitian Yang Relevan

Agus Setya Reni (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan

Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

(STAD) terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Diklat Akuntansi Kelas X SMK

Cokroaminoto I Surakarta Tahun Diklat 2007/2008”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar siswa melalui metode

STAD dengan beberapa indikator antara lain: (1) siswa terlihat makin antusias dan

bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, (2) siswa terlihat makin

antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan diskusi kelompok, (3) selama

penyampaian materi oleh guru, siswa terlihat aktif dan memahami dalam arti

mereka merespon pertanyaan dari guru, (4) adanya peningkatan pancapaian hasil

belajar siswa dari 38,46% sebanyak 10 orang siswa pada siklus I meningkat

menjadi 21 orang siswa sebesar 80,77% pada siklus II.

Dwi Permestiati (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

disertai LKS untuk Penguatan Konsep Pokok Ekosistem”. Hasil penelitian

diperoleh bahwa: (1) konsep-konsep siswa pada materi pokok ekosistem yang

mengalami penguatan adalah organisasi kehidupan pada Siklus I dan Siklus II

mengalami peningkatan 43,59%, komponen penyusun ekosistem pada Siklus I

dan Siklus II mengalami peningkatan 15,39%, interaksi antar komponen

ekosistem pada Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan 38,46%, tipe-tipe

ekosistem pada Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan 10,26%, (2) kualitas

pembelajaran biologi yang mengalami peningkatan adalah belajar kelompok

meningkatkan motivasi belajar anda pada Siklus I dan Siklus II mengalami

peningkatan 0,5%. Dengan belajar kelompok saya lebih terdorong untuk berpikir

pada Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan 0%, saya lebih suka belajar

berkelompok daripada perorangan pada Siklus I dan Siklus II mengalami

peningkatan 0%, belajar kelompok lebih memudahkan memahami pelajaran pada

Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan 0%, belajar kelompok lebih

mendorong untuk mengemukakan pendapat 0,5%.

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Jurnal dari UPI (Universitas Pendidikan Jakarta) tentang STAD oleh Rina

Theresia (2006) dalam penelitiannya tentang implementasi pembelajaran

kooperatif tipe STAD dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan

pemahaman matematik siswa. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menelaah

tentang adanya peningkatan pemahaman matematik dalam setiap indikatornya.

Disamping itu penelitian ini juga untuk menelaah pendapat siswa dan guru

tentang penerapan pembelajaran kooperatif STAD. Subjek pada penelitian ini

adalah siswa kelas VIII A yang berkemampuan unggul di SMP Negeri 52

Bandung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemahaman,

angket, lembar observasi, satuan pelajaran dan rencana pelajaran, jurnal harian,

dan wawancara. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 3 siklus, dimana setiap

siklus terdiri dari 4 kegiatan utama, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi. Dari hasil penelitian diperoleh adanya peningkatan rata-rata pemahaman

siswa dari pembelajaran sebelumnya. Ketuntasan belajar secara klasikal

meningkat pada tiap siklus, dari kategori kurang menjadi baik. Tetapi, ketuntasan

belajar klasikal setelah dilakukan tes sub sumatif dikatakan cukup karena hanya

77,27% dari jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar. Selain itu,

adanya peningkatan tingkat pemahaman pada setiap indikatornya. Hal ini dilihat

dari tingkat pemahaman siswa yang paham seluruhnya meningkat pada tiap siklus,

sehingga menunjukkan bahwa siswa yang awalnya berada pada tingkat

pemahaman siswa yang paham sebagian, miskonsepsi sebagian, miskonsepsi atau

tidak paham telah beralih pada tingkat yang paham seluruhnya. Peningkatan

tersebut dapat dilihat pula pada rata-rata tingkat pemahaman siswa yang

meningkat pada tiap siklus. Ditinjau dari sikap, guru maupun siswa memberikan

respon positif terhadap pembelajaran kooperatif STAD. Dengan pembelajaran ini

siswa lebih mudah memahami setiap materi yang diberikan. Selain itu, keaktifan

siswa akan senantiasa mendorong pada tingkat keberhasilan pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan saran bahwa

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan alternatif dalam upaya

meningkatkan pemahaman siswa.

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Mata pelajaran yang diambil dalam penelitian yang dilakukan oleh Agus

Setya Reni adalah perusahaan dagang. Materi pelajaran yang digunakan pada

Siklus I adalah mencatat transaksi kedalam jurnal khusus, sedangkan pada Siklus

II materi pelajaran yang digunakan adalah pemindahbukuan (posting) dari jurnal

khusus kedalam buku besar. Penelitian ini menggunakan objek yang berbeda

dalam menggunakan materi pelajaran yaitu jurnal penyesuaian pada Siklus I dan

neraca lajur pada Siklus II.

Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Permestiati adalah menambah LKS

sebagai objeknya dan penerapannya dilakukan pada salah satu mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam yaitu biologi. Penelitian ini tidak menambah LKS

sebagai objeknya dan dilakukan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

yaitu akuntansi

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan arahan penalaran untuk dapat sampai

pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Untuk

mencapai prestasi belajar yang optimal maka diperlukan kerangka pemikiran yang

sesuai dengan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya.

Pengajaran yang bisa mendukung keberhasilan penanaman pemahaman

siswa adalah berkonsentrasi pada peserta didik, padahal pengajaran yang banyak

digunakan di sekolah menengah adalah pembelajaran konvensional yang berpusat

pada guru atau teacher center. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode

konvensional, membuat siswa kurang aktif, dan guru tidak bisa menganalisis daya

tangkap atau pemahaman siswanya secara individu. Dikarenakan model tersebut

dilakukan secara klasikal atau menyeluruh. Maka dari itu, diperlukan model yang

bisa menarik perhatian siswa. Dinyatakan pada penelitian bahwa model STAD

ternyata efektif meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Diharapkan model ini akan berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa.

Selaras dengan judul penelitian yang diambil, yaitu “PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN KOMPETENSI

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

KEJURUAN AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI 2 SMK KRISTEN 1

SURAKARTA. TAHUN PELAJARAN 2008/2009”, maka dapat digambarkan

kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Proses Belajar Mengajar

1. siswa kurang aktif selama proses pembelajaran berlangsung

2. rendahnya daya tangkap siswa terhadap materi pelajaran

3. kurangnya kerjasama antar siswa selama proses pembelajaran di kelas

Pembelajaran Konvensional

Prestasi belajar akuntansi rendah/ kurang maksimal

Setelah penerapan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD)

1. siswa lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung

2. meningkatnya daya tangkap siswa terhadap materi pelajaran

3. meningkatnya kerjasama antar siswa selama proses pembelajaran di kelas

Prestasi belajar akuntansi meningkat

Penelitian Tindakan Kelas

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

D. Hipotesis Tindakan

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 64) menyatakan bahwa hipotesis

dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, maka hipotesis tindakan dapat

dirumuskan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X

Akuntansi 2 SMK Kristen 1 Surakarta mata pelajaran kompetensi kejuruan

akuntansi untuk perusahaan dagang.

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Kristen 1 Surakarta yang

beralamatkan di Jln. Ahmad Yani No. 2 Surakarta. Sekolah ini dipimpin oleh Dra.

Sri Haryanti, M.M. yang bertindak sebagai kepala sekolah. Alasan peneliti

melakukan penelitian di SMK Kristen 1 Surakarta dengan pertimbangan sebagai

berikut:

a. Lokasi penelitian yaitu letak SMK Kristen 1 Surakarta yang dekat dengan

tempat tinggal peneliti sehingga mudah dilaksanakan.

b. SMK Kristen 1 Surakarta memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan

penelitian.

c. SMK Kristen 1 Surakarta pernah menjadi tempat PPL (Program Pengalaman

Lapangan) peneliti, sehingga kondisi lingkungan dan karakteristik siswa

sudah diketahui.

d. Prestasi belajar akuntansi kelas X Akuntansi 2 yang belum optimal sehingga

perlu dilakukan penelitian dengan penerapan model Pembelajaran Student

Teams Achievement Divisions (STAD) dengan harapan prestasi belajar siswa

kelas X Akuntansi 2 dapat meningkat.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncakan untuk kegiatan penelitian ini adalah mulai bulan

Januari 2009 sampai bulan Juni 2009. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan

sampai penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dalam Penelitian

Jenis Kegiatan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Persiapan Penelitian a. Penyusunan Judul b. Penyusunan proposal c. Perijinan 2. Perencanaan Tindakan 3. Implementasi Tindakan a. Siklus I b. Siklus II 4. Review 5. Penyusunan Laporan

B. Subjek dan Obyek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada kelas X Akuntansi, yang mana kelas X

Akuntansi dibagi kedalam dua kelas yaitu kelas X Akuntansi 1 dan kelas X

Akuntansi 2. Pada kedua kelas tersebut ditemukan adanya permasalahan-

permasalahan dalam kegiatan belajar-mengajar khususnya mata pelajaran

Kompetensi Kejuruan Akuntansi. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil salah

satu subjek yaitu siswa kelas X Akuntansi 2 dengan jumlah siswa 28 siswa pada

semester 2 tahun ajaran 2008/2009.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah berbagai

kegiatan yang terjadi didalam kelas selama berlangsungnya proses belajar

mengajar yang terdiri dari:

a. Pemilihan strategi atau model pembelajaran

b. Pelaksanaan strategi atau model pembelajaran yang dipilih, yaitu dengan

model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions

(STAD).

c. Suasana belajar saat berlangsungnya proses belajar mengajar.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

d. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

e. Materi pelajaran : Jurnal Penyesuaian dan Menyelesaikan Neraca Lajur untuk

Akuntansi Perusahaan Dagang.

f. Hasil proses pembelajaran

C. Sumber Data

Sumber data merupakan suatu sumber dimana data dapat diperoleh.

Dalam memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berpikir mengenai

kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan juga validitasnya. Sumber

data dalam penelitian ini, antara lain:

1. Informan

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang menjadi informan adalah

guru mata pelajaran akuntansi perusahaan dagang kelas X yaitu Dra. Nunik

Heriyanti tahun pelajaran 2008/2009.

2. Tempat atau lokasi

Tempat atau lokasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sekolah ruang

kelas X Akuntansi 2 SMK Kristen 1 Surakarta.

3. Peristiwa

Melalui pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui

proses bagaimana sesuatu terjadi secara langsung. Peristiwa dalam penelitian

ini adalah proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Kompetensi

Kejuruan Akuntansi untuk perusahaan dagang.

4. Dokumen atau arsip

Dokumen dan arsip juga merupakan sumber data yang penting artinya dalam

penelitian tindakan kelas. Dokumen dan arsip sebagai sumber data yang dapat

membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada kaitannya

dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu: silabus.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan hasil pekerjaan siswa, dalam

hal ini siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran

2008/2009.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

D. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga classroom action research, karena kelas

merupakan bagian kecil dan bagian penting dalam sistem pembelajaran di

sekolah. Menurut pendapat Kemmis dan Carr sebagaimana dikutip Kasihani

Kasbolah (2001: 9), bahwa “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk

penelitian yang bersifat refleksi yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat

sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini

serta situasi di mana pekerjaan ini dilakukan”.Definisi lain mengenai penelitian

tindakan kelas juga disebutkan oleh Ebbut dalam Kasihani Kasbolah (2001: 9)

“Penelitian Tindakan Kelas merupakan studi yang sistematis yang dilakukan

dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan

tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut.”

Suharsimi Arikunto (2007: 2-3) dalam bukunya menyebutkan ada tiga kata

yang membentuk pengertian Penelitian Tindakan Kelas, yaitu:

1. Penelitian – menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan – menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas – dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Menurut Kasihani Kasbolah (2001: 15-17), karakteristik PTK meliputi:

a. Munculnya penelitian tindakan kelas karena ada permasalahan praktik faktual. Permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru.

b. Adanya tindakan-tindakan, yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang bersangkutan.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui empat langkah

utama yang saling berkaitan, yaitu: 1) Perencanaan Tindakan, 2) Pelaksanaan

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan model PTK sebagaimana yang dikemukakan oleh Suhardjono

dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2007: 74). Untuk lebih jelas

mengenai tahapan-tahapannya, dapat dilihat pada bagan berikut.

Gambar 2. Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas

(Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007: 74)

Keterangan :

Rincian kegiatan pada tahapan adalah sebagai berikut:

Permasalahan Perencanaan Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

Pengamatan/ Pengumpulan Data I

Refleksi I

Perencanaan Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan II

Refleksi II Pengamatan/ Pengumpulan Data II

Dilanjutkan ke siklus berikutnya

Permasalahan baru Hasil refleksi

Apabila permasalahan belum

terselesaikan

Siklus I

Siklus II

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

1. Perencanaan

Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan

tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan

tersebut akan dilakukan.

Secara rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut :

a. mengidentifikasi cara menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat

dimengerti masalah apa yang akan diteliti. Masalah tersebut harus benar-

benar factual terjadi di lapangan, masalah bersifat umum di kelasnya,

masalah cukup penting dan bermanfaat bagi peningkatan mutu hasil

pembelajaran, dan masalah pun harus dalam jangkauan kemampuan

peneliti.

b. menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan

melatarbelakangi PTK.

c. merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat Tanya maupun

kalimat pernyataan.

d. menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa

rumusan hipotesis tindakan. Umumnya dimulai dengan menetapkan

berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah, kemudian dipilih

tindakan yang paling menjanjikan hasil terbaik dan yang dapat dilakukan

oleh guru.

e. menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan

indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrument pengumpul data

yang dapat dipakai untuk menganalisis indicator keberhasilan itu.

f. membuat secara rinci rancangan tindakan.

2. Tindakan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan

pembelajaran akan diterapkan. Skenario atau rancangan tindakan yang akan

dilakukan, hendaknya dijabarkan serinci mungkin secara tertulis. Rincian

tindakan itu menjelaskan (a) langkah demi langkah kegiatan yang akan

dilakukan,(b) kegiatan yang seharusnya dialakukan oleh guru,(c) kegiatan

yang diharapkan dilakukan oleh siswa, (d) rincian tentang jenis media

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

pembelajaran yang akan digunakan dan cara menggunakannya, (e) jenis

intrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data/ pengamatan disertai

dengan penjelasan rinci bagaimana menggunakannya.

3. Observasi dan interpretasi

Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan.

Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya

berlangsung dalam waktu yang sama.

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua

hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

Pengumpulan data ini dilaksanakan dengan menggunakan format observasi/

penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat

pelaksanaan scenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap

proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data

kualitatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas, dan lain-lain) atau data

kuantitatif yang menggambarkan kretifitas siswa, antusias siswa, mutu diskusi

yang dilakukan, dan lain sebagainya.

Data yang dikumpulkan hendaknya dicek untuk mengetahui

keabsahannya. Data yang telah terkumpul memerlukan analisis, baik untuk

mempermudah penggunaan maupun dalam penarikan kesimpulan. Untuk hal

ini berbagai teknik analisis statistika dapat digunakan.

4. Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh

tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul,

kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

Refleksi dalam PTK menyangkut analisis, sintesis, dan penilaian

terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat

masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui

siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang,

dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi.

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan data yang relevan

dengan permasalahannya, sedangkan untuk mendapatkan data tersebut perlu

digunakan teknik pengumpulan data sehingga dapat diperoleh data yang benar-

benar valid dan dapat dipercaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini, antara lain dengan menggunakan:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap guru dan siswa mengenai proses

pembelajaran yang selama ini dilakukan dan bagaimanakah respon atau hasil

yang timbul dari proses pembelajaran tersebut. Jenis wawancara yang

digunakan adalah wawancara bebas terpimpin dimana pewawancara

memberikan pertanyaan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat, namun

cara menyampaikan pertanyaan tersebut tergantung pada kebijaksanaan

pewawancara.

2. Observasi

Observasi dilaksanakan oleh peneliti dengan mengamati proses pembelajaran

dikelas saat guru tengah memberikan materi pelajaran. Observasi hanya

dilakukan sebatas mengamati, mengidentifikasi, dan mencatat apa kekurangan

dan kelebihan dalam proses pembelajaran.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran

4. Tes

Tes merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengetahui hasil dari

penelitian yang telah dilakukan. Tes dilakukan untuk mengetahui seberapa

jauh hasil belajar yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan.

5. Angket

Angket merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengetahui tanggapan

siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

F. Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir secara urut. Prosedur penelitian ini terdiri dari

beberapa tahap kegiatan yaitu:

1. Tahap Pengenalan Masalah

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah :

a. Mengidentifikasi masalah

b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori

yang relevan

2. Tahap Persiapan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi :

a. Penyusunan jadwal penelitian

b. Penyusunan bentuk tindakan yang sesuai dalam bentuk RPP

c. Penyusunan soal evaluasi

3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu : siklus I dan siklus

II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan interpretasi, serta tahap analisis dan refleksi.

4. Tahap Implementasi Tindakan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dengan menerapkan

model STAD, yakni untuk menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran

akuntansi keuangan sehingga meningkatkan pemahaman yang akhirnya

meningkatkan pula hasil belajar akuntansi keuangan siswa. Hal ini diukur dari

tingkat keaktifan siswa dan pemahaman siswa terhadap materi dengan

diadakannya pre-test dan post-test. Hipotesis tindakan ini dimaksudkan untuk

menguji kebenarannya melalui tindakan yang telah direncanakan.

5. Tahap observasi dan interpretasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang

sedang melakukan kegiatan belajar-mengajar dibawah bimbingan guru.

Pengamatan dapat dilakukan secara beiringan bahkan bersamaan dengan

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

pelaksanaan tindakan (interperetasi metode). Semua hal yang berkaitan

dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.

6. Tahap refleksi

Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali apa yang sudah

dilakukan, kemudian bersama dengan guru pelaksana mendiskusikan

implementasi rancangan tindakan. Dalam hali ini, guru pelaksana

merefleksikan pengalamannya kepada peneliti yang baru saja mengamati

kegiatannya dalam tindakan.

7. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang

telah dilakukan selama penelitian. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu

ditulis paparan hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan

deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis.

G. Proses Penelitian

Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua

siklus dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) Perencanaan

tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi dan interpretasi, dan (4)

Analisis dan refleksi. Adapun kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Rancangan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan berbagai persiapan dan

perencanaan yang meliputi:

1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Mempersiapkan model mengajar dalam hal ini model yang digunakan

adalah model STAD,

3) Mempersiapkan media pembelajaran dan instrument berupa soal tes

tertulis.

4) Menetapkan indikator ketercapaian

Table 3. Indikator ketercapaian

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Aspek yang diukur

Persentase Target

Capaian Cara mengukur

Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran

80%

Diamati saat guru memberikan apersepsi kepada siswa pada awal pembelajaran

Keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi kelompok

80%

Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang menunjukkan perhatian dan kesungguhan dalam KBM

Ketelitian dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan persoalan/soal

80%

Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi oleh peneliti dan dihitung dari jumlah siswa yang diteliti dan benar (tepat) dalam menyelesaikan soal

Ketuntasan hasil belajar (standar nilai minimal adalah 75)

80%

Dihitung dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas, untuk siswa yang mendapat nilai 75 dianggap telah mencapai ketuntasan belajar.

b. Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah

disusun bersama guru yang akan dilakukan di kelas X Akuntansi 2 SMK

Kristen 1 Surakarta, yaitu pembelajaran menggunakan model STAD untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Kompetensi

Kejuruan Akuntansi untuk perusahaan dagang. Skenario pembelajaran yang

akan peneliti lakukan bersama guru adalah sebagai berikut.

a) Apersepsi materi, yaitu guru menjelaskan tentang materi Jurnal

Penyesuaian.

b) Guru mendemonstrasikan mengenai posting jurnal transaksi dan

pembuatan jurnal penyesuaian perusahaan dagang dan memberikan

latihan terbimbing kepada siswa.

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

c) Guru memberi tugas mandiri kepada siswa agar siswa menyelesaikan soal

latihan mengenai Jurnal penyesuaian perusahaan dagang yang telah

dibahas.

d) Siswa membahas jawaban soal latihan yang sudah dikerjakan melalui

presentasi tugas.

e) Siswa didampingi guru membahas soal latihan yang telah dikerjakan.

c. Observasi/ Pengamatan

Pada tahap ini peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan mencatat

hal-hal yang mungkin terjadi ketika tindakan berlangsung antara lain: (1)

perhatian siswa ketika menerima penjelasan , (2) keaktifan siswa selama

bekerja dalam kelompok, (3) tingkat pemahaman materi atau prestasi belajar

siswa, (4) hal-hal lain yang berpengaruh terhadap tindakan yang diberikan.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis

dengan model analisis interaktif dalam tahap ini. Berdasarkan hasil observasi

tersebut, peneliti dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran

model STAD yang telah dilakukan. Dengan demikian, dapat diketahui

peningkatan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

akuntansi dagang. Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui

kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada

siklus I sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada

pertemuan berikutnya atau siklus II.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran akuntansi dagang,

termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis

dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya. Berbeda pada siklus I,

pada siklus II materi yang digunakan adalah materi lanjutan dari siklus I yaitu

Menyelesaikan Neraca Lajur.

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Berdasarkan kuis pada siklus I, ketuntasan hasil belajar (Kriteria

Ketuntasan Minimal adalah 75) yang tercapai pada siklus I sebanyak 19

siswa dengan presentase sebesar 67.86% dan nilai rata-rata kelas yang

dicapai sebesar 7.9. Ketuntasan belajar siswa tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 5. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

Ketuntasan Hasil Belajar Kriteria Jumlah siswa Persentase Tuntas 19 siswa 67.86% Tidak Tuntas 9 siswa 32.14% Jumlah 28 siswa 100%

Hasil capaian prestasi dan keaktifan siswa untuk pelajaran

akuntansi dagang tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:

02468

101214161820

Aktif CukupAktif

KurangAktif

Keaktifan siswa selamapembelajaran

Keaktifan siswa dalammengikuti diskusi kelompok

Ketelitian dan ketepatansiswa dalam menyelesaikanpersoalan/soal

Gambar 3. Profil Hasil/ Prestasi Belajar Siswa Siklus I

Ketuntasan hasil belajar siswa juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

0

5

10

15

20

Jumlah siswa

Tuntas

Tidak Tuntas

Gambar 4. Profil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

Keterangan:

a. Tabel 4 dan gambar 3 diatas menunjukkan hasil/ prestasi belajar siswa pada

siklus I yang dapat diukur dari beberapa aspek:

1) Keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran dengan jumlah siswa

yang aktif, cukup aktif, dan kurang aktif masing-masing sebanyak 9

siswa, 10 siswa dan 9 siswa.

2) Keaktifan siswa selama mengikuti diskusi kelompok dengan jumlah

siswa yang aktif, cukup aktif, dan kurang aktif masing-masing sebanyak

8 siswa, 10 siswa dan 10 siswa.

3) Ketelitian dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan persoalan/ soal

dengan jumlah siswa yang aktif, cukup aktif, dan kurang aktif masing-

masing sebanyak 19 siswa, 3 siswa, dan 6 siswa.

b. Tabel 5 dan gambar 4 diatas menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar

yang dicapai siswa pada siklus I. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 19

siswa dari 28 siswa atau sebesar 67.86%. Sedangkan jumlah siswa yang

tidak tuntas sebanyak 9 siswa atau sebesar 32.14%

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus I,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus I ini adalah:

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

a) Guru kurang memberi motivasi pada siswa yang kurang aktif dan

lebih memberi perhatian pada siswa yang bertanya.

b) Guru juga belum dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada

saat itu sehingga masih banyak siswa yang kurang paham terhadap

materi,

mereka hanya mengetahui tanpa memahami, jadi siswa hanya

memiliki pengetahuan sesaat saja (tidak bersifat kekal).

c) Pada saat evaluasi, posisi guru lebih banyak duduk di depan dan

kurang memperhatikan kondisi siswa yang duduk dibarisan

belakang. Hal ini mengakibatkan siswa yang duduk dibelakang

kurang sportif dalam mengerjakan soal, masih ada beberapa siswa

yang bertanya dan menyontek jawaban teman sebelahnya tanpa

diketahui oleh guru.

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu

sebagai berikut:

a) Belum maksimalnya siswa dalam menggunakan waktu yang

diberikan saat diskusi. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya

beberapa siswa yang melakukan aktivitas lain selain diskusi

tentang materi pelajaran.

b) Hanya satu siswa perwakilan dari kelompoknya yang bersedia

tampil untuk mempresentasikan hasil diskusi secara sukarela.

c) Pada saat kuis berlangsung, beberapa siswa yang duduk dibarisan

belakang kurang sportif dalam mengerjakan soal. Hal ini terbukti

dengan adanya siswa yang bertanya dan menyontek jawaban teman

sebelahnya tanpa sepengetahuan guru.

Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan adalah :

1) Guru lebih banyak melakukan pendekatan dan motivasi kepada seluruh

siswa terutama siswa yang kurang aktif di kelas.

2) Pada saat guru mempresentasikan materi kepada siswa dikelas,

sebaiknya guru memastikan terlebih dahulu apakah para siswa telah

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

benar-benar memahami materi yang disampaikan tersebut. Setelah itu

baru kemudian beralih ke konsep atau materi selanjutnya.

3) Guru lebih memperhatikan kondisi siswa yang duduk dibarisan

belakang pada saat kuis sehingga hal tersebut tidak memungkinkan

bagi siswa yang mencoba bertanya jawaban pada teman yang duduk

disebelahnya.

2. Siklus II

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) berdasarkan refleksi pada Siklus I

menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan, yaitu masih

terdapat siswa yang kurang aktif dan hasil atau prestasi belajarnya kurang

maksimal. Langkah-langkah penerapan STAD pada Siklus II adalah sebagai

berikut:

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Senin

tanggal 30 Maret 2009 di ruang Guru SMK Kristen 1 Surakarta. Guru

bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan

dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil

analisis dan refleksi dari siklus I, kemudian disepakati bahwa pelaksanaan

tindakan pada siklus II akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, yakni

pada hari Selasa, Rabu dan Jumat masing-masing tanggal 31 Maret, 1

April dan 3 April 2009 dengan rancangan sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

dagang dengan menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD), yaitu dengan skenario

pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama ( Selasa, 31 Maret 2009)

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

(3) Guru membuka pelajaran dengan mengulas sedikit soal kuis

pada siklus I.

(4) Pelajaran dilanjutkan dengan penjelasan materi lanjutan dari

materi jurnal penyesuaian yaitu Menyelesaikan Neraca Lajur

oleh guru. Penjelasan dimulai dari fungsi neraca lajur dan

penyajian kolom pada neraca lajur.

(5) Guru menjelaskan pengisian tiap-tiap kolom pada neraca lajur

berdasarkan analog dari soal jurnal penyesuaian siklus I.

(6) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang

belum dipahami, kemudian guru menunjuk siswa secara acak

untuk menjawab soal agar siswa selalu siap dalam

menyelesaikan suatu permasalahan.

(7) Siswa mengerjakan tugas diskusi yang diberikan guru dengan

teman sebangkunya. Guru memperhatikan seluruh kondisi

siswa dan lebih memotivasi siswa terutama siswa yang

cenderung pasif.

(8) Siswa mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.

(9) Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan

sebelum menutup pelajaran dengan salam penutup.

b) Pertemuan Kedua ( Rabu, 1 April 2009)

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Guru mengulangi sedikit materi yang telah dibahas pada

pertemuan sebelumnya yaitu memposting jurnal penyesuaian

dan neraca saldo pada kolom neraca lajur.

(4) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang

belum dipahami, kemudian guru memanggil siswa secara acak

untuk menjawab atau menyelesaikan soal agar siswa selalu

siap dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

(5) Guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok STAD.

Dalam Siklus II ini, anggota tiap-tiap kelompok sama dengan

Siklus I.

(6) Guru bersama peneliti membagikan lembar soal dan lembar

jawab kepada siswa. Guru memberi bantuan hanya dengan

mengulang sedikit konsep dan menjawab pertanyaan dari

siswa.

(7) Siswa mendiskusikan soal dengan kelompoknya.

(8) Siswa mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas.

(9) Siswa mencermati kembali lembar jawab yang telah

didiskusikan dengan anggota kelompoknya dan menanyakan

tentang kesulitan yang dihadapi saat mengerjakan tugas

tersebut.

(10) Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang materi yang

telah disampaikan kemudian menutup pelajaran dengan salam

penutup.

c) Pertemuan Ketiga ( Jum’at, 3 April 2009 )

(1) Salam pembuka, guru mengecek kehadiran siswa.

(2) Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk mempersiapkan diri

sebelum mengerjakan soal kuis atas materi yang telah

dipelajari yaitu menyelesaikan neraca lajur.

(3) Guru bersama peneliti membagikan soal kuis dan meminta

siswa untuk mengerjakan secara tertib dan mandiri.

(4) Siswa mengerjakan soal kuis sampai waktu yang telah

ditentukan berakhir, sedangkan guru bersama peneliti

mengawasi dengan baik agar hasil kuis dapat mencerminkan

kemampuan mereka sebagai hasil dari diskusi dengan

kelompoknya pada pertemuan sebelumnya. Posisi guru tidak

hanya berada di depan kelas saat evaluasi berlangsung, tetapi

juga berkeliling untuk memastikan kondisi siswa. Hal ini

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

dilakukan agar siswa mengerjakan soal secara mandiri dan

tidak ada siswa yang berani mencoba menanyakan jawaban

kepada temannya terutama bagi siswa yang duduk dibarisan

belakang.

(5) Guru meminta lembar jawab soal kuis.

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

materi menyelesaikan Neraca Lajur dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (kuis), sedangkan

instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang

dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa

selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan tindakan II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan

seperti yang telah direncanakan yaitu tanggal 31 Maret, 1 April dan 3

April 2009 di ruang kelas X Akuntansi 2. Pertemuan dilaksanakan selama

8 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Pelaksanaan

tindakan II hampir sama dengan pelaksanaan tindakan I, hanya pada

pelaksanaan tindakan II ini terdapat penguatan yang masih diperlukan dari

tindakan I. Materi yang disampaikan pada pelaksanaan tindakan II juga

berbeda dengan pelaksanaan tindakan I. Materi pada pelaksanaan tindakan

II ini adalah menyelesaikan perhitungan pada Neraca Lajur.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Selasa, 31 Maret 2009)

a) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.

b) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

c) Guru membuka pelajaran dengan mengulas sedikit soal kuis

pada siklus I.

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

d) Pelajaran dilanjutkan dengan penjelasan materi lanjutan dari

materi jurnal penyesuaian yaitu menyelesaikan neraca lajur oleh

guru. Penjelasan dimulai dari fungsi neraca lajur dan penyajian

kolom pada neraca lajur.

e) Guru menjelaskan pengisian tiap-tiap kolom pada neraca lajur

berdasarkan analog dari soal jurnal penyesuaian Siklus I.

f) Siswa diberi kesempatan kepada untuk menanyakan tentang

materi yang belum dipahami, kemudian menunjuk siswa secara

acak untuk menjawab pertanyaan. Siswa yang ditunjuk secara

acak untuk menjawab pertanyaan sudah mampu menjawab

dengan benar.

g) Siswa mengerjakan tugas diskusi yang diberikan guru dengan

teman sebangkunya. Guru memperhatikan seluruh kondisi siswa

dan lebih memotivasi siswa terutama siswa yang cenderung

pasif.

h) Guru memperhatikan seluruh kondisi siswa dan lebih

memotivasi siswa terutama bagi siswa yang cenderung pasif.

i) Siswa mewakili kelompoknya mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas. Ada tiga siswa yang secara sukarela

mau mempresentasikan hasil diskusinya tanpa ditunjuk guru

terlebih dahulu.

j) Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang

sudah diajarkan sebelum menutup pelajaran dengan salam

penutup.

2) Pertemuan Kedua (Rabu, 1 April 2009)

a) Sebelum guru memulai pelajaran, seperti biasanya guru

mengabsen siswa satu persatu.

b) Guru membahas sedikit materi yang telah disampaikan pada

pertemuan sebelumnya. Mayoritas siswa sudah memperhatikan

dan berkonsentrasi untuk menerima pelajaran.

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

c) Guru membuka pelajaran dengan mengulang kembali materi

yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya yang

berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dengan cara

memberikan pertanyaan kepada siswa. Siswa cukup antusias

memperhatikan guru, hal ini terbukti pada saat guru memberikan

pertanyaan, banyak siswa yang dapat menjawab dengan tepat

dan sebagian besar pertanyaan dijawab secara serempak.

d) Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan tentang materi

yang belum dipahami, kemudian menunjuk siswa secara acak

untuk menjawab pertanyaan. Siswa yang ditunjuk secara acak

untuk menjawab pertanyaan sudah mampu menjawab dengan

benar.

e) Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok STAD.

Penetapan anggota kelompok pada Siklus II sama dengan

pembagian kelompok pada Siklus I.

f) Guru bersama peneliti membagikan lembar soal dan lembar

jawab kepada setiap kelompok sebagai bahan diskusi dengan

kelompoknya. Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik

jalannya diskusi. Selama belajar dengan kelompok tim, tugas

anggota kelompok adalah menguasai materi pelajaran dan

membantu teman satu kelompok untuk memahami materi.

Materi yang sulit dipecahkan dengan kelompoknya baru boleh

ditanyakan kepada kelompok lain dan bisa ditanyakan pada guru.

Guru bersama peneliti berkeliling kelas dan mendatangi masing-

masing kelompok yang sedang berdiskusi dengan sesekali

memberikan pujian bagi kelompok yang aktif dan terus

memberikan motivasi.

g) Setelah waktu yang diberikan untuk diskusi berakhir, guru

mempersilakan kepada masing-masing kelompok untuk

mempresentasikan jawabannya. Berbeda pada Sikus I, pada

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Siklus II ini siswa secara sukarela berani mempresentasikan

jawaban tanpa ditunjuk guru.

h) Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah

disampaikan sebelum menutup pelajaran.

3) Pertemuan Ketiga (Jum’at, 3 April 2008)

a) Guru mengucapkan salam pembuka dan mengabsen siswa.

b) Siswa diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri

menjawab pertanyaan kuis berupa soal esai untuk materi yang

telah didiskusikan dalam pertemuan sebelumnya yaitu

Menyelesaikan Neraca Lajur.

c) Guru besama peneliti membagikan lembar soal dan lembar

jawab kepada siswa dan meminta siswa untuk mengerjakannya

secara tertib dan mandiri.

d) Siswa mengerjakan soal kuis sampai waktu yang telah

ditentukan berakhir, sedangkan guru bersama peneliti mengawasi

dengan tertib jalannya kuis. Berbeda pada Siklus I dimana posisi

guru lebih banyak didepan kelas, pada evaluasi (kuis) Siklus II

ini, guru berkeliling kelas dan lebih memperhatikan siswa yang

duduk dibarisan belakang agar tidak ada siswa yang berani

mencoba bertanya jawaban pada temannya. Pelaksanaan evaluasi

(kuis) pada Siklus II ini berjalan lebih tertib bila dibanding pada

Siklus I. Hal ini terbukti dari suasana kelas yang tenang dan

tidak ada siswa yang berbuat curang selama kuis berlangsung.

e) Kegiatan evaluasi (kuis) berlangsung baik, hasil kuis segera

dikumpulkan.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dagang dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achivement Divisions (STAD) di kelas X Akuntansi 2. Peneliti mengambil

posisi di dalam kelas, sebab guru kelas menginginkan agar peneliti dapat

mengamati langsung proses belajar mengajar akuntansi dagang pada hari

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

itu. Pada pertemuan pertama yaitu hari Selasa, tanggal 31 Maret 2009,

guru menyampaikan materi Menyelesaikan Neraca Lajur pada siklus II

dengan lebih didominasi metode ceramah secara jelas. Pertemuan kedua

digunakan guru untuk melanjutkan penyampaikan materi pada pertemuan

sebelumnya yaitu menyelesaikan neraca lajur perusahaan dagang dengan

model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions

(STAD) secara jelas. Sedangkan pertemuan yang ketiga hari Jumat,

tanggal 3 April 2009 digunakan guru dan peneliti untuk melakukan

evaluasi (kuis) akhir dari siklus II.

Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar akuntansi dagang, diperoleh informasi tentang prestasi dan

aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu

sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil/ Prestasi Belajar Siswa Siklus II

Jumlah Siswa Aspek yang diukur Aktif Cukup aktif Kurang aktif

Keaktifan siswa selama pembelajaran

21 siswa 6 siswa 1 siswa

Keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi kelompok

24 siswa 3 siswa 1 siswa

Ketelitian dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan persoalan/soal

24 siswa 2 siswa 2 siswa

Berdasarkan nilai kuis siklus II, ketuntasan hasil belajar (standar

nilai minimal adalah 75) yang tercapai pada siklus I sebanyak 26 siswa

dengan presentase sebesar 92.86% dan nilai rata-rata kelas yang dicapai

sebesar 94.8.

Ketuntasan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 7. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Ketuntasan hasil belajar Kriteria Jumlah siswa Persentase Tuntas 26 siswa 92.86% Tidak Tuntas 2 siswa 7.14% Jumlah 28 siswa 100%

Hasil capaian prestasi dan keaktifan siswa untuk pelajaran

akuntansi dagang tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:

0

5

10

15

20

25

Aktif CukupAktif

KurangAktif

Keaktifan siswa selamaapersepsi

Keaktifan siswa dalammengikuti pembelajaran

Ketelitian dan ketepatansiswa dalam menyelesaikanpersoalan/soal

Gambar 5. Profil Capaian Prestasi dan Keaktifan Siswa Siklus II

Ketuntasan hasil belajar siswa juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:

0

5

10

15

20

25

30

Jumlah Siswa

Tuntas

Tidak Tuntas

Gambar 6. Profil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

Keterangan:

a. Tabel 6 dan gambar 5 diatas menunjukkan hasil/ prestasi belajar siswa pada

siklus II yang dapat diukur dari beberapa aspek:

1) Keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran dengan jumlah siswa

yang aktif, cukup aktif, dan kurang aktif masing-masing sebanyak 21

siswa, 6 siswa dan 1 siswa.

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

2) Keaktifan siswa selama mengikuti diskusi kelompok dengan jumlah

siswa yang aktif, cukup aktif, dan kurang aktif masing-masing sebanyak

24 siswa, 3 siswa dan 1 siswa.

3) Ketelitian dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan persoalan/ soal

dengan jumlah siswa yang aktif, cukup aktif, dan kurang aktif masing-

masing sebanyak 24 siswa, 2 siswa, dan 2 siswa.

b. Tabel 7 dan gambar 6 diatas menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar

yang dicapai siswa pada siklus II. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 26

siswa dari 28 siswa atau sebesar 92.86%. Sedangkan jumlah siswa yang

tidak tuntas sebanyak 2 siswa atau sebesar 7.14%

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus II,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Guru lebih bisa membangkitkan semangat dan motivasi siswa untuk lebih

memperhatikan presentasi guru saat kegiatan belajar mengajar sedang

berlangsung.

2) Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar mengalami

peningkatan. Siswa tidak lagi melakukan hal-hal yang tidak perlu dan jauh

lebih bersemangat saat diskusi berlangsung.

3) Sebagian besar siswa bersedia mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya tanpa ditunjuk guru.

4) Guru sudah dapat memposisikan diri saat evaluasi berlangsung dan tidak

hanya berada didepan kelas tetapi berkeliling untuk mengawasi dengan

ketat jalannya kuis. Hal tersebut dilakukan agar siswa terutama siswa

yang duduk dibarisan belakang tidak mempunyai kesempatan untuk

berbuat curang.

Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, peneliti dan guru

melakukan refleksi tindakan sebagai berikut:

1) Guru masih harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan

terhadap siswa, sehingga setiap siswa yang mengalami kesulitan akan

mudah teratasi.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

2) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

3) Guru lebih inovatif dalam menggunakan berbagai model pembelajaran

saat mengajar, sehingga siswa lebih bersemangat mengikuti pelajaran

dan tidak cepat bosan.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat

dinyatakan bahwa terjadi peningkatan prestasi/ hasil belajar akuntansi dagang

melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) dari siklus satu ke siklus berikutnya. Hal tersebut

dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 8. Hasil Penelitian Siklus I dan II

Jumlah Siswa Aktif Cukup aktif Kurang Aktif

Aspek yang diukur

Siklus I

Siklus II

Siklus I

Siklus II

Siklus I

Siklus II

Keaktifan siswa selama pembelajaran

9 21 10 6 10 1

Keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi kelompok

8 24 10 3 10 1

Ketelitian dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan persoalan/soal

19 24 3 2 6 2

Berdasarkan kuis pada siklus I, ketuntasan hasil belajar (Kriteria

Ketuntasan Minimal adalah 75) yang tercapai pada siklus I sebanyak 19 siswa

dengan presentase sebesar 67.86% dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar

7.9. Sedangkan untuk siklus II, ketuntasan hasil belajar yang tercapai sebanyak 26

siswa dengan presentase sebesar 92.86% dan nilai rata-rata kelas yang dicapai

sebesar 94.8. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Tabel 9. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

Ketuntasan Hasil Belajar Jumlah Siswa Persentase Kriteria

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Tuntas 19 siswa 26 siswa 67.86% 92.86% Tidak Tuntas 9 siswa 2 siswa 32.14% 7.14%

Peningkatan prestasi belajar akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada

grafik berikut ini :

0

5

10

15

20

25

Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif

Keaktifan siswa selamapembelajaran Siklus I

Keaktifan siswa dalam mengikutidiskusi kelompok Siklus I

Ketepatan dan ketelitian siswadalam menyelesaikan soal

Keaktifan siswa dalampembelajaran Siklus II

Keaktifan siswa dalam mengikutidiskusi kelompok Siklus II

Ketelitian dan ketepatan siswadalam menyelesaikan soal SiklusII

Gambar 7. Hasil Penelitian Siklus I dan II

Ketuntasan hasil belajar siswa juga bisa dilihat pada grafik berikut ini:

0

5

10

15

20

25

30

Ketuntasan hasil belajarsiswa Siklus I

Ketuntasan hasil belajarsiswa Siklus II

Tuntas

Tidak tuntas

Gambar 8. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Keterangan:

a. Tabel 8 dan gambar 7 diatas menunjukkan hasil/ prestasi belajar siswa pada

siklus I dan II yang dapat diukur dari beberapa aspek:

1. Keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran dengan jumlah siswa yang

aktif, cukup aktif, dan kurang aktif masing-masing sebanyak 9 siswa, 10

siswa dan 10 siswa untuk siklus I. Sedangkan untuk siklus II, masing-

masing sebanyak 21 siswa, 6 siswa dan 1 siswa.

2. Keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi kelompok dengan jumlah siswa

yang aktif, cukup aktif, dan kurang aktif masing-masing sebanyak 8 siswa,

10 siswa dan 10 siswa untuk siklus I. Sedangkan untuk siklus II, masing-

masing sebanyak 24 siswa, 3 siswa dan 1 siswa.

3. Ketelitian dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan persoalan/ soal

dengan jumlah siswa yang aktif, cukup aktif, dan kurang aktif masing-

masing sebanyak 19 siswa, 3 siswa, dan 6 siswa. Sedangkan untuk siklus

II, masing-masing sebanyak 24 siswa, 2 siswa dan 2 siswa.

b. Tabel 9 dan gambar 8 diatas menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar yang

dicapai siswa pada siklus II. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa dari

28 siswa atau sebesar 67.86%, sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas

sebanyak 9 siswa atau sebesar 32.14% untuk siklus I. Pada siklus II, Jumlah

siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa dari 28 siswa atau sebesar 92.86%,

sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa atau sebesar

7.14%

Grafik dan tabel tersebut menunjukkan bahwa setelah adanya penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions

(STAD) berdampak terhadap proses dan hasil kegiatan pembelajaran akuntansi.

Dampak positif tersebut antara lain siswa lebih memahami materi yang

disampaikan oleh guru, siswa menjadi lebih aktif dan bersemangat dalam

mengikuti proses pembelajaran dan siswa dapat bekerjasama dalam kelompok

dengan siswa yang lain serta mendiskusikan hasil pekerjaannya. Selain itu, hasil

belajar siswa mengalami peningkatan.

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus

dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk

mengetahui kondisi/ keadaan yang ada di kelas X Akuntansi 2 SMK Kristen 1

Surakarta dengan cara observasi dan wawancara baik dengan guru kelas maupun

dengan siswa. Dari hasil survei ini, peneliti menemukan bahwa prestasi belajar

akuntansi dagang pada siswa kelas X program keahlian akuntansi SMK Kristen 1

Surakarta masih belum maksimal. Oleh karena itu, peneliti mengadakan diskusi

dengan guru kelas dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD).

Setelah mengadakan diskusi dengan guru, selanjutnya peneliti dibantu

guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan

dilaksanakan dalam siklus I tindakan kelas. Sesuai dengan kesepakatan antara

peneliti dan guru mata pelajaran akuntansi, maka materi pada pelaksanaan

tindakan siklus I ini adalah Jurnal Penyesuaian. Setelah guru menjelaskan dan

mendemonstrasikan materi, siswa diberi latihan soal untuk didiskusikan dengan

kelompoknya berdasarkan kelompok STAD yang telah dibentuk dan diminta

untuk dapat mempresentasikan hasil pekerjaannya. Dalam pengerjaan soal, guru

membagi siswa dalam kelompok-kelompok STAD yang terdiri dari 4 sampai 5

siswa untuk setiap kelompok. Hal ini dilakukan agar siswa dapat belajar

bekerjasama dengan siswa yang lain. Namun, dari hasil pengamatan terhadap

proses belajar mengajar akuntansi pada siklus I masih terdapat kekurangan dan

kelemahan, yaitu siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran akuntansi. Hal

ini dapat dilihat dari respon siswa pada saat apersepsi dan dominasi beberapa

siswa dalam mengemukakan pendapatnya selama proses pembelajaran

berlangsung. Selain itu, kesempatan tanya jawab yang diberikan guru juga cukup

terbatas. Karena itu, peneliti mencari solusi dan menyusun rencana pembelajaran

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

siklus II untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam pembelajaran

akuntansi pada siklus I.

Materi pembelajaran pada siklus II adalah lanjutan dari materi siklus I

yaitu menyelesaikan Neraca Lajur. Dalam siklus ke II ini, guru membagi siswa

dalam kelompok-kelompok STAD untuk menyelesaikan soal diskusi yang

diberikan oleh guru. Selain itu, siklus II dilaksanakan didasarkan atas perbaikan

dari kelemahan siklus I. Pada saat peneliti menyebarkan angket kepada siswa,

siswa merasa cukup tertarik dengan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD),

selain siswa menjadi aktif dalam pembelajaran, siswa juga merasa lebih bisa

memahami materi. Selain itu, siswa juga diajarkan untuk bekerja secara kelompok

dalam menyelesaikan latihan soal. Dengan cara ini, siswa menjadi lebih aktif

karena selain dapat bertanya langsung kepada guru, siswa juga dapat bertanya

dengan teman mereka dalam kelompok.

Berdasarkan tindakan kelas tersebut, guru berhasil melaksanakan

pembelajaran akuntansi yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga prestasi/

hasil pembelajaran akuntansi dapat meningkat. Selain itu, peneliti juga dapat

meningkatkan motivasi dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang

efektif, menarik, dan menyenangkan. Keberhasilan pembelajaran akuntansi

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai

berikut:

1) Siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran

akuntansi.

2) Siswa mampu memahami materi yang diberikan oleh guru. Hal ini terjadi

karena siswa yang mulanya belum memahami benar materi yang disampaikan

oleh guru dapat menanyakannya lebih lanjut dan leluasa baik kepada gur

secara langsung maupun kepada teman satu kelompoknya.

3) Siswa menjadi lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok untuk

mnyelesaikan suatu tugas bersama. Mereka terlihat aktif dalam mengikuti

diskusi kelompok maupun diskusi pada saat presentasi.

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

4) Siswa sudah tidak malu dan berani untuk maju ke depan kelas

mempresentasikan tugas yang diberikan guru. Hal ini dikarenakan siswa sudah

paham tentang materi yang akan dipresentasikan, karena sebelumnya sudah

melihat secara langsung guru menjelaskan dan memberikan contoh secara

langsung mengenai materi yang sedang dipelajrari.

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan

pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas X

Akuntansi 2 SMK Kristen 1 Surakarta. Indikator peningkatan prestasi belajar

siswa antara lain :

a. Siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran

akuntansi, keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menunjukkan

peningkatan dari 48.21 % (pada siklus I) menjadi 82.9 % (pada siklus II).

Siswa sudah tidak malu dan berani untuk maju ke depan kelas

mempresentasikan tugas yang diberikan guru (siswa menjadi lebih aktif).

b. Siswa mampu memahami materi yang diberikan oleh guru. Hal ini bisa

dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan pencapaian hasil

belajar siswa dari 67.86% menjadi 92.86%, sedangkan aspek dalam

ketelitian dan ketepatan menyelesaikan soal pada siklus I terdapat 19

siswa, pada siklus II terdapat 26 siswa.

c. Siswa menjadi lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok

untuk menyelesaikan suatu tugas bersama. Selama proses pembelajaran

berlangsung siswa yang menunjukkan keaktifan mereka dalam kelompok

sebanyak 8 siswa pada siklus I sedangkan pada siklus II sebanyak 24

siswa.

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

2. Hambatan atau kendala yang dihadapi dalam meningkatkan prestasi belajar

akuntansi siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Kristen 1 Surakarta antara lain

sebagai berikut :

a. Sarana dan prasarana sekolah yang kurang mendukung proses

pembelajaran. Fasilitas pembelajaran yang minim menyebabkan

kelancaran proses pembelajaran menjadi terganggu.

b. Kemampuan siswa dalam bekerjasama dan berkomunikasi dengan siswa

lain masih belum maksimal. Hal ini menyebabkan kemampuan siswa

untuk bekerjasama dengan kelompok yang menjadi agak sulit, khususnya

dengan anggota kelompok yang bukan dari siswa yang sudah dikenal

akrab sebelumnya.

c. Kemampuan guru dalam mengelola kelas, khususnya dalam merangsang

siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran masih belum optimal.

Selama proses pembelajaran dapat dilihat siswa yang aktif biasanya

didominasi oleh beberapa siswa tertentu.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik

implikasi teoritis maupun implikasi praktis sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

Upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi perlu bertumpu pada

kebutuhan siswa, artinya pengoptimalan penggunaan kemampuan berpikir dan

bekerja sama siswa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran

kooperatif. Menurut Slavin, model STAD mengarah pada dunia akademis yaitu

model pengajar yang menggunakan materi untuk bahan diskusi kelompok dan

kuis untuk mengetahui capaian hasil belajar setelah diadakan diskusi dengan

kelompoknya. Pada model ini tujuan pada aktivitas pengajaran adalah jelas bagi

siswa, alokasi waktu untuk instruksi cukup dan kontinyu, isi materi berkembang,

performance siswa dimonitor dan feedback pada siswa diberikan segera dan

berorientasi akademis. Integrasi antara evaluasi(kuis) dengan pembelajaran

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

memungkinkan guru mengungkap potensi siswa secara optimal sehingga prestasi

belajar dapat tercapai.

2. Implikasi Praktis

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat dari proses

(keaktifan) selama mengikuti pembelajaran dan hasil belajar siswa yang

meningkat. Siswa menjadi aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan

diskusi karena lebih memahami materi yang diberikan oleh guru (92.86%, siswa

sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal), sedangkan tingkat ketelitian siswa

dalam mengerjakan suatu soal menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

Pelaksanaan tindakan dari siklus I sampai siklus II dapat dideskripsikan

bahwa terdapatnya kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama proses

pembelajaran akuntansi berlangsung. Kelemahan tersebut antara lain kemampuan

siswa untuk bekerjasama dalam diskusi dan berkomunikasi baik dalam kelompok

maupun dengan guru masih belum maksimal. Belum maksimalnya kemampuan

guru untuk mengelola kelas dikarenakan kondisi kelas yang tidak mendukung,

media pembelajaran yang kurang lengkap, serta pengembangan model dan metode

pembelajaran yang masih sangat minim. Dari pelaksanaan tindakan yang

kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan

terdapatnya peningkatan prestasi belajar akuntansi.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah :

a. Lebih mengusahakan fasilitas yang dapat mendukung kelancaran kegiatan

belajar mengajar.

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

b. Hendaknya mendorong dan memotivasi guru untuk selalu berusaha

mengembangkan model dan metode pembelajaran yeng merangsang siswa

untuk aktif dan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran.

c. Sebaiknya dalam struktur organisasi ditambah komponen siswa karena

siswa merupakan bagian dari anggota sekolah.

2. Bagi Guru:

a. Hendaknya guru selalu meningkatkan kemampuannya dalam

mengembangkan dan menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas,

sehingga kualitas pembelajaran dapat terus meningkat seiring dengan

peningkatan kemampuan yang dimilikinya.

b. Kepada guru yang belum menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat menerapkan model

tersebut dalam kegiatan belajar mengajar yang tentunya disesuaikan

dengan materi dan kondisi siswa.

c. Kerjasama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus diperhatikan

sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kodusif dan siswa dapat

lebih mudah memahami materi pembelajaran.

3. Bagi Siswa :

a. Hendaknya dapat bekerjasama dalam arti yang positif, baik dengan guru

maupun dengan siswa yang lain dalam proses belajar mengajar.

b. Siswa hendaknya mampu memiliki ketrampilan berkomunikasi yang baik

dimana hal ini pada akhirnya akan sangat bermanfaat bagi siswa.

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

DAFTAR PUSTAKA

Agus Akhmadi. 2008. Model Pembelajaran Kooperatif. http://damandiri.co.id/. Diakses tanggal 24 Desember 2008.

Agus Setya Reni. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Akuntansi Kelas X Akuntansi 2 SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009

Agus Suranto, dkk. 2005. Prinsip-prinsip Akuntansi 1 SMA Kelas XI.

Jakarta: Yudhistira. Arrends. 2002. Learning to Teach Sixth Edition. United Stated of

America: The McGraw Hill Companies. Dwi Permestiati. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD) Disertai LKS Untuk Penguatan Konsep Materi Pokok Ekosistem SMA Kelas X SMA Negeri I Ceper Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi Penelitian Tindakan Kelas Jurusan P.MIPA Biologi.

Etin Solihatin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-dan-pembelajaran/article/view /712 Diakses tanggal 24 Desember 2008 jam 16.00 WIB.

http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-dan-

pembelajaran/article/view /712) Diakses tanggal 6 Mei 2009 jam

18.00

Kasihani Kasbolah. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas

Malang. Mohamad Nur. 2005. Pembelajaran kooperatif. Surabaya: Pusat Sains

dan Matematika Sekolah UNESA.

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. Nana Syaodih Sukmadinata. 2004. Landasan Psikologi Proses

Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta Slavin, RE. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik.

Bandung: Nusa Media. Suharsimi Arikunto, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT

Bumi Aksara. Sumadi Suryabrata. . 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada. Umar Tirtarahardja dan SL. La. Sula. 2005. Pengantar Pendidikan.

Jakarta: PT. Rineka Cipta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20. Tahun 2003. Tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Semarang:Aneka Ilmu. Widodo. 2002. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta: Absolut. W. S. Winkel. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia. Zainal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih
Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih
Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

CATATAN LAPANGAN 1

Hari/Tanggal : Jumat, 20 Maret 2009

Waktu : Jam 10.30 - 12.00 WIB

Data Kelas : Kelas X Akuntansi 2 SMK Kristen 1 Surakarta

Model Pembelajaran : Ceramah

Tema Pembelajaran : Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang

Jumlah Siswa : 28 siswa

Jenis : Observasi mendalam (survei awal)

Deskripsi :

Mengawali kegiatan belajar mengajar guru memulai pelajaran dengan

mengabsen satu persatu siswa. Kegiatan rutin ini dilakukan untuk menegakkan

disiplin pada diri siswa. Guru menjelaskan tentang maksud kedatangan peneliti

dan mempersilakan peneliti untuk duduk dibelakang mengawasi proses belajar

mengajar yang sedang berlangsung. Guru membuka pelajaran dengan

memperkenalkan materi baru yaitu, Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entries)

Perusahaan Dagang. Di saat guru menjelaskan, apabila ada siswa yang tidak

memperhatikan, maka guru akan menegur siswa tersebut dengan melontarkan

pertanyaan seputar materi yang sedang dijelaskan. Jika siswa tidak dapat

menjawab, maka pertanyaan itu akan dijawab oleh siswa yang lain dengan catatan

siswa yang belum bisa menjawab tersebut akan selalu dipantau secara diam-diam

oleh guru. Hal ini dilakukan guru agar siswa lebih memperhatikan apa yang

disampaikan guru.

Di akhir pertemuan, guru langsung memberikan latihan soal yang masih

berhubungan dengan materi yang baru saja disampaikan, dan buku tugas siswa

akan dikumpulkan kemudian.

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Refleksi :

Proses belajar mengajar berjalan dengan baik, meskipun terdapat beberapa

kekurangan di dalamnya yang harus diperbaiki. Misalnya dalam kegiatan awal

pembelajaran guru terlalu tergesa-gesa untuk segera menyampaikan materi dan

kurang memperhatikan situasi dan kondisi siswa. Hal ini dilakukan guru karena

berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahwa apabila guru menunggu sampai

anak benar-benar siap, maka waktu yang tersedia pasti akan habis dengan sia-sia

(siswa kurang dapat mempergunakan waktu sebaik mungkin). Selain itu, menurut

pendapat siswa, guru harus memberikan waktu kepada siswa untuk tanya jawab

sebelum kegiatan belajar mengajar diakhiri, sehingga siswa yang belum

memahami, mereka tidak berani untuk bertanya. Alasan lainnya adalah ketika

siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa cepat merasa jenuh karena metode

guru dalam menjelaskan sangat monoton dan alur dari penjelasan sulit untuk

diterima oleh para siswa. Para siswa pun tidak ada yang mencatat dari penjelasan

guru, karena selain bingung dengan yang disampaikan guru, siswa juga belum

belajar sebelumnya karena tidak diberi kisi-kisi (materi yang akan dibahas pada

pertemuan yang akan datang). Meskipun siswa memperhatikan pada saat guru

menjelaskan, namun konsentrasi siswa tidak tertuju pada apa yang sedang

disampaikan guru. Mereka mau memperhatikan karena mereka beranggapan

bahwa jika tidak memperhatikan, maka akan ditunjuk guru untuk menjawab

pertanyaan. Jadi, mereka memperhatikan bukan karena mereka ingin tahu tetapi

karena rasa was-was.

Sedangkan dari segi hasil pekerjaan siswa saat diperiksa guru, masih

banyak siswa yang belum mengerjakan seluruh pertanyaan dengan alasan kurang

paham materi yang disampaikan. Walaupun ada yang mengerjakan penuh,

pekerjaan itu bukan hasil dari mengerjakan sendiri tetapi hasil dari mencontek

jawaban dari temannya.

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih
Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

CATATAN LAPANGAN 2

A. Pertemuan Pertama

Hari / Tanggal : Selasa, 24 Maret 2009.

Waktu : Jam 07.30 – 09.30

Kelas :X Akuntanasi 2 SMK Kristen 1 Surakarta

Model Pembelajaran : Ceramah bervariasi

Jumlah Siswa : 24 siswa

Jenis : Observasi mendalam

Deskripsi :

Kegiatan belajar mengajar diawali dengan ucapan salam dari guru dan

presensi siswa satu persatu. Guru kemudian membuka pelajaran dengan

mengulang kembali materi yang telah disampaikan pada pertemuan

sebelumnya yang berkaitan dengan jurnal penyesuaian. Guru mengulang

penjelasan secara garis besar dari akun-akun yang perlu disesuaikan akhir

periode perusahaan dagang.

Setelah itu guru menunjuk 3 siswa untuk menjawab pertanyaan

mengenai materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, namun

hanya dua anak yang menjawab dengan benar. Kemudian guru melanjutkan

materi dengan memberi contoh pencatatan penyesuaian persediaan barang

dagang akhir dengan metode ikhtisar laba/rugi. Dua anak yang menjawab

dengan benar adalah Yudhit Srinita dan Nite Choria.

Pelajaran dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh guru yaitu

tentang akun-akun yang disesuaikan pada pos transitori pasif, pos antisipasi

aktif dan pos antisipasi pasif. Penjelasan dimulai dari penyesuaian dan

perhitungan akun pendapatan yang masih diterima, piutang penghasilan, dan

biaya yang masih harus dibayar pada akhir periode perusahaan dagang. Setelah

penjelasan materi dari guru selesai, guru mempersilakan para siswa untuk

menanyakan hal-hal yang mereka rasa belum jelas. Pada awalnya tidak ada

siswa yang mau bertanya, namun akhirnya guru memberikan beberapa

pertanyaan secara acak dan apabila siswa tidak dapat menjawab maka akan

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

dilemparkan ke siswa yang lain. Pada saat itu tidak ada satupun yang berani

maju untuk mempresentasikan jawabannya sampai guru menunjuk salah satu

siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Siswa yang ditunjuk untuk

menjawab pertanyaan sama sekali tidak siap, dan hal itu berdampak pada

kesalahan jawaban yang dikemukakan.

Setelah tanya jawab selesai, guru melanjutkan penjelasan tentang

penyesuaian dan perhitungan akun beban administrasi bank dan penyusutan

aktiva tetap sebelum memberikan tugas kepada siswa untuk didiskusikan

dengan teman sebangkunya.

Setelah waktu yang diberikan untuk diskusi berakhir, guru

mempersilakan salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan

jawaban kelompoknya. Guru meminta salah satu siswa secara sukarela untuk

mempresentasikan hasil diskusi dengan teman sebangkunya. Pada saat itu tidak

ada satupun yang berani maju untuk mempresentasikan jawabannya sampai

guru menunjuk salah satu siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.

Siswa yang ditunjuk untuk menjawab pertanyaan sama sekali tidak siap, dan

hal itu berdampak pada kesalahan jawaban yang dikemukakan.

Refleksi:

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan melalui kolaborasi dengan

guru mengenai proses pembelajaran akuntansi dagang sudah berjalan dengan

baik meskipun terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut

berasal dari pihak siswa maupun dari guru sendiri. Dari pihak guru, kekurangan

tersebut adalah kurang perhatiannya guru dalam mengelola waktu saat

penjelasan materi. Guru terlalu cepat dalam menjelaskan dengan alasan untuk

mengejar waktu. Selain itu, saat sesi tanya jawab guru juga belum dapat

memahami kondisi konsentrasi siswa pada saat itu sehingga masih banyak

siswa yang kurang paham terhadap materi, mereka hanya mengetahui tanpa

memahami, jadi siswa hanya memiliki pengetahuan sesaat saja (tidak bersifat

kekal). Guru juga lebih memperhatikan siswa yang sering aktif bertanya dan

kurang memperhatikan siswa yang cenderung pasif.

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Jika dilihat dari pihak siswa, kekurangannya terletak pada kurang

perhatiannya siswa saat penjelasan materi oleh guru. Sebagian siswa masih

sering melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan

pelajaran seperti bicara sendiri dengan teman sebangkunya, bermain alat tulis

dan bahkan ada yang bermain handphone tanpa sepengetahuan guru. Siswa

baru memperhatikan penjelasan guru ketika guru menegurnya. Hal itu

berdampak pada siswa sendiri, yaitu ketika ditanya guru untuk menjawab

pertanyaan seputar materi hanya sebagian kecil yang bisa menjawab.

B. Pertemuan kedua

Hari / Tanggal : Rabu, 25 Maret 2009

Waktu : Jam 10.30 – 13.00

Data Kelas :Kelas X Akuntanasi 2 SMK Kristen 1

Surakarta

Model Pembelajaran : Model Pembelajaran kooperatif Tipe

STAD

Jumlah Siswa : 24 siswa

Jenis : Observasi mendalam

Deskripsi:

Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengabsen

siswa satu persatu. Sebelum memulai pelajaran, guru menanyakan kesulitan

tentang tugas rumah yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu,

guru memberikan pengantar materi yang akan dipelajari. Guru memberi

motivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi pertanyaan tentang

penyesuaian barang dagang, penyesuaian biaya dan penyesuaian pendapatan.

Pada awalnya, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi

yang belum dipahami. Tetapi karena tidak ada siswa yang bertanya mengenai

kesulitan tentang materi yang baru saja dijelaskan, guru menganggap bahwa

sebagian besar siswa sudah paham. Kemudian guru menunjuk 3 siswa untuk

menjawab pertanyaaan dengan tujuan untuk mengetahui apakah siswa paham

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

dengan materi pelajaran yang baru saja dijelaskan. Namun hanya 2 yang mau

menjawab pertanyaan. Suasana kelas kembali tegang karena tidak biasanya

guru memberikan pertanyaan di awal pembelajaran. Banyak siswa yang protes

karena guru melakukan perubahan yang membuat siswa menjadi berdebar

hatinya. Namun perubahan tersebut berdampak positif bagi siswa, siswa

menjadi lebih memperhatikan guru meskipun ada beberapa siswa yang masih

tetap tidak memperhatikan. Dua siswa yang menjawab pertanyaan dengan

benar adalah Arti Mentari dan Yudhit Srinita.

Kegiatan belajar mengajar segera dilanjutkan dengan penjelasan materi

yang masih berhubungan dengan jurnal penyesuaian perusahaan dagang oleh

guru. Guru menjelaskan materi tentang penyesuaian dan perhitungan akun

pajak yang ditanggung perusahaan, hutang yang masih harus dibayar dan beban

yang disesuaikan pada akhir periode. Dalam penjelasan kali ini, guru sedikit

lebih lambat dalam menjelaskan dengan tujuan agar siswa lebih paham karena

materi ini cukup sulit dan perlu perhitungan yang teliti.

Setelah materi sudah dijelaskan seluruhnya, guru mempersilakan para

siswa untuk menanyakan hal-hal yang mereka rasa belum jelas. Pada awalnya

tidak ada siswa yang mau bertanya, namun akhirnya guru memberikan

beberapa pertanyaan secara acak dan apabila siswa tidak dapat menjawab maka

akan dilemparkan ke siswa yang lain. Pada saat itu hanya ada dua orang yang

menjawab dengan benar, yaitu Vivia Ayuntari dan Putri Dewi.

Presentasi yang dilakukan guru berakhir ketika tidak ada siswa yang

bertanya mengenai kesulitan yang dihadapi. Hal ini dirasa guru hampir semua

siswa sudah paham dengan materi jurnal penyesuaian. Pelajaran dilanjutkan

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD). Guru menjelaskan tentang langkah-langkah STAD dan

tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sebelum menempatkan siswa kedalam

kelompok-kelompok STAD yang sudah dibentuk sebelumnya. Awalnya banyak

siswa yang protes dengan pembagian kelompok tersebut dengan alasan kurang

cocok dengan teman satu timnya. Tetapi, hal tersebut segera bisa dikondisikan

guru dan kelas menjadi tenang.

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Terbentuk enam kelompok STAD dari 28 siswa yang terdiri dari

kelompok I, II, III, IV, V, dan VI. Tiap kelompok terdiri dari empat sampai

lima anggota. Hal tersebut dikarenakan dalam pembagian kelompok tidak

genap, maka terdapat dua kelompok yang beranggotakan empat orang, yaitu

kelompok II dan Kelompok V. Sedangkan kelompok I, III, IV dan VI

beranggotakan lima orang. Guru bersama peneliti membagikan soal diskusi dan

lembar jawab kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari

siswa. Selama diskusi berlangsung, guru bersama peneliti mengawasi aktifitas

masing-masing kelompok supaya diskusi berjalan lancar.

Setelah waktu yang diberikan untuk diskusi berakhir, guru

mempersilakan kepada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan

jawaban kelompoknya. Awalnya tidak ada satupun siswa yang berani secara

sukarela mewakili kelompoknya presentasi, hingga akhirnya salah satu

perwakilan dari kelompok II yaitu Arti Mentari berani mempresentasikan

jawabannya. Presentasi dilanjutkan dengan kelompok lain urut dari kelompok I,

III, IV, V, dan VI. Setelah semua wakil dari kelompok telah presentasi, guru

memberi kesimpulan tentang materi yang telah disampaikan kemudian

mengakhiri pertemuan hari itu dengan salam penutup dan meminta siswa untuk

mempersiapkan diri menghadapi kuis pada pertemuan berikutnya.

Refleksi:

Pengamatan yang dilakukan peneliti berkolaborasi dengan guru

akuntansi dagang yang berlangsung pada pertemuan pertama dan kedua,

menunjukkan bahwa proses belajar mengajar sudah berjalan dengan cukup baik

meskipun terdapat kekurangan-kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut

berasal dari pihak siswa maupun dari guru sendiri.

Dilihat dari pihak guru, kekurangannya terletak pada pemberian motivasi

yang kurang pada siswa yang cenderung pasif dan lebih memberi perhatian

pada siswa yang bertanya. Hal tersebut menyebabkan siswa yang kurang aktif

menjadi semakin tidak berminat pada saat diskusi berlangsung, sehingga

banyak siswa yang kurang menggunakan waktu diskusi dengan baik. Guru juga

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

belum dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada saat itu sehingga masih

banyak siswa yang kurang paham terhadap materi, mereka hanya mengetahui

tanpa memahami, jadi siswa hanya memiliki pengetahuan sesaat saja (tidak

bersifat kekal).

Dari pihak siswa, kekurangan terletak pada belum aktifnya siswa pada

saat proses belajar mengajar berlangsung dikelas. Masih terdapat siswa yang

kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran. Hal tersebut

dibuktikan pada saat apersepsi, guru melontarkan pertanyaan kepada 5 siswa

dan hanya 2 siswa yang menjawab dengan benar. Selain itu, hanya sebagian

kecil siswa yang aktif bertanya materi yang belum dipahami kepada guru.

Mereka cenderung lebih suka bertanya mengenai kesulitan pelajaran kepada

temannya daripada bertanya secara langsung kepada guru. Pada saat kegiatan

diskusi kelompok sedang berlangsung, masih terdapat siswa yang malas

berdiskusi tentang soal yang diberikan guru. Mereka cenderung mengandalkan

temannya yang lebih pintar dalam megerjakan tugas. Selain itu, masih ada

beberapa siswa yang melakukan aktifitas lain seperti berbicara dengan

temannya diluar materi pelajaran, memainkan alat tulis, dan bermain

handphone. Pada saat presentasi, hanya satu wakil dari kelompok yang suka

rela mau mempresentasikan jawabannya tanpa ditunjuk guru. Mereka

cenderung enggan melakukan presentasi dengan alasan takut salah dan harus

menunggu perintah dari guru dulu.

C. Pertemuan ketiga

Hari / Tanggal : Jumat, 27 Maret 2009.

Waktu : Jam 12.15 – 13.30

Data Kelas :Kelas X Akuntanasi 2 SMK Kristen 1

Surakarta

Model Pembelajaran : Model Pembelajaran kooperatif Tipe

STAD

Jumlah Siswa : 24 siswa

Jenis : Observasi mendalam

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Deskripsi:

Guru mengucapkan salam sebelum memulai kegiatan pembelajaran dan

mengabsen siswa. Sebelum kegiatan evaluasi dimulai, guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mempersiapkan diri menjawab kuis atas materi

yang telah didiskusikan dengan kelompoknya pada pertemuan sebelumnya.

Siswa diperbolehkan bertanya materi yang belum dimengerti kepada guru.

Setelah waktu yang diberikan untuk belajar dan bertanya habis, guru bersama

peneliti membagikan lembar jawab dan lembar soal untuk kuis berupa soal esai

untuk materi jurnal penyesuaian. Selama kuis berlangsung, guru bersama

peneliti mengawasi dengan baik jalannya kuis.

Selama kuis berlangsung, siswa cukup tenang dalam mengerjakan soal

evaluasi, meskipun ada yang masih bertanya teman sebelahnya, namun hal

tersebut masih dalam batas kewajaran. Guru mengawasi dengan ketat, sehingga

siswa cenderung takut dengan guru dan mengerjakan secara mandiri sesuai

kemampuannya. Setelah waktu yang diberikan untuk kuis berakhir, lembar

jawab siswa segera dikumpulkan. Berdasarkan hasil diskusi kelompok pada

pertemuan sebelumnya dan menjawab soal kuis, guru kemudian memberikan

penghargaan kepada kelompok yang mempunyai skor terbanyak. Penghargaan

yang diberikan oleh guru berupa ucapan selamat kepada kelompok yang

berhasil menjadi tim super, yaitu berupa reward card atau sertifikat

penghargaan. Pada siklus I ini belum ada kelompok yang berhasil menjadi tim

super.

Refleksi:

Pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti melalui kolaborasi

dengan guru akuntansi dagang kelas X Akuntansi 2 saat kuis berlangsung,

menunjukkan bahwa proses evaluasi berjalan cukup lancar. Materi yang

diajarkan tentang jurnal penyesuaian sudah berjalan baik meskipun terdapat

beberapa kekurangan-kekurangan baik itu dari guru maupun dari siswa sendiri.

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Kekurangan guru terletak pada kurangnya pengawasan pada siswa yang

duduk dibarisan belakang pada saat kuis sedang berlangsung. Pengawasan guru

lebih tertuju pada siswa yang duduk dibarisan depan sehingga memberikan

kesempatan bagi siswa yang duduk dibarisan belakang untuk tidak sportif

dalam mengerjakan soal. Sebagian siswa yang duduk dibelakang ada yang

bertanya dan menyontek jawaban teman sebelahnya tanpa sepengetahuan guru.

Sedangkan dari pihak siswa, kekurangannya terletak pada tidak disiplinnya

siswa dalam mengerjakan soal kuis dan masih adanya siswa yang menyontek

dan melakukan hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi teman sebelahnya

misalnya meminjam kalkulator dan alat tulis pada temannya. Hal tersebut

disebabkan kurangnya persiapan siswa sebelum evaluasi. Selain itu, mayoritas

siswa tidak menggunakan kesempatan bertanya materi yang belum dipahami

kepada guru saat diberi kesempatan untuk bertanya.

Penghargaan pada Siklus I ini diberikan kepada kelompok yang

memiliki poin terbanyak. Penghargaan yang diberikan berupa ucapan selamat

dari guru dan sertifikat bagi kelompok terbaik. Pada siklus I ini, kelompok yang

berhasil menjadi tim super adalah kelompok II, III, V, dan VI. Sedangkan yang

berhasil menjadi tim baik adalah kelompok IV. Kelompok I belum dapat

penghargaan karena poin kelompok tersebut belum memenuhi kriteria poin

minimal yaitu 15.

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Kristen 1 Surakarta

Mata Pelajaran : Kompetenasi Kejuruan Akuntansi Dagang

Kelas / Program Keahlian : X Ak 2 / Akuntansi

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

Standar Kompetensi : Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan

dagang

A. Kompetensi Dasar

1. Menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan Perusahaan Dagang.

B. Indikator

1. Memposting neraca saldo dan jurnal penyesuaian kedalam neraca lajur.

2. Menyelesaikan perhitungan neraca lajur.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti mata pelajaran ini diharapkan siswa dapat:

1. Memposting neraca saldo dan jurnal penyesuaian kedalam neraca lajur

dengan benar.

2. Menyelesaikan perhitungan neraca lajur dengan benar dan teliti.

D. Sumber/Alat/ Bahan

Sumber : Akuntansi Dasar ( Henry Soemantri : Armico)

Bahan : Latihan soal

Alat : Papan tulis, kolom jurnal dan alat tulis

E. Materi Pokok : Menyelesaikan Neraca Lajur Perusahaan Dagang

F. Model Pembelajaran : Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Surakarta, 19 Maret 2009

Pembimbing I Peneliti

Dra. Sri Witurachmi, M.M. Novia Purnawati

NIP. 130 906 761 NIM. K7405085

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Kristen 1 Surakarta

Mata Pelajaran : Kompetenasi Kejuruan Akuntansi Dagang

Kelas / Program Keahlian : X Ak 2 / Akuntansi

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

Standar Kompetensi : Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan

dagang

A. Kompetensi Dasar

1. Menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan Perusahaan Dagang.

B. Indikator

1. Mendefinisikan pengertian Jurnal Penyesuaian.

2. Mengidentifikasi akun-akun yang perlu disesuaikan pada akhir periode

3. Menghitung jumlah nominal akun-akun yang didebet dan dikredit.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti mata pelajaran ini diharapkan siswa dapat:

1. Mendefinisikan pengertian Jurnal Penyesuaian dengan benar.

2. Mengidentifikasi akun-akun yang perlu disesuaikan pada akhir periode

dengan benar.

3. Menghitung jumlah nominal akun-akun yang didebet dan dikredit dengan

benar dan teliti.

D. Sumber/Alat/ Bahan

Sumber : Akuntansi Dasar ( Henry Soemantri : Armico)

Bahan : Latihan soal

Alat : Papan tulis, kolom jurnal dan alat tulis

E. Materi Pokok : Terlampir (Jurnal Penyesuaian perusahaan dagang)

F. Model Pembelajaran : Student Teams Achievement Divisions (STAD).

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Surakarta, 19 Maret 2009

Pembimbing I Peneliti

Dra. Sri Witurachmi, M.M. Novia Purnawati

NIP. 130 906 761 NIM. K7405085

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Modul Ayat Jurnal Penyesuaian

( Adjusting Entries)

A. Pengertian Ayat Jurnal Penyesuaian

Ayat jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan

saldo perkiraan-perkiraan ke saldo yang sebenarnya sampai akhir periode

akuntansi atau untuk memisahkan antara penghasilan dan biaya dari suatu

periode dengan periode yang lain.

B. Akun-akun yang perlu disesuaikan pada akhir periode

a. Persediaan barang dagang (inventory of merchandise)

b. Biaya dibayar dimuka (prepaid expense)

c. Penghasilan diterima dimuka ( defered revenue)

d. Piutang penghasilan (accrual receivable)

e. Biaya yang masih dibayar (accrual payable)

f. Penyusutan aktiva tetap (depreciation of fixed asset)

g. Taksiran piutang tak tertagih (estimate of bad debt)

C. Pencatatan Akun-akun yang telah disesuaikan kedalam Ayat Jurnal

Penyesuaian

Persediaan Barang Dagang

Penyesuaian terhadap persediaan barang dagang dapat dibuat dengan cara:

a. Memakai perkiraan-perkiraan Harga Pokok Penjualan (Cost Of Good

Sold/ CGS) sebagai berikut:

No. Akun Debet Kredit

1. Harga Pokok Penjualan

Persediaan Barang Dagang

(awal)

Rp....

Rp....

2. Harga Pokok Penjualan

Pembelian

Rp...

Rp...

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

3. Harga Pokok Penjualan

Beban Angkut Penjualan

Rp...

Rp...

4. Persediaan Barang Dagang (akhir)

Harga Pokok Penjualan

Rp...

Rp...

5. Retur Pembelian dan pengurangan

Harga

Harga Pokok Penjualan

Rp...

Rp...

6. Potongan Pembelian

Harga Pokok Penjualan

Rp...

Rp...

b. Memakai perkiraan-perkiraan ikhtisar Laba/Rugi

· Ikhtisar Laba/ Rugi Rp...

Persediaan Barang Dagang (awal) Rp...

· Persediaan Barang Dagang Rp...

Ikhtisar Laba/Rugi Rp...

Contoh: Dari catatan suatu perusahaan terdapat antara lain:

Ø Persediaan barang dagang (1 Januari) Rp 600.000,00

Ø Pembelian Rp 6.000.000,00

Ø Ongkos angkut pembelian Rp 160.000,00

Ø Retur pembelian Rp 420.000,00

Ø Persediaan Barang Dagang (31 Des) Rp 800.000,00

Ø Potongan Pembelian Rp 140.000,00

Berdasarkan keterangan-keterangan diatas penyesuaian untuk

persediaan barang dagang adalah sebagai berikut:

1) Memakai perkiraan ”Ikhtisar Laba/Rugi”

Ikhtisar Laba/Rugi Rp 600.000,00

Persediaan brg.dagang(awal) Rp 600.000,00

Persediaan brg. Dag (akhir) Rp 800.000,00

Ikhtisar Laba/Rugi Rp 800.000,00

2) Memakai perkiraan Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp 6.760.000,00

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Persediaan brg. Dagang (awal) Rp 600.000,00

Pembelian Rp 6.000.000,00

Ongkos angkut pembelian Rp 160.000,00

Persediaan brg. Dagang Rp 800.000,00

Retur pembelian Rp 420.000,00

Potongan pembelian Rp 140.000,00

Harga Pokok penjualan (HPP) Rp 1.360.000,00

Pos transitoris aktiva

Akun yang termasuk transitoris aktiva adalah biaya dibayar dimuka

(prepaid expense).

Untuk membuat ayat penysuaian berhubungan dengan biaya dibayar

dimuka, maka perlu diperhatikan pembukuan pada saat pembayaran biaya

tersebut, sebagai berikut:

a. Apabila saat pembayaran dibukukan sebagai ”biaya dibayar dimuka”,

maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah:

· Biaya...

· Dibayar dimuka

b. Apabila saat pembayaran dibukukan sebagai ”biaya”, maka jurnal

penyesuaian yang harus dibuat adalah:

· .....dibayar dimuka

· Biaya...

Contoh:

Pada 1 Juli 1979 dibayar premi asuransi untuk masa 2 tahun Rp 24.000,00

Ø Transaksi ini dapat dijurnal sebagai berikut:

a. Asuransi dibayar dimuka Rp 24.000,00

Kas Rp 24.000,00

b. Biaya asuransi Rp 24.000,00

Kas Rp 24.000,00

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Ø Berdasarkan cara adjusment yang dijelaskan pada keterangan diatas

maka adjusment yang harus dibuat pada akhir 1979 adalah sebagai

berikut:

a. Apabila ketika pembayaran dicatat sebagai ”asuransi dibayar

dimuka”, maka pada saat adjusment dicatat yang telah menjadi

biaya (expired) sebagai berikut:

Biaya asuransi Rp 24.000,00

Asuransi dibayar dimuka Rp 24.000,00

b. Apabila ketika pembayaran dicatat sebagai ”biaya”, maka pada saat

adjustment dicatat yang belum menjadi biaya (un expired) sebagai

berikut:

Asuransi dibayar dimuka Rp 24.000,00

Biaya asuransi Rp 24.000,00

Pos transitoris pasif

Akun yang termasuk pos ini adalah penghasilan diterima dimuka (defered

revenue)

Untuk mencatat adanya penghasilan yang diterima dimuka maka jurnal

penyesuaiannya adalah:

a. Apabila pada saat penerimaan dicatat sebagai utang:

· ....diterima dimuka

· Pendapatan...

b. Apabila dicatat sebagai pendapatan, maka penyesuaiannya:

· Pendapatan...

· ....diterima dimuka

Contoh:

Pada tanggal 1 Januari 1985, diterima sewa atas gedung untuk 3 tahun

(1985-1987), terhitung mulai 1 Januari 1985, sebesar Rp 6.000.000,00

Ø Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut dapat dibuat sebagai berikut:

a. Pada saat penerimaan utang

Kas Rp 6.000.000,00

Sewa diterima dimuka Rp 6.000.000,00

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

b. Pada saat penerimaan dicatat sebagai pendapatan

Kas Rp 6.000.000,00

Pendapatan sewa Rp 6.000.000,00

Ø Jurnal Penyesuaian per 31 desember 1985, berdasarkan keterangan

tersebut diatas adalah:

a. Apabila pada saat penerimaan dicatat sebagai hutang, maka pada

saat penyesuaian dicatat yang telah menjadi pendapatan:

· Sewa diterima dimuka Rp 2.000.000,00

Pendapatan sewa rp 2.000.000,00

*perhitungan: pendapatan sewa untuk 1 tahun = 1/3 X Rp

6.000.000,00

= Rp2.000.000,00

b. Apabila pada saat penerimaan dicatat sebagai pendapatan, maka

pada saat penyesuaian, yang dicatat adalah yang belum menjadi

pendapatan (diterima dimuka/ utang) dengan penyesuaian:

· Pendapatan sewa Rp 4.000.000,00

Sewa diterima dimuka Rp 4.000.000,00

Pendapatan sewa = Rp 6.000.000,00

Pendapatan tahun 195 = (Rp 2.000.000,00)

= Rp 4.000.000,00

Pos antisipasi aktif

Akun yang termasuk pos aktif adalah piutang penghasilan (accrual

receivable). Akun ini untuk mencatat penghasilanyang masih harus

diterima maka adjusmentnya adalah:

· ....yang masih harus ditagih Rp...

Pendapatan.... Rp...

Contoh:

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Ø Pada tanggal 31 desember 1985, masih harus diterima sewa gedung

untuk bulan oktober, november, dan desember 1985 sebesar Rp

4.000.000,00 per bulan. Ayat penyesuaian untuk mencatat keterangan

tesebut diatas pada tanggal 31 Desember 1985 adalah sebagai berikut:

Sewa yang masih harus diterima Rp 1.200.000,00

Pendapatan sewa Rp 1.200.000,00

Pos Antisipasi Pasif

Akun yang termasuk pos pasif adalah biaya yang masih harus dibayar

(accrual payable). Untuk mencatat adanya biaya yang masih harus dibayar

akhir periode akuntansi, maka adjusmentnya adalah sebagai berikut:

Biaya.... Rp....

Yang masih harus dibayar Rp...

Contoh:

Pada tanggal 31 desember 1985 terdapat biaya untuk 1 tahun yang belum

dibayar sebagai berikut:

a. biaya gaji pegawai toko Rp 300.000,00

b. biaya gaji pegawai kantor Rp 250.000,00

Maka, ayat penyesuaian biaya terutang adalah sebagai berikut:

· Biaya gaji pegawai toko Rp 300.000,00

Biaya gaji pegawai kantor Rp 250.000,00

Biaya yang masih harus dibayar Rp 550.000,00

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Skenario Pembelajaran ( Siklus I) Pertemuan pertama (3 x 45 menit)

Kegiatan awal (15 menit)

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan minat

siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas.

Kegiatan inti (100 menit)

1. Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada kaitannya dengan

materi yang akan diajarkan dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa

(tanya jawab) agar guru tahu seberapa jauh pemahaman siswa.

2. Guru menekankan tentang materi apa yang akan dipelajari siswa dalam

kelompok dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang

akan mereka pelajari, yaitu tentang jurnal penyesuaian pada perusahaan

dagang.

3. Guru menyajikan materi tentang perhitungan akun-akun yang perlu

disesuaikan pada akhir periode pada perusahaan dagang. Penjelasan dimulai

dari penyesuaian persediaan barang dagang, pendapatan, beban dan

penyusutan aktiva.

4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang

belum dipahami, kemudian guru memanggil siswa secara acak untuk

menjawab atau menyelesaikan soal agar siswa selalu siap dalam

menyelesaikan suatu permasalahan.

5. Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok STAD.

6. Guru bersama peneliti membagikan lembar soal dan lembar jawab sebagai

bahan yang akan didiskusikan siswa. Guru memberi bantuan hanya dengan

memperjelas perintah, mengulang konsep, dan menjawab pertanyaan siswa.

Kegiatan akhir (20 menit)

1. Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas..

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

2. Siswa mencermati lembar kegiatan yang telah dikerjakan bersama anggota

kelompoknya dan menanyakan tentang kesulitan yang dihadapi saat

mengerjakan tugas tersebut.

3. Guru membuat kesimpulan dari materi yang telah disampaikan.

4. Salam penutup.

Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)

Kegiatan awal (15 menit)

1. Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

2. Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam

pembelajaran.

Kegiatan inti (60 menit)

1. Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab kepada siswa

untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada pada diri siswa.

2. Guru membagikan soal untuk kuis berupa soal esai dan meminta agar siswa

dalam mengerjakan secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa

pelajari selama bekerja dalam kelompok.

3. Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar hasil dari kuis dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.

Kegiatan akhir (15 menit)

1. Guru meminta lembar jawab siswa.

2. Guru membuat kesimpulan dari materi dan tugas yang sudah dibahas dan

mereview pelaksanaan diskusi. Siswa akan berpikir apakah jawaban mereka

sudah sesuai dengan konsep yang diharapkan oleh kompetensi dasar.

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

SOAL DISKUSI KELOMPOK SIKLUS I

Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Akuntansi Perusahaan Dagang

Kompetensi dasar : Membuat Jurnal Penyesuaian

Hari/ Tanggal : Rabu, 25 Maret 2009

Kelas : X Akuntansi 2 SMK Kristen 1 Surakarta

Berikut ini adalah Neraca Saldo PD Makmur Agung pada tanggal 31 Desember

2007 PD Makmur Agung

Neraca Saldo Per 31 Des 2007

No. Akun

Nama Akun Debet Kredit

101 Kas Rp 5.200.000,00 102 Pitang Dagang Rp 5.150.000,00 103 Persediaan Barang Dagang Rp 5.000.000,00 104 Perlengkapan Rp 1.500.000,00 105 Iklan dibayar dimuka Rp 600.000,00 106 Asuransi dibayar dimuka Rp 2.400.000,00 111 Peralatan toko Rp 2.000.000,00 112 Akumulasi Penys. Peralatan Toko Rp 200.000,00 113 Kendaraan Rp 13.500.000,00 114 Akumulasi Penys. Kendaraan Rp 1.200.000,00 201 Utang dagang Rp 3.700.000,00 301 Modal Tn. Antok Rp 30.000.000,00 302 Prive Tn. Antok Rp 1.000.000,00 401 Penjualan Rp 58.600.000,00 402 Retur penjualan Rp 300.000,00 403 Potongan penjualan Rp 150.000,00 501 Pembelian Rp 45.750.000,00 502 Retur pembelian Rp 250.000,00 503 Potongan pembelian Rp 200.000,00 504 Beban angkut pembelian Rp 300.000,00 601 Beban gaji toko Rp 5.000.000,00 602 Beban gaji kantor Rp 3.000.000,00 603 Beban sewa toko Rp 2.000.000,00 604 Beban listrik dan telepon Rp 625.000,00 605 Beban umum dan rupa-rupa Rp 375.000,00 701 Pendapatan bunga Rp 100.000,00 801 Pajak penghasilan Rp 400.000,00

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

JUMLAH Rp 94.250.000,00 Rp 94.250.000,00

Data penyesuaian tanggal 31 Desember 2007

1. Laporan rekening Koran dari bank menyebutkan bahwa bank telah mendebit

akun Toko Rani Rp 75.000,00 untuk beban administrasi bank dan mengkredit

Rp 125.000,00

2. Persediaan barang menurut inventarisasi pada tanggal 31 Des 2007 adalah

Rp 8.300.000,00 (hitung dengan metode Ikhtisar Laba/Rugi dan metode HPP)

3. Perlengkapan yang terpakai selama setahun sebesar Rp 700.000,00

4. Iklan dibayar tanggal 6 Juli 2007 untuk 6 kali penerbitan sampai 31 Des 2007

sudah terbit 4 kali.

5. Premi asuransi dibayar tanggal 1 september 2007 untuk 1 tahun sampai dengan

tanggal 31 agustus 2008.

6. Peralatan toko disusutkan 10% dari harga perolehan.

7. Kendaraan dipakai untuk toko dalam 1 tahun disusutkan 10%.

8. Beban sewa toko Rp 2.800.000,00 dibayar 1 Juni 2007 untuk 1 tahun.

9. Pajak penghasilan ditaksir sebesar Rp 1.200.000,00

Diminta: buatlah ayat jurnal penyesuaian dari data-data tersebut.

Akun-akun yang dibuka:

No. Akun

Nama Akun No. Akun

Nama Akun

107 Sewa di bayar dimuka 608 Beban administrasi bank 204 Utang pajak 609 Beban asuransi toko 303 Ikhtisar Laba/Rugi 610 Beban penyusutan

peralatan toko 606 Beban perlengkapan 611 Beban penyusutan

kendaraan 607 Beban Iklan 404 Harga Pokok penjualan Penilaian:

1. Untuk penilaian jawaban, tiap jurnal diskor 10 kecuali nomor 2 diskor 20.

2. Total skor x 10 = 100

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Kunci jawaban soal diskusi kelompok:

PD Makmur Agung Jurnal Penyesuaian

per 31 Desember 2007

No. Nama Akun Ref Debet Kredit 1 Kas 101 Rp 50.000,00

Beban administrasi Bank 608 Rp 75.000,00 pendapatan bunga 701 Rp 125.000,00

2 (Metode Ikhtisar Laba/Rugi) Ikhtisar Laba/Rugi 303 Rp 5.000.000,00

Persediaan Barang Dagang (awal) 103 Rp 5.000.000,00

Persediaan Barang Dagang (akhir) 103 Rp 8.300.000,00 Ikhtisar Laba/Rugi 303 Rp 8.300.000,00

3 Beban Perlengkapan 606 Rp 700.000,00 Perlengkapan 104 Rp 700.000,00

4 Beban Iklan 607 Rp 400.000,00 Iklan Dibayar dimuka 105 Rp 400.000,00

5 Beban Asuransi 609 Rp 800.000,00 Asuransi Dibayar dimuka 105 Rp 800.000,00

6 Beban penyusutan peralatan toko 610 Rp 200.000,00 Akum. Peny. Peralatan toko 112 Rp 200.000,00

7 Beban penyusutan Kendaraan 611 Rp 1.350.000,00 Akum. Penys. Kendaraan 114 Rp 1.350.000,00

8 Sewa Di bayar di muka 107 Rp 833.000,00 Beban sewa toko 603 Rp 833.000,00

9 Pajak Penghasilan 801 Rp 800.000,00 Utang Pajak 204 Rp 800.000,00

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

SOAL EVALUASI SIKLUS I

Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Akuntansi Perusahaan Dagang

Kompetensi dasar : Membuat Jurnal Penyesuaian

Hari/ Tanggal : Jum’at, 27 Maret 2009

Kelas : X Akuntansi 2 SMK Kristen 1 Surakarta

Kerjakan soal dibawah ini pada lembar jawab yang telah disediakan

Anda diperbolehkan memakai kalkulator dan kerja sama dalam bentuk apapun

tidak diperkenankan.

Berikut ini adalah Neraca saldo PD Maju Terus pada tanggal 31 Desember 2008

No.Akun Keterangan Debet Kredit

101 Kas Rp 3.500.000,00

102 Piutang Dagang Rp 3.800.000,00

103 Persediaan Barang

Dagang

Rp 6.100.000,00

104 Perlengkapan Rp 800.000,00

105 Iklan dibayar dimuka Rp 1.800.000,00

111 Peralatan Toko Rp 1.400.000,00

112 Akum. Penyusutan Toko Rp 200.000,00

113 Gedung Rp100.000.000,00

114 Akum. Penyusutan

Gedung

Rp 5.000.000,00

201 Utang dagang Rp 4.500.000,00

202 Utang Hipotek Rp 10.000.000,00

301 Modal Tn .Ramon Rp 95.000.000,00

302 Prive Tn. Ramon Rp 100.000,00

401 PEnjualan Rp 37.000.000,00

402 Retur Penjualan Rp 200.000,00

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

403 Potongan penjualan Rp 150.000,00

501 Pembelian Rp 25.000.0000,00

502 Retur Pembelian Rp 300.000,00

503 Potongan pembelian Rp 200.000,00

504 Beban angkut pembelian Rp 300.000,00

601 Beban gaji toko Rp 2.000.000,00

602 Beban gaji kantor Rp 2.800.000,00

603 Beban sewa toko Rp 2.400.000,00

604 Beban listrik dan telepon Rp 400.000,00

605 Beban asuransi Rp 1.200.000,00

606 Beban bunga Rp 400.000,00

701 Pendapatan bunga Rp 650.000,00

801 Pajak penghasilan Rp 500.000,00

Rp 152.850.000,00 Rp 152.850.000,00

Data penyesuian tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut.

1. Perlengkapan yang tersisa Rp 300.000,00

2. persediaan barang dagang menurut inventarisasi pada tanggal 31 Desember

2008 adalah Rp 8.000.000,00 (hitung dengan metode ikhtisar laba/rugi)

3. Premi asuransi dibayar tanggal 1 Juli 2008 untuk satu tahun.

4. Laporan rekening bank menyebutkan bahwa bank telah mendebit akun toko

Agung Rp 100.000,00 untuk beban administrasi bank dan mengkredit Rp

150.000,00

5. Iklan dibayar tanggal 1 mei untuk 9 kali penerbitan sampai 31 desember 2008

sudah terbit 3 kali.

6. Pajak penghasilan ditaksir Rp 700.000,00

7. Gaji yang belum dibayar untuk toko Rp 600.000,00

8. Gedung disusutkan sebesar Rp 10%.

9. Beban sewa toko dibayar tanggal 8 Agustus untuk satu tahun.

10. Bunga hipotek 12% per tahun dibayar tiap tanggal 1 Maret dan 1 september

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Diminta: Buatlah ayat jurnal penyesuaian dengan membuka akun-akun sebagai

berikut.

No. Akun Nama Akun No. Akun Nama Akun

606 Beban perlengkapan 203 Utang pajak

303 Ikhtisar Laba/Rugi 204 Utang gaji

106 Asuransi dibayar di muka 609 Beban penyusutan

gedung

607 Beban administrasi bank 107 Sewa di bayar dimuka

608 Beban iklan 205 Utang bunga

Kunci jawaban soal evaluasi:

PD Maju Terus

Jurnal Penyesuaian

Per 31 Desember 2008

Tanggal keterangan Ref Debet Kredit 31 Des Beban perlengkapan 606 Rp 500.000,00 perlengkapan 104 Rp 500.000,00 31 Des Ikhtisar Laba/Rugi 303 Rp 6.100.000,00 Persediaan barang

dagang 103 Rp 6.100.000,00

Persediaan barang dagang 103 Rp 8.000.000,00 Ikhtisar Laba/Rugi 303 Rp 8.000.000,00 31 Des Asuransi di bayar dimuka 106 Rp 700.000,00 Beban asuransi 605 Rp 700.000,00 31 Des Kas 101 Rp 50.000,00 Beban administrasi bank 607 Rp 100.000,00 Pendapatan bunga 701 Rp 150.000,00 31 Des Beban iklan 608 Rp 600.000,00 Iklan di bayar dimuka 105 Rp 600.000,00 31 Des Pajak penghasilan 801 Rp 200.000,00 Utang pajak 203 Rp 200.000,00 31 Des Beban gaji toko 601 Rp 600.000,00 Utang gaji toko 204 Rp 600.000,00 31 Des Beban penyusutan gedung 609 Rp 10.000.000,00 Akum.Penystn. gedung 114 Rp 10.000.000,00 31 Des Sewa di bayar dimuka 107 Rp 1.400.000,00 Beban sewa toko 603 Rp 1.400.000,00 31 Des Beban bunga 606 Rp 400.000,00

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Utang bunga 205 Rp 400.000,00

DAFTAR NAMA SISWA KELAS X AKUNTANSI

NO. NIS NAMA 1 7412 Mila Ayu Wandari 2 7413 Milda Kristiyanti 3 7414 Monica Alvina Cahyadi 4 7415 Nanda Karya Triasari 5 7416 Nika Puji Lestari 6 7417 Nite Choria Dachi 7 7418 Oktaveni Putri Hartanti 8 7419 Putri Ayuningtyas Chrisina Cahya I 9 7420 Putri Dewi Yuliana 10 7421 Putri Vera Setianingsih 11 7422 Rahma Prananingtyas 12 7423 Rika Wulaningsih 13 7424 Ririn Rindi Antika Sari 14 7425 Selly Andriani 15 7426 Sri Lestari 16 7427 Tiara Prafanadifta 17 7428 Titik Juariyah 18 7429 Titis Efitasari 19 7430 Titis Handayani 20 7431 Veronika 21 7432 Vivia Ayuntari Kushartini 22 7433 Yuandita 23 7434 Yudhit Srinita Susilowati 24 7435 Yuliana Christy 25 7436 Yuliani Kristianti 26 7079 Yunus Adi Wibowo 27 7437 Yuyun Kristianingsih 28 7438 Arti Mentari

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

DAFTAR NAMA KELOMPOK STAD

Kelompok I Kelompok II Kelompok III Nite Choira Dhaci Ari Mentari Vivia Ayuntari K Nika Puji L Nanda Karya Triasari Oktaveni Putri Hartanti Rika Wulaningsih Putri Ayuningtyas C Putri Vera Setianingsih Ririn Rindi Antika S Mila Ayu Wandari Selly Andriani Yuliana Christy Milda Kristiyanti

Kelompok IV Kelompok V Kelompok VI Yuliani Kristianti Tiara Prafanadivta Yudhit Srinita S Rahma Prananing Titis Efitasari Titis Handayani Veronika Yuandita Sri Lestari Putri Dewi Yuliana Monica Alvina Cahyadi Yunus Adi W Titik Juariyah Yuyun Kristianingsih

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

DAFTAR HADIR SIKLUS I Mata Pelajaran: Akuntansi Perusahaan Dagang Kelas: X Akuntansi 2

No. NAMA Pertemuan Pertama Kedua Ketiga

1 Mila Ayu Wandari Ö Ö

2 Milda Kristiyanti _ Ö Ö

3 Monica Alvina Cahyadi Ö Ö Ö

4 Nanda Karya Triasari Ö Ö

5 Nika Puji Lestari Ö Ö Ö

6 Nite Choria Dachi Ö Ö Ö

7 Oktaveni Putri Hartanti Ö Ö Ö

8 Putri Ayuningtyas Chrisina Cahya I Ö Ö Ö

9 Putri Dewi Yuliana Ö Ö Ö

10 Putri Vera Setianingsih Ö Ö Ö

11 Rahma Prananingtyas Ö Ö Ö

12 Rika Wulaningsih Ö Ö Ö

13 Ririn Rindi Antika Sari Ö Ö Ö

14 Selly Andriani _ Ö

15 Sri Lestari Ö Ö Ö

16 Tiara Prafanadifta Ö Ö Ö

17 Titik Juariyah _ Ö

18 Titis Efitasari Ö Ö Ö

19 Titis Handayani _ Ö Ö

20 Veronika _ Ö

21 Vivia Ayuntari Kushartini Ö Ö Ö

22 Yuandita _ Ö Ö

23 Yudhit Srinita Susilowati Ö Ö Ö

24 Yuliana Christy Ö Ö Ö

25 Yuliani Kristianti Ö Ö Ö

26 Yunus Adi Wibowo Ö Ö

27 Yuyun Kristianingsih Ö Ö Ö

28 Arti Mentari Ö Ö Ö

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

DAFTAR NILAI (SKOR DASAR) MATA PELAJARAN: Akuntansi Dagang Kelas: X Akuntansi 2

KETUNTASAN BELAJAR

NO. NIS NAMA NILAI YA TIDAK 1 7412 Mila Ayu Wandari 87 Ö 2 7413 Milda Kristiyanti 29 Ö 3 7414 Monica Alvina Cahyadi 56 Ö 4 7415 Nanda Karya Triasari 79 Ö 5 7416 Nika Puji Lestari 82 Ö 6 7417 Nite Choria Dachi 97 Ö 7 7418 Oktaveni Putri Hartanti 45 Ö 8 7419 Putri Ayuningtyas Chrisina Cahya I 46 Ö 9 7420 Putri Dewi Yuliana 47 Ö 10 7421 Putri Vera Setianingsih 60 Ö 11 7422 Rahma Prananingtyas 41 Ö 12 7423 Rika Wulaningsih 91 Ö 13 7424 Ririn Rindi Antika Sari 79 Ö 14 7425 Selly Andriani 45 15 7426 Sri Lestari 70 Ö 16 7427 Tiara Prafanadifta 81 Ö 17 7428 Titik Juariyah 17 Ö 18 7429 Titis Efitasari 58 Ö 19 7430 Titis Handayani 69 Ö 20 7431 Veronika 19 Ö 21 7432 Vivia Ayuntari Kushartini 98 Ö 22 7433 Yuandita 58 Ö 23 7434 Yudhit Srinita Susilowati 85 Ö 24 7435 Yuliana Christy 89 Ö 25 7436 Yuliani Kristianti 97 Ö 26 7079 Yunus Adi Wibowo 48 Ö 27 7437 Yuyun Kristianingsih 56 Ö 28 7438 Arti Mentari 100 Ö

Keterangan: - Skor Dasar diambil dari nilai ulangan materi sebelumnya yaitu

memposting jurnal kedalam buku besar.

- Standar Ketuntasan Minimal (SKM) adalah

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

DAFTAR NILAI KUIS SIKLUS I Mata Pelajaran: Akuntansi Perusahaan Dagang Kelas: X Akuntansi 2

NO. NAMA NILAI

1 Mila Ayu Wandari

2 Milda Kristiyanti 50 3 Monica Alvina Cahyadi 60 4 Nanda Karya Triasari 5 Nika Puji Lestari 90 6 Nite Choria Dachi 70 7 Oktaveni Putri Hartanti 80 8 Putri Ayuningtyas Chrisina Cahya I 80 9 Putri Dewi Yuliana 90 10 Putri Vera Setianingsih 90 11 Rahma Prananingtyas 80 12 Rika Wulaningsih 90 13 Ririn Rindi Antika Sari 70 14 Selly Andriani 15 Sri Lestari 80 16 Tiara Prafanadifta 80 17 Titik Juariyah 18 Titis Efitasari 80 19 Titis Handayani 80 20 Veronika 21 Vivia Ayuntari Kushartini 80 22 Yuandita 80 23 Yudhit Srinita Susilowati 80 24 Yuliana Christy 80 25 Yuliani Kristianti 80 26 Yunus Adi Wibowo 80 27 Yuyun Kristianingsih 80 28 Arti Mentari 100

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

DAFTAR NILAI DAN PENGHARGAAN TIM KELAS X AKUNTANSI 2 MODEL STAD

Kelompok 1

No. Anggota Skor Dasar

Skor Kuis I

Skor Perbaikan Rata-rata

1 Nite Choria D 97 70 5 2 Nika Puji L 82 90 20 3 Rika Wulaningsih 91 90 10 4 Ririn Rindi Antika S 79 70 10 55 5 Yuliana Christy 89 80 10 5

Jumlah 438 400 55 Skor Tim 11 Penghargaan Tim

Kelompok 2

No. Anggota Skor Dasar

Skor Kuis I

Skor Perbaikan Rata-rata

1 Arti Mentari 100 100 30 2 Nanda Karya Triasari 79 5 3 Putri Ayuningtyas C 46 80 30 70 4 Mila Ayu Wandari 87 5 4

Jumlah 312 180 70 Skor Tim 18 Penghargaan Super Team Tim

Kelompok 3

No. Anggota Skor Dasar

Skor Kuis I

Skor Perbaikan Rata-rata

1 Vivia Ayuntari K 98 80 5 2 Oktaveni Putri H 45 80 30 3 Putri Vera S 60 90 30 100 4 Selly Andriani 45 5 5 5 Milda Kristiyanti 29 50 30

Jumlah 277 300 100 Skor Tim 25 Penghargaan Super Team Tim

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Kelompok 4

No. Anggota Skor Dasar

Skor Kuis I

Skor Perbaikan Rata-rata

1 Yuliani Kristianti 97 80 5 2 Rahma Prananing 41 80 30 3 Veronika 19 5 75 4 Putri Dewi Yuliana 47 90 30 5 5 Titik Juariyah 17 5

Jumlah 221 250 75 Skor Tim 15 Penghargaan GoodTeam Tim

Kelompok 5

No. Anggota Skor Dasar

Skor Kuis I

Skor Perbaikan Rata-rata

1 Tiara Prafanadivta 81 80 10 2 Titis Efitasari 58 80 30 3 Yuandita 58 80 30 90

4 Monica Alvina Cahyadi 56 60 20 4

Jumlah 253 300 90 Skor Tim 22 Penghargaan Super Team Tim

Kelompok 6

No. Anggota Skor Dasar

Skor Kuis I

Skor Perbaikan Rata-rata

1 Yudhit Srinita S 85 100 30 2 Titis Handayani 69 90 30 3 Sri Lestari 70 80 20 140 4 Yunus Adi W 48 80 30 5 5 Yuyun Kristianingsih 56 90 30

Jumlah 328 440 140 Skor Tim 28 Penghargaan Super Team Tim

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

LEMBAR OBSERVASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVIONS (STAD)

PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DAGANG KELAS X AK 2

SIKLUS I

(Pengamatan pada siswa)

Hari / Tanggal : 24, 25 dan 27 Maret 2009

Nama pengamat : Novia Purnawati

No Nama Siswa Aspek yang Diamati

Lembar ini diisi oleh pengamat pada saat proses pembelajaran. Lembar observasi

ini mencatat aspek-aspek pengukuran dari setiap peserta didik dengan penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Untuk kegiatan pembelajaran dan diskusi kelompok:

Skor 3 : Siswa Aktif dengan dengan nilai Baik (B)

Skor 2 : Siswa Cukup Aktif dengan nilai Cukup (C)

Skor 1 : Siswa Kurang/ tidak aktif dengan nilai Kurang (K)

Untuk ketelitian dan ketepatan menyelesaikan soal:

Skor 3 : Siswa teliti dalam menyelesaiakan soal dengan nilai Baik (B)

Skor 2 : Siswa cukup teliti dalam menyelesaikan soal dengan nilai Cukup (C)

Skor 1: Siswa kurang teliti/ tidak teliti dalam mengerjakan soal dengan nilai Kurang

(K)

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran

Keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi kelompok

Ketelitian dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan soal

Nilai kuis

Ketuntasan belajar( KKM minimal 75)

1 Mila Ayu Wandari C = 2 C = 2 K = 1 TS 2 Milda Kristiyanti K = 1 C = 2 K = 1 50 TS 3 Monica Alvina C K = 1 C = 2 C = 2 60 TS 4 Nanda Karya T K = 1 C = 2 K = 1 TS 5 Nika Puji Lestari B = 3 B= 3 B = 3 90 T 6 Nite Choria Dachi B = 3 B = 3 C = 2 70 TS 7 Oktaveni Putri H B = 3 C = 2 B = 3 80 T 8 Putri Ayuningtyas B = 3 B = 3 B = 3 80 T 9 Putri Dewi Y C = 2 B = 3 B = 3 90 T 10 Putri Vera S K = 1 K = 1 B = 3 90 T 11 Rahma Prananing C = 2 K = 1 B = 3 80 T 12 Rika Wulaningsih C = 2 C = 2 B = 3 90 T 13 Ririn Rindi A S C = 2 K = 1 C = 2 70 TS 14 Selly Andriani K = 1 K = 1 K = 1 TS 15 Sri Lestari C = 2 C = 2 B = 3 80 T 16 Tiara Prafanadifta B = 3 C= 2 B = 3 80 T 17 Titik Juariyah K = 1 C = 2 K = 1 TS 18 Titis Efitasari C = 2 K = 1 B = 3 80 T 19 Titis Handayani C = 2 B = 3 B = 3 80 T 20 Veronika K = 1 K = 1 K = 1 TS

21 Vivia Ayuntari K B = 3 B = 3 B = 3 80 T 22 Yuandita K = 1 K = 1 B = 3 80 T 23 Yudhit Srinita S B = 3 B = 3 B = 3 80 T 24 Yuliana Christy C = 2 K = 1 B = 3 80 T 25 Yuliani Kristianti B = 3 C = 2 B = 3 80 T

26 Yunus Adi Wibowo

K = 1 K = 1 B = 3 80

T

27 Yuyun Kristianingsih

C = 2 K = 1 B = 3 80

T

28 Arti Mentari B = 3 B = 3 B = 3 100 T 56 54 69

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Aspek yang dinilai: Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran B = 27, C = 20, K= 9 B = 27 X 100% = 48.21%, C = 20 X 100% = 35.72, K = 9 X 100% = 16.07% 56 56 56 Keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi kelompok B = 24 , C = 20 , K = 10 B = 24 X 100% = 44.44%, C = 20 X 100% = 37.04, K = 10 X 100% = 18.52% 54 54 54 Ketelitian dalam menyelesaikan soal B = 57, C = 6, K =6 B = 57 X 100% = 82.6%, C = 6 X 100% = 8.7%, K= 6 X 100% = 8.7% 69 69 69 Ketuntasan belajar (SKM minimal 75) Ketuntasan = jumlah siswa yang tuntas x 100% Jumlah siswa Ketuntasan = 19 siswa x 100% 28 siswa = 67.86%

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Gambar 1. Guru mempresentasikan materi siklus I

Gambar 2. Siswa mendiskusikan soal materi pada siklus I

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Gambar 3. Siswa mempresentasikan soal diskusi pada siklus I

Gambar 4. Siswa mengerjakan soal kuis pada siklus I

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih
Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

CATATAN LAPANGAN 3

A. Pertemuan pertama

Hari/ Tanggal : Selasa, 31 Maret 2009

Waktu : Jam 07.30 – 09.30

Data Kelas : Kelas X Akuntansi 2 SMK Kristen 1

Surakarta

Model Pembelajaran : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Jumlah Siswa : 27

Jenis : Observasi mendalam

Deskripsi:

Mengawali kegiatan belajar mengajar pada Siklus II ini, seperti biasa

guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengabsen siswa satu

persatu. Guru menciptakan suasana yang kondusif dengan lebih memotivasi

siswa agar lebih semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Kemudian

guru membuka pelajaran dengan sedikit mengulang kembali materi sebelumnya

sebelum masuk ke materi selanjutnya dengan cara memberikan pertanyaan

kepada siswa. Berbeda dengan pertemuan pertemuan sikus I, pada siklus II ini

hampir semua siswa ikut aktif pada kegiatan apersepsi. Sebagian besar siswa

dapat menjawab pertanyaan dengan benar tanpa ditunjuk terlebih dahulu.

Setelah kegiatan apersepsi, guru memperkenalkan materi berikutnya

yang masih berhubungan dengan materi yang dijelaskan pada pertemuan

sebelumnya yaitu menyelesaikan neraca lajur. Guru mempresentasikan cara

melakukan posting neraca saldo dan jurnal penyesuaian kedalam kolom neraca

lajur berserta perubahan saldo pada kolom-kolom selanjutnya. Berbeda pada

saat presentasi siklus I, siswa lebih antusias memperhatikan guru, hal ini

terbukti pada saat guru memberikan pertanyaan, banyak siswa yang dapat

menjawab dengan tepat dan sebagian besar pertanyaan dijawab secara

serempak (bersama-sama) tanpa harus ditunjuk guru terlebih dahulu.

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Proses belajar mengajar pada pertemuan pertama siklus I berjalan

dengan lancar, kemudian pelajaran dilanjutkan dengan penjelasan oleh guru

tentang penyesuaian dan perhitungan akun beban administrasi bank dan

penyusutan aktiva tetap sebelum memberikan tugas kepada siswa untuk

didiskusikan dengan teman sebangkunya.

Setelah waktu yang diberikan untuk diskusi berakhir, guru

mempersilakan salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan

jawaban kelompoknya. Guru menawarkan kepada salah satu siswa secara

sukarela untuk mempresentasikan hasil diskusi dengan teman sebangkunya.

Tanpa ditunjuk guru, ada tiga siswa yang secara sukarela mau

mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa tersebut adalah Vivia, Arti dan Titis

Handayani.

Refleksi:

Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama sudah berlangsung

lancar. Hal itu dapat ditunjukkan dengan tidak ditemukannya kekurangan-

kekurangan seperti pada siklus I. Pada saat apersepsi, hampir semua siswa

merespon dengan baik ketika diberi pertanyaan guru. Saat guru menjelaskan,

semua siswa memperhatikan dengan seksama dan tidak ada siswa yang

melakukan aktifitas lain diluar pelajaran. Selain itu, guru juga sudah bisa

mengkondisikan dan memotivasi siswa terutama bagi siswa yang pasif.

B. Pertemuan kedua

Hari/ Tanggal : Selasa, 31 Maret 2009

Waktu : Jam 10.30 – 13.00

Data Kelas : Kelas X Akuntansi 2 SMK Kristen 1

Surakarta

Model Pembelajaran : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Jumlah Siswa : 27

Jenis : Observasi mendalam

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Deskripsi:

Seperti hari-hari biasanya, guru mengabsen siswa satu persatu sebelum

memulai pelajaran. Guru menciptakan suasana yang kondusif dengan lebih

memotivasi siswa agar lebih semangat dalam mengikuti proses belajar

mengajar. Kemudian guru membuka pelajaran dengan sedikit mengulang

kembali materi sebelumnya sebelum masuk ke materi selanjutnya dengan cara

memberikan pertanyaan kepada siswa. Sebagian besar siswa dapat menjawab

pertanyaan dengan benar tanpa ditunjuk terlebih dahulu.

Setelah kegiatan apersepsi, guru mengulang sedikit penjelasan materi

pada pertemuan sebelumnya yaitu menyelesaikan neraca lajur. Berbeda pada

saat presentasi siklus I, siswa lebih antusias memperhatikan guru, hal ini

terbukti pada saat guru memberikan pertanyaan, banyak siswa yang dapat

menjawab dengan tepat dan sebagian besar pertanyaan dijawab secara

serempak (bersama-sama). Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan materi yang belum dipahami kemudian pelajaran dilanjutkan

dengan diskusi kelompok STAD.

Setelah waktu yang diberikan untuk kegiatan diskusi berakhir, guru

mempersilakan perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikan

jawabannya. Terdapat empat siswa yang mengajukan diri secara suka rela, tapi

siswa yang sukarela tersebut adalah siswa yang kemarin sudah mengajukan

diri, meskipun belum mendapat kesempatan ke depan. Dalam pertemuan kali

ini, guru menginginkan siswa yang biasanya kurang aktif untuk berani maju ke

depan. Akhirnya setelah guru memberi motivasi akan pentingnya melatih

mental, salah satu perwakilan dari kelompok V yaitu Titis Efi yang mengajukan

diri untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Meskipun siswa tersebut masih

ragu, namun karena semangat dan dorongan dari guru dan teman-temannya

akhirnya Titis Efi tersebut maju, dan ternyata dia juga bisa mempresentasikan

hasil diskusi dengan baik.

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Refleksi:

Proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD) sudah berlangsung lancar dan

menunjukkan peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Hal tersebut dapat

dilihat dari kegiatan saat diskusi siklus II, tidak lagi ditemukan kekurangan-

kekurangan yang muncul saat diskusi siklus I. Guru juga lebih bisa

membangkitkan semangat dan motivasi siswa untuk lebih aktif saat diskusi

sedang berlangsung. Dari pihak siswa, peningkatan terlihat dari keaktifan saat

diskusi sedang berlangsung. Berdasarkan pengamatan guru berkolaborasi

dengan peneliti, semua siswa sudah bisa menggunakan waktu diskusi kelompok

dengan sebaik-baiknya. Sebagian besar siswa sudah berani melakukan

presentasi tanpa ditunjuk guru.

C. Pertemuan ketiga

Hari/ Tanggal : Selasa, 3 April 2009

Waktu : Jam 07.00 – 09.30

Data Kelas : Kelas X Akuntansi 2 SMK Kristen 1

Surakarta

Model Pembelajaran : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Jumlah Siswa : 27

Jenis : Observasi mendalam

Deskripsi:

Guru mengawali kegiatan belajar mengajar pada hari itu dengan

mengucapkan salam kemudian dilanjutkan dengan presensi siswa satu persatu.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa mempersiapkan diri sebelum

mengerjakan soal kuis berupa soal esai untuk materi menyelesaikan neraca

lajur. Guru bersama peneliti membagikan soal dan lembar jawab dan meminta

siswa untuk mengerjakan secara mandiri.

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Pada saat kuis berlangsung, guru bersama peneliti mengawasi dengan

baik agar hasil diskusi dapat mencerminkan kemampuan mereka yang

sebenarnya. Guru dan peneliti berkeliling kelas untuk memastikan tidak ada

yang berbuat curang dalam mengerjakan soal terutama bagi siswa yang duduk

dibarisan belakang. Kegiatan evaluasi berlangsung dengan baik dan tidak ada

siswa yang mencoba menanyakan jawaban pada temannya.

Penghargaan pada Siklus II ini diberikan kepada kelompok yang

memiliki poin terbanyak. Penghargaan yang diberikan berupa ucapan selamat

dari guru dan sertifikat bagi kelompok terbaik. Pada siklus II ini, semua

kelompok berhasil menjadi tim super atau kelompok istimewa. Keberhasilan

semua kelompok menjadi tim super menunjukkan kemajuan yang signifikan

bila dibanding siklus I. Kemajuan tersebut dikarenakan mereka memperhatikan

penjelasan materi dari guru dan menggunakan waktu diskusi dengan sebaik

mungkin.

Refleksi:

Pengamatan yang dilakukan peneliti berkolaborasi dengan guru mata

pelajaran menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD) telah berlangsung dengan baik,

dan mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya.

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan siswa, menegaskan bahwa

siswa merasa lebih senang dengan model pembelajaran kooperatif Tipe Student

Teams Achievement Divisions (STAD). Mereka merasa lebih paham jika

pengetahuannya diperoleh melalui presentasi dari guru dan diskusi dengan

teman sekelompoknya. Mereka merasa lebih memahami pelajaran karena

mereka cenderung termotivasi jika dilakukan secara diskusi. Mereka

berpendapat bahwa dengan diskusi, soal materi yang diajarkan guru lebih

mudah dipahami dan lebih meningkatkan kerja sama dalam kelompok daripada

dikerjakan secara individual. Jadi, keaktifan dan motivasi belajar siswa pada

Siklus II ini lebih meningkat dari Siklus I. Hal tersebut nampak pada hasil

evaluasi atau soal kuis, yaitu peningkatan prestasi belajar.

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Kristen 1 Surakarta

Mata Pelajaran : Kompetenasi Kejuruan Akuntansi Dagang

Kelas / Program Keahlian : X Ak 2 / Akuntansi

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

Standar Kompetensi : Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan

dagang

C. Kompetensi Dasar

2. Menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan Perusahaan Dagang.

D. Indikator

1. Memposting neraca saldo dan jurnal penyesuaian kedalam neraca lajur.

2. Menyelesaikan perhitungan neraca lajur.

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti mata pelajaran ini diharapkan siswa dapat:

3. Memposting neraca saldo dan jurnal penyesuaian kedalam neraca lajur

dengan benar.

4. Menyelesaikan perhitungan neraca lajur dengan benar dan teliti.

D. Sumber/Alat/ Bahan

Sumber : Akuntansi Dasar ( Henry Soemantri : Armico)

Bahan : Latihan soal

Alat : Papan tulis, kolom jurnal dan alat tulis

E. Materi Pokok : Menyelesaikan Neraca Lajur Perusahaan Dagang

F. Model Pembelajaran : Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Surakarta, 19 Maret 2009

Pembimbing I Peneliti

Dra. Sri Witurachmi, M.M. Novia Purnawati

NIP. 130 906 761 NIM. K7405085

Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

SOAL EVALUASI SIKLUS II

Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Akuntansi Perusahaan Dagang

Kompetensi dasar : Menyelesaikan Neraca Lajur

Hari/ Tanggal : Jum’at, 3 April 2009

Kelas : X Akuntansi 2 SMK Kristen 1 Surakarta

Analog soal pada PD Solo Raya dan jurnal penyesuaian Siklus I yang telah Anda

buat sebelumnya, buatlah neraca lajurnya pada kolom yang telah disediakan!

Berikut adalah Neraca Saldo pada PD Solo Raya.

No. Akun

Nama Akun Debet Kredit

101 Kas Rp 13.700.000,00 102 Piutang wesel Rp 4.800.000,00 103 Piutang dagang Rp 18.200.000,00 104 Persediaan barang dagang Rp 33.300.000,00 105 Perlengkapan Rp 3.600.000,00 106 Sewa dibayar dimuka Rp 1.800.000,00 107 Asuransi dibayar dimuka Rp 2.400.000,00 121 Bangunan Rp 100.000.000,00 122 Peralatan Rp 5.200.000,00 123 Akumulasi Penys.

Peralatan Rp 400.000,00

201 Utang dagang Rp 6.300.000,00 221 Utang hipotek Rp 8.000.000,00 301 Modal Nona Raya Rp160.000.000,00 302 Prive Nona Raya Rp 2.200.000,00 401 Penjualan Rp

89.000.000,00 402 Retur penj. dan

pengurangan harga Rp 1.700.000,00

403 Potongan penjualan Rp 900.000,00 501 Pembelian Rp 67.500.000,00 502 Retur pemb dan

pengurangan harga Rp

2.100.000,00 503 Potongan pembelian Rp

800.000,00 504 Beban angkut pembelian Rp 900.000,00 505 Beban gaji Rp 6.000.000,00 506 Beban iklan Rp 1.800.000,00

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

601 Beban bunga Rp 600.000,00 602 Pajak penghasilan Rp 2.000.000,00 JUMLAH Rp 266.600.000,00 Rp266.600.000,00

Penilaian:

Penilaian diambil dari jumlah perhitungan akun-akun nominal yang benar pada

setiap laporan.

1. Nilai untuk ayat jurnal penyesuaian adalah 20.

2. Nilai untuk neraca saldo disesuaikan adalah 30.

3. Nilai untuk laporan laba/rugi adalah 25.

4. Nilai untuk laporan neraca adalah 25.

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

SOAL DISKUSI KELOMPOK SIKLUS II

Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Akuntansi Perusahaan Dagang

Kompetensi dasar : Menyelesaikan Neraca Lajur

Hari/ Tanggal : Rabu, 1 April 2009

Kelas : X Akuntansi 2 SMK Kristen 1 Surakarta

Analog soal pada PD Makmur Agung dan jurnal penyesuaian Siklus I yang telah

Anda buat sebelumnya, buatlah neraca lajurnya pada kolom yang telah

disediakan!

Berikut adalah Neraca Saldo pada PD Makmur Agung

No. Akun

Nama Akun Debet Kredit

101 Kas Rp 5.200.000,00 102 Pitang Dagang Rp 5.150.000,00 103 Persediaan Barang Dagang Rp 5.000.000,00 104 Perlengkapan Rp 1.500.000,00 105 Iklan dibayar dimuka Rp 600.000,00 106 Asuransi dibayar dimuka Rp 2.400.000,00 111 Peralatan toko Rp 2.000.000,00 112 Akumulasi Penys. Peralatan

Toko Rp 200.000,00

113 Kendaraan Rp 13.500.000,00 114 Akumulasi Penys. Kendaraan Rp 1.200.000,00 201 Utang dagang Rp 3.700.000,00 301 Modal Tn. Antok Rp 30.000.000,00 302 Prive Tn. Antok Rp 1.000.000,00 401 Penjualan Rp 58.600.000,00 402 Retur penjualan Rp 300.000,00 403 Potongan penjualan Rp 150.000,00 501 Pembelian Rp 45.750.000,00 502 Retur pembelian Rp 250.000,00 503 Potongan pembelian Rp 200.000,00 504 Beban angkut pembelian Rp 300.000,00 601 Beban gaji toko Rp 5.000.000,00 602 Beban gaji kantor Rp 3.000.000,00 603 Beban sewa toko Rp 2.000.000,00 604 Beban listrik dan telepon Rp 625.000,00 605 Beban umum dan rupa-rupa Rp 375.000,00 701 Pendapatan bunga Rp 100.000,00

Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

801 Pajak penghasilan Rp 400.000,00 JUMLAH Rp 94.250.000,00 Rp 94.250.000,00

Penilaian:

Penilaian diambil dari jumlah perhitungan akun-akun nominal yang benar pada

setiap laporan.

1. Nilai untuk ayat jurnal penyesuaian adalah 20.

2. Nilai untuk neraca saldo disesuaikan adalah 30.

3. Nilai untuk laporan laba/rugi adalah 25.

4. Nilai untuk laporan neraca adalah 25.

Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Skenario Pembelajaran ( Siklus II) Pertemuan pertama (3 x 45 menit)

Kegiatan awal (15 menit)

1. Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

2. Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan minat

siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas.

Kegiatan inti (90 menit)

1. Guru membuka pelajaran dengan memperkenalkan materi baru yaitu

menyelesaikan neraca lajur. Penjelasan dimulai dari fungsi neraca lajur dan

penyajian kolom pada neraca lajur.

2. Guru menjelaskan pengisian tiap-tiap kolom pada neraca lajur berdasarkan

analog dari soal jurnal penyesuaian Siklus I.

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang

belum dipahami, kemudian guru menunjuk siswa secara acak untuk menjawab

soal agar siswa selalu siap dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

4. Siswa mengerjakan tugas diskusi yang diberikan guru dengan teman

sebangkunya. Guru memperhatikan seluruh kondisi siswa dan lebih

memotivasi siswa terutama siswa yang cenderung pasif.

Kegiatan akhir (30 menit)

1. Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

dengan teman satu bangku di depan kelas..

2. Siswa mencermati lembar kegiatan yang telah dikerjakan bersama anggota

kelompoknya dan menanyakan tentang kesulitan yang dihadapi saat

mengerjakan tugas tersebut.

3. Guru membuat kesimpulan dari materi yang telah disampaikan.

4. Salam penutup.

Page 140: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Pertemuan kedua (3 x 45 menit)

Kegiatan awal (15 menit)

1. Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

2. Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan minat

siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas.

Kegiatan inti (90 menit)

1. Guru mengulangi sedikit materi yang telah dibahas pada pertemuan

sebelumnya yaitu posting jurnal penyesuaian dan neraca saldo pada kolom

neraca lajur.

2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang

belum dipahami, kemudian guru memanggil siswa secara acak untuk

menjawab atau menyelesaikan soal agar siswa selalu siap dalam

menyelesaikan suatu permasalahan.

3. Guru menetapkan siswa kedalam kelompok-kelompok STAD.

4. Guru bersama peneliti membagikan lembar jawab dan lembar soal sebagai

bahan yang akan dipelajari siswa.

5. Guru bersama peneliti berkeliling kelas untuk memonitor jalannya diskusi dan

terus memberikan motivasi bagi seluruh siswa terutama siswa yang kurang

aktif.

Kegiatan akhir (30 menit)

1. Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas..

2. Siswa mencermati lembar kegiatan yang telah dikerjakan bersama anggota

kelompoknya dan menanyakan tentang kesulitan yang dihadapi saat

mengerjakan tugas tersebut.

3. Guru membuat kesimpulan dari materi yang telah disampaikan.

4. Salam penutup.

Page 141: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Pertemuan Ketiga (2 x 45 menit)

Kegiatan awal (15 menit)

1. Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.

2. Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam

pembelajaran.

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa mempersiapkan diri untuk

mengerjakan soal kuis atas materi yang telah disampaikan pada pertemuan

terdahulu.

Kegiatan inti (60 menit)

1. Guru membagikan soal untuk kuis berupa soal esai dan meminta agar siswa

dalam mengerjakan secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa

pelajari selama bekerja dalam kelompok.

2. Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar hasil dari kuis dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.

Kegiatan akhir (15 menit)

1. Guru meminta lembar jawab kuis.

2. Guru membuat kesimpulan dari soal yang sudah diberikan. Siswa akan

berpikir apakah jawaban mereka sudah sesuai dengan konsep yang diharapkan

oleh kompetensi dasar.

3. Salam penutup

Page 142: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

DAFTAR HADIR SIKLUS II Mata Pelajaran: Akuntansi Perusahaan Dagang Kelas: X Akuntansi 2

No. NAMA Pertemuan Pertama Kedua Ketiga

1 Mila Ayu Wandari Ö Ö Ö

2 Milda Kristiyanti _ Ö Ö

3 Monica Alvina Cahyadi Ö Ö

4 Nanda Karya Triasari Ö Ö Ö

5 Nika Puji Lestari Ö Ö Ö

6 Nite Choria Dachi Ö Ö Ö

7 Oktaveni Putri Hartanti Ö Ö Ö

8 Putri Ayuningtyas Chrisina Cahya I Ö Ö Ö

9 Putri Dewi Yuliana Ö Ö Ö

10 Putri Vera Setianingsih Ö Ö Ö

11 Rahma Prananingtyas Ö Ö Ö

12 Rika Wulaningsih Ö Ö Ö

13 Ririn Rindi Antika Sari Ö Ö Ö

14 Selly Andriani _ Ö Ö

15 Sri Lestari Ö Ö

16 Tiara Prafanadifta Ö Ö Ö

17 Titik Juariyah _ Ö Ö

18 Titis Efitasari Ö Ö Ö

19 Titis Handayani _ Ö Ö

20 Veronika _ Ö Ö

21 Vivia Ayuntari Kushartini Ö Ö Ö

22 Yuandita _ Ö Ö

23 Yudhit Srinita Susilowati Ö Ö Ö

24 Yuliana Christy Ö Ö Ö

25 Yuliani Kristianti Ö Ö Ö

26 Yunus Adi Wibowo Ö

27 Yuyun Kristianingsih Ö Ö Ö

28 Arti Mentari Ö Ö Ö Keterangan: Tanda (Ö) kehadiran siswa

Page 143: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

DAFTAR NILAI DALAM PEMBAGIAN KELOMPOKSTAD (skor dasar) SIKLUS II

NO. NAMA NILAI

1 Mila Ayu Wandari

2 Milda Kristiyanti 50 3 Monica Alvina Cahyadi 60 4 Nanda Karya Triasari 5 Nika Puji Lestari 90 6 Nite Choria Dachi 70 7 Oktaveni Putri Hartanti 80 8 Putri Ayuningtyas Chrisina Cahya I 80 9 Putri Dewi Yuliana 90 10 Putri Vera Setianingsih 90 11 Rahma Prananingtyas 80 12 Rika Wulaningsih 90 13 Ririn Rindi Antika Sari 70 14 Selly Andriani 15 Sri Lestari 80 16 Tiara Prafanadifta 80 17 Titik Juariyah 18 Titis Efitasari 80 19 Titis Handayani 80 20 Veronika 21 Vivia Ayuntari Kushartini 80 22 Yuandita 80 23 Yudhit Srinita Susilowati 80 24 Yuliana Christy 80 25 Yuliani Kristianti 80 26 Yunus Adi Wibowo 80 27 Yuyun Kristianingsih 80 28 Arti Mentari 100

Keterangan: nilai (skor dasar) dalam Siklus II ini, diambil dari nilai kuis Siklus I

Page 144: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

DAFTAR NAMA KELOMPOK STAD

Kelompok I Kelompok II Kelompok III Nite Choira Dhaci Ari Mentari Vivia Ayuntari K Nika Puji L Nanda Karya Triasari Oktaveni Putri Hartanti Rika Wulaningsih Putri Ayuningtyas C Putri Vera Setianingsih Ririn Rindi Antika S Mila Ayu Wandari Selly Andriani Yuliana Christy Milda Kristiyanti

Kelompok IV Kelompok V Kelompok VI Yuliani Kristianti Tiara Prafanadivta Yudhit Srinita S Rahma Prananing Titis Efitasari Titis Handayani Veronika Yuandita Sri Lestari Putri Dewi Yuliana Monica Alvina Cahyadi Yunus Adi W Titik Juariyah Yuyun Kristianingsih

Page 145: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

DAFTAR NILAI KUIS SIKLUS II

Kelas : X Akuntansi 2 Mata Pelajaran : Akuntansi Perusahaan Dagang Materi : Menyelesaikan Neraca Lajur

NO. NAMA NILAI

1 Mila Ayu Wandari 100 2 Milda Kristiyanti 88 3 Monica Alvina Cahyadi 4 Nanda Karya Triasari 100 5 Nika Puji Lestari 95 6 Nite Choria Dachi 93 7 Oktaveni Putri Hartanti 90 8 Putri Ayuningtyas Chrisina Cahya I 100 9 Putri Dewi Yuliana 96 10 Putri Vera Setianingsih 91 11 Rahma Prananingtyas 96 12 Rika Wulaningsih 100 13 Ririn Rindi Antika Sari 91 14 Selly Andriani 81 15 Sri Lestari 95 16 Tiara Prafanadifta 100 17 Titik Juariyah 96 18 Titis Efitasari 100 19 Titis Handayani 90 20 Veronika 96 21 Vivia Ayuntari Kushartini 96 22 Yuandita 100 23 Yudhit Srinita Susilowati 94 24 Yuliana Christy 90 25 Yuliani Kristianti 96 26 Yunus Adi Wibowo 27 Yuyun Kristianingsih 93 28 Arti Mentari 100

Page 146: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

TABEL HASIL SKOR TIM SIKLUS II

Kelompok 1

No. Anggota Skor Dasar

Skor Kuis I

Skor Perbaikan Rata-rata

1 Nite Choria D 70 93 30 2 Nika Puji L 90 95 20 3 Rika Wulaningsih 90 100 20 120 4 Ririn Rindi Antika S 70 91 30 5 5 Yuliana Christy 80 90 20

Jumlah 400 469 120 Skor Tim 24 Penghargaan Super Team Tim Kelompok 2

No. Anggota Skor Dasar

Skor Kuis I

Skor Perbaikan Rata-rata

1 Ari Mentari 100 100 30 2 Nanda Karya Triasari 100 30 120 3 Putri Ayuningtyas C 80 100 30 4 4 Mila Ayu Wandari 100 30

Jumlah 180 400 120 Skor Tim 30 Penghargaan Super Team Tim Kelompok 3

No. Anggota Skor Dasar

Skor Kuis I

Skor Perbaikan Rata-rata

1 Vivia Ayuntari K 80 96 30 2 Oktaveni Putri H 80 90 20 3 Putri Vera S 90 91 20 130 4 Selly Andriani 81 30 5 5 Milda Kristiyanti 50 88 30

Jumlah 300 446 130 Skor Tim 26 Penghargaan Super Team Tim

Page 147: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Kelompok 4

No. Anggota Skor Dasar

Skor Kuis I

Skor Perbaikan Rata-rata

1 Yuliani Kristianti 80 96 30 2 Rahma Prananing 80 96 30 3 Veronika 96 30 140 4 Putri Dewi Yuliana 90 96 20 5 5 Titik Juariyah 96 30

Jumlah 250 480 140 Skor Tim 28 Penghargaan Super Team Tim Kelompok 5

No. Anggota Skor Dasar

Skor Kuis I

Skor Perbaikan Rata-rata

1 Tiara Prafanadivta 80 100 30 2 Titis Efitasari 80 100 30 3 Yuandita 80 100 30 95

4 Monica Alvina Cahyadi 60 5 4

Jumlah 300 300 95 Skor Tim 24 Penghargaan Super Team Tim Kelompok 6

No. Anggota Skor Dasar

Skor Kuis I

Skor Perbaikan Rata-rata

1 Yudhit Srinita S 80 94 30 2 Titis Handayani 80 90 20 3 Sri Lestari 80 95 30 115 4 Yunus Adi W 80 5 5 5 Yuyun Kristianingsih 80 93 30

Jumlah 400 372 115 Skor Tim 23 Penghargaan Super Team Tim

Page 148: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

LEMBAR OBSERVASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVIONS (STAD)

PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DAGANG KELAS X AK 2

SIKLUS II

(Pengamatan pada siswa)

Hari / Tanggal : 31 Maret, 1 April dan 3 April 2009

Nama pengamat : Novia Purnawati

Lembar ini diisi oleh pengamat pada saat proses pembelajaran. Lembar observasi

ini mencatat aspek-aspek pengukuran dari setiap peserta didik dengan penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Untuk kegiatan apersepsi dan kegiatan pembelajaran:

Skor 3 : Siswa Aktif dengan dengan nilai Baik (B)

Skor 2 : Siswa Cukup Aktif dengan nilai Cukup (C)

Skor 1 : Siswa Kurang/ tidak aktif dengan nilai Kurang (K)

Untuk ketelitian dan ketepatan menyelesaikan soal:

Skor 3 : Siswa teliti dalam menyelesaiakan soal dengan nilai Baik (B)

Skor 2 : Siswa cukup teliti dalam menyelesaikan soal dengan nilai Cukup (C)

Skor 1: Siswa kurang teliti/ tidak teliti dalam mengerjakan soal dengan nilai Kurang

(K)

Page 149: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

No Nama Siswa Aspek yang Diamati

Page 150: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Keaktifan

siswa

selama

apersepsi

Keaktifan

siswa dalam

mengikuti

pembelajaran

Ketelitian dan

ketepatan

siswa dalam

menyelesaikan

soal

Nilai

kuis

Ketuntasan

belajar(

SKM

minimal

75)

1 Mila Ayu Wandari B = 3 B = 3 B = 3 100 T

2 Milda Kristiyanti B = 3 B = 3 C = 2 88

T

3 Monica Alvina C C = 2 C = 2 K = 1

TS

4 Nanda Karya T B = 3 B = 3 B = 3 100

T

5 Nika Puji Lestari B = 3 B = 3 B = 3 95

T

6 Nite Choria Dachi B = 3 B = 3 B = 3 93

T

7 Oktaveni Putri H B = 3 B = 3 B = 3 90

T

8 Putri Ayuningtyas CCI

B = 3 B = 3 B = 3 100

T

9 Putri Dewi Yuliana B = 3 B = 3 B = 3 96

T

10 Putri Vera S C = 2 B = 3 B = 3 91

T

11 Rahma Prananing B = 2 B = 3 B = 3 96

T

12 Rika Wulaningsih B = 3 B = 3 B = 3 100

T

13 Ririn Rindi A S B = 3 B = 3 B = 3 91

T

14 Selly Andriani C = 2 C = 2 C= 2 81

T

15 Sri Lestari C = 2 B = 3 B = 3 95

T

16 Tiara Prafanadifta B = 3 B = 3 B = 3 100

T

17 Titik Juariyah C = 2 B = 3 B = 3 96

T

18 Titis Efitasari B = 3 B = 3 B = 3 100

T

19 Titis Handayani B = 3 B = 3 B = 3 90

T

20 Veronika C = 2 C = 2 B = 3 96

T

21 Vivia Ayuntari K B = 3 B = 3 B = 3 96

T

22 Yuandita B = 3 B = 3 B = 3 100

T

23 Yudhit Srinita S B = 3 B = 3 B = 3 94

T

24 Yuliana Christy B = 3 B = 3 B = 3 90

T

25 Yuliani Kristianti B = 3 B = 3 B = 3 96

T

Page 151: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Aspek yang dinilai: Keaktifan siswa selama apersepsi B = 63, C = 12, K= 1 B = 63 X 100% = 82.9%, C = 12 X 100% = 15.79% , K = 1 X 100% = 1.32% 76 76 76 Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran B = 72 , C = 6 , K = 1 B = 72 X 100% = 91.14%, C = 6 X 100% = 7.6%, K = 1 X 100% = 1.26% 79 79 79 Ketelitian dalam menyelesaikan soal B = 72, C = 4, K =2 B = 75 X 100% = 92.6%, C = 4 X 100% = 4.94%, K= 2 X 100% = 2.46% 81 81 81 Ketuntasan belajar (SKM minimal 75) Ketuntasan = jumlah siswa yang tuntas x 100% Jumlah siswa Ketuntasan = 26 siswa x 100% 28 siswa = 92.86%

26 Yunus Adi Wibowo K = 1 K = 1 K = 1

TS

27 Yuyun K B = 3 B = 3 B = 3 93

T

28 Arti Mentari B = 3 B = 3 B = 3 100

T

76 79 81

Page 152: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

LEMBAR OBSERVASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AK 2 SMK NEGERI 3 SURAKARTA

KELAS X AKUNTANSI 2 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA

NO. NAMA NILAI SKOR DASAR SIKLUS I SIKLUS II

1 Mila Ayu Wandari 87 100 2 Milda Kristiyanti 29 50 88 3 Monica Alvina Cahyadi 56 60 4 Nanda Karya Triasari 79 100 5 Nika Puji Lestari 82 90 95 6 Nite Choria Dachi 97 70 93 7 Oktaveni Putri Hartanti 45 80 90 8 Putri Ayuningtyas Chrisina Cahya I 46 80 100 9 Putri Dewi Yuliana 47 90 96 10 Putri Vera Setianingsih 60 90 91 11 Rahma Prananingtyas 41 80 96 12 Rika Wulaningsih 91 90 100 13 Ririn Rindi Antika Sari 79 70 91 14 Selly Andriani 45 81 15 Sri Lestari 70 80 95 16 Tiara Prafanadifta 81 80 100 17 Titik Juariyah 17 96 18 Titis Efitasari 58 80 100 19 Titis Handayani 69 80 90 20 Veronika 19 96 21 Vivia Ayuntari Kushartini 98 80 96 22 Yuandita 58 80 100 23 Yudhit Srinita Susilowati 85 80 94 24 Yuliana Christy 89 80 90 25 Yuliani Kristianti 97 80 96 26 Yunus Adi Wibowo 48 80 27 Yuyun Kristianingsih 56 80 93 28 Arti Mentari 100 100 100

Page 153: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Gambar 1. Guru mempresentasikan materi siklus II

Gambar 2. Siswa mendiskusikan soal materi pada siklus II

Page 154: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Gambar 3. Siswa mempresentasikan soal diskusi pada siklus II

Gambar 4. Siswa mengerjakan soal kuis pada siklus II

Page 155: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

PEDOMAN WAWANCARA PENERAPAN

Congratulation to:

… … … … … . (Member’ s

name)

GREAT Team

Congratulation to:

… … … … … .

(Member’ s

name)

Super Team

Congratulation to:

… … … … … . (Member’ s

name)

Good Team

Page 156: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

(Untuk Guru)

Responden Variabel Indikator Daftar Pertanyaan

Guru

Penerapan

model

pembelajaran

kooperatif

Tipe

Student Teams

Achievement

Divisions

(STAD)

a.Pengertian

model

pembelajaran

kooperatif

b. Pelaksanaan

model

pembelajaran

kooperatif

Tipe Student

Teams

Achievement

Divisions

(STAD)

c. Penilaian

1. Bagaimana pemahaman Ibu

tentang model pembelajaran

kooperatif?

2. Apa kelebihan dari pelaksanaan

model pembelajaran kooperatif?

1. Apakah siswa dapat lebih mudah

menguasai materi dengan adanya

penerapan model pembelajaran

ini?

2. Apakah model pembelajaran

kooperatif STAD dapat

meningkatkan prestasi belajar

siswa dibandingkan dengan

Model Pembelajaran

sebelumnya?

3. Bagaimana tanggapan atau

reaksi siswa dengan adanya

pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif STAD ini?

1. Aspek apa sajakah yang dinilai

menurut Ibu dalam penerapan

model pembelajaran kooperatif

STAD ini?

2. Bagaimana cara Ibu melakukan

penilaian dalam pelaksanaan

Model Pembelajaran STAD?

Page 157: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

3. Apakah langkah-langkah model

STAD mudah diterapkan untuk

pelajaran akuntansi dagang?

4. Apakah Ibu bersedia menerapkan

model pembelajaran kooperatif

STAD dalam mengajar pada

pertemuan selanjutnya?

Page 158: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

ANGKET TANGGAPAN SISWA KELAS X AKUNTANSI 2 TERHADAP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

Petunujuk pengisian:

1. Tulis nama anda, kelas dan nomor absen pada tempat yang telah disediakan

2. Beri tanda silang (X) pada pilihan yang anda anggap paling benar.

3. Bacalah setiap item dengan teliti

Nama :

Kelas :

No. absent :

Daftar Pertanyaan:

1. Saya lebih suka menyelesaikan soal akuntansi dagang dengan belajar dalam

tim/kelompok daripada menyelesaikan soal secara individu

a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju

2. Saya lebih mudah memahami materi pelajaran akuntansi dagang dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD daripada model

pembelajaran konvensional yang diterapkan guru sebelumnya

a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju

3. Saya lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar setelah

diterapkannya model STAD

a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju

4. Prestasi belajar (nilai) saya mengalami perubahan setelah diterapankannya

model pembelajaran STAD

a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju

5. Menurut saya, model pembelajaran kooperatif STAD cocok diterapkan dalam

pelajaran akuntansi dagang

a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju

Page 159: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Hasil Wawancara dengan Guru Akuntansi Dagang

Kelas X SMK Kristen 1 Surakarta

Nama informan : Dra. Nunik Heriyanti, S.Pd.

Tanggal wawancara :

Waktu :

Pewawancara : Novia Purnawati

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

P : Bagaimana pemahaman Ibu tentang model pembelajaran kooperatif?

I : ……………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

P :Apakah kelebihan yang diperoleh dari pelaksanaan model pembelajaran

tersebut?

I :…………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

2. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD)

P : Bagaimana peranan model pembelajaran kooperatif STAD terhadap

peningkatan hasil belajar siswa?

I : ……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

Page 160: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

P : Apakah model pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran

sebelumnya?

I : ……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

P : Apakah siswa dapat lebih mudah mengusasi materi dengan adanya

penerapan model pembelajaran ini?

I :…………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

P : Bagaimana tanggapan atau reaksi siswa dengan adanya pelaksanaan

model pembelajaran ini?

I : ……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

3. Penilaian

P : Aspek apa sajakah yang dinilai menurut Ibu dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif STAD ini?

I : ……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………..

P : Bagaimana cara Ibu melakukan penilaian dalam pelaksanaan model

pembelajaran STAD?

I : ……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

Page 161: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

P : Apakah langkah-langkah model STAD mudah diterapkan untuk

pelajaran Akuntansi Dagang?

I : ……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

P : Apakah Ibu bersedia menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD

dalam mengajar pada pertemuan selanjutnya?

I : ……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………….

Page 162: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Hasil Wawancara dengan Guru Akuntansi Dagang

Kelas X SMK Kristen 1 Surakarta

Nama informan : Dra. Nunik Heriyanti, S.Pd.

Tanggal wawancara : 29 April 2009

Waktu : pukul 10.30 WIB

Pewawancara : Novia Purnawati

4. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

P : Bagaimana pemahaman Ibu tentang model pembelajaran kooperatif?

I : Menurut saya, dalam pembelajaran ini dibentuk adanya kelompok-

kelompok siswa yang pemilihan anggotanya dibentuk dari siswa yang

pandai, sedang dan kurang pandai untuk membahas suatu masalah/ sub

kompetensi/ kompetensi.

P :Apakah kelebihan yang diperoleh dari pelaksanaan model pembelajaran

tersebut?

I : Kelebihan yang diperoleh dari model tersebut antara lain:

· Adanya kerja sama antar siswa

· Munculnya keberanian mengungkapkan pendapat

· Meningkatkan rasa percaya diri

· Berani mempertahankan pendapat

· Saling melengkapi satu sama lain dalam mengungkapkan pendapat

5. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD)

P : Bagaimana peranan model pembelajaran kooperatif STAD terhadap

peningkatan hasil belajar siswa?

I : Peranan model tersebut antara lain:

· Siswa dilatih lebih percaya diri untuk berani dalam berkomunikasi

dan berusaha mengembangkan wawasan saat presentasi.

Page 163: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

· Siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

· Siswa lebih siap dalam pelaksanaan evaluasi

P : Apakah model pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran

sebelumnya?

I : Ya. Karena model tersebut mendorong siswa untuk lebih kreatif dan

berani mengemukakan pendapat.

P : Apakah siswa dapat lebih mudah mengusasi materi dengan adanya

penerapan model pembelajaran ini?

I : Menurut saya siswa lebih bisa memahami materi karena mereka

dituntut untuk belajar lebih giat.

P : Bagaimana tanggapan atau reaksi siswa dengan adanya pelaksanaan

model pembelajaran ini?

I : Saya merasakan respon yang positif dari siswa.

6. Penilaian

P : Aspek apa sajakah yang dinilai menurut Ibu dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif STAD ini?

I : Aspek yang dinilai antara lain:

· Kekompakan kelompok

· Penguasaan materi

· Kreatifitas kelompok/ anggota

· Cara menanggapi masalah/ pertanyaan.

P : Bagaimana cara Ibu melakukan penilaian dalam pelaksanaan model

pembelajaran STAD?

I : Saya menilai berdasarkan tiga aspek, yaitu:

· Pengamatan saat kegiatan belajar mengajar.

· Lisan, yaitu saat mereka menjawab pertanyaan

· Tes tertulis.

P : Apakah langkah-langkah model STAD mudah diterapkan untuk

pelajaran Akuntansi Dagang?

Page 164: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

I : Saya rasa cukup mudah diterapkan, hanya saja butuh waktu yang

banyak dalam pelaksanaannya.

P : Apakah Ibu bersedia menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD

dalam mengajar pada pertemuan selanjutnya?

I : Kemungkinan saya akan mempraktekkannya lagi karena model itu

cukup cocok diterapkan pada pelajaran akuntansi.

Page 165: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

TANGGAPAN SISWA MENGENAI PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

Tanggapan Siswa Poin Pernyataan

SS S KS TS

Jumlah

siswa

A Saya lebih suka menyelesaikan soal akuntansi

dagang dengan belajar dalam tim/ kelompok

dari pada menyelesaikan soal secara individu

10 15 2 - 27

B Saya lebih mudah memahami materi

akuntansi dagang dengan model pembelajaran

kooperatif STAD daripada model

pembelajaran konvensional yang diterapkan

guru sebelumnya.

2 25 - - 27

C Saya lebih aktif dalam mengukuti kegiatan

belajar mengajar setelah diterapkannya model

STAD

3 21 3 - 27

D Prestasi belajar (nilai) saya mengalami

perubahan setelah diterapkannya model

STAD.

6 17 4 - -

E Menurut saya, model pembelajaran kooperatif

STAD cocok diterapkan dalam pelajaran

akuntansi dagang

10 13 4 - 27

Tabel 6. Tanggapan siswa untuk model STAD

Keterangan:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

Page 166: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

Pernyataan:

Profil Hasil Tanggapan Siswa mengenai Penerapan model pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD

0

5

10

15

20

25

SS S KS TS

A B

C D

E

Gambar 11. Grafik Tanggapan Siswa

Keterangan:

Poin Pernyataan

A Saya lebih suka menyelesaikan soal akuntansi dagang dengan belajar dalam tim/

kelompok dari pada menyelesaikan soal secara individu

B Saya lebih mudah memahami materi akuntansi dagang dengan model pembelajaran

kooperatif STAD daripada model pembelajaran konvensional yang diterapkan guru

sebelumnya.

C Saya lebih aktif dalam mengukuti kegiatan belajar mengajar setelah diterapkannya

model STAD

D Prestasi belajar (nilai) saya mengalami perubahan setelah diterapkannya model

STAD.

E Menurut saya, model pembelajaran kooperatif STAD cocok diterapkan dalam

pelajaran akuntansi dagang

Page 167: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

PERSENTASE TANGGAPAN SISWA MENGENAI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

(STAD)

Persentase Tanggapan Pernyataan

SS S KS TS

A 37,03% 55,56% 7,41% -

B 7,41% 92,59% - -

C 11,11% 77,78% 11,11% -

D 22,22% 62,97% 14,81% -

E 37,04% 48,15% 14,81% -

Tabel 7. Persentase tanggapan siswa

Keterangan:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

Page 168: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

1. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan

a. Kepala Sekolah

1) Tugas

Pengelolalaan teknik edukatif program diklat berdasarkan visi dan misi

sekolah, yaitu :

- Menjabarkan, melaksanakan, dan mengembangkan program diklat

kurikulum tingkat satuan pendidikan.

- Mengelola unsur pokok manajemen sekolah : man

(guru,karyawan,murid), money (dari orang tua murid dan pemerintah),

dan material (fasilitas berupa gedung, perabot sekolah, alat-alat

pelajaran teori dan praktek).

- Mengadakan kerjasama dengan pihak luar seperti orang tua, pengguna

produk (tamatan), jajaran pemerintah.

2) Wewenang

Menyelenggarakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan

penyelenggaraan pendidikan di sekolah, yang meliputi :

- Perencanaan program kerja sekolah, RIPS,RAPBS,RENSTRA

- Pengorganisasian seluruh program kegiatan sekolah

- Memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan

- Menentukan kebijakan untuk perbaikan selanjutnya

3) Tanggung jawab

- Bertanggung jawab kepada pemerintah kota dan dinas pendidikan

- Bertanggung jawab kepada pengurus perhimpunan pendidikan kristen

surakarta

- Bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan di sekolah sesuai

visi dan misi sekolah.

b. QMR

1) Tugas

- Memeriksakan kecukupan dokumen pedoman mutu pada sistem

manajemen mutu

Page 169: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

- Mengesahkan dokumen standard operating prosedure (SOP) pada

sistem manajemen mutu

2) Wewenang

Mengatur, menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya harapan

stakeholders, mengendalikan dan mengembangkan sistem dariseluruh

proses yang terjadi sesuai dengan ketentuan dalam dokumen mutu serta

kewenangan untuk menjalin hubungan dengan pihak luar khususnya

mengenai siatem manajemen mutu

3) Tanggung jawab

- Memastikan bahwa proses yang diperlukan untuk pelaksanaan Sistem

Manajemen Mutu ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara.

- Melaporkan kepada kepala sekolah tentang kinerja sistem manajemen

mutu di sekolah dan kebutuhan apapun untuk perbaikannya.

- Membangkitkan kesadaran di sekolahtentang pentingnya harapan

stakeholders

- Menjadi penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan

dengan sistem manajemen mutu sekolah.

c. WKS 1

1) Tugas

- Menjabarkan kurikulum menjadi program operasional diklat di sekolah

melalui analisis kurikulum, sinkronisasi, menetapkan kurikulum

validasi

- Menetapkan program pembelajaran, jadwal kegiatan, pembagian tugas

mengajar, jadwal pelajaran, dan bahan ajar

- mengorganisasi kegiatan belajar mengajar baik teori maupun praktek

yang terdiri dari : persiapan kegiatan belajar mengajar, pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar, evaluasi hasil belajar, analisis evaluasi hasil

belajar, perbaikan dan pengayaan.

- Mengelola administrasi pendidikan

- Merencanakan dan menyusun progrm pengembangan kurikulum

- Bersama WKS 2 melaksanakan kegiatan PSB

Page 170: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

2) Wewenang

Menyelenggarakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan

di sekolah yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar

3) Tanggung jawab

Bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terlaksananya kegiatan

belajar mengajar.

d. WKS 2

1) Tugas

- Menyusun program kesiswaan dan mengkoordinasi pelaksanaannya

- Mengkoordinasi pelaksanaan dan npendampingan siswa

- Memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan kesiswaan

- Merencanakan dan melaksanakan pendaftaran dan penerimaan siswa

baru

- Menegakkan disiplin tata tertib siswa

- Pembianaan dan pengembangan kepribadian siswa

- Pembinaan OSIS dan ekstrakurikuler

- Mengelola administrsai kegiatan siswa

- Memperhatikan, memelihara, dan menjaga suasana sekolah

- Merencanakan, membuat, dan merevisi buku pedoman siswa

2) Wewenang

- Menyelenggarakan PSB

- Penanganan ketertiban siswa

- Menyelenggarakan BP/BK

3) Tanggung jawab

Bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam penyelenggaraan PSB

dan kegiatan bidang kesiswaan

e. WKS 3

1) Tugas

- Menyusun program pemberdayaan dan pengembangan ketenagaan

- Mengerahakan urusan ketenagaan agar berfungsi sebagai man

fungsinya

Page 171: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

- Secara rutin menyampaikan hasil kerja kepada kepala sekolah

- Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pemberdayaan dan

pengembangan ketenagaan

- Menetapkan kompetensi personil sesuai dengan tugas masing-masing

- Pendampingan seluruh guru sekolah

- Mengusulkan kebutuhan guru

- Mengusulkan pengembangan kemampuan guru

2) Wewenang

merencanakan pembinaan dan pengembangan karir serta kebutuhan tenaga

pendidik

3) Tanggung jawab

Bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan membina, memberdayakan

dan pengembangan tenaga pendidik

f. WKS 4

1) Tugas

- Menyusun program kerja sama dengan DU/DI dan instansi

- Menjalin kerja sama dengan DU/DI dan instansi terkait

- Mempromosikan potensi sekolah

- Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program yang berkaitan

dengan hubungan masyarakat

2) Wewenang

Menyusun program kerja sama dengan melaksanakan promosi, komunikasi

dan kerja sam di DU/Di dan instansi terkait

3) Tanggung jawab

Bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terwujudnya kerja sama

dengan DU/DI dan instansi terkait

g. KAPRO

1) Tugas

Menyusun program jurusan dengan menkoordinasikan pelaksanaannya,

meliputi :

- Bersama WKS 1 menyusun jadwal kegiatan belajar mengajar praktek

Page 172: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

- Membuat tat tertib laboratorium

- Menentukan kebutuhan bahan dan alat kegiatan belajar mengajar

praktek

- melaksanakan perbaikan dan perawatan sarana dan prasarana kegiatan

belajar mengajar praktek

- melaksanakan pengembangan laboratorium

2) Wewenang

Merencanakan dan melaksanakan seluruh kegiatan belajar mengajar

praktek yang diprogramkan keahlian masing- asing

3) Tanggung jawab

Bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terwujudnya kegiatan

belajar mengajar praktek dan pengelolaan laboraturium

h. Wali Kelas

1) Tugas

- Mewakili kepala sekolah dan orang tua dalam pembianaan siswa

- Membina kepribadian, ketertiban, dan kekeluargaan

- Membantu pengembangan peningkatan kecerdasan dan keterampilan

siswa

- evaluasi nilai rapor dan kenaikan kelas

- membatu WKS 1 dan WKS 2 dalam permasalahan yang terkait

- Membuat catatan tentang :

o Situasi keluarga dan ekonomi

o Ketidakhadiran, pelanggaran, dan perilaku siswa

o Prestasi akademik masing-masing

2) Wewenang

Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pendampingan dan

monitoring kelas

3) Tanggung jawab

Bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terlaksanaya pendampingan

dan monitoring kelas

i. Guru

Page 173: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …/Penerapan... · Achievement Divisions (STAD), (2) The teacher make lesson plan before ... Siswa Kelas X Ak 2 SMK Kristen 1 Surakarta terimakasih

1) Tugas

Melaksanakan program kegiatan belajar mengajar, yang meliputi :

- Persiapan meliputi analisis kurikulum, membuat SAP

- Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

- Evaluasi

- Analisis

- Perbaikan

2) Wewenang

Melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan tugas mengajar

3) Tanggung jawab

Bertanggung jawab kepada kepala sekolah berkenaan dengan kegiatan

belajar mengajar menurut tingkat yang diajarkan.