PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE...

154
PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI SKRIPSI Oleh ANDRE ISMAN NIM : TB. 120701 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI 2018

Transcript of PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE...

Page 1: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU

DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

SKRIPSI

Oleh

ANDRE ISMAN

NIM : TB. 120701

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI

2018

Page 2: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU

DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

O5vleh

ANDRE ISMAN

NIM : TB. 120701

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI

2018

Page 3: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah
Page 4: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah
Page 5: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah
Page 6: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah
Page 7: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk

Bapak Ismael (Bapak)

Ibu Maimunah (Ibu)

Yang telah menjadi figur penginspirasi bagi penulis

Yang senantiasa mengasuh, membimbing, memberikan motivasi

Serta do’a yang tulus kepada ku hingga bangku perguruan tinggi.

Tiada kata yang indah,

Tiada doa yang bermakna untuk dipanjatkan

Kecuali permohonan kepada Allah agar berkenan memberikan

Keridhoan dan kebahagiaan kepada keduanya baik didunia maupun diakhirat

Terimakasih

Kepada

Kakakku (Sisca Kurnia Utami)

Adik - adikku (Lisa SeviaGeby, Raudatul Islami)

Yang selalu memberikan semangat, motivasi dan dukungan kepada penulis

Kepada

Segenap keluarga besar yang selalu mendukung dan mendo’akan

Serta

Teman-teman seperjuangan Pendidikan Bologi untuk kelas B beserta angakatan

2012 kota Jambi.

Page 8: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

MOTTO

كَ الأكَْرَام ... ْْ إقِْرَأْ وَ رُبُّ

...ُُ ا لذّْ ي عَلَّم باِ لْقلَمَ ْ عَلمََ الِا نْسَا نَ مَا لمَْ يعَْلمَ

Bacalah, dan Tuhanmu yang maha pemurah Yang mengajar (manusia) dengan

perantara qalam Dia mangajar manusia sesatu yang tidak diketahui (QS. Al – ‘Alaq :

3-5).

Anonim Al-Quran dan Terjemah. Departemen Agama (1998 : 124).

Page 9: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim yang

kita tidak mengatahui kecuali apa yangdiajarkannya, atas melimpahkan Rahmat dan

Ridhonyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dapat

dirampungkan shalawat dan salam atas Nabi SAW, pembawa risalah pencerahan bagi

manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik

guna mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi. penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini

tidak banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun

materil, untuk itu melalui kolom ini penulis menyampaikan terima kasih dan

penghargaan kepada :

1. Bapak Rektor Dr. H. Hadri Hasan,MA beserta jajarannya di UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan beserta jajarannya di Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN SulthanThaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Drs. Mursyid,M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Ibu Devie

Novallyan,M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu

dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Azhari, M.Pd selaku kepala Sekolah beserta jajarannya di Menengah

atas N 6 Kota Jambi yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam

memperoleh data di lapangan.

5. Sahabat – Sahabat mahasiswa seperjuangan yang telah menjadi fhatner diskusi

dalam penyusun skripsi ini.

6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga

menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Siswa atau siswi Sekolah Menengah atas N 6 Kota Jambi terkhusus kelas X B

yang sudah menjadi sampel penelitian.

Akhirnya semoga allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal

semua pihak yang telah membantu. semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan

ilmu.

Jambi, Oktober 2018

Andre Isman

TB.120701

Page 10: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

ABSTRAK

Nama : Andre isman

Jurusan : Pendidikan Biologi

Judul : Penerapan Metode Problem Solving Disertai Hand Out Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu Di Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 6 Kota Jambi

Penelitian ini membahas tentang Penerapan Metode Problem Solving Disertai

Hand Out Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu Di Sekolah Menengah Atas (Sma) Negeri 6 Kota

Jambi.

Penelitian ini bertujuan Ingin mengetahui bagaimana penerapan Metode

Problem Solving Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

(IPA) Terpadu Di (SMA) Negeri 6 Kota Jambi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa

kelas X B di (SMA) Negeri 6 Kota Jambi dengan jumlah 28 orang siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan

desain pelaksanaan dua siklus. Dimana setiap pelaksanaan siklus meliputi perencanaan,

tindakan observasi, dan refleksi. Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan

data berupa angket, Peningkatan minat belajar siswa dapat dibuktikan dengan

meningkatnya skor angket motivasi belajar siswa yaitu: sebelum tindakan rata-rata

motivasi belajar siswa adalah yang termotivasi 53,42 % atau kategori rendah, kemudian

pada siklus I rata-rata motivasi belajar siswa menjadi 72,21 % atau kategori sedang, dan

pada siklus II rata-rata motivasi belajar siswa meningkat menjadi 85,89%. atau kategori

tinggi. Dengan demikian, Penelitian ini menemukan bahwa penerapan Metode Problem

Solving Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa secara signifikan dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di

Sekolah Menengah Atas (Sma) Negeri 6 Kota Jambi. Berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan penerapan Metode Problem Solving

Disertai Hand Out Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa pada materi ekosistem.

Kata Kunci: penerapan metode problem solving ,motivasi belajar siswa , PTK

Page 11: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

ABSTRACT

Name :Andre.isman

Major :Biology.Education

Title : Application of Problem Solving Method To Improve Student

Motivation And Learning Science Subject (IPA) Integrated In High

School (SMA) Negeri 6 Jambi City

This study discusses the Application of Problem Solving Methods To Improve

Student Motivation And Learning Science Subject (IPA) Integrated In High School

(SMA) Negeri 6 jambi city. This study aims to find out how to apply Problem Solving

Method With Hand Out To Improve Student Motivation And Learning Science Subject

(IPA) Integrated In High School (SMA) Negeri 6 Jambi city. The subject of this

research is the students of class X B in High School (SMA) Negeri 6 Kota Jambi with

the number of 28 students. This research is a classroom action research (PTK) by using

two cycle design implementation.Where every cycle implementation includes planning,

observation, and reflection. This study uses data collection instrument in the form of

questionnaire. The increase of student learning interest can be proved by increasing the

questionnaire score of students 'learning motivation: before the average action of

students' motivation motivation is motivated 53,42% or low category, then in cycle I

mean students' learning motivation to be 72,21% or medium category, and on the

second cycle average student learning motivation increased to 85,89%. or high category.

Thus, this study found that the application of Problem Solving Methods With Hand Out

To Improve Student Motivation And Learning can significantly improve students'

motivation in class X B in Integrated Science Teaching In High School (Sma) Negeri 6

Kota Jambi.Based on the of research can be concluded that the learning of science with

the application of Problem Solving Methods Hand Out To Increase Motivation And

Learning Students can improve students' learning motivation on ecosystem material.

Keywords: application of problem solving method, student learning

motivation, PTK

Page 12: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

NOTA DINAS. .............................................................................................. ......... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................................... iv

PERSEMBAHAN ................................................................................................... v

MOTTO ................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii

ABSTRAK .............................................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8

Page 13: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

BAB II TINJAUN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik ............................................................................................. 9

B. Studi Relavan ............................................................................................... 22

C. Kerangka Berfikir ........................................................................................ 24

D. Hipotesis Tindakan ...................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................................... 27

B. Rancangan Tindakan ................................................................................... 27

C. Desain Dan Prosedur Tindakan ................................................................... 27

D. Kriteria Keberhasilan Tindakan................................................................... 31

E. Sumber Data ................................................................................................ 31

F. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... 32

G. Keabsahan Data ........................................................................................... 36

H. Teknik Analisis Data ................................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian ....................................................................................... 38

B. Pembahasan ................................................................................................. 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................. 64

B. Saran – Saran ............................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap – Tahap Metode Pembelajaran Problem Solving. ............. 14

Tabel 2.2 Pembeda Dengan Penelitian Terdahulu............... ......................... 22

Tabel 3.1 Kisi – Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ......... ......................... 32

Tabel 3.1 Nilai Interval ..................................... .................. ......................... 36

Tabel 4.1 Kegiatan Aktivitas Siswa Pada Saat Prasiklus .... ......................... 38

Tabel 4.2 Hasil Tes Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Saat Prasiklus .... 39

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus .................. I45

Tabel 4.4 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus ........................ I47

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ............... 55

Tabel 4.6 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II .................... 56

Tabel 4.7 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Setiap Siklus .............. 62

Page 15: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahap – Tahap Pembelajaran Metode Problem Solving .............. 24

Gambar 2.2 Alur Kegiatan PTK ....................... .................. ......... .................. 27

Gambar 4.1 Grafik Prasiklus ............................ .................. ......... .................. 41

Gambar 4.2 Grafik Siklus I............................... .................. ......... .................. 49

Gambar 4.3 Grafik Siklus II ............................. .................. ......... .................. 58

Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Pada Setiap Siklus............. 62

Page 16: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ........................................................................................... 66

Lampiran 2 Rpp Prasiklus ................................................................................ 76

Lampiran 3 Rpp SiklusI .................................................................................... 77

Lampiran 4 Rpp Siklus II ................................................................................. 91

Lampiran 5 Lembar Validasi ............................................................................ 93

Lampiran 6 Handout Prasiklus ......................................................................... 94

Lampiran 7 Handout Siklus I............................................................................ 95

Lampiran 8 Handout Siklus II .......................................................................... 96

Lampiran 9 Angket Prasiklus ........................................................................... 99

Lampiran 10 Angket Siklus I............................................................................ 102

Lampiran 11 Angket Siklus II .......................................................................... 105

Lampiran 12 Catatan Lapangan Pertemuan Prasiklus ...................................... 109

Lampiran 13 Catatan Lapangan Pertemuan Siklus I ........................................ 113

Lampiran 14 Catatan Lapangan Pertemuan Siklus II ....................................... 117

Lamipran Dokumentasi

Page 17: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum merupakan perangkat pembelajaran yang dianjurkan pada lembaga

pendidikan yang berisikan uraian bidang studi yang terdiri atas beberapa macam

pembelajaran yang disajikan secara terkait. Pembelajaran harus berpedoman pada

kurikulum yang sekarang dikembambangkan dan dilaksanakan. Pelaksanaan

kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk

menguasai kompentensi yang berguna bagi dirinya. Struktur kurikulum merupakan

pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran Tim Depdiknas (2004 :71).

Kurikulum pendidikan dalam mata pelajaran biologi SMA adalah memupuk

sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerja sama dengan

orang lain. Dimana dari tujuan tadi diharapkan hasil belajar peserta didik terutama

dalam mata pelajaran biologi dapat meningkat. Berdasarkan pendapat diatas, maka

inti sari dari pembelajaran IPA adalah keterampilan proses. Ciri utama yang

membedakan pelajaran IPA dengan kebanyakan mata pelajaran yang lain adalah

sifatnya yang menuntut siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiataan ilmiah dan

dengan demikian pengembangkan sikap ilmiah sendiri oleh peserta didik secara aktif

berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya” Lapono (2006:25).

Tinggi rendahnya kualitas belajar peserta didik tergantung pada komponen-

komponen antara lain peserta didik, kurikulum, guru, metode, sarana prasarana dan

lingkungan. Proses belajar mengajar dapat berjalan efektif bila seluruh komponen

yang berpengaruh saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan. Misalnya

ketertarikan peserta didik, motivasi peserta didik, metode guru bervariasi, serta teknik

Page 18: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

guru dalam mengajar di kelas akan mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta

didik. Dalam proses pembelajaran biologi hendaknya guru melibatkan peserta didik

untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Pengajaran yang baik meliputi mengajarkan

peserta didik bagaimana belajar, mengingat, berfikir, dan memotivasi diri mereka

sendiri. Motivasi belajar dalam proses belajar mengajar merupakan hal yang sangat

penting yang berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar. Motivasi belajar

menunjukan kemampuan peserta didik dalam belajar.

Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik ditunjukan dengan indikator-

indikator sebagai berikut: adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita- cita masa depan, adanya

penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, serta

adanya lingkungan belajar yang kondusif. Selama proses belajar motivasi peserta

didik tercermin melalui ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses,

meskipun dihadang banyak kesulitan. Motivasi juga ditunjukkan melalui intensitas

unjuk kerja dalam melakukan suatu tugas. Sanjaya (50-52).

Berdasarkan hasil wawancara pada observasi awal dengan guru biologi kelas

X B, materi ekosistem sistem merupakan materi yang dianggap sulit karena dalam

materi ini terdapat banyak kata ilmiah serta materi ini merupakan materi yang

didalamnya terkait materi sebelumnya dan materi sesudahnya. Sehingga peserta didik

kurang begitu semangat dalam materi ini. Salah satu faktor yang mendukung

meningkat atau tidaknya hasil belajar adalah dengan melihat motivasi belajar peserta

didik tersebut.

Keller (1983) , mendefinisikan motivasi sebagai intensitas dan arah suatu

perilaku serta berkaitan dengan pilihan yang dibuat seseorang untuk mengerjakan

atau menghindari suatu tugas serta menunjukkan tingkat usaha yang dilakukannya.

Mengingat usaha merupakan indikator langsung dari motivasi belajar, maka secara

operasional motivasi belajar ditentukan oleh indikator-indikator sebagai berikut:

a. Tingkat perhatian peserta didik terhadap pembelajaran

b. Tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik

Page 19: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

c. Tingkat keyakinan peserta didik terhadap kemampuannya dalam

mengerjakan tugas-tugas pembelajaran.

d. Tingkat kepuasan peserta didik terhadap proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

e. Tingkat keyakinan peserta didik terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-

tugas pembelajaran.

f. Tingkat kepuasan peserta didik terhadap proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tahun ajaran 2017 pada

tanggal 28 maret 2017 tepatnya jam 10:30 WIB di Sekolah Menengah Atas SMA N 6

Kota Jambi, diketahui bahwa pembelajaran masih didemontrasi oleh guru (berpusat

pada guru saja), dan kurangnya motivasi peserta didik, hal ini dapat ditunjukkan dengan

kurangnya persiapan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, kondisi

peserta didik yang tidak memperhatikan ketika guru sedang menerangkan pelajaran,

serta terdapat beberapa peserta didik yang merasa malu untuk bertanya dan hanya

sebagian peserta didik saja yang aktif ketika kegiatan diskusi berlangsung. Untuk

mengatasi hal tersebut peneliti/guru melatih peserta didik dengan menyusun pertanyaan

melalui Metode pembelajaran Problem solving disertai handout yang merupakan suatu

bentuk metode pembelajaran yang menekankan pada kegiatan untuk memudahkan

pemahaman peserta didik sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam

menyelesaikan masalah.

Dan hasil wawancara dengan salah seorang guru IPA yang didapatkan bahwa

masih banyak siswa kelas X B dengan jumlah siswa 28 orang siswa yang belum

termotivasi dalam pembelajaran limu Pengetahuan Alam (IPA). Terutama pembelajaran

biologi siswa masih dibawah KKM. Karena proses pembelajaran yang kurang

mengaktifkan, dan dapat menjadikan siswa kurang memiliki keinginan , kemauan atau

motivasi dalam diri sendiri untuk belajar, dan berdampak pula pada rendahnya hasil

belajar siswa.

Page 20: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Keberhasilan proses belajar mengajar biologi di Sekolah Menengah Atas SMA

N 6 Kota Jambi, dapat dilihat dari hasil perolehan nilai peserta didik pada mata

pelajaran biologi yang sesuai dengan standar sekolah, apabila nilai yang diperoleh

peserta didik sesuai atau kurang dari kriteria ketuntasan minimal maka dikatakan proses

belajar mengajar kurang berhasil.

Dari materi Biologi sebelumnya, hasil belajar peserta didik belum memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan dari pihak sekolah, yaitu

Kriteria ketuntasan minimal individu sebesar 70 dan kriteria ketuntasan klasikal adalah

85%. Hal ini sesuai dengan data pada observasi awal bahwa dari nilai Biologi materi

pokok sebelumnya terdapat 23 peserta didik dari seluruh peserta didik berjumlah

28orang siswa yang memiliki nilai di bawah KKM, ini berarti hanya 60% ketuntasan

klasikal yang telah dicapai dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 32-50. Hasil

belajar ini masih belum memenuhi standar yang telah ditentukan sekolah.

Dalam proses pembelajaran IPA, maka dari itu proses pembelajaran harus

memberikan indikasi bahwa guru hendaknya beralih pandangan dari mengajar sebagai

transfer pengetahuan menuju perannya sebagai mediator dan fasilitator, sehingga

mampu membantu siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dengan salah

satu metode dalam pembelajaran, yaitu penerapan metode Problem Solving.

Metode sebagai salah satu komponen pengajaran menepati peranan yang kalah

pentingnya dari komponen lain dalam kegiatan belajar mengajar. “Tidak ada satupun

kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran” Djamarah

(2010:73).

Permasalahan yang ada di kelas X B Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota

Jambi. Yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa, peneliti bersama guru

memandang perlu adanya perbaikan untuk membangkitkan semangat siswa terutama

motivasi dalam belajar, peneliti bersama guru mencoba menerapkan metode

pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi dalam

pembelajaran (IPA) terutama biologi . salah satu metode pembelajaran yang dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa adalah Metode Problem Solving yaitu metode

pembelajaran ini menerapkan agar siswa terlatih dalam menghadapi masalah kelompok,

Page 21: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

baik itu masalah pribadi atau perorangan atau masalah kelompok untuk dipecahkan

sendiri atau secara bersama. Yakni dengan adanya masalah yang merupakan proses dari

menerima tantangan dan usaha – usaha untuk menyelesaikaan sampai menemukan titik

penyelesaian. Melalui metode Problem Solving disertai Handuot diharapkan dapat lebih

mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan dan nantinya dapat

mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang selanjutnya dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan

metode pembelajaran Problem Solving dengan pemberian bahan ajar berupa Handout.

Sebagaimana yang ditemukan oleh tim Depdiknas (2004 :23) Handout merupakan

bahan ajar yang disiapkan oleh guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada penulis terdorong untuk

melakukan penelitian dengan judul yaitu “Penerapan Metode Problem Solving Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran (IPA) Terpadu Di

Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi”.

Page 22: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi

masalah adalah sebagai berikut :

1. Keaktifan siswa yang masih kurang pengajaran yang masih berpusat pada

guru sehingga siswa cenderung pasif.

2. Penggunaan metode pembelajaran yang belum maksimal karena jam pelajaran

dengan tujuan yang ingin dicapai.

3. Kurangnya pengetahuan guru dalam pelaksanaan metode pembelajaran

sehingga siswa beranggapan bahwa IPA merupakan materi yang sulit dan

banyak hafalan yang susah dipahami.

C. Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah yang dapat diambil dari latar belakang di atas, maka

masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagi berikut. Penelitian ini hanya

membahas tentang upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

(IPA) terutama mata pelajaran biologi dengan menggunakan metode pembelajaran

Problem Solving disertai Handout. Pada materi ekosistem di kelas X B Sekolah

Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka yang menjadi rumusan masalah yang

telah diuraikan sebelumnya, dan mengacu pada judul yang ada penulis menuliskan

merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

Apakah metode Problem Solving disertai Handout dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa di SMA N 6 Kota Jambi?

Page 23: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana penerapan metode Problem Solving disertai Handout

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA N 6 Kota Jambi.

F. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian yang ingin diraih melalui penelitian ada tiga aspek yakni :

1. Guru :

a. Membantu guru untuk mengoptimalkan metode pembelajaran untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas

pembelajaran IPA.

2. Siswa :

a. Meningkatkan keinginan dalam diri siswa terhadap pembelajaran IPA

b. Meningkatkan aktivas belajar agar lebih kreatif, inovatif, dan aktif dalam

belajar sehingga siswa memiliki pemahaman secara keseluruhan terhadap

materi yang dipelajarinya

c. Memberikan wawasan, pengembangan berfikir dan pengalaman mengenai

pembelajaran kepada penulis yang lebih luas.

3. Sekolah :

a. Agar selalu memperhatikan pentingnya pendidikan dengan meningkatkan

motivasi belajar siswa agar dapat menunjang keberhasilan belajar siswa

disekolah.

Page 24: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

b. Sebagai masukan bagi guru khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) N

6 Kota Jambi. Tentang pentingnya mengenai permasalahan motivasi siswa

dalam pembelajaran dalam lembaga pendidikan.

4. peneliti :

a. Untuk menambah wawasan pengetahuan dan keilmuan penulis dalam bidang

biologi.

b. Sebagai salah satu persyaratan bagi penulis untuk memperoleh gelar sarjana

srata 1 (S1) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.

Page 25: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KajianTeoritik

1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu kumpulan pengetahuan

yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas

pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai

oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi juga munculnya “metode ilmiah”

(scientific methods) yang terwujud melalui suatu rangkaian ”kerja ilmiah”

(working scientifically), nilai dan “sikap ilmiah” (scientific attitudes). Sejalan

dengan pengertian tersebut, IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling

berkaitan dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil

eksperimen dan observasi, dan selanjutnya akan bermanfaat untuk eksperimentasi

dan observasi lebih lanjut, Merujuk pada pengertian IPA di atas, maka hakikat

IPA meliputi empat unsur, yaitu: (1) produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan

hukum; (2) proses: yaitu prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah;

metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan

eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui

eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; (3) aplikasi:

merupakan penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan

sehari-hari; (4) sikap: yang terwujud melalui rasa ingin tahu tentang obyek,

fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan

masalah baru namun dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar. Haryono

(2013:42).

Page 26: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk peserta didik yaitu sebagai berikut:

a. Mengamati apa yang terjadi.

b. Mencoba memahami apa yang terjadi.

c. Menggunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi.

d. Dan kemudian menguji ramalan-ramalan dibawak kondisi-kondisi untuk

melihat apakah ramalan tersebut benar kenyataannya.

2. Prinsip-prinsip Penerapan Kurikulum IPA: Pembelajaran, dan Penilaian

Penerapan Kurikulum IPA selalu melibatkan proses pembelajaran dan

penilaian (asesmen) sebagai berikut.

a. Kurikulum IPA

Kurikulum IPA hendaknya:

a) Menekankan pada pembelajaran IPA yang seimbang antara konsep, proses

dan aplikasinya.

b) Mengembangkan kemampuan kerja ilmiah yang mencakup proses dan

sikap ilmiah.

c) Memungkinkan siswa mengkonstruksi dan mengembangkan konsep IPA

(dan saling keterkaitannya) serta nilai, sikap dan kerja ilmiah siswa.

d) Memberikan siswa kesempatan untuk mendemostrasikan kemampuan

dalam mencari, memilih, memilah, dan mengolah informasi serta

memaknainya selama proses pembelajaran, sehingga dapat dinilai potensi

dan hasil belajarnya secara adil, Ahmadi Dkk (110-111).

b. Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA hendaknya:

a) Dapat menumbuhkan kepercayaan diri siswa bahwa mereka ”mampu”

dalam IPA dan bahwa IPA bukanlah pelajaran yang harus ditakuti.

Page 27: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

b) Pembelajarkan IPA tidak hanya membelajarkan konsep-konsepnya saja,

namun juga disertai dengan pengembangan sikap dan keterampilan

ilmiah (domain pengetahuan dan proses kognitif).

c) Pembelajaran IPA memberikan pengalaman belajar yang

mengembangkan kemampuan bernalar, merencanakan dan melakukan

penyelidikan ilmiah, menggunakan pengetahuan yang sudah dipelajari

untuk memahami gejala alam yang terjadi di sekitarnya.

d) Menilai keterampilan proses IPA bagi siswa, guru, dan calon guru

sebagai misi utama PBM IPA di sekolah untuk mengembangkan

kemampuan observasi, merencanakan penyelidikan, menafsirkan

(interpretasi) data dan informasi (narasi, gambar, bagan, tabel) serta

menarik kesimpulan, Ahmadi Dkk (20-21).

3. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah komponen yang juga mempunyai fungsi

yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan

oleh komponen ini. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa

dapat diimplementasikan melalui metode yang tepat, maka komponen-

komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan.

Oleh karena itu setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi

metode dalam pelaksanaan proses pembelajaran (Sanjaya, 2006:146).

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan

rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah

disusun tercapai secara optimal. Metode pembelajaran memegang peranan yang

sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar (Sanjaya, 2006:147).

Page 28: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

4. Metode Problem Solving

Metode pemecahan masalah (Problem Solving adalah penggunaan

metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi

berbagai masalah kelompok baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun

masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-

sama.Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan

usaha-usaha untuk menyelesaikan sampai menemukan penyelesaian.

Menurut Djamara (2006:103) bahwa Metode Problem Solving (metode

pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga

merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam Problem Solving dapat

menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada

menarik kesimpulan. “Menyatakan bahwa metode yang mengajarkan

penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesainya suatu

masalah secara menalar”.

Pembelajaran sehari –hari metode pemecahan masalah banyak

digunakan guru bersama dengan pengguna metode lainnya. Dengan metode ini

guru tidak memberikan informasi dulu tetapi informasi diperoleh siswa setelah

memecahkan masalahnya. Pembelajaran pemecahan masalah berangkat dari

dari masalah yang harus dipecahkan melalui pratikum atau pengamatan Gullo

(2002:11).

Dipandang sebagai “masalah “ merupakan hal yang sangat relatif. Suatu

soal yang dianggap sebagai masalah bagi seseorang, bagi orang lain mungkin

hanya merupakan hal yang rutin belaka. Dengan demikian, guru perlu hati-hati

dalam menentukan soal yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Bagi

sebagain besar guru untuk memperoleh atau menyusun soal yang benar-benar

bekan merupakan masalah rutin bagi siswamungkin termasuk pekerjaan yang

sulit. akan tetapi hal ini akan dapat diatasi antara lain melalui pengalaman

dalam menyajikan soal yang bervariasi baik bentuk, tema masalah, tingkat

Page 29: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

kesulitan, serta tuntutan kemampuan intelektual yang ingi dicapai atau

dikembangkangkan pada siswa, Pembelajaran Problem Solving merupakan

bagian dari pembelajaran berbasis masalah (PBL), pembelajaran berdasarkan

masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran diman siswa mengerjakan

permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan

mereka sendiri Arends (2008:405).

Pada pembelajaran berbasis masalah siswa dituntut untuk melakukan

pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi

sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan

yang ada. Solusi dari permasalahan tersebut tidak mutlak mempunyai satu

jawaban yang benar artinya siswa dituntut pula untuk belajar secara kritis.

Siswa diharapkan menjadi individu yang berwawasan luas serta mampu melihat

hubungan pembelajaran dengan aspek-aspek yang ada lingkungannya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan metode pembelajaran probelem

solving adalah suatu penyajian materi pembelajaran materi pembelajaran yang

menghadapkan siswa pada persoalan yang harus di pecahkan atau diselesaikan

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran ini siswa diharuskan

melakukan penyelidikan otentik untuk mencari penyelesaian terhadap masalah

yang diberikan. Mereka menganalisis mengidenfikasikan masalah.

Mengengbangkan hipotesis informasi dan membuat kesimpulan.

Penyelesaian masalah menurut Dewey (2002 : 48) dalam bukunya Gulo

(2002 : 155) dapat dilakukan melalui lima tahap yaitu :

Tabel 2.1 Langkah metode problem solving

No Tahap-Tahap Kemampuan Yang Diperlukan

1 Menelaah masalah Mengetahui dan merumuskan masalah

dengan secara jelas

Page 30: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

2 Merumuskan hipotesis Menggunakan pengetahuan untuk

memperinci menganalisa masalah dari

berbagai sudut

3 Mengumpulkan dan

mengelompokkan data

sebagai bahan

pembuktian hipotesis

Kecakapan mencari dan menyusun data

dalam bentuk diagram, gambar adan

tabel

4 pembuktian hipotesis Kecakapan menelaah dan membahas

data, kecakapan menghubung-ubungkan

dan menghitung ktrampilan mengambil

keputusan dan kesimpulan

5 Menentukan.pilihan

penyelesaian

Kecakapan membuat alternatif

penyelesaian kecakapan dengan

memperhitungkan akibat yang terjadi

pada setiap pilihan

Menurut Jhonson (2002:115) Penyelesaian masalah dapat dilakukan

melalui kelompok dengan prosedur penyelesaiannya dilakukan sebagai berikut:

langkah-langkah yang harus diperhatiakan oleh guru dalam

memberikan pembelajaran metode Problem Solving.

1. Merumuskan masalah

Dalam merumuskan masalah kemampuan yang diperlukan adalah

kemapuan mengetahui dan merumuskan suatu masalah.

2. Menelaah masalah

Dalam menelaah masalah kemampuan yang diperlukan adalah

menganalisis dan merinci masalah yang teliti dari berbagai sudut .

Page 31: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

3. Menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan hipotesis

Menghimpun dan mengelompokkan data adalah memperagakan data

dalam bentuk bagan, gambar, dan lain-lain sebagai bahan pembuktian

hiotesis.

4. Pembuktian hipotesi Dalam pembuktian hipotesis kemampuan yang

diperlukan adalah kecakapan menelaah dan membahas data yang telah

terkumpul.

5. Menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan Dalam menetukan

pilihan pemecahan masalah dan keputusan kemampuan yang diperlukan

adalah kecakapan membuat alternatif pemecahan dan ketrampilan

pemecahan dan ketrampilan mengambil keputusan.

Pembelajaran Problem Solving ini memiliki keunggulan dan

kelemahan. Adapun keunggulan model pembelajaran Problem Solving

diantaranya yaitu melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan, berpikir

dan bertindak kreatif, memecahkan masalah yang dihadapi secara realitis,

mengedenfikasikan dan melakukan penyelidikan, menafsirkan dan

mengevaluasikan hasil pengamatan, merangsang perkembangan kemajuan

berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat,

serta dapatmembuat pendidikan sekolah lebih relavan dengan kehidupan

khususnya dunia kinerja.

5. Manfaat dari penggunaan metode Problem Solving

Menurut Dhajirin (1985 : 133) metode Problem Solving disertai Hand

Uot memberikan beberapa mamfaat antara lain :

1. pada proses belajar mengajar untuk mengembangkan pembelajaran yang

lebih menarik.

Page 32: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

2. Mengembangkan sikap ketrampilan siswa dalam memecahkan

permasalah, serta dalam mengambil keputusan secara objektif dan

mandiri.

3. Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang

menyatakan bahwa kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan

makin bertambah.

4. Melalui inkuiri atau Problem Solving disertai Hand Uot kemampuan

berpikir tadi diproses dalam situasi atau keadaan yang benar-benar

dihayati, diminati siswa serta dalam berbagai macam ragam alternatif.

5. Membina pengembangan sikap perasaan (rasa tahu lebih jauh) dan

caraberpikir objektif-mandiri, krisis-analisis baik secara individual

maupun kelompok.

6. Tujuan dari pembelajaran Problem Solving disertai Hand Uot

Adapun tujuan dari Problem Solving disertai Hand Uot adalah

sebagai berikut :

1. Siswa menjadi trampil menyeleksi informasi yang relavan kemudian

menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.

2. Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik

bagi siswa.

3. Potensi intelektual siswa meningkat.

4. Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses

melakukan penemuan.

7. Keunggulan dan kelemahan Problem Solving

Sanjaya (2006) menyatakan keunggulan dan kelemahan Pembelajaran

Berbasis Masalah (Problem Solving) adalah sebagai berikut:

1. Keunggulan

a. Pemecahan masalah (Problem Solving) merupakan teknik yang cukup

bagus untuk memahami isi pembelajaran.

Page 33: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

b. Pemecahan masalah (Problem Solving) dapat menantang kemampuan

siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru

bagi siswa.

c. Pemecahan masalah (Problem Solving) dapat meningkatkan aktivitas

pembelajaran siswa.

d. Pemecahan masalah (Problem Solving) dapat untuk memahami

masalah dalam kehidupan nyata.

e. Pemecahan masalah (Problem Solving) dapat membantu siswa

mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam

pembelajaran yang mereka lakukan.

f. Pemecahan masalah (Problem Solving) dianggap lebih menyenangkan

dan disukai siswa.

g. Pemecahan masalah (Problem Solving) mengembangkan kemampuan

berpikir kritis siswa.

2. Kelemahan

a. Persiapan guru lebih lama karena menyiapkan informasi apa yang dapat

disampaikan.

b. Waktu yang digunakan lebih banyak untuk membuat pemecahan

masalah dan penyelesaiannya sehingga materi yang disampaikan lebih

sedikit.

c. Siswa akan berkejar keras dalam menyelesaikan masalah.

8. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

motivasi berasal dari kata latin movere yang artinya dorongan atau daya

penggerak . Motivasi merupakan suatu pendorong yang mengubah energi

dalam diri seseorang dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan

tertentu. Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam individu untuk

Page 34: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

melakukan suatu tindakan dengan cara n tertentu sesuai dengan tujuan yang

direncanakan. Motivasi disini merupakan suatu alat kejiwaan untuk bertindak

sebagai daya gerak atau daya dorong untuk melakukan pekerja. Hasibuan

(2000 : 92).

Menurut Sofwan (1996 : 225) bahwa motivasi adalah objek tindakan

seseorang, atau hal yang menggerakkan seseorang untuk bertindak atas niat

atau sesuatu yang memberikan tenaga, mengarah mempertahankan gelagak

(prilaku) manusia dan merupakan usaha dari dalam diri (inner strivings).

Akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerja. Motivasi belajar

menurut Slameto (2003 : 160) merupakan daya penggerak psikis dari dalam

diri seseorang untuk dapat dilakukan kegiatan belajar dan menambah

ketrampilan dan pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat

belajar untuk mencapai suatu tujuan.

b. Fungsi motivasi dalam belajar

menurut Hamalik dalam Yamin 2006 : 158) meliputi sebagai berikut :

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tampa motivasi

maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.

b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan

pencapaian tujuan yang diinginkan.

c. Motivasi sebagai penggerak besar kecilnya motivasi

c. Jenis Motivasi Dalam Belajar

a) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kegiatan belajar yang tumbuh dari dorongan

dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan

belajarnya sendiri. Beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik di antaranya

adalah belajar memenuhi kewajiban, belajar demi memperoleh hadiah

Page 35: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

material yang disajikan, belajar demi mengingkatkan gengsi, belajar

memperoleh pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru dan

belajar demi tuntunan jabatan yang ingin di pegang.

b) Motivasi intrinsik

Motivasi instrinsik adalah merupakan kegiatan belajar dimulai dan

diteruskan berdasarkan penghayatan sesuatu kebutuhan dan dorongan yang

secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Keinginan ini diwujudkan

dalam upaya kesungguhan seseorang untuk mendapatkannya dengan usaha

kegiatan belajar.

Orang tua tentunya memiliki banyak pilihan dalam membangkitkan

motivasi belajar anak. Sardiman (2000 : 92-93) menyebutkan pilihan yang

dilakukan orang tua bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi belajar yang

dilakukan anak. Salah satu pilihan yang bisa dimamfaatkan orang tua adalah

hadiah.

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu

demikian, Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin akan akan menarik

bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan

tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik

mungkin tidak akan menarik bagi seseorang siswa yang tidak memiliki bakat

menggambar, Meskipun hadiah memiliki fungsi yang tepat untuk

membangkitkan motivasi anak, namun orang tua mestilah memperhatikan

waktu penggunanya, sehingga hadiah memiliki fungsi sebagai motivator

belajar ank dalam mengaji.

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan

secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh itu guru harus

memehami prinsip-prinsip pemberian hukuman. Cara lain yang dapat

dilakukan orang tua dalam membangkitkan motivasi belajar anak adalah

melalui hukuman yang diberikan kepada anak. Hukuman yang diberikan

Page 36: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

membuat si anak untuk belajar lebih giat lagi agar diwaktu yang akan datang

ia tidak memdapatkan hukuman lagi.

d. Indikator Motivasi

Motivasi yang bekerja dalam diri individu mempunyai kekuatan yang

berbeda – beda. Ada motif yang begitu kuat sehingga menguasai motif –motif

lainnya. Motif yang paling kuat adalah motif yang menjadi sebab uatama

tingakh laku individu pada saat tertentu. Motif yang lemah hampir tidak

mempunyai pengaruh pada tingkah laku individu. Motif yang kuat pada suatu

saat akan menjadi sangat lemah karena ada motif lain yang lebih kuat pada

saat itu.

Keller (1983) dalam Wiena mendefinisikan motivasi sebagai intensitas

dan arah suatu perilaku serta berkaitan dengan pilihan yang dibuat seseorang

untuk mengerjakan atau menghindari suatu tugas serta menunjukkan tingkat

usaha yang dilakukannya. Mengingat usaha merupakan indikator langsung dari

motivasi belajar, maka secara operasional motivasi belajar ditentukan oleh

indikator-indikator sebagai berikut:

1. Tingkat perhatian peserta didik terhadap pembelajaran

2. Tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan terhadap

kemampuan peserta didik

3. Tingkat keyakinan peserta didik terhadap kemampuannya dalam

mengerjakan tugas-tugas pembelajaran

4. Tingkat kepuasan peserta didik terhadap proses pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

e. Pentingnya Motivasi Dalam Belajar

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru. Bagi peserta

didik, pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut:

Page 37: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

a. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir

b. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya

c. Mengarahkan kegiatan Belajar

d. Membesarkan semangat belajar.

Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta

didik bermanfaat bagi guru antara lain: membangkitkan, meningkatkan, dan

memelihara semangat peserta didik untuk belajar sampai berhasil,

mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik dikelas

beragam,dan lain-lain Weina (1983 : 123).

f. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menurut

Slamento (2006 : 67). Adalah sebagai berikut:

1) Cita-cita atau aspirasi siswa

Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan

sepanjang hayat. Cita-cita akan memperkuat motivasi intrinsik maupun

ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan

aktualisasi diri.

2) Kemampuan siswa

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau

kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak

untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

Page 38: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

3) Kondisi siswa

Kondisi siwa yang meliputi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi

belajar. Seorang siwa yang sedang sakit, lapar, atau marah-marah akan

mengganggu perhatian belajar.

4) Kondisi Lingkungan siswa

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat

tinggal, pergaulan sebaya,dan kehidupan kemasyarakatan. Kondisi

lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan,

perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkungan yang aman, tenteram,

tertib, dan indah, maka semangat dan motivasi belajarmudah diperkuat.

5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran

yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Lingkungan siswa

yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan

juga mengalami perubahan. Pebelajar yang masih berkembang jiwa dan

raganya, lingkungan yang semakin bertambah baik berkat dibangun,

merupakan kondisi dinamis yang bagus bagi pembelajaran Slamento

(2006 : 71).

B. Studi Relavan

Ada beberapa penelitian yang secara tidak langsung isinya berkaitan dengan

tema pembahasan penulis yang berjudul “Penarapan Metode Problem Solving

Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran (IPA) Terpadu

Di SMA N 6 Kota Jambi. berikut ini paparan secara singkat.

Page 39: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

No Nama Peneliti

Dan Tahun

Penelitian

Judul Penelitian Perbedaan

Penelitian

Tujuan Penelitian

1 Sri Indah Rini

Astuti (2012).

“Penerapan

Pendekatan

Problem Solving

Dengan Media

Modul Melalui

Model

Pembelajaran

Search, Salve,

Create And Share

(SSCS) Untuk

Meningkatkan

Keterampilan

Berfikir Kreatif

Siswa Di SMP

Negeri 1 Bulu

Sukoharjo”.

Adapun,perbedaan

nya yaitu terletak

pada variabel X

Media Modul

Melalui Model

Pembelajaran

Search, Salve,

Create And Share

(SSCS) dan cara

berfikir kratif

siswa.

Penelitian ini bertujuan

untuk membekali peserta

didik agar memiliki

kemampuan berfikir dan

menghasilkan banyak

gagasan, menyampaikan,

pertanyaan, pernyataan,

dan jawaban bervariasi.

2 Dwi Oktarina

Wulandari

(2007)

“Penerapan Model

Pembelajaran

Problem Solving

Untuk

Meningkatkan

Aktivitas Belajar

Peserta Didik

Dengan Melalui

Media Modul Tipe

Adapun

perbedaannya

yaitu terletak pada

variabel X yaitu

dengan melalui

Media Modul Tipe

Post Solusion

Solving.

Penelitian ini bertujuan

untuk melibatkan peserta

didik dalam proses

belajar mengajar

sehingga aktivitas belajar

peserta didik dapat

meningkat.

Page 40: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Post Solusion

Solving”.

3 Rina Nur

Hidayati (2007).

“Pengaruh

Penerapan Aplikasi

Pembelajaran

Problem Solving

Dengan

Menggunakan

Media Modul

Untuk

Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa

Di SMP 5

Muhammadiyah

Surakarta”.

Adapun

perbedaannya

yaitu terletak pada

variabel X yaitu

dengan melalui

Media Modul.

Penelitian ini bertujuan

untuk mendorong dan

meningkatkan hasil

belajar siswa dalam

pebelajaran, seperti tugas

latihan, ulangan, maupun

harian, dan kerja

kelompok yang dapat

menunjang hasil dan nilai

siswa dalam

pembelajaran.

Tabel 2.1 Beberapa Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penjelasan tabel diatas,dan penelitian terdahulu ditinjau

dari aspek judul, judul penelitian ini adalah : “Penerapan Metode Problem

Solving Disertai Hand Out Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu Di Sekolah

Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi”. Dari segi judul terdapat perbedaan

antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu, adapun letak perbedaanya

dengan penelitian yang saya tulis yaitu: terletak pada pelajaran yang akan

saya teliti dan pada tingkat sekolah yang akan diteliti. Dan apakah Penerapan

Metode Problem Solving Disertai Hand Out Untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu

Di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi.dan populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X B dalam Mata Pelajaran Ilmu

Page 41: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu Di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6

Kota Jambi.

C. Kerangka Berfikir

Penerapan metode pembelajaran ini pertama kali akan membawa proses input

yaitu dengan menyampaikan informasi pembelajaran dengan menggunakan metode

ceramah, tetapi metode ini akan membuat siswa cenderung kurang aktif dan

kondisi belajar mengajar hanya berpusat pada guru saja, sehingga motivasi siswa

kurang meningkat dan pemebelajaran kurang optimal.

Namun dengan penerapan metode pembelajaran problem solving disertai Hand

Out dalam mata pelajaran IPA disini, membawa proses input yaitu dengan

menyampaikan informasi pembelajaran dengan menggunakan metode problem

solving disertai Hand Out dapat mendorong siswa menjadi aktif dan memiliki rasa

keinginan yang kuat, walaupun juga melibatkan guru dalam proses belajar

mengajar juga berpusat pada guru Sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa

dalam belajar.

Metode problem solving ini yaitu memecahan masalah dengan pemberian

bahan ajar berupa Handout dalam mata IPA pada materi ekosistem pembelajaran

diselenggarakan untuk meningkatkan motivasi belajar, permasalahan yang

diberikan harus mampu menggali untuk mengaitkan konsep biologi dalam

menyelesaikan permasalahan dan memunculkan ide-ide baru. Permasalahan

tersebut disajikan dengan memiliki multi cara sehingga memacu berkembangnya

kreatifitas peserta didik dalam membuat soal yang akhirnya berdampak pada

motivasi belajarnya.

Adapun tahap-tahap pembelajaran dalam metode Problem Solving adalah

sebagai berikut:

Page 42: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Gambar 2.1 Bagan Problem Solving

I

N

P

U

T

Proses pembelajaran

menggunakan metode

Problem Solving

dengan media Handout

O

U

T

P

U

Siswa kurang aktif

KBM berpusat pada

guru

Motivasi belajar

kurang optimal

T

R

A

N

S

F

O

R

Metode ceramah

Siswa aktif

KBM berpusat pada

siswa

Motivasi belajar

meningkat

Page 43: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

D. Hipotesis Tindakan

Penerapan Metode Problem Solving Disertai Hand Out Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) Terpadu Di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi.

Page 44: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas N 6 Kota Jambi. Pada

senin 3 April 2017. Adapun subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X B yang

berjumlah 28 orang. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun

ajaran 2017.

B. Rancangan Tindakan

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK) karena

melalui PTK inilah diharapkan secara diterapkan kepada anak didik dengan dapat

memperbaiki mekanisme pembelajaran sebelumnya. PTK suatu kerjasama dalam

mengajar yang dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan orang lain

(berkolaborasi), yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu

proses pembelajaran di kelasnya.

PTK dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan.

Masing-masing pertemuan siklus terdiri dari perencanaan tindakan , pelaksanaan,

observasi, dan refleksi.

C. Desain Dan Prosedur Tindakan

1. Desain Tindakan

Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau

Page 45: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Suharsimi Arikunto, dkk.

2006: 3).

Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggota maka penelitian ini

berbentuk individual, artinya peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas

(PTK) di satu kelas saja. Penelitian tindakan kelas dibagi dalam dua siklus,

masing-masing siklus terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (action),

observasi (observe), serta refleksi (reflect).

Kemmis dan McTaggart dalam Suwarsih Madya (1994:2), yang

mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan

oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan

keadilan praktik-praktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik

tersebut.

Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Adapun alur kegiatan penelitian

tindakan menurut Kemmis dan McTaggart adalah:

Keterangan :

1. Perencaan

2. Tindakan dan Observasi 1

3. Refleksi 1

4. Rencana terevisi 1

5. Tindakan dan Observasi II

6. Refleksi II

7. Rencana terevisi II

8. Tindakan dan Observasi III

9. Refleksi

Page 46: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Gambar 2. Alur Kegiatan PTK

1. Perencanaan dan pelaksanaan tindakan

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan kegiatan dimulai dengan:

1) Membuat instrumen kegiatan pembelajaran yaitu:

a) Lembar kegiatan pembelajaran, yakni urutan rencana pembelajaran bagi

guru, media dan metode yang akan diterapkan.

b) Lembar kegiatan dijadikan petunjuk dan arahan kegiatan pembelajaran.

2) Membuat instrumen pengumpul data

a) Lembar observasi aktivitas siswa dengan observer.

3) Mempersiapkan media dan metode yang disesuaikan dengan materi

pelajaran.

b. Pelaksanaan dan tindakan

1) Pelajaran diawali dengan salam dan absensi.

2) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

3) Guru menjelaskan mengenai materi yang akan dipelajari dengan

menggunakan media yang disesuaikan dengan materi.

4) Guru membentuk kelompok untuk melaksanakan Problem Solving.

5) Guru memberikan permasalahan untuk dipecahkan semua kelompok.

6) Masing-masing kelompok berdiskusi untuk memecahkan permasalahan.

7) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Page 47: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

8) Secara bersama-sama membuat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok.

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam beberapa siklus, namun pada

prasiklus peneliti tidak menerapkan problem solving. namun pada siklus

selanjutnya guru menggunakan metode problem solving dan media yang

disesuaikan materi pelajaran. Selanjutnya diberikan evaluasi tiap siklus yang

hasilnya sebagai bahan perencanaan dan perbaikan untuk siklus selanjutnya.

3. Observasi

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung diadakan observasi yang

dilakukan oleh peneliti terhadap aktivitas peserta didik.

4. Refleksi

Refleksi ini diadakan berdasarkan dari catatan dan pengamatan yang telah

dilakukan oleh guru dan peneliti. Peneliti bersama dengan guru kemudian

membahas dampak yang dihasilkan dan membandingkan dengan keadaan sebelum

diberi tindakan.

Penelitian ini membahas tentang Penerapan Metode Problem Solving Disertai

Hand out Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan (IPA) Terpadu Di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kota

Jambi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 maret sampai 1 mei 2017 Di

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan oleh

peneliti dan berkaloborasi bersama guru wali kelas X B. dengan menjelaskan

materi pembelajaran dengan metode, pada kegiatan prasiklus tanpa menggunakan

hand out, kemudian pada tahap siklus I dan siklus II peneliti menjelaskan materi

pembelajaran ekosistem dengan menggunakan metode problem solving dan disertai

han dout dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan data yang dicapai.

Page 48: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

2. Prosedur Tindakan

Tahapan pertama yang akan dirancang dalam penelitian tindakan ini yaitu

dengan tahapan sebagai berikut:

Pertama, mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan peningkatan

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) terpadu.

Tahap kedua, menentukan solusi atau bentuk tindakan yang akan di

impleamentasikan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Bentuk tindakan

yang akan di implementasikan pada prasiklus adalah melihat metode pembelajaran

yang digunakan oleh guru kelas X B di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota

Jambi. Selama ini metode pembelajaran yang diterapkan adalah metode ceramah

yang ternyata kurang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Tahapan ketiga,

menyusun rancangan tindakan. yaitu tahap perencanaan, peneliti melakukan

perencanaan untuk mempersiapkan kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran

ilmu pengetahuan alam (IPA) terpadu. kemudian peneliti melanjutkan ke tahap

pelaksanaan yaitu melaksanakan proses pembelajaran pada mata pelajaran ilmu

pengetahuan alam (IPA) terpadu. setelah itu peneliti melanjutkan ke tahap

pengamatan yaitu peneliti mengamati aktifitas siswa dalam proses pembelajaran

dalam motivasi belajar siswa. dan terakhir pada tahap Refleksi dilakukan untuk

mengemukan kembali apa yang sudah dilakukan pada prasiklus dengan tujuan

untuk membuat rekomendasi apakah tindakan dihentikan atau dilanjutkan pada

siklus selanjutnya. Analisis digunakan untuk mengetahui kekurangan aspek – aspek

yang diamati pada prasiklus dan untuk merencanakan siklus I dan II atau tindakan

berikutnya.

D. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tndakan dalam penelitian ini apabila

motivasi belajar siswa sebesar ≥70% dari jumlah siswa maka tingkat motivasi

belajar siswa dinyatakan berhasil Arikunto, (2002:45).

Page 49: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

E. Sumber Data

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data yaitu seluruh siswa kelas X B, di

Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi. Adapun subjek dalam penelitian ini

adalah siswa kelas X B yang berjumlah 28 orang di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6

Kota Jambi. Berdasarkan pada observasi awal peneliti pada kelas ini banyak siswa yang

pasif pada saat proses pembelajaran berlangsung, bahkan ada beberapa siswa yang sibuk

dengan aktifitasnya sendiri pada saat guru menjelaskan pelajaran, dan pada akhirnya

hasil guru yang aktif dalam pengajaran, namun motivasi belajar siswa masih kurang

dalam pembelajaran.

F. Instrumen Pengumpulan Data

1. Defenisi Konseptual

Metode Problem solving merupakan metode pembelajaran yang

mengharuskan siswa memecahkan masalah, dan penggunaan metode dalam

kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah

kelompok baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok

untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.

Pada pembelajaran berbasis masalah ini siswa dituntut untuk melakukan

pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi

sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan

yang ada. Solusi dari permasalahan tersebut tidak mutlak mempunyai satu

jawaban yang benar artinya siswa dituntut pula untuk belajar secara kritis. Siswa

diharapkan menjadi individu yang berwawasan luas serta mampu melihat

hubungan pembelajaran dengan aspek-aspek yang ada lingkungannya.

Page 50: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

2. Defenisi Operasional

Pemecahan masalah (Problem Solving) merupakan teknik yang cukup

bagus untuk memahami isi pembelajaran. Kemudian dapat mendorong

kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan

baru bagi siswa. Dan meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa untuk

memahami masalah dalam kehidupan nyata. Serta membantu siswa

mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam

pembelajaran yang mereka lakukan juga dianggap lebih menyenangkan dan

disukai siswa. sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis

siswa.

3. Kisi – Kisi Instrumen

Kisi – Kisi Instrumen dalam pemahaman pembelajaran ilmu

pengetahuan alam (IPA) terpadu siswa merupakan pedoman peneliti dalam

membuat butir – butir pertanyaan yang akan diberikan kepada subjek

penelitian. disini peneliti menggunakan angket yang bertujuan untuk

mendapatkan data skor motivasi belajara siswa adapun kisi – kisi instrumen

motivasi belajar siswa pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel diawah ini :

Tabel. 3. 1 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa

No Indikator Deskriptor No Item Jumlah

1 Perhatian

Ketertarikan pada mata

pelajaran yang diberikan

1,2,7,16,11

7

Rasa ingin tahu terhadap

isi mata pelajaran

10,12

Page 51: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

2 Relevansi Kebertahanan minat pada

materi pelajaran

5,11,17 6

Tujuan Belajar

14,2,7

3 Kepercayaan

diri

Kemampuan

meghubungkan pelajaran

dengan pengalaman

3,8,20

7

Kesempatan

menggunakan

pengetahuan yang

diperoleh

4,8,12,16

4 Kepuasan Pandangan terhadap

apresiasi prestasi

6,13,19,16 9

Keinginan untuk

menyaring pengetahuan

dengan yang lain

9,15,18,3,8

Jumlah

29

4. Jenis Instrumen

Instrumen yang di gunakan dalam panelitian ini yaitu menggunakan metode

angket yang bertujuan untuk meneliti tingkat motivasi belajar siswa Di Sekolah

Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi.

1. Angket Motivasi

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengadakan komunikasi dengan sumber data, untuk memperoleh hasil dari

Page 52: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

data siswa, maka seputar pertanyaan akan diberikan kepada siswa. Dalam

penelitian ini angket digunakan untuk memperoleh data mengenai sikap

ilmiah siswa terhadap metode problem solving. Angket pertanyaan mengenai

tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah lembar pengamatan yang harus diisi oleh

observer dalam proses pembelajaran IPA terpadu melalui metode problem

solving .

3. Lembar Hand Out

Lembar hand out adalah lembar yang berisi gambar, tabel, atau peta

konsep yang berisi mengenai materi ajar, yang mengenai tanggapan siswa

terhadap proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru mengenai metode

yang telah diterapkan oleh guru.

5. Validasi Instrumen

Validasi Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini angket yang

bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman motivasi belajar siswa

dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) terpadu. Konsep pemahaman

siswa dengan uraian pertanyaan yang terdiri dari 20 pertanyaan. Angket yang

digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas agar ketepatan alat

penilaian konsep yang dinilai sesuai, sehingga betul-betul menilai apa yang

seharusnya dinilai. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan validitas pertanyaan secara rasional yaitu validitas kontruksi dan

validitas isi dari pertanyaan dalam angket.

Validitas konstruksi adalah uji validitas dengan meminta pendapat para ahli

tentang instrumen yang telah disusun, mungkin para ahli akan memberikan

keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan

mungkin dirombak total. Sedangkan validitas isi adalah uji validitas dengan

Page 53: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan.

(Sugiyono,2013, hlm. 125).

Secara teknis pengujian validitas konstruk dan validitas isi dapat dibantu

dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen.

Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan

nomor butir pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator.

Dengan kisi-kisi instrumen maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan

mudah dan sistematis (Sugiyono, 2013, hlm 129).

Pada setiap instrumen angket terdapat butir-butir (item) pertanyaan Untuk

menguji validitas butr-butir instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan

dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan dan dianalisiskan.

G. Keabsahan Data

1. Telaah Model Tindakan

Layaknya sebuah penelitian tindakan, proses atau tahapannya berupa

prasiklus, maka hasil analisis atau siklus 1 adalah berupa rekomendasi apakah

siklus dilanjutkan ke siklus 2, 3 dan seterusnya atau dihentikan, jika

rekomendasinya adalah perlu dilanjutkan dengan siklus berikutnya maka

rancangan tindakan siklus berikutnya segera disusun atas dasar hasil refleksi

siklus sebelumnya.

2. Validasi Data

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap aspek yang

dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Menurut

Suharsimi Arikunto (2011, hlm.41) dijelaskan bahwa sebuah angket dikatakan

valid apabila angket tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Page 54: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

H. Teknik Analisis Data

Kemudian data – data yang diperoleh dari penelitian baik melalui

pengamatan, angket, hand out dengan menggunakan metode problem solving

kemudian diolah dengan analisis deskriftif untuk menggambarkan peningkatan

pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan

keberhasilan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B di Sekolah

Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi dengan menggunakan metode problem

solving disertai handout.

Adapun teknik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data –

data yang disajikan berdasarkan angka – angka maka menggunakan analisis

deskriptif presentase dengan rumus sebagai berikut:

Presentase = skor yang dicapai x 100%

Jumlah siswa

Interval Kategori

81 - 100 Tinggi

61 – 80 Sedang

31 – 60 Rendah

0 – 30 Sangat Rendah

Tabel 3.1 nilai interval

Page 55: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. TEMUAN PENELITIAN

1. Tindakan Prasiklus

Tindakan penelitian yang dilakukan di kelas X B Sekolah Menengah Atas

(SMA) N 6 Kota Jambi. Diawali dengan prasiklus, yang mana peneliti melakukan

tindakan awal dengan melaksanakan pembelajaran IPA tanpa menggunakan metode

problem solving disertai hand Out.

Penelitian ini dilakukan 6x40 menit dalam 3 kali pertemuan pembelajaran

oleh guru mata pelajaran IPA terpadu dikelas X B. Kegiatan prasiklus ini

dilaksanakan pada hari senin tanggal, 3 april 2017 dengan alokasi waktu 2 jam

pelajaran dengan sub materi tentang pengertian ekosistem, kemudian pertemuan

kedua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 6, april 2016 dengan alokasi waktu 1

jam pelajaran dengan materi pokok komponen penyususn ekosistem. Selanjutnya di

pertemuan ketiga dalaksanakan pada hari senin tanggal 10 april 2017 dengan

alokasi waktu 2 jam pelajaran dengan materi pokok komponen penyususn

ekosistem berdasarkan fungsinya. Pada penelitian prasiklus ini, peneliti mengamati

proses belajar mengajar. Dan diakhiri pertemuan ke tiga peneliti membagikan

angket untuk mengetahui seberapa besar motivasi siswa terhadap pelajaran IPA

terpadu, melalui penelitian prasiklus tersebut maka peneliti menemukan bahwa

kondisi sebagai berikut;

a. Siswa banyak yang tidak fokus.

b. siswa banyak yang mengantuk.

c. Siswa hanya diam dan mencatat.

d. Tidak ada siswa yang bertanya mengenai materi pembelajaran yang belum

dipahami.

Page 56: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

No Kegiatan Prekuensi % Ketegori

1 2 3 4 5

1

Merespon Apersepsi Dan

Motivasi. 23 70,53 Sedang

2

Memperhatikan Penjelasan

Tujuan Pembelajaran. 10 35,71 Rendah

3

Memperhatikan Penjelasan

Mengenai Materi

Pembelajaran 14 50 Rendah

4

Mengajukan Pertanyaan

Mengenai Materi Yang

Belum Dipelajari 3 10,71 Rendah

5

Berkerja Sama Dalam

Kelompok 14 50 Rendah

6

Mempresentasekan

Temuan Mereka 6 21,42 Rendah

7

Memperhatiakn Jawaban

Teman Tiap – Tiap

Kelompok 14 50 Rendah

8

Memperhatikan Penguatan

Jawaban Yang Diberikan

Guru 10 35,71 Rendah

9

Menyimpulkan Materi

Pembelajaran 7 25 Rendah

Page 57: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

10 Mengerjakan Soal Evaluasi 22 78,57 Sedang

11

Menjawab Salam Penutup

Dari Guru 25 89,28 Tinggi

Tabel 4.1 Kegiatan Siswa Pada Saat Prasiklus

Berdasarkan tabel motivasi siswa 4.1 disimpulkan bahwa motivasi belajar

siswa terhadap mata pelajaran IPA masih rendah. Hal ini juga terbukti dari hasil

observasi aktivitas – aktivitas siswa selama proses tindakan prasiklus berlangsung.

Oleh karena itu perlu diadakan tindakan perbaikan untuk mengatasi masalah –

masalah yang terjadi agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata

pelajaran IPA yaitu dengan menggunakan metode problem solving disertai hand

Out. Dan dari hasil angket yang peneliti bagikan, dapat dilihat motivasi belajar

siswa terhadap mata pelajaran IPA terpadu pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2 Hasil Tes Angket Motivasi Belajar Siswa Prasiklus.

No Nama Siswa Skor Keterangan

1 2 3 4

1 AW 55 Rendah

2 AP 60 Rendah

3 AN 30 Sangat Rendah

4 ASR 46 Rendah

5 ASN 65 Sedang

6 AA 55 Rendah

7 ARN 68 Sedang

Page 58: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

8 DS 59 Rendah

9 DW 60 Rendahn

10 DSA 30 Sangat Rendah

11 EMP 30 Sangat Rendah

12 EW 60 Rendah

13 LR 57 Rendah

14 M.R 55 Rendah

15 M.F 65 Sedang

16 MA 60 Rendah

17 NA 54 Rendah

18 ND 55 Rendah

19 NTG.S 30 Sangat Rendah

20 PY 80 Sedang

21 RI 60 Rendah

22 RA 60 Renda

23 RP 25 Sangat Rendah

24 SA 55 Rendah

25 SK 60 Rendah

26 TSB 60 Rendah

Page 59: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

27 TAZ 55 Rendah

28 ZAZ 47 Rendah

Jumlah 14,96

Rata-Rata 53,42% Rendah

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada penelitian prasiklus ini motivasi

siswa kelas X B di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kota Jambi.

Terhadap pelajaran IPA terpadu masih rendah dan perlu ditingkatkan lagi. Peneliti

juga memberikan postes kepada siswa dan mengobservasi aktivitas siswa selama

proses pembelajaran di akhir prasiklus berlangsung. Hasil dan aktifitas –aktifitas

siswa selama tindakan prasiklus berlangsung dapat dilihat pada tabel berikut:

Berdasarkan tabel diatas dapat divisualisasikan melalui grafik dibawah ini :

Grafik 4.1 prasiklus

0 0

4

19

5

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

tinggi Sedang Rendah Sangatrendah

Page 60: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Keterangan

Tinggi : 0

Sedang : 4 orang siswa

Rendah : 19 orang siswa

Sangat rendah : 5 orang siswa

Klasifikasi : motivasi siswa rendah

Pada kegiatan prasiklus presentase siswa yang memiliki motivasi pada mata

pelajaran IPA terpadu belum meningkat 53,42% siswa yang motivasinya tinggi 0

dengan presentase 0%. Jumlah siswa yang motivasinya sedang 4 orang siswa

dengan presentase 14,28% . jumlah siswa yang motivasinya rendah sebanyak 19

orang siswa dengan presentase 67,85% . jumlah siswa yang motivasinya sangat

rendah sebanyak 5 orang siswa dengan presentase keseluruhan adalah 17,85%

dengan demikian presentase dari hasil prasiklus belum menunjukan adanya

peningkatan.

2. Deskripsi data siklus I

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dengan waktu 6x40

menit dalam 3 kali pertemuan, pertemuan pertama dilakukan pada hari kamis,

tanggal 13 april 2017 dengan dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran sub materi

pokok interaksi antara komponen ekosistem, kemudian pada pertemuan ke dua

dilakukan pada hari senin, tanggal 17 april 2017 dengan alokasi waktu 2 jam

pelajaran membahas tentang materi aliran energi. Selanjutnya pada pertemuan

ke tiga dilakukan pada hari, kamis tanggal 20 april 2017 dengan alokasi waktu 1

jam pelajaran membahas materi daur biogeokimia. Dengan menerapkan metode

pembelajaran problem solving yang disertai hand Out untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA terpadu di kelas X B di Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kota Jambi.

Page 61: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Diakhir pertemuan ketiga, peneliti membagikan angket untuk mengetahui

seberapa besar motivasi siswa terhadap pelajaran IPA terpadu. Melalui

penelitian siklus I untuk mengetahui tingkat pemahamam siswa terhadap materi

yang telah diajarkan oleh guru IPA terpadu yang dilaksanakan bersama peneliti.

a) Perencanaan tindakan siklus I

Pada tahap ini peneliti terlebih dahulu mengadakan pengamatan pada awal

prasiklus untuk mengetahui masalah yang dihadapi guru dalam melaksanakan

pembelajaran IPA. Kemudian setelah menemukan masalah yang terjadi, maka

peneliti berkerja sama dengan guru menyusun perencanaan yang akan dilakukan

agar proses pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran IPA terpadu. Kelas X B Di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6

Kota Jambi. Dapat berlangsung sesuai harapan. Adapun perencanaan yang akan

disusun sebagai berikut:

1) Melakukan identifikasi masalah yang ada dalam proses pembelajaran.

2) Membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPA terpadu kelas

X B semester II genap yaitu dengan standar kopetensi dengan memahami

konsep ekosistem.

3) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana proses pembelajaran

berlangsung.

4) Menyiapkan lembar hand out untuk bahan ajar dari metode problem

solving dalam proses belajar dan Menyiapkan angket untuk masing –

masing siswa, untuk melihat peningkatan motivasi siswa dalam

pembelajaran IPA terpadu dikelas X B.

b) Pelaksanaan tindakan siklus I

Pelaksanaan peneliti berlangsung seperti biasa. Peneliti berkerja sama

dengan guru bidang studi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

Page 62: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

metode problem solving. Adapun tindakan dalam proses pembelajaran

perencanaan sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak siswa

berdoa, mengecek kehadiran siswa, dan dilanjutkan memberikan motivasi

serta apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan inti

Pada kegiatan ini guru melakukan kegiatan sebagai berikut:

a) Guru menjelaskan pembelajaran dengan pokok bahasan pengertian

ekosistem.

b) Setelah guru menjelaskan konsep pengertian ekosistem bagi manusia dan

fungsinya. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum dipahami.

c) Selanjutnya guru memberikan lembar hand out yang berisi gambar, peta

konsep, mengenai kaitan materi yang telah dipelajarai, kemudian guru

menyuruh siswa untuk menemukan temuan mereka dari lembar hand out

tersebut.

d) Setelah siswa dan guru bertanya jawab, guru membagi siswa dengan 4

kelompok dengan jumlah keseluruhan siswa keseluruhan 28 orang.

e) Guru meminta tiap – tiap kelompok untuk menemukan masalah – masalah

yang ada pada materi yang telah dijelaskan dalam kehidupan sehari – hari

minimal 5 temuan masing – masing kelompok.

f) Guru mempersilahkan masing – masing kelompok untuk berkerja sama

dengan memberikan waktu 30 menit.

g) Guru memantau kerja masing – masing kelompok dan mengarahkan

kelompok yang mengalami kesulitan.

h) Setelah waktu yang diberikan habis, kemudian guru memanggil setiap

kelompok satu persatu untuk menyebutkan salah satu jawaban serta

menjelaskan alasannya.

Page 63: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

i) Guru mempersilahkan kelompok lain untuk bertanya ataupun menyangga

jawaban dari kelompok yang melakukan presentase.

j) Guru memberika penghargaan kepada kelompok yang memberikan jawaban

yang paling tepat.

3) Kegiatan akhir

a) Pada kegiatan ini guru meluruskan atau mengarahkan jawaban – jawaban

siswa, dari siswa yang dirasa belum tepat.

b).Guru memberikan penguatan pada siswa yang memberikan jawaban belum

tepat, sehingga pada pembelajaran selanjutnya dapat diperbaiki.

c).Guru mengajak siswa bersama – sama untuk menyimpulkan pelajaran yang

telah dibahas.

d) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c) Observasi (Pengamatan)

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Data hasil observasi kegiatan belajar siswa pada siklus I yang dapat

dijelaskan sebagai berikut: aktifitas siswa ketika merespon apersepsi dan

motivasi yang diberikan guru, aktifitas siswa memperhatikan penjelasan

tujuan pembelajaran, aktifitas siswa ketika memperhatikan guru,

menjelaskan materi pembelajaran, aktifitas siswa ketika mengajukan

pertanyaan seputar materi pelajaran yang belum dipahami, aktifitas siswa

ketika bekerja sama dalam kelompok, aktifitas siswa ketika

mempresentasekan temuan mereka, aktifitas siswa ketika memperhatikan

jawaban teman dari setiap kelompok, aktifitas siswa memperhatikan

penguatan jawaban yang disampaikan guru, aktifitas siswa dalam

berpartisipasi secara menyimpulkan materi yang telah dipelajari, aktifitas

siswa ketika mengerjakan soal evaluasi dalam lembar hand out yang

diberikan oleh guru dan yang terakhir aktifitas siswa ketika menjawab salam

Page 64: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

penutup dari guru. Observasi aktifitas siswa pada siklus I menghasilkan data

yang dirangkum dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I

No Kegiatan Frekuensi % Kategori

1 2 3 4 5

1

Merespon Apersepsi

Dan Motivasi. 14 50 Sedang

2

Memperhatikan

Penjelasan Tujuan

Pembelajaran. 10 35,71 Sedang

3

Sangat

Memperhatikan

Penjelasan

Mengenai Materi. 14 50 Sedang

4

Mengajukan

Pertanyaan

Mengenai Materi

Yang Belum

Dipelajari. 3 10,71 Sedang

5

Bekerja Sama

Dalam Kelompok. 14 50 Sedang

6

Aktifitas Siswa

Ketika

Mempresentasekan 6 21,42 Sedang

Page 65: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Temuan Mereka

7

Memperhaatikan

Jawaban Teman

Dari Tiap – Tiap

Kelompok. 21 75 Tinggi

8

Memperhatikan

Penguatan Jawaban

Yang Diberikan

Guru. 10 35,71 Sedang

9

Menyimpulkan

Materi

Pembelajaran. 7 25 Sedang

10

Menjawab Salam

Penutup Dari Guru. 25 89,28 Tinggi

Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa ketika pembelajaran sedang

berlangsung dapat disimpulkan sebagai berikut:

Aktifitas siswa ketika merespon apersepsi dan motivasi yang diberikan

guru cukup baik, ada 14 siswa yang fokus aktifitas siswa berada pada interval

50% dengan predikat cukup. Aktifitas siswa ketika memperhatikan guru ketika

menjelaskan tujuan pembelajaran juga cukup baik dengan interval nilai 35,71%

yang berada predikat cukup yang dipartisipasi oleh 10 siswa. Sedangkan aktifitas

ketika memperhatikan guru menjelaskan materi yang diajarkan masih rendah,

terlihat dari banyaknya siswa yang mengobrol, dan keluar masuk kelas dengan

teman ketika guru sedang menjelaskan materi yang diajarkan dan yang fokus pada

Page 66: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

materi pelajaran hanya 14 orang siswa, ini berada pada interval nilai 20% dengan

predikat kurang.

Pada aktifiatas siswa ketika mengajukan pertanyaan juga masih rendah,

hanya ada 3 siswa yanag bertanya sehingga aktifitas ini berada pada predikat

kurang dengan interval nilai 10,71%. Aktifitas siswa ketika bekerja sama dalam

kelompok pun masih rendah kareana masih banyaknya siswa yang mengalami

kesulitan, aktifitas ini pada predikat kurang dengan interval 50% hanya ada 14

siswa yang memang benar – benar bekerja sama. Aktifitas siswa ketika

mempresentasekan jawaban mereka berada pada predikat kurang, karena hanya

ada 1 kelompok yang berjumlah 6 orang yang baik dalam menyampaikan

presentasenya sedangkan kelompok yang lain masih takut dalam menyampaikan

jawaban mereka, interval nilai pada aktifitas ini 21,42% pada katifitas siswa

ketika memperhatikan jawaban teman kelompok lain hanya 21 siswa yang fokus,

dengan interval nilai 75% aktifitas ini berada pada predikat cukup. Aktifitas siswa

memperhatikan penguatan jawaban oleh guru hanya ada 10 orang siswa, aktifitas

ini berada pada predikat kurang dengan interval nilai 35,71%. Aktifitas siswa

ketika merangkum materi pelajaran yang telah dibahas berada pada predikat

kurang, ada 7 siswa yang berpartisipasi dengan interval 25%. Sedangkan aktifitas

siswa ketika mengerjakan soal evaluasi terlihat sangat kondusif sehingga aktifitas

ini berada pada predikat baik dengan nilai interval 78,57%. Ketika siswa siswa

menjawab salam penutup dari guru, siswa menjawab salam dengan serentak. Dan

aktifitas ini berada pada predikat sangat baik dengan nilai interval 89,28%:

1. Data hasil angket siklus I

Diakhir pelajaran siswa dibagikan angket motivasi belajar untuk

mengetahui seberapa besar peningkatan motivasi belajar siswa dan proses

belajar pada siklus I ini. Adapun data hasil angket pada siklus I adalah sebagai

berkut:

Tabel 4.4 hasil angket motivasi belajar siswa siklus I

Page 67: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

No Nama Siswa Skor Keterangan

1 2 3 4

1 AW 80 Sedang

2 AP 65 Sedang

3 AN 75 Sedang

4 ASR 90 Tinggi

5 ASN 82 Tinggi

6 AA 45 Rendah

7 ARN 98 Tinggi

8 DS 80 Sedang

9 DW 50 Rendah

10 DSA 75 Sedang

11 EMP 80 Sedang

12 EW 30 Sangat Rendah

13 LR 79 Sedang

14 M.R 55 Rendah

15 M.F 85 Tinggi

16 MA 75 Sedang

17 NA 77 Sedang

Page 68: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

18 ND 85 Tinggi

19 NTG.S 78 Sedang

20 PY 100 Tinggi

21 RI 77 Sedang

22 RA 75 Sedang

23 RP 75 Sedang

24 SA 45 Rendah

25 SK 65 Sedang

26 TSB 65 Sedang

27 TAZ 60 Rendah

28 ZAZ 76 Sedang

Jumlah 2022

Rata-Rata 72,21% Sedang

Page 69: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Berdasarkan tabel diatas dapat divisualisasikan melalui grafik dibawah ini:

Grafik 4.2 siklus I

Keterangan

Tinggi : 6 Orang Siswa

Sedang : 16 Orang Siswa

Rendah : 5 Orang Siswa

Sangat Rendah : 1 Orang Siswa

Klasifikasi : Sedang

Pada Siklus I, motivasi siswa pada mata pelajaran IPA terpadu meningkat

mencapai 72,21% dengan jumlah siswa yang motivasinya tinggi sebanyak 6

orang siswa dengan presentase 21,48% dan siswa yang motivasinya sedang

sebanyak 16 orang siswa dengan presentase 57,14%. Sedangkan jumlah siswa

yang motivasinya rendah sebanyak 5 orang dengan presentase 17,85%.

Kemudian jumlah siswa yang motivasinya sangat rendah hanya 1 orang dengan

6

16

5

1 0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

tinggi Sedang Rendah Sangat rendah

Page 70: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

demikian presentase 3,57% dari hasil siklus I menunjukan sudah sedikit mulai

meningkat.

2) Refleksi Dan Revisi Siklus I

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I ini peneliti bersama guru bidang

studi menerapkan metode pembelajaran problem solving untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA terpadu di Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 6 Kota Jambi. Tindakan refleksi atau mengkaji apa yang

telah dihasilkan oleh siklus I sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan

tindakan pada siklus berikutnya. Jika pada siklus I setelah menerapkan metode

pembelajaran problem solving motivasi belajar siswa masih belum terlihat, maka

tindakan dilanjutkan dengan mencari permasalahannya dengan mencari solusi

untuk memperbaiki masalah – masalah yang ditemukan pada siklus I dan

diperbaiki pada siklus berikutnya.

Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian pada siklus I dilihat dari hasil

pengamatan pada pertemuan pertama, kegiatan belajar masih kurang efektif

dikarenakan masih ada kekurangan – kekurangan yang perlu diperbaiki,

diantaranya.

1. Rata – rata aktifitas siswa pada proses pembelajaran masih menoton sehingga

siswa masih belum terlibat dalam proses pembelajaran.

2) Belum terbiasanya siswa ikut serta atau berperan langsung dalam proses

pembelajaran karena guru selama ini jarang melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran.

3)Penjelasan materi yang masih bersifat verbalisme atau masih menekankan

pemberian teori – teori yang menyebabkan siswa masih belum mengerti inti

pelajaran yang sebenarnya, sehingga siswa masih terlihat cuek dan tidak

bersemangat dalam pembelajaran IPA.

Page 71: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

4) Rasa keingintahuan dalam diri siswa belum tampak terlihat dan hanya baru

beberapa orang siswa saja yang belajar dengan giat.

a) Tindakan Revisi Siklus I

Metode pembelajaran problem solving yang diserta hand Out yang

deterapkan dalam proses pembelajaran pada siklus I dikarenakan siswa masih

kurang termotivasi dan aktif dalam proses pembelajaran serta penjelasan materi

pelajaran yang masih bergaya verbalisme yang belum menekankan pada konsep

konsep materi pelajaran serta belum menjelaskan lebih detail materi pelajaran

dengan kehidupan sehari – hari. Dikarenakan pada siklus I baru sedikit ada

peningkatan, baik itu dari segi motivasi belajar, atau belum sesuai dengan harapan

, maka peneliti harus mengadakan revisi sebagai berikut :

1) menggunakan metode lebih variatif, metode metode yang mengajak siswa

untuk terlibat aktif, dan memotivasi dalam proses pembelajaran.

2) lebih menekankan motivasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

3) menjelaskan materi pelajaran dengan menekankan konsep – konsep materi

serta menjelaskan secara detail kaitan materi materi pelajaran dengan

kehidupan sehari – hari.

3) Deskripsi Data Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilakukan dengan alokasi waktu 6x40

menit dalam 3 kali pertemuan pembelajaran oleh guru mata pelajaran IPA terpadu

bersama peneliti berkaloborasi. Yang mana dipertemuan pertama berlangsung

pada hari senin, tanggal 24 april 2017 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran

membahas tentang kerusakan lingkungan, dan pada pelaksanaan pertemuan kedua

pada hari kamis, tanggal 27 april 2017 dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran

membahas tentang pencemaran lingkungan. kemudian pada pertemuan ketiga

Page 72: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

berlangsung pada hari senin tanggal 1 mei 2017 dengan alokasi waktu 2 jam

pelajaran membahas tentang macam – macam pencemaran lingkungan kemudian

diakhir pembelajaran guru menyebarkan angket kepada seluruh siswa ddan

selanjutnya mengadakan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap

materi yang telah dipelajari.

Dengan menerapkan metode pembelajaran problem solving yang disertai

handout untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA

terpadu kelas X B DI Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kota Jambi.

terhadap angket pemahaman siswa dan terhadap materi yang telah dipelajari.

a) Perencanaan Tindakan Siklus II

Sebelum melaksanakan tindakan pembelajaran peneliti dan guru terlebih

dahulu menyiapkan perencanaan, agar hasil tindakan pembelajaran benar – benar

terlaksana dengan baik dan sesuai dengan harapan. Adapun perencanaan yang

telah disusun adalah sebagai berikut :

1) Membuat rencana pelaksanaan pelajaran ( RPP) IPA terpadu kelas X semeter II

genap yaitu dengan standar kopetensi memahami konsep materi interaksi antara

komponen ekosistem.

2) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana proses pembelajaran yang

berlangsung dengan menerapkan metode pembelajaran problem solving yang

disertai handout.

3) Membuat lembar observasi untuk melihat aktifitas guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran problem solving

yang disertai handout.

4) Menyiapkan lembar hand out untuk masing – masing siswa dengan tujuan untuk

melihat pemahaman materi serta meningkatkan hasil motivasi belajar siswa pada

mata pelajaran IPA terpadu di kelas X B.

5) Menyiapkan angket untuk masing – masing siswa dengan tujuan untuk melihat

peningkatan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA terpadu dikelas X

B.

Page 73: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

b) Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Adapun pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II yaitu dengan

menerapkan metode pembelajaran problem solving yang disertai handout serta

mengacu pada skenario pembelajaran yang telah disiapkan dan melihat pada

permasalahan yang terjadi pada permasalahan siklus I, maka tindakan siklus II

adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

Pembelajaran diawali dengan guru mengucapkan salam, dan mengecek

kehadiran siswa, memberikan apersepsi serta motivasi dan penjelasan tujuan

pembelajaran. Kemudian guru sedikit menyinggung tentang materi yang

dibahas pada pembelajaran siklus I.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti yang dilakukan guru dalam pelaksanaanya dengan

menerapkan metode pembelajaran problem solving yang disertai handout

adalah sebagai berikut :

a) Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan metode

problem solving disertai handout.

b) Guru menagajak siswa untuk mengulas materi pelajaran yang telah

dipelajari.

c) Guru memberikan contoh – contoh kecil dari hand out yang berisi gambar,

yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

d) Guru memberikan siswa kesempatan untuk mengajukan pertanyaan

mengenai materi pelajaran yang belum dipahami.

e) Guru mempersilahkan siswa yang mengetahui jawaban untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan temannya.

f) Guru menguatkan jawaban yang diberikan siswa.

g) Guru meminta siswa untuk menemukan minimal 5 contoh kecil yang

berkaitan dengan materi pelajaran yang telah dibahas.

Page 74: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

h) Guru memantau kerja masing – masing siswa serta mengarahkan siswa

yang mengalami kesulitan.

i).Guru meminta beberapa orang siswa untuk mempresentasekan jawaban

mereka.

j) guru memberikan penghargaan kepada seluruh siswa yang

mempresentasekan jawaban siswa.

k) Guru meminta kepada seluruh siswa untuk mengumpulkan kertas jawaban

yang telah mereka buat di lembaran hand out.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru meluruskan dan menjelaskan kembali materi serta jawaban yang

telah dibahas, sehingga siswa dapat lebih memahami konsep – kansep

serta penerapan metode problem solving disertai handout pembelajaran

dalam kehidupan sehari – hari.

b) Guru menyimpulkan materi pembelajaran.

c) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c) Observasi (Pengamatan)

1) Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus II

Sama halnya dengan aktifitas guru, aktifitas belajar siswa pada

pelaksanaan pembelajaran siklus II juga meningkat secara signifikan, karena

rata – rata aktifitas belajar siswa berada pada predikat cukup, baik, dan sangat

baik. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa sesuai

dengan yang diharapkan adapun aktifitas siswa yang sangat meningkat tajam

yaitu pada aktifitas mengajukan petanyaan, menjawab pertanyaan, bahkan

beberapa siswa mulai berani menyanggah jawaban teman yang di anggapnya

kurang tepat, hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.5 hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II

No Kegiatan Frekuensi % Kategori

Page 75: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

1 2 3 4 5

1

Merespon Apersepsi Dan

Motivasi. 24 85,71 Tinggi

2

Memperhatikan Penjelasan

Tujuan Pembelajaran. 20 71,42 Sedang

3

Memperhatikan Penjelasan

Mengenai Materi

Pembelajaran 26 92,82 Tinggi

4

Mengajukan Pertanyaan

Mengenai Materi Yang

Belum Dipelajari. 19 67,85 Sedang

5

Bekerja Sama Dalam

Kelompok. 24 85,72 Sedang

6

Aktifitas Siswa Ketika

Mempresentasekan

Temuan Mereka 26 92,85 Tinggi

7

Memperhaatikan Jawaban

Teman Dari Tiap – Tiap

Kelompok. 20 71,42 Sedang

8

Memperhatikan Penguatan

Jawaban Yang Diberikan

Guru. 23 82,14 Tinggi

9

Menyimpulkan Materi

Pertanyaan 25 89,28 Tinggi

Page 76: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

10 Mengerjakan Soal Eveluasi 18 100 Tinggi

11

Menjawab Salam Penutup

Dari Guru. 27 96,42 Tinggi

2) Data Hasil Angket Siklus II

Sama halnya pada siklus I,diakhir pelajaran pada siklus II ini siswa

dibagikan angket motivasi belajar untuk mengetahui seberapa besar

peningkatan motivasi belajar siswa dalam proses belajar pada siklus II ini dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 hasil angket motivasi belajar siswa siklus II

No Nama Siswa Skor Keterangan

1 2 3 4

1 AW 89 Tinggi

2 AP 100 Tinggi

3 AN 80 Sedang

4 ASR 90 Tinggi

5 ASN 95 Tinggi

6 AA 65 Sedang

7 ARN 100 Tinggi

8 DS 89 Tinggi

Page 77: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

9 DW 70 Sedang

10 DSA 85 Tinggi

11 EMP 85 Tinggi

12 EW 60 Rendah

13 LR 100 Tinggi

14 M.R 70 Sedang

15 M.F 100 Tinggi

16 MA 89 Tinggi

17 NA 85 Tinggi

18 ND 100 Tinggi

19 NTG.S 90 Tinggi

20 PY 100 Tinggi

21 RI 85 Tinggi

22 RA 89 Tinggi

23 RP 80 Sedang

24 SA 60 Rendah

25 SK 85 Tinggi

26 TSB 90 Tinggi

27 TAZ 85 Tinggi

Page 78: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

28 ZAZ 89 Tinggi

Jumlah 2,39

Rata-Rata 85,57% Tinggi

Berdasarkan tabel diatas dapat divisualisasikan melalui grafik dibawah ini:

Grafik 4.3 Siklus II

Keterangan

Tinggi : 21 orang siswa

Sedang : 5 orang siswa

Rendah : 2 orang siswa

Sangat rendah : 0

Klasifikasi : Termotivasi

21

5

2

0 0

5

10

15

20

25

tinggi Sedang Rendah Sangat rendah

Page 79: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Sedangkan pada siklus II motivasi siswa pada mata pelajaran IPA terpadu

meningkat secara signifikan hingga mencapai 85,57% dengan jumlah siswa yang

motivasinya tinggi sebanyak 21 orang siswa dengan presentase 75% dan siswa

yang motivasinya sedang sebanyak 5 orang siswa dengan presentase 17,85%.

Sedangkan jumlah siswa yang motivasinya rendah hanya 2 orang siswa dengan

presentase 7,14% kemudian siswa yang motivasinya sangat rendah 0. Dengan

demikian presentase 0%. Dari hasil siklus II sudah menunjukan terjadinya

peningkatan pada siklus II.

Melalui hasil peneliti menunjukan bahwa pembelajaran IPA terpadu

dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving yang disertai

handout memiliki dampak positif terhadap peningkatan motivasi belajar siswa,

berikut adalah grafik hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus II.

Bedasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang telah peneliti

lakukan dengan berkaloborasi bersama guru telah melaksanakan sesuai dengan

desain pembelajaran yang telah disusun. Walaupun ada beberapa kekurangan

yang terjadi pada siklus I, namun pada siklus II kekurangan itu dapat diperbaiki.

d) Refleksi siklus II

tindakan refleksi pada siklus dua dilakukan dengan kegiatan menganalisa

hasil motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran problem solving yang disertai handout.

Pada pelaksanaan, pada tindakan siklus II motivasi belajar siswa berada pada

predikat baik dan bahkan sangat baik. Meningkatnya aktifitas motivasi belajar

siswa mulai dari aktivitas motivasi belajar siswa ketika memperhatikan penjelasan

materi yang diberikan oleh guru sampai pada aktifitas merangkumnya materi

pelajaran yang sejalan dengan meningkatnya hasil quissioner ataupun angket yang

Page 80: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

diberikan pada siswa menunjukan bahwa peningkatkan motivasi belajar siswa

mulai dari siklus I sampai dari siklus II.

dari analisis siklus I dan siklus II menunjukan bahwa penerapan metode

pembelajaran problem solving yang disertai handout mampu meningkatkan

motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA terpadu, maka tindakan dalam penelitian

ini dicukupkan pada siklus II.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan Hasil Dari penelitian, Keberhasilan Dalam Tindakan Ini

Adalah Terjadinya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA

Terpadu. Hal Ini Dapat Dilihat Dari Peningkatan Yang Secara Signifikan Disetiap

Siklus. Pada Prasiklus Jumlah Siswa Yang Termotivasi Pada Mata Pelajaran IPA

Terpadu Hanya 53,42% Siswa Yang Motivasinya Tinggi Tidak Ada Peningkatan,

Namun Pada Siswa Yang Peningkatan Sedang sebanyak 4 orang siswa. Selanjutnya

pada siswa yang motivasinya rendah sebanyak 19 orang dan motivasi siswa yang

sangat rendah 5 orang dari data yang didapat peningkatan motivasi belajar siswa

masih belum meningkat.

Setelah melihat dari data prasiklus maka peneliti melanjutkan ke siklus I

dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving karena berdasarkan dari

hasil prasiklus belum mencapai kategori hasil yang maksimal, setelah peneliti

melakukan siklus I maka peneliti mulai mendapatkan hasil dari siklus I namun hasil

tetap masih kurang maksimal. Pada siklus I ini jumlah persentase dari siswa

sebanyak 72,21% siswa yang motivasinya tinggi sebanyak 6 orang, namun pada

siswa yang motivasinya sedang sebanyak 16 orang siswa, kemudian pada siswa yang

motivasinya rendah sebanyak 5 orang siswa dan motivasi siswa yang sangat rendah 1

orang siswa. Dari hasil data siklus I sudah mulai ada peningkatan pada motivasi

belajar siswa walaupun masih belum maksimal.

Page 81: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Setelah melaksanakan prasiklus dan siklus I peneliti melihat peningkatan

motivasi belajar siswa masih belum tercapai kemudian peneliti melanjutkan prasiklus

II dengan menerapkan metode pembelajaran problem solving karena berdasarkan

dari hasil siklus I belum mencapai kategori hasil yang maksimal setelah peneliti

melakukan siklus II peneliti mendapatkan hasil siklus II. Pada siklus II jumlah

presentase 85,57% sebagai berikut : siswa yang motivasinya tinggi sebanyak 21

orang siswa, kemudian siswa yang motivasinya sedang sebanyak 5 orang siswa,

selanjutnya siswa yang motivasinya rendah sebanyak 2 orang siswa dan siswa yang

motivasinya sangat rendah 0 dari data yang didapat pada siklus II sudah terlihat

peningkatan pada motivasi belajar siswa secara signifikan karena peniliti telah

mendapatkan dari hasil data yang sudah maksimal maka penelitian ini dibatasi pada

siklus II.

Metode pembelajaran problem solving adalah metode pembelajaran yang

mengkaitkan antar pemecahan masalah yang dimulai dari mencari data sampai

kepada menarik kesimpulan, bahwa metode yang mengajarkan penyelesaian masalah

dengan memberikan penekanan agar terselesainya suatu masalah secara bernalar.

Serta manfaatnya untuk melatih siswa agar bisa menghadapi berbagai masalah

kelompok, baik itu masalah pribadi, atau perorangan untuk dipecahkan sendiri atau

secara bersama – sama. Yang mana pembelajaran IPA terutama biologi siswa kelas

X B Di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kota Jambi. Untuk itu dalam

proses metode pembelajaran perlu ditingkatkan pemahaman dalam pemecahan

masalah yang telah dihadapi dalam materi pembelajaran kepada siswa, agar siswa

mampu menyelesaikan masalah- masalah yang ada disekitarnya, dan agar dapat

menunjang hasil belajar siswa agar dapat membangkitkan motivasi dalam belajar.

Setelah diterapkan metode pembelajaran dengan menggunakan problem solving

maka ditemukan peningkatan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA

terpadu peningkatan dapat dilihatdari grafik dibawah ini:

Grafik 4.4 peningkatan motivasi belajar pada setiap siklus.

Page 82: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Berikut tabel peningkatan motivasi belajar siswa pada setiap siklus

Tabel 4.7 peningkatan motivasi belajar siswa pada setiap siklus.

No Aspek yang

dinilai Prasiklus Presentase

Siklus

I Presentase

Siklus

II Presentase

%

%

%

1

Siswa yang

motivasinya

tinggi 0 53,42% 6 72,21% 21 85,57%

2

siswa yang

motivasinya

sedang 4

16

5

3

siswa yang

motivasinya

rendah 19

5

2

0

5

10

15

20

25

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA

PADA SETIAP SIKLUS

Series1

Series2

Series3

Page 83: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

4

siswa yang

motivasinya

sangat

rendah 5

1

0

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, terjadi peningkatan

sebanyak dua kali pada siklus I dan siklus II, walaupun pada siklus I

peningkatan belum maksimal tetapi pada siklus II peningkatan motivasi belajar

siswa sudah sangat signifikan dan sudah mencapai data hasil yang maksimal

maka dapat dinyatakan penggunaan metode pembelajaran problem solving

sangat bagus diterapkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran IPA terpadu.

Page 84: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hasil penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penerapan metode Problem Solving

disertau Hand Out, belajar siswa dalam pembelajaran Biologi materi Ekosistem

dapat meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan dalam

prasiklus, pada prasiklus jumlah siswa yang termotivasi pada mata pelajaran IPA

terpadu hanya 53,42%, kemudian dilanjutkan pada siklus I. Pada siklus I ini

jumlah persentase dari siswa mengalami peningkatan sebanyak 72,21%,

kemudian pada siklus II peneliti mendapatkan hasil peningkatan motivasi belajar

siswa dengan jumlah presentase 85,57% .

B. SARAN – SARAN

1. Kepada kepala sekolah di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi agar

lebih membantu dan memberi solusi permasalahan guru.

2. Kepada guru bidang studi IPA terpadu di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6

Kota Jambi. Agar lebih memperhatikan siswa dalam belajar, sehingga siswa

dapat merasakan kondisi belajar yang efektif.

3. Kepada siswa siswi di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi. Agar

lebih bersemangat lagi dalam mengikuti pembelajaran, serta lebih aktif dan

kreatif pada setiap proses pembelajaran.

4. Bagi peneliti hendaknya dapat meningkatkan penelitian sebelumnya

kepenelitian yang lebih lanjut yaitu kepenelitian tindakan kelas (PTK).

5. Bagi para pembaca semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca.

Page 85: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (1981). Al – Qura’an Terjamahnya : Jakarta : Depak Ri.

Anas Sudijono, (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

Anas Sudijono, (2013). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

Arends, (2008). Pemecahan Masalah Dalam Belajar. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Candra, (2006). Konsep Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Jakarta :

Rineka Cipta.

Dwi Oktarina Wulandari, (2007). Penerapan Model Pembelajaran Problem

Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik Dengan

Melalui Media Modul Tipe Post Solusion Solving

.

Djamarah, (2010). Metode - Metode Dalam Mengajar. Bandung : Alpabeta.

Dhajirin, (1985). Pemanfaatan Metode Pembelajaran Dan Media Pembelajaran.

Bandung : Tarsito.

David Jhanson, (2002). Problem – Problem Dalam Belajar Mengajar. Bandung :

PT Radika Aditama.

Isman . Sofwan, (1996). Macam – Macam Motivasi Dalam Pembelajaran.

Yogyakarta : Gava Media.

J. Dewey . J. Gulo. W, (2002). Strategi Dan Model Pembelajaran. Baswadaya :

Persindo.

Khoirul Ahmadi, (2009). Penerapan Kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Dalam Proses Pembelajaran. Bandung : PT Graha Permindo.

Page 86: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Kurniasih Imas, Sani Berlin. (2014). Teknik Dan Cara Mudah Membuat

Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Alfabeta.

Lapono Usman, (2006). Strategi Pembelajaran Yang Menyenangkan. Jakarta ; PT

. Luxima Metro Media.

Martini Yamin, (2012). Strategi Pembelajaran Berbasis Kopetensi. Jakarta :

Referensi Gp Press Group.

S.P Hasibuan, (2000). Pengantar Motivasi Melalui Model Pembelajaran.

Bandung : Tarsito.

Sri Indah Rini Astuti, (2012). Penerapan Pendekatan Problem Solving Dengan

Media Modul Melalui Model Pembelajaran Search, Salve, Create And

Share (Sscs) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa. Di

SMP Negeri 1 Bulu Sukoharjo.

Slamento, (2003). Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta :

Rineka Cipta.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D.

Bandung : Alpabeta.

Suharsimi Arikunto, (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta Pt Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto, (2013). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi

Aksara.

Tim Depdiknas, (2004). Metode Dan Bahan Ajar Dalam Pembelajaran. Jakarta :

Pt Raja Grafindo Persada.

Tim Penyusun, (2017). Pedoman Penulisan Panduan Skripsi. Jambi : UIN STS

Jambi.

Paizaluddin, Ermalinda (2016). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research). Bandung : Alfabeta.

Page 87: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

wina sanjaya, (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana Media.

Page 88: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(PRASIKLUS)

Satuan Pendidikan : SMA N 6 Kota Jambi

Kelas / Semester : VIII / Genap

Mata Pelajaran : IPA

Jumlah pertemuan : 3 x pertemuan (5 x 40 Menit)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik.

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut.

2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung

jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada pembelajaran

Page 89: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

IPA serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan pembelajaran IPA,

yang terbentuk melalui pengalaman belajar.

2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya

teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.

C. Indikator

1. Mengenal Ekosistem

2. Membedakan Komponen Penyusun Ekosistem

3. Mengidentifikasi Komponen Penyusun Ekosistem Berdasarkan Fungsinya

D. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan Pengertian Ekosistem

2. Menjelaskan Komponen Penyusun Ekosistem

3. Mengidentifikasi Komponen Penyusun Ekosistem Berdasarkan Fungsinya

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Ekosistem

2. Komponen Penyusun Ekosistem

3. Komponen Penyusun Ekosistem Berdasarkan Fungsinya

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Scientific

Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan

Model Pembelajaran : pembelajaran langsung

G. Alat dan Sumber Pembelajaran

Sumber Pembelajaran : Buku panduan IPA kelas X

Buku-buku penunjang dari perpustakaan

Alat : papan tulis dan spidol.

Page 90: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan

1. Memeriksa keadaan kelas dan

melihat kesiapan siswa belajar.

2. Melakukan pembukaan

dengan salam pembuka dan

berdo‟a untuk memulai

pembelajaran.

3. Memeriksa kehadiran siswa

sebagai sikap disiplin.

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

5. Apersepsi (guru mengingatkan

kembali tentang materi yang

berkaitan dengan ekosistem).

Pendahuluan

1. Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran.

2. Siswa menjawab salam dan

berdo‟a untuk memulai

pelajaran.

3. Siswa mendengarkan dan

menjawab hadir ketika guru

memeriksa kehadiran

(absen).

4. Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

5. Siswa memperhatikan guru

dengan turut melakukan

apersepsi dan mengingat

materi yang berkaitan

dengan ekosistem.

10 Menit

Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan materi

pengertian ekosistem secara

umum.

2. guru menanyakan kembali

Kegitan Inti

1. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru

menjelaskan materi di depan

kelas.

2. siswa menanggapi

65 Menit

Page 91: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

materi yang telah dijelaskan

kepada siswa.

3. Guru membimbing siswa

untuk membentuk beberapa

kelompok yang terdiri 5 – 6

siswa, setiap kelompok terdiri

dari siswa yang memiliki

kecerdasan yang heterogen.

4. Guru meminta siswa untuk

mendiskusikan pertanyaan dari

materi yang telah dipelajari

dalam diskusi kelompok.

5. guru memberi kebebasan

setiap anggota kelompok

untuk bertanya dalam

berdiskusi.

6. Guru meminta masing –

masing kelompok untuk

menpresentasekan hasil

diskusi didepan kelas dan

kelompok lainnya

menanggapi.

7. Selama kerja kelompok

berlangsung guru

membimbing kelompok-

kelompok yang kesulitan

pertanyaan mengenai materi

yang telah disampaikan oleh

guru.

3. Siswa membentuk kelompok

belajar yang terdiri dari 5 –

6 siswa.

4. Siswa bersama

kelompoknya masing –

masing mendiskusikan

jawaban dari materi yang

telah dipelajari

5. setiap anggota kelompok

diberi kebebasan untuk

bertanya dalam berdiskusi.

6. Perwakilan masing-masing

kelompok menpresentasekan

hasil diskusi didepan kelas.

7. Siswa dibimbing oleh guru

yang kesulitan menjawab

pertanyaan dalam berdiskusi

.

Page 92: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

menjawab pertanyaan.

8. Guru meminta siswa untuk

mengumpulkan lembar diskusi

kelompok.

9. Guru meluruskan jawaban dan

memberikan penguatan kepada

siswa.

8. Siswa mengumpulkan

lembar hasil diskusi

kelompok kepada guru .

9. Siswa diberi penguatan oleh

guru.

Penutup

1. Guru meminta siswa untuk

memberikan kesimpulan.

2. Guru memberikan PR kepada

siswa.

3. Guru memberitahukan siswa

tentang materi pembelajaran

yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

4. Guru menutup pembelajaran

dengan salam.

Penutup

1. Siswa menyimpulkan materi

pembelajaran.

2. Siswa diberi PR oleh guru.

3. Siswa mempersiapkan

materi pelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

4. Siswa menjawab salam.

10 Menit

Pertemuan Kedua

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan

1. Memeriksa keadaan kelas dan

melihat kesiapan siswa belajar.

2. Melakukan pembukaan dengan

salam pembuka dan berdo‟a

Pendahuluan

1. Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran.

2. Siswa menjawab salam dan

berdo‟a untuk memulai

10 Menit

Page 93: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

untuk memulai pembelajaran.

3. Memeriksa kehadiran siswa

sebagai sikap disiplin.

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

5. Apersepsi (guru mengingatkan

kembali tentang materi yang

berkaitan dengan ekosistem).

pelajaran.

3. Siswa mendengarkan dan

menjawab hadir ketika guru

memeriksa kehadiran (absen).

4. Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

5. Siswa memperhatikan guru

dengan turut melakukan

apersepsi dan mengingat

materi yang berkaitan dengan

ekosistem.

Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan materi

pembelajaran komponen

penyusun ekosistem.

2. guru menanyakan kembali

materi yang telah dijelaskan

kepada siswa.

3. Guru membimbing siswa

untuk membentuk beberapa

kelompok yang terdiri 5 – 6

siswa, setiap kelompok terdiri

dari siswa yang memiliki

kecerdasan yang heterogen.

4. Guru meminta siswa untuk

mendiskusikan pertanyaan

Kegitan Inti

1. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru

menjelaskan materi di depan

kelas.

2. siswa menanggapi

pertanyaan mengenai materi

yang telah disampaikan oleh

guru.

3. Siswa membentuk kelompok

belajar yang terdiri dari 5 –

6 siswa.

4. Siswa bersama

kelompoknya masing –

65 Menit

Page 94: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

dari materi yang telah

dipelajari dalam diskusi

kelompok.

5. Guru memberi kebebasan

setiap anggota kelompok

untuk bertanya dalam

berdiskusi.

6. Guru meminta masing –

masing kelompok untuk

menpresentasekan hasil

diskusi didepan kelas dan

kelompok lainnya

menanggapi.

7. Selama kerja kelompok

berlangsung guru

membimbing kelompok-

kelompok yang kesulitan

menjawab pertanyaan.

8. Guru meminta siswa untuk

mengumpulkan lembar

diskusi kelompok.

9. Guru meluruskan jawaban

dan memberikan penguatan

kepada siswa.

masing mendiskusikan

jawaban dari materi yang

telah dipelajari .

5. setiap anggota kelompok

diberi kebebasan untuk

bertanya dalam berdiskusi.

6. Perwakilan masing-masing

kelompok menpresentasekan

hasil diskusi didepan kelas.

7. Siswa dibimbing oleh guru

yang kesulitan menjawab

pertanyaan dalam

berdiskusi.

8. Siswa mengumpulkan

lembar hasil diskusi

kelompok kepada guru.

9. Siswa diberi penguatan oleh

guru.

Penutup

1. Guru meminta siswa untuk

memberikan kesimpulan.

2. Guru memberikan PR kepada

Penutup

1. Siswa menyimpulkan materi

pembelajaran.

2. Siswa diberi PR oleh guru.

10 Menit

Page 95: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

siswa.

3. Guru memberitahukan siswa

tentang materi pembelajaran

yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

4. Guru menutup pembelajaran

dengan salam.

3. Siswa mempersiapkan

materi pelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

4. Siswa menjawab salam.

Pertemuan Ketiga

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan

1. Memeriksa keadaan kelas dan

melihat kesiapan siswa

belajar.

2. Melakukan pembukaan

dengan salam pembuka dan

berdo‟a untuk memulai

pembelajaran.

3. Memeriksa kehadiran siswa

sebagai sikap disiplin.

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

5. Apersepsi (guru

mengingatkan kembali

tentang materi yang berkaitan

Pendahuluan

1. Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran.

2. Siswa menjawab salam dan

berdo‟a untuk memulai

pelajaran.

3. Siswa mendengarkan dan

menjawab hadir ketika guru

memeriksa kehadiran

(absen).

4. Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

5. Siswa memperhatikan guru

dengan turut melakukan

apersepsi dan mengingat

10 Menit

Page 96: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

dengan ekosistem). materi yang berkaitan

dengan ekosistem.

Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan materi

pembelajaran komponen

penyusun ekosistem berserta

fungsinya .

2. guru menanyakan kembali

materi yang telah dijelaskan

kepada siswa.

3. Guru membimbing siswa

untuk membentuk beberapa

kelompok yang terdiri 5 – 6

siswa, setiap kelompok terdiri

dari siswa yang memiliki

kecerdasan yang heterogen.

4. Guru meminta siswa untuk

mendiskusikan pertanyaan

dari materi yang telah

dipelajari dalam diskusi

kelompok.

5. guru memberi kebebasan

setiap anggota kelompok

untuk bertanya dalam

berdiskusi

6. Guru meminta masing –

masing kelompok untuk

menpresentasekan hasil

Kegitan Inti

1. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru

menjelaskan materi di depan

kelas.

2. siswa menanggapi

pertanyaan mengenai materi

yang telah disampaikan oleh

guru.

3. Siswa membentuk kelompok

belajar yang terdiri dari 5 –

6 siswa.

4. Siswa bersama

kelompoknya masing –

masing mendiskusikan

jawaban dari materi yang

telah dipelajari .

5. setiap anggota kelompok

diberi kebebasan untuk

bertanya dalam berdiskusi

6. Perwakilan masing-masing

kelompok menpresentasekan

hasil diskusi didepan kelas.

65 Menit

Page 97: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

diskusi didepan kelas dan

kelompok lainnya

menanggapi.

7. Selama kerja kelompok

berlangsung guru

membimbing kelompok-

kelompok yang kesulitan

menjawab pertanyaan.

8. Guru meminta siswa untuk

mengumpulkan lembar

diskusi kelompok.

9. Guru meluruskan jawaban

dan memberikan penguatan

kepada siswa.

7. Siswa dibimbing oleh guru

yang kesulitan menjawab

pertanyaan dalam

berdiskusi.

8. Siswa mengumpulkan

lembar hasil diskusi

kelompok kepada guru.

9. Siswa diberi penguatan oleh

guru.

Penutup

1. Guru meminta siswa untuk

memberikan kesimpulan.

2. Guru memberitahukan siswa

tentang materi pembelajaran

yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

3. Guru menutup pembelajaran

dengan salam.

Penutup

1. Siswa menyimpulkan materi

pembelajaran.

2. Siswa mempersiapkan

materi pelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

3. Siswa menjawab salam.

10 Menit

I. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran yaitu penilaian sikap, pengetahuan

dan keterampilan.

Page 98: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

No Aspek yang dinilai Teknik

Penilaian Waktu Penilaian

1. Sikap

a. Terlibat aktif dalam kegiatan

pembelajaran yang dilakukan .

b. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

c. Toleran terhadap proses pemecahan

masalah yang berbeda dan kreatif.

d. Peduli dalam kegiatan pembelajaran

e. Disiplin selama proses pembelajaran

f. Jujur dalam menjawab permasalahan yang

diberikan

g. Tanggung jawab dalam menyelesaikan

tugas

Observasi

Selama

pembelajaran dan

saat diskusi

2. Pengetahuan

Menyelesaikan soal yang relevan

Penugasan

Kelompok/Individu

3.

Keterampilan

Terampil menerapkan konsep/prinsip dan

pemecahan masalah yang relevan yang

berkaitan dengan materi yang di pelajari.

Peta konsep

ekosistem

Penyelesaian

kelompok

Mengetahui, Jambi, 03 April 2017

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Asmayani Achmad, S.Pt Andre Isman

NIP.197509172008012003 NIM. TB120701

Page 99: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

( SIKLUS 1)

Satuan Pendidikan : SMA N 6 Kota Jambi

Kelas / Semester : X / Genap

Mata Pelajaran : IPA

Jumlah pertemuan : 3 x pertemuan (5 x 40 Menit)

J. Kompetensi Inti

5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

7. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik.

8. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

K. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut.

2.4 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung

jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.

2.5 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada pembelajaran

Page 100: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

IPA serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan pembelajaran IPA,

yang terbentuk melalui pengalaman belajar.

2.6 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya

teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.

L. Indikator

4. Mengenal Interaksi Antara Komponen Ekosistem

5. Membedakan Aliran Energi

6. Mengidentifikasi Daur Biogeokimia

M. Tujuan Pembelajaran

4. Menjelaskan Interaksi Antara Komponen Ekosistem

5. Menjelaskan Aliran Energi

6. Mengidentifikasi Daur Biogeokimia

N. Materi Pembelajaran

4. Interaksi Antara Komponen Ekosistem

5. Aliran Energi

6. Daur Biogeokimia

O. Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Scientific

Metode Pembelajaran : Problem Solving

Diskusi, Tanya Jawab

Media Pembelajaran : Peta Konsep Handout

P. Alat dan Sumber Pembelajaran

Sumber Pembelajaran : Buku panduan IPA kelas X

Buku-buku penunjang dari perpustakaan

Page 101: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Alat : papan tulis dan spidol.

Q. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan

6. Guru memeriksa keadaan

kelas dan melihat kesiapan

siswa belajar.

7. Guru melakukan pembukaan

dengan salam pembuka dan

berdo‟a untuk memulai

pembelajaran.

8. Guru memeriksa kehadiran

siswa sebagai sikap disiplin.

9. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

10. Apersepsi (guru mengingatkan

kembali tentang materi yang

berkaitan dengan ekosistem).

Pendahuluan

6. Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran.

7. Siswa menjawab salam dan

berdo‟a untuk memulai

pelajaran.

8. Siswa mendengarkan dan

menjawab hadir ketika guru

memeriksa kehadiran

(absen).

9. Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

10. Siswa memperhatikan guru

dengan turut melakukan

apersepsi dan mengingat

materi yang berkaitan

dengan ekosistem.

10 Menit

Kegiatan Inti

1. Sebelum guru memasuki

materi pembelajaran, guru

Kegitan Inti

10. Siswa mendengarkan

penjelasan tentang akan

65 Menit

Page 102: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

menjelaskan kepada seluruh

siswa tentang akan

diterapkannya motode

pembelajaran problem

solving dengan menggunakan

media handout dan cara

kerjanya.

2. Selanjutnya guru menjelaskan

materi pembelajaran Interaksi

Antara Komponen Ekosistem

yang akan dipelajari dengan

menggunakan media handout

yang disesuaikan dengan

materi pembelajaran.

3. Guru memperlihatkan dan

menjelaskan isi dari media ha

ndout berupa peta konsep

atau gambar dari materi

pembelajaran.

4. Guru menanyakan kembali

materi pembelajaran yang

telah dijelaskan kepada siswa

dengan menggunakan media

handout.

Mengeksplorasi

5. Guru membimbing siswa

diterapkannya metode

pembelajaran problem

solving dengan

menggunakan media

handout dan cara kerjanya.

11. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru dalam

menjelaskan materi di depan

kelas.

12. Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan

dari guru tentang isi dari

media handout berupa peta

konsep dari materi yang

akan pelajari.

13. Siswa menanggapi

pertanyaan mengenai materi

yang telah disampaikan oleh

guru yang disertai media

handout.

14. Siswa membentuk kelompok

belajar yang terdiri dari 5 –

6 siswa.

Page 103: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

untuk membentuk beberapa

kelompok yang terdiri 5 – 6

siswa, setiap kelompok terdiri

dari siswa yang memiliki

kecerdasan yang heterogen.

6. Guru memberikan

permasalahan yang ada dalam

materi pembelajaran melalui

media handout untuk

dipecahkan dalam masing –

masing semua kelompok.

7. Guru meminta siswa untuk

mendiskusikan permasalahan

dari materi handout yang

telah dipelajari dalam diskusi

kelompok.

8. Guru memberi kebebasan

setiap anggota kelompok

untuk mendiskusikan solusi

dari pemecahan masalahan

materi media handout pada

buku paket.

9. Guru memberi kebebasan

setiap anggota kelompok

untuk bertanya dalam

15. Setiap masing – masing

kelompok mendiskusikan

permasalahan yang ada

dalam materi pembelajaran

dengan media handout untuk

dipecahkan bersama – sama

atau dalam masing – masing

semua kelompok.

16. Siswa bersama

kelompoknya masing –

masing mendiskusikan

jawaban pemecahan dari

permasalahan materi

handout yang telah

dipelajari .

17. Setiap anggota kelompok

diberi kebebasan untuk

mendiskusikan solusi dari

pemecahan masalahan

materi media handout pada

buku paket.

18. setiap anggota kelompok

diberi kebebasan untuk

bertanya dalam berdiskusi.

19. Perwakilan masing-masing

kelompok menpresentasekan

Page 104: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

berdiskusi.

10. Guru meminta masing –

masing kelompok untuk

menpresentasekan hasil

diskusi didepan kelas dan

kelompok lainnya

menanggapi.

11. Selama kerja kelompok

berlangsung guru

membimbing kelompok-

kelompok yang kesulitan

menjawab permasalahan dari

media handout yang ada

dalam materi yang telah

dipelajari.

12. Guru meminta siswa untuk

mengumpulkan lembar

diskusi kelompok.

13. Guru meluruskan jawaban

dari permasalahan dalam

materi yang telah dipelajari

dan memberikan penguatan

kepada siswa.

hasil diskusi didepan kelas.

20. Siswa dibimbing oleh guru

yang kesulitan menjawab

permasalahan dari media

handout yang ada dalam

materi yang telah dipelajari

dalam berdiskusi.

21. Siswa mengumpulkan

lembar hasil diskusi

kelompok kepada guru.

22. Siswa mendengarkan

kesimpulan dari guru dan

diberi penguatan oleh guru.

Penutup

5. Guru meminta siswa untuk

memberikan kesimpulan.

6. Guru memberikan

penghargaan atau pujian

kepada kelompok yang

Penutup

5. Siswa menyimpulkan materi

pembelajaran.

6. Siswa menghargai

penghargaan dan pujian dari

guru dalam diskusi

10 Menit

Page 105: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Pertemuan Kedua

bekinerja baik.

7. Guru memberitahukan siswa

tentang materi pembelajaran

yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

8. Guru menutup pembelajaran

dengan salam.

kelompok.

7. Siswa mendengarkan dan

mencatat materi pelajaran

untuk pertemuan

selanjutnya.

8. Siswa menjawab salam.

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan

1. Guru memeriksa keadaan

kelas dan melihat kesiapan

siswa belajar.

2. Guru melakukan pembukaan

dengan salam pembuka dan

berdo‟a untuk memulai

pembelajaran.

3. Guru memeriksa kehadiran

siswa sebagai sikap disiplin.

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

5. Apersepsi (guru

mengingatkan kembali

tentang materi yang berkaitan

Pendahuluan

1. Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran.

2. Siswa menjawab salam dan

berdo‟a untuk memulai

pelajaran.

3. Siswa mendengarkan dan

menjawab hadir ketika guru

memeriksa kehadiran

(absen).

4. Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

5. Siswa memperhatikan guru

dengan turut melakukan

apersepsi dan mengingat

10 Menit

Page 106: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

dengan ekosistem). materi yang berkaitan

dengan ekosistem.

Kegiatan Inti

1. Sebelum guru memasuki

materi pembelajaran, guru

menjelaskan kepada seluruh

siswa tentang akan

diterapkannya motode

pembelajaran problem

solving dengan

menggunakan media

handout dan cara kerjanya.

2. Selanjutnya guru

menjelaskan materi

pembelajaran Aliran Energi

yang akan dipelajari dengan

menggunakan media

handout yang disesuaikan

dengan materi

pembelajaran.

3. Guru memperlihatkan dan

menjelaskan isi dari media

handout berupa peta konsep

atau gambar dari materi

pembelajaran.

7. Guru menanyakan kembali

materi pembelajaran yang

telah dijelaskan kepada siswa

Kegitan Inti

1. Siswa mendengarkan

penjelasan tentang akan

diterapkannya metode

pembelajaran problem

solving dengan menggunakan

media handout dan cara

kerjanya.

2. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru dalam

menjelaskan materi di depan

kelas.

3. Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan

dari guru tentang isi dari

media handout berupa peta

konsep dari materi yang akan

pelajari.

4. Siswa menanggapi

65 Menit

Page 107: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

dengan menggunakan media

handout.

8. Guru membimbing siswa

untuk membentuk beberapa

kelompok yang terdiri 5 – 6

siswa, setiap kelompok terdiri

dari siswa yang memiliki

kecerdasan yang heterogen.

9. Guru memberikan

permasalahan yang ada dalam

materi pembelajaran melalui

media handout untuk

dipecahkan dalam masing –

masing semua kelompok.

10. Guru meminta siswa untuk

mendiskusikan permasalahan

dari materi handout yang

telah dipelajari dalam diskusi

kelompok.

11. Guru memberi kebebasan

setiap anggota kelompok

untuk mendiskusikan solusi

dari pemecahan masalahan

materi media handout pada

buku paket.

12. Guru memberi kebebasan

pertanyaan mengenai materi

yang telah disampaikan oleh

guru yang disertai media

handout.

5. Siswa membentuk kelompok

belajar yang terdiri dari 5 – 6

siswa.

6. Setiap masing – masing

kelompok mendiskusikan

permasalahan yang ada dalam

materi pembelajaran dengan

media handout untuk

dipecahkan bersama – sama

atau dalam masing – masing

semua kelompok.

7. Siswa bersama kelompoknya

masing – masing

mendiskusikan jawaban

pemecahan dari permasalahan

materi handout yang telah

dipelajari .

8. Setiap anggota kelompok

diberi kebebasan untuk

mendiskusikan solusi dari

pemecahan masalahan materi

media handout pada buku

Page 108: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

setiap anggota kelompok

untuk bertanya dalam

berdiskusi.

13. Guru meminta masing –

masing kelompok untuk

menpresentasekan hasil

diskusi didepan kelas dan

kelompok lainnya

menanggapi.

14. Selama kerja kelompok

berlangsung guru

membimbing kelompok-

kelompok yang kesulitan

menjawab permasalahan dari

media handout yang ada

dalam materi yang telah

dipelajari.

15. Guru meminta siswa untuk

mengumpulkan lembar

diskusi kelompok.

16. Guru meluruskan jawaban

dari permasalahan dalam

materi yang telah dipelajari

dan memberikan penguatan

kepada siswa.

paket.

9. setiap anggota kelompok

diberi kebebasan untuk

bertanya dalam berdiskusi.

10. Perwakilan masing-

masing kelompok

menpresentasekan hasil

diskusi didepan kelas.

11. Siswa dibimbing oleh

guru yang kesulitan

menjawab permasalahan dari

media handout yang ada

dalam materi yang telah

dipelajari dalam berdiskusi.

12. Siswa mengumpulkan

lembar hasil diskusi

kelompok kepada guru.

13. Siswa mendengarkan

kesimpulan dari guru dan

diberi penguatan oleh guru.

Penutup

1. Guru meminta siswa untuk

Penutup

1. Siswa menyimpulkan materi

10 Menit

Page 109: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Pertemuan Ketiga

memberikan kesimpulan.

2. Guru memberikan

penghargaan atau pujian

kepada kelompok yang

bekinerja baik.

3. Guru memberitahukan siswa

tentang materi pembelajaran

yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

4. Guru menutup pembelajaran

dengan salam.

pembelajaran.

2. Siswa menghargai

penghargaan dan pujian dari

guru dalam diskusi

kelompok.

3. Siswa mendengarkan dan

mencatat materi pelajaran

untuk pertemuan selanjutnya.

4. Siswa menjawab salam.

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan

1. Guru memeriksa keadaan kelas

dan melihat kesiapan siswa

belajar.

2. Guru melakukan pembukaan

dengan salam pembuka dan

berdo‟a untuk memulai

pembelajaran.

3. Guru memeriksa kehadiran

siswa sebagai sikap disiplin.

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

1. PendahuluanSiswa siap

mengikuti proses

pembelajaran.

2. Siswa menjawab salam dan

berdo‟a untuk memulai

pelajaran.

3. Siswa mendengarkan dan

menjawab hadir ketika guru

memeriksa kehadiran (absen).

4. Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

10 Menit

Page 110: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

dicapai.

5. Apersepsi (guru mengingatkan

kembali tentang materi yang

berkaitan dengan ekosistem).

disampaikan oleh guru.

5. Siswa memperhatikan guru

dengan turut melakukan

apersepsi dan mengingat

materi yang berkaitan dengan

ekosistem.

Kegiatan Inti

1. Sebelum guru memasuki

materi pembelajaran, guru

menjelaskan kepada seluruh

siswa tentang akan

diterapkannya motode

pembelajaran problem solving

dengan menggunakan media

handout dan cara kerjanya.

2. Selanjutnya guru menjelaskan

materi pembelajaran Daur

Biogeokimia yang akan

dipelajari dengan

menggunakan media handout

yang disesuaikan dengan

materi pembelajaran.

3. Guru memperlihatkan dan

menjelaskan isi dari media

handout berupa peta konsep

atau gambar dari materi

pembelajaran.

Kegitan Inti

1. Siswa mendengarkan

penjelasan tentang akan

diterapkannya metode

pembelajaran problem

solving dengan menggunakan

media handout dan cara

kerjanya.

2. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru dalam

menjelaskan materi di depan

kelas.

3. Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan

dari guru tentang isi dari

media handout berupa peta

konsep dari materi yang akan

pelajari.

65 Menit

Page 111: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

4. Guru menanyakan kembali

materi pembelajaran yang telah

dijelaskan kepada siswa

dengan menggunakan media

handout.

5. Guru membimbing siswa untuk

membentuk beberapa

kelompok yang terdiri 5 – 6

siswa, setiap kelompok terdiri

dari siswa yang memiliki

kecerdasan yang heterogen.

6. Guru memberikan

permasalahan yang ada dalam

materi pembelajaran melalui

media handout untuk

dipecahkan dalam masing –

masing semua kelompok.

7. Guru meminta siswa untuk

mendiskusikan permasalahan

dari materi handout yang telah

dipelajari dalam diskusi

kelompok.

8. Guru memberi kebebasan

setiap anggota kelompok untuk

mendiskusikan solusi dari

pemecahan masalahan materi

4. Siswa menanggapi

pertanyaan mengenai materi

yang telah disampaikan oleh

guru yang disertai media

handout.

5. Siswa membentuk kelompok

belajar yang terdiri dari 5 – 6

siswa.

6. Setiap masing – masing

kelompok mendiskusikan

permasalahan yang ada dalam

materi pembelajaran dengan

media handout untuk

dipecahkan bersama – sama

atau dalam masing – masing

semua kelompok.

7. Siswa bersama kelompoknya

masing – masing

mendiskusikan jawaban

pemecahan dari permasalahan

materi handout yang telah

dipelajari .

8. Setiap anggota kelompok

diberi kebebasan untuk

mendiskusikan solusi dari

pemecahan masalahan materi

Page 112: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

media handout pada buku

paket.

9. Guru memberi kebebasan

setiap anggota kelompok

untuk bertanya dalam

berdiskusi.

10. Guru meminta masing –

masing kelompok untuk

menpresentasekan hasil diskusi

didepan kelas dan kelompok

lainnya menanggapi.

11. Selama kerja kelompok

berlangsung guru membimbing

kelompok-kelompok yang

kesulitan menjawab

permasalahan dari media

handout yang ada dalam materi

yang telah dipelajari.

12. Guru meminta siswa untuk

mengumpulkan lembar diskusi

kelompok.

13. Guru meluruskan jawaban

dari permasalahan dalam

materi yang telah dipelajari dan

memberikan penguatan kepada

siswa.

media handout pada buku

paket.

9. setiap anggota kelompok

diberi kebebasan untuk

bertanya dalam berdiskusi.

10. Perwakilan masing-

masing kelompok

menpresentasekan hasil

diskusi didepan kelas.

11. Siswa dibimbing oleh

guru yang kesulitan

menjawab permasalahan dari

media handout yang ada

dalam materi yang telah

dipelajari dalam berdiskusi.

12. Siswa mengumpulkan

lembar hasil diskusi

kelompok kepada guru.

13. Siswa mendengarkan

kesimpulan dari guru dan

diberi penguatan oleh guru.

Penutup

1. Guru meminta siswa untuk

memberikan kesimpulan.

Penutup

1. Siswa menyimpulkan materi

pembelajaran.

10 Menit

Page 113: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

R. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran yaitu penilaian sikap, pengetahuan

dan keterampilan.

No Aspek yang dinilai Teknik

Penilaian Waktu Penilaian

1. Sikap

h. Terlibat aktif dalam kegiatan

pembelajaran yang dilakukan .

i. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

j. Toleran terhadap proses pemecahan

masalah yang berbeda dan kreatif.

k. Peduli dalam kegiatan pembelajaran

l. Disiplin selama proses pembelajaran

m. Jujur dalam menjawab permasalahan yang

diberikan

n. Tanggung jawab dalam menyelesaikan

tugas

Observasi

Selama

pembelajaran dan

saat diskusi

2. Pengetahuan

Menyelesaikan soal yang relevan

Penugasan

Kelompok/Individu

2. Guru memberikan penghargaan

atau pujian kepada kelompok

yang bekinerja baik.

3. Guru memberitahukan siswa

tentang materi pembelajaran

yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

4. Guru menutup pembelajaran

dengan salam.

2. Siswa menghargai

penghargaan dan pujian dari

guru dalam diskusi

kelompok.

3. Siswa mendengarkan dan

mencatat materi pelajaran

untuk pertemuan selanjutnya.

4. Siswa menjawab salam.

Page 114: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

No Aspek yang dinilai Teknik

Penilaian Waktu Penilaian

3.

Keterampilan

Terampil menerapkan konsep/prinsip dan

pemecahan masalah yang relevan yang

berkaitan dengan materi yang di pelajari.

Peta konsep

ekosistem

Penyelesaian

kelompok

Mengetahui, Jambi, 13 April 2017

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Asmayani Achmad, S.Pt Andre Isman

NIP.197509172008012003 NIM. TB120701

Page 115: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

( SIKLUS 2 )

Satuan Pendidikan : SMA N 6 Kota Jambi

Kelas / Semester : X / Genap

Mata Pelajaran : IPA

Jumlah pertemuan : 3 x pertemuan (5 x 40 Menit)

S. Kompetensi Inti

9. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

10. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

11. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik.

12. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

T. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut.

2.7 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung

jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.

2.8 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada pembelajaran

Page 116: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

IPA serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan pembelajaran IPA,

yang terbentuk melalui pengalaman belajar.

2.9 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya

teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.

U. Indikator

7. Mengenal kerusakan lingkungan

8. Membedakan pencemaran lingkungan

9. Mengidentifikasi macam – macam pencemaran

V. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan kerusakan lingkungan

2. Menjelaskan pencemaran lingkungan

3. Mengidentifikasi macam – macam pencemaran

W. Materi Pembelajaran

17. kerusakan lingkungan

18. pencemaran lingkungan

19. macam – macam pencemaran

X. Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Scientific

Metode Pembelajaran : Problem Solving

Diskusi, Tanya Jawab

Media Pembelajaran : Peta Konsep Handout

Y. Alat dan Sumber Pembelajaran

Sumber Pembelajaran : Buku panduan IPA kelas X

Buku-buku penunjang dari perpustakaan

Alat : papan tulis dan spidol.

Page 117: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Z. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan

11. Guru memeriksa keadaan

kelas dan melihat kesiapan

siswa belajar.

12. Guru melakukan pembukaan

dengan salam pembuka dan

berdo‟a untuk memulai

pembelajaran.

13. Guru memeriksa kehadiran

siswa sebagai sikap disiplin.

14. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

15. Apersepsi (guru mengingatkan

kembali tentang materi yang

berkaitan dengan ekosistem).

Pendahuluan

11. Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran.

12. Siswa menjawab salam dan

berdo‟a untuk memulai

pelajaran.

13. Siswa mendengarkan dan

menjawab hadir ketika guru

memeriksa kehadiran

(absen).

14. Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

15. Siswa memperhatikan guru

dengan turut melakukan

apersepsi dan mengingat

materi yang berkaitan

dengan ekosistem.

10 Menit

Kegiatan Inti

14. Sebelum guru memasuki

materi pembelajaran, guru

menjelaskan kepada seluruh

siswa tentang akan

Kegitan Inti

23. Siswa mendengarkan

penjelasan tentang akan

diterapkannya metode

pembelajaran problem

65 Menit

Page 118: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

diterapkannya motode

pembelajaran problem

solving dengan menggunakan

media handout dan cara

kerjanya.

15. Selanjutnya guru

menjelaskan materi

pembelajaran Kerusakan

Lingkungan yang akan

dipelajari dengan

menggunakan media handout

yang disesuaikan dengan

materi pembelajaran.

16. Guru memperlihatkan dan

menjelaskan isi dari media

handout berupa peta konsep

atau gambar dari materi

pembelajaran.

17. Guru menanyakan kembali

materi pembelajaran yang

telah dijelaskan kepada siswa

dengan menggunakan media

handout.

18. Guru membimbing siswa

untuk membentuk beberapa

kelompok yang terdiri 5 – 6

siswa, setiap kelompok terdiri

dari siswa yang memiliki

solving dengan

menggunakan media

handout dan cara kerjanya.

24. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru dalam

menjelaskan materi di depan

kelas.

25. Siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan

dari guru tentang isi dari

media handout berupa peta

konsep dari materi yang

akan pelajari.

26. Siswa menanggapi

pertanyaan mengenai materi

yang telah disampaikan oleh

guru yang disertai media

handout.

27. Siswa membentuk kelompok

belajar yang terdiri dari 5 –

6 siswa.

Page 119: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

kecerdasan yang heterogen.

19. Guru memberikan

permasalahan yang ada dalam

materi pembelajaran melalui

media handout untuk

dipecahkan dalam masing –

masing semua kelompok.

20. Guru meminta siswa untuk

mendiskusikan permasalahan

dari materi handout yang

telah dipelajari dalam diskusi

kelompok.

21. Guru memberi kebebasan

setiap anggota kelompok

untuk mendiskusikan solusi

dari pemecahan masalahan

materi media handout pada

buku paket.

22. Guru memberi kebebasan

setiap anggota kelompok

untuk bertanya dalam

berdiskusi.

23. Guru meminta masing –

masing kelompok untuk

menpresentasekan hasil

28. Setiap masing – masing

kelompok mendiskusikan

permasalahan yang ada

dalam materi pembelajaran

dengan media handout untuk

dipecahkan bersama – sama

atau dalam masing – masing

semua kelompok.

29. Siswa bersama

kelompoknya masing –

masing mendiskusikan

jawaban pemecahan dari

permasalahan materi

handout yang telah

dipelajari .

30. Setiap anggota kelompok

diberi kebebasan untuk

mendiskusikan solusi dari

pemecahan masalahan

materi media handout pada

buku paket.

31. setiap anggota kelompok

diberi kebebasan untuk

bertanya dalam berdiskusi.

32. Perwakilan masing-masing

kelompok menpresentasekan

hasil diskusi didepan kelas.

Page 120: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

diskusi didepan kelas dan

kelompok lainnya

menanggapi.

24. Selama kerja kelompok

berlangsung guru

membimbing kelompok-

kelompok yang kesulitan

menjawab permasalahan dari

media handout yang ada

dalam materi yang telah

dipelajari.

25. Guru meminta siswa untuk

mengumpulkan lembar

diskusi kelompok.

26. Guru meluruskan jawaban

dari permasalahan dalam

materi yang telah dipelajari

dan memberikan penguatan

kepada siswa.

33. Siswa dibimbing oleh guru

yang kesulitan menjawab

permasalahan dari media

handout yang ada dalam

materi yang telah dipelajari

dalam berdiskusi.

34. Siswa mengumpulkan

lembar hasil diskusi

kelompok kepada guru.

35. Siswa mendengarkan

kesimpulan dari guru dan

diberi penguatan oleh guru.

Penutup

9. Guru meminta siswa untuk

memberikan kesimpulan.

10. Guru memberikan

penghargaan atau pujian

kepada kelompok yang

bekinerja baik.

11. Guru memberitahukan

siswa tentang materi

Penutup

9. Siswa menyimpulkan materi

pembelajaran.

10. Siswa menghargai

penghargaan dan pujian dari

guru dalam diskusi

kelompok.

11. Siswa mendengarkan dan

mencatat materi pelajaran

10 Menit

Page 121: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Pertemuan Kedua

pembelajaran yang akan

dipelajari pada pertemuan

berikutnya.

12. Guru menutup

pembelajaran dengan salam.

untuk pertemuan

selanjutnya.

12. Siswa menjawab salam.

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan

6. Guru memeriksa keadaan

kelas dan melihat kesiapan

siswa belajar.

7. Guru melakukan pembukaan

dengan salam pembuka dan

berdo‟a untuk memulai

pembelajaran.

8. Guru memeriksa kehadiran

siswa sebagai sikap disiplin.

9. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

10. Apersepsi (guru

mengingatkan kembali

tentang materi yang berkaitan

dengan ekosistem).

Pendahuluan

6. Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran.

7. Siswa menjawab salam dan

berdo‟a untuk memulai

pelajaran.

8. Siswa mendengarkan dan

menjawab hadir ketika guru

memeriksa kehadiran

(absen).

9. Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

10. Siswa memperhatikan

guru dengan turut

melakukan apersepsi dan

mengingat materi yang

berkaitan dengan ekosistem.

10 Menit

Page 122: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Kegiatan Inti

4. Sebelum guru memasuki

materi pembelajaran, guru

menjelaskan kepada seluruh

siswa tentang akan

diterapkannya motode

pembelajaran problem

solving dengan

menggunakan media

handout dan cara kerjanya.

5. Selanjutnya guru

menjelaskan Pencemaran

Lingkungan dengan

pembelajaran yang akan

dipelajari dengan

menggunakan media

handout yang disesuaikan

dengan materi

pembelajaran.

6. Guru memperlihatkan dan

menjelaskan isi dari media

handout berupa peta konsep

atau gambar dari materi

pembelajaran.

20. Guru menanyakan kembali

materi pembelajaran yang

telah dijelaskan kepada siswa

dengan menggunakan media

Kegitan Inti

14. Siswa mendengarkan

penjelasan tentang akan

diterapkannya metode

pembelajaran problem

solving dengan menggunakan

media handout dan cara

kerjanya.

15. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru dalam

menjelaskan materi di depan

kelas.

16. Siswa memperhatikan

dan mendengarkan penjelasan

dari guru tentang isi dari

media handout berupa peta

konsep dari materi yang akan

pelajari.

17. Siswa menanggapi

pertanyaan mengenai materi

yang telah disampaikan oleh

guru yang disertai media

65 Menit

Page 123: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

handout.

21. Guru membimbing siswa

untuk membentuk beberapa

kelompok yang terdiri 5 – 6

siswa, setiap kelompok terdiri

dari siswa yang memiliki

kecerdasan yang heterogen.

22. Guru memberikan

permasalahan yang ada dalam

materi pembelajaran melalui

media handout untuk

dipecahkan dalam masing –

masing semua kelompok.

23. Guru meminta siswa untuk

mendiskusikan permasalahan

dari materi handout yang

telah dipelajari dalam diskusi

kelompok.

24. Guru memberi kebebasan

setiap anggota kelompok

untuk mendiskusikan solusi

dari pemecahan masalahan

materi media handout pada

buku paket.

25. Guru memberi kebebasan

setiap anggota kelompok

handout.

18. Siswa membentuk

kelompok belajar yang terdiri

dari 5 – 6 siswa.

19. Setiap masing – masing

kelompok mendiskusikan

permasalahan yang ada dalam

materi pembelajaran dengan

media handout untuk

dipecahkan bersama – sama

atau dalam masing – masing

semua kelompok.

20. Siswa bersama

kelompoknya masing –

masing mendiskusikan

jawaban pemecahan dari

permasalahan materi handout

yang telah dipelajari .

21. Setiap anggota kelompok

diberi kebebasan untuk

mendiskusikan solusi dari

pemecahan masalahan materi

media handout pada buku

paket.

22. setiap anggota kelompok

diberi kebebasan untuk

Page 124: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

untuk bertanya dalam

berdiskusi.

26. Guru meminta masing –

masing kelompok untuk

menpresentasekan hasil

diskusi didepan kelas dan

kelompok lainnya

menanggapi.

27. Selama kerja kelompok

berlangsung guru

membimbing kelompok-

kelompok yang kesulitan

menjawab permasalahan dari

media handout yang ada

dalam materi yang telah

dipelajari.

28. Guru meminta siswa untuk

mengumpulkan lembar

diskusi kelompok.

29. Guru meluruskan jawaban

dari permasalahan dalam

materi yang telah dipelajari

dan memberikan penguatan

kepada siswa.

bertanya dalam berdiskusi.

23. Perwakilan masing-

masing kelompok

menpresentasekan hasil

diskusi didepan kelas.

24. Siswa dibimbing oleh

guru yang kesulitan

menjawab permasalahan dari

media handout yang ada

dalam materi yang telah

dipelajari dalam berdiskusi.

25. Siswa mengumpulkan

lembar hasil diskusi

kelompok kepada guru.

26. Siswa mendengarkan

kesimpulan dari guru dan

diberi penguatan oleh guru.

Penutup

5. Guru meminta siswa untuk

memberikan kesimpulan.

6. Guru memberikan

penghargaan atau pujian

Penutup

5. Siswa menyimpulkan materi

pembelajaran.

6. Siswa menghargai

penghargaan dan pujian dari

10 Menit

Page 125: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Pertemuan Ketiga

kepada kelompok yang

bekinerja baik.

7. Guru memberitahukan siswa

tentang materi pembelajaran

yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

8. Guru menutup pembelajaran

dengan salam.

guru dalam diskusi

kelompok.

7. Siswa mendengarkan dan

mencatat materi pelajaran

untuk pertemuan selanjutnya.

8. Siswa menjawab salam.

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan

6. Guru memeriksa keadaan kelas

dan melihat kesiapan siswa

belajar.

7. Guru melakukan pembukaan

dengan salam pembuka dan

berdo‟a untuk memulai

pembelajaran.

8. Guru memeriksa kehadiran

siswa sebagai sikap disiplin.

9. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai.

10. Apersepsi (guru

mengingatkan kembali tentang

6. PendahuluanSiswa siap

mengikuti proses

pembelajaran.

7. Siswa menjawab salam dan

berdo‟a untuk memulai

pelajaran.

8. Siswa mendengarkan dan

menjawab hadir ketika guru

memeriksa kehadiran (absen).

9. Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

10. Siswa memperhatikan

guru dengan turut melakukan

10 Menit

Page 126: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

materi yang berkaitan dengan

ekosistem).

apersepsi dan mengingat

materi yang berkaitan dengan

ekosistem.

Kegiatan Inti

14. Sebelum guru memasuki

materi pembelajaran, guru

menjelaskan kepada seluruh

siswa tentang akan

diterapkannya motode

pembelajaran problem solving

dengan menggunakan media

handout dan cara kerjanya.

15. Selanjutnya guru

menjelaskan materi

pembelajaran Macam – Macam

Pencemaran Lingkungan yang

akan dipelajari dengan

menggunakan media handout

yang disesuaikan dengan

materi pembelajaran.

16. Guru memperlihatkan dan

menjelaskan isi dari media

handout berupa peta konsep

atau gambar dari materi

pembelajaran.

17. Guru menanyakan kembali

materi pembelajaran yang telah

dijelaskan kepada siswa

Kegitan Inti

14. Siswa mendengarkan

penjelasan tentang akan

diterapkannya metode

pembelajaran problem

solving dengan menggunakan

media handout dan cara

kerjanya.

15. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru dalam

menjelaskan materi di depan

kelas.

16. Siswa memperhatikan

dan mendengarkan penjelasan

dari guru tentang isi dari

media handout berupa peta

konsep dari materi yang akan

pelajari.

17. Siswa menanggapi

pertanyaan mengenai materi

yang telah disampaikan oleh

guru yang disertai media

65 Menit

Page 127: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

dengan menggunakan media

handout.

18. Guru membimbing siswa

untuk membentuk beberapa

kelompok yang terdiri 5 – 6

siswa, setiap kelompok terdiri

dari siswa yang memiliki

kecerdasan yang heterogen.

19. Guru memberikan

permasalahan yang ada dalam

materi pembelajaran melalui

media handout untuk

dipecahkan dalam masing –

masing semua kelompok.

20. Guru meminta siswa untuk

mendiskusikan permasalahan

dari materi handout yang telah

dipelajari dalam diskusi

kelompok.

21. Guru memberi kebebasan

setiap anggota kelompok untuk

mendiskusikan solusi dari

pemecahan masalahan materi

media handout pada buku

paket.

handout.

18. Siswa membentuk

kelompok belajar yang terdiri

dari 5 – 6 siswa.

19. Setiap masing – masing

kelompok mendiskusikan

permasalahan yang ada dalam

materi pembelajaran dengan

media handout untuk

dipecahkan bersama – sama

atau dalam masing – masing

semua kelompok.

20. Siswa bersama

kelompoknya masing –

masing mendiskusikan

jawaban pemecahan dari

permasalahan materi handout

yang telah dipelajari .

21. Setiap anggota kelompok

diberi kebebasan untuk

mendiskusikan solusi dari

pemecahan masalahan materi

media handout pada buku

paket.

22. setiap anggota kelompok

Page 128: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

22. Guru memberi kebebasan

setiap anggota kelompok

untuk bertanya dalam

berdiskusi.

23. Guru meminta masing –

masing kelompok untuk

menpresentasekan hasil diskusi

didepan kelas dan kelompok

lainnya menanggapi.

24. Selama kerja kelompok

berlangsung guru membimbing

kelompok-kelompok yang

kesulitan menjawab

permasalahan dari media

handout yang ada dalam materi

yang telah dipelajari.

25. Guru meminta siswa untuk

mengumpulkan lembar diskusi

kelompok.

26. Guru meluruskan jawaban

dari permasalahan dalam

materi yang telah dipelajari dan

memberikan penguatan kepada

siswa.

diberi kebebasan untuk

bertanya dalam berdiskusi.

23. Perwakilan masing-

masing kelompok

menpresentasekan hasil

diskusi didepan kelas.

24. Siswa dibimbing oleh

guru yang kesulitan

menjawab permasalahan dari

media handout yang ada

dalam materi yang telah

dipelajari dalam berdiskusi.

25. Siswa mengumpulkan

lembar hasil diskusi

kelompok kepada guru.

26. Siswa mendengarkan

kesimpulan dari guru dan

diberi penguatan oleh guru.

Penutup

5. Guru meminta siswa untuk

memberikan kesimpulan.

6. Guru memberikan penghargaan

atau pujian kepada kelompok

Penutup

5. Siswa menyimpulkan materi

pembelajaran.

6. Siswa menghargai

penghargaan dan pujian dari

10 Menit

Page 129: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

AA. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran yaitu penilaian sikap, pengetahuan

dan keterampilan.

No Aspek yang dinilai Teknik

Penilaian Waktu Penilaian

1. Sikap

o. Terlibat aktif dalam kegiatan

pembelajaran yang dilakukan .

p. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

q. Toleran terhadap proses pemecahan

masalah yang berbeda dan kreatif.

r. Peduli dalam kegiatan pembelajaran

s. Disiplin selama proses pembelajaran

t. Jujur dalam menjawab permasalahan yang

diberikan

u. Tanggung jawab dalam menyelesaikan

tugas

Observasi

Selama

pembelajaran dan

saat diskusi

2. Pengetahuan

Menyelesaikan soal yang relevan

Penugasan

Kelompok/Individu

yang bekinerja baik.

7. Guru memberitahukan siswa

tentang materi pembelajaran

yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

8. Guru menutup pembelajaran

dengan salam.

guru dalam diskusi

kelompok.

7. Siswa mendengarkan dan

mencatat materi pelajaran

untuk pertemuan selanjutnya.

8. Siswa menjawab salam.

Page 130: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

No Aspek yang dinilai Teknik

Penilaian Waktu Penilaian

3.

Keterampilan

Terampil menerapkan konsep/prinsip dan

pemecahan masalah yang relevan yang

berkaitan dengan materi yang di pelajari.

Peta konsep

ekosistem

Penyelesaian

kelompok

Mengetahui, Jambi, 24 April 2017

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Asmayani Achmad, S.Pt Andre Isman

NIP.197509172008012003 NIM. TB120701

Page 131: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Lembar Validasi

Angket Motivasi Belajar Siswa

Satuan Pendidikan : SMA N 6 Kota Jambi

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Pembahasan : Ekosistem

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda ceklis pada salah satu kolom angka 1,2,3, atau 4 ! angka 1 sampai dengan 4 pada

skala jawaban mempunyai arti sebagai berikut :

Skor Kategori

1 Kurang Baik

2 Cukup Baik

3 Baik

4 Sangat Baik

No

Uraian

Skala Nilai

1 2 3 4

I ASPEK PETUNJUK

a. Petunjuk instrumen, menyatakan jelas.

Page 132: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

b. Kriteria skor yang di berikan, di nyatakan

jelas.

II ASPEK CAKUPAN MOTIVASI BELAJAR

a. Butir – butir pernyataan pada instrumen,

di nyatakan dengan jelas

b. pilihan jawaban pada instrumen , di

nyatakan dengan jelas

III ASPEK BAHASA

a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan

kaidah bahasa indonesia

b. Rumusan pernyataan komunikatif.

c. Menggunakan kalimat dan kata – kata

yang mudah di pahami

Saran – saran khusus atau pendapat

validator.

........................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

...........................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

Keputusan

Petunjuk :

Berikan tanda () pada kolom

A, B, atau C

Huruf A, B, atau C.

Mempunyai arti sebagai berikut :

A = Angket dapat digunakan

B = Angket dapat digunakan

dengan revisi

C = Angket tidak dapat

Digunakan

Page 133: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

A B C

Validator

(.........................................)

Page 134: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Lembar Validasi

Angket Motivasi Belajar Siswa

Satuan Pendidikan : SMA N 6 Kota Jambi

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Pembahasan : Ekosistem

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda ceklis pada salah satu kolom angka 1,2,3, atau 4 ! angka 1 sampai dengan 4 pada

skala jawaban mempunyai arti sebagai berikut :

Skor Kategori

1 Kurang Baik

2 Cukup Baik

3 Baik

4 Sangat Baik

No

Uraian

Skala Nilai

1 2 3 4

I ASPEK PETUNJUK

c. Petunjuk instrumen, menyatakan jelas.

Page 135: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

d. Kriteria skor yang di berikan, di nyatakan

jelas.

II ASPEK CAKUPAN MOTIVASI BELAJAR

c. Butir – butir pernyataan pada instrumen,

di nyatakan dengan jelas

d. pilihan jawaban pada instrumen , di

nyatakan dengan jelas

III ASPEK BAHASA

d. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan

kaidah bahasa indonesia

e. Rumusan pernyataan komunikatif.

f. Menggunakan kalimat dan kata – kata

yang mudah di pahami

Saran – saran khusus atau pendapat

validator.

........................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

...........................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

Keputusan

Petunjuk :

Berikan tanda () pada kolom

A, B, atau C

Huruf A, B, atau C.

Mempunyai arti sebagai berikut :

A = Angket dapat digunakan

B = Angket dapat digunakan

dengan revisi

C = Angket tidak dapat

Digunakan

Page 136: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

A B C

Validator

(.........................................)

Page 137: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

Lembar Validasi

Angket Motivasi Belajar Siswa

Satuan Pendidikan : SMA N 6 Kota Jambi

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Pembahasan : Ekosistem

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda ceklis pada salah satu kolom angka 1,2,3, atau 4 ! angka 1 sampai dengan 4 pada

skala jawaban mempunyai arti sebagai berikut :

Skor Kategori

1 Kurang Baik

2 Cukup Baik

3 Baik

4 Sangat Baik

No

Uraian

Skala Nilai

1 2 3 4

I ASPEK PETUNJUK

e. Petunjuk instrumen, menyatakan jelas.

Page 138: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

f. Kriteria skor yang di berikan, di nyatakan

jelas.

II ASPEK CAKUPAN MOTIVASI BELAJAR

e. Butir – butir pernyataan pada instrumen,

di nyatakan dengan jelas

f. pilihan jawaban pada instrumen , di

nyatakan dengan jelas

III ASPEK BAHASA

g. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan

kaidah bahasa indonesia

h. Rumusan pernyataan komunikatif.

i. Menggunakan kalimat dan kata – kata

yang mudah di pahami

Saran – saran khusus atau pendapat

validator.

........................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

...........................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

Keputusan

Petunjuk :

Berikan tanda () pada kolom

A, B, atau C

Huruf A, B, atau C.

Mempunyai arti sebagai berikut :

A = Angket dapat digunakan

B = Angket dapat digunakan

dengan revisi

C = Angket tidak dapat

Digunakan

Page 139: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

A B C

Validator

(.........................................)

Page 140: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

SIKLUS 2

Angket Motivasi Belajar

Siswa Terhadap Pelajaran

IPA Materi Ekosistem Nama :

Kelas :

Sekolah :

Petunjuk

1 Pada kuisioner ini terdapat 20 pertanyaan. Pertimbangkan baik-baik setiap

pertanyaan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu

pelajari dan tentukan kebenarannya. Berilah jawaban yang benar-benar dengan

pilihanmu.

2 Pertimbangkan setiap pernyataan dengan baik dan pilih jawaban.

3 Pilihlah jawaban yang sesuai dengan yang benar-benar anda rasakan tanpa

dipengaruhi jawaban teman.

Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan cara member tanda ( ) pada tabel

di bawah ini.

SS = Sering Sekali

SR = Sering

KK = Kadang-Kadang

JR = Jarang

JS =Jarang Sekali

Page 141: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

No Pernyataan Jawaban

SS SR KK JR JS

1 Saya semangat pada saat pembelajaran IPA

dimulai.

2 Saya mempelajari pembelajaran IPA atas

keinginan saya sendiri

3 Saya mempelajari Materi IPA dirumah terlebih

dahulu, sebelum guru memberikan disekolah.

4 Saya yakin dapat menguasai pembelajaran IPA

meskipun pembelajarannya sedikit sulit.

5 Saya berinisiatif mengerjakan latihan IPA tanpa

disuruh oleh guru.

6 Saya mencatat semua contoh penyelesaian soal

gambar dan diskusi lainnya yang dibuat oleh

guru IPA dipapan tulis.

7 Saya rajin belajar karena ingin mendapatkan

hasil yang memuaskan.

8 Saya merasa cemas apabila hasil ulangan IPA

saya jelek.

9 Apabila saya merasa ragu-ragu dalam

menyelesaikan soal atau mengerjakan tugas

Page 142: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

IPA, maka saya akan mencari contoh yang

benar sebagai acuan pola yang akan saya ikuti.

10 Saya mengerjakan tugas IPA dengan

mencontek pekerjaan teman.

11 Saya selalu mendengarkan penjelasan guru

dengan baik.

12 Saya yakin pembelajaran IPA sangat

bermanfaat bagi pengetahuan saya dimasa

depan.

13 Saya mempelajari lagi materi IPA yang telah

dijelaskan oleh guru disekolah, agar saya lebih

memahami materi tersebut.

14 Saya yakin bisa mendapatkan nilai tinggi dalam

pembelajaran IPA jika saya rajin belajar.

15 Saya senang jika guru memberikan banyak

kesempatan untuk bertanya mengenai materi

pembelajaran IPA, yang kurang saya pahami.

16 Saya menjadi semangat dalam belajar IPA saat

guru memberikan pujian atas usaha dalam

penyelesaian soal.

17 Saya senang jika guru mengumumkan siswa

yang mendapatkan nilai tertinggi dalam ulangan

Page 143: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

harian.

18 Isi materi dalam pembelajaran ini sangat

bermanfaat bagi pengetahuan saya.

19 Saya senang jika guru menilai hasil pekerjaan

rumah (Pr).

20 Saya senang sekali jika guru mengumumkan

kelompok terbaik pada saat pembelajaran IPA

didalam kelas.

Jumlah

Page 144: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

HANDOUT SIKLUS 1

PERTEMUAN KEDUA

Aliran Energi

Aliran Energi

Rantai Makanan

Rantai Rantai Rantai

Pemangsa Parasit Sapropit

Tingkat Tropik Piramida Ekologi

Piramida Piramida Piramida

Tingkat Dalam Suatu Jumlah Biomasa Energi

Dalam Rantai Makanan

Gambar Piramida Energi

Karnivora II

Karnivora I

Herbivora

Produse

Page 145: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

HANDOUT SIKLUS 1

PERTEMUAN KETIGA

Penyusun Komponen Daur Biogeokimia

A. Daur Biogeokimia

Daur biogeokimia melibatkan komponen biotik dan abiotik di alam.

unsur atau senyawa kimia mengalir dari komponen biotik dan abiotik dan kembali

lagi ke komponen abiotik. dengan melibatkan reaksi kimia dalam lingkungan

abiotik sehingga disebut daur biogeokimia.

Daur – daur tersebut dibagi menjadi 4 macam daur yaitu sebagai berikut :

Daur Biogeokimia

Daur Nitrogen Daur Fosfor Daur Karbon Daur Sulfur

(N2)

1. Jelaskan Beberapa Fungsi Organisme Berikut Dalam Peristiwa Daur Biogeokimia.

Daur Biogeokimia

Organisme Fungsi

Daur Nitrogen Nitrosomonas

Nitrobacter

Azotobacter

Anabaena

Daur Fosfor

Dekomposer

Daur Karbon Hewan

Manusia

Tumbuhan

Page 146: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

HANDOUT SIKLUS I

PERTEMUAN PERTAMA

Interaksi Antara Komponen Ekosistem

Interaksi Antara Komponen Ekosistem

Terbagi 4

Interaksi Interaksi Interaksi Interaksi Antarorganisme Antar Populasi Antar Komunitas Antara Komponen

Biotik Dan Biotik.

terbagi 5 yaitu :

Netral Berinteraksi Baik Kumpulan Populasi Yaitu Terjdinya

Secara Langsung, Yang Berada Disuatu Aliran Energi Di

Maupun Tidak Daerah Saling Melakukan Dalam Suatu

Predasi Langsung.Contohnya: Interaksi. Contohnya: Ekosistem Dengan

Alelopati. Sawah Dan Sungai. Komponen

Melibatkan Boitik

Dan Abiotik

Parasitisme

Komensalisme

Mutualisme

Page 147: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

HANDOUT SIKLUS 1

PERTEMUAN PERTAMA

1. ALIRAN ENERGI

Rantai Makanan Pada Ekosistem

A. Proses terjadinya rantai makanan

Rantai makanan adalah : proses perpindahan energi melalui peristiwa

makanan yang dimakan dan membentuk rangkaian tertentu yang disebut rantai

makanan.

Produsen konsumen I konsumen II konsumen III

konsumen puncak .

Contohnya :

Tumbuhan padi padi dimakan tikus tikus dimakan ular

Ular dimakan elang.

Gambar rantai makanan.

1. Buatlah uraian singkat dari gambar rantai makanan diatas ?

2. Jelaskanlah maksud dari gambar diatas ?

Page 148: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah
Page 149: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

HANDOUT SIKLUS 2

PERTEMUAN KEDUA

Pencemaran Lingkungan

Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi gangguan dan perubahan

dalam ekosistem dan lingkungan sekitar. salah satu faktor penyebab terganggunya

lingkungan adalah penemaran. Berikut contoh pencemaran yang terjadi dalam

lingkungan kita.

Pencemaran Lingkungan

pencemaran minyak pencemaran limbah rumah tangga

Pencemaran Pupuk Ternak Pencemaran Limbah Pertanian

Pencemaran Pabrik

Page 150: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

HANDOUT SIKLUS 2

PERTEMUAN KETIGA

Macam – Macam Pencemaran

pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan

pencemaran, dan tingkat pencemarannya.

BAGIAN PENCEMARAN

Pencemaran Pencemaran Pencemaran Pencemaran Parameter Pencemaran

Udara Air Tanah Suara Lingkungan

contohnya contohnya contohnya contohnya contohnya

Gas Pembuangan Sampah Kendaraan Parameterr kimia

beracun limbah plastik motor

Gas karbon Sampah organik Zat kimia Mesin pabrik Parameter biokimia

pertanian

Partikel sulfur Pembusukan Deterjen Pesawat Parameter fisik

fosfat yang sulit terbang

diurai

Partikel padat Tumpahan Parameter biologi

minyak bumi

Page 151: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

HANDOUT SIKLUS 2

PERTEMUAN PERTAMA

Kerusakan Lingkungan Pada Ekosistem

Kerusakan Lingkungan Pada Ekosistem

Bebarapa Contoh Kecil

Yang Ada Dalam Ekosistem

Di Sekitar Kehidupan Kita.

Pembakaran Hutan Liar Pembuangan Sampah Ke Sungai.

Salah Satu Contoh Perubahan Ekosistem

Dari Campur Tangan Manusia

Ekosistem Buatan

Page 152: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah
Page 153: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah
Page 154: PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/TB 120701_ANDRE ISMAN...meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di Sekolah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Andre Isman

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/tgl lahir : Sungai Nilau, 20 Maret 1993.

Alamat : Bangko, Kabupaten Merangin, Kecematan Sungai Manau,

Desa Sungai Nilau

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat Email : Andre [email protected]

No Kontak : 082289286539

Pengalaman-pengalaman :

1. Pendidikan Formal :

a. SD NEGERI 59 Sungai Nilau Tamatan Tahun 2005

b. SMP NEGERI 5 Sungai Manau Tamatan Tahun 2008

c. SMK NEGERI 2 MeranginTamatan Tahun 2011

2. Pengalaman Organisasi :

a. Sebagai Wakil ketua Osis SMP Negri 5 sungai manau tahun 2007-2008

b. Aktif di Pramuka sejak SD-SMP

Motto Hidup : “Be Yourself” Jadilah diri sendiri (^_^)

Foto 3x4