Penduduk dan pembangunan ekonomi

3
Opissen Yudisyus | 20100430019 | Ilmu Ekonomi | ESDM | Tugas Resume Bab 9 ESDM, Mulyadi PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN EKONOMI A. PENDUDUK : BEBAN ATAU MODAL PEMBANGUNAN Menurut mazhab klasik, penduduk (tenaga kerja) merupakan salah satu faktor produksi dalam perekonomian, selain tanah, modal dan kewirausahaan. Menurut mazhab ini, semua tenaga kerjaakan terserap dalam perekonomian, atau akan selalu terjadi fullemployment. Kondisi tersebut, menurut Jean Baptiste Say, semua barang dan jasa yang diproduksi akan habis dibeli oleh masyarakat (supply creates its own demand). Thomas Robert Malthus, mengemukakan bahwa jumlah penduduk seyogyanya bertambah sesuai dengan pertambahan sumber daya produksi, khususnya sumber daya alam. Namun kenyataannya, kuantitas dan kualitas sumber daya alam yang dapat dipergunakan oleh manusia cenderung menurun, dan sebaliknya jumlah penduduk terus meningkat. Maka pertumbuhan penduduk perlu dikendalikan baik oleh kendala alamiah (bencana alam, wabah penyakit) maupun oleh perilaku manusia (kejahatan, perang dan pengekangan diri). Awal tahun 1930-an, ketika dunia dilanda resesi. Keyakinan mazhab klasik bahwa penawaran akan otomatis menciptakan permintaan tidak terjadi. Hal ini dikritisi oleh Jhon Maynard Keynes, ia menyarankan pemerintah untuk menggairahkan sisi permintaan melalui intervensi dalam bentuk kebijakan fiskal. Pada tahun 1950-an berkembang teori-teori pertumbuhan ekonomi yang antara lain dipelopori oleh Harrod, Domar dan Sollow. Dalam teori tersebut, penduduk masih dianggap sebagai sumber daya, namun modal seringkali dianggap lebih penting. Pertumbuhan penduduk diizinkan selama investasi dalam barang-barang modal mengimbangi pertumbuhan penduduk. Menurut pemikir kelompok Environmentalist, jumlah penduduk yang besar bukan merupakan masalah melainkan menjadi modal ekonomi yang sangat besar jika investasi pada sumber daya manusia dilakukan dengan baik dan jumlah penduduk yang lebih kecil, investasi dalam sumber daya manusia akan dapat dilaksankan dengan lebih baik. Hasil penelitian Kelly (1993), menunjukkan bahwa dinegara-negara maju, terdapat korelasi positif antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, terdapat hubungan negatif antara kedua variabel tersebut untuk negara- negara sedang berkembang. Menurutnya pembicaraan fokus pada konsensus bersama, yaitu 1) kesepakatan bahwa kuantitas dan kualitas sumber daya alam mulai menurun dan 2) kesepakatan bahwa sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan.

Transcript of Penduduk dan pembangunan ekonomi

Page 1: Penduduk dan pembangunan ekonomi

2013

Opissen Yudisyus | 20100430019 | Ilmu Ekonomi | ESDM | Tugas Resume Bab

9 ESDM, Mulyadi

PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

A. PENDUDUK : BEBAN ATAU MODAL PEMBANGUNAN

Menurut mazhab klasik, penduduk (tenaga kerja) merupakan salah satu faktor

produksi dalam perekonomian, selain tanah, modal dan kewirausahaan. Menurut

mazhab ini, semua tenaga kerjaakan terserap dalam perekonomian, atau akan selalu

terjadi fullemployment. Kondisi tersebut, menurut Jean Baptiste Say, semua barang

dan jasa yang diproduksi akan habis dibeli oleh masyarakat (supply creates its own

demand). Thomas Robert Malthus, mengemukakan bahwa jumlah penduduk

seyogyanya bertambah sesuai dengan pertambahan sumber daya produksi, khususnya

sumber daya alam. Namun kenyataannya, kuantitas dan kualitas sumber daya alam

yang dapat dipergunakan oleh manusia cenderung menurun, dan sebaliknya jumlah

penduduk terus meningkat. Maka pertumbuhan penduduk perlu dikendalikan baik

oleh kendala alamiah (bencana alam, wabah penyakit) maupun oleh perilaku manusia

(kejahatan, perang dan pengekangan diri).

Awal tahun 1930-an, ketika dunia dilanda resesi. Keyakinan mazhab klasik

bahwa penawaran akan otomatis menciptakan permintaan tidak terjadi. Hal ini

dikritisi oleh Jhon Maynard Keynes, ia menyarankan pemerintah untuk

menggairahkan sisi permintaan melalui intervensi dalam bentuk kebijakan fiskal.

Pada tahun 1950-an berkembang teori-teori pertumbuhan ekonomi yang antara lain

dipelopori oleh Harrod, Domar dan Sollow. Dalam teori tersebut, penduduk masih

dianggap sebagai sumber daya, namun modal seringkali dianggap lebih penting.

Pertumbuhan penduduk diizinkan selama investasi dalam barang-barang modal

mengimbangi pertumbuhan penduduk. Menurut pemikir kelompok Environmentalist,

jumlah penduduk yang besar bukan merupakan masalah melainkan menjadi modal

ekonomi yang sangat besar jika investasi pada sumber daya manusia dilakukan

dengan baik dan jumlah penduduk yang lebih kecil, investasi dalam sumber daya

manusia akan dapat dilaksankan dengan lebih baik.

Hasil penelitian Kelly (1993), menunjukkan bahwa dinegara-negara maju,

terdapat korelasi positif antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi.

Sebaliknya, terdapat hubungan negatif antara kedua variabel tersebut untuk negara-

negara sedang berkembang. Menurutnya pembicaraan fokus pada konsensus bersama,

yaitu 1) kesepakatan bahwa kuantitas dan kualitas sumber daya alam mulai menurun

dan 2) kesepakatan bahwa sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat

penting dalam pembangunan.

Page 2: Penduduk dan pembangunan ekonomi

2013

Opissen Yudisyus | 20100430019 | Ilmu Ekonomi | ESDM | Tugas Resume Bab

9 ESDM, Mulyadi

B. MUTU MODAL MANUSIA

Produktivitas perlu diketahui untuk pengukuran output. Untuk menghitung

produktivitas harus diketahui lebih dahulu produksi total. Produktivitas fisik

merupakan seberapa jauh pekerja memanfaatkan kemampuannya yang diukur dengan

angka efisiensi. Sedangkan nilai produktivitas merupakan produktivitas yang

dikaitkan dengan harga pasar yang harganya sama dengan harga output dikalikan

produktivitas fisik. Dalam analisis ekonomi makro produktivitas dapat berubah karena

empat hal :

1. Perubahan jumlah pekerja (dalam orang)

2. Perubahan jumlah jam kerja

3. Pergeseran fungsi produksi(yang mencerminkan perubahan mutu kerja)

4. Perubahan kondisi pasar (yang mempengaruhi tingkat harga)

Peningkatan mutu modal manusia dapat menaikkan produktivitas. Tetapi kenaikan

produktivitas pekerja belum tentu berasal dari kenaikan mutu modal manusia (SDM

yang sudah mengalami pengolahan). Mutu tenaga kerja dapat meningkat karena tiga

hal :

1. Sumber daya alam tersedia dalam jumlah yang lebih besar dan atau mutu

yang lebih tinggi.

2. Sumber daya modal fisik tersedia dalam jumlah yang lebih banyak dan

atau mutu yang lebih tinggi.

3. Mutu modal manusia itu sendiri yang lebih tinggi.

Menurut Olgaard (1968), ada tiga jenis perubahan mutu modal manusia :

1. Efek tahunan, berarti semua pekerja mempunyai mutu modal manusia

yang lebih tinggi dengan berjalannya waktu. Misalnya, peningkatan

kesehatan yang diakibatkan adanya perbaikan lingkungan.

2. Efek kohor, pekerja (kohor) yang lebih muda mempunyai mutu modal

manusia yang lebih tinggi. Misal, karena adanya sistem pendidikan yang

makin baik.

3. Efek usia, peningkatan usia dapat meningkatkan mutu modal manusia

seseorang bila usianya masih relatif muda.

C. MIGRASI PENDUDUK DAN TRANSFORMASI EKONOMI

Hubungan pola mobilitas penduduk provinsi-provinsi di Indonesia dan transformasi

ekonomi :

1. Provinsi yang mengalami peningkatan indeks migran masuk, tetapi

mengalami penurunan dalam indeks migrasi keluar.

Page 3: Penduduk dan pembangunan ekonomi

2013

Opissen Yudisyus | 20100430019 | Ilmu Ekonomi | ESDM | Tugas Resume Bab

9 ESDM, Mulyadi

2. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan, baik migrasi masuk maupun

migrasi keluar.

3. Provinsi-provinsi yang relatif tidak mengalami perubahan dalam indeks

migrasi.

4. Provinsi yang mengalami peningkatan indeks migrasi masuk dan indeks

migrasi keluar.

5. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan dalam indeks migrasi keluar,

dan relatif tidak mengalami perubahan dalam indeks migrasi masuk.

6. Provinsi yang mengalami indeks migrasi masuk menurun dan indeks

migrasi keluar meningkat.

7. Provinsi-provinsi yang mengalami peningkatan indeks migrasi masuk,

sedangkan indeks migrasi keluar hampir tidak mengalami perubahan.

Hasil pengujian Mulyadi (1998), terdapat keterkaitan antara migrasi dan pendapatan

perkapita, terutama migrasi masuk. Hal ini berarti bahwa peningkatan pendapatan

pendapatan perkapita disuatu daerah, akan diikuti dengan peningkatan indeks migrasi

masuk.

D. SDM DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Salah satu tujuan jangka panjang pembangunan nasional Indonesia adalah

peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dimana SDM dan teknologi sebagai

keunggulan kompetitif untuk mengejar ketertinggalan. Adanya kemajuan teknologi

yang menyatu dalam input dapat meningkatkan elastisitas output terhadap perubahan

input. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi dengan

melakukan investasi sumber daya manusia baik melalui pendidikan, pelatihan maupun

peningkatan kualitas SDM. Selain itu, faktor kedisiplinan perlu diterapkan untuk

meningkatkan mutu SDM dan mendorong inovasi.