PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

69
PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK MENGANALISA PELANGGAN AKTIF DALAM PENJUALAN PRODUK DI PT YOUM KWANG INDONESIA SKRIPSI Oleh: WARNO WARYADI 311411007 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA BEKASI 2018

Transcript of PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

Page 1: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK MENGANALISA

PELANGGAN AKTIF DALAM PENJUALAN PRODUK DI PT YOUM KWANG INDONESIA

SKRIPSI

Oleh:

WARNO WARYADI

311411007

TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

BEKASI

2018

Page 2: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

i

PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK MENGANALISA

PELANGGAN AKTIF DALAM PENJUALAN PRODUK DI PT YOUM KWANG INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

WARNO WARYADI

311411007

TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

BEKASI

2018

Page 3: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

ii

Page 4: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

iii

Page 5: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

iv

Page 6: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas ridha dan karunia-Nya,

penulis dapat menyusun Skripsi yang berjudul “PENERAPAN DATA MINING

DENGAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK MENGANALISA

PELANGGAN AKTIF DALAM PENJUALAN PRODUK DI PT YOUM

KWANG INDONESIA”. Tidak lupa pula penulis haturkan shalawat dan salam

kepada Nabi Muhammad SAW, dengan segala kerendahan hati dan kesucian

iman, serta kebersihan budi, akhlak dan perilakunya, yang telah menjadi panutan

bagi seluruh umat muslim di dunia.

Skripsi tersusun dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan dalam

rangka menempuh ujian akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

(S.Kom.) pada Program Studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Teknologi

Pelita Bangsa.

Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan Skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Sudah

selayaknya, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

a. Bapak Dr. Ir. Suprianto, M.P selaku Ketua STT Pelita Bangsa

b. Bapak Aswan Supriyadi Sunge, S.E., M.Kom selaku Ketua Program Studi

Teknik Informatika STT Pelita Bangsa.

c. Ibu Ismasari Nawangsih, M.Kom selaku Pembimbing Utama yang telah

banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan

Skripsi ini.

d. Bapak Basuki Edi Priyo, M.Pd selaku pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan pengarahan dan koreksi dalam penyusunan

Skripsi ini.

e. Seluruh Dosen STT Pelita Bangsa yang telah membekali penulis dengan

wawasan dan ilmu di bidang teknik informatika.

f. Seluruh staff STT Pelita Bangsa yang telah memberikan pelayanan terbaiknya

kepada penulis selama perjalanan studi jenjang Strata 1.

Page 7: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

vi

g. Rekan-rekan mahasiswa STT Pelita Bangsa, khususnya angkatan 2014, yang

telah banyak memberikan inspirasi dan semangat kepada penulis untuk dapat

menyelesaikan studi jenjang Strata 1.

h. Ibu, Ayah dan istri serta keluarga tercinta yang senantiasa mendo’akan dan

memberikan semangat dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam

kehidupan penulis.

i. Rekan-rekan kerja di PT Youm Kwang Indonesia yang telah banyak

memberikan inspirasi dan semangat kepada penulis.

j. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung hingga terselesaikannya Skripsi ini.

Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang

terdapat dalam Skripsi ini dan berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi khasanah pengetahuan Teknologi Informasi di lingkungan STT

Pelita Bangsa khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Bekasi, Oktober 2018

Penulis

Page 8: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

vii

ABSTRAK

Persaingan dunia bisnis yang semakin hebat, memaksa perusahaan untuk menjaga

kestabilan pelanggan agar tidak berpindah ke produk pesaing. Hal ini tentu

diperlukan strategi pemasaran, salah satunya dengan cara menganalisa jenis

pelanggan aktif atau tidak aktif dengan mengolah variabel data Customer, PO

(Purchase Order), Qty, dan Jumlah Bayar. Konsep data mining akan

memudahkan dalam mengklasifikasi jenis pelanggan tersebut. Oleh karena itu,

penelitian ini menggunakan teknik Data Mining dengan Algoritma Naïve Bayes

untuk menganalisa pelanggan aktif dalam penjualan produk di PT. Youm Kwang

Indonesia. Dari 300 data pelanggan dibagi menjadi dua kelompok dengan rasio

90% atau 270 record data untuk data training dan 10% atau 30 record data untuk

data testing sehingga menghasilkan nilai accuracy mencapai 70%. Dan dari 30

data testing yang diprediksi, terdapat 21 data yang diprediksi dengan tepat.

Kata Kunci : Algoritma Naïve Bayes, Data Mining dan Pelanggan.

Page 9: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fase Penyelesaian Metode Klasifikasi ......................................... 24

Gambar 2.2 Ilustrasi Peluang .......................................................................... 24

Gambar 2.3 Rumus Naive Bayes .................................................................... 25

Gambar 2.4 Kerangka Berfikir ........................................................................ 29

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Youm Kwang Indonesia .......................... 32

Gambar 3.2 Metode Penelitian ........................................................................ 34

Gambar 3.3 Potongan Packing List Penjualan ................................................. 37

Gambar 3.4 Potongan Proses Cleaning Data ................................................... 38

Gambar 3.5 Potongan Proses Transformasi Data ............................................. 40

Gambar 3.6 Potongan Data Training ............................................................... 41

Gambar 3.7 Potongan Data Testing ................................................................ 41

Gambar 3.8 Langkah Pengujian Metode .......................................................... 42

Gambar 4.1 Proses Import Data ...................................................................... 45

Gambar 4.2 Proses Training ............................................................................ 46

Gambar 4.3 Proses Testing.............................................................................. 47

Gambar 4.4 Simple Distribution Model ........................................................... 48

Gambar 4.5 Potongan Distribution Table ........................................................ 49

Gambar 4.6 Potongan Hasil Klasifikasi Data ................................................... 49

Gambar 4.7 Accuracy ..................................................................................... 50

Gambar 4.8 Precision ...................................................................................... 51

Gambar 4.9 Recall .......................................................................................... 51

Gambar 4.10 Kurva ROC ................................................................................ 52

Page 10: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sampel Kasus Naive Bayes ............................................................. 26

Tabel 2.2 Soal Kasus Naive Bayes ................................................................. 27

Tabel 2.3 Hasil dari Kasus Naive Bayes .......................................................... 28

Tabel 3.1 Klasifikasi PO ................................................................................. 38

Tabel 3.2 Klasifikasi Qty ................................................................................ 39

Tabel 3.3 Klasifikasi Jumlah Bayar ................................................................. 39

Tabel 4.1 Data Testing ................................................................................... 43

Page 11: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .............................................. iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................ 3

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................... 3

1.4 Batasan Masalah ................................................................................... 4

1.5 Tujuan dan Manfaat .............................................................................. 4

1.5.1 Tujuan .......................................................................................... 4

1.5.2 Manfaat ......................................................................................... 5

1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................. 7

2.2 Dasar Teori .......................................................................................... 9

2.2.1 Penerapan ..................................................................................... 9

2.2.2 Analisa .......................................................................................... 9

2.2.3 Pelanggan ..................................................................................... 10

2.2.4 Penjualan ...................................................................................... 10

2.2.5 Produk .......................................................................................... 11

2.2.6 Data Mining ................................................................................. 12

2.2.6.1 Algoritma dan Metode Data Mining ...................................... 13

Page 12: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

xi

2.2.6.2 Jenis Permasalahan Data Mining .......................................... 15

2.2.6.3 Kegunaan Data Mining .......................................................... 15

2.2.6.4 Aplikasi – Aplikasi Data Mining ........................................... 16

2.2.6.5 Pemodelan Data Mining ........................................................ 18

2.2.6.6 Knowledge Discovery Database (KDD) ................................. 20

2.2.6.7 Klasifikasi ............................................................................. 21

2.2.7 Algoritma Naïve Bayes ................................................................. 23

2.3 Kerangka Berfikir ................................................................................ 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ................................................................................... 30

3.1.1 Sejarah Perusahaan ....................................................................... 30

3.1.2 Kebijakan Perusahaan ................................................................... 30

3.1.3 Struktur Organisasi ....................................................................... 31

3.2 Metode Penelitian ................................................................................. 34

3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 35

3.4 Pengelolaan Data Awal ......................................................................... 36

3.5 Metode Yang Diusulkan ....................................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Implementasi Algoritma Naïve Bayes ................................................... 43

4.2 Analisa Algoritma Naïve Bayes Dengan Rapidminer ........................... 45

4.2.1 Proses Import Data ........................................................................ 45

4.2.2 Proses Training dan Testing .......................................................... 46

4.2.3 Hasil Klasifikasi Class .................................................................. 47

4.2.4 Evaluasi Model Confusion Matrix ................................................. 50

4.2.5 Evaluasi Kurva ROC ..................................................................... 52

4.3 Hasil Analisa Data Pelanggan Dengan Algoritma Naive Bayes ............. 52

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 54

5.2 Saran .................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

LAMPIRAN .................................................................................................

Page 13: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa

peradaban manusia ke arah teknologi informasi yang berbasis komputerisasi.

Perkembangan dunia teknologi informasi telah banyak berperan di negara maju

maupun yang sedang berkembang. Teknologi informasi berperan penting dalam

memperbaiki kualitas suatu instansi baik itu di pemerintahan, swasta, akademik,

sekolah, kantor, maupun masyarakat luas. Pengaruh globalisasi dan kompleksitas

tugas manajemen merupakan suatu alasan kuat perlunya teknologi informasi.

Dalam dunia bisnis, teknologi informasi merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan karena sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan

bisnis.

Semakin hebat tingkat persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini,

bukan hanya disebabkan pelanggan semakin cerdas, mengerti harga dan mengerti

produk. Tetapi juga keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi yang

membuat pelanggan dapat mencari produk melalui berbagai media, mereka bebas

mengakses informasi melalui jaringan internet untuk mencari tahu produk yang

mereka inginkan. Oleh karena itu, perusahaan penyedia produk dan jasa

berlomba-lomba menjadi yang terbaik memberikan pelayanan yang maksimal

kepada pelanggan.

Page 14: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

2

PT Youm Kwang Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang

bergerak di bidang ekspor dan impor dengan hasil produksi benang warna yang

dapat digunakan sebagai benang jahit di perusahaan garment. Adanya pelanggan

yang tidak tetap kadang mereka membeli produk berpindah-pindah tempat dan

perilaku pelanggan yang tidak teratur maka perusahaan perlu strategi-strategi

pemasaran yang tepat guna dapat menghalangi pelanggan yang pindah ke produk

pesaing tentunya dengan menggunakan etika bisnis yang berlaku. Loyalitas

pelanggan merupakan salah satu tujuan aktivitas pemasaran perusahaan, di

samping untuk mendapatkan keuntungan besar kepada perusahaan juga dapat

memberikan efisiensi terhadap biaya operasional dan menghemat biaya promosi.

Apabila loyalitas pelanggan tetap terjaga secara otomatis pelanggan tersebut akan

menjadi pelanggan yang aktif. Pelanggan yang aktif akan memberikan dampak

besar kepada perusahaan dengan harapan bahwa mereka tetap percaya, melakukan

pembelian produk secara terus menerus, dan dapat merekomendasikan kepada

orang lain untuk membeli produk sehingga meningkatkan peluang penjualan.

Untuk menghasilkan suatu informasi mengenai pelanggan aktif dan tidak

aktif maka perlu adanya pengolahan data, salah satunya dengan menggunakan

teknik Data Mining yaitu teknik klasifikasi. Menurut Fayyad., et all. (dalam

Suyanto, 2017:1) ‘Data Mining adalah langkah analisis terhadap proses penemuan

pengetahuan di dalam basisdata atau knowledge discovery ini database yang

disingkat KDD’. Dalam hal ini database pelanggan di perusahaan dapat

dimanfaatkan, database dalam jumlah yang melimpah merupakan aset berharga

yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui pelanggan aktif/tidak, perusahaan

Page 15: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

3

dapat memperoleh sebuah informasi sehingga dapat membantu mengambil

keputusan-keputusan dalam menentukan strategi-strategi penjualan produk.

Berdasarkan dengan uraian masalah di atas, maka penulis melakukan

penelitian ini dengan mengangkat judul “Penerapan Data Mining Dengan

Algoritma Naïve Bayes Untuk Menganalisa Pelanggan Aktif Dalam Penjualan

Produk di PT. Youm Kwang Indonesia”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang serta peninjauan masalah di atas, maka

penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Adanya pelanggan yang tidak tetap dalam pembelian produk sehingga

perusahaan tidak dapat mengetahui pendapatan tetap setiap periodenya.

2. Adanya perilaku pelanggan yang berpindah ke produk pesaing sehingga

mengakibatkan penjualan produk perusahaan menurun.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

disampaikan, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan diantaranya sebagai

berikut:

1. Bagaimana mencari data pelanggan aktif dan tidak aktif di PT Youm Kwang

Indonesia dalam penentuan strategi penjualan produk?

Page 16: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

4

2. Bagaimana mengolah algoritma naïve bayes dalam menentukan pelanggan

aktif dan tidak aktif di PT Youm Kwang Indonesia dalam upaya strategi

penjualan produk?

1.4 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis perlu membuat batasan masalah, supaya pada

penjelasan nanti lebih terarah, akurat dan sesuai yang diharapkan. Adapun

beberapa batasan masalah yang dibuat penulis, diantaranya :

1. Algoritma yang digunakan dalam metode klasifikasi pelanggan ini adalah

algoritma Naïve Bayes

2. Data training yang diambil berdasarkan dari data Customer, PO (Purchase

Order), Qty, dan Jumlah Bayar.

3. Tools yang digunakan dalam implementasi penelitian ini adalah dengan

menggunakan Software RapidMiner Studio.

1.5 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.5.1 Tujuan

1. Mencari data pelanggan aktif dan tidak aktif di PT Youm Kwang Indonesia

dalam penentuan strategi penjualan produk.

2. Mengolah Algoritma Naïve Bayes dengan variabel data Customer, PO

(Purchase Order), Qty, dan Jumlah Bayar dalam menentukan pelanggan aktif

Page 17: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

5

dan tidak aktif di PT Youm Kwang Indonesia dalam upaya strategi penjualan

produk dan memanfaatkan data mining agar menjadi sebuah informasi.

1.5.2 Manfaat

Penulis berharap bahwa penelitian ini dapat berkontribusi memberikan manfaat

positif kepada semua pihak, antara lain:

1. Bagi Penulis

Dari penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan bagi penulis dalam kaitannya dengan algoritma Naïve Bayes

serta mengaplikasikan teori yang didapat diperkuliahan

2. Bagi Perusahaan

Memberikan kemudahan strategi kepada bagian terkait yang menangani

pemasaran produk maupun pimpinan perusahaan dalam menentukan strategi-

strategi penjualan produk sehingga dapat menjaga loyalitas pelanggan

terhadap perusahaan dan meningkatkan keuntungan perusahaan.

3. Bagi Prodi STT Pelita Bangsa

Sebagai tambahan informasi dan sumber yang dapat dijadikan acuan oleh

peneliti lain yang berkepentingan dalam permasalahan yang sama.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibuat untuk menghasilkan suatu laporan yang lebih

terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang telah ditentukan. Agar

maksud dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai, penulis membagi pembahasan

laporan ini dalam 4 bab, yang terdiri dari :

Page 18: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

6

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah,

rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan dasar – dasar teori yang digunakan dalam

membangun dan mendukung penelitian ini meliputi kajian pustaka dan

teori-teori tentang data mining.

BAB III HASIL DAN BAHASAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang objek penelitian meliputi

struktur organisasi, sampel data, metode pengumpulan data dan alternatif

pemecahan masalah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang pembahasan dan pengujian

dengan Algoritma Naïve Bayes untuk mencari hasil dari penelitian ini.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang menguraikan mengenai kesimpulan

yang penulis ambil dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan saran

sebagai masukan terhadap permasalahan yang muncul yang diharapkan

dapat bermanfaat bagi pemecahan masalah tersebut.

Page 19: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Kajian atau studi literature terkait penelitian sejenis atau metode yang

sama yang digunakan untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan dan acuan,

diharapkan dapat membantu dalam penelitian yang baru akan dilakukan.

Pemanfaatan data mining dengan metode Naïve Bayes, seperti dalam penelitian

Dicky Nofriansyah, dkk (2016) dalam jurnal “Penerapan Data Mining dengan

Algoritma Naïve Bayes Clasifier untuk Mengetahui Minat Beli Pelanggan

terhadap Kartu Internet XL(Studi Kasus di CV.Sumber Utama Telekomunikasi)”

menyimpulkan berdasarkan perhitungan akhir dengan mengalikan nilai peluang

dari kasus yang diangkat bahwa nilai P(X|Keterangan=”Minat”) lebih tinggi dari

P(X|Keterangan=”Tidak”) = 0.141842 banding 0.021053, sehingga kartu internet

tersebut masuk dalam klasifikasi “Minat”. Hasil penelitian ini dapat memprediksi

atau memperkirakan laku atau tidak kartu internet yang baru. Oleh sebab itu,

algoritma Naïve Bayes sangat cocok diterapkan dalam memprediksi peluang di

masa depan berdasarkan pengalaman sebelumnya.

Muhammad Husni Rifqo dan Ardi Wijaya (2017) dalam penelitiannya

dengan judul “Implementasi Algoritma Naïve Bayes dalam Menentukan

Pemberian Kredit”, penelitian ini untuk memprediksi dan mengklasifikasi nasabah

mana saja yang bermasalah atau tidak bermasalah dan diharapkan mampu

meningkatkan akurasi dalam menganalisa kelayakan kredit. Adapun data yang

Page 20: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

8

digunakan adalah data Agiing kredit dan untuk perbandingan akurasi model

penelitian ini juga menggunakan public data set yang ada di UCI data set yaitu

data persetujuan kredit (credit approval) negara Japan dan Australia. Dari hasil

penelitian ini terbukti bahwa model naïve bayes mempunyai akurasi yang baik,

hal ini terbukti dari hasil evaluasi penelitian bahwa model Naïve Bayes mampu

menganalisa pelanggan yang baik dan pelanggan yang buruk baik menggunakan

data Agiing Leasing ACC maupun menggunakan data credit approval negara

Australia dan Japan dari UCI data set dengan tingkat akurasi yang baik. Dan

banyaknya record dan atribut pada sebuah data set mempengaruhi tingkat akurasi

dari model Naïve Bayes ini.

Pada penelitian sebelumnya Algoritma Naïve Bayes juga digunakan oleh

Alfa Saleh (2015) dalam jurnal “Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes

dalam Memprediksi Besarnya Penggunaan Listrik Rumah Tangga”,

menyimpulkan bahwa metode Naïve Bayes memanfaatkan data training untuk

menghasilkan probabilitas setiap kriteria untuk class yang berbeda, sehingga nilai-

nilai probabilitas dari kriteria tersebut dapat dioptimalkan untuk memprediksi

penggunaan listrik berdasarkan proses klasifikasi yang dilakukan oleh metode

Naïve Bayes itu sendiri. Dan berdasarkan data rumah tangga yang dijadikan data

training, metode Naïve Bayes berhasil mengklasifikasikan 47 data dari 60 data

yang diuji. Sehingga metode Naïve Bayes berhasil memprediksi besarnya

penggunaan listrik rumah tangga dengan persentase keakuratan sebesar

78.3333%.

Page 21: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

9

2.2 Dasar Teori

2.2.1 Penerapan

Menurut Mella Sri Rahayu Nursrilfa (2013:194) penerapan adalah suatu

perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan

tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau

golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.

Jadi, penerapan dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk

mengaplikasikan suatu cara dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu.

2.2.2 Analisa

Menurut Hidayat (dalam Riska, dkk., 2017:45) analisis adalah kemampuan

pemecahan masalah subjek ke dalam elemen-elemen konstituen, mencari

hubungan-hubungan internal dan diantara elemen-elemen, serta mengatur format-

format pemecahan masalah secara keseluruhan yang ada pada akhirnya menjadi

sebuah nilai-nilai ekspektasi. Daya analisis juga merupakan gambaran dari abilitas

dalam fungsi-fungsi mencirikhaskan fakta-fakta yang berbasis pada hipotesis yang

dibangun. Serta abilitas dalam fungsi-fungsi evaluasi material-material yang

bersifat ekstrak dan kompleks. Daya analisis dapat mempertegas asumsi-asumsi

pemecahan masalah-masalah yang ada. Identifikasi pemecahan masalah tersebut

akan diakhiri dengan kesimpulan yang dibangun ke dalam susunan pernyataan-

pernyataan yang jauh lebih tegas dan pasti.

Menurut Makinuddin & Tri Hidayat (dalam Riska, dkk., 2017:45) Analisis

adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan,

Page 22: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

10

memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria

tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsir maknanya.

2.2.3 Pelanggan

Menurut Fakhri Hadi, dkk (2017:71) Pelanggan merupakan bagian penting

dari perusahaan karena dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dan

meningkatkan faktor pertumbuhan pada suatu perusahaan. Perusahaan akan

melakukan segala cara untuk mempertahankan pelanggan yang memberikan

keuntungan besar bagi perusahaan tetapi, perusahaan sulit untuk mendapatkan

pelanggan yang memberikan keuntungan besar bagi perusahaan. Sifat pelanggan

yang selalu pilih-pilih membuat perusahaan sulit untuk membedakan mana

pelanggan yang memberikan keuntungan besar bagi perusahaan atau pelanggan

yang kurang menguntungkan bagi perusahaan.

Pelanggan Aktif adalah pelanggan dari perusahaan jika dia melakukan

pembelian berulang dari produk perusahaan tersebut dan diharapkan untuk

membeli setidaknya sekali dalam setiap 12 bulan durasi. Mereka adalah orang-

orang yang memaksimalkan pendapatan perusahaan dan dengan demikian

perusahaan bekerja untuk mempertahankan pelanggan dengan meningkatkan

pengalaman mereka dan memberikan diskon.

2.2.4 Penjualan

Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan

pemasaran bagi para pengusaha dalam mencapai tujuaanya yaitu memperoleh laba

untuk menjaga kelangsungan hidup bisnisnya. Sebenarnya pengertian penjualan

sangat luas, beberapa ahli mengemukakan tentang definisi penjualan antara lain:

Page 23: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

11

Menurut Bunafit Nugroho (2013:189) transaksi penjualan yaitu transaksi

menjual barang atau distribusi barang dari gudang atau toko kita kepada

pelanggan (customer).

Menjual adalah proses interaksi antara calon pembeli dan calon penjual

dalam menjajaki sebuah transaksi barang atau jasa yang saling dibutuhkan kedua

pidak. Adapun 4 syarat utama menjual adalah:

1. Ada calon pembeli dan penjual,

2. Proses interaksi komunikasi dan persepsi,

3. Menjajaki sebuah transaksi/pertukaran kepentingan,

4. Barang, jasa, ide, gagasan, rencana, keyakinan dan prinsip.

Transaksi penjualan menurut Tata Sutabri (2014:152) adalah persetujuan

jual beli antara dua pihak. Dan menurut I Putu Agus Eka Pratama (2015:3)

transaksi penjualan dilakukan secara langsung melalui tatap muka antara penyedia

barang dan jasa dengan para konsumen.

2.2.5 Produk

Menurut Sarini Kodu (2013:1251) Produk adalah segala sesuatu yang

dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau

dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Produk menurut Kotler & Keller (dalam Resty Avita Haryanto, 2013:1466)

adalah is anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Produk

adalah apa saja yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan keinginan atau

kebutuhan.

Page 24: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

12

2.2.6 Data Mining

Menurut Clifton (dalam Suyanto, 2017:1) ‘Data Mining didefinisikan

sebagai proses penemuan pola-pola baru dari kumpulan-kumpulan data sangat

besar, meliputi metode-metode yang yang merupakan irisan artificial intelligence,

machine learnin, statistics, dan database systems’.

Menurut Taruna R., S., Hiranwal, S., (dalam Alfa Saleh, 2015:208) ‘Data

Mining merupakan proses pengekstrasian infromasi dari sekumpulan data yang

sangat besar melalui penggunaan algoritma dan teknik penarikan dalam bidang

statistik, pembelajaran mesin dan sistem manajemen basis data’.

Menurut Larose (dalam M. Husni Rifqo dan Ardi Wijaya, 2017:121)

‘Data Mining adalah proses menelusuri pengetahuan baru, pola dan tren yang

dipilih dari jumlah data yang besar yang disimpan dalam repositori atau tempat

penyimpanan dengan menggunakan teknik pengenalan pola serta statistik dan

teknik matematika’.

Menurut David Hand, dkk (dalam Prabowo Pudjo Widodo, dkk., 2013:2)

‘Data mining adalah analisa terhadap data (biasanya data yang berukuran besar)

untuk menemukan hubungan yang jelas serta menyimpulkan yang belum

diketahui sebelumnya dengan cara terkini dipahami dan berguna bagi pemilik data

tersebut’.

Data mining sudah ada sejak lama dan teori-teorinya pun sudah banyak

dibahas dalam berbagai literatur. Teori-teori tersebut antara lain: Naïve Bayes dan

Nearest Neighbour, Pohon Keputusan, Aturan Asosiasi, K-Means Clustering dan

Text Mining, Bramer (dalam Prabowo Pudjo Widodo, dkk., 2013:2). Sedangkan

Page 25: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

13

perkembangan terkini menghadirkan algoritma-algoritma yang baru

dikembangkan antara lain: Jaringan Syaraf Tiruan (JST), Algoritma Genetik,

Fuzzy C-Means, Support Vector Machine (SVM) dan lain-lain, Larose (dalam

Prabowo Pudjo Widodo, dkk., 2013:2)

2.2.6.1 Algoritma dan Metode Data Mining

Menurut Dicky Nofriansyah dan Gunadi Widi Nurcahyo (2015:7) pada

proses pemecahan masalah dan pencarian pengetahuan baru terdapat beberapa

klasifikasi secara umum yaitu:

1. Estimasi

Digunakan untuk melakukan estimasi terhadap sebuah data baru yang tidak

memiliki keputusan berdasarkan histori data yang telah ada. Contohnya

ketika melakukan estimasi pembiayaan pada saat pembangunan sebuah hotel

baru pada kota yang berbeda.

2. Asosiasi

Digunakan untuk mengenali kelakuan dari kejadian-kejadian khusus atau

proses dimana hubungan asosiasi muncul pada saat kejadian. Adapun metode

pemecahan masalah yang sering digunakan seperti algoritma Apriori.

Cntohnya pemanfaatan algoritma asosiasi yaitu pada bidang marketing ketika

sebuah minimarket melakukan tata letak produk yang dijual berdasarkan

produk-produk mana yang paling sering dibeli konsumen, selain itu seperti

tata letak buku yang dilakukan pustakawan di perpustakaan.

Page 26: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

14

3. Klasifikasi

Suatu teknik dengan melihat pada kelakuan dan atribut dari kelompok yang

telah didefinisikan. Teknik ini dapat memberikan klasifikasi pada data baru

dengan memanipulasi data yang ada yang telah diklasifikasi dan dengan

menggunakan hasilnya untuk memberikan sejumlah aturan. Salah satu contoh

yang mudah dan populer adalah dengan Decision Tree yaitu salah satu

metode klasifikasi yang paling populer karena mudah untuk interpretasi

seperti algoritma C4.5, ID3 dan lain-lain. Contoh pemanfaatannya adalah

pada bidang akademik yaitu klasifikasi siswa yang layak masuk ke dalam

kelas unggulan atau akselerasi di sekolah tertentu.

4. Klastering

Digunakan untuk menganalisis pengelompokan berbeda terhadap data, mirip

dengan klasifikasi, namun pengelompokan belum didefinisikan sebelum

dijalankannya tool data mining. Biasanya menggunakan metode neural

network atau statistik, analitikal hierarki cluster. Clustering membagi item

menjadi kelompok-kelompok berdasarkan yang ditemukan tool data mining.

5. Prediksi

Algoritma prediksi biasanya digunakan untuk memperkirakan atau

forecasting suatu kejadian sebelum kejadian atau peristiwa tertentu terjadi.

Contohnya pada bidang Klimatologi dan Geofisika, yaitu bagaimana Badan

Meterologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan tanggal tertentu

bagaimana cuacanya, apakah hujan, panas, dan lain sebagainya. Ada beberapa

metode yang sering digunakan salah satunya adalah Metode Rough Set.

Page 27: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

15

2.2.6.2 Jenis Permasalahan Data Mining

Aplikasi yang menggunakan Data Mining bermaksud menyelesaikan

permasalahan dengan membangun model berdasarkan data yang sudah digali

untuk diterapkan terhadap data yang lain. Secara umum ada dua jenis tipologi

aplikasi Data Mining (Prabowo Pudjo Widodo, dkk., 2013:5):

1. Metode Prediksi, yang bermaksud memprediksi nilai yang akan datang

berdasarkan data-data yang telah ada variabelnya seperti klasifikasi, regresi,

detikasi anomali dan lain-lain.

2. Metode Deskriptif, yang bermaksud membantu user agar mudah melihat

pola-pola yang berasal dari data yang ada.

2.2.6.3 Kegunaan Data Mining

Secara umum kegunaan data mining dapat dibagi menjadi dua: deskriptif

dan prediktif. Deskriptif berarti data mining digunakan untuk mencari pola-pola

yang dapat dipahami manusia yang menjelaskan karakteristik data. Sedangkan

prediktif berarti data mining digunakan untuk membentuk sebuah model

pengetahuan yang akan digunakan untuk melakukan prediksi. Menurut Fayyad et

all (dalam Suyanto, 2017:3) Berdasarkan fungsionalitasnya, tugas-tugas data

mining bisa dikelompokan ke dalam enam kelompok berikut ini :

1. Klasifikasi (classification): men-generalisasi struktur yang diketahui untuk

diaplikasikan pada data-data baru. Misalkan, klasifikasi penyakit ke dalam

sebuah jenis, klasifikasi email ke dalam spam atau bukan.

Page 28: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

16

2. Klasterisasi (clustering): Mengelompokan data, yang tidak diketahui label

kelasnya, ke dalam sejumlah kelompok tertentu sesuai dengan ukuran

kemiripannya.

3. Regresi (regression): menemukan suatu fungsi yang memodelkan data

dengan galat (kesalahan prediksi) seminimal mungkin.

4. Deteksi anomali (anomaly detection): mengidentifikasi data yang tidak

umum, bisa berupa outlier (pencilan), perubahan atau deviasi yang mungkin

sangat penting dan perlu investigasi lebih lanjut.

5. Pembelajaran aturan asosiasi (association rule learning) atau pemodelan

kebergantungan (dependency modeling): mencari relasi antar variabel.

6. Perangkuman (summarization): menyediakan representasi data yang lebih

sederhana, meliputi visualisasi dan pembuatan laporan.

2.2.6.4 Aplikasi-Aplikasi Data Mining

Kemampuan perangkat keras dalam mengelola data yang berukuran besar

baik prosesor dan harddisk, berkembangnya perangkat lunak pembuat aplikasi

data mining, mengakibatkan tingginya permintaan terhadap aplikasi berbasis data

mining dalam berbagai bidang. Selain itu, riset-riset yang dikembangkan oleh

ilmuwan di seluruh dunia tentang teknik-teknik dan algoritma-algoritmanya

banyak membantu kualitas dari sistem berbasis data mining seperti (Prabowo

Pudjo Widodo, dkk., 2013:16) :

1. Perbankan dan Finansial

Bidang ini sangat membutuhkan aplikasi berbasis data mining dan telah lama

menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut. Dipergunakan dalam: Pemodelan

Page 29: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

17

dan Deteksi Pelanggaran (Fraud), Analisis Resiko, Analisis Trend, Analisis

Keuntungan, dan Sistem Pendukung Pemasaran.

2. Keuangan

Dalam bidang keuangan, aplikasi data mining biasa digunakan dalam:

Peramalan harga saham, pemilihan jenis usaha dagang, manajemen

portofolio, peramalan harga barang, merger dan akuisisi perusahaan,

peramalan bencana keuangan.

3. Kebijakan Penjualan

Pada bidang ritel dan supermarket (hypermarket) strategi penjualan telah

banyak yang menggunakan teknik data mining, antara lain: data warehouse,

segmentasi pelanggan, identifikasi profil nasabah, evaluasi harga produk

tertentu (barang antik, mobil bekas, seni, dan lain-lain)

4. Kesehatan

Kesehatan juga merupakan salah satu bidang penting pertama yang

mendorong pengembangan metode data mining, dari teknik visualisasi,

memprediksi biaya perawatan kesehatan, hingga sistem diagnosis berbasis

komputer.

5. Telekomunikasi

Dalam beberapa tahun terakhir, telekomunikasi telah mengambil manfaat dari

penggunaan teknologi data mining. Terutama karena persaingan yang ketat

antar operator telekomunikasi saat ini. Diperlukan sistem yang mampu

mengidentifikasi profil pelanggan, memelihara loyalitas pelanggan, hingga

strategi untuk menjual produk baru. Beberapa masalah yang dapat

Page 30: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

18

diselesaikan dengan teknik data mining dalam bidang ini antara lain: deteksi

penipuan dalam penggunaan telepon seluler, identifikasi profil pelanggan

yang menguntungkan, identifikasi faktor yang mempengaruhi perilaku

pelanggan terhadap beragam penggilan telepon, identifikasi resiko terhadap

investasi baru (misalnya serat optik, nano-teknologi, semikonduktor, dan lain-

lain), identifikasi perbedaan dalam produk dan jasa antar pesaing.

2.2.6.5 Pemodelan Data Mining

Menurut Prabowo Pudjo Widodo, dkk (2013:12) pemodelan adalah

penggunaan prinsip atau teknik-teknik tertentu dalam suatu rancangan sistem.

Misalnya penerapan data mining untuk penjualan, perancang perlu memahami

hal-hal yang berkaitan dengan penjualan mulai dari aspek internal hingga

perekonomian global yang mungkin saja berpengaruh terhadap pengolahan data

yang terjadi. Sebagai bahan pertimbangan, menurut Gounescu (dalam Prabowo

Pudjo Widodo, dkk., 2013:13):

1. Identifikasi

Ini merupakan tahapan pertama dalam pemodelan data mining dari suatu

permasalahan yang ada di lapangan. Dalam mengidentifikasi suatu masalah,

dijumpai dua pendekatan yang saling bertolak belakang. Pendekatan yang

pertama adalah pendekatan yang mengutamakan pengetahuan terdahulu dari

suatu kasus. Dalam hal ini pengetahuan apriori menjadi andalan utama para

pendukung teori ini. Pendekatan kedua adalah pengidentifikasian yang murni

berdasarkan data yang ada. Sejauh mungkin dihindari dugaan awal terhadap

suatu kondisi. Tidak ada pendekatan yang lebih baik antara satu dengan

Page 31: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

19

lainnya. Sebaiknya para perancang sistem yang berbasis data mining

mengombinasikan kedua pendekatan itu. Dugaan awal pada pendekatan

pertama bisa membuat sistem menjadi bias sedangkan hanya mendasarkan

pada data saja akan menemui kesulitan karena data yang akan diolah harus

data yang terstruktur dengan benar (fine).

2. Estimasi dan Pencocokan

Setelah tahap identifikasi selesai, tahap berikutnya adalah membuat formulasi

numerik terhadap suatu model. Tahapan ini dikenal dengan nama tahapan

pencocokan model dengan data. edangkan konversi dari model menjadi angka

numerik disebut dengan istilah estimasi.

3. Pengujian

Pengujian merupakan tahap terakhir sebelum sistem diimplementasikan.

Sistem yang telah dibuat diuji terhadap data lain yang belum pernah dimiliki

dan bukan data yang dipakai untuk membentuk model itu. Keberhasilan dari

pengujian bergantung dari output yang dihasilkan oleh suatu sistem yang

diuji, apakah sesuai dengan kenyataan yang ada atau tidak.

4. Penerapan praktis

Tiap perancang sistem berbasis data mining harus menyadari bahwa sistem

yang dirancang adalah ditunjukan untuk menyelasaikan permalahan-

permasalahan yang ada di lapangan. Oleh karena itu baik atau buruknya suatu

sistem tergantung dari kemanfaatan yang diperoleh terhadap penggunaannya.

Pengguna di lapangan tidak terlalu memperhatikan proses yang kita lalui

Page 32: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

20

dalam pemodelan data mining, mereka hanya tahu manfaat apa yang

diberikan oleh sistem yang dibuat tersebut.

5. Iterasi

Seperti pembuatan suatu produk dalam industri, terjadi proses berulang

antarsatu tahap dengan tahap lainnya guna memperoleh produk yang dapat

bersaing. Iterasi mengharuskan perancang untuk selalu berfikir kembali

terhadap model yang dibuatnya. Dengan adanya perulang-ulangan diharapkan

diperoleh model yang tangguh dan cocok dengan situasi dan kondisi yang

yang terjadi saat implementasi.

2.2.6.6 Knowledge Discovery Database (KDD)

Menurut Dicky Nofriansyah dan Gunadi Widi Nurcahyo (2015:4) pada

proses Data Mining yang biasa disebut Knowledge Discovery Database (KDD)

terdapat beberapa proses yaitu sebagai berikut:

1. Seleksi Data (Selection)

Selection (seleksi/ pemilihan) data dari merupakan sekumpulan data

operasional perlu dilakukan sebelum tahap penggalian informasi dalam

Knowledge Discovery Database (KDD) dimulai. Data hasil seleksi yang akan

digunakan untuk proses data mining, disimpan dalam suatu berkas, terpisah

dari basis data operasional.

2. Pemilihan Data (Preprocessing/Cleaning)

Proses Preprocessing mencakup antara lain membuang duplikasi data,

memeriksa data yang inkonsisten, dan memperbaiki kesalahan pada data,

seperti kesalahan cetak(tipografi). Juga dilakukan proses Enrichment, yaitu

Page 33: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

21

proses “memperkaya” data yang sudah ada dengan data atau informasi lain

yang relevan dan diperlukan untuk KDD, seperti data atau informasi

eksternal.

3. Transformasi (Transformation)

Pada fase ini yang dilakukan adalah mentransformasi bentuk data yang belum

memiliki entitas yang jelas ke dalam bentuk data yang valid atau siap untuk

dilakukan proses Data Mining.

4. Data Mining

Pada fase ini yang dilakukan adalah menerapkan algoritma atau metode

pencarian pengetahuan.

5. Interpretasi / Evaluasi (Interpratation/Evaluation)

Pada fase terakhir ini yang dilakukan adalah proses pembentukan keluaran

yang mudah dimengerti yang bersumber pada proses Data Mining pola

informasi.

2.2.6.7 Klasifikasi

Bagian sangat penting dalam data mining adalah teknik klasifikasi, yaitu

bagaimana mempelajari sekumpulan data sehingga dihasilkan aturan yang bisa

mengklasifikasikan atau mengenali data-data baru yang belum pernah dipelajari.

Klasifikasi dapat didefinisikan sebagai proses untuk menyatakan suatu objek data

sebagai salah satu kategori (kelas) yang telah didefinisikan sebelumnya, menurut

Zaki et all (dalam Suyanto, 2017:115). Klasifikasi banyak digunakan dalam

berbagai aplikasi, diantaranya adalah deteksi kecurangan (fraud detection),

pengelolaan pelanggan, diagnosis medis, prediksi penjualan, dan sebagainya.

Page 34: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

22

Bagaimana cara membangun sebuah model klasifikasi (classifier)? Model

klasifikasi dapat dibangun berdasarkan pengetahuan seorang pakar(ahli). Namun,

mengingat himpunan data yang sangat besar, model klasifikasi lebih sering

dibangun menggunakan teknik pembelajaran dalam bidang machie learning.

Proses pembelajaran secara otomatis terhadap suatu himpunan data mampu

menghasilkan model klasifikasi (fungsi target) yang memetakan objek data x

(input) ke salah satu kelas y yang telah didefinisikan sebelumnya. Jadi, proses

pembelajaran memerlukan masukan (input) berupa himpunan data latih (traning

set) yang berlabel (memiliki atribut kelas) dan mengeluarkan output yang berupa

sebuah model klasifikasi.

Menurut Dicky Nofriansyah dan Gunadi Widi Nurcahyo (2015:17)

Klasifikasi merupakan sebuah proses training (pembelajaran) suatu fungsi tujuan

(target) yang digunakan untuk memetakan tiap himpunan atribut suatu objek ke

satu dari label kelas tertentu yang didefinisikan sebelumnya. Teknik klasifikasi ini

cocok digunakan dalam mendeskripsikan data set dengan tipe data dari suatu

himpunan data yaitu biner atau nominal. Adapun kekurangan dari teknik ini yaitu

tidak tepat untuk himpunan data ordinal karena pendekatan-pendekatan yang

digunakan secara implisit dalam kategori data.

Ada beberapa teknik klasifikasi yang digunakan sebagai solusi pemecahan

kasus diantaranya yaitu:

1. Algoritma C4.5

2. Algoritma K-Nearest Neighbor

3. ID3

Page 35: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

23

4. Naïve Bayes Clasification

5. CART (Clasification And Regression Tree)

2.2.7 Algoritma Naïve Bayes

Menurut Rini Artika (2013:124) Algoritma adalah merupakan kumpulan

perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah – perintah ini dapat

diterjemahkan secara bertahap dari awal hingga akhir. Masalah tersebut dapat

berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap masalah, ada kriteria kondisi awal

yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma.

Naïve Bayes ini menggunakan teorema Bayes, yang ditemukan oleh

Thomas Bayes di abad 18. Menurut Dicky Nofriansyah dan Gunadi Widi

Nurcahyo (2015:35) Naïve Bayesian Classifier merupakan salah satu algoritma

pemecahan masalah yang termasuk dalam metode klasifikasi pada Data Mining.

Naïve Bayesian Classifier mengadopsi ilmu statistika yaitu dengan menggunakan

teori kemungkinan (probabilitas) untuk menyelesaikan sebuah kasus Supervised

Learning, artinya dalam himpunan data terdapat label, class, atau target sebagai

acuan atau gurunya.

Naïve Bayesian Classifier dalam konsep penyelesaiannya tidak jauh beda

dengan konsep Nearest Neighbor. Seperti kita ketahui bahwasanya dalam metode

klasifikasi terdapat beberapa fase penyelesaian yaitu dimulai dari training dan

diakhiri dengan proses testing sehingga dihasilkan sebuah keputusan yang akurat.

Berikut ini adalah gambar alur pemecahan metode klasifikasi:

Page 36: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

24

Gambar 2.1 Fase Penyelesaian Metode Klasifikasi

Sumber : Dicky Nofriansyah dan Gunadi Widi Nurcahyo

Pada Naïve Bayes Clasifier yang dimaksud Learning yaitu proses

pembelajaran dengan cara menghitung nilai probabilistik dari suatu kasus. Sedang

testing yaitu proses pengujian menggunakan model yang mengadopsi data testing.

Adapun contoh teori peluang sehingga kita mudah memahami Naïve Bayes

Clasifier dapat terlihat pada gambar dan penjelasan di bawah ini:

Gambar 2.2 Ilustrasi Peluang Sumber : Dicky Nofriansyah dan Gunadi Widi Nurcahyo

Dari gambar di atas dapat kita mengetahui secara sederhana bahwasanya

peluang untuk mendapatkan no.1 yaitu : 1/6. Dengan asumsi jumlah yang bernilai

dadu no.1 ada 1 sedangkan total keseluruhan dadu ada 6.

Naïve Bayes adalah pengklasifikasian statistic yang dapat digunakan untuk

memprediksi probabilitas keanggotaan suatu class. Naïve bayes didasarkan pada

teorema bayes yang memiliki kemampuan klasifikasi serupa dengan decision tree

dan neural network. Naïve bayes terbukti memiliki akurasi dan kecepatan yang

tinggi saat diaplikasikan ke dalam database dengan data yang besar.

Traning

Data Accuracy Test Data Model

Learning Algorithm

Peluang untuk mendapatkan No “1” pada saat di lemparkan ke atas

Page 37: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

25

P(H|X) = P(X|H) P(H) P(X)

Berikut ini adalah rumus untuk mencari nilai peluang dari Hipotesa

benar(valid) untuk data sampel X yaitu:

Gambar 2.3 Rumus Naïve Bayes Sumber : Suyanto

Dari gambar 2.3, sebagai dasar teori bayesian sebagai pemecahan masalah,

kita harus mengetahui terlebih dahulu beberapa hal diantaranya yaitu:

X = Data dengan class yang belum diketahui

H = Hipotesis data X merupakan suatu class spesifik

P(H|X) = Probabilitas hipotesis H berdasar kondisi X (posteriori probability)

P(H) = Probabilitas hipotesis H (prior probability)

P(X|H) = Probabilitas X berdasar kondisi pada hipotesis H

P(X) = Probabilitas dari X

Di mana X adalah bukti, H adalah hipotesis, P(H|X) adalah probabilitas

bahwa hipotesis H benar untuk bukti X atau dengan kata lain P(H|X) merupakan

probabilitas posterior H dengan syarat X, P(X|H) adalah probabilitas bahwa bukti

X benar untuk hipotesis H atau probabilitas posterior X dengan syarat H, P(H)

adalah probabilitas prior hipotesis H, dan P(X) adalah probabilitas prior bukti X.

Dalam data mining, X adalah sebuah tuple atau objek data, H adalah

hipotesis atau dugaan bahwa tuple X adalah kelas C. Secara spesifik, dalam

masalah klasifikasi dapat menghitung P(H|X) sebagai probabilitas bahwa

hipotesis H benar untuk tuple X atau dengan kata lain P(H|X) adalah probabilitas

bahwa tuple X berada dalam kelas C. Sementara itu, P(H) adalah probabilitas

Page 38: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

26

prior bahwa hipotesis H benar untuk setiap tuple tidak peduli nilai-nilai atributnya

sedangkan P(X) adalah probabilitas prior dari tuple X.

Sehingga Naïve Bayes Clasifier dapat didefinisikan juga sebagai metode

klasifikasi yang berdasarkan teori probabilitas dan teorema bayesian dengan

asumsi bahwa setiap variabel atau parameter penentu keputusan bersifat bebas

(independence) sehingga keberadaan setiap variabel tidak ada kaitannya dengan

keberadaan atribut lain.

Sebagai contoh kasus Naïve Bayes seperti pada tabel 2.1. Pada sebuah

Bank Swasta di Indonesia, terdapat seorang calon nasabah yang ingin mengajukan

Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Dalam hal ini terdapat beberapa nasabah yang

telah mengajukan KPR ke Bank tersebut. Berikut ini adalah data-data nasabah

yang pernah mengajukan KPR di Bank Swasta tersebut.

Tabel 2.1 Sampel Kasus Naïve Bayes

No

Kasus

Nama

Nasabah Kriteria1 Kriteria2 Kriteria3 Ket

1 Dicky Di bawah 30 Tinggi Baik Ya

2 Dicko Di atas 30 Rendah Baik Tidak

3 Dicka Di atas 30 Tinggi Baik Ya

4 Dina Di bawah 30 Tinggi Tidak Tidak

5 Dini Di bawah 30 Sedang Baik Ya

6 Dino Di atas 30 Sedang Baik Ya

Keterangan:

Kriteria 1 = Menjelaskan tentang kriteria “Umur”

Kriteria 2 = Menjelaskan tentang kriteria “Penghasilan”

Page 39: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

27

Kriteria 3 = Menjelaskan tentang kriteria “BI Checking”

Soal : Misalkan terdapat seorang nasabah baru yang ingin mengajukan Kredit

Perumahan Rakyat (KPR) dengan keterangan di bawah ini:

Tabel 2.2 Soal Kasus Naïve Bayes

Nama Nasabah Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3

Dian Di atas 30 Sedang Baik

Penyelesaian:

1. Hitung nilai P(X|Ci) untuk setiap class i

a. P(Kriteria 1 = ”Di atas 30” | Keterangan = “Ya”)

P(Kriteria 1 = 2/4 = 0.5)

b. P(Kriteria 1 = ”Di atas 30” | Keterangan = “Tidak”)

P(Kriteria 1 = 1/2 = 0.5)

c. P(Kriteria 2 = ”Sedang” | Keterangan = “Ya”)

P(Kriteria 2 = 2/4 = 0.5)

d. P(Kriteria 2 = ”Sedang” | Keterangan = “Tidak”)

P(Kriteria 2 = 0/2 = 0)

e. P(Kriteria 3 = ”Baik” | Keterangan = “Ya”)

P(Kriteria 3 = 4/4 = 1)

f. P(Kriteria 3 = ”Baik” | Keterangan = “Tidak”)

P(Kriteria 3 = 1/2 = 0.5)

2. Hitung nilai P(X|Ci) untuk setiap kelas (label)

a. P(X|Keterangan = “Ya”)

= 0.5 x 0.5 x 1 = 1.25

Page 40: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

28

b. P(X|Keterangan = “Tidak”)

= 0.5 x 0 x 0.5 = 0

3. Hitung nilai P(X|Ci) * P(Ci)

a. P(X|Keterangan = “Ya”) x P(Keterangan = “Ya”)

= 1.25 x 4/6 = 0.8333

b. P(X|Keterangan = “Tidak”) x P(Keterangan = “Tidak”)

= 0 x 2/6 = 0

4. Menentukan kelas dari kasus tersebut

Berdasarkan perhitungan akhir dengan mengalikan nilai peluang dari kasus

yang di angkat, kita melihat bahwa nilai P(X|Keterangan = “Ya”) lebih tinggi

dari P(X|Keterangan = “Tidak”) = 0.8333 banding 0, maka

Tabel 2.3 Hasil dari Kasus Naïve Bayes

Nama

Nasabah Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Keterangan

Dian Di atas 30 Sedang Baik Ya

Page 41: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

29

2.3 Kerangka Berfikir

Dari permasalahan dan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya, selanjutnya dapat disusun kerangka pemikiran terhadap penelitian

yang diajukan, dimana kerangka pemikiran merepresentasikan suatu konsep dan

pola pikir yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan penelitian. Berikut

merupakan bagan alur kerangka pemikiran dari hasil pendekatan landasan teori

dan permasalahan penelitian di atas :

Gambar 2.4 Kerangka Berfikir

Sumber : Penulis

Permasalahan penelitian Adanya perilaku pelanggan yang berpindah ke produk pesaing

Topik

Menentukan pelanggan aktif dan tidak aktif dalam upaya strategi penjualan produk Data

Mining Data Set

Customer, PO, Qty, Jumlah

Bayar

Metode

Algoritma Naïve Bayes

Penelitian Sejenis

“ Penerapan Data Mining dengan Algoritma Naïve Bayes Clasifier untuk Mengetahui Minat Beli Pelanggan terhadap Kartu Internet XL(Studi Kasus di

CV.Sumber Utama Telekomunikasi) ( Dicky Nofriansyah, dkk, 2016)” “Implementasi Algoritma Naïve Bayes dalam Menentukan Pemberian Kredit (

Muhammad Husni Rifqo dan Ardi Wijaya, 2017)” “Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes dalam Memprediksi Besarnya

Penggunaan Listrik Rumah Tangga ( Alfa Saleh, 2015)”

Page 42: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Youm Kwang Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang manufacture, yang mana hasil produksinya dikirim ke perusahaan lain

baik lokal maupun ekspor. Kantor pusat dan tempat produksi PT. Youm Kwang

Indonesia bertempat di Delta Silicon V Blok G 03 B Nomor 03 Kawasan Lippo

Cikarang Desa Cicau Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi 17530 Jawa

Barat Indonesia, dengan nomor telepon (021)-29472022/25 dan nomor faksimile

(021)-29472026/27.

PT. Youm Kwang Indonesia berdiri pada tahun 2009 dengan IUI yang

terbaru Nomor 245/1/IU/III/PMA/INDUSTRI/2012 yang dikeluarkan oleh BKPM

dan terdaftar sebagai Kawasan Berikat nomor Skep 2331/KM.4/2012 yang

diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai di bawah Kementrian Keuangan

pada tanggal 24 Juli 2012. PT. Youm Kwang Indonesia bergerak dalam bidang

penyempurnaan benang (benang warna) dengan berbagai tipe produk benang jahit

dengan produksi utamanya adalah benang nylon, poly textured, poly core dan

polyester.

3.1.2 Kebijakan Perusahaan

PT Youm Kwang Indonesia selalu berusaha melakukan perbaikan

berkesinambungan untuk menjadi supplier terbaik dengan cara memenuhi

Page 43: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

31

kepuasan pelanggan dan menciptakan nilai-nilai baru yang selaras dengan

komitmen untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja serta menjaga

kelestarian lingkungan.

Sebagai perusahaan besar pasti memiliki visi dan misi untuk dijadikan

sebagai tujuan kerja dan pencapaian. Berikut adalah visi serta misi dari PT Youm

Kwang Indonesia :

1. Visi

Menjadikan Perusahaan produsen pencelupan benang yang berkualitas kelas

dunia dengan pengiriman tepat waktu dan memberikan kepuasan pelanggan

2. Misi

a. Menyediakan produk dengan kualitas terbaik

b. Meningkatkan pelayanan jasa untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

c. Kami ingin memberikan kontribusi lebih terhadap pertumbuhan ekonomi

nasional.

d. Menjaga pelaksanaan “pengaruh tidak semestinya” dengan laboratorium

pihak ke tiga dan staff pengujian internal yang tepat, terlatih dan disiplin.

e. Meningkatkan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja.

3.1.3 Struktur Organisasi

Para pelaku yang menjalankan sistem dalam perusahaan memiliki

kewenangan yang berbeda–beda sesuai dengan job deskripsi yang telah

didapatkan berdasarkan proporsi serta kompetensi dan kemampuan yang dimiliki

oleh para pelaku yang terdapat dalam perusahaan ataupun suatu organisasi.

Page 44: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

32

Sebagai perusahaan dengan sistem yang modern PT Youm Kwang Indonesia juga

memiliki struktur organisasi yang kompleks. Keseluruhan struktur organisasi PT

Youm Kwang Indonesia digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Youm Kwang Indonesia

Sumber : Penulis

Berdasarkan struktur organisasi pada Gambar 3.1, tugas dari masing-

masing bagian yang terkait dengan bidangnya sebagaimana tercantum dalam

struktur organisasi perusahaan antara lain:

1. President Director

a. Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan perusahaan.

b. Memimpin rapat perusahaan dalam rangka meningkatkan dan

mengembangkan perusahaan.

c. Pengambil keputusan tertinggi di perusahaan.

2. Coorporate Management

a. Menangani HRD, Recruitment, menangani pelatihan dan kehadiran

karyawan.

b. Mengatur masalah keuangan perusahaan, melakukan pembayaran,

penagihan kepada customer

c. Membuat laporan keuangan dan pajak perusahaan

Page 45: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

33

3. Logistic

a. Warehouse (WH)

Menangani pemasukan dan pengeluaran barang.

Menyediakan barang yang dibutuhkan oleh bagian produksi.

Memastikan barang-barang untuk pengiriman sudah tersedia.

Mengecek on time delivery.

Membuat laporan stok gudang

Membuat surat jalan pengiriman

b. EXIM (Ekspor Impor)

Membuat dokumen Bea Cukai (pengiriman domestic/export dan

pemasukan barang).

Menangani ekspor/impor dan dokumen-dokumen perijinan lainnya.

Membuat laporan bulanan dan 4 bulanan pemasukan dan pengeluaran

barang per dokumen pabean Kawasan Berikat.

4. Sales Management

a. Memperluas jaringan bisnis dan mempromosikan produk

b. Berhubungan langsung dengan pelanggan.

c. Memenuhi pencapaian target sales penjualan.

5. Produksi

a. Menyediakan barang sesuai dengan order.

b. Menjamin bahwa stok untuk pengiriman selalu tersedia.

c. Menangani mesin dan memperbaiki mesin.

d. Membuat sample untuk produk baru.

e. Memproduksi barang sesuai pesanan pelanggan.

6. Quality Assurance

a. Menangani complain dari pelanggan.

b. Mengontrol kualitas dan pengecekan barang.

c. Memastikan kualitas barang yang masuk dan keluar.

7. PPIC (Planning, Production and Inventory Control) / Purchasing

a. Melakukan pembelian (import dan local) dan memastikan barang datang

tepat waktu.

Page 46: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

34

b. Menangani impor dan dokumen-dokumennya.

c. Pengecekan PO ke supplier.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, análisis, dan

penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan obyektif untuk memecahkan

suatu persoalan. Metode penelitian diharapkan dapat memberikan arah dan

pedoman dalam melakukan penelitian agar dapat memperoleh hasil penelitian

yang akurat, cermat, dan berkualitas sesuai dengan permasalahan yang dihadapi

dan selalu konsisten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif kuantitatif. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam

melakukan penelitian data mining:

Gambar 3.2 Metode Penelitian Sumber : Penulis

Pengumpulan Data

Pengolahan Data Awal

Metode Yang Diusulkan

Pengujian dan Validasi Hasil

Page 47: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

35

1. Pengumpulan Data

Tahapan ini menjelaskan mengenai dari mana sumber data didapatkan untuk

keperluan penelitian ini.

2. Pengolahan Data Awal

Tahapan ini menjelaskan tahap awal dalam data mining. Data yang didapat

akan diolah ke format yang dibutuhkan, pengelompokan dan penentuan

atribut dari data awal.

3. Metode Yang Diusulkan

Pada bagian ini menjelaskan tentang metode yang diusulkan untuk digunakan

dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan Algoritma Naïve Bayes.

4. Pengujian dan Validasi Hasil

Pada bagian ini menjelaskan tentang pengujian, hasil prediksi dari penerapan

Data Mining menggunakan Algoritma Naïve Bayes.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini diselenggarakan di PT. Youm Kwang Indonesia. Sebagai

dasar dalam penyusunan penelitian ini, penulis mengumpulkan data melalui :

1. Penelitian lapangan

Metode pengumpulan data dilakukan melalui beberapa pendekatan dan cara

dengan tujuan untuk memperoleh data primer yang aktual antara lain :

a. Pengamatan langsung untuk mengumpulkan data yang berhubungan

dengan obyek penelitian.

Page 48: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

36

b. Melakukan wawancara langsung (tatap muka) kepada beberapa pegawai /

bagian terkait di PT Youm Kwang Indonesia

2. Penelitian kepustakaan

Dengan penelitian kepustakaan, penulis memperoleh data sekunder melalui

beberapa buku literatur, jurnal ilmiah, majalah ilmiah, panduan akademik dan

sebagainya.

3.4 Pengelolaan Data Awal

Pengelolaan data awal pada penelitian ini mencakup semua kegiatan yang

berhubungan dengan persiapan data sebelum melanjutkan ke dalam proses

pemodelan data mining. Dalam pengelolaan data awal akan dilakukan beberapa

tahapan, tahapan tersebut adalah : Seleksi Data (Selection), Pemilihan Data

(Preprocessing/Cleaning) dan Transformasi (Transformation).

1. Seleksi Data (Selection)

Selection (seleksi/ pemilihan) data merupakan sekumpulan data operasional perlu

dilakukan sebelum tahap penggalian informasi dalam Data Mining. Data hasil

seleksi ini yang akan digunakan untuk proses Data Mining. Dan dalam penelitian

ini data yang digunakan untuk menentukan pelanggan aktif dan tidak aktif adalah

data “Packing List Penjualan” di PT Youm Kwang Indonesia. Berikut ini adalah

data “Packing List Penjualan” di PT Youm Kwang Indonesia:

Page 49: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

37

Gambar 3.3 Potongan Packing List Penjualan Sumber : PT. Youm Kwang Indonesia

2. Pemilihan Data (Preprocessing/Cleaning)

Sebelum proses Data Mining dapat dilaksanakan, perlu dilakukan proses cleaning

pada data yang menjadi fokus Data Mining. Proses cleaning mencakup antara lain

membuang duplikasi data, memeriksa data yang inkonsisten, menghapus data

yang tidak diperlukan dan memperbaiki kesalahan pada data, seperti kesalahan

cetak(tipografi). Juga dilakukan proses Enrichment, yaitu proses “memperkaya”

data yang sudah ada dengan data atau informasi lain yang relevan, layak dan

diperlukan untuk proses Data Mining. Setelah dilakukan proses membuang

duplikasi data dan menghapus data yaitu Item, Color dan MTS sehingga

menghasilkan 300 record data pelanggan sebagai berikut:

Page 50: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

38

Gambar 3.4 Potongan Proses Cleaning Data

Sumber : Penulis

3. Transformasi (Transformation)

Pada fase ini yang dilakukan adalah mentransformasi bentuk data yang belum

memiliki entitas yang jelas ke dalam bentuk data yang valid atau siap untuk

dilakukan proses Data Mining.

a. Mengklasifikasikan PO (Purchase Order), Klasifikasi PO (Purchase Order) ini

berdasarkan banyak pelanggan yang menerbitkan PO. Sehingga PO

diklasifikasikan menjadi seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Klasifikasi PO

PO Klasifikasi

0 – 10 Sedikit

>10 – 25 Sedang

> 25 Banyak

Page 51: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

39

b. Mengklasifikasikan Qty, Klasifikasi Qty (Quantity) ini berdasarkan jumlah

pembelian produk yang dilakukan pelanggan. Sehingga Qty diklasifikasikan

menjadi seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 Klasifikasi Qty

Qty Klasifikasi

0 – 10.000 Kecil

>10.000 – 25.000 Standar

> 25.000 Besar

c. Mengklasifikasikan Jumlah bayar, Klasifikasi Jumlah bayar ini berdasarkan

jumlah pembayaran atas pembelian yang dilakukan pelanggan. Sehingga

Jumlah bayar diklasifikasikan menjadi seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3 Klasifikasi Jumlah Bayar

Qty Klasifikasi

0 – $ 10.000 Kecil

>$ 10.000 – $ 25.000 Standar

> $ 25.000 Besar

Setelah melakukan tranformasi bentuk data dan memiliki entitas yang jelas, maka

format data akhir ini yang akan dijadikan sebagai data yang siap untuk dilakukan

proses Data Mining adalah sebagai berikut:

Page 52: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

40

Gambar 3.5 Potongan Proses Transformasi Data

Sumber : Penulis

Dari gambar 3.5 di atas terlihat bahwa data yang digunakan dan diolah

berjumlah 300 record data, kemudian data tersebut dibagi menjadi dua kelompok

yaitu data training dan data testing. Pembagian data menjadi data training dan

data testing pada penelitian ini menggunakan rasio 90% atau 270 record data

untuk data training dan 10% atau 30 record data untuk data testing yang disimpan

dalam format file excel.

Data training merupakan data yang digunakan dalam melakukan

pembelajaran sedangkan data testing adalah data yang tidak pernah dipakai

sebagai pembelajaran dan akan berfungsi sebagai data pengujian kebenaran atau

keakurasian hasil pembelajaran, Written, etc. (dalam Ni Luh Ratniasih, dkk.,

Page 53: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

41

2017:14). Berikut ini adalah data training dan data testing yang akan digunakan

dalam pengolahan data mining:

Gambar 3.6 Potongan Data Training

Sumber : Penulis

Gambar 3.7 Potongan Data Testing

Sumber : Penulis

Page 54: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

42

3.5 Metode Yang Diusulkan

Pada penelitian ini akan dilakukan analisa menggunakan metode

klasifikasi dengan Algoritma Naïve Bayes. Pemilihan Algoritma Naïve Bayes ini

dikarenakan dapat memprediksi peluang di masa depan berdasarkan pengalaman

dimasa sebelumnya sehingga dikenal sebagai Teorema Bayes (Dicky Nofriansyah,

dkk., 2016:82).

Data packing list penjualan akan diolah menggunakan metode klasifikasi

dengan Algoritma Naïve Bayes kemudian dicari hasil akurasinya. Dalam tahapan

ini akan dilakukan beberapa langkah yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.8 Langkah Pengujian Metode

Sumber : Penulis

Pengolahan data dengan Naïve Bayes

Pengujian dengan tools Rapidminer

Evaluasi hasil: Confussion matrix dan Kurva ROC

Data Set packing list penjualan

Page 55: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Implementasi Algortima Naïve Bayes

Setelah mendapatkan jumlah record data training dan data testing,

selanjutnya akan dilakukan pengolahan data mining berdasarkan dari data yang

sudah disiapkan sebelumnya yaitu 90% atau 270 data training dan 10% atau 30

data testing. Berikut ini adalah sebagai sample data testing yang akan diuji:

Tabel 4.1 Data Testing

Customer PO Qty Jumlah Bayar

(USD)

Jenis

Pelanggan

ZIBEN

INDONESIA PT

SEDIKIT BESAR SEDANG ?

Tahapan penyelesaian data mining dengan menggunakan Algoritma Naïve

Bayes perhitungan secara manual adalah sebagai berikut:

1. Hitung nilai P(X|Ci) untuk setiap class i

a. P(PO = “Sedikit” | Jenis Pelanggan = “Aktif ”)

P(PO = 68/103 = 0.6601941748 )

b. P(PO = “Sedikit” | Jenis Pelanggan = “Tidak Aktif ”)

P(PO = 150/167 = 0.8982035928 )

c. P(Qty = “Besar” | Jenis Pelanggan = “Aktif”)

P(Qty = 21/103 = 0.2038834951 )

d. P(Qty = “Besar” | Jenis Pelanggan = “Tidak Aktif”)

Page 56: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

44

P(Qty = 7/167 = 0.0419161677 )

e. P(Jumlah bayar = “Sedang” | Jenis Pelanggan = “Aktif”)

P(Jumlah bayar = 10/103 = 0.0970873786 )

f. P(Jumlah bayar = “Sedang” | Jenis Pelanggan = “Tidak Aktif”)

P(Jumlah bayar = 9/167 = 0.0538922156 )

2. Hitung nilai P(X|Ci) untuk setiap kelas (label)

a. P(X | Jenis Pelanggan = “Aktif”)

= 0.6601941748 x 0.2038834951 x 0.0970873786 = 0.0130682229

b. P(X | Jenis Pelanggan = “Tidak Aktif”)

= 0.8982035928 x 0.0419161677 x 0.0538922156 = 0.0020290016

3. Hitung nilai P(X|Ci) * P(Ci)

a. P(X | Jenis Pelanggan = “Aktif”) x P(Pelanggan = “Aktif”)

= 0.0130682229 x 103/270 = 0.004985285

b. P(X | Jenis Pelanggan = “Tidak Aktif”) x P(Pelanggan = “Tidak Aktif”)

= 0.0020290016 x 167/270 = 0.0012549751

4. Menentukan kelas dari kasus tersebut

Berdasarkan perhitungan akhir dengan mengalikan nilai peluang dari kasus

yang diangkat, kita melihat bahwa nilai P(X | Jenis Pelanggan = “Aktif”)

lebih tinggi dari P(X | Jenis Pelanggan = “Tidak Aktif”) = 0.004985285

banding 0.0012549751. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelanggan

tersebut masuk dalam klasifikasi “Pelanggan Aktif”.

Page 57: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

45

4.2 Analisa Algortima Naïve Bayes Dengan Rapidminer

Dalam penelitian ini juga kemudian akan dilakukan pengujian untuk

mendapatkan hasil akurasi Algoritma Naïve Bayes yang benar, maka diperlukan

alat ukur yang tepat yaitu dibantu dengan menggunakan tools Rapidminer Studio

versi 9.0.

4.2.1 Proses Import Data

Data awal yang sudah dilakukan beberapa tahapan seperti selection,

cleaning dan transformation diimport ke dalam tools Rapidminer Studio 9.0

Gambar 4.1 Proses Import Data

Sumber : Penulis

Page 58: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

46

4.2.2 Proses Training dan Testing

Proses training yaitu suatu proses melakukan pelatihan data pada model

(Naïve Bayes). Sedangkan proses testing yaitu melakukan pengujian data yang

menghasilkan grafik atau pola.

Gambar 4.2 Proses Training

Sumber : Penulis

Pada gambar 4.2 dijelaskan bahwa proses training menggunakan 270

record data training yang dihubungkan dengan blok model Naïve Bayes untuk

mengetahui distribusi data.

Page 59: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

47

Gambar 4.3 Proses Testing

Sumber : Penulis

Pada gambar 4.3 dijelaskan bahwa proses testing menggunakan 270

record data training dengan blok model Naïve Bayes dan 30 record data testing

kemudian dihubungkan dengan garis penghubung pada blok apply model dan

performance sebagai penampil informasi hasil pengujian data.

4.2.3 Hasil Klasifikasi Class

1. Simple Distribution Model

Gambar di bawah ini adalah Distribution Model pengujian dengan

Algoritma Naïve Bayes. Mengahasilkan dua kelas dengan perincian kelas yang

aktif = 0.381 dan 4 distribusi, sedangkan untuk kelas tidak aktif mendapatkan

hasil = 0.619 dan 4 distribusi.

Page 60: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

48

Gambar 4.4 Simple Distribution Model

Sumber : Penulis

2. Distribution Table

Tabel distribusi hasil analisa dengan Algoritma Naïve Bayes terhadap tabel

data packing list penjualan dalam mengklasifikasikan jenis pelanggan dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

Page 61: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

49

Gambar 4.5 Potongan Distribution Table

Sumber : Penulis

3. Hasil Klasifikasi

Pada ExampleSet(Apply Model) merupakan hasil prediksi pengujian data

testing terhadap data training dengan menggunakan Algoritma Naïve Bayes.

Gambar 4.6 Potongan Hasil Klasifikasi Sumber : Penulis

Page 62: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

50

4.2.4 Evaluasi Model Confusion Matrix

Percobaan proses klasifikasi yang telah dilakukan dengan tools

Rapidminer Studio 9.0 menggunakan Algoritma Naïve Bayes mendapatkan hasil

sebagai berikut:

1. Accuracy

Dengan mengetahui jumlah data yang diklasifikasikan secara benar maka dapat

diketahui hasil akurasi adalah 70.00% dari hasil data testing.

Gambar 4.7 Accuracy

Sumber : Penulis

2. Precision

Precision adalah jumlah data yang true positive (jumlah data yang dikenali secara

benar sebagai positif) dibagi dengan jumlah data yang dikenali sebagai positif.

Dari hasil pengujian ini menghasilkan nilai precision sebesar 63.64% untuk kelas

tidak aktif dan 87.50% untuk kelas aktif.

Page 63: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

51

Gambar 4.8 Precision

Sumber : Penulis

3. Recall

Recall adalah jumlah data yang true positive dibagi dengan jumlah data yang

sebenarnya positif (true positive + true negative). Dari hasil pengujian ini

menghasilkan nilai recall sebesar 46.67% untuk kelas aktif dan 93.33% untuk

kelas tidak aktif.

Gambar 4.9 Recall

Sumber : Penulis

Page 64: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

52

4.2.5 Evaluasi Kurva ROC

Kurva Receiver Operating Characteristic (ROC) digunakan untuk

mengekspresikan data confusion matrix. Garis horizontal mewakili nilai false

positives (FP) dan garis vertikal mewakili nilai true positives (TP). Dari hasil

pengujian ini dapat diketahui nilai Area Under Curve (AUC) menggunakan

Algoritma Naïve Bayes adalah sebesar 0.907. Hal ini mengartikan bahwa

Algoritma Naïve Bayes dalam penelitian ini mencapai excellent classification.

Gambar 4.10 Kurva ROC

Sumber : Penulis

4.3 Hasil Analisa Data Pelanggan Dengan Algoritma Naive Bayes

Dari 30 data testing pelanggan yang diprediksi, terdapat 21 data yang

diprediksi dengan tepat atau dikenali secara benar dan 9 data bernilai salah. Dari

21 data yang diprediksi secara benar menghasilkan klasifikasi jenis pelanggan

Page 65: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

53

yaitu 7 data pelanggan aktif dan 14 data pelanggan tidak aktif. Terhadap

pelanggan yang aktif maka perusahaan perlu adanya strategi untuk

mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggannya. Dan jika pelanggan

tidak aktif maka diperlukan penanganan khusus seperti melakukan pendekatan

atau kunjungan kepada pelanggan, memberikan diskon, pengiriman barang tepat

waktu guna meningkatkan daya beli pelanggan terhadap produk perusahaan.

Page 66: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

54

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis

dapat membuat suatu kesimpulan mengenai analisa pelanggan aktif dengan

Algoritma Naïve Bayes sebagai berikut:

1. Pengujian menggunakan 300 data dengan perhitungan Rapidminer Studio 9.0

dihasilkan nilai accuracy mencapai 70%. Dari 30 data testing yang diprediksi,

terdapat 21 data yang diprediksi dengan tepat. Dan nilai precision sebesar

63.64% untuk kelas tidak aktif dan 87.50% untuk kelas aktif. Sedangkan nilai

recall sebesar 46.67% untuk kelas aktif dan 93.33% untuk kelas tidak aktif.

Serta nilai Area Under Curve (AUC) menggunakan Algoritma Naïve Bayes

adalah sebesar 0.907. Hal ini mengartikan bahwa Algoritma Naïve Bayes dalam

penelitian ini mencapai excellent classification.

2. Hasil klasifikasi dari data set packing list penjualan untuk menentukan jenis

pelanggan dengan Algoritma Naïve Bayes menghasilkan 2 kelas klasifikasi

yaitu dengan perincian kelas yang aktif = 0.381, sedangkan untuk kelas tidak

aktif mendapatkan hasil = 0.619.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

saran yang dapat diberikan antara lain :

Page 67: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

55

1. Penulis mengharapkan agar penelitian ini dilakukan juga dengan menggunakan

metode atau algoritma selain Naïve Bayes dengan tujuan untuk pengembangan

penelitian di masa yang akan datang.

2. Jumlah data yang digunakan untuk diuji coba disarankan ditambah. Karena

banyaknya record dan atribut pada sebuah data set mempengaruhi tingkat

akurasi dari Algoritma Naïve Bayes ini.

3. Diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan dalam bentuk aplikasi yang

lebih kompleks.

Page 68: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

DAFTAR PUSTAKA

Artika, Rini. 2013. “Penerapan Analitycal Hierarchy Procces(AHP) Dalam

Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru Pada SD Negeri 095224”. Pelita Informatika Budi Darma.4(3), 123-128.

Hadi, Fakhri., et all. 2017. “ Penerapan K-Means Clustering Berdasarkan RFM

Mofek Sebagai Pemetaan dan Pendukung Strategi Pengelolaan Pelanggan

(Studi Kasus: PT. Herbal Penawar Alwahidah Indonesia Pekanbaru)”. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri. 15(1), 69-76.

Haryanto, Hesti Avita. 2013. “Strategi Promosi, Kualitas Produk, Kualitas

Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Restoran MC Donald’s

Manado”. Jurnal EMBA.1(4), 1465-1473. Jamhur, A. Izzaty. 2016. “Penerapan Data Mining untuk Menganalisa Jumlah

Pelanggan Aktif dengan Menggunakan Algoritma C4.5”. Majalah Ilmiah. 23(2), 12-20.

Kodu, Sarini. 2013. “Harga, Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan

Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza”. Jurnal EMBA.1(3), 1251-1259.

Nofriansyah, Dicky., et all. 2016. “Penerapan Data Mining dengan Algoritma

Naïve Bayes Clasifier untuk Mengetahui Minal Beli Pelanggan terhadap

Kartu Internet XL (Studi Kasus di CV.Sumber Utama Telekomunikasi”. Jurnal Ilmiah SAINTIKOM. 15(2), 81-92.

Nofriansyah, Dicky dan Nurcahyo, G. Widi. 2015. Algoritma Data Mining dan

Pengujian. Yogyakarta: Deepublish. Nugroho, Bunafit . 2013. Membuat Aplikasi Web Inventory Toko dengan PHP,

MySQL, dan Dreanweaver. Yogyakarta: PT Alif Media. Nursrilfa, Mella Sri Rahayu. 2013. “Penerapan Disiplin oleh Lembaga Kursus

Menjahit Pondok Busana Modiste Menurut Warga Belajar”. Spectrum PLS.1(1), 189-204.

Pratama, I Putu Agus Eka. 2015. E-Commerce, E-Business dan Mobile

Commerce. Bandung: Informatika Rifqo, M. Husni dan Wijaya, Ardi. 2017. “Implementasi Algoritma Naive Bayes

Dalam Penentuan Pemberian Kredit”. Jurnal Pseudocode. 4(2), 120-128.

Page 69: PENERAPAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA NAÏVE …

Riska., et all. 2017. “Analisa dan Implementasi Wireless Extension Point dengan

SSID (Service Set Identifier”. Jurnal Media Infotama. 13(1), 44-54. Saleh, Alfa. 2015. “Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam

Memprediksi Besarnya Penggunaan Listrik Rumah Tanga”. Citec Jurnal. 2(3), 207-217.

Sutabri, Tata. 2014. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Suyanto. 2017. Data Mining untuk Klasifikasi dan Klasterisasi Data. Bandung:

Informatika Bandung.

Widodo, P. Pudjo, dkk. 2013. Penerapan Data Mining dengan Matlab. Bandung:

Rekayasa Sains.