Penebangan hutan
-
Upload
nani-sumarni -
Category
Education
-
view
129 -
download
2
Transcript of Penebangan hutan
Kelompok 11
Herino
Nani Sumarni
Penebangan Hutan Secara Liar
Pengertian Penebangan Hutan
• Penebangan hutan merupakan usaha menebang atau memotong kayu yang ada dalam kawasan hutan,baik yang dilakukan oleh orang perorangan maupun oleh badan usaha.hanya saja kegiatan pembalakan banyak dilakukan tanpa izin dan tidak terkendali.
Alasan penebangan hutan
1. Pembalakan(logging)2. Penggunaan kayu bakar3. Perluasan lahan pertanian4. Pembangunan pemukiman5. Penambangan terbuka
Akibat penebangan hutan secara liar
1. Hilangnya kesuburan tanah2. Turunya sumber daya air3. Punahnya keanekaragaman hayati4. Mengakibatkan banjir5. Global warning
Manfaat Hutan1. Manfaat/fungsi ekonomi• Hasil hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi
berbagai barang yang bernilai tinggi.• Membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal.• Menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk
hasil hutan ke luar negeri.
2. Manfaat/fungsi klimatologis• Hutan dapat mengatur iklim• Hutan sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen
bagi kehidupan.
3. Manfaat/fungsi hidrolis• Dapat menampung air hujan didalam
tanah.• Mencegah intrusi air laut yang asin.
4. Manfaat/fungsi ekologis• Mencegah erosi dan banjir• Menjaga dan mempertahankan kesuburan
tanah
Upaya melestarikan hutan
Ada beberapa upaya yang harus dilakukan untuk melestarikan hutan:
1. Berupaya mereboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2. Melarang penebangan hutan secara sewenang-wenang.3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.4. Merapkan sistem tebang- tanam dalam kegiatan
penebangan hutan.5. Menerapksn sanksi yang berat bagi mereka yang
melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
Hukum penebangan hutan secara liar
Menurut Undang-undang kehutanan No.41/1999, setiap orang dilarang untuk memakai dan menduduki hutan secara tidak sah(pasal 50,ayat 3a) dan setiap orang dilarang untuk melakukan pencurian kayu dalam hutan (pasal 50,ayat 3b).
Hukuman pencurian kayu diterangkan dalam pasal 50 ayat 3,dimana masyarakat dinyatakan bersalah,dan karena melanggar hukum akan dimasukan kedalam penjara 10 tahun atau diwajibkan membayar sampai Rp 5 miliar (pasal 78,ayat 2).