PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).
description
Transcript of PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).
PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).
Drs. Sigit widiatmoko, M.Pd.
Bagaimanakah Arah Pendidikan tinggi ?PT sebagai pusat pengembangan IPTEK, serta pusat kegiatan penelitian sesuai dengan kebutuhan pembangunan masa sekarang dan masa datang,
Mendidik mahasiswa agar mampu menguasai IPTEK, berjiwa penuh pengabdian, memiliki tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara dalam rangka melaksanakan Tri Darma PT.
Mengembangkan tata kehidupan kampus sebagai masyarakat ilmiah yang berbudaya, bermoral Pancasila dan berkepribadian Indonesia.
1.
2.
3.
1.1. Historia Vitae Magistra.Historia Vitae Magistra.2.2. History is make man wise.History is make man wise.3.3. History is live teacher.History is live teacher.4.4. History is miror.History is miror.
Pemahaman SejarahPemahaman Sejarah
PENDIDIKAN
COGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTORIK
Tujuan Pendidikan yang dicapai
RAW INPUT
IQMinatBakatKebiasaanMotivasi
PROSES
INSRUMENTAL INPUT
Tujuan GuruIsi/Kurikulum
Media/model Sumber/
Sarana
OUTPUT
Kognitif
afektif
PsikomotorENVIRONMENTAL INPUT
Fisik Sosial Budaya
Kematangan
Kesiapan
Metode
PENDIDIKAN Ke-PGRI-anPENDIDIKAN Ke-PGRI-an
Bagian integral Pend. Nasional.Bagian integral Pend. Nasional.Arah – sejalan cita-cita bangsa. Arah – sejalan cita-cita bangsa. ((mencerdaskan kehidupan bangsamencerdaskan kehidupan bangsa) ) Pend. Ke-PGRI-an – pend. Nilai, norma, Pend. Ke-PGRI-an – pend. Nilai, norma, sikap, tingkah laku bangsa.sikap, tingkah laku bangsa.Istilah pertama – GBHN 1978/1983.Istilah pertama – GBHN 1978/1983.
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan ketrampilan, meningkatkan budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air ,
agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya
sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
GBHN
Bagaimanakah pengertian Ke-PGRI-an ?
Pengertian Ke-PGRI-an.Pengertian Ke-PGRI-an.
Ke-PGRI-an lebih ditingkatkan Ke-PGRI-an lebih ditingkatkan agar rakyat sadar akan hak dan agar rakyat sadar akan hak dan
kewajibannya sebagai warga kewajibannya sebagai warga negara, shg ikut scr aktif dalam negara, shg ikut scr aktif dalam
kehidupan berbangsa dan kehidupan berbangsa dan bernegara.bernegara.
Ke-PGRI-an– suatu pembentukan, Ke-PGRI-an– suatu pembentukan, pewarisan/.sosialisasi nilai-nilai dalam pewarisan/.sosialisasi nilai-nilai dalam
rangkan pembentukan sikap dan rangkan pembentukan sikap dan tingkah laku politik dan juga tingkah laku politik dan juga
merupakan suatu sarana bagi merupakan suatu sarana bagi generasi untuk mengajarkan dan generasi untuk mengajarkan dan meneruskan sikap-sikap,norma-meneruskan sikap-sikap,norma-
norma serta keyakinan politik kepada norma serta keyakinan politik kepada generasi berikutnyagenerasi berikutnya
Jadi ke-PGRI-an dipandang sebagai suatu pembentukan, pewarisan atau sosialisasi nilai-nilai dalam rangka
pembentukan sikap dan tingkah laku politik dan juga merupakan suatu sarana bagi suatu generasi untuk mengajarkan dan meneruskan sikap-sikap, norma-
norma serta keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.
Simpulan :
Ke-PGRI-an
Pembentukan, pewarisan atau sosialisasi nilai-nilai
Sikap-sikap, norma-norma dan keyakinan-keyakinan politik
Pembentukan sikap dan tingkah laku Generasi Muda
Bagaimana Sosialisasi Politik itu dijalankan ? :
1. Jalur Keluarga : life long education.
2. Jalur kepemudaan : melalui Organisasi-organisasi pemuda.
3. Jalur Formal : kegiatan ekstra kurikuler disekolah.
4. Jalur Masyarakat : Organisasi kemasyarakatan.
5. Jalur Pemerintah : Peraturan-peraturan pemerintah
Sosialisasi politikSosialisasi politik
1. Keluarga,1. Keluarga,2. Sekolah.2. Sekolah.3. Kelompok bergaul/bermain.3. Kelompok bergaul/bermain.4. Pekerjaan.4. Pekerjaan.5. Media masa.5. Media masa.6. Kontak politik langsung.6. Kontak politik langsung.
Gabriel A AlmondComparative polities to day
Bagaimanakah keberhasilan Pendidikanpolitik ?
Sosialisasi politik dapat membentuk dan mewariskan
kebudayaan politik suatu bangsa atau memelihara kebudayaan politik suatu
bangsa dengan jalan meneruskannya dari satu
generasi ke generasi berikutnya serta dapat pula mengubah kebudayaan politik suatu
bangsa.
Gabriel A Almond
Dilihat pada kualitas pamahaman masyarakat terhadap nilai-nilai yang
terkandung dalam sistem politik ideal yang dicita-citakan.
Keluasan dan kedalaman pengertian yang dimiliki mereka
dan pada sifat serta corak partisipasi mereka dalam
kehidupan politik sehari-hari.
Dr. Alfian
Keberhasilan Ke-PGRI-anKeberhasilan Ke-PGRI-an
Terwariskannya kebudayaan politik Terwariskannya kebudayaan politik bangsa.bangsa.Terpeliharakannya kebudayaan politik Terpeliharakannya kebudayaan politik bangsa.bangsa.Meningkatnya kualitas masyarakat Meningkatnya kualitas masyarakat terhadap politik ideal yang dicitakan.terhadap politik ideal yang dicitakan.
Penetapan dan pemantapan Pancasila sebagai satu-satunya
azas bagi semua kekuatan politik dan organisasi kemasyarakatan,
maka diharapkan bahwa orientasi, sikap dan tingkah laku
politik bangsa Indonesia akan lebih matang dan dewasa.
Implementasinya
Bagaimana Pembangunan politik?
HADAPI HIDUP DENGAN TERSENYUM
Pembangunan politik Hakikatnya adalah usaha suatu
masyarakat dalam mencari, memelihara dan mengembangkan suatu sistem politik yang sesuai
dengan cita-cita masyarakat yang bersangkutan.
Gerak ke arah cita-cita itu tercapai memerlukan suatu proses
transformasi struktural maupun transformasi budaya politik dari
generasi ke generasi.
Dalam proses pembangunan Politik/diri itu sering kali menjumpai hambatan atau
bahkan menyimpang dari arah cita-cita semula.
Proses pembangunan politik di Indonesia dipengaruhi :
1. Dimensi politik dalam pembangunan nasional, 2. Mekanisme dan proses politik, 3. Peranan ABRI dalam pembangunan politik, 4. Masalah kepemimpinan dalam politik.5. Masalah Pancasila dan proses transformasi budaya politik.
Bagaimanakah pengembangan diri ?
HistoryHistory
TUJUANTUJUAN
ProsesFaktor internt
Faktor eksternt
HASIL
Orientasi tujuan hidup
INDIVIDU
Apa yg dikembangkan dalam
Orientasi tujuan hidup
KE ATAS
KE LUAR
KEDALAM
Maksud, Tujuan, ciri dan perlunya
pendidikan Ke-PGRI-an.
Maksud Pendidikan PolitikMaksud Pendidikan Politik
Memberikan pedoman kepada Generasi Memberikan pedoman kepada Generasi muda Indonesia guna meningkatkan muda Indonesia guna meningkatkan kesadaran kehidupan berbangsa dan kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara sejalan dengan arah dan bernegara sejalan dengan arah dan cita-cita bangsa Indonesia.cita-cita bangsa Indonesia.
Tujuan Pendidikan politikTujuan Pendidikan politik
Menciptakan generasi muda Indonesia Menciptakan generasi muda Indonesia yang sadar akan kehidupan berbangsa yang sadar akan kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 dan Undang Undang Dasar 1945 sebagai salah satu usaha untuk sebagai salah satu usaha untuk membangun manusia Indonesia membangun manusia Indonesia seutuhnya. seutuhnya.
Ciri dan watak kepribadiannyaCiri dan watak kepribadiannya1.1. Sadar akan hak dan Sadar akan hak dan
kewajibannya.kewajibannya.2.2. Taat pada hukum dan Taat pada hukum dan
UUD.UUD.3.3. Disiplin pribadi, sosial Disiplin pribadi, sosial
dan Nasional.dan Nasional.4.4. Berpandangan jauh Berpandangan jauh
kedepan.kedepan.5.5. Mendukung kehidupan Mendukung kehidupan
Nasional.Nasional.
6. Aktif dan Kreatif dalam 6. Aktif dan Kreatif dalam kehidupan berbangsa.kehidupan berbangsa.
7. Aktif mengalang 7. Aktif mengalang persatuan & kesatuanpersatuan & kesatuan
8. Sadar akan pemeliharaan 8. Sadar akan pemeliharaan lingkungan hidup.lingkungan hidup.
9. Mampu melakukan 9. Mampu melakukan penilaianthd nilai yang penilaianthd nilai yang bersumber di luar bersumber di luar Pancasila & UUD 1945.Pancasila & UUD 1945.
Mahasiswa adalah generasi muda yang terdidik, yang memiliki karakter yang khas sesuai bidangnya dan berfungsi sebagai pengisi pembangunan bangsa
dan negara.sebagai bagian dari generasi muda dengan sifat-sifat khas yang dimilikinya, pada prinsipnya mempunyai
fungsi-fungsi tertentu, terutama, yang berkaitan dengan perkembangan kelangsungan hidup bangsa.
Ia berfungsi sebagai penerus, pengemban, tulang punggung bangsa, pengisi pembangunan dan
pelestari nilai serta cita-cita bangsa.
Penerus artinya GM sebagai penerus/melanjutkan pembangunan bangsa,
Pengemban artinya Gm dengan Kemampuanya sebagai pembawa amanat pembanguan bangsa,
Tulang punggung bangsa artinya Gm merupakan Kekuatan pembangunan bangsa,
Pengisi pembangunan artinya GM merupakan pengisi pembangunan Masa depan krn masa depan milik GM.
Pelestari nilai dan cita-cita artinya Gm merupakan pewaris nilai dan yang Melanjutkan cita-cita yg diharapkan bangsa.
MASALAH GENERASI MUDA :1.Sosio politik. 2.Sosio Budaya, 3.Sosio Ekonomi, 4.Sosio Psikologis.
Pendidikan politik merupakan bagian pembangunan nasional dan sebagai salah satu perwujudan usaha untuk
menunjang tercapainya stabilitas nasional.
Masalah yang sedang dihadapi oleh generasi muda pada hakikatnya adalah
juga kepentingan Nasional.
PERLUNYA PENDIDIKAN POLPendidikan politik pada dasarnya
berlangsung secara alamiah dalam masyarakat dan dilakukan oleh organisasi
sosial politik, keluarga atau pribadi.
Pendidikan politik secara sendiri-sendiri dari berbagai aspirasi politik yang berbeda, bahkan saling bertentangan, dan akhirnya
membahayakan bangsa
Perlunya pendidikan politik yang diusahakan secara sadar dan
berencana, bersumber dari aspirasi yang digali dari kepribadian bangsa
Indonesia sendiri dan yang telah disepakati secara nasional.
Pendidikan politik yang demikian jelas akan menunjang terpeliharanya stabilitas nasional dan memperlancar usaha pencapaian cita-cita bangsa.
Pendidikan politik yang dilakukan secara sadar dan berencana ini menjadi lebih penting lagi apabila dikaitkan dengan
berbagai peristiwa pada masa lalu, berdasarkan sejarah bangsa Indonesia
Pendidikan politik yang demikian jelas akan menunjang terpeliharanya stabilitas nasional dan memperlancar usaha pencapaian cita-cita bangsa.
LANDASAN POKOK Ke – PGRI - an.
Landasan pokok yang dipergunakan dalam melaksanakan
pendidikan Ke-PGRI-an ialah landasan yang pada prinsipnya
telah mendasari kehidupan nasional bangsa Indonesia.
Idiil : PancasilaKonstitusional : UUD’45Operasional : GBHNHistoris : Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 Sumpah Pemuda Proklamasi
Landasan pokok Ke-PGRI-an ialah :
Secara potensial maupun secara nyata merupakan dasar untuk mewujudkan
terutama yang berkaiatan dengan sikap patriotisme, nasionalisme serta idealisme.
LANDASAN HISTORIS MEMILIKI ARTI.
1. Inspiratif perjuangan.2. Cermin berkarya.3. Semangat/Heroik.4. Perenungan.
A.FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKANDalam Ke-PGRI-an.
1. Jumlah manusia Indonesia
2. Kondisi obyektif.
3. Iklim dan dinamika kehidupan politik bangsa.
4. Partisipasi yang semakin besar dari masyarakat
1. FAKTOR PENUNJANG
Keanekaragaman bangsa Indonesia, baik etnis, budaya maupun agama, disamping kenyataan lain, yaitu kondisi geografis wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan palau yang besar dan kecil.
Tingkat ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta taraf ekonomi bangsa yang masih berada dalam taraf perkembangan
Meluasnya jaringan perhubungan dunia dewasa ini, yang mengharuskan bangsa Indonesia selalu berada di dalam segala bidang perkembangan dunia
Institusionalisasi lembaga politik dan pemerintahan dalam rangka menampung dan mewujudkan kehendak masyarakat
Keterbukaan masyarakat terhadap gerak sosial ekonomi vertikal dan horisontal.
Keteladanan para pemuka masyarakat dan kepemimpinan nasional.
Perasaan ikut memiliki program pendidikan ini pada generasi muda.
Sikap keterbukaan dalam politik antara pemerintah dan masyarakat.
FAKTOR YANG PERLU DIKEMBANGKAN
Pengembangan lembaga politik, dan pemerintahan.
APAKAH POLITIK ITU?
Ilmu politik memanfaatkan teori ekonomi. Ilmu politik memperhatikan ilmu sejarah. Ia memakai psikologi
untuk memahami mengapa orang percaya dan bertindak sebagaimana yang dilakukannya. Tetapi
ilmu politik tetap memelihara ciri-ciri dan azas-azasnya sendiri sebagai ilmu.
Inti politik adalah “kebijakan” yaitu suatu usaha manusia untuk tidak hanya menyesuaikan diri
secara pasif terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungannya, melainkan secari aktif mengadakan,
menghalangi, memperlambat, mempercepat, mengendalikan atau merubah arah dalam
perubahan itu. (A. Hoogerwerf, 1985)
Masalah-masalah yang mempengaruhi pemikiran politik pada dewasa ini antara lain adalah
pertumbuhan penduduk, tansformasi masyarakat industri, meningkatkan ketegangan antara bangsa-
bangsa miskin dan kaya, meluasnya masalah-masalah yang semula terbatas pada negara tertentu,
meruncingnya perubahan-perubahan kelas, urbanisasi secara besar-besaran, teknologi informasi
baru, penyebarluasan persenjataan nuklir dan lain sebagainya.
Inti politik adalah “kebijakan” yaitu suatu usaha manusia untuk tidak hanya menyesuaikan diri secara pasif terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungannya, melainkan secari aktif mengadakan, menghalangi, memperlambat, mempercepat, mengendalikan atau merubah
arah dalam perubahan itu.
Masalah-masalah yang menantang pemikiran pada dewasa ini antara lain adalah pertumbuhan penduduk, tansformasi
masyarakat industri, meningkatkan ketegangan antara bangsa-bangsa miskin dan kaya, meluasnya masalah-masalah yang
semula terbatas pada negara tertentu, meruncingnya perubahan-perubahan kelas, urbanisasi secara besar-besaran, teknologi informasi baru, penyebarluasan persenjataan nuklir dan lain sebagainya. Dilema-dilema ini tidak hanya menguji
kemampuan berpikir rasional saja, tetapi juga menuntut agar pemikiran semacam itu menjadi lebih tanggap dan lebih
seksama dimasa sebelumnya. Dan ilmu politik meramalkan akibat-akibat dari perubahan itu.
APAKAH POLITIK ITU?
Inti politik adalah “kebijakan” yaitu suatu usaha manusia untuk tidak hanya menyesuaikan diri secara pasif terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungannya, melainkan secari aktif mengadakan, menghalangi, memperlambat, mempercepat, mengendalikan atau merubah
arah dalam perubahan itu.
Ilmu politik memanfaatkan teori ekonomi. Ilmu politik memperhatikan ilmu sejarah. Ia
memakai psikologi untuk memahami mengapa orang percaya dan bertindak
sebagaimana yang dilakukannya. Tetapi ilmu politik tetap memelihara ciri-ciri dan
azas-azasnya sendiri sebagai ilmu.
Masalah yang mempengaruhi pemikiran politik :1.pertumbuhan penduduk, 2.tansformasi masyarakat industri, meningkatkan 3.ketegangan antara bangsa-bangsa miskin dan kaya, 4.meluasnya masalah-masalah yang semula terbatas pada negara tertentu, 5.meruncingnya perubahan-perubahan kelas, 6.urbanisasi secara besar-besaran, 7.teknologi informasi baru, 8.penyebarluasan persenjataan nuklir
Dasar pemikiran ilmu politik adalah tujuan dan prioritas moral secara timbal balik serta kemampuan manusia untuk memahami
masalah-masalah bersama sambil bergabung dan bekerjasama untuk mencapai
keberhasilan.
PARTAI POLITIK
Etimologis kata “partai” berasal dari bahasa latin “pars” yeng berarti “bagian”.
Sigmund Neumann :Sigmund Neumann :Partai Politik adalah organisasi artikulatif yang terdiri Partai Politik adalah organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-pelaku politik yang aktif yaitu mereka dari pelaku-pelaku politik yang aktif yaitu mereka yang memusatkan perhatiannya pada pengendalian yang memusatkan perhatiannya pada pengendalian kekuasaan pemerintah dan yang bersaing untuk kekuasaan pemerintah dan yang bersaing untuk memperoleh dukungan rakyat dengan beberapa memperoleh dukungan rakyat dengan beberapa kelompok lain yang mempunyai pandangan yang kelompok lain yang mempunyai pandangan yang berbeda-beda.berbeda-beda.
Huszar dan Stevenson :Huszar dan Stevenson :Partai politik ialah sekelompok orang yang Partai politik ialah sekelompok orang yang terorganisasikan serta berusaha untuk terorganisasikan serta berusaha untuk mengendalikan pemerintah agar dapat mengendalikan pemerintah agar dapat melaksanakan program-program dan melaksanakan program-program dan menempatkan/mendudukan anggota-anggota menempatkan/mendudukan anggota-anggota dalam jabatan pemerintahan.dalam jabatan pemerintahan.
1.Sekelompok warga negara yang terorganisasikan,2. Mempunyai cita-cita, tujuan dan orientasi yang
sama,3. Merebut dukungan rakyat untuk memperoleh
kekuasaan pemerintahan.4. Untuk melaksanakan kebijaksanaan-
kebijaksanaan,5. Menempatkan anggotanya dalam jabatan
pemerintahan,6. Cara memperoleh kekuasaan dengan jalan
konstitusional atau instituasional.
Komponen pengertian partai politik sebagai berikut :
BAGAIMANAKAH
FUNGSI PARTAI POLITIK ?
1. Partai Politik sebagai sarana komunikasi politik :
Partai politik bertindak sebagai penghubung antara pihak yang memerintah dan pihak yang diperintah, yaitu menampung arus informasi dari masyarakat disalurkan ke pihak penguasa dan sebaliknya informasi yang berasal dari penguasa kepada masyarakat.
2. PartaiPolitik sebagai sarana artikulasi dan agregasi kepentingan :
Partai politik mempunyai fungsi menyalurkan berbagai macam pendapat, aspirasi dan tuntutan masyarakat. Proses untuk mengolah, merumuskan dan akhirnya menyalurkan pendapat, aspirasi atau tuntutan itu kepada pemerintah dalam bentuk atau tuntutan dinamakan “artikulasi Kepentingan”.
3. Partai Politik sebagai sarana sosialisasi politik:
Disamping menanamkan ideologi partai kepada pendukungnya, maka partai politik harus pula menyampaikan atau mengajarkan nilai-nilai dan keyakinan politik yang berlaku di negaranya. Partai politik juga harus mendidik masyarakat agar mempunyai kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Proses penyampaian ini dinamakan “sosialisasi politik”.
4. Partai Politik sebagai sarana rekrutmen politik :
Partai politik berusaha untuk menarik warga negara menjadi anggota partai yang berarti memperluas partisipasi warga negara dalam kehidupan bidang politik. Rekrutmen politik merupakan salah satu cara untuk menyeleksi anggota-anggota partai yang berbakat untuk dipersiapkan menjadi calon-calon pemimpin
5. Partai Politik sebagai sarana pembuatan kebijaksanaan :
Partai politik disebut sebagai sarana pembuatan kebijaksanaan apabila partai yang bersangkutan merupakan mayoritas dalam badan perwakilan atau memegang pemerintahan.
•Partai Politik sebagai sarana pengatur konflik :
Dinegara yang menganut faham demokrasi, perbedaan pendapat dan persaingan adalah merupakan suatu hal yang wajar, adanya perbedaan pendapat dan persaingan itu seringkali juga timbul konflik atau pertentangan, maka partai politik berfungsi sebagai sarana pengatur konflik, guna mencari konsensus/kesepakatan politik.