PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY...

170
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 3 BINTAN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh : FEBRY SAFITRI NIM 150384202010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2019

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY

INTELLECTUALLY REPETITION PADA MATERI ARITMATIKA

SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI

MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 3 BINTAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh :

FEBRY SAFITRI

NIM 150384202010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2019

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

i

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

ii

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

iii

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

1. “Jangan katakan pada Allah aku punya masalah besar, tapi katakan pada

masalah aku punya Allah yang maha besar.” (Ali bin Abi Thalib)

2. “Setiap orang itu jenius. Tetapi jika Anda menilai seekor ikan dari

kemampuannya memanjat pohon, ia akan percaya seumur hidupnya bahwa ia

itu bodoh.” (Albert Einstein)

3. “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya

bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari

sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya

kepada Tuhan mu lah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah, 6-8)

Karya ini kupersembahkan untuk:

Mama, Papa yang tercinta terkasih dan tersayang yang selalu memberikan

curahan kasih sayang yang selalu melebihi batas pikiranku, keinginanku dan

melebihi batas kebutuhanku, telah membimbing kesuksesan dan

keberhasilanku serta membimbingku ke jalan Allah SWT.

Adikku yang tercinta, terkasih dan tersayang.

Orang terdekatku yang setiap hari selalu video call untuk memberiku

motivasi

Teman-temanku seangkatan 2015 yang telah memberiku motivasi.

Agama, Negara dan Almamaterku.....

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan hidayah, taufiq, dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition Pada Materi Aritmatika Sosial Untuk

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik Kelas VII

SMP Negeri 3 Bintan” dengan baik.

Dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang terkait, yang telah membantu, baik dalam penelitian

maupun dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan

kepada:

1. Mama, Papa dan Adik beserta keluarga besar yang senantiasa memberikan

dorongan, baik materi maupun moril serta selalu mendoakan untuk

kesuksesan penulis.

2. Bapak Prof. DR. Syafsir Akhlus, M.Sc selaku Rektor Universitas Maritim

Raja Ali Haji

3. Bapak Dr. H. Abdul Malik, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji.

4. Bapak Febrian, S.Pd.,M.Sc selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Maritim Raja Ali Haji.

5. Ibu Dra. Linda Rosmery T., M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah

berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

vi

6. Ibu Dr. Nur Izzati S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah

berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Okta Alpindo, M.Pd, Ibu Zulfia Desnovita, S.Pd, Ibu Delima K

Sihombing, S.Pd yang memvalidasi instrument peneliti.

8. Bapak Syamsul M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Bintan yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari semua pihak demi melengkapi kekurangan dan

memperbaiki segala kesalahan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi banyak pihak

dan semoga kita semua mendapat syafaat-Nya. Amin Ya Rabbal Alamin.

Tanjungpinang, 31 Juli 2019

Penulis

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

vii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 6

D. Batasan Masalah………………………………………………………..…… ... 7

E. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 7

F. Definisi Operasional ........................................................................................ 8

1. Model pembelajaran auditory intellectually repetition .................................... 8

2. Kemampuan komunikasi matematis .................................................................. 9

BAB II.KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori .............................................................................................. 10

1. Model pembelajaran auditory intellectually repetition .................................. 10

2. Kemampuan komunikasi matematis ................................................................ 16

B. Studi Relevan ................................................................................................ 19

C. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 22

D. Hipotesis ........................................................................................................ 25

BAB III.METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................ 26

B. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 26

1. Populasi ..................................................................................................... 26

2. Sampel ...................................................................................................... 26

C. Jenis Penelitian .............................................................................................. 27

D. Rancangan Penelitian ..................................................................................... 28

E. Prosedur Penelitian………………………….………………………………….……29

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 30

1. Metode Observasi ...................................................................................... 30

2. Metode Tes ................................................................................................ 30

G. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 32

1. Instrumen Utama ....................................................................................... 32

2. Instrumen Pendukung ............................................................................... 41

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

viii

H. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 41

1. Tes Kemampuan Komunikasi .................................................................... 41

2. Keterlaksanaan Model Pembelajaran AIR ....................................................... 44

I. Jadwal Penelitian ........................................................................................... 45

J. Overview Data………………………………………...................................................................46

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................47

A. Deskripsi Keterlaksanaan Pembelajaran AIR......................................................48

B. Hasil Penelitian…………………………………………………………………………….…..…………………… 50

C. Pembahasan………………………………………………………..….……….……..55

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 58

A. Kesimpulan …..........................……………......................................................................58

B. Implikasi..………………............................……..................................................................58

C. Saran..………………..................................……...................................................................59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 60

LAMPIRAN.................................................................................................................63

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik

...................................................................................................... .....................30

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Soal Pretest dan Posttest ....................................... 35

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas ……………………...……………………………….36

Tabel 3.4 Kriteria Indeks Kesukaran Soal ……………………………………….….38

Tabel 3.5 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Pretest ………………………...…………..38

Tabel 3.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Posttest ................................................. 38

Tabel 3.7 Kriteria Indeks Kesukaran Soal .......................................................... 38

Tabel 3.8 Hasil Uji Daya Pembeda Prestest ....................................................... 40

Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Posttest ....................................................... 40

Tabel 3.10 Interpretasikan Koefisien Daya Pembeda .......................................... 40

Tabel 3.11 Interpetasi Indeks Gain ..................................................................... 42

Tabel 3.12 Waktu Pelaksanaan Peneltian Tahun 2019 ........................................ 45

Tabel 3.13 Overview Data ................................................................................. 46

Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 49

Tabel 4.2 Deskripsi Data Kemampuan Komunikasi Matematis .......................... 50

Tabel 4.3 Hasil uji normalitas data N-gain kemampuan komunikasi

matematis dan kelas eksperimen dan kelas kontrol …………...……...........…….…52

Tabel 4.4 Hasil uji homogenitas varians data N-gain kemampuan komunikasi

matematis peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.................................53

Tabel 4.5 Hasil uji hipotesis menggunakan uji Independent Sample T-Test ........ 55

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ........................................................................... 24

Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................................ 28

Gambar 4.1 Diskusi Kelompok Membahas LKS……………………………...……50

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Identitas Sampel Penelitian Kelas Ekperimen .............................. 62

Lampiran 2. Identitas Sampel Penelitian Kelas Kontrol ................................... 64

Lampiran 3. Identitas Sampel Penelitian Kelas Uji Coba ................................. 66

Lampiran 4. Silabus (mini) Eksperimen .......................................................... 68

Lampiran 5. Silabus (mini) Kontrol ................................................................. 69

Lampiran 6. RPP Kelas Eksperimen ................................................................ 70

Lampiran 7. RPP Kelas Kontrol ...................................................................... 76

Lampiran 8. LKS Arimatikas Sosial Pert. 1 ..................................................... 82

Lampiran 9. LKS Arimatikas Sosial Pert. 2 ..................................................... 86

Lampiran 10. Kisi Kisi Pretest ........................................................................ 89

Lampiran 11. Kisi Kisi Postest ........................................................................ 91

Lampiran 12. Soal Pretest Kemampuan Komunikasi Matematis ...................... 93

Lampiran 13. Soal Posttest Kemampuan Komunikasi Matematis .................... 95

Lampiran 14. Kunci Jawaban Soal Pretest ...................................................... 97

Lampiran 15. Kunci Jawaban Soal Posttest ..................................................... 100

Lampiran 16. Rubrik Penilaian Instrumen Pretest dan Posttest

....................................................................................................................... 103

Lampiran 17. Data Hasil Gain Ternormalisasi Kelompok Kelas Eksperimen

....................................................................................................................... 105

Lampiran 18. Data Hasil Gain Ternormalisasi Kelompok Kelas Kontrol ......... 107

Lampiran 19. Data Nilai Peserta Didik Kelompok Kelas Eksperimen .............. 109

Lampiran 20. Data Nilai Peserta Didik Kelompok Kelas Kontrol .................... 111

Lampiran 21. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kelas Uji Coba………….…..113

Lampiran 22. Hasil Uji Tingkat Kesukaran………………………………….…….115

Lampiran 23. Hasil Uji Daya Pembeda…………………………………………… 117

Lampiran 24. Hasil Uji Normalitas & Hasil Uji Homogenitas…………………..119

Lampiran 25. Hasil Uji Hipotesis……………………………………………….…..120

Lampiran 26. Lembar Validasi Instrumen Pretest Kemampuan Komunikasi

Matematis ....................................................................................................... 121

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

xii

Lampiran 27. Lembar Validasi Instrumen Postest Kemampuan Komunikasi

Matematis ....................................................................................................... 125

Lampiran 28. Lembar Validasi RPP Kelas Eksperimen ................................... 129

Lampiran 29. Lembar Validasi RPP Kelas Kontrol ......................................... 133

Lampiran 30. Lembar Validasi LKS ................................................................ 137

Lampiran 31. Lembar Validasi Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Matematika Kegiatan Guru dan Peserta Didik ................................................ 141

Lampiran 32. Lembar Validasi Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Matematika Menggunakan Model Pembelajaran AIR Pert.I ............................ 145

Lampiran 33. Lembar Validasi Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Matematika Menggunakan Model Pembelajaran AIR Pert.II ........................... 148

Lampiran 34. Dokumentasi………………………….…………………………...….151

Lampiran 35. Surat Rekomendasi Penelitian ................................................... 153

Lampiran 36. Surat Hasil Penelitian ................................................................ 154

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

xiii

ABSTRAK

Safitri, Febry. 2019. Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition Pada Materi Aritmatika Sosial Untuk meningkatkan Kemampuan

Komunikasi Matematis Peserta Didik kelas VII SMP Negeri 3 Bintan,

Skripsi. Tanjungpinang: Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Pembimbing I: Dra. Linda Rosmery Tambunan., M.Si. Pembimbing II: Dr

Nur Izzati, S.Pd., M.Si

Kata Kunci: auditory intellectually repetition, kemampuan komunikasi

matematis

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan

komunikasi matematis peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition di kelas VII SMP Negeri 3 Bintan dengan

desain Pretest-Posttest Control Group Design, populasi yang digunakan adalah

seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Bintan Tahun Ajaran 2018/2019

yang terdiri dari 7 kelas. Penelitian ini mengambil dua kelas sampel yang diambil

dengan menggunakan teknik acak kelas, didapatkan kelas VII A sebagai kelas

ekperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data

menggunakan tes kemampuan komunikasi matematis yang berbentuk essay dan

observasi. Hasil rata-rata N-gain kelas eksperimen sebesar 1,009555 dan kelas

kontrol 0,701407. Hasil sig.(2-tailed) pada uji independent t-test menunjukkan

hasil sebesar 0,008 dengan α = 0,05, karena menggunakan uji satu pihak yaitu

pihak kanan maka berdasrkan kriteria x nilai sig. (2-tailed) ≤ α H0 ditolak.

Sehingga 0,004 ≤ 0,05 yang berarti bahwa terjadi penolakan H0 dan terima H1.

Jadi dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis

peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Bintan melalui model pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition lebih tinggi dibandingkan peningkatan

kemampuan komunikasi matematis yang mendapatkan pembelajaran melalui

pembelajaran konvensional.

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

xiv

ABSTRACT

Safitri, Febry. 2019. Implementation of the Aplication of Learning Model

Auditory Intellectually Repetition to Arithmetical Social Learning to

Improve Mathematical Communication Component of Grade VII SMP

Negeri 3 Bintan, Thesis. Tanjungpinang: Department of Mathematics

Education, Faculty of Teacher Training and Education, Raja Ali Haji

Maritime University. Counselor I: Dra. Linda Rosmery Tambunan., M.Si.

Advisor II: Dr Nur Izzati, S.Pd., M.Si

Keywords: auditory intellectually repetition, mathematical communication

ability

The purpose of this study is to know the increased understanding of the

mathematical communication of students the learning model Auditory

Intellectually Repetition in class VII SMP Negeri 3 Bintan Pretest-Posttest

Control Group Design, the population used is the entire class VII students of SMP

Negeri 3 Bintan 2018/2019 school year consisting of 7 classes. The study took

two classes of samples taken by using random class techniques, obtained class VII

A as the experimental class and class VII B as the control class. The data

collection technique uses the test of mathematical communication ability in he

form of essay and observation. The average N-gain in the experimental class is

1,009555 and control class is 0,701407. The result of sig. (2-tailed) in independent

t-test shows that the result is 0,008 with α = 0,05, because using one side test is

right side hence based on criterion x sig value.(2-tailed) ≤ α H0 is rejected. So it

can be concluded that the improvement of mathematical communication of

students of class VII SMP Negeri 3 Bintan through a model learning Auditory

Intellectually Repetition is higher than the improvement of mathematical

communication capabilities that get learning through conventional approach.

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia secara umum masih mengalami banyak masalah.

Diantaranya berkaitan dengan kurikulum, sarana dan prasarana, pengelolaan

maupun kebijakan pendidikan. Seiring dengan perkembangan zaman, masalah

tersebut bemunculan satu persatu dan semakin kompleks. Terlihat bahwa peserta

didik di Indonesia masih rendah dalam kemampuan komunikasi matematis, hal ini

disebabkan kurangnya pemahaman konsep awal matematika. Kemampuan

komunikasi matematis ini akan berkembang jika model dan strategi pembelajaran

yang digunakan sudah sesuai. Model dan strategi pembelajaran yang salah akan

menyebabkan peserta didik hanya memahami secara praktis informasi yang

diperoleh tanpa bisa memahami konsep awal informasi tersebut. Dalam

pendidikan, matematika merupakan salah satu pelajaran yang mempunyai peran

penting bagi dunia pendidikan sehingga harus diajarkan sejak dari sekolah dasar,

sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan bahkan hingga

perkuliahan.

Matematika adalah pelajaran yang konsepnya bersifat abstrak, sehingga

ilmu matematika harus diajarkan secara nyata, nantinya peserta didik dapat

melihat bahwa pelajaran matematika ialah pelajaran yang erat kaitannya dengan

kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan pembelajaran matematika menurut

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 adalah agar peserta didik memiliki

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Kemampuan antara lain:

1) Memahami konsep matematika, menjelaksan keterkaitan antar

konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes,

akurat efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; 2) menggunakan

penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika

dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

gagasan dan pernyataan matematika; 3) memecahkan masalah yang

meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model

matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang

diperoleh; 4) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,

diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 5)

memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam

pemecahan masalah; 6) memiliki sifat dan perilaku yang sesuai

dengan nilai-nilai dalam matematika dan pembelajarannya; 7)

melakukan kegiatan-kegiatan motorik yang menggunakan

pengetahuan matematika; 8) menggunakan alat peraga sederhana

maupun hasil teknologi untuk melakukan kegiatan-

kegiatanmatematika.

Matematika merupakan salah satu bahasa yang dapat digunakan dalam

berkomunikasi. Dalam bidang pendidikan, banyak pembelajaran yang

menggunakan ilmu matematika. Untuk menunjukkan kemampuan komunikasi

matematis dapat digunakan beberapa indikator misalnya melalui penyajian

pernyataan matematika secara tertulis, lisan, diagram dan gambar. Komunikasi

dapat dilakukan jika peserta didik mempunyai pemahaman tentang materi atau

konsep yang akan dikomunikasikan dan mempunyai keberanian untuk

melakukannya.

Berdasarkan pengalaman peneliti saat mengajar pada salah satu sekolah

negeri di kijang mendapati bahwa pentingnya pembelajaran matematika saat ini

tidak sejalan dengan apa yang terjadi. Pembelajaran matematika kurang disukai

oleh kebanyakan peserta didik karena mereka beranggapan bahwa pembelajaran

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

3

matematika dikenal terlalu membosankan dan sulit untuk dipelajari. Sehingga

kebanyakan peserta didik di sekolah biasanya hanya mendengar dan hanya

menghafal materi yang diterimanya tanpa memahami makna pembelajaran yang

diperoleh dan sulit untuk menghubungkan antara apa yang dipelajari peserta didik

dengan bagaimana memanfaatkan pengetahuannya tersebut dalam kehidupan

sehari-hari.

Pembelajaran matematika saat ini biasanya guru menggunakan

pembelajaran konvensional saja meskipun di sekolah tersebut telah diterapkan

kurikulum 2013. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang

menggunakan metode ceramah dimana guru banyak menjelaskan materi agar

peserta didik mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu dan

pada saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik lebih banyak

mendengarkan. Guru masih menerapkan pembelajaran konvensional karena

dengan alasan untuk mengejar materi pelajaran yang tertinggal sehingga guru

belum mencoba menggunakan suatu model pembelajaran yang bervariasi dan

tidak monoton. Akibatnya peserta didik yang sulit memahami materi matematika

yang bersifat abstrak seperti pada materi aritmatika sosial, peserta didik akan

merasa pembelajaran matematika konsepnya begitu sulit untuk dipahami.

Pembelajaran matematika seperti ini dikhawatirkan akan membuat peserta didik

yang lambat memahami materi akan malas berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran dikelas. Selain membuat peserta didik malas saat proses

pembelajaran matematika berlangsung yang terkesan membosankan dan monoton

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

4

dikhawatirkan juga akanmenyebabkan peserta didik tidak menggunakan

kemampuannya secara tepat dalam menyelesaikan soal yang diberikan.

Dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi aritmatika sosial

sebaiknya peserta didik tidak diajarkan hanya menggunakan pembelajaran

konvensional saja karena materi aritmatika sosial juga materi yang membutuhkan

pembelajaran secara real, sehingga jika hanya menggunakan model pembelajaran

yang biasa digunakan dikhawatirkan akan berdampak peserta didik tidak

memahami konsep pelajaran. Padahal pembelajaran matematika ialah suatu

pembelajaran yang materinya saling berkaitan, jika peserta didik tidak memahami

konsep awal pelajaran maka peserta didik akan kesulitan untuk memahami konsep

materi selanjutnya. Maka dari itu dibutuhkan suatu kemampuan guna menjadi

suatu jembatan yang dapat menjadi penghubung konsep matematika yaitu

kemampuan komunikasi matematis.

Menurut National Council of Teacher of Mathematics (dalam Cholistiati,

2015: 8), kemampuan komunikasi matematis masuk dalam salah satu standar

proses dalam pembelajaran matematika yang harus dimiliki oleh peserta didik

Terdapat tiga indikator kemampuan komunikasi matematis yang ditetapkan

NCTM yaitu (1) kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan,

tulisan, dan mendemonstrasikannya serta menggambarkan secara visual; (2)

kemampuan memahami, menginterprestasikan, dan mengevaluasi ide-ide

matematis baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual lainnya; (3)

kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

5

struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-

hubungan dengan model-model situasi.

Adanya masalah yang mengarah pada rendahnya kemampuan komunikasi

matematis peserta didik yaitu pada saat mengajar di SMP Negeri 3 Bintan, pada

saat peneliti menjelaskan materi, peserta didik cenderung diam, hanya

mendengarkan penjelasan dari guru (peneliti), kurang berani memberikan

pendapat pada saat guru memberikan pertanyaan, atau menanggapi jawaban

teman lainnya, bahkan takut bertanya walaupun sebenarnya belum paham tentang

apa yang dipelajari, tidak merespon saat guru (peneliti) menyajikan pekerjaan

yang keliru, peserta didik hanya mengerjakan atau mencatat apa yang

diperintahkan oleh guru (peneliti). Sebagian peserta didik juga tidak terbiasa

mengubah uraian masalah ke dalam model matematika, hal ini menunjukkan

bahwa kemampuan peserta didik dalam menyampaikan ide-ide matematis atau

lebih tepatnya komunikasi matematis peserta didik masih rendah.

Untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus mampu memilih model

pembelajaran yang sesuai, yaitu model pembelajaran yang dapat memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan peserta

didik dalam memecahkan masalah dan menyampaikan ide-ide matematika. Salah

satunya yaitu menggunakan model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition. Auditory (belajar dengan mendengar dan berbicara) yaitu

mendengarkan penjelasan dari guru dan bertanya apabila ada materi yang belum

dimengerti, Intellectually (belajar dengan berfikir) yaitu peserta didik berdiskusi

kelompok untuk memecahkan masalah dalam LKS, dimana dalam memecahkan

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

6

masalah peserta didik dilatih untuk mengidentifikasi suatu permasalahan,

membuat model matematika, dan menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan,

kemudian mempresentasikannya. Repetition (pengulangan) pemberian

pengulangan berupa latihan soal, PR, tes evaluasi agar peserta didik lebih

memahami materi yang telah dipelajari. Selanjutnya dapat dilihat seberapa jauh

model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kemampuan komunikasi peserta

didik.

Oleh sebab itu, berdasarkan pemaparan diatas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian model pembelajaran yang dapat menyikapi rendahnya

kemampuan komunikasi matematis dalam sebuah penelitian eksperimen dengan

judul “Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition pada

Materi Aritmatika Sosial untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Matematis Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 3 Bintan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan

masalah dari penelitian ini adalah apakah peningkatan kemampuan komunikasi

matematis peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Bintan yang belajar melalui

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition lebih tinggi daripada

peserta didik yang belajar melalui pembelajaran konvensional?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan di

atas, maka penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perbedaan peningkatan

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

7

kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Bintan

yang belajar melalui model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition

dengan peserta didik yang belajar melalui pembelajaran konvensional.

D. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah kemampuan komunikasi

matematis yang diteliti menggunakan model pembelajaran auditory intellectually

repetition lebih terfokus kepada kemampuan komunikasi tertulis karena untuk

meneliti kemampuan komunikasi lisan memerlukan waktu yang lama dan

perencanaan yang lebih matang.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak lain, manfaat dari penelitian

ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Program studi pendidikan matematika: menambahkan model pembelajaran

yang efektif dengan menggunakan model pembelajaran Auditory

Intellectually Repetition sebagai model pembelajaran.

2. Peserta didik: membantu peserta didik dalam menghubungkan matematika

dengan kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik bukan hanya

memahami konsep tetapi peserta didik dapat menghubungkan materi yang

telah dipelajari dengan kehidupan nyata.

3. Guru: memberikan masukan atau ide dalam penggunaan model

pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dalam mengajar matematika

khusunya pada materi aritmatika sosial.

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

8

4. Sekolah: dapat memberikan informasi dan masukkan dalam penggunaan

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition untuk hasil belajar

peserta didik pada proses pembelajaran berlangsung.

5. Peneliti: menambah wawasan serta pengalaman bagi peneliti mengenai

kemampuan komunikasi matematis dengan menggunakan model

pembelajaran Auditory Intellectually Repetition.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional dilakukan guna memberikan informasi pengertian dari

istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Istilah-istilah yang perlu diberi

penegasan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition

Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition adalah model

pembelajaran dimana peserta didik aktif dalam menggunakan inderanya untuk

membangun sendiri pengetahuannya dan guru sebagai fasilitator. Model

pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dalam penelitian ini akan

memperhatikan tiga hal, yaitu Auditory yang berarti indera telinga digunakan

untuk menyimak berbicara dan mendengar, presentasi dan argumentasi.

Intellectually yang berarti bahwa kemampuan berfikir perlu dilatih melalui

kegiatan bernalar. Repetition yang berarti pengulangan, agar pemahaman lebih

mendalam dan lebih luas.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

9

2. Kemampuan Komunikasi Matematis

Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan peseta didik untuk

mengomunikasikan ide matematika kepada antar peserta didik dan peserta didik

ke guru secara tertulis/lisan yang ditandai dengan indikator sebagai berikut: 1)

menghubungkan table aritmatika sosial ke dalam ide-ide matematika, 2)

Menyatakan peristiwa kehidupan sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol

matematika, dan 3) Merespon suatu pernyataan atau persoalan dalam bentuk

argument yang meyakinkan.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition

a. Pengertian Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition

Model pembelajaran adalah pola interaksi antara peserta didik dan guru

didalam kelas yang menyangkut pendekatan, strategi, metode, dan teknik

pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pelaksanaan proses belajar

mengajar dikelas. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini ialah

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition.

Model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition adalah model

pembelajaran dimana guru sebagai fasilitator dan peserta didik aktif dalam

menggunakan inderanya untuk membangun sendiri pengetahuannya. Menurut

Maryani (2016: 23), model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition adalah

model pembelajaran yang menganggap bahwa suatu pembelajaran akan efektif

jika memperhatikan tiga hal, yaitu Auditory, Intellectually, and Repetition.

Komponen-komponen Auditory Intellectually Repetition adalah sebagai berikut:

1). Auditory

Menurut Ulva (2018: 17), Auditory (belajar dengan mendengar dan

berbicara) yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan melalui proses yang

dimulai mendengarkan, menyimak, berbicara, persentasi, argumentasi

mengemukakan pendapat dan menanggapi sehingga mengandalkan indera

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

11

pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya

kemudian peserta didik bisa mengingat dan memahami informasi tersebut.

Menurut Meier ada beberapa gagasan untuk meningkatkan penggunaan

Auditory dalam belajar, yaitu:

a). Mintalah peserta didik untuk berpasangan, membicarakan secara terperinci

apa yang baru mereka pelajari bagaimana menerapkannya.

b). Mintalah peserta didik untuk mempraktekkan suatu keterampilan atau

memperagakan suatu konsep sambil mengucapkan secara terperinci apa

yang sedang mereka kerjakan.

c). Mintalah peserta didik untuk berkelompok dan berbicara saat menyusun

atau pemecahan masalah.

Dari ketiga gagasan tersebut dimulai dari peserta didik dikumpulkan dalam

bebrapa kelompok dan mempraktekkan secara bersama-sama untuk

menyelesaikan masalah, tentu ketiga aspek tersebut dapat menumbuhkan

komunikasi peserta didik dalam kelas sehingga peserta didik berperan aktif

dikelas.

2). Intellectually

Menurut Sarniah (2018: 36) Intellectually merupakan sarana ciptaan makna,

sarana yang dipakai manusia untuk berfikir, menyatukan gagasan, dan

menciptakan jaringan saraf. Prose situ tentu tidaberjalan dengan sendirinya, ia

dibantu oleh factor mental, fisik, emosional, dan intuitif. Maka Intellectually

(belajar dengan berfikir) yaitu menunjukkan apa yang dilakukan peserta didik

dalam pikiran mereka secara internal ketika mereka menggunakan kecerdasan

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

12

peserta didik saat berdiskusi kelompok dalam membahas LKS, dimana pada LKS

terdapat permasalahan yang penyelesaiannya meliputi memahami masalah,

merencanakan penyelesaian, melalui perhitungan, dan memeriksa kembali hasil,

tahap ini dapat digunakan untuk merangsang kemampuan komunikasi matematis.

3). Repetition

Menurut Ulva (2018: 20) Repetition yaitu pengulangan yang bermakna

mendalami, memantapkan dengan peserta didik dilatih melalui pemberian tugas

atau kuis. Menurut Huda (2013: 291), Jika guru menjelaskan suatu unit pelajaran,

ia harus mengulangnya dalam beberapa kali kesempatan. Ingatan peserta didik

tidak selalu stabil. Mereka tidak jarang mudah lupa. Untuk itulah, guru perlu

membantu mereka mengulangi pelajaran yang sedang atau sudah dilakukan.

Dengan adanya pelatihan dan pengulangan akan membantu proses

pengingatan. Pengulangan yang dilakukan bukan berarti dengan bentuk

pertanyaan atau informasi yang sama, melainkan dalam bentuk informasi yang

bervariatif agar tidak membosankan.

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition

Adapun langkah-langkah model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition menurtu Ulva (2018: 22) yaitu:

1). Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang heterogen, masing-

masing kelompok terdiri atas 4-5 anggota.

2). Peserta didik mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari pendidik.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

13

3). Setiap kelompok mendiskusikan tentang materi yang mereka pelajari dan

menuliskan hasil dari diskusi tersebut untuk selanjutnya dipersentasikan di

depan kelas.

4). Selama diskusi berlangsung, peserta didik mendapatkan soal atau

permasalahan yang berkaitan dengan materi.

5). Masing-masing kelompok berdiskusi menyelesaikan masalah atau soal yang

di berikan, dapat meningkatkan kemampuan penalaran peserta didik.

6). Setelah selesai berdiskusi, siswa mendapat pengulangan materi dengan cara

kuis secara individu.

Sedangkan langkah-langkah model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition menurut Maryani (2016: 29) yaitu:

1). Siswa dikelompokan menjadibeberapa kelompok yang heterogen.

2). Guru membagikan LKS.

3). Guru mengarahkan dan memberi petunjuk cara penyelesaian soal yang ada

di LKS dengan cara eksplorasi (Auditory).

4). Siswa mengerjakan lembar permasalahan (Intellectually).

5). Diskusi kelompok (sharing) berbicara, mengumpulkan informasi, model,

mengemukakan gagasan untuk memecahkan permasalahan yang diajukan

(Intellectually).

6). Wakil dari kelompok tampil di depan kelas untuk mempresentasikan hasil

kerja kelompok, kelompok lain menanggapi, melengkapi, dan menyetujui

kesepakatan (Intellectually).

7). Seorang siswa wakil dari kelompok kawan menyimpulkan (Intellectually)

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

14

8). Kegiatan penutupan siswa diberi tugas atau kuis (Repetition).

Berdasarkan pemaparan diatas, langkah-langkah model pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai

berikut:

1). Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang heterogen, masing-

masing kelompok terdiri atas 4-5 peserta didik.

2). Peserta didik mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru.

3). Guru mengarahkan dan memberi petunjuk cara penyelesaian soal yang ada

di LKS dengan cara eksplorasi (Auditory)

4). Peserta didik berdiskusi kelompok berbicara, mengumpulkan informasi,

mengemukakan gagasan untuk memecahkan permasalahan yang diajukan di

LKS (Intellectually)

5). Perwakilan dari kelompok tampil di depan kelas untuk mempresentasikan

hasil kerja kelompok, kelompok lain menanggapi (Intellectually)

6). Seorang peserta didik perwakilan dari kelompok kawan menyimpulkan

(Intellectually)

7). Setelah selesai berdiskusi, peserta didik mendapat pengulangan materi

dengan cara diberi tugas atau kuis (Repetition).

c. Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition

Adapun kelebihan dari model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition menurut Suherman (dalam Juliati, 2013: 20) sebagai berikut:

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

15

1). Peserta didik berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering

mengekspresikan idenya.

2). Peserta didik memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan

pengetahuan dan keterampilan matematika secara komprehensif. Karena

terdapat banyak jawaban berbeda, maka peserta didik bebas memilih cara

mereka untuk memperoleh jawaban yang unik.

3). Peserta didik dengan kemampuan matematika rendah dapat merespon

permasalahan dengan cara mereka sendiri.

4). Peserta didik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan.

5). Peserta didik memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu

dalam menjawab permasalahan.

Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition menurut Ibid (dalam Juliati, 2013: 21) sebagai berikut:

1). Membuat dan menyiapkan masalah matematika bermakna bagi peserta didik

bukanlah pekerjaan yang mudah.

2). Mengemukakan masalah yang langsung yang dapat dipahami peserta didik

sulit sehingga banyak peserta didik yang mengalami kesulitan bagaimana

merespon permasalahan yang diberikan.

3). Peserta didik dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu dan mencemaskan

jawaban mereka.

4). Mungkin ada sebagian peserta didik yang merasa bahwa kegiatan belajar

mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

16

2. Kemampuan Komunikasi Matematis

a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

Komunikasi antar guru dan peserta didik merupakan faktor yang sangat

penting dalam menunjang keberhasilan pembelajaran, terutama pada

pembelajaran matematika. Proses komunikasi dalam pembelajaran tidak hanya

berlangsung dalam satu arah, komunikasi banyak arah terjadi secara timbal balik

dari peserta didik ke peserta didik, guru ke peserta didik dan Peserta didik ke

guru.

Menurut Humonggio (2013: 4), komunikasi matematis diartikan sebagai

suatu kemampuan peserta didik dalam menyampaikan sasuatu yang diketahuinya

melalui peristiwa dialog atau saling hubungan yang terjadi di lingkungan kelas,

dimana terjadi pengalihan pesan. Cara pengalihan pesannya dapat secara lisan

maupun tertulis. Pesan yang dialihkan berisi tentang materi matematika yang

dipelajari peserta didik, misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi

peneyelesaian suatu masalah. Komunikasi matematis merupakan suatu cara

peserta didik untuk mengungkapkan ide-ide matematis mereka baik secara lisan

tertulis, gambar, diagram, mengungkapkan benda, menyajikan dalam bentuk

aljabar, atau menggunakan simbol matematika.

b. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis

Indikator kemampuan komunikasi matematis yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1). Menghubungkan tabel aritmatika sosial ke dalam ide-ide matematika.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

17

2). Menyatakan peristiwa kehidupan sehari-hari kedalam bahasa atau simbol

matematika.

3). Merespon suatu pernyataan atau persoalan dalam bentuk argumen yang

meyakinkan.

c. Materi Aritmatika Sosial

Adapun KI, KD & IPK materi aritmatika sosial, yaitu:

KI:

KI-3 : memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

KI-4 : mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, meodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KD:

3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmatika sosial

(penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal,

persentase, bruto, neto, tara)

Indikator Pencapaian Kompetensi:

1. Menentukan kondisi untung/rugi/impas

2. Memecahkan masalah terkait dengan persentase keuntungan dan persentase

kerugian

3. Menentukan nilai dari bruto, neto, tara dan persentase dari neto & tara

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

18

Materi:

1). Persentase keuntungan

Persentase keuntungan merupakan persentase yang digunakan untuk

mengetahui persentase keuntungan dari suatu penjualan terhadap modal yang

dikeluarkan.

Persentase keuntungan dapat ditentukan dengan rumus:

PU = X 100%

Ket:

PU = Persentase Keuntungan

HB = Harga Beli (Modal)

HJ = Harga Jual (Total Pemasukan)

2). Persentase kerugian

Persentase Kerugian merupakan persentase yang digunakan untuk

mengetahui persentase kerugian dari suatu penjualan terhadap modal yang

dikeluarkan.

Persentase Kerugian dapat ditentukan dengan rumus:

PU = X 100%

Ket:

PR = Persentase Kerugian

HB = Harga Beli (modal)

HJ = Harga Jual (total pemasukan)

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

19

3). Bruto, neto dan tara

a). Neto diartikan sebagai berat dari suatu benda tanpa pembungkus benda

tersebut. Neto biasa dikenal dengan istilah berat bersih. Rumus yang

digunakan:

N = B - T

b). Bruto diartikan sebagai berat dari suatu benda bersama pembungkusnya.

Bruto juga dikenal dengan istilah berat kotor. Rumus yang digunakan:

B = N + T

c). Tara diartikan sebagai selisih antara bruto dengan neto. Tara juga dikenal

dengan istilah berat pembungkusnya. Rumus yang digunakan:

T = B – N

4). Persentase neto dan tara

Persentase neto dapat dirumuskan: %N = X 100%

Persentase tara dapat dirumuskan: %T = X 100%

B. Studi Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan terkait penelitian yang dilakukan

diantaranya:

1. Penelitian Siti Sarniah (2018) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition untuk Meningkatkan Kemampuan

Pemahaman Konsep Matematis Siswa MTs” (Skripsi Fakultas Tarbiyah dan

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

20

Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Tahun 2018).

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan metode eksperimen

semu dan desain yang digunakan adalah pretest-posttest control group design.

Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa menggunakan model pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition (AIR) lebih baik dari pada siswa yang

menggunakan model pembelajaran biasa.

Persamaan dengan penelitian tersebut ialah pada perlakuannya yaitu

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition. Sedangkan

perbedaannya terletak pada tinjauan penelitiannya yaitu kemampuan

pemahaman konsep matematis, dan frame penelitiannya yang menggunakan

metode eksperimen semu. sedangkan penelitian ini menggunakan penelitian

quasi eksperimen yaitu pretest-postest control grup design dengan tinjauan

penelitian kemampuan komunikasi matematis peserta didik.

2. Penelitian Maryani (2016) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran AIR

(Auditory Intellectually Repetition) Kombinasi Time Token pada Peningkatan

Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII

C SMPN 4 Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016” (Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun 2016).

Pada penelitian ini secara kualitatif menunjukkan bahwa untuk kemampuan

pemecahan masalah, siswa mampu menggunakan langkah-langkah

penyelesaian masalah dengan tepat yang meliputi memahami masalah,

merencanakan penyelesaian, melalui perhitungan, dan memeriksa kembali.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

21

Sedangkan untuk kemampuan komunikasi matematis, siswa mampu

menyampaikan ide atau pendapat matematisnya baik tulisan maupun lisan

dengan tepat.

Persamaan dengan penelitian tersebut ialah pada perlakuannya yaitu

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition. Sedangkan

perbedaannya terletak pada kombinasi Time Token yang digunakan dan

tinjauan penelitiannya yaitu kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi

matematis, dan frame penelitiannya yang menggunakan penelitian tindakan

kelas sedangkan penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu

pretest-postest control grup design dengan tinjauan penelitian kemampuan

komunikasi matematis peserta didik.

3. Penelitian Muhtarom (2012) dengan judul “Penerapan Model AIR (Auditory

Intellectually Repetition) dengan strategi peninjauan kembali untuk

meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa di Madrasah Aliyah Nurul

Ummah Kotagede Yogyakarta” (Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Yogyakarta Tahun 2012). Objek penelitian ini adalah pelaksanaan

pembelajaran Geografi dengan menggunkan model pembelajaran AIR dengan

strategi peninjauan kembali. Metode pengumpulan data menggunakan

observasi, angket dan tes, sedangkan teknik analisis datanya adalah deskriptif

kuantitatif. Penelitian tindakan kelas ini terlaksana dalam dua siklus yang

masing-masing siklus terdiri atas dua pertemuan. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa dengan menggunakan model AIR dengan strategi

peninjauan kembali dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

22

Kreativitas siswa yang dilihat dari semua indikator kreativitas mengalami

peningkatan.

Persamaan dengan penelitian tersebut adalah pada perlakuannya yaitu

menggunakan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition

Sedangkan perbedaannya terletak pada tinjauan penelitiannya yaitu

meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa, dan frame penelitiannya yang

menggunakan penelitian tindakan kelas sedangkan penelitian ini menggunakan

penelitian quasi eksperimen yaitu pretest-postest control grup design dengan

tinjauan penelitian kemampuan komunikasi matematis peserta didik.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran matematika selalu dihadapkan dengan pembelajaran

konvensional yang menggunakan metode ceramah, Tanya jawab dan penugasan

baik secara individu maupun kelompok. Kemampuan komunikasi matematis

peserta didik pada pembelajaran matematika merupakan hal penting yang harus

dimiliki peserta didik sesuai dengan standar proses pembelajaran matematika

dikelas menurut NCTM. Namun, kemampuan komunikasi matematis pada

pembelajaran matematika masih rendah, misalnya saja pada SMP Negeri 3

Bintan. Kenapa dikatakan begitu, berdasarkan pengalaman peneliti saat mengajar

disekolah tersebut ditemukannya bahwa sulitnya peserta didik mengaitkan

pembelajaran matematika di kehidupan sehari-hari dalam menyelesaikan soal

yang berbentuk cerita, kurangnya ketepatan peserta didik dalam menuliskan

simbol atau notasi matematika, adanya rasa enggan dan sikap ragu-ragu peserta

didik untuk mengkomunikasikan gagasan matematika baik melalui tabel maupun

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

23

cerita, dan penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi & bersifat

monoton.

Oleh karena itu diperlukan perubahan proses pembelajaran untuk lebih

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik dengan cara

menerapkan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition. Pemilihan

model pembelajaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan

komunikasi matematis peserta didik. Pada model pembelajaran Auditory

Intellectually Repetition tahap Auditory (belajar dengan mendengar dan berbicara)

yaitu mendengarkan penjelasan guru dan bertanya apabila materi yang belum

jelas, yang merupakan kesempatan bagi peserta didik untuk mengekspresikan ide-

ide tentang materi yang sedang dibahas, tahap ini digunakan untuk merangsang

komunikasi matematis peserta didik secara lisan. Tahap Intellectually (belajar

denga berfikir) yaitu dengan peserta didik berdiskusi kelompok dalam membahas

LKS, dimana pada LKS terdapat permasalahan yang penyelesaiannya meliputi

memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melalui perhitungan, dan

memeriksa kembali hasil, tahap ini dapat digunakan untuk merangsang

kemampuan komunikasi matematis secara lisan. Tahap Repetition yaitu dengan

pemberian pengulangan berupa latihan soal, PR, tahap ini dapat digunakan untuk

merangsang kemampuan komunikasi matematis peserta didik secara tulisan.

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

24

Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka berfikir sebagai berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Berfikir

Masalah:

1. Sulitnya peserta didik mengaitkan matematika di kehidupan sehari-hari dalam menyelesaikan soal yang berbentuk cerita

2. Kurangnya ketepatan peserta didik dalam menuliskan simbol atau notasi matematika.

3. Adanya rasa enggan dan sikap ragu-ragu peserta didik untuk mengkomunikasikan gagasan matematika baik melalui tabel maupun cerita.

4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi, bersifat monoton.

Diberikan Perlakuan

Model Pembelajaran AIR (Auditory Intellectually

Repetition)

Hasil:

Model Pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) Lebih tinggi dibandingkan Model Pembelajaran Konvensional dalam

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik

Kondisi Awal: Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik

Diberikan Perlakuan

Model Konvensional

Dapat Meningkatkan Kemampuan

Komunikasi Matematis

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

25

D. Hipotesis

Berdasarkan pada kerangka berfikir dan landasan teori yang telah diuraikan

sebelumnya, maka peneliti mengajukan hipotesis penelitian dalam penelitian ini

adalah peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas VII

SMP Negeri 3 Bintan yang belajar melalui model pembelajaran Auditory

Intellectually Repetition lebih tinggi daripada peserta didik yang belajar melalui

pembelajaran konvensional.

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bintan yang berlokasi

di jalan nusantara km 18 kijang. Salah satu alasan peneliti memilih SMP Negeri 3

Bintan adalah peneliti mengajar di sekolah tersebut. Sehingga peneliti mengetahui

karakteristik peserta didik SMP Negeri 3 Bintan terkhusus kelas VII dan pada

sekolah tersebut belum pernah dilakukannya penelitian yang sejenis. Waktu

pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran

2018/2019.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017: 117), populasi ialah wilayah yang terdiri dari

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Bintan,

dimana peserta didik kelas VII terbagi menjadi 7 kelas yaitu VII A, VII B, VII C,

VII D, VII E, VII F, VII G. Alasan peneliti memilih populasi kelas VII adalah

karena materi aritmatika sosial diajarkan pada kelas VII semester genap.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2017: 118), sampel ialah bagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pada penelitian ini diambil sampel

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

sebanyak dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak kelas. Peneliti membuat tujuh

undian untuk kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F dan VII G. Untuk

memilih dua kelas yang akan dijadikan sampel penelitian.

Pada tahap ini terpilih dua kelas yang dijadikan sampel penelitian, yaitu

kelas VII A dan VII B. Setelah dilakukan undian dan terpilih dua kelas, peneliti

kembali melakukan undian untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol,

dengan ketentuan undian pertama sebagai kelas eksperimen dan undian kedua

sebagai kelas kontrol. Dalam hal ini yang terpilih sebagai kelas eksperimen diberi

perlakuan berupa model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition yaitu

kelas VII A (selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1), sedangkan kelas

kontrol diberikan perlakuan model pembelajaran konvensional yaitu kelas VII B

(selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2).

C. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment), dimana jenis penelitian ini

merupakan pengembangan dari true eksperiment yang biasanya sulit dilaksanakan

karena peneliti harus mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi

jalannya penelitian. Penelitian ini akan menggunakan Pretest-Posttest Control

Group Design yang lebih jelasnya akan di paparkan dalam rancangan penelitian.

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

D. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan pedoman dalam melakukan penelitian

ilmiah, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Berdasarkan dalam

penelitian ini, terdapat 2 kelompok kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Maka kelompok kelas kontrol diberikan perlakuan penggunaan pendekatan

pembelajaran yang biasa digunakan ketika proses belajar mengajar yaitu

pembelajaran konvensional. Sedangkan kelompok kelas eksperimen diberikan

perlakuan berupa penggunaan model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition, pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah diterapkannya model

pembelajaran Auditory Intellectually Repetition. Jadi ingin melihat model

pembelajaran Auditory Intellectually Repetition apakah dapat meningkatkan

kemampuan komunikasi matematis peserta didik atau tidak.

Secara umum desain penelitian yang digunakan menurut Sugiyono (2017:

112), sebagai berikut:

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

R : Pengambilan sampel secara random

O1 : Tes awal (pretest) kelompok ekperimen

O2 : Tes akhir (posttest) kelompok ekperimen

Pretest Perlakuan Posttest

R O1 x O2

R O3 O4

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

O3 : Tes awal (pretest) kelompok kontrol

O4 : Tes akhir (posttest) kelompok kontrol

x : Perlakuan, yaitu penggunaan model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition

E. Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Mengurus segala keperluan surat menyurat terkait dengan perizinan

penelitian.

b. Mengembangkan instrument penelitian.

c. Menentukan sampel penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan

modelpembelajaran Auditory Intellectually Repetition dan pada kelas

kontrol dengan model pembelajaran konvensional.

c. Memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Tahap Akhir

a. Mengumpulkan data penelitian.

b. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh.

c. Menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan tes dan non tes. Teknik pengumpulan data dengan metode tes pada

penelitian ini menggunakan metode tes hasil kemampuan komunikasi matematis

peserta didik, sedangkan teknik pengumpulan data dengan metode non tes

menggunakan observasi.

Berikut akan di jelaskan lebih rinci tentang masing-masing teknik

pengumpulan data tersebut:

1. Metode Observasi

Observasi dalam penelitian ini berupa pengamatan yang dilakukan observer

terhadap peneliti dan peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Pengamatan tersebut dilakukan menggunakan lembar observasi kegiatan guru dan

lembar observasi kegiatan peserta didik. Observasi dalam penelitian ini dilakukan

untuk memperoleh data tentang keterlaksanaan proses pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran Auditory Intelectually Repetition.

2. Metode Tes

Bentuk tes untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis peserta

didik berupa soal essay, data diperoleh dari hasil pretest dan posttest yang

dilakukan ketika awal dan akhir pokok bahasan yang sudah dipelajari. Pedoman

penskoran kemampuan komunikasi matematis bisa dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1. Pedoman Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta

Didik

No Indikator Jawaban Skor

1 Menghubungkan tabel

aritmatika sosial kedalam ide-

Tidak ada jawaban,

kalaupun ada hanya 0

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

No Indikator Jawaban Skor

ide matematika memperlihatkan tidak

memahami konsep

sehingga informasi yang

diberikan tidak berarti apa-

apa

Hanya sedikit dari tabel

yang dikerjakan benar 1

Mengidentifikasi proses

matematika yang termuat

dalam informasi yang

disajikan kurang lengkap

2

Mengidentifikasi dan

menuliskan konsep/proses

matematika yang termuat

dalam informasi yang

disajikan secara lengkap

namun ada sedikit

kesalahan

3

Mengidentifikasi dan

menuliskan konsep/proses

matematika yang termuat

dalam informasi yang

disajikan secara lengkap

dan benar

4

2

Menyatakan peristiwa

kehidupan sehari-hari kedalam

bahasa matematika

Tidak ada jawaban,

kalaupun ada hanya

memperlihatkan tidak

memahami konsep

sehingga informasi yang

diberikan tidak berarti apa-

apa

0

Hanya sedikit dari model

matematika yang dibuat

benar

1

Membuat model

matematika dengan sedikit

kesalahan

2

Membuat model

matematika dengan benar,

namun salah mendapatkan

solusi

3

Membuat model

matematika dengan benar

kemudian melakukan

4

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

No Indikator Jawaban Skor

perhitungan atau

mendapatkan solusi secara

lengkap dan benar

3

Merespon suatu pernyataan

atau persoalan dalam bentuk

argumen yang meyakinkan

Tidak ada jawaban,

kalaupun ada hanya

memperlihatkan tidak

memahami konsep

sehingga informasi yang

diberikan tidak berarti apa-

apa

0

Ada penjelasan namun

salah 1

Membeikan jawaban dan

alasan hanya sebagian yang

benar

2

Membeikan jawaban dan

alasan benar, namun

terdapat kesalahan bahasa

3

Memberikan jawaban

sempurna, memberikan

alasan, menyusun bukti

yang sesuai dengan materi

dan menarik kesimpulan

secara matematika dari

pernyataan yang diperoleh

4

G. Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan komuniksi matematispeserta

didik dengan menerapkan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition,

maka instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Instrumen Utama

a. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan alat bantu dalam mengamati segala aktifitas

peserta didik dan guru selama proses pembelajaran. Setiap aktifitas yang diamati

dalam penelitian ini disesuaikan dengan tahap kegiatan pembelajaran terutama

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

dalam pelaksanaan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition yang

disusun pada RPP dan berkaitan dengan indikator kemampuan komunikasi

matematis peserta didik. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 32 dan

Lampiran 33.

b. Lembar Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

Tes adalah beberapa pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang digunakan peneliti untuk

melakukan penelitiannya yaitu tes tertulis yang dilaksanakan sebanyak dua kali

yaitu pretest (selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12) dan posttest

(selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13) akhir pengajaran setelah

perlakuan. Tes yang diberikan mengenai materi aritmatika sosial yang berbentuk

soal essay sebanyak 4 soal. Dimana keempat soal tersebut dinilai berdasarkan

pedoman penskoran kemampuan komunikasi matematis peserta didik.

Untuk mengetahui apakah instrument itu baik, harus diketahui analisis

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya pembeda soal.

a) Uji Validitas

Sebuah instrument dikatakan valid apabila instrumen yang digunakan dapat

mengukur apa yang hendak di ukur. Suatu validitas dapat diketahui setelah

diadakan kegiatan uji coba instrument. Validitas dalam penelitian ini adalah

validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis terdiri dari validitas isi dan

konstruk. Validitas isi instrument tes dapat diketahui dari kesesuaian instrument

tes dengan materi yang dipelajari sedangkan validitas konstruk instrument

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

diketahui dari bahasa yang ada pada soal. Instrumen dikonsultasikan kepada para

ahli dan guru mata pelajaran matematika untuk dievaluasi dan diperiksa apakah

butir-butir instrument telah mewakili apa yang telah diukur. Setelah melakukan

validitas logis. Kemudian melakukan validitas empiris.

Validitas logis dilakukan pengujian oleh orang ahli dibidang matematika

yaitu satu orang dosen pendidikan matematika dan satu guru pelajaran

matematika, dan dari 4 soal yang dianalisis mendapatkan nilai dengan kriteria

valid, sedangkan validitas empiris menggunakan teknik statistika untuk

menghitung butir soal dari hasil uji coba yang telah dilakukan. Untuk mengukur

validtas butir soal dalam penelitian ini digunakan rumus koefisien korelasi

“product-moment” menurut Arikunto (2013: 85) yaitu:

rxy=

Keterangan:

rxy =Korelasi antara skor item dengan skor total

N = Banyaknya subjek penelitian

x = Skor butir soal

Ʃx = Jumlah skor butir item

Ʃy = Jumlah skor total

Ʃx2 = Jumlah kuadrat skor butir item

(Ʃx2) = Jumlah skor item kuadrat

Ʃy2

= Jumlah kuadrat skor total

(Ʃy)2

= Jumlah skor total kuadrat

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Untuk mengetahui valid atau tidaknya soal, maka r hitung dibandingkan

dengan r tabel product-moment dengan taraf signifikansi 0,05. Peneliti melakukan

proses perhitungan uji validitas menggunakan bantuan aplikasi SPSS 20 dengan

kaidah pengujian:

1 Jika rhitung ˃ rtabel maka instrument tes tersebut dikatakan valid

2 Jika rhitung ≤ rtabel maka instrument tes dikatakan tidak valid

Adapun hasil analisis empiris yang menguji cobakan soal pada kelas VIII E

sebagai kelas uji coba ditunjukkan pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Soal Pretest dan Posttest

Instrumen Tes No. soal r hitung r Tabel Kriteria

Pretest

Soal 1 0,691 0,374 Valid

Soal 2 0,656 0,374 Valid

Soal 3 0,618 0,374 Valid

Soal 4 0,698 0,374 Valid

Posttest

Soal 1 0,445 0,374 Valid

Soal 2 0,686 0,374 Valid

Soal 3 0,706 0,374 Valid

Soal 4 0,835 0,374 Valid

Berdasarkan Tabel 3.2 bahwa masing-masing item soal dalam penelitian ini

dinyatakan valid. Hal ini karena nilai untuk N-2 dengan taraf signifikan 5% yaitu

0,374 lebih kecil dari r hitung. Hasil output uji validitas selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 21.

b) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsisten dari suatu instrument.

Menurut Arifin (2014: 258), suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu yang

berbeda. Untuk menentukan reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan

menggunakan alat bantu statistik SPSS dan menggunakan rumus menurut Arifin

(2014: 264) Cronbach’s Alpha sebagai berikut:

=

Dimana:

R = Jumlah butir soal

= Varians butir soal

= Varians skor total

Dalam hal ini peneliti menggunakan SPSS versi 20 untuk mencari nilai

Koefisien Alpha. Adapun hasil analisis reliabilitas pada instrument yang diuji

cobakan terdapat pada tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas

Instrumen Tes Cronbach's

Alpha

Pretest 0.573

Posttest 0.600

Berdasarkan Tabel 3.3 maka instrument dinyatakan reliabel karena nilai

Cronbach’s Alpha untuk pretest yaitu 0,573 dan untuk posttest yaitu 0,600

menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih besar dari nilai r product moment nya

yaitu 0,374. Hasil output uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 21.

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

c) Tingkat Kesukaran Soal

Menurut Arifin (2014: 266), perhitungan tingkat kesukaran soal adalah

pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Soal yang terlalu mudah

tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi kemampuan berfikir peserta

didik dalam menjawab soal yang diberikan. Sebaliknya jika soal yang terlalu

susah atau sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak

mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauan peserta didik

tersebut.

Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 – 1,0. Indeks

kesukaran ini menunjukkan taraf dari kesukaran soal, soal dengan indeks

kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar dan juga sebaliknya jika

indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal terlalu mudah.

Pengujian indeks kesukaran dalam penelitian ini dilakukan dengan

berbantuan Microsoft excel 2007, untuk mengetahui tingkat kesukaran soal bentuk

uraian menggunakan rumus menurut Arifin (2014: 135) sebagai berikut:

Mean =

Kemudian dilanjutkan dengan proses berikut:

Tingkat kesukaran

Untuk mengukur tingkat kesukaran suatu instrument tes, maka dilakukan

pengujian tingkat kesukaran soal yang telah valid dan reliabel dengan bantuan

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Microsoft Excel 2007. Adapun menurut Arifin (2014: 135), indeks kesukaran

sering diklarifikasi tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Indeks Kesukaran Soal

P Keterangan

p < 0,30 Sukar

0,30 ≤ p ≤ 0,70 Sedang

p > 0,70 Mudah

Adapun hasil tingkat kesukaran tes dapat dilihat pada tabel 3.5 dan tabel 3,6

berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Pretest

N 28

No. Soal 1 2 3 4

Rata-rata 2.642857 3 2.892857 3.035714

Skor maks 4 4 4 4

Tingkat Kesukaran 0.660714 0.75 0.723214 0.758929

Keterangan Sedang Mudah Mudah Mudah

Tabel 3.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Posttest

N 28

No. Soal 1 2 3 4

Rata-rata 3 2.571429 2.5 2.607143

Skor maks 4 4 4 4

Tingkat Kesukaran 0.75 0.642857 0.625 0.651786

Keterangan Mudah Sedang Sedang Sedang

Adapun menurut Arifin (2014: 135), indeks kesukaran sering diklarifikasi

pada tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.7 Kriteria Indeks Kesukaran Soal

P Keterangan

p < 0,30 Sukar

0,30 ≤ p ≤ 0,70 Sedang

p > 0,70 Mudah

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Berdasarkan Tabel 3.5 dan 3.6 yang diinterprestasikan sesuai dengan Tabel

3.7 dapat dilihat bahwa setiap soal memiliki tingkat kesukaran mudah dan sedang.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesukaran soal tersebut tidak termasuk dalam

soal yang terlalu mudah ataupun terlalu sukar. Maka masing-masing butir soal

dapat dikatakan baik karena memiliki tingkat kesukaran yang berbeda.

Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 22.

d) Daya Pembeda Soal

Salah satu tujuan analisis kuantitatif soal adalah untuk menentukan dapat

tidaknya suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai

dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Indeks yang digunakan dalam

membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes

yang berkemampuan rendah adalah indeks daya pembeda (item discrimination).

Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat digunakan rumus

menurut Arifin (2014: 133) sebagai berikut:

DP =

Keterangan:

DP = Indeks daya pembeda

X KA = Rata-rata kelompok atas

X KB = Rata-rata kelompok bawah

Skor maks = Skor maksimal

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Adapun hasil analisis daya pembeda menggunakan rumus diatas dengan

menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2007. Dapat dilihat pada Tabel 3.8 dan

tabel 3.9 berikut:

Tabel 3.8 Hasil Uji Daya Pembeda Pretest

No Soal 1 2 3 4

Daya Pembeda 0.25 0.333333 0.277778 0.361111

Keterangan Cukup Baik Cukup Baik

Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Posttest

No Soal 1 2 3 4

Daya Pembeda 0.222222 0.25 0.47222222 0.555555556

Keterangan Cukup Cukup Sangat

Baik Sangat Baik

Untuk menginterprestasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat

digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel dalam (Arifin, 2014: 274) pada

tabel 3.10 berikut:

Tabel 3.10 Interprestasikan koefisien daya pembeda

Index Kriteria

0,40 ke atas Sangat baik

0,30 - 0,39 Baik

0,20 - 0,29 Cukup

0,19 ke bawah Kurang baik, soal harus

diganti

Hasil uji daya pembeda yang dilakukan diinterprestasikan berdasarkan

indeks daya pembeda soal yang terdapat pada Tabel 3.10. Berdasarkan Tabel 3.8

dan Tabel 3.9 dapat dilihat daya pembeda soal tersebut meliputi cukup, baik dan

sangat baik. Berdasarkan data ini dapat dinyatakan bahwa soal ini layak

digunakan. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 23.

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

2. Instrumen Pendukung

a. Silabus Pembelajaran

Silabus berisikan pedoman dalam penyusunan RPP. Silabus selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 4 & Lampiran 5.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk pedoman bagi

guru/peneliti dalam melaksanakan model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition agar proses pembelajaran lebih terarah. RPP harus memuat sintaks dari

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dan disesuaikan dengan

kurikulum sekolah yang berlaku. RPP selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

6 dan Lampiran 7.

c. LKS

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu sarana untuk membantu

dan mempermudah dalam kegiatan proses belajar mengajar yang diberikan kepada

peserta didik untuk dibahas atau dipelajari selama proses pembelajaran

berlangsung. LKS selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 dan Lampiran 9.

d. Kisi-kisi Soal Tes

Kisi-kisi soal tes berisi gambaran tentang bagaimana soal tes tersebut

dibuat. Kisi-kisi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 & Lampiran 11.

H. Teknik Analisis Data

1. Tes Kemampaun Komuniaksi

Setelah melakukan penelitian dan telah memperoleh data hasil kemampuan

komunikasi matematis peserta didik pada pretest dan posttest maka data tersebut

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

dianalisi atau diolah. Data yang diperoleh akan dikategorikan ke dalam jenis data

kuantitatif. Data di analisis menggunakan alat bantu berupa aplikasi SPSS versi

20, yaitu softwere yang dirancang untuk mengolah data secara statistik. Adapun

teknik analisis datanya yaitu:

a. Gain Ternormalisasi

Gain adalah selisih nilai pretest dan Posttest. Melalui tahap ini, untuk

mengetahui signifikansi peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta

didik diolah dengan menggunakan N-gain. Analisis data gain dapat dilihat data

hasil pretest dan posttest untuk setiap peserta didik, Pengujian N-gain dalam

penelitian ini dilakukan dengan berbantuan Microsoft Excel. Menurut Hake

(1999: 4) adapun rumus untuk menghitung gain yaitu menggunakan aplikasi

Microsoft Excel 2007 dengan rumus sebagai berikut:

g =

Hake (1999: 4) menyatakan rata-rata dari gain ternormalisasi dengan (g). Adapun

kriteria dari interpretasi gain ternormalisasi (g) tersebut antara lain, yaitu:

Tabel 3.11 Interpretasi Indeks Gain

Indeks

Kesukaran Kriteria

g ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

b. Uji Prasyarat

Sebelum melakukan uji hipotesis, terdapat persyaratan yang harus dipenuhi

untuk memeriksa keabsahan sampel tersebut,

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

1). Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui kenormalan distribusi sebaran

skor variabel apabila terjadi penyimpangan tersebut. Dalam penelitian untuk

menguji normalitas data, peneliti menggunakan One Sample Kolmogrov –

Smirnov Test dengan bantuan SPSS versi. 20 dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika Signifikansi (Significance level)> 0,05 maka data tersebut berdistribusi

normal.

b. Jika Signifikansi (Significance level) < 0,05 maka data tersebut tidak

berdistribusi normal.

2). Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang berasal

dari populasi dengan kemampuan yang sama homogen atau tidak. Jika hasil uji

normalitas data berdistribusi normal maka selanjutnya melakukan uji homogenitas

dengan menggunakan uji t, sedangkan jika hasil uji normalitas data tidak

berdistribusi normal maka tidak dilakukannya uji homogenitas, tetapi dilanjutkan

menguji perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji Mann-Whitney U.

Pengujian homogenitas dengan menggunakan uji t dilakukan dengan

bantuan program SPSS 21, dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria data tersebut

homogenitas normal atau tidak ialah, jika nilai output pada program SPSS

menghasilkan p-value lebih besar dari taraf signifikansi (p > 0,05) maka data

tersebut homogen. Sedangkan, jika nilai output pada program SPSS menghasilkan

p-value lebih kecil sama dengan taraf signifikansi (p ≤ 0,05) maka data tersebut

tidak homogen atau berasal dari kedua kelompok berbeda.

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil N-Gain

kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbedaan rata-rata yang signifikan

atau tidak. Jika data yang telah diolah berdistribusi normal dan homogen, maka uji

perbedaan rata-rata menggunkan uji Independent T-Test. Pengujian perbedaan

rata-rata dengan menggunakan uji Independent T-Test dilakukan dengan bantuan

program SPSS, dengan taraf signifikansi 0,05. Untuk melihat perbedaan rata-rata

kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol signifikan

atau tidak, maka rumusan hipotesis sebagai berikut:

H0: Rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik

dengan model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) kurang dari

atau sama dengan dibandingkan rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi

matematis peserta didik yang menggunakan pembelajaran konvensional (µ1 ≤ µ2)

H1: Rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang

menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) lebih

besar dari rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik

yang menggunakan pembelajaran konvensional (µ1 > µ2)

Kriteria pengujian hipotesis uji pihak kanan yaitut:

Jika P-value ≤ α, maka H0 ditolak

Sedangkan jika P-value > α, maka H0 diterima

2. Keterlaksanaan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition

Salah satu teknik yang telah digunakan untuk menggali data dalam

penelitian ini adalah observasi langsung. Teknik ini digunakan untuk mengamati

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

jalannya proses belajar mengajar di kelas. Data hasil observasi di analisis dengan

deskripsi data. Data hasil observasi di reduksi untuk memilih data yang

mendukung penelitian dan membuang data yang tidak mendukung penelitian.

Setelah direduksi, data disajikan dalam bentuk tabel agar pembaca dapat dengan

mudah memahami data dan memudahkan peneliti menarik kesimpulan bagaimana

keterlaksanaan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition.

I. Jadwal Penelitian

Tabel 3.12 Waktu Pelaksanaan Penelitian Tahun 2019

No Kegiatan

Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Pengajuan Judul Penelitian

2 Menyusun Proposal

3 Bimbingan Proposal

4 Seminar Proposal

5 Revisi setelah Proposal

6 Penyusunan Instrumen Penelitian

7 Proses Penelitian

8 Penulisan Laporan Penelitian (Skripsi)

9 Bimbingan Skripsi

10 Sidang Skripsi

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

I. Overview Data

Tabel 3.13 Overview Data

Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition Pada Materi

Aritmatika Sosial Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta

Didik Kelas VII SMP Negeri 3 Bintan

Data Jenis

Data

Teknik

pengumpu

lan Data

Instrumen Pengujian

Kualitas

Instrumen

Teknik Analisis

Data

Kemampuan

Komunikasi

Matematis

Primer Tes Lembar

Tes

Validasi

ahli dan

validasi

empiris

Menentukan gain

ternormalisasinya

Uji Prasyarat

Uji Hipotesis

Keterlaksana

an Model

Pembelajaran

Auditory

Intellectually

Repetition

Primer Observasi Lembar

Observasi

Validasi

ahli

Deskripsi Data

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan membahas hasil dari penelitian serta

pembahasannya. Penelitian ini bertujuan untuk menegtahui apakah peningkatan

kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang mendapatkan model

pembelajaran Auditory Intellectually Repetition lebih tinggi daripada peserta didik

yang mendapatkan model pemebelajaran konvensional di SMP Negeri 3 Bintan.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Kelas eksperimen sebagai kelas yang mendapatkan perlakuan

penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dan kelas

kontrol adalah kelas yang diberikan pembelajaran konvensional.

Data yang diperoleh dari penelitian adalah data kuantitatif yang diperoleh

dari hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pengolahan data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS versi 20. Penelitian

dilakukan mulai dari tanggal 10 Mei 2019 pada kelas VIII E untuk melakukan uji

coba soal pretestdan soal posttest, selanjutnya dikelas VII A dimulai pada tanggal

13 Mei 2019 hingga 25 Mei 2018 dan dikelas VII B dimulai pada tanggal 13Mei

2019 hingga 24 Mei 2019.

Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VII SMP Negeri 3 Bintan dan

dengan teknik cluster random sampling terpilih kelas VII A sebagai kelas

eksperimen sedangkan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen dan

kelas kontrol diberikan pretest untuk melihat kemampuan komunikasi matematis

peserta didik dari kedua kelas tersebut. Kelas VII A sebagai kelas eksperimen

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

48

diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition dan kelas VII B diberikan pembelajaran konvensional. Posttest

dilakukan untuk melihat kemampuan komunikasi matematis peserta didik dari

kedua kelas setelah diberikan perlakuan yang berbeda.

A. Deskripsi Keterlaksanaan Pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition

Dalam penelitian ini, terdapat dua proses pembelajaran yang dilaksanakan

oleh peneliti, yaitu proses pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

yang dilakukan oleh peneliti dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang telah disesuaikan dengan langkah-langkah model

pembelajaran Auditory Intellectually Repetition pada kelas eksperimen dan

pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Materi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah aritmatika sosial yang dimulai dari tanggal 13 Mei 2019 dan

selesai pada tanggal 25 Mei 2019. Sebelum dilaksanakan penelitian, terlebih

dahulu dilakukan uji coba soal kemampuan komunikasi matematis peserta didik di

kelas VIII E.

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Selama pembelajaran berlangsung, peneliti

didampingi oleh observer untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran

matematika di dalam kelas. Pertemuan pertama dilaksanakan pretest dengan

memberikan soal tes kemampuan komunikasi matematis. Pertemuan kedua dan

ketiga dilaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran Auditory

Intellectually Repetition pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

49

pada kelas kontrol. Pada pertemuan keempat dilaksanakan posttest dengan

memberikan soal tes kemampuan komunikasi matematis. Adapun jadwal

pelaksanaan penelitian yang disajikan pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tanggal Alokasi Waktu Kegiatan

13 Mei 2019 2 x 40 Menit Pretest pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol

15 Mei 2019 2 x 40 Menit Pembelajaran dengan model pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition pada kelas

eksperimen materi aritmatika sosial

16 Mei 2019 2 x 40 Menit Pembelajaran konvensional pada kelas

kontrol pada materi aritmatika sosial

22 Mei 2019 2 x 40 Menit Pembelajaran dengan model pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition pada kelas

eksperimen dan pembelajaran konvensional

pada kelas kontrol materi aritmatika sosial

24 Mei 2019 2 x 40 Menit Posttest pada kelas kontrol

25 Mei 2019 2 x 40 Menit Posttest pada kelas eksperimen

Proses pembelajaran di kelas eksperimen disesuaikan dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pembelajaran diawali dengan

pembukaan, penyampaian tujuan pembelajaran, materi pelajaran, motivasi, dan

apersepsi kepada peserta didik yang berkaitan dengan materi Aritmatika Sosial.

Langkah pertama pada kegiatan inti di kelas eksperimen dalam proses

pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-

masing kelompok terdiri dari 5-6 peserta didik. Kemudian guru membagikan LKS

pada setiap kelompok. Setelah itu guru mengarahkan dan memberi petunjuk cara

penyelesaian soal yang ada di LKS seperti tampak pada Gambar 4.1 dibawah ini.

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

50

Gambar 4.1 Diskusi Kelompok Membahas LKS

Melalui LKS, masing-masing kelompok berbicara, mengumpulkan

informasi, mengemukakaan gagasan untuk memecahkan permasalahan yang

diajukan di LKS. Langkah selanjutnya, perwakilan dari kelompok tampil di depan

kelas untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok, kelompok lain menanggapi.

Lalu, seorang peserta didik perwakilan dari kelompok kawan menyimpulkan.

Langkah terakhir, guru memberikan tugas/kuis pada peserta didik.

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif Data Kemampuan Komunikasi Matematis

Data kemampuan komunikasi matematis peserta didik dikumpulkan melalui

pretest dan posttest, kemudian dihitung gain ternormalisasinya (N-gain). Data

kemampaun komunikasi matematis peserta didik disajikan pada Tabel 4.2, dan

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17 dan Lampiran 18.

Tabel 4.2 Deskripsi Data Kemampuan Komunikasi Matematis

Statistik

Deskriptif

Model Pembelajaran Auditory

Intellectually Repetition

Model Pembelajaran Konvensional

Pretest Posttest N-gain Pretest Posttest N-gain

Jumlah

peserta

didik

29 29 29 29 29 29

Skor

terendah

6.25 31.25 0.08 12.5 31.25 0

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

51

Statistik

Deskriptif

Model Pembelajaran Auditory

Intellectually Repetition

Model Pembelajaran Konvensional

Pretest Posttest N-gain Pretest Posttest N-gain

Skor

tertinggi

75 81.25 0.8 81.25 81.25 0.78

Peserta

didik yang

tuntas

2 26 - 12 24 -

Rata-rata 31.68 71.98 1.01 53.45 71.55 0.70

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa rata-rata nilai posttest pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan daripada nilai pretest.

Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol

yaitu kelas eksperimen 71.98 sedangkan kelas kontrol 71.55. Sehingga dapat

dikatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis pada kedua kelas mengalami

peningkatan. Dari Tabel 4.2 juga dijelaskan bahwa hasil N-gain pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Diperoleh nilai N-gain tertinggi pada kelas

eksperimen yaitu 0.8 sedangkan nilai tertinggi di kelas kontrol yaitu 0.78 dan nilai

N-gain terendah pada kelas eksperimen yaitu 0.08 sedangkan nilai terendah pada

kelas kontrol yaitu 0. Sehingga rata-rata N-gain kelas eksperimen diperoleh 1.01

dengan kategori tinggi sedangkan rata-rata N-gain kelas kontrol yaitu 0.70 dengan

kategori sedang. Maka jika dibandingkan rata-rata N-gain kelas eksperimen lebih

besar dari pada rata-rata N-gain kelas kontrol.

Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa terdapat 26 peserta didik yang tuntas

pada posttest kelas eksperimen sedangkan pada posttest kelas kontrol terdapat 24

peserta didik yang tuntas. Dengan persentase kelas yang menggunakan model

pembelajaran Auditory Intellectually Repetition 89% peserta didik yang tuntas,

sedangkan pada kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

52

83% peserta didik yang tuntas. Dari uraian di atas diketahui bahwa kelas yang

menggunakan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition lebih tinggi

dari pada kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Analisis Inferensial Data Kemampuan Komunikasi Matematis

Sebelum melakukan uji statistik terhadap perbedaan peningkatan

kemampuan komunikasi matematis peserta didik, kedua kelompok pembelajaran

terlebih dahulu dilakukan uji normalitas terhadap data yang digunakan yaitu N-

gain kemampuan komunikasi matematis peserta didik dari kedua kelompok

pembelajaran.

Adapun uji prasyarat yang dilakukan yaitu:

a. Uji Normalitas

Penelitian uji normalitas ini menggunkana uji Kolmogorov- Smirnov dengan

bantuan program SPSS versi 20.

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian hipotesis berdasarkan nilai (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak,

jika nilai (Sig) ≥ 0,05, maka H0 diterima. Pada tabel 4.3 menyajikan hasil uji

normalitas data N-gain kemampuan komunikasi matematis peserta didik pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.3 Hasil uji normalitas data N-gain kemampuan komunikasi matematis

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelompok

Sampel

Kelompok Data Kolmogorov-Smirnov

Df Sig Keputusan

Kelas

Eksperimen

N-gain kemampuan komunikasi

matematis model pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition

29 0,099 H0 diterima

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

53

Kelompok

Sampel

Kelompok Data Kolmogorov-Smirnov

Df Sig Keputusan

Kelas

Kontrol

N-gain kemampuan komunikasi

matematis model pembelajaran

konvensional

29 0,200 H0 diterima

Berdasarkan tabel 4.3 yang merupakan hasil uji normalitas data dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai signifikansi untuk kelas

eksperimen 0,099 dan kelas kontrol adalah 0,200 karena nilai signifikansi kedua

kelas lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data sampel pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Hasil output uji normalitas

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 24.

b. Uji Homogenitas

Langkah selanjutnya jika hasil uji normalitas data N-gain berdistribusi

normal maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas dua varians

dengan menggunakan uji levene dengan taraf signifikansi 0,05. Berikut disajikan

pada tabel 4.4 hasil uji homogenitas N-gain kemampuan komunikasi matematis

peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.4 Hasil uji homogenitas varians data N-gain kemampuan komunikasi

matematis peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol

N F df 1 df 2 Sig. Keputusan

29 7.669 1 56 0.065 H0 diterima

Pada Tabel 4.4 disimpulkan bahwa data N-gain pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol memiliki nilai Sig. > 0,05, sehingga H0 diterima. Jadi, data N-gain

kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang mendapatkan model

pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dan yang mendapatkan

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

54

pembelajaran dengan pembelajaran konvensional mempunyai varians yang

homogen. Hasil output uji homogenitas selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 24.

Karena data N-gain berdistribusi homogen maka dilanjutkan dengan uji

perbedaan rata-ratanya menggunakan uji statistik parametric dengan uji

Independent Sample T-Test.

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji-t sampel

independen, pada penelitian ini dilakukan dengan berbantuan program SPSS versi

20, dengan taraf signifikansi yaitu α = 0,05. Hipotesis statistik yang di uji

menggunakan uji-t sampel independen adalah sebagai berikut:

H0: Rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik

dengan model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) kurang dari

atau sama dengan dibandingkan rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi

matematis peserta didik yang menggunakan pembelajaran konvensional (µ1 ≤ µ2)

H1: Rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang

menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) lebih

besar dari rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik

yang menggunakan pembelajaran konvensional (µ1 > µ2)

Kriteria pengujian yang digunakan untuk uji statistik tersebut adalah:

Jika p-value (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak.

Jika p-value (Sig.) ≥ 0,05, maka H0 diterima

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

55

Hasil uji statistik terhadap perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi

matematis peserta didik kedua kelompok pembelajaran disajikan pada Tabel 4.5

berikut:

Tabel 4.5 Hasil uji hipotesis menggunakan uji Independent Sample T-Test

N Uji Levene

t Df Sig.(2

tailed) F Sig.

58 3.545 0.065 2.769 56 0.008

2.769 54.011 0.008

Berdasarkanhasil uji hipotesis menggunakan uji t pada tabel dengan taraf

signifikansinya 0,05 diperoleh bahwa nilai sig.(2 tailed) adalah 0,008. Pengujian

yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji satu pihak kanan. Maka nilai Sig.=

x 0,008 = 0,004. Dapat disimpulkan bahwa Sig. 0,004 ≤ 0,05, maka H0 ditolak.

Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata N-gain kemampuan komunikasi matematis

peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition lebih tinggi daripada N-gain kemampuan komunikasi matematis

peserta didik yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Hasil output uji

hipotesis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 25.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition Pada Materi Aritmatika Sosial Untuk

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik Kelas VII SMP

Negeri 3 Bintan” menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan

kemampuan komunikasi matemtis peserta didik yang belajar melalui model

pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dan pembelajaran konvensional.

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

56

Besarnya peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang

belajar dengan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition adalah

sebesar 1,01. Sementara peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta

didik yang belajar dengan pembelajaran konvensional sebesar 0,70. Besarnya

peningkatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2. Dari hasil uji-t sampel

independen pada tabel 4.5, diketahui bahwa perbedaan peningkatan tersebut

signifikan, dimana peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik

yang belajar dengan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition lebih

tinggi secara signifikan dari peningkatan kemampuan komunikasi matematis

peserta didik yang belajar dengan pembelajaran konvensional.

Hal tersebut dapat dipahami karena sesuai dengan komponen pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition, dimana pembelajaran akan efektif jika

memperhatikan tiga hal yaitu Auditory, Intellectually dan Repetition (Maryani,

2016: 23).

Dengan adanya pembelajaran kelompok tersebut, peserta didik akan diajak

untuk bertukar fikiran atau berdiskusi dengan peserta didik yang lain terkait

materi pelajaran yang sedang dipelajari. Hal ini dapat melatih peserta didik untuk

tidak takut lagi bertanya dengan orang lain atau berinteraksi dengan orang lain

untuk mencari tahu kebenaran dari suatu informasi atau pengetahuan yang masih

membuatnya ragu, sehingga kemampuan mengkomunikasikan akan semakin

tumbuh dalam diri peserta didik.

Peserta didik yang memperoleh model pembelajaran Auditory Intellectually

Repetition benar-benar dapat mengambil manfaat. Dimana pada saat peserta didik

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

57

berdiskusi, masing-masing kelompok memiliki tanggung jawab untuk belajar

bersama dan harus memastikan semua anggota kelompoknya mengerti dengan

materi yang dipelajari agar dapat menjawab pertanyaan dengan optimal pada saat

diberikan LKS oleh peneliti dan perwakilan dari kelompoknya mempersentasikan

hasil jawaban dari LKS yang mereka kerjakan bersama kelompoknya.

Dengan demikian, hasil yang diperoleh dalam penelitian ini memiliki

relevansi dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maryani (2016) dimana

penelitian yang dilakukan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

kesimpulan dari hasil tindakan penelitian menunjukkan adanya peningkatan

kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis. Berdasarkan

pemaparan pembahasan tersebut, sehingga dapat diterima bahwa peningkatan

kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang memperoleh model

pembelajaran Auditory Intellectually Repetition lebih tinggi dari peserta didik

yang memperoleh pembelajaran konvensional.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada BAB IV, dapat disimpulkan

bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas VII

SMP Negeri 3 Bintan yang belajar melalui model pembelajaran Auditory

Intellectually Repetition lebih tinggi daripada peserta didik yang belajar melalui

pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model

pembelajaran Auditory Intellectually Repetition lebih unggul dibandingkan

dengan pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan komunikasi

matematis peserta didik.

B. Implikasi

Penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri 3 Bintan memberikan

beberapa implikasi, yaitu:

1. Penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition ini

menuntut peserta didik ikut aktif dalam pembelajaran terutama pada saat

berdiskusi sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan berdampak

positif terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta

didik khususnya.

2. Pembelajaran yang dilakukan guru didalam kelas akan memberikan

pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Penggunaan model

pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat membuat peserta didik lebih

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

59

mengerti dengan pelajaran yang akan di ajarkan. Model pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition merupakan salah satu model pembelajaran

yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. Guru matemtaika hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran

Auditory Intellectually Repetition sebagai alternatif untuk meningkatkan

kemampuan komunikasi matematis peserta didik.

2. Bagi peneliti yang ingin melakuakan penelitian serupa hendaknya dapat

melakukan pembaharuan mengenai penggunaan model pembelajaran lain

dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik.

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (15 ed.).

Jakarta: Rineka Cipta.

Cholistiati, E. (2015). Analisis kemampuan komunikasi matematis siswa SMP

Diponegoro 3 Kedung Banteng, Universitas Muhamadiyah Purwokerto.

Depdiknas. (2006). Permendiknas No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.

Jakarta: Depdiknas.

Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Humonggio, I. (2013). Deskripsi kemampuan komunikasi matematika siswa pada

materi kubus dan balok di kelas VIII SMP Negeri 1 Tibawa. Universitas

Negeri Gorontalo.

Juliati, S. (2013). Pengaruh penerapan model pembelajaran auditory intellectually

repetition (AIR) terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa

MTsN Pekanbaru. UIN Sultan Syarif Kasim Riau.

Maryani. (2016). Penerapan model pembelajaran AIR (auditory intellectually

repetition) kombinasi time token pada peningkatan kemampuan

pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa kelas VII C SMP N

4 Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016. Univeristas Muhamadiyah

Purworejo.

Meier, D. (2002). The accelerated learning hnd book panduan kreatif dan efektif

merancang program pendidikan dan penelitian. Bandung: Kaifa.

Muhtarom. (2012). Penerapan model AIR (auditory intellectually repetition)

dengan strategi peninjauan kembali untuk meningkatkan kreativitas dan

hasil belajar siswa di Madrasah Aliyah Nurul Ummah Kotagede

Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Oktavia, Eka Dewi. (2018). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

berbantuan media interaktif lectora untuk meningkatkan pemahaman

konsep matematis siswa kelas VII SMP Negeri 16 Tanjungpinang.

Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

61

R. Hake, R. (1999). Analyzing change/gain scores. American educational

research association's division D, measurement and research metodology.

Hlm. 1-28.

Riduwan. (2014). Dasar-Dasar Statistika (12 ed). Bandung: Alfabeta.

Sarniah, S. (2018). Penerapan model pembelajaran auditory intellectually

repetition untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa MTs. Universitas Islam Negeri Raden Intan.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Ulva, M. (2018). Pengaruh model pembelajaran auditory intellectaully repetition

(AIR) terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas

VIII SMP N 1 Abung Barat Lampung Utara. UIN Raden Intan Lampung.

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Identitas Sampel Penelitian Kelompok Kelas Eksperimen

Peserta Didik Kelas VII A SMP Negeri 3 Bintan

No Nama Peserta Didik Kelas Jenis Kelamin

1 Adhitya Darmawan VII A Laki-laki

2 Aida Ramadani VII A Perempuan

3 Alfino Doni Luthfi VII A Laki-laki

4 Andika Rahmadan VII A Laki-laki

5 Angelita VII A Perempuan

6 Dewi Pandan Arum VII A Perempuan

7 Ega Novia Armerila VII A Perempuan

8 Felly Rizky Anugrah VII A Laki-laki

9 Fernando Weldytro Mateus Yolbi VII A Laki-laki

10 Gufron Setiadi VII A Laki-laki

11 Gunawan Iman Aspriyanto VII A Laki-laki

12 Is Aryadi VII A Laki-laki

13 Jyren Rohotuli Octaviyani

Harianja VII A Perempuan

14 M. Refaldo Agusrianto VII A Laki-laki

15 Metta Nurfauziah VII A Perempuan

16 Muhammad Fahrul Rizki VII A Laki-laki

17 Nurfalista Riska Widiarni VII A Perempuan

18 Nurul Athiqah VII A Perempuan

19 Pandu Dwi Suryantoro VII A Laki-laki

20 Ranti Widiya Ningsih VII A Perempuan

21 Rizki Aditia VII A Laki-laki

22 Rizky Dwi Siswanto VII A Laki-laki

23 Sabrina Febriantika Aulya Putri VII A Perempuan

Lampiran 1

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

No Nama Peserta Didik Kelas Jenis Kelamin

24 Saptarudin VII A Laki-laki

25 Sinta Purnamasari VII A Perempuan

26 Siti Nur Rohaini VII A Perempuan

27 Teguh Ersyarudin VII A Laki-laki

28 Tri Wahyudi VII A Laki-laki

29 Verdiansah VII A Laki-laki

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Identitas Sampel Penelitian Kelompok Kelas Kontrol

Peserta Didik Kelas VII B SMP Negeri 3 Bintan

No Nama Peserta Didik Kelas Jenis Kelamin

1 Agus Setiawan VII A Laki-laki

2 Agustika Lase VII A Perempuan

3 Alda Jaslayni VII A Perempuan

4 Aldi Armanda Yani VII A Laki-laki

5 Ari Kurniawan VII A Laki-laki

6 Bagus Pratama VII A Laki-laki

7 Canie Ardadinata VII A Laki-laki

8 Dafa Ariangga VII A Laki-laki

9 Dwiky Wahyu Agustiuanda VII A Laki-laki

10 Figo Ferdiansyah VII A Laki-laki

11 Jani Aida VII A Perempuan

12 Kukoh Alief Abirangga VII A Laki-laki

13 M.hafiz Aditya Wandiza VII A Laki-laki

14 Maman VII A Laki-laki

15 Maulana Hasan Nasrallah VII A Laki-laki

16 Muhamad Yusuf VII A Laki-laki

17 Muhammad Agus Siregar VII A Laki-laki

18 Muhammad Igabuana Bintan VII A Laki-laki

19 Nadia Hidayati VII A Perempuan

20 Nur Mulyani VII A Perempuan

21 Nur Syahrina VII A Perempuan

22 Nurfadila VII A Perempuan

23 Nurmala Suci Zamayya VII A Perempuan

Lampiran 2

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

No Nama Peserta Didik Kelas Jenis Kelamin

24 Putri Sagita VII A Perempuan

25 Randy Audita VII A Laki-laki

26 Riscky Nurdiansyah Ilahi VII A Laki-laki

27 Tiara Dwi Cantika VII A Perempuan

28 Windi Saputra VII A Laki-laki

29 Wiwin Winarti VII A Perempuan

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Identitas Sampel Penelitian Kelompok Kelas Uji Coba

Peserta Didik Kelas VIII E SMP Negeri 3 Bintan

No Nama Peserta Didik Kelas Jenis Kelamin

1 Debby Wahyu Kurniawan VIII E Laki-laki

2 Defli Ansyah VIII E Laki-laki

3 Dhiva Oktaviola VIII E Perempuan

4 Diva Octaviani VIII E Perempuan

5 Evelina VIII E Perempuan

6 Fajar Barudin VIII E Laki-laki

7 Fany Natalia Panggabean VIII E Perempuan

8 Friskaseptiani Hotmauli BR

Pakpahan VIII E Perempuan

9 Grace Helena Simbolon VIII E Perempuan

10 Irma Suryani VIII E Perempuan

11 Ketty Rana VIII E Perempuan

12 Moch. Gillang Kurniawan VIII E Laki-laki

13 Muhammad Fadlah Al Hafidh VIII E Laki-laki

14 Muhammad Rizkal Setiawan VIII E Laki-laki

15 Putri Ramadhanti VIII E Perempuan

16 Rizki Nurliani VIII E Laki-laki

17 Rozalina Aldira VIII E Perempuan

18 Samuel Oktafianus Eptenus

Tukunang VIII E Laki-laki

19 Surya Esti VIII E Laki-laki

20 Susanti VIII E Perempuan

21 Syarifah Fadlaini VIII E Perempuan

22 Tiki Virnadi Tia VIII E Perempuan

23 Tipa Sapitri VIII E Perempuan

Lampiran 3

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

No Nama Peserta Didik Kelas Jenis Kelamin

24 Tri Yuni Asih VIII E Perempuan

25 Windy Try Wardany VIII E Perempuan

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Silabus Mini

(Eksperimen)

Sekolah : SMP Negeri 3 Bintan

Kelas/Semester : VII/ Genap

Mata Pelajaran : Matematika

Topik/Subjek : Aritmatika Sosial

Kompetensi Inti :

KI – 3 : Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI – 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah

abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pencapaian

Kompetensi

Model &

metode

pembelajaran

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

3.9 Mengenal dan

menganalisis berbagai

situasi terkait aritmatika

sosial (penjualan,

pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian,

bunga tunggal, persentase,

bruto, neto, tara)

Aritmatika

Sosial

1. Menentukan kondisi

untung/rugi/impas.

2. Memecahkan masalah terkait

dengan persentase keuntungan

dan persentase kerugian.

3. Menentukan nilai dari bruto,

neto, tara dan persentase dari

neto & tara.

Model

pembelajaran

Auditory

Intellectually

Repetition

Tes

tertulis

bentuk

uraian

2 x 40 jp Buku Paket

matematika

kelas VII

SMP/MTs

Lampiran 4

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Silabus Mini

(Kontrol)

Sekolah : SMP Negeri 3 Bintan

Kelas/Semester : VII/ Genap

Mata Pelajaran : Matematika

Topik/Subjek : Aritmatika Sosial

Kompetensi Inti :

KI – 3 : Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI – 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah

abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pencapaian

Kompetensi

Model &

metode

pembelajaran

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

3.9 Mengenal dan menganalisis

berbagai situasi terkait aritmatika

sosial (penjualan, pembelian,

potongan, keuntungan, kerugian,

bunga tunggal, persentase, bruto,

neto, tara)

Aritmatika

Sosial

1. Memecahkan masalah terkait

dengan persentase keuntungan

dan persentase kerugian.

2. Menentukan nilai dari bruto,

neto, tara dan persentase dari

neto & tara.

Metode

Ceramah

Tes

tertulis

bentuk

uraian

2 x 40 jp Buku Paket

matematika

kelas VII

SMP/MTs

Lampiran 5

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Bintan

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/ Genap

Materi Pokok : Aritmatika Sosial

Alokasi Waktu : 4 × 40 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar

3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika sosial (penjualan,

pembelian, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, presentase keuntungan & rugi, bruto,

neto, tara).

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)

1. Menentukan kondisi untung/rugi/impas

2. Memecahkan masalah terkait dengan persentase keuntungan dan persentase kerugian.

Pertemuan 2 (2 x 40 menit)

1. Menentukan nilai dari bruto, neto, tara dan persentase dari neto & tara.

Lampiran 6

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

D. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2x 40 menit)

1. Aspek Sikap

Peserta didik mampu berperilaku tanggung jawab, peduli dan percaya diri

2. Aspek Pengetahuan

Peserta didik mampu menganalisis kondisi untung /rugi/impas, menentukan persentase

kerugian dan persentase keuntungan.

3. Aspek Keterampilan

Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kondisi untung

/rugi/impas, persentase kerugian dan persentase keuntungan.

Pertemuan 2 (2 x 40 menit)

1. Aspek Sikap

Peserta didik mampu berperilaku tanggung jawab, peduli dan percaya diri.

2. Aspek Pengetahuan

Peserta didik mampu menganalisis nilai dari bruto, neto, tara dan persentase dari neto

& tara.

3. Aspek Keterampilan

Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan nilai dari bruto,

neto, tara dan persentase dari neto & tara.

E. Materi Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)

No Struktur Isi Isi dalam Pembelajaran

1. Fakta Kondisi untung/rugi/impas, persentase kerugian, dan persentase

keuntungan

2. Konsep Pengertian untung/rugi/impas, kegunaan persentase kerugian dan

persentase keuntungan.

3. Prinsip Rumus persentase kerugian dan persentase keuntungan.

4. Prosedur Langkah-langkah memecahkan masalah terkait dengan

persentase kerugian dan persentase keuntungan.

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Pertemuan 2 (2 x 40 menit)

No Struktur Isi Isi dalam Pembelajaran

1. Fakta Bruto, neto, tara dan persentase neto & tara

2. Konsep Pengertian bruto, neto, tara dan persentase neto & tara

3. Prinsip Rumus bruto, neto, tara dan persentase neto & tara

4. Prosedur Langkah-langkah memecahkan masalah terkait dengan bruto,

neto, tara dan persentase neto & tara

F. Model Pembelajaran

Model : Auditory Intellectually Repetition (AIR)

G. Sumber Belajar

1. Buku Paket Matematika Siswa SMP/MTs Kelas VII Semester II Kurikulum 2013 Edisi

Revisi 2014 halaman 81

H. Media dan Alat Pembelajaran

Media : Lembar Kerja Siswa

Alat : Susu Kaleng, papan tulis dan spidol

I. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan pertama (2 x 40 menit)

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu

Pendahuluan

1. Mengondisikan kesiapan peserta didik

dalam menerima pelajaran.

2. Guru mengingatkan kembali materi

minggu lalu dan menghubungkan

pengetahuan peserta didik yang dimiliki

dengan pengetahuan yang akan diterima

oleh peserta didik.

15 menit

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai.

Inti

4. Peserta didik dibagi menjadi beberapa

kelompok yang heterogen, masing-masing

kelompok terdiri dari 5-6 peserta didik.

5. Guru membagikan LKS.

6. Guru mengarahkan dan memberi petunjuk

cara penyelesaian soal yang ada di LKS.

(Auditory)

7. Peserta didik mengerjakan lembar

permasalahan. (Intellectually)

8. Peserta didik berdiskusi kelompok

berbicara, mengumpulkan informasi,

mengemukakan gagasan untuk

memecahkan permasalahn yang diajukan

di LKS. (Auditory dan Intellectually)

9. Perwakilan dari kelompok tampil di depan

kelas untuk mempersentasikan hasil kerja

kelompok, kelompok lain menanggapi.

(Auditory dan Intellectually)

10. Seorang peserta didik perwakilan dari

kelompok kawan menyimpulkan.

(Auditory , Intellectually dan Repetition)

11. Peserta didik diberi tugas/kuis.

(Repetition)

55 menit

Penutup 12. Guru dan peserta didik melakukan refleksi

kegiatan pembelajaran hari ini.

13. Guru menyampaikan lingkup materi yang

akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya.

10 menit

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Pertemuan kedua (2 x 40 menit)

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu

Pendahuluan

1. Mengondisikan kesiapan peserta didik

dalam menerima pelajaran.

2. Guru mengingatkan kembali materi

minggu lalu dan menghubungkan

pengetahuan peserta didik yang dimiliki

dengan pengetahuan yang akan diterima

oleh peserta didik.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai.

15 menit

Inti

4. Peserta didik dibagi menjadi beberapa

kelompok yang heterogen, masing-masing

kelompok terdiri dari 5-6 peserta didik.

5. Guru membagikan LKS.

6. Guru mengarahkan dan memberi petunjuk

cara penyelesaian soal yang ada di LKS.

(Auditory)

7. Peserta didik mengerjakan lembar

permasalahan. (Intellectually)

8. Peserta didik berdiskusi kelompok

berbicara, mengumpulkan informasi,

mengemukakan gagasan untuk

memecahkan permasalahn yang diajukan

di LKS. (Auditory dan Intellectually)

9. Perwakilan dari kelompok tampil di depan

kelas untuk mempersentasikan hasil kerja

kelompok, kelompok lain menanggapi.

(Auditory dan Intellectually)

10. Seorang peserta didik perwakilan dari

kelompok kawan menyimpulkan.

55 menit

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

(Auditory , Intellectually dan Repetition)

11. Peserta didik diberi tugas/kuis.

(Repetition)

Penutup 12. Guru dan peserta didik melakukan refleksi

kegiatan pembelajaran hari ini.

13. Guru menyampaikan lingkup materi yang

akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya.

10 menit

J. Penilaian Hasil Pembelajaran

Teknik penilaian : Tes tertulis

Bentuk instrument : Soal uraian

No. Soal Jawaban Skor

1 Terlampir pada LKS

Skor maksimal 100

Mengetahui, Tanjungpinang, 2019

Guru Matematika Peneliti

Zulfia Desnovita S.Pd Febry Safitri

NIP. 198406032009032004 NIM. 150384202010

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Bintan

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/ Genap

Materi Pokok : Aritmatika Sosial

Alokasi Waktu : 4 × 40 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar

3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika sosial (penjualan,

pembelian, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, presentase keuntungan & rugi, bruto,

neto, tara).

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)

1. Menentukan kondisi untung/rugi/impas

2. Memecahkan masalah terkait dengan persentase keuntungan dan persentase kerugian.

Pertemuan 2 (2 x 40 menit)

1. Menentukan nilai dari bruto, neto, tara dan persentase dari neto & tara.

Lampiran 7

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

D. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2x 40 menit)

1. Aspek Sikap

Peserta didik mampu berperilaku tanggung jawab, peduli dan percaya diri

2. Aspek Pengetahuan

Peserta didik mampu menganalisis nilai suatu barang, menentukan persentase kerugian

dan persentase keuntungan.

3. Aspek Keterampilan

Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan nilai suatu barang,

persentase kerugian dan persentase keuntungan.

Pertemuan 2 (2 x 40 menit)

1. Aspek Sikap

Peserta didik mampu berperilaku tanggung jawab, peduli dan percaya diri.

2. Aspek Pengetahuan

Peserta didik mampu menganalisis nilai dari bruto, neto, tara dan persentase dari neto &

tara.

3. Aspek Keterampilan

Peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan nilai dari bruto,

neto, tara dan persentase dari neto & tara.

E. Materi Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)

No Struktur Isi Isi dalam Pembelajaran

1. Fakta Kondisi untung/rugi/impas, persentase kerugian, dan persentase

keuntungan

2. Konsep Pengertian untung/rugi/impas, kegunaan persentase kerugian dan

persentase keuntungan.

3. Prinsip Rumus persentase kerugian dan persentase keuntungan.

4. Prosedur Langkah-langkah memecahkan masalah terkait dengan

persentase kerugian dan persentase keuntungan.

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Pertemuan 2 (2 x 40 menit)

No Struktur Isi Isi dalam Pembelajaran

1. Fakta Bruto, neto, tara dan persentase neto & tara

2. Konsep Pengertian bruto, neto, tara dan persentase neto & tara

3. Prinsip Rumus bruto, neto, tara dan persentase neto & tara

4. Prosedur Langkah-langkah memecahkan masalah terkait dengan bruto,

neto, tara dan persentase neto & tara

F. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran : Ceramah

G. Sumber Belajar

1. Buku Paket Matematika Siswa SMP/MTs Kelas VII Semester II Kurikulum 2013 Edisi

Revisi 2016

H. Media dan Alat Pembelajaran

Media : Buku peserta didik

Alat : Papan tulis, spidol dan penghapus

I. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan pertama (2 x 40 menit)

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberikan ucapan salam untuk

membuka pelajaran.

2. Guru dan peserta didik berdo’a bersama yang

dipimpin oleh ketua kelas.

3. Guru menanyakan kabar dan memeriksa

kehadiran peserta didik.

4. Guru menyampaikan topik yang akan

dipelajari dan tujuan pembelajaran.

15 menit

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

5. Guru memberikan motivasi kepada peserta

didik tentang manfaat mempelajari materi

aritmatika sosial.

6. Guru memberikan apersepsi kepada peserta

didik berupa serangkaian pertanyaan untuk

meningkatkan materi pada pertemuan

sebelumnya.

Inti

7. Guru memberikan penjelasan tentang

aritmatika sosial.

8. Memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk mencatat dan menanyakan hal yang

tidak dipahami.

9. Memberikan contoh soal tentang aritmatika

sosial.

10. Memberikan latihan soal .

11. Membahas jawaban dari latihan soal bersama-

sama.

12. Memberikan kesempatan peserta didik untuk

bertanya terhadap materi yang belum

dipahami.

13. Guru membimbing peserta didik membuat

kesimpulan.

55 menit

Penutup 14. Mengarahkan peserta didik membuat

rangkuman materi.

15. Guru memberikan tugas (PR).

16. Guru menutup pelajaran dan memberikan

salam.

10 menit

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Pertemuan kedua (2 x 40 menit)

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberikan ucapan salam untuk

membuka pelajaran.

2. Guru dan peserta didik berdo’a bersama yang

dipimpin oleh ketua kelas.

3. Guru menanyakan kabar dan memeriksa

kehadiran peserta didik.

4. Guru menyampaikan topik yang akan

dipelajari dan tujuan pembelajaran.

5. Guru memberikan motivasi kepada peserta

didik tentang manfaat mempelajari materi

aritmatika sosial.

6. Guru memberikan apersepsi kepada peserta

didik berupa serangkaian pertanyaan untuk

meningkatkan materi pada pertemuan

sebelumnya.

15 menit

Inti

7. Guru memberikan penjelasan tentang

aritmatika sosial.

8. Memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk mencatat dan menanyakan hal yang

tidak dipahami.

9. Memberikan contoh soal tentang aritmatika

sosial.

10. Memberikan latihan soal .

11. Membahas jawaban dari latihan soal bersama-

sama.

12. Memberikan kesempatan peserta didik untuk

bertanya terhadap materi yang belum

55 menit

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

dipahami.

13. Guru membimbing peserta didik membuat

kesimpulan.

Penutup 14. Mengarahkan peserta didik membuat

rangkuman materi.

15. .Guru memberikan tugas (PR).

16. Guru menutup pelajaran dan memberikan

salam.

10 menit

J. Penilaian Hasil Pembelajaran

Teknik penilaian : Tes tertulis

Bentuk instrument : Soal uraian

Mengetahui, Tanjungpinang, 2019

Guru Matematika Peneliti

Zulfia Desnovita S.Pd Febry Safitri

NIP. 198406032009032004 NIM. 150384202010

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

LKS MATEMATIKA (Aritmatika sosial)

Nama Kelompok: 1………………………………………

2………………………………………

3………………………………………

4………………………………………

5………………………………………

6……………………………………..

Kelas : ………………………..

Lampiran 8

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Kompetensi Dasar:

3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika sosial (penjualan,

pembelian, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, presentase keuntungan & rugi, bruto, neto,

tara).

Indikator:

1. Menentukan kondisi untung/rugi/impas

2. Memecahkan masalah berkaitan dengan persentase keuntungan dan persentase kerugian

Tujuan Pembelajaran:

1. Peserta didik mampu menentukan kondisi untung/rugi/impas

2. Peserta didik mampu memecahkan masalah berkaitan dengan persentase keuntungan dan

persentase kerugian

BACA DAN CERMATI

Ayo Kita Amati

Pak Subur Tukang Bubur Ayam

Pak subur seorang penjual bubur ayam di daerah Bogor. Seperti biasa, setiap pagi Pak

Subur pergi ke pasar untuk berbelanja bahan pokok untuk membuat bubur ayam. Untuk

membeli bahan pokok bubur tersebut, Pak Subur menghabiskan uang Rp1.000.000,00.

Dengan bahan baku tersebut Pak Subur mampu membuat sekitar 130 porsi bubur ayam

dan dijual dengan harga Rp10.000,00 per porsi. Pada hari itu Pak Subur mampu menjual

110 porsi bubur ayam.

Pak Soso Tukang Bakso

Pak Soso seorang penjual bakso di daerah Surabaya. Setiap hari Pak Soso menghabiskan

Rp800.00,00 untuk berbelanja bahan baku untuk membuat bakso. Dengan bahan baku

tersebut Pak Soso mampu membuat rata-rata 120porsi dengan harga Rp8.000,00 per porsi.

Pada hari itu terjadi hujan di tempat Pak Soso biasa berjualan, sehingga bakso yang laku

terjual hanya 90 porsi.

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Pak Subur Tukang Bubur Ayam

Pak subur seorang penjual bubur ayam di daerah Bogor. Seperti biasa, setiap pagi Pak

Subur pergi ke pasar untuk berbelanja bahan pokok untuk membuat bubur ayam. Untuk

membeli bahan pokok bubur tersebut, Pak Subur menghabiskan uang Rp1.000.000,00.

Dengan bahan baku tersebut Pak Subur mampu membuat sekitar 130 porsi bubur ayam

dan dijual dengan harga Rp10.000,00 per porsi. Pada hari itu Pak Subur mampu menjual

110 porsi bubur ayam.

Pak Soso Tukang Bakso

Pak Soso seorang penjual bakso di daerah Surabaya. Setiap hari Pak Soso menghabiskan

Rp800.00,00 untuk berbelanja bahan baku untuk membuat bakso. Dengan bahan baku

tersebut Pak Soso mampu membuat rata-rata 120porsi dengan harga Rp8.000,00 per porsi.

Pada hari itu terjadi hujan di tempat Pak Soso biasa berjualan, sehingga bakso yang laku

terjual hanya 90 porsi.

Pak Sarto Tukang Sate

Pak Sarto seorang penjual sate di daerah Madura. Setiap hari Pak Sarto menghabiskan

Rp700.000,00 untuk berbelanja bahan baku untuk membuat sate. Dengan bahan baku

tersebut Pak Sarto mampu membuat rata-rata 100 porsi dengan harga Rp10.000,00 per

porsi. Pada hari itu terjadi hujan di tempat Pak Sarto biasa berjualan, sehingga sate yang

laku terjual hanya 70 porsi.

Kasus Pak Subur

Mari Cermati

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Sajikan ketiga kasus tersebut dalam bentuk tabel.

Kasus Pemasukan

(m)

Pengeluaran

(k)

m - k Keterangan

Pak Subur

Tukang Bubur

Ayam

Pak Soso Tukang

Bakso

Pak Sarto

Tukang Sate

Berapa persen keuntungan Pak Subur?

Jawab:…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………....

Berapa persen kerugian Pak Soso?

Jawab:…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

……………………………………

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

LKS MATEMATIKA (Aritmatika sosial)

Nama Kelompok: 1………………………………………

2………………………………………

3………………………………………

4………………………………………

5………………………………………

6……………………………………..

Kelas : ………………………..

Lampiran 9

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Kompetensi Dasar:

3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika sosial (penjualan,

pembelian, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, presentase keuntungan & rugi, bruto, neto,

tara).

Indikator:

1. Menentukan nilai dari bruto, neto, tara dan persentase dari neto & tara.

Tujuan Pembelajaran:

1. Peserta didik mampu menentukan nilai dari bruto, neto, tara dan persentase dari neto &

tara.

BACA DAN CERMATI

Berilah tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan berikut dengan kata tidak pernah,

kadang-kadang, biasanya, selalu.

No Pernyatan Tanggapan

1. Neto lebih berat dari bruto

2. Neto lebih berat dari tara

3. Bruto lebih berat dari neto

4. Bruto lebih berat dari tara

5. Tara lebih berat dari neto

6. Tara lebih berat dari bruto

Ayo Kita Menalar

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Lengkapi Tabel berikut dan buatlah penyelesaiannya!

Bruro (kg) Neto (kg) Tara (kg) Persentase Neto Persentase Tara

50 49 …

25 … 0,5

… 1,85 0,15

6 … 0,12

Penyelesaiannya:

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………..

Ayo Berlatih

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

KISI-KISI PRETEST

SEKOLAH : SMP Negeri 3 Bintan JUMLAH SOAL : 4

KELAS/SEMESTER : VII/Genap BENTUK SOAL : Tes Uraian

Tabel.1 : (KD, INDIKATOR KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS, INDIKATOR)

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

KEMAMPUAN

KOMUNIKASI

MATEMATIS

INDIKATOR

PEMBELAJARAN

TOPIK/SUB

TOPIK

NO

SOAL

BENTUK LEVEL

KOGNITIF

SOAL

3.9. Mengenal dan

menganalisis berbagai

situasi terkait aritmatika

sosial (penjualan,

pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian,

bunga tunggal, persentase,

bruto, neto, tara)

1 Menghubungkan tabel

aritmatika sosial ke

dalam ide-ide

matematika.

1. Menentukan kondisi

untung/rugi/impas

Topik: Aritmatika

Sosial

Subtopik :

kondisi

untung/rugi/impas

& persentase

keuntungan,

kerugian, tara dan

neto.

1 Tes uraian

(Jawaban

terpimpin)

C2

3.9. Mengenal dan

menganalisis berbagai

situasi terkait aritmatika

sosial (penjualan,

pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian,

bunga tunggal, persentase,

1 Menghubungkan tabel

aritmatika sosial ke

dalam ide-ide

matematika.

2. Menentukan nilai dari

bruto, neto, tara dan

persentase dari neto &

tara.

Topik: Aritmatika

Sosial

Subtopik :

kondisi

untung/rugi/impas

& persentase

4 Tes uraian

(Jawaban

terpimpin)

C3

Lampiran 10

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

bruto, neto, tara) keuntungan,

kerugian, tara dan

neto

3.9. Mengenal dan

menganalisis berbagai

situasi terkait aritmatika

sosial (penjualan,

pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian,

bunga tunggal, persentase,

bruto, neto, tara)

2 Menyatakan peristiwa

kehidupan sehari-hari

kedalam bahasa atau

simbol matematika.

3. Memecahkan masalah

terkait dengan persentase

keuntungan dan

persentase kerugian

Topik: Aritmatika

Sosial

Subtopik :

kondisi

untung/rugi/impas

& persentase

keuntungan,

kerugian, tara dan

neto

3 Tes uraian

(Jawaban

terpimpin)

C3

3.9. Mengenal dan

menganalisis berbagai

situasi terkait aritmatika

sosial (penjualan,

pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian,

bunga tunggal, persentase,

bruto, neto, tara)

3 Merespon suatu

pernyataan atau

persoalan dalam

bentuk argumen yang

meyakinkan.

1. Menentukan kondisi

untung/rugi/impas

Topik: Aritmatika

Sosial

Subtopik :

kondisi

untung/rugi/impas

& persentase

keuntungan,

kerugian, tara dan

neto

2 Tes uraian

(Jawaban

terpimpin)

C4

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

KISI-KISI POSTTEST

SEKOLAH : SMP Negeri 3 Bintan JUMLAH SOAL : 4

KELAS/SEMESTER : VII/Genap BENTUK SOAL : Tes Uraian

Tabel.1 : (KD, INDIKATOR KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS, INDIKATOR)

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

KEMAMPUAN

KOMUNIKASI

MATEMATIS

INDIKATOR

PEMBELAJARAN

TOPIK/SUB

TOPIK

NO

SOAL

BENTUK LEVEL

KOGNITIF

SOAL

3.9. Mengenal dan

menganalisis berbagai

situasi terkait aritmatika

sosial (penjualan,

pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian,

bunga tunggal, persentase,

bruto, neto, tara)

1 Menghubungkan tabel

aritmatika sosial ke

dalam ide-ide

matematika.

1. Menentukan kondisi

untung/rugi/impas

Topik: Aritmatika

Sosial

Subtopik :

kondisi

untung/rugi/impas

& persentase

keuntungan,

kerugian, tara dan

neto.

2 Tes uraian

(Jawaban

terpimpin)

C2

3.9. Mengenal dan

menganalisis berbagai

situasi terkait aritmatika

1 Menghubungkan tabel

aritmatika sosial ke

dalam ide-ide

2. Menentukan nilai dari

bruto, neto, tara dan

persentase dari neto

Topik: Aritmatika

Sosial

4 Tes uraian

(Jawaban

C3

Lampiran 11

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

sosial (penjualan,

pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian,

bunga tunggal, persentase,

bruto, neto, tara)

matematika .

&tara. Subtopik :

kondisi

untung/rugi/impas

& persentase

keuntungan,

kerugian, tara dan

neto

terpimpin)

3.9. Mengenal dan

menganalisis berbagai

situasi terkait aritmatika

sosial (penjualan,

pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian,

bunga tunggal, persentase,

bruto, neto, tara)

2 Menyatakan peristiwa

kehidupan sehari-hari

ke dalam bahasa atau

simbol matematika

3. Memecahkan masalah

terkait dengan persentase

keuntungan dan

persentase kerugian

Topik: Aritmatika

Sosial

Subtopik :

kondisi

untung/rugi/impas

& persentase

keuntungan,

kerugian, tara dan

neto

3 Tes uraian

(Jawaban

terpimpin)

C3

3.9. Mengenal dan

menganalisis berbagai

situasi terkait aritmatika

sosial (penjualan,

pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian,

bunga tunggal, persentase,

bruto, neto, tara)

3 Merespon suatu

pernyataan atau

persoalan dalam

bentuk argumen yang

meyakinkan.

2. Menentukan kondisi

untung/rugi/impas

Topik: Aritmatika

Sosial

Subtopik :

kondisi

untung/rugi/impas

& persentase

keuntungan,

kerugian, tara dan

neto

1 Tes uraian

(Jawaban

terpimpin)

C4

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

SOAL PRETEST

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Sekolah : SMPN 3 Bintan

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Aritmatika Sosial

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 80 menit

Petunjuk mengerjakan :

1. Tuliskan identitas kalian pada lembar jawaban!

2. Bacalah soal dengan cermat dan teliti!

3. Tuliskan diketahui dan rumus pada lembar jawaban!

4. Setelah selesai, kumpulkan kembali soal dan lembar jawaban pada guru!

1. Tentukan kondisi berikut yang menunjukkan kondisi untung atau rugi serta tentukan

besarnya dan persentase untung atau rugi dari pengeluaran dan pemasukan sebagai

berikut.

No Pemasukan

(rupiah)

Pengeluaran

(rupiah)

Untung atau Rugi %U atau %R

1. 1.000.000 900.000

2. 1.000.000 1.200.000

2. Suatu ketika Haris berbelanja sabun mandi ke minimarket. Ketika masuk ke

minimarket, Haris melihat ada tiga jenis sabun mandi dengan merek yang berbeda.

Ringkasan merek dan harga masing-masing sabun mandi disajikan sebagai berikut.

Merek Sabun Neto (ml) Harga (Rupiah)

Sabun A 200 8.000

Sabun B 300 11.500

Sabun C 400 14.000

Lampiran 12

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Jika Haris ingin membeli 1 sabun dan uang Haris hanya cukup untuk membeli salah

satu dari ketiga sabun tersebut, berikan saran kepada Haris sebaiknya membeli sabun

yang mana. Jelaskan!

3. Pak Dedi membeli mobil dengan harga Rp160.000.000,00. Setelah 6 bulan dipakai,

Pak Dedi menjual mobil tersebut dengan harga Rp140.000.000,00. Tentukan

persentase kerugian yang ditanggung oleh Pak Dedi!

4. Lengkapi tabel berikut.

No. Bruto (kg) Neto (kg) Tara (kg) Persentase

Neto

Persentase Tara

1. 50 49 … 98% 2%

2. 25 … 0,5 … 2%

3. … 5,88 0,12 97% …

-SELAMAT MENGERJAKAN-

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

SOAL POSTTEST

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Sekolah : SMPN 3 Bintan

Mata Pelajaran : Matematika

PokokBahasan : Aritmatika Sosial

Kelas/Semester : VII/2

AlokasiWaktu : 80 menit

Petunjuk mengerjakan :

1. Tuliskan identitas kalian pada lembar jawaban!

2. Bacalah soal dengan cermat dan teliti!

3. Tuliskan diketahui dan rumus pada lembar jawaban!

4. Setelah selesai, kumpulkan kembali soal dan lembar jawaban pada guru!

1. Suatu ketika Tedy berbelanja sabun mandi ke minimarket. Ketika masuk ke

minimarket, Tedy melihat ada tiga jenis sabun mandi dengan merek yang berbeda.

Ringkasan merek dan harga masing-masing sabun mandi disajikan sebagai berikut.

Merek Sabun Neto (ml) Harga (Rupiah)

Sabun A 400 16.000

Sabun B 500 19.200

Sabun C 600 21.000

Jika Tedy ingin membeli 1 sabun dan uang Tedy hanya cukup untuk membeli salah

satu dari ketiga sabun tersebut, berikan saran kepada Tedy sebaiknya membeli sabun

yang mana. Jelaskan!

2. Tentukan kondisi berikut yang menunjukkan kondisi untung atau rugi serta tentukan

besarnya dan persentase untung atau rugi dari pengeluaran dan pemasukan sebagai

berikut.

Lampiran 13

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

No Pemasukan

(rupiah)

Pengeluaran

(rupiah)

Untung atau Rugi %U atau %R

1. 1.400.000 1.450.000

2. 1.500.000 1.300.000

3. Pak Rudi membeli sebuah motor bekas dengan harga Rp4.000.000,00. Dalam waktu

satu minggu motor tersebut dijual kembali dengan harga Rp4.200.000,00. Tentukan

persentase keuntungan Pak Rudi!

4. Lengkapi tabel berikut.

No. Bruto (kg) Neto (kg) Tara (kg) Persentase

Neto

Persentase Tara

1. 55 54 1 98,2% …

2. 25 … 0,5 … 2%

3. 6 5,88 … 97% …

-SELAMAT MENGERJAKAN-

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST

1. Diketahui : Tabel di no 1, pemasukannya Rp1.000.000,00 & pengeluarannya

Rp900.000,00 sedangkan Tabel di no 2 pemasukannya Rp1.000.000,00 &

pengeluarannya Rp1.200.000,00

Ditanya : Kondisi untung atau rugi serta besarnya persentase untung atau rugi?

Jawab :

1) Pemasukan – pengeluaran = Rp1.000.000,00 – Rp900.000,00

= Rp100.000,00 (Untung)

% Untung = x 100%

= x 100%

= x 100%

= 11,1%

2) Pemasukan – Pengeluaran = Rp1.000.000,00 – Rp1.200.000,00

= - Rp200.000,00 (Rugi)

% Rugi = x 100%

= x 100%

= x 100%

= 16,67%

2. Diketahui :

Merek Sabun Neto (ml) Harga (Rupiah)

Sabun A 200 8.000,00

Sabun B 300 11.500,00

Lampiran 14

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Sabun C 400 14.000,00

Ditanya : Berikan saran kepada Haris sebaiknya membeli sabun yang mana, jelaskan?

Jawab :

Harga sabun A =

= Rp40/ml

Harga sabun B =

= Rp38,3/ml

Harga sabun C =

= Rp35/ml

Jadi, sebaiknya Haris membeli sabun C. Karena rasio harga terhadap netonya paling

kecil.

3. Diketahui : HB = Rp160.000.000,00

HJ = Rp140.000.000,00

Ditanya : Persentase kerugian yang ditanggung Pak Dedi?

Jawab : PR = X 100%

= X 100%

= x 100%

= 12,5%

Jadi, persentase kerugian yang ditanggung oleh Pak Dedi adalah 12,5%.

4. Diketahui :

No. Bruto

(kg)

Neto

(kg)

Tara

(kg)

Persentase

Neto

Persentase

Tara

1. 50 49 … 98% 2%

2. 25 … 0,5 … 2%

3. … 5,88 0,12 97% …

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Ditanya : Tabel no 1, Tara?

Tabel no 2, neto & Persentase neto?

Tabel no 3, Bruto & Persentase tara?

Jawab :

1) Tara = Bruto – Neto

= 50 kg – 49 kg

= 1 kg

2) Neto = Bruto – Tara

= 25 kg – 0,5 kg

= 24,5 kg

Persentase Neto = x 100%

= x 100 %

= 98%

3) Bruto = Neto + Tara

= 5,88 kg + 0,12 kg

= 6 kg

Persentase Tara = X 100%

= X 100%

= 2%

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

KUNCI JAWABAN SOAL POSTTEST

1. Diketahui :

Merek Sabun Neto (ml) Harga (Rupiah)

Sabun A 400 16.000,00

Sabun B 500 19.200,00

Sabun C 600 21.000,00

Ditanya : Berikan saran kepada Tedy sebaiknya membeli sabun yang mana, jelaskan?

Jawab :

Harga sabun A =

= Rp40/ml

Harga sabun B =

= Rp38,4/ml

Harga sabun C =

= Rp35/ml

Jadi, sebaiknya Tedy membeli sabun C. Karena rasio harga terhadap netonya paling

kecil.

2. Diketahui : Tabel di no 1, pemasukannya Rp1.400.000,00 & pengeluarannya

Rp1.450.000,00 sedangkan Tabel di no 2 pemasukannya Rp1.500.000,00

& pengeluarannya Rp1.300.000,00

Ditanya : Kondisi untung atau rugi serta besarnya persentase untung atau rugi?

Jawab :

1) Pemasukan – pengeluaran = Rp1.400.000,00 – Rp1.450.000,00

= - Rp50.000,00 (Rugi)

% Rugi =

x 100%

= x 100%

= x 100%

Lampiran 15

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

= 3,45%

2) Pemasukan – Pengeluaran = Rp1.500.000,00 – Rp1.300.000,00

= Rp200.000,00 (Untung)

% Untung = x 100%

= x 100%

= x 100%

= 15,38%

3. Diketahui : HB = Rp4.000.000,00

HJ = Rp4.200.000,00

Ditanya : Persentase keuntungan yang ditanggung Pak Rudi?

Jawab : PU = X 100%

= X 100%

= x 100%

= 5%

Jadi, persentase kerugian yang ditanggung oleh Pak Rudi adalah 5%.

4. Diketahui :

No. Bruto

(kg)

Neto

(kg)

Tara

(kg)

Persentase

Neto

Persentase

Tara

1. 55 54 1 98,2% …

2. 25 … 0,5 … 2%

3. 6 5,88 … 97% …

Ditanya : Tabel no 1, Persentase Tara?

Tabel no 2, neto & Persentase neto?

Tabel no 3, Tara & Persentase tara?

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Jawab :

1) Persentase Tara = x 100%

= x 100%

= 1,8%

2) Neto = Bruto – Tara

= 25 kg – 0,5 kg

= 24,5 kg

Persentase Neto = X 100%

= X 100%

= 98%

3) Tara = Bruto – Neto

= 6 kg – 5,88 kg

= 0,12 kg

Persentase Tara = X 100%

= X 100%

= 2%

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Rubrik Penilaian Instrumen Pretest dan Posttest

No Indikator Jawaban Skor

1

Menghubungkan tabel

aritmatika sosial kedalam ide-

ide matematika

Tidak ada jawaban,

kalaupun ada hanya

memperlihatkan tidak

memahami konsep

sehingga informasi yang

diberikan tidak berarti apa-

apa

0

Hanya sedikit dari tabel

yang dikerjakan benar 1

Mengidentifikasi proses

matematika yang termuat

dalam informasi yang

disajikan kurang lengkap

2

Mengidentifikasi dan

menuliskan konsep/proses

matematika yang termuat

dalam informasi yang

disajikan secara lengkap

namun ada sedikit

kesalahan

3

Mengidentifikasi dan

menuliskan konsep/proses

matematika yang termuat

dalam informasi yang

disajikan secara lengkap

dan benar

4

2

Menyatakan peristiwa

kehidupan sehari-hari kedalam

bahasa matematika

Tidak ada jawaban,

kalaupun ada hanya

memperlihatkan tidak

memahami konsep

sehingga informasi yang

diberikan tidak berarti apa-

apa

0

Hanya sedikit dari model

matematika yang dibuat

benar

1

Membuat model

matematika dengan sedikit

kesalahan

2

Membuat model

matematika dengan benar,

namun salah mendapatkan

solusi

3

Membuat model 4

Lampiran 16

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

No Indikator Jawaban Skor

matematika dengan benar

kemudian melakukan

perhitungan atau

mendapatkan solusi secara

lengkap dan benar

3

Merespon suatu pernyataan

atau persoalan dalam bentuk

argumen yang meyakinkan

Tidak ada jawaban,

kalaupun ada hanya

memperlihatkan tidak

memahami konsep

sehingga informasi yang

diberikan tidak berarti apa-

apa

0

Ada penjelasan namun

salah 1

Membeikan jawaban dan

alasan hanya sebagian yang

benar

2

Membeikan jawaban dan

alasan benar, namun

terdapat kesalahan bahasa

3

Memberikan jawaban

sempurna, memberikan

alasan, menyusun bukti

yang sesuai dengan materi

dan menarik kesimpulan

secara matematika dari

pernyataan yang diperoleh

4

Nilai akhir = x 100

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Data Hasil Gain Ternormalisasi Kelompok Kelas Eksperimen

Peserta Didik Kleas VII SMP Negeri 3 Bintan

No

Kode

Peserta

Didik

Kelas Hasil N-gain Kriteria

1 S1 VII A 0.375 Sedang

2 S2 VII A 0.545455 Sedang

3 S3 VII A 0.583333 Sedang

4 S4 VII A 0.25 Rendah

5 S5 VII A 0.142857 Rendah

6 S6 VII A 0.8 Tinggi

7 S7 VII A 0.142857 Rendah

8 S8 VII A 0.142857 Rendah

9 S9 VII A 0.769231 Tinggi

10 S10 VII A 0.75 Tinggi

11 S11 VII A 0.75 Tinggi

12 S12 VII A 0.545455 Sedang

13 S13 VII A 0.636364 Sedang

14 S14 VII A 0.8 Tinggi

15 S15 VII A 0.3 Sedang

16 S16 VII A 0.636364 Sedang

17 S17 VII A 0.769231 Tinggi

18 S18 VII A 0.4 Sedang

19 S19 VII A 0.181818 Rendah

20 S20 VII A 0.083333 Rendah

21 S21 VII A 0.8 Tinggi

22 S22 VII A 0.727273 Tinggi

23 S23 VII A 0.785714 Tinggi

Lampiran 17

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

No

Kode

Peserta

Didik

Kelas Hasil N-gain Kriteria

24 S24 VII A 0.333333 Sedang

25 S25 VII A 0.5 Sedang

26 S26 VII A 0.625 Sedang

27 S27 VII A 0.625 Sedang

28 S28 VII A 0.428571 Sedang

29 S29 VII A 0.714286 Tinggi

Rata-rata 1.009555

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Data Hasil Gain Ternormalisasi Kelompok Kelas Kontrol

Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 3 Bintan

No

Kode

Peserta

Didik

Kelas Hasil N-gain Kriteria

1 E1 VII B 0.375 Sedang

2 E2 VII B 0.375 Sedang

3 E3 VII B 0.444444 Sedang

4 E4 VII B 0.666667 Sedang

5 E5 VII B 0.363636 Sedang

6 E6 VII B 0.4 Sedang

7 E7 VII B 0.454545 Sedang

8 E8 VII B 0.333333 Sedang

9 E9 VII B 0.4 Sedang

10 E10 VII B 0.625 Sedang

11 E11 VII B 0.25 Rendah

12 E12 VII B 0 Rendah

13 E13 VII B 0.5 Sedang

14 E14 VII B 0.4 Sedang

15 E15 VII B 0.363636 Sedang

16 E16 VII B 0.428571 Sedang

17 E17 VII B 0.625 Sedang

18 E18 VII B 0 Rendah

19 E19 VII B 0.1 Rendah

20 E20 VII B 0 Rendah

21 E21 VII B 0.4 Sedang

22 E22 VII B 0.25 Rendah

23 E23 VII B 0.4 Sedang

Lampiran 18

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

No

Kode

Peserta

Didik

Kelas Hasil N-gain Kriteria

24 E24 VII B 0.333333 Sedang

25 E25 VII B 0.2 Rendah

26 E26 VII B 0.625 Sedang

27 E27 VII B 0.785714 Tinggi

28 E28 VII B 0.222222 Rendah

29 E29 VII B 0.2 Rendah

Rata-rata 0.701407

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Data Nilai Peserta Didik Kelompok Kelas Eksperimen

Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 3 Bintan

No

Kode

Peserta

Didik

Kelas Nilai Pretest Nilai Posttest

1 S1 VII A 50 68.75

2 S2 VII A 31.25 68.75

3 S3 VII A 25 68.75

4 S4 VII A 75 81.25

5 S5 VII A 56.25 62.5

6 S6 VII A 6.25 81.25

7 S7 VII A 56.25 62.5

8 S8 VII A 56.25 62.5

9 S9 VII A 18.75 81.25

10 S10 VII A 25 81.25

11 S11 VII A 25 81.25

12 S12 VII A 31.25 68.75

13 S13 VII A 31.25 75

14 S14 VII A 6.25 81.25

15 S15 VII A 37.5 56.25

16 S16 VII A 31.25 75

17 S17 VII A 18.75 81.25

18 S18 VII A 68.75 81.25

19 S19 VII A 31.25 43.75

20 S20 VII A 25 31.25

21 S21 VII A 6.25 81.25

22 S22 VII A 31.25 81.25

23 S23 VII A 12.5 81.25

Lampiran 19

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

No

Kode

Peserta

Didik

Kelas Nilai Pretest Nilai Posttest

24 S24 VII A 62.5 75

25 S25 VII A 50 75

26 S26 VII A 50 81.25

27 S27 VII A 50 81.25

28 S28 VII A 56.25 75

29 S29 VII A 56.25 87.5

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Data Nilai Peserta Didik Kelompok Kelas Kontrol

Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 3 Bintan

No

Kode

Peserta

Didik

Kelas Nilai Pretest Nilai Posttest

1 E1 VII B 50 68.75

2 E2 VII B 50 68.75

3 E3 VII B 43.75 68.75

4 E4 VII B 43.75 81.25

5 E5 VII B 31.25 56.25

6 E6 VII B 68.75 81.25

7 E7 VII B 31.25 62.5

8 E8 VII B 43.75 62.5

9 E9 VII B 68.75 81.25

10 E10 VII B 50 81.25

11 E11 VII B 75 81.25

12 E12 VII B 68.75 68.75

13 E13 VII B 50 75

14 E14 VII B 68.75 81.25

15 E15 VII B 31.25 56.25

16 E16 VII B 56.25 75

17 E17 VII B 50 81.25

18 E18 VII B 81.25 81.25

19 E19 VII B 37.5 43.75

20 E20 VII B 31.25 31.25

21 E21 VII B 68.75 81.25

22 E22 VII B 75 81.25

23 E23 VII B 68.75 81.25

Lampiran 20

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

No

Kode

Peserta

Didik

Kelas Nilai Pretest Nilai Posttest

24 E24 VII B 62.5 75

25 E25 VII B 68.75 75

26 E26 VII B 50 81.25

27 E27 VII B 12.5 81.25

28 E28 VII B 43.75 56.25

29 E29 VII B 68.75 75

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kelas Uji Coba

Soal Pretest:

Correlations

Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Total_Item

Item_1

Pearson Correlation 1 .281 .339 .322 .691**

Sig. (2-tailed) .148 .078 .094 .000

N 28 28 28 28 28

Item_2

Pearson Correlation .281 1 .223 .205 .656**

Sig. (2-tailed) .148 .255 .295 .000

N 28 28 28 28 28

Item_3

Pearson Correlation .339 .223 1 .206 .618**

Sig. (2-tailed) .078 .255 .292 .000

N 28 28 28 28 28

Item_4

Pearson Correlation .322 .205 .206 1 .698**

Sig. (2-tailed) .094 .295 .292 .000

N 28 28 28 28 28

Total_Item

Pearson Correlation .691** .656

** .618

** .698

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 28 28 28 28 28

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.573 4

Lampiran 21

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Soal Posttest:

Correlations

Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Total_Item

Item_1

Pearson Correlation 1 .277 .140 .110 .445*

Sig. (2-tailed) .153 .479 .576 .018

N 28 28 28 28 28

Item_2

Pearson Correlation .277 1 .226 .511** .686

**

Sig. (2-tailed) .153 .248 .005 .000

N 28 28 28 28 28

Item_3

Pearson Correlation .140 .226 1 .420* .706

**

Sig. (2-tailed) .479 .248 .026 .000

N 28 28 28 28 28

Item_4

Pearson Correlation .110 .511** .420

* 1 .835

**

Sig. (2-tailed) .576 .005 .026 .000

N 28 28 28 28 28

Total_Item

Pearson Correlation .445* .686

** .706

** .835

** 1

Sig. (2-tailed) .018 .000 .000 .000

N 28 28 28 28 28

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.600 4

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Hasil Uji Tingkat Kesukaran

Soal Pretest:

NO Nama Butir Soal

Jumlah 1 2 3 4

1 A1 2 4 2 2 10

2 A2 3 3 2 3 11

3 A3 2 2 2 3 9

4 A4 4 4 4 3 15

5 A5 2 3 3 1 9

6 A6 2 2 3 2 9

7 A7 2 4 3 3 12

8 A8 3 3 3 3 12

9 A9 3 4 3 4 14

10 A10 4 4 3 3 14

11 A11 2 4 3 4 13

12 A12 3 4 3 4 14

13 A13 3 3 4 3 13

14 A14 2 1 3 2 8

15 A15 3 3 3 3 12

16 A16 2 3 4 4 13

17 A17 3 4 3 4 14

18 A18 3 3 3 4 13

19 A19 3 3 3 4 13

20 A20 3 3 3 4 13

21 A21 3 3 3 4 13

22 A22 2 3 2 4 11

23 A23 2 2 4 4 12

24 A24 4 2 3 3 12

25 A25 3 4 4 1 12

26 A26 1 2 2 1 6

27 A27 2 3 1 2 8

28 A28 3 1 2 3 9

rata-rata 2.64286 3 2.89286 3.03571

skor max 4 4 4 4

TK 0.66071 0.75 0.72321 0.75893

Kriteria Sedang Mudah Mudah Mudah

Lampiran 22

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Soal Posttest:

NO Nama Butir Soal

Jumlah 1 2 3 4

1 B1 4 2 3 2 11

2 B2 2 3 3 2 10

3 B3 3 3 2 4 12

4 B4 4 4 3 3 14

5 B5 4 2 3 1 10

6 B6 4 2 3 1 10

7 B7 2 2 2 1 7

8 B8 2 3 1 1 7

9 B9 3 3 3 4 13

10 B10 4 4 3 3 14

11 B11 4 3 3 3 13

12 B12 3 3 3 4 13

13 B13 3 3 4 3 13

14 B14 3 2 0 1 6

15 B15 3 2 2 0 7

16 B16 3 2 4 4 13

17 B17 3 3 3 4 13

18 B18 3 3 3 4 13

19 B19 3 3 3 4 13

20 B20 3 3 3 4 13

21 B21 3 3 3 4 13

22 B22 3 1 3 3 10

23 B23 3 3 3 4 13

24 B24 3 2 1 0 6

25 B25 3 3 0 4 10

26 B26 1 2 4 2 9

27 B27 2 1 1 2 6

28 B28 3 2 1 1 7

rata-rata 3 2.57143 2.5 2.60714

skor max 4 4 4 4

TK 0.75 0.64286 0.625 0.65179

Kriteria Mudah Sedang Sedang Sedang

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Hasil Uji Daya Pembeda

Soal Pretest:

NO Nama Butir Soal

Jumlah Ket

Kelompok 1 2 3 4

4 A4 4 4 4 3 15 ATAS

9 A9 3 4 3 4 14 ATAS

10 A10 4 4 3 3 14 ATAS

12 A12 3 4 3 4 14 ATAS

17 A17 3 4 3 4 14 ATAS

11 A11 2 4 3 4 13 ATAS

13 A13 3 3 4 3 13 ATAS

16 A16 2 3 4 4 13 ATAS

18 A18 3 3 3 4 13 ATAS

19 A19 3 3 3 4 13

20 A20 3 3 3 4 13

21 A21 3 3 3 4 13

7 A7 2 4 3 3 12

8 A8 3 3 3 3 12

15 A15 3 3 3 3 12

23 A23 2 2 4 4 12

24 A24 4 2 3 3 12

25 A25 3 4 4 1 12

2 A2 3 3 2 3 11

22 A22 2 3 2 4 11 BAWAH

1 A1 2 4 2 2 10 BAWAH

3 A3 2 2 2 3 9 BAWAH

5 A5 2 3 3 1 9 BAWAH

6 A6 2 2 3 2 9 BAWAH

28 A28 3 1 2 3 9 BAWAH

14 A14 2 1 3 2 8 BAWAH

27 A27 2 3 1 2 8 BAWAH

26 A26 1 2 2 1 6 BAWAH

Rata Kelas Atas 3 3.66667 3.33333 3.66667

Rata Kelas

Bawah 2 2.33333 2.22222 2.22222

Rata

Keseluruhan 2.64286 3 2.89286 3.03571

SMI 4 4 4 4

DP 0.25 0.33333 0.27778 0.36111

Kriteria Cukup Baik Cukup Baik

Lampiran 23

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Soal Posttest:

NO Nama Butir Soal

Jumlah Ket

Kelompok 1 2 3 4

4 B4 4 4 3 3 14 ATAS

10 B10 4 4 3 3 14 ATAS

9 B9 3 3 3 4 13 ATAS

11 B11 4 3 3 3 13 ATAS

12 B12 3 3 3 4 13 ATAS

13 B13 3 3 4 3 13 ATAS

16 B16 3 2 4 4 13 ATAS

17 B17 3 3 3 4 13 ATAS

18 B18 3 3 3 4 13 ATAS

19 B19 3 3 3 4 13

20 B20 3 3 3 4 13

21 B21 3 3 3 4 13

23 B23 3 3 3 4 13

3 B3 3 3 2 4 12

1 B1 4 2 3 2 11

2 B2 2 3 3 2 10

5 B5 4 2 3 1 10

6 B6 4 2 3 1 10

22 B22 3 1 3 3 10

25 B25 3 3 0 4 10 BAWAH

26 B26 1 2 4 2 9 BAWAH

7 B7 2 2 2 1 7 BAWAH

8 B8 2 3 1 1 7 BAWAH

15 B15 3 2 2 0 7 BAWAH

28 B28 3 2 1 1 7 BAWAH

14 B14 3 2 0 1 6 BAWAH

24 B24 3 2 1 0 6 BAWAH

27 B27 2 1 1 2 6 BAWAH

Rata Kelas Atas 3.33333 3.11111 3.2222222 3.55555556

Rata Kelas

Bawah 2.44444 2.11111 1.3333333 1.33333333

Rata

Keseluruhan 3 2.57143 2.5 2.60714286

SMI 4 4 4 4

DP 0.22222 0.25 0.4722222 0.55555556

Kriteria Cukup Cukup Sangat

Baik

Sangat

Baik

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

gain

eksperimen .149 29 .099

Kontrol .130 29 .200*

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Gain

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.545 1 56 .065

Lampiran 24

Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Hasil Uji Hipotesis

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

gain

Equal variances

assumed .04409 .27468

Equal variances

not assumed .04400 .27478

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error Difference

gain

Equal

variances

assumed

3.545 .065 2.769 56 .008 .15939 .05755

Equal

variances

not

assumed

2.769 54.011 .008 .15939 .05755

Lampiran 25

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Lampiran 26

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 140: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Lampiran 27

Page 141: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 142: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 143: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 144: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Lampiran 28

Page 145: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 146: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 147: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 148: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Lampiran 29

Page 149: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 150: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 151: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 152: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Lampiran 30

Page 153: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 154: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 155: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 156: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Lampiran 31

Page 157: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 158: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 159: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 160: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Lampiran 32

Page 161: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 162: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 163: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Lampiran 33

Page 164: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 165: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS
Page 166: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Dokumentasi

Kelas Eksperimen

Lampiran 34

Page 167: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Kelas Kontrol

Page 168: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Lampiran 35

Page 169: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

Lampiran 36

Page 170: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY …repository.umrah.ac.id/3975/1/FEBRY SAFITRI_150384202010.pdf · SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

BIOGRAFI PENULIS

Febry Safitri, lahir di Bengkulu pada tanggal 27 Februari 1997.

Anak dari Bapak Dedi Prasetyo dan Ibu Mismeri. Penulis

mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di SDN 011 Tanjungpinang

Timur, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 7 Tanjungpinang dan

meneruskan SMA di SMA Negeri 2 Tanjungpinang.

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, penulis melanjutkan

menuntut ilmu di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) dengan mengambil jurusan

Pendidikan Matematika pada tahun 2015. Akhirnya pada tanggal 23 Juli 2019 penulis

menyelesaikan perkuliahan dalam sidang ujian skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Semasa perkuliahan, kegiatan yang pernah diraih penulis yaitu:

1. Menjadi seorang Penyiar Radio Mercy 88 FM sejak tahun 2015 hingga sekarang.

2. Menjabat sebagai Wakil Himatika Tahun 2017-2018.

3. Mengikuti perlombaan MTQ Mahasiswa Nasional cabang Syarhil Qur’an di Malang

tahun 2017.

4. Pernah mengikuti Kongres Ikahimatika di Kediri Tahun 2018.

5. Kader GmnI Kota Tanjungpinang – Bintan.

6. Anggota Genpi (Generasi Pesona) Tanjungpinang sejak tahun 2018 hingga sekarang.

7. Terpilih menjadi Wakil III Dara Duta Wisata Kota Tanjungpinang 2019.