PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET...
Transcript of PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET...
i
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI
MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HIDAYAH KOTA JAMBI
SKRIPSI
G.SURYANSYAH NIM. TPG. 151676
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
ii
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI
MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HIDAYAH KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu tugas untuk memperoleh gelar sarjana
Strata satu (S1)
G.SURYANSYAH NIM. TPG. 151676
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
iii
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
NOTA DINAS
Kode Dokumen oN Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl Revisi Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1
Hal : Nota Dinas Lampiran :
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu‟alaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skiripsi saudari;
Nama : G.Suryansyah NIM : TPG.151676 Judul Skripsi : Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Internet Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota Jambi.
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam dunia Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skiripsi/tugas akhir saudari tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, Mengetahui
iv
Pembimbing I
Dr. M. Syahran Jailani, M.Pd NIP. 196908181996031002
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
NOTA DINAS
Kode Dokumen oN Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl Revisi Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1
Hal : Nota Dinas Lampiran : Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Di Jambi
Assalamu‟alaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skiripsi saudari;
Nama : G.Suryansyah NIM : TPG.151676 Judul Skripsi : Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Internet Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota Jambi.
Sudah dapat diajukan kembali kepada
Jambi, Mengetahui Pembimbing II
Dr. Sri Yulia Sari, M.Pd.I NIP.197807272014122004
v
vi
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi Seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan
etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan hasil karya
saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang beralaku
Jambi,.....................2019
G.SURYANSYAH
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil‟alamin, Sujud syukurku ku sembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan yang Maha Agung dan Maha Tinggi. Atas takdirMu, saya bisa menjadi pribadi yang
berpikir, berilmu, beriman, dan bersabar. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal untuk masa depan dalam meraih cita-cita saya.
Sholawat dan salam tak pernah henti saya tuturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman sekarang yang telah kita rasakan
seperti sekarang ini.
Dengan ini kupersembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang kusayangi dan yang aku cintai, terutama untuk kedua orang tuaku, ayah (Hardiansyah) dan ibu (Sunarti) terima
kasih atas kasih sayang kalian yang berlimpah dari mulai saya lahir hingga sampailah pada saat sekarang ini dan doa kebaikan yang tak pernah putus untuk anakmu ini.
Dan untuk semuanya terimakasih banyak atas semua yang telah kalian lakukan untuk mendukungku sampai saat ini, semoga semua ketulusan dan kebaikan kalian akan menjadi amal dan mendapat pahala dari Allah SWT. Aamiin , Aamiin , Aamiin ya robbal‟alamin .
viii
MOTTO
بسم الله الرحمن الرحيم
ل ت و ك ال ل ث ن ا س لن ال ه ب ر ض ا و ٳ ه ل ق ع اي ا ال ع ال ل م ن ۰٣٤ى
Artinya :
“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu”. (Q.S Al-Ankabut : 43)
ix
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamu’alaikum. Wr.Wb
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim yang kita
tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas ridhanya hingga skripsi ini dapat
dirampungakan. Salawat dan salam atas Nabi SAW pembawa risalah pencerahan bagi
manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sultahn Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian
skripsi ini tidak terlepas dari pihak yang memberikan motivasi baik moril maupun materil,
untuk itu melalui kolom ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Mahluddin, M.Pd.I dan Dr. Salahuddin, M.Pd.I selaku ketua jurusan dan sekretaris
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
4. Dr. M. Syahran Jailani, M.Pd selaku dosen Pembimbing I dan Ibu Dr.Sri Yulia sari, M.Pd.I
sebagai Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya
untuk mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dra.Nikmatus Saidah,M.Pd.I sebagai kepala sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Hidayah Kota Jambi yang telah memberikan kemudahan kepada penulis untuk
memperoeh data di lapangan.
6. Andri Octora, S.Sos.I sebagai guru pamong semasa PPL di SD IT Al-Azhar Kota jambi
yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat semasa PPL.
x
7. Segenap dosen serta karyawan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
8. Sahabat terdekat Mauliadisman dan Fardi Yansyah S.Y
9. Teman-teman mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi khususnya Prodi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah yang telah menjadi partner diskusi dalam
penyusunan skripsi ini.
10. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Penulis
mengucapkan terimakasih.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal semua
pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb
Jambi, Mei 2019
Penulis,
G.SURYANSYAH TPG. 151676
xi
ABSTRACT
Name : G. Suryansyah
Study Program : Teacher Education Madrasah Ibtidaiyah
Title : Internet-Based learning Media implementation
Improving learning outcomes of grade V students at Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Hidayah, Jambi City
This thesis discusses the application of Internet-based learning media to improve the learning outcomes of grade V students in Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota Jambi. The purpose of this research is to determine how the process of implementing Internet-based learning media, supporting factors and obstacles faced by teachers in the application of Internet-based learning media, and efforts to overcome obstacles in implementing Internet-based learning media to improve the learning outcomes of grade V students at Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah, Jambi City. This research uses qualitative approach. Data collection using observation techniques, interviews, and documentation. The results of the research conducted by the researchers are as follows: 1). The process of implementing Internet-based learning media in improving student learning outcomes V. 2 class at Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota Jambi Is at the time of the thematic learning process, must be prepared in advance all the teaching materials will be taught to students such as interesting material in the form of pictures, videos etc, so that students are interested in the lessons we will give. Can be display in the form of power points or with other forms such as accessing directly the website on the Internet that contains the materials of the teaching materials. 2). Supporting factors for using Internet-based media is the presence of Internet access and also the facilities and infrastructure there such as computer lab room and also other supporting tools such as Infokus, speakers and the display of the projector. The obstacles faced by teachers in using internet based media are limited facilities and infrastructures, because the infoware and speakers are only in computer labs, while computer labs cannot be used continuously, because Should alternate with other classes that are preferred to the hours of ICT lessons that use the computer lab to study students. It can only be used when there are no hours of ICT lessons and are not used with other classes. 3). Conclusion of the effort or solution of the medium of infrastructure that is the teacher trying to use the media that existed first though rarely use because of the limitations of tools and rooms used alternately with other classes. And from the Madrasah will also try to complement the facility to support the maximum teaching and learning process activities.
Keywords: Internet-based Learning Media, learning outcomes.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i NOTA DINAS ....................................................................................... ii PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................... iv PERSEMBAHAN ................................................................................. v MOTTO ................................................................................................. vi KATA PENGANTAR .......................................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................. ix ABSTRACT .......................................................................................... x DAFTAR ISI ......................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Fokus Penelitian .......................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6 E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar .............................................................................. 8 1. Pengertian Hasil ..................................................................... 8 2. Macam-macam Hasil Belajar ................................................. 9 3. Faktor-fakto Yang Memengaruhi Hasil Belajar..................... 14
B. Media Pembelajaran Berbasis Internet ....................................... 20 1. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Internet ................ 20 2. Media Pembelajaran Berbasis Internet .................................. 21 3. Media Pembelajaran ............................................................... 22 4. Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran ............................. 24
C. Penelitian Yang Relevan ............................................................ 26 BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Dan Metode Penelitian .......................................... 29 B. Setting Dan Subjek Penelitian .................................................. 30 C. Jenis Dan Sumber Data ............................................................ 31 D. Instrumen Penelitian ................................................................. 32 E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 33 F. Teknik Analisis Data ................................................................ 35 G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ...................................... 37 H. Jadwal Penelitian ...................................................................... 41
xiii
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum ........................................................................... 42 B. Temuan Khusus .......................................................................... 51
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 63 B. Saran ........................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .................................................................... 41
Tabel 4.1 Sarana & prasarana MI Nurul Hidayah .................................. 44
Tabel 4.2 Jumlah pendidik & Tenaga Kependidikan ............................ 45
Tabel 4.3 Keadaan Siswa 3 Tahun Terakhir........................................... 46
Tabel 4.4 Data Guru di MI Nurul Hidayah ............................................ 47
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Sekolah tampak dari depan ................................................. 48
Gambar 4.2 Lapangan Upacara MI Nurul Hidayah ............................... 49
Gambar 4.3 Struktur Organisasi MI Nurul Hidayah .............................. 52
Gambar 4.3 Proses kegiatan belajar mengajar menggunakan model
Web Enhanced Course ......................................................... 53
Gambar 4.4 Wawancara dengan Bapak Nurdin,S.Pd wali kelas V ........ 54
Gambar 4.5 Wawancara dengan Ibu Dra. Nikmatus Saidah,M.Pd.I ...... 56
Gambar 4.6 Ruang Lab. Komputer MI Nurul Hidayah .......................... 58
Gambar 4.7 Koneksi Internet yang ada di MI Nurul Hidayah ............... 58
Gambar 4.8 Wawancara dengan salah satu murid kelas V di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota Jambi ................................ 61
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Pernyataan Responden
Lampiran 2 : Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 3 : Wawancara dengan Kepala Sekolah
Lampiran 4 : Wawancara dengan Guru Kelas V
Lampiran 5 : Wawancara dengan Siswa
Lampiran 6 : Lembar Observasi
Lampiran 7 : Lembar Wawancara
Lampiran 8 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 9 : Dokumentasi
Lampiran 10 : Silabus
Lampiran 11 : Jadwal Penelitian
Lampiran 12 : Dokumentasi Kegiatan
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Sekolah tampak dari depan ................................................. 49
Gambar 4.2 Lapangan Upacara MI Nurul Hidayah ............................... 49
Gambar 4.3 Proses kegiatan belajar mengajar menggunakan media
berbasis internet ................................................................. 51
Gambar 4.4 Wawancara dengan Bapak Nurdin,S.Pd wali kelas V ........ 52
Gambar 4.5 Wawancara dengan Ibu Dra. Nikmatus Saidah,M.Pd.I ...... 54
Gambar 4.6 Ruang Lab. Komputer MI Nurul Hidayah .......................... 56
Gambar 4.7 Koneksi Internet yang ada di MI Nurul Hidayah ............... 56
Gambar 4.8 Wawancara dengan salah satu murid kelas V di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota Jambi ................................ 59
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Pernyataan Responden
Lampiran 2 : Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 3 : Wawancara dengan Kepala Sekolah
Lampiran 4 : Wawancara dengan Guru Kelas V
Lampiran 5 : Wawancara dengan Siswa
Lampiran 6 : Lembar Observasi
Lampiran 7 : Lembar Wawancara
Lampiran 8 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 9 : Dokumentasi
Lampiran 10 : Silabus
Lampiran 11 : Jadwal Penelitian
Lampiran 12 : Dokumentasi Kegiatan
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Globalisasi semakin terus membawa perubahan pada segala lini kehidupan
yang menuntut manusia harus mampu mengikuti arusnya, seperti dalam bidang
pendidikan, sosial, ekonomi, hukum, politik, IPTEK dan lain-lain.pengaruh
globalisasi yang membawa perubahan positif pada salah satu bidang IPTEK
yaitu dengan meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini membawa pengaruh
pada bidang pendidikan salah satunya dalam hal penggunaan alat-alat bantu,
dan sarana pembelajaran yang berbeda di sekolah dan lembaga pendidikan yang
digunakan oleh guru dalam menunjang proses pembelajaran. Semakin pesatnya
kemajuan IPTEK inilah yang menuntut sekolah dan lembaga pendidikan untuk
mengikuti perubahan salah satunya dalam penggunaan dan pemanfaatan media
pembelajaran.
Begitu juga dengan perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin
melaju dengan pesat. Hal ini ditandai dengan bertambahnya pemakaian komputer
dan jaringan internet. Berbagai hal dapat dilakukan dengan mudah menggunakan
sarana tersebut, termasuk dalam pembelajaran. Sebagai media yang diharapkan
akan menjadi bagian dari suatu proses belajar mengajar disekolah, internet di
harapkan mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi
pembelajaran aktif antara guru dengan siswa sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam suatu kegiatan pembelajaran Menurut Boettcher (1999).
Kondisi yang perlu didukung oleh internet tersebut terutama berkaitan dengan
strategi pembelajaran yang akan dikembangkan yang kalau dijabarkan secara
sederhana, bisa diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk
mengajak siswa mengerjakan tugas-tugas dan membantu siswa dalam memperoleh
xx
pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas tersebut
(Boettcher, 1999).
Internet adalah rangkaian hubungan jaringan komputer yang dapat diakses
secara umum diseluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk paket data
berdasarkan standar Internet Protocol (IP). Lebih dalam lagi, Internet adalah
kumpulan jaringan-jaringan komputer dunia yang terdiri dari jutaan unit-unit kecil,
seperti jaringan pendidikan, jaringan bisnis, jaringan pemerintahan dan lain-lain,
yang secara bersama menyediakan layanan informasi seperti e-mail, online chat,
transfer file dan saling keterhubungan (linked) antara satu halaman web dengan
sumber halaman web yang lainnya. Proses Belajar adalah proses untuk rnengubah
dari tidak tahu menjadi tahu. Maka di dalam belajar terdapat informasi atau
pengetahuan yang harus diberikan kepada peserta didik. Informasi tersebut dapat
diperoleh dari berbagai sumber informasi, salah satu sumber informasi adalah
Internet. Pusat informasi yang multi bidang dan sernua aspek kehidupan baik yang
berdampak positif maupun negatif dapat diakses dan diperoleh dari internet. OIeh
karena itu, dalam pemanfaatan internet kita harus merniliki filter keimanan serta
moralitas yang baik untuk menyeleksi informasi yang akan kita peroleh.
Masih banyak lagi manfaat yang bisa diperoleh dari internet sesuai kebutuhan
informasi yang ingin diperoleh. Narnun efek-efek negatif internet pun harus
diwaspadai seperti penyebaran virus komputer, pornografi, plagiat, penipuan, dan
pencurian dan sebagainya. Segala fasilitas untuk memperoleh informasi sudah
tersedia di internet, tergantung bagaimana kita mampu memanfaatkannya untuk
kebutuhan kita. Internet merupakan sumber belajar yang harus dimanfaatkan oleh
semua guru karena di dalam internet terdapat jutaan bahkan millaran informasi yang
ada dan ter-upload setiap detik.
Perkembangan Internet yang begitu pesat telah membuat dunia maya seolah-
olah dunia nyata. Misalnya, dalam memesan tiket transportasi, berbelanja kebutuhan
rumah tangga, belajar dan kegiatan lainnya telah dapat dilakukan melalui web.
Kemajuan web tersebut juga telah mempengaruhi paradigma masyarakat dalam
belajar, yaitu dari kegiatan pembelajaran yang dibatasi ruang dan waktu menuju ke
xxi
konsep pembelajaran dimana saja dan kapan saja, dan dari sumber belajar cetak
menuju sumber belajar elektronik. Konsep layanan belajar yang mendapat sentuhan
teknologi informasi dan komunikasi tersebut kemudian dikenal dengan sebutan
pembelajaran berbasis web atau web based learning (Susanti, 2008).
Menurut Haughey (1998) Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui internet
yang layak dipertimbangkan sebagai dasar pengembangan sistem pembelajaran
dengan mendayagunakan internet yaitu web course, web centric course, dan web
enhanced course; Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan
pembelajaran, di mana seluruh bagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan,
latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet. Bentuk web course ini
tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran
maupun evaluasi dan ujian, karena semua proses pembelajaran sepenuhnya
menggunakan fasilitas internet seperti email, chat rooms, bulletin board dan online
conference. Web Centric Course adalah di mana sebagian bahan belajar, diskusi,
konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian
dan sebagian konsultasi, diskusi, dan latihan dilakukan secara tatap muka.
Walaupun dalam proses belajarnya sebagian presentasi tatap muka tetap lebih kecil
dibandingkan dengan presentasi proses belajar melalui internet. Web enhanced
course merupakan pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk menunjang
peningkatan kualitas belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan
nama web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di
kelas.
Media dalam prespektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis
dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab keberadaannya
secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap peserta didik. Kata
media pembelajaran berasal dari bahasa latin ”medius” yang secara harfiah berarti
”tengah”, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely mengatakan
bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
xxii
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Proses pembelajaran yang efektif, menyenangkan, menarik, dan bermakna bagi
siswa dipengaruhi oleh berbagai unsur antara lain guru yang memahami secara utuh
hakekat, sifat, dan karakteristik siswa, etode pembelajaran yang berpusat pada
kegiatan siswa, sarana belajar siswa yang memadai, tersedianya berbagai sumber
belajar dan media yang menarik dan mendorong siswa untuk belajar, dan lain-lain.
Secara khusus, tersedianya berbagai sumber belajar akan mendukung terhadap
penciptaan kondisi belajar siswa yang menarik dan menyenangkan. Salah satu
sumber belajar tersebut adalah media pembelajaran.
Mengingat peran media pembelajaran di madrasah sangat penting dalam
menunjang keberhasilan proses dan pencapaian hasil belajar yang diharapkan,
pemahaman guru secara utuh mengenai pentingnya media sebagai bagian integral
dalam proses pembelajaran di madrasah merupakan salah satu aspek yang harus
menjadi perhatian guru.
Madrasah ibtidaiyah ( MI ) Nurul Hidayah sebagai sekolah yang mempunyai
keunggulan lokal dalam teknologi informasi (TI) mempunyai jaringan internet yang
cukup baik. Internet merupakan pendukung pembelajaran bagi guru dan peserta
didik. Dengan internet, guru bisa dengan mudah menyampaikan pembelajaran yang
sudah maupun kurang di pahami oleh guru itu sendiri. Sayangnya, sarana ini kurang
dioptimalkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas.
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang penggunaan internet yang di gunakan guru. Peneliti
memilih kelas ini karena peneliti ingin mengetahui apa saja problematika guru
dalam menyampaikan pembelajaran dalam menggunakan internet , sehingga
pelajaran terasa begitu kurang menarik dan hasil yang dicapai oleh siswa kurang
maksimal, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Internet Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota Jambi”.
xxiii
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang dikemukakan diatas
maka untuk memudahkan penelitian lebih lanjut peneliti akan memfokuskan
penelitiannya sebagai berikut .
1. Penerapan media pembelajaran berbasis internet dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V.2 di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah kota Jambi.
2. Apa factor pendukung dan kendala penerapan media pembelajaran berbasis
internet dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V.2 di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Hidayah kota Jambi.
3. Upaya guru dalam mengatasi kendala dalam penerapan media pembelajaran
berbasis internet dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V.2 di
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah kota Jambi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka dapat
diambil permasalahan yang akan diteliti yaitu:
1. Bagaimana penerapan media pembelajaran berbasis internet dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V.2 di Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Hidayah kota Jambi ?
2. Apa faktor pendukung dan kendala penerapan media pembelajaran berbasis
internet dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V.2 di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Hidayah kota Jambi ?
3. Bagaimana upaya guru dalam mengatasi kendala dalam penerapan media
pembelajaran berbasis internet dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
V.2 di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah kota Jambi ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
xxiv
1. Ingin mengetahui penerapan media pembelajaran berbasis internet dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V.2 di Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Hidayah kota Jambi.
2. Ingin mengetahui faktor pendukung dan kendala penerapan media
pembelajaran berbasis internet dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
V.2 di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah kota Jambi.
3. Ingin mengetahui upaya guru dalam mengatasi kendala dalam penerapan
media pembelajaran berbasis internet dalam meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V.2 di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah kota Jambi.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman tentang hal-hal yang
berkaitan dengan peranan guru dalam pembelajaran menggunakan internet, karena
dengan melihat realita yang ada secara langsung akan memudahkan untuk mengkaji
masalah tersebut sehingga dapat mengambil manfaat dari penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti mengenai media
pembelajaran berbasis internet .
b. Peserta didik
Diharapkan dengan adanya media pembelajaran berbasis internet ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar, serta mempermudah memahami
materi – materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
c. Bagi Guru
Memberikan masukan bagi Guru untuk menerapkan internet yang sudah ada
untuk pembelajaran di kelas, sehingga inovasi-inovasi dalam pembelajaran akan
terus berkembang.
25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangku aspek kognitif, afektif dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar
sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh nawawi dalam
K.brahim (2007:39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena
belajar itu sendiri merupakan sesuatu proses dari seseorang yang berusaha
untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru
menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang
berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapaitelah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (1993:94), bahwa evaluasi
merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan
seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain
itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan
feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat
penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari
26
tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.
Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang
dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan
kepada siswa.(Ahmad Susanto, 2013, hal.5)
2. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi
pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek
psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat
dijelaskan sebagai berikut.
a. Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom (1979:89) diartikan sebagai
kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang
dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar
siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat
memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang diihat, yang
dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi
langsung yang ia lakukan.
Adapun menurut Carin dan Sund (1980:285), pemahaman adalah
suatu proses yang terdiri dari tujuh tahapan kemampuan, yaitu:
1) Translate major ideas into own words.
2) Interpret the relationship among major ideas.
3) Extrapolate or go beyond data to implication of major ideas.
4) Apply their knowledge and understanding to the solution of new
probems in new situation.
5) Analyze or break an idea into its part and show that they
understand their relationship.
6) Synthesize or put element together to form a new pattern and
produce a unique communication, plan, or set of abstract relation.
7) Evaluate or make judgments based upon evidence.
27
Dari definisi yang diberikan oleh Carin dan Sund di atas dapat
dipahami bahwa pemahaman dapat dikategorikan kepada beberapa
aspek, dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1) Pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan
menginterprestasikan sesuatu; ini berarti bahwa seseorang yang
telah memahami sesuatu atau telah memperoleh pemahaman akan
mampu menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang telah ia
terima. Selain itu, bagi mereka yang telah memahami tersebut,
maka ia mampu memberikan interpretasi atau menafsirkan secara
luas sesuai dengan keadaan yang ada disekitarnya, ia mampu
menghubungkan dengan kondisi yang ada saat ini dan yang akan
datang.
2) Pemahaman bukan sekedar mengetahui, yang biasanya hanya
sebatas mengingat kembali pengalaman dan memproduksi apa
yang pernah dipelajari. Bagi orang yang benar-benar telah paham
ia akan mampu memberikan gambaran, contoh, dan penjelasan
yang lebih luas dan memadai.
3) Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui, karena pemahaman
melibatkan proses mental yang dinamis; dengan memahami ia
akan mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih kreatif,
tidak hanya memberikan gambaran dalam satu contoh saja tetapi
mampu memberikan gambaran yang lebih luas dan baru sesuai
kondisi saat ini.
4) Pemahaman merupakan suatu proses bertahap yang masing-
masing tahap mempunyai kemampuan tersendiri seperti,
menerjemahkan, menginterpretasikan, ekstrapolasi, aplikasi,
analisis, sintesis dan evaluasi.
Menurut Dorothy J. Skeel dalam Nursid Sumaatmadja (2005:2-3),
konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu
pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi, konsep ini merupakan
28
sesuatu yang telah melekat dalarn hati seseorang dan tergambar dalam
pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Orang yang telah memiliki
konsep, berarti orang tersebut telah memiliki pemahaman yang jelas
tentang suatu konsep atau citra mental tentang sesuatu. Sesuatu
tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abstrak.
Dalam hubungannya dengan studi sosial, konsep didefinisikan oleh
James G. Womack (1970: 30) sebagai kata atau ungkapan yang
berhubungan dengan sesuatu yang menonjol, sifat yang melekat.
Pemahaman dan penggunaan konsep yang tepat bergantung pada
penguasaan sifat yang melekat tadi, pengertian umum kata yang
bersangkutan. Konsep memiliki pengertian denotatif dan konotatif.
Untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman
konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk. Sehubungan dengan
evaluasi produk ini, W.S. Winkel (2007: 540) menyatakan bahwa
melalui produk dapat diselidiki apakah dan sampai berapa jauh suatu
tujuan instruksional telah tercapai; semua tujuan itu merupakan hasil
belajar yang seharusnya diperoleh siswa. Berdasarkan pandangan
Winkel ini, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa erat
hubungannya dengan tujuan instruksional (pembelajaran) yang telah
dirancang guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar.
Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai
macam tes, baik secara lisan maupun tertulis. Dalam pembelajaran di
SD umumnya tes diselenggarakan dalam berbagai bentuk ulangan,
baik itu ulangan harian, ulangan semester, maupun ulangan umum.
b. Keterampilan Proses
Usmand dan Setiawati (1993:77) mengemukakan bahwa
keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada
pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar
sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu
29
siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar,
dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil
tertentu, termasuk kreativitasnya. Dalam melatih keterampilan proses,
secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki,
seperti kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab, dan berdisiplin
sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.
Indrawati (1993: 3) merumuskan bahwa keterampilan proses
merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik
kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk
menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk
mengernbangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk
melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi).
Dengan kata lain, keterampilan ini digunakan sebagai wahana
penemuan dan pengembangan konsep, prinsip, dan teori.
Selanjutnya, Indrawati rnenyebutkan ada enam aspek keterampilan
proses, yang meliputi: observasi, kiasifikasi, pengukuran,
mengomunikasikan, memberikan penjelasan, atau interpretasi terhadap
suatu pengamatan, dan melakukan eksperimen. Kemudian, Indrawati
membagi keterampilan proses menjadi dua tingkatan, yaitu:
keterampilan proses tingkat dasar (meliputi: observasi, kiasifikasi,
komunikasi, pengukuran, prediksi, dan inference), dan keterampilan
proses terpadu (meliputi: menentukan,variabel, menyusuri tabel data,
menyusun grafik, memberi hubungan variabel, memproses data,
menganilisis penyelidikan, menyusun hipotesis, menentukan variabel
secara operasional, merencanakan penyelidikan, dan melakukan
eksperimen).
c. Sikap
Menurut Lange dalam Azwar (1998:3), sikap tidak hanya
merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek
30
respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan
fisik secara serempak. Jika mental saja yang dimunculkan, maka
belum tampak secara jelas sikap seseorang yang ditunjukkannya.
Selanjutnya, Azwar mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri
atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu: komponen
kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kogntif merupakan
representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap;
komponen afektif, yaitu perasaan yang menyangkut emosional; dan
komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku
tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.
Untuk menjelaskan lebih lanjut ketiga aspek tersebut, Bany dan
Johnson dalam Yousda dan Arifin (1993: 68) mengungkapkan
berbagai model yang dapat mencakup ketiga aspek tersebut, yaitu:
1) Teknik pelaporan diri sendiri (self-report technique). Teknik
pelaporan diri berbentuk respons seseorang terhadap sejumlah
pertanyaan. Respons ini mungkin berupa “ya” atau “tidak”, atau
mungkin pula dinyatakan dalam bentuk skala yang menunjukkan
derajat respons negatif atau positif terhadap perangsang yang
bersangkutan dengan suatu objek sikap.
2) Observasi terhadap perilaku yang tampak (observation of
behavior). Dengan model seperti ini, sikap ditafsirkan dan
perilaku seseorang yang tampak, dengan memerhatikan tiga
dimensi, yaitu arah perilaku (positif atau negatif), kadar atau
derajat tersebut yang memperlihatkan kontinuitas dan lemah,
sedang, kuat, dan kuat sekali, dan intensitas atau kekuatan sikap
tersebut untuk menentukan kemunculannya dalam perilaku.
3) Sikap yang disimpulkan dan perilaku orang yang bersangkutan,
dalam hal ini sikap diperkirakan berdasarkan tafsiran terhadap
perkataan, tindakan dan tanda-tanda nonverbal, seperti gerakan
muka atau badan seseorang.
31
Sementara menurut Sardiman (1996: 275), sikap merupakan
kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola,
dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-
individu maupun objek- objek tertentu. Sikap merujuk pada
perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. Dalam hubungannya
dengan hasil belajar siswa, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian
pemahaman konsep. Dalam pemahaman konsep, maka domain yang
sangat berperan adalah domain kognitif. (Ahmad Susanto, 2013,
hal.6-11).
3. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Hasil Belajar
Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan.
Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan.
Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri
siswa sendiri maupun pengaruh dan lingkungannya. Berdasarkan teori ini
hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan
lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti kemampuan berpikir atau
tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa, baik
jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan prasarana,
kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta
dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan.
Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman (2007:158), hasil
belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal.
Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai
berikut:
a. Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri siswa, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor
internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
32
b. Faktor eksternal; faktor yang berasal dan luar diri siswa yang
memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga
yang morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri,
perhatian orangtua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan
sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orangtua dalam
kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
Selanjutnya, dikemukakan oleh Wasliman (2007: 159) bahwa sekolah
merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa.
Semakin tinggi kemampuan belajar siswa dan kualitas pengajaran di
sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.
Kualitas pengajaran di sekolah sangat ditentukan oleh guru,
sebagairnana dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2006:50), bahwa guru
adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu
strategi pembelajaran. Berdasarkan pendapat ini dapat ditegaskan bahwa
salah satu faktor eksternal yang sangat berperan memengaruhi hasil
belajar siswa adalah guru. Guru dalam proses pembelajaran memegang
peranan yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk siswa pada usia
sekolah dasar, tak mungkin dapat digantikan oleh perangkat lain, seperti,
televisi, radio, dan komputer. Sebab, siswa adalah organisme yang sedang
berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa.
Menurut Dunkin dalam Wina Sanjaya (2006: 51), terdapat sejumlah
aspek yang dapat memengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari
faktor guru, yaitu:
a. Teacher forniative experience, meliputi jenis kelamin serta semua
pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka.
Yang termasuk ke dalam aspek ini di antaranya tempat asal kelahiran
guru termasuk suku, latar belakang budaya, dan adat istiadat.
33
b. Teacher training experience, meliputi pengalaman-pengalaman yang
berhubungan dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan guru,
misalnya pengalaman latihan profesional, tingkat pendidikan, dan
pengalaman jabatan.
c. Teacher properties, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
sifat yang dimiliki guru, misalnya sikap guru terhadap profesinya,
sikap guru terhadap siswa, kemampuan dan inteligensi guru, motivasi
dan kemampuan mereka baik kemampuan dalam pengelolaan
pembelajaran termasuk di dalamnya kemampuan dalam merencanakan
dan evaluasi pembelajaran maupun kemampuan dalam penguasaan
materi.
Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa hasil belajar siswa
merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya terlibat sejumlah
faktor yang saling memengaruhinya. Tinggi rendahnya hasil belajar
seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Ruseffendi (1991:7)
mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar ke dalam
sepuluh macam, yaitu: kecerdasan, kesiapan anak, bakat anak, kemauan
belajar, minat anak, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru,
suasana belajar, kompetensi guru, dan kondisi masyarakat.
Dari kesepuluh faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan siswa
belajar, terdapat faktor yang dapat dikatakan hamper sepenuhnya
tergantung pada siswa. Faktor-faktor itu adalah kecerdasan anak, kesiapan
anak, dan bakat anak. Faktor yang sebagian penyebabnya hampir
sepenuhnya tergantung pada guru, yaitu: kemampuan (kompetensi),
suasana belajar, dan kepribadian guru. Kiranya dapat dikatakan bahwa
keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada faktor dari dalam siswa
dan faktor dari luar siswa. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh
Sudjana (1989: 39), bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa
dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor dalam diri siswa dan
faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang
34
datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor
kemampuan siswa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
a. KecerdasanAnak
Kernampuan inteligensi seseorang sangat memengaruhi terhadap
cepat dan larnbatnya penerimaan informasi serta terpecahkan atau
tidaknya suatu permasalahan. Kecerdasan siswa sangat membantu
pengajar untuk menentukan apakah siswa itu mampu mengikuti
pelajaran yang diberikan dan untuk meramalkan keberhasilan siswa
setelah mengikuti pelajaran yang diberikan meskipun tidak akan
terlepas dan faktor lainnya.
Kernampuan merupakan potensi dasar bagi pencapaian hasil
belajar yang dibawa sejak lahir. Alfred Binnet membagi inteligensi ke
dalarn tiga aspek kernampuan, yaitu: direction, adaptation, dan
criticism. Pertama, direction, artinya kemampuan untuk rnernusatkan
kepada suatu masalah yang dipecahkan. Kedua, adaptation, artinya
kemampuan untuk mengadakan adaptasi terhadap suatu masalah yang
dihadapinya secara fleksibel di dalam menghadapi masalah. Ketiga,
criticism, artinya kemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap
masalah yang dihadapi maupun terhadap dirinya sendiri.
b. Kesiapan Atau Kematangan
Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan dimana
individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam proses belajar, kematangan atau kesiapan ini sangat
menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut. Oleh karena itu,
setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika dilakukan bersamaan
dengan tingkat kematangan individ, karena kematangan ini erat
hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak.
c. Bakat Anak
35
Menurut Chaplin, yang dimaksud dengan bakat adalah
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian,
sebetulnya setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk
mencapai prestasi sampai tingkat tertentu. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka bakat akan dapat memengaruhi tinggi rendahnya
prestasi belajar.
d. Kemauan Belajar
Salah satu tugas guru yang kerap sukar dilaksanakan ialah
membuat anak menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk belajar.
Keengganan siswa untuk belajar mungkin disebabkan karena ia
belum mengerti bahwa belajar sangat penting untuk kehidupannya
kelak. Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tanggung
jawab yang besar tentunya berpengaruh positif terhadap hasil belajar
yang diraihnya. Karena kemauan belajar menjadi salah satu penentu
dalam rnencapai keberhasilan belajar.
e. Minat
Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang
siswa yang menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan
perhataiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian karena
pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang
memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya
mencapai prestasi yang diinginkan.
f. Model Penyajian Maten Pelajaran
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada model
penyajian materi. Model penyajian materi yang menyenangkan, tidak
membosankan, menarik, dan mudah dimengerti oleh para siswa
tentunya berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan belajar.
g. Pribadi dan Sikap Guru
36
Siswa, begitu juga manusia pada umumnya dalam melakukan
belajar tidak hanya melalui bacaan atau melalui guru saja, tetapi bisa
juga melalui contoh-contoh yang baik dan sikap, tingkah laku, dan
perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang kreatif dan penuh
inovatif dalam perilakunya, maka siswa akan meniru gurunya yang
aktif dan kreatif ini. Pribadi dan sikap guru yang baik ini tercermin
dari sikapnya yang ramah, lemah lembut, penuh kasih sayang,
membimbing dengan penuh perhatian, tidak cepat marah, tanggap
terhadap keluhan atau kesulitan siswa, antusias dan semangat dalam
bekerja dan mengajar, memberikan penilaian yang objektif, rajin,
disiplin, serta bekerja penuh dedikasi dan bertanggung jawab dalam
segala tindakan yang ia lakukan.
h. Suasana Pengajaran
Faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan siswa dalam
belajar adalah suasana pengajaran. Suasana pengajaran yang tenang,
terjadinya dialog yang kritis antara siswa dengan guru, dan
menumbuhkan suasana yang aktif di antara siswa tentunya akan
memberikan nilai lebih pada proses pengajaran. Sehingga
keberhasilan siswa dalam belajar dapat meningkat secara maksirnal.
i. Kompetensi Guru
Guru yang profesional memiliki kemampuan-kemampuan tertentu.
Kernampuan-kernampuan itu diperlukan dalam membantu siswa
dalam belajar. Keberhasilan siswa belajar akan banyak dipengaruhi
oleh kemampuan guru yang profesional. Guru yang profesional
adalah guru yang memiliki kompeten dalam bidangnya dan
menguasai dengan baik bahan yang akan diajarkan serta mampu
memilih metode belajar mengajar yang tepat sehingga pendekatan itu
bisa berjalan dengan semestinya.
j. Masyarakat
37
Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku manusia
dan berbagai macam tatar belakang pendidikan. Oleh karena itu,
pantaslah dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakat pun akan
ikut memengaruhi kepribadian siswa. Kehidupan modern dengan
keterbukaan serta kondisi yang luas banyak dipengaruhi dan dibentuk
oleh kondisi masyarakat ketimbang oleh keluarga dan sekolah.
4. Media Pembelajaran Berbasis Internet
a. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Internet Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang
dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan
belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional
(Basyiruddin Usman;2002).
Menurut Oemar Hamalik media pembelajaran adalah Alat,
metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan
dan pengajaran di sekolah (Oemar Hamalik;1989).
Menurut Suprapto dkk, menyatakan bahwa media pembelajaran
adalah suatu alat pembantu secara efektif yang dapat digunakan oleh
guru untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Mahfud
Shalahuddin;1986). Dalam penelitian kali ini peneliti lebih cenderung
menggunakan definisi media pembelajaran dari Oemar Hamalik dengan
alasan bahwa cakupannya lebih luas, tidak hanya dibatasi sebagai alat
tetapi juga teknik dan metode sehingga dapat mencakup definisi dari
para ahli pendidikan lainnya.
Sedangkan pengertian media pembelajaran berbasis Internet (E-
Learning) adalah media pembelajaran menggunakan internet sebagai
38
medianya dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara
guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran.
b. Media Pembelajaran Berbasis Internet
Kemajuan ICT, proses ini dimungkinkan dengan menyediakan
sarana pembelajaran online melalui internet dan media elektronik.
Konsep pembelajaran berbasis ICT seperti ini lebih dikenal dengan e-
learning. E-Learning atau electronic learning kini semakin merupakan
salah satun cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-
negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak orang
menggunakan istilah yang berbeda beda dengan e-learning, namun pada
prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa
elektronika sebagai alat bantunya. E Learning memang merupakan suatu
teknologi pembelajaran yang yang relatif baru di Indonesia. Untuk
menyederhanakan istilah, maka electronic learning disingkat menjadi e-
learning. Kata ini terdiri dari dua bagian, yaitu „e‟ yang merupakan
singkatan dari „electronica’ dan „learning’ yang berarti „pembelajaran‟.
Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan
perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya e-
learning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau
kombinasi dari ketiganya. Pengertian formal istiah e learning diberikan
oleh beberapa pakar diantaranya yang banyak diadopsi adalah pendapat
Harley, yang menyatakan bahwa e-learning merupakan suatu jenis
belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke
siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan
Komputer lain. Sedangkan menurut Learn Frame bahwa e-learning,
disebut juga Tb- Learning (Technology-based Learning) adalah sistem
pendidikan yang menggunakan semua aplikasi elektronik untuk
mendukung belajar mengajar termasuk jaringan Komputer (Internet,
Intranet, Satelit), media elektronik (audio, tv, CD-ROM)
(http://www.learnframe.com/ 2019).
39
Dalam konsep e-learning, tidak saja materi pelajaran disediakan
secara online, tetapi juga ditandai dengan adanya suatu sistem
(berupa software) yang mengatur dan memonitor interaksi antara guru
dan siswa (dosen dengan siswa), baik bersifat
langsung (synchronoius) atau tertunda (asynchronoius). Dalam e-
learning sistem ini dikenal dengan istilah LMS/CMS (Learning/Course
Management System). Software LMS komersial yang popular diantaranya
adalah WebCT, Blacckboard, TopClass, eCollege. Sedangkan yang
merupakan open source yang banyak dikenal di antaranya adalah Dokeos
(yang dipakai UNEJ) dan Moodle. LMS/CMS tidak saja menyediakan
ruang bagi dosen untuk menaruh materi pelajaran tetapi juga
menyediakan fasilitas lain seperti komunikasi langsung (chatting,
teleconference, video conference), komunikasi tertunda (e-mail, mailing-
list), pelacak progress (progress tracking), materi pelajaran (silabus,
materi pelajaran, kumpulah soal-soal, latihan online).
1) Media Pembelajaran
Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau
pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk
bentuk jamak maupun mufrad. Kemudian telah banyak pakar dan juga
organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media.
Beberapa diantaranya mengemukakan bahwa media adalah sebagai
berikut:
a) Teknologi membawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajara. Jadi media adalah perluasan dari guru. (Schram, 1977)
b) Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual,
termasuk teknologi perangkat kerasnya. (NEA, 1969)
c) Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses
belajar. (Briggs, 1970)
d) Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses
penyaluran pesan. (AECT, 1977)
40
e) Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. (Gagne, 1970)
f) Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
untuk belajar. (Miarso, 1989)
Media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dan bahasa
Latin dan merupakan bentuk jamak dan kata “medium” yang secara
harfiah berarti perantara yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan
penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti
film, televisi. diagram. Bahan tercetak (printed materials), komputer, dan
instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media
pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran. Heinich juga mengaitkan hubungan
antara media dengan pesan dan metode (methods). ( Heinich, 1993)
Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur
peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang
dibawanya (message/software). Media pembelajaran memerlukan
peralatan untuk menyajikan pesan. namun yang terpenting bukanlah
peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh
media tersebut. Perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan
ajar itu sendiri yang akan disampaikan kepada siswa, sedangkan
perangkat keras (hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan
untuk menyajikan pesan/bahan ajar tersebut. Untuk Iebih jelasnya,
sebaiknya perhatikan contoh sederhana berikut ini : Pesawat televisi yang
tidak mengandung pesan/bahan ajar, belum bisa disebut media
pembelajaran, itu hanya peralatan saja atau perangkat keras saja. Agar
dapat disebut sebagai media pembelajaran maka pesawat televisi tersebut
harus mengandung informasi atau pesan atau bahan ajar yang akan
disampaikan. Ada pengecualian, apabila Anda misalnya saja
menggunakan pesawat tetevisi sebagai alat peraga untuk menerangkan
41
tentang komponen –komponen yang ada dalam pesawat televisi dan cara
kerjanya, maka pesawat televisi yang Anda gunakan tersebut dapat
berfungsi sebagai media pembelajaran. Dan berbagai pendapat di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1) media pembelajaran merupakan wadah dan pesan
2) maten yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran
3) tujuan yang ingin dicapai ialah rposes pembelajaran.
Selanjutnya penggunaan media secara kreatif akan memperbesar
kemungkinan bagi siswa untuk belajar Iebih banyak, mencarnkan apa
yang dipelajarinya Iebih balk, dan meningkatkan penampilan dalam
melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan
pembelajaran. (Riyana cepy, 2012, hal.11)
c. Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran
pengetahuan akan sernakin abstrak apabila pesan hanya
disampaikan melalui kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya
verbalisme. Artinya sìswa hanya mengetahui tentang kata tanpa
memahami dan mengerti makna yang terkandung didalamnnya. Hal
semacam ini akan rnenirnbulkan kesalahan persepsi siswa. OIeh sebab
itu, sebaiknya siswa memiliki pengalarnan yang lebih konkrit. pesan yang
ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan.
Secara umum media mempunyai kegunaan:
1) memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2) mengatasi keterbatasan ruang. waktu tenaga dan daya indra.
3) menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
4) memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
42
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton,
1985:
1) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2) Pembelajaran dapat lebih menarik
3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5) Kuatitas pembelajaran dapat ditingkatkan
6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan
7) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan
8) Peran guru berubahan kearah yang positif
Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan
beberapa hal berikut ini:
1) Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan,
tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan
situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2) Media pembelajaran merupakan baglan integral dari keseluruhan proses
pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran
sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendini tetapi saling
berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi
belajar yang diharapkan.
3) Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan
kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini
mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran harus
selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar.
43
4) Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan
demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk
permainan atau memancing perhatian siswa semata.
5) Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar.
Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran siswa
dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.
6) Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses
belajar-mengajar. Pada umumnya basil belajar siswa dengan menggunakan
media pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga kualitas
pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.
7) Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir,
oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.
B. Studi Relevan
Penelitian tentang berbasis internet ini banyak dilakukan oleh
peneliti sebelumnya dengan studi kasus yang berbeda. Adapun beberapa
44
judul penelitian tentang pembelajaran berbasis internet dengan penelitian
penulis antara lain sebagai berikut :
1. Skripsi yang ditulis oleh Hermawan Santoso tahun 2016 dengan judul
“Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Mata Pelajaran Sejarah
Siswa Kelas XI IPS Di SMA Negeri 10 Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2015/2016”. Adapun hasil penelitian yang dilakukan yang
dilakukan peneliti tersebut berupa data kuantitatif. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh hasil sesuai indikator ketercapaian keefektifan
pemanfaatan media pembelajaran berbasis web pada mata pelajaran
sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri Lampung Tahun Pelajaran
2015/2016 menyatakan memenuhi kriteria efektif.
Persamaan yang terdapat dalam penelitian ini adalah sama-sama
menggunakan pembelajaran berbasis web . adapun perbedaannya
terdapat pada bagian web, dimana peneliti tersebut hanya
menggunakan pembelajaran berbasis web , sedangkan penelitian yang
dilakukan peneliti adalah menggunakan pebelajaran berbasis web
enhanced course, yang mana pembelajaran berbasis web enhaced
course ini bertujuan untuk mempermudah guru untuk mengajar siswa
dan siswa mudah menerima pelajaran dengan baik dan mendapatkan
hasil yang baik .
2. Skripsi yang di tulis oleh Siti Nur Alfath tahun 2013 dengan judul
“Pengembangan Media Blended Learning Berbasis Web Enhanced
Course pada Mata Kuliah Fisika Dasar 2 Jurusan Fisika Unnes”.
Berdasarkan hasil penelitian untuk mengetahui tingkat penguasaan
materi dan angket digunakan untuk mengetahui seberapa besar minat
belajar fisika dan minat akses. Tes diberikan sebelum dan sesudah
menggunakan media blended learning berbasis web enhanced course
untuk mengetahui adanya peningkatan penguasaan materi. Persamaan
yang terdapat dalam penelitian ini adalah sama-sama menggunakan
web dan model yang sama yaitu web enhanced course adapun
45
perbedaannya terdapat pada penelitian yang dilakukan yaitu penulis
berupa kualitatif sedangkan peneliti tersebut berupa R&D.
3. Skripsi yang ditulis oleh Muhammad Ridwan tahun 2011 dengan judul
“Pengaruh Pembelajaran Berbasis E-Learning Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas XII Akuntansi Mata Pelajaran Fiqih di SMK
YPM 3 Taman Sidoarjo”. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti tersebut untuk mengetahui apakah ada pengaruh
pembelajaran e-learning terhadap prestasi belajar siswa kelas XII
Akuntansi mata pelajaran Fiqih di SMK YPM 3 Taman tahun
Pelajaran 2010-2011. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dan metode yang digunakan adalah observasi, interview, dokumentasi
dan angket. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis data
statistika. Persamaan yang terdapat pada penelitian ini adalah sama
sama menggunakan internet untuk menunjang pelajaran. Adapun
perbedaannya yaitu pada penggunaan yang terdapat di dalam internet
tersebut. Peneliti tersebut menggunakan E-learning untuk
pembelajaran sedangkan penulis menggunakan web sebagai penunjang
pembelajaran.
4. Skripsi yang ditulis oleh Dyah Roesma Hayuning Tyas tahun 2018
dengan judul “Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Proses
Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 9 Malang”.
Hasil penelitian menunjukan proses pembelajaran tanpa teknologi
informasi, respon siswa ramai sendri, sulit di atur dan mengerjakan
tugas dengan tidak sungguh sungguh, hal ini di tunjukkan dengan
ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa berbicaraketika guru
sedang menjelaskan materi. pemanfaatan Teknologi Informasi
terhadap proses pembelajaran, sudah dilakukan oleh guru dalam
proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan ketika proses pembelajaran
berlangsung, guru menggunakan powerpoint dan video serta hasil
angket yang menunjukkan angka 93,75% guru menggunakan
Teknologi Informasi, 87% guru menggunakan powerpoint . Dampak
46
pemanfaatan Teknologi Informasi pada saat proses pembelajaran,
siswa menjadi fokus, antusias, fokus dan mengerjakan tugas dengan
sungguh-sungguh. Hal ini ditunjukkan ketika proses pembelajaran
berlangsung siswa fokus menatap video yang sedang ditayangkan guru
dan mengerjakan tugas dengan tepat waktu serta hasil angket yang
menunjukkan angka 93,75% pembelajaran lebih efektif dan efisien
jika menggunakan Teknologi Informasi. Persamaan yang terdapat
pada penelitian ini adalah sama sama menggunakan teknologi
informasi (IT) dan adapun perbedaannya adalah, penulis lebih
merincikan lagi teknologi informasi tersebut.
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penenelitian
1. Pendekatan
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah (Moleong, 2007:6).
Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi
menggunakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang
berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2006:207).
Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan,
wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini digunakan
karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif
lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode
ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan
responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan
diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai
yang dihadapi (Moleong, 2007:10).
2. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian studi
kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang
dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan
fenomena-fenomena lainnya. Satu fenomena tersebut dapat berupa seorang
48
pemimpin sekolah atau pimpinan pendidikan, sekelompok siswa, suatu
program, suatu proses, satu penerapan kebijakan, atau satu konsep.
Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian
secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat
penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu . Surachrnad (1982)
membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan
memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci.
Sementara Yin (1987) memberikan batasan yang lebih bersifat teknis
dengan penekanan pada ciri-cirinya. Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985)
menjelasan bahwa dalam studi kasus hendaknya peneliti berusaha menguji
unit atau individu secara mendalarn. Para peneliti berusaha menernukan
semua variabel yang penting.
Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi
kasus meliputi:
1) Sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan
dokumen;
2) Sasaran-sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu
totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing
dengan maksud untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di
antara variabel-variabelnya.
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah seseorang atau lapangan yang akan
dijadikan penelitian atau sumber yang dapat di teliti dengan metode
dialog sekaligus menjadikan data dalam penelitian. Subjek penelitian
ini yang dominan adalah guru pengajar dan siswa. Namun untuk
memperoleh data yang akurat maka di perlukan juga adanya
pendiskusian dengan subjek yang lain seperti kepala sekolah. Dalam
pengambilan subjek, penelitian ini menggunakan cara purposive
sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel subjektif
peneliti berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap
49
mempunyai sangkut paut dengan karakteristik tertentu misal meneliti
tentang pendidikan, maka peneliti harus mencari sampel para ahli
dalam pendidikan, sampel semacam ini digunakan dalam penelitian
kualitatif (Sugiyono:2009)
Berdasarkan pada pandangan di atas, maka pada dasarnya
kehadiran peneliti di sini di samping sebagai instrumen juga menjadi
faktor penting dalam seluruh kegiatan penelitian ini.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah
Kota Jambi.
3. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran
2018/2019.
4. Lama Penelitian
Lama penelitian ini direncanakan selama 3 Bulan.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Data Kualitatif. Data
kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan
dalam bentuk angka.
2. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah
subyek dari mana data dapat diperoleh.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu :
a. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya. Adapun yang
menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala
50
sekolah, guru dan siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Pasir
Putih Jambi Selatan.
b. Sumber data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga
dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.
Dalam penelitian ini, dokumentasi dan wawancara merupakan
sumber data sekunder.
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen adalah peneliti itu
sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi”
seberapa jauh peneliti kualitatif siap menemukan penelitian yang
selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sabagai istrumen
meliputi validasi terhadap pemaham metode penelitian kualitatif,
penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti
untuk memasuki obyekpenelitian, baik secara akademik maupun
logistinya. Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui
evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif,
penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta
kesiapan dan bekal memasuki lapangan (Sugiyono, 2016:306).
Adapun instrumen yang penulis gunakan dalam memperoleh data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pedoman Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah interview/wawancara, yaitu mendapatkan
informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden dan
informan. Interview (wawancara) adalah suatu bentuk komunikasi
verbal semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh
informasi (S Nasution, 2006:113).
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan menggunakan
51
seperangkat instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan
tertulis sebagai pedoman dalam melakukan wawancara, ataupun hanya
berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan, baik
kepada guru, siswa dan siswi maupun informan yang dipandang
mengetahui kondisi penggunaan media pembelajaran tentang nilai-
nilai akhlak mulia di lokasi penelitian. Agar data hasil wawancara
tidak hilang, maka di samping melakukan pencatatan hasil
pembicaraan juga menggunakan alat perekam.
b. Pedoman Observasi
Pedoman observasi adalah daftar pengamatan dan pencatatan yang
sistematis terhadap gejala-gejala yanga diteliti. Instrumen ini
digunakan untuk mendapatkan data tentang aktivitas peserta didik
selama proses pembelajaran Fiqh dengan menggunakan pembelajaran
metode bercerita. Keterampilan peserta didik diamati dengan
menggunakan lembar pengamatan keterampilan kooperatif peserta
didik yang dilatihkan, yaitu berada dalam tugas, mengambil giliran dan
berbagai tugas, mendorong adanya partisipasi, menggunakan
kesepakatan, mendengarkan dengan aktif, bertanya, menafsirkan,
memeriksa ketepatan, dan mengkolaborasi. Keterampilan bercerita
peserta didik diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan alam
internal tertentu.
c. Pedoman Dokumentasi
Pedoman studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data
dokumen tentang frofil sekolah, data jumlah pendidik, data tentang
jumlah peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Pasir Putih Jambi Selatan,
serta jadwal pelajaran. Termasuk di dalamnya berupa data-data kelas
yang diteliti, pengurusan administrasi yang penulis butuhkan untuk
kelengkapan penyusunan skripsi ini, serta foto-foto yang diambil
penulis pada saat berlangsung proses pembelajaran di kelas.
E. Teknik Pengumpulan Data
52
Data merupakan bahan penting yang digunakan oleh peneliti untuk
menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis dan mencapai tujuan
penelitian. Oleh karena itu, data dan kualitas data merupakan pokok
penting dalam penelitian karena menentukan kualitas hasil penelitian. Data
diperoleh dari suatu proses yang disebut pengumpulan data. Menurut
Ulber Silalahi (2009: 280).
Pengumpulan data adalah satu proses mendapatkan data empiris
melalui responden dengan menggunakan metode tertentu. Dari pengertian
diatas dapat diketahui bahwa proses pengumpulan data adalah proses
untuk mengumpulkan berbagai hal yang akan digunakan sebagai bahan
penelitian.
1. Observasi Non Partisipan
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai
ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan yang lain yaitu wawancara
dan kuesioner. Karena observasi tidak selalu dengan obyek manusia
tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi, dalam
Sugiyono (2016:204) mengemukakan bahwa, observasi nonpartisispan
ini tdak akan mendapatkan data yang mendalam, dan tidak sampai
pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai di balik perilaku yng
tampak, yang terucapkan dan yang tertulis.
Dalam suatu proses produksi,peneliti dapat mengamati bagaimana
masin-mesin bekerja dalam mengelola bahan baku, komponen mesin
mana yang masih bagus dan yang kurang bagus, bagaimana kualitas
barang yang dihasilkan, dan bagaimana performance tenaga kerja atau
operator mesinya.
2. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara merupakan proses Tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan, yang dilakukan dua orang atau lebih dengan
bertatap muka dan mendengarkan secara langsung informasi –
53
innformasi yang diberikan oleh pemberi informasi atau responden.
Wawancara menurut esterberg dalam Sugiyono (2016:231)
Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
Contoh :
Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap kebijakan pemerintah
terhadap Perguruan Tinggi Berbadan Hukum? Dan bagaimana
peluang masyaraat miskin dalam memperoleh pendidikan tinggi
yang mutu?
Dalam wawancara tidak terstruktur,peneliti belum mengetahui
secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih
banyak mendengar apa yang diceritakan oleh responden.berdasarkan
analisis terhadap setiap jawaban dari jawaban dari responden tersebut,
maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaa berikutnya yang
lebih terarah pada suatu tujuan.dalam melakukan wawancara peneliti
dapat menggunakan cara “berputar-putar baru menukik” artinya pada
awal wawancara, yang dibicarakan adalah hal-hal yang tidak terkait
dengan tujun, dan bila sudah terbuka kesempatan untuk menanyakan
sesuatu yang menjadi tujuan, maka segera doitanyakan (Sugiyono,
2016:198).
3. Dokumentasi
Peneliti melakukan dokumentasi pelaksanaan kegiatan penelitian
melalui foto atau gambar, sebagai bukti fisik pelaksanaan penelitian.
F. Teknik Analisis Data
54
Peneliti dalam tahapan ini melakukan serangkaian proses analisis data
kualitatif sampai pada interpretasi data-data yang telah diperoleh
sebelumnya. Menurut Sugiyono (2010:333) dalam penelitian kualitatif,
data diperolah dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan
secara terus menerus sampai datanya jenuh. Pengamatan yang terus
menerus tersebut mengakibatkan variasi data yang tinggi sekali. Data yang
diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak
data kuantitatif), sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada
polanya yang jelas dan disebut juga triangulasi atau analisis data secara
campuran.
Analisis selama di lapangan menurut Miles dan Huberman (dalam
Sugiyono, 2013:337), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Proses analisis data yaitu
dengan melakukan pengumpulan data terlebih kemudian peneliti
melakukan antisipasi data dilanjutkan dengan melakukan reduksi data
setelah itu peneliti melakukan display data dan terakhir peneliti melakukan
kesimpulan dari data yang sudah dikumpulkan.
1. Pengumpulan Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode
tertentu. Pada saat wawancara berlangsung, peneliti sudah melakukan
analisis terhadap informan. Peneliti melakukan pencatatan terhadap
semua data yang sesai dengan fokus penelitian yaitu implementasi
metode bercerita dalam menanamkan moral keagamaan di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Hidayah Pasir Putih Jambi Selatan sesuai dengan hasil
observasi, wawancara, dokumentasi dan hasil temuan di lapangan.
2. Reduksi Data
55
Proses analisis data selanjutnya yaitu peneliti melakukan reduksi
data. Setelah mempelajari dan menelaah hasil pengumpulan data, maka
langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data. Reduksi data
merujuk pada pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi dan
pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan lapangan.
Dalam reduksi data, peneliti mengabaikan berbagai data yang diyakini
tidak berhubungan dengan fokus penelitian implementasi metode
bercerita dalam menanamkan moral keagamaan di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Hidayah Pasir Putih Jambi Selatan.
3. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian
data. Uraian data jenis ini berupa kalimat-kalimat, bukan angka-angka
tabel-tabel. Untuk itu, data yang diperoleh harus diorganisir dalam
struktur yang mudah dipahami dan diuraikan.
4. Penarikan Kesimpulan
Langkah terakhir setelah menfokuskan data dan menganalisis data
adalah peneliti membuat kesimpulan mengenai Gambaran Moral
Keagamaan Peserta Didik Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah
Pasir Putih Jambi Selatan, Implementasi Metode Bercerita Peserta
Didik Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Pasir Putih Jambi Selatan
dan Hasil Implementasi Metode Bercerita Dalam Menanamkan Moral
Keagamaan Bagi Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah
Pasir Putih Jambi Selatan.
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji Kreditbilitas data,
Moleong (2005) memaparkan tujuan uji (credibility) kredibilitas data yaitu
untuk menilai kebenaran dari temuan penelitian kualitatif. Kredibilitas
ditunjukkan ketika partisipan mengungkapkan bahwa transkrip penelitian
56
memang benar-benarsebagai pengalaman dirinya sendiri. Dalam hal ini
peneliti akan memberikan data yang telah ditranskripkan untuk dibaca
ulang oleh partisipan. Kredibilitas menunjukkan kepercayaan terhadap
data hasil penelitian kualitatif, hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,
melakukan pengamatan dan wawancara dengan sumber data yang
pernah ditemui maupun sumber data yang baru. Hal ini bertujuan
untuk menumbuhkan keakraban (tidak ada jarak lagi, semakin terbuka,
saling mempercayai) antara peneliti dan narasumber sehingga tidak
ada informasi yang disembunyikan lagi. Selain itu, Sugiyono (2007)
menambahkan bahwa perpanjangan pengamatan ini dilakukan untuk
mengecek kembali apakah data yang telah diberikan oleh sumber data
selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. Bila tidak
benar, maka peneliti melakukan pengamatan lagi yang lebih luas dan
mendalam sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya. Untuk
membuktikan apakah peneliti itu melakukan uji kredibilitas melalui
perpanjangan pengamatan atau tidak, maka akan lebih baik jika
dibuktikan dengan surat keterangan perpanjangan yang dilampirkan
dalam laporan penelitian.
2. Peningkatan Ketekunan Dalam Penelitian
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara
lebih cermat dan berkesinambungan, dengan cara tersebut maka
kepastian data dan urutan peritiwa akan dapat direkam secara pasti dan
sistematis. Selain itu, peneliti dapat melakukan pengecekan kembali
apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Peneliti dapat
memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa
yang diamati. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan
adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil
57
penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan
yang diteliti. Dengan membaca ini maka wawasan peneliti
akansemakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk
memeriksa data yang ditemukan.
3. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu. Terdapat triangulasi sumber,triangulasi teknik
pengumpulan data, dan waktu. Triangulasi sumber dilakukan dengan
cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber,
triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dan triangulasi waktu
dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara,
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.
Sugiyono (2007) memaparkan triangulasi dapat juga dilakukan dengan
cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas
melakukan pengumpulan data.
4. Menggunakan Bahan Referensi
Bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk
membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. contoh, data
hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara.
Data tentang interaksi manusia, atau gambaran suatu keadaan perlu
didukung oleh foto-foto. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian
kualitatif (kamera, handycam, alat rekam suara) sangat diperlukan
untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti.
5. Analisis Kasus Negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan
hasil penelitian. Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti
mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang
58
telah ditemukan. Apabila tidak adalagi data yang berbeda atau
bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat
dipercaya. Tetapi bila peneliti masih mendapatkan data-data yang
bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti mungkin
akan mengubah temuannya. Hal ini sangat bergantung dari seberapa
besar kasus negatif yang muncul tersebut.
6. Member check.
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data.Tujuan member check adalah untuk
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang
diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati
oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin
kredibel/dipercaya. Tetapi apabila data yang ditemukan peneliti
dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data
maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data,apabila
perbedaannya tajam maka peneliti harus mengubah temuannya dan
menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi
tujuan member check adalah agar informasi yangdiperoleh dan akan
digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud
sumber data atau informan.
59
H. Jadwal Penelitan
Tabel 1
60
Jadwal Penelitian di Madrasa Ibtidaiyah Nurul Hidayah Jambi Selatan
No Kegiatan Tahun Pelajaran
Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret Mei
1 Pengajuan judul ke Jurusan x
2
Menyusun atau menulis konsep proposal
x
3
Pengajuan Dosen pembimbing
x
4
Konsultasi dengan Dosen pembimbing
x x x
5 Seminar Proposal
x
6 Izin Riset x x
7 Pelaksanaan Riset
x x x x x x x
8 Menulis Skripsi
x x x x x x x
9
Konsultasi dengan Dosen Pembimbing
x x x x
10
Penggandaan Skripsi
x
11
Ujian Munaqasah
x
12
Penggandaan Skripsi dan penyampaian Skripsi kepada tim penguji dan Fakultas
x x
42
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota
Jambi yang di kepalai oleh Dra.Hj. Nikmatus Saidah, M.Pd.I , berdiri sejak
tahun 1987 memiliki luas bangunan 1067 m2. Beralamat lengkap di Jl. Sutan
Syahril Lrg. Basuki RT. 09 Kel. Pasir Putih Kec. Jambi Selatan Kota Jambi
Provinsi Jambi. Kepengurusan awal oleh Masjid Nurul Hidayah hingga
sekarang beralih ke pengurus yayasan . Status kepemilikan tanah MI tersebut
adalah yayasan , dan memiliki nama Yayasan Pendidikan Islam Nurul
Hidayah . Pada tahun 1991 menjadi Madrasah Ibtidaiyah ganda yaitu pagi dan
sore, dan pada tahun 2006 mulai melakukan pembelajaran Madrasah
Ibtidaiyah pagi saja dan bertahan hingga sekarang.
2. Identitas Sekolah
- Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah
- NSM : 111215710001
- Akreditasi Madrasah : A
- Tahun Berdiri : 1987
- Alamat Lengkap : Jln.Sutan Syahrir Lrg.Basuki RT.09
Kel. Pasir Putih Kec. Jambi Selayan
Kota Jambi
- Kurikulum : Kurikulum 13 (K13)
- Nama Kepala :Dra.Nikmatus Saidah, M.Pd.I
43
- Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Islam Nurul
Hidayah
- Alamat Yayasan : Jln.Sutan Syahrir Lrg.Basuki RT.09
Kel. Pasir Putih
- No. Akte Pendirian Yayasan : No.40 / 28 September 2001
- Kepemilikan Tanah : Yayasan
3. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota
Jambi
a. Visi
“Mewujudakan peserta didik yang mempunyai dasar keimanan dan
ketaqwaan yang kuat kepada Allah SWT, memiliki kecerdasan dan
kreatifitas tinggi, berakhlaqul karimah dan siap memajukan bangsa
dan Negara”
b. Misi
- Menjadikan generasi islam yang teguh dalam keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT.
- Memacu peserta didik agar lebih kreatif dalam upaya
mengembangkan diri sendiri, terampil professional dan berdisiplin
tinggi.
- Mewujudkan peserta didik menjadi generasi yang berakhlak mulia
dan mampu bersosialisasi dengan masyarakat, memiliki rasa sosial
yang tinggi serta peka terhadap lingkungan.
- Membangkitkan semangat nasionalisme dan berjiwa patrionalisme
dan cinta tanah air dan bangsa.
44
c. Tujuan
- Meningkatkan kompetensi guru yang memenuhi standart
kelayakan dalam persiapan dan pelaksanaan Kurikulum Berbasis
Kompetensi.
- Meningkatkan kemampuan siswa untuk mengembangkan diri
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan berdasarkan jiwa
islami.
- Meningkatkan rata-rata NUS dan NUS.Provinsi.
- Meningkatkan prestasi dibidang keagamaan, seperti menghafal Juz
„Amma (Juz 30) dan kemampuan berpidato.
- Perbaikan sarana prasarana yang memadai.
- Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menumbuhkan
kreatifitas dan kepedulian sosial.
- Meningkatkan prestasi bidang olah raga dan seni di tingkat
Kabupaten, Propinsi dan Nasional.
4. Sarana Dan Prasarana
Tabel 4.1 sarana&prasarana MI Nurul Hidayah
NO Jenis Prasarana
Jml Ruang
Jml Ruang
Kondisi Baik
Jml Ruang
Kondisi Rusak
Kategori Kerusakan
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
1 Ruang Kelas 26 26 - - - -
2 Perpustakaan 1 1 - - - -
3 R. Lab IPA - - - - - -
4 R. Lab Komputer 1 1 - - - -
45
5 R. Lab Bahasa - - - - - -
6 R. Pimpinan 1 1 - - - -
7 R. Guru 2 2 - - - -
8 R. Tata Usaha 1 1 - - - -
9 R. Konseling - - - - - -
10 R. Tempat Ibadah 1 1 - - - -
11 R. UKS 1 1 - - - -
12 Toilet 13 13 - - - -
13 Gudang 4 4 - - - -
14 R. sirkulasi 1 1 - - - -
15 Tempat Olah Raga - - - - - -
16 R. Keterampilan - - - - - -
17 R. Kantin 1 1 - - - -
18 R. Pramuka 1 1 - - - -
5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tabel 4.2 Jumlah Pendidik& Tenaga Kependidikan MI Nurul Hidayah
No Keterangan Jumlah
Pendidik
46
1 Guru PNS Diperbantukan Tetap 11 Orang
2 Guru Tetap Yayasan 31 orang
3 Guru Honorer -
4 Guru Tidak Tetap -
Tenaga Kependidikan
1 Satpam 3 orang
2 Tenaga Kebersihan 3 orang
3 Tenaga Tata Usaha 1 orang
4 Tenaga Perpustakaan 1 orang
5 Penjaga Kantin 1 orang
6. Keadaan Siswa 3 Tahun Terakhir
Tabel 4.3 Keadaan Siswa 3 tahun terakhir
Tahun Ajaran
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6 Jumlah
Jml Sisw
a
Jml Romb
el
Jml Sisw
a
Jml Romb
el
Jml Sisw
a
Jml Romb
el
Jml Sisw
a
Jml Romb
el
Jml Sisw
a
Jml Romb
el
Jml Sisw
a
Jml Romb
el
Jml Sisw
a
Jml Romb
el
2010/2011
44 3 78 2 42 1 62 2 41 2 - - 315 10
2011/2012
111 3 88 3 75 2 42 1 57 2 42 2 415 13
47
2012/2013
120 4 109 3 89 3 73 2 41 1 57 2 489 15
Jumlah Siswa : 489 Siswa
- Laki – laki : 255 Siswa
- Perempuan : 234 Siswa
Rombongan Belajar : 15 Rombongan
Ruang Kelas : 15 Ruang Kelas
7. Data Guru
Tabel 4.4 Data guru di MI Nurul Hidayah Kota Jambi
NO NAMA GURU/
NIP GOL L/P TTL
JABATAN
PEND. TERAK
HIR
KET.
MAPEL
1 Dra. Nikmatus Saidah, M.Pd.I
IV/A P
Kuala tungkal
6 juni 1958
Kepsek/Guru kelas
S2 PNS
NIP. 1968060619910
32003
2 Fathimatuzzahro, S.Pd.I
IV/A P
Sungai Gebar
28 Juni 1972
Waka Kurikulu
m/
Guru
S1 PNS Guru Kelas
NIP.
1972062819930
48
22001 Kelas
3 Hj. Murniati ,
S.Pd.I
IV/A P
Sungai Jering
07 mei 1958
Waka kesiswaan
/
Guru Kelas
S1 PNS Guru Kelas
NIP. 1968050719930
32005
4 Ngatini, S.Pd.I
III/C P
Jambi
03 februari 1977
Guru Mapel
S1 PNS Guru SBK
NIP. 1977020320050
12008
5 Yusniarti,
S.Pd.I III/B P Jambi Guru
Mapel S1 PNS Guru SBK
NO NAMA GURU/ NIP
GOL L/P
TTL JABATAN
PEND. TERAK
HIR
KET.
MAPEL
NIP.
197205072005012005
07 mei 1972
6 Ernida, S.Ag III/B P Jambi Guru
Mapel S1 PNS Guru SKI
NIP. 1963050120060
42005 1 mei 1963
7 Afifatul umi, S.Pd.I
III/B P Kuala tungkal
Guru Kelas
S1 PNS Guru Kelas
NIP. 1979012020071
02001
20 januari 1979
49
8 Ilhami Amsal ,
S.Pd.I III/A L
Kuala tungkal
Guru Kelas
S1 PNS Guru Kelas
NIP. 1970070720050
11009 07 juli 1970
9 Moneka
Anggraini, S.Pd.I
III/B P Sungai baru
air batu Guru Kelas S1 PNS
Guru Kelas
NIP. 1981091520071
02002
15 september
19881
10 Hasnati, S.Pd.I III/B P koto keras Guru Kelas
S1 PNS Guru Kelas
NIP. 1981112420050
12007 24-Nov-81
11 Amirullah
Siregar, S.Pd.I III/A L Sijungkang Guru
Mapel S1 PNS Guru Fiqih
NIP. 1969021820070
11017
18 februari 1969
12 Khadijah,
S.Pd.I P
Kuala tungkal, 22-
11-1962
Guru Mapel
S1 GTY
Guru Aqidah Akhlak
13 Miftahul
Hasanah, S.Pd.I P
kuala tungkal, 06-
10-1977
Guru Kelas S1
GTY
Guru Kelas
NO NAMA GURU/ NIP
GOL L/P
TTL JABATAN
PEND. TERAK
HIR
KET.
MAPEL
50
14 Mas Ayunis , S.Ag
P Muara
Tebo, 15-01-1978
Guru Kelas
S1 GTY
Guru Kelas
15 Ade Hasrizal S.Pd.I
L Jambi, 16-09-1983
Guru Mapel
S1 GTY
Guru PJOK
16 Jumiati, S.Pd.I
P Jambi, 02-08-1984
Guru Kelas
S1 GTY
Guru Kelas
17 Murni Wiyanti, S.com
P Kuala
tungkal, 19-04-1987
Guru Kelas
S1 GTY
Guru Kelas
18 Supani, S.Pd.I
L Medan, 07-
08-1983 Guru Kelas
S1 GTY
Guru Kelas
19 Hasani, S.Pd.I
P Jambi, 15-12-1986
Guru Kelas
S1 GTY
Guru Kelas
20 Irmayani, S.Pd
P Jambi, 31-05-1980
Guru Kelas
S1 GTY
Guru Kelas
21 Rukana S.Pd
P Tarikan ,
27-05-1986 Guru Kelas S1
GTY
Guru Kelas
22 Hernawati
M.Pd P
Pulau betung, 07-
06-1990
Guru Kelas S1
GTY
Guru Kelas
23 M. Kalipatang nababan S.Pd.I
L Gunung
Melayu, 18-10-1985
Guru Mapel
S1 GTY
Guru B.Arab
24 Uslinda Wati,
S.Pd P
Tarikan , 06-08-1988
Guru Kelas
S1 GTY
Guru Kelas
25 Wenny
Aqmarina, S.Pd P
Jambi, 16-12-1991
Guru Kelas
S1 GTY
Guru Kelas
51
26 Afdhol Na'iem,
S.Pd.I L
Jambi, 08-04-1990
Guru Mapel S1
GTY
Guru Fiqih
27 Wahid
Kurniawan Suarji, S.Pd
L Jambi, 05-10-1992
Guru Kelas S1
GTY
Guru Kelas
28 Wasiatun
Nafi'ah, S.Pd P
Kuala tungkal ,
26-10-1994
Guru Kelas
S1 GTY
Guru Kelas
29 Qurrotul
A'yuni, S.Pd.I P
Sumber Sari, 15-04-
1983
Guru Kelas S1
GTY
Guru Kelas
NO NAMA GURU/
NIP GOL
L/P
TTL JABATA
N
PEND. TERAK
HIR
KET.
MAPEL
30 Nurdin, S.Pd
L Lagan Ilir, 01-05-1988
Guru Kelas
S1 GTY
Guru Kelas
31 Azki Akhyari,
S.Pd.I L
Jambi, 06-05-1991
Guru Mapel
S1 GTY
Guru Qurdis
32 Sidatun Nikmah
P Jambi,20-04-1994
Guru Kelas
S1 GTY
Guru Kelas
33 Tri Lasmi, S.Pd
P Jambi,25-06-1994
Guru Kelas S1
GTY
Guru Kelas
34 Putri Isnaini,
S.Pd P
Jambi, 04-04-1994
Guru Kelas S1
GTY
Guru Kelas
35 Nora
Wulandari, S.Pd
P Jambi, 12-02-1992
Guru Kelas S1
GTY
Guru Kelas
36 Yulia, S.Pd
P Jambi,27-07-1995
Guru Mapel
S1 GTY
Guru Tahfiz
52
37 Maya Wiranty,
S.Pd.I P
Jambi,06-03-1989
Guru Kelas S1
GTY
Guru Kelas
38 Rustam, S.Pd.I
L Sungai
Raya, 11-01-1982
Guru Kelas S1
GTY
Guru Kelas
39 Endah Jumas Priyono, S.Pd
P Jambi,26-06-1993
Guru Kelas
S1 GTY
Guru Kelas
40 Billy Saputra
L Jambi ,15-03-1995
Guru Mapel
KMI Darusala
m
GTY
Guru Mapel
41 Asma
Yuaddiah, S.Pd P
Kuala Tungkal,
31-06-1996
Guru Kelas S1
GTY
Guru Kelas
42 Ela Sulawari,
S.Pd P
Wanareja, 17-01-1996
Guru Kelas S1
GTY
Guru Kelas
43 Reza Satria putra, S.Pd
L Bumbun
Duri, 10-05-1995
Pustakawan
S1 GTY
Pustakawan
44 Siti Raninah, S.com
P Jambi, 13-09-1993
TU S1 GTY
TU
8. Kegiatan Ekstrakulikuler
Kualitas tamatan sekolah khusus dituntut untuk memenuhi standar
kompetensi dunia kerja. Salah satunya, selain mampu menguasai materi
keterampilan, siswa harus dapat berinteraksi dan aktif dalam hubungan sosial.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu alat pengenalan siswa pada
hubungan sosial. Di dalamnya terdapat pendidikan pengenalan diri dan
53
pengembangan kemampuan selain pemahaman materi pelajaran. Berangkat
dari pemikiran tersebut, di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah
diselenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ektrakurikuler di
sekolah adalah
1. Drumband
2. Pramuka
3. Hadroh
4. Tilawah
5. Seni bela diri
- Pencak silat
- Karate
6. Kaligrafi
54
Gambar 4.1 Sekolah Tampak dari depan .
(Sumber. Dokumentasi Madrasah Ibidaiyah Nurul Hidayah).
Gambar 4.2 Lapangan Upacara Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah
(Sumber. Dokumentasi Madrasah Ibidaiyah Nurul Hidayah).
53
B. Temuan Khusus Dan Pembahasan
1. Penerapan Pembelajaran Berbasis Internet Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah
Kota Jambi
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
pendidik terkait dengan suatu materi agar dapat merubah tingkah laku dari
peserta didik itu sendiri . Pembelajaran yang dilakukan seharusnya ada
komunikasi atau timbal balik yang bagus agar pembelajaran menjadi
bermakna dan berhasil. Pembelajaran dengan media berbasis Internet
melalui ini yaitu pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan
kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas agar belajar menjadi lebih
menarik perhatian belajar siswa dan hasil belajar siswa pun menjadi
meningkat .
Dalam proses pembelajaran tematik pada kelas V.2 ini , guru telah
mencari sumber-sumber belajar tersebut dari internet dan menyusunnya ke
bentuk media power point. Lalu pembelajaran dilakukan dengan bantuan
alat infokus, dengan begitu pusat perhatian siswa tertuju ke arah media
yang di tampilkan tersebut.
54
Gambar 4.3 Proses Kegiatan Belajar Mengajar menggunakan media
Berbasis Internet .
Dalam gambar 4.3 terlihat para siswa yang sedang melakukan proses
belajar mengajar dengan penuh perhatian terhadap pelajaran yang sedang
berlangsung.
Menurut hasil wawancara yang telah diteliti peneliti dengan wali kelas
V.2 yang menjadi sumber data penelitian mengenai proses pembelajaran
tematik dengan media berbasis Internet berupa pemanfaatan sumber
sumber belajar di internet.
“Pada saat proses pembelajaran tematik, harus di persiapkan dahulu segala bahan ajar yang akan di ajarkan ke siswa seperti materi yang menarik berupa gambar,video dll , agar siswa tertarik dengan pelajaran yang akan kita berikan. Bisa di tampilkan dalam bentuk power point ataupun dengan bentuk yang lainnya seperti mengakses langsung website di internet yang memuat bahan bahan ajar tersebut.” (Wawancara dengan bapak Nurdin, S.Pd wali kelas V.2, Selasa 9 April 2019).
55
Gambar 4.4 Wawancara dengan bapak Nurdi S.Pd wali kelas V.2 .
Dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari namanya komponen-
komponen yang mendukung suatu proses pembelajaran yaitu adanya peran
guru, Perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP), metode pembelajaran,
media pembelajaran sebagai berikut .
a. Peran Guru
Guru sangat berperan dalam proses pembelajaran. Guru menurut UU
no. 14 Tahun 2005 “adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
56
mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”
Seperti halnya yang di sampaikan oleh ibu Dra. Nikmatus Saidah,
M.Pd.I Sebagai kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota
Jambi.
“Peran guru disini sangatlah penting dalam membantu siswa untuk meningkatkan keinginan siswa dan memotivasi siswa untuk belajar, membangkitkan rasa semangat dan keinginan belajar pada siswa dan guru disini memiliki tugas sangat amat berat karna setiap anak mempunyai sifat dan karakter individu yang berbeda –beda dan guru disini harus bisa memahami segala macam berbagai karakter siswa yang berbeda-beda tersebut.” (Wawancara dengan ibu Dra. Nikmatus Saidah M.Pd.I Selasa, 9 April 2019)
Berdasarkan Obervasi, wawancara dan dokumentasi yang telah
dilakukan peneliti tentang peran guru terhadap siswa di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota Jambi , dapat diketahui bahwa peran guru
sangatlah penting dalam mengarahkan, membimbing siswa siswa untuk
tetap semangat dalam belajar dan mendapatkan hasil yang baik ketika
dalam proses pembelajaran .
57
Gambar 4.5 Wawancara dengan Ibu Dra. Nikmatus Saidah, M.Pd.I
b. Perencanaan Pembelajaran
Sebagai seorang guru tentunya harus bisa membuat perencanaan,
pelaksanaan serta mampus mengevaluasi siswa sehingga tujuan
pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.
Seperti wawancara yang telah dilakukan peneliti terkait perencanaan
pelaksanaan pembelajaran dengan guru wali kelas V.2 .
58
“untuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) masih menggunakan RPP yang tertera di buku guru , tetapi ada sedikit di modifikasi , modifikasi tersebut disesuaikan dengan metode/model pembelajaran yang akan digunakan seperti ada sedikit beberapa modifikasi pada bagian inti pembelajaran .” (Wawancara dengan bapak Nurdi, S.Pd wali kelas V.2 Selasa 9 april 2019)
Program pembelajaran di Madrasah ini disusun oleh guru sebagai
pedoman, dilihat dari buku guru dan buku siswa. Dalam penyusunan RPP
dibuat sesuai metode dan model yang akan digunakan saat pembelajaran .
c. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat bantu pembelajaran yang
digunakan sesuai dengan tujuan dan isi materi pembelajaran sebagai usaha
untuk mempermudah menyampaikan informasi dari sumber belajar
kepada penerima informasi, dengan tujuan untuk memperoleh hasil belajar
yang maksimal dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian maka
seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran harus dapat memilih
media yang cocok digunakan dengan materi yang akan diberikan kepada
siswa.
Bapak Nurdi S.Pd selaku wali kelas V.2 mengatakan bahwa media untuk
pembelajaran berbasis Internet adalah sebagai berikut:
“Pada proses belajar mengajar , media yang diperlukan adalah tidak lepas dari internet dan juga perangkat yang memadai untuk menunjang kualitas pembelajaran seperti infokus, speaker dan sebagainya dan sarana dan prasarananya juga harus memadai seperti adanya lab komputer jika di perlukan .” (Wawancara dengan bapak Nurdi, S.Pd wali kelas V.2 Selasa 9 april 2019)
59
Hasil observasi yang dilakukan peneliti juga didukung dengan
dokumentasi mengenai media pembelajaran salah satunya yang ada di
Madrasah Ibtidaiyah Nuruh Hidayah adalah ruang Lab komputer beserta
alat infokus.
60
Gambar 4.6 Ruang Lab Komputer Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah .
Gambar 4.7 Koneksi Internet yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Hidayah
d. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran merupakan cara atau teknik yang digunakan
untuk mempermudah dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa
sehingga mempermudah siswa untuk menagkap materi yang di sampaikan
oleh guru. Ada banyak berbagai macam metode yaitu metode ceremah ,
diskusi , demonstrasi, resitasi dll. Tetapi setiap metode mempunyai
kelebihan dan kelemahan , disinilah guru harus memilih metode yang
tepat saat mengajar.
Bapak Nurdin, S.Pd selaku wali kelas V.2 mengatakan metode yang
digunakannya adalah sebagai berikut:
61
“metode yang sering saya pakai jika dalam pelajaran biasa adalah metode ceramah diskusi, tanya jawab dan penugasan. Begitu juga dengan pemanfaatan media yang basisnya adalah Internet, saya lebih sering melakukan pemanfaatan media media yang memudahkan saya dalam mengajar, karena saya rasa dengan pemanfaatan media media tersebut pelajaran sudah berlangsung dengan baik.” (Wawancara dengan bapak Nurdi, S.Pd wali kelas V.2 Selasa 9 april 2019)
2. Faktor Pendukung Dan Kendala Yang Dihadapi Guru Dalam
Pembelajaran Menggunakan Media Berbasis Internet Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V.2 Di Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Hidayah Kota Jambi
Dalam kegiatan pembelajaran tidak semuanya berjalan mulus tanpa
hambatan, terkadang ada beberapa kendala kendala yang menyebabkan
kegiatan belajar mengajar tidak berjalan sesuai apa yang diharapkan,
seperti pembelajaran berbasis Internet. Ketika peneliti turun kelapangan,
kendala yang dihadapi dalam pembelajaran ini yang paling utama adalah
sarana dan prasarananya.
Seperti yang dikatakan oleh kepala sekolah ibu Dra. Nikmatus Saidah,
M.Pd.I dalam wawancara .
“faktor pendukung untuk menggunakan media berbasis internet adalah disini kami sudah mempunya akses internet dan juga disekolah ini kami juga mempunyai infokus yang terpasang di lab komputer , kendala yang dihadapi adalah minimnya media alat alat yang di perlukan jika pembelajaran menggunakan alat alat elektronik seperti infokus, speaker , Karna di sekolah ini alat alat tersebut masih terbatas untuk bisa di pergunakan di
62
semua kelas yang ada.” (Wawancara dengan kepala sekolah ibu Dra. Nikmatus Saidah, M.Pd.I Selasa 9 april 2019)
Hal itu juga di ungkapkan oleh bapak Nurdin, S.Pd selaku wali kelas V .
“faktor pendukungnya sudah ada yaitu pertama disini sudah ada akses internet dan yang kedua media untuk melakukan prosesnya juga sudah ada ,untuk perencanaan pelaksanaan pembelajaran tidak ada kendala, karena RPP bisa disesuaikan dan juga di buku guru juga sudah ada langkah-langkahnya, jadi mempermudah bagi guru untuk membuat RPP, dan untuk pembelajaran tentu saja banyak kendala, terutama kendalanya dalam sarana prasarananya, masih kurang untuk sering melakukan pembelajaran berbasis Internet. Karena alat alat infokus untuk belajar yang saya ketahui hanya ada satu , dan itu terletak di lab komputer. Sedangkan lab komputer tidak bisa digunakan setiap saat, karena harus bergantian dengan kelas kelas lain. Terutama kelas dengan mata pelajaran TIK , karena setiap belajar mata pelajaran tersebut Lab komputer akan dipakai.”
(Wawancara dengan bapak Nurdi, S.Pd wali kelas V.2 Selasa 9
april 2019).
63
Dan pernyataan dari guru tersebut diperkuat dengan wawancara
dengan salah satu murid kelas V.2 yang bernama Khairunnisa Auliya .
“pembelajaran dengan menggunakan infokus sangat menyenangkan, karena banyak gambar gambar yang ditampilkan, dan juga ada video tentang pembelajaran yang ada di buku, membuat pelajaran jadi mudah dipahami. Tetapi pelajaran tersebut jarang dilakukan karena lab komputer dipakai secara bergantian, kalau lab tidak dipakai dan guru punya materi dengan menggunakan infokus maka kami belajar di lab.” (Wawancara dengan Khairunnisa Auliya salah satu siswa kelas V.2 Selasa 9 april 2019)
64
Gambar 4.8 Wawancara dengan salah satu murid kelas V.2 di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota Jambi
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh
peneliti yang dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung untuk
menggunakan media berbasis internet adalah adanya akses internet dan
juga sarana dan prasarananya ada seperti ruang lab komputer dan juga alat
alat pendukung lainnya seperti infokus , speaker dan layar proyektornya .
Dan adapun kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan media
berbasis internet ini adalah sarana dan prasarana yang terbatas, dikarenakan
alat infokus dan speaker hanya ada di lab komputer, sedangkan lab
komputer tidak bisa digunakan secara terus menerus, karena harus
bergantian dengan kelas lain yang lebih diutamakan jam pelajaran TIK
yang menggunakan lab komputer tersebut untuk belajar siswa. Hanya bisa
dipakai ketika tidak ada jam pelajaran TIK dan sedang tidak dipakai
dengan kelas lain.
65
3. Upaya Guru Dalam Mengatasi Kendala Pada Pembelajaran Berbasis
Internet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V.2 Di
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota Jambi
Dari kendala yang dialami diatas pasti terdapat solusi yang dilakukan
oleh guru kelas maupun pihak sekolah. Pada dasarnya pemecahan masalah
66
bersasaran pada perbaikan kualitas upaya tersebut dapat meningkatkan
kualitas proses pendidikan dan pengalaman belajar siswa, agar belajar
mengajar dapat berjalan dengan maksimal. Ada beberapa solusi yang
harus dilakukan untuk mengatasi kendala atau upaya yang dilakukan
diantara lain yaitu;
a. Upaya dari media pembelajaran
Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah tentang
solusi dari masih minimnya media pembelajaran
Seperti halnya yang disampaikan oleh kepala sekolah Ibu Dra.
Nikmatus Saidah, M.Pd.I sebagai berikut:
“Kalau masalah media dalam proses pembelajaran disini Madrasah berupaya untuk memenuhi kebutuhan siswa seperti infokus dan speaker untuk berjalannya proses belajar mengajar yang maksimal.” (Wawancara dengan kepala sekolah ibu Dra. Nikmatus Saidah, M.Pd.I Kamis 9 Mei 2019)
Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas tentang solusi
dari masih minimnya media pembelajaran, untuk memperkuat
argumen dari kepala sekolah.
67
Pernyataan ini di pertegas oleh wali kelas V.2 bapak Nurdin, S.Pd
sebagai berikut
“kami sebagai guru akan berusaha semampu kami untuk dapat menggunakan media yang ada saja dulu untuk proses belajar mengajar, meskipun dari pihak sekolah belum bisa memenuhi media media yang dibutuhkan untuk proses belajar belajar. Iya , memang sangat penting sekali media untuk siswa karena sebagai alat bantu untuk proses belajar mengajar agar siswa lebih mudah memahami materi apa yang sedang guru berikan.” (Wawancara dengan bapak Nurdi, S.Pd wali kelas V.2 Kamis 9 Mei 2019).
b. Upaya dari sarana dan prasarana
Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah tentang
masih minimnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan siswa dan
solusi dalam menghadapi kendala .
Seperti halnya yang disampaikan oleh kepala sekolah Ibu Dra.
Nikmatus Saidah, M.Pd.I sebagai berikut:
“Pihak madrasah akan berusaha meminta bantuan dari pemerintah agar bisa memenuhi semua fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk kelancara proses belajar mengajar.” (Wawancara dengan kepala sekolah ibu Dra. Nikmatus Saidah, M.Pd.I Kamis 9 Mei 2019)
Pernyataan ini dipertegas oleh wali kelas V.2 bapak Nurdin, S.Pd
sebagai berikut:
68
“Untuk masalah sarana dan prasarana kita kembalikan saja kepada pihak Madrasah untuk segera memenuhi segala fasilitas fasilitas yang kurang, agar kami sebagai guru tidak merasa kesulitan dalam proses belajar mengajar siswa, karena semuanya itu begitu penting dalam proses belajar mengajar, anak lebih mudah memahami dan hasil belajar pun meningkat.” (Wawancara dengan bapak Nurdi, S.Pd wali kelas V.2 Kamis 9 Mei 2019).
Berdasarkan Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi peneliti
dapat memperoleh kesimpulan upaya atau solusi dari media sarana dan
prasarana yaitu guru berusaha menggunakan media yang ada dulu
walaupun jarang menggunakan karena keterbatasan alat dan ruangan
yang dipakai bergantian dengan kelas lain. Dan dari pihak Madrasah
juga akan berusaha agar melengkapi fasilitas untuk menunjang
kegiatan proses belajar mengajar yang maksimal.
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Penerapan pembelajaran media
pembelajaran berbasis Internet dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas V.2 Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota Jambi dapat di
tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses penerapan media pembelajaran berbasis Internet Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V.2 Di Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Hidayah Kota Jambi adalah Pada saat proses pembelajaran
tematik, harus di persiapkan dahulu segala bahan ajar yang akan di
ajarkan ke siswa seperti materi yang menarik berupa gambar,video dll ,
agar siswa tertarik dengan pelajaran yang akan kita berikan. Bisa di
tampilkan dalam bentuk power point ataupun dengan bentuk yang
lainnya seperti mengakses langsung website di internet yang memuat
bahan bahan ajar tersebut.
2. faktor pendukung untuk menggunakan media berbasis internet adalah
adanya akses internet dan juga sarana dan prasarananya ada seperti
ruang lab komputer dan juga alat alat pendukung lainnya seperti
infokus , speaker dan layar proyektornya . Dan adapun kendala yang
dihadapi guru dalam menggunakan media berbasis internet ini adalah
sarana dan prasarana yang terbatas, dikarenakan alat infokus dan
speaker hanya ada di lab komputer, sedangkan lab komputer tidak bisa
digunakan secara terus menerus, karena harus bergantian dengan kelas
lain yang lebih diutamakan jam pelajaran TIK yang menggunakan lab
komputer tersebut untuk belajar siswa. Hanya bisa dipakai ketika tidak
ada jam pelajaran TIK dan sedang tidak dipakai dengan kelas lain.
67
3. kesimpulan upaya atau solusi dari media sarana dan prasarana yaitu
guru berusaha menggunakan media yang ada dulu walaupun jarang
menggunakan karena keterbatasan alat dan ruangan yang dipakai
bergantian dengan kelas lain. Dan dari pihak Madrasah juga akan
berusaha agar melengkapi fasilitas untuk menunjang kegiatan proses
belajar mengajar yang maksimal.
B. Saran Dari uraian diatas, maka peneliti mencoba memberikan saran-saran
kepada pihak sekolah antara lain :
1. Bagi Sekolah
Untuk Pihak Madrasah agar memenuhi media yang kurang
tersebut terutama infokus dan speaker. Dan juga kalau bisa
sediakan infokus yang bisa dibawa, agar bisa di pakai di setiap
kelas mudah dan praktis. Tidak harus langsung banyak tetapi
perlahan satu persatu, agar proses pembelajaran dengan
menggunakan infokus dan speaker tersebut dapat berjalan
meskipun tidak di ruangan lab komputer atau lab komputer sedang
terpakai.
2. Bagi Guru
Guru diharapkan kreatif dalam menggunakan media
pembelajaran saat proses pembelajaran
3. Bagi Siswa
Siswa diharapkan semangat dalam proses pembelajaran dalam
akademik dan non akademik
68
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2014). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Departemen Agama RI.
Anonim. (2018). Panduan Penulisan Skripsi FTK Edisi Revisi. FTK UIN STS Jambi.
Alfath, Siti Nur (2013). Pengembangan Media Blanded Learning Berbasis Web Enhanced
Course Pada Mata Kuliah Fisika Dasar 2 Jurusan Fisika UNNES. Skripsi Tahun
2013 .
Batubara, Adam Husein. (2018). Pembelajaran berbasis web dengan moodle versi3.4.
Yogyakarta: Deepublish.
Boettcher, Judith (1999). Faculty guide for moving teaching and learning to the web.
League for innovation in the community collage: USA
Haughey M. dan Anderson. (1998). Networking learning: the pedagogy of the internet.
Montreal: Chenliere/McGraw-Hill. Di akses pada tanggal 26 januari 2019 dari
http:mjde.usm.my/vol11_2_2009/mjde11_2_5.pdf
Hayuningtyas, Dyah Roesma (2018). Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Proses
Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 9 Malang. Skripsi tahun
2018.
Marikar, F. M. (2016). Effectiveness of MOODLE in Education Systemin Sri Lankan
University. International Journal of Modern Education and Computer Science, 8 (2),
54.
Martín-Blas, T. &.-F. (2009). The Role of New Technologies in The Learning Process:
Moodle as a teaching tool in Physics. Computers & Education, 52(1), 35-44
Ridwan, Muhammad (2011) Pengaruh Pembelajaran Berbasis E-Learning Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas XII Akuntansi Mata Pelajaran Fiqih di SMK YPM 3
Taman Sidoarjo. Skripsi.UIN Sunan Ampel Surabaya
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
69
Santoso, Hemawan. (2016). Media pembelajaran berbasis web pada mata pelajaran
sejarah siswa kelas xi ips 1 di sma negeri 10 bandar lampung tahun pelajaran
2015/2016. Skripsi tahun 2016.
Satori, Djam‟an dan Komariah, Aan. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono, (2009), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Sumiharsono, Rudy & Hasanah, Hisbiyatul. (2017). Media Pembelajaran. Jawa timur : cv
pustaka abadi.
Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Husein, Umar. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
Yamin, Martinis. (2009). Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta:
Gaung Persada Press
Yuhefizar. (2008). 10 Jam Menguasai Internet Teknologi Dan Aplikasinya. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Zainiyati, Husniyatus Salamah. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT
Konsep Dan Aplikasi Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
Kencana.
70
71
72
Angket Respon Siswa
1. Angket I
Nama :
Kelas :
Hari dan tanggal :
No. absen :
Berilah tanda CheckList sesuai dengan pilihan sikapmu terhadap pernyataan di bawah ini !!
Ket: Ya (Setuju) dan Tidak (Tidak Setuju )
No
Pernyataan
Pilihan Sikap
Ya
Tidak
1
Cara belajar yang baru saja berlangsung sangat menarik
2
Belajar dengan Model baru membuka pemikiran siswa .
3
Dengan cara belajar seperti ini, membuat saya lebih
menghargai pendapat oranglain.
4
Saya lebih mudah mengerjakan soal pada pembelajaran
tematik dengan cara belajar menggunakan model
pembelajaran Web Enhanced Course
5
Saya ingin topik lain diajarkan seperti ini
6
Saya Lebih Memperhatikan Pembelajaran dengan Bantuan
Model pembelajaran Web Enhanced Course.
7
Cara belajar seperti ini, menjadikan saya senang belajar.
8
Cara belajar seperti ini, membuat saya berani mengajukan
pertanyaan, menjawab pertanyaan pada guru maupun teman.
9
Belajar dengan Penuh Kesenangan membuat saya mudah
mengerti.
10
Cara belajar seperti ini, menumbuhkan sikap ingin tahu,
motivasi belajar,dan hasil belajar.
73
2. Angket II
Nama siswa :
Kelas :
Hari dan tanggal :
Petunjuk pengisian :
Tulislah nama dan nomor absen kalian ditempat yang sudah disediakan Berilah tanda silang
pada jawaban yang sesuai dengan pilihan kalian Jawablah pertanyaan dengan benar dan
jujur
Jangan lupa berdoa sebelum menjawab pertanyaan
1. Saya…………. Tertarik dengan Pelajaran TEMATIK.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
2. Saya……….. ikut berpartisipasi dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
3. Saya……….. mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
4. Saya………. Mengeluarkan pendapat saat pembelajaran berlangsung.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
5. Saya…………merasa malas saat untuk mencatat materi yang sedang diajarkan
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
74
6. Saya……….. lebih suka diam saat berdiskusi dalam pembelajaran
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
7. Saya…………. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru maupun teman
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
8. Saya…………….. bosan dengan model pembelajaran klasik
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
9. Saya…………….Suka mengobrol ketika teman berbicara saat bertanya atau menjawab.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
10. Saya………….. mendengarkan pendapat teman yang sedang berbicara didepan kelas
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
75
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN/SUBJEK PENELITAN SKRIPSI MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama :___________________________________
Tanggal,Tgl.Lahir :___________________________________
Jabatan :___________________________________
Alamat :___________________________________
Dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA* nama saya dan nama lokasi penelitian dicantumkan dalam laporan penelitian skripsi mahasiswa berikut ini,
NAMA : G.Suryansyah
NIM :TPG. 151676
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi : Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Internet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Kota Jambi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Yang Menyatakan,
.............................................
76
77
78