Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk ...
Transcript of Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk ...
i
PENERAPAN MODEL ARIAS DENGAN MEDIA PREZI UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
di SMK NEGERI 3 SALATIGA
Artikel Ilmiah
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Oleh :
INTAN FATMAWATI
NIM : 702011050
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2016
ii
iii
iv
v
vi
vii
Penerapan Model ARIAS Dengan Media Prezi Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa di SMK Negeri 3 Salatiga
1) Intan Fatmawati 2) Widya Damayanti, S.Pd., M.Sc.
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email : 1) [email protected], 2) [email protected]
Abstract
The use of conventional learning model, unattractive learning activity, and lack of learning
media usage in Digital Simulation class has caused low motivation level for students of X Meka
2 in SMK Negeri 3 Salatiga. This research aims to apply ARIAS model using Prezi to increase
study motivation of students in SMK Negeri 3 Salatiga. The results show that the
implementation has impact on the motivation of students X Meka 2. Students’ motivation were
higher after the application of ARIAS model using Prezi than before treatment. Thus it can be
said that the implementation of ARIAS learning model using Prezi has a positive impact on
students’ motivation to study Digital Simulation class.
Keywords : ARIAS , Prezi, motivation
Abstrak
Penggunaan model pembelajaran konvensional, pembelajaran yang kurang menarik dan
tidak adanya media pembelajaran pada siswa kelas X Meka 2 di SMK Negeri 3 Salatiga
terhadap mata pelajaran Simulasi Digital membuat motivasi belajar siswa rendah. Penelitian
ini bertujuan menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan menggunakan media Prezi
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Negeri 3 Salatiga. Hasil penelitian
menunjukkan penerapan model pembelajaran ARIAS menggunakan media Prezi berpengaruh
terhadap perubahan motivasi belajar siswa kelas X Meka 2. Motivasi belajar siswa di kelas
meningkat sesudah diterapkan model pembelajaran ARIAS menggunakan media Prezi
dibandingkan sebelum penerapan sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan model
pembelajaran ARIAS dengan media Prezi berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa
terhadap mata pelajaran Simulasi Digital.
Kata Kunci : ARIAS, Prezi, motivasi belajar
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
1
1. Pendahuluan
Penyelenggaraan pendidikan dalam setiap sekolah melibatkan guru sebagai
tenaga pendidik dan siswa sebagai peserta didik yang diwujudkan dengan adanya
proses pembelajaran. Guru dalam hal ini sebagai pemegang peranan harus
merencanakan kegiatan pembelajaran secara sistematis dan selalu berpedoman
pada seperangkat aturan dan rencana pendidikan yang dikemas dalam bentuk
kurikulum.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang dilakukan kepada guru dan
beberapa siswa di SMK Negeri 3 Salatiga, terdapat permasalahan dalam proses
pembelajaran yang dialami oleh siswa pada mata pelajaran Simulasi Digital. Di dalam
proses pembelajaran, guru menggunakan metode ceramah, siswa hanya mendengarkan
penjelasan materi yang diberikan guru di dalam kelas yang membuat siswa cenderung
pasif dan bosan dengan materi yang disampaikan karena metode dan media yang
digunakan kurang bervariasi. Hal yang sama terjadi, saat guru mata pelajaran Simulasi
Digital mengajar dengan metode ceramah, sehingga materi pembelajaran tidak dapat
terserap dengan baik. Saat siswa mengerjakan ulangan siswa merasa kesulitan dalam
mengerjakan soal-soal Microsoft Word.
Melihat proses pembelajaran sebelum dilakukan penelitian, diperlukan perubahan
model pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Model
pembelajaran yang di usulkan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi
pelajaran sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa dan membuat siswa lebih aktif
adalah dengan menggunakan model ARIAS [1]. Model pembelajaran ARIAS
(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) merupakan model
pembelajaran yang dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar melaksanakan
kegiatan pembelajaran dalam usaha meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil
belajar siswa. Penerapan model pembelajaran ARIAS diharapkan dapat mengarah
untuk menanamkan rasa percaya diri dan rasa bangga bagi siswa, membangkitkan
minat atau perhatian serta memberi kesempatan kepada mereka untuk mengadakan
evaluasi terhadap dirinya sendiri. Kelebihan model pembelajaran ARIAS adalah
melatih siswa untuk lebih percaya diri, memiliki arah tujuan, dan sasaran yang jelas
serta ada manfaat mendorong individu untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan
kelemahan dari model pembelajaran ini yaitu siswa yang malas susah untuk belajar
mandiri dan terkadang susah untuk mengingat. [2]
Selain menerapkan model pembelajaran ARIAS, upaya lain untuk membantu guru
menciptakan suasana pembelajaran menyenangkan yang berpusat pada siswa dan
menjadikan siswa termotivasi dengan pembelajaran adalah dengan menggunakan
media pembelajaran yang mampu mempresentasikan informasi secara lebih menarik
kepada siswa, tidak hanya berupa teks, tetapi terdapat pula gambar, grafik, suara, dan
video. Pemanfaatan TIK sangat diperlukan untuk penyampaian materi khususnya
dengan menggunakan visualisasi. Penggunaan multimedia persentasi yang bisa
2
dimanfaatkan adalah aplikasi Prezi. Prezi adalah sebuah perangkat lunak untuk
presentasi berbasis internet. Selain untuk presentasi, Prezi juga dapat digunakan
sebagai alat untuk mengeksplorasi dan berbagi ide di atas kanvas virtual. Prezi menjadi
unggul karena program ini menggunakan Zooming User Interface (ZUI), yang
memungkinkan pengguna Prezi untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media
presentasi mereka [3]. Keunggulan media Prezi untuk mendukung dalam penelitian ini
yaitu mampu menampilkan tema tiga dimensi, memiliki tampilan yang lebih
memudahkan siswa untuk memahami materi. Hal ini tentunya akan menambah
ketertarikan siswa akan media pembelajaran yang baru, sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terjadi peningkatan
motivasi belajar siswa setelah siswa menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan
media Prezi pada mata pelajaran Simulasi Digital kelas X MEKA 2 di SMK Negeri 3
Salatiga. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
penerapan model ARIAS dengan media Prezi dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa dalam mata pelajaran Simulasi Digital di SMK Negeri 3 Salatiga. Batasan
masalah dalam penelitian ini yaitu, model pembelajaran dalam penelitian ini
menggunakan ARIAS dan media pembelajaran yang digunakan adalah Prezi. Materi
yang dibahas adalah program pengolah kata microsoft word. Responden penelitian ini
adalah siswa SMK yang mendapat mata pelajaran Simulasi Digital yaitu kelas X,
dengan sampel sebanyak dua kelas (X TSM 1 dan X MEKA 2) yang berjumlah masing-
masing 35 dan 38 siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa dilihat dari hasil
responden siswa dengan memberikan lembar kuesioner dan observasi.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini antara lain Sa’adah,
menunjukkan bahwa salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada kelompok siswa yang menggunakan ARIAS lebih baik
dibandingkan model konvensional [4]. Dari penelitian yang dilakukan oleh Rahayu,
menunjukkan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pembelajaran
ARIAS berbantuan kartu masalah pada siswa kelas XI materi barisan dan deret
geometri dapat mencapai ketuntasan belajar dan motivasi berprestasi siswa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen
telah mencapai ketuntasan belajar dan lebih baik daripada kelas kontrol, terdapat
pengaruh motivasi berprestasi terhadap kemampuan komunikasi matematis, serta
peningkatan kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen lebih besar
dibanding ekspositori [5]. Hasil observasi dalam penelitian yang dilakukan oleh Yani,
bertujuan untuk mengetahui pengembangan guna menghasilkan, mengetahui
kelayakan media hasil pengembangan dan mengetahui respon peserta didik. Dengan
demikian media pembelajaran Fisika online Prezi layak dan efektif digunakan sebagai
media pembelajaran Fisika [6].
3
Dari ketiga penelitian di atas, terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan dengan
penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti tentang model pembelajaran ARIAS
dan penggunaan media Prezi. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya dapat diketahui
bahwa pada mata pelajaran TIK, penerapan model pembelajaran ARIAS (Assurance,
Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Keefektifan model pembelajaran ARIAS berbantu kartu masalah pada mata
pelajaran Simulasi Digital telah mencapai ketuntasan belajar dan meningkatkan
motivasi belajar siswa. Pada mata pelajaran Fisika penerapan penggunaan media Prezi
meningkatkan hasil pembelajaran lebih tinggi. Sedangkan dalam penelitian ini akan
membahas penerapan model ARIAS dengan media Prezi untuk meningkatkan motivasi
belajar pada mata pelajaran Simulasi Digital.
Model pembelajaran ARIAS merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan
oleh para guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam usaha
meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa. Penerapan model
pembelajaran ARIAS diharapkan dapat mengarah untuk menanamkan rasa percaya diri
dan rasa bangga bagi siswa, membangkitkan minat atau perhatian serta memberi
kesempatan kepada mereka untuk mengadakan evaluasi terhadap dirinya sendiri.
Model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima indikator (assurance, relevance, interest,
assesment, dan satisfaction) [7].
Komponen yang pertama adalah Assurance (percaya diri/yakin) yaitu berhubungan
dengan sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan
untuk berhasil. Komponen kedua adalah relevance berhubungan dengan kehidupan
siswa, baik kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang. Komponen
ketiga adalah interest berhubungan dengan minat/perhatian siswa. Komponen keempat
adalah assesment berhubungan dengan evaluasi terhadap siswa. Manfaat evaluasi bagi
guru sebagai alat untuk mengetahui sejauh mana materi pembelajaran sudah dipahami
oleh siswa, untuk memonitor kemajuan siswa sebagai individu maupun sebagai
kelompok, untuk merekam apa yang telah dicapai siswa, dan untuk membantu siswa
dalam belajar. Komponen kelima adalah satisfaction yaitu rasa bangga atas apa yang
dicapai. Dalam teori belajar, satisfaction adalah reinforcement (kepuasan). Dengan
demikian, memberikan kepuasan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan
untuk mempengaruhi motivasi belajar siswa. Untuk itu, rasa bangga dan puas perlu
ditanamkan dan dijaga dalam diri siswa [8].
Hamzah B.Uno menjelaskan hakikat motivasi belajar sebagai dorongan internal
dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
perilaku [9]. Sadirman menyebutkan ada dua tipe motivasi, yaitu motivasi intrinsik
adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena ada
perangsang dari luar [10].
4
Menurut Arief, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan
(guru) kepada penerima pesan (siswa) [11]. Kata media berasal dari bahasa
latin,yaitu medium yang berarti perantara atau sesuatu yang dipakai untuk
menghantarkan, menyampaikan atau membawa sesuatu. Fungsi utama media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Prezi merupakan sebuah perangkat lunak berbasis internet atau software as a service
(SaaS) yang digunakan sebagai media presentasi dan juga alat untuk mengeksplorasi
berbagai ide di atas kanvas virtual [12]. Prezi dapat menggeser paradigma
pembelajaran yang semula berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa dan guru
hanya sebagai fasilitator sehingga siswa menjadi aktif belajar, tidak lagi mengandalkan
guru sebagai narasumber tunggal. Multimedia pembelajaran Prezi dapat diartikan
sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan
kata lain untuk menyampaikan pesan serta dapat merangsang perasaan, perhatian
dan kemauan peserta didik sehingga secara sengaja proses belajar mengajar terjadi,
bertujuan dan terkendali. Lebih jauh, Wisnu menyatakan bahwa persoalan penting
yang sangat mendasar adalah multimedia Prezi dapat membantu guru dan peserta
didik untuk meningkatkan kreatifitas, motivasi dan memberi peluang pada
perubahan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik [13].
Kelebihan Prezi adalah dapat menampung keberagaman gaya belajar, karena Prezi
diprogram untuk menampilkan media visual, audio, maupun animasi. Media Prezi
fokus pada satu bidang slide yang disebut dengan kanvas virtual, setelah itu pengguna
bisa mengeksplorasi bagian-bagian kanvas tersebut sampai bagian terkecil, sehingga
konsep utama yang ingin disampaikan terlihat jelas. Penggunaan fasilitas ZUI
membuat presentasi terlihat dinamis, karena kanvas bisa diperkecil, diperbesar dan
diputar 360 derajat [14].
3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode true eksperimen
(eksperimen yang sebenarnya), karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol
semua variabel luar yang mempengaruhi jalanya eksperimen, dengan demikian
validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi
[15]. Ciri utama dari true eksperimen adalah bahwa sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi
tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok eksperimen dan kontrol, dan sampel
dipilih secara acak. Penelitian ini berdesain “Posttest Only Control Desain”. Dalam
desain ini, dipilih secara acak kemudian grup eksperimen diberikan perlakuan
sedangkan grup kontrol tidak, selanjutnya diberi posttest pada kedua kelompok tersebut
[16]. Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin
mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa setelah menerapkan model
pembelajaran ARIAS dengan media Prezi. Dengan demikian hasil perlakuan dapat
5
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan
sesudah diberi perlakuan.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 3 Salatiga tahun ajaran
2015/2016. Sampel yang digunakan adalah kelas X Meka 2 yang berjumlah 38 siswa
dan X TSM 1 yang berjumlah 35 siswa.
Instrumen pengumpulan data penelitian menggunakan kuesiner, lembar observasi
dan tes. Instrumen kuesioner dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa yang
dilakukan sebelum perlakuan dan sesudah perlakukan. Indikator yang digunakan dalam
instrumen kuesioner adalah motivasi belajar dengan model ARIAS dan identifikasi
pendahuluan, penyajian fisik, penyajian konsep dengan media Prezi pada mata
pelajaran Simulasi Digital. Observasi dilakukan untuk mengetahui keaktifan belajar
siswa yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan tes dijadikan
acuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan. Tahapan pertama, tahap persiapan.
Pada tahapan ini dilakukan dua kegiatan, yaitu penyusunan perangkat pembelajaran
dan pengembangan alat tes penelitian. Untuk menyusun perangkat pembelajaran ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain materi pelajaran yang akan dikaji dan
metode serta media pembelajaran yang akan digunakan. Berdasarkan hal tersebut maka
dilakukan observasi terhadap siswa dan kondisi pembelajaran di kelas. Metode dan
media pembelajaran yang sesuai dengan peningkatan motivasi belajar siswa.
Sedangkan pengembangan alat tes penelitian meliputi menyusun kisi-kisi angket
motivasi belajar, menyusun instrumen wawancara, dan revisi kisi-kisi angket dan
instrument.
Tahapan yang kedua yaitu tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan merupakan
pengumpulan data. Pada tahap ini mengimplementasikan metode ARIAS dalam proses
pembelajaran dan teknik dalam penyampaian materi berbantu media Prezi. Langkah-
langkah yang harus dilakukan pada tahap ini yaitu menentukan materi Simulasi Digital,
membuat Rancangan Pelaksaan Pembelajaran (RPP) pada kelas eksperimen,
menyebarkan angket kuesioner untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar
siswa sebelum diterapkan model ARIAS dengan media Prezi, menerapkan model
ARIAS dengan media Prezi, memberi lembar observasi kepada penguji untuk menilai
siswa menerapkan model ARIAS dengan media Prezi, menyebarkan angket kuesioner
untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar siswa setelah diterapkan model
ARIAS dengan media Prezi dan tanggapan siswa setelah menggunakan media Prezi.
Tahapan yang ketiga yaitu tahap penyelesaian. Tahap penyelesaian diantaranya
yaitu mengolah dan analisis data yang di dapat dari angket dan observasi, membuat
kesimpulan dari hasil penelitian, dan menyusun laporan hasil penelitian.
Perencanaan desain proses pembelajaran akan membuat pembelajaran
berlangsung secara sistematis. Dengan perencanaan yang baik, maka pembelajaran
tidak akan berlangsung seadanya, tetapi akan terarah dan terorganisir dan guru dapat
6
memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran [17].
Desain proses pembelajaran mengacu pada Soopah (2007), dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Desain Proses Pembelajaran
Langkah-
langkah
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penerapan
Prezi
Indikator 1:
Assurance
- selalu memberi
respon positif
- memotivasi
siswa untuk
aktif dalam
belajar
Guru mengkondisikan agar siswa siap
melaksanakan proses pembelajaran
dengan memberikan SK (Standar
Kompetensi) dan KD (Kompetensi
Dasar) dan merangsang siswa untuk
yakin dan penuh percaya diri dan
mampu dapat melakukan
pembelajaran Simulasi Digital dengan
sebaik-baiknya
Siswa mendengarkan
informasi guru tentang
SK (Standar Kompetensi)
dan KD (Kompetensi
Dasar).
indikator 2:
relevance
Pembelajaran
-menyampaikan
materi inti
pelajaran
-menyampaikan
relevansi materi
pembelajaran
dengan
kehidupan nyata
Guru mengemukakan
tujuan sasaran yang akan dicapai
dalam pembelajaran Simulasi Digital,
sehingga
memberi harapan yang
jelas pada siswa dan
mendorong siswa untuk
mencapai tujuan tersebut.
Siswa mendengarkan
informasi guru tentang
tujuan sasaran yang akan
dicapai dalam
pembelajaran
Simulasi Digital,
sehingga memberi
harapan yang
jelas pada siswa dan
mendorong siswa untuk
mencapai tujuan tersebut
Penyajian
materi
menggunak
an Prezi
Indikator 3:
Interest
Menumbuhkan
minat atau
perhatian siswa
dengan
mengadakan
variasi dalam
pembelajaran
- Guru memberikan
pembelajaran Simulasi Digital dengan
menampilkan sesuatu yang berbeda
dari biasanya, dan memberi
kesempatan untuk berpartisipasi
secara aktif dalam pembelajaran.
Siswa mengajukan
pertanyaan dan
mengemukakan
masalah yang perlu
dipecahkan
Penyajian
materi
menggunak
an Prezi
Indikator 4:
Assessment
Mengevaluasi
hasil
pembelajaran
-Guru memberikan soal-soal evaluasi
(20 butir soal)
-Guru membagi kelompok untuk
berdiskusi (4-5 orang)
Siswa berkelompok,
kemudian siswa
mengerjakan soal
Penyajian
materi
menggunak
an Prezi
Indikator 5:
Satisfaction
Memberikan
kepuasan
Guru memberikan
kepuasan dan penghargaan kepada
siswa ketika siswa berhasil dalam
pembelajaran
Simulasi Digital
Siswa menerima
penghargaan
dari guru ketika
menampilkan
keberhasilannya dalam
pembelajaran
Simulasi Digital
7
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penelitian dilakukan selama empat minggu dengan materi program pengolah kata
Microsoft word. Tahapan penelitian pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
Pada pertemuan pertama, pembelajaran di kelas eksperimen masih dilakukan
dengan menggunakan metode konvensional. Lembar kuesioner diberikan kepada siswa
untuk mengetahui keadaan awal tingkat motivasi belajar siswa. Pertemuan kedua pada
kelas eksperimen yaitu (1) Assurance (percaya diri), guru mengkondisikan agar siswa
siap melaksanakan proses pembelajaran dengan selalu memberi respon positif,
merangsang siswa untuk yakin dan penuh percaya diri memotivasi siswa untuk aktif
dalam pembelajaran. (2) Relevance (relevansi), guru mengemukakan tujuan yang akan
dicapai dalam pembelajaran, guru menyampaikan materi inti pelajaran dengan media
Prezi yang ditampilkan melalui LCD projector dan cara menggunakan Prezi, guru
menyampaikan relevansi materi pelajaran dengan kehidupan nyata. (3) Interest (minat/
perhatian), guru menumbuhkan minat atau perhatian siswa dengan mengadakan variasi
dalam pembelajaran yaitu menampilkan materi dengan media Prezi dan memberi
kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Dalam media ini
materi disajikan dalam bentuk teks, gambar serta audio visual (video). Teks berisi
materi tentang pengertian Microsoft word, fungsi Microsoft word dalam kehidupan
sehari-hari. Materi dalam bentuk gambar berupa langkah-langkah pembuatan yang ada
pada Microsoft word. Dalam video ini berisi tentang soal-soal materi Microsoft word
dan tutorial cara penggunaan pada Microsoft word. Guru membagikan Prezi pada
komputer siswa, siswa diminta membuka Prezi dan mempraktikkan materi yang ada
pada Prezi. (4) Assessment (evaluasi), siswa mengerjakan tugas kelas yaitu
mempraktikkan materi yang ada pada Prezi yang kemudian dinilai oleh guru. (5)
Satisfaction (kepuasan), guru menyampaikan hasil tugas praktik dan memanggil nama
siswa yang tugas praktiknya bagus, siswa merasa puas dan bangga terhadap hasil yang
diperolehnya, tujuannya supaya siswa yang lain juga termotivasi dan berlomba-lomba
mencari nilai yang terbaik.
Pada pertemuan ketiga kelas eksperimen yaitu (1) Assurance (percaya diri) guru
memberikan soal pertanyaan pada materi pelajaran pertemuan yang lalu kemudian
siswa menjawab, guru juga memberikan motivasi kepada siswa supaya mempunyai
rasa percaya diri. (2) Relevance (relevansi), guru memberikan permasalahan soal dan
tugas kelompok untuk berdiskusi memecahkan soal permasalahan. Dalam diskusi
siswa dituntut untuk berperan aktif memberikan pendapat serta memberikan bimbingan
kepada anggota kelompok yang belum paham dengan materi yang diajarkan. Hal ini
bertujuan agar proses pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru dan membuat siswa
menjadi sumber belajar untuk siswa yang lain. Pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi membuat siswa lebih senang dan
antusias dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan siswa saling memberikan
pendapat dalam kelompok untuk mengerjakan soal diskusi yang diberikan. Selain itu
siswa yang belum paham dengan materi pembelajaran tidak takut dan malu untuk
bertanya kepada anggota kelompok yang lain. Anggota kelompok yang sudah paham
juga memberikan pengarahan, pemahaman kepada anggota kelompok yang belum
8
paham. Hal ini dilakukan untuk melatih siswa bekerjasama dalam sebuah kelompok
dan melatih ketrampilan siswa dalam berdiskusi. (3) Interest (minat/perhatian), Setelah
diskusi kelompok selesai dilakukan, siswa dan guru bersama-sama membahas tugas
individu, supaya siswa mengetahui apakah hasil tugas individu dan hasil pembelajaran
kelompok sesuai dengan penyampaian materi yang diberikan oleh guru. guru
melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan media Prezi. (4) Assessment
(evaluasi), guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan
cara membuat mail merge didepan kelas dengan menggunakan laptop guru, sehingga
guru bisa mengetahui sejauh mana siswa mengerti tentang materi pelajaran Simulasi
Digital. (5) Satisfaction (kepuasan), setelah diskusi kelompok selesai hasil pekerjaan
kelompok dikumpulkan dan guru memberikan beberapa pertanyaan seputar diskusi
yang dilakukan pada kelompok dan setiap kelompok berebut untuk dapat menjawab
pertanyaan yang ada untuk memperoleh poin guna menambah nilai kelompok. Proses
tanya jawab ini membuat pembelajaran lebih menarik karena setiap anggota kelompok
saling berebut untuk dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, jika
kelompok dapat menjawab pertanyaan maka kelompok mendapat nilai dan poin guna
menambah nilai kelompok yang berdampak pada hasil belajar siswa. Semakin banyak
kelompok menjawab pertanyaan yang diberikan maka semakin tinggi nilai yang di
dapat.
Pada pertemuan keempat kelas eksperimen yaitu (1) Assurance (percaya diri), guru
mengulas kembali materi pelajaran pertemuan yang lalu dan siswa diberi pertanyaan,
guru bertujuan melatih siswa supaya siswa berani menjawab dan percaya diri. (2)
Relevance (relevansi), guru menyampaikan materi pembelajaran menggunakan media
Prezi dan mendorong siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. (3) Interest (minat/
perhatian), guru menumbuhkan minat atau perhatian siswa dengan mengadakan variasi
dalam pembelajaran yaitu menampilkan materi dengan media Prezi dan memberi
kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Siswa diberi
gambaran umum tentang media pembelajaran Prezi, baik mengenai keunggulan media,
cara pembuatan persentasi dan kelebihannya dibandingkan media persentasi lain (4)
Assessment (evaluasi), tahap akhir pada pertemuan setelah penyampaian materi yaitu,
siswa diberikan posttest. Siswa mengerjakan soal tes pilihan ganda dengan jumlah 20
butir soal. (5) Satisfaction (kepuasan), guru dan siswa bersama-sama membahas soal
tes agar siswa mengetahui jawaban yang benar dan mengetahui hasil nilai individu.
Kemudian guru menyampaikan perolehan nilai tes kepada siswa, dan guru
membacakan nama siswa yang mendapat nilai diatas KKM. Siswa merasa puas dan
bangga atas hasil atau nilai yang diperoleh setelah mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru.
Guru menjelaskan dan mempraktikkan materi yang ada pada Prezi. Setelah
menjelaskan, guru membagikan Prezi di komputer siswa. Siswa diminta membuka dan
menjalankan materi yang ada pada Prezi. Berikut tampilan Prezi yang digunakan pada
saat pembelajaran berlangsung:
9
Gambar 1. Tampilan Prezi dan video tutorial
Media pembelajaran Prezi menjadikan siswa lebih mudah dalam memahami
materi karena terdapat video tutorial dan penjelasan audio pada Prezi. Penggunaan
video tutorial ini dapat mengatasi masalah apabila siswa mengalami kesulitan saat guru
menjelaskan secara langsung. Apabila terdapat siswa yang tertinggal pada salah satu
tahap pembuatan tugas tertentu siswa tersebut akan terbantu dengan adanya video,
karena siswa dapat memutar kembali tahap-tahap yang dirasa perlu penjelasan ulang.
Tabel 1 Kisi-kisi kuesioner tanggapan siswa belajar siswa terhadap motivasi belajar
Indikator Pernyataan Jumlah
Butir
Assurance
(Percaya diri)
1. Saya berusaha sendiri dalam mengerjakan tugas dari guru
Simulasi Digital
5
2. Saya mencontek teman dalam mengerjakan tugas dari guru
Simulasi Digital
3. Saya rajin belajar untuk meraih cita-cita
4. Saya berusaha mempertahankan pendapat yang saya benar
5. Saya berani mengerjakan soal di depan kelas.
Relevance
(Relevansi)
6. Saya memperhatikan pembelajaran Simulasi Digital 4
7. Saya sangat antusias dengan materi Simulasi Digital
8. Saya merasa pelajaran Simulasi Digital sangat bermanfaat
9. Saya benar-benar senang belajar Simulasi Digital
Interest
(Perhatian)
10. Saya bertanya pada guru apabila ada pelajaran Simulasi Digital
yang kurang saya pahami
5
11. Saya suka pelajaran Simulasi Digital karena pelajarannya
menarik
12. Saya belajar dengan rajin dan teratur agar saya paham pelajaran
Simulasi Digital
13. Saya bisa mempraktikkan secara langsung materi Simulasi
Digital
14. Pembelajaran ini membuat saya merasa penasaran dan ingin
mengetahui lebih dalam lagi tentang Simulasi Digital
Assessment 15. Saya mengerjakan tugas rumah di rumah 5
10
Penilaian/
(Evaluasi)
16. Saya mengerjakan tugas sekolah yang saya anggap sulit
17. Saya belajar walaupun tanpa perintah orang tua demi memenuhi
kewajiban
18. Saya belajar dengan rajin untuk mencapai hasil yang maksimal
19. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Satifaction
(Kepuasan
/Kepuasan)
20. Saya merasa puas terhadap hasil yang telah saya capai untuk
menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajaran
5
21. Saya menyelesaikan pembelajaran Simulasi Digital dengan
berhasil
22. Saya mendapat penghargaan bagi upaya saya karena bisa
menjawab pertanyaan dari guru
23. Saya merasa bangga bisa menyelesaikan sendiri pembelajaran
Simulasi Digital
24. Saya ingat dengan nilai yang diberikan oleh guru setelah belajar
Simulasi Digital
Persentase rata-rata setiap aspek atau butir angket dihitung dengan rumus berikut ini
[18].
x = Jumlah skor hasil pengumpulan data x 100%
Skor Kriterium
Secara rinci dapat ditulis sebagai berikut:
x = JKS x 100%
BNB X Skor X n
Keterangan:
x = persentase hasil angket
JKS = jumlah keseluruhan skor pada setiap indikator
BNB = banyak nomor butir indikator
n = banyak siswa
Berdasarkan analisa jawaban siswa, dapat dilihat tanggapan siswa mengenai
motivasi belajar siswa dengan indikator ARIAS. Indikator motivasi belajar siswa
diukur dengan melihat jawaban siswa pada pertanyaan per indikator dapat dilihat pada
tabel 2, sebagai berikut:
Tabel 2 Presentase angket awal dan angket akhir motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Indikator
Skor
angket
awal kelas
eksperimen
Skor
angket
akhir kelas
eksperimen
Selisih skor
awal dan
akhir kelas
eksperimen
Skor
angket
awal kelas
kontrol
Skor
angket
akhir kelas
kontrol
Selisih skor
awal dan
akhir kelas
kontrol
Assurance
(Percaya diri)
57, 07% 79, 05% 21,98% 56, 32% 60, 12% 3,8%
Relevance
(Relevansi)
59, 75% 81, 48% 21,73% 58, 92% 58, 18% 7,4%
Intesest
(Minat/perhatian)
59, 26% 83, 78% 24,52% 61, 32% 66, 21% 4,89%
11
Berdasarkan Tabel 2, adapun hasil deskriptif angket awal dan angket akhir untuk
masing-masing indikator pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah
mendapat perlakuan penerapan model ARIAS dengan media Prezi terdapat
peningkatan. Indikator pertama yaitu percaya diri, pada indikator kelas eksperimen
rata-rata presentase angket awal sebelum menerapkan model pembelajaran ARIAS
dengan media Prezi sebesar 57, 07%, sedangkan rata-rata presentase angket akhir
setelah menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 79, 05%,
sehingga dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator percaya diri
sebesar 21, 98%. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran menggunakan model
ARIAS dengan media Prezi dapat meningkatkan motivasi siswa terhadap pelajaran
sehingga siswa lebih percaya diri dan guru selalu meyakinkan siswa bahwa mereka
mampu memahami dalam mengikuti pembelajaran Simulasi Digital. Sedangkan pada
kelas kontrol presentase angket awal sebesar 56, 32% dan presentase angket akhir
sebesar 60, 12%, hanya terjadi peningkatan motivasi belajar sebesar 3,80%. Indikator
kedua yaitu relevansi, pada indikator ini rata-rata presentase angket awal sebelum
menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 59, 75%,
sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model pembelajaran
ARIAS dengan media Prezi sebesar 81, 48%, sehingga dapat dilihat peningkatan
motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 22, 03%. Hal ini dikarenakan
pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi pada dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran sehingga siswa lebih
antusias dan memperhatikan karena pelajaran Simulasi Digital sangat bermanfaat.
Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 58, 92% dan presentase
angket akhir sebesar 58, 18%, terjadi penurunan motivasi belajar sebesar 0, 74%.
Indikator ketiga yaitu minat/ perhatian, pada indikator ini rata-rata presentase angket
awal sebelum menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar
59, 26%, sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model
pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 83, 78%, sehingga dapat dilihat
peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 24, 52%. Hal
ini dikarenakan pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran sehingga siswa lebih
bersemangat, menyenangkan dan mempermudah siswa dalam mengingat materi.
Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 61, 32% dan presentase
angket akhir sebesar 66, 21%, hanya terjadi peningkatan motivasi belajar sebesar
4,89%. Indikator keempat yaitu evaluasi, pada indikator ini rata-rata angket awal
presentase awal sebelum menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi
sebesar 65,00%, sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan
model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 83, 04%, sehingga dapat
Assessment
(Evaluasi)
65, 00% 83, 04% 18,04% 66, 18% 78, 34% 12,16%
Satisfaction
(Kepuasan)
60, 60% 78, 78% 18,18% 62, 36% 63, 64% 1,28%
Nilai rata-rata 60, 33% 81, 22% 20,89% 61, 02% 65, 29% 4,27%
12
dilihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 18, 04%.
Hal ini dikarenakan pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media
Prezi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran karena guru bisa
mengetahui kemajuan siswa sebagai individu maupun kelompok, dapat mendorong
siswa belajar lebih baik dan meningkatkan motivasi berprestasi. Sedangkan pada kelas
kontrol presentase angket awal sebesar 62, 36% dan presentase angket akhir sebesar
63, 64%, hanya terjadi peningkatan motivasi belajar sebesar 1, 28%. Indikator kelima
yaitu kepuasan, pada indikator ini rata-rata presentase angket awal sebelum
menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 60, 60%,
sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model pembelajaran
ARIAS dengan media Prezi sebesar 78, 78%, sehingga dapat dilihat peningkatan
motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 18, 18%. Hal ini dikarenakan
pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi pada dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran karena guru memberikan
penghargaan dan untuk menumbuhkan rasa bangga dan puas dalam diri siswa. Siswa
yang telah berhasil mengerjakan akan atau mencapai sesuatu merasa bangga/ puas atas
keberhasilannya. Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 62,
36% dan presentase angket akhir sebesar 63, 64%, hanya terjadi peningkatan motivasi
belajar sebesar 1, 28%.
Hasil kuesioner respon siswa dengan setelah menggunakan media Prezi, didapat
hasil seperti tabel 3 sebagai berikut.
Tabel 3. Respon siswa terhadap media Prezi
Indikator Pertanyaan Respon Siswa
Ya Tidak
Identifikasi
Pendahuluan
1. Apakah sebelumnya kamu sudah pernah belajar
dengan menggunakan media pembelajaran Prezi?
7 orang
18%
31 orang
82%
2. Apakah belajar menggunakan media Prezi lebih
menarik dibandingkan dengan belajar seperti
biasa?
34 orang
89%
4 orang
11%
3. Apakah cara penyajian media Prezi ini menarik
minat dan perhatian kamu untuk melihat dan
mempelajarinya?
34 orang
89 %
4 orang
11%
4. Apakah dengan media ini memotivasi kamu
untuk belajar?
34 orang
89%
4 orang
11%
5. Apakah kamu menyukai media pembelajaran ini? 32 orang
84%
6 orang
16%
Identifikasi
Penyajian Fisik
6. Apakah tampilan media Prezi ini menarik? 31 orang
82%
7 orang
18%
7. Apakah tata letak, bentuk, warna dan ukuran
media Prezi ini sudah sesuai?
29 orang
76%
9 orang
24%
8. Apakah bentuk dan tulisan yang digunakan dalam
media ini mudah dibaca dan dipahami?
32 orang
84%
6 orang
16%
Identifikasi
Penyajian
Konsep
9. Apakah penyajian materi dalam media ini mudah
dipahami?
31 orang
82%
7 orang
18%
13
10. Apakah media Prezi ini dapat memperjelas
pemahaman kamu tentang materi Simulasi
Digital?
32 orang
84%
6 orang
16%
11. Apakah video dalam media ini menunjang dalam
pemahaman materi?
34 orang
89%
4 orang
11%
Berdasarkan tabel 3, adapun hasil kuesioner respon siswa menggunakan media
Prezi. Indikator pertama yaitu mengidentifikasi pendahuluan siswa mengenai media
Prezi. Pada pertanyaan pertama, didapatkan 18% respon siswa yang sudah pernah
belajar dengan menggunakan media Prezi, sedangkan ada 82% respon siswa yang
belum pernah belajar dengan menggunakan media Prezi. Sehingga dapat dilhat bahwa
dalam penelitian ini, sebagian besar siswa belum pernah belajar menggunakan media
Prezi, kemudian dalam penelitian ini diharapkan siswa tidak jenuh dengan
pembelajaran Simulasi Digital dengan menggunakan media Prezi. Pada pertanyaan
kedua, didapatkan 89% siswa mengatakan pembelajaran dengan menggunakan media
Prezi lebih menarik dibandingkan dengan belajar seperti biasa, sedangkan ada 11%
siswa yang mengatakan bahwa pembelajaran menggunakan media Prezi tidak menarik
dibandingkan dengan belajar seperti biasa. Sehingga dapat dilihat bahwa sebagian
besar siswa mengatakan bahwa pembelajaran menggunakan media Prezi lebih menarik
atau banyak diminati siswa pada saat proses pembelajaran. Pada pertanyaan ketiga,
didapatkan 89% siswa menjawab cara penyajian media Prezi ini menarik minat dan
perhatian siswa untuk melihat dan mempelajarinya. Sedangkan ada 11% siswa yang
menjawab cara penyajian media Prezi tidak menarik minat dan perhatian siswa untuk
melihat dan mempelajarinya. Sehingga dapat dilihat bahwa pembelajaran
menggunakan media Prezi menarik perhatian dan minat siswa pada mata pelajaran
Simulasi Digital. Pada pertanyaan keempat, didapatkan 89% siswa termotivasi dengan
menggunakan media Prezi, sedangkan ada 11% siswa tidak termotivasi menggunakan
media Prezi, hal ini dikarenakan siswa baru pertama kali diberi penjelasan dengan
media Prezi, tetapi sebagian besar siswa menjadi termotivasi dengan pembelajaran
berbantu media Prezi. Pada pertanyaan kelima, didapatkan respon siswa 84%
menyukai media pembelajaran Prezi, sedangkan 16% siswa tidak menyukai media
pembelajaran ini. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa diberi penjelasan dengan
media Prezi, sehingga masih ada siswa yang belum menyukai media Prezi.
Indikator kedua yaitu mengidentifikasi penyajian fisik menggunakan media Prezi.
Pada pertanyaan keenam, didapatkan 82% siswa mengatakan tampilan media
pembelajaran menggunakan Prezi menarik. Karena pada sebelumnya guru hanya
menggunakan media pdf atau Microsoft word, sedangkan 18% siswa mengatakan
tampilan media pembelajaran media Prezi tidak menarik. Pada pertanyaan ketujuh,
didapatkan 76% siswa menjawab tata letak, bentuk, warna dan ukuran pada media
Prezi ini sudah sesuai, sedangkan ada 24% siswa menjawab tata letak, bentuk, warna
dan ukuran media Prezi tidak sesuai sesuai. Hal ini dikarenakan selera atau tingkat
kesenangan pembuatan desain setiap orang berbeda. Pada pertanyaan kedelapan,
14
didapatkan 84% siswa menjawab bentuk dan tulisan yang digunakan dalam media
Prezi mudah dibaca dan dipahami, sedangkan 16% siswa menjawab bentuk dan tulisan
yang digunakan dalam media ini tidak mudah dibaca dan dipahami.
Indikator ketiga yaitu mengidentifikasi penyajian konsep pada media Prezi. Pada
pertanyaan kesembilan, didapatkan 82% siswa menjawab penyajian materi dalam
media Prezi mudah dipahami, sedangkan 18% siswa menjawab penyajian materi dalam
media ini tidak mudah dipahami. Hal ini dikarenakan tingkat pemahaman siswa satu
dengan yang lainnya berbeda, tetapi sebagian besar siswa merespon pada penyajian
media Prezi dalam pelajaran Simulasi Digital mudah dipahami. Pada pertanyaan
kesepuluh, didapatkan 84% siswa menjawab media Prezi dapat memperjelas
pemahaman tentang materi Simulasi Digital, sedangkan 16% siswa menjawab media
Prezi tidak dapat memperjelas pemahaman tentang materi Simulasi Digital. Hal ini
dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa merespon pada pembelajaran menggunakan
media Prezi dalam pelajaran Simulasi Digital memperjelas materi pada Simulasi
Digital. Pada pertanyaan kesebelas, didapatkan 89% siswa menjawab video dalam
media ini menunjang dalam pemahaman materi, sedangkan 11% siswa menjawab
video dalam media tidak menunjang dalam pemahaman materi. Hal ini dapat dilihat
bahwa sebagian besar siswa merespon tampilan video pada media Prezi menunjang
dalam materi pelajaran, karena dapat memperjelas materi pembelajaran.
Adanya model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dikelas. Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat dari
terjadinya proses pembelajaran dikelas dan dengan membandingkan hasil angket siswa
pada masing-masing kelas. Proses pembelajaran kelas eksperimen lebih baik daripada
kelas kontrol ini dapat dinilai dari observasi indikator motivasi belajar siswa pada
masing-masing kelas. Indikator observasi motivasi belajar siswa memodifikasi milik
Teguh (2013) [19]. Hasil rata-rata observasi motivasi belajar siswa kelas ekperimen
dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4 Perhitungan persentase per item pernyataan
No Indikator Presentase Kelas
Eksperimen Kontrol
1 Siswa antusias mengikuti pembelajaran Simulasi Digital 92% 68%
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru 86% 70%
3 Siswa mencatat materi/penjelasan dari guru 88% 64%
4 Siswa berani bertanya kepada guru 78% 48%
5 Siswa berani mengemukakan pendapat 76% 46%
6 Siswa menyelesaikan tugas individu 100% 100%
Total Total Persentase= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 X 100% 86% 66%
15
Tabel 4 menunjukan hasil observasi motivasi belajar siswa selama pembelajaran
dikelas. Didapati total kelas eksperimen 86% dan kelas kontrol 66% maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas kontrol yang menggunakan metode
konvensional dengan kelas ekperimen yang menggunakan model pembelajaran ARIAS
dengan media Prezi.
Penerapan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi berdasarkan indikator-
indikator motivasi belajar siswa. Indikator yang pertama siswa antusias mengikuti
pembelajaran Simulasi Digital diperoleh hasil 88% untuk kelas eksperimen dan 68%
untuk kelas kontrol, indikator yang kedua siswa memperhatikan penjelasan guru
diperoleh hasil 86% dari kelas eksperimen dan 70% dari kelas kontrol, yang ketiga
siswa mencatat materi/penjelasan dari guru diperoleh hasil 88% untuk kelas ekspermen
dan 64% untuk kelas kontrol, yang keempat siswa berani bertanya kepada guru
diperoleh hasil 78% untuk kelas eksperimen dan 48% untuk kelas kontrol, yang kelima
siswa berani mengemukakan pendapat diperoleh hasil 76% untuk kelas eksperimen dan
46% untuk kelas kontrol, dan yang keenam siswa menyelesaikan tugas individu
diperoleh hasil 100% untuk kelas eksperimen dan 100% untuk kelas kontrol. Pada
indikator keenam ini, kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapat persentase yang
sama, karena semua siswa mengerjakan tugas, tetapi hasil nilai yang diperoleh siswa
pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Hasil tes siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa mengerti dan paham
terhadap materi Simulasi Digital yang telah diajarkan oleh guru pengajar. Tes dalam
penelitian ini adalah tes yang dilakukan setelah treatment (perlakuan) dengan
menerapkan pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi dalam
kelas eksperimen. Soal posttest berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal. Hasil nilai
posttest siswa dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Nilai hasil posttest
N Minimum Maximum Mean
Eksperimen 38 75 95 85
Kontrol 35 65 90 77,5
Dari tabel 5 dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol berbeda dan kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol,
yaitu 85 untuk kelas eksperimen dan 77,5 untuk kelas kontrol. Berdasarkan tabel di
atas juga dapat dilihat bahwa hasil nilai maksimum dari kelas eksperimen yaitu 95 dan
kelas kontrol yaitu 90, serta nilai minimum dari kelas eksperimen adalah 75 dan 65
untuk kelas kontrol.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penerapan model ARIAS dengan media
Prezi berpengaruh positif dalam meningkatkan motivasi belajar dan membuat siswa
lebih senang mengikuti proses pembelajaran Simulasi Digital. Selain itu, hasil
16
penelitian pembelajaran menggunakan model ARIAS berguna untuk menumbuhkan
rasa percaya diri siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran
sehingga siswa lebih antusias dan memperhatikan guru, karena pembelajaran Simulasi
Digital sangat bermanfaat, membuat siswa lebih bersemangat mengikuti proses
pembelajaran, dan mempermudah siswa dalam mengingat materi. Guru bisa
mengetahui kemajuan siswa sebagai individu maupun kelompok, guru memberikan
penghargaan dan untuk menumbuhkan rasa bangga dan puas dalam diri siswa. Siswa
yang telah berhasil mengerjakan akan atau mencapai sesuatu merasa bangga/ puas atas
keberhasilannya.
5. Simpulan
Penerapan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Simulasi Digital di SMK Negeri 3 Salatiga,
dari tingkat motivasi cukup (60,33%) pada saat menggunakan metode pembelajaran
konvensional menjadi baik (81,22%) setelah menerapkan model ARIAS. Hasil rata-
rata angket akhir respon siswa pada kuesioner motivasi belajar siswa setelah
menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi dikelas eksperimen
sebesar 81, 22%, sedangkan hasil rata-rata angket akhir respon siswa pada kuesioner
motivasi belajar siswa dikelas kontrol sebesar 65, 29%. Sehingga motivasi belajar
siswa pada kelas eksperimen terjadi peningkatan yang sangat besar, yaitu 20, 89%.
Hasil respon siswa pada kelas eksperimen terhadap media Prezi mendapat respon
positif dari siswa dengan rata-rata sebesar 80%, sehingga media Prezi dapat membantu
siswa dalam mengikuti pembelajaran Simulasi Digital. Hasil observasi motivasi belajar
siswa selama pembelajaran dikelas didapati total kelas eksperimen 86% dan kelas
kontrol 66% maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas kontrol
yang menngunakan metode konvensional dengan kelas ekperimen yang menggunakan
model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi, yaitu motivasi belajar siswa dalam
kelas eksperimen lebih tinggi disbanding kelas kontrol. Hasil rata-rata nilai posttest
pada kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 85 sedangkan hasil rata-rata nilai posttest pada
kelas kontrol 77,5.
6. Daftar Pustaka
[1] Chayati, T. 2010. Peningkatan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar
Simulasi Digital Siswa Melalui Model Pembelajaran ARIAS (Assurance,
Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction), (Online).
(http://etd.eprints.ums.ac.id/7239/1/pdf), diakses tanggal 03 Oktober 2015.
[2] Djamaah, Sopah. (2001). “Pengembangan dan Penggunaan Model
Pembelajaran ARIAS”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.
[3] Saputra, I.P.W. (2012). Prezi : Zooming Presentation.Jakarta: Elex Media
Komputindo.
[4] Sa’adah,“Penerapan Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,
Assesment, dan Satisfaction) Dalam Pembelajaran TIK (Teknologi Informasi
17
dan Komunikasi )”, Jurnal (Jakarta: Jurusan Ilmu Komputer FPMIPA UPI,
2010).
[5] Rahayu Eva Agustiana (2014). “Keefektifan Model ARIAS Berbantu Kartu
Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa”.
Jurnal (Semarang: Jurusan Simulasi Digital FMIPA Unnes, 2014).
[6] Yani Putri Utari (2014). “Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Online
Prezi dalam Pokok Bahasan Alat Optik pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri
3 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014”. Jurnal (Jurusan Pendidikan Fisika
UMP, 2014).
[7] Rahman, Muhammad dan Amri, Sofan (2014). Model Pembelajaran ARIAS
(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satifacation) terintegratif Dalam
Teori dan Praktik Untuk Menunjang Penerapan Kurikulum 2013. Jakarta: PT
Prestasi Pustaka.
[8] Hamalik, Oemar (2002). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta:Bumi Aksara.
[9] Uno, Hamzah B (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di
Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
[10] Sadirman, A.M (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada..
[11] Arief S. Sadiman (1986). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembagan, dan
Pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1986.
[12] Settle, Q.Katie M. A., Lauri M. B. (2011). Using Prezi in the classroom.
Jurnal NACTA vol. 55 No. 4.
[13] I Putu Wisnu Saputra, ST, MBA (2011). Nonlinier Presentations Series
Prezi The Zooming Presentations, Jakarta: Elex Media Komputindo.
[14] Rosadi, H. (2013). Pengembangan Media Slide Berbasis Program Aplikasi
Prezi pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia untuk Sekolah Menengah
Pertama. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
[15] Sugiyono, (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta,cv.
[16] Emzir, (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta: Raja Grafindo.
[17] Soopah, Djamah. (2007). Jurnal Pengembangan dan Penggunaan Model
Pembelajaran ARIAS. http://www.depdiknas.go.id/jurnal/31/pengembangan
dan penggunaan model pembelajaran ARIAS/ diakses tanggal 10 September
2015.
[18] Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya.
[19] Teguh Prasetyo, (2013). “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V MI
Al Iman Tambakrejo Tempel Sleman Yogyakarta, Jurnal, (Yogyakarta: Jurusan
PGMI FIK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013).