Penentuan Titik Sampel Tanah
-
Upload
yustinus-adityawan -
Category
Documents
-
view
921 -
download
16
Transcript of Penentuan Titik Sampel Tanah
Kajian Geomorfologi dalam Pemetaan dan Pengambilan Sampel Tanah2009
PENENTUAN LOKASI SAMPEL TANAH UNTUK KLASIFIKASI TANAH
Oleh
Yustinus Adityawan
Jurusan Geografi dan Ilmu LingkunganFakultas GeografiUniversitas Gadjah Mada, YogyakartaE – mail : killrockforfun @yahoo.co.id
Dalam memetakan ataupun pengambilan sampel tanah tentunya diperlukan
suatu dasar sehingga nantinya dapat diketahui karakteristik tanah baik meliputi sifat
fisik, kimia, dan biologi dari tanah tersebut. Dasar dari pendekatan dalam memetakan
maupun pengambilan sampel tanah ialah Geomorfologi.
Geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuklahan baik diatas
permukaan laut maupun dibawah permukaan laut (Verstappen, 1983). Tentunya
perkembangan ilmu geomorfologi saat ini dapat dikaitkan dengan berbagai aspek
yang berada di bumi ini. Salah satu terapan ilmu geomorfologi yang sedang menjadi
pokok bahasan saat ini ialah aplikasi geomorfologi terhadap kaitannya dengan
lingkungan, salah satunya keterkaitannya terhadap pedologi.
Berikut ini tahapan dalam proses pengambilan sampel maupun memetakan
tanah dalam kajian ilmu geomorfologi yang nantinya dikaitkan terhadap kajian ilmu
yang mendukung dalam proses tersebut.
- 1 -
GeomorfologiRemote Sensing
Satuan Lahan
Peta Tanah
InterpretasiPola Aliran, Penggunaan Lahan, Struktur Geologi
Interpretasi Morfologi, Morfogenesa,
Morfokronologi, dan Morfoarasemen
Satuan Tanah
Kajian Geomorfologi dalam Pemetaan dan Pengambilan Sampel Tanah2009
Konsep geomorfologi yang dijabarkan oleh Verstappen (1983), terdapat empat
aspek utama dalam geomorfologi yaitu bentuklahan, proses, genesis, dan lingkungan.
Lebih lanjut, Dibyosaputro (1997) menjabarkan aspek geomorfologi sebagai berikut :
1. Morfologi dimana aspek ini mempelajari relief secara keseluruhan yang dibagi
menjadi : (a) morfometri, mencakup aspek ukuran dan bentuk unsur-unsur
yang menyusun bentuklahan dan (b) morfografi, merupakan susunan dari
objek alami yang berada dipermukaan bumi, sesuai dengan proses
pembentukannya.
2. Morfogenesa, aspek ini mengkaji proses yang mengakibatkan perubahan
bentuklahan dalam waktu yang pendek serta proses terjadinya bentuklahan.
Morfogenesa mencakup beberapa aspek yaitu
(a) morfo-struktur pasif, meliputi litologi (tipe dan struktur batuan)
yang nantinya berhubungan dengan proses pelapukan; (b) morfo-
struktur aktif, meliputi tenaga endogen baik proses pelipatan,
patahan, vulkanisme, dll; (c) morfo-dinamik, merupakan tenaga
eksogen yang berhubungan dengan tenaga angin, air, es, gerak
massa batuan, dan vulkanisme.
3. Morfokronologi, aspek ini mengkaji pada evolusi pertumbuhan bentuklahan
baik menentukan, mendeskripsikan bentuklahan dan proses yang
memperngaruhinya dalam skala waktu relatif dan absolut.
4. Morfoarasemen, aspek ini mengkaji keterkaitan antara bentuklahan satu
dengan bentuklahan lain dalam susunan keruangan.
Tanah merupakan akumulasi tubuh alam yang bebas yang menduduki sebagian
besar permukaan bumi dan mempunyai sifat-sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan
organisme yang bekerja terhadap batuan induk pada relief tertentu dan dalam jangka
waktu tertentu. Tentunya disuatu daerah mempunyai jenis dan karakteristik tanah
yang berbeda dengan daerah lainnya.
- 2 -
Kajian Geomorfologi dalam Pemetaan dan Pengambilan Sampel Tanah2009
Tentunya hal ini dipengaruhi oleh proses geomorfologi yang bekerja di daerah
tersebut. Proses geomorfologi ialah semua proses yang menyebabkan perubahan
konfigurasi permukaan bumi. Relief mengontrol persebaran tanah dipermukaan bumi.
Proses geomorfologi yang terjadi menyebabkan perbedaan variasi profil tanah.
Dengan demikian terdapat kesamaan antara faktor pembentuk tanah (relief, waktu,
batuan induk, organisme, dan iklim) dan faktor pembentuk bentuklahan (topografi,
batuan, proses, iklim (temperatur, curah hujan, kelembaban), vegetasi, organisme, dan
waktu).
Satuan bentuklahan yang merupakan satuan kajian dalam ilmu geomorfologi
mempunyai kesamaan dengan faktor pembentuk tanah. Hal yang menjadi pembeda
dalam kesamaan tersebut ialah bantuan induk yang merupakan salah satu faktor
pembentuk tanah. Batuan induk disini bukan merupakan batuan yang terdapat di
tempat tersebut ataupun yang tersikap (singkapan batuan). Bahan induk yang
merupakan salah satu faktor dari pembentuk tanah dapat berupa campuran dari
material batuan disekitarnya.
Hal ini tentunya tidak lepas dari proses geomorfologi, baik proses pelapukan,
erosi, sedimentasi, gerak massa batuan,dll.Dengan menggunakan pendekatan
geomorfologi, khususnya morfoarasemen tentunya turut membantu proses interpretasi
bahan induk baik meliputi waktu pembentukan, iklim, organisme, batuan, serta proses
yang terjadi.
Dalam pembuatan peta satuan lahan, penerapan GIS khususnya remote
sensing sangat membantu dalam mempermudah delineasi satuan lahan. Interpretasi
data dari remote sensing yang dapat diidentifikasi antara lain pola aliran sungai,
penggunaan lahan, kondisi morfologi, dan struktur geologi dalam hal ini ialah pola
kelurusan. Pola kelurusan sendiri dapat menunjukkan adanya patahan, kekar, maupun
sesar.
- 3 -
Kajian Geomorfologi dalam Pemetaan dan Pengambilan Sampel Tanah2009
Tahapan pembuatan peta satuan lahan
Tentunya sebelum melalukan proses pengambilan sampel maupun klasifikasi
tanah, langkah pertama yang perlu dilakukan ialah pengumpulan data sekunder. Data
tersebut berupa :
1. Peta Geologi
2. Peta Topografi/RBI
3. Citra Penginderaan Jauh, Landsat TM dan ETM band 457
4. Peta Tanah
Pembuatan peta satuan lahan dapat dilakukan seperti diagram alir dibawah ini.
Peta Satuan Lahan merupakan gabungan dari peta lereng, peta satuan
bentuklahan, peta tanah, dan peta penggunaan lahan. Tentunya jika ingin melakukan
pengamatan maupun pengukuran dilapangan dalam hal ini untuk mengklasifikasikan
dan memetakan tanah, terdapat hal yang pokok yang harus menjadi perhatian. Hal
tersebut ialah satuan pemetaan tanah yang terdiri dari konsosiasi, asosiasi, kompleks,
dan satuan pemetaan tak terpilahkan.
- 4 -
Citra Penginderaan Jauh Landsat TM dan ETM band
457
Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1 :
25.000
Peta Geologi
Interpretasi morfologi, pola aliran, proses geomorfologi,
struktur geologi, dan penggunaan lahan
Interpretasi pola aliran, kerapatan
kontur, kemiringan lereng,
penggunaan lahan
Interpretasi Litologi, struktur
dan arah perlapisan batuan
Peta Satuan Lahan
Interpretasi Jenis Tanah
Peta Tanah
Kajian Geomorfologi dalam Pemetaan dan Pengambilan Sampel Tanah2009
Skala Peta Tanah
Jenis Peta Skala Satuan Peta
Detil 1: 5000 - 1: 25.000 Seri ( Sub Grup, Tekstur, Drainase), lereng
Semi Detil 1: 25.000 - 1:100.000
Famili (Sub Grup, tekstur, drainase), bentuk
wilayah
Tinjau 1:100.000 - 1:250.000
Sub grup, bentuk wilayah, fisiografi/bahan
induk
Eksplorasi
1:1.000.000 -
1:2.500.000 Great Group, bentuk wilayah, bahan induk
Bagan < 1:2.500.000 Ordo
Sumber : Sartohadi, 2006.
Daftar Pustaka
Dibyosaputro, Suprapto., 1997, Geomorfologi Dasar, Yogyakarta: Fakultas
Pasca Sarjana, UGM.
Verstappen, H.Th., 1983, Applied Geomorphology, Amsterdam: Elsevier
Science Publisher B.V.
USDA, September 2002, Field Book for Describing and Sampling Soils,
Washington: NRCS.
USDA, 2009, Soil Survey Field and Laboratory Methods Manual, Linconl:
NRCS.
Tim Asisten Survei Tanah, Erosi, dan Perencanaan Konservasi, 2009,
Petunjuk Praktikum Survei Tanah, Erosi, dan Perencanaan Konservasi, Yogyakarta:
Laboratorium Geografi Tanah, Program Studi Geografi dan Ilmu Lingkungan,
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.
- 5 -