PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk...

19
PENELITIAN DEMOGRAFI STUDI KASUS TAWURAN KELURAHAN KAMPUNG RAWA Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI Disusun oleh: SMAN 68 JAKARTA FEBRUARI 2018 Kelas : XI MIPA 4 Anggota : 1. Cindhy Pramieta Rodeo 2. Muhammad Dzul Fakhri 3. Muhammad Farhan Ramadhan 4. Muhammad Yogi Syahputra 5. Ronaa Fadhila Emelda

Transcript of PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk...

Page 1: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

PENELITIAN DEMOGRAFI

STUDI KASUS TAWURAN KELURAHAN KAMPUNG RAWA

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI

Disusun oleh:

SMAN 68 JAKARTA

FEBRUARI 2018

Kelas : XI MIPA 4

Anggota : 1. Cindhy Pramieta Rodeo

2. Muhammad Dzul Fakhri

3. Muhammad Farhan Ramadhan

4. Muhammad Yogi Syahputra

5. Ronaa Fadhila Emelda

Page 2: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mengizinkan

kami untuk menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Penelitian

Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk

memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa

penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya.

Kami berterima kasih kepada Ibu Dra. Thurayah, M.Pd guru mata

pelajaran Geografi yang telah membimbing kami, orang tua kami dan rekan-rekan

satu kelompok yang selalu memberi dukungan agar laporan ini selesai dengan

baik.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini, jauh dari kata

sempurna, baik dari segi bahasa maupun penulisnya. Oleh karena itu, kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khusunya dari guru

mata pelajaran, gguna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk

lebih baik di masa yang akan datang. Kami berharap semoga laporan penelitian ini

dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca..

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Februari 2018

Tim Penulis

Page 3: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................……………………………………..................ii

DAFTAR ISI.....................……………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….......1

1. 1 Latar Belakang………………………………………1

1. 2 Rumusan Masalah…………………………………….......1

1. 3 Tujuan…………………………………………………...2

BAB II LANDASAN TEORI......................................................................3

2. 1 Pengertian Demografi.....................................................3

2. 2 Aspek Kuantitatif Demografi...........................................3

2. 3 Aspek Kualitatif Demografi……………………………….5

BAB III METODOLOGI..................................................................7

3. 1 Tempat dan Waktu Penelitian..............................................7

3. 2 Metode dan Teknik Pengambilan Data..................................7

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................8

4. 1 Hasil Penelitian..................................................................8

4. 2 Pembahasan.................................... ..............................9

BAB V PENUTUP..................................................................................14

5. 1 Kesimpulan...................................................................14

5. 2 Saran.........................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................16

Page 4: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia,

yakni mencapai 255 miliar penduduk. Terletak di posisi silang antarbenua dan

antarsamudera, Indonesia kaya akan berbagai sumber daya. Sumber daya alam

seperti kelapa sawit dari bidang agraris dan batu bara dari bidang industri ekstraktif

diekspor Indonesia ke berbagai negara. Sumber daya manusia yang melimpah pula

menjadi faktor utama Indonesia mencapai bonus demografi pada tahun 2030

mendatang.

Namun, lebih dari setengah penduduk Indonesia menetap di Pulau Jawa

(sekitar 60%) dengan kepadatan seribu penduduk per kilometer persegi. Selain itu,

sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia belum mencapai kualitas yang

optimal. Pada tahun 2016, Indonesia masih menempati urutan 113 dari 188 negara

berdasarkan Human Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia

(HDI/IPM). Masih banyak penduduk Indonesia yang putus sekolah ataupun tidak

belajar dengan baik, hidup dengan kesehatan dan lingkungan hidup yang belum

baik, serta menjalani kehidupan dengan pendapatan kurang dari Rp20.000,00 per

hari.

Berbagai masalah kependudukan sedang dipelajari untuk mengambil solusi

yang terbaik. Masalah umum yang berada di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta

adalah perumahan kumuh, narkoba, dan tawuran. Berbagai masalah kependudukan

banyak ditemukan terutama di daerah dengan kepadatan yang tinggi.

Salah satu masalah yaitu tawuran, pada umumnya, merupakan masalah

kependudukan yang sering terjadi di salah satu kecamatan di Jakarta Pusat, yaitu

Kecamatan Johar Baru. Berdasarkan sumber Tribunnews (25/4/17), dapat terjadi

empat kali tawuran dalam kurun waktu dua hari. Hal tersebut menunjukkan bahwa

tawuran terjadi secara rutin—bahkan di salah satu kelurahan, Kelurahan Kampung

Rawa, Kecamatan Johar Baru, terjadi tawuran hampir setiap tiga minggu sekali.

Selain itu, berdasarkan berita dan penduduk di Kampung Rawa, pernah terjadi

tawuran besar pada semester kedua tahun 2017 silam. Juga, terjadi dua kali tawuran

Page 5: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

2

pada saat penduduk sedang merayakan Hari Raya Idul Adha, September 2017 lalu.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan membahas tawuran antarwarga yang

kerap terjadi di Kelurahan Kampung Rawa.

1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana aspek kuantitatif demografi di daerah penelitian?

b. Bagaimana aspek kualitatif demografi di daerah penelitian?

c. Mengapa terjadi tawuran antarwarga?

d. Bagaimana dampak tawuran antarwarga bagi penduduk sekitar?

e. Bagaimana tindak preventif terhadap tawuran antarwarga?

Penelitian akan dilakukan di lingkungan Kelurahan Kampung Rawa,

Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat dengan fokus penelitian tawuran antarwarga

yang terjadi di daerah tersebut.

1. 3 Tujuan

Tujuan penelitian ini dilaksanakan adalah:

a. Menganalisis aspek kuantitatif demografi di daerah Kampung Rawa.

b. Menganalisis aspek kualitatif demografi di daerah Kampung Rawa.

c. Mengetahui penyebab tawuran antarwarga di daerah Kampung Rawa.

d. Mengetahui dampak tawuran antarwarga di daerah Kampung Rawa.

e. Mengetahui tindak preventif terhadap tawuran antarwarga di daerah Kampung

Rawa.

Page 6: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

3

BAB II

LANDASAN TEORI

2. 1 Pengertian Demografi

Demografi berasal dari bahasa Yunani demos (rakyat) dan graphein

(tulisan). Menurut Boague, Bapak Demografi, demografi adalah besaran,

komposisi, dan distribusi penduduk berdasarkan komponen demografi. Tujuan

demografi adalah untuk mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk,

menjelaskan pertumbuhan penduduk, dan mengembangkan hubungan antara

perkembangan penduduk dengan variabel sosial.

2. 2 Aspek Kuantitatif Demografi

Demografi membahas aspek-aspek kependudukan di suatu daerah. Salah

satunya adalah melalui aspek kuantitatif, yang terdiri dari komponen demografi,

perrtumbuhan, dan komposisi penduduk serta kepadatan penduduk.

1. Komponen Penduduk

a. Natalitas (Kelahiran)

Natalitas menunjukkan angka kelahiran di suatu daerah. Perhitungan

angka kelahiran dilakukan dalam beberapa cara:

Crude Birth Rate (CBR)

CBR = Jumlah kelahiran

Jumlah penduduk× 1000

General Fertility Rate (GFR)

GFR = Jumlah kelahiran

Jumlah penduduk perempuan× 1000

Age-Specific Fertility Rate (ASFR)

ASFR = Jumlah kelahiran dari perempuan umur x

Jumlah penduduk perempuan umur x× 1000

b. Mortalitas (Kematian)

Mortalitas menunjukkan angka kematian. Angka kematian dapat dihitung

berdasarkan:

Page 7: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

4

Crude Death Rate

CDR = Jumlah kematian

Jumlah penduduk× 1000

Age-Specific Death Rate

ASDR = Jumlah kematian penduduk umur x

Jumlah penduduk umur x× 1000

Infant Mortality Rate

IMR = Jumlah kematian bayi

Jumlah kelahiran× 1000

c. Migrasi (Perpindahan)

Migrasi menunjukkan angka perpindahan dari satu daerah menuju daerah

lain. Dalam komponen ini, dikenal Net Migration, yang dirumuskan:

Net Migration = In − Out

2. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan atau dampak dari dinamika

komponen demografi. Pertumbuhan penduduk dirumuskan:

Pn = Po + (B − D) + (I − O)

Dengan Pn : Jumlah penduduk akhir Po : Jumlah penduduk awal

B : Jumlah kelahiran (birth) D : Jumlah kematian (death)

I : Jumlah migrasi masuk O : Jumlah migrasi keluar

Selisih jumlah penduduk antartahun dapat digunakan untuk menentukan

persentase pertubuhan penduduk, yang dirumuskan:

Persentase = Pn − Po

Po× 100%

3. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk merupakan pengelompokkan penduduk berdasarkan

kriteria tertentu. Komposisi penduduk dapat dikatoegorikan menjadi:

a. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)

Page 8: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

5

Sex Ratio merupakan pengelompokkan penduduk dengan memisahkan

penduduk berdasarkan jenis kelamin. Jumlah yang didapat digunakan

untuk menghitung SR berdasarkan rumus

Sex Ratio = Jumlah penduduk laki − laki

Jumlah penduduk perempuan× 100

b. Angka Ketergantungan (Depenency Ratio)

Dependency Ratio adalah pengelompokkan dengan membagi penduduk

menjadi tiga kategori: belum produktif (usia ≤ 14 tahun), produktif (15 –

64 tahun), dan sudah melewati produktif (usia ≥ 65 tahun). Angka

ketergantungan dihitung dengan rumus

Dependency Ratio = Jumlah penduduk non − produktif

Jumlah penduduk produktif× 100

4. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan rata-rata penduduk per

kilometer persegi. Kepadatan dipengaruhi oleh faktor fisiografis, biologis,

dan kebudayaan. Kepadatan penduduk di kota dapat dihitung dengan

menggunakan kepadatan penduduk aritmetik (ekonomi), yang dirumuskan

Kepadatan = Jumlah penduduk (jiwa)

Wilayah daerah (km2)

Setelah penghitungan tercapai, umumnya menghasilkan angka dengan desimal.

Hal ini tidak diperbolehkan karena tidak ada penduduk bernilai setengah atau

sepertiga. Oleh karena itu, hasil penghitungan harus dibulatkan dengan mengikuti

aturan pembulatan.

2. 3 Aspek Kualitatif Demografi

Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dari aspek fisik dan non-fisik

serta ketakwaan yang merupakan dasar pengembangan kemampuan manusia.

Kualitas penduduk menjadi dasar dari pengembangan Indeks Pembangunan

Manusia yang dikeluarkan oleh United Nations Development Programme.

Page 9: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

6

Kualitas penduduk dilihat dari tiga dimensi: pendidikan, kesehatan, dan

kesejahteraan.

1. Pendidikan

Pendidikan adalah kemampuan intelektual kognitif, psikomotorik, dan

afektif penduduk. Pada umumnya, tingkat pendidikan dinilai dari angka buta

huruf dan melek huruf. Namun, pada perkembangannya, tingkat pendidikan

yang digunakan untuk penghitungan IPM adalah angka harapan sekolah.

2. Kesehatan

Kesehatan berkaitan dengan kondisi pertumbuhan dan perkembangan

penduduk. Kualitas kesehatan suatu daerah dinilai dari angka kematian kasar

(CDR), angka kematian bayi (IMR) dan angka harapan hidup. Kesehatan

yang buruk menandakan tingginya angka kematian serta kurang tersedianya

fasilitas kesehatan.

3. Kesejahteraan

Kesejahteraan berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan primer

penduduk (pangan, sandang, dan papan). Kesejahteraan dari daerah dinilai

dari pendapatan per kapita, yaitu pendapatan negara kasar per jumlah

penduduk. Kesejahteraan yang rendah dapat menjadi dampak akibat

kesenjangan sosial yang terjadi di daerah tersebut.

Page 10: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

7

BAB III

METODOLOGI

3. 1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Kampung Rawa, Kecamatan Johar

Baru, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. Daerah yang akan dijadikan fokus

penelitian terletak di RW 07. Penelitian dilaksanakan pada Minggu, 11 Februari

2018. Adapaun pengambilan tempat dan waktu penelitian tersebut disebabkan

oleh beberapa hal, di antaranya: (1) merupakan daerah tempat tinggal kami, (2)

adanya keingintahuan untuk mengenal lebih lanjut wilayah tersebut, dan (3)

kondisi wilayah tersebut yang dikenal rawan terjadi tawuran.

3. 2 Metode dan Teknik Pengambilan Data

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan merupakan metode

deskriptif, yaitu memberikan penjelasan tertentu mengenai fenomena dalam

masyarakat yang dijadikan fokus penelitian (Singarimbun & Effendi, 1989).

Teknik pengambilan data data kuantitatif dan kualitatif dilaksanakan dengan

beberapa teknik, di antaranya:

1. Studi kepustakaan

Kami mengambil data dari buku “Kecamatan Johar Baru dalam Angka Tahun

2016” dan buku “Kecamatan Johar Baru dalam Angka Tahun 2017” publikasi

Badan Pusat Statistik. Buku tersebut menjadi referensi utama dalam

mengolah dan menganalisis aspek kuantitatif demografi di daerah Kampung

Rawa.

2. Wawancara

Wawancara dilaksanakan pada Minggu, 11 Februari dengan ketua RW 07 di

Kelurahan Kampung Rawa. Fokus wawancara adalah mengenai tawuran

antarwarga yang kerap terjadi di daerah tersebut.

Page 11: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

8

BAB IV

PEMBAHASAN

4. 1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian berupa data kuantitatif dan hasil wawancara.

1. Data Kuantitatif

a. Luas Wilayah : 0,30 km2

b. Jumlah Penduduk :

No Kategori Tahun

2015* 2016**

1. Laki-Laki 13.480 jiwa 14.048 jiwa

2. Perempuan 12.750 jiwa 13.351 jiwa

Jumlah 26.230 jiwa 27.399 jiwa

Tabel 4.1 Jumlah penduduk Kelurahan Kampung Rawa

c. Dinamika Penduduk :

No Kategori Tahun

2015* 2016**

1. Kelahiran +285 jiwa +406 jiwa

2. Kematian -384 jiwa -130 jiwa

3. Migrasi (In) +75 jiwa +125 jiwa

4. Migrasi (Out) -337 jiwa -269 jiwa

Jumlah -361 jiwa +132 jiwa

Tabel 4.2 Dinamika komponen penduduk Kelurahan Kampung Rawa

*Data kependudukan diambil dari buku pada tahun terbit 2016

**Data kependudukan diambil dari buku pada tahun terbit 2017

\

2. Hasil Wawancara

Menurut Bapak Endy, sebagai Ketua RW 07, salah satu masalah

kependudukan disebabkan oleh lapangan kerja yang minim dan urbanisasi tanpa

tujuan yang jelas sehingga muncul perumahan yang berkualitas rendah. Hal ini

Page 12: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

9

mengakibatkan anak-anak umur sekolah yang bertempat tinggal di pemukiman

tersebut malah menghabiskan waktunya berkumpul di jalan sampai larut malam.

Anak-anak tersebut berkumpul, kadangkala meminum minuman keras dan

juga saling mengejek anak-anak lain. Dari saling ejek-mengejek, tawuran pun

terjadi dan meningkat menjadi tawuran antarwarga. Biasanya, tawuran terjadi

pada pukul 02.00 pagi sampai sebelum fajar.

Untuk mencegahnya, menurut beliau, diberlakukan jam bermain, di mana

warga yang tidak menetap di daerah tersebut tidak boleh berkumpul dan

mengganggu warga sekitar. Selain itu, beliau menyetujui upaya kepolisian untuk

menertibkan tawuran di daerah tersebut.

4. 2 Pembahasan

Analisis terhadap data tersebut dibagi menjadi dua aspek, yaitu analisis

kuantitatif dan kualitatif.

1. Analisis Kuantitatif

a. Komponen penduduk

Natalitas (Kelahiran)

Perhitungan untuk komponen kelahiran dapat dilakukan dengan tiga

cara, tetapi perhitungan hanya dapat dilakukan melalui angka CBR.

Angka GFR tidak dapat dihitung karena tidak ada data tentang

perempuan fertil dan ASFR tidak dapat dihitung karena tidak

diketahui umur spesifik dari perempuan.

CBR = 406 jiwa

27.399 jiwa× 1000 = 14,81 = 15

Angka ini menunjukkan bahwa ada lima belas bayi lahir hidup per

seribu penduduk. Angka CBR senilai 15 menunjukkan bahwa daerah

tersebut memiliki tingkat kelahiran rendah.

Mortalitas (Kematian)

Perhitungan untuk komponen kematian dapat dilakukan dengan tiga

cara, tetapi pada penelitian ini hanya dilakukan melalui angka CDR.

Angka ASDR tidak dapat digunakan karena tidak ada data mengenai

Page 13: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

10

kematian per rentang umur maupun angka IMR karena tidak ada data

mengenai kematian bayi.

CDR = 130 jiwa

27.339 jiwa× 1000 = 4,7 = 5

Angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat lima kematian setiap

seribu penduduk di Kampung Rawa.

Migrasi (Perpindahan)

Perhitungan untuk komponen migrasi dilakukan dengan menghitung

Net Migration, yang dirumuskan :

Net Migration = 125 jiwa − 269 jiwa = −144 jiwa

Angka tersebut menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, 144 orang

pergi pindah ke luar Kelurahan Kampung Rawa.

Pada komponen migrasi, hasil penghitungan berkebalikan dengan

pernyataan ketua RW pada hasil wawancara. Untuk menghilangkan

kontradiksi ini, kami menganggap bahwa penduduk yang melakukan

migrasi masuk terpusat di RW 07 dan penduduk yang pindah keluar

Kampung Rawa berasal dari RW lain.

b. Pertumbuhan penduduk

Penghitungan pertumbuhan penduduk dapat dilakukan mengacu pada data

dari tahun 2016 tentang jumlah penduduk dan dinamika penduduk.

Pn = 27.339 + (406 − 130) + (125 − 269)

Pn = 27.339 + 276 + (−144) = 27.471

Pada tahun 2017 awal, berdasarkan data BPS, diperkirakan penduduk

Kelurahan Kampung Rawa sebanyak 27.471 jiwa. Nilai tersebut dapat

digunakan untuk menentukan persentase pertumbuhan penduduk, yakni:

Persentase = 27.471 − 27.339

27.339× 100% =

132

27.339× 100% = 0,48%

c. Komposisi penduduk

Komposisi penduduk merupakan pengelompokkan penduduk berdasarkan

kriteria tertentu. Penghitungan komposisi dapat dihitung berdasarkan Sex

Page 14: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

11

Ratio atau Dependency Ratio. Karena ketidakadaan data mengenai

penduduk produktif dan nonproduktif, komposisi penduduk dihitung

berdasarkan Sex Ratio.

Sex Ratio = 14.048 jiwa

13.351 jiwa× 100 = 105,22 = 105

Angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat seratus lima laki-laki setiap

seratus orang perempuan.

d. Kepadatan penduduk

Kepadatan penduduk merupakan angka rata-rata jumlah penduduk per

satuan kilometer persegi. Dikarenakan Kelurahan Kampung Rawa berada

di daerah perkotaan, kepadatan penduduk dihitung melalui kepadatan

penduduk aritmatika.

Kepadatan = 27.339 jiwa

0,30 km2= 91.130 jiwa/km2

Kepadatan yang cukup tinggi tersebut mengakibatkan pemukiman kumuh

dan lingkungan hidup yang kurang layak ditinggali. Alhasil, dalam setiap

rumah sangat sederhana, dapat dihuni oleh lima sampai enam orang.

2. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif penduduk dilakukan dengan melihat tiga dimensi dari

aspek kualitatif (pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan) dan masalah

kependudukan.

a. Pendidikan

Tingginya angka kepadatan penduduk mengakibatkan banyaknya

anak dan remaja yang tidak terurus oleh keluarganya. Keluarga di tempat

tersebut tidak terlalu memberikan perhatian yang tinggi dalam

perkembangan anaknya. Hal ini menyebabkan munculnya perilaku

menyimpang pada remaja, seperti meminum minuman keras dan tawuran.

b. Kesehatan

Seperti halnya pendidikan, kepadatan penduduk yang tinggi dan

kondisi lingkungan hidup kurang layak dapat menjadi sarang penyakit.

Page 15: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

12

Walau terdapat puskesmas di daerah Kampung Rawa, kondisi lingkungan

yang padat merupakan daerah rentan terkena penyakit. Sehingga, lembaga

kelurahan bekerja sama dengan organisasi RT dan RW untuk

menyelenggarakan tindak preventif dan positif jikalau terjadi wabah.

Contoh upaya yang telah dilaksanakan berupa pengecekan dan

pembersihan rutin setiap minggu.

c. Kesejahteraan

Lapangan kerja yang sedikit merupakan salah satu indikator

kurangnya tingkat kesejahteraan di daerah tersebut. Ditambah dengan

kepadatan penduduk yang tinggi, penduduk di daerah tersebut tidak dapat

tinggal di rumah yang lebih baik dan sehat. Selain itu, urbanisasi tanpa

tujuan juga menjadi salah satu faktor rendahnya kualitas kesejahteraan.

d. Masalah kependudukan

Masalah kependudukan yang kami angkat adalah tawuran

antarwarga yang kerap terjadi di Kelurahan Kampung Rawa. Salah satu

tawuran yang diberitakan terjadi pada Hari Raya Idul Adha, Jumat, 1

September 2017.

Berdasarkan pernyataan ketua RW dari wawancara, tawuran

tersebut disebabkan oleh lapangan kerja yang minim dan urbanisasi tanpa

tujuan yang jelas sehingga muncul perumahan yang berkualitas rendah.

Hal ini didukung oleh pernyataan Kapolsek Johar Baru, Maruhum

Nababan, pada sumber suara.com (7/12/17), bahwa tawuran disebabkan

oleh padatnya penduduk dan minimnya tingkat pendidikan. Kualitas

rendah tersebut menyebabkan siswa umur sekolah yang bertempat tinggal

di pemukiman tersebut malah menghabiskan waktunya berkumpul di

jalan sampai larut malam dan menyebabkan tawuran di daerah tersebut.

Selain kurangnya lapangan kerja, berdasarkan sumber berita Warta

Kota (30/7/17), tawuran juga diduga disebabkan oleh peredar narkoba.

Salah satu penulis di kompasiana.com menuliskan bahwa ditemukan

pengedar narkoba yang bersembunyi di antara rumah yang padat tersebut.

Page 16: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

13

Tawuran pun terjadi dan meningkat menjadi tawuran antarwarga.

Biasanya, tawuran terjadi pada pukul 02.00 pagi sampai sebelum fajar.

Untuk mencegahnya, menurut beliau, diberlakukan jam bermain, di

mana warga yang tidak menetap di daerah tersebut tidak boleh berkumpul

dan mengganggu warga sekitar. Selain itu, beliau menyetujui upaya

kepolisian untuk menertibkan tawuran di daerah tersebut.

Tawuran antarwarga memberikan berbagai dampak negatif, baik

kepada pelaku tawuran maupun kepada penduduk sekitar. Dampak

kepada pelaku tawuran berupa luka-luka, hukuman pidana, bahkan korban

jiwa. Di sisi lain, dampak kepada penduduk sekitar meliputi kerusakan

fasilitas umum, rumah, kendaraan pribadi, dan juga mengganggu

ketenangan dan keamanan penduduk. Tak lupa, penduduk sekitar lokasi

tawuran akan merasa resah akan adanya tawuran lanjutan.

Untuk mencegah tawuran, pihak keamanan (polisi) melakukan

upaya menertibkan orang-orang nongkrong pada jam sebelas malam di

daerah tersebut. Orang tua disarankan untuk lebih mengawasi anak-

anaknya dan menasihatinya untuk tidak ikut tawuran. Selain itu,

digencarkan penyuluhan yang bermanfaat pada perkembangan afektif atau

sikap remaja. Tak lupa, orang dewasa juga diberi masukan untuk tidak

mudah terprovokasi.

Gambar 4.1 Pemukiman padat

Page 17: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

14

BAB V

PENUTUP

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab empat, dapat disimpulkan bahwa angka

kelahiran dan kematian penduduk di Kelurahan Kampung Rawa tergolong rendah.

Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2017 berupa 27.471 jiwa dengan

persentase pertumbuhan penduduk 0,48%. Selain itu, terdapat lebih banyak

penduduk laki-laki daripada penduduk perempuan. Hal ini didukung oleh Sex

Ratio yang melebihi nilai seratus. Dengan luas 0,30 km2, kepadatan penduduk di

daerah ini cukup tinggi, yaitu sekitar 91.130 jiwa/km2..

Di sisi lain, aspek kualitas penduduk di Kelurahan Kampung Rawa masih

tergolong kurang baik. Hal ini ditunjukkan oleh adanya perilaku menyimpang

pada remaja akibat pendidikan sikap yang kurang diperhatikan, lingkungan yang

sangat padat, dan juga lapangan kerja yang minim. Walau sudah ada tindakan

pencegahan, kualitas penduduk masih tergolong rendah. Tak lupa, masalah

urbanisasi tak terkendali juga dapat menjadi alasan utama rendahnya kualitas

penduduk

Rendahnya kualitas penduduk mengakibatkan munculnya salah satu

masalah kependudukan, yaitu tawuran antarwarga. Berawal dari tawuran

antarpelajar yang kemudian berubah menjadi tawuran antarwarga, masalah ini

disebabkan oleh adanya sikap saling mengejek antarkelompok. Akibatnya,

tawuran dapat memberikan korban jiwa, merusak fasilitas umum, dan

mengganggu ketenangan penduduk. Sehingga, untuk mencegah tawuran, pihak

kepolisian menertibkan kelompok-kelompok tersebut serta diadakannya

penyuluhan bagi remaja dan orang tua di daerah tersebut.

5. 2 Saran

Berdasarkan penelitian di atas tentang , kami ingin memberikan beberapa

saran sebagai berikut:

Page 18: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

15

1. Saran bagi para remaja untuk tidak melakukan tawuran. Sebaiknya, remaja

dapat melakukan hal-hal yang lebih berguna dan bermanfaat, contohnya

kegiatan organisasi di lingkungan sekolah ataupun masyarakat.

2. Saran bagi para orang tua dan orang dewasa untuk lebih memperhatikan

anaknya. Selain itu, orang-orang dewasa lebih baik tidak mudah terprovokasi

dan memilih untuk melerai konflik sebelum tawuran terjadi.

3. Saran bagi lembaga masyarakat untuk memberikan penyuluhan dan kegiatan

positif bagi penduduk di daerah tersebut. Kegiatan positif dapat berupa kerja

bakti ataupun perayaan hari raya.

Page 19: PENELITIAN DEMOGRAFI · Demografi: Studi Kasus Kelurahan Kampung Rawa” yang disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi kelas XI. Shalawat dan salam tidak lupa penulis

16

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, A. (2014). Geografi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial SMA/MA Kelas XI.

Surakarta: CV Mediatama.

Badan Pusat Statistik. (2016). Kecamatan Johar Baru Dalam Angka Tahun 2016.

Jakarta: BPS Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Badan Pusat Statistik. (2017). Kecamatan Johar Baru Dalam Angka Tahun 2017.

Jakarta: BPS Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Singarimbun, M., & Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survey. Jakarta:

LP3ES.

Wardiyatmoko, K. (2014). Geografi SMA/MA Jilid 2. Jakarta: Erlangga.