PENERAPAN METODEROLE PLAYINGUNTUK MENINGKATKAN...
Transcript of PENERAPAN METODEROLE PLAYINGUNTUK MENINGKATKAN...
PENERAPAN METODEROLE PLAYINGUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI
MATERI AL-KHULAFAURRASYIDIN PENERUS PERJUANGAN NABI SAW
PADA SISWA KELAS VII E SMP N 1 ANDONG BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Nurul Fatimah (111-14-241)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
SALATIGA
2018
ii
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Dr. Fatchurrohman , M. Pd.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Hal : Naskah Skripsi
Lamp : 4 eksemplar
Saudari : Nurul Fatimah
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum. Wr.Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami
kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:
Nama : Nurul Fatimah
NIM : 111-14-241
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Penerapan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Hasil
Belajar PAI Materi Al-Khulafaurrasyidin Penerus Perjuangan Nabi Saw
pada Siswa Kelas VII E SMP N 1 Andong Boyolali Tahun Ajaran
2017/2018.
Dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum. Wr.Wb.
Salatiga, 07 Mei 2018
Pembimbing
Dr. Fatchurrohman , M. Pd.
NIP. 19710309 200003 1 001
iv
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nurul Fatimah
NIM : 111-14-241
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiyah.
Demikian pernyataan keaslian ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 07 Juni 2018
Yang menyatakan
Nurul Fatimah
NIM 111-14-241
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JalanLingkarSalatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364 KodePos 50716 Salatiga Website:http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.ide-mail: [email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN
PENERAPAN METODEROLE PLAYINGUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI
MATERI AL-KHULAFAURRASYIDIN PENERUS PERJUANGAN NABI SAW
PADA SISWA KELAS VII E SMP N 1 ANDONG BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Disusun oleh :
Nurul Fatimah
NIM. 111-14-241
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga, pada tanggal 21-08-2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd.
Sekertasis Penguji : Dr. Fatchurrohman, M.Pd.
Penguji 1 : Dra.Siti Asdiqoh, M.Si.
Penguji 2 : Jaka Siswanta, M.Pd.
Salatiga, 21 Agustus 2018
Dekan
Suwardi, M.Pd
NIP. 19670121 199903 1 002
vi
MOTTO
ولي اللباب } رة لأ {١١١يوسف لقد كان في قصصهم عب
Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat
pengajaran bagi orang yang mempunyai akal.(QS.
Yusuf:111)
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat serta karuniaNya
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
1. Almarhumah Ibu tercinta Marfu‟ah, yang do‟anya selalu menyertai saya dan bapak
tercinta Istamsik, yang senantiasa membimbing, menasehati, mendo‟akan dan
mencurahkan segala kasih sayangnya.
2. Saudara-saudara saya, mbak Maftukhah, mas Supad, mas Ghofur, mbak Hanik, mbak
Qoim, mas Gun. Serta keponakan saya Rifqy, Rifda, Hima, Rara, dan Hansa atas do‟a
dan dukungannya sehingga skripsi ini dapat selesai.
3. Bapak Dr. Fatchurrohman , M. Pd. yang telah meluangkan waktu dan membimbing
saya hingga skripsi ini selesai.
4. Sahabat-sahabatku Novie, mbak Bastia, Desita, Yulia, Fita, Indah, teman
seperjuanganku dalam mengerjakan skripsi Nurul Hidayah, Devi, dan seluruh teman-
teman seangkatan PAI 2014 yang selalu menyemangati dan mendo‟akan saya.
5. Bapak – Ibu winarto yang menjadi orangtua kedua saya selama di wisma Pandhito
Wono yang selalu mendukung serta mendo‟akan saya. Serta Teman-teman wisma
Pandhito Wono yang selalu menyemangati saya.
6. Seseorang yang selalu ada dalam do‟a saya, yang selalu memberikan dukungan dan
semangat.
7. Teman-teman Karang Taruna REISKA, yang tidak henti-hentinya menanyakan “kapan
wisuda”, sehingga semangat saya selalu tumbuh dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman PPL SMA N 2 Salatiga dan KKN Dsn Kalitulang.
9. Bapak Warsito, S. Pdi sebagai Guru PAI di SMP N 1 Andong Boyolali dan siswa
kelas VII E yang telah membantu melancarkan penelitian skripsi ini.
viii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut Nama Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, segala puji dan Syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan
hidayah dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Penerapan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar PAI
Materi Al-Khulafaurrasyidin Penerus Perjuangan Nabi Saw pada Siswa Kelas
VII E SMP N 1 Andong Boyolali Tahun Ajaran 2017/2018”.
Tidak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah terhadap Nabi Agung
Muhammad Saw., kepada keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang selalu setia dan
menjadikannya suri tauladan dalam bentuk yang sebaik-baik pada kehidupan kita dari
zaman jahiliyyah menuju zaman yang terang benderang.
Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada
bantuan, dorongan serta bimbingan dari pihak-pihak tertentu yang telah berkenan
membantu dan memberikan dorongan baik moril maupun materiil. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan dosen
Pembimbing Akademik.
4. Bapak Dr. Fatchurrohman , M.Pd., selaku dosen Pembimbing Skripsi.
5. Bapak Sutomo S.Pd., MM., selaku kepala sekolah SMP N 1 Andong Boyolali.
6. Bapak Warsito, S. Pdi., selaku Guru PAI di SMP N 1 Andong Boyolali.
7. Bapak dan ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta
karyawan IAIN Salatiga sehingga saya dapat menyelesaikan jenjang pendidikan SI.
ix
Akhirnya penulis berharap, semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan
menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah Swt. Dalam penyusunan skripsi
ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini
dikarenakan keterbatasan dari segala aspek yang dimiliki pelh penulis sendiri. Dengan
demikian, kritik dan saran selalu penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat
berguna bagi penulis serta para pembaca pada umumnya. Aamiin.
Salatiga, 07 Mei 2018
Nurul Fatimah
NIM 111 14 241
x
ABSTRAK
Fatimah, Nurul. 2018. Penerapan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar
PAI Materi Al-Khulafaurrasyidin Penerus Perjuangan Nabi Saw pada Siswa Kelas
VII E SMP N 1 Andong Boyolali Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi, Salatiga:
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negreri Salatiga. Pembimbing: Dr. Fatchurrohman , M.Pd.
Kata Kunci: Peningkatan; Pendidikan Agama Islam; dan Metode Role Playing.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode Role Playing dapat
meningkatkan hasil belajar PAI materi Al-Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi Saw
pada siswa kelas VII E SMP N 1 Andong Boyolali tahun ajaran 2017/2018?
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus dengan langkah-langkah: a) Perencanaan, b) Pelaksanaan Tindakan, c) Observasi,
dan d) Refleksi. Pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan tes tertulis.
Analisis data menggunakan deskriptif-kualitatif.
Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menggunakan metode
Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada pra siklus hanya 6 dari 34
(17,6%) siswa yang dikatakan tuntas, setelah diterapkan metode Role Playing pada siklus I
menjadi 16 siswa (47,1%) yang dinyatakan tuntas dan pada siklus II sebanyak 31 siswa
(91,2%) dinyatakan tuntas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan metode Role
Playing pada materi Al-Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi Saw. dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII E SMP N 1 Andong Boyolali tahun ajaran
2017/2018.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO .................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4
D. Manfaat Hasil Penelitian .......................................................................... 4
E. Definisi Operasional ................................................................................. 6
F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...................................... 6
G. Metode Penelitian .................................................................................... 7
1. Rancangan Penelitian ........................................................................ 7
2. Subyek Penelitian .............................................................................. 8
3. Langkah-Langkah Penelitian ............................................................. 10
4. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 12
5. Instrumen Penelitian........................................................................... 12
6. Analisis Data ..................................................................................... 13
H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 15
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 17
A. Kajian Teori ............................................................................................. 17
xii
B. Kajian pustaka .......................................................................................... 39
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................. 42
A. Gambaran Umum SMP N 1 Andong Boyolali ........................................ 42
B. Deskripsi Pra Siklus ................................................................................. 44
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................................ 48
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................................... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 62
A. Deskripsi per Siklus ................................................................................. 62
1. Siklus I .............................................................................................. 62
2. Siklus II ............................................................................................. 67
B. Pembahasan
Penggunaan Metode Role Playing dapat Meningkatkan Hasil Belajar
PAI pada Siswa Kelas VII E SMP N 1 Andong Boyolali
Tahun 2017/2018 ..................................................................................... 70
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 74
A. Kesimpulan .............................................................................................. 74
B. Saran ......................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 76
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Daftar Nama Siswa Kelas VII E
SMP N 1 Andong Boyolali Tahun Ajaran 2017/2018 ............................. 8
2. Tabel 1.2 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aktivitas Siswa ........................ 16
3. Tabel 1.3 Klasifikasi Observasi Aktivitas Guru ....................................... 16
4. Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PAI dan Budi
Pekerti di SMP ......................................................................................... 36
5. Tabel 3.1 Keadaan Siswa di SMP N 1 Andong Boyolali
pada 3 Tahun Terakhir ............................................................................. 42
6. Tabel 3.2 Tenaga Pengajar dan Karyawan di SMP N 1
Andong Boyolali ...................................................................................... 42
7. Tabel 3.3 Hasil Ulangan Harian (Pra Siklus) Siswa kelas VII E ............. 44
8. Tabel 3.4 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
Siswa Kelas VII E .................................................................................... 46
9. Tabel 3.5 Lembar Observasi Siswa pada Siklus I ................................... 50
10. Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru pada Siklus I .................................... 52
11. Tabel 3.7 Lembar Observasi Siswa pada Siklus II ................................. 56
12. Tabel 3.8 Lembar Observasi Guru pada Siklus II ................................... 58
13. Tabel 4.1 Hasil Belajar pada Tes Formatif Siklus I ................................. 60
14. Tabel 4.8 Hasil Belajar pada Tes Formatif Siklus II ................................ 65
15. Tabel 4.9 Hasil Belajar pada Tes Formatif Siklus I dan II ........................ 76
xiv
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Kelas
2. Gambarsiklus I
a. Gambar 1. Siswamelakukandiskusi
b. Gambar 2. Siswabermainperan
c. Gambar 3. Siswamengerjakantesformatif
3. Gambarsiklus II
a. Gambar 1. Siswamelakukandiskusi
b. Gambar 2. Siswabermainperan
c. Gambar 3. Siswamengerjakantesformatif
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar observasi aktivitas siswa
2. Lembar observasi aktivitas guru
3. Lembar tes formatif siklus I
4. Tugas kelompok siklus I
5. Naskah Role Playingsikluus I
6. Lembar tes formatif siklus II
7. Tugas kelompok siklus II
8. Naskah Role Playing siklus II
9. Hasil ulangan harian (pra siklus) siswa kelas VII E
10. Hasil observasi siswa pada siklus I
11. Hasil observasi guru pada siklus I
12. Hasil tes formatif siklus I
13. Hasil observasi aktivitas Role Playing siswa pada siklus II
14. Hasil observasi guru pada siklus II
15. Hasil tes formatif siklus II
16. Dokumentasi
17. Biografi Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek
dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah
kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan
pengajaran tentu saja akan dapat tercapai jika peserta didik berusaha secara aktif
untuk mencapainya (Syaiful dan Aswan, 2014: 38). Jadi dalam suatu
pembelajaran harus ada hubungan timbal balik antara pendidik dengan peserta
didik agar dapat mencapai suatu tujuan tertentu. Keaktifan tersebut tidak hanya
dari segi fisik, melainkan juga kegiatan seorang peserta didik. Karena apabila
hanya dari segi fisik tapi pikiran dan mental kurang aktif maka tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai dengan baik. Padahal menurut Syaiful dan
Aswan (2014: 38) belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam
diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktifitas belajar. Jadi suatu tujuan
pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila peserta didik dapat belajar secara
aktif baik dari segi fisik maupun kejiwaan sehingga terjadi suatu perubahan yang
sebelumnya tidak faham menjadi faham.
Betapa tingginya nilai suatu keberhasilan, yang menjadikan pendidik berusaha
sekuat tenaga dan pemikiran untuk mempersiapkan program pengajarannya
dengan baik dan sistematik. Tetapi semua yang telah direncanakan tersebut
terkadang mengalami berbagai kendala dari berbagai faktor. Salah satu faktor
yang juga tidak kalah penting adalah mengenai metode yang dipakai oleh seorang
2
pendidik dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran. Hal tersebut memang
terlihat sepele karena kebanyakan pendidik masih menggunakan metode
konvensional yang tidak mempertimbangkan berbagai kelemahan dari metode
tersebut. Maka dari itu, disinilah peran pendidik sangat diperlukan, yaitu sebagai
inovator dalam sebuah pembelajaran yang dapat menjadikan peserta didik lebih
aktif dan memahami materi yang disampaikan.
Begitupun dalam pembelajaran Agama Islam juga tidak jauh berbeda dengan
pembelajaran secara umumnya, metode juga sangat diperlukan untuk
berlangsungnya suatu pembelajaran Agama Islam. Pendidik sebagai salah satu
sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi
kegiatan belajar anak didik di kelas. Salah satu kegiatan yang harus pendidik
lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode yang akan dipilih
untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya dalam pembelajaran PAI pada materi
sejarah Islam, biasanya pada materi tersebut peserta didik menjadi malas untuk
membaca cerita sejarah, dan kebanyakan guru hanya menjelaskan dengan metode
ceramah saja tanpa dimodifikasi menjadi lebih menarik lagi. Sehingga tujuan
pembelajaran tidak dapat berlangsung dengan baik karena peserta didik tidak
sepenuhnya memahami materi yang disampaikan.
Seperti pembelajaran PAI yang berlangsung di SMPN 1 Andong Boyolali,
ditemukan fakta bahwa dari keseluruhan materi pada pelajaran PAI, materi
Sejarah Islam memang paling rendah. Hal tersebut dikarenakan metode yang
digunakan oleh guru masih menggunakan metode ceramah, sehingga peserta didik
tidak begitu faham dengan materi tersebut apabila metode yang digunakan oleh
3
guru masih menggunakan metode ceramah. Nilai KKM untuk pelajaran PAI di
SMP tersebut adalah 75. Dilihat dari nilai Ulangan Harian pada materi Al-
Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi Saw. siswa yang dirasa masih banyak
yang belum memenuhi KKM adalah kelas VII E. Dari 34 siswa terdapat 28 siswa
atau 82,3% siswa yang belum memenuhi KKM. Ini terbukti bahwa hasil belajar
PAI pada materi tersebut memang sangat rendah.
Disini peneliti akan meneliti mengenai materi Khulafaurrasyidin yang termasuk
dalam kategori sejarah, dan dirasa sangat memerlukan waktu untuk memahami
materi tersebut. Sehingga siswa cenderung malas untuk membaca dan mudah
lupa. Untuk meningatkan hasil belajar siswa diantaranya dapat dilakukan
berbagai upaya memperbaiki program pembelajaran, khususnya dalam
penggunaan metode pembelajaran. Dengan demikian salah satu solusi untuk
meningkatkan hasil belajar pada pelajaran PAI tersebut adalah dengan
menerapkan metode Role Playing, yang mana metode tersebut adalah metode
alternatif yang dapat ditempuh. Dalam hal ini bermain peran atau Role Playing
diarahkan pada karakter dari masing-masing Khalifah yang berbeda-beda dan
banyak pelajaran yang dapat diambil dari masing-masing karakter tersebut. Maka
agar peserta didik tidak kesulitan dalam memahami materi tersebut, perlu
diterapkan metode Role Playing yang mana siswa akan bermain peran mengenai
karakter masing-masing Khalifah.
Untuk itu akan diterapkan metode Role Playing dalam proses pembelajaran PAI
pada kategori SKI untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan melihat uraian
di atas, sangatlah menarik jika dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
4
mengambil judul “penerapan metode Role Playing untuk meningkatkan hasil
belajar PAI materi Al-Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi Saw
pada siswa kelas VII E SMP N 1 Andong Boyolali tahun ajaran 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka akan dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa
kelas VII E SMP N 1 Andong Boyolali tahun 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PAI pada
siswa kelas VII E SMP N 1 Andong Boyolali tahun 2017/2018 dengan metode
Role Playing.
D. Manfaat Penelitian
Dengan mendasarkan pada permasalahan yang ada dan dengan penelitian yang
telah di laksanakan maka penelitian tindakan kelas ini, dapat dirumuskan
manfaatnya baik secara teoritis maupun praktiis.
1. Secara Teoretis
a. Diharapkan dapat memberikan sumbangan teori tentang pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, khususnya materi Al-Khulafaurrasyidin
penerus perjuangan Nabi Saw.
b. Memperkaya khasanah pustaka teori tentang pendidikan Islam.
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh pelajaran PAI yang lebih
menarik, menyenangkan dan memungkinkan bagi dirinya untuk memperoleh
nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang sangat berguna bagi dirinya sehingga
dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas dan hasil belajar siswa.
5
b. Bagi Guru
Diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan proses belajar mengajar
(PMB), pendidikan yang mereka hadapi dan mendapat tambahan wawasan serta
ketrampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di
Sekolah. Dari hasil penelitian tindakan kelas ini di harapkan dapat memberikan
sumbangan keilmuan bagi para guru di SMP N 1 Andong Boyolali sehingga dapat
meningkatkan hasil prestasi peserta didik.
E. Definisi Operasional
Agar tidak menyimpang dari pokok masalah yang menjadi inti dari judul tersebut
terdapat batasan sebagai berikut:
1. Peningkatan Hasil Belajar
Kata “peningkatan” berasal dari kata “tingkat” yang berarti keadaan atau kualitas
yang lebih tinggi. Sedangkan kata “belajar” menurut Syaiful Bahri Djamarah
(2011: 12) adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
Adapun yang diteliti pada penelitian ini adalah bagaimana cara agar hasil belajar
siswa pada materi PAI dapat meningkat.
2. Metode Role Playing
Menurut Armai (2002: 45), kata metode berarti cara kerja bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
6
Role Playing atau bermain peran merupakan suatu metode pembelajaran terencana
yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik, yang
mana melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang topik atau situasi.
F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1996: 67).
Pada penelitian ini penulis menyusun hipotesis tindakan yang berbunyi:
“Penerapan metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Al-
Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi Saw pada siswa kelas VII E SMP N 1
Andong Boyolali tahun ajaran 2017/2018”. Adapun indikator tercapainya
keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar PAI pada materi Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi
Saw pada siswa kelas F SMP 1 N Andong Boyolali setelah menggunakan
metode Role Playing mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
75.
2. Berdasarkan Depdikbud dalam Suryanti, dkk (2013: 38), suatu kelas
dikatakan tuntas secara klasikal, jika 85% atau lebih. Jadi keberhasilan
siswa dikatakan meningkat apabila dalam proses pembelajaran terlihat
adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas keberhasilan dari siklus
sebelumnya ke siklus selanjutnya dengan kriteria 85% dari total siswa.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang diterapkan berupa penelitian tindakan kelas, prosedur
dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku dalam
penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
7
2. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 1 Andong Boyolali kelas E
sebanyak 34 siswa.dari jumlah tersebut, 14 siswa adalah perempuan dan 20 siswa
adalah laki-laki. Secara rinci dapat di lihat dalam tabel 1.1. Penelitian ini
bertempat di SMP N 1 Andong Boyolali tahun 2017/2018 yang dilakukan pada
semester 2 tanggal 31 Maret 2018 dan 07 April 2018.
Tabel 1.1 Daftar Nama Siswa Kelas VII E SMP N 1 Andong Boyolali Tahun Ajaran
2017/2018
No Nama Jenis kelamin
1 Adham L
2 Adimas Ilham N. A. L
3 Agy Afriansyah L
4 Ahmad Aqul Anam L
5 Amara Putri T. A. P
6 Anggie Tiva Apriliyani P
7 Annur Purnomo S. L
8 Azkia Early N. N. P
9 Beny Wijaya L
10 Bunga Gayati D. L. P
11 Devi Ariyanti P
12 Dhany Anggit S. L
13 Dhany Firdaus S. L
14 Dimas Adi N. L
8
15 Dimas Ashari L
16 Dimas Wahyu S. L
17 Fanny Ardyansah L
18 Femas Putra Aryana L
19 Feri Ardiyanto L
20 Findi Firdani P
21 Geryl Maulana F. A. L
22 Hanan Dwi Irtaka L
23 Johan L
24 Kevi Suprihatin P
25 Muhammad Abdul J. L
26 Nur Hidayah A. P
27 Resa Dwi Septiani P
28 Reza Widyawati P
29 Rieby Queennana A. R. P
30 Rifda Fairuzy P
31 Ropek Andriyanto L
32 Santi Kurniawati P
33 Sri Lestari P
34 Vaisal Hidayat L
3. Langkah-Langkah Penelitian
9
Langkah-langkah penelitian PTK ini melalui siklus, adapun penelitian ini terdiri
dari dua siklus yakni setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah
sebagai berikut:
Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Kelas (Arikunto, 2006: 74).
a. Perencanaan
Pada langkah ini peneliti harus melakukan perencanaan yang matang dan teliti.
Dalam perencanaan PTK, menurut Sumadayo (2013: 44) perencanaan tindakan
berkaitan dengan hal-hal yang harus disiapkan untuk melaksanakan tindakan
perbaikan berkaitan dengan masalah penelitian yang ditetapkan.
b. Pelaksanaan
Menurut Suyadi (2014: 62) pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah
direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Setelah mempersiapkan
semua yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran tentang PAI,
maka peneliti melakukan pembelajaran di kelas berdasarkan metode dan tindakan
peneliti dilakukan setelah satu siklus selesai berdasarkan hambatan yang ada.
Perencanaan
Siklus I Pelaksanaan Refleksi
Observasi
Perencanaan
Siklus II Pelaksanaan Refleksi
Obsevasi
?
10
c. Observasi
Pada tahap ini, Supardi dalam (Suyadi,2014: 63) menyatakan bahwa observasi
yang dimaksud adalah pengumpulan data. Dengan kata lain, obeservasi adalah
alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada
tahap ini guru dan peneliti mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan
dengan penguasaan konsep siswa tentang PAI, peningkatan aktivitas, kreativitas
dan hasil belajar siswa, serta perubahan tindakan yang mendukung proses
pembelajaran tersebut.
d. Refleksi
Menurut Arikunto (2006: 20), refleksi merupakan tahap terakhir dari kegiatan
guna mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Tahap ini dilakukan
setelah diperoleh informasi melalui proses pembelajaran tersebut. Kemudian dari
data yang ada dilakukan analisis tertentu. Hasil analisis dibandingkan dengan
acuan pembelajaran yang akan dicapai. Apabila hasil yang dicapai belum
maksimal, maka akan diadakan perubahan baik dalam bentuk perangkat
pembelajaran, tindakan, maupun proses pembelajaran, melalui perencanaan yang
lebih lanjut pada siklus berikutnya secara berulang. Masukan dari semua
komponen yang berhubungan dengan penelitian ini juga dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk perencanaan pada siklus berikutnya.
4. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah:
a. Tes tertulis, tes ini dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam mata pelajaran PAI dan untuk memperoleh
data kuantitatif dari siswa dalam materi materi Khulafaurrasyidin
penerus perjuangan Nabi Saw.
11
b. Observasi, peneliti melakukan pengamatan selama proses penelitian
tindakan kelas dilakukan. Observasi ini terdiri dari dua, yaitu
observasi terhadap siswa, dan observasi terhadap guru.
c. Dokumentasi, merupakan teknik mengumpulkan data yang dapat
membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan adalah:
a. Lembar observasi, alat yang digunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
b. Soal tes tertulis, digunakan untuk memperoleh data kuantitatif berupa
nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi dalam mata
pelajaran PAI materi Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi Saw.
c. Dokumentasi, dilakukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran berupa foto atau video (Hartiny, 2010:
93).
6. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kuantitatif. Maksudnya adalah
penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran suatu obyek, dalam hal
ini mengenai pelaksanaan pembelajaran PAI materi Khulafaurrasyidin penerus
perjuangan Nabi Saw. dengan menggunakan metode Role Playing di SMP N 1
Andong Boyolali. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan pendekatan
kuantitatif dalam menganalisis data yang berupa angka-angka (Statistik), sebagai
pendukung penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif.
Analisis data untuk menjelaskan peningkatan hasil belajar siswa, dapat diketahui
dengan menentukan ketuntasan belajar. Untuk menentukan ketuntasan individual
dan klasikal siswa terhadap indikator yang telah ditentukan, maka dapat diperoleh
melalui tes hasil belajar. Untuk mengetahui presentase ketuntasan individual atau
ketuntasan individual atau ketuntasan per siswa ditentukan dengan rumus di
bawah ini:
12
Menurut Djamarah (2010: 226) untuk presentase ketuntasan dapat dihitung
menggunakan rumus:
P= 100%F
xN
Keterangan:
P : Presentase
F : Jumlah siswa yang tuntas belajar
N : Jumlah semua siswa
Penilaian rata-rata menurut Aqib (2009: 204), dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:
X=x
N
Keterangan:
x = Jumlah nilai keseluruhan siswa
N = Jumlah siswa
X = Nilai rata-rata
a. Aktivitas Guru
Tabel 1.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru
Keteranan:
B : Baik
K : Kurang
NO Kriteria Kategori
K B
1 Penguasaan metode Role Playing
2 Penguasaan naskah Role Playing
3 Pembagian kelompok
4 Pengalokasian waktu
5 Mengkondisikan kelas
13
H. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang tersusun dengan
sistematikansebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini, peneliti akan menjelaskan pokok-pokok pikiran seperti
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, penelitian
terdahulu, definisi operasional, hipotesis penelitian dan indikator pencapaian,
metode penelitian: Rancangan Penelitian; Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian;
Langkah-Langkah Penelitian; Instrumen Penelitian; Teknik Pengumpulan Data,
Analisis Data, sistematika penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas dua sub bab, yaitu yang pertama tentang
Kajian Teori yang terdiri dari konsep hasil belajar, konsep metode Role Playing,
pembelajaran PAI. Kedua tentang Kajian Pustaka.
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Meliputi gambaran umum SMP N 1 Andong Boyolali, Deskripsi Siklus 1,
Deskripsi Siklus II, Deskripsi Siklus III.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas deskripsi per siklus (data hasil penelitian, refleksi),
menjawab rumusan masalah.
BAB V : PENUTUP
Meliputi tentang kesimpulan dan saran-saran yang menjadi akhir dari penulisan
skripsi ini.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Konsep Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Terdapat beberapa pengertian mengenai belajar menurut beberapa ahli, antara lain
yaitu:
1) Menurut Komsiyah (2012: 1), belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.
2) Menurut Basleman (2011: 12), belajar adalah perubahan tingkah
laku yang dialami oleh individu dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
3) Menurut R. Gagne dimana dia memberikan dua definisi belajar,
yaitu belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Belajar
juga merupakan penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
diperoleh dari intruksi. (Sri Lahir, 2017: 2)
Hal ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu
amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di
sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Bila terjadi proses belajar, maka bersama itu pula terjadi proses mengajar. Hal ini
kiranya mudah dipahami, karena bila ada yang belajar sudah tentu ada yang
mengajarnya, dan begitu pula sebaliknya apabila ada yang mengajar tentu ada
yang belajar. Dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh suatu hasil, yang
pada umumnya disebut hasil belajar (Sudirman, 2011: 19). Agar memperoleh
15
hasil yang maksimal, proses belajar mengajar harus dilakukan dengan sadar dan
sengaja serta terorganisasi secara baik.
Dengan demikian hasil belajar adalah sejumlah kompetensi yang diperoleh
seseorang setelah menjalani proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Komsiyah (2012: 89), secara global faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam:
1) Faktor internal (faktor dari siswa), yakni keadaan jasmani dan
rohani siswa.
a) Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan uyang prima, tidak dalam
keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya
semua akan membantu dalam proses dan hasil belajar. Misalnya pada anak yang
kurang gizi, sebab mereka akan mudah lelah dan capek, mudah ngantuk dan
akhirnya tidak mudah dalam menerima pelajaran.
b) Faktor Psikologis
Setiap manusia atau peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang
berbeda-beda, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses
dan hasil belajarnya masing-masing. Diantaranya yaitu intelegensi, perhatian,
minat dan bakat, motivasi, kognitif dan daya nalar.
Menurut Suwardi, dkk (2017:220), perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan, pengalaman, dan informasi yang dimilikinya.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi disekitar
siswa.
a) Faktor lingkungan
16
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini
dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial.
Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan
sebagainya. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi udara
kurang tentunya akan berbeda dengan suasana belajar di pagi hari yang udaranya
masih segar, apalagi di dalam ruang yang cukup mendukung untuk bernafas lega.
Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya, juga
dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Seringkali guru dan para siswa yang
sedang belajar di dalam kelas merasa terganggu oleh obrolan orang-orang yang
berada di luar. Hiruk pikuk lingkungan sosial seperti suara mesin pabrik, lalu
lintas, gemeruhnya pasar, dan lain-lain juga akan berpengaruh terhadap proses dan
hasil belajar. Karena itu, sekolah hendaknya didirikan dalam lingkungan yang
kondusif untuk belajar.
b) Faktor instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya
dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini darapkan
dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah
direncanakan. Faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana prasarana,
guru, dan metode pembelajaran.
2. Konsep Metode Role Playing
a. Pengertian Metode Role Playing
Metode menurut bahasa adalah: “cara kerja” (Soekanto, 1995: 48). Secara istilah,
menurut Wina Sanjaya, metode adalah upaya mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
17
optimal (Sanjaya, 2007: 126). Dalam hal ini metode dapat dikatakan sebagai suatu
cara teratur dan sistematis dalam melaksanakan suatu pekerjaan guna mencapai
tujuan yang diinginkan yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil yang
efektif dan efisien.
Bermain merupakan bagian terbesar dalam kehidupan anak-anak untuk dapat
belajar mengenal dan mengembangkan ketrampilan sosial dan fisik. Secara umum
bermain sering dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara
spontan dan dalam suasana senang. Dengan bermain, peserta didik akan
mempunyai penilaian terhadap dirinya sendiri yaitu tentang kelebihan yang
dimilikinya, sehingga dapat memmbantu pembentukan konsep diri yang positif,
pengelolaan emosi yang baik, memiliki rasa empati yang tinggi, memiliki kendali
diri yang bagus, dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
Role Playing adalah sebuah permainan dalam sebuah cerita dengan tujuan atau
cerita yang jelas. Sedangkan dalam dunia pendidikan, Role Playing adalah suatu
aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang spesifik. Menurut Sanjaya (2007: 161), Role Playing adalah
metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk
mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau
kejadian yang mungkin akan muncul pada masa mendatang. Jadi metode ini
adalah pembelajaran yang mana seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk
memperoleh suatu pembelajaran tentang suatu konsep.
Pada dasarnya metode Role Playing adalah mendramatisasikan tingkah laku
dalam hubungan masalah sosial. Prinsip dasar metode ini terdapat dalam al-
18
Qur‟an yang menceritakan kisah antara Qobil dan Habil yang terdapat dalam Q.S.
Al-Ma‟idah ayat 5:
ا ي ت قبل واتل عليهم ن بأ اب ن آدم بالق إذ ق ربا ق ربانا ف ت قبل من أحدها ول ي ت قبل م ن الآخر قال لق ت لنك قال إن
٧٢-الله من المتقين
Artinya: Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang
kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka
(kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain
(Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, “Sungguh, aku pasti membunuhmu!”
Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya Menerima (amal) dari orang
yang bertakwa.”
Jadi, pembelajaran dengan metode Role Playing merupakan suatu aktivitas yang
dramatik, biasanya ditampilkan oleh sekelompok kecil siswa, bertujuan
mengeksploitasi beberapa masalah yang ditentukan untuk melengkapi partisipasi
dan pengamat dengan pengalaman belajar yang nantinya dapat meningkatkan
pemahaman pembelajaran dengan Role Playing.
Dengan demikian Role Playing merupakan salah satu metode yang digunakan
dalam pembelajaran yang dimana peserta didik menjadi aktif dalam memainkan
peran-peran tertentu, sehingga pada dasarnya Role Playing atau bermain peran
merupakan salah satu sarana yang membantu peserta didik untuk belajar. Melalui
kegiatan tersebut, peserta didik berusaha menyelidiki dan mendapatkan
pengalaman yang kaya, baik pengalaman dengan dirinya sendiri maupun dengan
orang lain dan lingkungan disekitarnya.
Menurut Usman (2002: 5) metode Role Playing cocok digunakan pada: Pelajaran
dimaksudkan untuk menerangkan peristiwa yang dialami dan menyangkut orang
banyak, seperti mata pelajaran sejarah; serangkaian peristiwa-peristiwa yang
19
terjadi pada masa lampau, sehingga sangat cocok jika memakai metode Role
Playing; Untuk melatih siswa agar dapat bergaul dan memberi kemungkinan bagi
pemahaman terhadap orang lain beserta permasalahannya.
b. Tujuan Metode Role Playing
Metode sosiodrama dan Role Playing dapat dikatakan sama artinya dan dalam
pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya
mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
Tjuan yang diharapkan dalam penggunaan metode Role Playing menurut
Djamarah (2014: 88) adalah sebagai berikut:
1) Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain
2) Agar siswa dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab
3) Agar siswa dapat belajar bagaimana mengambil keputusan secara
spontan
4) Untuk merangsang siswa agar berfikir memecahkan masalah.
c. Langkah-Langkah Metode Role Playing
Adapun langkah-langkah metode bermainn peran menurut kiromim (2011: 151),
terdiri dari 3 langkah yaitu:
1) Persiapan Role Playing
a) Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik
perhatian siswa untuk dibahas.
b) Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.
Skenario juga dapat dibuat oleh siswa.
c) Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario
sebelum kegiatan belajar mengajar.
2) Pelaksanaan Role Playing
a) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin
dicapai.
b) Memanggil siswa yang sudah ditunjuk untuk memerankan
skenario yang sudah dipersiapkan.
20
c) Masing-masing siswa duduk di kelompoknya masing-masing,
sambil memperhatikan danmengamati skenario yang sedang
diperagakan.
d) Setelah selesai dipentaskan, masing-masing mahasiswa
diberikan kertas sebagailembar kerja untuk membahas.
e) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil
kesimpulannya.
f) Guru memberikan kesimpulan secara umum
g) Evaluasi
3) Penutup
a) Mengakhiri Role Playing dengan diskusi kelas untuk bersama-
sama memecahkan masalah persoalan yang ada pada skenario
tersebut.
b) Memberi penguatan terhadap konsep/materi dalam permainan
Role Playing.
c) Salam.
Selain itu menurut Uno (2007: 26-28), prosedur Role Playing terdiri atas sembilan
langkah, yaitu:
1) Pemanasan (warming up)
Guru berupaya memperkenalkan kepada siswa tentang metode Role Playing.
2) Memilih pemain
Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok kemudian guru menyiapkan
materi yang akan digunakan nanti.
3) Menyiapkan pengamat (observer)
Guru menunjuk beberapa siswa sebagai pengamat atas peran yang sedang
dilakukan.
4) Menata panggung
Dalam hal ini, guru dan siswa berdiskusi tentang peran yang akan dimainkan, apa
saja kebutuhan yang diperlukan saat akan melaksanakan Role Playing.
5) Memainkan peran
Pelaksanaan Role Playing yang dilaksanakan oleh masing-masing kelompok
secara bersungguh-sungguh.
21
6) Diskusi dan evaluasi
Guru meminta tiap kelompok untuk berdiskusidan mengevaluasi atau memberi
ppendapat tentang peran yang telah dilakukan.
7) Memainkan peran ulang
Setelah melakukan diskusi dan evaluasi, maka langkah selanjutnya adalah peran
ulang, agar peran yang kedua ini bisa berjalan lebih baik, dari permainan peran
yang pertama.
8) Diskusi dan evaluasi kedua
Seperti tahap pertama, diskusi dan evaluasi pada tahap kedua ini, tidak jauh
berbeda, yaotu guru meminta tiap kelompok untuk berdiskuaai dan mengevaluasi
peran yang sudah dilaksanakan.
9) Berbagi pengalaman dan kesimpulan
Pada tahap ini, siswa diajak untuk berbagi pengalamannya tentang peran yang
sudah dilakukan dan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan.
Berdasarkan tahapan tersebut, terlihat bahwa terdapat dua tahap pemeranan dalam
Role Playing. Namun, tahapan ini masih dapat dimodifikasi. Dua diantara
kemungkinan modifikasi yang dapat digunakan adalah: Pertama, Role Playing
dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil, sehingga untuk sub materi pertama
dapat diperaknan oleh kelompok pertama, untuk sub materi kedua dapat
diperankan oleh kelompok kedua, dan seterusnya. Hal ini berarti Role Playing
dengan modifikasi seperti ini, hanya terdapat satu tahapan
pemeranan untuk setiap kelompok. Kedua, Role Playing dilakukan oleh
sekelompok pemeran yang telah dibentuk bersama oleh guru dan siswa. Tahapan
pemeranan untuk sub-sub materi yang akan dipelajari dapat sepenuhnya dilakukan
oleh pemeran yang ditunjuk atau satu sub materi diperankan oleh pemeran yang
22
ditunjuk sebagai contoh dan sub materi lain diperankan oleh kelompok pemeran
yang lain yang telah disusun oleh siswa sendiri.
Sedangkan menurut Djamarah (2014: 89), langkah-langkah menggunakan metode
Role Playing adalah:
1) Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik perhatian
siswa untuk dibahas.
2) Ceritakan kepada peserta didik mengenai isi dari masalah-masalah
dalam konteks cerita tersebut.
3) Tetapkan siswa yang dapat atau yang bersedia untuk memainkan
perannya di depan kelas.
4) Jelaskan kepada pendengar mengenai peranan mereka pada waktu
sosiodrama/Role Playing sedang berlangsung.
5) Beri kesempatan kepada para pelaku untuk berunding beberapa
menit sebelum mereka memainkan perannya.
6) Akhiri kegiatan Role Playing dengan diskusi kelas untuk bersama-
sama memecahkan maslah persoalan yang ada pada kegiatan
tersebut.
7) Jangan lupa menilai hasil Role Playing tersebut sebagai bahan
pertimbangan lebih lanjut.
Dengan demikian, dari beberapa uraian di atas, adapun langkah-langkah metode
Role Playing yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Guru membuat bahan atau permasalahan yang sesuai dengan
materi, yaitu Al-Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi Saw.
2) Guru menunjuk beberapa siswa sesuai dengan jumlah siswa untuk
dijadikan kelompok.
3) Siswa diminta berunding terlebih dahulu untuk memahami materi
dan membagi tugas.
4) Siswa melakukan drama atau bermain peran.
5) Guru menyuruh siswa yang lainnya untuk mengamati jalannya
cerita/drama tersebut sebagai bahan kritikan dan mengeluarkan
pendapat terhadap kelompok yang telah selesai memainkan peran
dan mendiskusikan tugas kelompok.
6) Menyimpulkan pembelajaran dengan cara masing-masing
kelompok mengungkapkan hasil diskusi mereka.
23
d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Role Playing
Dengan metode ini, siswa lebih tertarik perhatiannya dengan pelajaran, bagi siswa
dengan bermain peran seperti orang lain, maka ia dapat menempatkan diri seperti
watak orang lain itu. Ia dapat merasakan perasaan orang lain, dapat mengakui
pendapat orang lain, sehingga menumbuhkan sikap saling pengertian, tenggang
rasa, toleransi, dan cinta terhadap sesama makhluk. Selain itu, penonton tidak
pasif, tetapi aktif mengamati dan mengajukan saran dan kritik.
Menurut Syaiful Basyri Djamarah (2014: 89), Role Playing mempunyai beberapa
kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihannya yaitu:
1) Siswa berusaha untuk melatih, memahami, dan mengingat isi bahan
yang akan didramakan. Sebagai pemain harus memahami,
menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi
yang harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan siswa
harus tajam dan tahan lama.
2) Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu
bermain drama para pemain dituntut untuk mengemukakan
pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia.
3) Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga
dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari
sekolah.
4) Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi
tanggung jawab dengan sesamanya.
Sedangkan kelemahannya anatara lain yaitu:
1) Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka
pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan
pertunjukan.
2) Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit
menjadi kurang bebas.
3) Sering kali kelas lain menjadi terganggu oleh suara pemain dan
para menonton yang kadang-kadang bertepuk tangan, dan
sebagainya.
3. Pembelajaran PAI
24
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)
Menurut Marimba (1987: 23), Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah bimbingan
jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya
kepribadian yang utama menurut ukuran-ukuran Islam.
Menurut Al-Ghazali dalam (Rusd, 1998: 56) Pendidikan Agama Islam adalah
proses memanusiakan manusia menuju pendekatan diri kepada Alah sehingga
menjadi manusia yang sempurna.
Dalam dokumen kurikulum 2004, standar kompetensi untuk mata pelajaran PAI
disebutkan bahwa PAI adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, hingga mengimani, bertaqwa dan
berakhlak mulia dalam mengamalkan agama Islam dari sumber utamanya kitab
suci Al-Qur‟an dan Hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta
penggunaan pengalaman.
Dengan demikian Pendidikan Agama Islam adalah sistem pendidikan yang
memberikan kemampuan kepada seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai
dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak
kepribadiannya.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan merupakan faktor yang sangat penting, karena merupakan
arah yang hendak dituju oleh pendidikan itu. Begitu juga dengan Pendidikan
Agama Islam, yang tercakup mata pelajaran akhlak mulia untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
25
maha Esa serta berakhlakmulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau
moral sebagai perwujudan dari Pendidikan Agama.
Tujuan pendidikan Agama Islam terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1) Tujuan Umum
Tujuan umum Pendidikan Agama Islam adalah untuk mencapai kualitas yang
disebutkan oleh Al-qur‟an dan hadits sedangkan fungsi pendidikan nasional
adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Dari tujuan umum pendidikan nasional di atas berarti Pendidikan Agama Islam
bertugas untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik supaya menjadi
muslim yang beriman teguh sebagai refleksi dari keimanan yang telah dibina oleh
penanaman pengetahuan agama yang harus dicerminkan dengan akhlak yang
mulia sebagai sasaran akhir dari Pendidikan Agama tersebut. Jadi menurut Islam,
pendidikan Agama haruslah menjadikan seluruh manusia menjadi manusia yang
menghambakan diri kepada Allah atau dengan kata lain beribadah kepada Allah
Swt.
2) Tujun Khusus
Tujuan khusus Pendidikan Agama Islam adalah tujuan yang disesuaikan dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan yang
26
dilaluinya, sehingga setiap tujuan Pendidikan Agama pada setiap jenjang sekolah
mempunyai tujuan yang berbeda-beda, seperti tujuan Pendidikan Agama di ekolah
dasar berbeda dengan tujuan Pendidikan Agama di SMP, SMA, dan berbeda pula
dengan tujuan Pendidikan Agama di perguruan tinggi.
Menurut Riyanto (2006: 160), tujuan khusus pendidikan di SMP adalah untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, ketrampilan
yntuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut serta meningkatkan
tata cara membaca al-Qur‟an dan tajwid sampai kepada tata cara menerapkan
hukum bacaan mad dan waqaf. Membiasakan perilaku terpuji seperti qana‟ah dan
tasamuh dan mewujudkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad, ghadab
dan namimah serta memahami dan meneladani tata cara mandi wajib dan shalat-
shalat wajib maupun shalat sunnah.
Jadi dalam menjadikan peserta didik agar menjadi pemeluk Agama yang aktif dan
menjadi masyarakat atau warga negara yang baik dimana keduanya itu terpadu
untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan merupakan suatu hakekat, sehingga
setiap pemeluk Agama yang aktif secara otomatis akan menjadi warga negara
yang baik, terciptalah warga negara yang pancasila dengan sila Ketuhanan Yang
Maha Esa.
c. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Fungsi Pendidikan Agama Islam adalah untuk menanamkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah Swt. serta membiasakan siswa berakhlak mulia.
Sedangkan menurut Darajat (2001: 174), bahwa fungsi Pendidikan Agama Islam
yaitu:
27
1) Menumbuhkan rasa keimanan yang kuat
2) Mengembangkan kebiasaan dalam melakukan amal ibadah, amal
shaleh dan akhlak yang mulia.
3) Menumbuh kembangkan semangat untuk mengolah alam sekitar
sebagai anugrah Allah Swt.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa Pendidkan Agama Islam di sekolah
adalah sebagai salah satu bentuk untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
meningkatkan pemahaman keagamaan, yakni meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan terhadap Allah Swt. serta kemuliaan akhlak.
d. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam di SMP
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam di SMP meliputi keserasian dalam
keseimbangan antara:
1) Hubungan manusia dengan Allah Swt
2) Hubungan manusia sesama manusia
3) Hubungan manusia dengan alam (makhluk selain manusia) dan
lingkungan
Adapun ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan Agama Islam di SMP terfokus
pada aspek:
1) Keimanan
2) Al-Qur‟an dan Hdits
3) Akhlak
4) Fiqih/Ibadah
5) Tarikh
e. Materi Pendidikan Agama Islam di SMP kelas VII
28
Seperti yang terdapat dalam ruang lingkup Pendidikan Agama Islam di SMP, pada
tingkat pendidikan pertama atau SMP, materi PAI kelas VII terbagi menjadi dua
semester, adapun penjabarannya sebagai berikut:
1) SEMESTER 1
a) Lebih dekat dengan Allah Swt. yang sangat indah Nama-Nya.
b) Hidup tenang dengan kejujuran, amanah, dan istiqamah.
c) Semua bersih, hidup jadi nyaman.
d) Indahnya kebersamaan dengan berjamaah.
e) Selamat datang Nabi Kekasihku.
f) Dengan ilmu pengetahuan semua menjadi lebih mudah.
2) SEMESTER 2
a) Ingin meneladani ketaatan malaikat-malaikat Allah Swt.
b) Berempati itu mudah, menghormati itu indah.
c) Memupuk rasa persatuan pada hari yang kita tunggu.
d) Islam memberikan kemudahan melalui shalat Jamak dan Qasar.
e) Hijrah ke Madinah, sebuah kisah yang membanggakan.
f) Al-Khulafaur Ar-Rasyidin penerus perjuangan Nabi
Muhammad Saw.
g) Hidup menjadi lebih damai dengan ikhlas, sabar, dan pemaaf.
f. KI dan KD Materi Pendidikan Agama Islam kelas VII
Kompetensi Inti (KI) merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki nereka yang telah menyelesaikan pendidikan
pada satuan pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
29
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (afektif,
kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti dirancang dalam empat
kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan
(kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi inti 2), pengetahuan (kompetensi inti
3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi inti 4). Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap
peristiwa pembelajaran.
Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi setiap mata pelajaran
untuk setiap kelas yang diturunkan dari setiap kelas yang diturunkan dari
kompetensi inti. Kompetensi dasar terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampian
yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik.
Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PAI dan Budi Pekerti di SMP
Kompetensi Inti Kompetensi dasar
1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya
1.1 Membaca Al-Qur‟an dengan tartil
1.2 Beriman kepada A;;ah Swt
1.3 Beriman kepada malaikan Allah
Swt
1.4 Melaksanakan bersuci dari
hadats besar dalam kehidupan
30
sehari-hari
1.5 Melaksanakan shalat wajib
berjamaah sebagai implementasi
dari pemahaman rukun Islam
1.6 Melaksanakan shalat jum;at
sebagai implementasi dari
spemahaman Q.S. shalat jama‟
qashar implementasi dari
pemahamanan beribadah
2. Menghargai dan
menghayati perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong
royong), santun, percaya
diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya.
2.1 memiliki perilaku semangat
menuntut ilmu sebagai
implementasi dari pemahaman
sifat Allah (Al-„alim, Al-Khabir,
As-Sami‟, dan Al-Bashir) dan
Q.S. Al- Mujadilah (58): 11 dan
Ar-Rahman (55): 33 serta hadits
terkait.
2.2 Memiliki perilaku ikhlas, sabar,
dan pemaaf sebagai implementasi
dan pemahaman Q.S. An-Nisa
(4): 146, Q.S. Al-Baqarah (2):
153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134,
dan hadits yang terkait.
2.3 Memiliki perilaku meneladani
perjuangan Nabi Muhammad
Saw. periode Mekah dan
Madinah.
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual dan
procedural) berdasarkan
rasa ingin tehunya
tentang Ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian
tampak mata.
3.1 memahami makna al-Asmaul-
Husna: Al-„Alim, Al-khabir, As-
Sami‟, dan Al-Bashir.
3.2 Memahami makna iman kepada
malaikat berdasarkan dalil naqli
3.3 Memahami kandungan Q.S Al-
Mujadilah (58): 11 dan Q.S. Ar-
Rahman (55): 33 serta hadits
31
yang terkait tentang menuntut
ilmu.
3.4 Memahami kandungan Q.S. An-
Nisa (4): 146, Q.S. Al-Baqarah
(2): 153, dan Q.S. Ali Imran (3):
134, dan hadits yang terkait
tentang ikhlas, sabar, dan pemaaf.
3.5 Memahami ketentuan bersuci
dari hadas besar.
3.6 Memahami ketentuan shalat
berjama‟ah.
3.7 Memahami ketentuan shalat
Jum‟at.
3.8 Memahami ketentuan shalat
jama‟ qasar.
3.9 Memahami sejarah perjuangan
Nabi Muhammad Saw. periode
Makah dan Madinah.
3.10 Mengetahui karakter Khalifah
dari Khulafaurrasyidin
4. Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain
yang sama dalam
sudutpandang/teori.
4.1 Membaca Q.S. Al-Mujadilah
(580: 11, Q.S. Ar-Rahman (55):
33, Q.S. An-Nisa (4): 146, Q.S.
Al-Baqarah (2): 153, dan Q.S.
Ali Imran (3): 134 dengan tartil.
4.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-
Mujadilah (580: 11, Q.S. Ar-
Rahman (55): 33, Q.S. An-Nisa
(4): 146, Q.S. Al-Baqarah (2):
153, dan Q.S. Ali Imran (3):
134 dengan lancar.
4.3 Mempraktikkan tata cara
bersuci dari hadats besar dalam
32
kehidupan sehari-hari.
4.4 Mempraktikkan shalat jum‟at
dan qasar.
4.5 Mempraktikkan sholat
berjama‟ah.
4.6 Mempraktikkan sholat jum‟at.
B. Kajian Pustaka
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam
mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak
menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.
Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam
memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian
terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan
penulis. Penelitian terdahulu tersebut adalah:
1. Nur Inayati, 2010, dalam penelitian peningkatan prestasi belajar SKI
materi Sejarah Ali bin Abi Thalib dengan metode Role Playing pada siswa
kelas VI MI Reksosari 03Kec. Suruh Kab. Semarang tahun 2010, yang
menghasilkan temuan bahwa penggunaan metode Role Playing terbukti
mampu meningkatkan hasil pembelajaran SKI dengan nila rata-rata kelas
6, 9 dan tingkat keaktifan siswa mencapai 100%.
2. Atik Nur Latifah, 2010, dalam penelitian peningkatan prestasi Belajar SKI
Melalui Metode Role Playing pada siswa kelas VII MtsN Parakan
Temanggung Tanhun 2010, yang menghasilkan peningkatan dari siklus I
sampai siklus III yaitu: siklus I siswa yang aktif 17,5%, kreatif 15,0%, dan
prestasi 17,5%. Pada siklus II siswa yang aktif 22,5%, kreatif 15,0%, dan
prestasi 25,0%. Pada siklus III siswa yang aktif 25, 0%, kreatif 27,5%, dan
prestasi 37,5%.
33
3. Siti Hasanatul Mardiah, 2015, dalam penelitian Implementasi metode Role
Playing dalam meningkatkan minat belajar PAI siswa (penelitian tindakan
kelas di SMPN 1 Cimarga Rangkas Bitung Lebak-Banten), yang
menghasilkan adanya peningkatan darisetiap siklusnya. Hal ini terbukti
dari nilai rata-rata pada penyebaran angket minat belajar siswa yaitu pada
saat pra siklus, siklus I, dan siklus II, rata-rata presentase angket minat
belajar PAI siswa, yang jumlah nilai angket minat belajar siswa
terendah pada saat pra siklus sebesar 98% dengan jumlah nilai angket 34,
untuk siklus I sebesar 106% dengan jumlah nilai angket 37, sedangkan
untuk siklus II sebesar 120% dengan jumlah nilai angket 42. Dan untuk
rata-rata persentase angket minat belajar PAI siswa, yang jumlah nilai
angket minat belajar siswa tertinggi pada saat pra siklus sebesar 152%
dengan jumlah nilai angket 53, untuk siklus I sebesar 175% dengan jumlah
nilai angket 61, sedangkan untuk siklus II sebesar 183% dengan jumlah
nilai angket 64. Sedangkan untuk skor rata-rata nilai terendah mengalami
penurunan sebesar 12,8% ketika diterapkan metode Role Playing, dan
untuk skor rata-rata nilai tertinggi mengalami peningkatan sebesar 20,6%
ketika diterapkannya metode Role Playing.
Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut, perbedaannya terdapat pada tujuan
yang akan diteliti. Pada penelitian ini akan dicari tahu mengenai peningkatan hasil
belajar siswa dengan menerapkan metode Role Playing pada pelajaran PAI
khususnya pada materi Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi Saw pada
siswa kelas E SMP 1 N Andong Boyolali.
34
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP N 1 Andong Boyolali
1. Profil SMP N 1 Andong Boyolali
a. Nama sekolah : SMP Negri 1 Andong
b. Alamat : Jl. Raya Gemolong - Kr. Gede Km
07
c. Desa : Andong
d. Kecamatan : Andong – Boyolali
e. NSS/NSM/NDS : 201030916011
f. Jenjang Akreditasi : A
35
g. Tahun didirikan/Th. beroprasi : 1977/1977
h. Kepemilikan Tanah/status tanah : hak pakai
i. Luas Tanah : 15000 m2
2. Lokasi
a. Geografi : Dataran Rendah
b. Potensi wilayah : Pertanian
c. Wilayah : Pedesaan
3. Jumlah Siswa SMP N 1 Andong Boyolali
Keadaan siswa di SMP N 1 Andong Boyolali pada 3 tahun terakhir dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Keadaan Siswa di SMP N 1 Andong Boyolali pada 3 Tahun Terakhir
Tahun
Ajaran
Jml Pendaftar
(calon siswa
baru)
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jml (Kelas
VII+VIII+IX)
Jml
siswa
Jml
romb
belaja
r
Jml
siswa
Jml
romb
belaja
r
Jml
siswa
Jml
romb
belaja
r
Jml
siswa
Jml
romb
belaja
r
2013/2014 267 220 7 220 7 207 7 647 21
2014/2015 368 220 7 210 7 218 7 648 21
2015/2016 240 232 7 218 7 197 7 647 21
2016/2017 315 250 7 218 7 211 7 679 21
2017/2018 284 238 7 7 7 21
4. Tenaga pengajar dan karyawan SMP N 1 Andong Boyolali
36
Tenaga pengajar dankaryawan di SMP N 1 Andong Boyolali dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.2 Tenaga Pengajar dan Karyawan di SMP N 1 Andong Boyolali
No Nama Keterangan
1 Sutomo S.Pd MM Kepala Sekolah
2 Sutar, S.Pd WKS 1
3 Dra. Sri Mulatsih Guru
4 Drs. H. Sumanto, M.Pd Guru
5 Endang Sri Kayati Guru
6 Sukamto, S.Pd Guru
7 Putut Condrolaksito, BA Guru
8 Tuwuh, S.Pd Guru
9 Sarwono, S.Pd WKS 2
10 Diastuti Pujiningsih, S.Pd Guru
11 Drs. Triyatno WKS 3
12 Sri Hastuti Handayani, S.Pd Guru
13 Khosim, S.Pd Guru
14 Tugiman, S.Ag Guru
15 Dra. Didik Nasiati, M.Pd Guru
16 Warsito, S.Sn Guru
17 Winarsih, S.Pd Guru
18 Lilik Haryanto. S.Pd Guru
19 Ndadi, S.Pd.,M.H Guru
20 Wartini, S.Pd Guru
21 Hasan Al Rifa'I, S.Pd Guru
22 Suharti, S.Pd Guru
23 Siti Mahmudah, S.Pd, M.Hum. Guru
24 Nur Widiyati, S.Pd Guru
25 Dwi Jayanti Utami, S.Pd Guru
26 Sri Ningsih Guru
27 Febri Setiyasih W, S.Pd Guru
28 Warsito, S.Pdi Guru
29 Nurul Evi Kusumawati, SH Guru
30 Jauhari Arifin, SE Guru
31 Kamsih, S.Sn Guru
32 Drs. Suparno Guru
33 Sista Eka S, S.Pd Guru
37
34 Ika Sari Dewi Guru
35 Saimin, S.E Ka.Subbag TU
36 Wakimin Staf Tu
37 Erna Soelistyowati Staf Tu
38 Hardiman Staf Tu
39 Sudiyono Staf Tu
40 Rida Diyah Ayu AS Staf Tu
41 Parmin Staf Tu
42 Muslim Staf Tu
43 Yoyok Rihadi DS Satpam
B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus
Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu melakukan observasi di
SMP N 1 Andong Boyolali. Observasi ini dilaksanakan pada hari Senin, 12 Maret
2018. Berdasarkan hasil pbservasi, diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran
di SMP N 1 Andong. Sistem pembelajaran yang berlangsung masih terpusat pada
guru, sedanggkan siswa masih kurang aktif. Metode pembelajaran yang masih
sering digunakan adalah metode ceramah. Selain itu siswa juga masih kurang
antusias dalam mengikuti pembelajaran yang ditunjukkan dengan masih
sedikitnya siswa mengajukan pertanyaan, serta masih yterdapat siswa yang kurang
memperhatikan misalnya mereka sering bercanda dan berbicara dengan temannya.
Data yang diperoleh dari observasi, bahwa hasil nilai ulangan siswa pada mata
pelajaran PAI materi Al-Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi Saw. masih
banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Khususnya
pada siswa kelas VII E, yang mana kelas tersebut merupakan kelas yang siswanya
paling banyak belum mencapai KKM. Adapun KKM mata pelajaran PAI di SMP
N 1 Andong adalah 75.
38
Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.3 Hasil Ulangan Harian (Pra Siklus) Siswa kelas VII E
NO NAMA L/P NILAI KETERANGAN
1 Adham L 55 Belum tuntas
2 Adimas Ilham N. A. L 55 Belum tuntas
3 Agy Afriansyah L 50 Belum tuntas
4 Ahmad Aqul Anam L 55 Belum tuntas
5 Amara Putri T. A. L 60 Belum tuntas
6 Anggie Tiva Apriliyani P 60 Belum tuntas
7 Annur Purnomo S. P 70 Belum tuntas
8 Azkia Early N. N. P 65 Belum tuntas
9 Beny Wijaya L 50 Belum tuntas
10 Bunga Gayati D. L. P 55 Belum tuntas
11 Devi Ariyanti P 60 Belum tuntas
12 Dhany Anggit S. L 50 Belum tuntas
13 Dhany Firdaus S. L 55 Belum tuntas
14 Dimas Adi N. L 85 Tuntas/mencapai KKM
15 Dimas Ashari L 55 Belum tuntas
16 Dimas Wahyu S. L 55 Belum tuntas
17 Fanny Ardyansah L 60 Belum tuntas
18 Femas Putra Aryana L 60 Belum tuntas
19 Feri Ardiyanto L 65 Belum tuntas
20 Findi Firdani P 55 Belum tuntas
21 Geryl Maulana F. A. P 75 Tuntas/mencapai KKM
39
22 Hanan Dwi Irtaka L 80 Tuntas/mencapai KKM
23 Johan L 80 Tuntas/mencapai KKM
24 Kevi Suprihatin L 75 Tuntas/mencapai KKM
25 Muhammad Abdul J. L 50 Belum tuntas
26 Nur Hidayah A. L 60 Belum tuntas
27 Resa Dwi Septiani P 80 Tuntas/mencapai KKM
28 Reza Widyawati L 60 Belum tuntas
29 Rieby Queennana A. R. P 55 Belum tuntas
30 Rifda Fairuzy P 60 Belum tuntas
31 Ropek Andriyanto L 60 Belum tuntas
32 Santi Kurniawati P 60 Belum tuntas
33 Sri Lestari P 60 Belum tuntas
34 Vaisal Hidayat L 60 Belum tuntas
Rata-rata 61, 4
Tuntas 6
Tidak tuntas 28
Presentase ketuntasan 17,6%
Berikut ini adalah tabel rekapitulasi nilai ulangan harian siswa kelas VII E materi
Al-Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi Saw.:
Tabel 3.4 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) Siswa Kelas VII E
No Keterangan Tes awal
1 Nilai terendah 50
2 Nilai tertinggi 85
3 Nilai rata-rata kelas 61, 4
40
4 Kriteria ketuntasan minimal 75
5 Jumlah siswa yang tuntas 6
6 Jumlah siswa yang tidak tuntas 28
7 Presentase siswa yang tuntas 17,6%
8 Presentase siswa yang tidak tuntas 82,3%
Setelah diperoleh data secara keseluruhan, selanjutnya mengklasifikasikan nilai
perolehan siswa berdasarkan acuan penelitian yang telah ditetapkan. Hasil analisis
data yang diperoleh membuktikan banyaknya hasil belajar siswa yang masih
rendah atau belum memenuhi kriteria ketuntasan miniml yang telah ditentaukan.
Oleh karena itu, hasil data tersebut menjadi dasar untuk melaksanakan penelitian
tindakan kelas dengan tujuan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu
dengan menerapkan metode Role Playing dalam matapelajaran PAI materi Al-
Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi Saw. di SMP N I Andong Boyolali
tahun ajaran 2017/2018.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Dalam pelaksanaan siklus I ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, observari dan refleksi. Kegiatan siklus I ini
dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Maret 2018.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu membuat RPP. Metode yang
digunakan adalah Role Playing. Adapun tahap perencanaannya meliputi:
41
a. Menyusun perencanaan dengan menggunakan metode Role Playing
pad pelajaran PAI materi al-Khulafaur Ar-Rasyidin Penerus
Perjuangan Nabi Muhammad Saw.
b. Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Sabtu, 31
Maret 2018.
c. Menetapkan materi (kompetensi dasar) yang akan diajarkan pada
siklus I.
d. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
e. Menyusun tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada siklus I.
f. Membuat instrumen penelitian, yaitu:
1) Lembar observasi untuk kegiatan siswa, yaitu untuk
mengumpulkan data mengenai penilaian aktifitas siswa dalam
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode Role
Playing.
2) Lembar Observasi untuk kegiatan guru, yaitu untuk
mengumpulkan data mengenai pengelolaan kelas oleh guru.
3) Tes tertulis sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PAI pada materi al-Khulafaur Ar-Rasyidin Penerus
Perjuangan Nabi Muhammad Saw. dengan kompetensi dasar dan
indikator yang telah ditentukan.
g. Membuat lembar kerja siswa.
h. Menyiapkan alat atau media pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Maret 2018.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus ini mengacu RPP yang telah disiapkan.
a. Kegiatan awal (5 menit)
1) Guru mengkondisikan kelas.
42
2) Guru memberi salam kepada siswa dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan kemudian berdo‟a bersama-sama
sebelum memulai pelajaran.
3) Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan
dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
4) Guru menyampaikan persepsi.
b. Kegiatan Inti (30 menit)
Dalam kegiatan inti, guru dan siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
1) Mengamati
a) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, dan membagi 4
topik yang berbeda.
b) Guru mempersilahkan siswa untuk membaca dan mengamati
materi sesuai dengan tema yang ditentukan dengan tujuan
masing-masing kelompok dapat memerankan topik.
2) Menanya
Pada saat berdiskusi mengalami masalah, maka siswa dipersilahkan untuk
bertanya kepada teman lain atau bertanya langsung pada guru.
3) Mengumpulkan data
Masing-masing kelompok mendiskusikan bagaimana cara memerankan tokoh
mulai membagi karakter dan bagaimana mengekspresikan tokoh dalam peran.
4) Mengasosiasi
Masing-masing kelompok menyimpulkan inti sari yang terdapat dalam setiap
drama yang diperankan oleh kelompok lain, mulai dari karakter, permasalahan
yang sedang terjadi, serta mengkritik setiap kelompok yang bermain peran.
Kemudian setelah selesai berdiskusi, secara bersama-sama siswa mengerjakan
tugas Individu.
5) Mengkomunikasikan
Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan mereka.
c. Kegiatan menutup (5 menit)
43
1) Siwa menyimpulkan hasil pembelajaran.
2) Guru memberikan penguatan materi ajar.
3) Guru bersama siswa membaca do‟a penutup majlis.
3. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengadakan penilaian aktivitas siswa maupun
terhadap guru selama proses pembelajaran berlangsung. pada siklus pertama, baik
siswa maupun guru masih belum mampu menerapkan secara maksimal metode
Role Playing. Namun meskipun demikian, hasil belajar siswa dapat meningkat
dari pembelajaran yang sebelumnya menggunakan metode konvensional. Aspek
penamatan dalam penelitian ini mencakup aspek pengamatan pada siswa kelas VII
E dan pada guru PAI. Adapun aspek-aspek yang diobservasi adalah sebagi
berikut:
a. Lembar Observasi Siswa pada Siklus I
Tabel 3.5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I
NO NAMA
KRITERIA
I II III IV V
B K B K B K B K B K
1 Adham √ √ √ √ √
2 Adimas Ilham N. A. √ √ √ √ √
3 Agy Afriansyah √ √ √ √
4 Ahmad Aqul Anam √ √ √ √ √
5 Amara Putri T. A. √ √ √ √ √ √
6 Anggie Tiva
Apriliyani √
√ √
√
√
7 Annur Purnomo S. √ √ √ √ √
8 Azkia Early N. N. √ √ √ √ √
9 Beny Wijaya √ √ √ √ √
10 Bunga Gayati D. L. √ √ √ √ √
44
11 Devi Ariyanti √ √ √ √ √
12 Dhany Anggit S. √ √ √ √ √
13 Dhany Firdaus S. √ √ √ √ √
14 Dimas Adi N. √ √ √ √ √
15 Dimas Ashari √ √ √ √ √
16 Dimas Wahyu S. √ √ √ √ √
17 Fanny Ardyansah √ √ √ √ √
18 Femas Putra Aryana √ √ √ √ √
19 Feri Ardiyanto √ √ √ √ √
20 Findi Firdani √ √ √ √ √
21 Geryl Maulana F. A. √ √ √ √ √
22 Hanan Dwi Irtaka √ √ √ √ √
23 Johan √ √ √ √ √
24 Kevi Suprihatin √ √ √ √ √
25 Muhammad Abdul J. √ √ √ √ √
26 Nur Hidayah A. √ √ √ √ √
27 Resa Dwi Septiani √ √ √ √ √
28 Reza Widyawati √ √ √ √ √
29 Rieby Queennana A.
R. √
√ √ √
√
30 Rifda Fairuzy √ √ √ √ √
31 Ropek Andriyanto √ √ √ √ √
32 Santi Kurniawati √ √ √ √ √
33 Sri Lestari √ √ √ √
34 Vaisal Hidayat √ √ √ √
Keterangan:
Kriteria I : Siswa mampu memerankan naskah Role Playing
dengan baik
Kriteria II : Siswa mampu bekerja sama dengan siswa lain dalam
berdiskusi
45
Kriteria III : Siswa memperhatikan dan tidak membuat gaduh
Kriteria IV : Siswa mampu melakukan osbervasi terhadap tokoh
Kriteria V : Siswa mampu aktif saat pelajaran
B : Baik
K : Kurang
Dari hasil Observasi yang telah dilakukan, dapat ditemukan beberapa hal sebagai
berikut:
1) Hanya 7 siswa yang mampu memerankan naskah dengan baik. Karena
selama pembelajaran berlangsung kemampuan siswa dalam
memerankan naskah masih dalam kategori kurang. Hal ini dapat
dilihat dari kurangnya penjiwaan siswa karena masih terdapat yang
belum paham mengenai metode Role Playing, siswa juga masih
banyak yang demam panggung, dan dalam bermain peran kebanyakan
siswa masih membaca secara monoton dan tidak berakting, serta
masih ada siswa yang tidak bermain peran sama sekali.
2) Sebanyak 11 siswa yang mampu bekerja sama saat berdiskusi.
Karena kebanyakan siswa masih menganggap metode Role Playing ini
sebagai mainan saja.
3) Sebanyak 20 siswa yang memperhatikan dan tidak membuat gaduh.
4) Sebanyak 26 siswa mampu menjawab pertanyaan.
5) Sebanyak 10 siswa yang tercatat aktif baik dalam pembelajaran.
b. Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I
Tabel 3.6 Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I
NO Kriteria Kategori
K B
1 Penguasaan metode Role Playing √
2 Penguasaan naskah Role Playing √
3 Pembagian kelompok √
46
4 Pengalokasian waktu √
5 Mengkondisikan kelas √
Keterangan:
B : Baik
K : Kurang
Dari hasil Observasi yang telah dilakukan, dapat diketahui dalam penguasaan
metode Role Playing, guru masih belum menguasai. Hal ini dapat dilihat dengan
kurangnya pemahaman guru pada langkah-langkah metode Role Playing dan
penguasaan skenario. Selain itu, strategi yang dilakukan pada pembagian
kelompok cukup baik, yaitu dengan cara berhitung. Dalam pengalokasian waktu,
guru masih kurang tepat waktu. Sehingga tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Saat mengkondisikan kelas, strategi yang dilakukan sudah baik. Ketika terdapat
siswa yang membuat kegaduhan, secara global guru menegurnya.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dari hasil pengamatan situasi kelas
pembelajaran, dan hasil evaluasi pembelajaran terhadap standar kompetensi yang
direncanakan. Refleksi pada siklus I dilakukan untuk menentukan apakah siklus I
sudah mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika belum maka akan dicari
kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I yang selanjutnya akan diperbaiki
pada siklus II.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
47
Dalam tahap ini, akan ditetapkan seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan
untuk memperbaiki pelaksanaan siklus I. Kegiatan siklus II ini dilaksanakan pada
hari Sabtu, 07 April 2018.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu membuat RPP. Metode yang
digunakan adalah Role Playing. Adapun tahap perencanaannya meliputi:
a. Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode Role Playing pad pelajaran PAI materi al-
Khulafaur Ar-Rasyidin Penerus Perjuangan Nabi Muhammad Saw.
b. Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Sabtu, 31
Maret 2018.
c. Menetapkan materi (kompetensi dasar) yang akan diajarkan pada
siklus I.
d. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
e. Menyusun tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada siklus I.
f. Membuat instrumen penelitian, yaitu:
1) Lembar observasi untuk kegiatan siswa, yaitu untuk
mengumpulkan data mengenai penilaian aktifitas siswa dalam
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode Role
Playing.
2) Lembar Observasi untuk kegiatan guru, yaitu untuk
mengumpulkan data mengenai pengelolaan kelas oleh guru.
3) Tes tertulis sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PAI pada materi al-Khulafaur Ar-Rasyidin Penerus
Perjuangan Nabi Muhammad Saw. dengan kompetensi dasar dan
indikator yang telah ditentukan.
g. Membuat lembar kerja siswa.
48
h. Menyiapkan alat atau media pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini mengacu pada RPP yang telah
disiapkan.
a. Kegiatan awal (5 menit)
1) Guru mengkondisikan kelas.
2) Guru memberi salam kepada siswa dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan kemudian berdo‟a bersama-sama
sebelum memulai pelajaran.
3) Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan
dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
4) Guru menyampaikan persepsi.
b. Kegiatan Inti (30 menit)
Dalam kegiatan inti, guru dan siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
1) Mengamati
a) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, dan membagi 6
topik yang berbeda.
b) Guru mempersilahkan siswa untuk membaca dan mengamati
materi sesuai dengan tema yang ditentukan dengan tujuan
masing-masing kelompok dapat memerankan topik.
2) Menanya
Pada saat berdiskusi mengalami masalah, maka siswa dipersilahkan untuk
bertanya kepada teman lain atau bertanya langsung pada guru.
3) Mengumpulkan data
Masing-masing kelompok mendiskusikan bagaimana cara memerankan tokoh
mulai membagi karakter dan bagaimana mengekspresikan tokoh dalam peran.
4) Mengasosiasi
49
Masing-masing kelompok menyimpulkan inti sari yang terdapat dalam setiap
drama yang diperankan oleh kelompok lain, mulai dari karakter, permasalahan
yang sedang terjadi, serta mengkritik setiap kelompok yang bermain peran.
Kemudian setelah selesai berdiskusi, secara bersama-sama siswa mengerjakan
tugas Individu.
5) Mengkomunikasikan
Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan mereka.
c. Kegiatan menutup (5 menit)
1) Siwa menyimpulkan hasil pembelajaran.
2) Guru memberikan penguatan materi ajar.
3) Guru bersama siswa membaca do‟a penutup majlis.
3. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengadakan penilaian aktivitas siswa maupun
terhadap guru selama proses pembelajaran berlangsung. pada siklus kedua, pada
penerapan metode Role Playing baik siswa maupun guru mengalami peningkatan
yang tinggi. Aspek penamatan dalam penelitian ini mencakup aspek pengamatan
pada siswa kelas VII E dan pada guru PAI. Adapun aspek-aspek yang diobservasi
adalah sebagi berikut:
a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II
Tabel 3.7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II
NO NAMA
KRITERIA
I II III IV V
B K B K B K B K B K
1 Adham √
√
√
√
√
2 Adimas Ilham N. A.
√
√
√
√
√
3 Agy Afriansyah √
√
√
√
√
50
4 Ahmad Aqul Anam
√ √
√
√
√
5 Amara Putri T. A. √
√
√
√
√
6 Anggie Tiva A. √
√ √
√
√
7 Annur Purnomo S. √
√
√
√
√
8 Azkia Early N. N. √
√ √
√
√
9 Beny Wijaya
√ √
√
√
√
10 Bunga Gayati D. L. √
√
√
√
√
11 Devi Ariyanti √
√
√
√
√
12 Dhany Anggit S. √
√ √
√
√
13 Dhany Firdaus S.
√ √
√
√
√
14 Dimas Adi N. √
√ √
√
√
15 Dimas Ashari √
√
√
√
√
16 Dimas Wahyu S. √
√
√
√
√
17 Fanny Ardyansah
√
√
√ √
√
18 Femas Putra Aryana √
√
√
√
√
19 Feri Ardiyanto √
√ √
√
√
20 Findi Firdani √
√
√
√
√
21 Geryl Maulana F. A. √
√ √
√
√
22 Hanan Dwi Irtaka √
√
√ √
√
23 Johan
√ √
√
√
√
24 Kevi Suprihatin √
√ √
√
√
25 Muhammad Abdul J. √
√
√
√
√
26 Nur Hidayah A. √
√ √
√
√
27 Resa Dwi Septiani
√ √
√
√
√
28 Reza Widyawati √
√ √
√
√
29 Rieby Queennana A
R. √
√ √
√
√
30 Rifda Fairuzy √
√
√
√
√
31 Ropek Andriyanto
√
√ √
√
√
32 Santi Kurniawati √
√
√
√
√
51
33 Sri Lestari √
√ √
√
√
34 Vaisal Hidayat √
√
√
√
√
Keterangan:
Kriteria I : Siswa mampu memerankan naskah Role Playing
dengan baik
Kriteria II : Siswa mampu bekerja sama dengan siswa lain dalam
berdiskusi
Kriteria III : Siswa memperhatikan dan tidak membuat gaduh
Kriteria IV : Siswa mampu melakukan osbervasi terhadap tokoh
Kriteria V : Siswa mampu aktif saat pelajaran
B : Baik
K : Kurang
Dari hasil Observasi yang telah dilakukan, dapat ditemukan beberapa hal sebagai
berikut:
1) Sebanyak 25 siswa dapat memerankan naskah dengan baik. Hal ini
dapat diketahui bahwa siswa tdak lagi demam panggung, dan
setelah diberi penjelasan mengenai gambaran dari metote Role
Playing, mereka menjadi mampu memerankan naskah tersebut.
2) Sebanyak 20 siswa dapat bekerjasama dalam berdiskusi. Bahkan
mereka juga berinisiatif untuk mempersiapkan peralatan yang
diperlukan dalam bermain peran.
3) Siswa dirasa mampu dalam memperhatikan pelajaran dan tidak
membuat gaduh suasana. Terdapat 5 siswa yang masih membuat
kegadiah pada saat pembelajaran berlangsung.
4) Sebanyak 31 siswa mampu melakukan observasi terhadap tokoh
yang diperankan.
5) Sebanyak 29 siswa mampu aktif baik dalam bertanya dan berdiskusi
untuk mengerjakan tugas dari guru.
b. Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II
Tabel 3.6 Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II
52
NO Kriteria Kategori
K B
1 Penguasaan metode Role Playing √
2 Penguasaan skenario √
3 Pembagian kelompok √
4 Pengalokasian waktu √
5 Mengkondisikan kelas √
Keterangan:
B : Baik
K : Kurang
Dari hasil Observasi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa guru telah dapat
menguasai metode Role Playing. Hal ini dapat dilihat dengan penjelasan guru
mengenai tahapan metode Role Playing kepada siswa. Strategi yang dilakukan
saat pembagian kelompok, dalam kateori baik. Pada awalnya siswa sempat gaduh
karena terdapat siswa yang tidak setuju dengan pembagian kelompok tersebut,
namun hal tersebut dapat diatasi denan baik oleh guru. Guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk bermusyawarah dalam memecahkan masalah yang
ada. Yaitu dengan cara berhitung, dengan arah yang ditentukan oleh siswa.
Pada saat pengalokasian waktu, guru telah mampu membaginya dengan sangat
baik, bahkan masih terdapat sisa waktu yang dapat digunakan untuk memberikan
hadiah pada kelompok yang dapat bermain peran dengan nilai paling tinggi.
Dalam mengkondisikan kelas, strategi yang dilakukan semakin meningkat, seperti
dalam memberi peringatan pada beberapa siswa yang tidak memperhatikan,
53
memberikan ice breaking agar siswa lebih semangat. Serta guru juga memberikan
apresiasi kepada siswa seperti memberikan kata- kata “bagus sekali, luar biasa”
dan sebagainya.
4. Refleksi
Refleksi pada siklus II dilakukan untuk menentukan apakah siklus II sudah
mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika belum maka akan dicari
kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus II yang selanjutnya akan diperbaiki
pada siklus selanjutnya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi per Siklus
1. Siklus I
a. Perencanaan
54
Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi pada saat pra siklus,
makadalampelaksanaan siklus I ini akan diterapkan metode Role Playing sebagai
bentuk tindakan perbaikan hasil belajar.
b. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2018 selama 2 jam pelajaran atau 80
menit. Kegiatan pembelajaran dilakukan pada kelas VII E. Materi yang diajarkan
yaitu Al-Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi SAW. Adapun data dari
hasil penilaian pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Belajar pada Tes Formatif Siklus I
NO NAMA L/P NILAI KETERANGAN
1 Adham L 70 Belum tuntas
2 Adimas Ilham N. A. L 60 Belum tuntas
3 Agy Afriansyah L 60 Belum tuntas
4 Ahmad Aqul Anam L 40 Belum tuntas
5 Amara Putri T. A. P 60 Belum tuntas
6 Anggie Tiva Apriliyani P 70 Belum tuntas
7 Annur Purnomo S. L 90 Belum tuntas
8 Azkia Early N. N. P 80 Tuntas/mencapai KKM
9 Beny Wijaya L 60 Belum tuntas
10 Bunga Gayati D. L. P 70 Tuntas/mencapai KKM
11 Devi Ariyanti P 60 Belum tuntas
12 Dhany Anggit S. L 80 Tuntas/mencapai KKM
13 Dhany Firdaus S. L 60 Belum tuntas
55
14 Dimas Adi N. L 80 Tuntas/mencapai KKM
15 Dimas Ashari L 60 Belum tuntas
16 Dimas Wahyu S. L 40 Belum tuntas
17 Fanny Ardyansah L 60 Belum tuntas
18 Femas Putra Aryana L 80 Tuntas/mencapai KKM
19 Feri Ardiyanto L 80 Tuntas/mencapai KKM
20 Findi Firdani P 80 Tuntas/mencapai KKM
21 Geryl Maulana F. A. L 60 Belum tuntas
22 Hanan Dwi Irtaka L 80 Tuntas/mencapai KKM
23 Johan L 60 Belum tuntas
24 Kevi Suprihatin P 80 Tuntas/mencapai KKM
25 Muhammad Abdul J. L 90 Tuntas/mencapai KKM
26 Nur Hidayah A. P 80 Tuntas/mencapai KKM
27 Resa Dwi Septiani P 80 Tuntas/mencapai KKM
28 Reza Widyawati P 60 Belum tuntas
29 Rieby Queennana A. R. P 50 Belum tuntas
30 Rifda Fairuzy P 80 Tuntas/mencapai KKM
31 Ropek Andriyanto L 80 Tuntas/mencapai KKM
32 Santi Kurniawati P 90 Tuntas/mencapai KKM
33 Sri Lestari P 80 Tuntas/mencapai KKM
34 Vaisal Hidayat L 80 Tuntas/mencapai KKM
Rata-rata 70,3
Tuntas 16
56
Tidak tuntas 18
Presentase ketuntasan 47,1 %
Berdasarkan data di atas dapat ditemukan beberapa kelemahan, yaitu pada tabel
4.4 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang belum tuntas pada siklus I adalah 18
siswa (53 %). Hal ini dirasa karena jumlah butir soal yang hanya 10 nomor, dan
peluang siswa untuk mencapai KKM sangat sedikit. Sedangkan jumlah siswa
yang telah tuntas dalam standar kompetensi yang sama adalah 16 siswa (47,1%).
Hasil ini masih dirasa kurang, meskipun berdasarkan tabel 4.4 banyak siswa yang
nilainya meningkat, akan tetapi belum bisa mencapai KKM. Meskipun demikian
dengan menggunakan metode Role Playing hasil belajar siswa dapat meningkat.
c. Refleksi
Berdasarkan beberapa hal di atas, ditemukan beberapa keberhasilan yaitu dalam
hal sebagai berikut:
1) Peningkatan ketuntasan belajar telah terjadi setelah siklus I
dilaksanakan. Pada evaluasi pembelajaran secara konvensional
(sebelum siklus I) tingkat ketuntasan belajar siswa hanya 17,6% (6
siswa yang mencapai KKM). Sedangkan setelah siklus I penelitian
dilaksanakan, ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 47,1%
(16 orang siswa mencapai KKM). Hal ini berarti telah terjadi
peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal.
2) Setelah menggunakan metode Role Playing pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran juga mengalami peningkatan.
Meskipun demikian, masih banyak kekurangan yang ditemukan pada siklus I ini,
yaitu diantaranya:
1) Kurangnya kemampuan siswa dalam memerankan naskah dengan
baik. Pada hal ini terlihat bahwa dalam satu kelompok jumlah
siswa terlalu banyak, jadi masih terdapat siswa yang tidak
57
mendapatkan peran. Kemudian banyak siswa yang belum
mempunyai gambaran mengenai metode Role Playing .
2) Guru masih belum mampu secara aktif melaksanakan metode Role
Playing, terbukti bahwa jumlah siswa yang telah tuntas dalam
siklus I adalah 16 siswa (47,1%). Selain itu beum mampu
mengalokasikan waktudengan tepat.
3) Mencari solusi mengenai masalah tentang kemampuan siswa
dalam bekerja sama ketika sedang berdiskusi. Berdasarkan hasil
pengamatan, terlihat bahwa siswa tidak berbagi tugas ketika
berdiskusi, sehingga terdapat siswa yang hanya bermain sendiri
atau mengobrol.
Dari permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan siklus I, maka dilakukan
perbaikan pada siklus II. Perbaikan tersebut antara lain:
1) Pada siklus selanjutnya akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai
gambaran dari metode Role Playing, serta akan dibentuk
pengelompokan yang lebih kecil agar semua anggota kelompok
mendapatkan perannya.
2) Memberikan pengertian kepada siswa untuk berbagi tugas ketika
berdiskusi agar dapat bekerja sama dengan baik, serta memotivasi
siswa dengan memberikan pujian misalnya “bagus sekali, luar
biasa” dan sebagainya. Tidak hanya itu, guru akan memberikan
hadiah kepada kelompok yang memerankan naskah Role Playing
paling baik.
3) Guru mempelajari kembali tentang metode Role Playing agar
mampu menetapkan waktu yang tepat, mengelola kelas dengan
baik, dan menguasai skenario lebih dalam lagi.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pada siklus I masih dirasa kurang. Karena nilai ketuntasannya adalah 47,1% yang
belum memenuhi indikator keberhasilan (85%). Dengan demikian perlu adanya
pelaksanaan pada siklus II untuk lebih memantapkannya dalam peningkatan hasil
belajar.
58
2. Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi pada saat siklus I, maka dalam
pelaksanaan siklus II ini merupakan perbaikan dari pelaksanaan siklus I.
b. Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 07 April 2018 selama dua jam pelajaran
dengan materi yang sama namun pada kompetensi dasar yang berbeda.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan RPP yang telah disempurnakan
sesuai hasil refleksi pada siklus I. Adapun data dari hasil penilaian pada siklus I
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Belajar pada Tes Formatif Siklus II
NO NAMA L/P NILAI KETERANGAN
1 Adham L 80 Tuntas/mencapai KKM
2 Adimas Ilham N. A. L 65 Belum tuntas
3 Agy Afriansyah L 75 Tuntas/mencapai KKM
4 Ahmad Aqul Anam L 80 Tuntas/mencapai KKM
5 Amara Putri T. A. L 85 Tuntas/mencapai KKM
6 Anggie Tiva Apriliyani P 100 Tuntas/mencapai KKM
7 Annur Purnomo S. P 100 Tuntas/mencapai KKM
8 Azkia Early N. N. P 95 Tuntas/mencapai KKM
9 Beny Wijaya L 80 Tuntas/mencapai KKM
10 Bunga Gayati D. L. P 90 Tuntas/mencapai KKM
11 Devi Ariyanti P 95 Tuntas/mencapai KKM
12 Dhany Anggit S. L 80 Tuntas/mencapai KKM
59
13 Dhany Firdaus S. L 65 Belum tuntas
14 Dimas Adi N. L 90 Tuntas/mencapai KKM
15 Dimas Ashari L 75 Tuntas/mencapai KKM
16 Dimas Wahyu S. L 90 Tuntas/mencapai KKM
17 Fanny Ardyansah L 95 Tuntas/mencapai KKM
18 Femas Putra Aryana L 80 Tuntas/mencapai KKM
19 Feri Ardiyanto L 90 Tuntas/mencapai KKM
20 Findi Firdani P 95 Tuntas/mencapai KKM
21 Geryl Maulana F. A. P 75 Tuntas/mencapai KKM
22 Hanan Dwi Irtaka L 95 Tuntas/mencapai KKM
23 Johan L 80 Tuntas/mencapai KKM
24 Kevi Suprihatin L 90 Tuntas/mencapai KKM
25 Muhammad Abdul J. L 90 Tuntas/mencapai KKM
26 Nur Hidayah A. L 100 Tuntas/mencapai KKM
27 Resa Dwi Septiani P 60 Belum tuntas
28 Reza Widyawati L 90 Tuntas/mencapai KKM
29 Rieby Queennana A. R. P 100 Tuntas/mencapai KKM
30 Rifda Fairuzy P 80 Tuntas/mencapai KKM
31 Ropek Andriyanto L 90 Tuntas/mencapai KKM
32 Santi Kurniawati P 90 Tuntas/mencapai KKM
33 Sri Lestari P 90 Tuntas/mencapai KKM
34 Vaisal Hidayat L 90 Tuntas/mencapai KKM
Rata-rata 86,1
Tuntas 31
Tidak tuntas 3
Presentase ketuntasan 91,2%
Berdasarkan data di atas, peningkatan hasil belajar siswa terlihat dari jumlah
siswa yang mencapai nilai tuntas, apabila pada siklus I butir soal hanya 10 dan
60
menyebabkan siswa banyak yang tidak tuntas, maka hal tersebut diperbaiki pada
siklus II dengan menambah jumlah butir soal menjadi 20. Presentase
ketuntasannya yaitu 91,2%, dengan rata-rata kelas 86,1. Setelah melakukan
pengamatan secara seksama, dapat diketahui bahwa masih ditemukannya 3 siswa
yang mendapatkan nilai belum tuntas. Hal tersebut dikarenakan siswa yng
bersangkutan dalam kegiatan pembelajaran sangat pasif dan sering membuat
kegaduhan, serta masih banyak jawaban yang salah dalam tes formatif.
c. Refleksi
Berdasarkan beberapa hal di atas, ditemukan beberapa keberhasilan yaitu dalam
hal sebagai berikut:
1) Siswa terlihat antusias belajar dengan metode Role Playing. Dapat
dilihat dari hasil observasi kemampuan siswa dalam memerankan
naskah dalam kategori sangat baik, siswa juga mampu bekerjasama
dengan siswa yang lain.
2) Hasil belajar siswa meningkat, terlihat siklus I yang mana hasil
belajar siswa adalah 47,1% (16 orang siswa mencapai KKM), dan
pada siklus II hasil belajar siswa meningkat menjadi 91,2% (31
siswa mencapai KKM). Hal ini berarti telah terjadi peningkatan
hasil belajar siswa dari siklus I.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pada siklus II sudah berhasil. Karena nilai ketuntasan secara klasikal adalah
91,2% yang telah melebihi indikator pencapaian yang minimal adalah 85%.
Dengan demikian tidak perlu diadakannya pelaksanaan serta perbaikan siklus III.
B. Pembahasan
Penggunaan metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar PAI
pada siswa kelas VII E SMP N 1 Andong Boyolali tahun 2017/2018
61
Peneitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus dan masing-masing melalui 4
tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi PAI.
Siklus II dilakukan sebagai perbaikan dari siklus I. Pada siklus pertama, siswa
memang masih bingung dengan metode tersebut, siswa juga masih demam
panggung ketika memainkan peran. Selain itu siswa dalam memainkan peran
masih banyak yang membaca dan tidak memperagakannya seperti layaknya
bermain drama. Namun setidaknya hasil belajar siswa pada siklus I ini dapat
meningkat dari nilai pra siklus atau sebelum diterapkannya metode Role Playing
tersebut. Ketika siswa telah diberi penjelasan ulang mengenai metode ini, siswa
menjadi paham dan telah mempunyai gambaran tentang apa yang harus mereka
kerjakan. Hal ini dapat dilihat pada siklus ke II, bahkan mereka juga lebih antusias
dari sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan
metode Role Playing memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar
siswa. Hal ini dapat dilihat pada presentase ketuntasan belajar dari siklus I sampai
siklus II yang mengalami peningkatan.
Penelitian mengenai hasil belajar siswa ini dilakukan dengan menilai kondisi
siswa saat proses pembelajaran berlangsung dan melihat hasil belajar pada setiap
siklusnya. Tabel 4.7. berikut menunjukkan hasil belajar dari tes formatif siswa
dengan menggunakan metode Role Playing.
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa pada Tes Formatif Siklus I dan II
NO NAMA L/P NILAI
Siklus I Siklus II
62
1 Adham L 70 80
2 Adimas Ilham N. A. L 60 65
3 Agy Afriansyah L 60 75
4 Ahmad Aqul Anam L 40 80
5 Amara Putri T. A. L 60 85
6 Anggie Tiva Apriliyani P 70 100
7 Annur Purnomo S. P 90 100
8 Azkia Early N. N. P 80 95
9 Beny Wijaya L 60 80
10 Bunga Gayati D. L. P 70 90
11 Devi Ariyanti P 60 95
12 Dhany Anggit S. L 80 80
13 Dhany Firdaus S. L 60 65
14 Dimas Adi N. L 80 90
15 Dimas Ashari L 60 75
16 Dimas Wahyu S. L 40 90
17 Fanny Ardyansah L 60 95
18 Femas Putra Aryana L 80 80
19 Feri Ardiyanto L 80 90
20 Findi Firdani P 80 95
21 Geryl Maulana F. A. P 60 75
22 Hanan Dwi Irtaka L 80 95
23 Johan L 60 80
24 Kevi Suprihatin L 80 90
25 Muhammad Abdul J. L 90 90
26 Nur Hidayah A. L 80 100
27 Resa Dwi Septiani P 80 60
28 Reza Widyawati L 60 90
29 Rieby Queennana A. R. P 50 100
30 Rifda Fairuzy P 80 80
63
31 Ropek Andriyanto L 80 90
32 Santi Kurniawati P 90 90
33 Sri Lestari P 80 90
34 Vaisal Hidayat L 80 90
Rata-rata 70,3 86,1
Tuntas 16 31
Tidak tuntas 18 3
Presentase ketuntasan 47,1 % 91,2%
Berdasarkan tabel 4.3, maka penerapan metode Role Playing dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP
N 1 Andong Boyolali. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan ketuntasan
belajar siswa dari 47,1% dan 91,2%.
Meskipun demikian, penerapan metode Role Playing dalam penelitian ini juga
memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain memerlukan waktu yang
banyak dan memerlukan perencanaan yang matang. Kebijakan alokasi waktu
mapel PAI adalah 3 jam pelajaran. Namun dalam pembagiannya terdapat kelas
yang jam pelajarannya langsung tiga jam dan ada juga yang dibagi menjadi dua
dengan alokasi dua jam pelajaran dan satu jam pelajaran, baik pada hari yang
sama ataupun berbeda. Pada kelas VII E ini, alokasi waktunya adalah dua jam
pelajaran dan satu jam pelajaran pada hari yang berbeda. Jadi penelitian ini
dilaksanakan pada hari yang alokasi waktunya dua jam pelajaran. Oleh sebab itu,
penelitian ini harus direncanakan secara matang dengan pembagian waktu yang
sebaik-baiknya serta harus dilakukan dengan kontrol waktu yang ketat dari guru.
64
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
metode Role Playing mampu meningkatkan hasil belajar PAI materi Al-
Khulafaurrasyidin penerus perjuangan Nabi Saw. kelas VII E SMP N 1 Andong
Boyolali tahun ajaran 2017/2018. Hal tersebut dibuktikan dari adanya peningkatan
nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus. Nilai rata-rata
kelas meningkat berturut-turut dari siklus I 70,3, siklus II 86,1. Sedangkan
presentase ketuntasan belajar meningkat dari siklus I 41,1 %, dan siklus II 91,2%.
Sehingga KKM klasikal (85%) sudah terlampaui.
Selain itu bedasarkan dari hasil observasi, siswa menjadi aktif serta lebih antusias
dalam mengikuti pembelajaran. Tidak hanya itu guru menjadi mudah dalam
menyampaikan materi yang cukup banyak.
B. Saran
1. Siswa
a. Siswa yang hasil belajarnya sudah mencapai ketuntasan dan aktif
dalam pembelajaran untuk dapat mempertahankan atau meningkatkan
hasil belajarnya.
b. Siswa yang hasil belajarnya belum mencapai ketuntasan dan belum
aktif, diharapkan untuk belajar lebih giat lagi.
2. Guru
a. Dalam menggunakan metode Role Playing, perlu adanya
pengembangan lebih lanjut dalam mendesain pembelajaran yang tidak
membosankan. Guru hendaknya lebih intensif dalam membimbing
65
siswa yang kesulitan dala memainkan peran, tugas guru disini yaitu
meyakinkan siswa untuk berani dan tidak malu tampil di depan umum.
b. Guru hendaknya menguasai berbagai strategi pembelajaran aktif,
teknik maupun media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik.
66
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya.
Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Penddikan Islam. Jakarta:
Wacana Prima.
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Basleman, Anisah dan Syamsu Mappa. 2011.Teori Belajar Orang Dewasa,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Baroroh, Kiromim. 2011. Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Karakter Peserta Didik
Melalui Penerapan Metode Role Playing. Jurnal Ekonomi dan Pendidkan,
(Online), Vol. 8, No. 2, (https://scholar.google.co.id, diakses 25 April 2018).
Darajat, Zakiah. 2001. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Saiful Bahri. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta
-----------. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
----------- dan Aswan Zein. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hartiny, Rosma. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta:
Teras.
Ibnu Rusd, Abidin. 1998. pemikiran Al-Ghazali tentang Pendidikan. Jakarta:
Pustaka Pelajar.
Komsiyah, Indah. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.
Lahir, Sri, dkk. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar melalui Model Pembelajaran
yang Tepat Pada Sekolah Dasar Sampai Perguruan Tinggi. Jurnal Edunomika,
(Online), Vol. 1, No. 1, (http://jurnal.stie-aas.ac.id, diakses 24 April 2018).
Marimba D, Ahmad. 1987. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-
Ma‟arif.
67
Riyanto, Yatim. 2006. Pengembangan kurikulum dan seputar kurikulum tingkat
satuan penddikan (KTSP), IKAPI: Universiti Press.
Sanjaya, Wina. 2007 Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Soekanto, Soejono. 1995. Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sudirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: raja grafinndo
persda.
Sumadoyo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suwardi, Anitah, W. S., Akhyar, M. & Asrowi. (2017). Gender Bias in Islamic
Textbooks for Muslim Children in Indonesi. Attarbiyah: Journal of Islamic
Culture and Education. 2 (2).
Suyadi. 2014. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press.
Suryanti, Abduh H. Harun, dan Dwi Septiwiharti (2013). Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas II SDN Kayu Agung dalam Pembelajaran PKn dengan
Menggunakan Media Gambar. Jurnal Kreatif Tadulko Online. Vol. 1 No.3,
(https://media.neliti.com, diakses 29 Agustus 2018)
Uno, B. Hamzah. 2007. Model Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Usman, Basyirudin.2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta:
Ciputat Pers.
68
69
70
71
72
73
74
75
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
NO NAMA
KRITERIA
I II III IV V
B K B K B K B K B K
1 Adham
2 Adimas Ilham N. A.
3 Agy Afriansyah
4 Ahmad Aqul Anam
5 Amara Putri T. A.
6
Anggie Tiva
Apriliyani
7 Annur Purnomo S.
8 Azkia Early N. N.
9 Beny Wijaya
10 Bunga Gayati D. L.
11 Devi Ariyanti
12 Dhany Anggit S.
13 Dhany Firdaus S.
14 Dimas Adi N.
15 Dimas Ashari
16 Dimas Wahyu S.
17 Fanny Ardyansah
18 Femas Putra Aryana
19 Feri Ardiyanto
20 Findi Firdani
21 Geryl Maulana F. A.
22 Hanan Dwi Irtaka
23 Johan
24 Kevi Suprihatin
25 Muhammad Abdul J.
26 Nur Hidayah A.
27 Resa Dwi Septiani
28 Reza Widyawati
29
Rieby Queennana A.
R.
30 Rifda Fairuzy
31 Ropek Andriyanto
76
32 Santi Kurniawati
33 Sri Lestari
34 Vaisal Hidayat
Keterangan:
Kriteria I : Siswa mampu memerankan naskah Role Playing
dengan baik
Kriteria II : Siswa mampu bekerja sama dengan siswa lain dalam
berdiskusi
Kriteria III : Siswa memperhatikan dan tidak membuat gaduh
Kriteria IV : Siswa mampu melakukan osbervasi terhadap tokoh
Kriteria V : Siswa mampu aktif saat pelajaran
B : Baik
K : Kurang
77
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru
NO Kriteria Kategori
K B
1 Penguasaan metode Role Playing
2 Penguasaan naskah Role Playing
3 Pembagian kelompok
4 Pengalokasian waktu
5 Mengkondisikan kelas
Keterangan:
B : Baik
K : Kurang
78
LEMBAR TES FORMATIF SIKLUS I
Nama :
No. Absen :
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : al-Khulafaur ar-Rasyidin penerus perjuangan Nabi
Muhammad Saw.
Berilah tanda Silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling
benar!
1. Setelah meninggalnya Nabi
Muhammad Saw., kekhalifahan
dan dakwah Islam dilanjutkan
oleh ...
a. Al-Khulafaur ar-Rasyidin
b. Sahabat Nabi Muhammad
Saw
c. Ulul „Azmi
d. Keluarga Nabi Muhammad
Saw
2. Sepeninggal Nabi Muhammad
Saw. kekhalifahan Islam sempat
mengalami keguncangan karena
adanya perselisihan pendapat
oleh kaum ....
a. Muhajirin dan Quraisy
b. Muhajirin dan Ansar
c. Ansar dan Quraisy
d. Kaum Quraisy dan Sahabat
Nabi
3. Setelah Nabi Muhammad Saw.
wafat, Abu Bakar diangkat
menjadi Khalifah berdasarkan
....
a. Usulan Bani Hasyim
b. Keputusan kaum Muslimin
c. Penunjukkan umar bin
Khattab
d. Wasiat Nabi Muhammad
Saw.
4. Sifat Abu Bakar yang
terkandung dalam cerita Abu
Bakar As-Siddiq memerangi
kaum murtad yaitu ....
a. Jujur
b. Tegas
c. Berani
d. Kesegeraan membenarkan
ajaran Islam
79
5. Umar bin Khattab masuk Islam
dengan membaca dua kalimat
Syahadat di depan nabi
Muhammad Saw. salah satu
penyebab masuknya Umar nim
Khattab dalam Islam yaitu...
a. Penyesalan karena telah
menyakiti hati fatimah bin
Khattab
b. Merasa gemetar saat hendak
menantang Nabi Muhammad
Saw.
c. Memenuhi permintaan Abu
Bakar as-Siddiq
d. Melihat lembaran ayat suci
Al-Qur‟an kemudian
membacanya
6. Khalifah Umar bin Khattab
mempunyai suatu kebiasaan
yang dilakukan pada malam
hari. Apakah kebiasaan tersebut
ketika malam tiba ....
a. Membaca Al-Qur‟an
b. Mengunjungi dan
menginvestigasi Rakyat
c. Tidur
d. Berkunjung ke rumah sahabat
7. Usman bin Affan masuk Islam
karena ajakan salah satu
sahabatnya yaitu ....
a. Nabi Muhammad Saw
b. Abu Bakar as-Siddiq
c. Umar bin Affan
d. Ali bin Abi Thalib
8. Sifat yang dimiliki oleh khalifah
Usman bin Affan yaitu...
a. Dermawan
b. Baik hati
c. Sederhana
d. Suka menolong
9. Pada masa khalifah Ali bin Abi
Thalib terjadi pemberontakan.
Salah satu pemberontakan yang
menyebabkan Ali bin Albi
Thalib wafat. Ali bin Abi Thalib
wafat setelah dibunuh oleh ....
a. Abu Lu‟lu
b. Amr bin As
c. Musa al-Asy‟ari
d. Abdurrahman bin Muljam
10. Khalifah Ali bin Abi Thalib
kehilangan baju besinya ketika
akan melakukan perang ....
a. Perang badar
b. Perang siffin
c. Perang
d. Khandak
KUNCI JAWABAN
1. A
2. B
3. D
4. B
5. D
6. B
7. B
8. A
9. D
10. B
Presentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan rumus:
P= 100%F
xN
Keterangan:
P : Presentase
F : Jumlah siswa yang tuntas belajar
N : Jumlah semua siswa
Penilaian rata-rata menggunakan rumus sebagai berikut:
X=x
N
Keterangan:
x : Jumlah nilai keseluruhan siswa
N : Jumlah siswa
X : Nilai rata-rata
TUGAS KELOMPOK SIKLUS I
Perhatikan kelompok lain ketika bermain peran dan amatilah beberapa hal
sebagai betikut:
A. Inti permasalahan
B. Kritik terhadap masing-masing kelompok
NASKAH ROLE PLAYING
A. ABU BAKAR AS-SIDDIQ MEMERANGI KAUM MURTAD
Setelah Abu Bakar As-Siddiq diangkat menjadi Khalifah, beberapa
masalah muncul mengancam persatuan dan kesatuan umat Islam. Beberapa suku
Arab yang berasal dari Hijaz dan Nejed menyatakan murtad dan membangkang
kepada khalifah baru dengan sistem dan pemerintahan yang ada.
Kepala suku
Nejed
: “Saya mewakili kelompok kami menyatakan menolak
membayar zakat tetapi tidak menolak agama Islam secara
keseluruhan.”
Kepala suku
Hijaz
: “Kalau kami akan kembali ke tradisi lama, yaitu menyembah
berhala.”
Abu bakar : “Kenapa kalian membangkang dan menolak kekhalifahanku
yang sah dipilih umat?”
Kepala suku
hijaz
: “Kami hanya memiliki perjanjian dengan Nabi Muhammad.”
Kepala suku
nejed
: “Itu benar. Setelah wafatnya Nabi, berarti perjanjian yang
kami buat putus.”
Karena rasa kesukuan yang kuat, pengikut suku yang setia dan tunduk
membabi buta kepada kepemimpinannya mengikuti apa saja yang dilakukan
pemimpinannya karena menganggap merekalah yang paling baik.
Pengikut-pengikut
suku
: “Iya, kami setuju dengan perkataan yang diutarakan oleh
pemimpin-pemimpin kami.” (sambil meninggalkan
ruangan)
Panglima-
panglima
: “apa yang harus kami lakukan ya khalifah?”
Abu bakar : “Apabila suku-suku itu tetap membangkang, maka akan
kita perangi. Tetapikalian harus ingat usahakan dengan
jalan pendekatan secara damai.”
Panglima : “Baik, kamanat Khalifahu‟alaikum khalifah (sambil
bergegas pergi meninggalkan khalifah untuk menunaikan
tugasmencari suku-suku yang membangkang)”
Kemudian panglima-panglima itu menemui satu persatu dari suku
tersebut, kemudian melaporkannya kepada Abu Bakar.
Abu Bakar : “Bagaimana hasil pertemuan dengan beberapa suku tadi wahai
panglimaku?”
Panglima 1 : “Ada beberapa suku yang mau kembali kepada hukum Islam
dan ada pula yang masih berunding dengan kelompoknya,
serta ada yang menolaknya wahai khalifah.”
Panglima 2 : “Betul ya khalifah, mereka dipimpin oleh beberapa orang yang
mengaku sebagai nabi.”
Abu bakar : “Oh… ini sudah kelewatan batas, mereka memang sudah
murtad. Wahai panglimaku perangilah kaum-kaum yang
murtad!”
Para panglima segera melaksanakan perintah khalifah. Meskipun pada mulanya
pasukan Islam terdesak, akan tetapi setelah datang bantuan, Islam pun
memenangkan peperangan tersebut. Hal tersebut membuat Islam kembali kokoh
diseluruh jazirah Arab.
B. UMAR BIN KHATTAB DAN RAKYAT JELATA
Umar adalah sosok pemimpin teladan yang sangat mengerti kepentingan
rakyatnya. Padahal ia sendiri hidup dalam kondisi sangat sederhana. Pada suatu
malam, sudah menjadi kebiasaan bahwa khalifah Umar bin Khattab sering
berkeliling mengunjungi, menginvestigasi kondisi rakyatnya dari dekat. Nah,pada
suatu malam, ia menjumpai sebuah gubuk kecilyang dari dalam terdengar suara
tangis anak-anak.iapunmendekat dan mencoba untuk memperhatikan dengan
seksama keadaan gubuk itu.
Ternyata dalam gubuk itu terlihat seorang ibu yang sedang memasak, dan
dikelilingi oleh anak-anaknya yang masih kecil.
Ibu : “Tunggulah...! sebentar lagi makanannya matang.”
Sang khalifah memperhatikan dari luar, si ibu terus menerus menenangkan anak-
anaknya dan mengulangi perkataannya bahwa makanan yang dimasaknya akan
segera matang. Sang khalifah menjadi sangat penasaran, karena yang dimasak
oleh ibu itu tidak kunjung matang, padahal sudah lama dia memasaknya.
Akhirnya khalifah Umarmemutuskan untuk menemui ibu itu.
Umar : “Mengapa anak-anakmu tidak juga berhenti menangis, bu?”
Ibu : “Mereka sangat lapar.”
Umar : “Mengapa tidak cepat engkau berikan makanan yang dimasak dari
tadi itu?”
Ibu : “Kami tidak ada makanan. Yang dari tadi aku masak hanya berisi
batu untuk mendamkan mereka. Biarlah mereka berfikir bahwa
ituadalah makanan,dengan begitu mereka akan berhenti menangis
karenakelelahan dan tertidur.”
Setelah mendengar jawaban si ibu, hati sang khalifah serasa teriris.
Umar : “Apakah ibu sering berbuat demikian setiap hari?”
Ibu : “Iya, saya sudah tidak memiliki keluarga atau pun suami tempat
saya bergantung, saya sebatang kara.”
Umar : “Mengapa ibu tidak meminta pertolongan kepada khalifah supaya
ia dapan menolong dengan bantuan uang dari baitul Mal?”
Ibu : “Ia telah dzalim kepada saya.”
Umar : “Dzalim?” (Kata Umar dengan sedih)
Ibu : ”Iya, saya sangat menyesalkan pemerintahannya. Seharusnya ia
melihat kondisi rakyatnya. Seharusnya ia melihat kondisi
rakyatnya. Siapa tahu ada banyak orang yang sennasib dengan
saya.”
Umar : “Tunggulah sebentar, aku akan kembali.”
Di malam yang semakin larut dan hembusan angin terasa kencang menusuk, sang
khalifah segera bergegas menuju Baitul Mal di Madinah. Ia segera mengangkat
sekarung gandum yang besar di pundaknya ditemani oleh sahabatnya Ibnu Abbas.
Sahabatnya membawa minyak samin untuk memasak. Jarak antara Madinah
dengan rum,ah ibu itu terbilang jauh. Melihat hal ini, Abbas berniat untuk
menggantikan Umar untuk mengangkat karung yang dibawanya itu, tapi umar
menolaknya.
Abbas : “Biar aku yang menggantikan karung itu wahai Khalifah”
Umar : “Tidak akan aku biarkan engkau membawa dosa-dosaku di akhirat
kelak.”
Beberapa lama kemudian sampailah khalifah dan Abbas di gubuk ibu itu. Begitu
sekarung gandum dan minyak samin itu diserahkan, bukan main gembiranya
mereka. Setelah itu, Umar berpesan agar ibu itu datag menemui khalifah keesokan
harinya untuk mendaftarkan dirinya dan anak-anaknya di Baitul Mal.
Umar : ”Sebaiknya besok kau datang menemui khalifah, untuk
mendaftarkan keluarga kalian di Baitul Mal.”
Ibu : “Baik tuan.”
Setelah keesokan harinya, ibu dan anaok-anaknya pergi untuk menemui khalifah.
Dan betapa sangat terkejutnya si ibu begitu menyaksikan bahwa lelaki yang telah
menolongnya tadi malam adalah khalifah nya sendiri, khalifah Umar bin Khattab.
Ibu : ”Maafkan saya khalifah, saya tidak tahu bahwa yang semalam itu
adalah engkau.”
Umar : “Tidak bu, ini murni kesalahan saya. Saya yang seharusnya minta
maaf”
Segera saja si ibu minta maaf atas kekeliruannya yang telah menilai bahwa
khalifahnya dzalim terhadapnya. Namun sang khalifah tetap mengaku bahwa
dirinyalah yang telah bersalah.
C. Utsman bin Affan Seorang yang Dermawan
Pada masa pemerintahan Abu Bakar As – Siddiq, kaum Muslimin dilanda
paceklik yang dahsyat. Mereka pun langsung mendatangi khalifah Abu Bakar.
Kaum
Muslimin
: “Wahai Khalifah Abu Bakar…! Langit tidak menurungkan hujan
dan bumi kering tidak menumbuhkan tanaman, dan orang-orang
meramalkan akan terjadi bencana besar, maka apa yang harus kita
lakukan?”
Abu
Bakar
: “Pergilah dan bersabarlah…! Aku berharap sebelum tiba malam
hari Allah akan meringankan kesulitan kalian.”
Pada sore harinya terdapat serombongan kafilah dari Syam yang terdiri dari seribu
unta yang mengangkan gandum, minyak dan kismis. Unta-unta itu kemudian
berhenti di depan rumas Utsman bin Affan, lalu kafilah-kafilah itu menurunkan
muatannya. Tidak lama kemudian para pedagang (tengkulak) dating menemui
Utsman dengan maksud ingin membeli barang-barang tersebut.
Utsman : “Dengan senang hati, berapa keuntungan yang akan kalian berikan
kepadaku?”
Tengkulak : “Dengan dua kali lipat.”
Utsman : “Waduh sayang….! Sudah ada penawaran yang lebih tinggi dari
kalian.”
Para pedagang (tengkulak) itu kemudian menaikkan tawarannya empat sampai
lima kali lipat, tetapi Utsman bin Affan tetap menolak dengan alas an sudah ada
penawaran yang lebih tinggi lagi dari penawaran para pedagang tersebut.
Tengkulak : “Hai Utsman, di madinah ini tidak ada pedagang selain kami, dan
tidak ada yang mendahului kami dalam penawaran, siapa orang
yang berani menawar lebih tinggi dari kami?” (Tanya tengkulak
dengan penasaran)
Utsman : “Allah Swt. Memberikan kepadaku sepuluh kali lipat, apakah
kalian mau member lebih dari itu?”
Tengkulak : “Tidak…!” (mereka pun serempak menjawab)
Utsman : “Aku menjadikan Allah sebagai saksi bahwa semua yang dibawa
kafilah tersebut adalah menjadi sedekah untuk para fakir miskin
dari kaum Muslimin, aku ikhlas karena Allah, karena aku mencari
ridhaNya.”
Maka pada sore hari itu juga Utsman bin Affan r.a membagi-bagikan seluruh
makanan yang dibawa oleh kafilah tadi kepada fakir mskin. Mereka semuanya
mendapat bagian yang cukup untuk kebutuhan keluarganya masing-masing dalam
jangka waktu yang lama.
D. Klahifah Ali bin Abi Thalib Kehilangan Baju
Khalifah Ali bin Abi Thalib kehilangan baju besinya ketika memimpin
perang sifin. Padahal sebagai panglima, baju itu sangat dibutuhkannya. Namun
beberapa hari kemudian ada seseorang yang memberi tahu bahwa baju itu berada
ditangan seorang pedagang beragama Yahudi.
Ali : “Baju besi yang kau tawarkan itu milikku, dan seingatku,
tidak pernah kuberikan atau kujual kepada siapa pun.”
(Kepada pedagang itu Ali menegur)
Pedagang
Yahudi
: “Tidak, baju besi ini milikku sendiri. Aku tidak pernah
diberi atay membelinya dari siapapun.”
Kemudan mereka saling mengklaim kepemilikan hingga berlarut-larut, hingga
mereka sepakat membawa perkara itu ke meja hijau. Yang menjabat kedudukan
hakim kala itu adalah sahabat Ali yang setia bernama Syuraikh.
Ali : “Tuan hakim, aku menuntut orang Yahudi ini karena telah
menguasai baju besi milikku tanpa sepengetahuanku.”
Syuraikh : “Betulkah tuduhan Ali tadi bahwa baju besi yang berada di
tanganmu itu miliknya?
Pedagang
Yahudi
: “Bukan. Baju besi ini kepunyaanku.”(Sanggah Yahudi)
Ali : “Bohong, baju itu milikku, masak aku seorang panglima
tidak mengenali bajuku sendiri...” (ucap ali dengan nada
marah)
Syuraikh : “Begini, saudara Ali bin Abi Thalib. Yang terlihat, baju besi
itu kini berada dalam penguasaan pedagang Yahudi. Jadi
kalau engkau mengklaim bahwa baju besi itu milikmu,
engkau harus mengajukan dua saksi atau bukti-bukti
lainnya.”
Ali : “Ada, saya punya saksinya.”
Syuraikh : “Siapa mereka?”
Ali : “Anakku Hasan dan Husain.”
Syuraikh : “Maaf.kesaksian anak kandung berapa punjumlah mereka,
tidak sah menurut hukum yang berlaku. Jadi, kalau tidak ada
bukti-bukti lain, tuduhanmu itu batal dan baju besi ini
mutlak kepunyaan pedagang Yahudi ini.”
Kemudian vonis dijatuhkan. Tuduhan sang panglima yang juga kepala negara
dibatalkan pengadilan. Sementara Yahudi yang tidak seagama dengan hakimitu
pun memenangkan perkara.
Hasan dan
Husain
: “Mengapa kau tidak member keputusan untuk meringankan
ayah kami?”
Syuraikh : “Maaf. Kita ini penggembala. Dan setiap penggembala akan
ditanya tentang tanggung jawab pengembalanya.”
Dengan demikian khalifah Ali pun menerima keputusan hakim dengan hati sabar
dan ikhlas.
LEMBAR TES FORMATIF SIKLUS II
Nama :
No. Absen :
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : al-Khulafaur ar-Rasyidin penerus perjuangan Nabi
Muhammad Saw.
Berilah tanda Silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling
benar!
1. Abu Bakar dikenal sebagai
khalifah yang tegas. Contoh
perilaku tegas Abu Bakar yaitu
...
a. Tidak menghukum
pemberontak sebelum
memberi peringatan
kepadanya
b. Memerangi orang-orang yang
enggan membayar zakat
c. Membenarkan setiap
perkataan Nabi Muhammad
Saw.
d. Mengatakan kualitas barang
dagangan dengan jujur
2. Naskah Role Playing yang
berjudul “siswa yang cerdas”
termasuk mencerminkan
perilaku dari Khalifah ....
a. Abu bakar As-Siddiq
b. Umar bin Kahattab
c. Utsman bin Affan
d. Ali bin Abi Thalib
3. Perhatikan beberapa perilaku
berikut ....
1) Khilya tidak membuat
keributan saat temannya
sedang belajar
2) Agung membela temannya
yang melakukan kesalahan
3) Bu tania memberikan uang
saku kepada kedua anaknya
yang bderusia tujuh tahun
dan empat belas tahun
dengan nominal beda
4) Pak Fadlan memilih salah
satu calon kepala desa yang
dianggap memiliki visi misi
yang bagus
Meneladani perilaku adil seperti
yang dicontohkan Umar bin Khattab
ditunjukkan oleh ....
a. Khilya dan Mutia
b. Agung dan Bu Tina
c. Agung dan Pak Fadlan
d. Bu Tania dan pak Fadlan
4. Sifat-sifat yang dimiliki oleh
Umar bin Khattab adalah ....
a. Bijaksana dan tegas
b. Tegas dan pemberani
c. Baik hati dan dermawan
d. Cerdas dan sabar
5. Fani mendapat uang saku
tambahan dari kakeknya.
Sebagai orang yang gemar
meneladani perilaku Utsman bin
Affan, Fani sebaiknya ....
a. Menabung uang tersebut
untuk keperluan masa depan
b. Meenggunakan uang tersebut
untuk membeli barang yang
bermanfaat
c. Memberikan semua uang
tersebut kepada ibu untuk
membelikan peralatan tulis
d. Menyisihkan sebagian uang
tersebut untuk bersedekah
bagi orang yang
membutuhkan
6. Perilaku dermawan Utsman bin
Affan dapat diteladani dalam
kehidupan seghari-hari.
Pernyataan yang menunjukkan
peneladanan sifat dermawan
Utsman bin Affan adalah ....
a. Bayu menyisihkan uang
sakunya untuk mentraktir
teman-temannya setiap hari.
b. Bu Wardani mewakafkan
tanah agar mendapatkan
pujian dari orang lain.
c. Bagas berlapang dada saat
menerima bantuan dari
tetangga.
d. Raka tidak ragu menolong
orang lain yang
membutuhkan bantuan.
7. Contoh meneladani perilaku
sabar yang dimiliki Ali bin Abi
Thalib ditunjukkan oleh
pernyataan ....
a. Alifa berserah diri dengan
penyakit yang dideritanya
dengan hanya banyak
berdo‟a.
b. Rara berdiam diri saat
mengetahui salah satu
temannya mengejek ajaran
Islam.
c. Sakinah tidak marah saat
mengetahui salah satu teman
yang merusak sepedanya.
d. Marwah berdo‟a kepada
Allah Swt setiap selesai
melaksanakan shalat.
8. Sifat yang dimiliki oleh khalifah
Ali bin Abi Thalib adalah
cerdas. Salah satu perilaku yang
mencerminkan sifat yang
dimiliki oleh khalifah Ali bin
Abi Thalib adalah ...
a. Membantu teman
mengerjakan ulangan
b. Belajar ketika ada PR saja
c. Tidak ikut mengerjakan tugas
kelompok
d. Belajar setiap hari meskipun
tidak ada PR
9. Perilaku yang seharusnya kita
terapkan pada sejarah dari al-
Khulafaur ar-Rasyidin adalah ....
a. Membacanya saja
b. Meneladaninya dalam
kehidupan sehari-hari
c. Mendiamkannya saja
d. Mempelajarinya ketika
disekolah
10. Agar dapat meneladani sifat-
sifat al-Khulafaur ar-Rasyidin
kita harus ....
a. Meyakini keberadaannya
b. Mengetahui tingkat
keimanannya
c. Membenarkan kabar
beritanya
d. Mengetahui riwayat hidup
11. Pada suatu hari Ani diejek oleh
teman sekelasnya. Maka sikap
ani adalah ....
a. Sabar
b. Membalasnya
c. Dendam
d. Menangis
12. Sifat buruk Umar sebelum
masuk Islam adalah ...
a. Memusuhi Islam
b. Membantu Islam
c. Melindungi sahabat
d. Menolong muslim
13. Ali bin Abi Thalib selalu
mempunayi sifat belas kasih
kepada orang miskin, maka
beliau di beri gelar .... oleh
Rasulullah Saw.
a. Imamul Masakin
b. Babul Ilmi
c. Zulfikar
d. Al-Haq
14. Gita hendak mencontek jawaban
Doni ketika ulangan. Donipun
menolaknya dengan tegas.
sifat tegas tersebut adalah cerminan
dari khalifah ....
a. Abu bakar As-Siddiq
b. Umar bin Kahattab
c. Utsman bin Affan
d. Ali bin Abi Thalib
15. Naskah Role Playing yang
mencerminkan sifat khalifah Ali
bin Abi Thalib adalah ....
a. Guru yang tegas
b. Melaih kesabaran
c. Ketua kelas yang bijaksana
d. Dermawan yang
menyenangkan
16. Khalifah yang selalu membantu
masyarakatnya yang ekonominya
kurang adalah .....
a. Abu bakar As-Siddiq
b. Umar bin Kahattab
c. Utsman bin Affan
d. Ali bin Abi Thalib
17. Umar bin Khattab dikenal sangat
cerdas, tegas dan membedakan
kebenaran dan kebatilan.
Karenaketegasan tersebut Rasul
menyematkan gear ....
a. Al – Muis
b. Al – Haq
c. Al – Islah
d. Al - Faruq
18. Sikap Umar bin Abdul Aziz setelah
menjadi khalifah adalah ....
a. Bergaya hidup sederhana
b. Mengutamakan dirinya
c. Bergaya hidup mewah
d. Mengumpulkan
kekayaannya
19. Di bawah ini adalah pernyataan
yang menunjukkan sifat dari
khalifah Abu bakar adalah ....
a. Karin menolak temannya
dengan tegas ketika
temannya hendak mengajak
membolos sekolah
b. Sesi menabung uang
sakunya setiap hari
c. Dodo belajar tanpa harus
diperintah orangtuanya
d. Dina bersabar ketika
mendapat nilai rendah
20. Perilaku terpuji Ali bin Abi Thalib
salah satunya adalah ....
a. Cerdas dalam berbaai ilmu
b. Kedermawanan dalam
membelanjakan Harta
c. Jujur dalam perkataan dan
perbuatan
d. Sangat memperhatikan
kebutuhan rakyat
94
KUNCI JAWABAN
11. B
12. A
13. D
14. B
15. D
16. D
17. C
18. D
19. B
20. A
21. A
22. A
23. A
24. A
25. B
26. B
27. D
28. A
29. A
30. A
Presentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan rumus:
P= 100%F
xN
Keterangan:
P : Presentase
F : Jumlah siswa yang tuntas belajar
N : Jumlah semua siswa
Penilaian rata-rata menggunakan rumus sebagai berikut:
X=x
N
Keterangan:
x : Jumlah nilai keseluruhan siswa
N : Jumlah siswa
X : Nilai rata-rata
95
TUGAS KELOMPOK SIKLUS II
Perhatikan kelompok lain ketika bermain peran dan kerjakan soal di
bawah ini:
A. siapakah khalifah yang sifatnya tercermin dalam judul naskah drama pada
masing-masing kelompok?
B. Berikan kritik dan saran pada masing-masing kelompok
96
NASKAH ROLE PLAYINGSIKLUS II
A. Siswa yang cerdas (diperankan oleh 5 siswa)
Pada suatu hari Jalil dan mala berusaha untuk memberikan pemahaman
kepada kedua temannya, yaitu erna dan lubis tentang betapa pendidikan itu jauh
lebih penting daripada melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai.
Lubis : besok hari minggu kalian pada mau kemana nih? Pasti ada acara jalan-
jalan ya?
Erna : nggak tau nih, aku belum punya rencana kemana-mana
Jalil : kalau aku mau stay dirumah aja. Aku mendingn belajar dari pada jalan
kesana-kemari nggak jelas gitu
Mala : iya, aku juga sama dengan jalil. Daripada keluyuran nggak jelas kan
mending belajar aja dirumah.
Jalil dan mala memang berbeda dengan lubis dan erna. Jalil dan mala
adalah sosok remaja yang cerdas, rajin belajar dan senantiasa memprioritaskan
pendidikan.
Lubis : kalian hari minggu pun masih belajar? Apa nggak bosan belajar terus?
(tanya lubis dengan heran)
Erna : iya, mereka ini rajin banget sih?
Mala kemudian menjelaskan kepada kedua temannya bagaimana
pentingnya nilai pendidikan itu.
Mala : berlibur itu emang perlu sih, tapi kita harus ingat bahwa dengan banyak
belajarlah yang akan menjadikan kita sebagai anak yang cerdas.
Jalil : ya aku setuju dengan mu mala, bukannya aku melarang kalian berlibur,
tapi kalian itu juga harus tetapfokus dengan pendidikan, jangan kebanyakan
keluyuran!
Erna : eh siapa bilang aku mengabaikan pendidikan, aku juga belajar kok Cuma
nggak serajin kalian sih
Mala :makanya kalian itu harus belajar dengan lebih giat lagi
97
Lubis : iya-iya, kami akan belajar lebih giat lagi agar menjadi siswa yang cerdas.
Jalil : nah gitu dong....
Akhirnya jalil dan mala dapat memberikan pengertian kepada kedua
temannya tentang pendtingnya sebuah pendidikan.
B. Guru yang tegas (Diperankan Oleh 5 Siswa)
Bel masuk telah berbunyi, para siswa segera berlarian menuju ke kelas masing-
masing. Tak lama kemudian pak Danu pun datang.
Pak danu : anak-anak,untuk tugas karya tulis minggu kemarin silakan
dikumpulkan di depan berdasarkan keompok!
Siswa : baik pak...
Pak danu : jika sudah mengumpulkan, silakan masukkan buku kalian ke
dalam tas, karena bapak akan mengadakan ulangan harian
leon : hah, ulangan apa pak, baru dua hari yang lalu diadakan ulangan
Pak danu pun membagikan selembar kertas folio padamasing-masing
siswa. Suasaa ruang kelas berubah menjadi gaduh karena setiap siswa mengeluh.
Pak danu : pada ulangan kali ini, bapak ingin lkalian menulis ulang tentang
karyatulis yang kalian buat. Tulis garis besarnya saja, saya beri waktu 20 menit
dimulai dari sekarang.
Kemudian siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan sedangkan pak
danu sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. Pak danu
menemukan keanehan pada tugas karya tulis milik silvia dimana isinya sama
persis dengan karya tulis milik shivani.
20 menit kemudian
Pak danu : baik anak-anak, waktunya sudah selesai, sekarang kumpulkan
kertas kalian kedepan.
Siswa : baik pak...
Pak danu : baiklah, silakan kalian istirahat. Tolong silvia dan Shivani
bawakan kertas ulangan danbuku teman kalian ke kantor
Shivani dan silvia: baik pak...
98
Silvia dan shivani pun membawa kertas ulangan dan buku teman mereka
ke kantor. Di kantor pak danu sudah menunggu.
Pak danu : silvia, shivani... bapak ingin bicara dengan kalian, tolong jawab
dengan jujur!
Silvia dan shivani: baik pak (dengan ekspresi penasaran)
Pak danu : kenapa isi tugas karya tulis kalian isinya sama, bahkan untuk titik
dan komanya sekalipun?
Silvia : saya mengerjakannya sendiri pak
Shivani : saya juga mengerjakannya sendiri pak
Pak danu : lalu mengapa isinya bisa sama? Ada yang bisa menjelaskan
kepada bapak?
Silvia dan shivia pun terdiam.
Pak danu : baiklah kalau kalian tidak mau menjawab, saya harus tegas
kepada kalian, saya anggap kalian tidak mengerjakan tugas dan tidak mengerjakan
ulangan tadi
Shivani : maaf pak, saya mendapatkannya dari internet pak. Saya langsung
copy paste, tidak membacanya ulang.
Pak danu : baiklah alasan saya terima. Terus kamu silvia, ada yang bisa
dijelaskan kepada bapak?
Silvia : saya minta tolong adik saya untukmengerjakannya pak, dan
mungkin dia juga mendapatkannya dari internet. Maafkan saya pak, saya berjanji
tidak akan mengulanginya lagi.
Pak danu : baiklah kalau begitu, tugas dan ulangan kalian
bapakkembalikandan silakan diperbaiki lagi! Ingat kalian harus bertanggung
jawab dengan apa yang kalian lakukan, dan saya senang kalian bisa mengatakan
dengan jujur.
Silvia dan shivia : baik pak
Silvia dan shivia pun akhirnya menyadari kesalahan mereka, dan berjanji
pada dirinya sendiri untuk tidak mengulanginya.
99
C. Melatih kesabaran (diperankan 6 siswa)
Pagi itu lala, ida, geby mendapatkan tugas untuk mencari puisi di internet
kemudian menganalisisnya. Akan tetapi ada yang membuat mereka bingung.
Lala : ida, gimana nih, paketanku habis aku nggak bisa browsing.(tanya lala
dengan cemas)
Ida : yah, terus gimana dong, aku hp aja nggak punya apalagi paketan?
(dengan wajah yang murung)
Geby : kalian tenang aja, nanti pulang sekolah kalian kerumahku ya, kebetulan
kemarin aku abis beli paketan
Lala, ida: siap geby, baik deehhhhh
Geby : ah biasa aja
Kemudian pulang sekolah mereka pergi kerumah geby untuk belajar
kelompok. Saat itu ida banyak melamun, ia membayangkan kalau dia punya hp
pasti tidak akan serepot ini, karena rumah geby sangat jauh dari rumah ida dan
harus naik angkot dua kali.
Geby : ida!!! Kamu itu jangan melamun, kata ibuku melamun itu nggak baik
(tegur geby)
Ida : eh iya maaf teman-teman...
Lala : kamu nggak kenapa-kenapakan la?
Ida : enggak kok santai aja, yuk lanjutin belajarnya.
Kemudian setelah selesai , lala dan ida pun pulang. Karena rumah lala
dekat dengan rumah geby, jadi ida pulang sendirian. Di angkot pun ia banyak
melamun karena hal yang sama seperti tadi, ia ingin punya hp tapi orang tuanya
sampai saat ini belum juga mengizinkan ida untuk memakai hp. Ida punpulang
kerumah dengan wajah yang murung.
Ayah : kamu kenapa nak?
Ida : yah, kapan aku dibelikan hp? Teman-temanku udah punya hp semua lo
yah... (rayu ida kepada ayahnya)
Ibu : apa hp, kamu itu masih kecil ida, belum cukup umur untuk bawa hp,
kamu harus sabar, belajar yang rajin, jangan mainan hp dulu!!! (ibu mencoba
menenangkan ida)
100
Ayah : benar kata ibumu nak, saat ini yang harus kamu lakukan adalah belajar
dulu, bukannya kami tidak sayang kepada ida, justru ini bentuk dari rasa sayang
kami kepada ida.
Ida : baik bu, yah... „ida paham,maafkan ida yang terlalu egois ini, ida janji
akan belajar lebih serius lagi dan membuat ayah ibu bangga.
Kemudian ida pun sadar akan ketegasan yang diberikan orangtuanya itu
karena demi kebaikan ida sendiri. Ida hanya perlu sabar dalam menghadapi
egonya
D. Ketua kelas yang Bijaksana (diperankan 6 siswa)
Lomba akhir tahun pun akan dimulai setiap kelas wajib mengikuti beberapa
perlombaan.
Deny : besok latihan PBB ya gaes
Iva : yah kok besok, besok aku mau latihan paduan suara den...
Deny : loh kamu bagaimana sih, emang tadi kamu nggak denger aku bilang apa
pas istirahat?
Iva : kan tadi aku udah bilang nanti meu aku tanyain dulu jadwal latihan
padusnya kapan.
Agus : tenang teman-teman lebih baik harini kita musyawarahkan lagi mengenai
jadwalnya agar berjalan secara teratur dan kelas kita bisa menjadi juara umum
Setelah itu mereka pun bermusyawarah mengenai jadwal latihan yang
akan dilaksanakan. Memang sedikit gaduh karena untuk mencari waktu yang tepat
dan semua bisa itu sangat sulit. Satu jam berlangsung, dan akhirnya mereka
mendapatkan titik terang.
Agus : baik teman-teman akhirnya kita mendapatkan titik terangnya. Dion
tolong bacakan jadwal latihan kita
Dion : baik gus. Oke saya akan membacakannya teman-teman, senin: PBB,
selasa: padus, rabu: pidato, jum‟at drama, dan khusus untuk sabtu kita evaluasi
bersama.
Tina : Alhamdulillah jadwalnya nggak ada yang tabrakan ya (kata tina dengan
senang)
101
Agus : nah itu tadi jadwal kita teman-teman, jadi kalian tidak perlu khawatir
lagi. Oke saya kira rapat pada siang hari ini selesai jangan lupa siapkan stamina
kalian, besok pulang sekolah kita mulai latihannya.
Dengan demikian jadwal pun menjadi teratur, merekapun latihan tanpa ada
rasa jengkel terhadap satu sama lain. Dan sebagai ketua kelas, agus memang
sudah selayaknya memberi kebijakan yang sebaik-baiknya
E. Dermawan yang menyenangkan (diperankan 6 siswa)
Ibu ira adalah wanita miskin yang mana dalam memenuhi kebutuhan sehari-
harinya serba kurang. Tapi di sisi lain ia mempunyai tradisi bahwa pada setiap
hari jum‟at ia memberikan nasi bungkus kepada anak-anak jalanan dan pengemis.
Setiap harinya ia mengumpulkan uang hasil berjualan gorengan.
Aulia : bu, aulia mau tanya, kenapa ibu selalu memberikan makanan kepada
mereka? Padahal kita saja hidup serba kekurangan (tanya aulia kepada ibunya)
Ibu ira : nak, meskipun kita miskin, kita tidak boleh lemah,kita harus tetap
bersedekah semampu kita.
Aulia : lalu apa untungnya untuk kita bu?
Ibu Ira : nanti Allah akan memberiimbalan sepuluh kali lipat nak, tapi selain itu
bukan semata-mata agar dapat imbalan dari Allah, hal tersebut adalah bentuk dari
kepedulian kita terhadap sesama, dan yang paling penting kita harus ikhlas
Aulia : oh begitu ya bu?
Siang ira membantu ibunya untuk membagikan nasi bungkus tersebut.
Aulia : pak, ini ada sedikit nasi bungkus untuk bapak dan ibu
Pak pengemis : wah terimakasih dik, saya do‟akan supaya kebaikanmu dibalas
oleh Allah Swt.
Aulia : Aamiin
Ibu ira : dik ini ada nasi bungkus untuk adik-adik
Pengamen ( 2 orang) : terimakasih bu, ibu baik sekali kepada kami
Ibu ira : Sudah kewajiban kita, sesama manusia harus saling perduli ( sambil
tersenyum melihat pengamen itu senang)
102
Begitu seterusnya, setiap hari jum‟at ibu ira dan aulia selalu membagikan
nasi bungkus kepada para pengamen dan pengemis di jalan. Ibu ira memang orang
yang dermawan, meskipun hidupnya serba kekurangan, tapi ia tidak lupa untuk
perduli terhadap sesama.
F. Kebahagiaan Hidup Sederhana (diperankan 6 siswa)
Ina adalah siswa yang baik hati dan suka menolong temannya yang sedang
kesusahan. Orang tuanya termasuk orang yang kaya, kebutuhan keluarga Ina serba
kecukupan. Tapi ia beda dari orang kaya yang lainnya yang hanya bisa
menghambur-hamburkan uang.
Ayah : ina, ini uang sakumu. ( sambil memberikan uang kepadaina)
Ina : banyak sekali yah, uang ini akan aku tabung saja yah
Ayah : Wah bagus itu nak, nanti sewaktu kamu butuh uang itu, kamu bisa
memakainya
Ina juga anak yang rajin menabung, ia tidak pernah memakai uang dengan
sia-sia. Meskipun ina anak orang kaya, ia selalu dididik oleh orang tuanya untuk
hidup sederhana, tidak menghambur-hamburkan uang. suatu ketika siska dan devy
melihat ina memakai tas yang sobek.
Siska : ina itu tas mu sobek kenapa masih kamu pakai? (tanya siska heran)
Devy : iya na, kan ayahmu kaya, kamu bisa minta yang baru
Ina : tidak teman-teman, ini masih bisa diperbaiki kok, nanti biar aku minta
tolong ibuku untuk menjahitnya.
Siska dan devy pun hanya terdiam, mendengar jawaban Ina. Ketika
istirahat ina tidak pernah beli jajan,ia selalu membawa bekal dari rumah. Dan
ketika itu lina juga masih tinggal di kelas bersama ina.
Ina : lina,kenapa kamu tidak jajan?
Lina : aku lupa bawa uang saku na, jadi terpaksa deh hari ini aku tidak jajan
Ina : ya Allah Lina, yaudah sini makan samaaku, kebetulan tadi aku di
bawakan bekaloleh ibuku agak banyak
Lina : memangnya tidak apa-apa na?
Ina : ya nggak papa lah
103
Lina : makasih ya na, meskipun kamu anak orang kaya, kamu tidak
sombong,kamu juga suka membantu teman yang sedang kesulitan,.
Ina : halah biasa aja na, kan udah kewajiban kita sebagai seorang muslim
harus membantu yang lainnya.
Kemudian mereka pun makan berdua dengan hati yang sangat gembira.
Ina memang anak yang baik hati dan sebisa mungkin untuk hidup sederhana serta
tidak menghambur-hamburkan uangnya.
104
Hasil Ulangan Harian (Pra Siklus) Siswa kelas VII E
NO NAMA L/P NILAI KETERANGAN
1 Adham L 55 Belum tuntas
2 Adimas Ilham N. A. L 55 Belum tuntas
3 Agy Afriansyah L 50 Belum tuntas
4 Ahmad Aqul Anam L 55 Belum tuntas
5 Amara Putri T. A. L 60 Belum tuntas
6 Anggie Tiva Apriliyani P 60 Belum tuntas
7 Annur Purnomo S. P 70 Belum tuntas
8 Azkia Early N. N. P 65 Belum tuntas
9 Beny Wijaya L 50 Belum tuntas
10 Bunga Gayati D. L. P 55 Belum tuntas
11 Devi Ariyanti P 60 Belum tuntas
12 Dhany Anggit S. L 50 Belum tuntas
13 Dhany Firdaus S. L 55 Belum tuntas
14 Dimas Adi N. L 85 Tuntas/mencapai KKM
15 Dimas Ashari L 55 Belum tuntas
16 Dimas Wahyu S. L 55 Belum tuntas
17 Fanny Ardyansah L 60 Belum tuntas
18 Femas Putra Aryana L 60 Belum tuntas
19 Feri Ardiyanto L 65 Belum tuntas
20 Findi Firdani P 55 Belum tuntas
21 Geryl Maulana F. A. P 75 Tuntas/mencapai KKM
22 Hanan Dwi Irtaka L 80 Tuntas/mencapai KKM
105
23 Johan L 80 Tuntas/mencapai KKM
24 Kevi Suprihatin L 75 Tuntas/mencapai KKM
25 Muhammad Abdul J. L 50 Belum tuntas
26 Nur Hidayah A. L 60 Belum tuntas
27 Resa Dwi Septiani P 80 Tuntas/mencapai KKM
28 Reza Widyawati L 60 Belum tuntas
29 Rieby Queennana A. R. P 55 Belum tuntas
30 Rifda Fairuzy P 60 Belum tuntas
31 Ropek Andriyanto L 60 Belum tuntas
32 Santi Kurniawati P 60 Belum tuntas
33 Sri Lestari P 60 Belum tuntas
34 Vaisal Hidayat L 60 Belum tuntas
Rata-rata 61, 4
Tuntas 6
Tidak tuntas 28
Presentase ketuntasan 17,6%
106
Hasil observasi Siswa pada siklus I
No Aspek yang diamati
Temuan
Catatan
K C B SB
1
Siswa mampu
memerankan naskah
dengan baik
√
Hanya 7 siswa (20.5%) yang
mampu memerankan naskah
dengan baik.
2
Siswa mampu bekerja
sama dengan siswa lain
dalam berdiskusi
√
Terdapat 11 siswa yang
mampu bekerja sama saat
berdiskusi (32%).
3
Siswa memperhatikan
dan tidak membuat
gaduh
√
Terdapat 20 siswa yang
memperhatikan dan tidak
membuat gaduh (59%).
4
Siswa mampu
melakukan osbervasi
terhadap tokoh
√
Kemampuan siswa dalam
menjawab soal yang
diberikan yaitu sebanyak 26
siswa (76.4%)
5
Siswa mampu aktif saat
pelajaran
√
baru 10 siswa (29%) yang
tercatat aktif baik dalam
bertanya dan berdiskusi
untuk mengerjakan tugas
107
dari guru.
Keterangan:
SB = Sangat Baik (75%-100%)
B = Baik (50%-74%)
C = Cukup (25%-49%)
K = Kurang (1%-24%)
108
Hasil Observasi Guru pada Siklus I
NO Aspek yang diamati Temuan
Catatan K C B SB
1
Penguasaan metode
Role Playing
√ Guru masih belum
menguasai metode Role
Playing.
2 Penguasaan skenario √ Guru masih kurang
menguasai skenario.
3
Pembagian kelompok √ Dalam pembagian
kelompok, strategi yang
dilakukan terbilang cukup.
4
Pengalokasian waktu √ Dalam pengalokasian
waktu, guru masih kurang
tepat waktu.
5
Mengkondisikan kelas √ Dalam mengkondisikan
kelas, strategi yang
dilakukan sudah baik.
Keterangan:
K : Kurang
C : Cukup
B : Baik
SB : Sangat Baik
109
Hasil Tes Formatif Siklus I
NO NAMA L/P NILAI KETERANGAN
1 Adham L 70 Belum tuntas
2 Adimas Ilham N. A. L 60 Belum tuntas
3 Agy Afriansyah L 60 Belum tuntas
4 Ahmad Aqul Anam L 40 Belum tuntas
5 Amara Putri T. A. P 60 Belum tuntas
6 Anggie Tiva Apriliyani P 70 Belum tuntas
7 Annur Purnomo S. L 90 Belum tuntas
8 Azkia Early N. N. P 80 Tuntas/mencapai KKM
9 Beny Wijaya L 60 Belum tuntas
10 Bunga Gayati D. L. P 70 Tuntas/mencapai KKM
11 Devi Ariyanti P 60 Belum tuntas
12 Dhany Anggit S. L 80 Tuntas/mencapai KKM
13 Dhany Firdaus S. L 60 Belum tuntas
14 Dimas Adi N. L 80 Tuntas/mencapai KKM
15 Dimas Ashari L 60 Belum tuntas
16 Dimas Wahyu S. L 40 Belum tuntas
17 Fanny Ardyansah L 60 Belum tuntas
18 Femas Putra Aryana L 80 Tuntas/mencapai KKM
19 Feri Ardiyanto L 80 Tuntas/mencapai KKM
20 Findi Firdani P 80 Tuntas/mencapai KKM
110
21 Geryl Maulana F. A. L 60 Belum tuntas
22 Hanan Dwi Irtaka L 80 Tuntas/mencapai KKM
23 Johan L 60 Belum tuntas
24 Kevi Suprihatin P 80 Tuntas/mencapai KKM
25 Muhammad Abdul J. L 90 Tuntas/mencapai KKM
26 Nur Hidayah A. P 80 Tuntas/mencapai KKM
27 Resa Dwi Septiani P 80 Tuntas/mencapai KKM
28 Reza Widyawati P 60 Belum tuntas
29 Rieby Queennana A. R. P 50 Belum tuntas
30 Rifda Fairuzy P 80 Tuntas/mencapai KKM
31 Ropek Andriyanto L 80 Tuntas/mencapai KKM
32 Santi Kurniawati P 90 Tuntas/mencapai KKM
33 Sri Lestari P 80 Tuntas/mencapai KKM
34 Vaisal Hidayat L 80 Tuntas/mencapai KKM
Rata-rata 70,3
Tuntas 16
Tidak tuntas 18
Presentase ketuntasan 47,1 %
111
Hasil Observasi Aktivitas Role Playing Siswa pada siklus II
No Aspek yang diamati
Temuan
Catatan
K C B SB
1
Siswa mampu memerankan
naskah dengan baik
√ Sebanyak 25 siswa
dapat memerankan
naskah denggan
baik (73.5%)
2
Siswa mampu bekerja sama
dengan siswa lain dalam
berdiskusi
√ Sebanyak 20 siswa
dapat bekerja sama
dalam berdiskusi
(58.8%)
3
Siswa memperhatikan dan
tidak membuat gaduh
√ Hanya 5 siswa yang
tidak
memperhatikan dan
membuat gaduh.
(85.3 %)
4
Siswa mampu melakukan
osbervasi terhadap tokoh
√ Kemampuan siswa
dalam menjawab
soal yang diberikan
yaitu sebanyak 31
siswa (91,1%)
5 Siswa mampu aktif saat
√ Sebanyak 29 siswa
112
pelajaran mampu aktif (85,3%
Keterangan:
SB = Sangat Baik (75%-100%)
B = Baik (50%-74%)
C = Cukup (25%-49%)
K = Kurang (1%-24%)
113
Hasil Observasi Guru pada siklus II
NO Aspek yang diamati Temuan
Catatan K C B SB
1 Penguasaan metode
Role Playing
√ Guru telah mampu menguasai
metode Role Playing.
2
Penguasaan skenario
√
Guru telah mampu menguasai
skenario.
3
Pembagian kelompok
√
Dalam pembagian kelompok,
strategi yang dilakukan dalam
kateori sangat baik.
4
Pengalokasian waktu
√
Dalam pengalokasian waktu,
telah mampu membaginya
dengan sangat baik
5
Mengkondisikan kelas √ Dalam mengkondisikan kelas,
strategi yang dilakukan
semakin meningkat
Keterangan:
K : Kurang
C : Cukup
B : Baik
SB : Sangat Baik
114
Hasil Tes Formatif Siklus II
NO NAMA L/P NILAI KETERANGAN
1 Adham L 80 Tuntas/mencapai KKM
2 Adimas Ilham N. A. L 65 Belum tuntas
3 Agy Afriansyah L 75 Tuntas/mencapai KKM
4 Ahmad Aqul Anam L 80 Tuntas/mencapai KKM
5 Amara Putri T. A. L 85 Tuntas/mencapai KKM
6 Anggie Tiva Apriliyani P 100 Tuntas/mencapai KKM
7 Annur Purnomo S. P 100 Tuntas/mencapai KKM
8 Azkia Early N. N. P 95 Tuntas/mencapai KKM
9 Beny Wijaya L 80 Tuntas/mencapai KKM
10 Bunga Gayati D. L. P 90 Tuntas/mencapai KKM
11 Devi Ariyanti P 95 Tuntas/mencapai KKM
12 Dhany Anggit S. L 80 Tuntas/mencapai KKM
13 Dhany Firdaus S. L 65 Belum tuntas
14 Dimas Adi N. L 90 Tuntas/mencapai KKM
15 Dimas Ashari L 75 Tuntas/mencapai KKM
16 Dimas Wahyu S. L 90 Tuntas/mencapai KKM
17 Fanny Ardyansah L 95 Tuntas/mencapai KKM
18 Femas Putra Aryana L 80 Tuntas/mencapai KKM
19 Feri Ardiyanto L 90 Tuntas/mencapai KKM
20 Findi Firdani P 95 Tuntas/mencapai KKM
21 Geryl Maulana F. A. P 75 Tuntas/mencapai KKM
22 Hanan Dwi Irtaka L 95 Tuntas/mencapai KKM
23 Johan L 80 Tuntas/mencapai KKM
24 Kevi Suprihatin L 90 Tuntas/mencapai KKM
25 Muhammad Abdul J. L 90 Tuntas/mencapai KKM
115
26 Nur Hidayah A. L 100 Tuntas/mencapai KKM
27 Resa Dwi Septiani P 60 Belum tuntas
28 Reza Widyawati L 90 Tuntas/mencapai KKM
29 Rieby Queennana A. R. P 100 Tuntas/mencapai KKM
30 Rifda Fairuzy P 80 Tuntas/mencapai KKM
31 Ropek Andriyanto L 90 Tuntas/mencapai KKM
32 Santi Kurniawati P 90 Tuntas/mencapai KKM
33 Sri Lestari P 90 Tuntas/mencapai KKM
34 Vaisal Hidayat L 90 Tuntas/mencapai KKM
Rata-rata 86,1
Tuntas 31
Tidak tuntas 3
Presentase ketuntasan 91,2%
116
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I
NO NAMA
KRITERIA
I II III IV V
B K B K B K B K B K
1 Adham √ √ √ √ √
2 Adimas Ilham N. A. √ √ √ √ √
3 Agy Afriansyah √ √ √ √
4 Ahmad Aqul Anam √ √ √ √ √
5 Amara Putri T. A. √ √ √ √ √ √
6 Anggie Tiva
Apriliyani √
√ √
√
√
7 Annur Purnomo S. √ √ √ √ √
8 Azkia Early N. N. √ √ √ √ √
9 Beny Wijaya √ √ √ √ √
10 Bunga Gayati D. L. √ √ √ √ √
11 Devi Ariyanti √ √ √ √ √
12 Dhany Anggit S. √ √ √ √ √
13 Dhany Firdaus S. √ √ √ √ √
14 Dimas Adi N. √ √ √ √ √
15 Dimas Ashari √ √ √ √ √
16 Dimas Wahyu S. √ √ √ √ √
17 Fanny Ardyansah √ √ √ √ √
18 Femas Putra Aryana √ √ √ √ √
19 Feri Ardiyanto √ √ √ √ √
20 Findi Firdani √ √ √ √ √
21 Geryl Maulana F. A. √ √ √ √ √
22 Hanan Dwi Irtaka √ √ √ √ √
23 Johan √ √ √ √ √
24 Kevi Suprihatin √ √ √ √ √
25 Muhammad Abdul J. √ √ √ √ √
26 Nur Hidayah A. √ √ √ √ √
117
27 Resa Dwi Septiani √ √ √ √ √
28 Reza Widyawati √ √ √ √ √
29 Rieby Queennana A.
R. √
√ √ √
√
30 Rifda Fairuzy √ √ √ √ √
31 Ropek Andriyanto √ √ √ √ √
32 Santi Kurniawati √ √ √ √ √
33 Sri Lestari √ √ √ √
34 Vaisal Hidayat √ √ √ √
Keterangan:
Kriteria I : Siswa mampu memerankan naskah Role Playing
dengan baik
Kriteria II : Siswa mampu bekerja sama dengan siswa lain dalam
berdiskusi
Kriteria III : Siswa memperhatikan dan tidak membuat gaduh
Kriteria IV : Siswa mampu melakukan osbervasi terhadap tokoh
Kriteria V : Siswa mampu aktif saat pelajaran
B : Baik
K : Kurang
Dari hasil Observasi yang telah dilakukan, dapat ditemukan beberapa hal sebagai
berikut:
6) Hanya 7 siswa yang mampu memerankan naskah dengan baik. Karena
selama pembelajaran berlangsung kemampuan siswa dalam
memerankan naskah masih dalam kategori kurang. Hal ini dapat
dilihat dari kurangnya penjiwaan siswa karena masih terdapat yang
belum paham mengenai metode Role Playing, siswa juga masih
banyak yang demam panggung, dan dalam bermain peran kebanyakan
siswa masih membaca secara monoton dan tidak berakting, serta
masih ada siswa yang tidak bermain peran sama sekali.
7) Sebanyak 11 siswa yang mampu bekerja sama saat berdiskusi.
Karena kebanyakan siswa masih menganggap metode Role Playing ini
sebagai mainan saja.
118
8) Sebanyak 20 siswa yang memperhatikan dan tidak membuat gaduh.
9) Sebanyak 26 siswa mampu menjawab pertanyaan.
10) Sebanyak 10 siswa yang tercatat aktif baik dalam pembelajaran.
119
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I
NO Kriteria Kategori
K B
1 Penguasaan metode Role Playing √
2 Penguasaan naskah Role Playing √
3 Pembagian kelompok √
4 Pengalokasian waktu √
5 Mengkondisikan kelas √
Keterangan:
B : Baik
K : Kurang
Dari hasil Observasi yang telah dilakukan, dapat diketahui dalam penguasaan
metode Role Playing, guru masih belum menguasai. Hal ini dapat dilihat dengan
kurangnya pemahaman guru pada langkah-langkah metode Role Playing dan
penguasaan skenario.Selain itu, strategi yang dilakukan pada pembagian
kelompok cukup baik, yaitu dengan cara berhitung. Dalam pengalokasian waktu,
guru masih kurang tepat waktu. Sehingga tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Saat mengkondisikan kelas, strategi yang dilakukan sudah baik. Ketika terdapat
siswa yang membuat kegaduhan, secara global guru menegurnya.
120
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II
NO NAMA
KRITERIA
I II III IV V
B K B K B K B K B K
1 Adham √
√
√
√
√
2 Adimas Ilham N. A.
√
√
√
√
√
3 Agy Afriansyah √
√
√
√
√
4 Ahmad Aqul Anam
√ √
√
√
√
5 Amara Putri T. A. √
√
√
√
√
6 Anggie Tiva A. √
√ √
√
√
7 Annur Purnomo S. √
√
√
√
√
8 Azkia Early N. N. √
√ √
√
√
9 Beny Wijaya
√ √
√
√
√
10 Bunga Gayati D. L. √
√
√
√
√
11 Devi Ariyanti √
√
√
√
√
12 Dhany Anggit S. √
√ √
√
√
13 Dhany Firdaus S.
√ √
√
√
√
14 Dimas Adi N. √
√ √
√
√
15 Dimas Ashari √
√
√
√
√
16 Dimas Wahyu S. √
√
√
√
√
17 Fanny Ardyansah
√
√
√ √
√
18 Femas Putra Aryana √
√
√
√
√
19 Feri Ardiyanto √
√ √
√
√
20 Findi Firdani √
√
√
√
√
21 Geryl Maulana F. A. √
√ √
√
√
22 Hanan Dwi Irtaka √
√
√ √
√
23 Johan
√ √
√
√
√
24 Kevi Suprihatin √
√ √
√
√
25 Muhammad Abdul J. √
√
√
√
√
26 Nur Hidayah A. √
√ √
√
√
121
27 Resa Dwi Septiani
√ √
√
√
√
28 Reza Widyawati √
√ √
√
√
29 Rieby Queennana A
R. √
√ √
√
√
30 Rifda Fairuzy √
√
√
√
√
31 Ropek Andriyanto
√
√ √
√
√
32 Santi Kurniawati √
√
√
√
√
33 Sri Lestari √
√ √
√
√
34 Vaisal Hidayat √
√
√
√
√
Keterangan:
Kriteria I : Siswa mampu memerankan naskah Role Playing
dengan baik
Kriteria II : Siswa mampu bekerja sama dengan siswa lain dalam
berdiskusi
Kriteria III : Siswa memperhatikan dan tidak membuat gaduh
Kriteria IV : Siswa mampu melakukan osbervasi terhadap tokoh
Kriteria V : Siswa mampu aktif saat pelajaran
B : Baik
K : Kurang
Dari hasil Observasi yang telah dilakukan, dapat ditemukan beberapa hal sebagai
berikut:
6) Sebanyak 25 siswa dapat memerankan naskah dengan baik. Hal ini
dapat diketahui bahwa siswa tdak lagi demam panggung, dan
setelah diberi penjelasan mengenai gambaran dari metote Role
Playing, mereka menjadi mampu memerankan naskah tersebut.
7) Sebanyak 20 siswa dapat bekerjasama dalam berdiskusi. Bahkan
mereka juga berinisiatif untuk mempersiapkan peralatan yang
diperlukan dalam bermain peran.
8) Siswa dirasa mampu dalam memperhatikan pelajaran dan tidak
membuat gaduh suasana. Terdapat 5 siswa yang masih membuat
kegadiah pada saat pembelajaran berlangsung.
122
9) Sebanyak 31 siswa mampu melakukan observasi terhadap tokoh
yang diperankan.
10) Sebanyak 29 siswa mampu aktif baik dalam bertanya dan berdiskusi
untuk mengerjakan tugas dari guru.
123
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II
NO Kriteria Kategori
K B
1 Penguasaan metode Role Playing √
2 Penguasaan skenario √
3 Pembagian kelompok √
4 Pengalokasian waktu √
5 Mengkondisikan kelas √
Keterangan:
B : Baik
K : Kurang
Dari hasil Observasi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa guru telah dapat
menguasai metode Role Playing. Hal ini dapat dilihat dengan penjelasan guru
mengenai tahapan metode Role Playing kepada siswa.Strategi yang dilakukan saat
pembagian kelompok, dalam kateori baik. Pada awalnya siswa sempat gaduh
karena terdapat siswa yang tidak setuju dengan pembagian kelompok tersebut,
namun hal tersebut dapat diatasi denan baik oleh guru. Guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk bermusyawarah dalam memecahkan masalah yang
ada. Yaitu dengan cara berhitung, dengan arah yang ditentukan oleh siswa.
Pada saat pengalokasian waktu, guru telah mampu membaginya dengan sangat
baik, bahkan masih terdapat sisa waktu yang dapat digunakan untuk memberikan
hadiah pada kelompok yang dapat bermain peran dengan nilai paling tinggi.
124
Dalam mengkondisikan kelas, strategi yang dilakukan semakin meningkat, seperti
dalam memberi peringatan pada beberapa siswa yang tidak memperhatikan,
memberikan ice breaking agar siswa lebih semangat. Serta guru juga memberikan
apresiasi kepada siswa seperti memberikan kata- kata “bagus sekali, luar biasa”
dan sebagainya
125
DOKUMENTASI SIKLUS I
Gambar 1. Siswa melakukan diskusi
Gambar 2. Siswa bermain peran
Gambar 3. Siswa mengerjakan tesformatif
126
DOKUMENTASI SIKLUS II
Gambar 4. Siswa melakukan diskusi
Gambar 5. Siswa bermain peran
Gambar 6. Siswa mengerjakan tes formatif
127
BIOGRAFI PENULIS
Nama : Nurul Fatimah
Tempat/tanggal
lahir
: Boyolali, 15 Juli 1996
Alamat : Karang Joho, Rt 19 Rw 07 Mojo Andong Boyolali
Riwayat
Pendidikan
: - Ra Perwanida 3 Mojo Andong Boyolali lulus tahun 2003
- Min Andong Boyolali lulus tahun 2009
- MTsN Andong Boyolali lulus tahun 2011
- MA Al-Azhar Andong Boyolali lulus tahun 2014