PENENTUAN BIAYA PESANAN

21
Disusun Oleh : 1. Angga Astariza 14 12 11 0001 2. Alex Sandra 14 12 11 0211 3. Arasy Alam Nurmansyah 12 12 11 0152 4. Firmansyah S. 14 12 11 0119 5. Imam Permadi 14 12 11 0226 PENENTUAN BIAYA PESANAN

description

.

Transcript of PENENTUAN BIAYA PESANAN

Page 1: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Disusun Oleh :

1. Angga Astariza 14 12 11 00012. Alex Sandra 14 12 11

02113. Arasy Alam Nurmansyah 12 12 11

01524. Firmansyah S. 14 12 11 01195. Imam Permadi 14 12 11 0226

PENENTUAN BIAYA PESANAN

Page 2: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Pendahuluan

Bab ini akan menguraikan penentuan biaya pesanan (Job order costing).Pembahasan akan dilakukan dengan menguraikan cara mengakumulasi biaya produksi. Uraian meliputi gambaran umum tentang penentuan biaya pesanan, pembuatan jurnal, penggunaan tarif overhead pabrik, pembuatan kartu biaya pesanan, perlakuan akuntansi untuk sisa bahan, produk cacat, dan produk rusak, dan penentuan biaya pesanan untuk perusahaan jasa.

Page 3: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Penentuan Biaya PesananPenentuan biaya pesanan dilakukan oleh perusahaan

yang melakukan produksi berdasarkan pesanan. Contoh perusahaan yang menggunakan penentuan biaya pesanan adalah perusahaan percetakan, reparasi mobil, konstruksi, pembuatan pesawat terbang, dan kantor angkuntan publik.

Dalam penentuan biaya pesanan, ketiga elemen biaya produksi – biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik – diakumulasikan untuk setiap pesanan. Ketiga biaya produksi dicatat di kartu biaya pesanan. Kartu biaya pesanan berguna untuk perhitungan total biaya per pesanan dan biaya per unit. Walaupun kartu biaya pesanan untuk setiap perusahaan bisa berbeda tampilan dan isinya, kartu biaya minimal berisi tiga elemen biaya produksi.

Page 4: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Contoh Kartu Biaya Pesanan :

Page 5: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Akuntansi Biaya BahanPenyelenggaraan administrasi untuk bahan

antara satu perusahaan dan perubahan yang lain bisa berbeda. Ada perusahaan yang menggunakan satu akun bahan yang digunakan untuk mencatat semua transaksi bahan baku dan bahan penolong pabrik. Tetapi, ada juga perusaahaan yang memisahkan akun bahan menjadi akun bahan baku dan akun bahan penolong.

Pencatatan semua transaksi bahan baku dimasukan ke dalam akun bahan baku dan pencatatan semua transaksi bahan penolong pabrik dimasukan ke dalam akun bahan penolong pabrik

Page 6: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Akuntansi Biaya Bahan BakuAkuntansi Pembelian Bahan Tanggal 1 Maret 2012 perusahaan membeli

5000 unit bahan baku dan 1000 unit bahan baku pembantu dengan harga masing-masing Rp. 5 juta dan Rp. 500ribuPersediaan bahan baku & pembantu Rp. 5.500.000

Kas/Hutang Rp. 5.500.000

Pembelian bahan baku utama dan pembantu tidak dipisahkan, karena umumnya saat beli salalu bersamaan.

Page 7: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Akuntansi Biaya Bahan Baku lanjutan……….Akuntansi Penggunaan Bahan Perusahaan menggunakan 1000 unit bahan

baku dan 250 unit bahan pembantu dengan harga pokok 1 juta dan 125ribu

BDP – bahan baku Rp. 1.000.000 BOP sesungguhnya Rp. 125.000

!!!! Pencatatan penggunaan bahan baku pembantu BOP rill

Page 8: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Akuntansi Biaya Tenaga KerjaUmumnya, perusahaan menggunakan kartu hadir dan kartu jam kerja. Kartu hadir digunakan untuk mencatat kehadiran karyawan. Kartu jam kerja digunakan untuk mencatat waktu yang digunakan karyawan untuk mengerjakan pesanan tertentu. Kedua kartu ini merupakan sumber bagi pencatatan biaya tenaga kerja.

Page 9: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Biaya Tenaga KerjaPerusahaan harus membayar gaji dan upah karyawan karena mereka telah bekerja untuk kepentingan perusahaan. Pembayaran gaji dan upah karyawan bisa dilakukan harian, mingguan, bulanan, ataupun sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Pembayaran gaji dan upah secara tunai bisa saja berbeda waktunya dengan saat pencatatan untuk gaji dan upah.

Page 10: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Pendistribusian Biaya Tenaga Kerja

Pendistribusian biaya tenaga kerja dilakukan berdasarkan golongan biaya. Biaya tenaga kerja langsung akan dibebankan ke akun Barang dalam proses dan dicatat pada kartu biaya pesanan.

Page 11: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Akuntansi Biaya Tenaga KerjaAkuntansi Pembebanan Gaji dan Upah

Untuk membuat produk, dikeluarkan biaya gaji dan upah sebesar 1,6 juta sebagai BTKL dan 4ooribu sebagai BTKTL

BDP – BTKL Rp. 1.600.000BOP – sesungguhnya Rp. 400.000 Hutang gaji dan upah Rp. 2.000.000

! BTKTL di catat sebagai komponen BOP rill

Page 12: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Akuntansi Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik terdiri atas semua biaya produksi yang tidak dapat ditelusuri langsung ke pesanan dan bukan merupakan biaya pemasaran serta administrasi dan umum. Sebagai contoh adalah bahan penolong, tenaga kerja tidak langsung, biaya depresiasi pabrik, dan lain-lain. Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Biaya overhead pabrik yang dibebankan ke pesanan dicatat di akun Biaya Overhead Pabrik Dibebankan. Perhitungannya menggunakan tarif

Page 13: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Terjadi

Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya tergantung pada jenisbiayanya. Jika biaya overhead pabrik tersebut adalah biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja langsung, pencatatannya dilakukan pada saat terjadinya biaya tersebut. Jika biaya overhead pabrik tersebut adalah biaya depresiasi dan asuransi pabrik, pencatatannya dilakukan tiap akhir periode

Page 14: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Pembebanan Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik menyebabkan perusahaaan harus mengambil kebijakan untuk dapat membebankan biaya overhead pabrik ke pesanan. Kebijakan ini diharapkan dapat dengan adil membebankan biaya overhead pabrik. Terjadinya biaya overhead pabrik yang berbeda – beda waktunya menyulitkan perusahaan jika harus membebankan biaya overhead pabrik sampai semua biaya overhead pabrik yang terjadi diketahui.

Adanya permasalahan di atas menyebabkan perusahaan harus membuat kebijakan untuk membebankn biaya overhead pabrik ke pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

 Tarif Biaya Overhead Pabrik = Tarif BOP x Dasar Pembebanan Sesungguhnya

Page 15: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Biaya Overhead Pabrik

Akuntansi Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

BOP rill tidak dibebankan ke produkDalam suatu periode tertentu, BOP rill yang dikeluarkan

berupa :Penyusutan 100.000 Asuransi

50.000Bahan pembantu 125.o00 Lain-lain

100.000BTKTL 400.000 Total

775.000

BOP – sesungguhnya Rp. 250.000 Biaya Penyusutan Rp. 100.000 Biaya Asuransi Rp. 50.000 Lain-lain Rp. 100.000

Page 16: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Biaya Overhead Pabrik Lanjutan…..

Akuntansi BOP Yang Dibebankan

Tarif BOP/JKL Rp. 1000Jumlah jam kerja langsung 800 jamBOP yang dibebankan 800 JKL x Rp.

1000/JKLRp. 800.000

BDP – BOP Rp. 800.000 BOP yang dibebankan Rp. 800.000

Page 17: PENENTUAN BIAYA PESANAN

BOP Rill vs Dibebankan sebagai PengendalianSelisih BOP dihitung tiap akhir periodeDari contoh terdahulu :Jumlah BOP rill Rp. 775.000Jumlah BOP yang dibebankan Rp. 800.000 Terjadi selisih BOP Rp. 25.000

Pencatatan selisih :BOP yang dibebankan Rp. 800.000 BOP rill Rp. 775.000 Selisih BOP (menguntungkan) Rp. 25.000

Selisih BOP Rp. 25.000 Laba dari selisih BOP Rp. 25.000

Page 18: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Akuntansi Untuk Pesanan Selesai dan PenjualanBiaya pesanan yang sudah selesai dikerjakan akan dipindahkan dari akun Barang Dalam Proses ke akun Barang Jadi. Biaya pesanan yang belum selesai dikerjakan akan tetap berada pada akun Barang Dalam Proses.

Page 19: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Akuntansi PenjualanPenjualan / saat terjadi kesepakatan penjualan :

Harga pokok penjualan Rp. 3.400.000 Persediaan barang jadi Rp. 3.400.000

Saat barang pesanan dibayarKas / piutang Rp. 5.000.000 Persediaan barang jadi Rp. 5.000.000

Page 20: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Akuntansi Sisa Bahan, Produk Cacat, dan Produk RusakSaat melakukan kegiatan produksi, perusahaan dalam mengalami kerugian yang disebabkan adanya sisa bahan, produk cacat, dan produk rusak. Timbulnya keadaan tersebut dapat disebabkan karena sifat pengerjaan pesanan yang sulit atau keadaan keteledoran. Apapun penyebabnya, keadaan tersebut harus dilaporkan. Jika penyebabnya merupakan keteledoran, laporan tersebut menjadi pemicu mananjemen untuk menindaklanjuti supaya terjadi peningkatan kualitas yang tujuan akhirnya untuk meminimalkan kerugian.

Page 21: PENENTUAN BIAYA PESANAN

Terima Kasih