Penelitian Mariana 2009

download Penelitian Mariana 2009

of 41

Transcript of Penelitian Mariana 2009

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    1/41

    1

    LAPORAN PENELITIAN

    PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP

    KINERJA KARYAWAN

    (Studi pada Karyawan PT. Nyonya Meneer Semarang)

    Oleh :

    1. Mariana Kristiyanti, S.Kom, M.M

    2. Lisda Rahmasari, SE, MM

    DIBIAYAI OLEH LEMBAGA UNIVERSITAS AKI

    SEMARANG

    2009

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    2/41

    2

    LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN

    LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN

    1. a. Judul Penelitian : Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

    Karyawan (Studi pada Karyawan PT. Nyonya

    Meneer Semaraang)

    b. Kategori Penelitian : Sosial Ekonomi

    2. Ketua Penelitian

    a. Nama : Mariana Kristiyanti, S.Kom, M.M

    b. Jenis kelamin : Perempuan

    c. Pangkat/Golongan/NRP : Lektor/IIIb/ 1299040

    d. Jabatan Fungsional : -e. Fakultas/Prodi : Ilmu Komputer

    f. Univ/Inst/Akademi/Sekolah Ting : Universitas AKI

    g. Bidang Ilmu yang diteliti : Manajemen Sumber Daya Manusia

    3. Jumlah Tim Peneliti : 2 Orang

    4. Lokasi Penelitian : Universitas AKI Semarang

    5. jangka Waktu Penelitian : 6 bulan

    6. Biaya yang Dibelanjakan : Rp. 2.000.000 (Dua juta rupiah)

    Semarang, September

    2009

    Mengetahui

    Dekan Fakultas Ilmu Komputer Peneliti

    Tri Purwani, SE, MM Mariana Kristiyanti, S.Kom, MMNRP. 1294007 NRP. 1299040

    Menyetujui

    Ketua Lembaga Penelitian Universitas AKI

    Liestiarini Edi Sudiati,M.Kom

    NRP. 129601

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    3/41

    3

    ABSTRAKSI

    Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada PT. Nyonya Meneer Semarang yangbergerak dalam penjualan / pendistribusian Jamu. Perusahaan berusaha untuk merekrutkaryawan yang potensial untuk dapat bekerja dengan baik, hal ini disebabkan karenakaryawan tersebut berkaitan langsung dengan omset pendapatan yang dihasilkan perusahaan,sehingga karyawan tersebut sangat diperlukan perusahaan untuk mencapai target penjualan

    perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadapkinerja karyawan PT Nyonya meneer Semarang.

    Sampel yang diambil sebanyak 75 responden, dengan menggunakan accidentalsampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara kebetulan kepada karyawan bagianpenjualan (sales) di PT. Nyonya Meneer Semarang.

    Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara parsial (individu)terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Disiplin Kerja (X) terhadap KinerjaKaryawan (Y). Dan terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara ada pengaruh yang

    positif dan signifikan antara Disiplin Kerja (X) secara simultan (bersama-sama) terhadapKinerja Karyawan (Y).

    Saran-saran yang dapat diajukan dalam hal Disiplin Kerja adalah perlunya upayapimpinan untuk memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan disiplin kerja karyawan agarkaryawan mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang diharapkan

    pimpinan, perusahaan juga perlu mempertahankan kondisi kerja yang kondusif dimana rekan

    kerja di perusahaan saling mendukung antara satu dengan yang lainnya, serta adanyapendelegasian pekerjaan yang sesuai antara kemampuan karyawan dengan beban kerja yangdiberikan pimpinan kepada karyawan.

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    4/41

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    5/41

    5

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN .......................................... i

    ABSTRAKSI .................................................................................................... ii

    PRAKATA ........................................................................................................ iii

    DAFTAR ISI .................................................................................................... iv

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi

    DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi

    BAB I : PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah ................................................... 1

    1.2 Perumusan dan Batasan Masalah ...................................... 3

    BAB II : STUDI PUSTAKA

    2.1Kinerja Karyawan ............................................................... 4

    2.2Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan....... 7

    BAB III : TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

    Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 12

    BAB IV METODE PENELITIAN

    3.1 Tipe Penelitian . 13

    3.2 Populasi dan Sampel ......................................................... 13

    3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ................... 14

    3.4 Definisi Konsep dan Operasional ..................................... 15

    BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN

    5.1.Identitas Responden ............................................................ 21

    5.2.Uji Validitas ........................................................................ 24

    5.3.Uji Reliabilitas ..................................................................... 25

    5.4.Pengujian Hipotesis ............................................................. 26

    5.5.Pembahasan ......................................................................... 27

    BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    6/41

    6

    Kesimpulan dan Saran ............................................................... 29

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 5.1. Kurva Uji t antara Disiplin Kerja (X) terhadap Kinerja Karyawan

    (Y) ..................................................................................... 27

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 5.1. Jenis Kelamin Responden/Karyawan PT. Nyonya Meneer 21

    Tabel 5.2. Usia Responden/Karyawan PT. Nyonya Meneer ............... 22

    Tabel 5.3. Tingkat Pendidikan Responden/Karyawan PT. Nyonya Meneer i

    23

    Tabel 5.4. Masa Kerja Responden/Karyawan PT. Nyonya Meneer .... 23

    Tabel 5.5. Pengujian Validitas Variabel Penelitian ............................. 24

    Tabel 5.6. Pengujian Reliabilitas Variabel-variabel Penelitian ......... 25

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    7/41

    7

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Era globalisasi menuntut adanya kompetisi dari beberapa negara untuk saling bersaing

    guna merebutkan kedudukan sebagai negara penentu dalam dunia baik dalam bidang

    perekonomian, sosial budaya, politik dan sebagainya. Untuk itu perkembangan sumber daya

    manusia juga dituntut agar lebih baik karena kemajuan teknologi, perdagangan dan

    sebagainya ditentukan oleh sumber daya manusia selaku pelaku dan penggerak semua itu.

    Menurut Bernard dalam Toni Listianto dan Bambang Setiaji (2005) menyatakan

    bahwa perusahaan adalah sistem dan kegiatan manusia yang bekerja sama. Sejalan dengan

    itu, perusahaan dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk

    mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki

    otoritas dan tanggung jawab (Schein dalam Mangkunegara, 2001). Suatu perusahaan

    merupakan kumpulan dari individu-individu yang mempunyai tujuan tertentu dari masing-

    masing individu tersebut. Tujuan yang beraneka ragam pada dasarnya bermuara di bidang

    usaha untuk mencapai kepuasan dalam melakukan aktivitas.

    Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk

    meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan

    karyawan yang cakap dan kompeten di bidangnya. Di sisi lain pembinaan para karyawan

    termasuk yang harus diutamakan sebagai aset utama perusahaan. Proses belajar harus

    menjadi budaya perusahaan sehingga keterampilan para karyawan dapat dipelihara, bahkan

    dapat ditingkatkan. Menurut Anwar Prabu (2001) bahwa kinerja adalah hasil kerja secara

    kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    8/41

    8

    sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Faktor yang mempengaruhi

    pencapaian kinerja terdiri dari banyak faktor, diantaranya yaitu gaji, kepuasan kerja dan

    disiplin kerja.

    Kepuasan kerja didefinisikan sebagai perasaan senang atau emosi positif yang

    diperoleh dari pengalaman kerja yang berkenaan dengan individu, bukan kelompok dan

    menyangkut masa lalu, bukan masa yang akan datang. Ketidakpuasan seorang karyawan akan

    menimbulkan keinginan untuk keluar dari organisasi, tetapi kesempatan kerja juga akan

    mempengaruhi tingkat kepuasan atau keinginan untuk keluar. Penilaian individu terhadap

    posisi sekarang dan merasakan tidak puas dapat memicu seseorang untuk mencari pekerjaan

    lain.

    Faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah disiplin kerja karyawan.

    Kedisiplinan yang ditanamkan karyawan akan sangat mempengaruhi kesungguhan karyawan

    dalam bekerja. Oleh karena itu, perlu upaya pemimpin untuk membuat karyawannya bekerja

    secara disiplin dan pemimpin tersebut juga harus dapat menunjukkan cara yang paling baik

    dan membantu karyawan bertindak disiplin dalam menyelesaikan tugas / pekerjaan sehari-

    harinya.

    Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada PT. Nyonya Meneer Semarang yang

    bergerak dalam penjualan / pendistribusian Jamu. Banyaknya persaingan yang dialami

    perusahaan perlu melakukan strategi yang cocok untuk tetap bertahan dalam persaingan

    industri Jamu. Berdasarkan data dari manajer personalia bahwa PT. Nyonya Meneer

    Semarang dua tahun terakhir ini perusahaan mengalami penurunan penjualan, sehingga

    perusahaan mempunyai rencana untuk dapat meningkatkan keuntungan di periode

    mendatang.

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    9/41

    9

    1.2 Perumusan dan Batasan Masalah

    Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka perumusan masalah dalam

    penelitian ini : Apakah terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT.

    Nyonya Meneer ?

    Mengingat banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan tidak

    semua faktor dapat dibahas dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan pembatasan masalah

    dengan maksud agar pembahasan dapat lebih terarah dan tidak terjadi pembahasan yang

    melebar, maka dalam penelitian ini akan dibatasi pada analisa pengaruh antara disiplin kerja

    terhadap kinerja karyawan pada. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

    masukan bagi perusahaan dalam upaya mencapai kinerja karyawan yang baik dan

    profesional.

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    10/41

    10

    BAB II

    STUDI PUSTAKA

    2.1 Kinerja Karyawan

    Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang

    karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

    kepadanya. (Mangkunegara, 2002).

    Menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007) kinerja adalah hasil dari proses pekerjaan

    tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan.

    Ukuran kinerja dapat dilihat dari sisi jumlah dan mutu tertentu, sesuai standar organisasi atau

    perusahaan. Hal itu sangat terkait dengan fungsi organisasi dan pelakunya.

    Penilaian kinerja atau prestasi kerja adalah proses melalui mana orgaanisasi-

    organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan (Hani Handoko, 1995). Setiap

    perusahaan selalu berharap memiliki karyawan yang berprestasi, karena dengan memiliki

    karyawan yang berprestasi akan memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan.

    Dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan

    dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

    Hal-hal yang Penting Diperhatikan Tentang Kinerja Karyawan

    Kinerja merupakan suatu konstruksi multidimensi yang mencakup banyak faktor yang

    mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut terdiri atas faktor intrinsik karyawan

    (personal/individual) dan faktor ekstrinsik karyawan (kepemimpinan, sistem, tim, dan

    situasional) yang dapat dirinci sebagai berikut : (Mangkuprawira dan Hubeis, 2007)

    1. Faktor Personal / Individual

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    11/41

    11

    Meliputi unsur pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan

    komitmen yang dimiliki oleh tiap individu karyawan.

    2. Faktor Kepemimpinan

    Meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan dorongan, semangat,

    arahan dan dukungan kerja kepada karyawan.

    3. Faktor Tim

    Meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim,

    kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan, dan keeratan anggota tim.

    4. Faktor Tim

    Meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim,

    kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.

    5. Faktor Sistem

    Meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi,

    proses organisasi dan kultur kinerja dalam organisasi.

    6. Faktor Kontekstual

    Meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.

    Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan

    Penilaian kinerja karyawan memiliki manfaat yang dapat ditinjau dari beragam

    perspektif pengembangan perusahaan yaitu : (Mangkuprawira dan Hubeis, 2007)

    1. Perbaikan kinerja

    Umpan balik perbaikan kinerja bermanfaat bagi karyawan, manajer dan spesialis dalam

    bentuk kegiatan yang tepat untuk memperbaiki mutu sumber daya manusia.

    2. Penyesuaian kompensasi

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    12/41

    12

    Kinerja membantu pihak manajemen menentukan siapa yang seharusnya menerima

    penyesuaian kompensasi dalam bentuk upah dan bonus yang didasari pada sistem yang

    berjalan.

    3. Keputusan penempatan

    Keputusan penempatan dalam bentuk promosi, perpindahan dan penurunan jabatan

    biasanya didasari pada kinerja masa lalu dan antisipatif.

    4. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan

    Kinerja buruk mengindikasikan sebuah kebutuhan untuk melakukan pelatihan kembali.

    5. Perencanaan dan pengembangan karier

    Umpan balik kinerja mambantu proses pengambilan keputusan tentang karir karyawan

    secara spesifik.

    6. Memperkecil defisiensi proses penempatan staf

    Baik buruknya kinerja berimplikasi dalam hal kekuatan dan kelem han dalam prosedur

    penempatan staf di departemen sumber daya manusia.

    7. Keakuratan data dan informasi

    Kinerja buruk dapat mengindikasikan kesalahan dalam informasi analisis pekerjaan,

    rencana sumber daya manusia, atau hal lain dari sistem manajemen karyawan.

    8. Memperbaiki kesalahan rancangan pekerjaan

    Kinerja buruk mungkin sebagai sebuah gejala dan rancangan pekerjaan yang salah.

    Dengan penilaian kinerja dapat didiagnosis kesalahan-kesalahan tersebut dalam upaya

    memperbaiki kesalahan rancangan pekerjaan.

    9. Kesempatan kerja yang sama

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    13/41

    13

    Penilaian kinerja yang akurat secara aktual menghitung kaitannya dengan kinerja dapat

    menjamin bahwa keputusan penempatan kesempatan kerja yang sama bukanlah sesuatu

    yang bersifat diskriminatif.

    10.Tantangan-tantangan eksternal

    Kadang-kadang kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal (lingkungan pekerjaan,

    keluarga, finansial, kesehatan atau masalah lainnya.

    11.Umpan balik sumber daya manusia

    Informasi tentang kinerja yang baik dan buruk di semua organisasi sebagai umpan balik

    mengindikasikan bagaimana sebaiknya departemen sumber daya manusia diterapkan.

    2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

    Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam penelitian menurut Toni

    Listianto dan Bambang Setiaji (2005) saalah satunya adalaah disiplin kerja. Kedisiplinan

    adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan

    atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang

    teratur dan menunjukan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam sebuah organisasi. Tindakan

    disiplin yang efektif terpusat pada perilaku karyawan yang salah, tidak pada karyawan

    sebagai pribadi (Henry Simamora, 1997)

    Sedangkan menurut Malayu (2003) bahwa disiplin adalah fungsi operatif dari

    manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan,

    semakin tinggi kinerja kerja yang dapat dicapai seorang karyawan. Tanpa disiplin karyawan

    yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Disiplin kerja yang

    baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang

    diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    14/41

    14

    tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu

    berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer dikatakan

    efektif dalam kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik, Untuk memelihara

    dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak faktor yang

    mempengaruhinya. Kedisiplinan yaitu kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua

    peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap

    seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung

    jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi/mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas

    paksaan. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai

    dengan peraturan perusahaa, baik yang tertulis maupun tidak. Jadi, seseorang akan bersedia

    mematuhi semua peraturan serta melaksanakan tugas-tugasnya, baik secara sukarela maupun

    karena terpaksa. Kedisplinan diartikan jika karyawan selalu datang dan peluang tepat pada

    waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan

    perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Mengapa dalam kedisiplinan karyawan

    diperlukan peraturan dan hukuman.

    Kebijakan disiplin memberikan organisasi kesempatan yang paling baik untuk

    mencapai tujuan-tujuan organisasional dan demikian menguntungkan perusahaan dan

    karyawan. Tindakan disiplin merupakan interaksi antar manusia. Disiplin terbagi dalam

    beberapa jenis antara lain : (Anwar Prabu, 2001)

    1. Disiplin Manajerial

    Dimana segala sesuatu tergantung pada pemimpin, dari permulaan hingga akhir.

    2. Disiplin Tim

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    15/41

    15

    Dimana kesempurnaan kinerja bermuara dari saling ketergantungan satu sama lain. Dan

    saling ketergantungan ini berasal dari suatu komitmen oleh setiap anggota terhadap

    keseluruhan organisasi. Kegagalan satu orang akan menjadi kebutuhan semua orang.

    3. Disiplin Diri

    Dimana pelaksana tunggal sepenuhnya tergantung pada pelatihan, ketangkasan dan

    kondisi diri.

    Disiplin dapat pula berarti kualitas yang bernilai bagi individu yang tergantung

    padanya. Tujuan utama tindakan disiplin adalah :

    a. Memastikan bahwa perilaku-perilaku karyawan konsisten dengan atasan-atasan

    perusahaan. Aturan-aturan disusun untuk tujuan organisasi yang lebih jauh. Pada saat

    aturan dilanggar, efektivitas organisasi berkurang sampai tingkat tertentu, tergantung

    pada kerasnya pelanggaran. Tanpa adanya tindakan disiplin efektivitas perusahaan

    menjadi terbatas.

    b. Menciptakan atau mempertahankan rasa hormat dan saling percaya diantara atasan dan

    bawahan-bawahannya. Disiplin yang diberlakukan secara tidak tepat dapat menciptakan

    masalah-masalah seperti moral kerja yang rendah, kemarahan dan kemauan buruk

    diantara atasan dan bawahannya.

    Tindakan disiplin dapat pula membantu karyawan supaya menjadi lebih produktif,

    dengan demikian menguntungkannya dalam jangka panjang. Dengan disiplin kinerja

    meningkat dan dapat pula meningkatkan individu mungkin memperoleh promosi atau

    kenaikan gaji. Tindakan disiplin yang efektif dapat mendorong individu untuk meningkatkan

    kinerja yang pada akhirnya menghasilkan pencapaian tujuan pada individu tersebut.

    Sedangkan sebab-sebab masalah disiplin karyawan :

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    16/41

    16

    a. Penempatan karyawan secara ceroboh di dalam pekerjaan yang tidak sesuai bagi mereka

    dapat menimbulkan kesulitan.

    b. Program-program pelatihan yang serampangan dan tidak memadai dapat mengakibatkan

    inefisiensi, perasaan tidak puas, frustasi dan resiko keselamatan kerja (berpotensi

    melakukan insiden-insiden disiplin)

    Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar

    organisasional. Ada 2 tipe kegiatan kedisiplinan antara lain :

    a. Disiplin Preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan

    agar mengikuti berbagai standar aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat

    dicegah. Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri diantara karyawan.

    Dengan cara ini para karyawan menjaga disiplin mereka bukan sematamata karena

    dipaksa manajemen.

    b. Disiplin Korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap

    aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.

    Sasaran tindakan pendisiplinan hendaknya positif, bersifat mendidik dan mengoreksi

    bukan tindakan negatif yang menjatuhkan karyawan yang berbuat salah.

    Sasaran tindakan kedisiplinan menurut T. Hani Handoko (1987) adalah :

    a. Untuk memperbaiki pelanggar

    b. Untuk menghalangi para karyawan yang lain melakukan kegiatan yang serupa.

    c. Untuk menjaga berbagai standar kelompok tetap konsisten dan efektif.

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    17/41

    17

    H ipotesis

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih harus diteliti,

    yang kebenarannya masih harus diuji atau dapat juga dikatakan sebagai suatu pernyataan

    yang masih lemah kebenarannya.

    Dalam penelitian ini, hipotesa dikemukakan dengan tujuan untuk mengarahkan serta

    memberi pedoman bagi penelitian yang akan dilakukan. Apabila ternyata hiporesa tidak

    terbukti dan berarti salah, maka masalah dapat dipecahkan dengan kebenaran yang ditentukan

    dari keputusan yang berhasil dijalankan selama ini. Pada penelitian ini Hipotesis yang

    diajukan adaalah Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin kerja

    terhadap kinerja karyawan PT. Nyonya Meneer Semarang.

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    18/41

    18

    BAB III

    TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai melalui penyusunan laporan ini antara

    lain : Untuk menganalisis pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT.

    Nyonya Meneer Semarang.

    Kegunaan Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan

    dalam upaya mencapai kinerja karyawan yang baik dan profesional. Disamping itu, dengan

    penelitian ini diharapkan adanya penambahan pengetahuan dan pengalaman di lapangan,

    khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kinerja karyawan PT. Nyonya Meneer

    Semarang. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan literatur untuk

    pihak Universitas tentang pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan khususnya di

    PT. Nyonya Meneer Semarang.

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    19/41

    19

    BAB IV

    METODE PENELITIAN

    3.1 Tipe Penelitian

    Untuk dapat menjawab permasalahan yang telah dikemukakan, maka dapat digunakan

    tipe penelitian yang sering digunakan dalam penelitian sosial, yaitu dengan menggunakan

    penelitian explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel

    penelitian dan menjelaskan fenomena yang terjadi pada obyek tersebut (Husein Umar, 2002).

    3.2 Populasi dan Sampel

    Populasi

    Populasi merupakan keseluruhan unsur-unsur dari subyek penelitian yang memiliki

    satu atau beberapa karakteritik yang sama (Suharsimi, 2002). Penelitian ini mengambil

    populasi para karyawan bagian penjualan (sales) dan supervisor di PT. Nyonya Meneer

    Semarang.

    Sampel

    Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti dalam populasi. (Suharsimi, 2002).

    Metode pengambilan sampel yaitu accidental sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan

    secara kebetulan kepada karyawan bagian penjualan (sales) di PT. Nyonya Meneer

    Semarang. Perhitungan pengambilan sampel menggunakan rumus rumus slovin dan derajat

    kesalahan 5%, dengan menggunakan rumus Slovin yaitu :

    22 (0,05))92(1

    92

    N(e)1

    Nn

    =74,79 dibulatkan 75 responden

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    20/41

    20

    Keterangan :

    N : besarnya sampel yang diperlukan

    N : besarnya populasi

    e : nilai kritis atau batas ketelitian yang diinginkan (5%)

    3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

    Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

    1. Data Primer

    Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya sebagai obyek penelitian.

    Dalam hal ini langsung dari kuesioner.

    2. Data Sekunder

    Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari data yang ada telah diperoleh

    sebelumnya, yaitu dokumen dan literature.

    Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    1. Metode Interview

    Yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengadakan tanya

    jawab sepihak dan dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian.

    2. Metode Observasi Langsung

    Merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung

    ke PT. Nyonya Meneer terhadap fenomena yang diteliti dengan penyebaran kuesioner.

    3. Metode Kuesioner

    Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menghadapkan

    responden, terutama dalam hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    21/41

    21

    3.4 Definisi Konsep dan Operasional

    Definisi Konsep

    Untuk mempermudah pemahaman dalam penelitian ini, akan diuraikan definisi

    konsep masing-masing variabel yang akan diteliti, sebagai berikut :

    1) Disiplin Kerja

    Malayu Hasibuan (2003) menyatakan disiplin adalah fungsi operatif dari manajemen

    sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin

    tinggi kinerja kerja yang dapat dicapai seorang karyawan.

    2) Kinerja karyawan

    Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan

    dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

    (Mangkunegara, 2002).

    Definisi Operasional

    Untuk mengukur suatu variabel di dalam suatu penelitian perlu adanya definisi

    operasional. Yang dimaksud dengan definisi operasional adalah mengoperasionalkan

    variabel-variabel untuk dapat diukur, maka ditentukan definisi operasionalnya sebagai berikut

    1. Disiplin Kerja (X), indikatornya adalah sebagai berikut: (Malayu Hasibuan, 2003)

    a. Kepercayaan bahwa disiplin terbaik bagi bawahan ialah disiplin pada diri sendiri

    b. Usaha bawahan untuk memelihara standar prestasi kerjanya

    c. Kepercayaan bahwa disiplin diri diukur dengan mengendalikan diri dalam

    menghadapi keadaan yang merugikan perusahaan

    d. Karyawan selalu tepat waktu dalam hal kehadiran di tempat kerja

    e. Karyawan mampu melaksanakan prosedur kerja yang ditetapkan pimpinan

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    22/41

    22

    f. Karyawan mampu menyelesaiakan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang

    diharapkan pimpinan.

    2. Kinerja karyawan (Y)

    Kinerja mengandung arti perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran)

    dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang digunakan persatuan waktu.

    Indikator-indikatornya antara lain : (Mangkunegara, 2002).

    1. Pencapaian kualitas pekerjaan

    2. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.

    3. Ketelitian kerja

    4. Keluhan dari para karyawan

    5. Pemahaman perintah atasan

    6. Kesesuaian pemberian inisiatif

    3.5 Metode Analisis Data

    Uji Validitas

    Uji validitas adalah suatu alat yang digunakan untuk menguji valid tidaknya suatu

    kuesioner (item pertanyaan). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi

    Pearson. Dengan menggunakan program SPSS sehingga didapatkan angka r hitung (pada

    kolom corrected item correlation). Apabila nilai r hitung > r tabel, maka penelitian

    dikategorikan valid. Dan bila sebaliknya, r hitung < r tabel, maka penelitian dikategorikan

    tidak valid. (Imam Ghozali, 2005). Penentuan besarnya r tabel dengan df = n k, dimana n

    adalah jumlah nasabah dan k adalah variabel bebas dengan tingkat signifikansi () = 5%.

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    23/41

    23

    Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana data dapat memberikan hasil yang

    relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama atau dapat

    dikatakan untuk menunjukkan adanya persesuaian antara sesuatu yang diukur dengan jenis

    alat pengukur yang dipakai (Sugijono, 2001). Dengan taraf signifikan () = 0,6, apabila r xy>

    r tabel, maka quesioner sebagai alat pengukur sudah memenuhi syarat reliabilitas.

    Regresi Linier Berganda

    Regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas

    yaitu motivasi kerja, kepuasan dan disiplin kerja terhadap variabel terikat yaitu kinerja

    karyawan. Bentuk regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

    Y = b0+ bX+ e

    Dimana :

    Y = variabel terikat (kinerja karyawan)

    X = variabel bebas (disiplin kerja)

    Koefisien Determinasi

    Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel tidak

    bebas (Y) yang disebabkan karena adanya perubahan variabel bebas X yang besarnya

    merupakan kuadrat dari koefisien korelasi dan penggunaannya dinyatakan dalam prosentase.

    Koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

    R = r2x 100%

    Nilai koefisien determinasi berganda terletak diantara nol dan satu. Apabila nilai koefisien

    determinasi berganda mendekati nol, maka menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yang

    dipilih tidak dapat menerangkan dengan baik variabel terikat yang berarti masih ada variabel

    bebas lain yang luput dari pengamatan. Sebaliknya bila nilai koefisien determinasi berganda

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    24/41

    24

    mendekati nol, menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yang dipilih sudah dapat

    menerangkan variabel terikat dengan sempurna (Imam Ghozali, 2005).

    Uji Hipotesis

    1) Uji t

    Adalah uji yang digunakan untuk menyatakan signifikansi pengaruh variabel bebas

    secara parsial terhadap variabel terikat. Untuk menguji variabel yang berpengaruh antara

    disiplin kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Y), maka dilakukan pengujian dengan t-test.

    Dapat dilihat pada langkah-langkah di bawah ini :

    1. Hipotesis yang akan diuji dengan taraf nyata () = 5% (uji dua arah)

    Ho : = 0 artinya tidak ada pengaruh antara disiplin kerja (X) terhadap kinerja

    karyawan (Y) secara parsial (individu)

    Ha : > 0 artinya ada pengaruh antara disiplin kerja (X)terhadap kinerja karyawan

    (Y) secara parsial (individu)

    2. Rumus pengujian untuk korelasi product moment

    2

    2

    rt

    nrt

    Dimana :

    r2= koefisien determinasi

    n = jumlah sampel

    3. Gambar uji t satu arah (sisi kanan)

    t tabel0

    Ho

    diterima Ho

    ditolak

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    25/41

    25

    4. Kesimpulan :

    a.Apabila t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak artinya ada

    pengaruh antara ada pengaruh antara disiplin kerja (X) terhadap kinerja karyawan

    (Y) secara parsial (individu)

    b.Apabila t hitung > - t tabel atau t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya tidak ada

    pengaruh antara disiplin kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Y) secara parsial

    (individu)

    2)

    Uji F

    Adalah uji yang digunakan untuk menyatakan signifikansi pengaruh variabel bebas

    secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (y) yang dilakukan dengan uji F

    yang diuji dengan taraf nyata () = 5% (uji satu arah). Hipotesis keempat yang akan diuji

    adalah sebagai berikut :

    H0 : = 0 artinya tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin kerja

    (X)terhadap kinerja karyawan (Y) secara simultan (bersama-sama)

    H0 : > 0 artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin kerja (X)

    terhadap kinerja karyawan (Y) secara simultan (bersama-sama)

    2. Rumus pengujian untuk korelasi berganda

    R2/k

    F =

    (1-R2) / (n-k-l)

    Dimana :

    k = jumlah variabel bebas

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    26/41

    26

    3. Gambar uji F satu arah

    4. Kesimpulan

    a. Apabila F hitung F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya disiplin kerja (X)

    terhadap kinerja karyawan (Y) secara simultan (bersama-sama)

    b. Apabila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak atau Ha diterima disiplin kerja (X)

    terhadap kinerja karyawan (Y) secara simultan (bersama-sama).

    Daerah

    Penerimaan HoDaerah

    Penolakan Ho

    F tabel0

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    27/41

    27

    BAB V

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    5.1.Identitas Responden

    Sebelum dilakukan analisis terlebih dahulu akan disajikan tentang deskriptif dari

    penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada 75

    responden. Dari pengumpulan kuesioner tersebut didapatkan hasil sebagai berikut :

    Jenis Kelamin Responden

    Jenis kelamin seseorang akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam

    menyelesaikan pekerjaan sehari-harinya. Dari 75 responden yang dijadikan sampel, dapat

    dilihat identitas berdasarkan jenis kelaminnya sebagai berikut :

    Tabel 5.1.

    Jenis Kelamin Responden/Karyawan PT. Nyonya Meneer

    Jenis Kelamin Jumlah Responden Prosentase

    Pria 54 72%

    Wanita 21 28%

    Total 75 100%

    Sumber : Data primer yang telah diolah, 2009

    Dari tabel 5.1 diatas bahwa sebagian besar karyawan PT. Nyonya Meneer Semarang

    adalah pria yaitu 54 responden (72%) dan ada 21 orang karyawan wanita (28%). Hasil

    identitas di atas menunjukkan bahwa karyawan bagian penjualan (sales) yang bekerja di PT.

    Nyonya Meneer adalah kaum pria disebabkan karena tenaga penjualan merupakan tenaga

    lapangan yang membutuhkan mobilitas yang relatif tinggi dalam menawarkan kepada para

    konsumen.

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    28/41

    28

    Identitas Responden Berdasarkan Usia

    Usia responden merupakan salah satu faktor yang dapat diperhitungkan dalam

    memilih tenaga kerja yang produktif. Umur responden/karyawan PT. Nyonya Meneer yang

    dijadikan sampel dapat dilihat pada tabel 5.2. berikut ini :

    Tabel 5.2.

    Usia Responden/Karyawan PT. Nyonya Meneer

    Usia Responden Jumlah Prosentase

    2030 tahun 21 28%

    3140 tahun 40 53.33%

    4150 tahun 12 16%

    > 50 tahun 2 2.67%

    Total 75 100%

    Sumber : Data primer yang telah diolah, 2009

    Berdasarkan tabel 5.2 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan PT.

    Nyonya Meneer adalah responden yang berusia 3140 tahun sebanyak 40 orang (53,33%).

    Hasil identitas tersebut mengindikasikan bahwa sales yang dimiliki PT. Nyonya Meneer

    berusia dewasa dan usia produktif dalam menjual Jamu. Kelompok umur kedua yang

    terbanyak adalah antara 2030 tahun sebanyak 21 orang (28%), kemudian responden yang

    berumur antara 4150 tahun ada 12 orang (16%) dan responden lainnya berumur lebih dari

    50 tahun sebanyak 2 orang (2,67%).

    Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan

    Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk melatih dan mengembangkan potensi

    yang ada dalam diri seseorang dalam berpikir dan bertindak sesuai dengan kondisi

    lingkungannya. Tingkat pendidikan mempengaruhi karyawan dalam pengambilan keputusan

    dalam berbagai hal. Identitas responden/karyawan PT. Nyonya Meneer dapat dilihat pada

    tabel 5.3. berikut ini :

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    29/41

    29

    Tabel 5.3.

    Tingkat Pendidikan Responden/Karyawan PT. Nyonya Meneer

    Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Prosentase

    Tamat SMA 50 66.67%

    Tamat D3 19 25.33%

    Tamat Perguruan Tinggi (S.1) 6 8%Lainnya 0 0%

    Total 75 100%

    Sumber : Data primer yang telah diolah, 2009

    Berdasarkan tabel 5.3 di atas bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA

    yaitu sebanyak 50 orang (66,67%), responden yang berpendidikan tamat D3 jumlahnya ada

    19 orang (25,33%), dan responden yang berpendidikan tamat S1 sebanyak 6 orang (8%).

    Hasil identitas tersebut mengindikasikan bahwa sales yang dimiliki PT. Nyonya Meneer

    kebanyakan berpendidikan tinggia SMA dan hanya beberapa sales yang berpendidikan tinggi

    (D3 dan S1) disebabkan karena untuk menjadi sales tidak memerlukan profesionalisme dan

    pendidikan yang tinggi.

    Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja

    Masa kerja mengindikasikan pengalaman seseorang karyawan yang telah bekerja

    pada suatu perusahaan tertentu. Identitas responden/karyawan PT. Nyonya Meneer dapat

    dilihat pada tabel 5.4. berikut ini :

    Tabel 5.4.

    Masa Kerja Responden/Karyawan PT. Nyonya Meneer

    Masa Kerja Jumlah Responden Prosentase< 5 tahun 32 42.67%

    510 tahun 27 36%

    1115 tahun 11 14.67%

    > 15 tahun 5 6.67%

    Total 75 100%

    Sumber : Data primer yang telah diolah, 2009

    Berdasarkan tabel 5.4 diatas bahwa sebagian besar responden masa kerjanya kurang

    dari 5 tahun yaitu sebanyak 32 orang (42,67%), responden yang masa kerjanya antara 5 10

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    30/41

    30

    tahun sebanyak 27 orang (36%), responden yang masa kerjanya antara 11 15 tahun

    sebanyak 11 orang (14,67%) dan sisanya yaitu responden yang masa kerjanya lebih dari 15

    tahun jumlahnya ada 5 orang (6,67%). Hasil identitas tersebut mengindikasikan bahwa masa

    kerja sales PT. Nyonya Meneer relatif rendah dengan kisaran di bawah 5 tahun. Hal ini

    disebabkan karena target yang ditetapkan perusahaan susah untuk dicapai oleh para sales,

    sehingga banyak sales yang tidak mampu mencapai target dan dikeluarkan sebagai sales di

    PT. Nyonya Meneer.

    5.2.Uji Validitas

    Analisis validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

    atau kesahihan instrumen (Suharsimi Arikunto, 2002). Hasil perhitungan pada uji validitas

    jika diperoleh dengan membandingkan apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel (df=n-

    k=753=72), maka item dikatakan valid. Dan sebaliknya, jika nilai r hitung lebih kecil dari r

    tabel, maka item dikatakan tidak valid. (Imam Ghozali, 2005)

    Berikut ini dapat dilihat item-item pertanyaan (indikator) yang tergolong valid

    pada masing-masing variabel :

    Tabel 5.5

    Pengujian Validitas Variabel Penelitian

    Variabel Item r hitung r tabel

    (df=72)

    Kriteria

    Disiplin

    Kerja (X)

    X_1 0.725 0,2287 ValidX_2 0.771 0,2287 Valid

    X_3 0.782 0,2287 Valid

    X_4 0.783 0,2287 Valid

    X_5 0.749 0,2287 Valid

    X_6 0.487 0,2287 Valid

    Kinerja

    Karyawan

    Y_1 0.657 0,2287 Valid

    Y_2 0.729 0,2287 Valid

    Y_3 0.688 0,2287 Valid

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    31/41

    31

    (Y) Y_4 0.637 0,2287 Valid

    Y_5 0.715 0,2287 Valid

    Y_6 0.645 0,2287 Valid

    Sumber : Data primer yang diolah, 2009

    Berdasarkan tabel 5.5 pengujian validitas pada variabel disiplin kerja (X) terdapat 6

    item pertanyaan yang valid. Sedangkan variabel kinerja karyawan (Y) terdapat 6 item

    pertanyaan yang valid.

    5.3.Uji Reliabilitas

    Reliabilitas digunakan untuk mengukur sejauhmana variabel memberikan hasil yang

    handal/konsisten, atau dapat dikatakan untuk menunjukkan adanya persesuaian antara sesuatu

    yang diukur dengan jenis alat pengukur yang dipakai. Dalam pengujian reliabilitas ini

    menggunakan rumus alpha Cronbach. Pengambilan keputusan dari uji reliabilitas menurut

    Imam Ghozali (2005) menyatakan bahwa :

    - Apabila nilai alpha Cronbach > 0,6; maka suatu konstruk atau variabel dikatakan

    reliabel.

    - Apabila nilai alpha Cronbach < 0,6; maka suatu konstruk atau variabel dikatakan tidak

    reliabel.

    Tabel 5.6

    Pengujian Reliabilitas Variabel-variabel Penelitian

    Variabel Alpha

    Hitung

    Alpha

    Cronbach

    Kriteria

    Disiplin Kerja (X3) 0,894 0,6 Reliabel

    Kinerja Karyawan (Y) 0,875 0,6 Reliabel

    Sumber : Data Primer yang diolah, 2009

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    32/41

    32

    Pada pengujian reliabilitas pada tabel 5.6 di atas, baik variabel Disiplin Kerja,

    maupun Kinerja Karyawan dikatakan reliabel/handal/ajeg dan layak digunakan untuk

    pengujian hipotesis selanjutnya.

    5.4.Pengujian Hipotesis

    Pengujian Signifikansi Parameter Parsial ( Uji-t)

    Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas secara individu

    (parsial)dalam menerangkan kinerja karyawan pada PT. Nyonya Meneer.

    Hipotesis :

    - H0: = 0 artinya tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Disiplin

    Kerja (X) secara parsial terhadap Kinerja Karyawan (Y)

    - Ha : > 0 artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Disiplin Kerja

    (X) secara parsial (individu) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

    Dasar pengambilan keputusan :

    - Bila statistik t hitung < t tabel, atau probabilitas > taraf signifikansi (=5%), maka tidak

    ada pengaruh yang signifikan

    - Bila statistik t hitung > t tabel, atau probabilitas < taraf signifikansi (=5%), maka ada

    pengaruh yang signifikan

    Uji Pengaruh antara Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan

    Berdasarkan pengujian statistik didapatkan angka t-hitung antara Disiplin Kerja (X)

    terhadap Kinerja Karyawan (Y) sebesar 2,354 > t tabel (df = n-k-1 = 75-3 =72; satu sisi,

    =5%) sebesar 1,6663 dan angka probabilitas sebesar 0,021 < taraf signifikansi = 5%

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    33/41

    33

    (0,05); berarti terletak pada daerah H0 ditolak, sehingga secara parsial (individu) terdapat

    pengaruh yang positif dan signifikan antara Disiplin Kerja (X) terhadap Kinerja Karyawan

    (Y).

    Angka signifikan dan positif ini mengindikasikan bahwa semakin baik disiplin kerja

    karyawan PT. Nyonya Meneer, semakin baik pula kinerja karyawan dalam bekerja.

    Sebaliknya, semakin buruk disiplin kerja karyawan PT. Nyonya Meneer, semakin menurun

    pula kinerja karyawan dalam bekerja.

    Gambar 5.1. Kurva Uji t antara Disiplin Kerja (X)

    terhadap Kinerja Karyawan (Y)

    5.5. Pembahasan

    Seorang karyawan bekerja disebabkan karena adanya dorongan untuk memperoleh

    imbalan/gaji, Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial (individu) terdapat

    pengaruh yang positif dan signifikan antara

    Kepuasan kerja didefinisikan sebagai perasaan senang atau emosi positif yang

    diperoleh dari pengalaman kerja yang berkenaan dengan individu, bukan kelompok dan

    menyangkut masa lalu, bukan masa yang akan dating. Ketidakpuasan seorang karyawan

    akan menimbulkan keinginan untuk keluar dari organisasi, tetapi kesempatan kerja juga

    akan mempengaruhi tingkat kepuasan atau keinginan untuk keluar. Penilaian individu

    terhadap posisi sekarang dan merasakan tidak puas dapat memicu seseorang untuk

    0

    Daerah

    Penerimaan HoDaerah

    Penolakan Ho

    +1,6663 2,354

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    34/41

    34

    mencari pekerjaan lain. Semakin karyawan puas dengan pekerjaan yang diberikan

    kepadanya akan semakin meningkatkan kinerja karyawan. Disiplin kerja dalam suatu

    perusahaan merupakan bagian penting untuk mencapai kinerja karyawan untuk

    pencapaian tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi / perusahaan. Kedisiplinan yang

    ditanamkan karyawan akan sangat mempengaruhi kesungguhan karyawan dalam bekerja.

    Oleh karena itu, perlu upaya pemimpin untuk membuat karyawannya bekerja secara

    disiplin dan pemimpin tersebut juga harus dapat menunjukkan cara yang paling baik dan

    membantu karyawan bertindak disiplin dalam menyelesaikan tugas / pekerjaan sehari-

    harinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial (individu) terdapat pengaruh

    yang positif dan signifikan antara Disiplin Kerja (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y).

    Angka signifikan dan positif ini mengindikasikan bahwa semakin baik disiplin kerja

    karyawan PT. Nyonya Meneer, semakin baik pula kinerja karyawan dalam bekerja.

    Sebaliknya, semakin buruk disiplin kerja karyawan PT. Nyonya Meneer, semakin

    menurun pula kinerja karyawan dalam bekerja. Faktor-faktor yang perlu dipertahankan

    pihak perusahaan dalam hal kepuasan kerja karyawan antara lain: rekan kerja di

    perusahaan yang supportif (mendukung), serta adanya pendelegasian pekerjaan yang

    sesuai yang diberikan pimpinan kepada karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan

    penelitian yang dilakukan oleh Toni Listianto dan Bambang Setiaji (2005) dimana

    disiplin kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan.

  • 7/25/2019 Penelitian Mariana 2009

    35/41

    35

    BAB VI

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa

    kesimpulan sebagai berikut : Angka t-hitung antara Disiplin Kerja (X) terhadap Kinerja

    Karyawan (Y) sebesar 2,354 > t tabel sebesar 1,6663 dan angka probabilitas sebesar 0,021