PENENTUAN KEBUTUHAN WAKTU KERJA YANG LEBIH ......PENENTUAN KEBUTUHAN WAKTU KERJA YANG LEBIH BAIK...

13
PENENTUAN KEBUTUHAN WAKTU KERJA YANG LEBIH BAIK UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN PRODUKSI (Studi Kasus di UD. Mapan Jaya Sidoarjo) Anisya Maya Candrika Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya [email protected] ABSTRACT The main problem of UD. Mapan Jaya Sidoarjo is that the company often cannot meet the demand in certain months when there was a surge in demand. Especially for products plywood door 80x200cm and 82x210cm for Dobel Trip 6mm Eng Full Purusan Tembus type and panil door 82x210cm for Panil Nat 2side type with the highest number of requests. The dis advantages of the unmet demand can be met by subcontracting to another company. UD Mapan Jaya is currently has only 7 labor on the factory floor. Where the working hours are only regular shift time with 7 hours of work times, 6 days a week for work. Keyword: Worktime Requirements Planning, Sub contract, Overtime PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia industri di Indonesia ini, persaingan bisnis manufaktur yang semakin pesat dari tahun ke tahun dirasakan perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan yang diantaranya dengan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten dalam bidangnya. Perencanaan produksi agregat dibutuhkan oleh perusahaan agar dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal, melakukan kegiatan produksi pada tingkat efisien dan efektifitas yang tinggi, merencanakan produksi dengan biaya minimal, menjual seluruh produk sesuai dengan permintaan pasar, mendapat keuntungan dan kemajuan perusahaan sehingga memiliki daya saing yang tinggi. Maka dari itu, perusahaan yang mampu menghasilkan produk yang tepat waktu dan tepat jumlah merupakan perusahaan yang mampu bertahan di tengah persaingan. UD. MAPAN JAYA yang terletak di Jln. Abdul Rachman No. 103 Pabean, Sedati- Sidoarjo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi meubel yang memproduksi pintu, kusen, dan jendela yang berbahan baku kayu dan aluminium. UD MAPAN JAYA ini hanya memproduksi berdasarkan pesanan (make-to-order) dari konsumen dengan banyak variasi tipe produk. Dari banyaknya variasi tipe produk tersebut, penelitian ini hanya berfokus pada produk yang memiliki banyak permintaan yang selalu meningkat pada setiap bulannya. Kekurangan permintaan tersebut dipengaruhi oleh faktor- faktor perusahaan dimana tenaga kerja dari perusahaan tersebut kurang untuk memenuhi

Transcript of PENENTUAN KEBUTUHAN WAKTU KERJA YANG LEBIH ......PENENTUAN KEBUTUHAN WAKTU KERJA YANG LEBIH BAIK...

  • PENENTUAN KEBUTUHAN WAKTU KERJA YANG LEBIH BAIK

    UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN PRODUKSI

    (Studi Kasus di UD. Mapan Jaya Sidoarjo)

    Anisya Maya Candrika

    Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

    [email protected]

    ABSTRACT

    The main problem of UD. Mapan Jaya Sidoarjo is that the company often cannot meet the

    demand in certain months when there was a surge in demand. Especially for products

    plywood door 80x200cm and 82x210cm for Dobel Trip 6mm Eng Full Purusan Tembus

    type and panil door 82x210cm for Panil Nat 2side type with the highest number of requests.

    The dis advantages of the unmet demand can be met by subcontracting to another company.

    UD Mapan Jaya is currently has only 7 labor on the factory floor. Where the working hours

    are only regular shift time with 7 hours of work times, 6 days a week for work.

    Keyword: Worktime Requirements Planning, Sub contract, Overtime

    PENDAHULUAN

    Seiring dengan perkembangan dunia industri di Indonesia ini, persaingan bisnis

    manufaktur yang semakin pesat dari tahun ke tahun dirasakan perusahaan semakin

    kompetitif. Perusahaan dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi

    persaingan yang diantaranya dengan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas

    dan berkompeten dalam bidangnya. Perencanaan produksi agregat dibutuhkan oleh

    perusahaan agar dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal,

    melakukan kegiatan produksi pada tingkat efisien dan efektifitas yang tinggi,

    merencanakan produksi dengan biaya minimal, menjual seluruh produk sesuai dengan

    permintaan pasar, mendapat keuntungan dan kemajuan perusahaan sehingga memiliki

    daya saing yang tinggi. Maka dari itu, perusahaan yang mampu menghasilkan produk

    yang tepat waktu dan tepat jumlah merupakan perusahaan yang mampu bertahan di tengah

    persaingan.

    UD. MAPAN JAYA yang terletak di Jln. Abdul Rachman No. 103 Pabean, Sedati-

    Sidoarjo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi meubel yang

    memproduksi pintu, kusen, dan jendela yang berbahan baku kayu dan aluminium. UD

    MAPAN JAYA ini hanya memproduksi berdasarkan pesanan (make-to-order) dari

    konsumen dengan banyak variasi tipe produk. Dari banyaknya variasi tipe produk tersebut,

    penelitian ini hanya berfokus pada produk yang memiliki banyak permintaan yang selalu

    meningkat pada setiap bulannya. Kekurangan permintaan tersebut dipengaruhi oleh faktor-

    faktor perusahaan dimana tenaga kerja dari perusahaan tersebut kurang untuk memenuhi

    mailto:[email protected]

  • permintaan yang melonjak, sehingga perusahaan harus tetap dapat memenuhinya dengan

    cara disubkontrakkan ke perusahaan lain. UD Mapan Jaya saat ini hanya memiliki tenaga

    kerja di lantai produksi berjumlah 7 orang. Dimana jam kerja karyawan hanya satu shift

    yaitu regular time (waktu harian) dengan waktu kerja satu hari selama 7 jam, satu minggu

    selama 6 hari kerja.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kebutuhan waktu kerja yang

    lebih baik untuk memenuhi permintaan produksi studi kasus di UD. Mapan Jaya. Dengan

    diharapkan dapat bermanfaat untuk perusahaan sehingga masalah dalam perusahaan

    tersebut dapat diatasi.

    TINJAUAN PUSTAKA

    a. Pengukuran Waktu Kerja

    Pengukuran waktu kerja adalah metode penerapan keseimbangan antara kegiatan

    manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Untuk menghitung

    waktu baku (standart time) penyelesaian pekerjaan guna memilih alternative metode kerja

    terbaik, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengukuran kerja (work

    measurement atau time study) (Wignjosoebroto, 2006). Metode pengukuran waktu kerja

    dengan jam henti sangat baik digunakan untuk mengukur suatu pekerjaan yang

    berlangsung secara singkat dan berulang-ulang (repetitive). Hasil pengukuran kerja dapat

    digunakan untuk memperoleh waktu baku serta output standart yang nantinya dapat

    digunakan untuk melakukan perencanaan produksi (Sutalaksana dkk, 2006).

    Tabel 1. Langkah – Langkah Penentuan Pengukuran Waktu Kerja

    No Langkah Rumus

    1. Uji Keseragaman Data

    1. Menghitung waktu rata-rata dari setiap elemen kerja:

    X =

    1. Menghitung standart deviasi

    δ = √ ( X )

    2. Menghitung berapa besarnya tingkat ketelitian

    S =

    3. Menghitung tingkat kepercayaan CL = 100% - S

    4. Menentukan Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)

    BKA = X + k.δ

    BKB = X – k.δ

    2. Uji Kecukupan Data N’ =

    3. Performance Rating

    Tabel 2. Performance Rating

    SKILL EFFORT

    +0.15 A1 Superskill +0.13 A1 Superskill

  • No Langkah Rumus

    +0.13 A2

    +0.11 B1 Excellent

    +0.08 B2

    +0.06 C1 Good

    +0.03 C2

    0.00 D Average

    -0.05 E1 Fair

    -0.10 E2

    -0.16 F1 Poor

    -0.22 F2

    +0.12 A2

    +0.10 B1 Excellent

    +0.08 B2

    +0.05 C1 Good

    +0.02 C2

    0.00 D Average

    -0.04 E1 Fair

    -0.08 E2

    -0.12 F1 Poor

    -0.17 F2

    CONDITION CONSISTENCY

    +0.06 A Ideal

    +0.04 B Excellent

    +0.02 C Good

    0.00 D Average

    -0.03 E Fair

    -0.07 F Poor

    +0.04 A Ideal

    +0.03 B Excellent

    +0.01 C Good

    0.00 D Average

    -0.02 E Fair

    -0.04 F Poor

    Sumber: (Wignjosoebroto S, 2006)

    4. Penetapan Waktu Normal Ws = X . PR

    5. Penetapan Waktu Longgar

    -personal allowance

    -fatigue allowance

    -delay allowance

    6. Menghitung Waktu Standar Ws = Wn x

    7. Menghitung Output Standart Output Standart =

    b. Perencanaan Produksi

    Perencanaan produksi adalah pernyataan rencana produksi ke dalam bentuk agregat.

    Perencanaan ini merupakan alat komunikasi antara manajemen (top management) dan

    manufaktur. Disamping itu juga, perencanaan produksi merupakan pegangan untuk

    merancang jadwal induk produksi (Ginting R; 2007).

    c. Biaya Produksi

    Jenis biaya yang ditimbulkan dan cara biaya ini diklasifikasikan akan tergantung

    pada jenis organisasi yang bersangkutan.

    1. Biaya dalam hubungan dengan produk

    a. Biaya fabrikasi (manufacturing cost). Biaya fabrikasi meliputi tiga elemen dasar

    untuk menentukan harga pokok produksi yaitu: bahan baku langsung (direct

    material), tenaga kerja langsung (direct labor), dan overhead pabrik

    (manufacturing overhead).

    b. Biaya komersial. Pada umumnya meliputi biaya pemasaran dan administrasi.

    2. Biaya dalam hubungan dengan volume kegiatan

    a. Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya yang jumlah keseluruhannya tetap dalam

    kisaran keluaran yang relevan.

  • b. Biaya variable (variable cost), yaitu biaya variabel yang berubah totalnya menurut

    hubungan langsung dengan perubahan tingkat produksi perusahaan.

    c. Biaya semi-variabel (mixed cost), adalah biaya yang mengandung elemen biaya

    variabel maupun biaya tetap (Rangkuti, 2012).

    d. Perencanaan Agregrat Dengan Metode Transportasi

    Perencanaan agregrat merupakan salah satu metode dalam perencanaan produksi.

    Dengan menggunakan perencanaan agregat maka perencanaan produksi dapat dilakukan

    dengan menggunakan satuan produk pengganti sehingga keluaran dari perencanaan

    produksi dinyatakan dalam tiap jenis produk (individual produk), (Nasution, 2008).

    Pada metode transportasi ini seringkali digunakan dalam proses determinasi

    perencanaan minimasi biaya untuk pengiriman suatu barang dari sejumlah sumber ke

    sejumlah tujuan (Rangkuti F, 2012).

    Metodologi penelitian

    Metodologi penelitian merupakan gambaran secara utuh mengenai tahapan dan

    urutan pengerjaan dalam penelitian. Gambar 1 merupakan metodologi penelitian yang

    terdiri atas tiga tahap antara lain identifikasi dan perumusan masalah, pengumpulan dan

    pengolahan data, serta analisis perbandingan biaya.

    a. Tahap preliminary literature study dilakukan identifikasi dan perumusan masalah.

    b. Tahap research study dilakukan pengumpulan dan pengolah data menggunakan

    pengukuran waktu kerja dengan metode stopwatch time study dan perencanaan

    agregrat dengan metode transportasi.

    c. Tahap cost analysis dilakukan analisis perbandingan biaya.

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Berdasarkan observasi yang dilakukan secara langsung diperusahaan, berikut

    merupakan data – data produk pintu triplek dan pintu panil:

    Tabel 3. Data Pengukuran Waktu Kerja Tiap Operasi Pintu Triplek (menit)

    No. Pengukuran Pemotongan Penyerutan Pengepresan Penghalusan

    1 3.58 6.15 12.89 70.45 15.4

    2 3.55 6.21 12.99 70.4 15.37

    3 3.5 6.2 13 70.37 15.45

    Reseacrh

    Study

    Preliminary

    Literature

    study

    Cost

    Analysis

    Gambar 1. Metodologi Penelitian

  • No. Pengukuran Pemotongan Penyerutan Pengepresan Penghalusan

    4 3.5 6.17 13.07 70.31 15.39

    5 3.59 6.15 13.09 70.45 15.35

    6 3.52 6.2 12.98 70.43 15.44

    7 3.48 6.21 13.1 70.37 15.4

    8 3.47 6.17 12.78 70.35 15.38

    9 3.5 6.15 12.87 70.44 15.35

    10 3.52 6.2 12.94 70.41 15.43

    11 3.5 6.21 13 70.4 15.39

    12 3.48 6.18 13.05 70.46 15.37

    13 3.46 6.18 13.1 70.35 15.45

    14 3.39 6.2 12.88 70.45 15.4

    15 3.51 6.16 12.96 70.35 15.39

    16 3.54 6.17 13 70.4 15.36

    17 3.5 6.2 13.02 70.43 15.35

    18 3.48 6.18 12.9 70.38 15.37

    19 3.54 6.15 13 70.4 15.4

    20 3.55 6.15 12.97 70.39 15.44

    21 3.5 6.18 13.05 70.42 15.45

    22 3.52 6.21 13.1 70.4 15.4

    23 3.47 6.19 13.08 70.45 15.35

    24 3.45 6.17 13 70.39 15.39

    25 3.5 6.2 12.86 70.4 15.42

    26 3.52 6.18 12.85 70.39 15.43

    27 3.55 6.15 12.93 70.41 15.35

    28 3.49 6.16 13.05 70.42 15.39

    29 3.5 6.2 13.1 70.36 15.45

    30 3.52 6.16 13 70.45 15.37

    ∑x 105.18 185.39 389.61 2112.08 461.88

    x 3.50 6.17 12.99 70.41 15.40

    Tabel 4. Data Pengukuran Waktu Kerja Tiap Operasi Produk Pintu Panil (menit)

    No. Pengukuran Pemotongan Penyerutan Pelubangan Pembentukan

    Profil Penghalusan

    1. 7.11 14.05 24.45 15.16 17.58 30.55

    2. 7.15 13.98 24.38 15.08 17.5 30.52

    3. 7.16 14.04 24.35 15.1 17.52 30.49

    4. 7.1 13.9 24.37 15.15 17.55 30.5

    5. 7.04 13.92 24.48 15.09 17.49 30.49

    6. 7.08 13.95 24.44 15.13 17.47 30.44

    7. 7.11 14.03 24.4 15.19 17.5 30.49

    8. 7.09 14.05 24.35 15.1 17.49 30.52

    9. 7.16 14.1 24.39 15.07 17.46 30.47

    10 7.18 14.07 24.46 15.15 17.52 30.53

    11. 7.09 14 24.47 15.18 17.54 30.54

    12. 7.1 14 24.38 15.09 17.5 30.5

    13. 7.07 13.98 24.4 15.07 17.5 30.5

    14. 7.15 14.02 24.35 15.15 17.52 30.47

    15. 7.14 14.1 24.34 15.18 17.49 30.42

    16. 7.13 14.08 24.38 15.07 17.47 30.45

    17. 7.1 13.99 24.41 15.1 17.5 30.48

    18. 7.08 13.92 24.46 15.12 17.52 30.5

    19. 7.04 14 24.4 15.07 17.53 30.53

    20. 7.1 14.05 24.35 15.14 17.5 30.57

    21. 7.16 14.08 24.45 15.1 17.57 30.49

    22. 7.13 14.1 24.42 15.18 17.58 30.45

    23. 7.15 13.95 24.47 15.07 17.55 30.5

    24. 7.18 13.98 24.4 15.11 17.51 30.54

    25. 7.12 14 24.38 15.17 17.49 30.49

    26. 7.07 13.94 24.4 15.09 17.48 30.45

    27. 7.06 13.92 24.36 15.1 17.5 30.5

    28. 7.1 14 24.41 15.13 17.54 30.54

  • 29. 7.1 14.03 24.45 15.08 17.57 30.49

    30. 7.14 14.1 24.35 15.1 17.55 30.5

    ∑x 213.39 420.33 732.1 453.52 525.49 914.91

    x 7.12 14.01 24.40 15.11 17.51 30.49

    Berdasarkan perhitungan waktu pada tabel 3 dan 4 maka dapat dilakukan uji keseragaman

    data, uji kecukupan data, waktu normal, waktu standar, output standar seperti pada tabel

    5,6,7,8,9,10,11,12,13 seperti dibawah :

    Tabel 5. Hasil Uji Keseragaman Data Pintu Triplek Elemen Kerja X Δ S CL k BKA BKB

    Pengkuran 3,50 0,040 1,1% 98,9% 2 3,58 3,42

    Pemotongan 6,17 0,074 1,1% 98,9% 2 6,31 6,02

    Penyerutan 12,99 0,086 0,6% 99,4% 3 13,25 12,73

    Pengepresan 70,41 0,037 0,5% 99,5% 3 71,52 69,30

    Penghalusan 15,40 0,034 0,2% 99,8% 3 15,50 15,30

    Tabel 6. Hasil Uji Keseragaman Data Pintu Panil Elemen Kerja X Δ S CL k BKA BKB

    Pengkuran 7,12 0.039 0,5% 99,5% 3 7,23 7,00

    Pemotongan 14,01 0,060 0,4% 99.6% 3 14,19 13,83

    Penyerutan 24,40 0,042 0,1% 99,9% 3 24,52 24,27

    Pelubangan 15,11 0,039 0,2% 99,85 3 15,22 15,01

    Pembuatan Profil 17,51 0,033 0,1% 99,9% 3 17,60 17,42

    Penghalusan 30,49 0,035 0,1% 99,9% 3 30,59 30,38

    Tabel 7. Hasil Uji Kecukupan Data Pintu Triplek Elemen Kerja N N’ Keterangan

    Pengkuran 30 0,64 Cukup

    Pemotongan 30 0,05 Cukup

    Penyerutan 30 0,58 Cukup

    Pengepresan 30 0,76 Cukup

    Penghalusan 30 0,19 Cukup

    Tabel 8. Hasil Uji Kecukupan Data Pintu Panil Elemen Kerja N N’ Keterangan

    Pengkuran 30 0,46 Cukup

    Pemotongan 30 0,37 Cukup

    Penyerutan 30 0,18 Cukup

    Pelubangan 30 0,22 Cukup

    Pembentukan Profil 30 0,17 Cukup

    Penghalusan 30 0,11 Cukup

    Tabel 9. Hasil Perhitungan Waktu Normal untuk Pintu Triplek

    Elemen Kerja X PR Wn (menit)

    Pengukuran 3.50 1.19 4.1650

    Pemotongan 6.17 1.13 6.9721

    Penyerutan 12.99 1.19 15.4581

    Pengepresan 70.41 1.16 81.6556

    Penghalusan 16.40 1.14 18.696

  • Tabel 10. Hasil Perhitungan Waktu Normal untuk Pintu Panil Elemen Kerja X PR Wn (menit)

    Pengkuran 7.12 1.19 8.4728

    Pemotongan 13.97 1.13 15.7861

    Penyerutan 24.40 1.15 28.0600

    Pelubangan 15.11 1.16 17.5276

    Pembentukan Profil 17.51 1.19 20.8369

    Penghalusan 30.49 1.14 34.7586

    Tabel 11. Hasil Perhitungan Waktu Standar Pintu Triplek

    Elemen Kerja Wn Allowance Ws (menit)

    Pengukuran 4.1650 5.9% 4.426142

    Pemotongan 6.9721 7.1% 7.504952

    Penyerutan 15.4581 5,9% 16.42731

    Pengepresan 81.6556 7.1% 87.91776

    Penghalusan 18.696 9.5% 20.65856

    Total 136,93

    Tabel 12. Hasil Perhitungan Waktu Standar Pintu Panil

    Elemen Kerja Wn Allowance Ws (menit)

    Pengukuran 8.4728 5.9% 9.004038

    Pemotongan 15.7861 7.1% 18.99257

    Penyerutan 28.0600 5.9% 29.81934

    Pelubangan 17.5276 5.9% 19.62657

    Pembentukan Profil 20.8369 8.3% 24.7229

    Penghalusan 34.7586 9.5% 38.40729

    Total 140,57

    Tabel 13. Hasil Output Standar Pintu Triplek dan Pintu Panil

    Periode Hari Kerja Output Standar (unit)

    Pintu Triplek Pintu Panil

    September 2017 24 48 48

    Oktober 2017 26 52 52

    November 2017 26 52 52

    Desember 2017 24 48 48

    Januari 2018 26 52 52

    Februari 2018 23 46 46

    Berdasarkan hasil perhitungan output standar pada tabel 13. maka data permintaan

    akan dikalikan dengan output standar sehingga dapat diperoleh data kebutuhan jam kerja

    seperti pada tabel 14,15 dan 16.

    Tabel 14. Data Kebutuhan Jam Kerja Pintu Triplek dan Pintu Panil

    Periode Kebutuhan (unit) Kebutuhan (Jam-Orang) Total

    (Jam-Orang) Pintu Triplek Pintu Panil Pintu Triplek Pintu Panil

    September 2017 345 120 787 283 1070

    Oktober 2017 245 110 559 259 818

    November 2017 360 150 707 353 1060

    Desember 2017 475 115 1083 271 1354

    Januari 2018 498 130 1136 306 1442

    Februari 2018 515 113 1175 266 1441

    Total 8117

  • Tabel 15. Data Jam Kerja Reguler

    Periode Hari Kerja (Hari/Bulan) Jam Kerja (Jam/Hari) Jam Kerja Bulanan (Jam-

    Orang)

    September 2017 24 7 168

    Oktober 2017 26 7 182

    November 2017 26 7 182

    Desember 2017 24 7 168

    Januari 2018 26 7 182

    Februari 2018 23 7 161

    Total 1043

    Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja untuk proses pengerjaan pintu triplek:

    =

    =

    = 7,78 orang = 7 Reguler Time + Over Time atau 8 Reguler Time

    Alternatif 1: Jika digunakan 7 orang pekerja, akan timbul biaya lembur. Dengan

    kebutuhan jam lembur adalah = 8117 – 7 (1043) = 816 jam-orang

    Alternatif 2: Jika digunakan 8 orang pekerja, maka akan terjadi pemborosan biaya tenaga

    kerja yang undertime. Dengan jam kerja yang tidak terpakai adalah

    = 8 (1043) – 8117 = 227 jam-orang

    Maka digunakan tenaga kerja 7 orang.

    Tabel 16. Data Perhitungan Kapasitas Jam Kerja Pintu Triplek dengan Tenaga Kerja 7

    Orang Pekerja

    Periode Hari Kerja Jam Kerja Reguler

    Jam Kerja Lembur

    Kapasitas Reguler (Jam-Orang)

    Kapasitas Lembur (Jam-Orang)

    September2017 24 7 2 1176 336

    Oktober 2017 26 7 2 1274 468

    November2017 26 7 2 1274 468

    Desember2017 24 7 2 1176 432

    Januari 2018 26 7 2 1274 468

    Februari 2018 23 7 2 1127 414

    Berdasarkan pada tabel 14, 15, dan 16 didapatkan hasil perencanaan menggunakan

    metode transportasi dengan Horison seperti pada tabel 17, dan 18.

    Untuk membuat perencanaan agregrat ini, menggunakan satuan agregrat jam-orang.

    Adapun biaya-biaya yang terkait sebagai berikut:

    Biaya reguler time : 75.000 = Rp 10.714,-/ jam-orang.

    7

    Biaya over time : Rp 12.000,-/jam-orang.

  • Tabel 17. Tabel Transportasi dengan Horisen Perencanaan 6 Bulan Produk Pintu Triplek

    dan Pintu Panil dengan Tenaga Kerja 7 Orang

    Periode Kebutuha

    n Jam-

    Orang

    1 2 3 4 5 6

    RT OT RT OT RT OT RT OT RT OT RT OT

    1176 33

    6 1274

    46

    8 1274

    46

    8 1176 432 1274 468 1127 414

    September 2017

    1070

    K 1070

    B

    Rp.

    10.71

    4

    R 1070

    Oktober

    2017 818

    K 818

    B

    Rp.

    10.714

    R 818

    Novembe

    r 2017 1060

    K 1060

    B Rp.

    10.71

    4

    R

    Desembe

    r 2017 1354

    K 1176 178

    B Rp.

    10.71

    4

    Rp. 12.00

    0

    R 1176 178

    Januari 2018

    1442

    K 1274 168

    B

    Rp.

    10.71

    4

    Rp.

    12.00

    0

    R 1274 168

    Februari 2018

    1441

    K 1127 314

    B

    Rp.

    10.71

    4

    Rp.

    12.00

    0

    R 1127 314

    Total Perencanaan

    Akhir

    R

    T 1070 818 1060 1176 1274 1127

    OT

    178 168 314

    Tabel 18. Data Biaya Perencanaan Produksi Pintu Triplek selama 6 Bulan dengan Tenaga

    Kerja 7 Orang Periode Kebutuhan Jam-Orang Reguler Time Over Time Biaya (Rupiah)

    September 2017 1070 1070 (10.147) - 10.857.290

    Oktober

    2017 818 818 (10.147) - 8.764.052

    November 2017 1060 1060 (10.147)

    - 11.356.840

    Desember 2017 1354 1176 (10.147)

    178 (12.000)

    12.599.664

    2.136.000

    Januari

    2018 1442

    1274 (10.147)

    168 (12.000)

    13.649.636

    2.016.000

    Februari

    2018 1441

    1127 (10.147)

    314 (12.000)

    12.074.678

    3.768.000

    69.302.160 7.920.000 77.222.160

    Total Biaya Perencanaan Tenaga Kerja

    Untuk biaya produksi yang ada diperusahaan sendiri untuk masing-masing produknya

    adalah sebagai berikut:

    Pintu Triplek : 80x200cm = Rp 506.616,-/ unit

  • 82x210cm = Rp 538.618,-/ unit

    Pintu Panil : 82x210cm = Rp 891.872,-/ unit

    Berdasarkan pada tabel 17 dan 18 maka perencaan produksi untuk 6 bulan dapat

    dilihat pada tabel 19 dan 20.

    Tabel 19. Data Total Biaya Perencanaan Produksi Pintu Triplek Selama 6 Bulan dengan

    Waktu Lembur

    Periode

    Permintaan Biaya Produksi

    Pintu Triplek 80x200cm Pintu Triplek 82x210cm Pintu Triplek 80x200cm Pintu Triplek 82x210cm

    Realisasi Kekurangan Realisasi Kekurangan Reguler

    Time Over Time

    Reguler

    Time Over Time

    September

    2017 120 8 160 57 60.793.920 4052.928 86.178.880 30.701.226

    Oktober

    2017 90 5 100 50 45.595.440 2.533.080 53.861.800 26.930.900

    November

    2017 110 40 170 40 55.727.760 20.264.640 91.565.060 21.544.720

    Desember

    2017 150 80 150 45 75.992.400 40.529.280 80.792.700 24.237.810

    Januari

    2018 250 75 150 23 126.654.000 37.996.200 80.792.700 12.388.214

    Februari

    2018 250 65 150 50 126.654.000 32.930.040 80.792.700 26.930.900

    Total Biaya Produksi

    491.417.520 138.306.168 473.983.840 142.733.770

    Tabel 20. Data Total Biaya Perencanaan Produksi Pintu Triplek Selama 6 Bulan dengan

    Waktu Lembur

    Periode

    Permintaan Biaya Produksi

    Pintu Panil 82x210cm Pintu Panil 82x210cm

    Realisasi Kekurangan Reguler Time Over Time

    September 2017 57 63 50.836.704 56.187.936

    Oktober 2017 65 45 57.971.680 40.134.240

    November 2017 63 87 56.187.936 77.592.864

    Desember 2017 60 55 53.512.320 49.052.960

    Januari2018 55 75 49.052.960 66.890.400

    Februari 2018 61 52 54.404.192 46.377.344

    Total Biaya Produksi 321.965.792 336.235.744

    Dari hasil perhitungan menggunakan metode transportasi, maka biaya rencana

    produksi untuk 6 bulan ke depan dapat diketahui untuk menghadapi peningkatan

    permintaan dan untuk memberikan alternatif produksi selain subkontrak yang selama ini

    digunakan perusahaan.

    Adapun alternatif yang dipilih adalah dengan penggunaan waktu lembur / over time

    dengan biaya total produksi untuk produk pintu triplek selama 6 bulan senilai Rp

    1.402.885.618,- dan untuk pintu panil selama 6 bulan senilai Rp 663.423.696,- . Data hasil

    perhitungan perencanaan produksi tersebut akan digunakan untuk perbandingan hasil

    dengan perencanaan produksi oleh perusahaan.

  • Perusahaan saat ini memiliki 7 orang tenaga kerja untuk proses produksi pintu

    triplek dan pintu panil. Perusahaan juga melakukan sub kontrak untuk mengatasi

    peningkatan permintaan dengan bahanbaku dikirim dari perusahaan untuk diproduksi pada

    perusahaan sub kontraktor. Dengan rincian biaya :

    Pintu Triplek :

    Ukuran 80x200cm :

    Biaya bahan baku per unit = Rp 184.000,-

    Biaya sub kontrak per unit = Rp 450.000,-

    Rp 634.000,- / unit.

    Ukuran 82x210cm :

    Biaya bahan baku per unit = Rp 216.000,-

    Biaya sub kontrak per unit = Rp 450.000,-

    Rp 666.000,- / unit.

    Pintu Panil :

    Ukuran 82x210cm :

    Biaya bahan baku per unit = Rp 432.000,-

    Biaya sub kontrak per unit = Rp 500.000,-

    Rp 932.000,- / unit.

    Pada tabel 21 dan 22 dibawah ini terlampir total biaya untuk perencanaan produksi

    dengan menggunakan sub kontrak selama 6 bulan.

    Tabel 21. Data Total Perencanaan Produksi Pintu Triplek Selama 6 Bulan dengan Sub

    Kontrak

    Periode

    Permintaan Biaya Produksi

    Pintu Triplek 80x200cm Pintu Triplek 82x210cm Pintu Triplek 80x200cm Pintu Triplek 82x210cm

    Realisasi Kekurangan Realisasi Kekurangan Reguler

    Time Sub kontrak

    Reguler

    Time

    Sub

    Kontrak

    September 2017

    120 8 160 57 76.080.000 5.072.000 106.560.000 37.962.000

    Oktober

    2017 90 5 100 50 57.060.000 3.170.000 66.600.000 33.300.000

    November 2017

    110 40 170 40 69.740.000 25.360.000 113.220.000 26.640.000

    Desember

    2017 150 80 150 45 95.100.000 50.720.000 99.900.000 29.970.000

    Januari 2018

    250 75 150 23 158.500.000 47.550.000 99.900.000 15.318.000

    Februari

    2018 250 65 150 50 158.500.000 41.210.000 99.900.000 33.300.000

    Total Biaya Produksi

    614.980.000 173.082.000 586.080.000 176.490.000

  • Tabel 22. Data Total Biaya Perencanaan Produksi Pintu Triplek Selama 6 Bulan dengan

    Sub Kontrak

    Periode

    Permintaan Biaya Produksi

    Pintu Panil 82x210cm Pintu Panil 82x210cm

    Realisasi Kekurangan Reguler Time Sub Kontrak

    September 2017 57 63 53.124.000 58.716.000

    Oktober 2017 65 45 60.580.000 41.940.000

    November 2017 63 87 58.716.000 81.084.000

    Desember 2017 60 55 55.920.000 51.260.000

    Januari2018 55 75 51.260.000 69.900.000

    Februari 2018 61 52 56.852.000 48.464.000

    Total Biaya Produksi 336.452.000 351.364.000

    Dari hasil perhitungan biaya rencana produksi untuk 6 bulan ke depan dapat

    diketahui untuk menghadapi peningkatan permintaan dengan subkontrak yang selama ini

    digunakan perusahaan. Adapun biaya total produksi untuk produk pintu triplek selama 6

    bulan menggunakan sub kontrak senilai Rp 1.550.632.000,- dan pintu panil senilai Rp

    687.816.000,-

    Dengan selisih total biaya perencanaan produksi adalah sebagai berikut:

    Perencanaan pintu triplek

    = Rp 1.550.632.000,- - Rp 1.402.885.618

    = Rp 147.746.382,-

    Perencanaan pintu panil

    = Rp 687.816.000,- - Rp 663.423.696,-

    = Rp 24.392.304,-

    Alternatif perencanaan produksi dengan menggunakan waktu lembur lebih

    menguntungkan perusahaan karena memiliki biaya produksi yang lebih minimal daripada

    menggunakan sub kontrak. Dengan total biaya produksi untuk pintu triplek senilai Rp

    1.402.885.618,- dan pintu panil senilai Rp 663.423.696,-.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka waktu kerja yang diperlukan

    untuk memenuhi permintaan di UD. Mapan Jaya Sidoarjo adalah menggunakan 7 orang

    pekerja dengan waktu lembur dengan strategi perencanaan produksi untuk 6 bulan ke

    depan yang lebih menguntungkan daripada perencanaan produksi yang selama ini

    dilakukan oleh perusahaan dengan sub kontrak karena memiliki biaya produksi yang lebih

    minimal. untuk hasil total biaya produksi untuk pintu triplek = Rp 1.402.885.618,- dan

    pintu panil = Rp 663.423.696,-. Dengan selisih biaya produksi untuk pintu triplek adalah

    Rp 147.746.382,- lebih murah dibandingkan dengan biaya produksi menggunakan sub

    kontrak. Dan untuk pintu panil memiliki selisih biaya Rp 24.392.304,- lebih murah

  • dibandingkan dengan menggunakan sub kontrak. Pada peneliti selanjutnya diharapkan

    memperhitungkan alternatif perencanaaan lain untuk memenuhi permintaan produksi.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anugerah, Renty & Devi, Melissa. 2005. Pendekatan Program Linier dalam Perencanaan

    Tenaga Kerja Pada Dept. Head Analize Di Pt. Indonesia Epson Industri, hal 255-

    266.

    Fahni, M.A.K. 2007. Analisa Jumlah Tenaga Kerja Produksi untuk Memenuhi Target:

    Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Surabaya.

    Ginting, Rosani. 2007. Sistem Produksi, Cetakan pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Murdhani, Edwin. 2008. Analisa perhitungan Waktu Baku serta Jumlah Tenaga Pekerja

    Guna Meningkatkan Kapasitas Produksi: Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya,

    Surabaya.

    Nasution, Hakim Arman. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Pertama,

    Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Rangkuti, Freddy. 2012. Studi Kelayakan Bisnis dan Investasi. Jakarta: Gramedia Pustaka

    Utama.

    Sutalaksana dkk. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja, Bandung: Institut Teknologi

    Bandung.

    Wignjosoebroto, Sritomo. 2006. Ergonomi, Studi Gerak Dan Waktu: Teknik Analisis

    Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja, Surabaya: Guna Widya.