Penerapan Konsep Kolaborasi Ekspresi Struktur dan Kearifan ...

8
Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur © Jurusan Arsitektur Itenas | No.1 | Vol. III ISSN: September 2018 Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur 1 Penerapan Konsep Kolaborasi Ekspresi Struktur dan Kearifan Lokal Pada Perancangan Terminal Bus Terpadu Sentra Priangan Timur Cicaheum Nurfaiz Ekosetio Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Itenas, Bandung Email: [email protected] ABSTRAK Moda transportasi umum adalah hal yang diperlukan untuk mendukung kepadatan mobilitas sebuah kota besar. Kota Bandung memiliki terminal bus Cicaheum yang menghubungkan Bandung dengan kota lain di kawasan timur Jawa Barat. Terminal bus Cicaheum berfungsi sebagai gerbang kedatangan untuk menyambut para penumpang yang akan masuk ke kota Bandung. Idealnya, gerbang masuk sebuah kota harus dapat menrefleksikan citra dari kota tersebut. Arsitektur sunda memiliki beberapa jenis atap tradisional, diantaranya adalah bentuk atap julang ngapak. Elemen atap tradisional sunda tersebut merupakan suatu kearifan lokal yang dapat diadaptasi ke dalam desain terminal agar bisa menrefleksikan citra kota Bandung sebagai ibukota Jawa Barat yang berada di tatar sunda. Untuk dapat menyampaikan citra tersebut maka harus dikomunikasikan kepada pengguna bangunan. Mengekspresikan struktur bangunan dengan cara mengekspos struktur atap merupakan sebuah cara komunikasi dalam bentuk visual kepada pengguna bangunan, sehingga dapat menyampaikan pesan yang dimaksud. Maka dari itu, penerapan ekspresi struktur dan kearifan lokal menjadi pilihan yang tepat agar dapat merefleksikan citra kota Bandung kepada penumpang bus yang akan masuk ke kota Bandung. Kata kunci: terminal, Bandung, struktur, tradisional, atap. ABSTRACT Public transportation modes are things that are needed to support the mobility of a large city. Bandung has a Cicaheum bus station that connects Bandung with other cities in the eastern region of West Java. The Cicaheum bus station serves as an arrival gate to welcome passengers who will enter the city. Ideally, the entrance gate of a city must be able to reflect the image of the city. Sundanese architecture has several types of traditional roofs, including the shape of a julang ngapak roof. Sundanese traditional roof elements are a local wisdom that can be adapted to the terminal design so that it can reflect the image of the city of Bandung as the capital of West Java that located in sunda region. To be able to convey the image, it must be communicated to users of the building. Expressing the structure of the building by exposing the roof structure is a way of communicating in a visual form to users of the building, so as to convey the intended message. Therefore, the application of structure and local wisdom expressions is the right choice so that it can reflect the image of Bandung city to bus passengers who will enter the city of Bandung. Keywords: terminal, Bandung, structure, traditional, roof.

Transcript of Penerapan Konsep Kolaborasi Ekspresi Struktur dan Kearifan ...

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur © Jurusan Arsitektur Itenas | No.1 | Vol. III

ISSN: September 2018

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur – 1

Penerapan Konsep Kolaborasi Ekspresi Struktur dan

Kearifan Lokal Pada Perancangan Terminal Bus Terpadu

Sentra Priangan Timur Cicaheum

Nurfaiz Ekosetio

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Itenas, Bandung

Email: [email protected]

ABSTRAK

Moda transportasi umum adalah hal yang diperlukan untuk mendukung kepadatan mobilitas sebuah kota

besar. Kota Bandung memiliki terminal bus Cicaheum yang menghubungkan Bandung dengan kota lain

di kawasan timur Jawa Barat. Terminal bus Cicaheum berfungsi sebagai gerbang kedatangan untuk

menyambut para penumpang yang akan masuk ke kota Bandung. Idealnya, gerbang masuk sebuah kota

harus dapat menrefleksikan citra dari kota tersebut. Arsitektur sunda memiliki beberapa jenis atap

tradisional, diantaranya adalah bentuk atap julang ngapak. Elemen atap tradisional sunda tersebut

merupakan suatu kearifan lokal yang dapat diadaptasi ke dalam desain terminal agar bisa

menrefleksikan citra kota Bandung sebagai ibukota Jawa Barat yang berada di tatar sunda. Untuk dapat

menyampaikan citra tersebut maka harus dikomunikasikan kepada pengguna bangunan.

Mengekspresikan struktur bangunan dengan cara mengekspos struktur atap merupakan sebuah cara

komunikasi dalam bentuk visual kepada pengguna bangunan, sehingga dapat menyampaikan pesan yang

dimaksud. Maka dari itu, penerapan ekspresi struktur dan kearifan lokal menjadi pilihan yang tepat agar

dapat merefleksikan citra kota Bandung kepada penumpang bus yang akan masuk ke kota Bandung.

Kata kunci: terminal, Bandung, struktur, tradisional, atap.

ABSTRACT

Public transportation modes are things that are needed to support the mobility of a large city. Bandung

has a Cicaheum bus station that connects Bandung with other cities in the eastern region of West Java.

The Cicaheum bus station serves as an arrival gate to welcome passengers who will enter the city.

Ideally, the entrance gate of a city must be able to reflect the image of the city. Sundanese architecture

has several types of traditional roofs, including the shape of a julang ngapak roof. Sundanese traditional

roof elements are a local wisdom that can be adapted to the terminal design so that it can reflect the

image of the city of Bandung as the capital of West Java that located in sunda region. To be able to

convey the image, it must be communicated to users of the building. Expressing the structure of the

building by exposing the roof structure is a way of communicating in a visual form to users of the

building, so as to convey the intended message. Therefore, the application of structure and local wisdom

expressions is the right choice so that it can reflect the image of Bandung city to bus passengers who will

enter the city of Bandung.

Keywords: terminal, Bandung, structure, traditional, roof.

Nurfaiz Ekosetio

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur – 2

1. PENDAHULUAN

Terminal Cicaheum merupakan terminal utama kendaraan angkutan umum yang terletak di sebelah

timur Kota Bandung. Terminal Cicaheum berada di antara pusat perdagangan dan berada pada jalur

utama arah pergerakan Timur Kota Bandung dengan intensitas kegiatan yang tinggi dan kawasan

pemukiman yang sangat padat penduduknya, sehingga volume lalu lintas yang melewati ruas jalan di

kawasan ini cukup tinggi. Terminal terpadu ini akan dibangun dengan fasilitas pendukung yaitu pasar

kering modern. Pasar tersebut merupakan pengembangan dari Pasar Tradisional Cicaheum yang ada

saat ini.

Gambar 2. 1 Lokasi Site

2. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANGAN

2.1 Penjelasan Konsep Ekspresi Struktur dan Kearifan Lokal

Gambar 2. 2 Hubungan Antara Elemen Arsitektur

Konsep ini akan mengangkat kearifan lokal Cicaheum atau kota Bandung , yaitu bentuk atap

bangunan tradisional sunda julang ngapak dan akan dianalogikan menjadi ekspresi struktur bangunan.

Sehingga terminal bus terpadu sebagai gerbang masuk pendatang di kota Bandung bisa merefleksikan

citra kota Bandung itu sendiri.

Gambar 2. 3 Bentuk Atap Julang Ngapak

Konsep “Kolaborasi Ekspresi Struktur dan Kearifan Lokal” menunjukkan bahwa struktur merupakan

elemen yang akan memunculkan nilai estetis. Ekspresi dalam arsitektur identic dengan komunikasi.

Sehingga desain ekspresi struktur dapat mengkomunikasikan kepada pengguna bangunan bahwa

bangunan terminal tersebut merupakan gerbang masuk kota Bandung.

Dalam kotak header pada halaman gasal ini tulislah judul makalah

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 3

Gambar 2. 4 Definisi Ekspresi Dari Berbagai Macam Ilmu

(Sumber : diolah dari jurnal Model Ekspresi Arsitektur, Bani Noor Muchamad.2010)

2.2 Konsep Zoning Tapak

2.3 Konsep Gubahan Masa dan Zoning Bangunan Gubahan masa utama pada site terdapat 2 buah yaitu bangunan terminal dan pasar. Sedangkan masa

pendukung terdapat 3 bangunan, yang terdiri dari halte angkot , bengkel dan bangunan utilitas.

Gambar 2. 5 Isometri site

Terdapat connectpr bridge yang menghubungkan bangunan terminal dan halte angkot, lalu menuju

pasar

Bangunan terminal

Bangunan pasar

Zona plaza

Zona angkot

Zona keberangkatan bus

Zona bengkel bus

Zona servis & utilitas

Nurfaiz Ekosetio

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur – 4

Gambar 2. 6 Connector bridge

Bangunan utama terminal memiliki 2 lantai yang terbagai kepada 3 zona, yaitu zona publik, sona semi

publik, dan zona privat. Zona semi publik terbentuk karena adanya ruangan pelayanan terminal yang

diperuntukan bagi penumpang yang mempunyai tiket. Zona publik yaitu ruangan yang dapat dimasuki

oleh siapapun tanpa bersyarat. Sedangkan zona privat adalah ruangan yang hanya dapat dimasuki oleh

satu pengguna (contoh: zona kantor untuk pengelola).

Selain sebagai terminal, fungsi pendamping lainnya adalah pasar modern Cicaheum yang memiliki 3

lantai dan total 180 kios retail. Untuk menuju pasar dapat diakses dengan 2 cara. Yang pertama yaitu

langsung melalui pintu masuk pasar dari Jalan Antapani Lama di sisi timur site. Sedangkan cara yang

kedua adalah melalui terminal yang dihubungkan dengan connector bridge. Zoning pada pasar hanya

terdapat 2 zona yaitu zona publik dan privat.

Dalam kotak header pada halaman gasal ini tulislah judul makalah

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 5

Gambar 2. 7 Zoning lantai dasar pasar

Gambar 2. 8 Zoning lantai 1 dan 2 pasar

2.4 Elaborasi Tema Ekspresi struktur diterapkan pada bagian atap bangunan untuk memberikan identias daerah yang akan

dikomunikasikan kepada pengguna bangunan. Berikut table yang menjelaskan elaborasi tema pada

rancangan.

Nurfaiz Ekosetio

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur – 6

3. HASIL RANCANGAN

3.1 Perencanaan Tapak

Gambar 3. 1 Blokplan

Tampak depan bangunan terminal berorientasi terhadap jalan Ahmad Yani, sedangkan tampak

depan bangunan pasar berorientasi terhadap jalan Antapani Lama.

Terdapat 4 pintu masuk menuju site. Yaitu pintu masuk kendaraan pribadi ke terminal, pintu

masuk angkot ke terminal, pintu masuk bus ke terminal, dan pintu masuk kendaraan ke pasar.

3.2 Penerapan Tema Pada Tapak dan Bangunan

Ekspresi struktur diterpkan pada atap bangunan yang berbentuk modifikasi atap julang ngapak.

Rangka atap terbentuk dari spacebeam. Sistema tap dibuat modulan mengikuti grid struktur bangunan.

Gambar 3. 2 Rangka Atap

Elemen budaya sunda juga diterapkan pada bangunan panggung (pilotis) dan adanya elem air

(kolam) pada taman di depan bangunan.

Gambar 3. 3 Bangunan pilotis

Gambar 3. 4 Kolam pada taman

Dalam kotak header pada halaman gasal ini tulislah judul makalah

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 7

3.3 Perencanaan Fasad

Fasad tampak depan dibuat transparan dan masif tergantung dengan fungsi ruang yang ada di

baliknya. Material pada bagian transparan adalah kaca tempered glass sedangkan pada bagian

masif adalah bata roster dandinding beton unfisinhed. Selain itu terdapat juga sirip pencegah sinar

matahari pada bagian sisi timur dan barat bangunan untuk mencegah masuknya sinar matahari

berlebih. Sedangkan untuk pasar, fasad yang dirancang tidak terutup dinding penuh pada semua

sisinya, agar sirkulasi udara lebih lancar dan kegiatan orang-orang yang sedang berdagang dapat

terlihat.

Gambar 3. 5 Tampak depan terminal

Gambar 3. 6 Tampak sisi barat terminal

Gambar 3. 7 Tampak sisi timur terminal

Gambar 3. 8 Tampak depan pasar

3.4 Perencaan Ruang Dalam

Perencanaan ruang dalam dari Terminal Bus Sentra Priangan Timur Cicaheum ini menyesuaikan

dengan kebutuhan pengguna pada saat ini dan proyeksi 20 tahun ke depan. Pada zona public

dibutuhkan ruang yang cukup luas untuk mengakomodir pergerakan penumpang dan pengguna

lainnya. Setiap ruangan yang ada telah mengikuti standar perancangan terminal sesuai dengan

Standarisasi Perencanaan Kebutuhan Fasilitas Perpindahan Angkutan Umum di Wil.Perkotaan,

Dirjenhubdar dan LPM UGM tahun 1993/1994.

Struktur rangka atap diekspos tanpa plafon sehingga terlihat pada bagian interior sesuai dengan konsep

bangunan.

Gambar 3. 9 Area hall terminal

Gambar 3. 10 Interior ruang keberangkatan

Gambar 3. 11 Interior kios pasar

Gambar 3. 12 Interior ruang kedatangan

Nurfaiz Ekosetio

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur – 8

4. SIMPULAN

Terminal Terpadu Sentra Priangan Timur adalah terminal penghubung kota Bandung ke kota

lain yang ada di wilayah Jawa Barat bagian timur dengan intensitas pergerakan penumpang

yang cukup padat. Pengembangan dari terminal ini perlu dilakukan untuk mengakomodir laju

pertumbuhan penumpang yang diproyeksikan sampai dengan tahun 2030 dan untuk

memenuhi standar pelayanan terminal bus. Dalam sebuah proses perancangan terdapat hal

yang harus diperhatikan diantaranya aspek keindahan bentuk (venustas) dan struktur material

(firmitas). Hal tersebut bias dikolaborasikan dengan aspek vernakular daerah setempat.hal ini

menjadi pertimbangan pemilihan pendekatan perancangan dengan tema “Kolaborasi Ekspresi

Stuktur dan Kearifan Lokal”. Tema tersebut diterapkan pada bangunan utama terminal dan

bangunan pendukung pasar dan juga pada tapak. Struktur atap yang digunakan adalah

spacebeam yang dibentuk mengadaptasi bentuk atap julang ngapak. Dengan perencaaan ini,

diharapkan terminal Cicaheum dapat lebih baik lagi dari aspek visual, sirkulasi dan fungsinya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu dan memberikan saran

maupun masukan serta dukungan dalam penulisan jurnal ini. Dalam pelaksaannya, penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada pihak pengelola terminal Cicaheum dari Dinas Perhubungan kota

Bandung atas data dan informasi yang telah diberikan kepada penulis.

DAFTAR PUSTAKA Ammiruddin, Ahmad. Universitas Islam Negeri Malang. Perancangan Kembali Terminal Patria. (Online), Bab

4. (http://etheses.uin-malang.ac.id/1232/7/06560028_Bab_4.pdf, diakses 24 Maret 2018). Frans, John H. Dkk.

2017. “Evaluasi Dan Pengembangan Kapasitas Terminal Bus Kota Kupang”. Teknik Sipil Undana Kupang,

6(2):130-131.

Charleson, Andrew. W. 2006. Structure As Architecture. Oxford, UK: Elsevier.

Direktorat Jendral Perhubungan Darat. 1993. Rancangan Pedoman Teknis Pembangunan Dan Penyelenggaraan

Angkutan Penumpang Dan Barang, Jakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online]. Tersedia : https://kbbi.web.id.

Kementerian Perhubungan. 1995. Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 tahun 1995 tentang Terminal

Transportasi Jalan.

Neufert, Ernst; (2002). Data Arsitek Jilid I; Jakarta: Penerbit Erlangga.

Neufert, Ernst; (2002). Data Arsitek Jilid II; Jakarta: Penerbit Erlangga.

Salura, Purnama. 2008. Menelusuri Arsitektur Masyarakat Sunda. Bandung: Cipta Salura Sastra.

.