Penelitian Bab I
-
Upload
resarizki-utami -
Category
Documents
-
view
214 -
download
3
description
Transcript of Penelitian Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab 1 ini akan dijelaskan tentang latar belakang dilakukannya penelitian perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta ruang lingkup penelitian.
1.1 Latar Belakang
Tanaman sagu (Metroxylon sp.) merupakan salah satu potensi besar pangan lokal
Indonesia. Sebanyak 51,3% dari 2,2 juta Ha areal lahan sagu di dunia, terdapat di Indonesia.
Daerah potensial penghasil sagu di Indonesia meliputi Riau, Sulawesi, Maluku dan Papua
[Ramadhan, 2009].
Sagu merupakan sumber karbohidrat yang penting bagi kehidupan. Untuk mengolah
tanaman sagu menghasilkan pati sagu dilakukan proses ekstraksi dengan air. Dengan media air
ini pati sagu dapat dipisahkan dengan seratnya. Akibatnya air mengandung pati setelah proses
ekstraksi [Amos, 2010].
Perkembangan industri sagu dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat sehingga menimbulkan dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Dampak
positif yaitu meningkatkan devisa negara dan kesejahteraan masyarakat, sedangkan dampak
negatif yaitu menimbulkan limbah. Limbah cair sagu umumnya bersifat asam, berbau busuk dan
konsentrasi padatan tinggi [Banu et al, 2006]. Bila limbah cair yang memiliki kandungan bahan
organik tinggi langsung dibuang ke perairan sangat berpotensi mencemari lingkungan. Untuk itu
dilakukan pengolahan limbah cair sebelum limbah cair tersebut dibuang ke perairan [Ahmad,
1992].
Salah satu upaya untuk menurunkan kandungan bahan organik dalam limbah cair sagu
dilakukan secara anaerob yaitu dengan menggunakan bioreaktor hibrid anaerob yang merupakan
pengolahan limbah cair yang memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk menghilangkan atau
mengurangi kadar COD di dalam limbah cair industri [Banu et al, 2006].
1.2. Rumusan Masalah
Menggunakan bioreaktor hibrid dua tahap ini dimulai dari start-up
bioreaktor, proses star-up dipengaruhi oleh waktu tinggal hidrolik (WTH).
Waktu tinggal hidrolik yang rendah menghasilkan pembentukan lapisan
biomassa yang baik sedangkan waktu tinggal hidrolik yang lama
menunjukkan hasil yang tidak baik.WTH yang menghasilkan pembentukan
lapisan biomassa yang tertinggi yaitu pada rentang waktu 3 sampai 6 hari
(Denac dkk, 1987).
Peneliti sebelumnya telah melakukan jenis bioreaktor hibrid anaerob yang
satu fasa. Yatri (2012) telah melakukan pengolahan limbah cair pabrik sagu
di PT Siberida Wahana Sejahtera Desa Lalang Tanjung Kecamatan Tebing Tinggi
Kabupaten Kepulauan Meranti menggunakan bioreaktor hibrid anaerob satu fasa bermedia batu.
Efisiensi diperoleh COD terbesar di dapatkan pada pengoperasian beban organik 12,5
kgCOD/m3hari dengan waktu tinggal hidrolik 4 hari sebesar 90%. Banu dkk (2006) telah
melakukan penelitian limbah cair sagu juga,hasil yang diperoleh untuk efisiensi penyishan COD
sebesar 91% dengan menggunkan media yang cukup begitu mahal yaitu plastik ring. Sementara
itu Ahmad dkk (2011) telah melakukan pengolahan limbah cair kelapa pabrik kelapa sawit
menggunakan bioreaktor hibrid anaerob satu fasa bermediakan cangkang sawit. Efisiensi
penyisihan COD terbesar diperoleh pada pengoperasian beban organik 12 kgCOD/m3hari dengan
waktu hidrolik 5 hari sebesar 90,2 %.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menentukan kondisi optimal pada proses anaerob
2. Menurunkan konsentrasi bahan organik limbah cair sagu dalam air
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat IPTEK
Memberikan tambahan ilmu pengetahuan tentang pengolahan limbah
cair sagu melalui proses anaerob dengan menggunakan bioreaktor
hibrid anaerob dua fasa
2. Manfaat Untuk Masyarakat
Dapat mengurangi masalah pencemaran lingkungan disebabkan oleh
limbah cair sagu dengan menggunkan teknologi bioreaktor hibrid anaerob
dua fasa.
3. Manfaat bagi jurusan teknik lingkungan
Menciptakan mahasiswa yang berkemampuan dalam merekasa
sebuah pengolahan limbah cair dengan menggunakan teknologi
bioreaktor hibrid anaerob dua fasa.
1.5 Ruang Lingkup
Dalam pengolahan limbah cair sagu dalam penelitian ini digunakan
bioreaktor hibrid anaerob dua fasa tahap skala laboratorium. Dan limbah
cair yang digunakan berasal dari pabrik Sagu. Ruang lingkup pada
penelitian ini secara garis besar meliputi :
1. Pembibitan bakteri
Pembibitan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembang
biakan mikroba yang akan digunakan dalam proses pengolahan
limbah cair sagu.
2. Aklimatisasi
Aklimatisasi bertujuan untuk mengadaptasikan mikroorganisme
terhadap limbah cair sagu yang akan diolah
3. Melakukan perancangan dan pemasangan instalasi bioreaktor hibrid
anaerob dua fasa
Proses ini menggunakan dua tangki pengurai sebagai reaktor, yakni satu tangki
berfungsi mencampur secara terus-menerus dan pemanasan untuk stabilisasi lumpur.
Sedangkan tangki kedua untuk pemekatan dan penyimpanan sebelum di buang ke
pembuangan. Proses ini dapat menguraikan senyawa organik dalam jumlah lebih
besar dan lebih cepat. Secara sederhana proses penguraian anaerob dua tahap dapat di
tunjukan seperti gambar berikut.
4. Melakukan pengoperasian start-up bioreaktor hibrid anaerob dua
fasa dengan parameter-parameter sebagai berikut :
Temperatur
pH
Laju umpan beban COD
Penyamplingan dilakukan selama start-up setiap 24 jam dengan
parameter yang akan dianalisa yaitu :
COD (Chemical Oxygen Demand)
TS (Padatan Total)
TSS (Padatan tersuspensi dan VSS
pH dan Alkalinitas
Volume biogas yang dihasilkan