PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis...

14
PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM PUTUSAN MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL (ICC) TERHADAP KASUS KEJAHATAN PERANG YANG DILAKUKAN AHMAD AL FAQI AL MAHDI DI TIMBUKTU MALI PENULISAN HUKUM Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan Program Sarjana (S1) Ilmu Hukum Oleh : CHRISTIAN EBENEZER DOLOKSARIBU 11010115130383 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2019 FAKULTAS HUKUM UNDIP

Transcript of PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis...

Page 1: PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut, mengetahui

PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL

DALAM PUTUSAN MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL (ICC)

TERHADAP KASUS KEJAHATAN PERANG

YANG DILAKUKAN AHMAD AL FAQI AL MAHDI DI TIMBUKTU MALI

PENULISAN HUKUM

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat

guna menyelesaikan Program Sarjana (S1) Ilmu Hukum

Oleh :

CHRISTIAN EBENEZER DOLOKSARIBU

11010115130383

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2019

FAKULTAS HUKUM UNDIP

Page 2: PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut, mengetahui

i

FAKULTAS HUKUM UNDIP

Page 3: PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut, mengetahui

ii

FAKULTAS HUKUM UNDIP

Page 4: PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut, mengetahui

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Penulisan Hukum ini tidak pernah diajukan

untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi lain, dan

sepanjang pengetahuan saya di dalamnya tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Semarang, 10 Mei 2019

Christian Ebenezer Doloksaribu

11010115130383

FAKULTAS HUKUM UNDIP

Page 5: PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut, mengetahui

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“I am able to do all things through him who strengthens me.”

(Philippians 4:13)

“Do not worry about anything, but in everything, through prayer and petition

with thanks giving, present your request to God”

(Phiippians 4:6)

“But let him ask in faith without doubting. For the doubters is like the surging

sea, driven and tossed by the wind”

(James 1:6)

“Every good and perfect gift is from above”

(James 1:17)

“ Een leidersweg is een lijdensweg. Leiden is lijden”

-Hadji Agus Salim

Dengan segala kerendah hati, saya persembahkan skripsi ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus., Tuhan dan Juruselamat yang hidup, serta sahabat yang

setia.

Papi dan Mami,

Ezra dan Kak Ruth,

Sahabat-sahabatku, yang tak hilang di waktu-waktu sulit dan genting,

FAKULTAS HUKUM UNDIP

Page 6: PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut, mengetahui

v

Kepada diriku,

Insan penuh mimpi

Tinggalkan zona nyamanmu, bawa jati dirimu dan bersiaplah menuju ronde

kehidupan selanjutnya!

FAKULTAS HUKUM UNDIP

Page 7: PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut, mengetahui

vi

ABSTRAK

Konflik bersenjata yang terjadi di Mali sejak bulan Januari 2012 antara

pemerintah Mali dan sejumlah kelompok bersenjata terorganisir menyebabkan

hal-hal merugikan yang salah satunya adalah hancurnya bangunan-bangunan

bersejarah seperti yaitu 9 makam Wali dan pintu Masjid Sidi Yahia yang

merupakan peninggalan dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Penyerangan

terhadap bangunan-bangunan tersebut dilakukan sekitar tanggal 30 Juni 2012

sampai 11 Juli 2012 oleh Ahmad Al Faqi Al Mahdi dan rekan-rekannya yang

berasal dari kelompok-kelompok bersenjata terorganisir yang bernama Al Qaeda

in the Islamic Maghreb, dan Ansar Dine. Kasus ini merupakan kasus pertama

yang ditangani oleh Mahkamah Pidana Internasional sejak berdirinya Mahkamah

Pidana Internasional pada tahun 2002. Melihat uraian diatas, penting untuk

diketahui bagaimana penerapan hukum humaniter internasional dalam praktiknya,

dimulai dengan mengetahui konvensi-konvensi internasional terkait, mengetahui

jenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut,

mengetahui alasan-alasan yang menyebabkan kejahatan tersebut tidak diadili

langsung dibawah yurisdiksi pengadilan nasional Mali, dan mengetahui alasan-

alasan hakim yang memutus Al Mahdi bersalah sebagai pelaku kejahatan perang.

Penulisan hukum ini dilakukan dengan pendekatan yuridis-normatif dan

menggunakan metode analisis kualitatif. Kasus diatas dideskripsikan dan

dianalisis melalui bahan hukum primer, sekunder dan konvensi-konvensi seperti,

Konvensi Den Haag 1907, Konvensi Den Haag 1954, Konvensi Jenewa 1949 dan

Protokol Tambahan I & II, dengan mengkaitkan beberapa artikel tersebut terhadap

tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Al Mahdi selama konflik bersenjata.

Dari hasil penelitian ini disimpulkan, kejahatan paling serius yang dilakukan

Ahmad Al Faqi Al Mahdi adalah kejahatan perang berdasarkan Statuta Roma

1998 dan kejahatan tersebut tidak diadili langsung dibawah yurisdiksi pengadilan

nasional Mali karena ketidakmampuan Mali untuk mengadili (unable to

prosecute). Al Mahdi diputus bersalah karena telah memenuhi unsur-unsur

kejahatan (element of crimes) Pasal 8(2)(e)(iv) Statuta Roma, dengan melakukan

pelanggaran terhadap hukum dan kebiasaan humaniter internasinal berdasarkan

Konvensi Den Haag 1907, Konvensi Den Haag1954 dan Konvensi Jenewa 1949

beserta protoko-protokol tambahannya, serta telah memenuhi unsur mental

(mental elements) berdasarkan Pasal 30 dan terbukti bertanggung jawab secara

individu berdasarkan Pasal 25 Statuta Roma 1998 sehingga ia bertanggung jawab

secara individu atas tindakan-tindakn yang telah ia lakukan dan dapat dikenai

hukuman.

Kata Kunci: Hukum Humaniter, Kejahatan Perang, Mahkamah Pidana

Internasional, Al Mahdi, Mali

FAKULTAS HUKUM UNDIP

Page 8: PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut, mengetahui

vii

ABSTRACT

The armed conflict that took place in Mali since January 2012 between the

Mali government and several organized armed groups had caused the destruction

of historic buildings such as 9 mousoleums and the door of the Sidi Yahia Mosque

which is a world heritage building and protected by UNESCO. The attacks on

those buildings were conducted around June 30, 2012 and July 11, 2012 by

Ahmad Al Faqi Al Mahdi and his colleagues from the same organized armed

groups called Al Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM), and Ansar Dine. This

case is the first case that handled by the International Criminal Court since its

establishment in 2002 in terms of prosecuting the war crimes of cultural heritage

Regarding to the description above, it is important to know how the application

of international humanitarian law in practice in order to protect cultural

heritage in the situation of armed conflict, begins with knowing the relevant

international conventions, knowing what kinds of gross violations of human

rights were occurred in Mali in that specific time, knowing the reasons of Mali

government did not try Al Mahdi under its jurisdiction directly, and knowing the

judges reasons to sentence Al Mahdi was guilty of being a perpetrator of the war

crime.

This legal writing‟s done by a juridical-normative approaching, therefore the

writer needs to describe this case and analyzes it through primary , secondary

legal basis and all the conventions such as, The Hague Convention 1907, The

Hague Convention 1954, Geneva Conventions 1949 and Additional Protocols I &

II, by relating some of these articles to the conduct that taken by Al Mahdi Mahdi

during the armed conflict.

From the results of this study, it is concluded that the t most serious crimes

has been committed by Ahmad Al Faqi Al Mahdi by attacking cultural heritage

buildings that has violated the provisions of international humanitarian law and

international humanitarian customary law and shall be considered as a war

crimes under Article 8(2)(e)(iv) of the Rome Statute of 1998 and these crimes

were not tried directly under Mali's national court's jurisdiction due to Mali's

inability to prosecute since the court administration service was not able to run

the chamber effectively, as one of the impacts of the armed conflict. Al Mahdi was

found guilty and already fulfilled the element of crimes under Article 8 (2) (e) (iv)

The Rome Statute 1998, and also fulfilled the mental elements under Article 30 of

the Rome Statute 1998, hence he was individually criminally responsible for acts

that he has committed and shall be punished.

Keywords : International Humanitarian Law, War Crimes, International

Criminal Court, Al Mahdi, Mali

FAKULTAS HUKUM UNDIP

Page 9: PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut, mengetahui

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, syalom, Om swasyiastu, namo

buddhaya,

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan karunia-Nya yang telah memberikan bimbingan dan jalan yang

benar bagi penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan hukum berjudul :

“Penerapan Hukum Humaniter Internasional dalam Putusan Mahkamah Pidana

Internasional (ICC) dalam Kasus Kejahatan Perang yang dilakukan oleh Ahmad

Al Faqi Al Mahdi di Timbuktu, Mali ”. Penulisan hukum ini disusun dalam

rangka menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat kelulusan sarjana (S1) Fakultas

Hukum Universitas Diponegoro.

Beberapa orang berpendapat bahwa : “Cultural heritage is the mirror of

humanity” dan sudah menjadi kepercayaan masyarakat internasional bahwa benda

cagar budaya adalah sebuah identitas suatu bangsa. Berangkat dari dasar

pemikiran tersebut, kini masyarakat dunia memiliki sebuah instrumen-instrumen

hukum internasional yang mengatur perlindungan cagar budaya, bahkan dalam

situasi konflik bersenjata. Namun dalam praktiknya, meskipun sudah jelas

bagaimana hukum humaniter internasional mengatur perlindungan terhadap benda

cagar budaya, tetap saja banyak pelanggaran yang masih terjadi seperti yang

terjadi di Timbuktu, Mali.

Konflik bersenjata di Mali yang dimulai sekitar bulan Januari tahun 2012

membawa dampak negatif terhadap banyak pihak, baik itu masyarakat lokal

FAKULTAS HUKUM UNDIP

Page 10: PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut, mengetahui

ix

maupun masyarakat internasional. Banyak pelanggaran hukum dan kebiasaan

humaniter internasional yang dapat ditemukan selama berlangsungnya konflik

tersebut, salah satunya adalah kejahatan perang yang mengakibatkan kehancuran

bangunan-bangunan bersejarah di Timbuktu Mali.

Keingintahuan penulis untuk meneliti bagaimana penerapan hukum

humaniter internasional dalam praktiknya adalah alasan penulis untuk meneliti

lebih lanjut dalam Penulisan Hukum ini, mengenai kejahatan yang dilakukan oleh

Ahmad Al Faqi Al Mahdi sehingga diadili di Mahkamah Pidana Internasional

serta alasan-alasan Hakim Mahkamah Pidana Internasional memutus Ahmad Al

Faqi Al Mahdi sebagai pelaku kejahatan perang.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Retno Saraswati SH.,M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Diponegoro beserta para Pembantu Dekan;

2. Bapak Nuswantoro Dwiwarno, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing I

yang dengan keramahan hatinya memberikan bimbingan dan arahan

selama proses penulisan hukum ini berlangsung sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan hukum ini dengan baik;

3. Ibu Elfia Farida, S.H., M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang juga

dengan kesabaran dan ketelitiannya memberikan masukan dan membantu

penulis dalam menyelesaikan penulisan hukum ini dengan baik;

4. Bapak Dr. Joko Setiyono, S.H., M.Hum selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan waktu dan kesempatan untuk menguji skripsi ini serta telah

memberikan masukan dan arahan dalam sidang skripsi kali ini.

FAKULTAS HUKUM UNDIP

Page 11: PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut, mengetahui

x

5. Dr. Aju Putrijanti, S.H., M.Hum. selaku Dosen Wali yang selama masa

studi penulis memberikan pengarahan hingga akhirnya dapat

menyelesaikan penulisan hukum ini dengan baik;

6. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang dengan ketulusan hatinya

telah mendidik penulis selama masa studi berlangsung;

7. Kedua Orang Tua tercinta, Ir. Charles Doloksaribu, M.M dan Maorina

Y.E. Silitonga, A.M.d serta kakak dan adik terkasih Ruth Pasach Aprilia

Doloksaribu, S.E dan Ezra Agustinus Doloksaribu

8. Pom- Pom Boys 2015 yang terdiri dari Ezra Stefan Sitepu, Achmad Irfan

Hilmy, Damar Noviansyah, Muhammad Haris Fadillah, Kananda Surya

Pandita, Ridho Ambya, Rizky Syifa, Emir Gifari, Torik Ibrahim, dan

Bagas Adhi Wicaksono, Gika Asdina, Aina Maharani, Indah Pranita,

Jazlyn Lemuel dan Hillary Juliana selaku sahabat-sahabat terkasih yang

menjadi pijakan saya pertama dalam berproses di Semarang dalam proses

pembentukan pribadi dan pikiran saya menjadi lebih baik hingga sekarang.

9. ALSA LC UNDIP yang menjadi organisasi sebagai wadah saya untuk

berkembang dan berproses selama kurang lebih 3 tahun, tempat saya

dibentur dan dibentuk menjadi pribadi yang lebih baik seperti sekarang.

10. The Big Three, yang menjadi sahabat sepemikiran dan seperjuangan dalam

membentuk pola pikir dan sifat toleransi.

Pada akhirnya, semoga penulisan hukum ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang membutuhkan. Penulis mengharapkan Kritik dan Saran yang

FAKULTAS HUKUM UNDIP

Page 12: PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut, mengetahui

xi

membangun terhadap Penulisan Hukum ini demi perkembangan dunia akademik

di Indonesia.

Semarang, 10 Mei 2019

Penulis

Christian Ebenezer Doloksaribu

11010115130383

FAKULTAS HUKUM UNDIP

Page 13: PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut, mengetahui

xii

Daftar Isi

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................................... I

HALAMAN PENGUJIAN ............................................................................................................ II

PERNYATAAN ............................................................................................................................ III

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................................... IV

ABSTRAK .................................................................................................................................... VI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... VIII

BAB I ................................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 1

B. PERUMUSAN MASALAH .................................................................................................... 10

C. TUJUAN PENELITIAN ........................................................................................................ 11

D. MANFAAT PENELITIAN .................................................................................................... 11

E. SISTEMATIKA PENULISAN ................................................................................................ 13

BAB II ............................................................................................................................................ 15

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................ 15

A. TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL ........................... 15

1. Pengertian Hukum Humaniter Internasional.......................................................... 15

2. Sumber- Sumber Hukum Humaniter Internasional ............................................... 16

3. Prinsip-Prinsip Hukum Humaniter Internasional .................................................. 24

B. TINJAUAN UMUM MENGENAI MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL (INTERNATIONAL

CRIMINAL COURT). ................................................................................................................... 29

1. Latar Belakang dibentuknya Mahkamah Pidana Internasional ........................... 29

2. Dasar Hukum Pembentukan Mahkamah Pidana Internasional. ........................... 31

3. Prinsip-Prinsip Dasar Mahkamah Pidana Internasional ....................................... 32

4. Yurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional ........................................................... 37

C. TINJAUAN UMUM MENGENAI KEJAHATAN PERANG (WAR CRIMES) ............................ 41

1. Pengertian Kejahatan Perang ................................................................................... 41

2. Kejahatan Perang terhadap Benda Cagar Budaya ((Pasal 8 ayat (2)(e)(iv)

Statuta Roma 1998 .......................................................................................................... 44

FAKULTAS HUKUM UNDIP

Page 14: PENERAPAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DALAM …eprints.undip.ac.id/73694/1/Suplemen.pdfjenis kejahatan paling serius apa yang terjadi di Mali dalam kurun waktu tersebut, mengetahui

xiii

BAB III ........................................................................................................................................... 48

METODE PENELITIAN ............................................................................................................. 48

A. METODE PENDEKATAN PENELITIAN ............................................................................... 48

B. SPESIFIKASI PENELITIAN ................................................................................................. 49

C. METODE PENGUMPULAN DATA ....................................................................................... 50

D. METODE ANALISIS DATA ................................................................................................. 53

BAB IV ........................................................................................................................................... 56

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 56

A. KEJAHATAN YANG DILAKUKAN AHMAD AL FAQI AL MAHDI DI TIMBUKTU MALI ..... 56

1. Gambaran Umum tentang Timbuktu Mali ............................................................. 56

2. Kronologis Kejahatan yang dilakukan Ahmad Al Faqi Al Mahdi ........................ 65

3. Kejahatan Perang yang dilakukan Ahmad Al Faqi Al Mahdi berdasarkan

Konvensi Den Haag 1954 dan Konvensi Jenewa 1949 ........................................... 76

B. ALASAN HAKIM MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL MEMUTUS AHMAD AL FAQI AL

MAHDI SEBAGAI PELAKU KEJAHATAN PERANG ...................................................................... 96

1. Sejarah Pembentukan Mahkamah Pidana Internasional ...................................... 97

2. Hakim Mahkamah Pidana Internasional memutus Ahmad Al Faqi Al Mahdi

sebagai pelaku Kejahatan Perang ............................................................................... 102

BAB V........................................................................................................................................... 117

PENUTUP .................................................................................................................................... 117

A. KESIMPULAN .................................................................................................................. 117

B. SARAN ............................................................................................................................. 118

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 120

FAKULTAS HUKUM UNDIP