Pendidikan Pancasila Kelompok 2 Perdagangan Anak

download Pendidikan Pancasila Kelompok 2 Perdagangan Anak

of 6

description

human trafficking

Transcript of Pendidikan Pancasila Kelompok 2 Perdagangan Anak

GENERASI MUDA YANG DIJUALA. Latar Belakang

Mendengar kata perdagangan anak seolah bukan lagi menjadi hal yang tabu atau hal yang fenomenal bagi masyarakat. Baik di televisi maupun surat kabar dan media elektronik nasional, berita tentang perdagangan anak ini kerap muncul dan bahkan tidak hanya sekali ataupun dua kali. Isu kasus ini telah menjadi isu sentral. Hal ini dikarenakan, anak-anak adalah aset dan modal masa depan keluarga bahkan suatu bangsa. Namun dengan adanya berbagai hal, masa depan mereka telah musnah, terutama disebabkan oleh kemiskinan. Fenomena kemiskinan ini mengharuskan mereka bekerja atau dipekerjakan demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dan mirisnya, tak lain tak bukan orang tua berperan dalam transaksi perdagangan anaknya sendiri. Sudah banyak pihak yang memberikan perhatian secara khusus terhadap kasus ini. Seharusnya kasus ini menjadi PR besar pemerintah demi memajukan kualitas SDM terutama anak-anak, terutama dengan julukan Indonesia sebagai Negara Hukum. B. Pembahasan

Perdagangan anak didefinisikan oleh ODCCP (Office for Drug Control and Crime Prevention) sebagai perekrutan, pemindahan, pengiriman, penempatan atau menerima anak-anak di bawah umur untuk tujuan eksploitasi dan itu menggunakan ancaman, kekerasan, ataupun pemaksaan lainnya seperti penculikan, penipuan, kecurangan, penyalahgunaan wewenang maupun posisi penting. Juga memberi atau menerima uang atau bantuan untuk mendapatkan persetujuan dari orang yang menguasai penuh atas anak itu.

Perdagangan anak biasanya bertujuan:

eksploitasi untuk pekerjaan (termasuk perbudakan dan tebusan),

eksploitasi seksual (termasuk prostitusi dan pornografi anak),

eksploitasi untuk pekerjaan ilegal (seperti mengemis dan perdagangan obat terlarang),

perdagangan adopsi,

penjodohan.

Indonesia merupakan Negara yang berasaskan pancasila sebagai dasar negara. Sangat disayangkan bahwa dewasa ini banyak aturan hukum baik yang tertulis maupun tidak tertulis berjalan tidak selaras dengan hak-hak manusia antara seorang anak dan orang dewasa. Hal ini kita bisa lihat pada semakin maraknya kasus perdagangan anak atau child trafficking. Bagaimanakah andil pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam mengatur kasus ini? Sumber hukum ialah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundang-undangan baik berupa sumber hukum tertulis maupun tidak tertulis. Sejarah Pancasila sebagai dasar negara secara yuridis (hukum) tercantum dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 menjelaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama bangsa Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia. Memorandum DPR-GR disyahkan pula oleh MPRS melalui Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 (Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 dan Ketetapan No. IX/MPR/1978). Dijelaskan bahwa pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia yang hakikatnya adalah sebuah pandangan hidup. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum juga diatur dalam pasal 2 UU No.10 tahun 2004 tentang pembentukan perundang-undangan yang menyatakan Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara.Oleh karena itu, segala tata aturan ataupun norma yang mengatur tentang pemerintahan telah dijabarkan dan disesuaikan dengan nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila. Termasuk salah satunya kasus child trafficking yang mengacu pada sila ke-2 Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sebagaimana yang telah dicantumkan dalam Undang-Undang No.23 tahun 2002 bahwa Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Tentu saja dengan adanya kasus seperti child trafficking ini, hak yang harusnya diterima oleh seorang anak pun tidak berarti apa-apa. Masa depan mereka yang seharusnya bisa sukses, justru hancur akibat perilaku manusia di sekitarnya, termasuk orang tua mereka sendiri. Pada 2004, penelitian yang dilakukan Komnas Anak mengemukakan Indonesia sebagai pemasok perdagangan anak terbesar di Asia Tenggara di mana terdapat 200.000-300.000 pekerja seks komersial di bawah umur 18 tahun.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan child trafficking ini terjadi; 1) Usia yang belum matang.

Anak-anak, bayi ataupun balita adalah fase paling rentan dalam kehidupan manusia. Di dalam fase ini, seorang manusia sedang dalam proses perkembangan yang masih dini. Sehingga, cara berfikir mereka pun mayoritas masih pendek, artinya belum bisa menyimpulkan baik buruknya suatu hal. Akibatnya, proses doktrinasi sangat mudah dilakukan.

2) Pengawasan Orang tua. Berkaitan dengan factor pertama, pengawasan orang tua sangatlah penting dalam fase anak-anak. Dengan masih rentannya pola pikir seorang anak, orangtua perlu mendampingi. 3) Kemiskinan. Desakan ekonomi menjadi factor yang paling krusial. Kesanggupan untuk memenuhi segala kebutuhan hidup untuk kalangan bawah masih sangat minim sehingga mendorong untuk melakukan eksploitasi terhadap anak.Contoh Kasus:Iklan Jual Bayi di Tokobagus, 11 Saksi DiperiksaTEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan, hingga kini polisi telah memeriksa 11 saksi terkait dengan kasus iklan penjualan bayi di situs Tokobagus.com. "Masih kami kembangkan terus," kata Rikwanto, Jumat, 8 Februari 2013.

Mereka yang diperiksa adalah pemilik, manajer, operator Tokobagus, serta seorang saksi yang belum diungkap identitasnya oleh polisi. Identitas orang ini diperoleh dari alamat dan nomor telepon yang digunakan pengiklan bayi dalam situs tersebut. Hasil penelusuran terhadap alamat dan nomor itu membawa polisi pada identitas seseorang di pulau seberang. Tapi Rikwanto enggan memerinci temuan polisi. "Belum bisa kami ungkap dulu demi kepentingan penyidikan," ujarnya.

Sebelumnya, pada akhir Desember 2012 hingga awal Januari 2013, muncul iklan penjualan bayi di situs Tokobagus.com. Dua bayi dibanderol masing-masing Rp 10 juta. Pelaku pemasang iklan ini dapat dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak.Manajemen Tokobagus mengaku kecolongan. Polisi pun membongkar dan mengkloning server situs itu untuk keperluan penyelidikan. Hasilnya, polisi menemukan kelalaian prosedur pemasangan iklan di situs iklan tersebut.

Sampai saat ini belum ada pasal yang disangkakan kepada Tokobagus. Alasan Rikwanto,"Pelaku pemasang iklan harus ditemukan lebih dulu, baru kemudian jelas posisi Tokobagus dalam kasus ini."

C. Kesimpulan dan SolusiJadi kesimpulan yang dapat kita ambil dari permasalahan ini adalah karena anak adalah generasi penerus bangsa maka sangatlah penting bagi Negara beserta aparatur pemerintahannya untuk selalu menjaga generasi penerusnyaSolusi:

Aturan / Undang-undang

Dibuatnya Aturan / Undang-undang yang dianggap bisa melindungi Anak-anak dari eksploitasi. Seperti batasan umur minimal bagi tenaga kerja.

Pendidikan Murah atau Gratis

Melalui Pendidikan, Seorang Anak, Orang tua dan calong orang tua dapat mendapatkan Ilmu yang berguna untuk mencari pendapatan dengan lebih layak tidak dengan mengeksploitasi diri atau anak. Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat

Seringkali perdagangan anak terjadi karena orang tua memang membutuhkan dana yang tidak sedikit bagi keberlangsungan hidup keluarga, sebagai jalan pintas seringkali menjual anak bisa menjadi salah satu solusiPengawasan dan Kewaspadaan Lingkungan

Penegak Hukum, Orang Tua dan Anak harus diajarkan untuk selalu mencegah timbulnya eksploitasi anak di sekitar MasyarakatSUMBER, REFERENSI dan CATATAN KAKI:http://yogisaputera.wordpress.com/2012/11/24/pancasila-sebagai-sumber-dari-segala-sumber-hukum/http://www.pengacaradijakarta.com/2012/10/pancasila-sebagai-sumber-dari-segala.htmlhttp://hankam.kompasiana.com/2012/07/05/apa-yang-dimaksud-dengan-perdagangan-anak-475680.htmlhttp://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl2089/perdagangan-anakhttp://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/perlakuan-adil-saat-bekerja/pekerja-anakNAMA ANGGOTA KELOMPOK:Adhitya Prasetyo 110110130242

Aga Tri Yulinda 110110130279

Bintoro Adhityo 110110130262

Novia Faradilla 110110130253Edni Ibnutyas 110110130281

Firman Hamdan Habdullah 110110130244

Mega Yulanda 110110130280

Nastiti Dyah Puspa Bidarra 110110130277