PENELITIAN DESKRIPTIF
-
Upload
rauza-tunnur -
Category
Documents
-
view
363 -
download
48
description
Transcript of PENELITIAN DESKRIPTIF
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penelitian adalah suatu proses untuk mendapatkan jawaban suatu pertanyaan,
penyelesaian suatu permasalahan atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena
secara sistematis dan didukung oleh data. Penelitian pendidikan adalah penelitian untuk
mendapatkan jawaban, penyelesaian masalah atau pemahaman mendalam tentang
pendidikan melalui metode ilmiah, yaitu sistematis, rasional dan empiris. Menurut Arief
(2011), penelitian pendidikan merupakan hal yang sulit untuk dipelajari. Pertama karena
konsep penelitian itu sukar. Kedua karena banyaknya teori dalam pendidikan yang
kadang-kadang bertentangan. Ketiga karena penelitian pendidikan melibatkan faktor
manusia yang merupakan variabel yang sangat sukar untuk dikontrol.
Namun demikian penelitian sangat penting untuk dilakukan, karena untuk
memperbaiki pendidikan indonesia kita tidak hanya dapat mengandalkan intuisi dan
pengalaman saja. Untuk melakukan penelitian ini, maka dibutuhkan metode penelitian.
Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan
oleh peneliti agar penelitiannya lebih terarah. Para peneliti dapat memilih berjenis-jenis
metode dalam melaksanakan penelitiannya. Sudah jelas metode yang dipilih
berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan.
Menurut Nazir (2013), prosedur memberikan kepada peneliti urutan-urutan
pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Teknik penelitian mengatakan
alat-alat pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian.
Sedangkan metode penelitian memandu si peneliti tentang urutan bagaimana penelitian
dilakukan. Ada beberapa jenis metode penelitian, diantaranya metode sejarah, metode
deskriptif, metode eksperimental, grounded research, metode penelitian tindakan. Untuk
metode deskriptif memiliki beberapa jenis, yaitu penelitian survei, penelitian deskriptif
1
berkesinambungan, penelitian studi kasus, penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,
penelitian tindakan, penelitian perpustakaan dan dokumenter dan penelitian evaluasi.
Makalah ini akan membahas lebih dalam tentang penelitian deskriptif dengan jenis
penelitian survei dan penelitian evaluasi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah :
1. Sebutkan prinsip penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi?
2. Jelaskan desain, pelaksanaan dan pelaporan penelitian survei dan penelitian
evaluasi?
3. Bagaimana contoh permasalahan yang dipecahkan melalui penelitian penelitian
survei dan penelitian evaluasi?
1.3 Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Menyebutkan prinsip penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi.
2. Menjelaskan desain, pelaksanaan dan pelaporan penelitian survei dan penelitian
evaluasi.
3. Menjelaskan contoh permasalahan yang dipecahkan melalui penelitian penelitian
survei dan penelitian evaluasi.
1.4 Manfaat Makalah
Adapun manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah :
1. Masukkan/informasi bagi mahasiswa pascasarjana tentang penelitian deskriptif,
penelitian survei dan penelitian evaluasi.
2. Masukkan/informasi bagi mahasiswa pascasarjana tentang permasalahan yang dapat
diselesaikan melalui penelitian survei dan penelitian evaluasi.
2
3. Masukkan/informasi bagi penulis tentang penelitian deskriptif, penelitian survei dan
penelitian evaluasi.
1.5 Ruang Lingkup Makalah
Adapun ruang lingkup penelitian hanya terbatas pada penjelasan tentang prinsip,
desain, pelaksaan dan pelaporan penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian
evaluasi serta contoh permasalahan bagi masing-masing penelitian.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penelitian Deskriptif
A. Pengertian Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk membuat gambaran mengenai
situasi atau kejadian. Menurut John dalam Arief (2011), penelitian deskriptif adalah
melukkiskan dan menafsirkan keadaan yang ada sekarang. Penelitian ini berkenaan
dengan kondisi atau hubungan yag ada: praktek-praktek yang sedang berlaku;
keyakinan, sudut pandang, atau sikap yang dimiliki; proses-proses yang sedang
berlangsung; pengaruh yang sedang dirasakan; atau kecendrungan yang sedang
brekembang. Sedangkan menurut Zainal (2012), penelitian deskriptif adalah penelitian
yang digunakan untuk menjawab persoalan-persolan suatu fenomena atau peristiwa yang
terjadi saat ini.
B. Tujuan Penelitian Deskriptif
Menurut Zainal (2012), tujuan penelitian deskriptif, yaitu untuk menjelaskan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau
daerah tertentu, membuat komparasi atau evaluasi, mengetahui apa yang dikerjakan
orang lain dalam menangani masalah atau situasi yang sama, dan agar dapat belajar
untuk kepentingan pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa depan.
Sehingga dapat juga dikatakan bahwa tujuan penelitian deskriptif adalah menghasilkan
gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses
atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau
numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat
kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan
atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek
penelitian.
4
C. Prinsip Penelitian Deskriptif
Adapun prinsip penelitian deskriptif adalah :
a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang aktual, masa sekarang, atau yang
sedang terjadi.
b. Data yang terkumpul kemudian disusun, dianalisis, dan ditafsirkan.
c. Variabel yang diteiliti bisa tunggal, atau lebih dari satu variabel, bahkan dapat juga
mendeskripsikanhubungan beberapa variabel
D. Desain Penelitian Deskriptif
Desain Penelitian Deskriptif bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan
masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik Orang, Tempat dan Waktu.
- Variabel Orang :
Orang sebagai individu mempunyai Variabel yang tak terhingga banyaknya, sehingga
untuk mengadakan pengamatan terhadap semua variabel tersebut sangat tidak mungkin.
Beberapa Variabel Utama yang dapat digunakan sebagai indikator untuk
mengidentifikasi seseorang, diantaranya adalah : Umur, Jenis Kelamin, Suku
Bangsa/Etnis, Pendidikan, Status Perkawinan, Status Ekonomi, Status Marital, dsb.
- Variabel Tempat :
Faktor Tempat atau Distribusi Geografis memegang peranan yang sangat penting dalam
penelitian, karena pada geografis yang berbeda akan berbeda pula pola permasalahan
yang dihadapai (pola penyakitnya).
- Variabel Waktu :
Variabel Waktu sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang dilaksanakan,
misalnya suatu “survey” yang dilakukan pada Waktu atau Musim yang berbeda, dapat
menghasilkan Pola Penyakit yang berbeda pula. Perubahan Waktu yang perlu
mendapatkan perhatian antara lain : Kecenderungan Sekuler ; Variasi Siklik ; Variasi
Musim ; Variasi Random. Deskripsi tersebut dapat terjadi pada lingkup Individu di suatu
daerah tertentu atau lingkup Kelompok pada masyarakat di daerah tertentu.
5
E. Contoh Masalah Penelitian Deskriptif
Contoh permasalahan yang sering dihadapi dibidang pendidikan adalah :
a. Studi mengenai peranan suatu metode terhadap pemahaman konsep yang bertujuan
hanya untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas dari metode tersebut.
b. Penelitian mengenai taraf serap siswa-siswa Sekolah Menengah.
c. Studi laporan mengenai hasil nilai tes di suatu sekolah
F. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Deskriptif
a. Merumuskan masalah yang terkait dengan variabel yang akan diteliti yang terjadi
pada saat ini kemudian dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya kemudian
dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian. Untuk masalah yang bersifat
menghubungkan gunakan hipotesis penelitian.
b. Menentukan jenis data yang diperlukan yang terkait dengan data kuantitatif atau data
kualitatif.
c. Menentukan prosedur pengumpulan data yang terkait dengan alat pengumpul
data/instrumen penelitian (tes, wawancara, observasi, angket, sosiometri) dan
sumber data/ sampel/subyek penelitian (dari mana informasi/data itu diperoleh).
d. Menentukan prosedur pengolahan data: data yang dikumpulkan mula-mula disusun,
dijelaskan, kemudian dianalisa (sering disebut metode analitis).
e. Pengolahan data terkait dengan jenis data yang dikumpulkan. Untuk data kuantitatif,
maka pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif.
f. Prosedur yang dilakukan antara lain: pemeriksaan data; klasifikasi data ; tabulasi
data; menghitung frekuensi data; perhitungan selanjutnya sesuai dengan statistik
deskriptif yang sesuai (persen, rata-rata, SD, atau korelasi); memvisualisasikan data
(tabel, grafik); dan menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian.
g. Menarik kesimpulan penelitian.
6
2.2 Penelitian Survei
A. Pengertian Penelitian Survei
Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian untuk mengumpulkan data (satu
atau beberapa variabel) dari anggota populasi untuk menentukan status populasi pada
waktu dilakukan penelitian. Penelitian survei bersifat menyeluruh dan meluas dalam
mengungkapkan masalahnya, tanpa mengkhususkan perhatiannya pada gejala atau aspek
tertentu didalamnya.
Informasi yang diperoleh dari penelitian survei dapat dikumpulkan dari seluruh
populasi dan dapat pula dari sebagian populasi. Survei yang dilakukan kepada semua
populasi dinamakan penelitian sensus sedangkan jika pengumpulan data hanya
dilakukan pada sebagian dari populasi disebut sebagai survei sampel.
B. Tujuan Penelitian Survey
- Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada
- Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb.
- Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang lain
dalam menangani hal yang serupa
- Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara
sampel
- Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan
C. Prinsip Penelitian Survei
Yang menjadi prinsip dari penelitian survei adalah untuk pengumpulan data hanya
menggunakan instrumen kuesioner. Sehingga karakter penelitian survei adalah selfreport
artinya responden melaporkan dirinya ke peneliti (spesifik).
7
D. Desain penelitian survei
Penelitian survey berdasarkan lingkup dan fokus dibedakan menjadi dua jenis
yaitu :
- Survey Sensus, yaitu Penelitian survey yang melibatkan seluruh populasi dalam
penelitian.
- Survey Sample, yaitu Penelitian survey yang tidak melibatkan seluruh populasi
melainkan menarik sampel dari populasi tersebut.
Adapun desain penelitian survei adalah :
- Cross Sectional Design : Cross-sectional Survei digunakan untuk mengumpulkan
informasi tentang suatu populasi pada satu waktu tertentu . Contoh survei cross
sectional adalah penelitian mengenai bagaimana pendapat orang tua apabila terdapat
penyaringan internet.
- Successive independent samples Design : Dalam successive independent samples
design sampel yang berbeda dari responden dari populasi mengisi survei selama
periode waktu. Successive independent samples design memungkinkan peneliti
untuk mempelajari perubahan pada populasi dari waktu ke waktu.
- Longitudinal Design : survei longitudinal mengumpulkan data selama periode
waktu. peneliti kemudian dapat menganalisis perubahan dalam populasi dan
berusaha untuk menggambarkan dan / atau menjelaskannya.
E. Pelaksanaan/Langkah-langkah Dalam Penelitian Survey
1. Menentukan Permasalahan
Mencari masalah apa yg akan di angkat. Bisa melalui observasi, pengalaman atau
melalui bantuan media. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan
lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam
bentuk pertanyaan.
8
Misalnya: Yang kita ketahui mahasiswa pascasarjana lebih senang ke perpustakaan
induk dari pada ke perpustakaan pascasarjana. Pertanyaannya: Mengapa mahasiswa
pascasarjana kurang berminat untuk ke perpustakaan pascasarjana?
2. Hipotesis
Adalah menebak secara ilmiah dan logis tentang pemecahan suatu masalah
penelitian atau dugaan sementara yang memerlukan jawaban secara ilmiah.
3. Menentukan Tujuan Penelitian
Penetapan tujuan survey dilakukan dalam rangka menunjukkan fokus perhatian
dan upaya yang akan dilakukan.
4. Menentukan Tipe Survey
Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Peneliti
perlu memahami secara mendalam tentang tipe, ruang lingkup dan karakteristik
komunitas. Hal ini diperlukan sebagai pertimbangan peneliti dalam rangka mengatasi
masalah yang menyangkut personil, keuangan, perlengkapan, akomodasi, dan
sebagainya.
5. Sample Design
Menyeleksi personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survei. Personil yang
akan dilibatkan dalam kegiatan survai perlu diseleksi sesuai dengan tingkat kepakaran
yang dimilikinya, misalnya kemampuan dan pengalaman mereka mengenai teknik
survai, penguasaan teknik pengumpulan data dari lokasi survai melalui wawancara,
observasi, kuesioner, dan sebagainya.
6. Menentukan Besarnya Sample
Jumlah sample yang sesuai dengan penelitian yang telah mencerminkan seluruh
populasi (sample harus sesuai dengan permasalahan yang akan di teliti).
7. Membuat Pertanyaan dan Memilih Alat Tes Apa Yang Akan Digunakan
Alat tes terdiri dari tiga macam yaitu : Kuesioner, Skala (Likert-type scale), dan
Tes.
8. Menentukan Bentuk ‘Data Collection’ Sesuai Definisi Konseptual Alat Penelitian
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik :
9
a. Kuesioner
- Terstruktur : Sudah tersedia jawabannya
- Tidak Terstruktur : Responden mengemukakan jawaban secara bebas.
b. Observasi : Peneliti ikut langsung ke lokasi penelitian dan terlibat dalam
group penelitian.
c. Wawancara : Peneliti mewawancarai langsung responden (bertemu langsung).
9. Memproses Data
Dari perumusan masalah, hipotesis, dan data sample di kaitkan menjadi satu
sehingga menghasilkan data.
10. Melakukan Analysis Data
Mengkaji data dari hasil memproses data sebelumnya.
11. Pembahasan Hasil
Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah di lakukan dan sudah dapat
menjawab hipotesis yang telah di buat tadi.
F. Teknik Pengumpulan Data Pada Penelitian Survey
1. Melalui Surat (mail-questionare)
Merupakan cara untuk menguji tanggapan responden melalui
mengiriman kuesioner via pos. Kelebihan dari mail-questionare adalah hemat biaya,
hemat waktu, responden bisa memilih waktu yang tepat baginya untuk mengisi
kuesioner, ada jaminan kerahasiaan (anonymity) yang lebih besar, keseragaman kata
(tidak dibacakan lagi), tidak ada bias pewawancara, serta banyak responden yang dapat
dicapai (dibandigkan dengan pengiriman pewawancara ke banyak tempat). Sedangkan
kekurangannya adalah tidak fleksibel, terdapat
kecenderungan rendahnya tanggapan (response rate), hanya perilakuverbal yang
tercatat, idak ada kendali atas lingkungan (ribut, diganggu), tidak ada kendali atas urutan
pertanyaan, bisa menyebabkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab, tidak bisa
merekam jawaban secara spontan, kesulitan untuk membedakan antara tidak menjawab
10
(non-response) dengan salah alamat, tidak ada kendali atas waktu pengembalian, tidak
dapat menggunakan format yang kompleks, dan bisa mendapatkan sample yang bias.
2. Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview)
Merupakan cara untuk menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau
berhadapan langsung. Kelebihan dari penelitian face-to-face
interview adalah fleksibilitas, tingkat respon (response rate) yang baik, memungkinkan
pencatatan perilaku non verbal, kendali atas lingkungan waktu menjawab, kemampuan
untuk mengikuti urutan pertanyaan dan pencatatan jawaban seecara spontan, responden
tidak bisa curang dan harus menjawab sendiri, terjaminnya kelengkapan jawaban dan
pertanyaan yang dijawab, adanya kendali atas waktu menjawab pertanyaan, serta dapat
digunakan untuk kuesioner yang kompleks. Sedangkan, kelemhannnya adalah biayanya
yang mahal, waktu yang dibutuhkan untuk bertanya dan untuk berkunjung ke lokasi,
bias pewawancara, tidak ada kesempatan bagi responden untuk mengecek fakta,
mengganggu responden, kurang menjamin kerahasiaan, kurangnya keseragaman
pertanyaan, serta kurang bisa diandalkan untuk mencapai banyak responden.
3. Wawancara telepon (telephone interview)
Merupakan cara menguji tanggapan respondenvia telepon. Kelebihan
dari telephone interview adalah tingkat respon (Respon rate) lebih tinggi
dari mail atau self administered. memnungkinkan untuk menjangkaugeografis yang luas/
jauh, waktu lebih singkat, dapat mengontrol tahapan pengisian kuesioner, dapat
melakukan pertanyaan lanjutanprobing, dan memungkinkan untuk format pertanyaan
yang lebih kompleks. Sedangkan, kekurangannya adalah biaya tinggi, panjang
wawancara terbatas, terbatas untuk responden yang memiliki telepon,
mengurangi anonimitas, memungkinkan bias pewawancara, sulit untuk pertanyaan
terbuka, membutuhkan bantuan visual, serta hanya dapat mencatat hal-hal tertentu dari
latar belakang suara atau intonasi suara.
11
4. Alat Survey
1. Kuesioner
Dalam penggunaan alat ini, penelitian banyak mendapatkan data secara faktual.
- Yes – No question atau skala dikotomus adalah pilihan jawaban hanya terdiri dari 2
pilihan
Contoh : Apakah anda sudah menikah? Ya atau Tidak
- Forced choice adalah pertanyaan yang memaksa kita untuk menjawab walaupun
pilihannya tidak begitu sesuai dengan keadaan kita (jadi, kita memilih pilihan yang
paling mendekati dengan keadaan kita)
Contoh: Saat berlibur saya lebih suka pergi ke pantai atau mall
- Pilihan ganda adalah pertanyaan dimana responden dapat memilih jawaban sesuai
dengan pilihan yang tersedia
Contoh : saya berstatus sebagai a. single b. bertunangan c.menikah
- Open ended question adalah pertanyaan dimana responden dapat menjawab
pertanyaannya dengan kalimatnya sendiri, jawaban responden terbuka
Contoh : bagaimana pendapat anda tentang fakultas psikologi ?
2. Skala (Likert-type scale)
Dalam penggunaan alat ini, jawaban dari subjek akan lebih bersifat konseptual sesuai
dengan self-concept masing-masing individu, adanya peran interpretasi dalam menjawab
pertanyaan. Bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri atau karakteristik sesuatu hal
berdasarkan suatu ukuran tertentu sehingga dapat dibedakan.
Contoh: Bagaimana menurut anda mengenai jadwal kuliah yang akan di padatkan?
3. Tes
Dalam penggunaan alat ini, pertanyaan yang di ajukan sudah memiliki standardisasi dan
norma yang berlaku terhadap jenis tes yang di gunakan sebagai alat tes.
12
KS STSSSS TS
- Achievement test : Tes mengenai kemampuan kita terhadap pengetahuaan umum,
biasa di sebut tes prestasi.
- Aptitude test : Tes yang memberikan informasi tentang potensi seseorang, biasa di
sebut tes kemampuan atau ability test.
- Personality test
4. Interview Guide
Pedoman wawancara mencakup beberpa hal, diantaranya adalah :
- Tujuan wawancara
- Topik yang akan digali
- Kemungkinan urutan topik yang akan disampaikan
- Susunan kata – kata untuk pertanyaan khusus
- Catatan kapan konteks dan transisi akan dilakukan
- Kemungkinan urutan pertanyaan dalam masing – masing topik
5. Observation Checklist
Lembar observasi adalah pedoman terperinci yang berisi langkah – langkah
melakukan observasi, mulai dari perumusan masalah , kerangka teori untuk menjabarkan
hal yang akan diobservasi, prosedur dan teknik perekaman, dan kriteria analisis dan
interpretasi.
G. Contoh Kasus Yang Menggunakan Penelitian Survey
Seorang tamu asing yang mengamati para tukang becak di malioboro yang
menawarkan jasa kepada para turis dengan bahasa Inggris, dna ucapannya cukup baik.
Timbul minat dalam diri tamu untuk meningkatkan kemampuan para tukang becak
tersebut agar terbuka kesempatan bagi mereka untuk mencari lapangan kerja lain.
Memang turis yang satu ini tergolong ilmuwan yang mempunyai kegemaran meneliti,
sekaligus seorang sosiawan. Tamu yang tinggal beberapa hari ditempat itu sempat
melakukan penelitian. Disusunlah rencana penelitian sederhana, dan dirumuskankanlah
beberapa problematika penelitian antara lain :
13
1) Ada beberapa tukang becak yang berminat meningkatkan kemampuan berbahasa
Inggris?
2) Seberapa tinggi tingkat penguasaan berbahasa Inggris para tukang becak ini?
3) Berapa orangkah ( atau berapa persen) di antara mereka yang berminat mengikuti
kursus tambahan bahasa Inggris andaikata kepada mereka diberi kesempatan kursus
secara cuma-cuma?
4) Adakah kemungkinan mereka menghidupi diri (mungkin dnegn keluarga mereka)
dengan mata pencaharian lain, misalnya pramuwisata atau penerjemah?
5) Ada berapa orangkah yang berminat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris
agar dapat melayani turis secara lebih baik?
Dengan mengetahui pendapat umum para tukang becak, peneliti dapat
memberikan saran kepada pihak pemerintah atau badan swasta yang berminat untuk
menyelenggarkan kursus bahasa Inggris atau pembinaan lain. Sekurang-kurangnya
Dinas Pariwisata dengan hasil semacam ini dapt terbantu dat yang sangat berharga guna
menentukan tindakan lebih lanjut.
2.3 Penelitian Evaluasi
A. Pengertian Penelitian Evaluasi
Evaluasi adalah suatu upaya untuk mengukur hasil atau dampak suatu aktivitas,
program, atau proyek dengan cara membandingkan dengan tujuan yg telah ditetapkan,
dan bagaimana cara pencapaiannya (Mulyono 2009). Sedangkan menurut Rika Dwi K.
(2009) Evaluasi adalah sebuah proses dimana keberhasilan yang dicapai dibandingkan
dengan seperangkat keberhasilan yang diharapkan. Perbandingan ini kemudian
dilanjutkan dengan pengidentifikasian faktor-faktor yang berpengaruh pada kegagalan
dan keberhasilan.
Evaluasi program adalah proses untuk mendeskripsikan dan menilai suatu
program dengan menggunakan kriteria tertentu dengan tujuan untuk membantu
merumuskan keputusan, kebijakan yang lebih baik. Pertimbangannya adalah untuk
14
memudahkan evaluator dalam mendeskripsikan dan menilai komponen-komponen yang
dinilai, apakah sesuai dengan ketentuan atau tidak (Edison, 2009). Menurut Suharsimi
Arikunto (2007: 222) penelitian evaluasi dapat diartikan suatu proses yang dilakukan
dalam rangka menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-
nilai positif dan keuntungan suatu program, serta mempertimbangkan proses serta teknik
yang telah digunakan untuk melakukan suatu penelitian.
Berdasarkan beberapa uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian
evaluasi merupakan suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk
mengukur hasil program atau proyek (efektifitas suatu program) sesuai dengan tujuan
yang direncanakan atau tidak, dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan mengkaji
pelaksaaan program yang dilakukan secara objektif. Kemudian merumuskan
dan menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif
dan keuntungan suatu program.
B. Tujuan Penelitian Evaluasi
Pada prinsipnya tujuan evaluasi program harus dirumuskan dengan titik tolak
tujuan program yang akan dievaluasi. Ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum biasanya diarahkan pada program secara keseluruhan,
sedangkan tujuan khusus diarahkan pada tiap-tiap komponen dari program. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian evaluasi untuk mengevaluasi komponen-
komponen program dan program secara menyeluruh.
Penelitian evaluasi juga memiliki dua fungsi, yaitu evaluasi sumatif yang
difungsikan sebagai pengumpulan data pada waktu pendidikan masih berlangsung.
Sedangkan evaluasi sumatif yaitu difungsikan jika program kegiatan sudah selesai
dilaksanakan. Ini dapat dianggap bahwa luasnya sasaran penilaian sumatif merupakan
gabungan dari sasaran penilaian formatif.
15
C. Perbedaan penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan
Ditinjau dari tujuan, penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan memilik tiga
perbedaan, yaitu:
a. Penelitian evaluasi dilaksanakan untuk mengambil keputusan sedangkan
evaluasi pendidikan dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Tentu saja maksud
yang kedua, yaitu setelah hipotesis terbukti, tetap tidak menutup kemungkinan
bahwa hasilnya juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
pengambilan keputusan.
b. Penelitian evaluasi dilaksanakan dengan tujuan terbatas. Terkadang
pengambilan keputusan hanya tertarik pada aspek yang sempit saja, sehingga
hasil yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan. Sedangkan evaluasi
pendidikan biasanya peneliti lebih banyak tertarik pada prinsip-prinsi yang dapat
diberlakukan untuk lingkup yang lebi luas.
c. perbedaan yang ketiga berhubungan dengan pertimbangan makna atau nilai.
Para peneliti biasany berpikir dari segi manfaat dan nilai yang menyangkit
gejala-gejala pendidikan.
D. Desain Penelitian Evaluasi
Desain penelitian evaluasi adalah rencana yang menunjukkan bila evaluasi akan
dilakukan dan dari siapa evaluasi atau informasi akan dikumpulkan selama evaluasi
berlangsung. Desain ini terbagai atas dua yaitu Desain dalam evaluasi sumatif dan
Desain dalam evaluasi formatif.
Elemen dalam desain Evaluasi
a. Kelompok Eksperimen
Yaitu kelompok yang menerima perlakuan, dan untuk mengetahui pengaruh program,
maka perlu adanya kelas kontrol.
b. Kelompok Kontrol
Yaitu kelompok yang telah diukur dan sama dengan kelompok eksperimen tetapi
tidak mendapatkan perlakuan seperti yang dilakukan pada kelompok eksperimen.
16
c. Kelompok Kontrol ekuivalen
Kelompok ini dibentuk dengan di random. Desain evaluasi menghasilkan hasil yang
terbaik jika menggunakan kelompok ekuivalen karena hasil yang diperoleh tidak
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain , kecuali karena perlakuan.
d. Kelompok control non ekuivalen
Kelompok ini dipilih karena sama dengan kelompok eksperimen, tidak melalui
pengacakan. yang disebut juga kelompok pembanding.
e. Postest
Yaitu pengukuran yang dilakukan pada akhir eksperimen. Hasilnya merupakan
variabel terikat.
f. Pre-test
Yaitu setiap nilai tes atau pengukuran yang dilakukan sebelum program dilaksanakan.
Uraian diatas dapat dijadikan seperti tabel dibawah :
Tabel diatas memperlihatkan bagaimana elemen –elemen itu dapat dikombinasikan
untuk membentuk enam desain sebagai berikut :
- The True Control group : Desain postest-pretest
- The True Control group : Desain Posttest saja
- Non-equivalent Control group : Desain Postest dan Postest
- The Single Group Time series Desaign
17
- The time series whit Non-Equivalent Control group : Desain Postest saja
- Before and After Design
E. Pelaksanaan Penelitian Evaluasi
Seperti halnya pelaksanaan penelitian yang lain, penelitian evaluasi melalui
prosedur sebagai berikut :
1. Peneliti mengadakan pengkajian terhadap buku-buku, lapanag dan menggali
informasi dari pakar untuk memperoleh gambaran tentang permasalahn yang
akan diteliti.
2. Peneliti merumuskan problematika penelitian dalam bentuk pertanyan penelitian
setelah terlebih dahulu mengkaji sumber yang relevan untuk memperoleh
ketajama problematika.
3. Peneliti menyusun proposal penelitian.
4. Peneliti mengatur perencanaan penelitian, menyusun instrumen, menyiapkan
kancah penelitian dan melaksanakan ujicoba instrumen.
5. Pelaksanaan penelitian dalam bentuk yang disesuaikan dengan model penelitian
yang telah dipilih.
6. Peneliti mengumpulkan data dengan instrumen yang telah disusun berdasarkan
rincian komponen yang akan dievaluasi.
7. Menganalisis data yang terkumpul dengan menerapkan tolak ukur yang telah
dirumuskan oleh peneliti sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh
pengelola program.
8. Menyimpulkan hasil penelitianberdasarkan gambaran tentang sejauh mana data
sesuai dengan tolok ukur.
9. Informasi mengenai hasil penelitian disampaikan kepada pengelola program atau
pihak yang diminta bantuan kepada peneliti evaluasi.
18
F. Contoh Permasalahan Penelitian Evaluasi
Variabel yang sering dicermati oleh peneliti dengan menggunakan penelitian
evaluasi adalah mengenai gejala pendidikan. Didalam kegiatan formal objek penilaian
yang dicermati oleh peneliti dapat dipandang sebagai komponen suatu program, yaitu :
1. Pendekatan atau strategi pengajaran : metode penemuan untuk IPA kelas I,
metode ‘braiwashing” untuk bahasa Inggris di SMP kelas I, pendekatan ‘micro
leading’ untuk perkuliahan manajeme dan sebagainya.
2. Bahan kurikulum : Paket belajar, film slide, perangkat tutorial, buku pengajaran
berprograma dan sebagainya.
3. Program pengajaran : program pengadaan guru Sekolah Dasar, pemberia
keterampilan para lulusan SMA, paket program pendidikan keterampilan,
pendidikan komputer dan sebagainya.
4. Organisasi pendidikan : Taman Kanak-kanak Tempat Pembinaan Keterampilan
(TPK), kursus bahasa Inggris, dan sebagainya.
5. Pelaksana pendidikan : guru kelas, guru bidang studi, petugas bimbingan, tutor
dan sebagainya.
6. Subjek didik : siswa Sekolah Dasar, siswa Sekolah Pendidikan Luar Biasa, anak
berkemampuan unggul, mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta dan sebagainya.
Dengan contoh-contoh objek evaluasi tersebut dapat dikemukakan disini bahwa
kegiatan penilaian dapat memfokuskan salah satu dari komponen yang telah
disebutkan.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
mengungkapkan fakta suatu kejadian, objek, aktivitas, proses, dan manusia secara apa
adanya pada waktu sekarang atau jangka waktu yang masih memungkinkan dalam
ingatan responden. Yang termasuk dalam metode penelitian deskriptif adalah penelitian
survei dan penelitian evaluasi.
Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian untuk mengumpulkan data (satu
atau beberapa variabel) dari anggota populasi untuk menentukan status populasi pada
waktu dilakukan penelitian sedangkan penelitian evaluasi merupakan suatu prosedur
ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk mengukur hasil program atau proyek.
Terdapat perbedaan antara penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan
ditinjau dari segi tujuan yaitu; dalam pengambilan hasil keputusan atau hipotesis, dalam
hal penggeneralisasian hasil yang diperoleh dan dalam pertimbangan makna atau nilai.
3.2 Saran
Mengingat kelebihan dan kelemahan baik penelitian survei atau penelitian
evaluasi tidak terdapat dalam makalah ini, maka diharapkan untuk penulis selanjutnya
agar menjelaskan tentang kelebihan dan kelemahan masing-masing penelitian ini.
20
DAFTAR PUSTAKA
Nazir, Moh. 2013. Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Furchan, H. Arief. 2011. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyono. 2009. Penelitian Eveluasi Kebijakan, (Online), (http:// mulyono. staff.uns .ac.id /2009/ 05/13/penelitian-evaluasi-kebijakan/, diakses 12 September 2013)
Rika Dwi Kurniasih. 2009. Teknik Evaluasi Perencanaan, (Online), (http:// images.rikania09.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SUdfiwoKCF8AADuyo-81/Rika%20Eva.doc?nmid=148657139, diakses 12 September 2013)
Edison. 2009. Penelitian dan Evaluasi Dalam Bidang Pendidikan:Evaluasi CIPP, (Online), (http://ed150n5.blogspot.com/2009/04/evaluasi-cipp.html, 11 April 2011)
Suharsimi Arikunto. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
21