PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DAN …lib.unnes.ac.id/23241/1/3301411071.pdf ·...
Transcript of PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DAN …lib.unnes.ac.id/23241/1/3301411071.pdf ·...
i
PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE
DAN KONVENSIONAL MATERI KEBEBASAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT MAPEL PKn KELAS VII
MTs NU Ungaran Semarang
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Fajar Adi Wijayanto
NIM 3301411071
JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diajukan ke Sidang
Ujian Skripsi Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 25 Agustus 2015
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Jurusan
Politik dan Kewarganegaraan Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Semarang pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 11 September 2015
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Fajar Adi Wijayanto
NIM : 3301411071
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas : Ilmu Sosial
Menyatakan bahwa karya ilmiah ini merupakan hasil pekerjaan saya
sendiri, sepanjang sepengetahuan saya, karya ilmiah ini tidak berisi materi
yang ditulis oleh orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil
sebagai bahan acuan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya
ilmiah yang lazim.
Apabila ternyata terbukti pernyataan ini tidak benar maka sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.
Semarang, 31 Agustus 2015
Penulis,
Fajar Adi Wijayanto
NIM 3301411071
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan mereka sendiri. (Q.S Ar-Ra’d: 11)
Ketika ujian terasa di setiap hembusan nafas, ingatlah bahwa sesungguhnya
pertolongan Allah itu dekat.
Kunci keberhasilan adalah ikhtiar dan tawakal.
Persembahan:
Karya ilmiah ini saya persembahkan untuk:
1. Skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orangtuaku
Bapak Kustiyono, Ibu Sri Wijayanti dan adik ku Dhia
Ramadhani serta keluargaku yang selalu
memberikan motivasi, semangat, dan doa yang tulus.
2. Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang selalu
memberi semangat.
3. Rekan-rekan mahasiwa Jurusan Politik dan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Semarang angkatan 2010 yang telah
membantu dan memberi semangat.
4. Keluarga besar MTs NU Ungaran Kabupaten
Semarang yang telah banyak membantu.
vi
PRAKATA
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmatnya akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi untuk memenuhi
sebagaian persyaratan guna memperoleh gelar sarjan pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, saya menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rahman. M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang
yamh telah memberikan kesempatan bagi saya untuk menimba ilmu di
perguruan tinggi.
2. Dr. Subagyo M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang
yang telah mengelolala akademik, kemahasiswaan dan sarana prasarana
perkuliahan.
3. Drs. Slamet Sumarto M.Pd, Ketua Jurusan Politik dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah mengelola
akademik ditingkat jurusan.
4. Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc., Dosen Pembimbing I yang telah memberi
bimbingan demi kelancaran tugas akhir ini.
5. Drs. Tijan, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah menmberi bimbingan
demi kelancaran tugas akhir ini.
6. Andi Suhardiyanto, S.Pd., M.Si, Dosen Penguji yang telah memberikan
bimbingan serta saran yang sangat bermanfaat dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak Aulia Sobri Karim, S.Pd, sebagai guru pendamping PPL tahun 2014
yang memberikan pemikiranya dalam penulisan karya ilmiah ini.
8. Ibu Irnita Martha Sari, S.Pd dan Ibu Kobiriah, S.Pd selaku guru dan
narasumber yang telah memberi informasi demi kelancaran penyusunan tugas
akhir ini.
vii
9. Teman-teman civic family dan jurusan pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan angkatan 2011 yang senantiasa selalu memberikan
pemikiran-pemikiran baik dalam diskusi di manapun.
10. Berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, mudah-
mudahan amal baiknya mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.
Semoga amal baik dari bantuan yang telah diberikan senantiasa mendapat
pahala dari Allah SWT. dan semua penulisan dalam skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Semarang, 31 Agustus 2015
Penulis
viii
SARI
Wijayanto, Adi, Fajar. 2015. “Penerapan Metode Kooperatif Tipe Scramble dan Konvensional Materi Kebebasan Mengemukakan Pendapat Mapel PKn Kelas VII MTs NU Ungaran Semarang”Skripsi, Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc., II Drs. Tijan, M.Si, 72 halaman. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Scramble, Konvensional, dan Kebebasan
Mengemukakan Pendapat
Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan. Akan tetapi kenyataannya proses belajar pada mapel PKn di MTs NU Ungaran, Kabupaten Semarang banyak mengalami hambatan. Seperti peserta didik cenderung pasif saat pembelajaran. Peserta didik kurang memperhatikan materi yang diajarkan dan saat diberi latihan soal banyak peserta didik yang belum bisa menjawab. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru menerapkan kooperatif tipe scramble yang merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif mudah diterapkan dan melibatkan keaktifan peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui strategi belajar-mengajar model scramble dalam materi kebebasan berpendapat pada peserta didik kelas VII MTs NU Ungaran. (2) Mengetahui perbedaan hasil belajar antara penerapan model scramble dan konvensional dalam materi kebebasan berpendapat pada peserta didik kelas VII MTs NU Ungaran.
Desain penelitian ini menggunakan True Experimental Design dengan bentuk Pretest dan Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII terdiri dari lima kelas dengan jumlah 176 peserta didik. Terbagi menjadi 5 kelas yaitu kelas VII A berjumlah 32 peserta didik, VII B berjumlah 38 peserta didik, VII C berjumlah 36 peserta didik, VII D berjumlah 37 peserta didik, VII E berjumlah 37 peserta didik. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang dipakai meliputi dokumentasi dan tes. Analisis data penelitian menggunakan bantuan SPSS 20 dengan uji paired-sample t test dan uji independent-sample t test.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Dalam pelaksanaan strategi belajar mengajar metode kooperatif tipe scramble, pertama guru menyajikan materi setelah itu membagi peserta didik mejaadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5orang dan menjelaskan peraturan permainan. Selajutnya guru membagikan papan scramble beserta kartunya untuk dicocokkan dan menulis jawaban yang benar. Setelah melakukan diskusi. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasilnya. Setelah prsentasi kelompok selesai guru meluruskan jawaban peserta didik yang kurang tepat. Dengan metode ini guru membatu peserta didik lebih mudah memahami materi dan melatih peserta didik lebih aktif sehingga mendapat hasil belajar yang memenuhi KKM. (2) Terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan pada materi pokok kebebasan mengemukakan pendapat pada kelas eksperimen dan kontrol. Data yang diperoleh adalah (thitung
ix
= 9.605 > 1.66) pada taraf signifikan 0.05, artinya (thitung > ttabel), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Saran yang diberikan penulis adalah: (1) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe scramble pada tahap pembagian kelompok harus memperhatikan waktu pembelajaran, agar waktu pembelajaran berjalan efektif. (2) Sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble hendaknya guru memahami komponen model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan merencanakan pembelajaran yangakan dilaksanakan dengan baik sehingga dapat berlangsung sesuai harapan.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAAN TULISAN .................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
SARI .................................................................................................................. vii
PRAKATA ........................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
E. Penegasan Istilah ................................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjuan Belajar dan Hasil Belajar ..................................................... 8
1. Pengertian Belajar ......................................................................... 8
2. Prinsip-prinsip Belajar ................................................................... 9
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ................................... 10
4. Hasil Belajar .................................................................................. 11
B. Pendidikan Kewarganegaraan
1. Pengertian PKn .............................................................................. 13
2. Ruang Lingkup PKn ...................................................................... 14
xi
C. Model Pembelajaran Scramble .......................................................... 16
1. Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 16
2. Model Pembelajarn Kooperatif Tipe Scramble ............................. 18
3. Pelaksanaan Pembelajaran PKn .................................................... 21
D. Metode Pembelajaran Konvensioanl ................................................. 22
E. Kebebasan Mengemukakan Pendapat ............................................... 24
F. Kerangka Berpikir .............................................................................. 25
G. Hipotesis ............................................................................................ 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 28
B. Tahap-tahap Penelitian ...................................................................... 29
C. Populasi ............................................................................................. 30
D. Sample ............................................................................................... 31
E. Variabel Penelitian ............................................................................. 31
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 32
G. Uji Validitas Instrumen ..................................................................... 33
H. Uji Reliabilitas Instrumne ................................................................. 37
I. Analisis Tingkat Kesukaran ................................................................ 38
J. Daya Pembeda .................................................................................... 39
K. Rekap Perhitungan Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda .. 42
L. Teknik Analisis Data ......................................................................... 43
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 48
B. Hasil Penelitian .................................................................................. 50
1. Gambaran Umum Pelaksanaan Pembelajaran ............................... 50
2. Strategi Belajar Mengajar Pembelajaran Kooperatif ..................... 55
3. Analisis Data Hasil Penelitian ....................................................... 58
C. Pembahasan ....................................................................................... 64
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................ 69
B. Saran .................................................................................................. 70
xii
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: ........................................................................................................... 19
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1: Kerangka Berpikir .............................................................................. 26
Bagan 2: Desain Penelitian ................................................................................ 28
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data Ketuntasan Belajar dari Nilai Ulangan Harian Kompetensi Dasar
Kebebasan Berpendapat Semester Genap Tahun 2014 ..................... 1
Tabel 2 Hasil Output Validitas Soal Uji Coba ............................................... 34
Tabel 3 Pengelompokan Validitas Soal Uji Coba Berdasarkan Indikator ...... 36
Tabel 4 Rekap Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ..................... 38
Tabel 5 Pengelompokan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Berdasarkan Indikator
............................................................................................................ 39
Tabel 6 Rekap Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba ............................ 40
Tabel 7 Pengelompokan Daya Pembeda Soal Uji Coba Berdasarkan Indikator
............................................................................................................ 41
Tabel 8 Pengelompokan Validitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal Uji
Coba Berdasarkan Indikator .............................................................. 42
Tabel 9 Sarana Prasarana Sekolah MTs NU Ungaran .................................... 48
Tabel 10 Deskripsi Data Pretest Peserta Didik ................................................ 58
Tabel 11 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest ..................................................... 59
Tabel 12 Deskripsi Data Posttest Peserta Didik ............................................... 60
Tabel 13 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest ...................................................... 61
Tabel 14 Nilai Peserta Didik Afektif ................................................................ 61
Tabel 15 Nilai Peserta Didik Psikomotorik ...................................................... 62
Tabel 16 Hasil Output Uji Independent Sample t-test Hasil Belajar Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................................................................... 62
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Siswa Kelas VII MTs NU Ungaran
Lampiran 2 Silabus Pembelajaran
Lampiran 3 RPP
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa
Lampiran 5 Nilai Pretest dan Postest
Lampiran 6 Kisi-kisi Soal Evaluasi
Lampiran 7 Soal Pretest dan Postest
Lampiran 8 Kunci Jawaban
Lampiran 9 Lembar Penialain Sikap
Lampiran 10 Lembar Penialain Diskusi
Lampiran 11 Penilaian Domaian Psikomotorik
Lampiran 12 Penilaian Domaian Afektif
Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Lampiran 14 Perhitungan Daya Beda Soal Uji Coba
Lampiran 15 Perhitungan Validitas Soal
Lampiran 16 Uji Paired Sampel T Test Penguasaan Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Lampiran 17 Uji Independent Sampel T Test Rata-Rata Hasil Penguasaan Materi
Pembelajran Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol
Lampiran 18 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 19 Surat Survey Awal
Lampiran 20 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 21 Presensi Kegiatan
Lampiran 22 Perhitungan Reliabilitas
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek
kepribadian manusia, yang mencakup: pengetahuan, nilai serta sikap, dan
keterampilan. Pendidikan bertujuan untuk mencapai kepribadian individu yang
lebih baik. Pendidikan pada hakikatnya mencakup kegiatan mendidik, mengajar
dan melatih. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk
mentransformasikan nilai-nilai. Maka dalam pelaksanaannya ketiga kegiatan tadi
harus berjalan secara serempak dan terpadu, berkelanjutan, serta serasi dengan
perkembangan anak didik serta lingkungan hidupnya.
Pendidikan mengandung dua aspek yakni sebagai proses dan sebagai hasil
atau produk. Dimaksud dengan proses seperti: proses bantuan, pertolongan,
bimbingan, pengajaran, pelatihan. Sedangkan hasil/produk/keluaran (output)
pendidikan pada intinya agar manusia dapat mencapai keberhasilan hidup yang
maksimal, sehingga pendidikan harus mengarah pada kebutuhan masyarakat sesuai
dengan tuntutan zaman. Dalam proses pembelajaran output tersebut meliputi hasil
belajar yang berupa pengetahuan sikap, ketrampilan, dan nilai.
Aspek yang sering menjadi acuan keberhasilan dalam belajar salah satunya
adalah hasil belajar. Proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil apabila hasil
belajar peserta didiknya baik begitu pula sebaliknya. Hasil belajar merupakan
2
perubahan tingkah laku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas
belajar. Hasil belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap serta berhasil
tidaknya kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Peserta didik yang berhasil
dalam belajarnya dapat dinilai dari hasil belajarnya. Indikator dari keberhasilan itu
salah satunya adalah nilai yang berupa angka, baik nilai tugas, nilai harian, nilai
mid semester maupun nilai ujian akhir semester.
Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu
perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan. Perubahan
ini dapat tercapai tergantung kepada bermacam-macam faktor. Faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang dalam belajar menurut Purwanto (2007:102) dibagi
menjadi dua golongan, yaitu: faktor individual (internal) dan faktor sosial
(eksternal). Faktor individual (internal) adalah faktor yang ada pada diri individu
itu sendiri. Faktor individual tersebut meliputi factor kematangan/pertumbuhan,
kecerdasan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan faktor sosial (eksternal)
merupakan faktor yang bersumber dari luar individu itu sendiri. Faktor sosial
meliputi: faktor keluarga, guru dan cara mengajar, lingkungan, dan motivasi sosial.
Hasil observasi awal yang dilakukan di MTs NU Ungaran, diperoleh
informasi bahwa aturan yang berlaku di sekolah tersebut tentang kriteria ketuntasan
minimum (KKM) dalam mata pelajaran PKn yaitu dengan nilai minimal 7,50 dan
presentase ketuntasan minimal 80%. Berikut ini adalah nilai ulangan kebebsan
berpendapat yang dicapai peserta didik kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E
dalam mata pelajaran PKn semestar gasal tahun pelajaran 2013/2014, seperti yang
dapat terlihat dalam tabel:
3
Tabel 1. Data Ketuntasan Belajar Dari Nilai Ulangan Harian Kompetensi Dasar Kebebasan Berpendapat Semester Genap Tahun 2014
No Kelas Ketuntasan Total
Tuntas Belum tuntas
1 Kelas VII A Jumlah 14 18 32
% 43,75% 56,25% 100%
2 Kelas VII B Jumlah 13 24 37
% 35,13% 64,86% 100%
3 Kelas VII C Jumlah 16 20 36
% 44,44% 55,66% 100%
4 Kelas VII D Jumlah 12 25 37
% 32,43% 67,57% 100%
5 Kelas VII E Jumlah 14 22 36
% 37,83% 62,17% 100%
Sumber: Daftar nilai peserta didik MTs NU Ungaran tahun pelajaran 2013-2014 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hanya sebesar 38,76% yang tuntas
dalam pelajaran PKn pada kompetensi dasar kebebasan berpendapat, dan masih
terdapat 61,23% yang belum tuntas. Terdapat 109 anak yang belum mencapai
KKM. Hasil tersebut belum mencapai target presentase ketuntasan minimal yang
telah ditetapkan sekolah.
Dari hasil wawancara dengan guru PKn di MTs NU Ungaran Kabupaten
Semarang pada tanggal 26 Januari 2015 mengungkapkan bahwa selama ini suasana
kelas saat proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) berlangsung, peserta didik
cenderung pasif, saat guru menerangkan murid sering bicara sendiri dan terkadang
kurang memperhatikan materi yang diajarkan, sewaktu guru mencoba memberi
latihan soal banyak yang belum bisa menjawab dan kurang paham, serta peserta
didik tidak bersemangat dalam mengambil perannya di dalam kelas.
4
Guru sebagai kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran harus bisa
menyajikan yang terbaik dalam proses pembelajaran. Untuk itu, guru harus bisa
membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan, yaitu dengan
menerapkan pembelajaran yang menarik dengan menyesuaikan karakteristik
peserta didik dan materi pembelajaran. Oleh karena itu, dipilih model pembelajaran
kooperatif scramble yang merupakan salah satu tipe atau model pembelajaran
kooperatif mudah diterapkan. Menurut Suyatno (2009:72), scramble merupakan
salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang disajikan dalam bentuk kartu. Suhani
dalam Asih (2013: 33) menjelaskan bahwa model pembelajaran scramble
merupakan model pembelajaran yang bersifat aktif, yaitu menuntut siswa aktif
bekerja sama menyelesaikan kartu soal untuk memperoleh poin bagi kelompok
mereka. Pada model pembelajaran scramble peserta didik dituntut menyelesaikan
tugasnya. Setiap kelompok bekerjasama diharapkan dapat meningkatkan
kebersamaan. Model pembelajaran scramble mampu mengatasi permasalahan
pembelajaran PKn sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn di
MTs NU Ungaran Kabupaten Semarang.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Kooperatif Tipe Scramble Materi
Kebebasan Mengemukakan Pendapat Mapel PKn Kelas VII MTs NU Ungaran
Semarang”.
5
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini berdasarkan judul dan
uraian diatas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah startegi belajar mengajar model scramble pada materi
kebebasan berpendapat peserta didik kelas VII MTs NU Ungaran?
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar pada materi kebebasan berpendapat
antara penerapan model scramble dan konvensional peserta didik kelas VII
MTs NU Ungaran?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian yang ingin dicapai adalah:
1. Mengetahui strategi belajar-mengajar model scramble dalam materi
kebebasan berpendapat pada peserta didik kelas VII MTs NU Ungaran.
2. Mengetahui perbedaan hasil belajar antara penerapan model scramble dan
konvensional dalam materi kebebasan berpendapat pada peserta didik kelas
VII MTs NU Ungaran.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik secara
teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Secara Teoretis
a. Sebagai sumbangan penting dalam memberikan wawasan yang lebih luas
tentang penerapan hal-hal inovatif dalam pembelajaran.
6
b. Diperoleh masukan yang baik dalam rangka proses belajar dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Memberikan pengalaman bagi para guru khususnya guru PKn di MTs
NU Ungaran Kabupaten Semarang.
b. Pembelajaran PKn dengan model pembelajaran scramble dapat
membantu kemandirian peserta didik dalam belajar dan kemampuan
bernalar peserta didik.
c. Memberikan masukan yang baik pada sekolah dalam rangka perbaikan
proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
E. Penegasan Istilah
Untuk upaya agar penelitian lebih terarah diperlukan batasan-batasan yang
berkaitan dengan judul skripsi. Adapun batasan-batasan penggunaan istilahnya
yaitu:
1. Model Scramble.
Scramble merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang
disajikan dalam bentuk kartu. Suhani (dalam Asih, 2013:33) menjelaskan
bahwa model pembelajaran scramble merupakan model pembelajaran yang
bersifat aktif, yaitu menuntut peserta didik aktif bekerjasama menyelesaikan
kartu soal untuk memperoleh point bagi kelompok mereka. Peserta didik
mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan tugasnya.
Jadi model pembelajar scramble ini sangat inovatif dan sangat menarik minat
peserta didik. Dalam penelitian ini yang di maksud model pembelajaran
7
scramble adalah model pemebelajaran bersifat aktif yang di mana peserta
didik bekerjasama mencocokkan kartu soal sesuai kompetensi dasar yang
ingin di capai.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2009:12).
Sedangkan, menurut Hamalik (2006:30), apabila seseorang telah belajar akan
terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Perubahan tingkah
laku tersebut dapat dikatakan sebagai hasil belajar. Jadi hasil belajar adalah
perubahan tingkah laku yang diperoleh setelah belajar. Dalam penelitian ini,
hasil belajar yang diamati pada ranah pengetahuan dan pemahaman konsep
atau kognitif yang datanya diambil dari metode tes.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Belajar dan Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah aktivitas yang sengaja dilakukan oleh individu agar terjadi
perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang awalnya tidak mampu
melakukan sesuatu menjadi mampu atau anak yang sebelumnya tidak terampil
menjadi terampil (Siddiq, dkk, 2007:1-3). Selanjutnya, Slameto (dalam Hamdani,
2011:20) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Sependapat dengan para ahli, Sardiman (2012:20) menyatakan
bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru,
dan lain sebagainya. Gagne (dalam Winataputra, 2004:23) mendefinisikan
belajar sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya
sebagai akibat pengalaman.
Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa belajar
adalah proses perubahan tingkah laku berupa peningkatan kualitas individu yang
diperoleh individu dari hasil pengalaman sebagai akibat interaksi dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan non fisik.
9
2. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Dimyati dan Mudijono (2009:42-49) menyimpulkan prinsip-
prinsip belajar sebagai berikut:
a) Perhatian dan motivasi. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada
peserta didik apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.
Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas
seseorang.
b) Keaktifan. Belajar terjadi apabila anak aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
c) Keterlibatan langsung atau berpengalaman. Dalam belajar melalui
pengalaman langsung peserta didik tidak sekedar mengamati secara
langsung tetapi peserta didik harus menghayati, terlibat langsung dalam
perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
d) Pengulangan. Dengan mengadakan pengulangan maka daya ingat akan
berkembang.
e) Tantangan. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat
peserta didik bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru,
yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat
peserta didik tertantang untuk mempelajarinya.
f) Balikan dan penguatan. Peserta didik akan belajar lebih bersemangat
apabila mengetahui dan mendapatkan yang baik. Hasil, apalagi hasil
yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh
baik bagi usaha belajar selanjutnya. Sedangkan peserta didik yang
10
mendapat nilai kurang baik diberi penguatan sehingga peserta didik
terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.
g) Perbedaan individual. Peserta didik merupakan individual yang unik
artinya tidak ada dua orang yang sama persis, tiap peserta didik memiliki
perbedaan satu sama lain. Perbedaan individual ini berpengaruh pada
cara dan hasil belajar peserta didik. Pembelajaran yang bersifat klasikal
yang mengabaikan perbedaan individual dapat diperbaiki dengan
berbagai cara. Antara lain penggunaan model pembelajaran yang
bervariasi sehingga perbedaan-perbedaan kemampuan peserta didik
dapat terlayani. Juga penggunaan media instruksional akan membantu
melayani perbedaan-perbedaan peserta didik dalam belajar.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Anitah, dkk, (2011:2.7)
menjelaskan bahwa faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok
yaitu faktor dari dalam diri peserta didik (intern) dan faktor dari luar diri peserta
didik (ekstern).
a) Faktor dari dalam peserta didik yang mempengaruhi belajar antara lain
kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan
kesehatan, serta kebiasaan peserta didik.
b) Faktor dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi belajar antara lain
lingkungan fisik dan non fisik (termasuk suasana kelas dalam belajar,
seperti riang gembira, menyenangkan), lingkungan sosial budaya,
11
lingkungan keluarga, program sekolah (termasuk dukungan komite
sekolah), guru, pelaksanaan pembelajaran dan teman sekolah.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2009:12).
Sedangkan, menurut Hamalik (2006:30), apabila seseorang telah belajar akan
terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Perubahan tingkah laku
tersebut dapat dikatakan sebagai hasil belajar. Gerlach dan Ely (dalam Rifa’i,
2009:85) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar.
Bloom dalam Rifa’i (2009:86) menyampaikan tiga taksonomi yang
disebut dengan ranah belajar, yaitu : ranah kognitf (cognitive domain), ranah
afektif (affective domain), dan ranah psikomotorik (psychomotoric domain).
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan
kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis
(analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian (evaluation). Ranah afektif
berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori jenis perilaku untuk
ranah afektif meliputi penanggapan (responding), penilaian (valuing),
pengorganisasian (organization), dan pembentukkan pola hidup (organization
by a value complex). Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik
12
seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi
syaraf.
Pada dasarnya hasil belajar dengan prestasi belajar mempunyai arti yang
sama karena hasil belajar merupakan bagian dari prestasi belajar. Hal ini sejalan
dengan pernyataan Tu’u (2004:75) yang menyatakan bahwa unsur yang ada
dalam prestasi belajar adalah hasil belajar dan nilai peserta didik.
Tu’u merumuskan belajar sebagai berikut:
a) Prestasi belajar peserta didik adalah hasil belajar yang dicapai peserta
didik ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan
pembelajaran di sekolah.
b) Prestasi belajar tersebut terutama dinilai sebagai aspek kognitifnya.
c) Prestasi peserta didik dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau
angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas
peserta didik dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.
Jadi yang dimaksud dengan hasil belajar adalah hasil yang diperoleh
peserta didik setelah peserta didik tersebut mengalami proses belajar yang
dibuktikan dengan perubahan perilaku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya yang terutama dinilai aspek kognitifnya yang ditunjukkan
melalui nilai atau angka baik dari latihan soal maupun hasil ulangan.
13
B. Pendidikan Kewarganegaraan
1. Pengertian PKn
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945 (BSNP, 2006:108). Depdiknas (dalam Aryani,
2010:39) menyatakan bahwa konsep kewarganegaraan (citizenship) merupakan
materi yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi
agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga
negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter, sesuai yang
diamanatkat oleh Pancasila dan UUD 1945.
Pendapat lain menurut Selanjutnya, Winataputra (2011:3.7)
mengemukakan bahwa Pendidikan kewarganegaraan adalah program
pendidikan berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai wahana mengembangkan
dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa
Indonesia yang diharapkan dapat menjadi jati diri yang diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan Sapriya (2008:1) menyatakan bahwa tugas
PKn dengan paradigma barunya mengembangkan pendidikan demokrasi
mengemban tiga fungsi pokok, yakni mengembangkan kecerdasan warga
negara, membina tanggung jawab warga negara, dan mendorong partisipasi
warga negara. Kecerdasan warga negara yang dikembangkan untuk membentuk
warga negara yang baik bukan hanya dalam dimensi rasional melainkan juga
14
dalam dimensi spiritual, emosional, dan sosial sehingga paradigma baru PKn
bercirikan multidimensional.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengarah
pada terbentuknya warga negara yang baik dan bertanggung jawab berdasarkan
nilai-nilai dan dasar negara Pancasila termasuk di dalamnya adalah pendidikan
demokrasi yang mengemban tiga fungsi pokok, yakni mengembangkan
kecerdasan warga negara, membina tanggung jawab warga negara, dan
mendorong partisipasi warga negara.
2. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menurut
BSNP (2006:108) meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan,
cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa indonesia, sumpah
pemuda, keutuhan negara kesatuan republik indonesia, partisipasi dalam
pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
b) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga,
tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-
peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan
internasional.
15
c) Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM,
pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
d) Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri
sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri,
persamaan kedudukan warga Negara.
e) Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,
hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f) Kekuasan dan Politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan
sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat
madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
g) Pancasila meliputi: kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara,
pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila
sebagai ideologi terbuka.
h) Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional
dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi. Ruang
lingkup mata pelajaran PKn dalam penelitian ini adalah kebebasan
berpendapat.
16
Materi dalam penelitian ini membahas tentang kebebasan berpendapat.
Kebebasan berpendapat adalah kemerdekaan atau hak asasi seseorang untuk
mengemukakan pendapat. Kebebasan berpendapat diatur dalam UUD 1945
pasal 28 E ayat (3) yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Artinya, setiap warga
negara Indonesia memiliki hak untuk bebas mengemukakan pendapat tanpa ada
tekanan dari pihak lain.
C. Model Pembelajaran Scrambel
1. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi yang menekankan pada
sikap atau prilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam
struktur kerjasama yang teratur pada kelompok yang terdiri atas dua orang atau
lebih. (Tampubolon, 2013:89).
Model pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan
kelompok kecil sehingga peserta didik bekerja bersama untuk memaksimalkan
kegiatan belajarnya sendiri dan juga anggota yang lain (Anitah, 2011:3.7).
Selanjutnya, Hamdani (2010:30) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan teori
konstruktivisme. Pembelajaran kooperatif menggunakan strategi belajar dengan
sejumlah peserta didik yang tingkat kemampuannya berbeda sebagai anggota
kelompok kecil.
Adapun ciri-ciri pembelajaran kooperatif menurut Hamdani (2010:31)
adalah:
17
a) Setiap anggota memiliki peran.
b) Terjadi hubungan interaksi langsung di antara peserta didik.
c) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas cara belajarnya dan
juga teman-teman sekelompoknya.
d) Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan
interpersonal kelompok.
e) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Selajutnya tujuan pembelajaran kooperatif menurut arends (dalam
Tampubolon, 2013:89) adalah:
a) Peningkatan kinerja prestasi akademik.
b) Penerimaan terhadap keberagaman (suku, sosial, budaya, dll).
c) Keterampilan bekerjasama atau berkolaborasi dalam pemecahan
masalah.
Berdasarkan uraian mengenai pembelajaran kooperatif, peneliti
menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif dapat melatih peserta
didik untuk bekerja sama, saling tukar pikiran serta berbagi pengetahuan yang
dimiliki untuk menyelesaikan masalah. Pembelajaran kooperatif memberikan
dampak positif diantaranya menimbulkan rasa percaya diri dan keberanian
mengungkapkan pendapat.
18
2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Scramble
Istilah scramble berasal dari bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia berarti perebutan, pertarungan, perjuangan. Dan Scramble
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang disajikan dalam
bentuk kartu. Suhani (dalam Asih, 2013:33) menjelaskan bahwa model
pembelajaran scramble merupakan model pembelajaran yang bersifat aktif,
yaitu menuntut peserta didik aktif bekerjasama menyelesaikan kartu soal untuk
memperoleh point bagi kelompok mereka. Peserta didik mempunyai tanggung
jawab masing-masing dalam menyelesaikan tugasnya.
Adapun langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran scramble
menurut Tampubolon (2013:108) adalah sebagai berikut:
Media:
a. Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin di
capai.
b. Buatlah jawaban yang diacak hurufnya.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
a. Pendidik menyajikan materi sesuai kompetensi dasar yang ingin di capai.
b. Membagikan lembar kegiatan sesuai dengan contoh.
c. Membuat kartu jawaban yang diacak nomornya.
d. Membagikan kartu soal pada kelompok dan kartu jawaban.
e. Peserta didik berkelompok mengjarkan soal dan mencari kartu soal untuk
jawaban yang cocok.
19
Media yang digunakan dalam model pembelajaran scramble adalah
papan ukuran minimal 40x25 cm yang dibentuk dari bahan mmt ataupun kertas
karton yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai jurnal umum, dimana
pada media ini sudah dipersiapkan berbagai macam kartu akun-akun yang ada
dalam PKn yang dapat ditempel baik dengan magnet maupun perekat lainnya.
Dalam permainan ini peserta didik hanya memilih jawaban atas akun yang
menurut peserta didik benar, lalu ditempel dan mengisi dengan benar huruf yang
telah di acak pada kolom yang sudah dipersiapkan dalam papan. Berikut adalah
gambar dari media papan scrambel:
Gambar 1. Papan Scrambel
Suhani (dalam Asih, 2013:34) juga mengemukakan bahwa model
pembelajaran scramble memiliki tujuan berupa dampak instruksional dan
dampak pengiring pada peserta didik. Dampak instruksional model
20
pembelajaran scramble yaitu peserta didik menjadi lebih aktif, berani
mengemukakan pendapat dan aktif berdiskusi. Sedangkan dampak pengiringnya
adalah mampu meningkatkan kerjasama secara kooperatif untuk mengerjakan
tugas, lebih bertanggung jawab dan meningkatkan rasa percaya diri.
Menurut Junaidi (dalam Asih, 2013:34), model pembelajaran scramble
memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulannya yaitu:
a. Memudahkan peserta didik mencari jawaban.
b. Mendorong peserta didik untuk belajar mengerjakan soal tersebut.
c. Melatih peserta didik untuk berpikir aktif.
d. Membuat pelajaran lebih menarik dan membuat peserta didik tertantang
untuk mengerjakan soal-soal yang ada pada permainan tersebut.
Sedangkan kelemahan model pembelajaran scramble yaitu peserta didik
kurang berpikir kritis dan memungkinkan peserta didik mencontek jawaban
teman yang lain. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, peneliti akan
menerapkan beberapa solusi:
a. Membuat satu paket soal dengan jumlah kartu jawaban lebih banyak
daripada jumlah soal sehingga peserta didik dapat terpacu untuk berpikir
secara logis dan kreatif. Selain itu, di dalam kartu isian, kelompok
diminta memberikan penjelasan sesuai dengan jawaban yang dipilih
sehingga mencegah kelompok mencontek jawaban kelompok lain.
b. Melakukan pengawasan untuk mencegah kelompok meniru jawaban
kelompok lain dan mengurangi kegaduhan yang ditimbulkan serta
meminimalisir pembicaraan peserta didik di luar materi pelajaran.
21
c. Membacakan tata tertib sebelum permainan dilaksanakan.
d. Setelah tugas diselesaikan, peserta didik diminta menjelaskan
jawabannya pada kelompok lain.
3. Pelaksanaan Pembelajaran PKn
Scramble merupakan salah satu model pembelajaran yang dilaksanakan
agar tujuan pembelajaran tercapai dengan cepat melalui proses belajar
kelompok. Langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan materi pelajaran PKn yang nantinya akan di
sampaikan ke peserta didik.
b. Guru membuat pertanyaan sesuai dengan kompetensi dasar kebebasan
berpendapat dan membuat jawaban yang diacak hurufnya.
c. Guru menyajjikan materi kebebasan berpendapat.
d. Guru membentuk peserta didik secara berkelompok dan membagikan
lembar kegiatan serta membagikan kartu soal dan kartu jawaban kepada
kelompok.
e. Guru menyuruh peserta didik untuk mengerjakan soal dan mencari kartu
soal untuk jawaban yang cocok, sedangkan guru membimbing jalanya
diskusi dan menghidari terjadinya kesalahan konsep.
f. Peserta didik perwakilan kelompok diminta maju untuk
mempresentasikan hasil dikusinya dan kelompok lain diminta
menanggapinya.
g. Setelah selesai presentasi, dengan metode tanya jawab, guru
mengungkapkan kembali materi saajian secara singkat dan memberi
22
kesempatan bertanya kepada peserta didik tentang materi yang kurang di
pahami.
h. Peserta didik bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan dan menyampaikan pembelajaran berikutnya.
D. Metode Pembelajaran Konvensional
Metode konvensional menurut Sanjaya (2007:267) adalah cara penyampaian
pelajaran dari seorang guru kepada peserta didik di dalam kelas dengan cara
berbicara di awal pelajaran menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya
jawab. Peserta didik tidak hanya mendengar dan membuat catatan. Guru bersama
peserta didik-peserta didik berlatih menyelesaikan soal latihan dan peserta didik
bertanya kalau belum mengerti. Guru dapat memeriksa pekerjaan peserta didik
secara klasikal atau individual. Semua mengerjakan latihan sendiri atau dapat
bertanya temannya, atau disuruh guru untuk mengerjakan di papan tulis.
Dalam metode konvensional ini, metode mengajar yang lebih banyak
digunakan oleh guru adalah metode ekspositori yaitu metode ceramah. Sehingga
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara guru menyajikan materi
pelajaran dalam bentuk jadi dan proses pembelajaran sepenuhnya ada pada kendali
guru, sedangkan peserta didik hanya menerima, mendengarkan materi pelajaran
dan menghafalnya, serta banyak mengerjakan latihan soal.
Pola pembelajaran konvensional menurut Sanjaya (2007:270) sebagai
berikut.
1. Peserta didik disuruh untuk membaca buku.
23
2. Guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan pokok-pokok materi
pelajaran seperti yang terkandung dalam indikator hasil belajar.
3. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya manakala
hal-hal yang dianggap kurang jelas (diskusi)
4. Guru mengulas pokok-pokok materi pelajaran yang telah disampaikan
dilanjutkan dengan menyimpulkan.
5. Guru melakukan post-tes evaluasi sebagai upaya untuk mengecek terhadap
pemahaman peserta didik tentang materi pelajaran yang telah disampaikan.
6. Guru menugaskan kepada peserta didik.
Model ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, dalam Sanjaya (2007:190-
191). Kelebihan dari model konvensional yaitu:
1. Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran.
2. Menghemat waktu jika materi yang akan diajarkan cukup luas.
3. Peserta didik dapat mendengarkan melalui penuturan tentang suatu materi
pelajaran.
4. Metode ini dapat digunakan untuk jumlah peserta didik dan ukuran kelas yang
besar.
Sedangkan kekurangan dari metode konvensional yaitu:
1. Metode ini kurang efektif diterapkan untuk peserta didik yang tidak memiliki
kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.
2. Metode ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik
perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta
perbedaan gaya belajar.
24
3. Sulit mengembangkan kemampuan peserta didik dalam hal sosialisasi,
hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
4. Gaya komunikasi lebih banyak terjadi satu arah (one-way communication),
maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman peserta didik akan materi
pembelajaran sangat terbatas.
E. Kebebasan Mengemukakan Pendapat
Menurut Suyahmo (2014: 110) kebebasan menyampaikan pendpat pada
hakikatnya sebagai pelengkap dari kebebasan berfikir, suara hati kecil atau hati
nurani dan keyakinan yang melekat dalam diri manusia. Sesuai pendapat diatas
bahwa kebebasan berpendapat merupakan hak setiap individu sejak dilahirkan yang
di mana harus dijamin oleh konstitusi. Oleh karena itu, Negara Republik Indonesia
sebagai negara hukum dan demokratis berwenang untuk mengatur dan melindungi
pelaksanaannya. Kemerdekaan berpikir dan mengeluarkan pendapat tersebut diatur
dalam perubahan keempat Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945
Pasal 28 E ayat (3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat. Kebebasan berekspresi termasuk kebebasan berpendapat
merupakan salah satu hak paling mendasar dalam kehidupan bernegara. Undang-
undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di muka
umum pasal 1 ayat (1) kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap
warga negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya
secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
25
F. Kerangka Berpikir
PKn adalah ilmu yang mempelajari nilai-nilai pancasila sebagai wahana
untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang bersumber dari
buaya Indonesia yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari siwa. PKn
diharapkan membuat peserta didik menjadi warganegara yang baik dan
bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai dan dasar Negara pancasila. Oleh karena
itu, guru diharapkan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik sehingga mampu memahami konsep PKn. Pada
kenyataanya, pembelajaran lebih berpusat pada guru (teacher centered). Hal
tersebut terlihat dari minimnya peserta didik yang berani aktif bertanya atau
menjawab pertanyaan dari guru. Pendekatan konvensional memang baik untuk
diterapkan, tetapi hendaknya guru lebih memvariasikan pembelajaran dengan
model-model pembelajaran yang bersifat menyenangkan, agar pembelajaran lebih
bermakna. Pembelajaran yang kurang bermakna menjadikan hasil belajar kurang
melekat dalam pola pikir dan tindakan peserta didik. Akibatnya, hal ini berpengaruh
pada rendahnya hasil belajar peserta didik. Dalam model pembelajaran scramble
diharapkan akan meningkatkan hasil belajar peserta didik, hal tersebut dikarnakan
model scramble merupakan model pembelajaran yang bersifat menyenangkan.
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengujikan model pembelajaran scrambel
pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol. Peneliti
hendak membandingkan hasil belajar yang lebih optimal diantara kedua kelas yang
diberi perlakuan berbeda tersebut. Dengan adanya perbedaan hasil belajar yang
ditunjukkan itu, diharapkan dapat memberi masukkan bagi guru sebagai bahan
26
pertimbangan untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran PKn khususnya materi
kebebasan berpendapat, sehingga kedepan pembelajaran PKn dapat mencapai
tujuan yang optimal. Uraian tersebut dapat jelaskan dalam bagan kerangka berpikir
di bawah ini.
Bagan 1. Kerangka Berpikir
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah
penelitian dan dinyatakan dalam bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih,
merupakan pernyataan hakekat suatu fenomena (Rachman, 2011: 145).
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
Ha = ada perbedaan hasil belajar peserta didik pada materi kebebasan
berpendapat yang pembelajarannya menggunkana model pembelajaran
Pembelajaran PKn, materi kebebsan berpendapat yang kurang bermakna
menyebabkan hasil belajar kurang optimal.
Model scramble Metode konvensional
Proses pembelajaran
Hasil belajar peserta didik dengan model
scramble
Hasil belajar peserta didik
dengan metode konvensional
Dibandingkan
27
scramble dan pembelajaran secara konvensional pada peserta didik
kelas VII MTs NU Ungaran Semarang.
Ho = tidak ada perbedaan hasil belajar peserta didik pada materi kebebasan
berpendapat yang pembelajarannya menggunkana model pembelajaran
scramble dan pembelajaran secara konvensional pada peserta didik
kelas VII MTs Ungaran Semarang.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu True
Eksperimental Design dengan menggunakan bentuk Pretest-Posttest Control
Group Design. Desain penelitian ini digunakan karena peneliti mampu mengontrol
secara penuh variabel-variabel yang dapat mempengaruhi penelitian. Desain
penelitian Nonequivalent Control Group Design dapat digambarkan sebagai
berikut: (Sugiyono 2010: 116).
R Q1 X Q2
R Q3 Q4
Bagan 2. Desain Penelitian
Keterangan:
O1 = pretest kelas eksperimen
O2 = posttest kelas eksperimen
O3 = pretest kelas kontrol
O4 = posttest kelas kontrol
X = perlakuan yang diberikan, yaitu model scramble
R = pemilihan secara random
Desain yang digunakan oleh peneliti adalah True Eksperimental Design. Pada tahap
pertama kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapat perlakuan yang sama yaitu
29
pelaksanaan tes awal. Tes awal digunakan untuk menghitung kesamaan
kemampuan awal antara kedua kelas. Setelah itu melaksanakan proses belajar
mengajar pada kedua kelas tersebut. Kelompok pertama (kelas eksperimen) diberi
perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran scramble, sedangkan
kelompok kedua (kelas kontrol) tidak diberi perlakuan dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran konvensional. Tes akhir dilaksanakan di akhir
pembelajaran untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar yang signifikan
antara kelas yang mendapat perlakuan dan yang tidak.
B. Tahap-tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menentukan populasi penelitian yaitu peserta didik kelas VII MTs NU
Ungaran.
2. Menentukan kelompok penelitian yaitu peserta didik kelas VII MTs NU
Ungaran sebagai kelompok eksperimen dan sebagai kelompok kontrol.
3. Menentukan sampel penelitian yaitu peserta didik kelas VII MTs NU
Ungaran sebagai kelompok eksperimen dan sebagai kelompok kontrol.
4. Mengurus surat ijin penelitian.
5. Menyusun kisi-kisi soal yang dikembangkan dalam instrumen pretest dan
posttest.
6. Menyusun lembar pengamatan pelaksanaan .
7. Mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan media
pembelajaran.
8. Mengujicobakan instrumen tes di kelas uji.
30
9. Menganalisis data hasil uji coba soal tes untuk menguji apakah instrumen
valid, reliabel, memenuhi tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
10. Memberikan pretest pada dua kelompok (eksperimen dan kontrol) peserta
didik kelas VII MTs NU Ungaran.
11. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
12. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model scramble pada
kelompok eksperimen dan menggunakan pendekatan konvensional pada
kelompok kontrol.
13. Observer mengamati pelaksanaan model scramble dan konvensional serta
aktivitas belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk
mengecek kesesuaian pelaksanaan pendekatan pembelajaran.
14. Memberikan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
15. Menuliskan deskripsi data untuk variabel bebas (X) dan terikat (Y).
16. Menganalis posttest hasil belajar peserta didik.
C. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2010: 117). Sedangkan
menurut Riduwan (2012: 11), populasi merupakan objek atau subjek yang berada
pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian.
31
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII terdiri dari lima
kelas dengan jumlah 176 peserta didik. Terbagi menjadi 5 kelas yaitu kelas VII A
berjumlah 32 peserta didik, VII B berjumlah 38 peserta didik, VII C berjumlah 36
peserta didik, VII D berjumlah 37 peserta didik, VII E berjumlah 37 peserta didik.
Data selengkapnya dapat dilihat di lampiran 1.
D. Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling, yaitu dari lima
kelas yang ada diambil secara random dua kelas. Satu kelas dijadikan kelompok
eksperimen diajar dengan model scramble dan satu kelas lainya dijadikan
kelompok kontrol diajar dengan model konvensional. Hal ini dilakukan atas
beberapa pertimbangan sebagai berikut.
1. Peserta didik mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama.
2. Peserta didik menjadi obyek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama.
3. Pembagian kelas tidak berdasarkan ranking.
4. Peserta didik diampu guru yang sama.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas VII D berjumalah 37
peserta didik, sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran
kooperatif tipe scrambel dan kelas VII E berjumlah 37 peserta didik, sebagai kelas
kontrol yang diberi pembelajaran konvensional.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek,
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2010: 61). Menurut
32
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, dibedakan menjadi
variabel bebas dan variabel terikat. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
1. Variable Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono 2010:61).
Variabel bebas dari penelitian ini adalah penerapan model scramble dalam
pembelajaran PKn.
2. Variable Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2010: 61). Variabel terikat
dari penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran PKn.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan
kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian
(Riduwan 2011: 77). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
dokumentasi untuk mengumpulkan data daftar nama peserta didik, daftar
nilai, dan data penunjang lainnya. Selain itu, peneliti menggunakan teknik
dokumentasi sebagai bukti pelaksanaan penelitian. Bukti tersebut berupa foto
selama proses pembelajaran.
33
2. Tes
Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian
pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok (Riduwan 2011: 76). Teknik ini digunakan dengan tujuan
untuk mengukur daya serap peserta didik pada materi pembelajaran. Dalam
penelitian ini tes berfungsi untuk mengukur hasil belajar PKn dari kedua
kelompok setelah memperoleh perlakuan. Bentuk tes yang digunakan yaitu
pilihan ganda dengan jumlah soal 20 yang terdiri atas empat alternatif
jawaban dan masing-masing soal hanya mempunyai poin 1 jika jawabannya
benar dan poin 0 jika jawaban salah, sehingga bobot maksimal yang didapat
yaitu 20 jika semua jawaban benar.
G. Uji Validitas Instrumen
Berkaitan dengan pengujian validitas instumen, Arikunto (1995) dalam
Riduwan (2011: 97) menjelaskan bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Untuk menguji
validitas alat ukur digunakan rumus korelasi Person Product Moment.
Dimana
rxy = Koefesien korelasi
N = Jumlah subyek
X = Sekor soal yang dicari validitasnya
34
Y = Sekor total
XY = Perkalian antara skor soal dengan skor total
Jika rxy > r table dengan α = 5% maka alat ukur dikatakan valid
Hasil uji validitas dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 36
peserta didik, maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui tabel r product moment
person dengan df (defree of freedom) = n-2, jadi df= 36-2 = 34, maka r tabel =
0.361. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel, dapat dilihat
dari bantuan Excel, analisis output dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 2. Hasil Output Validitas Soal Uji Coba
Variabel r hitung r table Keterangan
Pertanyaan 1 0.374 0.361 Valid
Pertanyaan 2 0.394 0.361 Valid
Pertanyaan 3 0.387 0.361 Valid
Pertanyaan 4 0.365 0.361 Valid
Pertanyaan 5 0.324 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 6 0.307 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 7 0.448 0.361 Valid
Pertanyaan 8 0.520 0.361 Valid
Pertanyaan 9 0.386 0.361 Valid
Pertanyaan 10 0.155 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 11 0.217 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 12 0.428 0.361 Valid
Pertanyaan 13 0.379 0.361 Valid
35
Pertanyaan 14 0.265 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 15 0.510 0.361 Valid
Pertanyaan 16 0.344 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 17 0.212 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 18 0.498 0.361 Valid
Pertanyaan 19 0.282 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 20 -0.020 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 21 0.405 0.361 Valid
Pertanyaan 22 0.381 0.361 Valid
Pertanyaan 23 0.825 0.361 Valid
Pertanyaan 24 0.265 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 25 0.512 0.361 Valid
Pertanyaan 26 0.408 0.361 Valid
Pertanyaan 27 0.545 0.361 Valid
Pertanyaan 28 0.526 0.361 Valid
Pertanyaan 29 0.298 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 30 0.083 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 31 0.459 0.361 Valid
Pertanyaan 32 0.298 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 33 0.475 0.361 Valid
Pertanyaan 34 0.151 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 35 -0.100 0.361 Tidak Valid
36
Pertanyaan 36 0.438 0.361 Valid
Pertanyaan 37 0.016 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 38 0.056 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 39 0.290 0.361 Tidak Valid
Pertanyaan 40 0.458 0.361 Valid
(Sumber: Data diolah 2015)
Berdasarkan hasil analisis data instrumen uji coba menunjukkan bahwa r
tabel sebesar 0,361 dengan N = 36 dan alpha 5%. Soal uji coba adalah 40 butir soal
dan dari hasil uji coba 22 soal dalam kategori valid. Berdasarkan tabel 3 diketahui
bahwa soal yang valid ada 22 soal. Soal yang valid dapat digunakan untuk pretes
dan postes. Dan berikut tabel pengelompokan soal berdasarkan indikator.
Tabel 3. Pengelompokan Validitas Soal Uji Coba Berdasarkan Indikator
No Indikator Nomor Soal Valid 1 Menjelaskan alasan
mengemukakan pendapat harus dilandasi kebebasan bertanggung jawab
1, 2, 6, 11, 12, 15, 18, 31, 32
1, 2, 12, 15, 18, 31
2 Menjelaskan tujuan pengaturan kebebasan mengeluarkan pendapat dimuka umum
3, 13, 14, 16, 17, 28, 29, 33, 34
3, 13, 28, 33
3 Menjelaskan tata cara mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggungjawab
4, 5, 9, 10, 19, 21, 22, 23, 26, 38, 39, 40,
4, 9, 21, 22, 23, 26, 40
4 Menjelaskan tata cara mengemukakan pendapat di muka umum
7, 8, 20, 24, 25, 27, 30, 35, 36, 37
7, 8, 25, 27, 36
Data hasil output perhitungan validitas selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 15.
37
H. Uji Reabilitas Instrument
Menurut Susan Stainback (dalam sugiyono, 2010: 364) mengungkapkan
bahwa Reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau
temuan. Dalam pandangan positivistik (kuatitatif), suatu data dikatakan reliable
apabila dua atau lebiih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang
sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak
berbeda. Langkah-langkah reliabilitas dalam SPSS 20 sebagai berikut.
a. Pemasukan data ke SPSS.
b. Mengisi data dalam data view.
c. Menyimpan data ke SPSS.
d. Mengoah data dengan cara klik Analyze – Scale – Reliability Analysis.
e. Klik statistic dengan memberikan tanda pada scale if item deleted.
f. Klik continue dan ok.
Untuk mengetahui reliabel atau tidak, hasil perhitungan r dibandingkan
dengan r tabel. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap
seluruh butir pertanyaan. Jika Alpha > 0.361 maka reliabel. Uji reliabilitas dapat
dilihat pada nilai Cronbach’s Alpha, jika nilai Alpa > 0.361 maka kontruk
pertanyaan yang merupakan dimensi variabel adalah reliabel. Nilai Cronbach’s
Alpha adalah 0.813 jadi di atas 0.361 maka reliabel. Analisis hasil perhitungan
reabilitas soal uji coba dengan bantuan SPSS 20 dan selengkapnya bisa dilihat di
lampiran 22.
38
I. Analisis Tingkat Kesukaran
Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah
dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto 2012: 223-5).
� = �
��
Keterangan:
P : Tingkat kesukaran
B : Banyak peserta didik yang menjawab benar
Js : Jumlah seluruh peserta tes
Adapun kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut.
(1) Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal kategori sukar,
(2) Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal kategori sedang,
(3) Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal kategori mudah.
Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. Rekap Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Kriteria Soal No Soal Jumlah
Mudah 2, 5, 10, 13, 20, 22, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32,
33, 34, 35, 37, 38, 39
20
Sedang 1, 4, 6, 8, 9, 11, 14, 15, 18, 19, 21, 23, 24, 36, 40 15
Sukar 3, 7, 12, 16, 17 5
(Sumber: Data diolah 2015)
39
Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan bahwa soal uji coba yang mempunyai
kriteria soal sukar terdapat 5 soal, kriteria soal sedang ada 15 soal, dan kriteria soal
mudah ada 20 soal. Dan berikut tabel pengklompokan soal berdasrkan indikator.
Tabel 5. Pengelompokan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Berdasarkan
Indikator
No Indikator
No Soal
Mudah Sedang Sukar
1 menjelaskan alasan mengemukakan pendapat harus dilandasi kebebasan bertanggung jawab
2, 31, 32 1, 6, 11, 15,
18
12
2 menjelaskan tujuan pengaturan kebebasan mengeluarkan pendapat dimuka umum
13, 29, 28, 33, 34
14 3, 16, 17
3 Menjelaskan tata cara mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggungjawab
5, 10, 22, 26, 38, 39
4, 9, 21, 23,
40
4 Menjelaskan tata cara mengemukakan pendapat di muka umum
20, 25, 27, 30, 35, 37
8, 19, 24, 36 7
Perhitungan tingkat kesukaran setiap butir soal dapat dilihat selengkapnya
pada lampiran 13.
J. Daya Pembeda
Menurut Arikunto (2012: 226-8) daya pembeda soal adalah kemampuan
suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan
tinggi) dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah). Dalam
melakukan analisis daya beda, akan digunakan rumus sebagai berikut:
40
Keterangan:
D : daya pembeda soal
JA: banyaknya peserta kelompok atas
JB: banyaknya peserta kelompok bawah
BA: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Kriteria penafsiaran daya pembeda satu butir soal adalah sebagai berikut.
0,00 ≤ D ≥ 0,20 : jelek
0,20 ≤ D ≥ 0,40 : cukup
0,40 ≤ D ≥ 0,70 : baik
0,70 ≤ D ≥ 1,00 : baik sekali
Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Rekap Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba
Kriteria soal No soal Jumlah
Jelek 20, 29, 30, 32, 34, 35, 37, 38 8
Cukup 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 21,
22, 24, 25, 26, 27, 28, 31, 33, 39
25
Baik 7, 8, 15, 18, 36, 40 6
Baik sekali 23 1
(Sumber: Data diolah 2015)
41
Dan berikut tabel pengelompokan soal berdasrkan indikator.
Tabel 7. Pengelompokan Daya Pembeda Soal Uji Coba Bersasarkan
Indikator
No Indikator
No Soal
Jelek Cukup Baik Baik
sekali
1 menjelaskan alasan mengemukakan pendapat harus dilandasi kebebasan bertanggung jawab
32 1, 2, 6, 11,
12, 31
15,18
2 menjelaskan tujuan pengaturan kebebasan mengeluarkan pendapat dimuka umum
29, 34
3, 13, 14, 16,
17, 28, 33
3 Menjelaskan tata cara mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggungjawab
34 4, 5, 9, 10,
21, 22, 26,
33
23
4 Menjelaskan tata cara mengemukakan pendapat di muka umum
20, 30, 35, 37
19, 24, 25,
27
7, 8,
36
Perhitungan daya beda setiap butir soal dapat dilihat selengkapnya pada
lampiran 14.
42
K. Rekap Perhitungan Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya
Pembeda
Tabel 8. Pengelompokan Validitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda
Soal Uji Coba Berdasarkan Indikator
No Validitas Tingkat kesukaran Daya Beda
1 Valid Sedang Cukup
2 Valid Mudah Cukup
3 Valid Sukar Cukup
4 Valid Sedang Cukup
5 Tidak Valid Mudah Cukup
6 Tidak Valid Sedang Cukup
7 Valid Sukar Baik
8 Valid Sedang Baik
9 Valid Sedang Cukup
10 Tidak Valid Mudah Cukup
11 Tidak Valid Sedang Cukup
12 Valid Sukar Cukup
13 Valid Mudah Cukup
14 Tidak Valid Sedang Cukup
15 Valid Sedang Baik
16 Tidak Valid Sukar Cukup
17 Tidak Valid Sukar Cukup
18 Valid Sedang Baik
19 Tidak Valid Sedang Cukup
20 Tidak Valid Mudah Jelek
21 Valid Sedang Cukup
22 Valid Mudah Cukup
23 Valid Sedang Baik Sekali
43
24 Tidak Valid Sedang Cukup
25 Valid Mudah Cukup
26 Valid Mudah Cukup
27 Valid Mudah Cukup
28 Valid Mudah Cukup
29 Tidak Valid Mudah Jelek
30 Tidak Valid Mudah Jelek
31 Valid Mudah Cukup
32 Tidak Valid Mudah Jelek
33 Valid Mudah Cukup
34 Tidak Valid Mudah Jelek
35 Tidak Valid Mudah Jelek
36 Valid Sedang Baik
37 Tidak Valid Mudah Cukup
38 Tidak Valid Mudah Jelek
39 Tidak Valid Mudah Jelek
40 Valid Sedang Baik
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa soal yang valid terdapat 22
soal dimana dalam tingkat kesukaran ke 22 soal itu terdapat soal yang mudah
sebanyak 9, sedang sebanyak 10 soal dan sukar sebayak 3 soal. Dan di dalam uji
daya beda ke 22 soal tersebut terdapat soal cukup sebayak 14, baik sebanyak 6, baik
sekali sebanyak 1 dan jelek tidak ada.
L. Teknik Analisis Data
1. Analisis Hasil Belajar Peserta didik
Analisis penguasaan materi pembelajaran peserta didik dengan cara
membandingkan nilai hasil belajar kognitif pre-test dan pos-test kedua kelas,
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis penguasaan materi
44
pembelajaran ini akan mengggunakan bantuan dari aplikasi SPSS 20 dengan
aplikasi paired sampel T Tes. Paired T test adalah dua pengukuran pada
obyek yang sama terhadap satu pengaruh atau perlakuan tertentu. Ukuran
sebelumnya dan sesudah mengalami perlakuan tertentu diukur. Dasar
pemikirannya sederhana, apabila suatu perlakuan tidak memberi pengaruh
maka perbedaan rata-ratanya adalah nol. (Trihendradi, 2013:97).
Untuk membuktikan signifikansi perbedaan pengusaan materi
pembelajaran antara pre-test dan pos-test dalam pembelajaran menggunakan
model kooperatif tipe scrable maka perlu diuji statistik dengan bantuan SPSS
20 dengan Uji Paired-Sampel T Test. Paired-Sampel T Test adalah dua
pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu perlakuan tertentu.
Ukuran sebelum dan sesudah mengalami perlakuan tertentu diukur. Uji
Paired-Sampel T Test. Paired-Sampel T Test ini digunakan untuk melihat
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap penguasaan
materi pembelajaran peserta didik atau dengan kata lain melihat perbedaan
pengusaan materi pembelajaran sebelum dan sesudah diberi perlakuan,
selengkapnya dapat dilihat di lampiran 6. Langkah-langkah uji paired sampel
t test ini sebagai berikut.
1) Masukkan data pretes dan posttes pada variabel dalam menu data view.
2) Berilah nama “sebelum” dan “sesudah” pada kolom nama variabel view.
3) Klik tombol Analyza, kemudian compare means, klik paired-sampel T
Test, maka akan muncul tabel paired-sampel t test.
45
4) Aktifkan variabel sebelum dan variabel sesudah sehingga variabel
tersebut terblok, kemudian pindahkan pada kotak paired variabel (s)
dengan melakukan klik tombol panah.
5) Klik options sehingga muncul kontak dialog paired T Test: Option.
Tetapkan confidence Interval dan Missing Values. Secara default
Convidence Interval 95% dan missing values terpilih Exlude cases
analysis by analysis yang berarti data yang valid yang akan digunakan
dalam analisis.
6) Klik continue dan OK (Trihendradi, 2013:97-98).
Hipotesis yang digunakan sebagai berikut.
Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah pembelajaran
menggunakan model pembelajaran tipe scramble.
Ha = Ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah pembelajaran
menggunakan model pembelajaran tipe scramble.
Analisis Perbedaan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol Untuk
kepentingan pengujian hipotesis maka hipotesis dibuat ke dalam hipotesis
statistik sebagai berikut.
Ho : µ1 = µ2tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar (nilai penguasaan materi
pelajaran kognitif) antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
Ha : µ1 ≠ µ2 ada perbedaan rata-rata hasil belajar (nilai penguasaan materi
pembelajaran kognitif) antara kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol.
46
Selanjutnya untuk memberikan signifikansi perbedaan penguasaan
materi pembelajaran antara post-test dalam pembelajaran PKn menggunakan
metode pembelajaran kooperatif tipe scramble dan konvensional, maka perlu
diuji secara statistik dengan t-test sebagai berikut.
Dimana:
X1 = rata-rata sampel ke- 1
X2 = rata-rata sampel ke- 2
s1 = standar devinisi sampel ke- 1
s2 = standar devinisi sampel ke- 2
n = jumlah sampel
Selanjutnya untuk membuktikan signifikan perbedaan rata-rata
penguasaan materi pembelajaran antara kelas eksperimen menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan kontrol dengan
menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran PKn dan, maka
perlu diuji Independent Sampel T Test. Uji Independent Sampel T Test atau
bisa disebut uji t sampel bebas digunakan untuk menguji signifikan beda rata-
rata dua kelompok (Trihendradi, 2013:92). Hal ini dimaksudkan untuk
melihat apakah ada perbedaan penguasaan materi pembelajaran kelas
eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
scramble dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika Sigthitung > 0,05
47
maka Ho diterima, dan apabila Sig thiung< 0,05 maka Ho ditolak. Langkah-
langkah pengujian sebagai berikut.
1) Masukkan data nilai pos-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
dalam variabel 1 dalam menu data view.
2) Berikan nama “posttes” pada kolom nama variabel view.
3) Pastikan dalam kolom values dengan keterangan 1”Kelas Eksperimen”
dan 2”Kelas Kontrol” maka pada kelas akan terlihat keterangan nilai
kelas eksperimen dan kontrol.
4) Klik tombol Anlyze, kemudian compare means, klik Independent Sampel
T-Test maka muncul dialog Independent-Sampel T Test
5) Aktifkan data pretes_posttes dalam Test Variabel (s) dan kelas pada
Gouping Variabel.
6) Klik define groups, lalu masukkan nilai variabel terikat pada kotak goup
1 dan 2.
7) Klik continue sehingga kembali ke kotak dialog Independent-Sampel T
Test.
8) Klik options sehingga muncul kotak Independent-Sampel T Test ontions.
Tetapkan confidence interval dan missing Values. Secara default,
confidence 95% dan missing values exclude cases analysis by analysis
yang berarti data valid yang digunakan dalam analisis. Klik continue dan
OK (Trihendradi, 2013:93-95)
Perhitungan uji Independen Sampel t-test dapat dilihat di lampiran 17.
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs NU Ungaran dengan populasi penelitian
peserta didik kelas VII terdiri dari lima kelas dengan jumlah 176 peserta didik.
Terbagi menjadi 5 kelas yaitu kelas VII A berjumlah 32 peserta didik, VII B
berjumlah 38 peserta didik, VII C berjumlah 36 peserta didik, VII D berjumlah 37
peserta didik, VII E berjumlah 37 peserta didik. Letak sekolah berada di Jl.
Kaligarang No. 9 Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah. Sekolah yang dibangun di dekat alun-alun Ungaran ini ternyata
mempunyai prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik. Sarana
prasarana yang terdapat pada sekolah MTs NU Ungaran cukup lengkap diantaranya
yaitu sebagai berikut.
Tabel 9. Sarana prasarana sekolah MTs NU Ungaran Tahun 2014
No Uraian Jumlah Kondisi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ruang Kelas VII
Ruang Kelas VIII
Ruang Kelas IX
Lapangan Olah raga
Ruang perpustakaan
Ruang Bimbingan Konseling
Ruang Administrasi / Kantor
a. Ruang Kepala Madrasah
6
6
5
1
1
1
1
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
49
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
b. Ruang Guru
c. Ruang Tata Usaha
d. Ruang Gudang
Ruang Penunjang
a. Ruang Ibadah/Mushola
b. Ruang Komputer
c. Ruang Koperasi
d. Ruang OSIS, Pramuka, PMR
e. Kamar mandi Guru
g. Kamar mandi peserta didik
h. Ruang UKS
Lab. Komputer
Lab. IPA
Ruang BK
Gudang
Kantin Sekolah
Kamar Mandi/WC Guru Pria
Kamar Mandi/WC Guru Wanita
Tempat Wudhu
WC Peserta didik Pria
WC Peserta didik Wanita
1
1
1
1
1
1
1
2
6
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
2
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Renovasi
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Rusak
Baik
Renovasi
Renovasi
Baik
Baik
Baik
Dari semua sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MTs NU Ungaran ini
masih dalam katagori baik dan sangat layak digunakan untuk sarana penunjang
dalam kegiatan proses pembelajaran, pula untuk memperoleh informasi yang luas
pihak sekolah menyediakan jaringan WI-Fi di beberapa titik dan tentunya setiap
peserta didik-siswi yang di MTs NU Ungaran dapat menggunakan akses internet
ini dalam penunjang pembelajaran yang edukatif.
50
B. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu pre test, proses
pembelajaran model kooperatif tipe scramble pada kelas eksperimen dan
konvensional pada kelas kontrol serta diakhiri dengan pemberian post test.
Pelaksanaan pembelajaran pada kedua kelas dapat dilihat sebagai berikut.
a. Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian ini dilakukan dua kelas yaitu kelas eksperimen mendapat
pembelajaran dengan model pembelajaran scramble dan kelas kontrol
dengan pembelajaran konvensional. Kegiatan penelitian dilaksanakan bulan
Mei 2015 di MTs NU Ungaran tahun pelajaran 2014/2015. Sampel
berjumlah 74 peserta didik, kelas VII D sebagai kelas eksperimen (37
peserta didik) dan kelas VII E sebagai kelas kontrol (37 peserta didik).
Kegiatan pembelajaran dilakukan dua pertemuan di kelas kontrol maupun
eksperimen. Kedua kelas tersebut mendapatkan perlakuan yang sama yaitu
tes awal (pretest), pembelajaran, dan tes akhir (posttest). Perbedaannya pada
pendekatan yang digunakan saat pembelajaran. Di bawah ini akan
dijelaskan secara lengkap pembelajaran kelas kontrol dan eksperimen.
1) Kelas Kontrol
Sebelum melaksanakan pembelajaran dilakukan tes awal
(pretest) yang terdiri dari 20 butir soal. Pelaksanaan tes awal
dilaksanakan tanggal 15 Mei 2015 selama 45 menit. Soal tes awal
(pretest) secara lengkap bisa dilihat lampiran 7. Tes awal ini dilakukan
51
untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik tentang materi yang
akan diajarkan. Pembelajaran kelas kontrol dilaksanakan tanggal 18 Mei
2015 untuk pertemuan pertama dilaksanakan di luar KBM, 19 Mei 2015
untuk pertemuan kedua dan 26 Mei 2015 untuk Tes akhir (posttest).
a) Pertemuan Pertama Pembelajaran
Pertemuan pertama kelas kontrol dilaksanakan tanggal 18
Mei 2015. Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan awal berlangsung 5
menit, terdiri atas kegiatan pendahuluan dan penjelasan tujuan
pembelajaran oleh guru. Kegiatan inti berlangsung kurang lebih 60
menit. Kegiatan inti terdiri dari kegiatan guru dan peserta didik
melakukan pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional.
Pertemuan pertama, guru menjelaskan tentang akibat pembatasan
kemerdekaan mengemukakan pendapat dan konsekuensi
kebebasan mengeluarkan pendapat tanpa batas yang ada di sekolah
dan masyarakat, kemudian peserta didik mencatat dan
mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru. Kegiatan akhir
berlangsung 15 menit, guru dan peserta didik menyimpulkan
materi yang telah dibahas. Selanjutnya Guru menutup
pembelajaran dengan memberikan penguatan kepada peserta didik
agar terus belajar agar mendapatkan hasil belajar yang optimal dan
dilanjutkan dengan mengucapkan salam.
52
b) Pertemuan Kedua Pembelajaran
Pertemuan kedua kelas kontrol dilaksanakan tanggal 18
Mei 2015. Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan awal berlangsung 5
menit, terdiri atas kegiatan pendahuluan dan penjelasan tujuan
pembelajaran oleh guru. Kegiatan inti kurang lebih 50 menit.
Pertemuan kedua, menjelaskan akibat pembatasan kemerdekaan
mengemukakan pendapat dan konsekuensi kebebasan
mengeluarkan pendapat tanpa batas yang ada di sekolah dan
masyarakat. Kemudian peserta didik mencatat penjelasan guru.
Kegiatan akhir selama 15 menit, guru dan peserta didik membuat
kesimpulan materi yang telah dibahas. Selanjutnya Guru menutup
pembelajaran dengan memberikan penguatan kepada peserta didik
agar terus belajar agar mendapatkan hasil belajar yang optimal dan
dilanjutkan dengan mengucapkan salam.
2) Kelas Eksperimen
Pembelajaran kelas eksperimen dilaksanakan tanggal 18 Mei
2015 untuk pertemuan pertama di luar KBM dan 19 Mei 2015 untuk
pertemuan kedua. Kegiatan yang dilaksanakan sama dengan kelas
kontrol yaitu tes awal, pembelajaran dan tes akhir. Akan tetapi,
pembelajaran kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran
scramble. Seperti kelas kontrol, tes awal (pretest) dilaksanakan tanggal
15 Mei 2015 dan tes akhir (posttest) dilaksanakan tanggal 26 Mei 2015.
53
a) Pertemuan Pertama
Pembelajaran kelas eksperimen pertemuan pertama
dilaksanakan tanggal 18 Mei 2015. Kegiatan pembelajaran terdiri
dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan awal
berlangsung 5 menit, terdiri atas kegiatan pendahuluan dan
penjelasan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti berlangsung 50 menit
dengan materi akibat pembatasan kemerdekaan mengemukakan
pendapat dan konsekuensi kebebasan mengeluarkan pendapat tanpa
batas yang ada di sekolah dan masyarakat. Dalam eksplorasi guru
bertanya jawab dengan peserta didik mengenai akibat pembatasan
kemerdekaan mengemukakan pendapat dan konsekuensi kebebasan
mengeluarkan pendapat tanpa batas yang ada di sekolah dan
masyarakat. Selanjutnya tahap elaborasai guru membentuk
kelompok yang beranggotakan 4 peserta didik. Setelah itu guru
membimbing peserta didik (kelompok) melakukan pengamatan
akibat pembatasan kemerdekaan mengemukakan pendapat dan
konsekuensi kebebasan mengeluarkan pendapat tanpa batas yang
ada di sekolah dan masyarakat. Kemudian, guru membimbing
peserta didik (kelompok) untuk mendiskusikan dan mengerjakan
kartu soal dan jawaban yang telah dibagikan. Peserta didik
berdiskusi dan mengisi papan scrambel. Kemudian, guru meminta
perwakilan peserta didik dari kelompok mempresentasikan jawaban
atau hasil di depan kelompok lain. Peserta didik terlihat antusias
54
dalam presentasi dan saling menanggapi satu sama lain dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kelompok lain. Kemudian,
guru meminta perwakilan peserta didik dari kelompok asal
mempresentasikan jawaban atau hasil di depan kelompok lain.
Peserta didik terlihat antusias dalam presentasi dan saling
menanggapi satu sama lain dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
dari kelompok lain. Beberapa sanggahan dari peserta didik yang lain
ditanggapi dengan tenang dan dijawab dengan memperlihatkan
dasar yang kuat. Setelah itu guru bersama peserta didik membuat
kesimpulan pembelajaran dan refleksi. Guru menutup pembelajaran
dengan memberikan penguatan terlebih dahulu dan mengucapkan
salam.
b) Pertemuan Kedua
Pembelajaran kelas eksperimen pertemuan kedua
dilaksanakan tanggal 19 Mei 2015, guru membuka pelajaran dengan
menanyakan materi sebelumnya dan tujuan pembelajaran. Guru
memberikan LKS (papan scramble) yang telah dikumpulkan untuk
didiskusikan kembali dengan kelompok yang telah dibentuk. Guru
meminta peserta didik untuk mempresentasikan jawaban atau hasil
di depan kelas selama 30 menit dan kelompok lain diberikan
kesempatan untuk bertanya. Setelah presentasi kelompok selesai,
guru meluruskan jawaban peserta didik yang kurang tepat dan
menambah hal-hal yang belum lengkap atau belum tersampaikan
55
pada diskusi kelas tersebut selama 10 menit. Guru juga memberi
kesempatan bagi peserta didik untuk bertanya. Setelah itu guru
menutup pembelajaran dengan memberikan salam.
2. Strategi Belajar Mengajar Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen dilakukan dengan model
kooperatif tipe scramble. Model pembelajaran scramble memungkinkan peserta
didik belajar lebih rileks, disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama,
persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Dengan penerapan berbagai macam
model pembelajaran, pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik semakin
banyak. Dengan model ini memberi motivasi peserta didik, hal ini dikarnakan
dalam model terdapat media pembelajaran yaitu papan scramble yang membantu
peserta didik agar mudah memahami materi yang sedang diajarkan. Pembelajaran
seperti ini akan menuntut peserta didik untuk lebih aktif. Disamping itu, guru juga
harus lebih kreatif sehingga proses pembelajaran tidak membosankan. Sesuai
dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) guru hendaknya tidak
menjadi satu-satunya sumber pengetahuan. Sebaliknya guru harus bisa menggali
pengetahuan yang dimiliki peserta didik untuk kemudian mengaitkannya dengan
materi yang diajarkan. Pembelajaran dilakukan dalam dua kali pertemuan pada
kelas eksperimen dan dua kali pertemuan pada kelas kontrol. Pada kelas
eksperimen, dua kali pertemuan dilaksanakan untuk membahas materi dan
melaksanakan permainan scramble. Pada kompetensi dasar kebebasan
mengemukakan pendapat yang diajarkan kelompok eksperimen dengan model
56
scramble, dalam Tampubolon (2013:108) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
sebagai berikut.
1) Pendidik menyajikan materi sesuai kompetensi dasar yang ingin di capai.
2) Membagikan lembar kegiatan sesuai dengan contoh.
3) Membuat kartu jawaban yang diacak nomornya.
4) Membagikan kartu soal pada kelompok dan kartu jawaban.
5) Peserta didik berkelompok mengerjakan soal dan mencari kartu soal
untuk jawaban yang cocok.
Sesuai langkah-langkah di atas pertama guru menjelaskan materi tentang
kebebasan mengemukakan pendapat. Pada saat penyajian kelas ini peserta didik
harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru,
karena akan membantu peserta didik bekerja lebih baik pada saat mengerjakan
papan scramble. Setelah guru menyajikan materi, peserta didik dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 5 orang peserta
didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang
berbeda. Guru memberikan amplop yang isinya kartu jawaban dan papan scramble
kepada setiap kelompok. Setelah itu guru menjelaskan peraturan yang digunakan
dalam permainan. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota
kelompok. Apabila ada dari salah satu anggota kelompok yang kurang paham
dengan apa yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggungjawab
untuk menjelaskannya. Setelah semua peserta didik paham dengan semua aturan
permainan yang telah dijelaskan maka permainan di mulai dengan membuka
amplop yang berisi kartu jawaban yang hurufnya telah diacak dan papan scramble
57
yang berisikan soal, selanjutnya peserta didik mencocokkan jawaban dan soal yang
benar serta menempelkan kartu akun yang sudah di cocokan tadi dan menulis
jawaban yang benar dalam kartu akun.
Pada saat diskusi, terlihat peserta didik lebih aktif mengerjakan soal-soal
latihan yang diberikan dan saling bertukar pikiran sesama anggota kelompoknya.
Pada saat diskusi, guru senantiasa siap memberikan bantuan pada kelompok dalam
melaksanakan interaksi, memotivasi peserta didik untuk mampu mengungkapkan
pemahaman akan materi yang telah diserapnya dan mengarahkan diskusi. Guru
berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lainnya untuk mengamati kemajuan
setiap kelompok dan suasana emosional pada proses diskusi. Setelah melakukan
diskusi, setiap kelompok diberi kesempatan untuk memprentasikan jawaban hasil
diskusinya. Kelompok berlomba-lomba untuk meraih skor yang tertinggi dalam
permainan ini. Setelah mendapat total skor dari masing-masing kelompok, maka
kelompok dengan nilai tertinggilah yang akan mendapat penghargaan. Penghargaan
ini berguna untuk memacu peserta didik agar lebih semangat.
Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran model kooperatife tipe scramble
adalah membantu peserta didik untuk lebih mudah memahami materi dan melatih
peserta didik lebih aktif dalam proses KBM sehingga mendapat hasil belajar yang
memenuhi KKM. Saat menerapkan model pembelajaran scramble guru mengalami
beberapa kendala, antara lain kurangnya kontrol waktu karena untuk model
pembelajaran scramble banyak menggunakan diskusi dan permainan yang
memerlukan waktu dengan cermat sehingga tidak banyak waktu terbuang sia-sia.
Kelebihan dan respon dari peserta didik setelah penerapan model pembelajaran
58
scramble antara lain : peserta didik merasa lebih mudah memahami materi yang
diajarkan, peserta didik aktif dalam proses KBM, melatih kerjasama antar anggota
kelompok, lebih termotivasi dan lebih percaya diri untuk dapat mengerjakan soal
latihan serta hasil belajar yang diperoleh jauh lebih baik.
3. Analisis Data Hasil Penelitian
a. Hasil Pre-test Kelas Eksperimen dan Kontrol (Data Awal)
Nilai pretest yang diperoleh digunakan untuk mengetahui kemampuan
awal peserta didik mengenai materi yang akan diajarkan dan untuk mengetahui
kedua kelas memiliki kemampuan awal yang homogen (relatif sama). Deskripsi
data pretest dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 10. Deskripsi Data Pretest Peserta didik (Pra Eksperimen)
No Kriteria Data Pretest Peserta didik
Eksperimen Kontrol
1 Jumlah Peserta didik 37 37
2 Skor rata-rata 53.37 59.86
3 Median 55 60
4 Skor Minimal 30 45
5 Skor Maximal 70 80
6 Rentang Data 40 35
7 Standar Deviasi 10.47 6.39
Setelah mengolah data pretest menggunakan program SPSS 20 dan
Excel diperoleh data kelas eksperimen dan kontrol seperti di atas. Kelas
eksperimen diperoleh data jumlah peserta didik sebanyak 37 orang; skor rata-
rata sebesar 53,37; median sebesar 55,00; skor minimal sebesar 30,00; skor
59
maksimal sebesar 70,00; rentang data 40,00 dan standar deviasi data sebesar
10,47. Kelas kontrol diperoleh data jumlah peserta didik sebanyak 37 orang; skor
rata-rata sebesar 59,86; median sebesar 60,00; skor minimal sebesar 45,00; skor
maksimal sebesar 80,00; rentang data sebesar 35,00; dan standar deviasi data
sebesar 6,39. Adapun, penyajian data distribusi frekuensi nilai pretest kelas
eskperimen dapat dilihat Tabel 11 di bawah ini.
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Interval f (frequensi) Nilai Interval F (frequensi)
30-39 3 30-39 0
40-49 7 40-49 1
50-59 13 50-59 12
60-69 12 60-69 21
70-79 2 70-79 2
80-89 0 80-89 1
b. Hasil Post-test Kelas Eksperimen dan Kontrol
Setelah peserta didik melakukan pre test, dilakukannya proses belajar
mengajar selama 2 pertemuan pada kelas eksperimen dan kontrol. Lalu setelah
proses pembelajaran selama 2 pertemuan ini akan dilakukan post test yang
diberikan peserta didik secara mandiri, dengan menggunakan type soal yang
sama, didapatkan hasil sebagai berikut.
60
Tabel 12. Deskripsi Data Posttest Peserta didik
No Kriteria Data Pretest Peserta didik
Eksperimen Kontrol
1 Jumlah Peserta didik 37 37
2 Skor rata-rata 80 66.75
3 Median 80 65
4 Skor Minimal 60 55
5 Skor Maximal 100 85
6 Rentang Data 40 30
7 Standar Deviasi 9.35 6.37
Dari data tabel 12 diperoleh data pretest menggunakan program SPSS 20
dan Excel diperoleh data kelas eksperimen dan kontrol seperti di atas. Kelas
eksperimen diperoleh data jumlah peserta didik sebanyak 37 orang; skor rata-
rata sebesar 80,00; median sebesar 80,00; skor minimal sebesar 60,00; skor
maksimal sebesar 100,00; rentang data 40,00 dan standar deviasi data sebesar
9,47. Kelas kontrol diperoleh data jumlah peserta didik sebanyak 37 orang; skor
rata-rata sebesar 66,75; median sebesar 65,00; skor minimal sebesar 55,00; skor
maksimal sebesar 85,00; rentang data sebesar 30,00; dan standar deviasi data
sebesar 6,37. Adapun, penyajian data distribusi frekuensi nilai pretest kelas
eskperimen dapat dilihat Tabel 13 di bawah ini.
61
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Nilai Postest Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Interval f (frequensi) Nilai Interval F (frequensi)
30-39 0 30-39 0
40-49 0 40-49 0
50-59 0 50-59 1
60-69 5 60-69 18
70-79 7 70-79 17
80-89 18 80-89 1
90-100 7 90-100 0
c. Penilaian Afektif dan Psikomotorik
Dalam pembelajaran, salah satu penilaian yang diambil adalah penilaian
dari aspek afektif. Dilakukan dengan cara pengamatan yang dilakukan oleh guru
kepada peserta didik dengan ketentuan instrumen yang dibuat oleh guru,
dilakukan saat proses pembelajaran. Dalam penilaian domaian afektif dilakukan
secara pengamatan dan dihasilkan hasil sesuai tabel dengan rata-rata kelas
kontrol sebesar 75 dan kelas eksperimen 89. Untuk bagan alat evaluasi dapat
dilihat pada lampiran 9.
Tabel 14. Nilai Siawa Afektif
No Nilai Interval F (frequensi)
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen 1 60-69 0 0 2 70-79 36 1 3 80-89 1 18 4 90-100 0 18
Jumlah 37 37 Rata-rata 75 89
62
Selain penelian dari aspek kognitif dan afektif, juga diambil dari
penilaian aspek psikomotorik. Dalam penilaian domaian psikomotorik
dilakukan secara pengamatan dan dihasilkan data seperti pada tabel 15 dengan
rata-rata kelas eksperimen sebesar 81,9 dan kelas control sebesar 76,7.
Tabel 15. Nilai Siawa Psikomotorik
No Nilai Interval F (frequensi)
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen 1 60-69 5 1 2 70-79 20 10 3 80-89 12 22 4 90-100 0 4
Jumlah 37 37 Rata-rata 76,7 81,9
d. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan peningkatan rata-rata pre test
dan pos test kelas eksperimen yang diteliti maka dilakukan Uji T atau uji
perbedaan selisih rata-rata dengan melihat nilai pre test dan pos test dengan
domaian kognitif. Hasil uji T dapat dilihat di tabel 16
Tabel 16. Hasil Output Uji Independent Sample T-Tes Hasil Belajar posttes
Kelas Eksperimen dan Kontrol
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pre_Post Kelas Experimen 37 26.62 10.610 1.744
Kelas Kontrol 37 6.89 6.599 1.085
63
Independent Samples Test
Pre_Post
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F 3.349
Sig. .071
t-test for Equality of Means
T 9.605 9.605
Df 72 60.225
Sig. (2-tailed) .000 .000
Mean Difference 19.730 19.730
Std. Error Difference 2.054 2.054
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower 15.635 15.621
Upper 23.825 23.838
Tabel di atas dapat dibaca bahwa nilai signifikansi pada kolom sig. (2-
tailed) sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05).
Sementara itu dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sebanyak 74
orang, maka nilai derajat kebebasan (dk) = n – 2 = 74 – 2 = 72 dan taraf
kesalahan 5%. maka dapat diketahui nilai ttabel = 1,66. Berdasarkan kolom
Equal variances not assumed di atas, dapat diketahui bahwa nilai thitung =
9,605. Dari perhitungan tersebut diperoleh 9,605 > 1,66 (thitung > ttabel) dan
nilai signifikansi yang diperoleh 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima atau terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik
kelas VII yang menggunakan model pembelajaran scrambel dan kelas yang
tidak.
64
C. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model
scrambel materi kebebasan mengemukakan pendapat mata pelajaran PKn kelas VII
di MTs NU Ungaran Semarang serta untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti
terlebih dahulu melakukan uji prasyarat instrumen. Uji prasyarat instrumen
meliputi validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran soal. Untuk
mengetahui hasil uji prasyarat instrumen, peneliti melakukan uji coba di kelas uji
coba. Setelah uji coba, diperoleh instrumen penelitian yang telah memenuhi syarat
berjumlah 20 soal dengan 4 alternatif jawaban untuk mengukur variabel hasil
belajar. Instrumen soal, telah melalui tahap uji prasyarat analisis, sehingga tidak
diragukan lagi penggunaannya dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui perbedaan penerapan hasil belajar antara model
pembelajaran scramble dan yang tidak, perlu dilakukan pengambilan data melalui
serangkaian kegiatan pembelajaran dan tes akhir (posttest). Setelah mendapatkan
data hasil belajar peserta didik dari kedua kelas, data kemudian dianalisis hingga
diperoleh hasil pengujian hipotesis yang menyatakan perbandingan hasil belajar
yang ditunjukkan oleh thitung sebesar 9,605 dan hasil belajar yang dapat dilihat
dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima, atau terdapat perbedaan antara hasil belajar peserta didik yang
menerapkan model pembelajaran Scramble dengan hasil belajar peserta didik yang
tidak menerapkan. Hasil menunjukkan bahwa model pembelajaran scramble sangat
baik di terapkan terhadap materi tertentu pada mata pelajaran PKn, salah satunya
65
ialah kebebasan mengemukakan pendapat. Berdasarkan hasil penelitian dan
pengujian hipotesis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima atau terdapat perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang mendapat
pembelajaran dengan model pembelajaran scramble dengan peserta didik yang
mendapat pembelajaran dengan metode konvensional.
Belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan
atau diubah melalui praktek atau latihan. Proses belajar terjadi dikarenakan peserta
didik memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar sebagai perilaku belajar
yang dapat diamati oleh guru. Hasil belajar menunjukkan tingkat penguasaan yang
dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Melalui penilaian hasil belajar dapat dilihat
perubahan tingkah laku yang dapat diamati sesudah mengikuti kegiatan belajar
dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan.
Model pembelajaran scramble memiliki beberapa kelebihan yang tampak
langsung dalam proses pembelajaran, yaitu memudahkan peserta didik mencari
jawaban, mendorong peserta didik untuk belajar mengerjakan soal tersebut, melatih
peserta didik untuk berpikir aktif, serta membuat pelajaran lebih menarik dan
membuat peserta didik tertantang untuk mengerjakan soal-soal yang ada pada
permainan tersebut. Selain itu, Suhani (2010) menyatakan bahwa model
pembelajaran scramble memiliki tujuan berupa dampak instruksional dan dampak
pengiring pada peserta didik. Dampak instruksional model pembelajaran scramble
yaitu peserta didik menjadi lebih aktif, berani mengemukakan pendapat dan aktif
berdiskusi. Sedangkan dampak pengiringnya adalah mampu meningkatkan
66
kerjasama secara kooperatif untuk mengerjakan tugas, lebih bertanggung jawab dan
meningkatkan rasa percaya diri.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti saat pembelajaran di kelas
eksperimen selama dua pertemuan, diperoleh data hasil belajar peserta didik yang
membuktikan bahwa model pembelajaran scrambel mampu meningkatkan hasil
belajar peserta didik. Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata nilai hasil belajar
peserta didik yang menggunakan model pembelajaran scrambel yaitu 80,
sedangkan nilai hasil belajar di kelas yang menggunakan pedekatan konvensional
yaitu 66,75. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa nilai
hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran di kelas eksperimen yang
menggunakan model pembelajaran scramble lebih tinggi dibandingkan dengan
pembelajaran di kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran
scramblel.
Menurut Sanjaya (2007:267) metode konvensional adalah cara
penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada peserta didik di dalam kelas
dengan cara berbicara di awal pelajaran menerangkan materi dan contoh soal
disertai tanya jawab. Peserta didik tidak hanya mendengar dan membuat catatan.
Guru bersama peserta didik berlatih menyelesaikan soal latihan dan peserta didik
bertanya kalau belum mengerti. Guru dapat memeriksa pekerjaan peserta didik
secara klasikal atau individual. Semua mengerjakan latihan sendiri atau dapat
bertanya temannya, atau disuruh guru untuk mengerjakan di papan tulis.
67
Dalam metode konvensional ini, metode mengajar yang lebih banyak
digunakan oleh guru adalah metode ekspositori yaitu metode ceramah. Sehingga
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara guru menyajikan materi
pelajaran dalam bentuk jadi dan proses pembelajaran sepenuhnya ada pada kendali
guru, sedangkan peserta didik hanya menerima, mendengarkan materi pelajaran
dan menghafalnya, serta banyak mengerjakan latihan soal.
Dalam pelaksanaan pembelajaran kelas kontrol, guru menggunakan metode
konvensional. Guru menjelaskan materi pembelajaran dan memberikan tugas,
peserta didik hanya duduk mendengarkan dan mengerjakan tugas yang diberikan.
Hal ini menyebabkan komunikasi hanya terjadi satu arah yaitu dari guru ke peserta
didik. Pembelajaran yang berlangsung di kelas kontrol lebih didominasi oleh guru.
Informasi yang diperoleh peserta didik hanya berasal dari guru karena peserta didik
tidak mendapat kesempatan untuk mengembangkan pengetahuannya. Informasi
yang disampaikan guru masih abstrak dan sulit dipahami oleh peserta didik. Peserta
didik kurang dilibatkan dalam interaksi pembelajaran sehingga mengakibatkan
pembelajaran yang berlangsung menjadi tidak menarik dan kurang bermakna bagi
peserta didik. Pembelajaran kelas eksperimen, guru menggunakan model
pembelajaran scramble. Model pembelajaran scramble merupakan model
pembelajaran yang menyajikan kartu untuk kegiatan diskusi sehingga kegiatan
pembelajaran dilaksanakan sambil bermain mencocokkan kartu yang dibagikan
kepada masing-masing kelompok. Model ini melibatkan seluruh anggota dalam
kelompok diskusi sehingga dapat meningkatkan keaktifan peserta didik.
68
Dalam pembelajaran kelas eksperimen, setelah guru menyampaikan materi,
peserta didik diberi kesempatan untuk mengkontruksi dan mengembangkan
pengetahuannya sendiri. Peserta didik diminta untuk menyelesaikan soal secara
berkelompok. Kegiatan ini akan meningkatkan interaksi peserta didik dengan
teman sekelompok maupun dengan guru, sehingga peserta didik menjadi lebih
tertarik, tidak merasa jenuh, dan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
69
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
scramble materi kebebasan mengemukakan pendapat mapel PKn Kelas VII MTs
NU Ungaran Semarang yang dilakukan oleh peneliti dan pembahasan yang
disajikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Dalam pelaksanaan strategi belajar mengajar model kooperatif tipe
scramble, pertama guru menyajikan materi setelah itu membagi peserta
didik menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 orang
dan menjelaskan peraturan permainan. Selanjutnya, guru membagikan
papan scramble beserta kartunya untuk dicocokkan dan menulis jawaban
yang benar. Setelah melakukan diskusi, setiap kelompok diberi kesempatan
untuk mempresentasikan hasilnya. Setelah presentasi kelompok selesai
guru meluruskan jawaban peserta didik yang kurang tepat. Dengan model
ini guru membantu peserta didik lebih mudah memahami materi dan melatih
peserta didik lebih aktif sehingga mendapat hasil belajar yang memenuhi
KKM.
2. Terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan pada materi
pokok kebebasan mengemukakan pendapat pada kelas eksperimen dan
kontrol. Data yang diperoleh adalah (t hitung = 9.605 > 1.66) pada taraf
70
signifikan 0.05, artinya ( t hitung > t tabel), maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
scramble materi kebebasan mengemukakan pendapat mapel PKn Kelas VII MTs
NU Ungaran Semarang yang dilakukan dan pembahasan yang disajikan, maka
peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut.
1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe scramble pada tahap
pembagian kelompok harus memperhatikan waktu pembelajaran, agar
waktu pembelajaran berjalan efektif.
2. Sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble
hendaknya guru memahamii komponen model pembelajaran kooperatif tipe
scramble dan merencanakan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
baik sehingga dapat berlangsung sesuai harapan.
71
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri dkk. 2011. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara. Aryani, Ine Kusuma dan Markum Susantim. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan
Berbasis Nilai. Bogor: Ghalia Indonesia. Asih, Retno. 2013. Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Melalui Model
Pembelajaran Scrambel Berbasis Powerpoint Pada Peserta didik Kelas VA SDN Bendan Ngisor Kota Semarang. Skripsi Universitas Negeri Semarang.
http://lib.unnes.ac.id/19338/ diakses pada tanggal 8 febuari 2015 pukul 08.34 WIB. BSNP.2006.Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
BSNP. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Universitas Negeri Semarang Press. Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta. Rachman, Maman. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Moral dalam Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, Campuran, Tindakan, dan Pengembangan. Semarang: Unnes Press.
Sanjaya, Wina.2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta. Prenada Media. Sapria. (2008). Pendidikan IPS. Bandung Laboraturium PKn UPI Press. .
72
Sardiman, A.M. 2012. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Siddiq, M. Djauhar, dkk. 2007. Pengembangan Bahan Pelajaran SD. Jakarta:
Dirjen Dikti Depdiknas. Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Massmedia. Suyahmo. 2014. Demokrasi dan Hak Asasi Manusia. Semarang: UNNES Tampubolon, Saur. 2013. Penelitian Tidakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Pendidik dan Keilmuan. Jakarta: Erlangga. Trihendradi. 2013. Langkah Mudah Menguasai SPSS 21. Yogyakarta: ANDI Tu’u,Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Peserta didik.
Jakarta: Grasindo. Winataputra, Udin S dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
73
Lampiran 1
DAFTAR SISWA KELAS VII MTs NU UNGARAN
No Kelas Nama NIS
1 VII A Alfian Faris Maulana 3004
2 VII A Andre Cahya Hermawan 3012
3 VII A Arina Manasikana 3022
4 VII A Assabilla Nasyatul Aisyah 3024
5 VII A Bagas Arif Dermawan 3029
6 VII A Bagas Ferry Fernandy 3030
7 VII A Bintang Reza Pratama Putra 3038
8 VII A Desvica Lidya Zahra Lubis 3044
9 VII A Dewi Kartika Sari 3046
10 VII A Eka Berliana Nugraheni 3049
11 VII A Galang Rizky Ramadhan 3060
12 VII A Ika Febri Rohmawati 3065
13 VII A Jhenia Mega Pratiwi 3071
14 VII A Krisna Ramadhan 3072
15 VII A Marlina Arestin Putri 3080
16 VII A Muhammad Abril Fahrizal 3074
17 VII A Muhammad Iqbal Mahmudi 3075
18 VII A Nabilla Putri Rohaini 3099
19 VII A Niko Dwi Darmawan 3104
20 VII A Novan Andrea Pradibya 3107
21 VII A Nur Muhdiyanto 3109
22 VII A Oryn Asyifa Edriana 3114
23 VII A Rika Alvina Vitriana 3127
24 VII A Ronalendra Elsa Juwanda 3132
25 VII A Salsabila Amara 3134
26 VII A Sendy Mulya Mahendra 3137
27 VII A Shalsa Norma Juwita 3139
28 VII A Siwi Dinarisa 3142
29 VII A Tara Ayuningrum 3145
30 VII A Thalkhah Yuliani 3146
31 VII A Virajela Astessamudra Jelita 3152
32 VII A Yulianita Prihatiningsih 3159
74
No Kelas Nama NIS
1 VII B Abdul Latif 2990
2 VII B Afandi Wijaya 2994
3 VII B Ahmad Naufal 3167
4 VII B Ahmad Riyan Dwiyanto 2997
5 VII B Aisha Ifti Nanda Adhadi 3000
6 VII B Alim Hidayah 3007
7 VII B Anisa Zaki Ramadhany 3014
8 VII B Anton Widyantoro 3018
9 VII B Ashik Riswanda 3023
10 VII B Bagus Rahmad Hadi 3032
11 VII B Chabib Galuh Pratama 3038
12 VII B Choiriyah 3039
13 VII B Dedi Kurniawan 3043
14 VII B Devita Rilla Velyantika 3045
15 VII B Erin Susilowati 3051
16 VII B Farouq Sulthan Arrafi 3056
17 VII B Hameed Krisna Bayu S 3062
18 VII B Imam Nur Cahyo N 3067
19 VII B Krisna Ryan Saputra 3073
20 VII B Mahardika Ahmad Agus Tri S 3079
21 VII B Mercury Ninda Fitri Yarti 3082
22 VII B Muhammad Aji Dwi N 3092
23 VII B Muhamad Latif 3087
24 VII B Muhammad Ridwan 3096
25 VII B M Rizky Agung 3168
26 VII B Natasya Prisilia Amanda 3101
27 VII B Nur Halimah 3163
28 VII B Nur Hidayah 3108
29 VII B Nurmalita Indah P 3111
30 VII B Ragil Aqshol Tegar S 3119
31 VII B Rahmawati Wahyu S 3121
32 VII B Rohman Fauzul Fansa 3131
33 VII B Sayyidah Fatimah Azzahra 3136
34 VII B Sigit Nugroho 3141
35 VII B Vany Dwi Setiawan 3149
36 VII B Vella Okta Rinarta 3151
37 VII B Wahyu Utami 3156
38 VII B Zulvin Rangga Fadhilah 3161
75
No Kelas Nama NIS
1 VII C Ade Octa Briyansah 2991
2 VII C Ahmad Sholahudin 2998
3 VII C Alfina Ayu F 3005
4 VII C Alvian Indra A. 3008
5 VII C Annisa Putri R. 3015
6 VII C Ardhias Putra T. L. 3019
7 VII C Awie Savinto 3025
8 VII C Bagus Widianto 3033
9 VII C Bherlyan C. O. P. H. 3034
10 VII C Danang Ismu W. 3040
11 VII C Diandra A. A. P. 3047
12 VII C Erlinna Wulandari 3052
13 VII C Ersa Albarico D. S. 3053
14 VII C Febrian Putra W. 3057
15 VII C Handika Beni S. 3063
16 VII C Iqbal Baihaqi 3068
17 VII C Mita Alfida Cahyani 3083
18 VII C Mohamad Rizky W. 3077
19 VII C Muhamad Afif Fahrudin 3090
20 VII C Muhamad Alfian S. 3084
21 VII C M. Muqsid Halim 3076
22 VII C Muhammad Azis S. 3093
23 VII C M. Syifa'ul M. 3097
24 VII C Nida Hasanah N. K. 3103
25 VII C Nurul Amalia 3112
26 VII C Octa Hertyas M. P. 3113
27 VII C Rahmat Febriyanto 3120
28 VII C Rana Aziyah P. 3123
29 VII C Satria Aji Perdana 3135
30 VII C Shufi Alifia A. A. 3140
31 VII C Sukarno 3144
32 VII C Wahyu Ningrum 3153
33 VII C Winda Andriana 3158
34 VII C Wisnu Wardana W.P. 3169
35 VII C Zaidan Rosydan Y. 3161
36 VII C Anjani Latif
76
NO KELAS NAMA NIS
1 VII D Adidya Hadi P. 2992
2 VII D Afri Krisnawan 2995
3 VII D Ahmad Veriantoti P. 2999
4 VII D Aldi Surantoro C. P 3003
5 VII D Alvina Damayanti 3009
6 VII D Andika Bimo P. S. 3010
7 VII D Annisa Ulfi Aulia 3016
8 VII D Arief Rochman 3020
9 VII D Ayuk Susanti 3027
10 VII D Azzahra Kania F. 3028
11 VII D Bima Ferdiansyach 3035
12 VII D Dani Anto W. 3041
13 VII D Dyna Intan K. 3048
14 VII D Faisal Romadhon 3054
15 VII D Firman Maulana A. 3058
16 VII D Fitria Husein 3059
17 VII D Ihtiyar Mei P. 3064
18 VII D Irsyad Tuwassi'ul A. 3069
19 VII D M. Rizky Arya P. 3089
20 VII D M. Arif Iskan 3094
21 VII D M. Dimas Taufiq G. 3171
22 VII D M. Ikhsan 3088
23 VII D M. Festin Abdika 3085
24 VII D Mutiara Kusuma H. 3098
25 VII D Naufal Arif F. 3102
26 VII D Niken Dia Aprilia 3105
27 VII D Pandu Rahmad C 3115
28 VII D Putri Rifa D. 3117
29 VII D Ramadhana Tirta S. 3122
30 VII D Regita Septia Cita K 3124
31 VII D Riyan Prihananto 3129
32 VII D Rudy Ahmad Faisal 3133
33 VII D Setyoko Rama G. 3138
34 VII D Ulfi Aliyaturrohmah 3147
35 VII D Usama 3148
36 VII D Wahyu Setianingsih 3154
37 VII D Yunita Eka P. 3160
77
NO KELAS NAMA NIS
1 VII E Aditya Saputra 2993
2 VII E Akmal Rifki Fauzan 3001
3 VII E Alfito Abdullah Hafid 3006
4 VII E Andika Rifki Nugroho 3011
5 VII E Anisa Hidayatul K. 3013
6 VII E Arifki Yanuari Harsono 3021
7 VII E Ayu Amalia 3026
8 VII E Bagas Novianto 3031
9 VII E Catur Wiji Pamungkas 3037
10 VII E Dany Firmansyah 3042
11 VII E Elga Nofita 3050
12 VII E Fajri Aliyasin 3055
13 VII E Gilang Alif Pratama 3061
14 VII E Imam Nugroho Alamsyah 3066
15 VII E Irvan Dio Saputra 3070
16 VII E Lerrita Widya Arwanda 3176
17 VII E Mawar Indah Nugraheni 3081
18 VII E Muhamad Bimantara Bagus 3078
19 VII E Muhamad Iqbal F. 3086
20 VII E Muhamad Rafie Qadrunada 3177
21 VII E Muhamad Rosyid Ridha 3091
22 VII E Muhammad Agus Setiawan 3095
23 VII E Muhammad Ilyas David C. 3175
24 VII E Nadia Arova Febriana 3100
25 VII E Noval Mayanto 3106
26 VII E Nur Syafitri Salma 3110
27 VII E Putra Adha 3116
28 VII E Qishinta Turida K. 3118
29 VII E Rendy Kurniawan 3125
30 VII E Rifky Aufa Nizar 3126
31 VII E Rofiatul Chasanah 3130
32 VII E Soim Ramadhan 3143
33 VII E Vavi Rahmawati 3150
34 VII E Wahid Nur Arifudin 3155
35 VII E Wahyu Sheva Ilyasa 3157
36 VII E Lubna Afiandari
37 VII E Zahra. Az-Zahlia
78
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : MTs NU Ungaran Kelas : VII (tujuh) Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : 2(dua) Standar Kompetensi : 4. Menampilkan perilaku kemerdekaan mengemukakan pendapat
79
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Pencapaian
Peniaian Waktu
Sumber Belajar
Teknik Penialian
Bentuk Instrument
Contoh Instrument
4.2 Menguraikan pentingnya kemerdekaan mengemu kakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
Alasan mengemukakan pendapat harus dilandasi kebebasan yang bertang
gung jawab Menjelaskan tujuan
pengaturan kebebasan mengeluarkan pendapat dimuka umum Tata cara mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
Tatata cara
mengeluarkan
Mendiskusikan alasan mengemukakan pendapat harus dilandasi kebebasan yang bertanggung jawab dan
tujuan pengaturan kebebasan mengeluarkan pendapat dimuka umum Membaca dan
menelaah tata cara mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
Menjelaskan alasan mengemukakan pendapat harus dilandasi kebebasan yang bertanggung jawab
Menjelaskan tujuan
pengaturan kebebasan mengeluarkan pendapat dimuka umum
Menjelaskan tata
cara mengemukakan
Tes Tertulis
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Pilihan Ganda
Pernyataan: 1. menjaga
keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa
2. menjaga keamanan dan ketertiban
3. menjaga kepen tingan kelom pok/etnis tertentu
4. menghormati hak dan kebebasan orang lain
Ppentingnya mengemukakan pendapat dilandasi kebebasan yang bertanggung jawab adalah .... a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4 b. 1, 2 dan 4
4 x 40’
Buku Paket, Buku Pengayaan, UUD 1945 pasca perubahan, Media massa UU Parpol Tokoh masyarakat
80
pendapat dimuka umum
Tata cara meMenelaah, Mengamati tngeluarkan pendapat di muka umum
pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
Menjelaskan tata cara mengeluarkan pendapat dimuka umum
Tes tertulis
Tes tertulis
Pilihan Ganda
Pilihan Ganda
d. 2, 3 dan 4 Pernyataan : 1. meningkatkan
kesejehteraan 2. mewujudkan
kebebasan yang bertanggungjawab 3. mewujudkan
perlindungan hukum
4. mewujudkan iklim yang kondusif Dari pernyataan diatas yang termasuk tujuan pengaturan kemerdekaan mengeluarkan pendapat ditunjukkan nomor… a. 1, 2 dan 3 c.1, 3 dan 4 b. 1, 2 dan 4 d.2, 3 dan 4 Dalam menyampaikan pendapat yang perlu ditonjolkan adalah etika antara lain …. a. kemampuan
untuk berbicara
81
b. gagasan dan ide yang cemerlang
c. semangat untuk mempengaruhi orang lain
d. berbicara sopan dan santun
Tata cara penyampaian pendapat di muka umum antara lain selambat-lambatnya 3 x 24 jam sebelum pelaksanaan sudah memberitahukan kepada …. a. Polri setempat
secara tertulis b. TNI yang
bertugas di wilayahnya
c. Aparat pemerintah secara resmi
d. Kejaksaan Negeri setempat
Karakter Building
Dapat dipercaya ( Trustworthines) Tekun ( Diligence ) Berani ( Courage ) Rasa Hormat dan Perhatiam ( Respect ) Tanggung Jawab ( Responsibility )
82
Lampiran 3
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Nama Sekolah : MTs NU Ungaran Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : VII / 2 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit ( 2 X pertemuan )
A. Standar Kompetensi : 4. Menampilkan perilaku kemerdekaan
mengeluarkan pendapat B. Kompetensi Dasar : 4.2. Menguraikan pentingnya kemerdekaan
mengeluarkan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 1. Peserta didik dapat menjelaskan hakekat kemerdekaan mengemukakan
pendapat secara bebas dan bertanggungjawab 2. Peserta didik dapat menjelaskan tujuan pengaturan kebebasan mengeluarkan
pendapat dimuka umum Pertemuan 2 1. Peserta didik dapat menjelaskan tata cara mengemukakan pendapat secara
bebas dan bertanggung jawab 2. Peserta didik dapat menjelaskan tata cara mengemukakan pendapat di muka
umum Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )
D. Materi Pembelajaran 1. Hakekat kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan
bertanggungjawab 2. Tujuan pengaturan kebebasan mengeluarkan pendapat dimuka umum 3. Tata cara mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab 4. tata cara mengemukakan pendapat di muka umum
83
E. Metode Ceramah bervariasikan tanya jawab, diskusi dan Scrambel
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran. Pertemuan 1 Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit ) Apersepsi a. Kesiapan kelas dalam pembelajaran ( absensi, kebersihan kelas, dll). b. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari Memotivasi a. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. a. Meyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Kegiatan Inti ( 60 menit ) 1). Eksplorasi
a. Peserta didik mencermati skema, bagan atau gambar-gambar yang disajikan guru, baik yang dibuatnya sendiri maupun yang diambil dari media massa. Setelah itu siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan guru berkenaan dengan gambar-gambar tersebut.
b. Peserta didik menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawaban-jawaban yang diberikan peserta didik.
2). Elaborasi a. Guru menyiapkan kartu soal, kartu jawaban dan kartu isian untuk dibagikan kepada
siswa. b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok
beranggotakan 4 orang, kemudian setiap kelompok diberi lembar kerja berupa kartu soal, kartu jawaban serta kartu isian untuk didiskusikan.
c. Siswa mendiskusikan kartu soal tentang akibat pembatasan kemerdekaan mengemukaakan pendapat dan konsekuensi kebebasan mengeluarkan pendapat tanpa batas yang ada di sekolah dan masyarakat, kemudian menuliskan penjelasan jawaban pada kartu isian sedangkan guru membimbing jalannya diskusi dan menghindari terjadinya kesalahan konsep.
d. Siswa perwakilan kelompok diminta maju untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain diminta menanggapinya
e. Guru memberikan penilaian sesuai hasil kerja kelompok.
3) Konfirmasi a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
84
Kegiatan Penutup ( 10 menit ) a. Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi guru membuat kesimpulan dan
rangkuman materi tentang pengertian pengertian mengeluarkan pendapat, perundang-undangan yang mengatur kebebasan mengeluarkan pendapat
b. Pos tes secara lisan dan refleksi c. Memeberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran d. Peserta didik mencatat tugas-tugas kegiatan yang diberikan guru e. Menyampaikan rencana pembelaaran tentang Tata cara mengemukakan
pendapat secara bebas dan bertanggung jawab tata cara mengemukakan pendapat di muka umum untuk pertemuan berikutnya.
Pertemuan 2 Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit ) Apersepsi
a. Kesiapan kelas dalam pembelajaran ( absensi, kebersihan kelas, dll). b. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari Memotivasi
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. d. Meyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Kegiatan Inti ( 60 menit )
1). Eksplorasi a. Peserta didik mencermati skema, bagan atau gambar-gambar yang disajikan
guru, baik yang dibuatnya sendiri maupun yang diambil dari media massa. Setelah itu siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan guru berkenaan dengan gambar-gambar tersebut.
2). Elaborasi a. Peserta didik menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawaban-
jawaban yang diberikan Peserta didik b. Guru menyiapkan kartu soal, kartu jawaban dan kartu isian untuk dibagikan
kepada siswa. c. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok
beranggotakan 4 orang, kemudian setiap kelompok diberi lembar kerja berupa kartu soal, kartu jawaban serta kartu isian untuk didiskusikan.
d. Siswa mendiskusikan kartu soal tentang akibat pembatasan kemerdekaan mengemukaakan pendapat dan konsekuensi kebebasan mengeluarkan pendapat tanpa batas yang ada di sekolah dan masyarakat, kemudian menuliskan penjelasan jawaban pada kartu isian sedangkan guru membimbing jalannya diskusi dan menghindari terjadinya kesalahan konsep.
e. Siswa perwakilan kelompok diminta maju untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain diminta menanggapinya
85
f. Guru memberikan penilaian sesuai hasil kerja kelompok.
3) Konfirmasi a. Nomor yang sama berkumpul dalam satu kelompok, untuk membahas
permasalahan yang ada dalam pertanyaan tersebut. b. Setelah selesai, masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil
diskusinya. c. Kelompok yang lain memberikan tanggapan dan pertanyaan.
Kegiatan Penutup ( 10 menit ) a. Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi guru membuat kesimpulan dan
rangkuman materi tentang pengertian pengertian mengeluarkan pendapat, perundang-undangan yang mengatur kebebasan mengeluarkan pendapat
b. Pos tes secara lisan dan refleksi c. Memeberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran d. Peserta didik mencatat tugas-tugas kegiatan yang diberikan guru e. Menyampaikan rencana pembelaaran tentang perilaku kemerdekaan
mengeluarkan pendapa untuk pertemuan berikutnya. G. Sumber belajar
Buku teks siswa kelas VII Buku Pengayaan siswa kelas VII Orang tua Tokoh masyarakat setempat Artikel/berita di media massa
H. Penilaian 1. Prosedur penilaian : Penilaian proses dan penilaian hasil 2. Jenis penilaian : Penilaian hasil (Tes formatif) 3. Bentuk penilaian : Pilihan ganda 4. Alat penilaian : lembar Pengamatan, Soal Pretest, Soal Postes. 5. Kriteria Penilaian : Masing-masing soal yang dijawab benar diberi nilai 1 Masing -
masing soal yang dijawab salah diberi nilai 0
6. Nilai Akhir : ���� ���������
���� �������� X 100
Semarang, Mei 2015 Praktikan, Fajar Adi Wijayanto
NIM. 3301411071
86
Lampiran 4
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Nama Kelompok Nilai
Kartu Soal Kartu Jawaban Kartu Soal Kartu Jawaban
Kebebasan menyampaikan pendapat akan
memberikan dampak
Kebebasan berpendapat di atur
dalam UUD 45 yaitu pasal
Dalam menyampaikan pendapat tidak boleh bersikap
Asas yang meletakkan segala
kegiatan sesuai dengan konteksnya
adalah
Kebabasan mengeluarkan pendapat akan
memdidik warga Negara berlaku
Dalam mengeluarkan pendapat harus
seimabang antara hak dan
setiap orang berhak
mempunyai pendapat tanpa
mengalami gangguan sesuai
Dalam Negara demmokrasi kebebasan
mengeluarkan pendapat
87
tifPosi
28 E
kisanar
nalproporsio
demokrasiber
ektifob
bankewaji
bebasanke
kmutla
kanante
Kartu Jawaban
Mengeluarakan
pendapat merupakan bentuk
penyalur kreativitas dan
Hak kebebsan mengeluarkan
pendapat dilaksanakan dalam keadan bebas artinya
88
Lampiran 5
Nilai pretest dan posttest
NO KELAS NAMA pretest postest
1 VII D Adidya Hadi P. 35 65
2 VII D Afri Krisnawan 65 80
3 VII D Ahmad Veriantoti P. 65 80
4 VII D Aldi Surantoro C. P 55 90
5 VII D Alvina Damayanti 40 70
6 VII D Andika Bimo P. S. 30 65
7 VII D Annisa Ulfi Aulia 45 75
8 VII D Arief Rochman 60 85
9 VII D Ayuk Susanti 70 85
10 VII D Azzahra Kania F. 70 85
11 VII D Bima Ferdiansyach 55 90
12 VII D Dani Anto W. 55 85
13 VII D Dyna Intan K. 50 80
14 VII D Faisal Romadhon 45 85
15 VII D Firman Maulana A. 65 60
16 VII D Fitria Husein 55 80
17 VII D Ihtiyar Mei P. 50 60
18 VII D Irsyad Tuwassi'ul A. 55 90
19 VII D M. Rizky Arya P. 65 75
20 VII D M. Arif Iskan 60 80
21 VII D M. Dimas Taufiq G. 55 85
22 VII D M. Ikhsan 60 100
23 VII D M. Festin Abdika 60 90
24 VII D Mutiara Kusuma H. 40 70
25 VII D Naufal Arif F. 60 85
26 VII D Niken Dia Aprilia 55 80
27 VII D Pandu Rahmad C 40 75
28 VII D Putri Rifa D. 55 85
29 VII D Ramadhana Tirta S. 55 80
30 VII D Regita Septia Cita K 40 65
31 VII D Riyan Prihananto 55 80
32 VII D Rudy Ahmad Faisal 60 95
33 VII D Setyoko Rama G. 30 85
34 VII D Ulfi Aliyaturrohmah 60 75
35 VII D Usama 45 80
36 VII D Wahyu Setianingsih 65 90
37 VII D Yunita Eka P. 50 75
89
NO KELAS NAMA pretest postest
1 VII E Aditya Saputra 55 60
2 VII E Akmal Rifki Fauzan 70 70
3 VII E Alfito Abdullah Hafid 60 65
4 VII E Andika Rifki Nugroho 45 60
5 VII E Anisa Hidayatul K. 50 55
6 VII E Arifki Yanuari Harsono 65 65
7 VII E Ayu Amalia 65 65
8 VII E Bagas Novianto 65 75
9 VII E Catur Wiji Pamungkas 55 70
10 VII E Dany Firmansyah 50 70
11 VII E Elga Nofita 60 65
12 VII E Fajri Aliyasin 60 60
13 VII E Gilang Alif Pratama 55 60
14 VII E Imam Nugroho Alamsyah 70 65
15 VII E Irvan Dio Saputra 60 70
16 VII E Lerrita Widya Arwanda 60 75
17 VII E Mawar Indah Nugraheni 80 75
18 VII E Muhamad Bimantara Bagus 55 60
19 VII E Muhamad Iqbal F. 55 60
20 VII E Muhamad Rafie Qadrunada 60 60
21 VII E Muhamad Rosyid Ridha 60 65
22 VII E Muhammad Agus Setiawan 65 75
23 VII E Muhammad Ilyas David C. 60 70
24 VII E Nadia Arova Febriana 65 70
25 VII E Noval Mayanto 60 75
26 VII E Nur Syafitri Salma 65 85
27 VII E Putra Adha 55 70
28 VII E Qishinta Turida K. 60 70
29 VII E Rendy Kurniawan 65 60
30 VII E Rifky Aufa Nizar 65 65
31 VII E Rofiatul Chasanah 60 70
32 VII E Soim Ramadhan 55 70
33 VII E Vavi Rahmawati 60 70
34 VII E Wahid Nur Arifudin 55 60
35 VII E Wahyu Sheva Ilyasa 55 60
36 VII E Lubna Afiandari 55 60
37 VII E Zahra. Az-Zahlia 60 70
90
Lampiran 6
A. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)
KISI-KISI SOAL EVALUASI
Nama Sekolah : MTs NU Ungaran Jumlah dan jenis soal Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Kelas : VII Jumlah Soal : 20 soal Semester : Genap Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2x pertemuan)
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator
Jumlah Soal
Ingatan
Pemahaman
Penerapan
Analisa
Sintesa
Evaluasi
C1 C2 C3 C4 C5 C6
4.2. Menguraikan pentingnya kemerdekaan mengeluarkan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab.
1. Hakekat kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggungjawab
2. Tujuan pengaturan kebebasan mengeluarkan pendapat dimuka umum
1. mmenjelaskan alasan mengemukakan pendapat harus dilandasi kebebasan bertanggung jawab
2,
3, 8
1, 9,18,20
5 4
91
3. Tata cara mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
4. tata cara mengemukakan pendapat di muka umum
2. mmenjelaskan tujuan pengaturan kebebasan mengeluarkan pendapat dimuka umum
3. Menjelaskan tata cara mengemukak-an pendapat secara bebas dan bertanggungjawab.
4. Menjelaskan tata cara mengemukak-an pendapat di muka umum
6 13,14,15,17
10, 11
4, 5
12
7,19
16
5
6
Jumlah 8 7 2 3 0 0 20
92
Lampiran 7
SOAL PRETEST – POSTTES
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Pokok Bahasan : Menguraikan pentingnya kemerdekaan mengeluarkan
pendapat secara bebas dan bertanggung jawab. Kelas/Semester : VII/II PETUNJUK UMUM : 1. Tulis nama, kelas, dan nomor presensi pada lembar yang tersedia. 2. Baca dengan teliti soal-soal yang ada sebelum mengerjakan. 3. Periksa kembali pekerjaan Anda sebelum diserahkan ke pengawas.
PETUNJUK KHUSUS : 1. Pilih salah satu jawaban yang dianggap benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada
huruf A/B/C/D. 2. Jika terjadi kesalahan berilah tanda “=” pada pilihan yang salah, kemudian silanglah
kembali pada huruf dengan jawaban yang dianggap benar. 3. Contoh : A B C D salah diganti A B C D
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar ! 1. Di bawah ini pentingnya mengemukakan pendapat dilandasi kebebasan yang
bertanggungjawab kecuali ...
5. menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa
6. menjaga keamanan dan ketertiban
7. menjaga kepen tingan kelom pok/etnis tertentu
8. menghormati hak dan kebebasan orang
a. Sebagai seorang pelajar kita dapat mengeluarkan pendapat yang bermutu tinggi
jika …
a. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
b. mengikuti perkembangan jaman
c. memenuhi kebutuhan masyarakat
d. disampaikan oleh tenaga ahli professional
b. Pernyataan :
1.meningkatkan kesejehteraan
2.mewujudkan kebebasan yang bertanggungjawab
3. mewujudkan perlindungan hukum
93
4.mewujudkan iklim yang kondusif
Dari pernyataan diatas yang termasuk tujuan pengaturan kemerdekaan
mengeluarkan pendapat ditunjukkan nomor…
a. 1, 2 dan 3 c. 1, 3 dan 4
b. 1, 2 dan 4 d. 2, 3 dan 4
4. Dalam menyampaikan pendapat yang perlu ditonjolkan adalah etika antara lain….
e. kemampuan untuk berbicara
f. gagasan dan ide yang cemerlang
g. semangat untuk mempengaruhi orang lain
h. berbicara sopan dan santun
h. Organisasi yang ada di atasnya secara tertulis
7. Doni ikut serta sebagai peserta penyampaian pendapat di muka umum, yang tidak
dibenarkan dibawa oleh Doni adalah ….
a. poster atau tulisan yang kurang menarik simpati orang lain
5. Kewajiban dan tanggung jawab :
1. menghormati aturan moral yang diakui umum
2. menjaga keamanan dan ketertiban umum
3. mengutamakan kepentingan orang lain
4. menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa
5. memperhatikan lingkungan setempat
Kewajiban dan tanggung jawab warga Negara yang menyampaikan pendapat
di muka umum ditunjukkan nomor ….
a. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 5
b. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 5
6. Tata cara penyampaian pendapat di muka umum antara lain selambat-lambatnya 3
x 24 jam sebelum pelaksanaan sudah memberitahukan kepada ….
e. Polri setempat secara tertulis
f. TNI yang bertugas di wilayahnya
g. Aparat pemerintah secara resmi
94
b. benda-benda yang mewah dan harganya terlalu mahal
c. benda yang dapat membahayakan keselamatan orang lain
d. kendaraan yang terlalu banyak untuk kepentingan pawai
8. Asas yang meletakkan segala kegiatan sesuai dengan konteksnya adalah ....
a. proporsional
b. keseimbangan
c. musyawarah dan mufakat
d. kepastian hukum
9. Dalam berpendapat di muka umum kita harus memperhatiakan....
a. hak-hak orang lain
b. kepentingan orang lain
c. ketertiban orang lain
d. kemajuan orang lain
10. Sesuai dengan pasal 28 UUD 1945 setiap orang bisa mengemukakan pendapatnya
secara bebas, tetapi harus diimbangi dengan ....
a. kewajiban
b. kepatuhan
c. ketaatan
d. kepdulian
11. Kebebasan yang mengindahkan tata nilai dan sopan santun serta hukum yang
berlaku disebut ....
a. kekebasan yang mutlak
b. kebebasan yang berkeadilan
c. kebebasan yang terbatas
d. kebebasan yang bertanggung jawab
a. Pada hari besar nasional
b. pada hari senin
c. pada hari kerja
d. pada hari libur
95
14. salah satu syarat berdemo adalah …
a. Bagi kelompok yang akan berdemo diharuskan meminta izin terlebih dahulu
kepada kepolisian setempat
b. Membakar poto presiden, dan lambang negara dalam berdemo
c. merusakan fasilitas umum
d. berdemo di tempat pelayanan masyarakat
15. untuk kelompok yang berdemo harus meminta ijin kepada …
a. pemerintah c. orang tua
b. polisi d. guru
16. Berdemo yang disertai pengrusakan fasilitas umum merupakan tindakan …
a. anarkis c. toleransi
b. baik d. umum
17. Membakar poto presiden, dan lambang negara dalam berdemo merupakan
tindakan …
a. pidana c. patut di contoh
b. terpuji d. berbahaya
18. Dalam mengemukakan pendapat tidak boleh …
a. santun c. menyinggung perasaan orang lain
b. sopan d. mendukung pendapat orang lain
19. Pernyataan :
1. Bagi kelompok yang akan berdemo diharuskan meminta izin terlebih dahulu kepada
kepolisian setempat
12. Contoh kemerdekaan mngemukakan pendapat yang bertanggung jawab di
masyarakat adalah …
a. mengikuti lomba 17 agustusan
b. menyampaikan pendapat dalam pemilihan ketua osis
c. ikut kerja bakti di lingkungan sekitar
d. Menyampaikan pendapat dalam pemilihan ketua panitia perayaan 17 Agustus
13. Hari yang tidak dibolehkan mengemukakan pendapat di muka umum adalah
96
2. Dalam berdemo harus jelas siapa yang menjadi pimpinan, berapa jumlah peserta dan
apa yang akan disampaikan nya
3. Hari Minggu tidak boleh melakukan demo
4. Membakar poto presiden, dan lambang negara dalam berdemo merupakan tindakan
pidana
Pernyataan yang tidak benar adalah …
1. 1 c. 3
2. 2 d. 4
20. Menghargai perbedaan pendapat merupakan sikap …
a. toleransi c. disiplin
b. jujur d. teliti
97
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN
Mata Pelajaran : PPKn
Pokok Bahasan : Menguraikan pentingnya kemerdekaan mengeluarkan
pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
Kelas / Semester : VII / II
Pilihan Ganda
Kriteria Penilaian :
Jumlah jawaban benar x 5(skor maksimal 20 x 5 = 100
1. C
2. C
3. D
4. D
5. A
6. A
7. C
8. A
9. A
10. A
11. D
12. D
13. A
14. A
15. B
16. A
17. A
18. C
19. C
20. A
98
B. Penilaian Afektif (Sikap)
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : PPKn Kelas/semester : VII/II Topik : Menguraikan pentingnya kemerdekaan mengeluarkan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab Waktu Pengamatan : Indikator perkembangan sikap: menunjukkan sikap ketelitian,jujur,disiplin,mandiri,rasa ingin tahu,dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Rubrik penilaian: a. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas. b. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan
belum ajeg/konsisten. c. MB (Mulai Berkembang),jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai
ajeg/konsisten. d. MK (membudaya),jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus menerus dan
ajeg/konsisten.
No Nama Penilaian
Rerata Skor Predikat Ketelitian Jujur Disiplin Kerjasama Toleransi Tanggung jawab
1. 2. 3. 4
Keterangan : 1 = kurang 2 = sedang 3 = baik
99
4 = sangat baik Rentang nilai/predikat : 3.25-4.00=SB (MK/membudaya) 2.50-3.24 =baik(MB/mulai berkembang) 1.75-2.49 =cukup( MT/mulai tampak) 1.00-1.74 =kurang (BT/belum tampak) Keterangan Sikap : 1. Ketelitian : dalam melaksanakan tugas hati-hati tidak ada yang terlewatkan. 2. Jujur : objektif dalam pengumpulan data 3. Disiplin : mentaati kesepakatan kerja sesuai dan tepat waktu. 4. Kerjasama : antusias, koordinasi dengan teman, kesediaan untuk menolong orang lain dan tidak hanya terpaku pada tugas yang
menjadi tanggung jawabnya. 5. Toleransi : Menghormati pendapat orang lain 6. Tanggung jawab : melaksanakan tugas sesuai dengan pembegian kerja.
100
Lampiran 10
C. Penilaian Psikomotorik (Ketrampilan) 1. Instrumen Penilaian Diskusi
LEMBAR PENILAIAN DISKUSI Mata Pelajaran : PPKn Kelas /Semester : VII / Genap Tahun Pelajaran : 2014/2015 Waktu pengamatan : Indikator perkembangan sikap : kerjasama, mengemukakan ide, percaya diri, dan menghargai pendapat teman. a. BT (Belum Tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas. b. MT (Mulai Terlihat) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan
belum ajeg/konsisten. c. MB (Mulai Berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai
ajeg/konsisten. d. MBd (Membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus menerus dan
ajeg/konsisten.
Berikan nilai 1,2,3, atau 4 pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No. Nama Sikap
Jumlah Skor
Nilai Kerjasama
Mengemukakan ide
Percaya Diri Menghargai
pendapat teman 1 2 3 4
101
Keterangan: 1 = kurang 2 = sedang 3 = baik 4 = sangat baik Predikat : 3.25-4.00 = sangat baik (MBd/mulai membudaya) 2.50-3.24 = baik (MB/mulai berkembang) 1.75-2.49 = cukup (MT/mulai tampak) 1.00-1.74 = kurang (BT/belum tampak)
102
Lampiran 11
Penilaian Domaian Psikomotorik
NO KELAS NAMA NILAI
1 VII D Adidya Hadi P. 81
2 VII D Afri Krisnawan 75
3 VII D Ahmad Veriantoti P. 75
4 VII D Aldi Surantoro C. P 87
5 VII D Alvina Damayanti 87
6 VII D Andika Bimo P. S. 75
7 VII D Annisa Ulfi Aulia 81
8 VII D Arief Rochman 81
9 VII D Ayuk Susanti 75
10 VII D Azzahra Kania F. 87
11 VII D Bima Ferdiansyach 87
12 VII D Dani Anto W. 87
13 VII D Dyna Intan K. 81
14 VII D Faisal Romadhon 75
15 VII D Firman Maulana A. 93
16 VII D Fitria Husein 93
17 VII D Ihtiyar Mei P. 75
18 VII D Irsyad Tuwassi'ul A. 81
19 VII D M. Rizky Arya P. 75
20 VII D M. Arif Iskan 75
21 VII D M. Dimas Taufiq G. 81
22 VII D M. Ikhsan 62
23 VII D M. Festin Abdika 87
24 VII D Mutiara Kusuma H. 81
25 VII D Naufal Arif F. 81
26 VII D Niken Dia Aprilia 81
27 VII D Pandu Rahmad C 87
28 VII D Putri Rifa D. 87
29 VII D Ramadhana Tirta S. 75
30 VII D Regita Septia Cita K 75
31 VII D Riyan Prihananto 81
32 VII D Rudy Ahmad Faisal 87
33 VII D Setyoko Rama G. 81
34 VII D Ulfi Aliyaturrohmah 81
35 VII D Usama 93
36 VII D Wahyu Setianingsih 81
37 VII D Yunita Eka P. 93
103
NO KELAS NAMA NILAI
1 VII E Aditya Saputra 75
2 VII E Akmal Rifki Fauzan 75
3 VII E Alfito Abdullah Hafid 75
4 VII E Andika Rifki Nugroho 75
5 VII E Anisa Hidayatul K. 68
6 VII E Arifki Yanuari Harsono 87
7 VII E Ayu Amalia 75
8 VII E Bagas Novianto 75
9 VII E Catur Wiji Pamungkas 68
10 VII E Dany Firmansyah 75
11 VII E Elga Nofita 68
12 VII E Fajri Aliyasin 87
13 VII E Gilang Alif Pratama 81
14 VII E Imam Nugroho Alamsyah 75
15 VII E Irvan Dio Saputra 81
16 VII E Lerrita Widya Arwanda 68
17 VII E Mawar Indah Nugraheni 75
18 VII E Muhamad Bimantara Bagus 81
19 VII E Muhamad Iqbal F. 81
20 VII E Muhamad Rafie Qadrunada 68
21 VII E Muhamad Rosyid Ridha 81
22 VII E Muhammad Agus Setiawan 81
23 VII E Muhammad Ilyas David C. 75
24 VII E Nadia Arova Febriana 75
25 VII E Noval Mayanto 75
26 VII E Nur Syafitri Salma 68
27 VII E Putra Adha 75
28 VII E Qishinta Turida K. 75
29 VII E Rendy Kurniawan 75
30 VII E Rifky Aufa Nizar 68
31 VII E Rofiatul Chasanah 75
32 VII E Soim Ramadhan 75
33 VII E Vavi Rahmawati 81
34 VII E Wahid Nur Arifudin 75
35 VII E Wahyu Sheva Ilyasa 81
36 VII E Lubna Afiandari 87
37 VII E Zahra. Az-Zahlia 75
104
Lampiran 12
Penilaian Domaian Afektif
NO KELAS NAMA NILAI
1 VII D Adidya Hadi P. 83
2 VII D Afri Krisnawan 87
3 VII D Ahmad Veriantoti P. 87
4 VII D Aldi Surantoro C. P 95
5 VII D Alvina Damayanti 91
6 VII D Andika Bimo P. S. 91
7 VII D Annisa Ulfi Aulia 87
8 VII D Arief Rochman 95
9 VII D Ayuk Susanti 91
10 VII D Azzahra Kania F. 91
11 VII D Bima Ferdiansyach 83
12 VII D Dani Anto W. 83
13 VII D Dyna Intan K. 87
14 VII D Faisal Romadhon 91
15 VII D Firman Maulana A. 87
16 VII D Fitria Husein 83
17 VII D Ihtiyar Mei P. 87
18 VII D Irsyad Tuwassi'ul A. 87
19 VII D M. Rizky Arya P. 79
20 VII D M. Arif Iskan 81
21 VII D M. Dimas Taufiq G. 83
22 VII D M. Ikhsan 83
23 VII D M. Festin Abdika 91
24 VII D Mutiara Kusuma H. 95
25 VII D Naufal Arif F. 87
26 VII D Niken Dia Aprilia 95
27 VII D Pandu Rahmad C 83
28 VII D Putri Rifa D. 91
29 VII D Ramadhana Tirta S. 95
30 VII D Regita Septia Cita K 95
31 VII D Riyan Prihananto 91
32 VII D Rudy Ahmad Faisal 91
33 VII D Setyoko Rama G. 95
34 VII D Ulfi Aliyaturrohmah 83
35 VII D Usama 87
36 VII D Wahyu Setianingsih 91
37 VII D Yunita Eka P. 87
105
NO KELAS NAMA NILAI
1 VII E Aditya Saputra 75
2 VII E Akmal Rifki Fauzan 75
3 VII E Alfito Abdullah Hafid 79
4 VII E Andika Rifki Nugroho 75
5 VII E Anisa Hidayatul K. 79
6 VII E Arifki Yanuari Harsono 70
7 VII E Ayu Amalia 75
8 VII E Bagas Novianto 70
9 VII E Catur Wiji Pamungkas 75
10 VII E Dany Firmansyah 70
11 VII E Elga Nofita 75
12 VII E Fajri Aliyasin 75
13 VII E Gilang Alif Pratama 79
14 VII E Imam Nugroho Alamsyah 70
15 VII E Irvan Dio Saputra 79
16 VII E Lerrita Widya Arwanda 75
17 VII E Mawar Indah Nugraheni 79
18 VII E Muhamad Bimantara Bagus 70
19 VII E Muhamad Iqbal F. 83
20 VII E Muhamad Rafie Qadrunada 79
21 VII E Muhamad Rosyid Ridha 70
22 VII E Muhammad Agus Setiawan 75
23 VII E Muhammad Ilyas David C. 70
24 VII E Nadia Arova Febriana 79
25 VII E Noval Mayanto 79
26 VII E Nur Syafitri Salma 75
27 VII E Putra Adha 79
28 VII E Qishinta Turida K. 70
29 VII E Rendy Kurniawan 75
30 VII E Rifky Aufa Nizar 70
31 VII E Rofiatul Chasanah 75
32 VII E Soim Ramadhan 75
33 VII E Vavi Rahmawati 70
34 VII E Wahid Nur Arifudin 75
35 VII E Wahyu Sheva Ilyasa 75
36 VII E Lubna Afiandari 70
37 VII E Zahra. Az-Zahlia 79
83
Lampiran 13 PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA
Menggunakan Bantuan Exel
Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks kesukaran adalah sebagai berikut.
� = �
��
Keterangan :
NO KODE
1 u-01 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
2 u-02 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
3 u-03 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
4 u-04 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
5 u-05 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
6 u-06 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
7 u-07 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1
8 u-08 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0
9 u-09 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
10 u-10 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 u-11 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 u-12 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
13 u-13 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
14 u-14 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
15 u-15 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
16 u-16 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
17 u-17 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
18 u-18 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
19 u-19 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 u-20 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 u-21 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 u-22 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 u-23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
24 u-24 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
25 u-25 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0
26 u-26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
27 u-27 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0
28 u-28 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
29 u-29 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
30 u-30 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
31 u-31 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
32 u-32 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
22 23 6 20 28 18 9 18 22 26 22 7 24 22 17 6 8 13 13 29 15 29 20 22 26 28 27 28 31 30 28 31 28 29 30 15 25 29 28 22
0.6875 0.71875 0.1875 0.625 0.875 0.5625 0.28125 0.5625 0.6875 0.8125 0.6875 0.21875 0.75 0.6875 0.53125 0.1875 0.25 0.40625 0.40625 0.90625 0.46875 0.90625 0.625 0.6875 0.8125 0.875 0.84375 0.875 0.96875 0.9375 0.875 0.96875 0.875 0.90625 0.9375 0.46875 0.78125 0.90625 0.875 0.6875
Sedang Mudah Sukar Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang
Jumlah Skor Per Butir
Taraf Kesukaran
NOMOR SOAL
Kriteria 1. Soal dengan P 0.00 – 0.30 adalah sukar
2. Soal dengan P 0.30 – 0.70 adalah sedang
3. Soal dengan P 0.70 – 1.00 adalah mudah
84
P : Indeks kesukaran
B : banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan betul
JS : jumlah peserta didik
Soal Nomor 1
P = ��
��
= 0.6875 Berdasarkan kriteria, maka saoal nomor 1 memiliki tingkat kesukaran soal yang sedang Lampiran 14
PERHITUNGAN DAYA BEDA SOAL UJI COBA
85
Menggunakan Bantuan Exel
NO Kode
1 u-23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
2 u-32 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
3 u-01 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
4 u-22 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 u-09 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
6 u-19 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 u-20 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 u-21 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 u-31 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
10 u-06 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
11 u-03 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
12 u-14 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
13 u-11 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 u-28 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
15 u-10 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 u-04 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
13 14 5 12 16 11 8 14 13 15 13 6 14 13 12 5 6 10 9 14 10 16 16 13 16 16 16 16 16 15 16 16 16 15 15 12 12 15 16 15
0.8125 0.875 0.3125 0.75 1 0.6875 0.5 0.875 0.8125 0.9375 0.8125 0.375 0.875 0.8125 0.75 0.3125 0.375 0.625 0.5625 0.875 0.625 1 1 0.8125 1 1 1 1 1 0.9375 1 1 1 0.9375 0.9375 0.75 0.75 0.9375 1 0.9375
Skor nomer
PB
jumlah
86
Rumus
NO Kode
17 u-12 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
18 u-15 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
19 u-24 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
20 u-18 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
21 u-30 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
22 u-02 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
23 u-29 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
24 u-05 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
25 u-08 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0
26 u-16 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
27 u-13 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
28 u-26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
29 u-25 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0
30 u-07 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1
31 u-27 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0
32 u-17 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
9 9 1 8 12 7 1 4 9 11 9 1 10 9 5 1 2 3 4 15 5 12 4 9 10 12 11 12 15 15 12 15 12 14 15 3 13 14 12 7
0.5625 0.5625 0.0625 0.5 0.75 0.4375 0.0625 0.25 0.5625 0.6875 0.5625 0.0625 0.625 0.5625 0.3125 0.0625 0.125 0.1875 0.25 0.9375 0.3125 0.75 0.25 0.5625 0.625 0.75 0.6875 0.75 0.9375 0.9375 0.75 0.9375 0.75 0.875 0.9375 0.1875 0.8125 0.875 0.75 0.4375
0.25 0.3125 0.25 0.25 0.25 0.25 0.4375 0.625 0.25 0.25 0.25 0.3125 0.25 0.25 0.4375 0.25 0.25 0.4375 0.3125 -0.0625 0.3125 0.25 0.75 0.25 0.375 0.25 0.3125 0.25 0.0625 0 0.25 0.0625 0.25 0.0625 0 0.5625 -0.0625 0.0625 0.25 0.5
cukup cukup cukup cukup cukup cukup baik baik cukup cukup cukup cukup cukup cukup baik cukup cukup baik cukup jelek cukup cukup baik sekali cukup cukup cukup cukup cukup jelek jelek cukup jelek cukup jelek jelek baik jelek jelek cukup baik
Skor nomer
jumlah
PB
DP
87
DP : daya pembeda soal JA : banyak peserta kelompok atas JB : banyak peserta kelompok bawah BA : banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal benar BB : banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar Perhitungan soal nomor 2
DP = ��
�� -
�
��
DP = 0.875 – 0.5625 DP = 0.3125 Berdasarka kriteria daya pembeda soal, maka soal nomor 2 memiliki daya beda cukup.
Kriteria Daya Pembeda Soal
1. 0.00 – 0.20 : jelek
2. 0.20 – 0.40 : cukup
3. 0.40 – 0.70 : baik
4. 0.70 – 1.00 : baik sekali
88
Lampiran 15
PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL Menggunakan Bantuan Exel
Hasil Output Validitas Soal Uji Coba
Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
r hitung 0.374098 0.394185 0.387164 0.365364 0.324272 0.307426 0.448395 0.5208 0.386117 0.155222 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Keterangan
VALID VALID VALID VALID TDK VALID
TDK VALID VALID VALID VALID
TDK VALID
Soal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
r hitung 0.217848 0.428712 0.379541 0.265925 0.510052 0.344344 0.212286 0.498395 0.282873 -0.02031 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Keterangan TDK VALID VALID VALID
TDK VALID VALID
TDK VALID
TDK VALID VALID
TDK VALID
TDK VALID
Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
r hitung 0.40539 0.381064 0.825664 0.265925 0.512055 0.408498 0.545648 0.526415 0.298176 0.083429 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Keterangan
VALID VALID VALID TDK VALID VALID VALID VALID VALID
TDK VALID
TDK VALID
Soal 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
r hitung 0.459034 0.298176 0.475879 0.151709 -0.10069 0.438882 0.016003 0.056144 0.290581 0.458232 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Keterangan
VALID TDK VALID VALID
TDK VALID
TDK VALID VALID
TDK VALID
TDK VALID
TDK VALID VALID
89
Dengan rumus :
Dimana
rxy = Koefesien korelasi
N = Jumlah subyek
X = Sekor soal yang dicari validitasnya
Y = Sekor total
XY = Perkalian antara skor soal dengan skor total
Jika rxy > r table dengan α = 5% maka alat ukur dikatakan valid
Hasil uji validitas dengan menggunakan jumlah responden
sebanyak 32 siswa, maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui r
product moment person dengan df (defree of freedoom) = n-2,
jadi df = 34-2 = 30, maka r tabel = 0,361. Butir pertanyaan
dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel
Berdasarkan hasil analisis data instrumen uji coba
menunjukkan bahwa r tabel sebesar 0,361 dengan N =32 dan
alpha 5%. Soal uji coba adalah 40 butir dan dari hasil uji coba
soal terdapat 22 soal yang dikategorokan valid. Berdasarkan
tabel 3.2 diketahui soal yang valid ada 22 soal. Soal yang
valid dapat digunakan untuk pre-test dan pos-test.
Lampiran 16
UJI PAIRED SAMPEL T TEST PENGUASAAN HASIL BELAJAR KELAS
EKSPERIMEN
Kelas Eksperimen
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum 53.38 37 10.478 1.723
Sesudah 80.00 37 9.354 1.538
Hasil output Paired-Sampel T Test dan data kelas eksperimen
Keterangan :
Tabel ini menyatakan nilai test sebelum perlakuan (baris atas) menunjukkan hasil
penguasaan materi pembelajaran dengan rata-rata adalah 53.38 dan sesudah diberikan
perlakuan dengan pembelajaran Kooperatif tipe Scrambel didapat rata-rata hasil
penguasaan materi pembelajaran adalah 80.00. hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran Kooperatif tipe scrambel mengalami peningkatan hasil penguasaan
matari pembelajaran sebesar 26.62.
Kelas Kontrol
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum 59.86 37 6.399 1.052
Sesudah 66.76 37 6.370 1.047
Hasil output Paired-Sampel T Test dan data kelas kontrol
Keterangan : Tabel ini menyatakan nilai test sebelum perlakuan (baris atas) menunjukkan hasil
penguasaan materi pembelajaran dengan rata-rata adalah 59.86 dan sesudah diberikan
perlakuan dengan pembelajaran yang suadah biasa di terapkan dalam pembelajaran
yaitu pembelajaran dengan metode ceramah bervariasi didapat rata-rata hasil
penguasaan materi pembelajaan dengan rata-rata 66.76. hal ini juga menunjukkan
bahwa penggunaan metode pembelajaran ceramah bervariasai mengalami
peningkatan penguasaan materi pembelajaran sebesar 6.9.
Jadi peningkatan penguasaan materi pembelajaran pada kelas eksperimen
>penguasaan materi pembelajaran kelas kontrol.
Lampiran 17
UJI INDEPENDENT SAMPEL T TEST RATA-RATA HASIL PENGUASAAN
MATERI PEMBELAJRAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN
KONTROL
Hasil output uji t menggunakan SPSS 20 rata-rata hasil penguasaan materi
pembelajaran kelas eksperimen dan kontrol sebagai berikut.
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pre_Post Kelas Experimen 37 26.62 10.610 1.744
Kelas Kontrol 37 6.89 6.599 1.085
Independent Samples Test
Pre_Post
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F 3.349
Sig. .071
t-test for Equality of Means
T 9.605 9.605
Df 72 60.225
Sig. (2-tailed) .000 .000
Mean Difference 19.730 19.730
Std. Error Difference 2.054 2.054
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower 15.635 15.621
Upper 23.825 23.838
Hipotesis : Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan
model pembelajaran tipe scramble.
Ha: Ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model
pembelajaran tipe scramble.
Dari tabel diatas diperoleh hasil sebagai berikut
thitung sebesar 9.605
ttabel pada taraf signifikan 0.05, (37+37-2) = 72 adalah 1.66
Keputusan : thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Lampiran 18
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1. Pengerjaan Soal Uji Coba Gambar 2. Siswa Mengerjakan Soal
Gambar 3. Pretest Kelas Eksperimen Gambar 4. Pretest Kelas Kontrol
Gambar 5. Penjelasan Materi Oleh Guru dan Pembagian Siswa Kedalam Kelompok
Gambar 6. Kegiatan Diskusi yang dilakukan dalam menyelesaikan pemainan scramble
Gambar 7. Presentasi hasil diskusi oleh perwakilan kelompok
Gambar 8. Postest Kelas Eksperimen Gambar 9. Postest Kelas kontrol
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21 Presensi Kegiatan
Lampiran 22
Perhitungan Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 32 100.0
Excludeda 0 .0
Total 32 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.813 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 26.63 30.694 .300 .809
P2 26.59 30.636 .323 .808
P3 27.13 30.887 .326 .808
P4 26.69 30.673 .287 .809
P5 26.44 31.351 .270 .810
P6 26.75 30.968 .224 .812
P7 27.03 30.354 .381 .806
P8 26.75 29.742 .452 .803
P9 26.63 30.629 .313 .808
P10 26.50 31.935 .086 .815
P11 26.63 31.532 .137 .815
P12 27.09 30.604 .366 .807
P13 26.56 30.770 .311 .808
P14 26.63 31.274 .187 .813
P15 26.78 29.789 .440 .803
P16 27.13 31.081 .281 .809
P17 27.06 31.609 .137 .814
P18 26.91 29.894 .428 .804
P19 26.91 31.120 .200 .813
P20 26.41 32.636 -.072 .818
P21 26.84 30.394 .327 .808
P22 26.41 31.281 .335 .809
P23 26.69 28.093 .795 .789
P24 26.63 31.274 .187 .813
P25 26.50 30.323 .458 .804
P26 26.44 31.028 .358 .808
P27 26.47 30.322 .498 .803
P28 26.44 30.577 .482 .804
P29 26.34 31.910 .270 .811
P30 26.38 32.306 .040 .815
P31 26.44 30.835 .411 .806
P32 26.34 31.910 .270 .811
P33 26.44 30.770 .428 .806
P34 26.41 32.055 .100 .814
P35 26.38 32.823 -.143 .818
P36 26.84 30.201 .363 .806
P37 26.53 32.580 -.058 .820
P38 26.41 32.378 .004 .816
P39 26.44 31.480 .235 .811
P40 26.63 30.242 .389 .806