PENENTUAN E/M ELEKTRON MENGGUNAKAN ANALISA …repository.usd.ac.id/34874/2/151424011_full.pdfsebesar...

102
PENENTUAN E/M ELEKTRON MENGGUNAKAN ANALISA FOTO PEMBELOKAN LINTASAN ELEKTRON OLEH MEDAN MAGNET DAN MEDAN LISTRIK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh : Antonia Indriyani Juniar NIM : 151424011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENENTUAN E/M ELEKTRON MENGGUNAKAN ANALISA …repository.usd.ac.id/34874/2/151424011_full.pdfsebesar...

  • PENENTUAN E/M ELEKTRON MENGGUNAKAN ANALISA FOTO

    PEMBELOKAN LINTASAN ELEKTRON OLEH MEDAN MAGNET DAN MEDAN

    LISTRIK

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Fisika

    Oleh :

    Antonia Indriyani Juniar

    NIM : 151424011

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    HALAMAN JUDUL

    PENENTUAN E/M ELEKTRON MENGUNAKAN ANALISA FOTO

    PEMBELOKAN LINTASAN ELEKTRON OLEH MEDAN MAGNET DAN

    MEDAN LISTRIK

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Fisika

    Oleh :

    Antonia Indriyani Juniar

    NIM : 151424011

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

    ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    LEMBAR PERSEMBAHAN

    Hasil karya dan perjuangan ku persembahkan :

    Bapak Yohanes Junedi

    Ibu Daniela Rusiam

    Theodorus Rivaldi Andre Sopian dan Agustinus Adriel Adriansyah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRAK

    PENENTUAN E/M ELEKTRON MENGUNAKAN ANALISA FOTO

    PEMBELOKAN LINTASAN ELEKTRON OLEH MEDAN MAGNET DAN

    MEDAN LISTRIK

    Antonia Indriyani Juniar

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    Telah dilakukan penelitian mengenai penentuan e/m elektron

    menggunakan analisa foto pembelokan lintasan elektron oleh medan magnet dan

    medan listrik. Pada penelitian akibat medan magnet lintasan berbentuk lingkaran.

    Nilai e/m ditentukan dari pengukuran tegangan pemercepat, medan magnet, dan

    jari – jari lintasan elektron. Pembelokan akibat medan listrik mengakibatkan

    lintasan elektron berbentuk parabola. Nilai e/m elektron ditentukan dari nilai

    konstanta grafik hubungan posisi y terhadap x akibat medan listrik, medan magnet

    dan kecepatan elektron. Kecepatan elektron diperoleh dari gaya Lorentz yang

    diberikan untuk penyeimbang gaya Coulomb yang sudah dialami oleh elektron.

    Pembelokan berkas elektron akibat medan magnet dan medan listrik

    mengakibatkan lintasan berbentuk trochoidal. Nilai e/m diperoleh dari arus

    kumparan dan jarak maksimum lintasan elektron. Foto lintasan elektron dianalisa

    menggunakan software Logger Pro untuk memperoleh besaran – besaran yang

    terkait dalam penentuan nilai e/m. Nilai e/m akibat medan magnet diperoleh

    sebesar (0,7 ± 0,1 ) x 1011

    C/Kg. Nilai e/m akibat medan medan listrik

    sebesar (3,35 ± 0,03)x 1011

    C/Kg dan akibat lintasan berbentuk trochoidal

    sebesar C/Kg. Ketidakpastian pengukuran berasal dari

    pelacakan lintasan elektron pada analisa foto dan penyeimbang gaya Coulomb

    dengan gaya Lorentz.

    Kata kunci : elektron, muatan, massa, medan listrik, medan magnet

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRACT

    The Determination of e/m Electrons Uses an Analysis of Photo Bending of The

    Electron Path by Magnetic Fields and Elektric Fields

    Antonia Indriyani Juniar

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    Experiment to measure the e/m electrons has been carried out by

    analyzing the image of the electron trajectory bending by magnetic fields and

    electric fields. In experiment due to the magnetic field of a circular path. The e / m

    value is determined from the measurement of accelerator voltage, magnetic field,

    and radius of the electron path. Deflection due to an electric field results in an

    electron parabolic trajectory. The e / m value of electrons is determined from the

    constant value of the graph of the relation of position y to x due to the electric

    field, magnetic field and electron velocity. The electron’s speeds is determined by

    adding a magnetic field that deflects the electron in the opposite direction.

    Turning the electonary beam due to the magnetic field and electric field results in

    a trochoidal shape. The e / m value is obtained from the coil flow and the

    maximum number of electronic trajectories. Electron trajectory photos are

    analyzed using the Logger Pro software to obtain the corresponding quantities in

    determining the e / m value. The value of e / m due to the magnetic field is

    obtained (0,7 ± 0,1) x 1011

    C / Kg. The value of e / m due to the electric field is

    equal to (3,35 ± 0,03) x 1011

    C / Kg and as a result of the trochoidal shaped path

    of C/Kg. The uncertainly in the experiment is diue to the

    uncertainty in the photo analysis and the determination of balancing coundition

    between the Coulomb force and the Lorentz force.

    Keywords : electron, mass, charge, electric field, magnetic field

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yag telah

    memberikan berkat dan kasihnya yang luar biasa sehingga penyusunan skripsi ini

    dapat terselesaikan dengan baik. Karya penulisan ini diberi judul ― Penentuan e/m

    Elektron Mengunakan Analisa Foto Pembelokan Lintasan Elektron oleh Medan

    Magnet dan Medan Listrik ‖.

    Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan Dan

    Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

    Penyusunan skripsi ini penuh dengan tantangan. Maka penulis ingin mengucapkan

    terimakasih kepada pihak - pihak yang telah membantu penulis hadapi. Mereka

    adalah :

    1. Bapak Dr. Ig. Edi Santosa, M.S. selaku dosen pembimbing dan Kaprodi

    Pendidikan Fisika, yang telah membimbing dan memberi pengarahan

    dalam penyusunan skripsi dari awal hingga akhir.

    2. Bapak Petrus Ngadiono selaku laboran Laboratorium Pendidikan Fisika

    yang telah membantu menyiapkan alat – alat eksperimen.

    3. Romo Paul Suparno SJ, selaku DPA yang selalu memantau dan

    memberikan arahan dari awal semester hingga akhir semster ini.

    4. Bapak Albertus Hariwangsa Panuluh dan Ibu Elisabeth Dian atmajati

    yang selalu membantu ketika menghadapi permasalahan dalam

    pemahaman materi maupun permasalahan kehidupan pribadi.

    5. Seluruh dosen pendidikan fisika yang selalu membimbing selama

    perkuliahan ini.

    6. Bapak ibu dirumah, bapak Yohanes Junedi dan Ibu Daneila Rusiam selalu

    menyertai dengan doa dan kasih saying yang melimpah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    Daftar Isi

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

    UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. iv

    LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................. v

    ABSTRAK ............................................................................................................ vii

    ABSTRACT .................................................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1

    1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4

    1.3. Batasan Masalah ............................................................................................... 4

    1.4. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 4

    1.5. Manfaat Penelitian. ........................................................................................... 4

    1.6. Sistematika Penulisan ....................................................................................... 5

    BAB II DASAR TEORI ......................................................................................... 7

    2.1. Penemuan Elektron ........................................................................................... 7

    2.2. Listrik Statis ...................................................................................................... 8

    2.3. Hukum Coulomb ............................................................................................... 9

    2.4. Medan Listrik .................................................................................................. 11

    2.5. Potensial Listrik .............................................................................................. 12

    2.6. Medan Magnet ................................................................................................ 13

    2.7. Kumparan Helmholtz ...................................................................................... 14

    2.8. Pembelokan berkas elektron akibat medan magnet ........................................ 16

    2.9. Pembelokan berkas elektron akibat medan listrik ........................................... 18

    2.10. Pembelokan berkas elektron akibat medan magnet dan medan listrik

    membentuk lintasan trochoidal ....................................................................... 21

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 23

    3.1. Persiapan Alat ................................................................................................. 23

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    3.2. Pengambilan Data dan Analisa Data ............................................................... 25

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 36

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 57

    5.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 57

    5.2. Saran ............................................................................................................... 57

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 59

    LAMPIRAN .......................................................................................................... 61

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Gaya gaya yang dialami akibat ...................................... 13

    Gambar 2.2 muatan sumber q berada pada posisi r ......................................... 14

    Gambar 2.3 Muatan sumber q pada 0, muatan uji q’ di Q ...................... .......... 15

    Gambar 2.4 Kumparan Helmholtz ..................................................................... 17

    Gambar 2.5 Gambar lintasan elektron yang mengalami medan listrik dan

    medan magnet ...............................................................................20

    Gambar 2.6 lintasan partikel bermuatan negatif yang bergerak dalam bidang

    tegak lurus dalam medan magnetik seragam. Gaya magnet ini

    tegak lurus terhadap kecepatan partikel .........................................20

    Gambar 2.7 lintasan berkas elektron berbentuk garis lurus ................................21

    Gambar 2.8 Lintasan berkas elektron menyimpang ke bawah ......................... 22

    Gambar 2.9 lintasan berkas elektron menyimpang ke atas ............................ 22

    Gambar 2.10 Lintasan Trochoidal pada berkas elektron ....................................25

    Gambar 3.1 Susunan alat eksperimen ................................................................27

    Gambar 3.2 Pengukuran diameter kumparan Helmholtz .................................. 29

    Gambar 3.3. fitur menu photo analysis pada menu insert ............................ ....29

    Gambar 3.4 Pemilihan foto yang akan dianalisis .............................................. 30

    Gambar 3.5 Tampilan foto kumparan Helmholtz yang akan diukur

    diamaeternya ................................................................................. 30

    Gambar 3.6 kotak dialog pada set scale untuk mengatur skala ..........................31

    Gambar 3.7 Pengukuran diamaeter kumparan Helmholtz .................................31

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    Gambar 3.8 Hasil pengukuran diameter kumparan Helmholtz sebanyak 5 kali ....

    .................................................................................................. . 32

    Gambar 3.9 Lintasan elektron akibat medan magnet dengan tegangan 3000 V dan

    arus kumparan 0,233 A............................................................. . 33

    Gambar 3.10 tampilan foto menggunakan fitur set origin dengan tegangan

    sebesar 3000 v dan arus sebesar 0,249A .................................. .... 33

    Gambar 3.11 foto lintasan elektron yang sudah dianalisi dengan tegangan

    sebesar 3000 v dan arus sebesar 0,249A ................................. . 34

    Gambar 3.12 Hasil analisa foto lintasan elektron akibat medan listrik ........... . 37

    Gambar 3.13 Hasil analisa foto lintasan elektron yang berbentuk trochoidal . 38

    Gambar 4.1 Hasil foto kumparan Helmholtz yang sudah dicrop .................... . 39

    Gambar 4.2 Hasil pengukuran diameter kumparan menggunakan analisa foto

    sebanyak 5 kali. ........................................................................ . 40

    Gambar 4.3 Foto lintasan elektron akibat medan magnet dengan Va 3000 dan arus

    kumparan 0,249A .................................................................... . 42

    Gambar 4.4. Foto lintasan elektron akibat medan listrik dengan Va sebesar 3000

    .................................................................................................. . 47

    Gambar 4.5 Lintasan elektron ketika berada dalam medan listrik dan medan

    magnet saat tegagan 3000 v dan arus kumparan 0,298 A ..... . . 49

    Gambar 4.6 Lintasan elektron yang melewati keping pembelok dengan tegangan

    antar keping sebesar 3000 V .................................................... . 51

    Gambar 4.7. Foto lintasan elektron ke bawah saat tegangannya 3000 V dan arus

    kumparannya 1,175 A. ............................................................ . 53

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Hubungan jari – jari lintasan elektron terhadap arus kumparan ...... 35

    Tabel 4.1 Hasil pengukuran diameter kumparan Helmholtz ........................... 40

    Tabel 4.2 Hubungan posisi Y terhadap posisi x pada lintasan elektron akibat

    medan magnet ............................................................................... 44

    Tabel 4.3 Hubungan nilai jari – jari lintasan elektron terhadap arus kumparan

    dengan tegangan 3000 V ............................................................... 45

    Tabel 4.4 Hubungan arus kumparan terhadap tegangan pemercepat akibat medan

    listrik pembelokan ke atas .............................................................. 50

    Tabel 4.5 Hubungan arus kumparan terhadap tegangan pemercepat akibat medan

    listrik pembelokan ke bawah .......................................................... 52

    Tabel 4.6 Hubungan antara jarak maksimum dengan arus kumparan pada

    peristiwa pembelokan ke atas ....................................................... 54

    Tabel 4.7 Hubungan antara jarak maksimum dengan arus kumparan pada

    peristiwa pembelokan ke bawah .................................................. 55

    Tabel 5.1 Hasil nilai e/m dari peristiwa pembelokan ...................................... 60

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang Masalah

    Penelitian mengenai penentuan nilai e/m, telah banyak dilakukan

    dengan berbagai macam metode menggunakan tabung simpangan elektron.

    Penelitian mengenai nilai e/m di awali oleh JJ Thomson pada tahun 1897

    (Company, 1962). Thomson menggunakan sebuah bola kaca yang dibuat

    hampir hampa udara, yang di dalamnya terdapat sepasang lempeng logam

    dan memiliki layar di ujung tabung tersebut. Satu lempeng dibuat

    bermuatan negatif (katoda) dan lempeng lain dibuat bermuatan positif

    (anoda). Thomson memanasi katoda dan memberikan beda potensial antara

    anoda dan katoda. Pada tabung kaca tersebut muncul cahaya berwarna hijau.

    Thomson menamakan butiran – butiran yang dipancarkan katoda yaitu

    elektron. Elektron ini bermuatan negatif karena dipancarkan oleh katoda

    (negatif) dan ditarik oleh anoda (positif ).

    Thomson melakukan percobaan lain, untuk memperoleh data tentang

    perbandingan besar massa dan muatan elektron. Dalam eksperimen,

    Thomson memanasi katoda dan memberikan sumber tegangan. Akibatnya

    katoda memancarkan elektron, kemudian elektron ini ditarik oleh anoda.

    Mula – mula elektron dapat bergerak lurus horisontal dan sampai di layar.

    Setelah itu percobaan kedua Thomson menggunakan medan listrik yang

    arahnya tegak lurus terhadap lintasan elektron. J.J. Thomson

    menyimpangkan elektron dengan medan listrik dan mengamati

    simpangannya di layar yang terletak di ujung tabung. Karena itu yang

    teramati hanya simpangan akhir saja, tanpa mengetahui bentuk lintasannya.

    Nilai e/m ditentukan dari nilai simpangan berkas, medan listrik penyimpang

    dan kelajuan elektron. Nilai kelajuan elektron diperoleh dengan memberi

    tambahan medan magnet yang menghasilkan gaya Lorentz untuk melawan

    gaya akibat medan listrik yang ada sebelumnya (Klinken, 1991).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Selanjutnya topik ini juga menjadi salah satu mata praktikum dalam

    Fisika Modern. Praktikum tersebut pada dasarnya mengggunakan tabung

    simpangan elektron seperti yang digunakan oleh Thomson. Tabung ini

    mempunyai senapan elektron yang memancarkan berkas elektron dan

    memiliki layar yang berbentuk persegi panjang dan diletakkan tegak, serta

    diapit oleh sepasang keping pembelok. Selanjutnya elektron tersebut dapat

    disimpangkan dengan medan listrik maupun medan magnet. Posisi berkas

    elektron dapat teramati dengan layar sepanjang lintasannya maupun yang

    terletak di ujung tabung. Dengan tabung ini, gerak elektron dipengaruhi oleh

    medan magnet, medan listrik, maupun keduanya. Bila menggunakan medan

    magnet, lintasan yang terbentuk tidak dapat teramati satu lingkaran penuh.

    Maka dalam penentuan jari – jari lintasan elektronnya dilakukan dengan

    cara mengamati koordinat titiik pada lintasan elektron. Berkas elektron juga

    dapat teramati dari pendaran gas isian tabung yang mengalami proses

    eksitasi dan deeksitasi ketika ditumbuk oleh elektron (Glascock, 1972).

    Pada praktikum lain, penentuan nilai e/m menggunakan tabung e/m

    yang berisikan gas helium dan memiliki bagian yang dapat memancarkan

    berkas elektron. Praktikum ini menggunakan medan magnet untuk

    menyimpangkan elektron. Medan magnet ini dihasilkan dari kumparan

    Helmholtz. Lintasan elektron yang terbentuk adalah melingkar diakibatkan

    oleh gaya Lorentz yang timbul akibat medan magnet. Pada praktikum

    semacam ini elektron yang bergerak dalam medan magnet akan mengalami

    gaya Lorentz dan selanjutnya bergerak melingkar. Penentuan nilai e/m

    dilakukan dengan mengukur tegangan anoda terhadap katoda, medan

    magnet dan jari-jari lintasan elektron (Suparno, 2014). Untuk melakukan

    pengukuran semacam itu dikenal berbagai jenis tabung. Tabung keluaran

    Pasco mempunyai gas isian yang akan berpendar bila ditumbuk elektron.

    Pendaran ini merupakan jejak elektron yang berbentuk lingkaran dan

    diameternya langsung dapat diukur dengan mistar yang ada di dalam

    tabung. Penentuan e/m dengan tabung e/m CENCO juga melalui

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    pengukuran diameter lintasan, namun secara tidak langsung. Pengukuran

    semacam ini bahkan perlu dikoreksi (Howell, 2016).

    Penelitian menggunakan metode analisa foto sudah banyak

    dilakukan. Salah satunya pernah dilakukan untuk meneliti penentuan

    visikositas menggunakan sensor gaya. Dalam penelitian ini, pengukuran

    diameter pipa kapiler menggunakan analisa foto. Diameter pipa kapiler di

    potret, kemudian dengan bantuan sofware Logger Pro fitur foto analysis

    hasil foto dapat dianalisis sehingga di peroleh nilai diameter pipa kapiler

    (Felisia dan Edi, 2017). Penelitian lain menggunakan analisa foto yaitu

    pengukuran lubang keluaran pada tabung pralon dalam penelitian mengenai

    pengukuran koefisien pada aliran air menggunakan sensor gaya (Novita dan

    Edi, 2017).

    Dengan mengacu pada penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya,

    penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai e/m dari berbagai peristiwa

    pembelokan akibat medan magnet dan medan listrik menggunakan tabung

    TEL 525 dengan bantuan analisa foto. Berbeda dari eksperimen Thomson,

    penelitian ini mengamati lintasan elektronnya, tidak hanya simpangan di

    ujung tabung namun mengamati lintasan elektron pada setiap koordinat

    lintasan elektron serta menggunakan metode analisa foto. Selanjutnya nilai

    e/m elektron ditentukan dari hasil analisa foto lintasan elektron berbantu

    software Logger Pro. Penelitian ini menggunakan alat – alat yang sudah

    tersedia di laboratorium dan materinya sebagai bahan matakuliah

    eksperimen di tingkat Universitas.

    Metode analisa foto ini dapat digunakan sebagai metode penelitian

    di berbagai bidang fisika, seperti mekanika, optika, elektrimanetika, fisika

    modern, dsb. Metode analisa foto ini juga dapat dijadikan bahan

    pembelajaran maupun praktikum mata pelajaran fisika SMA dan mata

    kuliah di bidang elektromagnetika, mekanika dan fisika modern. Ekperimen

    ini dapat digunakan oleh guru sebagai bahan demonstrasi maupun

    praktikum dikelas. Di harapkan dengan metode ini pembelajaran semakin

    lebih interaktif dan menambah motivasi belajar anak. Perangkat untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    analisa juga mudah didapatkan yaitu kamera dan software seperti Logger

    Pro.

    1.2.Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka permasalahan

    yang akan dikaji adalah :

    1. Bagaimana cara menentukan nilai e/m dari lintasan elektron yang

    diakibatkan medan magnet ?

    2. Bagaimana cara menentukan nilai e/m dari lintasan elektron yang

    diakibatkan medan listrik?

    3. Bagaimana cara menentukan nilai e/m dari lintasan trochoidal elektron

    yang terbentuk?

    1.3.Batasan Masalah

    Permasalahan yang diteliti pada penelitian ini, dibatasi pada:

    1. Tabung defleksi yang digunakan adalah tabung defleksi TEL 525.

    2. Metode yang digunakan yaitu photo analysis yang terdapat pada software

    Logger Pro yang digunakan dalam analisa data.

    1.4.Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah :

    1. Menentukan nilai e/m dari lintasan elektron akibat medan magnet.

    2. Menentukan nilai e/m dari lintasan elektron akibat medan listrik.

    3. Menentukan nilai e/m dari lintasan trochoidal yang terbentuk.

    1.5.Manfaat Penelitian.

    Manfaat dari penelitian ini adalah :

    1.5.1. Bagi Peneliti

    1. Mengetahui cara menentukan nilai e/m dari lintasan elektron yang

    terbentuk menggunakan analisa foto.

    2. Mengetahui cara menentukan jarak maksimum dan nilai e/m dari

    lintasan trochoidal yang terbentuk menggunakan analisa foto.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    3. Mengetahui kegunaan analisa foto untuk memperoleh data

    eksperimen yang lebih baik.

    4. Menambah pengetahuan dalam mengoperasikan software Logger

    Pro dengan fitur photo analysis untuk menganalisis bentuk dalam

    foto, tabel, dan grafik.

    1.5.2. Bagi Pembaca

    1. Menambah pengetahuan mengenai metode yang dapat digunakan

    untuk menentukan nilai e/m.

    2. Menambah wawasan mengenai penggunaan software Logger Pro

    khususnya photo analysis.

    1.5.3. Bagi Pembelajaran Fisika

    1. Meningkatkan motivasi belajar anak – anak dengan variasi metode

    pembelajaran fisika.

    2. Dapat dijadikan bahan pembelajaran fisika maupun praktikum di

    bidang mekanika, listrik magnet, dan fisika modern.

    1.6. Sistematika Penulisan

    BAB I Pendahuluan

    Bab I menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

    batasan masalah, tujuan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

    dan sistematika penelitian.

    BAB II Dasar Teori

    Bab II berisi teori – teori mengenai penemuaan elektron, listrik

    statis, medan listrik, hukum Coulomb, potensial listrik, medan magnet,

    kumparan Helmholtz, gaya Lorentz, peristiwa pembelokan elektron akibat

    medan magnet dan medan listrik, serta pembelokan lintasan elektron

    berbentuk Trochoidal.

    BAB III Metode Eksperimen

    Bab III menguraikan mengenai alat, bahan, prosedur eksperimen,

    cara menganalisa data

    BAB IV Hasil dan Pembahasan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    Bab IV berisi hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil

    eksperimen yang diperoleh.

    BAB V Penutup

    Bab V berisi kesimpulan dan saran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1.Penemuan Elektron

    Dalam sebuah eksperimennya, Michael Faraday berhasil

    mengamati dan menemukan keterkaitan fenomena percikan bunga api di

    udara dan peristiwa elektrostatistik. Faraday menyimpulkan bahwa jika

    ujung kedua kabel yang terhubung dengan beda potensial didekatkan satu

    sama lain di dalam sebuah tabung kedap udara bertekanan rendah, akan

    menghasilkan percikan api. Pada waktu itu, para ilmuwan bersepakat

    bahwa berkas cahaya yang dihasilkan dari percikan api oleh plat katoda

    (Sutarto, 2015).

    Pada tahun 1897 JJ Thomson, melakukan sebuah percobaan

    menggunakan alat yang terdiri dari sebuah tabung kaca yang dibuat

    hampir hampa udara. Di dalam tabung tersebut berisi gas yang dapat

    terionisasi ketika diberikan arus listrik. Thomson menggunakan

    kumparan magnetik yang dapat menghasilkan medan magnet di dalam

    tabung, vektor medan magnet tegak lurus dengan medan listrik dan arah

    rambat berkas elektron. Terdapat sepasang keping pembelok yang di

    pasang saling berhadapan. Sepasang keping pembelok ini diberikan beda

    potenisal sehingga menghasilkan medan listrik di antara keping tersebut.

    Pada saat melakukan eksperimen, Thomson menemukan bahwa pada saat

    medan listrik dan medan magnet nol, berkas elektron merambat lurus

    jatuh di pusat tabung. Pada saat salah satu keping pembelok dihubungkan

    dengan potensial yang lebih, maka akan timbul medan listrik sehingga

    berkas elektron akan mengalami pembelokan menuju keping yang

    memiliki potensial yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil percobaan

    tersebut Thomson menyimpulkan bahwa jenis muatan berkas elektron

    ada bermuatan negatif karena ditarik oleh muatan yang positif.

    Thomson memberikan medan listrik dan medan magnet

    sekaligus secara bersamaan pada berkas elektron yang dihasilkan.

    7

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    Dengan mengatur sedemikian rupa sehingga berkas elektron tepat jatuh

    di pusat layar, diketahui gaya listrik dan gaya magnet memiliki besar

    yang sama. Dengan cara tersebut, Thomson dapat menentukan nilai

    perbandingan muatan dengan massa elektron sebesar 1,7 x 1011

    C/Kg (

    Klinken,1991).

    Pada tahun 1909, Robert Andrews Millikan melakukan

    eksperimen untuk menentukan besar muatan elektron. Eksperimen

    tersebut dikenal dengan Percobaan Tetes Minyak Millikan. Dalam

    eksperimen ini Millikan menggunakan penyemprot minyak dan tetes

    minyak yang dimasukkan ke dalam tabung eksperimen. Tetes minyak

    tersebut melewati sebuah celah untuk menghasilkan butiran – butiran

    minyak terionisasi oleh radiasi pengion. Millikan menggunakan analisis

    gerak jatuh bebas untuk mengetahui massa tiap butiran minyak tersebut.

    Pada eksperimen ini, Millikan memasang dua plat yang dialiri arus listrik

    sehingga menghasilkan medan listrik yang akan menimbulkan gaya

    listrik untuk mengimbangi gaya gravitasi. Medan listrik ini akan menarik

    butiran minyak yang telah terionisasi. Medan listrik ini diatur sedemikian

    rupa sehingga menghasilkan gaya listrik yang dapat mengimbangi gaya

    gravitasi yang menyebabkan butiran muatan minyak mengambang. Dari

    data yang diperoleh, Milikan menyimpulkan muatan yang terkandung

    pada butiran minyak tersebut merupakan kelipatan 1,602 x 10-19

    C. Nilai

    ini kemudian digunakan sebagai muatan partikel, yaitu muatan elektron,

    e = -1,602 x 10-19

    C. Dengan mengetahui muatan elektron, massa

    elektron juga dapat ditentukan yaitu sebesar 9,109 x 10-31

    Kg (Sutarto,

    2015).

    2.2.Listrik Statis

    Pada tahun 1600 Dr William Gilbert melakukan percobaan

    mengenai listrik gosokan pada berbagai zat yaitu belirang, lilin, gelas,

    dan dinamakan dengan zat listrik. Namun Gilbert gagal dalam

    menunjukan listrik gosokan pada logam, karena ia tidak mengisolasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    logam tersebut. Pada tahun 1737, Du Fay menyimpulkan dari gaya tolak

    dan gaya tarik antara benda – benda yang bermuatan, ada dua jenis

    listrik. Listrik yang sejenis akan tolak – menolak dan listrik yang

    berlainan jenis akan tarik – menarik. Bejamin Franklin menamakan

    kedua jenis listrik itu listrik positif dan listrik negatif. Listrik erat

    kaitannya dengan materi, karena listrik adalah sifat yang tertaut pada

    butir – butir materi, seperi elektron, proton dan elemen lainnya. Interaksi

    elektromagnet antara butir – butir materi diterapkan dengan memisalkan

    bahwa butir – butir yang bersangkutan mempunyai muatan listrik. Antara

    dua butir yang tidak bermuatan listrik, atau hanya salah satunya yang

    bermuatan tidak ada gaya listrik dan gaya magnet. Ada tiga jenis

    penghantar listrik yaitu konduktor, isolator, dan semikonduktor. Dalam

    konduktor banyak elektron bebas dan ion mudah bergerak sehingga

    sangat baik menghantarkan listrik. Dalam isolator hampir tidak ada

    elektron bebas dan ion yang dapat menghantarkan listrik. Sedangkan

    dalam semikonduktor ada sebagian elektron bebas, sehingga ada sedikit

    penghantar listrik. Alat yang digunakan untuk mendeteksi muatan disebut

    dengan elektroskop, kemudian dikembangkan menjadi elektrometer

    (Johanes, 1978).

    2.3.Hukum Coulomb

    Pada tahun 1785 Charles Coulumb melakukan penelitian

    menggunakan neraca puntiran untuk mengamati gaya antara muatan –

    muatan listrik dan menemukan hukum Coulomb. Gaya interaksi antara

    dua benda titik bermuatan listrik sebanding dengan muatan masing –

    masing, dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua

    muatan tersebut. Gaya interaksi tolak menolak terjadi bila bermuatan

    sama dan tarik menarik bila berbeda jenis. Sebuah benda titik bermuatan

    bermuatan positif ada pada vektor posisi dan benda titik bermuatan

    bermuatan positif ada pada posisi vektor , ditunjukan gambar 2.1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Gambar 2.1 Gaya gaya yang dialami akibat

    Vektor posisi satuan mutan relatif terhadap adalah

    Vektor satuan pada arah , dapat dituliskan dalam persamaan :

    ̂ | |

    Berdasarkan gambar 2.1 dan persamaan di atas maka dapat dituliskan

    gaya yang dialami yang bermuatan positif akibat bermuatan

    positif dan memiliki jarak antar muatan memenuhi persamaan:

    ̂ (1)

    Dengan :

    : Gaya Coulomb gaya yang dialami muatan akibat yang sejenis

    : jarak antara muatan dan

    ̂ : vektor posisi jarak antara muatan dan

    Bila muatan dan mempunyai tanda yang sama, arah gaya

    searah dengan arah ̂ . Misalnya arah ̂ ke kanan, bila dan

    bermuatan positif arah gaya yang dialami muatan akibat ( ke

    +𝑞

    𝑭

    𝒓

    𝒓

    𝒓

    x

    y

    +𝑞

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    kanan. Apabila dan memiliki tanda yang berbeda arah gaya

    berlawanan dengan arah ̂ , artinya muatan ditarik oleh muatan

    (Sutrisno, 1979).

    2.4.Medan Listrik

    Gaya Coulomb di sekitar muatan listrik akan membentuk medan

    listrik. Apabila suatu muatan uji diletakkan di dekat muatan sumber,

    maka muatan uji tersebut akan mengalami gaya interaksi dengan muatan

    sumber. Ada muatan listrik akan menghasilkan medan listrik pada

    suatu vektor posisi r terhadap muatan sumber, dinyatakan sebagai gaya

    pada suatu muatan uji. Apabila digunakan muatan uji sebesar bernilai

    satu pada vektor posisi r relatif pada muatan sumber, maka medan listrik

    E , dapat dinyatakan dalam persamaan:

    (2)

    Gambar 2.2 muatan sumber q berada pada posisi r

    Pada gambar 2.2 ada muatan positif q terlatak pada vektor posisi dan

    Titik P berada pada posisi r terhadap pusat koordinat (0,0), sehingga

    posisi relatif P terhadap muatan sumber adalah .Vektor satuan arah

    titik S ke P dapat dituliskan :

    𝒓

    𝑥

    𝒓

    𝑃

    +𝑞

    +

    𝑦

    𝒓

    (𝒓 𝒓 𝑠

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    ̂

    | |

    Maka medan listrik E yang dihasilkan muatan listrik positif q pada titik P

    oleh muatan positif q yang memiliki jarak sebesar r dari pengamatan ke

    muatan listrik positif q,memenuhi persamaan :

    | |

    | | (3)

    ̂ (4)

    Dengan :

    : medan listrik yang dihasilkan muatan positif q pada titik P yang

    memiliki jarak sebesar r dari pengamatan ke muatan listrik positif q

    ̂ : vektor satuan arah titik S ke ke muatan listrik positif q

    : jarak antar titik p ke muatan listrik positif q

    2.5.Potensial Listrik

    Apabila ada muatan sumber + terletak pada pusat koordinat ditunjukan

    gambar 2.3.

    Gambar 2.3 Muatan sumber positif q pada titik o, muatan uji q’ di Q

    Ada muatan sumber positif q terletak pada pusat koordinat titik

    o. Suatu muatan uji+ berada pada titik Q pada jarak dari titik asal o.

    Q 𝒓𝟐

    𝑃 𝒓𝟏

    𝑞

    𝑦

    +𝑞

    𝑜 𝑥

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    Maka muatan uji tersebut akan mengalami gaya akibat muatan sumber

    positif q. Perubahan energi potensial bila muatan uji q’ dipindah dari Q

    ke P sama dengan usaha yang dilakukan untuk melawan gaya Coulomb

    di atas, untuk menggerakan muatan uji q’ dari Q ke P. Secara umum

    usaha untuk membawa muatan sumber +q dari titik Q ke titik P dapat

    dituliskan :

    = (5)

    (

    ) (6)

    Potensial listrik V yang dihasilkan muatan sebesar q di suatu titik

    dari tak berhingga ke titik tersebut yang memiliki jarak r, maka dapat

    dituliskan dalam persamaan :

    (7)

    2.6.Medan Magnet

    Pada tahun 1819 Oersted, menyatakan hasil temuan mengenai

    penyimpangan arah jarum magnet yang ditempatkan sejajar dengan arus

    listrik. Ketika arah arus dibalik maka arah simpangan jarumnya juga

    membalik. Pada awal tahun 1832, Michael Faraday dan Joseph Henry

    lah memperagakan dalam percobaan terpisah bahwa medan magnetik

    yang berubah akan menghasilkan medan listrik. Dalam penelitian

    Faraday dan Hennry menyatakan bahwa, apabila muatan q memiliki

    kecepatan v dalam medan magnetik, akan memiliki gaya yang

    bergantung pada q, besar kecepatan dan arahnya.

    Jika partikel bermuatan q, bergerak dengan kecepatan v dalam

    medan magnetik B, maka partikel bermuatan q tersebut akan mengalami

    gaya Lorentz, memenuhi persamaan :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    (8)

    Dengan :

    F : vektor gaya Lorentz

    V : vektor kecepatan gerak elektron

    B : vektor medan magnetik

    Selain itu juga, dalam menentukan arah gaya magnet dapat di

    tentukan menggunakan kaidah tangan kanan. Gaya Lorentz F tegak

    lurus terhadap arah gerak muatan v maupun tegak lurus terhadap arah

    medan magnet B. Arah ketiga komponen besaran ini, saling tegak lurus

    satu sama lain.

    2.7.Kumparan Helmholtz

    Kumparan Helmholtz memiliki ke khususan yaitu terdiri dari dua

    buah kumparan berbentuk lingkaran yang diletakan sejajar dan sesumbu.

    Kumparan yang satu dengan kumparan lainnya memiliki jumlah lilitan

    dan jari – jari yang sama. Jarak antara kumparan satu dengan lainnya

    harus sama dengan nilai jari – jari kumparan tersebut. Arus yang

    diberikan antara kumparan yang satu dengan pasangannya harus

    memiliki nilai dan arah yang sama. Berdasarkan syarat – syarat di atas

    ditunjukan gambaran kumparan Helmholtz pada gambar 2.4

    Gambar 2.4 Kumparan Helmholtz

    a

    i

    𝐵

    B1 + B2

    a

    i

    B2

    M

    A A’

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Pada gambar 2.4 menunjukan kumparan Helmholtz yang tersusun

    dari dua kumparan yang berbentuk lingkaran diletakkan sejajar dan

    sesumbu, yang memiliki jari – jari yang sama antara kumparan yang satu

    dengan lainnya yaitu sebesar a. Misalnya kumparan A dan kumparan A’

    merupakan sepasang kumparan Helmholtz .Pada kumparan A diberikan

    nilai arus sebesar i maka akan menimbukan medan magnet sebesar B1.

    Selanjutnya pasangan kumparan lainnya yaitu kumparan A’ juga

    diberikan nilai dan arus yang sama yaitu sebesar i maka akan timbul

    medan magnet B2. Karena arus yang diberikan sama maka B1 dan B2

    nilai nya sama. Pada gambar 2.4 di tunjukan bahwan ketika arus yang di

    berikan semakin besar maka medan magnetnya juga semakin besar juga,

    B1 + B2 di simbolkan sebagai B memenuhi persamaan :

    (9)

    Medan magnet B1 dan B2 di sepanjang sumbu x menunjukan

    semakin besar medan magnetnya dan bernilai maksimum di pusat jari –

    jari lingkaran. Apabila medan magnet memiliki jumlah lilitan sebesar N,

    maka memenuhi persamaan :

    (10)

    Arah medan magnet B suatu lilitan adalah arah maju sekrup

    kanan bila di putar, menurut arah putar arus i dalam lilitan (Johanes,

    1978). Diketahui bahwa medan magnet yang memiliki arus kumparan i

    dan nilai konstanta kumparan k , memenuhi persamaan :

    (11)

    Maka dari persamaan 10 dan 11, dapat diketahui nilai konstanta

    kumparan Helmholtz k memenuhi persamaan:

    √ (12)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Dengan :

    µo: permeabilitas ruang hampa

    N: jumlah lilitan kumparan Helmholtz

    a: jari–jari kumparan Helmholtz (m)

    k : nilai konstanta kumparan Helmholtz

    2.8.Pembelokan berkas elektron akibat medan magnet

    Ketika filamen pemanas memanaskan katoda, maka elektron

    yang ada dalam katoda dapat keluar dan ditarik oleh anoda. Antara anoda

    dan katoda diberikan beda potensial sehingga elektron dapat bergerak

    menuju ke anoda yang memiliki potensial lebih tinggi. Beda potensial ini

    juga dapat disebut dengan tegangan pemercepat ( ), karena

    mempercepat elektron bergerak menuju anoda (Suparno,dkk,2014).

    Elektron yang memiliki massa m, bermuatan e, setelah dipercepat dengan

    beda potensial , akan mempunyai kecepatan sebesar v mengikuti

    persamaan :

    (13)

    Dengan :

    m : massa elektron (Kg)

    v : kecepatan elektron (m/s)

    e : muatan elektron ( Coloumb)

    : tegangan pemercepat ( Volt )

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Gambar 2.5 Gambar lintasan elektron yang mengalami medan listrik

    dan medan magnet

    Elektron tersebut bergerak dengan kecepatan v berada dalam

    medan magnet yang ditimbulkan oleh kumparan Helmholtz, sehingga

    elektron akan mengalami gaya Lorentz. Sebuah elektron dengan massa m

    dan muatan sebesar e bergerak dan membentuk sudut tegak lurus

    terhadap medan magnet B, akan mengalami gaya sentripetal memenuhi

    persamaan :

    (14)

    x x x x

    x x x x

    x x x x

    x x x x

    Gambar 2.6 lintasan partikel bermuatan negatif yang bergerak dalam

    bidang tegak lurus dalam medan magnet seragam. Gaya

    magnet ini tegak lurus terhadap kecepatan partikel.

    Dengan memasukan persamaan (14) ke dalam persamaan (13) maka di

    peroleh persamaan :

    e

    v F

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    (15)

    Dengan :

    r : jari – jari lintasan elektron (m)

    B :medan magnet (Tesla) yang membuat elektron bergerak

    melingkar dengan jari – jari llintasan elektron sebesar r

    2.9.Pembelokan berkas elektron akibat medan listrik

    Pada sebuah eksperimen dilakukan dengan menembakkan berkas

    elektron ke arah layar tabung. Percobaaan pertama dilakukan keping A

    dan keping B tanpa diberikan beda potensial. Hasil dari percobaan

    pertama tampak bahwa lintasan berkas elektron berupa garis lurus,

    ditunjukan gambar 2.7

    Gambar 2.7 lintasan berkas berkas elektron berbentuk garis

    lurus

    Kemudian percobaan kedua, dilakukan dengan keping A

    dihubungkan dengan potensial tinggi dan keping B dihubungkan dengan

    potensial rendah. Gambar 2.8 terlihat lintasan berkas berkas elektron

    menyimpang ke bawah. Hasil percobaan ini menunjukan bahwa berkas

    berkas elektron bermuatan negatif, karena menuju pada potensial yang

    lebih postif .

    Keping B

    Keping A

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Gambar 2.8 Lintasan berkas berkas elektron menyimpang bawah

    Gambar 2.9 lintasan berkas elektron menyimpang ke atas

    Percobaan ketiga yaitu dengan membalik polaritas, keping A

    dihubungkan dengan potensial yang lebih rendah dari keeping B. Hasil

    percobaan ini menunjukan bahwa lintasan berkas elektron sekarang

    menyimpang ke atas ditunjukan gambar 2.9. Dengan hal ini, semakin

    memperkuat dan membuktikan bahwa berkas berkas elektron bermuatan

    negatif (Surya, 2010).

    Pada eksperimen tersebut digunakan tabung TEL 525 yang

    memiliki elemen pamanas, katoda, anoda, layar yang diapit oleh keping

    pembelok. Bila antara anoda dan katoda diberi tegangan sebesar Va

    elektron yang berasal dari katoda akan dipercepat menuju anoda.

    Selanjutnya elektron akan bergerak dengan kelajuan v ke arah sumbu x.

    Keping A

    Keping B

    Keping A

    Keping B 𝑒

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Pada lintasan elektron terdapat sepasang keping pembelok dengan

    jarak antar keping d dan beda potensial Vp. Medan listrik E di antara

    keping pembelok tersebut ke arah sumbu y dan mengikuti persamaan

    ̂ (16)

    Adanya medan listrik E menyebabkan elektron bermassa m,

    bermuatan e, akan mengalami gaya F sehingga arah geraknya tidak lagi

    ke arah sumbu x, tetapi menyimpang ke arah sumbu y negatif. Pada kead

    aan ini berlaku persamaan

    ̂ (17)

    atau

    ̂ (18)

    Persamaan (18) menunjukkan bahwa percepatan yang dialami

    elektron ke arah y negatif. Karena itu elektron yang mempunyai

    kecepatan awal ke arah sumbu x, akan mengalami pembelokan dan

    membentuk lintasan berupa parabola, memenuhi persamaan :

    (

    )

    (19)

    Nilai e/m elektron dapat ditentukan dari persamaan (19) bila

    posisi setiap saat dan besaran terkait lainnya dapat terukur.

    Pengukuran kecepatan elektron v dapat dilakukan secara tidak

    langsung. Bila selain medan listrik E, juga diberikan medan magnet B ke

    arah sumbu z, maka elektron yang bergerak dengan kecepatan v juga

    akan mengalami gaya Lorentz mengikuti persamaan:

    ̂ (20)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Arah dan nilai medan magnet dapat diatur sehingga

    mengakibatkan arah gaya Lorentz berlawanan dengan gaya listrik, dan

    nilainya sama dengan nilai gaya listrik. Hal ini menyebabkan resultan

    gaya yang dialami oleh elektron sama dengan nol, sehingga elektron

    tidak mengalami penyimpangan. Pada keadaan ini berlaku hubungan

    (21)

    atau

    (22)

    Dengan memasukkan persamaan (22) ke dalam persamaan (19)

    dapat diperoleh persamaan

    (

    )

    (23)

    2.10. Pembelokan berkas elektron akibat medan magnet dan medan

    listrik membentuk lintasan trochoidal

    Pada gambar 2.10 Terlihat berkas elektron yang mengalami

    pembelokan akibat medan magnet yang mengalami kenaikan arus pada

    kumparan Helmholtz yang melebih kurva kesetimbangan. Medan magnet

    yang kuat ini, membelokan elektron sepanjang medan lisrik dan menuju

    titik B. Selanjutnya berkas elektron di percepat ke arah medan listrik dan

    dibelokan ke medan magnet.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Gambar 2.10 Lintasan Trochoidal pada berkas elektron

    Ditunjukan seperti gambar 2.10 lintasan elektron berupa

    trochoidal. Dengan mengetahui nilai jarak maksimum , tegangan Vp,

    dan arus kumparan yang digunakan maka di peroleh nilai e/m memeuhi

    persamaan :

    (24)

    Keterangan :

    Vp : beda potensial antar keping pembelok (V)

    B : medan magnet (Tesla) yang membuat lintasan elektron

    trochoidal dan memilik jarak maksimum

    : jarak maksimum (m)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai e/m menggunakan tabung

    defleksi TEL 525. Untuk menentukan nila e/m dilakukan dalam tiga tahap.

    Tahap pertama adalah persiapan alat dan bahan, tahap kedua adalah

    pengambilan data, dan tahap ketiga adalah analisa data.

    3.1.Persiapan Alat

    Alat yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari beberapa komponen.

    Alat – alat yang digunakan anatara lain :

    1. Tabung defleksi TEL 525

    Tabung defleksi TEL 525 merupakan sebuah bola kaca yang

    terdiri dari sebuah senapan elektron yang dapat memancarkan

    pita sempit sinar katoda. Di dalam tabung tersebut terdapat

    lembaran mika datar, satu sisi dilapisi dengan graticule sentimeter

    sehingga jalur elektron mudah di lihat. Lembar mika di letakan

    150

    terhadap sumbu tabung oleh dua keping pembelok

    (Glascock,1972).

    2. Sumber tegangan tinggi 3000 – 5000 volt

    Sumber tegangan tinggi 3000 – 5000 volt akan dihubungkan

    dengan filamen pemanas, sepasang keping pembelok dan anoda.

    3. Sumber tegangan 300 volt

    Catu daya 300 volt akan dihubungkan dengan multimeter serta

    sepasang kumparan Helmholtz

    4. Sepasang Kumparan Helmholtz

    Kumparan Helmholtz merupakan kumparan yang akan digunakan

    dalam penelitian ini. Kumparan Helmholtz ini digunakan untuk

    menghilangkan medan magnet bumi dan memberikan medan

    magnet seragam dalam ruang sempit terbatas (Tippler, 2001).

    23

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    5. Multimeter

    Multimeter berfungsi untuk mengukur arus yang mengalir pada

    penelitian yang akan dilakukan.

    6. Penggaris

    Penggaris digunakan sebagai acuan ketika pemotretan yang akan

    digunakan dalam analisa foto.

    7. Statif

    Statif digunakan untuk menyangga pengaris (benda acuan).

    8. Kabel penghubung

    Kabel penghubungkan digunkan untuk menghubungkan

    rangkaian alat.

    9. Kamera

    Kamera digunakan untuk mempotret hasil lintasan elektron yang

    terbentuk.

    10. Software Logger Pro

    Sofware yang digunakan dalam menganalis hasil eksperiemn

    adalah software Logger Pro.

    Alat – alat kemudian dirangkai seperti gambar 3.1

    Gambar 3.1 Susunan alat eksperimen

    a b f

    g c

    d

    e h

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Keterengan gambar :

    a. Tabung e/m TEL 525

    b. Sepasang kumparan Helmholtz

    c. Penggaris

    d. Statif

    e. Kabel penghubung

    f. Multimeter

    g. Sumber tegangan tinggi 3000 – 5000 V

    h. Catu daya 300 V

    Eksperimen ini menggunakan tabung TEL 525 yang

    dilengkapi dengan sumber tegangan tinggi (3000 – 5000 V).

    Lintasan elektron akan ditunjukan menggunakan analisis foto.

    Foto lintasan elektron ini dilakukan menggunakan kamera digital

    Canon Zoom Lens. Kamera dipasangkan ke sebuah tripot

    sehingga kamera di atur tegak lurus ke set alat. Data yang

    diperoleh berupa hasil analisa foto lintasan elektron posisi y

    terhadap posisi x. Foto ini kemudian akan dianalisis

    menggunakan software Logger Pro.

    3.2.Pengambilan Data dan Analisa Data

    Penentuan nilai e/m dicari dari berbagai peristiwa pembelokan

    menggunakan analisa foto. Adapupun beberapa langkah dalam proses

    pengambilan data :

    3.2.1. Pengukuran diameter kumparan Helmholtz

    a. Menyusun alat seperti pada gambar 3.1

    b. Kamera diletakan pada tripot dan diatur agar satu garis

    lurus dengan set alat.

    c. Hasil foto diameter kumparan Helmholtz dicrop terlebih

    dahulu sebelum dianalisis, ditunjukan gambar 3.2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Gambar 3.2 Pengukuran diameter kumparan Helmholtz

    d. Membuka tampilan software Logger Pro, lalu pilih menu

    insert pada tampilan layar, lalu pilih picture with photo

    analysis ditunjukan pada gambar 3.3 .

    Gambar 3.3. fitur menu photo analaiz pada menu insert

    e. Kemudian pilih foto yang akan di analisis pada folder

    penyimpanan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Gambar 3.4 Pemilihan foto yang akan dianalisis

    f. Kemudian foto akan tertampil dan siap dianalisis

    Gambar 3.5 Tampilan foto kumparan Helmholtz yang

    akan diukur diamaeternya

    Pada fitur analysis dipilih menu icon set scale

    yang ditunjukan oleh lingkaran merah pada gambar 3.4

    untuk menentukan skala pengukuran.

    g. Pointer di drag sepanjang benda yang telah diketahui

    panjang aslinya. Kemudian akan mucul kolom seperti

    pada gambar 3.6

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Gambar 3.6 kotak dialog pada set scale untuk mengatur

    skala

    h. Kemudian didrag sepanjang diameter bagian kumparan

    Helmholtz. Nilai diameter kumparan Helmholtz akan

    otomatis tertampil pada layar.

    Gambar 3.7 Pengukuran diamaeter kumparan Helmholtz

    i. Langkah 1e dilakukan hingga lima kali pengulangan.

    Kemudian nilai yang tercatat dirata – rata, sehingga

    diperoleh nilai diameter rata – rata kumparan Helmholtz

    ditunjukan gambar 3.8

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Gambar 3.8 Hasil pengukuran diameter kumparan

    Helmholtz sebanyak 5 kali

    3.2.2. Penentuan konstanta kumparan Helmholtz

    Kumparan Helmholtz yang digunakan memiliki jumlah lilitan

    320 dan diameter kumparan sebesar d dari analisis foto

    diameter. Maka dapat kita cari melalui persamaan (12 ).

    3.2.3. Penentuan nilai e/m akibat medan magnet

    Data yang diperoleh dari hasil analisa foto menggunakan

    Logger Pro merupakan grafik posisi y terhadap posisi x akibat

    medan. Dari grafik tersebut dapat diperoleh nilai jari – jari dari

    setiap koordinat pada lintasan elektron. Adapun langkah –

    langkah dalam dalam proses pengambilan data nilai e/m akibat

    medan magnet yang dilakukan :

    a. Alat disusun seperti gambar 3.1 dan dihubungkan dengan

    sumber tegangan 3000 V.

    b. Menghubungkan dengan arus kumparan sehingga

    terbentuk lintasan elektron seperti pada gambar 3.9

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Gambar 3.9 Lintasan elektron akibat medan magnet

    dengan tegangan 3000 V dan arus kumparan 0,233 A

    c. Dengan cara yang sama melakukan langkah 1c sampai 1f

    d. Setelah foto tertampil, maka pilih fitur set origin untuk

    menentukan kordinat (0,0) seperti pada gambar 3.10

    Gambar 3.10 Tampilan foto menggunakan fitur set origin

    dengan tegangan sebesar 3000 V dan arus sebesar

    0,249A

    e. Kemudian pilih add point dan mulai menberikan titik

    sepanjang lintasan elektron yang terbentuk. Data dari

    hasil penitikan tersebut akan tertampil dalam bentuk tabel

    dan grafik seperti pada gambar 3.11

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Gambar 3.11 foto lintasan elektron yang sudah dianalisis

    dengan tegangan sebesar 3000 V dan arus sebesar

    0,249A

    f. Dari hasil analasis foto diperoleh tabel hubungan posisi x

    terhadap posisi y, lalu ditambahkan satu coulomn untuk

    variabel x koordinat ( varibel X ditambah 2 cm) di

    simbolkan dengan xkoor dan grafik posisi y terhadap

    posisi x koor, ditunjukan gambar 3.11.

    Setelah mendapat data posisi x koordinat dan posisi y

    pada lintasan elektron akibat medan magnet, maka dapat

    menentukan jari – jari lintasan elektron setiap koordinat

    pada lintasan elektron, melalui persamaan :

    (25)

    g. Setelah mendapat data untuk semua nilai jari – jari

    lintasan elektron r maka dapat dicari nilai rata – rata nilai

    jari – jari lintasan elektron ̅ dari persamaan:

    ̅ ∑

    (26)

    h. Nilai ketidakpastian jari – jari lintasan elektron dapat

    diperoleh dari ralat rerata , memenuhi persamaan :

    √∑( ̅ )

    (27)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    i. Kemudian dengan cara yang sama dan mengatur

    tegangan tetap di 3000 V, lalu memvariasikan arus

    kumparan dan memasukan data ke tabel 3.1.

    Tabel 3.1 Tabel hubungan jari –jari lintasan elektron

    terhadap arus kumparan

    No Arus Kumparan (A) Jari – jari lintasan elektron (m)

    1.

    2.

    dst.

    j. Dari data tabel 3.1, maka dapat diperoleh grafik

    hubungan jari – jari lintasan elektron terhadap kumparan,

    karena grafik yang dihasilkan linear maka diperoleh

    gradien persamaan (14) maka nilai e/m memenuhi

    persamaan :

    (28)

    Gradien (disimbolkan A ) = √

    , dengan mengetahui

    nilai gradien A, tegangan V dan konstanta Helmholtz k,

    maka nilai e/m memenuhi persamaan :

    (29)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    3.2.4. Penentuan nilai e/m akibat medan listrik

    a. Setelah alat disusun seperti gambar 3.1

    b. Menghubungkan keping pembelok atas dengan potensial

    yang lebih tinggi dan keping pembelok bawah dengan

    potenial yang lebih rendah, kemudian mengatur sumber

    tegangan sampai terbentuk lintasan elektron berupa

    parabola kemudian memotrertnya.

    c. Menghubungkan arus kumparan dengan rangkaian alat

    dan mengatur arus kumparan, sampai lintasan elektron

    yang terbentuk berupa garis lurus, kemudian

    memotretnya. Hal ini ditujukan dalam menentukan nilai

    kecepatan elektron, dengan memberikan medan magnet

    yang melawan medan.

    d. Selanjutnya membalik polaritasnya, keping pembelok

    bawah dihubungkan dengan potensial yang lebih tinggi

    dan keping pembelok atas dihubungkan dengan potensial

    yang lebih rendah. Selanjutnya melakukan langkah 4.c

    dan memasukan data ke dalam tabel.

    e. Dengan cara yang sama seperti langkah 1.a – 1.d, maka

    diperoleh tabel dan grafik posisi y terhadap x akibat

    medan listrik pembelokan ke atas. Kemudian difit sesuai

    persamaan (23).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Gambar 3.12 Hasil analisa foto lintasan elektron akibat

    medan listrik

    f. Dari hasil fitting grafik posisi y terhadap posisi x akibat

    medan listrik diperoleh persamaan garis, maka dapat

    diperoleh nilai konstanta dari persamaan garis tersebut

    sesuai dengan persamaan:

    (30)

    g. Dengan menggunkan persamaan di atas dapat diperoleh

    nilai e/m.

    h. Melakukan langkah 4a – 4g unutk variasi tegangan

    pemercepat.

    i. Dengan cara yang sama, untuk pembelokan lintasan

    elektron yang arahya kebawah.

    3.2.5. Penentuan nilai e/m akibat lintasan trochoidal yang terbentuk

    a. Tanpa mengubah tegangannya, aturlah arus pada

    kumparan sampai terbentuk lintasan elektron berupa

    trochoidal, kemudian memotretnya.

    b. Melakukan langkah 5a, dengan variasi tegangan antar

    keping pembelok.

    c. Dengan cara yang sama seperti langkah 1.a – 1.c, sepeti

    pada gambar 3.13

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Gambar 3.13 Hasil analisa foto lintasan elektron yang

    berbentuk trochoidal

    d. Dari hasil analisa foto langkah 5.a diperoleh nilai jarak

    maksimum (Sm)

    e. Nilai e/m dapat dicari dengan menggunakan persamaan

    (24).

    f. Dengan cara yang sama lakukan langkah 5.a sampai 5.e

    untuk variasi nilai arus kumparan dan membuat tabel

    hubungan jarak maksimum terhadap arus kumparan.

    g. Dari tabel tersebut dibuat grafik hubungan jarak

    maksimum Sm terhadap arus kumparan, kemudian difit

    dengan persamaan:

    (31)

    h. Sehingga dari hasil fitting tersebut diperoleh nilai gradien

    persamaan garis. Dengan mengetahui nilai tegangannya,

    nilai medan magnet, dan gradien garisnya maka diperoleh

    nilai e/m memenuhi persamaan :

    (32)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai e/m dari peristiwa

    pembelokan akibat medan magnet, kombinasi medan magnet dan medan

    listrik dan menentukan nilai e/m dari lintasan trochoidal elektron yang

    terbentuk. Berikut adalah hasil penelitian yang telah dilakukan :

    4.1.Hasil Pengukuran diameter kumparan Helmholtz

    Pada penelitian ini pengukuran diameter dilakukan menggunakan

    bantuan analisa foto pada software Logger Pro. Sebelum dilakukan

    analisis, hasil foto diamater kumparan Helmholtz terlebih dahulu

    dicrop agar memudahkan dalam menganalisis, ditunjukan gambar

    4.1.

    Gambar 4.1 Hasil foto kumparan Helmholtz yang sudah dicrop

    Dalam hal ini, benda yang dijadikan acuan pengukuran

    yaitu penggaris berukuran 30 cm, namun hanya digunakan 7 cm.

    Pengukuran diameter kumparan dilakukan sebanyak lima kali

    pengukuran ditunjukan tabel 4.1.

    36

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Gambar 4.2 Hasil pengukuran diameter kumparan menggunkan

    analisa foto sebanyak 5 kali.

    Tabel 4.1 Hasil pengukuran diameter kumparan Helmholtz d (m)

    No Diameter kumparan Helmholtz (cm)

    1. 16,27

    2. 16,20

    3. 16,20

    4. 16.18

    5. 16,29

    Berdasarkan tabel 4.1 maka dapat dihitung nilai rata – rata

    diameter kumparan Helmholtz yaitu memenuhi persamaan :

    ̅ + + + +

    ̅ + + + +

    ̅

    ̅

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Menghitung ketidakpastian pengukuran diameter kumparan

    Helmholtz menggunakan persamaan (27):

    √∑( ̅ )

    cm

    Maka hasil pengukuran diameter kumparan Helmholtz sebesar

    (16,22 ± ) 10-2 m.

    4.2.Hasil Penentuan konstanta kumparan Helmholtz

    Penentuan konstanta Helmholtz diperoleh dari jumlah

    lilitan kumparan Helmholtz dan nilai jari - jari kumparan

    Helmholtz yang diukur melalui pengukuran diameter kumparan

    Helmholtz menggunakan analisa foto. Dari besaran – besaran

    yang sudah diketahui, maka nilai konstanta kumparan Helmholtz

    dapat dicari melalui persamaan ( 12)

    ( )

    Maka nilai kontanta kumparan Helmholtz adalah

    .

    4.3.Hasil Penentuan nilai e/m dari peristiwa pembelokan akibat

    medan magnet

    Eksperimen dilakukan dengan rangkaian seperti pada

    gambar 3.1. Nilai e/m akibat medan magnet dapat di tentukan

    dengan memberikan tegangan serta arus kumparan sehingga

    dapat menghasilkan medan magnet yang dapat membuat lintasan

    elektron bergerak melingkar. Dalam percobaan pertama ini, nilai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    e/m akibat medan diperoleh dari variasi arus kumparan dan beda

    potensial yang dibuat tetatp sebesar 3000 V. Untuk hasil foto

    lintasan elektron akibat medan magnet ditunjukan seperti gambar

    4.3

    Gambar 4.3 Foto lintasan elektron akibat medan magnet dengan

    Va 3000 dan arus kumparan 0,249A

    Dari gambar 4.3 menunjukan hasil lintasan elekron akibat

    medan magnet yang diberi arus kumparan sebesar 0,249 A dan

    tegnagan 3000 V yaitu berbentuk lingkaran, namun tidak dapat

    menampilkan bentuk satu lingkaran penuh. Hal ini dikarenakan

    tabung e/m yang digunakan memiliki desain produksi pabrik

    yang terbatasi layar persegi panjang yang tegak (Glascock,1972).

    Hasil gambar 4.3 merupakan hasil foto lintasan yang sudah

    dicrop, agar mempermudah dan memperjelas dalam melakukan

    analisis. Gambar 4.3 dimasukan ke dalam software Logger Pro,

    kemudian dilakukan penitikan di sepanjang lintasan elektron yang

    terbentuk sehingga diperoleh tabel dan grafik posisi y terhadap x

    lintasan elektron akibat medan magnet ditunjukan tabel 4.2 dan

    grafik 4.1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Grafik 4.1. Hubungan antara posisi y terhadap x lintasan

    elektron akibat medan magnet, ketika tegangan pemercepat 3000

    V dan arus kumparan = 0,249 A

    Dari data posisi y dan posisi x lintasan elektron akibat

    medan magnet pada grafik 4.1, terlihat titik data berwarna merah

    dan berada pada lintasan elektron. Dari grafik diperoleh nilai x

    koordinat (variabel x tambah 2 cm ) hal ini dikarenakan layar

    tabung tidak dimulai dari koordinat (0,0) tapi jarak dari senapan

    elektron ke layar pada sumbu x adalah 2 cm, maka ditambahkan

    2 cm pada data posisi x. Dari besaran yang sudah diketahui maka

    jari –jari lintasan elektron r, dapat menggunakan persamaan (25)

    diperoleh nilai r. Contoh perhitungan jari – jari lintasan elektron r

    data ke- 9 pada tabel 4.2 saat I = 0,249 A dan V= 3000 V.

    +

    +

    cm

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Tabel 4.2 Hubungan posisi Y terhadap posisi x pada lintasan

    elektron akibat medan magnet

    No X (cm ) Y (cm ) Xkoor (cm) r (cm)

    1 -0,076 0,241 2,076 4,432

    2 -0,214 0,268 2,214 5,034

    3 -0,378 0,296 2,378 5,802

    4 -0,570 0,323 2,570 6,765

    5 -0,707 0,405 2,707 7,529

    6 -0,899 0,433 2,899 8,618

    7 -1,036 0,488 3,036 9,459

    8 -1,200 0,515 3,200 10,497

    9 -1,364 0,570 3,364 11,604

    10 -1,529 0,652 3,529 12,779

    11 -1,666 0,707 3,666 13,792

    12 -1,858 0,762 3,858 15,262

    13 -2,049 0,816 4,049 16,806

    14 -2,214 0,899 4,214 18,206

    15 -2,351 0,981 4,351 19,421

    16 -2,543 1,090 4,543 21,182

    17 -2,680 1,173 4,680 22,486

    18 -2,817 1,255 4,817 23,828

    19 -3,009 1,337 5,009 25,754

    20 -3,118 1,419 5,118 26,905

    21 -3,255 1,501 5,255 28,368

    22 -3,392 1,611 5,392 29,881

    23 -3,557 1,748 5,557 31,750

    24 -3,721 1,885 5,721 33,673

    25 -3,913 1,967 5,913 35,945

    26 -4,077 2,077 6,077 37,972

    27 -4,214 2,187 6,214 39,710

    28 -4,324 2,296 6,324 41,140

    29 -4,488 2,406 6,488 43,301

    30 -4,653 2,515 6,653 45,516

    31 -4,735 2,625 6,735 46,672

    32 -4,872 2,735 6,872 48,591

    33 -4,982 2,844 6,982 50,164

    Dengan cara yang sama, maka dapat diperoleh nilai jari –

    jari lintasan elektron untuk data lainnya sampai data ke-31. Pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    tabel 4.2 di peroleh 31 data, maka nilai rata – rata jari – jari

    lintasan elektron ̅ diperoleh dari persamaan (26)

    ̅ ∑

    ̅

    ̅ cm

    ̅ m

    Dengan cara yang sama, maka dapat diperoleh nilai rata –

    rata jari – jari lintasan elektron akibat medan magnet ̅ untuk data

    lain variasi arus kumparan, ditunjukan tabel 4.3.

    Nilai ketidakpastian jari – jari lintasan elektron dapat diperoleh

    dari ralat pengukuran rata – rata , memenuhi persamaan (27) :

    ∆r

    Maka ̅ ±∆r = 10-2 m

    Dengan memvariasikan nilai arus kumparan maka

    diperoleh tabel hubungan nilai e/m terhadap arus kumparan,

    ditunjukan tabel 4.3

    Tabel 4.3 Hubungan nilai jari – jari lintasan elektron terhadap

    arus kumparan dengan tegangan 3000 V

    No I (A) r (m)

    1 0,113 0,435

    2 0,168 0,304

    3 0,249 0,248

    4 0,296 0,218

    5 0,402 0,165

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Grafik 4.2 Hubungan nilai rata – rata jari – jari lintasan elektron

    terhadap arus kumparan dengan tegangan 3000 V

    Berdasarkan grafik 4.2, diperoleh nilai gradien garis dari

    hasil fiting sesuai persamaan (29) yaitu sebesar 12,501 m-1

    /A.

    Berdasarkan besaran – besaran yang diketahui yaitu tegangan

    yang digunakan sebesar 3000 V, konstanta kumparan

    Helmholtz , gradien 12,50 m-1/A. Maka

    nilai e/m akibat medan magnet memenuhi persamaan :

    Berdasarkan hasil variasi arus kumparan dengan

    memberikan tegangan sebesar 3000 V, diperoleh hubungan

    bahwa semakin besar arus kumparan maka jari jari lintasan

    elektron semakin kecil (Glascock,1972). Dalam percobaan ini,

    hanya dapat memvariasikan arus kumparan. Dalam percobaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    pertama ini kendala yang dialami yaitu tidak bisa memvariasikan

    tegangan, karena semakin kecil tegangan yang diberikan, berkas

    elektron semakin menghilang. Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh

    nilai e/m rata – rata yang diperoleh sebesar (0,7± 0,1 ) x 1011

    C/Kg.

    4.4.Hasil Penentuan nilai e/m dari peristiwa pembelokan akibat

    medan listrik

    Selanjutnya menentukan nilai e/m dari pembelokan akibat

    medan listrik.Untuk percobaan pertama keping pembelok atas

    dihubungkan dengan potensial lebih tinggi dan keping potensial

    bawah dihubungkan dengan potensial yang lebuh rendah,

    diberikan tegangan sebesar 3000 V.

    Gambar 4.4. Foto lintasan elektron akibat medan listrik dengan

    Va sebesar 3000 V

    Berdasarkan gambar 4.4 hasil foto lintasan elektron

    berbentuk parabola. Hasil gambar 4.4 merupakan hasil foto

    lintasan elektron akibat medan listrik yang sudah dicrop, agar

    mempermudah dan memperjelas dalam melakukan analisis.

    Gambar 4.4 dimasukan ke dalam software Logger Pro, kemudian

    dilakukan penitikan di sepanjang lintasan elektron yang terbentuk

    dan dilakukan fiting sesuai dengan persamaan (23) sehingga

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    diperoleh tabel dan grafik posisi y terhadap x lintasan elektron

    akibat medan listrik ditunjukan dan grafik 4.3.

    Grafik 4.3 Hubungan antara posisi y terhadap x, ketika tegangan

    antar keping pembelok sebesar 3000 V. Keping pembelok atas

    lebih positip dari keping bawah.

    Dari grafik tersebut diperoleh nilai konstanta yaitu sebesar 6,6

    ±0,1. Untuk memperoleh nilai kecepatan elektron, di berikan

    medan magnet sebagai pelawan medan listrik maka lintasan

    elektron kembali lurus, ditunjukan pada gambar 4.5.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Gambar 4.5Lintasan elektron ketika berada dalam medan listrik

    dan medan magnet saat tegagan 3000 v dan arus kumparan

    0,298 A

    Terlihat pada gamar 4.5 lintasan elektron yang awalnya

    berbentuk parabola, setelah dihubungkan dengan arus kumparan,

    kemudian diatur arusnya, contoh salah satu data yang diperoleh

    yaitu saat arus kumparannya 0,298 A dan beda potensial antar

    keping pembelok Vp 3000 V sehingga lintasan elektron tersebut

    menjadi lintasan lurus sepanjang sumbu x. Arus kumparan ini

    akan menimbulkan medan magnet yang dapat mengasikan gaya

    Lorentz yang akan melawan gaya Coulomb sudah dialami oleh

    lintasan elektron tersebut. Maka dengan menggunakan persamaan

    (23) dapat diperoleh nilai kecepatan elektron,

    (

    )

    C/Kg.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Contoh perhitungan data ke 5 tabel 4.4 , sehingga nilai e/m yang

    didapat yaitu C/Kg.

    Dengan cara yang sama variasikan, nilai tegangan

    pemercepat maka diperoleh tabel hubungan jari – jari lintasan

    elektron terhadap tegangan pada peristiwa pembelokan listrik,

    ditunjukan tabel 4.4

    Tabel 4.4 Hubungan arus kumparan terhadap tegangan

    pemercepat akibat medan listrik pembelokan ke atas

    No V(Volt) arus (A) e/m C/Kg 1 2000 0,244 3,15

    2 2300 0,254 3,65

    3 2500 0,263 3,37

    4 2700 0,278 3,45

    5 3000 0,293 3,48

    6 3200 0,315 3,30

    7 3500 0,326 2,76

    Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa semakin besar

    tegangan pemercepat yang diberikan maka arus kumparan

    tersebut semakin besar, artinya gaya Lorentz yang melawan gaya

    Coulumb semakin besar juga. Nilai rata nilai rata – rata e/m yang

    diperoleh dari pembelokan atas akibat medan listrik (3,31 ± 0,03 )

    x 1011

    C/Kg.

    Dengan cara sama, keping pembelok bawah dihubungkan

    dengan potensial yang lebih tinggi dan keping pembelok atas

    dihubungkan dengan potensial lebih rendah, ditunjukan pada

    gambar 4.6

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    Gambar 4.6 Lintasan elektron yang melewati keping pembelok

    dengan tegangan antar keping sebesar 3000 V.

    Kemudian dianalisis dengan software Logger Pro, sehingga

    diperoleh garafik hubungan posisi y terhadap posisi x:

    Grafik 4.3 Hubungan antara posisi y terhadap x, ketika tegangan

    antar keping pembelok sebesar 3000 V. Keping pembelok bawah

    lebih positip dari keping atas.

    Dengan cara yang sama, terlebih dahulu menentukan nilai

    kecepatan elektron dan diperoleh nilai e/m sebesar (3,14 ± 0,02) x

    1011

    C/Kg.

    Dengan cara yang sama variasikan, nilai tegangan

    pemercepat maka diperoleh tabel hubungan jari – jari lintasan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    elektron terhadap tegangan pada peristiwa pembelokan listrik,

    ditunjukan tabel 4.5

    Tabel 4.5 Hubungan arus kumparan terhadap tegangan pemercepat

    akibat medan listrik pembelokan ke bawah

    No V(Volt) arus (A) e/m (x 1011 C/Kg)

    1 2000 0,211 4,37

    2 2300 0,27 3,35

    3 2500 0,28 3,38

    4 2700 0,289 3,45

    5 3000 0,298 3,14

    6 3200 0,302 3,36

    7 3500 0,324 3,33

    Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan semakin besar

    tegangan pada pemercepat maka arus pada kumparan juga

    semakin besar. Hal ini menunjukan gaya Lorentz yang di hasilkan

    juga semakin besar berbanding lurus dengan besarnya arus

    kumparan. Hasil nilai rata – rata e/m dari pembelokan ke bawah

    akibat medan listrik (3,48 ± 0,03 ) x 1011

    C/Kg. Maka nilai rata –

    rata e/m pembelokan akibat medan listrik adalah (3,35± 0,03 ) x

    1011

    C/Kg.

    4.5.Hasil Penentuan nilai e/m dari lintasan trochoidal electron yang

    terbentuk

    Dari percobaan 3, pembelokan akibat medan magnet dan

    medan listrik kemudian arus kumparan di atur sehingga lintasan

    elektron yang terbentuk menjadi lintasan trochoidal seperti pada

    gambar 4.7

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    Gambar 4.7 Foto lintasan elektron ke bawah saat tegangannya

    3000 V dan arus kumparannya 1,175 A.

    Berdasarkan gambar 4.7 terlihat lintasan elektron

    berbentuk trcohoidal. Jarak maksimum Sm lintasan elektron

    trochoidal diukur menggunakan analaisa foto. Sebagai contoh

    saat arus kumparan mencapai 1,175 A dengan tegangan 3000 V,

    diperoleh kurva trochoidal. Kemudian dengan memvariasikan

    arus kumparan maka dapat diperoleh tabel hubungan arus

    kumparan I terhadap jarak maksimum Sm. Dengan mengetahui

    beda potensial V, jarak antar keping pembelok d, jarak

    maksimum Sm dan arus kumparan Ib maka dengan menggunakan

    persamaan (32) sehingga dapat di peoleh nilai e/m ditunjukan

    tabel 4.6.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    Tabel 4.6 Hubungan antara jarak maksimum dengan arus

    kumparan pada peristiwa pembelokan ke atas

    No I (A) Sm (x 10-2

    m) e/m (x1011

    C/Kg)

    1 0,882 2,533 3,15

    2 0,936 2,596 3,65

    3 1,049 2,651 3,77

    4 1,112 2,678 3,45

    5 1,214 2,797 3,48

    6 1,351 2,897 3,30

    7 1,455 3,126 2,76

    Berdasarkan tabel 4.6 dilakukan 7 kali pengambilan data

    untuk variasi arus kumparan. Hubungan jarak maksimum dengan

    arus kumparan pada peristiwa pembelokan ke atas saat tegangan

    3000 V, maka dapat diperoleh bahawa semakin besar arus

    kumparan yang diberikan maka jarak maksimum elektron dalam

    lintasan trochoidal juga semakin besar.

    Contoh perhitungan nilai e/m menggunakan data 1 tabel

    4. persamaan (20):

    x 1011 C/Kg

    Dengan cara yang sama dapat diperoleh nilai e/m untuk 6 data

    lainnya .

    Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh nilai e/m rata – rata hasil

    pembelokan ke atas dari lintasan trochoidal yang terbentuk

    sebesar C/Kg.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    Dengan cara yang sama, variasi arus kumparan untuk

    peristiwa pembelokan ke bawah, maka diperoleh nilai e/m

    ditunjukan tabel 4.7

    Tabel 4.7 Hubungan anatara jarak maksimum dengan arus

    kumparan pada peristiwa pembelokan ke bawah

    No I (A) Sm (x 102 m) e/m (x10

    11 C/Kg)

    1 0,855 2,478 4,34

    2 0,975 2,587 3,2

    3 1,062 2,633 1,76

    4 1,175 2,645 2,15

    5 1,276 2,706 1,79

    6 1,357 2,768 1,59

    7 1,474 3,203 1,13

    Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh nilai e/m rata – rata hasil

    pembelokan ke bawah dari lintasan trochoidal yang terbentuk

    yaitu sebesar C/Kg.

    Maka nilai e/m rata – rata kombinasi medan magnet dan medan

    listrik yang menghasilkan bentuk lintasan trcohoidal yaitu sebesar

    C/Kg.

    Penelitian mengenai e/m diawali oleh Thomson dengan

    menggunakan medan listrik (Company,1962). Dalam penelitian

    yang dilakukan oleh Thomson, menemukan masalah yaitu

    Thomson hanya dapat mengamati simpang akhir saja, tanpa

    mengetahui bentuk lintasan elektron tersebut. Berdasarkan

    permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian ini. Penelitian

    ini bertujuan untuk menentukan nilai e/m elektron menggunakan

    analisa foto. Nilai e/m elektron dapat ditentukan dari hasil analisa

    foto lintasan elektron dari berbagai peristiwa pembelokan

    elektron. Dalam penelitian ini, berkas elektron dibelokkan akibat

    medan magnet, medan listrik dan kombinasi medan magnet serta

    medan listrik. Selain itu juga pengukuran diameter kumparan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    Helmholtz menggunakan analisa foto diperoleh hasilnya yaitu

    sebesar 0,1623 m. Dalam penggunaan analisa foto, benda yang

    dijadikan sebagai acuan dalam proses pengukuran sangat penting

    diperhatikan. Benda acuan diletakkan sebidang dengan benda

    yang akan diukur. Dalam penelitian digunakan pengggaris

    berukuran 30 cm sebagai benda acuannya. Benda acuan ini akan

    digunakan saat mengatur skala pengukuran jadi harus diketahui

    terlebih dahulu ukuran benda acuan tersebut. Percobaan pertama

    menentukan nilai e/m akibat medan magnet. Hasil lintasan

    elektron yang terbentuk adalah lingkaran. Namun tidak dapat

    menampilkan satu lingkaran utuh. Sehingga dalam menentukan

    jari – jari lintasan elektronnya dengan cara mengamati koordinat

    titik pada lintasan elektron sesuai persamaan (25). Tegangan yang

    digunakan yaitu sebesar 3000 V, kemudian arus pada kumparan

    divariasikan. Dari hasil data diperoleh semakin besar arus

    kumparan yang diberikan maka jari – jari lintasan elektron akan

    semakin besar juga, ditunjukan pada grafik 4.2. Dari hasil data

    tersebut diperoleh nilai e/m yang dari hasil lintasan elektron

    akibat medan magnet memenuhi persamaan (29) sebesar (0,7±

    0,1 ) x 1011

    C/Kg.

    Percobaan yang kedua menentukan nilai e/m akibat

    medan listrik. Hasil lintasan elektron akibat medan listrik

    berbentuk parabola. Dengan cara yang sama, melakukan proses

    penitikan pada sepanjang lintasan elektron dan melakukan fiting

    pada grafik yg diperoleh sesuai dengan persamaan (28). Untuk

    memperoleh nilai kecepatan elektron, ditambahkan medan

    magnet pada berkas elektron, sehingga gaya Lorentz yang

    diakibatkan oleh medan magnet tersebut akan melawan gaya

    coulomb yang sudah dialami berkas elektron tersebut. Dengan

    mengatur arah dan nilai arus kumparan agar diperoleh keadaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 54

    setimbang, artinya resultan gaya yang dialami oleh elektron sama

    dengan nol. Hal ini mengakibatkan lintasan elektron menjadi

    lurus seperti gambar 4.5. Dalam percobaan kedua ini, diperoleh

    semakin besar tegangan yang diberikan maka arus yang

    kumparan yang diberikan juga semakin besar. Artinya gaya

    Lorentz yang diberikan untuk melawan gaya coulomb juga

    semakin besar. Setelah semua besaran diketahui dan nilai

    konstanta dari hasil grafik sudah di peroleh maka didapat nilai

    e/m akibat medan listik dan medan magnet sebesar adalah (3,35 ±

    0,03 ) x 1011

    C/Kg. Percobaan yang ketiga yaitu menentukan nilai

    e/m dari lintasan trochoidal yang terbentuk. Percobaan ketiga ini

    melanjutkan percobaan yang kedua, dengan mengatur arus pada

    kumparan sampai lintasan elektron berbentuk trochoidal. Dari

    hasil data, diperoleh semakin besar arus kumparan yang diberikan

    maka jarak maksimum Sm juga semakin besar. Nilai e/m rata –

    rata yang diperoleh dari lintasan trochoidal yang terbentuk

    sebesar C/Kg.

    Berdasarkan hasil penelitian ini nilai e/m yang diperoleh

    dari setiap percobaan berbeda – beda dan nilainya sangat berbeda

    dengan nilai yang sudah ada di teori. Ada beberapa faktor yang

    menyebabkan nilai e/m nya berbeda – beda yaitu pertama posisi

    layar pada tabung tidak tepat terletak di awal munculnya berkas

    elektron. Kedua, medan listrik yang digunakan sesungguhnya

    tidak sama dengan nilai yang dihitung. Nilai medan listrik yang

    digunakan eksperimen adalah hitung sesuai persamaan yang ada

    dalam teori, bukan dari hasil ukur medan listrik dalam

    pengambilan data. Selain itu juga, penentuan kecepatan elektron

    dengan memberikan gaya Lorentz sebagai pelawan gaya

    Coulomb tidak sepenuhnya berlaku ( Glascock, 1972). Hal ini

    disebabkan tidak semua berkas elektron mengalami medan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 55

    magnet dan medan listrik. Hanya bekas elektron yang berada

    pada layar yang diapit sepasang keping pembelok yang

    mengalami medan listrik dan medan magnet, sehingga lintasan

    akhir tidak sepenuhnya lurus mendatar. Selain itu juga faktor

    penyebab input penggangu yang menyebabkan ketidakpastian

    dalam pengukuran e/m yaitu kualitas foto yang kurang jelas.

    Solusi yang dilakukan dalam mengatasinya yaitu mengambil hasil

    pemotretan gambar menggunakan tripot dan mengatur alat tegak

    lurus terhadap kamera. Pengambilan data dilakukan diruang

    gelap, agar hasil lintasan elektron dapat dipotret dengan jelas.

    Dalam hal ini, penting melakukan eksperimen pendahuluan

    ditujuan untuk melihat hal – hal yang mungkin terjadi dalam

    proses pengambilan data, serta mendeteksi input penggangu

    dalam pelaksanaan penelitian.

    Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan dalam

    menentukan nilai e/m menunjukan bahwa penentuan nilai e/m

    dapat menggunakan beberapa persitiwa pembelokan yaitu

    pembelokan akibat medan magnet, medan listrik maupun

    menggabungkan keduanya ( Glascock,1972 ; suparno,dkk,2014).

    Selain itu juga metode pengambilan data menggunakan analisa

    berbantu software Logger Pro yang sudah banyak digunakan

    pada dasarnya sama untuk berbagai bidang di fisika. Dalam

    penelitian ini penggunaan analisa foto menunjukan kemudahan

    dalam mengambil dan menganalis data penentuan nilai e/m.

    Metode analisa ini dapat digunakan dalam berbagai

    pengukuran untuk proses pembelajaran maupun penelitian di

    bidang fiiska. Dalam bidang pembelajaran, dengan perangkat

    kamera yang relatif mudah diperoleh para siswa akan

    mempermudah pelaksanaan proses pembelajaran dikelas maupun

    eksperimen. Metode ini dijadikan salah satu mata kuliah pilihan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 56

    yang mempelajari pengukuran berbasis komputer. Dalam mata

    kuliah ini, paar mahasiswa terbantu dalam proses pelkasanaan

    ekperimen, khususnya dalam mengolah dan menampilkan hasil

    data. Selain itu juga dengan menggunakna metosde ini data yang

    diperoleh lebih banyak dan waktu yang di butuh dalam

    eksperimen lebih secepat. Sehingga para mahasiswa bisa lebih

    banyak berdiskusi menmbahas mengenaisi hasil eksperimennya.

    Dalam bidang penelitian juga sudah sering dilakukan untuk

    penelitian di berbagai bidang. Sehingga hasil penelitiannya bisa

    dipublikasikan di artikel atau pertemuan Himpunan Fisika

    Indonesia.

    Eksperimen ini juga menyangkut beberapa bidang fisika

    yang terkait dengan pembelajaran mekanika, listrik dan magnet,

    serta fisika modern. Dalam bidang mekanika, mempelajari

    mengenai lintasan gerak parabola. Dengan eksperimen ini para

    siswa dapat melihat langsung proses pembentukan lintasan

    parabola yang terjadi. Pada eksperimen ini juga dibahas mengenai

    listrik dan magnet. Para siswa dapat belajar mengenai gejala

    kelistrikan dan kemagnetan melalui gaya – gaya yang dialami

    elektron akibat adanya medan listrik dan medan magnet.

    Pembahasan mengenai fisika modern tentunya mempelajari

    mengenai patrikel penyusun materi. Dengan penggunaan metode

    ini proses pembelajaran di dalam semakin inovatif, sehingga para

    siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran di dalam

    kelas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 57

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1.Kesimpulan

    1. Metode analisa foto dapat digunakan untuk menentukan nilai e/m

    elektron dari lintasan elektron yang terbentuk berbagai peristiwa

    pembelokan yaitu pembelokan akibat medan magnet, akibat medan

    magnet dan listrik, dan dapat menenentukan nilai e/m dari lintasan

    trochoidal yang terbentuk. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan

    bantuan software Logger Pro.

    2. Nilai e/m yang diperoleh :

    Tabel 5.1 Hasil nilai e/m dari peristiwa pembelokan

    5.2.Saran

    1. Bagi pembaca yang ing