Penentuan Kesadahan Sampel Air Dengan Metode Kompleksometri Dilakukan Denganmenggunakan Larutan EDTA...

3
Penentuan kesadahan sampel air dengan metode kompleksometri dilakukan denganmenggunakan larutan EDTA sebagai pentitrasi (titran). Titran yang digunakan untuk penentuan kadar kesadahan haruslah larutan baku primer. Karena larutan EDTAmerupakan larutan baku sekunder, maka sebelum digunakan sebagai titran, dilakukanstandarisasi larutan baku EDTA dengan larutan baku primer CaCO3 0,01 M dan diperoleh konsentrasi larutan baku primer EDTA hasil standarisasi yaitu 0,074 M.Sebelum penambahan indikator, larutan CaCO3 0,01 M dan sampel air diencerkan dengan aquades bertujuan untuk mencegah pengendapan CaCO3. Apabila kadar Ca2+ terlalu tinggi, endapan dapat muncul dalam waktu 5 menit, hal tersebut harus dicegah karena akan mengurangi kadar kesadahan terlarut. Semakin banyak ion Ca2+yang terendapkan menyebabkan semakin sedikit ion Ca2+ yang berikatan dengan EDTA,sehingga kadar kesadahan yang diperoleh menjadi lebih sedikit (tidak sesuai kenyataan). Pada standarisasi EDTA dan penentuan kesadahan total sampel air, dilakukan penambahan buffer pH 10 untuk menjaga keseimbangan pH (agar tidak terjadi perubahan pH) sehingga dapat menghindari terjadinya pengendapan CaCO3 pada pH rendah, sebab logam logam alkali tanah seperti kalsium dan magnesium membentuk kompleks yangtidak stabil dengan EDTA pada pH rendah dan mudah mengendap.Indikator yang digunakan berbentuk serbuk sebab indikator tersebut tidak stabil biladalam bentuk larutan. Indikator EBT yang ditambahkan pada sampel air, akanmembentuk kompleks berwarna merah anggur dengan sejumlah kecil ion Ca2+. Ca2+ + EBT → Ca – EBT merah anggur Kemudian dilanjutkan dengan titrasi oleh EDTA. Setelah jumlah molekul EDTAyang ditambahkan sama (ekuivalen) dengan jumlah ion kesadahan dalam sampel, makakompleks indikator- logam akan pecah, pada saat titik akhir titrasi (ada sedikit kelebihanEDTA) sehingga menghasilkan warna biru keunguan. Ca EBT + EDTA → Ca – EDTA + EBT Pada penentuan kesadahan kalsium, EDTA akan bereaksi terlebih dahulu denganion Ca2+ kemudian baru dengan ion Mg2+. Pengaturan sampel air menjadi pH 12-13dengan penambahan NaOH bertujuan untuk mengendapkan Mg2+ sebagai Mg(OH)2sehingga

description

mnjbvvv

Transcript of Penentuan Kesadahan Sampel Air Dengan Metode Kompleksometri Dilakukan Denganmenggunakan Larutan EDTA...

Penentuan kesadahan sampel air dengan metode kompleksometri dilakukan denganmenggunakan larutan EDTA sebagai pentitrasi (titran). Titran yang digunakan untukpenentuankadarkesadahanharuslahlarutanbakuprimer.KarenalarutanEDTAmerupakan larutan baku sekunder, maka sebelum digunakan sebagai titran, dilakukanstandarisasi larutan baku EDTA dengan larutan baku primer CaCO30,01 M dan diperoleh konsentrasi larutan baku primer EDTA hasil standarisasiyaitu 0,074 M.Sebelum penambahan indikator, larutan CaCO30,01 M dan sampel air diencerkan dengan aquades bertujuan untuk mencegah pengendapan CaCO3. Apabila kadar Ca2+terlalu tinggi, endapan dapat muncul dalam waktu 5 menit, hal tersebut harus dicegah karena akan mengurangi kadar kesadahan terlarut. Semakin banyak ion Ca2+yang terendapkan menyebabkan semakin sedikit ion Ca2+yang berikatan dengan EDTA,sehingga kadar kesadahan yang diperoleh menjadi lebih sedikit (tidak sesuai kenyataan). Pada standarisasi EDTA dan penentuan kesadahan total sampel air, dilakukanpenambahan buffer pH 10 untuk menjaga keseimbangan pH (agar tidak terjadi perubahanpH) sehingga dapatmenghindari terjadinyapengendapan CaCO3pada pH rendah, sebab logamlogam alkali tanah seperti kalsium dan magnesium membentuk kompleks yangtidak stabil dengan EDTA pada pHrendah dan mudah mengendap.Indikator yang digunakan berbentuk serbuk sebab indikator tersebut tidak stabil biladalam bentuk larutan. Indikator EBT yang ditambahkan pada sampel air, akanmembentuk kompleks berwarna merah anggur dengan sejumlah kecil ion Ca2+.Ca2++EBT CaEBT merah anggur

Kemudian dilanjutkan dengan titrasi oleh EDTA. Setelah jumlah molekul EDTAyang ditambahkan sama (ekuivalen) dengan jumlah ion kesadahan dalam sampel, makakompleks indikator-logam akan pecah, pada saat titik akhir titrasi (ada sedikit kelebihanEDTA) sehingga menghasilkan warna biru keunguan.CaEBT + EDTA Ca EDTA + EBT

Pada penentuan kesadahan kalsium, EDTA akan bereaksi terlebih dahulu denganion Ca2+kemudian baru dengan ion Mg2+. Pengaturan sampel air menjadi pH 12-13dengan penambahan NaOH bertujuan untuk mengendapkan Mg2+sebagai Mg(OH)2sehingga konsentrasi ion Ca2+padasampelairdapatditentukansecaraterpisahdarikonsentrasi ion Mg2+. Pemilihan indikator murexid untuk penentuan kesadahan kalsiumsebab indikator tersebut hanya peka terhadap ion Ca2+. Indikator murexid yang ditambahkan pada sampel air, akan membentuk kompleks berwarna merah muda dengansejumlah kecil ion Ca2+pada pH 12-13. Berdasarkan hasil penentuan kesadahan sampel air kran di lingkungan Politekkes Denpasar,diperolehkadar kesadahan total710,4 mg CaCO3/L, kadar kesadahan kalsium 213,12mg Ca/L, dan kadar kesadahan magnesium 43,1568mg Mg/L.

Pada percobaan ini dapat dianalisis bahwa Kesadahan air menunjukkan angka CaCO3 yang menunjukkan ukuran bagi air sadah yang tinggi dimana akan mengakibatkan terbentuknya kerak pada pipa yang disebabkan oleh endapan CaCO3, kerak ini akan mengurangi penampang basah dari pipa dan meyulitkanpemanasan air dalam mketel. Kesadahan dalam air terytama disebabkan adanya ion Ca2+ dan mg2+. Kesdahan air dapatditentukan dengan titran langsung dengan menggunakan EDTA serta indikator buffer dan indicator eriochrome Black T. Pada saat pembuatan larutan buffer di gunakan campuran antara ammonium klorida denganammonium hidroksida pekat. Pada larutan baku CaCl2CaCO3harus dikeringkan selama 30 menit didalam oven. Lalu dilakukan penambahan Hcl 1:1 yaitu 5 ml aquadest dan 5 ml HCl.Penetesan HCl tersebut samapai larutan CaCO3 sampai warnanya menjadi bening dan tidakterdapat endapan serta bergejolak. Pada standardisasi larutan EDTA menggunakan CaCl2yang telah dicampur indicator Eriochrome black T dan buffer. Pada saat titrasi didapat volume titran sebanyak 34,5 ml dan35 ml. lalu perubahaan warna yang terjadi adalah darimerah anggur menjadi biru. Pada penentuan kesadahan sampel air yang mengandung ion Ca2+, ditambahkan 1 ml larutanbufferdan5tetesindicatoreriochromeBlackT.perubahanwarnayangterjadisetelahdititrasi yaitu dari merah anggur menjadi biru. Serta terdapat endapan keruh, volume titranyang didapat adalah 1,3 ml dan 1,5 ml.

Kesimpulan-kesadahan dalam air disebabkan adanya ion-ionCa2+ dan Mg2+, juga Mn2+,Fe2+ dansemua kation bermuatan dua.-kesadahan dapatdilakukan dengan titrasi langsungdengan EDTA sebagai titrandanmenggunakan indicator black T, standar primernya ialah CaCO3.-StandardisasiEDTA Normaliatas= 0,0143 mgek/m-Mg CaCO3 yang didapat daripercobaan adalah 40,08 ppm-Volume titran

JobsheetKimiaAnalisaDasar(ANALISISAIRPENENTUANKESADAHAN/ION).2010.Teknik Kimia.POLSRI.Palembang- http://febri1ka.blogspot.com/2011/12/analisis-air-penentuan-kesadahan.html