PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI...

77
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KASUS APENDISITIS DI RUMAH SAKIT SANTA ANNA KENDARI TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan Di Poltekkes Kemenkes Kendari OLEH : ALBERT SULEKALE P00320013035 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2016

Transcript of PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI...

Page 1: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN KASUS APENDISITIS DI RUMAH

SAKIT SANTA ANNA KENDARI

TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Diploma III

Keperawatan Di Poltekkes Kemenkes Kendari

OLEH :

ALBERT SULEKALE

P00320013035

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2016

Page 2: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan
Page 3: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan
Page 4: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama : Albert sulekale

2. NIM : P00320013035

3. Tempat /Tanggal Lahir : Kendari, 11 Agustus 1996

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Agama : Katholik

6. Alamat : Jln. Belimbing, Komp. BTN Wirabuana

B. Pendidikan

1. SD Negeri 1 Rate - rate; tamat tahun 2006

2. SMP Negeri 1 Tirawuta ; tamat tahun 2010

3. SMA Negeri 1 Tirawuta; tamat tahun 2013

4. Terdaftar sebagai mahasiswa Poltekkes Kendari Jurusan Keperawatan tahun

2013 sampai sekarang.

Page 5: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

MOTTO

“BERMIMPILAH SEMAU MU DAN KEJARLAH MIMPI ITU”

“GENGGAMLAH DUNIA SEBELUM DUNIA MENGGENGGAMMU”

KARYA TULIS INI

KUPERSEMBAHKAN SPESIAL BUAT KEDUA ORANG TUAKU, SAUDARA-

SAUDARAKU

SERTA ALMAMATER YANG KU CINTAI DAN KU BANGGAKAN

Thanks....!!!

Page 6: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua yang dimanifestasikan

dalam bentuk kesempatan dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

karya tulis ilmiah ini dengan judul “Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Pasien

Dengan Kasus Apendisitis Di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015”.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah, penulis mengalami banyak tantangan dan

hambatan namun atas bantuan bimbingan Ibu Ruth Mongan, B.Sc, S.Pd, M.Pd

sebagai pembimbing satu dan bapak Muslimin L, A.Kep, S.Pd, M.Si selaku

pembimbing dua dengan penuh kesabaran dan persahabatan membantu penulis dalam

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

berbagai pihak yang telah banyak membantu :

1. Bapak Petrus, SKM. M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kendari.

2. Bapak Muslimin L, A.Kep, S.Pd, M.Si Selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kendari.

3. Ibu Hj. Sitti Rachmi Misbah, S.Kp., M.Kep selaku penguji satu, Ibu Lena

Atoy, SST.,MPH selaku penguji dua, dan bapak Abdul Syukur Bau, SA.Kep.,

Ns., MM selaku penguji tiga, yang telah banyak memberikan saran dan

perbaikan karya tulis ilmiah.

4. Seluruh Dosen dan Staf tata usaha dilingkungan Poltekkes Kendari Jurusan

Keperawatan.

5. Bapak dr. Mario Polo Widjaya, M.Kes., Sp. OT Selaku Direktur Rumah Sakit

Santa Anna Kendari yang telah bersedia memberikan izin untuk melakukan

penelitian.

Page 7: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

6. Teristimewa kupersembahkan kepada kedua orang tuaku serta saudaraku yang

telah tulus dan ikhlas memberikan dukungan moril dan material serta doa dan

motivasi selama mengikuti pendidikan.

7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa di Politeknik Kesehatan Kendari terkhusus di

jurusan keperawatan yang selama ini bersama-sama penulis malalui suka dan

duka mengikuti perkuliahan sampai penulisan karya tulis ilmiah dan doa

penulis kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberkati dan melindungi

kita semua, amin.

Akhirnya semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat dan memberikan

konstribusi ilmu pengetahuan kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa karya tulis

ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, kiranya kritik dan saran yang bersifat

konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaannya.

Kendari, Juli 2016

Penulis

Page 8: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

ABSTRAK

Albert Sulekale (P00320013035). Penerapan Asuhan Pada Pasien Dengan

Kasus Appendisitis Di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015. Di

bimbing ibu Ruth Mongan dan bapak Muslimin. L (74 Halaman + 13 tabel + 10

lampiran). Appendisitis adalah infeksi pada appendiks karena tersumbatnya lumen

oleh fekalith (batu feces), hiperplasi jaringan limfoid, dan cacing usus. Rumusan

masalahnya adalah Bagaimana Penerapan Askep Pada Pasien Appendisitis dengan

Post Operasi Appendisitis Di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015?

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data Askep pasien Pre dan Post Operasi

Appendisitis yang dirawat di Rumah Sakit Santa Anna Kendari tahun 2015.

Penelitian ini telah dilaksanakan di Rumah Sakit Santa Anna Kendari selama 4 hari

pada tanggal 12 – 15 Juli 2016. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

Sampel berjumlah 30 orang yang diambil secara Simpel Random Sampling. Data

yang diambil berupa data sekunder dengan instrument penelitian adalah lembar

cheklist. Hasil penelitian diperoleh data tentang asuhan keperawatan pre operasi

appendisitis di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015 adalah kategori baik

sebanyak 30 pasien (100%) dan kategori kurang sebanyak 0 (0%), untuk data tentang

asuhan keperawatan pada pasien post operasi appendisitis di Rumah Sakit Santa

Anna Kendari Tahun 2015 adalah kategori baik sebanyak 30 orang (100%) dan

kategori kurang sebanyak 0 (0%), dan untuk penerapan asuhan keperawatan pasien

appendisitis di Rumah Sakit Santa Anna Kendari pada tahun 2015 adalah kategori

baik sebanyak 30 (100%) dan kategori kurang adalah 0 (0%). Berdasarkan hasil

penelitian tersebut diharapkan pihak Rumah Sakit Santa Anna Kendari tetap

mempertahankan kinerjanya khususnya perawat yang melaksanakan Asuhan

Keperawatan

Kata Kunci : Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Appendisitis

Daftar Pustaka 12 (1985 – 2016)

Page 9: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... iv

MOTTO ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Penyakit Appendisitis .................................................. 5

B. Konsep Asuhan Keperawatan Appendisitis ...................................... 15

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran ................................................................................ 23

B. Kerangka Pikir Variabel Yang Diteliti .............................................. 24

C. Variabel Penelitian ............................................................................ 24

Page 10: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ....................................... 24

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 28

C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 28

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data .................................................... 29

E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 29

F. Pengolahan Data ................................................................................ 29

G. Analisa Data ...................................................................................... 30

H. Penyajian Data ................................................................................... 30

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 31

B. Pembahasan ....................................................................................... 37

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................ 41

B. Saran .................................................................................................. 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 5.1 Distribusi Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan di Rumah

Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2016 33

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pasien Appendisitis Berdasarkan

Jenis Kelamin Di Rumah Sakit Santa Anna Kendari

Tahun 2016

34

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pasien Appendisitis Berdasarkan

Umur Di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2016 35

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pasien Appendisitis Berdasarkan

tingkat pendidikan Di Rumah Sakit Santa Anna Kendari

Tahun 2016

35

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pasien Appendisitis Berdasarkan

Pekerjaan Di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun

2016

36

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Penerapan Asuhan Keperawatan

Pada Pasien Pre Operasi Appendisitis Di Rumah Sakit

Santa Anna Kendari Tahun 2016

36

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Penerapan Asuhan Keperawatan

Pada Pasien Post Operasi Appendisitis Di Rumah Sakit

Santa Anna Kendari Tahun 2016

37

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Penerapan Asuhan Keperawatan

Pada Pasien Appendisitis Di Rumah Sakit Santa Anna

Kendari Tahun 2016

37

Page 12: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat pernyataan Persetujuan Responden

2. Surat Permohonan Izin Penelitian dari Direktur Poltekkes Kendari

3. Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian Dan Pengembangan Provinsi

Sulawesi Tenggara

4. Surat keterangan telah selesai melaksanakan penelitian dari Direktur RS.

Santa Anna Kendari.

5. Surat Keterangan Bebas Administrasi dari Jurusan Keperawatan

6. Surat Keterangan Bebas Pustaka Dari Perpustakaan Poltekkes Kendari

Page 13: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Modernisasi gaya hidup manusia dalam berbagai bidang seperti tehnologi,

komunikasi, industri, lingkungan telah menimbulkan berbagai macam perubahan

dalam hidup manusia, yang memberi dampak negatif pada peningkatan derajat

kesehatan seseorang. Dampak negatif dan modernisasi tersebut adalah terjadinya

berbagai masalah kesehatan, peningkatan kompleksitas penyakit dan penyakit-

penyakit yang dapat membahayakan manusia. Sehingga pada era globalisasi saat

ini, sasaran perubahan paradigma sehat yang diambil dari penentu kebijakan lintas

sektor diharapkan pemangku kepentingan memperhatikan segi/ dampak kesehatan

dari kebijakan yang diambil baik dihulu maupun di hilir yang berdampak pada

menjadikan kesehatan sebagai arus utama pembangunan di Indonesia dan

meningkatkan peran lintas sektor dalam pembangunan kesehatan.

Appendisitis merupakan peradangan pada Apendiks yang berbahaya jika

tidak ditangani dengan segera di mana terjadi infeksi berat yang bisa

menyebabkan pecahnya lumen usus (Jurnal App:Williams & Wilkins, 2011 : 1).

Menurut (Jurnal Appendisitis:Lubis:2008 : 1), setiap tahun appendisitis

menyerang 10 juta penduduk Indonesia dan saat ini morbiditas angka appendisitis

di Indonesia mencapai 95 per 1000 penduduk dan angka ini merupakan tertinggi

di antara negara-negara di Association of South East Asia Nation (ASEAN).

Page 14: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

Pada beberapa keadaan, appendisitis agak sulit didiagnosa. Sehingga bila

tidak ditangani tepat pada waktunya akan terjadi komplikasi, bila diagnosis klinik

sudah jelas maka tindakan yang tepat dan merupakan satu-satunya pilihan adalah

dengan “Apendiktomi”.

Berdasarkan data dari Medical Record Rumah Sakit Santa Anna Kendari,

jumlah penderita appendisitis pada tahun 2013 sebanyak 78 orang atau 65%, pada

tahun 2014 jumlah penderita appendisitis meningkat menjadi 85 orang atau

70,8% dan kembali meningkat di tahun 2015 dengan jumlah penderita 110 orang

atau 91,6%, dan untuk periode Januari 2016 jumlah penderita appendisitis

sebanyak 7 orang atau 58,3 %. Dan jumlah perawat, khususnya yang bertugas di

ruang perawatan dan ruang operasi berjumlah 15 orang dengan distribusi jenjang

pendidikan untuk di ruang perawatan yaitu Sarjana Keperawatan dengan profesi

Ners sebanyak 2 orang, Sarjana Keperawatan sebanyak 1 orang, Diploma III

Keperawatan sebanyak 6 orang dan 1 orang untuk jenjang pendidikan Sekolah

Perawat Kesehatan sedangkan untuk perawat yang bertugas di ruang operasi yaitu

Sarjana Keperawatan sebanyak 1 orang dan 4 orang lainnya masih berada pada

jenjang pendidikan Sekolah Perawat Kesehatan.

Berdasarkan data yang diambil dari hasil pengkajian perawat di ruang ST.

Clements Rumah Sakit Santa Anna Kendari, ternyata untuk menerapkan konsep

asuhan keperawatan yang sesuai dengan konsep teori itu sangat sulit karena tidak

semua data pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi pada

teori ditemukan pada kasus dan tidak menutup kemungkinan pada kasus

Page 15: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

ditemukan data-data baru yang tidak ada diteori, hal ini terjadi karena respon

klien terhadap penyakit itu berbeda - beda.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui

lebih jauh tentang Asuhan Keperawatan pada pasien appendisitis dan post

appendisitis yang tertuang dalam karya tulis ini yang berjudul “Penerapan Askep

Pada Pasien Appendisitis dengan Post Operasi Appendisitis Di Rumah Sakit

Santa Anna Kendari Tahun 2015”.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah penulis adalah “Bagaimanakah

Penerapan Askep Pada Pasien Appendisitis dengan Post Operasi Appendisitis Di

Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015 ?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan

dengan mengaplikasikan teori asuhan keperawatan pada klien dengan

gangguan sistem pencernaan khususnya kasus Appendisitis.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk memperoleh data Askep pasien Pre Operasi Appendisitis yang

dirawat di Rumah Sakit Santa Anna Kendari tahun 2015.

b. Untuk memperoleh data Askep pada pasien Post Operasi Appendisitis

yang dirawat di Rumah Sakit Santa Anna Kendari tahun 2015.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 16: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

a. Manfaat Bagi Institusi

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa

Politeknik Kesehatan Kendari, dan untuk penelitian selanjutnya yang ada

kaitannya dengan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.

b. Manfaat Bagi Rumah Sakit

Semoga menjadi acuan atau sumber informasi terhadap pedoman

kerja perawat di Rumah Sakit Santa Anna Kendari.

c. Manfaat Bagi Klien

Agar klien dapat memperoleh perawatan secara komprehensif dan

berkesinambungan.

d. Manfaat Bagi Penulis

Sebagai pengalaman nyata yang bersifat pembelajaran dan merupakan

salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program D III

keperawatan.

Page 17: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Penyakit Appendisitis

1. Pengertian Appendisitis

Appendiks adalah ujung seperti jari yang kecil panjangnya kira-kira 10 cm

(94 inci), melekat pada sekum tepat di bawah katup ileosekal. Appendiks

berisi makanan dan mengosongkan diri secara teratur ke dalam sekum. Karena

pengosongannya tidak efektif dan lumennya kecil, appendiks cenderung

menjadi tersumbat dan rentan terhadap infeksi. (Brunner dan Sudarth, 2002).

Appendisitis adalah infeksi pada appendiks karena tersumbatnya lumen

oleh fekalith (batu feces), hiperplasi jaringan limfoid, dan cacing usus.

Obstruksi lumen merupakan penyebab utama Appendisitis. Erosi membran

mukosa appendiks dapat terjadi karena parasit seperti Entamoeba histolytica,

Trichuris trichiura, dan Enterobius vermikularis (Ovedolf, 2006).

Appendisitis adalah peradangan dari apendiks vermivormis, dan

merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini dapat

mengenai semua umur baik laki-laki maupun perempuan, tetapi lebih sering

menyerang laki-laki berusia antara 10 sampai 30 tahun (Mansjoer, Arief,dkk,

2007).

Appendisitis merupakan inflamasi di apendiks yang dapt terjadi tanpa

penyebab yang jelas, setelah obstruksi apendiks oleh feses atau akibat

terpuntirnya apendiks atau pembuluh darahya (Corwin, 2009).

Page 18: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

Appendisitis merupakan inflamasi apendiks vermiformis, karena struktur

yang terpuntir, appendiks merupakan tempat ideal bagi bakteri untuk

berkumpul dan multiplikasi (Chang, 2010).

2. Anatomi dan Fisiologi Appendiks

a. Anatomi Appendiks.

Appendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan panjang

kira-kira 10 cm dan berpangkal pada sekum. Appendiks pertama kali

tampak saat perkembangan embriologi minggu ke delapan yaitu bagian

ujung dari protuberans sekum. Pada saat antenatal dan postnatal,

pertumbuhan dari sekum yang berlebih akan menjadi appendiks yang akan

berpindah dari medial menuju katup ileocaecal.

Pada bayi appendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkal dan

menyempit kearah ujung. Keadaan ini menjadi sebab rendahnya insidens

Appendisitis pada usia tersebut. Appendiks memiliki lumen sempit di

bagian proksimal dan melebar pada bagian distal. Pada appendiks terdapat

tiga tanea coli yang menyatu dipersambungan sekum dan berguna untuk

mendeteksi posisi appendiks. Gejala klinik Appendisitis ditentukan oleh

letak appendiks. Posisi appendiks adalah retrocaecal (di belakang sekum)

65,28%, pelvic (panggul) 31,01%, subcaecal (di bawah sekum) 2,26%,

preileal (di depan usus halus) 1%, dan postileal (di belakang usus halus)

0,4%.

Page 19: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

b. Fisiologi Appendiks.

Appendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. Lendir itu secara

normal dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum.

Hambatan aliran lendir di muara appendiks tampaknya berperan pada

patogenesis Appendisitis. Imunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh

Gut Associated Lymphoid Tissue (GALT) yang terdapat disepanjang

saluran cerna termasuk appendiks ialah Imunoglobulin A (Ig-A).

Imunoglobulin ini sangat efektif sebagai pelindung terhadap infeksi yaitu

mengontrol proliferasi bakteri, netralisasi virus, serta mencegah penetrasi

enterotoksin dan antigen intestinal lainnya. Namun, pengangkatan

appendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh sebab jumlah jaringan

sedikit sekali jika dibandingkan dengan jumlah di saluran cerna dan seluruh

tubuh.

3. Etiologi Appendisitis

Menurut (Nuzulul, 2009) Appendisitis belum ada penyebab yang pasti

atau spesifik tetapi ada factor prediposisi dimana faktor yang tersering adalah

obstruksi lumen. Pada umumnya obstruksi ini terjadi karena:

a. Hiperplasia dari folikel limfoid, ini merupakan penyebab terbanyak.

b. Adanya faekolit dalam lumen appendiks.

c. Adanya benda asing seperti biji-bijian.

d. Striktura lumen karena fibrosa akibat peradangan sebelumnya.

e. Infeksi kuman dari colon yang paling sering adalah E. Coli dan

Streptococcus.

Page 20: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

f. Laki-laki lebih banyak dari wanita. Yang terbanyak pada umur 15-30

tahun (remaja dewasa). Ini disebabkan oleh karena peningkatan jaringan

limpoid pada masa tersebut.

g. Tergantung pada bentuk apendiks:

h. Appendik yang terlalu panjang.

i. Massa appendiks yang pendek.

j. Penonjolan jaringan limpoid dalam lumen appendiks.

k. Kelainan katup di pangkal appendiks.

4. Insiden Appendisitis

Menurut (Brunner dan Suddart, 2002 ) Appendisitis, penyebab paling

umum inflamasi akut pada kuadran bawah kanan dan rongga abdomen, adalah

penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat. Kira-kira 7 % dan

populasi akan mengalami appendisitis pada waktu yang bersamaan. Meskipun

ini dapat terjadi pada usia berapapun, appendisitis paling sering terjadi antara

usia 10 - 30 tahun.

5. Patofisiologi Appendisitis

Appendisitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen apendiks oleh

hiperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, striktur karena fibrosis akibat

peradangan sebelumnya, atau neoplasma.

Obstruksi tersebut menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa

mengalami bendungan. Makin lama mukus tersebut makin banyak, namun

elastisitas dinding apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan

penekanan tekanan intralumen. Tekanan yang meningkat tersebut akan

Page 21: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

menghambat aliran limfe yang mengakibatkan edema, diapedesis bakteri, dan

ulserasi mukosa. Pada saat inilah terjadi terjadi appendisitis akut fokal yang

ditandai oleh nyeri epigastrium.

Bila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat. Hal

tersebut akan menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah, dan bakteri

akan menembus dinding. Peradangan yang timbul meluas dan mengenai

peritoneum setempat sehingga menimbulkan nyeri di daerah kanan bawah.

Keadaan ini disebut dengan appendisitis supuratif akut.

Bila kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark dinding apendiks

yang diikuti dengan gangren. Stadium ini disebut dengan appendisitis

gangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh itu pecah, akan terjadi appendisitis

perforasi.

Bila semua proses di atas berjalan lambat, omentum dan usus yang

berdekatan akan bergerak ke arah apendiks hingga timbul suatu massa lokal

yang disebut infiltrat apendikularis. Peradangan apendiks tersebut dapat

menjadi abses atau menghilang. Pada anak-anak, karena omentum lebih

pendek dan apediks lebih panjang, dinding apendiks lebih tipis. Keadaan

tersebut ditambah dengan daya tahan tubuh yang masih kurang memudahkan

terjadinya perforasi. Sedangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi karena

telah ada gangguan pembuluh darah (Mansjoer, 2007) .

6. Manifestasi klinik Appendisitis

a. Nyeri kuadran bawah terasa dan biasanya disertai dengan demam ringan,

mual, muntah dan hilangnya nafsu makan.

Page 22: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

b. Nyeri tekan local pada titik McBurney bila dilakukan tekanan.

c. Nyeri tekan lepas dijumpai.

d. Terdapat konstipasi atau diare.

e. Nyeri lumbal, bila appendiks melingkar di belakang sekum.

f. Nyeri defekasi, bila appendiks berada dekat rektal.

g. Nyeri kemih, jika ujung appendiks berada di dekat kandung kemih atau

ureter.

h. Pemeriksaan rektal positif jika ujung appendiks berada di ujung pelvis.

i. Tanda Rovsing dengan melakukan palpasi kuadran kiri bawah yang secara

paradoksial menyebabkan nyeri kuadran kanan.

j. Apabila appendiks sudah ruptur, nyeri menjadi menyebar, disertai abdomen

terjadi akibat ileus paralitik.

k. Pada pasien lansia tanda dan gejala appendiks sangat bervariasi. Pasien

mungkin tidak mengalami gejala sampai terjadi ruptur appendiks.

7. Komplikasi Appendisitis

Komplikasi terjadi akibat keterlambatan penanganan Appendisitis. Faktor

keterlambatan dapat berasal dari penderita dan tenaga medis. Faktor penderita

meliputi pengetahuan dan biaya, sedangkan tenaga medis meliputi kesalahan

diagnosa, menunda diagnosa, terlambat merujuk ke rumah sakit, dan

terlambat melakukan penanggulangan. Kondisi ini menyebabkan peningkatan

angka morbiditas dan mortalitas. Proporsi komplikasi Appendisitis 10-32%,

paling sering pada anak kecil dan orang tua.

Page 23: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

CFR komplikasi 2-5%, 10-15% terjadi pada anak-anak dan orang tua.43

Anak-anak memiliki dinding appendiks yang masih tipis, omentum lebih

pendek dan belum berkembang sempurna memudahk an terjadinya perforasi,

sedangkan pada orang tua terjadi gangguan pembuluh darah. Adapun jenis

komplikasi diantaranya:

a. Abses

Abses merupakan peradangan appendiks yang berisi pus. Teraba

massa lunak di kuadran kanan bawah atau daerah pelvis. Massa ini mula-

mula berupa flegmon dan berkembang menjadi rongga yang mengandung

pus. Hal ini terjadi bila Appendisitis gangren atau mikroperforasi ditutupi

oleh omentum.

b. Perforasi

Perforasi adalah pecahnya appendiks yang berisi pus sehingga bakteri

menyebar ke rongga perut. Perforasi jarang terjadi dalam 12 jam pertama

sejak awal sakit, tetapi meningkat tajam sesudah 24 jam. Perforasi dapat

diketahui praoperatif pada 70% kasus dengan gambaran klinis yang timbul

lebih dari 36 jam sejak sakit, panas lebih dari 38,50C, tampak toksik, nyeri

tekan seluruh perut, dan leukositosis terutama polymorphonuclear (PMN).

Perforasi, baik berupa perforasi bebas maupun mikroperforasi dapat

menyebabkan peritonitis.

c. Peritonitis

Peritonitis adalah peradangan peritoneum, merupakan komplikasi

berbahaya yang dapat terjadi dalam bentuk akut maupun kronis. Bila

Page 24: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

infeksi tersebar luas pada permukaan peritoneum menyebabkan timbulnya

peritonitis umum. Aktivitas peristaltik berkurang sampai timbul ileus

paralitik, usus meregang, dan hilangnya cairan elektrolit mengakibatkan

dehidrasi, syok, gangguan sirkulasi, dan oligouria. Peritonitis disertai rasa

sakit perut yang semakin hebat, muntah, nyeri abdomen, demam, dan

leukositosis.

8. Diagnostik test Appendisitis

a. Laboratorium

Terdiri dari pemeriksaan darah lengkap dan C-reactive protein (CRP).

Pada pemeriksaan darah lengkap ditemukan jumlah leukosit antara 10.000-

18.000/mm3 (leukositosis) dan neutrofil diatas 75%, sedangkan pada CRP

ditemukan jumlah serum yang meningkat. CRP adalah salah satu

komponen protein fase akut yang akan meningkat 4-6 jam setelah

terjadinya proses inflamasi, dapat dilihat melalui proses elektroforesis

serum protein. Angka sensitivitas dan spesifisitas CRP yaitu 80% dan 90%.

b. Radiologi

Terdiri dari pemeriksaan ultrasonografi (USG) dan Computed

Tomography Scanning (CT-scan). Pada pemeriksaan USG ditemukan

bagian memanjang pada tempat yang terjadi inflamasi pada appendiks,

sedangkan pada pemeriksaan CT-scan ditemukan bagian yang menyilang

dengan fekalith dan perluasan dari appendiks yang mengalami inflamasi

serta adanya pelebaran sekum. Tingkat akurasi USG 90-94% dengan angka

sensitivitas dan spesifisitas yaitu 85% dan 92%, sedangkan CT-Scan

Page 25: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

mempunyai tingkat akurasi 94-100% dengan sensitivitas dan spesifisitas

yang tinggi yaitu 90-100% dan 96-97%.

c. Analisa urin

Bertujuan untuk mendiagnosa batu ureter dan kemungkinan infeksi

saluran kemih sebagai akibat dari nyeri perut bawah.

d. Pengukuran enzim hati dan tingkatan amilase

Membantu mendiagnosa peradangan hati, kandung empedu, dan

pankreas.

e. Serum Beta Human Chorionic Gonadotrophin (BHCG)

Bertujuan untuk memeriksa adanya kemungkinan kehamilan.

f. Pemeriksaan barium enema

Bertujuan untuk menentukan lokasi sekum. Pemeriksaan Barium

enema dan Colonoscopy merupakan pemeriksaan awal untuk kemungkinan

karsinoma colon.

g. Pemeriksaan foto polos abdomen

Pemeriksaan ini tidak menunjukkan tanda pasti Appendisitis, tetapi

mempunyai arti penting dalam membedakan Appendisitis dengan obstruksi

usus halus atau batu ureter kanan.

9. Differensial Diagnosis Appendisitis

Diagnosis appendisitis yang klasik sekalipun sangat rumit, hal ini

disebabkan oleh kenyataan bahwa banyak gangguan lain yang juga

rnemberikan gambaran klinis akut abdomen yang harus dibedakan dengan

Page 26: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

appendisitis akut. Beberapa keadaan yang memiliki gambaran klinis

menyerupai appendisitis akut adalah:

a. Gastroenteritis

Pada gastroenteritis, mual, muntah, dan diare mendahului rasa sakit.

Sakit perut lebih ringan dan tidak terbatas tegas. Hiperperistaltik sering

ditemukan. Panas dan leukositosis kurang menonjol dibandingkan dengan

appendisitis akut.

b. Demam dengue

Demam dengue dapat dimulai dengan sakit perut mirip dengan

peritonitis.

c. Limfadenitis mesentrika.

Limfadenitis mesentrika yang biasa didahului oleh enteritis atau

gastroenteritis ditandai dengan nyeri perut, terutama kanan disertai dengan

perasaan mual, nyeri tekan perut samar terutama kanan.

d. Gangguan alat kelamin perempuan.

Folikel ovarium yang pecah (Ovulasi) mungkin memberikan nyeri

perut kanan bawah pada pertengahan siklus menstruasi.

e. Infeksi panggul

Salfingitis akut kanan sering dikacaukan dengan appendisitis akut.

Suhu biasanya lebih tinggi dari pada appendisitis dan nyeri perut bagian

bawah lebih difus.

Page 27: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

f. Kehamilan di luar kandungan.

Hampir selalu ada riwayat terlambat haid dengan keluhan yang tidak

menentu. Jika ada ruptur tuba atau abortus kehamilan di luar rahim dengan

perdarahan akan timbul nyeri yang mendadak difus didaerah pelvis dan

mungkin terjadi syok hipovolemik.

g. Kista ovarium terpuntir

Timbul nyeri mendadak dengan intensitas yang tinggi dan teraba

massa dalam rongga pelvis pada pemeriksaan perut, colok vaginal atau

colok rektal.

h. Endometriosis eksterna.

Endometrium di luar rahim akan memberikan keluhan nyeri ditempat

endometriosis berada, dan darah terkumpul sewaktu menstruasi, karena

tidak ada jalan keluar.

i. Urolitiasis pielum / Ureter kanan.

Batu ureter atau batu ginjal kanan. Adanya riwayat kolik dari

pinggang ke perut menjalar ke inguinal kanan merupakan gambaran yang

khas.

j. Penyakit lain.

Penyakit lain yang perlu dipekirakan adalah peradangan di perut

seperti divertikulitis meckel, perforasi tukak duo denum atau lambung,

kolesistitis akut, pankreatitis, divertikulitis kolon, obstruksi usus awal,

perforasi kolon, demam tifoid abdominalis, karsinoid, dan molekul

apendiks (R. Sjamsuhidayat, 1997: 187).

Page 28: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

B. Konsep Asuhan Keperawatan Appendisitis

Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam

praktik keperawatan, hal ini biasa juga disebut sebagai suatu pendekatan problem

solving yang memerlukan ilmu : teknik keterampilan interpersonal dan ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan klien / keluarga, yang terdiri dari lima tahap yaitu

pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang berintegrasi

terhadap suatu tindakan keperawatan.

Langkah-langkah dalam proses keperawatan yaitu :

1. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan

suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber

data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan, dimana

tahap pengkajian terdiri dari 3 bagian yaitu : pengumpulan data,

pengelompokan data, dan analisa data.

Sesuai dengan kasus klien, maka pengkajian yang dapat dilakukan adalah :

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data-

data atau informasi dari klien yang meliputi bio-psiko-sosial-spiritual

yang komprehensif dengan wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik

yang meliputi data-data sebagai berikut :

1) Biodata

- Identitas klien

Page 29: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, kawin /

belum kawin, agama, suku / bangsa, pendidikan, pekerjaan,

pendapatan dan alamat.

- Identitas penanggung

Nama penanggung, umur, jenis kelamin, suku / bangsa,

pendidikan, pekerjaan, agama, hubungan dengan klien dan alamat.

2) Keluhan utama

Keluhan yang dirasakan klien saat dilakukan pengkajian.

Keluhan-keluhan yang lazim ditemukan yaitu : nyeri pada daerah

operasi.

3) Riwayat kesehatan

- Riwayat kesehatan sekarang

Alasan klien masuk rumah sakit dan keadaan keluhan yang

dirasakan dapat dinilai dengan PQRST (P : Provokatif, Q :

Qualitatif, R : Radiasi / Regin, S : Skala, T : Time)

- Riwayat kesehatan masa lalu

Untuk mengetahui keadaan klien masa lalu apakah pernah

dirawat di rumah sakit dan dioperasi dan apakah pernah menderita

penyakit yang sama sebelumnya dan kejadiannya berulang.

- Riwayat kesehatan keluarga

Memberikan informasi ada tidaknya anggota keluarga yang

menderita penyakit yang sama dengan klien.

Page 30: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

4) Riwayat psikososial

- Pola kognitif

Pengetahuan klien terhadap penyakit yang dideritanya.

- Pola koping

Menyangkut hal-hal yang dilakukan klien atau keluarga dalam

menangani masalahnya.

- Pola interaksi

Menggambarkan hubungan klien dengan keluarga, orang lain,

perawat, dan tenaga kesehatan lainnya.

5) Riwayat spiritual

Menggambarkan bagaimana ketaatan klien dalam menjalankan

ibadah sesuai dengan keyakinannya, bagaimana dukungan keluarga,

ritual atau acara keagamaan yang biasa dijalankan klien.

6) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik atau pengkajian fisik dalam keperawatan

dilakukan untuk memperoleh data objektif dari riwayat kesehatan

klien yang meliputi : Inspeksi ( periksa lihat ), palpasi ( periksa raba

), perkusi ( periksa ketuk ), dan auskultasi ( periksa dengar ).

Pendengaran pengkajian fisik yang dilakukan yaitu persistem

yang terdiri atas : keadaan umum klien, tanda – tanda vital, sistem

pernafasan, sistem kardiovaskuler, sistem pencernaan, sistem indra,

sistem persarafan, sistem muskuloskletal, sistem integumen, sistem

endokrin, sistem perkemihan, sistem reproduksi dan sistem imum.

Page 31: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

7) Aktivitas sehari-hari.

Menyangkut perubahan pola yang berhubungan dengan

penyimpangan atau terganggunya kebutuhan dasar klien yang

meliputi : nutrisi, cairan, eliminasi (BAB dan BAK), kebutuhan

istirahat tidur, personal hygiene, olahraga, rekreasi, dan apakah ada

riwayat ketergantungan obat-obat terlarang.

b. Pengelompokan Data

Setelah mengkaji status kesehatan klien, maka data dikumpulkan

secara akurat dan sistematis yang diklasifikasikan menjadi 2 macam :

1) Data subjektif

Data subjektif adalah Data yang didapatkan dari klien sebagai

suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian.

2) Data objektif

Data objektif adalah Data yang dapat diobservasi dan diukur.

c. Analisa data

Setelah data dikelompokkan data menurut subjektifitas dan objektifitas

maka dilakukan pengindentifikasian masalah keperawatan klien dan

merumuskannya. Umumnya sejumlah masalah klien saling berhubungan

dan dapat digambarkan dengan jelas melalui analisa data yang terdiri dari

3 komponen yaitu : data, etiologi (penyebab), dan masalah (problem).

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon

individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau

Page 32: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat

secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi

secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan

merubah status kesehatan klien. (Carpenito, 2000; Gordon, 1976 &

NANDA).

Tahapan diagnosa terdiri dari:

a. Proses diagnosa keperawatan terdiri dari: analisa data, interpretasi data,

identifikasi masalah klien dan perumusan diagnosa keperawatan.

b. Komponen diagnosa keperawatan terdiri dari :

P (Problem) atau masalah

E (Etiology) atau penyebab

S (Symtom) atau tanda dan gejala

Akan tetapi terkadang hanya terdiri dari P dan E saja

c. Validasi diagnosa di lakukan dengan cara bekerja sama dengan klien

dan berusaha untuk dekat dengan klien atau petugas kesehatan lain.

d. Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa keperawatan

berdasarkan data terbaru.

Adapun diagnosa keperawatan yang lazim muncul pada kasus Pre

Operasi Appendisitis (NANDA, 2012) adalah sebagai berikut :

1) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada

apendisitis.

2) Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatannya

berhubungan dengan kurang informasi.

Page 33: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

3) Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

4) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah praoperasi.

Sedangkan diagnosa keperawatan yang lazim muncul pada kasus Post

Operasi Appendisitis (NANDA, 2012) adalah sebagai berikut :

1) Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas

jaringan karena tindakan operasi

2) Risiko tinggi infeksi berhubungan luka post operasi.

3) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.

3. Perencanaan

Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah atau

mengoreksi masalah-masalah yang diidentifikasi pada diagnosa

keperawatan. (Nursalam, 2007).

Tahap perencanaan terdiri dari:

a. Perencanaan terdiri dari penetapan:

- Prioritas Masalah

- Tujuan

- Rencana Tindakan

b. Melibatkan klien dalam membantu perencanaan keperawatan.

c. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

klien saat ini.

d. Mendokumentasikan rencana keperawatan.

Page 34: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

4. Pelaksanaan (Implementasi)

Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah di identifikasi dalam

asuhan keperawatan.

Kriteria Proses:

a. Bekerja dengan klien dalam melaksanakan tindakan keperawatan.

b. Berkolaborasi dengan profesi kesehatan lain untuk meningkatkan

kesehatan.

c. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan

klien.

d. Melakukan superfisi terhadap tenaga pelaksanaan keperawatan di bawah

tanggung jawabnya.

e. Mencari koordinator pelayanan dan advokator bagi klien dalam mencari

tujuan perawatan.

f. Menginformasikan kepada klien tentang status kesehatan dan fasilitas-

fasilitas palayanan yang ada.

g. Memberikan pendidikan pada klien dan keluarga mengenai konsep

keterampilan asuhan diri serta membantu klien memodifikasi lingkungan

yang di gunakan.

h. Mengkaji ulang dan merevisi pelasanaan tindakan keperawatan

berdasarkan respon klien.

5. Evaluasi

Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan dalam

pencapaian tujuan dan merevisi data serta perencanaan.

Page 35: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

Kriteria proses:

a. Menyusun perencanaan evaluasi hasil terhadap intervensi komprehensif,

tepat waktu dan terus-menerus.

b. Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur

perkembangan kearah pencapaian tujuan.

c. Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur

perkembangan kearah pencapaian tujuan.

d. Bekerjasama dengan klien dan keluarga untuk memodifikasi rencana

asuhan keperawatan.

e. Mendokumentasi hasil evaluasi.

Page 36: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Penerapan adalah perihal mempraktekkan (Kbbi, 1999.1044). Sedangkan

Penerapan asuhan keperawatan adalah mempraktekkan asuhan keperawatan

dalam pelayanan keparawatan kepada pasien. Asuhan keperawatan (SKPI PPNI,

2005 : 5) adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan baik

langsung atau tidak langsung diberikan kepada sistem klien di sarana dan tatanan

kesehatan lainnya, dengan menggunakan pendekatan ilmiah keperawatan

berdasarkan kode etik dan standar praktik keperawatan.

Asuhan keperawatan dilaksanakan dalam bentuk proses keperawatan yang

meliputi tahap :

1. Pengkajian.

2. Diagnosa keperawatan.

3. Perencanaan (Intervensi).

4. Pelaksanaan (Implementasi).

5. Evaluasi (Formatif/proses dan sumatif).

Page 37: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

B. Skema Variabel

Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah :

C. Variabel Penelitian

1. Variabel independent (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel dependent (variabel terikat), yang mana dalam penelitian ini variabel

independent yaitu Asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

2. Variabel dependent (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel independent (variabel bebas), yang mana variabel dependent dalam

penelitian ini yaitu pasien appendisitis.

D. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari :

Asuhan Keperawatan

Pengkajian

Pasien

Appendisitis Diagnosa

Keperawatan

Perencanaan

Implementasi

Evaluasi

Page 38: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

1. Pasien appendisitis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pasien yang

didiagnosis oleh dokter mengalami peradangan akibat infeksi pada usus buntu

atau umbai cacing (apendiks) yang pernah dirawat di Rumah Sakit Santa

Anna Kendari.

2. Asuhan keperawatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode

proses keperawatan dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik

keperawatan, hal ini bisa juga disebut sebagai suatu pendekatan problem

solving yang memerlukan ilmu: teknik pengumpulan interpersonal dan

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien/keluarga, yang terdiri dari lima

tahap yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

yang berintegrasi terhadap suatu tindakan keperawatan pada pasien,

khususnya pasien Appendisitis. Asuhan Keperawatan Appendisitis terdiri dari

Asuhan Keperawatan Pre Operasi dan Asuhan Keperawatan Post Operasi,

yang dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi keperawatan.

a. Proses pengkajian yang di maksud adalah tahap pengumpulan data yang

dilakukan oleh perawat dengan cara melakukan wawancara dan

pemeriksaan fisik pada pasien penderita appendisitis. Jumlah pertanyaan

sebanyak 10 item dan untuk setiap item yang dilakukan diberi nilai 1 dan

item yang tidak dilakukan diberi nilai 0.

Kriteria hasil :

- Baik: jika dilakukan dan hasil observasi ≥ 60-100%

- Kurang : jika tidak dilakukan dan hasil observasi < 60%

Page 39: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

b. Diagnosa keperawatan adalah tahap perumusan masalah keperawatan,

jumlah pertanyaan sebanyak 10 item dan untuk setiap item yang dilakukan

diberi nilai 1 dan item yang tidak dilakukan diberi nilai 0.

Kriteria hasil:

- Baik: jika dilakukan dan hasil observasi ≥ 60-100%

- Kurang : jika tidak dilakukan dan hasil observasi < 60%

c. Rencana tindakan keperawatan adalah suatu tahap pemberian asuhan

keperawatan di mana perawat merencanakan tindakan yang akan diberikan

sesuai dengan masalah pasien. Jumlah pertanyaan sebanyak 10 item dan

untuk setiap item yang dilakukan di beri nilai 1 dan item yang tidak

dilakukan diberi nilai 0.

Kriteria hasil:

- Baik: jika dilakukan dan hasil observasi ≥ 60-100%

- Kurang : jika tidak dilakukan dan hasil observasi < 60%

d. Implementasi keperawatan adalah tahap pelaksanaan tindakan yang sesuai

antara rencana dengan tindakan, meminta persetujuan pasien, item

pelaksanaan tindakan di sesuaikan dengan kondisi pasien. Jumlah

pertanyaan sebanyak 10 item dan untuk setiap item yang dilakukan di beri

nilai 1 dan item yang tidak dilakukan diberi nilai 0.

Kriteria hasil:

- Baik: jika dilakukan dan hasil observasi ≥ 60-100%

- Kurang : jika tidak dilakukan dan hasil observasi < 60%

Page 40: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

e. Evaluasi keperawatan adalah tahap akhir dari pelaksanaan asuhan

keperawatan dimana perawat melakukan penilaian terhadap keberhasilan

asuhan keperawatan yang telah di lakukan. Jumlah pertanyaan sebanyak 10

item dan untuk setiap item yang dilakukan di beri nilai 1 dan item yang

tidak dilakukan diberi nilai 0.

Kriteria hasil:

- Baik: jika dilakukan dan hasil observasi ≥ 60-100%

- Kurang : jika tidak dilakukan dan hasil observasi < 60%

\

Page 41: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dimana jenis penelitian

ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang Penerapan Asuhan

Keperawatan Pada Pasien Dengan Kasus Appendisitis Di Rumah Sakit Santa

Anna Kendari Tahun 2015.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 12 - 15 Juli 2016.

2. Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan di Rumah Sakit Santa Anna Kendari.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien appendisitis yang pernah

dirawat di Rumah Sakit Santa Anna Kendari dengan kasus appendisitis pada

tahun 2015 yaitu sebanyak 110 orang .

2. Sampel

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang pasien

Appendisitis yang pernah dirawat di Rumah Sakit Santa Anna Kendari pada

tahun 2015. Hal ini didasarkan pada pendapat Arikunto (2006 : 96) bahwa

apabila populasi > 100, maka sampel diambil 15 – 30 % dan apabila jumlah

Page 42: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

populasi < 100, maka sampel diambil 30 – 50 % dari jumlah populasi yang

ada untuk dijadikan sampel yang diambil. Dengan teknik pengambilan yaitu

Simple Random Sampling.

D. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data

1. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil dari instansi terkait yang

berhubungan dengan penelitian, yaitu jumlah penderita appendisitis sejak 3

(tiga) tahun terakhir di Medical Record Rumah Sakit Santa Anna Kendari.

E. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar check list,

yang berisi tentang Penerapan Asuhan Keperawatan.

F. Pengolahan Data

Sebelum analisis data dilakukan pengolahan dilakukan dengan langkah

sebagai berikut :

a. Editing

Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yakni

memeriksa semua lembar observasi yang telah di isi yaitu kelengkapan data

memeriksa keseragaman data.

b. Koding

Koding atau pengkodean pada lembar observasi, tahap ini kegiatan yang

dilakukan ialah mengisi daftar kode yang disediakan pada lembar observasi,

sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan.

Page 43: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

c. Skoring

Setelah melakukan pengkodean maka di lanjutkan dengan tahap pemberian

skor pada lembaran observasi dalam bentuk angka-angka.

d. Tabulating

Setelah selesai pengumpulan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat

yang dimiliki yang mana sesuai dengan tujuan penelitian ini. Tabel yang

digunakan yaitu berupa tabel sederhana atau tabel silang.

G. Analisa Data

Analisa data dilakukan secara manual dengan menggunakan kalkulator,

kemudian hasil di sajikan dalam bentuk tabel frekuensi di sertai penjelasan-

penjelasan.

P = f x K

N

keterangan: P = Persentase

f = Frekuensi

k = Konstanta (100%)

n = Jumlah Sampel

(Arikunto, 2002).

H. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi, dinarasikan secara deskriptif variabel yang diteliti dan di presentatif.

Page 44: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Gambaran umum lokasi penelitian

a. Sejarah berdirinya Rumah Sakit Santa Anna.

Rumah Sakit Santa Anna Kendari adalah salah satu Rumah Sakit umum

swasta yang berada di kota Kendari yang dikelola oleh yayasann Yoseph

dari suster-suster tarekat Jesus Maria Joseph (JMJ), yang didirikan dan

memulai kegiatan pada tanggal 25 Juli 1978, di resmikan pada tanggal 08

Agustus 1978.

Rumah Sakit Santa Anna Kendari berdomisili di Jl.DR.Moh, Hatta

No,65A, Kelurahan Sanua Kecamatan Kendari, Kotamadya Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara

1) Lingkungan fisik

Rumah Sakit Santa Anna Kendari tempatnya yang strategis, juga

berada diantara pusat perkantoran pemerintahan maupun swasta serta

pusat perbelanjaan. Rumah Sakit Santa Anna berdiri diatas tanah seluas

5.138 m2 dan luas bangunan rumah sakit seluas 3.340 m

2 Yang terdiri

dari bangunan ruang Administrasi (Perkantoran, Keuangan, Aula dan

Diklat), Ruang Poliklinik ( poliklinik umum, poli kebidanan, poli THT,

poli bedah, poli Ortopedi, poli anak, poli penyakit dalam, poli jantung,

poli kulit dan kelamin, poli gigi), Ruang UGD, Ruang ICU, Ruang

perawatan anak dan perempuan (Santa Monica), Ruang perawatan laki-

laki (Santo Clemens), Ruang Kebidanan (Santa Yohana), OK dan Ruang

Pelayanan penunjang (Radiologi, USG, EKG, Ambulance, Ruang

Instalasi Gizi, Ruang Laundry, Ruang Jenazah).

2) Status

Page 45: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

Rumah Sakit Santa Anna Kendari adalah Rumah Sakit Milik

Kongrease JMJ-Indonesia berdasarkan Skep. Menteri Kesehatan RI No.

HK.03.05/1/665.12 Tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit, dan

ditetapkan bahwa Rumah Sakit Umum Santa Anna Kendari dengan tipe/

kelas D.

Rumah Sakit Santa Anna Kendari memperoleh surat izin

Operasional tetap dari Walikota Kendari dengan Nomor

56/IZN/XII/2012/001 Pada tanggal 17 Desember 2012 dan berlaku 5

tahun (17 Desember 2012 s/d 17 Desember 2017) dan statusnya tetap.

b. Visi dan misi Rumah Sakit Santa Anna

1) Visi

Rumah Sakit Santa Anna Kendari, “ Menjadi Rumah Sakit Umum Pilihan

di Wilayah Sulawesi Tenggara melalui pelayanan yang prima dan

terpercaya ”.

2) Misi

- Tetap memperhatikan golongan masyarakat yang lemah.

- Memberikan pelayanan kesehatan yang dilandasi oleh cinta kasih.

- Pelayanan kesehatan dengan standar kedokteran sesuai dengan

tuntutan zaman.

c. Sarana prasarana

Rumah Sakit Santa Anna Kendari tempatnya yang strategis, juga berada

diantara pusat perkantoran pemerintahan maupun swasta serta pusat

perbelanjaan. Rumkit berdiri diatas tanah seluas 5.138 m2 dan luas bangunan

rumah sakit seluas 3.340 m2 Yang terdiri dari bangunan ruang Administrasi

(Perkantoran, Keuangan, Aula dan Diklat), Ruang Poliklinik ( poliklinik

Page 46: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

umum, poli kebidanan, poli THT, poli bedah, poli Ortopedi, poli anak, poli

penyakit dalam, poli jantung, poli kulit dan kelamin, poli gigi), Ruang UGD,

Ruang ICU, Ruang perawatan anak dan perempuan (Santa Monica), Ruang

perawatan laki-laiki (Santo Clemens), Ruang Kebidanan (Santa Yohana),

OK dan Ruang Pelayanan penunjang (Radiologi, USG, EKG, Ambulance,

Ruang Instalasi Gizi, Ruang Laundry, Ruang Jenazah).

Terdapat 16 Instalasi sebagai fasilitas Rumah Sakit Santa Anna Kendari

seperti pada tebel berikut:

Tabel 5.1

Distribusi Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan di Rumah

Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2016

No Instalasi

1 Farmasi

2 Gizi

3 Pemeliharaan Sarana Kesehatan

4 Kesling

5 Laboratorium

6 Kamar Jenazah

7 Ruang OK

8 Gynecologi

9 Gawat Darurat

10 Gedung Loundry

11 Perkantoran

12 Poli Klinik (Umum, KB, THT, Anak, Bedah, Orthopedy,

Jantung, Kulit dan Kelamin, Penyakit Dalam, )

13 Bangsal Perawatan (ST Clemens, STA Monica, STA Yohana ).

14 1 buah Apotek

15 Fisioterapi

16 Gengset

Sumber: Data Sekunder Tahun 2016

d. Ketenagaan

Jumlah tenaga kerja yang ada di Rumah Sakit Santa Anna Kendari pada

tahun 2016 sebanyak 141 yang terdiri dari :

Page 47: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

1) Dokter : 10 orang

2) Bidan : 23 orang

3) Perawat : 52 orang

4) Pegawai khusus gizi : 1 orang

5) Pegawai khusus kefarmasian : 2 orang

6) Pegawai non kesehatan : 53 orang

e. Kapasitas tempat tidur

Jumlah tempat tidur yang ada di Rumah Sakit Santa Anna Kendari pada

tahun 2016 sebanyak 56 unit , yang terdiri dari :

1) Ruang Sta. Monica : 20 Unit

2) Ruang St. Clements : 23 Unit

3) Ruang Sta. Theresia : 9 Unit

4) Ruang ICU : 4 Unit

f. Distribusi Jenjang Pendidikan Perawat di Rumah Sakit Santa Anna Kendari

1) Sekolah Perawat Kesehatan : 11 Orang

2) Diploma III Keperawatan : 14 Orang

3) Strata Satu Keperawatan : 23 Orang

4) Ners : 4 Orang

2. Karakteristik Responden

a. Karakteristik Jenis Kelamin

Adapun karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagaimana

di uraikan pada tabel 5.2 di bawah ini :

Page 48: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

Tabel 5.2

Distribusi frekuensi Pasien Appendisitis Berdasarkan

Jenis Kelamin Di Rumah Sakit Santa Anna Kendari

Tahun 2015

No Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)

1

2

Laki-laki

Perempuan

16

14

53,33

46,67

Jumlah (n) 30 100,00

Sumber data sekunder 2015

Dari Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 30 responden diteliti yang

terbanyak jenis kelamin Laki-laki sebanyak 16 orang (53,33%) yang

terendah jenis kelamin perempuan sebanyak 14 orang (46,67%).

b. Karakteristik Umur

Adapun karakteristik responden berdasarkan umur sebagaimana di

uraikan pada tabel 5.3 di bawah ini :

Tabel 5.3

Distribusi frekuensi Pasien Appendisitis Berdasarkan Umur

Di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015

No Kategori Usia Frekuensi (f) Persentase (%)

1

2

3

4

17 – 25 Tahun

26 – 35 Tahun

36 – 45 Tahun

46 – 55 Tahun

2

11

15

2

6,67

36,66

50

6,67

Jumlah (n) 30 100,00

Sumber data sekunder 2015

Dari Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 30 responden diteliti yang

terbanyak Kategori usia 36 - 45 Tahun sebanyak 15 orang (50%), yang

terendah kategori usia 17 – 25 dan 46 – 55 Tahun yang sama-sama

berjumlah 2 orang (6,67%).

Page 49: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

c. Karakteristik Pendidikan

Adapun karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

sebagaimana di uraikan pada tabel 5.4 di bawah ini :

Tabel 5.4

Distribusi frekuensi Pasien Appendisitis Berdasarkan Tingkat

Pendidikan pasien Appendisitis Di Rumah Sakit Santa Anna

Kendari Tahun 2015

No Jenjang Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)

1

2

3

SMA

DIPLOMA III (DIII)

STRATA 1 (S1)

20

2

8

66,67

6,67

26,67

Jumlah (n) 30 100,00

Sumber data sekunder 2015

Dari Tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 30 responden diteliti yang

terbanyak adalah Jenjang pendidikan SMA dengan frekuensi 20 orang

(66,67%), dan Strata 1 (S1) dengan frekuensi 8 orang (26,67%).

d. Karakteristik Pekerjaan

Adapun karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebagaimana di

uraikan pada tabel 5.5 di bawah ini :

Tabel 5.5

Distribusi frekuensi Pasien Appendisitis Berdasarkan

Pekerjaan pasien Appendisitis Di Rumah Sakit

Santa Anna Kendari Tahun 2015

No Jenis Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)

1

2

3

4

Nelayan

PNS

Honorer

Wiraswasta

16

9

3

2

53,33

30

10

6,67

Jumlah (n) 30 100,00

Sumber data sekunder 2015

Page 50: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

Dari Tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 30 responden diteliti yang

terbanyak adalah Jenis Pekerjaan Nelayan dengan frekuensi 16 (53,33%) dan

PNS dengan frekuensi 9 atau (30%).

e. Variabel Penelitian Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pre

Operasi Appendisitis Di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Penerapan Asuhan Keperawatan Pada

Pasien Pre Operasi Appendisitis Di Rumah Sakit

Santa Anna Kendari Tahun 2015

No Kriteria Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Baik 30 100

2 Kurang 0 0

Jumlah (n) 30 100%

Sumber data sekunder 2015

Dari Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 30 responden yang diteliti yang

terbanyak adalah kategori baik dengan frekuensi 30 orang atau 100%

sedangkan untuk kategori kurang memiliki frekuensi 0 (0%).

f. Variabel Penelitian Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post

Operasi Operasi Appendisitis Di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun

2015

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Penerapan Asuhan Keperawatan Pada

Pasien Post Operasi Appendisitis Di Rumah Sakit

Santa Anna Kendari Tahun 2015

No Kriteria Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Baik 30 100

2 Kurang 0 0

Jumlah (n) 30 100%

Sumber data sekunder 2015

Page 51: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

Dari Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 30 responden yang diteliti yang

terbanyak adalah kategori baik dengan frekuensi 30 orang atau 100%

sedangkan untuk kategori kurang memiliki frekuensi 0 (0%).

g. Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kasus Appendisitis Di

Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015

Tabel 5.8

Distribusi Frekuensi Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Appendisitis

Di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015

No Kriteria Frekuensi (f) Persentase

(%)

1 Baik 30 100

2 Kurang 0 0

Jumlah (n) 30 100%

Sumber data sekunder 2015

Dari Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 30 responden yang diteliti yang

terbanyak adalah kategori baik dengan frekuensi 30 orang atau 100%

sedangkan untuk kategori kurang memiliki frekuensi 0 (0%).

B. PEMBAHASAN

Adapun hasil pengolahan data tentang penerapan asuhan keperawatan pada

pasien Pre dan Post Appendisitis di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015

adalah sebagai berikut :

1. Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pre Operasi Appendisitis Di

Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015.

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 30 responden yang

diteliti berdasarkan Penerapan Asuhan Keperawatan Pada pasien Pre Operasi

Appendisitis di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015 diperoleh data

Page 52: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

untuk kategori baik memiliki frekuensi 30 sedangkan untuk kategori kurang

memiliki frekuensi 0 (0%).

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa perawat yang melaksanakan

Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Santa Anna Kendari sudah memberikan

Asuhan Keperawatan secara optimal kepada pasien mulai dari perawat

melakukan pengkajian pada waktu pasien masuk sampai pada evaluasi tindakan

keperawatan. Hal ini kemungkinan besar didukung oleh tingkat pendidikan

perawat di Rumah Sakit Santa Anna Kendari yang rata-rata sudah berada pada

jenjang strata satu keperawatan.

Akan tetapi melihat dari 10 item yang dijadikan acuan untuk

mengetahui terkait tentang penerapan asuhan keperawatan di Rumah Sakit

Santa Anna Kendari, masih ada item yang belum diterapkan oleh perawat

khususnya pelaksana asuhan keperawatan, seperti item yang terdapat pada

Diagnosa Keperawatan yaitu Perawat selalu memodifikasi diagnosa ketika ada

perubahan status kesehatan pasien Appendisitis. Di harapkan kepada perawat

pelaksana asuhan keperawatan di Rumah Sakit Santa Anna Kendari agar lebih

atau mempertahankan kinerjanya terkait tentang asuhan keperawatan pasien pre

operasi appendisitis di Rumah Sakit Santa Anna Kendari.

2. Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Operasi Appendisitis Di

Rumah Sakit Santa Anna Kendari.

Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 30 responden yang

diteliti berdasarkan Penerapan Asuhan Keperawatan Pada pasien Post Operasi

Appendisitis di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015 diperoleh data

Page 53: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

untuk kategori baik memiliki frekuensi 30 sedangkan untuk kategori kurang

memiliki frekuensi 0 (0%).

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa perawat yang melaksanakan

Asuhan Keperawatan khusunya pada pasien Post Operasi Appendisitis di

Rumah Sakit Santa Anna Kendari sudah memberikan Asuhan Keperawatan

dengan optimal, akan tetapi melihat dari 10 item yang dijadikan acuan untuk

mengetahui terkait tentang penerapan asuhan keperawatan pasien post operasi

Appendisitis di Rumah Sakit Santa Anna Kendari, masih ada item yang sangat

penting yang belum di terapkan dengan tujuan guna menilai tujuan dari pada

tindakan yang akan dicapai oleh perawat khususnya pelaksana asuhan

keperawatan, yaitu item yang terdapat pada Intervensi Keperawatan dimana

rencana tindakan mempunyai kriteria hasil. Jadi di harapkan kepada perawat

pelaksana asuhan keperawatan di Rumah Sakit Santa Anna Kendari agar

menerapkan Item ke 5 dari pada Intervensi Keperawatan dengan tujuan agar

dapat menilai tujuan yang dari pada tindakan yang akan dilakukan.

3. Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Appendisitis Di Rumah Sakit

Santa Anna Kendari Pada Tahun 2015.

Berdasarkan tabel 5.8 diperoleh data terkait tentang gambaran nyata

penerapan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun

2015 di mana untuk Penerapan Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Santa

Anna Kendari khususnya kasus Appendisitis, sudah berada pada kategori baik.

Hal ini merujuk pada item-item yang dijadikan sebagai acuan didalam menilai

kinerja perawat didalam melaksanakan asuhan keperawatan khususnya pasien

Page 54: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

Appendisitis. Namun dari hasil penelitian juga di dapatkan bahwa masih ada

beberapa kriteria yang belum di terapkan, akan tetapi setelah di lakukan

pendataan kembali, maka ditarik kesimpulan bahwa Perawat pelaksana asuhan

keperawatan khususnya pada pasien Appendisitis di Rumah Sakit Santa Anna

Kendari sudah berada pada kategori baik. Namun tetap diharapkan perawat

dalam hal ini perawat pelaksana asuhan keperawatan di Rumah Sakit Santa

Anna Kendari khususnya pada pasien Appendisitis untuk lebih atau minimal

mempertahankan kinerja yang telah dilaksanakan selama ini. Hal ini dapat di

dukung oleh status jenjang pendidikan perawat di Rumah Sakit Santa Anna

Kendari yang rata-rata berada pada jenjang strata 1 (satu) keperawatan.

Page 55: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas tentang Penerapan

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kasus Appendisitis Di Rumah Sakit

Santa Anna Kendari Tahun 2015 maka disimpulkan :

1. Data Asuhan Keperawatan Pada pasien Pre Operasi Appendisitis yang di

rawat di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015 berada pada kategori

baik dengan persentase 100%

2. Data Asuhan Keperawatan Pada pasien Post Operasi Appendisitis yang di

rawat di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015 berada pada kategori

baik dengan persentase 100%

3. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem

pencernaan khususnya kasus Appendisitis di Rumah Sakit Santa Anna

Kendari Tahun 2015 berada pada kategori baik dengan persentase 100%

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah ada maka penulis memberi beberapa

saran, antara lain :

1. Bagi Institusi

Semoga Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi

mahasiswa Politeknik Kesehatan Kendari, dan untuk penelitian selanjutnya

yang ada kaitannya dengan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 56: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

2. Bagi Rumah Sakit

Semoga menjadi acuan atau sumber informasi terhadap pedoman kerja

perawat di Rumah Sakit Santa Anna Kendari.

3. Bagi Klien

Semoga klien dapat memperoleh perawatan secara komprehensif dan

berkesinambungan.

4. Bagi Penulis

Semoga menjadi sebagai pengalaman nyata yang bersifat

pembelajaran dan merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan program D III keperawatan.

Page 57: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik Edisi

Revisi. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Apriyani Puji Hastuti. 2012. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan. Diakses pada

tanggal 18 maret 2016.

https://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/konsep-dasar-asuhan-

keperawatan/

Dr. Lyndon Saputra.2014. Buku Saku Keperawatan Pasien Dengan Gangguan

Fungsi Gastrointestinal. PT. Bina Rupa Aksara, Pamulang

Drs. Latief Zainuar. 1985. Pedoman Ringkas Penyusunan Karya Tulis. PT. Pustaka

Indonesia, Bukittinggi

Kholi Drosyidi Mn. 2012. Pengertian Perawat dan Keperawatan. Diakses pada

tanggal 19 maret 2016.

http://nerskholidrosyidimn.blogspot.co.id/2012/08/pengertian-perawat-dan-

keperawatan.html

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1999. Metode Penelitian Survai. PT. Pustaka

LP3ES Indonesia : Jakarta

Nanda Internasional. 2012 – 2014. Diagnosis Keperawatan. Penerbit Buku

Kedokteran EGC: Jakarta

Nenda Purnama. 2013. Jurnal Apendisitis. Diakses pada tanggal 22 maret 2016.

http://nendapurnama.blogspot.co.id/2013/05/ apendisitis.html

Suyanto, S.Kp., M.Kes. 2011. Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. PT.

Nuha Medika, Yogyakarta

T.M. Marrelli, RNc, MA, MSN dan Debora S. Harper, RN, MS. 2008. Buku Saku

Dokumentasi Keperawatan Edisi 3. Buku Kedokteran EGC: Jakarta

Ummami Vanesa Indri, dkk. 2016. HUBUNGAN ANTARA NYERI, KECEMASAN

DAN LINGKUNGAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN

POST OPERASI APENDISITIS. Diakses tanggal 01 maret 2016.

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:qWdTeVL4tiAJ:jo

m.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/article/download/3378/3275+&cd=4&hl=

en&ct=clnk

Page 58: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

Wiwing Setiono. 2014. Laporan Pendahuluan Apendisitis. Diakses tanggal 22 maret

2016. http://lpkeperawatan.blogspot.co.id/2014/01/laporan-pendahuluan-

apendisitis.html

Page 59: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Bapak dan Ibu…………………

Di -

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, maka saya :

Nama : Albert Sulekale

NIM : P00320013035

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kendari, saya bermaksud akan

melaksanakan penelitian dengan judul “Penerapan Asuhan Keperawatan Pada

Pasien Appendisitis Di Rumah Sakit Santa Anna Kendari Tahun 2015”.

Sehubungan dengan hal itu, saya mengharapkan Bapak/Ibu dapat meluangkan

waktu untuk menyetujui atau menolak manjadi responden. Apabila setuju,

saudara dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden berikut

ini. Atas partisipasi dan kebijakan saudara, saya mengucapkan banyak terima

kasih.

Kendari, Juli 2016

Peneliti

ALBERT SULEKALE

NIM. P00320013035

Page 60: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini tidak berkeberatan

menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa

Politeknik Kesehatan Kendari dengan judul “Penerapan Asuhan

Keperawatan Pada Pasien Dengan Kasus Appendisitis Di Rumah Sakit

Santa Anna Kendari Tahun 2015”.

Saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia. Demikian surat

penyataan ini dengan sebenar-benarnya dibuat tanpa paksaan dari pihak

manapun, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kendari, Juli 2016

Responden

( )

Page 61: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

OBSERVASI PENELITIAN

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KASUS

PRE OPERASI APPENDISITIS DI RUMAH SAKIT

SANTA ANNA KENDARI TAHUN 2015

Data identitas

Nama Inisial :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Petunjuk

1. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia.

No Aspek yang di nilai Ya Tidak

Pengkajian

1. Perawat dalam malakukan

pengkajian melibatkan klien dan

keluarga klien.

2. Perawat melakukan pengkajian

sesuai dengan SAP di ruangan

perawatan.

3. Dalam mengkaji perawat melakukan

wawancara, observasi, dan pemeriksaan

fisik.

4. Perawat juga mempelajari

pemeriksaan penunjang pasien

Appendisitis.

5. Dalam melakukan pengkajian

perawat mempersiapkan peralatan yang

dibutuhkan dalam pengkajian

6. Data yang di evaluasi di masukkan dalam

pengklasifikasian data objektif dan subjektif.

Page 62: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

7. Data objektif terdiri dari data yang

bersumber dari hasil observasi dan

pengkajian pasien Appendisitis

8. Data subjektif bersumber dari

keluhan pasien waktu pengkajian

9. Data hasil pengkajian di

dokumentasikan

10. Pendokumentasian sesuai dengan

respon klien

Diagnosa

1. Perawat setelah mengkaji kemudian

melakukan analisa data.

2. Perawat setelah menganalisa data

kemudian mengidentifikasi masalah

klien.

3. Perawat memprioritaskan masalah

klien.

4. Perawat menegakkan diagnosa

keperawatan.

5. Perawat melakukan pengkajian ulang

ketika terjadi masalah/ keluhan baru.

6. Perawat menegakkan diagnosa aktual ketika

ada data pendukung.

7. Perawat menegakkan diagnosa risiko

tinggi bila masalah belum terjadi tetapi

data penunjang sudah muncul

8. Perawat menegakkan diagnosa risiko

bila masalah belum terjadi dan data

penunjang belum muncul.

Page 63: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

9. Perawat selalu memodifikasi

diagnosa ketika ada perubahan status

kesehatan pasien Appendisitis.

10. Perawat mendokumentasikan

diagnosa yang ditemukan.

Rencana Tindakan

1. Perencanaan di susun berdasarkan

prioritas masalah klien.

2. Rencana tindakan mempunyai

tujuan.

3. Tujuan tindakan memiliki jangka

waktu pencapaian.

4. Dalam membuat perencanaan

perawat melibatkan pasien.

5. Rencan tindakan mempunyai kriteria

hasil.

6. Kriteria hasil tersebut merujuk pada

keluhan pasien Appendisitis..

7. Komponen rencana tindakan terdiri

dari tindakan observasi, tindakan

mandiri, HE dan kolaborasi.

8. Penetapan urutan rencana tindakan

tidak memiliki prioritas atau di beri

nomor.

9. Rencana tindakan selalu berubah

ketika ada perubahan status kesehatan

penderita Appendisitis.

10. Rencana tindakan di

dokumentasikan.

Page 64: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

Implementasi

1. Setelah langka perencanaan tindakan

maka perawat melaksanakannya.

2. Bekerjasama dengan klien dalam

pelaksanaan tindakan keperawatan.

3. Perawat berkolaborasi dengan tim

kesehatan lain.

4. Implementasi sudah sesuai dengan

intervensi.

5. Memberikan pendidikan pada klien

dan keluarga klien terkait dengan

penyakit lain.

6. Mengkaji ulang dan merevisi

pelaksanaan tindakan keperawatan

berdasarkan respon klien.

7. Implementasi memiliki evaluasi

proses dari pelaksanaan tindakan

keperawatan.

8. Evaluasi proses di sesuaikan dengan

respon pasien setelah pemberian

tindakan keperawatan.

9. Urutan penatalaksanaan

implementasi keperawatan di sesuaikan

dengan kondisi klien.

10. Perawat mendokumentasikan waktu

pelaksanaan implementasi.

Evaluasi

1. Setelah melakukan implementasi

tindakan, selanjutnya perawat

Page 65: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

melakukan evaluasi tindakan.

2. Perawat menggunakan data hasil

observasi dan respon klien dalam

menilai perkembangan status kesehatan

klien.

3. Dalam evaluasi perawat menanyakan

kondisi pasien dan melakukan observasi.

4. Bekerjasama dengan klien dan

keluarga untuk memodifikasi rencana

asuhan keperawatan.

5. Perawat sering melibatkan keluarga

pasien dalam melakukan evaluasi.

6. Pelaksanaan evaluasi dilakukan

secara teratur sesuai dengan urutan

implementasi.

7. Evaluasi keperawatan berbentuk

SOAP.

8. Perawat menuliskan waktu

pelaksanaan evaluasi keperawatan.

9. Evaluasi keberhasilan asuhan

keperawatan berpedoman pada kriteria

hasil yang di tetapkan pada perencanaan

keperawatan.

10. Hasil evaluasi di dokumentasikan.

Page 66: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

OBSERVASI PENELITIAN

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

KASUS POST OPERASI APPENDISITIS DI RUMAH SAKIT

SANTA ANNA KENDARI TAHUN 2015

Data identitas

Nama Inisial :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Petunjuk

2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia.

N

o

Aspek yang di nilai Ya Tidak

Pengkajian

1

.

Perawat dalam malakukan pengkajian

melibatkan klien dan keluarga klien.

2

.

Perawat melakukan pengkajian sesuai

dengan SAP di ruangan perawatan.

3

.

Dalam mengkaji perawat melakukan

wawancara, observasi, dan pemeriksaan

fisik.

4

.

Perawat juga mempelajari pemeriksaan

penunjang pasien Appendisitis.

5

.

Dalam melakukan pengkajian perawat

mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan

dalam pengkajian

6

.

Data yang di evaluasi di masukkan dalam

pengklasifikasian data objektif dan subjektif.

Page 67: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

7

.

Data objektif terdiri dari data yang

bersumber dari hasil observasi dan

pengkajian pasien Appendisitis

8

.

Data subjektif bersumber dari keluhan

pasien waktu pengkajian

9

.

Data hasil pengkajian di

dokumentasikan

Diagnosa

1

.

Perawat setelah mengkaji kemudian

melakukan analisa data.

2

.

Perawat setelah menganalisa data

kemudian mengidentifikasi masalah klien.

3

.

Perawat memprioritaskan masalah

klien.

4

.

Perawat menegakkan diagnosa

keperawatan.

5

.

Perawat melakukan pengkajian ulang

ketika terjadi masalah/ keluhan baru.

6

.

Perawat menegakkan diagnosa aktual ketika

ada data pendukung.

7

.

Perawat menegakkan diagnosa risiko

tinggi bila masalah belum terjadi tetapi data

penunjang sudah muncul

8

.

Perawat menegakkan diagnosa risiko

bila masalah belum terjadi dan data

Page 68: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

penunjang belum muncul.

9

.

Perawat selalu memodifikasi diagnosa

ketika ada perubahan status kesehatan

pasien Appendisitis.

1

0.

Perawat mendokumentasikan diagnosa

yang ditemukan.

Rencana Tindakan

1

.

Perencanaan di susun berdasarkan

prioritas masalah klien.

2

.

Rencana tindakan mempunyai tujuan.

3

.

Tujuan tindakan memiliki jangka waktu

pencapaian.

4

.

Dalam membuat perencanaan perawat

melibatkan pasien.

5

.

Rencan tindakan mempunyai kriteria

hasil.

6

.

Kriteria hasil tersebut merujuk pada

keluhan pasien Appendisitis..

7

.

Komponen rencana tindakan terdiri dari

tindakan observasi, tindakan mandiri, HE

dan kolaborasi.

8

.

Penetapan urutan rencana tindakan

tidak memiliki prioritas atau di beri nomor.

9

.

Rencana tindakan selalu berubah ketika

ada perubahan status kesehatan penderita

Appendisitis.

1

0.

Rencana tindakan di dokumentasikan.

Page 69: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

Implementasi

1

.

Setelah langka perencanaan tindakan

maka perawat melaksanakannya.

2

.

Bekerjasama dengan klien dalam

pelaksanaan tindakan keperawatan.

3

.

Perawat berkolaborasi dengan tim

kesehatan lain.

4

.

Implementasi sudah sesuai dengan

intervensi.

5

.

Memberikan pendidikan pada klien dan

keluarga klien terkait dengan penyakit lain.

6

.

Mengkaji ulang dan merevisi

pelaksanaan tindakan keperawatan

berdasarkan respon klien.

7

.

Implementasi memiliki evaluasi proses

dari pelaksanaan tindakan keperawatan.

8

.

Evaluasi proses di sesuaikan dengan

respon pasien setelah pemberian tindakan

keperawatan.

9

.

Urutan penatalaksanaan implementasi

keperawatan di sesuaikan dengan kondisi

klien.

1

0.

Perawat mendokumentasikan waktu

pelaksanaan implementasi.

Evaluasi

1

.

Setelah melakukan implementasi

tindakan, selanjutnya perawat melakukan

evaluasi tindakan.

Page 70: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan

2

.

Perawat menggunakan data hasil

observasi dan respon klien dalam menilai

perkembangan status kesehatan klien.

3

.

Dalam evaluasi perawat menanyakan

kondisi pasien dan melakukan observasi.

4

.

Bekerjasama dengan klien dan keluarga

untuk memodifikasi rencana asuhan

keperawatan.

5

.

Perawat sering melibatkan keluarga

pasien dalam melakukan evaluasi.

6

.

Pelaksanaan evaluasi dilakukan secara

teratur sesuai dengan urutan implementasi.

7

.

Evaluasi keperawatan berbentuk SOAP.

8

.

Perawat menuliskan waktu pelaksanaan

evaluasi keperawatan.

9

.

Evaluasi keberhasilan asuhan

keperawatan berpedoman pada kriteria hasil

yang di tetapkan pada perencanaan

keperawatan.

1

0.

Hasil evaluasi di dokumentasikan.

Page 71: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan
Page 72: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan
Page 73: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan
Page 74: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan
Page 75: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan
Page 76: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan
Page 77: PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/383/1/KTI ALBERT.pdfMemperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan