Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar...

136
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V.A SEKOLAH DASAR NEGERI 183 TAMPAN KOTA PEKANBARU S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar OLEH: DARMITA NIM. 1005187011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2012

Transcript of Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar...

Page 1: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING (CTL) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

IPS SISWA KELAS V.A SEKOLAH DASAR NEGERI 183 TAMPAN

KOTA PEKANBARU

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH:

DARMITA

NIM. 1005187011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2012

Page 2: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

ABSTRAK

Darmita. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And

Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas

V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru. Skripsi.

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Jurusan Ilmu

Pendidikan FKIP Universitas Riau.

Kata Kunci: Model CTL, Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa

Model pembelajaran CTL merupakan suatu pendekatan dalam

pembelajaran, yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara

penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata. Sehingga dengan

penerapan model ini siswa lebih berperan dari pada guru dalam

pembelajaran. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah

Penerapan Model Pembelajaran CTL Dapat Meningkatkan Hasil Belajar

IPS Siswa Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota

Pekanbaru Pada Materi Pokok Menghargai Peranan Tokoh Pejuang dan

Masyarakat Dalam Mempersiapkan dan Mempertahankan Kemerdekaan

Indonesia. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil

belajar IPS siswa Kelas V.A SDN 183 Tampan Pekanbaru Tahun

Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 40 orang siswa. Hal demikian

dapat diketahui dari: Peningkatan aktivitas belajar siswa dari setiap

pertemuan adalah sebesar 72,34, dengan kategori “baik”; Peningkatan

aktivitas guru dalam pembelajaran dari setiap pertemuan adalah sebesar

77,50, dengan kategori “baik”. Peningkatan hasil belajar siswa secara

individu dari setiap pertemuan adalah adalah sebesar 77,92 dengan

kategori “sangat baik”; dan Peningkatan hasil belajar siswa secara

klasikal dari setiap pertemuan adalah sebesar 80,83% dengan kategori

“amat baik”. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dan dapat

disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran CTL dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas V.A Sekolah Dasar Negeri

183 Tampan Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012.

Page 3: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang memberikan

taufik dan hidayah-Nya serta nikmat yang tak terhingga, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa

Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru”. Selanjutnya

shalawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada junjungan alam yakni

Nabi besar Muhammad SAW, yang merupakan seorang pejuang sejati yang telah

membawa ummatnya dari kehidupan yang penuh kebodohan sampai kepada

kehidupan yang penuh dengan ilmu penngetahuan dan akhlak mulia sebagaimana

kta rasakan sekarang.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh suatu upaya untuk meningkatkan

hasil belajar siswa khususnya pada pembelajaran IPS di sekolah dasar yang dapat

mengembangkan hakikat pembelajaran IPS yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

Untuk menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis tidak lupa

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ashaluddin Jali, MS, selaku Rektor Universitas Riau.

2. Bapak Dr. H. M. Nur Mustafa, M. Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Riau

3. Bapak Drs. Lazim. N. M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.

Page 4: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

4. Bapak Drs. Zulkifli, S.Pd, selaku Pembimbing I, dan Bapak Drs. H.

Damanhuri Daud, S.Pd, selaku Pembimbing II.

5. Yang berbahagia orang tua penulis; Ayahanda Bakri dan Teso Sakido , Ibunda

Katiamah dan Juminem (Almarhumah).

6. Suami tercinta (Achmad Yusuf) dan Anak-Anak tercinta (Ridza Fitria

Akhdar, Farhan Sakido), serta Keluarga Besar penulis.

7. Teman-teman seperjuangan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan sangat penulis

harapkan. Semoga ini dapat memberikan manfaat, amin. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pekanbaru, Juli 2012

Penulis

D A R M I T A

NIM. 1005187011

Page 5: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vi

DAFTAR TABEL .................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 5

E. Defenisi Operasional .......................................................... 6

BAB II KONSEP TEORI

A. Model Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning ............................................................................. 8

1. Pengertian ..................................................................... 8

2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran CTL .............................. 10

3. Komponen Pembelajaran CTL ..................................... 12

4. Langkah-Langkah Penerapan Pembelajaran

CTL .............................................................................. 13

5. Kelebihan dan Kekurangan Model

Pembelajaran CTL ...................................................... 15

B. Hasil Belajar ....................................................................... 17

1. Pengertian ..................................................................... 17

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil

Belajar .......................................................................... 18

3. Indikator Hasil Belajar ................................................. 19

4. Aktivitas Belajar Siswa ................................................ 21

C. Hubungan Penggunaan Model Pembelajaran

CTL dengan Hasil Belajar Siswa ....................................... 24

D. Hipotesis Tindakan............................................................. 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian ............................................................... 26

B. Subjek Penelitian ................................................................ 26

C. Variabel Penelitian ............................................................. 26

D. Rencana Tindakan .............................................................. 27

E. Instrumen Penelitian........................................................... 29

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 30

G. Teknik Analisis Data

Page 6: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Tindakan ................................................................... 35

B. Pelaksanaan Tindakan Siklus I........................................... 36

1. Pertemuan Pertama....................................................... 36

2. Pertemuan Kedua ......................................................... 38

3. Pelaksanaan Ulangan Harian Siklus I .......................... 39

4. Refleksi Siklus I ........................................................... 40

C. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ......................................... 42

1. Pertemuan Pertama....................................................... 42

2. Pertemuan Kedua ......................................................... 44

3. Ulangan Harian Siklus II .............................................. 45

4. Refleksi Siklus II .......................................................... 46

D. Analisis Hasil Penelitian .................................................... 47

1. Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran ........................... 47

2. Aktivitas Siswa ............................................................ 49

3. Hasil Belajar Siswa ...................................................... 51

E. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................. 54

1. Aktivitas Guru .............................................................. 54

2. Aktivitas Siswa ............................................................ 56

3. Ketuntasan Individu ..................................................... 57

4. Ketuntasan Klasikal ..................................................... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................ 61

B. Saran-Saran ........................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 7: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran ................................. 55

Gambar 4.2 Aktivitas Belajar Siswa ...................................................... 58

Gambar 4.3 Perbandingan Ketuntasan Individu .................................... 58

Gambar 4.4 Perbandingan Ketuntasan Klasikal .................................... 59

Page 8: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Aktivitas Guru Dan Siswa .................................................. 33

Tabel III.2 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ......................................... 33

Tabel 4.1 Analisis Lembar Observasi Aktivitas Guru

Dalam Pembelajaran Di Kelas V.A Sekolah

Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru Pada

Siklus I dan II ..................................................................... 48

Tabel 4.2 Rata-Rata Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Dengan Menggunakan Model Pembelajaran

CTL Pada Siklus I dan II .................................................... 49

Tabel 4.3 Persentase Ketuntasan Belajar Secara Individu

Pada Siswa Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri

183 Tampan Pekanbaru Siklus I dan II ............................. 51

Tabel 4.4 Persentase Ketuntasan Belajar Secara Klasikal

Pada Siswa Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri

183 Tampan Pekanbaru Siklus I dan II ............................. 53

Page 9: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Jadwal Penelitian ............................................................. 66

Lampiran II Silabus ............................................................................. 67

Lampiran III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................... 68

Lampiran IV Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................. 76

Lampiran V Rubrik Penilaian Aktivitas Guru Dan Lembar

Observasi Aktivitas Guru Selama Proses

Pembelajaran ................................................................... 80

Lampiran VI Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa Dan Lembar

Observasi Aktivitas Siswa Dengan

Menggunakan Model CTL .............................................. 87

Lampiran VII Kisi-Kisi Soal .................................................................. 98

Lampiran VIII Soal Ulangan Harian ....................................................... 111

Lampiran IX Kunci Jawaban Soal Ulangan Harian .............................. 119

Lampiran X Skor Hasil Belajar Siswa ................................................. 121

Lampiran XI Dokumentasi Pelaksanaan Penerapan Model

Pembelajaran CTL ......................................................... 126

Page 10: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bidang kajian yang

diajarkan kepada peserta didik pada pendidikan formal yaitu sekolah. Karena,

bidang kajian ini memiliki pesan-pesan penting tentang kehidupan dan

keberlangsungan umat manusia. Oleh karena itu, pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) sudah dikenalkan kepada peserta didik berada di

tingkat Sekolah Dasar (SD). Pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) mengacu kepada ketentuan Sistem Pendidikan Nasional.

Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kepada siswa

kelas V tingkat Sekolah Dasar (SD) yaitu memberikan pengajaran kepada

peserta didik untuk menghargai besarnya peranan tokoh-tokoh perjuangan

serta masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan

Indonesia.

Agar tujuan pembelajaran tercapai, maka peran guru sangat

diharapkan, sehingga peserta didik benar-benar mampu menguasai dan

memahami dari setiap pembelajaran yang disampaikan. Untuk itu, guru harus

memilih dan menentukan model pembelajaran yang sesuai dan tepat agar

setiap materi yang diajarkan mudah dipahami. Dengan demikian, akan

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa tersebut.

Hasil observasi sebelum penelitian dilakukan, diketahui hasil belajar

IPS siswa Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah

ditetapkan. Untuk ketuntasan individu yaitu 60, dan ketuntasan klasikal yaitu

Page 11: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

70. Dari 40 orang siswa hanya 16 orang siswa yang mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) dengan persentase 40,00%. Sementara jumlah

siswa yang mendapat nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) berjumlah 24 orang siswa dengan persentase 60,00%. Adapun nilai

rata-rata hasil belajar siswa IPS adalah 56,13%.

Dari observasi di atas, diketahui beberapa penyebab rendahnya hasil

belajar siswa Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

khususnya pada pembelajaran IPS, yaitu:

1. Banyak siswa tidak terlibat dalam pembelajaran di kelas. Hal ini terlihat

dari banyaknya siswa yang tidak mengikuti arahan yang diberikan guru

dalam pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Banyak siswa tidak dapat menemukan hubungan antara materi yang

dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, yaitu kehidupan sehari-hari.

3. Rendahnya tingkat penguasaan dan pemahaman siswa.

4. Sebagian siswa merasa bosan dengan model pembelajaran yang diterapkan

guru saat pembelajaran IPS berlangsung, hal ini terlihat dari sikap siswa

yang kurang dalam memperhatikan pembelajaran yang disampaikan.

5. Banyak siswa yang tidak dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru.

Hasil observasi di Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota

Pekanbaru terutama pada pembelajaran IPS, ditemukan beberapa gelaja-gejala

sebagai berikut, yaitu:

1. Guru masih menggunakan model pembelajaran klasik dalam pembelajaran

IPS yaitu model pembelajaran ceramah dan tanya jawab. Model

pembelajaran ceramah masih menjadi pilihan dalam penyampaian materi,

sehingga siswa cenderung bosan, dan kurang bersemangat untuk belajar.

Page 12: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Dengan demikian, akan berdampak terhadap rendahnya kualitas

pembelajaran siswa, dan memungkinkan hasil belajar siswa akan menurun.

Sedangkan, metode tanya jawab merupakan salah satu metode yang

kurang efektif, karena tanpa disadari dalam metode ini hanya memberikan

kesempatan kepada siswa yang pintar dan aktif yang akan menjawab

pertanyaan yang diberikan, sehingga terbentuklah kesenjangan antara

siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar.

2. Belum adanya guru di Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota

Pekanbaru, yang menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching

and Learning (CTL). Karena penerapan model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL) bertujuan agar siswa terlibat secara penuh

untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya

dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat

menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Berdasarkan beberapa penyebab dan gejala-gejala permasalahan di atas,

perlunya menemukan solusi alternatif sehingga siswa Kelas V.A Sekolah Dasar

Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru memperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) yang optimal, di antaranya dengan menerapkan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL).

Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning adalah konsep

belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan

situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka

sehari-hari (Tukiran, 2011: 49).

Page 13: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Setelah melakukan kajian sederhana, dimana model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan salah satu dari model

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru, karena

dalam model pembelajaran CTL ini keterlibatan siswa secara dan siswa lebih

berperan aktif dari pada guru. Selanjutnya, siswa dapat memahami dan

menghubungkan secara langsung antara materi pembelajaran dengan kondisi yang

nyata yang ada di lingkungannya. Hal ini disebabkan adanya tujuh komponen

yang harus ada dan diterapkan dalam model pembelajaran tersebut, yaitu

kontruktivisme (Contructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry),

masyarakat belajar (Learning Comunity), pemodelan (Modeling), dan penilaian

sebenarnya (Authentic Assessment)

Dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) siswa Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan

Kota Pekanbaru dengan pokok bahasan Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan

Perumusan Dasar Negara.

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul: “Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas

V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut: “Apakah Penerapan Model Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPS

Siswa Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru?”.

Page 14: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil

belajar IPS siswa Kelas V.A SDN 183 Tampan Pekanbaru dengan penerapan

model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Siswa

a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).

b. Meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V.A Sekolah Dasar Negeri

183 Tampan Kota Pekanbaru.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas proses belajar siswa kelas V.A

Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru.

2. Guru

a. Sebagai bahan informasi untuk meningkatkan profesionalisme guru

kelas.

b. Memberikan sumbangan pengetahuan tentang model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam belajar mengajar

dengan yang berkelanjutan.

c. Meningkatkan kualitas kegiatan mengajar bagi guru kelas.

3. Sekolah

a. Diharapkan dapat memanfaatkan model pembelajaran yang dapat

diterapkan pada guru-guru lainnya

Page 15: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

b. Memberikan sumbangan pengetahuan tentang model pembelajaran

dalam belajar mengajar dengan pengajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) yang berkelanjutan.

c. Sebagai landasan untuk dapat dijadikan kajian lebih lanjut dalam

cakupan yang lebih luas.

E. Defenisi Operasional

Peneliti ingin menguraikan istilah-istilah yang ada pada judul skripsi

ini dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam dalam menafsirkan judul,

yaitu:

Penerapan menurut kamus Bahasa Indonesia oleh Anwar (2001: 516)

adalah pemasangan, pengenaan prihal, dan mempraktekan. Adapun model

pembelajaran menurut menurut Joyce dalam Trianto (2007: 5) adalah suatu

perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan

perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film,

komputer, kurikulum dan lain-lain.

Sementara model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL) menurut Sanjaya (2009: 255) adalah Pembelajaran Contextual

Teaching and Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang

menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat

menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi

kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya

dalam kehidupan mereka.

Page 16: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Hasil Belajar menurut Hamalik (2006: 51), adalah bila seseorang telah

belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari

tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Adapun

peningkatan hasil belajar yang dikaji dalam penelitian ini adalah hasil belajar

dari aspek kognitif. Menurut Bloom dalam Poerwanto (2010: 43), secara garis

besar membagi hasil belajar ke dalam tiga ranah, di antaranya ranah kognitif,

berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni

pengetahuan hafalan, pemahaman atau komprehensif, penerapan aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat

rendah, dan keempat aspek berikutnya disebut kognitif tingkat tinggi.

Dari uraian defenisi konsep operasional di atas, maka dapat diketahui

dan dipahami bahwa dengan penerapan model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terutama hasil

belajar IPS siswa Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru.

Page 17: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

1. Pengertian

Model pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

efektif dan efisien (Rusman, 2010: 132). Model pembelajaran dapat dijadikan

pola pilihan, artinya guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan

efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya (Rusman, 2010: 133). Adapaun

model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu

pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa

secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong

siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Sanjaya,

2009:255).

Menurut Candra (2010:23), mengemukakan tiga konsep yang harus

dipahami, yakni: 1) Contextual Teaching and Learning menekankan kepada

proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar

diorientasikan pada proses pengalaman langsung. 2) Contextual Teaching and

Learning mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi

yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk

dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan

Page 18: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

kehidupan nyata. 3) Contextual Teaching and Learning mendorong siswa

untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya Contextual Teaching

and Learning bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang

dipelajarinya.

Pengajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning adalah suatu konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara

materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan

dalam kehidupan sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen utama

pembelajaran kontekstual, yakni kontruktivisme, bertanya, inkuiri, masyarakat

belajar, permodelan, dan penilaian nyata (Trianto, 2007:105).

Pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemberitahuan orang lain, tidak

akan menjadi pengetahuan yang bermakna, pengetahuan yang demikian akan

mudah dilupakan dan tidak fungsional.

Dari asumsi dan karakteristik yang mendasarinya, maka terdapat

beberapa hal yang harus dipahami tentang belajar dalam pembelajaran

kontekstual (CTL), yakni:

a. Belajar bukanlah menghafal, akan tetapi proses mengkonstruksi

pengetahuan sesuai dengan pengalaman yang mereka miliki. Oleh karena

itulah, semankin banyak pengalaman maka akan semankin banyak pula

pengetahuan yang mereka peroleh.

b. Belajar adalah proses pemecahan belajar bukan sekadar mengumpulkan

fakta yang lepas-lepas, pengetahuan itu pada dasarnya merupakan

organisasi dari semua yang dialami, sehingga dengan pengetahuan yang

Page 19: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

dimiliki akan berpengaruh terhada pola-pola perilaku manusia, seperti pola

piker, pola bertindak, kemampuan memecahkan persoalan termasuk

penampilan atau performance seseorang. Semangkin pengetahuan

seseorang luas dan mendalam, maka akan emangkin dalam berfikir.

c. Belajar secara kintekstual adalah belajar begaiman anak menghadap setiap

persoalan.

d. Belajar adalah proses pengalaman sendiri yang berkembang secara

bertahap dari yang sederhana menuju yang kompleks, oleh karena itu

belajar tidak dapat sekaligus akan tetapi sesuai dengan irama kemampuan

siswa.

e. Belajar pada hakikatnya adalah menangkap pengetahuan dari kenyataan,

oleh karena itu pengetahuan yang diperoleh adalah pengetahuan yang

memiliki makna untuk kehidupan anak (real world learning) (Sanjaya,

2009:256).

2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

Menurut Rusman (2010: 193-197), terdapat tujuh prinsip pembelajaran

Contextual Teaching and Learning, yaitu:

a. Kontruktivisme (contructivism)

Prinsip ini merupakan landasan berpikir (filosofi) dalam

pembelajaran Contextual Teaching and Learning, yaitu bahwa

pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya

diperluas melalui konteks yang terbatas.

Page 20: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

b. Menemukan (Inquiry)

Prinsip menemukan (inquiry) merupakan prinsip inti dari

pembelajaran Contextual Teaching and Learning, melalui upaya

menemukan akan memberikan penegasan bahwa pengetahuan dan

keterampilan serta kemampuan-kemampuan lain yang diperluas bukan

merupakan hasil dari mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi merupakan

hasil merumuskan sendiri.

c. Bertanya (Questioning)

Unsur lain yang menjadi karakteristik utama Contextual Teaching

and Learning adalah kemampuan dan kebiasaan untuk bertanya. Karena

pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang selalu dimulai dari bertanya.

Oleh karena itu, bertanya merupakan strategi utama dalam Contextual

Teaching and Learning.

d. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Adapun maksud dari masyarakat belajar (Learning Community)

adalah membiasakan siswa untuk melakukan kerjasama dan

memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman belajarnya. Seperti yang

disarankan dalam Learning Community, bahwa hasil pembelajaran

diperoleh dari kerjasama dengan orang lain melalui berbagai pengalaman

(sharing).

e. Permodelan (Modelling)

permodelan (Modelling) merupakan salah satu prinsip dalam

pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Tahap permodelan dapat

dijadikan alternatif untuk mengembangkan pembelajaran, agar siswa bisa

memenuhi harapan siswa secara menyeluruh, dan membantu mengatasi

keterbatasan yang dimiliki oleh para guru dalam pembelajaran.

Page 21: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

f. Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang terjadi atau baru

saja dipelajari. Dengan kata lain, refleksi adalah berpikir ke belakang

tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu. Pada saat refleksi,

siswa diberi kesempatan untuk mencerna, menimbang, membandingkan,

menghayati, dan melakukan diskusi dengan dirinya sendiri (learning to

be).

g. Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)

Prinsip terakhir dari pembelajaran Contextual Teaching and

Learning adalah melakukan penilaian. Tahap penilaian sebagai bagian dari

integral dari pembelajaran memiliki fungsi yang amat menentukan untuk

mendapatkan informasi kualitas proses dan hasil pembelajaran melalui

penerapan Contextual Teaching and Learning.

3. Komponen Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

Menurut Elain dalam Rusman (2010: 192), komponen pembelajaran

Contextual Teaching and Learning meliputi:

a. Menjalin hubungan yang bermakna (making meaningful connections)

b. Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berarti (doing significant work)

c. Melakukan proses belajar yang diatur sendiri (self regulated learning)

d. Mengadakan kolaborasi (collaborating)

e. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking)

f. Memberikan layanan secara individual (natural the individual)

g. Mengupayakan pencapaian standar yang tinggi (reaching hight standards)

h. Menggunakan asesmen autentik (using authentic assessment).

Page 22: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Bila diperhatikan dari beberapa komponen dalam pelaksanaan

Contextual Teaching and Learning, maka dapat diasumsikan bahwa dengan

terpenuhinya beberapa komponen di atas, maka model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning dapat dilaksanakan sesuai yang

diharapkan.

4. Langkah-Langkah Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning

Secara garis besar langkah-langkah pembelajaran Contextual Teaching

and Learning sebagai berikut:

a. Kembangkan pemikiran bahwa anak belajar lebih bermakna dengan

sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan

pengetahuan baru.

b. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri (menemukan) untuk semua

topik.

c. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

d. Ciptakan masyarakat belajar.

e. Hadirkan contoh dalam pembelajaran.

f. Lakukan refleksi diakhir pembelajaran.

g. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara (Trianto, 2007:

105).

Beberapa langkah pembelajaran Contextual Teaching and Learning

yang dikemukan Trianto di atas, senada dengan beberapa langkah yang

dikemukan Rusman (2010: 192).

Page 23: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Menurut Zahorik dalam Taniredja (2011: 51), terdapat lima langkah-

langkah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning, yaitu:

a. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge), artinya

apa yang dipelajari tidak lepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari,

dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah

pengetahuan yang utuh, yang memiliki keterkaitan satu sama lain.

b. Cara belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru

(acquiring knowledge). Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara

deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara

keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.

c. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya dengan cara

menyusun konsep sementara (hipotesis), melakukan sharing kepada orang

lain agar mendapat tanggapan (validasi) dan atas dasar tanggapan itu

konsep tersebut direvisi dan dikembangkan.

d. Mempraktekan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying

knowledge), artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus

dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan

perilaku siswa.

e. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi

pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk

proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

Dari beberapa langkah-langkah di atas, penulis memfokuskan pada

langkah-langkah yang dirumuskan oleh Zahorik dalam Taniredja (2011: 51),

karena langkah lebih fleksibel dan sistematis serta sesuai dengan tujuan yang

diharapkan dari penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning, yaitu dengan mengaktifkan pengetahuan siswa (activating

Page 24: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

knowledge), menambah pengetahuan baru yang dimiliki siswa (acquiring

knowledge), memberikan pemahaman dan pengetahuan (understanding

knowledge), mempraktekan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki siswa

(applying knowledge), melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap

strategi pengembangan pengetahuan.

Selanjutnya, menurut Rusman (2010: 200), agar tujuan pembelajaran

dapat dicapai sesuai yang diharapkan, maka hendaklah:

a. Nyatakan keinginan utama pembelajaran, yaitu sebuah pertanyaan

kegiatan siswa yang merupakan gabungan antara kompetensi dasar, materi

pokok, dan indikator pencapaian hasil belajar

b. Rumuskan dengan jelas tujuan pembelajarannya

c. Uraikan secara terperinci media dan sumber pembelajaran yang akan

digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang diharapkan

d. Rumuskan skenario tahap demi tahap kegiatan yang harus dilakukan siswa

dalam melakukan proses pembelajarannya, dan

e. Rumuskan dan lakukan sistem penilaian dengan memfokuskan pada

kemampuan sebenarnya yang dimiliki oleh siswa baik pada saat

berlangsungnya (proses) maupun setelah siswa tersebut selesai belajar.

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Contextual Teaching

and Learning

a. Kelebihan, yaitu:

1) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut

untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah

dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat

Page 25: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata,

bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional,

akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori

siswa, sihingga tidak akan mudah dilupakan.

2) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan

konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut

aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk

menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis

konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan

”menghafal”.

b. Kelemahan, yaitu:

a) Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL.

Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah

mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk

menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa

dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan

belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan

keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru

bukanlah sebagai instruktur atau ” penguasa ” yang memaksa

kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat

belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.

b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau

menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan

menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka

sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru

memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar

tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.

Page 26: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

B. Hasil Belajar

1. Pengertian

Hasil belajar adalah kapasitas, setelah belajar orang memiliki

keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai (Dimyati dan Mudjiono, 2002 : 9).

Pendapat ini sejalan dengan Muchtar Lutfzi yang mengatakan bahwa hasil

belajar adalah “Tingkatan pengusaan bahan pelajaran oleh siswa, tingkat

keterampilan yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan” (Luthfi, 1984 :

325).

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Kingsley yang dikutip

oleh Sudjana hasil belajar dibagi dalam tiga macam, yaitu: (1) Keterampilan

dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengertian, (3) Sikap dan cita-cita

(Sudjana, 2010: 22).

Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dalam belajar, yang

menunjukkan taraf kemampuan siswa dalam mengikuti program belajar dalam

waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan. Hasil belajar

ini sering dicerminkan sebagai nilai (hasil belajar) yang menentukan berhasil

tidaknya siswa belajar. Hasil belajar merupakan terminal dari proses

pendidikan dan pengajaran.

Hasil belajar, meliputi tiga aspek, yaitu: Pertama, aspek kognitif,

meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasan pengetahuan dan

perkembangan keterampilan/kemampuan yang diperlukan untuk

menggunakan pengetahuan tersebut, kedua, aspek efektif, meliputi perubahan-

Page 27: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

perubahan dalam sikap mental, perasaan dan kesadaran, dan ketiga, aspek

psikomotor, meliputi perubahan-perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan

motorik (Drajat, 2008: 197). Sementara Bloom dalam Sudjana (2010: 22-23),

mengungkapkan ada tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan

seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu:

a. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif

tingkat rendah, dan keempat aspek berikutnya disebut kognitif tingkat

tinggi.

b. Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

Dari pembagian hasil belajar di atas, dimana peningkatan hasil belajar

siswa yang diteliti adalah dalam ranah kognitif, yaitu berkenaan dengan hasil

belajar intelektual.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama

yaitu :

a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,

motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama

kualitas pengajaran (Sudjana, 2010: 25).

Page 28: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor intern (dari

dalam) diri siswa dan faktor ekstern (dari luar) siswa. Berkaitan dengan faktor

dari dalam diri siswa, selain faktor kemampuan, ada juga faktor lain yaitu

motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial

ekonomi, kondisi fisik dan psikis. Kehadiran faktor psikologis dalam belajar

akan memberikan andil yang cukup penting. Faktor-faktor psikologis akan

senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai

tujuan belajar secara optimal.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal

siswa antara lain kemampuan yang dimiliki siswa tentang materi yang akan

disampaikan, sedangkan faktor eksternal antara lain strategi pembelajaran

yang digunakan guru di dalam proses belajar mengajar. Prinsip dasar yang

perlu dilakukan dalam menyusun tes hasil belajar siswa, yaitu:

a. Tes tersebut hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil belajar.

b. Mengukur sampel yang representtatif dari hasil belajar dan bahan

pelajaran yang telah diajarkan.

c. Mencakup bermacam-macam bentuk soal yang benar-benar cocok untuk

mengukur hasil belajar yang diingginkan sesuai dengan tujuan

(Poerwanto, 2010, 24-25).

3. Indikator Hasil Belajar

Menurut Isjoni Ishak, indikator keberhasilan sebagai patokan atau

ukuran bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dianggap berhasil, apabila:

a. Daya serap terhadap bahan pengajaran (materi) yang diajarkan mencapai

hasil belajar atau prestasi belajar tinggi, baik secara individual maupun

secara klasikal atau kelompok.

Page 29: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

b. Perilaku yang menggariskan dalam tujuan pengajaran atau instruksional

khusus telah dicapai oleh para siswa baik secara individual maupun

kelompok.

c. Terjadinya perubahan terhadap perilaku siswa, sehingga terdapat motivasi

untuk memahami, menguasai, dan mencerna materi yang diajarkan pada

tingkat ketuntasan belajar (Ishak, 2007: 31).

Dari beberapa indikator di atas dapat dipahami bahwa ketika indikator

di atas dimiliki siswa pada pelajaran matematika, maka tujuan dalam

pembelajaran tersebut dapat dikatakan berhasil dan sesuai dengan yang

diharapkan. Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar.

Masalah yang dihadapi adalah sampai di tinggkat manakah hasil belajar yang

telah dicapai. sehubungan dengan hal ini keberhasilan proses belajar mengajar

itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf, yaitu:

a. Istimewa (maksimal), apabila seluruh bahan yang diajarkan itu dapat

dikuasai oleh siswa.

b. Baik sekali (optimal), apabila sebagian besar (76% sampai 99%) bahan

pelajaran yang diajarkan dapat dipahami siswa.

c. Baik (minimal), apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya (60%

sampai 75%) saja dikuasai siswa.

d. Kurang, apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari (60%)

dikuasai siswa (Djamarah, 2006, 121).

Adapun indikator yang menjadi petunjuk suatu proses belajar mengajar

dianggap berhasil adalah sebagai berikut:

a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individual maupun secara kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh

siswa baik secara individual maupun secara kelompok (Djamarah, 2006:

120).

Menurut Djamarah (2006: 24), hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Selanjutnya Djamarah, membagi hasil belajar, yaitu: (1) Keterampilan dan

kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengertian, (3) Sikap dan cita-cita.

Page 30: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (2010: 56), dapat

dicapai melalui proses belajar mengajar yang optimal yang dapat diketahui

dari ciri-ciri sebagai berikut:

a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar

intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang

rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau

setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.

b. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu

kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak

kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.

c. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama

diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain,

kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan

kreativitasnya.

d. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif),

yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif

(sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku, dan

e. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri

terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan

mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

4. Aktivitas Belajar Siswa

Menurut Winkel (1991: 177), ada tiga komponen dalam aktifitas

proses belajar mengajar, yakni komponen prosedur didaktik, komponen

media pengajaran, komponen siswa dan materi pelajaran. Hal ini yang

mendasar yang harus dilakukan guru dalam prosedur didaktik adalah,

prosedur didaktik merupakan sarana yang memungkinkan kegiatan

pengajaran dapat menimbulkan aktifitas bagi siswa dalam proses belajar.

Proses didaktik dalam proses belajar mengajar dapat berjalan dengan

lancer, apabila kondisi yang terjadi di dalam kelas mempertimbangkan

beberapa hal, yakni kondisi tentang tujuan yang ingin dicapai oleh siswa

dalam belajar, hakekat pelajar sebagai individu yang terlibat dalam proses

belajar mengajar, hakekat bahan ajaran yang akan dikembangakan kepada

siswa yang belajar.

Page 31: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Aktivitas di atas, sejalan dengan pendapat Decorite dalam Winkel

(1991:183-184), bahwa aktifitas guru dalam melakukan aktifitas/prosedur

didaktik dalam proses belajar harus dapat mempertimbangkan beberapa

aspek yakni,

a. Tujuan instruksional khusus yang telah dirumuskan secara jelas, yang

meliputi aspek perilaku dan aspek isi,

b. Keadaan siswa yang actual yang terjadi dalam kelas. Dalam hubungan ini

prosedur didaktik tidak terbatas hanya pada satu cara, melainkan

diperlukan bermacam-macam prosedur didaktik, sehingga

keanekaragaman perilaku siswa dalam belajar dapat diwujudkan secara

konkrit.

c. Perilaku guru/performance guru dalam kegiatan belajar mengajar dikelas.

Performance guru itu merupakan hal yang amat penting.

Rochman (1991: 4), mengatakan bahwa performance guru dalam

proses belajar mengajar dapat dibedakan menjadi dua hal, yakni:

a. Menekankan pada segi proses interaksi guru siswa,

b. Menekankan pada hasil yang diperoleh siswa.

Komponen yang kedua dalam proses belajar mengajar adalah

komponen media pengajaran. Media pengajaran merupakan aspek penting

dalam membantu guru menyampaikan bahan ajaran, disamping

mempermudah siswa-siswa dalam menerima bahan ajaran. Menurut Gagne

dalam Arief (1986: 6), dikatakan bahwa media pendidikan adalah berbagai

jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk

belajar.

Page 32: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Sedangkan menurut Einkel (1991: 187) mengatakan bahwa media

pengajaran adalah suatu sarana nonpersonal yang digunakan atau disediakan

oleh tenaga pengajaran yang memegang peranan dalam proses belajar

mengaran untuk mencapai tujuan instruksional.

Komponen yang ketiga dalam aktifitas belajar adalah komponen

siswa dan materi pelajaran. Komponen siswa dan materi pelajaran

merupakan aspek penting yang harus diperhatikan guru dalam proses belajar

mengajar. Penting, oleh karena kedua komponen tersebut secara langsung

terlibat dalam konteks belajar yang pelaksanaannya dilakukan secara

bersamaan. Keberadaan siswa dalam proses belajar mengajar harus mampu

mendorong aktualisasi dirinya dimana mereka diberi kesempatan untuk

mengungkapkan perasaan, bertingkah laku, melakukan percobaan, membuat

kekeliruan, diamati dan diperhatikan tingkat perkembangan, yang dialami

selama pertumbuhan itu berlangsung. Karena itu anak didik diberi

kesempatan yang cukup untuk memilih berbagai alternatif dan

mengembangkan potensi yang dimilikinya, sesuai dengan wujud pendidikan

(Neil, 1997: 3-4).

Menurut Neil (1977: 5), dalam mengantisipasi anak didik pada

kegiatan kurikulum yang dikembangkan dalam proses belajar mengajar ada

beberapa hal yang harus mendapat perhatian guru yakni:

a. Partisipasi, anak didik diberi kesempatan untuk menyampaikan ide-ide.

b. Integrasi, adanya penyatuan antara aspek kognitif, afektif dan aspek

psikomotor.

Page 33: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

c. Relevansi bahan ajaran harus sesuai dan relevan dengan kebutuhan dan

kehidupan anak didik bai dari emosional maupun secara intelektual.

d. Tujuan, bahwa kegiatan dalam proses belajar mengajar dikelas harus

mampu mengembangkan kehidupan sosial anak didik dalam suasana

yang manusiawi.

Untuk terwujudnya apa yang dikemukakan Neil di atas, maka

kurikulum yang disusun untuk kegiatan belajar mengajar haruslah

mencerminkan adanya relevansi antara kebutuhan anak didik dalam belajar

dengan materi bahan yang disampaikan. Menurut Leister dan Ali dalam

Nasution (1986 : 80-81), mengatakan bahwa:

a. Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan keadaan perkembangan anak.

b. Isi kurikulum harus mencakup keterampilan, pengetahuan dan sikap,

c. Anak didik harus didorong untuk belajar, berkat kegiatannya sendiri, dan

tidak sekedar penerima pasif apa yang disampaikan guru, dan

d. Sejauh mungkin, apa yang dipelajari anak didik harus mengikuti minat

dan keinginannya, dan bukan menurut keputusan para guru mengenai

sesuatu yang dimilikinya.

C. Hubungan Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning dengan Hasil Belajar Siswa

Penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning mendorong siswa untuk dapat menemukan dan mngkonstruksi

makna Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang sesungguhnya sehingga semua

siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.

Page 34: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Dari pengertian pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan

hasil belajar dapat dilihat bahwa pembelajaran ini mendorong semua siswa

untuk dapat menemukan dan mngkonstruksi makna Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) yang sesungguhnya sehingga semua siswa menjadi aktif dalam

pembelajaran. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka akan

berpengaruh pada hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang dicapai

siswa yang ditandai dengan meningkatnya tes yang telah dilakukan pada

siswa.

D. Hipotesis Tindakan

Jika model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

diterapkan, maka dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V.A

Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru.

Page 35: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 183

Tampan Kota Pekanbaru Provinsi Riau, khususnya pada siswa Kelas V.A.

Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam

penelitian ini adalah pada mata pelajaran IPS. Adapun waktu penelitian ini

direncanakan selama 6 bulan terhitung dari bulan Oktober 2011 hingga bulan

Maret 2012.

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 3

kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dan kedua guru menjelaskan materi

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching

and Learning, dan pada pertemuan ketiga peneliti melakukan ulangan harian.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V.A Sekolah Dasar

Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012, dengan

jumlah siswa 40 orang, terdiri dari 23 orang laki-laki dan 17 orang perempuan.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independent) dan

dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan

variabel terikatnya adalah hasil belajar.

Page 36: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

D. Rencana Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau action

research. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 130) penelitian tindakan kelas

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan,

dan terjadi di dalam kelas.

Menurut Kunandar (2011: 98-99) pelaksanaan tindakan dalam

penelitian tindakan kelas meliputi: (1) Perencanaan atau planning, (2)

Pelaksanaan atau acting, (3) Pengamatan tindakan atau observasi, dan (4)

Refleksi atau refleching. Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam

penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Agar lebih mudah memahami tahapan-tahapan dalam penelitian

tindakan kelas yang akan penulis lakukan dapat dilihat pada penjelasan berikut

ini, yaitu:

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

SIKLUS I Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

SIKLUS II Refleksi

Page 37: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

1. Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan

guru sebelum melakukan tindakan, sehingga tindakan yang dilakukan

menjadi lebih terarah. Adapun yang akan dipersiapkan pada tahap

perencanaan, yaitu:

a. Menyusun RPP berdasarkan pengembangan dari langkah-langkah

penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

b. Menyiapkan format lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa

dalam pembelajaran.

c. Meminta kesediaan teman sejawat untuk menjadi observer dalam

pelaksanaan pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari perencanaan yang

telah dibuat. Pelaksanaan program pembelajaran, pengambilan atau

pengumpulan data hasil belajar siswa, hasil observasi dengan menerapkan

model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

3. Observasi

Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan

pengamatan terhadap perkembangan hasil belajar siswa dalam proses

belajar mengajar dengan mengisi lembaran observasi yang telah dibuat

dengan dibantu oleh seorang observer.

4. Refleksi

Refleksi merupakan tahap akhir kegiatan observasi, dengan cara

mengumpulkan berbagai hasil yang diperoleh guna melihat dan menilai

apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar

mengajar mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan

model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

Page 38: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

E. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Silabus

Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dan standar dari

kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa dalam proses

pembelajaran. Silabus memuat identifikasi mata pelajaran, penentuan

pengalaman belajar, penentuan berbagai indikator, penilaian, bentuk

instrumen, perkiraan waktu yang dibutuhkan, penentuan dan

sumber/bahan/alat. Silabus yang dibuat dalam penelitian ini bertujuan

untuk memberikan gambaran perencanaan pembelajaran secara

komprehensif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu

persiapan bagi guru atau penulis untuk melakukan pembelajaran. Dengan

kata lain, guru atau peneliti harus mempunyai rencana pembelajaran

sebelum pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan, agar materi yang akan

disampaikan dapat sesuai dengan tujuan pembelajaran. Untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dapat mempermudah penulis dalam memahami batas-

batas materi dan langkah-langkah pembelajaran yang akan disampaikan,

sehingga tidak penyimpangan materi yang disajikan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun

secara sistematis yang berisi tentang identitas sekolah, standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi, materi pokok, sumber dan bahan, kegiatan

pembelajaran (model atau tipe pembelajaran yang digunakan), kegiatan

Page 39: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

awal, kegiatan inti, serta kegiatan akhir. Susunan sistematis tersebut, satu

sama lain mempunyai ketergantungan dan langkah-langkah yang jelas

dalam mencapai pembelajaran yang yang sesuai dengan indikator

keberhasilan yang akan dicapai.

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan dalam pembelajaran

berisi nama, nama kelompok, kelas, hari dan tanggal pelaksanaan, materi

pokok, prosedur pelaksanaan yang terdiri dari soal akan diselesaikan serta

sumber bahan, latihan soal yang sesuai dengan model pembelajaran yang

digunakan, misalnya model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL).

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Tes

Menurut Kunandar (2011: 186) tes adalah sejumlah pertanyaan yang

disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan

keadaan dan tingkat perkembangan salah satu atau beberapa asfek

psikologis didalam dirinya.

Penilaian hasil belajar siswa kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183

Tampan Kota Pekanbaru diperoleh dari hasil pelaksanaan tes, pada

pelaksanaan tindakan dalam setiap siklus kegiatan pembelajaran, sehingga

pengaruh penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) pada mata pelajaran IPS dapat dihitung dari rata-rata dan

persentase hasil belajar siswa.

Page 40: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

2. Observasi

Kunandar (2011: 143) berpendapat bahwa observasi adalah kegiatan

pengamatan (mengambil data) untuk memotret seberapa jauh efek

tindakan telah mencapai sasaran. Berdasarkan pengertian tersebut, maka

observasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah melakukan

pengamatan terhadap segenap aktivitas belajar mengajar guru dan ssiwa

kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru dengan

menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning,

yaitu:

a. Aktivias guru, terdiri dari:

1) Guru meminta siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya

masing-masing

2) Guru membimbing siswa mengamati lingkungan sekitar yang

berhubungan dengan materi pembelajaran

3) Guru meminta masing-masing kelompok belajar mencari informasi

atau pengetahuan baru dari materi pembelajaran

4) Guru meminta masing-masing kelompok mengaplikasikan materi

pembelajaran dengan kehidupan nyata

5) Guru meminta masing-masing kelompok membahas kembali

materi pembelajaran dengan anggota kelompok masing-masing dan

mendiskusikannya dengan kelompok belajar lain

b. Aktivitas siswa, terdiri dari:

1) Siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing

2) Siswa mengamati lingkungan sekitar yang berhubungan dengan

materi pembelajaran

Page 41: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

3) Masing-masing siswa dan dengan anggota kelompoknya mencari

informasi atau pengetahuan baru dari materi pembelajaran

4) Masing-masing siswa dan dengan anggota kelompoknya

mengaplikasikan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata

5) Masing-masing kelompok membahas kembali materi pembelajaran

dengan anggota kelompoknya masing-masing dan

mendiskusikannya dengan kelompok belajar lain

G. Teknik Analisis Data

1. Aktivitas Guru dan Siswa

Analisis aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar

dengan di terapkannya model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning dibukukan dalam lembar observasi dengan rumus:

%100xSM

JSNR

Keterangan:

NR = Persentase rata-rata aktivitas guru/siswa

JS = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan

SM = Skor Maksimal yang di dapat dari aktivitas guru dan siswa

Untuk melihat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran yang

menggunakan 4 (empat) alternatif pilihan yang dapat di lihat pada lembar

observasi aktivitas guru dan siswa. Adapun empat alternatif pilihan dalam

lembar observasi meliputi:

Page 42: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

a. Bila aktivitas guru dan siswa sangat tidak baik

b. Bila aktivitas guru dan siswa kurang baik

c. Bila aktivitas guru dan siswa baik

d. Bila aktivitas guru dan siswa sangat baik

Dari 4 alternatif di atas, maka skala pengukuran aktivitas guru dan

siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Dari 4 alternatif di atas, maka skala pengukuran aktivitas guru dan

siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Aktivitas Guru Dan Siswa

NO Persentase (%) Interval Kategori

1 81% - 100% Sangat Baik

2 61% - 80% Baik

3 41% - 60% Cukup

4 Kurang dari 40% Kurang

Sumber:Ngalim Poerwanto dalam Syahrilfuddin, dkk, 2011: 115

Sementara dalam menentukan kategori hasil belajar siswa ditetapak

lima kriteria atau kategori dari hasil belajar siswa. Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

NO Persentase (%) Interval Kategori

1 80% - 100% Amat Baik

2 70% - 79% Baik

3 60% - 69% Cukup

4 40% - 59% Kurang

5 0 - 49% Kurang Sekali

Sumber:Ngalim Poerwanto dalam Syahrilfuddin, dkk, 2011: 115

Page 43: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

2. Hasil Belajar

Analisis yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa Sekolah

Dasar Negeri 183 Tampan Kelas V.A melalui penerapan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL), dengan menggunakan dua rumus

sebagai berikut:

a. Ketuntasan Individu:

%100xSM

SPPK

Keterangan:

K = Persentase ketuntasan individu

SP = Skor yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimum

b. Ketuntasan Klasikal:

%100xN

STPK

Keterangan:

K = Ketuntasan klasikal

N = Jumlah siswa yang tuntas belajar

ST = Jumlah Siswa seluruhnya

Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran, dapat

dilihat melalui Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah

ditetapkan oleh Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru,

dimana KKM untuk individu adalah 60 dan untuk klasikal adalah 70%.

Dari standar KKM tersebut dapat dipahami bahwa bila siswa mencapai

nilai rata-rata 60, maka siswa tersebut dinyatakan lulus, begitu sebaliknya,

bila nilai rata-rata yang diperoleh siswa di bawah nilai rata-rata 60, maka

siswa dinyatakan belum lulus atau berhasil.

Page 44: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Tindakan

1. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

183 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru kelas V.A Tahun Ajaran 2011/2012

pada semester II yang dilaksanakan mulai pada bulan Maret hingga April dari

tanggal 13 Maret sampai tanggal 11 April 2012 dengan menggunakan

penerapan model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) pada

materi pokok perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, terdiri dari siklus I

dilaksanakan dengan dua kali pertemuan dengan satu kali ulangan harian, dan

siklus II juga dilaksanakan dengan dua kali pertemuan dengan satu kali

ulangan harian. Selama tindakan dilakukan di kelas, peneliti dibantu observer,

dengan tujuan untuk membantu mengamati aktivitas siswa dan guru selama

proses pembelajaran berlangsung.

2. Tahapan Perencanaan

Pada tahapan ini, penelti telah merancang berbagai perangkat

penelitian dan istrumen yang dibutuhkan, berupa Jadwal Penelitian (lampiran

I), Silabus (lampiran II), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

empat kali pertemuan (lampiran III.1, III.2, III.3, III.4), Lembar Kerja Siswa

(LKS) untuk empat kali pertemuan (lampiran IV.1, IV.2, IV.3, IV.4), Lembar

Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa dan Lembar Observasi Siswa untuk empat

Page 45: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

kali pertemuan (lampiran V, V.1, V.2, V.3, V.4), Rubrik Penilaian Aktivitas

Guru dan Lembar Observasi Aktivitas Guru untuk empat kali pertemuan

(lampiran VI, VI.1, VI.2, VI.3, VI.4), Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian Siklus dan

siklus II (lampiran VII.1, VII.2), Soal ulangan harian siklus I dan II (lampiran

VIII.1, VIII.2), Kunci jawaban soal ulangan siklus I dan II (lampiran IX.1,

IX.2), dan skor dasar (lampiran X).

Pada tahapan ini telah ditetapkan dan ditentukan kelas yang mengikuti

pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran CTL, yaitu kelas V.A

Sekolah Dasar Negeri 183 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, yang

berjumlah 40 orang siswa, terdiri dari 23 orang laki-laki dan 17 orang

perempuan, yang disebut sebagai kelas tindakan dengan tujuan untuk

mengetahui hasil belajar siswa, sebagaimana dijelaskan dalam pelaksanaan

tindakan berikutnya.

B. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

1. Pertemuan Pertama (Selasa, 13 Maret 2012)

Pertemuan pertama dalam siklus I dalam penelitian ini dilaksanakan

pada tanggal 13 Maret 2012 dengan alokasi waktu 70 menit. Pertemuan ini

siswa yang hadir berjumlah 40 orang siswa. Adapun proses pembelajaran yang

dilaksanakan senantiasa selalu berdasarkan RPP yang telah ditetapkan, yaitu

RPP-1 (lampiran III.1) dengan materi pembelajaran “Perjuangan

mempertahankan kemerdekaan”. Pada kegiatan pembelajaran dilaksanakan

guru menyajikan materi pembelajaran dengan sesuai dengan materi

pembelajaran IPS yang telah dipilih pada untuk siswa kelas V pada semester

Page 46: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

II, kemudian siswa dibagi ke dalam 8 kelompok belajar yang terdiri atas 5

orang siswa dari masing-masing kelompok belajar yang bersifat heterogen.

Adapun tujuan kelompok belajar dibentuk agar siswa bekerjasama dengan

anggota kelompoknya, sehingga kesulitan-kesulitan belajar yang ditemukan

dapat dicari solusi secara bersama-sama.

Ketika siswa sudah berada dalam kelompok belajarnya masing-

masing, guru membagikan LKS (lampiran IV.1) kepada masing-masing siswa

dengan dan kelompok. Selanjutnya guru membimbing siswa mengamati

lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Pada saat

mengamati, siswa diarahkan dan dibimbing mencari informasi baru dari setiap

yang diamati di lingkungannya secara berkelompok dengan selalu berdasarkan

tuntunan dari LKS yang telah mereka terima. Masing siswa dalam kelompok

merasa kesulitan dalam melakukan pengamatan, karena harus berpedoman

dengan LKS yang telah diberikan guru. Selanjutnya, masing-masing

kelompok dituntut untuk mengaplikasikan materi pembelajaran tentang

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan kehidupan nyata. Dalam

hal ini, observer akan melakukan pengamatan berbagai aktivitas yang

dilakukan guru dan siswa dengan mengacu pada lembar observasi aktivitas

siswa (lampiran V.1) dan lembar observasi aktivitas guru (lampiran VI.1).

Setelah pengamatan dan pengaplikasian dari materi pembelajaran

dengan kehidupan nyata, siswa akan memperoleh berbagai informasi baru dari

setiap yang mereka amati. Masing-masing siswa dituntut untuk membahas

kembali materi pembelajaran tentang informasi yang mereka peroleh, baik

dengan anggota kelompoknya masing-masing maupun dengan kelompok

Page 47: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

belajar siswa lainnya dengan cara diskusi. Dalam hal ini, masing-masing

kelompok mempercayai salah seorang dari anggota kelompoknya untuk

mempresentasikan materi hasil diskusi dengan anggota kelompoknya masing-

masing dengan kelompok lain.

Saat diskusi antar kelompok, masing-masing siswa dalam kelompok

diminta berperan aktif dalam bertanya, menanggapi dan memberikan masukan

dari persentasi yang telah disampaikan oleh perwakilan kelompok lain.

Sementara kelompok yang mendapatkan kesempatan mempresentasikan,

berhak menjawab pertanyaan dari tanggapan dan menerima masukan dari

kelompok lain, sehingga diskusi berjalan dengan baik.

2. Pertemuan Kedua (Selasa, 20 Maret 2012)

Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 Maret

2012 di kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru, dengan

alokasi waktu 70 menit. Jumlah siswa yang hadir adalah 40 orang siswa.

Kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP-2 (lampiran III.2) dengan materi

pembelajaran “agresi militer Belanda terhadap Indonesia”. Adapun kegiatan

pembelajarannya adalah dengan menghubungkan antara materi pembelajaran

dengan kehidupan nyata dengan menggunakan model pembelajaran CTL.

Pada proses pembelajaran berlangsung, siswa dikelompokkan menjadi

8 kelompok belajar terdiri atas 5 orang dari masing-masing kelompok yang

bersifat heterogen. Pada saat menghubungkan antara materi pembelajaran

dengan kehidupan nyata, guru memberikan LKS kepada siswa (lampiran IV.2)

sehingga pengamatan dilakukan siswa tetap terarah.

Page 48: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Pada pertemuan kedua, baik siswa maupun guru sudah mulai terbiasa

menggunakan model pembelajaran CTL, sehingga terlihat sebagian siswa

dapat melakukan pengamatan dengan panduan LKS mereka terima dari guru,

hal ini juga memudahkan siswa untuk mencari dan menemukan informasi baru

dari kehidupan nyata di sekitar mereka yang berhubungan dengan materi

pembelajaran. Pada pertemuan kedua ini, guru sudah mulai sepenuhnya

menggunakan model pembelajaran CTL pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Dalam hal ini, observer melakukan pengamatan terhadap

aktivitas yang dilakukan guru dan siswa dengan melakukan ceklis dari

indikator-indikator aktivitas siswa yang ada pada lembar observasi aktivitas

siswa (lampiran V.2) dan lembar observasi aktivitas guru (lampiran VI.2).

Sehingga dari proses pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan pertama

dan kedua mengalami peningkatan.

3. Pelaksanaan Ulangan Harian Siklus I (Rabu, 21 Maret 2012)

Setelah pertemuan pertama dan kedua dari siklus I selesai

dilaksanakan, peneliti/guru melakukan melakukan ulangan harian siklus I,

yang dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2012 dengan alokasi waktu selama

70 menit. Dalam ulangan haris siklus I, siswa akan menjawab 20 pertanyaan

objektif (lampiran IV.1), dengan tingkatan soal yang bersifat variatif

sebagaimana dalam kisi-kisi soal ulangan harian siklus I (lampiran VII.1).

Ulangan harian siklus I dilakukan untuk mengetahui skor hasil belajar siswa

kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru terhadap materi

pembelajaran dari pertemuan pertama dan kedua pada siklus I.

Page 49: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Adapun kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini, guru membagi

lembaran soal objektif dan siswa dituntut untuk menjawab secara individu dari

lembaran soal atau pertanyaan yang telah mereka terima. Setelah siswa selesai

mengerjakan soal, guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal

tersebut. Guru melakukan koreksi dan memberikan penilaian dari lembar soal

yang telah dijawab siswa bersama dari lembar soal yang dijawab siswa. Dalam

hal ini guru bersama siswa membahas soal yang dianggap sulit oleh siswa.

Dengan demikian guru akan mengetahui skor hasil belajar siswa pada siklus I.

4. Refleksi Siklus I

Setelah dilakukan tindakan pada siklus pertama dengan pertemuan

pertama dan kedua, dapat diketahui hasil belajar siswa kelas V.A Sekolah

Dasar Negeri 183 adalah mengalami peningkatan dan memperoleh hasil yang

baik. Peningkatan dari hasil belajar siswa diketahui dari ketuntasan secara

individu yang dimiliki siswa dalam menjawab lembaran soal yang diberikan.

Selanjutnya, dari hasil pengamatan yang dilakukan observer selama

pelaksanaan tindakan siklus I melalui pertemuan pertama dan kedua

ditemukan kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan yang ditemukan dari

pelaksanaan tindakan siklus I melalui pertemuan pertama dan kedua, adalah:

a. Siswa dalam belajar lebih aktif, sehingga pembelajaran tidak bersifat

searah, yang hanya menerima penyampaian materi yang disampaikan guru

saja.

b. Siswa baik secara individu maupun kelompok termotivasi untuk

membahas kembali materi pembelajaran.

c. Sebagian besar siswa mahu berdiskusi, terutama dalam mencari solusi dari

kesulitan-kesulitan yang mereka temukan.

Page 50: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Adapun kelebihan atau keuntungan yang ditemukan dari guru setelah

menggunakan model pembelajaran CTL yang terdapat pada siklus I melalui

pertemuan pertama dan kedua, yaitu:

a. Penerapan model pembelajaran CTL, guru merasa terbantu sehingga

tujuan dan target pembelajaran dapat tercapai

b. Guru dengan mudah memberikan motivasi kepada siswa dibandingkan

model pembelajaran yang telah dan selama ini digunakan

c. Kesulitan belajar yang ditemukan siswa tidak terfokus pada guru untuk

mencari dan menemukan solusinya, melainkan siswa sudah berusaha

terlebih dahulu. Dalam hal ini guru akan memberikan solusi, ketika siswa

tidak dapat menemukannya baika secara individu maupun secara

berkelompok setelah mereka melakukan diskusi.

Sementara kekurangan, yang ditemukan dari pertemuan pertama dan

kedua dari siklus I bagi siswa, adalah:

a. Masih banyaknya siswa yang tidak mahu bekerjasama dalam kelompok

baik dalam mencari informasi yang diamati dari lingkungan sekitar dengan

materi pembelajaran, maupun dalam berdiskusi.

b. Kurangnya kemampuan siswa dalam mencari informasi atau pengetahuan

baru tentang hubungan lingkungan sekitar dengan materi pembelajaran

yang telah diamanahkan guru.

Di samping berbagai kelemahan yang dialami siswa pada siklus I, juga

ditemukan adanya kelemahan-kelemahan guru dengan menggunakan model

pembelajaran CTL dalam pembelajaran, yaitu:

Page 51: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

a. Guru belum terbiasa menggunakan model pembelajaran CTL, karena pada

saat mengajar, guru belum sepenuhnya menggunakan model pembelajaran

CTL dan masih menggunakan model pembelajaran klasik.

b. Kurangnya pemahaman dan penguasaan guru dalam menggunakan model

pembelajaran CTL, sehingga terlihat dari kurangya bimbingan dan arahan

yang diberikan kepada siswa. Akhirnya, waktu yang tersedia tidak

mencukupi dan kurang optimal digunakan, sehingga ketika kesempatan

yang diberikan kepada siswa untuk mencari informasi baru yang

berhubungan dengan pembelajaran, sebagian besar siswa tidak

menemukan dan kebingungan.

Dari berbagai sisi kelemahan di atas, maka perencanaan yang

dilakukan guru/peneliti untuk memperbaiki tindakan dalam penelitian ini

adalah dengan menerapkan model pembelajaran CTL pada siklus II, adalah:

a. Memotivasi siswa agar mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sungguh-

sungguh dan mahu bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-

masing

b. Memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa pada saat ditugaskan.

c. Meminta siswa agar memanfaatkan waktu yang diberikan untuk

menguasai pembelajaran.

C. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

1. Pertemuan Pertama (Selasa, 02 April 2012)

Pertemuan pertama pada siklus II dalam penelitian ini dilaksanakan

pada tanggal 02 April 2012 dengan alokasi waktu 70 menit. Jumlah siswa

yang hadir pada pertemuan ini adalah 40 orang siswa. Adapun proses

pembelajaran yang dilaksanakan senantiasa selalu berdasarkan RPP yang telah

Page 52: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

ditetapkan, yaitu RPP-3 (lampiran III.3) dengan materi pembelajaran “Usaha

Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan”. Pada kegiatan pembelajaran

dilaksanakan guru menyajikan materi pembelajaran dengan sesuai dengan

materi pembelajaran IPS yang telah dipilih pada untuk siswa kelas V.A pada

semester II, kemudian siswa dibagi ke dalam 8 kelompok belajar yang terdiri

atas 5 orang siswa dari masing-masing kelompok belajar yang bersifat

heterogen. Adapun tujuan kelompok belajar dibentuk agar siswa bekerjasama

dengan anggota kelompoknya, sehingga kesulitan-kesulitan belajar yang

ditemukan dapat dicari solusi secara bersama-sama.

Ketika siswa sudah berada dalam kelompok belajarnya masing-

masing, guru membagikan LKS (lampiran IV.3) kepada masing-masing siswa

dengan dan kelompok. Selanjutnya guru membimbing siswa mengamati

lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Pada saat

mengamati, siswa diarahkan dan dibimbing mencari informasi baru dari setiap

yang diamati di lingkungannya secara berkelompok dengan selalu berdasarkan

tuntunan dari LKS yang telah mereka terima. Masing siswa dalam kelompok

merasa kesulitan dalam melakukan pengamatan, karena harus berpedoman

dengan LKS yang telah diberikan guru. Selanjutnya, masing-masing

kelompok dituntut untuk mengaplikasikan materi pembelajaran tentang

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan kehidupan nyata. Dalam

hal ini, observer akan melakukan pengamatan berbagai aktivitas yang

dilakukan guru dan siswa dengan mengacu pada lembar observasi aktivitas

siswa (lampiran V.3) dan lembar observasi aktivitas guru (lampiran VI.3).

Page 53: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Setelah pengamatan dan pengaplikasian dari materi pembelajaran

dengan kehidupan nyata, siswa akan memperoleh berbagai informasi baru dari

setiap yang mereka amati. Masing-masing siswa dituntut untuk membahas

kembali materi pembelajaran tentang informasi yang mereka peroleh, baik

dengan anggota kelompoknya masing-masing maupun dengan kelompok

belajar siswa lainnya dengan cara diskusi. Dalam hal ini, masing-masing

kelompok mempercayai salah seorang dari anggota kelompoknya untuk

mempresentasikan materi hasil diskusi dengan anggota kelompoknya masing-

masing dengan kelompok lain.

Saat diskusi antar kelompok, masing-masing siswa dalam kelompok

diminta berperan aktif dalam bertanya, menanggapi dan memberikan masukan

dari persentasi yang telah disampaikan oleh perwakilan kelompok lain.

Sementara kelompok yang mendapatkan kesempatan mempresentasikan,

berhak menjawab pertanyaan dari tanggapan dan menerima masukan dari

kelompok lain, sehingga diskusi berjalan dengan baik.

2. Pertemuan Kedua (Selasa, 10 April 2012)

Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 April

2012 di kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru, dengan

alokasi waktu 70 menit. Jumlah siswa yang hadir adalah 40 orang siswa.

Kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP-4 (lampiran III.4) dengan materi

pembelajaran “Tokoh-Tokoh yang Berperan Dalam Mempertahankan

Kemerdekaan”. Adapun kegiatan pembelajarannya adalah dengan

menghubungkan antara materi pembelajaran dengan kehidupan nyata dengan

menggunakan model pembelajaran CTL.

Page 54: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Pada proses pembelajaran berlangsung, siswa dikelompokkan menjadi

8 kelompok belajar terdiri atas 5 orang dari masing-masing kelompok yang

bersifat heterogen. Pada saat menghubungkan antara materi pembelajaran

dengan kehidupan nyata, guru memberikan LKS kepada siswa (lampiran IV.4)

sehingga pengamatan dilakukan siswa tetap terarah.

Pada pertemuan kedua, baik siswa maupun guru sudah mulai terbiasa

menggunakan model pembelajaran CTL, sehingga terlihat sebagian siswa

dapat melakukan pengamatan dengan panduan LKS mereka terima dari guru,

hal ini juga memudahkan siswa untuk mencari dan menemukan informasi baru

dari kehidupan nyata di sekitar mereka yang berhubungan dengan materi

pembelajaran. Pada pertemuan kedua ini, guru sudah mulai sepenuhnya

menggunakan model pembelajaran CTL pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Dalam hal ini, observer melakukan pengamatan terhadap

aktivitas yang dilakukan guru dan siswa dengan melakukan ceklis dari

indikator-indikator aktivitas siswa yang ada pada lembar observasi aktivitas

siswa (lampiran V.4) dan lembar observasi aktivitas guru (lampiran VI.4).

Sehingga dari proses pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan pertama

dan kedua mengalami peningkatan.

3. Ulangan Harian Siklus II (Rabu, 11 April 2012)

Setelah pertemuan pertema dan kedua dari siklus II selesai

dilaksanakan, peneliti/guru melakukan melakukan pertemuan ketiga yang

merupakan ulangan harian siklus II, yang dilaksanakan pada tanggal 11 April

201, dengan alokasi waktu 70 menit. Dalam ulangan haris siklus I, siswa akan

menjawab 20 pertanyaan objektif (lampiran IV.2), dengan tingkatan soal yang

Page 55: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

bersifat variatif sebagaimana dalam kisi-kisi soal ulangan harian siklus I

(lampiran VII.2). Ulangan harian siklus I dilakukan untuk mengetahui skor

hasil belajar siswa kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

terhadap materi pembelajaran dari pertemuan pertama dan kedua pada siklus I.

Adapun kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini, guru membagi

lembaran soal objektif dan siswa dituntut untuk menjawab secara individu dari

lembaran soal atau pertanyaan yang telah mereka terima. Setelah siswa selesai

mengerjakan soal, guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal

tersebut. Guru melakukan koreksi dan memberikan penilaian dari lembar soal

yang telah dijawab siswa bersama dari lembar soal yang dijawab siswa. Dalam

hal ini guru bersama siswa membahas soal yang dianggap sulit oleh siswa.

Dengan demikian guru akan mengetahui skor hasil belajar siswa pada siklus

II.

4. Refleksi Siklus II

Tindakan yang dilakukan pada silus II melalui pertemuan pertama dan

kedua, serta ulangan harian, mengalami peningkatan. Pada siklus II aktivitas

pembelajaran sudah berjalan lancar baik dari sisi guru maupun siswa. Adapun

refleksi dari siklus II dapat dikategorikan baik. Hal ini terlihat dari

pengamatan yang dilakukan observasi pada saat proses tindakan berlangsung.

Dalam hal ini, baik guru maupu siswa sudah menerapkan model pembelajaran

CTL dengan menjalankan langkah-langkah dari pembelajaran CTL tersebut.

Selanjutnya, dari hasil pengamatan yang dilakukan observer selama

pelaksanaan tindakan pada siklus II diketahui, adalah:

a. Siswa termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sungguh-

sungguh dan mahu bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-

masing

Page 56: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

b. Siswa dapat menemukan berbagai informasi baru yang hubungannya

dengan materi pembelajaran yang telah ditugaskan guru.

c. Siswa dapat memanfaatkan waktu seoptimal mungkin dalam menjalan

setiap tugas yang diberikan guru.

Adapun terlaksananya proses pembelajaran sehingga tercapainya

tujuan dari pembelajaran dalam penelitian ini merupakan hasil dari kerja keras

dan upaya guru dalam memberikan motivasi, bimbingan dan arahan kepada

siswa, sehingga guru bersama siswa mampu dan menerapkan model

pembelajaran CTL pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga,

hasil belajar siswa kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

mengalami peningkatan.

Dengan demikian, dari data hasil penelitian yang dilakukan dan

merujuk kepada data-data yang telah dikumpulkan dari siklus I dan II dari

masing-masing pertemuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan

penerapan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar IPS

siswa kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru.

D. Analisis Hasil Penelitian

Hasil tindakan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah aktivitas

guru dan siswa selam proses pembelajaran berlangsung dan ketuntasan hasil

pembelajaran IPS siswa.

1. Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran

Adapun observesi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

tindakan yang dilakukan guru dari siklus I dan II pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Dalam melakukan observasi aktivitas guru

Page 57: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

dalam pembelajaran di kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan

Pekanbaru dibantu observer. Untuk mengetahui secara rinci hasil observasi

tindakan yang dilakukan guru pada saat pembelajaran berlangsung dari

siklus I dan II pada setiap pertemuan, dapat dilihat dari tebel berikut:

Tabel 4.1

Analisis Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran

Di Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

Pada Siklus I dan II

No Aktivitas Guru Jumlah Rata-Rata Persentase Kategori

1 Siklus I Pert. I 11 2,20 55,00% Cukup

2 Siklus I Pert. II 12 2,40 60,00% Cukup

3 Siklus II Pert. I 19 3,80 95,00% Sangat

Baik

4 Siklus II Pert. II 20 4,00 100,00% Sangat

Baik

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas guru selama

proses pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan dari setiap

siklus pada setiap pertemuan. Pada siklus I pertemuan I aktivitas guru

berjumlah 11 dengan rata-rata 2,20 dengan persentase 55,00%. Persentase

pada siklus I pertemuan I dapat dikategori „cukup”. Hal ini mengalami

peningkatan aktivitas guru pada siklus I pertemuan II sebesar 12 dengan

rata-rata 2,40. Dari jumlah yang diperoleh pada siklus I pertemuan II

dengan persentase 60,00%, dan dapat dikategori “cukup”.

Selanjutnya, dari aktivitas guru juga mengalami peningkatan pada

siklus II pertemuan I adalah sebesar 19 dengan rata-rata 3,80. Dari jumlah

yang diperoleh pada siklus II pertemuan I dengan persentase 95,00%, dan

dapat dikategori “sangat baik”. Hal ini juga mengalami peningkatan pada

Page 58: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

siklus II pertemuan II dengan jumlah 20 dengan rata-rata 4,00. Dari jumlah

yang diperoleh pada siklus II pertemuan II dengan persentase 100,00%,

dan dapat dikategori “sangat baik”.

Berdasarkan persetasi dari tabel aktivitas guru dengan penerapan

model pembelajaran CTL dapat juga diketahui bahwa secara persentase

(angka) selalu mengalami peningkatan dari siklus I dan II pada setiap

pertemuan dan secara umum pada setiap pertemuan mengalami

peningkatan.

2. Aktivitas Siswa

Data aktivitas yang diperoleh selama pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching Learning pada

siklus I dan II (lampiran VI.1, VI.2, VI.3, VI.4). Rata-rata persentasenya

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2

Rata-Rata Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning

Pada Siklus I dan II

No Aktivitas

Siswa Jumlah Rata-Rata Persentase Kategori

1 Siklus I Pert. I 419 10,48 52,38% Cukup

2 Siklus I Pert. II 489 12,23 61,13% Baik

3 Siklus II Pert. I 673 16,83 84,13% Sangat

Baik

4 Siklus II Pert. II 734 18,35 91,75% Sangat

Baik

Page 59: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa kelas V.A

Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru selama proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL selama

proses pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan dari setiap

siklus pada setiap pertemuan. Pada siklus I pertemuan I aktivitas guru

berjumlah 419 dengan rata-rata 10,48 dengan persentase 52,38%.

Persentase pada siklus I pertemuan I dapat dikategori „cukup”. Hal ini

mengalami peningkatan aktivitas siswa pada siklus I pertemuan II sebesar

489 dengan rata-rata 12,23. Dari jumlah yang diperoleh pada siklus I

pertemuan II dengan persentase 61,13%, dan dapat dikategori “baik”.

Kemudian, dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung juga mengalami peningkatan pada siklus II pertemuan I

adalah sebesar 673 dengan rata-rata 16,83. Dari jumlah yang diperoleh

pada siklus II pertemuan I dengan persentase 84,13%, dan dapat dikategori

“sangat baik”. Hal ini juga mengalami peningkatan pada siklus II

pertemuan II dengan jumlah 734 dengan rata-rata 18,35. Dari jumlah yang

diperoleh pada siklus II pertemuan II dengan persentase 91,75%, dan dapat

dikategori “sangat baik”.

Berdasarkan rata-rata aktivitas belajar siswa pada tabel di atas

dapat dipahami bahwa aktivitas belajar siswa kelas V.A Sekolah Dasar

Negeri 183 Tampan Pekanbaru. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa

adalah 56,75 dengan kategori “Kurang Baik”, mengalami peningkatan

pada siklus II sebesar 87,94 dengan kategori “Baik”. Adapun secara umum

peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I dan siklus II sebesar 72,34.

Page 60: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

3. Hasil Belajar Siswa

Dari hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran

Contextual Teaching Learning pada siswa kelas V.A Sekolah Dasar

Negeri 183 Tampan Pekanbaru, dapat dianalisis melalui ketuntasan

belajar siswa terdiri dari ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal,

sebagai berikut:

a. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individu

Ketuntasan belajar siswa secara individu setelah penerapan model

pembelajaran Contextual Teaching Learning pada siswa kelas V.A

Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru berdasarkan skor nilai

ulangan harian pada siklus I dan II (lampiran X.1, X.2), yang dianalisis

sebagai berikut:

Tabel 4.3

Persentase Ketuntasan Belajar Secara Individu

Pada Siswa Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

Siklus I dan II

No Pertemuan Rata-Rata

Ketuntasan Individu Kriteria

1 Sebelum Tindakan 61,63 Cukup

2 Siklus I 81,75 Amat Baik

3 Siklus II 90,38 Amat Baik

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui ketuntasan hasil

belajar siswa kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

secara individu pada siklus I dan II setelah penerapan model pembelajaran

Contextual Teaching Learning mengalami peningkatan. Hasil belajar

siswa sebelum dilaksanakan tindakan dengan rata-rata 61,63, adapun hasil

belajar siswa pada siklus I dengan rata-rata 81,75, sementara hasil belajar

siswa pada siklus II dengan rata-rata 90,38.

Page 61: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Jika diperhatikan dari persentase hasil belajar siswa secara individu

pada tabel di atas, secara umum hasilnya sudah memuaskan, namun dari

40 orang siswa masih ditemukan adanya siswa yang belum memperoleh

ketuntasan dalam belajar. Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa

dengan penerapan model pembelajaran CTL dan tidak terbiasa dengan

tugas yang diberikan guru dengan menggunakan LKS.

Berbagai kendala dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I

dijadikan refleksi pada siklus II, dimana siswa harus lebih berperan aktif

dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL,

sehingga secara keseluruhan dari siswa mengalami ketuntasan dalam

belajar.

Beberapa kendala yang ditemukan pada sikus I, peneliti dan juga

selaku guru berupaya membiasakan dan mengoptimalkan diri dalam

menggunakan model pembelajaran CTL, sehingga dengan penggunaan

model pembelajaran tersebut hasil belajar siswa kelas V.A Sekolah Dasar

Negeri 183 Tampan Pekanbaru mengalami peningkatan dari siklus I dan

II dan begitu seterusnya.

b. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal

Dari data hasil belajar siswa yang diperoleh melalui ulangan harian

dari siklus I dan II pada siswa kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183

Tampan Pekanbaru dengan menerapkan model pembelajaran Contextual

Teaching Learning, sehingga diketahui ketuntasan hasil belajar siswa

secara klasikal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 62: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Tabel 4.4

Persentase Ketuntasan Belajar Secara Klasikal

Pada Siswa Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

Siklus I dan II

No Hasil Belajar

Siswa

Jumlah

Siswa

Ketuntasan Belajar

Tuntas % Tidak

Tuntas %

1 Sebelum Tindakan 40 23 57.50 17 42.50

2 Siklus I 40 34 85.00 6 15.00

3 Siklus II 40 40 100.00 - -

Pada tabel 4.4 di atas dapat diketahui perbandingan ketuntasan

secara klasikal dari hasil belajar siswa Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri

183 Tampan Pekanbaru dari sebelum dilaksanakan tindakan, siklus I dan

siklus II. Sebelum tindakan, siswa yang mengalami ketuntasan secara

klasikal berjumlah 23 orang (57,50%), sementara 17 orang siswa yang

tidak tuntas (42,50%). Kemudian setelah dilaksanakan tindakan pada

siklus I, sehingga diketahui ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal,

dimana siswa yang tuntas berjumlah 34 orang (85,00%), sementara hanya

6 orang siswa (15,00%) yang tidak tuntas.

Meskipun, persentase ketidaktuntasan secara klasikla pada siklus I

sedikit, namun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, adalah

keseluruhan siswa kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan

Pekanbaru memperoleh ketuntasan hasil belajar baik secara individu

maupun secara klasikal setelah menggunakan model pembelajaran CTL.

Dengan demikian, hal ini dijadikan sebagai refleksi pada siklus II. Dalam

hal ini diperlukan kerjasama siswa dalam kelompok belajar, sehingga

kesulitan-kesulitan yang ditemukan pada saat pembelajaran berlangsung

dapat dicari dan ditemukan solusi oleh mereka.

Page 63: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Pada siklus II ketuntasan belajar siswa kelas V.A Sekolah Dasar

Negeri 183 Tampan Pekanbaru mengalami peningkatan secara klasikal.

Sehingga, pada siklus II dari 40 orang siswa keseluruhannya (100,00%)

mengalami ketuntasan. Adapun persentase ketuntasan siswa secara

klasikal, karena guru dan siswa secara optimal dan benar-benar memahami

dan menjalankan setiap langkah-langkah dari model pembelajaran CTL

tersebut.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan teknik analisis pengumpulan data penelitian pada bab III,

maka setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya dianalisis

berdasarkan klasifikasi data, yaitu data tentang aktivitas belajar siswa,

aktivitas guru dalam mennggunakan model pembelajaran Contextual Teaching

Learning, dan hasil baik belajar siswa, baik secara individu maupun secara

klasikal. Untuk lebih jelas dapat diketahui dari uraian berikut:

1. Aktivitas Guru

Pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model

pembelajaran CTL, guru berupaya semaksimal mungkin menerapkan

berbagai langkah-langkah yang ada dalam model pembelajaran CTL

tersebut. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah guru memberikan

motivasi kepada siswa serta membimbing siswa untuk berperan aktif

dalam mengikuti dan melaksanakan setiap langkah dari model

pembelajaran CTL. Karena model pembelajaran CTL merupakan model

pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan

aktif secara individu maupun kelompok.

Page 64: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Dengan menerapkan model pembelajaran CTL sangat membantu

guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Sehingga

motivasi dan bimbingan yang diberikan guru sangat membantu kelancaran

dari aktivitas pembelajaran itu sendiri. Selanjutnya, untuk mengetahui

aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran CTL pada siswa

kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru dapat dilihat

pada diagram berikut:

Gambar 4.1 Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran

55.0060.00

95.00 100.00

-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

Pert. I Pert. II Pert. III Pert. IV

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui peningkatan aktivitas

guru dari masing-masing pertemuan pada siklus I dan II dengan

menggunakan model pembelajaran CTL pada siswa kelas V.A Sekolah

Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru. Pada siklus I pertemuan pertama

50,00% dan meningkat pada pertemuan kedua 60,00%. Sementara pada

siklus II pertemuan pertama 95,00% dan pertemuan kedua 100,00%. Dari

persentase peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I dan II, dimana

peningkatan pada siklus I sebesar 57,50%, sementara peningkatan pada

siklus II sebesar 97,50%. Secara keseluruhan dari aktivitas guru dalam

pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 77,50%, dengan kategori

“baik”.

Page 65: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

2. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa yang diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini

adalah aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan model pembelajaran CTL. Berdasarkan data-data yang

diperoleh, secara umum mengalami peningkatan dari masing-masing

pertemuan pada siklus I dan II. Hal ini merupakan di antara tujuan dari

penerapan model pembelajaran CTL itu sendiri, dimana memberikan

kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri secara kelompok dalam

menghubungkan antara materi pembelajaran dengan lingkungan sekitar

atau kehidupan nyata. Dalam hal ini siswa lebih berperan aktif dari pada

guru dalam pembelajaran. Adapun peningkatan aktivitas belajar siswa

kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru setelah

menggunakan model pembelajaran CTL dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.2 Aktivitas Belajar Siswa

52.3861.13

84.13 91.75

-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

Pert. I Pert. II Pert. III Pert. IV

Page 66: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui peningkatan aktivitas

belajar siswa dari masing-masing pertemuan pada siklus I dan II dengan

menggunakan model pembelajaran CTL pada siswa kelas V.A Sekolah

Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru. Pada siklus I pertemuan pertama

52,38% dan meningkat pada pertemuan kedua 61,13%. Sementara pada

siklus II pertemuan pertama 84,13% dan pertemuan kedua 91,75%. Dari

persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan II, dimana peningkatan

pada siklus I sebesar 56,75%, sementara pada siklus II mengalami

peningkatan sebesar 87,94%. Secara umum peningkatan dari aktivitas

belajar siswa sebesar 72,37%, dengan kategori “baik”.

3. Ketuntasan Individu

Ketuntasan suatu tindakan terhadap hasil belajar siswa, maka dapat

dilihat dari ketuntasan yang diperoleh siswa secara individu, begitu juga

halnya dengan ketuntasan siswa kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183

Tampan Pekanbaru dengan menerapkan model pembelajaran CTL.

Di samping itu, dalam menentukan siswa yang mengalami

ketuntasan hasil belajar secara individu dapat dilihat dari standar KKM

yang telah ditetapkan. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab III siswa

kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru mengalami

ketuntasan dalam belajar IPS secara individu, ketika memenuhi standar

KKM 60. Dengan demikian, bila siswa yang memperoleh nilai ulangan

harian memperoleh skor di bawah 60, maka siswa tidak tuntas.

Page 67: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Berdasarkan hasil ulangan harian siswa kelas V.A Sekolah Dasar

Negeri 183 Tampan Pekanbaru pada siklus I dan II, dimana rata-rata hasil

belajar siswa secara individu mengalami peningkatan dari setiap ulangan

yang dilakukan (pada siklus I dan siklus II). Untuk mengetahui ketuntasan

hasil belajar siswa secara individu dapat dilihat dari diagram berikut:

Tabel 4.3 Perbandingan Ketuntasan Individu

61.63

81.7590.38

0

20

40

60

80

100

Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II

Dari tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa

pada saat sebelum dilaksanakan tindakan sebesar 61,63, rata-rata hasil

belajar siswa mengalami peningkatan setelah dilaksanakan tindakan pada

siklus I dengan rata-rata sebesar 81,75, sementara rata-rata siswa juga

mengalami peningkatan pada siklus II, sebesar 90,38. Berdasarkan rata-

rata hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan, pada siklus I dan

siklus II, dapat diketahui bahwa secara umum rata-rata peningkatan

ketuntasan hasil belajar siswa secara individu dalam penelitian ini adalah

sebesar 77,92 dengan kategori “Baik”.

Page 68: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

4. Ketuntasan Klasikal

Untuk mengetahui ketuntasan klasikal dari hasil belajar siswa kelas

V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru pada mata pelajaran

IPS dengan menggunakan model pembelajaran CTL dapat dilihat pada

diagram berikut:

Tabel 4.4 Perbandingan Ketuntasan Klasikal

57.50

85.00100.00

42.50

15.00

0

-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

Tuntas Tidak Tuntas

Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II

Dari diagram di atas dapat diketahui persentase ketuntasan hasil

belajar siswa secara klasikal dari sebelum tindakan, siklus I dan II pada

siswa kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru. Hasil

belajar siswa sebelum tindakan, dimana persentase siswa yang tuntas

sebesar 57,50%, meningkat pada siklus I sebesar 85,00% dan juga

meningkat pada siklus II sebesar 100,00%. Sementara persentase hasil

belajar siswa yang tidak tuntas sebelum tindakan adalah 42,50%,

mengalami penurunan pada siklus I menjadi 15,00 dan juga mengalami

Page 69: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

penurunan pada siklus II menjadi 0,00%. Berdasarkan persentase hasil

belajar siswa secara klasikal dari diagram di atas, maka diketahui secara

umum peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu sebesar

80,83% dengan kategori “amat baik”.

Berdasarkan data penelitian diketahui bahwa ketuntasan siswa

dalam belajar, karena dalam guru dan siswa secara optimal dalam

menerapkan langkah-langkah dari Model Pembelajaran Contextual

Teaching Learning sehingga dengan penerapan secara optimal dari

langkah-langkah Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning

tersebut dapat disimpulkan bahwa meningkatnya hasil belajar siswa secara

klasikal.

Page 70: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) pada siswa Kelas V.A Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan

Pekanbaru. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat dilihat perbandingan

antara hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II baik secara individu

maupun secara klasikal.

1. Aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus I pertemuan I adalah 55,00

dan 60,00 pada pertemuan II. Adapun persentase dari aktivitas guru dalam

pembelajaran pada siklus II pertemuan I adalah 95,00 dan 100,00 pada

pertemuan II. Dengan demikian peningkatan aktivitas guru dalam

pembelajaran pada siklus I adalah sebesar 57,50 dengan kategori “cukup”,

pada siklus II adalah sebesar 97,50 dengan kategori “sangat baik”. Jadi,

secara umum peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II

sebesar 77,50, dengan kategori “baik”.

2. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama adalah

52,38 dan 61,13 pada pertemuan kedua. Adapun rata-rata aktivitas belajar

siswa pada siklus II pertemuan pertama adalah 81,13 dan 91,75 pada

pertemuan kedua. Dengan demikian peningkatan aktivitas belajar siswa

Page 71: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

pada siklus I adalah sebesar 56,75 dengan kategori “cukup”, pada siklus II

adalah sebesar 87,94 dengan kategori “sangat baik”. Jadi, secara umum

peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 72,34,

dengan kategori “baik”.

3. Rata-rata hasil belajar siswa secara individu mengalami peningkatan bila

dibandingkan dari sebelum dilaksanakan tindakan hingga siklus I dan

siklus II. Rata-rata hasil belajar siswa secara individu sebelum tindakan

adalah 61,63 dengan kategori “cukup”, pada siklus I dengan rata-rata

sebesar 81,75 dengan kategori “amat baik”, dan siklus II dengan rata-rata

sebesar 90,38 dengan kategori “amat baik”. Adapun peningkatan hasil

belajar siswa secara umum dari sebelum tindakan hingga dilaksanakan

tindakan pada siklus I dan siklus II adalah sebesar 77,92 dengan kategori

“baik”.

4. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mengalami

peningkatan bila dibandingkan antara sebelum tindakan dan setelah

dilaksanakan tindakan pada siklus I dan siklus II. Rata-rata hasil belajar

siswa sebelum tindakan adalah 57,50% dengan kategori “kurang”

meningkat pada siklus I menjadi 85,00% dengan kategori “sangat baik”,

dan meningkat pada siklus II menjadi 100,00% dengan kategori “amat

baik”. Dari persentase hasil belajar siswa secara klasikal sehingga

diketahui peningkatan hasil belajar siswa adalah sebesar 80,83% dengan

kategori “amat baik”.

Page 72: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

B. Saran-Saran

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya

mempertimbangkan model pembelajaran yang akan diterapkan.

2. Guru hendaknya memperhatikan dan memahami setiap kesulitan-kesulitan

yang dialami siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Sebelum menyajikan materi yang akan dibahas hendaknya guru

memotivasi siswa terlebih dahulu agar siswa belajar dengan sungguh-

sungguh.

4. Guru diharapkan berani menerapkan model-model pembelajaran yang

bervariasi agar siswa tidak bosan dalam belajar dan hasil belajar siswa

mengalami peningkatan.

Page 73: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Atmasuki, 2006. Kiat-kiat mengarang dan menyunting. Padang: Citra Budaya.

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Penelitian Kualitatif. Jakarta:Rineka Cipta.

Darajat, Zakiah dkk. 2008. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta:

PT. Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Depdikbud

Dimyaiti dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Fakultas Ilmu Pendidikan UNRI, 2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

Mahasiswa. Pekanbaru: Cendikia Insani.

Gagne R. M Dan Briggs C. J. 1979. The Conditions of Learning, Holt Richart &

Winston, New York.

Hilda Taba. 1962. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.

I Made Wirartha, 2006. Pedoman Penulisan. Yogyakarta: ANDI

Ishak, Isjoni. 2007. Cooperatif Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok,

Bandung: Alfabeta.

Law, Glover. 2005. Improving Learning, Jakarta: Grasindo.

Lucio and Neil. 1981. Curriculum Planning for Better Teaching and Learning.

New York: Holt, Rinehart and Winston.

Madya, Suwarsih, 2006. Teori dan pratik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:

Alfabeta.

Nasution, S. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Page 74: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Sadiman S. Arief dkk. 1996. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya, Rajawali, Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran Dalam Inplementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

___________. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Syaodih, Nana. 1988. Prinsip-prinsip dan Pengembangan Kurikulum, Depdikbud,

Jakarta.

Page 75: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Jadwal Penelitian

No Hari/ Tanggal Jam

Pelajaran Mata Pelajaran

1 Selasa, 13 Maret 2012 1-2 Jam Pertemuan Pertama Siklus I

2 Selasa, 20 Maret 2012 1-2 Jam Pertemuan Kedua Siklus I

3 Rabu, 21 Maret 2012 1-2 Jam Ulangan Harian Siklus I

4 Selasa, 02 April 2012 1-2 Jam Pertemuan Pertama Siklus II

5 Selasa, 10 April 2012 1-2 Jam Pertemuan Kedua Siklus II

6 Rabu, 11 April 2012 1-2 Jam Ulangan Harian Siklus II

Lampiran: I

Page 76: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

SILABUS

Sekolah : SDN 183 Tampan Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Standar Kompetensi : Menghargai Peranan Tokoh Pejuang dan Masyarakat

Dalam Mempersiapkan dan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Kompetensi

Dasar

Materi pokok

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

2.4. Menghargai

perjuangan para

tokoh dalam

mempertahanka

n kemerdekaan

Perjuangan

Mempertahankan

Kemerdekaan

Melakukan Studi Pustaka

Berkelompok untuk

mencari lembaga-lembaga

bentukan Jepang dalam

mempersiapkan mencapai

kemerdekaan

Melakukan diskusi

mengenai perlunya

perumusan dasar Negara

Mengidentifikasi

beberapa tokoh yang

berperan dalam usaha

mempersiapkan

kemerdekaan

Menuliskan bagaimana

menghargai jasa para

pahlawan dilanjutkan

dengan presentasi.

Menceritakan

perjuangan bangsa

Indonesia dalam

mempertahankan

kemerdekaan

Menghargai jasa para

tokoh dalam

mempertahankan

kemerdekaan

Tes tertulis

Lisan

Diskusi

8 x 35 Menit Buku IPS

Terpadu Untuk

Sekolah Dasar

Kelas V Penerbit

Erlangga

Gambar para

pejuang dan

tokoh kemerde-

kaan

Mengetahui, Pekanbaru, Maret 2012

Kepala SDN 183 Tampan Peneliti

Zulkifli, M.Pd D a r m i t a

NIP. 19570720 197612 1001 NIM. 1055187011

Lampiran: II

Page 77: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP-1)

Nama Sekolah : SDN 183 Pekanbaru

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : V.A/ II (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Menghargai Peranan Tokoh Pejuang dan Masyarakat Dalam Mempersiapkan dan

Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator

Menceritakan perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa menceritakan perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan

kemerdekaan

E. Materi Pembelajaran

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan

F. Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

G. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Awal

Membaca doa

Mengabsensi siswa

Memotivasi siswa

10 menit

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pertama: Invitasi

Kedua: Eksplorasi

Kegiatan Inti

Guru mengemukakan pengetahuan

awal tentang materi pembelajaran

Guiru memancing siswa dengan

memberikan pertanyaan tentang

fenomena kehidupan sehari-hari

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa mengkomunikasikan tentang

materi pembelajaran

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menemukan konsep

50 menit

Lampiran: III.1

Page 78: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Ketiga: Penjelasan dan

Solusi

Keempat: Pengambilan

Tindakan

Kelima: Refleksi

Guru meminta siswa mendiskusikan

tentang materi pembelajaran

Guru meminta siswa mengemukakan

hasil solusi yang ditemukan dari

observasi yang dilakukan

Guru meminta siswa untuk membuat

rangkuman dan ringkasan dari hasil

observasi yang dilakukan

Guru meminta siswa membuat

keputusan dengan menggunakan

pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki

Guru meminta siswa mengajukan

pertanyaan lanjutan dan saran secara

individu maupun kelompok

Guru mengulangi penerapan model

pembelajaran bila memungkinkan

Kegiatan Akhir

Guru menginformasikan materi

pembelajaran selanjutnya

Menutup pembelajaran

10 menit

H. Sumber

Buku IPS Terpadu Kelas V Penerbit Erlangga

I. Penilaian

Penilaian awal : Apersepsi

Penilaian proses : Diskusi

Penilaian akhir : Evalusi

Mengetahui, Pekanbaru, 13 Maret 2012

Kepala SDN 183 Tampan Peneliti

Zulkifli, M.Pd D a r m i t a

NIP. 19570720 197612 1001 NIM. 1055187011

Page 79: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP-2)

Nama Sekolah : SDN 183 Pekanbaru

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : V.A/ II (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Menghargai Peranan Tokoh Pejuang dan Masyarakat Dalam Mempersiapkan dan

Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator

Menceritakan perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa menceritakan perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan

kemerdekaan

E. Materi Pembelajaran

Agresi Militer Belanda terhadap Indonesia

F. Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

G. Langkah Pembelajaran

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Awal

Membaca doa

Mengabsensi siswa

Memotivasi siswa

10 menit

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pertama: Invitasi

Kedua: Eksplorasi

Kegiatan Inti

Guru mengemukakan pengetahuan

awal tentang materi pembelajaran

Guiru memancing siswa dengan

memberikan pertanyaan tentang

fenomena kehidupan sehari-hari

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa mengkomunikasikan tentang

materi pembelajaran

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menemukan konsep

50 menit

Lampiran: III.2

Page 80: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Ketiga: Penjelasan dan

Solusi

Keempat: Pengambilan

Tindakan

Kelima: Refleksi

Guru meminta siswa mendiskusikan

tentang materi pembelajaran

Guru meminta siswa mengemukakan

hasil solusi yang ditemukan dari

observasi yang dilakukan

Guru meminta siswa untuk membuat

rangkuman dan ringkasan dari hasil

observasi yang dilakukan

Guru meminta siswa membuat

keputusan dengan menggunakan

pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki

Guru meminta siswa mengajukan

pertanyaan lanjutan dan saran secara

individu maupun kelompok

Guru mengulangi penerapan model

pembelajaran bila memungkinkan

Kegiatan Akhir

Guru menginformasikan materi

pembelajaran selanjutnya

Menutup pembelajaran

10 menit

H. Sumber

Buku IPS Terpadu Kelas V Penerbit Erlangga

I. Penilaian

Penilaian awal : Apersepsi

Penilaian proses : Diskusi

Penilaian akhir : Evalusi

Mengetahui, Pekanbaru, 20 Maret 2012

Kepala SDN 183 Tampan Peneliti

Zulkifli, M.Pd D a r m i t a

NIP. 19570720 197612 1001 NIM. 1055187011

Page 81: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP-3)

Nama Sekolah : SDN 183 Tampan Kota Pekanbaru

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : V (Lima)/ II (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Menghargai Peranan Tokoh Pejuang dan Masyarakat Dalam Mempersiapkan dan

Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator

Menghargai Jasa Para Tokoh Dalam Mempertahankan Kemerdekaan

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat Menghargai Jasa Para Tokoh Dalam Mempertahankan Kemerdekaan

E. Materi Pembelajaran

Usaha Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan

F. Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

G. Langkah Pembelajaran

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Awal

Membaca doa

Mengabsensi siswa

Memotivasi siswa

10 menit

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pertama: Invitasi

Kedua: Eksplorasi

Kegiatan Inti

Guru mengemukakan pengetahuan

awal tentang materi pembelajaran

Guiru memancing siswa dengan

memberikan pertanyaan tentang

fenomena kehidupan sehari-hari

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa mengkomunikasikan tentang

materi pembelajaran

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menemukan konsep

50 menit

Lampiran: III.3

Page 82: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Ketiga: Penjelasan dan

Solusi

Keempat: Pengambilan

Tindakan

Kelima: Refleksi

Guru meminta siswa mendiskusikan

tentang materi pembelajaran

Guru meminta siswa mengemukakan

hasil solusi yang ditemukan dari

observasi yang dilakukan

Guru meminta siswa untuk membuat

rangkuman dan ringkasan dari hasil

observasi yang dilakukan

Guru meminta siswa membuat

keputusan dengan menggunakan

pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki

Guru meminta siswa mengajukan

pertanyaan lanjutan dan saran secara

individu maupun kelompok

Guru mengulangi penerapan model

pembelajaran bila memungkinkan

Kegiatan Akhir

Guru menginformasikan materi

pembelajaran selanjutnya

Menutup pembelajaran

10 menit

H. Sumber

Buku IPS Terpadu Kelas V Penerbit Erlangga

I. Penilaian

Penilaian awal : Apersepsi

Penilaian proses : Diskusi

Refleksi : Evaluasi

Mengetahui, Pekanbaru, 2 April 2012

Kepala SDN 183 Tampan Peneliti

Zulkifli, M.Pd D a r m i t a

NIP. 19570720 197612 1001 NIM. 1055187011

Page 83: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP-4)

Nama Sekolah : SDN 183 Tampan Kota Pekanbaru

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : V.A/ II (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Menghargai Peranan Tokoh Pejuang dan Masyarakat Dalam Mempersiapkan dan

Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

C. Indikator

Menghargai Jasa Para Tokoh Dalam Mempertahankan Kemerdekaan

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat Menghargai Jasa Para Tokoh Dalam Mempertahankan Kemerdekaan

E. Materi Pembelajaran

Tokoh-Tokoh yang Berperan Dalam Mempertahankan Kemerdekaan

F. Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

G. Langkah Pembelajaran

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Awal

Membaca doa

Mengabsensi siswa

Memotivasi siswa

10 menit

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pertama: Invitasi

Kedua: Eksplorasi

Kegiatan Inti

Guru mengemukakan pengetahuan

awal tentang materi pembelajaran

Guiru memancing siswa dengan

memberikan pertanyaan tentang

fenomena kehidupan sehari-hari

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa mengkomunikasikan tentang

materi pembelajaran

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menemukan konsep

50 menit

Lampiran: III.4

Page 84: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Ketiga: Penjelasan dan

Solusi

Keempat: Pengambilan

Tindakan

Kelima: Refleksi

Guru meminta siswa mendiskusikan

tentang materi pembelajaran

Guru meminta siswa mengemukakan

hasil solusi yang ditemukan dari

observasi yang dilakukan

Guru meminta siswa untuk membuat

rangkuman dan ringkasan dari hasil

observasi yang dilakukan

Guru meminta siswa membuat

keputusan dengan menggunakan

pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki

Guru meminta siswa mengajukan

pertanyaan lanjutan dan saran secara

individu maupun kelompok

Guru mengulangi penerapan model

pembelajaran bila memungkinkan

Kegiatan Akhir

Guru menginformasikan materi

pembelajaran selanjutnya

Menutup pembelajaran

10 menit

H. Sumber

Buku IPS Terpadu Kelas V Penerbit Erlangga

I. Penilaian

Penilaian awal : Apersepsi

Penilaian proses : Diskusi

Penilaian akhir : Evalusi

Mengetahui, Pekanbaru, 10 April 2012

Kepala SDN 183 Tampan Peneliti

Zulkifli, M.Pd D a r m i t a

NIP. 19570720 197612 1001 NIM. 1055187011

Page 85: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PERTEMUAN PERTAMA

Satuan Pendidikan : SDN 183 Tampan Pekanbaru

Mata Pelajaran : IPS

Materi Pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Kelas/Semester : V/II

Anggota Kelompok : ............................................

............................................

A. Petunjuk

1. Kerjakan LKS ini secara individu

2. Setelah selesai mengerjakan :LKS secara individu, guru meminta siswa

melakukan diskusi dengan kelompok masing-masing

3. Presentasikan hasil diskusi tentang perjuangan mempertahankan

kemerdekaan di depan kelas

B. Tujuan

Siswa dapat Menghargai Jasa Para Tokoh Dalam Mempertahankan

Kemerdekaan

C. Teori Singkat

Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus

1945. Sejak saat itu bangsa Indonesia telah melepaskan diri dari penjajahan

Belanda, Jepang. Meskipun demikian, Belanda tidak mengakui kemerdekaan

Indonesia dan berusaha untuk kembali menjajah. Bangsa Indonesia berjuang

dengan gigih untuk mempertahankan kemerdekaannya. Peperangan pun

terjadi di beberapa kota di Indonesia, seperti di Surabaya, Ambarawa,

Bandung, dan Medan.

D. Soal

NO Tokoh Mempertahankan

Kemerdekaan Daerah Asal Tokoh

1

2

3

4

5

Pattimura

Pangeran Diponegoro

Pangeran Antasari

Imam Bonjol

Sultan Ageng Tirtayasa

Maluku

Yogyakarta

Banjarmasin

Sumatera Barat

Banten

Lampiran: IV.1

Page 86: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PERTEMUAN KEDUA

Satuan Pendidikan : SDN 183 Tampan Pekanbaru

Mata Pelajaran : IPS

Materi Pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Kelas/Semester : V/II

Anggota Kelompok : ............................................

............................................

A. Petunjuk

1. Kerjakan LKS ini secara individu

2. Setelah selesai mengerjakan :LKS secara individu, guru meminta siswa

melakukan diskusi dengan kelompok masing-masing

3. Presentasikan hasil diskusi tentang perjuangan mempertahankan

kemerdekaan di depan kelas

B. Tujuan

Siswa dapat Menghargai Jasa Para Tokoh Dalam Mempertahankan

Kemerdekaan

C. Teori Singkat

Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sejak saat itu bangsa Indonesia telah melepaskan diri dari penjajahan Belanda,

Jepang. Meskipun demikian, Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia

dan berusaha untuk kembali menjajah. Bangsa Indonesia berjuang dengan

gigih untuk mempertahankan kemerdekaannya. Peperangan pun terjadi di

beberapa kota di Indonesia, seperti di Surabaya, Ambarawa, Bandung, dan

Medan.

D. Soal

NO Jenis Peperangan/ Perlawanan yang

Dilakukan Bangsa Indonesia Tanggal dan Tempat

1

2

3

4

5

Surabaya

Ambara

Bandung Lautan Api

Medan Area

Semarang

27 – 29 Oktober 1945

26 Oktober 1945

23 Maret 1946

13 Oktober 1945

15 Oktober 1945

Lampiran: IV.2

Page 87: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PERTEMUAN PERTAMA

Satuan Pendidikan : SDN 183 Tampan Pekanbaru

Mata Pelajaran : IPS

Materi Pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Kelas/Semester : V/II

Anggota Kelompok : ............................................

............................................

E. Petunjuk

4. Kerjakan LKS ini secara individu

5. Setelah selesai mengerjakan :LKS secara individu, guru meminta siswa

melakukan diskusi dengan kelompok masing-masing

6. Presentasikan hasil diskusi tentang perjuangan mempertahankan

kemerdekaan di depan kelas

F. Tujuan

Siswa dapat Menghargai Jasa Para Tokoh Dalam Mempertahankan

Kemerdekaan

G. Teori Singkat

Komisi PBB untuk Indonesia atau UNCI (United Nations Commision

for Indonesia) berhasil mempertemukan Belanda dan Indonesia dalam meja

perundingan. Perundingan dilakukan untuk mencapai pengakuan kedaulatan

Indonesia dan Belanda.

H. Soal

NO Tanggal & Jenis Perundingan Isi Perundingan

1

2

10 Nopember 1946 dilaksanakan

Perjanjian Linggarjati

27 Oktober 1947 dilaksanakan

Perjanjian Renville

Belanda mengakui

Republik Indonesia

Republik Indonesia dan

Belanda akan bekerjasama

dalam pembangunan negeri

Lampiran: IV.3

Page 88: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PERTEMUAN KEDUA

Satuan Pendidikan : SDN 183 Tampan Pekanbaru

Mata Pelajaran : IPS

Materi Pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Kelas/Semester : V/II

Anggota Kelompok : ............................................

............................................

A. Petunjuk

1. Kerjakan LKS ini secara individu

2. Setelah selesai mengerjakan :LKS secara individu, guru meminta siswa

melakukan diskusi dengan kelompok masing-masing

3. Presentasikan hasil diskusi tentang perjuangan mempertahankan

kemerdekaan di depan kelas

E. Tujuan

Siswa dapat Menghargai Jasa Para Tokoh Dalam Mempertahankan

Kemerdekaan

F. Teori Singkat

Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus

1945. Sejak saat itu bangsa Indonesia telah melepaskan diri dari penjajahan

Belanda, Jepang. Meskipun demikian, Belanda tidak mengakui kemerdekaan

Indonesia dan berusaha untuk kembali menjajah. Bangsa Indonesia berjuang

dengan gigih untuk mempertahankan kemerdekaannya. Banyak tokoh yang

berperan dalam mempertahankan kemerdekaan. Mereka telah berjuang agar

kemerdekaan tetap menjadi milik rakyat Indonesia.

G. Soal

NO

Nama Tokoh Yang Berperan

Mempertahankan

Kemerdekaan

Peran terhadap

Mempertahankan

Kemerdekaan

1

2

3

4

Ir. Soekarno

Drs. Mohd. Hatta

Bungtomo

Jendral Soedirman

Proklamator kemerdekaan

Indonesia

Memimpin delegasi

Membangkitkan semangat juang

rakyat dan pemuda Indonesia

Banyak membantu perjuangan

rakyat yang dikenal perjuangan

gerilya

Lampiran: IV.4

Page 89: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS GURU

No Aspek Penilaian Kriteria

Skala Deskriptor

1 Guru meminta siswa

bekerjasama dengan anggota

kelompoknya masing-masing

1 Tidak meminta siswa bekerjasama

dengan anggota kelompok

2

Meminta siswa untuk bekerjasama

dengan anggota kelompok, tetapi

tidak membimbing siswa

3

Meminta siswa untuk bekerjasama

dengan anggota kelompok dan

kurang membimbing siswa

4

Meminta siswa untuk bekerjasama

dengan anggota kelompok dan

membimbing siswa

2 Guru membimbing siswa

mengamati lingkungan sekitar

yang berhubungan dengan

materi pembelajaran

1 Tidak membimbing siswa dalam

mengamati lingkungan sekitar

2

Membimbing siswa dalam

mengamati lingkungan sekitar,

tetapi tidak berhubungan dengan

materi pembelajaran

3

Membimbing siswa dalam

mengamati lingkungan sekitar,

tetapi kurang berhubungan dengan

materi pembelajaran

4

Membimbing siswa dalam

mengamati lingkungan sekitar

yang berhubungan dengan materi

pembelajaran

3 Guru meminta masing-masing

kelompok belajar mencari

informasi atau pengetahuan

baru dari materi pembelajaran

1

Tidak meminta masing-masing

kelompok belajar siswa mencari

informasi atau pengetahuan baru

dari materi pelajaran

2

Meminta masing-masing

kelompok belajar mencari

informasi baru yang tidak

berhubungan dengan materi

pembelajaran

3

Meminta masing-masing

kelompok belajar mencari

informasi baru yang kurang

berhubungan dengan materi

pembelajaran

4

Meminta masing-masing

kelompok belajar mencari

informasi baru yang berhubungan

dengan materi pembelajaran

Lampiran: V

Page 90: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

No Aspek Penilaian Kriteria

Skala Deskriptor

4 Guru meminta masing-

masing kelompok

mengaplikasikan materi

pembelajaran dengan

kehidupan nyata

1

Tidak meminta masing-masing

kelompok mengaplikasikan

materi pembelajaran dengan

kehidupan nyata

2

Meminta masing-masing

kelompok hanya menguasai

konsep dari materi pembelajaran

3

Kurang mengarahkan masing-

masing kelompok

mengaplikasikan materi

pembelajaran dengan kehidupan

nyata

4

Meminta masing-masing

kelompok mengaplikasikan

materi pembelajaran dengan

kehidupan nyata

5 Guru meminta masing-

masing kelompok membahas

kembali materi pembelajaran

dengan anggota kelompok

masing-masing dan

mendiskusikannya dengan

kelompok belajar lain

1

Tidak meminta masing-masing

kelompok membahas kembali

materi pembelajaran dengan

anggota kelompok masing-

masing dan mendiskusikannya

dengan kelompok belajar lain

2

Mengarahkan masing-masing

kelompok hanya membahas

materi pembelajaran dengan

anggota kelompok masing-

masing saja, tetapi tidak dengan

kelompok belajar lain

3

Mengarahkan dan kurang

membimbing masing-masing

kelompok dalam membahas

materi pembelajaran dengan

anggota kelompok masing-

masing dan dengan kelompok

belajar lainnya

4

Mengarahkan dan membimbing

masing-masing kelompok dalam

membahas materi pembelajaran

dengan anggota kelompok

masing-masing dan juga dengan

kelompok belajar lainnya

Page 91: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : II/ II

Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Maret 2012

Siklus/ Pertemuan : I/ I

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Materi Pelajaran : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Petunjuk pengisian : Beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan unjuk

kerja.

No Aktivitas Yang Diamati Aktivitas Guru

Ket 1 2 3 4

1

Guru meminta siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing

2

Guru membimbing siswa mengamati lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi pembelajaran

3

Guru meminta masing-masing kelompok belajar mencari informasi atau pengetahuan baru dari materi pembelajaran

4

Guru meminta masing-masing kelompok mengaplikasikan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata

5

Guru meminta masing-masing kelompok membahas kembali materi pembelajaran dengan anggota kelompok masing-masing dan mendiskusikannya dengan kelompok belajar lain

Jumlah/ Total 8 3 11

Persentase 55,00%

Kategori Cukup

Pekanbaru, 13 Maret 2012

Observer

Titin Rositi, S.Pd

NIP.

Lampiran: V.1

Page 92: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : II/ II

Hari/ Tanggal : Selasa, 20 Maret 2012

Siklus/ Pertemuan : I/ II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Materi Pelajaran : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Petunjuk pengisian : Beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan unjuk

kerja.

No Aktivitas Yang Diamati Aktivitas Guru

Ket 1 2 3 4

1

Guru meminta siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing

2

Guru membimbing siswa mengamati lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi pembelajaran

3

Guru meminta masing-masing kelompok belajar mencari informasi atau pengetahuan baru dari materi pembelajaran

4

Guru meminta masing-masing kelompok mengaplikasikan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata

5

Guru meminta masing-masing kelompok membahas kembali materi pembelajaran dengan anggota kelompok masing-masing dan mendiskusikannya dengan kelompok belajar lain

Jumlah/ Total 6 6 12

Persentase 60,00%

Kategori Cukup

Pekanbaru, 20 Maret 2012

Observer

Titin Rositi, S.Pd

NIP.

Lampiran: V.2

Page 93: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : II/ II

Hari/ Tanggal : Selasa, 02 April 2012

Siklus/ Pertemuan : II/ I

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Materi Pelajaran : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Petunjuk pengisian : Beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan unjuk

kerja.

No Aktivitas Yang Diamati Aktivitas Guru

Ket 1 2 3 4

1

Guru meminta siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing

2

Guru membimbing siswa mengamati lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi pembelajaran

3

Guru meminta masing-masing kelompok belajar mencari informasi atau pengetahuan baru dari materi pembelajaran

4

Guru meminta masing-masing kelompok mengaplikasikan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata

5

Guru meminta masing-masing kelompok membahas kembali materi pembelajaran dengan anggota kelompok masing-masing dan mendiskusikannya dengan kelompok belajar lain

Jumlah/ Total 3 16 19

Persentase 95,00%

Kategori Sangat Baik

Pekanbaru, 02 April 2012

Observer

Titin Rositi, S.Pd

NIP.

Lampiran: V.3

Page 94: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : II/ II

Hari/ Tanggal : Selasa, 10 April 2012

Siklus/ Pertemuan : II/ II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Materi Pelajaran : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Petunjuk pengisian : Beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan unjuk

kerja.

No Aktivitas Yang Diamati Aktivitas Guru

Ket 1 2 3 4

1

Guru meminta siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing

2

Guru membimbing siswa mengamati lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi pembelajaran

3

Guru meminta masing-masing kelompok belajar mencari informasi atau pengetahuan baru dari materi pembelajaran

4

Guru meminta masing-masing kelompok mengaplikasikan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata

5

Guru meminta masing-masing kelompok membahas kembali materi pembelajaran dengan anggota kelompok masing-masing dan mendiskusikannya dengan kelompok belajar lain

Jumlah/ Total 20 20

Persentase 100,00%

Kategori Sangat Baik

Pekanbaru, 10 April 2012

Observer

Titin Rositi, S.Pd

NIP.

Lampiran: V.4

Page 95: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

SIKLUS I DAN SIKLUS II

No Aktivitas Guru Siklus I

I II III IV

1

Guru meminta siswa

bekerjasama dengan anggota

kelompoknya masing-masing 2 3 4 4

2

Guru membimbing siswa

mengamati lingkungan

sekitar yang berhubungan

dengan materi pembelajaran

3 3 4 4

3

Guru meminta masing-

masing kelompok belajar

mencari informasi atau

pengetahuan baru dari materi

pembelajaran

2 2 4 4

4

Guru meminta masing-

masing kelompok

mengaplikasikan materi

pembelajaran dengan

kehidupan nyata

2 2 4 4

5

Guru meminta masing-

masing kelompok membahas

kembali materi pembelajaran

dengan anggota kelompok

masing-masing dan

mendiskusikannya dengan

kelompok belajar lain

2 2 4 4

Jumlah 11 12 19 20

Persentase 55,00% 60,00% 95,00% 100,00%

Kategori Cukup Cukup Sangat

Baik

Sangat

Baik

Lampiran: V.5

Page 96: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

No Aspek Penilaian Kriteria

Skala Deskriptor

1 Siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing

1 Siswa tidak mahu bekerjasama dengan anggota yang telah ditentukan guru

2 Siswa kurang mahu bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing

3 Siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing, tetapi tidak secara kompak

4 Siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing secara kompak

2 Siswa mengamati lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi pembelajaran

1 Siswa bersama anggota kelompoknya tidak melakukan aktivitas yang diberikan guru

2

Siswa bersama anggota kelompok mengamati lingkungan sekitar yang berhubungan yang kurang berhubungan dengan materi pembelajaran

3

Siswa bersama anggota kelompok mengamati lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi pembelajaran, tetapi tidak dapat mengambil pelajaran dari yang diamati

4

Siswa mengamati lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi pembelajaran dan dapat menarik kesimpulan dari setiap yang diamati

3 Masing-masing siswa dan dengan anggota kelompoknya mencari informasi atau pengetahuan baru dari materi pembelajaran

1 Siswa berdiam diri dan tidak melakukan tugas yang diberikan guru

2 Siswa mencari informasi atau pengetahuan baru dengan sendirinya

3

Siswa dengan anggota kelompoknya masing-masing mencari informasi atau pengetahuan baru dari materi pembelajaran, tetapi tidak mendapatkan informasi atau pengetahuan yang baru

4

Siswa dengan anggota kelompok masing-masing mencari informasi atau pengetahuan baru dari materi pembelajaran dan menemukan informasi atau pengetahuan yang baru

Lampiran: VI

Page 97: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

No Aspek Penilaian Kriteria

Skala Deskriptor 4 Masing-masing siswa dan

dengan anggota kelompoknya

mengaplikasikan materi

pembelajaran dengan kehidupan

nyata

1

Siswa bersama anggota

kelompoknya tidak mampu

mengaplikasikan materi

pembelajaran dengan kehidupan

nyata

2

Siswa bersama anggota

kelompoknya kurang mampu

mengaplikasikan materi

pembelajaran dengan kehidupan

nyata

3

Siswa mampu mengaplikasikan

materi pembelajaran dengan

kehidupan nyata, tidak bersama

anggota kelompok

4

Siswa bersama anggota

kelompoknya mampu

mengaplikasikan materi

pembelajaran dengan kehidupan

nyata

5 Masing-masing kelompok

membahas kembali materi

pembelajaran dengan anggota

kelompoknya masing-masing

dan mendiskusikannya dengan

kelompok belajar lain

1

Masing-masing kelompok tidak

mahu membahas kembali materi

pembelajaran dengan anggota

kelompoknya masing-masing dan

mendiskusikannya dengan

kelompok belajar lain

2

Masing-masing kelompok

membahas kembali materi

pembelajaran dengan anggota

kelompoknya masing-masing, tetapi

tidak mahu mendiskusikannya

dengan kelompok belajar lain

3

Masing-masing kelompok

membahas kembali materi

pembelajaran dengan anggota

kelompoknya masing-masing dan

mendiskusikannya dengan

kelompok belajar lain, tetapi tidak

mampu menjawab pertanyaan yang

disampaikan oleh kelompok lain

4

Masing-masing kelompok

membahas kembali materi

pembelajaran dengan anggota

kelompoknya masing-masing dan

mendiskusikannya dengan

kelompok belajar lain dan mampu

menjawab setiap pertanyaan yang

disampaikan oleh kelompok lain

Page 98: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : II/ II

Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Maret 2012

Siklus/ Pertemuan : I/ I

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Materi Pelajaran : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

1. Siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing

2. Siswa mengamati lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi

pembelajaran

3. Masing-masing siswa dan dengan anggota kelompoknya mencari informasi

atau pengetahuan baru dari materi pembelajaran

4. Masing-masing siswa dan dengan anggota kelompoknya mengaplikasikan

materi pembelajaran dengan kehidupan nyata

5. Masing-masing kelompok membahas kembali materi pembelajaran dengan

anggota kelompoknya masing-masing dan mendiskusikannya dengan

kelompok belajar lain

No Nama Siswa Aktivitas yang Diamati

Ket 1 2 3 4 5

1 ADINDA 2 2 2 2 1

2 AJENG NUR OKTARIA. P 2 1 2 2 1

3 ANDRIAN MARULI 2 2 2 3 3

4 BUDI ARIO 2 2 2 2 3

5 CITRA MARLENI 2 2 2 3 2

6 ERMELIS SETIA HASANAH 1 2 2 2 2

7 FANI AFNI. D 2 2 2 3 2

8 FATTIYA NAHDA 1 2 1 1 1

9 IRFAN INDRA. P 2 2 2 2 3

10 JAKA PRATAMA 2 2 2 2 2

11 JEFRI MAULANA 3 3 3 3 2

12 JUWITA YOFI. S 2 2 2 2 1

13 KAPITA 2 2 2 2 3

14 KHAIRIL HIDAYAT 2 2 2 3 2

15 KURNIA BUDIARTI 1 2 1 2 1

16 LENA HARIANTI 2 2 2 2 3

17 LENI HARIANTI 2 2 2 3 2

18 LORENZA AULIA 1 2 1 1 2

19 M. AMIRUDDIN 3 2 3 2 3

20 M. ARIF 1 2 1 2 2

Lampiran: VI.1

Page 99: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

No Nama Siswa Aktivitas yang Diamati

Ket 1 2 3 4 5

21 M. DWIFA SYUKRI FADLI 2 2 2 2 3

22 M. NUR FADLI 2 2 2 2 2

23 M. RYAN PRADANA 2 2 2 3 3

24 M. TEDDY PRATAMA 2 2 2 1 2

25 M. ZAKY HAKIM 3 3 3 2 3

26 MAILA FAIZA 2 2 2 3 2

27 MUHAMMAD YOGA 2 2 2 2 3

28 NURUL REZKI . D 1 2 1 2 2

29 QUEEN LAILA. Z 2 2 2 3 3

30 RAFIF MAHES 2 2 2 2 3

31 RAHMAD RAHARJA 2 2 2 3 3

32 RAHMATULLAH HIDAYAH 2 2 2 1 2

33 RENDI OKTA NANDI 2 2 2 2 3

34 RIDZKY CHAN 2 2 2 3 2

35 RIZKI YULIANSAH 2 2 2 2 2

36 RIZKI YUSPA RAMADHAN 2 2 2 2 2

37 RONI OKTAVIARDI 2 2 2 2 2

38 SYUKRI NOVALDO 2 2 2 2 3

39 TRI YULIANTI 2 2 2 2 3

40 VINA CARMILA 3 3 3 3 3

Jumlah 78 82 79 88 92

Persentase 48.75 51.25 49.38 55.00 57.50

Pekanbaru, 13 Maret 2012

Peneliti Observer

g Jelas D a r m i t a Titin Rositi, S.Pd NIM. 1055187011 NIP.

Mengetahui,

Kepala SDN 183 Tampan

Zulkifli, M.Pd

NIP. 19570720 197612 1001

Page 100: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : II/ II

Hari/ Tanggal : Selasa, 20 Maret 2012

Siklus/ Pertemuan : I/ II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Materi Pelajaran : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

1. Siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing

2. Siswa mengamati lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi

pembelajaran

3. Masing-masing siswa dan dengan anggota kelompoknya mencari informasi

atau pengetahuan baru dari materi pembelajaran

4. Masing-masing siswa dan dengan anggota kelompoknya mengaplikasikan

materi pembelajaran dengan kehidupan nyata

5. Masing-masing kelompok membahas kembali materi pembelajaran dengan

anggota kelompoknya masing-masing dan mendiskusikannya dengan

kelompok belajar lain

No Nama Siswa Aktivitas yang Diamati

Ket 1 2 3 4 5

1 ADINDA 2 2 2 2 2

2 AJENG NUR OKTARIA. P 3 2 2 3 2

3 ANDRIAN MARULI 2 3 2 3 3

4 BUDI ARIO 2 2 2 2 3

5 CITRA MARLENI 3 3 3 3 3

6 ERMELIS SETIA HASANAH 1 2 2 2 2

7 FANI AFNI. D 3 3 3 3 4

8 FATTIYA NAHDA 1 2 1 2 1

9 IRFAN INDRA. P 3 2 3 3 3

10 JAKA PRATAMA 2 3 2 2 2

11 JEFRI MAULANA 4 3 4 3 3

12 JUWITA YOFI. S 2 2 2 2 1

13 KAPITA 2 3 2 2 3

14 KHAIRIL HIDAYAT 2 2 2 3 2

15 KURNIA BUDIARTI 1 2 1 2 1

16 LENA HARIANTI 2 3 2 2 3

17 LENI HARIANTI 2 3 2 3 2

18 LORENZA AULIA 1 2 1 1 2

19 M. AMIRUDDIN 3 3 3 3 3

20 M. ARIF 1 2 1 2 2

Lampiran: VI.2

Page 101: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

No Nama Siswa Aktivitas yang Diamati

Ket 1 2 3 4 5

21 M. DWIFA SYUKRI FADLI 3 3 3 3 3

22 M. NUR FADLI 2 2 2 2 2

23 M. RYAN PRADANA 2 2 2 3 3

24 M. TEDDY PRATAMA 2 2 2 1 2

25 M. ZAKY HAKIM 4 3 4 3 3

26 MAILA FAIZA 2 3 3 3 3

27 MUHAMMAD YOGA 2 2 2 2 3

28 NURUL REZKI . D 1 2 1 2 2

29 QUEEN LAILA. Z 2 2 2 3 3

30 RAFIF MAHES 3 3 3 3 3

31 RAHMAD RAHARJA 3 3 3 3 3

32 RAHMATULLAH HIDAYAH 2 2 3 3 2

33 RENDI OKTA NANDI 3 3 3 3 3

34 RIDZKY CHAN 2 2 2 3 2

35 RIZKI YULIANSAH 2 2 2 2 2

36 RIZKI YUSPA RAMADHAN 3 3 3 4 3

37 RONI OKTAVIARDI 3 3 3 3 3

38 SYUKRI NOVALDO 2 2 2 3 3

39 TRI YULIANTI 3 3 3 3 3

40 VINA CARMILA 4 3 4 3 3

Jumlah 92 99 94 103 101

Persentase 57.50 61.88 58.75 64.38 63.13

Pekanbaru, 20 Maret 2012

Peneliti Observer

g Jelas D a r m i t a Titin Rositi, S.Pd NIM. 1055187011 NIP.

Mengetahui,

Kepala SDN 183 Tampan

Zulkifli, M.Pd

NIP. 19570720 197612 1001

Page 102: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : II/ II

Hari/ Tanggal : Selasa, 02 April 2012

Siklus/ Pertemuan : II/ I

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Materi Pelajaran : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

1. Siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing

2. Siswa mengamati lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi

pembelajaran

3. Masing-masing siswa dan dengan anggota kelompoknya mencari informasi

atau pengetahuan baru dari materi pembelajaran

4. Masing-masing siswa dan dengan anggota kelompoknya mengaplikasikan

materi pembelajaran dengan kehidupan nyata

5. Masing-masing kelompok membahas kembali materi pembelajaran dengan

anggota kelompoknya masing-masing dan mendiskusikannya dengan

kelompok belajar lain

No Nama Siswa Aktivitas yang Diamati

Ket 1 2 3 4 5

1 ADINDA 2 3 2 3 3

2 AJENG NUR OKTARIA. P 3 3 3 3 4

3 ANDRIAN MARULI 3 3 4 4 4

4 BUDI ARIO 3 3 3 3 4

5 CITRA MARLENI 4 4 4 4 4

6 ERMELIS SETIA HASANAH 2 3 3 3 3

7 FANI AFNI. D 3 3 4 4 4

8 FATTIYA NAHDA 2 2 3 2 3

9 IRFAN INDRA. P 4 4 4 3 4

10 JAKA PRATAMA 3 3 3 4 3

11 JEFRI MAULANA 4 4 4 4 4

12 JUWITA YOFI. S 3 3 2 4 3

13 KAPITA 3 3 3 4 4

14 KHAIRIL HIDAYAT 3 3 2 4 4

15 KURNIA BUDIARTI 3 2 2 3 3

16 LENA HARIANTI 4 3 3 4 4

17 LENI HARIANTI 4 3 3 4 4

18 LORENZA AULIA 3 2 2 3 3

19 M. AMIRUDDIN 4 4 4 4 4

20 M. ARIF 3 2 3 3 2

Lampiran: VI.3

Page 103: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

No Nama Siswa Aktivitas yang Diamati

Ket 1 2 3 4 5

21 M. DWIFA SYUKRI FADLI 4 4 3 4 4

22 M. NUR FADLI 3 3 2 3 3

23 M. RYAN PRADANA 4 3 4 4 4

24 M. TEDDY PRATAMA 3 3 3 3 3

25 M. ZAKY HAKIM 4 4 4 4 4

26 MAILA FAIZA 4 4 3 4 4

27 MUHAMMAD YOGA 3 3 3 3 3

28 NURUL REZKI . D 2 2 3 2 2

29 QUEEN LAILA. Z 3 3 4 4 4

30 RAFIF MAHES 4 4 4 4 4

31 RAHMAD RAHARJA 4 3 4 4 4

32 RAHMATULLAH HIDAYAH 3 3 3 3 3

33 RENDI OKTA NANDI 4 4 4 4 4

34 RIDZKY CHAN 3 3 4 4 3

35 RIZKI YULIANSAH 3 2 3 2 3

36 RIZKI YUSPA RAMADHAN 4 3 4 4 3

37 RONI OKTAVIARDI 4 3 4 4 4

38 SYUKRI NOVALDO 3 4 3 4 3

39 TRI YULIANTI 4 4 4 4 4

40 VINA CARMILA 4 4 4 4 4

Jumlah 133 126 131 142 141

Persentase 83.13 78.75 81.88 88.75 88.13

Pekanbaru, 02 April 2012

Peneliti Observer

g Jelas D a r m i t a Titin Rositi, S.Pd NIM. 1055187011 NIP.

Mengetahui,

Kepala SDN 183 Tampan

Zulkifli, M.Pd

NIP. 19570720 197612 1001

Page 104: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : II/ II

Hari/ Tanggal : Selasa, 10 April 2012

Siklus/ Pertemuan : II/ II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Materi Pelajaran : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

1. Siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing

2. Siswa mengamati lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi

pembelajaran

3. Masing-masing siswa dan dengan anggota kelompoknya mencari informasi

atau pengetahuan baru dari materi pembelajaran

4. Masing-masing siswa dan dengan anggota kelompoknya mengaplikasikan

materi pembelajaran dengan kehidupan nyata

5. Masing-masing kelompok membahas kembali materi pembelajaran dengan

anggota kelompoknya masing-masing dan mendiskusikannya dengan

kelompok belajar lain

No Nama Siswa Aktivitas yang Diamati

Ket 1 2 3 4 5

1 ADINDA 3 4 3 4 3

2 AJENG NUR OKTARIA. P 4 4 3 3 4

3 ANDRIAN MARULI 3 3 4 4 4

4 BUDI ARIO 3 4 4 3 4

5 CITRA MARLENI 4 4 4 4 4

6 ERMELIS SETIA HASANAH 3 3 3 3 3

7 FANI AFNI. D 4 4 4 4 4

8 FATTIYA NAHDA 2 3 3 2 3

9 IRFAN INDRA. P 4 4 4 4 4

10 JAKA PRATAMA 3 4 4 4 3

11 JEFRI MAULANA 4 4 4 4 4

12 JUWITA YOFI. S 3 3 4 4 4

13 KAPITA 4 3 4 4 4

14 KHAIRIL HIDAYAT 3 4 3 4 4

15 KURNIA BUDIARTI 3 4 3 3 3

16 LENA HARIANTI 4 4 4 4 4

17 LENI HARIANTI 4 4 4 4 4

18 LORENZA AULIA 3 3 3 4 3

19 M. AMIRUDDIN 4 4 4 4 4

20 M. ARIF 3 3 3 3 3

Lampiran: VI.4

Page 105: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

No Nama Siswa Aktivitas yang Diamati

Ket 1 2 3 4 5

21 M. DWIFA SYUKRI FADLI 4 4 4 4 4

22 M. NUR FADLI 3 4 3 4 3

23 M. RYAN PRADANA 4 4 4 4 4

24 M. TEDDY PRATAMA 3 3 4 3 4

25 M. ZAKY HAKIM 4 4 4 4 4

26 MAILA FAIZA 4 4 4 4 4

27 MUHAMMAD YOGA 4 3 4 4 3

28 NURUL REZKI . D 3 2 3 3 2

29 QUEEN LAILA. Z 3 4 4 4 4

30 RAFIF MAHES 4 4 4 4 4

31 RAHMAD RAHARJA 4 4 4 4 4

32 RAHMATULLAH HIDAYAH 3 4 3 4 3

33 RENDI OKTA NANDI 4 4 4 4 4

34 RIDZKY CHAN 3 4 4 4 4

35 RIZKI YULIANSAH 3 3 3 3 4

36 RIZKI YUSPA RAMADHAN 4 4 4 4 4

37 RONI OKTAVIARDI 4 4 4 4 4

38 SYUKRI NOVALDO 4 4 3 4 4

39 TRI YULIANTI 4 4 4 4 4

40 VINA CARMILA 4 4 4 4 4

Jumlah 141 148 147 150 148

Persentase 19.58 20.56 20.42 20.83 20.56

Pekanbaru, 10 April 2012

Peneliti Observer

g Jelas D a r m i t a Titin Rositi, S.Pd NIM. 1055187011 NIP.

Mengetahui,

Kepala SDN 183 Tampan

Zulkifli, M.Pd

NIP. 19570720 197612 1001

Page 106: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I DAN SIKLUS II

No Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II

I II III IV

1

Siswa bekerjasama

dengan anggota

kelompoknya masing-

masing

78 92 133 141

2

Siswa mengamati

lingkungan sekitar yang

berhubungan dengan

materi pembelajaran

82 99 126 148

3

Masing-masing siswa

dan dengan anggota

kelompoknya mencari

informasi atau

pengetahuan baru dari

materi pembelajaran

79 94 131 147

4

Masing-masing siswa

dan dengan anggota

kelompoknya

mengaplikasikan materi

pembelajaran dengan

kehidupan nyata

88 103 142 150

5

Masing-masing

kelompok membahas

kembali materi

pembelajaran dengan

anggota kelompoknya

masing-masing dan

mendiskusikannya

dengan kelompok belajar

lain

92 101 141 148

Jumlah 419 489 673 734

Persentase 53,385% 61,13% 84,13% 91,75%

Kategori Cukup Baik Sangat

Baik

Sangat

Baik

Lampiran: VI.5

Page 107: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

KISI-KISI SOAL SIKLUS PERTAMA

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Penerapan Soal

Kunci

Jawaban

Kognitif

C1 C2 C3 C4 C5 C6 Menghargai

Peranan Tokoh

Pejuang dan

Masyarakat

Dalam

Mempersiapkan

dan

Mempertahankan

Kemerdekaan

Indonesia

Menghargai

perjuangan para

tokoh dalam

mempertahankan

kemerdekaan

Menceritakan

perjuangan

bangsa

Indonesia dalam

mempertahankan

kemerdekaan

1. Siapa nama jenderal Inggris yang memimpin pendaratan di Jakarta pada peristiwa 10 Maret 1945 di Surabaya a. Sir Philip Christison b. Cristopher Colombus c. Raflessia d. Josh Bush

A √

2. Mengapa tentara Inggris mendarat di Indonesia pada tanggal 29 September 1945 di Surabaya adalah, untuk a. Melucuti senjata tentara Jepang b. Melakukan perdamaian dunia c. Menyerang kembali bangsa Indonesia d. Menguasai sebagian wilayah pulau Jawa

A √

3. Di bawah ini nama-nama tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia, sebagai berikut: 1) Ir. Soekarno 2) Mohammad Hatta 3) Suryadarma 4) Bungtomo 5) Jenderal Soedirman 6) Syarifuddin Prawiranegara

Klasifikasi dari nama-nama di atas, tiga tokoh yang ditahan Belanda pada saat agresi militer II, adalah a. 1, 2, dan 3 b. 3, 4, dan 5 c. 2, 3, dan 4 d. 4, 5, dan 6

A √

Lampiran: VII.1

Page 108: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

4. Sebutkan beberapa desakan Negara- Negara

Asia dari Agresi Militer Belanda II, kecuali

a. Pemerintah RI segera dikembalikan ke

Yogyakarta

b. Belanda segera ditarik mundur dari

Indonesia

c. Pemerintahan RI diharapkan meminta

bantuan kepada negara-negara Asia

dalam melakukan sengketa dengan

Belanda

d. a dan b benar

C √

5. Apa yang harus dilakukan bagi seorang

siswa dalam mengenang jasa dan perjuangan

para pahlawan

a. Mengisi kemerdekaan dan berdoa di

kuburan pahlawan seharian pada hari 10

November setiap tahunnya

b. Mengunjungi keluarganya dan

mengucapkan terima kasih atas

perjuangan yang telah dilakukan oleh

pahlawan

c. Mengisi kemerdekaan dengan belajar

sungguh-sungguh

d. Melanjutkan perjuangan pahlawan

dengan melakukan perlawanan terhadap

setiap bentuk penjajahan yang ada saat

ini

C √

6. Apa akhir dari perlawanan masyarakat

Surabaya terhadap tentara Inggris pada

tanggal 10 November 1945

a. Tentara Inggris berhasil diusir dari

Surabaya

b. Masyarakat Surabaya meraih

kemenangan

D √

Page 109: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

c. Markas tentara Inggris diusir dari

Surabaya

d. Markas Pertahanan Surabaya

dipindahkan ke Desa Lebaniwaras 7. Mengapa hari infantri diperingati setiap

tanggal 15 Desember oleh bangsa Indonesia a. Mengenang jasa dan perjuangan Kolonel

Soedirman dan pasukannya dalam mengusir tentara Inggris dari Ambarawa

b. Mengenang jasa dan perjuangan para ABRI dalam mengusir penjajahan di Indonesia

c. Mengenang jasa dan perjuangan Mohammad Toha dalam mengusir pasukan Belanda

d. Salah semua

A √

8. Dimanakah ibu kota PDRI yang dimandat oleh Soerkarno a. Surabaya c. Bukittinggi b. Jakarta d. Ambarawa

C √

9. Tuliskan salah satu isi peringatan pertama tentara sekutu dalam pertempuran Bandung Lautan Api a. Agar masyarakat Bandung tunduk

dengan sekutu b. Bagian utara kota Bandung harus

dikosongkan c. Bagian selatan kota Bandung menjadi

pangkalan militer sekutu d. Masyarakat Bandung harus

meninggalkan Bandung dalam waktu 2x24 jam

B √

10. Para ilmuan mengatakan bahwa bangsa Indonesia saat ini masih berada dalam kondisi terjajah. Sehingga, disimpulkan bahwa bangsa Indonesia belum merdeka. Berilah alasan kenapa bangsa Indonesia belum dikatakan merdeka dan masih dalam kondisi terjajah a. Karena bangsa Indonesia belum memiliki

kedaulatan sendiri

D √

Page 110: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

b. Karena masih banyaknya kemiskinan yang dialami oleh bangsa Indonesia

c. Karena masih banyaknya penganguran di masyarakat

d. Karena bangsa Indonesia masih dijajah dari segi politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan

11. Apa yang harus dilakukan dalam mengisi

kemerdekaan Indonesia

a. Mengisi kemerdekaan dengan

melanjutkan perjuangan para pahlawan

dengan melawan setiap penjajahan yang

ada

b. Mengisi kemerdekaan dengan belajar

santai dan malas

c. Mengisi kemerdekaan dengan tetap

bersemangat belajar dan tidak

memperhatikan prestasi yang akan

diraih

d. Mengisi pembangunan dengan belajar

sungguh dan meraih prestasi yang

gemilang

D √

12. Sebutkan berapa jumlah pasukan sekutu

yang dikerahkan dalam perlawanan 10

November 1945 di Surabaya

a. 90. 000 c. 10. 000

b. 11. 000 d. 12. 000

C √

13. Mengapa Komisi Tiga Negara (KTN)

dibentuk, adalah

a. Untuk mendamaikan perseteruan antara

Indonesia dengan Belanda

b. Untuk mengantisipasi masuknya Inggris

ke Indonesia

c. Untuk mengusi tentara Belanda dan

Inggris dari wilayah Indonesia

A √

Page 111: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

d. Untuk menyelesaikan berbagai

permasalahan yang dihadapi bangsa

Indonesia

14. Pada tanggal berapa hari pahlawan diperingati

a. 09 November c. 10 November b. 11 November d. 12 November

A √

15. Di bawah ini beberapa Negara di dunia 1. Indonesia 2. Inggris 3. Australia 4. Amerika 5. Beligia 6. Belanda 7. Malaysia Klasifikasikan beberapa Negara yang tergolong dalam KTN, adalah a. 1, 2, dan 3 c. 3, 4, dan 5 b. 5, 6, dan 7 d. 1, 4, dan 7

C √

16. Siapakah tokoh yang mendapatkan mandat dari Soekarno untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia a. Hamengkubuwono IX b. R. Abdul Kadir Widjojoatmodjo c. Mr. Syarifuddin Prawiranegara d. Drs. Mohammad Hatta

C √

17. NICA adalah singkatan dari a. Netherland Indies Company America b. Netherland Indies Club Administration c. Netherland Indies Civil Ambarawa d. Netherland Indies Civil Administration

D √

18. Dalam membentuk Komisi Tiga Negara (KTN), Australia adalah negara yang dipilih oleh

a. Indonesia b. Belanda c. Indonesia dan Belanda d. Mengusulkan sendiri

B √

Page 112: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

19. Siapakah pahlawan yang dikenal gugur dalam peristiwa 23 Maret 1946 a. Mohammad Haryono b. Mohommad Toha c. Mohammad Hamdan d. Mohammad Hasbullah

B √

20. Perjanjian Renville diprakarsai oleh a. KTN c. NICA b. KNIL d. PDRI

A √

Page 113: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

KISI-KISI SOAL SIKLUS KEDUA

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Penerapan Soal

Kunci

Jawaban

Kognitif

C1 C2 C3 C4 C5 Menghargai

Peranan Tokoh

Pejuang dan

Masyarakat Dalam

Mempersiapkan

dan

Mempertahankan

Kemerdekaan

Indonesia

Menghargai

perjuangan para

tokoh dalam

mempertahankan

kemerdekaan

Siswa dapat

Menghargai Jasa

Para Tokoh Dalam

Mempertahankan

Kemerdekaan

1. Perjanjian Room Royen disetujui di

Jakarta pada tanggal Sir Philip

Christison

a. 6 Mei 1949

b. 7 Mei 1949

c. 8 Mei 1949

d. 9 Mei 1949

B √

2. Mengapa Konferensi Meja Bundar

dilaksanakan

a. Sebagai usaha yang dilakukan

pemerintah Belanda ingin

menguasai Indonesia

b. Sebagai tindak lanjut dari

perjanjian Rum Royen yang

telah dilakukan

c. Seabagi usaha yang dilakukan

Indonesia untuk membuktikan

kegagalan pemerintah Belanda

untuk menguasai Indonesia

d. a, b, c salah semua

B √

3. Di bawah ini beberapa isi perjanjian

yang pernah dilakukan bangsa

Indonesia dengan pemerintah

Belanda, sebagai berikut:

1) Pemerintah Republik Indonesia

dikembalikan ke Yogyakarta

2) Menghentikan gerakan-gerakan

militer dan membebaskan

semua tahanan politik

C √

Lampiran: VII.2

Page 114: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

3) Indonesia menjadi Republik

Indonesia Serikat (RIS) dan

Belanda akan menyerahkan

kedaulatan kepada RIS pada

akhir bulan Desember 1949

4) RIS dan Belanda akan

tergabung dalam Uni Indonesia

dan Belanda

5) Irian Barat akan diserahkan

setahun setelah pengakuan

kedaulatan Belanda

Tunjukkanlah dari isi perjanjian di

atas yang tergolong ke dalam

perjanjian yang dihasilkan dari

KMB antara Indonesia dengan

Belanda:

a. 1, 2 dan 3

b. 2, 3 dan 4

c. 3, 4 dan 5

d. 1, 4 dan 5

4. Mengapa Konferensi Meja Bundar

antara Pemerintah Belanda dengan

Indonesia dilaksanakan, karena

a. Pemeritah Belanda ingin

mengakui kedaulatan bangsa

Indonesia

b. Keinginan bangsa Indonesia

agar diakui kedaulatannya oleh

pemerintah Belanda

c. Perdamaian yang ingin

dilakukan antara kedua negara,

yaitu Indonesia dan Belanda

B √

Page 115: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

d. Belanda ingin meninggalkan

bangsa Indonesia

5. Bagaimanakah pendapat anda bila

KMB antara Pemerintah Belanda

dengan bangsa Indonesia tidak

dilaksanakan

a. Kedaulatan bangsa Indonesia

tidak diakui pemerintah Belanda

b. Pemerintah Belanda

mendapatkan peringatan tegas

dari PBB

c. Pemerintah Belanda akan

diserang oleh bangsa Indonesia

sampai titik darah terakhir

d. Pemerintah Indonesia akan rela

dan menerima setiap penjajahan

yang ada

A √

6. Siapa tokoh dan utusan dari

Indonesia yang mengikuti upacara

sekaligus menandatangai

kesepakatan dalam pengakuan

kedaulatan antara Indonesia dengan

pemerintah Belanda:

a. H. Agussalim

b. Hamengkubuwono IX

c. Ir. Soekarno

d. Drs. Moh Hatta

D √

7. Carilah hubungan antara perjanjian

Rum Royen dengan Konferensi Meja

Bundar antara bangsa Indonesia

dengan pemerintah Belanda:

a. Konferensi Meja Bundar (KMB)

merupakan tindak lanjut dari

perjanjian Rum Royen

A √

Page 116: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

b. Konferensi Meja Bundar (KMB)

tidak memiliki hubungan sama

sekali dengan perjanjian Rum

Royen

c. Konferensi Meja Bundar (KMB)

merupakan perjanjian antara

pemerintahan Belanda dengan

bangsa Indonesia

d. Konferensi Meja Bundar (KMB)

merupakan perjanjian

kedaulatan antara Indoensia

dengan pemerintah Belanda

8. Kapan perjanjian Rum Royen

dilaksanakan c. 23 November 1949 d. 5 sampai 7 November 1949 e. 22 Juli sampai 1 November

1949 f. 23 Juli sampai 2 November

1949

D √

9. Sebutkan bukti kedaulatan yang

diakui pemerintahan Belanda atas

bangsa Indonesia:

a. Pemerintah Belanda diusir dari

wilayah Indonesia

b. Bangsa Indonesia mengadakan

syukuran bersama dengan

pemerintah Belanda

c. Bangsa Indonesia

memproklamasikan

kemerdekaannya

d. Dilakukannya upacara

penurunan bendera Belanda dan

dilanjutkan pengibaran bendera

Indonesia

D √

Page 117: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

10. Mengapa upacara pengakuan kedaulatan juga dilakukan di Indonesia a. Agar bangsa Indonesia

menerima kedaulatan yang sebenarnya

b. Agar kedaulatan yang diberikan pemerintah Belanda juga disaksikan oleh bangsa Indonesia

c. Agar pemerintah Belanda tidak kembali ke Indonesia

d. Agar bangsa Indonesia tidak menerima segala bentuk penjajahan

B √

11. Mengapa Ir. Soekarno mengirimkan mandat kepada Menteri Kemakmuran sebelum ia ditangkap pada tanggal 19 Desember 1948 a. Agar membentuk dan dan

memimpin PDRI

A √

b. Agar melancarkan serangan kepada Belanda

c. Agar bangsa Indonesia merapatkan barisan dalam melawan sekutu

d. Agar mengusir Belanda dari bumi Indonesia

12. Tujuan PDRI dibentuk adalah: a. Memimpin NKRI selama

penjajahan Belanda berlangsung

b. Memimpin NKRI dalam melawan setiap penjajahan yang ada

D √

Page 118: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

c. Membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia

d. Pemerintahan sementara NKRI selama Soerkarno dalam pengasingan

13. Di bawah ini beberapa syarat yang diajukan Pemerintah Belanda, untuk menghadiri undangan Belanda dalam Konferensi Meja Bunda di Den Haag, kecuali: a. Pengembalian kekuasaan RI

sebagai syarat mutlak untuk memulai perundingan

b. Kedudukan dan kewajiban Komisi PBB untuk Indonesia dalam membantu melaksanakan resolusi PBB tidak terganggu

c. Pengakuan terhadap kedaulatan Indonesia

d. a dan b benar

C √

14. Apa saja yang telah dilakukan Sri

Sultan Hamengkubuwono IX dalam

perjuangan mempertahankan

kemerdekaan Indonesia, kecuali::

a. Mengembalikan pemerintah RI

ke Yogyakarta

b. Turut berperan dalam proses

penandatanganan hasil

perjanjian KMB

c. Membantu TNI dalam

menyediakan Keraton

Yogyakarta untuk tempat

persembunyian

d. Salah semua

D √

Page 119: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

15. Tujuan Jenderal Soedirman diangkat menjadi Panglima Besar, adalah: c. Mengamankan NKRI d. Jasa dan perjuangan luar biasa

dalam memimpin secara gerilya e. Memimpin pasukan f. Perjuangan luar biasa

B √

16. Apa yang dilakukan Jendral Soedirman dalam memimpin pasukan TNI: a. Memimpin TNI dengan penuh

semangat b. Memimpin TNI dengan gerilya

melawan penjajah c. Memimpin TNI dalam

peperangan d. Memimpin TNI hingga akhir

hayatnya

B √

17. Tujuan dibentuk Kabinet Hatta, adalah

a. Menggalang persatuan nasional b. Menggalang persatuan di

kalangan TNI dan pejuang c. Melakukan pemberontakan di

Madiun d. Membentuk kabinet baru

A √

18. Mengapa Mohammad Hatta disebut sebagai Bapak Koperasi, karena: a. Berhasil memimpin koperasi di

tanah air b. Sukses dalam mensosialisasikan

koperasi kepada masyarakat c. Jasanya mempelopori lahirnya

koperasi di Indonesia d. a, b dan c salah semua

C √

Page 120: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

19. Apa yang harus dilakukan siswa dalam meneruskan perjuangan Bungtomo: a. Mengisi dan mempertahankan

kemerdekaan Indonesia b. Mengisi dan mempertahankan

kemerdekaan Indonesia dengan cara belajar sungguh-sungguh

c. Melawan setiap penjajahan yang ada

d. Tidak melakukan apa-apa

B √

20. Bung Tomo membangkitkan semangat para pejuang dengan a. Pidatonya b. Nyanyian c. Teriakan d. Senjata yang lengkap

A √

Page 121: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

SOAL ULANGAN HARIAN

SIKLUS PERTAMA

Hari/Tanggal : ...............................................

Nama Siswa : ...............................................

21. PETUNJUK

1. Waktu yang disediakan adalah 70 menit

2. Pilihlah jawaban di bawah ini!

22. SOAL-SOAL

2. Siapa nama jenderal Inggris yang memimpin pendaratan di Jakarta pada

peristiwa 10 Maret 1945 di Surabaya.....................

a. Sir Philip Christison c. Raflessia

b. Cristopher Colombus d. Josh Bush

3. Mengapa tentara Inggris mendarat di Indonesia pada tanggal 29 September

1945 di Surabaya adalah, untuk ....................

a. Melucuti senjata tentara Jepang

b. Melakukan perdamaian dunia

c. Menyerang kembali bangsa Indonesia

d. Menguasai sebagian wilayah pulau Jawa

4. Di bawah ini nama-nama tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia, sebagai

berikut:

1) Ir. Soekarno

2) Mohammad Hatta

3) Suryadarma

4) Bungtomo

5) Jenderal Soedirman

6) Syarifuddin Prawiranegara

Klasifikasi dari nama-nama di atas, tiga tokoh yang ditahan Belanda pada saat

agresi militer II, adalah ........................

a. 1, 2, dan 3 c. 2, 3, dan 4

b. 3, 4, dan 5 d. 4, 5, dan 6

5. Sebutkan beberapa desakan Negara- Negara Asia dari Agresi Militer Belanda

II, kecuali......................

a. Pemerintah RI segera dikembalikan ke Yogyakarta

b. Belanda segera ditarik mundur dari Indonesia

c. Pemerintahan RI diharapkan meminta bantuan kepada negara-negara Asia

dalam melakukan sengketa dengan Belanda

d. a dan b benar

Lampiran: VIII.1

Page 122: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

6. Apa yang harus dilakukan bagi seorang siswa dalam mengenang jasa dan

perjuangan para pahlawan ............................

a. Mengisi kemerdekaan dan berdoa di kuburan pahlawan seharian pada hari

10 November setiap tahunnya

b. Mengunjungi keluarganya dan mengucapkan terima kasih atas perjuangan

yang telah dilakukan oleh pahlawan

c. Mengisi kemerdekaan dengan belajar sungguh-sungguh

d. Melanjutkan perjuangan pahlawan dengan melakukan perlawanan

terhadap setiap bentuk penjajahan yang ada saat ini.

7. Apa akhir dari perlawanan masyarakat Surabaya terhadap tentara Inggris pada

tanggal 10 November 1945 ........................... a. Tentara Inggris berhasil diusir dari Surabaya b. Masyarakat Surabaya meraih kemenangan c. Markas tentara Inggris diusir dari Surabaya d. Markas Pertahanan Surabaya dipindahkan ke Desa Lebaniwaras

8. Mengapa hari infantri diperingati setiap tanggal 15 Desember oleh bangsa

Indonesia ...................

a. Mengenang jasa dan perjuangan Kolonel Soedirman dan pasukannya dalam

mengusir tentara Inggris dari Ambarawa

b. Mengenang jasa dan perjuangan para ABRI dalam mengusir penjajahan di

Indonesia

c. Mengenang jasa dan perjuangan Mohammad Toha dalam mengusir

pasukan Belanda

d. Salah semua 9. Dimanakah ibu kota PDRI yang dimandat oleh Soerkarno .................

a. Surabaya c. Bukittinggi b. Jakarta d. Ambarawa

10. Tuliskan salah satu isi peringatan pertama tentara sekutu dalam pertempuran

Bandung Lautan Api ...................

a. Agar masyarakat Bandung tunduk dengan sekutu

b. Bagian utara kota Bandung harus dikosongkan

c. Bagian selatan kota Bandung menjadi pangkalan militer sekutu

d. Masyarakat Bandung harus meninggalkan Bandung dalam waktu 2x24

jam

11. Para ilmuan mengatakan bahwa bangsa Indonesia saat ini masih berada dalam

kondisi terjajah. Sehingga, disimpulkan bahwa bangsa Indonesia belum

merdeka. Berilah alasan kenapa bangsa Indonesia belum dikatakan merdeka

dan masih dalam kondisi terjajah ..................

a. Karena bangsa Indonesia belum memiliki kedaulatan sendiri

b. Karena masih banyaknya kemiskinan yang dialami oleh bangsa Indonesia

c. Karena masih banyaknya penganguran di masyarakat

d. Karena bangsa Indonesia masih dijajah dari segi politik, ekonomi, sosial,

budaya dan pertahanan keamanan

Page 123: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

12. Apa yang harus dilakukan dalam mengisi kemerdekaan Indonesia....................

a. Mengisi kemerdekaan dengan melanjutkan perjuangan para pahlawan

dengan melawan setiap penjajahan yang ada

b. Mengisi kemerdekaan dengan belajar santai dan malas

c. Mengisi kemerdekaan dengan tetap bersemangat belajar dan tidak

memperhatikan prestasi yang akan diraih

d. Mengisi pembangunan dengan belajar sungguh dan meraih prestasi yang

gemilang

13. Sebutkan berapa jumlah pasukan sekutu yang dikerahkan dalam perlawanan

10 November 1945 di Surabaya ....................

a. 90.000 orang c. 10.0000 orang

b. 11.000 orang d. 12.000 orang

14. Mengapa Komisi Tiga Negara (KTN) dibentuk, adalah ..................

a. Untuk mendamaikan perseteruan antara Indonesia dengan Belanda

b. Untuk mengantisipasi masuknya Inggris ke Indonesia

c. Untuk mengusi tentara Belanda dan Inggris dari wilayah Indonesia

d. Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa

Indonesia

15. Pada tanggal berapa hari pahlawan diperingati ........................

a. 09 November c. 10 November

b. 11 November d. 12 November

16. Di bawah ini beberapa Negara di dunia:

1. Indonesia

2. Inggris

3. Australia

4. Amerika

5. Beligia

6. Belanda

7. Malaysia

Klasifikasikan beberapa Negara yang tergolong dalam KTN, adalah

a. 1, 2, dan 3 c. 3, 4, dan 5

b. 5, 6, dan 7 d. 1, 4, dan 7

17. Siapakah tokoh yang mendapatkan mandat dari Soekarno untuk membentuk

Pemerintah Darurat Republik Indonesia ................... a. Hamengkubuwono IX c. Mr. Syarifuddin Prawiranegara

b. R. Abdul Kadir Widjojoatmodjo d. Drs. Mohammad Hatta

18. NICA adalah singkatan dari ................. a. Netherland Indies Company America b. Netherland Indies Club Administration c. Netherland Indies Civil Ambarawa d. Netherland Indies Civil Administration

Page 124: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

19. Dalam membentuk Komisi Tiga Negara (KTN), Australia adalah negara yang dipilih oleh .................. a. Indonesia c. Indonesia dan Belanda b. Belanda d. Mengusulkan sendiri

20. Siapakah pahlawan yang dikenal gugur dalam peristiwa 23 Maret 1946 ..............

a. Mohammad Haryono c. Mohammad Hamdan

b. Mohommad Toha d. Mohammad Hasbullah

21. Perjanjian Renville diprakarsai oleh ................

a. KTN c. NICA

b. KNIL d. PDRI

Page 125: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

SOAL ULANGAN HARIAN

SIKLUS KEDUA

Hari/Tanggal : ...............................................

Nama Siswa : ...............................................

23. PETUNJUK

3. Waktu yang disediakan adalah 70 menit

4. Pilihlah jawaban di bawah ini!

24. SOAL-SOAL

1. Perjanjian Room Royen disetujui di Jakarta pada tanggal ............................... a. 6 Mei 1949 c. 8 Mei 1949 b. 7 Mei 1949 d. 9 Mei 1949

2. Mengapa Konferensi Meja Bundar dilaksanakan ....................

a. Sebagai usaha yang dilakukan pemerintah Belanda ingin menguasai Indonesia

b. Sebagai tindak lanjut dari perjanjian Rum Royen yang telah dilakukan c. Seabagi usaha yang dilakukan Indonesia untuk membuktikan kegagalan

pemerintah Belanda untuk menguasai Indonesia d. a, b, c salah semua

3. Di bawah ini beberapa isi perjanjian yang pernah dilakukan bangsa Indonesia

dengan pemerintah Belanda, sebagai berikut: 6) Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta 7) Menghentikan gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan

politik 8) Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan

menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir bulan Desember 1949 9) RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia dan Belanda 10) Irian Barat akan diserahkan setahun setelah pengakuan kedaulatan

Belanda Tunjukkanlah dari isi perjanjian di atas yang tergolong ke dalam perjanjian yang dihasilkan dari KMB antara Indonesia dengan Belanda ............

a. 1, 2 dan 3 c. 3, 4 dan 5 b. 2, 3 dan 4 d. 1, 4 dan 5

4. Mengapa Konferensi Meja Bundar antara Pemerintah Belanda dengan Indonesia dilaksanakan, karena ..................... a. Pemeritah Belanda ingin mengakui kedaulatan bangsa Indonesia b. Keinginan bangsa Indonesia agar diakui kedaulatannya oleh pemerintah

Belanda c. Perdamaian yang ingin dilakukan antara kedua negara, yaitu Indonesia dan

Belanda d. Belanda ingin meninggalkan bangsa Indonesia

Lampiran: VIII.2

Page 126: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

5. Bagaimanakah pendapat anda bila KMB antara Pemerintah Belanda dengan

bangsa Indonesia tidak dilaksanakan ..............................

a. Kedaulatan bangsa Indonesia tidak diakui pemerintah Belanda

b. Pemerintah Belanda mendapatkan peringatan tegas dari PBB

c. Pemerintah Belanda akan diserang oleh bangsa Indonesia sampai titik

darah terakhir

d. Pemerintah Indonesia akan rela dan menerima setiap penjajahan yang ada

6. Siapa tokoh dan utusan dari Indonesia yang mengikuti upacara sekaligus

menandatangai kesepakatan dalam pengakuan kedaulatan antara Indonesia

dengan pemerintah Belanda

a. H. Agussalim c. Ir. Soekarno

b. Sri Sultan Hamengkubuwono IX d. Drs. Moh. Hatta

7. Carilah hubungan antara perjanjian Rum Royen dengan Konferensi Meja

Bundar antara bangsa Indonesia dengan pemerintah Belanda ......................

a. Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan tindak lanjut dari perjanjian

Rum Royen

b. Konferensi Meja Bundar (KMB) tidak memiliki hubungan sama sekali

dengan perjanjian Rum Royen

c. Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan perjanjian antara

pemerintahan Belanda dengan bangsa Indonesia

d. Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan perjanjian kedaulatan antara

Indoensia dengan pemerintah Belanda

8. Kapan perjanjian Rum Royen dilaksanakan ......................

a. 23 November 1949 c. 22 Juli sampai 1 November 1949

b. 5 sampai 7 November 1949 d. 23 Juli sampai 2 November 1949

9. Sebutkan bukti kedaulatan yang diakui pemerintahan Belanda atas bangsa

Indonesia ................

a. Pemerintah Belanda diusir dari wilayah Indonesia

b. Bangsa Indonesia mengadakan syukuran bersama dengan pemerintah

Belanda

c. Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya

d. Dilakukannya upacara penurunan bendera Belanda dan dilanjutkan

pengibaran bendera Indonesia

10. Mengapa upacara pengakuan kedaulatan juga dilakukan di Indonesia ..............

a. Agar bangsa Indonesia menerima kedaulatan yang sebenarnya

b. Agar kedaulatan yang diberikan pemerintah Belanda juga disaksikan oleh

bangsa Indonesia

c. Agar pemerintah Belanda tidak kembali ke Indonesia

d. Agar bangsa Indonesia tidak menerima segala bentuk penjajahan

Page 127: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

11. Mengapa Ir. Soekarno mengirimkan mandat kepada Menteri Kemakmuran sebelum ia ditangkap pada tanggal 19 Desember 1948 .................... e. Agar membentuk dan memimpin PDRI f. Agar melancarkan serangan kepada Belanda g. Agar bangsa Indonesia merapatkan barisan dalam melawan sekutu h. Agar mengusir Belanda dari bumi Indonesia

12. Tujuan PDRI dibentuk adalah .................

a. Memimpin NKRI selama penjajahan Belanda berlangsung b. Memimpin NKRI dalam melawan setiap penjajahan yang ada c. Pemerintah Darurat Republik Indonesia d. Pemerintahan sementara NKRI selama Soerkarno dalam pengasingan

13. Di bawah ini beberapa syarat yang diajukan Pemerintah Belanda, untuk

menghadiri undangan Belanda dalam Konferensi Meja Bunda di Den Haag, kecuali: e. Pengembalian kekuasaan RI sebagai syarat mutlak untuk memulai

perundingan f. Kedudukan dan kewajiban Komisi PBB untuk Indonesia dalam membantu

melaksanakan resolusi PBB tidak terganggu g. Pengakuan terhadap kedaulatan Indonesia h. a dan b benar

14. Apa saja yang telah dilakukan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam

perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, kecuali .................... a. Mengembalikan pemerintah RI ke Yogyakarta b. Turut berperan dalam proses penandatanganan hasil perjanjian KMB c. Membantu TNI dalam menyediakan Keraton Yogyakarta untuk tempat

persembunyian d. Salah semua

15. Tujuan Jenderal Soedirman diangkat menjadi Panglima Besar TKR, adalah

sebagai berikut ................... g. Mengamankan NKRI h. Jasa dan perjuangan luar biasa dalam memimpin secara gerilya i. Melawan setiap penjajahan j. Memimpin pasukan

16. Apa yang dilakukan Jendral Soedirman dalam memimpin pasukan TNI .................

a. Memimpin TNI dengan penuh semangat b. Memimpin TNI dengan gerilya melawan penjajah c. Memimpin TNI dalam peperangan d. Memimpin TNI hingga akhir hayatnya

17. Tujuan dibentuk Kabinet Hatta, adalah .....................

a. Menggalang persatuan nasional b. Menggalang persatuan di kalangan TNI dan pejuang c. Melakukan pemberontakan di Madiun d. Membentuk kabinet baru

Page 128: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

18. Mengapa Mohammad Hatta disebut sebagai Bapak Koperasi, karena ...............

a. Berhasil memimpin koperasi di tanah air

b. Sukses dalam mensosialisasikan koperasi kepada masyarakat

c. Jasanya mempelopori lahirnya koperasi di Indonesia

d. a, b dan c salah semua

19. Apa yang harus dilakukan siswa dalam meneruskan perjuangan Bungtomo ...........

a. Mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

b. Mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan cara belajar

sungguh-sungguh

c. Melawan setiap penjajahan yang ada

d. Tidak melakukan apa-apa

20. Bung Tomo membangkitkan semangat para pejuang dengan .........................

a. Pidatonya c. Teriakan

b. Nyanyian d. Senjata yang lengkap

Selamat Bekerja, Semoga Sukses

Page 129: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN

SIKLUS PERTAMA

NO JAWABAN SKOR

1 A 5

2 A 5

3 A 5

4 C 5

5 C 5

6 D 5

7 A 5

8 C 5

9 B 5

10 D 5

11 D 5

12 C 5

13 A 5

14 A 5

15 C 5

16 C 5

17 D 5

18 B 5

19 B 5

20 A 5

JUMLAH SKOR 100

Lampiran: IX.1

Page 130: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN

SIKLUS KEDUA

NO JAWABAN SKOR

1 B 5

2 B 5

3 C 5

4 B 5

5 A 5

6 D 5

7 A 5

8 D 5

9 D 5

10 B 5

11 A 5

12 D 5

13 C 5

14 D 5

15 B 5

16 B 5

17 A 5

18 C 5

19 B 5

20 A 5

JUMLAH SKOR 100

Lampiran: IX.2

Page 131: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

SKOR DASAR HASIL BELAJAR SISWA

No Nama Siswa Skor Dasar Ket

1 ADINDA 60 Tuntas

2 AJENG NUR OKTARIA. P 40 Tidak Tuntas

3 ANDRIAN MARULI 75 Tuntas

4 BUDI ARIO 50 Tidak Tuntas

5 CITRA MARLENI 80 Tuntas

6 ERMELIS SETIA HASANAH 20 Tidak Tuntas

7 FANI AFNI. D 55 Tidak Tuntas

8 FATTIYA NAHDA 10 Tidak Tuntas

9 IRFAN INDRA. P 80 Tuntas

10 JAKA PRATAMA 55 Tidak Tuntas

11 JEFRI MAULANA 75 Tuntas

12 JUWITA YOFI. S 70 Tuntas

13 KAPITA 65 Tuntas

14 KHAIRIL HIDAYAT 35 Tidak Tuntas

15 KURNIA BUDIARTI 35 Tidak Tuntas

16 LENA HARIANTI 85 Tuntas

17 LENI HARIANTI 85 Tuntas

18 LORENZA AULIA 50 Tidak Tuntas

19 M. AMIRUDDIN 70 Tuntas

20 M. ARIF 45 Tidak Tuntas

21 M. DWIFA SYUKRI FADLI 80 Tuntas

22 M. NUR FADLI 70 Tuntas

23 M. RYAN PRADANA 45 Tidak Tuntas

24 M. TEDDY PRATAMA 55 Tidak Tuntas

25 M. ZAKY HAKIM 85 Tuntas

26 MAILA FAIZA 70 Tuntas

27 MUHAMMAD YOGA 85 Tuntas

28 NURUL REZKI . D 15 Tidak Tuntas

29 QUEEN LAILA. Z 50 Tidak Tuntas

30 RAFIF MAHES 65 Tuntas

31 RAHMAD RAHARJA 80 Tuntas

32 RAHMATULLAH HIDAYAH 55 Tidak Tuntas

33 RENDI OKTA NANDI 70 Tuntas

34 RIDZKY CHAN 55 Tidak Tuntas

35 RIZKI YULIANSAH 60 Tuntas

36 RIZKI YUSPA RAMADHAN 85 Tuntas

37 RONI OKTAVIARDI 85 Tuntas

38 SYUKRI NOVALDO 80 Tuntas

39 TRI YULIANTI 70 Tuntas

40 VINA CARMILA 65 Tuntas

Jumlah 2,465

Rata-Rata 61.63

Jumlah Siswa yang Tuntas 23 57.50

Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 17 42.50

Ketuntasan Klasikal Tidak Tuntas

Lampiran: X.1

Page 132: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

SKOR NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS I

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 ADINDA 80 Tuntas

2 AJENG NUR OKTARIA. P 85 Tuntas

3 ANDRIAN MARULI 75 Tuntas

4 BUDI ARIO 85 Tuntas

5 CITRA MARLENI 95 Tuntas

6 ERMELIS SETIA HASANAH 50 Tidak Tuntas

7 FANI AFNI. D 95 Tuntas

8 FATTIYA NAHDA 25 Tidak Tuntas

9 IRFAN INDRA. P 90 Tuntas

10 JAKA PRATAMA 80 Tuntas

11 JEFRI MAULANA 100 Tuntas

12 JUWITA YOFI. S 70 Tuntas

13 KAPITA 85 Tuntas

14 KHAIRIL HIDAYAT 85 Tuntas

15 KURNIA BUDIARTI 55 Tidak Tuntas

16 LENA HARIANTI 90 Tuntas

17 LENI HARIANTI 90 Tuntas

18 LORENZA AULIA 50 Tidak Tuntas

19 M. AMIRUDDIN 100 Tuntas

20 M. ARIF 45 Tidak Tuntas

21 M. DWIFA SYUKRI FADLI 95 Tuntas

22 M. NUR FADLI 85 Tuntas

23 M. RYAN PRADANA 90 Tuntas

24 M. TEDDY PRATAMA 85 Tuntas

25 M. ZAKY HAKIM 100 Tuntas

26 MAILA FAIZA 95 Tuntas

27 MUHAMMAD YOGA 90 Tuntas

28 NURUL REZKI . D 35 Tidak Tuntas

29 QUEEN LAILA. Z 90 Tuntas

30 RAFIF MAHES 95 Tuntas

31 RAHMAD RAHARJA 95 Tuntas

32 RAHMATULLAH HIDAYAH 65 Tuntas

33 RENDI OKTA NANDI 95 Tuntas

34 RIDZKY CHAN 90 Tuntas

35 RIZKI YULIANSAH 60 Tuntas

36 RIZKI YUSPA RAMADHAN 95 Tuntas

37 RONI OKTAVIARDI 95 Tuntas

38 SYUKRI NOVALDO 90 Tuntas

39 TRI YULIANTI 95 Tuntas

40 VINA CARMILA 100 Tuntas

Jumlah 3,270

Rata-Rata 81.75

Lampiran: X.2

Page 133: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

SKOR NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS II

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 ADINDA 85 Tuntas

2 AJENG NUR OKTARIA. P 90 Tuntas

3 ANDRIAN MARULI 90 Tuntas

4 BUDI ARIO 90 Tuntas

5 CITRA MARLENI 95 Tuntas

6 ERMELIS SETIA HASANAH 75 Tuntas

7 FANI AFNI. D 95 Tuntas

8 FATTIYA NAHDA 80 Tuntas

9 IRFAN INDRA. P 90 Tuntas

10 JAKA PRATAMA 85 Tuntas

11 JEFRI MAULANA 100 Tuntas

12 JUWITA YOFI. S 75 Tuntas

13 KAPITA 85 Tuntas

14 KHAIRIL HIDAYAT 90 Tuntas

15 KURNIA BUDIARTI 85 Tuntas

16 LENA HARIANTI 90 Tuntas

17 LENI HARIANTI 90 Tuntas

18 LORENZA AULIA 80 Tuntas

19 M. AMIRUDDIN 100 Tuntas

20 M. ARIF 80 Tuntas

21 M. DWIFA SYUKRI FADLI 100 Tuntas

22 M. NUR FADLI 90 Tuntas

23 M. RYAN PRADANA 90 Tuntas

24 M. TEDDY PRATAMA 95 Tuntas

25 M. ZAKY HAKIM 100 Tuntas

26 MAILA FAIZA 95 Tuntas

27 MUHAMMAD YOGA 90 Tuntas

28 NURUL REZKI . D 70 Tuntas

29 QUEEN LAILA. Z 90 Tuntas

30 RAFIF MAHES 100 Tuntas

31 RAHMAD RAHARJA 95 Tuntas

32 RAHMATULLAH HIDAYAH 90 Tuntas

33 RENDI OKTA NANDI 95 Tuntas

34 RIDZKY CHAN 95 Tuntas

35 RIZKI YULIANSAH 90 Tuntas

36 RIZKI YUSPA RAMADHAN 100 Tuntas

37 RONI OKTAVIARDI 95 Tuntas

38 SYUKRI NOVALDO 90 Tuntas

39 TRI YULIANTI 95 Tuntas

40 VINA CARMILA 100 Tuntas

Jumlah 3,615

Rata-Rata 90.38

Lampiran: X.3

Page 134: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V.A

Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Pekanbaru

No Nama Siswa Jenis

Kelamin

Skor

Dasar

Ketuntasan

Individu

Ulangan

Harian I

Ketuntasan

Individu

Ulangan

Harian

II

Ketuntasan

Individu

1 ADINDA P 60 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas

2 AJENG NUR OKTARIA. P P 40 Tidak Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas

3 ANDRIAN MARULI L 75 Tuntas 75 Tuntas 90 Tuntas

4 BUDI ARIO L 50 Tidak Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas

5 CITRA MARLENI P 80 Tuntas 95 Tuntas 95 Tuntas

6 ERMELIS SETIA HASANAH P 20 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas 75 Tuntas

7 FANI AFNI. D P 55 Tidak Tuntas 95 Tuntas 95 Tuntas

8 FATTIYA NAHDA P 10 Tidak Tuntas 25 Tidak Tuntas 80 Tuntas

9 IRFAN INDRA. P L 80 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas

10 JAKA PRATAMA L 55 Tidak Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas

11 JEFRI MAULANA L 75 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas

12 JUWITA YOFI. S P 70 Tuntas 70 Tuntas 75 Tuntas

13 KAPITA P 65 Tuntas 85 Tuntas 85 Tuntas

14 KHAIRIL HIDAYAT L 35 Tidak Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas

15 KURNIA BUDIARTI P 35 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas 85 Tuntas

16 LENA HARIANTI P 85 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas

17 LENI HARIANTI P 85 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas

18 LORENZA AULIA P 50 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas 80 Tuntas

19 M. AMIRUDDIN L 70 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas

20 M. ARIF L 45 Tidak Tuntas 45 Tidak Tuntas 80 Tuntas

21 M. DWIFA SYUKRI FADLI L 80 Tuntas 95 Tuntas 100 Tuntas

Lampiran: X.4

Page 135: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

No Nama Siswa Jenis

Kelamin

Skor

Dasar

Ketuntasan

Individu

Ulangan

Harian I

Ketuntasan

Individu

Ulangan

Harian

II

Ketuntasan

Individu

22 M. NUR FADLI L 70 Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas

23 M. RYAN PRADANA L 45 Tidak Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas

24 M. TEDDY PRATAMA L 55 Tidak Tuntas 85 Tuntas 95 Tuntas

25 M. ZAKY HAKIM L 85 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas

26 MAILA FAIZA P 70 Tuntas 95 Tuntas 95 Tuntas

27 MUHAMMAD YOGA L 85 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas

28 NURUL REZKI . D P 15 Tidak Tuntas 35 Tidak Tuntas 70 Tuntas

29 QUEEN LAILA. Z P 50 Tidak Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas

30 RAFIF MAHES L 65 Tuntas 95 Tuntas 100 Tuntas

31 RAHMAD RAHARJA L 80 Tuntas 95 Tuntas 95 Tuntas

32 RAHMATULLAH HIDAYAH L 55 Tidak Tuntas 65 Tuntas 90 Tuntas

33 RENDI OKTA NANDI L 70 Tuntas 95 Tuntas 95 Tuntas

34 RIDZKY CHAN L 55 Tidak Tuntas 90 Tuntas 95 Tuntas

35 RIZKI YULIANSAH L 60 Tuntas 60 Tuntas 90 Tuntas

36 RIZKI YUSPA RAMADHAN L 85 Tuntas 95 Tuntas 100 Tuntas

37 RONI OKTAVIARDI L 85 Tuntas 95 Tuntas 95 Tuntas

38 SYUKRI NOVALDO L 80 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas

39 TRI YULIANTI P 70 Tuntas 95 Tuntas 95 Tuntas

40 VINA CARMILA P 65 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas

Jumlah Siswa yang Tuntas 23 57.50 34 85.00 40 100.00

Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 16 42.50 6 15.00 0 -

Ketuntasan Klasikal Tidak Tuntas Tuntas Tuntas

Page 136: Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas v.a Sekolah Dasar Negeri 183 Tampan Kota Pekanbaru

DOKUMENTASI AKTIVITAS PEMBELAJARAN CTL DI KELAS V.A

SEKOLAH DASAR NEGERI 183 TAMPAN PEKANBARU

Dok. 3: Siswa Menjelaskan Hasil Temuannya

Dok. 4: Observer Mengamati Aktivitas Pembelajaran

Dok. 1: Guru Menjelaskan Pembelajaran Dokumentasi 2: Guru membimbing siswa

mengamati

LAMPIRAN. XI