PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

64
PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI- AN). Drs. Sigit widiatmoko, M.Pd.

description

PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN). Drs. Sigit widiatmoko, M.Pd. Bagaimanakah Arah Pendidikan tinggi ?. 1. PT sebagai pusat pengembangan IPTEK , serta pusat kegiatan penelitian sesuai dengan kebutuhan pembangunan masa sekarang dan masa datang,. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Page 1: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Drs. Sigit widiatmoko, M.Pd.

Page 2: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Bagaimanakah Arah Pendidikan tinggi ?PT sebagai pusat pengembangan IPTEK, serta pusat kegiatan penelitian sesuai dengan kebutuhan pembangunan masa sekarang dan masa datang,

Mendidik mahasiswa agar mampu menguasai IPTEK, berjiwa penuh pengabdian, memiliki tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara dalam rangka melaksanakan Tri Darma PT.

Mengembangkan tata kehidupan kampus sebagai masyarakat ilmiah yang berbudaya, bermoral Pancasila dan berkepribadian Indonesia.

1.

2.

3.

Page 3: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

1.1. Historia Vitae Magistra.Historia Vitae Magistra.2.2. History is make man wise.History is make man wise.3.3. History is live teacher.History is live teacher.4.4. History is miror.History is miror.

Pemahaman SejarahPemahaman Sejarah

Page 4: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

PENDIDIKAN

COGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTORIK

Tujuan Pendidikan yang dicapai

Page 5: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

RAW INPUT

IQMinatBakatKebiasaanMotivasi

PROSES

INSRUMENTAL INPUT

Tujuan GuruIsi/Kurikulum

Media/model Sumber/

Sarana

OUTPUT

Kognitif

afektif

PsikomotorENVIRONMENTAL INPUT

Fisik Sosial Budaya

Kematangan

Kesiapan

Metode

Page 6: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

PENDIDIKAN Ke-PGRI-anPENDIDIKAN Ke-PGRI-an

Bagian integral Pend. Nasional.Bagian integral Pend. Nasional.Arah – sejalan cita-cita bangsa. Arah – sejalan cita-cita bangsa. ((mencerdaskan kehidupan bangsamencerdaskan kehidupan bangsa) ) Pend. Ke-PGRI-an – pend. Nilai, norma, Pend. Ke-PGRI-an – pend. Nilai, norma, sikap, tingkah laku bangsa.sikap, tingkah laku bangsa.Istilah pertama – GBHN 1978/1983.Istilah pertama – GBHN 1978/1983.

Page 7: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan ketrampilan, meningkatkan budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air ,

agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya

sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

GBHN

Page 8: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Bagaimanakah pengertian Ke-PGRI-an ?

Page 9: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Pengertian Ke-PGRI-an.Pengertian Ke-PGRI-an.

Ke-PGRI-an lebih ditingkatkan Ke-PGRI-an lebih ditingkatkan agar rakyat sadar akan hak dan agar rakyat sadar akan hak dan

kewajibannya sebagai warga kewajibannya sebagai warga negara, shg ikut scr aktif dalam negara, shg ikut scr aktif dalam

kehidupan berbangsa dan kehidupan berbangsa dan bernegara.bernegara.

Page 10: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Ke-PGRI-an– suatu pembentukan, Ke-PGRI-an– suatu pembentukan, pewarisan/.sosialisasi nilai-nilai dalam pewarisan/.sosialisasi nilai-nilai dalam

rangkan pembentukan sikap dan rangkan pembentukan sikap dan tingkah laku politik dan juga tingkah laku politik dan juga

merupakan suatu sarana bagi merupakan suatu sarana bagi generasi untuk mengajarkan dan generasi untuk mengajarkan dan meneruskan sikap-sikap,norma-meneruskan sikap-sikap,norma-

norma serta keyakinan politik kepada norma serta keyakinan politik kepada generasi berikutnyagenerasi berikutnya

Page 11: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Jadi ke-PGRI-an dipandang sebagai suatu pembentukan, pewarisan atau sosialisasi nilai-nilai dalam rangka

pembentukan sikap dan tingkah laku politik dan juga merupakan suatu sarana bagi suatu generasi untuk mengajarkan dan meneruskan sikap-sikap, norma-

norma serta keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.

Simpulan :

Page 12: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Ke-PGRI-an

Pembentukan, pewarisan atau sosialisasi nilai-nilai

Sikap-sikap, norma-norma dan keyakinan-keyakinan politik

Pembentukan sikap dan tingkah laku Generasi Muda

Page 13: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Bagaimana Sosialisasi Politik itu dijalankan ? :

1. Jalur Keluarga : life long education.

2. Jalur kepemudaan : melalui Organisasi-organisasi pemuda.

3. Jalur Formal : kegiatan ekstra kurikuler disekolah.

4. Jalur Masyarakat : Organisasi kemasyarakatan.

5. Jalur Pemerintah : Peraturan-peraturan pemerintah

Page 14: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Sosialisasi politikSosialisasi politik

1. Keluarga,1. Keluarga,2. Sekolah.2. Sekolah.3. Kelompok bergaul/bermain.3. Kelompok bergaul/bermain.4. Pekerjaan.4. Pekerjaan.5. Media masa.5. Media masa.6. Kontak politik langsung.6. Kontak politik langsung.

Gabriel A AlmondComparative polities to day

Page 15: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Bagaimanakah keberhasilan Pendidikanpolitik ?

Page 16: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Sosialisasi politik dapat membentuk dan mewariskan

kebudayaan politik suatu bangsa atau memelihara kebudayaan politik suatu

bangsa dengan jalan meneruskannya dari satu

generasi ke generasi berikutnya serta dapat pula mengubah kebudayaan politik suatu

bangsa.

Gabriel A Almond

Page 17: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Dilihat pada kualitas pamahaman masyarakat terhadap nilai-nilai yang

terkandung dalam sistem politik ideal yang dicita-citakan.

Keluasan dan kedalaman pengertian yang dimiliki mereka

dan pada sifat serta corak partisipasi mereka dalam

kehidupan politik sehari-hari.

Dr. Alfian

Page 18: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Keberhasilan Ke-PGRI-anKeberhasilan Ke-PGRI-an

Terwariskannya kebudayaan politik Terwariskannya kebudayaan politik bangsa.bangsa.Terpeliharakannya kebudayaan politik Terpeliharakannya kebudayaan politik bangsa.bangsa.Meningkatnya kualitas masyarakat Meningkatnya kualitas masyarakat terhadap politik ideal yang dicitakan.terhadap politik ideal yang dicitakan.

Page 19: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Penetapan dan pemantapan Pancasila sebagai satu-satunya

azas bagi semua kekuatan politik dan organisasi kemasyarakatan,

maka diharapkan bahwa orientasi, sikap dan tingkah laku

politik bangsa Indonesia akan lebih matang dan dewasa.

Implementasinya

Page 20: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Bagaimana Pembangunan politik?

HADAPI HIDUP DENGAN TERSENYUM

Page 21: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Pembangunan politik Hakikatnya adalah usaha suatu

masyarakat dalam mencari, memelihara dan mengembangkan suatu sistem politik yang sesuai

dengan cita-cita masyarakat yang bersangkutan.

Gerak ke arah cita-cita itu tercapai memerlukan suatu proses

transformasi struktural maupun transformasi budaya politik dari

generasi ke generasi.

Page 22: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Dalam proses pembangunan Politik/diri itu sering kali menjumpai hambatan atau

bahkan menyimpang dari arah cita-cita semula.

Page 23: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Proses pembangunan politik di Indonesia dipengaruhi :

1. Dimensi politik dalam pembangunan nasional, 2. Mekanisme dan proses politik, 3. Peranan ABRI dalam pembangunan politik, 4. Masalah kepemimpinan dalam politik.5. Masalah Pancasila dan proses transformasi budaya politik.

Page 24: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Bagaimanakah pengembangan diri ?

Page 25: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

HistoryHistory

TUJUANTUJUAN

ProsesFaktor internt

Faktor eksternt

HASIL

Orientasi tujuan hidup

Page 26: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

INDIVIDU

Apa yg dikembangkan dalam

Orientasi tujuan hidup

KE ATAS

KE LUAR

KEDALAM

Page 27: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Maksud, Tujuan, ciri dan perlunya

pendidikan Ke-PGRI-an.

Page 28: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Maksud Pendidikan PolitikMaksud Pendidikan Politik

Memberikan pedoman kepada Generasi Memberikan pedoman kepada Generasi muda Indonesia guna meningkatkan muda Indonesia guna meningkatkan kesadaran kehidupan berbangsa dan kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara sejalan dengan arah dan bernegara sejalan dengan arah dan cita-cita bangsa Indonesia.cita-cita bangsa Indonesia.

Page 29: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Tujuan Pendidikan politikTujuan Pendidikan politik

Menciptakan generasi muda Indonesia Menciptakan generasi muda Indonesia yang sadar akan kehidupan berbangsa yang sadar akan kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 dan Undang Undang Dasar 1945 sebagai salah satu usaha untuk sebagai salah satu usaha untuk membangun manusia Indonesia membangun manusia Indonesia seutuhnya. seutuhnya.

Page 30: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Ciri dan watak kepribadiannyaCiri dan watak kepribadiannya1.1. Sadar akan hak dan Sadar akan hak dan

kewajibannya.kewajibannya.2.2. Taat pada hukum dan Taat pada hukum dan

UUD.UUD.3.3. Disiplin pribadi, sosial Disiplin pribadi, sosial

dan Nasional.dan Nasional.4.4. Berpandangan jauh Berpandangan jauh

kedepan.kedepan.5.5. Mendukung kehidupan Mendukung kehidupan

Nasional.Nasional.

6. Aktif dan Kreatif dalam 6. Aktif dan Kreatif dalam kehidupan berbangsa.kehidupan berbangsa.

7. Aktif mengalang 7. Aktif mengalang persatuan & kesatuanpersatuan & kesatuan

8. Sadar akan pemeliharaan 8. Sadar akan pemeliharaan lingkungan hidup.lingkungan hidup.

9. Mampu melakukan 9. Mampu melakukan penilaianthd nilai yang penilaianthd nilai yang bersumber di luar bersumber di luar Pancasila & UUD 1945.Pancasila & UUD 1945.

Page 31: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Mahasiswa adalah generasi muda yang terdidik, yang memiliki karakter yang khas sesuai bidangnya dan berfungsi sebagai pengisi pembangunan bangsa

dan negara.sebagai bagian dari generasi muda dengan sifat-sifat khas yang dimilikinya, pada prinsipnya mempunyai

fungsi-fungsi tertentu, terutama, yang berkaitan dengan perkembangan kelangsungan hidup bangsa.

Ia berfungsi sebagai penerus, pengemban, tulang punggung bangsa, pengisi pembangunan dan

pelestari nilai serta cita-cita bangsa.

Page 32: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Penerus artinya GM sebagai penerus/melanjutkan pembangunan bangsa,

Pengemban artinya Gm dengan Kemampuanya sebagai pembawa amanat pembanguan bangsa,

Tulang punggung bangsa artinya Gm merupakan Kekuatan pembangunan bangsa,

Pengisi pembangunan artinya GM merupakan pengisi pembangunan Masa depan krn masa depan milik GM.

Pelestari nilai dan cita-cita artinya Gm merupakan pewaris nilai dan yang Melanjutkan cita-cita yg diharapkan bangsa.

Page 33: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

MASALAH GENERASI MUDA :1.Sosio politik. 2.Sosio Budaya, 3.Sosio Ekonomi, 4.Sosio Psikologis.

Page 34: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Pendidikan politik merupakan bagian pembangunan nasional dan sebagai salah satu perwujudan usaha untuk

menunjang tercapainya stabilitas nasional.

Masalah yang sedang dihadapi oleh generasi muda pada hakikatnya adalah

juga kepentingan Nasional.

Page 35: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

PERLUNYA PENDIDIKAN POLPendidikan politik pada dasarnya

berlangsung secara alamiah dalam masyarakat dan dilakukan oleh organisasi

sosial politik, keluarga atau pribadi.

Pendidikan politik secara sendiri-sendiri dari berbagai aspirasi politik yang berbeda, bahkan saling bertentangan, dan akhirnya

membahayakan bangsa

Page 36: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Perlunya pendidikan politik yang diusahakan secara sadar dan

berencana, bersumber dari aspirasi yang digali dari kepribadian bangsa

Indonesia sendiri dan yang telah disepakati secara nasional.

Page 37: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Pendidikan politik yang demikian jelas akan menunjang terpeliharanya stabilitas nasional dan memperlancar usaha pencapaian cita-cita bangsa.

Pendidikan politik yang dilakukan secara sadar dan berencana ini menjadi lebih penting lagi apabila dikaitkan dengan

berbagai peristiwa pada masa lalu, berdasarkan sejarah bangsa Indonesia

Page 38: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Pendidikan politik yang demikian jelas akan menunjang terpeliharanya stabilitas nasional dan memperlancar usaha pencapaian cita-cita bangsa.

Page 39: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

LANDASAN POKOK Ke – PGRI - an.

Landasan pokok yang dipergunakan dalam melaksanakan

pendidikan Ke-PGRI-an ialah landasan yang pada prinsipnya

telah mendasari kehidupan nasional bangsa Indonesia.

Page 40: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Idiil : PancasilaKonstitusional : UUD’45Operasional : GBHNHistoris : Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 Sumpah Pemuda Proklamasi

Landasan pokok Ke-PGRI-an ialah :

Page 41: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Secara potensial maupun secara nyata merupakan dasar untuk mewujudkan

terutama yang berkaiatan dengan sikap patriotisme, nasionalisme serta idealisme.

LANDASAN HISTORIS MEMILIKI ARTI.

1. Inspiratif perjuangan.2. Cermin berkarya.3. Semangat/Heroik.4. Perenungan.

Page 42: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

A.FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKANDalam Ke-PGRI-an.

1. Jumlah manusia Indonesia

2. Kondisi obyektif.

3. Iklim dan dinamika kehidupan politik bangsa.

4. Partisipasi yang semakin besar dari masyarakat

Page 43: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

1. FAKTOR PENUNJANG

Keanekaragaman bangsa Indonesia, baik etnis, budaya maupun agama, disamping kenyataan lain, yaitu kondisi geografis wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan palau yang besar dan kecil.

Tingkat ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta taraf ekonomi bangsa yang masih berada dalam taraf perkembangan

Meluasnya jaringan perhubungan dunia dewasa ini, yang mengharuskan bangsa Indonesia selalu berada di dalam segala bidang perkembangan dunia

Page 44: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Institusionalisasi lembaga politik dan pemerintahan dalam rangka menampung dan mewujudkan kehendak masyarakat

Keterbukaan masyarakat terhadap gerak sosial ekonomi vertikal dan horisontal.

Keteladanan para pemuka masyarakat dan kepemimpinan nasional.

Perasaan ikut memiliki program pendidikan ini pada generasi muda.

Sikap keterbukaan dalam politik antara pemerintah dan masyarakat.

FAKTOR YANG PERLU DIKEMBANGKAN

Pengembangan lembaga politik, dan pemerintahan.

Page 45: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

APAKAH POLITIK ITU?

Ilmu politik memanfaatkan teori ekonomi. Ilmu politik memperhatikan ilmu sejarah. Ia memakai psikologi

untuk memahami mengapa orang percaya dan bertindak sebagaimana yang dilakukannya. Tetapi

ilmu politik tetap memelihara ciri-ciri dan azas-azasnya sendiri sebagai ilmu.

Page 46: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Inti politik adalah “kebijakan” yaitu suatu usaha manusia untuk tidak hanya menyesuaikan diri

secara pasif terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungannya, melainkan secari aktif mengadakan,

menghalangi, memperlambat, mempercepat, mengendalikan atau merubah arah dalam

perubahan itu. (A. Hoogerwerf, 1985)

Page 47: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Masalah-masalah yang mempengaruhi pemikiran politik pada dewasa ini antara lain adalah

pertumbuhan penduduk, tansformasi masyarakat industri, meningkatkan ketegangan antara bangsa-

bangsa miskin dan kaya, meluasnya masalah-masalah yang semula terbatas pada negara tertentu,

meruncingnya perubahan-perubahan kelas, urbanisasi secara besar-besaran, teknologi informasi

baru, penyebarluasan persenjataan nuklir dan lain sebagainya.

Page 48: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Inti politik adalah “kebijakan” yaitu suatu usaha manusia untuk tidak hanya menyesuaikan diri secara pasif terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungannya, melainkan secari aktif mengadakan, menghalangi, memperlambat, mempercepat, mengendalikan atau merubah

arah dalam perubahan itu.

Page 49: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Masalah-masalah yang menantang pemikiran pada dewasa ini antara lain adalah pertumbuhan penduduk, tansformasi

masyarakat industri, meningkatkan ketegangan antara bangsa-bangsa miskin dan kaya, meluasnya masalah-masalah yang

semula terbatas pada negara tertentu, meruncingnya perubahan-perubahan kelas, urbanisasi secara besar-besaran, teknologi informasi baru, penyebarluasan persenjataan nuklir dan lain sebagainya. Dilema-dilema ini tidak hanya menguji

kemampuan berpikir rasional saja, tetapi juga menuntut agar pemikiran semacam itu menjadi lebih tanggap dan lebih

seksama dimasa sebelumnya. Dan ilmu politik meramalkan akibat-akibat dari perubahan itu.

Page 50: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

APAKAH POLITIK ITU?

Inti politik adalah “kebijakan” yaitu suatu usaha manusia untuk tidak hanya menyesuaikan diri secara pasif terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungannya, melainkan secari aktif mengadakan, menghalangi, memperlambat, mempercepat, mengendalikan atau merubah

arah dalam perubahan itu.

Page 51: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Ilmu politik memanfaatkan teori ekonomi. Ilmu politik memperhatikan ilmu sejarah. Ia

memakai psikologi untuk memahami mengapa orang percaya dan bertindak

sebagaimana yang dilakukannya. Tetapi ilmu politik tetap memelihara ciri-ciri dan

azas-azasnya sendiri sebagai ilmu.

Page 52: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Masalah yang mempengaruhi pemikiran politik :1.pertumbuhan penduduk, 2.tansformasi masyarakat industri, meningkatkan 3.ketegangan antara bangsa-bangsa miskin dan kaya, 4.meluasnya masalah-masalah yang semula terbatas pada negara tertentu, 5.meruncingnya perubahan-perubahan kelas, 6.urbanisasi secara besar-besaran, 7.teknologi informasi baru, 8.penyebarluasan persenjataan nuklir

Page 53: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Dasar pemikiran ilmu politik adalah tujuan dan prioritas moral secara timbal balik serta kemampuan manusia untuk memahami

masalah-masalah bersama sambil bergabung dan bekerjasama untuk mencapai

keberhasilan.

Page 54: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

PARTAI POLITIK

Etimologis kata “partai” berasal dari bahasa latin “pars” yeng berarti “bagian”.

Page 55: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Sigmund Neumann :Sigmund Neumann :Partai Politik adalah organisasi artikulatif yang terdiri Partai Politik adalah organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-pelaku politik yang aktif yaitu mereka dari pelaku-pelaku politik yang aktif yaitu mereka yang memusatkan perhatiannya pada pengendalian yang memusatkan perhatiannya pada pengendalian kekuasaan pemerintah dan yang bersaing untuk kekuasaan pemerintah dan yang bersaing untuk memperoleh dukungan rakyat dengan beberapa memperoleh dukungan rakyat dengan beberapa kelompok lain yang mempunyai pandangan yang kelompok lain yang mempunyai pandangan yang berbeda-beda.berbeda-beda.

Page 56: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Huszar dan Stevenson :Huszar dan Stevenson :Partai politik ialah sekelompok orang yang Partai politik ialah sekelompok orang yang terorganisasikan serta berusaha untuk terorganisasikan serta berusaha untuk mengendalikan pemerintah agar dapat mengendalikan pemerintah agar dapat melaksanakan program-program dan melaksanakan program-program dan menempatkan/mendudukan anggota-anggota menempatkan/mendudukan anggota-anggota dalam jabatan pemerintahan.dalam jabatan pemerintahan.

Page 57: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

1.Sekelompok warga negara yang terorganisasikan,2. Mempunyai cita-cita, tujuan dan orientasi yang

sama,3. Merebut dukungan rakyat untuk memperoleh

kekuasaan pemerintahan.4. Untuk melaksanakan kebijaksanaan-

kebijaksanaan,5. Menempatkan anggotanya dalam jabatan

pemerintahan,6. Cara memperoleh kekuasaan dengan jalan

konstitusional atau instituasional.

Komponen pengertian partai politik sebagai berikut :

Page 58: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

BAGAIMANAKAH

FUNGSI PARTAI POLITIK ?

Page 59: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

1. Partai Politik sebagai sarana komunikasi politik :

Partai politik bertindak sebagai penghubung antara pihak yang memerintah dan pihak yang diperintah, yaitu menampung arus informasi dari masyarakat disalurkan ke pihak penguasa dan sebaliknya informasi yang berasal dari penguasa kepada masyarakat.

Page 60: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

2. PartaiPolitik sebagai sarana artikulasi dan agregasi kepentingan :

Partai politik mempunyai fungsi menyalurkan berbagai macam pendapat, aspirasi dan tuntutan masyarakat. Proses untuk mengolah, merumuskan dan akhirnya menyalurkan pendapat, aspirasi atau tuntutan itu kepada pemerintah dalam bentuk atau tuntutan dinamakan “artikulasi Kepentingan”.

Page 61: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

3. Partai Politik sebagai sarana sosialisasi politik:

Disamping menanamkan ideologi partai kepada pendukungnya, maka partai politik harus pula menyampaikan atau mengajarkan nilai-nilai dan keyakinan politik yang berlaku di negaranya. Partai politik juga harus mendidik masyarakat agar mempunyai kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Proses penyampaian ini dinamakan “sosialisasi politik”.

Page 62: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

4. Partai Politik sebagai sarana rekrutmen politik :

Partai politik berusaha untuk menarik warga negara menjadi anggota partai yang berarti memperluas partisipasi warga negara dalam kehidupan bidang politik. Rekrutmen politik merupakan salah satu cara untuk menyeleksi anggota-anggota partai yang berbakat untuk dipersiapkan menjadi calon-calon pemimpin

Page 63: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

5. Partai Politik sebagai sarana pembuatan kebijaksanaan :

Partai politik disebut sebagai sarana pembuatan kebijaksanaan apabila partai yang bersangkutan merupakan mayoritas dalam badan perwakilan atau memegang pemerintahan.

Page 64: PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

•Partai Politik sebagai sarana pengatur konflik :

Dinegara yang menganut faham demokrasi, perbedaan pendapat dan persaingan adalah merupakan suatu hal yang wajar, adanya perbedaan pendapat dan persaingan itu seringkali juga timbul konflik atau pertentangan, maka partai politik berfungsi sebagai sarana pengatur konflik, guna mencari konsensus/kesepakatan politik.